Article Reference
stringclasses
11 values
Article ID
int64
319M
397M
Title
stringlengths
7
218
Content
stringlengths
18
13k
Date
stringlengths
19
19
Article Media
stringclasses
5 values
Article Submedia
stringclasses
309 values
Journalist
stringlengths
1
207
Indonesia Eximbank
370,048,051
Shopee Hadirkan Gerakan Ekspor UMKM Serentak di 10 Kota
['VIVA\xa0–\xa0Shopee telah menghadirkan kampus UMKM Shopee Ekspor selama tiga tahun belakangan ini di 10 kota yang ada di Indonesia. Program tersebut guna mendukung UMKM untuk terus maju dan dikenal ke kancah kuat negeri.\xa0', 'Gerakan ekspor UMKM Shopee kali ini secara serentak dilakukan di 10 kota, antara lain Solo, Bandung, Semarang, Jakarta, Yogyakarta, Medan, Samarinda, Malang, Makasar, dan Denpasar.', '', '"Hari ini kita bareng-bareng mau memulai gerakan Ekspor UMKM Shopee serentak 10 kota dengan memberikan pelatihan ekspor bagi 1.000 UMKM secara berbarengan di 10 kota di mana kampus kita berada," kata Direktur Eksekutif Shopee Handhika Jahja di kawasan Jakarta Selatan pada Rabu, 26 Juli 2023.\xa0', 'Sebanyak 20 juta produk UMKM lokal disebut oleh Handhika sudah masuk dalam\xa0Program Shopee ekspor ini. Melalui program ini, produk-produk UMKM lokal yang sudah terdaftar dapat dipasarkan oleh Shopee ke Asia Tenggara, Asia Timur, hingga Amerika Latin.', 'Dengan adanya program Shopee ekspor ini, menurut Handhika, penjualan para UMKM lokal yang telah tergabung juga dapat meningkat.\xa0'] "Penjualan produk lokal melalui program ekspor ini terus meningkat sekarang ini jutaan produk terjual tiap bulannya dan ini menunjukkan bagaimana produk-produk lokal ini sangat diminati di luar sana," katanya lagi menambahkan., Kampus UMKM Shopee ekspor ini juga dapat menjadi peluang untuk baik untuk pemerintah, akademisi maupun gerakan-gerakan sosial untuk melakukan kolaborasi guna mendukung UMKM dari Indonesia ke kancah global. , "Kita membuka peluang kolaborasi sebesar-besarnya dengan berbagai pihak yang memiliki program penguatan UMKM," ujar Handhika., Handhika selaku Direktur Eksekutif Shopee jug mengatakan akan membuka sayak kepada siapapun yang ingin berkolaborasi agar UMKM lokal Indonesia semakin maju. , “Mau membuka sayap ke siapapun yang mau berkolaborasi supaya kita bisa terus memajukan UMKM Indonesia,” tandasnya.
2023-07-26 13:49:12
Berita Online
viva.co.id
Trisya Frida
Indonesia Eximbank
367,315,585
LPEI dan Atdag Canberra Dorong Ekspor Produk UMKM Lokal ke Pasar Australia
['JAKARTA, iNewsBoyolali.id \xa0– \xa0Kolaborasi Lembaga Pembiayaan\xa0 Ekspor Indonesia (LPEI)/ Indonesia Eximbank sebagai Special Mission Vehicle Kementerian\xa0 Keuangan RI dengan Atase Perdagangan Canberra, Kementerian Perdagangan RI berhasil mengantarkan 10 mitra binaan UMKM LPEI menembus pasar ekspor Australia yang ditandai\xa0 dengan kegiatan pelepasan ekspor bersama di Gudang Bambu, Bantul, Yogyakarta (31/5/2023).', 'Pelepasan satu kontainer produk furnitur, kerajinan tangan, tekstil dan home decor dihadiri oleh perwakilan dari LPEI (Prayudha Utama, Kepala Departemen Jasa Konsultasi), Atase Perdagangan Canberra - Agung Haris Setiawan dan Founder Indonesia Direct - Biyp Mukhsen Assegaf.', '“Pelepasan ekspor ke Australia kali ini juga memiliki misi khusus yaitu membawa pelaku UMKM Indonesia yang sudah melalui tahap kurasi untuk turut serta di ajang pameran furniture dan home décor berkelas Internasional, Global Sourcing Expo, di bulan Juli mendatang,” ujar Haris.'] Kriteria kurasi yang diterapkan untuk para pelaku UMKM antara lain 1) bergerak di industri furnitur, kerajinan tangan, tekstil dan home decor, 2) memiliki sertifikat produk seperti Sistem Legalitas Verifikasi Kayu (SLVK), 3) memiliki kemampuan untuk memasarkan produk, 4) spesifikasi dan kebutuhan sesuai dengan permintaan calon buyer negara tujuan ekspor., Sepuluh mitra binaan LPEI yang telah berhasil melalui tahap kurasi yaitu PT Dekorasi Cipta Indonesia, CV Furniwell Calistaprima, Mebel Anak, PT Astana Wira Karya, CV Kirana Cipta Lestari, CV Ya Sukses Kita Indonesia, PT Kayu Lima Group, CV Xhaka Art, Aninda Furniture dan CV Dollar Furniture., Pada kesempatan terpisah, Kepala Divisi Jasa Konsultasi LPEI, R. Gerald Setiawan Grisanto menjelaskan bahwa kolaborasi ini merupakan salah satu komitmen LPEI dalam menjalankan fungsinya sebagai fasilitator dan agregator untuk membantu para pelaku UMKM mengatasi hambatan ekspor. “Keberhasilan ini merupakan buah dari kegiatan business matching yang dilakukan LPEI dengan Atase Perdagangan Canberra di bulan Mei lalu untuk mempertemukan para pelaku usaha dengan potensial buyer khususnya di Australia. Kerja sama yang terbangun dalam Program Ekspor Bersama ini, selain bertujuan memperluas akses pasar juga diharapkan dapat membantu para pelaku UMKM dalam mengatasi hambatan ekspor,” jelas Gerald., LPEI memiliki program rintisan ekspor baru atau Coaching Program for New Exporter (CPNE) sejak tahun 2015 dengan tujuan menciptakan eksportir baru. Program CPNE telah diikuti oleh 3.148 pelaku usaha dari berbagai kota di Indonesia dan menciptakan 179 eksportir baru., Apresiasi disampaikan Atase Perdagangan Canberra kepada LPEI “Kami sangat mengapresiasi atas dukungan LPEI yang senantiasa mendukung kegiatan seperti ini. Semoga kolaborasi ini dapat berlangsung terus menerus dan lebih banyak lagi produk-produk lokaldapat menembus pasar Australia,” ujar Haris diakhir sambutannya.
2023-06-09 16:45:30
Berita Online
boyolali.inews.id
Tata Rahmanta
Indonesia Eximbank
377,468,569
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Kembali didemo terkait dugaan penyalahgunaan wewenang di Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)
Saibumi.com (SMSI) - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kembali didemo terkait dugaan penyalahgunaan wewenang di Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). Dimana aksi kali ini dilakukan ratusan mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa dan Pemuda untuk Keadilan Rakyat (Gempara). Koordinator aksi Romario Simbolon menyebut bahwa LPEI yang merupakan salah satu BUMN di bawah Kementerian Keuangan diduga telah merusak iklim usaha.
2023-11-07 21:56:52
Berita Online
beritasatu.com
Saibumi
Indonesia Eximbank
380,182,145
Ekspor Nikel ke China Menurun, Ekspor Indonesia Ambles
Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai ekspor Indonesia menurun pada November 2023. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor pada bulan November 2023 sebesar US$ 22,00 miliar atau turun 0,67% bila dibandingkan dengan Oktober 2023.  Pun bila dibandingkan dengan November 2022, nilai ekspor tercatat turun cukup dalam, yaitu 8,56% YoY.  Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede melihat, penurunan nilai impor pada bulan November 2023 didorong oleh penurunan ekspor nikel ke China.  Yang seperti kita ketahui, China merupakan importir terbesar produk nikel dari Indonesia.  “Ekspor nikel menurun, selain karena harga lebih rendah, juga permintaan dari China yang relatif lebih lemah,” ujar Josua kepada Kontan.co.id, Jumat (15/12).  Pada November 2023, harga nikel tercatat US$ 17,00 per metrik ton atau turun 6,86% MoM dan secara tahunan turun 33,39% YoY.  Dan ekspor benda-benda dari nikel dan sejenisnya pada November 2023 terpantau turun 17,16% MoM.  Selain itu, Josua juga melihat penurunan yang cukup signifikan terkait ekspor Indonesia ke China, juga menjadi alasan lain penurunan ekspor pada bulan November 2023.  “Penurunan ekspor ke China sebesar 6,44% MoM, menjadi sumber kontraksi ekspor Indonesia pada bulan tersebut,” tambah Josua.  Lebih lanjut, Josua menduga tren pelemahan ekspor akan berlanjut selama beberapa waktu ke depan.  Pelemahan nilai ekspor dipengaruhi oleh penurunan harga komoditas, akibat pelemahan permintaan global secara keseluruhan.  Di sisi lain, impor diyakini akan menguat. Bukan melulu hal buruk, peningkatan impor menunjukkan adanya permintaan dalam negeri yang kuat.  Dengan kondisi ini, Josua memperkirakan defisit transaksi berjalan pada sepanjang 2023 berpotensi berbalik defisit di kisaran 0,28% hingga 0,00% produk domestik bruto (PDB). 
2023-12-15 17:49:14
Berita Online
kontan.co.id
Bidara Pink
Indonesia Eximbank
361,680,180
Nilai ekspor Indonesia ke Jerman meningkat pada 2022
Jakarta (ANTARA) - Nilai ekspor Indonesia ke enam negara bagian di Jerman, yakni Baden-Württemberg, Bayern, Hessen, Nordrhein-Westfalen, Rheinland-Pfalz, dan Saarland, meningkat signifikan dan nilai perdagangan bilateral antara kedua negara menunjukkan kinerja yang sangat menggembirakan sepanjang tahun 2022.Hal itu tercermin dari nilai perdagangan yang berhasil dicatat antara Indonesia dengan enam negara bagian di Jerman, demikian menurut keterangan yang diperoleh dari KJRI Frankfurt pada Kamis.Berdasarkan data dari Kantor Statistik Federal Jerman (Destatis), nilai perdagangan antara Indonesia dengan enam negara bagian tersebut mencapai 4,83 miliar Euro (sekitar Rp77,9 triliun) pada 2022, atau meningkat sebesar 39,62 persen dibandingkan tahun sebelumnya.Selain itu, menurut KJRI Frankfurt, Indonesia juga mampu mencatat surplus neraca perdagangan dengan enam negara bagian Jerman itu, yakni sebesar 1,1 miliar Euro (sekitar Rp17,74 triliun) pada 2022 atau meningkat sebesar 38,58 persen dibandingkan surplus neraca perdagangan pada 2021."Sebagai sentra utama industri dan konsentrasi penduduk terbesar di Jerman, produk ekspor unggulan Indonesia sangat dominan masuk melalui enam negara bagian di bawah wilayah kerja KJRI Frankfurt," kata Acep Somantri, Konsul Jenderal RI di Frankfurt.Enam negara bagian di wilayah kerja KJRI Frankfurt mencakup 63,61 persen populasi keseluruhan di Jerman, yang berkontribusi terhadap 68 persen dari produk domestik bruto (PDB) negara itu secara keseluruhan."Kinerja perdagangan yang terus membaik, bahkan melebihi kinerja sebelum masa pandemi, menunjukkan aktivitas perekonomian di Jerman berangsur pulih pada 2022. Capaian dimaksud sangat menggembirakan di tengah krisis energi dan inflasi tinggi yang melanda Jerman sebagai dampak dari konflik antara Rusia dan Ukraina," ujar Acep.Menurut KJRI Frankfurt, komoditas ekspor unggulan utama Indonesia ke enam negara bagian Jerman tersebut pada 2022 mencakup produk kulit olahan dan garmen, produk pangan, bahan kimia, peralatan elektronik, logam, karet dan plastik, serta material kendaraan bermotor.Baca juga: Menperin Agus Gumiwang lepas ekspor perdana kendaraan hybrid produksi lokalBaca juga: Indonesia siap tingkatkan ekspor produk kayu dan turunannya ke Amerika Serikat
2023-02-23 10:28:13
Berita Online
riau.antaranews.com
Yuni Arisandy Sinaga
Indonesia Eximbank
371,354,869
Menlu: Kontribusi Ekspor UMKM Baru 15%
Jakarta, Beritasatu.com - Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) hanya menyumbang 15% dari total nilai ekspor Indonesia. Hal ini cukup ironis mengingat jumlah UMKM Indonesia merupakan yang terbesar di kawasan ASEAN. Sebagaimana diketahui, Indonesia memiliki setidaknya 64 juta UMKM atau setara dengan sekitar 90% dari total UMKM ASEAN. Meski demikian, hanya sedikit UMKM di Tanah Air yang telah mengekspor produk-produknya ke pasar global. Bahkan, Indonesia tertinggal dari negara ASEAN lainnya seperti Malaysia ataupun Thailand. “Kita paham, Bapak Presiden menaruh perhatian besar terhadap UMKM sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia. Dengan jumlah UMKM terbesar di ASEAN, kontribusi ekspor UMKM baru 15%, sementara Singapura, Malaysia dan Thailand jauh lebih besar,” ucap Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi di Jakarta, Senin (14/8/2023). Untuk itu, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) bersama Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menandatangani nota kesepahaman terkait kerja sama di bidang diplomasi ekonomi. MoU ini menekankan dukungan bagi UMKM agar mendunia. Retno mengatakan dirinya berharap kedua kementerian tersebut dapat memetakan strategi penetrasi di negara akreditasi, termasuk untuk UMKM. “Saya mohon kepada para kepala perwakilan Indonesia (di luar negeri) dapat melakukan kajian dan market intelligence secara komprehensif, termasuk tentunya peluang produk UMKM di negara akreditasi,” ucap Retno. “Dan dari sisi Kemenkeu, mohon dengan hormat Ibu Menteri, kami bisa disuplai dengan data-data potensi UMKM yang dapat kita kurasi bersama untuk memastikan keunggulan dan produk berkapasitas ekspor,” imbuhnya. Pemerintah tahun lalu mencatat UMKM menyumbang 15,65% dari total nilai ekspor dan ditargetkan naik menjadi 17% di tahun 2024. Berdasarkan studi Asian Development Bank (ADB), kontribusi ekspor UMKM Thailand mencapai hingga 28,7% pada tahun 2018. Diikuti oleh Malaysia (17,3%) dan Indonesia (14,4%). Laporan tersebut tidak memasukkan data ekspor UMKM Singapura. Menurut laporan ADB, Malaysia memiliki 907.065 UMKM per tahun 2015. Sedangkan Thailand tercatat memiliki sekitar 3,08 juta UMKM per akhir 2018. Sementara itu, ada 271.800 UMKM di Singapura pada tahun 2019.
2023-08-15 08:21:08
Berita Online
beritasatu.com
BeritaSatu.com
Indonesia Eximbank
370,225,653
Dukung Aturan DHE, Ini Arahan OJK untuk Direksi Bank dan LPEI
JawaPos.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendukung penuh penerbitan pemberlakuan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2023 tentang Devisa Hasil Ekspor (DHE) dari kegiatan pengusahaan, pengelolaan dan/atau pengolahan Sumber Daya Alam (SDA). Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar menyampaikan kewajiban DHE bagi eksportir ini dapat berdampak positif pada industri jasa keuangan, khususnya peningkatan likuiditas valas (valuta asing). Serta, berdampak terhadap penguatan perekonomian di Indonesia. “Dampak positif yang terjadi (dari aturan DHE) akan besar. Antara lain adalah peningkatan likuditas valas di dalam negeri, mendorong aktivitas berbasis valas maupun kegiatan lainnya. Jika dikonversi dan tentunya akan memperkuat jasa keuangan yang ada pada gilirannya menguatkan perekonomian indonesia," kata Mahendra Siregar dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (28/7). Baca Juga: Lewat Tutorial YouTube, Pria di kebon Jeruk Budidayakan Tanaman Ganja di Lantai 2 Rumahnya Lebih lanjut, Mahendra mengatakan telah memberi dua arahan kepada pihak terkait. Seperti kepada seluruh direksi bank hingga Lembaga Pembiayan Ekspor Indonesia (LPEI). googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-desktopInArticle'); }); Dia memastikan, dua arahan ini diberikan sebagai bentuk dukungan implementasi terkait PP No.36 tahun 2023 yang akan mulai berlaku pada 1 Agustus mendatang. Pertama, OJK telah memberi arahan kepada seluruh direksi bank, bahwa OJK memberikan dukungan penempatan DHE SDA dari eksportir di bank. “DHE tersebut dapat digunakan sebagai agunan tunai atau cash collateral sepanjang memenuhi persyaratan agunan tunai yang persyaratan OJK-nya terkait peraturan mengenai kualitas aset,” jelas Mahendra. Kedua, OJK telah memberikan arahan kepada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) untuk menerima DHE SDA debitur LPEI, ditampung dalam rekening debitur. Termasuk melalui pembukaan rekening khusus atau escrow account ataupun penerbitan instrumen keuangan lainnya. "Khusus instrumen keuangan tersebut penerbitan itu tidak dapat dialihkan dan dikuasakan kepada pihak lain. Jadi, itu dua bentuk arahan yang sudah kami terbitkan dan sampaikan kepada bank dan LPEI untuk segera diimplementasikan," tandasnya.
2023-07-28 22:42:49
Berita Online
jawapos.com
Nurul Adriyana Salbiah
Indonesia Eximbank
360,648,488
LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 2,2 T Ekspor Khusus ke Afrika hingga Timur Tengah
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia ( LPEI )/ Indonesia Eximbank sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan mendorong daya saing produk atau jasa Indonesia ke pasar global. Salah satunya ke pasar non tradisional seperti Afrika dan Timur Tengah. Hal tersebut tertuang dalam UU Nomor 2 Tahun 2009, LPEI memiliki peran dalam mendorong eksportir Indonesia melalui fasilitas Pembiayaan, Penjaminan, Asuransi, dan Jasa Konsultasi. Selain itu, LPEI juga turut melaksanakan mandat Penugasan Khusus Ekspor (PKE) atau National interest Account (NIA), yang salah satunya membantu pelaku usaha dan lembaga keuangan untuk melakukan ekspansi bisnis ke negara-negara non-tradisional ( non-traditional countries ). "Penugasan Khusus Ekspor (PKE) atau National interest Account (NIA) diberikan Pemerintah kepada LPEI untuk menyediakan pembiayaan, penjaminan dan/atau asuransi untuk transaksi atau proyek yang secara komersial sulit dilaksanakan,akan tetapi dianggap perlu oleh pemerintah untuk menunjang kebijakan atau program ekspor nasional," ujar Direktur Pelaksana Bidang Pengembangan Bisnis LPEI Maqin U. Norhadi dalam keterangannya, Rabu (1/2). Secara akumulasi sejak tahun 2019 sampai Desember 2022, LPEI telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 2,2 triliun melalui Program PKE/NIA Kawasan, yang bertujuan untuk mendorong ekspor ke negara-negara di Kawasan Afrika, Asia Selatan, dan Timur Tengah. Dia melanjutkan, LPEI juga memberikan Fasilitas Penjaminan Kredit dalam kerangka atau skema Program Penugasan Khusus Ekspor (PKE) atau NIA Kawasan Afrika, Asia Selatan, dan Timur Tengah. Saat ini, LPEI juga sudah memberikan Fasilitas Penjaminan Kredit PKE/NIA Kawasan atas Fasilitas Kredit yang diberikan oleh PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (Bank BJB) kepada PT Taka Hydrocore Indonesia. Sedang memuat... S S Sedang memuat... Sedang memuat... "Hal ini dalam rangka mendukung perusahaan sektor jasa survey geoteknikal Indonesia melaksanakan proyek Offshore Geotechnical Survey Services Congo, LNG Project Offshore Congo yang berlokasi di lepas pantai Kongo, Afrika Barat," jelasnya, Maqin menjelaskan, fasilitas yang diberikan kepada PT Taka Hydrocore Indonesia dalam bentuk penjaminan dengan menggunakan skema Penugasan Khusus Ekspor (PKE) kawasan. “Melalui penjaminan kredit bank dengan skema Penugasan Khusus Ekspor ini merupakan dukungan penuh LPEI kepada para eksportir Indonesia terutama di sektor jasa sehingga diharapkan dapat meningkatkan daya saing dan memberikan kemudahan eksportir melakukan penetrasi ekspor,” tuturnya. Sonni Maulana Nurdin, Group Head Corporate Banking Bank BJB, menjelaskan kemitraan yang terjalin dengan LPEI merupakan bentuk kolaborasi untuk menegaskan komitmen kedua institusi guna mendukung upaya Pemerintah untuk mendorong ekspor nasional. “Dengan berkolaborasi dengan LPEI ini dapat menambah level confident kami dalam menyalurkan kredit modal kerja kepada pelaku usaha Indonesia. Melalui penjaminan kredit ini, kami berkomitmen turut serta berkontribusi dalam rangka mendorong ekspor nasional,” ujar Sonny. Peran LPEI dalam memberikan pembiayaan ekspor, khususnya ke negara non-tradisional, dapat menstimulus industri strategis dalam melakukan perdagangan (ekspor) ke negara-negara tersebut dan juga meningkatkan daya saing produk buatan Indonesia maupun jasa di negara tujuan tersebut.
2023-02-01 16:49:08
Berita Online
Kumparan.com
kumparanBISNIS
Indonesia Eximbank
386,310,206
Jaksa Agung Sebut 6 Perusahaan Sedang Diperiksa Tim Terpadu terkait Dugaan Korupsi Fasilitas Kredit LPEI Rp 3 Triliun
TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin mengatakan tim terpadu sedang memeriksa enam perusahaan yang diduga melakukan tindak pidana korupsi pemberian fasilitas kredit pada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). Burhanuddin mengungkapkan dugaan korupsi ini senilai Rp 3 triliun dan Rp 85 miliar.  Namun, ia tak mengungkapkan nama enam perusahaan tersebut. Burhanuddin hanya mengimbau kepada para debitur untuk memenuhi pemeriksaan dan menindaklanjuti rekomendasi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan atau BPKP.  "Kepada enam perusahaan tolong segera tindaklanjuti ini, daripada nanti kami tindaklanjuti secara pidana," ucap Burhanuddin di kantornya, Jakarta Selatan pada Senin, 18 Maret 2024.  Dugaan tindak pidana korupsi ini bersumber dari laporan tim terpadu yang terdiri dari BPKP, Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan, dan Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun). Laporan tim tersebut diserahkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati hari ini, Senin, 18 Maret 2024.  Selain enam perusahaan itu, Sri Mulyani menyerahkan laporan dugaan fraud atau penipuan oleh empat debitur LPE, yakni PT RII dengan total pinjaman sebesar Rp 1,8 triliun, PT SMR sebesar 216 miliar, PT SMI sebesar Rp 144 miliar, dan PT BRS sebesar Rp 305 miliar.  Sebelumnya, Kejagung juga mengusut korupsi penyelenggaraan pembiayaan ekspor nasional oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Tahun 2013-2019. Kasus ini diduga menyebabkan kerugian negara hingga Rp 2,6 triliun.  Kejagung juga melakukan penyitaan aset pada Maret 2022 lalu, antara lain 20 bidang tanah dan bangunan. Di atasnya berdiri Pabrik Kertas PT Summit Paper dan PT Gunung Gilead dengan total 66.414 meter persegi di Kedunganyar dan Desa Sumberame, Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik. Penyitaan dilakukan berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Gresik Nomor 80/Pen.Pid/2022/PN.Gsk tanggal 24 Februari 2022. Penyidik juga menyita tanah dan bangunan beserta mesin dan peralatannya di Kawasan Pabrik Kertas PT Kertas Basuki Rahmat Banyuwangi yang berlokasi di Jalan Jendral Basuki Rachmat, Kelurahan Pengantingan, Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, dengan total luas 621.489 meter persegi. Pilihan Editor: Harga Daging Sapi Lokal Tembus Rp 150 Ribu Per Kilo, Peternak: Momen yang Ditunggu Dua Kali Setahun
2024-03-18 14:28:12
Berita Online
tempo.co
Riani Sanusi Putri
Indonesia Eximbank
386,293,164
Sri Mulyani dan Jaksa Agung Bahas Korupsi Fasilitas Kredit LPEI Rp2,5 Triliun
Bisnis.com, JAKARTA — Dugaan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas kredit Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) menjadi salah satu topik pembahasan Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani dan Jaksa Agung ST Burhanuddin dalam pertemuannya pagi ini, Senin (18/3/2024). Hal itu diungkapkan Jaksa Agung ST Burhanuddin dalam konferensi pes usai menerima kehadiran Menkeu. “Pada hari ini kami kedatangan ibu menteri keuangan, memang beberapa hal yang kami bahas tadi pagi ada…antara lain adalah dugaan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas kredit lembaga pembiayaan ekspor Indonesia LPEI,” jelasnya. Sebelumnya, Kapuspenkum Kejaksaan Agung (Kejagung) RI, Ketut Sumedana menyampaikan agenda ini akan membahas soal dugaan korupsi di Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). "Pertemuan Menkeu Sri Mulyani dengan Jaksa Agung ST Burhanuddin, mengenai laporan adanya dugaan tindak pidana korupsi penggunaan dana pada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia," ujar Ketut dalam keterangannya, Senin (18/3/2024). Ketut menambahkan, pertemuan ini bakal berlangsung di Lobby Gedung Utama Kejagung pada 10.00 WIB. Sebelumnya diberitakan, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah menyerahkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Penghitungan Kerugian Negara (PKN) kepada Kejagung soal dugaan korupsi di LPEI pada 2013-2019. Hasil pemeriksaan investigatif BPK sendiri menyimpulkan adanya penyimpangan berindikasi tindak pidana yang dilakukan oleh pihak terkait dalam pembiayaan ekspor nasional oleh LPEI kepada debitur. Dalam LHP itu, penyimpangan ini mengakibatkan terjadinya kerugian keuangan negara sebesar Rp81,35 miliar. "BPK menyimpulkan adanya penyimpangan-penyimpangan berindikasi tindak pidana yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait dalam pembiayaan ekspor nasional oleh LPEI kepada debitur yang mengakibatkan terjadinya kerugian keuangan negara sebesar Rp81.350.012.792,00," dalam keterangan pers BPK.
2024-03-18 11:14:08
Berita Online
Bisnis.com
Oktaviano DB Hana
Indonesia Eximbank
386,531,822
ICW Minta Kejaksaan Agung Batasi Langkah Hukum Kasus LPEI karena Telah Ditangani KPK
TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia Corruption Watch atau ICW meminta Kejaksaan Agung membatasi langkah hukum dalam penyelidikan kasus dugaan tindak pidana korupsi pemberian fasilitas kredit bermasalah oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia atau LPEI. Organisasi pemantau korupsi itu menilai berdasarkan Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK Pasal 50 ayat 3 disebutkan aparat penegak hukum lain tidak berwenang menyidik ketika KPK sudah turun tangan.  “Penting untuk mengingatkan kepada Kejaksaan Agung agar membatasi langkah hukumnya agar sejalan dengan mandat peraturan perundang-undangan,” kata ICW dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo pada Kamis, 21 Maret 2024.  Berdasarkan fakta administrasi hukum yang diuraikan oleh KPK, ICW menyebut lembaga antirasuah itu menerima aduan masyarakat pada 10 Mei 2023. KPK lantas menindaklanjuti laporan itu dengan upaya penyelidikan pada 13 Februari 2024. Hasilnya, KPK menemukan bukti permulaan yang cukup untuk menyangka bahwa kasus LPEI diduga dapat dikategorikan sebagai tindak pidana korupsi. Akhirnya, pada 19 Maret kemarin, KPK menaikkan proses hukum ke tingkat penyidikan.  “Jadi, sejak tanggal 19 Maret 2023, aparat penegak hukum lain seperti Kepolisian atau Kejaksaan Agung, tidak lagi berwenang menangani dugaan tindak pidana korupsi pemberian fasilitas kredit oleh LPEI,” kata ICW.  Tak hanya itu, ICW juga mempertanyakan langkah Menteri Keuangan Sri Mulyani yang mendatangi Kantor Kejaksaan Agung beberapa hari lalu untuk melaporkan dugaan fraud dalam penggunaan dana LPEI. Padahal, kata ICW, KPK telah menangani kasus ini. Apabila Menteri Keuangan telah mengetahui jika kasus ini sudah ditangani KPK, ICW juga mempertanyakan mengapa Sri Mulyani tidak mendatangi kantor antirasuah di kawasan Kuningan itu untuk membantu proses hukum yang sedang berjalan.  “Apakah Menteri Keuangan tidak mendapat laporan bahwa ada beberapa pihak yang sudah dimintai keterangan oleh KPK berkenaan dengan proses penyelidikan,” kata ICW. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan telah menggelar penyidikan kasus korupsi Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). Hal ini disampaikan KPK sehari setelah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan kasus korupsi di LPEI tersebut ke Kejaksaan Agung.  “KPK meningkatkan proses penyelidikan dari dugaan penyimpangan atau dugaan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas kredit dari LPEI ini menjadi berstatus penyidikan,” kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa, 19 Maret 2024. Ghufron menjelaskan, KPK sudah menangani kasus ini sejak 10 Mei 2023. Namun berdasarkan kebijakan internal, perkara ini diputuskan untuk dirilis saat masuk ke tahap penyidikan. “Sekali lagi ini semua adalah kebijakan internal KPK, namun dalam perkara ini kami memutuskan untuk kemudian merilis dan mengumumkan status penyidikan perkara ini pada hari ini, sebelum kemudian kami menetapkan tersangkanya,” ujarnya. Pilihan Editor: Masduki Eks PPLN Kuala Lumpur Mengaku Tak Tahu Dugaan Parpol Pemenang Terlibat Pemalsuan Data
2024-03-21 11:07:08
Berita Online
tempo.co
Adil Al Hasan
Indonesia Eximbank
360,551,205
LPEI dorong eksportir di sektor jasa masuk pasar non tradisional
Jakarta (ANTARA) - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank mendorong eksportir di sektor jasa untuk melakukan ekspansi bisnis ke negara-negara non-tradisional yang tidak hanya ke negara Kawasan Asia Selatan dan Timur Tengah, namun juga negara Kawasan Afrika. Hal tersebut sebagaimana ditugaskan melalui Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 1/KMK.08/2019 tentang Penugasan Khusus kepada LPEI untuk Mendorong Ekspor ke Negara Kawasan Afrika, Asia Selatan, dan Timur Tengah. Dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin Direktur Pelaksana Bidang Pengembangan Bisnis LPEI Maqin Norhadi mengatakan Penugasan Khusus Ekspor (PKE) diberikan pemerintah kepada LPEI untuk menyediakan pembiayaan, penjaminan, dan/atau asuransi untuk transaksi atau proyek yang secara komersial sulit dilaksanakan, akan tetapi dianggap perlu oleh pemerintah untuk menunjang kebijakan atau program ekspor nasional. Salah satu dukungan yang telah diberikan LPEI dalam bentuk fasilitas penjaminan kredit PKE dilakukan bersama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. (Bank BJB), yakni untuk PT Taka Hydrocore Indonesia dalam mendukung perusahaan sektor jasa survei geoteknikal Indonesia melaksanakan proyek offshore geotechnical di di lepas pantai Kongo, Afrika Barat. “Penjaminan kredit bank dengan skema PKE ini merupakan dukungan penuh LPEI kepada para eksportir Indonesia terutama di sektor jasa sehingga diharapkan dapat meningkatkan daya saing dan memberikan kemudahan eksportir melakukan penetrasi ekspor,” ujar Maqin. Group Head Corporate Banking Bank BJB Sonni Maulana Nurdin menambahkan, kemitraan yang terjalin antara Bank BJB dan LPEI merupakan bentuk kolaborasi untuk menegaskan komitmen kedua institusi guna mendukung upaya pemerintah untuk mendorong ekspor nasional. “Kolaborasi dengan LPEI ini dapat menambah level kepercayaan diri kami dalam menyalurkan kredit modal kerja kepada pelaku usaha Indonesia. Melalui penjaminan kredit ini, kami berkomitmen turut serta berkontribusi dalam rangka mendorong ekspor nasional," ucap Sonni. Sementara itu, Direktur PT Taka Hydrocore Indonesia Denni Andri mengucapkan terima kasih atas dukungan kedua institusi yang telah membantu pihaknya mengepakkan sayap bisnis hingga ke Kongo. “Bagi kami, dukungan Bank BJB dan LPEI semakin menambah kepercayaan diri kami untuk mampu bersaing secara global dan kami bisa mengibarkan bendera merah putih di negara lain,” ucap Denni. Peran pemerintah melalui LPEI untuk memberikan pembiayaan ekspor khususnya ke negara non-tradisional dapat menstimulus industri strategis dalam melakukan perdagangan (ekspor) ke negara-negara tersebut dan juga meningkatkan daya saing produk buatan Indonesia maupun jasa di negara tujuan tersebut. Secara akumulasi sejak tahun 2019 sampai dengan Desember tahun 2022, LPEI telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp2,2 triliun melalui program PKE kawasan dimaksud untuk mendorong ekspor ke negara non-tradisional, yang dalam hal ini tidak hanya negara Kawasan Afrika, namun juga Asia Selatan, dan Timur Tengah Pewarta: Agatha Olivia Victoria Editor: Adi Lazuardi COPYRIGHT © ANTARA 2023
2023-01-30 20:28:10
Berita Online
antaranews.com
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Indonesia Eximbank
376,278,142
LPEI Fasilitasi Ekspor Pesawat Terbang ke Filipina
LPEI Fasilitasi Ekspor Pesawat Terbang ke Filipina NERACA Jakarta - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) / Indonesia Fjrimbank memberikan solusi pembiayaan untuk ekspor 6 unit pesawat terbang NC212i buatan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) yang dipesan oleh Department of National Defense/ Armed Forcespf Philippines (DND/AFP) Filipina senilai USS79 juta Pembiayaan tersebut dilakukan dengan skema Penugasan Khusus Ekspor (PKE) atau National Interest Account (NIA) untuk mendukung industri'manufakrur alat transportasi strategis nasional. Dukungan LPEI tersebut tertuang dalam Penandatanganan Perjanjian Pembiayaan Ekspor antara LPEI dan PTDI un tuk pengadaan 6pesawatNC212i yang dilaksanakan pada 18 Oktober 2023 di kantor LPEI. Jakarta. Direknir Pengembangan Bisnis LPEI, Maqin U Norhadi menyampaikan bahwa ekspor 6 pesawat ini merupakan kebanggaan Indonesia karena PTDI dapat memproduksi produk industri strategis yang bernilai teknologi tinggi dan LPEI sebagai instrumen Pemerintah hadir memberikan solusi pembiayaannya. "Pembiayaan yang dilakukan LPB kepada PTDI merupakan wujud negara hadir untuk meningkatkan ekspor Indonesia. Ekspor pesawat terbang akan meningkatkan reputasi Indonesia di mata global, terutama perusahaan Indonesia yang tergabung dalam industri strategis kedirgantaraan yang sarat dengan teknologi tinggi," kata Maqin, seperti dikutip dalam ketera gannya, Kamis (19/10). \faqin menjelaskan, LPEI melaksanakan program Penugasan Khusus Ekspor (PKE) dari Pemerintah untuk mendukung pertumbuhan industri kedirgantaraan Indon esia agar memiliki daya saing yang tinggi." Hal ini sejalan dengan strategi LPEI untuk memperkuat ekosistem ekspor Indonesia* katanya. Penugasan Khusus Ekspor (PKE) merupakan mandat yang diberikan Pemerintah kepada LPEI untuk menyediakan pembiayaan,penjaminan dan/atau asuransi untuk transaksi atau proyek yang secara komersial sulit dilaksanakan, akan tetapi dianggap sangat penting oleh Pemerintah untuk menunjang kebijakan atau program ekspor nasional. Sampai saat ini, LPEI telah menyalurkan program PKE senilai Rpl2triliununtukmendukungekspor lebih dari 80 produk ke lebih dari 100 negara. Direktur Keuangan, Manajemen Risiko, dan Sumber Daya Manusia PT Dirgantara Indonesia. Wildan Arief, menjelaskan PTDI memberikan apresiasi tinggi atas dukungan LPEI dalam program penjualan pesawat terbang NC212i produksi PTDI ke Filipina. at_i
2023-10-20 00:00:00
Koran Nasional
Harian Ekonomi Neraca
NERACA
Indonesia Eximbank
389,920,193
Nilai Ekspor Indonesia Naik Jadi 19,62 Miliar pada April 2024
JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, nilai ekspor Indonesia meningkat secara tahunan (year on year/yoy) pada April 2024. Kenaikan terjadi pada ekspor komoditas minyak dan gas (migas) dan non migas. Deputi Bidang Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan, nilai ekspor pada April sebesar 19,62 miliar dollar AS. Nilai ini meningkat sebesar 1,72 persen dari posisi April tahun lalu sebesar 19,28 miliar dollar AS. Jika dilihat berdasarkan komponennya, nilai ekspor komoditas migas sebesar 1,35 miliar dollar AS dan non migas sebesar 18,27 miliar dollar AS. Keduanya mengalami kenaikan secara tahunan. "Secara tahunan nilai ekspor April 2024 mengalami peningkatan sebesar 1,72 persen," ujar Pudji, dalam konferensi pers, di Jakarta, Rabu (15/5/2024). Secara lebih rinci, komoditas utama yang mengerek nilai ekspor komoditas non migas ialah logam mulia dan perhiasan atau permata (HS 71), barang besi dan baja (HS 73), serta nikel dan barang padanannya (HS 75). Meskipun secara tahunan meningkat, jika dilihat secara bulanan (month to month/mtm) nilai ekspor menurun. Tercatat nilai ekspor turun 12,97 persen secara mtm. Kontraksi itu utamanya dipicu oleh nilai ekspor komoditas non migas yang turun dalam, yakni turun 14,06 persen.   Pudji bilang, komoditas utama yang menyumbangkan penurunan nilai ekspor secara bulanan ialah, logam mulia dan perhiasan atau permata (HS 71), mesin perlengkapan elektrik dan bagiannya (HS 85), serta kendaraan dan bagiannya (HS 87). Di sisi lain, nilai ekspor komoditas migas meningkat 5,03 persen. Kenaikan itu didorong ekspor komoditas gas, dengan andil sebesar 0,80 persen.
2024-05-15 13:35:08
Berita Online
Kompas.com
Kompas Cyber Media
Indonesia Eximbank
391,919,369
LPEI Mencetak Usaha Masyarakat Desa Hingga ke Pasar Global
Lembaga pembiayaan ekspor Indonesia atau LPEI berhasil mencetak usaha masyarakat desa hingga ke pasar global lembaga di bawah kementerian keuangan ini melakukan pelatihan dan pendampingan kepada lebih dari 5 komoditi UMKM di 1035 Desa direktur pelaksana pengembangan bisnis LPI Makin Nurhadi mengatakan pihaknya telah melakukan pembiayaan pelatihan dan pendampingan kepada para UMKM hingga tembus ke-65 negara. Sementara itu ketua badan usaha milik desa ataupun Desa Nglanggeran Gunung Kidul Yogyakarta Ahmad Nasrudin mengatakan setelah mendapatkan pelatihan dan pendampingan dari LPEI komoditi Kakao atau coklat yang dimiliki masyarakat desa Nglanggeran berhasil tembus ke Negara Swiss. Dalam memberdayakan potensi desa Nglanggeran Kecamatan Patuk Gunung Kidul Yogyakarta ada 3 lembaga atau perusahaan di bawah kementerian keuangan yang berkontribusi memajukan ekonomi Desa yaitu pusat investasi pemerintah atau PIP kementerian keuangan Indonesia atau LPEI dan PT sarana multi Griya finansial atau PT SMF.
