id
stringlengths
36
36
url
stringlengths
48
111
data
listlengths
0
6.3k
088aff7e-545f-e3dc-5a99-542bc150db28
https://ejournal.unipas.ac.id/index.php/KW/article/download/1955/1127
[ { "left": 160, "top": 769, "width": 310, "height": 18, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kertha Widya Jurnal Hukum Vol. 12 No. 1 Agustus 2024", "type": "Page footer" }, { "left": 490, "top": 772, "width": 15, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "41", "type": "Page footer" }, { "left": 115, "top": 117, "width": 396, "height": 66, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "IMPLEMENTASI PEMENUHAN HAK-HAK ANAK YANG BERKONFLIK DENGAN HUKUM BERDASARKAN PASAL 7 UNDANG- UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK PADA PENYIDIKAN TINDAK PIDANA LALU LINTAS DI KEPOLISIAN RESOR BULELENG", "type": "Text" }, { "left": 299, "top": 200, "width": 30, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Oleh:", "type": "Text" }, { "left": 145, "top": 211, "width": 334, "height": 41, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "I Kadek Juli Karmawan 1 , I Nyoman Surata 2 , I Gede Arya Wira Sena 3 ( [email protected] ) ( [email protected] ) ( [email protected] )", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 271, "width": 408, "height": 287, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abstrak : Jika anak berkonflik dengana hukum, penyelesiannya harus selalu mengutamakan suatu kepentingan yang selalu dianggap terbaik bagi anak. Penelitian ini meneliti implementasi pemenuhan hak-hak anak yang berkonflik dengan hukum pada tindak pidana lalu lintas yang wajib dilindungi berdasarkan Pasal 7 UU No. 11 Tahun 2012 dalam tahap penyidikan di Kepolisian Resor Buleleng dan faktor-faktor dominan yang menghambat implementasi pemenuhan hak-hak anak yang berkonflik dengan hukum pada tindak pidana lalu lintas yang wajib dilindungi berdasarkan Pasal 7 UU No. 11 Tahun 2012 dalam tahap penyidikan di Kepolisian Resor Buleleng. Penelitian ini merupakan penelitian hukum empiris, bersifat deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumen dan wawancara. Data yang terkumpul dianalisis secara kualitatif. Implementasi pemenuhan hak-hak anak yang berkonflik dengan hukum pada tindak pidana lalu lintas berdasarkan Pasal 7 UU No. 11 Tahun 2012 dalam Tahap Penyidikan Di Kepolisian Resor Buleleng berjalan dengan baik. Ada dua faktor dominan yang berpengaruh terhadap implementasi, yaitu: belum tersedianya tenaga kesehatan, tenaga sosial dan pembimbing rohani, dan pembimbing kemasyarakatan dengan jumlah yang cukup, dan dalam hal diversi yang mensyaratkan persetujuan korban/keluarganya. Persetujuan ini sering menyulitkan, karena masih ada anggapan di masyarakat bahwa pelaku tindak pidana meskipun masih anak-anak harus dihukum agar jera dan tidak lagi melakukan tindak pidana.", "type": "List item" }, { "left": 114, "top": 574, "width": 388, "height": 25, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kata Kunci: Anak Berkonflik dengan Hukum, Penyidikan, Tindak Pidana Lalu Lintas.", "type": "Section header" }, { "left": 114, "top": 616, "width": 96, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 114, "top": 637, "width": 400, "height": 52, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Anak merupakan hal yang penting untuk dikaji sebab anak ialah generasi penerus serta penentu masa depan bangsa sekaligus cermin sikap hidup pada masa mendatang. Namun kontradiktif dengan hal ini, anak dan perempuan merupakan", "type": "Text" }, { "left": 132, "top": 713, "width": 204, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1 Alumni Fakultas Hukum Universitas Panji Sakti.", "type": "Footnote" }, { "left": 132, "top": 724, "width": 199, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2 Dosen Fakultas Hukum Universitas Panji Sakti.", "type": "Footnote" }, { "left": 132, "top": 736, "width": 199, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3 Dosen Fakultas Hukum Universitas Panji Sakti.", "type": "Footnote" }, { "left": 160, "top": 769, "width": 310, "height": 18, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kertha Widya Jurnal Hukum Vol. 12 No. 1 Agustus 2024", "type": "Page footer" }, { "left": 490, "top": 772, "width": 15, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "42", "type": "Page footer" }, { "left": 114, "top": 117, "width": 400, "height": 197, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "kelompok rentan yang sering menjadi korban kekerasan, sehingga diperlukan jaminan secara khusus. Fransiska Novita Eleanora, dkk., menyatakan bahwa perlunya jaminan perlindungan terhadap perempuan dan anak ini muncul seiring dengan adanya kesadaran untuk memberikan perlindungan khusus karena banyaknya persoalan yang dihadapi kaum perempuan dan anak seperti kekerasan fisik dan psikis, diskriminasi, keterbelakangan dalam berbagai bidang, dan sebagainya sehingga dalam berbagai kajian kelompok ini digolongkan ke dalam kelompok yang vulnerable (Fransiska Novita Eleanora, dkk., 2021: 3). Di Indonesia, perlunya perlindungan terhadap anak didasarkan atas tiga pemahaman, yaitu (Fransiska Novita Eleanora, dkk., 2021: 6):", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 324, "width": 400, "height": 31, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Anak dipahami sebagai bagian dari warga negara yang wajib dilindungi oleh negara.", "type": "List item" }, { "left": 114, "top": 365, "width": 399, "height": 32, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Anak merupakan amanah dan karunia Tuhan yang di dalamnya melekat harkat dan martabat manusia seutuhnya.", "type": "List item" }, { "left": 114, "top": 407, "width": 400, "height": 31, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. Anak merupakan generasi penerus cita-cita bangsa dan menjamin eksistensi bangsa dan negara pada masa depan.", "type": "List item" }, { "left": 114, "top": 448, "width": 399, "height": 73, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Anak bukanlah orang dewasa dalam ukuran kecil, tetapi orang yang belum mencapai tahap optimal dalam perkembangan pisik dan rohaninya. Oleh karena itu, tidak dapat diperlakukan sama dengan orang dewasa, termasuk jika karena suatu hal, anak tersebut melakukan kenakalan atau melanggar hukum.", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 531, "width": 400, "height": 176, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Anak dengan fisik dan mental yang secara umum lebih lemah dari orang dewasa sangat rentan menjadi korban kekerasan. Secara fisik, umumnya anak lebih kecil dan lebih lemah dari orang dewasa. Secara mental, umumnya anak lebih labil dan mudah dipengaruhi, sehingga memberikan kesempatan bagi orang dewasa untuk melakukan tindakan-tindakan kejahatan (I Nyoman Gede Remaja, 2022: 1). Arifin (dalam Nursariani Simatupang dan Faisal) menyatakan bahwa disepakati dalam situasi dan proses terhadap anak dalam kasus apapun, kepentingan anak selalu diutamakan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan Nursariani Simatupang dan Faisal, 2018: 32):", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 717, "width": 400, "height": 32, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "a. Bahwa perlindungan anak-anak harus dijunjung tinggi oleh setiap orang dengan tidak lupa menanamkan rasa tanggungjawab kepada anak untuk", "type": "List item" }, { "left": 160, "top": 769, "width": 310, "height": 18, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kertha Widya Jurnal Hukum Vol. 12 No. 1 Agustus 2024", "type": "Page footer" }, { "left": 490, "top": 772, "width": 15, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "43", "type": "Page footer" }, { "left": 132, "top": 117, "width": 382, "height": 52, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "melaksanakan kewajibannya sebagai warga negara, warga masyarakat, dan anggota keluarga dalam batas-batas tertentu yang menghimbau anak dalam melaksanakan kewajiban itu.", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 179, "width": 400, "height": 52, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "b. Bahwa perlindungan anak dalam arti hak-hak dan kebutuhannya secara optimal bertanggungjawab, merupakan usaha bagi kepentingan masa depan anak dan pembinaan generasi mendatang.", "type": "List item" }, { "left": 114, "top": 241, "width": 409, "height": 156, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jika anak berkonflik dengana hukum, penyelesiannya harus selalu mengutamakan suatu kepentingan yang selalu dianggap terbaik bagi anak. Hal ini berarti jika anak melakukan suatu perbuatan pidana baik itu kejahatan atau pelanggaran, sanksi pidana adalah yang terakhir demi melihat hak-hak anak serta kejiwaan anak dan cap atau stigma yang didapat atau diperoleh seorang anak (Fransiska Novita Eleanora dan Nina Zainab, 2020: 20). Perlakuan yang tepat terhadap anak, akan memudahkan anak tersebut memperbaiki perilakunya dan dapat bermasyarakat seperti anak-anak yang lain.", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 407, "width": 400, "height": 321, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pengertian anak dalam berbagai ketentuan yuridis di Indonesia sangat beragam, baik yang mengatur mengenai batasan minimal hingga maksimal, tetapi sebagian besar peraturan menyebutkan bahwa anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun. Pasal 1 angka 5 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (selanjutnya disebut UU No. 39 Tahun 1999), menegaskan pengertian anak adalah setiap manusia yang berumur di bawah 18 (delapan belas) tahun dan belum menikah, termasuk anak yang masih dalam kandungan apabila hal tersebut demi kepentingannya. Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak sebagaimana diubah menjadi Undang- Undang Nomor 35 Tahun 2014 (selanjutnya disebut UU No. 23 Tahun 2002) menyatakan bahwa anak adalah seseorang yang belum berumur 18 (delapan belas) tahun termasuk anak yang masih dalam kandungan. Lahirnya Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan anak (selanjutnya disebut UU No. 3 Tahun 1997), telah memberikan batasan mengenai anak nakal yaitu anak yang terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana yang usianya 12 tahun sampai 18 tahun dan belum kawin.", "type": "Text" }, { "left": 160, "top": 769, "width": 310, "height": 18, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kertha Widya Jurnal Hukum Vol. 12 No. 1 Agustus 2024", "type": "Page footer" }, { "left": 490, "top": 772, "width": 15, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "44", "type": "Page footer" }, { "left": 114, "top": 117, "width": 400, "height": 342, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Secara garis besar kecelakaan lalu lintas cenderung disebabkan oleh 4 (empat) faktor yang saling berkaitan, yakni faktor manusia, faktor kendaraan, faktor jalan raya dan faktor lingkungan. Dari empat faktor tersebut yang memegang peranan penting adalah faktor manusia. Kekurangan-kekurangan yang ada pada manusia sebagai pemakai jalan raya, terutama sekali kurangnya disiplin merupakan penyebab utama terjadinya kecelakaan lalu lintas. Faktor kecelakaan yang disebabkan unsur ketidakdisiplinan manusia sebagai pemakai jalan semakin besar jika pengendaranya adalah anak-anak. Pengendara anak-anak yang cenderung menganggap kenderaan sebagai mainan telah mengabaikan berbagai disiplin lalu lintas, sehingga memperbesar kemungkinan terjadinya pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas di jalan. Kurangnya kesadaran atau perhatian orang tua untuk melakukan pengawasan terhadap anak agar tidak menggunakan kenderaan secara ugal-ugalan di jalan raya turut serta mendorong peningkatan kecelakaan lalu lintas, sebaliknya banyak orang tua justru membebaskan anak yang masih di bawah umur berkendara di jalan raya, terbukti dari semakin banyaknya jumlah pengendara anak dijalan. Jumlah kecelakaan lalu lintas yang melibatkan anak juga mengalami peningkatan.", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 469, "width": 400, "height": 197, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Saat ini di Indonesia, masih banyak terdapat pelajar tingkat SLTA bahkan SLTP yang mengendarai kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat, sangat memprihatinkan karena diizinkan oleh orang tua dan tanpa larangan dari pihak sekolah. Hal tersebut sangat berbahaya karena kondisi mentalnya masih labil. Semua pihak seharusnya menyadari risiko yang mungkin timbul dari perilaku yang memandang kondisi ini sebagai hal yang wajar. Alasan banyak anak muda di bawah usia 17 tahun mengendarai sepeda motor adalah selain manajemen yang buruk oleh pejabat pemerintah, tindakan keras yang tidak konsisten terhadap pengendara sepeda motor tanpa SIM, dan pengawasan orang tua yang lemah (Nurul Fathiqah Sari, 2023: 210).", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 676, "width": 400, "height": 73, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tingginya angka kecelakaan yang melibatkan pelaku anak disebabkan kurangnya stabilitas emosi saat berkendara serta cenderung tidak memperdulikan etika berkendara. Setiap orang yang karena tindakannya melakukan kecelakaan lalu lintas tentu harus berhadapan dengan hukum. Anak pelaku kecelakaan lalu", "type": "Text" }, { "left": 160, "top": 769, "width": 310, "height": 18, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kertha Widya Jurnal Hukum Vol. 12 No. 1 Agustus 2024", "type": "Page footer" }, { "left": 490, "top": 772, "width": 15, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "45", "type": "Page footer" }, { "left": 114, "top": 117, "width": 400, "height": 487, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "lintas juga harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum, anak yang melanggar hukum ini selanjutnya disebut sebagai anak yang berkonflik dengan hukum. Sesuai dengan undang-undang yang berlaku, penanganan tersangka anak yang berkonflik dengan hukum oleh penegak hukum tidak boleh disamakan dengan penanganan orang dewasa. Tersangka anak dalam proses peradilan pidana wajib dilindungi agar tidak menjadi korban dari proses penegakan hukum, baik secara langsung maupun secara tidak langsung, sehingga diperlukan sistem hukum yang lebih lunak dalam proses penyelesaian pidana anak sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (yang selanjutnya akan UU No. 11 Tahun 2012). Penyidik kepolisian sebagai salah satu unsur penegak hukum mempunyai peranan yang sangat penting, agar undang-undang tersebut dapat benar-benar diterapkan sebagaimana maksud dari pembuat undang-undang. Penyidik kepolisian harus melakukan penanganan dengan mengedepankan kepentingan anak, yaitu dengan mengupayakan pemenukan hak-hak anak sebagaimana di atur dalam UU No. 11 Tahun 2012, yaitu: diperlakukan secara manusiawi dengan memperhatikan kebutuhan sesuai dengan umurnya, dipisahkan dari orang dewasa, bebas dari penyiksaan, penghukuman atau perlakuan lain yang kejam, tidak manusiawi, serta merendahkan derajat dan martabatnya, tidak ditangkap, ditahan, atau dipenjara kecuali sebagai upaya terakhir dan dalam waktu yang paling singkat, melakukan kegiatan rekreasional, serta memperoleh hak lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, artinya jelas bahwa dalam proses penyidikan, tersangka anak yang berkonflik dengan hukum harus diperlakukan secara khusus dan tidak boleh diperlakukan sebagaimana penanganan orang dewasa.", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 614, "width": 400, "height": 135, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Satu hal yang wajib diupayakan oleh kepolisian dalam penanganan tindak pidana anak adalah diversi. Pasal 7 ayat (1) UU No. 11 Tahun 2012 menyatakan bahwa: pada tingkat penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan perkara anak di pengadilan wajib diupayakan diversi. Pada tahap penyidikan, kepolisian berkewajiban mencari penyelesaian di luar peradilan pidana dengan melakukan diversi, yaitu proses penyelesaian perkara anak melalui musyawarah antara pelaku dengan korban kecelakaan lalu lintas.", "type": "Text" }, { "left": 160, "top": 769, "width": 310, "height": 18, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kertha Widya Jurnal Hukum Vol. 12 No. 1 Agustus 2024", "type": "Page footer" }, { "left": 490, "top": 772, "width": 15, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "46", "type": "Page footer" }, { "left": 114, "top": 117, "width": 400, "height": 156, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Peranan kepolisian untuk mengupayakan terjadinya diversi sangat diperlukan, karena pada dasarnya tahapan paling baik untuk melakukan diversi adalah pada tahap penyidikan. Pentingnya peranan kepolisian dalam penerapan diversi karena kemungkinan tingkat keberhasilannya dianggap lebih tinggi dibanding pada tahap penuntutan dan pemeriksaan di pengadilan, serta lebih menjamin anak terhindari dari proses peradilan yang berlarut-larut, di mana sebagian besar proses hukumnya hanya berlangsung di kepolisian tanpa harus melalui proses penuntutan ataupun pemeriksaan di pengadilan yang umumnya membutuhkan waktu lama.", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 282, "width": 400, "height": 177, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jaringan kepolisian yang sangat luas dan bersinggungan secara langsung dengan kehidupan masyarakat juga menyebabkan aparat kepolisian lebih mampu mengetahui dan memahami kronologis tindak pidana serta lebih mengenal pihak- pihak yang berkonflik, sehingga lebih mudah untuk menemukan proses penyelesaian yang saling menguntungkan bagi para pihak yang berkonflik, baik bagi tersangka anak maupun bagi korban terjadinya kecelakaan lalu lintas. Polres Buleleng merupakan salah satu instansi penegak hukum di jajaran Kepolisian Republik Indonesia. Instansi tersebut telah banyak menangani kasus anak dalam tindak pidana kecelakaan lalu lintas dan angkutan jalan.", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 469, "width": 400, "height": 31, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dari latar belakang masalah yang diuraikan dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 510, "width": 399, "height": 73, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Bagaimana implementasi pemenuhan hak-hak anak yang berkonflik dengan hukum pada tindak pidana lalu lintas yang wajib dilindungi berdasarkan Pasal 7 UU No. 11 Tahun 2012 dalam tahap penyidikan di Kepolisian Resor Buleleng?", "type": "List item" }, { "left": 114, "top": 593, "width": 399, "height": 73, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Apa faktor-faktor dominan yang menghambat implementasi pemenuhan hak- hak anak yang berkonflik dengan hukum pada tindak pidana lalu lintas yang wajib dilindungi berdasarkan Pasal 7 UU No. 11 Tahun 2012 dalam tahap penyidikan di Kepolisian Resor Buleleng?", "type": "List item" }, { "left": 114, "top": 689, "width": 134, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "METODE PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 114, "top": 710, "width": 400, "height": 32, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penelitian ini menggunakan jenis penelitian hukum empiris, karena lebih terfokus untuk meneliti pelaksanaan norma, dalam hal ini implementasi", "type": "Text" }, { "left": 160, "top": 769, "width": 310, "height": 18, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kertha Widya Jurnal Hukum Vol. 12 No. 1 Agustus 2024", "type": "Page footer" }, { "left": 490, "top": 772, "width": 15, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "47", "type": "Page footer" }, { "left": 114, "top": 117, "width": 400, "height": 73, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "pemenuhan hak-hak anak yang berkonflik dengan hukum berdasarkan Pasal 7 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana anak pada penyidikan tindak pidana lalu lintas di Kepolisian Resor Buleleng.", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 200, "width": 400, "height": 218, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif (menggambarkan) yang bertujuan untuk menggambarkan/ melukiskan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu, atau untuk menentukan penyebaran suatu gejala, atau untuk menentukan ada tidaknya hubungan antara suatu gejala dengan gejala lainnya dalam masyarakat. Penemuan gejala-gejala itu berarti juga tidak sekedar menunjukkan distribusinya, akan tetapi termasuk usaha mengemukakan hubungan satu dengan yang lain di dalam aspek–aspek yang diselidiki. Penelitian ini menggambarkan pelaksanaan norma hukum yaitu norma mengenai hak-hak anak yang berkonflik dengan hukum berdasarkan Pasal 7 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana anak pada penyidikan tindak pidana lalu lintas.", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 427, "width": 400, "height": 135, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penelitian ini dilakukan di Satuan Lalu Lintas kepolisian Resor Buleleng. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan berdasarkan tujuan-tujuan tertentu, yang terpenting adalah untuk memudahkan proses pencarian data, karena peneliti berdomisili di Kabupaten Buleleng, sehingga lokasi penelitian mudah dicapai. Selain itu secara obyektif institusi yang memiliki tugas pokok dan fungsi melakukan penyidikan tindak pidana lalu lintas adalah Satuan Lalu Lintas kepolisian Resor Buleleng.", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 572, "width": 400, "height": 53, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari sumber data kepustakaan dan sumber data lapangan. Dari sumber data kepustakaan dikumpulkan data sekunder berupa bahan-bahan hukum, terdiri dari:", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 634, "width": 400, "height": 115, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Bahan hukum primer, yaitu bahan-bahan hukum yang sifatnya mengikat (hukum positif) terutama berupa peraturan perundang-undangan. Peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar hukum dalam penelitian ini antara lain: Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia; Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak; Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang", "type": "List item" }, { "left": 160, "top": 769, "width": 310, "height": 18, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kertha Widya Jurnal Hukum Vol. 12 No. 1 Agustus 2024", "type": "Page footer" }, { "left": 490, "top": 772, "width": 15, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "48", "type": "Page footer" }, { "left": 141, "top": 117, "width": 373, "height": 52, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Perlindungan Anak sebagaimana diubah menjadi Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014; Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2013.", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 179, "width": 400, "height": 73, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Bahan hukum sekunder, yaitu bahan-bahan yang memberikan penjelasan tentang bahan hukum primer. Dalam hal ini yang digunakan adalah pendapat ahli hukum yang tertuang dalam karangan ilmiah terutama dalam bentuk buku, tulisan yang dipublikasikan pada jurnal ilmiah, dan sebagainya.", "type": "List item" }, { "left": 114, "top": 262, "width": 400, "height": 52, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. Bahan hukum tersier, yaitu bahan-bahan hukum yang berfungsi untuk menjelaskan bahan-bahan hukum lainnya, antara lain berbentuk kamus hukum.", "type": "List item" }, { "left": 114, "top": 324, "width": 400, "height": 73, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Teknik pengumpulan data adalah cara yang dilakukan untuk mengumpulkan/menghimpun data, baik data primer dari lapangan, maupun data sekunder dari sumber kepustakaan. Penelitian ini mempergunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu:", "type": "List item" }, { "left": 114, "top": 407, "width": 399, "height": 176, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "a. Teknik studi dokumentasi/kepustakaan yaitu serangkaian usaha untuk memperoleh data dengan cara membaca, menelaah, mengklasifikasikan, mengidentifikasikan dan dilakukan pemahaman terhadap bahan-bahan hukum yang berupa peraturan perundang-undangan dan buku-buku literatur yang ada kaitannya dengan permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini. Kegiatan pengumpulan data melalui teknik studi dokumen dimulai dengan penentuan perpustakaan yang akan didatangi, mencari buku-buku inventaris perpustakaan, menelaah isi buku yang relevan, dan pembuatan catatan- catatan.", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 593, "width": 399, "height": 135, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "b. Teknik wawancara bebas terpimpin, yaitu wawancara yang dalam pelaksanaannya menggunakan daftar pertanyaan yang akan ditanyakan kepada responden/informan, tetapi tidak menutup kemungkinan munculnya pertanyaan-pertanyaan baru. Menurut peneliti, cara mengumpulkan data lapangan yang paling sesuai dengan penelitian ini adalah wawancara terpimpin. Melalui wawancara terpimpin, peneliti dapat memperoleh data lapangan yang diperlukan dari informan yang memahami dan mengetahui", "type": "List item" }, { "left": 160, "top": 769, "width": 310, "height": 18, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kertha Widya Jurnal Hukum Vol. 12 No. 1 Agustus 2024", "type": "Page footer" }, { "left": 490, "top": 772, "width": 15, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "49", "type": "Page footer" }, { "left": 136, "top": 117, "width": 377, "height": 31, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "permasalahan, dan ada peluang untuk menanyakan hal-hal baru meskipun tidak ada pada pedoman wawancara.", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 158, "width": 400, "height": 114, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penelitian ini menggunakan pengolahan dan analisis data deskriptif kualitatif. Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif dan disajikan secara deskriptif analisis. Metode kualitatif yang dimaksud adalah: Meneliti obyek penelitian dalam situasinya yang nyata/ alamiah/ riil ( natural setting ). Analisis kualitatif diartikan sebagai penelitian yang tidak melakukan perhitungan ‘jumlah’.", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 296, "width": 155, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 114, "top": 317, "width": 399, "height": 32, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Implementasi Pemenuhan Hak-Hak Anak yang Berkonflik dengan Hukum pada Tindak Pidana Lalu Lintas berdasarkan Pasal 7 UU No. 11", "type": "List item" }, { "left": 132, "top": 358, "width": 350, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tahun 2012 dalam Tahap Penyidikan Di Kepolisian Resor Buleleng", "type": "Section header" }, { "left": 114, "top": 379, "width": 400, "height": 135, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kepala Unit Penegakan Hukum Satuan lalu Lintas Kepolisian Resor Buleleng, menjelaskan, dengan mengacu pada Perkap No. 2 Tahun 2021, bahwa Satuan Lalu Lintas bertugas melaksanakan pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli lalu lintas, keamanan dan keselamatan lalu lintas, pelayanan registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor dan pengemudi, serta penegakan hukum di bidang lalu lintas. Dalam melaksanakan tugas tersebut Satuan Lalu Lintas menyelenggarakan fungsi:", "type": "Text" }, { "left": 132, "top": 524, "width": 381, "height": 52, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "a. penyusunan rencana kerja dan anggaran, pengelolaan dan pembinaan manajemen personel dan logistik, administrasi dan ketatausahaan, serta pengelolaan keuangan;", "type": "List item" }, { "left": 132, "top": 586, "width": 382, "height": 52, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "b. pembinaan manajemen operasional dan pelatihan, mengembangkan sistem teknologi informasi dan komunikasi lalu lintas, penyelenggaraan analisis dan evaluasi serta pengelolaan informasi dan dokumentasi lalu lintas;", "type": "List item" }, { "left": 132, "top": 648, "width": 382, "height": 52, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "c. penyelenggaraan pendidikan masyarakat lalu lintas, pengoperasionalan rekayasa lalu lintas dan angkutan jalan serta melaksanakan audit dan inspeksi di bidang lalu lintas;", "type": "List item" }, { "left": 160, "top": 769, "width": 310, "height": 18, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kertha Widya Jurnal Hukum Vol. 12 No. 1 Agustus 2024", "type": "Page footer" }, { "left": 490, "top": 772, "width": 15, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "50", "type": "Page footer" }, { "left": 132, "top": 117, "width": 381, "height": 52, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "d. pelaksanaan penegakan hukum meliputi penyelidikan dan penyidikan lalu lintas, penanganan kecelakaan, pelanggaran lalu lintas dan tindakan pertama di tempat kejadian perkara kecelakaan lalu lintas;", "type": "List item" }, { "left": 132, "top": 179, "width": 381, "height": 32, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "e. pelayanan administrasi registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor serta pengemudi;", "type": "List item" }, { "left": 132, "top": 220, "width": 381, "height": 32, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "f. penyelenggaraan kegiatan pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli lalu lintas.", "type": "List item" }, { "left": 114, "top": 262, "width": 400, "height": 31, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "penanganan dan penyidikan kecelakaan lalu lintas pada Satlantas Kepolisan Resor Buleleng, dilakukan sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 303, "width": 400, "height": 177, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Setelah menerima laporan adanya kecelakaan lalu lintas, petugas sentra pelayanan kepolisian terpadu segera menginformasikan laporan kepada petugas kepolisian terdekat. Petugas kepolisian terdekat wajib segera mendatangi TKP dan melakukan tindakan pertama di TKP dan memberikan pertolongan kepada korban. Dalam hal terjadi kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan korban manusia, petugas sentra pelayanan kepolisian terpadu wajib menginformasikannya kepada petugas rumah sakit terdekat. Petugas Polri dan petugas medis yang mendatangi TKP wajib segera memberikan pertolongan pertama agar kondisi korban tidak menjadi lebih buruk.", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 489, "width": 400, "height": 73, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Pengamanan TKP dilakukan untuk menjaga agar TKP tetap utuh sebagaimana dilihat dan ditemukan oleh petugas yang melakukan tindakan pertama di TKP. Pengamanan TKP juga untuk melindungi barang bukti, barang muatan, atau barang bawaan penumpang tidak hilang atau rusak.", "type": "List item" }, { "left": 132, "top": 572, "width": 381, "height": 32, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Selain itu, juga untuk mengumpulkan keterangan dan fakta sebagai bahan penyidikan.", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 614, "width": 400, "height": 135, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. Apabila dari hasil oleh TKP penyidik menilai ada unsur tindak pidana pada kecelakaan lalu lintas dan terdapat cukup bukti, penyidik melakukan penyidikan. Penyidik menghentikan penyidikan apabila tidak terdapat cukup bukti atau bukan merupakan tindak pidana. Penyidik Kecelakaan Lalu Lintas menyampaikan hasil perkembangan penyidikan kepada korban atau keluarga korban melalui Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP).", "type": "List item" }, { "left": 160, "top": 769, "width": 310, "height": 18, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kertha Widya Jurnal Hukum Vol. 12 No. 1 Agustus 2024", "type": "Page footer" }, { "left": 490, "top": 772, "width": 15, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "51", "type": "Page footer" }, { "left": 114, "top": 117, "width": 400, "height": 52, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4. Jika yang terjadi kecelakaan lalu lintas ringan maka akan dilakukan pemeriksaan singkat. Dalam hal ini jika terjadi kesepakatan damai di antara para pihak yang terlibat dapat diselesaikan di luar pengadilan.", "type": "List item" }, { "left": 114, "top": 179, "width": 400, "height": 52, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5. Penyidik kecelakaan lalu lintas menyerahkan kepada penyidik fungsi reserse, apabila menemukan adanya bukti petunjuk adanya tindak pidana terkait dengan kendaraan, barang muatan, atau modus kecelakaan.", "type": "List item" }, { "left": 114, "top": 241, "width": 400, "height": 94, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pasal 7 Pasal UU No. 11 Tahun 2012 mengamanatkan untuk mengupayakan agar dilakukan diversi dalam penyidikan tindak pidana yang dilakukan anak, sehingga dengan demikian diversi merupakan hak bagi anak yang berkonflik dengan hukum. Dijelaskan lebih lanjut bahwa diversi pada penyidikan tindak pidana yang melibatkan anak sebagai pelaku, bertujuan:", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 344, "width": 387, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Mencapai perdamaian antara korban dan anak sebagai pelaku tindak pidana.", "type": "List item" }, { "left": 114, "top": 365, "width": 400, "height": 32, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Menyelesaikan perkara anak di luar proses peradilan. Hal ini akan menghindarkan anak dari stigma pelaku tindak pidana.", "type": "List item" }, { "left": 114, "top": 407, "width": 278, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. Menghindarkan Anak dari perampasan kemerdekaan.", "type": "List item" }, { "left": 114, "top": 427, "width": 400, "height": 32, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4. Mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam penyelesaian tindak pidana yang dilakukan oleh anak.", "type": "List item" }, { "left": 114, "top": 469, "width": 257, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5. Menanamkan rasa tanggung jawab kepada Anak.", "type": "List item" }, { "left": 114, "top": 489, "width": 400, "height": 115, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Diversi dapat dilakukan sepanjang bukan merupakan pengulangan tindak pidana. Proses diversi dilakukan melalui musyawarah dengan melibatkan anak dan orang tua/walinya, korban dan/atau orang tua/walinya, pembimbing kemasyarakatan, dan pekerja sosial profesional berdasarkan pendekatan keadilan restoratif. Dalam hal diperlukan, musyawarah dapat melibatkan tenaga kesejahteraan sosial, dan/atau masyarakat.", "type": "Text" }, { "left": 132, "top": 614, "width": 264, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pasal 8 ayat (3) UU No. 11 Tahun 2012 menyatakan:", "type": "Text" }, { "left": 132, "top": 634, "width": 186, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Proses Diversi wajib memperhatikan:", "type": "Text" }, { "left": 132, "top": 648, "width": 122, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "a. kepentingan korban;", "type": "List item" }, { "left": 132, "top": 662, "width": 221, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "b. kesejahteraan dan tanggung jawab Anak;", "type": "List item" }, { "left": 132, "top": 676, "width": 164, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "c. penghindaran stigma negatif;", "type": "List item" }, { "left": 132, "top": 689, "width": 149, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "d. penghindaran pembalasan;", "type": "List item" }, { "left": 132, "top": 703, "width": 173, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "e. keharmonisan masyarakat; dan", "type": "List item" }, { "left": 132, "top": 717, "width": 238, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "f. kepatutan, kesusilaan, dan ketertiban umum.", "type": "List item" }, { "left": 160, "top": 769, "width": 310, "height": 18, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kertha Widya Jurnal Hukum Vol. 12 No. 1 Agustus 2024", "type": "Page footer" }, { "left": 490, "top": 772, "width": 15, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "52", "type": "Page footer" }, { "left": 114, "top": 117, "width": 400, "height": 31, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berikut adalah data tindak pidana kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Kabupaten Buleleng yang melibatkan anak dan diselesaikan melalui diversi:", "type": "Text" }, { "left": 122, "top": 159, "width": 383, "height": 158, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "No. Tahun Jumlah Laka Lantas melibatkan Anak sebagai Pelaku Diselesaikan melalui Diversi Dengan Persetujuan Korban/ keluarganya 1 2020 2 2021 3 2022 4 2023", "type": "Table" }, { "left": 132, "top": 327, "width": 172, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sumber: Satlantas Polres Buleleng.", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 368, "width": 400, "height": 135, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hal penting berkaitan dengan penyelesaian melalui diversi adalah persetujuan korban dan/atau keluarga anak korban. Hal ini berhubungan dengan adanya pendapat bahwa dalam hal terjadinya kecelakaan lalu lintas, faktor manusia memegang peran penting, yang dipengaruhi oleh faktor luar berupa keadaan sekelilingnya, keadaan cuaca, daerah pandangan ( visibility ) serta penerangan jalan dimalam hari. Selain itu juga dipengaruhi oleh emosinya sendiri seperti sifat tidak sabar dan marah-marah (Dwi Prasetyanto, 2019: 2).", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 513, "width": 403, "height": 197, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tidak harus ada persetujuan korban dan/atau keluarga anak korban, sepanjang tindak pidana yang berupa pelanggaran, tindak pidana ringan, tindak pidana tanpa korban, atau nilai kerugian korban tidak lebih dari nilai upah minimum provinsi setempat. Hal ini sesuai dengan Pasal 9 ayat (2) UU No. 11 Tahun 2012. Dalam korban dan/atau keluarga anak korban tidak sepakat, kesepakatan diversi untuk menyelesaikan tindak pidana yang berupa pelanggaran, tindak pidana ringan, tindak pidana tanpa korban, atau nilai kerugian korban tidak lebih dari nilai upah minimum provinsi setempat dapat dilakukan oleh penyidik bersama pelaku dan/atau keluarganya, pembimbing kemasyarakatan, serta dapat melibatkan tokoh masyarakat.", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 720, "width": 400, "height": 32, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sesuai Pasal 11 UU No. 11 Tahun 2012, kesepakatan diversi dilakukan oleh penyidik atas rekomendasi pembimbing kemasyarakatan dapat berbentuk:", "type": "Text" }, { "left": 160, "top": 769, "width": 310, "height": 18, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kertha Widya Jurnal Hukum Vol. 12 No. 1 Agustus 2024", "type": "Page footer" }, { "left": 490, "top": 772, "width": 15, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "53", "type": "Page footer" }, { "left": 114, "top": 117, "width": 246, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. pengembalian kerugian dalam hal ada korban;", "type": "List item" }, { "left": 114, "top": 137, "width": 189, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. rehabilitasi medis dan psikososial;", "type": "List item" }, { "left": 114, "top": 158, "width": 233, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. penyerahan kembali kepada orang tua/wali;", "type": "List item" }, { "left": 114, "top": 179, "width": 399, "height": 32, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4. keikutsertaan dalam pendidikan atau pelatihan di lembaga pendidikan paling lama 3 (tiga) bulan; atau", "type": "List item" }, { "left": 114, "top": 220, "width": 260, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5. pelayanan masyarakat paling lama 3 (tiga) bulan.", "type": "List item" }, { "left": 114, "top": 241, "width": 400, "height": 156, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Selain UU No. 11 Tahun 2012 dan Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2015 tentang Pedoman Pelaksanaan Diversi dan Penanganan Anak yang Belum Berumur 12 (Dua Belas) Tahun, ketentuan lain yang juga menjadi acuan penting adalah Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2010 tentang Pedoman Umum Penanganan Anak yang Berhadapan dengan Hukum. Rambu-rambu yang diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ini antara lain:", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 407, "width": 399, "height": 31, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Penyidik menerima pelaporan atau pengaduan dari seseorang atau menemukan sendiri adanya tindak pidana lalu lintas.", "type": "List item" }, { "left": 114, "top": 448, "width": 399, "height": 32, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Setelah menerima pelaporan atau menemukan sendiri, penyidik segera melakukan penyidikan untuk mencari keterangan dan barang bukti.", "type": "List item" }, { "left": 114, "top": 489, "width": 399, "height": 32, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. Dalam hal ditemukan cukup bukti adanya tindak pidana, segera diterbitkan surat perintah tugas dan surat perintah penyidikan.", "type": "List item" }, { "left": 114, "top": 531, "width": 397, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4. Kasat menunjuk penyidik disesuaikan dengan kasus dan jenis kelamin anak.", "type": "List item" }, { "left": 114, "top": 551, "width": 399, "height": 94, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5. Dalam melaksanakan penyidikan, penyidik wajib memberitahukan kepada BAPAS dan meminta pertimbangan atau saran dari pembimbing kemasyarakatan. Apabila perlu dapat meminta pertimbangan atau saran dari ahli pendidikan, ahli kesehatan jiwa, ahli agama, atau petugas kemasyarakatan lainnya.", "type": "List item" }, { "left": 114, "top": 655, "width": 399, "height": 52, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "6. Sebelum dilakukan pemanggilan kepada anak, sebagai pelaku tindak pidana, penyidik wajib memeriksa terlebih dahulu pelapor dan para saksi termasuk konsultasi dengan ahli.", "type": "List item" }, { "left": 114, "top": 717, "width": 399, "height": 32, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "7. Pemanggilan kepada anak sebagai pelaku wajib mempertimbangkan dampak psikologi atau dampak lainnya.", "type": "List item" }, { "left": 160, "top": 769, "width": 310, "height": 18, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kertha Widya Jurnal Hukum Vol. 12 No. 1 Agustus 2024", "type": "Page footer" }, { "left": 490, "top": 772, "width": 15, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "54", "type": "Page footer" }, { "left": 114, "top": 117, "width": 399, "height": 31, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "8. Anak yang diduga sebagai pelaku tindak pidana yang dipanggil atau tertangkap tangan langsung dibawa ke ruang pelayanan khusus.", "type": "List item" }, { "left": 114, "top": 158, "width": 399, "height": 53, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "9. Dalam hal polisi terpaksa melakukan penangkapan, tindakan tersebut harus dilakukan sebagai upaya terakhir, dan jangka waktu penangkapan tidak lebih dari 1x12 jam.", "type": "List item" }, { "left": 114, "top": 220, "width": 399, "height": 53, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "10. Terhadap anak yang tertangkap tangan, penyidik wajib memberitahukan kepada keluarga, wali, orang tua asuh, penasehat hukum, advokat dan BAPAS dalam waktu 1x12 jam.", "type": "List item" }, { "left": 114, "top": 282, "width": 399, "height": 32, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "11. Pemeriksaan awal terhadap anak wajib memperhatikan kondisi kesehatan dan kesiapan anak.", "type": "List item" }, { "left": 114, "top": 324, "width": 399, "height": 52, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "12. Pemeriksaan terhadap anak dapat dilakukan apabila anak dalam kondisi kesehatan baik. Dalam hal anak dalam kondisi tidak sehat, baik fisik maupun psikis, maka penyidik wajib menunda pemeriksaan awal terhadap anak.", "type": "List item" }, { "left": 114, "top": 386, "width": 399, "height": 73, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "13. Penyidik melakukan upaya pemulihan terhadap kondisi kesehatan anak, jika perlu merujuk ke puskesmas, rumah sakit, pusat pelayanan terpadu (PPT), pusat pelayanan terpadu perlindungan perempuan dan anak (P2TP2A) dan psikolog.", "type": "List item" }, { "left": 114, "top": 469, "width": 399, "height": 52, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "14. Waktu pemeriksaan anak untuk pembuatan BAP tidak lebih dari 4 (empat) jam sehari dan tidak dilakukan pada malam hari. Diusahakan untuk menghadirkan orangtua anak, wali dan penasehat hukum.", "type": "List item" }, { "left": 114, "top": 531, "width": 399, "height": 52, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "15. Selama melakukan pemeriksaan, penyidik wajib memeriksa anak dalam suasana kekeluargaan, dengan pendekatan secara efektif, afektif/kasih sayang dan simpatik.", "type": "List item" }, { "left": 114, "top": 593, "width": 399, "height": 32, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "16. Penahanan sebagai upaya terakhir, dapat dilakukan terhadap anak yang melakukan tindak pidana yang diancam pidana 10 tahun atau lebih.", "type": "List item" }, { "left": 114, "top": 634, "width": 399, "height": 32, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "17. Dalam proses penilaian terhadap anak dan kasusnya, penyidik mengumpulkan informasi dalam suasana kekeluargaan.", "type": "List item" }, { "left": 114, "top": 676, "width": 399, "height": 73, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "18. Dalam melakukan penyidikan, penyidik wajib segera meminta pertimbangan atau saran dari pembimbing kemasyarakatan dalam waktu 1 x 12 jam, dan apabila perlu dapat meminta pertimbangan atau saran dari ahli pendidikan, ahli kesehatan jiwa, ahli agama, atau petugas kemasyarakatan lainnya.", "type": "List item" }, { "left": 160, "top": 769, "width": 310, "height": 18, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kertha Widya Jurnal Hukum Vol. 12 No. 1 Agustus 2024", "type": "Page footer" }, { "left": 490, "top": 772, "width": 15, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "55", "type": "Page footer" }, { "left": 114, "top": 117, "width": 399, "height": 73, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "19. Penentuan identitas anak sebagai pelaku, khususnya terkait dengan umur anak, sedapat mungkin dibuktikan dengan akte kelahiran/surat kenal lahir/surat keterangan lainnya yang sah seperti ijazah, buku rapor, kartu keluarga dan surat keterangan dari RT, RW dan kelurahan.", "type": "List item" }, { "left": 114, "top": 200, "width": 399, "height": 52, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "20. Penyidik wajib melakukan upaya musyawarah dengan cara pendekatan keadilan restoratif dengan melibatkan pembimbing kemasyarakatan dan para pihak terkait dalam waktu paling lama 30 hari sejak diterimanya laporan.", "type": "List item" }, { "left": 114, "top": 262, "width": 399, "height": 31, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "21. Penyidik dapat melakukan proses diskresi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.", "type": "List item" }, { "left": 114, "top": 303, "width": 399, "height": 52, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "22. Dalam hal anak sebagai pelaku ditahan, penyidik wajib melakukan upaya musyawarah dengan cara pendekatan keadilan restoratif paling lama 20 hari sejak penahanan.", "type": "List item" }, { "left": 114, "top": 365, "width": 399, "height": 53, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "23. Dalam hal dicapai kesepakatan maka hasil kesepakatan tersebut ditandatangani oleh penyidik, pembimbing kemasyarakatan, pelaku, orang tua/wali, korban/orang tua/wali, tokoh masyarakat, tokoh agama dan guru.", "type": "List item" }, { "left": 114, "top": 427, "width": 399, "height": 53, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "24. Dalam hal tidak dicapai kesepakatan, proses hukum tetap dilanjutkan dan penyidik segera melimpahkan berkas perkara kepada penuntut umum dengan melampirkan hasil kesepakatan.", "type": "List item" }, { "left": 114, "top": 489, "width": 399, "height": 32, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "25. Penyidik tidak melakukan penahanan terhadap anak yang belum berumur 12 tahun.", "type": "List item" }, { "left": 114, "top": 531, "width": 399, "height": 94, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "26. Dalam hal anak sudah dapat bertanggung jawab secara pidana menurut undang-undang, penahanan hanya dapat dilakukan sebagai upaya terakhir dan demi keselamatan anak. Penyidik dapat menitipkan anak tersebut di lembaga sosial/lembaga keagamaan/lembaga pendidikan atau di tempat yang khusus dan layak untuk anak.", "type": "List item" }, { "left": 114, "top": 634, "width": 399, "height": 32, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "27. Penahanan sebagai upaya terakhir, dapat dilakukan terhadap anak yang melakukan tindak pidana yang diancam pidana 10 tahun atau lebih.", "type": "List item" }, { "left": 114, "top": 676, "width": 399, "height": 52, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "28. Apabila tidak ada alternatif lain sehingga harus dilakukan penahanan, penyidik dapat melakukan penahanan kota atau penahanan rumah, atau tempat khusus untuk anak di lingkungan RUTAN, cabang RUTAN, atau di", "type": "List item" }, { "left": 160, "top": 769, "width": 310, "height": 18, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kertha Widya Jurnal Hukum Vol. 12 No. 1 Agustus 2024", "type": "Page footer" }, { "left": 490, "top": 772, "width": 15, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "56", "type": "Page footer" }, { "left": 136, "top": 117, "width": 377, "height": 31, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "tempat tertentu yang terpisah dari orang dewasa, setelah mempertimbangkan hasil penelitian kemasyarakatan.", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 158, "width": 399, "height": 53, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "29. Setiap Polsek, Polres dan Polda wajib mencatat data kasus ABH (pelaku, korban dan saksi) yang ditangani dalam catatan tersendiri pada buku register dan membuat laporan secara berkala", "type": "List item" }, { "left": 114, "top": 220, "width": 399, "height": 32, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tata cara diversi yang dilakukan di Kepolisian Resor Buleleng secara garis besar adalah sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 262, "width": 399, "height": 156, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Penyidik menyampaikan surat pemberitahuan dimulainya penyidikan kepada Penuntut Umum dalam jangka waktu 1 x 24 (satu kali dua puluh empat) jam terhitung sejak surat perintah penyidikan diterbitkan. Penyidik dalam melaksanakan penyidikan, berkoordinasi dengan Penuntut Umum dalam jangka waktu paling lama 1 x 24 (satu kali dua puluh empat) jam terhitung sejak dimulainya penyidikan. Penyidik memberitahukan upaya Diversi kepada Penuntut Umum dalam jangka waktu paling lama 1 x 24 (satu kali dua puluh empat) jam terhitung sejak dimulainya upaya Diversi.", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 427, "width": 399, "height": 32, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Penyidik sejak dimulainya penyidikan, dalam jangka waktu paling lama 1 x 24 (satu kali dua puluh empat) jam meminta:", "type": "List item" }, { "left": 136, "top": 469, "width": 377, "height": 31, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "a. Pembimbing Kemasyarakatan untuk hadir mendampingi Anak dan melakukan penelitian kemasyarakatan; dan", "type": "List item" }, { "left": 136, "top": 510, "width": 377, "height": 32, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "b. Pekerja Sosial Profesional untuk membuat laporan sosial terhadap Anak Korban dan/atau Anak Saksi.", "type": "List item" }, { "left": 136, "top": 551, "width": 377, "height": 94, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dalam jangka waktu paling lama 3 x 24 (tiga kali dua puluh empat) jam terhitung sejak tanggal diterimanya surat permintaan dari Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pembimbing Kemasyarakatan wajib menyampaikan hasil penelitian kemasyarakatan dan Pekerja Sosial Profesional wajib menyampaikan hasil laporan sosial.", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 655, "width": 399, "height": 73, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. Penyidik dalam jangka waktu paling lama 7 x 24 (tujuh kali dua puluh empat) jam terhitung sejak dimulainya penyidikan, memberitahukan dan menawarkan kepada anak dan/atau orang tua/wali, serta korban atau anak korban dan/atau orang tua/wali untuk menyelesaikan perkara melalui diversi.", "type": "List item" }, { "left": 136, "top": 738, "width": 377, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jika anak dan/atau orang tua/wali, serta korban atau anak korban dan/atau", "type": "Text" }, { "left": 160, "top": 769, "width": 310, "height": 18, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kertha Widya Jurnal Hukum Vol. 12 No. 1 Agustus 2024", "type": "Page footer" }, { "left": 490, "top": 772, "width": 15, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "57", "type": "Page footer" }, { "left": 136, "top": 117, "width": 377, "height": 114, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "orang tua/wali sepakat melakukan diversi, penyidik menentukan tanggal dimulainya musyawarah diversi. Jika anak dan/atau orang tua/wali, serta korban atau anak korban dan/atau orang tua/wali tidak sepakat untuk melakukan diversi, penyidik melanjutkan proses penyidikan, kemudian menyampaikan berkas perkara dan berita acara upaya diversi kepada penuntut umum.", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 241, "width": 399, "height": 197, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4. Proses diversi dilaksanakan dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal dimulainya diversi. Diversi dilakukan melalui musyawarah yang melibatkan penyidik, anak dan/atau orang tua/walinya, korban atau anak korban dan/atau orang tua/walinya, pembimbing kemasyarakatan, dan pekerja sosial profesional. Jika dikehendaki oleh anak dan/atau orang tua/wali, pelaksanaan musyawarah diversi dapat melibatkan masyarakat yang terdiri atas: tokoh agama, guru, tokoh masyarakat, pendamping, dan/atau advokat atau pemberi bantuan hukum. Musyawarah diversi dipimpin oleh penyidik sebagai fasilitator dan pembimbing kemasyarakatan sebagai wakil fasilitator.", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 448, "width": 399, "height": 156, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5. Jika dalam proses musyawarah Diversi tidak mencapai kesepakatan, penyidik membuat laporan dan berita acara proses diversi. Penyidik mengirimkan berkas perkara kepada penuntut umum serta melanjutkan proses peradilan pidana. Jika dalam hal musyawarah diversi dicapai kesepakatan, surat kesepakatan diversi ditandatangani oleh anak dan/atau orang tua/wali, korban, anak korban dan/atau orang tua/wali, penyidik, pembimbing kemasyarakatan, dan pekerja sosial profesional. Seluruh proses pelaksanaan Diversi dicatat dalam berita acara Diversi.", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 614, "width": 399, "height": 114, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "6. Jika diversi mencapai kesepakatan, penyidik menyampaikan surat kesepakatan diversi dan berita acara diversi kepada atasan langsung penyidik. Dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) hari terhitung sejak tanggal dicapainya kesepakatan diversi, atasan langsung penyidik mengirimkan surat kesepakatan diversi dan berita acara diversi kepada ketua pengadilan negeri untuk memperoleh penetapan.", "type": "Text" }, { "left": 160, "top": 769, "width": 310, "height": 18, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kertha Widya Jurnal Hukum Vol. 12 No. 1 Agustus 2024", "type": "Page footer" }, { "left": 490, "top": 772, "width": 15, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "58", "type": "Page footer" }, { "left": 114, "top": 117, "width": 399, "height": 114, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "7. Ketua pengadilan negeri mengeluarkan penetapan kesepakatan diversi dan sekaligus menetapkan status barang bukti dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) hari terhitung sejak tanggal diterimanya surat kesepakatan diversi dan berita acara diversi. Penetapan ini disampaikan kepada penyidik dan pembimbing kemasyarakatan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) hari terhitung sejak tanggal penetapan.", "type": "List item" }, { "left": 114, "top": 241, "width": 399, "height": 94, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "8. Penyidik meminta para pihak untuk melaksanakan kesepakatan diversi setelah menerima penetapan. Atasan langsung penyidik melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kesepakatan diversi. Pembimbing kemasyarakatan melakukan pendampingan, pembimbingan, dan pengawasan pelaksanaan kesepakatan diversi.", "type": "List item" }, { "left": 114, "top": 344, "width": 399, "height": 53, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "9. Jika diperlukan, pembimbing kemasyarakatan/ pekerja sosial profesional dapat melaksanakan rehabilitasi dan reintegrasi sosial terhadap anak, bekerja sama dengan lembaga terkait.", "type": "List item" }, { "left": 114, "top": 407, "width": 400, "height": 114, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pasal 5 (1) Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2015 tentang Pedoman Pelaksanaan Diversi dan Penanganan Anak yang Belum Berumur 12 (Dua Belas) Tahun menyatakan: “Proses Diversi dilakukan melalui musyawarah dengan melibatkan Anak dan orang tua/Walinya, korban atau Anak Korban dan/atau orang tua/Walinya, Pembimbing Kemasyarakatan, dan Pekerja Sosial Profesional berdasarkan pendekatan Keadilan Restoratif”.", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 531, "width": 400, "height": 94, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pelaksanaan diversi dalam penyidikan harus dikaitkan dengan Peraturan Kepolisian Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2021 tentang Penanganan Tindak Pidana Berdasarkan Keadilan Restoratif, dalam ketentuan Perpol ini terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dalam mekanisme penanganan berdasarkan keadilan restoratif yaitu, sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 634, "width": 104, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Umum, meliputi:", "type": "List item" }, { "left": 132, "top": 655, "width": 141, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "a. Syarat materiil meliputi:", "type": "List item" }, { "left": 150, "top": 676, "width": 352, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1) Tidak menimbulkan keresahan dan/atau penolakan dari masyarakat;", "type": "List item" }, { "left": 150, "top": 696, "width": 181, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2) Tidak berdampak konflik sosial;", "type": "List item" }, { "left": 150, "top": 717, "width": 224, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3) Tidak berpotensi memecah belah bangsa;", "type": "List item" }, { "left": 150, "top": 738, "width": 234, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4) Tidak bersifat radikalisme dan separatisme;", "type": "List item" }, { "left": 160, "top": 769, "width": 310, "height": 18, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kertha Widya Jurnal Hukum Vol. 12 No. 1 Agustus 2024", "type": "Page footer" }, { "left": 490, "top": 772, "width": 15, "height": 11, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "59", "type": "Page footer" }, { "left": 150, "top": 117, "width": 363, "height": 31, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5) Bukan pelaku pengulangan tindak pidana berdasarkan putusan pengadilan, dan", "type": "List item" }, { "left": 150, "top": 158, "width": 363, "height": 53, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "6) Bukan tindak pidana terorisme, tindak pidana terhadap keamanan negara, tindak pidana korupsi dan tindak pidana terhadap nyawa orang.", "type": "List item" }, { "left": 132, "top": 220, "width": 144, "height": 11, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "b. Syarat formil antara lain:", "type": "List item" }, { "left": 150, "top": 241, "width": 363, "height": 32, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1) Perdamaian antara pihak-pihak dengan perjanjian yang telah ditandatangani kecuali dalam hal kejahatan narkoba;", "type": "List item" }, { "left": 150, "top": 282, "width": 363, "height": 94, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2) Untuk memenuhi hak dan kewajiban korban sebagai tanggung jawab pelaku maka dapat dilakukan dalam bentuk penyitaan barang, ganti rugi, penggantian biaya yang timbul dari tindak pidana, dan penggantian kerugian akibat tindak pidana yang dibuktikan dengan surat keterangan yang ditandatangani oleh korban.", "type": "List item" }, { "left": 114, "top": 386, "width": 400, "height": 52, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Syarat khusus: adalah syarat tambahan untuk tindak pidana informasi dan transaksi elektronik; tindak pidana narkoba, dan tindak pidana lalu lintas. Persyaratan khusus untuk tindak pidana lalu lintas meliputi:", "type": "List item" }, { "left": 132, "top": 448, "width": 381, "height": 52, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "a. kecelakaan laIu lintas yang disebabkan mengemudikan kendaraan bermotor dengan cara dan keadaan membahayakan yang mengakibatkan kerugian materi dan/atau korban luka ringan; atau", "type": "List item" }, { "left": 132, "top": 510, "width": 381, "height": 32, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "b. kecelakaan lalu lintas di jalan karena kelalaiannya yang mengakibatkan korban manusia danl atau kerugian harta benda.", "type": "List item" }, { "left": 114, "top": 551, "width": 400, "height": 136, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Uraian di depan menunjukkan bahwa pemenuhan hak-hak anak yang berkonflik dengan hukum pada tindak pidana lalu lintas berdasarkan Pasal 7 UU No. 11 Tahun 2012 dalam tahap penyidikan di Kepolisian Resor Buleleng dapat terimplementasi sesuai dengan ketentuan. Diversi dapat dilakuan terutama jika yang terjadi kecelakaan lalu lintas ringan yang akan dilakukan pemeriksaan singkat. Dalam hal ini jika terjadi kesepakatan damai di antara para pihak yang terlibat dapat diselesaikan di luar pengadilan.", "type": "Text" }, { "left": 160, "top": 769, "width": 310, "height": 18, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kertha Widya Jurnal Hukum Vol. 12 No. 1 Agustus 2024", "type": "Page footer" }, { "left": 490, "top": 772, "width": 15, "height": 11, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "60", "type": "Page footer" }, { "left": 114, "top": 117, "width": 399, "height": 73, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Faktor-faktor Dominan Penghambat Implementasi Pemenuhan Hak- Hak Anak yang Berkonflik dengan Hukum pada Tindak Pidana Lalu Lintas berdasarkan Pasal 7 UU No. 11 Tahun 2012 dalam Tahap Penyidikan Di Kepolisian Resor Buleleng", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 200, "width": 400, "height": 73, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Beberapa faktor-faktor dominan penghambat implementasi pemenuhan hak- hak anak yang berkonflik dengan hukum pada tindak pidana lalu lintas berdasarkan Pasal 7 UU No. 11 Tahun 2012 dalam tahap penyidikan di Kepolisian Resor Buleleng, yaitu:", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 282, "width": 399, "height": 363, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Belum tersedianya tenaga kesehatan, tenaga sosial dan pembimbing rohani, dan pembimbing kemasyarakatan dengan jumlah yang cukup, sehingga sering tidak ada yang hadir dalam hal pelaksanaan musyawarah diversi. Pasal 27 Ayat (1) UU No. 11 Tahun 2012 menyatakan “Dalam melakukan penyidikan terhadap perkara anak, Penyidik wajib meminta pertimbangan atau saran dari Pembimbing Kemasyarakatan setelah tindak pidana dilaporkan atau diadukan”. Ayat (2) menyatakan “Dalam hal dianggap perlu, Penyidik dapat meminta pertimbangan atau saran dari ahli pendidikan, psikolog, psikiater, tokoh agama, pekerja sosial profesional atau tenaga kesejahteraan sosial, dan tenaga ahli lainnya”. Salah satu lembaga yang terlibat adalah Balai Pemasyarakatan (Bapas), di Bali hanya ada di Denpasar. Balai Pemasyarakatan adalah unit pelaksana teknis pemasyarakatan yang menangani pembinaan klien pemasyarakatan yang terdiri dari terpidana bersyarat (dewasa dan anak), narapidana yang mendapat pembebasan bersyarat, cuti menjelang bebas, serta anak negara yang mendapat pembebasan bersyarat atau diserahkan kepada keluarga asuh, anak negara yang mendapat cuti menjelang bebas, dan anak negara yang oleh hakim diputus dikembalikan kepada orang tuanya.", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 655, "width": 399, "height": 94, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Dalam hal diversi yang mensyaratkan persetujuan korban/keluarganya, persetujuan ini sering menyulitkan, karena masih ada anggapan di masyarakat bahwa pelaku tindak pidana meskipun masih anak-anak harus dihukum agar jera dan tidak lagi melakukan tindak pidana. Unsur pembalasan masih menjadi pemahaman sebagian masyarakat. Persetujuan", "type": "List item" }, { "left": 160, "top": 769, "width": 310, "height": 18, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kertha Widya Jurnal Hukum Vol. 12 No. 1 Agustus 2024", "type": "Page footer" }, { "left": 490, "top": 772, "width": 15, "height": 11, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "61", "type": "Page footer" }, { "left": 136, "top": 117, "width": 380, "height": 321, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "korban dan/atau keluarga anak korban,dapat disampingkan hanya sepanjang tindak pidana berupa pelanggaran, tindak pidana ringan, tindak pidana tanpa korban, atau nilai kerugian korban tidak lebih dari nilai upah minimum provinsi setempat. Pemahaman masyarakat masih negatif terhadap anak yang melakukan pelanggaran hukum sehingga aparat penegak hukum mengalami kendala dalam perlindungan hak anak berkonflik dengan hukum. Dalam penanganan perkara anak pelaku tindak pidana dukungan dari orang tua/wali dan keluarga sangat penting agar pendekatan keadilan restoratif dapat berhasil. Orang tua/wali atau keluarga anak tersebut perlu dilibatkan secara aktif dalam penyelesaian perkara, program rehabilitasi, dan reintegrasi. Jika keluarga (orang tua/wali) tidak diikutsertakan secara aktif, maka rencana penyelesaian dengan pendekatan keadilan restoratif yang efektif akan sulit untuk diimplementasikan. Keluarga mungkin merasa malu atas tindakan anak tersebut sehingga menutup-nutupi kesalahan anak. Jika ada orang tua atau keluarga seperti ini maka APH atau pihak terkait wajib memberi pengertian kepada orang tua atau keluarga tersebut tentang perlunya dukungan keluarga.", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 462, "width": 60, "height": 11, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "PENUTUP", "type": "Section header" }, { "left": 114, "top": 482, "width": 399, "height": 198, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Implementasi Pemenuhan Hak-Hak Anak yang Berkonflik dengan Hukum pada Tindak Pidana Lalu Lintas berdasarkan Pasal 7 UU No. 11 Tahun 2012 dalam Tahap Penyidikan Di Kepolisian Resor Buleleng berjalan dengan baik. Diversi dapat dilakuan terutama jika yang terjadi kecelakaan lalu lintas ringan yang akan dilakukan pemeriksaan singkat. Dalam hal ini jika terjadi kesepakatan damai di antara para pihak yang terlibat dapat diselesaikan di luar pengadilan. Diversi juga harus memenuhi persyaratan umum (yang terdiri dari syarat materiil dan syarat formal) dan khusus, sebagaimana dimaksud Peraturan Kepolisian Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2021 tentang Penanganan Tindak Pidana Berdasarkan Keadilan Restoratif.", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 689, "width": 399, "height": 32, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Faktor-faktor dominan yang menghambat implementasi pemenuhan hak-hak anak yang berkonflik dengan hukum pada tindak pidana lalu lintas yang", "type": "List item" }, { "left": 160, "top": 769, "width": 310, "height": 18, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kertha Widya Jurnal Hukum Vol. 12 No. 1 Agustus 2024", "type": "Page footer" }, { "left": 490, "top": 772, "width": 15, "height": 11, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "62", "type": "Page footer" }, { "left": 136, "top": 117, "width": 377, "height": 31, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "wajib dilindungi berdasarkan Pasal 7 UU No. 11 Tahun 2012 dalam tahap penyidikan di Kepolisian Resor Buleleng di antaranya:", "type": "Text" }, { "left": 136, "top": 158, "width": 378, "height": 115, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. Belum tersedianya tenaga kesehatan, tenaga sosial dan pembimbing rohani, dan pembimbing kemasyarakatan dengan jumlah yang cukup, sehingga sering tidak ada yang hadir dalam hal pelaksanaan musyawarah diversi padaha dalam melakukan penyidikan terhadap perkara anak, penyidik wajib meminta pertimbangan atau saran dari pembimbing kemasyarakatan setelah tindak pidana dilaporkan atau diadukan.", "type": "List item" }, { "left": 136, "top": 282, "width": 378, "height": 73, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4. Dalam hal diversi yang mensyaratkan persetujuan korban/keluarganya, persetujuan ini sering menyulitkan, karena masih ada anggapan di masyarakat bahwa pelaku tindak pidana meskipun masih anak-anak harus dihukum agar jera dan tidak lagi melakukan tindak pidana.", "type": "List item" }, { "left": 257, "top": 386, "width": 113, "height": 11, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 114, "top": 407, "width": 400, "height": 11, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dwi Prasetyanto. 2019. Rekayasa Lalu Lintas dan Keselamatan Jalan . Bandung:", "type": "Text" }, { "left": 132, "top": 420, "width": 78, "height": 11, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penerbit Itenas.", "type": "List item" }, { "left": 114, "top": 445, "width": 399, "height": 55, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Fransiska Novita Eleanora dan Nina Zainab. 2020. “Diversi Sebagai Bentuk Perlindungan Hak-Hak Anak yang Berhadapan dengan Hukum”. Jurnal Hukum De'rechtsstaat. P-ISSN:2442-5303. E-ISSN:2549-9874. Volume 6 No. 1, Maret 2020.", "type": "List item" }, { "left": 114, "top": 517, "width": 400, "height": 25, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Fransiska Novita Eleanora, dkk. 2021. Hukum Perlindungan Anak dan Perempuan . Bojonegoro: Madza Media.", "type": "List item" }, { "left": 114, "top": 556, "width": 399, "height": 41, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "I Nyoman Gede Remaja. 2022. “Penggunaan Pendekatan Kriminologi dalam Penanggulangan Tindak Kekerasan Terhadap Anak Di Kabupaten Buleleng”. Kertha Widya Jurnal Hukum Vol. 10 No. 2 Desember 2022.", "type": "List item" }, { "left": 114, "top": 614, "width": 399, "height": 24, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Nursariani Simatupang dan Faisal. 2018. Hukum Perlindungan Anak. Medan: CV. Pustaka Prima.", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 653, "width": 400, "height": 41, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Nurul Fathiqah Sari. 2023. “Konstruksi Hukum Terhadap Pertanggungjawaban Pelaku Anak Pada Kecelakaan Lalu Lintas Dengan Korban Orang Tua”. Recidive . Volume 13, Issue: 2.", "type": "List item" } ]
573ff378-0a12-ad14-1397-cc73de0bb7a8
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JASAT/article/download/9968/5692
[ { "left": 192, "top": 48, "width": 239, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Journal of Applied Science and Advanced Technology", "type": "Page header" }, { "left": 216, "top": 61, "width": 191, "height": 8, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Journal Homepage : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JASAT", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 771, "width": 206, "height": 35, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": " Corresponding author. E-mail address: [email protected] DOI: https://dx.doi.org/10.24853/JASAT.3.3.89-96", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 95, "width": 448, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Design of Water Heating By Utilizing Waste Heat of Air Conditioner", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 124, "width": 301, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hasan Basri 1,* , Ery Diniardi 2 , Anwar Ilmar Ramadhan 2", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 137, "width": 447, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1 Department of Automotive and Heavy Equipment, Faculty of Engineering, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Indonesia", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 148, "width": 409, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2 Department of Mechanical Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Indonesia", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 186, "width": 103, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "A R T I C L E I N F O", "type": "Section header" }, { "left": 246, "top": 186, "width": 80, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "A B S T R A C T", "type": "Section header" }, { "left": 70, "top": 206, "width": 129, "height": 38, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "JASAT use only: Received date : 25 January 2021 Revised date : 20 February 2021 Accepted date : 26 March 2021", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 251, "width": 41, "height": 8, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Keywords:", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 213, "width": 484, "height": 136, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Freshener system energy condenser air conditioning This plan aims to minimize wasted energy in the air freshener system and utilize the wasted energy to heat water. Here using a split type air conditioner system which is commonly used. The author slightly modified the air conditioning system which previously used an air conditioning condenser, here the author added a condenser with a water cooler that functions as a condenser and at the same time as a water heater. The energy used to heat the water is obtained from the heat released by the refrigerant so as to minimize the energy wasted when only using an air conditioning condenser. But the air conditioning condenser is still used in this system, because when hot water is not needed, the water in the heater does not flow and of course cannot take heat from the refrigerant. In this condition the air conditioning condenser can work to help the process of releasing heat from the refrigerant. This tool can heat water up to 43 o C with a flow rate of 1 liter per 9 seconds which can be used at home, SOHO, office for bathing, washing face, washing hands, etc .", "type": "Text" }, { "left": 247, "top": 361, "width": 300, "height": 8, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "© 2021 Journal of Applied Science and Advanced Technology. All rights reserved", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 393, "width": 87, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "INTRODUCTION ", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 416, "width": 235, "height": 149, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The development of human civilization is always followed by the increasing need for energy. At first humans used animal energy to help do their work. since around the 13th century began to find a new source of energy, namely coal, since then humans began to use it to fuel steam engines, trains and so on. Then came a newcomer, namely petroleum, and oil began to replace coal.But are only the energies mentioned above that can be used directly?, is this energy efficient?, and is this energy suitable for humans who have various activities and also various needs? [1-4].", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 568, "width": 235, "height": 86, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Actually energy is wherever we are, such as solar heat, wind, water flow, etc., so it depends on human creativity that changes the form of energy into efficient and effective energy.So the author will study and plan a water heater for household needs by utilizing the heat output from the Air Conditioner (AC) condenser [5-6].", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 656, "width": 235, "height": 74, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "If we look at an air conditioning system that is widely used by the community today, it is not efficient because it still emits energy (heat) that is wasted in the condenser around 50-55 o C. In this paper the author will plan a device that utilizes wasted energy (heat) in the AC condenser as a water", "type": "Text" }, { "left": 320, "top": 396, "width": 235, "height": 22, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "heater for household needs. So it can reduce wasted energy [7-8].", "type": "Text" }, { "left": 320, "top": 421, "width": 236, "height": 225, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Here the author slightly modified the Air Conditioner (AC) system. The heat flow that occurs in the AC condenser is as follows: from the freon to the inner wall of the condenser tube there is convection heat transfer, from the inner wall to the outer wall there is conduction heat transfer, from the outer wall to the outer air there is convection heat transfer. In this condition, the heat is wasted around 50-55 o C which is quite high temperature, right?.Here the author adds a water cooling condenser which also functions as a water heater. Before going through the condenser, the refrigerant passes through the heater first, so that the heat contained in the refrigerant is absorbed by the water, so the water becomes hot which is planned to be up to 43 o C. Thus the wasted heat in the AC condenser can be reduced because it is used to heat water [10- 13].", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 16, "width": 174, "height": 27, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Journal of Applied Science and Advanced Technology Volume 3 No. 3 April 2021 Website : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JASAT", "type": "Page header" }, { "left": 451, "top": 35, "width": 105, "height": 8, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN : 2622-6553 (Online)", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 784, "width": 12, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "90", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 85, "width": 140, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "EXPERIMENTAL METHOD", "type": "Section header" }, { "left": 106, "top": 272, "width": 165, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Fig. 1. Air freshener system chart", "type": "Caption" }, { "left": 71, "top": 300, "width": 235, "height": 123, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "An air freshener system is a system that is used to freshen the air to make it feel cooler, or in other words transfer heat from inside the room out of the room.The air freshener system consists of several supporting components, namely a compressor; condenser; evaporators; expansion valve; etc. Refrigerant air freshener system as a working fluid that transfers heat from inside the room through the evaporator out of the room through the condenser.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 426, "width": 235, "height": 225, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The way the air freshener system works is: refrigerant is compressed in the compressor to high pressure and temperature and changes phase into superheated steam. The superheated steam then passes through the condenser and releases the heat it contains until it changes to a saturated liquid phase, but the pressure remains high. The process of releasing heat in the condenser is assisted by air flowing around the condenser. The air absorbs the heat released in the condenser. Then the refrigerant passes through the evaporator, in the evaporator the refrigerant pressure has been reduced to a mixed phase, and in the evaporator the refrigerant absorbs heat in the room because the evaporator is placed in the room. The refrigerant absorbs heat in the evaporator until it changes phase into saturated vapor which then goes to the compressor to be compressed again, and so on.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 679, "width": 153, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "RESULTS AND DISCUSSION", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 699, "width": 202, "height": 23, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Logarithmic Mean Temperature Different (LMTD)", "type": "Text" }, { "left": 325, "top": 211, "width": 226, "height": 23, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Fig. 2 . Logarithmic Mean Temperature Difference (LMTD)", "type": "Caption" }, { "left": 323, "top": 259, "width": 164, "height": 48, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "max min max min ln T T T T LMTD       = 16 1 ln 16 1  =", "type": "Picture" }, { "left": 490, "top": 259, "width": 58, "height": 32, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "77 , 2 15   = 5,4", "type": "Picture" }, { "left": 320, "top": 323, "width": 235, "height": 35, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "For a cross-flow heat exchanger with one mixed fluid and another immiscible fluid there is a correction factor F for LMTD", "type": "Text" }, { "left": 320, "top": 357, "width": 123, "height": 15, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "So that LMTD F A U Q . . . ", "type": "Table" }, { "left": 367, "top": 573, "width": 141, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Fig. 3. LMTD correction factor", "type": "Caption" }, { "left": 320, "top": 595, "width": 143, "height": 33, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Z = ci co ho hi T T T T   = 28 43 92 92   = 15 0 = 0", "type": "Picture" }, { "left": 320, "top": 628, "width": 163, "height": 34, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "P = ci hi ci co T T T T   = 28 44 28 43   = 16 15 = 0,93", "type": "Picture" }, { "left": 320, "top": 678, "width": 213, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "From figure 3 correction factor LMTD ( F) = 0.9", "type": "Text" }, { "left": 320, "top": 704, "width": 168, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Calculation Of Heat Transfer Area", "type": "Section header" }, { "left": 320, "top": 729, "width": 236, "height": 22, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "a. The heat released in the condenser based on the energy balance is :", "type": "List item" }, { "left": 320, "top": 754, "width": 170, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Cooling capacity + compressor power", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 16, "width": 389, "height": 8, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hasan Basri, Ery Diniardi, Anwar Ilmar Ramadhan: Planning of Water Heating By Utilizing Waste Heat of Air Conditioner", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 35, "width": 251, "height": 8, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Journal of Applied Science and Advanced Technology 3 (3) pp 89 - 96 © 2021", "type": "Page header" }, { "left": 514, "top": 784, "width": 12, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "91", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 73, "width": 132, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "= 5.1 kW + 1.8 kW = 6.9 kW", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 98, "width": 212, "height": 24, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "6.9 kW = heat released in the condenser = heat received by water", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 133, "width": 226, "height": 61, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "6.9 kW = h m   = t cp m   6.9 kW = lbm BTU m 89 .  = C", "type": "Picture" }, { "left": 119, "top": 166, "width": 171, "height": 73, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "C kg kJ m    ) 28 43 .( 2 , 4 .  kg kJ m 208 .  = kg kJ m 63 . ", "type": "Picture" }, { "left": 71, "top": 256, "width": 132, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Based on the above equation:", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 281, "width": 212, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "b. The refrigerant flow rate in the heating tube", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 293, "width": 200, "height": 31, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "s m h kg s kg kJ kg s kJ m 3 0007 , 0 119 033 , 0 208 1 . 9 , 6                 ", "type": "Picture" }, { "left": 71, "top": 340, "width": 210, "height": 24, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "where is the specific volume of Freon 22 in the condenser on the saturated vapor line", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 380, "width": 147, "height": 30, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "0.3 lbm Ft 3 = kg m 45 , 0 0085 . 0 3 = kg m 3 02 . 0", "type": "Formula" }, { "left": 71, "top": 426, "width": 226, "height": 52, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "c. Heater shell side water flow rate s liter h liter h liter h liter h m h kg s kg kJ kg s kJ m 9 1 0025 , 0 1 400 1 1 400 4 , 0 396 11 , 0 63 1 . 9 , 6 3                     ", "type": "Picture" }, { "left": 71, "top": 481, "width": 208, "height": 83, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "where is the density of water at 43 C  = 990 3 m kg d. Effective diameter Effective diameter for flow ik Liter", "type": "Picture" }, { "left": 196, "top": 536, "width": 94, "height": 28, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "det 9 1 in inches is:", "type": "Picture" }, { "left": 71, "top": 565, "width": 164, "height": 62, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "De = 3,9.q 0,45   s Ft 3 .   3 13 , 0 Ft lbm  = (3,9).(0,0038) 0,45 .(62,4) 0,13", "type": "Picture" }, { "left": 71, "top": 641, "width": 56, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "= 0.41 in", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 666, "width": 193, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Then take the diameter 0.5 in = 0.0127 mm", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 715, "width": 226, "height": 22, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "e. The area through which the water passes on the shell side", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 740, "width": 232, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "( 3.25 mm + 12.7 mm + 12.7 mm + 12.7 mm + 3.25", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 754, "width": 188, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "mm) x 49 mm = 2185 mm 2 = 2185.10 -6 m 2", "type": "Text" }, { "left": 320, "top": 73, "width": 218, "height": 23, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "f. The velocity of the water flowing through the area", "type": "Text" }, { "left": 320, "top": 99, "width": 228, "height": 113, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "s m m s m Luas m v 052 , 0 10 . 2185 10 . 1 , 1 2 6 3 4       g. Reynolds number 1021 . 10 . 16 , 6 990 . 0127 , 0 . 052 , 0 . . Re 4 3     s m kg m kg m s m D v o  ", "type": "Picture" }, { "left": 320, "top": 227, "width": 159, "height": 60, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "h. Nusselt number i. Outside heat transfer coefficient", "type": "Picture" }, { "left": 322, "top": 290, "width": 228, "height": 37, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "C m W m C m W Nu D k h o o      . 516 6 , 10 0127 , 0 . 636 , 0 . 2", "type": "Picture" }, { "left": 320, "top": 330, "width": 234, "height": 54, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The area through which the refrigerant passes is the cross-sectional area of the inner circle of the tube. From chapter III the cross-sectional area of the inner circle of the tube is 935.10 -7 m 2 so:", "type": "Text" }, { "left": 320, "top": 399, "width": 139, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "j. refrigerant flow rate in tube", "type": "Text" }, { "left": 320, "top": 412, "width": 237, "height": 170, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "v =   2 i r m   = s m m s m 5 , 7 10 . 935 0007 , 0 2 7 3   k. Reynolds number 321500 . 10 . 15 3 , 64 . 01 , 0 . 5 , 7 . . Re 6 3     s m kg m kg m s m D v i   l. Nusselt number 4 . 0 8 , 0 .(Pr) ).(Re)", "type": "Picture" }, { "left": 323, "top": 567, "width": 163, "height": 49, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "023 , 0 (  Nu 4 . 0 8 . 0 ) 4730 .( ) 321500 .( 023 , 0  ) 30 ).( 25453 .( 023 , 0 ", "type": "Picture" }, { "left": 350, "top": 617, "width": 38, "height": 15, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "17562 ", "type": "Table" }, { "left": 320, "top": 635, "width": 230, "height": 37, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "m. Inside heat transfer coefficient Where is the thermal conductivity of the refrigerant R22 on 197 F = 91,7 o C = 0,122 W/m o C", "type": "Text" }, { "left": 322, "top": 687, "width": 227, "height": 33, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "C m W m C m W Nud D k h i i      .", "type": "Picture" }, { "left": 387, "top": 690, "width": 125, "height": 28, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "21074 17562 . 011 , 0 . 012 , 0", "type": "Table" }, { "left": 354, "top": 700, "width": 180, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": ". 2", "type": "Table" }, { "left": 320, "top": 735, "width": 221, "height": 22, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "n. Overall heat transfer coefficient based on tube outer diameter", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 16, "width": 174, "height": 27, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Journal of Applied Science and Advanced Technology Volume 3 No. 3 April 2021 Website : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JASAT", "type": "Page header" }, { "left": 451, "top": 35, "width": 105, "height": 8, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN : 2622-6553 (Online)", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 784, "width": 12, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "92", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 74, "width": 126, "height": 319, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "i i o i o o o o h r r k r r r h U . ln 1 1    o. Heat conduction area ( A ) F", "type": "Picture" }, { "left": 72, "top": 378, "width": 79, "height": 16, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "LMTD U A q o . . . ", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 473, "width": 156, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Shell Wall Thickness Calculation", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 488, "width": 233, "height": 35, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "To calculate the thickness of the shell wall we need to calculate the pressure acting on the shell wall, but first find the total pump head in meters.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 532, "width": 85, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "a. Pump total head", "type": "Text" }, { "left": 133, "top": 691, "width": 111, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Fig. 4. pump installation", "type": "Caption" }, { "left": 73, "top": 719, "width": 208, "height": 36, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "    f h P P g v v Z Z H                     1 2 2 1 2 2 1 2", "type": "Formula" }, { "left": 163, "top": 741, "width": 9, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": ". 2", "type": "Text" }, { "left": 320, "top": 73, "width": 214, "height": 35, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "V 1 ignored because it is so small compared to V 2 P 1 = P 2 = 1 atm h f = loss - loss head", "type": "Text" }, { "left": 320, "top": 136, "width": 125, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "b. Friction loss head in pipe", "type": "Picture" }, { "left": 320, "top": 149, "width": 204, "height": 152, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "g v De l h f . 2 . . 2     s m h m m h m A m V 88 , 0 3159 0127 , 0 . 4 4 , 0 2 3       Re =   vD =", "type": "Picture" }, { "left": 380, "top": 262, "width": 133, "height": 49, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "s m kg m kg m s m . 10 . 16 , 6 990 . 0127 , 0 . 88 , 0 4 3", "type": "Picture" }, { "left": 320, "top": 281, "width": 236, "height": 163, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "= 17961 For turbulent flow  = 0,02+ De 0005 , 0 = 0127 , 0 0005 , 0 02 , 0  = 0,06 So,     2 2 8 , 9 . 2 88 , 0 .", "type": "Picture" }, { "left": 337, "top": 405, "width": 160, "height": 44, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "0127 , 0 34 . 06 , 0 s m s m m m h f  =", "type": "Formula" }, { "left": 320, "top": 453, "width": 127, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "(0,06).(2677).(0,04) = 6,4 m", "type": "Picture" }, { "left": 320, "top": 502, "width": 188, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "c. Head loss in pipeline (end of inlet pipe)", "type": "Caption" }, { "left": 320, "top": 515, "width": 213, "height": 144, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "g v f h f . 2 . 2  = (0,5). (0,04) = 0,02 m d. Head loss in the hot water trajectory turns 90 o g v f h f . 2 . 2  5 , 0 5 , 3 90 . . 2 847 , 1 131 , 0              ", "type": "Picture" }, { "left": 325, "top": 622, "width": 182, "height": 60, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "         R De f 5 , 0 5 , 3", "type": "Picture" }, { "left": 347, "top": 677, "width": 150, "height": 34, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "90 90 . 02 , 0 . 2 0127 , 0 847 , 1 131 , 0        ", "type": "Table" }, { "left": 464, "top": 673, "width": 5, "height": 41, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": " ", "type": "Table" }, { "left": 320, "top": 673, "width": 134, "height": 98, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "                1 . 16 , 0  = 0.16", "type": "Formula" }, { "left": 71, "top": 16, "width": 389, "height": 8, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hasan Basri, Ery Diniardi, Anwar Ilmar Ramadhan: Planning of Water Heating By Utilizing Waste Heat of Air Conditioner", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 35, "width": 251, "height": 8, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Journal of Applied Science and Advanced Technology 3 (3) pp 89 - 96 © 2021", "type": "Page header" }, { "left": 514, "top": 784, "width": 12, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "93", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 84, "width": 17, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "So,", "type": "Text" }, { "left": 90, "top": 74, "width": 209, "height": 29, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "g v f h f . 2 . 2  =    04 , 0 . 16 , 0 = 0,0064 . 13 turn", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 110, "width": 31, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "= 0,08", "type": "Picture" }, { "left": 71, "top": 133, "width": 217, "height": 147, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "e. Head loss in the hot water trajectory turns 180 o g v f h f . 2 . 2  5 , 0 5 , 3 90 . . 2 847 , 1 131 , 0                        R D f H 5 , 0 5 , 3 90 180 . 049 , 0 . 2 . 4 847 , 1 131 , 0                   ", "type": "Picture" }, { "left": 151, "top": 226, "width": 44, "height": 51, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "    ", "type": "Picture" }, { "left": 82, "top": 226, "width": 220, "height": 129, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "    p A 5 , 0 5 , 3 6 90 180 . 049 , 0 . 2 183 , 0 10 . 2096 . 4 847 , 1 131 , 0                           ", "type": "Picture" }, { "left": 71, "top": 299, "width": 135, "height": 98, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "      414 , 0 . 26 . 0  = 0.11", "type": "Picture" }, { "left": 71, "top": 414, "width": 141, "height": 29, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "So, g v f h f . 2 . 2  =   ", "type": "Picture" }, { "left": 71, "top": 423, "width": 227, "height": 34, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "04 , 0 . 11 , 0 = 0,0044 . 24 turn = 0.1 m", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 485, "width": 79, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "f. Total loss head", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 509, "width": 208, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "hl = 6.4 m + 0.02 m + 0.08 m + 0.1 m = 6.6 m", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 548, "width": 85, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "g. Pump total head", "type": "Text" }, { "left": 95, "top": 567, "width": 185, "height": 31, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "    f h P P g v v Z Z", "type": "Formula" }, { "left": 73, "top": 566, "width": 186, "height": 86, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "H                     1 2 2 1 2 2 1 2 . 2       m s m s m m", "type": "Picture" }, { "left": 98, "top": 611, "width": 146, "height": 40, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "6 , 6 0 8 , 9 . 2 88 , 0 17 2     ", "type": "Table" }, { "left": 124, "top": 604, "width": 68, "height": 47, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "     ", "type": "Picture" }, { "left": 86, "top": 618, "width": 7, "height": 14, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 654, "width": 59, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "= 23.6 m", "type": "Picture" }, { "left": 71, "top": 692, "width": 213, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "h. The compressive force acting on the shell ( F )", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 717, "width": 230, "height": 24, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "p = g H air . .  = (23.6 m).(990 3 m kg ).(9.8 2 s m ) =", "type": "Formula" }, { "left": 71, "top": 747, "width": 62, "height": 22, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "228967 2 m N", "type": "Page footer" }, { "left": 320, "top": 73, "width": 236, "height": 54, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "based on the shape of the shell above the greatest pressure acting on the shell is in the XZ plane, with an area of 423,7mm x 600mm = 254220 mm 2 = 0,25 m 2", "type": "Text" }, { "left": 320, "top": 141, "width": 236, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "So the Style that works on the shell ( F ) is:", "type": "Text" }, { "left": 320, "top": 157, "width": 153, "height": 22, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "228967 2 m N . 0.25 m 2 = 57242 N", "type": "Picture" }, { "left": 320, "top": 193, "width": 212, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The area of the resisting wedge is Axz (shaded)", "type": "Text" }, { "left": 470, "top": 287, "width": 12, "height": 24, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Z Y X", "type": "Picture" }, { "left": 350, "top": 389, "width": 177, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Fig. 5. Thick slice of shell wall dinding", "type": "Caption" }, { "left": 320, "top": 414, "width": 238, "height": 39, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The magnitude of the force that splits the shell ( N )  Permissible tensile stress of shell material ( N/m 2 ) x The area of the wedge that resists the force ( m 2 )", "type": "Text" }, { "left": 320, "top": 464, "width": 217, "height": 48, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "A F y .   Using Aluminum shell material with y  = 20.10 3", "type": "Picture" }, { "left": 320, "top": 519, "width": 223, "height": 116, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "psi = 29.10 7 2 m N So that the shell does not break in the field XZ     y xz A F  .              y D D t t P t T F  . . 4 2 . . 2 . . 2   ", "type": "Picture" }, { "left": 320, "top": 650, "width": 201, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "(4. t 2 ) ignored karma is considered very small", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 669, "width": 108, "height": 72, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "      y D D t P t T F  . 2 . . .     t P T F D D y . . 2   ", "type": "Picture" }, { "left": 71, "top": 16, "width": 174, "height": 27, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Journal of Applied Science and Advanced Technology Volume 3 No. 3 April 2021 Website : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JASAT", "type": "Page header" }, { "left": 451, "top": 35, "width": 105, "height": 8, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN : 2622-6553 (Online)", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 784, "width": 12, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "94", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 74, "width": 168, "height": 179, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "t P T F D D y   ) ( . 2  ) 6 , 0 42 , 0 ).( 10 . 29 ).( 2 ( N 57242 2 7 m m m N t   m N t 7 10 . 59 N 57242  m t 6 10 . 97  ", "type": "Picture" }, { "left": 72, "top": 266, "width": 70, "height": 15, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "mm t 3 10 . 97  ", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 292, "width": 60, "height": 15, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "mm t 097 , 0 ", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 324, "width": 217, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Then take the thickness of the shell wall = 1 mm", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 360, "width": 118, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pump Power Calculation", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 375, "width": 194, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pump power required to circulate hot water", "type": "Text" }, { "left": 73, "top": 397, "width": 206, "height": 46, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "H g Q P . . .    m s m m kg s m P", "type": "Picture" }, { "left": 83, "top": 419, "width": 186, "height": 47, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "6 , 23 . 8 , 9 . 990 . 00011 , 0 2 3 3  s J", "type": "Picture" }, { "left": 73, "top": 449, "width": 40, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "P 2 , 25", "type": "Table" }, { "left": 83, "top": 445, "width": 7, "height": 15, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 482, "width": 77, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "CONCLUSION", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 501, "width": 235, "height": 48, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "After completing the planning of a water heater using Split Type Room Air Conditioner with a Cooling capacity of 5.1 kW, Compressor power is 1.8 kW, so some conclusions can be drawn:", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 552, "width": 235, "height": 111, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "a. The heat transfer process that occurs in this device is the heat released by the refrigerant absorbed by the inner tube wall, namely convection heat transfer, then conduction heat transfer occurs from the inner wall of the tube to the outer wall of the tube, then convection heat transfer occurs from the inner wall. outside the tube to the water on the shell side so that the water temperature becomes 43 o C.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 665, "width": 235, "height": 86, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "b. In this plan, it is still using an air conditioning condenser. Process number 1 takes place in the heater, so when you don't need hot water, the heat released by the refrigerant is absorbed by the air flowing on the outside of the air conditioning condenser tube, because the water in the heater does not flow.", "type": "List item" }, { "left": 320, "top": 73, "width": 236, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "c. This tool can produce water with a discharge of", "type": "List item" }, { "left": 320, "top": 86, "width": 236, "height": 55, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1 liter per 9 seconds, or jam liter 400 . d. The surface area of heat conduction in this tool is 2.84 m 2 .", "type": "Table" }, { "left": 320, "top": 144, "width": 236, "height": 26, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "e. The capacity of this tool is 39.8 3 dm air. f. With this tool, the AC system requires as much", "type": "List item" }, { "left": 320, "top": 173, "width": 236, "height": 38, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Freon as 6.8 3 dm . g. The dimensions of this tool are: Length = 678.5 mm, width = 230.8 mm, high = 459.7 mm.", "type": "Table" }, { "left": 320, "top": 214, "width": 169, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "h. The shell wall thickness is 1mm.", "type": "List item" }, { "left": 320, "top": 264, "width": 78, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "REFERENCES", "type": "Section header" }, { "left": 320, "top": 290, "width": 236, "height": 85, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[1] Dou, Y., Togawa, T., Dong, L., Fujii, M., Ohnishi, S., Tanikawa, H., & Fujita, T. (2018). Innovative planning and evaluation system for district heating using waste heat considering spatial configuration: A case in Fukushima, Japan. Resources, Conservation and Recycling , 128 , 406-416.", "type": "List item" }, { "left": 320, "top": 378, "width": 236, "height": 48, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[2] AlQdah, K. S. (2011). Performance and evaluation of aqua ammonia auto air conditioner system using exhaust waste energy. Energy Procedia , 6 , 467-476.", "type": "List item" }, { "left": 320, "top": 429, "width": 236, "height": 22, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[3] Dermawan, E., Syawaluddin, S., Abrori, M. R., Nelfiyanti, N., & Ramadhan, A. I. (2017).", "type": "List item" }, { "left": 349, "top": 454, "width": 207, "height": 23, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Analisa Perhitungan Beban Kalor Dan Pemilihan Kompresor Dalam Perancangan", "type": "Table" }, { "left": 349, "top": 479, "width": 207, "height": 36, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Air Blast Freezer Untuk Membekukan Adonan Roti. Teknika: Engineering and Sains Journal , 1 (2), 141-144.", "type": "Text" }, { "left": 320, "top": 517, "width": 236, "height": 48, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[4] Oltmanns, J., Sauerwein, D., Dammel, F., Stephan, P., & Kuhn, C. (2020). Potential for waste heat utilization of hot ‐ water ‐ cooled data centers: A case study. Energy Science &", "type": "List item" }, { "left": 349, "top": 568, "width": 137, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Engineering , 8 (5), 1793-1810.", "type": "List item" }, { "left": 320, "top": 581, "width": 236, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[5] Kiswoyo, E., & Ramadhan, A. I. (2017).", "type": "List item" }, { "left": 349, "top": 593, "width": 207, "height": 48, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Perancangan Dan Validasi Desain Alat Penukar Kalor Tipe Shell And Tube Menggunakan Computational Fluid Dynamics. Dinamika: Jurnal Ilmiah Teknik", "type": "Table" }, { "left": 349, "top": 644, "width": 87, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Mesin , 8 (2), 39-46.", "type": "List item" }, { "left": 320, "top": 657, "width": 236, "height": 73, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[6] Lee, S., Shin, K. H., Lee, J. S., Lee, T. J., Sim, D. M., Jung, D., ... & Kim, J. H. (2020). Heat energy harvesting by utilizing waste heat with small temperature differences between heat source and sink. Journal of Mechanical Science and Technology , 34 (1), 443-455.", "type": "List item" }, { "left": 320, "top": 732, "width": 236, "height": 23, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[7] Ramadhan, A. I., Diniardi, E., Basri, H., & Setyawan, D. T. (2015). Analisis Pengaruh", "type": "List item" }, { "left": 349, "top": 758, "width": 207, "height": 22, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pemakaian Bahan Bakar Terhadap Efisiensi Hrsg Ka13E2 Di Muara Tawar Combine", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 16, "width": 389, "height": 8, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hasan Basri, Ery Diniardi, Anwar Ilmar Ramadhan: Planning of Water Heating By Utilizing Waste Heat of Air Conditioner", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 35, "width": 251, "height": 8, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Journal of Applied Science and Advanced Technology 3 (3) pp 89 - 96 © 2021", "type": "Page header" }, { "left": 514, "top": 784, "width": 12, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "95", "type": "Page footer" }, { "left": 99, "top": 73, "width": 206, "height": 23, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Cycle Power Plant. Dinamika: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin , 7 (1).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 98, "width": 235, "height": 48, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[8] Javani, N., Dincer, I., & Naterer, G. F. (2012). Thermodynamic analysis of waste heat recovery for cooling systems in hybrid and electric vehicles. Energy , 46 (1), 109-116.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 149, "width": 235, "height": 48, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[9] Ramadhan, A. I., Syawaluddin, S., Diniardi, E., & Sumiyarsono, D. Rancang Ulang Heat Exchanger Shell And Tube Pada Pressure Reducing System Untuk Compressed Natural", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 199, "width": 206, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gas Kapasitas 150 m3/Jam. ROTASI , 17 (3),", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 212, "width": 42, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "114-119.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 225, "width": 235, "height": 73, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[10] Sonsaree, S., Jiajitsawat, S., Asaoka, T., Aguirre, H., & Tanaka, K. (2016, September). Organic rankine cycle power generation from industrial waste heat recovery integrated with solar hot water system by using vapor compression heat pump as heating booster in", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 301, "width": 207, "height": 35, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Thailand. In 2016 International Conference on Cogeneration, Small Power Plants and District Energy (ICUE) (pp. 1-6). IEEE.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 339, "width": 235, "height": 73, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[11] Kang, B. H., Yun, C. H., & Kim, S. (2012). Greenhouse gas emissions of a district cooling system utilizing waste heat from a cogeneration plant. International Journal of Air-Conditioning and Refrigeration , 20 (02), 1250002.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 415, "width": 235, "height": 73, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[12] Kong, X. Q., Wang, R. Z., Wu, J. Y., Huang, X. H., Huangfu, Y., Wu, D. W., & Xu, Y. X. (2005). Experimental investigation of a micro-combined cooling, heating and power system driven by a gas engine. International journal of refrigeration , 28 (7), 977-987.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 491, "width": 235, "height": 60, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[13] Sprouse III, C., & Depcik, C. (2013). Review of organic Rankine cycles for internal combustion engine exhaust waste heat recovery. Applied thermal engineering , 51 (1- 2), 711-722.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 16, "width": 174, "height": 27, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Journal of Applied Science and Advanced Technology Volume 3 No. 3 April 2021 Website : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JASAT", "type": "Page header" }, { "left": 451, "top": 35, "width": 105, "height": 8, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN : 2622-6553 (Online)", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 784, "width": 12, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "96", "type": "Page footer" } ]
5694b5fe-44b4-be15-6c7c-a28a0eb5da68
https://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/JA/article/download/1914/1675
[ { "left": 42, "top": 48, "width": 333, "height": 17, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "66 Jurnal Agrotek Tropika 1(1):66-73, 2013 J. Agrotek Tropika. ISSN 2337-4993 Vol. 1, No. 1: 66 – 73, Januari 2013", "type": "Text" }, { "left": 60, "top": 87, "width": 461, "height": 46, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "PERANCANGAN LANSEKAP KAWASAN RUMAH SUSUN MAHASISWA UNIVERSITAS LAMPUNG SEBAGAI LABORATORIUM PRAKTIKUM PERTANIAN", "type": "Section header" }, { "left": 165, "top": 163, "width": 251, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ika Fatmasari, Tri Dewi Andalasari & Kushendarto", "type": "Text" }, { "left": 150, "top": 189, "width": 280, "height": 34, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Lampung Jl.Prof. Soemantri Brodjonegoro, No.1 Bandar Lampung 35145 E-mail: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 256, "top": 240, "width": 55, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ABSTRAK", "type": "Section header" }, { "left": 42, "top": 266, "width": 496, "height": 117, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Laboratorium merupakan salah satu kebutuhan civitas akademi di Universitas, sehingga perencanaan pembangunan laboratorium harus cermat dan mempertimbangkan banyak hal. Dengan adanya laboratorium yang direncanakan oleh pihak Universitas Lampung dengan kementrian kelautan pada tahun 2010 yaitu penyediaan laboratorium praktikum dan perbaikan kualitas pendidikan, namun sampai saat ini usaha tersebut belum seluruhnya memenuhi harapan karena belum adanya kesesuaian antara keinginan akademika dengan laboratorium praktikum yang diusahakan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat perancangan lansekap area sekitar (outdoor), serta penataan fasilitas pendukung (hardscape) dengan hasil akhir berupa gambar desain, sehingga tercipta perancangan lansekap kawasan Rusunawa Unila yang sesuai dengan laboratorium Praktikum Pertanian. Berdasarkan hasil analisis dan sintesis, kawasan Rusunawa Unila berpotensi dijadikan area laboratorium praktikum terpadu untuk Fakultas Pertanian dan dapat dikembangkan menjadi 7 zona, yaitu Zona penerimaan A, Zona penerimaan B, Zona olahraga, Zona ruang terbuka hijau, Zona praktikum, Zona parkiran umum, Zona Rusunawa Unila.", "type": "Text" }, { "left": 42, "top": 393, "width": 229, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kata Kunci: Laboratorium, Praktikum, Rusunawa, Zonasi.", "type": "Text" }, { "left": 118, "top": 429, "width": 89, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 42, "top": 456, "width": 241, "height": 129, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Universitas Lampung (Unila ) merupakan Perguruan Tinggi Negeri di Provinsi Lampung yang berdiri berdasarkan keputusan Menteri Perguruan Tinggi Ilmu Pendidikan (PTIP) Nomor 195 Tahun 1965, pada tanggal 23 September 1965, kemudian dikukuhkan menjadi Perguruan Tinggi Negeri dengan Keputusan Presiden Nomor 73 Tahun 1966, sehingga Universitas menjadi pilihan pertama bagi siswa yang berada di Provinsi Lampung dan sekitarnya untuk menuju ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.", "type": "Text" }, { "left": 42, "top": 588, "width": 241, "height": 142, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada tahun 2005, Unila membangun fasilitas untuk mahasiswa baru yaitu Rumah Susun Mahasiswa (Rusunawa), yang selesai tahun 2006. Bangunan tersebut memiliki empat tingkat dengan 96 kamar, 24 kamar tersedia pada setiap tingkatnya. Kondisi bangunan Rusunawa bertingkat empat tersebut sudah mulai dihuni oleh mahasiswa/mahasiswi pada tahun 2010, dua tingkat bagian bawah untuk mahasiswa dan dua tingkat bagian keatas untuk mahasiswi. Hadirnya Rusunawa dapat membantu mahasiswa baru, khususnya mahasiswa yang berprestasi dapat mengenyam pendidikan serta tempat tinggal.", "type": "Text" }, { "left": 42, "top": 733, "width": 240, "height": 36, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Rusunawa memiliki fungsi dengan baik jika didukung oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi fasilitas yang terdapat di dalam", "type": "Text" }, { "left": 299, "top": 429, "width": 239, "height": 37, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Rusunawa sedangkan faktor eksternal merupakan faktor pendukung yang berada di sekitar Rusunawa misalnya ruang terbuka hijau (RTH).", "type": "Text" }, { "left": 299, "top": 469, "width": 240, "height": 129, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kawasan lansekap Rusunawa Unila dirancang mencakup area rawa dan lahan praktikum mahasiswa unila, khususnya mahasiswa Fakultas Pertanian. Kawasan rawa dapat dimanfaatkan untuk praktikum Jurusan perikanan dan Jurusan Agroteknologi yang berfungsi sebagai tempat belajar mahasiswa baru. Namun, laboratorium praktikum bisa digunakan sebagai ruang terbuka hijau (RTH) kampus yang nyaman dan berfungsi sebagai tempat belajar di ruang terbuka ( open space ).", "type": "Text" }, { "left": 299, "top": 601, "width": 240, "height": 155, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Laboratorium merupakan salah satu kebutuhan civitas akademi di Universitas, sehingga perencanaan pembangunan labor atorium harus cermat dan mempertimbangkan banyak hal. Lahan praktikum yang ada pada saat ini belum dilakukan penggabungan antara penataan elemen lunak ( softscape ) dan elemen keras ( hardscape ) untuk memperlancar kegiatan praktikum mahasiswa. Oleh sebab itu perancangan lahan praktikum akan menghadirkan sirkulasi jalan setapak ( footpath ), gazebo sebagai tempat interaksi antara praktikan dengan asisten osen/dosen, gudang pupuk dan alat-alat pertanian.", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 52, "width": 492, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Fatmasari et al.: Perancangan Lansekap Kawasan Rumah Susun Mahasiswa 67", "type": "Page header" }, { "left": 57, "top": 86, "width": 240, "height": 63, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pertumbuhan dan perkembangan tanaman sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan: jenis tanah, pH tanah, topografi, kecepat an angin, curah hujan, dan kelembaban. Oleh karena itu pertimbangan dalam pemilihan tanaman menjadi lebih kompleks.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 152, "width": 240, "height": 155, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Suharto (1994), taman ( landscape ) adalah wajah dan karakter bahan atau tapak bagian muka bumi dengan segala kehidupan dan apa saja yang ada di dalamnya, baik yang bersifat alami maupun buatan manusia yang merupakan bagian atau total lingkungan hidup manusia beserta mahluk hidup lainnya, sejauh mata memandang, sejauh segenap indra kita dapat menangkap, dan sejauh imajinasi kita dapat membayangkan. Menurut( Arifin dan Arifin, 2000) dalam pengertian taman secara terbatas merupakan sebidang lahan yang ditata sedemikian rupa sehingga mempunyai keindahan, kenyamanan, dan keamanan bagi pemiliknya atau penggunanya.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 311, "width": 240, "height": 102, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sinta dan Muharnanto (2004), taman merupakan sebuah areal yan mempunyai ruang dalam berbagai kondisi. Taman dapat mempengaruhi emosi manusia, dengan menikmati keindahannya yang berupa rasa nyaman, aman, penuh misteri dan rasa keingintahuan, serta romantis. Namun, kehadiran aneka taman yang indah dapat memberikan nilai tambah bagi suatu areal dan menjadikanya lebih berguna.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 416, "width": 240, "height": 116, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Arsitektur lansekap adalah ilmu dan seni perencanaan ( planning ) dan perancangan ( design ) serta pengaturan dari pada lahan, penyusunan elemen- elemen alam dan buatan melalui aplikasi ilmu pengetahuan dan budaya, dengan memperhatikan keseimbangan kebutuhan pelayanan dan pemeliharaan sumber daya, hingga pada akhirnya dapat disajikan suatu lingkungan yang fungsional dan estetis (Hakim dan Utomo, 2008).", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 535, "width": 240, "height": 76, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Suharto (1994), Arsitektur Pertanaman adalah ilmu yang mempelajari pengetahuan ruang dan masa guna didapatkan suatu lingkungan hidup yang harmonis yang secara fungsional berguna dan secara estetis indah, sehingga terpenuhi kebutuhan jasmani dan rohani mahluk di dalamnya.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 614, "width": 240, "height": 76, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Perancangan lansekap merupakan pemikiran kombinasi elemen soft material dan elemen hard material, serta menghasilkan produk teknis seni, tetapi penyajiannya harus selalu teknis dan semua yang digambarkan harus jelas dan bisa dilaksanakan (Hakim, 2003).", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 693, "width": 240, "height": 63, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Simond (1983), mengemukakan bahwa perancangan lansekap merupakan suatu proses sintesis kreatif, kontinyu, tanpa akhir dan dapat bertambah. Di dalam perencanaan lansekap terdapat urutan kerja yang panjang yang terdiri dari bagian-bagian pekerjaan yang", "type": "Text" }, { "left": 313, "top": 86, "width": 240, "height": 23, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "paling berhubungan, sehinga bila terjadi perubahan dari suatu bagian akan mempengaruhi bagian lain.", "type": "Text" }, { "left": 313, "top": 113, "width": 240, "height": 76, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Irwa n (2005) menya takan bahwa, untuk memperdalam kajian arsitek lansekap dibutuhkan pemahaman tentang pengaturan ruang dan masa di alam terbuka juga memerlukan “ilham”sebagai wujud dari seni, sehingga dapat menghubungkan elemen-elemen lansekap alami dan buatan manusia.", "type": "Text" }, { "left": 370, "top": 205, "width": 125, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "METODE PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 313, "top": 231, "width": 240, "height": 182, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penelitian dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu tahap inventarisasi tapak dan tahap perancangan yang dilaksanakan dari Februari 2010 sampai Maret 2012. Secara administrasi lokasi penelitian adalah area rawa, area ruang luar, area dalam Rumah Susun Mahasiswa Universitas Lampung, dan perancangan lansekap sebagai laboratorium lapangan terpadu yang terletak di lingkungan Universitas La mpung Jl. Soematri Brojonegoro, Kelurahan Gedung Meneng, Kotamadya Bandar Lampung, Provinsi Lampung. Lokasi Rusunawa (Gambar 1), berbatasan dengan kolam renang Unila (sebelah Utara), terminal Rajabasa (sebelah Selatan), tanah warga/tanaman melinjo (sebelah Barat), dan rawa/ embung (sebelah Timur).", "type": "Text" }, { "left": 313, "top": 416, "width": 240, "height": 129, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Bahan yang digunakan adalah tapak berupa(area sekitar Rusunawa) (Gambar 2), site existing (peta kontur dan vegetasi existing). Secara geografis, daerah studi terletak antara 105º14’51\" BT dan 105º15’34\" BT, serta diantara 5º22’17\" LS dan 5º23’17\" LS (Badan Pusat Statistik, 2005). Daerah perancangan lansekap dekat dengan terminal Rajabasa sebagai gerbang Lampung dengan luas kurang lebih 33.412 m². Area sekitar Rusunawa memiliki danau dengan luas ± 9045 m 2 dan bangunan rusunawa dengan luas ± 1438 m 2 .", "type": "Text" }, { "left": 313, "top": 548, "width": 240, "height": 89, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Rancangan Rusunawa Unila menggunakan metode Gold dalam Hakim (1987) yang terdiri dari beberapa tahapan yang harus dicapai, yang meliputi kegiatan: inventarisasi, analisis, sintesis, konsep, dan desain, dengan hasil akhir berupa rancangan lansekap Rusunawa Unila. Gambaran tentang tahapan perencanaan tersebut dapat dilihat pada (Gambar 3).", "type": "Text" }, { "left": 313, "top": 641, "width": 240, "height": 115, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kondisi awal tapak topografi tapak secara keseluruhan memiliki kontur dengan kemiringan berkisar antara 4% sampai dengan 10%. Tingkat kemiringan yang sangat curam terdapat pada daerah pinggir rawa. Tingkat kemiringan ditandai dengan rapat atau renggangnya garis kontur. Semakin rapat garis kontur maka semakin curam dearah tersebut dan sebaliknya semakin renggang garis kontur maka semakin datar (Gambar 4).", "type": "Text" }, { "left": 43, "top": 51, "width": 332, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "68 Jurnal Agrotek Tropika 1(1):66-73, 2013", "type": "Page header" }, { "left": 42, "top": 232, "width": 497, "height": 37, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 1. Denah Rusunawa Unila . A. Rusunawa, B. Rawa Rusunawa, C. Tempat praktikum mahasiswa, D. Tanah kosong, E. Kolam renang Unila, F. Lapangan olahraga Unila, H. Gedung serba guna (GSG), I. Parkiran GSG..", "type": "Text" }, { "left": 42, "top": 449, "width": 497, "height": 25, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 2. Area sekitar Rusunawa. A. Rusunawa, B. Rawa Rusunawa, C. Lahan praktikum, D. Lahan kosong, E.Tempat parkir, F. Tempat jenset mesin, G. Bekas kandang perternakan, H. Rumah penjaga.", "type": "Text" }, { "left": 108, "top": 525, "width": 79, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "INVENTARISASI", "type": "Table" }, { "left": 230, "top": 511, "width": 58, "height": 22, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ANALISIS & SINTESIS", "type": "Picture" }, { "left": 329, "top": 511, "width": 154, "height": 21, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "KONSEP DESAIN RANCANGAN", "type": "Table" }, { "left": 99, "top": 623, "width": 97, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Karakteristik fisik tapak:", "type": "Picture" }, { "left": 108, "top": 645, "width": 113, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "- letak, luas, dan batas tapak", "type": "List item" }, { "left": 108, "top": 656, "width": 32, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "- iklim", "type": "List item" }, { "left": 108, "top": 667, "width": 85, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "- topografi dan tanah", "type": "List item" }, { "left": 108, "top": 678, "width": 46, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "- hidrologi", "type": "List item" }, { "left": 108, "top": 689, "width": 43, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "- vegetasi", "type": "List item" }, { "left": 108, "top": 700, "width": 113, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "- aspek sosial, ekonomi, dan", "type": "List item" }, { "left": 108, "top": 623, "width": 329, "height": 98, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "- view Pemecahan masalah dan pengembangan potensi yang ada Pembagian fisik arsitektual: - Konsep ruang", "type": "Table" }, { "left": 338, "top": 654, "width": 75, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "- Konsep sirkulasi", "type": "Table" }, { "left": 338, "top": 666, "width": 76, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "- Konsep rekayasa", "type": "List item" }, { "left": 338, "top": 677, "width": 78, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "- Konsep tata hijau", "type": "Table" }, { "left": 119, "top": 745, "width": 343, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 3. Tahapan perancangan lansekap Rusunawa Universitas Lampung.", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 52, "width": 492, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Fatmasari et al.: Perancangan Lansekap Kawasan Rumah Susun Mahasiswa 69", "type": "Page header" }, { "left": 155, "top": 200, "width": 300, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 4. Peta kontur kawasan Rusunawa Universitas Lampung.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 231, "width": 240, "height": 89, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Evaluasi sifat hujan wilayah kota Bandar Lampung dengan curah hujan 381 mm³ pada bulan Januari 2010, dan pada bulan Desember dengan curah hujan 311 mm³. suhu udara maksimum mencapai 32,5ºC serta suhu minimum pada kisaran 21,5ºC dengan suhu udara rata- rata sebesar 26,8ºC dengan kelembaban rata-rata harian sebesar 80%.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 323, "width": 240, "height": 89, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hidrologi pada kawasan tapak sumber air yang digunakan untuk kebutuhan berasal dari air tanah yang didapat dari sumur bor dan rawa yang terdapat pada kawa san.Vegetasi pada daer ah penelitian yang didominasi oleh semak/pohon yang tumbuh alami, seperti alang-alang, pohon melinjo, pohon beringin dan pohon bambu.", "type": "Text" }, { "left": 103, "top": 429, "width": 148, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 455, "width": 240, "height": 116, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Data pengamatan yang diperoleh dari inventarisasi lapangan selanjutnya dilakukan analisis dan sintesis (Tabel 1). Analisis merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui potensi dan kendala yang ada di kawasan Rusunawa Universitas Lampung, sedangkan sintesis adalah untuk pemanfaatan potensi yang ada pada tapak dengan baik dan mengendalikan kendala atau masalah-masalah yang ada pada hasil inventarisasi di kawasan Rusunawa tersebut.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 574, "width": 240, "height": 89, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Konsep ruang (zona si) la nsekap yang dikembangkan pada perancangan lansekap kawasan ini terbagi menjadi tujuh konsep (Gambar 5) ruang yang meliputi: Zona penerimaan A, Zona penerimaan B, Zona olah raga, Zona ruang terbuka hijau, Zona praktikum mahasiswa Fakultas Pertanian Unila, Zona parkiran umum, Zona Rusunawa.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 666, "width": 240, "height": 103, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Bagian zona secara spesifik untuk zona laboratorium praktikum pertanian sebagai berikut: Zona penerimaan ( entrance zone ) terletak pad pintu masuk utama Rusunawa yang berada di sebelah Utara dan di sebelah Timur (Gambar 6A). Zona yang memiliki luas ± 900 m² dan luas ± 1200 m² ini berfungsi sebagai area penyambut pengunjung mahasiswa dan dosen. Oleh karena itu didalam zona ini dibangun seperti gapura", "type": "Text" }, { "left": 313, "top": 231, "width": 239, "height": 23, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "dengan taman yang dapat mencirikan suasana di Rusunawa.", "type": "Text" }, { "left": 313, "top": 257, "width": 240, "height": 37, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Fasilitas yang dibutuhkan pada zona ini antara lain pintu gerbang dua arah (keluar dan masuk), pos keamanan Rusunawa, lampu penerangan, gapura.", "type": "Text" }, { "left": 313, "top": 297, "width": 240, "height": 129, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Zona olahraga (Gambar 6B) adalah salah satu tempat beraktifitasnya badan yang digunakan untuk penghuni Rusunawa dan untuk umum. Zona yang memiliki luas ± 4835 m² ini terletak di bagian sebelah Utara sebelah pintu penerimaan A, hal ini dimaksudkan agar lebih dekat masuk dari pinggir jalan tanpa dengan berbelok-belok. Fasilitas ini maha siswa dapat menggunakannya dengan sebaik mungkin, sarana olahraga yang telah disediakan adalah lapangan softball/ baseball, lapangan futsal dan parkir motor.", "type": "Text" }, { "left": 313, "top": 429, "width": 240, "height": 49, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Konsep tata hijau pada zona ruang terbuka hijau mengambil tema arboretum yang terdiri dari beberapa koleksi tanaman direncanakan pada zona ini antara lain akasia, pandan pandanan, glodokan tiang (Gambar 6C).", "type": "Text" }, { "left": 313, "top": 482, "width": 240, "height": 115, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Konsep tata hijau pada zona prakt ikum merupakan taman koleksi yang terdiri dari beberapa tanaman koleksi buah-buahan dan sayuran sebagai bahan praktikum mahasiswa. Beberapa tanaman buah yang direncanakan pada zona praktikum ini antara lain durian, belimbing, jambu air, jambu biji, alpukat, dan sawo. Tanaman sayuran yang direncanakan antara lain sawi, kangkung, bayam, kacang panjang, mentimun, semangka, dan melon.", "type": "Text" }, { "left": 313, "top": 600, "width": 240, "height": 103, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada area kolam pemancingan ditanami pandan- pandanan dan pohon kurma (Gambar 7). Zona lahan praktikum memiliki luas ±11988 m², zona ini digunakan sebagai lahan praktikum mahasiswa pertanian baik dari budidaya pertanian maupun perikanan. Petak-petak kolam itu setengahnya digunakan untuk pemijahan ikan dan sebagai tempat praktikum mahasiswa jurusan Budidaya Perikanan.", "type": "Text" }, { "left": 313, "top": 706, "width": 240, "height": 63, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Zona parkir umum memiliki luas ± 3566 m², area ini menyediakan lahan parkir yang cukup luas menampung banyak mobil. Sistem yang digunakan yaitu sistem keluar masuk dengan pintu yang berbeda dengan tujuan mempermudah para pengguna parkir dan", "type": "Text" }, { "left": 43, "top": 51, "width": 332, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "70 Jurnal Agrotek Tropika 1(1):66-73, 2013", "type": "Page header" }, { "left": 42, "top": 86, "width": 359, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tabel 1. Analisis–sintesis perencanaan lansekap Rusunawa Universitas Lampung", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 104, "width": 419, "height": 111, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Unsur Lansekap Analisis Sintesis Potensi Kendala Lokasi - Letak yang berdekatan dengan Terminal Rajabasa, kolam berenang dan gedung serba guna(GSG). - Lokasi yang dekat dengan tempat perkuliahan sehingga", "type": "Table" }, { "left": 57, "top": 142, "width": 467, "height": 256, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "memudahkan mahasiswa untuk mengaksesnya. - Memiliki lahan kosong yang cukup luas sehingga cukup tersedianya lahan untuk mahasiswa praktikum dan membuat fasilitas umum. - Kurangnya fasilitas dan kenyamanan. - Merancang dan menata keadaan ruang di lingkungan Rusunawa yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa penghuni, praktikan, serta masyarakat umum dan dilengkapi dengan warung kantin yang dibutuhkan mahasiswa penghuni, praktikan, dan masyarakat umum. Iklim Suhu dan kelembaban yang tinggi namun diimbangi dengan angin yang berhembus cukup kencang dapat menciptakan suasana yang nyaman. - Curah hujan yang tinggi - Berhembusnya angin menyebabkan gugurnya daun-daun dan ranting sehingga menyebabkan lingkungan menjadi kotor. - Penanaman tanaman pohon atau tanaman air untuk meningkatkan infiltrasi agar tahan terhadap kekeringan.", "type": "Table" }, { "left": 57, "top": 363, "width": 460, "height": 79, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "- Penanaman pohon peneduh bersifat evergreen untuk menciptakan iklim mikro yang sejuk dan bersih. Tanah - Tanah Ultisol - pH 5,76—7,03", "type": "Table" }, { "left": 112, "top": 444, "width": 69, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "- KTK rendah", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 419, "width": 466, "height": 118, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "- Tingkat kesuburan tanah rendah sampai medium. Tanah sebagian besar adalah rawa dan liat. - Penambahan pupuk organik dan pasir untuk membuat tekstur tanah lebih porous dan kandungan hara meningkat. Topografi - Kondisi tapak memiliki kemiringan 4% - Berada di ketinggian ± 200 meter di atas permukaan laut Terdapat beberapa daerah yang miring. - Menanam tanaman yang memiliki perakaran kuat agar tidak terjadi erosi.", "type": "Table" }, { "left": 57, "top": 527, "width": 467, "height": 129, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Contohnya: rumput dan LCC (Legum cover coops) seperti kacangan penutup tanah, Calopogonium caeruleum, Calopogonium mucunoides. Hidrologi - Ketersediaan air tanah yang didapat dengan cara sumur bor karena sumur bor ketersediaannya di saat musim kemarau masih", "type": "Table" }, { "left": 120, "top": 659, "width": 112, "height": 35, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "tersedia dan lebih bersih dibandingkan dengan air rawa.", "type": "Text" }, { "left": 110, "top": 697, "width": 127, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "- Terdapat rawa yang dapat", "type": "List item" }, { "left": 120, "top": 595, "width": 400, "height": 149, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "dimanfaatkan sebagai kolam ikan dan juga untuk penyiraman tanaman. -- Pemanfaatan daerah rawa sebagai kolam ikan atau sarana konservasi tanah dan air.", "type": "Table" }, { "left": 54, "top": 52, "width": 492, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Fatmasari et al.: Perancangan Lansekap Kawasan Rumah Susun Mahasiswa 71", "type": "Page header" }, { "left": 57, "top": 86, "width": 77, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tabel 1. lanjutan", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 106, "width": 460, "height": 193, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Vegetasi - Vegetasi didominasi oleh semak yang tumbuh alami, seperti alang-alang, dan tanaman air. - Terdapat juga pohon, seperti akasia, melinjo, kembang kecrutan, kelapa, belimbing, mangga, mahoni, petai cina, bambu, durian, dan jengkol. Lahan sangat gersang karena sebagian besar ditutupi oleh alang- alang. Pemberantasan alang-alang dan putri malu dan digantikan oleh rumput taman serta penambahan vegetasi sebagai plasma nutfah. View - Pemandangan rawa yang alami merupakan good view tetapi belum diolah dengan baik - Terminal rajabasa yang lebih teratur.", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 226, "width": 465, "height": 193, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Bad view terdapat pada daerah terminal rajabasa yang terletak di belakang Rusunawa. Melakukan penanaman tanaman yang berfungsi sebagai tabir ( screen ) pada batas tapak yang memiliki bad view . Penanaman dengan tanaman yang tegak dan ditanam rapat untuk mengurangi dari kebisingan. Contohnya: glodokan tiang. Sosial, ekonomi, dan budaya Rusunawa dihuni oleh civitas akademika yang terdiri dari mahasiswa yang memiliki pola pikir yang terpelajar dan intelektual, serta memiliki budaya yang rapi dan teratur. Mahasiswa berasal dari latar belakang yang berbeda dan berasal dari berbagai daerah yang berbeda. Layak untuk menampilkan rancangan lanskap yang tepat sehingga dapat diterima oleh semua kalangan penggunaan tapak.", "type": "Table" }, { "left": 57, "top": 673, "width": 496, "height": 36, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 5. Konsep zonasi laboratorium praktikum pertanian. A.Zona penerimaan, B. Zona rumah kaca dan tempat buat pengomposan jamur, C. Zona tanaman buah dan sayur, D1. Zona perikanan, D2. Zona penyulingan air, D3. Zona Pemancingan, dan D4. Zona ruang terbuka hijau", "type": "Text" }, { "left": 43, "top": 51, "width": 332, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "72 Jurnal Agrotek Tropika 1(1):66-73, 2013", "type": "Page header" }, { "left": 68, "top": 231, "width": 445, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 6. Blow-up penerimaan (A), Blow-up olahraga (B), dan Blow-up Ruang terbuka hijau (C).", "type": "Text" }, { "left": 42, "top": 178, "width": 496, "height": 356, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 7. Blow-up area tanaman sayu dan buah (A), Blow-up area persawahan (B), Blow-up area rumah kaca dan pengomposan jamur (C), dan Blow-up area pemancingan dan perikanan (D). A A B B C C D", "type": "Text" }, { "left": 42, "top": 560, "width": 240, "height": 62, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "menghindari saling bersentuhan dengan kendaraan lain. Sudut yang digunakan pada zona parkiran ini adalah 45º untuk mempermudah para pengguna kendaraan parkir serta memiliki daya tampung kendaraan yang cukup banyak ± 70 kendaraan roda empat (Gambar 8A).", "type": "Text" }, { "left": 42, "top": 626, "width": 240, "height": 89, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Zona Rusunawa memiliki luas ± 9061 m², fasilitas yang terdapat pada zona ini adalah bangunan yang dira ncang sebagai dua ba ngunan kembar yang berhadapan dan tempat jemuran pakaian rusunawa, selain itu fasilitas yang terdapat adalah parkir mobil, parkir motor dan rumah genset, kantin mahasiswa, mini market (Gambar 8B).", "type": "Text" }, { "left": 42, "top": 718, "width": 240, "height": 36, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jalur sirkulasi yang diterapkan ada dua jalur sirkulasi yaitu jalur sirkulasi untuk kendaraan bermotor dan jalur sirkulasi untuk pejalan kaki. Jalur sirkulasi untuk", "type": "Text" }, { "left": 299, "top": 560, "width": 240, "height": 36, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "kendaraan bermotor ditandai dengan garis putus-putus berwarna merah dan jalur untuk pejalan kaki ditandai dengan garis putus-putus berwarna kuning (Gambar 9A).", "type": "Text" }, { "left": 299, "top": 599, "width": 240, "height": 129, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Fasilitas saluran pembuangan air (drainase) yang terdapat dalam tapak adalah jenis saluran dengan sistem kombinasi drainase semi tertutup dan drainase terbuka. Drainase seluruh saluran mengikuti kontur tapak dan bermuara pada dua bak kontrol berupa kolam Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang kemudian dialirkan ke kolam pemancingan, jika musim hujan atau pada saat air melimpah sehingga kolam kelebihan air, maka air akan mengalir ke pembuangan yang berada di seberang kolam seperti coberan (Gambar 9B).", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 52, "width": 492, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Fatmasari et al.: Perancangan Lansekap Kawasan Rumah Susun Mahasiswa 73", "type": "Page header" }, { "left": 172, "top": 211, "width": 266, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 6. Blow-up parkiran (A), Blow-up Rusunawa (B).", "type": "Caption" }, { "left": 182, "top": 360, "width": 244, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 6. Konsep sirkulasi (A), Konsep drainase (B).", "type": "Caption" }, { "left": 273, "top": 177, "width": 248, "height": 166, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "A B B A", "type": "Picture" }, { "left": 138, "top": 392, "width": 77, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "KESIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 419, "width": 240, "height": 182, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dari hasil pengamatan dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan perancangan lansekap kawasan Rusunawa Universitas Lampung diharapkan menjadi laboratorium praktikum bagi mahasiswa serta dosen Fakultas Pertanian sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan dan dapat menghasilkan kelulusan yang baik. Dari hasil analisis sintetis yang telah dibuat dapat dilihat gambaran bahwa kawasan Rusunawa Universitas Lampung berpotensi menjadi laboraturium praktikan yang terbagi menjadi tujuh zona ruang, yaitu zona penerimaan A dan zona penerimaan B, zona olah raga, zona rusunawa, zona ruang terbuka hijau, zona praktikum dan zona parkiran umum.", "type": "Text" }, { "left": 125, "top": 618, "width": 103, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 644, "width": 239, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Arifin, S. H., dan N, Arifin. 2000.", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 658, "width": 211, "height": 23, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pemeliharaan Taman . Penebar Swadaya. Jakarta. 123 hlm.", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 690, "width": 239, "height": 23, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gold, S. M. 1987 Recreation Planning and Design. Mc Graw-Hill Book Company. Toronto. 134 hlm.", "type": "Text" }, { "left": 313, "top": 392, "width": 240, "height": 24, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hakim, R 1987. Unsur Perancanagn Lansekap Dalam Arsitektur Lansekap . Bina Aksara.", "type": "Text" }, { "left": 341, "top": 419, "width": 79, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jakarta. 176 hlm.", "type": "List item" }, { "left": 313, "top": 438, "width": 240, "height": 36, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hakim, R. da n H. Ut omo. 2008. Komponen Perancangan Arsitektur Lansekap: Prinsip – Unsur dan Aplikasi Desain . Bumi Aksara.", "type": "Text" }, { "left": 341, "top": 478, "width": 79, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jakarta. 242 hlm.", "type": "Text" }, { "left": 313, "top": 497, "width": 241, "height": 36, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Irwan, Z.D. 2005. Tant angan L ingkungan & Lansekap Hutan Kota . Bumi Aksara. Jakarta. 179 hlm.", "type": "Text" }, { "left": 313, "top": 542, "width": 240, "height": 63, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Laurie, M. 1975. An Introduction to Landscape Architecture. American Plublisher. Dalam Komponen Perancangan Arsitektur Lansekap. Rustam Hakim dan Hardi Utomo. 2008. Bumi Aksara. Jakarta. 242 hlm", "type": "Text" }, { "left": 313, "top": 614, "width": 240, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Simond, J. O. 1983. Landscape Architect ure .", "type": "List item" }, { "left": 341, "top": 627, "width": 146, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "McGraw-Hill. New York. 331p.", "type": "List item" }, { "left": 313, "top": 647, "width": 240, "height": 23, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Suha rto. 1994. Dasar-dasar Pertanaman Menciptakan Keindahan dan Kerindangan.", "type": "List item" }, { "left": 341, "top": 673, "width": 147, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Media Wiyata. Jakarta. 196 hlm.", "type": "Text" }, { "left": 313, "top": 692, "width": 240, "height": 37, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sinta, M. dan Murhananto. 2004. Mendesain , Membuat, dan Merawat Taman Rumah. Agromedia Pustaka. Tangerang 113 hlm.", "type": "Text" } ]
5d337df2-7f4d-2723-faf0-c8c02711fa4b
https://journal2.um.ac.id/index.php/jpse/article/download/26093/9649
[ { "left": 77, "top": 36, "width": 313, "height": 21, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JPSE (Journal of Physical Science and Engineering), Vol. 7, No. 1, 2022, Page 39 – 45. DOI: 10.17977/um024v7i12022p039", "type": "Page header" }, { "left": 292, "top": 781, "width": 14, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "39", "type": "Page footer" }, { "left": 439, "top": 71, "width": 120, "height": 16, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "http://journal2.um.ac.id/index.php/jpse EISSN: 2541-2485", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 71, "width": 72, "height": 25, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JPSE", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 98, "width": 219, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(Journal of Physical Science and Engineering)", "type": "Text" }, { "left": 162, "top": 124, "width": 360, "height": 48, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Effect of Fibre Volume Fraction and Sodium Hydroxide Treatment on Mechanical Properties of Palm Fibre /Unsaturated Polyester Composite", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 185, "width": 47, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Received 21 December 2021", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 206, "width": 38, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Revised 31 March 2022", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 227, "width": 65, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Accepted for Publication 18 April 2022", "type": "Table" }, { "left": 77, "top": 248, "width": 28, "height": 7, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Published", "type": "Picture" }, { "left": 77, "top": 254, "width": 35, "height": 7, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "23 April 2022", "type": "Table" }, { "left": 150, "top": 182, "width": 346, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "T Partuti 1* , U H Fariyan 1 , Y Dwiyanti 1 , A Trenggono 1 , and E Yustanti 2", "type": "Text" }, { "left": 162, "top": 200, "width": 359, "height": 21, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Department of Metallurgy, Faculty of Engineering, University of Sultan Ageng Tirtayasa, Jl. Jend. Sudirman Km 03, Cilegon, 42435, Indonesia.", "type": "Text" }, { "left": 162, "top": 221, "width": 359, "height": 31, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Nanomaterials and Process Technology Laboratory, Centre of Excellence, Faculty of Engineering, University of Sultan Ageng Tirtayasa, Jl. Jend. Sudirman Km 03, Cilegon, 42435, Indonesia.", "type": "List item" }, { "left": 162, "top": 263, "width": 137, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "*E-mail: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 322, "width": 55, "height": 21, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This work is licensed under a Creative Commons Attribution-", "type": "Picture" }, { "left": 77, "top": 343, "width": 51, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ShareAlike 4.0 International License", "type": "Table" }, { "left": 150, "top": 285, "width": 51, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstract", "type": "Section header" }, { "left": 162, "top": 296, "width": 359, "height": 207, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Wood has some weaknesses, such as susceptibility to weathering, easily attacked by termites, and low water resistance. An alternative material such as Natural Fibre- Reinforced Polymer (NFRP) composite should overcome those weaknesses. This research aims to make a composite with palm fibre and unsaturated polyester resin. Palm fibres immerse for 2 hours in NaOH solution with varying concentrations of 3%, 5%, and 7%. The volume fraction of palm fibre are 0%, 5%, 10%, 15%, and 20%. Woven roving fibreglass was added to compare the tensile strength of composite with or without natural fibre. The density of composites increased with the increase of fibre volume fraction. The highest tensile strength was obtained for 15% of fibre volume fraction, namely 23.8483 MPa. In contrast, the highest compressive strength was obtained for 5% of fibre volume fraction, namely 94.76 MPa. NaOH removed the impurities and waxy substances from the fibre surface and created a rougher surface topography after alkalization. The highest tensile strength was obtained with 7% NaOH, namely 14.674 MPa. The highest water absorption value was obtained at 3% NaOH concentration and 15% of fibre volume fraction, namely 1.445%. The addition of woven roving as reinforcement to natural fibre composite can increase tensile strength by 210%, from 13.882 MPa to 43.123 MPa. Keywords: Palm fibre, unsaturated polyester, NaOH concentration, volume fraction, water absorption.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 516, "width": 91, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Introduction", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 529, "width": 454, "height": 100, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Wood is a material that is widely used in manufacturing houses. Unfortunately, wood has some weaknesses, such as being susceptible to weathering, easily attacked by termites, and low water resistance. An alternative material such as composite should overcome those weaknesses. Indonesia is a country which has abundant natural fibres, such as coir, pineapple leaf, bamboo, sugar cane, and palm fibre. Natural Fibre-Reinforced Polymer (NFRP) composite should be suitable to substitute materials from the wood. The tensile strength of palm fibre is 276.6 MPa [1] , more excellent than coir which has a tensile strength of 131 – 175 MPa [2] . Besides that, palm fibre is resistant to acid, sea salt, and termites attack [3] .", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 630, "width": 454, "height": 126, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mechanical properties of NFRP composite can be affected by volume or mass fraction of fibre, the orientation of fibre, the chemical composition of fibre, length of the fibre, and interface bonding between fibre and matrix [4] . Fibres contain cellulose, hemicellulose, lignin, pectin, and waxy substances. Chemical or physical fibre treatment must be carried out to produce a rough fibre surface for adhesion between fibre and matrix [5] and to reduce moisture absorption and hydrophilic groups on the fibre [6] . Alkalization treatment using NaOH solution is widely used in the natural fibre processing industry and artificial cellulose fibres [7] . Research on the treatment of hemp fibres such as NaOH, silane coupling agent, maleic anhydride, and acetic anhydride showed that treatment of fibre with NaOH solution gave the highest tensile strength and Young’s modulus, name ly 598 MPa and 33.8 GPa, respectively [8] . Immersion treatment of sugar palm fibres for 2 hours in 5% NaOH solution gave the", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 37, "width": 311, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JPSE (Journal of Physical Science and Engineering), Vol. 7, No. 1, 2022, Page 39 – 45.", "type": "Page header" }, { "left": 292, "top": 781, "width": 14, "height": 12, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "40", "type": "Page footer" }, { "left": 195, "top": 257, "width": 208, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(a) (b)", "type": "Picture" }, { "left": 183, "top": 278, "width": 230, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Figure 1. Specimen for (a) tensile test and (b) compressive test.", "type": "Caption" }, { "left": 72, "top": 301, "width": 454, "height": 24, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "highest result of bending stress, modulus of elasticity, and elongation is 176.77 MPa, 1.267 GPa, and 24.05%, respectively [9] .", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 326, "width": 455, "height": 138, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Research on 40% palm fibre volume fraction with epoxy resin gave the highest tensile strength of 5.128 kg/mm 2 [10] . Palm fibre-phenolic composite gave the highest compressive strength of 60 MPa with a 30% fibre volume fraction [11] . Tensile and impact strength of polyester composite increased along with increasing weight fraction of palm fibre. The highest tensile and impact strength were obtained with a 9% fibre weight fraction, namely 4.21 kg/mm 2 and 32.7 kJ/m 2 , respectively. The density of this composite decreased along with the increasing weight fraction of palm fibre [12] . The mechanical properties of NFRP composites can be improved by combining them with fibreglass. Research on fibreglass added to sugar palm fibre composites shows that tensile strength increases from 23 MPa to 43 MPa [13] . Research on palm fibre orientation in epoxy composite obtained tensile strength of 33.14 MPa for random, 29.71 MPa for cross, 21.97 MPa for continuous, and 16.08 MPa for woven fibre orientation [14] .", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 465, "width": 454, "height": 75, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This research aims to make NFRP composite with palm fibre and unsaturated polyester. Palm fibres immerse for 2 hours in NaOH solution with varying concentrations of 3%, 5%, and 7%. The volume fraction of palm fibre are 0%, 5%, 10%, 15%, and 20%. Woven roving fibreglass will also be added to compare the tensile strength of composite with or without natural fibre. In addition, the optimum parameters will be known to obtain a better composite with high tensile strength, compressive strength, and water resistance to composite.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 554, "width": 65, "height": 12, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Method", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 566, "width": 454, "height": 126, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This research used polyester resin (SHCP 2668 WNC), methyl ethyl ketone peroxide as the catalyst, palm fibres, woven roving (600 E-glass), and sodium hydroxide (NaOH). Palm fibres were cut into 2.5 cm sizes, washed with water, and dried. Palm fibre soaked in 0%, 3%, 5%, and 7% NaOH solutions for 2 hours. Volume fraction of fibres were 0%, 5%, 10%, 15%, and 20% with and without woven roving. Composite samples were prepared based on ASTM D3039 for the tensile test with a size of 250 mm × 25 mm × 3 mm, as shown in Figure 1a . At the same time, based on ASTM D695 for the compressive test with a diameter and height of 12.7 mm and 25.4 mm, respectively, as shown in Figure 1b . Manufacturing of composite used hand lay-up method. NFRP composites were made from unsaturated polyester (UP) matrix with palm fibre (PF) as reinforcement in a random orientation, and with addition of woven roving (WR) fibreglass.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 693, "width": 454, "height": 75, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The tensile test was performed to determine composite samples' tensile strength and elastic modulus using the universal testing machine Shimadzu AG-IS. The compressive test was carried out to determine composite samples' compressive strength using the universal testing machine AG-X Plus. The fracture of composite samples after tensile testing was characterized using FE-SEM. The water absorption test was carried out by immersing the composite sample in water according to the ASTM D570 standard.", "type": "Text" }, { "left": 402, "top": 37, "width": 152, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "T Partuti et al. , Effect of Fibre Volume …", "type": "Page header" }, { "left": 292, "top": 781, "width": 14, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "41", "type": "Page footer" }, { "left": 241, "top": 72, "width": 113, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 1. Density of composite.", "type": "Caption" }, { "left": 72, "top": 93, "width": 320, "height": 97, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume fraction of fibre (%) Density (g/cm 3 ) UP/PF UP/PF/WR 5 1.2837 1.4021 10 1.2876 1.4023 15 1.3413 1.4031 20 1.3521 1.5679 3. Result and Discussion", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 191, "width": 175, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3.1. Effect of Fibre Volume Fraction", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 204, "width": 454, "height": 176, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 1 shows the density of each composite by variation of fibre volume fraction. The density of composites increased with increasing fibre volume fraction. UP/PF/WR composite has a greater density than UP/PF composite due to the density of each component like unsaturated polyester, palm fibre, and woven roving fibreglass having the value of 1.1 g/cm 3 , 1.2015 g/cm 3 , and 3 g/cm 3 respectively. Tensile strength is influenced by matrix and fibre properties. The final properties of composites are a combination of matrix’ and reinforcement properties, so when more fibres are added as reinforcement, as long as the matrix can cover the fibres properly, the tensile strength will increase. Figure 2a shows that increasing of fibre volume fraction will increase the tensile strength of the composite. Tensile strength of composite with 0%, 5%, 10%, 15%, and 20% of fibre volume fraction were 8.129 MPa, 17.717 MPa, 20.094 MPa, 23.8483 MPa, and 12.815 MPa, respectively. Palm fibre has high strength but is somewhat brittle, so if the composite has more fibre volume fraction, it will be more brittle. That is why the tensile strength of composite with 20% of fibre volume fraction decreased. Decreasing tensile strength with higher fibre volume fraction can also be caused by the weak interfacial bond between fibre and matrix [10] .", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 381, "width": 454, "height": 100, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The compressive strength of composites is also affected by reinforcement and matrix. Figure 2b shows that compressive strength increased from 87.21 MPa to 94.76 MPa by 5% fibre volume fraction, then decreased by 10%, 15%, and 20% fibre volume fraction at 87.17 MPa, 71.86 MPa, and 75.59 MPa, respectively. The addition of 5% fibre achieved a maximum good homogeneity [15] . High compressive strength is obtained with a small amount of fibre. Compressive strength decreased with the increasing number of fibre as the porosity and air voids increased, causing inadequate compaction between fibre and matrix. It can be related to the composite density, as shown in Table 1 , where decreasing porosity and air voids caused increasing density and decreased compressive strength [16] .", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 494, "width": 282, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3.2. Effect of Pre-treatment Fibre with NaOH Concentration", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 507, "width": 454, "height": 63, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Fibre treatment using NaOH aims to improve fibre compatibility at the fibre-matrix interface by increasing roughness, dispersing the fibre, and producing better interface adhesion by increasing mechanical interlocking. So, it can also improve the mechanical properties of composite [17] and change fibre properties from hydrophilic to hydrophobic by dissolving hydrophilic components such as hemicellulose [18] .", "type": "Text" }, { "left": 190, "top": 725, "width": 39, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(a)", "type": "Text" }, { "left": 366, "top": 725, "width": 38, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(b)", "type": "Formula" }, { "left": 96, "top": 746, "width": 403, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Figure 2. (a) Tensile strength and (b) compressive strength of composite with variation of fibre volume fraction", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 37, "width": 311, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JPSE (Journal of Physical Science and Engineering), Vol. 7, No. 1, 2022, Page 39 – 45.", "type": "Page header" }, { "left": 292, "top": 781, "width": 14, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "42", "type": "Page footer" }, { "left": 201, "top": 224, "width": 223, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Figure 3. Effect of NaOH concentration to tensile properties.", "type": "Caption" }, { "left": 72, "top": 247, "width": 454, "height": 76, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Figure 3 shows that tensile strength increases with increasing of NaOH concentration. NaOH improved fibre dispersion in the matrix, which increased the fibre aspect ratio. It increases fibre’s reinforcement effectiveness and hence increases the strength of composites. On the other hand, the contact area of fibre with matrix will increase the interaction between fibre and matrix [19] . Tensile strength of composite using fibre already treated with 3%, 5%, and 7% NaOH concentration, namely 9.533 MPa, 11.906 MPa, and 14.674 MPa, respectively.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 323, "width": 455, "height": 164, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "NaOH removed the impurities and waxy substances from the fibre surface and created a rougher surface topography after alkalization [19] , as shown in Figure 4 . FE-SEM results show that the surface of palm fibre with 3% NaOH treatment is still covered by outer layers of hemicellulose and pectin, as shown in Figure 4a . This indicates that treatment with 3% NaOH concentration for 2 hours has not been able to remove the outer layer of the palm fibre. This layer does not have a strong bond with the second layer consisting of lignin and cellulose [20] . Hemicellulose is highly hydrophilic, while the polyester matrix is hydrophobic, so its compatibility is poor [18] . Figure 4b shows that fibre with 5% NaOH concentration treatment has a smoother surface due to the loss of hemicellulose and pectin layers. This certainly increases the compatibility of fibres to the matrix, thereby increasing the value of tensile strength obtained. Figure 4c shows that fibre with 7% NaOH concentration treatment has a rougher surface. The second layer in the form of lignin has begun to break down and increases the surface roughness of the fibre, thereby increasing mechanical interlocking, which makes interface adhesion better and increases tensile strength.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 488, "width": 454, "height": 126, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "There were holes formed in the fracture and fibres breakage. The holes formed because of pull- out fibre phenomenon which indicates a weak mechanical bond between matrix and fibre. Fibre breakage indicates a strong mechanical bond between unsaturated polyester and palm fibre so that the load was evenly distributed. In the composites with 3% NaOH treatment ( Figure 5a ) there were many holes and a few fibres breakage. Figure 5b shows fewer holes and more fibres breakage observed with 5% NaOH concentration treatment. Figure 5c shows the number of holes the same as before and the fibres breakage was more than others with 7% NaOH concentration treatment. The results of these observations are in accordance with the results of the tensile test, namely the composite with treatment of palm fibre using 7% NaOH concentration, the most observed fibres breakage obtained the highest tensile strength of 14.674 MPa compared to 3% NaOH concentration, namely 9.533 MPa.", "type": "Text" }, { "left": 142, "top": 735, "width": 313, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(a) (b) (c)", "type": "Picture" }, { "left": 115, "top": 756, "width": 366, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Figure 4. Surface of palm fibre after treated with NaOH concentration of (a) 3% , (b) 5% , and (c) 7%.", "type": "Text" }, { "left": 402, "top": 37, "width": 152, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "T Partuti et al. , Effect of Fibre Volume …", "type": "Page header" }, { "left": 292, "top": 781, "width": 14, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "43", "type": "Page footer" }, { "left": 142, "top": 180, "width": 313, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(a) (b) (c)", "type": "Table" }, { "left": 92, "top": 201, "width": 412, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Figure 5. FE-SEM micrograph of composite fracture surface with treatment of NaOH (a) 3%, (b) 5%, and (c) 7%.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 224, "width": 239, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3.3. Effect of Woven Roving Addition to Composite", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 237, "width": 454, "height": 113, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Figure 6a shows the tensile strength of unsaturated polyester-palm fibre (UP/PF) composite, unsaturated polyester-woven roving fibreglass (UP/WR) composite, and unsaturated polyester-palm fibre-woven roving fibreglass (UP/PF/WR) composite. Only one layer of woven roving fibreglass was added to the composite. The highest tensile strength was indicated by the UP/PF/WR composite with 43.123 MPa, UP/WR at 36.097 MPa, and UP/PF composite at 13.882 MPa. The addition of woven roving fibreglass in palm fibre composite can increase the tensile strength of the composite by 210%, from 13.882 MPa to 43.123. The addition of woven roving fibreglass without palm fibre in the composite can increase tensile strength by 19%, from 36.097 MPa to 43.123 MPa. The previous research also had the same result that fibreglass's addition in natural fibre composite increased tensile strength by 87% [13] .", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 363, "width": 445, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3.4. Effect of NaOH Concentration and Volume Fraction of Fibre to Water Absorption Behaviour", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 375, "width": 455, "height": 126, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The hydrophilic properties of natural fibres influenced the water absorption behaviour of natural fibre composites. These can be reduced by alkaline treatment to remove the component of hydrophilic hemicellulose, leaving only the fibre component of hydrophobic, such as lignin. In Figure 6b , it was observed that the percentage of water absorption tends to increase with increasing fibre volume fraction. Meanwhile, the effect of NaOH concentration on palm fibre treatment shows that the absorption of water decreases with increasing NaOH concentration due to the NaOH solution changing the surface properties of fibre from hydrophilic to hydrophobic, so that water absorption decreases. Swelling happened to composited when soaked in water for 7 days. The swelling weakened the interfacial bond between fibre and matrix, so the mechanical strength of the composite decreased. The highest water absorption was obtained at 1.445% with 3% NaOH concentration and 15% of fibre volume fraction.", "type": "Text" }, { "left": 163, "top": 713, "width": 251, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(a) (b)", "type": "Picture" }, { "left": 74, "top": 734, "width": 449, "height": 20, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Figure 6. (a) Tensile strength of UP/PF, UP/WR, and UP/PF/WR; (b) Effect of NaOH concentration and volume fraction of fibre to water absorption behaviour.", "type": "Caption" }, { "left": 77, "top": 37, "width": 311, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JPSE (Journal of Physical Science and Engineering), Vol. 7, No. 1, 2022, Page 39 – 45.", "type": "Page header" }, { "left": 292, "top": 781, "width": 14, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "44", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 72, "width": 83, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Conclusion", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 85, "width": 454, "height": 138, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Based on this research, it can be concluded that the density of composite increased with increasing fibre volume fraction. Increasing fibre volume fraction will increase the tensile strength of the composite, but will decrease the compressive strength of the composite. The highest tensile strength was obtained for 15% of fibre volume fraction, namely 23.8483 MPa, while the highest compressive strength was obtained for 5% of fibre volume fraction, namely 94.76 MPa. Increasing NaOH concentration will increase the tensile strength of the composite. The highest tensile strength was obtained with 7% NaOH treatment for 2 hours at 14.674 MPa. The percentage of water absorption tends to increase with the fibre volume fraction. Nevertheless, it decreases with increasing NaOH concentration. The highest water absorption value was obtained at 3% NaOH concentration and 15% of fibre volume fraction, namely 1.445%. The addition of woven roving as reinforcement to natural fibre composite can increase tensile strength by 210%, from 13.882 MPa to 43.123 MPa.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 237, "width": 85, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Acknowledgment", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 250, "width": 454, "height": 37, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Authors would like to express our gratitude to Ministry of Research, Technology and Higher Education of the Republic of Indonesia for PPTI incentive research grant and PT. Asia Global Fibertek as our research partner.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 302, "width": 54, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "References", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 313, "width": 454, "height": 37, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[1] J. Sahari, S. M. Sapuan, Z. N. Ismarrubie, and M. Z. A. Rahman, “Physical and chemical properties of different morpholog ical parts of sugar palm fibres,” Fibres Text. East. Eur. , vol. 2, no. 91, pp. 21 – 24, 2012.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 351, "width": 454, "height": 37, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[2] D. B. Dittenber and H. V. GangaRao, “Critical review of recent publications on use of natural composites in infrastructure,” Compos. - A: Appl. Sci. Manuf. , vol. 43, no. 8, pp. 1419 – 1429, 2012, doi: 10.1016/j.compositesa.2011.11.019 .", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 389, "width": 454, "height": 37, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[3] M. Sulaiman and M. H. Rahmat, “ Kajian potensi pengembangan material komposit polimer dengan serat alam untuk produk otomotif, ” in Proc. Seminar Nasional Teknik Mesin (SISTEM) 2018 , Universitas Negeri Jember, Indonesia, 2018, pp. 13 – 17.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 427, "width": 454, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[4] N. M. Nurazzi et. al. , “ A review: Fibres, polymer matrices and composites, ” Pertanika J. Sci.", "type": "Text" }, { "left": 100, "top": 439, "width": 207, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Technol. , vol. 25, no. 4, pp. 1085 – 1102, 2017.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 452, "width": 454, "height": 37, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[5] M. R. Sanjay et al. , “Characterization and properties of natural fiber polymer composites: A comprehensive review,” J. Clean. Prod. , vol. 172, pp. 566-581, 2018, doi: 10.1016/j.jclepro.2017.10.101 .", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 490, "width": 454, "height": 37, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[6] L. Mohammed, M. N. Ansari, G. Pua, M. Jawaid, and M. S. Islam, “A review on natural fiber reinforced polymer composite and its applications,” Int. J. Polym. Sci. , vol. 2015, p. 243947, 2015, doi: 10.1155/2015/243947 .", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 528, "width": 454, "height": 37, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[7] N. Le Moigne, B. Otazaghine, S. Corn, H. Angellier-Coussy, and A. Bergeret, Surfaces and Interfaces in Natural Fibre Reinforced Composites: Fundamentals, Modifications and Characterization . Cham, Switzerland: Springer, 2018.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 566, "width": 454, "height": 37, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[8] B. K. Goriparthi, K. N. S. Suman, and N. M. Rao, “Effect of fiber surface treatments on mechanical and abrasive wear performance of polylactide/jute composites,” Compos. - A: Appl. Sci. Manuf. , vol. 43, no. 10, pp. 1800 – 1808, 2012, doi: 10.1016/j.compositesa.2012.05.007 .", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 604, "width": 454, "height": 37, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[9] M. A. Irfai, D. Wulandari, and E. Marsyahyo, “Effect of NaOH treatment on bending streng th of the polyester composite reinforce by sugar palm fibers,” in IOP Conf. Ser.: Mat. Sci. Eng. , vol. 336, no. 1, p. 012008, 2018, doi: 10.1088/1757-899X/336/1/012008 .", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 642, "width": 454, "height": 24, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[10] E. Mahmuda and S. Savetl ana, “Pengaruh panjang serat terhadap kekuatan tarik komposit berpenguat serat ijuk dengan matrik epoxy,” J. Ilm. Tek. Mesin , vol. 1, no. 3, pp. 79 – 84, 2013.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 667, "width": 455, "height": 37, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[11] B. Rashid, Z. Leman, M. Jawaid, M. J. Ghazali, and M. R. Ishak, “The mechanical performance of sug ar palm fibres (ijuk) reinforced phenolic composites,” Int. J. Precis. Eng. Manuf. , vol. 17, no. 8, pp. 1001 – 1008, 2016, doi: 10.1007/s12541-016-0122-9 .", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 705, "width": 455, "height": 37, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[12] U. B. Surono and Sukoco, “A nalisa sifat fisis dan mekanis komposit serat ijuk dengan bahan matrik poliester, ” in Proc. Seminar XI Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi , Institut Teknologi Nasional Yogyakarta, Indonesia, 2016, pp. 298 – 303.", "type": "List item" }, { "left": 402, "top": 37, "width": 152, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "T Partuti et al. , Effect of Fibre Volume …", "type": "Page header" }, { "left": 292, "top": 781, "width": 14, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "45", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 72, "width": 454, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[13] M. R. Ishak et al. , “Sugar palm ( Arenga pinnata ): Its fibres, polymers and composites,” Carbohydr. Polym. , vol. 91, no. 2, pp. 699 – 710, 2013, doi:", "type": "List item" }, { "left": 100, "top": 98, "width": 141, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "10.1016/j.carbpol.2012.07.073 .", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 110, "width": 454, "height": 38, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[14] M. Muhajir, M. A. Mizar, and D. A. Sudjimat, “ Analisis kekuatan tarik bahan komposit matriks resin berpenguat serat alam dengan berbagai varian tata letak, ” J. Tek. Mesin , vol. 24, no. 2, pp. 1 – 8, 2016.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 148, "width": 454, "height": 38, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[15] N. G. Ozerkan, B. Ahsan, S. Mansour, and S. R. Iyengar, “Mechanical performance and durability of treated palm fiber reinf orced mortars.” Int. J. Sustain. Built Environ. , vol. 2, no. 2, pp. 131 – 142, 2013, doi: 10.1016/j.ijsbe.2014.04.002 .", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 186, "width": 455, "height": 37, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[16] A. Gholampour and T. Ozbakkaloglu, “A review of natural fiber composites: Properties, modification and processing techniques, characterization, applications,” J. Mat. Sci. , vol. 55, no. 3, pp. 829 – 892, 2020, doi: 10.1007/s10853-019-03990-y .", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 224, "width": 455, "height": 38, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[17] M. M. Camargo, E. A. Taye, J. A. Roether, D. T. Redda, and A. R. Boccaccini, “A review on natural fiber-reinforced geopolymer and cement- based composites,” Materials , vol. 13, no. 20, p. 4603, 2020, doi: 10.3390/ma13204603 .", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 262, "width": 454, "height": 37, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[18] Z. N. Azwa, B. F. Yousif, A. C. Manalo, and W. Karunasena, “A review on the degradability of polymeric composites based on natural fibres,” Mater. Des. , vol. 47, pp. 424 – 442, 2013, doi: 10.1016/j.matdes.2012.11.025 .", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 300, "width": 454, "height": 37, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[19] D. Shanmugam and M. Thiruchitrambalam, “Static and dynamic mechanical properties of alkali treated unidirectional continuous palmyra palm leaf stalk fiber/jute fiber reinforced hybrid polyester composites,” Mater. Des. , vol.", "type": "List item" }, { "left": 333, "top": 325, "width": 193, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "50, pp. 533 – 542, 2013, doi:", "type": "Table" }, { "left": 100, "top": 338, "width": 140, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "10.1016/j.matdes.2013.03.048 .", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 351, "width": 454, "height": 37, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[20] S. Mahzan, W. M. Bahtiar, and Z. Mohamad, “Investigation on the tensile strength of treated and untreated woven sugar palm fibre reinforced compos ites,” Appl. Mech. Mater. , vol. 660, pp. 588 – 592, 2014, doi: 10.4028/www.scientific.net/AMM.660.588 .", "type": "List item" } ]
5fb5d643-b605-1275-6ecd-2817484b0c60
https://journal.trunojoyo.ac.id/pangabdhi/article/download/7482/4581
[ { "left": 352, "top": 38, "width": 177, "height": 32, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 6 No 1, April 2020 http://journal.trunojoyo.ac.id/pangabdhi ISSN: 2477-6289", "type": "Page header" }, { "left": 72, "top": 378, "width": 88, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 391, "width": 221, "height": 98, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Desa dalam pengertian UU Nomor 32 Tahun 2004 adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah, yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam system pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 492, "width": 221, "height": 136, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasar pengertian tersebut, sebetulnya desa merupakan bagian penting bagi keberadaan bangsa Indonesia. Penting karena desa merupakan satuan terkecil dari bangsa ini yang menunjukkan keragaman Indonesia. Selama ini terbukti keragaman tersebut telah menjadi kekuatan penyokong bagi tegak dan eksisnya bangsa. Dengan demikian penguatan desa menjadi hal yang tak bisa ditawar dan tak bisa dipisahkan dari pembangunan bangsa ini secara menyeluruh.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 631, "width": 222, "height": 137, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Warga pedesaan, suatu masyarakat mempunyai hubungan yang erat dan lebih mendalam ketimbang hubungan dalam masyarakat kota. Sistem kehidupan sosial bersifat berkelompok kebanyakan atas dasar sistem kekeluargaan. Penduduk masyarakat pedesaan pada umumnya hidup dari pertanian. Walaupun terlihat adanya tukang kayu, tukang bangunan, tukang genteng dan bata bahkan tukang catut (sistem ijon), inti pekerjaan penduduk adalah pertanian. Pekerjaan pekerjaan", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 378, "width": 221, "height": 23, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "disamping pertanian hanya pekerjaan sambilan (Soekanto, 2012)", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 403, "width": 224, "height": 74, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Universitas Trunojoyo Madura berkomitmen melakukan pemberdayaan desa salah satunya dengan kegiatan KKN Tematik Mandiri 2018/2019. Penulis berkesempatan menjadi DPL (Dosen Pembimbing Lapangan) 3 Kelompok yang masing–masing beranggotakan 15", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 479, "width": 221, "height": 23, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mahasiswa/i yang ditempatkan di 3 Lokasi Desa yang berada di Kecamatan Bangkalan yaitu :", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 505, "width": 179, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(1) Kelompok 9 di Desa Sembilangan;", "type": "List item" }, { "left": 308, "top": 517, "width": 181, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(2) Kelompok 16 di Desa Ujung Piring", "type": "List item" }, { "left": 308, "top": 530, "width": 156, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(3) Kelompok 36 di Desa Kramat", "type": "List item" }, { "left": 305, "top": 542, "width": 221, "height": 137, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dari realitas sosial yang dikemukakan dalam latar belakang diatas, maka kegiatan KKN Tematik Mandiri ini berkomitmen untuk melakukan upaya pemberdayan desa dengan berbagai kegiatan dan program yang telah diagendakan. Persoalan mendasar dari kegiatan KKN yang relatif singkat tersebut adalah strategi dan bentuk kegiatan apa yang bisa meningkatkan pengetahuan dan keterampilan warga sehingga mampu meningkatkan daya saing produk unggulan", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 695, "width": 54, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "METODE", "type": "Section header" }, { "left": 305, "top": 707, "width": 227, "height": 61, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Lokasi kegiatan pengabdian masyarakat adalah 3 Desa yaitu Desa Ujung Piring, Desa Sembilangan dan Desa Kramat yang terletak di kecamatan Bangkalan . Melalui kegiatan KKN Mahasiswa Tematik Mandiri Tahun 2018/2019", "type": "Text" }, { "left": 140, "top": 88, "width": 326, "height": 29, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Aneka Olahan Sukun, Salak dan Daun Mangga Khas Kabupaten Bangkalan", "type": "Section header" }, { "left": 269, "top": 137, "width": 87, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Yudhi Rachman", "type": "Section header" }, { "left": 143, "top": 151, "width": 339, "height": 25, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Universitas Trunojoyo Madura E-mail : [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 158, "top": 193, "width": 284, "height": 21, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DOI: https://doi.org/10.21107/pangabdhi.v6i1.7482 Naskah diterima 2 Februari 2020, Revisi 30 Maret 2020, Terbit 19 April 2020", "type": "Text" }, { "left": 74, "top": 242, "width": 455, "height": 105, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tulisan ini mencoba menampilkan upaya pemberdayaan melalui kegiatan KKN Mahasiswa Tematik Mandiri Tahun 2018/2019 Universitas Trunojoyo Madura di 3 Desa Ujung Barat Kabupaten Bangkalan. Belajar dan berbagi dengan masyarakat desa yang sebagian besar adalah petani tadah hujan dengan memanfaatkan potensi sumber daya baik tanaman dan alam yang tersedia, berbagai kegiatan baik penyuluhan dengan berbagai tema dan pelatihan keterampilan pemasaran produk unggulan sukun di Desa Sembilangan, buah salak dan bambu di Desa Kramat serta pengenalan inovasi produk alternatif seperti teh dan sirup berbahan daun mangga yang berlimpah dan tidak termanfaatkan di Desa Ujung Piring. Kesemuanya itu diharapkan mampu meningkatkan akses, kekuatan dan kemampuan bagi masyarakat desa pengolah produk untuk menjadi Desa Sejahtera.", "type": "Text" }, { "left": 74, "top": 359, "width": 264, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata kunci: komoditas unggulan, pemberdayaan masyarakat", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 37, "width": 92, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "26 Jurnal Pangabdhi", "type": "Page header" }, { "left": 72, "top": 74, "width": 224, "height": 112, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Universitas Trunojoyo Madura sebagai upaya pemberdayaan usaha – usaha unggulan yang dimiliki masyarakat setempat. Melalui serangkaian kegiatan pelatihan baik skill dan produk yang dihasilkan selama masa pelaksanaan kegiatan KKN mulai Tanggal 26 Desember 2018 sampai dengan 21 Januari 2019 melalui program kerja dan rencana kegiatan yang telah dibuat masing - masing kelompok KKN Mandiri ini.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 201, "width": 145, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 214, "width": 221, "height": 123, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bangkalan merupakan salah satu kabupaten yang terletak paling barat di kepulauan Madura. Pulau Madura merupakan bagian dari Propinsi Jawa Timur yang terpisah dari kabupaten- kabupaten lain yang masuk dalam Propinsi Jawa Timur. Lokasi 3 Desa KKN Tematik Mandiri yang dibahas dalam tulisan ini berada di wilayah Pusat Pemerintahan yaitu di sebelaah selatan pusat Kecamatan Bangkalan yang berbatasan dengan selat madura dan kecamatan Socah.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 340, "width": 221, "height": 137, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber daya lahan di 3 Desa Lokasi KKN Tematik kebanyakan bersifat sawah tadah hujan dibandingkan sawah irigasi yang lebih produktif masa tanamnya. Petani penanam padi tadah hujan selalu mendapati dirinya tergantung kepada kondisi alam yang sulit diprediksi. Dari sekian banyak teknik yang ada ia dapat memilih rutin yang meminimalkan kegagalan, akan tetapi karena mempunyai batas yang yang kecil, maka dengan teknik yang paling baik sekalipun tetap rentan.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 492, "width": 221, "height": 23, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pelatihan Pengelolaan Keripik Sukun dan Pegagan di Desa Sembilangan", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 517, "width": 221, "height": 175, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sukun merupakan salah satu bahan makanan paling populer di Indonesia. Meskipun masih jarang yang menjadikan nya sebagai makanan pokok seperti nasi, namun banyak yang mengolah sukun menjadi makanan ringan. Keripik sukun ini hanya diolah dengan mudah yaitu sukun dibersihkan, dicuci, dan diberi bumbu sederhana yang kemudian digoreng. Keripik sukun ini memiliki empat rasa, seperti: original, rasa manis, rasa asin dan rasa balado. Dalam proses pengolahan sukun hal yang ditakutkan yaitu ketika terjadi perubahan musim yang membuat sukun tersebut sulit untuk ditemukan.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 694, "width": 221, "height": 74, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Salah satu komoditas hasil kebun yang ada di Desa Sembilangan adalah sukun dan pegagan. Tanaman sukun tumbuh berjejer di sepanjang samping jalan Desa Sembilangan sehingga keberadaannya melimpah. Sedangkan pegagan banyak ditemukan di sawah-sawah warga desa", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 74, "width": 221, "height": 175, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sembilangan. Akan tetapi selama ini, potensi tersebut tidak dimanfaatkan secara optimal mengenai metode pengolahan serta prospeknya ke depan sehingga sukun dan pegagan masih memiliki nilai jual yang rendah. Masyarakat Desa Sembilangan umumnya memasarkan sukun dalam keadaan mentah dan jalur distribusinya hanya di daerah setempat. Oleh karena itu, guna menambah pengetahuan warga dan peningkatan nilai ekonomis sukun serta sebagai pemenuhan kebutuhan masyarakat modern yang serba dinamis, KKN 09 mengadakan pelatihan pembuatan keripik dari sukun dan pegagan dengan berbagai macam aneka rasa.", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 252, "width": 221, "height": 149, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil pembuatan keripik pegagan tersebut akan diperjual belikan serta dipamerkan dalam pameran KKN. Masyarakat diberikan ilmu dalam proses pembuatan keripik pegagan dari awal hingga akhir. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan keripik pegagan adalah kreatifitas, ketelatenan, kerapian, rasa dan hasil. Diharapkan program pelatihan pembuatan keripik pegagan ini dapat berjalan dengan baik dan berlanjut sebagai sarana menambah wawasan dan penghasilan tambahan masyarakat Desa Sembilangan.", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 416, "width": 221, "height": 23, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Teh dan Sirup Berbahan Daun Mangga Ala Desa Ujung Piring", "type": "Section header" }, { "left": 305, "top": 441, "width": 222, "height": 86, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Produk unggulan ini dibuat dengan memanfaatkan potensi yang ada di Desa Ujung Piring. Salah satu potensi yang dapat dijadikan produk unggulan di Desa Ujung Piring yaitu buah mangga dan daun mangga. Setiap rumah warga di Desa Ujung piring memiliki tanaman mangga.", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 530, "width": 222, "height": 238, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berawal dari keadaan tersebut Kelompok KKN 16 ingin menciptakan produk unggulan yang bisa memanfaatkan potensi di Desa Ujung Piring yaitu buah dan daun mangga. Sehingga dapat membantu memecahkan masalah yang dihadapi warga desa Ujung Piring setiap musim mangga. Produk unggulan tersebut nantinya juga dapat di terapkan oleh masyarakat dan dapat menjadi makanan khas desa Ujung Piring. Hal tersebut juga akan menambah pendapatan desa jika masyarakat luas sudah mengenal potensi dari produk teh berbahan dau mangga tersebut, cara Pembuatannya cukup sederhana, yaitu cuci bersih daun manga. Jemur daun mangga dibawah sinar matahari hingga kering sampai bisa diremas seperti daun teh. Teknik pengeringan juga bisa menggunakan oven, kemudian yang ketiga. daun mangga yang sudah kering diremas-remas hingga seperti daun teh. Remasan daun mangga di rebus,", "type": "Text" }, { "left": 364, "top": 37, "width": 162, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rachman, Y Aneka Olahan Sukun 27", "type": "Page header" }, { "left": 72, "top": 74, "width": 221, "height": 36, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "hingga mendidih dan didinginkan. Saring rebusan daun mangga tambahkan gula dan kayu manis sesuai selera.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 125, "width": 221, "height": 23, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Strategi Pemasaran Dan Branding Aneka olahan Salak Dari Desa Kramat.", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 150, "width": 221, "height": 162, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Strategi pemasaran dalam suatu usaha sangatlah penting. Pemilihan strategi pemasaran yang salah akan berakibat kurang laris-nya hasil jual produk. Selama ini Kelompok tani Ambudi Makmur 2 menjual hasil olahan salak mereka dengan cara menunggu konsumen yang datang ke rumah produksi untuk membeli produk yang dijual. Terkadang mereka juga melakukan strategi pemasaran dengan mengikuti pameran- pameran UMKM yang diadakan di daerah- daerah. Dengan strategi pemasaran tersebut dirasa kurang cocok untuk memperkenalkan dan juga memaksimalkan produk yang dijual.", "type": "Text" }, { "left": 86, "top": 315, "width": 208, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kelompok KKN 36 dari Universitas", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 327, "width": 221, "height": 99, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Trunojoyo Madura berinisiatif untuk mencoba strategi pemasaran dengan menjemput konsumen atau pembeli. Menjemput konsumen ini dimaksudkan agar produk yang dijual tidak ada perantara lain antara penjual dan pembeli dan juga untuk memperkenalkan olahan salak yang khas dari Desa Kramat keluar desa, khususnya di Kabupaten Bangkalan.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 429, "width": 222, "height": 123, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pemasaran produk olahan Ambudi Makmur 2 desa Kramat adalah program kerja yang disusun oleh mahasiswa KKN 36 dengan melihat masalah yang ada di strategi pemasaran kelompok tani tersebut. Solusi yang diberikan dengan menerapkan strategi pemasaran menjemput konsumen atau pembeli agar dapat memaksimalkan produk yang dijual. Selain itu, dengan cara ini pengenalan produk ke masyarakat luas juga dapat dilakukan.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 568, "width": 136, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Pelatihan Digital Marketing", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 580, "width": 221, "height": 150, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Digital marketing adalah suatu usaha untuk melakukan pemasaran sebuah brand atau produk melalui dunia digital atau internet. Tujuannya ialah untuk menjangkau konsumen maupun calon konsumen secara lebih luas. Selama ini kelompok tani Ambudi Makmur 2 dan karang taruna desa hanya memahami cara menggunakan sosial media namun, tidak mengetahui cara memasarkan produk menggunakan sosial media. Digital marketing yang digunakan pada kegiatan di Desa Kramat ada 2, yaitu Instagram dan Facebook.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 732, "width": 221, "height": 36, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Setiap hari Kamis kelompok KKN 36 mela ksanakan kegiatan pelatihan digital marketing bertempat di balai Desa Kramat Bangkalan.", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 74, "width": 224, "height": 86, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Antusias dan juga keinginan audien untuk mengikuti kegiatan ini menunjukkan adanya keinginan untuk melakukan perubahan mengikuti perkembangan trend penjualan melalui internet. Dukungan dan Kehadiran Kepala desa serta tokoh masyarakat juga sangat berpengaruh dalam kelancaran pelatihan digital marketing.", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 176, "width": 221, "height": 22, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Pelatihan Pembuatan Keranjang Salak dari Bambu", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 201, "width": 221, "height": 136, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Desa Kramat merupakan daerah sentra pengolahan salak. Buah salak di oleh menjadi beberapa olahan seperti: dodol salak, kurma salak, kripik salak, sirup salak, kismis salak, coklat salak, kopi biji salak, dan masih banyak yang lainnya. Usaha pengolahan salak ini bermula dari melimpahnya buah salak pada saat musim panen salak. Pada saat musim panen salak buak salah tidak dapat di terima pasar secara menyeluruh. Buah salak yang kurang baik akan terbuang secara cuma- cuma.", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 340, "width": 221, "height": 124, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tetapi kini buah salak kualitas kedua dapat di manfaatkan menjadi produk olahan yang di kelola oleh Kelompok Tani Ambudi Makmur 2. Dibalik itu semua masih terdapat kendala yang cukup kompleks yakni kemasan pemasaran buah salak segar. Guna memanfaatkan sumberdaya alam yang tersedia pada desa tersebut dengan menyulap bambu menjadi kerajinan keranjang yang berguna sebagai kemasan buah salak segar yang berkualitas baik.", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 479, "width": 80, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "KESIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 305, "top": 492, "width": 224, "height": 149, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rencana dan program kerja serta kegiatan yang dilaksanakan oleh Kelompok KKN 9 Sembilangan, Kelompok 16 Ujung Piring dan Kelompok 36 Kramat di rancang dengan tujuan utama melakukan pemberdayaan terhadap masyarakat desa yang sebagian besar adalah petani. Tentu saja waktu KKN yang relatif singkat belum dapat menunjukkan hasil yang signifikan baik dari sisi peningkatan kualitas SDM maupun keuntungan besar secara ekonomis. Tetapi memberikan modal dasar yang cukup untuk melangkah maju kedepan.", "type": "Text" }, { "left": 368, "top": 657, "width": 104, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 305, "top": 682, "width": 222, "height": 35, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Septiawan, S. 2007. Menulis Ilmiah: Metode Penelitian Kualitatif . Jakarta: Yayasan Obor Indonesia", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 735, "width": 229, "height": 23, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Moleong, L. J. 2004. Metode Penelitian Kualitatif . Bandung : PT Remaja Rosdakarya", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 37, "width": 92, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "28 Jurnal Pangabdhi", "type": "Page header" }, { "left": 72, "top": 87, "width": 223, "height": 48, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mulida, Y. 2018. Peluang dan Tantangan Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menegah (UMKM) dari Berbagai Aspek Ekonomi. Jurnal Ilmiah Bisnis dan", "type": "Text" }, { "left": 93, "top": 74, "width": 433, "height": 74, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ekonomi: Nasikun. 2006. Sistem Sosial Indonesia , Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 125, "width": 221, "height": 23, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Soekanto, S. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar , Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.", "type": "Text" } ]
e688ddaf-1bf1-7df1-cab9-f6b6376b1e10
https://ejournal.uika-bogor.ac.id/index.php/TAWAZUN/article/download/8531/4472