2024-05-03 13:46:27
Radio
RRI Jakarta Pro 4 92.8 fm
-
Indonesia Eximbank
377,640,155
Pembiayaan LPEI bantu UKM gula kelapa tembus ekspor ke sepuluh negara
Program PKE UKM merupakan bentuk kehadiran negara melalui Kementerian Keuangan RI yang diberikan kepada LPEI sebagai bentuk dukungan APBN kepada para pelaku usaha berorientasi ekspor Jakarta (ANTARA) - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) melaporkan salah satu usaha kecil dan menengah (UKM) yang menerima fasilitas pembiayaannya, yaitu UKM gula kelapa, telah menembus pasar ekspor ke sepuluh negara. Direktur Pelaksana Bidang Pengembangan Bisnis LPEI Maqin U. Norhadi mengatakan UKM tersebut memanfaatkan program Penugasan Khusus Ekspor untuk mendukung sektor Usaha Kecil dan Menengah Berorientasi Ekspor (PKE UKM). “Program PKE UKM merupakan bentuk kehadiran negara melalui Kementerian Keuangan RI yang diberikan kepada LPEI sebagai bentuk dukungan APBN kepada para pelaku usaha berorientasi ekspor,” kata Maqin dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis. UKM tersebut adalah CV Hugo Inovasi yang bergerak pada bidang produksi kelapa organik. Pendiri CV Hugo Inovasi, Astin Atsna mengungkapkan pembiayaan dari LPEI digunakan sebagai modal kerja untuk memenuhi permintaan buyer dari luar negeri serta meningkatkan kapasitas produksi. Hasilnya, produk gula kelapa asal Banyumas itu telah menembus 10 negara seperti Amerika Serikat, Spanyol, Ghana, Inggris, Arab Saudi, Bahrain, Singapura, Korea Selatan, Hong Kong, Malaysia, dan Australia. Astin menyebutkan saat ini lebih dari 90 persen penjualan CV Hugo Inovasi berasal dari ekspor. Selain memperoleh pembiayaan, Astin mengaku juga mendapatkan fasilitas konsultasi dari LPEI, seperti konsultasi mengenai penyusunan laporan keuangan. Ia berharap dukungan yang diberikan LPEI dapat meningkatkan kapasitas usaha dan memperluas akses pasar. Program PKE UKM merupakan bentuk kehadiran negara melalui Kementerian Keuangan RI yang diberikan kepada LPEI sebagai bentuk dukungan APBN kepada para pelaku usaha berorientasi ekspor. Dengan program tersebut, UKM berorientasi ekspor memiliki akses yang lebih mudah ke pembiayaan, penjaminan, asuransi ekspor, dan jasa konsultasi. Sejak 2021 hingga September 2023 dukungan APBN melalui program PKE UKM telah mencapai Rp924 miliar yang dimanfaatkan oleh lebih dari 120 pelaku UKM pada lebih dari 30 produk ke lebih dari 40 negara tujuan ekspor. LPEI beri pembiayaan ekspor pesawat PT Dirgantara Indonesia Koperasi binaan LPEI di Gresik raup Rp450 juta dari ekspor tenun PT SMI dan LPEI kerja sama untuk penerbitan bank garansi Pewarta: Imamatul Silfia Editor: Faisal Yunianto COPYRIGHT © ANTARA 2023
2023-11-09 20:56:10
Berita Online
antaranews.com
Pewarta: Imamatul Silfia
Indonesia Eximbank
386,298,189
Kejagung Akan Periksa LPEI Terkait Dugaan Korupsi Pembiayaan Ekspor Rp 2,5 Triliun
JAKARTA, KOMPAS.com - Kejaksaan Agung (Kejagung) Republik Indonesia memastikan akan memeriksa pihak Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) terkait dugaan korupsi senilai Rp 2,5 triliun. Adapun Jaksa Agung RI Sanitiar Burhanuddin baru saja menerima laporan soal dugaan kasus ini dari Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani pada Senin (18/3/2024). "Iya jelas, pasti (periksa LPEI). Ada keterkaitan karena dia sebagai pemberi sekaligus penerima dari debitur tadi," Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Ketut Sumedana di Gedung Kejagung, Jakarta, Senin. Ketut menjelaskan laporan kasus ini adalah temuan dari tim gabungan antara Inspektorat Kementerian Keuangan, BPKP, dan Direktorat Jaksa Agung Muda Bidang Tata Usaha Negara (Jamdatun) Kejagung. Ketut menyebut kasus ini diduga terjadi pada 2019. Dia memastikan kasus ini sedang dalam proses pengusutan oleh Kejagung. "Nanti setelah dilakukan penyelidikan oleh temen-temen Pidsus, nanti akan ditentukan statusnya," ujar dia. Sebelumnya, Menkeu RI Sri Mulyani menyambangi Jaksa Agung sekaligus memberikan laporan dugaan korupsi hasil temuan Tim Gabungan antara Kemenkeu, Kejagung, dan BPKP. Jaksa Agung RI memastikan kasus itu langsung ditindaklanjuti. Menurut dia, ada empat perusahaan debitur di LPEI yang diduga bermasalah. Menurut dia, ditaksir korupsi dari empat perusahaan itu senilai Rp 2,5 triliun. Namun, angka ini masih bisa berkembang "Jumlah keseluruhannya adalah sebesar Rp 2,505,119 triliun. Teman-teman itu yang tahap pertama. Nanti ada tahap keduanya," ungkap dia.
2024-03-18 12:14:08
Berita Online
Kompas.com
Kompas Cyber Media
Indonesia Eximbank
359,602,256
Perkuat Kerja Sama Bidang Investasi dan Keuangan, LPEI Tanda Tangani Nota Kesepahaman dengan MEXIM
JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan the Export-Import Bank of Malaysia (MEXIM) untuk memperkuat kerja sama dalam bidang investasi dan keuangan. Direktur Eksekutif LPEI Riyani Tirtoso mengatakan, dengan adanya kerja sama tersebut memungkinkan kedua lembaga untuk mengatasi tantangan pembangunan ekonomi dengan menyediakan produk-produk inovatif yang berorientasi pasar secara berkelanjutan dari aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. "Kerja sama ini juga bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kedua pihak sehingga Indonesia dan Malaysia mampu membuka akses pasar yang lebih luas, yaitu bukan hanya antar negara Indonesia dan Malaysia, melainkan kedua negara ini juga akan bekerjasama untuk membuka pasar dengan negara-negara lainnya. LPEI dan MEXIM bersama-sama akan mendukung investasi bisnis serta tetap tangguh di pasar yang kompetitif," ujarnya dalam siaran resminya, Senin (9/1/2023). Sementara itu, Chief Executive Officer Of EXIM Bank Malaysia Arshad Mohamed Ismail mengatakan, kerja sama LPEI dengan MEXIM ini diharapkan dapat menjadi saluran komunikasi yang efisien bagi rujukan proyek-proyek yang saling menguntungkan dalam rangka mengeksplorasi peluang pertukaran informasi terkait kegiatan ekspor, kerja sama benchmarking, pelatihan bisnis dan secondment dalam kredit, penjaminan risiko, memperluas jangkauan nasabah, juga kerja sama dalam penyediaan layanan kedua belah pihak. "MEXIM dan Indonesia Eximbank akan semakin erat dalam menjalin hubungan karena kami menghargai kesempatan untuk berkolaborasi dan memperkuat kerja sama yang kami miliki. Indonesia Eximbank merupakan mitra yang sangat penting dan kami berharap dapat mempertahankan dialog dan komunikasi yang aktif untuk bisnis dan proyek rujukan yang berkelanjutan," ungkapnya. Untuk diketahui, sebagai Special Mission Vehicle (SMV) di bawah Kementerian Keuangan RI, LPEI terus mendorong pertumbuhan ekspor nasional dan membantu eksportir dalam memperluas kapasitas bisnis mereka melalui mandat pembiayaan, penjaminan, asuransi dan jasa konsultasi. Sedangkan MEXIM merupakan Export Credit Agency milik pemerintah Malaysia yang memiliki mandat memberikan pembiayaan yang efektif dan solusi takaful untuk kegiatan ekspor impor Malaysia. LPEI dan MEXIM juga tergabung dalam beberapa forum internasional, salah satunya adalah The Asian Exim Banks Forum.
2023-01-09 22:07:08
Berita Online
Kompas.com
Kompas Cyber Media
Indonesia Eximbank
386,687,392
Berebut Kasus LPEI: Kejagung Tangani Kasus Sejak 2021, KPK Baru 2023
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kejaksaan Agung (Kejakgung) tetap melaksanakan kajian teknis untuk dapat melanjutkan proses penyelidikan dalam rencana penyidikan dugaan korupsi di Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). Tim penyidikan pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) menjadi pengendali dalam pengusutan dugaan korupsi terkait pemberian fasilitas pembiayaan dan kredit ekspor terhadap empat perusahaan swasta selaku debitur LPEI yang merugikan negara sekitar Rp 2,5 triliun pada 2019. Tim di Jampidsus sepertinya mengabaikan seruan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang meminta Kejakgung, agar menyetop seluruh rangkaian proses hukum, dari penyelidikan, maupun penyidikan kasus korupsi di LPEI tersebut. Karena KPK, pada Selasa (19/3/2024) resmi mengumumkan kasus dugaan korupsi LPEI tersebut ditingkatkan ke level penyidikan.  KPK mengeklaim kasus tersebut sudah dalam penyelidikan sejak 10 Mei 2023. Namun Kejagung menyebut kalau kasus yang dilaporkan Menkeu Sri Mulyani ini, merupakan lanjutan dari kasus LPEI yang sudah mereka tangani sejak 2021.  Atas pelaporan Sri Mulyani tersebut, menurut Direktur Penyidikan Jampidsus Kuntadi, pihaknya melakukan telaah sehingga akan segera dirumuskan untuk dapat dilanjutkan ke proses penyelidikan, dan penyidikan.  “Sifatnya saat ini masih berupa laporan. Dan masih dalam kajian. Kalau memang sudah ada kecukupan (bukti-bukti peristiwa pidananya), ya kita pasti dalami ke penyelidikan dan penyidikan,” begitu kata Kuntadi saat ditemui di Kejakgung, Jakarta, Jumat (23/3/2024). Kuntadi menerangkan, laporan dugaan korupsi LPEI oleh Menkeu Sri Mulyani pada Senin (18/3/2024) tersebut, sebetulnya babak lanjutan dari perkara korupsi LPEI yang pernah diusut tuntas oleh tim Jampidsus pada 2021-2022. Konstruksi kasusnya, pun sama. Yaitu penyimpangan hukum maupun aturan LPEI dalam pengajuan kredit dan pembiayaan ekspor oleh perusahaan-perusahaan swasta.  “Dalam kasus yang dilaporkan (oleh Sri Mulyani) itu, nggak jauh berbeda (dari yang pernah ditangani 2021-2022),” kata Kuntadi.  Dari semua konstruksi kasus LPEI tersebut, lanjut dia, berujung pada dugaan tindak pidana korupsi yang sama berupa fraud, atau penyimpangan yang dilakukan perusahaan debitur dan merugikan keuangan negara. “Semuanya berawal dari situ (fraud),” begitu ujar Kuntadi. 
2024-03-23 15:07:09
Berita Online
republika.co.id
Rep: Bambang Noroyono/ Red: Joko Sadewo
Indonesia Eximbank
386,419,646
KPK: Dugaan Korupsi di LPEI Terkait Pemberian Kredit, Rugikan Negara Rp 766 M
['KPK telah memulai penyidikan kasus dugaan korupsi di Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menjelaskan konstruksi perkara tersebut.', '"Saya sampaikan terkait dengan dugaan ada penyimpangan pemberian kredit modal kerja ekspor (KMKE) oleh lembaga LPEI. Secara umum sebetulnya terkait dengan pembiayaan sebagaimana perbankan, kenapa kemudian kredit itu macet umumnya terjadi karena kurang hati-hatinya komite kredit atau pihak lembaga yang memberikan kredit itu terhadap kondisi dari debitur," kata Alexander dalam konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Selasa (19/3/2024).', 'Alex menyebut salah satu perusahaan yang menerima fasilitas KMKE dari LPEI ialah PT PE. Dia mengatakan PT PE mendapatkan fasilitas KMKE sebanyak tiga kali, yaitu tahun 2015 sebesar USD 22 juta, 2016 sebanyak Rp 400 miliar, dan tahun 2017 Rp 200 miliar. Sehingga, katanya, total KMKE yang disalurkan ke PT PE senilai 22 juta dolar dan Rp 600 miliar.', '\r\nADVERTISEMENT\r\n', '\r\nSCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT\r\n', '"Ini bertujuan mendukung modal kerja PT PE dalam usaha niaga umum BBM dan bahan bakar lainnya," ujarnya.', 'Dia mengatakan ada dugaan terjadi fraud terkait pemberian fasilitas KMKE ini. Alexander mengatakan komite pembiayaan diduga mengabaikan jaminan kelayakan pengajuan pembiayaan dan indikasi ketidakwajaran dalam laporan keuangan periode Juni 2015 yang dijadikan rujukan memorandum analisa pembiayaan ke PT PE.', '"Jadi laporan keuangan PT PE diduga itu tidak mengandung kebenaran. Itu pada laporan PTPE dijadikan rujukan dalam analisis pemberian pembiayaan ke PT PE," ujarnya.', 'Alex mengatakan terkait jaminan aset tetap yang diajukan PT PE berupa tiga unit ruangan kantor berpotensi gagal dilakukan pengikatan karena belum terbit sertifikat kepemilikan atas aset itu. Selain itu, lanjut Alex, ada dugaan penggelembungan nilai piutang PTPE.', '"Secara keseluruhan jaminan-jaminan yang diberikan PTPE itu lebih kurangnya tidak bisa menutup fasilitas pembiayaan yang diberikan kepada PT PE. Jadi jaminannya rendah, tidak menutup kredit yang diberikan," tuturnya.', 'Dia mengatakan terdapat peningkatan aset hingga dua kali lipat karena naiknya piutang dan pencatatan semu atas akuisisi pada PT PE. PTPE diduga memanipulasi laporan keuangan sehingga meningkatkan valuasi PT PE.', '"Ini beberapa dugaan fraud yang dilakukan disebabkan tidak telitinya dari eks Komite Kredit dari LPEI dalam menganalisis laporan-laporan keuangan yang disampaikan PT PE," katanya.', 'Dia juga mengatakan ada dugaan pelanggaran oleh direksi dan komite pembiayaan dalam pemberian KMKE yang kedua sejumlah Rp 400 miliar. Antara lain, katanya, diduga terdapat pengabaian terhadap jaminan aset tetap PT PE berupa tiga unit ruangan kantor yang belum diikat sempurna karena belum ada sertifkat dan berisiko kegagalan pengikatan jaminan.', 'Kemudian, komite pembiayaan diduga menyetujui penambahan jaminan berupa fix asset yang belum ada dan belum dilakukan penilaian. "Namun nilai likuiditas tersebut sangat rendah hanya 74% dan dinilai tidak men-cover nilai pembiayaan," kata Alexander.', 'Dia mengatakan komite pembiayaan diduga mengabaikan transaksi dari PT PE terhadap PT KPM periode 2015 sampai 2016. Hal tersebut diduga terjadi karena jajaran direksi LPEI sudah mengetahui bahwa masuknya PT PE ditujukan untuk menopang outstanding PT KPM. Komite pembiayaan LPEI, lanjut Alex, masih menganggap bisnis PT PE berjalan normal.', '"Padahal kenyataannya penjualan PT KPM ke PLN kurang 10 ribu KL per bulan. Jadi volume bisnis PTPE sendiri ternyata tidak seusai prediksi awal, yang dalam proposalnya itu lebih kurang dari 70 ribu ternyata hanya 10 ribu," ujar Alex.', 'Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.'] "Tujuannya apa? Supaya dari laporan keuangan itu pihak pemberi fasilitas kredit LPEI bisa monitor kemampuan dari perusahaan itu secara up to date sehingga bisa menilai risiko gagal bayar dari fasilitas yang diberikan," kata Alexander., Dia mengatakan hal itu merupakan sejumlah dugaan pelanggaran hukum yang terjadi. Menurutnya, ada dugaan penyalahgunaan kewenangan dari pihak terkait dalam pemberian kredit., "Itu barangkali beberapa kejadian bisa dikatakan unsur perbuatan melanggar hukum yang kami menduga dikaitkan dengan adanya unsur penyalahgunaan kewenangan dari pihak-pihak yang terlibat dalam perkara ini," ujarnya., ADVERTISEMENT , SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT , Pada tanggal 29 Juni 2020, kata Alex, PT PE dinyatakan pailit. Sementara, tagihan LPEI terhadap PT PE masih senilai Rp 844 miliar., "Jadi saat pailit itu masih ada tunggakan tagihan PT LPEI kepada PTPE senilai Rp 840-an miliar," ujar Alex., Setelah PT PE mengalami pailit, maka PT LPEI melakukan upaya penyelamatan pembiayaan bermasalah dengan menggunakan skema pengalihan piutang atau cessie dari total outstanding kurang lebih USD 60 juta dolar atau setara Rp 844 miliar. Menurut Alexander, PT LPEI mengalihkan piutangnya atau menjual cessie dari sekitar kurang lebih USD 60 juta dolar kepada PT Catur Karsa Megatunggal (CMT) senilai USD 10 juta dolar serta kepada PT PI sejumlah USD 50 juta dolar yang dituangkan dalam akta tertanggal 10 Maret 2021., Isinya tentang kesepakatan bersama yang diteken LPEI dan GM selaku pemilik CMT. Diketahui, PT CMT memiliki saham di PT PE, sedangkan PT PI sebagian sahamnya dimiliki oleh PT PE sehingga baik PT PE, PT CMT, dan PT PI dimiliki orang yang sama, yaitu GM., "Jadi ketiga perusahaan itu masih terafiliasi," kata Alex., Jadi, menurut dia, patut diduga pengalihan piutang hanya untuk mengalihkan dari perusahaan yang sudah pailit ke perusahaan dengan pemilik yang sama yang masih aktif., Pada 2022-2023, PT CMT sudah membayar sebagian kewajiban utang atas cessie yang dibeli dari PT PI sebesar USD 5,5 juta dolar. Sehingga outstanding dari PT CMT atas cessie tersisa USD 4,5 juta dolar. Sedangkan cessie yang dibeli oleh pengalihan oleh PT PI sampai sekarang sejauh ini belum ada pembayaran., "Penyimpangan yang dilakukan oleh direksi LPEI dalam pemberian jaminan fasilitas ekspor dan penyelesaian pembiayaan terdapat potensi kerugian negara sekurang-kurangnya USD 54,5 juta atau dengan kurs Rp 14.047,99 senilai Rp 766 miliar," ujarnya.
2024-03-19 20:21:08
Berita Online
news.detik.com
Brigitta Belia Permata Sari -
Indonesia Eximbank
376,296,205
SETC Bawa 4 Perwakilan Duta Ekspor Indonesia Timur ke Pameran Dagang Tahunan Trade Expo Indonesia
['Laporan wartawan TribunJatim.com, Januar', '\xa0', 'TRIBUNJATIM.COM - PT\xa0HM\xa0Sampoerna Tbk. (Sampoerna), melalui Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) di bawah Payung Program Keberlanjutan “Sampoerna Untuk Indonesia”, membawa empat perwakilan Duta Ekspor Indonesia Timur ke pameran\xa0dagang tahunan Trade Expo Indonesia (TEI) yang digelar Kementerian Perdagangan pada 18-22 Oktober 2023 lalu di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang.', 'Keempat Duta Ekspor Indonesia Timur yang dipilih dari sekitar 760 pendaftar adalah CEO PT Duta Comoditi asal Sulawesi Tenggara, Ryan Taufani Octavian; pemilik PT Gorontalo Trade Agrikultur, Ibrahim Ladjiku; CEO PT Erwin Utama Jaya asal Nusa Tenggara Barat (NTB), Erwin Irawan; dan pendiri DEKEMA Indonesia asal Sulawesi Utara, Marvio Pantas.', 'Ajang TEI diharapkan bisa mendorong kerja sama antara pelaku usaha lokal dengan pembeli potensial dari luar\xa0negeri (business to business/B2B) sehingga berpotensi menambah nilai ekspor Indonesia pada 2023. Kemendag menargetkan TEI 2023 diikuti sekitar 1.200 pelaku usaha dan dihadiri oleh 8.300 buyer serta dikunjungi visitor 25.000 secara offline. Kemendag juga berencana menggelar TEI secara online pada 18 Oktober-18 Desember 2023. Diperkirakan, sebanyak 33.000 orang akan hadir secara online.', 'Kepala Urusan Eksternal Sampoerna Ishak Danuningrat mengatakan, Sampoerna berkolaborasi dengan mitra tanggung jawab sosial perusahaan Business & Export Development Organization (BEDO) untuk membina, mendampingi dan membuka akses pasar UMKM asal Indonesia Timur dengan ikut dalam TEI 2023 sejak tahun 2022.', '“Sampoerna berkomitmen mendukung pengembangan ekonomi nasional melalui pemberdayaan UMKM di Indonesia melalui SETC di bawah Payung Program Keberlanjutan “Sampoerna Untuk Indonesia”,” ujar Ishak, Senin (23/10/2023).', 'Ishak berharap program ini dapat memacu para pelaku UMKM untuk mengembangkan perekonomian nasional melalui ekspor komoditas barang jadi.', '“Indonesia wilayah Timur memiliki potensi yang besar untuk turut mendorong perekonomian nasional. Peran masyarakat, swasta, dan pemerintah yang bersinergi mendukung UMKM sangat penting untuk dapat mengembangkannya,” kata Ishak.', 'Ia juga mengatakan, program ini juga sejalan dengan Falsafah Tiga Tangan yang menjadi pedoman Sampoerna, yang mencerminkan komitmen perusahaan untuk menciptakan nilai tambah bagi semua pemangku kepentingan terkait, termasuk masyarakat luas, yang dalam hal ini dilakukan melalui pemberdayaan UMKM di Indonesia.', 'Ryan Taufani mengatakan, bahwa berkat pelatihan yang diberikan SETC dan BEDO, pihaknya makin terpacu untuk mengembangkan usaha komoditas gula kelapa, biji kakao dan merica putih. Ia mengaku sangat bangga bisa terpilih menjadi salah satu Duta Ekspor Indonesia Timur.', '“Dengan mengikuti pameran\xa0dagang TEI 2023, saya berharap dapat membuka akses pasar keluar negeri untuk produk komoditas yang ada di Sulawesi Tenggara,” ujarnya.', 'Marvio menambahkan mengikuti TEI 2023 adalah pengalaman yang sangat berharga sekaligus menjadi tantangan untuk bisa memperkenalkan produk komoditas asal Sulawesi Utara.t', '“Terima kasih saya ucapkan kepada Sampoerna, SETC dan BEDO yang membimbing kami dan memberikan kesempatan yang luar biasa ini,” katanya.'] Sementara itu, Erwin Irawan menuturkan sejak mengikuti pelatihan yang diselenggarakan SETC dan BEDO, pihaknya semakin termotivasi untuk terus memperkenalkan komoditas potensial dari NTB., “Kami berharap bisa perluas akses pasar untuk komoditas asal NTB sehingga bisa membantu para petani di daerah saya,” katanya., Ibrahim Ladjiku menuturkan, pelatihan SETC dan BEDO telah memberikan banyak ilmu untuk meningkatkan kapasitas. TEI 2023 menjadi kesempatan untuk memperkenalkan produk unggulan dari Gorontalo., “Ikut serta pada ajang TEI 2023 menjadi pengalaman luar biasa. Kesempatan ini datang karena dukungan SETC dan BEDO. Kami sangat berterima kasih karena bisa memperkenalkan produk asal Gorontalo,” imbuhnya., Selain pameran TEI 2023, Duta Ekspor Indonesia Timur juga bakal mengikuti berbagai seminar internasional, business counselling, Business Matching, Buyer’s Night TEI 2023, dan lain-lain., Pada ajang TEI 2023, SETC dan BEDO akan meluncurkan buku “Indonesia Timur Untuk Dunia - Kisah Komoditas Pangan Indonesia Timur”. Buku ini diharapkan dapat menjadi acuan potensi komoditas yang ada di Indonesia Timur. Buku ini juga dapat menjadi rujukan pelaku usaha dan ekspor untuk mengidentifikasi kapasitas dan kualitas komoditas yang sesuai pasar global serta sejumlah panduan teknis untuk ekspor.
2023-10-23 11:44:35
Berita Online
jatim.tribunnews.com
null
Indonesia Eximbank
386,419,637
Sehari Setelah Sri Mulyani Laporkan Dugaan Korupsi di LPEI ke Jaksa Agung, KPK Umumkan Kasus 3 Debitur Naik ke Penyidikan
TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menaikkan kasus dugaan penggunaan dana penyaluran kredit di Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) ke tahap penyidikan. Peningkatan status kasus itu disampaikan KPK sehari setelah Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani membawa kasus dugaan korupsi LPEI ke Kejaksaan Agung.  “Hari ini KPK meningkatkan proses lidik dari dugaan penyimpangan atau dugaan TPK dalam pemberian fasilitas kredit dari LPEI ini menjadi berstatus penyidikan,” kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron di Gedung Merah Putih KPK, Selasa, 19 Maret 2024. Ghufron mengaku, KPK telah mendapatkan laporan dugaan korupsi LPEI pada 10 Mei 2023. Setelah  penelaahan, kasus itu disampaikan ke Direktorat Penyelidikan pada 13 Februari 2024 untuk langsung dilakukan penyelidikan. “Kemarin menteri keuangan telah melaporkan dugaan TPK ini ke Kejaksaan Agung sehingga ini KPK perlu tegaskan, bahwa KPK telah meningkatkan status naik pada status penyidikan,” kata dia. KPK menyelidiki tiga perusahaan yang menimbulkan kerugian keuangan negara, yakni PT PE dengan nilai kerugian Rp 800 miliar, PT RII sebesar Rp 1,6 triliun, dan PT SMJL sebesar Rp 1,051 triliun. Kemarin, Kejaksaan Agung (Kejagung) menerima laporan dari Menteri Keuangan Sri Mulyani soal dugaan korupsi pada 4 debitur LPEI. Keempat perusahan itu yakni PT RII sekitar Rp 1,8 triliun, PT SMR Rp 216 miliar, PT SRI Rp 1,44 miliar, PT BRS Rp 300,5 miliar dengan dugaan fraud atau kecurangan total berjumlah Rp 2,505 triliun. “Empat perusahaan ini korporasi yang bergerak di bidang kelapa sawit, batu bara, nikel, dan perusahaan perkapalan," kata Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana di Komplek Perkantoran Kejagung, Jakarta Selatan, Senin, 18 Maret 2024. Ketut mengatakan, Kejagung telah memproses kasus ini sejak 2019, sehingga tak menutup kemungkinan untuk memeriksa LPEI. “Oh iya jelas, pasti ada keterkaitan ya. Karena sebagai pemberi sekaligus penerima dari debitur tadi,” katanya. Saat ini, kata Ketut, Kejagung menindaklanjuti 4 perusahaan di tahap pertama, dan kemungkinan di tahap kedua ada 6 perusahaan dengan nilai kecurangan Rp 3,5 triliun. “Ini sementara 4 perusahaan dulu, yang 6 masih di-keep oleh tim gabungan Jamdatun, BPKP, dan Direktorat Keuangan,” katanya. Pilihan Editor: Sri Mulyani Laporkan Dugaan Korupsi ke Kejagung, MAKI: Tak Lagi Menganggap KPK
2024-03-19 20:21:08
Berita Online
tempo.co
Bagus Pribadi
Indonesia Eximbank
386,299,374
Ini Empat Perusahaan Debitur LPEI yang Dilaporkan Sri Mulyani ke Kejagung
Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Anna Suci Perwitasari KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin menerima kunjungan Menteri Keuangan RI Sri Mulyani membahas terkait dengan dugaan tindak pidana korupsi/fraud dalam pemberian fasilitas kredit Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). Jaksa Agung menyampaikan, kredit ini terdiri dari beberapa tahapan (Batch), dengan batch pertama yang terdiri dari 4 perusahaan terindikasi fraud dengan total sebesar Rp 2,504 triliun. Perusahaan tersebut antara lain PT RII sebesar Rp1,8 triliun, PT SMS sebesar Rp216 miliar, PT SPV sebesar Rp144 miliar dan PT PRS sebesar Rp 305 miliar. “Terhadap perusahaan tersebut, akan diserahkan kepada Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (JAM PIDSUS) untuk ditindaklanjuti pada proses penyidikan,” ujar Burhanuddin dalam konferensi pers, Senin (18/3). Burhanuddin menambahkan, akan ada batch kedua yang terdiri dari 6 perusahaan yang terindikasi fraud senilai Rp 3 triliun dan 85 miliar masih dalam proses pemeriksaan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan akan diserahkan kepada Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (JAM DATUN) dalam rangka recovery asset. Jaksa Agung mengingatkan kepada perusahaan-perusahaan debitur Batch 2 agar segera menindaklanjuti kesepakatan dengan JAM DATUN, BPKP, dan Inspektorat Kementerian Keuangan. Hal ini agar nantinya tidak berlanjut kepada proses pidana.  Untuk diketahui, laporan kredit LPEI ini terdeteksi pada tahun 2019 dan sampai saat ini para debitur perusahaan tersebut statusnya belum ditentukan. Perusahaan-perusahaan debitur tersebut bergerak pada bidang kelapa sawit, batu bara, perkapalan dan nikel.  Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan, kunjungan kali ini merupakan bentuk sinergi Kementerian Keuangan dan Kejaksaan Agung dalam penegakan hukum terkait dengan keuangan negara. Hal ini serupa dengan penanganan perkara dalam Satgas BLBI.  Sri Mulyani mengatakan, LPEI akan terus melakukan penelitian terhadap kredit-kredit bermasalah. Selain itu, LPEI juga akan terus bekerja sama dengan JAM DATUN, BPKP RI, dan Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan dalam satu Tim Terpadu. “Negara tetap mendukung LPEI melaksanakan perannya meningkatkan ekspor Indonesia dengan menerapkan tata kelola yang baik, zero tolerance terhadap segala bentuk pelanggaran hukum agar peran strategisnya berjalan optimal sesuai mandat Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2009,” jelas Sri Mulyani.
2024-03-18 12:28:13
Berita Online
kontan.co.id
Vendy Yhulia Susanto
Indonesia Eximbank
386,477,557
KPK Sebut Ada Enam Perusahaan Terindikasi Fraud Terkait Perkara LPEI
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata mengatakan ada enam perusahaan yang terindikasi melakukan kecurangan (fraud) dalam rangkaian kasus dugaan korupsi pemberian fasilitas kredit Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). "Kemarin yang kami paparkan baru satu, tapi ada enam perusahaan itu curang dan kami tadi sudah investigasi dengan deputi investigasi," kata Alex di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu (20/3/2024). Alex juga mengatakan KPK telah melakukan audit dan investigasi untuk mencari apakah ada korporasi lain yang diduga turut terlibat dalam perkara tersebut. "Dia (Deputi Investigasi KPK) juga sekarang akan melakukan audit investigasi lanjutannya untuk penerima kredit perusahaan-perusahaan penerima kredit yang lain yang terindikasi fraud," ujarnya. Untuk diketahui, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Selasa (19/3/2024) mengumumkan telah menggelar penyidikan dugaan korupsi pemberian fasilitas kredit Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). "Pada tanggal 19 Maret 2024 ini KPK meningkatkan proses penyelidikan dari dugaan penyimpangan atau dugaan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas kredit dari LPEI ini menjadi berstatus penyidikan," kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa. Terkait kasus serupa yang dilaporkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kepada Jaksa Agung ST Burhanuddin pada Senin (18/3), Ghufron menjelaskan bahwa KPK sudah menangani kasus tersebut sejak 10 Mei 2023. Ghufron juga mengatakan untuk kasus ini pihak KPK mengambil kebijakan yang berbeda dari biasanya. Selama ini KPK mengumumkan penyidikan dan menyampaikan telah melakukan penetapan tersangka. "Sekali lagi ini semua adalah kebijakan internal KPK, namun dalam perkara ini kami memutuskan untuk kemudian merilis dan mengumumkan status penyidikan perkara ini pada hari ini, sebelum kemudian kami menetapkan tersangkanya," ujarnya. Selain itu, Ghufron juga membahas soal Pasal 50 Undang-Undang KPK bahwa kepolisian maupun kejaksaan tidak lagi berwenang untuk menangani suatu perkara korupsi apabila perkara itu sudah dilakukan penyidikan lebih dulu oleh KPK. "Dalam hal KPK sudah melakukan penyidikan, kepolisian dan kejaksaan tidak berwenang lagi melakukan penyidikan," ujar Ghufron. Namun ketika penyidikan suatu perkara korupsi sudah didahului oleh kepolisian dan kejaksaan, maka kedua penegak hukum itu wajib memberitahukan KPK paling lambat 14 hari setelah dimulainya penyidikan. KPK juga menyampaikan pihaknya telah mempelajari tiga korporasi dalam perkara dugaan korupsi tersebut. Hal itu juga berbeda dengan Kejaksaan Agung yang menyampaikan ada empat korporasi yang terindikasi fraud. Ghufron juga menyebut total indikasi kerugian keuangan negara pada kasus LPEI yang ditangani pihaknya yakni mencapai Rp3,45 triliun. "Yang sudah terhitung dalam tiga korporasi sebesar Rp 3,45 triliun," ujarnya.
2024-03-20 15:56:10
Berita Online
republika.co.id
Red: Agus raharjo
Indonesia Eximbank
388,356,831
LPEI Dorong Pengembangan Ekspor Batik Aromaterapi Madura
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kinerja nilai ekspor Kain/Bahan Pakaian Indonesia (HS Code 56 – 60) sepanjang tahun 2023 tercatat mencapai 473,31 juta dolar AS. Adapun lima negara tujuan ekspor utama kain/bahan pakaian Indonesia adalah Jepang (porsi 19,6 persen), Vietnam (15,6 % ), India (7,4 % ), Amerika Serikat (6,1 % ) dan Korea Selatan (5,8 % ). Masih berdasarkan data BPS, kinerja nilai ekspor batik mencapai 17,45 juta dolar AS pada tahun 2023. Batik asal Indonesia paling banyak diekspor ke negara-negara: Amerika Serikat (porsi 74,75 % ), Jerman (3,61 % ), Singapura (3,23 % ), Malaysia (2,82 % ), dan Kanada (1,92 % ). Sebagai eksportir pemasok bahan pakaian, Indonesia terus mengembangkan potensi desain kain dan melakukan terobosan untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Batik aromaterapi adalah produk unik yang mengeluarkan aroma wangi rempah dan bunga dari kain batiknya, tahan hingga empat tahun meskipun dicuci berulang-ulang. Metode batik aromaterapi ditemukan seorang perempuan milenial, Warisatul Hasanah yang mendirikan Batik Al-Warits. Al Warits telah menjadi mitra binaan LPEI sejak 2019 lalu dan mengikuti berbagai pameran skala internasional seperti Trade Expo Indonesia (TEI) 2019 lalu. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), atau Indonesia Eximbank, terus memperkuat komitmennya untuk mewujudkan ekosistem ekspor yang berkelanjutan sehingga dapat memberikan kontribusi signifikan bagi ekspor nasional. Salah satu wujud nyata adalah dengan melakukan pendampingan kepada perajin batik aromaterapi yang menjadi ciri khas Madura. Untuk mendorong ekosistem ekspor berkelanjutan yang dapat memberikan kontribusi signifikan bagi ekspor nasional, LPEI berkolaborasi dengan Kemenkeu Satu (Bea Cukai dan Direktorat Jenderal Pajak), dan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Timur untuk melakukan pendampingan kepada 139 perajin perempuan binaan Al-Warits dari 11 desa di Kabupaten Bangkalan, Pamekasan dan Sumenep. Warisatul Hasanah menambahkan LPEI bersama Kemenkeu Satu juga memberikan berbagai pelatihan lainnya dalam rangka penguatan kapasitas dan organisasi perusahaan. “Selain penguatan kompetensi dan peningkatan kapasitas produksi, kami juga diberikan pelatihan penyusunan laporan keuangan, manajemen perusahaan, prosedur dan perizinan ekspor serta penyuluhan perpajakan dalam rangka meningkatkan kapasitas bisnis Desa Devisa Batik aromaterapi,” ujar Warisatul Hasanah. Berbagai pelatihan dan pendampingan LPEI untuk desain batik gentong Madura dan peningkatan kapasitas produksi dalam satu tahun terakhir mulai membuahkan hasil. LPEI berhasil meningkatkan kapasitas produksi perajin batik meningkat dari 400 kain per hari menjadi 4.000 kain per hari dan pendapatan perajin dari Rp300.000 menjadi Rp1.250.000 per bulan. Kepala Divisi Jasa Konsultasi LPEI Ilham Mustafa menjelaskan Program Desa Devisa dirancang untuk memberikan pendampingan yang komprehensif dan berkelanjutan dengan tujuan membuka potensi ekspor komoditas unggulan daerah. Pendampingan Desa Devisa Batik Aromaterapi ini berhasil mendorong ekspor produk batik aromaterapi ke negara Amerika Serikat, Malaysia, Singapura, Korea, dan Jepang. “LPEI terus berkomitmen mewujudkan ekosistem ekspor yang berkelanjutan hingga menciptakan kesejahteraan bagi para perajin batik,” ujar Ilham dalam keterangan resminya, Sabtu (20/4). (Kontan/Yudho Winarto)
2024-04-21 06:49:20
Berita Online
jateng.tribunnews.com
null
Indonesia Eximbank
387,046,617
LPEI Bertemu 3 Bos Perbankan, Bahas Penguatan Ekosistem Ekspor Indonesia
TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) bertemu dengan pimpinan perbankan untuk mendorong pertumbuhan ekspor Indonesia. Ada tiga pimpinan perbankan yang ditemui LPEI, yaitu dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk., dan PT Bank Central Asia Tbk.  Direktur Eksekutif LPEI Riyani Tirtoso mengatakan pertemuan itu dilaksanakan secara terpisah di Jakarta. “Pertemuan dengan pimpinan bank nasional dan internasional  menjadi langkah yang positif untuk memperkuat kolaborasi bisnis yang lebih produktif, mendukung pertumbuhan ekspor masa depan, dan menjadi salah satu penggerak roda perekonomian di Indonesia,” kata Riyani Tirtoso dalam keterangannya pada Rabu, 27 Maret 2024. LPEI juga membahas sinergi memperkuat dukungan kepada eksportir Indonesia, baik untuk usaha kecil menengah (UKM) maupun korporasi. Riyani menjelaskan berbagai langkah transformasi berkelanjutan sejak 2020, yang meliputi pembaruan model bisnis dengan penguatan kolaborasi ekosistem ekspor, penguatan tata kelola, serta penguatan infrastruktur dan sumber daya manusia. Menurut Riyani, pertemuan ini menunjukkan upaya bersama antara LPEI dan mitra-mitra perbankan untuk mendukung ekspor Indonesia melalui berbagai langkah konkret dan kolaboratif secara profesional. LPEI berkomitmen menyalurkan pembiayaan kepada sektor yang memiliki daya ungkit dan developmental impact terhadap ekspor, pendapatan dan penambahan lapangan kerja. Dia mengatakan LPEI juga telah konsisten melaksanakan mandat yang diberikan pemerintah untuk meningkatkan daya saing produk dan mendorong ekspor nasional. Riyani menegaskan LPEI sebagai lembaga keuangan khusus negara berkomitmen menjunjung tinggi tata kelola perusahaan yang baik, berintegritas, serta menerapkan zero tolerance terhadap korupsi dan tindakan melawan hukum. Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI Sunarso menyatakan perusahaannya akan tetap mendukung dan menjalin hubungan bisnis dengan LPEI. Khususnya dalam langkah penyehatan portofolio bisnis. BRI juga mendukung transformasi LPEI yang berfokus pada pengembalian fungsi LPEI sebagai agen pemerintah atau government agency dengan penerapan tata kelola perusahaan atau good corporate governance (GCG). Senada dengan BRI, Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau BTN Nixon LP Napitupulu menyatakan sinergi antara BTN dan LPEI akan terus dikembangkan untuk mendorong dan memperluas ekosistem ekspor. BTN juga menyatakan Komitmen nya untuk meningkatkan perekonomian Indonesia melalui kegiatan ekspor. “BTN dan LPEI akan terus melanjutkan kerjasama yang telah terjalin cukup lama,” kata Nixon.  Pilihan Editor: Cek Besaran Potongan Pajak Sesuai Penghasilan untuk THR 2024
2024-03-28 16:07:34
Berita Online
tempo.co
Riani Sanusi Putri
Indonesia Eximbank
380,475,157
Strategi Kemendag tingkatkan nilai ekspor Indonesia tahun 2024
(function() { const controls = [ 'mute', // Toggle mute 'volume', // Volume control 'play', // Play/pause playback 'play-large', // The large play button in the center //'restart', // Restart playback //'rewind', // Rewind by the seek time (default 10 seconds) //'fast-forward', // Fast forward by the seek time (default 10 seconds) 'progress', // The progress bar and scrubber for playback and buffering 'current-time', // The current time of playback 'duration', // The full duration of the media 'captions', // Toggle captions 'settings', // Settings menu 'pip', // Picture-in-picture (currently Safari only) 'airplay', // Airplay (currently Safari only) //'download', // Show a download button with a link to either the current source or a custom URL you specify in your options 'fullscreen' // Toggle fullscreen ]; const player = new Plyr(document.getElementById('videoplayer'), { controls, //autoplay: true, muted: true, volume: 1, iconUrl: "/assets/js/plyr/plyr.svg", ratio: "16:9", quality: { default: "720" } }); /* player.once('ready', function(event) { player.muted = true; }); */ player.once('playing', function(event) { /* var playerContainer = player.elements.container; var unmuteBtn = document.createElement('span'); unmuteBtn.id = 'plyr-unmute-open-button'; unmuteBtn.className = 'plyr-unmute-open'; playerContainer.appendChild(unmuteBtn); var svg = '' unmuteBtn.appendChild(svg); */ $.ajax({ type: "GET", cache: false, url: "/ajax/update_views.php", data: "news_id=3880008", dataType: "json", success: function(data) { } }); $.ajax({ url: "https://www.antaranews.com/ajax/related_video_player.php?id=3880008", dataType: "json", success: function(list) { displayRelated(player, list); } }); }); /* $('.plyr-related-video-url').on('click', function () { //e.preventDefault(); var video = this.getAttribute("data-video"); //type = 'video/' + $(this).data("type"); var type = 'video/mp4'; var poster = this.getAttribute("data-poster")||""; var title = this.getAttribute("title")||""; player.source = { type: 'video', title: title, sources: [ { src: video, type: type, size: 720 } ], poster: poster }; player.play(); }); */ })(); #plyr-unmute-open-button, .plyr #plyr-unmute-button { -webkit-transition:.3s ease-in-out; -moz-transition:.3s ease-in-out; -o-transition:.3s ease-in-out; transition:.3s ease-in-out; } .plyr #plyr-unmute-button { margin-top:-50px } .plyr:hover #plyr-unmute-button { margin-top:0; z-index:2 } #plyr-unmute-button-info { background-color:rgba(29,30,31,.290196); color:rgba(255,255,255,.9); padding:12px 5px; text-align:center; float:right; cursor:pointer; position:absolute; left:15px; bottom:10px; display:none } #plyr-unmute-button:hover+#plyr-unmoute-open-button-info { display:block } .plyr-unmute-open { width:30px; height:30px; background:transparent url(/assets/icons/mute_icon.svg) no-repeat center center; background-size:25px 25px; font-size:30px; padding:0; text-align:center; float:right; cursor:pointer; position:absolute; left:15px; bottom:10px } .plyr--hide-controls .plyr-unmute-open { opacity: 1; pointer-events: none; } ANTARA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyiapkan strategi untuk meningkatkan nilai ekspor Indonesia pada tahun 2024. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Didi Sumedi mengatakan pihaknya berusaha menaikkan volume ekspor dengan peningkatan kualitas.(Yogi Rachman/Andi Bagasela/I Gusti Agung Ayu N) ANTARA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyiapkan strategi untuk meningkatkan nilai ekspor Indonesia pada tahun 2024. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Didi Sumedi mengatakan pihaknya berusaha menaikkan volume ekspor dengan peningkatan kualitas.(Yogi Rachman/Andi Bagasela/I Gusti Agung Ayu N)
2023-12-20 17:42:10
Berita Online
antaranews.com
antaranews.com
Indonesia Eximbank
387,482,358
Pembiayaan Ekspor: LPEI Siap Lebih Sehat Buat Tangkap Peluang 2024
Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) terus melanjutkan upaya penyehatan kinerja keuangan, demi memperkuat peran untuk ikut memajukan kinerja ekspor nasional. Direktur Eksekutif sekaligus Ketua Dewan Direktur LPEI, Riyani Tirtoso, menekankan upaya transformasi yang telah dilakukan sejak 2020 masih akan berlanjut, demi mengoptimalkan bekal LPEI membantu para pelaku ekspor dalam menghadapi ketatnya tantangan aktivitas ekspor ke depan. Sebagai informasi, upaya transformasi bertajuk Nawasena itu berlangsung sejak 2020—2023 untuk fase fixing fundamental, kemudian berlanjut ke fase rebalancing mulai 2024—2025, hingga pada akhirnya menuju fase Enabling Export & Empowering Nation secara efektif pada 2026—2029. "Oleh karena itu, tahun lalu kami fokus memperbesar pencadangan [CKPN]. Harapannya, akhir Desember 2024 ini laba setelah pajak bisa positif, kemudian non-performing loan [NPL] net juga turun lagi ke bawah 2%," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (2/4). Riyani menjelaskan bahwa dalam fase fixing fundamental, perbaikan model bisnis merupakan salah satu yang jadi sorotan. Utamanya, untuk tetap memberikan efek berganda atas setiap pembiayaan yang disalurkan, bukan sekadar berbisnis seperti lembaga keuangan pada umumnya. Melalui strategi tersebut, kendati LPEI mengalami rugi tahun berjalan mencapai Rp18,1 triliun pada tutup buku 2023, pendapatan bunga bersih masih bisa tumbuh 19% secara tahunan menjadi Rp923 miliar. NPL net pun turun dari 10,4% menjadi hanya 4,5%. "LPEI tidak bisa lagi seakan-akan seperti rebutan nasabah dengan perbankan seperti sebelumnya. Perbankan adalah bagian dari ekosistem, dan kami hadir bukan untuk bersaing dengan mereka. Maka, tiga tahun belakangan kami fokus memperbaiki model bisnis untuk lebih merangkul ekosistem ekspor," tambahnya. Oleh sebab itu, sejak tahun lalu LPEI mulai lebih fokus memperbesar porsi pembiayaan untuk UKM ekspor (UKME) dan usaha menengah berorientasi ekspor (UMBE) dalam portofolionya. Sementara itu, penguatan lini bisnis asuransi, penjaminan, dan jasa konsultasi pun berjalan beriringan, demi mendongkrak kinerja pendapatan jasa (fee income) yang pada 2023 pun masih bisa tumbuh 41% secara tahunan ke level Rp273 miliar. Pada akhirnya, LPEI pun lebih berperan membantu mengisi kekosongan market gap layanan keuangan untuk tujuan ekspor ke negara berisiko tinggi, atau untuk memberikan kenyamanan bagi pelaku ekspor yang tengah mencoba pasar baru, misalnya ke beberapa negara Afrika atau ke negara-negara berkembang di Asia Timur. Sebagai contoh, LPEI membantu ekspor gerbong kereta ke Bangladesh, ekspor Ferry Flight CN235-220 untuk Senegal Air Force, penjaminan ekspor kapal angkut militer Uni Emirat Arab, hingga ekspor teknologi sinyal kereta api ke Filipina. "Beberapa nasabah justru masuk LPEI bukan langsung ke pembiayaan. Misalnya, tadinya ikut trade credit insurance terlebih dahulu, atau produk untuk memproteksi gagal bayar buyer atas produk ekspornya. Nah, setelah mereka tahu bahwa kami itu punya ekosistemnya, mulai dari pembiayaan sampai ikut mencarikan potensi pasar, pelaku ekspor itu akhirnya masuk jadi nasabah pembiayaan," ujarnya. Adapun, untuk lini bisnis jasa konsultasi, LPEI sepanjang 2023 telah membantu munculnya 613 eksportir baru dengan transaksi ekspor mencapai US$2,9 juta. LPEI juga melanjutkan coaching program for new eksporter (CPNE) untuk 4.597 pelaku usaha dan menggelar 52 agenda business matching. Selain itu, LPEI juga menggarap hingga 917 desa berorientasi ekspor yang terlibat dalam program Desa Devisa, dengan kisah sukses antara lain Desa Devisa Gula Semut Purbalingga, Desa Devisa Benih Bandeng Buleleng, Desa Devisa Batik Madura, dan Desa Devisa Udang Bengkalis. Ke depan, lembaga berstatus special mission vehicle (SMV) pemerintah ini akan mengembangkan Indonesia Export Platform untuk mendukung UKME dan para pelaku ekspor peserta jasa konsultasi LPEI naik kelas. "Banyak negara maju mempunyai cross border platform yang didukung pemerintah untuk pengembangan ekspor dan market intelligent. Indonesia juga harus punya. Bagi LPEI sendiri, Indonesia Export Platform harapannya semakin mengoptimalkan bisnis jasa konsultasi kami," tutup Riyani. Sementara itu, Coaching Program for New Exporter (CPNE) yang menjadi salah satu aksi taktis LPEI dalam mengembangkan ekosistem ekspor nasional cukup efektif. CPNE adalah program pelatihan dan pendampingan UMKM berorientasi ekspor agar mampu menghasilkan produk dengan kualitas tinggi sehingga dapat bersaing di pasar global. Dalam program ini, para peserta mendapatkan modul khusus guna membekali pengetahuan dan keterampilan untuk dapat menjadi eksportir baru. Salah satu buah manis dari CPNE adalah keberhasilan brand "Adisher Leather" untuk meluncur ke pasar global sejak beberapa tahun lalu, tepatnya setelah mengakses fasilitas business matching dan pameran seperti Trade Expo Indonesia (TEI) 2018. Kesuksesan itu berawal pada 2018, ketika Adinda Sheila, pemilik usaha kerajinan tas kulit Adisher Leather, mengikuti CPNE untuk menambah pengetahuan dan wawasannya dalam bidang ekspor. Hasilnya, program CPNE dari LPEI membuka peluang bisnis yang besar bagi Adisher Leather. Dengan didukung oleh 10 pekerja di workshop yang berlokasi di Depok, berbagai produk Adisher Leather telah menembus 10 negara. Negara tujuan ekspor itu antara lain Amerika Serikat (AS), Australia, Selandia Baru, Singapura, Jepang, Brasil, serta berbagai negara di Eropa. Kisah sukses Adinda Sheila dan Adisher Leather merupakan bukti nyata bahwa dengan kegigihan, kualitas, dan strategi yang tepat, produk lokal Indonesia mampu bersaing di pasar internasional. "Semoga Adisher Leather dapat untuk terus berkarya dan membawa produk Indonesia berani mendunia," kata Adinda. Di sisi lain, dalam rangka mempererat relasi dengan pihak yang terkait dalam ekosistem ekspor nasional, LPEI juga senantiasa melakukan komunikasi produktif dengan perbankan. Di antaranya adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk., dan PT Bank Central Asia Tbk. Dalam komunikasi tersebut, LPEI juga membahas sinergi memperkuat dukungan kepada eksportir Indonesia baik UKM maupun korporasi. Sebagai mitra strategis bagi LPEI, pertemuan dengan jajaran pimpinan bank nasional dan internasional tersebut menjadi langkah yang positif untuk memperkuat kolaborasi bisnis yang lebih produktif, mendukung pertumbuhan ekspor masa depan, dan menjadi salah satu penggerak roda perekonomian di Indonesia. Pasalnya, LPEI berkomitmen menyalurkan pembiayaan kepada sektor yang memiliki daya ungkit dan developmental impact terhadap ekspor, pendapatan dan penambahan lapangan kerja, serta konsisten melaksanakan mandat yang diberikan pemerintah untuk meningkatkan daya saing produk dan mendorong ekspor nasional. Riyani menegaskan, LPEI sebagai lembaga keuangan khusus negara berkomitmen menjunjung tinggi tata kelola perusahaan yang baik, berintegritas, serta menerapkan zero tolerance terhadap korupsi dan tindakan melawan hukum. Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Sunarso, menyatakan dukungannya secara penuh dan berkomitmen untuk tetap mendukung dan menjalin hubungan bisnis strategis dengan LPEI. “Kami mendukung LPEI untuk mengambil langkah penyehatan portofolio bisnis, serta melakukan transformasi yang berfokus pada pengembalian fungsi LPEI sebagai government agency dengan penerapan GCG [Good Corporate Governance]”, kata Sunarso. Senada, Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Nixon LP Napitupulu, menyatakan sinergi antara BTN dan LPEI akan terus dikembangkan untuk mendorong dan memperluas ekosistem ekspor, serta meningkatkan perekonomian Indonesia melalui kegiatan ekspor. “BTN confident, BTN dan LPEI akan terus melanjutkan kerjasama yang telah terjalin cukup lama,” kata Nixon.
2024-04-04 09:00:08
Berita Online
Bisnis.com
Media Digital
Indonesia Eximbank
367,663,459
BPS catat ekspor Indonesia Mei 2023 capai 21,72 miliar dolar AS
Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada Mei 2023 mencapai 21,72 miliar dolar AS atau naik 12,61 persen dibanding ekspor April 2023 sebesar 19,29 miliar dolar AS. Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud menjelaskan nilai ekspor Mei 2023 juga tercatat naik 0,96 persen dibandingkan nilai ekspor Mei 2022 sebesar 21,51 miliar dolar AS. "Dalam tiga tahun terakhir, pertumbuhan ekspor satu bulan pasca liburan itu selalu menunjukkan pola meningkat. Jadi ini pola yang berulang," katanya dalam rilis BPS secara daring di Jakarta, Kamis. Edy menuturkan ekspor nonmigas Mei 2023 tercatat mencapai 20,40 miliar dolar AS, naik 13,18 persen dibanding April 2023, demikian juga naik 1,94 persen jika dibanding ekspor nonmigas Mei 2022. Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari-Mei 2023 mencapai 108,06 miliar dolar AS atau turun 6,01 persen dibanding periode yang sama tahun 2022. Sementara ekspor nonmigas mencapai 101,48 miliar dolar AS atau turun 6,69 persen. Peningkatan terbesar ekspor nonmigas Mei 2023 terhadap April 2023 terjadi pada komoditas kendaraan dan bagiannya sebesar 373,2 juta dolar AS (60,20 persen), sedangkan penurunan terbesar terjadi pada bahan bakar mineral sebesar 175,8 juta dolar AS (4,39 persen). Berdasarkan sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari-Mei 2023 turun 8,97 persen dibanding periode yang sama tahun 2022, demikian juga ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan turun 3,95 persen, sedangkan ekspor hasil pertambangan dan lainnya naik 1,36 persen. "Sebagai catatan, ekspor nonmigas ini menyumbang sekitar 93,90 persen dari total ekspor Indonesia. Terbesar disumbangkan oleh industri pengolahan yaitu 70,54 persen," katanya. Sementara itu, ekspor nonmigas Mei 2023 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu 4,78 miliar dolar AS, disusul Amerika Serikat 2,05 miliar dolar AS dan Jepang 1,77 miliar dolar AS dengan kontribusi ketiganya mencapai 42,12 persen. Adapun ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar 3,97 miliar dolar AS dan 1,56 miliar dolar AS. Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari-Mei 2023 berasal dari Jawa Barat dengan nilai 14,80 miliar dolar AS (13,70 persen), diikuti Kalimantan Timur 12,83 miliar dolar AS (11,87 persen) dan Jawa Timur 9,63 miliar dolar AS (8,91 persen). Nilai perdagangan Indonesia surplus tipis pada Mei 2023 BI: Utang luar negeri RI April turun jadi 403,1 miliar dolar AS BI: Neraca Pembayaran Indonesia triwulan I surplus 6,5 miliar dolar AS   Pewarta: Ade irma Junida Editor: Biqwanto Situmorang COPYRIGHT © ANTARA 2023
2023-06-15 13:42:08
Berita Online
antaranews.com
Pewarta: Ade irma Junida
Indonesia Eximbank
386,293,931
Temui Jaksa Agung, Sri Mulyani Laporkan Dugaan Korupsi Dana LPEI
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani baru saja melakukan pertemuan dengan Jaksa Agung ST Burhanuddin guna membahas laporan dugaan tindak pidana korupsi penggunaan dana Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)."Hari ini kita khusus membahas LPEI," ujar Sri Mulyani di Gedung Kejaksaan Agung (Kejagung) Jalan Sultan Hasanuddin, Jakarta Selatan, Senin (18/3/2024). Baca Juga Sri Mulyani Bakal Bertemu ST Burhanuddin di Kejagung, Bahas Dugaan Korupsi Dana LPEI Sri Mulyani menjelaskan LPEI sebagai lembaga yang mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui ekspor, telah memberikan pembiayaan kepada para debitur tanpa melalui prinsip tata kelola perusahaan yang baik, dan tidak sesuai dengan aturan kebijakan perkreditan LPEI."Kita berusaha melakukan bersih-bersih," ucapnya. Kemenkeu, kata Sri Mulyani, menerima adanya laporan kredit bermasalah di LPEI dengan empat perusahaan sebagai debitur yang diduga melakukan penyimpangan. "Kami menerima laporan kredit bermasalah di LPEI. Adanya dugaan tindak pidana yang dilakukan debitur," jelasnya. Baca Juga Kuasa Hukum Antam Apresiasi Kinerja Kejagung Tangani Kasus Crazy Rich Surabaya Budi Said Adapun pertemuan Menkeu dan Jaksa Agung berlangsung selama 30 menit sejak pukul 09.30 WIB di Lobi Gedung Utama Kejagung, Jalan Sultan Hasanuddin, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Lihat Juga: Kepala BKPSDM Majalengka Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Pasar Sindang Kasih Cigasong (kri)
2024-03-18 11:21:15
Berita Online
sindonews.com
Riana Rizkia
Indonesia Eximbank
376,546,324
LPEI Bantu Produksi Wedang Uwuh Tembus Pasar Ekspor hingga Amerika
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI - Indonesia Eximbank) terus berupaya untuk mendukung program ekspor nasional. Salah satunya adalah dengan memberikan jasa konsultasi ke UKM agar produknya bisa ekspor menembus pasar global. Dukungan ini pun sudah dirasakan langsung oleh Direktur Utama CV Centerindo Kurnia Tritama, Dwi Karti Handayani yang memproduksi minuman botanikal teh dan rempah kepada LPEI. "Kami didukung penuh dari hal-hal kecil hingga ke depan kami yang belum berpengalaman dalam pembuatan agreement berharap LPEI bisa membantu dalam setiap aspeknya," jelas Hani dikutip dari CNBC, Kamis (26/10/20230. ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT Lebih lanjut Hani berharap agar LPEI juga bisa mendukungnya untuk lebih mengenal peluang pasar di luar negeri sehingga bisa melakukan pengembangan inovasi produk. Hani menjelaskan CV Centerindo Kurnia Tritama sendiri merupakan sebuah perusahaan yang menaungi merek rintisan DENBAGUS, DENAYU, JAW@, WEDANGKU, dan DJAK'NEH. Usaha rumahan ini telah dimulai Hani sejak 2015 dan tetap bertahan walaupun Indonesia dihantam pandemi. "2021 hikmah pandemi, kami memiliki perjanjian khusus untuk merk Den Bagus dengan distributor di Yogyakarta dengan jangkauan nasional, sehingga kami melakukan pendaftaran merek lagi, yaitu DENAYU," jelasnya. Mempertahankan eksistensi produk yang sudah dirintinya, pada tahun 2023 ini Hani berinovasi dengan memproduksi merek baru, yaitu WEDANGKU dengan varian celup dan original. Ia juga membuat merek baru JAW@ yaitu minuman jahe merah serbuk. P Menariknya, pada 2023 Hani dan usahanya juga mendapatkan Coaching Program for New Exporters (CPNE) dari LPEI. Menurut Hani, melalui program ini dirinya mendapatkan banyak pengetahuan dari pelatihan yang diberikan baik online maupun offline. Bahkan Hani menyebutkan potensi luar negeri pun paling banyak diberikan oleh LPEI melalui program CPNE tersebut. "Kami mendapatkan banyak pelatihan, pengetahuan, dan belajar mengenai laporan keuangan. Bahkan bersama LPEI kami sudah berhasil mengekspor barang wedang uwuh ke Malaysia dan mengenalkan minuman ini ke pasar Amerika Serikat," terang Hani. Ia memaparkan selama ini, produk-produk dari Centerindo Kurnia Tritama sendiri sudah pernah menembus pasar Saudi Arabia, Kanada, dan juga Jerman. Tahun ini, bersama LPEI DENAYU akan kembali dikirim ke Malaysia, bahkan bulan-bulan depan ada buyer lokal yang sudah memastikan pembelian 1.000 barang. Hani mengatakan ke depan wedang uwuh siap menembus pasar Jerman. Saat ini dengan dukungan LPEI, Wedangku dalam proses administrasi dan perizinan untuk bisa masuk ke negara Eropa tersebut. "Tahun ini kami juga bersama LPEI kami hadir di TEI, kami menghadirkan produk baru, permen herbal yang dengan sangat tidak terduga digemari dan sudah ditawar oleh Arab Saudi dan negara Eropa, semoga kami bisa segera menyelesaikan prosesnya dan bisa benar-benar masuk di kancah global," ucap Hani. Sebagai informasi, CPNE dari LPEI sudah dimulai sejak 2015 dengan pendampingan lebih dari 1.000 pelaku usaha berorientasi ekspor di beberapa kota di Indonesia. Kegiatan pelatihan dan pendampingan yang tidak berbayar ini diberikan kepada pelaku UMKM berorientasi ekspor selama satu tahun di wilayah tertentu guna meningkatkan kapasitas hingga mencetak eksportir baru berkualitas #LokalyangMendunia.
2023-10-26 12:35:08
Berita Online
Detik.com
Sukma Nur -
Indonesia Eximbank
376,092,540
Hugo Inovasi, UKM Gula Kelapa Binaan LPEI Sukses Ekspor ke 10 Negara
['', 'TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com – Sebagai Special Mission Vehicle Kementerian Keuangan RI, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank diberikan mandat untuk mendukung ekspor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) agar akses pasarnya semakin luas.', 'Salah satu UMKM yang mendapatkan dukungan dari LPEI adalah Hugo Inovasi, sebuah perusahaan asal Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, yang bergerak di bidang produksi gula kelapa.', 'Awalnya, perusahaan yang berdiri sejak 2015 ini berfokus pada bidang konstruksi. Namun, pada 2019, memutuskan untuk menambah core business di gula kelapa. Ini dikarenakan sang pemilik, Astin Atsna, sudah memiliki pengalaman di bidang gula kelapa sejak 2012.', 'Astin menceritakan bahwa ia mulai bergiat di gula kelapa sejak 2012 dengan melakukan pendampingan dan pengorganisasian petani. Mulai 2015, ia menekuni bisnis tersebut dan memulai ekspor pada 2019.', '“Gula kelapa ini kami bermitra dengan petani-petani. Kami punya petani binaan, mungkin 600 sampai 1.000-an. Mereka kami dampingi dan berikan dukungan fasilitas, peralatan, dan lain sebagainya. Di mana dukungan tersebut harapannya bisa memberikan dampak positif ke petani,” ujar Astin kepada Kompas.com saat ditemui di Trade Expo Indonesia (TEI) ke-38, di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Bumi Serpong Damai (BSD) City, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (19/10/2023).', 'Astin menjelaskan bahwa ia berusaha meningkatkan kualitas produk petani dengan diversifikasi produk. Dari nira kelapa, petani bisa membuat tiga jenis produk, yaitu gula cetak, gula kristal, dan gula cair.', '“Perbedaan produk itu meningkatkan income mereka kurang lebih sekitar 30 persen. Dari gula cetak ke gula kristal. Nah, dari gula cetak ke gula cair itu lebih tinggi lagi. Meskipun bukan produk utama dan masih baru, kami coba carikan pasarnya. Saat ini, sudah berjalan meski kapasitasnya masih sedikit. Kalau untuk gula kelapa kristal, kami sudah cukup banyak,” tutur Astin.', 'Untuk menjaga kualitas produknya, Hugo Inovasi memiliki internal control system yang bertugas mengawasi proses produksi di tingkat petani. Selain itu, Hugo Inovasi juga mengorganisasi petani dalam kelompok-kelompok yang rutin melakukan pertemuan bulanan sebagai media belajar dan bersosialisasi.', 'Dengan produk-produk berkualitasnya, Hugo Inovasi berhasil menembus pasar ekspor ke berbagai negara, seperti Amerika Serikat, Spanyol, Ghana, Inggris, Arab Saudi, Bahrain, Singapura, Korea Selatan, Hong Kong, Malaysia, dan Australia.', 'Astin mengaku keberhasilan Hugo Inovasi mengekspor produk tak lepas dari peran LPEI. Selain membiayai ekspor, pinjaman dari LPEI juga bisa digunakan untuk modal kerja sehingga produksi dapat ditingkatkan dan permintaan pasar terpenuhi.'] “LPEI itu sangat membantu kami dalam hal pembiayaan ekspor. Karena kami kan UMKM ya, jadi kadang ada kendala modal kerja untuk ekspor. Nah dengan adanya LPEI ini, kami bisa mendapatkan pinjaman dengan bunga rendah dan proses mudah,” Astin., Astin juga menyebutkan bahwa perusahaannya merupakan salah satu peserta program Pembiayaan Khusus Ekspor (PKE) Usaha Kecil Menengah (UKM) yang diinisiasi pemerintah., Adapun peran LPEI dalam program PKE UKM difokuskan untuk mendukung peningkatan daya usaha pelaku UKM berorientasi ekspor. Melalui fasilitas pembiayaan ini, diharapkan dapat mengakomodir hambatan-hambatan yang dihadapi pelaku usaha UKM antara lain keberlangsungan usaha, mempertahankan karyawannya,, Astin bercerita, mengenal PKE pada 2020. Lewat program ini, ia mendapatkan banyak wawasan terkait bisnis dan ekspor dari LPEI dan Kementerian Perdagangan (Kemendag)., Namun, ia mengaku sempat mengalami kesulitan dalam mengurus administrasi untuk mendapatkan PKE. Pasalnya, LPEI biasa menangani perusahaan-perusahaan besar yang sudah korporasi. Belum lagi, pengajuan PKE juga memakan waktu cukup lama dan melelahkan., Meski begitu, Astin tetap berusaha untuk memenuhi persyaratan yang diminta., “Agak berat di awal, tapi kami terus mencoba. Urusan bantuannya cair atau tidak, urusan nanti. Misalnya, saat itu tidak masuk program PKE, setidaknya saya mendapat pembelajaran yang berguna untuk perbaikan internal,” akunya., Selain pembiayaan, ia melanjutkan, LPEI juga memberikan beragam pelatihan terkait cara membuat laporan keuangan yang baik. Hal ini yang pada akhirnya membuat Hugo Inovasi dapat meningkatkan kinerja keuangannya., Lebih dari itu, LPEI juga mengikutsertakan Hugo Inovasi untuk pertama kalinya dalam pameran TEI yang merupakan ajang promosi produk ekspor Indonesia kepada buyer skala business-to-business (B2B) internasional., “Harapan kami ke depannya adalah bisa terus meningkatkan kapasitas produksi dan memperluas pasar ekspor. Kami juga ingin terus memberdayakan petani gula kelapa di Indonesia agar mereka bisa hidup lebih sejahtera dan mandiri,” ujarnya.
2023-10-20 09:07:09
Berita Online
Kompas.com
Kompas Cyber Media
Indonesia Eximbank
378,047,967
Ekspor Indonesia ke Israel Capai Rp 2,21 Triliun, Jauh Lebih Tinggi Dibanding ke Palestina
JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia mengekspor berbagai komoditas ke Israel, meskipun kedua negara tidak mempunyai hubungan diplomatik. Bahkan, nilai ekspor Indonesia ke Israel jauh lebih tinggi dibanding nilai ekspor ke Palestina. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor Indonesia ke Israel mencapai 140,57 miliar dollar AS, pada periode Januari -Oktober 2023. Nilai tersebut setara sekitar Rp 2,21 triliun (asumsi kurs Rp 15.699 per dollar AS). "Share ekspor Israel dari Januari sampai Oktober 2023 adalah sebesar 0,07 persen terhadap total ekspor Indonesia ke Israel," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu 15/11/2023). Jika dilihat secara historis, nilai ekspor itu masih lebih rendah dibanding nilai ekspor sepanjang tahun lalu sebesar 185,18 juta dollar AS. Komoditas yang paling banyak diekspor Indonesia ke Israel pada tahun ini ialah lemak dan minyak hewan atau nabati, yakni sebesar 39,18 juta dollar AS. Kemudian, ekspor alas kaki secara kumulatif nilainya mencapai 12,91 juta dollar AS dan ekspor mesin atau perlengkapan elekterik dan bagiannya mencapai 10,85 juta dollar AS. Sementara itu, nilai ekspor dari Indonesia ke Palestina hanya mencapai 2,37 juta dollar AS. Nilai ini setara sekitar Rp 37,21 miliar. "Share ekspor ke Palestina sebesar 0,0011 persen terhadap total ekspor Indonesia jadi kecil sekali," katanya. Meskipun kecil, nilai ekspor Indonesia ke Palestina tercatat meningkat dibanding tahun sebelumnya yang secara keseluruhan tahun mencapai 820.000 dollar AS. Komoditas yang paling banyak diekspor ke Palestina pada tahun ini ialah berbagai makanan olahan, yakni sebesar 1,85 juta dollar AS. Kemudian, olahan dari sayuran, buah, dan kacang nilainya sebesar 230.000 dollar AS dan olahan dari tepung nilai ekspornya sebesar 130.000 dollar AS. Sebagai informasi, meskipun Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, kedua negara masih bisa melakukan aktivitas perdagangan. Pasalnya, hubungan dagang tidak bersifat kerja sama antar pemerintah, melainkan hubungan antara pelaku usaha dengan pelaku usaha. "Kalau kita tidak memiliki hubungan diplomatik tidak berarti secara ekonomi kita tidak boleh melakukan hubungan dagang," ujar Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, dalam konferensi pers, Senin (16/10/2023).
2023-11-15 13:14:10
Berita Online
Kompas.com
Kompas Cyber Media
Indonesia Eximbank
369,549,692
BPS: Nilai Ekspor Indonesia Juni 2023 Turun 5,08%
Suasana aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (17/7/2023). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada Juni 2023 mencapai 20,61 miliar dolar AS atau turun 5,08% dibanding dengan nilai ekspor Mei 2023 sebesar 21,72 miliar dolar AS.    (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/nym) (hru) (Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTO)
2023-07-18 09:35:30
Berita Online
okezone.com
Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTO
Indonesia Eximbank
386,399,059
Kejagung Usut Dugaan Korupsi di LPEI: Kerugian Ditaksir Rp 2,5 Triliun, 6 Perusahaan Lain Dibidik
['SERAMBINEWS.COM, JAKARTA – Sejumlah perusahaan diduga melakukan korupsi pendanaan dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) hingga Rp 2,5 triliun.\xa0', 'Dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukan berupa korupsi dana pemberian fasilitas kredit LPEI.', 'Kejaksaan Agung (Kejagung) Republik Indonesia mulai mengusut dugaan tindak pidana fraud atau penyelewengan terkait korupsi pembiayaan ekspor yang difasilitasi Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).', 'Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin memastikan ini usai menerima kunjungan dan laporan Menteri Keuangan (Menkeu)\xa0Sri Mulyani\xa0soal temuan dugaan korupsi atau\xa0fraud\xa0tersebut.', '"Tadi pagi ada hal yang memerlukan penjelasan juga kepada teman-teman wartawan antara lain adalah dugaan tindak pidana korupsi atau fraud dalam pemberian fasilitas kredit Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) yang mana sebenernya tindakan ini sudah cukup lama," kata Burhanuddin usai pertemuan dengan Sri\xa0Mulyani di Gedung Kejagung, Jakarta, Senin (18/3/2024).', 'Adapun temuan yang dilaporkan Sri\xa0Mulyani ke Jaksa Agung ini adalah hasil pemeriksaan dari Tim Gabungan Terpadu yang terdiri dari Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha (Jamdatun), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan, dan LPEI.', 'Hasil temuan itu mengungkapkan ada dugaan pembiayaan bermasalah terindikasi\xa0fraud\xa0yang melibatkan empat perusahaan debitur sejak 2019-2023.', 'Capai Rp 2,5 triliun', 'Burhanuddin mengatakan, indikasi fraud yang melibatkan empat perusahaan ini mencapai Rp 2,5 trilun.', 'Rinciannya, empat Perusahaan debitur itu yakni PT RII dengan nilai sebesar Rp 1,8 triliun, PT SMS sebesar Rp 216 miliar.', 'Kemudian, PT SPV sebesar Rp 144 miliar dan PT PRS sebesar Rp 305 miliar.', '"Jumlah keseluruhannya adalah sebesar Rp 2,505,119 triliun. teman-teman itu yang tahap pertama. Nanti ada tahap keduanya," ucap Burhanuddin.', 'Adapun keempat perusahaan yang terindikasi\xa0fraud\xa0ini bergerak di bidang nikel, batu bara, kelapa sawit, hingga perkapalan.', 'Setelah kasus ini dilimpahkan ke Kejagung, penyidik akan melakukan serangkaian pendalaman untuk menentukan statusnya.'] Dalam pemeriksaan Kejagung nantinya pihak dari LPEI akan turut diperiksa terkait perkara ini., 6 perusahaan lain diduga terlibat, Burhanuddin juga telah melimpahkan dugaan fraud ini untuk ditangani oleh Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung untuk didalami lebih jauh., Meski begitu, menurut dia, masih ada enam perusahaan debitur lain yang juga diduga terlibat fraud., Akan tetapi, Burhanuddin menyebut kasus keenam perusahaan itu masih diperiksa oleh tim gabungan.,  Jika hasil pemeriksaan tim gabungan menyatakan ada indikasi fraud di enam perusahaan itu, tentunya kasusnya akan kembali dilimpahkan ke Kejaksaan Agung., "Akan ada gelombang kedua yang terdiri dari 6 perusahaan yang terindikasi fraud senilai Rp 3 triliun dan Rp 85 miliar," ujar Burhanuddin., Dia pun mengingatkan enam perusahaan tersebut segera memenuhi kesempatan dan arahan dari tim gabungan., "Saya ingin mengingatkan kepada yang sedang dilakukan pemeriksaan oleh BPKP, tolong segera tindaklanjuti ini, daripada ada perusahaan ini nanti akan kami tindaklanjuti secara pidana, sampai saat ini masih pemeriksaan," kata dia., Zero tolerance, Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan peringatan kepada manajemen LPEI., Dia menekankan tidak ada toleransi atau zero tolerance terhadap pelanggaran hukum di LPEI., "Zero tolerance terhadap pelanggaran hukum korupsi, konflik kepentingan, dan harus menjalankan sesuai mandat Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2009," kata Sri Mulyani., Bendahara negara juga menegaskan, direksi dan manajemen LPEI harus menjalankan tata kelola perusahaan yang baik dengan komitmen penuh pemberantasan korupsi. Hal ini, kata dia, terkait LPEI memiliki peranan penting dalam aktivitas ekspor nasional., "Kami terus menegaskan kepada direksi dan manajemen LPEI untuk terus meningkatkan peranannya dan tanggung jawabnya dan harus membangu tata kelola yang baik," ucap Sri Mulyani.,  , LPEI Buka Suara, Manajemen Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) buka suara terkait dugaan debitur bermasalah terindikasi fraud di lingkup perusahaan, yang dilaporkan oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati., Direktur Eskekutif LPEI Riyani Tirtoso mengatakan, pihaknya menghormati proses hukum yang berjalan, mematuhi peraturan perundangan yang berlaku, dan siap untuk bekerjasama dengan Kejaksaan Hukum, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), dan aparat penegak hukum lainnya dalam penyelesaian kasus debitur bermasalah., "LPEI sepenuhnya mendukung langkah Menteri Keuangan dan Jaksa Agung untuk melakukan pemeriksaan dan tindakan hukum yang diperlukan terhadap debitur LPEI yang bermasalah secara hukum," kata dia, dalam keterangannya, Selasa (19/3/2024)., Lebih lanjut Riyani bilang, perusahaan berupaya menjunjung tinggi tata kelola perusahaan yang baik, berintegrasi dalam menjalankan seluruh aktivitas kegiatan operasi lembaga dan profesional., "Dalam menjalankan mandatnya mendukung ekspor nasional yang berkelanjutan," ujarnya., Kompas.com; Dugaan Korupsi di LPEI: Kerugian Ditaksir Rp 2,5 Triliun, Ada 6 Perusahaan Lain yang Tengah Dibidik
2024-03-19 15:22:20
Berita Online
aceh.tribunnews.com
null
Indonesia Eximbank
386,294,558
Menkue Sri Mulyani Datangi Kejagung, Lapor Dugaan Korupsi LPEI
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menemui Jaksa Agung ST Buharnuddin untuk membahas dugaan korupsi di Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) di Kejaksaan Agung (Kejagung) Jakarta, Senin (18/03/2024). Dalam pertemuan dengan Jaksa Agung Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berkomitmen untuk melakukan bersih-bersih di Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). Sri Mulyani juga menggandeng Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan hingga Kejaksaan Agung (Kejagung). FOTO: DERY RIDWANSAH/ JAWAPOS.COM
2024-03-18 11:28:18
Berita Online
jawapos.com
Dery Ridwansah
Indonesia Eximbank
378,052,979
Kunci Jawaban Tema 5 Kelas 6 SD Halaman 105 Buku Tematik: Ayo Berdiskusi, Komoditas Ekspor Indonesia
['TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini kunci jawaban Tema 5 Kelas 6 SD halaman 105 di Buku Tematik.', 'Pada buku Tema 5 Kelas 6 SD halaman 105 Buku Tematik bagian Ayo Berdiskusi, membahas tentang komoditas ekspor Indonesia ke ASEAN.', 'Pada bagian tersebut, terdapat perintah untuk menjawab pertanyaan mengenai komoditas ekspor Indonesia ke ASEAN.', 'Kunci jawaban Tema 5 Kelas 6 SD halaman 105 Buku Tematik dalam artikel ini, hanya sebagai referensi atau panduan siswa dalam belajar.', 'Sebelum melihat\xa0kunci jawaban, siswa dapat terlebih dahulu mengerjakan soalnya sendiri.', 'Berikut ini soal Tema 5 Kelas 6 SD halaman 105 Buku Tematik tentang Wirausaha, dengan Subtema 2 Usaha di Sekitarku.', 'Tema 5 Kelas 6 SD Halaman 105 Buku Tematik', 'Apakah kamu masih ingat komoditas apa saja yang diekspor Indonesia ke berbagai negara di ASEAN?', 'Diskusikan pertanyaan tersebut secara berpasangan dan tuliskan hasilnya pada kolom berikut.', 'Jawaban', '- Karet', 'Indonesia merupakan produsen karet terbesar urutan kedua di dunia. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2014 Indonesia mampu menghasilkan hingga 31.200 ton. Hasil ini meningkat di tahun 2018 menjadi 53.200 ton. Hasil karet Indonesia berasal dari Sumsel, Sumut, Jambi, Riau, dan Kalbar. Negara yang menjadi pengimpor karet Indonesia di ASEAN adalah negara Singapura.', '- Perangkat elektronik', 'Catatan menunjukkan bahwa nilai ekspor produk elektronik di tahun 2015 mencapai US$ 500 miliar yang jika dirupiahkan menjadi 6,76 triliun rupiah. Di kawasan ASEAN sendiri, negara yang menjadi tujuan utama ekspor elektronik Indonesia adalah Malaysia, Singapura, dan Filipina. Komoditas elektronik yang diekspor Indonesia meliputi produk elektronik berbasis industri, penangkap sinyal televisi dan panel elektronika.'] - Tekstil, Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang terhitung dari Januari hingga Maret 2013, nilai ekspor pakaian jadi Indonesia non-rajutan mencapai US$ 1,01 miliar. Negara pengimpor tekstil Indonesia di ASEAN antara lain Malaysia, Thailand, dan Vietnam., - Kulit dan produk olahannya, Berdasarkan catatan Kementerian Perindustrian, nikai ekspor produk kulit Indonesia mengalami peningkatan. Produk kulit tersebut meliputi alas kaki dan produk kulit jadi seperti sepatu. Data yang terhitung mulai Januari-September 2018 menunjukkan bahwa nilai ekspor produk kulit mencapai USD 4,16 miliar. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2017, persentase peningkatan mencapai 6,28 persen. Pasar utama ekspor kulit dan produk kilit Indonesia adalah negara Amerika Serikat dan China. Untuk kawasan ASEAN, Indonesia mengekspor kulit dan produknya ke Singapura, Malaysia, dan Vietnam., - Batu bara, Indonesia merupakan negara yang memiliki cadangan batu bara terbesar di dunia. Provinsi Kalimantan adalah daerah yang menjadi sumber cadangan batu bara di Indonesia. Walaupun tidak sebanyak dulu, Kalimantan masih mampu menghasilkan batu bara hingga 281 juta ton setiap tahunnya. Negara India dan China menjadi pengimpor utama batu bara dari Indonesia. Negara ASEAN yang mengimpor batu bara Indonesia adalah Vietnam., *) Disclaimer:,  Jawaban di atas hanya digunakan untuk memandu proses belajar., Soal ini berupa pertanyaan terbuka yang artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku seperti di atas., (Tribunnews.com/Pondra)
2023-11-15 14:08:31
Berita Online
tribunnews.com
null
Indonesia Eximbank
383,336,792
BPK Temukan Penyimpangan yang Merugikan Negara di LPEI dan KONI
JAKARTA, KOMPAS.com - BPK menemukan penyimpangan yang mengakibatkan terjadinya kerugian negara di tubuh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Penyimpangan tersebut disusun dalam dua Laporan Hasil Pemeriksaan Penghitungan Kerugian Negara (PKN) dan diserahkan kepada Kejaksaan Agung di Kantor Kejaksaan Agung Republik Indonesia, Kamis (1/2/2024). Wakil Ketua BPK Hendra Susanto mengatakan PKN ini dilakukan BPK berdasarkan permintaan dari Kejaksaan Agung. Hasil pemeriksaan tersebut sebagai berikut; Laporan Hasil Pemeriksaan investigatif dalam rangka Penghitungan Kerugian Negara atas Dugaan Tindak Pidana Korupsi Dalam Penyelenggaraan Pembiayaan Ekspor Nasional oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Tahun 2013 sampai dengan 2019. Berdasarkan hasil pemeriksaan, BPK menyimpulkan adanya penyimpangan-penyimpangan berindikasi tindak pidana yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait dalam pembiayaan ekspor nasional oleh LPEI kepada debitur yang mengakibatkan terjadinya kerugian keuangan negara sebesar Rp 81,3 miliar. Kemudian, Laporan Hasil Pemeriksaan Investigatif dalam Rangka Penghitungan Kerugian Negara atas Bantuan Dana Pemerintah kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat pada Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Republik Indonesia Tahun 2017. Berdasarkan hasil pemeriksaan, BPK menyimpulkan adanya penyimpangan-penyimpangan berindikasi tindak pidana yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait dalam pengelolaan dana hibah di Kemenpora yang mengakibatkan terjadinya kerugian keuangan negara sebesar Rp 20,49 miliar. LHP ini diserahkan Hendra kepada Jaksa Agung ST. Burhanuddin. “Besar harapan kami dua LHP PKN tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal dalam proses penuntutan dan pengadilan kasus,” jelas Hendra. Dalam Peraturan BPK Nomor 1 Tahun 2020 tentang Pemeriksaan Investigatif, Penghitungan Kerugian Negara/Daerah (PKN/D), dan Pemberian Keterangan Ahli (PKA), disebutkan bahwa BPK melaksanakan PKN untuk mengungkap ada atau tidaknya kerugian negara/daerah, dan dilakukan oleh BPK dalam proses penyidikan suatu tindak pidana oleh instansi yang berwenang.