[ { "left": 85, "top": 57, "width": 80, "height": 23, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tawazun", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 81, "width": 293, "height": 34, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Pendidikan Islam http: //ejournal.uika-bogor.ac.id/index.php/TAWAZUN/index Vol. 16, No. 1, 2023, e-ISSN: 2654-5845, hlm. 107-120, DOI: 10.32832/tawazun.v16i1.8531", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 713, "width": 353, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Article Information: Received October 29, 2022, Accepted May 20, 2023, Published May 27, 2023.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 723, "width": 393, "height": 36, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Published by: Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam Universitas Ibn Khaldun Bogor How to cite: Hapsari, L. S., Rahman, I. K., & Alim, A. (2023). Guidance and counseling program for religious awareness in Elderly Islamic Boarding Schools. Tawazun: Jurnal Pendidikan Islam , 16 (1), 107 – 120. https://doi.org/10.32832/tawazun.v16i1.8531", "type": "Footnote" }, { "left": 477, "top": 769, "width": 33, "height": 16, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "| 107", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 128, "width": 397, "height": 40, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Guidance and counseling program for religious awareness in Elderly Islamic Boarding Schools", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 179, "width": 281, "height": 34, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Lisning Sri Hapsari * , Imas kania Rahman, Akhmad Alim Universitas Ibn Khaldun Bogor, Indonesia *[email protected]", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 226, "width": 47, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstract", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 243, "width": 400, "height": 135, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This research aims to examine and formulate guidance and counselling programs for religious awareness at Al-Hikmah Cibungbulang Islamic Boarding School in Bogor and formulate guidance and counselling programs for older people in Islamic boarding schools and social institutions. The research method used is a literature study with a qualitative approach, research and development (R&D) and field methods. This research involved interviews with the head of the foundation, administrators, and elders at Graha Sasana Tresna Werdha House Cibubur East Jakarta for data comparison. An analysis was conducted of the religious awareness guidance and counselling programme at the boarding school for elderly students, as well as formulating a programme that includes daily, weekly, monthly, and annual programmes. The results of this research will be implemented in the form of a systematic and complete theory according to the Educational Counsellor Competency Standards (SKKPD). Hopefully, this research can provide solutions and references for Islamic boarding schools and social institutions in developing practical guidance and counselling programs for older people, especially in the Cibungbulang area of Bogor.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 385, "width": 396, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords : Elderly Boarding School; Guidance and Counselling Programme; Religious Awareness", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 401, "width": 39, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstrak", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 419, "width": 400, "height": 135, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan merumuskan program bimbingan dan konseling kesadaran beragama di Pondok Pesantren Al Hikmah Cibungbulang Bogor serta merumuskan program bimbingan dan konseling bagi lansia di pondok pesantren dan panti sosial. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan dengan pendekatan kualitatif, research and development (R&D) serta metode lapangan. Penelitian ini melibatkan wawancara dengan ketua yayasan, pengurus, dan sesepuh di Rumah Werdha Graha Sasana Tresna Cibubur Jakarta Timur sebagai perbandingan data. Analisis dilakukan terhadap program bimbingan dan konseling kesadaran beragama di pondok pesantren untuk lansia, serta merumuskan program yang meliputi program harian, mingguan, bulanan, dan tahunan. Hasil penelitian ini akan diimplementasikan dalam bentuk teori yang sistematis dan lengkap sesuai Standar Kompetensi Konselor Pendidikan (SKKPD). Diharapkan penelitian ini dapat memberikan solusi dan acuan bagi pondok pesantren dan lembaga sosial dalam menyusun program bimbingan dan konseling yang efektif bagi lansia, khususnya di wilayah Cibungbulang Bogor.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 561, "width": 345, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata kunci: Kesadaran Religius; Pesantren Lansia; Program Bimbingan dan Konseling", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 57, "width": 99, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hapsari, Rahman, Alim", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 769, "width": 173, "height": 16, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "108 | Tawazun : Jurnal Pendidikan Islam", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 78, "width": 79, "height": 15, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Introduction", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 99, "width": 428, "height": 82, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "In actual reality, the Al Wisdom Islamic Boarding School Cibungbulang Bogor, compared to social institutions, shows that the majority of the elderly residents of the Islamic boarding school are sisters. Starting from the age of 58 to 72 years, those who are in the boarding school, of course, are still physically and mentally healthy, one of the requirements to become an elderly santri. the elderly is almost 75% of the human resources who have adequate education and even retired employees also complement the elderly pesantren.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 186, "width": 428, "height": 96, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The elderly boarding school occupants usually depart from their own desire to attend a boarding school and not because of the wishes of their children or siblings, which aims to prepare for death in the future. old age by deepening final knowledge and being more focused and istiqomah in worshiping mahdhoh and ghoiru mahdhoh and not being disturbed by an environment that is not as frequent as grandchildren, nephews who are still young, facilities such as television which are always served by our children so that parents don't get bored, it makes the elderly feel bored for a long time and so on.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 287, "width": 428, "height": 82, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "although the facilities at home or the affection from their sons and daughters they get, but they are not as comfortable as in the pesantren environment among the elderly, so there is no gap in the elderly in achieving their development, in contrast to social institutions where there are gaps in their development, in contrast to social institutions where there is a development gap that departs from a coercion of the elderly to live in social or nursing homes.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 374, "width": 428, "height": 122, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The first reality is like the results of research by Taamu, Nurjannah, Abd Syukur Baud and Ls Banudi at the Minaula social institution, Kendari city in 2015 for 41 elderly people, the result is that as many as 22 elderly experience stress due to the environment and 15 of them reach the level of depression, and 19 of the elderly do not. experience stress due to the environment 7 (seven) of them are depressed, and 21 elderlies with extroverted personality 7 (seven) of them are depressed. And 21 elderlies with introverted personality 15 of them experienced depression. The third result, out of 17 elderly who received family support, 6 (six) of them experienced depression, while of 23 elderly who did not receive family support, 16 of them experienced depression (Guest, 2017).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 502, "width": 428, "height": 81, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The next reality is like a study by the Social Service Center (Bapelsos) Cepiring Kendal, the psychological problems encountered in the elderly are anxiety and fear, tend to be emotional, talk a lot, loneliness, grief and depression. While the spiritual problems experienced by the elderly are lack of life expectancy, lack of meaning and purpose in life, refusing to interact with religious leaders, unable to worship, and unable to participate in religious activities (Fitriani, 2016).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 589, "width": 428, "height": 68, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Another fact was also revealed by the Study Team for the Forms of Elderly Services in the Special Region of Yogyakarta which stated that many elderly people living in nursing homes felt lonely, sad, withdrawn from association and activities, passive, moody, experienced negative emotions, and were hostile to others. orphanage occupants (Sulastri, 2017).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 662, "width": 428, "height": 82, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Another elderly problem was also revealed by Dina Andesty and Fariani Syahrul, the research was carried out at the UPTD Griya Werdha, Surabaya city, which is located on Jambangan Baru, Jambangan 15A Toll Road. The study was conducted in November- December 2017. The study population was all 52 people. The results of the study show that the elderly who are low and vice versa, the elderly who have a high quality of life have good social relationships (Andesty, 2019).", "type": "Text" }, { "left": 263, "top": 57, "width": 250, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Guidance and Counseling Program for Religious Awareness...", "type": "Page header" }, { "left": 331, "top": 769, "width": 179, "height": 16, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vol.16, No.1, 2023, pp. 107-120 | 109", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 79, "width": 428, "height": 82, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The above situation is deemed necessary to be addressed immediately which will later lead to a protracted situation that causes the elderly to not find comfort and tranquility in life or the golden period for the remainder of their lives. Which of course is not desirable when experiencing discomfort, but in the elderly law which mandates physical and spiritual well- being for the elderly. In Law No. 13 of 1998 concerning the welfare of the elderly, in Chapter III article 5 (five) paragraph 2 (two) concerning rights and obligations it is stated:", "type": "Text" }, { "left": 103, "top": 166, "width": 392, "height": 37, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "As a respect and appreciation for the elderly, the right to improve social welfare includes: education and training services, ease of use of facilities, public facilities and infrastructure, convenience in legal services and assistance, social protection, social assistance (Government of Indonesia, 1998).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 213, "width": 428, "height": 27, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The law explains that the coverage of welfare for the elderly is explained in Chapter I regarding the general provisions of article 1 (one):", "type": "Text" }, { "left": 103, "top": 246, "width": 392, "height": 62, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Welfare is an obedient social life and livelihood, both material and spiritual, which is filled with a sense of safety, decency, and inner and outer peace which makes it possible for every citizen to fulfill their physical, spiritual and social needs as well as possible for themselves, their families and the community. society by upholding human rights and obligations in accordance with Pancasila (Government, 1998).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 318, "width": 428, "height": 68, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The various cases above are due to the fact that the elderly have not been able to carry out their developmental tasks to the maximum so that the maturity of developmental tasks has not been achieved, especially spiritual maturity. In the Islamic concept, spiritual maturity is characterized by true and strong faith, right worship, good morals, understanding of the purpose of life and readiness to face death.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 391, "width": 428, "height": 82, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "According to Martin EP Seligmen who represents the opinion of western psychologists, there are 3 (three) basic aspects of wellbeing (welfare) in the elderly, namely: psychological wellbeing whose indicators are: self-acceptance, personal growth, purpose in life, environmental mastery, autonomy and positive relation with other. Second is social wellbeing, whose indicators are: social acceptance, social actualization, social contribution, social. Third is Emotional wellbeing, whose indicators are affection, satisfaction in life, lived happiness and life domain (Desiningrum, 2016).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 478, "width": 428, "height": 136, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "According to the author's opinion, the concept of elderly maturity according to western psychologists above does not conflict with the concept of Islam, but needs to be refined with religious maturity which contains 3 (three) main foundations, namely aqidah , worship and morals. After observing the results of several studies conducted above, the authors have found several conclusions, namely first, in general the research results are still at the stage of revealing a case or the level of offering a concept, not yet at the level of problem solving, second, the aspects studied are still limited to social problems and problems. psychological problems in general, but has not yet touched on the level of the realm of religious awareness, thirdly there is no mature and structured program to offer as a solution to a problem for the elderly. For several reasons, their spiritual development tasks are needed optimally.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 619, "width": 429, "height": 82, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This guidance program must be mature and structured which is extracted from authentic, original and tested sources. In this guidance program there must be 3 (three) main foundations which are principles in Islam, namely aqidah (belief in the foundation of Islam), worship (devotion to Allah Swt) and morals, all three of which will produce competence, fourth, namely understanding the purpose of life that essential so as to foster readiness in the face of death (Anam, 2021).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 706, "width": 428, "height": 28, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The most fundamental difference between the research conducted by the author and previous researchers is that the sources used to explore the concept of religious maturity in", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 57, "width": 99, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hapsari, Rahman, Alim", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 769, "width": 173, "height": 16, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "110 | Tawazun : Jurnal Pendidikan Islam", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 78, "width": 428, "height": 28, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "the elderly. In this study, the authors tried their best to take the concepts of self-maturity from authentic primary sources, namely the Al-Quran, al-Hadith and related journals.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 111, "width": 428, "height": 68, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The purpose of this research is to formulate a guidance and counseling program product in the special religious aspect for the elderly who live in the Al Hikmah Cibungbulang Islamic boarding school, Bogor. The end result is a product that is practical and applicable, not just a concept, so it is easy to implement to anyone and any institution as a guide in guiding the elderly in an effort to reach maturity in religious awareness.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 185, "width": 108, "height": 15, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Research Method", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 206, "width": 428, "height": 149, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This study uses the Research and Development (R&D) method, which begins with problem identification, namely about religious inequality in the elderly, followed by formulating the concept of religious awareness in life which will be used as an analytical knife. The data collection method used is the field method as field research. So, after the authors conducted research on the two research objects, the authors tried to analyze the religious awareness guidance and counseling program in Islamic boarding schools for the elderly. As well as formulating guidance and counseling programs for the elderly to be carried out in social institutions both daily, weekly, monthly, and even yearly programs. Then the last step that the author does is to create a program in theory that discusses the guidance and counseling program for the elderly to be used as a reference for additional programs from the author both for pesantren and social institutions, for the elderly.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 361, "width": 139, "height": 15, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Results and Discussion", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 382, "width": 396, "height": 14, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "A. Development of Guidance and Counseling Programs for the elderly", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 402, "width": 382, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. 1. The structure of the Guidance and counseling program for the elderly", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 420, "width": 428, "height": 68, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "In Permendikbud No. 111 of 2014 concerning guidance and counseling, among the functions of guidance and counseling services are a good understanding of oneself and the environment, optimal self-development, adjustment to oneself and the environment, healthy and normal self-maintenance, development of a conducive learning environment, prevention of problems and healing and repair (Ministry of Education and Culture, 2014).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 493, "width": 428, "height": 55, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "To be able to realize a good program, the guidance and counseling program must have several components as stated in the same regulations, namely a. service program, b. Service area, c. Service structure and program, d. Activities and allocation of service time (Ministry of Education and Culture, 2014).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 553, "width": 428, "height": 55, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The service program consists of four components, namely: basic service program, responsive service program, individual planning and specialization service program and system support service program. The service area consists of four components, namely: personal services, social services, career services and learning services.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 613, "width": 428, "height": 55, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "For the third Guidance and Counseling component, the program structure has rational systematics, vision and mission, description of needs, program components, service areas, operational plans, theme development, RPLBK development, evaluation and cost budget, while the form of service program consists of annual programs and semester program.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 673, "width": 428, "height": 55, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The fourth component is activities consisting of activities in the classroom and activities outside the classroom. Meanwhile, the time allocation for Guidance and Counseling counselors or teachers in implementing all service programs is 24-40 hours of study in one week.", "type": "Text" }, { "left": 263, "top": 57, "width": 250, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Guidance and Counseling Program for Religious Awareness...", "type": "Page header" }, { "left": 331, "top": 769, "width": 179, "height": 16, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vol.16, No.1, 2023, pp. 107-120 | 111", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 79, "width": 428, "height": 95, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "All of the guidance and counseling components mentioned above are intended as standardization for formal education such as elementary, junior high, high school and the equivalent, as for non-formal guidance programs, especially for institutions that are not purely educational, such as boarding schools for the elderly, social and nursing homes, and orphanages. can be modified, reduced and added as needed without reducing the existence and effectiveness of the guidance program. The adjustments in question are as shown in the table below:", "type": "Text" }, { "left": 168, "top": 180, "width": 262, "height": 14, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 1. The four components of Guidance and counseling", "type": "Section header" }, { "left": 91, "top": 200, "width": 405, "height": 161, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "No. Component Name Component 1. Service Program Basic service Responsive service System support service 2. Service area Spiritual service Personal service Social services 3. Service structure and program Rational program systematics, vision and mission, description of needs, program components, service areas, operational plans, theme development, RPLBK development, evaluation, cost budget 4. Activities and service time allocation In and out of class activities, in-class activity time is 4 hours per week. The time for activities outside the classroom adjusts to the situation.", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 377, "width": 395, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Competency standards for the independence of elderly learners (SKKPDUL)", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 395, "width": 428, "height": 136, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "In the initial stage, before preparing the guidance and counseling program, it is to formulate the competency standards for student independence (SKKPD), based on the formulation of the competency standards for student independence (SKKPD), based on the formulation of the competency standards for student independence made by ABKIN (Association of Guidance and Counseling Indonesia) to there are 11 competencies that must be achieved by students, namely: a. The foundation of religious life, b. The basis of ethnic behavior, c. Emotional maturity, d. Intellectual maturity, c. Awareness of social responsibility, f. Gender awareness, g. Self-development, h. Entrepreneurial behavior (independence of economic behavior), i. insight and career readiness, j. maturity of relationships with peers, k. readiness to marry and have a family (Alesha, 2017).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 536, "width": 428, "height": 41, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Referring to the above standards and the discussion on the basis of living in religious consciousness, which has been discussed above, it can be formulated in SKKPDUL (Standards of Competence for Independence of Elderly Students) as follows:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 583, "width": 105, "height": 14, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Maturity Standard", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 596, "width": 174, "height": 14, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Standards of Emotional Maturity", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 610, "width": 156, "height": 14, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Economic Maturity Standard", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 623, "width": 428, "height": 41, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Maturity Standards of Peer Relationships From the four standards above, it can be broken down into competencies as shown in the table below:", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 57, "width": 99, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hapsari, Rahman, Alim", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 769, "width": 173, "height": 16, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "112 | Tawazun : Jurnal Pendidikan Islam", "type": "Page footer" }, { "left": 178, "top": 78, "width": 243, "height": 14, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 2: Independence Competence of elderly students", "type": "Section header" }, { "left": 91, "top": 104, "width": 17, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "No.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 99, "width": 463, "height": 285, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Competency standards Basic competencies Stages of internalization and results Student accommodation Action 1. The Foundation of Religious Life creed Worship Allah Purpose of Life and readiness to face death Understanding the true faith Understanding true worship Understanding good morals Understanding the concept of the purpose of a Muslim's life Understand the concept of death and the afterlife. Steady in faith Discipline in worship Practicing good morals Behave according to the purpose of a Muslim's life Prepare yourself to face death as well as possible. 2. Emotional Maturity Learn ways to control yourself Be tolerant of various expressions of feelings for yourself and others. React/respond to various expressions of self and other people's feelings in a correct and conflict-free manner 3. Economic independence Learn the concept of basic needs and minimum needs of the elderly Accept the concept of basic needs and minimum needs of the elderly Live a simple life. Grateful for the facilities received and don't expect a lot of help from others 4. Maturity of relationships with peers Learning ways to get along and tolerance with peers Appreciate tolerance and accept ways of socializing with peers Strengthen friendships with peers 3. Form a Religious Awareness Guidance and Counseling Program for Islamic boarding schools for the elderly", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 391, "width": 428, "height": 54, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The guidance and counseling program is structured with the aim that the elderly who serve as social care providers achieve SKKPDUL, and are aimed at the maturity of religious awareness, as the focus of this research. However, spiritual maturity will indirectly correlate positively with the maturity of other competencies.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 451, "width": 428, "height": 41, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "There are two components of the program structure in guidance and counseling services, the first is the systematics of programming, the second is the form of the service program. The systematics of the preparation of the program are as follows:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 497, "width": 428, "height": 41, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Rationale: the first has not yet achieved religious maturity (spiritual for the elderly who are service members of elderly boarding schools or social institutions) based on several studies.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 538, "width": 428, "height": 27, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Vision: The achievement of maturity of religious awareness in the elderly at the elderly boarding school service.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 565, "width": 428, "height": 41, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c. Mission: 1. The elderly have a true and solid faith, 2. The elderly can practice worship properly, 3. The elderly have good morals, 4. The elderly understand the true purpose and are ready to face death.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 605, "width": 428, "height": 82, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "d. The description of the needs of the elderly at the elderly boarding school requires a little in-depth understanding of the correct faith, an understanding of the ways of carrying out worship such as proper purification and prayer, an understanding of good moral references in Islam, an understanding of the phases of life in the grave, the apocalypse., hell, heaven and other phases after the world. Understanding all of the above aspects is expected to foster strong faith, true worship, good morals and readiness to face death.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 686, "width": 428, "height": 55, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "e. Objective: After implementing the program, it is expected that the elderly of the elderly boarding school staff will understand the concept and implementation of the pillars of faith, the pillars of Islam, morals, and the purpose of life, so that they can live a calm, happy, dedicated and enthusiastic life that is finally ready to face death.", "type": "List item" }, { "left": 263, "top": 57, "width": 250, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Guidance and Counseling Program for Religious Awareness...", "type": "Page header" }, { "left": 331, "top": 769, "width": 179, "height": 16, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vol.16, No.1, 2023, pp. 107-120 | 113", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 79, "width": 428, "height": 55, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "f. Program components: 1. Basic services that function to prepare a number of experiences for the elderly so that they can reach religious maturity, 2. Responsive services that function to assist the elderly in solving problems that arise, 3. System support that functions to facilitate the success of the program.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 133, "width": 428, "height": 82, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "g. Service areas: spiritual, personal, and social, the purpose of this service is to help elderly boarding school service providers know themselves (in the context of being religious and social beings), helping the elderly recognize responsibilities (personal, spiritual and social), helping the elderly develop the ability to overcome problems and help the elderly develop themselves to achieve life goals, all of these goals are included in the vision and mission above.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 214, "width": 428, "height": 28, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "h. Evaluation: evaluation is divided into two, namely; 1. Evaluation of program implementation, 2. Evaluation of program effectiveness.", "type": "List item" }, { "left": 182, "top": 247, "width": 238, "height": 14, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 3: Religious Guidance Program for the Elderly", "type": "Caption" }, { "left": 91, "top": 272, "width": 436, "height": 484, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Service components Activity Destination Topics Target Strategy Sunday (Frequency 2x a week) Executor Basic Service Group counselin g Internalizatio n of Faith The Pillars of Faith and all that is related All service (elderly) 1. Lecture 2.Discussion 3.Structured Experience 1 Advisor Group counselin g Internalizatio n of Worship Pillars of Islam and all that is related All service (elderly) 1. Lecture 2.Discussion 3.Structured experience 2 Advisor Group counselin g Internalizatio n Morals and all related Faith in God, self, neighbor, fellow and all related All service 3 Advisor Guidance Group Internalizatio n of life goals discussion of the grave, Judgment Day, heaven, hell, and all related All service 4 Advisor Group counselin g Able to read the Qur'an Guidance for Reading the Qur'an All service (elderly) 1. Lecture 2. Reading 3.Discussion 5 Advisor Responsive Service Individua l consultat ion Help with problem solving Service and dig deeper information Interview with kelayan All service (elderly) Individual 1 2 3 4 5 Advisor Compilati on Program Guidance As a guide for the implementati on of activities Programming Pem team help boardin g school elderly Supervisor and all administrato rs System Support Service Collabora tion with outside parties As a pen In-depth techniques and Guidance materials Visits to ulama, religious organizations, other social institutions Pem team help boardin g school elderly Guidance team Quality improve ment mentor As Enhancemen t Quality Theory guidance Add and use authentic references, Visits to scholars, organizations The orphana ge team", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 57, "width": 99, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hapsari, Rahman, Alim", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 769, "width": 173, "height": 16, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "114 | Tawazun : Jurnal Pendidikan Islam", "type": "Page footer" }, { "left": 245, "top": 80, "width": 48, "height": 18, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Religious organizations,", "type": "Text" }, { "left": 245, "top": 100, "width": 50, "height": 37, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "boarding schools for the elderly, other social", "type": "Table" }, { "left": 245, "top": 139, "width": 40, "height": 8, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "institutions.", "type": "Text" }, { "left": 103, "top": 167, "width": 196, "height": 14, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Technical Implementation and evaluation", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 187, "width": 431, "height": 27, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. The above spiritual guidance program is carried out twice a week with days adjusted to other programs.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 214, "width": 428, "height": 27, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. The references used are not limited as long as they are correlated with the competency standards that are the objectives of the program.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 241, "width": 428, "height": 27, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c. The methods or strategies used in teaching are literature, lectures, discussions and structured experiences according to the theme.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 268, "width": 428, "height": 27, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "d. The system used in learning is classical, except for responsive services that are carried out per individual service according to the problems that arise.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 295, "width": 428, "height": 27, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "e. Responsive services make it possible to work with external parties whose components have the same vision and mission in dealing with the elderly.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 322, "width": 423, "height": 14, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "f. Evaluation of measuring the level of program success can use a competency check list.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 335, "width": 428, "height": 28, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "g. Evaluation of program implementation can use the attendance list of supervisors and the material presented, as well as responsive service documents that have been implemented.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 362, "width": 428, "height": 41, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "h. Evaluation of the success of the program is carried out once a month after all the material themes have been conveyed to the elderly. Evaluation of program implementation can be carried out once a week or as needed", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 403, "width": 135, "height": 14, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "B. Religious Awareness", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 423, "width": 428, "height": 68, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Religious awareness in an Islamic perspective can be through the concept of the Pillars of Faith, the Pillars of Islam and Akhlak and the method of implementation. In Islam, there is a complete concept which includes belief ( aqidah ), method of implementation (worship and morals) and after that, the concept of belief in Islam such as Allah SWT, in the letter Al Baqarah verse 177:", "type": "Text" }, { "left": 110, "top": 496, "width": 372, "height": 43, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "َ سْي َ َر ِبْلا َ َْنَأ َ اوُّل وُت َ َُْك هوُجُو َ َ ل بِق َ َِقِ ْشْ مْلا َ َِبِرْغ مْلا و َ َرنِكَٰ ل و َ َر ِبْلا َ َْن م َ َ ن م أ َ َِرللّ ِبِ َ َِمْو يْلا و َ َِرِخ ْلا َ َِة كِئ لَ مْلا و َ َِبا تِكْلا و َ َ يِ يِبرنلا و", "type": "Picture" }, { "left": 103, "top": 547, "width": 392, "height": 24, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "\"Virtue is not facing your face to the east and west, but virtue is (virtue) believing in Allah, the Last Day, the angels, the books and the prophets.\"", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 581, "width": 428, "height": 27, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The Messenger of Allah said: Faith is that you believe in Allah and His angels, His books, His Messengers. The Last Day and destiny, both good and bad (Al-Nasa'i, 1986).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 614, "width": 428, "height": 135, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The above concept is called the pillars of faith, namely the concept of a believer's belief that is embedded in his heart, while his birth must be proven by actions, as, according to the words of the Prophet Muhammad: the mafthum of the hadith he ats is that Islam is built on five things, namely: creed, prayer, zakat, hajj, and fasting Ramadan, this is called the pillars of Islam. The Pillars of Faith are the concept (foundation) of spiritual belief and the pillars of Islam are the concept of implementing the dhahiriyah of the pillars of faith, both of which are the foundation of religion which must be perfect, if one of the elements of one's belief falls in faith, for example, people who do not intentionally believe that fasting during Ramadan is mandatory, then the person will automatically leave the religion of Islam, because there is no bargaining in the basic foundations above (Al Bukhari, 1422 H). While the method", "type": "Text" }, { "left": 263, "top": 57, "width": 250, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Guidance and Counseling Program for Religious Awareness...", "type": "Page header" }, { "left": 331, "top": 769, "width": 179, "height": 16, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vol.16, No.1, 2023, pp. 107-120 | 115", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 79, "width": 428, "height": 55, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "of implementing the two concepts of din acts is to carry out the concepts of faith and Islam which includes three domains, namely the domain of the heart, speech and deeds which are included in carrying out orders and staying away from all prohibitions of Allah SWT (Aziz, 2021).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 139, "width": 428, "height": 41, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The first time the concept of faith must be believed wholeheartedly, then declared verbally in the form of 2 (two) sentences of creed. is the only key to hope for survival in the afterlife (Aziz, 2021).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 186, "width": 428, "height": 54, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The second method is to implement beliefs with real actions, namely carrying out mandatory worship included in the pillars of Islam, then other obligations which are derivatives and pillars of Islam, which have the dimensions of pure worship and are related to morals, both external and internal (Aziz, 2021).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 246, "width": 428, "height": 81, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The third method is to leave everything that is forbidden by Allah Swt. And His Apostle. Things that are prohibited in Islam are divided into 2 (two), namely beliefs and actions, beliefs that are prohibited include all things that are partners. Duplicate and equate Allah with other than Him who is cited with al-shirk, while there are 2 (two) prohibited acts, the first one that reflects shirk such as prostration to statues, hanging fate with objects, the second that harms oneself and others. others, tyrannical, backbiting and so on (Aziz, 2021).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 333, "width": 428, "height": 27, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The concept of the purpose of life in Islam, as for the purpose of the first Islamic religion ( shari'a ), is for a servant to have a good life, says Allah Swt, in Surah An-Nahl verse 97:", "type": "Text" }, { "left": 111, "top": 366, "width": 373, "height": 39, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "َْن م َ لِ عَ اًحِلا ص َْنِم َ ر ك ذ َْوَأ َى ثْنُأ َ وُه و َ نِمْؤُم َُهرن يِيْحُن ل ف ًَةا ي ح ًَة بِ ي ط َ ۖ َْمُ رنَّ يِزْج ن ل و َُْه رْجَأ َِن سْحَأِب ا م اوُن كَ", "type": "Picture" }, { "left": 275, "top": 386, "width": 27, "height": 22, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "َ نوُل مْع ي", "type": "Section header" }, { "left": 103, "top": 416, "width": 392, "height": 25, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "It means: Whoever does good, whether male or female while believing, we will surely give him a good life and We will reward him with a better reward than what they did.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 450, "width": 428, "height": 55, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Brief Interpretation of the Ministry of Religion of the Republic of Indonesia. Whoever does the slightest good deed, whether male or female, in a state of faith and based on sincerity, we will surely give him a good life in this world and We will reward him in the Hereafter for his good deeds with a better reward and double what they have done.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 510, "width": 428, "height": 109, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The second goal of Islam is readiness to die, because death is a must, like it or not, all humans will surely meet death, so for people who believe it is a must to prepare for a good death that gets the pleasure of Allah Swt, then After his death he gets eternal happiness (heaven) as a gift from Allah SWT, as Allah SWT says, in Surah Al Fajr verse 27-30, the content of the above verse explains the condition of the believer when Sakaratul Maut , when the Angel of Death calls out \"O calm soul. come out to the forgiveness and pleasure of Allah Swt. Then he is allowed to enter heaven. In Tafsir al Bagawi, al-Kalbi said that the meaning of muthmainnah (a calm soul) is that which is safe from Allah's punishment.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 624, "width": 428, "height": 82, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "According to Zakiah Darajat, religious awareness is the mental aspect of religious activity. This aspect is a part or aspect of religion that is present (felt) in the mind and can be tested through introspection. With the existence of religious awareness in a person which will be shown through religious activities, then comes the religious experience. What is meant by religious experience is the element of feeling in religious awareness, namely feelings that lead to beliefs that are produced in real ( amaliah ) actions.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 711, "width": 428, "height": 28, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "From the discussion above, we can conclude that religious awareness is knowing and understanding a servant of his creator so that the existence of his God is created in him,", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 57, "width": 99, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hapsari, Rahman, Alim", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 769, "width": 173, "height": 16, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "116 | Tawazun : Jurnal Pendidikan Islam", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 78, "width": 428, "height": 28, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "under these circumstances he carries out all the commands of his Lord and stays away from His prohibitions without any element of compulsion.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 111, "width": 428, "height": 41, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "As for the relationship between religion and religiosity, Religion includes teachings related to God, while religiosity is human behavior that shows conformity with the teachings of their religion. So based on the religion adopted, the individual applies religiously.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 158, "width": 428, "height": 122, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Human background requires Religion in Prof.'s book. Abudin Nata (Islamic Study Methodology) said that there are three reasons behind humans need religion, namely as follows: (a). The background of human nature, evidence that humans are creatures with religious potential can be seen from historical and anthropological books. Through this book we know that in primitive humans to whom no information about God has ever come, it turns out that they believe in the existence of God. The fact that humans have a religious nature is for the first time emphasized in the teachings of Islam, namely that religion is a necessity of human nature. This religious human nature that exists in humans is what lies behind the need for humans to religion. The word of Allah SWT: QS Ar Rum verse 30,", "type": "Text" }, { "left": 104, "top": 286, "width": 387, "height": 42, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "َْمِقَأ ف َ ك ْجْ و َِنيِ لِل َاًفيِن ح َ ۖ َ ت ر ْطِف َ أ َِرللّ َ أ َ ِترل َ ر ط ف َ أ َ سارنل ا ْيْ ل ع َ ۖ َ ل َ ليِدْب ت َِقْل خِل َ أ َِرللّ َ ۖ َ ِ لَٰ ذ َ أ َُنيِ ل َ أ َُِ ي قْل َرنِكَٰ ل و َ ثْكَأ َ أ َ ِسارنل َ ل َ نوُم لْع ي", "type": "Picture" }, { "left": 103, "top": 336, "width": 392, "height": 37, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Meaning: So, turn your face straight to the religion of Allah; (stay on) the nature of Allah who has created man according to that nature. There is no change in the nature of Allah. (That is) the straight religion; but most people don't know.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 382, "width": 428, "height": 203, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "In the Brief Interpretation of the Ministry of Religion of the Republic of Indonesia / Surat Ar-Rum Verse 30, After explaining the evidences of the oneness and power of Allah and asking the apostles and his people to be patient in preaching, through the following verse Allah asks them to always follow the religion of Islam, a religion that is in accordance with nature. So, turn your face, that is your soul and body, straight to the religion of Islam. That is the nature of Allah that he has created man according to that nature. Humans were created by God with the provision of fitrah in the form of a tendency to follow the straight religion, the religion of monotheism. This is the origin of human creation and no one should make changes to God's creation. That is the straight religion, the religion of monotheism, but most people do not know and realize that following Islam is their nature. (b). Weaknesses and shortcomings of humans, besides humans have various perfections, they also have shortcomings that underlie the need for religion. This is expressed, among other things, by the word al nafs . According to Abudin Nata, quoted from Quraish Shihab, that in the view of the Qur'an, the nafs was created by Allah in a perfect state which functions to accommodate and encourage humans to do good and bad. The Word of Allah SWT:", "type": "Text" }, { "left": 103, "top": 591, "width": 122, "height": 14, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "QS Asy-Shams verses 7-8", "type": "Text" }, { "left": 103, "top": 610, "width": 238, "height": 74, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "َ سْف ن و ا م و ا هارو س Meaning: And the soul and its perfection (its creation), ا ه م هْلَأ ف ا ه روُجُف", "type": "Picture" }, { "left": 254, "top": 662, "width": 26, "height": 22, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ا ها وْق ت و", "type": "Section header" }, { "left": 103, "top": 691, "width": 304, "height": 12, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Meaning: then Allah inspires to the soul (the way) its wickedness and piety.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 713, "width": 428, "height": 41, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Brief Interpretation of the Ministry of Religion of the Republic of Indonesia / Surah Asy-Shams Verses 7-8. For the soul and the perfection of its creation. The soul is not material like the things mentioned earlier, but the soul has a very central role in shaping human", "type": "Text" }, { "left": 263, "top": 57, "width": 250, "height": 10, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Guidance and Counseling Program for Religious Awareness...", "type": "Page header" }, { "left": 331, "top": 769, "width": 179, "height": 16, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vol.16, No.1, 2023, pp. 107-120 | 117", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 79, "width": 428, "height": 41, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "behavior. 8. After perfecting the creation of the soul, he inspires him the path of evil and piety. The human soul is like a container for the values it carries. The soul can be good or bad depending on which values humans choose and actualize.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 126, "width": 429, "height": 108, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Although humans are considered to be the greatest and highest creatures of all creatures in this world, they have weaknesses and shortcomings because of their limited abilities. Furthermore, it is said that humans become weak because in them there is a lust that is more likely to invite to evil, after that there is another Shaython who always tries to mention humans from truth and goodness. Humans can only fight these enemies only with religious weapons. (c). Human challenges, this factor causes humans to need religion because in their lives humans always face various challenges, both from within and from outside. Challenges from within in the form of lust and whispers of Shaython .", "type": "Text" }, { "left": 103, "top": 240, "width": 215, "height": 14, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The Word of Allah SWT: QS Al Isra verse 53", "type": "Text" }, { "left": 134, "top": 259, "width": 350, "height": 22, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "َْلُق و َْيِدا بِعِ ل اوُلْوُق ي َرلا َْ ِت َ ِه َ ُن سْح ا َرنِا َ ن ىطْي ر شلا َُغ ْنْ ي َ ْمُ نَّْي ب َرنِا َ ن ىطْي ر شلا َ ن كَ َِنا سْنِ ْلَِل َاًّوُد ع", "type": "Picture" }, { "left": 112, "top": 259, "width": 17, "height": 21, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "َاًنْيِبُّم", "type": "Section header" }, { "left": 103, "top": 289, "width": 392, "height": 24, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "It means: And say to My servants, \"Let them speak better (true) words. Indeed, the devil (always) causes discord between them. Indeed, Satan is the real enemy of man.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 323, "width": 428, "height": 68, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Brief Interpretation of the Ministry of Religion of the Republic of Indonesia. And say to My believing servants when they say to the polytheists, \"Let them speak better and truer words even though they are harsh and speak harshly to you. Indeed, the devil is always looking for opportunities and trying to cause discord among them, namely those who believe. Indeed, the devil is a real enemy to man.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 397, "width": 428, "height": 27, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "while the challenges from the outside are in the form of engineering and human efforts that deliberately try to turn people away from God.", "type": "Text" }, { "left": 103, "top": 430, "width": 224, "height": 14, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The Word of Allah SWT: QS Al-Anfal verse 36", "type": "Text" }, { "left": 187, "top": 449, "width": 221, "height": 22, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "َرنِا َ نْيِ رلَّا َا َْمُه لا وْم ا اْوُّد ُص يِل َِل َِ ى للّا ا َْمِ ْيْ ل َ ن ْوُب ل َ نْيِ رلَّا َا َىلِا", "type": "Picture" }, { "left": 103, "top": 479, "width": 392, "height": 37, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "It means: Indeed, those who disbelieve, spend their wealth to hinder (people) from the path of Allah. They will (continue to) spend the treasure, then they will regret themselves, and finally they will be defeated. Into the Hellfire the disbelievers will be gathered,", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 525, "width": 428, "height": 149, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Brief Interpretation of the Ministry of Religion of the Republic of Indonesia. Thus, their bad deeds will be in vain and bear punishment. Likewise, their wealth will be in vain as described in this verse. Indeed, those who disbelieve, who deny the verses and associate partners with Allah, are determined to continue to spend their wealth with the aim of hindering others from the path of Allah. They will continue to spend the treasure, then after a while what they did it becomes a cause of regret for them, a very big regret because they were lost and their goal was not achieved, and finally they will be defeated. Those treasures will be lost and useless, because they will not be able to dissuade people from the path of Allah, and all that will only breed regret and pain. They will be defeated in the war and later into Hell those disbelievers, who remain or increase in disbelief, will be gathered, as long as they still maintain disbelief.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 680, "width": 428, "height": 41, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Based on the above understanding, it can be concluded that humans need religion for three reasons, first because of human nature itself, secondly, because of human weakness and three, because of human challenges in living life.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 57, "width": 99, "height": 10, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hapsari, Rahman, Alim", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 769, "width": 173, "height": 16, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "118 | Tawazun : Jurnal Pendidikan Islam", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 78, "width": 153, "height": 14, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "C. Elderly boarding school", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 98, "width": 428, "height": 68, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "An elderly boarding school is a traditional educational dormitory where the students all live together and study under the guidance of a teacher who is better known as a kyai and has a dormitory for elderly santri to stay. The basic elements of a pesantren in general are the existence of a hut, a mosque, the teaching of religious sciences, the existence of santri and kyai.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 172, "width": 428, "height": 41, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "It can also be interpreted that the elderly boarding school is a place for elderly people to carry out their activities by filling their old days with various activities. activities that aim to serve Allah SWT. According to Kustini, the hope is to achieve happiness in the afterlife.", "type": "Text" }, { "left": 103, "top": 218, "width": 138, "height": 14, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The Messenger of Allah said:", "type": "Text" }, { "left": 103, "top": 238, "width": 392, "height": 62, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "\"God's pleasure lies in the pleasure of parents and God's wrath lies in the wrath of both parents.\" Elderly Islamic boarding schools are places for activities for elderly people consisting of retired employees or community members who want happiness in the world and the hereafter. Elderly Islamic Boarding School as the main program in order to hope for the pleasure of Allah SWT, through dedication to elderly people. Because of him we exist and because of him we are.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 310, "width": 428, "height": 54, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The goals of the Elderly Islamic Boarding School are: 1. To achieve the future with the honors of khusnul khotomah , 2. To avoid senility and boredom with activities that are useful, meaningful, and rewarding in the sight of Allah SWT, 3. To realize devotion to parents, to achieve happiness in the world and the hereafter. 4. Prepare provisions for death.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 370, "width": 70, "height": 15, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Conclusion", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 391, "width": 428, "height": 122, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The guidance and counseling program for religious awareness aims to achieve the maturity standard of religious awareness formulated in the SKKPDUL, so that the elderly understand the concept and implementation of the pillars of faith, the pillars of Islam, morals, and the purpose of life, so that they can live a calm, happy, dedicated and caring life. excited and finally ready to face death with sufficient provisions. In the elderly guidance program, there must be 3 (three) program service components, namely basic service programs, responsive services and system support services. Evaluation of the program is carried out in 2 (two) aspects, namely aspects of program implementation and aspects of program effectiveness.", "type": "Text" }, { "left": 263, "top": 57, "width": 250, "height": 10, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Guidance and Counseling Program for Religious Awareness...", "type": "Page header" }, { "left": 331, "top": 769, "width": 179, "height": 16, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vol.16, No.1, 2023, pp. 107-120 | 119", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 79, "width": 79, "height": 15, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bibliography", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 100, "width": 431, "height": 176, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Al Bukhari, A.M.H. (1422 H). Sahih Bukhari . Beirut: Dar Tauq al-Najah. Al Ghazali, A.H. (n.d). Terjemah Bidayah al Hidayah (Terj. KH. Abdurahman). Surabaya: Maktabah al-Asriyyah. Al Nasa ’ i, A.A.R.K. (1986). al-Sunan al-Sugra li al- Nasa’i. Aleppo: maktab al- Matbu’at al - Islamiyah. Al Razi, A. (1429 H). Mafatih al Ghaib. Beirut: Dar Ihya’ at Turas. Al-Bagawi, M.H. (1420 H). Ma’lim fi Tafsir Al Qur’an. Beirut: Dar Ihya’al - Turas al’Arabi Alesha, T. (2017). SKKPD SMA/MA/SMK (Standar Kompetensi kemandirian peserta didik) . Retrieved Desember 30, 2020, from bimbingan konseling: kompetensi.html Al-Maturidi, M.b. (2005). Tafsir al Maturidi. Beiru t: Dar al kutub al ‘Ilmiyah. Anam, A. C., Rahman, I. K., & Hafidhuddin, D. (2021). Program Bimbingan dan Konseling Landasan Hidup Religius untuk Lansia Panti Sosial. Tawazun: Jurnal Pendidikan Islam , 14 (3), 207-220.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 276, "width": 430, "height": 54, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Andesty, D. (2019). Hubungan Interaksi sosial dengan kualitas hidup lansia di unit pelayanan terpadu (UPTD) Driya Werdha kota Surabaya tahun 2017. The Indonesian Jurnal of public helath, 13 (2). doi: 10.20473/iiph .v.13i2.2018.171-182 Budiwan, J. (2018). Pendidikan orang dewasa (andragogy).", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 316, "width": 402, "height": 28, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Qalamuna, 10 (20. doi:10.5281)/zenodo.3559265", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 343, "width": 430, "height": 55, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Caruth, G. (2014). Meeting the needs of older students in Higher Education. Participatory educational research, 1 (2). doi:10.17275/per.14.09.1.2 Desiningrum, D.R. (2016). Wellbeing pada lansia. Jurnal Psikologi Undip, 15 (1). Doi: 10.14710/ipu.15.1.43-55", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 397, "width": 430, "height": 55, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Fitriani, M. (2016). Problem psikospiritual lansia dan solusinya dengan bimbingan penyuluhan Islam (studi kasusu balai pelayanan sosial Cepiring Kendal). Jurnal Ilmu Dakwah, 36 (1). doi: 10.21580/jid.v36.1.1626 Kementrian Pendidikan dan kebudayaan. (2014).", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 438, "width": 402, "height": 27, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Lampiran permendikbud No.111. tahun 2014 tentang bimbingan dan konseling . Jakarta: Kemdikbud.", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 465, "width": 430, "height": 41, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Loeng, S. (2018). Various ways of understanding the concept of. Cogent Education, 2. Pemerintah Indonesia (1998). Undang-undang No,13 Tahun 1998 Tantang kesejahteraan Lanjut Usia. Jakarta. Sekretariat Negara.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 505, "width": 430, "height": 82, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sulastri, S. (2017). Pelayanan Lanmjut usia terlantar dalam panti. Prosiding Penelitian & pengabdian kepada masyarakat,4 (1). doi: 10.24198/ippm.v4i1.14225 Sumar. (2018). Andargogi dan tujuan Pendidikan Islam: Analisis konsep dalam menyempurnakan kehidupan manusia. Mawa’izh : Jurnal Dakwah dan Pengembangan Sosial Kemanusiaan, 9 (1). doi:10.32923/maw.v9i1.719 Taamu, T.N. (2017) Penyebab depresi pada usia lanjut di panti sosial tresna werdha minaula.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 586, "width": 352, "height": 14, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Media kesehatan masyarakat Indonesia,13 (1). doi: 10.30597/mkmiv.v13i1.1588.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 57, "width": 99, "height": 10, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hapsari, Rahman, Alim", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 769, "width": 173, "height": 16, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "120 | Tawazun : Jurnal Pendidikan Islam", "type": "Page footer" } ]
af0ce02a-e385-9087-8358-f78fde23c1ea
http://journal.ainarapress.org/index.php/ainj/article/download/110/110
[ { "left": 57, "top": 792, "width": 174, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "http://journal.ainarapress.org/index.php/ainj", "type": "Page footer" }, { "left": 172, "top": 28, "width": 369, "height": 24, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ainara Journal (Jurnal Penelitian dan PKM Bidang Ilmu Pendidikan) E-ISSN: 2746-7767 Volume 3, Nomor 1, Februari 2022, Hal (11-16)", "type": "Page header" }, { "left": 525, "top": 789, "width": 13, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "11", "type": "Page footer" }, { "left": 80, "top": 143, "width": 445, "height": 32, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions ( STAD) terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa", "type": "Section header" }, { "left": 273, "top": 195, "width": 49, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Rizzaludin", "type": "Text" }, { "left": 180, "top": 207, "width": 238, "height": 24, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Program Studi Pendidikan Sejarah, STKIP Yapis Dompu E-mail: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 136, "top": 242, "width": 324, "height": 23, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Article History: Received: 2022-01-11 || Revised: 2022-02-01 || Published: 2022-02-08 Sejarah Artikel : Diterima: 2022-01-11 || Direvisi: 2022-02-01 || Dipublikasi: 2022-02-08", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 276, "width": 41, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abstract", "type": "Section header" }, { "left": 62, "top": 288, "width": 474, "height": 147, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "This research is an experimental type of research that aims to determine the effect of the cooperative learning model type student teams achievement divisions (STAD) on improving student learning achievement on the subject matter of systems and economic problems in the even semester of class X SMAN 2 Dompu in the 2020/2021 academic year. The population in this study were all students of X SMAN 2 Dompu for the academic year 2020/2021, totaling 33 people. Because the total population is less than 100 then all populations are used as research samples. In this study, the data analysis used was descriptive analysis. From the results of data analysis and discussion, it can be concluded that there is an effect of the cooperative learning model type student teams achievement divisions (STAD) on improving student learning achievement with basic material systems and economic problems in the even semester of class X SMAN 2 Dompu for the 2020/2021 academic year, this is shown with a calculated r value greater than r table ( r count ≥ r table = 0.615 ≥ 0.344) with a very strong category level effect.", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 441, "width": 241, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Keywords: Cooperatives, STAD, Learning Achievements.", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 465, "width": 37, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abstrak", "type": "Section header" }, { "left": 62, "top": 477, "width": 474, "height": 147, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe student teams achievement divisions (STAD) terhadap peningkatan Prestasi Belajar Peserta Didik Materi Pokok Sistem dan Permasalahan Ekonomi Semester Genap Kelas X SMAN 2 Dompu Tahun Ajaran 2020/2021. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik X SMAN 2 Dompu Tahun Ajaran 2020/2021 yang berjumlah 33 orang. Karena jumlah populasi kurang dari 100 maka semua populasi dijadikan sampel penelitian. Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Dari hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran Kooperatif Tipe student teams achievement divisions (STAD) terhadap peningkatan Prestasi Belajar Peserta Didik Materi Pokok Sistem dan Permasalahan Ekonomi Semester Genap Kelas X SMAN 2 Dompu Tahun Ajaran 2020/2021, hal ini ditunjukkan dengan nilai r hitung lebih besar dari r tabel (r hitung ≥ r tabel = 0,615 ≥ 0,344) dengan tingkat kategori pengaruhnya sangat kuat.", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 630, "width": 200, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kata kunci: Kooperatif, STAD, Prestasi Belajar.", "type": "Text" }, { "left": 58, "top": 658, "width": 92, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "I. PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 673, "width": 473, "height": 102, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya, pembangunan di bidang pendidikan merupakan sarana dan wahana yang sangat penting dan menentukan dalam pembinaan sumber daya manusia. Maka dari itu bidang pendidikan memerlukan perhatian yang sungguh-sungguh dari pemerintah, masyarakat pada umumnya dan para pengelola pendidikan pada khususnya. Terapan dari proses pendidikan tersebut adalah proses belajar mengajar yang kemudian dikenal dengan istilah proses pembelajaran. Proses pembelajaran adalah suatu proses yang rumit karena tidak sekedar menyerap informasi dari guru tetapi melibatkan berbagai kegiatan dan tindakan yang", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 791, "width": 174, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "http://journal.ainarapress.org/index.php/ainj", "type": "Page footer" }, { "left": 174, "top": 28, "width": 367, "height": 24, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ainara Journal (Jurnal Penelitian dan PKM Bidang Ilmu Pendidikan) E-ISSN: 2746-7767 Volume 3, Nomor 1, Februari 2022, Hal (11-16)", "type": "Page header" }, { "left": 525, "top": 788, "width": 13, "height": 12, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "12", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 58, "width": 470, "height": 72, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "harus dilakukan untuk mendapatkan hasil belajar yang baik. Dalam proses pembelajaran terjadi hubungan timbal balik (interaksi) antara guru dengan siswa. Dalam interaksi tersebut guru berperan sebagai pengajar atau motivator dan fasilitator dalam belajar. Guru dituntut mampu menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif, yaitu pembelajaran aktif, kreatif, inovatif, efektif dan menyenangkan dalam proses kegiatan pembelajaran.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 132, "width": 473, "height": 191, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Namun, berdasarkan hasil observasi awal peneliti, dalam proses pembelajaran pendidik secara aktif memberi pengetahuan kepada peserta didik yang pasif. Pendidik hanya bisa menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam botol kosong yang siap menerimanya. Artinya, mereka mengajar dengan strategi ceramah dan mengharapkan peserta didik duduk, diam, dengar, catat, dan hafal. Kondisi pembelajaran yang demikian, masih mendominasi proses pembelajaran pada sebagian besar jenjang pendidikan. Guna mengatasi masalah tersebut dapat dilakukan dengan cara meningkatkan keikutsertaan peserta didik secara aktif dalam kegiatan proses belajar mengajar. Seperti dikemukakan Weha (2009: 189), bahwa perlu adanya kegiatan belajar mengajar sebagai pendorong peserta didik untuk aktif berpartisipasi. Dengan aktifnya peserta didik dalam kegiatan pembelajaran diharapkan hasil pembelajaran dan retensi peserta didik dapat meningkat dan kegiatan pembelajaran lebih bermakna. Berdasarkah hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran oleh rekan sebaya melalui pembelajaran kooperatif ternyata lebih efektif daripada pembelajaran oleh pengajar (Weha, 2009: 189).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 325, "width": 470, "height": 191, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Melalui pembelajaran kooperatif akan memberi kesempatan pada peserta didik untuk bekerja sama dengan sesama peserta didik dalam tugas-tugas yang terstruktur. Melalui pembelajaran kooperatif pula, seorang peserta didik akan menjadi sumber belajar bagi temannya yang lain. Weha (2009: 189), mengatakan bahwa pembelajaran kooperatif dikembangkan dengan dasar asumsi bahwa proses belajar akan lebih bermakna jika peserta didik dapat saling mengajari. Salah satu model pembelajaran kooperatif yang dapat meningkatkan prestasi peserta didik dalam pembelajaran ekonomi adalah model pembelajaran kooperatif tipe student teams-achievement divisions (STAD). Pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement divisions (STAD) adalah pembelajaran dimana peserta didik ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan 4-5 orang yang merupakan campuran menurut prestasi, jenis kelamin dan suku. Pendidik menyajikan pelajaran, dan kemudian peserta didik bekerja dalam tim mereka memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut. Kemudian, seluruh peserta didik diberikan tes tentang materi tersebut, pada saat tes ini mereka tidak diperbolehkan saling membantu (Nur, 2000: 26).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 517, "width": 470, "height": 177, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pembelajaran kooperatif tipe student teams-achievement divisions (STAD) merupaka tipe pembelajaran yang terdiri atas lima komponen umata. Kelima komponen ini sangat berpengaruh terhadap keberhasilan belajar peserta didik dalam kegitan belajar mengajar. Adapun kelima komponen yang dimaksud adalah presentasi kelas, tim, kuis, skor kemajuan individu, dan rekognisi tim. Melalui lima komponen utama pembelajaran kooperatif tipe student teams-achievemen divisions (STAD) kegiata belajar mengajar yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik di kelas dapat ditingkatkan. Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat bagaiamana keaktifan peserta didik dalam mempelajari materi yang diberikan oleh pendidik di dalam kelas. Disamping itu, pendidik juga dapat memberikan kuis kepada peserta didik untuk mengukur seberapa jauh penguasaan peserta didik terhadap materi yang telah dipelarinya. Dengan menggunakan dua pendekatan di atas, maka pendidik dapat menarik kesimpulan bahwa pemerapan model pembelajran kooperatif tipe student teams-achievemen divisions (STAD) dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik..", "type": "Text" }, { "left": 53, "top": 709, "width": 130, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "II. METODE PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 724, "width": 470, "height": 43, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 2 Dompu tahun pelajaran 2020/2021. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimen yang terdiri dari pemberian pre-test dan post-test. Dalam rancangan penelitian ini digunakan satu kelompok subjek. Pertama-tama dilakukan pengukuran,", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 791, "width": 174, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "http://journal.ainarapress.org/index.php/ainj", "type": "Page footer" }, { "left": 174, "top": 28, "width": 367, "height": 24, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ainara Journal (Jurnal Penelitian dan PKM Bidang Ilmu Pendidikan) E-ISSN: 2746-7767 Volume 3, Nomor 1, Februari 2022, Hal (11-16)", "type": "Page header" }, { "left": 525, "top": 788, "width": 13, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "13", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 58, "width": 470, "height": 28, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "lalu dikenakan perlakuan untuk jangka waktu tertentu, kemudian dilakukan pengukuran kedua kalinya (Suryabrata, 2011: 100). Rancangan ini dapat disajiikan pada pada tabel berikut.", "type": "Text" }, { "left": 105, "top": 93, "width": 406, "height": 74, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tabel 1. Rancangan eksperimen model One Group Pre-test-Posstest Design Data awal Pre test (X) Perlakuan Data akhir Post test (Y) Ya Menggunakan Metode kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Ya", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 177, "width": 470, "height": 43, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan teknik observasi dan pemberian tes. Data yang diperoleh ialah data primer yang bersumber dari siswa kelas X SMAN 2 Dompu. Teknik analisis yang digunakan adalah anasis deskriptif.", "type": "Text" }, { "left": 50, "top": 236, "width": 153, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "III. HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 251, "width": 122, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "A. Data Hasil Penelitian", "type": "Section header" }, { "left": 89, "top": 266, "width": 452, "height": 146, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada bagian ini akan deskripsikan tentang data hasil pelaksanaan penelitian untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh metode pembelajaran kooperatif tipe student teams- achievement divisions (STAD) terhadap prestasi belajar peserta didik kelas X SMAN 2 Dompu pada pokok bahasan masalah eokonomi dan sistem ekonomi semester ganjil Tahun Pelajaran 2020/2021. Data penelitian ini adalah data kualitatif yang ditransformasikan berdasarkan bobot skor yang telah ditetapkan menjadi data kuantitatif, yakni satu, dua tiga dan empat. Data ini merupakan data kuantintatif yang selanjutnya dianalisis dengan statistik deskriptif. Sampel dalam penelitian adalah semua peserta didik kelas X SMAN 2 Dompu yang terdiri dari satu kelas sebanyak 33 orang. Adapun rincian pelaksanaan hasil penelitian dapat diuraikan sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 414, "width": 119, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Data Prestasi Belajar", "type": "List item" }, { "left": 106, "top": 429, "width": 76, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "a. Data Pre-test", "type": "List item" }, { "left": 120, "top": 444, "width": 421, "height": 43, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pre-tes dilakukan untuk melihat sejauh mana tingkat prestasi belajar peserta didik sebelum menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe student achievement divisions (STAD). Data hasil pre-test secara ringkasnya dapat disjikan pada tabel berikut:", "type": "Text" }, { "left": 133, "top": 495, "width": 362, "height": 98, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tabel 2. Ringkasan Hasil Pre-Test Peserta Didik Kelas X SMAN 2 Dompu Keterangan Hasil Nilai Rata-rata kelas ( X ) 54.84 Nilai tertinggi 70 Nilai terendah 40 Jumlah peserta didik yang memenuhi KKM 4 orang Jumlah peserta didik yang tidak memenuhi KKM 29 orang", "type": "Table" }, { "left": 120, "top": 603, "width": 421, "height": 117, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa prestasi belajar peserta didik sebelum diterapkan metode pembelajaran kooperatif tipe student teams-achiavement divisions (STAD) banyak yang belum memenuhi kriteria kentuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan oleh sekolah yaitu jumlah peserta didik yang memperoleh nilai kurang dari 65. Dari 33 orang yang mengikuti pre-tes hanya 4 orang yang mampu memenuhi KKM dan 29 orang lainnya belum mampu memenuhi KKM dengan nilai rata-rata kelas yang dicapai peserta didik sebesar 54.84 dan nilai tertinggi maupun nilai terendah yang mampu dicapai peserta didik pada pre-test ini masing-masing sebesar 70 dan 40.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 791, "width": 174, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "http://journal.ainarapress.org/index.php/ainj", "type": "Page footer" }, { "left": 174, "top": 28, "width": 367, "height": 24, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ainara Journal (Jurnal Penelitian dan PKM Bidang Ilmu Pendidikan) E-ISSN: 2746-7767 Volume 3, Nomor 1, Februari 2022, Hal (11-16)", "type": "Page header" }, { "left": 525, "top": 788, "width": 13, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "14", "type": "Page footer" }, { "left": 106, "top": 58, "width": 110, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "b. Data Hasil Post Test", "type": "Section header" }, { "left": 120, "top": 73, "width": 421, "height": 42, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Post test dilakukan setelah menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe student tiams- achievement divisions (STAD). Ringkasan data hasil post-test dapat disajikan pada tabel 3.2 berikut ini.", "type": "Text" }, { "left": 133, "top": 117, "width": 369, "height": 107, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tabel 3. Ringkasan Hasil Post Test Peserta Didik Kelas X SMAN 2 Dompu Keterangan Hasil Nilai Rata-rata kelas ( X ) 91.51 Nilai tertinggi 100 Nilai terendah 79 Jumlah peserta didik yang memenuhi KKM 33 orang Jumlah peserta didik yang tidak memenuhi KKM 0 orang", "type": "Table" }, { "left": 120, "top": 236, "width": 421, "height": 58, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan sebanyak 33 orang yang mengikuti post test semuanya telah mencapai KKM dengan nilai rata-rata kelas yang dicapai peserta didik pada saat post test ini sebesar 91.51 dan nilai tertinggi maupun nilai terendah yang mampu dicapai peserta didik masing-masing sebesar 100 dan 79.", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 308, "width": 110, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Pengujian Hipotesis", "type": "List item" }, { "left": 106, "top": 323, "width": 436, "height": 235, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berikut ini akan dideskripsikan hasil analisis data untuk menguji hipotesis: Ha (Ada pengaruh metode pembelajaran kooperatif tipe student tiams-achievement divisions (STAD) terhadap peningkatan prestasi belajar peserta didik kelas X SMAN 2 Dompu pada pokok bahasan masalah ekonomi dan sistem ekonomi semester ganjil tahun pelajaran 2020/2021, dan Ho (tidak ada pengaruh metode pembelajaran kooperatif tipe student tiams- achievement divisions (STAD) terhadap peningkatan prestasi belajar peserta didik kelas X SMAN 2 Dompu pada pokok bahasan masalah ekonomi dan sistem ekonomi semester ganjil tahun pelajaran 2020/2021. Pada proses pengujian hipotesis yang dilakukan, diperoleh Nilai r hitung, yang selanjutnya dibandingkan dengan nilai r tabel . Nilai r tabel untuk N = 33 pada taraf signifikan 5% adalah 0,344 (r tabel = 0,344). Berdasarkan perhitungan tersebut, ternyata r hitung lebih besar dari r tabel (0,615 ≥ 0,344). Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi, kesimpulannya ada pengaruh metode pembelajaran kooperatif tipe student teams-achievement divisions (STAD) terhadap peningkatan prestasi belajar peserta didik kelas X SMAN 2 Dompu pokok bahasan masalah ekonomi dan sistem ekonomi semester ganjil tahun pelajaran 2020/2021 dengan koefesien korelasi yang diperoleh sebesar 0,615 dan tergolong kuat.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 575, "width": 83, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "B. Pembahasan", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 589, "width": 457, "height": 177, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan hasil analisis data di atas dapat diketahui bahwa metode pembelajaran kooperatif tipe student teams-achievement divisions (STAD) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan prestasi belajar peserta didik kelas X SMAN 2 Dompu pokok bahasan masalah ekonomi dan sistem semester ganjil tahun pelajaran 2020/2021. Indikatornya, berdasarkan hasil analisis data melalui uji statistik deskriptif di atas menunjukkan nilai r hitung ≥ r tabel = 0,616 ≥ 0,344. Nilai kooefesien korelasi sebesar 0,615 juga menunjukkan bahwa antara metode pembelajaran kooperatif tipe student teams-achievement divisions (STAD) dengan peningkatan prestasi belajar peserta didik kelas X SMAN 2 Dompu memiliki pengaruh yang sangat kuat, bukti lain yang menunjukkan adanya pengaruh metode pembelajaran kooperatif tipe student teams-achievement divisions (STAD) terhadap peningkatan prestasi belajar peserta didik kelas X SMAN 2 Dompu semester ganjil tahun pelajaran 2020/2021 dapat dilihat dari peningkatan nilai rata-rata kelas yang diperoleh peserta didik melalui hasil pre-test dan post", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 791, "width": 174, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "http://journal.ainarapress.org/index.php/ainj", "type": "Page footer" }, { "left": 174, "top": 28, "width": 367, "height": 24, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ainara Journal (Jurnal Penelitian dan PKM Bidang Ilmu Pendidikan) E-ISSN: 2746-7767 Volume 3, Nomor 1, Februari 2022, Hal (11-16)", "type": "Text" }, { "left": 525, "top": 788, "width": 13, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "15", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 58, "width": 456, "height": 28, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "test. Pada saat pre-test nilai rata-rata yang diperoleh peserta didik sebesar 54.84, kemudian nilai rata-rata kelas yang dicapai peserta didik pada saat postest meningkat menjadi 91.51", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 87, "width": 456, "height": 58, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dari uraian pembahasan di atas membuktikan bahwa ada pengaruh metode pembelajaran kooperatif tipe student teams-achievement divisions (STAD) terhadap peningkatan prestasi belajar peserta didik kelas X SMAN 2 Dompu pokok bahasan masalah ekonomi dan sistem semester ganjil tahun pelajaran 2020/2021.", "type": "Text" }, { "left": 50, "top": 162, "width": 139, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "IV. SIMPULAN DAN SARAN", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 176, "width": 67, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "A. Simpulan", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 191, "width": 471, "height": 87, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh metode pembelajaran kooperatif tipe student teams-achievement divisions (STAD) terhadap peningkatkan prestasi belajar peserta didik kelas X SMAN 2 Dompu pada pokok bahasan masalah ekonomi dan sistem ekonomi semester ganjil Tahun pembejaran 2020/2021, hal ini ditunjukkan dengan nilai r hitung lebih besar dari r tabel (r hitung ≥ r tabel = 0,615 ≥ 0,344) dengan tingkat kategori pengaruhnya sangat kuat.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 292, "width": 48, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "B. Saran", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 307, "width": 470, "height": 72, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Setelah memperoleh kesimpulan maka peneliti dapat memberikan seran sebagai berikut: a) Pendidik diharapkan dapat menjadikan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe student teams-achivement divisions (STAD) sebagai alternatif yang tepat dalam kegiatan belajar mengajar, dan b) Peseta didik diharapkan dapat menyesuaikan diri dengan tujuan pembelajaran yang aktif dan efisien sehingga dapat memperoleh prestasi yang baik.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 396, "width": 95, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "DAFTAR RUJUKAN", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 411, "width": 470, "height": 26, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Arifin, A. (2003). Memahami Paradigma Baru Pendidikan Nasional Dalam Undang-Undang SISIDIKNAS . Jakarta, Ditjen Kelembagaan Agama Islam Depag.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 447, "width": 470, "height": 39, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Arifin, A., Sugerman, S., & Amin, M. (2021). Respon Guru Tentang Pelanggaran yang dilakukan Siswa (Studi Kasus di SDN 10 Pajo). Ainara Journal (Jurnal Penelitian Dan PKM Bidang Ilmu Pendidikan), 2(3), 193–205. https://doi.org/10.54371/ainj.v2i3.81", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 495, "width": 341, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 518, "width": 470, "height": 26, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Isjono. (2009). Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik . Yogyakarta: Pustaka Pelajar", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 554, "width": 470, "height": 52, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kusumawati Heni. (2010 ). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Pertukaran Kelompok dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Pokok Bahasan Perusahaan dan Badan Usaha pada Siswa Kelas VII SMP NW Mataram Semester Ganjil Tahun Ajaran 2010/2011 . Mataram: Universitas Nahdlatul Wathan Mataram.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 616, "width": 358, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Nasution, (2009). Metode research (Penelitian Ilmiah) . Jakarta : Bumi Aksara", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 639, "width": 470, "height": 26, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Riyanto, (2007). Metodologi Penelitian Pendidikan Kualitatif dan Kuantitatif . Surabaya: Unesa University Press", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 675, "width": 449, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Supriyono. (2009). Cooperatif Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM . Yogyakarta: Pustaka Pelajar.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 697, "width": 470, "height": 52, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Taufik, Erwin, & Husnul Khatimah. (2020). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model CIRC pada Mata Kuliah Apresiasi Sastra “Mantra Mbojo” untuk Melatih Kemampuan Berpikir Kreatif Mahasiswa . JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 3(3), 635-641. Retrieved from http://jiip.stkipyapisdompu.ac.id/jiip/index.php/JIIP/article/view/171", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 791, "width": 174, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "http://journal.ainarapress.org/index.php/ainj", "type": "Page footer" }, { "left": 174, "top": 28, "width": 367, "height": 24, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ainara Journal (Jurnal Penelitian dan PKM Bidang Ilmu Pendidikan) E-ISSN: 2746-7767 Volume 3, Nomor 1, Februari 2022, Hal (11-16)", "type": "Page header" }, { "left": 525, "top": 788, "width": 13, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "16", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 58, "width": 471, "height": 51, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Taufik, T., Imansyah, M. N., & Yulianti, E. (2021). Efektivitas Penggunaan Buku Ajar Sastra Lisan Suku Mbojo Berorientasi pada Model CIRC untuk Matakuliah Apresiasi Sastra . Jurnal Inovasi, Evaluasi dan Pengembangan Pembelajaran (JIEPP) , 1 (2), 41–45. https://doi.org/10.54371/jiepp.v1i2.104", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 119, "width": 470, "height": 26, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Trianto. (2007). Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik . Jakarta: Perpustakaan Nasional", "type": "Text" } ]
804170f3-e0ca-6a9e-dba6-eece3e82c62e
https://iptek.its.ac.id/index.php/ijmeir/article/download/2055/2270
[ { "left": 71, "top": 24, "width": 460, "height": 22, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "International Journal of Marine Engineering Innovation and Research, Vol. 1(4), Sept. 2017. 221-232 (pISSN: 2541-5972, eISSN: 2548-1479)", "type": "Page header" }, { "left": 530, "top": 36, "width": 21, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "221", "type": "Page header" }, { "left": 117, "top": 66, "width": 389, "height": 50, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Effect of Water in Fuel Emulsion on Performance and NOx of Diesel Engine", "type": "Section header" }, { "left": 158, "top": 128, "width": 306, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Beny Cahyono 1 , Aguk Zuhdi M. Fathallah 2 , Semin 3 , Nauval Pahlevi 4", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 150, "width": 479, "height": 83, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstract  NOx one of the exhaust emissions is harmful to human health. Many methods can reduce NOx emissions, one of them is water in fuel emulsion. By using experiment, research has been conducted in surfactant selection. The results of experiment show 4 surfactant, which is best used to the diesel engine is tween 80 and span 80. This experiment needs some water contents variation emulsifier with 10%, 15%, and 20%. In this different variation of water is very influential on performance and NOx emissions. By using water fuel emulsion of 10% in SFOC has been increase 216,2 g/Kwh or 11.6% compared to Pertamina Dex of fuel. However, the water used in fuel emulsion of 15% and 20% in SFOC increased to compare 10% emulsion. The effect of water use in fuel emulsion has been reduce NOx emissions. Water in fuel emulsion has been decrease 50.5%. Generally, the emission level of a diesel engine that using water in fuel emulsion has been improved until entering on Tier 3 specification of IMO rules.", "type": "Text" }, { "left": 80, "top": 243, "width": 349, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords  diesel engine, engine performance, fuel emulsion, NOx emissions, water emulsion.", "type": "Text" }, { "left": 169, "top": 278, "width": 72, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "I. I NTRODUCTION 1", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 300, "width": 233, "height": 187, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "E missions are a toxic gas that can endanger and threat human life on this earth. On the ship, the emissions are formed due to the combustion of fuel carried by diesel engines that occur in the combustion chamber. Diesel engine are the type of internal combustion engine which atomized fuel oil is sprayed into the cylinder and ignited by the heat generated by compression. In the Diesel engine are efficient, because it has a low level of carbon di-oxide, carbon monoxide and hydrocarbon emissions. However, the emissions are high in nitrous oxides. Marine engines use residual bunker fuels which contain sulphur, asphaltenes and ash. Due to these components in the fuel, the exhaust emissions contain oxides of sulphur and particular matter which are formed during the combustion process [1].", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 490, "width": 233, "height": 135, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Fuel is injected at high pressure (through fuel injectors which atomize the fuel) into the combustion chamber towards the end of the compression stroke. The fuel ignites, thereby increasing the pressure in the combustion chamber and pushes the piston downward on the power stroke. When the fuel ignites the flame front travels rapidly into the combustion space and uses the compressed air to sustain the ignition. Temperatures at the envelope of the flame can exceed 1300 degrees C, although the mean bulk temperature in the combustion chamber is much lower. At these localized high temperatures molecular nitrogen in the combustion air is", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 651, "width": 232, "height": 27, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Beny Cahyono of Department of Marine Engineering, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Campus ITS Sukolilo-Surabaya 60111, Indonesia, Email : [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 679, "width": 234, "height": 55, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Aguk Zuhdi Muhammad Fathallah of Department of Marine Engineering, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Campus ITS Sukolilo-Surabaya 60111, Indonesia, Email : [email protected] Semin of Department of Marine Engineering, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Campus ITS Sukolilo-Surabaya 60111, Indonesia, Email : [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 734, "width": 232, "height": 27, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nauval Pahlevi of Department of Marine Engineering, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Campus ITS Sukolilo- Surabaya 60111, Indonesia, Email : [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 317, "top": 268, "width": 233, "height": 55, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "oxidized and Oxides of Nitrogen (NOx) are formed in the combustion chamber. Oxidation of molecular nitrogen in the combustion air comprises of about 90% of NOx, the other 10% is the result of oxidation of the organic nitrogen present in the residual fuel oil.", "type": "Text" }, { "left": 317, "top": 325, "width": 233, "height": 216, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "In recent years emissions of NOx, SOx and particulate matter from ships has increased. International shipping now contributes about 15% of the global NOx emissions and there is a substantial pressure to reduce NOx emissions from ships. Europe and USA has been established air quality standards with maximum levels of fine particles. These levels are exceeded in many coastal and harbor area. However it is not likely that particulate matter emissions from ships will be regulated, but it is still an important objective to minimize these emissions. NOx emissions from ships are regulated and the limits on NOx emission are getting stricter. The limitation on NOx emission means that different measures for NOx reduction will have to be used. These measures might have adverse effects upon the levels of other emissions like CO2, CO, unburned hydrocarbons and particulate matter. The magnitude of the effect upon CO2 is widely known; while the effects upon particulate matter are largely unknown [2-4].", "type": "Text" }, { "left": 317, "top": 544, "width": 235, "height": 124, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The use of water in diesel engines has a number of possible benefits. It has been found that it has an influence on reducing the peak flame temperature and hence reducing the NOx emissions. The technique concerned with introducing water into engine combustion chamber was proposed by Prof. B. Hopkinson in 1913, to make better internal cooling of the gas engine and to increase the engine output. Furthermore, the technique was developed to improve the thermal efficiency and reduce exhaust emissions, or used as the safety fuel [5-15].", "type": "Text" }, { "left": 317, "top": 670, "width": 233, "height": 101, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The use of water in diesel engines have a number of possible benefits. It has been found that it has an influence on reducing the peak flame temperature and hence reducing the NOx emissions. The technique concerned with introducing water into engine combustion chamber was proposed by Prof. B. Hopkinson in 1913, to make better internal cooling of the gas engine and to increase the engine output. Furthermore, the technique was developed to improve", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 24, "width": 460, "height": 22, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "International Journal of Marine Engineering Innovation and Research, Vol. 1(4), Sept. 2017. 221-232 (pISSN: 2541-5972, eISSN: 2548-1479)", "type": "Page header" }, { "left": 530, "top": 36, "width": 21, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "222", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 63, "width": 233, "height": 20, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "the thermal efficiency and reduce exhaust emissions, or used as the safety fuel [1-5].", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 86, "width": 233, "height": 201, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Water-in-oil emulsion is defined as a form of water in oil mixture that is not intermingled forced mixed stably or temporarily with the help of chemical surfactant (emulsifier) so that the water in the form of granules distributed in the oil phase. Emulsifier level is determined by the ability of surfactant, fluid viscosity, grain size, material composition and temperature of the mixture. In particular, the grain size smaller water desired to submicron size. Submicron grain size of water helps keep the liquid emulsion is stable in the long term. Water-in-oil emulsion is formed when the volume of water in amounts far less than the volume of oil that is mixed. Chemical surfactants (emulsifiers) is the key factor to get the oil in water emulsion to be stable for a long time. Water-in-oil emulsion can be used as a fuel where this emulsion can certainly burn. In an emulsion usually there are three main parts [2-22]", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 287, "width": 214, "height": 24, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Section dispersed consisting of grains which usually consists of fat.", "type": "List item" }, { "left": 335, "top": 60, "width": 215, "height": 36, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Media dispersant which is also known as the continuous phase, which usually consist of water.", "type": "List item" }, { "left": 335, "top": 96, "width": 215, "height": 23, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Emulsifiers which serves to keep the oil grains had remained suspended in the water.", "type": "List item" }, { "left": 317, "top": 133, "width": 233, "height": 44, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Factors that affect the stability of the emulsion is the type of emulsifier, emulsifier concentration, droplet size, pH, viscosity, stabilizers, heating, cooling, freezing, or mixing", "type": "Text" }, { "left": 335, "top": 177, "width": 215, "height": 23, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Emulsions may occur permanently and temporarily.", "type": "List item" }, { "left": 335, "top": 200, "width": 215, "height": 59, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Permanent Emulsion is a material capable of forming membranes or films around the dispersed droplets thereby preventing the re- unification of these items. Such materials are known as emulsifier.", "type": "List item" }, { "left": 335, "top": 259, "width": 215, "height": 35, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " The temporary emulsion occurs for example in a oil and water are shaken together, will form beads of fat and then form an emulsion.", "type": "List item" }, { "left": 592, "top": 285, "width": 911, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "but if allowed particles of oil will be joined again and broke away from the water molecules. This is referred to as a temporary emulsion. Because it must quickly be used, or should be in the shake again before the time of usage.", "type": "Text" }, { "left": 267, "top": 487, "width": 84, "height": 7, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Figure. 1. Mixing Process", "type": "Caption" }, { "left": 71, "top": 520, "width": 233, "height": 170, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "As show in figure 1 mixing process is the addition of additive materials into petroleum fraction in order to improve the quality of the product. To mixing wine oil with diesel oil. There are two ways in which to blending emulsion and solution technique. The emulsion is a mixture of particles of a liquid substance (the dispersed phase) with other liquids (dispersing phase). The emulsion is composed of three main components, namely: the dispersed phase, the phase of dispersant and emulsifier / emulsifier. In the manufacture of an emulsion, emulsifier selection is an important factor to be considered because of the quality and stability of an emulsion is heavily influenced by the emulsifier used. One surface active emulsifier or better known as surfactants [3].", "type": "Text" }, { "left": 317, "top": 520, "width": 233, "height": 32, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Solution technique is done by heating the fuel mixture. Both fuels can be dissolved without separation when heated to a temperature of 50 ° C .", "type": "Text" }, { "left": 317, "top": 566, "width": 233, "height": 136, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Water fuel emulsion system is based on mixing of water into the fuel with additive substances mixture. The emulsion is injected into the engine cylinder using the fuel injection system. Therefore additional injecting equipment is not needed. This is of course depends on the installed injection system and the desired effect. A system for WFE consists of different components. Foremost there is the water supply. This system needs to be able to feed water of a good enough quality with a high enough quantity. Water emulsified fuel is one of the promising emission reduction techniques with the potential to reduce NOX in diesel engines [4, 23-38].", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 24, "width": 460, "height": 22, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "International Journal of Marine Engineering Innovation and Research, Vol. 1(4), Sept. 2017. 221-232 (pISSN: 2541-5972, eISSN: 2548-1479)", "type": "Page header" }, { "left": 530, "top": 36, "width": 21, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "223", "type": "Page header" }, { "left": 196, "top": 242, "width": 241, "height": 7, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Figure. 2. Primary and secondary atomization in spray flame of emulsified", "type": "Caption" }, { "left": 71, "top": 275, "width": 233, "height": 251, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "As show in figure 2 explain the comparation between the straight diesel combustion and a water-in- diesel emulsion The water-in-diesel fuel burns significantly cleaner. Emulsion is obtained by mechanical and ultrasound micronization process that results in micro-drops formed by the three basic elements of the product: water in the core, hydro fuel covering the water particles and finally the emulsifier between both previous elements with a membrane that also helps in binding them to other micro-drops. The nature of the new resulting fuel modifies the traditional combustion sequence. Engine injectors ignite the fuel by compressing hydro fuel in such a way that the explosion overheats the water particles trapped in the core of the micro-drops. This overheating results in water vapour that generates turbulence inside the engines combustion chamber. This vapour breaks up the hydrofuel molecules resulting in complete burning of the fuel that compensates the loss of energy due to the presence of the water particles added. The vapour also eliminates un- burnt residual particles and helps the cleaning of engine parts and exhaust system. [5, 30-38]", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 528, "width": 233, "height": 44, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "With more than 90% of global trade now carried by sea, the shipping industry has played a crucial role in shaping the integrated global economy. It is estimated that if the growth trend of the last 150 years continues,", "type": "Text" }, { "left": 317, "top": 275, "width": 233, "height": 113, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "nearly 23 billion tons of cargo that will be transported by ship by 2060, compared to 8.5 billion tones in 2010. The environmental impact of shipping operations –whether at sea or in port– have been known for decades. But it is only in recent years that the damaging effects on human health and biodiversity have been demonstrated. This has led both international and regional organizations – most notably the International Maritime Organization (IMO) and the European Union (EU) – to regulate shipping emissions more stringently.", "type": "Text" }, { "left": 317, "top": 390, "width": 235, "height": 170, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "While pollutant emissions from land-based sources are gradually coming down, those from shipping show a continuous increase. Emissions from ships engaged in international trade in the seas surrounding Europe – the Baltic Sea, the North Sea, the north-eastern part of the Atlantic, the Mediterranean and the Black Sea – were estimated at 2.3 million tons of sulphur dioxide (SO2), 3.3 million tones of nitrogen oxides (NOx), and 250,000 tonnes of particulate matter (PM) a year in 2000.Under a business-as-usual scenario, it is expected that shipping emissions of SO2and NOx will increase by 40–50 per cent between the year 2000 and 2020. By 2020 the emissions from international shipping around Europe are expected to equal or even surpass the total from all land- based sources in the 27 EU member states combined.", "type": "Text" }, { "left": 269, "top": 759, "width": 94, "height": 7, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Figure. 3. Emissions of NOx", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 24, "width": 460, "height": 22, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "International Journal of Marine Engineering Innovation and Research, Vol. 1(4), Sept. 2017. 221-232 (pISSN: 2541-5972, eISSN: 2548-1479)", "type": "Page header" }, { "left": 530, "top": 36, "width": 21, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "224", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 63, "width": 233, "height": 78, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Figure 3 described the emissions calculation that carried out from a South American perspective for transporting 1000 tons of cargo between Manaus, Brazil and either Buenos Aires, Argentina or Santos, Brazil. For shipping this means that the international rules apply, that is, a maximum fuel sulphur content of 3.5% and, for ships constructed after 2000, tier 1 NOx levels [5]", "type": "Text" }, { "left": 167, "top": 155, "width": 56, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "II. METHOD", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 176, "width": 233, "height": 44, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Before the experiment needs to prepare of fuel used for mixing with water. The type of fuel used is pertamina dex fuel (best level of diesel fuel). The materials and tools used in the experiment as follows:", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 220, "width": 78, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Aquades water", "type": "List item" }, { "left": 89, "top": 232, "width": 59, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Diesel oil", "type": "List item" }, { "left": 89, "top": 244, "width": 53, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Span 80", "type": "List item" }, { "left": 89, "top": 256, "width": 60, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Tween 80", "type": "List item" }, { "left": 89, "top": 268, "width": 80, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Aquades water", "type": "List item" }, { "left": 89, "top": 281, "width": 45, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Mixer", "type": "List item" }, { "left": 89, "top": 293, "width": 47, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " bucket", "type": "List item" }, { "left": 89, "top": 305, "width": 95, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " graduated cylinder", "type": "List item" }, { "left": 89, "top": 317, "width": 136, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Computer as data processing", "type": "List item" }, { "left": 89, "top": 330, "width": 144, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Diesel engine Shanhai MD180", "type": "List item" }, { "left": 78, "top": 354, "width": 5, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": ".", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 366, "width": 73, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "A. Fuel emulsion", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 386, "width": 232, "height": 21, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "At this step there is the process of making water in fuel emulsion to conduct fuel composition variation with", "type": "Text" }, { "left": 317, "top": 63, "width": 233, "height": 55, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "water and the addition of emulsifier which serves to lower the surface tension (surface tension) of a medium and lower the interfacial tension (interfacial tension) between two different phases degree of polarity. In the process of mixing using a mixer.", "type": "Text" }, { "left": 317, "top": 132, "width": 133, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "B. Engine and its Specifications", "type": "Section header" }, { "left": 317, "top": 143, "width": 233, "height": 55, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "In this step is before performing the test on a diesel engine, the first to be set-up diesel engine first by following existing procedures. Here are the detail specifications of the diesel engine is used and engine set- up for experiment.", "type": "Text" }, { "left": 335, "top": 198, "width": 211, "height": 171, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Engine Name : Shanhai  Type : Horizontal, 4 stroke  Model : R180  Cooling System : Hopper  Displacement : 402  Stroke diameter : 80x80 mm  Dimension : 658x341x463 mm  Weight : 70 Kg  Cylinder : 1 cylinder  Combustion system : Indirect  Max. Torque : 8 / 2600  Continue Torque : 7 / 2200  Compression Ratio : 21 : 1  System Governor : Mechanic", "type": "Table" }, { "left": 255, "top": 747, "width": 108, "height": 7, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Figure. 4. Shanhai Diesel Engine", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 24, "width": 460, "height": 22, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "International Journal of Marine Engineering Innovation and Research, Vol. 1(4), Sept. 2017. 221-232 (pISSN: 2541-5972, eISSN: 2548-1479)", "type": "Page header" }, { "left": 530, "top": 36, "width": 21, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "225", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 63, "width": 122, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Engine set-up for experiment:", "type": "Text" }, { "left": 270, "top": 352, "width": 78, "height": 7, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Figure. 5. Engine set-up", "type": "Caption" }, { "left": 71, "top": 373, "width": 163, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Equipment and tool used in experiment:", "type": "Caption" }, { "left": 89, "top": 382, "width": 94, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Shanhai MD175A", "type": "List item" }, { "left": 89, "top": 395, "width": 109, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Electric dynamometer", "type": "List item" }, { "left": 89, "top": 407, "width": 75, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Control panel", "type": "List item" }, { "left": 89, "top": 419, "width": 38, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Fuel", "type": "List item" }, { "left": 89, "top": 431, "width": 75, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Amperemeter", "type": "List item" }, { "left": 89, "top": 444, "width": 61, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Voltmeter", "type": "List item" }, { "left": 89, "top": 456, "width": 68, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Tachometer", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 482, "width": 119, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "C. Engine Performance Test", "type": "Section header" }, { "left": 89, "top": 491, "width": 83, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Fixed variable :", "type": "List item" }, { "left": 127, "top": 504, "width": 297, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Engine used Water fuel emulsion", "type": "List item" }, { "left": 127, "top": 515, "width": 105, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Engine speed (RPM)", "type": "List item" }, { "left": 89, "top": 526, "width": 85, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Variable result :", "type": "List item" }, { "left": 125, "top": 539, "width": 46, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Power", "type": "List item" }, { "left": 125, "top": 550, "width": 52, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Torsion", "type": "Picture" }, { "left": 125, "top": 562, "width": 44, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Load", "type": "List item" }, { "left": 317, "top": 373, "width": 97, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "D. NOx Emissions Test", "type": "Text" }, { "left": 335, "top": 394, "width": 88, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Fixed variable :", "type": "List item" }, { "left": 443, "top": 407, "width": 97, "height": 22, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Engine used Water fuel emulsion", "type": "List item" }, { "left": 335, "top": 429, "width": 94, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Variable change :", "type": "List item" }, { "left": 443, "top": 442, "width": 104, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Engine speed (RPM)", "type": "List item" }, { "left": 443, "top": 453, "width": 46, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Load", "type": "List item" }, { "left": 335, "top": 476, "width": 87, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Variable result :", "type": "List item" }, { "left": 443, "top": 488, "width": 45, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " NOx,", "type": "List item" }, { "left": 317, "top": 502, "width": 233, "height": 67, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "For testing methods at emission test, RPM and load points follow the procedures on Marpol Annex VI IMO rules. Type of test selected is test cycle type E2, this type is chosen because the motor tested can function as the main driving force of the ship. The test method for type E2 is as shown in table 3.1 below:", "type": "Text" }, { "left": 182, "top": 586, "width": 254, "height": 71, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "T ABLE 1. MARPOL A NNEX VI, A PPENDIX II T EST C YCLE Test Cycle Type E2 Speed 100% 100% 100% 100% Power 100% 75% 50% 25% Weight Factor 0.2 0.5 0.15 0.15", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 683, "width": 38, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "*)where:", "type": "Text" }, { "left": 127, "top": 692, "width": 176, "height": 92, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " For a constant speed diesel motor and used for prime mover or used as electric diesel using Test Cycle E2.  For controllable-pitch propellers using Test Cycle E2.  For auxiliary engines constant speed using Test Cycle D2", "type": "Table" }, { "left": 317, "top": 706, "width": 73, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "E. Data Analysis", "type": "Section header" }, { "left": 317, "top": 717, "width": 236, "height": 55, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "In this section analyzes the data after the test diesel engine with performance parameters consisting of a diesel engine with a rotation comparison generator and additional burdens and knows the value of torque and SFOC.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 24, "width": 460, "height": 22, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "International Journal of Marine Engineering Innovation and Research, Vol. 1(4), Sept. 2017. 221-232 (pISSN: 2541-5972, eISSN: 2548-1479)", "type": "Page header" }, { "left": 530, "top": 36, "width": 21, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "226", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 74, "width": 111, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "F. Results and Conclusion", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 86, "width": 232, "height": 55, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "At this stage, namely the results of the data analysis by using fuel experiments to be compared with diesel fuel and determine efficient use of fuel and the results of exhaust emissions in diesel engines. After the conclusion and the underlying answer from this study answers.", "type": "Text" }, { "left": 117, "top": 156, "width": 139, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "III. RESULT AND DISCUSSION", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 179, "width": 107, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "A. Procedure Experiment", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 191, "width": 233, "height": 32, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Based on the variables that hase been done, then the discussion of research results is divided into several points, namely:", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 223, "width": 214, "height": 24, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Preparation of water fuel in emulsion with variation of water content for emulsion fuel", "type": "List item" }, { "left": 89, "top": 247, "width": 214, "height": 23, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Preparation of surfactant solution with variations of surfactant type used.", "type": "List item" }, { "left": 89, "top": 270, "width": 214, "height": 24, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " water fuel mixing during the process water emulsion.", "type": "List item" }, { "left": 317, "top": 63, "width": 186, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "B. Determining the composition of emulsifier", "type": "Section header" }, { "left": 317, "top": 74, "width": 233, "height": 67, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "After determined the composition of diesel fuel with water to consider mixing with emulgator. Because we still do not know what is the approiate mix to able to mix between diesel fuel and water. That after we can do variations mix emulgator to water in fuel. The following variations are to be used:", "type": "Text" }, { "left": 335, "top": 141, "width": 215, "height": 24, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Solar 300 ml + water 10 % + 2% tween 80 + 2% span 80", "type": "List item" }, { "left": 335, "top": 165, "width": 215, "height": 23, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Solar 300 ml + water 15 % + 2% tween 80+ 2% span 80", "type": "List item" }, { "left": 335, "top": 188, "width": 215, "height": 24, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Solar 300 ml + water 20 % + 2% tween 80+ 2% span 80", "type": "List item" }, { "left": 317, "top": 226, "width": 128, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "C. Determination of surfactant", "type": "Section header" }, { "left": 317, "top": 238, "width": 233, "height": 55, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Water of fuel in emulsion stability depends on the type of emulsifier used because it will affect the permanent and non-permanent emulsion. The following is the type of emulsifier used in the experiments of fuel in water emulsion.", "type": "Text" }, { "left": 169, "top": 526, "width": 280, "height": 7, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Figure. 6. Result of mixture water fuel in emulsion with additive tween 80 and span 80", "type": "Caption" }, { "left": 71, "top": 558, "width": 233, "height": 184, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This is the result of a mixing process of emulsified fuel with varying water content. The material used in the manufacture of solar-water emulsions is pertamina dex pertamina which has a cetane number of 53 with sulfur content below 300 ppm. This cetane number indicates the quality of fuel for diesel engine. This figure affects the combustion process that occurs in diesel engine. The higher the value, the easier the combustion process will reduce the load of the engine and the diesel will be smoother. This material is chosen because it has a cetane number that is high and good for diesel engine. The emulsion made in this research is a water-in-oil emulsion emulsion known as water fuel in emulsion. This emulsion is carried out by addition of moisture content in diesel by emulsification process using surfactant. In this type of emulsion, water (water) is the dispersed", "type": "Text" }, { "left": 317, "top": 558, "width": 232, "height": 20, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "phase (inside) while diesel (oil) is the dispersant phase (outside).", "type": "Text" }, { "left": 317, "top": 592, "width": 183, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "D. The process mixing diesel fuel with water", "type": "Section header" }, { "left": 317, "top": 603, "width": 233, "height": 125, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "First prepare the water, fuel and additive materials. then steps both fuel blend with a mixer while slowly pouring the emulsifying additive until well blended. Let stand for 1 hours, until the diesel regain its color and transparency. after that the next steps are mixing the first mixture (diesel-additive) while adding water very slowly until the mixture gets an intense and homogeneous white. Then continue mixing for a few minutes (in case of larger amounts of make mix to at least three complete cycles of The total volume of emulsion). As whiter is the emulsion, as better stability.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 24, "width": 460, "height": 22, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "International Journal of Marine Engineering Innovation and Research, Vol. 1(4), Sept. 2017. 221-232 (pISSN: 2541-5972, eISSN: 2548-1479)", "type": "Page header" }, { "left": 530, "top": 36, "width": 21, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "227", "type": "Page header" }, { "left": 210, "top": 391, "width": 198, "height": 7, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Figure. 7. Chart the process of making water fuel in emulsion", "type": "Caption" }, { "left": 71, "top": 424, "width": 233, "height": 66, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "As show in figure 4.3, the result experiment mixture of fuel with 10% water and 4% additive, figure b the mixture of fuel with 15% water and 6% additive, and figure c fuel mixture of 20% water with 8% additive and to settlink for 5 days. as an figure 3.3, the result experiment mixture of fuel with water added additive", "type": "Text" }, { "left": 317, "top": 424, "width": 233, "height": 55, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "span 80, ABS, and CMC less than perfect. The types of additive will affect permanent and non permanent emulsion of water in fuel. Additive ABS and CMC is types additive for water with fuel is unstable additive mixing.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 516, "width": 402, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "E. Comparasion between power with SFOC against fuel emulsion and pertamina dex at 2200 RPM", "type": "Section header" }, { "left": 175, "top": 762, "width": 282, "height": 7, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Figure. 8. Comparasion of power with SFOC of diffrent fuel compotition at 2200 RPM", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 24, "width": 460, "height": 22, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "International Journal of Marine Engineering Innovation and Research, Vol. 1(4), Sept. 2017. 221-232 (pISSN: 2541-5972, eISSN: 2548-1479)", "type": "Page header" }, { "left": 530, "top": 36, "width": 21, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "228", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 63, "width": 233, "height": 101, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Based on the graph above we can see the value of water content in the emulsion fuel affecting the SFOC value. The greater the value of the fuel content of the emulsion, the smaller the SFOC value. At low load, 10% emulsion fuel produces the low SFOC value. However, at 20% water fuel in emulsion when large load produces the highest SFOC values. On the Pertamina Dex fuel of 2100 rpm produce low SFOC value. The value of SFOC at water fuel in emulsion 10% at low load 1464.3 g/Kwh,", "type": "Text" }, { "left": 317, "top": 63, "width": 233, "height": 101, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Water fuel in emulsion on content 15% produce SFOC value of 1498.2 g/ Kwh, Water fuel in emulsion content 20% produce SFOC value of 1628.2 g/Kwh, and Pertamina Dex Of fuel produce SFOC value of 1185.5 g /KWh. Then on the graph above can be concluded that the greater value the smaller the SFOC value at 2200 round emulsion fuel. It can be concluded that on Pertamina Dex fuel is more efficient SFOC value than water in fuel emulsion for at low load and at 2200 rpm.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 205, "width": 388, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "F. Comparasion between RPM with Maksimum power against fuel emulsion and pertamina dex", "type": "Section header" }, { "left": 191, "top": 459, "width": 236, "height": 7, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Figure. 9. Comparasion of power with RPM of different fuel compotition", "type": "Caption" }, { "left": 71, "top": 481, "width": 233, "height": 89, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "As show in figure 9 is a graph of power performance comparison to RPM on water fuel in emulsion content of 10%, 15%, 20% and pertamina dex of fuel. The above graph is the value of 100% power. This value is derived from the lowest SFOC point described in the previous graphs. In the power chart above, seen in the initial RPM when using water fuel in emulsion 15% power increased about 2.93% compared to water fuel in emulsion 10%", "type": "Text" }, { "left": 317, "top": 481, "width": 233, "height": 89, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "and 20%. At 1800 RPM on water fuel in emulsion 10% maximum power is at 2.646 kW, water fuel in emulsion 15% of 2.526 kW, and water fuel in emulsion 20% power value is at 2.52 kW. However, in the final RPM, the power value in water fuel in emulsion 10%, 15%, and 20% are at different points. From this graph can be analyzed that at the beginning of RPM should use water fuel in emulsion 10%.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 584, "width": 346, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "G. Comparasion between RPM with Torque against fuel emulsion and pertamina dex", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 24, "width": 460, "height": 22, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "International Journal of Marine Engineering Innovation and Research, Vol. 1(4), Sept. 2017. 221-232 (pISSN: 2541-5972, eISSN: 2548-1479)", "type": "Page header" }, { "left": 530, "top": 36, "width": 21, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "229", "type": "Page header" }, { "left": 188, "top": 287, "width": 242, "height": 7, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Figure. 10. Comparasion of RPM with Torque of different fuel compotition", "type": "Caption" }, { "left": 71, "top": 320, "width": 235, "height": 78, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Show in figure 10 above is a comparison graph between torque and engine speed at maximum power. Pertamina dex fuel produces torque of 14,90 Nm, water in fuel emulsion content 10% produces 14,027 Nm of torque, water in fuel emulsion content 15% produces 13,384 Nm of torque, and water in fuel emulsion content 20% produces 13,37 Nm of torque. From the graph above can", "type": "Text" }, { "left": 317, "top": 320, "width": 233, "height": 55, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "be seen that the larger the water content of fuel then the resulting torque can be greater, But the influence of the water content of fuel on the engine power is not too significant because the difference from the torque on water in fuel emulsion 10%,15% and 20% only 0.5 Nm.", "type": "Text" }, { "left": 188, "top": 636, "width": 242, "height": 7, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Figure. 11. Comparasion of RPM with BMEP of different fuel compotition", "type": "Caption" }, { "left": 71, "top": 657, "width": 233, "height": 78, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Show in figure 11 above is a comparison graph between BMEP and engine speed at maximum power. Pertamina dex of fuel produces BMEP of 593120 N/m2, water in fuel emulsion content 10% produces BMEP 569506 N/m2, water in fuel emulsion content 15% produces BMEP 591356 N/m2, and water in fuel emulsion content 20% produces BMEP 569506 N/m2. BMEP produced", "type": "Text" }, { "left": 317, "top": 657, "width": 233, "height": 67, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pertamina dex of fuel is the largest, while water in fuel emulsion contents 10%,15% and 20% produce a smaller BMEP, from the graph above can be seen the greater water content of fuel the BMEP value generated can be greater. But the effect of water content of fuel on engine power is not too significant.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 753, "width": 346, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "H. Comparasion between RPM with Torque against fuel emulsion and pertamina dex", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 24, "width": 460, "height": 22, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "International Journal of Marine Engineering Innovation and Research, Vol. 1(4), Sept. 2017. 221-232 (pISSN: 2541-5972, eISSN: 2548-1479)", "type": "Page header" }, { "left": 530, "top": 36, "width": 21, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "230", "type": "Page header" }, { "left": 200, "top": 271, "width": 218, "height": 7, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Figure. 12. NOx content at 100% RPM and load conditions various", "type": "Caption" }, { "left": 71, "top": 292, "width": 233, "height": 147, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Levels of NOx emissions generated in water fuel in emulsion 10% standard diesel motor conditions ranging from 25% -100% load are 0,642 g / kWh, 0.639 g / kWh, 608 g / kWh and 0.467 g / kWh, respectively. At load conditions 25% - 100% of TIER 3 qualified NOx emissions, making it safe for the environment. As explained in Chapter II earlier that TIER 1 qualification is NOx 7.7 - 9.8 g / kWh emission at a turn of more than 2000 RPM. The qualification of TIER 2 is the emission of NOx diesel engine between 1.96 to 7.7 g / kWh at 2000 RPM. The TIER 3 qualification is an NOx emission of a diesel motor that is less than 1.96 g / kWh in turn over 2000 RPM.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 442, "width": 233, "height": 55, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Levels of NOx emissions generated in water fuel in emulsion 15% ranging from 25% -100% load are 0.566 g / kWh, 0.530 g / kWh, 0,515 g / kWh and 0.414 / kWh, respectively. When load conditions 25% - 100% of NOx emissions are included in TIER 3 qualification.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 499, "width": 233, "height": 55, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Levels of NOx emissions generated in water fuel in emulsion 20% ranging from 25% -100% load are 0.434 g / kWh, 0.427 g / kWh, 0.423 g / kWh and 0.392 g / kWh, respectively. When load conditions 25% - 100% of NOx emissions are included in TIER 3 qualification.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 557, "width": 233, "height": 55, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Levels of NOx emissions produced in Pertamina Dex of fuel ranging from 25% -100% load are 1082 g / kWh, 961 g / kWh, 868 g / kWh and 555 g / kWh, respectively. When the load condition is 25%, - 100% of NOx emissions are included in the TIER 3 qualification.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 626, "width": 60, "height": 9, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "I. Discussion", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 637, "width": 233, "height": 124, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This chapter is a general discussion of the results of making water fuel in emulsion, performance results, and NOx as described in sub chapters 4.1 until 4.13. The discussion is the process of making water fuel in emulsion by determining the type of surfactant and analysis of the graph obtained during experiment step on diesel motor using water fuel in emulsion with a variation of percentage of water content 10%, 15, and 20%. The analysis based on the experimental results can be compared with the basic theories and the results that already existed in the previous research reference.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 764, "width": 233, "height": 20, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The experimental results of water fuel in emulsion using a surfactant as an additive are tween 80 and span", "type": "Text" }, { "left": 317, "top": 292, "width": 233, "height": 43, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "80 with 10%, 15%, and 20% water content composition and 2% surfactant mixture. The use of water in emulsified fuel is to determine the performance and emission of NOx on a diesel engine.", "type": "Text" }, { "left": 317, "top": 338, "width": 233, "height": 147, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The experimental results have been obtained SFOC graphics as shown in Figures 4.6 to 4.13. On the graph shows that the use of water fuel in emulsion 15% can improve the value of SFOC on diesel motor performance. In the use of water fuel in emulsion 10%, the SFOC value is reduced by about 10%. However, on the water fuel in emulsion chart, 20% of SFOC values are increasing. Several previous studies have suggested that the addition of water fuel emulsion on the diesel engine can lead to increased SFOC values. When associated with experimental results in this study, there are limits to the addition of water content that can lead to increased SFOC values.", "type": "Text" }, { "left": 317, "top": 488, "width": 233, "height": 112, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Reduced performance is an indication that the use of water in fuel emulsion is less efficient. However, functionally, water in fuel emulsion is an NOx to reduced technology. NOx emission results in this experiment are shown in Figure 4.14. On the graph it is seen significantly that the use of water in fuel emulsion can reduce NOX levels up to 50.5%. This is in line with the basic theory and reference of previous researchers who explained that the use of water in fuel emulsion able to reduce levels of NOx", "type": "Text" }, { "left": 393, "top": 614, "width": 81, "height": 9, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "IV. CONCLUSION", "type": "Section header" }, { "left": 317, "top": 626, "width": 233, "height": 100, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "In the process of producing water fuel in emulsion, the determination of surfactant type greatly influences the emulsion stability. In this case it can be seen that comparison of surfactant tween 80, 80 span with 80, ABS span in the range of 7 days looks different. In the use of ABS surfactant type and span 80 is not homogeneous. In this case the type of surfactant used is not good in the process of producing water fuel in emulsion.", "type": "Text" }, { "left": 317, "top": 729, "width": 233, "height": 55, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The use of water fuel in emulsion 10% resulted in SFOC increased 323.8 g/kWh or fuel consumption improvident 16.5% compared to diesel engine using Pertamina Dex. However, the use of water fuel in emulsion 15% and 20% resulted in SFOC increase", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 24, "width": 460, "height": 22, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "International Journal of Marine Engineering Innovation and Research, Vol. 1(4), Sept. 2017. 221-232 (pISSN: 2541-5972, eISSN: 2548-1479)", "type": "Page header" }, { "left": 530, "top": 36, "width": 21, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "231", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 63, "width": 233, "height": 43, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "compared to water fuel in emulsion 10%. In comparison power, torque, and BMEP on water fuel in emulsion decreased compared to Pertamina Dex of fuel at conditions 1800-2000 RPM.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 109, "width": 233, "height": 66, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "By using water in fuel emulsion with a variation of water content 10%, 15%, and 20% NOx emission level produced can decrease to 0.216 g / kWh or reduced by 50.5%. Generally, the emission level of a diesel engine that has been using water fuel in the emulsion can be improved until entering on TIER 3 specification.", "type": "Text" }, { "left": 154, "top": 190, "width": 63, "height": 9, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "REFERENCES", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 205, "width": 232, "height": 44, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[1] Scarpete, D., 2013. Diesel-water emulsion, an alternative fuel to reduce diesel engine emission.a review. Machines, technologies, materials, ISSN 1313-0226. [2] Yazid, B., 2015. Tinjauan Penggunaan Air teremulsi dalam minyak bakar sebagai bahan bakar industri dan mesin diesel. Researchgate.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 251, "width": 232, "height": 34, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[3] Alriga, J., 2012. Pengaruh penggunaan bahan bakar emulsi dari metanol dengan diesel oil terhadap performa, NOx dan combustion process pada diesel engine. Tugas Akhir. ITS Surabaya.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 288, "width": 234, "height": 25, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[4] El-sinawi H.A., 2010. Water surrogate fuel emulsion combustion effect on CO and NOx emissions. http://www.iasks.org", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 315, "width": 232, "height": 35, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[5] Semin., Iswantoro, A. and Faris, F., 2017. Performance and NOx Investigation on Diesel Engine using Cold EGR Spiral Tube: A Review. International Journal of Marine Engineering Innovation and Research , 1 (3).", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 352, "width": 232, "height": 53, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[6] Prastowo, H., Widodo, D.P. and Rohmawati, W., 2017. Technical Analysis Ballast Water Treatment By Using Economizer Utilizing Main Engines Exhaust Heat To Comply With International Ship Ballast Water Management At MV. Leader Win. International Journal of Marine Engineering Innovation and Research , 1 (2).", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 407, "width": 232, "height": 26, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[7] Gusti, A.P., Semin., 2017. Speed Optimization Model for Reducing Fuel Consumption Based on Shipping Log Data. World Academy of Science, Engineering and", "type": "List item" }, { "left": 98, "top": 435, "width": 205, "height": 7, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Technology, International Journal of Mechanical, Aerospace,", "type": "List item" }, { "left": 98, "top": 444, "width": 205, "height": 16, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Industrial, Mechatronic and Manufacturing Engineering , 11 (2), pp.348-351.", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 462, "width": 232, "height": 35, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[8] Zaman. M.B., Prasutiyon. H., Prastowo. H., Semin., 2016. Technical Review of Nuclear Technology as the Advanced Ships Propulsion. Asian Journal of Applied Sciences 4 (3) , pp.709-718.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 499, "width": 232, "height": 26, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[9] Prastowo. H., Pinto. F., Semin., 2016. Advanced Ship Propulsion Technology: A Review. Asian Journal of Applied Sciences 4 (3) , pp.719-729.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 527, "width": 232, "height": 34, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[10] Semin., Octaviani. N.S., Gusti, A.P. and Zaman, M.B., 2016. Power Performance Characteristics Investigation of Gas Engine using New Injector. International Journal of Applied Engineering Research , 11 (11), pp.7462-7466.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 564, "width": 232, "height": 34, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[11] Semin., Gusti. A.P., Octaviani, N.S., and Zaman, M.B., 2016. Effect of New Injector on the Torque Performance Characteristics of Gas engine. International Journal of Applied Engineering Research , 11 (11), pp.7467-7471.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 600, "width": 232, "height": 35, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[12] Prastowo. H., Semin., Zaman. M.B., Amiadji., Musrijadi. T.B., Santoso. A., .2016. Investigation of Fuel Flow Velocity on CNG Engine using New Injector. Asian Journal of Engineering and Technology 4 (2) , 38 – 43.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 637, "width": 232, "height": 26, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[13] Gusti. A.P., Semin., 2016. The Effect of Vessel Speed on Fuel Consumption and Exhaust Gas Emissions. American Journal of Engineering and Applied Sciences 9 (4) , 1046-1053.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 665, "width": 232, "height": 35, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[14] Semin., Cahyono, B. and Bakar, R.A., 2015. Air-fuel Mixing and Fuel Flow Velocity Modeling of Multi Holes Injector Nozzle on CNG Marine Engine. Procedia Earth and Planetary Science , (14), pp.101-109.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 702, "width": 232, "height": 7, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[15] Semin., 2015. Analysis of Biogas as An Alternative Fuel for", "type": "List item" }, { "left": 98, "top": 711, "width": 169, "height": 7, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Electric Generator Engine in Bawean", "type": "Table" }, { "left": 98, "top": 711, "width": 205, "height": 25, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Island- Indonesia. International Journal of Applied Engineering Research , 10 (15), pp.35313-35317.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 738, "width": 232, "height": 35, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[16] Semin., 2015. Investigation the Effect of Injector Nozzle Multi Holes Geometry on Fuel Spray Distribution Flow of CNG Engine based on Computational Modeling. International Journal of Applied Engineering Research 10 (15) , 36087 –", "type": "List item" }, { "left": 98, "top": 775, "width": 24, "height": 7, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "36095.", "type": "Table" }, { "left": 317, "top": 62, "width": 232, "height": 26, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[17] Sinaga, D.F. and Semin., 2014. Pengaruh Perubahan Bentuk Intake Manifold Terhadap Unjuk Kerja Motor Diesel Dengan Metode Simulasi. Jurnal Teknik ITS , 3 (1), pp.G30-G33.", "type": "List item" }, { "left": 317, "top": 90, "width": 232, "height": 35, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[18] Kurniawan, A.D., Semin., T. Soeprajitno., 2014. Analisa Penggunaan Bahan Bakar Bioethanol Dari Batang Padi Sebagai Campuran Pada Bensin. Jurnal Teknik ITS , 3 (1), pp.G34-G38.", "type": "List item" }, { "left": 317, "top": 127, "width": 232, "height": 34, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[19] Fathallah. A.Z.M., Semin., Ariana. I.M., Gerianto. I., 2014. Motions study of a single cylinder high speed spark ignition linier engine with spring system as return cycle. American Journal of Applied Sciences 11 (3), 482.", "type": "List item" }, { "left": 317, "top": 164, "width": 232, "height": 34, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[20] Semin., Bakar. R.A., 2014. Computational modelling the effect of new injector nozzle multi diameter holes on fuel-air mixing homogeneous of CNG engine. International Journal of Applied Engineering Research 9 (21) , 9983.", "type": "List item" }, { "left": 317, "top": 200, "width": 232, "height": 44, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[21] Semin., Fathallah, A.Z.M., Cahyono, B., Ariana, I.M. and Sutikno, 2014. Kajian Pemanfaatan Kotoran Sapi Sebagai Bahan Bakar Biogas Murah dan Terbarukan Untuk Rumah Tangga di Boyolali. Jurnal Sains dan Teknologi Industri , 11 (2), pp.212-220.", "type": "List item" }, { "left": 317, "top": 246, "width": 232, "height": 35, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[22] Tulloh, F.K., Fathallah, A.Z.M.. and Semin., 2013. Prediksi Performa Linear Engine Bersilinder Tunggal Sistem Pegas Hasil Modifikasi dari Mesin Konvensional Yamaha RS 100CC. Jurnal Teknik ITS , 2 (2), pp.G161-G165.", "type": "List item" }, { "left": 317, "top": 283, "width": 232, "height": 35, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[23] Kuncahyo, P., Fathallah, A.Z.M. and Semin., 2013. Analisa Prediksi Potensi Bahan Baku Biodiesel sebagai Suplemen Bahan Bakar Motor Diesel di Indoesia. Jurnal Teknik ITS , 2 (1), pp.B62-B66.", "type": "List item" }, { "left": 317, "top": 320, "width": 232, "height": 35, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[24] Semin., Bakar, R.A., 2013. Simulation and experimental method for the investigation of compressed natural gas engine performance. International Review of Mechanical Engineering 7 (7) , pp. 1427 7 (7), 1427.", "type": "List item" }, { "left": 317, "top": 357, "width": 233, "height": 25, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[25] Juhantoro, N., Ariana, I.M. and Semin., 2012. Penentuan Properties Bahan Bakar Batubara Cair untuk Bahan Bakar Marine Diesel Engine. Jurnal Teknik ITS , 1 (1), pp.G271-G275.", "type": "List item" }, { "left": 317, "top": 384, "width": 232, "height": 26, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[26] Bakar, R.A., Kadirgama, K., Rahman, M.M., Sharma, K.V., and Semin., 2012. Advances in Natural Gas Technology. Advances in Natural Gas Technology , 453-476.", "type": "List item" }, { "left": 317, "top": 412, "width": 232, "height": 25, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[27] Semin., 2012. Injector nozzle spray on compressed natural gas engines: A technical review. International Review of Mechanical Engineering 6 (5), 1035.", "type": "List item" }, { "left": 317, "top": 440, "width": 232, "height": 25, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[28] Semin., Bakar, R.A., Ismail, A.R. and Ali, I., 2008. An Experimental Investigation of Diesel Engines Fuel Injection Pressure Effect on Power Performance and Fuel", "type": "List item" }, { "left": 344, "top": 467, "width": 149, "height": 7, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Consumption. International Journal of", "type": "Table" }, { "left": 505, "top": 467, "width": 42, "height": 7, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Engineering-", "type": "Text" }, { "left": 344, "top": 476, "width": 137, "height": 7, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Transactions B: Applications , 22 (1), p.91.", "type": "List item" }, { "left": 317, "top": 486, "width": 233, "height": 34, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[29] Semin., Ismail, A.R., Rosli, A.B., and Ismail, A., 2008. Heat Transfer Investigation of Intake Port Engine Based on Steady- State and Transient Simulation. American Journal of Applied Sciences , 5 (11), pp.1572-1579.", "type": "List item" }, { "left": 317, "top": 522, "width": 233, "height": 44, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[30] Semin., Bakar, R.A., Ismail, A.R. and Ali, I., 2008. Intake Port Gas Flow Pressure Profile Investigation of Port Injection Compressed Natural Gas (CNG) Engine Based on Engine Speed. International Journal of Natural & Engineering Sciences , 2 (2).", "type": "List item" }, { "left": 317, "top": 568, "width": 233, "height": 35, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[31] Semin., Ismail, A.R., Bakar, R.A., Ali, I., 2008. Simulation investigation of in-cylinder pressure characteristic of port injection compressed natural gas engine model. International Journal of Simulation: Systems, Science and Technology 9 (5) ,", "type": "List item" }, { "left": 344, "top": 605, "width": 4, "height": 7, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1", "type": "List item" }, { "left": 317, "top": 614, "width": 233, "height": 35, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[32] Semin., Bakar, R.A., 2008. Study of Fuel Injection Pressure Effect on Performance and Fuel Consumption of Diesel Engine Based on Load and Engine Speed. International Journal of Applied Engineering Research 3 (2).", "type": "List item" }, { "left": 317, "top": 651, "width": 232, "height": 35, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[33] Semin., Bakar, R.A., Ismail, A.R., 2008. The simulation of performance characteristics of port injection dedicated compressed natural gas spark ignition engine. Journal of KONES Powertrain and Transport 15 (2) , 427-432 .", "type": "List item" }, { "left": 317, "top": 688, "width": 233, "height": 35, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[34] Bakar, R.A., Semin., Idris, A., 2008. The performance and emissions characteristics of a compressed natural gas spark ignition engine. Journal of KONES Powertrain and Transport 15 (2) , 9-14.", "type": "List item" }, { "left": 317, "top": 725, "width": 233, "height": 34, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[35] Semin., Bakar, R.A., Ismail, A.R., 2008. Engine Power Calculation using Air Flow through Engine from Flowbench Test Flow of Four Stroke DI Diesel Engines. Journal of Engineering and Applied Sciences 2 (12) , 1812-1817.", "type": "List item" }, { "left": 317, "top": 762, "width": 232, "height": 16, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[36] Semin., Ismail, A.R., Bakar, R.A., 2008. Steady-State and Transient Simulation of Gas Flow Pressure in Intake Port", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 24, "width": 460, "height": 22, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "International Journal of Marine Engineering Innovation and Research, Vol. 1(4), Sept. 2017. 221-232 (pISSN: 2541-5972, eISSN: 2548-1479)", "type": "Page header" }, { "left": 530, "top": 36, "width": 21, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "232", "type": "Page header" }, { "left": 98, "top": 62, "width": 203, "height": 17, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Engine. Journal of Engineering and Applied Sciences 3 (1), 47-54.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 81, "width": 232, "height": 34, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[37] Semin., Bakar, R.A., 2007. Nozzle Holes Effect on Unburned Fuel in Injected and In-Cylinder Fuel of Four Stroke Direct Injection Diesel Engine. Research Journal of Applied Sciences 2 (11) , 1165-1169.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 118, "width": 232, "height": 25, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[38] Semin., Bakar, R.A., Ismail, A.R., 2007. Engine Power Calculation Using Air Flow Through Engine from Flowbench Test Flow of Four Stroke Direct Injection Diesel Engines.", "type": "List item" }, { "left": 98, "top": 145, "width": 203, "height": 16, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Journal of Engineering and Applied Sciences 2 (12), 1812- 1817.", "type": "Text" } ]
ee7f52b9-f3bc-2e3d-d8dd-7b0b52aa3414
http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/JSJ/article/download/11992/8588
[ { "left": 332, "top": 36, "width": 209, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DOI: http://dx.doi.org/10.15578/bjsj.v5i2.11992", "type": "Page header" }, { "left": 173, "top": 60, "width": 281, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Buletin Jalanidhitah Sarva Jivitam, 5 (2), 2023, 85 - 92", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 84, "width": 329, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Available online di: http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/JSJ/index", "type": "Text" }, { "left": 86, "top": 782, "width": 330, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Copyright @ 2023, Buletin Jalanidhitah Sarva Jivitam", "type": "Page footer" }, { "left": 520, "top": 781, "width": 17, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "| 85", "type": "Page footer" }, { "left": 76, "top": 107, "width": 476, "height": 27, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Evaluasi Kondisi Konsumsi Ikan pada Masyarakat Kabupaten Bekasi serta Strategi Peningkatannya", "type": "Section header" }, { "left": 91, "top": 149, "width": 444, "height": 27, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Evaluation of the Condition of Fish Consumption in the Community of Bekasi District and Its Improvement Strategies", "type": "Text" }, { "left": 172, "top": 190, "width": 281, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Saka Tirta Septya 1*) , Eddy Supriyono 2*) , Lilik Sulistyowati 3*)", "type": "Text" }, { "left": 205, "top": 213, "width": 214, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1) Inspektorat Jenderal, Kementerian Kelautan dan Perikanan", "type": "Text" }, { "left": 196, "top": 222, "width": 234, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institute Pertanian Bogor", "type": "Text" }, { "left": 219, "top": 231, "width": 188, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3) Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Terbuka", "type": "Text" }, { "left": 143, "top": 250, "width": 339, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Email: [email protected] 1*) [email protected] 2 * ) , [email protected] 3*)", "type": "Text" }, { "left": 119, "top": 271, "width": 388, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(Diterima: 07 Desember 2022; Diterima setelah perbaikan: 26 Juni 2023; Disetujui: 26 Juni 2023)", "type": "Text" }, { "left": 285, "top": 294, "width": 57, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ABSTRAK", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 318, "width": 457, "height": 183, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kesadaran konsumsi ikan di kalangan masyarakat Bekasi masih dibawah rata-rata. Bagaimanapun ikan adalah makanan yang ekonomis, gampang ditemukan, dan bergizi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola konsumsi ikan, menganalisis persepsi dan preferensi responden terhadap ikan, serta meningkatkan strategi konsumsi ikan. Penelitian dilakukan dengan menganalisis data primer mengenai pola konsumsi ikan yang dipengaruhi oleh persepsi dan preferensi terhadap produk ikan melalui wawancara secara langsung terhadap 110 anggota rumah tangga. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif, analisis logit, analisis kuantitatif dengan uji chi-square, analisis SWOT dan analisis Analytical Hierarchy Process (AHP). Mengacu pada temuan penelitian tersebut, strategi peningkatan konsumsi ikan di Kabupaten Bekasi antara lain: 1) Memberikan pengetahuan kepada kelompok masyarakat perikanan tentang cara mengelola dan menangani GMP dengan benar melalui pelatihan atau peningkatan kesadaran, 2) Menerapkan sistem untuk menjamin kualitas produk ikan yang sehat dan aman melalui cara pengolahan yang steril sesuai standar GMP dan SOP, 3) Mempromosikan penerapan teknologi produksi dan penjualan yang lebih efektif melalui media periklanan yang ada, 4) Penyuluhan dan edukasi kepada nelayan, petani ikan dan UMKM pengolah ikan, 5) Mendorong hasil pengembangan teknologi pengolahan produk perikanan, khususnya produk yang tidak mempunyai nilai ekonomi.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 513, "width": 319, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata kunci: kabupaten bekasi, konsumsi ikan, logit, strategi peningkatan", "type": "Text" }, { "left": 282, "top": 537, "width": 60, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ABSTRACT", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 562, "width": 456, "height": 172, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Awareness of fish consumption among the people of Bekasi is still below average. However, fish is an economical food, easy to find, and nutritious. This study aims to analyze fish consumption patterns, analyze respondents' perceptions and preferences for fish, and improve fish consumption strategies. The research was conducted by analyzing primary data regarding fish consumption patterns which were influenced by perceptions and preferences for fish products through direct interviews with 110 household members. This research uses descriptive analysis method, logit analysis, quantitative analysis with chi- square test, SWOT analysis and Analytical Hierarchy Process (AHP) analysis. Referring to the research findings, strategies to increase fish consumption in Bekasi Regency include: 1) Providing knowledge to fishery community groups on how to properly manage and handle GMP through training or awareness raising, 2) Implementing a system to ensure the quality of healthy fish products and safe through sterile processing methods according to GMP and SOP standards, 3) Promoting the application of production technology and sales that are more effective through existing advertising media, 4) Counseling and education to fishermen, fish farmers and fish processing MSMEs, 5) Encouraging the results of technology development processing of fishery products, especially products that do not have economic value.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 746, "width": 310, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords: bekasi district, fish consumption, logit, improved strategies", "type": "Text" }, { "left": 332, "top": 36, "width": 209, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DOI: http://dx.doi.org/10.15578/bjsj.v5i2.11992", "type": "Page header" }, { "left": 173, "top": 60, "width": 281, "height": 12, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Buletin Jalanidhitah Sarva Jivitam, 5 (2), 2023, 85 - 92", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 84, "width": 329, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Available online di: http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/JSJ/index", "type": "Text" }, { "left": 86, "top": 782, "width": 330, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Copyright @ 2023, Buletin Jalanidhitah Sarva Jivitam", "type": "Page footer" }, { "left": 520, "top": 781, "width": 17, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "| 86", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 107, "width": 88, "height": 12, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 133, "width": 457, "height": 138, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Karena besarnya potensi ikan di Indonesia, maka terbuka peluang besar untuk memanfaatkan ikan sebagai sumber protein utama untuk memperbaiki pola makan masyarakat. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memperkirakan konsumsi ikan nasional mencapai akan 55,37 kg/kapita pada tahun 2021. Dibanding tahun sebelumnya, nilai ini meningkat 1,48% menjadi 54,56 kg/kapita. Terlihat bahwa proporsi konsumsi ikan dalam negeri cenderung meningkat dalam satu dekade terakhir. Pada tahun 2011, konsumsi ikan nasional hanya sebesar 32,25 kg/kapita. Berarti konsumsi ikan nasional pada tahun 2021 meningkat kira-kira 69,17% dibandingkan 10 tahun lalu. Tingkat konsumsi ikan Indonesia mencatat pertambahan maksimal yaitu 38,14 kg/kapita pada tahun 2014 atau 8,32%. Sedangkan peningkatan konsumsi ikan terkecil terjadi pada tahun 2020, yang hanya sebanyak 0,11% menjadi sebesar 54,56 kg/kapita (Annur, 2022).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 284, "width": 457, "height": 63, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam upaya meningkatkan konsumsi ikan di masyarakat dan mendukung program nasional pencegahan stunting, Ditjen PDSPKP mencanangkan program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (GEMARIKAN) dengan tujuan untuk pembesaran konsumsi ikan di masyarakat, mendorong penyerapan nutrisi dari protein ikan serta menjadikan ikan sumber gizi dan protein bagi masyarakat (KKP, 2018).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 360, "width": 457, "height": 164, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sebagai daerah penyangga Jakarta, Kabupaten Bekasi selalu diidentikkan sebagai kawasan industri dan jasa. Oleh karena itu, masyarakatnya sangat heterogen, berasal dari berbagai suku, adat istiadat, dan praktik yang berbeda (Purwanto, 2021). Berdasarkan data tahun 2018 di Bekasi, masih terdapat 23.184 anak balita yang mengalami stunting (Surjaya, 2019). Meski begitu pemerintah daerah setempat mengaku jumlah balita yang menderita kurang gizi itu prosentasenya masih dibawah 20%. Oleh karena itu, tidak ada kasus gizi buruk khusus yang terjadi pada puluhan ribu anak di bawah usia 5 tahun. Stunting yang terjadi di Kabupaten Bekasi disebabkan oleh kurangnya pemahaman terhadap sumber pangan penting untuk dikonsumsi. Kesadaran masyarakat Bekasi terhadap konsumsi ikan masih sangat kurang. Kenyataannya Ikan merupakan salah satu bahan pangan yang murah, mudah didapat, dan kaya akan nutrisi. Ikan kaya akan asam lemak omega-3 dan berperan penting dalam meningkatkan gizi bayi di bawah usia 1.000 hari dan anak di bawah usia 2 tahun (DJPDS KKP, 2020).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 550, "width": 119, "height": 12, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "METODE PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 575, "width": 457, "height": 88, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Studi yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi penggunaan metode deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian yang penekanannya ditempatkan pada analisis data yang diolah dengan menggunakan metode statistik. Analisis yang digunakan adalah analisis kuantitatif yang meliputi uji chi-square, analisis korespondensi dan analisis logit. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan kuesioner dan wawancara terkait pola konsumsi, perilaku, persepsi dan preferensi dalam rangka mengembangkan peningkatan konsumsi ikan di Kabupaten Bekasi.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 677, "width": 457, "height": 50, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Data primer dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dari 110 rumah tangga yang disurvei di wilayah Kabupaten Bekasi. Orang-orang yang disebutkan dalam penelitian ini keluargalah yang menentukan menu makanan dan orang-orang yang pernah ditemui saat survei.", "type": "Text" }, { "left": 332, "top": 36, "width": 209, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DOI: http://dx.doi.org/10.15578/bjsj.v5i2.11992", "type": "Page header" }, { "left": 173, "top": 60, "width": 281, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Buletin Jalanidhitah Sarva Jivitam, 5 (2), 2023, 85 - 92", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 84, "width": 329, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Available online di: http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/JSJ/index", "type": "Text" }, { "left": 86, "top": 782, "width": 330, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Copyright @ 2023, Buletin Jalanidhitah Sarva Jivitam", "type": "Page footer" }, { "left": 520, "top": 781, "width": 17, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "| 87", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 107, "width": 457, "height": 127, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analisis SWOT yang secara sistematis mengidentifikasi berbagai faktor untuk membangun strategi bisnis (Rangkuti, 2014). Logika pada analisis ini dapat mengoptimalkan pada kekuatan dan peluang, namun sekalian dapat mengurangi kelemahan dan ancaman yang ada di wilayah Kabupaten Bekasi. Strategi peningkatan konsumsi ikan yang tepat dengan mengacu pada hasil analisis status keberlanjutan menggunakan metode berupa Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil analisis AHP menggunakan aplikasi Expert Choice menghasilkan hasil penilaian skala prioritas atas beberapa alternatif strategi peningkatan konsumsi ikan. Penilaian alternatif strategi dilakukan oleh beberapa pakar, yaitu Kepala Seksi Kemitraan & Promosi Dinas Perikanan, Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian, Penyuluh Perikanan bantu Kabupaten Bekasi, Kepala Bidang Perikanan Tangkap dan Kepala Subbagian Perencanaan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 260, "width": 145, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 285, "width": 457, "height": 63, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini berkarakter kuantitatif dan data yang diperoleh berbentuk numerik. Perolehan data dianalisis dengan memakai software SPSS. Penelitian yang dilakukan Mundiri (2018) melibatkan 100 responden yang tetap dipertahankan sebagai responden. Rangkuman karakteristik umum responden meliputi jenis kelamin, umur, pekerjaan, tingkat pendidikan dan pengeluaran bulanan rumah tangga.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 361, "width": 258, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hubungan Konsumsi Ikan dengan Jenis Kelamin", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 374, "width": 457, "height": 75, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil dari uji chi-square hubungan konsumsi ikan dengan jenis kelamin dapat diketahui bahwa P- Valuenya adalah 0.043 kurang dari taraf signifikansi (α) ditetapkan sedemikian rupa sehingga keputusan dapat dibuat yaitu tolak H 0 yang berarti konsumsi ikan dipengaruhi oleh jenis kelamin. Dari hasil wawancara dengan responden ditemukan bahwa penentuan makan ikan memang ditentukan oleh responden yang berjenis kelamin perempuan dimana mayoritas berprofesi sebagai ibu rumah tangga didukung hasil analisa deskriptif diatas.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 462, "width": 207, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hubungan Konsumsi Ikan dengan Usia", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 475, "width": 457, "height": 50, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil dari uji chi-square hubungan konsumsi ikan dengan usia dapat diketahui bahwa P- Valuenya adalah 0.044 kurang dari taraf signifikansi (α) ditetapkan sedemikian rupa sehingga keputusan dapat dibuat yaitu tolak H 0 yang berarti konsumsi ikan dipengaruhi oleh kelompok usia.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 538, "width": 236, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hubungan Konsumsi Ikan dengan Pekerjaan", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 551, "width": 457, "height": 50, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil dari uji chi-square hubungan konsumsi ikan dengan pekerjaan dapat diketahui bahwa P- Valuenya adalah 0.007 kurang dari taraf signifikansi (α) ditetapkan sedemikian rupa sehingga keputusan dapat dibuat yaitu tolak H 0 yang berarti konsumsi ikan dipengaruhi oleh jenis pekerjaan responden.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 614, "width": 211, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hubungan Konsumsi Ikan dengan Suku", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 627, "width": 457, "height": 37, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil dari uji chi-square hubungan konsumsi ikan dengan suku dapat diketahui bahwa P- Valuenya adalah 0.034 kurang dari taraf signifikansi (α) ditetapkan sedemikian rupa sehingga keputusan dapat dibuat yaitu tolak H 0 yang berarti konsumsi ikan dipengaruhi oleh suku.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 677, "width": 243, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hubungan Konsumsi Ikan dengan Pendidikan", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 690, "width": 457, "height": 50, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil dari uji chi-square hubungan konsumsi ikan dengan pendidikan dapat diketahui bahwa P- Valuenya adalah 0.014 kurang dari taraf signifikansi (α) ditetapkan sedemikian rupa sehingga keputusan dapat dibuat yaitu tolak H 0 yang berarti konsumsi ikan dipengaruhi oleh pendidikan terakhir yang ditamatkan oleh responden.", "type": "Text" }, { "left": 332, "top": 36, "width": 209, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DOI: http://dx.doi.org/10.15578/bjsj.v5i2.11992", "type": "Page header" }, { "left": 173, "top": 60, "width": 281, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Buletin Jalanidhitah Sarva Jivitam, 5 (2), 2023, 85 - 92", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 84, "width": 329, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Available online di: http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/JSJ/index", "type": "Text" }, { "left": 86, "top": 782, "width": 330, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Copyright @ 2023, Buletin Jalanidhitah Sarva Jivitam", "type": "Page footer" }, { "left": 520, "top": 781, "width": 17, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "| 88", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 107, "width": 300, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hubungan Konsumsi Ikan dengan Pengeluaran Perbulan", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 120, "width": 457, "height": 63, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil dari uji chi-square hubungan konsumsi ikan dengan pengeluaran perbulan dapat diketahui bahwa P- Valuenya adalah 0.007 kurang dari taraf signifikansi (α) ditetapkan sedemikian rupa sehingga keputusan dapat dibuat yaitu tolak H 0 yang berarti konsumsi ikan dipengaruhi oleh pengeluaran rata-rata responden dalam sebulan. Hasil dan model dari perhitungan regresi logistik biner", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 209, "width": 444, "height": 20, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "In ( 𝑃𝑖 1−𝑃𝑖 ) = -1,714 + 0,237*Usia + 0,058*Pendidikan + 0,166*Pekerjaan – 0,395*Pengeluaran", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 247, "width": 457, "height": 114, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dari hasil diatas diketahui bahwa setiap pertambahan usia maka akan meningkatkan keinginan makan ikan sebesar 0,237 kali atau orang yang semakin tua maka memiliki keinginan makan ikan 1,267 kali lebih besar dibanding dengan yang lebih muda tingkat pendidikan menambah keinginan makan ikan sebsar 0,058 jika atau orang dengan tingkat pendidikan yang tinggi kemungkinan 1,060 kali lebih besar mengkonsumsi ikan. Untuk pekerjaan menambah keinginan makan ikan sebanyak 0,166 kali atau pekerjaan seseorang mempengaruhi keinginan makan ikan sebesar 1,180. Pengeluaran seseorang mengurangi keinginan makan ikan 0,395 artinya berdasarkan penghasilan keinginan untuk makan ikan seseorang berkurang 0,674 kali.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 367, "width": 224, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Persepsi Responden Tentang Produk Ikan", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 380, "width": 457, "height": 113, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Persepsi responden tentang produk ikan membuktikan bahwa ikan segar lebih disukai responden karena persepsinya tentang ikan. Gambar 1 menunjukan bahwa responden lebih meminati ikan segar dibandingkan ikan olahan. Hal ini dikarenakan ikan segar mendapat penjelasan lebih baik ekternal maupun internal. Informasi eksternal diambil dari lingkungan sekitar sedangkan informasi internal diambil dari keluarga, pengalaman pribadi dan nilai-nilai yang diterapkan. Menurut mayoritas responden, ikan olahan merupakan ikan segar. Di sisi lain, olahan ikan seperti bakso, nugget, dan sosis masih belum konsisten dalam persepsi responden. Hal ini ditampilkan dengan kurangnya preferensi responden tentang produk olahan ikan. Masalah ini berfokus pada kelakuan dan preferensi responden.", "type": "Text" }, { "left": 194, "top": 695, "width": 238, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 1. Jumlah responden ikan yang lebih disukai", "type": "Caption" }, { "left": 85, "top": 730, "width": 457, "height": 25, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Televisi dinilai menjadi penghubung yang paling berdampak dalam menyampaikan penjelasan yang dapat membentuk persepsi konsumen tentang ikan. Tidak kurang dari 36,36%", "type": "Text" }, { "left": 127, "top": 535, "width": 340, "height": 140, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "78 27 4 1 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Ikan segar air laut Ikan segar air tawar Ikan olahan air laut", "type": "Picture" }, { "left": 425, "top": 666, "width": 77, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ikan olahan air tawar", "type": "Caption" }, { "left": 260, "top": 514, "width": 121, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ikan yang lebih disukai", "type": "Section header" }, { "left": 332, "top": 36, "width": 209, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DOI: http://dx.doi.org/10.15578/bjsj.v5i2.11992", "type": "Page header" }, { "left": 173, "top": 60, "width": 281, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Buletin Jalanidhitah Sarva Jivitam, 5 (2), 2023, 85 - 92", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 84, "width": 329, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Available online di: http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/JSJ/index", "type": "Text" }, { "left": 86, "top": 782, "width": 330, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Copyright @ 2023, Buletin Jalanidhitah Sarva Jivitam", "type": "Page footer" }, { "left": 520, "top": 781, "width": 17, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "| 89", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 107, "width": 457, "height": 76, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "responden memberitahukan televisi merupakan media yang paling berdampak dalam membentuk persepsi mereka. Hasil survei opini menunjukkan bahwa media yang dipublikasikan menurut pendapat responden tidak terlalu mempengaruhi persepsi dan keputusan untuk mengkonsumsi atau membeli ikan. Selain status sosial ekonomi keluarga, peran keluarga juga sangat mempengaruhi dalam membeli ikan, sayur, dan buah (Linda, 2015).", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 196, "width": 406, "height": 139, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 1. Media yang mempengaruhi dalam ketetapan pembelian ikan No Jenis Media Pendapat Responden Jumlah % 1 Internet 28 25.45 2 Koran/majalah 5 4.55 3 Penyuluhan/pelatihan 15 13.64 4 Televisi 40 36.36 5 Brosur 2 1.82 6 Demo Masak 20 18.18 Total 110 100", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 350, "width": 457, "height": 62, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 1 menunjukan bahwa belum adanya titik temu antara keinginan responden dengan informasi yang diberikan dalam terbentuknya persepsinya tentang ikan. Penjelasan yang didapat responden melewati pendengaran, pandangan, penciuman dan peraba dikumpulkan melewati media yang berlainan yang dipakai untuk mendeskripsikan pembuatan olahan ikan (Harlin, 2008).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 426, "width": 457, "height": 62, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan persepsi harga ikan murah dan ikan mahal. Harga menjadi salah satu faktor yang membedakan nilai antar tipe ikan di mata konsumen. Studi-studi yang ada menunjukkan bahwa harga memiliki pengaruh penting dalam tingkat konsumsi ikan (Bruno et al., 2009). Faktor yang menyebabkan harga ikan bervariasi ada beberapa macam salah satunya adalah lokasi dimana ikan ditangkap, kualitas ikan dan juga tipe ikan itu sendiri (Clark et al, 2012).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 501, "width": 198, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Preferensi Responden Terhadap Ikan", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 514, "width": 457, "height": 63, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurut Suryawati et.al (2017) Preferensi konsumen terhadap produk ikan bertujuan untuk mengetahui preferensi atau preferensi masing-masing individu dalam memilih sumber proteinnya. Preferensi ini disebabkan oleh persepsi responden yang baik tentang ikan, terutama kolesterol rendah, kaya protein, dan berisi omega-3. Beberapa responden mengatakan bahwa ikan sangat bagus untuk kecerdasan otak.", "type": "Text" }, { "left": 202, "top": 590, "width": 222, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 2. Protein hewani yang paling tinggi protein", "type": "Caption" }, { "left": 90, "top": 608, "width": 401, "height": 78, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber Protein Hewani Responden Jumlah % Ikan 91 82.73 Daging 10 9.09 Telur dan Susu 9 8.18 Total 110 100", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 701, "width": 457, "height": 38, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dengan asumsi preferensi sempurna, ikan menempati peringkat kesatu di antara preferensi responden. Tabel 2 memperlihatkan bahwa ikan merupakan sumber protein hewani terbesar yaitu sebesar 82,73%, disusul daging (9,09%) pada urutan kedua.", "type": "Text" }, { "left": 332, "top": 36, "width": 209, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DOI: http://dx.doi.org/10.15578/bjsj.v5i2.11992", "type": "Page header" }, { "left": 173, "top": 60, "width": 281, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Buletin Jalanidhitah Sarva Jivitam, 5 (2), 2023, 85 - 92", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 84, "width": 329, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Available online di: http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/JSJ/index", "type": "Text" }, { "left": 86, "top": 782, "width": 330, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Copyright @ 2023, Buletin Jalanidhitah Sarva Jivitam", "type": "Page footer" }, { "left": 520, "top": 781, "width": 17, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "| 90", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 107, "width": 457, "height": 63, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Faktor seperti kandungan gizi (non kolesterol) telah melekat pada preferensi responden terhadap ikan dalam bentuk segar. Faktor ini dinilai mempunyai pengaruh yang besar lebih dari 50% preferensi responden menularkan sikapnya saat menentukan pilihan. Pengaruh budaya, variasi produk olahan dan faktor lingkungan dianggap tidak berpengaruh dalam mengkomsumsi ikan (Harlin, 2008).", "type": "Text" }, { "left": 100, "top": 183, "width": 425, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 3. Pendapat responden tentang yang memotivasi untuk menyantap ikan dan menyenangi", "type": "Text" }, { "left": 90, "top": 195, "width": 414, "height": 119, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "olahan ikan Hal yang mendorong Responden Jumlah % Pengaruh budaya (kebiasaan masa kecil) 29 26.36 Dampak lingkungan (tempat tinggal) 7 6.36 Macam buatan olahan ikan yang ada 14 12.73 Kandungan gizi (tidak masuk kolesterol) 60 54.55 Total 110 100", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 333, "width": 457, "height": 88, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan Tabel 3, faktor budaya menyebabkan responden mempunyai preferensi konsumsi ikan yang lebih tinggi dibandingkan faktor lingkungan, mengkonsumsi ikan sejak dini salah satu dari preferensi responden karena pengaruh beberapa budaya tertentu yang mereka patuhi. Sementara variasi produk olahan tersebut di pasaran tidak banyak sehingga masyarakat belum mengetahuinya. Dalam hal ini, kandungan nutrisi pada ikan sangat mempengaruhi preferensi dalam menentukan dan menggunakan ikan sebagai sumber protein hewani.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 434, "width": 350, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Strategi Peningkatan Konsumsi ikan di Wilayah Kabupaten Bekasi", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 449, "width": 457, "height": 76, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurut Syukron (2014) langkah-langkah penerapan AHP untuk dapat mengambil keputusan dalam memilih strategi bisnis atau dalam hal produksi ialah sebagai berikut : 1. Untuk memilih pemecahan yang dimau maka mendefinisikan masalah lebih dulu; 2. Buat hierarki yang diawali dengan tujuan luas dan berlanjut dengan sub-tujuan, tolak ukur, dan peluang pengganti terhadap tolak ukur yang lebih rendah; 3. Jumlah skor eigen dan periksa kesesuaiannya, jika tidak, pemungutan akan dilakukan lagi.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 538, "width": 457, "height": 76, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil analisis AHP memberikan gambaran prioritas terhadap beberapa alternatif strategi peningkatan konsumsi ikan, yang kemudian dipilih strategi yang tepat dan layak untuk memakai oleh pengambil keputusan, dalam hal ini adalah Dinas Perikanan Kabupaten Bekasi dan Kementerian Kelautan dan perikanan. Memperhatikan rencana pembangunan jangka menengah tahun 2020 – 2024, masih tersisa 2 (dua) tahun anggaran untuk melakukan beberapa strategi peningkatan konsumsi ikan di Kabupaten Bekasi (Nugroho, 2021).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 627, "width": 457, "height": 101, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Proses perbaikan keberlanjutan peningkatan konsumsi ikan dapat dilakukan dengan beberapa langkah strategi. Kriteria dalam menentukan pemilihan strategi peningkatan konsumsi ikan dari hasil sintesis menggunakan analisis AHP berupa peringkat skala prioritas atas beberapa alternatif strategi. Mengacu pada kriteria tersebut dilakukan beberapa langkah upaya yang merupakan rangkaian strategi peningkatan konsumsi ikan yang tepat dan berkelajutan di Kabupaten Bekasi, yaitu kandungan gizi, protein ikan, ikan mudah didapatkan, jaminan mutu, jenis ikan, harga murah, meningkatkan promosi dan bank benih ikan.", "type": "Text" }, { "left": 332, "top": 36, "width": 209, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DOI: http://dx.doi.org/10.15578/bjsj.v5i2.11992", "type": "Page header" }, { "left": 173, "top": 60, "width": 281, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Buletin Jalanidhitah Sarva Jivitam, 5 (2), 2023, 85 - 92", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 84, "width": 329, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Available online di: http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/JSJ/index", "type": "Text" }, { "left": 86, "top": 782, "width": 330, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Copyright @ 2023, Buletin Jalanidhitah Sarva Jivitam", "type": "Page footer" }, { "left": 520, "top": 781, "width": 17, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "| 91", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 107, "width": 176, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil Penilaian Alternatif Strategi", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 120, "width": 457, "height": 50, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurut Subakir et.al (2020) analisis AHP menunjukkan bahwa strategi kampanye dan pemasyarakatan Gemarikan melalui media sosial, cetak dan elektronik merupakan alternatif strategi terbaik atau prioritas tertinggi untuk meningkatkan konsumsi masyarakat berpendapatan rendah sehingga mengkonsumsi ikan lebih banyak.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 183, "width": 457, "height": 88, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil analisis AHP menggunakan aplikasi Expert Choice menghasilkan hasil penilaian skala prioritas atas beberapa alternatif strategi peningkatan konsumsi ikan. Hasil sistesis atas beberapa alternatif strategi berdasarkan skala prioritas dari hasil analisis AHP, yaitu a) Kandungan Gizi, dengan bobot 0,214; b) Protein Ikan, dengan bobot 0,163; c) Ikan mudah didapatkan, dengan bobot 0,144; d) Jaminan Mutu, dengan bobot 0,133; e) Jenis Ikan, dengan bobot 0,110; f) Harga Murah, dengan bobot 0,085; g) Meningkatkan Promosi, dengan bobot 0,083; h) Bank benih ikan, dengan bobot 0,068 (Gambar 2).", "type": "Text" }, { "left": 178, "top": 454, "width": 267, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 2. Hasil sintesis strategi peningkatan konsumsi ikan", "type": "Caption" }, { "left": 85, "top": 491, "width": 64, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "SIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 516, "width": 457, "height": 88, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Masyarakat Kabupaten Bekasi lebih memilih ikan bentuk segar, baik ikan laut maupun air tawar, karena mereka sudah mengetahui bahwa nutrisi ikan baik untuk kesehatan. Strategi peningkatan konsumsi ikan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan status keberlanjutannya, yaitu a) Mengkampanyekan kandungan gizi ikan pada masyarakat; b) Peningkatan wawasan dan kepedulian masyarakat terhadap protein ikan; c) Membuka kolam budidaya agar ikan mudah didapatkan; d) Langkah-langkah strategis dalam peningkatan mutu; dan e) Rendahnya ragam jenis ikan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 630, "width": 104, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 655, "width": 457, "height": 34, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abdullah M Surjaya. (2019). Masih di Bawah Batas Nasional, 23.184 Balita di Bekasi Derita Stunting . Sindonews.Com. https://metro.sindonews.com/berita/1465646/171/masih-di-bawah-batas- nasional-23184-balita-di-bekasi-derita-stunting", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 693, "width": 457, "height": 22, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Antonius Purwanto. (2021). Daerah Kabupaten Bekasi: Kawasan Industri Terbesar di Asia Tenggara dan Penyangga DKI Jakarta . Kompas Pedia.", "type": "Table" }, { "left": 109, "top": 716, "width": 424, "height": 22, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "https://kompaspedia.kompas.id/baca/profil/daerah/kabupaten-bekasi-kawasan-industri-terbesar- di-asia-tenggara-dan-penyangga-dki-jakarta", "type": "List item" }, { "left": 272, "top": 167, "width": 224, "height": 95, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Model Name: Tirta1234 Synthesis: Summary Page 1 of 1", "type": "Picture" }, { "left": 137, "top": 167, "width": 74, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "12/3/2014 3:40:14 AM", "type": "Table" }, { "left": 308, "top": 889, "width": 17, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Saka Saka", "type": "Page footer" }, { "left": 332, "top": 36, "width": 209, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DOI: http://dx.doi.org/10.15578/bjsj.v5i2.11992", "type": "Page header" }, { "left": 173, "top": 60, "width": 281, "height": 12, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Buletin Jalanidhitah Sarva Jivitam, 5 (2), 2023, 85 - 92", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 84, "width": 329, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Available online di: http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/JSJ/index", "type": "Text" }, { "left": 86, "top": 782, "width": 330, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Copyright @ 2023, Buletin Jalanidhitah Sarva Jivitam", "type": "Page footer" }, { "left": 520, "top": 781, "width": 17, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "| 92", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 107, "width": 457, "height": 34, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bruno, J. F., Sweatman, H., Precht, W. F., Selig, E. R., & Schutte, V. G. W. (2009). Assessing evidence of phase shifts from coral to macroalgal dominance on coral reefs. Ecology , 90 (6), 1478 – 1484. https://doi.org/10.1890/08-1781.1", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 145, "width": 457, "height": 22, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Cindy Mutia Annur. (2022). KKP: Angka Konsumsi Ikan RI Capai 55,37 Kg per Kapita pada 2021 . Databoks.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 171, "width": 457, "height": 34, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Clark, R. A., Shoaib, M. and Hewitt, K. N. (2012). A Note On The Advantages Of Using Linear Mixed Model Analysis With Maximal Likelihood Estimation Over Repeated Measures ANOVAs In Psycopharmacology. Journal Of Psychopharmacology , 26 .", "type": "Table" }, { "left": 109, "top": 205, "width": 274, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "https://journals.sagepub.com/doi/10.1177/0269881112463471", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 220, "width": 454, "height": 34, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DJPDS KKP. (2020). KKP Ajak Masyarakat Bekasi ”Gemarikan” untuk Tingkatkan Konsumsi Ikan. Kementerian Kelautan Dan Perikanan. https://kkp.go.id/djpdspkp/artikel/24056-kkp-ajak- masyarakat-bekasi-gemarikan-untuk-tingkatkan-konsumsi-ikan", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 257, "width": 456, "height": 23, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ervi Aisyi Mundiri. (2018). Analisis Pola Konsumsi Ikan di Tanggerang Selatan . Sekolah Tinggi Perikanan.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 283, "width": 457, "height": 23, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Freddy Rangkuti. (2014). Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. In Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis .", "type": "Table" }, { "left": 109, "top": 306, "width": 425, "height": 23, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "https://books.google.co.id/books?id=UHV8Z2SE57EC&printsec=frontcover&hl=id&pli=1#v=onep age&q&f=false", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 332, "width": 457, "height": 23, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Harlin. (2008). Analisis Preferensi Konsumen terhadap Produk Perikanan (Studi Kasus di Kota Bekasi) . Universitas Terbuka.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 358, "width": 457, "height": 23, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kementerian Kelautan dan Perikanan. (2018). Kelautan dan Perikanan dalam Angka . Kementerian Kelautan Dan Perikanan.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 384, "width": 456, "height": 34, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mei Linda Khuril’in. (2015). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Konsumsi Ikan, Sayur, dan Buah pada Anak Usia Prasekolah di Tk LPII Desa Sawotratap Kec. Gedangan Kab. Sidoarjo. 04 (2), 1 – 6.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 422, "width": 457, "height": 34, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Subakir, A. A., Hubeis, M., & Trilaksani, W. (2020). Strategi Peningkatan Konsumsi Ikan pada Masyarakat Berpendapatan Rendah Di Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Manajemen Pengembangan Industri Kecil Menengah , 15 (1), 70 – 76.", "type": "Table" }, { "left": 109, "top": 456, "width": 306, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "https://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalmpi/article/view/34305/21020", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 471, "width": 457, "height": 34, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Suryawati, S. H., Saptanto, S., & Putri, H. M. (2017). Analisis Preferensi Konsumsi Ikan Menghadapi Natal 2015 Dan Tahun Baru 2016. Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan Dan Perikanan , 6 (1), 15. https://doi.org/10.15578/jksekp.v6i1.1614", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 508, "width": 457, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Syukron, A. (2014). Pengantar Manajemen Industri. In Graha Ilmu (p. 257).", "type": "Table" }, { "left": 109, "top": 520, "width": 227, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "https://repository.unugha.ac.id/876/1/PMI JOIN.pdf", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 534, "width": 457, "height": 23, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Untung Adi Nugroho. (2021). Pengelolaan Udang Jerbung (Fenneropenaeus merguiensis de Man) di Perairan Cilacap . Universitas Indonesia.", "type": "List item" } ]
bb4f80de-8fc0-4a51-08a7-e147f9d44296
https://journal2.um.ac.id/index.php/edcomtech/article/download/22834/8353
[ { "left": 144, "top": 73, "width": 345, "height": 31, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "AUTHOR GUIDELINES EDCOMTECH : JURNAL KAJIAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN", "type": "Section header" }, { "left": 230, "top": 41, "width": 316, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Edcomtech: Jurnal Kajian Teknologi Pendidikan Volume 6, No 2, Oktober 2021 v", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 136, "width": 466, "height": 45, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. All manuscript shall be written in Indonesian or English and submitted online via the journal website on http://journal2.um.ac.id/index.php/edcomtech, if you encountered any difficulties, contact us through [email protected]", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 186, "width": 465, "height": 58, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. The manuscript shall be formatted in two columns using 12 pt Calibri font type, 1 space in the A4 paper, justify alignment in a maximum number of 20 pages (minimum 4.000 maximum 5.000 words included 25 references). All manuscripts should be in Microsoft Word at least the 2007 version.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 249, "width": 465, "height": 30, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. The title must be written in title case and should be in 16 pt font size, center alignment, and a maximum of 16 words.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 285, "width": 465, "height": 30, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. For blind review purposes, the author must ensure to delete all information regarding the authors’ information in the draft.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 320, "width": 468, "height": 30, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5. Put all authors’ information include Correspondence’s address in the submission›s metadata form", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 356, "width": 465, "height": 44, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6. The abstract should be written in both English and Indonesian in one paragraph consists of a maximum of 250 words. The abstract should explain the purpose, method, and result of the research concisely.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 405, "width": 465, "height": 30, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "7. Keywords are any terms related to the general issue(s) of the articles and written maximumly 5 keywords.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 441, "width": 199, "height": 17, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "8. Systematic for research article are:", "type": "List item" }, { "left": 103, "top": 463, "width": 447, "height": 45, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "• Introduction is a part consists of a background of the study, literature review as a basis of the research issue, hypotheses, and the purpose of the study. This part shall be presented in the form of a paragraph and with the title part .", "type": "List item" }, { "left": 103, "top": 515, "width": 447, "height": 30, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "• Method is a part consists of the design of the research, subject, instrument, data collection procedure, and data analysis", "type": "List item" }, { "left": 103, "top": 553, "width": 448, "height": 30, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "• The part of result exposes the findings obtained from research data that is related to the hypotheses.", "type": "List item" }, { "left": 103, "top": 591, "width": 447, "height": 30, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "• The part of the discussion explains the findings obtained from research data along with theory and similar research comparisons.", "type": "List item" }, { "left": 103, "top": 629, "width": 447, "height": 44, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "• Conclusion part answers the aforementioned hypotheses, research purpose, findings, and discussion as well as the expected suggestions for future research. The conclusion shall be written in a paragraph.", "type": "List item" }, { "left": 103, "top": 681, "width": 447, "height": 72, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "• Acknowledgment (Optional) Recognize those who helped in the research, especially funding supporters of your research. Include individuals who have assisted you in your study: Advisors, Financial supporters, or may another supporter, i.e. Proofreaders, Typists, and Suppliers, who may have given materials. Do not acknowledge one of the author’s names.", "type": "List item" }, { "left": 103, "top": 761, "width": 448, "height": 31, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "• Reference , all the references used in the article must be listed in this part. In this part, all the used references must be taken from primary sources (scientific journals", "type": "List item" }, { "left": 47, "top": 39, "width": 322, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "vi Edcomtech: Jurnal Kajian Teknologi Pendidikan Volume 6, No 2, Oktober 2021", "type": "Page header" }, { "left": 84, "top": 74, "width": 430, "height": 31, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "at least 80% from all the references) that published in the last ten years. Each article should have at least 15 references.", "type": "Text" }, { "left": 48, "top": 110, "width": 466, "height": 45, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "9. Systematic for a review article is the title; author’s name; correspondence address, abstract, keywords, introduction (with title); main discussion (could be divided into several sub-discussion); conclusion; acknowledgment (optional); references.", "type": "List item" }, { "left": 48, "top": 160, "width": 466, "height": 31, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "10. Each title part shall be written in different types (all title part and subpart shall be written in bold or italic bold ) and not in numbering format:", "type": "List item" }, { "left": 66, "top": 197, "width": 444, "height": 17, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "• HEADING 1 (CAPITALIZED ALL FONT, BOLD, LEFT-ALIGNMENT, 11 pts)", "type": "List item" }, { "left": 66, "top": 221, "width": 283, "height": 17, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "• Heading 2 (Title case, bold, left-alignment, 11 pts)", "type": "List item" }, { "left": 66, "top": 245, "width": 306, "height": 16, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "• Heading 3 (Title case, italic bold, left-alignment, 11 pts)", "type": "List item" }, { "left": 48, "top": 267, "width": 466, "height": 73, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "11. Table : table shall be clearly identified using the number and title above the table in bold font, 12pt font, center alignment. The table shall be positioned in left-right alignment. The first letter in the table shall be capitalized, except phrases. The table’s data shall be written in a single space, 11 pt font. The table shall be presented only in a horizontal line and shall be mentioned in the paragraph.", "type": "Text" }, { "left": 48, "top": 345, "width": 465, "height": 44, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "12. Figure : Figure shall be presented in average to high resolution and identified using number and title under the picture and written in bold font 12pt center alignment. The figure shall be mentioned in the paragraph.", "type": "List item" }, { "left": 48, "top": 394, "width": 467, "height": 73, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "13. Citation and Reference are written according to the APA ( American Psychological Associati on) 6th edition style . The references shall be ordered based on alphabetical and chronological order. We recommend using a reference manager application such as Mendeley , EndNote , or Zotero . Below is the example of References written according to the APA 6th edition style .", "type": "List item" }, { "left": 66, "top": 473, "width": 447, "height": 30, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "• Ulfa, S. (2017). Pemanfaatan teknologi bergerak sebagai media pembelajaran bagi anak usia dini. Edcomtech Jurnal Kajian Teknologi Pendidikan , 1 (1), 1-8.", "type": "List item" }, { "left": 66, "top": 511, "width": 447, "height": 30, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "• Williams, J. H. (2008). Employee engagement: Improving participation in safety. Professional Safety, 53 (12), 40-45.", "type": "List item" }, { "left": 66, "top": 549, "width": 447, "height": 30, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "• Wahyuni, H. T., Setyosari, P., & Kuswandi, D. (2017). Implementasi pembelajaran tematik kelas 1 SD. Edcomtech Jurnal Kajian Teknologi Pendidikan , 1 (2), 129-136.", "type": "List item" }, { "left": 66, "top": 587, "width": 447, "height": 44, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "• Senior, B., & Swailes, S. (2007). Inside management teams: Developing a teamwork survey instrument. British Journal of Management, 18 , 138-153. doi:10.1111/j.1467- 8551.2006.00507.x", "type": "List item" }, { "left": 66, "top": 639, "width": 449, "height": 30, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "• Setyosari, H. P. (2016). Metode penelitian pendidikan & pengembangan . Prenada Media.", "type": "List item" }, { "left": 48, "top": 676, "width": 465, "height": 44, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "14. All issues regarding permission of citation or software utilization during the process of paper or any issues regarding Intellectual Property Rights related to the author including its legal consequences will be the responsibility of the author.", "type": "List item" }, { "left": 48, "top": 726, "width": 467, "height": 44, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "15. The Board is authorized to reject a manuscript based on peer reviewer advice and make necessary changes or adjustments related to language properties without altering the substance. Substance editing would be consulted with the author first.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 74, "width": 465, "height": 59, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "16. All manuscripts submitted will not be in charge( free of charge ). Only selected papers that are guaranteed to be published will be charged for publication cost ( IDR 350.000 ) starting for Volume 4 No. 1 2019 until Volume 6 No. 2 2021. And starting Volume 7 No. 1 April 2022 will be charged for publication cost ( IDR 500.000 ).", "type": "Text" }, { "left": 225, "top": 37, "width": 321, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Edcomtech: Jurnal Kajian Teknologi Pendidikan Volume 6, No 2, Oktober 2021 vii", "type": "Page header" }, { "left": 47, "top": 39, "width": 336, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "viii Edcomtech: Jurnal Kajian Teknologi Pendidikan Volume 6, No 2, Oktober 2021", "type": "Page header" } ]
9588107a-396d-e467-badc-adaf9c28e907
http://journal.unublitar.ac.id/pendidikan/index.php/Riset_Konseptual/article/download/589/453