2024-02-02 12:00:52
Berita Online
Kompas.com
Kompas.com
Indonesia Eximbank
374,966,928
Perkuat Ekosistem Pembiayaan Syariah, LPEI Akan Luncurkan Produk Syariah Baru
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembiayaan syariah di Indonesia terus menunjukkan tren positif. Data Bank Indonesia menunjukkan, pertumbuhan pembiayaan syariah pada Agustus 2023 mencapai 14,5 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan angka pertumbuhan kredit secara rata-rata yaitu 9,06 persen. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia semakin tertarik untuk menggunakan produk dan layanan keuangan syariah. Kepala Unit Usaha Syariah Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank Rusdi Dahardin mengatakan tren positif ini tak lepas dari dukungan Indonesia Eximbank yang terus berperan aktif dalam mendukung perkembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Salah satu strateginya dengan mengembangkan pembiayaan dan asuransi perdagangan ekspor berdasarkan prinsip syariah yang juga dapat dikolaborasikan dengan perbankan di Indonesia. Berbagai pengembangan unit usaha berbasis syariah bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekspor Indonesia, khususnya pada Industri halal berorientasi ekspor. Selain itu, kolaborasi dengan perbankan diharapkan dapat mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah yang mendorong pertumbuhan pembiayaan syariah. “LPEI akan terus melakukan alignment dengan industri perbankan, baik konvensional maupun syariah, dengan tujuan memasarkan Pembiayaan Ekspor Nasional (PEN) dengan skema syariah sesuai dengan mandat yang diberikan. Dengan strategi ini, masyarakat akan lebih tertarik untuk menggunakan produk syariah. Hasilnya, LPEI telah menyalurkan pembiayaan syariah hingga Rp 5,7 triliun hingga Juni 2023,” katanya, Rabu (4/10/2023). Sementara untuk produk asuransi ekspor syariah, LPEI memiliki dua produk yaitu Trade Credit Insurance (TCI) dan Marine Cargo Insurance (MCI). TCI memberikan perlindungan kepada eksportir dari risiko hutang dagang/risiko gagal bayar, hingga political risk, sedangkan untuk MCI memberikan perlindungan dari kehilangan dan kerusakan yang terjadi selama proses pengiriman kargo. LPEI sebagai Special Mission Vehicle di bawah naungan Kementerian Keuangan RI mendukung Bulan Pembiayaan Syariah (BPS) 2023 yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), dan Badan Wakaf Indonesia (BWI) mulai 1-31 Oktober 2023. Dukungan ini sejalan dengan komitmen LPEI untuk memperkuat ekosistem ekonomi syariah di Indonesia. Sebagai bentuk nyata dukungan LPEI terhadap ekonomi syariah, LPEI akan meluncurkan satu produk asuransi terbaru pada kuartalIV tahun ini. Dengan kehadiran produk asuransi ekspor syariah LPEI semakin memperkuat komitmen LPEI dalam memberikan dukungan pembiayaan berbasis syariah kepada pelaku usaha berorientasi ekspor. “Kami berharap produk asuransi ekspor berbasis syariah dari LPEI dapat turut berkontribusi dalam memperkuat ekosistem ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia,” katanya.
2023-10-05 07:07:11
Berita Online
republika.co.id
Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Lida Puspaningtyas
Indonesia Eximbank
382,097,193
Perlambatan Ekonomi Global Tekan Ekspor Indonesia 2023
JAKARTA, KOMPAS — Kinerja ekspor Indonesia pada 2023 menurun 11,33 persen secara tahunan dibandingkan tahun 2022. Harga komoditas unggulan pendulang ekspor yang mengalami penurunan ditambah perlambatan ekonomi global memicu penurunan permintaan dari negara tujuan ekspor, membuat kinerja ekspor secara keseluruhan menurun. Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), total nilai ekspor Indonesia pada Januari-Desember 2023 mencapai 258,82 miliar dollar AS, turun 11,33 persen dibandingkan ekspor 2022 yang sebesar 275,96 miliar dollar AS. Kontributor ekspor masih didominasi oleh ekspor nonmigas yang sebesar 242,89 miliar dollar AS atau berkontribusi 93,85 persen dari total ekspor. Adapun sisanya berasal dari ekspor migas yang sebesar 15,92 miliar dollar AS. Dalam jumpa pers paparan kinerja ekspor-impor 2023, Senin (15/1/2024), di Jakarta, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini menjelaskan, sepanjang 2023 ada sejumlah fenomena yang memengaruhi kinerja ekspor Indonesia. Harga komoditas unggulan penyumbang ekspor Indonesia mengalami penurunan Harga minyak sawit yang pada Desember 2022 berada di level 940,4 dollar AS per metrik ton menurun pada akhir Desember 2023 menjadi 813,5 dollar AS per metrik ton. Dampaknya, kinerja ekspor lemak dan minyak hewani/nabati dengan kode Harmonized System (HS) 15 pada 2023 merosot 23,42 persen dibandingkan 2022. Pada 2023 ekspor komoditas ini sebesar 28,45 miliar dollar AS, menurun dibandingkan tahun 2022 yang mencapai 35,15 miliar dollar AS. Padahal, komoditas ini berkontribusi 11,71 persen terhadap ekspor industri nonmigas atau 10,99 persen dari total ekspor. Baca juga : Ekspor Minyak Sawit Indonesia Diperkirakan Kembali Turun Harga batubara dunia juga menurun. Pada Desember 2023 harga batubara dunia berada di level 141,8 dollar AS per metrik ton, merosot lebih dari setengahnya dibandingkan Desember 2022 yang berada di level 379,2 dollar AS per metrik ton. Hal ini membuat kinerja ekspor batubara atau komoditas dengan kode HS 2701 ini menurun 19,09 persen secara tahunan. Padahal, batubara berkontribusi 13,38 persen dari total ekspor Indonesia. Selain harga komoditas yang menurun, lanjut Pudji, perlambatan ekonomi negara tujuan ekspor menurunkan permintaan ekspor. Beberapa pertumbuhan ekonomi negara mitra dagang utama melambat. Pertumbuhan ekonomi China pada triwulan ketiga 2023 sebesar 4,9 persen, menurun dibandingkan triwulan kedua sebesar 6,3 persen. Padahal, China adalah salah satu mitra dagang utama Indonesia dengan kontribusi ekspor hingga 25,66 persen dengan nilai 62,33 miliar dollar AS. Selain itu, pertumbuhan ekonomi Jepang pada triwulan ketiga 2023 sebesar 1,5 persen, menurun dibandingkan triwulan kedua sebesar 2,2 persen. Jepang berkontribusi terhadap 7,78 persen dari total ekspor dengan nilai 18,88 miliar dollar AS. Pertumbuhan ekonomi India sebagai salah satu mitra dagang Indonesia juga melambat. Pada triwulan ketiga 2023, pertumbuhan ekonomi India sebesar 7,6 persen, melambat dibandingkan triwulan kedua 2023 sebesar 7,8 persen. Adapun India berkontribusi sebesar 8,35 persen dari total ekspor dengan nilai 20,28 miliar dollar AS. Dihubungi secara terpisah, ekonom Bank Danamon, Irman Faiz, mengatakan, kendati mencatat penurunan ekspor, Indonesia masih mencatat surplus neraca perdagangan. Ini meneruskan surplus neraca perdagangan 44 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. Namun, pada 2023, surplus neraca perdagangan mencapai 3,31 miliar dollar AS, menurun dibandingkan 2022 yang surplusnya mencapai 3,92 miliar dollar AS. Menurut Irman, penurunan ekspor itu terjadi memang karena permintaan dunia yang melemah. Salah satunya dipicu dari pelemahan ekonomi China yang merupakan destinasi ekspor terbesar pelaku usaha Tanah Air. Selain itu, penurunan juga karena dipicu normalisasi harga komoditas yang terjadi sepanjang 2023. Sebelumnya pada 2021 dan 2022, sejumlah harga komoditas meroket tak wajar karena saat itu ada perang yang mengganggu rantai pasok global. Akibatnya, terjadi anomali lonjakan harga. Dihubungi secara terpisah, Senin, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) Benny Soetrisno mengatakan, kinerja ekspor 2024 dipengaruhi oleh banyak faktor di negara-negara destinasi utama perdagangan Indonesia. Misalkan Amerika Serikat sangat dipengaruhi tingkat inflasi dan kebijakan suku bunga bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed). Ketika inflasi masih tinggi, The Fed akan mempertahankan rezim suku bunga tinggi. Hal ini menahan belanja domestik di AS sehingga berpengaruh terhadap permintaan ekspor di Indonesia. Mengutip BPS, ekspor menuju AS berkontribusi 9,57 persen dari total ekspor Indonesia dengan nilai 23,23 miliar dollar AS. Sementara perekonomian di kawasan Eropa, lanjut Benny, belum pulih sepenuhnya sebagai dampak dari perang Rusia melawan Ukraina. ”Konsumsi domestik di negara kawasan itu masih fokus pada barang-barang primer. Mana sempat mereka memikirkan impor,” ujar Benny. Ia mengatakan, tahun ini, dunia usaha akan mengandalkan untuk masuk ke pasar India dan Pakistan. Pertumbuhan ekonomi di negara ini masih tinggi. Selain itu, jumlah penduduk yang besar di dua negara ini menjadi potensi pasar yang akan coba dimanfaatkan. Adapun komoditas yang mungkin masih bisa menopang kinerja ekspor ini adalah batubara dan produk sawit. Apabila perekonomian China pada 2024 bisa bangkit, kebutuhan akan batubara bakal meningkat. Adapun sawit juga masih potensial sebab ini bisa diolah menjadi pangan yang menjadi kebutuhan primer manusia.
2024-01-15 19:35:08
Berita Online
Kompas.id
null
Indonesia Eximbank
386,962,602
LPEI perkuat sinergi perbankan dukung eksportir RI mendunia
Sebagai mitra strategis bagi LPEI, pertemuan dengan jajaran pimpinan bank nasional dan internasional menjadi langkah yang positif untuk memperkuat kolaborasi bisnis yang lebih produktif, ..... Jakarta (ANTARA) - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank melakukan pertemuan intensif dengan jajaran pimpinan perbankan untuk mendorong pertumbuhan ekspor Indonesia. Pada pertemuan dengan masing-masing jajaran pimpinan perbankan di Indonesia, seperti PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN), dan PT Bank Central Asia Tbk (BCA), LPEI juga membahas sinergi memperkuat dukungan kepada eksportir Indonesia baik UKM maupun korporasi. “Sebagai mitra strategis bagi LPEI, pertemuan dengan jajaran pimpinan bank nasional dan internasional menjadi langkah yang positif untuk memperkuat kolaborasi bisnis yang lebih produktif, mendukung pertumbuhan ekspor masa depan, dan menjadi salah satu penggerak roda perekonomian di Indonesia,” kata Direktur Eksekutif LPEI Riyani Tirtoso di Jakarta, Rabu. Sri Mulyani laporkan dugaan fraud debitur LPEI ke Kejagung Dalam pertemuan tersebut LPEI menjelaskan berbagai langkah transformasi berkelanjutan sejak 2020 yang meliputi pembaruan model bisnis dengan penguatan kolaborasi ekosistem ekspor, penguatan tata kelola, serta penguatan infrastruktur dan sumber daya manusia. Riyani mengatakan, LPEI berkomitmen menyalurkan pembiayaan kepada sektor yang memiliki daya ungkit dan dampak pengembangan terhadap ekspor, pendapatan dan penambahan lapangan kerja, serta konsisten melaksanakan mandat yang diberikan pemerintah untuk meningkatkan daya saing produk dan mendorong ekspor nasional. Pertemuan itu menunjukkan upaya bersama antara LPEI dan mitra-mitra perbankan untuk mendukung ekspor Indonesia melalui berbagai langkah konkret dan kolaboratif secara profesional. Riyani menegaskan, LPEI sebagai lembaga keuangan khusus negara berkomitmen menjunjung tinggi tata kelola perusahaan yang baik, berintegritas, serta menerapkan zero tolerance terhadap korupsi dan tindakan melawan hukum. LPEI gandeng Pemprov Jatim membuat tiga klaster baru Desa Devisa Direktur Utama BRI Sunarso menyatakan bahwa akan tetap mendukung dan menjalin hubungan bisnis dengan LPEI. “Kami mendukung LPEI untuk mengambil langkah penyehatan portofolio bisnis, serta melakukan transformasi yang berfokus pada pengembalian fungsi LPEI sebagai government agency dengan penerapan GCG”, ungkap Sunarso. Senada, Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menyatakan sinergi antara BTN dan LPEI akan terus dikembangkan untuk mendorong dan memperluas ekosistem ekspor, serta meningkatkan perekonomian Indonesia melalui kegiatan ekspor. “BTN confident, BTN dan LPEI akan terus melanjutkan kerja sama yang telah terjalin cukup lama,” kata Nixon LP Napitupulu. Pewarta: Bayu Saputra Editor: Nusarina Yuliastuti Copyright © ANTARA 2024
2024-03-27 15:00:15
Berita Online
antaranews.com
antaranews.com
Indonesia Eximbank
361,375,678
Kepala BPKM Ungkap Ekspor Indonesia Kena Dampak Ekonomi Global: Sulit Diprediksi
TRIBUN-VIDEO.COM - Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyampaikan, kondisi perekonomian global yang sulit diprediksi berdampak pada kegiatan ekspor Indonesia.Kata Bahlil, ada tanda-tanda ekspor Indonesia di kuartal pertama 2023 cenderung menurun jika dibandingkan dengan kuartal empat tahun 2022.Hal itu dia sampaikan dalam acara Konferensi Pers Investasi Penggerak Pertumbuhan Ekonomi di Kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta Pusat, Kamis (16/2/2023)."Kalau kita lihat, ekspor kita (Indonesia) di kuartal pertama ini rada-rada agak tidak sebaik dikuartal 4 tahun 2022. Dan tanda-tanda itu udah mulai turun," ujar Bahlil."Saya baru cek dengan tim saya, itu kecenderungan untuk di Kuartal pertama itu agak tidak sebaik dibandingkan dengan kuartal keempat di 2022," sambungnya. Baca: Menkeu Soroti Dampak Ekonomi Global Tahun 2022: Investor Bursa Global Kehilangan Nilai Investasi Bahlil mengatakan, investasi asing yang masuk di Indonesia tahun ini juga tak sebaik tahun sebelumnya. Sehingga, dia menegaskan untuk menjaga momentum ditengah ketidakpastian ekonomi global."Kita optimis ekonomi 2023 itu akan baik, kalau mampu kita jaga momentum. Kenapa, karena Foreign Direct Invesment (FDI) juga itu tidak sebaik 2022," ungkapnya.Bahkan, kata Bahlil, investasi di beberapa negara juga disebut butuh pemeliharaan. Hal itu sebagai upaya menjaga perekonomian negara. Baca: Perjanjian Dagang Indonesia-Swiss Masih Terjalin, Logam Mulia Jadi Komoditas Teratas Ekspor ke Swiss "Ini masih dibutuhkan suatu pergerakan pergerakan maintenance yang baik lah kira-kira begitu saya nggak berani membuat kata-kata yang ada sedikit jelas, tapi aga sedikit samar-samar sama saja," papar dia.Terakhir, Bahlil mengatakan, resesi ekonomi global tidak bisa dihindarkan. Namun, hal itu bisa diantisipasi dengan hilirisasi investasi yang mampu menciptakan lapangan kerja dan mendorong green energy serta green industry."Kita ini, di tahun 2023 menurut saya tahun yang tidak main-main. Saya betul-betul nggak bisa membayangkan kalau ekonomi global yang sudah kita dapat datanya, potensi resesi enggak bisa kita hindari cuman dalam resensinya aja yang masih kita hitung," tegas dia.Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ekonomi Tahun Ini Sulit, Bahlil Sebut Kinerja Ekspor dan Investasi Kuartal I 2023 Alami Penurunan  # Ekspor Indonesia Kena Dampak Ekonomi Global # EKSPOR # EKONOMI GLOBAL
2023-02-16 19:04:04
Berita Online
tribunnews.com
Editor: Ghozi LuthfiRomadhon
Indonesia Eximbank
363,599,742
Ternyata Ada Desa Devisa di Sukoharjo, Diluncurkan oleh LPEI & Dirjen Bea Cukai
SOLOPOS.COM - Perajin rotan di di Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo. (Istimewa) Solopos.com, SUKOHARJO — Kabupaten Sukoharjo memiliki Desa Devisa. Lokasinya di Desa Trangsan, Kecamatan Gatak. Desa Devisa ini diluncurkan oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) bersama Dirjen Bea dan Cukai (DJBC) serta  Indonesia Development Design Center (IDDC) Kementerian Perdagangan, serta pemerintah daerah pada 1 Maret 2023. Berdasarkan siaran pers yang diterima Solopos.com pada Rabu (29/3/2023), Desa Trangsan ditetapkan sebagai Desa Devisa karena memiliki potensi dan keunikan dari hasil kerajinan rotan. Kerajinan rotan tersebut diklaim telah mampu menghidupi mayoritas warga desa selama 96 tahun terakhir. PromosiPromo Hotel Solo Selama Ramadan: Ngabuburit di Rooftop & Ada Free Takjil Sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan Indonesia, LPEI atau exim bank memiliki fungsi untuk mendorong pertumbuhan ekspor nasional. Hal itu dilakukan melalui penyediaan pembiayaan, penjaminan, asuransi, dan jasa konsultansi ekspor. Desa Devisa merupakan salah satu program unggulan melalui Jasa Konsultasi LPEI dalam memberdayakan UKM berbasis pengembangan komunitas. Desa Devisa Rotan Sukoharjo menjadi Desa Devisa ke-195 yang didampingi oleh LPEI. Kepala Kantor Cabang LPEI Solo, Irwan Prasetiyawan, menjelaskan saat ini Desa Trangsan memiliki 220 usaha perajin kayu rotan yang aktif memproduksi 150 kontainer kerajinan rotan setiap bulannya. Tak tanggung-tanggung, di Desa Trangsan juga terdapat total 5.000-6.000 pekerja yang berkontribusi dalam kegiatan produksi setiap harinya. Sementara itu, lebih dari 60% penduduk desa adalah kelompok perajin. “Harapannya program Desa Devisa Rotan Sukoharjo bisa menjadi bahan bakar semangat dan lokomotif untuk menggerakkan UKM pengrajin rotan yang ada di Desa Trangsan. Sekaligus dapat menambah pendapatan, meningkatkan kesejahteraan, dan memajukan penjualan di skala ekspor,” harap Irwan. Pendampingan LPEI di Desa Devisa Rotan Sukoharjo menyasar setidaknya 30 UKM kerajinan rotan. Kegiatan tersebut mencakup beberapa materi pendampingan. Di antaranya terkait perizinan, prosedur dan dokumen ekspor, akses pasar, hingga pengembangan desain produk kerajinan rotan. Ketua Koperasi Trangsan Manunggal Jaya, Suparji, mengatakan para perajin rotan di Desa Trangsan juga tak lepas dari berbagai tantangan dalam mengelola desa secara mandiri. Gejolak usaha masih terus dirasakan bahkan setelah hampir satu abad berjaya. Apalagi, permintaan yang tinggi menurutnya membuat para perajin terkadang kesulitan memenuhi kapasitas produksi dan pengembangan produk. “Kendala kita selama ini terjebak pada pengembangan inovasi dari desain yang sudah ada. Tidak seperti perusahaan besar yang memiliki tim risetnya sendiri, para perajin memerlukan pengungkit [pemantik] untuk melahirkan ide segar pengembangan produknya. Terlebih, proses pembuatan kerajinan rotan yang berkualitas butuh perhatian, waktu, dan ketelitian,” jelas Suparji. Untuk itu pihaknya memerlukan pendampingan dari mentor yang bisa mengarahkan. Ia menyambut baik pendampingan dari LPEI menurutnya sangat disambut baik oleh para perajin. Dengan harapan dapat membantu meningkatkan kapasitas produksi dan skala usaha perajin rotan dari desa ke pasar global. Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai V, Bea Cukai Solo, Agung Setijono, mengungkapkan Desa Trangsan juga telah terbukti meningkatkan kontribusinya terhadap devisa negara dari tahun ke tahun. “Desa Trangsan menyumbang devisa lebih dari USD 3 juta di  2019, USD 5,4 juta di 2020, dan USD 5,7 juta di  2021. Program Desa Devisa Rotan Sukoharjo ini dapat menjadi batu loncatan bagi Desa Trangsan untuk meningkatkan kontribusi devisanya secara berkelanjutan,” bebernya.
2023-03-30 13:49:08
Berita Online
solopos.com
Magdalena Naviriana Putri, Kaled Hasby Ashshidiqy
Indonesia Eximbank
384,551,514
Harga Batu Bara Global Bangkit, Didorong Ekspor Indonesia
Harga batu bara menguat pada penutupan perdagangan Selasa kemarin. Hal ini terjadi bertepatan dengan ekspor batu bara RI yang mencapai titik tertingginya di 2024. Dikutip dari data Barchart, Rabu (21/2/2024), harga batu bara jenis ICE Newcastle kontrak Maret ditutup pada angka US$ 122.25 per ton. Angka tersebut mengalami peningkatan US$ 1.50 atau 1,24%. Kenaikan ini terjadi usai harga batu bara terkoreksi dua hari dalam perdagangan sebelumnya. Adapun pada Senin kemarin, harga batu bara ditutup pada US$ 120,75 atau turun 1,6%. Kondisi ini menunjukkan, pergerakannya dalam beberapa hari terakhir masih di kisaran US$ 120-127 per ton. ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT Sementara itu, mengutip pemberitaan Reuters, kenaikan harga batu bara ini tidak terlepas dari kinerja ekspor Indonesia yang merupakan eksportir utama batu bara termal dunia. Proyeksi pengiriman dua bulan pertama 2024 melonjak hampir 25% dibandingkan periode yang sama pada 2023. Berdasarkan data penelusuran kapal dari Kpler, ekspor batubara termal dan bitumen termal Indonesia, yang digunakan dalam pembangkit listrik, berada pada jalur yang tepat untuk mencapai angka 90 juta metrik ton pada bulan Januari dan Februari, naik 24% dibandingkan dua bulan yang sama pada tahun 2023. Pada tahun 2023 secara keseluruhan, ekspor Indonesia mencapai angka tertinggi baru yaitu sebesar 504,6 juta ton, sehingga jika laju ekspor yang pesat sepanjang tahun ini dapat dipertahankan, maka tahun 2024 akan menjadi angka tertinggi baru bagi ekspor Indonesia untuk batu bara. China, India, Korea Selatan, dan Filipina merupakan pasar utama bagi batu bara Indonesia pada tahun ini. Masing-masing menyumbang 33%, 15%, 5,8% dan 5,1% dari total pengiriman batubara sejauh ini. Bersama Jepang, negara-negara tersebut juga menjadi negara tujuan ekspor utama RI di 2023. Meskipun volume ekspor ke China pada Februari ini turun 9% dibandingkan tahun sebelumnya, namun data pelacakan kapal Kpler mencatat lebih dari 21 juta ton kargo batu bara telah dimuat atau sedang dimuat, namun belum dapat dipastikan tujuan akhirnya pada manifes kapal. Sebagian besar muatan ini diperkirakan menuju China. Sementara itu, pengiriman ke India mencapai 13,5 juta ton hingga bulan Februari, yang merupakan tertinggi untuk slot waktu tersebut sejak tahun 2020. India mengimpor total 100,85 juta ton batu bara Indonesia pada tahun 2023. Sepanjang 2024 ini, pengiriman dari India meningkat sekitar 3,5% dibandingkan tahun 2023. Ekspor ke Korea Selatan, Filipina, Jepang, dan Malaysia kompak mengalami sedikit penurunan dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023. Namun kemungkinan besar volume tersebut akan mengalami revisi naik menjelang akhir bulan setelah manifes kapal diperbarui. "Faktor utama yang mendorong besarnya permintaan batu bara di negara-negara tersebut adalah seberapa baik perekonomian China pulih dari kemerosotan yang terjadi sejak tahun 2022," tulis Reuters. Krisis sektor properti di China sempat menghambat perkembangan industri negara tersebut. Namun Beijing diperkirakan akan mengumumkan langkah-langkah stimulus baru pada pertemuan parlemen bulan depan. Jika berhasil, aktivitas industri dan penggunaan energi juga akan meningkat di wilayah lain di Asia. Aktivitas industri dan penggunaan batu bara juga diperkirakan akan meningkat di Vietnam jika pertumbuhan ekonomi China membaik.Pengiriman batu bara Indonesia dengan tujuan Vietnam diperkirakan akan meningkat hampir 600.000 ton dibandingkan periode Januari-Februari tahun 2023, hingga mencapai rekor 2,15 juta ton. Jika industri konstruksi Tiongkok mengalami pemulihan pada tahun 2024, hal ini akan memacu peningkatan permintaan di seluruh rantai pasokan bahan konstruksi dan suku cadang yang meluas ke Vietnam dalam bentuk pabrik semen dan baja.
2024-02-21 09:00:09
Berita Online
Detik.com
Shafira Cendra Arini -
Indonesia Eximbank
375,989,354
Potensi Ekspor Vanili Indonesia Kian Menjanjikan, Ini Paparan LPEI
['', 'KOMPAS.com – Indonesia menjadi negara di kawasan Asia Tenggara sebagai salah satu produsen vanili terbesar kedua di dunia setelah Madagaskar.', 'Kualitas vanili Indonesia yang unggul dengan aroma kuat dan tahan lama, serta permintaan pasar global yang terus meningkat, menjadi potensi besar bagi Indonesia untuk menyalip posisi Madagaskar dalam industri vanili.', 'Untuk diketahui, tanaman vanili menghasilkan buah yang mengandung senyawa aromatik berharga yang sangat diminati di berbagai industri, terutama makanan dan minuman.', 'Meski begitu, tahapan budidaya vanili memerlukan waktu yang tak singkat. Setidaknya, dibutuhkan dua hingga empat tahun sebelum tanaman menghasilkan buah yang berbentuk polong, untuk dapat dipanen.', 'Adapun harga vanili di pasar global sangat tinggi. Rerata mencapai 270,40 euro per kg untuk vanili ekstrak dan 175,56 Euro per kg untuk vanili utuh pada 2022.', 'Tingginya harga vanili membuat komoditas tersebut mendapatkan julukan tanaman "si emas hitam".', 'Data Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) pada 2020 menunjukkan, Indonesia menyumbang sekitar 30,3 persen dari produksi vanili dunia dengan produksi sekitar 2.306 ton. Sementara, Madagaskar menguasai 39,1 persen atau 2.975 ton produksi dunia.', 'Meskipun Indonesia adalah salah satu produsen utama vanili, Nusantara masih berada di peringkat ketujuh dalam hal ekspor vanili dunia, dengan kontribusi sekitar 2,63 persen terhadap total ekspor vanili dunia.', 'Ada potensi besar untuk meningkatkan ekspor vanili Indonesia. Data dari ITC Export Potential Map menunjukkan potensi peningkatan ekspor Indonesia ke seluruh dunia sebesar 59 juta dollar AS untuk vanili asal Indonesia.', 'Kepala Divisi Riset dan Pengembangan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), Rini Satriani mengatakan, kekhawatiran terhadap pasokan vanili global muncul karena adanya beberapa faktor.'] “Mulai dari kekeringan, angin topan, dan praktik pertanian yang buruk di Madagaskar. Hal ini dapat menjadi peluang bagi vanili Indonesia," ujar Rini dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Rabu (18/10/2023)., Pada 2022, lanjut Rini, lima negara tujuan utama ekspor vanili asal Indonesia adalah AS (64,93 persen), Jerman (8,62 persen), Belanda (7,53 persen), Singapura (2,63 persen), dan Kanada (2,50 persen)., Sementara itu, terjadi peningkatan permintaan vanili yang signifikan dari sejumlah negara, seperti Prancis, AS, Belgia, Inggris, dan Mauritius., Rini menjelaskan, ekspor vanili Indonesia saat ini dipengaruhi oleh beberapa variabel, seperti harga vanili Prancis sebagai negara pesaing utama, produk domestik bruto (PDB) per kapita Indonesia, PDB per kapita negara tujuan ekspor, jarak ekonomi, dan nilai tukar., “Peningkatan harga vanili di Prancis sebesar 10 persen membuat volume ekspor vanili Indonesia meningkat 0,41 persen, ceteris paribus. Kenaikan harga ekspor vanili dari negara pesaing, seperti Prancis, membuat negara-negara pengimpor cenderung memilih ekspor dari negara lain, termasuk Indonesia. Ini menciptakan peluang signifikan bagi Indonesia untuk meningkatkan pangsa pasarnya,” terang Rini., Selain itu, imbuh Rini, faktor jarak ekonomi juga berdampak pada permintaan vanili di ASEAN. Negara-negara ASEAN, seperti Singapura, Thailand, dan Malaysia, lebih memilih ekspor vanili dari Indonesia dibandingkan dengan negara pesaing, seperti Madagaskar, Prancis, dan Jerman., Meskipun vanili memiliki potensi ekspor yang besar, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi oleh produsen dan eksportir vanili Indonesia, termasuk pasokan yang tidak stabil akibat cuaca dan iklim yang fluktuatif., “Upaya seperti peningkatan mutu produk, kapasitas produksi, dan perluasan pasar ekspor menjadi langkah penting untuk membuka peluang ekspor yang lebih luas di masa depan,” kata Rini., Oleh karena itu, lanjut Rini, upaya pengembangan komoditas vanili tidak hanya terbatas pada dukungan pembiayaan. Lebih dari itu, diperlukan pula memberikan manfaat dalam meningkatkan kualitas produk, kesejahteraan masyarakat, dan kelestarian lingkungan., Atas alasan tersebut, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) sebagai special mission vehicle (SMV) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI, menjadi mitra strategis dalam ekosistem ekspor., “Fokus LPEI saat ini di antaranya beyond financing, developmental impact, dan sustainability,” kata Rini., Sementara itu, Kepala Divisi Jasa Konsultasi LPEI, Sofyan Irianto Naibaho, menegaskan, LPEI melalui #KemenkeuSatu bersama Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) dan Bea Cukai melakukan langkah nyata untuk meningkatkan kualitas mutu produk, kapasitas produksi, dan perluasan pasar ekspor vanili., “Upaya tersebut ditujukan kepada 200 petani dari 20 desa di Kabupaten Manggarai dan Manggarai Barat. Kami berharap, upaya ini dapat membantu petani vanili dalam meningkatkan kualitas produksi sehingga dapat membuka peluang ekspor yang lebih luas di masa depan," kata dia.
2023-10-18 21:56:09
Berita Online
Kompas.com
Kompas Cyber Media
Indonesia Eximbank
382,568,898
LPEI Gandern Biro Kredit CRIF untuk Memudahkan Seleksi UMKM
Bisnis.com, JAKARTA — Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) menggandeng CRIF sebagai biro kredit dan informasi bisnis mitra di luar negeri.  “Kemitraan tersebut untuk membantu kami dalam proses penilaian risiko ekspor, kami akanmelanjutkan kerja sama dengan CRIF Indonesia untuk menyediakan informasi bisnis,” kata Marsinta Mutiara Gultom, Head of Insurance Division, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) saat wawancara bersama Bisnis baru-baru ini. Marsinta mengatakan dengan basis data yang dimiliki CRIF, pelaku UMKM di Indonesia bisa lebih mudah dalam memilih mitra importir di luar negeri. Pasalnya ada banyak risiko yang dapat dihadapi oleh para pelaku eksportir. Seperti halnya risiko mitra tidak membayar transaksi karena kondisi politik di negaranya.  “Misalnya saja di Jordan kan sebelahan sama Mesir, mereka [eksportir] sudah kirim barang karena ada political exposure di sana enggak bisa terima pembayaran, bisa karena tokonya hancur atau mungkin negara menyetop perdagangan, jadi memang risikonya enggak gampang diukur,” kata Marsinta. Apabila kejadian tersebut dialami oleh para eksportir terutama UMKM, akibatnya usahanya bisa gulung tikar. Dengan demikian LPEI turut membantu para eskportir Indonesia,tidak hanya dari sisi asuransinya saja. Namun memastikan importir mereka di luar negeri aman, salah satunya melalui kerja sama dengan CRIF tersebut.  Menurut Marsinta, mengakses informasi bisnis partner di luar negeri bukan perkara mudah. Tak banyak informasi bisnis yang tersedia secara publik. Sekali pun ada data tersebut tidak sepenuhnya dapat diandalkan akibat sumber yang tidak kredibel dan informasi yang tidak lengkap.  Di sisi lain, Novi Rolastuti, selaku Regional Sales Director, Business Information Services CRIF Asia sekaligus Country Head CRIF Indonesia mengaTaman pihaknya tetap berfokus pada penyediaan informasi bisnis dari berbagai area atau lini bisnis kepada klien.  “Kami selalu berkomitmen untuk menciptakan nilai dengan mendukung klien kami dalam mengelola risiko mereka melalui informasi dan solusi yang dapat diandalkan,” kata Novi.  Dalam dua tahun terakhir, daftar mitra mencapai lebih dari 800 per Desember 2023. Didirikan pada 1988 di Bologna, Italia, CRIF telah beroperasi di empat benua yakni Eropa, Amerika, Afrika dan Asia di lebih dari 30 negara.
2024-01-22 18:43:09
Berita Online
Bisnis.com
Pernita Hestin Untari
Indonesia Eximbank
375,405,360
Shopee Terus Genjot Ekspor UMKM, Pedagang Sepatu Asal Bogor Ini Kisahkan Perjalanannya
SERAMBINEWS.COM - Bisnis online memang sedang merajalela. Bahkan, tak dipungkiri bisnis online melalui e-commerce menjadi berkah dan sumber rezeki bagi banyak orang, terutama para UMKM lokal.  Seperti halnya yang terjadi pada salah satu UMKM lokal asal Bogor yang sukses mendulang rezeki dari bisnis online sepatu bernama Patris yang didirikan oleh pria bernama Ricco Antonius.  Perjalanan usahanya dimulai saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Saat itu, Patris sempat dilanda dilema waktu memutuskan untuk mendirikan bisnis sepatu di saat orang-orang harus tinggal di rumah karena kebijakan lockdown. Namun siapa sangka, penjualan sepatu toko Patris Official yang dimulainya itu berkembang pesat hingga berhasil bertumbuh hanya dalam waktu kurang dari satu tahun. “Awalnya pas mau seriusin bikin bisnis sepatu sendiri agak bingung. Lagi pandemi kan orang harus di rumah ya, tapi kok malah bikin bisnis sepatu. Tapi ya karena tekad saya sudah bulat dari dulu, dan keluarga juga sudah berpengalaman soal bisnis sepatu (offline), akhirnya kita putuskan kali ini jual online di Shopee aja,” ungkap Ricco. Ricco meyakini bahwa Shopee memiliki jangkauan pembeli yang sangat luas. Selain itu, mereka menyadari bahwa banyak masyarakat Indonesia yang telah beralih ke belanja online untuk memenuhi kebutuhan mereka.  “Memang kita memilih untuk langsung menjual produk Patris secara online di Shopee supaya bisa menjangkau lebih banyak pembeli. Kita merasa bahwa banyak masyarakat Indonesia yang belanja kebutuhannya di Shopee, jadi kita yakin kalau Shopee dapat mendatangkan banyak pembeli untuk kita. Dari segi aplikasi untuk penjual, Shopee sangat mudah untuk digunakan,” jelas Ricco. Perjalanan Patris di Shopee berkembang pesat selama tiga tahun terakhir. Mereka memulai sebagai Star Seller dan mampu naik ke kategori Star+ Seller hanya dalam waktu kurang dari tiga bulan. Tidak hanya itu, bahkan Patris berhasil mencapai kategori ‘Mall’ yang merupakan kategori tertinggi untuk penjual di Shopee, hanya dalam waktu kurang dari satu tahun. Keberhasilan ini tentunya didorong oleh penjualan yang konsisten, penilaian toko yang tinggi, dan respons cepat terhadap pertanyaan pembeli. Salah satu langkah penting dalam perjalanan Patris adalah bergabung dengan Program Ekspor Shopee. Dalam satu tahun terakhir, mereka telah berhasil mengekspor produk Patris ke Malaysia dan Singapura. Meskipun saat ini Patris masih lebih fokus pada pasar lokal melalui Shopee, mereka memiliki rencana untuk lebih aktif dalam menjelajahi pasar ekspor ke negara lainnya di masa depan. Program Ekspor Shopee membawa manfaat besar bagi Patris. Mereka hanya perlu mengirim pesanan ke gudang ekspor Shopee tanpa harus memikirkan perizinan dan cukai. Hal ini memungkinkan Patris untuk fokus pada apa yang mereka lakukan, yakni menciptakan sepatu wanita berkualitas tinggi dan memenuhi kebutuhan pelanggan mereka.  Dalam sejarah bisnis Patris, dari pandemi yang awalnya menjadi tantangan hingga kesuksesan di platform Shopee dan Program Ekspornya, satu hal yang tetap konsisten adalah semangat mereka untuk terus berkembang dan memastikan bahwa produk mereka tetap memenuhi standar kualitas yang tinggi. Melalui dedikasi mereka, Patris adalah contoh sukses bagaimana platform digital dapat menjadi mitra ideal bagi penjual yang ingin mengembangkan bisnis mereka secara daring, baik di pasar lokal maupun internasional. Kisah UMKM lokal Patris dalam menjajaki pasar ekspor diharapkan dapat menjadi contoh bagi UMKM lain di Indonesia. Pasalnya, pekan lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah membentuk Satuan Tugas Peningkatan Ekspor yang berfokus pada UMKM di Indonesia.  Adapun satgas ini berfokus untuk melakukan pengembangan pasar ekspor dan menetapkan strategi peningkatan dalam perannya di ekspor UMKM dengan mengintegrasikan ke dalam ekosistem penyedia ekspor nasional.  Ricco berharap, kesuksesan Patris kuasai pasar ekspor bersama Shopee ini dapat juga membuka jalan bagi UMKM lokal untuk mendunia, sejalan dengan fokus pemerintah untuk meningkatkan sektor ekspor dalam negeri.   
2023-10-11 08:07:31
Berita Online
aceh.tribunnews.com
Fransisca Andeska
Indonesia Eximbank
371,370,103
Ekspor Indonesia Juli 2023 Makin Loyo, Turun 18 Persen
Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia masih melanjutkan tren pelemahan ekspor sejak awal 2023. Angka ekspor Indonesia Juli 2023 mengalami penurunan cukup dalam dibandingkan periode sama tahun lalu. Secara bulanan, Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti melaporkan, nilai ekspor Juli 2023 mencapai USD 20,88 miliar. Itu naik tipis 1,36 persen dibandingkan Juni 2023. Tapi dibandingkan Juli 2022, nilai ekspor tersebut lebih rendah 18,03 persen. BACA JUGA: Pertumbuhan Ekonomi NTB Satu-satunya yang Negatif di Kuartal II 2023, BPS Ungkap Penyebabnya BACA JUGA: Pulau Jawa Masih Dominasi Pertumbuhan Ekonomi Nasional BACA JUGA: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Betah di Atas 5% Dalam 7 Kuartal Berturut-turut Baca Juga Tantangan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia: El Nino dan Perlambatan Ekspor Gaji ke-13 PNS Ikut Andil ke Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal II 2023 Ekonomi Indonesia Kuartal II 2023 Tumbuh 5,17%, Arif Budimanta: India dan Korsel Melambat "Secara tahunan, penurunan terjadi baik pada ekspor migas maupun non migas. Penurunan ekspor ini melanjutkan tren yang terjadi sejak awal tahun 2023 seiring dengan menurunnya harga komoditas di pasar global dibandingkan tahun lalu," ujar Amalia, Selasa (15/8/2023). Bila dilihat lebih rinci, ekspor migas Juli 2023 tercatat senilai USD 1,23 miliar. Angka tersebut terpangkas 2,61 persen secara month to month dibanding bulan sebelumnya. "Penurunan ekspor migas dikarenakan menurunnya nilai ekspor komoditas minyak mentah dah hasil minyak dibandingkan bulan sebelumnya," imbuh Amalia. Ekspor Nonmigas Sementara ekspor nonmigas per Juli 2023 mencapai USD 19,65 miliar, atau naik 1,62 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Amalia mengatakan, kinerja ekspor Juli ini lebih didorong oleh kenaikan ekspor non migas, terutama daripada barang besi dan baja sebesar 47,33 persen. "Kemudian kenaikan ekspor nikel dan barang daripadanya sebesar 43,29 persen, serta berbagai barang kimia yang naik 11,15 persen," terang dia. Pemerintah optimistis nilai devisa hasil ekspor (DHE) tahun ini masih bisa tembus USD 60 miliar untuk memperkuat cadangan devisa (cadev) negara, meskipun harga komoditas ekspor menunjukan grafik pelemahan. Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan, devisa hasil ekspor yang terkumpul pada 2022 sebesar USD 203 miliar dari total USD 292 miliar total ekspor tahun lalu. Angka itu didapat dari nilai ekspor empat komoditas sumber daya alam (SDA) yang termasuk wajib setor DHE dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2023, yakni pertambangan, perkebunan, perhutanan, dan perikanan. "Kalau kita pakai angka USD 203 miliar di 2022, sekarang kan sejak pandemi ekspor kenaikannya cukup tinggi, angkanya rata-rata USD 290 miliar. Terakhir sebelum pandemi sebelum booming komoditas USD 170-180 miliar, sekarang rata-rata lebih dari USD 270-280 miliar," paparnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (14/8/2023).   Kendati pertumbuhan tahun ini melambat, Susiwijono coba memperkirakan kinerja ekspor tahun ini bisa mencapai USD 290 miliar. Sehingga 30 persen dari DHE yang wajib ditaruh di sistem keuangan Indonesia (SKI) sekitar USD 60 miliar. "Kita masih hitung tahun ini dengan pola yang sama, walau growth ekspor melambat, maka yang ditetensi sektiar USD 60 miliar," imbuh Susiwijono. Menurut dia angka tersebut cukup besar. Apalagi cadangan devisa Indonesia per Juli 2023 tercatat sebesar USD 137,7 miliar, naik sedikit dari Juni 2023 senilai USD 137,5 miliar. "Trennya sempat naik turun sedikit, tapi beberapa bulan di atas USD 130 miliar atau setara 6 bulan lebih ekspor impor kita cukup kuat. Sehingga cadev dengan DHE ini mudah-mudahan ada penguatan," tuturnya.
2023-08-15 11:56:13
Berita Online
Liputan6.com
Maulandy Rizky Bayu Kencana
Indonesia Eximbank
384,200,135
BPS catat ekspor Indonesia Januari 2024 turun 8,34 persen
Demikian juga ekspor migas turun 5,49 persen, yaitu 1,5 miliar dolar AS menjadi 1,4 miliar dolar AS Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia Januari 2024 mencapai 20,52 miliar dolar AS atau turun 8,34 persen dibanding Desember 2023 yang sebesar 22,41 miliar dolar AS. Plt Kepala BPS Amalia A Widyasanti mengatakan nilai ekspor tersebut juga turun 8,06 persen dibandingkan dengan Januari 2023. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan ekspor non migas dari 20,9 miliar dolar AS menjadi 19,13 miliar dolar AS. "Demikian juga ekspor migas turun 5,49 persen, yaitu 1,5 miliar dolar AS menjadi 1,4 miliar dolar AS," ujar Amalia di Jakarta, Kamis. Amalia menyampaikan penurunan ekspor migas disebabkan oleh menurunnya ekspor hasil minyak 32,53 persen menjadi 412,0 juta dolar AS. Sementara ekspor minyak mentah naik 39,31 persen menjadi 157,2 juta dolar AS dan ekspor gas naik 9,67 persen menjadi 828,4 juta dolar AS. BPS: Neraca perdagangan Indonesia Januari 2024 surplus lagi BPS: Maluku dan Papua alami pertumbuhan ekonomi kumulatif tertinggi Dari sepuluh komoditas dengan nilai ekspor nonmigas terbesar Januari 2024, penurunan terbesar terjadi pada bahan bakar mineral sebesar 805,9 juta dolar AS, sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati sebesar 208,0 juta dolar AS. Komoditas lain yang juga mengalami penurunan adalah bijih logam, terak dan abu 462,0 juta dolar AS, logam mulia dan perhiasan/permata 311,2 juta dolar AS, mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya 96,6 juta dolar AS serta kendaraan dan bagiannya 30,2 juta dolar AS. Sementara komoditas yang meningkat adalah besi dan baja 27,7 juta dolar AS, alas kaki 18 juta dolar AS, mesin dan perlengkapan elektrik dan bagiannya 10,7 juta dolar serta berbagai produk kimia 0,9 juta dolar AS. Ekspor non migas Januari 2024 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu 4,57 miliar dolar AS, disusul Amerika Serikat 1,99 miliar dolar AS dan India 1,79 miliar dolar AS, dengan kontribusi ketiganya mencapai 43,64 persen. Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar 3,26 miliar dolar AS dan 1,48 miliar dolar AS. Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari 2024 berasal dari Jawa Barat dengan nilai 2,95 miliar dolar AS, diikuti Kalimantan Timur 2,17 miliar dolar AS dan Jawa Timur 1,99 miliar dolar AS. BPS sebut perekonomian RI 2023 tumbuh solid BPS sebut ekonomi Indonesia tumbuh 5,05 persen sepanjang 2023 Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia Editor: Agus Salim Copyright © ANTARA 2024
2024-02-15 13:35:09
Berita Online
antaranews.com
antaranews.com
Indonesia Eximbank
391,961,842
LPEI Dorong Ekspor Buah dan Rempah RI ke Eropa-AS
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Eximbank mendorong produk hasil bumi organik seperti buah dan rempah ke berbagai negara, khususnya Eropa dan AS. PT Mega Inovasi Organik (MIO) menjadi salah satu debitur yang mendorong produk organik Indonesia berani mendunia. Pemilik sekaligus Direktur MOI Dippos Naloanro mengatakan sejak didirikan pada 2011 lalu, pihaknya memiliki visi untuk membangun ekosistem pertanian organik di Indonesia. Ia menyebut saat pandemi Covid-19 lalu, ketika permintaan pangan turun namun produk organik di seluruh dunia tetap tumbuh 10 persen. Itu terjadi karena pasar sudah mulai paham dan peduli tentang isu-isu kesehatan, terutama bahan-bahan kimia yang digunakan dalam sebuah produk. "Menurut saya dalam 20 tahun ke depan produk organik akan take over karena dunia ke arah produk organik," kata pria yang akrab disapa Anro itu melalui keterangan resmi, Jumat (14/6). Ia mengatakan potensi ekspor produk organik sangat besar, sebagai contoh untuk jenis buah segar markisa organik dapat diserap hingga 1 ton per minggu oleh pasar Eropa. Menurutnya, produk organik digemari pasar internasional karena lebih sehat dan bebas dari bahan kimiawi yang memiliki dampak pada Kesehatan. Untuk itu, MOI terus menggandeng para mitra petani untuk melakukan edukasi dan membina para petani untuk melakukan sertifikasi produk organik untuk pangsa pasar ekspor dan dalam negeri. Saat ini, kata Anro, MIO telah bermitra lebih dari 2.500 petani dari Sumatera, Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara Timur. Kemitraan itu untuk menghasilkan berbagai produk organic terintegrasi dalam satu lahan, mulai dari gula kelapa, buah-buahan organik, rempah-rempah, hingga beras untuk pasar ekspor Eropa, AS, dan Asia. LPEI mencatat potensi makanan organik global diprediksi mencapai US$546,97 juta pada 2032 mendatang dengan compound annual growth rate (CAGR) 11,6 persen dari 2023-2032. Dengan segala kekayaan alamnya, Indonesia memiliki keunggulan dari sisi lahan pertanian subur yang mendukung potensi ekspor produk hasil bumi organik seperti buah-buahan dan rempah-rempah. Data Biro Pusat Statistik (BPS) yang diolah oleh Tim Ekonom LPEI menunjukkan secara ekspor nasional 2023, produk buah-buahan berkontribusi sebesar US$637,93 juta dengan total volume ekspor meningkat 10,28 persen YoY yang mencapai 1,20 juta ton. Sedangkan untuk rempah-rempah mencapai US$613,79 juta dengan peningkatan volume hingga 26,75 persen yang mencapai 157,79 ribu ton. Kinerja ekspor komoditas buah-buahan dan rempah Indonesia pada periode Januari-Maret 2024 juga terbilang cemerlang. Tercatat, produk buah-buahan dapat mencapai nilai ekspor hingga US$262,44 juta. Angka itu naik 65,37 persen YoY dari US$158,70 juta pada periode Januari-Maret 2023. Sementara, produk rempah mencapai US$178,47 juta, meningkat 13,58 persen YoY dibandingkan periode yang sama pada 2023. [Gambas:Video CNN]
2024-06-15 06:00:07
Berita Online
cnnindonesia.com
null
Indonesia Eximbank
391,937,171
PT MIO bersama LPEI dorong ekspor produk organik RI ke Eropa sampai AS
Saat pandemi COVID-19 lalu, ketika permintaan pangan turun namun produk organik di seluruh dunia tetap tumbuh 10 persen ..... Jakarta (ANTARA) - PT Mega Inovasi Organik (MIO) menjalin kolaborasi dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank untuk melakukan ekspor produk organik ke berbagai negara, khususnya Eropa dan Amerika Serikat (AS). Dalam kolaborasi ini, LPEI sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berperan sebagai debitur PT MIO. Pemilik sekaligus Direktur PT MIO Dippos Naloanro alias Anro dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa sejak berdiri pada 2011, pihaknya memiliki visi untuk membangun ekosistem pertanian organik di Indonesia. “Saat pandemi COVID-19 lalu, ketika permintaan pangan turun namun produk organik di seluruh dunia tetap tumbuh 10 persen karena pasar sudah mulai paham dan peduli tentang isu-isu kesehatan, terutama bahan-bahan kimia yang digunakan dalam sebuah produk. Menurut saya dalam 20 tahun ke depan produk organik akan take over karena dunia ke arah produk organik,” ujar Anro. LPEI tingkatkan daya saing eksportir di Jatim Anro menyebut bahwa potensi ekspor produk organik sangat besar, sebagai contoh untuk jenis buah segar Markisa organik dapat diserap hingga 1 ton per pekan oleh pasar Eropa. “Produk organik digemari pasar internasional karena lebih sehat dan bebas dari bahan kimiawi yang memiliki dampak pada kesehatan," ujar Anro. Saat ini, PT MIO telah bermitra dengan lebih dari 2.500 petani dari Sumatera, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk menghasilkan berbagai produk organik terintegrasi dalam satu lahan, mulai dari gula kelapa, buah-buahan organik, rempah-rempah, hingga beras untuk pasar ekspor Eropa, AS, dan Asia. “PT MIO menerapkan konsep pertanian organik terintegrasi, dalam satu lahan petani diarahkan untuk menanam berbagai macam produk organik yang diminati pasar Eropa dan AS sebagai langkah diversifikasi hasil pertanian,” ujar Anro. Dalam satu lahan seluas 2.000 sampai 3.000 meter persegi, ia menjelaskan petani menanam gula kelapa, buah-buahan seperti markisa, manggis, mangga, nanas, sirsak, bumbu dan rempah seperti daun pandan, vanila, jahe, kunyit, dan temulawak, yang menyebabkan pendapatan petani mitra binaan PT MIO meningkat. Sebelum menjadi petani organik, Ia menjelaskan bahwa petani hanya mendapatkan Rp3-4 juta per bulan dari penjualan gula cetak, kemudian PT MIO meminta petani melakukan pertanian organik dan mengolahnya menjadi gula semut yang menyebabkan pendapatan naik mencapai Rp7 juta per bulan. “Itu baru satu produk dari gula kelapa pendapatan petani meningkat 30- 40 persen. Dengan membangun konsep terintegrasi petani biasanya mengelola lahan dengan 4 jenis produk organik. Saya pernah menghitung kasar jika petani memiliki lahan 3.000 meter persegi ditanamkan berbagai produk organik maka bisa mendapatkan penghasilan Rp80-90 juta per tahun,” ujar Anro. Menperin dan industri EV China sepakati RI jadi hub produksi ekspor Sementara itu, Kepala Divisi NIA, Trade Finance & Financing (NTF) LPEI Berlianto Wibowo mengatakan bahwa pihaknya mendukung para pelaku usaha berorientasi ekspor untuk mengembangkan usaha melalui pemberian fasilitas Penugasan Khusus Ekspor (PKE). "Program PKE menyediakan fasilitas pembiayaan, penjaminan, dan asuransi untuk transaksi atau proyek yang mungkin sulit dilaksanakan secara komersial, namun dianggap penting oleh pemerintah untuk mendukung kebijakan atau program ekspor nasional," ujar Berlianto. Ia melanjutkan bahwa LPEI terus berkomitmen untuk mendukung agar produk lokal Indonesia berani mendunia dengan memberikan berbagai fasilitas unggulan bagi para pelaku usaha. “Just do it, kalau kita punya mimpi turunkan dalam aktivitas dan nikmati aktivitas itu setiap hari. Jangan pikirkan pasarnya dulu nanti akan datang sendiri selama kita menikmati. Jangan berharap saya dapat cuan besar secara cepat, tidak ada proses instan,” ujar Berlianto. Sampai April 2024, LPEI tercatat telah melakukan disbursement fasilitas PKE hingga Rp15,2 triliun dengan total lebih dari 90 negara tujuan ekspor. Salah satu upaya dalam mendukung pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM), LPEI memberikan dukungan melalui fasilitas PKE UKM yang sampai April 2024 telah disalurkan senilai Rp 1.023 miliar. Pewarta: Muhammad Heriyanto Editor: Nusarina Yuliastuti Copyright © ANTARA 2024
2024-06-14 17:31:39
Berita Online
antaranews.com
antaranews.com
Indonesia Eximbank
360,550,311
LPEI berkolaborasi dengan Bank BJB beri penjaminan kredit ekspor ke Taka Hydrocore
Jakarta (ANTARA) - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank berkolaborasi dengan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB) memberikan fasilitas penjaminan kredit kepada PT Taka Hydrocore Indonesia. Taka Hydrocore merupakan perusahaan Indonesia di sektor jasa yang mendapatkan kepercayaan untuk melaksanakan proyek offshore geotechnical di Kongo, Afrika Barat. “Kolaborasi ini merupakan bentuk dukungan pemerintah untuk mendorong perusahaan Indonesia dalam melakukan ekspansi pasar ke negara-negara non tradisional seperti yang akan dilakukan oleh PT Taka Hydrocore Indonesia," ungkap Direktur Pelaksana Bidang Pengembangan Bisnis LPEI Maqin Norhadi dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin. Kerja sama antara LPEI dan Bank BJB ini merupakan implementasi regulasi yang diamanatkan kepada LPEI dalam Undang-Undang Nomor 2 tahun 2009 pasal 7C yaitu penjaminan bagi bank yang menjadi mitra penyediaan pembiayaan transaksi ekspor yang telah diberikan kepada eksportir Indonesia. Selain itu, fasilitas yang diberikan kepada Taka Hydrocore Indonesia merupakan wujud konkrit dukungan LPEI sebagai bentuk credit enchancement kepada perusahaan Indonesia di sektor jasa sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 2 tahun 2009 pasal 7B. Aturan tersebut berbunyi penjaminan bagi importir barang dan jasa Indonesia di luar negeri atas pembayaran yang telah diberikan atau akan diberikan kepada eksportir Indonesia untuk pembiayaan kontrak ekspor atas penjualan barang dan/atau jasa atau pemenuhan pekerjaan atau jasa yang dilakukan oleh suatu perusahaan Indonesia. Menurut Maqin, keberhasilan ini merupakan wujud realisasi atas kerjasama kedua institusi melalui fasilitas penjaminan kredit yang telah terjalin sejak Maret 2022. Melalui fasilitas tersebut, LPEI memberikan penjaminan terhadap kredit dari nasabah Bank BJB (eksportir) yang telah memenuhi syarat. “Alhamdulillah dengan terlaksananya penjaminan kredit kepada Taka Hydrocore Indonesiamenjadi bukti nyata peran LPEI dalam mendorong perusahaan Indonesia melakukan ekspansi ke pasar luar negeri. Dengan terlaksananya pemberian fasilitas ini, diharapkan para pelaku usaha Indonesia dapat semakin percaya diri untuk bersaing di pasar global,” katanya. Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: LPEI dan Bank BJB beri penjaminan kredit ekspor kepada Taka Hydrocore
2023-01-30 20:07:13
Berita Online
jabar.antaranews.com
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Indonesia Eximbank
381,394,332
Mengapa Ekspor Indonesia 2023 Turun
Tertatih-tatih Menghela Ekspor Nilai ekspor Indonesia pada periode Januari-November 2023 turun 11,83 persen. Kalah bersaing oleh negara tetangga.   arsip tempo : 170439926974. Pekerja menyelesaikan produksi air conditioner (AC) rumahan di LG Factory, Legok, Kabupaten Tangerang, Banten, 23 Mei 2023. Tempo/Tony Hartawan. tempo : 170439926974. JAKARTA – Kementerian Perdagangan melaporkan nilai ekspor Indonesia pada periode Januari-November 2023 sebesar US$ 236,41 miliar atau turun 11,83 persen dibanding pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 268,12 miliar. Dari jumlah itu, ekspor minyak dan gas bumi turun 0,67 persen, sedangkan ekspor nonmigas merosot 12,47 persen. Khusus di sektor nonmigas, ekspor bahan bakar mineral melorot 21,17 persen menjadi US$ 39,7 miliar, le Berlangganan untuk lanjutkan membaca. Kami mengemas berita, dengan cerita. Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini PILIHAN TERBAIK Rp 54.945/Bulan Aktif langsung 12 bulan, Rp 659.340 *Anda hemat -Rp 102.000 *Dijamin update hingga 52 edisi Majalah Tempo Berlangganan Rp 64.380/Bulan Aktif setiap bulan, batalkan kapan saja *GRATIS untuk bulan pertama jika menggunakan Kartu Kredit Berlangganan Lihat Paket Lainnya Sudah berlangganan? Masuk DisiniDaftar TempoID untuk mendapatkan berita harian via email . --> Tekstil Ekspor CPO Migas Industri Manufaktur Ekspor dan Impor
2024-01-05 03:14:30
Berita Online
koran.tempo.co
Ilona Esterina Piri
Indonesia Eximbank
386,923,007
Kejagung dan KPK Segeralah Bentuk Satgas Kasus LPEI
JAKARTA, Bisnistoday – Dalam menghadapi kasus dugaan korupsi di Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), suatu langkah tegas dan terkoordinasi sangatlah penting. Center for Budger Analysis CBA menyoroti pentingnya penanganan kasus ini dengan serius dan efektif guna memastikan keadilan serta keberhasilan dalam memberantas praktik korupsi di Indonesia. Adalah hal yang mengkhawatirkan melihat perdebatan publik atas siapa yang seharusnya menangani kasus ini. Meskipun Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah memulai penyelidikan sejak Mei 2023, Kejaksaan Agung (Kejagung) juga telah lama menangani kasus ini sejak 2021. Namun, kami percaya bahwa keterlibatan KPK dan Kejagung secara bersama-sama akan memperkuat upaya penegakan hukum terhadap kasus ini. Kasus korupsi di LPEI merupakan bukti nyata dari ketidakpatuhan terhadap prinsip tata kelola perusahaan yang baik serta penggunaan kekuasaan untuk kepentingan pribadi yang merugikan negara. Kerugian negara yang mencapai Rp 2,6 triliun merupakan pukulan bagi perekonomian dan keuangan negara.
2024-03-27 04:56:18
Berita Online
beritasatu.com
har
Indonesia Eximbank
373,548,812
Ekspor Indonesia ke China Meroket, Besi Baja Jadi Primadona
Liputan6.com, Jakarta Indonesia pada Agustus 2023 mencatat nilai ekspor sebesar USD 22 miliar. Angka ini merupakan kenaikan 5,47 persen dibandingkan bulan sebelumnya. “Kinerja Ekspor di bulan Agustus ini didorong oleh ekspor non-migas terutama untuk kelompok biji logam, tera dan abu, kemudian lemak dan minyak hewan nabati dan juga pakaian dan aksesoris terutama rajutan,” kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, dalam paparan Rilis BPS yang disiarkan secara daring pada Jumat (15/9/2023). BACA JUGA: Bea Cukai Malang Asistensi Ekspor Perdana UMKM Fiberglass Badan Mobil ke Amerika Serikat BACA JUGA: Mendag Minta Industri Mebel Cari Pasar Ekspor Baru BACA JUGA: Kenya Lobi Menko Luhut Minta Indonesia Ekspor Tekstil dan Kelapa Sawit BACA JUGA: 60 Pelaku Usaha UMKM Yogyakarta dan Semarang Digembleng Demi Tembus Pasar Ekspor Baca Juga Ekspor Indonesia Sentuh USD 22 Miliar di Agustus 2023, Terbanyak dari Pertambangan Indonesia Surplus Neraca Perdagangan dengan India, Filipina dan AS Naik, Ekspor Indonesia Tembus USD 22 Miliar di Agustus 2023 Total nilai ekspor Indonesia periode Januari-Agustus 2023 mencapai USD 171,52 miliar, menurun dari USD 194,57 miliar yang tercatat pada tahun 2022 lalu. Pada Agustus 2023, peningkatan ekspor tertinggi pada nonmigas terjadi pada sektor pertambangan sebesar 15,37 persen, mencapai USD 3,96 miliar. “Dari tiga negara tujuan utama ekspor, peningkatan pangsa ekspor secara bulanan maupun tahunan hanya terjadi di Tiongkok” ungkap Amalia. Pada bulan Agustus 2023, pangsa pasar ekspor Indonesia ke Tiongkok naik menjadi 25,99 persen. Data BPS menunjukkan, nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Tiongkok adalah USD 5,38 miliar pada Agustus 2023 - naik dari USD 4,92 miliar di bulan Juli.   “Ekspor nonmigas ke Tiongkok sebesar USD 5,38 miliar dengan pangsa pasar 25,99 persen utamanya didorong oleh komoditas besi dan baja atau HS 72 dan bahan bakar mineral HS 27,” Amalia mengungkapkan. Ekspor Nonmigas Indonesia di ASEAN dan Eropa Turun Sementara itu, ekspor nonmigas Indonesia ke dua kawasan utama yaitu ASEAN dan Uni Eropa mengalami penurunan secara tahunan. Pada Agustus 2023, total ekspor nonmigas Indonesia ke negara kawasan ASEAN mencapai USD 3,82 miliar dengan pangsa sebesar 18,47 persen atau sedikit menurun dibandingkan Agustus 2022 sebesar 18,50 persen. Demikian juga ekspor nonmigas Indonesia ke pasar Eropa pada Agustus 2023 mencapai USD 1,26 miliar dengan pangsa pasar sebesar 6,11 persen atau jauh menurun dibandingkan 8,77 persen di Agustus 2022.   Adapun ekspor nonmigas Indonesia ke Amerika Serikat yang menurun menjadi 10,29 persen pada bulan Agustus dibandingkan 10,36 persen di bulan Juli. Namun, angka tersebut naik jika dibandingkan dengan pangsa pasar 9,85 persen di periode yang sama tahun lalu. Tercatat, nilai ekspor nonmigas Indonesia ke AS mencapai USD 2,13 miliar - naik dari USD 2’03 miliar pada bulan Juli dan menurun dari USD 2,59 miliar pada Agustus 2023. “Adapun komoditas utama ekspor nonmigas ke Amerika Serikat adalah pakaian dan rajutan (HS 61) dan mesin dan pelengkapan elektronik (HS 85),” jelas Amalia. Sedangkan ekspor nonmigas Indonesia ke India naik menjadi 8,91 persen di Agustus 2023 sebesar USD 1,84 miliar namun menurun -25,25 persen dari bulan sebelumnya. “Ekspor nonmigas ke India sebesar USD 1,84 miliar dengan pangsa sebesar 8,91 persen utamanya didorong oleh komoditas utama yaitu lemak dan minyak hewan nabati (HS 15) dan bahan bakar mineral (HS 27),” bebernya. Sebagai informasi, Tiongkok, AS dan India merupakan tiga pangsa pasar utama Indonesia untuk ekspor nonmigas. Adapun total nilai ekspor nonmigas dari tiga negara tujuan utama ini memberikan kontribusi pada pangsa ekspor nonmigas sebesar 45,19 persen di Agustus 2023.   Indonesia mencatat nilai ekspor sebesar USD 22 miliar pada Agustus 2023, naik 5,47 persen dibandingkan bulan sebelumnya. “Kinerja Ekspor di bulan Agustus ini didorong oleh ekspor non-migas terutama untuk kelompok biji logam, tera dan abu, kemudian lemak dan minyak hewan nabati dan juga pakaian dan aksesoris terutama rajutan,” ungkap Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, dalam Rilis BPS yang disiarkan secara daring pada Jumat (15/9/2023).Secara tahunan, total nilai ekspor Indonesia periode Januari-Agustus 2023 mencapai USD 171,52 miliar. Angka ini merupakan penurunan dari USD 194,57 miliar di periode yang sama 2022 lalu. Pada Agustus 2023, peningkatan ekspor tertinggi pada nonmigas terjadi pada sektor pertambangan sebesar 15,37 persen, mencapai USD 3,96 miliar. Ekspor hasil pertambangan pun naik cukup besar dibandingkan bulan sebelumnya, dimana komoditasnya adalah biji-tembaga, dan bahan mineral lainnya serta timah. “Nilai ekspor ketiga komoditas ini memberikan kontribusi sebesar 33,31 persen dari total ekspor non-migas Indonesia pada bulan Agustus 2023,” imbuh Amalia.   Namun, pada Agustus 2023 nilai ekspor Indonesia untuk komoditas unggulan batu bara mengalami penurunan baik secara bulanan maupun tahunan. “Nilai ekspor batu bara menurun menjadi USD 2,25 miliar dari USD 2,56 miliar dibandingkan bulan sebelumnya, menurun dari 4,41 persen di periode yang sama pada tahun 2022,” papar Amalia. BPS mencatat, ekspor batu bara Indonesia menurut 11,83 persen secara month-to-month dan -48,91 persen secara year-on-year per Agustus 2023. “Penurunan ekspor batu bara secara bulanan dan tahunan ini memang didorong oleh penurunan harga yang berpengaruh terhadap nilai ekspornya. Adapun volumenya juga mengalami penurunan sebesar -28,24 persen month-to-month namun tidak sedalam nilai ekspornya yang turun sebesar -11,83 persen mtm,” bebernya.    
2023-09-15 14:14:15
Berita Online
Liputan6.com
Natasha Khairunisa Amani
Indonesia Eximbank
386,296,253
Sri Mulyani Laporkan Kredit Bermasalah di LPEI ke Jaksa Agung, Indikasi Fraud Rp 2,5 T
Jakarta –  Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani melaporkan dugaan korupsi empat perusahaan yang menjadi debitur di Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) ke Jaksa Agung ST Burhanuddin. Laporan tersebut diserahkan Sri Mulyani ke Jaksa Agung di Kantor Kejaksaan Agung (Kejagung) RI, Jakarta Selatan, Senin, 18 Maret 2024. "Kami telah menerima laporan hasil penelitian terhadap kredit bermasalah di LPEI," ucap Sri Mulyani dalam konferensi usai bertemu Jaksa Agung ST Burhanuddin. Sri Mulyani mengatakan, empat perusahaan selaku debitur yang diduga melakukan tindak pidana korupsi itu diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan tim gabungan Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun), Badan pengawasan keuangan dan Pembangunan (BPKP), dan Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Usai menerima laporan tersebut dari Menkeu Sri Mulyani, Jaksa Agung menindaklanjuti laporan tersebut dengan menyerahkannya kepada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Andriansyah untuk diselidiki. Jaksa Agung ST Burhanuddin mengatakan dugaan korupsi yang dilaporkan Sri Mulyani nilainya mencapai Rp2,5 triliun.  "Jumlah keseluruhannya adalah sebesar Rp 2,505,119 triliun. Jadi itu tahap pertama, nanti ada tahap keduanya," ucap dia. Sementara itu, Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Ketut Sumedana mengatakan kasus ini akan ditindaklanjuti oleh Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) usai dilaporkan Sri Mulyani. Adapun kata dia, empat perusahaan yang dimaksud itu bergerak di bidang kelapa sawit, batu bara, nikel, serta perkapalan. "Nanti setelah serangkaian penyidikan yang dilakukan oleh teman-teman di Jampidsus akan kami tentukan statusnya," jelas Ketut.
2024-03-18 11:49:11
Berita Online
viva.co.id
Dedy Priatmojo
Indonesia Eximbank
369,301,540
Manufaktur China Melemah, Ekspor Indonesia Malah Meningkat
Bisnis.com, JAKARTA – Negeri Tirai Bambu tengah didera kelesuan sektor manufaktur sejak April lalu, tergambarkan dariskor purchasing manager’s index atau PMI yang terpantau kontraksi. Meskipun demikian, data ekspor Indonesia ke negara tersebut justru tercatat moncer. Pada Juni 2023, S&P Global mencatat skor purchasing manager’s index (PMI) manufaktur  China sebesar 49 poin atau berada di level kontraksi. Angka ini cukup jauh dibandingkan Indonesia yang capai angka 52,5, Sebagai gambaran, PMI menggunakan angka 50 untuk netral. Nilai di atas garis tengah ini menunjukkan ekspansi. Sedangkan sebaliknya, saat indeks di bawah nilai 50 terjadi perlambatan atau kontraksi.  Bulan sebelumnya, Mei 2023 manufaktur China juga dalam keadaan kontraksi  tercatat pada angka 48,8. Sedangkan Indonesia masih mengalami level ekspansi meskipun tipis pada angka 50,3.  Lalu April, China memasuki masa awal kontraksi dengan skor 49,2, sedangkan Indonesia pada skor 52,7. Hal ini dikarenakan pada Maret 2023, skor manufaktur China masih berada di level ekspansi, 51,9. Skor tersebut sama persis dengan skor manufaktur Indonesia pada bulan yang sama. Dilihat dari pertumbuhan ekonomi pada kuartal I/2023, Indonesia juga tercatat mengalahkan negara di Asia Timur ini.  Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I/2023 mencapai 5,03 persen persen secara tahunan (year-on-year/yoy), sementara dengan periode yang sama pertumbuhan ekonomi China hanya berada di level 4,5 persen.  Kendati demikian, dari sektor ekspor negara tersebut masih mampu menerima produk dari Indonesia yang kian meningkat dibandingkan periode yang sama tahun-tahun sebelumnya.  Sepanjang Januari hingga April 2023, volume ekspor Indonesia ke China mencapai 89 juta ton dengan nilai US$21,41 miliar atau setara dengan Rp320,37 triliun (dengan kurs Rp14.964).  Angka ini meningkat dibandingkan ekspor Indonesia ke China pada periode yang sama tahun sebelumnya  sebesar US$18,76 miliar atau setara Rp280,72 triliun dengan volume 62,1 juta ton. Begitu pula jika dibandingkan dengan volume dan nilai ekspor ke negara yang sama pada 2021. Pada 2021, ekspor Indonesia ke China mencapai 79,49 juta ton dengan nilai US$414,31 miliar atau setara dengan Rp214,13 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
2023-07-13 18:07:08
Berita Online
Bisnis.com
Widya Islamiati
Indonesia Eximbank
359,923,652
Anggota Komisi XI DPR Optimistis Ekspor Indonesia Menguat di 2023
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya lebih memperkuat nilai perdagangan ekspor Indonesia pada tahun 2023, setelah di tahun 2022 kemarin mengalai peningkatan yang cukup tinggi dengan nilai ekspor mencapai USD268 miliar. Permintaan Presiden Jokowi ini dinilai oleh Anggota Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun sangat tepat setelah nilai ekspor dan kinerja ekonomi nasional di tahun kemarin sangat positif.  Bahkan, dengan adanya kebijakan hilirisasi di sektor pertambangan ini akan menguatkan nilai ekspor Indonesia di tahun 2023. “Terkait dengan permintaan presiden terhadap pertumbuhan ekspor kita, saya yakin bahwa kinerja ekonomi terutama hilirisasi di sektor pertambangan, di sektor mineral ini akan memberikan dampak yang kuat terhadap ekspor kita di tahun 2023 nanti,” kata Misbakhun kepada wartawan, Selasa (17/1/2023). Dikatakan legislator Partai Golkar ini, larangan ekspor bahan mentah oleh Presiden Jokowi sejauh ini belum berjalan efektif, karena posisi Indonesia terhadap larangan ekspor nikel ini masih mengalami banting sehingga ekspor Indonesia akan memiliki nilai tambah. “Bukan bahan baku mentah ya. Kemudian presiden juga melarang ekspor bauksit. Bauksit dilarang oleh pemerintah juga untuk memperkuat hilirisasi pertambangan kita,” ujar dia. Menurut Misbakhun, kebijakan hilirisasi pertambangan ini menjadi satu modal besar Indonesia dalam meningkatkan nilai ekspor, karena yang akan diekspor ke depan bukanlah bahan mentah tetapi bahan jadi yang memiliki nilai jual sangat tinggi.  “Hilirisasi ini akan memberikan penguatan yang luar biasa terhadap nilai ekspor Indonesia. Jadi menurut saya larangan ekspor ini adalah bagus apabila larangan itu adalah larangan ekspor untuk bahan baku, bahan mentah dan sebagainya,” ucapnya. Dijelaskan Misbakhun, jika larangan ekspor bahan mentah ini dilakukan dengan baik maka akan memberikan nilai tambah, dan pertumbuhan ekspor ini tentunya harus dibarengi dengan peningkatan cadangan devisa.  “Saya setuju dengan Presiden, makanya devisa hasil ekspor harus dikuatkan regulasinya oleh Bank Indonesia. Bahwa semua ekspor bahan baku bahan mentah dan bahan jadi yang berasal dari Indonesia, maka devisa hasil ekspornya harus masuk ke perbankan Nasional Indonesia,” kata dia. “Kalimat harus ini, harusnya menjadi aturan yang ditegakkan baik itu oleh bank sentral maupun perbankan nasional kita, karena ini juga akan memberikan penguatan terhadap cadangan devisa kita. Tinggal bagaimana tidak melanggar undang-undang sistem devisa bebas, tidak melanggar aturan-aturan yang ada di sana maka harus dibuat aturan baru yang mengakomodasi bagaimana memperkuat sistem cadangan devisa kita dengan hasil ekspor kita yang meningkat tajam tersebut,” lanjutnya. Untuk itu, anak buah Airlangga Hartarto ini mengusulkan agar disinkronkan semua aturan-aturan yang berkaitan dengan ekspor di sektor keuangan.  “Misalnya kalau ada emiten di pasar modal yang bergerak di bidang ekspor hasil pertambangan, maka dia kemudian mendapatkan pembiayaan dari perbankan nasional, maka dibuat aturan yang terintegrasi yang kuat bahwa dia harus merepatriasi devisa hasil ekspornya, harus di perbankan nasional. Karena Ini dampaknya sangat signifikan terhadap perekonomian nasional,” ujarnya. Sementara itu, peneliti INDEF Eko Listiyanto mengatakan, untuk mencapai target yang diinginkan Presiden Jokowi maka larangan melakukan ekspor dalam bentuk bahan mentah harus terjadi, maka dengan sendirinya target tersebut bisa terealisasi di tahun ini. “Target tersebut tentu memerlukan percepatan hilirisasi produk komoditas yang diatur untuk dilarang ekspor dalam bentuk mentah. Jika target hilirisasinya meleset, maka target ekspor tersebut kemungkinan akan ikut meleset,” katanya. Oleh sebab itu, cara tepat untuk melakukan itu adalah menaikan cadangan devisa dengan meningkatkan ekspor lebih besar ke luar negeri.  “Di sisi lain, juga perlu memastikan tidak membuat kebijakan yang memicu impor, terutama pada produk yang konten impornya masih tinggi atau TKDN nya masih rendah,” tandasnya.
2023-01-17 10:31:50
Berita Online
tribunnews.com
Chaerul Umam
Indonesia Eximbank
383,713,923
LPEI Dorong Produk Home Decor dan Kerupuk Asal Jawa Timur Tembus Pasar Ekspor
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia ( LPEI ) bersama pemerintah Provinsi Jawa Timur terus melakukan kolaborasi strategis untuk mendorong potensi produk dari Desa Devisa di Jawa Timur agar menembus pasar ekspor . Pada Akhir Januari 2024 lalu, LPEI dan Pemprov Jawa Timur membuat tiga cluster baru Desa Devisa di Bojonegoro dan Gresik dengan fokus produk kerajinan home decor, produk rotan, dan kerupuk. LPEI akan melakukan pendampingan dan penyuluhan kepada 640 perajin dari 22 desa di Bojonegoro dan Gresik, yang tercakup dalam tiga cluster Desa Devisa. Pendampingan program Desa Devisa bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan memperluas akses pasar tujuan ekspor hingga akhirnya dapat mendorong peningkatan pendapatan masyarakat desa tersebut. Lebih dari 70 persen dari para perajin yang terlibat dalam program ini adalah perempuan, memberikan dukungan yang kuat terhadap peran perempuan dalam pengembangan ekonomi lokal. Dengan mengidentifikasi potensi ekspor pada tiga produk tersebut, LPEI melalui program Desa Devisa memberikan serangkaian pelatihan dan pendampingan terhadap UKM Ekspor, perajin, dan mitra binaan agar bisa menembus pasar ekspor. “Kolaborasi antara LPEI dan Pemprov Jawa Timur ini menciptakan peluang besar bagi para perajin dan mitra binaan di Bojonegoro dan Gresik untuk meningkatkan daya saing produk lokal untuk berani mendunia menuju pasar ekspor dan memiliki dampak sosial, lingkungan, dan berkelanjutan. Program ini mencerminkan komitmen bersama LPEI dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan mengangkat potensi produk unggulan Indonesia ke pasar dunia,” kata Kepala Divisi Jasa Konsultasi LPEI, Ilham Mustafa. LPEI akan terus memberikan dukungan teknis kepada para perajin, termasuk penerapan standar produksi ekspor, benchmarking ke pabrik-pabrik yang telah sukses menembus pasar internasional, dan mengajak mitra binaan untuk berpartisipasi dalam pameran internasional, seperti Ambiente di Jerman. Klaster Desa Devisa Bojonegoro terletak di Kecamatan Kasiman, menghasilkan kerajinan home decor unik dari limbah kulit jagung yang diolah oleh 65 perajin. Para perajin yang sebagian besar ibu-ibu mendapatkan pelatihan untuk mengolah limbah kulit jagung menjadi berbagai produk kerajinan seperti lamp sheet, wall decor, dan cermin dinding hias. Dalam satu bulan, para perajin menghasilkan berbagai produk home decor hingga 5.000 barang per bulan dengan harga jual antara Rp 40.000 - Rp 200.000 per produk. CV Grandis Home sebagai mitra binaan LPEI akan menyerap hasil kerajinan untuk dijual ke pasar ekspor di Belanda dan Korea Selatan.Sementara Desa Devisa Rotan di Gresik berpusat di Desa Domas yang telah terkenal memproduksi kerajinan rotan seperti kursi, meja, dan produk anyaman lainnya sejak 1994. Sekitar 350 perajin, di mana 70 persen diantaranya perempuan, memproduksi berbagai kerajinan rotan sesuai keinginan pembeli, baik itu dari segi desain modern maupun klasik. Produk ini dipasarkan oleh Koperasi Produsen Kriya Giri Sejahtera yang menjadi mitra binaan LPEI untuk memasarkan produk hingga ekspor ke Jepang. Program ketiga adalah Desa Devisa Kerupuk Ikan yang dikelola oleh BUMDes Pahala di Sidayu, Gresik, Jawa Timur. Sekitar 225 perajin kerupuk di BUMDes Pahala mengolah ikan segar menjadi kerupuk. Untuk menjaga kualitas dan rasa kerupuk, perajin menggunakan komposisi ikan lebih banyak, untuk satu kilogram kerupuk dibutuhkan dua kilogram ikan segar. Pendampingan LPEI kepada Desa Devisa Kerupuk Ikan menargetkan untuk menembus pasar ekspor ke Thailand, Malaysia, dan Belanda dalam waktu dekat. Capaian ini tidak lepas dari kolaborasi yang erat antara LPEI dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Hingga tahun 2023, LPEI bersama Pemprov Jawa Timur memberikan pelatihan dan pendampingan kepada 149 Desa Devisa yang menjadikan Jawa Timur sebagai provinsi dengan Desa Devisa terbanyak di Indonesia. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawangsa dalam Gebyar Ekspor Jatim Berdaya 2023 mengatakan Desa Devisa LPEI tidak hanya mendorong ekspor namun juga berupaya untuk melestarikan budaya dan kearifan lokal Jawa Timur. Potensi ekspor provinsi Jawa Timur yang sangat besar, mencapai USD 20 miliar per tahun, menjadikannya provinsi ketiga terbesar dengan nilai ekspor tertinggi di Indonesia. Untuk itu, pada akhir tahun lalu LPEI juga memperkuat kemitraan dalam membangun ekosistem ekspor dengan menjalin kerja sama dengan Bank Pembangunan Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) tentang pengembangan ekspor nasional.