[ { "left": 342, "top": 38, "width": 130, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "www.journal.unublitar.ac.id/jp", "type": "Page header" }, { "left": 175, "top": 50, "width": 679, "height": 20, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "E-ISSN: 2598-2877, P-ISSN: 2598-5175 Vol 6 No 4, Oktober 2022", "type": "Text" }, { "left": 317, "top": 809, "width": 21, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "628", "type": "Page footer" }, { "left": 125, "top": 97, "width": 407, "height": 52, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Berorientasi CTL terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa SMAN 3 Kota Blitar", "type": "Title" }, { "left": 246, "top": 164, "width": 162, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ericha Dwi Putri 1, Minto Santoso 2", "type": "Text" }, { "left": 163, "top": 190, "width": 326, "height": 24, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1,2, Universitas Islam Balitar, Indonesia Email: 1 [email protected] , 2 [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 230, "width": 428, "height": 251, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abstrak: Pembelajaran yang diberlakukan kini hanya menggunakan satu model pembelajaran, model pembelajaran yang dipakai merupakan model ceramah atau konvensional yang mana pembelajaran berfokus pada guru. Siswa merasa bosan dan bosan jika hanya menggunakan satu metode saja, hal ini akan berpengaruh pada motivasi dan hasil belajar siswa yang rendah. Penelitian ini bertujuan adalah untuk mengukur pengaruh pembelajaran kooperatif tipe STAD berorientasi CTL pada motivasi dan hasil belajar siswa SMAN 3 Kota Blitar. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dimana data berisi statistic (angka). Penelitian ini menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD berorientasi CTL dimana dengandibentuk kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pembelajaran berpusat pada siswa agar memberikan peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa yang lebih baik. Penelitian ini menggunakan teknis analisis data yakni pengukuran validitas dan reliabilitas, pengukuran normalitas, pengukuran hesteroskedasitistas, pengukuran regresi linier berganda, dan pengukuran hipotesis. Hasil analisis menunjukkan sebagai berikut (1) Motivasi siswa dalam pembelajaran STAD berorientasi CTL memiliki nilai signifikasi (0,045 > 0,005) ; (2) Terdapat hasil belajar yang meningkat dengan mengikuti pembelajaran STAD berorientasi CTL dengan nilai signifikansi (0,029 > 0,005).", "type": "Text" }, { "left": 280, "top": 507, "width": 96, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 521, "width": 428, "height": 123, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pendidikan merupakan aspek dan jembatan menuju pengetahuan dalam pengembangan diri manusia. Pendidikan memungkinkan orang untuk mencapai potensi penuh mereka sebagai individu dan sebagai warga negara Indonesia. Tujuan mata pelajaran PKn yaitu membangun masyarakat Negara yang mempunyai wawasan kenegaraan, menanamkan rasa cinta tanah air dan pujian menjadi kebanggaan warna Negara Indonesia pada diri para generasi penerus bangsa. Pendidikan ini dapat dipadukan menggunakan dominasi ilmu teknologi, sebagai akibatnya terbentuklah generasi masa depan yang mampu menaruh sumbangasih pada pembangunan bangsa. Sehubungan menggunakan ini, maka diperlukan usaha pendidik buat mencetak generasi penerus bangsa yg baik & benar.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 647, "width": 429, "height": 125, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Salah satu penyebab berhasil tidaknya pendidikan di suatu negara adalah guru. Pengajar memegang peranan yang sangat krusial pada kemajuan siswa , mulai dari sini membimbing guru untuk melaksanakan tugasnya semaksimal mungkin. Pengajar wajib bisa menentukan metode pembelajaran yang sempurna dan sinkron sesuai kebutuhan siswanya, membuat peserta didik merespons secara positif dan menikmati diri mereka sendiri dalam proses pembelajaran. Dengan berkembangnya zaman, peran guru sebagai sumber belajar lambat laun menjadi fasilitator, sehingga guru dapat menentukan model pembelajaran dimana menjadikan siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran. Dengan demikian proses pembelajaran tidak terpusat pada pengajar tetapi pada peserta didik.", "type": "Text" }, { "left": 328, "top": 239, "width": 85, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tersedia Online di", "type": "Section header" }, { "left": 328, "top": 252, "width": 198, "height": 25, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "http://journal.unublitar.ac.id/pendidikan/i ndex.php/Riset_Konseptual", "type": "Text" }, { "left": 328, "top": 281, "width": 140, "height": 58, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sejarah Artikel Diterima pada : 01-10-2022 Disetujui pada : 20-10-2022 Dipublikasikan pada : 30-10-2022 Kata Kunci:", "type": "Text" }, { "left": 328, "top": 343, "width": 203, "height": 20, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Model kooperatif tipe STAD, CTL, motivasi belajar, dan hasil belajar", "type": "Text" }, { "left": 328, "top": 366, "width": 201, "height": 22, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "DOI: http://doi.org/10.28926/riset_konseptual.v6i4.589", "type": "Text" }, { "left": 342, "top": 38, "width": 130, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "www.journal.unublitar.ac.id/jp", "type": "Page header" }, { "left": 175, "top": 50, "width": 679, "height": 20, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "E-ISSN: 2598-2877, P-ISSN: 2598-5175 Vol 6 No 4, Oktober 2022", "type": "Text" }, { "left": 317, "top": 809, "width": 21, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "629", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 96, "width": 428, "height": 149, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dari hasil wawancara serta observasi guru masih belum menggunakan metode pembelajaran yang menarik, karena kurangnya inovasi pembelajaran membuat siswa menjadi kurang semangat belajar sehingga bisa menyebabkan hasil belajar tidak maksimal. Tujuan di gunakannya metode yang menarik dan bervariasi itu membuat siswa lebih bersemangat dalam belajar. Maka peneliti menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD berorientasi CTL untuk dijadikan solusi dalam permasalahan tersebut. Dengan adanya penerapan model pembelajaran ini pembelajaran akan fokus pada peserta didik yang menjadikannya merasa tidak bosan. Selain itu metode pembelajaran ini akan dikaitkan dengan keadaan nyata dimana peserta didik akan membuat lebih mudah untuk memahami apa yang sedang dibahas. Dengan diberikannya model pembelajaran kooperatif berorientasi CTL ini akan meningkatkan semangat belajar serta hasil belajar siswa.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 248, "width": 429, "height": 149, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Model pembelajaran kolaboratif tipe STAD yaitu salah satu metode pembelajaran kolaborasi sederhana dan sangat bermanfaat bagi calon pengajar yang menginginkan menggunakan pembelajaran kooperatif.STAD yang memuat lima eleman utama yakni penyajian materi di kelas (classroom presentation) , membentuk kelompok ( team building ), tes atau kuis (Quizzes) , skor pribadi dan kelompok. STAD adalah metode pembelajaran yang mengaktifkan peserta, peserta didik saling membantu untuk belajar dalam rangka mendorong dan mendukung satu sama lain untuk memperoleh pengetahuan yang diinginkan serta untuk meningkatkan hasrat akan pentingnya belajar. ( Robert E. Slavin) CTL adalah pembelajaran yang terjadi dimana peserta didik mengalami atau mengaplikasikan apa yang sedang diajarkan dengan merujuk pada perkara dunia yang berkenaan dengan peran dan tanggungjawab mereka selaku anggota keluarga dan warga masyarakat (Trianto:2007)", "type": "Text" }, { "left": 300, "top": 412, "width": 55, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "METODE", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 426, "width": 429, "height": 225, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitaif. Penelitian Kuantitatif adalah penelitian yang datanya tersaji pada bentuk numerik & dianalisis memakai teknik statistik. Penelitian ini memakai pendekatan kuantitatif lantaran data yg diperoleh berupa data numerik (angka). Jenis penelitian yang dipakai pada penelitian kuantitatif merupakan penelitian eksperimental. Penelitian eksperimental merupakan penelitian yang dipakai buat menemukan imbas menurut beberapa impak dalam orang lain pada syarat terkendali. desain penelitian yg dipilih peneliti merupakan desain Quasi Experimental menggunakan Pretest-Posttest Control Group Design . Hasilnya desain Pre Experimental Design. Populasi yg diambil pada penelitian ini merupakan siswa kelas XI jurusan IPS pada SMAN 3 Kota Blitar menggunakan jumlah 162 siswa. Sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling, dihasilkan 33 orang menjadi grup kelas eksperimen & 33 orang menjadi grup kelas kontrol. Dalam penelitian ini, instrumen metode pembelajaran menggunakan skala likert dengan lima pilihan jawaban yang memiliki sifat gradasi yakni sangat setuju (SS), setuju (S), cukup setuju (CS), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS). Sedangkan instrument motivasi juga menggunakan skala likert dengan lima pilihan jawaban yang bersifat gradasi, yakni selalu (S), sering (SR), kadang-kadang (KK), jarang (J), tidak pernah (TP). Untuk instrumen hasil belajar adalah tes pilihan ganda memuat dua jenis tes yakni pre-test dan post-test .", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 654, "width": 429, "height": 98, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sebelum melakukan pengumpulan data, peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen dengan menggunakan rumus product moment . Selanjutnya dilakukan uji normalitas dan hesteroskedasitas menggunakan SPSS 21.0 forwindows dengan uji statistic Kolmonogrov-Smirnov pada signifikansi 0,05. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu (1) Ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berorientasi CTL pada motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI SMAN 3 Kota Blitar ; (2) Tidak ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berorientasi CTL pada motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI SMAN 3 Kota Blitar.", "type": "Text" }, { "left": 342, "top": 38, "width": 130, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "www.journal.unublitar.ac.id/jp", "type": "Page header" }, { "left": 175, "top": 50, "width": 679, "height": 20, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "E-ISSN: 2598-2877, P-ISSN: 2598-5175 Vol 6 No 4, Oktober 2022", "type": "Text" }, { "left": 317, "top": 809, "width": 21, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "630", "type": "Page footer" }, { "left": 251, "top": 96, "width": 153, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "HASIL dan PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 110, "width": 429, "height": 98, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berikut data ini dapat dibaca melalui hasil uji hipotesis, T hitung variabel metode pembelajaran STAD berorientasi CTL sejumlah (2,086) > T tabel (2,042) sedangkan nilai pada signifikansinya 0,045 < 0,05. Dari hipotesis yang berbunyi pada pengaruh yang positif dan signifikan antara metode pembelajaran STAD terhadap motivasi belajar ditolak (Ha1 diterima dan Ho1 ditolak), maknanya secara parsial metode pembelajaran STAD memiliki pengaruh secara positif dan signifikan terhadap motivasi belajar pada siswa kelas 11 IPS3 SMA Negeri 3 Kota Blitar . Data hasil perhitungan dengan SPSS for windows disajikan dalam Tabel 1 berikut.", "type": "Text" }, { "left": 139, "top": 222, "width": 377, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tabel 1. Hasil Uji Hipotesis Metode Pembelajaran terhadap Motivasi Belajar.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 350, "width": 428, "height": 23, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan tabel di atas dapat dinyatakan metode pembelajaran STAD sangat berpengaruh pada motivasi belajar siswa kelas XI SMAN 3 Kota Blitar.", "type": "Text" }, { "left": 136, "top": 390, "width": 383, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tabel 2. Hasil Uji Hipotesis Metode Pembelajaran terhadap Hasil Belajar Post", "type": "Text" }, { "left": 116, "top": 401, "width": 422, "height": 81, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 5.263 1.730 3.043 .004 Metode Pembelajaran STAD .285 .127 .235 2.247 .029", "type": "Table" }, { "left": 116, "top": 484, "width": 128, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "a. Dependent Variable: Post", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 510, "width": 428, "height": 86, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hal ini dapat dilhat dari tabel tersebut pada nilai T hitung variabel metode pembelajaran STAD (X1) sejumlah (2,247) > T tabel (2,042) sedangkan nilai pada signifikansinya 0,029 < 0,05. Dari hipotesis yang berbunyi pada pengaruh yang positif dan signifikan antara metode pembelajaran STAD pada hasil belajar post diterima (Ha1 diterima dan Ho1 ditolak), artinya secara parsial metode pembelajaran STAD mempunyai pengaruh secara positif dan signifikan pada hasil belajar post pada siswa kelas XI IPS3 SMA Negeri 3 Kota Blitar.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 599, "width": 428, "height": 22, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan hasil data penelitian motivasi belajar didapatkan nilai rata-rata nilai motivasi belajar dapat diketahui pada tabel 3 berikut.", "type": "Text" }, { "left": 226, "top": 637, "width": 203, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tabel 3. Rata-Rata hasil motivasi belajar", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 694, "width": 429, "height": 49, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dengan demikian implementasi model kooperatif tipe STAD berorientasi CTL mampu meningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam pembelajaran PPKn materi mewaspadai ancaman terhadap NKRI lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol yang hanya mengimplementasikan pembelajaran konvensional.", "type": "Text" }, { "left": 296, "top": 242, "width": 61, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Coefficients a", "type": "Picture" }, { "left": 116, "top": 256, "width": 422, "height": 79, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 32.902 8.239 3.994 .000 Metode Pembelajaran STAD .406 .194 .351 2.086 .045 a. Dependent Variable: Motivasi Belajar", "type": "Table" }, { "left": 226, "top": 653, "width": 192, "height": 30, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kelas Eksperimen Kelas Kontrol 4,215 4,169", "type": "Table" }, { "left": 342, "top": 38, "width": 130, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "www.journal.unublitar.ac.id/jp", "type": "Page header" }, { "left": 175, "top": 50, "width": 679, "height": 20, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "E-ISSN: 2598-2877, P-ISSN: 2598-5175 Vol 6 No 4, Oktober 2022", "type": "Text" }, { "left": 317, "top": 809, "width": 21, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "631", "type": "Page footer" }, { "left": 121, "top": 96, "width": 416, "height": 673, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tabel 4. Perbandingan Hasil Belajar Pre Test Dan Post Test Kelas Eksperimen Dan Kontrol Eksperimen Kontrol Nama Pre Post Nama Pre Post ASP 60.00 70.00 AC 40.00 50.00 AMG 40.00 60.00 AKPU 40.00 60.00 ANU 40.00 40.00 ADS 30.00 40.00 AMB 40.00 60.00 ARF 40.00 50.00 ADS 60.00 70.00 CVL 60.00 60.00 BSW 40.00 60.00 DCD 40.00 40.00 CSP 70.00 80.00 DEPR 60.00 60.00 DBP 40.00 60.00 FIA 40.00 60.00 EKA 30.00 50.00 FCP 30.00 50.00 FR 40.00 80.00 FPP 40.00 80.00 FNA 80.00 90.00 GAR 60.00 70.00 FR 70.00 90.00 LNI 50.00 60.00 GRW 40.00 50.00 MN 40.00 60.00 GMPS 70.00 80.00 MFP 70.00 60.00 IBK 40.00 60.00 MS 40.00 60.00 IBK 70.00 80.00 MDK 70.00 70.00 KZFR 50.00 70.00 MNA 50.00 70.00 KA 50.00 90.00 MAP 50.00 60.00 KDP 60.00 80.00 MZB 60.00 50.00 LES 40.00 80.00 NRR 40.00 50.00 LDP 40.00 70.00 NAS 40.00 60.00 MNF 50.00 80.00 RAFR 50.00 70.00 MHA 80.00 90.00 RMS 40.00 40.00 NI 50.00 90.00 RSW 50.00 60.00 NVD 70.00 80.00 STR 70.00 70.00 NSA 60.00 80.00 SFM 60.00 60.00 OAR 40.00 70.00 SRT 40.00 70.00 RYP 30.00 60.00 SANNF 30.00 70.00", "type": "Table" }, { "left": 342, "top": 38, "width": 130, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "www.journal.unublitar.ac.id/jp", "type": "Page header" }, { "left": 175, "top": 50, "width": 679, "height": 20, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "E-ISSN: 2598-2877, P-ISSN: 2598-5175 Vol 6 No 4, Oktober 2022", "type": "Text" }, { "left": 317, "top": 809, "width": 21, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "632", "type": "Page footer" }, { "left": 122, "top": 96, "width": 386, "height": 119, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "SAR 80.00 80.00 SN 50.00 60.00 TDS 70.00 80.00 VAQ 70.00 60.00 VDKP 40.00 60.00 VAD 40.00 70.00 WC 50.00 70.00 VAF 50.00 70.00 ZK 60.00 60.00 GGMR 60.00 60.00 Rata –Rata 53,3 71,9 Rata-Rata 43,3 59,4", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 228, "width": 429, "height": 49, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan tabel diatas terdapat peningkatan pada hasil belajar kelas eksperimen sebesar 18,6. Oleh karena itu dinyatakan bahwa metodel pembelajaran dengan mengimplementasikan tipe kooperatif STAD berorientasi CTL ini berpegaruh positif pada hasil belajar siswa.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 289, "width": 79, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 302, "width": 429, "height": 73, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada variabel motivasi belajar siswa pada Tabel 4 menyimpulkan penerapan pembelajaran kolaboratif tipe STAD berorientasi CTL dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada materi pembelajaran kewarganegaraan, menghadapi ancaman terhadap satu keadaan, Anda dapat melihat bahwa itu mungkin. Republik Indonesia mengungguli kelas kontrol yang hanya mengimplementasikan pembelajaran konvensional.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 378, "width": 429, "height": 85, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hal ini berdampak positif terhadap motivasi belajar siswa, menunjukkan bahwa model pembelajaran kolaboratif STAD dapat memberikan energi kepada siswa dan mengeksplorasi materi dalam suasana kelompok yang homogen yang mampu menginspirasi mereka untuk berbagi pengetahuan dan keterampilan. Hamzah B Uno tentang indeks motivasi belajar. (1) Keinginan untuk sukses (2) Dorongan dan kebutuhan untuk belajar (3) Harapan dan keinginan (4) Apresiasi untuk belajar (5) Menarik (6) terdapat lingkungan belajar yang kondusif dimana siswa mampu belajar dengan baik;", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 466, "width": 429, "height": 125, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Variabel output belajar pretest bisa dilihat dalam tabel 5 bahwasanya masih ada efek secara parsial, hal tadi dikarenakan terdapat beberapa kemungkinan yg bisa berpengaruh terhadap output belajar pra kepada peserta didik selain metode pembelajaran contohnya taraf intelegensi atau kecerdasan murid, talenta & minat murid, motivasi belajar murid, faktor keluarga, faktor lingkungan & lainnya . Keberhasilan meraih nilai akademik terbaik ditentukan juga oleh faktor yang mempengaruhi siswa saat belajar di sekolah. Hasil belajar setelah dilakukan metode pembelajaran STAD berorientasi CTL ini berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik. Para peserta didik sangat bersemangat apabila belajar dalam suasana kelas yang kondusif, yang menyenangkan dan tidak menegangkan.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 594, "width": 429, "height": 175, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Para siswa senang apabila belajar dengan cara berkelompok acak atau berkelompok secara heterogen, hal ini bisa membuat siswa yang memiliki keterampilan rendah bisa belajar dengan siswa yang berketerampilan tinggi sehingga para siswa bisa meningkatkan pengetahuannya dengan belajar bersama teman. Selain itu siswa juga bersemangat apabila melakukan diskusi terkait materi yang dipelajari saat itu, mereka bisa saling beradu argumentasi, bisa saling membnatu teman sekelompk untuk memecahkan suatu permasalahan yang sedah dihadapi saat itu. Hal ini menciptakan peserta didik lebih aktif pada pembelajaran dan sanggup memperluas pemahaman anak didik tentang materi yg sedang dipelajari . Selain hal itu apresiasi atau reward dari guru sangatlah penting, karena dengan memberikan apresiasi maka siswa akan lebih bersemangat untuk melakukan diskusi yang mendatang dengan topik yang berbeda.Dengan demikian, pembelajaran menggunakan metode STAD berorientasi CTL bisa menaikkan motivasi anak didik & output belajar anak didik pada saat yg bersamaan menggunakan proses yg menyenangkan bagi anak didik.", "type": "Text" }, { "left": 342, "top": 38, "width": 130, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "www.journal.unublitar.ac.id/jp", "type": "Page header" }, { "left": 175, "top": 50, "width": 679, "height": 20, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "E-ISSN: 2598-2877, P-ISSN: 2598-5175 Vol 6 No 4, Oktober 2022", "type": "Text" }, { "left": 317, "top": 809, "width": 21, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "633", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 96, "width": 429, "height": 73, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan Robert E. Slavin bahwa tipe STAD paling banyak dijumpai pada pembelajaran matematika, seni bahasa, ilmu sosial, dan pembelajaran IPA (Robert E. Slavin: 143 ). Hasil ini juga didukung oleh penelitian A Qomarudin sebelumnya yang menunjukkan pengaruh pendekatan STAD terhadap hasil belajar hukum Islam di Almaarif Singosari Malang. dimana t-score adalah 4,426 dan nilai signifikansinya adalah 0,000.", "type": "Text" }, { "left": 286, "top": 185, "width": 83, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "KESIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 198, "width": 428, "height": 73, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berlandaskan hasil riset dan pembahasan dalam penelitian ini tentang Pengaruh Metode Pembelajaran STAD berorientasi CTL pada motivasi belajar dengan nilai signifikansi 0,045 > 0,05, sedangkan pada hasil belajar dengan nilai sgnifikansi 0,029 > 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel bebas yaitu Metode Pembelajaran STAD berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu motivasi belajar dan hasil belajar pada siswa kelas XI SMAN 3 Kota Blitar", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 274, "width": 428, "height": 73, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan hasil survei di atas, rekomendasi berikut dibuat. (1) Guru harus selalu kreatif dan inovatif dengan memimpin dalam penyelenggaraan pendidikan sekolah dan mengkoordinasikan tujuan materi yang ingin dicapai. (2) Bagi peneliti selanjutnya dapat melaksanakan penelitian lebih lanjut mengenai penerapan model pembelajaran kolaboratif STAD untuk memberikan peninfkatan motivasi dan keberhasilan belajar siswa pada mata pelajaran lain.", "type": "Text" }, { "left": 274, "top": 364, "width": 115, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "DAFTAR RUJUKAN", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 378, "width": 422, "height": 80, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Afifah, P. N. (2016). Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif tipe STAD Hasil Belajar IPS Peserta Didik Kelas V MIN Banduar Lampung Tahun Ajaran 2017. Riset dan Konseptual , 45-50. E.B, J. (2014). Contextual Teaching & Learning Menjadikan Kegiatan Belajar- Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna. Bandung: Mizan Learning Center (MLC).", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 461, "width": 425, "height": 25, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Esminarto, S. d. (2016). Implementasi Model STAD dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa . Jurnal Riset dan Konspetual , 12-15.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 489, "width": 403, "height": 66, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "I.N.Haris. (2016). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif TIpe STAD Terhadap Sikap dan Tanggungjawab Biormatika. Ilmiah Fakultas Keguruan dan Pendidikan , 1-2. Miftahul, H. (2011). Cooperativie Learning : Metode, Teknik, Struktur, dan Model Penerapan. Yogyakarta: Pustaka pelajar.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 558, "width": 422, "height": 38, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "N, H. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Kognitif, Motivasi, dan Aktivitas Belajar siswa Pada Konsep Ekosistem di MTSN Banda Aceh. Visipena Journal , 57-76.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 599, "width": 419, "height": 66, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ni Ketut Marheni, I. N. (2019). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Sikap Sosial dan Hasil Belajar IPS. Penelitian dan Pengembangan Pendidikan , 65-75. Sardiman. (2013). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 668, "width": 421, "height": 25, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sholihatin. (2014). Cooperative Learning (Analisis Model Pembelajaran IPS). Jakarta: Bumi Aksara.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 696, "width": 419, "height": 25, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Slavin, R. E. (2014). Cooperative Learning Teori, Riset , dan Praktek. Bandung: Nusa Media.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 723, "width": 373, "height": 39, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sugiharto, dkk. (2010). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. Trianto. (2012). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara. Uno, H.B. (2015). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara", "type": "Text" } ]
bed013e0-bdb1-8d0f-3c08-aad52534499a
https://journal.untar.ac.id/index.php/prologia/article/download/3748/2183
[ { "left": 114, "top": 88, "width": 281, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pedoman Penulisan Artikel Jurnal Mahasiswa", "type": "Section header" }, { "left": 114, "top": 116, "width": 411, "height": 26, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(Jumlah Halaman Artikel 8 halaman. Ukuran kertas A4, dengan margin: kiri 4cm, kanan 2.5cm, Atas 3cm dan bawah 2.5cm.", "type": "Text" }, { "left": 165, "top": 176, "width": 312, "height": 31, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Judul Menggunakan Times New Roman (14) Tidak Lebih Dari (15 Kata), Spasi 1.5, Bold, Center", "type": "Section header" }, { "left": 224, "top": 230, "width": 196, "height": 36, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penulis Pertama, Penulis Kedua, Penulis Ketiga [email protected] (10 pt italic) (kosong satu spasi tunggal, 10 pt)", "type": "Text" }, { "left": 212, "top": 270, "width": 218, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara", "type": "Text" }, { "left": 252, "top": 283, "width": 136, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(kosong satu spasi tunggal, 10 pt)", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 321, "width": 98, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstract (11 pt, bold)", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 336, "width": 152, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(kosong satu spasi tunggal, 11 pt)", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 350, "width": 414, "height": 68, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstract should be written in English. The abstract is written with Times New Roman font size 11, italic, and single spacing. The abstract is summarize the content of the paper, including background, problem/the aim of the research, concept/theory, research method, the results and discussion, and the conclusions of the paper. The abstract should be 150 words - 200 words.", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 423, "width": 259, "height": 24, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(kosong satu spasi tunggal, 11 pt) Keywords: up to 3 – 5 keywords in English (11 pt, italics)", "type": "Text" }, { "left": 150, "top": 453, "width": 111, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1x single line spacing", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 497, "width": 176, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstrak (times new roman, 11 pt, bold)", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 512, "width": 149, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(kosong satu spasi tunggal, 11 pt)", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 526, "width": 414, "height": 54, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia, ukuran huruf 11 poin, Times News Roman, spasi single. Merupakan ringkasan keseluruhan penelitian yang meliputi latar belakang, permasalahan/tujuan, konsep/teori, metode, hasil dan pembahasan, simpulan dalam bentuk singkat dan jelas. Jumlah kata dalam abstrak minimal 150 kata dan maksimal 200 kata.", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 584, "width": 149, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(kosong satu spasi tunggal, 11 pt)", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 599, "width": 397, "height": 24, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata Kunci: Terdiri dari 3 – 5 Kata yang merupakan konsep utama yang mewakili artikel (kosong satu spasi tunggal, 11 pt)", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 643, "width": 295, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Pendahuluan ( Times News Roman 12 poin, bold, spasi 1)", "type": "List item" }, { "left": 114, "top": 656, "width": 121, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(kosong satu spasi 1, 12pt)", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 669, "width": 414, "height": 66, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pendahuluan ditulis menggunakan tipe huruf Times New Roman ukuran 12 pt, dengan spasi 1. Pendahuluan berisi alasan melakukan penelitian atau latar belakang dari penelitian, rumusan masalah dalam penelitian, hipotesis (kalau ada), tujuan penelitian. Serta tinjauan teoritis atau kajian pustaka yang dibuat menjadi rangkaian keunikkan dari penelitian ( state of the arts ).", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 738, "width": 135, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(kosong satu spasi 1, 12 pt)", "type": "Text" }, { "left": 484, "top": 240, "width": 95, "height": 22, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Times New Roman 10, center, spasi single", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 88, "width": 111, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Metode Penelitian", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 101, "width": 120, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(kosong satu spasi 1, 12 pt)", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 114, "width": 414, "height": 66, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ditulis menggunakan tipe huruf Times New Roman ukuran, 12 poin, spasi 1. Materi dan metode wajib dijelaskan secara rinci, sehingga menunjukan bidang peminatan/studi dalam memecahkan masalah penelitian. Prosedur analisis, populasi dan sampel atau narasumber, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data juga perlu dipaparkan.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 183, "width": 134, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(kosong satu spasi 1, 12 pt)", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 211, "width": 151, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Hasil Temuan dan Diskusi", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 224, "width": 131, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(kosong satu spasi 1, 12 pt)", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 238, "width": 414, "height": 66, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ditulis menggunakan tipe huruf Times New Roman ukuran 12 poin, spasi 1. Hasil penelitian diungkapkan secara jelas dan lugas dengan menggunakan kalimat sederhana. Setelah memaparkan temuan, kemudian dikemukakan hasil diskusi yang terkait dengan konsep teori yang digunakan. Sebaiknya, temuan dilengkapi dengan grafik, tabel, gambar. Berikut ini adalah ketentuan penulisan tabel dan gambar.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 307, "width": 414, "height": 53, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ketentuan tabel (Tidak diperbolehkan tabel dengan bentuk papan catur/ tidak menggunakan garis vertikal, bentuk tabel tidak bergaris pada bagian dalamnya). Tabel center, isi table 11 poin, times new roman, spasi singel. Sumber tabel ditulis dibagian bawah tabel, rata kiri sejajar dengan tabel.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 362, "width": 150, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(kosong satu spasi 1, 12 point)", "type": "Text" }, { "left": 70, "top": 376, "width": 407, "height": 113, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 1. Bentuk Adaptasi Sosial Informan No. Informan Bentuk Praktik Sosial A B C D E F G 1. Informan 1 √ √ √ √ -- -- 2. Informan 2 √ √ √ √ -- -- -- 3. Informan 3 √ -- -- -- √ √ √ 4. Informan 4 √ -- -- -- -- -- -- 5. Informan 5 √ √ √ √ -- -- -- 6. Informan 6 √ √ √ √ -- -- --", "type": "Table" }, { "left": 93, "top": 493, "width": 185, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber: Dokumentasi Peneliti (2017)", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 507, "width": 403, "height": 24, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jarak antara keterangan tabel dengan teks berikutnya adalah 1 spasi ukuran huruf 12 pt", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 548, "width": 414, "height": 66, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ketentuan Gambar. Gambar diletakkan di tengah halaman. Keterangan gambar ( caption ) diletakkan di atas gambar, dengan tipe times new roman, 12 poin, spasi 1. Sumber gambar dituliskan dibagian bawah gambar dengan posisi rata kiri sejajar gambar. Untuk bagan atau tabel yang tidak menggunakan smart art , harus di grouping terlebih dahulu (misalnya bagan struktur organisasi).", "type": "Text" }, { "left": 232, "top": 88, "width": 174, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 1. Tampilan Navigasi Peta", "type": "Section header" }, { "left": 195, "top": 274, "width": 182, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber: Dokumentasi Peneliti (2017)", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 288, "width": 405, "height": 24, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jarak antara keterangan gambar dengan teks berikutnya adalah 1 spasi ukuran huruf 12 pt", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 329, "width": 64, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Simpulan", "type": "Section header" }, { "left": 114, "top": 343, "width": 131, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(kosong satu spasi 1, 12 pt)", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 357, "width": 414, "height": 52, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Times New Roman 12 poin, spasi 1. Simpulan adalah jawaban atas perumusan masalah atau tujuan penelitian yang diajukan. Simpulan harus didasari fakta yang ditemukan, serta implikasinya perlu dikemukakan untuk memperjelas manfaat yang dihasilkan.", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 412, "width": 134, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(kosong satu spasi 1, 12 pt)", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 442, "width": 128, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5. Ucapan Terima Kasih", "type": "Section header" }, { "left": 114, "top": 456, "width": 131, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(kosong satu spasi 1, 12 pt)", "type": "List item" }, { "left": 114, "top": 469, "width": 414, "height": 53, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ditulis dengan font Times New Roman 12 poin, spasi 1. Ucapan terima kasih berisi mengenai pihak-pihak yang secara langsung memberikan kontribusi dalam penelitian ini, seperti narasumber, pemberi dana, pembimbing, dll. Maksimum penulisan ucapan terima kasih adalah 50 kata.", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 525, "width": 134, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(kosong satu spasi 1, 12 pt)", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 570, "width": 93, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6. Daftar Pustaka", "type": "Section header" }, { "left": 114, "top": 583, "width": 131, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(kosong satu spasi 1, 12 pt)", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 597, "width": 414, "height": 67, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Daftar pustaka ditulis dalam times new roman, 12 poin, spasi single. Daftar pustaka yang dimuat harus disitasi pada tulisan dengan merujuk pada format APA- style (lihat http://www.apastyle.org/). Pustaka yang diacu harus ada dalam daftar pustaka antara 8-10 . Dengan ketentuan minimal 1 acuan berasal dari Jurnal Komunikasi", "type": "Text" }, { "left": 494, "top": 653, "width": 34, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Untar", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 666, "width": 414, "height": 80, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(https://journal.untar.ac.id/index.php/komunikasi/issue/archive) dan 1 acuan berasal dari karya ilmiah dosen Untar (google scholar, research gate). Acuan harus relevan dan kemutakhiran acuan harus tidak lebih dari sepuluh tahun terakhir. Penulis tidak diperbolehkan mengacu pada Wikipedia, wordpress dan halaman blog yang tidak terpercaya kredibilitasnya. Berikut contoh penulisan daftar pustaka dengan menggunakan format APA-Style :", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 115, "width": 414, "height": 53, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berndt, T. J. (2007). Friendship Quality And Social Development. Current Directions in Psychological Science, 11 , 7-10. Soekanto, Soerjono. (2012). Sosiologi suatu pengantar (Edisi 7). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 170, "width": 414, "height": 53, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Suhada, A. (2017, April 23). Jusuf Kalla Buka Acara Pekan Kerukunan Umat Beragama di Manado . Retrieved Juni 02, 2017, from Tempo Online: https://nasional.tempo.co/read/news/2017/04/23/078868781/jusuf-kalla-buka- acara-pekan-kerukunan-umat-beragama-di-manado", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 226, "width": 414, "height": 38, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Paramita, S., & Sari, W. P. (2016). Komunikasi Lintas Budaya dalam Menjaga Kerukunan antara Umat Beragama di Kampung Jaton Minahasa. Jurnal Pekommas, 1 (2), 153-166.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 267, "width": 410, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Samovar, L. A., Porter, R. A., & McDaniel, E. R. (2010). Komunikasi Lintas Budaya", "type": "List item" }, { "left": 107, "top": 281, "width": 240, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(7th ed.). Jakarta, Indonesia: Salemba Humanika.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 295, "width": 414, "height": 52, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "NTT Pertama, Sulut Peringkat Dua Kerukunan Umat Beragama . (2017, Januari 05). Retrieved Juni 02, 2017, from Manado Post Online: http://manadopostonline.com/read/2017/01/05/NTT-Pertama-Sulut- Peringkat-Dua-Kerukunan-Umat-Beragama/19719", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 350, "width": 368, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Purnama, T. J. (2014). Strategi Komunikasi. Jurnal Komunikasi, 07,1 , 7-10.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 364, "width": 413, "height": 24, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Oktavianti, Roswita. (2012). Komunikasi Massa Sebuah Pengantar . Jakarta: Untar Press.", "type": "Text" } ]
ca4e5dc4-9145-f8df-87ef-cfa2f9254d9b
https://jim.usk.ac.id/CES/article/download/10327/7476
[ { "left": 462, "top": 38, "width": 82, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN 2685-0605", "type": "Page header" }, { "left": 57, "top": 771, "width": 244, "height": 25, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Journal of The Civil Engineering Student Vol. 2. No. 3, Desember 2020, Halaman 232-238", "type": "Page footer" }, { "left": 525, "top": 798, "width": 16, "height": 8, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "232", "type": "Page footer" }, { "left": 92, "top": 67, "width": 418, "height": 30, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ANALISIS SEDIMENTASI KOLAM PELABUHAN ULEE LHEUE DENGAN MENGGUNAKAN PIRANTI LUNAK DELFT3D", "type": "Section header" }, { "left": 204, "top": 110, "width": 187, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Cut Rizky Ananda 1 Syamsidik 2,3 Amir Fauzi 3", "type": "Text" }, { "left": 59, "top": 121, "width": 480, "height": 22, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1 Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Program Sarjana, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala, Jl. Syeh Abdurrauf, No. 7, Banda Aceh, 23111, Indonesia.", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 144, "width": 469, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2 Tsunami Computation and Visualization Laboratory, Tsunami and Disaster Mitigation Research Center (TDMRC),", "type": "Text" }, { "left": 104, "top": 158, "width": 387, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Unversitas Syiah Kuala, Jl. Prof. Ibrahim Hasan, Gampong Pie, Banda Aceh, 23233, Indonesia.", "type": "List item" }, { "left": 58, "top": 169, "width": 482, "height": 23, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3 Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala, Jl. Syeh Abdurrauf, No. 7, Banda Aceh, 23111, Indonesia.", "type": "Text" }, { "left": 230, "top": 195, "width": 138, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Email: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 277, "top": 220, "width": 44, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abstract", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 238, "width": 500, "height": 124, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Port of Ulee Lheue is one of the port that exists in the region of Aceh. The problem of sedimentation that occurred in the pool port of Ulee Lheue causing the disruption of the ship movement activities in the pool port of Ulee Lheue. The purpose of this Final Project is to estimate the rate and volume of sedimentation that occurs in the pool port of Ulee Lheue based on two breakwater length scenarios in the pool port of Ulee Lheue using numerical modeling with Delft3D. In this modeling, only the length of the breakwater is reviewed. Scenario 1 uses the left breakwater length is 197 m and the right breakwater length is 254 m, whereas scenario 2 uses the left breakwater length is 347 m and the right breakwater length is 404 m. After one year of simulation, the sedimentation volume obtained in the scenario 1 was 150.044,109 m 3 with the sedimentation rate was 12.503,676 m 3 /month, whereas the sedimentation volume obtained in the scenario 2 was 149.149,064 m 3 with the sedimentation rate was 12.429,089 m 3 /month. Based on the simulation result, it can be concluded that the breakwater construction in scenario 1 produces greater sedimentation compared to the breakwater construction in scenario 2.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 376, "width": 263, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Keywords : sedimentation, breakwater, pool port, Delft3D.", "type": "Text" }, { "left": 278, "top": 408, "width": 41, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abstrak", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 426, "width": 485, "height": 124, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pelabuhan Ulee Lheue merupakan salah satu pelabuhan yang ada di daerah Aceh. Permasalahan sedimentasi yang terjadi pada kolam Pelabuhan Ulee Lheue menyebabkan terganggunya aktifitas pergerakan kapal yang dilakukan di kolam Pelabuhan Ulee Lheue. Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah mengestimasi laju dan volume dari sedimentasi yang terjadi di kolam Pelabuhan Ulee Lheue berdasarkan dua skenario panjang breakwater pada kolam pelabuhan tersebut dengan menggunakan pemodelan secara numerik dengan menggunakan Delft3D. Pada pemodelan ini, hanya panjang breakwater yang menjadi tinjauan. Skenario 1 menggunakan panjang breakwater kiri 197 m dan breakwater kanan 254 m, sedangkan skenario 2 menggunakan panjang breakwater kiri 347 m dan breakwater kanan 404 m. Setelah simulasi selama satu tahun didapatkan volume sedimentasi untuk skenario 1 sebesar 150.044,109 m 3 dengan laju sedimentasi, yaitu 12.503,676 m 3 /bulan. Sedangkan untuk skenario 2 didapat sebesar 149.149,064 m 3 dengan laju sedimentasi, yaitu 12.429,089 m 3 /bulan. Berdasarkan hasil simulasi, dapat disimpulkan bahwa konstruksi breakwater pada skenario 1 menghasilkan sedimentasi yang lebih besar dibandingkan dengan konstruksi breakwater pada skenario 2.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 559, "width": 287, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kata kunci : sedimentasi, breakwater, kolam pelabuhan, Delft3D.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 596, "width": 76, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Pendahuluan", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 615, "width": 226, "height": 147, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pelabuhan Ulee Lheue merupakan salah satu pelabuhan di Aceh yang difungsikan sebagai pelabuhan penyeberangan maupun sebagai pelabuhan bongkar muat. Saat ini, Pelabuhan Ulee Lheue mengalami pendangkalan pada bagian mulut alur masuk akibat dari sedimentasi yang telah terjadi. Berdasarkan hasil kajian Rencana Induk Pelabuhan (RIP) Penyeberangan Ulee Lheue yang telah ditetapkan melalui Peraturan Gubernur Aceh No 69 Tahun 2016 tentang Rencana Induk Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue Kota Banda Aceh, analisis sedimentasi yang telah dilakukan menunjukkan dalam rentang waktu tiga tahun telah terjadi penumpukan sedimentasi pada mulut alur masuk", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 596, "width": 225, "height": 55, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "kolam Pelabuhan Ulee Lheue. Permasalahan sedimentasi ini bila terus dibiarkan maka dapat menyebabkan kolam pelabuhan menjadi semakin dangkal, sehingga kegiatan yang dilakukan di Pelabuhan Ulee Lheue dapat terganggu.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 653, "width": 226, "height": 113, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Untuk mengatasi masalah sedimentasi ini dapat dilakukan beberapa alternatif, seperti membangun breakwater ataupun dengan melakukan pengerukan sedimen. Pelabuhan Ulee Lheue sudah memiliki konstruksi breakwater . Namun dengan konstruksi yang sudah ada, sedimentasi masih terjadi, sehingga untuk saat ini penanganan terhadap sedimentasi dilakukan dengan melakukan pengerukan secara berkala. Pengerukan yang dilakukan dalam periode pendek, selain biayanya cukup mahal juga dapat mengganggu", "type": "Text" }, { "left": 462, "top": 38, "width": 82, "height": 12, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN 2685-0605", "type": "Page header" }, { "left": 57, "top": 771, "width": 244, "height": 25, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Journal of The Civil Engineering Student Vol. 2. No. 3, Desember 2020, Halaman 232-238", "type": "Page footer" }, { "left": 525, "top": 798, "width": 16, "height": 8, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "233", "type": "Page footer" }, { "left": 57, "top": 66, "width": 225, "height": 32, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "aktifitas yang dilakukan di pelabuhan, oleh karena itu perlu dilakukan analisis mengenai sedimentasi yang terjadi di kolam Pelabuhan Ulee Lheu.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 101, "width": 226, "height": 66, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah menghitung estimasi dari volume dan laju sedimentasi yang terjadi pada kolam Pelabuhan Ulee Lheue berdasarkan dua skenario panjang breakwater yang terdapat pada kolam pelabuhan tersebut menggunakan pemodelan secara numerik dengan bantuan piranti lunak Delft3D.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 182, "width": 86, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Studi Literatur", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 200, "width": 225, "height": 43, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berikut merupakan beberapa teori dan literatur yang mempunyai hubungan dengan penelitian yang dilakukan. Teori-teori ini didapatkan dari penelitian terdahulu maupun referensi-referensi yang ada.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 258, "width": 119, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2.1 Pemecah Gelombang", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 276, "width": 226, "height": 78, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pemecah gelombang merupakan pelindung utama bagi pelabuhan buatan. Tujuan mengembangkan pemecah gelombang adalah untuk melindungi daerah pedalaman perairan pelabuhan, yaitu memperkecil tinggi gelombang laut, sehingga kapal dapat berlabuh dengan tenang guna melakukan bongkar muat, Kramadibrata[1].", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 357, "width": 225, "height": 78, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dalam merencanakan sebuah pemecah gelombang, desain harus dibuat dengan tepat agar dapat menahan energi dari gelombang arus yang terjadi di lapangan. Dalam merencanakan peletakan pemecah gelombang, volume dari sedimentasi yang dapat terjadi juga harus diperhatikan, untuk mencegah terjadinya pendangkalan pada kolam pelabuhan.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 449, "width": 109, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2.2 Angkutan Sedimen", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 467, "width": 226, "height": 55, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Angkutan sedimen pantai merupakan proses bergeraknya sedimen di pantai yang dipengaruhi oleh gelombang dan arus. Angkutan sedimen ini dapat menyebabkan akresi maupun erosi pada daerah pantai, sehingga dapat terjadi perubahan garis pantai.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 525, "width": 225, "height": 101, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hutabarat dan Evans[2] menyatakan, arus merupakan salah satu faktor yang berperan dalam pengangkutan sedimen di daerah pantai. Gelombang yang datang menuju pantai dapat menimbulkan arus pantai yang menyebabkan terjadinya sedimentasi maupun abrasi pada daerah pantai. Hempasan dari gelombang dapat menyebabkan terjadinya erosi pada pantai. Arus berperan sebagai media yang mengangkut sedimen menuju pantai maupun meninggalkan pantai,", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 628, "width": 225, "height": 101, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Menurut Savant[3], sedimentasi pada pelabuhan dapat disebabkan oleh adanya pergerakan kapal yang mengakibatkan terjadinya aliran dibawah dan disekitar kapal sebagai pergerakan air yang bergerak dari bagian depan menuju bagian belakang kapal, sehingga material sedimen yang berada di sekitar pelabuhan menjadi teraduk dan bergerak searah gerak kapal dan kecepatannya akan berkurang sehingga mengendap di dalam pelabuhan.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 744, "width": 128, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2.3 Peramalan Gelombang", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 66, "width": 226, "height": 101, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Salah satu faktor yang paling dominan mempengaruhi besarnya gelombang adalah kecepatan angin, oleh karena itu data angin merupakan hal yang paling dibutuhkan dalam menentukan peramalan gelombang. Data angin yang digunakan dalam peramalah gelombang setidaknya merupakan data angin dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Data angin diperoleh dari pencatatan di darat, oleh karena itu data angin perlu dikonversi menjadi data angin laut.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 170, "width": 225, "height": 32, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tahapan konversi data angin darat menjadi data angin laut dimulai dengan melakukan koreksi lokasi dengan menggunakan persamaan 1.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 215, "width": 222, "height": 36, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "U W = R L x U L 1) R L = 2,7605 x U L −0.305", "type": "Formula" }, { "left": 527, "top": 240, "width": 11, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2)", "type": "Formula" }, { "left": 316, "top": 263, "width": 225, "height": 55, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dimana U W merupakan kecepatan angin laut, R L merupakan nilai perbandingan kecepatan, dan U L merupakan kecepatan angin darat. Setelahnya data angin dikonversi menjadi wind stress factor (U A ) dengan menggunakan persamaan 3.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 330, "width": 222, "height": 14, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "U A = 0,71 x U W 1,23 3)", "type": "Formula" }, { "left": 316, "top": 356, "width": 226, "height": 78, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Selain data angin, data fetch efektif juga merupakan faktor yang menentukan besarnya suatu gelombang. Fetch didefinisikan sebagai panjang daerah pembangkitan gelombang pada arah datangnya angin. Untuk peramalan gelombang, fetch biasanya dibatasi oleh bentuk daratan yang mengelilingi daerah pembangkitan gelombang, Triatmodjo[4].", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 437, "width": 225, "height": 55, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Setelah didapatkan nilai data angin laut dan nilai fetch efektif, maka dapat dihitung nilai tinggi dan periode gelombang signifikan. Tinggi dan periode gelombang signifikan ini dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 4 dan 5.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 523, "width": 222, "height": 38, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "𝑔.𝐻 𝑠 𝑈 𝐴 2 = 0,30 [ 1 − 1 {1+0,004( 𝑔.𝐹 𝑈𝐴 2 ) 1 2 ⁄ } 2 ] 4)", "type": "Formula" }, { "left": 316, "top": 592, "width": 222, "height": 37, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "𝑔.𝑇 𝑠 2𝜋𝑈 𝐴 = 1,37 [ 1 − 1 {1+0,008( 𝑔.𝐹 𝑈𝐴 2 ) 1 3 ⁄ } 5 ] 5)", "type": "Formula" }, { "left": 316, "top": 643, "width": 225, "height": 32, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dimana H s merupakan tinggi gelombang signifikan, T s merupapan periode gelombang signifikan, F merupakan nilai fetch efektif, dan g merupakan nilai gravitasi.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 690, "width": 181, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2.4 Simulasi Numerik dengan Delft3D", "type": "Section header" }, { "left": 316, "top": 708, "width": 225, "height": 55, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Simulasi numerik merupakan pemodelan yang melibatkan bentuk-bentuk matematika untuk mentransformasikan data fisik menjadi data komputasi yang kemudian diselesaikan secara numerik dengan piranti lunak. Salah satu piranti lunak yang dapat", "type": "Text" }, { "left": 462, "top": 38, "width": 82, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN 2685-0605", "type": "Page header" }, { "left": 57, "top": 771, "width": 244, "height": 25, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Journal of The Civil Engineering Student Vol. 2. No. 3, Desember 2020, Halaman 232-238", "type": "Page footer" }, { "left": 525, "top": 798, "width": 16, "height": 8, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "234", "type": "Page footer" }, { "left": 57, "top": 66, "width": 225, "height": 78, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "digunakan adalah Delft3D. Delft3D merupakan program pemodelan hidrodinamik multi dimensi yang mempunyai fungsi untuk melakukan perhitungan gelombang, arus, angkutan sedimen, kualitas air, maupun analisis ekologi pada daerah pesisir, sungai, dan muara. Bagian-bagian dalam Delft3D dapat dilihat pada Gambar 1.", "type": "Text" }, { "left": 73, "top": 246, "width": 193, "height": 8, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 1 Gambaran umum sistem pada Delft3D", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 268, "width": 226, "height": 170, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Delft3D-Flow merupakan sistem bagian Delft3D yang digunakan untuk menghitung SWE ( shallow water equation ) atau persamaan pada kondisi air dangkal dalam variabel kecepatan dan tinggi ke dalam bentuk dua atau tiga dimensi, Anonim[5]. Pemodelan Delft3D ini menggunakan grid untuk menentukan luas daerah yang dimodelkan atau mengatur batas yang dihitung. Grid terdiri dari dua sistem yaitu cartessian coordianate dan spherical coordinate , Anonim[6]. Delft3D-Wave merupakan sistem bagian Delft3D yang berfungsi untuk memodelkan perambatan gelombang pada perairan dalam, menengah dan dangkal, Anonim[6]. Delft3D-Wave dijalankan secara simultan dengan Delft3D-Flow dan menggunakan model grid yang sama dengan grid pada Delft3D-Flow.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 452, "width": 65, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. Studi Area", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 470, "width": 225, "height": 78, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Lokasi penelitian yang dipilih untuk melakukan pemodelan sedimentasi ini adalah Kolam Pelabuhan Ulee Lheue yang berada di Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh. Kolam Pelabuhan Ulee Lheue mempunyai luas ±73.500 m 2 , dengan panjang breakwater kanan ±254 m dan panjang breakwater kiri ±197 m. Lokasi ini dapat dilihat secara garis besar pada Gambar 2.", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 717, "width": 110, "height": 8, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 2 Lokasi penelitian", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 739, "width": 67, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4. Metodologi", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 66, "width": 226, "height": 136, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini, dimulai dengan menentukan latar belakang dan permasalahan yang akan diteliti, serta melakukan studi literatur yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti. Selanjutnya dilakukan simulasi menggunakan Delft3D dengan memasukkan data input , seperti data batimetri, topografi, komponen pasang surut, data gelombang, dan data sedimen. Selanjutnya, dihasilkan peta batimetri terbaru yang kemudian dibandingkan dengan peta batrimetri awal untuk mendapatkan volume dari sediementasi yang terjadi. Bagan alir dari penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.", "type": "Text" }, { "left": 366, "top": 726, "width": 124, "height": 8, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 3 Bagan alir penelitian", "type": "Caption" }, { "left": 462, "top": 38, "width": 82, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN 2685-0605", "type": "Page header" }, { "left": 57, "top": 771, "width": 244, "height": 25, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Journal of The Civil Engineering Student Vol. 2. No. 3, Desember 2020, Halaman 232-238", "type": "Page footer" }, { "left": 525, "top": 798, "width": 16, "height": 8, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "235", "type": "Page footer" }, { "left": 57, "top": 66, "width": 225, "height": 55, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Adapun data-data yang digunakan pada penelitian ini yaitu data batimetri, data topografi, data angin harian, data komponen pasang surut, dan data sedimen. Sumber data, spesifikasi data, dan penggunaannya dapat dilihat pada Tabel 1.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 124, "width": 226, "height": 112, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada pemodelan ini, tinggi dan stabilitas dari konstruksi breakwater diabaikan, sehingga yang menjadi tinjauan pada pemodelan ini hanya panjang dari konstruksi breakwater . Panjang konstruksi breakwater kanan dan kiri yang digunakan adalah 254 m dan 197 m untuk skenario, serta 404 m dan 347 m untuk skenario 2. Grid pada pemodelan ini dibuat sepanjang garis pantai pada Pelabuhan Ulee Lheue. Ukuran grid yang digunakan adalah sebesar 10 x 10 m. Tabel 1 Sumber data dan penggunaannya", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 246, "width": 214, "height": 168, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Data Penggunaan Data Sumber Data Spesifikasi Data Topografi Penentuan land boundary Ditigal Globe, 2018 Batas daerah simulasi Batimetri Kedalaman pada domain model CV. Global Rekayasa Konsultan, 2017 Elevasi kontur per 1 m Angin Peramalan gelombang dan arah angin dominan Stasiun Klimatologi Bandara Sultan Iskandar", "type": "Table" }, { "left": 65, "top": 385, "width": 209, "height": 125, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Muda, 2006-2016 Data harian Sedimen Simulasi angkutan sedimen CV. Global Rekayasa Konsultan, 2017 Ukuran butiran sediemen D 50 Pasang Surut Boundaries untuk simulasi arus CV. Global Rekayasa Konsultan, 2017 Komponen utama pasang surut", "type": "Table" }, { "left": 57, "top": 533, "width": 166, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4.1 Input Komponen Pasang Surut", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 551, "width": 225, "height": 78, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada pemodelan ini, data pasang surut yang digunakan merupakan data yang diperoleh dari CV. Global Rekayasa Konsultan. Data ini merupakan hasil pengukuran pada tahun 2017. Komponen pasang surut yang digunakan adalah komponen utama diurnal (K 1 dan O 1 ) dan komponen utama semidiurnal (M 2 dan S 2 ). Komponen pasang surut dapat dilihat pada Tabel 2.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 643, "width": 142, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tabel 2 Komponen pasang surut", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 662, "width": 202, "height": 89, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Komponen Pasang Surut Amplitude (m) Phase (deg) M 2 0.422 314.703 S 2 0.297 7.517 K 1 0.262 242.726 O 1 0.051 50.428 4.2 Input Data Sedimen", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 66, "width": 226, "height": 78, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Data sedimen yang digunakan merupakan data sedimen D 50 yang didapat dari CV. Global Rekayasa Konsultan. Data ini merupakan data dari hasil pengukuran pada tahun 2017. Pada simulasi ini ukuran sedimen yang digunakan adalah 310 µm. Ukuran ini dianggap dapat mewakili ukuran sedimen yang beragam pada lokasi penelitian.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 159, "width": 121, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5. Hasil dan Pembahasan", "type": "Section header" }, { "left": 316, "top": 177, "width": 225, "height": 32, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan hasil simulasi dan perhitungan dari data-data yang ada, diperoleh hasil yang mendukung tujuan dari penelitian ini.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 235, "width": 128, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5.1 Peramalan Gelombang", "type": "Section header" }, { "left": 316, "top": 253, "width": 233, "height": 90, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Peramalan gelombang dilakukan dengan mengolah data angin yang diperoleh dari Stasiun Klimatologi Bandara Sultas Iskandar Muda, Blang Bintang. Pengolahan data angin ini dimulai dengan membuat mawar angin berdasarkan data arah dan kecepatan angin yang ada. Gambar mawar angin Stasiun Klimatologi Bandara Sultan Iskandar Muda dapat dilihat pada Gambar 4.", "type": "Text" }, { "left": 381, "top": 517, "width": 95, "height": 8, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 4 Mawar angin", "type": "Section header" }, { "left": 316, "top": 539, "width": 228, "height": 78, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Data angin yang digunakan pada pemodel ini merupakan data angin dominan yang berasal dari laut, yaitu data angin dari arah Barat, Barat Laut, Utara, dan Timur Laut. Data angin ini dianalisis untuk mendapat nilai faktor tegangan angina (U A ), kemudian dihitungan nilai fetch efektif. Nilai fetch efektif yang digunakan untuk peramalan gelombang dapat dilihat pada Tabel 3.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 631, "width": 91, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tabel 3 Fetch efektif", "type": "Section header" }, { "left": 348, "top": 650, "width": 161, "height": 63, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Arah Fetch Efektif (m) Barat 20.02 Barat Laut 107.92 Utara 101.44 Timur Laut 90.76", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 727, "width": 225, "height": 32, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dari pengolahan kedua nilai tersebut, didapatkan data tinggi gelombang signifikan (H s ) dan periode gelombang signifikan (T s ). Nilai tinggi dan periode", "type": "Text" }, { "left": 462, "top": 38, "width": 82, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN 2685-0605", "type": "Page header" }, { "left": 57, "top": 771, "width": 244, "height": 25, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Journal of The Civil Engineering Student Vol. 2. No. 3, Desember 2020, Halaman 232-238", "type": "Page footer" }, { "left": 525, "top": 798, "width": 16, "height": 8, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "236", "type": "Page footer" }, { "left": 57, "top": 66, "width": 225, "height": 21, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "gelombang signifikan yang digunakan pada pemodelan ini dapat dilihat pada Tabel 4.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 101, "width": 212, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tabel 4 Tinggi dan periode gelombang signifikan", "type": "Caption" }, { "left": 71, "top": 120, "width": 187, "height": 63, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Arah Hs (m) Ts (detik) Barat 1.501 4.144 Barat Laut 2.189 5.577 Utara 2.070 5.362 Timur Laut 2.221 5.574", "type": "Table" }, { "left": 57, "top": 197, "width": 87, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5.2 Hasil Simulasi", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 216, "width": 225, "height": 55, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hasil dari simulasi yang telah dilakukan meliputi kondisi arus, kondisi gelombang, dan perubahan batimetri yang diakibatkan oleh kombinasi dari gelombang dan arus yang terjadi. Simulasi dilakukan berdasarkan teori-teori yang ada.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 285, "width": 80, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5.2.1 Kondisi arus", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 302, "width": 225, "height": 67, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan hasil dari simulasi yang telah dilakukan, didapat bahwa pada kolam Pelabuhan Ulee Lheue terjadi dua kali pasang dan dua kali surut pada satu hari yang sama, namun dengan ketinggian pasang surut yang berbeda. Grafik dari pasang surut yang terjadi pada dilihat pada Gambar 5.", "type": "Text" }, { "left": 108, "top": 494, "width": 122, "height": 8, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 5 Grafik pasang surut", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 516, "width": 225, "height": 90, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Elevasi puncak dari air pasang terjadi pada hari ke- 12 dengan siklus pasang surut berkisar ±0.71 m dari Mean Sea Level (MSL). Elevasi lembah dari air surut terjadi pada hari ke-13 dengan siklus pasang surut berkisar ±0.78 m dari Mean Sea Level (MSL). Kondisi pasang surut ini mengakibatkan terjadinya pergerakan arus di laut. Pergerakan arus ini akan memicu terjadi penggerusan atau pendangkalan pada area pelabuhan.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 620, "width": 108, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5.2.2 Kondisi gelombang", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 637, "width": 226, "height": 67, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan hasil simulasi gelombang dengan Delft3D-Wave didapatkan kondisi gelombang yang terjadi pada area simulasi dari tiap-tiap arah pembangkitan gelombang. Gambar 6 dan Gambar 7 menampilkan ketinggian gelombang untuk skenario 1 dan skenario 2.", "type": "Text" }, { "left": 320, "top": 305, "width": 216, "height": 18, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 6 Tinggi gelombang Skenario 1 arah Barat (a), Barat Laut (b), Utara (c), dan Timur Laut (d)", "type": "Caption" }, { "left": 320, "top": 564, "width": 216, "height": 18, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 7 Tinggi gelombang Skenario 2 arah Barat (a), Barat Laut (b), Utara (c), dan Timur Laut (d)", "type": "Caption" }, { "left": 316, "top": 596, "width": 226, "height": 101, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dari kedua gambar tersebut dapat dilihat bahwa kedua skenario dari panjang konstruksi breakwater sudah dapat menahan energi dari gelombang yang terjadi. Pada skenario 1 tinggi gelombang yang terjadi di dalam area kolam pelabuhan berkisar 0.0 – 0.8 m. Sedangkan pada skenario 2 tinggi gelombang yang terjadi berkisar 0.0 – 0.5 m. Ketinggian gelombang terbesar terjadi pada arah pembangkitan gelombang dari Barat Laut.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 712, "width": 79, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5.3 Pembahasan", "type": "Section header" }, { "left": 316, "top": 730, "width": 226, "height": 32, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan hasil perhitungan dan hasil simulasi yang telah dilakukan, terdapat beberapa hal yang perlu dibahas lebih lanjut. Pembahasan yang dilakukan", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 389, "width": 202, "height": 90, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "-1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 W at er L ev el (m) Time (Day)", "type": "Picture" }, { "left": 462, "top": 38, "width": 82, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN 2685-0605", "type": "Page header" }, { "left": 57, "top": 771, "width": 244, "height": 25, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Journal of The Civil Engineering Student Vol. 2. No. 3, Desember 2020, Halaman 232-238", "type": "Page footer" }, { "left": 525, "top": 798, "width": 16, "height": 8, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "237", "type": "Page footer" }, { "left": 57, "top": 66, "width": 225, "height": 32, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "meliputi tipe pasang surut, tinggi gelombang rencana pada simulasi, dan volume serta laju dari sedimentasi yang terjadi.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 112, "width": 102, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5.3.1 Tipe pasang surut", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 130, "width": 226, "height": 112, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tipe pasang surut yang terjadi pada Pelabuhan Ulee Lheue bisa dilihat dari nilai komponen pasang surut yang digunakan. Nilai komponen pasang surut yang digunakan antara lain M 2 sebesar 0.422, S 2 sebesar 0.297, K 1 sebesar 0.262, dan O 1 sebesar 0.051. Dari nilai-nilai komponen tersebut didapatkan nilai Formzahl adalah 0.435, oleh karena itu tipe pasang surut pada perairan ini adalah pasang surut tipe campuran condong harian ganda karena nilai Formzhal berada pada rentang 0.25 < F ≤ 1.5.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 256, "width": 147, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5.3.2 Gelombang pada pemodelan", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 274, "width": 225, "height": 89, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gelombang yang digunakan pada pemodelan didapatkan dari hasil pengolahan data angin harian menjadi tinggi dan periode gelombang signifikan. Data angin harian maksimum yang digunakan merupakan data angin dari pencatatan di Stasiun Klimatologi Bandara Sultan Iskandar Muda Blang Bintang, Banda Aceh. Tinggi dan periode gelombang yang digunakan pada simulasi dapat dilihat pada Tabel 5.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 377, "width": 212, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tabel 5 Tinggi dan periode gelombang signifikan", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 396, "width": 187, "height": 63, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Arah Hs (m) Ts (detik) Barat 1.501 4.144 Barat Laut 2.189 5.577 Utara 2.070 5.362 Timur Laut 2.221 5.574", "type": "Table" }, { "left": 57, "top": 474, "width": 225, "height": 20, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5.3.3 Perubahan batimetri akibat gelombang dan arus", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 503, "width": 225, "height": 158, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Delft3D-Flow dan Delft3D-Wave dijalankan secara simultan sehingga didapat perubahan batimetri dasar kolam pelabuhan pada arah Barat, Barat Laut, Utara dan Timur Laut. Simulasi yang dijalankan merupakan simulasi untuk memproyeksikan sedimentasi yang terjadi dalam kurun waktu satu tahun. Simulasi dengan menggunakan skenario 1 maupun skenario 2 menghasilkan perubahan batimetri yang tidak jauh berbeda. Kedua hasil simulasi menampilkan bahwa terjadi sedimentasi pada area tepi dari alur masuk kolam pelabuhan, sedangkan pada area dalam kolam pelabuhan tidak terjadi perubahan batimetri yang signifikan. Perubahan batimetri pada skenario 1 dan skenario 2 dapat dilihat pada Gambar 8 dan Gambar 9.", "type": "Text" }, { "left": 132, "top": 675, "width": 75, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sebelum Simulasi", "type": "Text" }, { "left": 394, "top": 251, "width": 70, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Setelah Simulasi", "type": "Picture" }, { "left": 343, "top": 435, "width": 171, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 8 Kondisi batimetri skenario 1", "type": "Section header" }, { "left": 391, "top": 447, "width": 75, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sebelum Simulasi", "type": "Text" }, { "left": 394, "top": 643, "width": 70, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Setelah Simulasi", "type": "Picture" }, { "left": 462, "top": 38, "width": 82, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN 2685-0605", "type": "Page header" }, { "left": 57, "top": 771, "width": 244, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Journal of The Civil Engineering Student Vol. 2. No. 3, Desember 2020, Halaman 232-238", "type": "Page footer" }, { "left": 525, "top": 798, "width": 16, "height": 8, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "238", "type": "Page footer" }, { "left": 84, "top": 239, "width": 171, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 9 Kondisi batimetri skenario 2", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 269, "width": 225, "height": 124, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume sedimentasi yang terjadi pada area simulasi didapatkan dengan membandingkan peta batimetri awal dengan peta batimetri terbaru dari hasil simulasi. Perhitungan volume sedimentasi dilakukan dengan menggunakan software Surfer . Volume sedimentasi yang terjadi pada seluruh area kolam pelabuhan untuk skenario 1 didapat 150.044,109 m 3 dengan laju sedimentasi, yaitu 12.503,676 m 3 /bulan. Sedangkan volume sedimentasi untuk skenario 2 didapat 149.149,064 m 3 dengan laju sedimentasi, yaitu 12.429,089 m 3 /bulan.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 396, "width": 225, "height": 101, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan Gambar 8 dan Gambar 9 terlihat bahwa sedimentasi dominan terdeposisi dibagian alur masuk kolam pelabuhan. Pada area kolam pelabuhan tidak terjadi perubahan batimetri yang terlalu signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa konstruksi breakwater mampu menahan laju sedimentasi untuk masuk ke area kolam pelabuhan, namun masih menyebabkan sedimentasi yang cukup signifikan pada area alur masuk kolam pelabuhan.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 519, "width": 71, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "6. Kesimpulan", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 537, "width": 226, "height": 158, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Setelah dilakukan simulasi selama satu tahun terhadap kedua skenario panjang konstruksi breakwater didapatkan volume sedimentasi sebesar 150.044,109 m 3 dengan laju sedimentasi, yaitu 12.503,676 m 3 /bulan untuk skenario 1. Sedangkan volume sedimentasi untuk skenario 2 didapat 149.149,064 m 3 dengan laju sedimentasi, yaitu 12.429,089 m 3 /bulan. Sedimentasi terdeposisi lebih dominan pada alur masuk kolam pelabuhan, sedangkan pada bagian dalam kolam pelabuhan tidak ada perubahan batimetri yang terlalu signifikan. Berdasarkan hasil simulasi dapat disimpulkan volume sedimetasi yang terjadi pada skenario 1 lebih besar dibandingkan dengan volume sedimentasi yang terjadi pada skenario 2.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 67, "width": 86, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "7. Daftar Pustaka", "type": "Section header" }, { "left": 316, "top": 85, "width": 226, "height": 118, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[1] Kramadibrata, S. 2002. Perencanaan Pelabuhan . Penerbit ITB, Edisi Kedua, Bandung. [2] Hutabarat, S. dan S.M. Evans. 1984. Pengantar Oseanografi . UI Press, Jakarta. [3] Savant, Gaurav. 2004. Port Sedimentation Solutions for the Tennessee-Tombigbee Waterway in Mississippi . Mississippi State University, 121 p.", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 206, "width": 225, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[4] Triatmodjo, B. 2009. Perencanaan Pelabuhan .", "type": "List item" }, { "left": 344, "top": 217, "width": 103, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Beta Offset. Yogyakarta.", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 229, "width": 225, "height": 20, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[5] Anonim, 2009, User Manual Deflt3D-Flow: Simulation of Multi-Dimensional Hydrodynamic", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 252, "width": 225, "height": 66, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Flows and Transport Phenomena, Including Sediments , Deltares, Delft, Belanda. [6] Anonim, 2007, User Manual Delft3D- RGFGRID: Generation and manipulation of curvilinear grids for FLOW and WAVE , Deltares, Delft, Belanda.", "type": "List item" } ]
05a8227d-1b62-321a-583b-18d2505cc5fc
https://jurnal.usk.ac.id/riwayat/article/download/37104/20118
[ { "left": 459, "top": 795, "width": 71, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Page 191 of 202", "type": "Page footer" }, { "left": 83, "top": 750, "width": 420, "height": 23, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Received: Agustus 11, 2023 – Revised: Oktober 12, 2023- Accepted: Desember 18, 2023 - Published online: Januari 28, 2024", "type": "Page footer" }, { "left": 66, "top": 662, "width": 69, "height": 20, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "https://jurnal.usk .ac.id/riwayat", "type": "Text" }, { "left": 125, "top": 170, "width": 90, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Original Article", "type": "Section header" }, { "left": 125, "top": 199, "width": 426, "height": 42, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The Influence of Transformational Leadership, Motivation and Work Environment on Employee Performance Mediated by Discipline Work at PT. Pupuk Indonesia Pangan", "type": "Text" }, { "left": 125, "top": 257, "width": 368, "height": 44, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Iqbal Kurniawan 1 * , Arie Wibowo Khurniawan 2 , Faizul Mubarok 3 1,2,3 Universitas Terbuka Correspondence Author: [email protected] 🖂", "type": "Text" }, { "left": 125, "top": 317, "width": 55, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstract:", "type": "Text" }, { "left": 182, "top": 334, "width": 369, "height": 315, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Problems that occur at PT. Pupuk Indonesia Pangan where there are allegations of problems that cause the company's revenue targets to not be achieved from year to year, which has an impact on the company's revenue achievement, which is caused by employee performance always decreasing every year. Theoretically, various elements, such as work environment, discipline, motivation, and transformational leadership, affect an employee's performance. Performance is the range of outcomes each person achieves in their line of work. This study aims to ascertain how work discipline at PT. Pupuk Indonesia Pangan, a 110-person company, mediates the effects of motivation, work environment, and transformational leadership on employee performance. There were 110 responses in the sample. A Likert scale was used to do the variable measurement. SmartPLS was used for data analysis. Based on the findings, work discipline is significantly positively impacted by transformational leadership, motivation, and surroundings. Transformational leadership and the work environment have little influence on employee performance. In contrast, motivation and work discipline have a large beneficial direct effect: workplace motivation, work environment, and transformative leadership at PT. Pupuk Indonesia Pangan may all be mediated by work discipline. Conclusion: At PT. Pupuk Indonesia Pangan, work discipline mediates the direct and indirect effects of transformational leadership, motivation, and work environment on employee performance.", "type": "Text" }, { "left": 182, "top": 657, "width": 369, "height": 27, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords : Transformational Leadership, Motivation, Work Environment, Employee Performance, Work Discipline", "type": "Text" }, { "left": 15, "top": 43, "width": 3, "height": 85, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Or ig in al Ar tic le Or ig in al Ar tic le", "type": "Page header" }, { "left": 452, "top": 793, "width": 72, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Page 192 of 202", "type": "Page footer" }, { "left": 73, "top": 10, "width": 448, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kurniawan et al. http://doi.org/10.24815/jr.v7i1.37104", "type": "Page header" }, { "left": 109, "top": 79, "width": 76, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Introduction", "type": "Section header" }, { "left": 108, "top": 94, "width": 419, "height": 186, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Food security is a major strategic issue in the process of agricultural development and national development, especially for developing countries like Indonesia with a large population. Not just a matter of the stomach, food security is also a complex phenomenon, involving many aspects and factors from various angles. The complexity of the food security problem is very significant and needs special attention in making development policies. The importance of food security is not only limited to the economic aspect, but also has an impact that extends to other sectors, and can even affect the balance of national defense and security. As an economic commodity, food security also plays an important role in social and political aspects, both at regional, national and global levels. Therefore, in determining development policies, the complexity of food security must be recognized and considered holistically to achieve optimal results (Source: PT Pupuk Indonesia Rencana jangka panjang perusahaan (RJPP) 2020-2024, 2021).", "type": "Text" }, { "left": 108, "top": 281, "width": 419, "height": 85, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "To address the challenges of food issues, the government remains consistent in implementing policy responses to overcome price fluctuations at the consumer level while still considering the level of farmer welfare, including maintaining prices with the highest retail price policy, reference prices, distribution supervision and inter- regional trade cooperation to reduce price disparities between regions (Source: PT Pupuk Indonesia Rancangan Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) 2020-2024, 2021).", "type": "Text" }, { "left": 108, "top": 367, "width": 419, "height": 128, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PT Pupuk Indonesia Pangan is a company that carries out business in the agricultural industrial sector and in the agricultural trade sector. The presence of PT. Pupuk Indonesia Pangan is a government policy for the sustainability of agricultural productivity improvement programs in corporate form. PT. Pupuk Indonesia Pangan operates in the agricultural sector, especially food, which started with the food cluster concept and was built through strong competence in conducting agribusiness from upstream to downstream, where each series of business processes has value and is well consolidated (Source: Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) PT Pupuk Indonesia Pangan 2020-2024, 2021).", "type": "Text" }, { "left": 108, "top": 497, "width": 419, "height": 99, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Based on data from 2017-2021, there was a decline in performance from a quantitative aspect, the Company's L/R until 2021 experienced a loss where the comprehensive achievement (loss) for the current year was a loss of IDR 8.43 billion compared to the 2021 RKAP, which was due to operational performance not reaching the target , as well as accrued costs of IDR 1.4 billion and low income from recovery of receivable losses (Source: PT. Pupuk Indonesia Pangan 2021 Annual Report, 2021). This happened because the rice sales target was not achieved.", "type": "Text" }, { "left": 108, "top": 597, "width": 419, "height": 100, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "In order to assess the degree of success in achieving results linked to the company's vision and to comprehend the advantages and disadvantages of operational policies, Rismawati & Mattalata, (2018) state that performance is a condition that certain parties must comprehend and acknowledge, meanwhile, Ricardianto, (2018) states that performance interpretation describes the degree of success in implementing activity plans or policies to achieve goals, including the organization's vision and mission, as outlined in the strategic plan.", "type": "Text" }, { "left": 108, "top": 698, "width": 419, "height": 70, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Theoretically, several factors can influence the performance of a company's employees, including transformational leadership, motivation, environment and work discipline. Performance is various forms of results achieved by each individual in their field of work. Performance is the quality and quantity of an organization's identified potential, capabilities and work results to achieve its goals.", "type": "Text" }, { "left": 17, "top": 24, "width": 5, "height": 96, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Or ig in al Ar tic le Or ig in al Ar tic le", "type": "Page header" }, { "left": 452, "top": 793, "width": 72, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Page 193 of 202", "type": "Page footer" }, { "left": 73, "top": 10, "width": 448, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kurniawan et al. http://doi.org/10.24815/jr.v7i1.37104", "type": "Page header" }, { "left": 108, "top": 73, "width": 419, "height": 228, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "To further understand alleged problems with employee performance that have an impact on the company's revenue achievement and considering the importance of companies continuing to improve themselves through demands for increased employee performance, appropriate efforts and strategies are needed to optimize existing resources within the company. There are six main assets in administration that influence the organization's achievement in achieving its goals, namely capital, machinery, human resources, materials, strategy and cash ( Lase & Sahyar, 2022 ). The leaders of PT Pupuk Indonesia Pangan use a transformational leadership style in leading. Leaders always guide and direct their subordinates and provide training so they can work better and optimally. Leaders want to make their employees smart and useful to other people. Leaders always maintain good relationships with their subordinates and always treat all their subordinates fairly. The phenomenon of PT Pupuk Indonesia Pangan felt dissatisfaction with the existing transformational leadership style, resulting in decreased employee performance. Leaders show attitudes that do not set a good example apart from causing losses to the company's performance.", "type": "Text" }, { "left": 108, "top": 302, "width": 419, "height": 172, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "A leader who practices transformational leadership modifies and motivates followers to go above and beyond what the company expects of them. The principles of transformational leadership include individual concern, intellectual stimulation, inspiring motivation, and ideal influence, which can boost worker effort. This can increase productivity, work morale and satisfaction, organizational effectiveness, and reduced turnover. Decreased absence rates and increased organizational responsiveness ( sari & Judge, 2018 ). The advantages of transformational leadership have been supported at various levels of work. In general, organizations will perform better when they have transformational leadership. Companies that have transformational leadership will demonstrate superior performance for the organization. Thus, transformational leadership has a big impact on the company (Robbins, 2017) .", "type": "List item" }, { "left": 108, "top": 475, "width": 419, "height": 128, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Consequently, this case study will examine the effects of work discipline, motivation, and transformational leadership on worker performance. By forming employee work discipline, research by Riyanto et al., (2021) titled The Influence Of Transformational Leadership And The Work Environment On Employee Performance: Mediating Role of Discipline demonstrates how both transformational leadership style and the work environment directly affect civil servant performance in the Ministry of Villages, Development of Disadvantaged Regions and Transmigration (Kemendes- PDTT). Despite being different from the Republic of Indonesia (Kemendes-PDTT) research, this includes disciplinary factors.", "type": "Text" }, { "left": 109, "top": 619, "width": 52, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Methods", "type": "Section header" }, { "left": 109, "top": 635, "width": 434, "height": 70, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Quantitative research is the methodology used. This kind of quantitative research is grounded in positivism. It examines certain populations or samples, collects information using research instruments, and assesses preconceptions using quantitative and statistical data analysis (Sekaran & Bougie, 2020). The following research stages will be carried out to ensure efficient and effective implementation:", "type": "Text" }, { "left": 452, "top": 793, "width": 72, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Page 194 of 202", "type": "Page footer" }, { "left": 73, "top": 10, "width": 448, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kurniawan et al. http://doi.org/10.24815/jr.v7i1.37104", "type": "Page header" }, { "left": 245, "top": 456, "width": 126, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Figure 1. Research Stages", "type": "Section header" }, { "left": 109, "top": 489, "width": 45, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Results", "type": "Section header" }, { "left": 116, "top": 505, "width": 391, "height": 236, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 1. Summary of Research Hypothesis Results Research Hypothesis Results H 1 There is a direct influence of transformational leadership on work discipline at PT. Pupuk Indonesia Pangan Significant Influence H 2 There is a direct influence of motivation on work discipline at PT. Pupuk Indonesia Pangan Significant Influence H 3 There is a direct influence of the work environment on work discipline at PT. Pupuk Indonesia Pangan Significant Influence H 4 There is a direct influence of transformational leadership on employee performance at PT. Pupuk Indonesia Pangan No Significant Effect H 5 There is a direct influence of motivation on employee performance at PT. Pupuk Indonesia Pangan Significant Influence H 6 There is a direct influence of the work environment on employee performance at PT. Pupuk Indonesia Pangan No Significant Effect H 7 There is a direct influence of work discipline on employee performance at PT. Pupuk Indonesia Pangan Significant Influence", "type": "Table" }, { "left": 129, "top": 91, "width": 397, "height": 270, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "T Framework Thinking Preliminary studies Identification & Formulation Problem, Hypothesis Study", "type": "Picture" }, { "left": 172, "top": 223, "width": 86, "height": 23, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Conceptualization of Research Variables", "type": "Table" }, { "left": 329, "top": 223, "width": 190, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Research design Population &", "type": "Table" }, { "left": 20, "top": 24, "width": 492, "height": 399, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sampling Research Data Collection Data analysis Conclusion Operationalization of Research Variables Validity and reliability? Y Or ig in al Ar tic le", "type": "Picture" }, { "left": 452, "top": 793, "width": 72, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Page 195 of 202", "type": "Page footer" }, { "left": 73, "top": 10, "width": 448, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kurniawan et al. http://doi.org/10.24815/jr.v7i1.37104", "type": "Page header" }, { "left": 114, "top": 73, "width": 384, "height": 124, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Research Hypothesis Results H 8 Work discipline is able to mediate transformational leadership on employee performance at PT. Pupuk Indonesia Pangan Significant Influence H 9 Work discipline is able to mediate motivation on employee performance at PT. Pupuk Indonesia Pangan Significant Influence H 10 Work discipline is able to mediate the work environment on employee performance at PT. Pupuk Indonesia Pangan Significant Influence", "type": "Table" }, { "left": 109, "top": 216, "width": 324, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. The influence of transformational leadership on work discipline", "type": "Section header" }, { "left": 109, "top": 232, "width": 435, "height": 187, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The SEMPLS analysis study findings indicate that PT. Pupuk Indonesia Pangan's work discipline is significantly impacted directly by transformational leadership, with hypothesis H1 being accepted. Work discipline will increase by 0.158 if transformational leadership is increased by one unit, according to the magnitude of its influence on work discipline, which has a parameter coefficient of 0.158. This indicates that the direction of influence between transformational leadership and work discipline is positive at 0.158. An effective organization requires the following strategy: influencing other people or members, and making the greatest contribution to achieving organizational goals (Setiawan, 2018) . Transformational leadership is a leadership style in which a leader seeks to inspire and motivate his team members to achieve extraordinary achievements and change the culture of the organization. Effective transformational leaders can create a work environment where work discipline is enhanced because team members feel motivated to work hard and achieve greater goals.", "type": "Text" }, { "left": 136, "top": 422, "width": 407, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The findings above are corroborated by earlier research conducted by Riyanto et al.,", "type": "List item" }, { "left": 109, "top": 436, "width": 435, "height": 85, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(2021) which found that the transformational leadership style directly affects civil servant performance in the Ministry of Villages, Development of Disadvantaged Regions and Transmigration (Kemendes-PDTT) as well as forming employee work discipline. Indonesian Republic (Kemendes-PDTT). Similarly, Setiadi & Lutfi, (2021) indicates that transformative leadership has a big impact on worker performance. Research from Putri, (2017) shows that transformational leadership significantly impacts work discipline.", "type": "Text" }, { "left": 109, "top": 540, "width": 240, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. The influence of motivation on work discipline", "type": "Section header" }, { "left": 109, "top": 556, "width": 435, "height": 100, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "According to the SEMPLS analysis study findings, which support the acceptance of hypothesis H2, there is a strong direct relationship between motivation and work discipline at PT. Pupuk Indonesia Pangan.i The magnitude of the influence of motivation on work discipline is positive with a parameter coefficient of 0.331, meaning that the direction of influence between motivation and work discipline is positive, amounting to 0.331, meaning that if there is an increase in motivation by 1 unit, work discipline will increase by 0.331.", "type": "Text" }, { "left": 109, "top": 659, "width": 435, "height": 56, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(Afandi, 2018) stated that an organization's work discipline serves as a tool or means of survival. This is because workers or subordinates who possess strong discipline will adhere to all laws and rules, enabling the completion of tasks in line with prearranged schedules.", "type": "Text" }, { "left": 109, "top": 718, "width": 435, "height": 41, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This is in accordance with the research results of Mahendra & Sadiartha, (2021). The analysis's findings demonstrate that (1) work motivation positively and significantly (really) influences work disciplin. Apart from this research, the same results were also", "type": "Text" }, { "left": 20, "top": 24, "width": 2, "height": 87, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Or ig in al Ar tic le", "type": "Page header" }, { "left": 20, "top": 25, "width": 2, "height": 86, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Or ig in al Ar tic le", "type": "Page header" }, { "left": 452, "top": 793, "width": 72, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Page 196 of 202", "type": "Page footer" }, { "left": 73, "top": 10, "width": 448, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kurniawan et al. http://doi.org/10.24815/jr.v7i1.37104", "type": "Page header" }, { "left": 109, "top": 73, "width": 434, "height": 27, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "found in research by Utomo et al., (2021) where the influence. motivation. Work. towards discipline. employee work. positively and significantly with a value of 0.027.", "type": "Text" }, { "left": 109, "top": 119, "width": 295, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. The influence of the work environment on work discipline", "type": "Section header" }, { "left": 109, "top": 135, "width": 435, "height": 128, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The SEMPLS analysis study findings support hypothesis H3, indicating that the work environment at PT. Pupuk Indonesia Pangan has a direct and substantial impact on work discipline. Work discipline is positively influenced by the work environment in a positive direction, as indicated by the positive parameter coefficient of 0.511, which indicates that a one-unit increase in the work environment will result in a 0.511 increase in work discipline. When workers are disciplined, they are aware of and prepared to follow all rules and guidelines that apply in the workplace so they may do their jobs effectively and leave work on time in compliance with set policies. This is the foundation of work discipline ( Sutrisno, 2019 ).", "type": "Text" }, { "left": 109, "top": 266, "width": 437, "height": 128, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Prior studies by Riyanto et al., (2021) showed that public servant performance at the Ministry of Villages, Development of Disadvantaged Regions and Transmigration (Kemendes-PDTT) is directly impacted by the work environment and that this effect also shapes employee work discipline. Republic of Indonesia (Kemendes-PDTT). Indonesian Republic (Kemendes-PDTT). According to research by Yulianti et al., (2023) the workplace has a big impact. Workplace dynamics are influenced by discipline. Similarly, Putra & Aprianti, (2020), found that the t-count exceeded the t-table value, indicating that the work environment impacted the work discipline of the Lambitu sub-district, Bima Regency workers.", "type": "Text" }, { "left": 109, "top": 413, "width": 360, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. The influence of transformational leadership on employee performance", "type": "Section header" }, { "left": 109, "top": 429, "width": 435, "height": 85, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "According to the SEMPLS analysis investigation findings, hypothesis H4 is not supported, indicating transformational leadership at PT. Pupuk Indonesia Pangan has no discernible direct impact on worker performance. The benefit of transformative leadership on employee performance positively correlates with size and direction, as shown by the parameter coefficient of 0.047. This indicates that worker performance will rise by 0.047 for each unit increase in transformational leadership.", "type": "Text" }, { "left": 109, "top": 517, "width": 435, "height": 186, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "It may be deduced that greater implementation of the transformational leadership style would result in higher employee performance since there are several characteristics associated with it. Another factor that the transformational leadership style has a positive but not significant effect on employee performance is encouraging employees to increase intelligence and the majority of respondents answered neutral and some answered that they strongly disagreed with leaders encouraging employees to increase intelligence. Things like this have negative impacts if they continue. There are characteristics of a transformational leadership style according to (Robbins & Judge, 2019) , one of which is that leaders must be able to influence employees' thinking to prioritize work, increase employee intelligence and increase creativity. If leaders are unable to increase intelligence in employees, it will be difficult for the company to develop better. Apart from that, employees think that leaders are good friends and will find it difficult to accept directions from leaders.", "type": "Text" }, { "left": 109, "top": 706, "width": 435, "height": 56, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The results above corroborate Putri's 2017 research, which concluded that a revolutionary leadership style has little impact on employee performance. At the Berkah Makmur Cooperative, workers' productivity is not significantly impacted by their work motivation or transformational leadership style (Anah et al., 2020) Nurhuda et al., (2019)", "type": "Text" }, { "left": 20, "top": 24, "width": 2, "height": 87, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Or ig in al Ar tic le", "type": "Page header" }, { "left": 452, "top": 793, "width": 72, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Page 197 of 202", "type": "Page footer" }, { "left": 73, "top": 10, "width": 448, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kurniawan et al. http://doi.org/10.24815/jr.v7i1.37104", "type": "Page header" }, { "left": 109, "top": 73, "width": 434, "height": 27, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "study indicates that transformational leadership philosophies have little effect on worker performance.", "type": "Text" }, { "left": 109, "top": 119, "width": 277, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5. The influence of motivation on employee performance", "type": "Section header" }, { "left": 109, "top": 135, "width": 435, "height": 71, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Motivation has a substantial direct effect on staff performance at PT. Pupuk Indonesia Pangan, according to the SEMPLS analysis study findings, accepts hypothesis H5. The relationship between employee performance and motivation is positive, and the magnitude of this relationship is positive (parameter coefficient = 0.449). This means that an increase of one unit in motivation will increase by 0.449 in employee performance.", "type": "Text" }, { "left": 109, "top": 209, "width": 434, "height": 70, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This opinion is reinforced by ( Gibson & Ivancevich, 2012 ) something that encourages or moves us to behave in a certain way. That is what stimulates someone to move forward. This is corroborated by Sari (2017) who said that rewarding exceptional workers may boost employee motivation since it has an impact on enhancing worker performance. Employee motivation has a big impact on an organization's success.", "type": "Text" }, { "left": 109, "top": 282, "width": 434, "height": 114, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Research by Mahendra & Sadiartha, (2021) supports this, showing that job motivation positively and significantly (realistically) impacts employee performance. According to Utomo et al., (2021) motivation and influence. Improve performance by exercising discipline. Work is substantial and positive, with a value of 0.011. This is consistent with the study by Murdiyanto et al., (2022) which shows that employee performance is positively and significantly impacted by motivation to some extent. Citraningtyas, (2019) said that in the Ngunut District Office in Tulungagung Regency, motivation greatly impacts staff performance.", "type": "List item" }, { "left": 109, "top": 415, "width": 312, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6. Influence of the work environment on employee performance", "type": "Section header" }, { "left": 109, "top": 431, "width": 435, "height": 85, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Based on the findings of the SEMPLS analysis study, hypothesis H6, indicating employee performance at PT, is not supported. The workplace does not significantly impact Pupuk Indonesia Pangan. With a parameter value of -0.001, the work environment can affect employee performance in a hostile way. This suggests that the influence's direction is also negative, at 0.001, which means that worker productivity will decrease by 0.001 for each unit increase in the workplace.", "type": "Text" }, { "left": 109, "top": 519, "width": 435, "height": 185, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This explains why employee performance at PT. The work environment negatively and negligibly impacts Pupuk Indonesia Pangan. This implies that worker performance will decrease with an improved work environment. This makes sense since workplace indicators measuring various aspects of the work environment have the lowest response rates from workers. It follows that music in the workplace may have a detrimental effect on worker productivity. The outcomes of evaluating this first premise go counter to A's assertions. Dale Temple, cited by (Mangkunegara, 2015) asserts that internal and external influences may affect an individual's performance. The company's work environment is one of these external elements that affect an individual's performance. This also holds for Simanjuntak (2015) assertion that organizational support, which includes planning, supplying infrastructure and facilities, selecting technology, creating a pleasant work environment, and providing working conditions and circumstances, is a necessary component of every individual's performance.", "type": "Text" }, { "left": 109, "top": 708, "width": 434, "height": 27, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "These results are in line with research by Nurhuda et al., (2019) showing that work environment variables have no effect on employee performance.", "type": "Text" }, { "left": 109, "top": 754, "width": 298, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "7. The influence of work discipline on employee performance", "type": "Section header" }, { "left": 452, "top": 793, "width": 73, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Page 198 of 202", "type": "Page footer" }, { "left": 73, "top": 10, "width": 448, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kurniawan et al. http://doi.org/10.24815/jr.v7i1.37104", "type": "Page header" }, { "left": 109, "top": 73, "width": 435, "height": 158, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The SEMPLS analysis research results support hypothesis H7, which shows a significant positive correlation between work discipline and employee performance at PT. Pupuk Indonesia Pangan. The parameter coefficient of 0.504 indicates a positive correlation between work discipline and employee performance, suggesting that work discipline has a favorable impact on this value. Accordingly, work discipline will rise by 0.504 for each unit where employee performance increases. (Sinambela, 2018) defines discipline as a person's desire to abide by the rules that are in place in the organization of their own will. Employees develop discipline and improve their ability to do their jobs by adhering to work laws. Employee performance will be excellent when there is a high degree of employee discipline, but it will also be poor when there is a low level of staff discipline. The above findings are corroborated by an earlier study by Mahendra & Sadiartha,", "type": "Text" }, { "left": 109, "top": 232, "width": 434, "height": 71, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(2021) which found that work discipline improves employee performance in a positive and meaningful (real) way. According to Utomo et al., (2021) work discipline has a favorable and statistically significant impact on employee performance, with a value of 0.052. The findings of Murdiyanto et al., (2022) study demonstrate that work discipline has a noteworthy and favorable impact on employee performance. Similarly, Citraningtyas,", "type": "List item" }, { "left": 109, "top": 304, "width": 434, "height": 42, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(2019) found that employee performance in the Ngunut District Office, Tulungagung Regency, is significantly impacted by work discipline. According to Sya rif & Riza, (2022) work discipline impacts employee performance in the Riau Islands Education Service.", "type": "Text" }, { "left": 109, "top": 365, "width": 435, "height": 27, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "8. The influence of transformational leadership on employee performance as a mediating variable through work discipline", "type": "Section header" }, { "left": 109, "top": 396, "width": 435, "height": 99, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The SEMPLS analysis study findings indicate that PT. Pupuk Indonesia Pangan employee performance is indirectly impacted by transformational leadership via work discipline, as hypothesis H8 is accepted. A one-unit increase in transformational leadership through employee performance will result in a one-unit increase in work discipline. The indirect impact of transformational leadership on employee performance via work discipline, with a parameter coefficient of 0.079. 0.079% indicates the direction of effect between work discipline and transformational leadership.", "type": "Text" }, { "left": 109, "top": 498, "width": 435, "height": 142, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The findings of the transformational leadership style study by Riyanto et al., (2021) provide support for this, as they influence employee work discipline and the performance of civil servants in the Ministry of Villages, Development of Disadvantaged Regions and Transmigration (Kemendes-PDTT) directly. Southeast Asian Republic (Kemendes- PDTT). Transformational leadership and employee performance may be mediated by work discipline, according to Setiadi & Lutfi, (2021). Work discipline is one way that Putri's research (2017) study demonstrates how a leader's style affects staff performance. The impact of leadership on employee performance via punishment was also shown by Utomo et al., (2021). Do the work. Much and favorably. That indicates discipline with a rating of 0.048. Labor is involved. Changing. Arbitrage.", "type": "Text" }, { "left": 109, "top": 659, "width": 434, "height": 28, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "9. The influence of motivation on employee performance as a mediating variable through work discipline", "type": "Section header" }, { "left": 109, "top": 690, "width": 435, "height": 68, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Based on the findings of the SEMPLS analysis study, which support hypothesis H9, transformational leadership at PT. Pupuk Indonesia Pangan has an indirect impact on worker performance via work discipline. With a parameter coefficient of 0.167, the indirect influence of motivation on employee performance through work discipline is significant. The indirect impact of motivation on worker performance via work discipline is noteworthy, with", "type": "Text" }, { "left": 452, "top": 793, "width": 72, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Page 199 of 202", "type": "Page footer" }, { "left": 73, "top": 10, "width": 448, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kurniawan et al. http://doi.org/10.24815/jr.v7i1.37104", "type": "Page header" }, { "left": 109, "top": 72, "width": 434, "height": 148, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a parameter coefficient of 0.167. This suggests a positive correlation between work discipline and motivation, suggesting that for every improvement in employee performance in a unit, work discipline will rise by 0.167. The challenge of motivation is directing subordinates' energy and potential to facilitate effective teamwork and accomplish pre-established objectives. Motivation plays a crucial role in human behavior as it drives, directs, and sustains individuals' willingness to put in the necessary effort and enthusiasm to get ideal outcomes. Mahendra Sadiartha (2021) f ound that work discipline has a favorable and substantial effect on modulating the impact of work motivation on increasing employee performance and supports these conclusions. Similarly, Utomo et al.'s (2021) data from 2021 show that discipline impacts employee motivation and performance. Work. A rating of 0.048 indicates that disciplinary work has a positive and substantial influence. Arbitration .", "type": "Text" }, { "left": 109, "top": 239, "width": 411, "height": 28, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "10. The influence of the work environment on employee performance as a mediating variable through work discipline", "type": "Text" }, { "left": 109, "top": 270, "width": 435, "height": 85, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "According to the SEMPLS analysis study findings, which support hypothesis H10, work discipline indirectly impacts employee performance at PT. Pupuk Indonesia Pangan. With a parameter coefficient of 0.257, the indirect influence of the work environment on employee performance through work discipline indicates a positive direction of influence between the two. This means that the degree of work discipline will increase if the work environment improves by one unit due to employee performance. for 0.257.", "type": "Text" }, { "left": 109, "top": 358, "width": 435, "height": 113, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The theory according to Sutrisno, (2019 ) is that a positive work environment creates a work environment that helps the organization achieve its goals, benefits employees and creates a disciplined attitude towards them. Based on this theory, the work environment can influence employee work discipline, because a good agency work environment can improve employee work discipline and achieve predetermined goals. A work environment can be achieved if there is a physical environment that supports employee recruitment and a non-physical environment that communicates well with superiors. The results above are supported by previous research conducted by Riyanto et al., (2021) and Yulianti et al.,", "type": "List item" }, { "left": 109, "top": 473, "width": 434, "height": 27, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(2023) by obtaining research results namely that there is an indirect influence of the work environment on employee performance which is mediated by work discipline.", "type": "Text" }, { "left": 109, "top": 503, "width": 435, "height": 142, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Based on the work discipline variable, the R Square value is 0.944. These findings clarify that proportion contributes to 94.4% of the effect of work discipline. The findings of the R2 calculation indicate that the value is strong based on this. This indicates that work discipline is directly impacted by transformational leadership and incentive characteristics by 94.4%, with other variables impacting the remaining 5.6%. Meanwhile, the R Square value for the employee performance variable is 0.960. The influence on employee performance is 96% explained by these results. Based on this, the R2 computation results show that the value is substantial. Work environment, motivation, transformational leadership, and work discipline directly govern 96% of employee performance, with other factors influencing the remaining 4%.", "type": "Text" }, { "left": 109, "top": 661, "width": 66, "height": 13, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Conclusion", "type": "Section header" }, { "left": 109, "top": 677, "width": 415, "height": 27, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Based on the results of the research and data analysis explained in the previous chapter, the following conclusions can be drawn:", "type": "Text" }, { "left": 133, "top": 707, "width": 410, "height": 42, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. There is a significant direct influence of transformational leadership on work discipline at PT. Pupuk Indonesia Pangan, where every increase in transformational leadership will increase work discipline.", "type": "List item" }, { "left": 133, "top": 752, "width": 410, "height": 14, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. There is a significant direct influence of motivation on work discipline at PT.", "type": "List item" }, { "left": 452, "top": 793, "width": 74, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Page 200 of 202", "type": "Page footer" }, { "left": 73, "top": 10, "width": 448, "height": 9, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kurniawan et al. http://doi.org/10.24815/jr.v7i1.37104", "type": "Page header" }, { "left": 151, "top": 73, "width": 392, "height": 27, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pupuk Indonesia Pangan, where every increase in motivation will increase work discipline.", "type": "Text" }, { "left": 133, "top": 103, "width": 410, "height": 42, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. There is a significant direct influence of the work environment on work discipline at PT. Pupuk Indonesia Pangan, where every improvement in the work environment will increase work discipline.", "type": "List item" }, { "left": 133, "top": 148, "width": 410, "height": 42, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. There is no significant direct influence of transformational leadership on employee performance at PT. Pupuk Indonesia Pangan, where every increase in transformational leadership does not always increase employee performance.", "type": "List item" }, { "left": 133, "top": 193, "width": 410, "height": 43, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5. There is a significant direct influence of motivation on employee performance at PT. Pupuk Indonesia Pangan, where every increase in motivation will increase employee performance.", "type": "List item" }, { "left": 133, "top": 239, "width": 410, "height": 42, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6. There is no significant direct influence of the work environment on employee performance at PT. Pupuk Indonesia Pangan, where every improvement in the work environment will improve employee performance.", "type": "List item" }, { "left": 133, "top": 284, "width": 410, "height": 42, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "7. There is a significant direct influence of work discipline on employee performance at PT. Pupuk Indonesia Pangan, where every increase in work discipline will increase employee performance.", "type": "List item" }, { "left": 133, "top": 329, "width": 410, "height": 28, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "8. At PT. Pupuk Indonesia Pangan's work discipline can mitigate the effects of transformative leadership on worker performance.", "type": "List item" }, { "left": 133, "top": 360, "width": 410, "height": 28, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "9. At PT. Pupuk Indonesia Pangan, work discipline might mediate between employee motivation and performance.", "type": "List item" }, { "left": 133, "top": 391, "width": 410, "height": 29, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "10. At PT. Pupuk Indonesia Pangan, work discipline might mediate between the work environment and employee performance .", "type": "List item" }, { "left": 109, "top": 436, "width": 68, "height": 13, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Suggestion", "type": "Section header" }, { "left": 109, "top": 451, "width": 418, "height": 42, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Suggestions for improving transformational leadership, motivation, work environment, work discipline and employee performance at PT. Pupuk Indonesia Pangan is as follows:", "type": "Text" }, { "left": 127, "top": 498, "width": 395, "height": 85, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. It is recommended that PT. Pupuk Indonesia Pangan provides transformational leadership training and development for managers at all levels of the organization. Facilitate mentoring and coaching sessions between senior and junior leaders to strengthen transformational leadership skills. Form discussion groups or forums for leaders to share experiences and best practices in implementing transformational leadership.", "type": "List item" }, { "left": 127, "top": 588, "width": 395, "height": 86, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. We recommend that PT. Pupuk Indonesia Pangan conducts regular employee satisfaction surveys to understand employee needs and expectations regarding motivation. Implement employee incentives and recognition programs to celebrate their achievements and contributions. Provide career development and training opportunities for employees who demonstrate dedication and high performance.", "type": "List item" }, { "left": 127, "top": 679, "width": 395, "height": 71, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. It is recommended that PT. Pupuk Indonesia Pangan evaluates and improves factors that influence the work environment, such as facilities, communication facilities, and work-life balance. Facilitate health and wellness programs to improve employee physical and mental health. Encourage an inclusive and collaborative work culture to increase employee satisfaction and motivation.", "type": "List item" }, { "left": 127, "top": 755, "width": 395, "height": 13, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. We recommend that PT. Pupuk Indonesia Pangan establishes clear rules and", "type": "List item" }, { "left": 21, "top": 24, "width": 2, "height": 87, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Or ig in al Ar tic le", "type": "Page header" }, { "left": 452, "top": 793, "width": 73, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Page 201 of 202", "type": "Page footer" }, { "left": 73, "top": 10, "width": 448, "height": 9, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kurniawan et al. http://doi.org/10.24815/jr.v7i1.37104", "type": "Page header" }, { "left": 145, "top": 73, "width": 377, "height": 56, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "procedures regarding work discipline and communicates them clearly to all employees. Provide work discipline and work ethics training to employees to ensure good understanding. Apply a fair and consistent approach in enforcing discipline, with due regard for fairness and transparency.", "type": "Text" }, { "left": 127, "top": 134, "width": 395, "height": 85, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5. It is recommended that PT. Pupuk Indonesia Pangan implements an effective performance monitoring system to measure the achievement of individual and team goals. Provide employees with regular and constructive feedback on their performance, and identify development opportunities. Conduct periodic evaluations of leadership, motivation and work environment programs to assess effectiveness and make necessary improvements.", "type": "List item" }, { "left": 109, "top": 235, "width": 63, "height": 13, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "References", "type": "Section header" }, { "left": 109, "top": 250, "width": 418, "height": 29, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Afandi. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori, Konsep dan Indikator) . Yogyakarta:Nusa Media.", "type": "Text" }, { "left": 109, "top": 281, "width": 418, "height": 30, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Anah, S., Widayati, C. C., & W, A. (2020). The effect of transformational leadership style, work motivation and discipline on employee performance. DIJDBM , 1 (2),", "type": "List item" }, { "left": 145, "top": 313, "width": 215, "height": 13, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "290–301. https://doi.org/10.31933/DIJDBM", "type": "Text" }, { "left": 109, "top": 329, "width": 418, "height": 61, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Citraningtyas, W. (2019). Kepemimpinan Transformasional, Motivasi Dan Disiplin Kerja dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja (Studi pada Pegawai Di Kantor Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung). REVITALISASI: Jurnal Ilmu Manajemen , 8 (1), 129–133.", "type": "List item" }, { "left": 109, "top": 393, "width": 418, "height": 28, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasibuan, M. S. (2019). Manajemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah . Jakarta : Bumi Aksara.", "type": "Text" }, { "left": 108, "top": 424, "width": 254, "height": 13, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Laporan SDM PT Pupuk Indonesia Pangan . (2022).", "type": "Text" }, { "left": 108, "top": 438, "width": 302, "height": 13, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Laporan Tahunan 2021 PT. Pupuk Indonesia Pangan . (2021).", "type": "Text" }, { "left": 108, "top": 452, "width": 419, "height": 45, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Lase, Y., & Sahyar, S. (2022). Pengaruh Lingkungan Kerja, Kepemimpinan, Dan Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Kerja Karyawan RSUD dr M. Thomsen Nias. Jurnal Penelitian Pendidikan, Psikologi Dan Kesehatan (J-P3K) , 3 (1),", "type": "List item" }, { "left": 143, "top": 500, "width": 229, "height": 13, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "50–54. https://doi.org/10.51849/j-p3k.v3i1.146", "type": "Text" }, { "left": 109, "top": 515, "width": 418, "height": 61, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mahendra, I. G. B., & Sadiartha, A. A. N. G. (2021). Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan dengan Disiplin Kerja sebagai Variabel Mediasi pada PT. Pos Indonesia (Persero) Kota Denpasar. Widya Amrita, Jurnal Manajemen, Kewirausahaan Dan Pariwisata , 1 (3), 1043–1056.", "type": "List item" }, { "left": 109, "top": 579, "width": 418, "height": 61, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mangkunegara, A. P. (2015). Effect of Training, Competence and Discipline on Employee Performance in Company (Case Study in PT. Asuransi Bangun Askrida). Procedia - Social and Behavioral Sciences , 211 , 1240–1251. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.11.165", "type": "List item" }, { "left": 109, "top": 642, "width": 419, "height": 109, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nurhuda, A., Purnamasari, W., Irawan, N., Nurhidayati, F., Mahmudah, S., Anshori, M., Ngibad, K., Rodli, A. F., Hidayatullah, S., & Yahya, D. (2019). Effect of Transformational Leadership Style, Work-Discipline, Work Environment on Employee Motivation and Performance. 1st International Conference on Advance and Scientific Innovation (ICASI) IOP Conf. Series: Journal of Physics: Conf. Series 1175 , 1175 (1), 1–7. https://doi.org/10.1088/1742- 6596/1175/1/012288.", "type": "List item" }, { "left": 109, "top": 754, "width": 418, "height": 13, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Putra, A., & Aprianti, K. (2020). Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Disiplin Kerja", "type": "Text" }, { "left": 20, "top": 24, "width": 2, "height": 87, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Or ig in al Ar tic le", "type": "Page header" }, { "left": 452, "top": 793, "width": 74, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Page 202 of 202", "type": "Page footer" }, { "left": 73, "top": 10, "width": 448, "height": 9, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kurniawan et al. http://doi.org/10.24815/jr.v7i1.37104", "type": "Page header" }, { "left": 145, "top": 73, "width": 382, "height": 29, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pegawai Camat Lambitu Kabupaten Bima. SULTANIST: Jurnal Manajemen Dan Keuangan , 8 (1), 19–27.", "type": "Text" }, { "left": 109, "top": 105, "width": 418, "height": 29, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rismawati, & Mattalata. (2018). Evaluasi Kinerja Penilaian Kinerja Atas Dasar. Prestasi Kerja Berorientasi Kedepan . Makassar : Celebes Media Perkasa.", "type": "Text" }, { "left": 109, "top": 137, "width": 418, "height": 76, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Riyanto, S., Endri, E., & Hamid, A. (2021). The Influence Of Transformational Leadership And The Work Environment On Employee Performance : Mediating Role Of The Influence Of Transformational Leadership And The Work Environment On Employee Performance : Mediating Role Of Discipline. Academy of Entrepreneurship Journal , 26 (6), 1–11.", "type": "List item" }, { "left": 109, "top": 216, "width": 418, "height": 29, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) PT Pupuk Indonesia Pangan 2020-2024 . (2021).", "type": "List item" }, { "left": 109, "top": 248, "width": 418, "height": 60, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2017a). Organizational Behavior, Global Edition . 747. Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2019). Organizational Behavior, Eighteenth Edition, Global Edition. In Journal of Chemical Information and Modeling (Vol. 53, Issue 9).", "type": "List item" }, { "left": 109, "top": 311, "width": 418, "height": 29, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Robbins, S. P., & Judge, Ti. A. (2017b). Organizational Behavior Global Edition . Pearson.", "type": "Text" }, { "left": 109, "top": 343, "width": 418, "height": 45, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Setiawan, (2018) Metodologi Penelitian Kualitatif. S ukabumi: CV. Jejak. Sinambela, L. P. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia . Jakarta: PT. Bumi Aksara.", "type": "Text" }, { "left": 109, "top": 390, "width": 418, "height": 13, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Syarif, A., & Riza, K. (2022). Pengaruh Kepemimpinan Transformasional, Disiplin", "type": "List item" }, { "left": 145, "top": 407, "width": 382, "height": 44, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kerja dan Komunikasi Terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Pendidikan Kepulauan Riau. Jurnal Humaniora Dan Ilmu Pendidikan(Jahidik) , 2 (1), 33– 41.", "type": "List item" }, { "left": 109, "top": 454, "width": 418, "height": 61, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Utomo, W. A., Pasaribu, H. K., & Rambe, M. F. (2021). Pengaruh Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dimediasi Oleh Disiplin Kerja Pada Dinas Pencegah Dan Pemadam Kebakaran Kota Medan. Pionir: Jurnal Pendidikan , 10 (1), 125–140.", "type": "List item" }, { "left": 109, "top": 517, "width": 418, "height": 45, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Yulianti, T., Solehudin, Suyaman, D. J., & Hersona, S. (2023). Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Disiplin Serta Dampaknya Terhadap Kinerja Karyawan. JURNAL SWABUMI , 11 (2), 173–185.", "type": "List item" }, { "left": 20, "top": 24, "width": 2, "height": 87, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Or ig in al Ar tic le", "type": "Page header" } ]
ce2a7421-0f11-8424-5461-43c7059bed15
https://e-jurnal.unisda.ac.id/index.php/kata/article/download/1767/1136
[ { "left": 85, "top": 74, "width": 424, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Nilai Pendidikan Karakter Dalam Novel Negeri 5 Menara (Asrorul Huda) 31", "type": "Text" }, { "left": 133, "top": 130, "width": 335, "height": 45, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA A FUADI ( KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA )", "type": "Section header" }, { "left": 216, "top": 210, "width": 167, "height": 38, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Asrorul Huda SMP N 2 Kedungpring Lamongan Telp. 085707814403", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 278, "width": 428, "height": 177, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abstrak : Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan mengungkapkan nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam novel Negeri 5 Menara karya A. Fuadi. T eknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik deskripstif-interpretatif dan kategorisasi. Instrumennya adalah peneliti sendiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam novel Negeri 5 Menara terkandung lima dimensi nilai pendidikan karakter:, pendidikan karakter ketuhanan, pendidikan karakter moral, pendidikan karakter sosial, pendidikan karakter budaya, dan pendidikan karakter estetika. Adapun unsur-unsur yang digunakan dalam novel Negeri 5 Menara sebagai penyampai nilai pendidikan karakter yaitu ada empat hal: 1) tema, yang menjadi ide pokok alur penceritaan, 2) latar, yang melandasi keterangan sebagai penjelas lakuan cerita, 3) tokoh, yang menghidupkan cerita di dalam novel sehingga jadi menarik, dan 4) gaya bahasa, berdasarkan langsung tidaknya makna, yang dipakai dalam penelitian ini berupa gaya bahasa retoris dan kiasan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 472, "width": 309, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kata kunci : nilai pendidikan karakter, novel, negeri 5 menara", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 499, "width": 428, "height": 204, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abstract : The purpose of this research is to express the value of character education contained in the novel Negeri Lima Menara works A. Fuadi published by PT Gramedia Pustaka mold 2011. While data collection techniques used are descriptive-interpretative and categorization techniques. In this case, the instrument used is the researcher himself. This means that researchers do the reading and analyzing the source data repeatedly until found the certainty and confidence. The next step is consulted with the tutors. The result of the research shows that in novel Negeri 5 Menara contains five dimensions of character education value that is, divine character education, moral character education, social character education, character education culture and aesthetic character education. The elements used in the novel Negeri 5 Menara as a conveyor of the value of character education that there are four things: 1) the theme, which became the main idea of the storyline, 2) the background, which underlies the description as explanation story, 3) The story in the novel is so interesting, and 4) the style of language, based on the directness of meaning, which is used in this research is a rhetorical and figurative style.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 720, "width": 324, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Keyword : the value of character education, novels, land 5 towers", "type": "Text" }, { "left": 311, "top": 74, "width": 204, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "EDU-KATA, Vol. 6, No. 1, Februari 2019", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 75, "width": 18, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "32", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 126, "width": 96, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 139, "width": 205, "height": 218, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Bila berbicara sastra tentu tidak lepas dari devinisi tentang sastra itu sendiri walaupun banyak definisi tentang sastra dari para pakar, tapi pengkajian tentang sastra itu sendiri masih tetap menarik untuk selalu dibahas,Menurut Warren, bahwa sastra itu Pertama, segala sesuatu yang tertulis atau tercetak. Kedua, sastra itu terbatas pada hasil karya, yaitu buku-buku yang dianggap menonjol karena bentuk dan ekspresi sastranya. Dalam hal ini, kriteria yang dipakai adalah segi estetis, atau nilai estetis yang dikombinasikan dengan nilai ilmiah. Ketiga, sebagai karya imajinatif.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 360, "width": 346, "height": 218, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kaum romantic mengata kan dikutip dari Luxemburg (dalam Wiyatmi, 2009:16-17 ) sebagai berikut. Pertama, sastra adalah sebuah ciptaan, kreasi dan bukan imitasi. Kedua, sastra merupakan luapan emosi yang spontan. Ketiga, sastra bersifat otonom, tidak mengacu kepada yang lain atau tidak komunikatif. Keempat, sastra bersifat koherensi antara bentuk dan isinya. Kelima, sastra menghidangkan sebuah sintesa antara hal-hal yang bertenta ngan. Dalam hal ini biasanya sintesa yang banyak dijumpai adalah antara baik dan buruk.Keenam,sastra mengung kap kan sesuatu yang belum terungkap.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 581, "width": 205, "height": 107, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Salah satu bentuk karya sastra adalah novel. Novel adalah karya fiksi yang dibangun melalui berbagai unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur-unsur tersebut sengaja dipadukan pengarang dan dibuat mirip dengan dunia yang nyata lengkap dengan peristiwa-peristiwa yang ada didalamnya.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 691, "width": 205, "height": 94, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dalam kehidupan sekarang ini keberadaan lembaga sekolah baik formal atau pun non-formal merupakan suatu lembaga standar proses pendidikan dapat berlangsung. Kehadiran pendidik dan peserta didik dalam suatu ruang dapat tercipta baik dengan adanya media", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 125, "width": 205, "height": 94, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "bahasa. Dengan bahasa tersebut si pendidik menjelaskan segala sesuatunya melalui cerita. Berangkat dari pengertian di atas, pendidik membutuhkan bahan- bahan cerita sebagai analogi penjabaran materi yang akan disampaikan kepada anak-anak didiknya.", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 222, "width": 205, "height": 66, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dalam proses belajar mengajarguru termasuk salah satu varian motivasi eks trinsik bagi siswa harus mampu menanamkan motivasi intrinsik pada murid-muridnya.Motivasi", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 277, "width": 205, "height": 25, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ekstrinsik diperlukan agar anak didik mau belajar.", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 305, "width": 214, "height": 232, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Nilai pendidikan yang terkandung dalam suatu novel memiliki variasi yang bermacam – macam. Olehkarena itu, nilai pendidikan merupakan suatu nilai yang dianggap sangat penting dalam setiap sendi kehidupan. Nilai-nilai tersebut dapat disampaikan oleh parapendidik kepada anak didiknya supaya menjadi motivasi dalam dirinya. Bruner didalam (Baharuddin dan Wahyuni, 2007:1) menyatakan bahwa pendidikan bukan sekedar persoalan teknik dan pengolahan informasi, bahkan bukan penerapan‘teori belajar’ di kelas atau menggunakan hasil‘ujian prestasi’yang ber pusat pada mata pelajaran.", "type": "Table" }, { "left": 336, "top": 539, "width": 32, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Novel", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 539, "width": 205, "height": 39, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Negeri 5 Menara adalah salah satu bentuk dari sastra yang menceritakan sebuah perjalanan", "type": "Table" }, { "left": 308, "top": 581, "width": 205, "height": 176, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "kehidupan seorang anak rantau dari daerah Sumatera yang memutuskan pergi ke pulau Jawa untuk menuntut ilmu setelah keinginannya untuk masuk SMA tidak direstui oleh orangtuanya.Di pondok pesantren inilah dia kemudian memulai petualangan serunya yang penuh dengan ibrah. Disanalah sang tokoh utama bertemu dengan teman- teman senasib yang seperjuangan dari berbagai penjuru nusantara yang tentunya juga dengan berbagai motif dan karakter berbeda.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 74, "width": 424, "height": 14, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Nilai Pendidikan Karakter Dalam Novel Negeri 5 Menara (Asrorul Huda) 33", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 129, "width": 129, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "METODE PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 143, "width": 208, "height": 232, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pendekatan penelitian yang digunakan peneliti dalam menganalisis novel Negeri 5 Menara adalah pendekatan sosiologi sastra sebagai suatu kajian analisis konten. Pendekatan sosiologi sastra adalah pendekatan yang memandang karya sastra sebagai sarana untuk menyampaikan tujuan tertentu kepada pembaca. Ratna (2008: 71) menyatakan bahwa pendekatan sosiologi memberikan perhatian utama terhadap peranan pembaca. Pendekatan sosiologi memiliki manfaat terhadap fungsi karya sastra dalam isinya, perkembangan dan penyebarluasannya sehingga manfaat karya sastra dapat dirasakan. Dengan indikator pembaca dan karya sastra.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 377, "width": 177, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Oleh karena objek penelitian ini", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 129, "width": 205, "height": 66, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "memfokuskan pada kajian nilai pendidikan karakter dalam novel Negeri 5 Menara, maka pendekatan Sosiologi ini dirasa cocok untuk dijadikan dasar analisis.", "type": "Table" }, { "left": 308, "top": 198, "width": 205, "height": 108, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Wujud data hasil penelitian novel Negeri 5 Menara ini oleh peneliti disajikan dalam bentuk karpus data berupa hasil klasifikasi data secara kategorial. Data yang terkategori ini mendeskripsikan nilai pendidikan karakter berdasarkan macam-macamnya seperti yang dituturkan Sukardi", "type": "Table" }, { "left": 308, "top": 308, "width": 205, "height": 67, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "(1997:79) yaitu nilai pendidikan religius, nilai pendidikan moral, nilai pendidikan sosial, nilai pendidikan budaya dan nilai pendidikan estetika, Yang berupa karpus data:", "type": "Table" }, { "left": 125, "top": 391, "width": 347, "height": 281, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "NO Data Penelitian Indikator Data penelitian 1 Nilai Pendi dikan karakter Ketuhanan -Iman kepada Allah-Rasul Kitab,Hari ahir 2 Nilai pendidikan karakter Moral Memberi nasehat-Mengasuh anak-Berbakti kepada orang tua-Bertang gung jawab-Rajin - Disiplin-Menghormati oranglain-Pantang menyerah -Cintah tanah air-menepati janji-Ihlas- Berjiwa besar. 3 Nilai Pendidikan karakter Sosial -Bersimpati-berbagi-Bersaha bat-Kekeluargaan. 4 Nilai Pendidikan Karakter Budaya -Cinta produk lokal-Bangga pada bahasa pertiwi- Menjaga kelestarian seni daerah-Merawat rumah adat- menghargai masakan khas-sistem perdagangan-Budaya pesantren-budaya kampus- Sistem mata pencaharian. 5 Nilai Pendidikan karakter Estetika -Gaya bahasa retorika-Gaya bahasa kiasan-Pantun. 6 Unsur-unsur fiksi yang digunakan sebagai sarana penyampaian nilai pendidikan karakter dalam novel Negeri 5 Menara karya A. Fuadi -Tema, latar, tokoh dan gaya bahasa.", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 690, "width": 205, "height": 79, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sumber data yan dalam penelitian ini adalah dokumen. adalah novel yang berjudul Negeri 5 Menara karya A.Fuadi cetakan pertama hard cover yang diterbitkan oleh P. T. Gramedia Pustaka Utama tahun 2011. Ssedangka Teknik", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 690, "width": 205, "height": 79, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "pegumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik baca dan catat.yaitu dengan membaca novel Negeri 5 Menara secara berulang-ulang dan meneliti, lalu mencatat kata-kata yang menyatakan nilai pendidikan yang", "type": "Text" }, { "left": 311, "top": 74, "width": 204, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "EDU-KATA, Vol. 6, No. 1, Februari 2019", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 75, "width": 18, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "34", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 125, "width": 205, "height": 39, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "berkarakter dalam kartu data. Pencatatan dilakukan untuk mendokumentasikan hasil", "type": "Table" }, { "left": 249, "top": 153, "width": 41, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "temuan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 167, "width": 205, "height": 149, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Teknik pencatatan dilakukan dengan cara mengutip data yang berupa kata. Dan dianalisis mana yang termasuk nilai pendidikan berkarakter dan bagaimana kategorinya. Setelah data diperoleh kemudian diklasifikasi dan direduksi. Apabila terdapat data-data yang tidak termasuk ke dalam nilai pendidikan karakter Setelah diperoleh data yang sesuai, data kemudian dimasukkan ke dalam tulisan", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 319, "width": 205, "height": 38, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dalam penelitian ini, peneliti sendiri yang menjadi instrumen yang berperan sebagai perencana, pengumpul", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 125, "width": 400, "height": 358, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "data, penafsir data, penganalisis dan pelapor hasil penelitian (Moleong. 1994:121). Pencapaian kredibilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan melalui pertimbangan menggunakan validitas dan reliabilitas. Validitas data penelitian diukur dengan validitas semantik, yaitu dengan cara menafsirkan data dengan mempertibangkan makna keseluruhan cerita dan konteksnya.Dikarenakan penelitian ini dilakukan secara individu, reliabilitas didapat berdasarkan kegiatan pengamatan peneliti dan pencatatan data, yang berupa pendiskrpsian dan pemakanaan dari novel yang dikaji. No Deskripsi Isi 1 Ketuhanan Keimanan 2 Moral Bertanggung jawab 3 Sosial Kekeluargaan 4 Budaya Prilaku baik 5 Estetika Keindahan 6 Novel Unsur-Unsur novel Teknik analisis data yang", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 486, "width": 205, "height": 66, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "digunakan dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif kualitatif. Yaitu untuk mengingat data-data dalam penelitian ini berupa kata ataupun kelompok kata yang merupakan data kualitatif sehingga", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 555, "width": 205, "height": 94, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "memerlukan penjelasan secara deskriptif, dan dalam mencari nilai dengan menggunakan teknik deduktif, langkah langkah - yang digunakan adalah dengan membandingkan , mengkatagorisasikan dan menginterferensi,", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 665, "width": 146, "height": 25, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 693, "width": 80, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hasil Penelitian", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 707, "width": 205, "height": 66, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan permasala han yang telah dirumuskan , Hasil penelitian yang mencakup nilai pendidikan karakter yang terkandung didalam novel Negeri 5 Menara dan penggunaan unsur-unsur", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 472, "width": 205, "height": 52, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "fiksi yang digunakan sebagai sarana pengungkapan nilai pendidikan karakter dalam novel tersebut. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk deskripsi,", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 527, "width": 205, "height": 66, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "sedangkan hasil penelitian selengkapnya disajikan dalam bentuk lampiran- lampiran. 1. Nilai Pendidikan karakter yang terkandungang dalam Novel Negeri 5", "type": "Table" }, { "left": 322, "top": 596, "width": 167, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Menara Karya A. Fuadi meliputi :", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 610, "width": 205, "height": 25, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "a. Nilai pendidikan karakter tentang ketuhanan.", "type": "List item" }, { "left": 308, "top": 638, "width": 205, "height": 24, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "b. Nilai pendidikan karakter tentang moral.", "type": "List item" }, { "left": 308, "top": 665, "width": 205, "height": 25, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "c. Nilai pendidikan karakter tentang social.", "type": "List item" }, { "left": 308, "top": 693, "width": 205, "height": 25, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "d. Nilai pendidikan karakter tentang budaya.", "type": "List item" }, { "left": 308, "top": 720, "width": 205, "height": 25, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "e. Nilai pendidikan karakter tentang estetika.", "type": "List item" }, { "left": 308, "top": 748, "width": 205, "height": 25, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Unsur-Unsur fiksi yang digunakan pengarang sebagai sarana", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 74, "width": 424, "height": 14, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Nilai Pendidikan Karakter Dalam Novel Negeri 5 Menara (Asrorul Huda) 35", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 129, "width": 184, "height": 52, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "penyampaian nilai pendidikan karakter dalam novel Negeri 5 Menara mencakup tema, latar, tokoh dan gaya bahasa.", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 184, "width": 205, "height": 94, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tema yang digunakan dalam novel Negeri 5 Menara mencakup tema utama dan tema tambahan. Tema utama dalam novel ini adalah pendidikan, sedangkan tema tambahannya adalah: 1) Persahabatan, 2) kebulatan tekad, 3) kesungguhan, 4) kedisiplinan, dan 5)", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 281, "width": 57, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "keikhlasan.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 295, "width": 177, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Latar dalam novel Negeri 5", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 308, "width": 205, "height": 39, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "menara terdiri dari latar tempat dan latar waktu. Latar tempat yang digunakan adalah Pondok Madani, Gontor,", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 350, "width": 205, "height": 66, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ponorogo, Jawa Timur. Sedangkan latar waktu yang digunakan adalah tahun 2003, saat di mana tokoh utama mengingat pengalaman masa lalunya setelah lulus dari SMP", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 419, "width": 211, "height": 38, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tokoh yang digunakan s ebagai penyampai nilai pendidikan karakter dalam novel Negeri 5 Menara", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 460, "width": 205, "height": 121, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "adalah hampir semua tokoh, mencakup tokoh utama (sentral) dan tokoh tambahan (periferan). Adapun tokoh- tokoh yang berperan dalam novel Negeri 5 Menara adalah sebagai berikut: Alif Fikri,Emak, Ayah, Etek Gindo, Kiai Rais, Dulmajid, Said, Baso, Raja, Atang,Rajab Sujai, Randai, Ustad Salman, Ustad Khalid, Ustad Toriq ,Kak Iskandar", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 584, "width": 205, "height": 80, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gayabahasa digunakan sebagai penyampai nilai pendidikan karakter estetika baik secara langsung (melalui percakapan para tokoh dalam novel) maupun tidak langsung (melalui deskripsi pengarang). Keraf dalam", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 667, "width": 205, "height": 108, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "bukunya yang berjudul Diksi dan Gaya Bahasa menerangkang bahwa banyak varietas gaya bahasa yang dapat digunakan. Dalam penelitian ini penulis memakai tiga jenis gaya bahasa. Dua yang pertama dari ketiga gaya bahasa berdasarkan atas langsung-tidaknya makna, yaitu: 1) gaya bahasa retoris dan,", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 129, "width": 160, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2) gaya bahasa kiasan. 3) pantun.", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 157, "width": 85, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 308, "top": 170, "width": 179, "height": 39, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dalam pembahasan ini akan diuraikan hasil penelitian yang telah dikemukakan di atas.", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 212, "width": 181, "height": 38, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Nilai Pendidikan karakter yang terkandung dalam Novel N 5 M Karya A. Fuadi", "type": "Table" }, { "left": 308, "top": 253, "width": 205, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "a. Nilai Pendidikan karakter Ketuhanan:", "type": "List item" }, { "left": 308, "top": 267, "width": 205, "height": 121, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1) Iman kepada Allah: diartikan sebagai sebuah keyakinan dalam hati seseorang terhadap adanya Allah dengan segala sifat-sifat sempurna- Nya serta tercermin dalam ucapan dan tindakannya. Indikator iman kepada Allah dapat berupa berdoa, bersyukur, berdzikir atau berpasrah kepada Allah.", "type": "Table" }, { "left": 308, "top": 391, "width": 205, "height": 66, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2) Iman kepada rosul Allah berarti yakin atau percaya bahwa Rasul adalah orang yang diutus Allah untuk menyam paikan ajaran kepada ummatNya.", "type": "List item" }, { "left": 308, "top": 460, "width": 205, "height": 80, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3) Iman kepada kitab Allah diartikan sebagai keyakinan bahwa Allah menurunkan kitab-kitab yang berisi firmanNya melalui para Rosul untuk dijadikan pedoman manusia dalam menjalani kehidupan.", "type": "List item" }, { "left": 308, "top": 543, "width": 214, "height": 121, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4) Iman kepada hari akhir berarti meyakini bahwa ada kehidupan lain setelah kehidupan di dunia dimana pada hari tersebut semua amal manusia akan diperhitu ngkan dan dipertanggungjawabkan. Iman kepada hari akhir akan membuat manusia lebih berhati-hati terhadap perilakunya di dunia.", "type": "List item" }, { "left": 308, "top": 667, "width": 179, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "b. Nilai pendidikan karakter Moral:", "type": "List item" }, { "left": 308, "top": 681, "width": 205, "height": 94, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1) Memberi nasihat: merupakan suatu kegiatan komunikasi di mana pelaku yang memberi nasihat biasanya memberikan petuah atau wejangan yang dianggap baik untuk dilaksanakan oleh lawan bicaranya. 2) Mengasihi anak : Setiap orang tua", "type": "Table" }, { "left": 311, "top": 74, "width": 204, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "EDU-KATA, Vol. 6, No. 1, Februari 2019", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 75, "width": 18, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "36", "type": "Page header" }, { "left": 103, "top": 125, "width": 187, "height": 80, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "pasti mengasihi dan menyayangi anak- anaknya. Dalam Novel Negeri 5 Menara, digambarkan tokoh Amak yang perhatian kepada anak-anaknya meskipun dalam keadaan yang sangat sibuk.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 208, "width": 205, "height": 80, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3) Berbakti kepada orang tua : Anak yang baik sudah sepatutnya berbakti kepada orang tuanya. Berbakti bisa dilakukan dengan menuruti perintah orang tua, berbuat baik kepada orang tua atau mendoakan orang tuanya.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 291, "width": 205, "height": 66, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4) Bertanggungjawab ber arti bersedia menerima konsekuensi dari per buatan yang telah dipe rbuat atau dari apa yang telah dipercaya kan dan dilaksanakan.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 360, "width": 205, "height": 52, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5) Rajin berarti melaku kan suatu kegiatan de ngan sungguh-sung guh dan terus menerus Rajin bisa dalam hal belajar dan bekerja.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 415, "width": 205, "height": 53, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "6) Disiplin dapat diartikan ketaatan (loyalitas) kepada suatu peraturan baik yang berlaku di suatu tempat maupun yang dibuat sendiri.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 470, "width": 205, "height": 39, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "7) Menghormati orang lain: berarti melaku kan suatu perbuatan yang menandakan penghargaan,", "type": "List item" }, { "left": 103, "top": 498, "width": 187, "height": 80, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "rasa khidmat atau takzim. Penghormatan biasa diberikan kepada orang yang dianggap memiliki kedudukan lebih tinggi atau pemimpin dan kepada orang yang lebih tua atau dituakan.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 581, "width": 205, "height": 52, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "8) Pantang menyerah berarti bertekad kuat dan bermotivasi tinggi untuk menggapai suatu tujuan meskipun aral dan cobaan menerpa.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 636, "width": 205, "height": 25, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "9) Cinta tanah air berarti bangga dan cinta serta siap membela Negara", "type": "List item" }, { "left": 103, "top": 664, "width": 187, "height": 38, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Indonesia sebagai tanah air terhadap berbagai aspek yang dapat memudarkan kejaya annya.", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 705, "width": 205, "height": 52, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "10) Menepati janji berartimelaksanakan apa yang telah diikrarkan untuk dilakukan, baik kepada orang lain maupun kepada diri sendiri.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 760, "width": 205, "height": 25, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "11) Ikhlas berarti me laksanakan suatu perbuatan dengan setulus hati tanpa", "type": "List item" }, { "left": 326, "top": 125, "width": 190, "height": 80, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "mengharapkan im balan apapun. Ikhlas yang di sampaikan pengarang dalam novel Negeri 5 Menara mencakup ikhlas mengabdi, ikhlas memimpin dan ikhlas dalam berniat.", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 208, "width": 205, "height": 53, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "12) Berjiwa besar berarti sikap mau menerima dengan lapang dada apa yang dihadapi meskipun itu adalah sesuatu yang tidak menyenangkan.", "type": "List item" }, { "left": 308, "top": 263, "width": 130, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "c. NilaiPendidikan Sosial", "type": "List item" }, { "left": 326, "top": 277, "width": 187, "height": 94, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1) Bersimpati berarti meiliki rasa keikutsertaan merasakan perasaan orang lain baik rasa senang maupun sedih. 2) Berbagi berarti membagi sesuatu yang dimiliki untuk dirasakan bersama.", "type": "Table" }, { "left": 326, "top": 374, "width": 187, "height": 52, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3) Kekeluargaan mencerminkan adanya suatu kebersamaan, dengan prinsip gotong royong,salingmelengkapi.", "type": "Table" }, { "left": 308, "top": 429, "width": 193, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "d. Nilai pendidikan karak ter budaya:", "type": "List item" }, { "left": 308, "top": 443, "width": 205, "height": 66, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1) Cinta akan produk lokal Pakaiaan merupakan sebagian dari produk budaya. setiap profinsi di Indonesia memiliki pakaian khas daerah masing- masing.", "type": "List item" }, { "left": 308, "top": 512, "width": 177, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2) Bangga terhadap bahasa pertiwi", "type": "List item" }, { "left": 308, "top": 526, "width": 205, "height": 80, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sebagaimana halnya pakaian, bahasa juga merupakan produk budaya di mana setiap daerah banyak menggunakan bahasa yang berbeda dari daerah lain. 3) Menjaga kesenian daerah", "type": "Table" }, { "left": 326, "top": 608, "width": 187, "height": 25, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kesenian daerah dari Minangkabau yang disampaikan dalam novel", "type": "Table" }, { "left": 308, "top": 636, "width": 205, "height": 39, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Negeri 5 Menara berupa kerajinan tangan dan kesenian musik. 4) Merawat rumah adat", "type": "List item" }, { "left": 326, "top": 677, "width": 190, "height": 94, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Rumah merupakan bagian dari kebudayaan. Suatu budaya memiliki keunikan tersendiri dalam membangun tempat tinggal sehingga menciptakan adanya rumah-rumah yang khas danberbeda dari budaya lain.", "type": "Table" }, { "left": 308, "top": 774, "width": 153, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5) Menghargai makanan khas", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 74, "width": 424, "height": 14, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Nilai Pendidikan Karakter Dalam Novel Negeri 5 Menara (Asrorul Huda) 37", "type": "Text" }, { "left": 103, "top": 129, "width": 187, "height": 80, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Setiap daerah memiliki makanan khasnya masing-masing. Oleh karena itu, terkadang makanan diidentikkan dengan daerah dari mana dia berasal seperti pempek dari Palembang, Bika dari Ambon.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 212, "width": 204, "height": 94, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "6) Sistem perdagangan Budaya tidak hanya menyangkut hal-hal materiil seperti rumah adat, pakaian dan makanan saja. Budaya juga menyangkut hal yang non materiil seperti cara bertani, berda gang dan sebagainya.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 308, "width": 204, "height": 67, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "7) Budaya pesantren Sebagai suatu kelompok homogen yang berkumpul di suatu tempat, pondok pesantren menciptakan suatu budaya yang khas.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 377, "width": 208, "height": 136, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "8) Budaya kampus Sebagaimana halnya lembaga pendidikan pondok pesantren, lembaga pendidikan kampus atau perguruan tinggi juga menciptakan budaya yang khas. Salah satu budaya yang terbentuk dan terdapat di kampus yaitu kentalnya suasana diskusi kelompok di setiap sudut kampus.", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 515, "width": 205, "height": 80, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "9) Sistem mata pencaharian Budaya non materiil lain yang disebutkan dalam novel Negeri 5 Menara adalah budaya sistem mata pencaharian tambak garam di Madura", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 598, "width": 205, "height": 135, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "e. Nilai pendidikan estetika dalam novel Negeri 5 Menara disampaikan melalui penggunaan gaya bahasa, pantun, dan pesan keindahan. Penggunaan gaya bahasa menurut langsung dan tidaknya makna terbagi ke dalam dua jenis yaitu gaya bahasa retoris dan kiasan. Gaya bahasa retoris", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 736, "width": 208, "height": 39, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gaya bahasa retoris merupakan gaya bahasa yang semata- mata merupakan penyimpangan satu atau", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 129, "width": 205, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "beberapa kata dari konstruksi biasa untuk mencapai efek tertentu.", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 171, "width": 40, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pantun", "type": "Section header" }, { "left": 308, "top": 184, "width": 205, "height": 94, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam bahasa-bahasa Nusantara. Unsur- unsur Fiksi yang Digunakan Sebagai Sarana Penyampai Nilai-nilai Pendidikan karakter dalam Novel Negeri 5 Menara Unsur fiksi", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 281, "width": 205, "height": 66, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Tema yang digunakan dalam novel Negeri 5 Menara mencakup tema utama dan tema tambahan. Tema utama dalam novel ini adalah pendidikan..", "type": "List item" }, { "left": 308, "top": 350, "width": 205, "height": 204, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Latar dalam novel Negeri 5 Menara terdiri dari latar tempat dan latar waktu. Latar tempat yang digunakan adalah Pondok Madani, Gontor, Ponorogo, Jawa Timur. Sedangkan latar waktu yang digunakan adalah taun 2003. 3. Tokoh yang digunakan sebagai penyampai nilai pendidikan dalam novel Negeri 5 Menara adalah hampir semua tokoh, mencakup tokoh utama (sentral) yaitu Alif Fikri dan shahibul menara (Dulmajid, Sa’id, Baso, Raja, Atang,) dan tokoh tambahan lainya.", "type": "Table" }, { "left": 308, "top": 571, "width": 113, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 308, "top": 584, "width": 208, "height": 39, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ali, Nasir M. 1979. Dasar-Dasar Ilmu Mendidik. Jakarta: Mutiara Baharudin dan Wahyuni, Esa Nur.", "type": "Text" }, { "left": 336, "top": 626, "width": 180, "height": 24, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruz", "type": "List item" }, { "left": 336, "top": 653, "width": 33, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Media", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 667, "width": 208, "height": 80, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Fuadi, A. 2011. Negeri 5 Menara. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Marhijanto, Bambang. 1999. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Masa Kini. Surabaya: Terbit Terang.", "type": "Text" }, { "left": 311, "top": 74, "width": 204, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "EDU-KATA, Vol. 6, No. 1, Februari 2019", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 75, "width": 18, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "38", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 125, "width": 205, "height": 39, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Nurgiyantoro, Burhan. 2009. Teori Pengkajian Fiksi . Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 167, "width": 208, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ratna, Nyoman Kutha. 2008. Teori,", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 125, "width": 428, "height": 190, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Metode dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sukardi. 1997. Pendidikan Budi Pekerti dalam Dongengan Sulawesi Selatan .Jakarta: Depdikbud. Sedyawati, Edi. 2006. Budaya indonesia: kajian arkeologi, seni, dan sejarah. Jakarta. PT. RajaGrafindo Persada. Saryono, Djoko. 2009. Dasar Apresiasi Sastra. Yogyakarta: Elmatera Publishing Sudjana, Nana dan Rivai,Ahmad. 2010. MediaPengajaran . Bandung: Sinar Baru Algesindo.", "type": "Table" }, { "left": 308, "top": 208, "width": 205, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Wellek, Rene dan Warren, Austin. 1990.", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 222, "width": 205, "height": 80, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Teori Kesusastraan (diterjemahkan oleh Melani Budianta). Jakarta: Penerbit PT Gramedia. Wiyatmi. 2009. Pengantar Kajian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.", "type": "Table" } ]
92691198-d9ec-50af-7be2-1dffc0ee45bd
http://ojs.uho.ac.id/index.php/BUSSINESUHO/article/download/9459/6673
[ { "left": 106, "top": 38, "width": 419, "height": 32, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vol. 4 No. 2. pp. 184-195. Jurnal BUSINESS UHO: Jurnal Administras Bisnis. July 2019. Faculty of Social and Political Sciences, Halu Oleo University Kendari. Southeast Sulawesi. Indonesia. ISSN 2503-1406. Open Access At. Ojs.uho.ac.id/index.php.BUSINESSUHO.", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 782, "width": 19, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "184", "type": "Page footer" }, { "left": 130, "top": 102, "width": 371, "height": 45, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Identifikasi Peluang Bisnis Usaha Kecil Pada Wilayah Sekitar Industri Kelapa Sawit PT. Damai Jaya Lestari di Kecamatan Polinggona Kabupaten Kolaka Sulawesi Tenggara", "type": "Text" }, { "left": 188, "top": 184, "width": 253, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Eva Syahra 1 , Jamal Bake 2 dan Akhyar Abdullah 3", "type": "Text" }, { "left": 174, "top": 198, "width": 284, "height": 24, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1 Mahasiswa dan 2,3 Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara, Indonesia", "type": "Text" }, { "left": 271, "top": 224, "width": 87, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[email protected]", "type": "Text" }, { "left": 300, "top": 265, "width": 68, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ABSTRACT", "type": "Section header" }, { "left": 106, "top": 292, "width": 420, "height": 80, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This study aims to find out the Opportunities for Small Business in the Palm Oil Industry Development Area of PT. Damai Jaya Lestari in Polinggona District, Kolaka Regency, Southeast Sulawesi. The research informants consisted of company elements, community elements and local observers in Polinggona District. Data collection uses: interviews, observation and documentation. Data analysis uses analysis of data reduction, data presentation and verification.", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 375, "width": 419, "height": 122, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The results of this study indicate that: Identified business opportunities in Polinggona Sub-District there are 9 micro businesses, namely credit business, electricity tokens, workshops, photocopies, basic food stores, pest / fertilizer poisons, clothing sellers, brown sugar making, food stalls, tempeh factories and tofu. With the implementation of these opportunities, people can think creatively or take advantage of these opportunities optimally by knowing several opportunities sources such as self-awareness, the surrounding environment, changes that occur, consumers, other people's ideas, and information obtained, so that it can be said small businesses that have an impact on the industry in the Polinggona Subdistrict, Kolaka District.", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 509, "width": 295, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords: Business Opportunities, Small Business, Industry", "type": "Text" }, { "left": 285, "top": 550, "width": 61, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ABSTRAK", "type": "Section header" }, { "left": 106, "top": 564, "width": 420, "height": 93, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peluang Bisnis Usaha Kecil Pada Wilayah Pengembangan Industri Kelapa Sawit PT. Damai Jaya Lestari Di Kecamatan Polinggona Kabupaten Kolaka Sulawesi Tenggara. Informan penelitian terdiri dari unsur perusahaan, unsur masyarakat dan tokoh pengamat setempat di Kecamatan Polinggona. Pengumpulan data menggunakan: wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis reduksi data, penyajian data dan verifikasi.", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 660, "width": 419, "height": 94, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : Teridentifikasi peluang usaha di Kecamatan Polinggona ada 9 usaha mikro yaitu bisnis pulsa, token listrik, bengkel, fotocopy, toko sembako, racun hama/pupuk, penjual pakaian, pembuatan gula merah, warung makan, pabrik tempe dan tahu. Dengan terlaksananya sebuah peluang tersebut masyarakat dapat berfikir secara kreatif atau memanfaatkan peluang tersebut secara optimal dengan mengetahui beberapa sumber peluang berupa kesadaran diri sendiri, lingkungan sekitar, perubahan yang terjadi, konsumen, gagasan orang lain, dan", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 38, "width": 419, "height": 32, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vol. 4 No. 2. pp. 184-195. Jurnal BUSINESS UHO: Jurnal Administras Bisnis. July 2019. Faculty of Social and Political Sciences, Halu Oleo University Kendari. Southeast Sulawesi. Indonesia. ISSN 2503-1406. Open Access At. Ojs.uho.ac.id/index.php.BUSINESSUHO.", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 782, "width": 19, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "185", "type": "Page footer" }, { "left": 106, "top": 101, "width": 419, "height": 39, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "informasi yang di peroleh, sehingga dapat dikatakan bahwa adanya usaha kecil yang berdampak pada bedirinya industri pada wilayah Kecamatan Polinggona Kabupaten Kolaka.", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 156, "width": 244, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata kunci : Peluang Bisnis, Usaha Kecil, Industri", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 196, "width": 88, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 106, "top": 218, "width": 419, "height": 48, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Industri merupakan salah satu aktivitas ekonomi non pertanian yang memiliki peluang besar dalam rangka perluasan lapangan pekerjaan. Mengingat hampir sebagian besar penduduk Indonesia masih tinggal di wilayah perdesaan, industri khususnya Usaha Kecil Menengah (UKM) memiliki andil yang cukup besar dalam membuka lapangan kerja.", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 269, "width": 419, "height": 86, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keberadaan sektor industri Kelapa Sawit PT. Damai Jaya Lestari pada kawasan permukiman di Kecamatan Polinggona dapat menjadi penggerak perekonomian masyarakat setempat. Hal ini sesuai dengan Undang - Undang Dasar No. 3 Tahun 2014 pasal 3 yang menyatakan bahwa salah satu tujuan pembangunan industri adalah untuk mewujudkan kepastian berusaha, persaingan yang sehat, serta mencegah pemusatan atau penguasaan Industri oleh satu kelompok atau perseorangan yang merugikan masyarakat dan membuka kesempatan berusaha dan perluasan kesempatan kerja.", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 357, "width": 419, "height": 36, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dengan munculnya Peluang bisnis usaha kecil pada wilayah pengembangan industri kelapa sawit PT. Damai Jaya lestari, masyarakat sekitar membuka usaha kecil yaitu dapat kita lihat pada tabel 1 sebagai berikut :", "type": "Text" }, { "left": 141, "top": 408, "width": 336, "height": 116, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 1. Daftar jenis usaha di Kecamatan Polinggona No Jenis usaha Perusahaan Alamat 1 Bisnis pulsa & token listrik UD. Indra Maju Jaya Desa Plasma Jaya 2 Jasa bengkel Haditya Jaya Utama Desa Lamondape 3 Fotocopy Sinar Baru Kel. Polinggona 4 Toko sembako Polinggona Maju Kel. Polinggona 5 Racun hama dan pupuk Rahmat Tani Desa Pondouwae 6 Pembuatan gula merah Auliya Jaya Desa Plasma Jaya 7 Penjual pakaian Kios Rani Desa Wulonggere 8 Warung makan Warung Babe Kel. Polinggona 9 Pabrik tempe dan tahu Tahu Tempe Desa Lamondape", "type": "Table" }, { "left": 106, "top": 540, "width": 419, "height": 35, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Peluang Bisnis Usaha Kecil Pada Wilayah Sekitar Industri Kelapa Sawit PT. Damai Jaya Lestari Di Kecamatan Polinggona Kabupaten Kolaka Sulawesi Tenggara.", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 591, "width": 128, "height": 22, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "TINJAUAN LITERATUR Peluang Bisnis", "type": "Section header" }, { "left": 106, "top": 616, "width": 419, "height": 60, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurut solihin (2012:128) peluang merupakan tren positif yang berada dilingkungan eksternal perusahaan, dan apabila peluang tersebut dieksploitasi oleh perusahaan, maka peluang usaha tersebut berpotensi untuk menghasilkan laba bagi perusahaan secara berkelanjutan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia peluang merupakan kesempatan (ruang gerak) baik dalam bentuk konkret maupun dalam bentuk abstrak.", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 679, "width": 420, "height": 73, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sedangkan menurut Hendro (2011:133) peluang bisnis berasal dari sebuah inspirasi, ide, atau kesempatan yang muncul untuk dimanfaatkan bagi kepentingan seseorang baik dalam kehidupan sehari-hari atau dalam bisnis. Peluang dalam bahasa Inggris adalah (opportunity) yang berarti sebuah atau beberapa kesempatan yang muncul dari sebuah kejadian atau moment Jadi, peluang bisnis adalah kesempatan atau waktu yang tepat yang seharusnya di ambil atau dimanfaatkan bagi seseorang untuk mendapat keuntungan. Banyak", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 38, "width": 419, "height": 32, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vol. 4 No. 2. pp. 184-195. Jurnal BUSINESS UHO: Jurnal Administras Bisnis. July 2019. Faculty of Social and Political Sciences, Halu Oleo University Kendari. Southeast Sulawesi. Indonesia. ISSN 2503-1406. Open Access At. Ojs.uho.ac.id/index.php.BUSINESSUHO.", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 782, "width": 19, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "186", "type": "Page footer" }, { "left": 106, "top": 101, "width": 419, "height": 35, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "peluang yang di sia-siakan, sehingga berlalu begitu saja karena tidak semua orang dapat melihat peluang dan yang melihatpun belum tentu berani memanfaatkan peluang tersebut Peluang bisnis jika tidak dimanfaatkan maka peluang tersebut akan berlalu begitu saja.", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 139, "width": 419, "height": 22, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pendekatan Mengidentifikasi Peluang Bisnis. Menurut Anoraga dan Sudantoko (2002:186) terdapat dua fase pendekatan mengidentifikasi peluang bisnis, yaitu:", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 164, "width": 420, "height": 36, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Fase Pertama adalah untuk menemukan gagasan. Terdapat empat tempat untuk memperoleh gagasan-gagasan peluang bisnis yaitu: diri sendiri, pelanggan, pasar dan produk yang gagal.", "type": "List item" }, { "left": 135, "top": 202, "width": 390, "height": 23, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Diri Sendiri, sumber pertama gagasan yang paling dekat dan mudah adalah pada diri sendiri. Hanya saja dalam hal ini butuh kepekaan.", "type": "List item" }, { "left": 135, "top": 227, "width": 390, "height": 36, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Pelanggan, sumber kedua untuk memperoleh gagasan bisnis adalah pelanggan dan pesaing. Sumber gagasan dari pesaing ini lebih sulit karena mereka tidak begitu saja secara jujur mengatakan segala hal yang ingin kita ketahui.", "type": "List item" }, { "left": 135, "top": 265, "width": 390, "height": 36, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c. Pasar, sumber gagasan bisnis baru adalah pasar. Keberhasilan suatu produk disatu pasar kerap kali dapat dapat melahirkan gagasan tentang sukses-sukses potensial di pasar lainnya.", "type": "List item" }, { "left": 135, "top": 304, "width": 390, "height": 48, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "d. Produk yang gagal, sumber keempat lahirnya gagasan bisnis adalah produk- produk yang gagal. Suatu evaluasi yang mendalam atau produk yang gagal kerap kali mengisyaratkan masih adanya permintaan yang cukup besar atas produk itu, asal ciri-ciri negatifnya dihilangkan.", "type": "List item" }, { "left": 106, "top": 354, "width": 420, "height": 35, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Fase Kedua adalah untuk mengidentifikasi peluang bisnis dalam kaitannya dengan gagasan yang meliputi: analisis persoalan, analisis situasi, merumuskan wilayah yang tidak diketahui dan mensurvei pelanggan sasaran.", "type": "List item" }, { "left": 135, "top": 392, "width": 102, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Analisis Persoalan", "type": "List item" }, { "left": 153, "top": 405, "width": 372, "height": 22, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Langkah penting pertama adalah analisis persoalan mengapa orang yakin bahwa setiap gagasan produk akan berhasil dan memberikan keuntungan.", "type": "Text" }, { "left": 135, "top": 430, "width": 89, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Analisis Situasi", "type": "List item" }, { "left": 153, "top": 443, "width": 373, "height": 60, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Langkah kedua yang tidak kalah pentingnya adalah analisis situasi. Analisis situasi ini bertujuan untuk menghasilkan sekumpulan pengetahuan yang perlu untuk menilai gagasan dan menentukan secara tepat apa yang dituntut dalam mengembangkan gagasan tadi agar sukses, berdasarkan kenyataan-kenyataan di lapangan.", "type": "List item" }, { "left": 135, "top": 506, "width": 391, "height": 48, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c. Merumuskan wilayah yang tidak diketahui Langkah ketiga yakni mengidentifikasi, merumuskan, dan memeriksa hal-hal yang tidak atau belum diketahui yang dapat melahirkan atau memporak-porandakan gagasan tadi.", "type": "List item" }, { "left": 135, "top": 557, "width": 391, "height": 73, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "d. Mensurvei pelanggan sasaran Jikalau wilayah-wilayah yang tidak diketahui ini sudah dirumuskan dan diperiksa, teruslah maju ke langkah keempat, yakni riset kualitatif mengenai pelanggan sasaran. Sasarannya adalah menemukan jawaban atas hal-hal penting yang tidak diketahui dan memeriksa kembali pengendalian- pengendalian. Survei dan uji pelanggan merupakan cara yang mudah untuk memeriksa bisa tidaknya suatu usulan bisnis dijalankan.", "type": "List item" }, { "left": 106, "top": 643, "width": 97, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Konsep Usaha Kecil", "type": "Section header" }, { "left": 107, "top": 655, "width": 422, "height": 61, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurut Malinda (2019) Usaha adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan tujuan memperoleh hasil berupa keuntungan, upah atau laba usaha. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki definisi yang berbeda pada setiap literatur menurut beberapa instansi atau lembaga bahkan Undang-Undang. Sesuai dengan Undang-Undang nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah, (UMKM) didefinisikan sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 135, "top": 718, "width": 391, "height": 36, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.", "type": "List item" }, { "left": 106, "top": 38, "width": 419, "height": 32, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vol. 4 No. 2. pp. 184-195. Jurnal BUSINESS UHO: Jurnal Administras Bisnis. July 2019. Faculty of Social and Political Sciences, Halu Oleo University Kendari. Southeast Sulawesi. Indonesia. ISSN 2503-1406. Open Access At. Ojs.uho.ac.id/index.php.BUSINESSUHO.", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 782, "width": 19, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "187", "type": "Page footer" }, { "left": 197, "top": 754, "width": 77, "height": 7, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Industri Kelapa Sawit", "type": "Page footer" }, { "left": 135, "top": 101, "width": 391, "height": 61, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.", "type": "List item" }, { "left": 135, "top": 164, "width": 391, "height": 73, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.", "type": "List item" }, { "left": 106, "top": 252, "width": 366, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Faktor-faktor keberhasilan peluang bisnis untuk menjadi keberhasilan usaha", "type": "Section header" }, { "left": 106, "top": 265, "width": 417, "height": 23, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurut Hendro (2011:143) faktor-faktor keberhasilan peluang bisnis adalah sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 124, "top": 290, "width": 269, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Peluang itu memenuhi ciri-ciri peluang bisnis yang baik.", "type": "List item" }, { "left": 124, "top": 303, "width": 256, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Berawal dari uji test pasar dan uji coba ( trial ) seperti:", "type": "List item" }, { "left": 157, "top": 315, "width": 367, "height": 23, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Seberapa besar tingkat kebutuhan produk Anda dipasar. Apakah tinggi atau rendah.", "type": "List item" }, { "left": 157, "top": 341, "width": 317, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Seberapa besar tingkat kontinuitas kebutuhan akan produk tersebut.", "type": "List item" }, { "left": 157, "top": 353, "width": 362, "height": 23, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c. Mengetahui alasan, mengapa orang enggan membeli, memakai, dan menggunakan jasa atau produk Anda.", "type": "List item" }, { "left": 124, "top": 379, "width": 233, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Mengikuti dan memenuhi kebutuhan konsumen.", "type": "List item" }, { "left": 124, "top": 391, "width": 247, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Mengikuti ( trend ) kecenderungan perubahan pasar.", "type": "List item" }, { "left": 124, "top": 404, "width": 279, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5. Bisa terus menerus diinovasi dan ditingkatkan kualitasnya.", "type": "List item" }, { "left": 124, "top": 417, "width": 372, "height": 22, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6. Resiko kegagalannya tidak besar saat pertama kali dimulai. Dalam arti tingkat visibilitasnya telah diperhitungkan dengan waktu saat diluncurkan di pasar", "type": "List item" }, { "left": 124, "top": 442, "width": 287, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "7. Merupakan alternatif terbaik dari peluang-peluang yang ada.", "type": "List item" }, { "left": 106, "top": 468, "width": 128, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "A. Industri Kelapa Sawit", "type": "Section header" }, { "left": 128, "top": 480, "width": 398, "height": 112, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keberadaan sektor industri pada kawasan permukiman dapat menjadi penggerak perekonomian masyarakat setempat. Hal ini sesuai dengan Undang- Undang Dasar No. 3 Tahun 2014 pasal 1 yang menyatakan bahwa salah satu tujuan pembangunan Kawasan Industri adalah kawasan tempat pemusatan kegiatan Industri yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana penunjang yang dikembangkan dan dikelola oleh Perusahaan Kawasan Industri. Namun, keberadaan sektor industri ini tidak selamanya memberikan dampak positif saja, melainkan memiliki dampak negatif terhadap masyarakat sekitar. Sektor industri yang sangat tergantung pada sumber daya lingkungan dapat menimbulkan pencemaran, khususnya pada negara berkembang (Kristianto, 2002).", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 605, "width": 75, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kerangka pikir", "type": "Section header" }, { "left": 211, "top": 625, "width": 46, "height": 8, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Identifikasi", "type": "Section header" }, { "left": 126, "top": 672, "width": 63, "height": 14, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Peluang Bisnis 1. Diri Sendiri", "type": "Picture" }, { "left": 126, "top": 688, "width": 71, "height": 6, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Lingkungan Sekitar", "type": "Picture" }, { "left": 126, "top": 696, "width": 84, "height": 6, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Perubahan Yang Terjadi", "type": "Text" }, { "left": 126, "top": 704, "width": 46, "height": 6, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Konsumen", "type": "Table" }, { "left": 126, "top": 712, "width": 88, "height": 22, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5. Gagasan Orang Lain 6. Informasi yang Diperoleh (Hendro, 2011:135)", "type": "Picture" }, { "left": 279, "top": 672, "width": 38, "height": 6, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Usaha Kecil", "type": "Text" }, { "left": 258, "top": 691, "width": 73, "height": 6, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Usaha Kecil Formal", "type": "Text" }, { "left": 258, "top": 700, "width": 77, "height": 6, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Usaha Kecil Informal", "type": "Picture" }, { "left": 258, "top": 710, "width": 84, "height": 15, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Usaha Kecil Tradisional (Sutrisno, 2002:8)", "type": "Footnote" }, { "left": 106, "top": 38, "width": 419, "height": 32, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vol. 4 No. 2. pp. 184-195. Jurnal BUSINESS UHO: Jurnal Administras Bisnis. July 2019. Faculty of Social and Political Sciences, Halu Oleo University Kendari. Southeast Sulawesi. Indonesia. ISSN 2503-1406. Open Access At. Ojs.uho.ac.id/index.php.BUSINESSUHO.", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 782, "width": 19, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "188", "type": "Page footer" }, { "left": 106, "top": 101, "width": 123, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "METODE PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 106, "top": 127, "width": 106, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "A. Lokasi Penelitian", "type": "Section header" }, { "left": 106, "top": 139, "width": 419, "height": 48, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini akan dilaksanakan di Kecamatan Polinggona Kabupaten Kolaka Sulawesi Tenggara, berkaitan dengan Identifikasi Peluang Bisnis Usaha Kecil Pada Wilayah Sekitar Industri Kelapa Sawit PT. Damai Jaya Lestari sedangkan waktu yang digunakan dalam melakukan penelitian diperkirakan selama 1 (satu) bulan.", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 202, "width": 70, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "B. Informan", "type": "Section header" }, { "left": 142, "top": 215, "width": 248, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Informan yang dipakai dalam penelitian ini terdiri dari :", "type": "Text" }, { "left": 142, "top": 227, "width": 101, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Unsur Perusahaan", "type": "List item" }, { "left": 175, "top": 240, "width": 200, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "- Manajer Industri PT. Damai Jaya Lestari", "type": "List item" }, { "left": 142, "top": 252, "width": 102, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Unsur Masyarakat", "type": "List item" }, { "left": 175, "top": 265, "width": 94, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "- Pengusaha Kecil", "type": "List item" }, { "left": 175, "top": 278, "width": 89, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "- Pengusaha Jasa", "type": "List item" }, { "left": 142, "top": 290, "width": 160, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Tokoh atau Pengamat Setempat", "type": "List item" }, { "left": 106, "top": 316, "width": 128, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "C. Jenis dan Sumber data", "type": "Section header" }, { "left": 149, "top": 328, "width": 228, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ada dua jenis data penelitian yang dilakukan yaitu:", "type": "List item" }, { "left": 149, "top": 341, "width": 376, "height": 35, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Sumber Data Primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari lokasi penelitian melalui wawancara dan observasi dengan informan utntuk memperoleh data yang sebenarnya dilapangan.", "type": "List item" }, { "left": 149, "top": 379, "width": 376, "height": 48, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Sumber Data sekunder adalah data yang diperoleh berdasarkan acuan dan literatur yang berhubungan dengan materi dan dokumen dari perusahaan serta pihak-pihak yang terkait lainnya di PT. Damai Jaya Lestari di Kecamatan Polinggona Kabupaten Kolaka Sulawesi Tenggara.", "type": "List item" }, { "left": 106, "top": 442, "width": 145, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "D. Teknik pengumpulan data", "type": "Section header" }, { "left": 149, "top": 455, "width": 314, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:", "type": "List item" }, { "left": 128, "top": 467, "width": 397, "height": 36, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Wawancara, yaitu suatu cara untuk mendapatkan dan mengumpulkan data melalui tanya jawab dan dialog atau diskusi dengan informan yang dianggap mengetahui banyak tentang objek dan masalah penelitian yang akan dilakukan.", "type": "List item" }, { "left": 128, "top": 505, "width": 397, "height": 35, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Observasi, yaitu suatu cara untuk memperoleh data melalui kegiatan pengamatan langsung terhadap objek penelitian untuk memperoleh keterangan yang relevan dengan objek peneletian.", "type": "List item" }, { "left": 128, "top": 543, "width": 397, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Dokumentasi, yaitu suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk mengumpulkan data sekunder.", "type": "List item" }, { "left": 106, "top": 582, "width": 115, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "E. Teknik analisis data", "type": "Section header" }, { "left": 106, "top": 594, "width": 419, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif dari Miles dan Huberman (1992) dengan prosedur sebagai berikut :", "type": "Text" }, { "left": 120, "top": 620, "width": 81, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Reduksi data", "type": "List item" }, { "left": 138, "top": 632, "width": 388, "height": 73, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Data diperoleh di lokasi penelitian (data lapangan) dituangkan dalam uraian atau laporan yang lengkap dan terinci. Laporan lapangan oleh peneliti direduksi, dirangkum dan dipilih hal-hal pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting kemudian dicari polanya.Selama pengumpulan data berlangsung diadakan tahap reduksi data, selanjutnya dengan jalan membuat ringkasan, mengkode, menelusuri pola, dan menulis memorandum teoritis.", "type": "Text" }, { "left": 120, "top": 708, "width": 405, "height": 35, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Penyajian data Penyajian data dimaksudkan agar memudahkan peneliti untuk melihat gambaran secara keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari fokus penelitian.", "type": "List item" }, { "left": 106, "top": 38, "width": 419, "height": 32, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vol. 4 No. 2. pp. 184-195. Jurnal BUSINESS UHO: Jurnal Administras Bisnis. July 2019. Faculty of Social and Political Sciences, Halu Oleo University Kendari. Southeast Sulawesi. Indonesia. ISSN 2503-1406. Open Access At. Ojs.uho.ac.id/index.php.BUSINESSUHO.", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 782, "width": 19, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "189", "type": "Page footer" }, { "left": 120, "top": 101, "width": 156, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Menarik kesimpulan/verifikasi", "type": "Section header" }, { "left": 142, "top": 114, "width": 383, "height": 86, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Verifikasi data dalam penelitian kualitatif dilakukan secara terus menerus selama penelitian berlangsung. Sejak awal memasuki lapangan dan selama proses pengumpulan data, peneliti berusaha untuk menganalisis dan mencari makna kata kata yang dikumpulkan yaitu : mencari pola. Tema hubungan bersamaan, hal-hal yang timbul, hipotesis atau sebagainya untuk dituangkan dalam kesimpulan yang sifatnya masih sementara. Dengan bertambahnya data melalui proses verifikasi secara terus menerus barulah dapat ditarik kesimpulan.", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 215, "width": 97, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "F. Defenisi Konsep", "type": "Section header" }, { "left": 128, "top": 227, "width": 398, "height": 35, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Agar tidak terjadi kesimpangsiuran pemahaman terhadap konsep-konsep yang dibahas dalam penulisan ini, maka perlu dirumuskan mengenai definisi oprasional dari konsep yang dimaksud sebagai berikut :", "type": "Text" }, { "left": 124, "top": 265, "width": 86, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Peluang Bisnis", "type": "List item" }, { "left": 142, "top": 277, "width": 384, "height": 48, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Peluang bisnis adalah proses menemukan atau mengimplementasikan sesuatu ide dengan cara berpikir kreatif dalam memanfaatkan kesempatan yang muncul dari sebuah kejadian atau moment yang seharusnya di ambil atau dimanfaatkan bagi seseorang untuk menciptakan nilai atau manfaat.", "type": "Text" }, { "left": 142, "top": 328, "width": 383, "height": 36, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dengan adanya Pengembangan Industri kelapa Sawit di Kecamatan Polinggona terbukanya peluang-peluang bisnis bagi masyarakat seperti membuka Usaha Kuliner, Bisnis Pulsa, Bengkel, Toko Pakaian dan lain sebagainya.", "type": "Text" }, { "left": 124, "top": 366, "width": 75, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Usaha Kecil", "type": "List item" }, { "left": 142, "top": 379, "width": 384, "height": 111, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Usaha kecil adalah usaha yang dibangun dengan skala kecil, modal kecil dan cakupan pasar kecil. Usaha Kecil memiliki kelebihan yaitu Kecepatan Inovasi, Menciptakan Lapangan Kerja, Fokus Dalam Satu Bidang, Kebebasan Menentukan Harga, Fleksibilitas Oprasional dan Biaya Oprasional Yang Rendah. Sedangkan kekurangan Usaha Kecil yaitu Sedikitnya Anggaran dan Pembiayaan, Kurangnya Tenaga Ahli dan Tekanan Dari Luar. Sehingga dengan adanya Peluang Bisnis Usaha Kecil di Kecamatan Polinggona, masyarakat yang memiliki penghasilan rendah berani memanfaatkan peluang-peluang bisnis dan memanfaatkan bagi seseorang untuk mendapatkan keuntungan .", "type": "List item" }, { "left": 124, "top": 493, "width": 116, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Industri Kelapa Sawit", "type": "List item" }, { "left": 149, "top": 505, "width": 377, "height": 74, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Industri Kelapa Sawit adalah salah satu industri kunci untuk perekonomian indonesia. Pembangunan industri telah membawa dampak bagi masyarakat sekitar wilayah pengembangan industri, dikarenakan dengan adanya keberadaan sektor industri pada kawasan permukiman menjadi penggerak perekonomian masyarakat dalam meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan secara adil dan merata dengan membuka kesempatan berusaha dan memanfaatkan peluang-peluang yang ada .", "type": "List item" }, { "left": 106, "top": 596, "width": 144, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 106, "top": 619, "width": 148, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambaran Sekilas Perusahaan", "type": "Section header" }, { "left": 106, "top": 644, "width": 416, "height": 48, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perusahaan PT. Damai Jaya Lestari, di dirikan pertama kali pada tanggal 9 Januari 2005 di Kecamatan Polinggona, Kabupaten Kolaka. Perusahaan ini menampung hasil perkebunan dari perkebunan milik masyarakat yang pengelolaannya telah diserahkan kepada perusahaan agar standar dan hasil yang di peroleh dapat mencapai posisi maksimum.", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 694, "width": 417, "height": 48, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu jenis sub-sektor perkebunan yang sangat potensial dikembangkan di Indonesia dan sub-sektor ini merupakan salah satu tujuan dari investasi para pemilik modal. Perkebunan Kolaka Tani yang dikelola oleh PT. Damai Jaya Lestari memiliki luas lahan 11.632,39 Ha.", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 38, "width": 419, "height": 32, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vol. 4 No. 2. pp. 184-195. Jurnal BUSINESS UHO: Jurnal Administras Bisnis. July 2019. Faculty of Social and Political Sciences, Halu Oleo University Kendari. Southeast Sulawesi. Indonesia. ISSN 2503-1406. Open Access At. Ojs.uho.ac.id/index.php.BUSINESSUHO.", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 782, "width": 19, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "190", "type": "Page footer" }, { "left": 106, "top": 101, "width": 418, "height": 86, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dengan adanya industri perkebunan Kelapa Sawit PT. Damai Jaya lestari memberi dampak terhadap masyarakat sekitar wilayah Kecamatan Polinggona dengan memanfaatkan peluang-peluang usaha yang ada dalam meningkatkan penghasilan masyarakat . Adapun hasil identifikasi ada 9 UMKM di wilayah pengembangan industri Kelapa Sawit di Kecamatan Polinggona. Mayarakat membuka usaha kecil seperti, yaitu usaha fotocopy, Bisnis Pulsa, Bengkel, Toko Pakaian, usaha sembako, warung makan, usaha pembuatan tempe dan tahu, usaha pembuatan gula merah, racun hama dan lain sebagainya.", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 202, "width": 168, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Identifikasi Peluang Bisnis UMKM", "type": "Section header" }, { "left": 135, "top": 214, "width": 387, "height": 61, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Banyak peluang usaha dalam mengidentifikasi hal yang baru sehingga lebih baik untuk dikerjakan dan cara baru lebih baik dalam mengerjakan sesuatu. Wirausahawan adalah orang yang bekerja keras merubah peluang menjadi kenyataan yang mempunyai rasa ingin tahu yang besar dan senantiasa menyimpan informasi yang menarik minat dalam ingatan mereka.", "type": "Text" }, { "left": 135, "top": 277, "width": 387, "height": 36, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Terdapat beberapa kesadaran yang memaksa penelusuran peluang usaha baru tercapai dengan mengetahui sumber-sumber peluang atau kesempatan bagi para wirausahawan melakukan sebuah usaha yaitu:", "type": "Text" }, { "left": 142, "top": 316, "width": 74, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Diri sendiri", "type": "List item" }, { "left": 142, "top": 328, "width": 109, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Lingkungan sekitar", "type": "List item" }, { "left": 142, "top": 341, "width": 125, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Perubahan yang terjadi", "type": "List item" }, { "left": 142, "top": 353, "width": 72, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Konsumen", "type": "List item" }, { "left": 142, "top": 366, "width": 108, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5. Gagasan orang lain", "type": "List item" }, { "left": 142, "top": 379, "width": 137, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6. Informasi yang di peroleh", "type": "List item" }, { "left": 106, "top": 391, "width": 413, "height": 23, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Adapun lebih jelasnya dapat kita identifikasi 9 usaha di Kecamatan Polinggona dengan mengetahui alasan dalam memulai suatu usaha sebagai berikut :", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 426, "width": 118, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. UD. Indra Maju Jaya", "type": "List item" }, { "left": 128, "top": 439, "width": 394, "height": 225, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Awal mulainya sebuah usaha ini pada tahun 2015 dan nama pemilik Bpk Rudi Hartono dengan skala usaha mikro yang beralamat di Desa Plasma Jaya, tenaga kerja 4 orang dan jenis usaha bisnis pulsa dan token listrik yang rata-rata omset penjualannya perhari Rp300.000,00 . Alasan Bpk Rudi Hartono berinisiatif untuk membuka suatu usaha dikarenakan dari diri sendiri serta melihat dari pengalaman Bpk diwaktu kuliah yang hanya memulai usahanya dengan menjual pulsa kecil-kecilan kepada teman- temannya dengan melihat kondisi yang ada di Kecamatan Polinggona yang semakin harinya semakin bertambahnya penduduk dan rutinitas masyarakat memiliki HP timbullah suatu ide untuk mengembangkan usahanya yang dimana melihat suatu peluang besar untuk membuka usaha terlebih lagi di Kecamatan Polinggona dengan begitu adanya pengembangan industri di Kecamatan Polinggona sangat menguntungkan bagi parawirausahawan dapat mengoptimalkan sebaik-baiknya peluang usaha yang ada dengan melihat perubahan pada wilayah Kecamatan Polinggona. Walaupun awal untuk memulai suatu usaha sangat membutuhkan modal yang cukup besar tetapi usaha Bpk Rudi hartono tidak terkendala oleh modal karena dalam memulai suatu usahannya tidak membutuhkan modal yang begitu besar. Terutama dalam menjalankan sebuah usaha selalu tidak terlepas dari perizinan ijin usaha dan usaha Bpk Rudi Hartono memiliki surat ijin usahanya.", "type": "List item" }, { "left": 106, "top": 667, "width": 114, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Haditya Jaya Utama", "type": "List item" }, { "left": 128, "top": 680, "width": 394, "height": 73, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Awal mulainya sebuah usaha ini pada tahun 2014 dan nama pemilik Bpk Supaidi dengan skala usaha mikro, tenaga kerja 3 orang dan jenis usaha jasa perbengkelan yang beralamat di Desa Lamondape dengan rata-rata omset penjualannya perhari Rp250.000,00 Alasan Bpk Supaidi membuka suatu usaha dikarenakan dari hobi dan keahlian dengan melihat di lingkungan sekitar tempat Bpk Supaidi tinggal tidak ada satupun usaha yang menyerupai jenis usaha Bpk Supaidi dengan berkaitan berdirinya", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 38, "width": 419, "height": 32, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vol. 4 No. 2. pp. 184-195. Jurnal BUSINESS UHO: Jurnal Administras Bisnis. July 2019. Faculty of Social and Political Sciences, Halu Oleo University Kendari. Southeast Sulawesi. Indonesia. ISSN 2503-1406. Open Access At. Ojs.uho.ac.id/index.php.BUSINESSUHO.", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 782, "width": 19, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "191", "type": "Page footer" }, { "left": 128, "top": 101, "width": 394, "height": 99, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "suatu industri pada wilayah tersebut usaha Bpk Supaidi sangat yakin bahwa membuka suatu usaha jasa perbengkelan sangatlah tidak membuat rugi karena melihat masyarakat dominan telah memiliki kendaraan dengan adanya industri makin banyaknya penduduk yang beralokasi tinggal pada wilayah tersebut makin menguntungkan bagi parawirausahawan, karena semakin banyaknya suatu penduduk pada suatu desa maka makin menguntungkannya para usaha yang mengoptimalkan suatu peluang dengan baik dengan membuka suatu usaha. Usaha bpk Supaidi ini tidak terlepas dengan memenuhi surat ijin usahanya.", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 202, "width": 72, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Sinar Baru", "type": "List item" }, { "left": 128, "top": 215, "width": 394, "height": 149, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Awal mulainya sebuah usaha ini pada tahun 2007 dan nama pemilik Bpk Samsudin dengan skala usaha mikro, tenaga kerja 3 orang dan jenis usaha jasa fotocopy beralamat di Kelurahan Polinggona dengan rata-rata omset penjualannya perhari Rp200.000,00 Alasan Bpk Samsudin membuka suatu usaha dikarenakan dari inisiatif sendiri karena melihat pada wilayah tersebut adanya pedidikan dan sekolahan bagi anak-anak dalam hal pengurusan tugas dan sangat dibutuhkan bagi sekolahan begitu pula bagi aparat pemerintah. Dengan adanya suatu peluang pada wilayah tersebut sehingga terlaksanalah usaha tersebut dengan melihat perubahan yang terjadi semakin lebih baik dari sebelumnya. Walaupun memulai suatu usaha itu tidaklah mudah jika kita konsisten dan bersabar dalam memulai suatu usaha baru maka akan menghasilkan yang baik, suatu usaha dikatakan berhasil jika kita telah mencobanya. Usaha Bpk samsudin tidak memiliki surat ijin usaha dikarenakan skala usaha tidak terlalu besar.", "type": "List item" }, { "left": 106, "top": 367, "width": 101, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Polinggona Maju", "type": "List item" }, { "left": 106, "top": 379, "width": 416, "height": 187, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Awal mulainya sebuah usaha ini pada tahun 2014 dan nama pemilik Bpk Abdul Hamid dengan skala usaha mikro, tenaga kerja 2 orang dan jenis usaha menjual sembako yang beralamat di Kelurahan Polinggona dengan rata-rata omset penjualannya perhari Rp350.000,00. Alasan Bpk Abdul Hamid membuka suatu usaha sembako dikarenakan pada wilayah tersebut sangat perlu bagi kebutuhan sehari-hari dengan melihat pada lingkungan sekitar dan yang dirasakan pada diri sendiri sehingga terciptanya peluang karena adanya perubahan yang terjadi di karenakan berdirinya industri PKS pada wilayah Polinggona sangat berdampak pada kesejahteraan masyarakat walaupun belum stabil tetapi dengan terjadinya sebuah perubahan maka semakin berpotensilah kepada parawirausahawan yang memanfaatkan sebuah peluang yang ada sebagai pemenuhan penghasilan sampingan bagi kebutuhan sehari-hari dengan banyak mengetahui sebuah informasi maka semakin banyak wawasan yang kita ketahui sehingga terciptanya sebuah peluang dan ide sebelum menentukan sebuah usaha itu terlaksana dalam membuka suatu usaha. Bpk Abdul Hamid tidak terlepas oleh aspek hukum sebelum menjalankan sebuah usaha betapa perlunya memiliki surat ijin usaha agar usaha tersebut dapat dikembangkan bila pada masanya.", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 569, "width": 82, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5. Rahmat Tani", "type": "List item" }, { "left": 128, "top": 582, "width": 394, "height": 149, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Awal mulainya sebuah usaha ini pada tahun 2015 dan nama pemilik Bpk Amiruddin dengan skala usaha mikro, tenaga kerja 1 orang dan jenis usaha racun hama/pupuk yang beralamat di Desa Pondouwae dengan rata-rata omset penjualannya perhari Rp200.000,00. Alasan Bpk Amiruddin membuka suatu usaha dikarenakan dari pengetahuan yang ia dapat di bangku sekolahan dengan itu berinsiatif untuk melaksanakan usaha tersebut sehingga terlaksana yang dimana wilayah yang Bpk Amiruddin tinggali wilayah pertanian sawah begitupula dengan adanya industri sangat menyakinkan Bpk Amiruddin membuka suatu usaha yang melihat kondisi di lingkungan sekitar begitu pula informasi yang diperoleh oleh orang yang telah berpengalaman dibidang usaha tersebut. Usaha Bpk Amiruddin belum ada inisiatif untuk memperluas usahanya dikarenakan ada beberapa kendala dalam mengembangkan usahanya. Usaha Bpk Amiruddin belum memiliki surat ijin usaha karena skala usaha tidak terlalu besar.", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 38, "width": 419, "height": 32, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vol. 4 No. 2. pp. 184-195. Jurnal BUSINESS UHO: Jurnal Administras Bisnis. July 2019. Faculty of Social and Political Sciences, Halu Oleo University Kendari. Southeast Sulawesi. Indonesia. ISSN 2503-1406. Open Access At. Ojs.uho.ac.id/index.php.BUSINESSUHO.", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 782, "width": 19, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "192", "type": "Page footer" }, { "left": 106, "top": 101, "width": 77, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6. Auliya Jaya", "type": "Section header" }, { "left": 128, "top": 114, "width": 394, "height": 225, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Awal mulainya sebuah usaha ini pada tahun 2012 dan nama pemilik Bpk Asgar dengan skala usaha mikro, tenaga kerja berjumlah 2 orang dan jenis usaha pembuatan gula merah yang beralamat di Desa Plasma Jaya dengan rata-rata omset penjualannya perhari Rp100.000,00. Alasan Bpk Asgar membuka suatu usaha dikarenakan dari keahlian yang dimiliki oleh Bpk asgar yang dimana melihat disekitar lingkungan pada wilayah tempat tinggal tidak ada satupun yang memanfaatkan peluang tersebut yang dimana pohon aren dapat dimanfaatkan mulai dari daun, buah hingga batang kayunya dapat di pergunakan dalam membuka suatu usaha begitu pula informasi yang diperoleh oleh orang yang telah berpengalaman dari bidangnya dapat menambah pengetahuan dalam membuka suatu usaha dan memanfaatkan apa yang ada dilingkungan sekitar sehingga peluang-peluang yang ada dapat dioptimalkan sebagai mana perlunya. Memulai suatu usaha diperlukannya adanya pengetahuan dan keahlian dan kegigihan dalam berwirausahawan karena orang yang berhasil adalah orang yang ingin berusaha dengan giat. Usaha Bpk asgar masih menggunakan alat tradisonal yaitu perlengkapan memasak dan alat cetak yang dipakai tidak ada perubahan sama sekali, yang peralatannya masih menggunakan tungku dan sumber api dari kayu bakar dan cetakan masih menggunakan tempurung. Usaha Bpk asgar tidak memiliki surat ijin usaha karena usahanya masih terbilang tidak besar.", "type": "List item" }, { "left": 106, "top": 342, "width": 416, "height": 161, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "7. Toko Rani Awal mulainya sebuah usaha ini pada tahun 2016 dan nama pemilik Bpk Hasanuddin dengan skala usaha kecil, tenaga kerja 2 orang dan jenis usaha yaitu butik pakaian yang beralamat di Desa Wolunggere dengan rata-rata omset penjualannya perhari Rp400.000,00.. Alasan Bpk Hasanuddin membuka suatu usaha dikarenakan melihat dilingkungan sekitar bahwa pakaian adalah salah satu keharusan bagi setiap manusia untuk memenuhi kebutuhannya melihat peluang tersebut tak lupapula gagasan dari orang lain juga memberikan motifasi bahwa usaha yang dijalankan tersebut sangat diminati oleh konsumen kerena barang tersebut selalu menjadi hal utama bagi kebutuhan masyarakat. Adapun usaha ini telah memenuhi aspek hukum surat ijin usaha. Dengan berdirinya suatu industri pada wilayah Polinggona juga sangat dirasakan karena semakin bertambahnya mobilitas penduduk pada suatu daerah makin sangat menguntungkan lagi para wirausahawan dalam menjalan suatu usahanya.", "type": "List item" }, { "left": 106, "top": 506, "width": 85, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "8. Warung Babe", "type": "List item" }, { "left": 128, "top": 519, "width": 394, "height": 225, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Awal mulainya sebuah usaha ini pada tahun 2016 dan nama pemilik Bpk Supriady dengan skala usaha mikro, tenaga kerja 2 orang dengan jenis usaha warung makan yang beralamat di Kelurahan Polinggona dengan rata-rata omset penjualannya perhari Rp200.000,00. Alasan Bpk Supriady membuka suatu usaha dikarenakan melihat peluang yang lingkungan sekitar Bpk Supriady tinggal dekat dengan pesantren yang mobilitasnya anak-anak yang ingin makan cepat saji tampa harus memasak dan peluang yang didapat juga berupa gagasan orang lain karena usaha makan cepat saji sangat diminati bagi anak-anak sekolahan apa lagi para ibu rumah tangga yang malas memasak dapat langsung membeli tampa harus memasak begitu pula jika ada kegiatan-kegiatan sekolah ataupun kegiatan lainnya dapat menjadi keuntungan tersendiri bagi para pemeilik usaha warung makan ini. Peluang-peluang seperti ini berpengaruh terhadap lingkungan dan informasi yang diperoleh sehingga usaha ini dapat terlaksana. Memanfaatkan sebuah peluang yang ada juga dapat memberikan bantuan pendapatan sampingan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Usaha ini telah memenuhi aspek hukum usaha yang telah memenuhi ijin usaha. Adapun pengembangan industri KPS pada wilayah Polinggona juga memberikan banyak peluang-peluang dalam berwirausahawan bagi para masyarakat yang mampu mengambil peluang tersebut dengan baik.", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 38, "width": 419, "height": 32, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vol. 4 No. 2. pp. 184-195. Jurnal BUSINESS UHO: Jurnal Administras Bisnis. July 2019. Faculty of Social and Political Sciences, Halu Oleo University Kendari. Southeast Sulawesi. Indonesia. ISSN 2503-1406. Open Access At. Ojs.uho.ac.id/index.php.BUSINESSUHO.", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 782, "width": 19, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "193", "type": "Page footer" }, { "left": 106, "top": 101, "width": 130, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "9. Pabrik Tahu dan Tempe", "type": "Section header" }, { "left": 128, "top": 114, "width": 394, "height": 225, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Awal mulainya sebuah usaha ini pada tahun 2016 dan nama pemilik Ibu suniti dengan skala usaha mikro, tenaga kerja 4 orang dan jenis usaha pabrik tahu dan tempe yang beralamat di Desa Lamondape dengan rata-rata omset penjualannya perhari Rp300.000,00. Alasan membuka suatu usaha dikarenakan dari diri sendiri sehingga menciptakan sebuah peluang yang terinspirasi dari orang lain yaitu ibu suniti awalnya hanya membantu sanak saudaranya menjual karena informasi yang diperoleh sehingga ibu suniti melihat peluang di Kecamatan Polinggona yang pada wilayahnya tersebut kurang dioptimalkan dengan baik sehingga ibu suniti memulai usahanya dengan membuat tahu dan tempe yang terjangkau bagi masyarakat disamping sudah banyaknya pedagang tempe karena pada wilayah tersebut tidak ada pedagang tempe di kawasan tersebut ibu suniti memulai usahanya dengan melihat peluang yang ada dengan melihat perubahan yang terjadi seiring waktu. Sehingga keahlian ibu suniti dalam menjalankan sebuah usaha menjadi nyata terlaksana dengan baik, usaha ibu suniti tidak memiliki surat ijin usaha karena skala produksinya tidak terlalu besar. Adapun dampaknya pengembangan industri PKS pada wilayah Kecamatan Polinggona yaitu banyak terciptanya peluang-peluang usaha yang dapat di manfaatkan, dioptimalkan sehingga masyarakat dapat menambah suatu penghasilan dengan mendapatkan keuntungan bagi pemenuhan kebutuhannya sehari-hari.", "type": "List item" }, { "left": 128, "top": 342, "width": 394, "height": 85, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Diduga dengan berdirinya perkebunan kelapa sawit PT. Damai Jaya Lestari di Kecamatan Polinggona membuka banyak peluang-peluang usaha sehingga masyarakat dapat berfikir secara kreatif/memanfaatkan peluang tersebut dengan membuka suatu usaha kecil dalam menambah penghasilan sampingan. Semakin banyaknya jumlah penduduk di Kecamatan Polinggona semakin menguntungkan bagi parawiusaha. Walaupun ada kendala pada permodalan tetapi masyarakat berinisiatif agar adanya bantuan permodalan sehingga dapat memperluas usaha yang dimilikinya.", "type": "Text" }, { "left": 128, "top": 430, "width": 394, "height": 35, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dengan terindetifikasinya 9 peluang bisnis usaha kecil pada wilayah pengembangan industri yaitu usaha mikro yang dapat berbentuk usaha kecil formal, usaha kecil informal dan usaha kecil tradisional dapat kita lihat tabel 10 sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 142, "top": 478, "width": 221, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 10, Usaha Mikro di Kecamatan Polinggona", "type": "Caption" }, { "left": 133, "top": 503, "width": 361, "height": 107, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "No Indikator Usaha Mikro Jumlah Usaha Keterangan 1 Usaha Kecil Formal 5 Usaha yang telah terdaftar, tercatat dan telah berbadan hukum 2 Usaha Kecil Informal 3 Usaha yang belum terdaftar dan belum berbadan hukum 3 Usaha Tradisional 1 Usaha yang menggunakan alat produksi sederhana yang telah digunakan turun temurun", "type": "Table" }, { "left": 106, "top": 626, "width": 419, "height": 86, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dari hasil tabel 10. Nampak bahwa dari 9 usaha yang ada di Kecamatan Polinggona cukup bervariasi dimana tergolong usaha mikro yaitu jumlah usaha kecil formal 5 usaha yang telah memenuhi ijin, usaha kecil informal 4 usaha yang tidak memenuhi ijin dan usaha tradisional 1 usaha yang masih menggunakan alat tradisonal yaitu perlengkapan memasak dan alat cetak. Sehingga dengan teridentifikasi usaha kecil pada wilayah pengembangan industri maka parawirausahawan dapat berfikir secara logis dalam hal mengoptimalkan sebuah peluang yang ada sehingga dapat dimanfaatkan dalam mengembangkan suatu usahannya.", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 38, "width": 419, "height": 32, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vol. 4 No. 2. pp. 184-195. Jurnal BUSINESS UHO: Jurnal Administras Bisnis. July 2019. Faculty of Social and Political Sciences, Halu Oleo University Kendari. Southeast Sulawesi. Indonesia. ISSN 2503-1406. Open Access At. Ojs.uho.ac.id/index.php.BUSINESSUHO.", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 782, "width": 19, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "194", "type": "Page footer" }, { "left": 106, "top": 101, "width": 55, "height": 10, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENUTUP", "type": "Section header" }, { "left": 106, "top": 124, "width": 60, "height": 10, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kesimpulan", "type": "Section header" }, { "left": 106, "top": 136, "width": 417, "height": 23, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan hasil analisis penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 161, "width": 420, "height": 124, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdirinya perkebunan kelapa sawit PT. Damai Jaya Lestari membuka banyak peluang- peluang usaha dengan adanya usaha industri rumah tangga di kecamatan polinggona yang di identifikasi ada 9 usaha mikro dengan jenis usaha yaitu bisnis pulsa, token listrik, bengkel, fotocopy, toko sembako, racun hama/pupuk, penjual pakaian, pembuatan gula merah, warung makan, pabrik tempe dan tahu. Dengan terlaksananya sebuah peluang tersebut masyarakat dapat berfikir secara kreatif/memanfaatkan peluang tersebut dengan mengetahui beberapa sumber peluang berupa kesadaran dari diri sendiri, lingkungan sekitar, perubahan yang terjadi, konsumen, gagasan orang lain, dan informasi yang di peroleh. Usaha yang berpeluang besar dari 9 usaha mikro pada sekitar industri yaitu dari segi kebutuhan pangan yang mayoritas masyarakat setiap detiknya membutuhkan asupan nutrisi.", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 299, "width": 31, "height": 10, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Saran", "type": "Section header" }, { "left": 106, "top": 321, "width": 419, "height": 22, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka disarankan beberapa hal yang harus dijalankan sebagai berikut :", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 346, "width": 419, "height": 36, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Diharapkan kepada setiap masyarakat dapat mulai berfikir secara kretif dalam mengoptimalkan peluang–peluang yang ada dengan baik maka harus lebih memperhatikan kondisi di sekitar, sehingga masyarakat bisa meningkatkan hasil usaha dan pendapatannya.", "type": "List item" }, { "left": 106, "top": 384, "width": 419, "height": 22, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Bagi peneliti lain sebaiknya dapat mengembangkan penelitian ini pada variabel lain yang dapat mempengaruhi masyarakat dalam mengembangkan usahanya.", "type": "List item" }, { "left": 106, "top": 435, "width": 104, "height": 10, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 106, "top": 473, "width": 417, "height": 35, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Arsyad. 1992. Ekonomi Pembangunan . STIEYKPN. Yogyakarta. Anoraga dan Sudantoko, 2002. Koperasi, Kewirausahaan, dan Usaha Kecil . Jakarta: Rineka Cipta.", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 511, "width": 395, "height": 10, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Adi Nugroho, Susanti. 2009. Mediasi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa . Jakarta:", "type": "List item" }, { "left": 142, "top": 523, "width": 105, "height": 10, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Telaga Ilmu Indonesia.", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 536, "width": 418, "height": 22, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Agustina dkk. 2008. Penggunaan Teknologi Membrane pada Pengolahan Air Limbah Industri Kelapa Sawit. Workshop Industri Kimia dan Kemasan.", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 561, "width": 418, "height": 35, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abdul, Solihin. 2012. Analisis Kebijakan . Jakarta : Bumi Aksara. Basri,Yuswar Zainul. 2003. Keuangan Negara, Kebijakan Hutang . Jakarta :PT. RajaGrafindo Persada.", "type": "Text" }, { "left": 187, "top": 599, "width": 172, "height": 10, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": ", Investasi. 2000. Jakarta : FEUL.", "type": "List item" }, { "left": 106, "top": 612, "width": 387, "height": 10, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dimyanti dan Mudjiono. 1987. Belajar dan Pembelajaran . Jakarta : P.T. Rineka Cipta.", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 625, "width": 418, "height": 22, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gittinjer, J.P. 1986. Analisa Ekonomi Proyek-Proyek Pertanian . Terjemahan. Edisi Kedua. UI-Press dan John Hopkins. Jakarta.", "type": "List item" }, { "left": 106, "top": 650, "width": 295, "height": 10, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hendro, 2011. Dasar - Dasar Kewirausahaan, Erlangga, Jakarta.", "type": "List item" }, { "left": 106, "top": 663, "width": 418, "height": 35, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hendro, Eko Punto. 2000. Ketika Tenun Mengubah Desa Troso . Bendera. Semarang. Iwantono, Sutrisno. 2002. Kiat Sukses Berwirausaha Strategi Baru Mengelola Usaha Kecil dan Menengah . Jakarta: PT. Grasindo.", "type": "List item" }, { "left": 106, "top": 700, "width": 415, "height": 36, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ismail, Solihin. 2012. Manajemen Strategik. Jakarta: Erlangga. Ina Primiana, 2009, Menggerakkan Sektor Riil UKM & Industri, Penerbit Alfabeta, Bandung. Jatmiko, Sukanto. 2005. Ekonomi Perkotaan. FE UGM. Yogyakarta.", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 38, "width": 419, "height": 32, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vol. 4 No. 2. pp. 184-195. Jurnal BUSINESS UHO: Jurnal Administras Bisnis. July 2019. Faculty of Social and Political Sciences, Halu Oleo University Kendari. Southeast Sulawesi. Indonesia. ISSN 2503-1406. Open Access At. Ojs.uho.ac.id/index.php.BUSINESSUHO.", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 782, "width": 19, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "195", "type": "Page footer" }, { "left": 107, "top": 94, "width": 411, "height": 35, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Malinda, W. O. R. M., & Purnawati, N. E. (2019). Pelaksanaan Fungsi Manajemen dalam Pengembangan Usaha Pada Sentra Kerajinan Nentu mekar baru (BUMDES) di Desa Korihi Kecamatan Lohia Kabupaten Muna.", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 139, "width": 417, "height": 22, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kadariah. 1978. Pengantar Evaluasi Proyek . Jakarta, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI.", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 164, "width": 397, "height": 73, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kristianto, P. 2002. Ekologi Industri. Penerbit ANDI. Yogyakarta. Kasmir. 2003. Manajemen Perbankan . Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Kristanto, Philip. 2004. Ekologi Industri .ANDI. Yogyakarta. Primiana, Ina. 2009. Menggerakkan Sektor Rill UKM & Industri. Bandung: Alfabeta. Syahza, Almasdi. 2005. Dampak Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit Terhadap multiplier effect ekonomi pedesaan di daerah Riau .", "type": "Text" }, { "left": 142, "top": 240, "width": 349, "height": 23, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": ".2008. Kelapa Sawit , Dampaknya terhadap Percepatan Pembangunan Ekonomi Pedesaan.", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 265, "width": 417, "height": 74, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": ".2013. Kelapa Sawit dan Kesejahteraan Petani . Sadono Sukirno, 2000. Pengantar Teori Mikroekonomi . Jakarta : RajaGrafindo Persada. 5 Suharto. 2007. Pengenalan dan Pengendalian Hama Tanaman Kapas . Yogyakarta: Kanisus. Suharto, Edi. 2007. Kebijakan Sosial Sebagai Kebijakan Publik . Bandung : Alfabeta. Tambunan, Tulus T.H. 2002. Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia, Beberapa Isu Penting. Salemba Empat. Jakarta", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 342, "width": 417, "height": 60, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Website https://www.kajianpustaka.com/2013/01/definisi-usaha-kecil.html Di akses pada tanggal 30 November 2018 pukul 19.52 http://darsatop.lecture.ub.ac.id/2015/09/tanaman-kelapa-sawit/ Di akses pada tanggal 4 Desember 2018 pukul 10.41", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 404, "width": 388, "height": 10, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "https://tipsserbaserbi.blogspot.com/2015/02/pengertian-industri-menurut-para-ahli.html", "type": "Table" }, { "left": 106, "top": 404, "width": 419, "height": 23, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Di akses pada tanggal 4 Desember 2018 pukul 10.43", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 430, "width": 386, "height": 10, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "https://kenali.co/berita-1487-inilah-pengertian-umkm-secara-umum-dan-para-ahli.html", "type": "Table" }, { "left": 106, "top": 430, "width": 419, "height": 22, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Di akses pada tanggal 4 januari 2019 pukul 23:02", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 468, "width": 280, "height": 10, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Peraturan Pemerintah/Undang – Undang/Data Pemerintah", "type": "Section header" }, { "left": 106, "top": 480, "width": 395, "height": 35, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 142 Tahun 2015 Tentang kawasan Industry Undang – Undang Republik Indonesia No 5 Tahun 2014 Tentang Perindustrian Undang - Undang No 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro Kecil Menengah", "type": "Text" } ]