2024-02-07 19:08:17
Berita Online
Kumparan.com
kumparanBISNIS
Indonesia Eximbank
386,686,776
Berebut Kasus LPEI: Kejagung Tangani Kasus Sejak 2021, KPK Baru 2024
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kejaksaan Agung (Kejakgung) tetap melaksanakan kajian teknis untuk dapat melanjutkan proses penyelidikan dalam rencana penyidikan dugaan korupsi di Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). Tim penyidikan pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) menjadi pengendali dalam pengusutan dugaan korupsi terkait pemberian fasilitas pembiayaan dan kredit ekspor terhadap empat perusahaan swasta selaku debitur LPEI yang merugikan negara sekitar Rp 2,5 triliun pada 2019. Tim di Jampidsus sepertinya mengabaikan seruan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang meminta Kejakgung, agar menyetop seluruh rangkaian proses hukum, dari penyelidikan, maupun penyidikan kasus korupsi di LPEI tersebut. Karena KPK, pada Selasa (19/3/2024) resmi mengumumkan kasus dugaan korupsi LPEI tersebut ditingkatkan ke level penyidikan.  KPK mengeklaim kasus tersebut sudah dalam penyelidikan sejak 10 Mei 2023. Namun Kejagung menyebut kalau kasus yang dilaporkan Menkeu Sri Mulyani ini, merupakan lanjutan dari kasus LPEI yang sudah mereka tangani sejak 2021.  Atas pelaporan Sri Mulyani tersebut, menurut Direktur Penyidikan Jampidsus Kuntadi, pihaknya melakukan telaah sehingga akan segera dirumuskan untuk dapat dilanjutkan ke proses penyelidikan, dan penyidikan.  “Sifatnya saat ini masih berupa laporan. Dan masih dalam kajian. Kalau memang sudah ada kecukupan (bukti-bukti peristiwa pidananya), ya kita pasti dalami ke penyelidikan dan penyidikan,” begitu kata Kuntadi saat ditemui di Kejakgung, Jakarta, Jumat (23/3/2024). Kuntadi menerangkan, laporan dugaan korupsi LPEI oleh Menkeu Sri Mulyani pada Senin (18/3/2024) tersebut, sebetulnya babak lanjutan dari perkara korupsi LPEI yang pernah diusut tuntas oleh tim Jampidsus pada 2021-2022. Konstruksi kasusnya, pun sama. Yaitu penyimpangan hukum maupun aturan LPEI dalam pengajuan kredit dan pembiayaan ekspor oleh perusahaan-perusahaan swasta.  “Dalam kasus yang dilaporkan (oleh Sri Mulyani) itu, nggak jauh berbeda (dari yang pernah ditangani 2021-2022),” kata Kuntadi.  Dari semua konstruksi kasus LPEI tersebut, lanjut dia, berujung pada dugaan tindak pidana korupsi yang sama berupa fraud, atau penyimpangan yang dilakukan perusahaan debitur dan merugikan keuangan negara. “Semuanya berawal dari situ (fraud),” begitu ujar Kuntadi. 
2024-03-23 14:56:08
Berita Online
republika.co.id
Rep: Bambang Noroyono/ Red: Joko Sadewo
Indonesia Eximbank
387,150,719
Dukung Eksportir Indonesia Mendunia, LPEI Perkuat Sinergi bersama Perbankan
Tribunjogja.com - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) / Indonesia Eximbank melakukan pertemuan intensif dengan jajaran pimpinan perbankan untuk mendorong pertumbuhan ekspor Indonesia. Dalam rangkaian pertemuan yang dilaksanakan secara terpisah, LPEI menjelaskan berbagai langkah transformasi berkelanjutan sejak 2020 yang meliputi pembaruan model bisnis dengan penguatan kolaborasi ekosistem ekspor, penguatan tata kelola, serta penguatan infrastruktur dan sumber daya manusia. Pada pertemuan dengan masing-masing jajaran pimpinan perbankan di Indonesia, seperti PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, dan PT Bank Central Asia Tbk, LPEI juga membahas sinergi memperkuat dukungan kepada eksportir Indonesia baik UKM maupun korporasi. “Sebagai mitra strategis bagi LPEI , pertemuan dengan jajaran pimpinan bank nasional dan internasional menjadi langkah yang positif untuk memperkuat kolaborasi bisnis yang lebih produktif, mendukung pertumbuhan ekspor masa depan, dan menjadi salah satu penggerak roda perekonomian di Indonesia,” kata Direktur Eksekutif LPEI , Riyani Tirtoso. LPEI berkomitmen menyalurkan pembiayaan kepada sektor yang memiliki daya ungkit dan developmental impact terhadap ekspor, pendapatan dan penambahan lapangan kerja, serta konsisten melaksanakan mandat yang diberikan Pemerintah untuk meningkatkan daya saing produk dan mendorong ekspor nasional. Pertemuan yang dilaksanakan di Jakarta ini juga menunjukkan upaya bersama antara LPEI dan mitra-mitra perbankan untuk mendukung ekspor Indonesia melalui berbagai langkah konkret dan kolaboratif secara professional. Riyani menegaskan LPEI sebagai lembaga keuangan khusus negara berkomitmen menjunjung tinggi tata kelola perusahaan yang baik, berintegritas, serta menerapkan zero tolerance terhadap korupsi dan tindakan melawan hukum. Direktur Utama PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Sunarso menyatakan bahwa akan tetap mendukung dan menjalin hubungan bisnis dengan LPEI . “Kami mendukung LPEI untuk mengambil langkah penyehatan portofolio bisnis, serta melakukan transformasi yang berfokus pada pengembalian fungsi LPEI sebagai government agency dengan penerapan GCG”, ungkap Sunarso. Senada dengan BRI, Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Nixon Napitupulu menyatakan sinergi antara BTN dan LPEI akan terus dikembangkan untuk mendorong dan memperluas ekosistem ekspor, serta meningkatkan perekonomian Indonesia melalui kegiatan ekspor. “⁠BTN confident, BTN dan LPEI akan terus melanjutkan kerjasama yang telah terjalin cukup lama,” kata Nixon LP Napitupulu. ( Tribunjogja.com )
2024-03-30 11:28:29
Berita Online
jogja.tribunnews.com
Tribun Jogja
Indonesia Eximbank
373,536,630
BPS catat nilai ekspor Indonesia Agustus 2023 capai 22 miliar dolar AS
Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada Agustus 2023 mencapai 22,00 miliar dolar AS atau naik 5,47 persen dibanding ekspor Juli 2023 sebesar 20,86 miliar dolar AS. Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, nilai ekspor tersebut turun 21,21 persen dibandingkan dengan Agustus 2022. "Peningkatan ekspor Agustus 2023 dibanding Juli 2023 disebabkan oleh meningkatnya ekspor nonmigas sebesar 5,35 persen, dari 19,63 miliar menjadi 20,68 miliar dolar AS. Demikian juga ekspor migas naik 7,50 persen, yaitu dari 1,22 miliar dolar AS menjadi 1,31 miliar dolar AS," ujar Amalia dalam acara Rilis Berita Statistik di Jakarta, Jumat. Peningkatan ekspor migas disebabkan oleh meningkatnya ekspor hasil minyak 40,25 persen menjadi 509,1 juta dolar AS. Sementara ekspor minyak mentah turun 35,09 persen menjadi 72,0 juta dolar AS dan ekspor gas turun 2,02 persen menjadi 737,7 juta dolar AS. Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia pada Januari-Agustus 2023 mencapai 171,52 miliar atau turun 11,85 persen dibanding periode yang sama tahun 2022. Sementara ekspor non migas mencapai 161,13 miliar atau turun 12,27 persen. Peningkatan ekspor terbesar nonmigas Agustus 2023 terhadap Juli 2023 terjadi pada komoditas bijih logam, terak, dan abu sebesar 790,8 juta dolar AS (223,50 persen), sedangkan penurunan terbesar terjadi pada bahan bakar mineral sebesar 265,6 juta dolar AS (8,42 persen). Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan pada Januari-Agustus 2023 turun 11,08 persen dibanding periode yang sama tahun 2022. Demikian juga ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan turun 8,14 persen dan ekspor hasil pertambangan dan lainnya turun 16,58 persen. "Ekspor non migas Agustus 2023 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu 5,38 miliar dolar AS, disusul Amerika Serikat 2,13 miliar dolar AS dan India 1,84 miliar dolar AS, dengan kontribusi ketiganya mencapai 45,20 persen," kata Amalia. Amalia menyebut komoditas utama yang diekspor ke Tiongkok pada periode tersebut adalah besi/baja, lignit, dan batubara. Lebih lanjut, ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa yang terdiri dari 27 negara, masing-masing menyumbang 3,82 miliar dolar AS dan 1,26 miliar dolar AS. Berdasarkan provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari-Agustus 2023 berasal dari Jawa Barat dengan nilai 24,58 miliar dolar AS atau 14,33 persen, diikuti Kalimantan Timur 19,25 miliar dolar AS atau 11,23 persen dan Jawa Timur 14,36 miliar atau 8,37 persen. BPS: Neraca perdagangan Indonesia kembali surplus selama 40 bulan Komisi XI DPR RI setujui pagu anggaran BPS Rp4,69 T dalam RAPBN 2024 Ekspor perikanan Indonesia capai 2,8 miliar dolar AS pada semester I   Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia Editor: Biqwanto Situmorang COPYRIGHT © ANTARA 2023
2023-09-15 11:35:10
Berita Online
antaranews.com
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Indonesia Eximbank
378,048,043
Ekspor Indonesia Meningkat pada Oktober 2023
Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai ekspor Indonesia pada Oktober 2023 meningkat bila dibandingkan dengan bulan September 2023.  Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor barang Indonesia pada bulan lalu sebesar US$ 22,15 miliar atau naik 6,76% mom.  "Kenaikan nilai ekspor pada bulan Oktober 2023 didorong oleh peningkatan ekspor non minyak dan gas," tutur Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini, Rabu (15/11).  Pudji pun memerinci. Ekspor non migas pada bulan Oktober 2023 sebesar US$ 20,78 miliar atau naik 7,42% mom.  Kenaikan terutama pada golongan bahan bakar mineral (HS 27) yang naik 24,61% mom, kemudian logam mulia dan perhiasan atau permata (HS 71) naik 43,1%, serta alas kaki (HS 64) naik 39,55%.  Sedangkan ekspor migas pada bulan Oktober 2023 tercatat US$ 1,37 miliar atau turun 2,38% mom, yang didorong oleh penurunan nilai ekspor minyak mentah sebesar 11,85% mom.  Namun, nilai ekspor bila dibandingkan dengan Oktober 2022 tercatat turun 10,43% yoy, yang didorong penurunan ekspor non migas.  Ekspor non migas tercatat turun 11,36% yoy, sedangkan nilai ekspor migas tercatat naik 6,63% yoy. 
2023-11-15 13:14:18
Berita Online
kontan.co.id
Bidara Pink
Indonesia Eximbank
367,346,120
Indonesia Re Gandeng LPEI Perkuat Sinergi Antar Lembaga Milik Pemerintah
Suara.com - PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re kembali menyelaraskan sinergi antar lembaga milik pemerintah melalui penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank dalam hal penyaluran kegiatan usaha untuk mendukung ekspor nasional. Penandatanganan Nota Kesepahaman dari Indonesia Re oleh Direktur Utama Benny Waworuntu dan dari pihak LPEI dilakukan oleh Direktur Pelaksana Bidang Pengembangan Bisnis Maqin U.Norhadi serta Direktur Pelaksana Bidang Keuangan dan Operasional Agus Windiarto bertempat di Kantor Pusat LPEI, Jakarta. Ditandainya penandatanganan Nota Kesepahaman ini dapat semakin memperkuat kerja sama yang telah terjalin sejak tahun 2014 serta membuka kerja sama lainnya di masa depan baik dalam bidang Pembiayaan, Penjaminan, Asuransi dan Jasa Konsultasi. “Kerja sama ini dilakukan atas dasar tekad untuk menjalin sinergi antara Indonesia Re sebagai anak usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan LPEI. Kami percaya bahwa dengan kerja sama yang dilaksanakan ini dapat turut berkontribusi dalam meningkatkan devisa negara, khususnya dalam kegiatan ekspor. Kemudian kembali juga kepada visi perusahaan untuk menjadi partner yang kredibel dalam penyediaan solusi reasuransi dengan kapabilitas inovasi tingkat dunia,” ungkap Benny Waworuntu, Direktur Utama Indonesia Re ditulis Sabtu (10/6/2023). Sementara Direktur Pelaksana Bidang Pengembangan Bisnis LPEI Maqin U.Norhadi menyampaikan kerja sama ini diharapkan dapat mendukung fungsi kedua belah pihak dalam menjalankan perannya dan berkolaborasi untuk mendukung ekspor nasional. Direktur Pelaksana Bidang Pengembangan Bisnis LPEI, Maqin U. Norhadi mengatakan bahwa komitmen kedua institusi untuk bersinergi dan berkolaborasi dalam hal penyediaan layanan dan fasilitas yang saling melengkapi diharapkan dapat memfasilitasi nasabah LPEI dan Indonesia Re di seluruh Indonesia. “Mendorong terciptanya para pelaku usaha berorientasi ekspor yang makin berdaya saing, dengan usaha yang berkelanjutan dan dapat mendukung penguatan ekonomi nasional. Kami berharap kedepannya peluang kolaborasi ini dapat terus ditingkatkan dan kami siap untuk menggali potensi kerja sama lainnya bersama Indonesia Re,” ujar Maqin. Maqin menambahkan bahwa kerja sama ini juga dapat memperkuat posisi LPEI meningkatkan bisnis asuransi untuk mendorong ekspor nasional. “Asuransi ini adalah bisnis yang penting untuk mendorong ekspor karena memberikan proteksi terhadap tagihan ekspor sehingga akan menjaga cash flow para eksportir agar bisnis mereka tetap berjalan dengan lancar,” jelas Maqin. Kerja sama ini tentunya akan dimanfaatkan dengan sebaik mungkin oleh Indonesia Re agar dapat menjadi ajang untuk meningkatkan kredibilitas sebagai BUMN yang memiliki integritas tinggi dalam bidang reasuransi.
2023-06-10 08:28:09
Berita Online
suara.com
Iwan Supriyatna
Indonesia Eximbank
386,426,126
KPK umumkan penyidikan korupsi di LPEI
Jakarta (ANTARA) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini mengumumkan pihaknya telah menggelar penyidikan dugaan korupsi pemberian fasilitas kredit Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). "Pada tanggal 19 Maret 2024 ini KPK meningkatkan proses penyelidikan dari dugaan penyimpangan atau dugaan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas kredit dari LPEI ini menjadi berstatus penyidikan," kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa. Terkait kasus serupa yang dilaporkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kepada Jaksa Agung ST Burhanuddin pada Senin (18/3), Ghufron menjelaskan bahwa KPK sudah menangani kasus tersebut sejak 10 Mei 2023. Ghufron juga mengatakan untuk kasus ini pihak KPK mengambil kebijakan yang berbeda dari biasanya. Selama ini KPK mengumumkan penyidikan dan menyampaikan telah melakukan penetapan tersangka. "Sekali lagi ini semua adalah kebijakan internal KPK, namun dalam perkara ini kami memutuskan untuk kemudian merilis dan mengumumkan status penyidikan perkara ini pada hari ini, sebelum kemudian kami menetapkan tersangkanya," ujarnya. Selain itu, Ghufron juga membahas soal Pasal 50 Undang-Undang KPK bahwa kepolisian maupun kejaksaan tidak lagi berwenang untuk menangani suatu perkara korupsi apabila perkara itu sudah dilakukan penyidikan lebih dulu oleh KPK. "Dalam hal KPK sudah melakukan penyidikan, kepolisian dan kejaksaan tidak berwenang lagi melakukan penyidikan," ujar Ghufron. Namun ketika penyidikan suatu perkara korupsi sudah didahului oleh kepolisian dan kejaksaan, maka kedua penegak hukum itu wajib memberitahukan KPK paling lambat 14 hari setelah dimulainya penyidikan. KPK juga menyampaikan pihaknya telah mempelajari tiga korporasi dalam perkara dugaan korupsi tersebut. Hal itu juga berbeda dengan Kejaksaan Agung yang menyampaikan ada empat korporasi yang terindikasi fraud. Ghufron juga menyebut total indikasi kerugian keuangan negara pada kasus LPEI yang ditangani pihaknya yakni mencapai Rp3,45 triliun. "Yang sudah terhitung dalam tiga korporasi sebesar Rp3,45 triliun," ujarnya. Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan dugaan fraud debitur LPEI kepada Kejaksaan Agung. “Hari ini kami bertandang ke Kejaksaan Agung untuk menyampaikan hasil pemeriksaan dari tim terpadu, terutama terhadap kredit bermasalah yang terindikasi adanya fraud, yaitu adanya dugaan tindak pidana yang dilakukan debitur,” kata Sri Mulyani saat konferensi pers di Kejaksaan Agung, Jakarta, Senin (18/3). Dia menuturkan terdapat empat debitur yang terindikasi fraud dengan nilai outstanding Rp2,5 triliun. Keempat debitur yang dimaksud yaitu PT RII, PT SMS, PT SPV, dan PT PRS. Laporan tersebut merupakan hasil penelitian kredit bermasalah yang dilakukan LPEI bersama dengan Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), serta Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan, atau yang bergerak di bawah tim terpadu.
2024-03-19 22:07:09
Berita Online
babel.antaranews.com
Editor : Bima Agustian
Indonesia Eximbank
362,446,903
Kisah Pelaku Ekspor UMKM Soloraya, Biaya hingga Rp200.000/Kg selama 60 Hari
SOLOPOS.COM - Ilustrasi ekspor Soloraya. (Freepik). Solopos.com, SOLO — Ekspor produk usaha, mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Soloraya harus menghadapi masalah biaya yang mahal dan waktu tempuh yang cukup panjang. Mereka harus merogoh kocek hingga ratusan ribu bahkan puluhan juta hanya untuk biaya ekspedisi dengan jangka waktu tempuh hingga beberapa bulan. PromosiKonsisten Jaga Kualitas, Blesscon Raih Top Brand Award 3 Tahun Berturut-turut Salah satunya adalah pengrajin tas anyaman asal Dukuh Pucuk, Desa Sepat, Kecamatan Masran, Nur Handayani. Kepada Solopos.com, Jumat (10/3/2023), ia mengatakan harus merogoh kocek hingga Rp200.000 per kilogram untuk biaya ekspor. Biasanya, ia memilih menggunakan Pos Indonesia, karena menurutnya yang paling mudah adalah menggunakan Pos. “Untuk mengirim ada yang saya sendiri, ada yang lewat reseller, saya memilih menggunakan pos karena enggak ribet dan murah, perkilogram Rp200.000 maksimal 20 kilogram. Untuk waktunya bisa 45 sampai 60 hari,” ulas Nur. Sedangkan kisah berbeda dinyakan oleh Satria, pengusaha mebel berbahan rotan ini harus melalui jalur ekspedisi darat terlebih dulu baru melakukan ekspor melalui Jakarta atau Pelabuhan Tanjung Mas. Hal ini dilakukan karena menekan ongkos kirim ekspedisi yang mahal. “Kalau langsung berangkat dengan ekspedisi dari Solo itu bisa lebih mahal dan malah bisa lebih lama sampai ke negara tujuan karena di sortir dulu. Kalau langsung, misalkan berangkatnya dikirim lewat jalur darat ke Jakarta atau Tanjung Mas dulu bisa lebih murah 30 sampai 40 persen. Ada jalan tol juga cukup membantu,” ucapnya. Dalam memilih perusahaan ekspedisi, Satria menyebut juga perlu ada beberapa pertimbangan yang harus diperhitungkan. Salah satunya adalah keamanan dan jarak tempuh yang paling singkat. “Ada yang kami kirim lewat DHL kadang Pos Indonesia, tergantung negara tujuan, karena mengejar waktu tempuh ekspedisi yang paling singkat, karena mengirimnya bisa makan waktu bulanan bahkan sampai satu tahun. Selain itu karena keamanan juga karena kan ini barang mebel yang cukup riskan dan dimensinya juga besar, bisa habis puluhan juta hanya untuk biaya kirim,” jelas Satria. Kepala Seksi Kepabeanan dan Cukai V, Agung Setijono, kepada Solopos.com, Rabu (8/3/2023), menyadari masalah jarak tempuh dan ongkos ekspedisi yang mahal bisa diatasi apabila Bandara Adi Soemarmo bisa dibuka untuk perjalanan luar negeri. “Potensi besar itu untuk mendorong ekspor UMKM itu di Bandara Adi Soemarmo, Soloraya ini entitas produknya sudah well prepared, tinggal bagaimana mengirimnya. Pengalaman kami dari Bea Cukai Solo dalam mendampingi pengiriman ekspor itu bisa sampai berbulan-bulan bagkan sampai satu tahun,” jelas Agung.
2023-03-10 12:00:15
Berita Online
solopos.com
Gigih Windar Pratama, Ika Yuniati
Indonesia Eximbank
386,452,680
Sudah Naik Penyidikan, KPK Beberkan Modus Korupsi LPEI Rugikan Negara Rp3,4 Triliun
"Sehingga yang sudah terhitung dari 3 korporasi penyaluran kredit PT LPEI ini sebesar Rp3,451 triliun," kata Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron kepada wartawan Selasa (19/3) malam. Di saat bersamaan, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menyebut dugaan fraud tersebut semula adanya penyimpangan pemberian Kredit Modal Kerja Ekspor (KMKE) oleh LPEI."Secara umum sebetulnya terkait dengan pembiayaan sebagaimana perbankan, kenapa kemudian kredit itu macet umumnya terjadi karena kurang hati-hatinya komite kredit atau pihak lembaga yang memberikan kredit itu terhadap kondisi dari debitur," ujar Alexander. KMKE dalam hal ini diduga mengabaikan jaminan kelayakan pengajuan pembiayaan serta adanya indikasi ketidakwajaran dari berdasarkan laporan keuangan tentang waktu Juni 2015. Laporan ketidakwajaran tersebut dijadikan rujukan analisa pembiayaan ke PT PE. "Jadi laporan keuangan PT PE diduga itu tidak mengandung kebenaran. Itu pada laporan PTPE dijadikan rujukan dalam analisis pemberian pembiayaan ke PT PE," ucap Alex. Alex menjelaskan, pada saat pengajuan jaminan aset tetap oleh PT PE, tiga ruangan kantor yang berpotensi gagal. Sebab belum diterbitkan sertifikat kepemilikan atas aset tersebut. "Secara keseluruhan jaminan-jaminan yang diberikan PTPE itu lebih kurangnya tidak bisa menutup fasilitas pembiayaan yang diberikan kepada PT PE. Jadi jaminannya rendah, tidak menutup kredit yang diberikan," imbuh Alex. Menurut Alex, bahkan terdapat dugaan penggelembungan nilai piutang PT. PE di antaranya peningkatan aset hingga dua kali lipat dikarenakan naiknya piutang dan pencatatan semu atas akuisisi. "Ini beberapa dugaan fraud yang dilakukan disebabkan tidak telitinya dari eks Komite Kredit dari LPEI dalam menganalisis laporan-laporan keuangan yang disampaikan PT PE," kata Alex.
2024-03-20 10:35:08
Berita Online
merdeka.com
Muhamad Agil Aliansyah
Indonesia Eximbank
380,155,877
BPS: Ekspor Indonesia Januari-November 2023 Anjlok 11,38%
Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor Indonesia pada November 2023 mencapai USD 22 miliar. Capaian tersebur turun sebesar 0,67 persen dibanding bulan sebelumnya. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini menjelaskan, peroleh ekspor November 2023 didukung oleh ekspor nonmigas sebesar USD 1,28 miliar atau turun 6,39 persen. Sementara untuk ekspor nonmigas diperoleh USD 20,72 miliar atau turun tipis 0,29 persen. BACA JUGA: Pakai Acuan Baru, Penentuan Inflasi BPS Bakal Makin Akurat BACA JUGA: Biaya Hidup Jakarta Termahal di Indonesia, Sentuh Rp 14,8 Juta per Bulan BACA JUGA: Pj Gubernur Kaltim: Peran Data Sangat Penting untuk Bangun Sektor Pertanian Baca Juga Neraca Perdagangan RI Surplus 43 Bulan Berturut-turut, November Capai USD 2,41 Miliar Hasil Survei Biaya Hidup BPS: Playstation Ditinggal, Ganti Game Online BPS Bakal Rilis Tingkat Inflasi per 38 Provinsi Mulai 2024 "Penurunan nilai ekspor bulan November ini didorong oleh penurunan ekspor nonmigas yang terutamanya ada pada golongan barang pertama besi dan baja turun 6,82 persen, kemudian nikel dan barang daripadanya turun 17,16 persen, serta ampas dan sisa industri makanan turun 27,80 persen," kata Pudji dalam konferensi pers BPS, Jumat(15/12/2023). Adapun secara kumulatif ekspor Indonesia l terus mengalami pelemahan. Tercatat kumulatif Indonesia periode Januari hingga November 2023 sebesar USD 236,41 atau turun 11,38 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia pada periode Januari-November 2022 tercata USD 268,18 miliar atau naik 28,16 persen, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021. Untuk rinciannya, Pudji menyampaikan, selama periode Januari-November 2023, ekspor nonmigas sebesar USD 221,96 miliar atau turun 12,47 persen. Sedangkan ekspor migas mencapai USD 14,44 miliar atau turun 0,67 persen terhadap pencapaian tahun 2022. "Jika dilihat menurut sektor penurunan ekspor nonmigas kumulatif terjadi di semua sektor. Penurunan terdalam untuk nonmigas dialami pertambangan dan lainnya 21,47 persen ini sejalan dengan penurunan harga komoditas tambang di pasar global," pungkasnya.   Neraca perdagangan Indonesia pada November 2023 kembali mencatatkan surplus sebesar USD 2,41 miliar. Artinya, neraca perdagangan Indonesia kembali surpus selama 43 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. "Neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus selama 43 bulan berturut-turut sejak Mei 2020," kata Deputi Bidang Statistik dan Jasa BPS, Pudji Ismatini dalam konferensi pers, Rabu (15/12/2023). Pudji mengatakan, surplus bulan November 2023 menurun jika dibandingkan bulan sebelumnya, dan lebih rendah dibandingkan bulan yang sama pada tahun lalu. BPS mencatat, surplus neraca perdagangan pada November 2023 ini lebih ditopang pada surplus komoditas non migas yaitu sebesar USD 4,62 miliar dengan komoditas penyimbang surplus adalah bahan bakr mineral, lemak dan minyak hewan atau nabati, kemudian besi dan baja. Sementara itu, pada saat yang sama neraca perdagangan komoditas migas tercatat defisit USD 2,21 miliar dengan komoditas penyumbang defisit adalah hasil minyak dan minyak mentah. "Defisit neraca perdagangan migas November 2023 ini lebih tinggi dari bulan sebelumnya, dan buln yang sama pada tahun lalu," ujarnya. Secara kumulatif hingga November 2023, total surplus neraca dagang Indonesia mencapai USD 33,63 miliar atau lebih rendah sekitar USD 16,91 miliar atau 33,46 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. 
2023-12-15 11:35:13
Berita Online
Liputan6.com
Tira Santia
Indonesia Eximbank
386,302,391
Temui Jaksa Agung, Menkeu Sri Mulyani Laporkan Dugaan Korupsi di LPEI yang Rugikan Keuangan Negara Rp 2,5 Triliun
  JawaPos.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati melaporkan adanya praktik dugaan korupsi pada empat perusahaan yang menjadi debitur di Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). Pelaporan itu dilayangkan Sri Mulyani ke Kejaksaan Agung (Kejagung), Jakarta, pada Senin (18/3).   Pelaporan itu diserahkan langsung Sri Mulyani kepada Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin. Menurut Sri Mulyani, dirinya secara khusus membahas dugaan korupsi pengunaan dana di LPEI.   "Hari ini kita khusus membahas LPEI," kata Sri Mulyani.   Sri Mulyani menjelaskan, pihaknya menerima adanya laporan kredit bermasalah di LPEI dengan empat perusahaan sebagai debitur, yang diduga melakukan penyimpangan. Karena itu, Sri Mulyani meminta Kejaksaam menindaklanjuti dugaan korupsi itu.   "Ini agar mandat LPEI untuk menyalurkan pembiayaan di bidang ekspor dan juga bahkan melakukan asuransi penjaminan dilakukan dengan tata kelola yang baik, profesional dan dengan integritas," tegas Sri Mulyani.   Sementara itu, Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin mengakui membahas persoalan dugaan korupsi yang terjadi di LPEI. Menurutnya, praktik korupsi itu terjadi sudah cukup lama.   "Tadi pagi ada hal yang memerlukan penjelasan juga kepada teman-teman wartawan antara lain adalah dugaan tindak pidana korupsi atau fraud dalam pemberian fasilitas kredit LPEI yang mana sebenernya tindakan ini sudah cukup lama," ungkap Burhanuddin.   Burhanuddin menduga, nilai dugaan korupsi itu merugikan keuangan negara sebesar Rp 2,5 triliun. Ia menyebut, terdapat empat perusahaan di LPEI yang diduga melakukan penyimpangan.   "Jumlah keseluruhannya adalah sebesar Rp 2.505.119.000.000, teman-teman itu yang tahap pertama. Nanti ada tahap keduanya," ucap Burhanuddin.   Burhanuddin pun memastikan akan menindaklanjuti dugaan korupsi yang terjadi di LPEI. Ia pun menyebut, pihak Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) tengah melakukan pemeriksaan terkait nilai dugaan korupsi itu.   "Saya ingin mengingatkan kepada yg sedang dilakukan pemeriksaan oleh BPKP, tolong segera tindaklanjuti ini, daripada ada perusahaan ini nanti akan kami tindaklanjuti secara pidana. Sampai saat ini masih pemeriksaan," pungkas Burhanuddin.  
2024-03-18 13:00:41
Berita Online
jawapos.com
Muhammad Ridwan
Indonesia Eximbank
386,421,768
KPK Ungkap Total Kerugian Negara di Kasus LPEI Capai Rp 3,4 Triliun
KPK mengumumkan indikasi kerugian keuangan negara dari kasus dugaan korupsi di Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) yang melibatkan 3 perusahaan terindikasi fraud. KPK menyebut total indikasi kerugian keuangan negara yang ditangani pihaknya yakni mencapai Rp 3,4 triliun. "Kerugian dari PT PE dengan nilai kerugian Rp 800 miliar, PT RII sebesar Rp 1,6 triliun, dan PT SMJL sebesar Rp 1,051 triliun," kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa (19/3/2024). "Sehingga yang sudah terhitung dari 3 korporasi penyaluran kredit PT LPEI ini sebesar Rp3,451 triliun," sambungnya. ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT Adapun, sebelumnya Menkeu Sri Mulyani Indrawati melaporkan empat debitur bermasalah yang terindikasi fraud ke Kejaksaan Agung RI senilai Rp2,5 triliun dalam kasus dugaan korupsi di Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). Di sisi lain, kasus dugaan korupsi di LPEI ternyata sudah terlebih dahulu ditangani KPK. Ghufron mengatakan, KPK menerima laporan dari masyarakat pada 10 Mei 2023 lalu. Laporan tersebut kemudian naik ke tahap penyelidikan pada 13 Februari 2024. "Dan hari ini, KPK meningkatkan proses lidik dari dugaan penyimpangan atau dugaan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas kredit dari LPEI ini menjadi berstatus penyidikan," ujarnya. "KPK perlu menegaskan telah meningkatkan status penanganan perkara dugaan penyimpangan ataupun korupsi pada penyaluran kredit dari LPEI naik pada status penyidikan," lanjutnya. Namun, proses pengumuman ini tidak seperti yang biasa dilakukan KPK. Biasanya, KPK mengumumkan proses penyidikan dengan menetapkan tersangka. "Dalam perkara ini, kami memutuskan untuk merilis dan mengumumkan status penyidikan perkara pada hari ini sebelum menetapkan tersangkanya," imbuhnya.
2024-03-19 20:56:08
Berita Online
news.detik.com
Brigitta Belia Permata Sari -
Indonesia Eximbank
386,412,830
OJK Dukung Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah LPEI Lewat Jalur Hukum
Otoritas Jasa Keuangan ( OJK ) mendukung upaya Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dalam menyelesaikan persoalan pembiayaan bermasalah di Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia ( LPEI ) melalui jalur hukum dengan Kejaksaan Agung. Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya, OJK Agusman, mengatakan upaya Kemenkeu tersebut merupakan langkah strategis untuk menyelesaikan pembiayaan bermasalah dari debitur-debitur yang tidak kooperatif dalam memenuhi kewajibannya terhadap LPEI. Agusman mengungkapkan OJK sesuai amanat Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) juga akan terus melanjutkan pengawasan baik secara off-site maupun pemeriksaan langsung (on-site) terhadap LPEI. OJK juga berkoordinasi dengan Kemenkeu mengenai pengawasan LPEI. LPEI sebagai lembaga keuangan di bawah pembinaan dan pengawasan Kemenkeu, adalah sebuah lembaga yang didirikan pemerintah melalui Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2009. LPEI adalah lembaga keuangan sui generis berstatus badan hukum yang seluruh modalnya dimiliki Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai lembaga keuangan sui generis , LPEI juga diawasi OJK sesuai POJK Nomor 9/POJK.05/2022 tentang Pengawasan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia. Sri Mulyani & Kejagung Bentuk Tim Terpadu untuk Bersih-bersih Kemenkeu Menteri Keuangan Sri Mulyani membentuk tim terpadu antara Kementerian Keuangan dan Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk bersih-bersih Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Sri Mulyani pada Senin (18/3), telah mengunjungi Kejaksaan Agung untuk melaporkan kredit bermasalah dalam proses pembiayaan ekspor oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). "Hari ini Menteri Keuangan ke Kejaksaan Agung tidak sekadar silaturahmi, tapi membawa oleh-oleh dalam rangka bersih-bersih Kementerian Keuangan. Bu Sri bawa oleh-oleh laporan sekaligus ada yang akan yang diperbaiki di LPEI," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkem) Kejaksaan Agung Ketut Sumedana di kantornya, Senin (18/3). Pada kesempatan yang sama, Sri Mulyani mengaku telah menyampaikan laporan kredit bermasalah senilai Rp 2,5 triliun dalam penyelenggaraan ekspor LPEI ke Kejagung. Adapun nama-nama perusahaan yang termasuk dalam laporan kredit fraud yang dibahas Sri Mulyani dan Kejagung meliputi PT RII senilai Rp 1,8 triliun, PT SMR senilai Rp 218 miliar, PT SMI senilai Rp 144 miliar, dan PT PRS senilai Rp 305 miliar.
2024-03-19 18:21:32
Berita Online
Kumparan.com
kumparanBISNIS
Indonesia Eximbank
386,309,069
Kejagung Akan Periksa LPEI di Kasus Dugaan Korupsi Pembiayaan Ekspor
Kejaksaan Agung (Kejagung) mengatakan bakal segera memeriksa Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) terkait kasus dugaan korupsi senilai Rp2,5 triliun. Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana menuturkan pemeriksaan itu bakal dilakukan penyidik dari Jampidsus sekaligus untuk menentukan status perkara dugaan korupsi dimaksud. "Iya jelas, pasti bakal memeriksa LPEI. Ada keterkaitan karena dia (LPEI) sebagai pihak pemberi (fasilitas pembiayaan ekspor)," ujarnya kepada wartawan, Jakarta, Senin (18/3). Sebelumnya Kejagung menerima 4 laporan dugaan korupsi terkait pemberian fasilitas dari LPEI senilai Rp2,5 triliun yang diserahkan langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani. Jaksa Agung Sanitiar Burhanudin menjelaskan dugaan tindak pidana korupsi itu ditemukan pada periode 2019 kemarin. Berdasarkan hasil pemeriksaan, kata dia, terdapat empat perusahaan yang menerima pembiayaan dari LPEI terkait kasus tersebut. "Dugaan tindak pidana korupsi atau fraud dalam pemberian fasilitas kredit lembaga pembiayaan ekspor indonesia LPEI yang mana sebenernya tindakan ini sudah cukup lama," ujarnya dalam konferensi pers. Ia merinci empat perusahaan itu merupakan PT RII dengan dugaan fraud sebesar Rp1,8 Triliun, PT SMR sebesar Rp216 Miliar, PT SRI sebesar Rp1,44 Miliar, dan PT PRS sebesar Rp305 Miliar. Keempatnya diduga bergerak di bidang kelapa sawit, batu bara, nikel, serta perkapalan. "Jumlah keseluruhannya adalah sebesar Rp 2,504 triliun. teman-teman itu yang tahap pertama. Nanti ada tahap keduanya," ucap dia. Hingga berita ini ditulis, CNNIndonesia.com belum mendapatkan keterangan resmi dari LPEI terkait dugaan kasus yang dilaporkan Sri Mulyani ke Kejagung ini.