a8bb8e6f-29c2-e312-9ee0-e6c4e740e05f
http://ijasc.pasca.unand.ac.id/index.php/ijac/article/download/96/49
[ { "left": 193, "top": 44, "width": 232, "height": 6, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "I NTERNATIONAL J OURNAL OF A GRICULTURAL S CIENCES V OL .1 N O . 2 (2017) 75 - 84", "type": "Text" }, { "left": 263, "top": 75, "width": 155, "height": 7, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Available online at http://ijasc.pasca.unand.ac.id", "type": "Text" }, { "left": 203, "top": 98, "width": 276, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "International Journal of Agricultural Sciences", "type": "Section header" }, { "left": 297, "top": 129, "width": 89, "height": 7, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN: 2598 – 1145 (online)", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 791, "width": 131, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DOI: 10.25077/ijasc.1.2.75-84.2017", "type": "Page footer" }, { "left": 322, "top": 792, "width": 221, "height": 7, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Attribution-NonCommercial 4.0 International . Some rights reserved", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 186, "width": 420, "height": 37, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Impact of Saline Intrusion on Social and Economic Livelihoods of Farmers in the Vietnam Mekong Delta", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 236, "width": 419, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Van Huynh Thanh Pham a , Rudi Febriamansyah b* , Afrizal b and Thong Anh Tran c", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 265, "width": 277, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a An Giang University, Long Xuyen City 88000, An Giang province, Vietnam", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 279, "width": 348, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b Universitas Andalas, Kampus Unand Limau Manis, Padang 25163, West Sumatera, Indonesia", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 293, "width": 332, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c Asian Research Institute, National University of Singapore, Singapore 119260, Singapore", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 334, "width": 94, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "A RTICLE I NFORMATION", "type": "Section header" }, { "left": 247, "top": 334, "width": 74, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "A B S T R A C T", "type": "Section header" }, { "left": 77, "top": 354, "width": 63, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Article history :", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 375, "width": 99, "height": 8, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Received: September 2017", "type": "Table" }, { "left": 77, "top": 389, "width": 93, "height": 8, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Revised: December 2017", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 403, "width": 98, "height": 8, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Accepted: December 2017", "type": "Table" }, { "left": 77, "top": 436, "width": 46, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords:", "type": "Section header" }, { "left": 77, "top": 457, "width": 143, "height": 36, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Saline Intrusion, Vietnam Mekong Delta, shrimp farming, socio-economic impact", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 504, "width": 72, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Correspondence:", "type": "Section header" }, { "left": 77, "top": 351, "width": 465, "height": 185, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[email protected] One of the effects of global climate change is the increasing sea level, which has resulted in higher intrusion of sea water to the mainland in the Mekong Delta region in Vietnam. This study specifically explores the impact of saline intrusion on the socio-economic life of farmers in this region. A socioeconomic survey was carried out in two provinces in the eastern and western regions of the Delta, namely the Kien Giang province in the West and the Tra Vinh Province in the East which represented two regions, each of which experienced different levels of saline intrusion. Data collection methods include secondary data collection, focused group discussions, expert interviews, key informant interviews and 280 household questionnaire surveys. Technically, saline intrusion has changed the farming system from rice culture to shrimp culture at both sides of the Delta. Because of the need for investment in shrimp culture, a group of farming communities with large capital quickly took the opportunity to move to intensive shrimp culture. Meanwhile, other groups of farmers who lack of capital, are only able to carry out traditional rice-shrimp culture by digging around their paddy field for shrimp pond, with lower economic outcomes from their rice and shrimp production. Weak social organizations in the community, making the impact of saline intrusion is only beneficial for a few groups of people.", "type": "Text" }, { "left": 512, "top": 542, "width": 29, "height": 8, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "© 2017", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 582, "width": 82, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "INTRODUCTION", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 602, "width": 230, "height": 163, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The Vietnamese Mekong Delta (VMD) is located in an important area special on socio-economic development in the southern part of Viet Nam. The Delta is a vast wetland of 40,604.7 km 2 , accounting for 12% of the country’s total area, 27% of the agricultural land of Vietnam (MARD, 2017a). It is home to 18 million people or 20% of the country’s population (IUCN Vietnam, 2010). The Delta represents a great potential for agriculture and aquaculture production. It produces 25 million tons of rice per year (2016). Agricultural output of the Delta accounts for 50% to the whole national production. Regarding to exportation, the Delta produces", "type": "Text" }, { "left": 318, "top": 584, "width": 229, "height": 23, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "about 90% of rice, 60% of fruit trees and 70% of aquaculture products (IPSARD, 2016).", "type": "Text" }, { "left": 318, "top": 618, "width": 229, "height": 149, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The VMD lies at the downstream end of the Mekong River. It borders with Cambodia in the North, Pacific Ocean in the East, gulf of Thailand in the West and Ho Chi Minh City in the North East. The Delta is recognized by diverse hydrological characteristics varying greatly between different parts of the Delta. The upper part is characterized by flooding, lower part is dominated by close interaction with the sea (Dang, Nguyen and Nguyen, 2007). Because of its various natural conditions, water resource in the Delta is facing two problems either flood or saline intrusion (SI) Vietnam IM-HE, 2010, Le,", "type": "Text" }, { "left": 172, "top": 44, "width": 230, "height": 6, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "I NTERNATIONAL J OURNAL OF A GRICULTURAL S CIENCES V OL .1 N O . 2 (2017) 75 - 84", "type": "Text" }, { "left": 50, "top": 771, "width": 113, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "76 Van Huynh Thanh Pham et.al.", "type": "Page footer" }, { "left": 390, "top": 771, "width": 128, "height": 8, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DOI: 10.25077/ijasc.1.2.75-84.2017", "type": "Page footer" }, { "left": 50, "top": 73, "width": 229, "height": 23, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Chu, Miller, & Bach, 2007, Käkönen, 2008, Nguyen, 2008).", "type": "Text" }, { "left": 50, "top": 107, "width": 229, "height": 79, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Recently, SI becomes more complicated due to the impacts of climate change and human development (IPSARD, 2016, SIWRR, 2015). Saltwater has moved landwards causing risks for agriculture and livelihoods of coastal inhabitants. These saline areas are illustrated in Figure 1.", "type": "Text" }, { "left": 50, "top": 197, "width": 229, "height": 65, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "With assumption that natural conditions taking part to form impact of SI, this research are done in both sides of the delta (the west and the east sides) to get deeper understanding about economic and social impact and factors contributing into this progress in different part of", "type": "Text" }, { "left": 50, "top": 701, "width": 229, "height": 23, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "the Delta. This paper will present the result of study on the social and economic impact of SI.", "type": "Text" }, { "left": 297, "top": 71, "width": 143, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "RESEARCH METHODOLOGY", "type": "Section header" }, { "left": 297, "top": 97, "width": 66, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The study sites", "type": "Section header" }, { "left": 297, "top": 117, "width": 229, "height": 79, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Previous studies have identified that SI in the eastern site are much higher than in the western site of the Delta, due to different tide effects (CCAFS-SEA, 2016; DNDPC, 2016). Therefore, this study has chosen two research sites in the VMD; Kien Giang province in the east and Tra Vinh province in the western site of Delta.", "type": "Text" }, { "left": 297, "top": 207, "width": 229, "height": 65, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kien Giang is a province on the western coast of this Delta (over 200 kilometers long coastline). The total population of Kien Giang is 1.738.800 (2013) people. In this province, there are one provincial city; one town; 13 districts and 145 administrative units at commune level", "type": "Text" }, { "left": 297, "top": 697, "width": 229, "height": 51, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(12 townlets, 15 wards and 118 communes). With 266 people per square km, it has a lower population density than other provinces in the VMD reflecting its rural nature and emphasis on aquaculture. 73 percent of the", "type": "Text" }, { "left": 156, "top": 660, "width": 271, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Figure 1. The incidence and severity of saline intrusion in the VMD", "type": "Text" }, { "left": 244, "top": 674, "width": 99, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Source: (Clayton, 2003)", "type": "Text" }, { "left": 193, "top": 44, "width": 231, "height": 6, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "I NTERNATIONAL J OURNAL OF A GRICULTURAL S CIENCES V OL .1 N O . 2 (2017) 75 - 84", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 771, "width": 128, "height": 8, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DOI: 10.25077/ijasc.1.2.75-82.2017", "type": "Page footer" }, { "left": 427, "top": 771, "width": 116, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Van Huynh Thanh Pham et.al . 77", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 73, "width": 230, "height": 135, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "population lives in rural areas (ADB, 2011). While, Tra Vinh is a province on the eastern coast of the Delta, an area 2.341,2 km 2 , population 1.012.600 (2010). There are one provincial city (Tra Vinh), one town (Duyen Hai) and seven districts including Cang Long, Tieu Can, Cau ke, Chau Thanh, Tra Cu, Cau Ngang and Duyen Hai district, and 119 administrative at the commune levels (11 wards, 12 townlets and 86 communes). The province has coastal delta topographic feature with sand dunes lying along coastal line.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 219, "width": 229, "height": 37, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "In Kien Giang province, this study has chosen An Bien district as the study site because it has been predicted by the district government to more serious salinity in the", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 527, "width": 229, "height": 135, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "future. If the sea level rises 100cm, 95.46 percent of total land areas of An Bien district will be submerged (MONRE, 2016). There are one townlet (Thu Ba) and 8 communes (Tay Yen, Tay Yen A, Nam Yen, Hung Yen, Nam Thái, Nam Thai A, Dong Thai, Dong Yen). Data collection are collected from those two sites of the district which is divided by the 61 highways following transect from the sea to inland. Nam Yen commune in the west (near the sea) and Dong Thai commune in the east (about 20 km far from the sea).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 673, "width": 229, "height": 23, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "In the east side (Tra Vinh province), research is carried out in Cau Ngang district. The district locates on the", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 726, "width": 229, "height": 20, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1 Hamlet is not an administrative level, person working as head or vice head of hamlet is not governmental officers but they", "type": "Text" }, { "left": 318, "top": 73, "width": 229, "height": 149, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "southeast of Tra Vinh province, an area 32.836,39 ha (accounting for 14.31% natural total land of province). Cau Ngang is relatively flat with the topography from 0.40 m – 0.60 m. The district has been affected by drought and saline intrusion influencing on the land use within the district. Every year, salt concentration in water increases from Febuary to April (Cau Ngang People's Committee, 2015. Like research sites in the west, two communes Hiep My Dong commune (near the sea) and Vinh Kim commune (about 30 km far from sea) are chosen to be research sites.", "type": "Text" }, { "left": 318, "top": 233, "width": 229, "height": 23, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "In fact, the selection of study sites is summarized in Figure 2. The process of randomization follows", "type": "Text" }, { "left": 318, "top": 527, "width": 134, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "proportional stratified sampling.", "type": "Text" }, { "left": 318, "top": 547, "width": 229, "height": 121, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Two provinces representative for the two main ecological regions in the Mekong Delta having different tide schemes, semi- diurnal tide in the east and diurnal tide in the west are selected. At the province level, one representative district is selected. In each district, there are two communes are studied including one near and one far the sea. For each commune, two hamlets are selected randomly because of small commune area. Totally, 8 hamlets 1 were studied.", "type": "Text" }, { "left": 318, "top": 727, "width": 229, "height": 19, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "get allowance from the Government monthly. This level has close connection with community members.", "type": "Text" }, { "left": 219, "top": 504, "width": 192, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Figure 2. Flow chart of selecting the study sites", "type": "Text" }, { "left": 172, "top": 44, "width": 230, "height": 6, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "I NTERNATIONAL J OURNAL OF A GRICULTURAL S CIENCES V OL .1 N O . 2 (2017) 75 - 84", "type": "Text" }, { "left": 50, "top": 771, "width": 113, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "78 Van Huynh Thanh Pham et.al.", "type": "Page footer" }, { "left": 390, "top": 771, "width": 128, "height": 8, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DOI: 10.25077/ijasc.1.2.75-84.2017", "type": "Page footer" }, { "left": 50, "top": 73, "width": 119, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Methods for data collection", "type": "Section header" }, { "left": 50, "top": 93, "width": 229, "height": 37, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The study used a mixed method approach that integrated both qualitative and quantitative data collection approaches as follows:", "type": "Text" }, { "left": 50, "top": 141, "width": 230, "height": 163, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Collection of secondary data : data gathered in this step are saline intrusion status, social – economic and political situation. Policy documents at the Mekong Delta related to strategy of the Delta’s development, climate change adaptation and especially in case of saline intrusion, market situation are also collected. Group discussion: Four group meetings were held in the four communes , aimed at understanding the SI tendency, its impacts and local adaptation processes. Participants are those farmers who are living more than 10 years in these areas. Around 7-10 people attended the meetings. Tools used for interviews are mapping timeline, problem tree.", "type": "Text" }, { "left": 50, "top": 315, "width": 230, "height": 79, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Key informant interview : For people working at governmental organization at the three levels (province, district and commune) are interviewed to get the general understanding about the current situations of SI, adaptation patterns and also the policies applied to support local inhabitants.", "type": "Text" }, { "left": 50, "top": 405, "width": 230, "height": 135, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "For expert interview: Interviewees have good knowledge in terms of SI. They have been working in this field for longer time or living in those areas which have been affected by SI. Experts from Can Tho Climate change and Delta Development Institution, Ho Chi Minh science University, the two universities famous for doing research in this field are questioned. Experts from Kien Giang and Tra Vinh University also are interviewed for better understand of local situation, economic and social impacts.", "type": "Text" }, { "left": 50, "top": 551, "width": 230, "height": 135, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Household survey Questionnaire: A set of structured questionnaires which are designed according to the results of the qualitative approach are administered to the household in Kien Giang and Tra Vinh province. Totally, 280 households from 8 hamlets are chosen as the respondents for this study. To avoid those who are newcomer and do not farm directly, a purposive sampling method is used to choose the households following two criteria: Living in these areas for more than 10 years and having and farming directly on the farms.", "type": "Text" }, { "left": 297, "top": 71, "width": 136, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "RESULTS AND DISCUSSION", "type": "Section header" }, { "left": 297, "top": 95, "width": 110, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Saline intrusion’s impacts", "type": "Section header" }, { "left": 297, "top": 117, "width": 229, "height": 149, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "In general, impacts of SI on agricultural products have been reported recently in the VMD, especially in April of 2016. Because rice is main crop in the Delta, data of crop lost by SI is reported clearly in case of rice than other crops. They are calculated both in areas and financial loss. In the year 2016, 208,000 ha of rice (loss more than 70% of yield), 9,400 ha of fruit trees; 2,000 ha of aquaculture were lost reported by (MARD), 2016). Nine provinces (9/13 provinces in the Delta) had announced to be in emergency case. Number of rice area damaged is displayed in Table 1.", "type": "Text" }, { "left": 297, "top": 277, "width": 229, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 1. Areas and loss of rice due to saltwater in the", "type": "Text" }, { "left": 302, "top": 291, "width": 222, "height": 186, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "VMD Province Area (ha) Loss (million VND) Long An 8,651 10,812 Tien Giang 1,021 2,038 Ben Tre 13,844 25,700 Tra Vinh 11,014 4,913 Kien Giang 34,093 61,335 Soc Trang 9,505 14,075 Bac Lieu 11,456 18,270 Ca Mau 49,343 78,049 Hau Giang 1,203 Total 140,130 215,192", "type": "Table" }, { "left": 297, "top": 484, "width": 229, "height": 22, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Source: Central steering committee for natural disaster prevention and control (2016), (Up to March 2016)", "type": "Text" }, { "left": 297, "top": 531, "width": 229, "height": 51, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "For the whole Delta, the total damage across all fields is calculated up to 360 million USD. Regarding to agricultural and aquaculture fields, loss is more than 300 million USD (Nguyen, 2017).", "type": "Text" }, { "left": 297, "top": 593, "width": 229, "height": 149, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "In specific, this study has identified that most farmers having problem with the availability of fresh water for their rice culture, 35.81% of farmers in An Bien; 20.09% of farmers in Cau Ngang mentioned that they are having lack of fresh water for rice farming (see Table 2.). Uncertainty of fresh water during the period of rice culture also brings difficulties, due to the high fluctuation of SI into their land. Too salt is not good for rice cultivation, while too fresh and too salty not good for shrimp. SI can be seen as natural risk depending on the salt concentration.", "type": "Text" }, { "left": 193, "top": 44, "width": 231, "height": 6, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "I NTERNATIONAL J OURNAL OF A GRICULTURAL S CIENCES V OL .1 N O . 2 (2017) 75 - 84", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 771, "width": 128, "height": 8, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DOI: 10.25077/ijasc.1.2.75-82.2017", "type": "Page footer" }, { "left": 427, "top": 771, "width": 116, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Van Huynh Thanh Pham et.al . 79", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 73, "width": 229, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 2. Impact of saline intrusion on agriculture and", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 87, "width": 83, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "livelihood (n=280)", "type": "Text" }, { "left": 73, "top": 109, "width": 228, "height": 206, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Impacts of SI An Bien district (The West) Cau Ngang district (The East) Freq. % Freq. % Lack of fresh water for rice (rice dead) 106 35.81 42 26.09 Uncertain water source ( too salt/fresh ) 67 22.64 37 22.98 Lack of fresh water for daily activity 81 27.36 28 17.39 More money for family expenditure 37 12.50 29 18.01 Others ( more illness) 5 1.69 25 15.53 Total 296 100.00 161 100.00", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 355, "width": 229, "height": 191, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Farmers in An Bien district stated that there are many symbols to recognized that the field has been affected by salt water. Damages of rice depend on growing stage. Symbol can be leaves turn white and dry, plant stunting and reduced tillering and as the result it causes low yield or no harvest. A research conducted by Cuu Long Rice Institute in O Mon district in Can Tho City (O Mon Rice Institute) explored a numbers of rice varieties which can manage within salt level about 4g/L. It raises an opportunity for farmers having better choice. In fact, due to agriculture is the main source of income in these areas, SI affects agricultural and human life causes household vulnerability. Farming system changing is response to saline intrusion effect.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 563, "width": 131, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The changes of farming system", "type": "Section header" }, { "left": 86, "top": 583, "width": 141, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Time of shifting farming system", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 603, "width": 229, "height": 149, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Due to SI, farmers have made use of resource available - brackish or salt water source. SI brings good chance to raise shrimp. Driven by increasing SI impacts on livelihood in both sides of the Delta, farmers shifted rice to shrimp farming practices. The land use change was linked closely to the level of salinity encroaching into both sides of the Delta, this explains the frequent shifts of farming systems undertaken by farmers in response to change. The shift from agriculture to shrimp farming in the East was applied earlier than in the West of the VMD. The integrated shrimp-rice farming in Cau Ngang district", "type": "Text" }, { "left": 318, "top": 73, "width": 229, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "applied in the year of 1990s while in An Bien district started in the year of 2000s.", "type": "Text" }, { "left": 318, "top": 107, "width": 229, "height": 163, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Since then, the shrimp cultivation takes two main forms: (1) extensive (low density) shrimp rice cultivation is a rotation system, shrimp culture which is dependent on salt water available in the dry season, followed by a rice crop in the rainy season, when fresh water is available (without or little feed supply); density of shrimp is about 1-2 shrimp fries/m 2 , and (2) intensive (high density) shrimp cultivation includes two or more shrimp crops per year, (with feed supply); density of 30-50 shrimp fries/m2. Highly intensive shrimp system indicates higher density of shrimp fries in the pond, around 100- 150 fries/m 2 .", "type": "Text" }, { "left": 318, "top": 281, "width": 229, "height": 135, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "In the west, rain-fed rice farming area where rain is main source of water for growing rice. Farmers have less adaptive choices. They cannot change into other crops like fruit trees or upland crops due to lack of fresh water (Pham and Febriamansyah., 2017). Farmers develop shrimp rice system. They do shrimp culture in the dry season and rice culture in the wet season. Shrimp crop starts at December or January depending on yearly seasonal calendar allowed by Agriculture and Rural Development Department at district level.", "type": "Text" }, { "left": 318, "top": 427, "width": 230, "height": 149, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "In shrimp rice system, Tôm Sú - Giant tiger prawn shrimp ( Penaeus monodon ) are raised because they require less or no food added. In some years, if the salt level in water is not high enough, farmers replace Giant tiger prawn shrimp by Tôm càng xanh - Giant freshwater prawn shrimp ( Macrobrachium rosenbergii ) or fish to maintain income sources. Giant freshwater prawn shrimp manages well in lower level of salt in water from 4-6g/L while optimum level of salt concentration for Giant tiger prawn shrimp is 8-20g/L. Base on their own knowledge, farmers are flexible to response to uncertain climate risk.", "type": "Text" }, { "left": 318, "top": 587, "width": 229, "height": 163, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "In contrary, in Cau Ngang district (the eastern of Delta), farming systems are more diversified including both intensive and extensive shrimp system. While shrimp rice system is applied widely in the West, it is more intensive shrimp in the East. Under impacts of SI, a commune officer in Hiep My Dong commune, Cau Ngang District, Tra Vinh, expressed that intensive shrimp system has been well developed since 2008. Due to its low price of rice in the market, rice was only planted for family consumption. It was not a farmer’s attention due to its low profits. Compared with rice, shrimp brings relatively better income. Farmers switched to this farming practice", "type": "Text" }, { "left": 172, "top": 44, "width": 230, "height": 6, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "I NTERNATIONAL J OURNAL OF A GRICULTURAL S CIENCES V OL .1 N O . 2 (2017) 75 - 84", "type": "Text" }, { "left": 50, "top": 771, "width": 113, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "80 Van Huynh Thanh Pham et.al.", "type": "Page footer" }, { "left": 390, "top": 771, "width": 128, "height": 8, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DOI: 10.25077/ijasc.1.2.75-84.2017", "type": "Page footer" }, { "left": 50, "top": 71, "width": 229, "height": 25, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "when they saw their fellow farmers’ success in neighboring areas.", "type": "Text" }, { "left": 50, "top": 107, "width": 232, "height": 219, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "There is also an interesting issue related to making decision of choosing types of shrimp system of old and young farmers in Cau Ngang district. Old farmers (above 50 years old) want to keep shrimp rice system because rice is basis food needed for family food security. When they have enough rice for all family members for a period of time (usually calculating by 6 months or one year) they feel save. Young farmers do differently. They want to apply intensive shrimp rice system because it brings a lot of benefit. If they have money they can buy whatever they want. They accept to take the risk. A farmer said that “Trồng lúa không có lời, nên phải chuyển thôi. Lúa trồng chủ yếu để ăn. Thấy hàng xóm làm được nên làm theo. Rice gives no profit, I have to change. Growing rice is only for the families’ consumption. I shifted from rice to shrimp farming when I saw my neighbours did well”", "type": "Text" }, { "left": 50, "top": 343, "width": 81, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Economic impacts", "type": "Section header" }, { "left": 65, "top": 363, "width": 215, "height": 23, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "More sources of income from shrimp rice system in the west", "type": "Section header" }, { "left": 50, "top": 397, "width": 229, "height": 205, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Changing farming systems is response to adapt to SI. Farmers in the West have shifted from double rice to shrimp rice system since it brings better income. Table 3 shows that the profits from shrimp are much more than rice (6.63 and 1.35). More important sources of income have been increased from one source from rice to two sources from rice and shrimp. Local farmers do not consider income source from rice is important (as it is smaller than shrimp), existing of rice is basic need for next shrimp crop to be sustainable. A farmer in Nam Yen commune, An Bien district said that “Trồng lúa chỉ để làm thức ăn cho vụ tôm tiếp theo, vì nếu không có gốc rạ trên ruộng thì tôm sẽ không có thức ăn – rice is grown because of the next shrimp crop, without rice straw left on the paddy, no food source for shrimp.", "type": "Text" }, { "left": 50, "top": 721, "width": 230, "height": 31, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2 Farmers harvest shrimp by net. At time of high tide shrimps have habit to move. Based on natural water flow, farmers collect shrimp. This way of harvest does not affect the rest still", "type": "Text" }, { "left": 297, "top": 73, "width": 229, "height": 23, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 3. Cost and profit of shrimp rice system in An Bien, unit: 1000VND(*)/ha; (n=140)", "type": "Text" }, { "left": 302, "top": 109, "width": 217, "height": 191, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Cost and Benefit Shrimp Rice Cost (not including family labour) (C) 10,641 12,659 Cost (including family labour) (CF) 16,584 14,381 Gross income (GI) 81,144 29,027 Profit without family labour (P) 70,503 16,694 Profit including family labour (PF) 65,059 14,645 P/C 6.63 1.35 PF/CF 3.92 1.01", "type": "Table" }, { "left": 297, "top": 313, "width": 181, "height": 8, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(*) VND: Viet Nam Dong - currency in Vietnam", "type": "Text" }, { "left": 297, "top": 332, "width": 229, "height": 205, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Most farmers in An Bien district consider shrimp rice system is sustainable as it is more profit and requires less labour. For shrimp rice farmers, they can earn money twice a month from shrimp when tide is high (15 th and 30 th Lunar calendar 2 ). It is better than waiting for three months to get money from rice crop. Importantly, they can deal with the situation of unstable market prices. If one fails, another can support their families to live (Pham and Febriamansyah, 2017). A farmer in An Bien district informed that “ Tôm lúa trồng khỏe lắm, ít tốn nhân công mà có lời nhiều. Nhà có hai mẹ con mà cũng chăm sóc được - Shrimp rice system is good as it is less labour- intensive and brings more profits. Like my family with two people, myself and a son, this model therefore is very suitable.", "type": "Text" }, { "left": 311, "top": 549, "width": 215, "height": 23, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Economic gain from intensive shrimp but high risk in the East", "type": "Section header" }, { "left": 297, "top": 582, "width": 229, "height": 107, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "On the other hand, it was clear that farmers in the East side preferred adopting the intensive system because it brings better income than shrimp-rice. It is clear to see that intensive shrimp gives farmers big profits in good case. Intensive shrimp gives farmers a chance to have more profit (Table 4). A male farmer in Hiep My Dong commune expressed that “Lúa bây giờ trồng năng suất thấp (3 tấn/ha so với 6 tấn/ha ở 10 năm trước. Tôi chuyển", "type": "Text" }, { "left": 297, "top": 722, "width": 229, "height": 19, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "living in the pond (Phan. V. U. Farmers in An Bien district, In- depth interview , 2018).", "type": "Text" }, { "left": 193, "top": 44, "width": 231, "height": 6, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "I NTERNATIONAL J OURNAL OF A GRICULTURAL S CIENCES V OL .1 N O . 2 (2017) 75 - 84", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 771, "width": 128, "height": 8, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DOI: 10.25077/ijasc.1.2.75-82.2017", "type": "Page footer" }, { "left": 427, "top": 771, "width": 116, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Van Huynh Thanh Pham et.al . 81", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 73, "width": 229, "height": 107, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "qua nuôi tôm mặc dù biết rằng nhiều rủi ro- Rice yield is currently too low (3 tons/ha compared with 6 tons in 10 years ago), I keenly switched to shrimp although I realise its high risks”. Shrimp farming needs huge investment but once being successful, it could bring better returns. The ratio of P/C and PF/CF is not high (1.42 and 1.02 for 1 st crop and 0.97 and 0.90 for 2 nd ), but it is huge investment, farmers have chances to get more money.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 197, "width": 229, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 4. Cost and profits of intensive shrimp farming", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 211, "width": 30, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "system", "type": "Table" }, { "left": 160, "top": 211, "width": 10, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "in", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 211, "width": 216, "height": 211, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Cau Ngang district, unit:1000VND/ha; (n=105) Cost and Profits 1 st Shrimp 2 nd Shrimp Cost (not including family labour) (C) 314,326 309,201 Cost (including family labour) (CF) 324,316 323,412 Gross income (GI) 654,921 610,664 Profit without family labour (P) 444,837 298,882 Profit including family labour (PF) 330,806 289,701 P/C 1.42 0.97 PF/CF 1.02 0.90", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 451, "width": 229, "height": 93, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Regarding to risk of intensive shrimp system, it is high. Data reported from Department of Agriculture and Rural Development in Cau Ngang district shows that about 30% (in average) of shrimp farmers in the district for four years from 20014- 2017 did not get profit for both Giant tiger prawn and Tôm thẻ chân trắng (White-leg shrimp) (Table 5).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 562, "width": 67, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Social changes", "type": "Section header" }, { "left": 86, "top": 582, "width": 153, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Constraints to adapt the SI", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 601, "width": 229, "height": 107, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The result shows that there are challenges existing, difficulties for both the West and the East is lacking technique and high investment (Table 6). These two factors have dominantly influenced the decision of farmers to shift their farm land from rice to shrimp. Those who have capacity (mostly young farmers) and capital (rich farmers) mostly in the east have tried to adapt with the SI.", "type": "Text" }, { "left": 318, "top": 73, "width": 229, "height": 23, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 5. Rate of households having profits and losing investment", "type": "Text" }, { "left": 328, "top": 109, "width": 214, "height": 155, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rate (%) Years Ave. 2014 2015 2016 2017 Giant tiger prawn Having profit 79.2 39.6 59.7 63.1 60.4 Breaking even 6.8 8.7 7.0 3.6 6.5 Losing money 14.0 51.7 33.3 33.3 33.1 White-leg shrimp Having profit 69.7 48.9 63.2 71.6 63.3 Breaking even 3.6 11.0 7.4 8.8 7.7 Losing money 26.7 40.3 29.4 19.6 29.0", "type": "Table" }, { "left": 318, "top": 276, "width": 229, "height": 22, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Source: Department of Agriculture and Rural Development in Cau Ngang district, 2010 - 2016", "type": "Text" }, { "left": 318, "top": 309, "width": 229, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 6. Difficulties of shifting from rice to shrimp", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 323, "width": 229, "height": 214, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "culture (n=280) Difficulties An Bien district The West Cau Ngang district The East Freq. % Freq. % Technical constraints 105 44.12 93 40.26 Capital investment constraint 75 31.51 96 41.56 Unsuitable SI status 40 16.81 31 13.42 Conflict due to water demand 6 2.52 2 0.87 Others (high disease) 12 5.04 9 3.90 Total 238 100 231 100", "type": "Table" }, { "left": 318, "top": 569, "width": 229, "height": 149, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Originally, all respondents of this study rice farmers. When they face the reality that their farmlands are not suitable for rice for year around due to the salinity of their water sources, they have to think to see the possibility to shift their rice land for shrimp farm. However, they have to consider the technical and capital constraints to shift their farm business. In fact, mostly young farmers and those who have enough capital will change their farm because of this condition and also challenge this opportunity to get more benefit from shrimp farming compare to rice farming.", "type": "Text" }, { "left": 318, "top": 729, "width": 232, "height": 23, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Lack of money for investment is mentioned by farmers in two areas, the west (40.12%) and the east (40.26%).", "type": "Text" }, { "left": 172, "top": 44, "width": 230, "height": 6, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "I NTERNATIONAL J OURNAL OF A GRICULTURAL S CIENCES V OL .1 N O . 2 (2017) 75 - 84", "type": "Text" }, { "left": 50, "top": 771, "width": 113, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "82 Van Huynh Thanh Pham et.al.", "type": "Page footer" }, { "left": 390, "top": 771, "width": 128, "height": 8, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DOI: 10.25077/ijasc.1.2.75-84.2017", "type": "Page footer" }, { "left": 50, "top": 73, "width": 229, "height": 65, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Farmers need more than 300 million VND for every season to invest for intensive shrimp system. Changing farming system is a potential threat to the poor rice farmers as aquaculture is not an accessible opportunity to the poorest due to the required levels of capital.", "type": "Text" }, { "left": 50, "top": 149, "width": 230, "height": 205, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Not all farmers are able to move from rice to shrimp crop because they have no money for investment or farm size is not big enough for changing into shrimp farms (mainly for the west). A lot of money 3 is needed in first year for preparing farm, ditching pond and also learning techniques. This issue is mentioned by some researches. Tran and Le, (2011) indicated that intensive shrimp is not for all because changing farming system from rice to shrimp would poses a potential difficulty to the poor rice farmers due to high levels of capitals. The farmers have more land have better adaptive capability than the poor and farms having less land (Vo et al., 2014). Group of rice farmers who are poorer (less land, no money…) are more vulnerable. They are vulnerable not only from climate risk but also from their neighbor decisions.", "type": "Text" }, { "left": 50, "top": 715, "width": 230, "height": 31, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3 The result find that investment for shrimp rice at the first time is about 50- 80 million VND per ha; from rice to intensive shrimp is bout 150 – 200 million VND per ha.", "type": "Footnote" }, { "left": 297, "top": 73, "width": 143, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Social change to solve difficulties", "type": "Section header" }, { "left": 297, "top": 93, "width": 229, "height": 177, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Impacts of climate change influence social change related to changes of social structure (referred to the way society organized), institution and social context (Appelbaum, 1970, Pelling and High, 2005). Due to different status of SI, there are various changes from the west and east which are displayed in Table 7. It shows that farmers in the west are more self-management to manage water resources, sharing technique. For people who are labour, they have work together for building group to work and share jobs among labour in the community. In the west where farmers have showed more indicators that they have tried to work together to manage themselves to solves the problems.", "type": "Text" }, { "left": 297, "top": 281, "width": 229, "height": 79, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The table shows that more indication of social changes happened in the west than in the east. In the four communes of research sites, social changes have been found in the two communes locating near the sea (Nam Yen in the West and Hiep My Dong commune in the East) because SI happened serious which make farmers", "type": "Text" }, { "left": 53, "top": 377, "width": 181, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 7. Impacts of SI on social dimensions", "type": "Caption" }, { "left": 59, "top": 398, "width": 441, "height": 149, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dimensions An Bien district The West Cau Ngang district The East Self-management to established organization More in the west Less in the east  Groups of shrimp rice farmers go together to organize to share water resource and techniques due to water scarcity and lacking techniques sharing.  Labour manages works to share among members of the community.  Groups are built based on governmental support Social structure – emerging of group leaders’ role More in the west Less in the east  Emerging roles of group leader to build and maintain group.", "type": "Table" }, { "left": 166, "top": 546, "width": 143, "height": 22, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Roles of leaders in to get connection with local officers (lobby activities).", "type": "List item" }, { "left": 59, "top": 525, "width": 441, "height": 98, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Roles of group leader important in case having the Government supports (lobby activities) Social connection - among farmers and between farmers and other local agencies More in the west Less in the east  Connections among farmers are more due to sharing natural resources and also benefits are related to others.", "type": "Table" }, { "left": 166, "top": 620, "width": 149, "height": 21, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Close connection with local technique officers", "type": "List item" }, { "left": 334, "top": 588, "width": 166, "height": 32, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Connection among farmers if less due to high investment, farmers seem to work independently in technique field;", "type": "List item" }, { "left": 334, "top": 620, "width": 167, "height": 21, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Supporting from the Government is brought to all members of group.", "type": "List item" }, { "left": 193, "top": 44, "width": 231, "height": 6, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "I NTERNATIONAL J OURNAL OF A GRICULTURAL S CIENCES V OL .1 N O . 2 (2017) 75 - 84", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 771, "width": 128, "height": 8, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DOI: 10.25077/ijasc.1.2.75-82.2017", "type": "Page footer" }, { "left": 427, "top": 771, "width": 116, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Van Huynh Thanh Pham et.al . 83", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 73, "width": 229, "height": 121, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "have to make change to adapt. However, scales of changes are different from West to East. Farmers in the west show their ability to change more than farmers in the East. The reasons for those differences are related to demographic factors, natural conditions, technology and cultural factors. Those factors contribute to make social change process variously in both sides. Those factors come from both environmental and social sides since they are related to other.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 209, "width": 70, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "CONCLUSION", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 229, "width": 229, "height": 331, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Changing farming systems, a main response to adapt to SI has been taken by both farmers in the west and the east. Farmers in the west have shifted from double rice to shrimp rice system since it brings better income. The profits from shrimp are much more than rice, however existing of rice is the basic need for shrimp crop to be sustainable. Importantly, more sources of income have been increased from one source of rice to two sources of rice and shrimp helping farmer to get regular income. On the other hand, it was clear that farmers in the East side preferred adopting the intensive system because it brings better income than shrimp rice system. However, risk is high, big profits only exist in good case. In shifting process, lack of technique and financial investment challenges farmers in both areas. Social changes happen variously in both cases to overcome the difficulties. It is more in the west helping local farmers to manage water resources and for technical sharing while it is less in the east where farmers reply more on the governmental support. The reasons for those differences are related to demographic factors, natural conditions, technology and cultural factors. In fact, social changes indicating adaptive capacity of the communities contribute to reduce vulnerabilities of climate risk.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 588, "width": 70, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "REFERENCES", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 608, "width": 229, "height": 79, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ADB (Asian Development Bank). (2011). Consultant report on Climate Change Impact and Adaptation Study in the Mekong Delta- (Part A) Kien Giang Atlas Melbourne, Australia: Vietnam Institute of Meteorology, Hydrology and Environment and the Kien Giang People Committee.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 698, "width": 229, "height": 23, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Appelbaum, R. P. (1970). Theories of social change : Markham Publishing Company Chicago.", "type": "Text" }, { "left": 318, "top": 73, "width": 230, "height": 65, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Cau Ngang People's Committee. (2015). Land use plan to 2020 in Cau Ngang district . Cau Ngang district, Tra Vinh province: Based on document 528/QĐ- UBND date 21/4/2014. Tra Vinh People's Committee.", "type": "Text" }, { "left": 318, "top": 149, "width": 230, "height": 65, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "CCAFS-SA (Climate Change, Agriculture and Food Security- Southeast Asia). (2016). The drought and salinity intrusion in the Mekong River Delta of Vietnam: Assessment Report. Ha Noi. Research Program on Climate Change,", "type": "Text" }, { "left": 347, "top": 219, "width": 192, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Agriculture and Food Security- Southeast Asia.", "type": "Text" }, { "left": 318, "top": 239, "width": 230, "height": 23, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Clayton, H. (2003). Rice–shrimp farming in the Mekong Delta: biophysical and socioeconomic issues .", "type": "Text" }, { "left": 318, "top": 273, "width": 229, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dang, N. K., Nguyen, B. V., & Nguyen, T. H. (2007).", "type": "Text" }, { "left": 347, "top": 287, "width": 201, "height": 65, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Water use and competition in the Mekong Delta, Vietnam Challenges to sustainable development in the Mekong Delta: regional and national policy issues and research needs. (pp. 143-188): The Sustainable Mekong Research Network.", "type": "Text" }, { "left": 318, "top": 363, "width": 230, "height": 51, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Department of Agriculture and Rural Development in Cau Ngang district (2010 – 2016). Report for end of year and strategy for next year in Cau Ngang district, Tra Vinh province.", "type": "List item" }, { "left": 318, "top": 425, "width": 230, "height": 51, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DNDPC (Department of Natural Disaster Prevention and Control). (2016). Status of drought and saline intrusion in the Vietnamese Mekong Delta in 2016. Ha Noi.", "type": "List item" }, { "left": 318, "top": 487, "width": 233, "height": 79, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "IPSARD (Instituition of Policy and Strategy for Agriculture and Rural Development). (2016). Drought and saline intrusion in the Mekong Delta - Adaptations from rice farmers, local goverment and solutions – Hạn và xâm nhập mặn tại ĐBSCL- thích ứng từ nông dân, nhà quản lý và giải pháp.", "type": "Text" }, { "left": 347, "top": 571, "width": 37, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ha Noi.", "type": "List item" }, { "left": 318, "top": 591, "width": 230, "height": 51, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "IUCN Vietnam (International Union for The Conservation of Nature in Vietnam). (2010). Experts group report - Mekong Deta situation analysis.", "type": "List item" }, { "left": 318, "top": 653, "width": 229, "height": 37, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Käkönen, M. (2008). Mekong Delta at the crossroads: more control or adaptation? Ambio: a journal of the human environment, 37 (3), 205-212.", "type": "List item" }, { "left": 318, "top": 701, "width": 230, "height": 51, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "MARD (Ministry of Agriculture and Rural Development). (2016). Regional environmental assessment report on Mekong Delta integrated climate resilience and sustainable livelihoods", "type": "Text" }, { "left": 172, "top": 44, "width": 230, "height": 6, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "I NTERNATIONAL J OURNAL OF A GRICULTURAL S CIENCES V OL .1 N O . 2 (2017) 75 - 84", "type": "Text" }, { "left": 50, "top": 771, "width": 113, "height": 9, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "84 Van Huynh Thanh Pham et.al.", "type": "Page footer" }, { "left": 390, "top": 771, "width": 128, "height": 8, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DOI: 10.25077/ijasc.1.2.75-84.2017", "type": "Page footer" }, { "left": 79, "top": 73, "width": 201, "height": 23, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "project (MD-ICRSL). Ha Noi Ministry of Agriculture and Rural Development.", "type": "Text" }, { "left": 50, "top": 107, "width": 230, "height": 107, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "MARDa (Ministry of Agriculture and Rural Development). (2017). Strategies for water management in the Mekong Delta to adapt to climate change situation - Định hướng phát triển thủy lợi vùng Đồng Bằng Sông Cửu Long. Paper presented at the Conference of sustainable and climate resilience development of the Mekong Delta of Vietnam, Can Tho.", "type": "List item" }, { "left": 50, "top": 225, "width": 230, "height": 121, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "MARDb (Ministry of Agriculture and Rural Development ). (2017). Strategies for changing crop struture to achieve sustainable agriculture in sub- regions in the Vietnamese Mekong Delta. Giải pháp chuyển đổi nông nghiệp bền vững cho các tiểu vùng tại Đồng Bằng Sông Cửu Long . Paper presented at the Conference of sustainable and climate resilience development of the Mekong Delta of Vietnam Can Tho.", "type": "Text" }, { "left": 50, "top": 357, "width": 230, "height": 51, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "MONRE (Ministry of Environment and Natural Resource). (2016). Scenarios for climate change and sea level rise in Vietnam. Environmental resources and map of Vietnam, Ha Noi.", "type": "List item" }, { "left": 50, "top": 419, "width": 230, "height": 51, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nguyen, A. D. (2008). Salt intrusion, tides and mixing in multi-channel estuaries. PhD Thesis, UNESCO- IHE Institute for Water Education, Delft, The Netherlands.", "type": "List item" }, { "left": 50, "top": 481, "width": 230, "height": 79, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nguyen, A. N. (2017). Historic drought and salinity intrusion in the Mekong Delta in 2016: Lessons learned and response solutions- Lịch sử về hạn và xâm nhập mặn tại D9BSCL năm 2016: Bài học kinh nghiệm và giải pháp. Vietnam Science and Technology, 1 (1), 93-96.", "type": "Text" }, { "left": 50, "top": 571, "width": 229, "height": 9, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pelling, M. & High, C. 2005. Understanding adaptation:", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 585, "width": 201, "height": 23, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "What can social capital offer assessments of adaptive capacity? Global environmental change,", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 613, "width": 53, "height": 9, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "15, 308-319.", "type": "List item" }, { "left": 297, "top": 73, "width": 231, "height": 121, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pham, V. H. T., & Febriamansyah, R. (2017). Explore forms and factors affecting collective adaptation to salt water intrusion in the Mekong delta of Vietnam. Paper presented at the The XVI Biennial IASC Conference - Practicing the commons: self- governance, cooperation, and institutional change, Utrecht University, The Netherlands. http://dlc.dlib.indiana.edu/dlc/handle/10535/1041 2", "type": "Text" }, { "left": 297, "top": 205, "width": 229, "height": 9, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "SIWRR (Southern Institute of Water Resources", "type": "Text" }, { "left": 333, "top": 219, "width": 193, "height": 51, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Research). (2015). Saline intrusion status in the Mekong Delta report – Báo cáo về tình hình xâm nhập mặn tại ĐBSCL. Ho Chi Minh Southern Institute of Water Resources Research.", "type": "List item" }, { "left": 297, "top": 281, "width": 229, "height": 51, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tran, T. A., & Le, P. T. (2011). Impacts of saline intrusion on poor households’livelihoods in coastal areas of Ben Tre province. RDV project. Hue University.", "type": "List item" }, { "left": 297, "top": 343, "width": 229, "height": 51, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vietnam CSNDPC (Central Steering Committee for Natural Disaster Prevention and Control in Vietnam). (2016). Damages from drought and saline intrusion in the Mekong delta of Vietnam.", "type": "List item" }, { "left": 297, "top": 405, "width": 229, "height": 65, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vietnam IM-HE (Institute of Meteorology - Hydrology and Environment). (2010). Climate change effects on water resource and adaptation in the Mekong delta of Vietnam . Ha Noi Vietnam Institute of Meteorology, Hydrology and Environment.", "type": "Text" }, { "left": 297, "top": 481, "width": 229, "height": 9, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vo, V. T., Le, C. D., Vo, V. H., & Dang, K. N. (2014).", "type": "Text" }, { "left": 325, "top": 495, "width": 201, "height": 51, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The farmers' capacity to adapt with climate change in the Mekong Delta. Can Tho University Scientific Journal, Part D (31) (Political Science, economic and law ), 63-72.", "type": "List item" } ]
50df3af0-ff9e-9ce9-6679-c2930862e7fc
https://jurnal.unej.ac.id/index.php/IKESMA/article/download/18430/8687
[ { "left": 306, "top": 782, "width": 14, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "67", "type": "Page footer" }, { "left": 123, "top": 86, "width": 381, "height": 48, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "HUBUNGAN PAPARAN KEBISINGAN DENGAN KELUHAN SUBYEKTIF NON-AUDITORY PADA PEKERJA KONSTRUKSI PT. X KABUPATEN GRESIK", "type": "Section header" }, { "left": 103, "top": 150, "width": 421, "height": 48, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "RELATIONSHIP OF NOISE EXPOSURE WITH NON-AUDITORIAL SUBJECTIVE COMPLAINTS IN PT. X CONSTRUCTION WORKERS GRESIK DISTRICTS", "type": "Section header" }, { "left": 106, "top": 212, "width": 417, "height": 36, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Reny Indrayani 1 , Ragil Ismi Hartanti 1 , Anita Dewi Prahastuti Soejoso 1 , Nabila H.Wahyuningtias 1 , Amirah J.L.Hasna 1 , Pratmasita R. Henary 1 , Ilham K. Fakhruddin. 1 , Dwi E.Pratiwi 1", "type": "Text" }, { "left": 112, "top": 250, "width": 402, "height": 23, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1 Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember Jl. Kalimantan no.37 68121 Jember, Jawa Timur, Indonesia", "type": "Text" }, { "left": 229, "top": 276, "width": 166, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Email: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 293, "top": 314, "width": 41, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstract", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 333, "width": 456, "height": 263, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Noise is all unwanted sounds produced from the production process and or work tools. at certain levels and times, noise can cause hearing loss and non-auditory complaints. Non-auditory complaints can be in the form of communication disorders, physiological disorders, and psychological disorders. This study aims to analyze the relationship between respondent characteristics and noise exposure factors with non-auditory complaints. This research is analytic type with cross sectional design. The independent variables of this study were the characteristics of respondents (age, sex, years of service, history of illness, use of ear protector) and noise exposure factors (duration of noise exposure and perception of noise exposure), while the dependent variable was non-auditory complaints. Researchers collected data using an online questionnaire. A population of 50 people and a sample of 30 respondents were construction workers at PT. X who provided services to the Smelter and Refinery section of PT.Y. Samples were selected by simple random sampling and data were analyzed by chi square test (α = 0.05). The results showed that there was no relationship between the variables of age (p-value = 0.301), gender (p-value = 0.909), history of disease (p-value = 0.909), years of service (p-value = 0.305), duration of exposure (p-value = 0.198), use of ear protector (p-value = 0.233), and duration of exposure (p-value = 0.198) with non-auditory complaints experienced by workers. The only variable that is associated with non-auditory complaints is the perception of noise exposure (p-value = 0.021). The conclusion of this study is that, of all the independent variables (age, sex, years of service, history of illness, use of ear protector, duration of noise exposure and perception of noise exposure), only the perception of noise exposure is significantly related to non-auditory complaints. Suggestions for PT. X is to conduct noise measurements regularly in all work areas, evaluate the use of ear protector, and carry out noise management programs.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 598, "width": 433, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords : Noise exposure, contruction, non-auditory complaints, perceptions of noise exposure.", "type": "Text" }, { "left": 293, "top": 624, "width": 41, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstrak", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 642, "width": 457, "height": 137, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kebisingan adalah semua suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dari proses produksi dan atau alat kerja yang pada tingkatan dan waktu tertentu mampu menimbulkan gangguan pendengaran dan keluhan non-auditory berupa gangguan komunikasi, gangguan fisiologis, dan gangguan psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan karakteristik responden dan faktor paparan kebisingan dengan keluhan non-auditory . Penelitian ini berjenis analitik dengan desain cross sectional . Variabel bebas penelitian ini adalah karakteristik responden (usia, jenis kelamin, masa kerja, riwayat penyakit, penggunaan Alat Pelindung Telinga) dan faktor paparan kebisingan (lama paparan kebisingan dan persepsi tentang paparan kebisingan), sedangkan variabel terikatnya adalah keluhan non-auditory. Peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan angket online . Populasi sebanyak 50 orang dan sampel sebanyak 30 responden merupakan pekerja konstruksi di PT. X yang memberikan jasa ke bagian Smelter dan Refinery PT.Y. Sampel dipilih dengan simple random sampling dan data dianalisis dengan", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 38, "width": 241, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "68 Jurnal Ikesma Volume 16 Nomor 2 September 2020", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 85, "width": 456, "height": 139, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "uji chi square (α = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara variabel usia ( p-value =0,301), jenis kelamin ( p-value = 0,909), riwayat penyakit ( p-value = 0,909), masa kerja ( p- value = 0,305), lama paparan ( p-value = 0,198), penggunaan Alat pelindung Telinga/APT ( p-value = 0,233), dan lama paparan ( p-value = 0,198) dengan keluhan non-auditory yang dialami pekerja. Satu- satunya variabel yang terdapat hubungan dengan keluhan non-auditory adalah persepsi tentang paparan kebisingan ( p-value = 0,021). Kesimpulan dari penelitian ini adalah, dari seluruh variabel bebas (usia, jenis kelamin, masa kerja, riwayat penyakit, penggunaan Alat Pelindung Telinga, lama paparan kebisingan dan persepsi tentang paparan kebisingan) hanya persepsi tentang paparan kebisingan yang berhubungan secara signifikan dengan keluhan non-auditory . Saran untuk PT. X adalah untuk melakukan pengukuran kebisingan secara berkala di seluruh area kerja, melakukan evaluasi terhadap penggunaan APT, dan melaksanakan program manajemen kebisingan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 227, "width": 456, "height": 22, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata kunci: Paparan kebisingan, konstruksi, keluhan non-auditory , persepsi tentang paparan kebisingan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 278, "width": 88, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 290, "width": 216, "height": 212, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Suara diartikan sebagai getaran yang bergerak melalui udara atau media lain yang dapat didengar Ketika mencapai telinga. Kebisingan didefinisikan sebagai suara yang tidak diinginkan dan/atau berbahaya (Fink, 2019). Kebisingan menjadi salah satu bahaya fisik yang banyak mengintai pekerja yang bekerja di sektor industri. Paparan kebisingan di tempat kerja dalam waktu yang lama secara terus menerus tanpa ada upaya penanganan maupun pencegahan mampu menimbulkan dua jenis efek, yakni gangguan pada sistem pendengaran ( auditory effect ) dan gangguan non pendengaran ( non-auditory ). Non-auditory terdiri atas tiga aspek yakni gangguan fisiologis, gangguan psikologis, dan gangguan komunikasi (Amar, et al., 2019).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 505, "width": 216, "height": 276, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gangguan psikologis yang diakibatkan oleh kebisingan memiliki ciri berupa peningkatan emosi, rasa tidak nyaman, kurang konsentrasi, stress, dan susah tidur. Gangguan psikologis akibat kebisingan bergantung pada intensitas, frekuensi, periode, lama suara bising, dan tidak teraturnya suara kebisingan (Gunawan & Marsum, 2015). Gangguan komunikasi disebabkan oleh masking effect (bunyi yang menutupi pendengaran dengan jelas). Akibat dari masking effect di industri yakni pekerja hanya dapat berkomunikasi dengan pekerja lain dengan cara memperkeras suaranya atau berteriak (Basner et al. , 2014). Gangguan komunikasi dapat mengakibatkan gangguan konsentrasi, perubahan kepribadian, menurunkan kapasitas kerja, menimbulkan gangguan terkait hubungan antar pekerja,hingga menimbulkan reaksi stress. Menurut Environmental Expert Council (EEC) of Germany, kebisingan merupakan sumber utama dari munculnya stres parah. Data yang", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 277, "width": 216, "height": 187, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dipublikasikan oleh Labour Force Survey (LFS) menunjukkan bahwa pada tahun 2015/2016 sebanyak 488.000 pekerja di Britani Raya mengalami stress kerja, depresi maupun cemas dengan prevalance rate mencapai 1510 per 100.000 pekerja. Saat ini di Indonesia belum terdapat data pasti yang menunjukkan jumlah pekerja yang mengalami stres, khususnya stres yang diakibatkan oleh paparan kebisingan. Data yang tersedia hanya terbatas pada prevalensi gangguan mental termasuk stress di dalamnya, dan bukan pada pekerja melainkan pada populasi masyarakat umum. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, menunjukkan prevalensi gangguan mental di Indonesia sebanyak 6%.", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 467, "width": 215, "height": 136, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Beberapa penelitian menunjukkan adanya keterkaitan antara paparan kebisingan dengan tingkat stres pekerja. Seperti penelitian yang dilakukan (Apladika et al., 2016) yang menyatakan bahwa dari 95,5% pekerja yang terpapar kebisingan diatas NAB sebanyak 88,6% diataranya mengalami stress kerja. Penelitian yang dilakukan (Hiola dan Sidiki, 2016) juga mengatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kebisingan dengan stress pada pekerja.", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 606, "width": 215, "height": 175, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PT. X merupakan perusahaan menyediakan jasa konstruksi. Jasa kosntruksi yang disediakan oleh PT.X dipergunakan oleh PT. Y untuk membantu pelaksanaan operasional perusahaannya. PT.Y merupakan perusahaan yang didirikan pada bulan Februari 1996 dan mulai beroperasi diakhir tahun 1998. PT. Y merupakan perusahaan yang bergerak dibidang peleburan tembaga dan kilang tembaga yang ada di Indonesia dan berada di Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Teknologi yang digunakan oleh PT. Y adalah teknologi mitsubishi. Pada PT.Y terdiri atas 3 plant yakni plant acid, plant refinery dan plant smelter. Plant yang menjadi pusat", "type": "Text" }, { "left": 333, "top": 38, "width": 209, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hubungan Paparan Kebisingan dengan...... 69", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 215, "height": 22, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "kebisingan terletak di plant bagian refinery dan smelter (Antonius, 2017).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 113, "width": 216, "height": 238, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Peleburan tembaga yang dilakukan oleh PT.Y yang menggunakan jasa pekerja PT.X dilakukan setiap hari sehingga menjadikan penggunaan dari mesin-mesin maupun proses kerja yang menghasilkan intensitas paparan kebisingan yang dihasilkan semakin besar. Sumber kebisingan berasal dari mesin yang digunakan pada saat proses smelting dan refinery . Paparan kebisingan yang semakin besar tersebut membutuhkan upaya pencegahan sehingga resiko non-auditory akibat kebisingan dapat diminimalisir. Berdasarkan uraian diatas penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh paparan kebisingan terhadap keluhan non-auditory (gangguan fisiologis, gangguan psikologis, dan gangguan komunikasi) pada pekerja jasa konstruksi PT. X yang bekerja di bagian smelter dan refinery PT.Y yang berlokasi di Kabupaten Gresik.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 366, "width": 123, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "METODE PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 378, "width": 216, "height": 263, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain penelitian crossectional dengan pengumpulan data variabel yang diteliti dilakukan pada waktu yang bersamaan. Penelitian ini dilakukan pada pekerja jasa konstruksi PT. X yang bekerja di bagian smelter dan refinery PT.Y di Kabupaten Gresik pada April-Juni 2020. Populasi penelitian sebesar 50 orang, dengan perhitungan menggunakan rumus Slovin, didapatkan sampel penelitian sebanyak 33 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling , dengan kriteria inklusi pekerja telah bekerja minimal selama 6 bulan. Variabel bebas terdiri dari karakteristik responden (usia, jenis kelamin, masa kerja, riwayat penyakit dan penggunaan APT) dan faktor paparan kebisingan (lama paparan kebisingan dan persepsi tentang paparan kebisingan), sedangkan variabel terikatnya adalah keluhan non-auditory.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 644, "width": 216, "height": 137, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keluhan non-auditory merupakan gabungan dari gangguan fisiologis, gangguan psikologis, dan gangguan komunikasi yang secara subjektif dirasakan oleh responden akibat paparan bising di lingkungan/tempat kerja. Ketiga jenis gangguan tersebut secara teori berkaitan satu sama lain sehingga pengukurannya disatukan dalam sebuah instrumen wawancara yang terdiri dari 15 poin pertanyaan dan dikategorikan menjadi keluhan ringan dan berat. Keluhan non-auditory", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 88, "width": 216, "height": 136, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dikategorikan ringan apabila skor masuk pada rentang 1-15, dan berat jika skor penilaian masuk pada rentang 16-30. Skor didapatkan dengan mengalikan antara kemunculan gejala dan frekuensi responden merasakan gejala tersebut. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket online dalam bentuk Google Form guna menyikapi kondisi pandemi Covid-19. Analisis data penelitian ini menggunakan uji Chi Square dan disajikan dalam bentuk tabel.", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 240, "width": 145, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 326, "top": 265, "width": 122, "height": 23, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil Penelitian Karakteristik Responden", "type": "Table" }, { "left": 326, "top": 290, "width": 215, "height": 48, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil pengumpulan data tentang karakteristik responden yang terdiri dari usia, jenis kelamin, masa kerja, riwayat penyakit dan penggunaan APT ditampilkan dalam Tabel 1.", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 346, "width": 196, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 1. Distribusi Karakteristik Responden", "type": "Text" }, { "left": 337, "top": 359, "width": 194, "height": 193, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Variabel Frekuensi N % Usia < 40 24 72,7 ≥ 40 9 27,3 Jenis Kelamin Laki – Laki 30 90,9 Perempuan 3 9,1 Masa Kerja < 5 Tahun 21 63,6 ≥ 5 Tahun 12 36,4 Riwayat Penyakit Ada 3 9,1 Tidak Ada 30 90,9 Penggunaan APT ≥4 hari/minggu 28 84,8 Tidak Menggunakan 5 15,2", "type": "Table" }, { "left": 326, "top": 563, "width": 216, "height": 199, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 1 menyajikan informasi bahwa sebagian besar responden berusia kurang dari 40 tahun (72,7%). Tabel 1 menunjukkan bahwa mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki (90,9%). Tabel 1 memperlihatkan bahwa sebagian besar responden memiliki masa kerja kurang dari 5 tahun (63,6%). Tabel 1 menginformasikan bahwa Sebagian besar responden tidak memiliki riwayat penyakit diabetes militus, kardiovaskuler dan hiperlipedemia (90,9%). Tabel 1 memberikan gambaran bahwa mayoritas responden telah menggunakan APT (sumbat telinga dan tutup telinga) hampir setiap hari dalam seminggu terakhir (setidaknya 4 hari kerja) dengan persentase sebesar 84,8%.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 38, "width": 241, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "70 Jurnal Ikesma Volume 16 Nomor 2 September 2020", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 215, "height": 85, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Paparan Kebisingan Pengumpulan data tentang paparan kebisingan yang terdiri dari lama paparan dan persepsi tentang kebisingan yang dilakukan dengan wawancara online menggunakan angket dengan media Google form kepada seluruh responden ditampilkan dalam Tabel 2.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 181, "width": 215, "height": 23, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Paparan Kebisingan", "type": "Text" }, { "left": 96, "top": 207, "width": 201, "height": 90, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Variabel Frekuensi n % Lama Paparan < 4 jam/Hari 23 69,7 ≥ 4 Jam/Hari 10 30,3 Persepsi tentang Paparan Kebisingan Terganggu 16 48,5 Tidak Terganggu 17 51,5", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 306, "width": 215, "height": 99, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 2 menunjukkan bahwa sebagian besar responden terpapar kebisingan kurang dari 4 jam per hari (69,7%). Tabel 2 memperlihatkan bahwa responden yang merasa terganggu dan yang tidak merasa terganggu oleh paparan kebisingan menunjukkan proporsi yang hampir sama dengan persentasi masing-masing sebesar 48,5% dan 51,5%.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 420, "width": 216, "height": 99, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keluhan Non-Auditory Keluhan non-auditory diukur dengan 15 pertanyaan yang berisi tentang gejala terjadinya gangguan fisiologis, gangguan psikologis, dan gangguan komunikasi yang secara subjektif dirasakan oleh responden. Hasil penelitian tentang keluhan non-auditory ditampilkan pada Tabel 3.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 526, "width": 215, "height": 23, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Keluhan Non-Auditory", "type": "Text" }, { "left": 96, "top": 552, "width": 197, "height": 44, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keluhan Non auditory Frekuensi N % Keluhan Ringan 12 36,4 Keluhan Berat 21 63,6", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 605, "width": 216, "height": 162, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 3 menginformasikan bahwa sebagian besar responden mengalami keluhan non- auditory berat dengan persentase sebesar 63,6%. Keluhan non-auditory dikategorikan ringan apabila skor penilaian berada pada rentang 1-15, dan berat jika skor penilaian berada pada rentang 16-30. Skor didapatkan dengan mengalikan antara kemunculan gejala dengan frekuensi responden merasakan gejala tersebut. Gangguan fisiologi yang dirasakan responden dapat berupa sakit kepala, kesulitan mengawali tidur, kelelahan, gangguan pencernakan, dan gangguan keseimbangan elektrolit tubuh.", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 88, "width": 216, "height": 199, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gangguan psikologi meliputi rasa ketidaknyamanan, keluhan kesulitan konsentrasi, perasaan mudah marah/jengkel, perasaan mudah curiga dan bingung. Gangguan komunikasi berkaitan dengan gangguan kejelasan suara akibat masking effect sehingga seseorang sulit untuk menyampaikan informasi pada orang lain dan cenderung melakukan usaha tambahan untuk menyampaikan atau menerima informasi dari orang lain. Keluhan pada tingkat ringan umumnya sulit diamati dari luar, sedangkan untuk keluhan berat umunya gangguan psikologis dan komunikasi dapat diamati secara jelas. Misalnya, responden mudah marah, bingung, memerlukan usaha tambahan dalam komunikasi di tempat kerja.", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 295, "width": 144, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 4. Hasil Analisis Bivariat", "type": "Text" }, { "left": 332, "top": 308, "width": 216, "height": 320, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Variabel Keluhan Non- auditory Tot al p- value Berat Ringan Karakteristik Responden Usia < 40 Tahun 14 10 24 0,301 ≥ 40 Tahun 7 2 9 Jenis Kelamin Laki-Laki 19 11 30 0,909 Perempuan 2 1 3 Masa Kerja < 5 Tahun 12 9 21 0,305 ≥ 5 Tahun 9 3 12 Riwayat Penyakit Ada 2 1 3 0,909 Tidak Ada 19 11 30 Penggunaan APT ≥4 hari/minggu 19 9 28 0,233 Tidak Menggunakan 2 3 5 Paparan Kebisingan Lama Paparan <4 Jam/hari 13 10 23 0,198 ≥4 Jam/hari 8 2 10 Persepsi Tentang Paparan Kebisingan Terganggu 14 3 17 0,021 Tidak Terganggu 7 9 16", "type": "Table" }, { "left": 326, "top": 645, "width": 213, "height": 22, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hubungan Variabel dengan Keluhan Non- auditory", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 669, "width": 216, "height": 99, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil analisis bivariat menggunakan uji chi square pada tabel 4 menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara usia (p = 0,301), jenis kelamin (p = 0,909), masa kerja (p = 0,305), riwayat penyakit (p = 0,909), penggunaan APT (p = 0,233), dan lama paparan kebisingan (p = 0,198), dengan keluhan non-auditory . Tabel 4 menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara", "type": "Text" }, { "left": 333, "top": 38, "width": 209, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hubungan Paparan Kebisingan dengan...... 71", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 215, "height": 22, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "persepsi tentang paparan kebisingan dengan keluhan non-auditory (p = 0,021) .", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 126, "width": 213, "height": 35, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pembahasan Hubungan Usia dengan Keluhan Non- auditory", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 163, "width": 216, "height": 478, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gangguan kesehatan akibat paparan kebisingan dapat dicegah atau diminimalisir dengan mengendalikan intensitas kebisingan di bawah nilai ambang batas (NAB) yang berlaku. Intensitas kebisingan yang diijinkan memapar pekerja di Indonesia diatur dalam Permenaker Nomor 5 Tahun 2018 tentang Kesehatan dan Keselamatan Lingkungan Kerja, yakni 85 dBA. Nilai tersebut berlaku untuk paparan 8 jam kerja sehari dan 40 jam kerja dalam satu minggu. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tidak terdapat hubungan antara usia responden dengan keluhan non-auditory pada pekerja jasa konstruksi PT. X yang bekerja di bagian smelter dan refinery pada PT.Y dengan nilai p = 0,301. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Rahayu dan Pawenang yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara usia dengan keluhan non pendengaran (Rahayu dan Pawenang, 2016). Teori mengatakan bahwa usia merupakan salah satu faktor yang memicu munculnya keluhan subyektif pada pekerja. Usia menjadi faktor intrinsik yang berasal dari dalam tubuh pekerja. Hal ini berkaitan dengan fungsi fisiologis tubuh pekerja. Semakin bertambah umur pekerja akan menurunkan fungsi fisiologis tubuh. Selain itu, pada usia yang semakin bertambah akan terjadi penurunan kepekaan terhadap rangsangan suara. Setelah usia 30 tahun atau lebih, pada umumnya kapasitas fisik tenaga kerja seperti penglihatan, pendengaran dan kecepatan reaksi cenderung menurun. Usia berbanding lurus dengan kapasitas kerja 25 tahun yang dianggap sebagai usia puncak, sedangkan 25-60 tahun terjadi penurunan kapasitas fisik 25% untuk kekuatan otot, 60% untuk kemampuan sensoris dan motoris (Ariestyajuni, 2019).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 644, "width": 216, "height": 137, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Sriwahyudi et al. yang menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara usia dengan keluhan non-auditory pada instalasi laundry ( Sriwahyudi et al., 2014). Hal yang sama diungkapkan oleh hasil penelitian Fathimah et al. yang menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara usia dengan keluhan non-auditory (Fathimah et al., 2018). Keluhan kesehatan non-auditory tidak hanya dipengaruhi oleh usia, tetapi juga dipengaruhi karena", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 88, "width": 215, "height": 123, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "intensitas bising, masa kerja, lama kerja dan penggunaan alat pelindung telinga. Selain itu, terdapat responden yang berusia tua dengan masa kerja lebih singkat dan responden berumur muda dengan masa kerja lebih Panjang, begitu pula dengan faktor lain seperti masa kerja, dan lama paparan yang berbeda pada masing-masing usia sehingga memunculkan tidak terdapatnya hubungan antara usia dengan keluhan non- auditory pada unit penelitian.", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 227, "width": 215, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hubungan Jenis Kelamin dengan Keluhan Non-auditory", "type": "Section header" }, { "left": 326, "top": 252, "width": 216, "height": 187, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini mendapati bahwa tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan keluhan non-auditory pada pekerja jasa konstruksi PT. X yang bekerja di bagian smelter dan refinery pada PT.Y (p = 0,909). Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian Yang et al., dimana wanita lebih sensitif terhadap intensitas kebisingan dibandingkan dengan pria (Yang et al., 2017). Selain memiliki sensitivitas terhadap kebisingan yang lebih besar, wanita juga dilaporkan memiliki kualitas tidur yang lebih buruk dan memiliki prevalensi imsomnia lebih tinggi dibandingkan dengan pria dalam kaitannya dengan dampak paparan kebisingan (Tang, 2017)", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 442, "width": 216, "height": 339, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Tantana yang menyatakan bahwa jenis kelamin dan intensitas kebisingan tidak berhubungan dengan risiko ketulian pada mahasiswa fakultas Seni Pertunjukan pemain gamelan Bali (Tantana, 2014). Hal yang sejalan diutarakan pula oleh Nooruzian et al. , yang mengemukakan bahwa gangguan pendengaran berupa tinnitus tidak berhubungan dengan jenis kelamin responden (Nooruzian et al., 2014). Park et al. , melalui penelitiannya mengatakan bahwa tidak ada perbedaan sensitivitas di antara laki-laki dan perempuan, dan tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan anxiety yang ditimbulkan dari paparan kebisingan (Park et al., 2017). Hill menyatakan bahwa memang terdapat penelitian yang menyebutkan bahwa wanita memiliki sensitivitas yang lebih besar terhadap kebisingan (Hill, 2012). Hal ini disebabkan oleh adanya bukti bahwa wanita memiliki sistem pendengaran yang lebih baik daripada pria berkaitan dengan perbedaan nada dan kenyaringan suara yang pada gilirannya dipengaruhi oleh faktor perbedaan hormonal (Rammsayer dan Troche, 2011). Di sisi lain, tidak sedikit penelitian yang menyebutkan hal yang sebaliknya (sensitivitas terhadap", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 38, "width": 241, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "72 Jurnal Ikesma Volume 16 Nomor 2 September 2020", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 215, "height": 111, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "kebisingan tidak berbeda berdasarkan jenis kelamin). Hal ini karena sensitivitas kebisingan sebagian besar dianggap berkaitan dengan sikap/persepsi yang melibatkan pikiran dan emosi ketimbang hasil dari ketajaman sistem pendengaran. Oleh karena itu, mekanisme yang mendasari hubungan antara gender, sensitivitas kebisingan dan kesehatan belum bisa secara jelas dibuktikan (Hill, 2012).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 214, "width": 213, "height": 23, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hubungan Masa Kerja dengan Keluhan Non- auditory", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 239, "width": 216, "height": 225, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil uji dalam penelitian ini menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan antara masa kerja dengan keluhan non-auditory pekerja jasa konstruksi PT. X dengan nilai p = 0,305. Hal ini berbeda dengan yang disampaikan Fredriksson et al. dalam penelitiannya yang menyebutkan bahwa semakin panjang masa kerja seseorang, maka keluhan kelelahan yang disebabkan oleh paparan kebisingan yang dirasakan akan semakin parah (Fredriksson et al., 2014). Masa kerja umumnya berkaitan erat dengan akumulasi paparan yang telah diterima pekerja selama bekerja, sehingga sangat memungkinkan bagi pekerja dengan masa kerja yang cukup lama untuk mengalami berbagai gangguan maupun dampak akibat paparan kebisingan baik secara psikologis maupun fisiologis (Sudirman et al. , 2014) .", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 467, "width": 216, "height": 276, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perbedaan temuan dalam penelitian ini dengan penelitian sebelumnya dapat dimungkinkan oleh adanya perbedaan intensitas kebisingan di beberapa area kerja di lokasi penelitian. Berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa pekerja dengan masa kerja lebih pendek (< 5 tahun), ditempatkan pada lokasi dengan volume pekerjaan yang lebih padat dan lebih banyak menggunakan peralatan yang menghasilkan kebisingan dibandingkan dengan pekerja dengan masa kerja lebih lama (≥ 5 tahun). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fathimah et al. , yang menyatakan tidak terdapat hubungan antara masa kerja dengan keluhan non-auditory pada pekerja bagian weaving di PT. Unitex. Lebih lanjut Fathimah et al. menyebutkan bahwa tidak menutup kemungkinan pekerja dengan masa kerja < 5 tahun mengalami penurunan daya dengar akibat pajanan bising dengan intensitas sangat tinggi dan waktu pajanan harian melebihi standar yang diijinkan (Fathimah et al. , 2018).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 758, "width": 215, "height": 23, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hubungan Riwayat Penyakit dengan Keluhan Non-auditory", "type": "Table" }, { "left": 326, "top": 88, "width": 216, "height": 250, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Munzel menjelaskan bahwa dalam penelitian terbaru pada 62.000 orang ditemukan bahwa kebisingan lalu lintas berkaitan dengan tingginya kadar glukosa puasa, stres dan gangguan tidur. Konsekuensi ini akan lebih parah dialami oleh seseorang dengan riwayat penyakit diabetes dan dapat meningkatkan risiko diabetes pada orang normal. Hadad et al. menyebutkan bahwa paparan kebisingan dengan intensitas rendah secara terus menerus dapat menyebabkan gangguan non-auditory berupa tekanan mental (Hadad et al., 2019). Mekanisme yang mendasari stres mental yang diinduksi oleh kebisingan berpusat pada peningkatan kadar hormon stres, tekanan darah, dan detak jantung, yang pada gilirannya mendukung perkembangan penyakit serebrokardiovaskular seperti stroke, hipertensi arteri, penyakit jantung iskemik, dan infark miokard yang risikonya lebih tinggi pada seseorang dengan riwayat penyakit", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 341, "width": 215, "height": 22, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "kardiovaskuler. Penelitian-penelitian tersebut", "type": "Table" }, { "left": 326, "top": 366, "width": 216, "height": 225, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "berseberangan dengan penelitian ini dimana variabel riwayat penyakit (diabetes militus, kardiovaskuler dan hiperlipedemia) dalam penelitian ini terbukti tidak berhubungan dengan keluhan non-auditory responden (p = 0,909). Ketidakselarasan ini dapat dimungkinkan terjadi apabila pajanan kebisingan di area kerja memiliki intensitas yang tinggi sehingga baik pekerja yang dengan atau tanpa riwayat penyakit, sama-sama mengalami keluhan non- auditory . Pendapat ini didukung oleh Babisch yang mengatakan bahwa memang terdapat hubungan antara riwayat penyakit (kardiovaskuler) dengan sensitivitas terhadap pajanan kebisingan, akan tetapi faktor terpenting yang berperan terhadap munculnya gangguan kesehatan adalah intensitas pajanan kebisingan itu sendiri (Babisch, 2010).", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 606, "width": 216, "height": 175, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hubungan Penggunaan APT dengan Keluhan Non-auditory APT yang disediakan untuk digunakan oleh pekerja berupa sumbat telinga ( ear plug ) dan tutup telinga ( ear muff ). Hasil uji statistik antara variabel penggunaan APT dengan keluhan non- auditory akibat kebisingan pada pekerja jasa konstruksi PT. X yang ditampilkan pada Tabel 4, diketahui bahwa tidak terdapat hubungan antara penggunaan APT dengan keluhan non-auditory dengan nilai p = 0,233. Hal ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Astuti yang menyatakan bahwa penggunaan APD untuk melindungi telinga berpengaruh secara signifikan terhadap", "type": "Text" }, { "left": 333, "top": 38, "width": 209, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hubungan Paparan Kebisingan dengan...... 73", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 216, "height": 98, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "keluhan non-auditory para pekerja (Astuti, 2019). Sumbat telinga berupa kapas dapat meredam kebisingan sebesar 10-15 dBA (Darlani dan Sugiharto, 2017). APT berupa sumbat telinga ( ear plug ) secara teori dapat mengurangi kebisingan 8-30 dBA dan tutup telinga ( ear muff ) dapat mereduksi kebisingan 25-40 dBA (Panggeleng, 2018).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 189, "width": 216, "height": 326, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Alasan perbedaan temuan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah adanya kemungkinan bahwa APT baik berupa sumbat telinga ( ear plug ) dan tutup telinga ( ear muff ) berkurang efektivitasnya karena tidak sepenuhnya digunakan dengan benar, ukuran dan bentuk APT yang tidak sesuai dengan penggunanya, atau kondisi APT kurang baik/rusak (Eryani et al. , 2017). APT dapat rusak akibat kurang tepatnya perawatan dan penyimpanan, serta masa penggunaannya melampaui standar. Tutup telinga ( ear muff ) misalnya, lama kelamaan bantalan ( chusion ) pada tutup telinga dapat mengeras akibat bereaksi dengan minyak atau keringat pada permukaan kulit penggunanya. Kondisi yang demikian dapat memungkinkan gelombang suara masuk ke dalam telinga melalui celah antara bantalan dengan kulit penggunanya (Sari, 2010). Alasan yang hampir sama pernah dikemukakan oleh Wardani et al. dimana pada hasil penelitiannya juga didapati hasil bahwa tidak terdapat hubungan antara penggunaan APD dengan keluhan subjektif non-auditory pada pekerja di PT. X di Kabupaten Probolinggo (Wardani et al. , 2020) .", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 530, "width": 216, "height": 23, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hubungan Lama Paparan Kebisingan dengan Keluhan Non-auditory", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 556, "width": 216, "height": 212, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji korelasi antara variabel lama paparan dengan keluhan non-auditory pada pekerja jasa konstruksi PT. X menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara lama paparan dengan keluhan non-auditory (p = 198). Hal ini agaknya bertentangan dengan hasil penelitian Elfiza yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara lama paparan kebisingan dengan peningkatan tekanan darah sebagai salah satu gejala fisiologis ( non-auditory ) (Elfiza, 2017). Kendati demikian, temuan penelitian Fathimah et al. (2018) dan Indriyanti et al. selaras dengan penelitian ini, dimana kedua penelitian tersebut menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara lama paparan kebisingan dengan gejala atau keluhan non-auditory (Indriyanti et al., 2019).", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 88, "width": 216, "height": 313, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Apabila dihubungkan dengan gangguan pendengaran/peningkatan ambang dengar, berbagai penelitian menunjukkan variabel lama paparan kebisingan menunjukkan adanya hubungan yang signifikan. Penelitian Phillips et al., mengemukakan bahwa lama paparan berhubungan signifikan dengan gangguan pendengaran akibat kebisingan (Phillips et al., 2010). Lebih lanjut, Rakhmawati et al. (2018) menyatakan bahwa terdapat hubungan antara lama paparan kebisingan dengan kenaikan ambang dengar pekerja penggilingan padi (Rakhmawati et al., 2018). Temuan ini mendorong kepercayaan bahwa kenaikan ambang dengar (tuli sensoneural) mewakili faktor adaptasi seseorang terhadap paparan kebisingan (Gani et al. , 2018). Proses adaptasi inilah yang kemungkinan menaikkan ambang toleransi seseorang terhadap keluhan non- auditory akibat paparan kebisingan sehingga lama paparan kebisingan tidak berhubungan dengan munculnya keluhan non-auditory. Proses adaptasi terhadap paparan kebisingan seperti yang diungkapkan penulis, masih memerlukan penelitian lebih lanjut.", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 404, "width": 215, "height": 124, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Alasan lain yang mendukung temuan tidak terdapatnya hubungan antara lama paparan kebisingan dengan keluhan non-auditory adalah karena meski terdapat perbedaan lama paparan kebisingan, akan tetapi lama paparan seluruh pekerja tidak melebihi 8 jam kerja seperti yang ditetapkan dalam Nilai Ambang Batas (NAB) kebisingan yang diatur dalam Permenaker Nomor 5 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja lingkungan Kerja.", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 543, "width": 218, "height": 238, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hubungan Persepsi tentang Kebisingan dengan Keluhan Non-auditory Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat hubungan antara persepsi kebisingan dengan keluhan non-auditory pada pekerja jasa konstruksi PT. X yang bekerja di bagian smelter dan refinery pada PT.Y. Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian Fathimah et al. (2018) bahwa persepsi kebisingan berpengaruh terhadap tingkat keluhan non-auditory yang dialami oleh pekerja. Robbins menyatakan bahwa persepsi merupakan proses penafsiran terhadap suatu hal yang ditangkap oleh panca indera individu agar dapat disimpulkan makna yang dimaksud oleh lingkungan individu. Persepsi dapat membuat individu mampu untuk mengenali lingkungannya serta dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh lingkungannya (Robbins,", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 38, "width": 241, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "74 Jurnal Ikesma Volume 16 Nomor 2 September 2020", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 215, "height": 187, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2002). Adapun interaksi yang terjadi antara individu dan lingkungan mampu menimbulkan persepsi yang berbeda-beda pada individu. Menurut Hernayanti et al. (2018), persepsi kebisingan memiliki pengaruh terhadap kejadian gangguan non pendengaran ( non-auditory effect ) yang dialami oleh pekerja seperti gangguan komunikasi, gangguan tidur, dan gangguan psikologis (Hernayanti et al., 2018). Penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi et al. (2013) menyatakan terdapat hubungan persepsi kerja dengan stress yang dirasakan pekerja. dimana semakin tinggi persepsi terhadap kebisingan, semakin tinggi tingkat stress yang masuk kedalam gangguan aspek psikologi.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 290, "width": 116, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keterbatasan Penelitian", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 303, "width": 215, "height": 149, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keterbatasan penelitian ini adalah tidak dapat dilakukannya pengambilan data secara langsung terutama terkait dengan pengukuran intensitas kebisingan di area kerja PT. X dikarenakan adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk mencegah meluasnya Pandemi Covid-19 yang terjadi saat penelitian berlangsung. Berdasarkan hasil wawancara dengan perwakilan PT. X diketahui bahwa tidak terdapat data sekunder tentang pengukuran kebisingan yang dapat menunjang hasil penelitian.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 467, "width": 145, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "KESIMPULAN DAN SARAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 493, "width": 60, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kesimpulan", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 505, "width": 215, "height": 23, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 530, "width": 215, "height": 73, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Faktor karakteristik individu yang meliputi usia, jenis kelamin, masa kerja, riwayat penyakit dan penggunaan APT, seluruhnya tidak berhubungan secara signifikan dengan keluhan non-auditory pada pekerja jasa konstruksi PT. X di Kabupaten Gresik.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 606, "width": 216, "height": 73, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Faktor paparan kebisingan berupa lama paparan tidak memiliki hubungan dengan keluhan non-auditory, sedangkan persepsi tentang paparan kebisingan memiliki hubungan yang signifikan dengan keluhan non-auditory pada pekerja jasa konstruksi", "type": "List item" }, { "left": 106, "top": 682, "width": 126, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PT. X di Kabupaten Gresik.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 708, "width": 31, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Saran", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 720, "width": 215, "height": 35, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Saran yang dapat diberikan pada PT. X berdasarkan hasil dan temuan penelitian ini adalah:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 758, "width": 215, "height": 23, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Melakukan pengukuran kebisingan secara berkala di seluruh area kerja.", "type": "List item" }, { "left": 326, "top": 88, "width": 215, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Melakukan evaluasi terhadap penggunaan", "type": "List item" }, { "left": 326, "top": 100, "width": 215, "height": 23, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "APT 3. Melaksanakan program manajemen", "type": "Table" }, { "left": 340, "top": 125, "width": 201, "height": 99, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "kebisingan yang terdiri dari : a) mengidentifikasi masalah kebisingan, b) merencanakan mitigasi kebisingan dan langkah-langkah pengendalian, c) implementasi dan operasi pengendalian kebisingan, d) penilaian dan tindakan korektif, e) tinjauan berkala, dan f) peningkatan berkelanjutan.", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 240, "width": 105, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DAFTAR RUJUKAN", "type": "Section header" }, { "left": 326, "top": 265, "width": 216, "height": 60, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1] Alpadika, Denny, HM., Wahyuni, I. 2016. Hubungan Paparan Kebisingan terhadap Stres Kerja pada Porter Ground Handling di Kokapura Ahmad Yani Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 4(4), 630-636.", "type": "List item" }, { "left": 326, "top": 333, "width": 215, "height": 60, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2] Amar, D. M., Dina, L., & Khairul, N. 2019. Hubungan Kebisingan dengan Kejadian Hearing Loss dan Stress Kerja di Area Produksi PT.X. Jurnal Kesehatan 5(1), 1- 12.", "type": "List item" }, { "left": 326, "top": 401, "width": 215, "height": 35, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3] Anies. 2010 . Seri Kesehatan Umum : Penyakit Akibat Kerja. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.", "type": "List item" }, { "left": 326, "top": 444, "width": 215, "height": 35, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4] Antonius, P. 2017. Smelting Furnace Melt Zone Wall Modification to Cope Higher Production Rate Operation. IPMC, 1-7.", "type": "List item" }, { "left": 326, "top": 487, "width": 215, "height": 61, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5] Ariestyajuni, A. 2019. Dampak Pajanan Kebisingan Mesin Ekstruder terhadap Gangguan Komunikasi pada Pekerja PT.X Sidoarjo. Medical Technology and Public Health Journal 3 (1), 17-22.", "type": "List item" }, { "left": 326, "top": 555, "width": 216, "height": 61, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6] Astuti, S. 2019. Hubungan Persepsi Kebisingan Dengan Keluhan Non Auditory Pada Tenaga Kerja Bagian Produksi Plant 3-4 Pt. I Tahun 2019. Disertasi, p. Jakarta: Universitas Pembangunan Nasional", "type": "List item" }, { "left": 347, "top": 618, "width": 74, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Veteran Jakarta.", "type": "List item" }, { "left": 326, "top": 636, "width": 215, "height": 35, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "7] Babisch, W. 2010. Noise Sensitivity in Cardiovascular Noise Studies. Paper at the Meeting of the Inter-Noise .", "type": "List item" }, { "left": 326, "top": 679, "width": 215, "height": 61, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "8] Basner, M. Babisch, W., Davis, A., Brink, M., Clark, C., Jenssen, S., Stansfeld, S. 2014. Auditory and Non Auditory Effect of Noise on Health. The Lancet, 383 (9925) , 1325-1332.", "type": "List item" }, { "left": 326, "top": 747, "width": 215, "height": 36, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "9] Darlani dan Sugiharto. 2017. Kebisingan dan Gangguan Psikologis Pekerja Weaving Loom dan Inspection PT. Primatexco", "type": "List item" }, { "left": 333, "top": 38, "width": 209, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hubungan Paparan Kebisingan dengan...... 75", "type": "Page header" }, { "left": 106, "top": 88, "width": 195, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Indonesia. Jurnal of Health Education,", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 100, "width": 66, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2(2), 130-137.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 118, "width": 216, "height": 60, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "10] Elfiza, R., Marliyawati, D. 2017. Hubungan antara Lamanya Paparan Bising dengan Gangguan Fisiologis dan Pendengaran pada Pekerja Insustri Tekstil. Jurnal Kedokteran Diponegoro, 8(2), 1196-1207.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 186, "width": 216, "height": 48, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "11] Eryani, YM., Wibowo, CA., Saftarina, F. 2017. Faktor Risiko Terjadinya Gangguan Pendengaran Akibat Bising. Medula, 7(4), 112-117.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 242, "width": 216, "height": 73, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "12] Fathimah, A., Ramadhani, TA., Ginanjar, R. 2018. Hubungan Kebisingan dengan Keluhan Non Auditory Effect pada Pekerja Bagiab Weaving di PT. Unitex Bogor Tahun 2018. Jurnal Mahasiswa Kesehatan Mayarakat, 1(2), 74-79.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 323, "width": 215, "height": 48, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "13] Fink, D. 2019. A New Definition of Noise: Noise Is Unwanted and/or Harmful Sound . Noise is The New 'Secondhand Smoke'. Proceeding of Meeting on Acoustics, 39(1),", "type": "List item" }, { "left": 106, "top": 373, "width": 28, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1-12.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 391, "width": 215, "height": 22, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "14] Gani, LR., Rachmawati, DA., Indreswari, L., Mardijana, A., Nurdian, Y. 2018.", "type": "List item" }, { "left": 106, "top": 416, "width": 195, "height": 48, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hubungan antara Kebisingan di Tempat Kerja dengan Kualitas Tidur pada Pekerja Pabrik Kayu PT. Muroco Jember. Journal of Agromedicine and Medical Sciences,", "type": "List item" }, { "left": 106, "top": 467, "width": 55, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4(2), 72-76.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 484, "width": 215, "height": 48, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "15] Gunawan, B. A. & Marsum. 2015. Deskripsi Intensitas suara pada Unit Raw Mill PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap. Keslingmas, 34(1), 213-219.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 540, "width": 215, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "16] Hernayanti, M. A., Tri, J. & Hanan, L. D.,", "type": "List item" }, { "left": 106, "top": 553, "width": 195, "height": 73, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2018. Hubungan Kebisingan di Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta Timur terhadap Gangguan Non-Auditori Permukiman Penduduk Wilayah Buffer. Jurnal Kesehatan Masyarakat , 6(6), 214- 224.", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 633, "width": 215, "height": 49, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "17] Hill, EM. 2012. Noise sensitivity and diminished health: the role of stress-related factors. PhD Thesis. Aucland University of Technology.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 689, "width": 215, "height": 35, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "18] Hadad, O., Prochaska, JH., Daiber, A., Munzel, T. 2019. Environmental Noise- Induced Effects on Stress Hormones,", "type": "List item" }, { "left": 106, "top": 727, "width": 195, "height": 48, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Oxidative Stress, and Vascular Dysfunction: Key Factors in the Relationship between Cerebrocardiovascular and Psychological", "type": "Table" }, { "left": 347, "top": 88, "width": 195, "height": 22, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Disorders . Hindawi Oxidative Medicine and Cellular Longevity , 1, 1-13.", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 118, "width": 216, "height": 48, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "19] Hiola, R., Sidiki, AK. 2016. Hubungan Kebisingan Mesin Tromol dengan Stres Pekerja di Kabupaten Bone Bolango. Unnes Journal of Public Health, 5(4), 285-293.", "type": "List item" }, { "left": 326, "top": 173, "width": 216, "height": 48, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "20] Indriyanti, LH., Wangi, PK., Simanjuntak, k. 2019. Hubungan Paparan Kebisingan terhadap Peningkatan Tekanan Darah pada Pekerja. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan,", "type": "List item" }, { "left": 347, "top": 224, "width": 60, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "15(1), 36-45.", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 242, "width": 215, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "21] Munzel, T., Schmidt, FP., Steven, S.,", "type": "List item" }, { "left": 347, "top": 254, "width": 195, "height": 23, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Herzog, J., Daiber, A., Sorensen, M. 2018. Environmental Noise and The", "type": "Table" }, { "left": 347, "top": 280, "width": 195, "height": 35, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Cardiovascular System. Journal of the American College of Cardiology, 71(6), 688-697.", "type": "List item" }, { "left": 326, "top": 323, "width": 215, "height": 73, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "22] Nooruzian, M., Jafari, Z., Shahmiri, E., Omidvar, S., Zendehbad, AS., Amini, N., Bagherian, M., Radmehr, M., Yoonessi, A. 2017. Effect of Age, Gender and Hearing Loss on the Degree of Discomfort Due to Tinnitus. Basics and Clinical Neuroscience,", "type": "List item" }, { "left": 347, "top": 398, "width": 70, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "8(6) , 435-442.", "type": "List item" }, { "left": 326, "top": 416, "width": 215, "height": 61, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "23] Panggeleng, AMF. 2018. Faktor Yang Berhubungan dengan Gangguan Fungsi Pendengaran Pekerja pada Bagian Produksi PT Makassar Tene. Skripsi . Universitas Hasanuddin.", "type": "List item" }, { "left": 326, "top": 484, "width": 216, "height": 74, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "24] Park, J., Chung, S., Lee., J., Sung JH., Cho, SW., Sim, CS. 2017. Noise Sensitivity, Rather than Noise Level, Predicts the Non- Auditory Effect of Noise in Community Samples: A Population-based Survey. BMC Public Health , 17(1), 315.", "type": "List item" }, { "left": 326, "top": 565, "width": 216, "height": 48, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "25] Phillips, S.L., Henrich, V.C., Mace, S.T., P. 2010. Prevalence of noise-induced hearing loss in student musicians. International Journal of Audiology 49(4)309-16.", "type": "List item" }, { "left": 326, "top": 621, "width": 215, "height": 48, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "26] Pratiwi, S.J., Hemy, A., & Silvia, K. 2013. Hubungan Antara Persepsi Terhadap Kebisingan Dengan Stres Karyawan. Jurnal Ecopsy 3 (1) : 38-41.", "type": "List item" }, { "left": 326, "top": 676, "width": 216, "height": 48, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "27] Rachmawati, I. A. 2015. Hubungan Antara Intensitas Kebisingan Dengan Keluhan Non Auditory Effect Di Area Turbin dan Boiler Pembangkit. Skripsi , p. Jember: Universitas", "type": "List item" }, { "left": 347, "top": 727, "width": 37, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jember.", "type": "List item" }, { "left": 326, "top": 745, "width": 215, "height": 35, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "28] Rahayu, P. & Pawenang, E. T. 2016. Faktor yang berhubungan dengan gangguan pendengaran pada pekerja yang terpapar", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 38, "width": 241, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "76 Jurnal Ikesma Volume 16 Nomor 2 September 2020", "type": "Page header" }, { "left": 106, "top": 88, "width": 195, "height": 35, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "bising di unit spinning i pt. Sinar pantja djaja semarang. Unnes Journal of Public Health , 5(2), 140-148.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 130, "width": 215, "height": 23, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "29] Rakhmawati, A., Ramlan, D., Yulianto. 2018. Hubungan Intensitas Suara Mesin", "type": "List item" }, { "left": 106, "top": 156, "width": 194, "height": 60, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Produksi dan Lama Paparan dengan Ambang Dengar Pekerja Penggiling Padi di Desa Banjarsari Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas Thun 2017. Kelingmas, 37(3), 240-245.", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 224, "width": 216, "height": 48, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "30] Rammsayer, TH., Troche, SJ. 2011. On Sex-related Differences in Auditory and Visual Sensory Functioning. Archives of Sexual Behavior , 41(3), 583-590.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 280, "width": 216, "height": 35, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "31] Robbin, S. P. 2002. Mangement. 2 nd Ed. New Jersey : Prentice Hall Englewood Cliffs.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 323, "width": 216, "height": 60, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "32] Sari, RYI. 2010. Pemakaian Alat Pelindung Diri sebagai Upaya dalamMemberikan Perlindungan bagi Tenaga Kerja di Ruang Cetak PT. Air Mancur. Palur. Laporan Khusus .Universitas Sebelas Maret.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 391, "width": 215, "height": 60, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "33] Sriwahyudi, Naiem, M. F., Wahyuni & Andi. 2014. Hubungan Kebisingan Dengan Keluhan Kesehatan Non Pendengaran Pada Pekerja Instalasi Laundry Rumah Sakit Kota Makassar. 1-11.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 459, "width": 215, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "34] Sudirman et al. , F. N. A. 2014. Keluhan", "type": "List item" }, { "left": 106, "top": 472, "width": 195, "height": 35, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kesehatan Non Pendengaran Akibat Kebisingan pada pekerja Instalasi Gizi Rumah Sakit. Skripsi.", "type": "Table" }, { "left": 248, "top": 497, "width": 53, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Universitas", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 510, "width": 58, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasanuddin.", "type": "Table" }, { "left": 326, "top": 88, "width": 215, "height": 47, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "35] Darlani, S. 2017. Kebisingan dan Gangguan Psikologis Pekerja Weaving Loom dan Inspection PT. Primatexco Indonesia. Jurnal of Health Education , 2(2), 130-137.", "type": "List item" }, { "left": 326, "top": 143, "width": 215, "height": 86, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "36] Tang, J., Liao, Y. Kelly, BC., Xie, L., Xiang, YT., Qi, C., Pan, C., Hao, W., Liu, T., Zhang, F., Chen. 2017. Gender and Regional Differences in Sleep Quality and Insomnia: A General Population-based Study in Hunan Province of China. Scientific Report , 7, 1-9.", "type": "List item" }, { "left": 326, "top": 237, "width": 215, "height": 86, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "37] Tantana, O. 2014. Hubungan Antara Jenis Kelamin, Intensitas Bising, Dan Masa Paparan Dengan Risiko Terjadinya Gangguan Pendengaran Akibat Bising Gamelan Bali Pada Mahasiswa Fakultas Seni Pertunjukan. Thesis. Universitas Udayana. BIBLIOGRAPHY \\l 1033", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 330, "width": 216, "height": 73, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "38] Wardani, R. W., Globila, N., Indah, L., & Erwin, D. N. 2020. Kebisingan dan Keluhan Subjektif pada Pekerja Sebagai Upaya Pengendalian Noice Induced Permanent Threshold Shift (Nipts). Journal of Vocational Health Study 3 (1) , 89-96.", "type": "List item" }, { "left": 326, "top": 411, "width": 215, "height": 48, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "39] Yang, W., Moon, HJ., Kim, MJ. 2017. Combined Effects Of Short-Term Noise Exposure And Hygrothermal Conditions On Indoor Environmental Perceptions.", "type": "List item" }, { "left": 347, "top": 462, "width": 192, "height": 22, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Indoor and Built Environment , 27(8), 1119- 1133.", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 492, "width": 215, "height": 48, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "40] Zuhra, F. 2019. Pengaruh Kebisingan Terhadap Status Pendengaran Pekerja Di PT. Kian Keramik Mas Plant Gresik. Skripsi . Universitas Airlangga.", "type": "List item" } ]
45b9a8be-3aee-a1f5-3578-f3f952da75a9
https://jurnal.umb.ac.id/index.php/lateralisasi/article/download/211/198
[ { "left": 57, "top": 39, "width": 246, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "LATERALISASI, Volume 7 Nomor 1, Maret 2019", "type": "Page header" }, { "left": 354, "top": 39, "width": 197, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "p-ISSN: 2354-936X; e-ISSN: 2614-4522", "type": "Page header" }, { "left": 313, "top": 731, "width": 233, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "18 | http://jurnal.umb.ac.id/index.php/lateralisasi", "type": "Page footer" }, { "left": 62, "top": 67, "width": 488, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "ALIH KODE PENYIAR RADIO JAZIRAH 104,3 FM PADA ACARA “REHAT”", "type": "Title" }, { "left": 164, "top": 93, "width": 285, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Hasmi Suyuthi 1 , Ira Yuniati 2 , Loliek Kania Atmaja 3 , dan Noviar Haidi 4", "type": "Text" }, { "left": 143, "top": 107, "width": 327, "height": 21, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "FKIP Universitas Muhammadiyah Bengkulu [email protected] ; [email protected] ; [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 288, "top": 144, "width": 35, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Abstrak", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 156, "width": 499, "height": 181, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimanakah bentuk alih kode pada siaran “ Rehat ” Radio 104,3 Jazirah FM Bengkulu ? dan Penyebab terjadinya alih kode pada siaran acara “ Rehat ” Radio 104,3 Jazirah FM Bengkulu ? Tujuan penelitian in i adalah untuk mendeskripsikani bentuk alih kode pada siaran “Rehat” Radio 104,3 Jazirah FM dan Mendeskripsikan terjadinya alih kode pada siaran acara “Rehat ” di Radio Jazirah 104,3 FM di Universitas Muhammadiyah Bengkulu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode diskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian ini tuturan penyiar radio Jazirah ketika membawakan acara “Rehat ” . Sumber data yang digunakan adalah bahasa lisan yang digunakann penyiar Radio Jazirah 104,3 FM di Universitas Muhammadiyah Bengkulu. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik simak, rekam, dan catat. Teknik analisis data dilakukan dengan mencatat data yang telah terkumpul, penyelesaian data, mengklasifikasi data berdasarkan masalah, mengklasifikasi dengan mengambil dan menginterprestasikan data berdasarkan permasalahan dan menyimpulkan semua data yang telah diperoleh. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis dapat disimpulkan bahwa bentuk alih kode terjadi pada penyiar Radio Jazirah 104,3 FM yakni alih kode dari bahasa Indonesia ke bahasa Melayu Bengkulu, bahasa Serawai dialek Seluma, dan bahasa Serawai dialek Kaur. Penyebab terjadinya alih kode dikarenakan menciptakan suasana dan kesan lebih santai dan akrab, keikutsertaan penutur bahasa lain.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 341, "width": 214, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Kata Kunci : Alih Kode, Radio Jazirah, Acara Rehat", "type": "Text" }, { "left": 289, "top": 364, "width": 34, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Abstract", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 375, "width": 499, "height": 159, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "The formulation of the problem discussed in this study is how is the form of code switching on broadcast \"Rehat\" Radio 104.3 Jazirah FM Bengkulu? and the cause of the occurrence of code switching on the broadcast program \"Rehat\" Radio 104.3 Jazirah FM Bengkulu? The purpose of this study was to describe the form of code switching on broadcast \"Rehat\" Radio 104.3 of the FM Peninsula and describe the occurrence of code switching on broadcasts \"Rehat\" in Radio Jazirah 104.3 FM at Muhammadiyah University of Bengkulu. The method used in this study is descriptive method. The data used in this study is the speech of Jazirah radio announcer when delivering the \"Rehat\" program. The source of the data used is the spoken language used by broadcasters of Radio Jazirah 104.3 FM at Muhammadiyah University of Bengkulu. The data collection technique used is the technique of referring, recording, and recording. The data analysis technique is done by recording the collected data, completing the data, classifying the data based on the problem, classifying it by taking and interpreting the data based on the problem and concluding all the data that has been obtained. Based on the results of the research and analysis, it can be concluded that the form of code switching occurred in the Radio Jazirah announcer 104.3 FM, namely code switching from Indonesian to Bengkulu Malay, Serawai Seluma dialect, and Serawai Kaur dialect. The cause of code switching is due to creating a more relaxed and intimate atmosphere and impression, the participation of speakers of other languages.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 536, "width": 246, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Keywords: Code Switching, Jazirah Radio, “Rehat” Program", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 575, "width": 93, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 595, "width": 499, "height": 115, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Bahasa merupakan alat interaksi atau alat komunikasi yang berfungsi untuk menyampaikan suatu gagasan, perasaan ataupun keinginan seseorang. Dari semua makhluk hidup yang ada di muka bumi, hanya manusia saja yang memiliki fitur bahasa yang nyaris sempurna, yaitu dalam bentuk lisan dan tulisan, berbeda dengan makhluk lainnya yang hanya sebatas simbol atau isyarat dalam berkomunikasi. Sebagai makhluk yang diciptakan Tuhan sebagai makhluk sosial, manusia tidak pernah lepas dari bahasa. Hal ini karena tuntutan untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya. Bahasa adalah", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 39, "width": 246, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "LATERALISASI, Volume 7 Nomor 1, Maret 2019", "type": "Page header" }, { "left": 354, "top": 39, "width": 197, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "p-ISSN: 2354-936X; e-ISSN: 2614-4522", "type": "Page header" }, { "left": 313, "top": 731, "width": 233, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "19 | http://jurnal.umb.ac.id/index.php/lateralisasi", "type": "Page footer" }, { "left": 57, "top": 66, "width": 498, "height": 32, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "sistem lambang bunyi yang bersifat arbiter, digunakan oleh suatu masyakat untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri (Chaer 2011: 1).", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 108, "width": 499, "height": 321, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Secara umum bahasa terbagi menjadi dua jenis, yaitu bahasa tulisan dan bahasa lisan. Pada kedua bentuk bahasa ini memiliki hakikat yang sama, yaitu menyampaikan gagasan, pikiran ataupun maksud tertentu. Bahasa tulisan adalah bahasa yang digunakan manusia dalam menyampaikan maksud dan tujuan seseorang melalui perantara tulisan, baik itu berbentuk surat, karya ilmiah, novel maupun tulisan-tulisan di media sosial. Bahasa lisan adalah bahasa yang digunakan manusia secara langsung dalam berinteraksi maka dari itu dalam praktiknya bahasa lisan biasanya lebih variatif, karena bahasa lisan langsung ada timbal balik antara si pembicara dengan sipendengar, sedangkan bahasa tulisan secara umum adalah komunikasi satu arah sehingga lebih pasif. Di Indonesia ada tiga jenis bahasa, yaitu bahasa Indonesia, bahasa asing, dan bahasa daerah. Ketiga bahasa ini tidak akan tertukar kedudukannya karena masing-masing dari bahasa ini sudah memiliki kedudukan dan fungsinya masing-masing. Bahasa Indonesia memiliki kedudukan tinggi sebagai bahasa nasioanal yang berfungsi sebagai bahasa resmi. Keragaman bahasa dimasyarakat menyebabkan terciptanya masyarakat bilingual atau multilingual yangmemiliki dua bahasa atau lebih, sehingga mereka harus memilih bahasa atau variasi bahasa mana yang harus digunakan. Hal inidisebabkan karena masyarakat tutur yang terbuka, artinya mempunyaihubungan dengan masyarakat tutur lainnya, tentu akan mengalami apa yang disebutkontak bahasa dengan segala perisiwa-peristiwa kebahasaan sebagai akibatnya.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 439, "width": 499, "height": 280, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Penguasaan terhadap lebih dari satu bahasa oleh seseorang mengakibatkan kedwibahasaan dalam komunikasi. Kedwibahasaan atau bilingualisme ialah kebiasaan menggunakan dua bahasa dalam interaksi dengan orang lain. Menurut Mackey dan Fishman (dalam Chaer dan Agustina, 2010: 84-85), bilingualisme sebagai penggunaan dua bahasa oleh seorang penutur dalam pergaulannya denganorang lain secara bergantian. Ada juga istilah multilingualisme (dalam bahasa Indonesia disebut jugakeanekabahasaan) yakni keadaan digunakannya lebih dari dua bahasa oleh seseorang dalam pergaulannya dengan orang lain secara bergantian. Pada situasi kedwibahasaan akibat yang ditimbulkan adalah peristiwa alih kode. Chaer dan Agustina (2010: 107) mendefinisikan alih kodesebagai peristiwa penggantian bahasa atau ragam bahasa oleh penutur karenaadanya sebab-sebab tertentu yang dilakukan dengan sadar. Menurut Kurniawati (2001:21) alih kode adalah peralihan pemakaian bahasa atau dialek satu ke bahasa atau dialek lain dan sepenuhnya terjadi karena perubahan- perubahan sosiokultural dalam situasi berbahasa. Pada umumnya peristiwa alih kode dapat terjadi pada peristiwa bahasa tutur (lisan) dan tulisan. Alih kode dapat terjadi di mana saja, seperti di sekolah, di lingkunganrumah, di kampus, di lingkungan kerja, di media cetak, maupun media elektronik.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 39, "width": 246, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "LATERALISASI, Volume 7 Nomor 1, Maret 2019", "type": "Page header" }, { "left": 354, "top": 39, "width": 197, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "p-ISSN: 2354-936X; e-ISSN: 2614-4522", "type": "Page header" }, { "left": 313, "top": 731, "width": 233, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "20 | http://jurnal.umb.ac.id/index.php/lateralisasi", "type": "Page footer" }, { "left": 57, "top": 66, "width": 499, "height": 260, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Salah satu bentuk media elektronik adalah radio. Radio adalah sebuah teknologi yang digunakan untuk mengirim sinyal dengangelombang tertentu, kita mengenalnya dengan gelombang elektromagnetik yangmerupakan hasil modulasi dan radiasi dari elektromagnetik. Siaran radio lahirkarena perkembangan teknologi elektronik yang diaplikasikan ke dalam bentuk teknologi komunikasi dan informasi serta dirancang untuk keperluan proseskomunikasi antarmanusia dengan cara pemancaran atau transmisi melalui gelombang elektromagnetik. Setiap mata acara siaran direncanakan, diproduksi,dan disajikan kepada pendengar dengan isi pesan yang bersifat informatif,edukatif, persuasif, stimulatif, dan komunikatif (Wahyudi, 1994: 7). Siaran inidisampaikan oleh penyiar dan ditujukan kepada pendengar dengan mempergunakan medium bahasa. Dengan demikian, bahasa merupakan unsuryang sangat penting dalam siaran radio karena hanya dengan sarana bahasalahinformasi atau pesan dapat tersampaikan kepada pendengar. Dalam siaran radiosering dijumpai penggunaan bahasa kreatif oleh para penyiar sesuai dengan kompetensi masing-masing penyiar.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 335, "width": 499, "height": 136, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Kemampuan berbahasa seorang penyiar radio sangat penting peranannya dalam sebuah siaran. Hal ini karena radio merupakan salah satu alat komunikasi yang bersifat auditif sehingga bahasa merupakan sarana utama seorang penyiar dalam menyampaikan sebuah informasi ataupun dalam menciptakan komunikasi dengan audiens. Banyak lembaga radio swasta yang beroperasi di Provinsi Bengkulu, antara lain; RRI, Trans FM, Plamboyan, Santana, Lesita, selain itu ada beberapa radio yang merupakan radio basis kampus, yaitu : Swara UNIB (UNIB), Sehati FM (Tri Mandiri Sakti), Elbas (IAIN) dan Jazirah FM (UMB).", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 480, "width": 498, "height": 94, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Radio Jazirah memiliki kekhasan tersendiri. Kekhasan tersebut, yaitu: (1) Radio Jazirah dibingkai dengan nila-nilai Islami, baik dari segi program maupun tata tertib penyiar, (2) radio denganjingle news and education chanell, artinya misi diemban sebagai radio dengan mendasarkan program acara pada sekmen pendidikan dan informasi, (3) radio dengan program acara yang berorentasi pada keseimbangan antara kebutuhan jasmani dan rohani.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 584, "width": 499, "height": 94, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Program radio Jazirah pun beragam, salah satunya adalah acara REHAT. REHAT adalah program acara di Radio Jazirah yang disiarkan setiap hari pada pukul 13.00-15.00 WIB. Acara REHAT berisi nasihat bentuk kata-kata mutiara atau juga kisah-kisah yang bisa menjadi renungan. Para pendengar dapat mengirimkan nasehat serta melakukan request lagu melalui telepon dan pesan singkat (SMS).", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 687, "width": 498, "height": 32, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Para penyiar radio 104,3 Jazirah FM memiliki latar belakangbahasa yang berbeda-beda. Keragaman tersebut bisa dilihat dari asal daerah penyiar. Penyiar radio tersebut tidak hanya menguasai", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 39, "width": 246, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "LATERALISASI, Volume 7 Nomor 1, Maret 2019", "type": "Page header" }, { "left": 354, "top": 39, "width": 197, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "p-ISSN: 2354-936X; e-ISSN: 2614-4522", "type": "Page header" }, { "left": 313, "top": 731, "width": 233, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "21 | http://jurnal.umb.ac.id/index.php/lateralisasi", "type": "Page footer" }, { "left": 57, "top": 66, "width": 499, "height": 73, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "bahasa Indonesia, tetapi juga menguasai bahasa ibu atau bahasa daerahnya masing-masing bahkan bahasa asing. Bahasa-bahasa tersebut dipakai secara bergantian yang memungkinkan terjadinya pemakaian dua bahasa atau lebih serta bervariatif, sehingga terjadinya alih kode pada saat siaran berlangsung.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 149, "width": 499, "height": 94, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Berdasarkan penjabaran diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai “Alih Kode Penyiar Radio 104,3 Jazirah FM di Universitas Muhammadiyah Bengkulu (Acara REHAT: Request dan Nasi hat)”. Penelitian ini nantinya diharapkan dapat mengetahui penyebab terjadinya alih kode dan bentuk alih kode yang sering terjadi pada penyiar radio 104,3 Jazirah FM Universitas Muhammadiyah Bengkulu.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 253, "width": 499, "height": 176, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Penelitian tentang alih kode bukan penelitian baru, karena peneliti menemukan beberapa penelitian terdahulu yaituAlih Kode pada Tuturan Penyiar Acara Campursari Puri Funky Radio MBS FM Yogyakarta Bulan April 2014 dan Skenario Pembelajarannya Pada Pembelajaran Bahasa Jawa di SMA, oleh Siti Mudari (2014), Alih Kode dan Campur Kode Pada Tuturan Bahasa Penyiar dan Pendengar Radio di Cirebon, oleh Eka Solechah (2016), Alih Kode dan Campur Kode Siaran Radio 94,4 FM di Radio Lampung dan Implikasinya TerhadapPembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMA, oleh Dorlan Evi Yanti (2017),Campur Kode dan Alih Kode dalam Tuturan Masyarakat Tanjung Terdana Bengkulu Tengah, oleh Eni Kurnia (2009). Penelitian-penelitian di atas meneliti tentang terjadinya alih kode dan bentuk-bentuk alih kode tersebut.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 439, "width": 498, "height": 52, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan sebagai berikut: (1) bagaimanakah bentuk alih kode pada siaran acara“Rehat” Radio 104,3 Jazirah FM Bengkulu? (2) apakah penyebabterjadinya alih kode pada siaran acara “Rehat” Radio 104,3 Jazirah FM Bengkulu?", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 522, "width": 131, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "METODE PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 542, "width": 499, "height": 115, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriftif yang dimaksud untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang objekyang akan di analisis. Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Moleong (2008 : 11) bahwa metode deskriptif merupakan data yang dikumpulkan berupa kata-kata dan bukan angka-angka. Metode ini berusaha untuk mengidentifikasi dan memberikan gambaran mengenai analisis, bentuk dan penyebab terjadinya alih kode pada penyiar radio 104,3 Radio Jazirah FM di Universitas Muhammadiyah Bengkulu.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 667, "width": 498, "height": 52, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Teknik yang digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan data adalah teknik rekam, teknik simak dan teknik catat. (1) ada beberapa langkah yang digunakan dalam menganalisis data antara lain sebagai berikut : Mencatat data yang telah terkummpul berupa bahasa lisan penyiar radio 104,3 Jazirah", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 39, "width": 246, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "LATERALISASI, Volume 7 Nomor 1, Maret 2019", "type": "Page header" }, { "left": 354, "top": 39, "width": 197, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "p-ISSN: 2354-936X; e-ISSN: 2614-4522", "type": "Page header" }, { "left": 313, "top": 731, "width": 233, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "22 | http://jurnal.umb.ac.id/index.php/lateralisasi", "type": "Page footer" }, { "left": 57, "top": 66, "width": 499, "height": 73, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "FM pada Universitas Muhammadiyah Bengkulu yang berupa campur kode dan alih kode, (2) menyeleksi data, semua data yang diperoleh diseleksi sehingga didapat data yang penting dan dibutuhkan, (3) mengklasifikasikan data berdasarkan masalah penelitian yaitu terjadinya alih kode dan bentuk alih kode, (4) menyimpulkan, yaitu menyimpulkan semua data yang telah diperoleh.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 170, "width": 232, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 191, "width": 81, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Hasil Penelitian", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 211, "width": 262, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Bentuk Alih Kode Penyiar Radio Jazirah 104,3 FM", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 225, "width": 499, "height": 177, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Alih kode merupakan suatu bentuk peralihan pemakaian dari suatu bahasa atau dialek ke bahasa atau dialek lain. Alih kode ini dapat terjadi dari bahasa Indonesia ke bahasa daerah atau sebaliknya dari bahasa daerah ke bahasa Indonesia. Peristiwa alih kode ini terjadi karena adanya beberapa faktor yang mempengaruhinya, yaitu penutur, untuk mencari simpati, untuk membangkitkan rasa humor, dan kehadiran mitra tutur. Alih kode bukan hanya terjadi antar bahasa, tetapi dapat juga terjadi antar ragam- ragam atau gaya-gaya yang terdapat dalam satu bahasa. Penggunaan bahasa dalam situasi kedwi- bahasaan atau keanekabahasaan akan melibatkanpersoalan siapa yang bertutur, bahasa apa yang digunakan, kepada siapa seseorang itu bertutur, kapan dan dimana tutur itu terjadi (Fisman, 1972 : 244 ; Hymes dalam Chaer, 2004 : 107).", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 411, "width": 498, "height": 115, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa terjadinya alih kode pada proses siaran di radio Jazirah 104,3 FM yang dilakukan oleh penyiar radio. Alih kode ini terjadi ada yang disengaja dan ada yang tidak. disengaja. Alih kode yang terjadi secara sengaja disebabkan karena penyiar radio ingin memberikan kesan akrab dengan para pendengar radio yang berasal dari berbagai kalangan. Alih kode dalam komunikasi pada saat siaran berlangsung terjadi dalam bentuk klausa dan kalimat.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 536, "width": 132, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Alih Kode Bentuk Klausa", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 549, "width": 498, "height": 53, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Klausa adalah satuan gramatikal yang berupa kelompok kata, sekurang kurangnya terdiri atas subjek dan predikat. Berikut adalah alih kode yang terjadi pada tuturan penyiar Radio Jazirah saat membawakan acara Rehat.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 611, "width": 307, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "1. Alih kode bahasa Indonesia dengan bahasa Melayu Bengkulu", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 632, "width": 498, "height": 32, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Percakapan berikut ini adalah percakapan yang terjadi anatara penyiar 1 dan penyiar 2 pada saat mengundang pendengarnya untuk bergabung.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 39, "width": 246, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "LATERALISASI, Volume 7 Nomor 1, Maret 2019", "type": "Page header" }, { "left": 354, "top": 39, "width": 197, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "p-ISSN: 2354-936X; e-ISSN: 2614-4522", "type": "Page header" }, { "left": 313, "top": 731, "width": 233, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "23 | http://jurnal.umb.ac.id/index.php/lateralisasi", "type": "Page footer" }, { "left": 57, "top": 66, "width": 173, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Alih Kode dalam Bentuk Kalimat", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 80, "width": 498, "height": 53, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Kalimat merupakan bagian terkecil ujaran atau teks (wacana) yang mengungkapkan pikiran yang utuh secara kebahasaan. Alih kode bentuk kalimat yang terjadi dalam proses siaran di radio Jazirah terjadi dalam beberapa bahasa.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 142, "width": 317, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "1. Alih Kode Bahasa Indonesia Dengan Bahasa Melayu Bengkulu", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 163, "width": 499, "height": 32, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Peristiwa tutur ini terjadi ketika penyiar satu dan penyiar dua baru saja membuka program acara siaran radio yang mereka bawakan.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 204, "width": 317, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "2. Alih Kode Bahasa Indonesia ke Bahasa Serawai Dialek Seluma", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 225, "width": 498, "height": 52, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Peristiwa tutur terjadi ketika ada pendengar radio yang bernama Randi bergabung dalam acara Rehat yang di bawakan oleh kedua penyiar Radio Jazirah FM yaitu Bang Kamil dan Mbak Zora. 3. Alih Kode Bahasa Indoneia Ke Bahasa Serawai dialek Kaur", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 287, "width": 498, "height": 32, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Peristiwa tutur terjadi ketika ada pendengar radio yang bernama Zikri bergabung dalam acara Rehat yang di bawakan oleh kedua penyiar Radio Jazirah FM yaitu Bang Kamil dan Mbak Zora.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 329, "width": 335, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Penyebab Terjadinya Alih Kode Penyiar Radio Jazirah 104,3 FM", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 342, "width": 498, "height": 115, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pada saat siaran berlangsung terjadi alih kode yang dilakukan oleh penyiar Radio Jazirah 104,3 FM. Alih kode dalam komunikasi pada saat acara siaran berlangsung terjadi dalam bentuk klausa dan kalimat. Alih kode merupakan suatu bentuk peralihan pemakaian dari suatu bahasa atau dialek ke bahasa atau dialek lain. Alih kode ini dapat terjadi dari bahasa daerah ke bahasa nasional atau sebaliknya. Peristiwa alih kode ini terjadi karena adanya beberapa faktor yang mempengaruhinya, yaitu :", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 467, "width": 132, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "a. Pembicara atau Penutur", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 487, "width": 165, "height": 32, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "b. Pendengar atau Lawan Tutur c. Perubahan Topik Pembicaraan", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 529, "width": 193, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "d. Untuk Membangkitkan Rasa Humor", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 559, "width": 65, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pembahasan", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 585, "width": 93, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Bentuk Alih Kode", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 599, "width": 499, "height": 73, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Dalam penelitian ini alih kode yang ditemukukan dalam tuturan penyiar Radio Jazirah 104,3 FM pada acara Rehat terjadi dalam bentuk klausa dan kalimat. Bentuk klausa dan kalimat alih kode ini terjadi dalam bahasa Indonesia ke bahasa Melayu Bengkulu, bahasa Indonesia ke bahasa Serawai dialek Seluma dan dialek Kaur :", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 682, "width": 83, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "1. Bentuk Klausa", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 695, "width": 302, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "- berkirim belanjo jugo boleh” ( mengirimkan uang juga boleh)", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 709, "width": 51, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "2. Kalimat", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 39, "width": 246, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "LATERALISASI, Volume 7 Nomor 1, Maret 2019", "type": "Page header" }, { "left": 354, "top": 39, "width": 197, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "p-ISSN: 2354-936X; e-ISSN: 2614-4522", "type": "Page header" }, { "left": 313, "top": 731, "width": 233, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "24 | http://jurnal.umb.ac.id/index.php/lateralisasi", "type": "Page footer" }, { "left": 57, "top": 66, "width": 499, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "- bukan main Abang sorangko baru ndak mulai bae la kenai gombal sayo, Ahamdulillah sehat Bang … Bang Kamil ko apo cerito ?", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 94, "width": 498, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "-Sihat bang amo pegawaan, anyo belanjo nyo agak beidapan…Abang dio pengabaran ? (sehat Bang kalo badan, Cuma duit yang agak sakit, Abang gimana kabarbnya?)", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 121, "width": 498, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "- Nasihatnye Bang, sesuai kate lagu tu mpuk idup 1000 taun ame de sembayang dide bie gunenye…njadi nasihatnye Bang sembayangla sebelum di sembayangka jeme…", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 163, "width": 498, "height": 135, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Dari pembahasan hasil temuan tentang alih kode di atas, maka diketahui bahwa alih kode yang terjadi dalam tuturan penyiar Radio Jazirah 104,3 FM di Universitas Muhammadiyah Bengkulu meliputi pengalihan kode bahasa Indonesia ke Bahasa Melayu Bengkulu, pengalihan kode bahasa Indonesia ke bahasa Serawai dialek Seluma, dan bahasa Serawai dialek kaur. Kecenderungan yang ditemukan peristiwa alih kode dalam tuturan penyiar Radio Jazirah 104,3 FM disebabkan hanya sekedar bergengsi, perubahan topik pembicaraan, pendengar atau lawan tutur, membangkitkan rasa humor, dan juga karena pembicara atau penutur.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 308, "width": 166, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Penyebab Terjadinya Alih Kode", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 322, "width": 498, "height": 73, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Dari beberapa uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa proses siaran berlangsung di radio Jazirah 104,3 FM terjadi alih kode. Alih kode ini terjadi dari bahasa Indonesia ke bahasa melayu Melayu Bengkulu, Bahasa Indonesia ke Bahasa serawai dialek Seluma dan Bahasa Serawai dialek Kaur.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 404, "width": 126, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "1. Pembicara atau Penutur", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 418, "width": 498, "height": 135, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Alih kode bisa terjadi dikarenakan pembicara atau penutur. Seorang penutur kadang dengan sengaja beralih kode terhadap mitra tutur karena suatu tujuan. Misalnya mengubah situasi dari resmi menjadi tidak resmi atau sebaliknya. Seorang pembicara atau penutur seringkali melakukan alih kode ntuk mendapatkan “keuntungan” atau “manfaat” dari tindakannya itu. Hal ini bisa terjadi pada saat penutur dan lawan tutur memiliki bahasa ibu yang sama. Pembicaraan tersebut akan beralih kode dari bahasa Indonesia ke nahasa daerah. Dengan berbahasa daerah rasa keakraban pun lebih mudah dijalin daripada menggunakan bahasa Indonesia (Chaer, 2004:108).", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 563, "width": 499, "height": 115, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Hal tersebut juga terjadi pada penyiar Radio Jazirah 104,3 FM yang terdapat pada kutiipan “ bukan main Abang sorangko baru ndak mulai bae la kenai gombal sayo, Ahamdulillah sehat Bang … Bang Kamil ko apo cerito ?” . Dari kutipan di atas dapat dilihat peralihan kode dari bahasa Indonesia ke bahasa Melayu Bengkulu yang merupakan sama-sama bahasa pertama dari P1 dan P2, sehingga tujuan peralihan bahasa untuk menjadi lebih akrab berjalan dengan baik karena kedua penutur sama-sama memahami bahasa daerah yang digunakan.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 687, "width": 151, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "2. Pendengar atau Lawan Tutur", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 39, "width": 246, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "LATERALISASI, Volume 7 Nomor 1, Maret 2019", "type": "Page header" }, { "left": 354, "top": 39, "width": 197, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "p-ISSN: 2354-936X; e-ISSN: 2614-4522", "type": "Page header" }, { "left": 313, "top": 731, "width": 233, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "25 | http://jurnal.umb.ac.id/index.php/lateralisasi", "type": "Page footer" }, { "left": 57, "top": 66, "width": 499, "height": 115, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pendengar atau lawan tutur juga bisa menjadi penyebab terjadinya alih kode. Mitra tutur yang latar belakang bahasanya sama dengan penutur biasanya beralih kode dalam wujud alih varian dan bila mitra tutur berlatar belakang kebahasaan berbeda cenderung alih kode berupa alih bahasa. Lawan bicara atau lawan tutur dapat menyebabkan terjadinya alih kode, misalnya karena si penutur ingin mengimbangi kemampuan berbahasa si lawan tutur kurang atau agak kurang karena memang mungkin bukan bahasa pertamanya (Chaer, 2004:108).", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 191, "width": 498, "height": 218, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Alih kode yang disebabkan pendengar atau lawan tutur yang dilakukan penyiar Radio 104,3 Jazirah FM bisa dilihat dari kutipan kalimat “ Njak jeme lame nilah Bang, nye maju nganingkah Jazirah” . Alih kode ini bermula dari penyiar radio P1 (Idham Kamil) menggunakan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi namun lawan tuturnya dengan sengaja beralih bahasa ke bahasa daerah. Peralihan bahasa yang dilakukan P3 (Zikri) yang merupakan pendengar radio yang bergabung lewat layanan telpon merupakan peralihan bahasa yang dilakukan secara sengaja oleh penutur. Hal ini dikarenakan penutur mengetahui bahwa lawan tuturnya memiliki bahasa ibu yang sama yaitu bahasa serawai meski berbeda dialek selain dari pada itu penutur melakukan peralihan bahasa dari bahasa Indonesia ke bahasa daerah bertujuan agar keakraban lebih muda terjalin, dan apa yang dilakukan penutur berhasil karena setelah penutur melakukan peralihan bahasa komunikasi antara penyiar dan pendengar ini langsung terdengar akrab.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 418, "width": 187, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "3. Untuk Membangkitkan Rasa Humor", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 432, "width": 498, "height": 280, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Untuk membangkitkan rasa humor tentu saja juga bisa menjadi alasan peralihan kode yang dilakukan seorang penutur. Alih kode sering dimanfaatkan oleh guru, pemimpin rapat atau pelawak untuk membangkitkan rasa humor. Tujuannnya untuk menyegarkan suasana yang dirasakan mulai lesu, menghilangkan ketegangan yang mulai timbul. Alih kode bisa berupa alih varian, alih ragam, atau alih gaya bicara (Chaer, 2004:108). Hal ini juga terjadi pada penyiar radio 104,3 jazirah FM saat sedang membawakan program siaran. Peralihan bahasa karena ingin membangkitkan rasa humor tersebut bisa dilihat dari kutipan kalimat “ berkirimbelanjojugo boleh, idak kito tolak ”. Dari kuti pan di atas dapat dilihat peralihan kode yang bertujuan untuk membangkitkan rasa humor, hal ini terlihat dari adanya alih dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa daerah berupa kata “ berkirim belanjojugo boleh, idak kito tolak” penyiar kedua yang bernama Mbak Zora menjelaskan tentang acara dan mengajak pendengar untuk bergabung lalu spontan penyiar satu yang bernama Bang Kamil mengucapkan “berkirim belanjo jugo boleh, idak kito tolak”. Peralihan bahasa dari bahasa Indonesia ke bahasa Melayu Bengkulu yang dilakukan P1 (Idham Kamil) tersebut yang bertujuan membangkitkan rasa humor berhasil karena langsung mengundang tawa pendengar maupun lawan tuturnya.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 39, "width": 246, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "LATERALISASI, Volume 7 Nomor 1, Maret 2019", "type": "Page header" }, { "left": 354, "top": 39, "width": 197, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "p-ISSN: 2354-936X; e-ISSN: 2614-4522", "type": "Page header" }, { "left": 313, "top": 731, "width": 233, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "26 | http://jurnal.umb.ac.id/index.php/lateralisasi", "type": "Page footer" }, { "left": 57, "top": 67, "width": 81, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "KESIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 87, "width": 447, "height": 32, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data secara keseluruhan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 128, "width": 480, "height": 25, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "1. Bentuk alih kode terjadi pada penyiar radio Jazirah 104,3 FM yakni alih kode dari bahasa Indonesia ke bahasa Melayu Bengkulu, bahasa Serawai dialek Kaur, dan juga dialek Seluma.", "type": "List item" }, { "left": 75, "top": 156, "width": 480, "height": 52, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "2. Terjadinya alih kode pada penyiar radio Jazirah 104,3 FM terjadi karena adanya penutur baik dari pihak penyiar radio maupun pendengar radio. Penutur yang menggunakan bahasa Melayu Bengkulu dan Bahasa Serawai. Alih kode ini juga terjadi karena adanya mitra tutur yang menyebabkan terjadi penyisipan bahasa lain ketika berkomunikasi.", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 242, "width": 110, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 263, "width": 390, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Aslinda dan Leni Syafyahya. 2014. Pengantar Sosiolinguistik. BandungAditama.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 290, "width": 466, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Chaer, Abdul. dan Agustina L. (2004). Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta : Rineka Cipta.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 318, "width": 449, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "----------------------------------. (2010). Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta :Rineka Cipta.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 345, "width": 390, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "---------------.2011.Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 373, "width": 378, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "J. B. Wahyudi.1994. Dasar-Dasar Manajemen Penyiaran. Jakarta : Gramedia.", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 401, "width": 498, "height": 38, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Kurniawati, Asih dkk. Alih Kode Penyiar Radio Oz 94,4 FM Bandarlampung dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA. “Jurnal kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya).” Februari 2012.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 456, "width": 498, "height": 25, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Mahsun. 2011. Metode Penelitian Bahasa : Tahapan Strategi. Metode, dan Tekniknya. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 497, "width": 458, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Moleong. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung : Remaja Rosdakarya.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 525, "width": 498, "height": 24, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Nababan, P.W.J. 1987. Ilmu PragmatikTeori dan Penerapannya). Jakarta: Pengembangan Lembanag Pendidikan Tenaga Kependidikan.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 566, "width": 438, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Nababan, P.W.J. 1993. Sosiolinguistiksuatu Pengantar. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 594, "width": 290, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pateda, Mansoer. 1987. Sosiolinguistik. Bandung : Angkasa.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 621, "width": 308, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Sumarsono. 2012. Sosiolinguistik. Yokyakarta : Pustaka Pelajar.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 649, "width": 447, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Suwito. 1983. Pengantar Awal Sosiolinguistik Teori dan Problem. Surakarta : Hinary Offset.", "type": "Text" } ]
074ad435-3c0a-0139-f30e-34debb06997d
https://ejournal.unma.ac.id/index.php/infotech/article/download/5054/3482
[ { "left": 85, "top": 32, "width": 101, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "INFOTECH journal", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 48, "width": 191, "height": 21, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN : 2460-1861 (Print), 2615-4250 (Online) Vol. 9 No. 1, pp. 97-103", "type": "Text" }, { "left": 116, "top": 86, "width": 398, "height": 24, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "IMPLEMENTASI ALGORITMA EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK PREDIKSI PENJUALAN PADA PLATFORM E-COMMERCE", "type": "Section header" }, { "left": 176, "top": 125, "width": 273, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Muhammad Iqbal Assegaf 1 , Ardi Mardiana 2 , Nunu Nurdiana 3", "type": "Text" }, { "left": 195, "top": 137, "width": 236, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1 Sistem Informasi, Pascasarjana, STMIK LIKMI Bandung", "type": "Text" }, { "left": 199, "top": 148, "width": 228, "height": 22, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2,3 Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Majalengka Email: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 184, "width": 57, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ABSTRACT", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 196, "width": 456, "height": 89, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Forecasting plays an important role in achieving efficient and effective goals for a company. This study aims to analyze the sales pattern of products on an e-commerce platform using the exponential smoothing method. The study also uses MAD, MSE, and MAPE to calculate error rates. The results show that the exponential smoothing method with an alpha of 0.9 provides the smallest error compared to other alphas. The study found that the sales forecast for November will not differ significantly from sales in October. If the company implements this forecasting method, sales will be optimal, and inventory surplus or shortage can be avoided, thus achieving sales targets. In addition, production costs up to sales will be more efficient. The forecasting results show a MAD value of 24.90, MSE of 153.12, and MAPE of 5.61% with a forecast of 4.87 pieces.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 299, "width": 246, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords: forecasting, exponential smoothing, e-commerce.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 322, "width": 51, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ABSTRAK", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 334, "width": 457, "height": 112, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Peramalan memiliki peran penting dalam mencapai tujuan secara efektif dan efisien bagi sebuah perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola penjualan produk di platform e-commerce dengan menggunakan metode exponential smoothing . Penelitian ini juga menggunakan MAD, MSE, dan MAPE untuk menghitung tingkat kesalahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode exponential smoothing dengan alpha 0.9 memberikan error paling kecil dibandingkan dengan alpha lainnya. Penelitian ini menemukan bahwa peramalan penjualan produk di bulan November tidak akan berbeda jauh dengan penjualan pada bulan Oktober. Jika perusahaan menerapkan metode peramalan ini, penjualan akan optimal dan kelebihan atau kekurangan stok dapat dihindari sehingga target penjualan dapat tercapai. Selain itu, biaya produksi hingga penjualan akan lebih efisien. Hasil peramalan menunjukkan nilai MAD sebesar 24.90, MSE sebesar 153.12, dan MAPE sebesar 5.61% dengan peramalan sebesar 4.87 pcs .", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 465, "width": 247, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata Kunci: peramalan, exponential smoothing , e-commerce .", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 502, "width": 78, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Riwayat Artikel :", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 518, "width": 127, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tanggal diterima : 11-04-2023", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 535, "width": 127, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tanggal revisi : 12-04-2023", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 551, "width": 127, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tanggal terbit : 12-04-2023", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 584, "width": 39, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DOI :", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 601, "width": 178, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "https://doi.org/10.31949/infotech.v9i1.5054", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 634, "width": 311, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "INFOTECH journal by Informatika UNMA is licensed under CC BY-SA 4.0", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 653, "width": 121, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Copyright © 2023 By Author", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 32, "width": 101, "height": 14, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "INFOTECH journal", "type": "Page header" }, { "left": 422, "top": 36, "width": 121, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vol (9) No, (1) 2023, 97-103", "type": "Page header" }, { "left": 314, "top": 805, "width": 13, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "98", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 59, "width": 97, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. PENDAHULUAN", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 71, "width": 87, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1.1. Latar Belakang", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 87, "width": 212, "height": 67, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Merujuk pada data yang disajikan Internet World Stats (2022) pada 25 Februari 2022, tercatat pengguna internet di Indonesia mencapai 212.354.070. Tingkat penetrasi internet mencapai 76,3% dari total penduduk Indonesia ( World Stat , 2022).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 161, "width": 212, "height": 170, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Istilah revolusi industri 4.0 ( disruptive technology ) dikenal sebagai terobosan dan gaya baru (inovasi) yang meningkatkan produk atau jasa dengan cara yang tidak terduga dan mengubah cara penggunaannya atau. pemasarannya (Hasanah, 2019). Selain itu, Pandemi Global Covid-19 memberi pelajaran keras bagi organisasi di seluruh dunia, terutama yang tidak memiliki postur ketahanan dan keberlanjutan untuk menghadapi turbulensi. Keruntuhan dan kerusakan sebagian besar disebabkan oleh perubahan perilaku konsumen yang tiba-tiba, gangguan rantai pasokan, dan efek pendekatan bekerja dari rumah ( WFH ) karena penguncian kota atau adopsi jarak fisik dan sosial di banyak negara (Alijoyo et al., 2022).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 339, "width": 212, "height": 158, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Agar tetap kompetitif, perusahaan perlu terus menganalisis tidak hanya pasar dan lingkungan kompetitif tetapi juga pengembangan teknologi utama yang membentuk dan memungkinkan keberhasilan implementasi model bisnis dari waktu ke waktu (Ulrich et al., 2022). Model Drop-shipping dikembangkan setelah munculnya e-commerce . Berbeda dengan model tradisional, Drop-shipping modelnya adalah pengecer menerima pesanan dari konsumen, yaitu informasi order akan diteruskan langsung ke supplier yaitu pemasok dalam persediaan mereka sendiri dalam distribusi produk untuk distribusi, pemasok pada akhirnya akan mengirimkan produk (Lu, Z. 2017).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 505, "width": 211, "height": 147, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Riseloka adalah salah satu platform dropship yang didirikan pada tahun 2021 untuk siapapun yang ingin berjualan tetapi tidak memiliki produk. Sesuai dengan statement Presiden Republik Indonesia dalam arahannya pada Rakernas Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia Tahun 2023 yaitu “ Kita (pemerintah) harus mendorong masyarakat agar belanja itu bisa sebanyak- banyaknya, untuk men- trigger (memicu) pertumbuhan ekonomi kita “, untuk mendukung statement tersebut Riseloka berusaha membantu masyarakat dan UMKM dengan mengkampanyekan produk-produk lokal pada platform-nya.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 659, "width": 212, "height": 113, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam meningkatkan penjualan di masa yang akan datang, perusahaan berusaha untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya. Maka dibutuhkan peramalan untuk mengambil keputusan karena adanya kompleksitas dan ketidakpastian yang dihadapi perusahaan. Peramalan penjualan penting dalam produksi dan manajemen rantai pasokan. Ini memengaruhi perencanaan, strategi, pemasaran, logistik, pergudangan, dan manajemen sumber daya perusahaan (Sohrabpour et al., 2021).", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 59, "width": 211, "height": 44, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Riseloka saat ini belum menggunakan peramalan untuk penjualan, Sehingga pengaturan stok yang ada digudang masih belum efisien karena hanya menghitung dari banyak nya barang yang terjual.", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 110, "width": 211, "height": 67, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dengan adanya masalah ini, maka dibutuhkan sebuah metode untuk meramal hasil penjualan yang akan datang melalui data penjualan yang telah lalu, sehingga diharapkan dapat membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan terkait pengeluaran biaya pengadaan barang.", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 184, "width": 211, "height": 67, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dengan adanya riset ini, diharapkan memberikan dampak baik bagi pembaca, untuk akademisi dapat dijadikan bahan untuk komparasi dengan algoritma yang lain, untuk perusahaan, keakuratan pada penelitian ini bisa dijadikan bahan pertimbangan untuk memprediksi penjualan", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 258, "width": 91, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1.2. Tinjuan Pustaka", "type": "List item" }, { "left": 330, "top": 275, "width": 212, "height": 78, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "E-commerce telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Oleh karena itu, prediksi penjualan menjadi penting bagi perusahaan e- commerce untuk mengelola persediaan produk dan memenuhi permintaan pelanggan. Salah satu metode yang umum digunakan untuk prediksi penjualan adalah algoritma exponential smoothing .", "type": "List item" }, { "left": 330, "top": 360, "width": 212, "height": 90, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Algoritma exponential smoothing merupakan metode prediksi sederhana dan efektif yang digunakan untuk meramalkan tren waktu dalam data. Metode ini bekerja dengan cara menghitung rata-rata tertimbang dari data historis dan memberikan bobot lebih besar pada data yang lebih baru. Metode ini dapat diterapkan pada berbagai jenis data, termasuk data penjualan.", "type": "List item" }, { "left": 330, "top": 457, "width": 211, "height": 113, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Beberapa penelitian sebelumnya telah menerapkan algoritma exponential smoothing untuk prediksi penjualan pada berbagai platform e-commerce . Misalnya, penelitian yang dilakukan oleh Nasution et al. (2020) mengimplementasikan algoritma exponential smoothing untuk prediksi penjualan pada platform Tokopedia. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa metode exponential smoothing dapat memberikan prediksi yang akurat untuk penjualan pada platform e-commerce .", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 577, "width": 212, "height": 78, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Prasetio dan Aulia (2021) juga menerapkan algoritma exponential smoothing untuk prediksi penjualan pada platform Shopee . Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa metode exponential smoothing memberikan prediksi penjualan yang lebih baik dibandingkan dengan metode regresi linier.", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 663, "width": 211, "height": 101, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan tinjauan pustaka tersebut, dapat disimpulkan bahwa algoritma exponential smoothing adalah metode yang efektif untuk prediksi penjualan pada platform e-commerce . Metode ini dapat membantu perusahaan e-commerce dalam mengelola persediaan produk dan memenuhi permintaan pelanggan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menerapkan algoritma exponential smoothing untuk prediksi penjualan pada platform e-", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 32, "width": 101, "height": 14, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "INFOTECH journal", "type": "Page header" }, { "left": 422, "top": 36, "width": 121, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vol (9) No, (1) 2023, 97-103", "type": "Page header" }, { "left": 314, "top": 805, "width": 13, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "99", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 59, "width": 212, "height": 21, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "commerce dan mengevaluasi keakuratannya dengan menggunakan MAD, MSE, dan MAPE .", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 87, "width": 113, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1.3. Metodologi Penelitian", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 99, "width": 212, "height": 78, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Metode penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan teknik data mining dengan menggunakan algoritma exponential smoothing dan untuk menghitung kesalahan peramalan menggunakan MAD, MSE, MAPE . Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan, seperti terlihat pada kerangka pemikiran Gambar 1.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 179, "width": 211, "height": 21, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kerangka penelitian terdiri dari beberapa tahapan yang dapat dijelaskan sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 202, "width": 68, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Pendahuluan", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 214, "width": 212, "height": 124, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada tahap awal atau pendahuluan dalam proses peramalan, dilakukan pengumpulan data yang digunakan sebagai bahan dasar dalam melakukan peramalan. Dataset yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari PT Riseloka Global Mandiri, yang merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan produk. Tahap ini sangat penting dilakukan untuk memastikan bahwa data yang digunakan dalam proses peramalan memiliki kualitas yang baik dan relevan dengan tujuan penelitian.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 340, "width": 109, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Identifikasi Kebutuhan", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 352, "width": 212, "height": 181, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada tahap kedua dalam metode peramalan model Exponential Smoothing , dalam tahap identifikasi kebutuhan ini dilakukan analisis terhadap kebutuhan perangkat lunak dan perangkat keras yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem atau produk. Identifikasi kebutuhan dalam metode Exponential Smoothing juga mencakup analisis terhadap proses model Exponential Smoothing yang akan digunakan. Analisis ini meliputi pemilihan parameter alpha yang optimal, identifikasi pola data, pemilihan metode peramalan yang sesuai, serta validasi dan evaluasi hasil peramalan. Semua tahapan analisis tersebut sangat penting dalam memastikan bahwa model Exponential Smoothing dapat menghasilkan peramalan yang akurat dan efektif.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 536, "width": 71, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Implementasi", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 547, "width": 212, "height": 159, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tahap implementasi dalam metode Exponential Smoothing merujuk pada tahapan di mana peramalan dilakukan dengan menggunakan model yang telah dibuat. Dalam tahap ini, model Exponential Smoothing akan diterapkan pada data yang telah dikumpulkan sebelumnya untuk menghasilkan peramalan yang akurat. Hasil peramalan tersebut kemudian akan dipresentasikan dalam bentuk grafik untuk memudahkan interpretasi. Dengan demikian, tahap implementasi merupakan langkah krusial dalam memastikan bahwa model Exponential Smoothing dapat memberikan peramalan yang efektif untuk kegiatan bisnis di masa depan. 4. Pengujian", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 708, "width": 211, "height": 67, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tahap pengujian adalah tahap evaluasi yang dilakukan setelah tahap peramalan selesai dilakukan. Pada tahap ini, dilakukan pengujian untuk mengevaluasi keakuratan peramalan yang telah dihasilkan, dengan membandingkan persentase nilai peramalan dengan nilai aktual. Dengan demikian,", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 59, "width": 211, "height": 55, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "tahap pengujian merupakan langkah penting dalam memastikan bahwa model Exponential Smoothing yang digunakan dapat memberikan hasil peramalan yang akurat dan dapat diandalkan untuk kegiatan bisnis di masa depan.", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 122, "width": 212, "height": 112, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bodgan dalam (Nirmala et al., 2021) menjelaskan bahwa analisis data adalah suatu langkah dalam menyusun dan menemukan secara sistematis data yang diperoleh dari catatan lapangan dan bahan- bahan lain, sehingga mudah dipahami, dan temuan yang diperoleh dapat diinformasikan kepada masyarakat yang membutuhkan (Minakshi, 2017). Hal yang menarik tentang pemulusan eksponensial adalah bahwa bobot terbesar diberikan pada pengamatan terbaru.", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 242, "width": 212, "height": 124, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurut (Makridakis, 1999) dalam (Nirmala et al., 2021) Exponential Smoothing adalah prosedur yang secara terus menerus meningkatkan peramalan ( smoothing ) dengan merata-ratakan nilai-nilai masa lalu dari suatu data deret waktu secara eksponensial. Metode pemulusan eksponensial sangat populer dalam manajemen rantai pasokan dan analisis bisnis karena kesederhanaan, transparansi, dan akurasinya. Hal yang menarik tentang pemulusan eksponensial adalah bahwa bobot terbesar diberikan pada pengamatan terbaru.", "type": "List item" }, { "left": 330, "top": 378, "width": 205, "height": 90, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ft+1 = αXt + (1-α) Ft-1 (1) Keterangan: Ft+1 : Prakiraan waktu untuk periode ke t+1 Xt : Nilai rill periode ke t (sekarang) α : Konstanta perataan (0< α<1) Ft-1 : perkiraan untuk periode saat ini", "type": "Table" }, { "left": 330, "top": 492, "width": 211, "height": 43, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penentuan konstanta (α) ditentukan dengan trial and error. Nilai alfa dilakukan dengan perbandingan menggunakan interval antara 0<a<1 (0,1 hingga 0,9).", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 538, "width": 212, "height": 43, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mean Absolute Deviation (MAD) adalah metode umum untuk mengukur kesalahan perkiraan keseluruhan adalah deviasi absolut rata-rata (Gandesrukma et al., 2021).", "type": "Text" }, { "left": 335, "top": 594, "width": 200, "height": 20, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "MAD = ∑ | (𝐴 𝑡 − 𝐹 𝑡 ) n | (2)", "type": "Formula" }, { "left": 330, "top": 638, "width": 54, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keterangan :", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 649, "width": 145, "height": 32, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "At : Data aktual Ft : Peramalan pada periode t n", "type": "Table" }, { "left": 366, "top": 672, "width": 162, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": ": Jumlah periode perkiraan yang terlibat", "type": "List item" }, { "left": 330, "top": 696, "width": 211, "height": 89, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Metode lain untuk mengevaluasi metode peramalan. Masing-masing kesalahan atau sisa dikuadratkan. Kemudian dijumlahkan dan ditambahkan dengan dengan jumlah observasi. Pendekatan ini mengatur kesalahan peramlan yang besar karena kesalahan- kesalahan itu dikuadratkan. Metode itu menghasilkan kesalahan-kesalahan sedang yang kemungkinan lebih baik untuk kesalahan kecil,", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 32, "width": 101, "height": 14, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "INFOTECH journal", "type": "Page header" }, { "left": 422, "top": 36, "width": 121, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vol (9) No, (1) 2023, 97-103", "type": "Page header" }, { "left": 312, "top": 805, "width": 18, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "100", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 59, "width": 212, "height": 32, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "tetapi kadang menghasilkan perbedaan yang besar. Nilai MSE dapat di hitung dengan menggunakan rumus (Luh et al., 2019) :", "type": "Text" }, { "left": 90, "top": 103, "width": 201, "height": 21, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "MSE = ∑ | (A t - F t ) 2 n | (3)", "type": "Formula" }, { "left": 85, "top": 144, "width": 54, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keterangan :", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 160, "width": 13, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "At", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 160, "width": 120, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": ": Nilai aktual dari permintaan", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 171, "width": 180, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ft : Nilai hasil peramalan sebelumnya", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 183, "width": 92, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "n : Jumlah data", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 211, "width": 211, "height": 32, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mean Absolute Percentage Error (MAPE) adalah ukuran kesalahan relatif. MAPE biasanya lebih bermakna daripada MAD karena MAPE", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 59, "width": 212, "height": 44, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "menyatakan persentase kesalahan hasil peramalan terhadap permintaan aktual selama periode yang akan memberikan informasi persentase kesalahan terlalu tinggi atau terlalu rendah (Luh et al., 2019)", "type": "Text" }, { "left": 335, "top": 120, "width": 200, "height": 18, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "MAPE = ∑ 100% | (A t - F t ) n | (4)", "type": "Formula" }, { "left": 330, "top": 151, "width": 198, "height": 43, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keterangan : At : Data aktual Ft : Peramalan pada periode t n : Jumlah periode perkiraan yang terlibat", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 611, "width": 91, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 628, "width": 214, "height": 147, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam era bisnis yang kompetitif saat ini, pemahaman yang baik terhadap pergerakan variasi kebutuhan konsumen menjadi sangat penting bagi para pelaku usaha. Dalam rangka mengantisipasi kelebihan atau kekurangan produksi, inventory, dan volume penjualan, pelaku usaha harus mampu menganalisis dan menginterpretasikan pergerakan variasi kebutuhan konsumen secara efektif (Nirmala et al., 2021). Dalam rangka melakukan analisis tersebut, data penjualan dari PT Riseloka Global Mandiri yang berlokasi di Bandung, telah dikumpulkan. Data ini terdiri dari 17 produk dengan penjualan yang mencakup periode satu tahun. Untuk", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 626, "width": 212, "height": 113, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "mengukur kinerja model, data telah dibagi menjadi dua subset, dimana masing-masing subset digunakan untuk pengujian dan pelatihan model (Alzahrani et al., 2020). Dalam proses implementasi, aplikasi Rapid Miner digunakan dan para peneliti telah menyediakan datasheet berupa file. Untuk melakukan visualisasi dan perbandingan akurasi peramalan pada data aktual dan hasil dari data latih, para peneliti memilih satu sampel produk dan menyajikan hasilnya pada Tabel 2.", "type": "List item" }, { "left": 246, "top": 583, "width": 137, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 1 Kerangka Penelitian", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 32, "width": 101, "height": 14, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "INFOTECH journal", "type": "Page header" }, { "left": 422, "top": 36, "width": 121, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vol (9) No, (1) 2023, 97-103", "type": "Page header" }, { "left": 312, "top": 805, "width": 18, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "101", "type": "Page footer" }, { "left": 108, "top": 105, "width": 408, "height": 232, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nama Produk Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agu Sep Okt Jas Hujan Bromo 343 243 53 21 25 34 40 15 91 289 Kemeja Blazer 280 198 363 358 108 68 75 8 10 2 Jas Hujan Celana Bromo 45 56 58 26 1047 287 285 320 418 715 gamis anak lucu 72 105 292 855 12 21 29 15 29 22 SET KOKO JOGGER 48 73 177 522 1 3 18 12 6 7 Setelan Anak Simple Ethnic 18 1 55 153 8 23 21 11 20 11 gamis muslim anak Stelan Rok 64 66 150 497 4 9 19 11 12 12 Kemeja Blazer / Sweater Jas Casual 255 151 323 340 91 66 87 9 1 2 gamis anak lucu / Stelan Rok GDG 9 30 44 525 33 21 17 2 2 1 Pakaian Anak Muslim Perempuan - Misora Set Outer 8 21 61 285 4 9 7 13 7 9 Koko Jogger Furqon 50 66 181 529 8 11 25 15 15 15 Koko Jogger Furqon GDG 10 15 18 499", "type": "Table" }, { "left": 108, "top": 328, "width": 408, "height": 132, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "24 22 11 2 1 7 Jas Hujan Bromo 3G - BROMO 3G BLACK 300 261 75 23 27 37 40 19 103 387 Sweater Jas Casual - DRB SWEAT 204 126 276 273 101 54 50 2 9 1 Raincoat Ponco Jas Hujan Syar'i 32 22 16 7 8 20 14 16 66 204 Mantela Syar'i Merah 4 27 36 41 5 12 18 13 28 250 Setelan Anak Laki-Laki / Simple Ethnic 10 3 77 204 4 10 38 9 10 13", "type": "Table" }, { "left": 112, "top": 510, "width": 401, "height": 171, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bulan Penjualan α 0.3 0.5 0.9 Peramalan Error Peramalan Error Peramalan Error Januari 280 - - - - - - Februari 198 280 -82 280 -82 280 -82 Maret 363 146 217 208 155 332 31 April 358 122.1 235.9 189.5 168.5 324.3 33.7 Mei 108 49.9 58.1 66.5 41.5 99.7 8.3 Juni 68 44.2 23.8 51 17 64.6 3.4 Juli 75 50.5 24.5 57.5 17.5 71.5 3.5 Agustus 8 12.9 -4.9 11.5 -3.5 8.7 -0.7 September 12 67.3 -55.3 51.5 -39.5 19.9 -7.9 Oktober 2 202.9 -200.9 145.5 -143.5 30.7 -28.7 November 194.29 - 73.75 - 4.87 -", "type": "Table" }, { "left": 247, "top": 88, "width": 155, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 1 Data Penjualan PT Riseloka", "type": "Caption" }, { "left": 210, "top": 495, "width": 234, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 2 Peramalan Penjualan (Exponential Smoothing)", "type": "Caption" }, { "left": 305, "top": 507, "width": 46, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Smoothing", "type": "Caption" }, { "left": 85, "top": 32, "width": 101, "height": 14, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "INFOTECH journal", "type": "Page header" }, { "left": 422, "top": 36, "width": 121, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vol (9) No, (1) 2023, 97-103", "type": "Page header" }, { "left": 312, "top": 805, "width": 18, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "102", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 391, "width": 87, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. KESIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 402, "width": 212, "height": 216, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan perbandingan akurasi peramalan, konstanta (α) 0,9 dianggap sebagai konstanta yang paling tepat untuk mengoptimalkan penjualan pada platform e-commerce. Konstanta ini memberikan selisih dan nilai error yang lebih kecil dibandingkan dengan konstanta lainnya. Perbandingan antara penjualan aktual dengan hasil ramalan menunjukkan selisih rata-rata (MSE) yang relatif kecil. Dalam konteks ini, metode exponential smoothing dengan konstanta 0,9 mampu mengurangi kesalahan peramalan pada bulan November. Berdasarkan hasil peramalan, dapat disimpulkan bahwa jumlah produk yang terjual pada bulan November kemungkinan besar tidak akan berbeda jauh dengan jumlah penjualan pada bulan Oktober. Penemuan ini menguatkan temuan dari penelitian sebelumnya oleh (Luh et al., 2019) dan (Nirmala et al., 2021) bahwa metode exponential smoothing sangat fleksibel dan dapat disesuaikan dengan berbagai nilai konstanta.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 632, "width": 50, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 649, "width": 211, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nasution, M. K., Lubis, A. R., & Suwandi, S. (2020).", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 660, "width": 197, "height": 44, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sales Forecasting Using Exponential Smoothing Method on E-commerce Platform. In Journal of Physics: Conference Series (Vol. 1519, No. 1, p. 012045). IOP Publishing.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 711, "width": 211, "height": 67, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Prasetio, B., & Aulia, R. (2021). Sales Forecasting on E-commerce Platform Using Exponential Smoothing Method. In 2021 International Conference on Sustainable Information Engineering and Technology (SIET) (pp. 1-5). IEEE.", "type": "List item" }, { "left": 330, "top": 401, "width": 211, "height": 55, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Alijoyo, F. A., & Norimarna, S. (2021). Risk Management Maturity Assessment based on ISO 31000-A pathway toward the Organization’s Resilience and Sustainability Post COVID-19: The Case Study of SOE Company in Indonesia.", "type": "List item" }, { "left": 330, "top": 463, "width": 211, "height": 44, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ulrich, C., Frieske, B., Schmid, S. A., & Friedrich, H. E. (2022). Monitoring and Forecasting of Key Functions and Technologies for Automated Driving. Forecasting,", "type": "List item" }, { "left": 344, "top": 498, "width": 197, "height": 20, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4(2), 477–500. https://doi.org/10.3390/forecast4020027", "type": "Table" }, { "left": 330, "top": 526, "width": 211, "height": 55, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sohrabpour, V., Oghazi, P., Toorajipour, R., & Nazarpour, A. (2021). Export sales forecasting using artificial intelligence. Technological Forecasting and Social Change, 163. https://doi.org/10.1016/j.techfore.2020.120480", "type": "List item" }, { "left": 330, "top": 588, "width": 214, "height": 67, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nirmala, W., Harjadi, D., & Awaluddin, R. (2021). Sales Forecasting by Using Exponential Smoothing Method and Trend Method to Optimize Product Sales in PT. Zamrud Bumi Indonesia During the Covid-19 Pandemic. https://doi.org/10.52088/ijesty.v1i1.169", "type": "List item" }, { "left": 330, "top": 662, "width": 211, "height": 32, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Makridakis, Wheelwright, and McGee, Metode dan Aplikasi Peramalan, Second Edi. Jakarta: Binarupa Aksara, 1999.", "type": "List item" }, { "left": 330, "top": 702, "width": 211, "height": 55, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "M. Dekker, K. Van Donselaar, and P. Ouwehand, “How to use aggregation and combined forecasting to improve seasonal demand forecasts,” Int. J. Prod. Econ., vol. 90, no. 2, pp. 151–167, 2004, doi: 10.1016/j.ijpe.2004.02.004.", "type": "List item" }, { "left": 330, "top": 764, "width": 211, "height": 21, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Luh, N., Sri, W., Ginantra, R., Bagus, I., & Anandita, G. (2019). Penerapan Metode Single Exponential", "type": "Text" }, { "left": 192, "top": 90, "width": 258, "height": 49, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "α Peramalan MAD MSE MAPE 0.3 112.80 133.63 2460.11 36.81% 0.5 73.75 83.50 884.05 26.41% 0.9 4.87 24.90 153.12 5.61%", "type": "Table" }, { "left": 206, "top": 73, "width": 237, "height": 20, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 2. Peramalan Penjualan (Exponential Smoothing) Smoothing", "type": "Picture" }, { "left": 180, "top": 352, "width": 255, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 3. Grafik Prediksi Penjualan 1 Bulan Tiap Produk", "type": "Caption" }, { "left": 284, "top": 373, "width": 49, "height": 21, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Smoothing ) Smoothing", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 32, "width": 101, "height": 14, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "INFOTECH journal", "type": "Page header" }, { "left": 422, "top": 36, "width": 121, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vol (9) No, (1) 2023, 97-103", "type": "Page header" }, { "left": 312, "top": 805, "width": 18, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "103", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 59, "width": 212, "height": 106, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Smoothing Dalam Peramalan Penjualan Barang. In Jurnal Sains Komputer & Informatika (J- SAKTI (Vol. 3). http://tunasbangsa.ac.id/ejurnal/index.php/jsakti Lu, Z. (2017). Research on the Improvement of Supply Chain Management Under Drop- shipping Model. In International Conference on Economic Development and Education Management.", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 173, "width": 211, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Santoso, A. B., Rumetna, M. S., & Isnaningtyas, K.", "type": "Table" }, { "left": 99, "top": 184, "width": 197, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(2021). Penerapan Metode Single Exponential", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 196, "width": 198, "height": 32, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Smoothing Untuk Analisa Peramalan Penjualan. JURNAL MEDIA INFORMATIKA BUDIDARMA, 5(2), 756.", "type": "Table" }, { "left": 99, "top": 230, "width": 160, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "https://doi.org/10.30865/mib.v5i2.2951", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 247, "width": 211, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Santoso, A. B., Rumetna, M. S., & Isnaningtyas, K.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 258, "width": 197, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(2021). Penerapan Metode Single Exponential", "type": "Table" }, { "left": 99, "top": 270, "width": 197, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Smoothing Untuk Analisa Peramalan Penjualan.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 281, "width": 198, "height": 32, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JURNAL MEDIA INFORMATIKA BUDIDARMA, 5(2), 756. https://doi.org/10.30865/mib.v5i2.2951", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 321, "width": 211, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Putu Yuli Sukmarani, N., & Ramadhan, R. (2016).", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 332, "width": 198, "height": 44, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penerapan Metode Exponential Smoothing Pada Peramalan Penjualan Dalam Penentuan Kuantitas Produksi Roti (Studi Kasus Perusahaan Roti Dhiba Kendari). 2(1), 229–236.", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 381, "width": 211, "height": 57, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Minakshi, “Applications of Mathematics in Various Economic Fields,” Res. J. Sci. Technol., vol. 9, no. 1, p. 175, 2017, [Online]. Available: https://doi.org/10.5958/2349- 2988.2017.00029.8.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 446, "width": 211, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Luh, N., Sri, W., Ginantra, R., Bagus, I., & Anandita,", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 457, "width": 197, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "G. (2019). Penerapan Metode Single Exponential", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 469, "width": 197, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Smoothing Dalam Peramalan Penjualan Barang.", "type": "Table" }, { "left": 99, "top": 480, "width": 195, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "In Jurnal Sains Komputer & Informatika (J-", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 492, "width": 197, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "SAKTI (Vol. 3).", "type": "Table" }, { "left": 99, "top": 503, "width": 195, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "http://tunasbangsa.ac.id/ejurnal/index.php/jsakti", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 520, "width": 211, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Alzahrani, S. I., Aljamaan, I. A., & Al-Fakih, E. A.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 531, "width": 197, "height": 55, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(2020). Forecasting the spread of the COVID-19 pandemic in Saudi Arabia using ARIMA prediction model under current public health interventions. Journal of Infection and Public Health,", "type": "Text" }, { "left": 181, "top": 577, "width": 116, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "13(7), 914–919.", "type": "Table" }, { "left": 99, "top": 589, "width": 170, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "https://doi.org/10.1016/j.jiph.2020.06.001", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 605, "width": 211, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gandesrukma, N. C., Sanjaya, B. P., Damayanti, A.,", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 617, "width": 197, "height": 20, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "& Nurcahyo, R. (2021). Implementation of Time Series Forecasting Using Single Moving", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 640, "width": 197, "height": 20, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Average Model-A Case Study in Printing Industry.", "type": "Text" } ]
e76652e6-2123-2dbb-ee7a-dc3e5ca5ac2d
https://j-innovative.org/index.php/Innovative/article/download/14286/9775
[ { "left": 142, "top": 790, "width": 311, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "Copyright @ Pilipus Wai Lawet, Sirilus Karolus Keroponama Keban", "type": "Page footer" }, { "left": 110, "top": 56, "width": 262, "height": 57, "page_number": 1, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "INNOVATIVE: Journal Of Social Science Research Volume 4 Nomor 4 Tahun 2024 Page 12750-12758 E-ISSN 2807-4238 and P-ISSN 2807-4246", "type": "Text" }, { "left": 111, "top": 119, "width": 276, "height": 15, "page_number": 1, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "Website: https://j-innovative.org/index.php/Innovative", "type": "Text" }, { "left": 66, "top": 161, "width": 466, "height": 42, "page_number": 1, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "Analisis Dampak Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Terhadap Budaya Menenun Perempuan Milenial Lamaholot", "type": "Text" }, { "left": 158, "top": 228, "width": 280, "height": 19, "page_number": 1, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "Pilipus Wai Lawet 1 ✉ , Sirilus Karolus Keroponama Keban 2", "type": "Text" }, { "left": 188, "top": 253, "width": 222, "height": 15, "page_number": 1, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "Institut Keguruan dan Teknologi Larantuka", "type": "Text" }, { "left": 218, "top": 272, "width": 160, "height": 19, "page_number": 1, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "Email: [email protected] 1 ✉", "type": "Text" }, { "left": 278, "top": 318, "width": 38, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "Abstrak", "type": "Section header" }, { "left": 54, "top": 337, "width": 487, "height": 205, "page_number": 1, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "Menenun merupakan salah satu aktivitas kebudayaan yang lazim dilakukan oleh perempuan Lamaholot. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa pengaruh yang signifikan terhadap aktivitas budaya menenun di kalangan perempuan milenial Lamaholot. Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis dampak yang diperoleh akibat kemajuan teknologi terhadap budaya menenun pada perempuan Lamaholot. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Sumber data penelitian adalah perempuan milenial Lamaholot. Data diperoleh dengan teknik wawancara mendalam dan observasi. Analisis data menggunakan model interaktif yang meliputi langkah pengumpulan data, reduksi data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi membawa pengaruh yang signifikan, yakni (1) Rendahnya minat perempuan terhadap menenun, (2) Minimnya pengetahuan dan keterampilan terhadap menenun, (3) hilangnya identitas budaya daerah. Kata Kunci : IPTEK, Menenun, Perempuan Milenial, Lamaholot", "type": "Text" }, { "left": 142, "top": 790, "width": 311, "height": 14, "page_number": 2, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "Copyright @ Pilipus Wai Lawet, Sirilus Karolus Keroponama Keban", "type": "Page footer" }, { "left": 277, "top": 57, "width": 41, "height": 14, "page_number": 2, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "Abstract", "type": "Section header" }, { "left": 54, "top": 76, "width": 487, "height": 166, "page_number": 2, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "Weaving is one of the cultural activities commonly carried out by Lamaholot women. The development of science and technology have had a significant influence on weaving activities among Lamaholot millennial women. This study aims to analyze the impact obtained due to technological advances on weaving culture of Lamaholot women. This type of research is descriptive qualitative. The source of the research data is Lamaholot millennial women. Data were obtained by in-depth interview and observation techniques. Data analysis using interaktive model which include data collection, data reduction and conclusions. The results showed that science and technology had a significant influence, namely (1) low interest of women in weaving, (2) lack of knowledge and skills in weaving, (3) loss of cultural self-identity.", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 246, "width": 353, "height": 15, "page_number": 2, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "Keyword: Science and Technology, Weaving, Millennial Women, Lamaholot", "type": "Text" }, { "left": 267, "top": 287, "width": 85, "height": 15, "page_number": 2, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 75, "top": 308, "width": 470, "height": 202, "page_number": 2, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "Perkembangan Ilmu pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) membawa pengaruh yang cukup signifikan dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat seperti ekonomi, sosial, budaya dan lain sebagainya. Mulyani & Nurhaliza (2021) menggambarkan pengaruh IPTEK tersebut dengan mengedepankan pengaruh dari segi positif bahwa IPTEK memberikan banyak manfaat dan kemudahan. Tidak hanya dalam aspek positif, IPTEK juga membawa pengaruh negatif. Dalam konteks budaya, pengaruh IPTEK nampak dalam tergerusnya nilai-nilai budaya lokal. Masyarakat lokal mulai meninggalkan aktivitas-aktivitas kedaerahan yang khas dan unik. Akibatnya, nilai-nilai kearifan lokal yang yang semula diwariskan turun temurun terancam mengalami kepunahan. Salah satu budaya lokal yang terdampak adalah budaya menenun.", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 516, "width": 470, "height": 181, "page_number": 2, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "Ada sebuah pandangan klasik yang hidup dalam budaya Lamaholot bahwa seorang perempuan boleh menikah hanya jika ia sudah bisa menenun. Selagi perempuan belum mampu menenun, ia belum bisa menikah. Pandangan klasik yang tumbuh di kalangan masyarakat Lamaholot ini setidaknya berdampak pada dua hal, yakni pertama, ada semacam kearifan lokal yang menjadi pedoman tata nilai dalam kehidupan sosial budaya masyarakat Lamaholot. Kedua, standar kedewasaan perempuan Lamaholot diukur dari keterampilan menenun. Ketiga, mewajibkan setiap perempuan-perempuan Lamaholot untuk selalu bergiat dalam aktivitas menenun. Hal ini menjadi salah satu model pewarisan budaya menenun di kalangan perempuan Lamaholot.", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 703, "width": 470, "height": 56, "page_number": 2, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "Selaras dengan pandangan klasik yang tumbuh di kalangan masyarakat Lamaholot, aktivitas menenun memang identik dengan perempuan. Keterampilan menenun menjadi sebuah keniscayaan bagi setiap perempuan Lamaholot. Yasmi Nurdin (2023)", "type": "Text" }, { "left": 142, "top": 790, "width": 311, "height": 14, "page_number": 3, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "Copyright @ Pilipus Wai Lawet, Sirilus Karolus Keroponama Keban", "type": "Page footer" }, { "left": 75, "top": 56, "width": 469, "height": 140, "page_number": 3, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "membenarkan bahwa sejak dahulu bagi masyarakat Lamaholot Flores Timur kegiatan menenun sudah menjadi kemampuan yang harus dimiliki setiap perempuan Lamaholot ( Ina Sedon Barek). Produk dari aktivitas menenun berupa kain tenun akan digunakan saat upacara pernikahan dimana memperlai perempuan akan memberikan mempelai pria kain tenun sebagai balasan belis. Selain itu, kain tenun juga dapat diberikan kepada orang yang telah meninggal sebagai bentuk penghargaan kepada yang meninggal dunia (Yasmi Nurdin, 2023).", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 202, "width": 470, "height": 201, "page_number": 3, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "Keterampilan menenun yang semestinya dimiliki oleh setiap perempuan masyarakat Lamaholot perlahan-lahan digerus oleh gelombang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Hal ini dibenarkan oleh pendapat warga Lewokluok berdasarkan hasil observasi awal yang mengatakan bahwa aktivitas menenun tidak lagi menjadi sebuah aktivitas kebudayaan yang diminati oleh kaum muda perempuan. Kaum muda lebih memilih untuk berselancar di media sosial daripada harus duduk berjam-jam bahkan berbulan-bulan untuk menghasilkan satu kain tenun. (Nuraini & Miftahul (2022) menyatakan bahwa aktivitas menenun menghabiskan waktu hingga berbulan hanya untuk menghasilkan satu helai kain tenun yang indah. Tidak heran kalau persepsi kaum milenial memandang bahwa aktivitas menenun dipandang sebagai aktivitas yang menjenuhkan atau membosankan.", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 409, "width": 470, "height": 181, "page_number": 3, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "Menenun tidak sekadar aktivitas merajut benang menjadi sebuah kain tenunan tetapi lebih daripada itu mengandung nilai-nilai kebudayaan yang mesti dilestarikan secara kontinu. Fadilla (2019) membenarkan pernyataan ini dengan mengatakan bahwa helaian- helaian kain tenun mengandung nilai budaya dan filosofis yang melebur dengan budaya setempat. Keberagaman nilai budaya yang terungkap melalui kain tenun menjadi suatu aset kultural yang harus dirawat. Menafikan apalagi meninggalkannya berarti kehilangan identitas kebudayaan daerah. Oleh karena itu, aktivitas menenun mestinya dihidupkan kembali dengan menyuntikan semangat bagi kalangan perempuan milenial sebab menenun bukan tidak sekadar aktivitas yang kuno dan tidak berfaedah.", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 596, "width": 470, "height": 160, "page_number": 3, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan fakta yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pengaruh IPTEK terhadap budaya menenun di kalangan perempuan Lamaholot? Penelitian mengenai tradisi menenun ini menjadi sangat penting di tengah gempuran pengaruh ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang begitu masif. Menenun dapat dikatakan sebagai salah satu aktivitas budaya yang menampilkan identitas kultural masing-masing daerah di Indonesia. Dengan demikian, penelitian ini bermanfaat sebagai salah satu awasan pemerintah untuk berpikir ulang mengenai strategi pewarisan tradisi budaya khususnya menenun bagi generasi milenial di", "type": "Text" }, { "left": 142, "top": 790, "width": 311, "height": 14, "page_number": 4, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "Copyright @ Pilipus Wai Lawet, Sirilus Karolus Keroponama Keban", "type": "Page footer" }, { "left": 75, "top": 56, "width": 419, "height": 15, "page_number": 4, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "tengah gempuran ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang begitu masif.", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 77, "width": 470, "height": 223, "page_number": 4, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "Penelitian ini tentunya ditujukan untuk menganalisis dampak ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap budaya menenun pada perempuan milenial Lamaholot. Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh para pengambil kebijakan di Tingkat pemerintah lokal untuk mendesain kebijakan yang melestarikan budaya menenun dengan mengintegrasikannya dalam mata pelajaran di dunia pendidikan. Hal ini menjadi penting bagi para pengambil kebijakan untuk mengambil langkah solutif demi menghidupkan kembali tradisi menenun di kalangan perempuan milenial. Selain itu, penelitian ini bermanfaat untuk membangunkan kesadaran bagi perempuan milenial khususnya di wilayah Lamaholot bahwa menenun bukan sekadar aktivitas bernilai ekonomis yang berdaya jual tinggi tetapi melambangkan identitas kultural kedaerahan yang berbudaya Lamaholot.", "type": "Text" }, { "left": 254, "top": 326, "width": 112, "height": 15, "page_number": 4, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "METODE PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 75, "top": 347, "width": 469, "height": 181, "page_number": 4, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Menurut Muhammad Rijal Fadli (2021) menyatakan bahwa penelitian kualiatatif bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang masalah-masalah yang berkaitan dengan manusia dan sosial. Permasalahan sosial yang dibahas dalam penelitian ini, yakni dampak ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap budaya menenun di kalangan perempuan milenial Lamaholot. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi dan wawancara mendalam. Data yang diperoleh merupakan data kualitatif. Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah perempuan milenial Lamaholot di Kabupaten Flores Timur.", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 534, "width": 469, "height": 160, "page_number": 4, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "Analisis data dalam penelitian ini menggunakan model interaktif yang terdiri dari tiga komponen analisis yaitu: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan (Miles & Huberman, 1994). Pada tahap reduksi data, peneliti menyortir data dengan cara memilih data-data sesuai dengan tujuan penelitian. Setelah melakukan reduksi data, peneliti melakukan pengelompokan data-data. Pada tahap seleksi data, peneliti menguraikan fokus yang telah ditetapkan menjadi lebih rinci. Peneliti kemudian melakukan analisis data yang mendalam dari data yang diperoleh sehingga peneliti menemukan tema atau topik yang diperoleh menjadi suatu pengetahuan, hipotesis atau ilmu yang baru.", "type": "Text" }, { "left": 241, "top": 741, "width": 139, "height": 15, "page_number": 4, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Page footer" }, { "left": 142, "top": 790, "width": 311, "height": 14, "page_number": 5, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "Copyright @ Pilipus Wai Lawet, Sirilus Karolus Keroponama Keban", "type": "Page footer" }, { "left": 75, "top": 56, "width": 469, "height": 98, "page_number": 5, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "Perempuan milenial merupakan salah satu generasi yang memiliki kesamaan rentang waktu kelahiran. Hal ini selaras dengan pernyataan Howe & Strauss (dalam Putra, 2016) bahwa generasi milenial merupakan sekelompok individu yang mengidentifikasi kelompoknya berdasarkan rentang waktu kesamaan tahun kelahiran dan kejadian- kejadian historis.", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 159, "width": 469, "height": 224, "page_number": 5, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "Generasi Baby Boom berada pada rentang waktu dari tahun 1943 sampai dengan 1946 dan berakhir pada rentang waktu 1960 sampai dengan 1969. Sementara itu, generasi X dapat diklasifikasikan sebagai sekolompok individu yang berada pada waktu yang bervariasi, yaitu dari tahun 1961 sampai dengan tahun 1965 dan berakhir pada tahun 1975 sampai dengan 1981(Putra, 2016). Adapun generasi Y merupakan generasi yang lebih dikenal dengan sebutan generasi milenial atau milenium yang berada pada rentang waktu kelahiran antara tahun 1981-2000. Generasi Z memiliki rentang waktu kelahiran tahun 2001 sampai dengan 2010 (Utomo, 2010). Bertolak dari kategorisasi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kelompok perempuan milenial Lamaholot merupakan sekelompok individu berjenis kelamin perempuan yang memiliki rentang tahun kelahiran antara tahun 2001 sampai dengan 2010.", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 388, "width": 469, "height": 119, "page_number": 5, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "Keberadaan perempuan Lamaholot milenial merupakan golongan generasi yang hidup dalam atmosfer perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang begitu pesat. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa Ilmu Pengetahuan dan Teknologi membawa pengaruh yang sangat signifikan pada aktivitas menenun di kalangan perempuan milenial Lamaholot. Hasil penelitian tersebut akan dipaparkan secara mendetail sebagai berikut.", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 513, "width": 301, "height": 15, "page_number": 5, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "Rendahnya minat perempuan milenial terhadap menenun", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 534, "width": 469, "height": 119, "page_number": 5, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "Ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat berdampak pada segala aspek kehidupan manusia seperti ekonomi, sosial, pendidikan bahkan kebudayaan. Salah satu aspek kebudayaan yang terdampak oleh gempuran ilmu pengetahuan dan teknologi adalah budaya menenun di kalangan perempuan Lamaholot. Menurut Kristina Hayon, Ketua kelompok Tenun Lino Lina Desa Lewokluok, Kabupaten Flores Timur, budaya menenun nyaris hilang tergerus arus jaman.", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 658, "width": 469, "height": 98, "page_number": 5, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "Perempuan milenial Lamaholot tidak lagi menaruh minat terhadap aktivitas menenun. Menenun bagi perempuan milenial adalah aktivitas perempuan yang lanjut usia. Berdasarkan wawancara terhadap informan (wawancara, 15 Juni 2023) menurunnya minat terhadap budaya menenun di kalangan perempuan milenial Lamaholot didorong oleh dua faktor yakni eksternal dan internal. Faktor eksternal yang dimaksud adalah", "type": "Text" }, { "left": 142, "top": 790, "width": 311, "height": 14, "page_number": 6, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "Copyright @ Pilipus Wai Lawet, Sirilus Karolus Keroponama Keban", "type": "Page footer" }, { "left": 75, "top": 56, "width": 469, "height": 161, "page_number": 6, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti merebaknya dunia mode, pengaruh budaya asing. Informan (wawancara, 17 Juni 2023) juga menyatakan bahwa faktor pendidikan bisa menjadi salah satu entitas yang turut memengaruhi rendahnya minat perempuan milenial terhadap budaya menenun. Mereka lebih memilih untuk menuntut ilmu pengetahuan ke jenjang yang lebih tinggi sehingga budaya menenun semakin ditinggalkan. Menenun tidak lagi dipandang sebagai pekerjaan kebudayaan yang sarat makna kultural dan ekonomis tetapi aktivitas yang membosankan karena memakan waktu yang lama.", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 222, "width": 469, "height": 244, "page_number": 6, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "Adapun faktor internal yang memengaruhi minat perempuan milenial terhadap budaya menenun adalah merosotnya rasa ingin tahu terhadap menenun. Menurut Matondang (2018) minat merupakan salah satu komponen internal yang berada dalam diri setiap individu yang sangat berpengaruh pada tindakan seorang individu. Seorang individu akan merasa ingin atau bahkan merasa penting untuk melakukan sesuatu atau mendalami sesuatu apabila ada ketertarikan dalam dirinya. Ketertarikan kepada IPTEK menjadi konsekuensi logis dari adanya perkembangan ilmu pengetahuan. Perempuan milenial Lamaholot lebih memilih untuk menghabiskan waktunya dengan gadget daripada budaya menenun. Informan (wawancara, 17 Juni 2023) membenarkan bahwa kehadiran teknologi seperti gadget turut memberi sumbangan terhadap rendahnya minat perempuan milenial terhadap budaya menenun. Menurutnya, Perempuan milenial Lamaholot lebih berminat terhadap dunia teknologi yang semakin canggih dan modern.", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 472, "width": 469, "height": 160, "page_number": 6, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "Adapun perempuan milenial Lamaholot lebih berminat untuk bekerja di bidang politik, industri dan kantoran. Menenun tidak lagi dipandang sebagai sebuah pekerjaan yang juga memiliki nilai baik ekonomis maupun kultural. Padahal Fernandes, dkk (2018) menyatakan bahwa kaum perempuan mampu menyekolahkan anak hingga ke jenjang perguruan tinggi dengan pekerjaan menenun. Artinya, menenun memiliki nilai ekonomis yang tinggi sehingga dapat dijadikan sebagai sebuah pekerjaan rumahan yang berdaya nilai jual tinggi. Hal ini sinergis dengan hasil penelitian Kaja, dkk (2022) bahwa usaha tenun ikat berdampak positif terhadap aspek ekonomi Masyarakat.", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 638, "width": 271, "height": 15, "page_number": 6, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "Minimnya pengetahuan dan keterampilan menenun", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 658, "width": 469, "height": 98, "page_number": 6, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "Pengetahuan dan keterampilan menjadi dua entitas yang sangat diperlukan bagi setiap penenun sebab ada korelasi positif antara aspek pengetahuan dan aspek keterampilan. Penenun akan menjadi terampil dalam aktivitas menenun jika ia memiliki pengetahuan cukup berkaitan dengan menenun. Pernyataan ini selaras dengan temuan dari Bora & Bua (2022) bahwa keterampilan menenun dipengaruhi oleh pemahaman yang", "type": "Text" }, { "left": 142, "top": 790, "width": 311, "height": 14, "page_number": 7, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "Copyright @ Pilipus Wai Lawet, Sirilus Karolus Keroponama Keban", "type": "Page footer" }, { "left": 75, "top": 56, "width": 469, "height": 119, "page_number": 7, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "baik mengenai kain tenun. Penenun yang terampil niscaya memiliki pengetahuan yang memandai. Pengetahuan yang mesti dimiliki oleh penenun dapat berupa motif yang khas dari masing-masing daerah, percampuran warna, dan lain sebagainya. Berdasarkan hasil wawancara ditemukan fakta bahwa beberapa penenun sudah tidak memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai makna motif yang digunakan dalam setiap tenunan. Motif setiap tenunan dapat berubah-ubah sesuai dengan pesanan konsumen.", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 181, "width": 469, "height": 306, "page_number": 7, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan hasil observasi dan wawancara terhadap semua informan (wawancara, 17 Juni 2023) diperoleh fakta bahwa mayoritas perempuan milenial Kabupaten Flores Timur belum memiliki pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni terhadap budaya menenun. Ada dua faktor yang ditengarai menyebabkan minimnya pengetahuan dan keterampilan menenun. Pertama, metode pewarisan. Berdasarkan hasil wawancara terhadap informan (wawancara, 17 Juni 2023) diperoleh informasi bahwa ibunya tidak pernah memberikan teori dan praktek terkait budaya menenun. Kedua, rendahnya inisiatif dan rasa keingintahuan dari milenial terhadap budaya menenun. Perempuan milenial lebih banyak menghabiskan waktu untuk bermain gadget atau berselancar di media sosial daripada harus duduk berhari-hari untuk menghasilkan satu tenunan. Frekuensi penggunaan internet kalangan perempuan milenial Lamaholot rata-rata berkisar 6-10 jam sehari dengan konten yang diakses antara lain tiktok, facebook, Instagram, dan youtube (wawancara, 17 Juni 2023). Tingkat penggunaan teknologi tersebut berimbas pada minimnya pengetahuan dan keterampilan menenun bagi kalangan perempuan milenial Lamaholot.", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 492, "width": 182, "height": 15, "page_number": 7, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "Hilangnya identitas budaya daerah", "type": "Section header" }, { "left": 75, "top": 513, "width": 469, "height": 77, "page_number": 7, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "Ilmu pengetahuan dan teknologi telah menyeret manusia kepada sebuah dunia yang semakin sulit dikenali. Pengaruh IPTEK tidak hanya berdampak positif tetapi juga berdampak negatif bagi perempuan milenial Masyarakat Lamaholot pada aspek kebudayaan.", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 596, "width": 469, "height": 160, "page_number": 7, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "Menenun tidak sekadar aktivitas merajut benang untuk menjadi sebuah kain tetapi lebih daripada itu menenun merupakan aktivitas kebudayaan yang memiliki makna sebagai lambang jati diri suatu kebudayaan. Identitas kebudayaan suatu daerah pada dasarnya tergambar dalam setiap hasil cipta, karsa, dan rasa seperti kain tenun. Rifayanti, dkk (2019) menyatakan bahwa Kain tenun tradisional tidak hanya menyajikan aspek keindahan saja namun dibalik keindahan kain tersebut terdapat ketekunan penenun dalam menghasilkan karya seni dengan didasari nilai serta falsafah hidup yang patut untuk dilestarikan. Nilai yang terdapat dalam setiap pola tenun menandakan adanya keterkaitan", "type": "Text" }, { "left": 142, "top": 790, "width": 311, "height": 14, "page_number": 8, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "Copyright @ Pilipus Wai Lawet, Sirilus Karolus Keroponama Keban", "type": "Page footer" }, { "left": 75, "top": 56, "width": 469, "height": 36, "page_number": 8, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "dengan berbagai hal seperti falsafah hidup, nilai-nilai, adat istiadat, serta identitas masyarakat setempat.", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 98, "width": 469, "height": 181, "page_number": 8, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan observasi terhadap beberapa penenun, ditemukan bahwa penenun sendiri bahkan sudah tidak tahu lagi makna yang terkandung dalam setiap motif yang ada pada setiap tenunan. Penenun mulai terpengaruh oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan faktor ekonomi. Berdasarkan hasil wawancara terhadap informan (wawancara, 17 Juli 2023) motif tenunan dapat disesuaikan dengan permintaan setiap pelanggan yang berasal dari berbagai daerah. Hal ini menyebabkan identitas kebudayaan dari setiap wilayah yang tergambar dalam setiap tenunan mulai perlahan-lahan memudar. Jika dibiarkan terus maka identitas kebudayaan sebuah daerah yang terekam dalam tenunan menjadi punah.", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 285, "width": 469, "height": 98, "page_number": 8, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "Peningkatan literasi budaya menenun di kalangan perempuan milenial menjadi salah satu opsi yang urgen untuk mengembalikan identitas budaya suatu daerah Lamaholot. Pemerintah perlu membangun sinergisitas dengan berbagai pihak seperti Rumah Tenun untuk meningkatkan kembali pemahaman dan pemaknaan terhadap setiap motif tenun Lamaholot.", "type": "Text" }, { "left": 281, "top": 409, "width": 58, "height": 15, "page_number": 8, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "SIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 75, "top": 430, "width": 470, "height": 98, "page_number": 8, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "Perempuan milenial Lamaholot merupakan generasi tumbuh dan berkembang di tengah pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Kemajuan IPTEK tersebut berdampak pada aspek budaya menenun, yakni (1) rendahnya minat perempuan milenial, (2) minimnya pengetahuan dan keterampilan menenun, dan (3) hilangnya identitas kebudayaan daerah.", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 534, "width": 470, "height": 77, "page_number": 8, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "Budaya menenun merupakan aktivitas budaya yang lekat dengan perempuan. Oleh karena itu, kaum perempuan menjadi generasi yang bertanggungjawab terhadap pewarisan aktivitas menenun. Kenyataan ini menjadi urgen untuk diperhatikan sebab jika dibiarkan maka budaya menenun menjadi hilang.", "type": "Text" }, { "left": 262, "top": 638, "width": 96, "height": 15, "page_number": 8, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 75, "top": 658, "width": 471, "height": 57, "page_number": 8, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "Bora, L. N., & Bua, L. R. (2022). Edukasi Menenun Kepada Anak Sekolah Dasar Di Dusun Batang Palli, Desa Sa’Dan Tiroallo. Jurnal PKM Setiadharma, 3(1), 11–19. https://doi.org/10.47457/jps.v3i1.232", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 721, "width": 346, "height": 15, "page_number": 8, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "Fadila, V. (2019). Pengaruh Perkembangan Teknologi Pada Remaja.", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 741, "width": 471, "height": 16, "page_number": 8, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "Fadli, M. R. (2021). Memahami desain metode penelitian kualitatif. Humanika, 21(1), 33–54.", "type": "Text" }, { "left": 142, "top": 790, "width": 311, "height": 14, "page_number": 9, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "Copyright @ Pilipus Wai Lawet, Sirilus Karolus Keroponama Keban", "type": "Page footer" }, { "left": 104, "top": 56, "width": 212, "height": 15, "page_number": 9, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "https://doi.org/10.21831/hum.v21i1.38075", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 77, "width": 471, "height": 57, "page_number": 9, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "Fernandez, D., Susanti, E. N., & Nuwa, G. G. (2018). Nilai - Nilai Kearifan Lokal Tenun Ikat Sikka Sebagai Basis Potensi Ekonomi Kreatif Perempuan Sikka. Prosiding Kolokium Doktor Dan Seminar Hasil Penelitian Hibah, 1(1), 604–623.", "type": "Table" }, { "left": 104, "top": 139, "width": 201, "height": 15, "page_number": 9, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "https://doi.org/10.22236/psd/1111-1899", "type": "List item" }, { "left": 75, "top": 160, "width": 472, "height": 77, "page_number": 9, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "Kaja, K., Yosada, K. R., & Bona, L. (2022). Analisis Dampak Usaha Tenun Ikat terhadap Ekonomi Masyarakat Desa Ensaid Panjang Kecamatan Kelam Permai Kabupaten Sintang. Ekonomis: Journal of Economics and Business, 6(2), 716. https://doi.org/10.33087/ekonomis.v6i2.661", "type": "List item" }, { "left": 75, "top": 242, "width": 471, "height": 37, "page_number": 9, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "Matondang, A. (2018). Pengaruh Antara Minat Dan Motivasi Dengan Prestasi Belajar. Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 2(2), 24–32.", "type": "Table" }, { "left": 104, "top": 285, "width": 312, "height": 15, "page_number": 9, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/Bahastra/article/view/1215", "type": "List item" }, { "left": 75, "top": 305, "width": 471, "height": 57, "page_number": 9, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "Mulyani, F., & Haliza, N. (2021). Analisis Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) Dalam Pendidikan. Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK), 3(1), 101–109. https://doi.org/10.31004/jpdk.v3i1.1432", "type": "List item" }, { "left": 75, "top": 367, "width": 377, "height": 16, "page_number": 9, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "Putra, Y. S. (2016). Teori Perbedaan Generasi. Among Markati, 9, 123–134.", "type": "List item" }, { "left": 75, "top": 388, "width": 471, "height": 57, "page_number": 9, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "Rifayanti, R., Kristina, G., Doni, S. R., Setiani, R., & Welha, T. P. (2019). Filosofi Sarung Tenun Samarinda Sebagai Simbol dan Identitas Ibu Kota Kalimantan Timur. Psikostudia : Jurnal Psikologi, 6(2), 21. https://doi.org/10.30872/psikostudia.v6i2.2373", "type": "List item" }, { "left": 75, "top": 451, "width": 471, "height": 36, "page_number": 9, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "Utomo, T. (2010). Perbedaan Kelompok generasi & Tantangan yang Dihadapi oleh Perguruan Tinggi A. Personifikasi, 9(564), 1–73.", "type": "List item" }, { "left": 75, "top": 492, "width": 472, "height": 57, "page_number": 9, "page_width": 594, "page_height": 842, "text": "Yasmi Nurdin., E. a. (2023). Nilai Budaya Lamaholot dalam Penentuan Harga Jual Kain Tenun Ikat: Studi pada Kelompok Perempuan Penenun “Tene Tuen” di Nusa Tenggara Timur. Jurnal Ilmiah Akuntansi Dan Finansial Indonesia, 6(2), 25–34.", "type": "Text" } ]
276510af-e81d-9d20-ab42-8a0be1303e92
https://journal.shantibhuana.ac.id/index.php/bee/article/download/128/65
[ { "left": 129, "top": 46, "width": 357, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JBEE : Journal Business Economics and Entrepreneurship", "type": "Title" }, { "left": 186, "top": 61, "width": 254, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "http://jurnal.shantibhuana.ac.id/jurnal/index.php/bee", "type": "Text" }, { "left": 246, "top": 75, "width": 135, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JBEE Volume 1 No 2 2019", "type": "Title" }, { "left": 124, "top": 116, "width": 379, "height": 25, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PERANAN WANITA DAYAK DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN KELUARGA DI DESA UNTANG KALIMANTAN BARAT", "type": "Section header" }, { "left": 150, "top": 154, "width": 326, "height": 45, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Shanti Veronica br Siahaan 1) , Helena Anggraeni (Reni) Tjondro Sugianto 2) Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Shanti Bhuana siahaan.shanti @shantibhuana.ac.id 1) [email protected] 2)", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 228, "width": 41, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstrak", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 240, "width": 400, "height": 99, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian tentang peran perempuan dalam pengelolaan keuangan keluarga di desa Untang, Kecamatan Banyuke Hulu, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat menggunakan pendekatan fenomenologi. Studi ini melibatkan tiga peserta perempuan Dayak yang telah menikah lebih dari sepuluh tahun dan tinggal di desa. Data penelitian diambil menggunakan teknik wawancara semi-terstruktur dan observasi. Penelitian ini menghasilkan temuan manajemen keuangan yang terpisah antara suami dan istri. Perempuan berperan sebagai mitra dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga, komunikasi menjembatani kebutuhan anak-anak dengan ayah mereka, dan menabung.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 351, "width": 293, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata kunci: manajemen, keuangan, keluarga, wanita dayak, desa.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 374, "width": 106, "height": 23, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. PENDAHULUAN Latar Belakang", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 399, "width": 188, "height": 326, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Wanita memiliki peranan yang besar dalam keluarga. Peranan wanita dalam keluarga tidak hanya sebatas sebagai rekan suami dalam mengurus kerja rumah tangga, bahkan dalam kondisi tertentu mereka pun dapat menjadi tulang punggung perekonomian keluarga. Salah satu peranan penting wanita dalam keluarga adalah peranannya di dalam pengelolaan keuangan keluarga. Hal ini menjadi sangat penting karena menyangkut kemampuan mengelola perencanaan sumber dana pendapatan dan pelaksanaan pengeluaran keluarga. Kemampuan ini akan mempengaruhi tingkat perekonomian keluarga, karena semakin baik dalam mengelola keuangan maka akan semakin baik pula taraf hidup perekonomian keluarga. Oleh karena itu, penelitian ini memilih wanita dengan status ibu rumah tangga yang memiliki suami dan anak sebagai sumber informasi penelitian pengelolaan keuangan keluarga. Desa Untang terletak di kecamatan Banyuke Hulu, Kabupaten Landak,", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 728, "width": 187, "height": 23, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kalimantan Barat. Letak desa ini strategis karena berada di jalur", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 374, "width": 187, "height": 124, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "perlintasan masyarakat yang hendak bepergian antara dua kabupaten, yaitu kabupaten Landak dan Kabupaten Bengkayang. Peneliti memilih lokasi penelitian di desa Untang karena desa ini masyarakatnya masih banyak yang hidup berkekurangan, walaupun memiliki lahan pertanian dan kebun yang luas dan berpotensi untuk dapat diolah menjadi sumber pendapatan keluarga.", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 513, "width": 87, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tujuan Penelitian", "type": "Section header" }, { "left": 326, "top": 526, "width": 187, "height": 111, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini bertujuan untuk menggali lebih dalam apa peranan wanita dayak dalam pengelolaan keuangan keluarga di desa Untang, kalimantan barat. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi materi pembelajaran pengetahuan keuangan wanita desa Untang demi peningkatan kesejahteraan keluarga.", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 652, "width": 61, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kajian Teori", "type": "Table" }, { "left": 326, "top": 665, "width": 157, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengelolaan Keuangan Keluarga", "type": "Section header" }, { "left": 340, "top": 675, "width": 173, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurut Undang – Undang", "type": "Table" }, { "left": 326, "top": 690, "width": 187, "height": 61, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perkawinan Nomor 1 tahun 1974 Pasal 1, pernikahan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan", "type": "Text" }, { "left": 122, "top": 44, "width": 391, "height": 20, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "44 | Shanti Veronica br Siahaan & Helena Anggraeni (Reni) Tjondro Sugianto Peranan Wanita Dayak Dalam Pengelolaan Keuangan Keluarga Di Desa Untang Kalimantan Barat", "type": "Page header" }, { "left": 181, "top": 792, "width": 332, "height": 7, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Copyright © 2019 STIM Shanti Bhuana Bengkayang | e-ISSN 2656-9469, P-ISSN 2684-6829", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 116, "width": 190, "height": 174, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "kekal berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa. Dari definisi tentang pernikahan ini, kita mengetahui bahwa kelak jika suami istri menikah akan ada kesempatan bagi mereka untuk memiliki anak, dan definisi keluarga ini lebih lanjut dijelaskan menurut UU RI No.10 tahun 1992, Bab I pasal 10 Tentang Perkembangan Penduduk dan Pembangunan Keluarga Sejahtera, bahwa yang dimaksud dengan keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami-istri, atau suami-istri dan anak atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya.", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 293, "width": 188, "height": 86, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam keluarga ada banyak tugas yang dilakukan bersama, seperti yang dijelaskan Peck (1993) dalam (Trisnaningsih, Widyasari and Timur, 2010) menyatakan bahwa dalam konsep tradisional ada perbedaan pembagian tugas antara pria dan wanita. Kaum pria", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 382, "width": 187, "height": 85, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(suami) bertugas sebagai pencari nafkah dan memberikan perlindungan di dalam keluarga, sedangkan wanita (ibu) memegang peranan sebagai pengatur kehidupan rumah tangga, baik itu dalam hal mengelola uang yang diberikan suami ataupun dalam mendidik anak-anak.", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 470, "width": 188, "height": 250, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ika (2011) dalam (Sina, 2014) (Sina, 2014a) menegaskan bahwa pengelolaan keuangan keluarga dimulai dari perencanaan, pelaksanaan dengan disiplin dan pengevaluasian perencanaan yang telah dilaksanakan atau jika diperlukan dapat dilakukan revisi terhadap perencanaan tersebut. Pos-pos penting dalam keuangan keluarga adalah pos pendapatan dan pos pengeluaran. Jika pos pendapatan jumlah perhitungannya lebih besar daripada pos pengeluaran mengindikasikan keluarga lebih sejahtera. Demikian pula sebaliknya, jika pos pengeluaran jumlah perhitungannya lebih besar daripada pos pendapatan, maka keluarga akan mengalami kecemasan akan adanya kebangkrutan dan kemiskinan. Pengelolaan keuangan keluarga", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 723, "width": 187, "height": 23, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dipengaruhi oleh perilaku tiap individu dalam keluarga. Menurut (Subiaktono,", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 116, "width": 187, "height": 187, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2013) Keberhasilan seseorang dalam mengelola keuangan dipengaruhi oleh perilaku individu tersebut. Gaya hidup, pengaruh lingkungan maupun dorongan pada individu tersebut dalam memperlihatkan bagaimana pengeluarannya dilakukan. Menurut Senduk (2000) dalam (Subiaktono, 2013), pengelolaan keuangan keluarga merupakan sebuah strategi untuk mencapai tujuan keuangan di masa datang, dan pada akhirnya akan menentukan keberhasilan dalam pengelolaan keuangan keluarga di masa depan.", "type": "Table" }, { "left": 326, "top": 306, "width": 187, "height": 86, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perencanaan keuangan keluarga untuk tujuan jangka pendek ataupun jangka panjang haruslah ada dalam pengelolaan keuangan. Tabungan, investasi atau pengalokasian dana dapat menjadi sarana pencapaian tujuan keuangan tersebut.(Yulianti and Silvy, 2013)", "type": "Table" }, { "left": 326, "top": 407, "width": 137, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. METODE PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 326, "top": 419, "width": 187, "height": 200, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini dilaksanakan di desa Untang, Kalimantan Barat. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menemukan peranan wanita Dayak dalam perekonomian keluarga. Adapun desain penelitian menggunakan pendekatan penelitian kualitatif fenomenologi (Moustakas, 1994), yang bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman hidup ibu rumah tangga suku Dayak dalam mengelola keuangan keluarga. Data diperoleh dengan melakukan wawancara mendalam terhadap wanita Dayak yang telah menjalani hidup berumah tangga selama lebih dari sepuluh tahun di desa Untang, Kalimantan Barat.", "type": "Table" }, { "left": 326, "top": 622, "width": 187, "height": 124, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian dilakukan dengan cara pengamatan/observasi dan wawancara mendalam (Creswell, 2005) tentang pengelolaan keuangan keluarga suku Dayak di desa Untang, Kalimantan Barat. Peneliti akan berpartisipasi sebagai pemeran serta, dengan mewawancarai langsung pelaku partisipan di desa Untang tersebut. Partisipan untuk penelitian ini dipilih dengan cara", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 45, "width": 236, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JBEE : Journal Business, Economics and Entrepreneurship", "type": "Page header" }, { "left": 374, "top": 45, "width": 139, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JBEE Volume 1 No 2 2019 | 45", "type": "Page header" }, { "left": 216, "top": 791, "width": 295, "height": 8, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Copyright © 2019 STIM Shanti Bhuana Bengkayang | e-ISSN 2656-9469, P-ISSN 2684-6829", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 116, "width": 187, "height": 60, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "purposeful sampling dalam jumlah sedikit. Partisipan akan ditambahkan hingga terjadi kejenuhan, yaitu ketika tidak ada tema baru lagi yang didapat dalam proses penelitian ini.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 179, "width": 188, "height": 276, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Wawancara dilakukan secara semi terstruktur agar partisipan mendapat kebebasan untuk mengeluarkan pikiran, pandangan dan perasaan secara natural. Pertanyaan terbuka akan diberikan agar partisipan dapat memberikan jawaban secara terperinci mengenai apa yang ingin dikemukakan dan dapat menggambarkan pengalamannya secara jelas tanpa ada unsur rekayasa Pengolahan data menggunakan proses analisis data dengan Analisis Fenomenologi Interpretatif (AFI) atau Intrepretative Phenomenological Analysis. Adapun tahapan dalam proses ini adalah membaca dan membaca ulang, membuat catatan awal, mengembangkan tema-tema yang muncul, mencari hubungan antara tema yang muncul, dan pindah ke partisipan lain. Dan agar kredibilitas penelitian ini dapat terjaga, peneliti telah melakukan triangulasi data.", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 470, "width": 160, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 483, "width": 188, "height": 149, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini menyajikan temuan tentang peranan wanita dayak dalam pengelolaan keuangan keluarga di desa untang, kecamatan Banyuke Hulu, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat. Hasil penelitian yang diperoleh tersebut berdasarkan hasil observasi dan wawancara mendalam terhadap tiga ibu rumah tangga yang dipilih menjadi partisipan dalam penelitian yang menggunakan pendekatan metode fenomenologi.", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 635, "width": 188, "height": 60, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Data demografi partisipan disajikan dalam tabel berikut. Untuk melindungi privasi partisipan maka informasi yang disajikan tidak memberikan nama asli namun inisial partisipan penelitian.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 711, "width": 155, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel.1. Data Demografi Partisipan", "type": "Section header" }, { "left": 115, "top": 116, "width": 375, "height": 628, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Initial Usia (th) Tahun pernikahan Pendidikan terakhir (tidak tamat) M.I 48 1990 SMA E.P 60 1977 SD S.E 45 2000 SD", "type": "Table" }, { "left": 326, "top": 184, "width": 187, "height": 440, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurut UU No. 4 Tahun 1979, Pasal 1 ayat 4, dikatakan bahwa keluarga adalah kesatuan masyarakat terkecil yang terdiri dari ayah dan atau ibu dan anak. Partisipan yang dipilih adalah ibu rumah tangga yang memiliki suami dan anak- anak, dan telah menjalani usia pernikahan lebih dari 10 tahun. Peranan ibu rumah tangga di dalam keluarga memainkan posisi penting terutama dalam hal pengelolaan keuangan keluarga dalam upaya keluarga untuk membangun keluarga sejahtera. Menurut Hadisubrata, kemampuan pengelolaan keuangan ini dapat dipengaruhi berbagai faktor, misalnya latar belakang keluarga, nilai-nilai yang dianut dalam keluarga dan kebudayaan yang dimiliki akan mempengaruhi seseorang dalam mengelola uang yang dimilikinya. (Trisnaningsih, Widyasari and Timur, 2010). Kemampuan peranan wanita dalam pengelolaan keuangan keluarga dipengaruhi juga oleh pendidikan keuangan keluarga yang diperoleh wanita dibuktikan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Naoko Kamori (1998) yang menyebutkan bahwa lebih dari sembilan puluh persen wanita- wanita Jepang mengendalikan keuangan dalam rumah tangga dan pembukuan rumah tangga telah dibentuk seperti pokok materi untuk pendidikan wanita disana.(Trisnaningsih, Widyasari and Timur, 2010).", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 627, "width": 187, "height": 124, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Meskipun dalam pandangan sebagian kultur termasuk juga dalam tradisi dayak, wanita kerap kali dipandang memiliki status sosial dibawah pria (Lathifah, 2016) namun hal tersebut tidak mengurangi keterlibatan kaum hawa untuk ambil bagian dalam memenuhi kebutuhan keluarga terutama di saat suami yang diharapkan menjadi tulang punggung perekonomian keluarga tidak", "type": "Text" }, { "left": 122, "top": 44, "width": 391, "height": 20, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "46 | Shanti Veronica br Siahaan & Helena Anggraeni (Reni) Tjondro Sugianto Peranan Wanita Dayak Dalam Pengelolaan Keuangan Keluarga Di Desa Untang Kalimantan Barat", "type": "Page header" }, { "left": 181, "top": 792, "width": 332, "height": 7, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Copyright © 2019 STIM Shanti Bhuana Bengkayang | e-ISSN 2656-9469, P-ISSN 2684-6829", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 116, "width": 187, "height": 86, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "mampu memenuhi semua kebutuhan keluarga yang semakin meningkat seiring bertambahnya jumlah anggota keluarga. Penghasilan utama masyarakat Dayak yang bermukim di desa untang, di daerah kecamatan Banyuke Hulu adalah dari usaha bertani di sawah dan ladang.", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 204, "width": 188, "height": 200, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber utama keuangan keluarga adalah dari hasil panenan padi sawah dan padi ladang, juga hasil dari menyadap getah pohon karet. Padi ladang biasanya dipanen setahun sekali dan saat ini padi sawah dapat dipanen setahun tiga kali. Tujuan utama dari penanaman padi selain bagian dari adat atau identitas masyarakat dayak adalah untuk memenuhi kebutuhan keluarga untuk konsumsi beras. Jika ada kelebihan beras dari panenan sebelumnya, maka beras inilah yang akan mereka jual sedangkan hasil panenan yang baru akan mereka simpan dan dikonsumsi sampai panenan yang akan datang.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 407, "width": 187, "height": 35, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam tatanan hidup masyarakat desa untang, ada kesadaran tentang pembagian tugas antara laki-laki,", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 445, "width": 188, "height": 136, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "perempuan dan anak-anak untuk mengolah dan merawat padi yang mereka tanam. Pekerjaan yang dianggap berat dan memerlukan kekuatan lebih besar akan dilakukan oleh kaum pria misalnya mencangkul lahan dan memberikan pupuk cair padi, dan untuk pekerjaan yang lebih ringan akan dikerjakan oleh wanita dan anak-anak seperti pekerjaan merumput dan menyediakan makanan saat bekerja.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 584, "width": 188, "height": 162, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Saat ini, anak-anak semakin jarang ikut bekerja di sawah dan ladang bersama orang tua mereka karena mengikuti kegiatan sekolah dan hanya ikut saat liburan sekolah ataupun saat masa panen. Pengerjaan lahan padi ladang dan lahan padi sawah dengan cara tradisional ini menyebabkan pemilik sawah atau ladang yang lahannya masih luas akan memerlukan tambahan bantuan tenaga dari warga lainnya. Tenaga mereka sendiri pasti tidak cukup apalagi saat ini anak-anak telah sekolah dan kurang", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 116, "width": 187, "height": 60, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "berminat untuk bekerja disawah. Terutama di musim tanam dan musim panen, mereka akan mencari tenaga bantuan untuk mengerjakan sawah dan ladang mereka.", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 179, "width": 187, "height": 137, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kaum wanita di desa ini juga sudah terbiasa untuk menyadap getah pohon karet yang merupakan peninggalan dari orang tua mereka. Hasil penjualan getah karet ini yang menjadi topangan hidup keluarga untuk memenuhi kebutuhan hidup harian misalnya untuk membeli sandang dan pangan selain beras yang diharapkan diperoleh dari hasil panenan padi yang ditanam di sawah dan ladang mereka.", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 318, "width": 187, "height": 111, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berbekal pengetahuan dasar, ada juga wanita desa yang dapat menjadi pekerja harian di beberapa usaha yang ada dilingkungan desa. Pekerjaan harian berupa pekerjaan rumah tangga dapat mereka lakukan di antara waktu menanam dan menuai padi sawah, padi ladang, dan kebun jagung. Ada juga yang mulai mengembangkan", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 419, "width": 187, "height": 86, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "hobby memasaknya untuk mencari tambahan penghasilan dengan menjual kue, kripik ataupun minuman yang dijual diwarung- warung sekitar rumah dan sekolah. Hasil dari usaha ini mereka gunakan untuk memenuhi kebutuhan harian keluarga.", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 521, "width": 187, "height": 22, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengelolaan keuangan terpisah dan bersama-sama memenuhi kebutuhan", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 546, "width": 55, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "sehari-hari", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 559, "width": 187, "height": 187, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengelolaan keuangan keluarga di desa untang didasari pada kesadaran dari suami dan istri untuk saling melengkapi dan memenuhi keperluan harian rumah tangga. Belum ada pengelolaan uang bersama antara istri dan suami. Suami memegang dan menyimpan uang hasil kerjanya sendiri dan membeli keperluan rumah tangga sendiri ataupun dalam situasi tertentu akan meminta bantuan istri untuk menggunakan uangnya membeli keperluan mereka. Demikian pula istri, istri juga berusaha untuk mencari uang sendiri yang digunakan untuk memenuhi keperluan rumah", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 45, "width": 236, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JBEE : Journal Business, Economics and Entrepreneurship", "type": "Page header" }, { "left": 374, "top": 45, "width": 139, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JBEE Volume 1 No 2 2019 | 47", "type": "Page header" }, { "left": 216, "top": 791, "width": 295, "height": 8, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Copyright © 2019 STIM Shanti Bhuana Bengkayang | e-ISSN 2656-9469, P-ISSN 2684-6829", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 116, "width": 187, "height": 35, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "tangga, keperluan pribadi dan anak-anak terutama saat suami tidak memberikan uang untuk keperluan tersebut.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 151, "width": 187, "height": 63, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "“Bapak yang pegang uang, kalau ada duit dikasih. Untuk memenuhi kebutuhan rumah, sama-sama, kalau saya dapat uang, saya beli, kalau dia ada uang, dia beli.” (W.MI.17.05.19)", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 217, "width": 187, "height": 137, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "“Kalau bapak ada pegang duit, mama ada pegang duit, jadi kalau bapaknya ndak ada dirumah, saya ndak tau entah kemana nyimpan duit, jadi punya saya ada, punya saya, saya ambil gitu bah. Makanya sama-sama harus pegang duit. … Suami yang cari duit itulah, bukan dia kasih kita, biarkan apa yang dia beli itu, yang kita lihat itu. Saya bisa cari duit, baru saya pegang duit. (W.EP.19.05.19)", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 354, "width": 187, "height": 101, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "“Kalau seandainya bapak pulang gajian, seumpama ndak ada beras gini, ndak ada gula kopi ataupun segala macam peralatan di rumah kan dia tau belinya. Gitu juga sama saya, kalau saya tau, dah tau lihat barang-barangnya habis, kalau saya punya uang, saya juga beli, sama-sama. (W.SE.20.05.19)", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 470, "width": 188, "height": 212, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jalinan Komunikasi kebutuhan anak Peranan wanita Dayak dalam pengelolaan keuangan keluarga memainkan peranan penting terutama untuk usaha pemenuhan kebutuhan anak- anak dan jalinan komunikasi antara anak dan bapaknya. Anak-anak merasa lebih dekat dan terbuka untuk meminta keperluan pada ibu mereka daripada ayahnya. Kondisi ini juga memotivasi wanita Dayak untuk mempunyai simpanan uang sendiri untuk keperluan anak-anak mereka dan menjalinkan komunikasi antara anak dan bapaknya, sehingga bapaknya juga mengerti akan adanya kebutuhan tambahan anak- anaknya yang perlu dipenuhi.", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 683, "width": 187, "height": 63, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "“Mereka cerita sama saya, mereka jarang cerita sama bapaknya, dia malas. Kalau mereka minta uang, mereka bukan minta sama bapaknya, minta sama saya, biar siapa, siapapun minta uang, minta", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 116, "width": 187, "height": 86, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "sama saya, ndak pernah minta sama bapaknya. Kadang-kadang saya bilang coba minta sama bapak juga, baru mereka pergi, kalau pikiran sendiri, jarang mereka minta sama bapaknya, kan kadang-kadang bapaknya ndak ada uang, kalau saya selalu ada uang.", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 202, "width": 83, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "“(W.MI.17.05.19)", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 215, "width": 187, "height": 164, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "“Mereka jarang ngomong sama bapaknya kalau minta duit, dengan saya dulu, nanti saya kasih tau bapaknya, si anu minta duit, sekian banyak, gitu, karena saya tidak mencari duit, tapi koq saya yang dipanggil, mak saya minta duit,mana saya ada duit, mintalah dengan bapak, mama lah yang minta kasih saya, saya yang minta gitu. Kadang-kadang kalau saya ada, saya kasih, kalau bapak ada, bapak kasih, sama-sama gitu, pokoknya sama-sama mendidik anak.” (W.EP.19.05.19)", "type": "Text" }, { "left": 344, "top": 379, "width": 169, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "“Kalau anak-anaknya butuh", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 394, "width": 187, "height": 111, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "kebutuhan sekolah seandainya ini kan, buku kah, kebutuhan anak-anak sekolah bah, dia bilang sama saya dulu, baru saya sampaikan dengan bapaknya, dia kan ndak berani dengan bapaknya minta. Ndak berani anak saya tu, anak saya yang laki tu paling ndak mau dia ngomong. Paling dia ngomong sewaktu bapaknya bilang nanya dia.” (W.SE.20.05.19)", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 521, "width": 187, "height": 225, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menabung untuk kebutuhan keluarga Dalam keterbatasan pengetahuan akan pengelolaan keuangan keluarga, wanita Dayak di desa untang juga berupaya untuk dapat menabung. Mereka memperoleh pengetahuan menabung dari pengalaman orang lain yang mereka lihat dan mereka jalankan dengan cara yang masih sangat sederhana, yaitu dengan cara menyimpan uang di dalam rumah. Namun demikian, pandangan mereka juga sudah mulai terbuka akan manfaat lembaga keuangan terdekat yang dapat mereka jangkau di desa mereka dan memanfaatkannya untuk pinjaman dan menabung. Kesadaran untuk menabung telah menjadi salah satu upaya yang", "type": "Text" }, { "left": 122, "top": 44, "width": 391, "height": 20, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "48 | Shanti Veronica br Siahaan & Helena Anggraeni (Reni) Tjondro Sugianto Peranan Wanita Dayak Dalam Pengelolaan Keuangan Keluarga Di Desa Untang Kalimantan Barat", "type": "Page header" }, { "left": 181, "top": 792, "width": 332, "height": 7, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Copyright © 2019 STIM Shanti Bhuana Bengkayang | e-ISSN 2656-9469, P-ISSN 2684-6829", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 116, "width": 188, "height": 48, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dilakukan wanita Dayak dalam pengelolaan keuangan walaupun masih dalam taraf yang sangat sederhana untuk memenuhi kebutuhan di masa depan.", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 166, "width": 187, "height": 162, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "“mama saya juga dulu pintar menabung. Dia tuh, kalau dapat duit, dia tabung, dia simpan di rumah juga, … Mama saya kan ndak pernah putus duit, di simpan, sampai meninggal ada simpan duit…. Saya simpan uang di rumah, kalau di bank susah ngambilnya. …. Kadang-kadang kalau ada, di lemari, dikunci dilemari gak pa-pa…. Belajar nabung, sudah 1 tahun, belajar dari kawan. Dulu, gak kepikiran. Masuk CU sudah lama, untuk pinjam untuk buat rumah.” (W.MI.17.05.19)", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 329, "width": 187, "height": 138, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "“Kalau saya dapat noreh, ada uang, saya simpan ja di lemari, ndak apa-apa, dia pun ndak ngambil, gitu bah, kalau punya kamu-kamu, kalau punya dia-dia gitu, kalau punya saya-saya, gitu, ndak mau ambil, … Memang ada nabung, tapi kalau ada keperluan diambil, dulu punya tabungan di CU, diambil untuk keperluan anak wisuda, ndak banyak, hanya 1 juta lebih ja, itu saya ngambil, sedikit-sedikit ngambil,", "type": "Text" }, { "left": 190, "top": 455, "width": 41, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "akhirnya", "type": "Text" }, { "left": 267, "top": 455, "width": 34, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "habis”.", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 470, "width": 121, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(W.EP.19.05.19)", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 480, "width": 187, "height": 139, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "“… kadang-kadang nabung, nabung juga lewat CU kadang-kadang kita nabung sikit-sikit kan. Tabungan anak- anak, lewat koperasi saya nabung untuk anak-anak. Dulu pun saya ke Malaysia pun saya pun pernah nabung ke bank. Sekarang nabung kasih anak-anak sikit- sikit, ada 50 pun saya kasih, ada 100 saya kasih. Saya lihat orang kan kalau nabung lewat CU itu enak. Kalau ada kebutuhan keluargakan", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 609, "width": 188, "height": 124, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "kita bisa minjam. (W.SE.20.05.19) Diskusi Istilah istri sebagai menteri keuangan keluarga tidak ditemukan dalam pengelolaan keuangan keluarga para partisipan penelitian ini. Belum ada pengelolaan uang bersama antara suami dan istri. Suami", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 723, "width": 188, "height": 23, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "mengelola penghasilannya sendiri demikian pula", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 116, "width": 187, "height": 276, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dengan istri walaupun mereka juga memiliki usaha bersama untuk mengelola lahan pertanian ataupun perkebunan yang mereka miliki. Namun demikian, baik istri maupun suami sama-sama memiliki kesadaran untuk memenuhi kebutuhan hidup bersama. Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian tentang pembagian peran dalam rumah tangga pasangan suami istri jawa yang dilakukan oleh Putri dan Lestari (2015), dan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Herlian dan Daulay (2008) yang mengungkapkan bahwa pengaturan keuangan keluarga dikendalikan oleh istri dan suami lebih mempercayai istri untuk melakukan pengelolaan anggaran rumah tangga. (Putri, Dyah Purbasari Kusumaning; Lestari, 2015). Prinsip uangmu, uangku, dan belum menjadi uang kita bersama sebagai keluarga akan mempengaruhi", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 394, "width": 187, "height": 73, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pengelolaan keuangan keluarga. Hal ini dapat menimbulkan kesulitan keuangan dalam keluarga karena kondisi baik buruknya keuangan keluarga dipengaruhi oleh kemampuan pengelolaan keuangan individu dalam keluarga.", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 470, "width": 187, "height": 276, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ketidakterbukaan keuangan suami dan istri menyebabkan masing-masing pihak tidak saling mengerti sumber daya uang yang dimiliki ataupun kesulitan keuangan yang sedang dihadapi pasangannya. Pendapatan yang kecil ataupun tidak menentu seringkali menjadi alasan keluarga mengalami kesulitan keuangan. Walaupun demikian, seperti yang diungkapkan oleh Yulianti dan Silvi (2013), kesulitan keuangan tidak hanya disebabkan oleh rendahnya pendapatan namun dapat juga karena tidak adanya perencanaan keuangan.(Yulianti and Silvy, 2013). Wanita Dayak desa Untang cenderung tidak mau membicarakan masalah keuangan dengan suami, karena tidak mau ada pertengkaran dalam keluarga dan menerima apa yang hanya bisa diberikan oleh suaminya. Oleh karena itu, wanita Dayak desa Untang", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 45, "width": 236, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JBEE : Journal Business, Economics and Entrepreneurship", "type": "Page header" }, { "left": 374, "top": 45, "width": 139, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JBEE Volume 1 No 2 2019 | 49", "type": "Page header" }, { "left": 216, "top": 791, "width": 295, "height": 8, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Copyright © 2019 STIM Shanti Bhuana Bengkayang | e-ISSN 2656-9469, P-ISSN 2684-6829", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 116, "width": 188, "height": 225, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "tetap berupaya untuk mandiri, memiliki penghasilan sendiri untuk membantu memenuhi kebutuhan harian keluarga dan tidak sepenuhnya bergantung pada apa yang dapat diberikan suami. Mereka berupaya untuk dapat menutupi kekurangan tersebut dengan apa yang mereka bisa dapatkan dari pekerjaan mereka. Jika saat ini wanita Dayak desa Untang dan suaminya telah memiliki kesadaran untuk saling memenuhi kebutuhan keluarga, maka baik juga jika ada keterbukaan dalam hal keuangan masing-masing dan bersama-sama mengelolanya untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga. Oleh karena itu, keluarga perlu mendapat pengetahuan literasi keuangan.", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 344, "width": 188, "height": 326, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kedekatan hubungan personal antara anak dan ibu, dibandingkan antara anak dan bapaknya membuat wanita Dayak desa untang lebih memahami berbagai kebutuhan anak-anaknya. Mereka berupaya melibatkan suami dalam pemenuhan kebutuhan keuangan anak dengan menjalinkan komunikasi anak dengan bapaknya. Ibu mendorong anaknya untuk berani berbicara tentang kebutuhan keuangan mereka kepada bapaknya, sehingga bapaknya dapat mengetahui dan termotivasi untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Hal ini juga selaras dengan hasil penelitian Mandell dan Klein (2007) yang mengungkapkan bahwa faktor motivasi merupakan prediktor bagi pengembangan diri yang ditujukan pada keuangan, xiao dan Noring (1994) mengaplikasikan hirarki kebutuhan dari Abraham Maslow pada konteks keuangan pribadi (personal finance) guna membuat perencanaan keuangan maka individu atau keluarga perlu menjadikan kebutuhan sebagai daya dorong perilaku.(Sina, 2014)", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 672, "width": 188, "height": 36, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Wanita Dayak desa untang menyadari perlunya menabung untuk memenuhi kebutuhan yang direncanakan,", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 710, "width": 187, "height": 36, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "misalnya kebutuhan sekolah anak-anak. Kemauan untuk menabung ini belajar dari lingkungan sosial disekitar mereka", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 116, "width": 187, "height": 225, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurut Bandura (1969), belajar sosial atau social learning theory ini diperoleh dengan cara mengamati perilaku orang lain, meniru dan memodelkan perilaku mereka.(Lajuni, Bujang and Yacob, 2018). Kemauan menabung ini diperoleh dari hasil mengamati seperti ketika dahulu melihat ibunya yang memiliki simpanan uang di rumah dan selalu ada uang jika diperlukan, hal ini juga selaras dengan apa yang diutarakan oleh Hilgret & Jeanne (2003), bahwa pengalaman masa kecil yang positif tentang mengelola keuangan, lingkungan sosial, dan sikap terhadap penghematan memainkan peran manajemen keuangan dalam perilaku keluarga di masa yang akan datang. (Yulianti and Silvy, 2013).", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 344, "width": 187, "height": 199, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ataupun alasan mau menabung karena mendengar dari teman tentang kemudahan untuk meminjam uang jika memiliki tabungan di suatu lembaga keuangan, hal ini juga selaras dengan hasil penelitian Yulianti dan Silvy (2013), yang mengatakan bahwa pengalaman keuangan dapat dimiliki pengelola keuangan yang berasal dari pembelajaran kehidupan sehari–hari ataupun berasal dari pengalaman keuangan orang lain yaitu teman, keluarga, lingkungan sekitar atau pendidikan. (Yulianti and Silvy, 2013). 4. KESIMPULAN", "type": "Table" }, { "left": 326, "top": 546, "width": 187, "height": 86, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analisa hasil observasi dan wawancara mendalam kehidupan tiga partisipan wanita Dayak desa Untang, Kalimantan barat menunjukkan bahwa wanita Dayak desa Untang memiliki peranan penting dalam usaha mensejahterakan keluarga. Mereka", "type": "Table" }, { "left": 326, "top": 635, "width": 187, "height": 111, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "berupaya untuk memenuhi kebutuhan- kebutuhan keluarga saat ini dan juga kebutuhan keluarga di masa depan. Pengelolaan keuangan keluarga di desa Untang didasari bukan pada pengelolaan keuangan bersama suami-istri tetapi keuangan terpisah antara suami dan istri. Suami memegang uangnya sendiri demikian pula istri, namun mereka", "type": "Text" }, { "left": 122, "top": 44, "width": 391, "height": 20, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "50 | Shanti Veronica br Siahaan & Helena Anggraeni (Reni) Tjondro Sugianto Peranan Wanita Dayak Dalam Pengelolaan Keuangan Keluarga Di Desa Untang Kalimantan Barat", "type": "Page header" }, { "left": 181, "top": 792, "width": 332, "height": 7, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Copyright © 2019 STIM Shanti Bhuana Bengkayang | e-ISSN 2656-9469, P-ISSN 2684-6829", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 116, "width": 187, "height": 98, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "memiliki kesadaran untuk sama-sama memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Peranan wanita Dayak desa untang dalam pengelolaan keuangan keluarga adalah menjadi rekan suami dalam memenuhi kebutuhan harian keluarga, jembatan komunikasi kebutuhan anak dengan bapaknya, dan menabung.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 230, "width": 81, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5. REFERENSI", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 242, "width": 188, "height": 61, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Creswell, J. W. (2005) Educational research : planning, conducting, and evaluating quantitative and qualitative research . Prentice Hall. Upper Saddle River, New", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 306, "width": 187, "height": 35, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jersey – USA. Lajuni, N., Bujang, I. and Yacob, Y. (2018) ‘Religiosity, Financial", "type": "Table" }, { "left": 149, "top": 344, "width": 152, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Knowledge, and Financial", "type": "Table" }, { "left": 149, "top": 356, "width": 152, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Behavior Influence On Personal", "type": "List item" }, { "left": 149, "top": 367, "width": 151, "height": 12, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Financial Distress’, 20(2), pp.", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 382, "width": 188, "height": 47, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "92–98. doi: 10.9744/jmk.20.2.92. Lathifah, A. (2016) ‘Perubahan Peran Perempuan Dalam Perekonomian Rumah Tangga Suku Dayak di", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 432, "width": 187, "height": 86, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Desa Kuala Rosan, Meliau, Kalimantan Barat’, Sabda , 11, pp. 76–82. Moustakas, C. (1994) Phenomenological Research Methods . Putri, Dyah Purbasari Kusumaning; Lestari, S. (2015) ‘Pembagian", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 521, "width": 151, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Peran Dalam Rumah Tangga", "type": "List item" }, { "left": 149, "top": 531, "width": 151, "height": 12, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada Pasangan Suami Istri Jawa’,", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 546, "width": 151, "height": 23, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian Humaniora , 16(1), pp. 72–85.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 569, "width": 188, "height": 63, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sina, P. G. (2014) ‘Motivasi Sebagai Penentu Perencanaan Keuangan (Suatu Studi Pustaka)’, Ilmiah Akuntansi dan Bisnis , 9(1), pp. 42–48.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 632, "width": 187, "height": 12, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Subiaktono (2013) ‘Pengaruh Personality", "type": "Text" }, { "left": 362, "top": 116, "width": 151, "height": 35, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Traits terhadap Perencanaan Keuangan Keluarga’, Dinamika Manajemen , 4(2), pp. 150–163.", "type": "Table" }, { "left": 326, "top": 154, "width": 187, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Trisnaningsih, S., Widyasari, F. and", "type": "Text" }, { "left": 362, "top": 166, "width": 151, "height": 36, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Timur, J. (2010) ‘Manajemen Pengelolaan dan Perencanaan Keuangan Keluarga pada Ibu", "type": "Table" }, { "left": 362, "top": 204, "width": 152, "height": 23, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rumah Tangga di Kawasan Siwalan Kerto Surabaya’, Jurnal", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 230, "width": 188, "height": 86, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Strategi Akutansi , 2(1990), pp. 1–32. Yulianti, N. and Silvy, M. (2013) ‘Sikap Pengelola Keuangan dan Perilaku Perencanaan Investasi Keluarga Di Surabaya’, Business and Banking , 3(1), pp. 57–68.", "type": "Table" } ]
b6972c7b-6454-b9eb-881b-b2339a690880
https://journal.uniga.ac.id/index.php/JP/article/download/29/29
[ { "left": 149, "top": 59, "width": 178, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Pendidikan Universitas Garut", "type": "Section header" }, { "left": 149, "top": 72, "width": 176, "height": 34, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Fakultas Pendidikan Islam dan Keguruan Universitas Garut ISSN: 1907-932X", "type": "Text" }, { "left": 295, "top": 777, "width": 7, "height": 8, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1", "type": "Page footer" }, { "left": 91, "top": 134, "width": 416, "height": 45, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "PENGARUH PENERAPAN METODE DRILL DALAM PRAKTEK IBADAH TERHADAP DISIPLIN SISWA DALAM MELAKSANAKAN SHALAT", "type": "Section header" }, { "left": 145, "top": 183, "width": 310, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "(Penelitian di SDN Sanding VI Malangbong Garut)", "type": "Title" }, { "left": 264, "top": 211, "width": 68, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ela Laelasari", "type": "Section header" }, { "left": 167, "top": 224, "width": 262, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Fakultas Pendidikan Islam dan Keguruan Universitas Garut", "type": "Text" }, { "left": 278, "top": 262, "width": 41, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abstrak", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 287, "width": 371, "height": 99, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penggunaan berbagai macam metode dalam proses pembelajaran akan sangat menentukan suatu tingkat keberhasilan yang berbeda-beda tergantung kepada tingkat kemampuan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran dan peserta didik dalam memahami pelajaran tersebut. Guru harus pandai memilih dan memilah metode mana yang akan digunakan dan metode mana yang tepat dalam praktek ibadah. Salah satu metode yang dianggap tepat adalah metode drill, sehingga dengan penggunaan metode ini diharapkan disiplin peserta didik dalam melaksanakan shalat akan lebih meningkat.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 389, "width": 371, "height": 98, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui penggunaan metode drill dalam praktek ibadah, dan mengetahui disiplin mereka dalam melaksanakan shalat dan untuk mengetahui hubungan antara penggunaan metode drill dalam praktek ibadah dengan disiplin mereka dalam melaksanakan shalat. Penelitian ini melibatkan siswa SDN Sanding Kecamatan Malangbong Kabupaten Garut yang berjumlah 30 orang. Penelitian ini berlangsung dengan menggunakan penelitian deskriptif untuk menganalisis keterkaitan antara variabel-variabel dalam satu fenomena yang diteliti.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 490, "width": 372, "height": 86, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dari hasil perhitungan nilai rata-rata jawaban responden sebesar 4.3. Angka tersebut berada diantara nilai 3,5 - 4,5. termasuk kedalam kategori sangat tinggi. Nilai korelasi sebesar 0.82 dengan kualifikasi tinggi. Kemudian hasil uji hipotesis menunjukkan harga T hitung sebesar 3.68 lebih besar daripada T tabel sebesar 2,10. Artinya terdapat hubungan yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y. Adapun kadar pengaruhnya mencapai 18%. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa masih ada sekitar 82% faktor lain.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 591, "width": 294, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kata kunci : Metode Drill, Praktek Ibadah, Disiplin Siswa, Shalat", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 629, "width": 99, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1 Pendahuluan", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 655, "width": 428, "height": 48, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dalam proses pembelajaran guru dituntut merancang berbagai metode pembelajaran yang memungkinkan terjadinya proses pembelajaran pada siswa yang efektif, kreatif, inovatif dan menyenangkan. Keaktifan dalam pembelajaran tercermin dari kegiatan baik yang dilakukan guru maupun siswa dengan menggunakan ciri – ciri berikut ini:", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 706, "width": 392, "height": 23, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Adanya keterlibatan siswa dalam menyusun perencanaan, proses pembelajaran dan evaluasi", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 59, "width": 35, "height": 8, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Laelasari", "type": "Page header" }, { "left": 380, "top": 59, "width": 133, "height": 18, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Pendidikan Universitas Garut Vol. 04; No. 01; 2010; 1-8", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 777, "width": 7, "height": 8, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2", "type": "Page footer" }, { "left": 421, "top": 777, "width": 89, "height": 8, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "www.journal.uniga.ac.id", "type": "Page footer" }, { "left": 121, "top": 104, "width": 392, "height": 22, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Adanya keterlibatan intelektual-emosional siswa baik melalui kegiatan mengalami, menganalisis, berbuat dan pembentukan sikap", "type": "List item" }, { "left": 121, "top": 129, "width": 392, "height": 23, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. Adanya keikutsertaan siswa secara kreatif dalam menciptakan situasi yang cocok untuk berlangsungnya pembelajaran", "type": "List item" }, { "left": 121, "top": 154, "width": 392, "height": 23, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4. Guru bertindak sebagai fasilitator dan koordinator kegiatan belajar siswa, bukan sebagai instruktur yang mendominasi kegiatan di kelas", "type": "List item" }, { "left": 121, "top": 180, "width": 353, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5. Biasanya menggunakan berbagai metode, media, dan alat secara bervariasi.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 205, "width": 428, "height": 86, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penulis meneliti penerapan metode pembelajaran dengan metode drill dalam praktek ibadah untuk meningkatkan disiplin siswa dalam melaksanakan shalat yang dilaksanakan atau diterapkan di SDN Sanding IV Kecamatan Malangbong Kabupaten Garut yang telah menerapkan metode drill sehingga hasilnya siswa mampu mandiri melakasanakan shalat lima waktu dengan penuh disiplin dan tanggung jawab dimana shalat ini hukumnya wajib yang harus dikerjakan oleh setiap orang Islam yang akil baligh. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT, dalam surat Al-Anabut : 45 :", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 304, "width": 422, "height": 12, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "    ", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 316, "width": 423, "height": 24, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "          ", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 340, "width": 220, "height": 12, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "  ﴿ ﺖﻮﺑﮝﻧﻌﻠﺃ ٥٤ ﴾", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 353, "width": 429, "height": 50, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "“ Dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan” . (Q.S. Al-Ankabut : 45)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 432, "width": 139, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2 Kerangka Pemikiran", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 458, "width": 428, "height": 35, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Metode drill adalah suatu kegiatan melakukan hal yang sama secara berulang-ulang dan sunguh- sungguh dengan tujuan untuk memperkuat suatu asosiasi atau menyempurnakan suatu keterampilan agar menjadi bersifat permanen. Adapun indikator dari metode drill adalah sebagai berikut :", "type": "Text" }, { "left": 94, "top": 496, "width": 322, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "a. Kemampuan, mempunyai kemampuan sesuai dengan yang diharapkan", "type": "List item" }, { "left": 94, "top": 508, "width": 380, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "b. Latihan secara sistematis, artinya latihan dilaksanakan secara teratur dan terarah.", "type": "List item" }, { "left": 94, "top": 521, "width": 188, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "c. Latihan menarik dan menyenangkan,", "type": "List item" }, { "left": 94, "top": 534, "width": 138, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "d. Mengulang-ulang latihan,", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 559, "width": 428, "height": 86, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dalam buku Nana Sudjana, Metode drill adalah satu kegiatan melakukan hal yang sama , berulang-ulang secara sungguh-sunggguh dengan tujuan untuk memperkuat suatu asosiasi atau menyempurnakan suatu keterampilan agar menjadi bersifat permanen. Ciri khas dari metode drill adalah kegiatan berupa pengulangan yang berkali-kali dari suatu hal yang sama. Dengan demikian maka terbentuklah pengetahuan siap atau keterampilan siap yang setiap saat siap untuk dipergunakan oleh yang bersangkutan. Ada bebrapa bentuk Metode Drill yang biasa direalisasikan dalam berbagai bentuk teknik, yaitu sebagai berikut :", "type": "Text" }, { "left": 103, "top": 647, "width": 176, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "a. Teknik Inquiry ( Kerja Kelompok )", "type": "List item" }, { "left": 121, "top": 662, "width": 372, "height": 25, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Teknik ini dilakukan dengan cara mengajar sekelompok peserta didik untuk bekerja sama dan memcahkan masalah dengan cara mengerjakan tugas yang diberikan.", "type": "Text" }, { "left": 103, "top": 691, "width": 161, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "b. Teknik Discovery ( Penemuan )", "type": "List item" }, { "left": 121, "top": 706, "width": 378, "height": 24, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dilakukan dengan cara melibatkan peserta didik dalam dalam proses kegiatan mental melalui tukar pendapat , diskusi.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 59, "width": 133, "height": 8, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Pendidikan Universitas Garut", "type": "Page header" }, { "left": 477, "top": 59, "width": 35, "height": 8, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Laelasari", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 69, "width": 98, "height": 8, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Vol. 04; No. 01; 2010; 1-8", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 777, "width": 89, "height": 8, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "www.journal.uniga.ac.id", "type": "Page footer" }, { "left": 506, "top": 777, "width": 7, "height": 8, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3", "type": "Page footer" }, { "left": 103, "top": 103, "width": 125, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "c. Teknik Micro Teaching", "type": "List item" }, { "left": 121, "top": 117, "width": 382, "height": 39, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Digunakan untuk mempersiapkan diri peserta didik sebagai calon guru untuk menghadapi pekerjaan mengajar di depan kelas dengan memperoleh nilai tambah atau pengetahuan, kecakapan dan sikap sebagai guru.", "type": "Text" }, { "left": 103, "top": 161, "width": 119, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "d. Teknik Modul Belajar", "type": "List item" }, { "left": 121, "top": 176, "width": 368, "height": 24, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Digunakan dengan cara mengajar peserta didik melalui paket belajar berdasarkan ferforman ( Kompetensi )", "type": "Text" }, { "left": 103, "top": 205, "width": 125, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "e. Teknik Belajar Mandiri", "type": "List item" }, { "left": 121, "top": 219, "width": 390, "height": 25, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dilakukan dengan cara menyuruh peserta didik agar belajar sendiri, baik di dalam kelas maupun di luar kelas.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 261, "width": 286, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dalam penerapan metode drill ada tujuan yang hendak dicapai, yaitu :", "type": "Text" }, { "left": 117, "top": 274, "width": 396, "height": 22, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "a. Memiliki kemampuan motoris / gerak, seperti menghafalkan kata-kata, menulis, menggunakan alat", "type": "List item" }, { "left": 117, "top": 299, "width": 355, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "b. Mengembanagkan kecakapan intelek , seperi mengalikan, membagi, menjumlahkan", "type": "List item" }, { "left": 117, "top": 312, "width": 372, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "c. Memiliki kemampuan menghubungkan antara satu keadaan dengan keadaan yang lain.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 337, "width": 428, "height": 23, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ada beberapa persyaratan yang harus kita tempuh agar penggunaan metode drill dapat yaitu sebagai berikut :", "type": "Text" }, { "left": 117, "top": 362, "width": 218, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "a. Masa latihan harus menarik dan menyenangkan :", "type": "List item" }, { "left": 117, "top": 375, "width": 331, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "b. Latihan-latihan hanyalah untuk keterampilan tindakan yang bersifat otomatik", "type": "List item" }, { "left": 117, "top": 387, "width": 396, "height": 23, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "c. Latihan diberikan dengan memperhitungkan kemampuan/ daya tahan peserta didik, baik segi jiwa maupun jasmani", "type": "List item" }, { "left": 117, "top": 413, "width": 396, "height": 22, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "d. Adanya pengerahan dan koreksi dari guru yang melatih sehingga peserta didik tidak perlu mengulang suatu respons yang salah", "type": "List item" }, { "left": 117, "top": 438, "width": 163, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "e. Latihan diberikan secara sistematis.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 463, "width": 428, "height": 23, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sedangkan indikator disiplin melaksanakan shalat menurut Jauhari ( 2005: 35) adalah sebagai berikut ;", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 489, "width": 77, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "a. Tepat waktu,", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 501, "width": 190, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "b. Melaksanakan syarat dan rukun shalat,", "type": "List item" }, { "left": 121, "top": 514, "width": 70, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "c. Berjamaah,", "type": "List item" }, { "left": 121, "top": 527, "width": 112, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "d. Khusyu dalam shalat,", "type": "List item" }, { "left": 121, "top": 540, "width": 69, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "e. Pembiasaan,", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 579, "width": 224, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3 Pengertian Kegiatan Ekstrakurikuler", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 605, "width": 428, "height": 22, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Departemen Agama Republik Indonesia menjelaskan pengertian kegiatan ekstrakurikuler sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 630, "width": 428, "height": 48, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan belajar yang dilakukan di luar jam pelajaran tatap muka, dilaksanakan di sekolah dan di luar sekolah untuk memperluas wawasan atau kemampuan, peningkatan dan penerapan nilai pengetahuan dan kemampuan yang telah dipelajari dari berbagai mata pelajaran (Anonimous, 1995: 5).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 59, "width": 35, "height": 8, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Laelasari", "type": "Page header" }, { "left": 380, "top": 59, "width": 133, "height": 18, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Pendidikan Universitas Garut Vol. 04; No. 01; 2010; 1-8", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 777, "width": 7, "height": 8, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4", "type": "Page footer" }, { "left": 421, "top": 777, "width": 89, "height": 8, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "www.journal.uniga.ac.id", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 104, "width": 229, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4 Pelaksanaan Kegiatan Praktek Ibadah", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 130, "width": 434, "height": 61, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kegiatan praktek ibadah bagi siswa kelas 5 SDN Sanding VI Kec. Malangbong Kab. Garut dilaksanakan setiap hari senin, rabu, kamis dan sabtu sebelum shalat dzuhur. Setiap pertemuan diisi oleh seorang guru Pendidikan Agama Islam selama +1 jam. Mengenai materi yang disampaikan disesuaikan dengan materi Pendidikan Agama Islam, dilaksanakan dengan menggunakan metode ceramah, tanya jawab, drill dan demonstrasi.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 219, "width": 185, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5 Disiplin Melaksanakan Shalat", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 245, "width": 200, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Pengertian Disiplin Melaksanakan Shalat", "type": "List item" }, { "left": 105, "top": 258, "width": 408, "height": 73, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Menurut Arikunto (2000 : 14), disiplin merupakan kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan dan tata tertib karena di dorong oleh adanya kesadaran yang ada di hatinya. Kemudian para ahli fiqh memberikan definisi shalat secara syari'at yaitu perbuatan (gerak) yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam dengan syarat-syarat tertentu (Rifa'i, 1978: 53). Rasyid (2000: 64) mengartikan shalat adalah beberapa ucapan dan perbuatan yang tersusun sedemikian rupa dan termasuk ibadah. Sementara Sabik (1993: 70)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 334, "width": 179, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Indikator Disiplin Melaksanakan Shalat", "type": "List item" }, { "left": 105, "top": 346, "width": 406, "height": 48, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Untuk mengetahui kedisiplinan seseorang dalam melaksanakan shalat, berdasarkan pendapat Daradjat (2000: 13), dapat dirumuskan indikator disiplin dalam melaksanakan shalat adalah: tepat waktu, kepatuhan terhadap syarat dan rukun shalat, berjamaah, khusyu dalam shalat, dan pembiasaan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 397, "width": 281, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin Melaksanakan Shalat", "type": "List item" }, { "left": 105, "top": 410, "width": 408, "height": 22, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terhadap disiplin melaksanakan ibadah shalat fardlu, di antaranya adalah :", "type": "Text" }, { "left": 124, "top": 435, "width": 64, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "a. Keimanan", "type": "List item" }, { "left": 124, "top": 447, "width": 62, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "b. Kebiasaan", "type": "List item" }, { "left": 124, "top": 460, "width": 90, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "c. Faktor Keluarga", "type": "List item" }, { "left": 124, "top": 473, "width": 106, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "d. Faktor Masyarakat.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 485, "width": 428, "height": 23, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4. Hubungan Antara Minat Peserta Didik Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Praktek Ibadah Dengan Disiplin Mereka Dalam Melaksanakan Shalat", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 523, "width": 428, "height": 61, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Siswa yang memiliki minat yang tinggi terhadap kegiatan ekstrakurikuler praktek ibadah, maka akan berdampak terhadap kedisiplinannya dalam melaksanakan shalat, tetapi bagi peserta didik yang tidak memiliki minat, maka disiplin dalam melaksanakan shalat pun kurang meningkat. Minat Peserta didik dalam ekstrakurikuler praktek ibadah akan berpengaruh terhadap kedisiplinan melaksanakan shalat.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 599, "width": 428, "height": 36, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kaitannya dengan penerapan metode drill dalam praktek ibadah di SDN Sanding VI Kecamatan Malangbong Kabupaten Garut, maka sangat logis apabila dikatakan bahwa penerapan metode drill dalam praktek ibadah tersebut berpengaruh terhadap disiplin mereka dalam melaksanakan shalat.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 662, "width": 132, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "6 Metode Penelitian", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 691, "width": 428, "height": 25, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan mendeskripsikan atau menjelaskan peristiwa", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 59, "width": 133, "height": 8, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Pendidikan Universitas Garut", "type": "Page header" }, { "left": 477, "top": 59, "width": 35, "height": 8, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Laelasari", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 69, "width": 98, "height": 8, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Vol. 04; No. 01; 2010; 1-8", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 777, "width": 89, "height": 8, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "www.journal.uniga.ac.id", "type": "Page footer" }, { "left": 506, "top": 777, "width": 7, "height": 8, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 103, "width": 428, "height": 70, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "dan kejadian yang ada pada masa sekarang. Metode deskriptif biasanya mendeskripsikan satu variabel atau lebih dari satu variabel penelitian. (Sudjana, 2001:64). Metode tersebut penulis gunakan untuk menjelaskan dan menentukan kedudukan hubungan antara variabel Penggunaan Metode Drill dalam Praktek Ibadah dan Pengaruhnya terhadap Disiplin Siswa dalam Melaksanakan Shalat", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 204, "width": 104, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "7 Pembahasan", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 230, "width": 308, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "7.1 Realitas Disiplin Siswa dalam Melaksanakan Shalat.", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 256, "width": 428, "height": 43, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Untuk memperoleh data tentang Disiplin siswa SDN Sanding VI Malangbong dalam melaksanakan shalat, penulis mengajukan 15 item soal, Analisis item perindikatornya adalah sebagai berikut :", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 304, "width": 83, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Tepat Waktu", "type": "List item" }, { "left": 106, "top": 319, "width": 407, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dalam tepat waktu pengetahuan ini penulis mengajukan 3 item soal yaitu 1,2, dan 3.", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 335, "width": 407, "height": 59, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dari data hasil rata-rata indikator tepat waktu tersebut di atas, maka diperoleh nilai (4.5 + 4.4+ 4,7) = 13.6 : 3 = 4.5. Dari hasil ini dapat disimpulkan yaitu disiplin siswa dalam melaksanakan shalat pada indikator tepat waktu relatif tinggi karena berada pada interval 4,6 - 5,5.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 399, "width": 242, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Kepatuhan terhadap Syarat dan Rukun Shalat", "type": "List item" }, { "left": 106, "top": 415, "width": 407, "height": 90, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada indikator ini penulis mengajukan tiga item pertanyaan, yaitu nomor 4, 5 dan 6. Dari data hasil rata-rata indikator kepatuhan terhadap .syarat dan rukun shalat tersebut di atas, maka diperoleh nilai (4,4 + 4,6 + 4,6) =13.7 : 3 = 4,6. Dari hasil ini dapat disimpulkan yaitu disiplin siswa dalam melaksanakan shalat pada indikator kepatuhan terhadap syarat dan rukun shalat relative sangat tinggi karena berada pada daerah interval 4,6 - 5,5.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 510, "width": 76, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. Berjamaah", "type": "List item" }, { "left": 106, "top": 526, "width": 407, "height": 74, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada indikator ini penulis mengajukan tiga item pertanyaan, yaitu nomor 7. 8 dan 9. Dari data hasil rata-rata indikator berjamaah tersebut di atas, maka diperoleh nilai (4.7 + 4,5 + 4.9) = 14.2 : 3 = 4.7. Dari hasil ini dapat disimpulkan yaitu -disiplin siswa dalam melaksanakan shalat pada indikator berjamaah relatif sangat tinggi karena berada pada daerah interval 4,6 - 5,5.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 605, "width": 127, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4. Khusyu dalam Shalat", "type": "List item" }, { "left": 106, "top": 621, "width": 407, "height": 74, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada indikator ini penulis mengajukan tiga item pertanyaan, yaitu nomor 10, 11 dan 12. Dari data hasil rata-rata indikator khusyu dalam shalat tersebut di atas, maka diperoleh nilai (4,6 + 4.5 + 4.6) = 13.7 : 3 = 4.6. Dari hasil ini dapat disimpulkan yaitu disiplin siswa dalam melaksanakan shalat pada indikator khusyu dalam shalat ada pada kualifikasi sangat tinggi karena berada pada daerah interval 4.6 – 5.5", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 700, "width": 81, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5. Pembiasaan", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 59, "width": 35, "height": 8, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Laelasari", "type": "Page header" }, { "left": 380, "top": 59, "width": 133, "height": 18, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Pendidikan Universitas Garut Vol. 04; No. 01; 2010; 1-8", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 777, "width": 7, "height": 8, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "6", "type": "Page footer" }, { "left": 421, "top": 777, "width": 89, "height": 8, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "www.journal.uniga.ac.id", "type": "Page footer" }, { "left": 106, "top": 104, "width": 413, "height": 74, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada indikator ini penulis mengajukan tiga item pertanyaan, yaitu nomor 13, 14 dan 15. Dari data hasil rata-rata indikator pembiasaan tersebut di atas, maka diperoleh nilai (4,5 + 4,7 + 4.6) = 13.8 : 3 = 4.6. Dari hasil ini dapat disimpulkan yaitu disiplin siswa dalam melaksanakan shalat pada indikator pembiasaan relatif sangat tinggi karena berada pada daerah interval 4.6 - 5,5.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 199, "width": 428, "height": 75, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Untuk mengetahui keseluruhan dari ke lima indikator tersebut dapat disimpulkan yaitu nilai rata-rata disiplin siswa dalam melaksanakan shalat adalah : (4.5 + 4,6 + 4.7 + 4.6 + 4.6) = 23: 5 = 4.6. Nilai tersebut termasuk kualifikasi sangat tinggi karena berada pada daerah interval 4.6 – 5.5. Maka dapat diketahui yaitu disiplin siswa dalam melaksanakan shalat adalah sangat tinggi.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 279, "width": 428, "height": 58, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dari data variabel Y, yaitu disiplin siswa dalam melaksanakan shalat diperoleh jawaban dari 30 responden terhadap 15 tem soal yang diajukan. Selanjutnya akan ditentukan analisis data variabel Y secara keseluruhan yang meliputi penentuan nilai tendensi sentral dan uji normalitas variabel Y, dengan langkah-langkah sebagai berikut :", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 342, "width": 400, "height": 43, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "a. Menentukan Tendensi Sentral Dari hasil perhitungan bahwa Mean =65.73, nilai Median (Md) = 66,73 dan harga Modus (Mo) = 67.65 dengan demikian M<Md<Mo.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 390, "width": 213, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "b. Melakukan Uji Normalitas Variabel Y.", "type": "List item" }, { "left": 135, "top": 405, "width": 378, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan hasil perhirungan yang diperoleh pada taraf signifikansi 5%", "type": "List item" }, { "left": 135, "top": 419, "width": 378, "height": 45, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "(α=0,05), dan dk 4 diperoleh harga diperoleh harga χ 2 hitung sebesar 7,04 lebih kecil dari χ 2 tabel sebesar 7.81 . Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa distribusi nilai variabel Y adalah Normal.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 495, "width": 403, "height": 27, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "7.2 Realitas Pengaruh Penerapan Metode Drill dalam Praktek Ibadah dan Pengaruhnya Terhadap Disiplin Siswa dalam Melaksanakan Shalat.", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 536, "width": 428, "height": 48, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hasil analisis terdahulu nampak bahwa pengaruh metode drill dalam praktek ibadah menunjukan kualifikasi/kategori baik/tinggi,. Hal ini memberikan asumsi bahwa ada keterkaitan antara bahwa pengaruh metode drill dalam praktek ibadah dan pengaruhnya terhadap disiplin siswa dalam melaksanakan shalat.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 586, "width": 428, "height": 48, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Untuk melengkapai data kuantitatif yang telah di uraikan di atas, berikut ini akan disajikan analisis kualifikasi dengan menggunakan data total nilai jawaban siswa terhadap angket yang diajukan. Artinya variabel X dan Variabel y keduanya dianalisis secara terpisah dengan menggunakan analisis statistic korelasi. Adapun langkah-langkah yang di tempuh dalam analisis ini meliputi :", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 650, "width": 169, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Menentukan Persamaan Regresi", "type": "List item" }, { "left": 135, "top": 662, "width": 378, "height": 36, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dalam menentukan persamaan regresi digunakan rumus Y =a+bx. Berdasarkan perhitungan untuk menentukan persamaan regresi linear diperoleh harga koefisien (a) dan harga koefisian (b) sebagai mana tercantum sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 135, "top": 700, "width": 119, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "a. Koefisien (a) = 33.51", "type": "List item" }, { "left": 135, "top": 713, "width": 114, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "b. Koefisien (b) = 0,54", "type": "List item" }, { "left": 119, "top": 726, "width": 239, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Maka Persamaan regresinya adalah Y = 33.51 +0,54x", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 59, "width": 133, "height": 8, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Pendidikan Universitas Garut", "type": "Page header" }, { "left": 477, "top": 59, "width": 35, "height": 8, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Laelasari", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 69, "width": 98, "height": 8, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Vol. 04; No. 01; 2010; 1-8", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 777, "width": 89, "height": 8, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "www.journal.uniga.ac.id", "type": "Page footer" }, { "left": 506, "top": 777, "width": 7, "height": 8, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "7", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 103, "width": 143, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Menguji Linieritas Regresi", "type": "List item" }, { "left": 135, "top": 115, "width": 379, "height": 36, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Menguji linieritas regresi dengan ketentuan nilai F hitung < F tabel. Setelah dilakukan perhitungan F hitung ( 1.7 ) < F tabel (2.41). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa data ini beregresi linear.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 153, "width": 113, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. Pengujian Hipotesis", "type": "List item" }, { "left": 135, "top": 166, "width": 378, "height": 48, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan (terlampir) diketahui bahwa T hitung (3,68) > T tabel (2,10) . Dengan demikian dapat diartikan bahwa terdapat hubungan yang signifikansi antara penerapan metode drill dalam praktek ibadah terhadap disiplin siswa dalam melaksanakan shalat..", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 217, "width": 400, "height": 35, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4. Menghitung Harga Koefisien Korelasi Berdasarkan perhitungan nilai koefisien yang tercantum dalam lampiran, maka diperoleh nilai koefisian korelasi (r xy ) sebesar 0,57 (0,6 dibulatkan)", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 255, "width": 400, "height": 22, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5. Menetapkan Penafsiran Koefisien Korelasi Nilai 0,6 berada pada skala antara 0,6 – 0,8 dimana menurut Suharsimi Arikunto", "type": "List item" }, { "left": 135, "top": 280, "width": 378, "height": 23, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "(2006:276) harga koefisien korelasi 0,6 x 100% = 6% ini termasuk kategori korelasi cukup tinggi.", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 305, "width": 400, "height": 67, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "6. Mencari pengaruh variabel X terhadap variabel Y Berdasarkan perhitungan untuk mengetahui derajat pengaruh variabel X terhadap Y sebagaimana tercantum dalam lampiran, ternyata ada pengaruh sebesar 18% . Hal ini menunjukan bahwa masih ada sekitar 82% lagi disiplin siswa dalam melaksanakan shalat dipengaruhi oleh faktor lainnya.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 402, "width": 101, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "8 Kesimpulan", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 427, "width": 428, "height": 54, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data rnengenai hubungan antara Penerapan Metode Drill dalam Praktek Ibadah dengan Dilin Siswa dalam praktek Shalat, yang dilakukan penelitian terhadap siswa SDN Sanding VI Kec Malangbong Kota Kabupaten Garut, dapat disimpulkan sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 103, "top": 496, "width": 411, "height": 39, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Penerapan Metode Drill berdasarkan hasil analisis dan hasil perhitungan statistik termasuk kategori tinggi yaitu sebesar 4,3 dan berada pada kisaran daerah interval 3,5 – 4,5. Angka tersebut diperoleh dengan melalui penyebaran angket kepada 30 responden,", "type": "List item" }, { "left": 103, "top": 549, "width": 410, "height": 39, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Realitas disiplin siswa dalam melaksanakan shalat sangat tinggi, yaitu sebesar 4,6 berada pada daerah interval 4,6 – 5,5, hasil ini diperoleh melalui penyebaran angket kepada 30 responden.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 603, "width": 428, "height": 54, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dari hasil analisis korelasi product moment diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,57. dibulatkan menjadi 0.6 Angka tersebut termasuk kategori cukup tinggi karena berada pada daerah interval 0.6 – 0.8 Dengan demikian Penerapan Metode Drill dalam Praktek Ibadah dengan Disiplin Siswa dalam praktek Shalat.berkorelasi cukup baik/tinggi.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 686, "width": 81, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Daftar Pustaka", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 712, "width": 428, "height": 23, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ahmadi, Abu dan Prasetyo, Tri, Joko. 1997 Strategi Belajar Mengajar Untuk Fakultas Tarbiyah: Komponen MKDK, Pustaka Setia, Bandung.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 59, "width": 35, "height": 8, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Laelasari", "type": "Page header" }, { "left": 380, "top": 59, "width": 133, "height": 18, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Pendidikan Universitas Garut Vol. 04; No. 01; 2010; 1-8", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 777, "width": 7, "height": 8, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "8", "type": "Page footer" }, { "left": 421, "top": 777, "width": 89, "height": 8, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "www.journal.uniga.ac.id", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 104, "width": 373, "height": 48, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kartono, Kartini, 1990 Psikologi Umum, Mandar Maju, Bandung. Langgulung, Hasan. 1986, Manusia dan Pendidikan. AI - Husan Zikra, Jakarta. Marimba, Ahmad. 1988, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam. Al-Ma'arif, Bandung. Muchtar, Heri Jauhari. Drs. 2005. Fikih Pendidikan. Remaja Rosdakarya: Bandung.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 154, "width": 324, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Purwanto, Ngalim. 1995, Psikologi Pendidikan, Rosda karya, Bandung.", "type": "Picture" }, { "left": 85, "top": 167, "width": 428, "height": 60, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Rasyid, Sulaiman. 1992, Fiqh Islam, Sinar Baru, Bandung. Rifa'I, Moch.1978, Tuntunan Shalat Lengkap. Toha Putra, Semarang. Sabik, Sayyid. 1993, Fiqh Sunnah I, Penerbit PT. AI- Ma'arif, Bandung. Sudjana, Nana, 2002, Metode Statistik, Tarsito, Bandung. Surakhmad, Winarno. 1982, Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar, Metoda dan Teknik. Tarsito,", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 230, "width": 45, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Bandung.", "type": "Text" } ]
8dc5baaa-c6d9-cd73-1044-29e3f05c4e67
http://jurnal.stkippersada.ac.id/jurnal/index.php/JBIO/article/download/1479/1194
[ { "left": 97, "top": 777, "width": 425, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "10.31932/jpbio.v7i1.1479 Anggereni et al [email protected]", "type": "Page footer" }, { "left": 149, "top": 27, "width": 285, "height": 25, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JPBIO (Jurnal Pendidikan Biologi)", "type": "Section header" }, { "left": 149, "top": 51, "width": 257, "height": 25, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vol. 7, No. 1, April 2022, 106 – 114 //e-ISSN 2540-802X http://jurnal.stkippersada.ac.id/jurnal/index.php/JBIO/index", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 90, "width": 455, "height": 36, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Development of e-LKPD biology concept to improve students critical thinking skills", "type": "Section header" }, { "left": 432, "top": 126, "width": 85, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "CHECK FOR UPDAT", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 146, "width": 322, "height": 15, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ardela Anggereni 1* , Aminuddin Prahatama Putra 2 , Atiek Winarti 3", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 172, "width": 425, "height": 28, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1 Biology Education Postgraduate Study Program, Lambung Mangkurat University, Indonesia 2 Biology Education Study Program, Lambung Mangkurat University, Indonesia", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 201, "width": 376, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3 Chemistry Education Study Program, Lambung Mangkurat University, Indonesia", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 224, "width": 209, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Corresponding author: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 250, "width": 330, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Article Info ABSTRACT", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 266, "width": 74, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Article History:", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 280, "width": 133, "height": 29, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Received 28 January 2022 Revised 08 March 2022", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 309, "width": 124, "height": 28, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Accepted 19 April 2022 Published 30 April 2022", "type": "Text" }, { "left": 219, "top": 266, "width": 302, "height": 313, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The development of electronic LKPD is an alternative innovation to meet the need for teaching materials that can prepare decisivereasoning. The reason for this study was to create the practicality and effectiveness of the e-LKPD concepts of Biology Science in SMP class VIII which were developed to train critical thinking skills. This investigation a Developmental navorsing study use written questions attached the Tessmer method. Improvement stages incorporate self assessment, master audit, individual test, little gathering test and ground test. The navorsing location for validity testing is at Lambung Mangkurat University, while practicality and effectiveness tests are carried out at MTsN 3 Hulu Sungai Tengah. The exploration persons were 3 learner for the singular test, 7 learner for the little gatheringtest and 20 learner for the ground test. Results the showed that the developed e-LKPD the practicality of the e- LKPD shows very practical criteria to be reviewed from the student's response indicating the models for unequivocally concurring ith the reasonableness of the e-LKPD in practicing decisive reasoning. Effectiveness of developed the e-LKPD is declared effective for training decisive reasoning abilities and understudy learning result are named high as seen from N-Gain the score.", "type": "Text" }, { "left": 354, "top": 589, "width": 167, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Copyright © 2022, Anggereni et al", "type": "Table" }, { "left": 251, "top": 603, "width": 271, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This is an open access article under the CC – BY-SA license", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 354, "width": 54, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords:", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 368, "width": 134, "height": 71, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Development Electronic student worksheets Concept of Biology at Junior High School Critical thinking skills", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 650, "width": 450, "height": 42, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Citation: Anggereni, A., Putra, A.P., & Winart, A. (2022). Development of e-LKPD biology concept to improve students critical thinking skills. JPBIO (Jurnal Pendidikan Biologi), 7 (1), 106-114. DOI: https://doi.org/10.31932/jpbio.v7i1.1479", "type": "Text" }, { "left": 74, "top": 708, "width": 96, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "INTRODUCTION", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 723, "width": 454, "height": 42, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The process of learning science biology topics is an activity that includes observation, making hypotheses, planning and carrying out experiments, evaluating measurement data, and so on, while the product of learning science biology topics is the result of a process in the form of", "type": "Text" }, { "left": 70, "top": 36, "width": 352, "height": 14, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JPBIO (Jurnal Pendidikan Biologi) ● Vol. 7, No. 1, April 2022, pp. 106 – 114", "type": "Page header" }, { "left": 534, "top": 36, "width": 21, "height": 14, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "107", "type": "Page header" }, { "left": 97, "top": 777, "width": 425, "height": 14, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "10.31932/jpbio.v7i1.1479 Anggereni et al [email protected]", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 72, "width": 454, "height": 185, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "facts, topics, principles, theories, laws, and so on (Cavus & Alhih, 2014). To master the science of biology topics, it is not enough just to get by learning from books or just listening to explanations from other parties, but requires a learning activity that involves a process activity to produce certain products. Science learning Biology topics in schools still tend to be focused on the form of formulation rather than emphasizing aspects of natural phenomena themselves. Even though the activities in science learning biology topics can be used to show natural events or phenomena so that students can be directly involved in making these observations (Serway & Jewett, 2009). Some basic standards in developing the science learning process on Biology topics are observing, measuring, experimenting, and processing data (Hodosyova & Safitri, 2015). The standard must start from elementary school students to the secondary level. As a supporter of the science learning activities on the topic of Biology, it is necessary to have a thinking skill in the science process for the topic of Biology, especially the material for public health. Deta & Meilon, (2013) stated that there is an interaction between learning methods, creativity, and students' science process skills.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 257, "width": 454, "height": 128, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Learning decisive reasoningis significant in light of the fact that throught decisive reasoning, learner will be prepared to notice what is going on bring up issues, formulate speculations mention observable facts and gather information, then give ends. Several studies that understudy figuring abilities can be worked on through learning exercises specually intended to foster decisive reasoning abilities (Jones & Charles, 2012). Anyway actually in learner basic it are still low to think abilities. The development of electronic LKPD is an alternative innovation to meet the need for good teaching materials, considering that the use of cellphones and laptops is quite high. The development of electronic LKPD is one of the alternative innovations to meet the need for instruction theory can train decisive reasoning skills.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 386, "width": 454, "height": 185, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Motivation behind this study was to evaluate practicability and effectiveness the e-LKPD which was developes to prepare decisive reasoning skills. Based on results the survey by Nielsen Company Indonesia in 2010 regarding mobile phone consumers in Indonesia by age, that group of teenagers (15-19 years) ranks at the top, and student cell phone users rank second compared to background. mobile phone users in Indonesia. The increasing number of students who have mobile devices (notebooks, tablets, smartphones and cellphones) can be used as alternative media to help them improve their mastery of subject matter. Multimedia aspects that are included in the LKPD are expected to provide more value for the LKPD and increase students' interest in learning The advancement of showing materials as of LKPD needs to be continuously improved in a work to hone decisive reasoning skills. e-LKPD can be a supporting alternative to practice decisive reasoning abilities in learner, so learner can undoubtedly grasp an issue faced everyday life and then analyze the problem by identifying the problem, looking for relevant, clear, and accurate references to be able to answer question. problems that occur (Martini & Edy, 2014).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 580, "width": 128, "height": 28, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "RESEARCH METHODS Research Design", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 609, "width": 454, "height": 85, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The research is a developmental assessment advancement research that utilizes Tessmer's (1998) design. Development the step incorporate (1) self assessment (self-evaluation); (2) expert review (emaster survey); (3) personal test (individual-to-one); (4) little group test (small group); (5) ground test. The validity, practicality and effectiveness (high quality intervention) of e-LKPD were determined based on Nieveen (1999). The advancement of e-LKPD materials build upon syllabus, while the design and components in the e-LKPD refer to Depdiknas (2008) .", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 703, "width": 113, "height": 14, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Population and Samples", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 718, "width": 454, "height": 42, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The research subjects were 30 students who had studied science material for Class VIII before (3 students for the one to one test, 7 learner for the small group examine, and 20 students on the field examination), while object of the research is the developed e-LKPD .", "type": "Text" }, { "left": 70, "top": 36, "width": 352, "height": 14, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JPBIO (Jurnal Pendidikan Biologi) ● Vol. 7, No. 1, April 2022, pp. 106 – 114", "type": "Page header" }, { "left": 534, "top": 36, "width": 21, "height": 14, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "108", "type": "Page header" }, { "left": 97, "top": 777, "width": 425, "height": 14, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "10.31932/jpbio.v7i1.1479 Anggereni et al [email protected]", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 72, "width": 57, "height": 14, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Instruments", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 86, "width": 454, "height": 114, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Practicality Instruments: Instruments to assess the common sense of content and common sense of assumption and genuine (from Tessmer (1998). Effectiveness Instruments: Instruments to assess effectiveness based on cognitive learning outcomes to assess aspects of critical thinking skills including interpretation, assumptions, deductions and inferences, through tests using multiple choice questions consisting of eight questions containing activities contained in the e-LKPD teaching materials. The tool for measuring the execution of e-LKPD teaching substance developed from Tessmer (1998) assessed aspects of the operation of teaching materials by students, by observers .", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 210, "width": 56, "height": 14, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Procedures", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 224, "width": 454, "height": 128, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The common sense of the expectation e-LKPD developed was gotten from the eyewitness appraisal of the execution of learning and the reasonableness of assumptions is utilizing e-LKPD in the little gathering. Meanwhile, an actual common sense of the created e-LKPD was gotten from the eyewitness evaluation of the execution of learning and the genuine reasonableness of utilizing e- LKPD field test. Effectiveness of the created e-LKPD expectations was facile an evaluation valuation of results the critical thinking skills before being given e-LKDP and critical thinking skills after being given e-LKPD in the little gathering evaluation. Whilst actual the effectiveness of the created e-LKPD was acquired form an evaluation valuation of results the thinking skills before being given e-LKPD and critical thinking skills after being given e-LKPD in the field test .", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 361, "width": 66, "height": 14, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Data Analysis", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 375, "width": 454, "height": 57, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Expected practicality and actual practicality. Toward the finish of the illustration, learner finish up a reaction questionnaire. The outcome got show how positive learner response to the utiization of teaching materials is. The reaction in the survey werebnalyzed graphically (Arikunto, 2012).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 442, "width": 455, "height": 28, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 1. Range an expected and actual practical value teaching materials electronic student worksheets", "type": "Text" }, { "left": 93, "top": 471, "width": 328, "height": 79, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Value Range Catagories 80.01 < Presentation Skills ≤ 100 .00 Very Practical 60.01 < Presentation Skills ≤ 80.00 Practical 40.01 < Presentation Skills ≤ 60.00 Less Practical 20.01 < Presentation Skills ≤ 40 .00 Not Practical", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 566, "width": 454, "height": 86, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The data analysis of the expected effectiveness and actual effectiveness was carried out descriptively on the consequence of the typical learner scores facile from e-LKPD results the evaluation scores of critical thinking skills before being given e-LKPD and critical thinking skills after being given e-LKPD. Students' critical thinking skills include 4 indicators, namely interpretation, assumption, deduction and inference determined utilizing the standardized increase esteem formula (N-Gain or g) subsequents (Hake, 1999):", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 712, "width": 133, "height": 43, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "description : g : Value Gain s pretest", "type": "Text" }, { "left": 144, "top": 741, "width": 66, "height": 14, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": ": Skor pre test", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 755, "width": 144, "height": 14, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "s pos test : Skor post test", "type": "Table" }, { "left": 70, "top": 36, "width": 352, "height": 14, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JPBIO (Jurnal Pendidikan Biologi) ● Vol. 7, No. 1, April 2022, pp. 106 – 114", "type": "Page header" }, { "left": 534, "top": 36, "width": 21, "height": 14, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "109", "type": "Page header" }, { "left": 97, "top": 777, "width": 425, "height": 14, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "10.31932/jpbio.v7i1.1479 Anggereni et al [email protected]", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 72, "width": 432, "height": 14, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "High and low normalize gain (N- Gain or g) can be characterized as in Table 2 (Hake, 1999):", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 96, "width": 141, "height": 14, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 2. N-Gain classification", "type": "Text" }, { "left": 117, "top": 111, "width": 275, "height": 63, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gain Classification Gain > 7 Great 0.7 > Gain > 0.3 Medium Gain < 0.3 Weak", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 191, "width": 454, "height": 57, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The guidelines for determining the category of students' decisive reasoning skills are described in the Table 3 (Karim, 2015). The outcomeof students' critical thinking skills are gotten by checking out the evaluation outcome. This valuation utilize a rubric calculated by the following formula:", "type": "Text" }, { "left": 108, "top": 248, "width": 171, "height": 29, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Total Score Score Student:", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 301, "width": 319, "height": 103, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 3. Decisive reasoning skills value range Value Range Catagorie 80 < Presentation Skills ≤ 100 Very High 60 < Presentation Skills ≤ 80 High 40 < Presentation Skills ≤ 60 Currently 20 < Presentation Skills ≤ 40 Low 0 < Presentation Skills ≤ 20 Very Low", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 434, "width": 454, "height": 43, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The practicality data of e-LKPD for Biology Science concepts is is devided into two, in particular the reosanableness of assumptions got from the aftereffcts of the little gathering test and the genuine common sense got from the consequences of the ground test.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 487, "width": 342, "height": 14, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 4. Results of practicality test hope e-LKPD biology science concept", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 420, "width": 451, "height": 344, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "No Questions % Y T 1. This e-LKPD propels me to learn 100.0 0.0 2. I can advance effectively and freely with this tools 100.0 0.0 3. I can comprehend thesubstance introduced without any problem 100.0 0.0 4. With this e-LKPD I get extra material about science material, mainly public health 100.0 0.0 5 With this e-LKPD I can add material about additives and addictive substances 85.7 14.3 6. I can peruse the text in the e-LKPD effeffectively on the grounds that the sort and size of the letters be elacted are correct 100.0 0.0 7. I like the general look of the e-LKPD on the grounds that appropriate collor arrangement 85.7 14.3 8. I can figure out the substance with the assistance of the pictures have fine grade 100.0 0.0 9 I can learn agreeing to my own advancing necessities 100.0 0.0 10 I can utilize the menu button on the e-LKPD without any problem. 100.0 0.0 Total 971.4 28.6 Average 97.14 2.86 RESULT", "type": "Table" }, { "left": 216, "top": 266, "width": 130, "height": 27, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "X 100% % Score Maximal", "type": "Picture" }, { "left": 70, "top": 36, "width": 352, "height": 14, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JPBIO (Jurnal Pendidikan Biologi) ● Vol. 7, No. 1, April 2022, pp. 106 – 114", "type": "Page header" }, { "left": 534, "top": 36, "width": 21, "height": 14, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "110", "type": "Page header" }, { "left": 97, "top": 777, "width": 425, "height": 14, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "10.31932/jpbio.v7i1.1479 Anggereni et al [email protected]", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 72, "width": 454, "height": 85, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Expected practicality in light of the consequences of the little gathering test in Table 1 regarding responses to student responses there are still a small number of students who state that they are not practical on the indicator \"With this e-LKPD I can add material about additives and addictive substances\" this is allegedly due to the euthanasia discourse and morphine are things that are still foreign to students so that there are some students who have difficulty understanding some new terms.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 172, "width": 350, "height": 14, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 5. Results of practicality test actual e-LKPD biology science concept", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 187, "width": 448, "height": 291, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "No Questions % Y T 1. This e-LKPD propels me to learn 100.0 0.0 2. I can advance effectively and freely with this tools 85.7 14.3 3. I can comprehend thesubstance introduced without any problem 100.0 0.0 4. With this e-LKPD I get extra material about science material, mainly public health 85.7 14.3 5 With this e-LKPD I can add material about additives and addictive substances 85.7 14.3 6. I can peruse the text in the e-LKPD effeffectively on the grounds that the sort and size of the letters be elacted are correct 100.0 0.0 7. I like the general look of the e-LKPD on the grounds that appropriate collor arrangement 85.7 14.3 8. I can figure out the substance with the assistance of the pictures have fine grade 85.7 14.3 9 I can learn agreeing to my own advancing necessities 100.0 0.0 10. I can utilize the menu button on the e-LKPD without any problem . 100.0 0.0 Total 928.6 28.6 Average 92.86 2.86", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 493, "width": 454, "height": 157, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Based on the data above, in general, practicality indicators are considered practical, but there are a small number of students who think they are not practical, one of which is indicators that are still considered impractical by a small number of students both at the small group test stage or at the field test stage on the \"I am a total display on the learning media because it has the appropriate color composition. This is because students are disturbed by the colors used in the e-LKPD. The design of material content, images and colors on the media must be clear and attract the interest of students (Istiningrum & Lestari, 2016). A good learning media is media that has good display quality and image quality so i t can encourage higher learning inspiration. As reported by Rosen, (2009) which states that the impact of using media increases the ability to transfer knowledge and students' learning motivation, it shows that students change the perception of science, learning technology, and images as a whole so that they feel more involved in the educational experience.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 650, "width": 454, "height": 85, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Data on the effectiveness of the e-LKPD Science Biology Concept in the form of the expected effectiveness acquired from the aftereffects of the little gatherimg test and the real effectiveness Acquired from the consequencesof the ground test. In view of the summary the data the learning outcomes of learn critical thinking skills which were analyzed from the evaluation results before being given electronic student worksheets and after being given electronic student worksheets, the results obtained on the Small Group test.", "type": "Text" }, { "left": 70, "top": 36, "width": 352, "height": 14, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JPBIO (Jurnal Pendidikan Biologi) ● Vol. 7, No. 1, April 2022, pp. 106 – 114", "type": "Page header" }, { "left": 534, "top": 36, "width": 21, "height": 14, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "111", "type": "Page header" }, { "left": 97, "top": 777, "width": 425, "height": 14, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "10.31932/jpbio.v7i1.1479 Anggereni et al [email protected]", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 72, "width": 269, "height": 14, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 6. Results of the effectiveness test of Hope e-LKPD", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 239, "width": 454, "height": 71, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Based on the summary of students' critical thinking skills data analyzed from the LKPD assessment and answering evaluation questions before being given the e LKPD the Biology Science Concept and after being given the Biology Science LKPD Concept on the Field Test conducted twice (Observation 1 and Observation 2), the results obtained critical thinking skills of students' expectations and actual.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 324, "width": 377, "height": 14, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 7 . Results of the test of the actual effectiveness of the e-LKPD IPA concept", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 339, "width": 447, "height": 132, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "No Indicator Before Using e LKPD the Concept of Science Biology After Using e LKPD the Concept of Science Biology Total Average Total Average 1 Interpretation 75.4 Medium 90.0 High 2 Asumsi 85.4 High 91.2 Very High 3 Deduction 79.6 High 90.6 Very High 4 Inferences 82.1 High 90.5 Very High Total 322.5 362.3 Average (%) 780.6 High 90.5 Very High", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 486, "width": 454, "height": 113, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Data on the effectiveness of the e-LKPD Science Biology concept in the form of the expected effectiveness acquired from the outcomes of the little gathering test and the genuine effectiveness acquired from the consequences of the ground test seen from the learning outcomes of students. Judging from the practical data of expectations and actual results, it shows that the e- LKPD media of the Biology Science Concept can imorive learner decisive reasoning abilities. Like research (Fransisca, 2017; Islamadina, 2016) that the viability of E-learning content is proclaimed powerfiul in further developoing learner result lin terms of achievement a student learning outcome indicators.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 631, "width": 454, "height": 128, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "In general, practicality indicators are considered practical, but there are a small number of students who consider it not yet practical, one of which is indicators that are still considered impractical by a small number of students both at the small group test stage or at the field test stage on the indicator “ I like the general look of the e-LKPD on the grounds that apppropriate collor arrangement” . This is presumably because these students are disturbed by the colors used in the e-LKPD. The design of material content, images and colors on the media must be clear and attract the interest of students (Istiningrum et al. 2016). A good learning media is media that has good display quality and image quality so that it fosters higher learning motivation. As reported by Rosen, (2009) which states that the impact of using media increases the ability to transfer", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 92, "width": 442, "height": 132, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "No Indicator Before Using e LKPD the Concept of Science Biology After Using e LKPD the Concept of Science Biology Total Average Total Average 1 Interpretation 76.2 38.1 195.2 97.6 2 Asumsi 67.9 33.9 176.2 88.1 3 Deduction 57.1 28.6 185.7 92.9 4 Inferences 79.8 39.9 181.0 90.5 Total 281.0 140.5 738.1 369.0 Average (%) 70.2 35.1 184.5 92.3", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 617, "width": 70, "height": 14, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DISCUSSION", "type": "Picture" }, { "left": 70, "top": 36, "width": 352, "height": 14, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JPBIO (Jurnal Pendidikan Biologi) ● Vol. 7, No. 1, April 2022, pp. 106 – 114", "type": "Page header" }, { "left": 534, "top": 36, "width": 21, "height": 14, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "112", "type": "Page header" }, { "left": 97, "top": 777, "width": 425, "height": 14, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "10.31932/jpbio.v7i1.1479 Anggereni et al [email protected]", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 72, "width": 454, "height": 43, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "knowledge and students' learning motivation, research shows that students change the perception of science, learning technology, and images as a whole so that students feel more involved in the learning process. .", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 115, "width": 454, "height": 128, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Observations made by observers at the practical stage of expectation and actual in general e LKPD The concept of Biology Science is very practical in the practicality of expectations while in actual practicality it is very practical. There is a difference in the data between the practicality of expectations and the actual even though it does not affect the existing results, this happens because at the time of actual practicality the number of students involved is more so that the data is more homogeneous. This is in line with Sudjana, (2002) that every individual learner is extraodinary, each has their own scholaly person, capacities, gifts, interest, and character cocerning learning. Reinforced by (Gagne & Wagner, 1992) practical learning media if the teaching materials have varied affective impacts for students", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 243, "width": 454, "height": 114, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "In view of the portrayal above, it means that the normal reasonableness in utilizing the e- LKPD Biology Science Concept crated is as per the truth in the field. This happens because the superiority of the e-LKPD media. The Science Biology concept developed is that the content of the material contains discourse on problems found in learning locations complete with characteristics accompanied by pictures. It is vital to do an item advancement common sense test before the item is usee to quantify its adequacy. The zero in on the practicality trial of little gathering assessment is found in the databon the capacity of learner to guarantee the succes of further developing item results before ground testing (Tessmer, 1998).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 357, "width": 454, "height": 85, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The improvement of students' interpretation skills is also influenced because the learning process is oriented to identify problems that are sought to solve the problem. Students' interpretation skills make it simpler for them to decide issues with respect to public health. Students can find the problem correctly, then students make predictions or hypotheses correctly too. Agree with Haryani, (2011) who make sense of the decisive reasoning abilities can be begun from translation by utilizing the considerations or information had to figure out an issue.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 443, "width": 454, "height": 57, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Based on the results of these interpretation skills, it has an effect on expanding learner responsiveness to see the issues that frequently emerge in their day to day routines. Moreover, in the event that learner are touchy to these problems, students can of course also provide good hypotheses to deal with a problem.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 500, "width": 454, "height": 114, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Improved skills in assuming high scores in the grounds that in the learning system learner are trained give their opinion on the interpretation made. After that, to prove their point of view, students must assemble their own way of solving the problem. Assumption skills where students are able to assess a given provisional assumption or assumption. This assumption must be demonstrated through a procedure to produce an answer. However, there are also students who have not been able to work, so they cannot determine whether the assumptions given are right or wrong. This is not in accordance with Fisher, (2014) which states that one of the activities that reflects critical thinking skills is being able to identify and evaluate assumptions", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 614, "width": 454, "height": 71, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The expansion in learner abilities in deduction on effectiveness the expectations with a low average score and a very high increase this increase occurred because students had used the e LKPD of Biology Science Concepts to carry out data collection and analysis. This is supported by Dewy & Ahwar, (2016) in learning activities it is better to use teaching media in order to help students understand lessons easily and provide concrete experiences.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 685, "width": 454, "height": 57, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Deduction skills can be used by students to determine solutions to problems found during the analysis process. A student's deductive analysis of a problem fosters a better understanding of the concept because the student plays a role in finding the concept that fits the problem to be solved. So that it requires students to think critically.", "type": "Text" }, { "left": 70, "top": 36, "width": 352, "height": 14, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JPBIO (Jurnal Pendidikan Biologi) ● Vol. 7, No. 1, April 2022, pp. 106 – 114", "type": "Page header" }, { "left": 534, "top": 36, "width": 21, "height": 14, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "113", "type": "Page header" }, { "left": 97, "top": 777, "width": 425, "height": 14, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "10.31932/jpbio.v7i1.1479 Anggereni et al [email protected]", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 72, "width": 454, "height": 114, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The involment of learner in the ecological schooling process improves decisive reasoning abilities, with the goal that the content is straight forward and recall. That is, expanding critical thinking skills can improve students' cognitive abilities. This is in line with Zulfiani & Suartini, (2009) students are trained to critically understand further the science issues that are expressed related to the material being taught. Expanding learner mental capacities can increase Indonesia's training ranking which is still low in view of the 2013 Learning Curve planning. The use of android media can increase students' interest and understanding including increasing cognitive outcomes (Wahyudin, 2010).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 200, "width": 79, "height": 14, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "CONCLUSION", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 215, "width": 454, "height": 85, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The e LKPD Biology science concepts developed are stated to be extremely reasonable to use to improve decisive reasoning abilities based on expected and actual practical results. e LKPD Biology Science Concepts that have been developed are pronounced to be actually used to move along critical thinking abilities in light of the expected and actual effectiveness results. With an increase in the expected Effectiveness the improvement of critical thinking skills is categorized as high.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 314, "width": 78, "height": 14, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "REFERENCES", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 328, "width": 454, "height": 29, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Cavus & Alhih J. V. (2014). Quantum teaching : mempraktikan quantum learning di ruang-ruang kelas. cetakan xix, alih bahasa : Ary Nilandari, (2007). Bandung: Mizan Pustaka.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 357, "width": 455, "height": 143, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Depdiknas. (2004). Kerangka dasar kurikulum 2004. Jakarta: Departemen Pendidikan. Depdiknas. (2008). Kompetensi evaluasi pendidikan: kriteria dan indikator keberhasilan pembelajaran . Jakarta: Dikmenum Depdiknas. Deta & Meilon, B. (2013). Peningkatan kulaitas pembelajaran dengan metode tgt pada siswa kelas ix smp negeri trucuk tahun ajaran 2012/2013 . Skripsi. Universitas Muhamadiyah. Dewy, & Ahwar. (2016). Hubungan antara kemampuan awaal dengan kemampuan berpikir kreatif dalam kimia peserta didik kelas xi ipa sma negeri se- kabupaten takalar. Journal Sainsmat, 2 (2), 157-166. Retrieved from http://ojs.umm.ac.id/index.php/sainsmat Fisher, A. (2014). Berpikir kritis: sebuah pengantar . Terjemahan Benyamin Hadinata. Jakarta: Erlangga.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 500, "width": 455, "height": 42, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Fransisca, M. (2017). Pengujian validitas, praktikalitas, dan efektivitas media e-learning di sekolah menengah kejuruan . Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro, 2 (1), 17-22 Retrieved from https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/VOLT/article/view/1091", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 542, "width": 454, "height": 29, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gagne, R. M., Briggs, L, J. & Wagner, W. W. (1992) Principles of instructional design . New York: Holt, Reinhart and Winston.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 571, "width": 455, "height": 43, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Haqsari, R. (2014). Pengembangan dan analisis e-lkpd (elektronik – lembar kerja peserta didik) berbasis multimedia pada materi mengoperasikan software spreadsheet . Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 613, "width": 377, "height": 15, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasbullah. (2009). Dasar – dasar ilmu pendidikan . Jakarta: Raja grafindo Persada.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 628, "width": 455, "height": 57, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hodosyova, & Safitri. (2015). Penerapan model pembelajaran pbl untuk meningkatkan penguasaan topik dan keterampilan berpikir kritis siswa pada topik elastisitas dan hukum hooke di sma negeri unggul harapan persada . Journal Unsyiah, 03 (02). Retrieved from http://jurnal_unsyiah.ac.id", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 685, "width": 454, "height": 43, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Husna, N.A., Zaini, M., & Atiek, W. (2021). The validity of biology module for senir high school on grade x in even semester based critical thinking skills. BIO-INOVED : Jurnal Biologi- Inovasi Pendidikan,", "type": "List item" }, { "left": 100, "top": 713, "width": 429, "height": 29, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3 (1), 28-38 Retrieved from https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/bino/article/download/9918/6848", "type": "Table" }, { "left": 70, "top": 36, "width": 352, "height": 14, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JPBIO (Jurnal Pendidikan Biologi) ● Vol. 7, No. 1, April 2022, pp. 106 – 114", "type": "Page header" }, { "left": 534, "top": 36, "width": 21, "height": 14, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "114", "type": "Page header" }, { "left": 97, "top": 777, "width": 425, "height": 14, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "10.31932/jpbio.v7i1.1479 Anggereni et al [email protected]", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 72, "width": 454, "height": 43, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Istiningrum, R., Amin, M., & Lestari, U. (2016). Pengembangan buku ajar biologi sel berbasis bioinformatika . Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan. Jones, & Charles, O. (2012). Crictical of thinking. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 115, "width": 455, "height": 42, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Martini, Purnama, D., & Irawan, E. B. (2014). Pengembangan media box mengenal bilangan dan operasinya . Jurnal Kajian Pembelajaran Matematika, 1 (1), 46-51. Retrieved from http://journal2.um.ac.id/index.php/jkpm/article/view/587", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 158, "width": 455, "height": 56, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ruhena, Yudi, F.A., & Aminuddin, P.P. (2019). Perkembangan moral siswa smp tentang permasalahan pertanian pasang surut di kabupaten banjar melalui penyelesaian masalah. BIO- INOVED : Jurnal Biologi-Inovasi Pendidikan, 1 (1), 15-24 Retrieved from https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/bino/index", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 214, "width": 454, "height": 29, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Serway, R.A., & Jewett, J.J.W (2009). Physics fir scientists and engineers seventh editions. USA: Thompson Brooks.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 243, "width": 455, "height": 86, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sudjana, N. (2002). Penilaian hasil proses belajar mengajar . Bandung: Remaja Rosdakarya. Tessmer, M. (1998). Planning and conduction formative evaluations, improving the quality of education and training . London: Kogan Page. Wahyudin, Sutikno & Isa, A. (2010). Keefektifan pembelajaran berbantuan multimedia menggunakan metode inkuiri terbimbing untuk meningkatkan minat dan pemahaman siswa. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia,", "type": "List item" }, { "left": 100, "top": 314, "width": 426, "height": 29, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6 (2), 58-62. Retrieved from https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JPFI/article/view/1105", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 343, "width": 455, "height": 57, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Yuliani, A., Zaini, M., & Aminuddin, P.P. (2021). Development of popular scientific book on the type of shrimp in coastal waters of tabanio of enhancing critical thinking skills of senior high school student. BIO-INOVED : Jurnal Biologi-Inovasi Pendidikan, 3 (1), 44-52 Retrieved from https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/bino/article/view/9555", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 399, "width": 422, "height": 15, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Zulfiani, Feronika T., & Suartini K. (2009). Strategi pembelajaran sains . Jakarta: UIN Press.", "type": "Text" } ]
da173bf1-594b-f319-7d7f-81f881faa0ce
https://e-journal.unair.ac.id/JHI/article/download/17324/10692
[ { "left": 99, "top": 669, "width": 248, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Jurnal Hubungan Internasional □ Tahun XIII, No.1, Januari - Juni 2020", "type": "Page footer" }, { "left": 416, "top": 669, "width": 12, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "119", "type": "Page footer" }, { "left": 99, "top": 28, "width": 101, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Ni Made Citra Kusuma Dewi", "type": "Page header" }, { "left": 122, "top": 68, "width": 288, "height": 66, "page_number": 1, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Dampak Ekologis ODA Jepang di Indonesia dalam Mendukung Pembangunan Dunia Berkelanjutan Tahun 2012-2017", "type": "Section header" }, { "left": 184, "top": 142, "width": 160, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Ni Made Citra Kusuma Dewi", "type": "Section header" }, { "left": 208, "top": 154, "width": 110, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Universitas Airlangga", "type": "Section header" }, { "left": 235, "top": 177, "width": 60, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "ABSTRAK", "type": "Section header" }, { "left": 99, "top": 201, "width": 335, "height": 181, "page_number": 1, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Jepang secara aktif menyalurkan bantuan luar negeri kepada Indonesia dalam kerangka Offical Development Assistance (ODA) sejak periode 1960-an. Dengan akumulasi bantuan setara 45% dari total bantuan luar negeri yang diterima Indonesia, Jepang berperan penting dalam berbagai program pembangunan nasional Indonesia. Sejalan dengan komitmen untuk mendukung program Pembangunan Dunia Berkelanjutan, Jepang juga bekontribusi dalam pembiayaan berbagai proyek yang meningkatkan kualitas dan keberlanjutan lingkungan di Indonesia. Berangkat dari kasus tersebut, penulis akan menganalisis sejauh mana bantuan luar negeri Jepang kepada Indonesia berdampak pada kondisi lingkungan di Indonesia. Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan, penulis menemukan bahwa proyek ODA Jepang memiliki dampak ekologis yang bervariasi bagi Indonesia. Maka dari itu, penulis berargumen bahwa proyek ODA Jepang di Indonesia tidak hanya membawa implikasi positif, tetapi negatif terhadap lingkungan.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 390, "width": 331, "height": 25, "page_number": 1, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Kata-kata kunci: Jepang, Indonesia, bantuan luar negeri, ODA, dampak ekologis", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 425, "width": 335, "height": 169, "page_number": 1, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Japan has been actively sending foreign aid to Indonesia within the framework of official development assistance (ODA) since the 1960s. With the amount of assistance comprising 45% of the total foreign aid received by Indonesia, Japan is considered important in various Indonesian national development programmes. In line with its commitment to support the Sustainable Development Goals, Japan also contributes in funding various projects which aim to increase the environmental quality and sustainability of Indonesia. The author will therefore analyze the extent to which Japanese foreign aid to Indonesia has impacted the environmental condition in Indonesia. Based on the data collected, the authors found that the Japanese ODA projects have varied ecological impacts for Indonesia. Therefore, the author argues that Japanese ODA projects in Indonesia have brought not only positive implications, but also negative implications for the environment.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 602, "width": 307, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Keywords: Japan, Indonesia, foreign aid, ODA, ecological impacts", "type": "Text" }, { "left": 164, "top": 28, "width": 238, "height": 19, "page_number": 2, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Dampak Ekologis ODA Jepang di Indonesia dalam Mendukung Pembangunan Dunia Berkelanjutan Tahun 2012-2017", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 669, "width": 12, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "120", "type": "Page footer" }, { "left": 152, "top": 669, "width": 248, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Jurnal Hubungan Internasional □ Tahun XIII, No.1, Januari - Juni 2020", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 69, "width": 339, "height": 251, "page_number": 2, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Wilayah Indonesia tersusun atas lebih dari 17.000 gugusan pulau dengan total luas mencapai 1,9 juta kilometer persegi (km 2 ). Setidaknya 1,8 juta km 2 dari total wilayah Indonesia merupakan daratan yang dimanfaatkan sebagai lahan pertanian dan hutan (Quincieu 2015). Selain itu, perlu diingat bahwa setiap pulau di Indonesia dikelilingi oleh lautan yang menyimpan berbagai sumber daya potensial, mulai dari ikan, mineral, hingga minyak bumi. Posisi Indonesia yang sedemikian strategis pun didukung oleh iklimnya yang tropis, sehingga Indonesia dikaruniai sumber daya alam melimpah serta menjadi habitat bagi berbagai flora, fauna, dan jutaan spesies endemik dunia (Von Rintelen et al. 2017). Kekayaan tersebut selanjutnya berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi, khususnya melalui peningkatan pendapatan ekspor negara. Pernyataan tersebut didukung oleh fakta bahwa enam dari sepuluh komoditas ekspor utama Indonesia merupakan hasil ekstraksi sumber daya alam, di antaranya: (1) karet dan produk karet (2) sawit; (3) produk hasil hutan seperti kayu, pulp dan kertas; (4) udang; (5) kakao; dan (6) kopi (Kementerian Perdagangan RI 2019).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 330, "width": 339, "height": 278, "page_number": 2, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Terlepas dari kekayaan alam yang dimiliki, Indonesia kini dihadapkan pada berbagai permasalahan yang mengancam keberlanjutan lingkungannya. Kondisi itu berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi pesat yang disertai dengan pertumbuhan penduduk dan peningkatan fenomena urbanisasi. Ledakan populasi di Indonesia telah mendorong pengalihan fungsi lahan demi memenuhi kebutuhan papan masyarakat. Akan tetapi, pembersihan lahan tersebut sering kali dilakukan dengan cara-cara yang bertentangan dengan prinsip berkelanjutan, salah satunya melalui pembakaran hutan. Selain mengakibatkan penurunan biodiversitas, penebangan dan pembakaran hutan juga memunculkan isu kelangkaan air bersih yang merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat. Lebih lanjut, padatnya populasi Indonesia mendorong peningkatan kebutuhan energi yang berujung pada penurunan kualitas udara, mengingat bahwa Indonesia masih menggunakan energi kotor seperti batu bara dan minyak bumi sebagai sumber pembangkit listrik utama (OECD 2016). Berbagai masalah lingkungan juga muncul dari aktivitas ekonomi masyarakat Indonesia, seperti penggunaan zat berbahaya dalam sektor agrikultur, perusakan terumbu karang dan eksploitasi berlebih atas laut, penggundulan hutan untuk perkebunan, hingga kurangnya pengelolaan limbah industri (De Priester 2016).", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 669, "width": 248, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Jurnal Hubungan Internasional □ Tahun XIII, No.1, Januari - Juni 2020", "type": "Page footer" }, { "left": 416, "top": 669, "width": 12, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "121", "type": "Page footer" }, { "left": 99, "top": 28, "width": 101, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Ni Made Citra Kusuma Dewi", "type": "Page header" }, { "left": 99, "top": 69, "width": 338, "height": 317, "page_number": 3, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Meskipun berbagai upaya telah dilakukan untuk menyelesaikan isu lingkungan yang telah muncul sejak periode 1980-an tersebut, sejumlah akademisi melihat bahwa Indonesia masih belum memperoleh keberhasilan. Hal yang menjadi hambatan utama adalah maraknya praktik korupsi dan rendahnya komitmen pemerintah untuk mengalokasikan dana pada isu-isu lingkungan. Hambatan itu sejatinya dilatarbelakangi oleh minimnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian alam (Dethier 2017). Namun, sejatinya merupakan hal yang logis apabila Indonesia tidak menempatkan isu lingkungan dalam prioritas utama, karena sebagai sebuah negara berkembang, Indonesia masih berorientasi pada upaya-upaya untuk memajukan perekonomiannya. Dari sudut pandang negara berkembang, perlindungan lingkungan bahkan dianggap sebagai penghambat pembangunan karena membatasi aktivitas eksploitasi terhadap sumber daya alam yang dimiliki negara (Lewis 2003). Akan tetapi, beberapa masalah lingkungan pada dasarnya bersifat global dan berpotensi untuk menyebarluas secara lintas batas (Greene 2001). Dengan demikian, isu lingkungan di Indonesia berpotensi mengakibatkan masalah yang lebih kompleks dan merugikan negara lain, sebagaimana terjadi dalam kasus kebakaran hutan di Kalimantan yang turut menyebabkan polusi di Singapura. Guna mengantisipasi masalah tersebut, sejumlah negara pun tergerak untuk menjadi pendonor dalam penanganan isu lingkungan di Indonesia, salah satunya adalah Jepang.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 396, "width": 335, "height": 198, "page_number": 3, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Dengan pandangan bahwa stabilitas Indonesia merupakan kunci bagi kesejahteraan kawasan Asia, Jepang yang merupakan mitra strategis Indonesia berperan aktif menjadi pendonor bagi Indonesia sejak pertengahan 1950-an. Berdasarkan data yang dirilis oleh Kementerian Luar Negeri Jepang (2017), akumulasi bantuan Jepang kepada Indonesia mencapai $14,004 juta dolar dalam rentang waktu 2012-2016. Meskipun tidak semua bantuan yang disalurkan Jepang secara spesifik ditujukan untuk menangani masalah-masalah lingkungan di Indonesia, penulis menemukan sejumlah proyek official development assistance (ODA) Jepang yang berpengaruh pada kondisi lingkungan Indonesia, baik secara langsung maupun tidak langsung. Maka, tulisan ini ditujukan untuk menganalisis sejauh mana bantuan luar negeri Jepang untuk Indonesia berdampak pada kondisi lingkungan di Indonesia, terutama dalam kaitannya dengan pembangunan dunia berkelanjutan.", "type": "Text" }, { "left": 221, "top": 28, "width": 181, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Dampak Ekologis ODA Jepang di Indonesia dalam", "type": "Section header" }, { "left": 164, "top": 37, "width": 236, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Mendukung Pembangunan Dunia Berkelanjutan Tahun 2012-2017", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 669, "width": 12, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "122", "type": "Page footer" }, { "left": 152, "top": 669, "width": 248, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Jurnal Hubungan Internasional □ Tahun XIII, No.1, Januari - Juni 2020", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 69, "width": 336, "height": 225, "page_number": 4, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Berdasarkan sistem klasifikasi Hicks et al. (2008) yang menggambarkan besar-kecilnya dampak implementasi program bantuan luar negeri terhadap kondisi lingkungan di negara penerima, penulis akan mengelompokkan proyek-proyek ODA Jepang di Indonesia ke dalam beberapa kategori, yaitu: (1) environmental strictly defined (ESD); (2) environmental broadly defined (ESD); (3) neutral (N); (4) dirty broadly defined (DBD); serta (5) dirty strictly defined (DSD). Merujuk pada data-data yang tersedia, analisis tersebut difokuskan pada rentang tahun 2012-2017, khususnya setelah penandatanganan memorandum kerja sama (MoC) Jepang- Indonesia di bidang lingkungan. Melalui komparasi data kualitas lingkungan Indonesia sebelum dan sesudah implementasi berbagai proyek ODA Jepang, penulis berargumen bahwa proyek-proyek bantuan Jepang memberikan implikasi positif terhadap kondisi lingkungan Indonesia. Namun, bantuan-bantuan tersebut juga berpotensi untuk memunculkan isu lingkungan baru bagi Indonesia jika diterapkan dalam jangka panjang.", "type": "Text" }, { "left": 112, "top": 303, "width": 249, "height": 27, "page_number": 4, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Hakikat Green Aid dan Kategorisasi Proyek Bantuan Luar Negeri dalam", "type": "Text" }, { "left": 134, "top": 329, "width": 202, "height": 14, "page_number": 4, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Konteks Keberlanjutan Lingkungan", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 353, "width": 336, "height": 278, "page_number": 4, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Implikasi bantuan luar negeri terhadap kondisi lingkungan di negara resipien telah menjadi topik perdebatan di kalangan legislatif dan aktivis lingkungan sejak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Bumi 1972 di Stockholm. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh skeptisisme masyarakat terhadap komitmen pendonor untuk menyalurkan bantuan tanpa mengorbankan kondisi alam di negara resipiennya. Selain itu, masyarakat juga mempertanyakan efektivitas bantuan lingkungan untuk menyelesaikan masalah lingkungan di negara resipien. Seiring dengan perdebatan tersebut, terminologi green aid atau bantuan lingkungan menjadi populer dalam banyak diskursus. Akan tetapi, kajian mengenai green aid masih tergolong minim karena adanya berbagai hambatan. Pertama, akademisi terdahulu belum mengumpulkan dan menganalisis data mengenai bantuan lingkungan bilateral maupun multilateral yang diberikan antar negara. Kedua, setiap organisasi donor memiliki kriteria tersendiri dalam menentukan apa yang tergolong ataupun tidak tergolong sebagai bantuan lingkungan. Lebih lanjut, masing-masing organisasi memiliki kecenderungan untuk mengubah kriteria dan standar hijaunya dari waktu ke waktu. Alhasil, sulit bagi akademisi untuk membuat kajian khusus mengenai green aid atau bantuan lingkungan di suatu negara (Hicks et al. 2008).", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 669, "width": 248, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Jurnal Hubungan Internasional □ Tahun XIII, No.1, Januari - Juni 2020", "type": "Page footer" }, { "left": 416, "top": 669, "width": 12, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "123", "type": "Page footer" }, { "left": 99, "top": 28, "width": 101, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Ni Made Citra Kusuma Dewi", "type": "Page header" }, { "left": 99, "top": 69, "width": 338, "height": 265, "page_number": 5, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Berangkat dari permasalahan tersebut, Robert L. Hicks et al. (2008) kemudian berupaya untuk menyusun sebuah basis data bantuan luar negeri di tingkat proyek ( project-level aid/ PLAID) sekaligus menganalisis sejauh mana suatu proyek bantuan berdampak pada kondisi lingkungan di negara resipien. PLAID sendiri diidentifikasi sebagai aliran dana dari entitas donor ke negara resipien untuk membiayai proyek-proyek spesifik. Berdasarkan tingkat dampak ekologisnya, Hicks et al. (2008) mengelompokkan data PLAID ke dalam lima kategori. Kategori yang pertama adalah Environmental Strictly Defined (ESD), yakni proyek-proyek yang dianggap memiliki implikasi positif langsung terhadap lingkungan. Umumnya, proyek yang berada dalam kategori ESD memiliki kriteria dan ukuran yang jelas dalam mengukur keberhasilan proyeknya. Hicks et al. (2008) pun sepakat bahwa proyek-proyek dalam kategori ESD merupakan proyek yang paling bermanfaat bagi lingkungan. Merujuk pada basis data Hicks et al. (2008), beberapa proyek yang termasuk dalam kategori ESD adalah konservasi energi, proteksi biodiversitas, konservasi tanah, perlindungan daerah aliran sungai (DAS), reforestasi, akses terhadap air bersih, serta proyek mitigasi polusi udara.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 342, "width": 336, "height": 252, "page_number": 5, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Kategori yang kedua adalah Environmental Broadly Defined (EBD). EBD meliputi proyek-proyek pencegahan yang memberikan dampak jangka panjang terhadap lingkungan. Selain itu, kata broad menegaskan bahwa dampak ekologis dari proyek-proyek kategori EBD tidak terbatas pada lingkup yang spesifik. Menurut Hicks et al. (2008), proyek bantuan yang tergolong dalam kategori EBD meliputi proyek-proyek efisiensi energi, reboisasi industri, perencanaan keluarga, desalinasi, pengembangan diversitas genetik, pembangunan berkelanjutan, dan segala proyek dalam Agenda 21. Kategori yang ketiga adalah Neutral (N), yakni kategori bagi proyek- proyek yang dianggap tidak memiliki implikasi langsung pada lingkungan. Kategori N juga diberikan pada proyek yang memiliki dampak positif dan negatif seimbang bagi lingkungan. Beberapa contoh proyek yang masuk dalam kategori netral adalah: (1) proyek- proyek ekonomi seperti promosi pasar bebas, dukungan terhadap wira usaha kecil, dan menengah, atau dorongan praktik ekspor; (2) bantuan pendidikan dan kesehatan; (3) proyek telekomunikasi dan infrastrukturnya; serta (4) bantuan darurat terhadap bencana alam (Hicks et al. 2008)", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 603, "width": 334, "height": 28, "page_number": 5, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Kategori selanjutnya adalah Dirty Broadly Defined (DBD). DBD mengacu pada proyek-proyek yang memiliki dampak negatif jangka", "type": "Text" }, { "left": 164, "top": 28, "width": 238, "height": 19, "page_number": 6, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Dampak Ekologis ODA Jepang di Indonesia dalam Mendukung Pembangunan Dunia Berkelanjutan Tahun 2012-2017", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 669, "width": 12, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "124", "type": "Page footer" }, { "left": 152, "top": 669, "width": 248, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Jurnal Hubungan Internasional □ Tahun XIII, No.1, Januari - Juni 2020", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 69, "width": 336, "height": 265, "page_number": 6, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "menengah atau jangka panjang terhadap lingkungan. Uniknya, proyek-proyek tersebut biasanya bergerak di sektor agrikultur. Kategori DBD juga digunakan untuk melabeli proyek-proyek yang berkaitan dengan bioteknologi, pembangkit listrik dan distribusinya, teknik, pengembangan hidroelektrik, serta proyek transportasi umum. Kategori yang terakhir adalah Dirty Strictly Defined (DSD). Kategori ini mencakup proyek-proyek yang dianggap merusak lingkungan secara langsung. Tidak hanya merusak, proyek-proyek yang tergolong ke dalam kategori DSD juga berpotensi mengancam ketersediaan sumber daya alam yang tak tergantikan. Beberapa proyek bantuan yang umumnya tergolong dalam kategori DSD adalah proyek industri berat seperti pupuk dan ban, pertambangan, penebangan hutan dengan pertumbuhan lambat, serta proyek- proyek jalan raya dan transportasi udara. Serupa dengan ESD, kategori DSD mencakup segala proyek yang dampak negatifnya terlihat jelas sehingga dapat diukur. Selain itu, implikasi proyek DSD terhadap lingkungan bersifat spesifik, misalnya pada tingkat polusi, degradasi tanah, dan sebagainya. Apabila dianalogikan dalam sebuah garis sumbu, maka kategorisasi Hicks et al. (2008) dapat digambarkan sebagai berikut.", "type": "Text" }, { "left": 109, "top": 342, "width": 255, "height": 28, "page_number": 6, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Gambar 1. Analogi Garis Sumbu Dampak Ekologis Bantuan Luar Negeri", "type": "Text" }, { "left": 73, "top": 472, "width": 328, "height": 27, "page_number": 6, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Sumber: Hasil olahan penulis dari kategorisasi bantuan luar negeri Hicks et al. (2008)", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 508, "width": 335, "height": 133, "page_number": 6, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Selain mengelompokkan bantuan luar negeri berdasarkan tingkat dampak ekologisnya, Hicks et al. (2008) juga berkontribusi dalam mengembangkan taksonomi dalam green aid itu sendiri. Secara garis besar, pengelompokan tersebut dibedakan menjadi dua kategori, yakni green dan brown . Bantuan dalam kategori green mengacu pada proyek-proyek yang bertujuan untuk menyelesaikan isu-isu lingkungan pada tingkat global dan kawasan, seperti hilangnya biodiversitas dan polusi udara lintas batas. Pada sisi lain, bantuan dalam kategori brown mengacu pada proyek-proyek yang bertujuan menyelesaikan isu-isu lingkungan pada tingkat lokal, seperti erosi", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 669, "width": 248, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Jurnal Hubungan Internasional □ Tahun XIII, No.1, Januari - Juni 2020", "type": "Page footer" }, { "left": 416, "top": 669, "width": 12, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "125", "type": "Page footer" }, { "left": 99, "top": 28, "width": 101, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Ni Made Citra Kusuma Dewi", "type": "Page header" }, { "left": 99, "top": 69, "width": 337, "height": 119, "page_number": 7, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "tanah, perbaikan sistem gorong-gorong, serta masalah polusi domestik (Hicks et al. 2008). Lewis (2003) berargumen bahwa negara-negara donor umumnya menempatkan isu dalam kategori green sebagai prioritas dalam program bantuannya. Akan tetapi, dari sudut pandang negara resipien yang notabene merupakan negara berkembang, isu dalam kategori brown justru lebih krusial untuk diselesaikan, mengingat negara tersebut merasakan secara langsung dampak dari masalah lingkungan yang terjadi di wilayahnya (Lewis 2003).", "type": "Text" }, { "left": 171, "top": 197, "width": 186, "height": 27, "page_number": 7, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Identifikasi Kadar ‘Hijau’ Proyek ODA Jepang di Indonesia", "type": "Section header" }, { "left": 99, "top": 234, "width": 340, "height": 186, "page_number": 7, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Setelah menandatangani Pakta Perdamaian pada 20 Januari 1958, Indonesia dan Jepang resmi menjalin hubungan diplomatik. Kerja sama Indonesia-Jepang kemudian diperkuat dengan penandatanganan Strategic Partnership for Peaceful and Prosperous Future pada November 2006 serta Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) pada 20 Januari 2007 silam. Eratnya relasi antara kedua negara tidak hanya direfleksikan oleh peningkatan aktivitas kunjungan resmi presiden atau perwakilan diplomatik, tetapi juga hubungan dagang dan investasi yang berlangsung selama beberapa dekade terakhir. Hingga akhir 2017, Jepang menyandang predikat sebagai investor terbesar kedua sekaligus mitra dagang nomor satu bagi Indonesia (Kementerian Luar Negeri RI 2018). Jepang juga berperan aktif sebagai donor terbesar bagi Indonesia.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 429, "width": 338, "height": 185, "page_number": 7, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Selama lima dekade terakhir, proporsi bantuan luar negeri Jepang bahkan mencapai 45% dari total bantuan yang diterima Indonesia. Melalui kerangka Official Development Assistance (ODA), bantuan luar negeri Jepang berkontribusi dalam berbagai program pembangunan di Indonesia, baik di sektor infrastruktur, ekonomi, administratif, kesehatan, hingga pengembangan sumber daya manusia (JICA 2018). Dalam lingkup kerja sama bilateral, Jepang menyalurkan ODA ke Indonesia dalam tiga bentuk, yaitu: (1) pinjaman, khususnya dengan bunga rendah, oleh Japan Bank for International Cooperation (JBIC); (2) hibah, yakni bantuan finansial yang tidak memerlukan pengembalian; serta (3) kerja sama teknis, terutama melalui pelatihan sumber daya alam, baik dalam bentuk traning, volunteer, penyediaan alat dan bahan, atau kombinasi antara semuanya (Statistics Bureau of Japan 2018).", "type": "Text" }, { "left": 164, "top": 28, "width": 238, "height": 19, "page_number": 8, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Dampak Ekologis ODA Jepang di Indonesia dalam Mendukung Pembangunan Dunia Berkelanjutan Tahun 2012-2017", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 669, "width": 12, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "126", "type": "Page footer" }, { "left": 152, "top": 669, "width": 248, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Jurnal Hubungan Internasional □ Tahun XIII, No.1, Januari - Juni 2020", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 69, "width": 345, "height": 172, "page_number": 8, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Sejalan dengan komitmen untuk berkontribusi dalam pembangunan dunia berkelanjutan, Jepang pun memperluas kerja sama internasionalnya dengan Indonesia di bidang pengelolaan lingkungan hidup. Berkenaan dengan upaya tersebut, Kementerian Lingkungan Jepang (2019) telah mengimplementasikan berbagai program untuk mendukung perkembangan kebijakan lingkungan di Indonesia. Pada 5 Desember 2012 lalu, Menteri Lingkungan dari kedua negara, yakni Hiroyuki Nagahama dan Balthasar Kambuaya, menandatangani memorandum kerja sama di bidang lingkungan. Melalui memorandum tersebut, Indonesia dan Jepang pun senantiasa memperkuat kerja sama timbal balik di bidang lingkungan, seperti dalam penanggulangan perubahan iklim, polusi air, polusi udara, serta pengembangan kota berkelanjutan.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 250, "width": 335, "height": 186, "page_number": 8, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Pada 10 April 2017, Indonesia dan Jepang kembali bertemu untuk memperpanjang memorandum kerja sama lingkungan yang telah berakhir pada 2015 silam (Kementerian Luar Negeri RI 2017). Selain mendorong aksi kolaboratif dalam pengelolaan lingkungan, penandatanganan kerja sama lingkungan Indonesia-Jepang sejatinya mengindikasikan penyaluran bantuan lingkungan ( green aid ) dari Jepang ke Indonesia. Meski demikian, pengelolaan lingkungan membutuhkan aksi yang kompleks, sehingga kontribusi Jepang pada upaya perbaikan kualitas lingkungan Indonesia tidak dapat diukur berdasarkan bantuan-bantuan lingkungan yang diberikan semata. Pada kenyataannya, tidak dapat dipungkiri bahwa berbagai proyek bantuan luar negeri Jepang memiliki dampak ekologis di Indonesia, meskipun sebagian besar aliran ODA Jepang ke Indonesia ditujukan pada sektor infrastruktur dan perekonomian.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 445, "width": 337, "height": 93, "page_number": 8, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Dengan mengadopsi sistem klasifikasi Hicks et al. (2008), penulis menemukan bahwa proyek-proyek ODA Jepang yang sedang berlangsung atau ditargetkan selesai dalam rentang waktu 2012- 2017 memiliki dampak ekologis yang bervariasi bagi Indonesia. Variasi tersebut dimulai dari kategori Environmental Strictly Defined (ESD) hingga kategori Dirty Strictly Defined (DSD). Secara rinci, hasil kategorisasi tersebut dimuat dalam tabel sebagai berikut.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 669, "width": 248, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Jurnal Hubungan Internasional □ Tahun XIII, No.1, Januari - Juni 2020", "type": "Page footer" }, { "left": 416, "top": 669, "width": 12, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "127", "type": "Page footer" }, { "left": 99, "top": 28, "width": 101, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Ni Made Citra Kusuma Dewi", "type": "Page header" }, { "left": 132, "top": 101, "width": 150, "height": 530, "page_number": 9, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Tabel 1. Klasifikasi Proyek ODA Jepang di Indonesia berdasarkan Dampak Ekologisnya Tahun 2012-2017 Nama Proyek Bentuk* Sektor / Tema Aktivitas Proyek dan Dampak Ekologisnya Kategori* Project for Capacity Building for Enhancement of The Geothermal Exploration Technologies TC Energi Baru atau Terbarukan 1. Aktivitas: seminar dan pelatiha n sumber daya panas bumi, eksplorasi sumber daya panas bumi, pengumpulan data sumber daya panas bumi 2. Dampak ekol ogis: mendorong penggunaan energi terbarukan di Indonesia EBD Project for Capacity Development of Jakarta Comprehensive Flood Management (CFM) TC Sungai dan Kontrol terhadap Erosi", "type": "Picture" }, { "left": 251, "top": 142, "width": 12, "height": 244, "page_number": 9, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "1. Aktivitas: klarifikasi peran organisasi pengelolaan banjir, formulasi Comp rehensive Flood Managem ent Action Plan", "type": "Table" }, { "left": 271, "top": 317, "width": 12, "height": 69, "page_number": 9, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "(CFMAP), pembentukan mekanisme kontrol CFMAP 2. Dampak ekologis:", "type": "Table" }, { "left": 251, "top": 101, "width": 105, "height": 532, "page_number": 9, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "instalasi penampungan air hujan dan fasilitas infi ltrasi untuk mitigasi bencana banjir dan pengembangan wilayah lembah sungai EBD Project for Capacity Development Of Wastewater Sector Through Reviewing The Wastewater Management Master Plan In DKI Jakarta", "type": "Picture" }, { "left": 315, "top": 150, "width": 2, "height": 344, "page_number": 9, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "TC Isu Lingkungan 1. Aktivitas: revisi atau pe ngembangan regulasi terkait", "type": "Table" }, { "left": 325, "top": 363, "width": 2, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "pengelolaan limbah", "type": "Picture" }, { "left": 315, "top": 101, "width": 85, "height": 527, "page_number": 9, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "2. Dampak ekologis: mendorong perbaikan pengelolaan limbah air guna mengurangi dan menghindari polusi air dan tanah EBD Enhancement of Urban Development Management in The Mamminasata Metropolitan Area", "type": "Picture" }, { "left": 369, "top": 483, "width": 2, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "TC", "type": "Table" }, { "left": 369, "top": 429, "width": 31, "height": 28, "page_number": 9, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Perencanaan Urban/ Pengembangan Lahan", "type": "Picture" }, { "left": 369, "top": 101, "width": 53, "height": 285, "page_number": 9, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "1. Aktivitas: formulasi prosedur, sistem pengelolaan, dan mekanisme koordinasi dalam mempersiapkan pengembangan urban 2. Dampak ekologis: mendorong koordinasi dan pengelolaan daerah urban guna meminimalkan isu sosial dan lingkungan yang muncul akibat eskalasi populasi dan aktivitas ekonomi EBD", "type": "Picture" }, { "left": 164, "top": 28, "width": 238, "height": 19, "page_number": 10, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Dampak Ekologis ODA Jepang di Indonesia dalam Mendukung Pembangunan Dunia Berkelanjutan Tahun 2012-2017", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 669, "width": 12, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "128", "type": "Page footer" }, { "left": 152, "top": 669, "width": 248, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Jurnal Hubungan Internasional □ Tahun XIII, No.1, Januari - Juni 2020", "type": "Table" }, { "left": 77, "top": 430, "width": 50, "height": 199, "page_number": 10, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Project for Standardization and Quality Control for Horticulture Products of Indonesia (Improvement of Thermal Treatment Against Fruit Flies on Fresh Mango) TC Agrikultur / Umum", "type": "Picture" }, { "left": 77, "top": 296, "width": 2, "height": 90, "page_number": 10, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "1. Aktivitas: peng embangan kapasitas utilisasi", "type": "Picture" }, { "left": 77, "top": 143, "width": 2, "height": 42, "page_number": 10, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Vapor Heat", "type": "Table" }, { "left": 87, "top": 247, "width": 2, "height": 127, "page_number": 10, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Treatment demi mengurangi kerusakan buah", "type": "Picture" }, { "left": 77, "top": 94, "width": 95, "height": 537, "page_number": 10, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Mangga akibat lalat buah 2. Dampak ekologis: pemantauan ekologis menunjukkan bahwa tidak ada dampak ekologis negati f selama proyek berlangsung atau pasca implementasi dari proyek tersebut. N The Project for Water Supply Service Improvement in The Mamminasata Metropolitan Area TC", "type": "Table" }, { "left": 140, "top": 100, "width": 65, "height": 534, "page_number": 10, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Suplai Air Bersih 1. Aktivitas: pembentukan mekanisme koordinasi dan kooperasi inter-regional antara PDAM, penyusunan panduan kualitas air. 2. Dampak ekolog is: peningkatan akses dan kualitas air bersih di wilayah Mamminasata ESD Wild Fire And Carbon Management in Peat-Forest in Indonesia TC Perhutanan / Pemeliharaan Hutan 1. Aktivitas: pem bentukan sistem deteksi dan prediksi api,", "type": "Picture" }, { "left": 183, "top": 100, "width": 106, "height": 535, "page_number": 10, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "pembentukan sistem evaluasi karbon, pembentukan sistem pengelolaan karbon, pengembangan sistem pengelolaan lahan gambut terintegrasi 2. Dampak ekologis: pemulihan vegetasi, penurunan probabilitas kebakaran lahan gambut guna mengurangi efek gas rumah kaca ESD The Strengthening of Environment Management Capacity of Local Governments in Indonesia", "type": "Table" }, { "left": 258, "top": 430, "width": 12, "height": 64, "page_number": 10, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "TC Pemerintahan / Umum", "type": "Picture" }, { "left": 258, "top": 169, "width": 2, "height": 217, "page_number": 10, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "1. Aktivitas: klarifi kasi mandat dan tanggung jawab pemerintah", "type": "Table" }, { "left": 268, "top": 137, "width": 12, "height": 237, "page_number": 10, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "atas pengelolaan kualitas air bersih dan pengelolaan polusi air, pengembangan", "type": "Picture" }, { "left": 278, "top": 190, "width": 2, "height": 121, "page_number": 10, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "pollution source inventory (PSI) di lembah", "type": "Table" }, { "left": 289, "top": 161, "width": 2, "height": 213, "page_number": 10, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "sungai Cisadane, dan menetapkan target kualitas air di Sungai", "type": "Table" }, { "left": 258, "top": 100, "width": 105, "height": 533, "page_number": 10, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Cisadane 2. Dampak ekolo gis: peningkatan kualitas air dan kontrol pemerintah terhadap polusi air ESD The Beef Cattle Development Project Utilizing Local Resources in The Eastern Part of Indonesia TC Industri Peternakan", "type": "Picture" }, { "left": 332, "top": 368, "width": 2, "height": 18, "page_number": 10, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "1. Aktivitas:", "type": "Table" }, { "left": 332, "top": 213, "width": 2, "height": 114, "page_number": 10, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "pengembangan teknologi produksi sapi potong,", "type": "Table" }, { "left": 342, "top": 154, "width": 2, "height": 220, "page_number": 10, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "pelatihan keterampilan produksi sapi potong di empat wilayah", "type": "Picture" }, { "left": 352, "top": 363, "width": 2, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "NTB", "type": "Picture" }, { "left": 332, "top": 101, "width": 43, "height": 285, "page_number": 10, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "2. Dampak ekologis: peningkatan produksi sapi potong berpotensi meningkatkan produksi gas metana. DBD", "type": "Picture" }, { "left": 99, "top": 669, "width": 248, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Jurnal Hubungan Internasional □ Tahun XIII, No.1, Januari - Juni 2020", "type": "Page footer" }, { "left": 416, "top": 669, "width": 12, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "129", "type": "Page footer" }, { "left": 99, "top": 28, "width": 101, "height": 10, "page_number": 11, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Ni Made Citra Kusuma Dewi", "type": "Page header" }, { "left": 130, "top": 375, "width": 2, "height": 259, "page_number": 11, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Climate Change Program Loan L Isu Lingkungan 1.", "type": "Picture" }, { "left": 130, "top": 187, "width": 2, "height": 192, "page_number": 11, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Aktivitas: imple mentasi kebijaka n dan strate gi mitigasi emisi", "type": "Picture" }, { "left": 130, "top": 101, "width": 138, "height": 531, "page_number": 11, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "gas rumah kaca 2. Dampak ekologis: mendorong Indonesia untuk meningkatkan komitmennya dalam mengurangi emisi gas rumah kaca EBD Ulubelu Geothermal Power Plant Project L Energi Baru atau Terbarukan 1. Aktivitas: konstruksi fasilitas pembangkit listrik tenaga panas bumi di Ulubelu, Lampung 2. Dampak ekologis: tidak ada gangguan terhadap kualitas udara maupun air selama proyek berlangsung, proyek ini dianggap mendorong utilisasi energi terbarukan dalam upaya mengurangi beban lingkungan global yang terjadi saat ini, terutama emisi karbon dan perubahan iklim EBD Disaster Recovery and Management Sector Program Loan L Perencanaan Pembangunan / Umum", "type": "Picture" }, { "left": 246, "top": 136, "width": 43, "height": 250, "page_number": 11, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "1. Aktivitas: peng uatan keran gka regulasi dan hukum dalam pengelolaan bencana alam, pembentukan skema pendanaan untuk bencana alam, pembentukan National Action Plan for Disaster Risk Reduction , penguatan fungsi organisasional dalam penanggulangan bencana, khususnya melalui pembentukan", "type": "Table" }, { "left": 246, "top": 94, "width": 116, "height": 536, "page_number": 11, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BPBN) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) 2. Dampak ekolog is: pemantauan ekologis menunjukka n bahwa tidak ada dampak ekologis negati f selama proyek berlangsung maupun pasca implementasi dari proyek tersebut. N North Java Corridor Flyover Project L Infrastruktur", "type": "Table" }, { "left": 350, "top": 368, "width": 2, "height": 18, "page_number": 11, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "1. Aktivitas:", "type": "Table" }, { "left": 350, "top": 139, "width": 32, "height": 247, "page_number": 11, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "pembangunan flyover Merak, flyover Balaraja, dan flyover Geban (menghubungkan Jakarta-Surabaya) 2. Dampak ekolo gis: berkurangnya kebisingan dan polusi udara pada titik-titik tertentu", "type": "Picture" }, { "left": 380, "top": 166, "width": 2, "height": 93, "page_number": 11, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "yang menjadi tempat kemacetan", "type": "Table" }, { "left": 350, "top": 101, "width": 73, "height": 273, "page_number": 11, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "lalu lintas, pe-nurunan kualitas air akibat limbah selama proyek pembangunan, meningkatkan penggunaan transportasi pribadi berbahan bakar minyak, yang ak hirnya berkontribusi dalam emisi karbon dan polusi udara DBD", "type": "Picture" }, { "left": 164, "top": 28, "width": 238, "height": 19, "page_number": 12, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Dampak Ekologis ODA Jepang di Indonesia dalam Mendukung Pembangunan Dunia Berkelanjutan Tahun 2012-2017", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 669, "width": 12, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "130", "type": "Page footer" }, { "left": 152, "top": 669, "width": 248, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Jurnal Hubungan Internasional □ Tahun XIII, No.1, Januari - Juni 2020", "type": "List item" }, { "left": 77, "top": 186, "width": 21, "height": 447, "page_number": 12, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Maritime Telecommunication System Development Project (IV ) L Transportasi Air / Kapal, Telekomunikasi 1. Aktivitas: instalasi Medium Frequency (MF)/ Digital", "type": "Picture" }, { "left": 77, "top": 158, "width": 2, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Selective", "type": "Table" }, { "left": 87, "top": 144, "width": 12, "height": 230, "page_number": 12, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Calling (DSC) di wilayah perairan A2, instalasi Very High Frequency (VHF)/ Digital Selective Calling", "type": "Table" }, { "left": 77, "top": 94, "width": 75, "height": 531, "page_number": 12, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "(DSC) di wilayah perairan A2. 2. Dampak ekologis: pemantauan ekologis menunjukkan bahwa tidak ada dampak ekologis negatif selama proyek berlangsung. N Muara Karang Gas Power Plant Project L Tenaga Listrik", "type": "Picture" }, { "left": 140, "top": 137, "width": 22, "height": 249, "page_number": 12, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "1. Aktivitas: konstruksi fasilitas pe m-bangkit listrik tenaga gas alam di Bekasi, Jawa Barat. 2. Dampak ekologis: pemantauan ekologis", "type": "Table" }, { "left": 160, "top": 177, "width": 23, "height": 197, "page_number": 12, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "menunjukkan bahwa tidak ada dampak ekologis negatif selama proyek berlangsung. Kualitas udara, kebisingan, dan getaran yang", "type": "Table" }, { "left": 191, "top": 277, "width": 2, "height": 97, "page_number": 12, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "muncul akibat proyek masih berada di bawah standar. Proyek", "type": "Table" }, { "left": 201, "top": 363, "width": 2, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "ini menggantikan penggunaan", "type": "Picture" }, { "left": 140, "top": 101, "width": 116, "height": 533, "page_number": 12, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "bahan bakar diesel se-hingga dianggap mengurangi masalah polusi. Tetapi, pembangkit listrik tenaga gas tetap menghasil kan se-jumlah gas CO 2 yang berkontribusi pada pemanasan global. DBD Muara Tawar Gas Fired Power Plant Extension Project L Tenaga Listrik 1. Aktivitas: konstruksi lanjutan fasilitas pembangkit listrik", "type": "Picture" }, { "left": 255, "top": 284, "width": 12, "height": 102, "page_number": 12, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "tenaga gas alam di Bekasi, Jawa Barat. 2. Dampak ekolog is: pemantauan ekologis", "type": "Table" }, { "left": 265, "top": 200, "width": 22, "height": 174, "page_number": 12, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "menunjukan bahwa tidak ada dampak ekologis negatif selama proyek berlangsung. Kualitas udara, kebisingan, dan getaran yang muncul akibat", "type": "Table" }, { "left": 295, "top": 218, "width": 2, "height": 156, "page_number": 12, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "proyek masih berada di bawah standar. Proyek ini menggantikan", "type": "Table" }, { "left": 306, "top": 170, "width": 12, "height": 204, "page_number": 12, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "penggunaan bahan bakar diesel se- hingga dianggap mengurangi masalah polusi. Tetapi, pembangkit listrik tenaga gas tetap", "type": "Picture" }, { "left": 244, "top": 101, "width": 94, "height": 273, "page_number": 12, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "menghasilkan se jumlah gas CO 2 yang berkontribusi pada pemanasan global. DBD", "type": "Picture" }, { "left": 99, "top": 669, "width": 248, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Jurnal Hubungan Internasional □ Tahun XIII, No.1, Januari - Juni 2020", "type": "Page footer" }, { "left": 416, "top": 669, "width": 12, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "131", "type": "Page footer" }, { "left": 99, "top": 28, "width": 101, "height": 10, "page_number": 13, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Ni Made Citra Kusuma Dewi", "type": "Page header" }, { "left": 159, "top": 444, "width": 12, "height": 190, "page_number": 13, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Tanjung Priok Gas Fired Power Plant Extension Project L Tenaga Listrik", "type": "Picture" }, { "left": 159, "top": 101, "width": 95, "height": 533, "page_number": 13, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "1. Aktivitas: konstruksi fasilitas pe mbangkit listrik tenaga gas alam di Tanjung Priok 2. Dampak ekolo gis: pemantauan lingkungan menunjukkan bahwa ada dampak ekologis negatif dalam skala kecil yang muncul selama proyek berlangsung, terutama pada kualitas udara maupun air. Meski dalam kuantitas yang lebih sedikit dari batu ara , operasi pembangkit listrik tenaga gas menghasilkan emisi gas CO 2 yang turut berkontribusi pada pemanasan global DBD South Sumatra-West Java Gas Pipeline Project L Gas / Minyak", "type": "Picture" }, { "left": 243, "top": 150, "width": 63, "height": 236, "page_number": 13, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "1. Aktivitas: konstruksi pipa dari stasiun Pagardewa hingga Labuhan Maringgai (270 km), konstruksi pipa dari stasiun Labuhan Maringgai hingga Cileg on (105 km), instalasi pipa dasar laut dari stasiun Cilegon ke Bitung, konstruksi pipa distribusi gas di wilayah Jawa Barat, pembentukan layanan Project Management Consultancy 2. Dampak ekolog is: pemantauan ekologis menunjukan bahwa", "type": "Table" }, { "left": 243, "top": 101, "width": 145, "height": 533, "page_number": 13, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "proyek ini menye babkan erosi tanah serta melibatkan aktivitas penebangan hutan bakau. Selama proyek berlangsung, tingkat kemacetan dan masalah drainase juga muncul di sekitar lokasi proyek. Namun seluruh kerusakan sedang mengalami restorasi DBD Water Resources Existing Facilities Rehabilitation and Capacity Improvement Project L Sungai, Kontrol terhadap Erosi, dan Teknik Agrikultur 1. Aktivitas:", "type": "Picture" }, { "left": 358, "top": 149, "width": 12, "height": 225, "page_number": 13, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "rehabilitasi daerah lembah sungai Madiun dan Solo, rehabilitasi daerah lembah sungai Brantas, rehabilitasi sistem", "type": "Table" }, { "left": 358, "top": 100, "width": 63, "height": 286, "page_number": 13, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Irigasi Sungai Ular 2. Dampak ekolog is: pengurangan kerusakan akibat banjir yang berasal dari Sungai Solo, peningkatan kapasitas pembangkit listrik akibat pemulihan kapasitas air di bendungan, peningkatan produksi beras akibat pemulihan irigasi ESD", "type": "Picture" }, { "left": 164, "top": 28, "width": 238, "height": 19, "page_number": 14, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Dampak Ekologis ODA Jepang di Indonesia dalam Mendukung Pembangunan Dunia Berkelanjutan Tahun 2012-2017", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 669, "width": 12, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "132", "type": "Page footer" }, { "left": 152, "top": 669, "width": 248, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Jurnal Hubungan Internasional □ Tahun XIII, No.1, Januari - Juni 2020", "type": "List item" }, { "left": 77, "top": 276, "width": 12, "height": 350, "page_number": 14, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Tarahan Coal Fired Steam Power Plant Project L Tenaga Listrik 1. Aktivitas: konstruksi pembangkit listrik tenaga uap batu bara di Lampung, Sumatera Selatan.", "type": "Picture" }, { "left": 97, "top": 195, "width": 23, "height": 191, "page_number": 14, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "2. Dampak ekologis: pemantauan ekologis menunjukan tidak adanya dampak ekologis negatif selama proyek berlangsung. Kendati jumlah emisi gas rumah kaca yang dihasilkan lebih", "type": "Picture" }, { "left": 77, "top": 101, "width": 120, "height": 528, "page_number": 14, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "sedikit dari pembangkit listrik tenaga minyak bumi, tidak dapat bahwa aktivitas PLTU batu bara Tarahan juga menghasilkan sejumlah gas CO 2 yang turut berkontribusi dalam pemanasan global DBD The Project for Rural Water Supply In The Province Of Nusa Tenggara Barat And Nusa Tenggara Timur G Suplai Air Bersih 1. Aktivitas: konstruksi fasilitas penyuplai air bersih di wilayah NTB dan NTT, di antaranya pompa air, tangki penyimpanan", "type": "Picture" }, { "left": 176, "top": 137, "width": 2, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "air,", "type": "Table" }, { "left": 166, "top": 100, "width": 165, "height": 541, "page_number": 14, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "keran publik, dan sebagainya 2. Dampak ekologis: membuka akses air bersih bagi masyarakat serta menunrunkan kasus penyakit yang berkaitan ketersediaan dengan air bersih (penyakit kulit dan diare) di wilayah NTB dan NTT ESD *Keterangan: Bentuk: (1) TC: Kooperasi Teknis; (2) L: Pinjaman; (3) G: Hibah Kategori : (1) environmental strictly defined (ESD); (2) environmental broadly defined (ESD); (3) neutral (N); (4) dirty broadly defined (DBD); serta (5) dirty strictly defined (DSD). Sumber: Ex-Post Evaluation Report, Japan International Cooperation Agency (2018) (diolah oleh penulis)", "type": "Picture" }, { "left": 99, "top": 669, "width": 248, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Jurnal Hubungan Internasional □ Tahun XIII, No.1, Januari - Juni 2020", "type": "Page footer" }, { "left": 416, "top": 669, "width": 12, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "133", "type": "Page footer" }, { "left": 99, "top": 28, "width": 101, "height": 10, "page_number": 15, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Ni Made Citra Kusuma Dewi", "type": "Page header" }, { "left": 99, "top": 69, "width": 337, "height": 225, "page_number": 15, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Berdasarkan tabel klasifikasi tersebut, dapat dilihat bahwa tidak semua proyek ODA Jepang membawa implikasi positif bagi kondisi ekologis di Indonesia. Dari 22 proyek yang dijalankan dalam periode 2012-2017, penulis berargumen bahwa setidaknya tujuh proyek dapat dikategorikan sebagai proyek Dirty Broadly Defined (DBD) karena berpotensi untuk membawa dampak ekologis negatif pada Indonesia setelah beroperasi dalam jangka waktu yang panjang. Dengan mempertimbangkan aktivitas dan hasil akhir proyek yang terjadi dalam periode 2012-2017, penulis menemukan bahwa sebagian besar proyek dalam kategori DBD bergerak pada sektor pembangkit maupun distribusi tenaga listrik di Indonesia. Meskipun dua dari tujuh proyek dalam kategori DBD tidak bergerak di sektor pembangkit tenaga listrik, penulis mengidentifikasi bahwa masing-masing proyek tersebut memiliki potensi yang sama untuk meningkatkan kadar polusi udara di Indonesia. Lebih lanjut, penulis juga tidak mengabaikan fakta bahwa terdapat 11 proyek ODA Jepang yang berkontribusi secara positif pada kondisi lingkungan Indonesia.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 303, "width": 337, "height": 239, "page_number": 15, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Mengacu pada hasil klasifikasi di atas, penulis mengidentifikasi bahwa proyek yang berada dalam kategori Environmental Strictly Defined (ESD) umumnya bergerak di sektor suplai air bersih. Sementara itu, proyek dalam kategori Environmental Broadly Defined (EBD) membawa dampak ekologis positif dalam berbagai sektor, mulai dari perencanaan kota, komitmen kontribusi dalam melawan perubahan iklim, pengembangan energi terbarukan, serta hal-hal lain yang sekilas terlihat tidak membawa dampak positif konkret dan langsung pada lingkungan, namun sejalan dengan program pembangunan dunia berkelanjutan (Hicks et al. 2008). Kemudian berdasarkan lingkup geografisnya, penulis juga mengidentifikasi bahwa mayoritas proyek ODA Jepang (periode 2012-2017) berfokus pada penyelesaian isu dalam kategori brown atau domestik. Adapun proyek kategori green yang dilaksanakan ialah Wild Fire and Carbon Management in Peat-Forest in Indonesia yang bertujuan menekan isu polusi lintas batas dalam kawasan, serta Climate Change Program Loan guna menanggulangi isu perubahan iklim dan pemanasan global yang terjadi secara global.", "type": "Text" }, { "left": 141, "top": 550, "width": 247, "height": 28, "page_number": 15, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Proyek ODA Jepang dan Implikasinya pada Kondisi Lingkungan di Indonesia", "type": "Section header" }, { "left": 99, "top": 587, "width": 336, "height": 54, "page_number": 15, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Pada penjabaran sebelumnya, telah disebutkan bahwa pelaksanaan berbagai proyek ODA Jepang pada rentang tahun 2012-2017 membawa dampak ekologis yang bervariasi di Indonesia. Tanpa mengabaikan signifikansi faktor lain seperti kerja sama regional,", "type": "Text" }, { "left": 164, "top": 28, "width": 238, "height": 19, "page_number": 16, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Dampak Ekologis ODA Jepang di Indonesia dalam Mendukung Pembangunan Dunia Berkelanjutan Tahun 2012-2017", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 669, "width": 12, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "134", "type": "Page footer" }, { "left": 152, "top": 669, "width": 248, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Jurnal Hubungan Internasional □ Tahun XIII, No.1, Januari - Juni 2020", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 69, "width": 337, "height": 173, "page_number": 16, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "internasional, maupun bilateral dengan berbagai negara di dunia, penulis berpandangan bahwa proyek ODA di Indonesia memiliki proporsi pengaruh tersendiri terhadap kondisi lingkungan di Indonesia. Pandangan tersebut diperkuat oleh fakta bahwa Jepang merupakan donor terbesar bagi Indonesia sejak periode 1960-an (JICA 2018). Dengan akumulasi bantuan mencapai 45% dari total donor yang diterima Indonesia, maka merupakan hal logis untuk menyatakan bahwa Jepang memiliki andil penting dalam program pembangunan Indonesia, termasuk pada berbagai perubahan kondisi lingkungan yang mengikutinya. United Nations Data (2018) kemudian merilis data mengenai perkembangan infrastruktur dan perubahan kondisi lingkungan di Indonesia dalam rentang tahun 2005-2018, seperti ditunjukkan dalam tabel berikut.", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 251, "width": 296, "height": 28, "page_number": 16, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Tabel 2. Indikator Lingkungan dan Infrastruktur Indonesia (2005-2018)", "type": "Text" }, { "left": 136, "top": 464, "width": 198, "height": 13, "page_number": 16, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Sumber: Indonesia’s Profile, UN Data (2018)", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 487, "width": 337, "height": 146, "page_number": 16, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Selaras dengan berbagai program suplai air bersih yang dilakukan Jepang di Indonesia, data di atas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan akses air bersih dan air minum pada populasi kota maupun pedesaan Indonesia. Program tersebut juga mendukung peningkatan sanitasi masyarakat yang dibuktikan dengan penurunan penyebaran penyakit-penyakit kulit dan diare, sebagaimana telah dijabarkan sebelumnya. Dua indikator tersebut lantas memberikan poin positif terhadap kondisi lingkungan Indonesia. Akan tetapi, apabila ditinjau dari segi emisi karbon, kondisi hutan, serta biodiversitas, dapat dilihat bahwa Indonesia juga tidak luput dari masalah lingkungan yang mengancam keberlanjutannya. Meskipun", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 669, "width": 248, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Jurnal Hubungan Internasional □ Tahun XIII, No.1, Januari - Juni 2020", "type": "Page footer" }, { "left": 416, "top": 669, "width": 12, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "135", "type": "Page footer" }, { "left": 99, "top": 28, "width": 101, "height": 10, "page_number": 17, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Ni Made Citra Kusuma Dewi", "type": "Page header" }, { "left": 99, "top": 69, "width": 338, "height": 212, "page_number": 17, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "11 dari 22 proyek ODA Jepang dalam periode 2012-2017 tergolong dalam kategori ESD dan EBD yang notabene berdampak positif bagi lingkungan, perlu diingat bahwa lebih dari 50% ODA Jepang yang dialirkan ke Indonesia selama 5 dekade terakhir bergerak di sektor infrastruktur dan energi, khususnya pembangkitan serta distribusi tenaga listrik (Lihat diagram 1) . Mengutip argumen Hicks et al. (2008), proyek infrastruktur, pembangkit tenaga listrik dan distribusinya merupakan proyek-proyek yang berpotensi untuk berdampak negatif terhadap lingkungan. Selain itu, penulis menemukan bahwa 36% aliran hibah ODA Jepang ke Indonesia pada tahun fiskal 1977-2016 bergerak di sektor agrikultur, perhutanan, dan perikanan (Lihat diagram 2) (JICA 2018). Padahal, proyek- proyek dalam sektor tersebut umumnya membawa dampak positif yang relatif kecil, bahkan negatif, bagi kondisi lingkungan sekitar proyek apabila diterapkan dalam kurun waktu yang lama (Hicks et al. 2008).", "type": "Text" }, { "left": 100, "top": 312, "width": 329, "height": 14, "page_number": 17, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Diagram 1. Alokasi ODA Jepang ke Indonesia berdasarkan Sektor", "type": "Text" }, { "left": 234, "top": 325, "width": 60, "height": 14, "page_number": 17, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "(1960-2016)", "type": "Text" }, { "left": 137, "top": 581, "width": 253, "height": 14, "page_number": 17, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Sumber: Ministry of Foreign Affairs of Japan (2018)", "type": "Caption" }, { "left": 164, "top": 28, "width": 238, "height": 19, "page_number": 18, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Dampak Ekologis ODA Jepang di Indonesia dalam Mendukung Pembangunan Dunia Berkelanjutan Tahun 2012-2017", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 669, "width": 12, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "136", "type": "Page footer" }, { "left": 152, "top": 669, "width": 248, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Jurnal Hubungan Internasional □ Tahun XIII, No.1, Januari - Juni 2020", "type": "Page footer" }, { "left": 104, "top": 68, "width": 265, "height": 15, "page_number": 18, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Diagram 2. Alokasi Hibah ODA Jepang ke Indonesia", "type": "Section header" }, { "left": 173, "top": 82, "width": 124, "height": 14, "page_number": 18, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "(Tahun Fiskal 1977-2016)", "type": "Text" }, { "left": 97, "top": 351, "width": 277, "height": 14, "page_number": 18, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Sumber: Japan International Cooperation Agency (2018)", "type": "Caption" }, { "left": 201, "top": 374, "width": 69, "height": 14, "page_number": 18, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Kesimpulan", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 397, "width": 335, "height": 107, "page_number": 18, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Melalui kerangka Official Development Assistance (ODA), Jepang memiliki peran signifikan dalam pembangunan Indonesia sejak periode awal kemerdekaan. Bantuan luar negeri Jepang untuk Indonesia disalurkan secara bilateral dalam tiga bentuk, yaitu hibah, pinjaman, dan kerja sama teknis. Dengan mengadopsi sistem klasifikasi Hicks et al. (2008), penulis telah mengelompokkan proyek bantuan luar negeri Jepang ke dalam lima kategori, yakni (1) environmental Strictly Defined (ESD); (2) Environmental Broadly Defined (ESD);", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 503, "width": 337, "height": 133, "page_number": 18, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "(3) Neutral (N); (4) Dirty Broadly Defined (DBD); serta (5) Dirty Strictly Defined (DSD). Kategorisasi tersebut dilakukan berdasarkan tinjauan atas dampak ekologis proyek-proyek bantuan Jepang di Indonesia, khususnya yang berlangsung atau ditargetkan selesai pada rentang waktu 2012-2017. Berdasarkan analisis dan pengumpulan data mengenai aktivitas yang dilakukan dalam masing-masing proyek, penulis menemukan bahwa tujuh dari 22 proyek ODA Jepang di Indonesia pada periode 2012-2017 membawa dampak negatif pada kondisi lingkungan Indonesia. Dampak negatif dari proyek ODA Jepang di Indonesia pun bervariasi, mulai", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 669, "width": 248, "height": 11, "page_number": 19, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Jurnal Hubungan Internasional □ Tahun XIII, No.1, Januari - Juni 2020", "type": "Page footer" }, { "left": 416, "top": 669, "width": 12, "height": 11, "page_number": 19, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "137", "type": "Page footer" }, { "left": 99, "top": 28, "width": 101, "height": 10, "page_number": 19, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Ni Made Citra Kusuma Dewi", "type": "Page header" }, { "left": 99, "top": 69, "width": 336, "height": 146, "page_number": 19, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "dari kerusakan vegetasi hingga polusi udara. Dikarenakan skala kerusakan yang kecil dan sifatnya yang umum (tidak secara spesifik merusak aspek lingkungan tertentu), proyek-proyek dengan dampak ekologis negatif tersebut dikategorikan sebagai dirty broadly defined (DBD). Meski demikian, penulis juga menemukan beberapa proyek ODA Jepang (2012-2017) yang berdampak positif terhadap kondisi lingkungan di Indonesia, seperti proyek konservasi, aksi penanggulangan dan adaptasi terhadap perubahan iklim, serta pengembangan fasilitas distribusi air yang membawa implikasi konkret terhadap peningkatan akses air bersih bagi masyarakat kota maupun pedesaan.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 224, "width": 338, "height": 318, "page_number": 19, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Mengacu pada lingkup geografis isunya, penulis menemukan bahwa mayoritas proyek ODA Jepang di Indonesia pada periode 2012-2017 tergolong dalam kategori brown , mengingat latar belakang dan tujuan akhir dari proyek-proyek tersebut adalah isu-isu domestik Indonesia. Namun, beberapa program juga tergolong dalam kategori green, seperti pemberian pinjaman pada proyek perubahan iklim serta pengelolaan karbon dan kebakaran di lahan hutan gambut Indonesia. Berkaca pada kategorisasi proyek ODA Jepang di Indonesia, dapat dilihat pula bahwa bantuan luar negeri Jepang belum sepenuhnya mampu memenuhi karakteristik ‘hijau’ dan berkontribusi positif pada lingkungan resipiennya secara efektif, termasuk di Indonesia. Dari sudut pandang penulis, kondisi ini disebabkan oleh tumpang tindihnya dampak ekologis dari berbagai proyek ODA Jepang. Sejumlah proyek ODA Jepang memberi dampak positif, sementara beberapa lainnya memberi dampak negatif bagi kondisi lingkungan. Lebih lanjut, penulis juga beropini bahwa penyaluran bantuan luar negeri juga tidak dapat sepenuhnya ‘dihijaukan’ karena pada hakikatnya, negara berkembang yang menjadi mayoritas resipien donor umumnya tidak menempatkan isu lingkungan dalam prioritas negara. Dengan demikian, timbul kecenderungan untuk mengalokasikan dana bantuan pada sektor- sektor vital yang mendukung pertumbuhan ekonomi negara, terutama pada sektor infrastruktur yang mendukung distribusi barang dan jasa pada masyarakat.", "type": "Text" }, { "left": 164, "top": 28, "width": 238, "height": 19, "page_number": 20, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Dampak Ekologis ODA Jepang di Indonesia dalam Mendukung Pembangunan Dunia Berkelanjutan Tahun 2012-2017", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 669, "width": 12, "height": 11, "page_number": 20, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "138", "type": "Page footer" }, { "left": 152, "top": 669, "width": 248, "height": 11, "page_number": 20, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Jurnal Hubungan Internasional □ Tahun XIII, No.1, Januari - Juni 2020", "type": "Page footer" }, { "left": 193, "top": 68, "width": 85, "height": 14, "page_number": 20, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Daftar Pustaka", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 88, "width": 81, "height": 14, "page_number": 20, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Artikel Daring", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 107, "width": 342, "height": 54, "page_number": 20, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, 2019. “10 Komoditi Utama dan Potensial” [online]. dalam http://www. kemendag.go.id/id/economic-profile/10-main-and-potential- commodities [diakses 5 April 2019].", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 166, "width": 337, "height": 80, "page_number": 20, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, 2017. “2018: RI-Japan Will Celebrate the 60 th Anniversary of Diplomatic Relations” [online]. dalam https://www.kemlu.go.id/en/berita/berita- perwakilan/Pages/2018-RI-Japan-Will-Celebrate-the-60th- Anniversary-Of-Diplomatic-Relations.aspx [diakses 6 April 2019].", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 251, "width": 332, "height": 67, "page_number": 20, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, 2017. “RI-Japan Agree on the Cooperation in Environmental Management” [online]. dalam https://www.kemlu.go.id/en/berita/Pages/RI-Japan- Agree-on-the-Cooperation-in-Environmental-Management. aspx [diakses 6 April 2019].", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 323, "width": 338, "height": 54, "page_number": 20, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Ministry of Environment of Japan, 2019. “Japan-Indonesia Environmental Cooperation” [online]. dalam http://www.env. go.jp/earth/coop/coop/English/dialogue/japan_indonesia. html [diakses 6 April 2019].", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 382, "width": 331, "height": 54, "page_number": 20, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Ministry of Foreign Affairs of Japan, 2017. “Japan’s ODA Data by Country: Indonesia” [online]. dalam https://www.mofa.go.jp/mofaj/gaiko/oda/ files/000142543.pdf [diakses 5 April 2019].", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 441, "width": 329, "height": 14, "page_number": 20, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Organization for Economic Co-operation and Development, 2016.", "type": "Text" }, { "left": 93, "top": 454, "width": 307, "height": 40, "page_number": 20, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "“ Indonesia Policy Brief: Environment” [online] . dalam https:// www.oecd.org/policy-briefs/indonesia-promoting-green- growth-for-sustainable-resource-use.pdf [diakses 5 April 2019].", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 500, "width": 336, "height": 53, "page_number": 20, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Quincieu, Eric, 2015. “Summary of Indonesia’s Agriculture, Natural Resources, and Environment Sector Assessment” [online]. Dalam https://www.adb.org/sites/default/files/publication/177036/ ino-paper-08-2015.pdf [diakses 5 April 2019].", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 558, "width": 340, "height": 41, "page_number": 20, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "United Nations Data, 2018. “Indonesia: Environment and Infrastructure Indicator” [online]. dalam http://data.un.org/ en/iso/id.html [diakses 6 April 2019].", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 669, "width": 248, "height": 11, "page_number": 21, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Jurnal Hubungan Internasional □ Tahun XIII, No.1, Januari - Juni 2020", "type": "Page footer" }, { "left": 416, "top": 669, "width": 12, "height": 11, "page_number": 21, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "139", "type": "Page footer" }, { "left": 99, "top": 28, "width": 101, "height": 10, "page_number": 21, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Ni Made Citra Kusuma Dewi", "type": "Page header" }, { "left": 99, "top": 68, "width": 80, "height": 14, "page_number": 21, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Artikel Jurnal", "type": "Section header" }, { "left": 99, "top": 88, "width": 334, "height": 40, "page_number": 21, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "De Priester, Leroy, 2016. “An Approach to the Profile of Disasater Risk of Indonesia” , Emergency and Disaster Reports, 3 (2): 5-66.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 134, "width": 335, "height": 40, "page_number": 21, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Dethier, Jean-Jaques, 2017. “Trash, Cities, and Politics: Urban Environmental Problems in Indonesia”, Indonesia, (103): 73- 90.", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 179, "width": 333, "height": 41, "page_number": 21, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Lewis, Tammy L., 2003. “Environmental Aid: Driven by Recipient Need or Donor Interests?”, Social Science Quarterly , 84 (1): 144-161.", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 225, "width": 335, "height": 53, "page_number": 21, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Von Rintelen, Kristina, et al., 2017. “A Review of Biodiversity-Related Issues and Challenges in Megadiverse Indonesia and Other Southeast Asian Countries”, Research Ideas and Outcomes, pp. 1-16.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 302, "width": 168, "height": 14, "page_number": 21, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Buku dan Artikel dalam Buku", "type": "Section header" }, { "left": 99, "top": 322, "width": 332, "height": 40, "page_number": 21, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Greene, Owen, 2001. “Environmental Issue”, dalam Baylis, John, et al. (eds.). The Globalization of World Politics: An Introduction to International Relations . Oxford: Oxford University Press.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 367, "width": 333, "height": 41, "page_number": 21, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Hicks, Robert L., et al., 2008. Greening Aid? Understanding the Environmental Impact of Development Assistance . New York: Oxford University Press.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 432, "width": 102, "height": 14, "page_number": 21, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Laporan Tahunan", "type": "Section header" }, { "left": 99, "top": 451, "width": 332, "height": 28, "page_number": 21, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Japan International Cooperation Agency (JICA), 2018. Ex-Post Evaluation Reports after 2008 .", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 484, "width": 332, "height": 40, "page_number": 21, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Japan International Cooperation Agency (JICA), 2018. Indonesia’s Development and Japan’s Cooperation: Building the Future Based on Trust.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 529, "width": 332, "height": 41, "page_number": 21, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Japan International Cooperation Agency (JICA), 2018. Review of Indonesia’s Development and Japan’s Cooperation: Its Past, Present and Future in the Republic of Indonesia: Final Report.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 575, "width": 332, "height": 27, "page_number": 21, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Statistics Bureau of Japan, 2018. Statistical Handbook of Japan 2018.", "type": "Text" }, { "left": 221, "top": 28, "width": 181, "height": 10, "page_number": 22, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Dampak Ekologis ODA Jepang di Indonesia dalam", "type": "Section header" }, { "left": 164, "top": 37, "width": 236, "height": 10, "page_number": 22, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Mendukung Pembangunan Dunia Berkelanjutan Tahun 2012-2017", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 669, "width": 12, "height": 11, "page_number": 22, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "140", "type": "Page footer" }, { "left": 152, "top": 669, "width": 248, "height": 11, "page_number": 22, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Jurnal Hubungan Internasional □ Tahun XIII, No.1, Januari - Juni 2020", "type": "Page footer" } ]