2024-03-18 14:21:07
Berita Online
cnnindonesia.com
CNN Indonesia
Indonesia Eximbank
386,322,806
4 Fakta Terkait Dugaan Fraud Empat Debitur LPEI yang Dilaporkan Sri Mulyani ke Kejagung
Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati melaporkan dugaan fraud debitur di Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) kepada Kejaksaan Agung (Kejagung) pada Senin (18/3/2024) hari ini.  Dia menuturkan, pihaknya telah membentuk tim terpadu bersama LPEI, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Jaksa Agung Muda bidang perdata dan tata usaha negara (Jamdatun) dan Inspektorat Kemenkeu untuk meneliti seluruh kredit-kredit yang bermasalah di LPEI.  “Hari ini kami bertandang ke Kejaksaan Agung untuk menyampaikan hasil pemeriksaan dari tim terpadu, terutama terhadap kredit bermasalah yang terindikasi adanya fraud, yaitu adanya dugaan tindak pidana yang dilakukan debitur,” kata Sri Mulyani saat konferensi pers di Kejagung, Jakarta, Senin (18/3/2024). Sri Mulyani menegaskan, LPEI tidak boleh menoleransi segala bentuk indikasi pelanggaran hukum, korupsi, dan konflik kepentingan serta harus menjalankan mandat sesuai Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia. “Kami mendorong LPEI melakukan inovasi dan koreksi bersama-sama dengan tim terpadu untuk terus melakukan pembersihan di dalam tubuh dan neraca LPEI,” lanjutnya.  Sri Mulyani menuturkan bahwa terdapat empat debitur yang terindikasi fraud dengan nilai outstanding Rp2,5 triliun. Keempat debitur yang dimaksud yaitu PT RII, PT SMS, PT SPV, dan PT PRS.  “Hari ini khusus kami menyampaikan empat debitur yang terindikasi fraud dengan outstanding pinjaman Rp 2,5 triliun,” tuturnya.  Sementara, itu, Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Ketut Sumedana, melaporkan bahwa keempat perusahaan tersebut bergerak di bidang batu bara, nikel, kelapa sawit, dan perkapalan.  "Empat perusahaan ini adalah korporasi yang bergerak di bidang kelapa sawit, batu bara, nikel dan shipping atau perusahaan perkapalan," kata Kapuspenkum Kejagung, Ketut Sumedana.  Ketut juga menjelaskan bahwa pelaporan ini merupakan hasil dari temuan tim gabungan.  "Ini adalah temuan dari 3 tim gabungan ya, tadi sudah jelaskan tadi, yaitu ada BPKP, ada Jamdatun dan Inspektorat Keuangan yang ada di Kementerian Keuangan," kata Ketut menerangkan.   Sementara itu, Jaksa Agung ST Burhanuddin mengatakan laporan tersebut merupakan tahap pertama dari hasil temuan. Masih ada temuan tahap kedua yang diduga memiliki nilai outstanding fraud sebesar Rp3 triliun. “Nanti ada tahap kedua, ada enam perusahaan. Yang sedang dilakukan pemeriksaan oleh BPKP, saya minta tolong segera ditindaklanjuti agar tidak kami lanjutkan dengan tindak pidana,” tegas dia. Berikut adalah beberapa fakta terkait dugaan fraud debitur LPEI yang dilaporkan Sri Mulyani kepada Kejagung yang telah dihimpun oleh Liputan6:   Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pihaknya telah membentuk tim terpadu bersama LPEI, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Jaksa Agung Muda bidang perdata dan tata usaha negara (Jamdatun) dan Inspektorat Kemenkeu untuk meneliti seluruh kredit-kredit yang bermasalah di LPEI.  “Hari ini kami bertandang ke Kejaksaan Agung untuk menyampaikan hasil pemeriksaan dari tim terpadu, terutama terhadap kredit bermasalah yang terindikasi adanya fraud, yaitu adanya dugaan tindak pidana yang dilakukan debitur,” kata Sri Mulyani saat konferensi pers di Kejaksaan Agung, Jakarta, dikutip dari Antara, Senin (18/3/2024). Keempat perusahaan yang terindikasi melakukan fraud tersebut antara lain PT RII sebesar Rp1,8 triliun, PT SMS Rp216 miliar, PT SPV Rp144 miliar dam PT PRS Rp305 miliar. Sehingga jumlah secara keseluruhan hingga Rp2.504 triliun.  “RII sekitar Rp 1,8 triliun, SMS Rp 216 miliar, ini nama PT, nama perusahaannya ya. Kemudian ada PT SPV ada Rp 144 miliar, dan PT PRS sebesar Rp 305 miliar,” tambah Jaksa Agung ST Burhanuddin di Kejagung, Jakarta Selatan, Senin (18/3/2024).  Adapun keempat perusahaan yang disebutkan tadi, adalah debitur LPEI yang bergerak di bidang kelapa sawit, bidang batu bara, nikel dan shipping atau perusahaan perkapalan. "Empat perusahaan ini adalah korporasi yang bergerak di bidang kelapa sawit, batu bara, nikel dan shipping atau perusahaan perkapalan," kata Kapuspenkum Kejagung, Ketut Sumedana.      Sementara itu, Jaksa Agung ST Burhanuddin mengatakan laporan tersebut merupakan tahap pertama dari hasil temuan. Masih ada temuan tahap kedua yang diduga memiliki nilai outstanding fraud sebesar Rp3 triliun. “Nanti ada tahap kedua, ada enam perusahaan. Yang sedang dilakukan pemeriksaan oleh BPKP, saya minta tolong segera ditindaklanjuti agar tidak kami lanjutkan dengan tindak pidana,” tegas dia. Saat ini, seluruhnya masih dalam pemeriksaan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan akan diserahkan ke Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun) dalam rangka recovery asset.  “Sampai saat ini masih pemeriksaan. Saya ingin imbau nanti kepada nanti beberapa PT, ada enam perusahaan, tolong segera tindaklanjuti apa yang menjadi kesepakatan tadi, antara BPKP, kemudian dari Inspektoratnya, dari Jamdatun, tolong ini laksanakan sebelum nanti akan penyerahan dalam tahap duanya, itu sebesar Rp 3 triliun,” Burhanuddin menandaskan.   Dari laporan kasus ini, Jaksa Agung ST Burhanuddin menyebut dugaan tindak pidana korupsi tersebut melibatkan empat debitur perusahaan, yang sudah terdeteksi sejak lama, yakni sekitar 2019. "Dugaan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas kredit di Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia yang mana sebenarnya tindakan ini sudah cukup lama," kata Burhanuddin usai bertemu Menteri Keuangan Sri Mulyani di Kejaksaan Agung dikutip dari Antara, Jakarta, Senin (18/3/2024) Namun, hingga sekarang, status para debitur yang belum ditentukan. Perusahaan yang terindikasi fraud itu bergerak di bidang kelapa sawit, batu bara, perkapalan, dan nikel. Dia pun mengingatkan kepada debitur yang saat ini tengah dilakukan pemeriksaan oleh BPKP untuk segera menindaklanjuti. Jangan sampai nantinya ditindaklanjuti secara pidana. “Saya ingin mengingatkan kepada yang sedang dilakukan pemeriksaan oleh BPKP, tolong segera tindaklanjuti ini, daripada ada perusahaan ini nanti akan kami tindaklanjuti secara pidana. Sampai saat ini masih pemeriksaan,” tandasnya.    Dijelaskan lebih lanjut oleh Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Ketut Sumedana, bahwa dugaan ini merupakan hasil temuan yang dilakukan oleh tim gabungan LPEI bersama Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Jaksa Agung Muda Bidang Tata Usaha Negara (Jamdatun) dan Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan. "Ini adalah temuan dari 3 tim gabungan ya, tadi sudah jelaskan tadi, yaitu ada BPKP, ada Jamdatun dan Inspektorat Keuangan yang ada di Kementerian Keuangan," kata Ketut menerangkan. Menurut Ketut, kenapa kasus ini baru dilaporkan sekarang, karena awalnya kasus diserahkan kepada Jamdatun Kejaksaan Agung. Akan tetapi, setelah dilakukan penelitian ditemukan dugaan tindak pidana. "Ternyata ada mengandung unsur fraud ada unsur penyimpangan dalam pemberian fasilitas ataupun pembiayaan kredit dari LPEI kepada para debitur tadi. Sehingga karena sudah macet dan sebagainya, makanya kami serahkan ke Pidsus (Pidana khusus) untuk recovery aset," katanya. Karena baru diserahkannya penanganan perkara tersebut kepada Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus), kata Ketut, maka Kejaksaan Agung belum menentukan status penanganan perkara apakah sudah penyelidikan atau penyidikan. Status akan ditentukan setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan penyelidikan oleh Tim Penyidik Jampidsus. "Nanti setelah serangkaian pemeriksaan penyelidikan oleh teman-teman Jampidsus akan ditentukan statusnya," katanya.
2024-03-18 16:49:08
Berita Online
Liputan6.com
Dian Agustini
Indonesia Eximbank
386,591,489
Penanganan Fraud LPEI Bahayakan Penuntasan Kasus Lainnya
Penanganan Fraud LPEI Bahayakan Penuntasan Kasus Lainnya TINDAKAN Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangani kasus dugaan fraud di Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) tanpa adanya tersangka mendapat sorotan tajam. Mantan Penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap mengatakan lembaga antirasuah berhak menetapkan tersangka di tahap penyelidikan sebelum naik ke tahap penyidikan berdasarkan Pasal 44 Undang-Undang KPK. Ia menduga keputusan menangani kasus tanpa terlebih.dahulu menetapkan tersangka terjadi lantaran KPK kalah dalam gugatan praperadilan kasus suap dan gratifikasi di Kemenkum dan HAM. "Seharusnya KPK jangan goyah dengan hanya kalah di praperadilan kasus Wamenkum dan HAM (Eddie Hiariej)." kata Yudi lewat keterangan tertulis, kemarin. Ia menambahkan, putusan praperadilan kasus suap dan gratifikasi di Kemenkum dan HAM sejatinya tidak berlaku untuk kasus fraud di LPEI. "Padahal sekali lagi putusan praperadilan seharus-* nya hanya untuk kasus yang diajukan." ucapnya. Sikap KPK dalam kasus fraud di LPEI juga dinilai bisa membahayakan penanganan perkara lainnya. Pasalnya, lembaga tersebut selalu menetapkan tersangka di antara tahapan penyelidikan ke penyidikan. "Dengan berubah seperti ini pimpinan KPK mendekonstruksi belasan tahun kerja-kerja KPK sejak periode pertama," ujar Yudi. Sebelumnya, KPK membuka penyidikan dugaan fraud yang terjadi di LPEI. Kasus itu diumumkan sehari setelah Menteri Keuangan Sri Mulyani membuat laporan masalah serupa di Kejaksaan Agung (Kejagung). "KPK meningkatkan proses Udik dari dugaan penyimpangan atau dugaan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas kredit dari LPEI ini menjadi berstatus penyidikan." kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa (19/3). Ghufron menjelaskan kasus itu langsung diumumkan setelah penyidik dan pejabat struktural KPK menggelar ekspose. Pengumuman itu juga dilakukan menyikapi adanya aduan Sri Mulyani di Kejagung. Menurut dia. dugaan korupsi itu dilaporkan ke KPK pada 10 Mei 2023. Komisi antirasuah menindaklanjutinya dan membuka penyelidikan pada 13 Februari 2024. Total indikasi kerugian keuangan negara pada kasus LPEI yang ditangani KPK ditaksir Rp3,4 triliun. Itu berbeda pula dari laporan Sri Mulyani ke Kejagung bahwa ada empat debitur bermasalah terindikasi /raud senilai Rp2,5 triliun. Ketika dikonfirmasi. Wakil Ketua KPK Alex-ander Marwata lebih menyoroti soal spekulasi rebutan perkara kasus dengan Kejagung. "Bukan saling merebut. Kemarin sudah saya sampaikan supaya tidak terjadi duplikasi dalam penanganan perkara," katanya di Jakarta, kemarin. Alex mengatakan pihaknya lebih dulu menangani kasus itu ketimbang Kejagung yang mendapatkan aduan dari Sri Mulyani pada Senin (18/3) sehingga tidak tepat jika instansinya dibilang ikut-ikutan. "Kan saya sampaikan KPK sudah menangani perkara lebih kurang setahun yang lalu. Proses itu sudah kami lakukan di tingkat penyelidikan pun sudah," ucap Alex. Sehari sebelumnya, Alex mengakui pihaknya belum menetapkan tersangka dalam kasus tersebut. Ia juga ndak memberikan tenggat kapan penetapan tersangkanya. "Dari proses penyidikan itu sudah tergambarkan peran masing-masing pihak. Enggak usah saya sebutkan (calon tersangkanya)," kata Alex ketika itu. (Can/P-3)
2024-03-22 00:00:00
Koran Nasional
Media Indonesia
calon tersangkanya
Indonesia Eximbank
362,745,139
BPS: Ekspor Indonesia Turun 4,15 Persen Jadi USD 21,40 Miliar di Februari 2023
Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada penurunan ekspor Indonesia di Februari 2023 sebesar 4,15 persen dari Januari 2023. Secara nilai, besaran ekspor mencapai USD 21,40 miliar. Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M Habibullah mencatat, penurunan ini merupakan tren yang terjadi sejak beberapa bulan terakhir. Sebut saja Januari 2023 yang kinerja ekspor juga mengalami penurunan. BACA JUGA: Bobby Nasution Bawa UMKM Medan Ekspor ke Berbagai Negara BACA JUGA: Kantongi Sertifikat Baru, Perhutani Bidik Ekspor 20 Juta Kg Gum Rosin di 2023 BACA JUGA: Emiten CUAN Milik Prajogo Pangestu Bidik Produksi Batu Bara hingga 1 Juta Ton pada 2023 Baca Juga Lebih dari 5 Komoditas Unggulan Indonesia Diekspor ke India, Mendag: Potensi Ini Harus Digarap Serius Menko Airlangga Hartarto Minta Produsen Mobil Kembangkan Teknologi Fuel Cell untuk Dorong Ekspor Mendag Terbang ke London Ketemu Bos Sepatu Nike, Bahas Apa? "Secara month-to-month nilai ekspor Indonesia di Februari 2023 mencapai USD 21,40 miliar dan turun 4,15 persen dari bulan sebelumnya," ujarnya dalam konferensi pers, Rabu (15/3/2023). Jika dirinci, ekspor migas mengalami penurunan sekitar 20,26 persen atau turun dari USD 1,49 miliar menjadi USD 1,19 miliar. Kemudian, ekspor non-migas juga mengalami penurunan dari USD 20,83 miliar ke USD 20,21 miliar.  "Pertama untuk nilai ekspor migas terjadi penurunan minus 20,26 persen atau turun nilai USD 1,49 miliar menjadi USD 1,19 miliar. Ekspor non-migas turun dari USD 20,83 miliar, menjadi 20,21 miliar usd atau turun -3,00 persen," urainya. Penurunan terbesar ekspor nonmigas Februari 2023 terhadap Januari 2023 terjadi pada komoditas bahan bakar mineral sebesar USD 277,0 juta (6,51 persen). Sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya sebesar USD 141,0 juta (10,93 persen) "Ekspor nonmigas Februari 2023 terbesar ke China yaitu USD 5,04 miliar, disusul Amerika Serikat USD1,91 miliar dan Jepang USD 1,74 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 42,99 persen. Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar USD 3,97 miliar dan USD 1,25 miliar," ucapnya. Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–Februari 2023 mencapai USD 43,72 miliar atau naik 10,28 persen dibanding periode yang sama 2022. Sementara ekspor nonmigas mencapai USD 41,05 miliar atau naik 8,73 persen. Kementerian Perdagangan telah menyiapkan sejumlah strategi hadapi potensi kelesuan ekonomi dan resesi global di 2023. Khusus untuk ekspor, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan akan melakukan penyederhanaan regulasi, dan mencari pasar-pasar ekspor baru. "Jadi satu ekosistem yang kita sambungkan. Kita akan pertemukan UMKM dengan lokapasar, ritel, modern, dan bank," ujar Zulkifli Hasan saat membuka rapat kerja Kementerian Perdagangan di Lampung, Rabu (1/3). Zulkifli mengatakan, jika ekosistem yang disiapkan saat ini berjalan baik, maka semua pihak akan mendapat manfaat yang besar. Dan kolaborasi merupakan kunci keberhasilan ekosistem. Selain penyederhanaan regulasi ekspor dan menambah pasar-pasar ekspor baru, Zulkifli menuturkan pihaknya berkomitmen untuk menyelesaikan perjanjian perdagangan dengan negara-negara mitra. Dia juga mengatakan, Kemendag tengah mengembangkan ekosistem di dalam negeri untuk membantu meningkatkan kapasitas usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Ekosistem ini, ditopang melalui empat pilar yaitu pelaku UMKM, lokapasar untuk mendukung akses digitalisasi, perbankan untuk mendukung akses pembiayaan UMKM, dan ritel modern untuk mendukung akses kemitraan.   Meski ekonomi global diprediksi tidak cukup cerah, Zulkifli optimis Indonesia dapat tetap bertahan. Kinerja positif ekonomi Indonesia pada 2022 pun dijadikan acuan untuk tahun 2023. Rapat Kerja Kemendag tahun 2023 mengambil tema “Transformasi perdagangan mendukung pembangunan ekonomi bernilai tambah dan berkelanjutan”. Rapat Kerja digelar pada Rabu-Kamis, 1-2 Maret 2023. Turut hadir secara virtual, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. “Dalam dua tahun terakhir, perekonomian kita melemah dan banyak fasilitas publik ditutup. Di belahan dunia lain terjadi defisit. Setelah dua tahun ini, perekonomian kita masih tumbuh 5,3 persen pada 2022, bahkan lebih baik dari beberapa negara lainnya seperti Amerika Serikat, Korea Selatan, Tiongkok, dan Uni Eropa," sebutnya.
2023-03-15 12:14:15
Berita Online
Liputan6.com
Arief Rahman Hakim
Indonesia Eximbank
390,366,326
KPK Cegah 2 Pejabat LPEI dan 2 Pihak Swasta ke Luar Negeri
        JawaPos.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencegah terhadap empat orang ke luar negeri. Hal itu dilakukan demi kepentingan penyidikan dugaan korupsi pemberian fasilitas kredit oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).   Pencegahan terhadap empat orang itu dilakukan, setelah KPK mengirimkan permintaan pencegahan ke Direktorat Jenderal Imigrai Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham). Pencegahan ke luar negeri ini berlaku selama enam bulan ke depan.   "Perlunya kehadiran para pihak sebagai saksi yang diduga mengetahui adanya dugaan korupsi di LPEI, KPK ajukan cegah pada pihak Dirjen Imigrasi Kemenkumham RI agar tetap berada di wilayah Indonesia selama 6 bulan kedepan," kata kepala bagian pemberitaan KPK, Ali Fikri kepada wartawan, Selasa (21/5).   Berdasarkan informasi yang dihimpun keempat orang yang dicegah ke luar negeri itu yakni Kepala Departemen Pembiayaan 3 Divisi Pembiayaan II pada LPEI, Muhammad Pradithya; Direktur Pelaksana 4 LPEI, Arif Setiawan; Komisaris Utama PT Petro Energy, Jimmy Masrin; dan Dirut PT Petro Energy, Newin Nugroho.   "Saat ini, ada 4 orang yang dicegah dengan status sebagai penyelenggara negara dan swasta," ucap Ali.     Juru bicara KPK bidang penindakan ini mengimbau keempat pihak yang dicegah itu dapat kooperatif apabila terdapat panggilan pemeriksaan KPK.   "Kaitan dibutuhkannya keterangan para pihak dimaksud untuk memberikan keterangan dihadapan Tim Penyidik, perlu kami ingatkan agar bersikap kooperatif," tegas Ali.   Sebagaimana diketahui, KPK pada 19 Maret 2024 mengumumkan telah memulai penyidikan dugaan korupsi pemberian fasilitas kredit pada LPEI.   
2024-05-21 19:37:57
Berita Online
jawapos.com
Muhammad Ridwan
Indonesia Eximbank
386,410,722
KPK Klaim Tak Kebut-kebutan dengan Kejagung Usut Korupsi di LPEI
KPK telah mengumumkan penyidikan kasus dugaan korupsi di Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). KPK menegaskan tidak kebut-kebutan dengan Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam penanganan perkara ini. "Ini bukan proses kebut-kebutan," kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron dalam konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Selasa (19/3/2024). Sebagai informasi, Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan dugaan fraud atau korupsi senilai Rp 2,5 triliun di LPEI ke Kejagung pada Senin (18/3). Hari ini, KPK mengumumkan penyidikan kasus dugaan korupsi di LPEI. ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT Namun, KPK belum mengungkap siapa tersangka dalam kasus ini. KPK juga belum menjelaskan apakah perkara yang ditangani sama dengan yang dilaporkan Sri Mulyani ke Kejagung. Ghufron hanya menyebut KPK telah menerima laporan dugaan korupsi di LPEI sejak Mei 2023. Dia mengatakan penyelidikan juga telah dilakukan sejak Februari 2024. "KPK telah menerima laporan dugaan peristiwa tipikor dalam penyaluran LPEI ini pada 10 Mei 2023. Ada yang mengatakan secara resmi Kemenkeu melaporkan kemarin kepada Kejaksaan Agung, di hadapan hukum, siapapun orangnya adalah sama. Tidak ada resmi tidak resmi. Kami menerima 10 Mei 2023 adalah laporan resmi dari pelapornya yang tentu kami tidak perlu sampaikan siapa pelapornya," ucapnya. Wakil Ketua Alexander Marwata mengatakan pengumuman ini dilakukan agar tidak terjadi tumpang tindih penanganan perkara. Dia mengatakan KPK juga akan berkoordinasi dengan Kejagung. "Kalau objeknya sama tentu ya nanti kami pasti akan yang menangani karena kami sudah menerbitkan Sprindik," ucapnya. "Kemarin begitu ada laporan Menteri Keuangan ke Kejaksaan Agung para staf kami di penindakan menyampaikan ke pimpinan bahwa 'Pak kita juga sedang menangani perkara itu dan kita mengingatkan kita siap dilakukan ekspose'," ucapnya.
2024-03-19 17:49:08
Berita Online
news.detik.com
Brigitta Belia Permata Sari -
Indonesia Eximbank
386,314,866
Sri Mulyani Laporkan Dugaan Korupsi LPEI Senilai Rp 2,5 Triliun ke Kejagung
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin (kiri) menerima surat laporan dugaan korupsi pada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kanan) dalam konferensi pers di Kejaksaan Agung, Jakarta, Senin (18/3/2024). Sri Mulyani melaporkan adanya indikasi dugaan korupsi atau fraud dalam pemberian fasilitas kredit LPEI dengan nilai total mencapai Rp2,505 triliun. 
2024-03-18 15:21:17
Berita Online
republika.co.id
Red: Edwin Dwi Putranto
Indonesia Eximbank
379,668,578
Perbankan Global Sebagai Jangkar Kesuksesan Ekspor Indonesia
Bisnis.com, JAKARTA - Produk ekspor Indonesia terus berkembang. Tidak hanya barang mentah seperti migas dan batu bara, produk ekspor dari Tanah Air juga mencakup produk olahan seperti kosmetik, elektronik, hingga olahan turunan minyak sawit, oleokimia. Di saat yang sama, untuk menggerakkan industri di Tanah Air, para pengusaha melakukan impor bahan baku dan mesin. Badan Pusat Statistik mencatat, ekspor Indonesia mencapai US$214,41 miliar atau setara Rp3.429.61 triliun (kurs bank Indonesia 31 Desember 2023: Rp15.995,58) sepanjang Januari-Oktober 2023, sedangkan pada periode yang sama Indonesia melakukan impor US$183,19 milar. Produk impor ini pada tiga besar terdiri dari mesin mekanis (US$26,49 miliar), perlengkapan elektrik (US$21,61 miliar), hingga besi dan baja (US$9,44 miliar). Besarnya kontribusi perdagangan ekspor dan impor, maka dibutuhkan perbankan jangkar skala internasional namun beroperasi luas di Tanah Air. Peneliti Ekonomi Center of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendi Manilet mengatakan besarnya putaran perdagangan ekspor dan impor Indonesia ini membutuhkan perbankan yang memiliki jaringan dan pengalaman global yang kuat. “Selain penyaluran kredit, bank juga bisa menjadi semacam analis bagi beragam pelaku usaha untuk memetakan potensi dan risiko yang kemudian dapat muncul dalam suatu aktivitas perdagangan internasional,” jelas Yusuf. Menurut dia, dukungan perbankan yang menyeluruh dari hulu hingga hilir mendampingi pelaku usaha akan membantu pebisnis mengambil keputusan yang lebih baik. Bank berskala global juga dapat menjalankan peran sebagai jembatan multilateral antara Indonesia dan negara-negara yang memiliki nilai perdagangan yang relatif masih kecil namun memiliki peluang untuk ditingkatkan terutama di Asia. Meski demikian, Yusuf mengingatkan perdagangan internasional juga memiliki tantangan, di antaranya risiko kredit dari kemampuan debitur untuk membayar kredit, kondisi perekonomian global yang bisa berubah sewaktu-waktu, kebutuhan kredit dari beragam lapangan usaha, hingga perbedaan hukum dan peraturan tentang ekspor impor di negara-negara tujuan ekspor. “Analisisnya [yang dibutuhkan] tentu saja akan lebih dalam dibandingkan dengan membiayai aktivitas ekonomi dalam negeri, tetapi hal itu sangat mungkin terjadi bagi bank yang memiliki kapasitas global,” katanya. Seperti diketahui, saat ini salah satu ruang bagi pelaku usaha Indonesia untuk melakukan perdagangan internasional melalui Indo-Pacific Economic Framework (IPEF). Kerja sama ini mencakup perdagangan saling menguntungkan antara Indonesia, ASEAN, dan negara-negara Indo Pasifik. Potensi yang dapat dioptimalkan misalnya meningkatkan hubungan dagang jangka panjang dengan salah satu negara yang juga mitra strategis yakni Jepang. Pada 2022, kerja sama bilateral antara Indonesia dan Jepang di sektor perdagangan mencapai US$34,79 miliar atau meningkat 33,35% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya. Pada 2022, Indonesia juga mencapai surplus perdagangan tertinggi dengan Jepang hingga US$6,3 miliar atau melonjak 15,5% dari nilai surplus pada 2021. Potensi ini tidak hanya dari perdagangan, namun juga sektor jasa. Di Indonesia misalnya terdapat program event akbar Jak-Japan Matsuri yang diselenggarakan rutin sejak 2009. Setelah 2 tahun vakum akibat Covid-19, pada 2022 lalu kembali digelar. Kegiatan ini dapat dimanfaatkan pelaku usaha untuk memahami budaya di negara Jepang. Pemahaman budaya calon negara mitra akan membuat transaksi perdagangan lebih lancar. Kegiatan ini sejalan dengan ajakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno untuk memperkuat kolaborasi dan kerja sama dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan dengan Jepang. Sektor ekonomi kreatif juga diyakini membuka lebih banyak peluang investasi di Indonesia. Upaya memperkuat kolaborasi budaya melalui Jak-Japan Matsuri untuk memudahkan transaksi ekonomi dan budaya antara Indonesia dan Jepang turut didukung oleh Danamon, bersama dengan Adira Finance dan MUFG Bank. Hal ini karena Danamon dan Adira Finance merupakan bagian dari grup MUFG, salah satu grup jasa keuangan terbesar di dunia dan bank utama di Jepang. Sebagai bagian dari MUFG, Danamon memiliki keunikan yaitu akses terhadap keahlian dan jaringan global MUFG untuk memberikan solusi keuangan komprehensif di seluruh segmen dan rantai nilai termasuk ekosistem industri otomotif, khususnya dengan produsen besar dari Jepang dan multinasional sebagai jangkar, serta real estate melalui kemitraan dengan pengembang properti Jepang agar Danamon dapat menjadi penyedia solusi KPR pilihan nasabahnya. Daisuke Ejima, Direktur Utama Danamon mengatakan bahwa dukungan Danamon bersama MUFG dan Adira Finance terhadap Jak-Japan Matsuri sebagai wadah penguatan hubungan dan kolaborasi Indonesia dan Jepang mencerminkan sinergi di antara grup ini, yang saling melengkapi untuk menciptakan solusi keuangan komprehensif bagi setiap segmen nasabah. “Danamon sebagai hybrid bank memiliki posisi unik yang dapat menggabungkan pengalaman serta jaringan lokal Danamon yang kuat bersama Adira Finance sebagai anak perusahaan, dan didukung oleh jaringan global serta kapabilitas luas dan berskala internasional yang dimiliki MUFG,” kata dia.
2023-12-08 07:56:07
Berita Online
Bisnis.com
Anggara Pernando
Indonesia Eximbank
382,211,222
LPEI: Volume Ekspor Rempah Januari-November 2023 Naik 29,77 Persen
Liputan6.com, Jakarta Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) mencatat berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) selama Januari-November 2023 volume ekspor rempah-rempah mencapai 148,22 ribu ton (naik 29,77 persen yoy) dengan total nilai ekspor mencapai USD564,12 juta (turun 4,16 persen yoy). Hal ini mengindikasikan permintaan terhadap rempah-rempah Indonesia tetap menguat di tengah fenomena penurunan harga rempah-rempah secara agregat. Baca Juga Nasi Kebuli, Hidangan Timur Tengah Kaya Rempah yang Mendunia Sensasi Memasak Nasi Liwet Dengan Panggangan Bambu Kepala Divisi Riset dan Pengembangan LPEI, Rini Satriani, menyebut Tiongkok, Amerika Serikat, India, Vietnam, dan Belanda menjadi negara tujuan utama ekspor rempah-rempah. Sementara itu, peningkatan ekspor tertinggi pada periode Januari-November 2023 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dicatatkan ke Bangladesh, Pakistan, Tiongkok, India dan Peru. Advertisement "Pada masa awal merebaknya pandemi COVID-19, kesadaran akan pentingnya kesehatan meningkat. Rempah-rempah bukan hanya bumbu, tetapi juga bahan baku untuk herba dan obat lokal yang mendukung sistem imunitas tubuh. Hal ini turut mendukung permintaan rempah-rempah dunia," kata Kepala Divisi Riset dan Pengembangan LPEI, Rini Satriani, di Jakarta, Rabu (17/1/2024). Kunci Industri  Makanan Lebih lanjut, rempah-rempah seperti pala, lawang, dan kapulaga memiliki peran penting dalam industri makanan dan kosmetik. Selain itu, adas, ketumbar, dan jintan membuktikan manfaat kesehatannya, mulai dari merawat kesehatan perut hingga menjaga kadar gula darah dan mengurangi kolesterol jahat. Sepanjang Januari-November 2023, terjadi pelemahan permintaan rempah – rempah seperti pala, lawang, kapulaga, lada, dan kayu manis. Di sisi lain, beberapa rempah membukukan pertumbuhan positif seperti cengkeh yang tumbuh 61,03 persen (YoY), adas, ketumbar, jinten tumbuh 81,55 persen, dan jahe, kunyit, dan rempah lainnya yang tumbuh 139,47 persen (YoY). "Meskipun beberapa rempah mengalami penurunan permintaan, ada pula yang tumbuh positif, seperti cengkeh dan rempah-rempah lainnya," ujar Rini.   Kendati demikian, neraca perdagangan rempah Indonesia selalu surplus sejak 2017, tantangan perubahan iklim dan perlambatan ekonomi di beberapa negara tujuan perlu diwaspadai karena dapat menghambat ekspor rempah - rempah Indonesia. Melihat besarnya potensi ekspor rempah-rempah, LPEI melalui Program Desa Devisa terus memberikan serangkaian pelatihan dan pendampingan terintegrasi untuk meningkatkan pengetahuan para petani rempah sehingga berdampak sosial, berwawasan lingkungan, berkelanjutan, dan mampu meningkatkan daya saing rempah Indonesia di pasar global. Adapun sepanjang 2023 lalu, LPEI berhasil membangun 917 Desa Devisa di seluruh Indonesia. Beberapa diantaranya memproduksi rempah-rempah, seperti Desa Devisa Jahe Gajah di Pacitan, Jawa Timur, Desa Devisa Kapulaga di Pangandaran, Jawa Barat, hingga Desa Devisa Vanili di Nusa Tenggara Timur. Advertisement   Kepala Divisi Jasa Konsultasi LPEI Sofyan Naibaho, mengatakan program Desa Devisa LPEI memberikan manfaat langsung kepada 80.234 petani, nelayan, pengrajin dan warga lainnya. Hal ini sejalan dengan misi LPEI sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan RI, untuk menjadi mitra strategis dalam ekosistem ekspor yang fokus pada beyond financing, developmental impact, dan sustainability. Desa Devisa merupakan program pemberdayaan komunitas petani/perajin/koperasi, maupun UKM yang memiliki produk unggulan berorientasi ekspor. Program Desa Devisa dirancang untuk memberikan pendampingan yang komprehensif dan berkelanjutan. Advertisement “Kegiatan dilakukan berupa pendampingan untuk mengatasi hambatan ekspor komunitas, antara lain penguatan kelembagaan, peningkatan kapasitas produksi, prosedur ekspor, perizinan dan sertifikasi, serta akses pasar,” tutup Sofyan Naibaho.
2024-01-17 12:07:14
Berita Online
Liputan6.com
Ilyas Istianur Praditya
Indonesia Eximbank
359,686,372
Menko Airlangga: Ekspor Indonesia 2022 Kuat, Nilainya Tembus USD268 Miliar
JAKARTA – Ekspor Indonesia sepanjang 2022 relatif kuat. Hal ini tercermin dari nilai perdagangan ekspor Indonesia pada tahun 2022 mengalami peningkatan yaitu USD268 miliar. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, berbagai komoditas utama seperti besi baja, bahan bakar fosil, dan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) berkontribusi dalam peningkatan tersebut. “Batu bara bisa mengompensasi impor daripada minyak sehingga kita di bidang energi ini positif sebesar hampir USD6,8 miliar secara year to date, sedangkan iron and steel USD29 miliar, dan CPO sekitar USD30 miliar. Sehingga tentu ini menunjukkan bahwa ekspor Indonesia relatif kuat,” ujar Menko Perekonomian dalam keterangannya usai mengikuti rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (11/1/2023). Sementara itu, pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekspor pada tahun ini akan tetap tumbuh positif meski lebih melambat daripada tahun lalu. Airlangga menuturkan, pemerintah memproyeksikan nilai ekspor naik di 12,8% dan nilai impor di 14,9%. “Tahun 2022 ekspor kita tumbuh 29,4%, impor tumbuh 25,37%. Tahun depan (2023) diproyeksikan, karena kita basisnya sudah tinggi, ekspornya naik di 12,8% impornya 14,9%,” tambahnya. Airlangga menambahkan, dalam rapat terbatas, Presiden Jokowi memberikan arahan kepada jajarannya agar pertumbuhan nilai ekspor yang positif ini juga diikuti dengan peningkatan cadangan devisa. Presiden juga meminta agar Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2019 tentang Devisa Hasil Ekspor dari Kegiatan Pengusahaan, Pengelolaan, dan/atau Pengolahan Sumber Daya Alam dapat diperbaiki. Follow Berita Okezone di Google News
2023-01-11 16:14:20
Berita Online
okezone.com
Fayha Afanin Ramadhanti,
Indonesia Eximbank
379,586,886
LPEI dan Bank Permata perpanjang kerja sama penjaminan kredit ekspor
Jakarta (ANTARA) - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dan PT Bank Permata Tbk (PermataBank) memperpanjang kerja sama penjaminan kredit dan pembiayaan bersama (co-financing) pada sektor ekspor Indonesia.   “Kerja sama ini diharapkan dapat memperluas jangkauan dan kemudahan akses bagi para pelaku ekspor Indonesia dalam memanfaatkan fasilitas ekspor yang disediakan,” kata Direktur Eksekutif LPEI Riyani Tirtoso di Jakarta, Rabu. Kelanjutan kerja sama tersebut merupakan komitmen kedua pihak untuk memperluas segmen dan memperdalam hubungan nasabah melalui ekosistem mitra PermataBank. Perjanjian antarkeduanya telah terjalin sejak 2019, di mana PermataBank dan LPEI berkolaborasi untuk pemberian penjaminan kredit atas fasilitas pinjaman debitur di PermataBank. Melalui kerja sama tersebut, LPEI berupaya mewujudkan misinya untuk mempercepat laju pertumbuhan perdagangan luar negeri Indonesia dan meningkatkan daya saing pelaku bisnis serta menunjang kebijakan Pemerintah dalam rangka mendorong program ekspor nasional. LPEI sebagai special mission vehicle Kementerian Keuangan RI, terus berperan aktif dalam mendorong ekspor nasional. LPEI memiliki sovereign status yang dapat memberikan penjaminan bagi bank dengan pembobotan ATMR (Aset Tertimbang Menurut Risiko) sebesar nol persen sehingga tidak membutuhkan CKPN. Hal tersebut akan mengurangi biaya yang harus dialokasikan dan membuat PermataBank mampu memberikan harga yang lebih menarik kepada calon nasabah.   Di sisi lain, PermataBank juga akan mendapatkan akses pelaku eksportir dengan negara tujuan ekspor Thailand dan negara ASEAN lainnya melalui kerja sama tersebut, sehingga akan meningkatkan basis nasabah dan pada akhirnya meningkatkan ekspor Indonesia di ASEAN. Baca juga: Perbankan harus membantu perekonomian Indonesia agar tumbuh lebih tinggi Baca juga: Perbankan siap mendukung peningkatan daya saing industri hulu migas Diketahui, PermataBank merupakan bank swasta pertama yang menjalin kerja sama Penjaminan Kredit dengan LPEI selain HIMBARA (Himpunan Bank Milik Negara). Dalam laporan kuartal III-2023, tercatat penyaluran kredit bank sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2023 tumbuh sebesar 2,4 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp138,9 triliun, di mana mayoritasnya berasal dari kredit pinjaman korporasi dan pembiayaan bersama (joint financing).    
2023-12-07 06:21:06
Berita Online
mataram.antaranews.com
Imamatul Silfia
Indonesia Eximbank
390,578,539
LPEI Akan Terpapar Dampak Positif Penempatan DHE
Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Dina Hutauruk KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dipastikan dapat menampung devisa hasil ekspor (DHE) dari para eksportir sumber daya alam (SDA). Ini akan menjadi salah satu faktor yang bisa membantu perbaikan kinerja. Kebijakan ini akan menambah likuiditas LPEI.  Direktur Eksekutif LPEI Riyani Tirtoso mengatakan, kebijakan penempatan DHE hasil ekspor pasti berdampak positif bagi keberlangsungan bisnis LPEI maupun para eksportir dalam negeri. 