95091d85-8c0e-76c9-adef-94d5ee42bb89
https://jurnal.um-palembang.ac.id/JGSA/article/download/3112/2234
[ { "left": 306, "top": 784, "width": 14, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "30", "type": "Page footer" }, { "left": 43, "top": 21, "width": 291, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JGSA: Journal of global sustainable agriculture Volume 1 Edisi 1", "type": "Section header" }, { "left": 84, "top": 59, "width": 458, "height": 23, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ANALISIS STRUKTUR BIAYA DAN NILAI TAMBAH BAMBU MENJADI ANYAMAN BAMBU (STUDI KASUS: SANGGAR KREATIF BUNGA MATAHARI) DI KOTA BINJAI", "type": "Section header" }, { "left": 205, "top": 94, "width": 216, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Triyana Yolanda 1* , Fiddini Alham 1 , Muslimah 1", "type": "Text" }, { "left": 123, "top": 117, "width": 352, "height": 23, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1 Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Samudra, Indonesia *corresponding author, Email: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 183, "top": 152, "width": 232, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Diterima November 2020, Disetujui Desember 2020", "type": "Text" }, { "left": 293, "top": 175, "width": 40, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstrak", "type": "Section header" }, { "left": 43, "top": 186, "width": 513, "height": 80, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Masalah dari Penelitian ini adalah Bagaimana Struktur biaya dan Berapa Besarnya Nilai Tambah Bambu Menjadi Anyaman Bambu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis struktur biaya dan mengetahui besarnya nilai tambah di Sanggar Kreatif Bunga Matahari. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode Studi Kasus dengan Alat Analisis yakni menggunakan Metode Hayami. Hasil penelitian menunjukkan semakin besar kapasitas produksi pada usaha tersebut menghasilkan biaya rata-rata per output yang lebih rendah dan nilai R/C yang lebih tinggi. Analisis nilai tambah menunjukkan NT > 0 maka artinya usaha Kerajinan Ayaman Bambu memberikan nilai tambah.", "type": "Text" }, { "left": 43, "top": 278, "width": 263, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata Kunci : Anyaman Bambu, Nilai Tambah, Struktur Biaya", "type": "Text" }, { "left": 292, "top": 313, "width": 43, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstract", "type": "Section header" }, { "left": 43, "top": 324, "width": 513, "height": 69, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The problem in this research is how the cost structure and how much added value of bamboo into woven bamboo. The purpose of this study is to analyze the cost structure and find out the value added in the Sunflower Creative Studio. The method used in the research is the Case Study method with Analysis Tools using the Hayami Method. The results showed that greater production capacity at the business resulted in lower average costs per output and higher R / C values. Value added analysis shows NT> 0, meaning that the Bamboo woven Craft business gives added value.", "type": "Text" }, { "left": 43, "top": 405, "width": 249, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Key word: Woven bamboo, Value Added, Cost Structure", "type": "Section header" }, { "left": 130, "top": 431, "width": 66, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pendahuluan", "type": "Section header" }, { "left": 43, "top": 448, "width": 73, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Latar belakang", "type": "Section header" }, { "left": 43, "top": 460, "width": 240, "height": 275, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Indonesia menjadi salah satu negara pengekspor produk bambu terbesar dunia. Tercatat Indonesia menempati peringkat tiga dunia sebagai negara pengekspor produk bambu dengan pangsa pasar 7% dan nilai ekspor terbesar US$ 490 Miliar atau sekitar Rp. 6 Triliun. Peringkat pertama masih ditempati oleh China yang menguasai 40% pangsa pasar dunia dengan nilai US$ 2.667 Miliar atau sekitar Rp. 37 Triliun. Sementara di peringkat kedua adalah Uni Eropa (UE) dengan pangsa pasar 8% dan nilai ekspor US$ 594 Miliar atau sekitar Rp. 8 Triliun . Ekspor produk bambu dari Indonesia ini merupakan produk setengah jadi dan produk jadi. Untuk produk - produk jadi yang diekspor seperti aneka kerajinan, furniture, dan beragam jenis alat musik. Bali memperoleh devisa dari ekspor kerajinan berbahan baku bambu sebesar US$ 7,59 juta selama periode Januari- September 2016, naik 23,41% dari US$ 6,15 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Kerajinan berbahan baku bambu yang menembus pasaran luar negeri, antara lain berupa tempat koran, bakul, topi berbentuk kerucut, dompet, dan hiasan untuk kamar tamu rumah tempat tinggal maupun hotel.", "type": "Text" }, { "left": 43, "top": 736, "width": 240, "height": 45, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Industri pengolahan bambu dikembangkan untuk menambah nilai ekonomi dari bambu. Industri tersebut mulai dari skala industri rumah tangga, kecil hingga menengah. Pengolahan bambu untuk aneka", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 428, "width": 240, "height": 45, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "produk kerajinan termasuk mebel masih mayoritas yaitu 60%, sedangkan untuk tujuan aneka tali, anyaman dan konstruksi sekitar 40% (Kasmudjo, 2012).", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 474, "width": 241, "height": 160, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Seiring berkembangnya zaman, fungsi dan bentuk pada kerajinan anyaman semakin dibuat lebih modern dan variatif namun tidak menghilangkan nilai keunikan dan rasa natural pada kerajinan anyaman sendiri. Sementara itu kerajinan tangan di Sumatera Utara ini yang biasa dimanfaatkan sebagai benda fungsional yang bernilai adalah kerajinan anyaman bambu. Kerajinan bambu merupakan kerajinan asli Indonesia yang penyebarannya hampir merata di Kepulauan Indonesia, termasuk Sumatera Utara. Kerajinan bambu telah dikembangkan secara turun temurun oleh masyarakat Sumatera Utara sebagai sumber penghasilan dan penggerak perekonomian masyarakatnya. (Suci tri, 2016)", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 635, "width": 241, "height": 126, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Usaha kerajinan ayaman bambu di Kota Binjai sudah berkembang lebih dari 15 tahun yang lalu, telah banyak pula mengikuti pameran atau workshop di luar kota hingga nasional. Berkembangnya kerajinan ayaman bambu dikarenakan masih banyaknya permintaan terhadap barang-barang yang terbuat dari bahan baku bambu. Pemasaran kerajian tersebut juga sudah banyak keluar kota seperti Medan, Langkat, Deli Serdang, dan daerah-daerah lain di Sumatera Utara. Meskipun hanya beberapa kerajinan yang telah menembus pasar ekspor seperti kerajinan meubel", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 784, "width": 14, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "31", "type": "Page footer" }, { "left": 43, "top": 21, "width": 291, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JGSA: Journal of global sustainable agriculture Volume 1 Edisi 1", "type": "Section header" }, { "left": 43, "top": 47, "width": 240, "height": 23, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "bambu yang memang masih sangat sedikit populasinya. (Suci tri, 2016)", "type": "Text" }, { "left": 43, "top": 70, "width": 240, "height": 195, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Potensi pengembangan agroindustri yang terintegrasi dan memanfaatkan potensi lokal dapat ditemui di daerah Binjai Estate Kecamatan Binjai Selatan Kota Binjai yang memiliki potensi cukup besar untuk dikembangkan menjadi kawasan agroindustri. Beberapa potensi yang ada adalah bahan baku, tenaga kerja dan infrastruktur. Dari segi bahan baku, Kota Binjai, Sumatera Utara memiliki produksi anyaman bambu yang cukup besar sekitar 1 734 661 Buah/Unit (Badan Pusat Statistik Kota Binjai, 2019). Bahan baku yang cukup merupakan salah satu syarat untuk menjamin keberlanjutan dari suatu kegiatan agroindustri. Dari sisi tenaga kerja, sebagian masyarakat di Kelurahan Binjai Estate memiliki keahlian dibidang anyaman bambu sehingga keahlian tersebut dapat dimanfaatkan dalam pengembangan agroindustri kerajinan anyaman bambu.", "type": "Text" }, { "left": 43, "top": 266, "width": 240, "height": 137, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Industri kerajinan anyaman bambu Bunga Matahari di Kelurahan Binjai Estate Kecamatan Binjai Selatan Kota Binjai merupakan sentra mandiri yang cukup dikenal karena sudah mengikuti pameran hingga tingkat Nasional. Produk kerajinan anyaman bambu yang dihasilkan antara lain berupa; kap lampu, tempat tissue, vas bunga, tas, dan keranjang. Industri yang telah berdiri sejak tahun 1970, menjadikan produk kerajinan anyaman bambu sebagai produk andalan. Selain bahan baku yang mudah didapat, kerajinan anyaman bambu ini cukup diminati oleh berbagai kalangan masyarakat.", "type": "Text" }, { "left": 43, "top": 410, "width": 91, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rumusan masalah", "type": "Section header" }, { "left": 43, "top": 421, "width": 240, "height": 69, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Masalah dari Penelitian ini adalah Bagaimana Struktur biaya dan Berapa Besarnya Nilai Tambah Bambu Menjadi Anyaman Bambu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis struktur biaya dan mengetahui besarnya nilai tambah di Sanggar Kreatif Bunga Matahari.", "type": "Text" }, { "left": 43, "top": 496, "width": 155, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tujuan dan kegunaan penelitian", "type": "Section header" }, { "left": 43, "top": 508, "width": 240, "height": 91, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perkembangan Usaha Kerajinan Ayaman Bambu di Sanggar Kreatif Bunga Matahari Kelurahan Binjai Estate Kecamatan Binjai Selatan Kota Binjai yang jumlah produksi tiap bulannya mecapai kurang lebih 1000 unit produk yang terbuat dari bambu, maka dari itu diperlukan suatu Analisis Struktur Biaya dan Nilai Tambah Bambu untuk mengevaluasi berjalannya usaha tersebut selama ini.", "type": "Text" }, { "left": 119, "top": 603, "width": 88, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Metode Penelitian", "type": "Section header" }, { "left": 43, "top": 620, "width": 103, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Populasi dan Sampel", "type": "Section header" }, { "left": 43, "top": 632, "width": 240, "height": 45, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Populasi pada penelitian ini adalah Pemilik sekaligus Pengelola usaha kerajinan anyaman bambu di kelurahan Binjai Selatan Kecamatan Binjai Selatan Kota Binjai.", "type": "Text" }, { "left": 43, "top": 684, "width": 180, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jenis dan Metode Pengumpulan Data", "type": "Section header" }, { "left": 43, "top": 695, "width": 240, "height": 69, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode Studi Kasus. Studi kasus yaitu pendekatan yang dilakukan dengan cara berfokus pada spesifikasi kasus dalam suatu lingkungan, aktivitas atau proses baik itu mencakup individu, kelompok budaya atau suatu potret kehidupan.", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 47, "width": 241, "height": 115, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengumpulan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Arikunto (2010) menjelaskan bahwa purposive sampling dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Begitu pula menurut Sugiyono (2010) sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Artinya setiap subjek yang diambil dari populasi dipilih dengan sengaja berdasarkan tujuan dan pertimbangan tertentu.", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 162, "width": 241, "height": 138, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Data yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder, baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber yang diteliti melalui wawancara, pengisian kuisioner, pengamatan langsung, maupun diskusi dengan pihak yang terkait dengan penelitian. Data primer yang dikumpulkan terdiri dari jumlah input yang digunakan, jumlah output yang dihasilkan, jumlah tenaga kerja, upah tenaga kerja, harga input dan harga jual output, serta biaya-biaya lain yang dikeluarkan dalam aktivitas usaha pengolahan Anyaman Bambu.", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 300, "width": 241, "height": 57, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh melalui media perantara atau secara tidak langsung yang berupa buku, catatan, bukti yang telah ada, atau arsip baik yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan secara umum.", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 358, "width": 241, "height": 68, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi lapangan ( field reaserch ) untuk memperoleh data primer. langsung lainnya dan studi kepustakaan ( library reaserch ) untuk memperoleh teori-teori atau data sekunder yang relevan dengan permasalahan yang diteliti.", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 433, "width": 103, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Metode Analisis Data", "type": "Section header" }, { "left": 315, "top": 444, "width": 241, "height": 92, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurut Asmara, dkk (2014), struktur biaya adalah komposisi biaya yang dikeluarkan dalam memproduksi barang atau jasa. Struktur biaya berdasarkan perilaku biaya dibedakan menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang besarnya tidak berubah secara total seiring berubahnya produk. Biaya variabel adalah biaya yang totalnya berubah-ubah dengan berubahnya produk.", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 536, "width": 241, "height": 23, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Suratiyah (2006) merumuskan biaya total (TC) sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 559, "width": 240, "height": 69, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "TC = TFC + TVC Keterangan: TC = Total biaya usaha olahan Bambu (rupiah). TFC = Total biaya tetap usaha olahan Bambu (rupiah). TVC = Total biaya variabel usaha olahan Bambu (rupiah).", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 628, "width": 240, "height": 103, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Selain total biaya, biaya tetap, dan biaya variabel, masing- masing komponen biaya tersebut dapat ditentukan biaya rata-ratanya. Menurut Murni dan Amaliawati (2012), perhitungan total biaya rata-rata (average total cost) per output yang dihasilkan adalah penjumlahan biaya tetap rata-rata (AFC) dengan biaya variabel rata-rata (AVC). Penetuan biaya rata- rata (ATC) untuk melihat efisiensi biaya pada masing-masing usaha.", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 732, "width": 241, "height": 22, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Secara matematis perhitungan biaya rata- rata (ATC) dapat ditulis sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 344, "top": 755, "width": 86, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ATC = AFC + AVC", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 784, "width": 14, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "32", "type": "Page footer" }, { "left": 43, "top": 21, "width": 291, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JGSA: Journal of global sustainable agriculture Volume 1 Edisi 1", "type": "Section header" }, { "left": 43, "top": 47, "width": 240, "height": 115, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Salah satu komponen yang penting dalam perhitungan biaya tetap yaitu biaya penyusutan dari peralatan produksi. Biaya penyusutan dapat menggunakan beberapa metode dan dalam penelitian ini perhitungan penyusutan menggunakan metode garis lurus yaitu pembagian nilai awal setelah dikurangi nilai akhir oleh waktu pemakaian. Metode ini didasarkan pada asumsi bahwa nilai benda yang digunakan dalam usaha akan menyusut dalam besaran yang sama setiap tahunnya.", "type": "Text" }, { "left": 43, "top": 163, "width": 240, "height": 188, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penyusutan = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐵𝑎𝑟𝑢 – 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑆𝑖𝑠𝑎 Umur Ekonomis Selain itu, untuk melihat tingkat efisiensi pada kegiatan usaha pengolahan Anyaman Bambu dilakukan analisis imbangan penerimaan dan biaya (R/C ratio). Analisis rasio R/C merupakan salah satu analisis yang digunakan untuk mengetahui apakah suatu unit usaha dalam melakukan proses produksi mengalami kerugian, impas, ataupun untung. Rasio R/C merupakan perbandingan antara penerimaan yang diterima dari setiap rupiah biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan usaha. Sebelum menghitung Rasio R/C maka di perlukan untuk menghitung TR (Total Revenue/Total penerimaan). Total Revenue (TR) adalah penerimaan total dari hasil penjualan output. Rumus menghitung TR (Total Revenue/Total penerimaan) sebagai berikut :", "type": "Text" }, { "left": 43, "top": 352, "width": 134, "height": 46, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "TR = P × Q Keterangan: P = Price / harga Q = Quantity / Jumlah barang", "type": "Text" }, { "left": 43, "top": 398, "width": 56, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rasio R/C", "type": "Table" }, { "left": 115, "top": 398, "width": 85, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "secara matematis", "type": "Text" }, { "left": 223, "top": 398, "width": 28, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dapat", "type": "Table" }, { "left": 43, "top": 410, "width": 128, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dirumuskan sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 43, "top": 421, "width": 240, "height": 264, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "R/C atas biaya total = TR / TC Keterangan: TR = Total revenue (Total Penerimaan) TC = Total Cost (Total Biaya) R/C >1 maka suatu usaha akan dinyatakan untung, dan apabila R/C < 1 maka usaha tersebut dinyatakan merugi. Menurut Hayami (1987) dalam Zakaria (2007), Analisis nilai tambah pengolahan produk pertanian dapat dilakukan dengan cara sederhana, yaitu melalui perhitungan nilai tambah per kilogram bahan baku untuk satu kali pengolahan yang menghasilkan produk tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tambah untuk pengolahan dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu faktor teknis dan faktor pasar. Faktor teknis yang berpengaruh adalah kapasitas produksi, jumlah bahan baku yang digunakan dan tenaga kerja. Sedangkan faktor pasar yang berpengaruh ialah harga output, upah kerja, harga bahan baku, dan nilai input lain selain bahan baku dan tenaga kerja. Nilai input lain adalah nilai dari semua korbanan selain bahan baku dan tenaga kerja yang digunakan selama proses pengolahan berlangsung. Nilai ini mencakup biaya modal dan gaji pegawai tak langsung.", "type": "Text" }, { "left": 46, "top": 686, "width": 233, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 1. Perhitungan Nilai Tambah Menurut Metode", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 697, "width": 180, "height": 83, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hayami No Variabel Nilai Output, Input dan Harga 1 Output (Unit/Bulan) A 2 Bahan Baku (Unit/ Bulan) B", "type": "Table" }, { "left": 326, "top": 48, "width": 214, "height": 388, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3 Tenaga Kerja (HOK/ Bulan) C 4 Faktor Konversi D = A/B 5 Koefisien Tenaga Kerja E = C/B 6 Harga Output (Rp/Unit) F 7 Upah Rata – Rata Tenaga Kerja G (Rp/HOK) Pendapatan dan Keuntungan (Rp/Kg) 8 Harga Bahan Baku H 9 Sumbangan input Lain I 10 Nilai Output J = D x F 11.A Nilai Tambah K = J – I – H B Rasio Nilai Tambah L = (K/J)x100% 12.A Imbalan Tenaga Kerja M = E x G B Bagian Tenaga Kerja N% = (M/K)x100% 13.A Keuntungan O = K – M B Tingkat Keuntungan P% = (O/J)x100% Balas Jasa Pemilik Faktor – Faktor Produksi 14 Margin Keuntungan Q = J – H A Keuntungan R = O/Q x 100% B Tenaga Kerja S = M/Q x 100% C Input Lain T=I/Q x 100 %", "type": "Table" }, { "left": 380, "top": 455, "width": 112, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil dan Pembahasan", "type": "Section header" }, { "left": 315, "top": 470, "width": 240, "height": 23, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Biaya Tetap merupakan biaya yang dikeluarkan", "type": "Text" }, { "left": 423, "top": 482, "width": 22, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "oleh", "type": "Table" }, { "left": 315, "top": 482, "width": 240, "height": 126, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "usaha Pengolahan Anyaman Bambu dalam keadaan konstan atau umumnya senantiasa tidak berubah walaupun mengalami peningkatan maupun penurunan jumlah barang atau jasa yang dihasilkan. Dapat dikatakan bahwa biaya tetap tidak terpengaruh sama sekali atau terlepas dari perubahan- perubahan dalam aktivitas bisnis yang dijalankan. Komponen pada biaya tetap pada usaha pengolahan ayaman bambu di Kelurahan Binjai Estate yaitu Biaya penyusutan peralatan dan biaya sewa gedung.", "type": "Text" }, { "left": 322, "top": 608, "width": 228, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 2. Biaya Tetap Usaha Pengolahan Anyaman", "type": "Text" }, { "left": 327, "top": 620, "width": 221, "height": 150, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bambu No Uraian Kap Lampu Parsel Jumlah (Rp) Jumlah (Rp) 1 Biaya Sewa Tempat 250.000 250.000 2 Biaya Penyusutan Alat 140.000 79.000 Total 390.000 329.000 Total Biaya Tetap (TFC) 719.000", "type": "Table" }, { "left": 306, "top": 784, "width": 14, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "33", "type": "Page footer" }, { "left": 43, "top": 21, "width": 291, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JGSA: Journal of global sustainable agriculture Volume 1 Edisi 1", "type": "Section header" }, { "left": 43, "top": 47, "width": 240, "height": 80, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Total Biaya dari kedua Produk Pengolahan Bambu menjadi Anyaman Bambu yakni sebesar 719.000. Dengan Luas ± 1 rante atau sekitar ± 400 meter jadi biaya sewa tempat perbulannya yakni Rp.500.000/perbulan. Total Biaya Penyusutan Peralatan pada usaha Pengolahan Anyaman Bambu sebesar Rp. 219.000.", "type": "Text" }, { "left": 43, "top": 128, "width": 240, "height": 80, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Biaya Variabel (variable cost) adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya variabel dalam penelitian ini meliputi biaya upah tenaga kerja, listrik, air, dan bahan baku (bambu, pewarna, lem, pernis) Tabel 3. Biaya Variabel Usaha Pengolahan Anyaman Bambu dalam satu bulan", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 215, "width": 215, "height": 183, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uraian Harga/ Unit (Rp) Kap Lampu Parsel Unit Harga (Rp) Unit Harga (Rp) Biaya Tenaga Kerja - 3 17.205.000 2 7.800.000 Listrik 100.000 1 50.000 1 50.000 Air 100.000 1 50.000 1 50.000 Bambu 15.000 24 360.000 24 360.000 Pewarna 9.000 6 54.000 5 45.000 Lem 9.000 4 36.000 3 27.000 Pernis 68.000 6 408.000 5 340.000 Total 301.000 45 18.163.000 41 8.672.000 Total Biaya Variabel (TVC) 26.835.000", "type": "Table" }, { "left": 43, "top": 412, "width": 240, "height": 172, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Biaya tenaga kerja dimana biaya tenaga kerja untuk kap lampu dalam satu bulan sebesar Rp. 17.205.000. Setiap karyawan di beri upah Rp. 30.000/unit, biasanya setiap karyawan bisa menghasilkan 5 - 10 unit kap lampu setiap harinya dan biaya tenaga kerja untuk parsel dalam satu bulan sebesar Rp. 7.800.000 setiap karyawan di beri upah Rp. 20.000/unit, biasanya setiap karyawan bisa menghasilkan 10 - 20 unit parsel setiap harinya. Total biaya tenaga kerja untuk kap lampu dan parsel selama satu bulan sebesar Rp. 25.005.000. Biaya yang dikeluarkan untuk listrik dan air masing – masing Rp. 100.000. Besarnya biaya Variabel duntuk bahan baku kap lampu dan parsel seperti bambu, Pewarna, Lem dan pernis yakni sebesar Rp. 1.6300.000.", "type": "Text" }, { "left": 53, "top": 584, "width": 218, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 4. Struktur Biaya Pada Usaha Pengolahan", "type": "Text" }, { "left": 123, "top": 596, "width": 79, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Anyaman Bambu", "type": "Section header" }, { "left": 43, "top": 611, "width": 239, "height": 168, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kompone n Biaya Jumlah (Rp x 1.000) % Total Biaya Jumlah (Rp x 1.000) % Total Biaya Rata – Rata (Rp 1.000)) A Biaya Tetap 390 1,4 329 1,18 35955 Total Biaya Tetap 719 B Biaya Variabel 18.163 65,91 8.672 31,47 13.417,5 Total Biaya Variabel 26.835 Total Biaya 27.554", "type": "Table" }, { "left": 322, "top": 50, "width": 32, "height": 35, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Biaya tetap rata-rata", "type": "Table" }, { "left": 457, "top": 50, "width": 16, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "719", "type": "Page header" }, { "left": 322, "top": 89, "width": 151, "height": 93, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Biaya variabel rata- rata 26.835 Biaya total rata- rata/", "type": "Table" }, { "left": 322, "top": 186, "width": 29, "height": 23, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "output (Rp/kg)", "type": "Picture" }, { "left": 446, "top": 145, "width": 27, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "27.554", "type": "Table" }, { "left": 315, "top": 222, "width": 240, "height": 92, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Total biaya tetap yang dikeluarkan selama proses produksi yaitu sebesar Rp. 719.000 dengan 2,58 % total biaya tetap. Sedangkan untur total biaya variabel yang dikeluarkan selama proses produksi yaitu sebesar Rp. 26.835.000 dengan 97,38 % total biaya variabel. Biaya tetap rata – rata didapat yaitu sebesar Rp. 719. Sedangkan untuk Biaya variabel rata – rata yaitu sebesar Rp. 26.835.", "type": "Text" }, { "left": 320, "top": 314, "width": 231, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 5. Perhitungan penerimaan, keuntungan, dan", "type": "Text" }, { "left": 322, "top": 326, "width": 229, "height": 80, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Imbangan Penerimaan Biaya (R/C) Jenis Produk Penerimaan (Rp) Total Biaya (Rp) Keuntungan (Rp) Kap Lampu 44.000.000 18.553.000 25.467.000 Parsel 27.000.000 9.001.000 36.001.000 Total 71.000.000 27.554.000 61.468.000", "type": "Table" }, { "left": 315, "top": 420, "width": 240, "height": 137, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Besarnya penerimaan yang didapat dari hasil penjualan produk kap lampu dan parsel yaitu Rp. 71.000.000. Total biaya yang dikeluarkan selama proses produksi sebesar Rp. 27.554.000 sehingga di peroleh keuntungan sebesar Rp. 61.468.000. Besarnya nilai R/C ratio yakni 2,57 maka usaha pengolahan anyaman bambu menjadi produk kap lampu dan parsel ini memiliki keuntungan sehingga usaha tersebut layak untuk dikembangkan. Kegiatan pengolahan Bambu menjadi Anyaman Bambu merupakan kegiatan pengubahan bentuk sehingga menyebabkan adanya nilai tambah.", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 558, "width": 244, "height": 212, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Besarnya nilai tambah dapat dihitung menggunakan metode nilai tambah. Tabel 6. Nilai Tambah Bambu Menjadi Anyaman Bambu Variabel Nilai Output, Input dan Harga Output (Unit/Bulan) 1.000 Bahan Baku (Unit/ Bulan) 48 Tenaga Kerja (HOK/ Bulan) 30 Faktor Konversi 20,83 Koefisien Tenaga Kerja 0,75 Harga Output (Rp/Unit) 140.000 Upah Rata – Rata Tenaga Kerja (Rp/HOK) 1.927.000 Pendapatan dan Keuntungan (Rp/Kg) Harga Bahan Baku 15.000", "type": "Table" }, { "left": 306, "top": 784, "width": 14, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "34", "type": "Page footer" }, { "left": 43, "top": 21, "width": 291, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JGSA: Journal of global sustainable agriculture Volume 1 Edisi 1", "type": "Section header" }, { "left": 53, "top": 48, "width": 233, "height": 190, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumbangan Input Lain 910.000 Nilai Output 2.916.200 Nilai Tambah 1.991.200 Rasio Nilai Tambah 0,68 Imbalan Tenaga Kerja 1.445.250 Bagian Tenaga Kerja 0,72 Keuntungan 545.950 Tingkat Keuntungan 0,18 Balas Jasa Pemilik Faktor – Faktor Produksi Margin Keuntungan 2.916.200 Keuntungan 0,18 Tenaga Kerja Input Lain 0,49 0,31", "type": "Table" }, { "left": 43, "top": 252, "width": 240, "height": 172, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nilai tambah (value added) yang dihasilkan dari pengolahan bahan baku sebanyak 48 batang bambu/bulan menjadi 1.000 unit produk anyaman bambu adalah sebesar Rp. 1.991.200, dengan rasio nilai tambah sebesar 68%. Rasio nilai tambah merupakan persentase antara nilai tambah dengan nilai output produk, sehingga dengan rasio sebesar 68% berarti bahwa setiap Rp. 100 nilai produk olahan anyaman bambu mengandung nilai tambah sebesar Rp.68. Jadi hasil dari perhitungan nilai tambah bambu menjadi anyaman bambu yaitu NT > 0 yang artinya usaha Kerajinan Ayaman Bambu memberikan nilai tambah. Imbalan tenaga kerja adalah besarnya imbalan yang diterima oleh tenaga kerja anyaman bambu yaitu sebanyak Rp. 1.445.250.", "type": "Text" }, { "left": 133, "top": 439, "width": 59, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kesimpulan", "type": "Section header" }, { "left": 43, "top": 453, "width": 240, "height": 103, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Besarnya penerimaan yang didapat dari hasil penjualan produk kap lampu dan parsel yaitu Rp. 71.000.000. Total biaya yang dikeluarkan selama proses produksi sebesar Rp. 27.554.000 sehingga di peroleh keuntungan sebesar Rp. 61.468.000. Besarnya nilai R/C ratio yakni 2,57 maka usaha Pengolahan Anyaman Bambu menjadi produk kap lampu dan parsel ini memiliki keuntungan sehingga usaha tersebut layak untuk dikembangkan.", "type": "Text" }, { "left": 43, "top": 557, "width": 240, "height": 91, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rasio nilai tambah merupakan persentase antara nilai tambah dengan nilai output produk, sehingga dengan rasio sebesar 68% berarti bahwa setiap Rp. 100 nilai produk olahan anyaman bambu mengandung nilai tambah sebesar Rp. 68. Jadi hasil dari perhitungan nilai tambah bambu menjadi anyaman bambu yaitu NT > 0 yang artinya usaha Kerajinan Ayaman Bambu memberikan nilai tambah.", "type": "Text" }, { "left": 126, "top": 663, "width": 73, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Daftar Pustaka", "type": "Section header" }, { "left": 43, "top": 678, "width": 240, "height": 45, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Asmara, dkk. 2014. Struktur Biaya Industri dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Industri Tekstil dan Produk Tekstil Indonesia. Jurnal Manajemen Agribisnis. Institut Pertanian Bogor.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 724, "width": 53, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jawa Barat", "type": "List item" }, { "left": 43, "top": 735, "width": 240, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Aton, Gerbono dan Abbas Siregar. 2009. Aneka", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 747, "width": 182, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Anyaman Bambu. Yogyakarta: Kanisius.", "type": "List item" }, { "left": 43, "top": 758, "width": 240, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Badan Pusat Statistik. (2010). Konsep dan Definisi Industri Pengolahan. Jakarta: Badan Pusat", "type": "Text" }, { "left": 344, "top": 47, "width": 41, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Statistik.", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 59, "width": 240, "height": 45, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Badan Pusat Statistik. (2019). Kota Binjai Dalam Angka 2019. Binjai: Badan Pusat Statistik. Badan Pusat Statistik. (2019). Statistik Daerah Kota Binjai 2019. Binjai: Badan Pusat Statistik.", "type": "List item" }, { "left": 315, "top": 105, "width": 241, "height": 34, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jayanti, Nur. (2017). Analisis Struktur Biaya Dan Nilai Tambah Olahan Kedelai Di Wilayah Malang. Institut Pertanian Bogor. Bogor.", "type": "List item" }, { "left": 315, "top": 139, "width": 241, "height": 46, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nur, Aminah. 2013. Analisis Nilai Tambah Dalam Pengolahan Susu Kedelai Pada Skala Industri Rumah Tangga Di Kota Medan. USU: Press. Medan.", "type": "List item" }, { "left": 315, "top": 185, "width": 241, "height": 46, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Suci Tri, (2016). Analisis Kerajinan Anyaman Bambu ditinjau dari Teknik, Bentuk dan Fungsi di Industri Kerajinan “Bunga Matahari” di Binjai. Universitas Negeri Medan. Medan.", "type": "List item" } ]
024225e3-fd30-957d-f769-4a7e10d636d8
https://jurnal.usahid.ac.id/index.php/accounting/article/download/1080/738
[ { "left": 72, "top": 36, "width": 454, "height": 26, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Management & Accounting Expose e-ISSN : 2620-9314 Vol. 6 No. 1, Juni 2023, pp. 97-109", "type": "Page header" }, { "left": 292, "top": 780, "width": 12, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "97", "type": "Page footer" }, { "left": 78, "top": 171, "width": 119, "height": 20, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "http://jurnal.usahid.ac.id/index .php/accounting", "type": "Text" }, { "left": 222, "top": 106, "width": 307, "height": 45, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ANALISIS KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA INSTAGRAM MELALUI VARIABEL PERCEIVED VALUE SEBAGAI INTERVENING", "type": "Section header" }, { "left": 222, "top": 205, "width": 223, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rindi Nur Khofifah 1 , Karuniawati Hasanah 2", "type": "Text" }, { "left": 222, "top": 244, "width": 43, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstrak", "type": "Section header" }, { "left": 222, "top": 255, "width": 305, "height": 205, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh penggunaan Influencer dan User Generated Content (UGC) dalam keputusan pembelian di platform Instagram dengan Perceived value sebagai variabel mediasi pada masyarakat Kota Madiun. Obyek penelitian ini adalah pengguna Instagram. Populasi penelitian ini adalah masyarakat Kota Madiun. Sampel yang digunakan 150 responden serta kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Penelitian ini menggunakan metode analisis PLS dengan menggunakan outer model, inner mode, uji hipotesis dan uji hipotesis mediasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Influencer dan UGC berpengaruh signifikan positif terhadap keputusan pembelian, Influencer dan UGC berpengaruh signifikan positif terhadap perceived value dan perceived value berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Hasil dari pengaruh mediasi perceived value berperan sebagai mediasi (partial mediation) dalam hubungan Influencer terhadap keputusan pembelian, dan perceived value berperan sebagai mediasi (partial mediation) dalam hubungan UGC terhadap keputusan pembelian.", "type": "Text" }, { "left": 222, "top": 474, "width": 302, "height": 20, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata kunci: Influencer, User Generated Content, Keputusan Pembelian, Instagram, Persepsi NIlai.", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 696, "width": 116, "height": 44, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1,2 Fakultas Ekonomi, Universitas PGRI Madiun rindinurkhofifah27@gmail. com", "type": "Text" }, { "left": 222, "top": 513, "width": 46, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstract", "type": "Section header" }, { "left": 222, "top": 524, "width": 302, "height": 182, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This study aims to examine the effect of using Influencers and User Generated Content (UGC) in purchasing decisions on the Instagram platform with Perceived value as a mediating variable in the people of Madiun City. The object of this study is Instagram users. The population of this research is the people of Madiun City. The sample used was 150 respondents and a que stionnaire as a data collection tool. This study uses the PLS analysis method using the outer model, inner mode, hypothesis testing and mediation hypothesis testing. The results showed that Influencers and UGC had a significant positive effect on purchasing decisions, Influencers and UGC had a significant positive effect on perceived value and perceived value had a positive effect on purchasing decisions. The results of the mediating effect of perceived value act as a mediation (partial mediation) in the relationship of Influencers to purchasing decisions, and perceived value acts as a mediation (partial mediation) in the relationship of UGC to purchasing decisions.", "type": "Text" }, { "left": 222, "top": 720, "width": 302, "height": 20, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords: Influencer, User Generated Content, Purchase Decision, Instagram, Perceived value.", "type": "Text" }, { "left": 129, "top": 36, "width": 337, "height": 24, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analisis Keputusan Pembelian Pada Instagram Melalui Perceived Value … Rindi Nur Khofifah, Karuniawati Hasanah", "type": "Page header" }, { "left": 292, "top": 780, "width": 12, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "98", "type": "Page footer" }, { "left": 255, "top": 89, "width": 88, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 115, "width": 455, "height": 200, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pemasaran digital adalah menampilkan barang atau administrasi yang memanfaatkan inovasi modern, terutama di Internet, namun juga menggabungkan ponsel, publikasi acara, dan media tingkat tinggi lainnya (Zak & Hasprova, 2020). Adanya hal tersebut membuat sebagian besar masyarakat melakukan aktivitas sehari-hari seperti jual beli, memperoleh dan berbagi informasi secara online (Pine & Gilmore, 2015). Kemudian muncul saluran pemasaran digital yang aktual dan murah yaitu media sosial. Pemasaran adalah suatu usaha untuk memenuhi keinginan/kebutuhan konsumen dan menyesuaikan pasar dalam menciptakan produk, baik barang/jasa untuk kemudian dibeli oleh konsumen melalui jual beli. Berdasarkan data dari Dahono (2021) Youtube, Whatsapp dan Instagram menjadi tiga besar media sosial yang paling banyak digunakan oleh pengguna di seluruh dunia pada tahun 2020-2021. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Instagram karena Youtube dalam media pemasarannya lebih condong direct advertising daripada UGC, sedangkan Whatsapp tidak memiliki influencer, UGC dan penyebaran informasi kurang luas, hanya sebatas kontak yang disimpan pengguna. Pemasaran melalui Instagram sangat efektif karena penyebaran informasi akan maksimal dan dapat mempengaruhi banyak orang dengan jaringan yang luas (Veirman dkk., 2017).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 317, "width": 455, "height": 111, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Influencer adalah seseorang yang memiliki kemampuan, daya tarik, dan banyak pengikut di media sosial(Yogastrian, 2020). Berkolaborasi dengan influencer dapat menarik perhatian dan ikut serta dalam promosi brand dengan menggunakan konten yang relevan sehingga dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen (Glucksman, 2017). Platform produsen atau penjual tidak hanya menggunakan influencer tetapi juga biasanya menggunakan User Generated Content (UGC) dalam memasarkan produknya. Menurut Roberts (2016) dalam (Naeem & Okafor, 2020)UGC adalah semua jenis media yang dibuat oleh konsumen atau pengguna akhir yang tersedia untuk umum bagi pengguna lain melalui database industri dan situs web atau melalui media sosial.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 431, "width": 455, "height": 111, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Studi oleh Chi dkk. (2011) menemukan bahwa konsumen akan mengikuti nilai yang dirasakan dari suatu produk/jasa untuk membuat keputusan pembelian. Perceived value berfokus pada seberapa besar perusahaan saat ini menyediakan penciptaan nilai bagi publik untuk mencapai suatu tujuan, yaitu keputusan pembelian. Keputusan pembelian merupakan cara berpikir yang langsung dilakukan oleh pelanggan mulai dari membedakan kebutuhan, mengambil keputusan dan memilih barang atau merek yang dilandasi oleh kesadaran, rasa ingin mencoba dan membiasakan penggunaannya.(Nilda dkk., 2020).Kebutuhan informasi konsumen dalam mengambil keputusan pembelian difasilitasi oleh media sosial(Olsson, 2020).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 545, "width": 455, "height": 73, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada tahun 2021, Pemkot Madiun melalui Dinas Perdagangan Kota Madiun akan melakukan digitalisasi tata niaga di Kota Madiun (Candra, 2021). Hal ini dilakukan dengan menggunakan internet marketing atau pemasaran media sosial dalam memasarkan produk lokal di daerah Madiun. Pelaku usaha di wilayah Madiun sudah mulai menyediakan konten- konten menarik melalui media sosial untuk memudahkan konsumen dalam mencari informasi untuk mengambil keputusan pembelian.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 621, "width": 454, "height": 124, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini berusaha untuk memahami hubungan antara influencer, dan User Generated Content (UGC) dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen pada platform Instagram dan apakah Perceived value berperan dalam memediasi hubungan variabel-variabel tersebut. Influencer, dan UGC adalah alat pemasaran yang relatif baru dan masih ada kekurangan informasi dibandingkan dengan alat pemasaran lainnya(Malthouse dkk., 2016; Olsson, 2020). Saat ini, belum ditetapkan apakah upaya pemasaran dalam bentuk influencer, dan UGC berkinerja lebih baik daripada alat pemasaran lain seperti iklan online biasa. Sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui aktivitas konsumen dan apa yang mempengaruhi keputusan pembelian mereka. Hasil yang diharapkan dari penelitian dapat memberikan wawasan tentang pentingnya influencer, dan UGC dalam memperoleh", "type": "Text" }, { "left": 185, "top": 48, "width": 228, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Management & Accounting Expose, 6(1), Juni 2023", "type": "Page header" }, { "left": 292, "top": 780, "width": 12, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "99", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 89, "width": 454, "height": 35, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "informasi untuk memprediksi nilai yang dirasakan sehingga dapat menentukan keputusan pembelian. Jika ditemukan interaksi antara variabel-variabel tersebut, dapat digunakan sebagai upaya perbaikan pemasaran.", "type": "Text" }, { "left": 242, "top": 141, "width": 115, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "TINJAUAN PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 170, "width": 455, "height": 175, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "TPB (Teori Perilaku Terencana). Ajzen (2020) menjelaskan bahwa dalam model TPB, perilaku individu dipengaruhi oleh niat. Niat untuk berperilaku oleh tiga hal awal, yaitu keyakinan sosial tertentu, atau keyakinan bahwa suatu perilaku akan terjadi dan memberikan hasil ( result belief ) dan penilaian terhadap hasil. keyakinan dan evaluasi hasil akan membingkai disposisi variabel terhadap cara berperilaku. Kedua, standar emosional, yaitu keyakinan individu terhadap orang lain yang menjadi ajudannya seperti sahabat, keluarga, pembangkit tenaga, dan motivasi dalam memahami keyakinan-keyakinan tersebut yang pada akhirnya membentuk suatu anggapan. Ketiga, kontrol perilaku, yaitu keyakinan individu tertentu tentang adanya hal-hal yang membantu atau mencegah perilaku dan pandangan tentang seberapa kuat hal-hal tersebut mempengaruhinya. Dalam penelitian tentang nilai persepsian TPB dapat dimasukkan sebagai variabel mediasi antara sikap, norma subjektif dan kontrol perilaku yang dirasakan terhadap keputusan pembelian (Ajzen, 2015). Perceived value dapat meningkatkan penjelasan tentang niat yang dimiliki individu untuk perilaku tertentu dan memiliki peran besar dalam keputusan pembelian (Saputri dkk., 2021).", "type": "Text" }, { "left": 195, "top": 485, "width": 237, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 1. Teori Perilaku yang Direncanakan", "type": "Section header" }, { "left": 257, "top": 497, "width": 113, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(Sumber: Ajzen, 2015)", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 523, "width": 455, "height": 212, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Influencer. Influencer adalah selebritas media sosial yang merujuk pada individu yang menjadi terkenal melalui kehadiran media sosial mereka, bukan selebritas tradisional yang terkenal dari film, musik, dan acara TV (Khamis dkk., 2016). Influencer sering menggunakan produk tertentu seperti gaya hidup mereka dan memberikan pendapat atau ulasan mereka melalui media sosial (Munnuka dkk., 2016). Realitas yang dirasakan Influencer dan menghasilkan keputusan pembelian yang tinggi dari produk yang mereka pasarkan, hal ini karena konsumen secara pribadi mengidentifikasi dan mencoba untuk meniru Influencer menurut Tran dan Strutton (2014) dalam (Jin, 2019). Dalam penelitian Backaler (2018), dijelaskan beberapa indikator Influencer: autenthicity, brand fit, community dan content . Konten Buatan Pengguna (UGC). Konten Buatan Pengguna (UGC) adalah konten yang dibuat oleh pengguna di platform media sosial. UGC dapat dilihat sebagai penggabungan dari semua cara orang menggunakan media sosial, biasanya diterapkan untuk menggambarkan berbagai bentuk konten yang tersedia untuk umum. Leung (2009) dalam (Naeem & Okafor, 2020)mencatat bahwa UGC adalah semua bentuk konten yang dikembangkan oleh pengguna layanan atau sistem dan dipublikasikan secara terbuka pada platform atau sistem online terkait. Berdasarkan Pinuji & Satiri (2019)ada beberapa indikator dalam UGC: timbal balik, daya tanggap, Informasi nonverbal dan kecepatan respons.", "type": "Text" }, { "left": 129, "top": 36, "width": 337, "height": 24, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analisis Keputusan Pembelian Pada Instagram Melalui Perceived Value … Rindi Nur Khofifah, Karuniawati Hasanah", "type": "Page header" }, { "left": 289, "top": 780, "width": 18, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "100", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 89, "width": 455, "height": 48, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nilai keuntungan. Studi yang berkaitan dengan Perceived Value pelanggan telah menjadi subjek riset pemasaran (Gallarza et.al., 2008). Rismanita et.al., (2018) menjelaskan bahwa indikator perceived value adalah sebagai berikut: Kelayakan produk, harga produk, kualitas produk, faktor emosional dan kemudahan.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 139, "width": 455, "height": 99, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keputusan Pembelian. Keputusan pembelian adalah tahap evaluasi dari preferensi yang didapat konsumen (Putri et.al., 2021). Proses keputusan pembelian konsumen, yang digunakan oleh pembeli dalam membeli produk atau jasa dan langkah-langkah tersebut meliputi: pengenalan masalah dimana konsumen mengenali suatu masalah. Konsumen mengevaluasi beberapa faktor melalui proses pengambilan keputusan. Evaluasi ini dapat dilihat dari segi pertimbangan yang akhirnya diterapkan pada keputusan pembelian. Indikator keputusan pembelian adalah pengenalan kebutuhan,pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian danperilaku pasca pembelian (Armstrong, 2009).", "type": "Text" }, { "left": 240, "top": 255, "width": 119, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "METODE PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 284, "width": 455, "height": 99, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan aplikasi PLS. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis apakah ada pengaruh penggunaan Influencer dan User Generated Content (UGC) dalam keputusan pembelian pada platform Instagram dengan Perceived value sebagai variabel mediasi. Penelitian dilakukan di kota Madiun, Indonesia dengan objek penelitian adalah masyarakat kota Madiun yang menggunakan atau memiliki Instagram dan berusia di atas 18 tahun. Penentuan sampel menggunakan purposive sampling . Dalam menentukan sampel menggunakan rumus dari (Lemeshow, 1997) karena jumlah spesifik populasi tidak diketahui, yaitu:", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 443, "width": 455, "height": 36, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan rumus tersebut, jumlah sampel yang diambil ditentukan dengan d=0,05 atau Z1-/2=1,96 atauZ21-/2= (1,962) 2 = 3,8416atau dibulatkan menjadi 4 dan p = 10% maka rumus besaran n yang diketahui diubah menjadi:", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 516, "width": 206, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil penyederhanaan rumus Lemeshow:", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 568, "width": 455, "height": 175, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dengan demikian hasil jumlah sampel minimal yang digunakan dalam penelitian ini adalah 144 responden yang peneliti bulatkan menjadi 150 responden. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari kuesioner yang telah diisi oleh responden. Dan data sekunder diperoleh dari jurnal, internet, buku dan penelitian sebelumnya terkait Influencer, User Generated Content (UGC), Perceived value dan keputusan pembelian. Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner yang dibagikan kepada masyarakat kota Madiun yang menggunakan instagram dengan menggunakan google form. Jenis pertanyaan dalam penelitian ini menggunakan angket tertutup. Isi angket akan berupa pertanyaan tentang Influencer (X1), User Generated Content (UGC) (X2), Perceived value (Z), dan Keputusan Pembelian (Y).Sugiyono (2012) dimana responden akan diberikan pilihan jawaban antara 1 sampai 5, dimana 1 dianggap sangat tidak setuju dan 5 dianggap sangat setuju. Penelitian ini menggunakan software SmartPLS sebagai alat untuk menganalisis data. SmartPLS menggunakan bootstraping atau strategi duplikasi acak. Oleh karena itu asumsi normalitas tidak akan menjadi masalah. Selain itu, dengan", "type": "Text" }, { "left": 110, "top": 396, "width": 203, "height": 161, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "𝑛 = 𝑧 2 ∝ 𝑝 q 𝑑 2 = 𝑧 2 𝑝( 1 − 𝑝) 𝑑 2 𝑛 = 4 𝑝 𝑞 𝑑 2 𝑛 = 4. ( 0.10 ) . ( 0.90 ) (0.05) 2 = 144 𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛", "type": "Formula" }, { "left": 185, "top": 48, "width": 228, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Management & Accounting Expose, 6(1), Juni 2023", "type": "Page header" }, { "left": 289, "top": 780, "width": 18, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "101", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 89, "width": 455, "height": 48, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "bootstraping , SmartPLS tidak memerlukan ukuran sampel yang minimal, sehingga cenderung diterapkan pada penelitian dengan ukuran sampel yang kecil. Analisis PLS menggunakan dua submodel, yaitu model pengukuran atau outer model dan model struktural atau inner model. Rumus kebaikan kecocokan:", "type": "Text" }, { "left": 227, "top": 197, "width": 145, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 226, "width": 454, "height": 136, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Evaluasi Outer Model. Validitas konvergen memiliki ukuran yang harus lebih dari 0,70 dengan perkembangan yang akan disurvei. Namun, pada tahap inspeksi, pemuatan 0,50 - 0,60 masih dapat diterima (Ghozali & Latan, 2015). Hasil uji validitas seperti terlihat pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa hasil validitas telah memenuhi validitas konvergen karena semua loading factor > 0,7. Dengan demikian, semua indikator pada variabel Influencer, User Generated Content (UGC), keputusan pembelian dan nilai yang dirasakan dapat dinyatakan valid. Validitas konvergen juga dapat dilihat dari nilai Averange Variance Extracted (AVE). Model akan dinyatakan baik jika AVE lebih dari 0,50 (Ghozali & Latan, 2015). Dalam penelitian ini, nilai AVE untuk masing-masing variabel berada di atas 0,5. Oleh karena itu, tidak ada masalah validitas konvergen pada model yang diuji sehingga konstruk dapat dinyatakan memiliki validitas diskriminan yang baik.", "type": "Text" }, { "left": 168, "top": 377, "width": 288, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 1. Result for outer loadings (Convergent Validity)", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 628, "width": 455, "height": 73, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Discriminant Validity . Uji validitas yaitu indikator reflektif menggunakan hubungan antara skor hal dan skor variabel. Pengukur dengan indikator reflektif menunjukkan perubahan penanda dalam variabel jika berbagai pointer dalam variabel yang sama berubah (atau dilarang dari model). Dalam cross loading , hubungan insentif untuk faktor lebih tinggi daripada hubungan penanda insentif untuk berbagai faktor. Artinya, petunjuk-petunjuk yang digunakan dalam penelitian ini sah atau telah memenuhi validitas diskriminan.", "type": "Text" }, { "left": 129, "top": 36, "width": 337, "height": 24, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analisis Keputusan Pembelian Pada Instagram Melalui Perceived Value … Rindi Nur Khofifah, Karuniawati Hasanah", "type": "Page header" }, { "left": 289, "top": 780, "width": 18, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "102", "type": "Page footer" }, { "left": 252, "top": 89, "width": 124, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 2. Cross Loading", "type": "Section header" }, { "left": 267, "top": 363, "width": 150, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber: PLS Diproses (2022)", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 388, "width": 455, "height": 48, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji Reliabilitas. Berdasarkan Tabel 3 Composite reliability menunjukkan nilai yang baik, khususnya nilai setiap variabel di atas nilai dasar 0,70(Ghozali Latan, 2015).Mengingat nilai ini, menunjukkan bahwa konsistensi dan kesehatan instrumen yang digunakan sangat tinggi. Secara keseluruhan, sangat baik dapat dianggap bahwa reabilitas instrumen terpenuhi.", "type": "Text" }, { "left": 182, "top": 451, "width": 264, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 3. Cronbach Alpha dan Composite Reability", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 554, "width": 455, "height": 200, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Evaluasi Inner Model. Hasil koefisien determinasi dalam Tabel 4 ditunjukkan bahwa nilai R Square pengaruh simultan Influencer dan User Generated Content terhadap keputusan pembelian adalah sebesar 0,533 dengan nilai r-square yang disesuaikan sebesar 0,524. Sehingga dapat dijelaskan bahwa semua konstruk eksogen ( Influencer dan User Generated Content ) secara simultan mempengaruhi keputusan pembelian sebesar 0,524 atau 52,4%. R- Square terbalik dari 0,67, 0,33 dan 0,19 dapat ditentukan bahwa itu kuat, cukup lemah menurut(Cin, 1998). Karena Adjusted R Square lebih dari 0,33 tetapi kurang dari 0,67, pengaruh semua konstruk eksogen dari Influencer dan Konten Buatan Pengguna terhadap keputusan pembelian adalah moderat. Nilai R Square pengaruh simultan Influencer, User Generated Content dan keputusan pembelian terhadap perceived value sebesar 0,376 dengan nilai r square yang disesuaikan sebesar 0,367. Jadi, dapat dijelaskan bahwa semua konstruk eksogen (Influencer dan User Generated Content dan keputusan pembelian) secara simultan mempengaruhi nilai yang dirasakan sebesar 0,367 atau 36,7%. Karena Adjusted R Square lebih dari 0,33 tetapi kurang dari 0,67, pengaruh semua konstruksi eksogen dari Influencer, Konten Buatan Pengguna, dan keputusan pembelian terhadap nilai yang dirasakan adalah moderat.", "type": "Text" }, { "left": 185, "top": 48, "width": 228, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Management Accounting Expose, 6(1), Juni 2023", "type": "Page header" }, { "left": 289, "top": 780, "width": 18, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "103", "type": "Page footer" }, { "left": 232, "top": 89, "width": 160, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 4. Koefisien Determinasi", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 171, "width": 455, "height": 35, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Goodness of fit test diketahui dari nilai Q-Square . Nilai Q-Square cukup signifikan sebagai penentu koefisien ( R-Square ) dalam regresi. Semakin tinggi nilai Q-Square , model dipandang lebih baik atau sesuai data. Berikut perhitungannya:", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 298, "width": 455, "height": 98, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perolehan dari perhitungan ini, didapat nilai Q-Square sebesar 0,699. Hal ini menunjukkan bahwa banyaknya variasi informasi dalam eksplorasi yang dapat dijelaskan oleh model penelitian adalah 69,9%. Sedangkan kelebihan 30,1% dimaknai oleh berbagai faktor yang berada di luar model penelitian. Q-square 0 menunjukkan model memiliki signifikansi awal, dalam hal apapun jika Q-kuadrat 0 menunjukkan model tidak memiliki keterkaitan. Luasnya Q-square memiliki cakupan 0 Q^2 1, di mana lebih seperti 1 metode model membaik (Cin, 1998). Sehingga dari hasil tersebut, model pemeriksaan ini dapat dinyatakan memiliki goodness fit yang cukup baik.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 399, "width": 454, "height": 35, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji Hipotesis. Pengetesan Hipotesis akan dirasakan jika nilai t-hitung dikontraskan dan nilai t-tabel 1,96 untuk makna 5% dan t-tabel 1,64 menunjukkan nilai signifikan 10% yang menyiratkan secara umum sangat baik untuk dipersepsikan atau didemonstrasikan.", "type": "Text" }, { "left": 242, "top": 449, "width": 143, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 5. Hasil Uji Hipotesis", "type": "Caption" }, { "left": 72, "top": 683, "width": 455, "height": 61, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Koefisien parameter X1 pada Y adalah 0,366, dan itu berarti bahwa ada hasil pengaruh positif dari X1 pada Y. Uji coba koefisien yang dinilai dari X1 pada Y adalah 0,363 dengan nilai t-hitung 3,555 dan standar deviasi 0,103. Kemudian pada saat itu pvalue 0,000 0,05 maka H1 diakui atau dan itu berarti bahwa pengaruh langsung X1 terhadap Y signifikan. Koefisien batas X1 pada Z adalah 0,371, dan itu benar-benar bermaksud bahwa ada", "type": "Text" }, { "left": 129, "top": 36, "width": 337, "height": 24, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analisis Keputusan Pembelian Pada Instagram Melalui Perceived Value … Rindi Nur Khofifah, Karuniawati Hasanah", "type": "Page header" }, { "left": 289, "top": 780, "width": 18, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "104", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 89, "width": 454, "height": 162, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pengaruh positif dari X1 pada Z. Uji koefisien estimasi dari X1 pada Z adalah 0,370 dengan nilai t-hitung 6,095 dan standar deviasi 0,061. Maka nilai p 0,000 0,05 maka H2 diakui atau dan itu menyiratkan bahwa pengaruh positif X1 terhadap Z signifikan. Nilai koefisien batas untuk X2 ke Y adalah 0,222, dan itu berarti bahwa ada hasil yang positif dari X2 pada Y. Koefisien estimasi dari X2 pada Y adalah 0,218 dengan nilai t-hitung 2,996 dan standar deviasi 0,074. Maka nilai p 0,003 0,05 maka H3 diakui atau dan itu menyiratkan bahwa dampak langsung X2 terhadap Y signifikan. Koefisien estimasi untuk X2 pada Z adalah 0,354, dan itu berarti bahwa ada pengaruh positif dari X2 pada Z. Uji koefisien untuk X2 pada Z adalah 0,349 dengan nilai t-hitung 4,187 dan standar deviasi 0,084. Maka nilai p 0,000 0,05 maka H4 diakui atau dan itu berarti bahwa pengaruh langsung X2 terhadap Z signifikan. Estimasi koeisien untuk Y di Z adalah 0,306, dan itu menyiratkan ada hasil yang positif Y pada Z. Koefisien yang dinilai Y di Z adalah 0,308 dengan nilai t-hitung 3,814 dan standar deviasi 0,080.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 253, "width": 455, "height": 48, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil Uji Hipotesis Efek Mediasi. Pengujian hipotesis dengan mediasi akan diketahui apakah nilai t-hitung berbanding dengan nilai t-tabel sebesar 1,96 dengan signifikasi 5%. Kemudian menganalisis hubungan antar variabel, baik sebagai faktor perantara yang ideal atau perantaraan parsial atau bukan sebagai variabel perantara(Solimun Fernandes, 2017).", "type": "Text" }, { "left": 207, "top": 317, "width": 213, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 6. Hasil Uji Hipotesis Efek Mediasi", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 481, "width": 455, "height": 112, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Koefisien parameter untuk X1 di Y ke Z adalah 0,113, dan itu bermaksud bahwa ada dampak tidak langsung positif pada X1 pada Y ke Z. Uji koefisien estimasi untuk X1 di Y hingga Z adalah 0,115 dengan nilai t-hitungan 2,994 dan standar deviasi 0,038. Maka nilai p 0,003 0,05 maka H6 diakui atau dan itu menyiratkan bahwa dampak tidak langsung X1 pada Y ke Z signifikan. Koefisien estimasi untuk X2 di Y ke Z adalah 0,108, dan itu benar-benar bermaksud bahwa ada pengaruh tidak langsung positif pada X2 di Y ke Z. Uji koefisien untuk penilaian X2 di Y ke Z adalah 0,107 dengan nilai t-hitung sebesar 2,906 dan standar deviasi 0,037. Maka harga p adalah 0,004 0,05 sehingga H7 diakui atau dan itu menyiratkan bahwa pengaruh tidak langsung dari X2 pada Y ke Z signifikan.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 595, "width": 454, "height": 74, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Diskusi . Mengingat hasil penelitian ini, dinyatakan bahwa Influencer secara signifikan memengaruhi keputusan pembelian sesuai dengan hasil penelitian (Lim dkk., 2017; Margis, 2017). Influencer marketing merupakan jenis pemasaran alternatif, teori ini didukung oleh pandangan bahwa sejumlah influencer dapat meyakinkan solusi dan memberikan pandangan atau meyakinkan banyak orang atau konsumen lain untuk memutuskan membeli suatu produk (Eroglu Kose, 2019).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 671, "width": 454, "height": 61, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Influencer memiliki efek positif yang signifikan pada nilai yang dirasakan. Penelitian ini sejalan dengan(Hansudoh, 2012)yang juga menyatakan bahwa influencer mempengaruhi ketika seseorang mencari informasi terkait untuk memprediksi nilai yang dirasakan. Hasil penelitian ini sejalan dengan(Chi dkk., 2011; Febrina dkk., 2019)yang menemukan bahwa influencer memiliki pengaruh positif pada nilai yang dirasakan.", "type": "Text" }, { "left": 185, "top": 48, "width": 228, "height": 12, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Management Accounting Expose, 6(1), Juni 2023", "type": "Page header" }, { "left": 289, "top": 780, "width": 18, "height": 13, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "105", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 89, "width": 455, "height": 60, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "User Generated Content berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian. Kajian ini sejalan dengan (Lu et.al., 2020) yang menunjukkan bahwa UGC berdampak pada aktivitas akuisisi informasi konsumen yang pada akhirnya mengubah keputusan pembelian mereka (Chiliya Chuchu, 2019; Lu et.al., 2020) bahwa UGC memiliki efek positif pada keputusan pembelian.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 152, "width": 454, "height": 73, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "User Generated Content (UGC) berpengaruh positif signifikan terhadap nilai yang dirasakan. Kajian ini sejalan dengan (Mudambi Schuff, 2010)yang mengembangkan dan menguji model kegunaan UGC yang meneliti mengapa UGC berguna bagi konsumen dalam proses pengambilan keputusan. Kualitas informasi dipandang penting dalam mengurangi ketidakpastian (Adjei et.al., 2010)Dengan demikian, model UGC dimulai dengan asumsi bahwa konsumen memiliki kebutuhan untuk mengurangi ketidakpastian pembelian.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 228, "width": 455, "height": 35, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini menunjukkan bahwa perceived value mempengaruhi keputusan pembelian Chi et.al., (2011) menyatakan bahwa perceived value memiliki hubungan positif (dengan keputusan pembelian pembelian.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 266, "width": 455, "height": 200, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa perceived value memediasi hubungan antara influencer dan keputusan pembelian sejalan dengan penelitian (Febrina et al., 2019). Akan tetapi pengaruh langsung antara Influencer dengan keputusan pembelian juga positif dan signifikan. Maka hubungan tidak langsung antara Influencer terhadap keputusan pembelian melalui perceived value ini termasuk partial mediation . User Generated Content (UGC) berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian. Kajian ini sejalan dengan Lu et.al., (2020) yang menunjukkan bahwa UGC berdampak pada aktivitas akuisisi informasi konsumen yang pada akhirnya mengubah keputusan pembelian mereka. Hasil penelitian ini sejalan dengan (Chiliya Chuchu, 2019; Lu et.al., (2020)bahwa UGC memiliki efek positif pada keputusan pembelian. User Generated Content (UGC) berpengaruh positif signifikan terhadap nilai yang dirasakan. Kajian ini sejalan dengan Mudambi Schuff (2010) yang mengembangkan dan menguji model kegunaan UGC yang meneliti mengapa UGC berguna bagi konsumen dalam proses pengambilan keputusan. Kualitas informasi dipandang penting dalam mengurangi ketidakpastian (Adjei et.al., 2010). Dengan demikian, model UGC dimulai dengan asumsi bahwa konsumen memiliki kebutuhan untuk mengurangi ketidakpastian pembelian.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 468, "width": 454, "height": 61, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil penelitian ini membuktikan bahwa persepsi nilai berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian. Hubungan harga, kualitas dan nilai yang dirasakan merupakan faktor penting dalam proses keputusan pembelian konsumen, dan konsumen akan membeli produk dengan nilai yang dirasakan tinggi, dan nilai yang dirasakan memiliki hubungan positif dengan keputusan pembelian (Chi et.al., 2011).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 532, "width": 455, "height": 111, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini menghasilkan perceived value memediasi hubungan antara influencer dan keputusan pembelian. Namun, pengaruh langsung antara Influencer dan keputusan pembelian juga positif dan signifikan. Jadi hubungan tidak langsung antara Influencer terhadap keputusan pembelian melalui perceived value termasuk mediasi parsial. Kajian ini sejalan dengan Febrina et.al., (2019) yang menghasilkan pernyataan bahwa influencer berpengaruh positif dan signifikan terhadap perceived value dan perceived value berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat beli pada platform Instagram. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Villagomez Chacon (2020) norma subjektif (termasuk influencer) memiliki hubungan dengan keputusan pembelian dengan memediasi variabel perceived value.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 645, "width": 455, "height": 99, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil penelitian ini membuktikan bahwa perceived value memediasi hubungan antara User Generated Content (UGC) dengan keputusan pembelian. Namun, pengaruh langsung antara Influencer dan keputusan pembelian juga positif dan signifikan. Jadi hubungan tidak langsung antara UGC terhadap keputusan pembelian melalui nilai yang dirasakan termasuk mediasi parsial. Kajian ini sejalan dengan (Li Zhan, 2011) yang melakukan penelitian yang menghasilkan bahwa argumen dari kredibilitas sumber di UGC akan mempengaruhi persepsi nilai konsumen. Oleh karena itu, dengan perceived value , nilai informasi dalam UGC akan digunakan sebagai sumber dalam proses pengambilan keputusan pembelian (Chi et.al., 2011;", "type": "Text" }, { "left": 129, "top": 36, "width": 337, "height": 24, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analisis Keputusan Pembelian Pada Instagram Melalui Perceived Value … Rindi Nur Khofifah, Karuniawati Hasanah", "type": "Page header" }, { "left": 289, "top": 780, "width": 18, "height": 13, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "106", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 89, "width": 455, "height": 35, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Steffes Burgee, 2009) menemukan bahwa pendukung iklan termasuk di UGC menurut Elkins Webster, (2019) berpengaruh signifikan terhadap perceived value dan perceivedvalue berpengaruh signifikan terhadap niat beli.", "type": "Text" }, { "left": 261, "top": 139, "width": 76, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "KESIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 165, "width": 455, "height": 301, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan melalui penyebaran kuisioner kepada masyarakat Kota Madiun, dinyatakan bahwa semua hipotesis diterima. Hipotesis pertama adalah bahwa Influencer berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian. Menggunakan influencer akan mendukung keputusan pembelian konsumen di Instagram. Hipotesis kedua adalah bahwa Influencer berpengaruh positif signifikan terhadap nilai yang dirasakan. Inflencer berguna sebagai penunjang keingintahuan konsumen sebagai upaya untuk memprediksi nilai yang dirasakan. Hipotesis ketiga adalah User Generated Content berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian. Artinya penggunaan User Generated Content (UGC akan mendukung keputusan pembelian konsumen melalui penyebaran informasi yang terdapat dalam UGC. Hipotesis keempat adalah User Generated Content berpengaruh positif signifikan terhadap perceived value . Informasi yang disebarkan oleh Influencer akan berguna untuk mendukung rasa ingin tahu konsumen sebagai upaya untuk memprediksi nilai yang dirasakan. Hipotesis kelima adalah Perceived value berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian. Nilai yang dirasakan oleh konsumen akan mendukung keputusan pembelian konsumen. Hipotesis keenam adalah Perceived value memediasi hubungan Influencer terhadap keputusan pembelian ( partial mediation ). Influencer mendukung rasa ingin tahu konsumen sebagai upaya untuk memprediksi nilai yang dirasakan yang kemudian ketika rasa ingin tahu konsumen terpenuhi dan kriteria yang diinginkan dari suatu produk juga terpenuhi maka mereka memutuskan untuk membeli suatu produk. Hipotesis ketujuh adalah perceived value memediasi hubungan User Generated Content (UGC) terhadap keputusan pembelian (mediasi parsial). UGC mendukung keingintahuan konsumen sebagai upaya untuk memprediksi nilai yang dirasakan yang kemudian ketika konsumen memenuhi rasa ingin tahunya dan kriteria yang diinginkan dari suatu produk juga terpenuhi sehingga mereka memutuskan untuk membeli suatu produk.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 468, "width": 454, "height": 74, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan kesimpulan yang dikemukakan, maka peneliti memberikan saran kepada beberapa pihak. Pelaku usaha diharapkan mulai memanfaatkan media sosial dengan lebih baik untuk menarik minat konsumen yaitu dengan menggunakan Influencer dan menarik konsumen dengan UGC yang kreatif. Masyarakat Kota Madiun diharapkan dapat menggunakan media sosial sebagai sumber pencarian informasi yang baik saat membeli suatu produk.", "type": "Text" }, { "left": 247, "top": 559, "width": 104, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 588, "width": 455, "height": 35, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Adjei, M. T., Noble, S. M., Noble, C. H. (2010). The influence of C2C communications in online brand communities on customer purchase behavior. Journal of the Academy of Marketing Science , 38 (5), 634 –653. https://doi.org/10.1007/s11747-009-0178-5", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 629, "width": 455, "height": 35, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ajzen, I. (2015). The theory of planned behaviour is alive and well, and not ready to retire: a commentary on Sniehotta, Presseau, and Araújo-Soares. Health Psychology Review , 9 (2), 131 –137. https://doi.org/10.1080/17437199.2014.883474", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 670, "width": 455, "height": 51, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ajzen, I. (2020). The theory of planned behavior: Frequently asked questions. Human Behavior and Emerging Technologies , 2 (4), 314 –324. https://doi.org/10.1002/hbe2.195 Armstrong, M. (2009). ARMSTRONG ’ S HANDBOOK OF MANAGEMENT AND LEADERSHIP . Kogan Page.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 726, "width": 455, "height": 23, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Backaler, J. (2018). DIGITAL INFLUENCE YOUR GLOBAL BUSINESS . Palgrave Macimillan. https://doi.org/10.1007 / 978-3-319-78396-3", "type": "List item" }, { "left": 185, "top": 48, "width": 228, "height": 12, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Management Accounting Expose, 6(1), Juni 2023", "type": "Page header" }, { "left": 289, "top": 780, "width": 18, "height": 13, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "107", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 89, "width": 455, "height": 23, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Candra, A. (2021). Pemkot Madiun Fokus Penataan Pasar Hingga Digitalisasi Sistem Perdagangan . Times Indonesia.", "type": "Table" }, { "left": 96, "top": 114, "width": 415, "height": 23, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "https://www.timesindonesia.co.id/read/news/334300/pemkot-madiun-fokus-penataan- pasar-hingga-digitalisasi-sistem-perdagangan", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 142, "width": 455, "height": 36, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Chi, H., Yeh, H. R., Tsai, Y. C. (2011). The Influences of Perceived Value on Consumer Purchase Intention : The Moderating Effect of Advertising Endorser. Journal Of International Management Studies .", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 183, "width": 454, "height": 48, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Chiliya, N., Chuchu, T. (2019). How user-generated content advertising influences consumer attitudes , trust and purchase intention of products and services Diana Demba Tinashe Ndoro How user-generated content advertising influences consumer attitudes , trust and purchase intention of p . July .", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 237, "width": 454, "height": 35, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dahono, Y. (2021). Data: Ini Media Sosial Paling Populer di Indonesia 2020-2021 . Berita Satu. https://www.beritasatu.com/digital/733355/data-ini-media-sosial-paling-populer-di- indonesia-20202021", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 278, "width": 455, "height": 23, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Elkins, D., Webster, C. (2019). USER-GENERATED CONTENT FOR MARKETING AND ADVERTISING . May .", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 306, "width": 454, "height": 48, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Eroglu, F., Kose, E. B. (2019). UTILIZATION OF ONLINE INFLUENCERS AS AN EXPERIENTIAL MARKETING TOOL: A CASE OF INSTAGRAM MICRO-CELEBRITIES Filiz EROĞLU Elçin BAYRAKTAR KÖSE**. The Journal of International Social Research , 12 (April). https://doi.org/http://dx.doi.org/10.17719/jisr.2019.3297", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 360, "width": 454, "height": 35, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Febrina, T., Noor, Y. L., Kirbrandoko. (2019). THE EFFECT OF CELEBRITY ENDORSEMENT VIA PERCEIVED VALUE TO PURCHASE . 1 (January), 263 –270. https://doi.org/10.18551/rjoas.2019-01.33", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 401, "width": 455, "height": 22, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gallarza, M., Saura, I., Morris, H. (2008). Perceived trustworthiness of online shops. Journal of Consumer Behaviour , 50 (October), 35 –50. https://doi.org/10.1002/cb", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 429, "width": 454, "height": 64, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ghozali, I., Latan, H. (2015). Partial Least Squares: Konsep, Teknik dan Aplikasi Menggunakan Program SmartPLS 3.0 . Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Glucksman, M. (2017). The Rise of Social Media Influencer Marketing on Lifestyle Branding : A Case Study of Lucie Fink I . Introduction II . Literature Review. Strategic Communications , 8 , 77 –87.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 498, "width": 455, "height": 36, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hansudoh, S. A. (2012). Pengaruh Celebrity Endorsement Terhadap Purchase Intention Melalui Perceived Value Pada Produk Top Coffe di Surabaya. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen , 1 (5), 1 –7.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 539, "width": 454, "height": 23, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasanah, K. (2015). Promosi Katalog , Harga Dan Keputusan Pembelian Di Indomaret (Studi Kasus Pada Konsumen Indomaret Kota Madiun). Jurnal JIBEKA , 9 (1), 65 –69.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 568, "width": 454, "height": 22, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jin, S. V. (2019). Instafamous and social media influencer marketing. Marketing Intelligence Planning , March , 1 –14. https://doi.org/10.1108/MIP-09-2018-0375", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 594, "width": 454, "height": 37, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Khamis, S., Ang, L., Welling, R., Khamis, S., Ang, L., Self-, R. W. (2016). Self- branding , ‘ micro- celebrity ’ and the rise of Social Media Influencers. Celebrity Studies , 00 (00), 1 – 18. https://doi.org/10.1080/19392397.2016.1218292", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 637, "width": 346, "height": 10, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Lemeshow. (1997). Besar Sampel Dalam Penelitian Kesehatan . UGM.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 650, "width": 455, "height": 38, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Li, J., Zhan, L. (2011). Online Persuasion : How the Written Word Drives WOM Evidence from Consumer-Generated Product Reviews . March , 239 –257. https://doi.org/10.2501/JAR-51-1-239-257", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 693, "width": 455, "height": 51, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Lim, X. J., Rozaini, A., Cheah, J. H., Wong, M. W. (2017). The Impact of Social Media Influencers on Purchase Intention and the Mediation Effect of Customer Attitude. Asian Journal of Business Research , 7 (December), 1 –19. https://doi.org/10.14707/ajbr.170035 Lu, X., He, S., Lian, S., Ba, S., Wu, J. (2020). Is user- generated content always helpful ?", "type": "List item" }, { "left": 129, "top": 36, "width": 337, "height": 24, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analisis Keputusan Pembelian Pada Instagram Melalui Perceived Value … Rindi Nur Khofifah, Karuniawati Hasanah", "type": "Page header" }, { "left": 289, "top": 780, "width": 18, "height": 13, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "108", "type": "Page footer" }, { "left": 96, "top": 87, "width": 430, "height": 25, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The effects of online forum browsing on consumers ’ travel purchase decisions. Decision Support Systems , 137 (February), 113368. https://doi.org/10.1016/j.dss.2020.113368", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 117, "width": 455, "height": 35, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Malthouse, E. C., Calder, B. J., Kim, S. J., Vandenbosch, M. (2016). Evidence that user- generated content that produces engagement increases purchase behaviours. Journal of Marketing Management , 32 (5 –6), 427 –444.", "type": "Table" }, { "left": 96, "top": 155, "width": 239, "height": 10, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "https://doi.org/10.1080/0267257X.2016.1148066", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 171, "width": 455, "height": 22, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Margis, H. (2017). IMPACT OF INFLUENCERS ON A CONSUMER DECISION TO PURCHASE . 40 –47.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 199, "width": 454, "height": 35, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mudambi, S. M., Schuff, D. (2010). What makes a helpful online review? A study of customer reviews on amazon.com. MIS Quarterly: Management Information Systems , 34 (1), 185 – 200. https://doi.org/10.2307/20721420", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 240, "width": 455, "height": 51, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Munnuka, J., Uusitalo, O., Toivoen, H. (2016). Credibility of a peer endorser and. Journal of Consumer Marketing , 33 (3), 182 –192. https://doi.org/10.1108/JCM-11-2014-1221 Naeem, M., Okafor, S. (2020). Leveraging Computer- Mediated Marketing Environments (Nomor January 2019). https://doi.org/10.4018/978-1-5225-7344-9.ch009", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 297, "width": 455, "height": 63, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nilda, C., Eriza, N. M., Yasqi, M. F. (2020). Consumers purchasing decisions on local and national retail bakery products based on price. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science PAPER . https://doi.org/10.1088/1755-1315/425/1/012023 Olsson, L. (2020). Influencer marketing and its effectiveness on consumers ’ attitudes and purchase intention .", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 364, "width": 455, "height": 25, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pine, J., Gilmore, J. H. (2015). The experience economy : past , present and future . October . https://doi.org/10.4337/9781781004227.00007", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 394, "width": 454, "height": 48, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pinuji, M. F., Satiri, S. (2019). PENGARUH USER-GENERATED CONTENT SEBAGAI ALAT KOMUNIKASI BISNIS TERHADAP KR EDIBILITAS INFORMASI WEBSITE “ TOKOPEDIA ” Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Inter Studi Jl Wijaya II No 62 Jakarta 12160 International University Liaison Indonesia Jl Masjid No 75 Ban . 1 (1), 19 –33.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 448, "width": 454, "height": 35, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Putri, W. N., Levyda, L., Hardiyanto, T. (2021). Pengaruh Kualitas Pelayanan , dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian Produk. Management Accounting Expose , 4 (2). https://doi.org/https://doi.org/10.36441/accounting.v4i2.372", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 489, "width": 454, "height": 48, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rismanita, R. A., Pangestuti, E., Devita, L. D. R. (2018). Pengaruh Perceived Value dan Satistfaction Terhadap Brand Loyalty (Survei Pada Pelanggan Produk Nu Skin di Distributor Resmi Perumahan Aluminium Kota Malang). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) , 63 (1),", "type": "List item" }, { "left": 477, "top": 525, "width": 50, "height": 12, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "207 –215.", "type": "Table" }, { "left": 96, "top": 539, "width": 412, "height": 10, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/view/2717/3112", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 555, "width": 454, "height": 35, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Saputri, N. D., Hasanah, K., Fauzi, R. U. A. (2021). Pengaruh Subjective Norm, Brand Image, Kualitas Produk, dan Harga terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Produk Xiaomi. SIMBA .", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 596, "width": 455, "height": 35, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Solimun, Fernandes, A. A. R. (2017). Investigation the mediating variable: What is necessary? (case study in management research). International Journal of Law and Management , 59 (6), 1059 –1067. https://doi.org/10.1108/IJLMA-09-2016-0077", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 637, "width": 454, "height": 23, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Steffes, E. M., Burgee, L. E. (2009). Social ties and online word of mouth. Internet Research , 19 (1), 42 –59. https://doi.org/10.1108/10662240910927812", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 665, "width": 370, "height": 10, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods) . Alfabeta.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 679, "width": 451, "height": 24, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Thaler, R. (1985). Mental Accounting and Consumer Choice. Marketing Science , 4 (3), 199 – 214. https://doi.org/10.1287/mksc.4.3.199", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 709, "width": 454, "height": 23, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Veirman, M. De, Cauberghe, V., Hudders, L. (2017). Marketing through Instagram influencers : the impact of number of followers and product divergence on brand attitude.", "type": "List item" }, { "left": 96, "top": 732, "width": 431, "height": 12, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "International Journal of Advertising , 36 (5), 798 –828.", "type": "Table" }, { "left": 185, "top": 48, "width": 228, "height": 12, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Management Accounting Expose, 6(1), Juni 2023", "type": "Page header" }, { "left": 289, "top": 780, "width": 18, "height": 13, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "109", "type": "Page footer" }, { "left": 96, "top": 89, "width": 238, "height": 10, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "https://doi.org/10.1080/02650487.2017.1348035", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 105, "width": 454, "height": 35, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Villagomez, Y. S. B., Chacón, S. J. C. (2020). Perceived Value As a Mediating Variable in the Theory of Planned Behavior: Application To the Intention of Completing an Master of Business Administration. International Review of Management and Marketing , 10 (4),", "type": "Text" }, { "left": 96, "top": 140, "width": 222, "height": 12, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "140 –151. https://doi.org/10.32479/irmm.9866", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 158, "width": 454, "height": 23, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Yogastrian, I. (2020). PEMBELIAN PRODUK SEPATU ( Study Kasus Pada Sepatu Brand Lokal ) .", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 186, "width": 454, "height": 23, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Zak, S., Hasprova, M. (2020). The role of influencers decision-making process in the consumer . 03014 .", "type": "List item" } ]
7ebc114a-f191-4332-f8bb-4da905f0f48a
http://journal.al-matani.com/index.php/jkip/article/download/880/535
[ { "left": 85, "top": 46, "width": 176, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JKIP : Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 60, "width": 182, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 4 No 2 Tahun 2024 Halaman 572 - 581", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 797, "width": 199, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "http://journal.al-matani.com/index.php/jkip/index", "type": "Page footer" }, { "left": 94, "top": 87, "width": 408, "height": 42, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analysis Of Exocentric Phrases In The Novel Guru Aini By Andrea Hirata And Their Implications For Learning Understanding Of Indonesian Language Review Texts In Class Vlll Of SMP Negeri 4 Medan", "type": "Text" }, { "left": 90, "top": 146, "width": 417, "height": 41, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analisis Frasa Eksosentris Dalam Novel Guru Aini Karya Andrea Hirata Dan Implikasinya Terhadap Pemahaman Pembelajaran Teks Ulasan Bahasa Indonesia Di Kelas Vlll SMP Negeri 4 Medan", "type": "Text" }, { "left": 158, "top": 201, "width": 281, "height": 26, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Novani Saragi 1 , Sarma Panggabean 2 , Vina Merina Br.Sianipar 3 1,2,3 Universitas HKBP Nommensen Medan", "type": "Text" }, { "left": 215, "top": 227, "width": 167, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Email: 1 [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 255, "width": 88, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "*Corresponding Author", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 277, "width": 269, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Received : 02 April 2024, Revised : 15 May 2024, Accepted : 24 May 2024", "type": "Text" }, { "left": 276, "top": 314, "width": 48, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ABSTRACT", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 326, "width": 427, "height": 181, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The aim of this research is to describe: (1) exocentric phrases in Guru Aini by Andrea Hirata, (2) describe the most dominant types of exocentric phrases in the novel Guru Aini by Andrea Hirata, (3) describe the implications of exocentric phrases in the novel Guru Aini by Andrea Hirata regarding learning Indonesian review texts in class VIII of SMP Negeri 4 Medan. This type of research is qualitative. The object studied in this research is the exocentric phrase in the novel Guru Aini by Andrea Hirata and its implications for understanding the learning of Indonesian review texts. The data for this research are sentences in the novel Guru Aini by Andrea Hirata which contain exocentric phrases. The data collection technique in this research uses reading and note-taking techniques. Researchers in this study analyzed exocentric phrases, dominant exocentric phrases, and the implications for learning Indonesian review texts in class VIII. Exocentric phrases can be classified into two groups, namely directive exocentric phrases and non- directive exocentric phrases. The researchers found 1,295 directive exocentric phrases and 388 nondirective exocentric phrases. From this data, the most dominant exocentric phrases are directive exocentric phrases. The implications for understanding review text learning in class VIII SMP Negeri 4 Medan, students understand learning to review literary works, namely Teacher Aini's novel, and students can write review texts well.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 509, "width": 286, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords : Exocentric phrases, Learning Implications, Novel Guru Aini.", "type": "Text" }, { "left": 278, "top": 534, "width": 41, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ABSTRAK", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 546, "width": 428, "height": 193, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) frasa eksosentris dalam novel Guru Aini karya Andrea Hirata, (2) mendeskripsikan jenis frasa eksosentris yang paling dominan dalam novel Guru Aini karya Andrea Hirata, (3) mendeskripsikan implikasi dari frasa eksosentris dalam novel Guru Aini karya Andrea Hirata tentang pembelajaran teks ulasan bahasa Indonesia di kelas VIII SMP Negeri 4 Medan. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah frase eksosentris dalam novel Guru Aini karya Andrea Hirata dan implikasinya terhadap pemahaman pembelajaran teks ulasan bahasa Indonesia. Data penelitian ini adalah kalimat-kalimat dalam novel Guru Aini karya Andrea Hirata yang mengandung frasa eksosentris. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik membaca dan mencatat. Peneliti dalam penelitian ini menganalisis frase eksosentris, frase eksosentris dominan, dan implikasinya terhadap pembelajaran teks ulasan bahasa Indonesia di kelas VIII. Frasa eksosentris dapat digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu frasa eksosentris direktif dan frasa eksosentris non-direktif. Peneliti menemukan 1.295 frase eksosentris direktif dan 388 frase eksosentris nondirektif. Dari data tersebut, frasa eksosentris yang paling dominan adalah frasa eksosentris direktif. Implikasinya terhadap pemahaman pembelajaran teks ulasan di kelas VIII SMP Negeri 4 Medan, siswa memahami pembelajaran teks ulasan karya sastra yaitu novel Guru Aini, dan siswa dapat menulis teks ulasan dengan baik.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 741, "width": 290, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata Kunci: Frase eksosentris, Implikasi Pembelajaran, Novel Guru Aini.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 28, "width": 197, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JKIP : Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan , 4(2): 572 - 581", "type": "Page header" }, { "left": 289, "top": 782, "width": 19, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "573", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 74, "width": 81, "height": 12, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Pendahuluan", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 103, "width": 428, "height": 105, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sintaksis adalah salah satu bagian linguistik yang membahas hubungan antarkata pada tuturan unsur-unsur bahasa yang tercakup dalam sintaksis yaitu frasa, klausa, dan kalimat. Sintaksis dapat dikatakan sebagai ilmu yang objek kajiannya frasa dan kalimat dengan berbagai pendekatannya menurut Noortyani (dalam Studies, 2021). Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa sintaksis merupakan salah satu ilmu linguistik yang mempelajari mengenai struktur kalimat, klausa, maupun frasa serta hubungan, prinsip-prinsip, dan proses penyusunan kalimat pada suatu bahasa. Dalam bidang ilmu sintaksis satuan terkecil yaitu frasa (Bintari & Sumarlam, 2019; Sihombing et al., 2022).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 210, "width": 428, "height": 92, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Frasa adalah konstruksi gramatikal yang terdiri dari lebih dari dua kata. Selain itu juga tidak boleh melebihi batas fungsi kalimat (Aditiawan, 2020). Dalam buku (Junaiyah & Arifin, 2010) “Menyatakan frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif”. Pernyataan tersebut memberikan penjelasan bahwa frasa merupakan gabungan dua atau lebih yang bukan merupakan predikat, contohnya sinar matahari. Frasa membahas tentang hubungan antara suatu kata dengan kata lain. Pada contoh tersebut baik sinar ataupun matahari tidak satupun berfungsi sebagai predikat(Chaer, 2012).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 304, "width": 428, "height": 105, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Frasa terbagi menjadi beberapa katagori yang pertama adalah Frasa eksosentris yaitu mencakup frasa eksosentris direktif (berpartikel) dan frasa eksosentris nondirektif (konektif dan predikatif). Kedua Frasa endosentris yaitu Frasa endosentris berpangkal tunggal yaitu frasa nominal, frasa pronominal, frasa verbal, frasa adjektiva, frasa numeral dan juga Frasa endosentris berinduk jamak yaitu frasa koordinatif dan frasa apositif. frasa terbagi menjadi dua kategori utama, yaitu frasa endosentris dan frasa eksosentris Menurut (Bintari & Sumarlam, 2019). Frasa endosentris ialah frasa yang mempunyai distribusi yang sama dengan unsurnya, baik dari semua unsurnya maupun salah satu dari unsurnya (Nisa, 2018).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 412, "width": 428, "height": 105, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Frasa eksosentris adalah frasa yang tidak mempunyai bagian yang sama dengan unsurnya yang tidak berhulu dan tidak berpusat. Terdapat pada novel Guru Aini, yaitu frasa di sekolah , frasa tersebut tidak memiliki distribusi yang sama dengan semua unsurnya. Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan frasa adalah satuan terkecil dari bidang ilmu sintaksis. Frasa ekosentris adalah frasa yang tidak berpusat, frasa eksosentris dapat di bagi menjadi dua bagian yang pertama yaitu frasa eksosentris direktif (berpartikel) dan frasa eksosentris nondirektif (konektif dan predikatif). Frasa tersebut dapat kita jumpai di dalam karya sastra (Wardani & Turahmat, 2020).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 519, "width": 428, "height": 159, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Karya sastra merupakan hasil dari estetika atau hayalan (imajinasi) diekspresikan melalui bahasa. Karya sastra merupakan pernyataan eksprsi perasaan yang mencakup pemikiran, ide, pengalaman, perasaan, semangat, dan keyakinan seseorang, yang digambarkan dalam bentuk gambaran kehidupan untuk membangkitkan minat menggunakan bahasa dan diungkapkan dalam tulisan. Salah satu contoh karya sastra yang menjunjung tinggi kesantunan berbahasa adalah novel. “Novel adalah karya sastra yang terdiri dari beberapa kalimat, yang menceritakan tentang tokoh dan peristiwa secara terstruktur (Wardani & Turahmat, 2020)”. Novel dapat dikatakan sebagai karya sastra yang paling banyak dibaca oleh semua orang mulai dari anak-anak, remaja, dewasa dan juga orang tua dibandingkan dengan karya sastra lainnya. Novel adalah sebuah bentuk karya sastra dalam bentuk cerita atau prosa yang menggambarkan realitas kehidupan sosial. Secara umum, novel sering merefleksikan pengalaman manusia dalam kehidupan (Tarigan, 2009 & Tarigan, 2015).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 681, "width": 428, "height": 64, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian tentang frasa eksosentris sudah pernah dilakukan penelitian oleh Ardianto Bayu, 2017 dengan judul “Penggunaan struktur frasa eksosentris direktif dan fungsinya dalam novel negerti 5 menara (A. Fuadi) dan implikasinya dalam pembelajaran bahasa indonesia”, yang diterbitkan dalam jurnal AKSIS Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia (online) Vol 1 No 1, Juni 2017. Penelitian ini difokuskan penggunaan frasa eksosentris direktif dan funsinya dalam", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 28, "width": 197, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JKIP : Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan , 4(2): 572 - 581", "type": "Page header" }, { "left": 289, "top": 796, "width": 19, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "574", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 74, "width": 428, "height": 51, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "wacana novel negeri 5 menara. Metode penelitian ini menggunakan instrumen penelitian sendiri dengan bantuan dengan tabel analisis. Hasil penelitiannya menunjukkan adanya 1280 frasa eksosentris direktif yang analisis berlandaskan maknanya dan pola struktur dalam novel Negeri 5 menara (Aditiawan, 2020).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 127, "width": 428, "height": 92, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Selanjutnya penelitian relevan yang diteliti oleh (Bintari dkk, 2019 dengan judul “Unsur Pembentuk frasa eksosentris dalam Hikayat Hang Tuah” Vol 12, Nomor 2 Agustus 2019 dalam jurnal RETORIKA (online) Unsur Pembentuk frasa eksosentris dalam Hikayat Hang Tuah” tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan unsur pembentuk frasa eksosentris dalam Hikayat Hang Tuah. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan fokus pada frasa-frasa dalam Hikayat Hang Tuah. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari kalimat-kalimat yang mengandung frasa eksosentris yang diambil dari catatan naskah Hikayat Hang Tuah.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 221, "width": 428, "height": 52, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini memiliki kesamaan dan perbedaan dengan pengkaji sebelumnya. Persamaannya antara penelitian yang dilakukan oleh penulis dengan peneliti sebelumnya yaitu sama-sama menggunakan frasa eksosentris. Perbedaan penelitiannya yaitu pada objek yang di teliti dan implikasinya terhadap pembelajaran bahasa Indonesia (Studies, 2021).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 275, "width": 428, "height": 199, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Peneliti tertarik menganalisis frasa dalam novel Guru Aini karya Andrea Hirata. Pada pembelajaran Bahasa Indonesia tidak hanya mempelajari bahasa saja tetapi juga juga mempelajari karya sastra termasuk didalamnya yaitu novel. Pembelajaran novel pada tingkat SMP ada pada kurikulum 2013 maupun kurikulum merdeka belajar. Dalam novel Guru Aini pengunaan diksi banyak menyisipkan istilah-istilah yang mengandung yang menjadi penguat setiap kata yang disampaikan pengarang. Penelitian analisis frasa eksosentris dalam novel guru aini karya andrea hirata dan implikasinya terhadap pembelajaran teks ulasan bahasa indonesia di kelas VIII SMP Negeri 4 Medan bertujuan untuk memperdalam pengetahuan mengenai frasa eksosentris melalui teks ulasan yang diimplikasikan dalam pembelajaran bahasa indonesia yang membuat siswa-siswi mampu menganalisis frasa maka perlunya teks ulasan. Penelitian analisis frasa eksosentris dalam novel guru aini karya andrea hirata dilakukan untuk memberi pemahaman kepada siswa tentang kajian frasa pada teks novel karena setelah dilakukan hasil wawancara kepada beberapa siswa terdapat beberapa siswa yang belum memahami bagaimana cara menganalisis frasa yang terdapat didalam novel melalui teks ulasan pembelajaran bahasa Indonesia (Ramlan, 2005).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 491, "width": 107, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Metode Penelitian", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 519, "width": 428, "height": 146, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur penyelesaian masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian (novel, cerita pendek, drama, puisi) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya (Siswantoro, 2016). Dalam menggunakan metode deskriptif, peneliti dituntut menggunakan fakta-fakta yang tampak atau data dengan cara memberi analisis deskripsi. Alasan peneliti menggunakan metode deskripsi kualitatif karena melihat dari tujuan penelitian yakni mendeskripsikan atau menganalisis frasa eksosentris yang terdapat dalam novel. Berdasarkan hal tersebut peneliti menganalisis frasa eksosentris yang terdapat dalam novel Guru Aini karya Andrea Hirata dan implikasinya terhadap pembelajaran teks ulasan Bahasa Indonesia di Kelas VIII SMP Negeri 4 Medan", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 681, "width": 127, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Hasil dan Pembahasan", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 710, "width": 428, "height": 51, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, hasil penelitian mencakup apa saja jenis frasa eksosentris dan frasa eksosentris paling dominan yang terdapat dalam novel Guru Aini Karya Andrea Hirata serta implikasinya terhadap pemahaman pembelajaran teks ulasan bahasa Indonesia. Dalam penelitian ini akan memaparkan mengenai hasil temuan dari jenis", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 28, "width": 197, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JKIP : Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan , 4(2): 572 - 581", "type": "Page header" }, { "left": 289, "top": 796, "width": 19, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "575", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 74, "width": 428, "height": 38, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "frasa eksosentris, frasa eksosentis yang dominan, dan implikasinya dalam pembelajaran teks ulasan bahasa Indonesia pada novel guru Aini Karya Andera Hirata di kelas VIII SMP Negeri 4 Medan. Hasil penelitian dilakukan untuk menjawab rumusan masalah.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 114, "width": 291, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Frasa Eksosentris Dalam Novel Guru Aini Karya Andrea Hirata", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 127, "width": 427, "height": 52, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Terdapat dua bagian frasa eksosentris yaitu frasa eksosentris direktif dan frasa eksosentris non direktif. Dari kedua bagian tersebut terdapat jumlah frasa eksosentris direktif dalam novel Guru Aini sebanyak 1.295 dan terdapat jumlah frasa eksosentris non direktif sebanyak 388.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 181, "width": 134, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "A. Frasa Eksosentris Direktif", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 195, "width": 450, "height": 105, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kutipan 01: “meski ke pulau terpencil” (GA.I.Hal 1) Kutipan 02: Ibu Amanah datang ke rumah Desi atas undangan ibu Desi yang sudah kehabisan cara untuk membujuk anak gadisnya. (GA.I.Hal 2) Kutipan 03: “Kalau kuliah di Jakarta, kau bisa sekalian menjadi model busana muslimah, sedang digemari sekarang.” (GA.I. Hal.2) Kutipan 04: Mereka berdiri di bawah pohon kersen. (GA.IV.Hal 56) Kutipan 05: “Indonesia perlu guru matematika, Bu, apa boleh buat, aku siap bertugas dimana saja.” (GA.I.Hal 1)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 302, "width": 427, "height": 38, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kutipan 06: Guru Desi hilir mudik di depan Aini. (GA.XVIII.Hal 176) Kutipan 07: Tebersit penyesalan dalam hatinya telah menolak pemberian ember kaleng dari anak buah kapal yang berbudi mulia itu. (GA.I.Hal 5)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 342, "width": 428, "height": 25, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kutipan 08: Dari awal sesungguhnya dia tahu dia takkan dapat memenangkan pertempuran melawan putri bungsunya itu. (GA.I.Hal 5)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 369, "width": 427, "height": 25, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kutipan 09: “Dari dulu aku memang sudah menduga kalau aku berbakat seni sekaligus berbakat matematika, Boi!” (GA.XXI.Hal.215)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 396, "width": 428, "height": 24, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kutipan 10: Rektor dan seorang ibu muda berdiri dekat pintu. (GA.I.Hal 8) Kutipan 11: Begitulah yang dia dan kawan-kawannya lakukan dulu pada Bu Marlis setiap pagi.", "type": "Text" }, { "left": 148, "top": 423, "width": 59, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(GA.I.Hal 27)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 436, "width": 427, "height": 38, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kutipan 12: Bu Desi dan sepatunya telah menjadi cerita epik di kampung kami. (GA.II.Hal 38) Kutipan 13: Meskipun sulit dan kacau, Aini juga berusaha bisa menulis dengan dua tangan sekaligus seperti keahlian aneh Bu Desi. (GA.XX.Hal.213)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 490, "width": 149, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "B. Fasa Eksosentris Non Direktif", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 503, "width": 428, "height": 38, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kutipan 01: Para lulusan tegang menghitung dalam hati. (GA.I.Hal 9) Kutipan 02: “Para pemuja kemalasan! Tentu kau tahu alasannya mengapa aku selalu ingat nama mereka!” ( GA.IX.Hal 99)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 544, "width": 427, "height": 24, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kutipan 03: Baginya dunia tak adil, penegak hukum tak amanah, politisi lingkar janji, penguasa melindungi para pencuri. (GA.IV. Hal 55)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 571, "width": 428, "height": 24, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kutipan 04: Demi kelangsungan hidup keluarga, ibu Aini dan Aini melanjutkan pekerjaan sang ayah berdagang mainan anak- anak di kaki lima. (GA.VI.Hal 70)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 597, "width": 428, "height": 38, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kutipan 05: Tak tahu apa yang merasuki kepala lonjong biji nangka Debut Awaludin sialan itu, dia senantiasa dilanda perasaan romantik tak masuk akal untuk bergabung dengan kaum marginal untuk memberontak. (GA.IV.Hal 55)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 638, "width": 427, "height": 24, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kutipan 06: Yang berbicara adalah Ibu Amanah, Kepala SMA, dan Desi Istiqomah, muridnya yang paling pintar dan baru lulus sebagai yang terbaik. (GA.I.Hal 2)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 665, "width": 427, "height": 24, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kutipan 07: Yang paling keras sorakannya adalah Djumiatun Ejaan Lama. (GA.XVIII. Hal 193) Kutipan 08: Matematika akan membuatmu menjadi gerabah yang gampang pecah.", "type": "Text" }, { "left": 148, "top": 692, "width": 79, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(GA.XXII.Hal 233)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 705, "width": 427, "height": 65, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kutipan 09: Setelah insiden kecil yang dialaminya dengan Aini tempo hari, Debut semakin paham kekecewaan Guru padanya. (GA.XIX.Hal.205) Kutipan 10: Si Gembil menunjuk bus di ujung terminal sana. (GA.I.Hal 21) Kutipan 11: Sampai sudah mau naik bus, si ibu masih berusaha mencegah Desi supaya tak berangkat. (GA.I.Hal 12)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 28, "width": 197, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JKIP : Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan , 4(2): 572 - 581", "type": "Page header" }, { "left": 289, "top": 796, "width": 19, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "576", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 87, "width": 390, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Jenis Frasa Eksosentris Yang Dominan Dalam Novel Guru Aini Karya Andrea Hirata", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 101, "width": 427, "height": 51, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam novel guru aini karya andrea Hirata frasa yang paling dominan dan sering ditemukan adalah frasa eksosentris direktif dengan jumlah datanya 1.295 sedangkan frasa eksosentris non direktif terdiri dari 388. Data tersebut bisa kita temukan didalam novel Guru Aini, berikut adalah datanya:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 154, "width": 384, "height": 247, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 1. Frasa Eksosentris Direktif Frasa Eksosentris Direktif Jumlah Data Presentase Data Di 559 43% Ke 192 15% Dan 336 26% Dari 208 16% Jumlah 1.295 100% Total jumlah keseluruhan frasa eksosentris direktif adalah 1.295 Tabel 2. Frasa Eksosentris Non Direktif Frasa Eksosentris Non Direktif Jumlah Data Peresentase Data Si 19 4, 89% Sang 1 0,25% Yang 358 92, 3% Para 9 2,31% Kaum 1 0,25% Jumlah 388 100% Total jumlah keseluruhan frasa eksosentris non direktif adalah 388", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 417, "width": 427, "height": 38, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Implikasi Frasa Eksosentris Dalam Novel Guru Aini Karya Andrea Hirata Terhadap Pemahaman Pembelajaran Teks Ulasan Bahasa Indonesia Di Kelas VIII Smp Negeri 4 Medan", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 457, "width": 427, "height": 38, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Implikasi frasa eksosentris dalam novel \"Guru Aini\" karya Andrea Hirata terhadap pemahaman pembelajaran teks ulasan Bahasa Indonesia di kelas VIII SMP Negeri 4 Medan sangat signifikan. Berikut adalah poin-poin ringkas mengenai implikasi tersebut:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 497, "width": 428, "height": 52, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Peran Guru yang Penting: Novel ini menekankan peran guru dalam membentuk dan menginspirasi generasi muda, seperti yang terlihat dari karakter Aini. Hal ini memperlihatkan betapa pentingnya peran pendidik dalam memberikan pengajaran yang berarti dan memotivasi siswa.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 551, "width": 427, "height": 51, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Nilai-nilai Pendidikan: \"Guru Aini\" mengandung banyak nilai-nilai pendidikan seperti kegigihan, kesabaran, dan kepedulian terhadap murid-muridnya. Implikasinya adalah pembaca dapat memahami pentingnya nilai-nilai ini dalam proses pembelajaran yang efektif.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 605, "width": 427, "height": 51, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Pemberdayaan Komunitas Lokal: Kisah tentang Aini juga menggambarkan pentingnya pemberdayaan komunitas lokal dalam meningkatkan akses dan kualitas pendidikan. Pembaca diajak untuk memahami peran komunitas dalam mendukung pendidikan di lingkungan mereka.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 659, "width": 427, "height": 38, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Pentingnya Literasi: Melalui novel ini, pembaca dapat meningkatkan literasi mereka, baik dalam kemampuan membaca maupun pemahaman terhadap cerita dan pesan yang disampaikan oleh penulis.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 699, "width": 428, "height": 38, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5. Inspirasi dan Motivasi: \"Guru Aini\" dapat menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi pembaca, khususnya para pendidik, untuk terus berjuang memberikan pendidikan berkualitas dan memotivasi siswa dalam meraih impian mereka.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 28, "width": 197, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JKIP : Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan , 4(2): 572 - 581", "type": "Page header" }, { "left": 289, "top": 796, "width": 19, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "577", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 74, "width": 428, "height": 38, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dengan memahami implikasi-implikasi ini, siswa dapat mengaplikasikan konsep- konsep tersebut dalam pembelajaran dan kehidupan sehari-hari, sehingga memperkaya pengalaman belajar dan pemahaman akan pentingnya pendidikan dan literasi.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 127, "width": 64, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pembahasan", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 141, "width": 303, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Frasa Eksosentris Dalam Novel Guru Aini Karya Andrea Hirata", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 154, "width": 428, "height": 25, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Terdapat dua frasa eksosentris yaitu frasa eksosentris direktif dan frasa eksosentris non direktif.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 181, "width": 129, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Frasa Eksosentris Direktif", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 195, "width": 427, "height": 37, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Frasa eksosentris direktif dipergunakan sebagai petunjuk suatu peristiwa. Petujuk tersebut bisa berupa petunjuk tempat, tujuan, waktu, perbandingan, asal arah, kesertaan, penyebab.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 235, "width": 427, "height": 24, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berikut adalah frasa eksosentris direktif yang terdapat di dalam novel Guru Aini karya Andrea Hirata:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 262, "width": 428, "height": 51, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kutipan 01: “meski ke pulau terpencil” (GA.I.Hal 1) Terdapat frasa eksosentris di dalam dialog percakapan yaitu meski ke pulau terpencil Komponen ke maupun pulau terpencil tidak dapat mendukung fungsi keterangan dalam kalimat (1) tersebut, karena konstruksi (1a) dan kontruksi (1b) tidak berterima.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 315, "width": 94, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1(a) meski ke", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 329, "width": 154, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1 (b) meski pulau terpencil", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 356, "width": 428, "height": 91, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kutipan 02: Ibu Amanah datang ke rumah Desi atas undangan ibu Desi yang sudah kehabisan cara untuk membujuk anak gadisnya. (GA.I.Hal 2) Terdapat frasa eksosentris di dalam dialog percakapan yaitu ke Komponen ke maupun rumah desi tidak dapat mendukung fungsi keterangan dalam kalimat (2) tersebut, karena konstruksi (2a) dan kontruksi (2b) tidak berterima. 2(a) Ibu Amanah datang ke 2(b) Ibu Amanah rumah Desi", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 450, "width": 427, "height": 24, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kutipan 03: “Kalau kuliah di Jakarta, kau bisa sekalian menjadi model busana muslimah, sedang digemari sekarang.” (GA.I.Hal 2)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 477, "width": 428, "height": 64, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Terdapat frasa eksosentris di dalam dialog percakapan yaitu di Komponen di maupun Jakarta tidak mendukung fungsi keterangan dalam kalimat (3) tersebut, karena konstruksi (3a) dan konstruksi (3b) tidak berterima. 3(a) kalau kuliah Jakarta 3(b) kalau kuliah di", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 544, "width": 428, "height": 78, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kutipan 04: Mereka berdiri di bawah pohon kersen. (GA.IV.Hal 56) Terdapat frasa eksosentris di dalam dialog percakapan yaitu di Komponen di maupun pohon kersen tidak mendukung fungsi keterangan dalam kalimat (4) tersebut, karena konstruksi (4a) dan konstruksi (4b) tidak berterima. 4(a) mereka berdiri pohon karsen 4(b) mereka berdiri di", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 624, "width": 428, "height": 25, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kutipan 05: “Indonesia perlu guru matematika, Bu, apa boleh buat, aku siap bertugas di mana saja.” (GA.I.Hal 1)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 651, "width": 427, "height": 38, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Terdapat frasa eksosentris di dalam dialog percakapan yaitu di Komponen di maupun mana tidak mendukung fungsi keterangan dalam kalimat (5) tersebut, karena konstruksi (5a) dan konstruksi (5b) tidak berterima.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 692, "width": 427, "height": 78, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5(a) “Indonesia perlu guru matematika, Bu, apa boleh buat, aku siap bertugas mana saja.” 5(b) “Indonesia perlu guru matematika, Bu, apa boleh buat, aku siap bertugas di” Kutipan 06: Guru Desi hilir mudik di depan Aini. (GA.XVIII.Hal 176) Terdapat frasa eksosentris di dalam dialog percakapan yaitu di Komponen di maupun depan Aini tidak mendukung fungsi keterangan dalam kalimat (6) tersebut, karna konstruksi (6a) dan konstruksi (6b) tidak berterima.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 28, "width": 197, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JKIP : Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan , 4(2): 572 - 581", "type": "Page header" }, { "left": 289, "top": 796, "width": 19, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "578", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 74, "width": 427, "height": 64, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6(a) Guru Desi hilir mudik depan. 6(b) Guru Desi hilir mudik di. Kutipan 07: Tebersit penyesalan dalam hatinya telah menolak pemberian ember kaleng dari anak buah kapal yang berbudi mulia itu. (GA.I.Hal 21) Terdapat frasa eksosentris direktif pada kalimat tersebut yaitu dari", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 141, "width": 427, "height": 24, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kutipan 08: Dari awal sesungguhnya dia tahu dia takkan dapat memenangkan pertempuran melawan putri bungsunya itu. (GA.I.Hal 5)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 168, "width": 428, "height": 38, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Terdapat frasa eksosentris direktif dalam kutipan diatas yaitu dari Kutipan 09: \"Dari dulu aku memang sudah menduga kalau aku berbakat seni sekaligus berbakat matematika, Boi!\" (GA.XXI.Hal.215)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 208, "width": 428, "height": 65, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Terdapat frasa eksosentris direktif pada kutipan diatas yaitu Dari Kutipan 10: Rektor dan seorang ibu muda berdiri dekat pintu. (GA.I.Hal 8) Terdapat frasa eksosentris direktif pada kutipan diatas yaitu dan Kutipan 11: Begitulah yang dia dan kawan-kawannya lakukan dulu pada Bu Marlis setiap pagi. (GA.I.Hal 27)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 275, "width": 427, "height": 65, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Terdapat frasa eksosentris direktif dalam kutipan diatas yaitu dan Kutipan 12: Bu Desi dan sepatunya telah menjadi cerita epik di kampung kami. (GA.II.Hal 38) Terdapat frasa eksosentris direktif dalam kutipan diatas yaitu dan Kutipan 13: Meskipun sulit dan kacau, Aini juga berusaha bisa menulis dengan dua tangan sekaligus seperti keahlian aneh Bu Desi. (GA.XX.Hal.213)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 342, "width": 296, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Terdapat frasa eksosentris direktif dalam kutipan diatas yaitu dan b. Frasa Eksosentris Non Direktif", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 369, "width": 428, "height": 38, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Frasa eksosentris nondirektif komponen utamanya berupa pengejaan seperti “Para”, “yang”, “Si”, “sang”, dan “kaum” sedangkan bagian keduanya berbentuk kata atau bagian kata bergolongan nomina, ajektifa, atau verba.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 409, "width": 427, "height": 52, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kutipan 01: Para lulusan tegang menghitung dalam hati. (GA.I.Hal 9) Terdapat frasa eksosentris non direktif dalam kalimat tersebut yaitu Para Kutipan 02: “Para pemuja kemalasan! Tentu kau tahu alasannya mengapa aku selalu ingat nama mereka!” ( GA.IX.Hal 99)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 463, "width": 428, "height": 38, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Terdapat frasa eksosentris dalam kutipan kalimat diatas yaitu Para Kutipan 03: Baginya dunia tak adil, penegak hukum tak amanah, politisi lingkar janji, penguasa melindungi para pencuri. (GA.IV.Hal 55)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 503, "width": 427, "height": 92, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Terdapat frasa eksosentris dalam kutipan kalimat diatas yaitu Para Kutipan 04: Demi kelangsungan hidup keluarga, ibu Aini dan Aini melanjutkan pekerjaan sang ayah berdagang mainan anak- anak di kaki lima. (GA.VI.Hal 70) Pada kutipan diatas terdapat frasa eksisentris nondirektif yaitu sang Kutipan 05: Tak tahu apa yang merasuki kepala lonjong biji nangka Debut Awaludin sialan itu, dia senantiasa dilanda perasaan romantik tak masuk akal untuk bergabung dengan kaum marginal untuk memberontak. (GA.IV.Hal 55)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 597, "width": 427, "height": 38, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Terdapat frasa eksosentris non direktif pada kutipan yaitu Kaum Kutipan 06: Yang berbicara adalah Ibu Amanah, Kepala SMA, dan Desi Istiqomah, muridnya yang paling pintar dan baru lulus sebagai yang terbaik. (GA.I.Hal 2)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 638, "width": 427, "height": 65, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Terdapat frasa eksosentris non direktif dalam kutipan tersebut yaitu Yang Kutipan 07: Yang paling keras sorakannya adalah Djumiatun Ejaan Lama. (GA.XVIII. Hal 193) Terdapat frasa eksosentris non direktif pada kutipan diatas yaitu Yang Kutipan 08: Matematika akan membuatmu menjadi gerabah yang gampang pecah. (GA.XXII.Hal 233)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 705, "width": 427, "height": 38, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Terdapat frasa eksosentris non direktif pada kutipan diatas yaitu Yang Kutipan 09: Setelah insiden kecil yang dialaminya dengan Aini tempo hari, Debut semakin paham kekecewaan Guru padanya. (GA.XIX.Hal.205)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 745, "width": 328, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Terdapat frasa eksosentris non direktif pada kutipan diatas yaitu yang Kutipan 10: Si Gembil menunjuk bus di ujung terminal sana. (GA.I.Hal 21)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 28, "width": 197, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JKIP : Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan , 4(2): 572 - 581", "type": "Page header" }, { "left": 289, "top": 796, "width": 19, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "579", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 74, "width": 295, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Terdapat frasa eksosentris non direktif pada kutipan diatas yaitu Si", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 87, "width": 427, "height": 25, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kutipan 11: Sampai sudah mau naik bus, si ibu masih berusaha mencegah Desi supaya tak berangkat. (GA.I.Hal 12)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 114, "width": 350, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Terdapat frasa eksosentris non direktif dalam kutipan kalimat tersebut yaitu Si", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 141, "width": 420, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Jenis Frasa Eksosentris Yang Paling Dominan Dalam Novel Guru Aini Karya Andrea Hirata", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 154, "width": 427, "height": 38, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam penelitian ini terdapat beberapa frasa yang dikaji, yaitu frasa eksosentris direktif dan frasa eksosentris non direktif. Dari data yang telah dikaji, frasa yang paling dominan adalah frasa eksosentrias direktif.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 195, "width": 427, "height": 37, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Frasa eksosentris direktif adalah frasa yang digunakan sebagai penanda suatu peristiwa. Penenda tersebut bisa berupa penanda waktu, tempat, tujuan, asal arah, perbandingan, kesertaan dan penyebab.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 235, "width": 428, "height": 24, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berikut tabel data yang didapatkan setelah melakukan penelitian dalam novel guru aini karya andrea Hirata. Tabel Hasil Dari Frasa Eksosentris Direktif Dalam Novel Guru Aini Yaitu:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 262, "width": 384, "height": 233, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 3. Analisis frasa eksosentris direktif Frasa Eksosentris Direktif Jumlah Data Presentase Data Di 559 43% Ke 192 15% Dan 336 26% Dari 208 16% Jumlah 1.295 100% Tabel Hasil Dari Frasa Eksosentris Non Direktif Dalam Novel Guru Aini Yaitu: Tabel 4. Analisis frasa eksosentris non direktif Frasa Eksosentris Non Direktif Jumlah Data Peresentase Data Si 19 4, 89% Sang 1 0,25% Yang 358 92, 3% Para 9 2,31% Kaum 1 0,25% Jumlah 388 100%", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 497, "width": 427, "height": 38, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dari tabel diatas dapat diambil kesimpulan bahwa dalam novel guru aini karya andrea Hirata frasa yang paling dominan dan sering ditemukan adalah frasa eksosentris direktif jumlah datanya 1.295", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 538, "width": 427, "height": 38, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dari hasil Analisa frasa eksosentris direktif dan frasa eksosentris non diretktif diatas, yang digambarkan dalam bentuk tabel untuk menunjukan frasa yang paling dominan dalam novel guru aini karya Andera Hirata.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 591, "width": 403, "height": 39, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Pembahasan Implikasi Frasa Eksosentris Dalam Novel Guru Aini Karya Andrea Hirata Terhadap Pemahaman Pembelajaran Teks Ulasan Bahasa Indonesia Di Kelas VIII Smp Negeri 4 Medan", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 632, "width": 428, "height": 118, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada penelitian ini, subjek yang diteliti sebanyak 25 siswa yang mana untuk mengetahui bagaimana pemahaman siswa untuk memahami pembelajaran teks ulasan pada sebuah karya sastra yaitu Novel Guru Aini karya Andrea Hirata. Dari pada pembelajaran teks ulasan bahasa Indonesia, diperoleh rata-rata siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Medan Secara keseluruhan mampu dalam menuliskan teks ulasan pada pembelajaran bahasa indonesia pada kelas tersebut sudah bagus. Hal tersebut dikarenakan rata-ratanya siswa dapat menuliskan teks ulasan dari sebuah karya sastra yaitu novel dengan judul Guru Aini karya Andrea Hirata. Terlihat banyak siswa yang memahami dan mampu menuliskan teks ulasan dengan baik (Winarsih, 2019).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 28, "width": 197, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JKIP : Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan , 4(2): 572 - 581", "type": "Page header" }, { "left": 289, "top": 796, "width": 19, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "580", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 74, "width": 427, "height": 38, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Teks ulasan novel “Guru Aini” karya Andrea Hirata memiliki beberapa implikasi yang signifikan terhadap pemahaman pembelajaran, khususnya dalam konteks pendidikan dan literasi. Berikut adalah beberapa implikasi tersebut:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 114, "width": 427, "height": 51, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Pentingnya Peran Guru: Novel ini menggaris bawahi peran penting seorang guru dalam membentuk dan menginspirasi generasi muda. Melalui karakter Aini, pembaca dapat memahami betapa pentingnya peran seorang pendidik dalam memberikan pengajaran yang berarti dan memotivasi siswa untuk meraih mimpi mereka (Badriyah et al., 2023).", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 168, "width": 427, "height": 51, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Nilai-nilai Pendidikan: “Guru Aini” mengandung banyak nilai-nilai pendidikan seperti kegigihan, kesabaran, dan kepedulian terhadap murid-muridnya. Implikasinya adalah pembaca dapat memahami betapa pentingnya nilai-nilai ini dalam proses pembelajaran yang efektif dan berkelanjutan.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 221, "width": 428, "height": 52, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Pemberdayaan Komunitas Lokal: Kisah tentang Aini juga menggambarkan pentingnya pemberdayaan komunitas lokal dalam upaya meningkatkan akses dan kualitas pendidikan. Hal ini mengajarkan pembaca untuk memahami peran komunitas dalam mendukung pendidikan di lingkungan mereka.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 275, "width": 427, "height": 38, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Pentingnya Literasi: Melalui membaca dan mengapresiasi novel “Guru Aini”, pembaca dapat meningkatkan literasi mereka, baik dalam hal kemampuan membaca maupun pemahaman terhadap cerita dan pesan yang disampaikan oleh penulis (Eryuni, 2023).", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 315, "width": 428, "height": 38, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5. Inspirasi dan Motivasi: Novel ini dapat menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi pembaca, terutama para pendidik, untuk terus berjuang dalam memberikan pendidikan yang berkualitas dan memotivasi siswa untuk meraih impian mereka (Tarmini, 2019).", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 356, "width": 428, "height": 51, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dengan memahami dan meresapi implikasi-implikasi tersebut, siswa dapat mengaplikasikan konsep-konsep tersebut dalam konteks pembelajaran di kelas maupun dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dapat meningkatkan pengalaman belajar dan pemahaman tentang pentingnya pendidikan dan literasi (Sudaryanto et al., 2019).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 423, "width": 57, "height": 12, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Penutup", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 452, "width": 428, "height": 78, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Frasa eksosentris adalah suatu konstruksi frasa yang terdiri dari dua kata atau lebih, tetapi berdistribusi tidak mengikuti salah satu unsur pembentuknya. Frasa eksosentris dapat membantu memperkaya kalimat dengan memberikan detail atau nuansa tambahan yang memperdalam pemahaman pembaca tentang konteks atau karakter yang di bicarakan. Meskipun frasa ini bukan bagian struktur sintaksis kalimat utama, ia berperan penting dalam memperkaya gaya bahasa dan nuansa keseluruhan kalimat (Wahidah, 2019).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 533, "width": 428, "height": 78, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada penelitian ini, subjek yang diteliti sebanyak 25 siswa yang mana untuk mengetahui bagaimana pemahaman siswa untuk memahami pembelajaran teks ulasan pada sebuah karya sastra yaitu Novel Guru Aini karya Andrea Hirata. Dari pada pembelajaran teks ulasan bahasa Indonesia, diperoleh rata-rata siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Medan Secara keseluruhan mampu dalam menuliskan teks ulasan pada pembelajaran bahasa indonesia pada kelas tersebut sudah bagus.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 613, "width": 427, "height": 79, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam novel guru aini karya andrea Hirata frasa yang paling dominan dan sering ditemukan adalah frasa eksosentris ddirektif dengan jumlah datanya yaitu 1.295. Terdiri dari Frasa Eksosentris Direktif: Di 559 (43%) , Ke 192 (15%) , Dan 336 (26%) , Dari 208 (16%). Total jumlah keseluruhan frasa eksosentris direktif adalah 1.295. Sementara Frasa Eksosentris Non Direktif Yaitu : Si 19 (4, 89%) , Sang 1 (0,25%) Yang 358 (92, 3%) , Para 9 (2,31%), Kaum 1 (0,25%) Total jumlah keseluruhan frasa eksosentris non direktif adalah 388", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 709, "width": 61, "height": 12, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "References", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 737, "width": 427, "height": 24, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Aditiawan, R. T. (2020). Penggunaan Frasa Nomina dalam Surat Kabar Jawa Pos: Kontruksi Frasa Nomina. BELAJAR BAHASA: Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa Dan", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 28, "width": 197, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JKIP : Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan , 4(2): 572 - 581", "type": "Page header" }, { "left": 289, "top": 796, "width": 19, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "581", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 74, "width": 324, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sastra Indonesia , 5 (2), 221–232. https://doi.org/10.32528/bb.v5i2.3243", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 87, "width": 427, "height": 25, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Badriyah, B., Susanto, D., Fauzi, E., & Kamaludin, K. (2023). Peran Guru BK dalam Meningkatkan Kedisiplinan Siswa di SMK Negeri 1 Cimerak. Jurnal Ilmiah Al-Muttaqin,", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 114, "width": 57, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "9 (1), 26-32.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 127, "width": 428, "height": 38, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bintari, K., & Sumarlam, S. (2019). Unsur Pembentuk Frasa Eksosentris Dalam Hikayat Hang Tuah. RETORIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya , 12 (2), 154. https://doi.org/10.26858/retorika.v12i2.9468", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 168, "width": 256, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Chaer, A. (2012). Linguistik Umum . Jakarta: Rineka Cipta.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 181, "width": 428, "height": 25, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Eryuni, E. R. (2023). Pentingnya Literasi Dalam Menumbuhkan Nilai-Nilai Karakter Di Era Digital. Jurnal Kependidikan, 7 (2), 67-73.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 208, "width": 300, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Junaiyah, H. M., & Arifin, E. Z. (2010). Keutuhan wacana . Grasindo.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 221, "width": 427, "height": 25, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nisa, K. (2018). Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Berita Dalam Media Surat Kabar Sinar Indonesia Baru. Jurnal Bindo Sastra, 2(2), 218.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 248, "width": 335, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ramlan. (2005). Ilmu Bahasa Indonesia Sintaksis . Yogyakarta: CV. Karyono.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 262, "width": 427, "height": 38, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sihombing, D. E., Sitohang, T., & Panggabean, S. (2022). Analisis Konflik Tokoh Dalam Novel “Tiga Garis Aku, Kamu, Takdir” Karya Lucya Chriz. Jurnal Pendidikan Tambusai, 6(2), 15247-15264.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 302, "width": 331, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Studies, S. (2021). Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pengajarannya . 4 .", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 315, "width": 427, "height": 25, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sudaryanto, S., Hermanto, H., & Gustiani, E. I. (2019). Media sosial sebagai sarana pembinaan bahasa Indonesia di era digital. Kode: Jurnal Bahasa, 8(4).", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 342, "width": 410, "height": 38, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Suhardi. 2013. Dasar-Dasar Ilmu Sintaksis Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Tarigan, H. G. (2009). Prinsip-Prinsip Dasar Sintaksis. Angkasa Bandung. Tarigan, H. G. (2015). Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 383, "width": 428, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tarmini, W. (2019). SINTAKSIS Bahasa Indonesia. UHAMKA Press.", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 396, "width": 239, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "https://doi.org/10.24843/ejmunud.2018.v07.i05.p20", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 409, "width": 427, "height": 38, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Wahidah, B. Y. K. (2019). Komparasi Berbagai Definisi Mengenai Frasa Dan Kata Majemuk Dalam Media Sosial Google Berdasarkan Kajian Sintaksis. JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala, 4(5), 178–182. https://doi.org/10.36312/jupe.v4i5.853", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 450, "width": 427, "height": 24, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Winarsih, R. (2019). Kajian Frasa Dalam Novel Bintang Karya Tere Liye Dan Hubungannya Dengan Pembelajaran Di SMP (Doctoral dissertation, IKIP PGRI Bojonegoro).", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 477, "width": 428, "height": 37, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Wardani, O. P., & Turahmat, T. (2020). Realisasi Frasa Atributif Dalam Novel Negeri Para Bedebah Karya Tere Liye Dalam Materi Ajar Menyunting Frase. Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia , 8 (2), 137. https://doi.org/10.30659/j.8.2.137-147", "type": "List item" } ]
30b9141b-e32e-6ef4-4d06-d9eddf11b4a1
https://jurnal.uns.ac.id/SHES/article/download/66195/37281
[ { "left": 188, "top": 38, "width": 219, "height": 27, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Workshop Penguatan Kompetensi Guru 2021 SHEs: Conference Series 4 (5) (2021) 1317– 1322", "type": "Page header" }, { "left": 169, "top": 759, "width": 339, "height": 21, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 96, "width": 428, "height": 23, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Problem Based Learning (PBL) Learning Model Critical Thingking Skills for Elementary School Students", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 134, "width": 88, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Iim Abdul Karim", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 159, "width": 143, "height": 23, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "SDN 5 Pangandaran [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 210, "width": 375, "height": 21, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Article History accepted 1/8/2021 approved 17/8/2021 published 1/9/2021", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 258, "width": 43, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abstract", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 269, "width": 428, "height": 182, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "This article is a literature review study that aims to determine the importance of applying the Problem Based Learning (PBL) model in building critical thinking skills of elementary school students. Critical thinking skills are very important for students because critical thinking skills are needed for students in real life, but teachers often ignore them in the learning process. Students' critical thinking skills can be developed through the learning process using the Problem Based Learning (PBL) model. The advantage of this learning model is that students will have an open, reflective, critical, and active mindset, and facilitate better problem solving, communication, group work, and interpersonal skills. The application of the Problem Based Learning (PBL) model as a learning model that is in accordance with the level of cognitive development and also the characteristics of elementary school students. Elementary school students are able to think systematically through concrete objects or solve real problems. Among the characteristics of elementary school students, they are more interested in doing something real in learning than just listening verbally. Based on this, the application of the Problem Based Learning (PBL) model is very suitable for use in elementary schools in building students' critical thinking skills. With this critical thinking ability, it will encourage the development of students in various aspects and develop a sense of independence.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 453, "width": 428, "height": 21, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Keywords: Problem Based Learning (PBL) Model, Critical Thinking, Elementary School Student.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 488, "width": 40, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abstrak", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 500, "width": 430, "height": 193, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kemampuan berpikir kritis sangat penting dimiliki oleh peserta didik karena keterampilan berpikir kritis dibutuhkan bagi peserta didik dalam kehidupan nyata, namun seringkali guru mengabaikannya dalam proses pembelajaran. Keterampilan berpikir kritis peserta didik dapat dikembangkan melalui proses pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Kelebihan dari model pembelajaran ini peserta didik akan memiliki pola pikir yang terbuka, reflektif, kritis, dan belajar aktif, serta memfasilitasi keberhasilan memecahkan masalah, komunikasi, kerja kelompok, dan keterampilan interpersonal dengan lebih baik. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) sebagai model pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif dan juga karakteristik peserta didik SD. Peserta didik SD mampu berpikir secara sistematis melalui benda-benda konkret ataupun memecahkan masalah-masalah nyata. Diantara karakteristik peserta didik SD yaitu mereka lebih tertarik untuk melakukan sesuatu secara nyata dalam pembelajaran dibandingkan hanya menyimak secara verbalistik. Berdasarkan hal tersebut penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) sangat cocok digunakan di Sekolah Dasar dalam membangun kemampuan berpikir kritis peserta didik. Dengan kemampuan berpikir kritis ini maka akan mendorong perkembangan peserta didik dalam berbagai aspek serta mengembangkan rasa mandiri.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 695, "width": 412, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kata kunci: Model Pembelajaran Problem Based Learning , Berpikir Kritis, Peserta didik SD", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 718, "width": 335, "height": 22, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Social, Humanities, and Education Studies (SHEs): Conference Series https://jurnal.uns.ac.id/shes", "type": "Text" }, { "left": 428, "top": 719, "width": 86, "height": 20, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "p-ISSN 2620-9284 e-ISSN 2620-9292", "type": "Table" }, { "left": 188, "top": 38, "width": 219, "height": 27, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Workshop Penguatan Kompetensi Guru 2021 SHEs: Conference Series 4 (5) (2021) 1317– 1322", "type": "Page header" }, { "left": 287, "top": 781, "width": 25, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1318", "type": "Page footer" }, { "left": 255, "top": 87, "width": 88, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 100, "width": 428, "height": 124, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pendidikan pada abad ke-21 tidak hanya mengehendaki kemampuan peserta didik pada penguasaan seluruh materi pembelajaran saja melainkan menuntut peserta didik agar memiliki keterampilan kognitif dan keterampilan sosial. Keterampilan tersebut tentunya dapat membekali peserta didik dalam menghadapi perkembangan zaman yang penuh dengan tantangan. Tantangan yang dihadapi semakin rumit dan kompleks dimana informasi berkembang dengan cepat serta teknologi semakin canggih. Perkembangan teknologi saat ini sudah digunakan dalam berbagai dimensi kehidupan sehari-hari. Selayaknya pendidikan yang diterapkan di sekolah dapat menghasilkan sumber daya manusia berkualitas sehingga mampu beradaptasi pada perubahan zaman.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 224, "width": 428, "height": 164, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dalam Permendikbud No. 103 tahun 2014 menyebutkan bahwa “Peserta didik adalah subjek yang memiliki kemampuan untuk secara aktif mencari, mengolah, mengkonstruksi, dan menggunakan pengetahuan”. Untuk itu dalam proses pembelajaran peserta didik tidak hanya menerima pengetahuan yang diberikan oleh guru saja melainkan peserta didik dituntut untuk aktif dalam proses pembelajaran. Kegiatan pembelajaran harus memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengkonstruksi pengetahuan dalam proses kognitifnya sehingga benar-benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuannya yaitu yang mendorong untuk belajar memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya, dan berupaya keras mewujudkan ide-idenya dalam memecahkan masalah. Berdasarkan amanat permendikbud tersebut salah satu langkah yang dapat ditempuh yaitu melalui penerapan model pembelajaran di sekolah yang tepat sesuai dengan pendidikan abad ke-21.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 391, "width": 428, "height": 73, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Finkle dan Torp (dalam Shoimin, 2017, hlm. 130) mengungkapkan bahwa problem based learning merupakan pengembangan kurikulum dan sistem pengajaran yang mengembangkan secara stimultan strategi pemecahan masalah, dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan dengan menempatkan para peserta didik dalam peran aktif sebagai pemecah permasalahan sehari-hari yang tidak terstruktur dengan baik.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 467, "width": 428, "height": 124, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Problem based learning merupakan model pembelajaran yang difokuskan untuk menjembatani siswa agar memperoleh pengalaman belajar dalam mengorganisasikan, meneliti, dan memecahkan masalah-masalah kehidupan yang kompleks (Torp dan Sage dalam Abidin, 2014, hlm. 160). Guru sebaiknya menerapkan pembelajaran sesuai karakteristik peserta didik SD serta menekankan aktivitas peserta didik yang melatih mereka untuk mampu memecahkan masalah baik secara individu maupun berkelompok.. Pengalaman belajar akan bermakna apabila dialami oleh peserta didik itu sendiri. Piaget (dalam Susanto, 2013) menyebutkan bahwa tingkat perkembangan kognitif peserta didik Sekolah Dasar berada pada tahap operasional konkret dimana peserta didik mampu berpikir melalui benda-nyata maupun masalah nyata.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 593, "width": 428, "height": 99, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Macpherson & Stanovich, 2007 (dalam Eggen & Kauchak, 2012) berpendapat bahwa manusia tidak memiliki kecenderungan alamiah untuk berpikir secara kritis. Salah satu keterampilan berpikir yang penting dikembangkan adalah keterampilan berpikir kritis. Orang yang memiliki motivasi berprestasi tinggi pun sering berpikir sama tidak kritisnya ketimbang mereka yang memiliki motivasi berprestasi rendah. Keterampilan berpikir kritis perlu dibiasakan dalam proses pembelajaran sehingga peserta didik memiliki kemampuan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dalam dunia nyata.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 694, "width": 242, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Model Pembelajaran Problem Based Learning", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 707, "width": 428, "height": 48, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) atau dikenal dengan istilah model berbasis masalah sebagai salah satu model pembelajaran yang diterapkan dalam kurikulum 2013. Problem based learning (PBL) atau pembelajaran berbasis masalah adalah model pembelajaran yang mengutamakan penyelesaian masalah", "type": "Text" }, { "left": 188, "top": 38, "width": 219, "height": 27, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Workshop Penguatan Kompetensi Guru 2021 SHEs: Conference Series 4 (5) (2021) 1317– 1322", "type": "Page header" }, { "left": 287, "top": 781, "width": 25, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1319", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 87, "width": 428, "height": 36, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "umum yang lazim terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Seperti yang dikemukakan oleh Shoimin (2017, hlm. 129) bahwa problem based learning artinya menciptakan suasana belajar yang mengarah terhadap permasalahan sehari-hari.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 125, "width": 428, "height": 74, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Margetson (dalam Rusman, 2011) menyebutkan bahwa Problem Based Learning (PBL) sebagai model pembelajaran yang dapat membantu peserta didik untuk meningkatkan perkembangan keterampilan belajar sepanjang hayat dalam pola pikir yang terbuka, reflektif, kritis, dan belajar aktif, serta memfasilitasi keberhasilan memecahkan masalah, komunikasi, kerja kelompok, dan keterampilan interpersonal dengan lebih baik dibanding model lain.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 201, "width": 428, "height": 48, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Delisle dalam Abidin (2014, hlm. 159) menyatakan bahwa problem based learning merupakan model pembelajaran yang dikembangkan untuk membantu guru mengembangkan kemampuan berpikir dan keterampilan memecahkan masalah pada siswa selama mereka mempelajari materi pembelajaran.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 252, "width": 431, "height": 187, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Rusman (2011) menyebutkan bahwa langkah-langkah Model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning (PBL) adalah sebagai berikut: (1) Orientasi peserta didik kepada masalah dimana Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan, memotivasi peserta didik agar terlibat pada pemecahan masalah yang dipilihnya; (2) Mengorganisasi peserta didik untuk belajar dimana guru membantu peserta didik mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut; (3) Membimbing penyelidikan individual dan kelompok dimana guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalahnya; (4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya dimana guru membantu peserta didik merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video dan model serta membantu mereka berbagi tugas dengan temannya; dan (5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah dimana guru membantu peserta didik melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 442, "width": 428, "height": 161, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tim Kemdikbud (2013b) dalam Abidin (2014, hlm. 159) memandang model PBL sebagai suatu model pembelajaran yang menantang peserta didik untuk “belajar bagaimana belajar”, bekerja secara berkelompok untuk mencari solusi dari permasalahan dunia nyata. Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dipandang memiliki keunggulan dalam proses pembelajaran. Keunggulan tersebut sesuai yang dipaparkan dalam kemendikbud (2013b) sebagai berikut: (1) proses pembelajaran bermakna bagi peserta didik dimana peserta didik belajar memecahkan masalah melalui penerapan pengetahuan yang dimilikinya; (2) peserta didik mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan secara simultan dan mengaplikasikannya dalam konteks yang relevan; (3) meningkatkan kemampuan berpikir kritis, menumbuhkan inisiatif peserta didik dalam bekerja, motivasi internal untuk belajar, dan dapat mengembangkan hubungan interpersonal dalam bekerja kelompok.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 606, "width": 76, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berpikir Kritis", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 619, "width": 429, "height": 136, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jensen (2011: 195) mengemukakan berpikir kritis merupakan proses mental yang efektif dan juga handal, yang dipergunakan dalam mengejar pengetahuan yg relevan serta pula sahih mengenai dunia. Stobaugh (2013:2-3) mendefinisikan berpikir kritis adalah kemampuan memberikan jawaban yang bukan bersifat hafalan. Eggen and Kauchak (2012: 119) menyebutkan bahwa berpikir kritis sebagai kemampuan dan kecendrungan untuk membuat dan melakukan asesmen terhadap kesimpulan berdasarkan bukti. Rainbolt dan Dwyer (2012: 5) menyatakan bahwa berpikir kritis adalah keterampilan mengevaluasi argumen –argumen yang dibuat orang lain dengan benar dan membuat sendiri argument-argumen yang baik dan benar. Selanjutnya menurut Santrock (2011:303) menyebutkan bahwa berfikir kritis mencakup berfikir reflektif, produktif, dan evaluatif terhadap sebuah kejadian. Berdasarkan pendapat para", "type": "Text" }, { "left": 188, "top": 38, "width": 219, "height": 27, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Workshop Penguatan Kompetensi Guru 2021 SHEs: Conference Series 4 (5) (2021) 1317– 1322", "type": "Page header" }, { "left": 287, "top": 781, "width": 25, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1320", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 87, "width": 428, "height": 36, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa berfikir kritis adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik dalam memberikan jawaban berdasarkan bukti yang bersifat reflektif, produktif dan evaluatif terhadap suatu masalah.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 125, "width": 428, "height": 124, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Seseorang dapat dikatakan memiliki kemampuan berpikir kritis apabila memiliki karakteristik tertentu. Ada beberapa karakteristik seseorang dikatakan memiliki pemikir kritis. Lau (2011: 2) menyebutkan seorang pemikir kritis jika seseorang mampu melakukan: (1) memahami hubungan logis antara ide-ide; (2) merumuskan ide secara ringkas dan tepat; (3) mengidentifikasi, membangun, dan mengevaluasi argument; (4) mengevaluasi posisi pro dan kontra atas sebuah keputusan; (5) mengevaluasi bukti dan hipotesis; (6) mendeteksi inkonsistensi dan kesalahan umum dalam penalaran; (7) menganalisis masalah secara sistematis; (8) mengidentifikasi relevan dan pentingnya ide; (9) menilai keyakinan dan nilai-nilai yang dipegang seseorang; dan (10) mengevaluasi kemampuan berpikir seseorang.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 252, "width": 428, "height": 136, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Seorang pemikir kritis tidak hanya dapat dilihat pada karakteristiknya saja melainkan pada sikap. Lau (2011: 6) menjelaskan bahwa pemikir kritis hendaknya memiliki sikap sebagai berikut: (1) berpikir merdeka (bebas); (2) berpikir terbuka; (3) berkepala dingin; (4) adil, objektif, dan tidak memihak; dan (5) analisis dan reflektif. Sedangkan menurut Eggen and Kauchak (2012: 119) bahwa seorang pemikir kritis jika memiliki sikap sebagai baerikut: (1) hasrat untuk mendapatkan informasi dan mencari bukti; (2) sikap berpikiran terbuka dan skeptisisme sehat; (3) kecenderungan untuk menunda penghakiman; (4) rasa hormat terhadap pendapat orang lain; (5) toleransi bagi ambiguitas. Berdasarkan pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa sikap seorang pemikir kritis memiliki kecenderungan berpikir terbuka untuk pengambilan keputusan pada suatu masalah sehingga keputusan yang diambil berdasarkan bukti.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 391, "width": 431, "height": 137, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ada beberapa kompetensi yang harus dimiliki peserta didik dalam menghadapi tantangan pada pendidikan abad 21. Dikutip pada The Partnership for 21st Century Skills (Trilling dan Fadel, 2012) menyebutkan ada beberapa kompetensi berpikir kritis yang harus diajarkan kepada peserta didik dalam konteks pendidikan abad ke-21 adalah sebagai berikut: (1) peserta didik diharapkan mampu bernalar secara efektif; (2) peserta didik mampu menggunakan sistem berpikir; (3) peserta didik mampu membuat pertimbangan dan keputusan; serta (4) peserta didik mampu memecahkan masalah. Penyataan diatas, bahwa kompetensi berpikir kritis bagi peserta didik sangat penting dilakukan melalui proses pembelajaran di kelas sehingga peserta didik terbiasa menggunakan sistem bernalar untuk memecahkan masalah yang dihadapi peserta didik.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 530, "width": 152, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Peserta Didik Sekolah Dasar", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 541, "width": 429, "height": 100, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Piaget (dalam Susanto, 2013: 77) menyebutkan bahwa “Peserta didik Sekolah Dasar berada pada tahap operasional konkrit (usia 7- 11 tahun)”. Pada tahap ini peserta didik SD sudah mulai memahami aspek-aspek kumulatif materi, mempunyai kemampuan mengkombinasikan golongan benda dengan tingkatan yang bervariasi, serta mampu berpikir secara sistematis mengenai bendabenda konkrit maupun peristiwa-peristiwa nyata. Pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa peserta didik Sekolah Dasar dalam penerapan pembelajaran diperlukan latihan dalam memecahkan masalah konkrit mengenai masalah yang dihadapi peserta didik.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 644, "width": 428, "height": 111, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada kegiatan pembelajaran di kelas hendaknya guru memperhatikan karakteristik anak usia SD. Hal ini berkaitan dengan model pembelajaran yang digunakan guru di kelas. Guru perlu merancang model pembelajaran yang inovatif dan sesuai dengan karakterististik anak usia SD. Sumantri dan Syaodah (2006) menyebutkan karakteristik anak usia SD adalah sebagai berikut: 1) Senang Bermain; Karakteristik tersebut menuntut guru SD dalam melaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas seyogyanya merancang model pembelajaran terdapat unsur permainan, 2) Senang Bergerak; Karakteristik ini menandakan bahwa peserta didik SD tidak mau duduk diam melainkan peserta didik SD dapat duduk dengan tenang paling lama 30", "type": "Text" }, { "left": 188, "top": 38, "width": 219, "height": 27, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Workshop Penguatan Kompetensi Guru 2021 SHEs: Conference Series 4 (5) (2021) 1317– 1322", "type": "Page header" }, { "left": 287, "top": 781, "width": 25, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1321", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 87, "width": 428, "height": 74, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "menit, 3) Senang Bekerja dalam Kelompok; Karakteristik ini bahwa peserta didik SD senang bergaul dengan kelompok sebaya karena peserta didik dapat belajar aspekaspek penting dalam proses sosialisasi, dan 4) Senang Merasakan atau Melakukan Secara Langsung; Karakteristik ini berkaitan dengan psikologi perkembangan kognitif peserta didik SD dimana anak dilibatkan langsung dalam permasalahan konkret.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 163, "width": 377, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam Membangun Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik SD", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 189, "width": 428, "height": 212, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Eggen and Kauchack (2012) menyebutkan bahwa pelajaran dari pembelajaran berbasis masalah memiliki tiga karakteristik yaitu: 1) pelajaran berfokus pada memecahkan masalah, 2) tanggung jawab untuk memecahkan masalah bertumpu pada peserta didik, dan 3) guru mendukung proses saat peserta didik mengerjakan masalah. Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) merupakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengkonstruksi pengetahuan dalam proses kognitifnya. Peserta didik dapat benar- benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan tentunya perlu didorong untuk bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya, dan berupaya keras mewujudkan ide- idenya. Proses pembelajaran melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) tentunya dapat membiasakan peserta didik untuk mengembangan keterampilan berpikir kritis peserta didik. Keterampilan berpikir kritis yang dimiliki peserta didik sangat berguna bagi kehidupan nyata dimana kehidupan penuh tantangan yang datang baik dalam kehidupan sehari-hari maupun tantangan dalam dunia kerja karena peserta didik memiliki pola pikir yang terbuka, reflektif, kritis, belajar aktif, memecahkan masalah, komunikasi, kerja kelompok, dan keterampilan interpersonal dengan lebih baik.", "type": "Text" }, { "left": 269, "top": 429, "width": 61, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "SIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 442, "width": 428, "height": 123, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan hasil kajian yang telah dipaparkan, Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) memiliki andil yang sangat besar dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Kemampuan berpikir kritis peserta didik dapat dikembangkan dalam proses pembelajaran melalui langkah-langkah pembelajaran Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Salah satu karakteristik model tersebut ada pada penyajian masalah sebagai fokus pembelajaran. Masalah yang digunakan bersifat kontekstual dan otentik bagi peserta didik. Hal ini sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif peserta didik serta karakteristik peserta didik SD. Melalui penyajian masalah peserta didik dituntut untuk berpikir tingkat tinggi dalam memecahkan masalah tersebut.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 568, "width": 431, "height": 86, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Peserta didik dikatakan memiliki kemampuan berpikir kritis apabila mampu memberikan jawaban yang bersifat reflektif, produktif dan evaluatif terhadap suatu permasalahan terhadap suatu kejadian. Dengan demikian, penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) sangat penting untuk diterapkan dalam proses pembelajaran karena sesuai dengan pendidikan dalam konteks abad ke-21 dimana pendidikan sekarang ini peserta didik harus lebih tanggap terhadap perubahan zaman.", "type": "Text" }, { "left": 247, "top": 694, "width": 104, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 720, "width": 428, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Al-Tabany, Trianto. (2017). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif dan Kontektual. Jakarta: Kencana.", "type": "Text" }, { "left": 188, "top": 38, "width": 219, "height": 27, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Workshop Penguatan Kompetensi Guru 2021 SHEs: Conference Series 4 (5) (2021) 1317– 1322", "type": "Page header" }, { "left": 287, "top": 781, "width": 25, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1322", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 87, "width": 428, "height": 23, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Eggen, Paul & Kauchack, Don. (2012). Strategi dan Model Pembelajaran: Mengajarkan Konten dan Keterampilan Berpikir. Jakarta: PT. Indeks.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 125, "width": 428, "height": 23, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Huda, Miftahul. (2013). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Malang: Pustaka Pelajar.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 151, "width": 428, "height": 22, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kemendikbud (2013b). Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 176, "width": 428, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Lau, J.Y.F. (2011). An Introduction to Critical Thinking and Creativity. New Jersey:", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 189, "width": 122, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "John Wiley & Sons, Inc.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 201, "width": 428, "height": 23, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Mustaji, (2009). Pengembangan berpikir kritis dan kreatif dalam Beyer: Critical Thinking. Social Education, 45 (4)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 226, "width": 428, "height": 36, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 103 (2014). Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Jakarta: Kemendikbud.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 264, "width": 428, "height": 23, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Rainbolt, G. W. dan Dwyer, S.L. (2012). Critical Thinking: The Art of Argument. Boston: Wadsworth, Cengage Learning.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 290, "width": 427, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Rusman, (2011). Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 302, "width": 165, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jakarta: Rajagrafindo Persada.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 315, "width": 428, "height": 23, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Stobaugh, R. (2013). Assesing Critical Thinking in Middle and High Schools: Meeting the Common Core. New York: Routledge.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 340, "width": 428, "height": 23, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Susanto, Ahmad. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 366, "width": 428, "height": 22, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Trilling, B. & Fadel. C. (2009). 21st Century Skill: Learning for Life in Our Times. San Francisco: JosseyBass A Wiley Imprint.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 391, "width": 391, "height": 23, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sumantri, M dan Syaodah, N.,(2006). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Universitas Terbuka.", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 416, "width": 428, "height": 23, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Yaumi, (2012). Pembelajaran Berbasis Multiple Intelegences. Jakarta: Dian Rakyat. Abidin, Yunus. (2014). Desain Sistem Pembelajaran Dalam Konteks Kurikulum 2013.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 442, "width": 148, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Bandung: PT Refika Aditama.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 454, "width": 428, "height": 35, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Rusmono, R. (2014). Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning Itu Perlu Untuk Meningkatkan Profesionalitas Guru (Edisi Kedua). Bogor: Ghalia Indonesia.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 492, "width": 428, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Shoimin, A. (2017). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 505, "width": 140, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Yogyakarta: Ar Ruzz Media.", "type": "Text" } ]
24750df6-7617-8b31-91c8-7e2efbd2f846
https://ejournal.uin-suka.ac.id/ushuluddin/Living/article/download/3099/1915
[ { "left": 108, "top": 788, "width": 381, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JURNAL LIVING HADIS, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Vol. VI, Nomor 2, Desember 2021; hal 19-38", "type": "Page footer" }, { "left": 313, "top": 49, "width": 182, "height": 31, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "085228438068  [email protected]  http://ejournal.uin-suka.ac.id/ushuluddin/Living", "type": "Text" }, { "left": 142, "top": 99, "width": 358, "height": 51, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "SHIFT IN UNDERSTANDING OF THE QURAN AND HADITH ABOUT THE EARLY TIME OF SUBUH (CASE STUDY OF MUHAMMADIYAH)", "type": "Text" }, { "left": 142, "top": 160, "width": 222, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DOI: https://doi.org/10.14421/livinghadis.2021.3099", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 186, "width": 169, "height": 49, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Agung Danarta Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 275, "top": 256, "width": 45, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstrack", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 269, "width": 379, "height": 185, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Early dawn became a controversial discussion. There is a statement from a community which states that the time for Fajr prayer in Indonesia is too early. The scholars also differ in determining the height of the sun at dawn, as is the case with Muhammadiyah. At the 2020 Tarjih National Conference, Muhammadiyah has shifted the start of the dawn time from -20 degrees to -18 degrees. This paper reveals various Muhammadiyah arguments behind the change in attitude in determining the beginning of dawn and its implications. The method used is a literature review and is descriptive-analytical. Data analysis was carried out using content analysis techniques. Based on this research, it is concluded that the shift in the opinion of Muhammadiyah's fiqh towards the beginning of dawn did not originate from the study of the texts of the Qur'an and hadith, but from empirical research conducted by three astronomical research institutions owned by Muhammadiyah. It's just that the research results are still within the framework of understanding the text of the Qur'an and hadith.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 468, "width": 376, "height": 24, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords: Muhammadiyah, Tarjih National Conference, Dawn Time, Astronomical, al- Qur’an and Hadith", "type": "Text" }, { "left": 277, "top": 507, "width": 43, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstrak", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 520, "width": 379, "height": 185, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Awal waktu subuh menjadi perbincangan yang kontroversial. Ada pernyataan dari sebuah komunitas yang menyatakan bahwa waktu shalat Subuh di Indonesia terlalu pagi. Para ulama juga berbeda dalam menentukan ketinggian matahari waktu subuh, demikian halnya dengan Muhammadiyah. Pada Munas Tarjih tahun 2020, Muhammadiyah telah menggeser awal waktu subuh dari -20 derajat menjadi -18 derajat. Tulisan ini mengungkap berbagai argumentasi Muhammadiyah yang melatar belakangi perubahan sikap dalam menentukan awal waktu subuh serta implikasinya. Metode yang digunakan adalah kajian pustaka dan bersifat deskriptif- analitis. Analisis data dilakukan dengan tehnik analisa isi (content analysis). Berdasarkan penelitian ini, diperoleh kesimpulan bahwa pergeseran pendapat fikih Muhammadiyah terhadap awal waktu subuh bukan bermula dari kajian teks al- Qur'an dan hadis, tetapi bersumber pada riset empirik yang dilakukan oleh tiga lembaga riset astronomi yang dimiliki oleh Muhammadiyah. Hanya saja hasil riset tersebut masih berada dalam bingkai pemahaman atas teks al-Qur'an dan hadis.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 719, "width": 378, "height": 24, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata Kunci: Muhammadiyah, Munas Tarjih, Waktu Shubuh, Astronomi, al-Qur’an dan Hadis", "type": "Text" }, { "left": 317, "top": 193, "width": 121, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tanggal masuk : 07 Sept 2020", "type": "Table" }, { "left": 317, "top": 203, "width": 109, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "p-ISSN : 2528-756", "type": "Picture" }, { "left": 317, "top": 213, "width": 113, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "e-ISSN : 2548-4761", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 49, "width": 77, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Agung Danarta", "type": "Section header" }, { "left": 499, "top": 780, "width": 14, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "20", "type": "Page footer" }, { "left": 67, "top": 85, "width": 97, "height": 14, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "A. Pendahuluan", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 102, "width": 431, "height": 220, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Awal waktu subuh menjadi perbincangan yang kontroversial. Ada pernyataan dari sebuah komunitas yang menyatakan bahwa waktu shalat Subuh di Indonesia terlalu pagi. Para ulama juga berbeda dalam menentukan ketinggian matahari waktu subuh. Muhammadiyah berdasar pada Munas tarjih ke -31 tahun 2020 menyebutkan bahwa awal waktu subuh tersebut diubah dari -20 derajat menjadi -18 derajat. Secara fikih, waktu subuh adalah sejak terbit fajar shadiq sampai waktu terbit matahari. Fajar shadiq dalam falak ilmi dipahami sebagai awal astranomical twilight (fajar astronomi). Cahaya ini, menurut hasil Munas tarjih ke-27, mulai muncul di ufuk timur menjelang terbit matahari pada saat matahari berada sekitar -20 di bawah ufuk atau jarak zenit Matahari = 110 derajat. Ketetapan Muhammadiyah mengalami perubahan. Mengapa Muhammadiyah mengubah ketinggian matahari awal waktu subuh dan apa implikasinya akan menjadi kajian dari penelitian ini.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 325, "width": 428, "height": 237, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian tentang waktu subuh, sejauh ini berkisar pada empat hal. Pertama, konsep fajar pagi menurut al-Biruni dan asal usul penetapan -20° derajat. (Atmanto, 2012; Butar-Butar, 2019; Kohar, 2018) Kedua, hubungan fikih dengan astronomi. (Muhajir, 2019; Zainuddin, 2020) Ketiga, Problematika perbedaan penentuan awal waktu subuh. (Ardi, 2020; Rojak et al., 2017a; Zaman, 2018) Keempat, akurasi penentuan waktu subuh. (Ahyar et al., 2019; Jayusman, 2019; Putra, 2012) Kajian tentang pergeseran sikap Muhammadiyah terhadap awal waktu subuh belum pernah dikaji. Menurut ketentuan tersebut berasal dari pendapat syaikh Muhammad Thahir Jalaluddin (w. 1376/1956) dalam karyanya Nukhbat al-Taqrirat fi Hisab al-Auqat. Dalam penelitiannya, Butar Butar menyimpulkan bahwa ketentuam – 20° derajat ternyata dihasilkan hanya berdasarkan nukilan dari karya atau tokoh tokoh sebelumnya, baik tokoh Nusantara atau yang bermukim di Haramain, khususnya kitab al-Mathla' al-Sa'id karya Husain Zaid Mesir . (Butar-Butar, 2019)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 565, "width": 428, "height": 168, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Zainudin juga membahas tentang posisi matahari dalam menentukan waktu shalat berdasar dalil dalil syar'i. Menurut Zaenuddin, berdasar tanda tanda waktu shalat yang ada dalam al-Qur'an dan hadis, awal waktu shalat dapat dikonversikan secara astronomis. Awal waktu shalat Dhuhur posisi matahari berada pada 0° derajat atau tepat berada di garis meridian langit. Awal waktu shalat Ashar 51° derajat dari garis meridian langit. Awal waktu maghrib -1° derajat di bawah ufuk bagian barat atau 91° derajat dari garis meridian. Awal waktu 'Isya -18° derajat di bawah ufuk barat atau 108° derajat dari garis meridian. Awal waktu Subuh -20° derajat di bawah ufuk timur atau 110° derajat dari garis meridian. (Zainuddin, 2020)", "type": "Text" }, { "left": 267, "top": 49, "width": 244, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Shift in Understanding of the Quran and Hadith", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 780, "width": 14, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "21", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 85, "width": 429, "height": 169, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ardi meneliti berbagai problematika awal waktu subuh baik dari perspektif fikih ataupun astronomi. Perbedaan tersebut antara lain, pertama, fajar shadiq sebagai patokan penanda awal waktu subuh dihadapkan dengan adanya fajar kadzib yang merupakan fajar palsu. (Ardi, 2020) Kedua, perspektif fikih dan astronomi tentang fajar shadiq berbeda. Ketiga, Perbedaan kriteria ketinggian matahari sebagai penanda awal waktu subuh yang rentangnya cukup lebar, yaitu antara -20 sampai -13 derajat. Menurut Zaman, Fajar dalam konsep syar'i terbagi menjadi dua, yaitu fajar shadiq dan fajar kadzib. Sedangkan menurut astronomi, kata fajar berarti senja pagi. Senja menurut astronomi terbagi menjadi tiga, yaitu senja astronomi, senja bahari, dan senja sipil. (Zaman, 2018).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 257, "width": 428, "height": 323, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jayusman meneliti akurasi waktu ikhtiyat dalam perhitungan awal waktu shalat. Para ulama berbeda pendapat tentang nilai ikhtiyat dalam perhitungan awal waktu shalat. Ulama tradisional dan ulama dahulu cenderung memberikan nilai ikhtiyath dalam perhitungan awal waktu yang lebih besar dengan pertimbangan agar penduduk kota di wilayah barat dan timur bisa melaksanakan ibadah secara bersamaan. Sedang ulama falak sekarang memberikan nilai ikhtiyath yang lebih kecil dengan pertimbangan keutamaan shalat di awal waktu. (Jayusman, 2019) . International Journal of The Malay World and Civilisation melaporkan penelitian awal waktu subuh dengan pengamatan empirik di 22 lokasi di Malaysia, Indonesia dan Thailand selatan. Hasil penelitian menyebutkan ada perbedaan rata rata 11.4 menit (antara 9 sampai 12 menit) antara waktu subuh yang diterbitkan dengan waktu terbitnya fajar. Rerata fajar terbit posisi matahari berada pada 17.15 derajat di bawah ufuk. Nilai ini berbeda dengan nilai sudut yang digunakan, yaitu -19 dan -20 derajat. (Bahali et al., 2019) Ahyar melakukan pengukuran Tingkat Kecerahan Langit (TKL) yang diukur dengan Sky Quality Meter (SQM) dan menemukan bukti bahwa terdapat selisih awal waktu shalat subuh antara perhitungan Software Accurate Times dan pengukuran. Pada variasi deklinasi matahari diperoleh data selisih berkisar antara 21-36 menit. (Ahyar et al., 2018)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 583, "width": 429, "height": 168, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini bermaksud untuk mengisi kekosongan literatur terhadap fenomena pergeseran pemahaman ayat al quran dan hadis tentang waktu subuh menurut Muhammadiyah. Tema ini dipilih untuk memahami argumentasi Muhammadiyah dalam menetapkan pergeseran waktu shalat subuh dan implikasinya di masyarakat. Tulisan ini mengungkap berbagai argumentasi Muhammadiyah yang melatar belakangi perubahan sikap dalam menentukan awal waktu subuh serta implikasinya. Agar dapat memandu penelitian dengan baik, maka dikemukakan rumusan masalah sebagai berikut; pertama , Bagaimana Al-Qur’an dan hadis berbicara tentang kriteria Waktu Subuh dan bagaimana Muhammadiyah memahami ayat dan hadis tersebut?. Kedua , Mengapa", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 49, "width": 77, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Agung Danarta", "type": "Section header" }, { "left": 499, "top": 780, "width": 14, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "22", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 85, "width": 428, "height": 32, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Muhammadiyah mengundur awal waktu Subuh?. Ketiga , Apa implikasi pengunduran waktu Subuh?.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 120, "width": 428, "height": 254, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Metode yang digunakan adalah kajian pustaka dengan data utamanya bersumber dari berbagai sumber bahan pustaka. Penelitian ini bersifat deskriptif- analitis, yaitu menggambarkan bagaimana ayat ayat al-Qur'an dan hadis tentang waktu subuh dipahami oleh Muhammadiyah, dan melakukan analisis argumentasi yang menyebabkan terjadinya pergeseran pemahaman terhadap waktu subuh tersebut. Data yang digunakan dalam penelitian ini dibagai menjadi dua, yaitu: Pertama , data primer berupa al-Qur’an, kitab-kitab hadis dan buku Materi Munas Tarjih Muhammadiyah XXXI. Kedua, data sekunder, berupa publikasi hasil penelitian yang sudah dimuat di google scholar, di portal garuda.ristekbrin dan di mendeley. Analisis data dilakukan dengan mengolah berbagai data primer dan sekunder dengan menggunakan teknik analisis isi ( content analisis ), yaitu upaya menganalisis isi suatu teks, menentukan suatu kriteria, dan membuat prediksi kandungan suatu teks. Dalam pembahasan ini, penulis melakukan pembagian bahasan melalui berbagai tema yang terkait dengan kebutuhan pembahasan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 377, "width": 428, "height": 151, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analisis data dilakukan dalam empat langkah, yaitu displai data, reduksi data, validasi data dan pemaknaan data. Validasi data dilakukan dengan mengkonfirmasikan satu data dengan data lainnya sehingga diperoleh data yang valid dan dapat dipercaya. Secara operasional, analisis data dilakukan dengan pengkodean data deskriptif, interpretatif dan kreatif. Pengkodean data dilakukan dengan memberikan makna kreatif atas temuan hasil penelitian yang dapat disusun dalam tiga tema penting: 1. Ayat al-Qur'an dan Hadis mengenai awal waktu Subuh. 2. Argumentasi pergeseran awal waktu subuh. 3. Implikasi pergeseran.", "type": "Text" }, { "left": 67, "top": 547, "width": 306, "height": 14, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "B. Kriteria Waktu Subuh di dalam al-Qur’an dan Hadis", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 563, "width": 428, "height": 49, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ayat al-Quran tidak secara rinci menjelaskan tentang waktu waktu shalat termasuk waktu subuh. Beberapa ayat menyebutkan waktu shalat secara umum, di antaranya adalah;", "type": "Text" }, { "left": 95, "top": 615, "width": 148, "height": 14, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. QS al-Nisa’ (4) ayat 103", "type": "List item" }, { "left": 249, "top": 647, "width": 219, "height": 29, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "وٰلَّصلا ُمُتْ يَضَق اَذِاَف ُكِبْوُ نُج ىٰلَعَّو اًدْوُعُ قَّو اًماَيِق َٰٰللّا اوُرُكْذاَف َة", "type": "Text" }, { "left": 152, "top": 647, "width": 97, "height": 28, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "اوُمْيِقَاَف ْمُتْ نَ نْأَمْطا اَذِاَف ۚ ْم", "type": "Table" }, { "left": 264, "top": 672, "width": 204, "height": 28, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ًتْوُ قْوَّم اًبٰ تِك َْيِْنِمْؤُمْلا ىَلَع ْتَناَك َةوٰلَّصلا َّنِا ۚ َةوٰلَّصلا", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 707, "width": 400, "height": 48, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ayat ini menjelaskan bahwa sholat fardhu itu merupakan kewajiban yang harus ditunaikan oleh orang yang beriman dan sudah ditentukan waktunya, termasuk waktu shalat Subuh.", "type": "Text" }, { "left": 267, "top": 49, "width": 244, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Shift in Understanding of the Quran and Hadith", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 780, "width": 14, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "23", "type": "Page footer" }, { "left": 95, "top": 85, "width": 143, "height": 14, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. QS al-Isra’ (17) ayat 18", "type": "Section header" }, { "left": 169, "top": 117, "width": 299, "height": 29, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ْجَفْلا َنٰاْرُ ق َّنِا ِِۗرْجَفْلا َنٰاْرُ قَو ِلْيَّلا ِقَسَغ ٰلِٰا ِسْمَّشلا ِكْوُلُدِل َةوٰلَّصلا ِمِقَا َناَك ِر", "type": "Text" }, { "left": 437, "top": 143, "width": 31, "height": 28, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "اًدْوُهْشَم", "type": "Picture" }, { "left": 113, "top": 177, "width": 400, "height": 48, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ayat ini menjelaskan tentang waktu waktu shalat, diantaranya adalah ketika matahari tergelincir dari tengah di siang hari sampai waktu malam serta shalat subuh yang dilakukan di waktu fajar.", "type": "Text" }, { "left": 95, "top": 245, "width": 159, "height": 14, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. QS al-Takwir (81) ayat 18", "type": "Section header" }, { "left": 397, "top": 260, "width": 71, "height": 30, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "َسَّفَ نَ ت اَذِا ِحْبُّصلاَو", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 301, "width": 400, "height": 31, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ayat ini menjelaskan bahwa waktu subuh itu dimulai dari ketika fajar mulai menyingsing.", "type": "Text" }, { "left": 95, "top": 350, "width": 164, "height": 14, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. QS al-Baqarah (2) ayat 187", "type": "Section header" }, { "left": 178, "top": 373, "width": 290, "height": 29, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ِرْجَفْلا َنِم ِدَوْسَْلْا ِطْيَْلْا َنِم ُضَيْ بَْلْا ُطْيَْلْا ُمُكَل ََّيَْ بَ تَ ي ٰٰتَّح اْوُ بَرْشاَو اْوُلُكَو", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 407, "width": 400, "height": 254, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ayat ini menjelaskan bahwa fajar itu merupakan batas dari waktu gelap menuju terang. Kata kunci dari tiga ayat tersebut di atas untuk memahami awal waktu subuh adalah kata “fajar”. Muhammadiyah dalam memahami kata 'fajar' tersebut merujuk pada pendapaat ulama bahasa dan ulama fikih. Ulama bahasa yang dirujuk adalah Ibn Manzur, penulis kitab Lisan al-'Arab. Sedangkan ulama fikih yang dirujuk adalah Wahbah al-Zuhaili dan Muhyiddin bin Syarf al-Nawawi. Dengan merujuk pendapat para ulama tersebut Muhammadiyah memahami adanya dua macam fajar, yaitu fajar kazib dan fajar sadik. Fajar kazib disebut juga dengan fajar pertama karena ia muncul pertama kali dan berikutnya disusul munculnya fajar sadiq. Tanda fajar kazib adalah cahaya yang muncul menjulang ke langit kemudian menghilang. Adapun tanda fajar sadiq adalah cahaya yang tanpak menyebar di ufuk dengan warna keputih putihan dan terus bertambah sampai akhirnya terbit matahari. Fajar sadiq inilah yang menjadi pertanda dimulainya waktu subuh. (Majlis Tarjih dan Tajdid, 2020)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 679, "width": 428, "height": 48, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berbeda dengan al-Qur’an yang tidak menjelaskan secara rinci, hadis nabi menjelaskan waktu subuh secara lebih terperinci. Hadis hadis yang menjelaskan tentang waktu subuh ada 9 buah, yaitu:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 49, "width": 77, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Agung Danarta", "type": "Page header" }, { "left": 499, "top": 780, "width": 14, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "24", "type": "Page footer" }, { "left": 95, "top": 85, "width": 322, "height": 14, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Hadis dari Jabir bin Abdullah riwayat al-Nasai No. 500", "type": "List item" }, { "left": 188, "top": 102, "width": 280, "height": 29, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "َع ٍدْرُ ب ْنَع ٍباَهِش َنْبا ِنِْعَ ي ُةَماَدُق اَنَ ثَّدَح َلاَق ٍحِضاَو ُنْب ُفُسوُي َنََرَ بْخَأ", "type": "Text" }, { "left": 152, "top": 102, "width": 315, "height": 52, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ِءاَطَع ْن َأ ِنْب", "type": "Picture" }, { "left": 152, "top": 127, "width": 316, "height": 81, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "َّللّا ِدْبَع ِنْب ِرِباَج ْنَع ٍحَبََر ِبِ َو ِهْيَلَع َُّللّا ىَّلَص َِّبَِّنلا ىَتَأ َليِْبِْج َّنَأ َمَّلَس ْيَلَع َُّللّا ىَّلَص َِّللّا ُلوُسَرَو ُليِْبِْج َمَّدَقَ تَ ف ِة َلََّصلا َتيِقاَوَم ُهُمِٰلَعُ ي ُهَفْلَخ َمَّلَسَو ِه ا ِلوُسَر َفْلَخ ُساَّنلاَو َرْهُّظلا ىَّلَصَف َمَّلَسَو ِهْيَلَع َُّللّا ىَّلَص َِّللّ", "type": "Picture" }, { "left": 152, "top": 179, "width": 80, "height": 30, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ُسْمَّشلا ْتَلاَز َيِْح", "type": "Text" }, { "left": 194, "top": 205, "width": 273, "height": 29, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "َو ُليِْبِْج َمَّدَقَ تَ ف َعَنَص اَمَك َعَنَصَف ِهِصْخَش َلْثِم ُّلِٰظلا َناَك َيِْح ُهَتَأَو", "type": "Picture" }, { "left": 152, "top": 205, "width": 42, "height": 28, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "َِّللّا ُلوُسَر", "type": "Text" }, { "left": 301, "top": 231, "width": 167, "height": 29, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "َر َفْلَخ ُساَّنلاَو ُهَفْلَخ َمَّلَسَو ِهْيَلَع َُّللّا ىَّلَص", "type": "Text" }, { "left": 152, "top": 231, "width": 316, "height": 56, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "َِّللّا ِلوُس ىَّلَصَف َمَّلَسَو ِهْيَلَع َُّللّا ىَّلَص َّلَص َِّللّا ُلوُسَرَو ُليِْبِْج َمَّدَقَ تَ ف ُسْمَّشلا ْتَبَجَو َيِْح ُهَتَأ َُّثُ َرْصَعْلا", "type": "Picture" }, { "left": 152, "top": 257, "width": 316, "height": 54, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ِهْيَلَع َُّللّا ى َمَّلَسَو ِهْيَلَع َُّللّا ىَّلَص َِّللّا ِلوُسَر َفَلَخ ُساَّنلاَو ُهَفْلَخ َمَّلَسَو َف ُهَتَأ َُّثُ َبِرَْْمْلا ىَّلَص", "type": "Text" }, { "left": 215, "top": 308, "width": 253, "height": 29, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "َّلَسَو ِهْيَلَع َُّللّا ىَّلَص َِّللّا ُلوُسَرَو ُليِْبِْج َمَّدَقَ تَ ف ُقَفَّشلا َباَغ َيِْح", "type": "Picture" }, { "left": 152, "top": 308, "width": 316, "height": 55, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ُساَّنلاَو ُهَفْلَخ َم َيِْح ُهَتَأ َُّثُ َءاَشِعْلا ىَّلَصَف َمَّلَسَو ِهْيَلَع َُّللّا ىَّلَص َِّللّا ِلوُسَر َفْلَخ", "type": "Text" }, { "left": 152, "top": 334, "width": 316, "height": 55, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "َّقَشْنا ُرْجَفْلا َخ ُساَّنلاَو ُهَفْلَخ َمَّلَسَو ِهْيَلَع َُّللّا ىَّلَص َِّللّا ُلوُسَرَو ُليِْبِْج َمَّدَقَ تَ ف", "type": "Picture" }, { "left": 152, "top": 360, "width": 316, "height": 77, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "َِّللّا ِلوُسَر َفْل َك َيِْح َ ِنِاَّثلا َمْوَ يْلا ُهَتَأ َُّثُ َةاَدَْْلا ىَّلَصَف َمَّلَسَو ِهْيَلَع َُّللّا ىَّلَص َلْثِم ِلُجَّرلا ُّلِظ َنا ْخَش", "type": "Picture" }, { "left": 152, "top": 411, "width": 316, "height": 157, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "َناَك َيِْح ُهَتَأ َُّثُ َرْهُّظلا ىَّلَصَف ِسْمَْلِْبَ َعَنَص اَم َلْثِم َعَنَصَف ِهِص ِلُجَّرلا ُّلِظ َو َيِْح ُهَتَأ َُّثُ َرْصَعْلا ىَّلَصَف ِسْمَْلِْبَ َعَنَص اَمَك َعَنَصَف ِهْيَصْخَش َلْثِم ُسْمَّشلا ْتَبَج َّلَصَف ِسْمَْلِْبَ َعَنَص اَمَك َعَنَصَف َُّثُ اَنْمُق َُّثُ اَنْمِنَف َبِرَْْمْلا ى َعَنَصَف ُهَتَأَف اَنْمُق َُّثُ اَنِْْ َو َحَبْصَأَو ُرْجَفْلا َّدَتْما َيِْح ُهَتَأ َُّثُ َءاَشِعْلا ىَّلَصَف ِسْمَْلِْبَ َعَنَص اَمَك ٌةَيِدَبَ ُموُجُّنلا َّلَصَف ِسْمَْلِْبَ َعَنَص اَمَك َعَنَصَف ٌةَكِبَتْشُم َلاَق َُّثُ َةاَدَْْلا ى ِْيَْ ت َلََّصلا ِْيَْ تاََ َْيَْ ب اَم ٌتْقَو . (Lidwa, 2020)", "type": "Picture" }, { "left": 113, "top": 575, "width": 400, "height": 117, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hadis ini juga diriwayatkan oleh Tirmidzi, Ibn Hibban dan al-Hakim. Tirmidzi mengatakan bahwa hadis ini hasan sahih garib. (Majlis Tarjih dan Tajdid, 2020, pp. 230–233) Lebih lanjut hadis ini mengisahkan tentang malaikat Jibril pada suatu hari mendatangi rasulullah di setiap awal masuk shalat wajib untuk mengajarkan tentang waktu-waktu shalat. Diantaranya adalah waktu subuh yaitu ketika fajar menyingsing di pagi hari dan bintang bintang masih terlihat samar.", "type": "Text" }, { "left": 267, "top": 49, "width": 244, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Shift in Understanding of the Quran and Hadith", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 780, "width": 14, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "25", "type": "Page footer" }, { "left": 95, "top": 85, "width": 293, "height": 14, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Hadis dari Ibn Abbas riwayat al-Tirmidzi No. 138", "type": "List item" }, { "left": 152, "top": 109, "width": 315, "height": 28, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "لا ِدْبَع ْنَع ِدَنَِٰزلا ِبَِأ ُنْب ِنَْحَّْرلا ُدْبَع اَنَ ثَّدَح ِٰيِرَّسلا ُنْب ُداَّنََ اَنَ ثَّدَح ِنْب ِنَْحَّْر", "type": "Text" }, { "left": 223, "top": 135, "width": 245, "height": 28, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ِبَِأ ِنْب ِشاَّيَع ِنْب ِثِراَْلْا ُنْبا َوََُو ٍميِكَح ِنْب ِميِكَح ْنَع َةَعيِبَر", "type": "Table" }, { "left": 152, "top": 135, "width": 70, "height": 28, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ٍفْيَ نُح ِنْب ِداَّبَع", "type": "Text" }, { "left": 152, "top": 160, "width": 316, "height": 55, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ٍساَّبَع ُنْبا ِنَِرَ بْخَأ َلاَق ٍمِعْطُم ِنْب ِْيَْ بُج ُنْب ُعِفَنَ ِنَِرَ بْخَأ ْيَلَع َُّللّا ىَّلَص َِّبَِّنلا َّنَأ ِه َدْنِع م َلََّسلا ِهْيَلَع ُليِْبِْج ِنَِّمَأ َلاَق َمَّلَسَو", "type": "Picture" }, { "left": 152, "top": 186, "width": 316, "height": 82, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ِْيَْ تَّرَم ِتْيَ بْلا َلٰوُْلْا ِ َرْهُّظلا ىَّلَصَف ِم ٍءْيَش ُّلُك َناَك َيِْح َرْصَعْلا ىَّلَص َُّثُ ِكاَرِٰشلا َلْثِم ُءْيَفْلا َناَك َيِْح اَمُهْ نِم َلْث ا ىَّلَص َُّثُ ُمِئاَّصلا َرَطْفَأَو ُسْمَّشلا ْتَبَجَو َيِْح َبِرَْْمْلا ىَّلَص َُّثُ ِهِٰلِظ َيِْح َءاَشِعْل", "type": "Picture" }, { "left": 193, "top": 264, "width": 275, "height": 29, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "اَّصلا ىَلَع ُماَعَّطلا َمُرَحَو ُرْجَفْلا َقَرَ ب َيِْح َرْجَفْلا ىَّلَص َُّثُ ُقَفَّشلا َباَغ", "type": "Text" }, { "left": 152, "top": 264, "width": 316, "height": 54, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ىَّلَصَو ِمِئ ْمَْلِْبَ ِرْصَعْلا ِتْقَوِل ُهَلْ ثِم ٍءْيَش ِٰلُك ُّلِظ َناَك َيِْح َرْهُّظلا َةَيِناَّثلا َةَّرَمْلا", "type": "Picture" }, { "left": 152, "top": 289, "width": 316, "height": 55, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ىَّلَص َُّثُ ِس َيِْح َرْصَعْلا", "type": "Picture" }, { "left": 152, "top": 315, "width": 267, "height": 29, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "َْلْا ِهِتْقَوِل َبِرَْْمْلا ىَّلَص َُّثُ ِهْيَلْ ثِم ٍءْيَش ِٰلُك ُّلِظ َناَك ىَّلَص َُّثُ ِلَّو", "type": "Text" }, { "left": 152, "top": 341, "width": 316, "height": 79, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "َْلْا ْتَرَفْسَأ َيِْح َحْبُّصلا ىَّلَص َُّثُ ِلْيَّللا ُثُلُ ث َبَََذ َيِْح َةَرِخ ْلْا َءاَشِعْلا َُّثُ ُثْر ُدَّمَُمُ َيَ َلاَقَ ف ُليِْبِْج ََّلَِإ َتَفَ تْلا َ ق ْنِم ِءاَيِبْنَْلْا ُتْقَو اَذََ َْيَْ ب اَميِف ُتْقَوْلاَو ََِلْب ِْيَْ تْ قَوْلا ِنْيَذََ .", "type": "Picture" }, { "left": 335, "top": 397, "width": 72, "height": 14, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(Lidwa, 2020)", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 427, "width": 400, "height": 134, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hadis ini diriwayatkan oleh Tirmidzi, Hakim, dan Abu Dawud. Qadhi Abu Bakr mensahihkan hadis ini, yaitu jalur sanad dari Hakim. (Majlis Tarjih dan Tajdid, 2020, pp. 233–234) Lebih lanjut, hadis riwayat Ibn ‘Abbas ini mengisahkan tentang Rasulullah yang selama dua hari diimami oleh malaikat Jibril di Baitullah. Rasulullah menceritakan bahwa pada hari pertama shalat Subuh dilakukan ketika terbit fajar dan ketika makanan tidak boleh dimakan oleh orang yang berpuasa. Pada hari kedua shalat Subuh dilakukan ketika hari sudah terang.", "type": "Text" }, { "left": 95, "top": 581, "width": 321, "height": 14, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Hadis dari Abdullah ibn ‘Amr riwayat Muslim No. 966", "type": "Section header" }, { "left": 320, "top": 615, "width": 148, "height": 29, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "َّدَح ُّيِقَرْوَّدلا َميَِاَرْ بِإ ُنْب ُدَْحَْأ ِنَِثَّدَح", "type": "Text" }, { "left": 152, "top": 615, "width": 316, "height": 81, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "َح ِدَمَّصلا ُدْبَع اَنَ ث ُةَداَتَ ق اَنَ ثَّدَح ٌماَََّ اَنَ ثَّد وٍرْمَع ِنْب َِّللّا ِدْبَع ْنَع َبوُّيَأ ِبَِأ ْنَع َق َمَّلَسَو ِهْيَلَع َُّللّا ىَّلَص َِّللّا َلوُسَر َّنَأ َلا ِهِلوُطَك ِلُجَّرلا ُّلِظ َناَكَو ُسْمَّشلا ْتَلاَز اَذِإ ِرْهُّظلا ُتْقَو َْل اَم ُتْقَوَو ُرْصَعْلا ْرُضَْْ", "type": "Picture" }, { "left": 152, "top": 692, "width": 316, "height": 54, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "َوَو ُقَفَّشلا ْبَِْي َْل اَم ِبِرَْْمْلا ِة َلََص ُتْقَوَو ُسْمَّشلا َّرَفْصَت َْل اَم ِرْصَعْلا ِة َلََص ُتْق َم ِرْجَفْلا ِعوُلُط ْنِم ِحْبُّصلا ِة َلََص ُتْقَوَو ِطَسْوَْلْا ِلْيَّللا ِفْصِن َلِٰإ ِءاَشِعْلا َْل ا", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 49, "width": 77, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Agung Danarta", "type": "Page header" }, { "left": 499, "top": 780, "width": 14, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "26", "type": "Page footer" }, { "left": 152, "top": 85, "width": 316, "height": 53, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ْطَت َ ب ُعُلْطَت اَهَّ نِإَف ِة َلََّصلا ْنَع َِْسْمَأَف ُسْمَّشلا ْتَعَلَط اَذِإَف ُسْمَّشلا ْعُل َْنِْرَ ق َْيْ ٍناَطْيَش .", "type": "Picture" }, { "left": 361, "top": 116, "width": 72, "height": 14, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(Lidwa, 2020)", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 145, "width": 400, "height": 83, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hadis ini menjelaskan tentang waktu subuh sejak terbit fajar sampai sebelum terbit matahari. Apabila matahari telah terbit, maka sudah di luar waktu Subuh. Terkait derajat hadis, Imam Muslim meriwayatkannya dengan status sahih, begitu juga yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi. (Majlis Tarjih dan Tajdid, 2020, p. 235)", "type": "Text" }, { "left": 95, "top": 248, "width": 338, "height": 14, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Hadis ‘Abdullah ibn ‘Amr riwayat Imam Ahmad No. 6671", "type": "Section header" }, { "left": 187, "top": 281, "width": 280, "height": 28, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ِدْبَع ْنَع َبوُّيَأ ِبَِأ ْنَع ُةَداَتَ ق اَنَ ثَّدَح ٌماَََّ اَنَ ثَّدَح ِدَمَّصلا ُدْبَع اَنَ ثَّدَح", "type": "Text" }, { "left": 152, "top": 281, "width": 316, "height": 54, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ِنْب َِّللّا وٍرْمَع", "type": "Picture" }, { "left": 152, "top": 307, "width": 290, "height": 30, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "لا ْتَلاَز اَذِإ ِرْهُّظلا ُتْقَو َلاَق َمَّلَسَو ِهْيَلَع َُّللّا ىَّلَص َِّللّا َلوُسَر َّنَأ ُسْمَّش", "type": "Table" }, { "left": 380, "top": 333, "width": 88, "height": 29, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ِلوُطَك ِلُجَّرلا ُّلِظ َناَكَو", "type": "Picture" }, { "left": 211, "top": 333, "width": 169, "height": 29, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "َت َْل اَم ِرْصَعْلا ُتْقَوَو ُرْصَعْلا ْرُضَْْ َْل اَم ِه", "type": "Table" }, { "left": 152, "top": 333, "width": 59, "height": 30, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ُسْمَّشلا َّرَفْص", "type": "Text" }, { "left": 179, "top": 359, "width": 289, "height": 29, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ِفْصِن َلِٰإ ِءاَشِعْلا ِة َلََص ُتْقَوَو ُقَفَّشلا ْبُرَْْ ي َْل اَم ِبِرَْْمْلا ِة َلََص ُتْقَوَو", "type": "Picture" }, { "left": 152, "top": 359, "width": 22, "height": 27, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ِلْيَّللا", "type": "Text" }, { "left": 264, "top": 385, "width": 204, "height": 28, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "َْل اَم ِرْجَفْلا ِعوُلُط ْنِم ِحْبُّصلا ِة َلََص ُتْقَوَو ِطَسْوَْلْا", "type": "Text" }, { "left": 152, "top": 385, "width": 107, "height": 30, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ُلْطَت ْتَعَلَط اَذِإَف ُسْمَّشلا ْع", "type": "Section header" }, { "left": 238, "top": 410, "width": 230, "height": 30, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ٍناَطْيَش َْنِْرَ ق َْيَْ ب ُعُلْطَت اَهَّ نِإَف ِة َلََّصلا ْنَع َِْسْمَأَف ُسْمَّشلا", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 445, "width": 387, "height": 31, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hadis ini juga menjelaskan waktu shalat Subuh dimulai sejak terbit fajar dan berakhir sebelum terbit matahari.", "type": "Text" }, { "left": 95, "top": 496, "width": 248, "height": 14, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5. Hadis ‘Aisyah riwayat al-Bukhari No. 544", "type": "Section header" }, { "left": 197, "top": 529, "width": 271, "height": 29, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "َق ٍباَهِش ِنْبا ْنَع ٍلْيَقُع ْنَع ُثْيَّللا َنََرَ بْخَأ َلاَق ٍْيَْكُب ُنْب َيََْْ اَنَ ثَّدَح", "type": "Text" }, { "left": 152, "top": 529, "width": 316, "height": 105, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ِنَِرَ بْخَأ َلا ْتَلاَق ُهْتَرَ بْخَأ َةَشِئاَع َّنَأ ِْيَْ بُّزلا ُنْب ُةَوْرُع ِلوُسَر َعَم َنْدَهْشَي ِتاَنِمْؤُمْلا ُءاَسِن َّنُك َص َِّللّا َُّثُ َّنِهِطوُرُِبِ ٍتاَعِٰفَلَ تُم ِرْجَفْلا َة َلََص َمَّلَسَو ِهْيَلَع َُّللّا ىَّل َّنِِنوُيُ ب َلِٰإ َْ ِلَقْ نَ ي ِسَلَْْلا ْنِم ٌدَحَأ َّنُهُ فِرْعَ ي َلْ َة َلََّصلا َيِْضْقَ ي َيِْح . (Lidwa, 2020)", "type": "Picture" }, { "left": 113, "top": 641, "width": 400, "height": 31, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hadis ini menjelaskan bahwa seusai shalat subuh bersama Rasulullah pun hari masih gelap.", "type": "Text" }, { "left": 267, "top": 49, "width": 244, "height": 13, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Shift in Understanding of the Quran and Hadith", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 780, "width": 14, "height": 13, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "27", "type": "Page footer" }, { "left": 95, "top": 85, "width": 228, "height": 14, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6. Hadis Anas riwayat Ahmad No. 12495", "type": "List item" }, { "left": 261, "top": 119, "width": 207, "height": 28, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "َلاَق ٍسَنَأ ْنَع ٌدْيَُحْ اَنَ ثَّدَح َِّللّا ِدْبَع ُنْب ُدَّمَُمُ اَنَ ثَّدَح", "type": "Table" }, { "left": 160, "top": 119, "width": 95, "height": 29, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ْيَلَع َُّللّا ىَّلَص ُِّبَِّنلا َلِئُس", "type": "Text" }, { "left": 152, "top": 119, "width": 316, "height": 92, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ِه َح ْمِِبِ َرَفْسَأ َُّثُ ُرْجَفْلا َعَلَط َيِْح ىَّلَصَف ِةاَدَْْلا ِة َلََص ِتْقَو ْنَع َمَّلَسَو َرَفْسَأ َّتّ ُلِئاَّسلا َنْيَأ َلاَقَ ف ٌتْقَو ِنْيَذََ َْيَْ ب اَم َلاَق ِةاَدَْْلا ِة َلََص ِتْقَو ْنَع . (Lidwa, 2020)", "type": "Picture" }, { "left": 113, "top": 221, "width": 400, "height": 31, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hadis ini menjelaskan waktu shalat Subuh antara terbit fajar sampai fajar merekah.", "type": "Text" }, { "left": 95, "top": 272, "width": 301, "height": 14, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "7. Hadis ‘Aisyah yang diriwayatkan Muslim No. 1021", "type": "Section header" }, { "left": 454, "top": 306, "width": 14, "height": 28, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "َّدَح", "type": "Picture" }, { "left": 152, "top": 306, "width": 316, "height": 55, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ِش َنْبا َّنَأ ُسُنوُي ِنَِرَ بْخَأ ٍبََْو ُنْبا َنََرَ بْخَأ َيََْْ ُنْب ُةَلَمْرَح ِنَِث َلاَق ُهَرَ بْخَأ ٍباَه َسَو ِهْيَلَع َُّللّا ىَّلَص ِِٰبَِّنلا َجْوَز َةَشِئاَع َّنَأ ِْيَْ بُّزلا ُنْب ُةَوْرُع ِنَِرَ بْخَأ", "type": "Text" }, { "left": 152, "top": 331, "width": 316, "height": 55, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ْتَلاَق َمَّل َناَك ْدَقَل ْلا ْنِم ٌءاَسِن", "type": "Picture" }, { "left": 211, "top": 357, "width": 214, "height": 29, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "َو ِهْيَلَع َُّللّا ىَّلَص َِّللّا ِلوُسَر َعَم َرْجَفْلا َنْدَهْشَي ِتاَنِمْؤُم", "type": "Table" }, { "left": 152, "top": 357, "width": 317, "height": 81, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ٍتاَعِٰفَلَ تُم َمَّلَس ا ِلوُسَر ِسيِلَْْ ت ْنِم َنْفَرْعُ ي اَمَو َّنِِنوُيُ ب َلِٰإ َْ ِلَقْ نَ ي َُّثُ َّنِهِطوُرُِبِ ِهْيَلَع َُّللّا ىَّلَص َِّللّ ِة َلََّصلِبَ َمَّلَسَو .", "type": "Picture" }, { "left": 333, "top": 414, "width": 72, "height": 14, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(Lidwa, 2020)", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 443, "width": 400, "height": 31, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hadis ini menjelaskan bahwa pada masa Rasulullah, jamaah shalat Subuh berakhir ketika hari masih gelap.", "type": "Text" }, { "left": 95, "top": 493, "width": 229, "height": 14, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "8. Hadis ‘Aisyah dari al-Bukhari No. 544", "type": "Section header" }, { "left": 197, "top": 524, "width": 271, "height": 29, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "َق ٍباَهِش ِنْبا ْنَع ٍلْيَقُع ْنَع ُثْيَّللا َنََرَ بْخَأ َلاَق ٍْيَْكُب ُنْب َيََْْ اَنَ ثَّدَح", "type": "Text" }, { "left": 152, "top": 524, "width": 316, "height": 106, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ِنَِرَ بْخَأ َلا ْتَلاَق ُهْتَرَ بْخَأ َةَشِئاَع َّنَأ ِْيَْ بُّزلا ُنْب ُةَوْرُع ِلوُسَر َعَم َنْدَهْشَي ِتاَنِمْؤُمْلا ُءاَسِن َّنُك ْيَلَع َُّللّا ىَّلَص َِّللّا ِهِطوُرُِبِ ٍتاَعِٰفَلَ تُم ِرْجَفْلا َة َلََص َمَّلَسَو ِه َّنِِنوُيُ ب َلِٰإ َْ ِلَقْ نَ ي َُّثُ َّن ِسَلَْْلا ْنِم ٌدَحَأ َّنُهُ فِرْعَ ي َلْ َة َلََّصلا َيِْضْقَ ي َيِْح . (Lidwa, 2020)", "type": "Picture" }, { "left": 113, "top": 636, "width": 400, "height": 31, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hadis ini menjelaskan bahwa shalat Subuh dilaksanakan ketika hari masih gelap.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 49, "width": 77, "height": 13, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Agung Danarta", "type": "Page header" }, { "left": 499, "top": 780, "width": 14, "height": 13, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "28", "type": "Page footer" }, { "left": 95, "top": 85, "width": 250, "height": 14, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "9. Hadis Basyir riwayat Abu Dawud No. 333", "type": "Section header" }, { "left": 184, "top": 119, "width": 284, "height": 29, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "َّللا ٍدْيَز ِنْب َةَماَسُأ ْنَع ٍبََْو ُنْبا اَنَ ثَّدَح ُّيِداَرُمْلا َةَمَلَس ُنْب ُدَّمَُمُ اَنَ ثَّدَح", "type": "Text" }, { "left": 152, "top": 119, "width": 32, "height": 30, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "َّنَأ ِٰيِثْي", "type": "Table" }, { "left": 398, "top": 145, "width": 70, "height": 29, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ُهَرَ بْخَأ ٍباَهِش َنْبا", "type": "Picture" }, { "left": 175, "top": 145, "width": 218, "height": 29, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ْلا َرَّخَأَف َِبْْ نِمْلا ىَلَع اًدِعاَق َناَك ِزيِزَعْلا ِدْبَع َنْب َرَمُع َّنَأ", "type": "Table" }, { "left": 152, "top": 145, "width": 23, "height": 29, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "َرْصَع", "type": "Text" }, { "left": 406, "top": 170, "width": 62, "height": 27, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ُع ُهَل َلاَقَ ف اًئْ يَش", "type": "Picture" }, { "left": 248, "top": 170, "width": 159, "height": 29, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ْيَلَع َُّللّا ىَّلَص َليِْبِْج َّنِإ اَمَأ ِْيَْ بُّزلا ُنْب ُةَوْر", "type": "Table" }, { "left": 152, "top": 170, "width": 95, "height": 29, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "اًدَّمَُمُ َرَ بْخَأ ْدَق َمَّلَسَو ِه", "type": "Text" }, { "left": 194, "top": 196, "width": 274, "height": 29, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "َ ف ُلوُقَ ت اَم ْمَلْعا ُرَمُع ُهَل َلاَقَ ف ِة َلََّصلا ِتْقَوِب َمَّلَسَو ِهْيَلَع َُّللّا ىَّلَص", "type": "Picture" }, { "left": 152, "top": 196, "width": 42, "height": 28, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ُةَوْرُع َلاَق", "type": "Text" }, { "left": 152, "top": 222, "width": 316, "height": 28, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "َ ي ٍدوُعْسَم ِبَِأ َنْب َيِْشَب ُتْعَِسَ َصْنَْلْا ٍدوُعْسَم َبََأ ُتْعَِسَ ُلوُق ُتْعَِسَ ُلوُقَ ي َّيِرا", "type": "Text" }, { "left": 223, "top": 248, "width": 245, "height": 29, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "َلَع َُّللّا ىَّلَص ُليِْبِْج َلَزَ ن ُلوُقَ ي َمَّلَسَو ِهْيَلَع َُّللّا ىَّلَص َِّللّا َلوُسَر", "type": "Picture" }, { "left": 152, "top": 248, "width": 71, "height": 29, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ِنَِرَ بْخَأَف َمَّلَسَو ِهْي", "type": "Text" }, { "left": 268, "top": 274, "width": 200, "height": 28, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "َص َُّثُ ُهَعَم ُتْيَّلَص َُّثُ ُهَعَم ُتْيَّلَصَف ِة َلََّصلا ِتْقَوِب", "type": "Picture" }, { "left": 152, "top": 274, "width": 117, "height": 28, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "َّل َُّثُ ُهَعَم ُتْيَّلَص َُّثُ ُهَعَم ُتْي", "type": "Table" }, { "left": 194, "top": 300, "width": 274, "height": 30, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ىَّلَص َِّللّا َلوُسَر ُتْيَأَرَ ف ٍتاَوَلَص َسَْخَ ِهِعِباَصَِبِ ُبُسَْْ ُهَعَم ُتْيَّلَص", "type": "Picture" }, { "left": 152, "top": 300, "width": 316, "height": 106, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ِهْيَلَع َُّللّا َو ُّرَْلْا ُّدَتْشَي َيِْح اَََرَّخَأ اََّبُِرَو ُسْمَّشلا ُلوُزَ ت َيِْح َرْهُّظلا ىَّلَص َمَّلَسَو َأَر يِٰلَصُي ُهُتْ ي ُفِرَصْنَ يَ ف ُةَرْفُّصلا اَهَلُخْدَت ْنَأ َلْبَ ق ُءاَضْيَ ب ٌةَعِفَتْرُم ُسْمَّشلاَو َرْصَعْلا ْنِم ُلُجَّرلا َت َيِْح َبِرَْْمْلا يِٰلَصُيَو ِسْمَّشلا ِبوُرُغ َلْبَ ق ِةَفْ يَلُْلْا اَذ ِتِْأَيَ ف ِة َلََّصلا", "type": "Text" }, { "left": 152, "top": 377, "width": 316, "height": 56, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ُطُقْس َشِعْلا يِٰلَصُيَو ُسْمَّشلا", "type": "Picture" }, { "left": 152, "top": 403, "width": 231, "height": 29, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "َْي َّتَّح اَََرَّخَأ اََّبُِرَو ُقُفُْلْا ُّدَوْسَي َيِْح َءا ىَّلَصَو ُساَّنلا َعِمَت", "type": "Text" }, { "left": 200, "top": 429, "width": 268, "height": 29, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ُهُت َلََص ْتَناَك َُّثُ اَِبِ َرَفْسَأَف ىَرْخُأ ًةَّرَم ىَّلَص َُّثُ ٍسَلَِْب ًةَّرَم َحْبُّصلا", "type": "Picture" }, { "left": 152, "top": 429, "width": 316, "height": 55, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ََِلَذ َدْعَ ب ِفْسُي ْنَأ َلِٰإ ْدُعَ ي َْلَو َتاَم َّتَّح َسيِلَّْْ تلا", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 454, "width": 5, "height": 29, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "َر.", "type": "Picture" }, { "left": 228, "top": 459, "width": 72, "height": 14, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(Lidwa, 2020)", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 489, "width": 400, "height": 31, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hadis ini menerangkan praktek shalat Subuh Nabi. Nabi shalat Subuh ketika hari masih gelap, tetapi pernah juga shalat ketika sudah terang.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 540, "width": 429, "height": 203, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Muhammadiyah tidak mengulas pemahaman hadis perhadis, tetapi kemudian menyimpulkannya dalam pemahaman. Berdasarkan pada kajian terhadap ayat al-Quran dan hadis nabi saw tersebut, Muhammadiyah berpendapat bahwa waktu subuh itu ditunjukkan oleh tiga fenomena alam. Pertama, awal waktu shalat Subuh adalah mulai terbit fajar hingga terbit matahari. Kedua, terbit fajar ( barq al-fajr) dan bumi telah terang ( asfarat al-ard ). Tanda kedua ini menunjukkan hari sudah terang sehingga tidak ada lagi keraguan tentang kehadirannya. Ketiga, galas yaitu waktu pagi ketika di saat gelap gulita. Para ulama berbeda pendapat tentang keutamaan shalat Subuh antara isfar (waktu sudah jelas dan terang) dan taglis (waktu masih gelap). Sejumlah ulama seperti Malik, Syafii dan Ishak berpendapat bahwa taglis lebih utama dari isfar. Terkait hadis “ asfiru bi al-fajr fa innahu a’zamu li al-ajr” (Shalat", "type": "Text" }, { "left": 267, "top": 49, "width": 244, "height": 13, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Shift in Understanding of the Quran and Hadith", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 780, "width": 14, "height": 13, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "29", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 85, "width": 429, "height": 66, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Subuhlah kalian ketika langit kekuning kuningan, karena sesungguhnya dia lebih besar pahalanya), menurut ulama yang mendukung isfar, maksud hadis ini adalah memastikan terbitnya fajar itu sendiri. Itulah tiga fenomena alam yang menandai waktu shalat Subuh. (Majlis Tarjih dan Tajdid, 2020, p. 239)", "type": "Text" }, { "left": 67, "top": 176, "width": 176, "height": 14, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "C. Koreksi Awal Waktu Subuh", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 193, "width": 428, "height": 254, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil Munas Tarjih tahun 2010 Muhammadiyah menetapkan bahwa waktu Shalat Subuh ketika fajar sadiq mulai muncul di ufuk timur menjelang terbit matahari pada saat matahari berada sekitar 20 derajat di bawah ufuk. Pendapat ini di Indonesia pertama kali dikembangkan oleh Syekh Tahir Djalaluddin Azhari dan diteruskan oleh para ulama falak seperti Saadoeddin Djambek dan Abdur Rahim. Hingga saat ini (Maret 2021), pendapat ini dijadikan pegangan Badan Hisab dan Rukyat Kementerian Agama Republik Indonesia. Pendapat Muhammadiyah tentang posisi matahari 20 derajat di bawah ufuk dikoreksi dan diubah menjadi 18 derajat di bawah ufuk. Koreksi dan perubahan ini terjadi dalam Musyawarah Nasional Tarjih Muhammadiyah ke 31 yang diselenggarakan secara daring pada bulan November sampai Desember 2020. Ada tiga kajian yang dilakukan Muhammadiyah yang menjadi argumen dasar perubahan tersebut. Pertama, kajian atas pemikiran ulama falak / astronomi masa klasik hingga kontemporer. Kedua, kajian dan penelitian saintifik. Ketiga, kajian terhadap penetapan waktu Subuh di berbagai dunia.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 450, "width": 428, "height": 306, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelusuran terhadap karya karya astronom muslim menunjukkan bahwa standar awal waktu Subuh di kalangan astronom Muslim memiliki standar yang beragam, yaitu berada dalam kisaran angka 16 derajat sampai 20 derajat di bawah ufuk. Kajian atas pemikiran ulama falak / astronomi dilakukan terhadap 21 ulama yang hidup dalam rentang waktu abad ke-4 Hijriyah / 10 Masehi hingga abad ke 14/20. Standar 16 derajat di bawah ufuk adalah pendapat al- Hasan bin Ali al-Marrakusyi (w. Stl 680/1281). Standar 17 derajat di bawah ufuk merupakan pendapat Abu Raihan al-Biruni (w 440/1048). Standar 18 derajat di bawah ufuk diyakini oleh 9 ulama falak, yaitu Jabir al-Battani (w. 317/929); Kussyar al-Jily (w. 350/961); Abdurrahman ash-Shufi (w. 376/986); Abu Raihan al-Biruni (w. 440/1048); al-Zarqali (w. 493/1100); Nashiruddin al-Thusi (w.672/1273); Mu’ayyid al-Din al-‘Urdhy (w. 664/1266) dan al-Qadhi Zadah (w. 840/1436). Standar 19 derajat dibawah ufuk merupakan keyakinan 14 ulama falak, yaitu Mu’ayyid al-Din al-‘Urdhy (w. 664/1266); Ibn Syathir (w. 777/1375); Jamaluddin al-Mardiniy (w. 806/1403); Ahmad bin Rajab al-Majdi (w. 850/1446); ‘Izuddin al-Wafa’iy (w. 879/1474); Sibth al-Mardiniy (w.912/1506); Ahmad Zaini Dahlan (w. 1304/1886); Husain Zaid Mesir (w. 1887 M); Muhammad bin Yusuf al-Khayyath; ahmad Khatib al-Minangkabawi (w. 1334/1915); Muhammad", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 49, "width": 77, "height": 13, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Agung Danarta", "type": "Page header" }, { "left": 499, "top": 780, "width": 14, "height": 13, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "30", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 85, "width": 428, "height": 100, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mukhtar bin Atharid Bogor (w.1349/1930); Muhammad bin Makshum bin Ali (w. 1351/1933) dan Hasan bin Yahya Jambi (w. 1940 M). Adapun standar 20 derajat merupakan pendapat al-Hasan bin Ali al-Marakusyi (w. Stl 680/1281) dan Muhammad Thahir Jalaluddin (w. 1376/1956). Para ulama falak sejak zaman dahulu tidak satu kata dalam menentukan standar derajat awal waktu Subuh. (Majlis Tarjih dan Tajdid, 2020, pp. 239–264)", "type": "Text" }, { "left": 158, "top": 203, "width": 282, "height": 14, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel Standardisasi Fajar Menurut Tokoh Muslim", "type": "Section header" }, { "left": 91, "top": 231, "width": 414, "height": 485, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "No Nama Abad Standar Fajar (°) Sumber 1 Jabir al-Battani (w. 317/929) 4/10 -18 Zij al-Battāny 2 Kussyar al-Jily (w. 350/961 4/10 -18 Risālah fī al-Usthurlāb 3 Abdurrahman ashShufi (w. 376/986) 4/10 -18 Dikutip dari “Idhāh alQaul al-Haqq…”. 51 4 Abu Raihan al-Biruni (w. 440/1048) 5/11 -18 Al-Qānūn al-Mas’ūdy 5 Abu Raihan al-Biruni (w. 440/1048) 5/11 -18/-17 Istī’āb al-Wujūh alMumkinah fī Shan’ah alUsthurlāb 6 Az-Zarqali (w. 493 H/1100 M) 5/11 -18 Dikutip dari “Idhāh alQaul al-Haqq…”. 7 Nashiruddin al-Thusi (w. 672/1273) 7/13 -18 at-Tadzkirah fī ‘Ilm alHai’ah 8 Mu’ayyid ad-Din al- ‘Urdhy (w. 664/1266) 7/13 -18/-19 Kitāb al-Hai’ah 9 Al-Hasan bin Ali alMarrakusyi (w. stl 680/1281) 7/13 -16/-20 Jāmi’ al-Mabādy’ wa alGhāyāt fī ‘Ilm al- Mīqāt 10 Ibn Syathir (w. 777/1375) 8/14 -19 Risālah an-Naf’ al- ‘Amm fī al-‘Amal bi ar- Rub’ al- ‘Amm 11 Ibn Syathir (w. 777/1375) 8/14 -19 Zij al-Kabīr 12 Jamaluddin alMardiny (w. 806/1403) 9/15 -19 Risālah ad-Durr alMantsūr fī al-‘Amal bi Rub’ ad-Dustūr 13 Al-Qadhi Zadah (w. 840/1436) 9/15 -18 Syarh Mulakhkhash alJighminy fī al-Hai’ah 14 Ahmad bin Rajab alMajdy (w. 850/1446) 9/15 -19 Ghunyah al-Fahīm wa ath-Tharīq Ilā Hall atTaqwīm", "type": "Table" }, { "left": 267, "top": 49, "width": 244, "height": 13, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Shift in Understanding of the Quran and Hadith", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 780, "width": 14, "height": 13, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "31", "type": "Page footer" }, { "left": 93, "top": 86, "width": 414, "height": 618, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "15 ‘Izzuddin al-Wafa’iy (w. 879/1474) 9/15 -19 An-Nujum az-Zāhirāt fī al-‘Amal bi Rub’ alMuqantharāt 16 ‘Izzuddin al-Wafa’iy (w. 879 H/1474 M). 9/15 -19 Risālah fī al-‘Amal bi Rub’ ad-Dā’irah 17 Izzuddin al-Wafa’iy (w. 879 H/1474 M) 9/15 -19 Risālah Dā’irah alMu’addal 18 Sibth al-Mardiny (w. 912/1506) 10/1 6 -19 Risālah fī al-‘Amal bi arRub’ al-Mujayyab 19 Sibth al-Mardiny (w. 912/1506) 10/1 6 -19 ar-Risālah al-Fathiyyah fī al-A’mal al-Jaibiyyah 20 Sibth al-Mardiny (w. 912 H/1506 M) 10/1 6 -19 Risālah fī al-‘Amal bi arRub’ al-Marsum bi alMuqantharāt 21 Sibth al-Mardiny (w. 912 H/1506 M) 10/1 6 -19 Hāwy al-Mukhtasharāt fī al-‘Amal bi Rub’ alMuqantharāt 22 Ahmad Zaini Dahlan (w. 1304/1886) 14/1 9 -19 al-Mukhtashar fī Ma’rifah as-Sinīn wa ar-Rub’ alMusytahir 23 Husain Zaid Mesir (w. 1887 M) 19 M -19 al-Mathla’ as-Sa’īd fī Hisābāt al-Kawākib ‘alā ar-Rashd al-Jadīd 24 Muhammad bin Yusuf al- Khayyath - -19 La’alā’ ath-Thall anNadiyah Syarh alBākūrah al-Janiyah fī ‘Amal al-Jaibiyyah 25 Ahmad Khatib Minangkabau (w. 1334/1915) 14/2 0 -19 al-Jawāhir an- Naqiyyah fī al-A’māl al-Jaibiyyah 26 Muhammad Mukhtar bin ‘Atharid Bogor (w. 1349/1930) 14/2 0 -19 Taqrīb al-Maqshad fī al- ‘Amal bi ar-Rub’ alMujayyab 27 Muhammad Ma’shum bin Ali (w. 1351 H/1933 M) 14/2 0 -19 ad-Durūs al-Falakiyah 28 Hasan bin Yahya Jambi (w. 1940 M) 20 M -19 Nail al-Mathlūb fī A’māl al-Juyūb 29 Muhammad Thahir Jalaluddin (w. 1376 H/1956 M) 14/2 0 -20 Nukhbah at-Taqrīrāt fī Hisāb al-Auqāt wa Samt al-Qiblah bi alLughāritmā", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 49, "width": 77, "height": 13, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Agung Danarta", "type": "Section header" }, { "left": 499, "top": 780, "width": 14, "height": 13, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "32", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 86, "width": 429, "height": 432, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil penelitian saintifik di 3 lembaga astronomi yaitu di ISRN UHAMKA Jakarta, OIF-UMSU Medan, dan PASTRON UAD Yogyakarta menunjukkan bahwa standar awal waktu Subuh beragam tetapi semuanya berada di bawah standar 18 derajat di bawah ufuk. Islamic Science Research Network (ISRN) Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) melakukan penelitian secara saintifik dengan merekam kehadiran fajar secara otomatis dengan menggunakan sensor modern. Alat yang digunakan Sky Quality Meter (SQM) yang merupakan non-imaging sensor, dan berbagai kamera imaging sensor seperti kamera DSLR, All-Sky, gadget kamera, dan drone. (Majlis Tarjih dan Tajdid, 2020, pp. 265–268) Pengamatan dilakukan di 9 propinsi dengan 20 titik lokasi, yaitu di Sumatera Utara, Sumatera Barat, DKI Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Selatan. (Majlis Tarjih dan Tajdid, 2020, p. 282) Berdasar pengamatan tersebut selama 309 hari ISRN UHAMKA menyimpulkan bahwa fajar muncul saat matahari berada di posisi sekitar -13 derajat di bawah ufuk. (Majlis Tarjih dan Tajdid, 2020, p. 294) Observatorium Ilmu Falak Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara melakukan pengamatan di 3 titik, yaitu di Medan, Pantai Romantis Deli Serdang, dan di Barus (Tapanuli Tengah). Alat yang digunakan Sky Quality Meter (SQM) sebagai instrumen utama, Kamera Canon EQS 600D dan All-Sky Camera sebagai instrumen pendukung. Berdasar pengamatannya selama 4 tahun sejak 2017 s.d 2020 OIF UMSU menyimpulkan bahwa posisi matahari sejak fajar muncul adalah -16.48 di bawah ufuk. (Majlis Tarjih dan Tajdid, 2020, p. 303) Pusat Sudi Astronomi Universitas Ahmad Dahlan (PASTRON UAD) melakukan pengamatan di 8 titik di Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2017 dengan menggunakan Sky Quality Meter sebagai alat utamanya menyimpulkan bahwa awal waktu Subuh posisi matahari di bawah (lebih kecil dari) – 18 derajat di bawah ufuk. (Majlis Tarjih dan Tajdid, 2020, p. 313)", "type": "Text" }, { "left": 130, "top": 535, "width": 337, "height": 14, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel Hasil Pengamatan Posisi Matahari Awal Waktu Subuh", "type": "Section header" }, { "left": 94, "top": 564, "width": 399, "height": 139, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "No Lembaga Pengamat Posisi Matahari 1 Islamic Science Research Network (ISRN) Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA) Jakarta -13° 2 Observatorium Ilmu Falak Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Medan -16.48° 3 Pusat Studi Astronomi (Pastron) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta Lebih kecil dari -18°", "type": "Table" }, { "left": 267, "top": 49, "width": 244, "height": 13, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Shift in Understanding of the Quran and Hadith", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 780, "width": 14, "height": 13, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "33", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 86, "width": 428, "height": 223, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penetapan waktu Subuh di berbagai dunia juga bervariasi mulai dari -17,5 sampai -20 di bawah ufuk. Standar -17,5 derajat di bawah ufuk dipakai oleh ISNA ( Islamic Society of North America). Standar -18 derajat di bawah ufuk dipakai oleh ECFR ( European Council for Fatwa and Research ), Turki dan Malaysia. Standar -18,5 di bawah ufuk dipakai oleh Arab Saudi ( Umm al-Qura University) dan Mesir ( Egyptian General Authority of Survey/ EGAS ). Standar -20 di bawah ufuk dipakai oleh Indonesia, Singapura dan Brunei. (Majlis Tarjih dan Tajdid, 2020, pp. 394– 395) Berdasar data penetapan waktu Subuh di berbagai dunia, dan dengan dikomparasikan pada hasil pengamatan yang dilakukan, maka Muhammadiyah atau lebih tepatnya ISRN UHAMKA mengusulkan perlunya evaluasi awal waktu subuh bukan hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia. Hal ini karena terdapat selisih yang signifikan bila dibandingkan dengan hasil pengamatan ISRN UHAMKA yang menyimpulkan -13 derajat di bawah ufuk sebagai awal waktu shalat Subuh.", "type": "Text" }, { "left": 105, "top": 325, "width": 389, "height": 14, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel Standardisasi Fajar di Beberapa Lembaga Internasional / Negara", "type": "Text" }, { "left": 94, "top": 354, "width": 411, "height": 208, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "No Lembaga / Negara Standar Fajar (°) 1 Islamic Society of North America (ISNA) -17,5° 2 European Council for Fatwa and Research (ECFR) -18° 3 Turki -18° 4 Malaysia -18° 5 Egyptian General Authority of Survey (EGAS) -18,5° 6 Umm al-Qura University Saudi Arabia -18,5° 7 Indonesia -20° 8 Singapura -20° 9 Brunei -20°", "type": "Table" }, { "left": 67, "top": 589, "width": 238, "height": 14, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "D. Pro Kontra Pengunduran Waktu Subuh", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 606, "width": 428, "height": 134, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Respon terhadap perubahan standar atau pengunduran waktu shalat Subuh yang ditetapkan oleh Munas Tarjih Muhammadiyah beragam. Kalangan internal umumnya menerima dan segera menyesuaikan. Kalangan eksternal umumnya menolak perubahan tersebut. Sosialisasi pengunduran waktu shalat pertama kali dilakukan dalam Pengajian PP Muhammadiyah yang mengambil tema “Tuntunan Ibadah dan Imsakiyah Ramadhan 1422 H” mendapatkan respon yang baik. Pengajian yang dilaksanakan secara virtual tersebut diikuti oleh 1000 partisipan aktif lewat media zoom meeting, dan lebih dari 20.000", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 49, "width": 77, "height": 13, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Agung Danarta", "type": "Page header" }, { "left": 499, "top": 780, "width": 14, "height": 13, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "34", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 85, "width": 428, "height": 169, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "partisipan pasif yang mengikuti lewat live youtube, instagram dan facebook. (Pusat Syiar Digital Muhammadiyah, 2021) Peserta pengajian dapat memahami pengunduran waktu tersebut dan siap untuk mengimplementasikannya di masjid masjid dalam jaringan Muhammadiyah. Hal ini tercermin dalam respon chat dalam zoom meeting, atau komentar dalam youtube, instagram dan facebook. Beberapa masjid langsung mengundurkan waktu shalat subuh sebanyak 8 menit, seperti beberapa masjid di daerah Bantul, (S pengurus PDM Kabupaten Bantul, wawancara, 3 Juni, 2021) sebagian besar baru akan mengimplementasikan ketika masuk bulan Ramadhan seiring dengan penyebaran jadwal waktu shalat dan imsakiyah Ramadhan 1422 H.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 257, "width": 428, "height": 288, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Adapun pihak eksternal yang tidak setuju dengan pengunduran awal waktu Subuh tersebut adalah Thomas Djamaluddin, Kepala Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional (LAPAN). Ia menyatakan bahwa waktu subuh yang digunakan saat ini sudah tepat dan sesuai dengan kriteria, yakni posisi matahari berada pada - 20°derajat. Ia mengemukakan alasannya yaitu bahwa tim kementrian agama telah melakukan pengamatan di Labuan Bajo dengan menggunakan alat SQM (Sky Quality Meter) dan kamera DSLR (Digital Singgle Lens Reflex) dan telah diperoleh hasil bahwa pada -20°derajat telah dijumpai cahaya fajar. Berdasar hal tersebut, menurut Thomas Djamaluddin, waktu awal masuk sholat subuh tidak perlu dikoreksi. (Handayani, 2020) Ketidak setujuan juga dikemukakan oleh Kementrian Agama melalui Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kemenag. Menurutnya, kriteria -20° derajat sudah dikaji berulang ulang oleh tim falakiyah sejak tahun 2010, dan membenarkan bahwa pada -20° fajar shadiq telah muncul. Dia juga menghimbau agar ummat Islam tidak ragu ragu untuk menggunakan waktu subuh sebagaimana yang telah dikeluarkan oleh kementerian agama. Meskipun begitu, sebagai pejabat negara, Komaruddin Amin meminta agar ummat Islam tetap saling menghargai dan menghormati pendapat yang lainnya. (Mukhtar, 2021)", "type": "Text" }, { "left": 67, "top": 569, "width": 319, "height": 14, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "E. Diskursus Perubahan Penetapan Awal Waktu Shubuh", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 586, "width": 428, "height": 168, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasar hasil penelitian di atas diperoleh kesimpulan bahwa ayat al- Qur'an dan hadis yang digunakan oleh Muhammadiyah tidak mengalami perubahan. Begitu juga pemahaman terhadap ayat al-Qur'an dan hadis juga cenderung sama dengan pemahaman ulama pada umumnya, bahkan Muhammadiyah merujuk secara langsung kepada pendapat Ibn Mandzur, Muhyiddin ibn Syarf al-Nawawi, dan Wahbah al-Zuhaili. Pergeseran penetapan awal waktu subuh lebih disebabkan oleh kajiannya terhadap tiga hal. Pertama , kajian atas pemikiran ulama falak / astronomi masa klasik hingga kontemporer. Dari kajiannya terhadap 21 ulama falak klasik hingga kontemporer diperoleh fakta bahwa mereka tidak bersepakat dalam menentukan posisi matahari untuk", "type": "Text" }, { "left": 267, "top": 49, "width": 244, "height": 13, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Shift in Understanding of the Quran and Hadith", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 780, "width": 14, "height": 13, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "35", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 85, "width": 428, "height": 134, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "menentukan awal waktu subuh. Pendapat mereka berkisar antara -16° derajat hingga -20° derajat. Kedua , kajian dan penelitian saintifik. Kajian empirik yang dilakukan oleh ISRN UHAMKA Jakarta menyimpulkan bahwa posisi matahari pada -13° derajat, OIF UMSU Medan pada -16,58° derajat dan Pastron UAD pada -18° derajat. Ketiga, kajian terhadap penetapan waktu Subuh di berbagai dunia; ISNA Amerika menetapkan -17,5° derajat, ECFR Eropa, Turki dan Malaysia menetapkan -18° derajat. Arab Saudi dan Mesir menetapkan -18,5° derajat. Indonesia, Singapura dan Brunei menetapkan -20° derajat.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 223, "width": 428, "height": 254, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kajian perbandingan yang dilakukan Muhammadiyah terhadap berbagai pendapat ulama falak periode klasik maupun kontemporer dan kajian perbandingan penetapan awal waktu subuh di berbagai belahan dunia semakin membuat Muhammadiyah lebih percaya diri untuk melakukan perubahan awal waktu Subuh. Hal ini terutama berdasar kajian empirik berdasarkan pengamatan saintifik astronomis yang dilakukan oleh tiga pusat kajian falak yang dimiliki Muhammadiyah, yaitu ISRN di UHAMKA Jakarta, OIF di UMSU Medan, dan Pastron di UAD Jogjakarta. Hanya saja validitas riset yang diselenggarakan oleh 3 pusat astronomi Muhammadiyah tersebut belum diakui oleh lembaga riset sejenis lainnya, seperti LAPAN dan Badan Hisab Rukyat Kementrian Agama. Hal ini tentu menjadi tantangan bagi Muhammadiyah agar hasil riset saintifik empiriknya di 3 pusat kajian astronominya bisa tervalidasi dan mendapat pengakuan secara ilmiah. Untuk itu, penting untuk dilakukan audit metodologi dan peralatan riset oleh lembaga astronomi yang kredibel agar validitas hasil penelitian dapat diyakini.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 480, "width": 428, "height": 220, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa apa yang dilakukan oleh Muhammadiyah dengan menggeser awal waktu subuh, bukanlah suatu yang luar biasa dan mengada ada. Perbedaan menetapkan awal waktu Subuh telah menjadi bagian dari diskursus ulama falak sejak abad ke 3 H/10 M hingga saat ini. Berbagai negara juga memiliki standar ketinggian posisi matahari yang berbeda. Apa yang dilakukan Muhammadiyah adalah memilih dari berbagai macam perbedaan tersebut berdasar riset empirik yang mereka lakukan. Hal ini masuk ranah fikih yang memang memiliki potensi perbedaan yang besar. Untuk itu, seruan dari Kamaruddin Amin, Dirjen Bimas Islam Kementrian Agama Republik Indonesia patut untuk menjadi pegangan, yaitu agar semua ummat Islam saling menghormati dan saling menghargai terhadap perbedaan pendapat yang ada. Semua dipersilahkan untuk menjalankan sesuai dengan keyakinannya masing masing.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 703, "width": 428, "height": 48, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini menunjukkan bahwa pergeseran pendapat yang berkaitan dengan fikih dan pemahaman terhadap ayat al-Qur'an dan hadis bisa terjadi berdasarkan pengamatan empiris saintifik. Riset yang dilakukan oleh ISRN", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 49, "width": 77, "height": 13, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Agung Danarta", "type": "Page header" }, { "left": 499, "top": 780, "width": 14, "height": 13, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "36", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 85, "width": 428, "height": 152, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "UHAMKA, OIF UMSU, dan PASTRON UAD telah mengubah pendapat fikih Muhammadiyah tentang awal waktu subuh. Muhammadiyah sebelumnya berpendapat bahwa awal waktu Subuh pada kedudukan matahari -20° derajat, setelah riset maka pada Munas Tarjih XXXI tahun 2020 berubah menjadi -18° derajat. Ini menjadi bukti bahwa riset empiris akan dapat mengubah pendapat dan pandangan fikih, bahkan akan dapat mengubah pemahaman terhadap Al- Qur'an dan hadis. Hal ini disebabkan karena al-Qur'an dan hadis bersifat tetap, tetapi pemahamannya bisa berubah ubah tergantung latar belakang penafsirnya dan peradaban yang melingkupinya.", "type": "Text" }, { "left": 67, "top": 254, "width": 75, "height": 14, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "F. Simpulan", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 271, "width": 428, "height": 271, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pergeseran pendapat fikih Muhammadiyah terhadap awal waktu subuh bukan bermula dari kajian teks al-Qur'an dan hadis, tetapi bersumber pada riset empirik yang dilakukan oleh 3 (tiga) lembaga riset astronomi yang dimiliki oleh Muhammadiyah. Hanya saja hasil riset tersebut masih berada dalam bingkai pemahaman atas teks al-Qur'an dan hadis. Hasil riset semuanya menunjukkan bahwa pada posisi matahari -20 derajat fajar shadiq belum nampak. Fajar shadiq baru nampak pada posisi matahari -18 derajat atau bahkan lebih kecil lagi. Keberanian Muhammadiyah untuk menggeser awal waktu subuh juga didukung oleh fakta bahwa ulama falaq juga berbeda pendapat dan tidak bersepaham mengenai awal waktu Subuh dalam rentang mulai 16 derajat – 20 derajat. Begitu juga dengan berbagai negara di dunia juga berbeda dalam menetapkan standar awal waktu subuh dalam rentang 17.5 derajat – 20 derajat. Penelitian ini belum bisa mengungkap lebih lanjut mengenai alasan lembaga riset negara seperti LAPAN dan BMKG belum menerima hasil riset tiga lembaga Muhammadiyah tersebut. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menguak problem tersebut.", "type": "Text" }, { "left": 67, "top": 560, "width": 103, "height": 14, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "G. Daftar Pustaka", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 576, "width": 428, "height": 49, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ahyar, M., Pramudya, Y., Raisal, A. Y., & Okimustava. (2018). Penentuan Awal Waktu Subuh Menggunakan SKY Quality Meter pada Variasi Deklinasi Matahari. Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika Dan Aplikasinya) .", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 628, "width": 429, "height": 65, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ahyar, M., Pramudya, Y., Raisal, A. Y., & Okimustava, O. (2019). Penentuan Awal Waktu Subuh Menggunakan Sky Quality Meter pada Variasi Deklinasi Matahari. Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika Dan Aplikasinya) , 3 .", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 697, "width": 428, "height": 31, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ardi, U. S. (2020). Problematika Awal Waktu Shubuh antara Fiqih dan Astronomi. AL - AFAQ : Jurnal Ilmu Falak Dan Astronomi , 2 (2).", "type": "Text" }, { "left": 267, "top": 49, "width": 244, "height": 13, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Shift in Understanding of the Quran and Hadith", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 780, "width": 14, "height": 13, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "37", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 85, "width": 429, "height": 49, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Atmanto, N. E. (2012a). The Relevance Concept of Dawn and Twilight in the Book of Al-Qanun Al-Mas’udi for Determine Isya’ and Subuh Pray Time. Jurnal Analisa , 19 (1).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 137, "width": 428, "height": 31, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Atmanto, N. E. (2012b). The Relevance Concept of Dawn and Twilight in the Book of Al-Qanun al-Mas’udi for Determine Isya’ and Subuh Pray Time.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 171, "width": 79, "height": 14, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analisa , 19 (1).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 188, "width": 428, "height": 49, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bahali, K., Samian, A. L., Muslim, N., & Hamid, N. S. A. (2019). Penilaian Semula Hitungan Waktu Subuh di Alam Melayu. International Journal of the Malay World and Civilisation , 7 (2).", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 240, "width": 429, "height": 82, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Butar-Butar, A. J. R. (2019). Kontribusi Syaikh Muhammad Thahir Jalaluddin dalam Bidang Ilmu Falak. MIQOT: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman , 42 (2). Handayani, R. (2020). Lapan: Waktu Sholat Subuh tak Perlu Dikoreksi . Republika. https://www.republika.co.id/berita/qlovuc335/lapan-waktu-sholat- subuh-tak-perlu-dikoreksi", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 325, "width": 428, "height": 32, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jayusman, J. (2019). Akurasi Nilai Waktu Ihtiyath dalam Perhitungan Awal Waktu Salat. ASAS , 11 (01).", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 360, "width": 426, "height": 31, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kohar, A. (2018). Abu Raihan al-Biruni’s Thoughts about Hisab Rukyah. Al- Mizan , 14 (1). https://doi.org/10.30603/am.v14i1.933", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 394, "width": 429, "height": 48, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kurniawan, T., & Riyadi, F. (2021). Pendekatan Bayani, Burhani, dan Irfani dalam Menentukan Awal Waktu Subuh di Indonesia. YUDISIA : Jurnal Pemikiran Hukum Dan Hukum Islam , 12 (1).", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 446, "width": 385, "height": 14, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Lidwa, S. (2020). Ensiklopedi Hadis—Kitab 9 Imam (EH v8.0.29). Salnatera.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 463, "width": 429, "height": 48, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Majlis Tarjih dan Tajdid, P. M. (2020). Kriteria Waktu Subuh. In Materi Musyawarah Nasional Tarjih Muhammadiyah XXXI (pp. 225–313). Panitia Munas Tarjih XXXI.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 514, "width": 428, "height": 66, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Muhajir, M. (2019). Awal waktu shalat telaah fiqh dan sains. Jurnal Studi Islam , 6 . Mukhtar, U. (2021). Kemenag: Tetap Hormati Perbedaan Pendapat Soal Waktu Subuh . https://www.republika.co.id/berita/qqiliq335/kemenag-tetap-hormati- perbedaan-pendapat-soal-waktu-subuh", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 583, "width": 429, "height": 31, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pusat Syiar Digital Muhammadiyah. (2021). Laporan Pelaksanaan Pengajian Virtual .", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 617, "width": 428, "height": 31, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Putra, N. T. (2012). Problematika Waktu Ihtiyath dalam Pembuatan Jadwal Shalat. JURISDICTIE .", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 651, "width": 428, "height": 32, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Putra, N. T. (2012). Problematika Waktu Ihtiyath dalam Pembuatan Jadwal Shalat. Jurisdictie: Jurnal Hukum Dan Syariah , 3 (1).", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 686, "width": 428, "height": 31, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Qusthalaani, I. (2018). Kajian Fajar dan Syafaq Perspektif Fikih dan Astronomi. Mahkamah : Jurnal Kajian Hukum Islam , 3 (1).", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 49, "width": 77, "height": 13, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Agung Danarta", "type": "Page header" }, { "left": 499, "top": 780, "width": 14, "height": 13, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "38", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 85, "width": 428, "height": 49, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rojak, E. A., Hayatudin, A., & Yunus, M. (2017). Koreksi Ketinggian Tempat Terhadap Fikih Waktu Salat: Analisis Jadwal Waktu Sholat Kota Bandung. Al-Ahkam , 27 (2).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 137, "width": 428, "height": 48, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rojak, E. A., Hayatudin, A., & Yunus, M. (2017). Koreksi Ketinggian Tempat Terhadap Fikih Waktu Salat: Analisis Jadwal Waktu Sholat Kota Bandung. Al-Ahkam , 27 (2).", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 188, "width": 428, "height": 49, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "S pengurus PDM Kabupaten Bantul. (2021, June 3). [Personal communication]. Zainuddin. (2020). Posisi Matahari dalam Menentukan Waktu Shalat Menurut Dalil Syar’i. Elfalaky: Jurnal Ilmu Falak , 4 (1).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 240, "width": 428, "height": 31, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Zaman, Q. (2018). Terbit Fajar dan Waktu Subuh (Kajian Nash Syar’i dan Astronomi). Mahakim: Journal of Islamic Family Law , 2 (1).", "type": "List item" } ]
cbec63d5-6b55-407e-c588-58d2e4ae10ce
http://journal.unhas.ac.id/index.php/jish/article/download/20363/7960
[ { "left": 198, "top": 43, "width": 320, "height": 30, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ELS Journal on Interdisciplinary Studies in Humanities Volume 5 Issue 1, 2022", "type": "Title" }, { "left": 179, "top": 74, "width": 260, "height": 27, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DOI: https://doi.org/10.34050/elsjish.v5i1.20363 Homepage: journal.unhas.ac.id/index.php/jish", "type": "Text" }, { "left": 290, "top": 801, "width": 18, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "101", "type": "Page footer" }, { "left": 57, "top": 109, "width": 454, "height": 16, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Extended Classification of Complement Clause Possibilities for Thinking Verbs", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 140, "width": 242, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nurrahmi 1* , Hamzah A. Machmoed 1 , Noer Jihad Saleh 1", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 159, "width": 168, "height": 23, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1 Hasanuddin University, Indonesia *Correspondence: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 206, "width": 52, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ABSTRACT", "type": "Section header" }, { "left": 417, "top": 206, "width": 99, "height": 23, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ARTICLE HISTORY Published March 17 th 2022", "type": "Table" }, { "left": 417, "top": 266, "width": 56, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "KEYWORDS", "type": "Section header" }, { "left": 417, "top": 278, "width": 106, "height": 23, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Thinking verbs, Complement Clause, Sentence", "type": "Text" }, { "left": 417, "top": 314, "width": 84, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ARTICLE LICENCE", "type": "Section header" }, { "left": 417, "top": 327, "width": 118, "height": 34, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "© 2022 Universitas Hasanuddin Under the license CC BY-SA 4.0", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 224, "width": 346, "height": 203, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This paper investigates further elaboration of syntactic properties of Thinking verb. All data required for this study are taken in Corpus of Contemporary American English. This paper aims to analyse the complement clause possibilities in Thinking verbs and the sentence structure based on the data found in COCA. The research is conducted through qualitative procedures by categorizing a certain construction of the sentences and interpreting certain context related to the data. The feature of complement clause in Thinking verb has special properties; the ‘That’ is constituted in all verb types. ‘WH’ and ‘ING’ exist in Thinking verbs (except Conclude), Solve and Believe subtypes. ‘Judgment TO’ is found in Think, Assume, Remember, Know (except t each), Conclude and Believe (except Doubt) subtypes. ‘Modal (FOR) TO’ is generally formed in Think subtype (except Consider), Assume subtype (except Suppose), Ponder subtype, Remember subtype, Know subtype (except Sense), Conclude subtype (except Infer), Solve and Believe subtypes. The extended classification of Complement Clause possibilities in Thinking verbs resulted the expand of sentence classification as constituent part, Complement clause possibilities are enriched into some verb types and the data are mostly found in complex sentence.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 438, "width": 65, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Introduction", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 457, "width": 484, "height": 89, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Syntax and semantic elaborate the extended of lexical classification. Syntactic structure consists of two simplistic theories: grammar and lexical categories (Carnie, 2006) that function as the elements and constituent structure. In lexical categories, the allocation of words to lexical categories is undertaken by grammatical behaviour (Morley, 2000) can be viewed as abstractions over sets of words displaying some common properties (Hegeman, 2006; Leech, 2006). Syntactic properties have been enlarged by the study of meaning that encoded in the vocabulary of the language and in its patterns for building more elaborate meanings, up to the level of sentence meanings, (Griffts, 2006). Meaning is also associated with the way in which words are combined to make phrases, clauses and sentences.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 551, "width": 484, "height": 77, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The study of extended syntactic properties and corpus verb analysis have been contributed to the enlargement of functional semantic field i.e., WordNet, FrameNet and VerbNet (e.g., Shi & Mihalcea, 2005; Korhonen & Brisco, 2016: Leseva et.al, 2018; Suherman, 2018) and a mixed-method in determining grammatical class (e.g., Fonteyn & Hartman 2016). The result released the progressive verb category, and the system of verbs enrich and develop not only in lexical- semantic aspect, but also in formal-grammatical categories. However, the description and verb classification are only devised in general without any subtype’s features.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 633, "width": 487, "height": 76, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Syntactic analysis in grammar is that phrases and sentences are built up of a series of constituents (Radford, 2009); phrase and sentences are formed by the component of words words and grammatical operations, (Radford, 2004; Tahir, et al., 2018). Recently, syntaxis analysis has been explored in diverse language; a phrasal category and properties of the noun phrase in Hungarian, verb domain of subject agreement in Turkish (Gunes, 2021) and syntax of radically truncated clauses in colloquial Hungarian (Halm, 2021). As analysed in these three studies, the element structure of the sentence advanced within larger category at the level of phrases, clauses, sentences and endorses new tools of syntactic analysis.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 715, "width": 484, "height": 38, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Investigating the sense verbs through the data provided in Corpus Linguistic has received less attention from previous studies. Corpus linguistic approaches have been being taken to many research questions in linguistics (McEnery and Wilson 2001), and it is increasingly multilingual. This present analysis figures out the complement clause possibilities", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 43, "width": 73, "height": 22, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "P ISSN: 2621-0843 E ISSN: 2621-0835", "type": "Page header" }, { "left": 320, "top": 43, "width": 216, "height": 22, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ELS Journal on Interdisciplinary Studies in Humanities Volume 5 Issue 1: 101-108", "type": "Page header" }, { "left": 290, "top": 788, "width": 18, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "102", "type": "Page footer" }, { "left": 57, "top": 84, "width": 484, "height": 26, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "for Thinking verbs. Dixon (2005) divided verbal concepts into two sorts: primary and secondary. Those types are grouped into very specific subtypes which included in some particular verbs which has similar meaning in common.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 115, "width": 484, "height": 64, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dixon (2005) specified Thinking verbs are basically transitive, with Cogitator in A and thought in O syntactic relation. The Thought may be released by an NP, or by one of variety of complement clauses; the syntactic possibilities vary across subtypes. Therefore, this study focuses on more comprehensive verb analysis in the level of complement clause in the sentences in which the verb is exist. this study aims to analyse the complement clause possibilities in Thinking verbs and the sentence structure based on the data found in COCA.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 185, "width": 484, "height": 63, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This research is expected to contribute to the extensive theory in syntactic properties and lexical semantic in linguistic. The procedures of data analysing are structured into measured stages: (1) discussing the verb classification based on Dixon’s theory and provide samples, (2) subcategorizing the data contains Thinking verb subtypes from COCA, (3) analysing all classified data to extend the complement clause possibilities through the semantic principles (4) drawing brief conclusion and suggest for further work.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 254, "width": 69, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Methodology", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 272, "width": 484, "height": 64, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The research is organized through qualitative procedures by categorizing the complement clause construction based on Dixon’s theory (2005) and interpreting certain context related to the data. To extend the syntactic analysis that refer to complement clause in Thinking verbs, this research adopts deep syntactic analysis at the level of clause and sentence based on Morley (2000), Aarts (2001) and Miller (2002). All data are taken from Corpus of Contemporary American English (COCA). All selected texts are presented both in data sample and its clause construction.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 341, "width": 70, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Data analysis", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 360, "width": 484, "height": 76, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The data analysis is marked and interpreted to gain the focus of the problem to be answered. Techniques of data analysis are taken as follows: 1) implementation of deep understanding of the text; 2) Providing code for each subtype in analyzing the complement clauses possibilities and the data that is placed as an example is be marked by (1), (2), (3), (4) etc., in each verb; 3) The data is classified based on the syntactic properties of complement clause under Dixon’s theory ; 4) All classified data is elaborated to extend the complement clause possibilities in Thinking verbs at the level of simple, compound, complex and compound-complex sentence.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 442, "width": 40, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Result", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 460, "width": 242, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4.1 Complement Clause Possibilities for Thinking Verbs", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 479, "width": 94, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. THAT Complement", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 498, "width": 484, "height": 38, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "That complement refers to some definite event or state and in Thinking verb, it is used to refer to indirect knowledge and may take a That complement in O (object transitive) slot except perhaps some from ponder subtype. The data found in COCA released similar constructions in all verb types in That complement.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 542, "width": 85, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. WH Complement", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 560, "width": 484, "height": 96, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "All Thinking are allowed filling the O slot in WH and WH-TO complement. Only the Assume and Believe subtypes and certain member of Solve do not accept some instance of WH- or WH-TO complement. The date found in COCA shows that WH complement is able to be implemented in Assume Subtype. Subtype 1 Assume (1) I assume what they're saying an impeachment the process finished in the House by the end of the year", "type": "Text" }, { "left": 87, "top": 656, "width": 14, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(2)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 656, "width": 421, "height": 84, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "I assume what you mean by skin turning orange you at one time Subtype 2 Suppose (3) I suppose why shouldn't man contribute to their own demise (4) There were at least two good reasons to suppose why the bishops wanted Stein declared a martyr", "type": "Table" }, { "left": 62, "top": 43, "width": 73, "height": 22, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "P ISSN: 2621-0843 E ISSN: 2621-0835", "type": "Page header" }, { "left": 320, "top": 43, "width": 216, "height": 22, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ELS Journal on Interdisciplinary Studies in Humanities Volume 5 Issue 1: 101-108", "type": "Page header" }, { "left": 290, "top": 788, "width": 18, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "103", "type": "Page footer" }, { "left": 57, "top": 84, "width": 86, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c. ING Complement", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 103, "width": 484, "height": 89, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The suffix -Ing has a wide range of uses. It is a part of imperpective aspect and it is used to mark adjective derived from verb and also noun derived from verb. It is used to mark verb in two kinds of complement clause the ING . In Thinking verb, Think , Ponder and Remember verb types may have an ING clause for the Thought role; Understand from the Know subtype may also have an ING clause in O slot. ING Complement is not allowed in Assume subtype, Know subtype ( know, learn, sense, realise, teach ), Conclude subtype, Solve subtype and Believe subtype. However, this will be taken into deliberation, considering the data on COCA shows that the ING complement is also present in Assume, Suppose, Know, Sense, Realise, Learn and Teach verb types.", "type": "Text" }, { "left": 87, "top": 197, "width": 387, "height": 320, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Subtype 1 Assume (5) I assume starting the late 60's to early 70's when vodka took over as the top spirit Subtype 2 Suppose (6) I suppose doing the exact opposite couldn't hurt Subtype 3 Know (7) I just know playing basketball (8) I know making this decision wasn't an easy one Subtype 4 Learn (9) They learn writing by adults and peers (10) I wish also to learn writing of English too Subtype 5 Sense (l1) Avoidance leads to sense of having little worth and value and seriously undermines development of goals and the strength to take steps towards those goals", "type": "Table" }, { "left": 93, "top": 523, "width": 43, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Subtype 6", "type": "Text" }, { "left": 87, "top": 542, "width": 227, "height": 90, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Realise (12) I was horrified to realise reading your post, Subtype 7 Teach (13) You might teach making shoes by lectures!", "type": "Table" }, { "left": 87, "top": 638, "width": 241, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(14) he knows how to teach having not been taught", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 657, "width": 71, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "d. Judgment TO", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 675, "width": 484, "height": 77, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Judgment TO complement has a rather different meaning. The subject of the main clause verb ventures a judgment or opinion about the subject of the complement clause predicate. The judgment is some state or property which is either transitory or else a matter of opinion. A Judgment TO construction is improbable to be used to describe some permanent, objective property and most often the subject of the Judgement TO is human. Judgment TO is allowed in Think, Assume, Remember, Know (except teach ), Conclude and Believe (except doubt ) subtypes. This is evidenced by the absence of related data existed in COCA", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 43, "width": 73, "height": 22, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "P ISSN: 2621-0843 E ISSN: 2621-0835", "type": "Page header" }, { "left": 320, "top": 43, "width": 216, "height": 22, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ELS Journal on Interdisciplinary Studies in Humanities Volume 5 Issue 1: 101-108", "type": "Page header" }, { "left": 290, "top": 788, "width": 18, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "104", "type": "Page footer" }, { "left": 57, "top": 84, "width": 77, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "e. Modal (For) TO", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 103, "width": 485, "height": 76, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Modal (For) TO complement associate to the subject of the complement clause becoming involved in the activity or state referred to by that clause, or to the potentially of such involvement and it is allowed in Think, Remember and Know Subtypes ( know, learn, teach ). Assume, Ponder, Know ( sense, realise, understand ), Conclude, Solve , and Believe subtypes are not allowed Modal (For) TO to fill the O slot. The Data shows that Modal (For) TO according to the description and characteristics of the Thinking verb is also allowed in some verb types i.e., Imagine, Assume, Ponder, Realise, Understand and Conclude verb types.", "type": "Text" }, { "left": 93, "top": 185, "width": 43, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Subtype 1", "type": "Text" }, { "left": 87, "top": 204, "width": 236, "height": 32, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Imagine (15) We imagine for us sitting down to write a new", "type": "Table" }, { "left": 87, "top": 242, "width": 401, "height": 26, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(16) you could imagine for the last three months, to put together my annual Holiday Techno- Buying Guide", "type": "Text" }, { "left": 87, "top": 274, "width": 384, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(17) you can imagine for providing them with the resources to make that transition work", "type": "Text" }, { "left": 87, "top": 293, "width": 381, "height": 64, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Subtype 2 Assume (18) I assume for him to decide not to come back to Washington in advance in order to participate in this event", "type": "Table" }, { "left": 87, "top": 363, "width": 325, "height": 60, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Subtype 3 Ponder (19) posing questions for the rest of us to ponder for a long time to come", "type": "Table" }, { "left": 93, "top": 439, "width": 43, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Subtype 4", "type": "Text" }, { "left": 87, "top": 458, "width": 271, "height": 32, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Realise (20) I realise for the time being to have look after number 1", "type": "Table" }, { "left": 93, "top": 496, "width": 43, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Subtype 5", "type": "Text" }, { "left": 87, "top": 515, "width": 419, "height": 45, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Understand (21) I can understand for a' books to read' check list, you might want to reference what you have completed, but most lists you just want to check it to remove it", "type": "Table" }, { "left": 87, "top": 566, "width": 399, "height": 32, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(22) I understand for people to not like this game is that there isn't much to do after level 50 Subtype 6", "type": "Text" }, { "left": 87, "top": 604, "width": 414, "height": 45, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Conclude (23) we have to wait for an investigation to conclude for an investigation to conclude before the university can take any action against the accused", "type": "Table" }, { "left": 57, "top": 655, "width": 61, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5. Discussion", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 674, "width": 104, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5.1 Complement Clause", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 693, "width": 85, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. WH Complement", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 711, "width": 485, "height": 51, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a WH-clause is a subordinate clause that's introduced by one of the wh- words ( what, who, which, when, where, why, how ). Wh -clauses can function as subjects, objects, or complements. In Thinking verbs, What functions as a complement clause in (1), (4) and as an object complement in (2), (3). Both are placed directly after verb Assume and Suppose.", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 43, "width": 73, "height": 22, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "P ISSN: 2621-0843 E ISSN: 2621-0835", "type": "Page header" }, { "left": 320, "top": 43, "width": 216, "height": 22, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ELS Journal on Interdisciplinary Studies in Humanities Volume 5 Issue 1: 101-108", "type": "Page header" }, { "left": 290, "top": 788, "width": 18, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "105", "type": "Page footer" }, { "left": 57, "top": 84, "width": 86, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. ING Complement", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 103, "width": 484, "height": 38, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ING complement in (5), (6), (7), (8), (9), (10), (11), (12), (13) occur in the subordinate clause. All the constructions have unique structure which ING complement function as an object directly appear after the verb without any complementiser.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 147, "width": 75, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c. Modal FOR TO", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 165, "width": 485, "height": 51, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "In Thinking verb, Modal (For) TO complements relates to direct perceptions of the complement clause subject becoming involved in the activity. As found in (14), (15), (16), (17), (18), (19), (20), (21), (22), the main verb is followed by an NP that involved the second O slot that is link by to. All constructions in Modal FOR TO ; main and subordinate clause are linked by to.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 222, "width": 114, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5.2 Clause and Sentence:", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 240, "width": 142, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. The Function – Form Interface", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 259, "width": 484, "height": 51, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The function of the constituent parts of sentences and the form of how the different elements in sentences combine into larger units are various components that make up sentences. Function refers to Subject, Object, Adjunct, etc, and form refers to word and word classes; phrase (NP, AP, VP, etc.), clauses (main and subordinate clause). The major properties of main clauses are.", "type": "Text" }, { "left": 60, "top": 310, "width": 482, "height": 63, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Each clause includes a finite verb; that is, a verb marked for tense, person and number. Tense has to do with whether the speaker or writer uses a past-tense verb and places a given event in past time or a present-tense verb and places the event in present time, (Miller.J, 2000). There is normally at least one verb that has both a subject and a tense. In Thinking verb, the structure of a sentence is generally formed by finite verb in the main clause such as in Assume : (1), (2), (5), (18); Suppose : (3), (4), (6); Know : (7), (8); Learn : (9), (10); Sense : (11); Realis : (12), (20); Teach : (12),", "type": "Text" }, { "left": 78, "top": 373, "width": 463, "height": 25, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(13); Imagine (15), (16), (17); Ponder : (19); Understand : (21), (22) and Conclude : (23). In each clause, the finite verb is accompanied by its complements and adjunct.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 404, "width": 484, "height": 76, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Each clause is marked for aspect and the aspect can be changed the situation can be in the past, present, or future time as well as the situation in time relative to other situations in a fairly subtle fashion. Whether a situation is ongoing, completed, repeated or habitual comes under the heading of aspect in particular situation while the location of a situation in past, present, or future time or two situations relative to each other in time, comes under the heading of tense. Sentences can be built by two clauses with different aspects e.g., Assume (1), (5); Suppose : (6); and Know : (8).", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 486, "width": 485, "height": 76, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Each clause has mood. Mood has to do with two sets of distinctions. First, there are the distinctions between making statement, asking questions, and issuing commands. The second set of distinctions has to do with whether the speaker or writer presents an event as possible. Mood is used to refer to a verb category or form which indicates whether the verb express a fact (indicative mood) e.g., Know : (7), (8); Learn : (9), (10); Teach : (14); a command (imperative mood), a question (interrogative mood) e.g. Assume : (1), (2), (5); Suppose ; (2) and a condition (conditional mood) e.g., Realise : (12); Teach : (13), Imagine : (16), (17); Assume : (18).", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 567, "width": 169, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Main clause and Subordinate clause", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 586, "width": 484, "height": 64, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "A main clause or independent clause combines a subject and a predicate to form a thought. They can stand alone or be linked by a conjunction to express a complete concept. Subordinate clause is derived from main clauses which are put into subordinate positions in sentences. Sentences can be either compound or complex depending on the clauses are combined together. All data in Thinking verb are mostly formed in complex sentences which the main clause is placed at the first of the sentences and it is followed by one or two subordinate clauses.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 655, "width": 484, "height": 51, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Verb in the Thinking type have special properties that set them off-semantically and syntactically from other types. Firstly, they are used to describe the Cogitator (who is generally human) has in mind some Thought. The subject of a complement clause is different from the main clause subject. Secondly, one becomes mindful of some activity using Thought either directly or indirectly.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 712, "width": 484, "height": 51, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "However, due to the complement clause is not only utilized in the context of conversations or statements in general, but the complement clause is also utilized in a wider context of its purposes, starting from academic writing, broadcasting on media and also in fiction and non-fiction works. As what have been defined in complement varieties allowed in O slot, it can be summarised as follow:", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 43, "width": 73, "height": 22, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "P ISSN: 2621-0843 E ISSN: 2621-0835", "type": "Page header" }, { "left": 320, "top": 43, "width": 216, "height": 22, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ELS Journal on Interdisciplinary Studies in Humanities Volume 5 Issue 1: 101-108", "type": "Page header" }, { "left": 290, "top": 788, "width": 18, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "106", "type": "Page footer" }, { "left": 75, "top": 84, "width": 410, "height": 631, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 1. Extended Complement Clause Possibilities for Thinking Verbs Verb Subtypes Complement Clause Allowed in O slot THAT WH- ING Judgement TO Modal (FOR) TO THINK Subtype Think √ √ √ √ √ Consider √ √ √ √ - Imagine √ √ √ √ √ ASSUME subtype Assume √ √ √ √ √ Suppose √ √ √ √ - PONDER subtype Ponder √ √ √ - √ REMEMBER subtype Remember √ √ √ √ √ Forget √ √ √ √ √ KNOW subtype Know √ √ √ √ √ Learn √ √ √ √ √ Sense √ √ √ √ - Realise √ √ √ √ √ Understand √ √ √ √ √ Teach √ √ √ - √ CONCLUDE Subtype Conclude √ - - √ √ Infer √ - - √ - SOLVE Subtype Solve √ - - - - Work Out √ - - - - BELIEVE Subtype Believe √ - - √ - Suspect √ - - √ - Doubt √ - - - - (√) : allowed in O slot (-) : not allowed in O slot", "type": "Table" }, { "left": 57, "top": 721, "width": 484, "height": 38, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Complement clause with Thinking verbs have special properties. the That is constituted in all verb types. WH and ING exist in Thinking verbs (except conclude, solve ) and Believe subtypes. Judgment TO is found in Think, Assume, Remember, Know (except teach ), Conclude and Believe (except doubt ) subtypes. Modal FOR TO is generally formed", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 43, "width": 73, "height": 22, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "P ISSN: 2621-0843 E ISSN: 2621-0835", "type": "Page header" }, { "left": 320, "top": 43, "width": 216, "height": 22, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ELS Journal on Interdisciplinary Studies in Humanities Volume 5 Issue 1: 101-108", "type": "Page header" }, { "left": 290, "top": 788, "width": 18, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "107", "type": "Page footer" }, { "left": 57, "top": 84, "width": 482, "height": 26, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "in Think subtype (except consider ), Assume subtype (except suppose ), Ponder subtype, Remember subtype, Know subtype (except sense ), Conclude subtype (except infer ), Solve and Believe subtype", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 115, "width": 64, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6. Conclusion", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 134, "width": 484, "height": 38, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "In the present paper, it has been argued that verbal system consists of primary and secondary grouped into some very specific subtype which included into some particular verbs which has similar meaning in common . Thinking verb that is one of Primary-B verb types has special syntactic properties and it characterized into certain subtypes.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 178, "width": 485, "height": 76, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The feature of complement clause in Thinking verb has special properties; Complement clause with Thinking verbs have special properties. the That is constituted in all verb types. WH and ING exist in Thinking verbs (except conclude ), Solve and Believe subtypes. Judgment TO is found in Think, Assume, Remember, Know (except teach ), Conclude and Believe (except doubt ) subtypes. Modal FOR TO is generally formed in Think subtype (except consider ), Assume subtype (except suppose ), Ponder subtype, Remember subtype, Know subtype (except sense ), Conclude subtype (except infer ), Solve and Believe subtypes.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 260, "width": 484, "height": 51, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "By approaching the data in COCA from a variety deep syntactic analysis at the at the level of clause and sentence (Morley, 2000; Aarts, 2001; Miller (2002), the extended classification of Complement Clause possibilities in Thinking verbs resulted the expand of sentence classification as constituent part, Complement Clause possibilities are enriched into some verb types and the data are mostly found in complex sentence.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 316, "width": 51, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "References", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 335, "width": 484, "height": 69, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Aarts, B. (2001). English Syntax and argumentation; 2 nd Ed . New York: PALGRAVE Carnie, A. (2006). Syntax: A Generative Introduction . Oxford: Blackwell Publishing Ltd. den Dikken, M., & Dékány, É. (2018). A Restriction on Recursion. Syntax , 21 (1), 37 – 71. https://doi.org/10.1111/synt.12149 Dixon, R.M.W. (2005). A Semantic Approach to English Grammar . New York: Oxford University Press.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 409, "width": 485, "height": 26, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Fonteyn, L., & Hartmann, S. (2016). Usage-based perspectives on diachronic morphology: A mixed-methods approach towards English ing-nominals. Linguistics Vanguard , 2 (1).", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 441, "width": 451, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Griffits, P. (2006). An Introduction to English Semantics and Pragmatics . Edinburgh: Edinburgh University Press.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 459, "width": 484, "height": 26, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Güneş, G . (2021). Morphosyntax and Phonology of Agreement in Turkish. Syntax , 24 (2), 143 – 190. https://doi.org/10.1111/synt.12210", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 490, "width": 484, "height": 26, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Halm, T. (2021). Radically Truncated Clauses in Hungarian and Beyond: Evidence for the Fine Structure of the Minimal VP. Syntax , 24 (3), 376 – 416. https://doi.org/10.1111/synt.12214", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 522, "width": 484, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hegeman. L. (2006). English Word Classes and Phrases . The Handbook of English Linguistic. Oxford: Blackwell Publishing Ltd.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 553, "width": 484, "height": 44, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Korhonen, A., & Briscoe, T. (2004). Extended lexical-semantic classification of English verbs. In Proceedings of the Computational Lexical Semantics Workshop at HLT-NAACL 2004 (pp. 38-45). Leech. G. (2006). A Glossary of English Grammar . Edinburgh: Edinburgh University Press.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 603, "width": 484, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Leseva, S., Stoyanova, I., & Todorova, M. (2018). Classifying Verbs in WordNet by Harnessing Semantic Resources. Proceedings of CLIB , 115-125.", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 634, "width": 484, "height": 26, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "McEnery. T., & Wilson. A. (2001). Corpus Linguistic: An Introduction second edition . Edinburgh: Edinburgh University Press.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 665, "width": 367, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Miller, J. (2002). An Introduction to English Syntax . Edinburgh: Edinburgh University Press:", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 684, "width": 484, "height": 26, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Morley. G.D. (2000). Syntax in Functionl Grammar: An Introduction to Lexicogrammar in systemic Linguistic . London: Continium Wellington House.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 715, "width": 428, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Radford, A. (2004). English Syntax: An Introduction . Cambridge: Cambridge University Press, (paperback).", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 734, "width": 463, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Radford. A. (2009). Analysing English Sentences: A minimalist Approach . Cambridge: Cambridge University Press.", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 43, "width": 73, "height": 22, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "P ISSN: 2621-0843 E ISSN: 2621-0835", "type": "Page header" }, { "left": 320, "top": 43, "width": 216, "height": 22, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ELS Journal on Interdisciplinary Studies in Humanities Volume 5 Issue 1: 101-108", "type": "Page header" }, { "left": 290, "top": 788, "width": 18, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "108", "type": "Page footer" }, { "left": 57, "top": 84, "width": 484, "height": 38, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Shi, L., & Mihalcea, R. (2005, February). Putting pieces together: Combining FrameNet, VerbNet and WordNet for robust semantic parsing. In International conference on intelligent text processing and computational linguistics (pp. 100- 111). Springer, Berlin, Heidelberg.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 128, "width": 484, "height": 26, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Suherman, L. A. (2018). The Analysis of Metaphorical Domain on English “Stab Verb” in Corpora. ELS Journal on Interdisciplinary Studies in Humanities , 1 (1), 52-58. https://doi.org/10.34050/els-jish.v1i1.4190", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 159, "width": 484, "height": 26, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tahir, D., Rahman, F., & Rahman, A. (2018). The Study of Buginese Reciprocal Verb in the Boegineesche Chrestomathies Manuscript. Am. J. Humanit. Soc. Sci. Res , 2(08), 48-5", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 191, "width": 373, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Van Valin, R.JR. (2004). An Introduction to Syntax . Cambridge: Cambridge University Press.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 209, "width": 484, "height": 26, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vinson, D. P., & Vigliocco, G. (2002). A semantic analysis of grammatical class impairments: semantic representations of object nouns, action nouns and action verbs. Journal of Neurolinguistics , 15 (3-5), 317-351.", "type": "List item" } ]
7de1693d-da1a-7e2c-7199-1121c5edbd34
https://journal.umpr.ac.id/index.php/jsm/article/download/6190/4452
[ { "left": 371, "top": 39, "width": 168, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "http://journal.umpalangkaraya.ac.id/index.php/jsm", "type": "Page header" }, { "left": 77, "top": 88, "width": 456, "height": 27, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Potensi Antiglikasi Ekstrak Etanol Batang Bajakah Kalawait (Uncaria gambir (W. Hunter) Roxb.) dengan Reaksi Glikasi Secara In Vitro", "type": "Section header" }, { "left": 73, "top": 129, "width": 464, "height": 28, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Antiglycation Potensial of Ethanol Extract from the Stem of Bajakah Kalawait (Uncaria gambir (W. Hunter) Roxb.) Using In Vitro Glycation Reaction Method", "type": "Text" }, { "left": 69, "top": 182, "width": 83, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Victoria Berlian 1*", "type": "Text" }, { "left": 69, "top": 200, "width": 94, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Agnes Frethernety 2", "type": "Text" }, { "left": 69, "top": 217, "width": 97, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Silvani Permatasari 3", "type": "Text" }, { "left": 69, "top": 235, "width": 77, "height": 24, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Francisca Diana Alexandra 2", "type": "Text" }, { "left": 69, "top": 264, "width": 79, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ratna Widayati 3", "type": "Text" }, { "left": 69, "top": 302, "width": 118, "height": 52, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "*1 Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Palangka Raya, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Indonesia", "type": "Text" }, { "left": 69, "top": 360, "width": 118, "height": 52, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2 Departemen Farmakoterapi, Fakultas Kedokteran, Universitas Palangka Raya, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Indonesia", "type": "Text" }, { "left": 69, "top": 418, "width": 112, "height": 52, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3 Departemen Biologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Palangka Raya, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Indonesia", "type": "Text" }, { "left": 69, "top": 477, "width": 104, "height": 20, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "*email: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 232, "top": 182, "width": 41, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abstrak", "type": "Section header" }, { "left": 232, "top": 201, "width": 308, "height": 188, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hiperglikemia kronis menyebabkan terjadinya peningkatan reaksi glikasi glukosa dengan protein. Produk akhir glikasi yaitu AGEs ( Advanced Glycation End Products ) berperan dalam komplikasi diabetes. Hasil skrining fitokimia yang telah dilakukan sebelumnya menunjukkan bahwa batang Bajakah Kalalawit ( Uncaria gambir (W.Hunter) Roxb.) mengandung flavonoid, terpenoid, tanin, alkaloid yang diduga berpotensi sebagai antiglikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi antiglikasi ekstrak etanol batang Bajakah Kalalawit ( Uncaria gambir (W.Hunter) Roxb.). Metode: Jenis penelitian adalah true eksperimental. Model reaksi glikasi menggunakan BSA dan glukosa sebagai kelompok kontrol. Ekstrak etanol 96% batang Bajakah Kalalawit ( Uncaria gambir (W.Hunter) Roxb.) dibuat menjadi larutan konsentrasi 100, 200, 400, 600, 800 dan 1000ppm dan ditambahkan ke model reaksi glikasi, selanjutnya diukur absorbansi menggunakan spektrofotometer, dan dihitung nilai potensi antiglikasi. Hasil rerata potensi antiglikasi ekstrak Bajakah Kalalawit berdasarkan ANOVA berbeda signifikan (p<0.05) untuk setiap kenaikan konsentrasi ,yaitu konsentrasi 100, 200, 400, 600, 800 dan 1000ppm memiliki potensi 42,131%, 47,541%, 57,541%, 67,377%, 70,328%, 80,656% dengan nilai IC 50 253,043ppm. Kesimpulan: Ekstrak etanol batang Bajakah Kalalawit ( Uncaria gambir (W.Hunter) Roxb.) memiliki potensi antiglikasi dengan konsentrasi efektif 100ppm.", "type": "Text" }, { "left": 69, "top": 520, "width": 51, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kata Kunci:", "type": "Caption" }, { "left": 69, "top": 531, "width": 65, "height": 104, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Bajakah Kalalawit Glikasi Antiglikasi AGEs Keywords : Bajakah Kalalawit Glycation Antiglycation AGEs", "type": "Table" }, { "left": 232, "top": 520, "width": 43, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abstract", "type": "Section header" }, { "left": 232, "top": 539, "width": 308, "height": 198, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Chronic hyperglycemia leads to an increase in the glycation reaction between glucose and proteins. The end product of glycation, known as Advanced Glycation End Products (AGEs), plays a role in diabetes complications. Previous phytochemical screening has shown that the stem of Bajakah Kalalawit (Uncaria gambir (W.Hunter) Roxb.) contains flavonoids, terpenoids, tannins, and alkaloids, suggesting potential antiglycation properties. This research aims to determine the antiglycation potential of the ethanol extract from the stem of Bajakah Kalalawit (Uncaria gambir (W.Hunter) Roxb.). Method: This study is a true experimental type. The glycation reaction model used Bovine Serum Albumin (BSA) and glucose as the control group. The 96% ethanol extract of Bajakah Kalalawit stem was prepared into solutions with concentrations of 100, 200, 400, 600, 800, and 1000 ppm. These solutions were then added to the glycation reaction model. Subsequently, absorbance was measured using a spectrophotometer, and the antiglycation potential was calculated. The mean antiglycation potential of the Bajakah Kalalawit extract, based on ANOVA, showed a significant difference (p < 0.05) for each concentration. Specifically, concentrations of 100, 200, 400, 600, 800, and 1000 ppm exhibited potentials of 42.131%, 47.541%, 57.541%, 67.377%, 70.328%, and 80.656%, respectively, with an IC50 value of 253.043 ppm. Conclusion: The ethanol extract from the stem of Bajakah Kalalawit (Uncaria gambir (W.Hunter) Roxb.) demonstrates antiglycation potential at an effective concentration of 100 ppm.", "type": "Text" }, { "left": 139, "top": 744, "width": 402, "height": 28, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "© 2024 The Authors. Published by Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya. This is Open Access article under the CC-BY-SA License (http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/). DOI: https://doi.org/10.33084/jsm.v10i2.6190", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 27, "width": 485, "height": 31, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1 st Victoria Berliani, 2 nd Agnes Frethernety, 3 rd Silvani Permatasari, 2 nd Francisca Diana Alexandra. 3 rd Ratna Widayati. 2024. Antiglycation Potential of Ethanol Extract from the Stem of Bajakah Kalalawit (Uncaria gambir (W.Hunter) Roxb.) Using In Vitro Glycation Reaction Method", "type": "Page header" }, { "left": 525, "top": 802, "width": 16, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "173", "type": "Page footer" }, { "left": 57, "top": 74, "width": 96, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 99, "width": 226, "height": 378, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Komplikasi diabetes disebabkan karena keadaan hiperglikemia kronis yang menyebabkan terjadinya peningkatan reaksi glikasi non enzimatis gula pereduksi dengan protein, lipid, dan asam nukleat.(Singh et al., 2020). Pada tahap awal reaksi glikasi, gugus amino protein bereaksi dengan gula pereduksi dan membentuk basa Schiff .Basa Schiff yang terbentuk ditata ulang menjadi senyawa yang stabil yang disebut sebagai produk Amadori (Muñiz et al., 2018). Produk Amadori berdegradasi dan membentuk senyawa dikarbonil perantara hingga terbentuk AGEs ( Advanced Glycation End Products) yang merupakan produk akhir dari glikasi . (Singh et al., 2020) . AGEs memiliki banyak reseptor,salah satunya adalah RAGE ( Receptors For Advanced Glycation End Products ). RAGE adalah suatu molekul immunoglobulin pada permukaan sel, yang merupakan multiligand reseptor dan ditemukan pada banyak jaringan tubuh. Ketika AGEs berikatan dengan RAGE terjadi stress oksidatif dan pengaktifkan NF-kB yang memicu pembebasan sitokin, disfungsi endotel, dan peningkatan koagulasi, yang menyebabkan komplikasi diabetes.(Bender et al., 2013) , (Ahmed, 2005) .", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 490, "width": 226, "height": 81, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Adanya kaitan antara AGEs dengan komplikasi diabetes dan belum adanya terapi untuk menghambat pembentukan AGEs dengan minimal efek samping inilah yang memicu pencarian senyawa alami dari bahan alam yang berpotensi menghambat pembentukan AGEs.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 583, "width": 226, "height": 186, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan penelitian Shandil, ekstrak jus buah Morinda citrifolia (Noni) yang berasal dari famili Rubiaceae yang didalamnya mengandung senyawa asam fenolat, flavonoid,tanin, alkaloid menunjukkan adanya aktivitas antiglikasi yang baik terhadap reaksi glikasi secara in vitro. (Shandil, 2020) Senyawa yang serupa dapat ditemukan pada tumbuhan lain yang berasal dari famili yang sama yaitu bajakah Kalalawit ( Uncaria gambir (W.Hunter) Roxb.) . Studi fitokimia yang dilakukan oleh Mat saad menunjukkan bahwa bajakah Kalalawit ( Uncaria gambir (W.Hunter) Roxb.) memiliki kandungan", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 74, "width": 226, "height": 186, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "seperti flavonoid, alkaloid, dan tanin.(Mat Saad et al., 2020) Penelitian ini didukung oleh skrining metabolit sekunder yang dilakukan oleh Rollando menunjukkan bahwa bajakah Kalalawit ( Uncaria gambir (W.Hunter) Roxb.) memiliki kandungan saponin, fenolik flavonoid, tanin, terpenoid, glikosida, dan alkaloid.(Rollando et al., 2022) Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Amiani, bahwa ekstrak batang bajakah Kalalawit ( Uncaria gambir (W.Hunter) Roxb) dapat membantu proses penyembuhan luka pada tikus hiperglikemia.(Amiani, 2022).", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 272, "width": 226, "height": 99, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan latar belakang diatas serta belum adanya penelitian bajakah Kalalawit sebagai antiglikasi,maka peneliti tertarik untuk meneliti potensi antiglikasi ekstrak etanol batang bajakah Kalalawit ( Uncaria gambir (W.Hunter) Roxb.) dengan metode reaksi glikasi secara in vitro.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 399, "width": 85, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "METODOLOGI", "type": "Section header" }, { "left": 316, "top": 424, "width": 74, "height": 12, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Alat dan Bahan", "type": "Section header" }, { "left": 316, "top": 448, "width": 226, "height": 238, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi bejana maserator, kertas saring, neraca analitik, erlenmeyer, rotary evaporator, sentrifugator, tabung reaksi, stopwatch, mikropipet, spektrofotometer UV-Vis, lemari es dan waterbath. Bahan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas batang bajakah Kalalawit ( Uncaria gambir (W.Hunter) Roxb.) yang diperoleh dari kelurahan Marang, Palangka Raya, Kalimantan Tengah yang sebelumnya telah diidentifikasi oleh Direktoran Pengelolaan Koleksi Ilmiah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Cibinong (No.B- 1155//II.6/IR.01.02.5/2023), etanol 96%, bovine serum albumin (BSA), TCA 100%, larutan glukosa 500mM dan phospate buffer saline (PBS).", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 697, "width": 99, "height": 12, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Metode Pelaksanaan", "type": "Section header" }, { "left": 316, "top": 721, "width": 226, "height": 47, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Batang Bajakah Kalalawit dilakukan sortasi basah di bawah air mengalir, lalu dipisahkan bagian kulit dan batangnya dengan cara menyerut kulitnya. Selanjutnya,", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 28, "width": 230, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Surya Medika (JSM), Vol 10 No 2, Agustus 2024, Page 172 – 178", "type": "Page header" }, { "left": 413, "top": 28, "width": 128, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "p-ISSN: 2460-7266; e-ISSN: 2655-2051", "type": "Page header" }, { "left": 57, "top": 802, "width": 16, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "174", "type": "Page footer" }, { "left": 57, "top": 70, "width": 226, "height": 99, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "batang Bajakah dipotong menjadi ukuran 2-3 cm, dan dijemur di bawah sinar matahari selama 2 minggu hingga kadar air berkurang. Batang Bajakah yang telah kering selanjutnya dihaluskan menjadi serbuk simplisia menggunakan blender dan disaring hingga didapatkan simplisia halus.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 180, "width": 226, "height": 343, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ekstraksi batang bajakah dari simplisia yang telah dibuat dengan metode maserasi menggunakan etanol 96%. Etanol 96% dimasukkan ke dalam bejana yang berisi simplisia sampai larutan berada ±2 cm di atas permukaan sampel. Maserasi dilakukan selama 3 x 24 jam pada hari berikutnya. Setiap 1 x 24 jam, simplisia disaring dan diganti pelarutnya dengan etanol 96% yang baru, kemudian aduk. Maserator ditutup, dibiarkan di tempat sejuk, suhu ruang, dan terlindung dari cahaya. Setelah 3 hari, maserat disaring dengan kertas saring sehingga diperoleh residu dan filtrat (ekstrak cair) etanol bajakah. Filtrat yang diperoleh selanjutnya dilakukan pemekatan menggunakan rotary evaporator pada suhu 75 ℃ . Selanjutnya, filtrat diletakkan pada cawan porselen kemudian diuapkan di dalam waterbath dengan suhu 75 ℃ , hingga diperoleh ekstrak kental Bajakah Kalalawit. Ekstrak Bajakah Kalalawit ( Uncaria gambir (W.Hunter), diskrining fitokimia terlebih dahulu di laboratorium biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat, Kalimantan Selatan.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 535, "width": 226, "height": 133, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ekstrak etanol batang bajakah Kalalawit ( Uncaria gambir (W.Hunter) Roxb.) yang sudah didapatkan tersebut kemudian diolah dalam berbagai konsentrasi,sesuai dengan konsentrasi yang digunakan oleh penelitian sebelumnya sehingga konsentrasi yang dibuat, yaitu: Konsentrasi 100,200,400,600,800,1000 ppm. Reaksi glikasi dibuat dengan model reaksi antara BSA dengan glukosa. Pada model ini digunakan 2 kelompok, yaitu:", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 680, "width": 165, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "KK : 400 μ L glukosa + 500 μ L BSA 1%", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 699, "width": 226, "height": 65, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "KU 1 : 400 μ L glukosa + 500 μ L BSA 1%+ 100 μ L ekstrak etanol batang bajakah 100 ppm KU 2 : 400 μ L glukosa + 500 μ L BSA 1% + 100 μ L ekstrak etanol batang bajakah 200 ppm", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 70, "width": 226, "height": 381, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "KU 3 : 400 μ Lglukosa + 500 μ L BSA 1% + 100 μ L ekstrak etanol batang bajakah 400 ppm KU 4 : 400 μ L glukosa + 500 μ L BSA 1%+ 100 μ L ekstrak etanol batang bajakah 600 ppm KU 5 : 400 μ L glukosa + 500 μ L BSA 1% + 100 μ L ekstrak etanol batang bajakah 800 ppm KU 6 : 400 μ Lglukosa + 500 μ L BSA 1% + 100 μ L ekstrak etanol batang bajakah 1000 ppm Kelompok uji diinkubasi dengan suhu 60 ˚ C dalam waterbath selama 24 jam . Setelah itu, ditambahkan TCA 100% sebanyak 100uL pada masing-masing kelompok. Selanjutnya di dinginkan dalam lemari es pada suhu 4 ˚ C selama 10 menit. Setelah itu, larutan diputar dalam sentrifugator dengan kecepatan 1300 rpm selama 4 menit. Kemudian hasil endapan dilarutkan dengan 1 mL PBS pH 7,5. Lalu absorbansi kedua kelompok larutan dengan diukur asorbansinya dengan spektrofotometer- UV. Potensi antiglikasi berdasarkan persentase aktivitas antiglikasi, yaitu kemampuan ekstrak etanol batang bajakah Kalalawit ( Uncaria gambir (W.Hunter) Roxb.) dalam menghambat reaksi glikasi, yakni reaksi antara glukosa dan BSA yang dinyatakan dalam persen.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 472, "width": 213, "height": 18, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "% 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑎𝑛𝑡𝑖𝑔𝑙𝑖𝑘𝑎𝑠𝑖 = 𝐴𝑏𝑠 𝐾𝐾− 𝐴𝑏𝑠 𝐾𝑈 𝐴𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛𝑠𝑖 𝐾𝐾 𝑥 100 %", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 507, "width": 226, "height": 204, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Selanjutnya dilakukan pengukuran IC 50 untuk mendapatkan nilai konsentrasi ekstrak yang mampu menghambat 50% reaksi glikasi. Data persentase aktivitas antiglikasi diuji normalitas menggunakan uji Shapiro-Wilk dan uji homogenitas menggunakan Levene's Test. Data yang terdistribusi normal dan bervarian homogen dianalisis secara statistik parametrik dengan menggunakan ANOVA (Analysis of Variance) , dilanjutkan uji Post Hoc. Data hasil penelitian apabila tidak terdistribusi normal dan tidak bervarian homogen maka akan dianalisis secara statistik nonparametrik dengan Kruskall-Wallis .", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 27, "width": 485, "height": 31, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1 st Victoria Berliani, 2 nd Agnes Frethernety, 3 rd Silvani Permatasari, 2 nd Francisca Diana Alexandra. 3 rd Ratna Widayati. 2024. Antiglycation Potential of Ethanol Extract from the Stem of Bajakah Kalalawit (Uncaria gambir (W.Hunter) Roxb.) Using In Vitro Glycation Reaction Method", "type": "Page header" }, { "left": 525, "top": 802, "width": 16, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "175", "type": "Page footer" }, { "left": 57, "top": 74, "width": 153, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 99, "width": 228, "height": 343, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan ekstraksi didapatkan simplisia bajakah sebanyak 2020 gram dengan ekstrak kental sebanyak 132,48 gram. Rendemen pada hasil penelitian sebesar 6,56% , jumlah rendemen dapat dipengaruhi oleh ukuran dari simplisia yang digunakan, luas permukaan simplisia yang semakin kecil dapat memperluas kontak dan meningkatkan interaksi simplisia dengan pelarut. Selain itu, pemilihan jenis pelarut, waktu, suhu, pengadukan selama proses ekstraksi juga berpengaruh terhadap jumlah rendemen.(Susanty & Bachmid, 2016) Pemilihan pelarut dalam proses ekstraksi umumnya menggunakan prinsip like dissolves like yaitu senyawa memiliki sifat polar akan larut kedalam pelarut polar sedangkan senyawa yang sifatnya non polar akan larut dalam pelarut non polar. Pelarut etanol 96% merupakan pelarut yang bersifat universal yang memiliki gugus nonpolar (-CH3) dan gugus polar (-OH). Oleh karena itu, etanol mampu menarik senyawa-senyawa kimia yang ada dalam batang bajakah yang bersifat polar, semi polar dan nonpolar.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 453, "width": 226, "height": 308, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan hasil skrining fitokimia kualitatif ekstrak etanol batang Bajakah Kalalawit ( Uncaria gambir (W.Hunter) Roxb.) dengan metode maserasi positif mengandung senyawa terpenoid, flavonoid, fenolik, saponin, steroid, alkaloid, dan tanin. Senyawa seperti fenolik, dan flavonoid memiliki gugus hidroksil dan bersifat polar sehingga cukup larut dalam pelarut polar seperti etanol. Senyawa saponin termasuk senyawa glikosida triterpen yang mempunyai sifat cenderung polar sehingga dapat tertarik ke dalam pelarut etanol 96%. Beberapa senyawa golongan triterpenoid memiliki struktur siklik yang mengandung gugus hidroksil (OH) sehingga sifat dari senyawa ini cenderung semipolar dan dapat terekstraksi dalam pelarut polar seperti etanol. (Qonitah et al., 2022) Hal ini juga didukung pada penelitian sebelumya oleh Alexandra et al 2023 yang menunjukkan bahwa ekstrak etanol batang Bajakah ( Uncaria gambir (W.Hunter) Roxb.) yang berasal dari", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 74, "width": 226, "height": 47, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "lokasi pengambilan yang sama juga memiliki senyawa alkaloid, flavonoid, tannin, saponin, triterpenoid dan steroid.(Alexandra et al., 2023)", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 135, "width": 188, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tabel I . Hasil Fitokimia Bajakah Kalalawit", "type": "Text" }, { "left": 321, "top": 160, "width": 208, "height": 144, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Analisis Kandungan Aktif Kadar Senyawa (Mean± SD ) Flavonoid (mg/ml QE) 219,125 ± 0,530 Saponin (%) 40,090 ± 0,665 Steroid (mg/ml QE) 49,238 ± 0,138 Terpenoid (mg/ml QE) 392,800 ± 1,141 Alkaloid (%) 29,575 ± 0,007 Tanin (mg/ml) 0,473 ± 0,008 Fenolik (mg/ml) 68,267 ± 0,519", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 329, "width": 226, "height": 273, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kadar kandungan metabolit sekunder ekstrak etanol batang Bajakah Kalalawit ( Uncaria gambir (W.Hunter) Roxb.) berdasarkan hasil uji fitokimia kuantitatif dengan metode maserasi mengandung terpenoid 392,800 mg/ml QE , flavonoid 219,125 mg/ml QE, fenolik 68,267 mg/ml ,saponin 40,090%, alkaloid 29,575%, tanin 0,473 mg/ml QE, steroid 49,238 mg/mL QE. Hasil skirining fitokimia kuantitatif pada penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan kadar metabolit sekunder dengan penelitian sebelumnya oleh Alexandra et al 2023, meskipun batang bajakah yang digunakan diambil dari lokasi yang sama.Perbedaan kadar metabolit sekunder ini bisa disebabkan karena berbagai faktor misalnya lingkungan meliputi suhu, air, dan intensitas cahaya yang diterima oleh batang bajakah Kalalawit (Sasadara & Wiranata, 2022).", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 613, "width": 226, "height": 152, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Potensi antiglikasi pada penelitian ini didapatkan dengan melakukan pengukuran persentase aktivitas antigikasi ekstrak etanol batang bajakah Kalalawit ( Uncaria gambir (W.Hunter) Roxb.) dalam menghambat reaksi glikasi. Model reaksi glikasi secara in vitro yang digunakan dalam penelitian ini adalah reaksi dengan menggunakan glukosa dan bovine serum albumin sebagai protein. Pada penelitian ini hasil reaksi glikasi ditambahkan dengan sampel uji yaitu ekstrak etanol batang bajakah Kalalawit,", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 28, "width": 230, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Surya Medika (JSM), Vol 10 No 2, Agustus 2024, Page 172 – 178", "type": "Page header" }, { "left": 413, "top": 28, "width": 128, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "p-ISSN: 2460-7266; e-ISSN: 2655-2051", "type": "Page header" }, { "left": 57, "top": 802, "width": 16, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "176", "type": "Page footer" }, { "left": 57, "top": 70, "width": 226, "height": 81, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "kemudian dilakukan pengukuran absorbansi dengan menggunakan spektrofotometer, dilanjutkan dengan pengukuran persentase aktivitas antiglikasi yang didasarkan pada absorbansi kelompok kontrol dan kelompok uji.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 162, "width": 225, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tabel II . Nilai Potensi Antiglikasi Ekstrak Etanol", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 182, "width": 192, "height": 138, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Bajakah Kalalawit K (ppm) Potensi (%) Mean ± SD KU1 100 42.131 ± 1.700 KU2 200 47.541 ± 1.296 KU3 400 57.541 ± 1.577 KU4 600 67.377 ± 1.216 KU5 800 70.328 ± 0.686 KU6 1000 80.656 ± 1.887", "type": "Table" }, { "left": 57, "top": 343, "width": 229, "height": 291, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan hasil persentase aktivitas antiglikasi didapatkan pada semua konsentrasi memiliki potensi antiglikasi dengan memperlihatkan hambatan antara protein dan glukosa. Mekanisme reaksi glikasi diawali dari terbentuknya struktur linier glukosa akibat perubahan kesetimbangan dari α -glukosa menjadi β - glukosa yang menyebabkan glukosa bersifat reaktif sehingga gugus karbonil dari glukosa mampu berikatan dengan gugus amin pada protein. Situs utama gugus amin dari protein yang berikatan dengan gugus karbonil glukosa berada pada sistein dan lisin. Reaksi ini akan membentuk struktur basa schiff yang bersifat sementara dan tidak stabil, karena glukosa akan berubah bentuk menjadi siklik, akibat menurunnya aktivitas gugus karbonil terhadap gugus amin protein. Proses ini terjadi terus menerus sehingga terjadi pembentukan produk glikasi yang tidak stabil (Ratih, 2016).", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 645, "width": 226, "height": 117, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada penelitian ini kemampuan ekstrak bajakah Kalalawit dalam menghambat reaksi glikasi antara glukosa dan protein berkaitan dengan adanya kandungan metabolit sekunder seperti terpenoid, fenolik, flavonoid dan tannin. Terpenoid dapat berikatan dengan protein lysine dan arginine dari bovine serum albumin sehingga tidak terjadi reaksi glikasi antara protein dengan glukosa", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 70, "width": 226, "height": 499, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "(Ding et al., 2020). Berdasarkan penelitian Noviarni 2019, ekstrak dan fraksi metanol batang Xylocarpus granatum yang didalamnya terdapat senyawa terpenoid memiliki aktivitas antiglikasi.(Noviarni, 2019) Selain terpenoid, adanya metabolit sekunder lain seperti flavonoid dan fenolik juga berkontribusi dalam penghambatan reaksi glikasi. Mekanisme fenolik sebagai antiglikasi berkaitan dengan kemampuannya mencegah terjadinya glikasi antara glukosa dan protein. Senyawa flavonoid dan fenolik memiliki gugus hidroksil yang dapat menyalurkan atom hidrogennya. Pada reaksi glikasi senyawa flavonoid dan fenolik yang memiliki gugus hidroksil dapat mendonorkan atom hidrogennya pada gugus karbonil glukosa, maka pembentukan reaksi glikasi antara glukosa (karbonil) dengan protein (gugus amin) terhambat. Berdasarkan penelitian Nandaputri 2023 ekstrak buah oyong yang didalamnya terdapat senyawa flavonoid dan fenolik menunjukkan aktivitas hambat terhadap reaksi glikasi in vitro. (Nandaputri & Suharyanto, 2023) Hal ini didukung dengan penelitian Komal Shandil 2020 ekstrak mengkudu yang didalamnya terdapat senyawa fenolik memiliki efek sebagai antiglikasi.(Shandil, 2020) Tanin dapat berikatan dengan protein melalui ikatan hidrogen. Ikatan hidrogen yang terbentuk diantara protein dan tanin dapat mencegah glukosa berikatan dengan protein sehingga reaksi glikasi dapat dihambat. Berdasarkan penelitian Huang 2019 tanin dan turunannya dapat menghambat reaksi glikasi secara in vitro. (Huang et al., 2019)", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 580, "width": 226, "height": 169, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Metabolit sekunder lain yang terdapat pada ekstrak batang bajakah Kalalawit juga mampu mengurangi pembetukan produk akhir glikasi melalui mekanisme antioksidan. Ketika gugus amina dari bovine serum albumin bereaksi dengan gugus karbonil dari glukosa, maka akan menghasilkan basa Schiff yang cenderung membentuk radikal bebas dari hasil produk amadori.Radikal bebas dapat mempercepat proses glikasi lanjutan.Pada tahap inilah antioksidan juga berfungsi mereduksi radikal bebas, sehingga terjadi", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 27, "width": 485, "height": 31, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1 st Victoria Berliani, 2 nd Agnes Frethernety, 3 rd Silvani Permatasari, 2 nd Francisca Diana Alexandra. 3 rd Ratna Widayati. 2024. Antiglycation Potential of Ethanol Extract from the Stem of Bajakah Kalalawit (Uncaria gambir (W.Hunter) Roxb.) Using In Vitro Glycation Reaction Method", "type": "Page header" }, { "left": 525, "top": 802, "width": 16, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "177", "type": "Page footer" }, { "left": 57, "top": 74, "width": 226, "height": 30, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "penghambatan reaksi glikasi lanjutan dan penurunan pembentukan AGEs. (Noviarni, 2019)", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 115, "width": 226, "height": 203, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Senyawa alkaloid memiliki pasangan nitrogen elektron bebas yang dapat menstabilkan produk radikal bebas sehingga mampu menghambat reaksi glikasi lanjutan dan terjadi pengurangan produksi AGEs. Berdasarkan penelitian Sherif 2021, ekstrak etanol daun Gomphrena globosa (Linn.) berpotensi sebagai antiglikasi karena didalamnya terdapat senyawa metabolit sekunder salah satunya alkaloid.(Sherif, 2021) Glikasi dapat dihambat melalui beberapa mekanisme seperti pencegahan perlekatan glukosa dan protein pengurangan pembentukan AGEs melalui pencegahan oksidasi produk amadori dengan antioksidan.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 330, "width": 226, "height": 168, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan statistik pada uji normalitas dengan metode Shapiro-Wilk hasil uji normalitas pada masing- masing konsentrasi nilai p>0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi secara normal. Pada uji homogenity of variances data didapatkan nilai p. 0,489 (p>0,05) maka dapat disimpulkan data homogen. Pada uji Analysis of Variance (ANOVA) didapatkan nilai p.0,000 (p<0,05) maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang bermakna rerata potensi antiglikasi pada kelompok, dan hipotesis diterima.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 510, "width": 225, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tabel III . Hasil Analisis (Tukey’s HSD) Bajakah", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 527, "width": 39, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kalalawit", "type": "Section header" }, { "left": 62, "top": 551, "width": 211, "height": 94, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Konsentr asi 100pp m 200pp m 400pp m 600pp m 800pp m 1000pp m 100ppm 0,000* 0,000* 0,000* 0,000* 0,000* 200ppm 0,000* 0,000* 0,000* 0,000* 0,000* 400ppm 0,000* 0,000* 0,000* 0,000* 0,000* 600ppm 0,000* 0,000* 0,000* 0,037* 0,000* 800ppm 0,000* 0,000* 0,000* 0,037* 0,000* 1000ppm 0,000* 0,000* 0,000* 0,000* 0,000*", "type": "Table" }, { "left": 57, "top": 667, "width": 226, "height": 29, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Keterangan: *(nilai p<0,05). Hal ini menunjukkan perbedaan bermakna antar kelompok", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 708, "width": 226, "height": 46, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada tabel hasil uji Post Hoc Tukey HSD menunjukkan nilai potensi antiglikasi pada masing-masing konsentrasi ekstrak etanol batang Bajakah Kalalawit memiliki", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 74, "width": 226, "height": 117, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "perbedaan bermakna pada masing-masing konsentrasi serta mengalami peningkatan potensi pada setiap kenaikan konsentrasi dari konsentrasi terkecil 100ppm hingga 1000ppm. Konsentrasi terkecil yang berpotensi sebagai antiglikasi pada penelitian ini adalah konsentrasi 100ppm, yang selanjutnya dinyatakan sebagai konsentrasi efektif.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 202, "width": 226, "height": 64, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada penelitian ini dilanjutkan dengan pengukuran konsentrasi ekstrak etanol batang Bajakah Kalalawit dalam menghambat 50% reaksi glikasi diukur dengan menggunakan persamaan regresi linier.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 406, "width": 225, "height": 29, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar I. Kurva Regresi Linier Potensi Antiglikasi Bajakah Kalalawit terhadap konsentrasi", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 447, "width": 226, "height": 64, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan persamaan regresi linier didapatkan nilai konsentrasi ekstrak etanol batang bajakah kalalawit yang mampu menghambat 50% reaksi glikasi sebesar 253,043 ppm.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 540, "width": 79, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "KESIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 316, "top": 565, "width": 226, "height": 134, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ekstrak etanol batang Bajakah Kalalawit ( Uncaria gambir (W.Hunter) Roxb.) memiliki potensi antiglikasi yang bermakna secara statistik dengan nilai p<0,05. Konsentrasi Ekstrak etanol batang Bajakah Kalalawit ( Uncaria gambir (W.Hunter) Roxb.) memiliki potensi antiglikasi yang meningkat seiring dengan peningkatan konsentrasi dan konsentrasi efektif secara farmakologi yaitu 100ppm.", "type": "Text" }, { "left": 334, "top": 285, "width": 197, "height": 96, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "42,131 47,541 57,541 67,377 70,328 80,656 y = 0,0414x + 39,524 R² = 0,9821 0 20 40 60 80 100 0 200 400 600 800 1000 1200 Po te nsi ( % ) Konsentrasi (ppm)", "type": "Picture" }, { "left": 57, "top": 28, "width": 230, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Surya Medika (JSM), Vol 10 No 2, Agustus 2024, Page 172 – 178", "type": "Page header" }, { "left": 413, "top": 28, "width": 128, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "p-ISSN: 2460-7266; e-ISSN: 2655-2051", "type": "Page header" }, { "left": 57, "top": 802, "width": 16, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "178", "type": "Page footer" }, { "left": 57, "top": 69, "width": 141, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "UCAPAN TERIMA KASIH", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 95, "width": 226, "height": 82, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan kasih-Nya, peneliti dapat menyelesaikan naskah ini. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dan tidak dapat disebutkan satu persatu.", "type": "Text" }, { "left": 56, "top": 205, "width": 65, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "REFERENSI", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 231, "width": 226, "height": 58, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ahmed, N. 2005. Advanced glycation endproducts - Role in pathology of diabetic complications. Diabetes Research and Clinical Practice , 67 (1), 3–21. https://doi.org/10.1016/j.diabres.2004.09.004", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 295, "width": 226, "height": 81, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Alexandra, F. D., Frethernety, A., Amiani, W., & Aprelea, R. N. 2023. Uji Aktivitas Antihiperglikemia Ekstrak Batang Uncaria gambir (W.Hunter) Roxb. pada tikus diabetes. Jurnal Kedokteran Universitas Palangka Raya , 11 (1), 19–24. https://doi.org/10.37304/jkupr.v11i1.8577", "type": "Table" }, { "left": 57, "top": 382, "width": 225, "height": 35, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Amiani, W. 2022. Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Batang Bajakah Kalawit (Uncaria gambir (W.Hunter) Roxb.) secara Oral terhadap Proses", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 416, "width": 183, "height": 24, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penyembuhan Luka pada Tikus Wistar (Rattus norvergicus) Hiperglikemia [Skripsi] .", "type": "Table" }, { "left": 99, "top": 440, "width": 106, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Universitas Palangka Raya.", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 457, "width": 226, "height": 35, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Bender, D. A., Kennelly, P. J., Rodwell, V. W., Weil, P. A., & Wei, P. A. 2013. Harper’s Illustrated Biochemistry (30th ed.).", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 498, "width": 226, "height": 58, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ding, H., Ni, M., Zhang, G., Liao, Y., Hu, X., Zhang, Y., & Gong, D. 2020. The inhibition of oleanolic acid on protein non-enzymatic glycation. Lwt , 125 (March). https://doi.org/10.1016/j.lwt.2020.109253", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 562, "width": 226, "height": 59, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Huang, Q., Chai, W. M., Ma, Z. Y., Ou-Yang, C., Wei, Q. M., Song, S., Zou, Z. R., & Peng, Y. Y. 2019. Inhibition of α -glucosidase activity and non-enzymatic glycation by tannic acid: Inhibitory activity and molecular mechanism.", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 621, "width": 183, "height": 35, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "International Journal of Biological Macromolecules , 141 , 358–368. https://doi.org/10.1016/j.ijbiomac.2019.09.01", "type": "Table" }, { "left": 99, "top": 655, "width": 5, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "0", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 673, "width": 226, "height": 82, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Mat Saad, M. F., Goh, H. H., Rajikan, R., Tuan Yusof, T. R., Baharum, S. N., & Bunawan, H. 2020. Uncaria gambir (W. Hunter) Roxb: From phytochemical composition to pharmacological importance. Tropical Journal of Pharmaceutical Research , 19 (8), 1767–1773. https://doi.org/10.4314/tjpr.v19i8.28", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 70, "width": 226, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Muñiz, A., Garcia, E., Gonzalez, D., & Zuñiga, L. 2018.", "type": "Text" }, { "left": 358, "top": 81, "width": 184, "height": 59, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Antioxidant Activity and in Vitro Antiglycation of the Fruit of Spondias purpurea. Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine , 2018 , 102. https://doi.org/10.1155/2018/5613704", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 145, "width": 226, "height": 100, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Nandaputri, M. A., & Suharyanto. 2023. Uji aktivitas anti- glikasi ekstrak buah oyong (luffa acutangula (l.) roxb.) dengan menggunakan metode spektrofotometri visibel . 12 (3), 325–334. Noviarni, I. 2019. Aktivitas Antiglikasi dan Antioksidan Ekstrak Metanol Batang Xylocarpus granatum dan Fraksinya [Tesis] . Institut Pertanian Bogor.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 250, "width": 226, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Qonitah, F., Ariastuti, R., Ahwan, Maharani, P., & Wuri,", "type": "Text" }, { "left": 358, "top": 262, "width": 183, "height": 35, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "N. A. 2022. Skrinning Fitokimia Ekstrak Etanol Daun Jeruk Purut (Citrus Hystrix) Dari Kabupaten Klaten. Journal Homepage ,", "type": "List item" }, { "left": 358, "top": 297, "width": 60, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "34 (01), 47–51.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 314, "width": 226, "height": 47, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ratih, A. dewi. 2016. Potensi Antiglikasi Ekstrak Etanol Daun Salam (Syzygium polyanthum [Wight.] Walp.) Pada Reaksi Glikasi In Vitro . Universitas Palangka Raya.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 367, "width": 226, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Rollando, R., Ardanareswari, A., Susanto, F. H., &", "type": "Text" }, { "left": 358, "top": 378, "width": 184, "height": 70, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Monica, E. 2022. Efek Afrodisiaka dari Ekstrak Batang Bajakah Kalalawit (Uncaria gambir Roxb.) terhadap Tikus Jantan Galur Wistar (Rattus novergicus). Jurnal Pharmascience , 9 (2), 213. https://doi.org/10.20527/jps.v9i2.13289", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 454, "width": 226, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sasadara, M. M. V., & Wiranata, I. G. 2022. Pengaruh", "type": "Text" }, { "left": 358, "top": 465, "width": 183, "height": 36, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pelarut dan Metode Ekstraksi terhadap Kandungan Metabolit Sekunder dan Nilai IC50 Ekstrak Umbi Bit (Beta vulgaris L.).", "type": "Text" }, { "left": 358, "top": 500, "width": 183, "height": 24, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Usadha , 2 (1), 7–13. https://doi.org/10.36733/usadha.v2i1.5277", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 529, "width": 225, "height": 47, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Shandil, K. 2020. Anti-Oxidant, Anti-Hypertensive, Anti- Diabetic and Anti-Glycation Activities of Fermented Fruit Juice of Morinda Citrifolia (Noni) [Thesis] . University of the South Pacific.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 582, "width": 226, "height": 58, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sherif, A. T. Y. 2021. In vitro Antidiabetic, Antioxidant and Antiglycation Activity of Ethanolic Leaf Extract of Gomphrena globosa (Linn.). Asian Journal of Biological and Life Sciences , 10 (1), 101–109.", "type": "Text" }, { "left": 358, "top": 640, "width": 159, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "https://doi.org/10.5530/ajbls.2021.10.16", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 657, "width": 226, "height": 47, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Singh, R., Rao, H. K., & Singh, T. G. 2020. Review article advanced glycated end products (AGES) in diabetes and its complications: An insight. Plant Archives , 20 , 3838–3841.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 710, "width": 226, "height": 58, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Susanty, S., & Bachmid, F. 2016. Perbandingan Metode Ekstraksi Maserasi dan Refluks terhadap Kadar Fenolik dari Ekstrak Tongkol Jagung (Zea mays L.). Jurnal Konversi , 5 (2), 87. https://doi.org/10.24853/konversi.5.2.87-92", "type": "Text" } ]
457e83ec-5ec9-37e3-bbf0-b623ad0f7d81
https://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/cahayapd/article/download/6878/4389
[ { "left": 158, "top": 36, "width": 88, "height": 8, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Ilmiah Cahaya Paud", "type": "Section header" }, { "left": 158, "top": 47, "width": 245, "height": 20, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini P-ISSN. 2407-1064 E-ISSN. 2807-5552", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 101, "width": 428, "height": 32, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Implementasi Nilai-Nilai Agama Dalam Pengelolaan Kurikulum PAUD Di RA Al-Ikhlash", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 154, "width": 417, "height": 51, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Risbon Sianturi 1 , Alfika Nabila 2 , Gusthine Almeera 3 Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya Jl. Dadaha No. 18, Nagarawangi, Kec. Tawang, Kab. Tasikmalaya, Jawa Barat 46115 Email : [email protected] 1 , [email protected] 2 , [email protected] 3", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 246, "width": 428, "height": 176, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstrak: Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran dalam aspek keagamaan yaitu nilai-nilai agama pada anak usia dini di RA Al-Ikhlash Jl. Lingkar Dadaha Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan ialah metode penelitian kualitatif deskriptif serta menggabungkan data menjadi bentuk tulisan dan gambar. Penulis menggunakan jenis studi lapangan, di mana penulis terjun langsung ke lapangan untuk mengumpulkan data-data yang ingin diteliti. Hasil penelitian menemukan bahwa pengelolaan kurikulum di RA Al-Ikhlash telah mencerminkan komitmen kuat dalam membangun pemahaman agama Islam pada anak-anak sejak dini. Dengan bantuan pendidik melalui bimbingan, pembiasaan dan contoh. Dalam upaya menanamkan nilai-nilai agama, kepada peserta didik, RA Al-Ikhlash mempertimbangkan prinsip-prinsip kurikulum yang menyertakan sejumlah praktik dan kegiatan pembelajaran pada hari tertentu dan melibatkan faktor-faktor pendukung seperti kualifikasi pendidik, keterlibatan positif orang tua, guru pendamping, dan kepemimpinan sekolah yang peduli terhadap pendidikan agama. Namun, terdapat juga faktor-faktor penghambat seperti keterbatasan sumber daya, kondisi lingkungan, tantangan dalam mengatasi perbedaan kemampuan anak, dan pembatasan waktu.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 434, "width": 355, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata kunci: Pengelolaan Kurikulum, Anak Usia Dini, Implementasi Nilai-nilai Agama", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 457, "width": 427, "height": 153, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstract: This study aims to find out how the learning process in religious aspects, namely religious values in early childhood in RA Al-Ikhlash, Jl. Lingkar Dadaha, Cihideung District, Tasikmalaya City. The research method used is a descriptive qualitative research method and combines data into the form of writing and images. The author uses a type of field study, where the author goes directly into the field to collect the data he wants to research. The results of the study found that Curriculum Management at RA Al-Ikhlash has reflected a strong commitment in building understanding of Islam in children from an early age. With the help of educators through guidance, habituation and example. In an effort to instill religious values, to learners, RA Al-Ikhlash considers the principles of the curriculum which includes a number of practices and learning activities on a particular day and involves supporting factors such as educator qualifications, positive parental involvement, co-teachers, and school leadership that cares about religious education. However, there are also inhibiting factors such as limited resources, environmental conditions, challenges in overcoming differences in children's abilities, and time restrictions.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 621, "width": 378, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords: Curriculum Management, Early Childhood, Implementation of Religious Values", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 648, "width": 88, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "A. Pendahuluan", "type": "Section header" }, { "left": 103, "top": 663, "width": 409, "height": 87, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengelolaan yaitu proses pelaksanaan dan ketataan. Hal ini, menjadi suatu kepentingan dalam pengelolaan kurikulum untuk mencapai dan membentuk pendidikan yang bermutu. Kurikulum adalah seperangkat rencana pembelajaran di segala aktivitas pendidikan yang digunakan sebagai pedoman demi tercapainya tujuan pendidikan. Dengan demikian, keberadaan kurikulum sangat penting. Selain karena kurikulum dimaknai sebagai pedoman bagi pengelolaan pendidikan. Begitu pun", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 37, "width": 424, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Risbon Sianturi, Alfika Nabila, Gusthine Almeera Implementasi Nilai-Nilai", "type": "Page header" }, { "left": 109, "top": 786, "width": 100, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "51 Jurnal Ilmiah Cahaya Paud", "type": "Page footer" }, { "left": 337, "top": 786, "width": 166, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 5, Nomor 2, November 2023", "type": "Page footer" }, { "left": 103, "top": 85, "width": 409, "height": 43, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "penjelasan kurikulum menurut Mauritz Johnson, bahwa kurikulum ialah suatu program yang merencanakan pendidikan dan pegangan tentang lingkup, jenis, urutan isi, dan proses pendidikan (Sukmadinata, 2006).", "type": "Text" }, { "left": 103, "top": 130, "width": 410, "height": 87, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Program menguraikan pelaksanaan suatu bentuk kegiatan yang harus dijalankan oleh setiap lembaga pendidikan yang melingkupi tujuan pendidikan yang hendak dicapai, yaitu, pokok-pokok isi materi, dan kegiatan penilaian atau evaluasi. Maka dari itu, kualitas seorang peserta didik dilahirkan dari ketentuan program kurikulum yang dikembangkan oleh seorang pendidik (Rahmah, Ummah, Fauzia, Rahmadani, & Hasanah, 2022).", "type": "Text" }, { "left": 103, "top": 219, "width": 410, "height": 42, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Adapun prinsip penyusunan kurikulum pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini menurut Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini, 2014, hal. 4-5 adalah diantaranya:", "type": "Text" }, { "left": 103, "top": 263, "width": 410, "height": 58, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Kurikulum disusun memperhatikan pada prinsip bahwa anak yang berperan aktif dalam belajar atau yang disebut juga dengan berpusat pada anak, yaitu, berdasarkan bakat, minat, potensi, kebutuhan, dan perkembangan serta anak yang berkebutuhan khusus.", "type": "List item" }, { "left": 103, "top": 322, "width": 409, "height": 28, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Kurikulum dikembangkan berdasarkan penglihatan dan pertimbangan dari latar belakang karakteristik lingkungan, kondisi sekolah, dan kebutuhan anak.", "type": "List item" }, { "left": 103, "top": 352, "width": 410, "height": 43, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Substansi kurikulum direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan dan serasi dengan tahapan perkembangan anak yang meliputi semua dimensi kompetensi, yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan.", "type": "List item" }, { "left": 103, "top": 397, "width": 410, "height": 42, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Kurikulum harus disusun secara terorganisasi supaya program pengembangan yang menjadi dasar pembentukan kepribadian dalam sikap sosial dan spiritual anak dapat meningkat secara utuh.", "type": "List item" }, { "left": 103, "top": 441, "width": 409, "height": 43, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5. Penyusunan kurikulum perlu memperhatikan kenyamanan, ketentraman, dan aman bagi anak dalam tingkat perkembangannya agar anak dapat belajar dengan baik jika kebutuhan fisiknya terpenuhi.", "type": "List item" }, { "left": 103, "top": 486, "width": 409, "height": 42, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6. Penyusunan kurikulum mempertimbangkan cara anak belajar dari konkret ke abstrak, dari sederhana ke rumit, dari gerakan ke verbal, dan dari keakuan ke rasa sosial.", "type": "List item" }, { "left": 103, "top": 530, "width": 409, "height": 43, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "7. Penyusunan kurikulum dilaksanakan menggunakan pendekatan belajar melalui bermain supaya suasana yang efektif dan menyenangkan dalam proses pembelajaran akan tercipta.", "type": "List item" }, { "left": 103, "top": 575, "width": 409, "height": 72, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "8. Kurikulum disusun dengan memuat karakteristik sosial dan budaya masyarakat setempat serta menunjang kelestarian keragaman budaya. Kurikulum juga perlu menyusun kegiatan yang berisi tantangan dari keragaman potensi kebutuhan, dan karakteristik lingkungan daerah setempat sehingga anak akan mencintai budaya daerah.", "type": "List item" }, { "left": 103, "top": 649, "width": 410, "height": 102, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada jenjang PAUD, penyusunan kurikulum bertujuan mengembangkan potensi-potensi anak adalah melalui bermain sambil belajar. Dalam arti, saat proses pembelajaran berlangsung guru harus mengemas suasana pembelajaran dengan cara menyenangkan agar tidak membosankan bagi anak agar aspek-aspek perkembangan anak dapat meningkat untuk kesiapan anak belajar di jenjang yang lebih tinggi (Shalehah, 2023). Pengalaman belajar dalam PAUD diutamakan untuk mengembangkan jiwa keagamaan, sikap positif, tanggung jawab, mandiri, disiplin,", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 37, "width": 424, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Risbon Sianturi, Alfika Nabila, Gusthine Almeera Implementasi Nilai-Nilai", "type": "Page header" }, { "left": 109, "top": 786, "width": 100, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "52 Jurnal Ilmiah Cahaya Paud", "type": "Page footer" }, { "left": 337, "top": 786, "width": 166, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 5, Nomor 2, November 2023", "type": "Page footer" }, { "left": 103, "top": 85, "width": 410, "height": 72, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "kognitif, kemampuan fisik, bahasa, sosial, emosional. Adapun pengertian kurikulum pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) PAUD adalah penyusunan kurikulum operasional yang dijalankan di satuan Pendidikan Anak Usia Dini perlu sesuai dengan kondisi daerah satuan PAUD dan kebutuhan anak (Anggraini, Khasanah, Sari, Wulandari, 2022).", "type": "Text" }, { "left": 103, "top": 159, "width": 410, "height": 280, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Raudhatul Athfal merupakan satuan PAUD yang memiliki karakteristik keagamaan. Maka dari itu, kurikulumnya banyak mengaitkan dan memunculkan kekhasan keagamaan. Sehubung dengan itu, upaya untuk mencapai tujuan dari pengelolaan kurikulum yang bersifat komprehensif, kooperatif, sistemik, dan sistematik. Maka dalam aktivitas pengelolaan kurikulum meliputi kegiatan, antara lain: perencanaan, pengorganisasian pelaksanaan, dan evaluasi. Agama dan nilai-nilainya ialah orientasi awal dari pendidikan agama. Dengan begitu, pendidikan yang dilandasi oleh pendidikan agama akan menjadikan pendidikan yang utuh (al-Syaibani, 1979) dalam (Muntakhib, 2018). Pada masa usia 0-6 tahun, anak-anak sedang berada dalam tahap pesat dalam menstimulus perkembangan kognitif dan emosional. Pembinaan sejak usia dini tentu akan mengembangkan kemampuan potensinya. Nilai-nilai agama dapat dikembangkan sejak usia dini hingga dewasa. Dengan demikian, hal tersebut merupakan hal yang baik bagi pendidikan anak bangsa untuk ke pendidikan lebih lanjut. Pada dasarnya, penanaman nilai-nilai agama pada usia dini akan membentuk naluri anak untuk bersikap terbiasa melakukan akhlak mulia (Safitri, Kuswanto & Alamsyah, 2019). Merujuk akan hal itu, penulis menentukan tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran dalam aspek keagamaan yaitu nilai-nilai agama pada anak usia dini di RA Al-Ikhlas di Jl. Lingkar Dadaha Gg. Muarasari II No. 128 Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 456, "width": 99, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "B. Landasan Teori", "type": "Section header" }, { "left": 103, "top": 471, "width": 125, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Pengertian Kurikulum", "type": "List item" }, { "left": 121, "top": 486, "width": 389, "height": 116, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kurikulum adalah seperangkat alat yang berisi rancangan pembelajaran yang telah disusun secara sistematis. Kurikulum menurut UU No. 20 Tahun 2003, kurikulum merupakan “seperangkat rencana dan pengaturan mengenali isi, tujuan, dan bahan pelajaran beserta dengan cara yang digunakan sebagai panduan penyelenggaraan kegiatan pembelajaran agar tujuan dari pendidikan tertentu tercapai”. (Bab I Pasal 1 ayat 19). Menurut (Ahid, 2006) kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran yang telah disajikan oleh guru kepada siswa untuk mendapatkan ijazah saat kenaikan kelas.", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 604, "width": 390, "height": 147, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Istilah kurikulum ( curriculum ) berasal dari kata curir yang artinya adalah pelari dan curere yang berarti tempat berpacu. Kata tersebut berasal dari bahasa Yunani dan digunakan dalam dunia olahraga. Hal ini diartikan sebagai jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari dimulai dari start sampai finish untuk meraih penghargaan. Kemudian, makna tersebut digunakan dalam dunia pendidikan yang diartikan sebagai seorang siswa harus menempuh sejumlah mata pelajaran dari awal hingga akhir pemrograman sekolah selesai untuk mencapai penghargaan berbentuk ijazah (Sukariyadi, 2022). Pengertian kurikulum diartikan lebih luas lagi oleh Prof. Drs. H. Dakir dalam (Zaputri, 2019) , ia menyatakan bahwa kurikulum merupakan seperangkat alat upaya mencapai tujuan pendidikan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 37, "width": 424, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Risbon Sianturi, Alfika Nabila, Gusthine Almeera Implementasi Nilai-Nilai", "type": "Page header" }, { "left": 109, "top": 786, "width": 100, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "53 Jurnal Ilmiah Cahaya Paud", "type": "Page footer" }, { "left": 337, "top": 786, "width": 166, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 5, Nomor 2, November 2023", "type": "Page footer" }, { "left": 103, "top": 85, "width": 131, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Pengertian Pengelolaan", "type": "List item" }, { "left": 121, "top": 100, "width": 389, "height": 161, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurut Sindi, dkk (2022), pengelolaan adalah tindakan pengaturan atau manajemen. Pengelolaan juga diartikan sebagai langkah-langkah yang terlibat dalam mengoptimalkan pemanfaatan semua faktor dan sumber daya dengan peran-peran penting seperti perencanaan, pengorganisasi, pelaksanaan, dan evaluasi. G.R Terry dalam (Rinta, Febriana & Wulandari, 2022) mengatakan bahwa pengelolaan merupakan suatu proses atau tindakan yang dilakukan untuk mengatur, mengendalikan, dan mengelola sesuatu dengan tujuan mencapai hasil yang diinginkan. Pengelolaan dapat merujuk pada berbagai bidang, termasuk bisnis, sumber daya alam, keuangan, waktu, proyek, atau aset lainnya. Tujuan utama dari pengelolaan adalah untuk mencapai efisiensi, efektivitas, dan keberlanjutan dalam pengaturan dan pengelolaan suatu hal.", "type": "Text" }, { "left": 103, "top": 263, "width": 185, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Pengertian Pengelolaan Kurikulum", "type": "List item" }, { "left": 121, "top": 278, "width": 392, "height": 146, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Thaib & Siswanto (2015) menjelaskan bahwa pengelolaan kurikulum adalah jenis pengaturan yang bertujuan untuk menyukseskan proses belajar mengajar, dengan fokus utama pada usaha meningkatkan kualitas interaksi dalam kegiatan tersebut. Sedangkan menurut (Yuliana Ema & Wulandari, 2022), pengelolaan kurikulum diartikan sebagai suatu proses yang meliputi perencanaan, pengorganisasi, pelaksanaan dan evaluasi yang digunakan untuk mengatur materi belajar dan seluruh kegiatan di lembaga pendidikan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas kegiatan belajar-mengajar peserta didik, dan sebuah lembaga pendidikan tidak akan dapat berjalan dengan baik tanpa adanya kurikulum yang baik. Oleh karena itu, pengelolaan kurikulum sangat penting.", "type": "List item" }, { "left": 103, "top": 426, "width": 103, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Nilai-Nilai Agama", "type": "List item" }, { "left": 121, "top": 441, "width": 389, "height": 132, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penanaman nilai-nilai agama sangat penting ditanamkan sejak usia dini karena bentuk perilaku serta mental spiritual keagamaan akan membawa nilai kebaikan anak di masa depannya. Nilai merupakan sesuatu yang bermutu dan menunjukkan kualitas serta diyakini kebenarannya yang menjadi tolok ukur seseorang untuk bertindak di situasi lingkungan sosial tertentu (Saputra, 2014). Nilai agama dalam sosial kehidupan manusia dibagi menjadi dua, diantaranya, nilai ilahiyah dan nilai insaniyah. Nilai ilahiyah adalah nilai yang berkaitan dengan Tuhan atau nilai-nilai yang dititahkan Tuhan. Sedangkan ilahiyah berhubungan dengan manusia dan alam (Muntakhib, 2018).", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 575, "width": 389, "height": 72, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Melalui penanaman nilai-nilai agama sedari usia dini, diharapkan anak- anak mempunyai sikap iman, taqwa, ihsan, ikhlas, sabar, tawakkal, dan syukur dalam menjalin hubungan baik antar sesama mahkluk hidup. Dengan demikian, kepribadian anak-anak akan terbentuk menjadi pribadi yang jujur, rendah hati, sopan, santun, toleransi, hormat, tanggung jawab, dan penolong.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 664, "width": 130, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "C. Metodologi Penelitian", "type": "Section header" }, { "left": 103, "top": 678, "width": 410, "height": 73, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Metode penelitian yang digunakan ialah metode penelitian kualitatif deskriptif serta menggabungkan data menjadi bentuk tulisan dan gambar. Penulis menggunakan jenis studi lapangan, di mana penulis terjun langsung ke lapangan untuk mengumpulkan data-data yang ingin diteliti. Teknik yang digunakan adalah observasi, wawancara dengan kepala RA Al-Ikhlash, dan dokumentasi kegiatan pembelajaran.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 37, "width": 424, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Risbon Sianturi, Alfika Nabila, Gusthine Almeera Implementasi Nilai-Nilai", "type": "Page header" }, { "left": 109, "top": 786, "width": 100, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "54 Jurnal Ilmiah Cahaya Paud", "type": "Page footer" }, { "left": 337, "top": 786, "width": 166, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 5, Nomor 2, November 2023", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 85, "width": 370, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "D. Implementasi Nilai-Nilai Agama Dalam Pengelolaan Kurikulum PAUD", "type": "Section header" }, { "left": 103, "top": 100, "width": 209, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Pengelolaan Kurikulum di RA Al-Ikhlash", "type": "List item" }, { "left": 121, "top": 115, "width": 391, "height": 146, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan kepala Raudhatul Athfal (RA) Al-Ikhlash Jl. Dadaha Gg. Muarasari II No. 128 Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat. Bahwa RA tersebut masih menggunakan kurikulum 2013. Pencapaian strategi pengelolaan kurikulum merujuk pada visi, misi dan tujuan pendidikan di lembaga pendidikan tersebut. Strategi yang dilakukan pada tahapan proses perencanaan adalah dengan menelaah kelengkapan dan kebutuhan dokumen-dokumen kurikulum, diantaranya, kalender pendidikan, program tahunan (prota), ketetapan alokasi, program semester (promes), rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang memuat standar kompetensi dan rumusan capaian pembelajaran.", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 263, "width": 392, "height": 58, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurut hasil penelitian tersebut, Al-Ikhlas lebih menumbuhkan potensi anak untuk memiliki spiritual keagamaan tetapi tanpa mengurangi pembelajaran stimulasi aspek-aspek perkembangan anak usia dini, yaitu, bahasa, kognitif, sosial, emosional, dan fisik motorik.", "type": "List item" }, { "left": 103, "top": 322, "width": 409, "height": 28, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Nilai-nilai Agama yang Dikembangkan di RA Al-Ikhlash Nilai-nilai agama yang diajarkan kepada peserta didik PAUD merujuk pada", "type": "List item" }, { "left": 121, "top": 352, "width": 392, "height": 102, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA), sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini. Nilai-nilai tersebut mencakup pemahaman tentang agama yang dianut, pelaksanaan ibadah, integritas, empati, perilaku sopan, rasa hormat, sportivitas, kepedulian terhadap kebersihan diri dan lingkungan, pemahaman tentang hari raya agama, serta penghargaan terhadap agama orang lain (prinsip toleransi) (Muntakhib, 2018).", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 456, "width": 392, "height": 87, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penanaman nilai-nilai pendidikan agama pada anak harus dimulai sejak usia dini, dan semua pihak harus terlibat. Sekolah tidak dapat menjadi satu- satunya sumber pembelajaran, partisipasi dan dukungan dari berbagai pihak dengan pedoman prinsip-prinsip tertentu sangat penting. Terutama, melalui bimbingan, pembiasaan, dan keteladanan, nilai-nilai ini harus diajarkan dan diterapkan secara konsisten (Nurfalah, 2018).", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 545, "width": 392, "height": 87, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam pembimbingan Islam, seraya pendidik melakukan bimbingan lalu pembiasaan terhadap nilai-nilai agama yang harus diterapkan, pendidik pun harus menjadi contoh kepada peserta didiknya. Karena pendidik adalah profil sekolah yang dilihat dan didengar perkataannya oleh para peserta didik yang mungkin akan ditiru perlakuannya. Oleh sebab itu, seorang pendidik harus memenuhi persyaratan berikut ini (Imtihani, 2018):", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 634, "width": 221, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Beriman kepada Allah dan beramal shaleh;", "type": "List item" }, { "left": 121, "top": 649, "width": 116, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Ketaatan beribadah;", "type": "List item" }, { "left": 121, "top": 664, "width": 326, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c. Memiliki tingkat dedikasi yang tinggi terhadap dunia pendidikan;", "type": "List item" }, { "left": 121, "top": 678, "width": 303, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "d. Ikhlas dalam melaksanakan tugas sebagai seorang pendidik;", "type": "List item" }, { "left": 121, "top": 693, "width": 300, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "e. Menguasai pengetahuan yang akan diajarkan kepada siswa;", "type": "List item" }, { "left": 121, "top": 708, "width": 324, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "f. Menjadi pendidik yang professional dalam menjalakan tugasnya;", "type": "List item" }, { "left": 121, "top": 723, "width": 391, "height": 28, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "g. Bersikap tegas dan mengetahui cara mengatasi dalam menangani masalah yang dihadapi peserta didiknya.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 37, "width": 424, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Risbon Sianturi, Alfika Nabila, Gusthine Almeera Implementasi Nilai-Nilai", "type": "Page header" }, { "left": 109, "top": 786, "width": 100, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "55 Jurnal Ilmiah Cahaya Paud", "type": "Page footer" }, { "left": 337, "top": 786, "width": 166, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 5, Nomor 2, November 2023", "type": "Page footer" }, { "left": 121, "top": 85, "width": 392, "height": 102, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Di RA Al-Ikhlash nilai-nilai agama diimplementasikan dalam berbagai indikator, seperti membiasakan membacakan doa sehari-hari/doa-doa pendek, membaca Iqra, membaca asmaul husna, membaca dan menghafal hadits-hadits pendek, praktek salat dhuha, menceritakan cerita-cerita tentang tokoh-tokoh agama (seperti kisah para nabi), menunjukkan perilaku sopan dan kepedulian melalui kata-kata dan tindakan spontan (seperti mengucapkan maaf, permisi, dan terima kasih), juga mau menolong orang-orang disekitarnya.", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 189, "width": 391, "height": 43, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Setelah menentukan instrumen untuk wawancara, peneliti memperoleh hasil informasi yang ingin peneliti peroleh, yakni terdapat penyusunan kurikulum di RA Al-Ikhlash mempertimbangkan prinsip-prinsip, yaitu:", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 233, "width": 392, "height": 88, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Fokus pada Potensi, Perkembangan, Kebutuhan, dan Lingkungan Siswa Pengembangan kurikulum disesuaikan dengan potensi siswa yang berbeda-beda, sehingga pembelajaran dapat berlangsung secara individu, kelompok, dan klasikal. Materi ajar dirancang dengan pendekatan tematik untuk menggali semua potensi dan aspek perkembangan, berdasarkan kebutuhan peserta didik dan tuntutan di lingkungan RA Al-Ikhlash.", "type": "List item" }, { "left": 121, "top": 322, "width": 392, "height": 102, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Beragam dan Terpadu Kurikulum dirancang dengan mempertimbangkan keragaman karakteristik siswa, serta memperhatikan kondisi daerah tanpa diskriminasi terhadap perbedaan agama, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender. Kurikulum mencakup muatan wajib, muatan lokal, dan pengembangan diri yang disusun secara terkait dan berkesinambungan, memberikan pengalaman belajar yang bermakna dan menarik.", "type": "List item" }, { "left": 121, "top": 426, "width": 392, "height": 87, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c. Responsif terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni Kurikulum berkembang seiring dengan pemahaman bahwa ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni terus berubah secara dinamis. Untuk itu, semangat dan isi kurikulumnya mendorong siswa untuk memahami serta mampu memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dengan tepat.", "type": "List item" }, { "left": 121, "top": 515, "width": 392, "height": 87, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "d. Relevan dengan Kebutuhan Proses pengembangan kurikulum melibatkan para pemangku kepentingan pendidikan untuk memastikan bahwa pendidikan relevan dengan kebutuhan kehidupan. Ini mencakup pengembangan keterampilan hidup ( life skill ), integritas pribadi, kemandirian, kemampuan berpikir, kecerdasan mental, emosional, sosial, musikal, kinestatis, serta alamiah.", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 604, "width": 392, "height": 58, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "e. Kompherensif dan Berkelanjutan Isi program mencakup seluruh aspek keterampilan, pengetahuan, dan bidang pengembangan yang direncanakan, disajikan secara terpadu dan berkelanjutan.", "type": "List item" }, { "left": 121, "top": 664, "width": 392, "height": 72, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "f. Belajar Sepanjang Hayat Kurikulum difokuskan pada pengembangan, pengasuhan dan pemberdayaan siswa seumur hidup. Ini ditanamkan sejak dini agar siswa mendapatkan manfaat dari pembelajaran sepanjang hayat, mengingat perubahan kondisi dan kebutuhan lingkungan juga perkembangan manusia.", "type": "List item" }, { "left": 121, "top": 738, "width": 286, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "g. Menyeimbangkan Kepentingan Global, Nasional dan Lokal", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 37, "width": 424, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Risbon Sianturi, Alfika Nabila, Gusthine Almeera Implementasi Nilai-Nilai", "type": "Page header" }, { "left": 109, "top": 786, "width": 100, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "56 Jurnal Ilmiah Cahaya Paud", "type": "Page footer" }, { "left": 337, "top": 786, "width": 166, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 5, Nomor 2, November 2023", "type": "Page footer" }, { "left": 135, "top": 85, "width": 378, "height": 72, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kurikulum dikembangkan dengan mempertimbangkan kepentingan global, nasional, dan lokal guna membangun masyarakat, bangsa, dan negara yang bersatu. Kepentingan global, nasional, dan lokal harus saling mendukung sesuai dengan semangat Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 159, "width": 392, "height": 221, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "RA Al-Ikhlash dalam pembelajarannya masih menggunakan Kurikulum 2013. Dalam pemberian rangsangan pendidikan, RA Al-Ikhlash menggunakan pembelajaran tematik dengan pendekatan saintifik. Pada pendekatan pembelajaran tematik, aspek pengenalan nilai-nilai agama dan moral, alam, kehidupan, manusia, budaya dan simbol diintegrasikan melalui serangkaian kegiatan yang terpadu dan kontekstual, dengan tujuan mencapai kematangan yang sesuai dengan tingkat perkembangan individu. Suatu topik dapat dipecah menjadi subtopik dengan memperhitungkan kedalaman, ruang lingkup, ketersediaan sumber daya, dan tingkat perkembangan anak. Pendekatan pembelajaran tematik dilaksanakan melalui proses pembelajaran yang menggunakan metode saintifik dan habituasi. Pendekatan saintifik bertujuan untuk membangun berpikir sistematis dengan serangkaian tahapan yang saling terhubung, dimulai dari hal yang konkret dan berkembang menjadi konsep atau hasil praktis yang merupakan hasil dari berpikir tingkat tinggi. Keterampilan berpikir saintifik diaplikasikan dalam proses pembelajaran, meliputi kegiatan:", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 382, "width": 392, "height": 42, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Mengamati, melibatkan penggunaan indera seperti penglihatan, pendengaran, penciuman, perasaan, dan perabaan untuk memahami objek atau fenomena yang ada.", "type": "List item" }, { "left": 121, "top": 426, "width": 392, "height": 28, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Menanya, anak didorong untuk aktif bertanya, baik terkait dengan objek yang telah diamatinya maupun mengenai hal lain yang menarik minat mereka.", "type": "List item" }, { "left": 121, "top": 456, "width": 392, "height": 43, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c. Mengumpulkan informasi, dikumpulkan melalui berbagai metode, seperti melakukan eksperimen, percobaan, berdiskusi, dan merumuskan kesimpulan dari berbagai sumber.", "type": "List item" }, { "left": 121, "top": 500, "width": 392, "height": 43, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "d. Menalar/mengasosiasi, kemampuan untuk merumuskan hubungan antara informasi yang sudah diperoleh dengan pengetahuan baru, sehingga mencapai pemahaman yang lebih mendalam tentang suatu konsep atau fenomena.", "type": "List item" }, { "left": 121, "top": 545, "width": 392, "height": 43, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "e. Mengomunikasikan, aktivitas untuk menyampaikan apa yang telah dipelajari dalam berbagai bentuk, seperti melalui cerita, gerakan, atau melalui hasil karya seni seperti gambar.", "type": "List item" }, { "left": 103, "top": 589, "width": 247, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Implementasi Nilai-nilai Agama di RA Al-Ikhlash", "type": "List item" }, { "left": 121, "top": 604, "width": 392, "height": 147, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dari segi teori, anak prasekolah belum seharusnya mendapatkan pelajaran membaca dan menulis. Hal ini dikarenakan pada usia tersebut, anak-anak masih berada dalam tahap perkembangan yang lebih fokus pada pengembangan keterampilan motorik kasar dan halus, keterampilan sosial, serta keterampilan kognitif. Meskipun demikian, pengenalan terhadap keterampilan membaca dan menulis lebih baik dimulai sejak anak berusia 3-6 tahun, dengan memperhatikan pendekatan yang cocok dengan tahap perkembangan psikologis mereka. Pengenalan baca dan tulis dapat dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan tidak membebani anak, seperti melalui bermain, bernyanyi, dan membaca bersama (Hanik, 2023) .", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 37, "width": 424, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Risbon Sianturi, Alfika Nabila, Gusthine Almeera Implementasi Nilai-Nilai", "type": "Page header" }, { "left": 109, "top": 786, "width": 100, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "57 Jurnal Ilmiah Cahaya Paud", "type": "Page footer" }, { "left": 337, "top": 786, "width": 166, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 5, Nomor 2, November 2023", "type": "Page footer" }, { "left": 121, "top": 85, "width": 392, "height": 132, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada sisi lain, untuk mengenalkan pendidikan agama Islam kepada anak- anak usia dini di lembaga PAUD, bisa diwujudkan dengan cara yang menyenangkan dan tanpa memberikan beban berat pada anak, seperti melalui permainan, nyanyian, dan kegiatan membaca bersama. Selain itu, pengajaran agama Islam juga bisa dilakukan melalui pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari, seperti mengajarkan anak-anak untuk berperilaku jujur, membantu sesama, bersikap sopan, hormat, fair play , menjaga kebersihan pribadi dan lingkungan, mengenal hari raya agama, dan menghargai kepercayaan agama orang lain (Kurniasari & Susanti, 2021) .", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 219, "width": 392, "height": 72, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan kurikulum di RA Al- Ikhlash yang mengutamakan pendidikan keagamaan mencerminkan komitmen yang kuat untuk membangun pemahaman agama Islam pada anak-anak sejak dini. Pengelolaan kurikulum ini melibatkan sejumlah praktik dan kegiatan sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 293, "width": 392, "height": 28, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Pembelajaran Keagamaan Setiap Hari Senin-Rabu Setiap hari Senin-Rabu setelah pengabsenan yang diadakan pada pukul", "type": "List item" }, { "left": 135, "top": 322, "width": 378, "height": 73, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "7:00-8:00, anak-anak di RA Al-Ikhlash terlibat dalam pembelajaran keagamaan. Mereka langsung menghampiri guru untuk diuji membaca Iqra dan mengaji Al- Qur'an bagi mereka yang sudah memiliki kemampuan. Setelah itu, anak-anak diajak untuk menjalankan salat Dhuha bersama, membaca Asmaul Husna, dan doa-doa sehari-hari. Pada hari senin, anak-anak juga melaksanakan upacara.", "type": "Text" }, { "left": 135, "top": 397, "width": 378, "height": 72, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pendekatan ini menunjukkan komitmen kuat dari RA Al-Ikhlash dalam membangun dasar pemahaman agama Islam pada anak-anak sejak dini. Ini adalah langkah yang penting untuk membentuk identitas keagamaan anak-anak dan memperkenalkan mereka pada praktik-praktik keagamaan yang fundamental.", "type": "List item" }, { "left": 121, "top": 471, "width": 392, "height": 102, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Pembelajaran Keagamaan pada Hari Kamis dan Jumat Pada hari Kamis dan Jumat, setelah pengabsenan, anak-anak melakukan pembelajaran yang melibatkan membaca huruf Arab selama sekitar 3 menit. Selama waktu ini, semua kelas dan guru digabungkan. Selain membaca huruf Arab, mereka juga terus diajarkan mengaji, membaca doa-doa sehari-hari, dan Asmaul Husna. Selain itu, anak-anak juga mulai diperkenalkan dengan membaca dan menghafal hadits-hadits pendek.", "type": "Text" }, { "left": 135, "top": 575, "width": 378, "height": 72, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pendekatan ini memungkinkan anak-anak untuk terus mengembangkan kemampuan membaca huruf Arab dan meningkatkan pemahaman Al-Qur'an mereka. Pembelajaran kolektif pada hari Kamis dan Jumat juga mempromosikan kerjasama antara anak-anak dari berbagai kelompok, yang dapat memiliki dampak positif pada perkembangan sosial mereka.", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 649, "width": 392, "height": 87, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c. Metode Pembelajaran Klasikal Pembelajaran di kelas dimulai pada pukul 9:00 dengan metode pembelajaran klasikal yang mungkin mencakup kegiatan awal dan akhir pembelajaran. Kelompok A dan kelompok B memiliki jadwal akhir pembelajaran yang berbeda. Kelompok A berakhir pada pukul 10:30, sementara kelompok B berakhir pada pukul 11:00.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 37, "width": 424, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Risbon Sianturi, Alfika Nabila, Gusthine Almeera Implementasi Nilai-Nilai", "type": "Page header" }, { "left": 109, "top": 786, "width": 100, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "58 Jurnal Ilmiah Cahaya Paud", "type": "Page footer" }, { "left": 337, "top": 786, "width": 166, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 5, Nomor 2, November 2023", "type": "Page footer" }, { "left": 135, "top": 85, "width": 378, "height": 87, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Metode pembelajaran klasikal di sini mencerminkan pendekatan tradisional dalam pendidikan keagamaan. Ini memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk mendapatkan instruksi yang terstruktur dan mengikuti program pendidikan yang terencana. Perbedaan jadwal antara kelompok A dan kelompok B mungkin disesuaikan dengan tingkat kemampuan dan kebutuhan siswa.", "type": "Text" }, { "left": 182, "top": 283, "width": 283, "height": 13, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 1. Suasana Ruang Belajar Saat Proses Pembelajaran", "type": "Text" }, { "left": 103, "top": 298, "width": 410, "height": 28, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat dalam Implementasi Pendidikan Agama di RA Al-Ikhlash", "type": "List item" }, { "left": 121, "top": 327, "width": 392, "height": 28, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pelaksanaan nilai-nilai agama di RA Al-Ikhlash melibatkan berbagai faktor yang mendukung dan menghambat. Faktor-faktor pendukung meliputi:", "type": "List item" }, { "left": 121, "top": 357, "width": 392, "height": 72, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Para pendidik telah mencapai tingkat pendidikan yang sesuai, terutama dalam bidang PAUD. Para pendidik telah memenuhi standar akademik dengan memiliki latar pendidikan S1 dalam bidang kependidikan. Dengan pendidik yang berkualifikasi, mereka dapat memberikan pendidikan agama dengan lebih baik dan memahami kebutuhan anak-anak dalam tahap perkembangan mereka.", "type": "List item" }, { "left": 121, "top": 431, "width": 392, "height": 58, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Keterlibatan positif orang tua yang berpengaruh terhadap motivasi belajar anak. Orang tua yang aktif dalam mendukung pendidikan agama anak dapat memberikan motivasi yang kuat pada anaknya untuk mempelajari dan mempraktikkan nilai-nilai agama.", "type": "List item" }, { "left": 121, "top": 491, "width": 392, "height": 57, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c. Adanya guru pendamping yang mendukung proses belajar mengajar. Di RA Al- Ikhlash setiap kelas sudah memiliki guru pendamping. Guru pendamping dapat memberikan dukungan tambahan dalam proses pembelajaran dan membantu mengatasi tantangan yang mungkin timbul.", "type": "List item" }, { "left": 121, "top": 550, "width": 392, "height": 57, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "d. Kepedulian penyelenggara terhadap pendidikan agama. Kepedulian penyelenggara sekolah terhadap pendidikan agama dapat memastikan bahwa program pendidikan agama diberikan dengan baik dan sesuai dengan visi dan misi sekolah.", "type": "List item" }, { "left": 156, "top": 609, "width": 356, "height": 13, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Di sisi lain, terdapat faktor yang menjadi penghambat dalam implementasi", "type": "List item" }, { "left": 121, "top": 624, "width": 240, "height": 13, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pendidikan Agama Islam di RA Al-Ikhlash, seperti:", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 639, "width": 392, "height": 28, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Adanya perbedaan potensi, motivasi, minat, masalah, kondisi, karakter, dan sikap yang beragam di antara anak-anak.", "type": "List item" }, { "left": 121, "top": 669, "width": 298, "height": 13, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Beberapa siswa mungkin sangat aktif dan sulit untuk diatur.", "type": "List item" }, { "left": 121, "top": 683, "width": 345, "height": 13, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c. Alat dan bahan/sarana dan prasarana pembelajaran kurang memadai.", "type": "List item" }, { "left": 121, "top": 698, "width": 392, "height": 28, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "d. Tidak semua orang tua siswa memberikan pendidikan lanjutan atau bimbingan dalam pembiasaan perilaku Islami saat siswa berada di rumah.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 37, "width": 424, "height": 9, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Risbon Sianturi, Alfika Nabila, Gusthine Almeera Implementasi Nilai-Nilai", "type": "Page header" }, { "left": 109, "top": 786, "width": 100, "height": 9, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "59 Jurnal Ilmiah Cahaya Paud", "type": "Page footer" }, { "left": 337, "top": 786, "width": 166, "height": 9, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 5, Nomor 2, November 2023", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 85, "width": 66, "height": 13, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "E. Simpulan", "type": "Section header" }, { "left": 103, "top": 100, "width": 407, "height": 132, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan hasil penelitian mengenai Implementasi Nilai-nilai Agama dalam Pengelolaan Kurikulum PAUD di RA Al-Ikhlash adalah melibatkan sejumlah praktik keagamaan, yaitu pada hari Senin-Rabu anak-anak membaca Iqra dan mengaji Al- Qur'an bagi mereka yang sudah memiliki kemampuan. Berikutnya, anak-anak diajak untuk menjalankan salat Dhuha bersama, membaca doa sehari-hari dan Asmaul Husna. Demikian juga pelaksanaan kegiatan praktik keagamaan pada hari Kamis & Jumat. Selain mereka terus diajarkan membaca huruf Arab seperti mengaji, membaca doa-doa sehari-hari, dan Asmaul Husna, anak-anak juga mulai diperkenalkan dengan membaca dan menghafal hadits-hadits pendek.", "type": "Text" }, { "left": 251, "top": 248, "width": 96, "height": 13, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 276, "width": 427, "height": 26, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ahid, N. (2006). Konsep Dan Teori Kurikulum Dalam Dunia Pendidikan. ISLAMICA: Jurnal Studi Keislaman , 1 (1), 12–29.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 315, "width": 427, "height": 26, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Anggraini, P., Khasanah, E. R., Sari, R. N., & Wulandari, R. (2022). Pengelolaan Kurikulum Kelompok Bermain (KB). Jurnal Multidisipliner Bharasumba , 1 (2), 289–300.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 353, "width": 427, "height": 26, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hanik, U. (2023). Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam: Refleksi Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Tanggul .", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 392, "width": 428, "height": 13, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Imtihani, A. (2018). Strategi Pengelolaan Raudatul Atfal (RA) Menjadi PAUD Unggulan.", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 405, "width": 151, "height": 13, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal: Al-Athfal , 1(1), 106–132.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 431, "width": 428, "height": 26, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kurniasari, A. F., & Susanti, W. M. (2021). Capaian Pembelajaran Elemen Nilai Agama & Budi Pekerti . Pusat Perbukuan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 469, "width": 428, "height": 39, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Muntakhib, A. (2018). Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (Kajian Penanaman Nilai-Nilai Agama Islam Di TK ABA Petarukan). Jurnal SMaRT Studi Masyarakat, Religi Dan Tradisi , 4 (2), 247–261.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 521, "width": 427, "height": 13, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nurfalah, Y. (2018). Penanaman Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam Terhadap Anak.", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 534, "width": 241, "height": 13, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tribakti: Jurnal Pemikiran Keislaman , 29 (1), 85–99.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 560, "width": 428, "height": 38, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rahmah, H. D., Ummah, L., Fauzia, S. A., Rahmadani, S., & Hasanah, L. (2022). Studi Literatur Perbandingan Pembelajaran Pancasila Dalam Kurikulum 2013 Merdeka Di PAUD. Jurnal Pelita PAUD , 7 (1), 179–189.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 611, "width": 428, "height": 26, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rinta, A. S., Febriana, D., & Wulandari, R. (2022). Strategi Pengelolaan Pemasaran Pendidikan Anak Usia Dini. Jurnal Multidisipilner Bharasumba , 1 (1), 198–205.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 650, "width": 428, "height": 39, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Safitri, N., Kuswanto, C. W., & Alamsyah, Y. A. (2019). Metode Penanaman Nilai-Nilai Agama Dan Moral Anak Usia Dini. JECE (Journal of Early Childhood Education) , 1 (2), 30–44.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 689, "width": 428, "height": 26, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Saputra, M. A. (2014). Penanaman Nilai-Nilai Agama Anak Usia Dini Di RA DDI Addariyah Kota Palopo. Al-Qalam: Jurnal Peneltian Agama Dan Sosial Budaya , 20 (2), 197–210.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 727, "width": 427, "height": 26, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Shalehah, N. A. (2023). Studi Literatur: Konsep Kurikulum Merdeka Pada Satuan Pendidikan Anak Usia Dini. Jurnal Ilmiah Cahaya PAUD , 5 (1), 71–81.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 37, "width": 424, "height": 9, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Risbon Sianturi, Alfika Nabila, Gusthine Almeera Implementasi Nilai-Nilai", "type": "Page header" }, { "left": 109, "top": 786, "width": 100, "height": 9, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "60 Jurnal Ilmiah Cahaya Paud", "type": "Page footer" }, { "left": 337, "top": 786, "width": 166, "height": 9, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 5, Nomor 2, November 2023", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 98, "width": 329, "height": 13, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sukariyadi, T. I. (2022). Manajemen Kurikulum . Pena Persada Redaksi.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 124, "width": 428, "height": 26, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sukmadinata, N. S. (2006). Pengembangan Kurikulum: Teori Dan Praktek (Mukhlis, Ed.). Remaja Rosdakarya.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 162, "width": 428, "height": 39, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Thaib, R. M., & Siswanto, I. (2015). Inovasi Kurikulum Dalam Pengembangan Kurikulum (Suatu Analisis Implementatif). Jurnal Edukasi (Media Kajian Bimbingan Dan Konseling) , 1 (2), 216–228.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 214, "width": 428, "height": 26, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Yuliana Ema, & Wulandari, R. (2022). Pengelolaan Kurikulum Kelompok Bermain. JIMS: Journal of International Multidisciplinary Research , 2 (1), 1–7.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 253, "width": 282, "height": 13, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Zaputri, N. S. (2019). Administrasi Dan Supervisi Pendidikan .", "type": "Text" } ]
f3caca7a-dec1-812f-8576-ea78aeba624b
https://jurnal.uns.ac.id/jurnalpustakailmiah/article/download/65120/38525
[ { "left": 72, "top": 41, "width": 153, "height": 16, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Pustaka Ilmiah", "type": "Page header" }, { "left": 82, "top": 37, "width": 442, "height": 32, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Pustaka Ilmiah, Vol. 8, No. 2, 79-86, Desember, 2022 DOI: https://dx.doi.org/10.20961/jpi.v8i2.65120 p-ISSN 2477-2070 e-ISSN 2685-8363", "type": "Page header" }, { "left": 72, "top": 799, "width": 217, "height": 7, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "https://jurnal.uns.ac.id/jurnalpustakailmiah/article/view/ 65120", "type": "Page footer" }, { "left": 515, "top": 799, "width": 11, "height": 7, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "79", "type": "Page footer" }, { "left": 101, "top": 89, "width": 398, "height": 29, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Seleksi Bahan Pustaka dalam Pengembangan Koleksi di UPT Perpustakaan UIN Prof. KH. Saifuddin Zuhri (SAIZU)", "type": "Section header" }, { "left": 259, "top": 121, "width": 81, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Purwokerto", "type": "Title" }, { "left": 190, "top": 148, "width": 215, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Wildan Novia Rosydiana *, Sri Rohyanti Zulaikha", "type": "Text" }, { "left": 93, "top": 160, "width": 412, "height": 20, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Dosen Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta", "type": "Text" }, { "left": 215, "top": 183, "width": 168, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "*Korespondensi: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 150, "top": 207, "width": 298, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Diajukan : 10-09-2022; Diterima: 09-11-2022; Diterbitkan: 30-12-2022", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 243, "width": 41, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstract", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 261, "width": 454, "height": 213, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The quality of collections in the library is an important parameter in the assessment of a library. As an information provider unit, the library must be able to ensure that the library materials that are held and stored must be in accordance with the needs of the users and the library needs to develop collections for the needs of the users. This study discusses the selection of library materials in the development of collections at the UPT library of UIN Saizu Purwokerto. The purpose of this study was to find out how the selection process for library materials was carried out in developing collections at UPT Saizu UIN library. The research method used is qualitative research by taking four respondents consisting of one head of the library and three librarians in the management of UIN Saizu. The interview technique was carried out in a structured manner using interview guidelines. The observation technique used non- participants by visiting directly to the research location for two weeks. The data validity technique is source triangulation and descriptive research data analysis. The results of this study indicate that the selection of library materials does not run smoothly when carried out by professional librarians who can build collections. Selection of library materials carried out by UPT Saizu UIN library firstly the librarian submits proposals from students who have completed the list of recommendations given by the library, checking library catalogs through OPAC (Online Public Access Catalog) searches, verifying by checking and completing bibliographic data for each title. The tools used by the UIN Saizu library are book scales and publisher catalogs.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 482, "width": 232, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords: collection development, policy, selection", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 520, "width": 41, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstrak", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 538, "width": 454, "height": 213, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kualitas koleksi di perpustakaan merupakan parameter terpenting dalam penilaian sebuah perpustakaan. Sebagai unit penyedia informasi, perpustakaan harus bisa memastikan bahwa bahan pustaka yang diadakan dan disimpan harus sesuai dengan kebutuhan pemustaka sekaligus perpustakaan perlu melakukan pengembangan koleksi untuk kebutuhan pemustaka. Penelitian ini membahas tentang seleksi bahan pustaka dalam pengembangan koleksi di UPT perpustakaan UIN Saizu Purwokerto. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses seleksi bahan pustaka yang dilakukan dalam pengembangan koleksi di UPT perpustakaan UIN Saizu. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan mengambil empat orang responden yang terdiri dari satu Kepala Perpustakaan dan tiga Pustakawan dibagain pengelolaan UIN Saizu. Teknik wawancara dilakukan dengan terstruktur menggunakan pedoman wawancara. Teknik observasi menggunakan non- partisipan dengan mengunjungi langung ke lokasi penelitian yang dilakukan selama dua minggu. Teknik keabsahan datanya adalah triangulasi sumber dan analisis data penelitian bersifat deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pemilihan bahan pustaka tidak berjalan mulus bila dilakukan oleh pustakawan profesional yang dapat membangun koleksi. Seleksi bahan pustaka yang dilakukan oleh UPT perpustakaan UIN Saizu terlebih dahulu pustakawan mengajuan proposal dari mahasiswa yang telah melengkapi daftar rekomendasi yang diberikan perpustakaan, pengecekan katalog perpustakaan melalui pencarian OPAC (Online Public Access Catalog), melakukan verifikasi dengan", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 799, "width": 216, "height": 7, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Pustaka Ilmiah , Vol. 8, No. 2, 79-86, Desember, 2022", "type": "Page footer" }, { "left": 514, "top": 799, "width": 11, "height": 7, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "80", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 454, "height": 22, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "memeriksa dan melengkapi data bibligrafis setiap judul. Alat bantu yang digunakan oleh perpustakaan UIN Saizu adalah timbangan buku dan katalog penerbit.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 106, "width": 243, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata kunci : pengembangan koleksi, kebijakan, seleksi", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 154, "width": 88, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 172, "width": 220, "height": 124, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perpustakaan menurut Kep. Menpan NO. 132/2003 dalam Hartono (2016:22) merupakan sumber daya penting bagi masyarakat yang mempunyai tenaga manusia yang berada diruangan khusus serta mereka mempromosikan literasi, pendidikan dan pengetahuan serta koleksi yang disesuaikan dengan jenis perpustakaan dari berbagai disiplin ilmu yang dikelola oleh sistem yang terapkan mempunyai sekurang-kurangnya terdiri dari 1000 judul.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 299, "width": 221, "height": 212, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perpustakaan perguruan tinggi merupakan sumber informasi yang penting bagi civitas akademika, terbukti dengan tingginya minat pengguna untuk mencari informasi melalui berbagai koleksinya. Perpustakaan melakukan kegiatan pengembangan koleksi dengan cara memilih, mengadakan, mengolah, dan menyiapkan koleksi, sehingga pengguna dapat dengan mudah menemukannya. Menurut fungsinya perpustakaan dikelompokkan menjadi 2 yaitu perpustakaan umum dan khusus. Perpustakaan khusus merupakan perpustakaan yang dalam bidang penelitian dan pengembangan harus sesuai dengan induk yang dilayaninya sehingga yang masuk dalam kategori perpustakaan khusus adalah perpustakaan perguruan tinggi (Sulistyo Basuki, 2004).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 514, "width": 220, "height": 250, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengembangan koleksi menjadi tanggung jawab pustakawan, pustakawan harus memperhatikan kebutuhan informasi pengguna, ketersediaan koleksi, variasi koleksi, objek ilmiah, harga, jenis koleksi, jumlah koleksi, kualitas dari publikasi dan sebagainya. Proses pemilihan bahan pustaka harus telah disetujui dan disahkan oleh pimpinan dengan mempertimbangkan alur kerja yang sudah ditetapkan dan biaya pembelian bahan pustaka yang ditetapkan dalam Rencana Kerja Tahunan (RAT). Dalam proses pemilihan bahan seleksi membutuhkan alat bantu seleksi internal (silabus mata kuliah dari masing-masing program studi dan beberapa usulan dari pemustaka) sedangkan yang eksternal (katalog penerbit, daftar bibliografi, resensi buku atau tinjauan buku dan sebagainya). Oleh karena itu, diperlukan suatu kebijakan agar diperoleh perpustakaan yang memenuhi kebutuhan informasi pengguna atau", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 148, "width": 220, "height": 60, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "memenuhi tujuan didirikannya perpustakaan. Kebijakan yang akan mengatur perpustakaan untuk terus memutakhirkan koleksi yang dimiliki secara berkala yaitu kebijakan pengembangan koleksi.", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 211, "width": 220, "height": 225, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengembangan koleksi sudah ditetapkan pustakawan secara bersama-sama dengan pihak yang berkompeten di bidangnya meliputi kegiatan seleksi bahan pustaka dan pengadaan bahan pustaka. Pemilihan bahan pustaka merupakan bagian terpenting karena menemukan bahan dan informasi yang terkandung dalam bahan pustaka merupakan langkah awal dalam menentukan kepuasan pengguna. Oleh karena itu, pemilihan ini harus dilakukan secara cermat dan akurat untuk memastikan bahwa informasi atau bahan pustaka yang disajikan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Dalam kaitannya dengan pengembangan koleksi, seleksi adalah kegiatan mengembangkan pedoman untuk memilih dan memutuskan bahan perpustakaan yang akan dilestarikan dan bagaimana menerapkannya pada koleksi.", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 439, "width": 221, "height": 326, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori Evans menjelaskan mengenai pengembangan koleksi antara lain (1) Analisis Pengguna, proses pengembangan koleksi hendaknya melakukan analisis pengguna informasi sehingga dalam pengadaaan bahan koleksi sudah diketahui bahan koleksi yang akan dibeli serta analisis pengguna juga menentukan seberapa besar koleksi diminati oleh pemustaka, (2) kebijakan seleksi, dapat dilakukan dalam proses yang detail dalam mengidentifikasi sebuah kesalahan sehingga kebijakan seleksi dalam proses pengadaan bahan koleksi ini dapat memudahkan pustakawan, (3) Seleksi, pada tahap ini hal apa saja yang layak untuk dipajang terutama mengenai bahan pustaka, (4) Pengadaan, tim seleksi langsung mengambil kebijakan bahwa proses pengadaan sudah bisa dimulai pengadaan fisik contohnya bahan monograf dan non fisik contohnya e-book, (5) Penyiangan dilakukan oleh pustakawan seperti mengambil bahan koleksi yang sekiranya sudah tidak bernilai atau koleksi lama, (6) Evaluasi, dalam mencapai suatu evaluasi maka kembali lagi melihat pada analisis pengguna (G. Edward Evans, 2016).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 799, "width": 216, "height": 7, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Pustaka Ilmiah , Vol. 8, No. 2, 79-86, Desember, 2022", "type": "Page footer" }, { "left": 514, "top": 799, "width": 11, "height": 7, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "81", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 220, "height": 187, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perpustakaan yang berkualitas membutuhkan tim seleksi buku yang handal. Menurut Evans dalam Qolyubi (2003: 84) selektor yang baik harus memenuhi kriteria antara lain dalam kegiatan pengembangan koleksi yang dikerjakan harus dipahami dengan sungguh-sungguh, mempelajari penerbit yang memproduksi bahan terbaik, hendaknya mempelajari seluk beluk bidang penerbitan buku dan produksi bahan audio-visual, mengetahui para editor buku dan prosedur bahan audio-visual, membaca tinjauan pustaka, memcermati bibliografi, mengetahui masyarakat penggguna perpustakaan, dan mengikuti perkembangan dunia yang sedang terjadi khususnya dengan banyak membaca.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 264, "width": 220, "height": 289, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Terdapat beberapa penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Imroatun Sholihah, 2011) tentang Seleksi bahan pustaka di Perpustakaan SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta dengan hasil temuannya yaitu mengumpulkan (daftar permintaan, katalog penerbit, resensi), mengirim bahan ke tim selektor, setelah diterima selanjutnya di cek melalui OPAC serta memasukkan data bibliografi ke dalam pesanan. Persamaannya adalah sama-sama membahas tentang seleksi bahan pustaka. Perbedaan dengan penelitian yang saya lakukan adalah dalam hal pengajuannya ke mahasiswa. Peneliti yang kedua dari (Fitri Kartika Sari, 2017) menurut hasil temuannya proses seleksinya bertujuan untuk memudahkan pustakawan dalam pengadaan koleksi dengan bantuan dosen sedangkan alat bantu yang digunakan yang membantu mereka menelusuri katalog penerbit. Persamaannya adalah sama-sama membahas tentang seleksi bahan pustaka. Perbedaan dari penelitian yang saya lakukan adalah alat bantu yang digunakan adalah skala penerbit dan katalog.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 555, "width": 220, "height": 213, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perpustakaan UIN Saizu Purwokerto adalah nama baru yang cocok dengan identitas universitas yang baru saja berubah. Awal berdirinya bertepatan dengan berdirinya Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga pada tahun 1994, dan arahnya masih dibawah pimpinan IAIN Sunan Kalijaga. Tahun 1994 -1997 peralihan induk dari IAIN Sunan Kalijaga ke IAIN Walisongo. Tahun 1997 independensi institusi menjadi UPT Perpustakaan STAIN Purwokerto. Tahun 2015 STAIN Berubah menjadi IAIN Purwokerto. Barulah di tahun 2021 perpustakaan alih status menjadi UIN Saizu Purwokerto dibangun dengan sumber dana SBSN (surat berharga syariah) untuk membantu pemenuhan kebutuhan dan semenjak dibawah naungan UIN Saizu Purwokerto mengalami perubahan yang", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 75, "width": 220, "height": 124, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "signifikan baik koleksi, SDM atau sarprasnya. Perpustakaan UIN Saizu Purwokerto adalah jenis perpustakaan perguruan tinggi dalam kategori umum karena lembaga pendidikan ini mempunyai 5 fakultas dan 29 program studi yaitu FTIK, Syari’ah, Dakwah, FUAH, dan FEBI. Dengan berbagai program studi yang ada, maka, perpustakaan perlu menawarkan beberapa koleksi untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa sesuai program studinya.", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 201, "width": 220, "height": 162, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dengan berbagai program studi yang ada, masing-masing jurusan mempunyai kebutuhan informasi yang berbeda-beda pula. Oleh sebab itu agar kebutuhan informasi mahasiswa terpenuhi makan perpustakaan harus bisa menyediakan jumlah koleksi yang diinginkan pemustaka. Di Perpustakaan UIN SAIZU Purwokerto berusaha memberikan yang terbaik kepada penggunanya. Dengan begitu proses seleksi dalam menentukan koleksi harus benar-benar sesuai kebutuhan penggunanya dengan melalukan berbagai cara, meskipun proses seleksi tidak selalu sesuai dengan prosedur yang ada.", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 366, "width": 220, "height": 161, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan hasil uraian di atas bahwa unsur pilihan dalam perkembangan bahan pustaka ketersediaan bahan pustaka sangat dipengaruhi dan harus dipilih agar informasi yang tersedia sesuai dengan kebutuhan pemakai yaitu mahasiswa, dosen, staf pegawai maupun peneliti agar dapat dimanfaatkan oleh mereka. Oleh karena itu, untuk lebih memahami tentang seleksi bahan pustaka, maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih lanjut tentang seleksi bahan pustaka dalam pengembangan koleksi di UPT Perpustakaan UIN Prof. KH. Saifuddin Zuhri Purwokerto.", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 536, "width": 52, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "METODE", "type": "Section header" }, { "left": 306, "top": 555, "width": 220, "height": 212, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif untuk memberikan gambaran secara rinci tentang keadaan suatu objek, berdasarkan fakta-fakta realitas yang sebenarnya (Sugiyono, 2010). Peneliti melakukan penelitian di UPT. Perpustakaan UIN SAIZU. eknik pengambilan sampel yang digunakan (purposing sampling), yaitu mengambil sampel yang telah diketahui ciri- ciri fisiknya dan karakteristiknya yang akan digunakan untuk penelitian (Arikunto, 2014). Subjek dalam penelitian ini empat orang responden yang terdiri dari satu Kepala Perpustakaan dan tigas pustakawan yang bekerja pada bagian pengolahan bahan pustaka. Teknik wawancara dilakukan dengan terstruktur menggunakan pedoman wawancara. Teknik", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 799, "width": 216, "height": 7, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Pustaka Ilmiah , Vol. 8, No. 2, 79-86, Desember, 2022", "type": "Page footer" }, { "left": 514, "top": 799, "width": 11, "height": 7, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "82", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 220, "height": 60, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "observasi menggunakan non-partisipan dengan mengunjungi langung ke lokasi penelitian yang dilakukan selama dua minggu. Teknik keabsahan datanya adalah triangulasi sumber dan analisis data penelitian bersifat deskriptif.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 144, "width": 145, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 163, "width": 220, "height": 123, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurut ALA Grossary of Library and Information Science (1983), pengembangan koleksi melibatkan penentuan sistem pemilihan kebijakan, evaluasi kebutuhan pemustaka, pemeriksaan penggunaan koleksi, penilaian koleksi, identifikasi kebutuhan koleksi, dan bahan perpustakaan. Termasuk berbagai kegiatan yang berkaitan dengan seleksi dan perencanaan . Membantu memelihara koleksi dan menghapus sumber daya koleksi perpustakaan.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 289, "width": 220, "height": 212, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sedangkan Menurut G. Evans (1999: 15) pengembangan koleksi merupakan proses untuk mengidentifikasi suatu kekuatan dan kelemahan perpustakan dan menghubungkannya dengan kebutuhan penggunanya serta berusaha mencoba untuk memperbaiki kelemahan dalam pemilihan koleksi bahan pustaka. Oleh karena itu, dengan adanya pengembangan koleksi sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan informasi terkini dengan caa meningkatkan kualitas koleksi yang ada dan diperlukan oleh pengguna dan sekaligus untuk mengganti kesenjangan koleksi perpustakaan. Kegiatan dari pengembangan koleksi meliputi pemilihan dan pengorganisasian bahan pustaka, serta ada beberapa kebijakan yang sudah ditetapkan oleh pustakawan dan civitas akademika.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 504, "width": 220, "height": 263, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengembangan koleksi bertujuan untuk membangun koleksi perpustakaan, baik secara kuantitatif atau kualitatif, dengan memperhatikan kebutuhan, minat, dan preferensi masyarakat pengguna perpustakaan. Untuk memenuhi kebutuhan pengguna tersebut, semua jenis koleksi harus dikembangkan sesuai dengan visi dan misi lembaga dan kebutuhan pengguna. Secara lebih spesifik, kegiatan pengembangan koleksi memiliki beberapa tujuan antara lain, a) pemustaka yang memilih jumlah koleksi kemudian pustakawan yang menentukan dan menambah jumlah koleksi yang dibutuhkan, b) mendapatkan jenis koleksi dari penulis yang terkenal dikalangan para pembaca, c) mencapai tujuan organisasi guna memenuhi kewajiban perpustakaan, d) pengadaan bahan pustaka sesuai dengan masing-masing bidang studi sehingga dapat menambah nilai koleksi, e) pengadaan bahan pustaka dan buku referensi yang dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 75, "width": 220, "height": 48, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pemustaka, f) memberikan sebuah informasi yang lengkap mengenai subjek yang sudah tidak ada sama sekali atau hilang dan tidak dapat memenuhi kebutuhan pemustakanya.", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 125, "width": 220, "height": 200, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Oleh karena itu, kebijakan pengembangan koleksi adalah proses pemanfaatan sumber informasi yang dihasilkan di dalam dan di luar perpustakaan untuk memastikan bahwa kebutuhan informasi pengguna terpenuhi secara tepat waktu dan ekonomis. Koleksi yang baik berasal dari pemilihan bahan pustaka yang baik. Untuk itu diperlukan pedoman sebagai kebijakan pengembangan koleksi. Perpustakaan berpartisipasi dalam pengembangan koleksinya melalui kebijakan pengembangan koleksi yang secara resmi disetujui oleh kepala perpustakaan. Perpustakaan juga memiliki wewenang formal untuk mengembangkan hubungan dengan berbagai pemangku kepentingan di dalam dan di luar institusi.", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 328, "width": 220, "height": 136, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kebijakan pengembangan koleksi yang terdokumentasi atau tertulis sangat penting dalam proses pengembangan koleksi. Hasil analisis kebutuhan pengguna memberikan gambaran lengkap tentang pengguna, profil, karakteristik dan kebutuhan, yang menjadi pertimbangan dalam merumuskan kebijakan pengembangan koleksi. Penulisan pengembangan koleksi juga memiliki manfaat, seperti memberikan bimbingan kepada tim seleksi dan mempermudah evaluasi setiap tahapan pengembangan koleksi.", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 467, "width": 220, "height": 212, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Perpustakaan UIN Saizu Bapak Aris Nurohman, S.H.I., M.Hum. bahwa Kebijakan pengembangan koleksi di Perpustakaan UIN Saizu sudah ada kebijakan tertulisnya sehingga dapat diaplikasikan secara umum dan cukup fleksibel dalam pengembangan koleksi dan secara jelas dalam membantu tujuan administrasi perpustakaan. Kebijakan tersebut dilaksanakan oleh pustakawan dan petugas perpustakaan, tujuannya adalah untuk menyediakan bahan perpustakaan yang belum dimiliki oleh UPT Perpustakaan UIN Saizu terutama untuk koleksi yang baru (up to date) yang meliputi semua bidang ilmu terutama yang sesuai dengan kurikulum yang sedang berlaku di UIN Saizu Purwokerto", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 682, "width": 220, "height": 86, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kebijakan pengembangan koleksi ini sudah berjalan 5 tahun, proses penyeleksian bahan pustaka oleh kepala perpustakaan dan staf perpustakaan secara langsung, keabsahan atau kelayakan suatu koleksi buku perpustakaan harus memenuhi kriteria yang bermanfaat bagi pemakainya. Semua koleksi yang disusun harus", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 799, "width": 216, "height": 7, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Pustaka Ilmiah , Vol. 8, No. 2, 79-86, Desember, 2022", "type": "Page footer" }, { "left": 514, "top": 799, "width": 11, "height": 7, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "83", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 220, "height": 48, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "diselidiki kemudian kekuatan dan kelemahan dalam pengembangan material harus dipilih sebelum akhirnya disusun, didistribusikan, dan dipamerkan.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 125, "width": 220, "height": 61, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "UPT Perpustakaan UIN SAIZU Purwokerto adalah perpustakaan dibawah naungan UIN SAIZU Purwokerto yang fungsinya adalah untuk menunjang pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 75, "width": 220, "height": 73, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Oleh karena itu pengelolaan perpustakaan harus sejalan dengan visi dan misi universitas. Pengguna Perpustakaan UIN Saizu terdiri dari dosen, pegawai dan mahasiswa. Struktur Organisasi Perpustakaan UIN Saizu Purwokerto sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 82, "top": 195, "width": 414, "height": 318, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 1. Struktur Organisasi Perpustakaan UIN Saifuddin Zuhri Purwokerto Tahun 2021 No. Nama Jabatan 1 Aris Nurohman, S. H. I., M. HUM. Kepala Perpustakaan 2 Indah Wijaya Antasari, S. Sos. Pustakawan 3 Ulfah Rulli Hastuti, A. Md. Pustakawan 4 Kholidah Rahmawati, S. Ag. Staff 5 Kristiarso, S. Si. Staff 6 Yulika Setyowulandari, S. Hum. Staff 7 Alfa Rizka Nurlaila, S. E. Sy. Staff 8 Ayuk Kusuma Ningrum, S. Hum. Pustakawan 9 Hobby Saukhi. S. Kom. Staff 10 Nisa-un Naja, SIP. Staff 11 Aziz Mujahidin Staff 12 Imam Supriyono Staff 13 Emi Damayanti, S. I. Pust. Staff 14 Restu Umar Fauzi, A. Ma. Pust. Staff", "type": "Table" }, { "left": 159, "top": 524, "width": 281, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber: Perpustakaan UIN Saifuddin Zuhri Purwokerto, 2021.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 553, "width": 220, "height": 111, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "UPT Perpustakaan UIN Saizu dipimpin oleh seorang kepala perpustakaan, semua permintaan kebutuhan baik itu pengadaan koleksi, sarana prasarana harus melalui rektor sebagai pimpinan universitas. Sebuah perpustakaan dikatakan baik jika salah satu komponennya yaitu pustakawan, di UPT Perpustakaan UIN Saizu mempunyai empat pustakawan yang terdiri dari satu kepala perpustakaan dan tiga lainnya dibagian staf.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 667, "width": 220, "height": 99, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Koleksi di perpustakaan UIN Saizu cukup banyak mulai dari fiksi hingga materi ilmu pengetahuan, dari bahan cetak hingga koleksi digital seperti CD-ROM, CD, VCD, dan DVD. Perpustakaan ini juga mengumpulkan publikasi serial harian seperti koran dan juga serial bulanan seperti majalah. Perpustakaan UIN Saizu Purwokerto menganut prinsip pandangan", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 553, "width": 220, "height": 99, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pluralistik dimana perpustakaan UIN Saizu menggunakan dan menerapkan pandangan tradisional dan liberal yang dalam hal ini berusaha untuk menyeimbangkan meskipun kualitas menjadi pertimbangan bahan pustaka, utamakan pemilihan bahan yang banyak dibaca dan disukai, atau pilihlah sesuai dengan preferensi masyarakat pengguna perpustakaan.", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 654, "width": 220, "height": 112, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tim seleksi biasanya dilakukan disetiap organisasi perpustakaan berbeda-beda tergantung dari tipe perpustakaannya. Seleksi bahan pustaka pada prinsipnya mencakup (1) pustakawan, (2) spesialis subjek termasuk guru atau dosen, (3) pimpinan di organisasi induk, (4) komisi perpustakaan, dan apabila ada (5) anggota lain yang sesuai. Tim seleksi di Perpustakaan UIN SAIZU terdiri dari rektor universitas, dekan,", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 799, "width": 216, "height": 7, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Pustaka Ilmiah , Vol. 8, No. 2, 79-86, Desember, 2022", "type": "Page footer" }, { "left": 514, "top": 799, "width": 11, "height": 7, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "84", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 220, "height": 98, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "kepala perpustakaan, pustakawan, serta perwakilan pengguna. Anggota tim seleksi harus memahami persyaratan seperti pengetahuan tentang latar belakang kebutuhan pengguna, pemahaman tentang tujuan dan kemampuan, pengadaan fasilitas bibliografi yang tersedia, dan pemahaman tentang dunia penerbitan yang ada di lingkungan UIN SAIZU Purwkerto.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 176, "width": 220, "height": 238, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan wawancara dengan Pustakawan dibagian pengelolaan Ibu Yulika Setyowulandari, S.Hum, bahwa proses seleksi bahan pustaka di perpustakaan UIN Saizu Purwokerto sudah sesuai prosedur yang ada dan sesuai dengan kebutuhan pemustaka yang dilayaninya. Semua civitas akademika antara lain ada dosen, peneliti, administrator, mahasiswa dan pustakawan pada dasarnya bisa untuk mengusulkan dan bahkan bisa memilih bahan pustaka. Kemudian usulan itu dilakukan dengan cara-cara yang telah ditetapkan pihak UPT Perpustakaan UIN Saizu Purwokerto dengan memilih katalog yang up to date dengan itu koleksi yang ada perlu untuk dilestarikan. Tidak hanya pustakawan saja yang biasanya memesan koleksi tetapi dosen, civitas akademika juga terlibat dalam pemesanan koleksi sehingga pemustaka dapat mencari buku yang sesuai dengan kebutuhannya.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 416, "width": 223, "height": 326, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Cara-cara yang dilakukan oleh Perpustakaan UIN Saizu Purwokerto antara lain megacu pada teori Evans. Pertama, Pemilihan bahan pustaka dan seleksi pemilihan pustaka dilakukan dengan mendaftarkan saran dari mahasiswa yang mengisi daftar saran yang diberikan oleh perpustakaan. Pustakawan juga mewawancarai sebagian besar dosen yang mengajar di UIN Saizu agar koleksinya dapat dikembangkan jika diperlukan. Meskipun usulan mahasiswa hanya untuk judul buku, pustakawan diminta untuk memberikan rincian buku dengan bantuan dosen dan berpartisipasi secara cermat dalam pemilihan bahan pustaka sesuai dengan kebutuhan pengguna perpustakaan. Kepala perpustakaan kemudian mengirimkan daftar koleksi yang dibutuhkan pengguna kepada Rektor agar koleksi dapat dilihat sesegera mungkin. Kemudian melakukan pengecekan katalog perpustakaan, jika koleksi sudah ada, pustakawan akan membatalkan daftar yang disarankan, tetapi jika koleksi tidak ada dan jumlahnya tidak banyak, maka perlu ditambah. Untuk menghindari duplikat koleksi, terutama koleksi yang tidak perlu diisi ulang, sebaiknya cari di OPAC (Online Public Access Catalog).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 745, "width": 220, "height": 23, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Anggaran pengadaan koleksi sebenarnya tidak menentukan jumlah yang tersedia untuk tahun", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 75, "width": 220, "height": 174, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "tersebut tetapi pihak perpustakaan UIN SAIZU Purwokerto hanya membeli buku sesuai dengan anggaran yang ada. Kami berharap semua kebutuhan koleksi buku terpenuhi, namun harga bisa relatif mahal dan jumlah koleksi yang akan dibeli juga disesuaikan dengan anggaran yang tersedia. Dari hasil seleksi, pustakawan harus mengkaji dan melengkapi data bibliografi untuk setiap judul. Kemudian bandingkan dengan koleksi yang ada melalui katalog perpustakaan OPAC. Selain itu, tinjauan akan dilakukan untuk memungkinkan penerbit dan toko buku mencari bahan pustaka yang dipilih dan mengaturnya ke dalam basis data abjad.", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 252, "width": 220, "height": 263, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Secara umum, ada tiga prinsip seleksi yang dapat digunakan perpustakaan untuk membuat pilihan yang harus mereka buat. a) Pandangan tradisional adalah prinsip yang mengutamakan nilai intrinsik bahan pustaka yang dikumpulkan oleh perpustakaan. Titik awal dari prinsip ini adalah pemahaman bahwa perpustakaan adalah tempat untuk melestarikan warisan budaya dan alat untuk membangun komunitas bahan berkualitas buruk tidak akan disimpan. b) Pandangan liberal adalah bahwa prioritas pemilihan didasarkan pada popularitas. Ini berarti bahwa kualitas akan terus menjadi pertimbangan, tetapi baik dengan memprioritaskan alternatif yang banyak digunakan, dengan prioritas tinggi, atau dengan mengikuti preferensi komunitas pengguna. c) pandangan multidimensi, sebuah prinsip yang diwarisi dari pandangan ini bertujuan untuk mencari keselarasan dan keseimbangan antara dua visi, baik tradisional maupun liberal.", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 517, "width": 220, "height": 251, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "David Spiller (1982: 83-90) mengungkapkan secara umum kriteria-kriteria yang diterapkan dalam seleksi, yaitu: (1) Mempertimbangkan secara sungguh-sungguh antara kesesuaian dengan tujuan atau cakupan dari kelompok pembaca agar bahan pustaka yang akan dipilih sesuai dengan yang diinginkan. (2) Faktor utama dalam menentukan koleksi yaitu salah satuya tingkatan koleksi. (3) Kewenangan dan kredibilitas penulis harus dinilai secermat mungkin. Jika penulis tidak terbukti ahli di bidangnya, Anda harus mempertimbangkan dengan cermat apakah itu cocok untuk menulis buku. (4) Harga suatu terbitan dapat diketahui dari daftar pustaka, tetapi nilai intrinsik suatu buku hanya dapat ditentukan dari buku itu sendiri. Penyeleksi bertanggung jawab memutuskan untuk memilih bahan pustaka yang melebihi harga rata-rata. Apakah itu benar-benar diperlukan dan digunakan secara luas? (5)", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 799, "width": 216, "height": 7, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Pustaka Ilmiah , Vol. 8, No. 2, 79-86, Desember, 2022", "type": "Page footer" }, { "left": 514, "top": 799, "width": 11, "height": 7, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "85", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 220, "height": 225, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Update data penerbit perpustakaan belum terkonfirmasi. Penerbit bahan perpustakaan tertentu dapat diterbitkan bertahun-tahun setelah penyelidikan, mengurangi nilai intrinsik dan up- to-date. (6) Penyajian fisik buku dapat mempengaruhi keputusan untuk menentukan suatu pilihan. Bahan pustaka harus bersih, rapi, dan mudah dibaca. (7) Struktur dan cara penyajian Pustakawan dengan latar belakang teknis tertentu biasanya dapat menggunakan daftar isi untuk mendapatkan ide untuk struktur buku. (8) Indeks dan referensi dapat diidentifikasi dengan jelas melalui entri dalam Daftar Pustaka Nasional. Namun, Anda dapat menilai secara akurat kualitas bibliografi dan indeks Anda dengan melihat langsung ke dalam buku itu sendiri. Catatan kaki dan referensi dapat memperkuat klaim kredibilitas ilmiah.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 302, "width": 220, "height": 200, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kriteria pemilihan yang ditetapkan oleh perpustakaan harus dinyatakan dengan jelas dalam kebijakan pengembangan koleksi. Kriteria ini dapat dijadikan pedoman untuk mengevaluasi nilai bahan pustaka. Kriteria pemilihan bahan pustaka yang dipilih untuk dievaluasi untuk pelestarian dapat dijelaskan secara lebih rinci atau lebih sederhana. Kriteria dalam menyeleksi bahan pustaka di UPT Perpustakaan UIN Saizu yang pertama memperhatikan tujuan dari penulisan buku tersebut sehingga bisa diusulkan sebagai koleksi perpustakaan UIN Saizu, kemudian otoritas, kejujuran dan kredibilitas pengarang, melakukan perbandingan jika terdapat dua buku atau lebih yang membahas topik yang sama, dan dapat menunjang kurikulum.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 505, "width": 220, "height": 250, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Alat bantu seleksi adalah instruksi yang digunakan pustakawan untuk membuat keputusan pilihan. Untuk mendukung proses pemilihan bahan pustaka, meliputi bibliografi nasional atau internasional, bibliografi topik khusus dalam berbagai disiplin ilmu, katalog penerbit nasional dan internasional, majalah, surat kabar, iklan majalah khusus, resensi atau ulasan Anda harus menggunakan bantuan seleksi, termasuk timbangan buku, database perpustakaan lainnya dan sumber lain dari Internet. Alat bantu seleksi menurut Sulistyo Basuki (1991:432) antara lain: Silabus mata kuliah, katalog penerbit atau berita buku, bibliografi, tinjauan dari resensi buku, iklan dan selebaran terbitan baru, book imprint, pangkalan data, situs web dan katalog penerbit. Contoh alat bantu seleksi yaitu tinjauan buku, daftar judul untuk jenis perpustakaan tertentu, serta katalog perpustakaan dan indeks seperti book review.", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 75, "width": 220, "height": 149, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Alat pemilihan koleksi Perpustakaan UIN Saizu Purwokerto adalah bibliografi dan katalog penerbit yang membantu dalam memilih koleksi berdasarkan judul, penulis, tahun penerbitan, jumlah halaman, harga, deskripsi volume, dan banyak lagi. Karena faktor manusia yang terbatas, tidak mungkin untuk mempertimbangkan jangkauan alat pemilihan bahan perpustakaan yang tersedia saat ini, sehingga beberapa hal, termasuk pengetahuan dan keterampilan staf dalam menggunakan alat pemilihan bahan perpustakaan, harus dipertimbangkan.", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 226, "width": 221, "height": 175, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ada beberapa kendala yang dihadapi perpustakaan dalam pemilihan bahan pustaka untuk perpustakaan UIN SAIZU Purwokerto adalah keterlambatan dalam memperoleh daftar batas waktu yang diajukan, kerjasama antara pustakawan dan ketua program studi dalam pemilihan bahan pustaka kurang. Perkembangan Perpustakaan UIN SAIZU Purwokerto dapat terpengaruh karena terlalu banyak buku pendidikan dan koleksinya tidak sesuai dengan kebutuhan pengguna, dan perpustakaan biasanya tidak memiliki koleksi yang dipesan oleh penerbit, sehingga perpustakaan akan mencari tempat untuk memenuhi kebutuhan pengguna.", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 410, "width": 77, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "KESIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 306, "top": 428, "width": 223, "height": 339, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keberhasilan dalam pengembangan koleksi dapat dicapai jika pustakawan mengikuti langkah-langkah yang benar dalam memilih bahan pustaka. Bagian dari pengembangan perpustakaan adalah pemilihan bahan perpustakaan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pengguna dan pembaca. Pemilihan bahan pustaka tidak berjalan mulus bila dilakukan oleh pustakawan profesional yang dapat membangun koleksi. Pustakawan harus aktif dalam memenuhi kebutuhannya, menyediakan alat dan informasi yang diperlukan sehingga kebutuhan akan informasi dan proses seleksi terpenuhi. Melalui seleksi bahan pustaka tersebut, perpustakaan UIN SAIZU Purwokerto akan mendapat kualitas koleksi. Meningkatkan kualitas layanan perpustakaan dan memastikan pengguna mendapatkan hasil maksimal dari koleksi mereka untuk memenuhi kebutuhan mereka.Proses seleksi di UPT Perpustakaan UIN SAIZU meliputi pengajuan proposal dari mahasiswa yang telah melengkapi daftar rekomendasi yang diberikan perpustakaan, pengecekan katalog perpustakaan melalui pencarian OPAC (Access Catalog). setiap judul Pemilihan yang Didukung Bahan pustaka yang digunakan oleh perpustakaan UIN Saizu adalah", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 799, "width": 216, "height": 7, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Pustaka Ilmiah , Vol. 8, No. 2, 79-86, Desember, 2022", "type": "Page footer" }, { "left": 514, "top": 799, "width": 11, "height": 7, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "86", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 220, "height": 35, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "timbangan buku dan katalog penerbit. Kendalanya yang dihadapi yaitu ketelambatan data dan kerjasama yang kurang.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 119, "width": 104, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 137, "width": 220, "height": 48, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ade Kohar. (2005). Perpustakaan Peguruan Tinggi: Buku Pedoman. Ed.3. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional RI, Jakarta.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 188, "width": 220, "height": 35, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Arikunto, S. (2014). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Yogyakarta: Rhineka Cipta", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 226, "width": 220, "height": 48, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Basuki, Sulistyo. (1991). Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama G. Edward Evans. (2010). Developing Library", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 276, "width": 220, "height": 112, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "and Infomation Center Collections (dalam Triana Santi. Manajemen Koleksi (Collection Management) Kebijakan Pengembangan Koleksi Perpustakaan. Jurnal Iqra’. 4(1). Hartono. (2017). Manajemen Sistem Informasi Perpustakaan: Konsep Teori dan Implementasinya. Yogyakarta: Gava Media. Hildawati Almah. (2012). Pemilihan dan Pengembangan Koleksi Perpustakaan,", "type": "Table" }, { "left": 86, "top": 390, "width": 170, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Makassar: Alauddin University Press.", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 75, "width": 220, "height": 22, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perpustakaan Nasional RI. (2012), Kebijakan Pengembangan Koleksi Perpustakaan", "type": "Table" }, { "left": 306, "top": 100, "width": 220, "height": 48, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nasional. Jakarta Perpustakaan Nasional RI Sugiyono. (2010). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R & D (Edisi 10). Bandung: Alfabeta.", "type": "List item" }, { "left": 306, "top": 151, "width": 220, "height": 35, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Qalyubi, Syihabudin. (2003). Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Yogyakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi.", "type": "List item" }, { "left": 306, "top": 189, "width": 220, "height": 22, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Spiller, Davi (1980). Book Selection. Edisi 3. Clive Bridgle. Limited. London", "type": "List item" }, { "left": 306, "top": 214, "width": 220, "height": 35, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Suwarno, Wiji, (2007). Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan: Sebuah Pendekatan Praktis. Yogyakarta: Ar-Ruzz", "type": "List item" }, { "left": 306, "top": 252, "width": 220, "height": 22, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Yulia, Yuyu. (1993). Pengadaan bahan Pustaka. Jakarta Universitas Terbuka", "type": "List item" }, { "left": 306, "top": 277, "width": 220, "height": 61, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "____________ (2003). Pengembangan Koleksi Perpustakaan. Jakarta Universitas Terbuka ___________ dan Sujana, Jayanti G. (1993). Pengembangan Koleksi. Jakarta: Universitas Terbuka", "type": "List item" } ]