2024-05-25 08:21:10
Berita Online
kontan.co.id
null
Indonesia Eximbank
392,181,397
Ekspor Indonesia Tembus USD22,3 Miliar di Mei 2024, Naik 2,86%
['', 'JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia mencapai USD22,33 miliar di Mei 2024. Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M. Habibullah menyebut bahwa angka ini naik 13,82% dibanding ekspor April 2024.\t\t\t\t\t\t\t ', '"Jika dibandingkan dengan Mei 2023, nilai ekspor naik sebesar 2,86%," ujar Habibullah dalam Rilis BPS di Jakarta, Rabu (19/6/2024).\n', 'Habibullah menambahkan bahwa total nilai ekspor mengalami peningkatan baik secara bulanan maupun tahunan.', 'Dia menyebut bahwa ekspor non migas Mei 2024 mencapai USD20,91 miliar. Adapun ekspor nonmigas terbesar adalah ke China sebesar USD4,73 miliar.\n', '"Angka ini disusul ekspor non migas ke Amerika Serikat (AS) sebesar USD2,18 miliar dan India sebesar USD1,95 miliar," sambungnya.\t\t\t\t\n\r\r\n', '', '\r\nFollow Berita Okezone di Google News\r\n', '\r\nDapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di \r\nORION, daftar sekarang dengan \r\nklik disini\r\n dan nantikan kejutan menarik lainnya \r\n'] Habibullah mengatakan, nilai ekspor Indonesia di periode Januari-Mei 2024 mencapai USD104,25 miliar. , "Jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2023 (year-on-year/yoy), angka ini mengalami penurunan 3,52%," sambungnya. , Andil utama penurunan nilai ekspor ini, sebut Habibullah, disumbang oleh sektor pertambangan dan lainnya sebesar -3,26%., , Follow Berita Okezone di Google News , Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya , (kmj)
2024-06-19 11:28:32
Berita Online
okezone.com
Michelle Natalia
Indonesia Eximbank
363,640,112
LPEI UBAH MODEL BISNIS
LPEI UBAH MODEL BISNIS Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank tengah mengubah model bisnis dengan menjadikan penjaminan dan asuransi sebagai andalan. Head of Strategic Planning & Finance LPEI Anwar Harsono menuturkan ke depan pihaknya tidak akan berperan sebagai pesaing perbankan. Perseroan akan meningkatkan kolaborasi dengan tujuan akhir meningkatkan nilai ekspor Tanah Air. "LPEI [dalam konsep baru] tidak menjadi pesaing perbankan, kami [bisa] turut serta [dalam pembiayaan sindikasi] atau bisa menjadi penjamin [ekspor]," kata Anwar dalam media briefing Perkembangan Pasar Ekspor Dunia dan Peran LPEI Mendorong Ekspor Berkelanjutan di Jakarta, Senin (27/3). Dengan model bisnis baru ini, lanjut dia, maka risiko bisnis yang ditanggung oleh LPEI akan berkurang. Secara bersamaan, risiko perbankan yang melakukan pembiayaan ekspor juga turun seiring langkah penjaminan yang diberikan oleh badan usaha milik negara di bawah Kementerian Keuangan tersebut. "Dengan penjaminan dari LPEI maka akan membuat pricing menjadi lebih murah," ujarnya menjelaskan. Melalui jasa penjaminan dari LPEI, Anwar juga meyakini membuka peluang bagi pelaku usaha membuka pasar baru seiring pemanfaatan jaringan perusahaan yang beririsan dengan pemerintahan. "Dengan channel di pemerintahan [sebagai special vehicle mission Kementerian Keuangan] maka akan membantu [pelaku usaha] mendapatkan informasi bisnis," ulasnya lebih lanjut. Meski bertekad membesarkan bisnis penjaminan dan asuransi dengan sinergi pembiayaan, dia menyebutkan akan terealisasi dalam 5 tahun ke depan. "Kami menyebutnya beyond financing," katanya menambahkan. Dalam skema baru ini, Anwar menyebutkan LPEI berperan sebagai hub yang menghubungkan eksportir dengan para buyer seperti layaknya Alibaba di China. "Kami akan menjadi pusat informasi dan berkolaborasi dalam ekosistem ekspor," jelasnya. Anggara Fernando [email protected] Transformasi bisnis sendiri menurutnya sesuai dengan tugas LPEI yakni menumbuhkan ekonomi ekspor Tanah Air. Rektor Universitas Unika Atma Jaya A. Prasetyantoko menuturkan lembaga penunjang ekspor sangat penting untuk membangun ragam ekonomi Tanah Air, sehingga tidak bergantung kepada komoditas. Untuk itu, dia mengingatkan kemudahan ekspor dan dukungan lembaga pembiayaan baik dari aspek konsultasi hingga pembiayaan perlu digalakkan. Termasuk mengisi celah yang tidak digarap pelaku bisnis swasta secara terukur. Ekonom senior ini juga mengingatkan saat ini ekspor Indonesia terkonsentrasi kepada beberapa negara seperti China dan India dengan produk komoditas. Menurutnya, secara hasil penelitian kondisi ini tidak ideal karena sangat rentan. Untuk diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan bahwa total nilai ekspor Indonesia mencapai US$23,83 miliar pada Desember 2022. Secara tahunan, ekspor Indonesia pada Desember 2022 tumbuh sebesar 6,58% (year-on-year/yoy). Ekspor baik migas maupun nonmigas mencatatkan pertumbuhan masing-masing sebesar 38,17% dan 4,99% yoy. KINERJA KEUANGAN Bisnis asuransi ekspor LPEI pada tahun lalu tercatat tumbuh 319% secara tahunan, jasa konsultasi juga melonjak 221% sedangkan penjaminan komersil tumbuh 5%. Meski bisnis pendukung ini tumbuh signifikan, pada tahun lalu LPEI mencatatkan rugi Rp3,14 triliun. Kondisi ini memburuk dibandingkan periode sebelumnya. Pada tahun lalu, LPEI secara konsolidasi membukukan laba Rp402,28 miliar. Penurunan kinerja ini seiring merosotnya pendapatan bunga konsolidasi dari Rp4,26 triliun menjadi Rp3,71 triliun. Selanjutnya, perusahaan tercatat mengalami peningkatan beban dalam penyisihan pencadangan kerugian penurunan nilai atas keuangan. Beban pada pos ini melonjak menjadi Rp2,l triliun dari sebelumnya Rp257,75 miliar. Dengan penambahan beban operasi, beban bunga dan operasional lainnya, LPEI menga- lami rugi operasional sebesar Rp 1,90 triliun secara konsolidasi. Rugi itu semakin membesar seiring beban pajak tangguhan sebesar Rp 1,22 triliun. Alhasil, rugi tahun berjalan LPEI menjadi Rp3,14 triliun. Kerugian ini turun membuat aset LPEI susut dari Rp89,04 triliun menjadi Rp83,81 triliun. 0
2023-03-31 00:00:00
Koran Nasional
Bisnis Indonesia
KINERJA KEUANGAN
Indonesia Eximbank
386,299,814
Menkeu laporkan fraud debitur LPEI kepada Kejagung
Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan dugaan fraud debitur Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) kepada Kejaksaan Agung (Kejagung). “Hari ini kami bertandang ke Kejaksaan Agung untuk menyampaikan hasil pemeriksaan dari tim terpadu, terutama terhadap kredit bermasalah yang terindikasi adanya fraud, yaitu adanya dugaan tindak pidana yang dilakukan debitur,” kata Sri Mulyani saat konferensi pers di Kejaksaan Agung, Jakarta, Senin. Dia menuturkan terdapat empat debitur yang terindikasi fraud dengan nilai outstanding Rp2,5 triliun. Keempat debitur yang dimaksud yaitu PT RII, PT SMS, PT SPV, dan PT PRS.   Laporan tersebut merupakan hasil penelitian kredit bermasalah yang dilakukan LPEI bersama dengan Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), serta Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan, atau yang bergerak di bawah tim terpadu. Sri Mulyani meminta jajaran direksi dan manajemen LPEI untuk terus meningkatkan peran dan tanggung jawab, terutama dalam membangun tata kelola yang baik.   Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sri Mulyani laporkan dugaan fraud debitur LPEI ke Kejagung
2024-03-18 12:35:07
Berita Online
jogja.antaranews.com
Imamatul Silfia
Indonesia Eximbank
372,290,362
Peringkat Surat Utang LPEI
Peringkat Surat Utang LPEI JAKARTA. PT Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia mendapat rating tertinggi dari Pelindo yakni idAAA. Peringkat tersebut berlaku untuk obligasi jatuh tempo dalam waktu dekat. Petindo menegaskan peringkat idAAA pada Indonesia Eximbank untuk obligasi berkelanjutan IV tahap III seri C tahun 2018 senilai Rp 28 miliar yang akan jatuh tempo pada 8 November 2023. Pelindo juga menyemaikan rating yang sama untuk obligasi berkelanjutan III tahap III tahun 2016 seri D senilai Rp 1 triliun yang jatuh tempo 22 November 2023. Petindo juga menegaskan peringkat idAAA (sy) untuk sukuk berkelanjutan mudharabah I tahap II tahun 2018 seri C sebesar Rp 14 miliar. Analis Pelindo, Hanif Pradipta dalam rilis menjelaskan, Ehdmbank memiliki kesiapan dalam membayar utang jatuh tempo. "Eximbank memiliki aset likuid yang ditempatkan di Bank Indonesia dan bank lain dengan nilai per Juni 2023 sebesar Rp 10,9 triliun," terang dia dalam rilis. Avanty Nurdiana
2023-08-29 00:00:00
Koran Nasional
harian kontan
Analis
Indonesia Eximbank
359,616,384
LPEI Teken Nota Kesepahaman dengan Eximbank Malaysia
LPEI Teken Nota Kesepahaman dengan Eximbank Malaysia JAKARTA, ID - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) menandatangani Nota Kesepahaman {Memorandum of Understanding/MoU) dengan the Export-Import Bank of Malaysia (Mexim). Penandatanganan ini dilaksanakan sebagai bagian dari kegiatan kunjungan kenegaraan Perdana Menteri Malaysia ke Indonesia pada tanggal 8-10 Januari 2023. Penandatanganan MoU ini dilakukan Direktur Eksekutif LPEI Ri-yani Tirtoso bersama President/Chief Executive Officer Mexim Arshad Ismail, dan disaksikan oleh Chairman Mexim Dato' Azman Mahmud di Jakarta, Minggu (8/1/2023). Penandatanganan MoU tersebut dilanjutkan dengan seremoni pertukaran MoU yang disaksikan oleh Perdana Menteri Malaysia Dato' Seri Anwar bin Ibrahim dan Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI Basuki Hadimuljono, bertepatan pada acara Letter ofintent Handover & MoUExchange Ceremony. "MoU antara Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia/Indonesia Eximbank dan Mexim akan memungkinkan kedua lembaga untuk mengatasi tantangan pembangunan ekonomi dengan menyediakan produk-produk inovatif yang berorientasi pasar secara berkelanjutan dari aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan," kata Riyani dalam keterangannya, Senin (9/1/2023). Menurut Riyani, kerja sama ini juga bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kedua pihak sehingga Indonesia dan Malaysia mampu membuka akses pasar yang lebih luas, yaitu bukan hanya antar negara Indonesia dan Malaysia, melainkan kedua negara ini juga akan bekerjasama untuk membuka pasar dengan negara-negara lainnya. "LPEI dan Mexim bersama-sama akan mendukung investasi bisnis serta tetap tangguh di pasar yang kompetitif," ucap dia. Lebih lanjut Riyani mengatakan, kerja sama LPEI dengan Mexim diharapkan dapat menjadi saluran komunikasi yang efisien bagi rujukan proyek-proyek yang saling menguntungkan dalam rangka mengeksplorasi peluang pertukaran informasi terkait kegiatan ekspor. Selain itu juga terkait kerja sama benchmarking, pelatihan bisnis dan secondment dalam kredit, penjaminan risiko, memperluas jangkauan nasabah, serta kerja sama dalam penyediaan layanan kedua belah pihak seperti L/C confirmation, L/C insurance, trade refinancing, reinsurance facilities. Sementara itu, Arshad mengatakan, Mexim dan Indonesia Eximbank akan semakin erat dalam menjalin hubungan karena menghargai kesempatan untuk berkolaborasi dan memperkuat kerja sama yang dimiliki. "Indonesia Eximbank merupakan mitra yang sangat penting dan kami berharap dapat mempertahankan dialog dan komunikasi yang aktif untuk bisnis dan proyek rujukan yang berkelanjutan," ujar dia. (ris)
2023-01-10 00:00:00
Koran Nasional
Investor Daily Indonesia
ris
Indonesia Eximbank
380,167,493
Ekspor Indonesia Tembus Rp 340,67 Triliun pada November 2023
['', 'JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, nilai ekspor Indonesia mencapai 22,0 miliar dollar AS pada November 2023. Angka tersebut setara Rp 340,67 triliun pada kurs Rp 15.485 per dollar AS.', 'Ekspor Indonesia turun 0,67 persen dibandingkan Oktober 2023 sebesar 22,15 miliar dollar AS. Jumlah tersebut juga turun 8,56 persen secara tahunan dibandingkan ekspor November 2022 sebesar 24,06 miliar dollar AS.', 'Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan, penurunan tersebut didorong oleh penurunan ekspor non minyak dan gas (migas).', '', 'Hal tersebut terutama pada golongan bahan bakar non mineral, lemak dan minyak hewani (nabati), dan pulp dari kayu.', '"Jika dibandingkan dengan tahun lalu, tren pelemahan ekspor masih berlanjut. Nilai ekspor mengalami penurunan sebesar 8,56 persen secara tahunan," kata dia dalam konferensi pers, Jumat (15/12/2023).', 'Ia menambahkan, total sektor nonmigas adalah 20,72 miliar dollar AS. Sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan berkontribusi sebesar 0,37 miliar dollar AS.', 'Sektor pertambangan dan lainnya menyumbang 4,27 miliar dollar AS. Sedangakan, sektor industri pengolahan berkontribusi sebesar 16,07 miliar dollar AS.', 'Pudji memaparkan, nilai ekspor nonmigas mengalami penurunan secara tahunan pada semua sektor.', '"Penurunan terdalam terjadi pada sektor pertambangan dan lainnya yang turun 27,47 persen," imbuh dia.'] , Lebih lanjut ia menjelaskan, peningkatan pangsa ekspor secara bulanan dan tahunan terjadi dengan Amerika Serikat dan India. Sebaliknya pangsa ekspor nonmigas ke China turun baik secara bulanan atau tahunan., BPS mencatat, ekspor nonmigas November 2023 terbesar adalah ke China, yaitu 5,41 miliar dollar AS., India menempati posisi kedua dengan 2,01 miliar dollar AS dan Amerika Serikat (AS) 1,94 miliar dollar AS. Kontribusi ketiganya mencapai 45,16 persen dari seluruh pangsa pasar., Sementara itu, ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa masing-masing sebesar 3,78 miliar dollar AS dan 1,29 miliar dollar AS.
2023-12-15 14:28:15
Berita Online
Kompas.com
null
Indonesia Eximbank
386,925,867
Troubled Indonesia Eximbank hit by another round of Rp 2.5 trillion fraud
Troubled Indonesia Eximbank hit by another round of Rp 2.5 trillion fraud By Tenggara Strategies The financially troubled Indonesian Ekport Financing Agency (LPED. known as Indonesia Ejcimbank, has suffered from another round of bad debts, resulting from fraud. -Finance Minister Sri Mulyani Indrawati recently submitted a report of fraud at the bank involving four borrowers, amounting to Rp 2.5 trillion, to the Attorney General's Office (AGO). More problems are expected to be revealed as more borrowers also fall under the AGO's investigation. The four borrowers are PT Ril, which emerged as the company with the highest indication of fraud at Rp 1.8 trillion, followed by PT PRS with Rp 305 billion, PT SMS with Rp 216 billion and lastly PT SPV with Rp 144 billion. These companies operate in various sectors, ranging from palm oil and nickel to coal mining and shipping. According to Attorney General ST Burhanuddin, the finance minister's report represents the first stage of findings from an integrated team, comprising the deputy attorney general for civil and state administrative 'court affairs (Jamdatun), the Financial and Development Supervisory Agency (BPKP), and the Finance Ministry's Inspector-ate General. A second stage of findings is expected to follow, allegedly involving six companies with fraud amounting to Rp 3 trillion. As of now, these six companies are still undergoing ex-amination by the integrated team, and Burhanuddin advised them to cooperate and to carry out the team's recommendations, as failure to do so may lead to criminal prosecution by the AGO. Burhanuddin added that the report on the six companies will subsequently be handed over to the Jamdatun for asset-recovery purposes. The recent cases had been detected since 2019 following reports of the bank's worsening non-performing loan (NPL) rate. which has been consistently high since 2018, with double digit net NPL, far above the 5 percent limit set by the Financial Services Authority (OJK). The OJK issued a new ruling in 2022 stating that the 5 percent bad debt ratio only applied to commercial banks but not the LPE1, and therefore, the LPEI has not broken any OJK regulation. The high NPL rate prompted the Supreme Audit Agency (BPK) to audit the bank from 2017 to 2019. The BPK concluded that the bank had not been prudent in extending loans and identified a number of bad debtors. One was a business group belonging to businessman Johan Darsono, which eventually led to an noncollectable loan of Rp 2.18 trillion. Another big debtor was textile producer PT Duniatex, with problematic debt totaling Rp 3.05 trillion, which according to Eximbank had already been restructured. In addition, the bank also recorded problematic debt of Rp 766.7 billion owed by coal miner PT Bara Jaya Utama. What we*ve heard Several government sources have said the cases at the AGO involving Indonesia Ewmbank (LPED are just the tip of the iceberg. The financial institutions poor loan management has been going on foryears, the sources say, and the OJK even issued a warning letter to LPEI in 2018. Unfortunately, an auditor suggested that the Finance Ministry had long been neglecting supervision of LPEI's credit disbursement. The OJK meanwhile stated that it had been overseeing and evaluating LPEI's proposed improvement plans and periodically reported the results to the Finance Ministry. Poor risk management and absence of sanctions led to the bank's nonperforming loans rising above the 5 percent threshold, as set by the OJK. The institution^ net NPL at the end of 2020 reached Rp 16 trillion, or 13 percent, while its gross NPL reached a staggering Rp 42 trillion. These figures prompted the government to inject Rp 28.7 trillion as state capital participation (PMN) into LPEI over the decade from 2010 to 2021 to strengthen the institutions capital structure. Another source said the AGO cases covered just a frac-tion of NPLs at LPEI, and that there were many other NPLs involving higher sums. Forex-ample, at least nine business groups received substantial loans from LPEI including Duniatex Group, which received Rp 3 trillion. However, JDuniatex was fortunate to escape legal entanglements because the LPEI loan it received was approved for restructuring under a debt payment suspension (PKPU) scheme that was resolved am-icably at the Semarang Commercial Court. TO READ MORE
2024-03-27 00:00:00
Koran Nasional
The Jakarta Post
<u>By </u>
Indonesia Eximbank
378,212,357
Bank Jatim Gandeng LPEI untuk Akselerasi Kinerja Ekspor
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) melaksanakan penandatanganan MoU dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank dalam upaya peningkatan ekspor. Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman mengatakan, kesepakatan yang dijalin juga sebagai komitmen perseroan memajukan perekonomian daerah maupun nasional. Busrul berharap, MoU yang dijalin antara Bank Jatim dengan LPEI terkait layanan jasa keuangan tersebut dapat menjadi akselerator pertumbuhan ekonomi baik di Jatim maupun Indonesia. "Pada intinya, kami akan terus memperkuat sinergi dengan LPEI untuk mendorong pemanfaatan transaksi keuangan demi mendukung kegiatan ekspor," kata Busrul, Jumat (17/11/2023). Ia memaparkan, ruang lingkup kerja sama antara Bank Jatim dengan LPEI cukup luas. Yaitu meliputi funding, lending, dan layanan jasa keuangan. Untuk funding, hal-hal yang dikerjasamakan antara lain cash management service untuk pengelolaan devisa hasil ekspor debitur-debitur LPEI. Kemudian, pelayanan pembukaan rekening bagi eksportir kelolaan LPEI, pengelolaan dana operasional bagi eksportir kelolaan LPEI, potensi layanan Jatim Prioritas bagi eksportir kelolaan LPEI (sesuai dengan ketentuan), dan simpanan berjangka dalam bentuk rupiah serta valuta asing. Kemudian di sisi lending, kerja samanya mencakup layanan pembiayaan bersama (co-financing) modal kerja dan investasi bagi eksportir kelolaan LPEI atau Bank Jatim. Terakhir, layanan jasa keuangan yang di dalamnya ada potensi transaksi trade finance (L/C, SKBDN, remmitance). "Kerja sama ini turut menjadi bagian dalam pengembangan bisnis Bank Jatim dan sekaligus mendorong pengembangan bisnis LPEI ke depan," ujar Busrul. Busrul mengatakan, peningkatan ekspor memang harus terus diupayakan secara konsisten oleh seluruh stakeholder. Sebab, dengan surplusnya neraca perdagangan akan memutar roda perekonomian serta ikut mendorong penciptaan lapangan pekerjaan ketika ada peningkatan permintaan barang dan jasa. Direktur Eksekutif LPEI, Riyani Tirtoso mengatakan, kerja sama dengan Bank Jatim merupakan langkah strategis yang akan membantu LPEI dalam memberikan layanan terbaik kepada para nasabah yang merupakan para eksportir. Ia meyakini, sinergi dan kolaborasi yang dibangun dapat mendorong terciptanya pelaku usaha yang berdaya saing serta berkontribusi kepada ekspor nasional secara berkelanjutan. "Besar harapan kami kerja sama ini dapat terus dikembangkan dan ditingkatkan," ujarnya. Piala Dunia U-17 Indonesia mulai berlangsung sejak 10 November hingga 2 Desember 2023. Segera beli dan dapatkan tiket resmi pertandingan Piala Dunia U-17 di Jakarta, Bandung, Solo, dan Surabaya di laman https://www.tickets-u17worldcup.com/matches
2023-11-17 15:49:10
Berita Online
republika.co.id
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Indonesia Eximbank
386,301,014
Dugaan korupsi pendanaan di LPEI dideteksi sejak 2019
Jakarta (ANTARA) - Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin menyebut dugaan tindak pidana korupsi terkait pemberian fasilitas kredit pada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) yang melibatkan empat debitur perusahaan, yang sudah terdeteksi sejak lama, yakni sekitar 2019. "Dugaan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas kredit di Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia yang mana sebenarnya tindakan ini sudah cukup lama," kata Burhanuddin usai bertemu Menteri Keuangan Sri Mulyani di Kejaksaan Agung, Jakarta, Senin.   Dugaan tindak pidana korupsi pada LPEI itu resmi dilaporkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani kepada Jaksa Agung pagi tadi. Total ada empat debitur yang dilaporkan dengan nilai kredit macet total Rp2,505 triliun.   Keempat debitur tersebut, yakni PT RII senilai Rp1,8 triliun, PT SMS sebesar Rp216 miliar, PT SPV sebesar Rp144 miliar dan PT PRS sebesar Rp305 miliar.   Selain itu, Burhanuddin juga menyampaikan bahwa laporan ini baru tahap pertama. Akan ada tahap kedua yang melibatkan enam perusahaan dengan nilai kredit mencapai Rp3 triliun.   Dijelaskan lebih lanjut oleh Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Ketut Sumeda, bahwa dugaan ini hasil temuan yang dilakukan oleh tim gabungan LPEI bersama Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Jaksa Agung Muda Bidang Tata Usaha Negara (Jamdatun) dan Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan.   "Ini adalah temuan dari 3 tim gabungan ya, tadi sudah jelaskan tadi, yaitu ada BPKP, ada Jamdatun dan Inspektorat Keuangan yang ada di Kementerian Keuangan," kata Ketut menerangkan.     Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kejagung sebut dugaan korupsi pendanaan di LPEI dideteksi sejak 2019
2024-03-18 12:49:08
Berita Online
jogja.antaranews.com
Laily Rahmawaty
Indonesia Eximbank
389,913,620
Ekspor Indonesia Turun di April 2024, Ternyata Ini Biang Keroknya
Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kinerja ekspor Indonesia mengalami penurunan di April 2024. Ekspor Indonesia turun 12,97 persen dari Maret 2024 atau secara bulanan. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini menyampaikan nilai ekspor Indonesia pada April 2024 mencapai USD 19,62 miliar.  BACA JUGA: Bursa Saham China Melesat Usai Rilis Data Neraca Perdagangan BACA JUGA: Melejit, Ekspor Sumsel Tembus Rp 8 Triliun di Maret 2024 Baca Juga Rupiah Menguat Jelang Rilis Data Neraca Perdagangan RI Menanti Neraca Dagang Indonesia dan Inflasi AS, Saham Apa yang Bisa Dipantau? Sektor Saham Industri dan Keuangan Bebani IHSG "Pada April 2024 nilai ekspor mencapai USD 19,62 miliar atau turun 12,97 persen dibandingkan Maret 2024," kata Pudji dalam Konferensi Pers di Jakarta, Rabu (15/5/2024). Advertisement Dia merinci, nilai ekspor komoditas minyak dan gas bumi (migas) mengalami kenaikan 5,03 persen menjadi senilai USD 1,35 miliar. Sementara itu, nilai ekspor non migas turun 14,06 persen dengan nilai USD 18,27 miliar. Pudji mencatat, penurunan kinerja ekspor Indonesia didorong oleh turunnya jumlah ekspor non migas. Komoditas yang berpengaruh paling besar adalah kategori logam mulia dan perhiasan atau permata. "Penurunan nilai ekspor April secara bulanan didorong oleh penurunan ekspor non migas terutama pada logam mulia dan perhiasan atau permata yaitu HS 71 dengan andil penurunan sebesar 2,21 persen," kata dia. Kemudian mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya atau HS 85 dengan andil penurunan sebesar 1,44 persen. Serta kendaraan dan bagiannya atau HS 87 dengan andil penurunan sebesar 0,77 persen," sambungnya. Sementara peningkatan ekspor migas diroong oleh peningkatan nilai ekspor gas dengan andil sebesar 0,80 persen.  Meski ada penurunan secara bulanan, kinerja ekspor Indonesia pada April 2024 mengalami kenaikan dari April 2023 lalu. Pudji mencatat, kenaikannya terjadi tipis sebesar 1,72 persen. "Kemudian secara tahunan nilai ekspor April 2024 mengalami peningkatan sebesar 1,72 persen," ujarnya. "Kenaikan ini dorong oleh peningkatan ekspor non migas terutama pada logam mulia dan perhiasan atau permata atau HS 71, barang dari besi dan baja HS 73 dan nikel dan barang daripadanya atau HS 75," jelas Pudji. Advertisement
2024-05-15 12:00:23
Berita Online
Liputan6.com
Arief Rahman Hakim
Indonesia Eximbank
373,358,878
Digiasia Bios, LPEI dan Blitznet Umumkan Kerjasama Strategis Dalam Mendukung Pengembangan Ekspor UKM Indonesia
Suara.com - Dalam upaya untuk memperkuat posisi UKM Indonesia di pasar Internasional, Digiasia Bios dengan bangga mengumumkan penandatanganan perjanjian kemitraan strategis dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dan Blitznet, platform yang menghubungkan penjual dan pembeli bahan baku di Indonesia. Kemitraan ini bertujuan untuk mengembangkan aplikasi berbasis situs digital ekspor yang akan memberikan peluang baru bagi pelaku usaha berorientasi ekspor di Indonesia. Sasaran utama adalah meningkatkan daya saing UKM, terutama para debitur dan mitra binaan LPEI, sejalan dengan arahan Presiden Indonesia untuk mendorong UMKM naik kelas dan mengembangkan kegiatan ekspor berbasis situs digital. "Kami memberikan dukungan teknologi Fintech as A Service sebagai pengungkit utama yang terintegrasi dengan platform perdagangan B2B kelas dunia. Dengan pengalaman melayani puluhan bisnis, kami juga akan memberikan pendampingan dalam penyusunan profil profesional dari pelaku usaha berorientasi ekspor untuk ditampilkan pada aplikasi. Hal ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam penyusunan infrastruktur LPEI dalam rangka pengembangan aplikasi yang terintegrasi." kata Joseph Lumban Gaol, Deputy CEO Digiasia Bios, ditulis Rabu (13/9/2023). Aplikasi yang dikembangkan dari kemitraan ini akan berbentuk Integrated Export Digital Platform LPEI yang didukung dengan sistem Embedded Finance as a Service (EFaaS). Aplikasi ini akan didukung juga dengan solusi Blitzpro dan Digital Export Marketplace yang dimiliki oleh platform Blitznet. "LPEI menciptakan ekosistem yang akan mempersiapkan UKM Indonesia untuk melakukan ekspor dan membantu mereka menjalin hubungan dengan pasar Internasional. Dukungan finansial dari LPEI dan platform digital yang handal dari Digiasia Bios dan Blitznet akan memberikan peluang bagi UKM dalam meningkatkan daya saing mereka dan mengakses sumber daya yang dibutuhkan untuk berkembang secara global,” kata Riyani Tirtoso, Direktur Eksekutif LPEI. “Kami bersemangat untuk turut berkontribusi dalam memajukan UKM Indonesia dan membantu mereka meraih sukses di pasar Internasional. Kerjasama ini diharapkan dapat membuka peluang besar bagi pelaku usaha berorientasi ekspor di Indonesia,” tutup Joseph.
2023-09-13 07:21:09
Berita Online
suara.com
Iwan Supriyatna
Indonesia Eximbank
378,167,599
Bank Jatim dan LPEI kolaborasi langkah majukan perekonomian nasional
Surabaya (ANTARA) - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim berkolaborasi bersama Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) untuk langkah memajukan perekonomian nasional melalui penandatanganan nota kesepahaman. "Pada intinya, kami terus memperkuat sinergi dengan LPEI untuk mendorong pemanfaatan transaksi keuangan demi mendukung kegiatan ekspor," Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman melalui keterangan resmi, Kamis. Teknis nota kesepahaman itu terkait akselerator pertumbuhan ekonomi dalam skala wilayah Jawa Timur maupun Indonesia. Sedangkan, ruang lingkupnya mencakup pembiayaan, pinjaman, dan layanan jasa keuangan. Busrul menjelaskan pembiayaan yang dikerjasamakan, seperti layanan manajemen keuangan untuk pengelolaan devisa hasil ekspor debitur-debitur LPEI, pelayanan pembukaan rekening bagi eksportir kelolaan LPEI, dan pengelolaan dana operasional bagi eksportir kelolaan LPEI. Kemudian aspek pinjaman, meliputi layanan pembiayaan bersama (co-financing) modal kerja dan investasi bagi eksportir kelolaan LPEI atau Bank Jatim. Lalu, layanan jasa keuangan yang di dalamnya adalah menyangkut potensi transaksi trade finance.  "Kerja sama ini turut menjadi bagian dalam pengembangan bisnis Bank Jatim dan sekaligus mendorong pengembangan bisnis LPEI ke depan," kata dia. Sementara, Direktur Eksekutif LPEI Riyani Tirtoso mengatakan kerja sama dengan Bank Jatim merupakan langkah strategis yang akan membantu LPEI dalam memberikan layanan terbaik kepada para nasabah yang merupakan para eksportir. "Besar harapan kami, kerja sama ini dapat terus dikembangkan dan ditingkatkan," ucap dia.
2023-11-16 21:56:27
Berita Online
jatim.antaranews.com
ANTARA News Agency
Indonesia Eximbank
386,299,312
4 Perusahaan Pengemplang Kredit LPEI Rp 2,5 T dari Sektor Batu Bara, CPO, Perkapalan, dan Nikel
Jakarta, Beritasatu.com - Kejaksaan Agung (Kejagung) mengatakan empat perusahaan debitur Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), yang terindikasi melakukan fraud atau penyimpangan senilai Rp 2,5 triliun berasal dari sektor batu bara, nikel, perkapalan, dan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO). "Empat perusahaan ini adalah korporasi yang bergerak di bidang kelapa sawit, batu bara, nikel, dan shipping atau perusahaan perkapalan," ucap Kapuspenkum Kejagung, Ketut Sumedana dalam konferensi pers di Kejaksaan Agung (Kejagung) Jakarta, Senin (18/3/2024). Sebagai gambaran, LPEI adalah special mission vehicle (SMV) Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Dalam kesempatan yang sama  Jaksa Agung, ST Burhanuddin mengungkap laporan dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terkait dugaan korupsi di LPEI senilai Rp 2,5 triliun untuk tahap pertama. “Jadi untuk tahap pertama Rp 2,5 triliun dengan nama debiturnya (perusahaan) RII sekitar Rp 1,8 triliun, PT SMR Rp 216 miliar, PT SRI Rp 1,44 miliar, PT BRS Rp 300,5 miliar. Jumlah keseluruhannya Rp 2,505 triliun,” kata Burhanuddin saat konferensi pers. Ia melanjutkan nanti akan ada tahap kedua. Dia berpesan agar semua perusahaan yang diperiksa ditindaklanjuti. "Nanti akan ada enam perusahaan (tahap kedua) sebesar Rp 3 triliun," ucap dia. Kejaksaan Agung mendukung upaya Kementerian Keuangan dalam rangka bersih-bersih di Kementerian Keuangan. Menteri Keuangan Sri Mulyani menambahkan pihaknya menerima laporan hasil penelitian terhadap kredit bermasalah di LPEI. “Kami menyampaikan hasil pemeriksaan dari tim terpadu tersebut terhadap kredit bermasalah yang terindikasi adanya fraud, yaitu dugaan tindak pidana yang dilakukan oleh debitur tersebut,” kata Sri. Sri juga menyampaikan bahwa pihaknya terus menegaskan kepada direksi LPEI yang saat ini untuk terus meningkatkan peranannya dan tanggungjawabnya dan harus membangun tata kelola yang baik. 
2024-03-18 12:28:08
Berita Online
beritasatu.com
BeritaSatu.com
Indonesia Eximbank
390,366,974
KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri di Kasus LPEI
Bisnis.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengajukan pencegahan ke luar negeri bagi empat orang terkait kasus dugaan korupsi di Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia atau LPEI. Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri menyampaikan pengajuan iru dilakukan ke Dirjen Imigrasi Kemenkumham RI. KPK meminta empat orang itu dicegah selama 6 bulan. "Saat ini, ada 4 orang yang dicegah dengan status sebagai penyelenggara negara dan swasta," ujar Ali kepada wartawan, Selasa (21/5/2024). Atas pencegahan itu, Ali mengimbau kepada pihak terkait agar bisa kooperatif saat dipanggil oleh tim penyidik KPK untuk membuat terang kasus dugaan korupsi di LPEI itu. "Kaitan dibutuhkannya keterangan para pihak dimaksud untuk memberikan keterangan di hadapan Tim Penyidik, perlu kami ingatkan agar bersikap kooperatif," pungkasnya. Berdasarkan catatan Bisnis, komisi antirasuah sendiri menduga ada enam perusahaan yang terindikasi fraud dan sudah diselidiki sejak Februari 2024. Ada indikasi kerugian sekitar Rp3,45 triliun pada debitur LPEI berinisial PT PE, PT RII dan PT SMYL. Sejauh ini, KPK menyebut telah menelaah tiga dari enam debitur LPEI yang diduga terindikasi fraud. Selain itu, KPK juga telah meminta keterangan terhadap 20 orang lebih dalam kasus ini hingga Sabtu (19/4/2024). Di sisi lain, kasus LPEI ini juga tengah diusut oleh Kejaksaan Agung (Kejagung). Pada Senin (17/3/2024), Sri Mulyani menyerahkan laporan dugaan fraud yang dilakukan oleh empat debitur LPEI dengan total senilai Rp2,5 triliun.  Perusahaan itu di antaranya, PT RII sebesar Rp1,8 triliun, PT SMS sebesar Rp216 miliar, PT SPV sebesar Rp144 miliar, dan PT PRS sebesar Rp305 miliar.
2024-05-21 19:49:06
Berita Online
Bisnis.com
Anshary Madya Sukma
Indonesia Eximbank
360,177,414
Mendag optimistis ekspor Indonesia ke Arab Saudi terus meningkat
berharap para pengusaha Indonesia dan pengusaha Arab Saudi dapat terus bekerja sama meningkatkan hubungan bisnis dan perdagangan antara Indonesia dan Arab Saudi.... Jakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan optimistis produk ekspor Indonesia yang berkualitas akan terus meningkat di pasar Arab Saudi. Optimisme ini disampaikan Mendag Zulkifli pada pertemuan makan malam dengan Saudi-Indonesia Business Council dan Saudi Businessman di kediaman shareholder of Albilad Bank, Syech Ibrahim Assubaie, Jeddah, Arab Saudi, pada Sabtu (21/1) waktu setempat. "Saya berharap para pengusaha Indonesia dan pengusaha Arab Saudi dapat terus bekerja sama meningkatkan hubungan bisnis dan perdagangan antara Indonesia dan Arab Saudi. Kuncinya adalah komunikasi, komunikasi, dan komunikasi yang lebih intens," kata Zulkifli dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu. Nilai ekspor Indonesia Desember 2022 naik 6,58 persen Zulkifli mengatakan Indonesia sedang mempersiapkan pelaku usaha ekspor untuk dapat memenuhi permintaan pasar Arab Saudi dengan memperhatikan standar, kualitas, kuantitas, permodalan, keberlanjutan, dan keterampilan. Arab Saudi merupakan salah satu mitra strategis untuk Indonesia. Arab Saudi menempati posisi kedelapan sebagai negara tujuan ekspor produk makanan olahan Indonesia antara lain tuna kaleng, mi instan, saus sambal, kecap, serta biskuit dan wafer. Selain itu, Indonesia juga sedang mempersiapkan diri sebagai Pusat Perdagangan Produk Halal Dunia di 2024. "Saya melihat bahwa perdagangan dari kedua negara dapat ditingkatkan lebih baik lagi. Berbagai produk yang diperlukan oleh Arab Saudi, seperti alas kaki, pakaian, farmasi, jasa konstruksi, makanan olahan, kertas, plywood, dan produk konsumsi harian lainnya masih dapat ditingkatkan perdagangannya," kata Zulkifli. Ia menyampaikan Indonesia adalah salah satu dari sedikit negara yang tetap melanjutkan tren pemulihan ekonomi pada 2022. Bahkan, beberapa negara mitra dagang utama Indonesia seperti Tiongkok, Amerika Serikat, dan Uni Eropa justru mengalami pelemahan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2022. "Sejak akhir 2021, pertumbuhan ekonomi Indonesia berhasil terjaga di atas 5 persen. Pada kuartal III-2022 ekonomi tumbuh 5,72 persen," jelas Zulkifli. Bangsawan sambut baik upaya Mendag tingkatkan dagang Indonesia-Arab Selama pemulihan, ekspor menjadi salah satu komponen utama pendorong pertumbuhan ekonomi. Kontribusi ekspor barang dan jasa bahkan terus meningkat sejak kuartal II-2021 hingga kuartal III-2022, dari 20,46 persen menjadi 26,23 persen dari total produk domestik bruto (PDB). "Sebagai Menteri Perdagangan, saya diberi tugas oleh Presiden RI Joko Widodo untuk meningkatkan ekspor nonmigas khususnya ke negara mitra dagang strategis seperti Arab Saudi," ujarnya. Pada periode Januari-Oktober 2022, kinerja ekspor nonmigas Indonesia-Arab Saudi naik 26,48 persen sebesar 2,43 miliar dolar AS. Nilai ini naik dibandingkan periode yang sama tahun 2021 yang sebesar 1,92 miliar dolar AS. Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia Editor: Nusarina Yuliastuti COPYRIGHT © ANTARA 2023
2023-01-22 15:35:08
Berita Online
antaranews.com
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Indonesia Eximbank
386,297,262
Menteri Sri Mulyani Laporkan Dugaan Korupsi Rp2,5 T di LPEI ke Jaksa Agung, Lembaga Apa Itu?
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyerahkan laporan dugaan tindak pidana korupsi terkait penggunaan dana pada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) kepada Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin di Kejaksaan Agung, Jakarta, Senin, 18 Maret 2024. “Pada hari ini kami kedatangan Bu Menteri Keuangan, memang ada beberapa hal yang kami bahas tadi antara lain dugaan tindak pidana korupsi atau fraud (kecurangan) dalam pemberian fasilitas kredit LPEI,” kata Jaksa Agung Burhanuddin setelah menerima kunjungan Sri Mulyani di ruang kerjanya, seperti dikutip Antara. Burhanuddin menjelaskan dugaan ini sudah cukup lama diteliti oleh Jaksa Agung Muda Bidang Tata Usaha Negara (Jamdatun) dan baru hari ini Menteri Keuangan resmi melaporkannya. Berdasarkan penjelasan Sri Mulyani, LPEI membentuk tim terpadu bersama Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Jamdatun Kejaksaan Agung dan Inspektorat Jenderal Kemenkeu yang meneliti kredit-kredit bermasalah di LPEI. Dari hasil penelitian tersebut terindikasi adanya fraud  dugaan tindak pidana yang dilakukan oleh empat debitur. “Jadi untuk tahap pertama Rp2,5 triliun dengan nama debiturnya (perusahaan) RII sekitar Rp1,8 triliun, PT SMR Rp216 miliar, PT SRI Rp1,44 miliar, PT BRS Rp300,5 miliar. Jumlah keseluruhannya total Rp2,505 triliun,” kata Burhanuddin. Pada 1 Februari lalu, dugaan korupsi di LPEI juga dilaporkan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) ke Kejaksaan Agung RI. Berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan investigatif ditemukan dugaan penyimpangan berindikasi tindak pidana yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait dalam pembiayaan ekspor nasional oleh LPEI kepada debitur yang mengakibatkan terjadinya kerugian keuangan negara sebesar Rp81 miliar, demikian pernyataan BPK. Apa itu LPEI?  LPEI atau dikenal juga sebagai Indonesia Eximbank adalah lembaga keuangan di bawah Pemerintah Republik Indonesia. Tujuan utama pendiriannya adalah meningkatkan pertumbuhan ekspor nasional dan membantu eksportir dalam memperluas kapasitas bisnis mereka. Didirikan 1 September 2009, lembaga ini berwenang dalam menetapkan skema pembiayaan ekspor nasional, melakukan restrukturisasi pembiayaan ekspor nasional, melakukan reasuransi terhadap asuransi yang dilaksanakan di dalam skema, serta melakukan penyertaan modal. Saat ini, LPEI dipimpin oleh Riyani Tirtoso sebagai direktur eksekutif, dengan anggota dewan direktur Suminto, Yon Arsal, Kasan, Arus Gunawan, dan Daniel James Rompas. LPEI juga mendapat penugasan khusus untuk Pengembangan Infrastruktur Marina dan Penunjang Pariwisata pada Destinasi Pariwisata Super Prioritas melalui Keputusan Menteri Keuangan 5 Juli 2022. Total dana Penugasan Khusus Ekspor (PKE) sebesar Rp 8,7 triliun telah dialokasikan untuk berbagai program PKE termasuk PKE Pariwisata Mandalika, PKE UKM, PKE Alat Transportasi, dan lainnya.  Lembaga juga mendapat Penugasan Khusus Ekspor Usaha Kecil Menengah dengan menyalurkan pinjaman hingga maksimal Rp 15 miliar dengan bunga 6%. ANTARA | BPK | LPEI Pilihan Editor Satgas Anti-Mafia Tanah Temukan 82 Kasus dengan Kerugian Rp1,7 T, AHY: Kami Serius
2024-03-18 12:00:17
Berita Online
tempo.co
Tempo.co
Indonesia Eximbank
373,577,148
Kolaborasi Pos Indonesia dan Bank BCA untuk Kiriman Dokumen Ekspor Impor
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pos Indonesia dan Bank BCA sepakat melakukan kerja sama bisnis terkait pengiriman dokumen ekspor impor, untuk mempermudah pengurusan  dokumen administrasi para pelaku usaha. Kerja sama kedua belah pihak disepakati melalui penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) di Jakarta, Kamis (14/9/2023). Hadir melakukan penandatanganan, Senior Vice President (SVP) Enterprise Business Pos Indonesia Arifin Muchlis beserta jajaran serta SVP Financial Institutions Group I Bank BCA Venantia Sri Visiani. Menurut Arifin, melalui kerja sama tersebut, nantinya pengiriman dokumen ekspor impor Bank BCA di beberapa kantor cabang utama (KCU) akan menggunakan layanan Pos di seluruh daerah di Indonesia. Saat ini, Pos Indonesia didukung lebih dari 1 juta jaringan, dengan 42 Kantor Cabang Utama, 168 Kantor Cabang, 4.308 Kantor Cabang Pembantu, serta 42.000 lebih Agen Pos. Kerja sama ini meliputi  pengiriman surat yang berisikan dokumen ekspor untuk pengiriman dokumen domestik. Menurut dia, dari PKS ini, ada sekitar 70 hingga 90 Kantor Cabang Utama (KCU) BCA yang akan dilayani layanan Pos berupa kiriman Next Day dan Reguler. "Entri kolekting akan dilakukan pihak BCA dengan menggunakan aplikasi khusus milik Pos Indonesia. Kiriman dokumen tersebut, selanjutnya akan di pick up oleh petugas pos. Kami juga menyediakan sampul plastik untuk melindungi dokumen tersebut," jelas Arifin. Dengan menggunakan aplikasi khusus,  pihak BCA bisa nengakses secara mandiri. Petugas BCA melakukan entrian kolekting di KCU BCA masing-masing, tanpa terbatas wilayah. Untuk penggunaannya, Pos Indonesia telah menyiapkan standar operasi prosedur (SOP) bersama sebagai petunjuk teknis bagi petugas entri di KCU BCA. Pos Indonesia juga akan memberikan pelatihan entri bagi petugas BCA. "Setiap kantor cabang Pos di seluruh Indonesia siap berkoordinasi dengan KCU BCA di daerah-daerah untuk menghandle pengiriman ini. Kami sudah menunjuk Kantor Pos KCU Jakarta Centrum sebagai SMP (Sentral Layanan Pelanggan) untuk melakukan koordinasi teknis layanan ini," jelas dia. Arifin berharap, kerja sama dengan Bank BCA bisa terus dikembangkan, tidak terbatas pada pengiriman dokumen ekspor impor, tetapi juga kerja sama layanan logistik. Saat ini, Pos Indonesia memiliki layanan logistik dengan daya jangkau hingga daerah tertinggal, terluar, dan terdepan (3T) serta terhubung dengan jaringan pos di 222 negara. Tak hanya dengan BCA, Pos Indonesia juga juga dipercaya menjadi perusahaan ekspedisi untuk melakukan pengiriman dokumen oleh Mahkamah Agung (MA), pengiriman bahan ajar universitas terbuka dari para penerbit, dan kerja sama lainnya. Oleh pemerintah dan lembaga, Pos Indonesia dipercaya mendistribusikan berbagai bantuan pangan seperti beras, telur, hingga ayam kepada jutaan masyarakat Indonesia. Juga berhasil mendistribusikan bantuan tunai selama beberapa periode program.
2023-09-15 20:42:27
Berita Online
tribunnews.com