85ef1e80-e54e-897d-d5b8-43158d028896
https://journal.laaroiba.ac.id/index.php/as/article/download/6807/4475
[ { "left": 124, "top": 40, "width": 380, "height": 16, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "As-Syar’i: Jurnal Bimbingan & Konseling Keluarga", "type": "Section header" }, { "left": 119, "top": 57, "width": 389, "height": 26, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 6 Nomor 2 (2024) 1960 - 1970 E-ISSN 2656-8152 P-ISSN 2656-4807 DOI: 10.47476/assyari.v6i2.6807", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 768, "width": 145, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1960 | Volume 6 Nomor 2 2024", "type": "Page footer" }, { "left": 135, "top": 96, "width": 221, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tinjauan Hukum Islam Tentang Praktik", "type": "Section header" }, { "left": 126, "top": 96, "width": 374, "height": 46, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Himpun Bah Pemekonan Sebelum Pelaksanaan Perkawinan dalam Adat Lampung Saibatin di Kabupaten Pesisir Barat", "type": "Text" }, { "left": 130, "top": 159, "width": 367, "height": 43, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Indah Widiyansari, Zuhraini , Liky Faizal UIN Raden Intan Lampung [email protected], [email protected], [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 227, "width": 55, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ABSTRACT", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 241, "width": 399, "height": 269, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This collection of pemekonan is done one week before the wedding day. This research aims to analyze the practice of gathering bah pemekonan before marriage in the Lampung Saibatin tradition in Pesisir Barat Regency and to analyze the Islamic law review of gathering bah pemekonan before carrying out marriage in the Lampung Saibatin tradition in Pesisir Barat Regency. The results of the research show that the practice of gathering bah pemekonan before the implementation of the first marriage in Pesisir Barat Regency, there was an agreement/consensus after the gathering of muaghi was carried out. Second, notification to the entire community, traditional leaders, religious and government leaders door to door. Kegita, the implementation of the himpun bah pemekonan is carried out in the evening, before starting, a prayer is first made for the smooth running of the wedding event. Fourth, ask the King for permission to carry out the collection of bah pemekonan. Fifth, notification of the hajat to all people that the host will have a hajat. Sixth, consensus by traditional leaders. Seventh, bookkeeping regarding the contents of the Pemekonan bah collection. If it has been agreed by traditional leaders, then all the results of the Pemekonan bah collection are recorded in the book. Eighth, report to the King. Ninth, closing, then the collection of the pemekonan is closed by the host. Review of Islamic law, the practice of gathering bah pemekonan before marriage in the Lampung Saibatin custom in Pesisir Barat Regency is in accordance with Islamic law and is regulated in the Al-Qur'an and Hadith. In Islamic law, this is known as Sahih Urf because it fulfills the applicable rules. Himpun bah pemekonan is included in the category of maslahah al- Ammah, because it concerns the public interest/many people.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 511, "width": 250, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords: Islamic Law, Himpun Bah Pemekonan, Marriage", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 554, "width": 47, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ABSTRAK", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 568, "width": 400, "height": 187, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Himpun bah pemekonan ini dilakukan ketika satu minggu sebelum hari pernikahan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis praktik himpun bah pemekonan sebelum pelaksanaan perkawinan dalam adat Lampung Saibatin di Kabupaten Pesisir Barat dan untuk menganalisis tinjauan hukum Islam terhadap himpun bah pemekonan sebelum pelaksanaan perkawinan dalam adat Lampung Saibatin di Kabupaten Pesisir Barat. Hasil penelitian menunjukkan praktik himpun bah pemekonan sebelum pelaksanaan perkawinan di Kabupaten Pesisir Barat pertama, adanya kesepakatan/kemufakatan setelah dilaksanakan himpun muaghi . Kedua, pemberitahuan kepada seluruh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama dan kepemerintahan secara door to door . Kegita, pelaksanaan himpun bah pemekonan dilakukan pada malam hari, sebelum dimulai terlebih dahulu dilakukan berdo’a untuk kelancaran acara pernikahan. Keempat, meminta izin kepada Raja untuk melakukan himpun bah pemekonan . Kelima, pemberitahuan hajat kepada semua masyarakat bahwa tuan rumah akan mempunyai hajat. Keenam, kemufakatan oleh para tokoh adat. Ketujuh, pembukuan tentang isi himpun bah pemekonan jika sudah disepakati oleh tokoh adat maka seluruh hasil", "type": "Text" }, { "left": 124, "top": 40, "width": 380, "height": 16, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "As-Syar’i: Jurnal Bimbingan & Konseling Keluarga", "type": "Section header" }, { "left": 119, "top": 57, "width": 389, "height": 26, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 6 Nomor 2 (2024) 1960 - 1970 E-ISSN 2656-8152 P-ISSN 2656-4807 DOI: 10.47476/assyari.v6i2.6807", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 768, "width": 145, "height": 12, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1961 | Volume 6 Nomor 2 2024", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 96, "width": 400, "height": 106, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "himpun bah pemekonan dibubukukan. Kedelapan, laporan kepada Raja. Kesembilan, penutup maka himpun bah pemekonan ditutup oleh tuan rumah. Tinjauan hukum Islam praktik himpun bah pemekonan sebelum pelaksanaan perkawinan dalam adat Lampung Saibatin di Kabupaten Pesisir Barat sudah sesuai dengan hukum Islam dan diatur dalam Al-Qur’an maupun Hadis. Hal ini dalam hukum Islam dikenal dalam Urf yang Shahih karena sudah memenuhi aturan yang berlaku. Himpun bah pemekonan termasuk dalam kategori maslahah al-Ammah , karena menyangkut kepentingan umum/orang banyak Kata kunci: Hukum Islam, Himpun Bah Pemekonan, Perkawinan", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 217, "width": 82, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 232, "width": 400, "height": 117, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tradisi himpun bah pemekonan yang terjadi pada masyarakat Kabupaten Pesisir Barat masih terjadi pada saat ini dan karena sudah menjadi tradisi dalam adat Lampung Saibatin apabila belum melaksanakan akad nikah akan terjadi himpun bah pemekonan yang dilakukan oleh tetuha adat (tokoh adat). Menurut kepercayaan masyarakat di Kabupaten Pesisir Barat tradisi himpun bah pemekonan merupakan tradisi turun temurun dalam rangka membantu masyarakat yang mempunyai hajat untuk melancarkan rangkaian acara pernikahan yang dilakukan oleh para tokoh adat.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 351, "width": 400, "height": 72, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tradisi himpun bah pemekonan sudah ada sejak zaman dahulu dibuat oleh para tetuha adat (tokoh adat) Marga Belimbing. Namun pada zaman dahulu tradisi ini hanya dilakukan oleh beberapa orang saja dengan alasan ekonomi dan menganggap tradisi himpun bah pemekonan hanya sekedar budaya biasa yang jika dilakukan tidaklah masalah.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 425, "width": 400, "height": 265, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Himpun bah pemekonan adalah salah satu tradisi yang dilaksanakan dalam perkawinan dengan dihadiri oleh seluruh tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh adat dan tokoh pemuda. Adapun hal yang harus dilakukan sebelum melaksanakan himpun bah pemekonan yaitu himpun muaghi . Himpun muaghi adalah suatu kegiatan atau musyawarah yang dihadiri keluarga yang sedarah, (sepupu, sekandung). Isinya memberitahukan bahwa ada hajat yang akan dilaksanakan. Himpun muaghi dilakukan ketika 2 minggu sebelum hari pernikahan. Setelah disepakati oleh para keluarga perempuan mengenai acara pernikahan barulah terjadi himpun bah pemekonan. Himpun bah pemekonan ini dilakukan ketika 1 minggu sebelum hari pernikahan. Himpun bah pemekonan dihadiri oleh seluruh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda. Isinya pembentukan kepanitiaan, dilaksanakan pada malam hari. 1 Setelah itu H-1 pelaksanaan nikah maka ada himpun adat yang hanya dihadiri oleh tokoh adat atau bisa disebut khani penikolan (hari penyembelihan hewan ternak, seperti ayam, sapi dan kambing) dan peghanini ngelemang (hari ngelemang). Himpun adat untuk mengkoordinir jalannya pelaksanaan pernikahan. Tokoh adat akan mengatur rangkaian prosesi pelaksanaan pernikahan, mulai dari menentukan tempat mulai arak-arakan, pergantian baju adat penganten hingga selesai.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 734, "width": 399, "height": 23, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1 Purwanto, (Tokoh Adat Gelar Batin), ‘Himpun Bah Pemekonan,’ Wawancara, 10 Februari 2024.", "type": "Footnote" }, { "left": 124, "top": 40, "width": 380, "height": 16, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "As-Syar’i: Jurnal Bimbingan & Konseling Keluarga", "type": "Section header" }, { "left": 119, "top": 57, "width": 389, "height": 26, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 6 Nomor 2 (2024) 1960 - 1970 E-ISSN 2656-8152 P-ISSN 2656-4807 DOI: 10.47476/assyari.v6i2.6807", "type": "Page header" }, { "left": 113, "top": 768, "width": 145, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1962 | Volume 6 Nomor 2 2024", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 96, "width": 112, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "METODE PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 111, "width": 400, "height": 161, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Metode penelitian ini menggunakan metode kualitiatif dengan pendekatan normatif. 2 Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis praktik himpun bah pemekonan sebelum pelaksanaan perkawinan dalam adat Lampung Saibatin di Kabupaten Pesisir Barat dan menganalisis tinjauan hukum Islam terhadap praktik himpun bah pemekonan sebelum pelaksanaan perkawinan dalam adat Lampung Saibatin di Kabupaten Pesisir Barat. Lebih lanjut, pendekatan sosiologi untuk mengemukakan sifat atau kebiasaan manusia dalam kelompok, dengan segala kegiatan dan kebiasaan serta lembaga-lembaga yang penting sehingga masyarakat dapat berkembang terus dan berguna bagi kehidupan manusia, karena pengaturan yang mendasar tentang hubungan manusia secara timbal balik dan juga karena faktor-faktor yang melibatkannya serta dari interaksi sosial berikutnya.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 289, "width": 132, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 304, "width": 169, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perkawinan Dalam Hukum Islam", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 318, "width": 404, "height": 133, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Islam memandang pernikahan (nikah) adalah salah satu fitrah manusia dan merupakan perbuatan manusia yang terpuji dalam rangka menyalurkan nafsu seksualnya agar tidak menimbulkan kerusakan pada dirinya atau pada masyarakat. 3 Pernikahan disamping merupakan proses alami tempat bertemunya antara laki-laki dan perempuan agar diantara mereka mendapatkan kesejukan jiwa dan raga mereka, juga merupakan ikatan suci antara laki-laki sebagai suami dan perempuan sebagai istrinya. 4 Perkawinan itu juga merupakan sunnah Rasul yang pernah dilakukannya selama hidupnya dan menghendaki umatnya berbuat yang sama.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 453, "width": 399, "height": 43, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada dasarnya pernikahan merupakan suatu hal yang diperintahkan dan dianjurkan oleh Syara'. Berdasarkan firman Allah dalam surat Yasin ayat 36 yang bertalian dengan disyari'atkannya pernikahan ialah:", "type": "Text" }, { "left": 380, "top": 497, "width": 130, "height": 15, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "V ىُت اَّمِم اَهَّلُك َج ََٰو ۡزَ ۡلۡٱ َقَلَخ يِذَّلٱ َه ََٰحۡبُس", "type": "Text" }, { "left": 242, "top": 498, "width": 138, "height": 14, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "َنىُمَلۡعَي َلَ اَّمِم َو ۡمِهِسُفوَأ ۡهِم َو ُض ۡرَ ۡلۡٱ ُتِب", "type": "Table" }, { "left": 230, "top": 498, "width": 12, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "٦٣", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 520, "width": 399, "height": 43, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "“Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui,” (QS. Yasin [36]: 36) 5", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 565, "width": 399, "height": 87, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Allah SWT., menciptakan makhluk tak terkecuali termasuk manusia adalah saling berpasang-pasangan, agar dijadikan renungan manusia, bahwa pada dasarnya keberadaan manusia yang oleh Allah diberikan pasangan hidup, bagi suami mendapatkan isteri sedang bagi isteri mendapatkan suami. Demikian itu bukanlah suatu kejadian kebetulan saja namun merupakan bahan renungan agar manusia saling menyadari bahwa pertemuan suami dan isteri mengandung tuntutan agar", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 687, "width": 392, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2018), 80.", "type": "Footnote" }, { "left": 113, "top": 698, "width": 399, "height": 24, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3 Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan Islam Di Indonesia Antara Fiqh Munakahat Dan Undang-Undang Perkawinan (Jakarta: Kencana, 2006), 32.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 722, "width": 389, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4 Dewani Romli, Fiqih Munakahat (Lampung: Fakultas Syariah IAIN Raden Intan, 2009), 10.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 734, "width": 399, "height": 23, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5 Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahnya (Semarang: PT Karya Toha Putra, 2018), 179.", "type": "Text" }, { "left": 124, "top": 40, "width": 380, "height": 16, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "As-Syar’i: Jurnal Bimbingan & Konseling Keluarga", "type": "Section header" }, { "left": 119, "top": 57, "width": 389, "height": 26, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 6 Nomor 2 (2024) 1960 - 1970 E-ISSN 2656-8152 P-ISSN 2656-4807 DOI: 10.47476/assyari.v6i2.6807", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 768, "width": 145, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1963 | Volume 6 Nomor 2 2024", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 96, "width": 399, "height": 28, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "kehidupan keduanya dapat melangsungkan kehidupan serta mengembangkan keturunannya. 6", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 140, "width": 400, "height": 28, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Praktik Himpun Bah Pemekonan Sebelum Pelaksanaan Perkawinan Dalam Adat Lampung Saibatin di Kabupaten Pesisir Barat", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 170, "width": 400, "height": 72, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tradisi himpun bah pemekonan di Kabupaten Pesisir Barat merupakan suatu tradisi yang dilangsungkan dalam rangkaian acara sebelum pernikahan namun di masyarakat Lampung Saibatin pada dasarnya tradisi ini muncul karena i’tikad baik dari masyarakat yang ingin memuliakan tamu, mempererat silaturahmi, dan berbagi kebahagiaan pada sesama.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 244, "width": 400, "height": 102, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan hasil wawancara penulis yang sudah dipaparkan pada bab sebelumnya bahwa himpun bah pemekonan yaitu musyawarah sebelum pelaksanaan pernikahan. Himpun ini dilakukan pada malam hari ketika 1 minggu mau nikah. Pelaksanaan himpun dilakukan pada malam hari karena lebih banyak waktunya lebih kondusif suasananya sebab yang hadir pada saat himpun ini adalah seluruh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama bahkan tokoh pemudanya harus hadir. Karena isi dari himpun bah pemekonan ini pembentukan kepanitiaan.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 348, "width": 400, "height": 102, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Himpun bah pemekonan yaitu sebuah tradisi sebelum pernikahan karena himpun ini musyawarah yang dilakukan pada malam hari. Pelaksanaan himpun bah pemekonan 1 minggu sebelum pernikahan karena adat Lampung biasanya kalau ada yang mau nikah 7 hari itu sudah ramai masyarakat membantu, maka sebelum pernikahan himpun dulu. Himpun bah pemekonan membahas tentang pembagian panitia maka yang hadir pada himpun ini seluruh masyarakat di Desa itu termasuk tokoh adat dan tokoh agama.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 452, "width": 400, "height": 102, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil data yang diperoleh bahwa sebelum himpun bah pemekonan dilaksanakan terlebih dahulu dilakukan himpun muaghi atau musyawarah keluarga. Himpun muaghi ini dilakukan pada malam hari juga sama seperti himpun bah pemekonan bedanya orang yang menghadiri himpun ini. Kalau himpun bah pemekonan dihadiri oleh seluruh masyarakat termasuk tokoh adat dan tokoh agama, maka himpun muaghi ini hanya dihadiri oleh keluarga saja, keluarga dalam artian yang sedarah.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 556, "width": 400, "height": 87, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Himpun muaghi yaitu musyawarah keluarga yang dilakukan 2 minggu sebelum pernikahan yang dihadiri oleh keluarga yang sedarah, (sepupu, sekandung). Isinya memberitahukan kepada seluruh keluarga bahwa ada hajat yang akan dilaksanakan. Setelah himpun muaghi dan sudah disepakati oleh keluarga perempuan tentang pelaksanaan nikah barulah melaksanakan himpun bah pemekonan.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 645, "width": 400, "height": 72, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Masyarakat adat Lampung Saibatin Kabupaten Pesisir Barat sebelum melaksanakan perkawinan terlebih dahulu dilaksanakan himpun muaghi . Setelah 2 minggu melaksanakan himpun muaghi maka dilaksanakan himpun bah pemekonan. Himpun bah pemekonann dilaksanan ketika 1 minggu sebelum pelaksanaan perkawinan, kemudian barulah dilaksanakan himpun adat ketika H-1 pelaksanaan", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 734, "width": 400, "height": 23, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6 Muhammad Yunus Samad, “Hukum Pernikahan Dalam Islam,” Jurnal Istiqra 5, no. 1 (2017): 74, https://jurnal.umpar.ac.id/index.php/istiqra/article/view/487.", "type": "Footnote" }, { "left": 124, "top": 40, "width": 380, "height": 16, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "As-Syar’i: Jurnal Bimbingan & Konseling Keluarga", "type": "Section header" }, { "left": 119, "top": 57, "width": 389, "height": 26, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 6 Nomor 2 (2024) 1960 - 1970 E-ISSN 2656-8152 P-ISSN 2656-4807 DOI: 10.47476/assyari.v6i2.6807", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 768, "width": 145, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1964 | Volume 6 Nomor 2 2024", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 96, "width": 400, "height": 28, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "perkawinan. Berikut penulis paparkan praktik himpun bah pemekonan di Kabupaten Pesisir Barat:", "type": "Text" }, { "left": 117, "top": 125, "width": 167, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Ada kesepakatan/kemufakatan", "type": "List item" }, { "left": 135, "top": 140, "width": 378, "height": 58, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Himpun bah pemekonan dilakukan setelah adanya kesepakatan atau kemufakatan pelaksanaan himpun muaghi . Isi himpun muaghi sudah menentukan hari pernikahan. Kemufakatan ini dilakukan oleh keluarga perempuan saat himpun muaghi telah selesai dilaksanakan.", "type": "Text" }, { "left": 117, "top": 200, "width": 396, "height": 102, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Pemberitahuan Pemberitahuan kepada seluruh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama dan keperintahan (rt/rw). Himpun bah pemekonan perlu dilakukan pemberitahuan kepada masyarakat, tokoh adat dan tokoh agama. Adapun cara pemberitahuan akan diadakan himpun bah pemekonan yaitu dengan cara door to door , supaya jelas himpun bah pemekonan akan dilaksanakan pada saat kapan dan siapa yang melaksanakan.", "type": "List item" }, { "left": 117, "top": 304, "width": 79, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Pelaksanaan", "type": "List item" }, { "left": 135, "top": 318, "width": 378, "height": 58, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Himpun bah pemekonan dilakukan pada malam hari karena pada saat siang hari masyarakat melakukan aktivitasnya masing-masing karena masyarakat di Kabupaten Pesisir Barat mayoritas penduduk sebagai petani sehingga masyarakat memiliki waktu yang banyak pada saat malam hari.", "type": "List item" }, { "left": 135, "top": 378, "width": 101, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Bedu’a (berdo’a)", "type": "List item" }, { "left": 184, "top": 393, "width": 329, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sebelum himpun bah pemekonan dimulai lebih dulu dilakukan bedu’a", "type": "Text" }, { "left": 156, "top": 407, "width": 357, "height": 43, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(berd’oa). Tujuan dari berdo’a/tahlilan ini untuk meminta kelancaran prosesi sebelum pernikahan hingga selesainya acara dan mendoakan ahli kubur tuan rumah yang sudah meninggal.", "type": "List item" }, { "left": 135, "top": 452, "width": 378, "height": 87, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c. Meminta Izin kepada Raja Ketika himpun bah pemekonan akan dimulai tokoh adat/tuan rumah meminta izin kepada Raja untuk memulai himpun bah pemekonan. Jika Raja sudah memberikan izin maka himpun bah pemekonan bisa dimulai namun jika Raja belum bisa memberikan izin maka himpun bah pemekonan belum bisa dimulai.", "type": "Text" }, { "left": 184, "top": 541, "width": 328, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Adapun alasan apabila Raja memberikan izin dan tidak memberikan", "type": "Table" }, { "left": 156, "top": 556, "width": 357, "height": 72, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "izin memulai himpun bah pemekonan . Jika Raja belum memberikan izin biasanya biasanya tokoh adat belum datang semua ( makung cukup kigangni ) belum cukup tokoh adat yg diperlukan. Adapun jika dizinkan oleh Raja maka tokoh adat yg ada hubungan dengan tuan rumah membuka tangguh (memulai proses himpun bah pemekonan )", "type": "List item" }, { "left": 135, "top": 630, "width": 122, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "d. Pemberitahuan hajat", "type": "List item" }, { "left": 156, "top": 645, "width": 357, "height": 72, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tokoh adat memberitahukan kepada semua masyarakat bahwa tuan rumah akan mempunyai hajat. Tokoh adat yang berhubungan dengan tuan rumah memulai pembicaraan bahwa tuan rumah akan mempunyai hajat ( ngedok guai ). Sehingga pada proses ini pelaksanaan hajatan diserahkan kepada tokoh adat yang lain.", "type": "Text" }, { "left": 135, "top": 719, "width": 377, "height": 28, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "e. Kemufakatan Pada proses ini apabila semua hal-hal yang penting atau yang sudah", "type": "List item" }, { "left": 124, "top": 40, "width": 380, "height": 16, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "As-Syar’i: Jurnal Bimbingan & Konseling Keluarga", "type": "Section header" }, { "left": 119, "top": 57, "width": 389, "height": 26, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 6 Nomor 2 (2024) 1960 - 1970 E-ISSN 2656-8152 P-ISSN 2656-4807 DOI: 10.47476/assyari.v6i2.6807", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 768, "width": 145, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1965 | Volume 6 Nomor 2 2024", "type": "Page footer" }, { "left": 156, "top": 96, "width": 357, "height": 72, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "kemukakan tokoh adat yang berhubungan dengan tuan rumah maka proses himpun bah pemekonan selanjutnya dibicarakan oleh tokoh adat yang lain secara bergantian untuk menemukan kata mufakat. Jika tokoh adat ada 8 orang maka hal yang disampaikan oleh tuan rumah bisa menjadi 8 kali putaran dibicarakan. Pembicaraan ini sampai menemukan kata mufakat.", "type": "Text" }, { "left": 117, "top": 170, "width": 145, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Isi Himpun Bah Pemekonan", "type": "List item" }, { "left": 135, "top": 185, "width": 378, "height": 72, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Harapan tuan rumah untuk berkumpulnya masyarakat, tokoh adat, tokoh agama dan tokoh pemuda di rumah sahibul hajat lebih dini ( mususogh ). Masyarakat adat Lampung Saibatin ketika melaksanakan perkawinan tentunya setelah himpun bah pemekonan masyarakat sudah bergotong royong untuk membantu berbagai hal yang harus disiapkan.", "type": "List item" }, { "left": 135, "top": 259, "width": 378, "height": 28, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Mengumpulkan seluruh perabotan yang akan digunakan dalam prosesi pernikahan dan perlengkapan adat istiadat.", "type": "List item" }, { "left": 135, "top": 289, "width": 377, "height": 42, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c. Masalah permintaan tuan rumah untuk kelancaran berjalannya acara tersebut ( buseghah bujukogh ). Artinya lancar atau tidaknya prosesinya tuan rumah menyerahkan sepenuhnya kepada seluruh masyarakat.", "type": "List item" }, { "left": 117, "top": 333, "width": 77, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5. Pembukuan", "type": "List item" }, { "left": 135, "top": 348, "width": 378, "height": 102, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Isi himpun bah pemekonan jika sudah disepakati oleh tokoh adat maka seluruh hasil himpun bah pemekonan dibubukukan. Kemudian buku tersebut diserahkan kepada tuan rumah. Pembukuan ini merupakan suatu hal yang harus dilakukan agar Raja bisa mengetahui tugas masing-masing para tokoh adat, tokoh agama dan tokoh pemuda yang sudah ditulis. Tujuan dibukukan ini untuk melancarkan proses pelaksanaan sebelum perkawinan sampai acara selesai.", "type": "Text" }, { "left": 117, "top": 452, "width": 60, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6. Laporan", "type": "List item" }, { "left": 135, "top": 467, "width": 378, "height": 102, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Setelah buku diterima oleh tuan rumah maka tokoh adat yang berhubungan dengan tuan rumah melaporkan kepada Raja. Jika buku sudah diterima oleh Raja, himpun bah pemekonan belum dikatakan selesai apabila ada kekurangan atau masukkan, maka kekurangan tersebut dibicarakan kembali oleh tokoh adat yang lain. Namun apabila isi himpun bah pemekonan yang sudah dibukukan diterima oleh Raja mengatakan cukup maka himpun bah pemekonan sudah selesai.", "type": "Text" }, { "left": 117, "top": 571, "width": 396, "height": 42, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "7. Penutup Setelah buku hasil himpun bah pemekonan diterima oleh Raja maka himpun bah pemekonan ditutup oleh tuan rumah.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 630, "width": 400, "height": 72, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan praktik himpun bah pemekonan di atas masyarakat Kabupaten Pesisir Barat melaksanakan himpun bah pemekonan sesuai dengan hukum adat, sepakat bahwa himpun bah pemekonan adalah tradisi yang harus dilakukan bagi masyarakat Lampung Saibatin di Kabupaten Pesisir Barat dan diperbolehkan dalam sistem hukum adat.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 704, "width": 399, "height": 43, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Urf diterima oleh banyak orang karena tidak mengandung unsur mafsadat (perusak) dan tidak bertentangan dengan dalil syara’ yang datang kemudian namun secara jelaas belum terserap ke dalam syara’ baik secara langsung maupun tidak", "type": "Text" }, { "left": 124, "top": 40, "width": 380, "height": 16, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "As-Syar’i: Jurnal Bimbingan & Konseling Keluarga", "type": "Section header" }, { "left": 119, "top": 57, "width": 389, "height": 26, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 6 Nomor 2 (2024) 1960 - 1970 E-ISSN 2656-8152 P-ISSN 2656-4807 DOI: 10.47476/assyari.v6i2.6807", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 768, "width": 145, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1966 | Volume 6 Nomor 2 2024", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 96, "width": 400, "height": 28, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "langsung sama halnya dengan himpun bah pemekonan dalam perkawinan adat Lampung Saibatin di Kabupaten Pesisir Barat.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 125, "width": 400, "height": 103, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Himpun bah pemekonan dalam perkawinan adat Lampung Saibatin dikelompokkan kepada adat atau urf yang shahih yaitu adat yang berulang-ulang dilakukan, diterima oleh banyak orang, tidak bertentangan dengan Agama dan Sopan santun. Adat dalam bentuk ini dapat berlanjut dengan terus dilaksanakan berdampingan dengan hukum syara’ yang ditetapkan kemudian dengan cara mengutamakan kepada hukum Islam. Himpun bah pemekonan ini dilakukan sebelum acara pernikahan.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 229, "width": 399, "height": 58, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Himpun bah pemekonan dalam perkawinan adat Lampung Saibatin di Kabupaten Pesisir Barat adalah sah menurut Adat, dan tradisi ini bisa dilakukan dan dijalankan di Kabupaten Pesisir Barat ini untuk menambah rasa persaudaraan, kekerabatan dan kekeluargaan yang erat.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 289, "width": 400, "height": 131, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ditinjau dari segi materi yang bisa dilakukan, himpun bah pemekonan masuk dalam kategori ‘ urf fi’li yaitu kebiasaan dalam bentuk perbuatan. Dilihat dari segi ruang lingkup penggunaannya, himpun bah pemekonan masuk dalam kategori ‘urf khas , yaitu kebiasaan yang dilakukan sekelompok orang di tempat tertentu yang tidak berlaku di semua tempat. Sedangkan jika dilihat dari segi penilaian baik dan buruknya, responden mempercayai dengan adanya himpun bah pemekonan dapat mempererat persaudaraan, masuk dalam kategori ‘ urf fasid karena melakukan himpun bah pemekonan dengan maksud agar bisa mempererat persaudaraan dan kekerabatan.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 432, "width": 399, "height": 28, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Himpun Bah Pemekonan Sebelum Pelaksanaan Perkawinan Dalam Adat Lampung Saibatin di Kabupaten Pesisir", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 462, "width": 31, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Barat", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 477, "width": 400, "height": 87, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Masyarakat yang mayoritas beragamakan muslim, tak terkecuali dengan perkawinan. Perkawian merupakan suatu ibadah yang mulia dan peristiwa yang sakral dan penting dalam kehidupan. Perkawian tidak hanya tentang perempuan dan laki-laki saja, tetapi menyangkut orang tua, keluarga, dan seluruh saudara dari pihak masing-masing. Ketika agama Islam melihat praktik tradisi tetapol ini tidak pernah dijelaskan dalam nash (al-Qur’an dan Hadits).", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 566, "width": 399, "height": 117, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tradisi Lampung merupakan salah satu kebudayaan lokal yang berpengaruh penting karena termasuk etnis besar di Indonesia. Nilai-nilai Islam memiliki arti penting bagi budaya Lampung karena mayoritas masyarakat Lampung memeluk agama Islam. Dengan demikian hubungan nilai-nilai Islam dengan budaya Lampung yang cukup dominan pada bangsa Indonesia. Akomodasi Islam dengan sistem budaya lokal lewat interaksi simbol-simbol adatnya yang berlaku di masyarakat Lampung Saibatin merupakan sebuah keniscayaan, jika ingin mengakar kuat dalam masyarakat.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 684, "width": 400, "height": 73, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tata cara atau sistem yang dilakukan dalam himpun bah pemekonan dalam perkawinan adat Lampung Saibatin ini tidak bertentangan dengan norma agama Islam dan hukum adat yaitu di Kabupaten Pesisir Barat, harus tetap mengikuti aturan dalam hukum Islam juga dalam hukum adat, karena jika himpun bah pemekonan dalam perkawinan adat Lampung Saibatin tidak diikuti dengan hukum", "type": "Text" }, { "left": 124, "top": 40, "width": 380, "height": 16, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "As-Syar’i: Jurnal Bimbingan & Konseling Keluarga", "type": "Section header" }, { "left": 119, "top": 57, "width": 389, "height": 26, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 6 Nomor 2 (2024) 1960 - 1970 E-ISSN 2656-8152 P-ISSN 2656-4807 DOI: 10.47476/assyari.v6i2.6807", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 768, "width": 145, "height": 12, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1967 | Volume 6 Nomor 2 2024", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 96, "width": 399, "height": 28, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Islam dan hukum adat yang benar akan dikhawatirkan terjadinya kesalahan dalam pelaksanaan maupun penyelesaianya.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 125, "width": 400, "height": 73, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Apabila himpun bah pemekonan tersebut dilaksanakan dengan menggunakan tata tertib dan aturan yang ada maka adat tersebut tidak mengandung nilai kemaslahatan, bila kedua unsur tersebut terdapat dalam sebuah perbuatan, maka yang menjadi standar adalah nilai mana yang banyak manfaatnya dan sedikit mudharatnya.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 200, "width": 400, "height": 57, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tradisi himpun bah pemekonan dalam perkawinan masyarakat Lampung Saibatin yang berada di Kabupaten Pesisir Barat merupakan adat istiadat yang dapat dijadikan sebagai pedoman hukum dan dapat diakui oleh syara’. Hal ini dapat berlaku demikian disebabkan oleh beberapa sebab yaitu:", "type": "Text" }, { "left": 117, "top": 259, "width": 396, "height": 72, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Tradisi himpun bah pemekonan dalam perkawinan masyarakat Lampung Saibatin yang berlangsung di Kabupaten Pesisir Barat sejak lama dan dilaksanakan secara turun temurun. Sehingga adat istiadat ini merupakan peninggalan nenek moyang mereka yang kemudian mereka warisi da dilaksanakan sampai sekarang.", "type": "List item" }, { "left": 117, "top": 333, "width": 396, "height": 117, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Tradisi himpun bah pemekonan dalam perkawinan masyarakat Lampung Saibatin yang berlangsung di Kabupaten Peisir Barrat merupakan tradisi yang baik dan perlu dilestarikan. Himpun bah pemekonan dalam perkawinan masyarakat Lampung Saibatin terkandung makna dan filosofi yang bertujuan untuk memberikan rasa tentram dan bahagia serta harapan yang baik bagi kehidupan calon mempelai. himpun bah pemekonan dalam perkawinan masyarakat Lampung Saibatin juga memberikan pendidikan yang baik bagi para generasi masyarakat dalam mewarisi tradisi pemberian nenek moyang.", "type": "List item" }, { "left": 117, "top": 452, "width": 396, "height": 87, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Pelaksanaan himpun bah pemekonan dalam perkawinan masyarakat Lampung Saibatin di Kabuaten Pesisir Barrat di dalamnya tidak terdapat yang bertentangan dengan Al-Qur’an dan Hadis. Bahkan pelaksanaan himpun bah pemekonan masyarakat Lampung Saibatin merupakan sebuah acara yang sesuai dengan tujuan dari sebuah walimah dalam Islam, yaitu memberikan rasa kebahagiaan kepada kedua mempelai.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 556, "width": 400, "height": 72, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Melihat pada praktik himpun bah pemekonan dalam perkawinan adat Lampung Saibatin di Kabupaten Pesisir Barat menunjukkan pemahaman masyarakat Kabupaten Pesisir Barat akan makna himpun bah pemekonan sebagai pekerjaan yang mulia yang disyariatkan oleh agama. Adapun tujuan dari adanya himpun bah pemekonan adalah untuk melancarkan pelaksanaan perkawinan.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 630, "width": 400, "height": 72, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Istilah himpun bah pemekonan memang tidak ada diatur dalam Al-Qur’an maupun Hadis. Namun Hukum Islam, melalui sumber hukum yang lain memberikan kebolehan terhadap tradisi-tradisi yang tidak bertentangan dengan hukum Islam termasuk tradisi tetapol . Hal ini dalam Hukum Islam dikenal dalam Urf yang Shahih . Hukum tradisi himpun bah pemekonan adalah Mubah.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 704, "width": 400, "height": 43, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menganalisis sebuah masalah yang ada, khususnya pembahasan mengenai pernikahan dini ini. Al-Ghazali mempunyai sebuah teori yang dapat dijadikan analisis dalam menyimpulkan pembahasan yang sedang peneliti teliti ini. Al-Ghazali", "type": "Text" }, { "left": 124, "top": 40, "width": 380, "height": 16, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "As-Syar’i: Jurnal Bimbingan & Konseling Keluarga", "type": "Section header" }, { "left": 119, "top": 57, "width": 389, "height": 26, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 6 Nomor 2 (2024) 1960 - 1970 E-ISSN 2656-8152 P-ISSN 2656-4807 DOI: 10.47476/assyari.v6i2.6807", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 768, "width": 145, "height": 12, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1968 | Volume 6 Nomor 2 2024", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 96, "width": 400, "height": 72, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "mempunyai teori maslahah mursalah dan menyebutkan macam-macam maslahat yang dilihat dari segi dibenarkan dan tidaknya oleh dalil syara terbagi menjadi tiga macam: maslahat yang dibenarkan oleh syara, maslahat yang dibatalkan oleh syara, dan maslahat yang tidak dibenarkan dan tidak pula dibatalkan oleh syara (tidak ada dalil khusus yang membenarkan atau membatalkannya).", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 170, "width": 400, "height": 191, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Maslahah adalah upaya dalam memelihara tujuan hukum Islam, yaitu memelihara agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta benda. Setiap suatu hal atau perbuatan yang dimaksudkan untuk memelihara tujuan hukum Islam yang berjumlah lima tersebut disebut maslahat. Dan begitu juga sebaliknya, setiap hal yang merusak atau menafikan tujuan hukum Islam yang lima tersebut disebut mafsadat, oleh karena itu upaya menolak dan menghindarkannya disebut maslahat. Jika dilihat dari kandungannya melakukan himpun bah pemekonan untuk kepentingan dalam mendukung komunikasi pada keluarga di Kabupaten Pesisir Barat termasuk dalam kategori maslahah al-Ammah , karena menyangkut kepentingan umum/orang banyak. Selain itu, himpun bah pemekonan ini telah dilakukan hampir seluruh masyarakat di Kabupaten Pesisir Barat. Secara umum, tradisi himpun bah pemekonan telah merubah pola komunikasi pada keluarga dengan segala dampak dari fungsinya.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 363, "width": 400, "height": 72, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Himpun bah pemekonan jika dilihat dari segi berubah tidaknya termasuk dalam kategori maslahah al-Mutaghayyirah , karena bersifat dinamis dan perubahan yang terjadi seiring perkembangan zaman. Misalnya pada saat ini himpun bah pemekonan diberitahukan secara door to door sedangkan pada zaman dahulu dilakukan dengan cara memberikan surat.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 437, "width": 400, "height": 58, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Himpun bah pemekonan jika dilihat dari segi keberadaannya menurut syara’ termasuk dalam kategori maslahah al-Mursalah , karena tidak ada dalil yang mendukung serta mengatur mengenai himpun bah pemekonan dalam indiktor komunikasi keluarga.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 511, "width": 70, "height": 13, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "KESIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 526, "width": 400, "height": 221, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Praktik himpun bah pemekonan sebelum pelaksanaan perkawinan di Kabupaten Pesisir Barat pertama, adanya kesepakatan/kemufakatan setelah dilaksanakan himpun muaghi . Kedua, pemberitahuan kepada seluruh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama dan kepemerintahan secara door to door . Kegita, pelaksanaan himpun bah pemekonan dilakukan pada malam hari, sebelum dimulai terlebih dahulu dilakukan berdo’a untuk kelancaran acara pernikahan. Keempat, meminta izin kepada Raja untuk melakukan himpun bah pemekonan . Kelima, pemberitahuan hajat kepada semua masyarakat bahwa tuan rumah akan mempunyai hajat. Keenam, kemufakatan oleh para tokoh adat. Ketujuh, pembukuan tentang isi himpun bah pemekonan jika sudah disepakati oleh tokoh adat maka seluruh hasil himpun bah pemekonan dibubukukan. Kedelapan, laporan kepada Raja. Kesembilan, penutup maka himpun bah pemekonan ditutup oleh tuan rumah. Tinjauan hukum Islam praktik himpun bah pemekonan sebelum pelaksanaan perkawinan dalam adat Lampung Saibatin di Kabupaten Pesisir Barat sudah sesuai dengan hukum Islam dan diatur dalam Al-Qur’an maupun Hadis. Hal ini dalam", "type": "Text" }, { "left": 124, "top": 40, "width": 380, "height": 16, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "As-Syar’i: Jurnal Bimbingan & Konseling Keluarga", "type": "Section header" }, { "left": 119, "top": 57, "width": 389, "height": 26, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 6 Nomor 2 (2024) 1960 - 1970 E-ISSN 2656-8152 P-ISSN 2656-4807 DOI: 10.47476/assyari.v6i2.6807", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 768, "width": 145, "height": 12, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1969 | Volume 6 Nomor 2 2024", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 96, "width": 400, "height": 42, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "hukum Islam dikenal dalam Urf yang Shahih karena sudah memenuhi aturan yang berlaku. Himpun bah pemekonan termasuk dalam kategori maslahah al-Ammah , karena menyangkut kepentingan umum/orang banyak.", "type": "Text" }, { "left": 124, "top": 40, "width": 380, "height": 16, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "As-Syar’i: Jurnal Bimbingan & Konseling Keluarga", "type": "Section header" }, { "left": 119, "top": 57, "width": 389, "height": 26, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 6 Nomor 2 (2024) 1960 - 1970 E-ISSN 2656-8152 P-ISSN 2656-4807 DOI: 10.47476/assyari.v6i2.6807", "type": "Page header" }, { "left": 113, "top": 768, "width": 145, "height": 12, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1970 | Volume 6 Nomor 2 2024", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 96, "width": 96, "height": 13, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 125, "width": 400, "height": 28, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Departemen Agama RI. Al-Qur’an Dan Terjemahnya . Semarang: PT Karya Toha Putra, 2018.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 155, "width": 399, "height": 28, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Purwanto, (Tokoh Adat Gelar Batin), ‘Himpun Bah Pemekonan,’ Wawancara, 10 Februari 2024,” n.d.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 185, "width": 399, "height": 28, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Romli, Dewani. Fiqih Munakahat . Lampung: Fakultas Syariah IAIN Raden Intan, 2009.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 215, "width": 400, "height": 72, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Samad, Muhammad Yunus. “Hukum Pernikahan Dalam Islam.” Jurnal Istiqra 5, no. 1 (2017): 74. https://jurnal.umpar.ac.id/index.php/istiqra/article/view/487. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D . Bandung: Alfabeta, 2018. Syarifuddin, Amir. Hukum Perkawinan Islam Di Indonesia Antara Fiqh Munakahat Dan Undang-Undang Perkawinan . Jakarta: Kencana, 2006.", "type": "List item" } ]
0c1574f7-86cb-a99c-f3cd-0b8790148c5a
https://jurnal.isi-ska.ac.id/index.php/keteg/article/download/577/577
[]
a5b94775-5013-ca5c-9a85-f314150ab473
https://ejournal.indrainstitute.id/index.php/trimas/article/download/112/21
[ { "left": 157, "top": 57, "width": 351, "height": 44, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Trimas Jurnal Inovasi dan Pengabdian Kepada Masyarakat", "type": "Section header" }, { "left": 157, "top": 115, "width": 123, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Vol. 1, No. 1, Desember 2021", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 776, "width": 221, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "https://www.jurnalindrainstitute.com/index.php/trimas", "type": "Page footer" }, { "left": 504, "top": 764, "width": 12, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "39", "type": "Page footer" }, { "left": 96, "top": 158, "width": 422, "height": 33, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Workshop Penulisan PTK dan Teknik Submit Artikel Jurnal untuk Guru SD Se-Inhil", "type": "Section header" }, { "left": 121, "top": 203, "width": 367, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Muannif Ridwan 1 , Andriansyah 2 , Indra Muchlis Adnan 3 , Bayu Fajar Susanto 4", "type": "Text" }, { "left": 137, "top": 215, "width": 338, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1 Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Sistem Informasi, Universitas Islam Indragiri", "type": "Text" }, { "left": 137, "top": 227, "width": 338, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Penjaskesrek, Universitas Islam Indragiri", "type": "Text" }, { "left": 170, "top": 238, "width": 275, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3 Fakultas Hukum, Hukum Tata Negara, Universitas Islam Indragiri", "type": "Text" }, { "left": 105, "top": 250, "width": 399, "height": 22, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Manajemen, Universitas Islam Indragiri [email protected] 1 , [email protected] 2 , [email protected] 3 , [email protected] 3", "type": "Text" }, { "left": 239, "top": 294, "width": 37, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abstract", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 386, "width": 111, "height": 21, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kata kunci: Workshop, PTK, Guru SD.", "type": "Table" }, { "left": 239, "top": 312, "width": 282, "height": 239, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The general purpose of this activity is to provide elementary school teachers who are competent in writing scientific papers for teacher professional development. Operationally, the objectives of this activity are: 1) There are skilled teachers who are ready to carry out socialization of various types of teacher professional development; 2) Helping teachers to be able to develop their profession, especially in writing scientific papers resulting from classroom action research (CAR); 3) The development of teachers in doing CAR in the classes they foster; 4) The development of teachers in compiling research reports and scientific journal articles resulting from CAR activities; 5) The publication of articles on the results of CAR activities written by teachers in national scientific journals. To achieve these objectives, training and mentoring methods are used. Material delivery method The training consisted of lecture, question and answer, and discussion methods. Training Results shows that the understanding and mastery of the material on CAR for participants experienced an increase after participating in the training compared to before. At the end of this program activity, 32 teachers successfully completed the task of making classroom action research proposals and were able to create an online submit account for scientific journals.", "type": "Text" }, { "left": 239, "top": 560, "width": 38, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abstrak", "type": "Section header" }, { "left": 239, "top": 577, "width": 283, "height": 182, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tujuan umum kegiatan ini adalah tersedia guru SD yang kompeten dalam menulis karya ilmiah pengembangan profesi guru. Secara operasional, tujuan kegiatan ini adalah: 1) Tersedia guru yang terampil dan siap melaksanakan sosialisasi ragam jenis pengembangan profesi guru; 2) Terbantunya guru untuk mampu mengembangkan profesi, khususnya dalam penulisan karya tulis ilmiah (KTI) hasil penelitian tindakan kelas (PTK); 3) Terbinanya guru dalam melakukan PTK di kelas yang dibinanya; 4) Terbinanya guru dalam menyusun laporan penelitian dan artikel jurnal ilmiah hasil kegiatan PTK; 5) Terbitnya artikel hasil kegiatan PTK yang ditulis oleh guru di jurnal ilmiah nasional. Untuk mencapai tujuan tersebut digunakan metode pelatihan dan pendampingan. Metode penyampian materi pelatihan terdiri dari metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Hasil Pelatihan menunjukkan bahwa pemahaman dan penguasaan materi tentang PTK bagi peserta mengalami peningkatan setelah mengikuti pelatihan dibanding sebelumnya. Pada akhir", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 59, "width": 74, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Trimas", "type": "Page header" }, { "left": 515, "top": 763, "width": 12, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "40", "type": "Page footer" }, { "left": 239, "top": 84, "width": 282, "height": 32, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "kegiatan program ini diperoleh hasil sebanyak 32 guru berhasil menyelesaikan tugas pembuatan proposal penelitian tindakan kelas dan mampu membuat akun submit online jurnal ilmiah.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 154, "width": 99, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Corresponding Author:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 171, "width": 250, "height": 44, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Nama Penulis : Muannif Ridwan Nama Fakultas: Teknik dan Ilmu Komputer Nama Perguruan Tinggi/Sekolah: Universitas Islam Indragiri E-mail: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 242, "width": 94, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 253, "width": 443, "height": 136, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "PTK atau Classroom action research (CAR) adalah action research yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas. Penelitian Tindakan pada hakikatnya merupakan rangkaian “riset-tindakan-riset-tindakan-riset- tindakan…”, yang dilakukan secara siklus, dalam rangka memecahkan masalah, sampai masalah itu terpecahkan. Ada beberapa jenis Penelitian Tindakan, dua di antaranya adalah individual action research dan collaborative action research (CAR). Jadi CAR bisa berarti dua hal, yaitu classroom action research dan collaborative action research ; dua-duanya merujuk pada hal yang sama (Wijaya Kusumah, 2012). Penelitian Tindakan termasuk penelitian kualitatif walaupun data yang dikumpulkan bisa saja bersifat kuantitatif. Penelitian Tindakan atau Action research berbeda dengan penelitian formal yang bertujuan untuk menguji hipotesis dan membangun teori yang bersifat umum (general). Action research lebih bertujuan untuk memperbaiki kinerja, sifatnya kontekstual dan hasilnya tidak untuk digeneralisasi. Namun demikian hasil action research dapat saja diterapkan oleh orang lain yang mempunyai latar belakang yang mirip dengan yang dimiliki peneliti (Wijaya Kusumah, 2012).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 391, "width": 442, "height": 147, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Guru dalam melakukan penelitian tindakan kelas ada tiga hal yang penting, yaitu sebagai guru apa yang akan ditingkatkan, dengan apa meningkatkan, serta siapa yang ditingkatkan, sehingga guru yang tahu kondisi kelasnya, setelah guru melakukan penelitian tindakan kelas maka guru membuat laporan kegiatan ilmiah, yaitu laporan penelitian hasil lapangan, hasil penelitian tersebut dikemas menjadi karya tulis ilmiah, tentu karya tulis ilmiah yang mempunyai kaidah penulisan, dengan demikian hasil penelitian tersebut diringkas sesuai dengan sistematika dan selanjutnya, disusun menjadi naskah yang diterbitkan dalam media jurnal ataupun media lain sehingga dapat menyumbangkan kepada khazanah ilmu pengetahuan. Pendidikan di sekolah dasar terdapat beberapa mata pelajaran seperti Mata Pelajaran PKn, IPS, Bahasa Indonesia, Matematika, bahasa Indonesia. Seorang pendidik harus mampu memiliki kemampuan dalam memahami konsep kurikulum sebagai mata pelajaran, kurikulum sebagi pengalamn belajar, kurikulum sebagai program dengan demikian guru juga diharapkan dapat merancang pembelajaran yang mendidik pada setiap kurikulum dalam satuan pendidikan di seklah dasar serta mampu merancang penilain proses dan hasil belajar (Muhamad Afandi, 2014).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 541, "width": 442, "height": 20, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Permasalahan spesifik yang berhasil diidentifikasi bersama oleh Tim Dosen Pengabdi terhadap para guru SD peserta workshop adalah sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 564, "width": 442, "height": 20, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Para guru SD belum mampu melakukan ragam kegiatan mengembangkan profesi, khususnya dalam penulisan karya tulis ilmiah (KTI) hasil penelitian tindakan kelas (PTK).", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 587, "width": 442, "height": 20, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Para guru SD perlu memperoleh pembinaan dari pihak yang kompeten dalam melakukan PTK di kelas yang dibinanya.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 610, "width": 442, "height": 32, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. Para guru SD perlu memperoleh pembinaan dari pihak yang kompeten dalam menyusun laporan penelitian hasil kegiatan PTK sehingga menghasilkan laporan yang secara subtansi dan fisik layak mendapat angka kredit.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 644, "width": 442, "height": 21, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4. Para guru SD perlu memperoleh pembinaan dari pihak yang kompeten dalam menyusun artikel jurnal ilmiah hasil kegiatan PTK.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 667, "width": 442, "height": 78, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pengembangan kompetensi profesional guru menekankan pada kemampuan guru untuk menulis karya tulis berupa tinjauan atau ulasan ilmiah pada bidang yang akan diajarkan dan menulis dan melakukan penelitian tindakan kelas ( action research ) terhadap apa yang akan dilakukan di dalam kelas. Pengembangan profesional guru inilah yang menuntut para guru melakukan penelitian di dalam kelasnya sendiri dan melaporkan hasil penelitian yang dilakukannya dalam bentuk penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas (PTK) memiliki peranan yang sangat penting untuk meningkatkan mutu pembelajaran tanpa harus meninggalkan tugasnya (Rahmatullah dan Inanna, 2019).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 59, "width": 74, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Trimas", "type": "Page header" }, { "left": 515, "top": 763, "width": 12, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "41", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 83, "width": 442, "height": 90, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan latar belakang pada pendahulaun, maka penelitian tindakan kelas yang dilakukan bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada guru akan pentingnya penelitian tindakan kelas, sebagai upaya perbaikan proses dan kualitas pembelajaran di sekolah. Dengan demikian, guru dapat meningkatkan kualitas peran dan tanggung jawabnya dalam pengelolaan pembelajaran yang berkualitas dimana kelas sebagai objek penelitiannya. Oleh karena itu, guru dapat membuat karya tulis ilmiah dengan mengembangkan kemampuan mengidentifikasi masalah-masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran dan memecahkan masalah serta mengatasi kesenjangan dalam pembelajaran, sehingga dapat menghasilkan kualitas pembelajaran yang lebih baik dan maksimal.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 187, "width": 116, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. TUJUAN KEGIATAN", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 198, "width": 323, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah sebagai berikut:", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 210, "width": 427, "height": 20, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Menambah wawasan guru SD di Kabupaten Indragiri Hilir khusunya di Kecamatan Tembilahan dan Kecamatan Tembilahan Hulu tentang pentingnya penulisan PTK dan submit artikel jurnal", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 233, "width": 427, "height": 20, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Meningkatkan kompetensi guru SD di Kabupaten Indragiri Hilir khusunya di Kecamatan Tembilahan dan Tembilahan Hulu tentang pentingnya penulisan PTK dan submit artikel jurnal", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 256, "width": 298, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. Agar guru dapat menyusun proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK)", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 268, "width": 295, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4. Agar guru dapat menelaah proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK)", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 291, "width": 127, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. MANFAAT KEGIATAN", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 302, "width": 173, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kegiatan ini diharapkan dapat bermanfaat:", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 314, "width": 428, "height": 32, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Sebagai wadah bagi guru SD untuk menambah wawasan guru SD di Kabupaten Indragiri Hilir khusunya di Kecamatan Tembilahan dan Kecamatan Tembilahan Hulu tentang pentingnya penulisan PTK dan submit artikel jurnal", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 349, "width": 427, "height": 34, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Sebagai wadah untuk meningkatkan kompetensi guru SD di Kabupaten Indragiri Hilir khusunya di Kecamatan Tembilahan dan Tembilahan Hulu tentang pentingnya penulisan PTK dan submit artikel jurnal", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 385, "width": 364, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. Agar guru memiliki kompetensi menyusun proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK)", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 397, "width": 293, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4. Agar guru dapat menelaah proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK)", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 424, "width": 179, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4. TEKNIS PEMECAHAN MASALAH", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 436, "width": 442, "height": 43, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dalam kegiatan ini, metode pemecahan masalah yang akan diterapkan adalah pendidikan dan latihan mandiri yang terdampingi mengenai penulisan PTK dan submit artikel jurnal. Peserta diajari langsung oleh narasumber dengan memilih dan membahas satu judul PTK dan hasilnya disubmit ke jurnal ilmiah nasional yang fokus bidangnya terkait judul tersebut.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 493, "width": 140, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5. METODE PELAKSANAAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 505, "width": 442, "height": 45, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Metode pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 28 April 2021bertempat di Aula Serbaguna SMK Dr. Indra Adnan Indragiri College Tembilahan yang beralamat di Jl. Trimas, No. 88 Kelurahan Tembilahan Kota, Kecamatan Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Adapun kegiatan ini dilaksanakan dalam beberapa tahapan sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 553, "width": 251, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1) Persiapan kegiatan workshop (1-27 April 2021), meliputi:", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 564, "width": 131, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "a) Rapat pembentukan panitia", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 576, "width": 169, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "b) Mencari dan menentukan ide kegiatan", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 588, "width": 110, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "c) Mencari mitra kegiatan", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 599, "width": 94, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "d) Mencari pembicara", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 610, "width": 428, "height": 21, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "e) Kegiatan survey lokasi pengabdian kepada masyarakat, yaitu di Aula Serbaguna SMK Dr. Indra Adnan Indragiri College Tembilahan", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 633, "width": 428, "height": 33, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "f) Permohonan izin kepada pengurus Yayasan Syech Walid Thaib Saleh Indragiri selaku pengelola Aula Serbaguna tersebut untuk dijadikan sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 668, "width": 120, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "g) Penyelesaian administrasi", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 679, "width": 120, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "h) Pengadaan alat dan bahan", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 691, "width": 267, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "i) Persiapan akhir tempat dan susunan acara kegiatan workshop.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 702, "width": 203, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2) Kegiatan workshop (28 April 2021), meliputi:", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 714, "width": 231, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "a) Pembukaan dan perkenalan dengan peserta workshop", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 725, "width": 229, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "b) Penyampaian materi workshop oleh para narasumber", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 737, "width": 233, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "c) Sesi diskusi dan tanya jawab interaktif dengan peserta", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 59, "width": 74, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Trimas", "type": "Page header" }, { "left": 515, "top": 763, "width": 12, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "42", "type": "Page footer" }, { "left": 99, "top": 83, "width": 427, "height": 21, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "d) Sesi latihan mandiri terdampingi. Di sesi ini masing masing peserta memilih judul PTK dan membuat akun untuk submit online di jurnal yang akan dituju untuk mem- publish karya ilmiahnya.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 106, "width": 201, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3) Penutupan kegiatan (28 April 2021), meliputi:", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 118, "width": 353, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "a) Sesi foto bersama dengan seluruh peserta, narasumber, panitia, dan dosen pengabdi", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 129, "width": 132, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "b) Kepulangan dan berpamitan.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 141, "width": 231, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4) Penyerahan tugas mandiri terdampingi (15 Mei 2021)", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 152, "width": 348, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5) Penilaian tugas mandiri terdampingi dan pembagian E-Sertifikat (16-20 Mei 2021)", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 164, "width": 300, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "6) Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan (21-30 Mei 2021), meliputi:", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 175, "width": 428, "height": 21, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "a) Membuat tulisan dari hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk dipublikasikan di jurnal nasional yang khusus membidangi pengabdian kepada masyarakat", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 198, "width": 283, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "b) Membuat laporan hasil kegiatan untuk Universitas Islam Indragiri.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 222, "width": 220, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "6. METODE PENGUKURAN CAPAIAN HASIL", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 233, "width": 442, "height": 55, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Untuk mengetahui keberhasilan kegiatan workshop ini, para dosen pengabdi atau panitia kegiatan ini memberikan tugas mandiri secara terdampingi kepada peserta untuk membuat satu karya ilmiah tentang PTK yang ditulis dalam format penulisan artikel jurnal dan men- submit- nya ke salah satu jurnal ilmiah nasional. Tugas mandiri terdampingi ini dikerjakan di rumah masing-masing ( take home ) selama kurang lebih 2 minggu, yaitu pada tanggal 29 April-15 Mei 2021.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 302, "width": 143, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "7. HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 313, "width": 442, "height": 44, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini sebagaimana disebutkan di atas, diikuti oleh guru SD yang berasal dari seluruh sekolah di Kecamatan Tembilahan dan Tembilahan Hulu di Kabuten Indragiri Hilir sebagai peserta. Peserta diberikan materi oleh para narasumber dan tugas mandiri sebagai bentuk latihan yang menghasilkan karya.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 359, "width": 442, "height": 67, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk workshop ini secara umum berjalan dengan baik dan lancar. Berkat dukungan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Indragiri Hilir, para peserta yang berasal dari guru SD berkenan mengikuti kegiatan ini dengan baik dan penuh semangat. Hal itu terbukti para peserta mampu menyelesaikan tugasnya tepat waktu dan berhasil membuat akun untuk submit online ke jurnal yang dituju. Hasil atau luaran dari kegiatan ini adalah guru-guru mampu membuat PTK yang berupa karya ilmiah yang diterbitkan di jurnal nasional.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 428, "width": 442, "height": 101, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kegiatan workshop ini diawali dengan perkenalan tim pengabdi dan mitra penyelenggara yang bekerjasama dalam kegiatan ini, yaitu Indra Institute Research & Publication kepada peserta. Dalam kesempatan itu, Pengabdi dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Islam Indragiri mengucapkan terima kasih kepada peserta atas partisipasinya dalam kegiatan ini, dilanjutkan dengan sambutan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Indragiri Hilir yang diwakili oleh Sekretaris Dinas, Bapak Abdul Pani, S.Sos., M.Si dan ketua PGRI Kabupaten Indragiri Hilir, Bapak Fatkhurrahman. Dalam sambutannya mereka menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap berlangsungnya kegiatan workshop ini .Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh para narasumber dan beberapa tim dosen pengabdi yang juga sebagai narasumber.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 738, "width": 400, "height": 22, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sumber: Hasil Pelaksanaan Workshop (2021) Gambar 2. Pelaksanaan Workshop penulisan PTK dan Teknik Submit Artikel Jurnal Bagi Guru SD", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 59, "width": 74, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Trimas", "type": "Section header" }, { "left": 515, "top": 763, "width": 12, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "43", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 83, "width": 442, "height": 55, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Selama kegiatan berlangsung, tampak peserta sangat antusias mendengarkan paparan materi. Pemaparan materi berlangsung selama kurang lebih 3 (tiga) jam dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab di akhir paparan. Kemudian dilanjutkan lagi dengan latihan mandiri terdampingi. Antusiasme peserta dalam kegiatan ini terlihat dari pertanyaan-pertanyaan yang muncul untuk kemudian disampaikan jawabannya oleh para pemateri.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 141, "width": 442, "height": 32, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Di penghujung kegiatan workshop ini, sebagai wujud apresiasi dari tim dosen pengabdi, dilakukan penyerahan sertifikat bagi para narasumber dilanjutkan sesi foto bersama. Pelaksanaan penyuluhan dapat dilihat pada gambar berikut ini.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 419, "width": 141, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sumber: Hasil Pelaksanaan (2020)", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 432, "width": 426, "height": 21, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 2. Foto Bersama Tamu Undangan dan Narasumber Workshop penulisan PTK dan Teknik Submit Artikel Jurnal Bagi Guru SD", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 469, "width": 225, "height": 20, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "8. KESIMPULAN DAN SARAN/REKOMENDASI 8.1 Kesimpulan", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 491, "width": 442, "height": 67, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa workshop penulisan PTK dan teknik submit artikel jurnal telah terlaksana dengan baik dan lancar. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini disambut respon positif dari peserta, hal itu terbukti semangat peserta dalam mengerjakan tugas mandiri yang selesai tepat waktu dan mampu membuat akun untuk untuk submit artikel di jurnal secara online. Demikian juga adanya peningkatan pengetahuan dan pemahaman peserta dari Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini.", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 572, "width": 98, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "8.2 Sara/Rekomendasi", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 583, "width": 442, "height": 32, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Mengingat pentingnya materi ini, kegiatan pengabdian kepada masyarakat seperti workshop ini hendaknya dilakukan secara berkesinambungan dengan menyasar kepada guru-guru yang lain yang belum sepenuhnya paham tentang penulisan PTK dan teknik submit artikel jurnal.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 630, "width": 137, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "9. UCAPAN TERIMAKASIH", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 641, "width": 442, "height": 32, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Indragiri Hilir dan Pengurus PGRI Kabupaten Indragiri Hilir yang men support kegiatan ini dengan mengajak para guru SD untuk ikut serta dalam workshop ini.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 688, "width": 60, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "REFERENSI", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 711, "width": 425, "height": 43, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Adnan, I. M., Ridwan, M., & Siregar, V. A. (2020). Penyuluhan Hukum tentang Pemahaman Siswa SMK terhadap Bullying dalam Perspektif Hukum Pidana dan Perdata di SMK Dr. Indra Adnan Indragiri College Tembilahan. KANGMAS: Karya Ilmiah Pengabdian Masyarakat , 1 (3), 167–173. https://doi.org/10.37010/kangmas.v1i3.126", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 59, "width": 74, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Trimas", "type": "Page header" }, { "left": 515, "top": 763, "width": 12, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "44", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 83, "width": 406, "height": 21, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "A., Siregar, V. A., Adnan, I. M., & Ridwan, M. (2021). Responsibility Policy Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir Terhadap Anak Jalanan. 1(6), 167–173.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 106, "width": 442, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Afandi, Muhamad. Pentingnya Penelitian Tindakan Kelas Bagi Guru Dalam Pembelajaran Di Sekolah Dasar.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 118, "width": 217, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar. Vol. 1 No. 1 (2014)", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 129, "width": 445, "height": 32, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ilfiandra, Uman Suherman, Sudaryat Nurdin Akhmad, Amin Budiamin, Setiawati. Pelatihan dan Pendampingan Penulisan Karya Tulis Ilmiah Bagi Guru SD. Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat . Volume 1, No. 1, Desember 2016: Page 70-81", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 164, "width": 442, "height": 61, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Rahmatullah dan Inanna. Pelatihan Penulisan Penelitian Tindakan Kelas Bagi Guru. Jurnal Dedikasi Masyarakat , 3 (1) Oktober 2019, Hln. 19 – 25. Soesatyo, Yoyok, dkk . Pelatihan Penulisan Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Bagi Guru Ekonomi Kabupaten Sidoarjo. Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Madani (JPMM). Vol.1 No. 2 Desember 2017", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 227, "width": 442, "height": 32, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tegal. Pentingnya Penelitian Tindakan Kelas Bagi Guru. 28 November 2018. https://jateng.kemenag.go.id/pentingnya-penelitian-tindakan-kelas-bagi-guru/ Kusumah,", "type": "Text" }, { "left": 145, "top": 250, "width": 382, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Wijaya. Pentingnya Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Bagi Guru .", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 262, "width": 376, "height": 20, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "https://www.kompasiana.com/wijayalabs/55123f84a33311f456ba823e/pentingnya-penelitian- tindakan-kelas-ptk-bagi-guru?page=all&page_images=1", "type": "Text" } ]
efe72562-04ef-1bf5-cc11-e8a04a610f96
https://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/al-athfaal/article/download/22281/7236
[ { "left": 528, "top": 759, "width": 14, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "31", "type": "Page footer" }, { "left": 149, "top": 39, "width": 197, "height": 8, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Al-Athfaal: Jurnal Ilmiah Pendidikan Anak Usia Dini", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 51, "width": 188, "height": 20, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vol.7 No.1 (2024) 31-46 http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/al-athfaal", "type": "Table" }, { "left": 457, "top": 39, "width": 71, "height": 31, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "p-ISSN: 2622-5484 e-ISSN: 2622-5182 June 2024", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 113, "width": 273, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Inclusive preschool education for all children", "type": "Section header" }, { "left": 150, "top": 143, "width": 318, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Milatun Nadifa 1  , Marlina Marbun 2 , Nadia Vina Zulvani 3 , Sunarni 4", "type": "Text" }, { "left": 230, "top": 169, "width": 180, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1, 2, 3, 4 Universitas Negeri Malang, Indonesia", "type": "Text" }, { "left": 226, "top": 180, "width": 187, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "🖂 [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 356, "top": 210, "width": 37, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstract", "type": "Text" }, { "left": 84, "top": 225, "width": 102, "height": 44, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Article Information Submitted April 16, 2024 Revised Mei 1, 2024 Accepted June 15, 2024", "type": "Text" }, { "left": 84, "top": 285, "width": 43, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords", "type": "Section header" }, { "left": 84, "top": 296, "width": 125, "height": 32, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Inclusive preschool education; Challenges; Policy.", "type": "Text" }, { "left": 218, "top": 225, "width": 315, "height": 46, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Background: Inclusive preschool education is very important for children in Indonesia, including children with special needs. However, there are still many challenges faced, such as limited access, variations in education quality, and lack of policy support.", "type": "Text" }, { "left": 218, "top": 275, "width": 316, "height": 46, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Aim: This research aims to map the condition of inclusive preschool education in Indonesia, identify supporting and inhibiting factors, and provide policy recommendations that can improve the quality and accessibility of inclusive preschool education.", "type": "Text" }, { "left": 218, "top": 324, "width": 316, "height": 22, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Method: This research uses a Systematic Literature Review (SLR) with an analysis of 24 relevant articles with a time limit of 2020 to 2024.", "type": "Text" }, { "left": 218, "top": 349, "width": 316, "height": 171, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Results: The novelty of this research lies in its comprehensive analysis based on the latest data on inclusive preschool education in Indonesia, which previous research has not specifically explored at the preschool level. From the analysis it is revealed that there are still gaps in the implementation of inclusive preschool education. To improve inclusive preschool education, adequate budget allocation, teacher training, curriculum development based on individual children's needs, cross-sector collaboration, infrastructure adaptation, and development of an inclusive culture are needed. Government support, strong commitment, and the active role of parents, schools, teachers, and the community are also considered important in creating an inclusive educational environment. Policy recommendations include cross-sector collaboration, infrastructure adaptation, inclusion awareness campaigns, regulatory development, and increasing the accessibility of inclusive preschool education.", "type": "Text" }, { "left": 218, "top": 523, "width": 315, "height": 46, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Conclusion: The conclusion of this research shows that with the right strategy and adequate support, inclusive preschool education in Indonesia can be improved significantly so that every child has the same right to quality education.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 596, "width": 99, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "INTRODUCTION", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 609, "width": 457, "height": 136, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Every child, including those with special needs, has the same right to a proper education from an early age. When they reach preschool age, their world begins to take shape rapidly in all aspects, from physical to emotional ( Berasategi Sancho et al., 2022 ; Bai & Suprojo, 2019 ; Siahaan, 2022 ). Inclusive preschool education does not just teach letters and numbers, but also provides a supportive environment for every child, without exception. In an inclusive preschool education environment, every child has a place. They are invited to grow and develop according to their potential, without being limited by labels or stereotypes. In an atmosphere full of stimulation and attention, children with special needs can explore their world freely, with their friends. The appeal of inclusive preschool education is not only creating a physical space that is welcoming for all children but also creating a culture of inclusion that flows through every", "type": "Text" }, { "left": 528, "top": 759, "width": 14, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "32", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 85, "width": 457, "height": 193, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "interaction, ( Zahara et al., 2024 ; Ackah-Jnr & Danso, 2019 ; Braslauskienė & Turauskienė, 2023 ). Teachers and education personnel play an important role in creating an atmosphere of acceptance of differences, where every child feels valued and accepted; Ferreira, 2022 ; Karlsudd, 2021 ; Efremov et al., 2022 ) In this context, inclusive preschool education becomes more than just a teaching and learning process. However, it is a means to build a strong community, where each individual has their own role ; Zabeli & Gjelaj, 2020 ; Palla & Vallberg Roth, 2022 ). In this way, children learn from teachers and each other in an environment that promotes cooperation and mutual understanding. Based on these principles, inclusive preschool education is not only beneficial for children with special needs but also for all children. They learn to appreciate diversity, develop empathy, and experience the happiness that arises when each individual is accepted for who they are. Therefore, we must continue to support and fight for inclusive preschool education because this is where the foundations of our future are laid. By giving every child equal opportunities to grow and develop, we not only create a smarter generation, but also more humane ( Moss, 2015 ; Braslauskienė & Turauskienė, 2023 ).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 281, "width": 457, "height": 301, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "However, in reality, there are still many gaps in the implementation of inclusive preschool education in Indonesia. This can be seen from several quite striking indicators. First, the lack of access for ABK to preschool education ( Diale & Sewagegn, 2021 ; Ringgi Rahmat Fitra et al., 2023 ; Senza et al., 2020 ). According to official data from the Ministry of Education, Culture, Research and Technology (Kemendikbudristek), only around 10% of preschool-age crew members receive inclusive education. This figure reflects that there are still major obstacles in providing access to adequate education for children with special needs ( Hornby & Blackwell, 2018 ; Mngo & Mngo, 2018 ; Madani, 2019 ). Second, it is related to the varying quality of inclusive preschool education. Many preschool educational institutions are not yet fully ready to accept and serve ABK. Starting from inadequate infrastructure ( Angreni & Sari, 2020 ), Curriculum that has not been adapted properly ( Gusti, 2021 ) limited human resources who understand and are able to manage children's special needs. This diversity creates uncertainty for parents and can hinder accessibility for children with special needs ( DeMatthews et al., 2021 ; Ryan & Quinlan, 2018 ; Shepherd et al., 2016 ). Third, comprehensive policy support is lacking to ensure the quality of inclusive preschool education. Even though some regulations and laws require inclusion, their implementation often lacks structure and coordination. The absence of clear guidelines and effective monitoring mechanisms leads to inconsistent implementation of inclusive policies. Inadequate policies can create uncertainty in the implementation of inclusive preschool education in the field. This gap has a serious impact on the development of children with special needs and violates their right to adequate education. Initiatives to improve this situation must involve all parties, from the government to society as a whole ( Yunita et al., 2019 ; Trisno et al., 2021 ; Widhiati et al., 2022 ).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 584, "width": 457, "height": 94, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This research is motivated by the awareness of the lack of adequate literature to analyze this problem systematically, especially in the Indonesian context. Although there have been several previous studies on inclusive education, most of them are still focused on higher levels of education, and there has been no in-depth analysis specifically examining inclusive preschool education in Indonesia. Thus, the results of this study are expected to be a strong foundation for policymakers, education practitioners, and the public to act more effectively in improving the situation of inclusive preschool education in Indonesia.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 681, "width": 457, "height": 66, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This study aims to map the condition of inclusive preschool education in Indonesia, including the gaps and challenges faced. In addition, this study also aims to identify factors that support and hinder the quality assurance of inclusive preschool education. Thus, from the results of this study, it is hoped that policy recommendations and strategies can be formulated to improve the quality of inclusive preschool education for all children so that every individual's", "type": "Text" }, { "left": 528, "top": 759, "width": 14, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "33", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 456, "height": 52, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "right to education can be fulfilled and a more inclusive and equitable society can be realized. This study seeks to fill the gaps in the current literature by providing a comprehensive and data- driven analysis of inclusive preschool education in Indonesia, in contrast to previous studies that may not specifically explore challenges and opportunities at the preschool level.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 157, "width": 61, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "METHODS", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 171, "width": 457, "height": 204, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This study adopts the Systematic Literature Review (SLR) method based on the PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses) guidelines, to systematically review the literature on inclusive preschool education in Indonesia. The literature search process was carried out on April 26, 2024, using Google Scholar through the Publish or Perish (PoP) application, with keywords that have been set by Table 1 in this article. The period of the articles under consideration is limited from 2020 to 2024, which resulted in an initial total of 520 articles. After going through a rigorous selection process, the 24 most relevant articles that meet the inclusion criteria are selected for further analysis. Data from the selected articles were extracted and analyzed using a qualitative approach to describe the condition of inclusive preschool education in Indonesia. The analysis aims to identify key challenges, supporting factors, and relevant policy recommendations. This research was conducted with the aim of providing a comprehensive overview of the implementation of inclusive preschool education in Indonesia, as well as ensuring that the methodology used is structured and by recognized academic research standards. Further can be seen in Figure 1 which presents the research methodology process visually.", "type": "Text" }, { "left": 246, "top": 391, "width": 135, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 1. Research Strategy", "type": "Section header" }, { "left": 91, "top": 409, "width": 84, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Scopus (n= 520)", "type": "Section header" }, { "left": 91, "top": 426, "width": 446, "height": 190, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keyword: Preschool inclusive education, ABK ( Children with Special Needs ) preschool, Distribution of inclusive institutions for Indonesian preschools, Preschool-inclusive education gaps; Indonesia's preschool inclusive education policy, Implementation of preschool inclusive education, Preschool inclusive education evaluation, Research on inclusive education in Indonesian preschools; The role of inclusive education government, Inclusive preschool human resources, Parental involvement in inclusive education, Inclusive preschool curriculum, Pedagogy of inclusive education for preschoolers, Infrastructure of inclusive education institutions, The success of inclusive preschool education, Factors supporting inclusive education, Barriers to inclusive preschool education; Inclusive preschool education, Inclusive education policy, Preschool education budget, Coordination of inclusive education stakeholders, Community understanding of educational inclusion, Inclusive education teacher training, Accessibility of education for ABK, Inclusive culture in schools, Education and community inclusion.", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 633, "width": 441, "height": 54, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 2. Eligibility Criteria Included Exception Published between 2020 and 2024 The content is not related to the topic and research question, namely:", "type": "Table" }, { "left": 213, "top": 676, "width": 323, "height": 24, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. What are the conditions for the implementation of inclusive preschool education in Indonesia?", "type": "List item" }, { "left": 213, "top": 703, "width": 323, "height": 25, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. What are the factors that support and hinder the quality assurance of inclusive preschool education in Indonesia?", "type": "List item" }, { "left": 213, "top": 731, "width": 323, "height": 25, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. What are the policy recommendations and strategies to improve the quality of inclusive preschool education in Indonesia?", "type": "List item" }, { "left": 91, "top": 690, "width": 84, "height": 38, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Articles in the form of journals, and proceedings.", "type": "Text" }, { "left": 528, "top": 759, "width": 14, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "34", "type": "Page footer" }, { "left": 91, "top": 88, "width": 69, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Writing using", "type": "Table" }, { "left": 91, "top": 102, "width": 69, "height": 25, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Indonesian or English", "type": "Text" }, { "left": 195, "top": 102, "width": 213, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Outside of the field of Pre-school education", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 144, "width": 457, "height": 66, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The selected articles are then analyzed by following the steps, namely (1) Sorting data using Microsoft Excel to facilitate selection and focus on important points relevant to the research topic, (2) Displaying data in the form of tables, narratives, and diagrams that have been formulated before, (3) Draw conclusions that aim to answer previously formulated research questions.", "type": "Text" }, { "left": 201, "top": 558, "width": 221, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Figure 1. Prism Systematic Literature Review", "type": "Caption" }, { "left": 85, "top": 586, "width": 160, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "RESULTS AND DISCUSSION", "type": "Section header" }, { "left": 88, "top": 600, "width": 54, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "A. Result", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 613, "width": 457, "height": 94, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "From the data collection process, 24 articles were identified that reviewed in detail three important aspects related to inclusive preschool education in Indonesia. First, the articles describe the conditions required for the implementation of inclusive preschool education in Indonesia. Second, factors that support and hinder the quality assurance of inclusive preschool education in Indonesia are also highlighted in these articles. Third, the articles offer policy recommendations and strategies to improve the quality of inclusive preschool education in Indonesia.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 710, "width": 457, "height": 39, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Of the 24 studies included, the distribution of publication years is as follows: two studies were published in 2020, six studies were published in 2021, five studies were published in 2022, seven studies were published in 2023, and four studies were published in 2024. Based on the", "type": "Text" }, { "left": 528, "top": 759, "width": 14, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "35", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 457, "height": 38, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "location of the study, it was found that the majority of studies were conducted in Indonesia (n = 12), followed by the UK (n = 3), and each (n=1) from Japan, Bulgaria, Uzbekistan, Kenya, India, Albania, Europe, Thailand, and Switzerland.", "type": "Text" }, { "left": 132, "top": 374, "width": 362, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Figure 1. Study of literature based on subject matter and research methods", "type": "Caption" }, { "left": 85, "top": 402, "width": 457, "height": 135, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Research on the implementation of inclusive preschool education in Indonesia provides a comprehensive picture of the challenges and efforts made in realizing equitable and quality inclusive education across the country. Based on research conducted by ( Yasin et al., 2023 ; Jusni et al., 2023 ; Madubala et al., 2023 ; Agus et al., 2023 ; Raharjo, 2022 ), It can be seen that despite the commitment and efforts made by the government and related institutions, there are still significant challenges that need to be overcome. One of the main challenges faced is the lack of accessibility for children with special needs, the uneven distribution of educational institutions, and gaps in infrastructure, facilities, and the availability of qualified accompanying teachers. Nevertheless, there is a strong commitment from the government, educational institutions, and communities to improve access and quality of inclusive education in Indonesia.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 540, "width": 457, "height": 176, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Meanwhile, research conducted by ( Astuti et al., 2024 ) Highlights the importance of early detection and treatment of speech delays in children, as well as the need for an individualized approach to learning for children with special needs. This shows that efforts to improve the quality of inclusive education must also pay attention to the individual needs of each child. In addition, research conducted by ( Kurniawati, 2021 ; Tasuah et al., 2023 ) shows that there are still gaps between inclusive policies and practices, as well as a lack of knowledge and skills of teachers in implementing inclusive strategies in the classroom. Therefore, the training needed to support teacher information literacy in managing classroom learning is very important. The article also underscores the importance of holistic and integrated inclusive education management, which involves the active involvement of parents, teachers, and the development of inclusive curriculum and learning models. This approach is expected to strengthen educational institutions and ensure holistic and integrated education for all children, according to their needs ( Maemunah, 2021 ).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 719, "width": 456, "height": 25, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Inclusive preschool education in Indonesia faces various challenges and opportunities reflected by diverse research. Some supportive factors have been identified, including", "type": "Text" }, { "left": 150, "top": 151, "width": 289, "height": 157, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "0 1 2 3 4 5 6 7 8 Kualitatif Kuantitatif Mix method SLR Study of literature based on subject matter and research methods (2020-2024)", "type": "Picture" }, { "left": 201, "top": 319, "width": 229, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Conditions for the implementation of inclusive preschool", "type": "Text" }, { "left": 201, "top": 336, "width": 124, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Factors that support and hinder", "type": "Picture" }, { "left": 201, "top": 353, "width": 156, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Policy recommendations and strategies", "type": "Text" }, { "left": 528, "top": 759, "width": 14, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "36", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 457, "height": 135, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "government promotion and support for the implementation of inclusive education at all levels, including preschool education. However, significant obstacles must also be overcome. Research shows that teachers' lack of knowledge and skills, such as designing appropriate curricula to address the needs of children with special needs, is one of the main barriers. This is in line with findings in some countries, where lack of training and professional development is considered a major obstacle to achieving inclusive education under national legislation ( Rose et al., 2021 ). In addition, there are problems related to lack of administrative support, lack of time to design educational programs for students with disabilities, and lack of therapist capacity ( Klibthong & Agbenyega, 2022 ). These factors may be an obstacle to meeting the needs of all children in different regions of Indonesia.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 226, "width": 457, "height": 80, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "However, some studies also offer adaptable solutions and models. For example, the Inclusive Preschool Education (IECE) ecosystem model can serve as a mapping tool for researchers, stakeholders in preschool settings, and policymakers to improve the quality of all children's educational experience ( Bartolo et al., 2021 ). Similarly, effective early education programs for children with disabilities in Albania provide valuable insights into factors that support inclusion ( Hyseni Duraku et al., 2021 ).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 309, "width": 457, "height": 80, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "In the Indonesian context, measures such as research related to change practices, teacher training, and development of central services in rural areas can be effective strategies for improving access to support services between urban and rural areas ( Rose et al., 2021 ). In addition, the government and relevant institutions need to increase investment in teacher training and professional development and provide adequate administrative support to ensure inclusive preschool education can be properly implemented throughout Indonesia.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 391, "width": 457, "height": 80, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "In the Indonesian context, measures such as research related to change practices, teacher training, and development of central services in rural areas can be effective strategies for improving access to support services between urban and rural areas ( Rose et al., 2021 ) . In addition, the government and relevant institutions need to increase investment in teacher training and professional development and provide adequate administrative support to ensure inclusive preschool education can be properly implemented throughout Indonesia.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 474, "width": 457, "height": 135, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "In the face of challenges to improve the quality of inclusive preschool education in Indonesia, many studies have provided valuable insights. According to Li & Ruppar (2021) , It is important to organize special training for preschool teachers to teach blind children inclusively, as well as develop a curriculum that takes into account their learning needs. Meanwhile ( Siregar & Daulay 2023 ) Highlights the importance of identifying learning difficulties faced by children with special needs and emphasizes the role of parents, schools, teachers, and communities in supporting them. The provision of adequate facilities and support is also a major focus. ( Scanlon et al., 2022 ) Underlining the importance of specific training programs on inclusive education for preschool teachers, while also emphasizing the need to increase their motivation and confidence.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 612, "width": 457, "height": 135, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The importance of developing a curriculum based on children's individual needs is also emphasized. ( Zahara et al., 2024 ) shows that the preparation of a needs-based curriculum is very important, while highlighting the need for inclusive curriculum development and assessment. Highlight the importance of improving communication and collaboration between inclusive preschool principals and parents of children with special needs, as well as raising parents' awareness of inclusive education. As well as suggesting the development of policies that support inclusion in preschools. This is in line with ( Materechera, 2020 ) which emphasizes the importance of ensuring the rights of children with special needs and listening to their voices in the learning process. ( Kartono et al. 2024 ) highlight the importance of school readiness and government support, while ( April & Djafri 2024 ) suggest utilizing local wisdom in curriculum", "type": "Text" }, { "left": 528, "top": 759, "width": 14, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "37", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 457, "height": 38, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "development and learning. Thus, through the implementation of these recommendations and strategies, it is hoped that the quality of inclusive preschool education in Indonesia can continue to improve to provide better services for children with special needs.", "type": "Text" }, { "left": 88, "top": 143, "width": 75, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "B. Discussion", "type": "Section header" }, { "left": 88, "top": 157, "width": 454, "height": 259, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Research on the implementation of inclusive preschool education in Indonesia provides a comprehensive overview of the challenges and efforts made to realize equitable and quality inclusive education for all children, especially children with special needs. Based on the latest research mentioned in the research results, the issue of accessibility remains a major concern. Despite commitments from the government and related institutions, the majority of children with special needs still face difficulties in accessing inclusive education. Few manage to gain access, while many remain marginalized ( Yasin et al., 2023 ; Jusni et al., 2023 ; Madubala et al., 2023 ; Agus et al., 2023 ; Raharjo, 2022 ). Based on the available data, the percentage of children with special needs involved in inclusive education is still low, reflecting the challenges in achieving and meeting their needs. The distribution of inclusive preschool education institutions is also uneven, with a greater focus in urban areas than in rural areas. This creates inequality in access to education for children in remote or marginalized areas ( Astuti et al., 2024 ). Further efforts are needed to improve the accessibility of inclusive education for all children. Measures such as building more inclusive educational institutions in rural areas, as well as training for teachers and school staff on inclusive approaches, can help address these challenges ( Kurniawati, 2021 ; Tasuah et al., 2023 ). In addition, cooperation between the government, educational institutions, and the community is also important to create a supportive environment so that children with special needs can get a proper education ( Maemunah, 2021 ).", "type": "Text" }, { "left": 88, "top": 419, "width": 454, "height": 328, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "A number of studies have identified supporting factors and obstacles that need to be overcome to ensure the quality of this education. Government support and commitment are key in strengthening the implementation of inclusive education at all levels, including preschool. However, significant obstacles such as the lack of knowledge and skills of teachers ( Bietenbeck et al., 2018 ), lack of administrative support ( Teixeira, 2023 ), and the time constraints to design programs tailored to students with special needs ( Schmidt & Čagran, 2014 ), need to be addressed immediately. The role of the government is very important in supporting inclusive preschool education. Strong investment and commitment from the government are urgently needed to improve the quality of human resources involved in inclusive preschool education. This includes training and professional development for teachers and the provision of adequate administrative support ( Ag-Ahmad et al., 2022 ). In addition, the role and involvement of parents, schools, teachers, and the community is also very important ( Hill, 2022 ). They need to be actively involved in supporting children with special needs to ensure the success of inclusive education. The quality of the curriculum and pedagogy applied is also a key factor in inclusive preschool education. It is important to develop a curriculum that takes into account the learning needs of children with special needs and to carry out specialized training for preschool teachers so that they can teach in an inclusive manner ( Hermanto & Pamungkas, 2023 ). The infrastructure of inclusive preschool education institutions should also be considered to ensure equal access for all children, both in urban and rural areas ( Maysela Azzahra et al., 2022 ). According to research by, The success of inclusive preschool education depends heavily on the support and commitment of the government in improving the quality of human resources involved in the education process. Similarly, studies by ( Jesslin & Kurniawati, 2020 ) highlight the importance of the active role of parents, schools, teachers, and communities in supporting children with special needs in the context of inclusive", "type": "Text" }, { "left": 528, "top": 759, "width": 14, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "38", "type": "Page footer" }, { "left": 88, "top": 88, "width": 453, "height": 25, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "education. These references provide a solid foundation for concrete steps to improve the inclusive preschool education system in Indonesia.", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 113, "width": 450, "height": 579, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "To improve the quality of inclusive preschool education in Indonesia, the government and relevant stakeholders need to pay attention to the findings and recommendations of the research that has been conducted. Various studies have highlighted various solutions and strategies that can be applied, such as the importance of early detection and management of speech delays in children, as well as the need for an individualized approach to learning for children with special needs ( Zahara et al., 2024 ), Teacher Training ( Bietenbeck et al., 2018 ), development of central services in rural areas ( Maysela Azzahra et al., 2022 ), and an effective early education model for children with disabilities ( Karaolis, 2022 ). One of the key steps is the development of regulations and policies that support inclusive preschool education ( Keskinova, 2020 ). Clear regulations on the standards of these facilities are essential to ensure that all children can access preschool education without physical barriers. Specific training for teachers is another important step in ensuring inclusive preschool education. Teachers need to be equipped with the necessary knowledge and skills to manage diverse children's classrooms, including different learning strategies according to their individual needs and the development of an inclusive curriculum is also a key focus in strengthening inclusive preschool education. The curriculum should be designed in such a way that it covers all children, including those with special needs, and allows them to learn effectively ( Hermanto & Pamungkas, 2023 ). This can involve using different learning methods, adapting learning materials, and integrating the concept of inclusion in all aspects of the curriculum. Adequate budget allocation has an important role in improving the quality of education delivery ( Sulasmi et al., 2023 ). especially in the inclusive preschool sector. In this context, the government needs to give the right priority by allocating a sufficient public budget to support various aspects of inclusive preschool education. The main focus of this budget allocation includes increasing funding for teacher training, building inclusive facilities, and developing a curriculum that can accommodate the individual needs of each child. Increasing the budget for teacher training is one of the important aspects in strengthening inclusive preschool education. Teachers are one of the key elements in providing a supportive learning environment for children with special needs. By increasing budgets for teacher training, governments can ensure that educators have the skills and knowledge to manage diversity in the classroom and provide individualized attention tailored to the needs of each child. In addition, the construction of inclusive facilities also requires adequate budget allocation ( Kabwos & Bitok, 2022 ). Inclusion-friendly facilities can include better accessibility for children with special needs, such as transportation facilities, access to buildings, and ergonomically designed learning environments ( Maysela Azzahra et al., 2022 ). Through increasing the budget for the construction of inclusive facilities, the government can create a supportive physical environment for children to undergo the learning process. The development of a curriculum that suits the individual needs of children is also a major concern in the budget allocation for inclusive preschool education. An inclusive curriculum will take into account a wide range of children's needs and developmental levels, so that every child can access relevant and meaningful learning. By allocating sufficient budget for curriculum development, the government can ensure that inclusive preschool education truly provides a fair opportunity for all children to develop optimally.", "type": "List item" }, { "left": 92, "top": 692, "width": 450, "height": 55, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Cooperation with educational institutions, professional organizations, and inclusive education experts is important for capacity building for teachers and other education personnel ( Allen & Barnett, 2020 ). Holistic and ongoing training will help improve their skills in supporting children with special needs. In the context of inclusive education, where the", "type": "Text" }, { "left": 528, "top": 759, "width": 14, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "39", "type": "Page footer" }, { "left": 92, "top": 85, "width": 450, "height": 151, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "challenges and needs of children with special needs vary widely, continuous training is essential. This training should cover a wide range of aspects, from an in-depth understanding of the child's individual needs, to inclusive teaching strategies, to responsive and supportive classroom management. Collaboration with educational institutions allows for the development of curricula that fit current needs and integrates an inclusive approach into every aspect of learning. Meanwhile, the involvement of professional organizations provides a platform for the exchange of experiences and best practices between teachers, as well as raising awareness of the importance of an inclusive approach in education. The role of inclusive education experts cannot be ignored either. They bring in-depth knowledge of effective learning strategies for children with special needs and can provide direct guidance and support to teachers and other education staff.", "type": "List item" }, { "left": 92, "top": 237, "width": 450, "height": 261, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Adaptation of preschool education institution infrastructure to improve accessibility for children with special needs is also needed. Children with special needs have the same right to quality education as other children. Therefore, concrete steps need to be taken to ensure that they can access preschool education easily and conveniently. One of the steps that can be taken is to increase physical accessibility. It involves the construction or modification of buildings and facilities to ensure that children with special needs can move freely and safely around the educational environment ( Maysela Azzahra et al., 2022 ). For example, the installation of inclusive stairs and sidewalks, increased access to toilets that suit needs, and flexible classroom settings to accommodate different types of children's physical needs. In addition, facility adaptation is also important. This involves the use of learning equipment and materials specifically designed to meet the needs of children with special needs. For example, the use of special software or equipment for blind or deaf children, as well as the use of assistive equipment such as wheelchairs or special seats for children with limited mobility. In addition to improving physical accessibility and adaptation facilities, the provision of inclusive friendly transportation is also very important. This ensures that children with special needs can reach preschool educational institutions safely and comfortably. This can involve the use of specialized transportation equipped with facilities to meet the needs of children, as well as training for drivers and chaperones to provide a friendly and sensitive service to the needs of children.", "type": "List item" }, { "left": 92, "top": 499, "width": 450, "height": 220, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Building an inclusive culture in schools and communities is a process that requires collaboration between various parties involved ( Gigerl et al., 2022 ). This collaboration includes active participation from schools, governments, civil society organizations, and society as a whole. One of the important steps in building an inclusive culture is to form an inclusion committee in each school. This committee is in charge of designing and implementing inclusion programs that are tailored to the needs of children with special needs. In addition, social activities involving children with special needs also need to be held regularly ( Barlian et al., 2023 ). This activity not only provides an opportunity for children to interact with their peers, but also increases public awareness and understanding of their needs. Thus, it is hoped that stigma and discrimination against children with special needs can be significantly reduced. Not only in the school environment, awareness campaigns about the importance of inclusion also need to be carried out at various levels of society. This campaign can be carried out through various media, such as television, radio, newspapers, and social media. Messages about the importance of inclusion, the rights of children with special needs, and the benefits of inclusive education need to be disseminated to reach a wider audience ( Sulistiyaningsih & Handayani, 2018 ).", "type": "List item" }, { "left": 92, "top": 720, "width": 450, "height": 27, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Therefore, inclusive preschool education also provides services for children with special needs who are involved in schooling, therapy, and training. Teachers who have a vocation to", "type": "Text" }, { "left": 528, "top": 759, "width": 14, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "40", "type": "Page footer" }, { "left": 92, "top": 85, "width": 450, "height": 96, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "guide, care (nurture), and accompany children with special needs. Inclusive early childhood education schools not only focus on educating students with special needs to have skills, but also train children's independence optimally according to their respective abilities. In addition, maximizing every potential of students with special needs through special therapy so that they can live independently, self-actualize and integrate in society. Schools as part of society also work to equip every level of society to understand, accept and serve students with special needs comprehensively.", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 182, "width": 450, "height": 137, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "As for the contribution of this research, the findings produced can be the basis for the development of policies, intervention programs, and best practices in inclusive preschool education in Indonesia. The information gathered from this study provides valuable insights for policymakers, education practitioners, and researchers to identify areas that require further attention and evaluate the effectiveness of the measures taken. The implementation of the recommendations and strategies obtained from the above findings is expected to improve the quality of inclusive preschool education in Indonesia. By providing better services for children with special needs, it is hoped that they can grow and develop optimally. In addition, the positive impact of inclusive education is also expected to be felt by the community as a whole, both in the short and long term ( Materechera, 2020 ).", "type": "List item" }, { "left": 92, "top": 320, "width": 450, "height": 220, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "While this research has provided valuable insights, there are some limitations that need to be acknowledged. One of them is the focus of research that is more on policy analysis and implementation challenges, rather than on direct evaluation of the effectiveness of the proposed policy recommendations. Further research can be focused on conducting an in-depth evaluation of the implementation of the policy recommendations. This can include periodic monitoring and evaluation of the development of inclusive preschool education in various regions in Indonesia ( Kartono et al., 2024 ; April & Djafri, 2024 ). In addition, this research is also limited to secondary analysis of available data. To gain a deeper understanding, it is recommended to conduct primary research that involves collecting data directly from the field, such as in-depth interviews with various stakeholders including parents, teachers, and other education officials. This approach will provide a more comprehensive picture of their experiences and perceptions of inclusive preschool education in Indonesia. For future research, it is also recommended to involve more inclusive preschool education institutions of various levels of ability, both in terms of infrastructure and classroom management. This can help in obtaining more representative data on the challenges and successes faced in implementing inclusive education in various local contexts in Indonesia.", "type": "List item" }, { "left": 92, "top": 557, "width": 88, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "CONCLUSIONS", "type": "Section header" }, { "left": 92, "top": 571, "width": 450, "height": 176, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This study successfully mapped the condition of inclusive preschool education in Indonesia, identified supporting and inhibiting factors, and formulated policy recommendations needed to improve the quality and accessibility of inclusive preschool education. It was found that gaps in the implementation of inclusive preschool education are caused by limited access, varied quality of education, and lack of comprehensive policy support. To overcome this problem, adequate budget allocation, teacher training, curriculum development based on the individual needs of children, collaboration with various parties, infrastructure adaptation, and inclusive cultural development are needed. Support from the government, as well as the commitment and active role of parents, schools, teachers, and the community, are crucial in creating an inclusive educational environment. The resulting policy recommendations include cross-sector collaboration, infrastructure adaptation, awareness campaigns on inclusion, the development of inclusive school regulations and policies, and increasing the accessibility of inclusive preschool education. With the implementation of the right strategies and adequate", "type": "List item" }, { "left": 528, "top": 759, "width": 14, "height": 10, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "41", "type": "Page footer" }, { "left": 92, "top": 88, "width": 450, "height": 80, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "support, inclusive preschool education in Indonesia can be significantly improved, so that every child can enjoy the right to quality education. For future research, it is recommended to conduct further studies on the effectiveness of the implementation of the policy recommendations that have been submitted. This research can involve periodic monitoring and evaluation of the development of inclusive preschool education in various regions in Indonesia.", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 185, "width": 232, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "AUTHOR CONTRIBUTION STATEMENT", "type": "Section header" }, { "left": 92, "top": 198, "width": 450, "height": 94, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "MN conceived the research idea and designed the methodology. MM contributed to the literature review and data collection. NVZ performed the data analysis and interpretation. S.4 supervised the project, providing critical revisions and guidance throughout. All authors contributed to the writing and editing of the manuscript. MN drafted the initial manuscript, while MM and NVZ revised it critically for important intellectual content. S provided final approval of the version to be published. Each author has read and approved the final manuscript, ensuring the accuracy and integrity of the work.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 309, "width": 84, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "REFERENCES", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 322, "width": 457, "height": 53, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ackah-Jnr, F. R., & Danso, J. B. (2019). Examining the physical environment of Ghanaian inclusive schools: how accessible, suitable and appropriate is such environment for inclusive education? International Journal of Inclusive Education , 23 (2), 188–208. https://doi.org/10.1080/13603116.2018.1427808", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 387, "width": 457, "height": 53, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ag-Ahmad, N., Syed Mohamed, A. T. F., & Bakar, E. W. (2022). Support needed for language teachers’ professional development in Malaysia: A narrative review. International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences , 12 (5). https://doi.org/10.6007/IJARBSS/v12-i5/13099", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 453, "width": 457, "height": 38, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Agus, A., Juliadharma, M., & Djamaluddin, M. (2023). Application of the CIPP model in evaluation of the inclusive education curriculum in madrasah aliyah. Nidhomul Haq : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam , 8 (1), 31–50.", "type": "Table" }, { "left": 109, "top": 494, "width": 189, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "https://doi.org/10.31538/ndh.v8i1.2705", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 518, "width": 457, "height": 39, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Allen, L., & Barnett, L. (2020). Leveling the playing field: Increasing general educator’s special education knowledge. SRATE Journal , 29 (2), 1–9. https://doi.org/10.1080/13603116.2018.1427808", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 569, "width": 457, "height": 39, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Angreni, S., & Sari, R. T. (2020). Identifikasi dan implementasi pendidikan inklusi bagi anak berkebutuhan khusus di sekolah dasar Sumatera barat. AULADUNA: Jurnal Pendidikan Dasar Islam , 7 (2), 145–153. https://doi.org/10.24252/10.24252/auladuna.v7i2a4.2020", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 618, "width": 457, "height": 41, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "April, V. N., & Djafri, N. (2024). Inclusive Education And Local Wisdom : Creating A Friendly Learning Environment For Children With Special Needs . 4 (2), 117–128. https://doi.org/10.23971/tf.v2i2.962", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 672, "width": 457, "height": 39, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Astuti, A. K., Efendi, M., Rahman, D. H., & Ediyanto. (2024a). Early detection and treatment speech delay children of preschool age (multi-site study of 3 preschool institutions in Malang City). Jurnal Multidisiplin Madani , 4 (1), 132–139.", "type": "Table" }, { "left": 109, "top": 714, "width": 210, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "https://doi.org/10.55927/mudima.v4i1.7848", "type": "Text" }, { "left": 528, "top": 759, "width": 14, "height": 10, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "42", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 457, "height": 38, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bai, M. A. L. , & Suprojo, A. (2019). Pembangunan sumber daya manusia dalam mewujudkan persamaan hak pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus. Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik (JISIP) , 8 (1), 46–51. https://doi.org/10.33366/jisip.v8i1.1531", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 139, "width": 457, "height": 39, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Barlian, U. C. , Wulandari, R. P. , Said, M. , & Brilianti, N. L. (2023). Peran guru kelas dan guru pendamping khusus dalam meningkatkan layanan pendidikan inklusi di TK Ibnu Sina.", "type": "Text" }, { "left": 109, "top": 167, "width": 433, "height": 25, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Al-Afkar, Journal For Islamic Studies , 6 (2), 623–634. https://doi.org/10.31943/afkarjournal.v6i2.648", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 204, "width": 457, "height": 53, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bartolo, P. A., Kyriazopoulou, M., Björck-Åkesson, E., & Giné, C. (2021). An adapted ecosystem model for inclusive early childhood education: A qualitative cross European study. International Journal of School and Educational Psychology , 9 (1), 3–15. https://doi.org/10.1080/21683603.2019.1637311", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 270, "width": 457, "height": 52, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berasategi Sancho, N., Idoiaga Mondragon, N., Dosil Santamaria, M., & Picaza Gorrotxategi, M. (2022). The well-being of children with special needs during the COVID-19 lockdown: Academic, emotional, social and physical aspects. European Journal of Special Needs Education , 37 (5), 776–789. https://doi.org/10.1080/08856257.2021.1949093", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 332, "width": 457, "height": 41, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bietenbeck, J. ;, Piopiunik, M. ;, & Wiederhold, S. (2018). Africa’s skill tragedy: Does teachers’ lack of knowledge lead to low student performance? Journal of Human Resources , 53 (3), 553–578. https://doi.org/10.3368/jhr.53.3.0616-8002R1", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 384, "width": 457, "height": 41, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Braslauskienė, R., & Turauskienė, E. (2023). preschool teachers’ experiences of inclusive education in developing children’s communication competence. Regional Formation and Development Studies , 6–18. https://doi.org/10.15181/rfds.v40i2.2526", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 438, "width": 457, "height": 38, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DeMatthews, D. E., Serafini, A., & Watson, T. N. (2021). Leading inclusive schools: Principal perceptions, practices, and challenges to meaningful change. Educational Administration Quarterly , 57 (1), 3–48. https://doi.org/10.1177/0013161X20913897", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 489, "width": 457, "height": 39, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Diale, B. M., & Sewagegn, A. A. (2021). Early childhood care and education in Ethiopia: A quest for quality. Journal of Early Childhood Research , 19 (4), 516–529. https://doi.org/10.1177/1476718X211002559", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 540, "width": 457, "height": 53, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Efremov, N. A., Kalátová, D., Morozova, N. V, Andreyko, E. O., Muzhzhavleva, T. V, Efremova, M. P., Lammert, A., Vasileva, I. A., & Bondarenko, N. V. (2022). Formation of a culture of tolerance among students. In 9th International Conference on Education & Education of Social Sciences , 366–372. https://doi.org/10.51508/intcess.202253", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 605, "width": 457, "height": 39, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ferreira, M. (2022). A theoretical essay about inclusion and the role of teachers in building an inclusive education. European Journal of Education and Pedagogy , 3 (3), 97–104. https://doi.org/10.24018/ejedu.2022.3.3.353", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 657, "width": 457, "height": 52, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gigerl, M., Sanahuja-Gavaldà, J. M., Petrinska-Labudovikj, R., Moron-Velasco, M., Rojas- Pernia, S., & Tragatschnig, U. (2022). Collaboration between schools and museums for inclusive cultural education: Findings from the INARTdis-project. Frontiers in Education , 7 . https://doi.org/10.3389/feduc.2022.979260", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 722, "width": 457, "height": 25, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gusti, N. S. (2021). Implementasi pendidikan inklusi dalam setting sekolah menengah atas di Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat. Jurnal Kependidikan: Jurnal Hasil", "type": "Text" }, { "left": 528, "top": 759, "width": 14, "height": 10, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "43", "type": "Page footer" }, { "left": 109, "top": 88, "width": 432, "height": 25, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian Dan Kajian Kepustakaan Di Bidang Pendidikan, Pengajaran Dan Pembelajaran , 7 (3), 532–544. https://doi.org/10.33394/jk.v7i3.3469", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 125, "width": 457, "height": 25, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hermanto, H., & Pamungkas, B. (2023). Teacher Strategies for Providing Access to Learning for Students with Special Needs in Elementary Schools. International Journal of Learning,", "type": "Text" }, { "left": 109, "top": 153, "width": 433, "height": 25, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Teaching and Educational Research , 22 (4), 345–361. https://doi.org/10.26803/ijlter.22.4.20", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 190, "width": 457, "height": 39, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hill, N. E. (2022). Parental involvement in education: Toward a more inclusive understanding of parents’ role construction. In Educational Psychologist (Vol. 57, Issue 4, pp. 309–314). Routledge. https://doi.org/10.1080/00461520.2022.2129652", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 242, "width": 456, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hornby, G., & Blackwell, I. (2018). Barriers to parental involvement in education: an update.", "type": "Text" }, { "left": 109, "top": 256, "width": 415, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Educational Review , 70 (1), 109–119. https://doi.org/10.1080/00131911.2018.1388612", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 279, "width": 456, "height": 39, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hyseni Duraku, Z., Jahiu, G., Likaj Shllaku, E., Boci, L., & Shtylla, H. (2021). Albanian Preschool Personnel’s Perceived Obstacles to Implementing Effective Inclusive Education.", "type": "List item" }, { "left": 109, "top": 307, "width": 433, "height": 25, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Frontiers in Education , 6 (May), 1–9. https://doi.org/10.3389/feduc.2021.645254", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 345, "width": 456, "height": 38, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jesslin, J. , & Kurniawati, F. (2020). Perspektif orang tua terhadap anak berkebutuhan khusus di sekolah inklusif. JPI (Jurnal Pendidikan Inklusi), 3(2), 72-91. , 3 (2), 72–91. https://doi.org/10.26740/inklusi.v3n2.p72-91", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 396, "width": 457, "height": 39, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jusni, E., Fonsén, E., & Ahtiainen, R. (2023). An Inclusive Early Childhood Education Setting according to Practitioners’ Experiences in Yogyakarta, Indonesia. Education Sciences , 13 (10), 1–23. https://doi.org/10.3390/educsci13101043", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 448, "width": 457, "height": 38, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kabwos, R. C., & Bitok, E. C. (2022). Influence of Adapted Physical Facilities on the Execution of Inclusive Education in Public Preschools in Belgut Sub-County, Kenya. East African Journal of Education Studies , 5 (2), 392–401. https://doi.org/10.37284/eajes.5.2.819", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 499, "width": 457, "height": 39, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Karaolis, O. (2022). Puppets and inclusive practice: Engaging all learners through drama and puppetry in preschool contexts. Teachers and Curriculum , 22 (2), 7–16. https://doi.org/10.15663/tandc.v22i2.402", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 550, "width": 457, "height": 39, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Karlsudd, P. (2021). Promoting diversity and belonging: Preschool staff’s perspective on inclusive factors in the swedish preschool. Education Sciences , 11 (3). https://doi.org/10.3390/educsci11030104", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 602, "width": 457, "height": 38, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kartono, D. T., Budiati, A. C., Suryadinata, T. A., Bawono, B. S., & Andriani, L. (2024). Integrated Inclusive School Network Cluster as a Resource Center for Inclusive Education in Surakarta. SHS Web of Conferences , 182 , 04001.", "type": "Table" }, { "left": 109, "top": 643, "width": 225, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "https://doi.org/10.1051/shsconf/202418204001", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 667, "width": 457, "height": 39, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keskinova, A. (2020). The role of the family educator in early intervention process of children with disabilities. Annuaire de La Faculté de Philosophie , 483–491. https://doi.org/10.37510/godzbo2073483k", "type": "List item" }, { "left": 528, "top": 759, "width": 14, "height": 10, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "44", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 457, "height": 38, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Klibthong, S., & Agbenyega, J. S. (2022). Assessing issues of inclusive education from the perspectives of Thai early childhood teachers. International Journal of Early Years Education , 30 (2), 403–418. https://doi.org/10.1080/09669760.2020.1823205", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 139, "width": 457, "height": 39, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kurniawati, F. (2021). Exploring teachers’ inclusive education strategies in rural Indonesian primary schools. Educational Research , 63 (2), 198–211. https://doi.org/10.1080/00131881.2021.1915698", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 190, "width": 457, "height": 39, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Li, L., & Ruppar, A. (2021). Conceptualizing Teacher Agency for Inclusive Education: A Systematic and International Review. Teacher Education and Special Education , 44 (1), 42–59. https://doi.org/10.1177/0888406420926976", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 242, "width": 456, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Madani, R. A. (2019). Analysis of Educational Quality, a Goal of Education for All Policy.", "type": "Text" }, { "left": 109, "top": 256, "width": 360, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Higher Education Studies , 9 (1), 100. https://doi.org/10.5539/hes.v9n1p100", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 279, "width": 457, "height": 53, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Madubala, S. , Fajrie, N. , & Utaminingsih, S. (2023). Analysis of Needs in the Development of Assessment of Autistic Children Through Art Therapy at Inclusive Early Childhood Education in Surakarta City. JURNAL PENDIDIKAN IPS , 13 (1), 30–38. https://doi.org/10.37630/jpi.v13i1.878", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 345, "width": 456, "height": 38, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Maemunah, S. (2021). The Management of Inclusive Early Childhood Education (PAUD) Based on Holistic Integrative. In 6th International Conference on Science, Education and Technology (ISET 2020) , 528–534. https://doi.org/10.2991/assehr.k.211125.099", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 396, "width": 456, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Materechera, E. K. (2020). Inclusive education: why it poses a dilemma to some teachers.", "type": "Text" }, { "left": 109, "top": 410, "width": 433, "height": 25, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "International Journal of Inclusive Education , 24 (7), 771–786. https://doi.org/10.1080/13603116.2018.1492640", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 448, "width": 457, "height": 52, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Maysela Azzahra, I., Rachmy Diana, R., Selva Nirwana, E., Ricky Satria Wiranata, R., & Melita Andriani, K. (2022). Learning facilities and infrastructure based on the characteristics of Children with Special Needs in inclusive education. Jurnal Ilmiah Pendidikan Anak Usia Dini , 5 (2), 169–190. https://doi.org/10.24042/ajipaud.v5i2.14432", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 513, "width": 456, "height": 38, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mngo, Z. Y., & Mngo, A. Y. (2018). Teachers’ Perceptions of Inclusion in a Pilot Inclusive Education Program: Implications for Instructional Leadership. Education Research International , 2018 . https://doi.org/10.1155/2018/3524879", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 564, "width": 456, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Moss, P. (2015). There are alternatives! Contestation and hope in early childhood education.", "type": "Text" }, { "left": 109, "top": 578, "width": 426, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Global Studies of Childhood , 5 (3), 226–238. https://doi.org/10.1177/2043610615597130", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 602, "width": 457, "height": 52, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Palla, L., & Vallberg Roth, A. C. (2022). Inclusive ideals and special educational tools in and out of tact: didactical voices on teaching in language and communication in Swedish early childhood education. International Journal of Early Years Education , 30 (2), 387–402. https://doi.org/10.1080/09669760.2020.1733939", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 664, "width": 457, "height": 42, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Raharjo, M. (2022). Early Childhood Teachers’ Knowledge in Assisting Children with Special Needs in Their Classroom. Indonesian Journal of Early Childhood Educa Tion Studies , 11 (1), 26–33. https://doi.org/10.15294/ijeces.v11i1.44720", "type": "List item" }, { "left": 528, "top": 759, "width": 14, "height": 10, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "45", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 457, "height": 38, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ringgi Rahmat Fitra, Rochmat Wahab, & Hana Andriningrum. (2023). Implementation of The Education Curriculum For ABK. Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar , 7 (1), 96–103. https://doi.org/10.23887/jisd.v7i1.54968", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 139, "width": 457, "height": 53, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rose, R., Narayan, J., Matam, S., & Reddy Sambram, P. (2021). A comparison of provision and access to inclusive education for children with disabilities in a metropolitan city and a rural district in Telangana State, India. Education Sciences , 11 (3). https://doi.org/10.3390/educsci11030111", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 204, "width": 457, "height": 39, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ryan, C., & Quinlan, E. (2018). Whoever shouts the loudest: Listening to parents of children with disabilities. Journal of Applied Research in Intellectual Disabilities , 31 , 203–214. https://doi.org/10.1111/jar.12354", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 256, "width": 457, "height": 38, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Scanlon, G., Radeva, S., Pitsia, V., Maguire, C., & Nikolaeva, S. (2022). Attitudes of teachers in Bulgarian kindergartens towards inclusive education. Teaching and Teacher Education , 112 , 103650. https://doi.org/10.1016/j.tate.2022.103650", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 305, "width": 456, "height": 27, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Schmidt, M., & Čagran, B. (2014). Support for secondary school students with special needs. Croatian Journal of Education , 16 (4), 1055–1091. https://doi.org/10.15516/cje.v16i4.487", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 345, "width": 457, "height": 38, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Senza, A., Adam, G., Sikatan, S., & Martak, Y. F. (2020b). The Privilege of Attending Early Childhood Education (ECE). In International Conference on Early Childhood Education and Parenting 2019 (ECEP 2019) , 48–52. https://doi.org/10.2991/assehr.k.200808.009", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 396, "width": 457, "height": 25, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Shepherd, K. G., Fowler, S., McCormick, J., Wilson, C. L., & Morgan, D. (2016). The search for role clarity: Challenges and implications for special education teacher preparation.", "type": "Text" }, { "left": 109, "top": 424, "width": 433, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Teacher Education and Special Education , 39 (2), 83–97.", "type": "Table" }, { "left": 109, "top": 438, "width": 209, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "https://doi.org/10.1177/0888406416637904", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 461, "width": 457, "height": 25, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Siahaan, M. K. (2022). Education For Children With Special Needs. The Explora , 8 (2), 14–27. https://doi.org/10.51622/explora.v8i2.642", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 499, "width": 457, "height": 39, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Siregar, A. S. , & Daulay, N. K. (2023). Analysis of Learning Difficulties of ABK Students And Solutions in Learning. International Journal of Students Education , 1 (2), 326–330. https://doi.org/10.62966/ijose.v1i2.440", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 550, "width": 456, "height": 39, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sulasmi, E., Prasetia, I., & Rahman, A. A. (2023). Government Policy Regarding Education Budget on The Posture of The State Budget (APBN). Journal for Lesson and Learning Studies , 6 (1), 142–151. https://doi.org/10.23887/jlls.v6i1.60171", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 602, "width": 457, "height": 38, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sulistiyaningsih, R. , & Handayani, M. M. (2018). Analisis penyelenggaraan pendidikan inklusi berdasarkan Index for Inclusion. Happiness: Journal of Psychology and Islamic Science , 2 (2), 67–81. https://doi.org/10.30762/happiness.v2i2.341", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 653, "width": 457, "height": 53, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tasuah, N., Sugiariyanti, D., & Martika, T. (2023). Teacher Information Literacy for Inclusive Early Childhood Education (ECE) to Provide Literacy and Numeracy for Special Needs Children in Central Java-Indonesia. International Journal of Learning, Teaching and Educational Research , 22 (12), 262–278. https://doi.org/10.26803/ijlter.22.12.13", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 718, "width": 457, "height": 25, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Teixeira, A. M. (2023). Administrative support system: An integrated approach to open, distance, and digital education ecosystems. In Handbook of Open, Distance and Digital", "type": "Text" }, { "left": 528, "top": 759, "width": 14, "height": 10, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "46", "type": "Page footer" }, { "left": 109, "top": 88, "width": 429, "height": 25, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Education (pp. 861–880). Springer Nature. https://doi.org/10.1007/978-981-19-2080- 6_48", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 125, "width": 457, "height": 39, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Trisno, N. B. , Setiawan, C. P. , & Keane, F. F. (2021). Pengembangan pelayanan pendidikan dan pemenuhan hak pendidikan terhadap anak berkebutuhan khusus. Jurnal Magister Hukum ARGUMENTUM , 7 (2), 89–93. https://doi.org/10.24123/argu.v7i2.4926", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 177, "width": 457, "height": 38, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Widhiati, R. S. A., Malihah, E., & Sardin, S. (2022). Dukungan sosial dan strategi menghadapi stigma negatif anak berkebutuhan khusus dalam pendidikan. Jurnal Paedagogy , 9 (4), 846–857. https://doi.org/10.33394/jp.v9i4.5612", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 228, "width": 457, "height": 39, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Yasin, M. H. M., Susilawati, S. Y., Tahar, M. M., & Jamaludin, K. A. (2023). An analysis of inclusive education practices in East Java Indonesian preschools. Frontiers in Psychology , 14 (1), 1–4. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2023.1064870", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 279, "width": 457, "height": 53, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Yunita, E. I. , Suneki, S. , & Wakhyudin, H. (2019). Manajemen pendidikan inklusi dalam proses pembelajaran dan penanganan guru terhadap anak berkebutuhan khusus. International Journal of Elementary Education , 3 (3), 267–274. https://doi.org/10.23887/ijee.v3i3.19407", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 342, "width": 457, "height": 41, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Zabeli, N., & Gjelaj, M. (2020). Preschool teacher’s awareness, attitudes and challenges towards inclusive early childhood education: A qualitative study. Cogent Education , 7 (1). https://doi.org/10.1080/2331186X.2020.1791560", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 396, "width": 457, "height": 39, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Zahara, P., Putri, A. D., Nurkarimah, F., Wismanto, W., & Fadhly, M. (2024). Peran pendidikan inklusi dalam perspektif pendidikan islam. Concept: Journal of Social Humanities and Education , 3 (2), 1–12. https://doi.org/10.55606/concept.v3i2.1139", "type": "List item" } ]
2e2eb86e-185e-896f-fe7a-586904ec8019
https://ejournal.itn.ac.id/index.php/jati/article/download/9281/5344
[ { "left": 72, "top": 38, "width": 190, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JATI (Jurnal Mahasiswa Teknik Informatika)", "type": "Page header" }, { "left": 427, "top": 40, "width": 101, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vol. 8 No. 2, April 2024", "type": "Page header" }, { "left": 503, "top": 786, "width": 23, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2125", "type": "Page footer" }, { "left": 93, "top": 75, "width": 413, "height": 25, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "CLUSTERING HASIL CEK DARAH DIABETES LANSIA MENGGUNAKAN METODE K-MEANS DI POSBINDU KP. LEBAKJERO DESA CIHERANG", "type": "Section header" }, { "left": 195, "top": 115, "width": 205, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Indri Tri Gustiane 1 , Martanto 2 , Tati Suprapti 3", "type": "Text" }, { "left": 206, "top": 126, "width": 187, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1, 3 Teknik Informatika, STMIK IKMI Cirebon", "type": "Text" }, { "left": 115, "top": 138, "width": 369, "height": 21, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2 Manajemen Informatika, STMIK IKMI Cirebon Jl. Perjuangan No. 10 B Majasem Kec. Kesambi Kota Cirebon Tlp. 0231) 490480 - 490481", "type": "Text" }, { "left": 251, "top": 162, "width": 96, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[email protected]", "type": "Text" }, { "left": 274, "top": 185, "width": 48, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ABSTRAK", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 208, "width": 454, "height": 227, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hasil cek darah lansia yang menderita diabetes menggunakan metode K-Means. Diabetes adalah penyakit metabolic yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah (hiperglikemia) yang disebabkan oleh kekurangan insulin atau tidak efektif insulin dalam mengatur metabolisme glukosa. Selain itu terdapat faktor-faktor lain menjadi penyebab terjadinya diabetes diantaranya seperti faktor keturunan, berat badan, usia, tekanan darah dan sebagainya. Diabetes penyakit kronis yang umumnya terjadi pada lansia dan membutuhkan pemantauan berkala untuk mengelola kondisi mereka. Dengan metode K-Means untuk mengelompokan lansia ke dalam kategori yang berbeda berdasarkan karakteristik darah mereka. Metode K-Means Clustering merupakan metode yang digunakan dalam data mining yang cara kerjanya mencari dan mengelompokan data yang mempunyai kemiripan karakteristik antara data satu dengan data lain yang telah diperol eh data yang memiliki kesamaan bukan data yang sama tetapi memiliki karakteristik yang sama, Dengan menerapkan metode K-Means Clustering dapat membantu pihak Posbindu Kp.Lebakjero Desa Ciherang. Penelitian ini akan di cluster menjadi Lansia yang memiliki penyakit Diabetes paling tinggi di Posbindu Kp.Lebakjero Desa Ciherang. Dalam Cluster tersebut atribut yang dipakai adalah Nama, Jenis Kelamin, Usia, dan Hasil Cek Darah. Hasil analisis dapat membantu petugas kesehatan dalam merancang intervensi yang lebih spesifik dan efektif untuk mengelola diabetes pada populasi lansia. Hasil penelitian K-Means Clustering dibantu hasil nilai DBI dengan -0.597, menjadi 6 cluster dimana hasil cluster0 57, cluster1 24, cluster2 30, cluster3 23, cluster4 44, cluster5 25 dan hasil paling optimal di cluster0 yaitu 57. Cluster0 dengan 57 lansia dimana hasil cluster adalah kp.lebakjero mempunyai lansia paling banyak dan mempunyai diabetes paling tinggi. Selain itu, penelitian ini juga untuk mencapai sesuatu hasil yang akurat terhadap data yang di hasilkan di Posbindu Kp.Lebakjero Desa Ciherang.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 449, "width": 367, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata kunci : Pemeriksaan darah, Penyakit lansia, diagnosis, Pengelola, Metode K-Means.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 472, "width": 101, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 484, "width": 220, "height": 101, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Salah satu dampak positif dari perkembangan informatika di sector kesehatan adalah kemampuan untuk mengumpulkan, menyimpan dan menganalisis data kesehatan dengan efisien. Peluang ini untuk meningkatan layangan kesehatan termasuk dalam pemantauan dan perawatan lansia, yang merupakan kelompok populasi lansia yang semakin besar dan memerlukan perhatian khusus dalam aspek kesehatan.[1]", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 587, "width": 219, "height": 170, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam era digital volume data kesehatan yang terus bertambah pesat menciptakan tantangan signifikan mengorganisasi, menginterpretasikan dan menggunakan data tersebut secara efektif. Data cek darah lansia adalah salah satu data kesehatan yang penting. Permasalahan utama dalam pengelolaan data cek darah lansia adalah kompleksitasnya. Data tersebut terdiri dari parameter yang harus dianalisis, seperti penyakit diabetes. Mengindentifikasi pola atau kelompok data yang relevan dan saling berkaitan dengan cek darah lansia adalah tugas yang menantang. Masalah ini yang sangat berkaitan dengan informatika dimana algoritma dan metode clustering K-Means dapat membantu dalam seberapa banyak lansia yang memiliki penyakit Diabetes Tinggi.[2]", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 472, "width": 219, "height": 78, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Oleh karena itu penelitian tentang penggunaan metode clustering dalam mengelola data kesehatan lansia posbindu Desa Ciherang memberikan wawasan berharga tentang cara memaksimalkan potensi informatika dalam meningkatkan pelayanan kesehatan. Dengan mengindentifikasi permasalahan ini Penelitian ini menjadi lebih relevan bernilai. [3]", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 553, "width": 219, "height": 101, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Signifikansi penelitian ini sangat besar karena akan membantu pihak terkait, seperti petugas kesehatan dan pengelola Posbindu dalam mengambil keputusan yang lebih informasional dan terarah dalam memberikan perawatan kepada lansia yang memiliki Diabetes Tinggi. Sehingga penelitian ini menggunakan teknik Clustering. Penelitian ini mengisi kesenjangan dalam literature tentang komunitas, khususnya di desa ciherang.", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 656, "width": 219, "height": 67, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pendekatan ini akan memungkinkan peneliti untuk mengelompokan hasil cek darah lansia berdasarkan usia dari usia 60 keatas. Metode K-Means akan digunakan untuk mengidentifikasi cluster-cluster yang relevan. Ada 2 Cluster yaitu untuk Lansia yang memiliki Diabetes Tinggi dan Rendah.[4]", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 725, "width": 219, "height": 32, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Potensi Penggunaan Metode K-Means untuk pengelompokan data agar lebih cepat. Dan juga untuk memastikan data yang telah di kelompokan sudah", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 190, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JATI (Jurnal Mahasiswa Teknik Informatika)", "type": "Page header" }, { "left": 427, "top": 40, "width": 101, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vol. 8 No. 2, April 2024", "type": "Page header" }, { "left": 503, "top": 786, "width": 23, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2126", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 74, "width": 219, "height": 21, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "akurat. Kemudian terdapat evaluasi dari hasil penelitian adalah pembuatan Laporan. [3], [5]", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 109, "width": 125, "height": 20, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Data Mining Clustering", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 132, "width": 222, "height": 78, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Clustering merupakan metode yang digunakan dalam data mining Clustering merupakan metode yang digunakan dalam data mining yang cara kerjanya mencari dan mengelompokan data yang mempunyai kemiripan karakteristik antara data satu dengan data lain yang telah diperoleh data yang memiliki kesamaan bukan data yang sama tetapi memiliki karakteristik.[6]", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 224, "width": 109, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2.2. Algoritma K-Means", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 235, "width": 219, "height": 67, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Algoritma K-Merupakan digunakan untuk proses pembuatan clustering. Algoritma K-means melkukan pengelompokan penelitian dataset ke dalam cluster- cluster, proses cluster algoritma k-means dengan rumus K. K=2 yaitu, menandakan cluster 2 dan jika K=3 menandakan cluster 3 dan seterusnya.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 316, "width": 139, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2.3. Teknik Pengumpulan Data", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 327, "width": 219, "height": 205, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini menggunakan metode Data Primer yang di peroleh secara langsung dari sumber tersebut dan berhubungan langsung dengan sumber penelitian dalam penelitian ini data digunakan diperoleh langsung dari posbindu Kp.lebakjero Desa ciherang. Data Sekunter dalam penelitian ini di peroleh secara tidak langsung, biasanya dari pihak kedua yang mengolah data untuk orang lain. Data sekunder dari penelitian ini diperoleh dari jurnal , paper yang berkaitan dengan Data Mining clustering dan Algoritma K-Means . Penelitian ini melakukan observasi langsung ke lokasi penelitian di Posbindu Kp.Lebakjero Desa Ciherang, Dengan melakukan wawancara kepada kader posbindu untuk pendalaman dalam penelitian ini telah di lakukan pengelompokan data yang sudah disajikan dari pospindu. Peneliti melakukan tanya jawab kepada kader posbindu yang memiliki", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 546, "width": 102, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2.4. Literature Review", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 557, "width": 219, "height": 55, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil literature review yang telah dilakukan pada jurnal-jurnal penelitian terkait dengan judul “Clusterimg Hasil Cek Darah Lansia Metode K-Means Kp.Lebajero Desa Ciherang”. Dapat di jabarkan sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 615, "width": 220, "height": 112, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Dengan Lansia Penyintas covid 19 memiliki Komorbiditas. Penelitian ini menggunakan kualitatif. Hasil analisis tema dengan tujuh partisipan, menghasilkan empat tema yaitu: 1) Beban keluarga selama merawat lansia covid 19, 2)Dampak yang terjadi selama merawat lansia yang mengalami covid 19, 3) Menjalankan fungsi perawatan lansia yang mengalami covid 19, 4) Harapan keluarga selama merawat lansia yang mengalami covid 19.[7]", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 730, "width": 219, "height": 32, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Judul Pemeriksaan Kolesterol, Gula Darah dan Asam Urat di desa Glagaharjo Kec Cangkringan Kab Sleman, Metode yang digunakan dalam", "type": "List item" }, { "left": 321, "top": 74, "width": 208, "height": 377, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pengabdian kepada masyarakat dengan menggunakan metode skrining diagnosis. Hasil analisis di dapatkan bawa rata-rata usia perseta pengabdian masyarakat 64.82 tahun, tekanan systole 155.08 mmhg, tekanan darah diastole 84,98 mmhg, tekanan berat badan 51,83kg. Hasil pemeriksaan darah didapatkan bahwa rata-rata peserta 114.42 mgdl, rata-rata kolesterol 204,64 mgdl.[8] Membahas Penyuluhan Dan Pemeriksaan Gula Darah Acak Pada Lansia Produktif Sebagai upaya Pencegahan DM Di Desa Panglungan Wonosalam Jombang. Metode ceramah, diskusi dan pemeriksaan Gula Darah acak(GDA). Hasil evaluasi pada warga desa Panglungan Jombang mengenai diabetes melitus menunjukan peserta yang kurang mengetahui informasi DM 63,3% yang mengetahui informasi DM dengan baik 36,67%.[9] Implementasi k-means clustering dalam analisi persebarn UMKM di jawabarat, dengan metode k-means untuk pengelompokan dengan UMKM pesebaran di jawabarat. Hasil dari penelitian ini menghasil kan 3 cluster yaitu dengan cluster 0 atau rendah memperoleh hasil 9 kabupaten/kota. Cluster 1 atau rsedang memperoleh hasil 15 kabupaten/kota, dan 3 cluster paling tinggi.[10] Membahas penerapan metode k- means untuk clustering data obat-obatan pada RSUD Pekanbaru, metode yang digunakan k- means untuk pengendalian obat-obatan di rumahsait dan perencanaan. Hasil 18000-70000 buah dan pemakaian obat tinggi rata-rata permintaan obat setiap tahunnya diatas 70000 buah.", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 468, "width": 133, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. METODE PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 371, "top": 577, "width": 90, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 1. proses kdd", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 600, "width": 219, "height": 20, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada gambar diatas menjelasan gambar 1 sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 314, "top": 623, "width": 212, "height": 89, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini data dari Hasil Cek Darah Lansia yang memiliki penyakit Diabetes di Posbindu Kp.Lebakjero Desa Ciherang, dimana pada data Hasil Cek Darah Lansia terdapat beberapa informasi seperti Nama, Jenis Kelamin, Alamat, Usia, Dan Diangnosa Hasil Cek Darah.", "type": "List item" }, { "left": 314, "top": 715, "width": 212, "height": 32, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Pre-Processing/Data Cleaning Pembersihan data yang duplikasi, tidak konsisten dan kesalahan data.", "type": "List item" }, { "left": 314, "top": 749, "width": 100, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c. Data Transformation", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 190, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JATI (Jurnal Mahasiswa Teknik Informatika)", "type": "Page header" }, { "left": 427, "top": 40, "width": 101, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vol. 8 No. 2, April 2024", "type": "Page header" }, { "left": 503, "top": 786, "width": 23, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2127", "type": "Page footer" }, { "left": 93, "top": 74, "width": 198, "height": 21, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Data dipilih untuk mengubah data sehingga cocok dalam proses data mining.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 97, "width": 67, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "d. Data Mining", "type": "List item" }, { "left": 93, "top": 109, "width": 198, "height": 89, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam dataset penelitian ini pendataan bersifat perhitungan dasar, acak dan bergilir sehingga memiliki resiko kurang akurat dalam mengumpulkan data. Metode K-Means dapat membantu pengelompokan Hasil Cek Darah pada Lansia yang memiliki penyakit Diabetes yang tinggi dan dibantu dengan Aplikasi RapidMiner.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 201, "width": 212, "height": 66, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "e. Evaluation Data mining disajikan dalam bentuk yang harus dimengerti. Metode Davies Bouldin Index(DBI) untuk menguji kualitas cluser dengan berjuan mengukur sejauh mana cluster relevan dan akurat.", "type": "List item" }, { "left": 79, "top": 270, "width": 212, "height": 43, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "f. Knowladge Proses Data Mining keputusan dan tindakan dalam penelitian dari hasil rapidminer dan hasil nilai DBI.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 327, "width": 150, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 339, "width": 85, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4.1. Data Selection", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 350, "width": 219, "height": 113, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Data yang di dapat berupa Hasil cek darah lansia di posbindu kp.lebakjero desa ciherang dan dilakukan seleksi untuk didapatkan atribut, untuk seleksi penelitian ini yaitu atribut jenis kelamin, alamat, usia dan hasil cek darah. Setelah seleksi atribut, maka data dikelompokan berdasarkan kolom jenis kelamin, kolom alamat, kolom usia dan kolom hasil cek darah. Data hasil cek darah yang dilakukan data selection terdapat 203 data lansia yang memiliki penyakit diabetes sehinggi dapat dataset seperti tabel 1.", "type": "Text" }, { "left": 83, "top": 477, "width": 195, "height": 74, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 1. Data Seletion. Jenis Kelamin Alamat Usia Hasil Cek Darah Perempuan 103 Laki-Laki 100 Kp.Lebakjero Kp. Cagak Kp. Babakan Kp. Ciburial 60- 93 101-370", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 566, "width": 220, "height": 55, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tahapan pertama import file dataset hasil cek darah ke Operator Read Excel untuk membaca data xlsx. Pastikan Operator read excel tidak tanda seru dan warna kuning artinya file telah di import dan siap diolah", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 636, "width": 83, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4.2. Preprosessing", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 647, "width": 219, "height": 43, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Proses data cleaning dilakukan dengan memeriksa dataset yang akan digunakan, Proses ini dilakukan dengan pengecekan data kosong atau data ganda.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 693, "width": 71, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Data Kosong", "type": "Text" }, { "left": 95, "top": 704, "width": 197, "height": 44, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengecekan data kosong dengan melihat kolom yang missing value pada dataset. Gambar 2 hasil pengecekan data missing value. Hasil pengecekan tidak ada data kosong.", "type": "Text" }, { "left": 343, "top": 141, "width": 147, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 2. pengecekan data kosong.", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 164, "width": 219, "height": 20, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Data yang dilihat dari nilai minimal dan maksimal setiap attribute. Seperti pada gambar 3.", "type": "Text" }, { "left": 345, "top": 279, "width": 142, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 3. pengecekan data ganda.", "type": "Text" }, { "left": 314, "top": 302, "width": 212, "height": 67, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Pengecekan Data Ganda Mengecek data ganda menggunbakan operator remove duplicate. Operator akan menghapus data jika ada data yang sama operator remove duplicate untuk menghapus data yang sama atau data ganda.", "type": "List item" }, { "left": 307, "top": 383, "width": 105, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4.3. Transformasi Data", "type": "Section header" }, { "left": 307, "top": 394, "width": 219, "height": 44, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Proses ini dilakukan dengan seleksi pada attribute yang digunakan, tidak semua attribute yang ada di dataset digunakan. Proses pemilihan seleksi menggunakan operator select attribute.", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 506, "width": 78, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4.4. Data Mining", "type": "Section header" }, { "left": 307, "top": 517, "width": 219, "height": 101, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Proses penelitian ini menggunakan algoritma k- means untuk mengelompokan hasil cek darah pada lansia yang mempunyai penyakit diabetes. Penelitian ini dibantu rapidminer, rapidminer menggunakan Operator K-Means dan proses evaluasi untuk uji performance dengan cluster distance performance. Proses mendapatkan cluster yang baik akan dilakukan pengujian dari cluster 2 sampai cluster sebanyak 10. Masing-masing cluster diuji performance.", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 754, "width": 172, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 4. proses K-Means di rapidminer.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 190, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JATI (Jurnal Mahasiswa Teknik Informatika)", "type": "Page header" }, { "left": 427, "top": 40, "width": 101, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vol. 8 No. 2, April 2024", "type": "Page header" }, { "left": 503, "top": 786, "width": 23, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2128", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 74, "width": 90, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4.5. Evaluasi Model", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 86, "width": 219, "height": 103, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Evaluasi model dilakukan pengelompokan data untuk menemukan cluster yang baik dalam proses pembuatan model. Proses ini dilakukan untuk mendapatkan cluster terbaik dengan melihat hasil evaluasi Davies Bouldin Index (DBI). Hasil nilai DBI adalah hasil nilai evaluasi paling kecil. Hasil dari model k-means yang digunakan, masing-masing algoritma k-means dari nilai k=2 sampai k= 10 bisa dilihat dan dievaluasi nilai performance .", "type": "Text" }, { "left": 129, "top": 205, "width": 106, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 2. Anggota Cluster.", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 218, "width": 186, "height": 215, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "K DBI ANGGOTA CLUSTER 2 -0.910 Cluster 0: -6045.434 cluster_1: -4129.471 3 -0.908 cluster_0: -3560.108 cluster_1: -3274.627 cluster_2: -3313.841 4 -0.839 cluster_0: -3173.450 cluster_1: -1301.189 cluster_2: -1425.061 cluster_3: -3313.841 5 -0.698 cluster_0: -1216.050 cluster_1: -988.330 cluster_2: -1480.759 cluster_3: -2943.169 cluster_4: -1495.017 6 -0.597 cluster_0: -1314.685 cluster_1: -885.984 cluster_2: -954.718 cluster_3: -481.081 cluster_4: -1360.337", "type": "Table" }, { "left": 194, "top": 435, "width": 72, "height": 8, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "cluster_5: -765.389", "type": "Text" }, { "left": 93, "top": 447, "width": 173, "height": 39, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "7 -0.732 cluster_0: -643.746 cluster_1: -334.981", "type": "Table" }, { "left": 93, "top": 468, "width": 173, "height": 98, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "cluster_2: -763.771 cluster_3: -954.718 cluster_4: -765.389 cluster_5: -988.330 cluster_6: -1422.56 8 -0.624 cluster_0: -643.746 cluster_1: -481.081 cluster_2: -954.718 cluster_3: -885.984", "type": "Table" }, { "left": 93, "top": 563, "width": 173, "height": 93, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "cluster_4: -726.100 cluster_5: -629.571 cluster_6: -765.389 cluster_7: -414.941 9 -0.643 cluster_0: -885.984 cluster_1: -496.930", "type": "Table" }, { "left": 194, "top": 76, "width": 318, "height": 621, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "cluster_2: -449.520 cluster_3: -629.571 cluster_4: -481.081 cluster_5: -643.746 cluster_6: -475.716 cluster_7: -726.100 cluster_8: -414.941 K DBI ANGGOTA CLUSTER 10 -0.668 cluster_0: -449.520 cluster_1: -496.930 cluster_2: -197.773 cluster_3: -726.100", "type": "Table" }, { "left": 429, "top": 129, "width": 72, "height": 39, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "cluster_4: -330.459 cluster_5: -503.431 cluster_6: -629.571 cluster_7: -475.716", "type": "Text" }, { "left": 429, "top": 170, "width": 72, "height": 19, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "cluster_8: -414.941 cluster_9: -643.746", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 204, "width": 72, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4.6. Knowlagde", "type": "Section header" }, { "left": 307, "top": 216, "width": 219, "height": 43, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil dari penelitian ini dengan metode algoritma K-Means clustering dan mengunakan rapidminer dengan hasil nilai dari Davies Bouldin Index(DBI) sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 314, "top": 262, "width": 127, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Nilai Davies Bouldin Index", "type": "Text" }, { "left": 328, "top": 273, "width": 198, "height": 101, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengelompokan menggunakan k-means clustering di rapidminer diperoleh nilai optimal dan terbaik di k=6 dengan nilai DBI -0.597 dengan anggota cluster, cluster_0: 57 items cluster_1: 24 items cluster_2: 30 items clusser_4: 23 cluster_5: 25 items seperti pada gambar 4.26. Nilai DBI yang dihasilkan dengan nilai -0.597 dengan menghitung jarak terdekat dan rata-rata cluster diperoleh cluster 0 dengan 57 items.", "type": "List item" }, { "left": 365, "top": 490, "width": 102, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 5. Hasil Cluster.", "type": "Text" }, { "left": 314, "top": 502, "width": 212, "height": 89, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Plot Plot dapat dilihat pada gambar 4.27 adalah grafik yang diperoleh data bahwa ada beberapa karakteristik dalam data penelitian ini. Nilai dari cluster 0 paling banyak yaitu 57 items atau 57 lansia, banyaknya lansia di kp.lebakjero yang mengidap penyakit diabetes tinggi diposbindu, dari 203 lansia di desa ciherang.", "type": "List item" }, { "left": 372, "top": 691, "width": 89, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 6. Hasil Plot.", "type": "Caption" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 190, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JATI (Jurnal Mahasiswa Teknik Informatika)", "type": "Page header" }, { "left": 427, "top": 40, "width": 101, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vol. 8 No. 2, April 2024", "type": "Page header" }, { "left": 503, "top": 786, "width": 23, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2129", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 74, "width": 152, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5. KESIMPULAN DAN SARAN", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 86, "width": 220, "height": 333, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini menggunakan Rapidminer untuk mengelompokkan hasil cek darah diabetes lansia menggunakan metode K-Means. Dalam penelitian ini penulis ingin mengelompokan hasil cek darah pada lansia di posbindu kp.lebakjero desa ciherang yang memiliki populasi lansia paling banyak dan penyakit diabetes nya paling tinggi. Maka jumlah cluster dalam penelitian ini ada 6, yaitu cluster0, untuk kp.lebakjero memiliki lansia paling banyak mengidap diabetes paling tinggi dengan total 55 lansia, lansia yang mengidap diabetes paling tinggi kedua ada pada kp.babakan dengan total 27 lansia, sedangkan dengan lansia yang mengidap penyakit diabetes paling rendah di kp.ciburial 13 dan lansia paling rendah yang mengidap penyakit diabetes paling rendah kp.cagak4. Pengujian penelitian ini yang telah dilakukan pada rapidminer menggunakan algoritma k-means, maka dapat dilihat dari hasil nilai Davies Bouldin Index(DBI). Berdasarkan nilai Performance Vector Avg. Within Centroid Distance: -1058.604, Avg. Within Centroid Distance Cluster0: -1314.685, Avg. Within Centroid Distance Cluster1: -885.984, Avg. Within Centroid Distance Cluster2: -954.718, Avg. Within Centroid Distance Cluster3: -481.081, Avg. Within Centroid Distance Cluster4 -1360337, Avg. Within Centroid Distance Cluster5 -765.389 dan Dan hasil Davies Bouldin Index(DBI): -0.597. Mengumpulkan dataset yang lebih banyak dan lengkap untuk metode k-means clustering supaya lebih akurat", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 436, "width": 220, "height": 77, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DAFTAR PUSTAKA [1] Nadila Oktavia Ningtias, “PEMETAAN PENDERITA COVID-19 MENGGUNAKAN K-MEANS CLUSTERING,” Nadila Oktavia Ningtias , pp. 1–14, 2023, [Online]. Available: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK5589 07/", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 516, "width": 220, "height": 78, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[2] L. Rahmawati, S. Widya Sihwi, and E. Suryani, “Analisa Clustering Menggunakan Metode K- Means Dan Hierarchical Clustering (Studi Kasus : Dokumen Skripsi Jurusan Kimia, Fmipa, Universitas Sebelas Maret),” J. Teknol. Inf. ITSmart , vol. 3, no. 2, p. 66, 2016, doi: 10.20961/its.v3i2.654.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 596, "width": 219, "height": 21, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[3] M. A. Sembiring, “Penerapan Metode Algoritma K-Means Clustering Untuk Pemetaan", "type": "List item" }, { "left": 328, "top": 74, "width": 198, "height": 32, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penyebaran Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dbd),” J. Sci. Soc. Res. , vol. 4, no. 3, p. 336, 2021, doi: 10.54314/jssr.v4i3.712.", "type": "List item" }, { "left": 307, "top": 109, "width": 219, "height": 43, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[4] B. A. R. P. Wahyu, A. F. Farozi, C. P. Mahendra, and R. K. Hapsari, “Klasifikasi Penderita Penyakit Diabetes Berdasarkan Decision Tree,” no. Widyasari 2017, pp. 80–89, 2019.", "type": "List item" }, { "left": 307, "top": 155, "width": 219, "height": 78, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[5] M. V. Aguayo Torrez, “DATA MINING PENGOLAHAN DATA CALON PEKERJA MIGRAN INDONESIA (PMI) DENGAN PENERAPAN METODE KLUSTERING K- MEANS DAN METODE KLASIFIKASI K- NEAREST NEIGHBOR (KNN): STUDI KASUS PT. SAM,” 2021.", "type": "List item" }, { "left": 307, "top": 234, "width": 216, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[6] S. Herman et al. , “No 主観的健康感を中心と した在宅高齢者における 健康関連指標に関", "type": "List item" }, { "left": 328, "top": 260, "width": 198, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "する共分散構造分析 Title,” Jur. Tek. Kim. USU , vol. 3, no. 1, pp. 18–23, 2019.", "type": "List item" }, { "left": 307, "top": 286, "width": 219, "height": 20, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[7] U. M. B. Asep Suryadin1, Ernawati Hamidah, Hendri Hadiyanto, “PENGALAMAN", "type": "List item" }, { "left": 328, "top": 309, "width": 198, "height": 43, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "KELUARGA DENGAN LANSIA PENYINTAS COVID-19 MEMILIKI KOMORBIDITAS: STUDI FENOMENOLOGI,” vol. 01, pp. 1–23, 2016.", "type": "List item" }, { "left": 307, "top": 355, "width": 219, "height": 55, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[8] N. Susanto, “Pemeriksaan Kolesterol, Gula Darah Dan Asam Urat Di Desa Glagaharjo Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman,” J. Pengabdi. Dharma Bakti , vol. 1, no. 1, p. 32, 2021, doi: 10.35842/jpdb.v1i1.136.", "type": "List item" }, { "left": 307, "top": 412, "width": 219, "height": 55, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[9] B. Erawati1), Endah Wismaningsih2), Tri Ana Mulyati3), Triffit Imasari4), Frieti Vega Nela5) and M. Z. A. Mu`arofah6), Indah Susilowati7), Krisnita Dwi Jayanti8), Ni`matu Zuliana9), Dianti Ias", "type": "List item" }, { "left": 399, "top": 458, "width": 64, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Oktaviasari10),", "type": "Text" }, { "left": 328, "top": 458, "width": 198, "height": 32, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Awaluddin Susanto11), Anthofani Farhan12), Faris Hamidi13), “PENYULUHAN DAN", "type": "Table" }, { "left": 328, "top": 493, "width": 198, "height": 55, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PEMERIKSAAN GULA DARAH ACAK PADA LANSIA PRODUKTIF SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN DM DI DESA PANGLUNGAN WONOSALAM JOMBANG,” vol. 3, no. 57, pp. 17–23, 2023.", "type": "List item" }, { "left": 307, "top": 550, "width": 219, "height": 55, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[10] N. Syifa and R. N. Fahmi, “Implementasi Metode K-Means Clustering dalam Analisis Persebaran UMKM di Jawa Barat,” JOINS (Journal Inf. Syst. , vol. 6, no. 2, pp. 211–220, 2021, doi: 10.33633/joins.v6i2.5310.", "type": "List item" } ]
5de7db42-0e9c-59bd-037e-881f29a8f36d
https://journal.isi-padangpanjang.ac.id/index.php/artchive/article/download/577/370
[ { "left": 37, "top": 812, "width": 244, "height": 16, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "8 Artchive Volume 01 No. 01 Maret - Agustus 2018", "type": "Page footer" }, { "left": 116, "top": 54, "width": 356, "height": 82, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "KREASI KRIYA KERAMIK ADRIA DI KANAGARIAN ANDALEH KABUPATEN LIMA PULUH KOTA", "type": "Section header" }, { "left": 246, "top": 155, "width": 103, "height": 15, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hendratno dan Yuliarni", "type": "Text" }, { "left": 261, "top": 181, "width": 74, "height": 15, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Prodi Seni Kriya", "type": "Text" }, { "left": 229, "top": 207, "width": 137, "height": 15, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Fakultas Seni Rupa dan Desain", "type": "Text" }, { "left": 217, "top": 233, "width": 160, "height": 15, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Insitut Seni Indonesia Padangpajang", "type": "Text" }, { "left": 269, "top": 280, "width": 58, "height": 17, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ABSTRAK", "type": "Section header" }, { "left": 36, "top": 307, "width": 529, "height": 203, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini akan mengungkap bentuk produk dan kreasi ornamen kriya keramik Adria pada sentra/studio Kachio Ceramic Crafts di daerah Galogandang nagari Andaleh kabupaten Lima Puluh Kota. Kreasi ornamen pada produk keramik Adria akan memberi nilai estetis pada produk yang dihasilkan, karena fungsi ornamen selain untuk menghiasi suatu objek juga berfungsi untuk menambah nilai benda yang diproduksi. Kreatifitas kesenirupaan yang dimiliki Adria telah terbukti dengan banyak penghargaan yang diterima baik nasional maupun internasional. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode survei. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi lapangan, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan historis yang akan mengungkap biografi singkat Adria dan Studio Khacio Ceramic Craft yang didirikannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Adria merupakan seniman yang aktif, kreatif berkarya keramik kreasi di Sumatera Barat. Ia juga inovatif berkarya menciptakan tungku pembakaran keramik yang dirakitnya sendiri dengan bahan bakar sekam, namun dapat mencapai suhu tinggi dan waktu pembakaran yang sama dengan tungku gas atau listrik. Adria dinobatkan sebagai Juara I dalam Lomba Inovasi Teknologi Kelompok Masyarakat tingkat Propinsi Sumatera Barat. Melalui penelitian ini dapat diinformasikan keberadaan studio Kachio Ceramic Craft kepada masyarakat seni rupa dan masyarakat luas. Bentuk visual produk-produk kreasi yang diproduksi bernilai fungsional seperti bentuk souvenir, asbak, guci, teko,gelas dan nampan, keramik seni serta produk yang berornamen. Pengorganisasian karya dilakukan dengan prinsip kesatuan, keseimbangan, proporsi, komposisi dan irama.Ciri khas karya Adria sederhana, fungsional dan estetis.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 512, "width": 215, "height": 15, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata Kunci: Kreasi, ornamen, keramik Adria", "type": "Text" }, { "left": 265, "top": 548, "width": 64, "height": 16, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ABSTRACT", "type": "Section header" }, { "left": 36, "top": 572, "width": 527, "height": 207, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This research revealed the product form and ornament creation of Adria’s ceramic handicraft in the studio of Kachio Ceramic Crafts in Galogandang area, Andaleh village, Lima Puluh Kota district. Ornament creation on Adria’s ceramic products gives aesthetic value to the resulted products because the function of ornaments is not only to decorate an object but it also functions to add the value of resulted products. Adria’s fine arts creativity has been proven through many rewards received nationally and internationally. Approach used in this research was qualitative approach with survey method. Data collection were conducted through field observation, interview and documentation. This research also used historical approach that revealed brief biography of Adria and Studio Khacio Ceramic Craft that he’s established. Research results showed that Adria is an active and creative artist who like to produce creation ceramics in Sumatera Barat. He is also an innovative person who creates his own furnace by using husk fuel that can reach high temperature and its combustion time is similar to gas or electric furnaces. Adria was crowned as the first champion in the competition of societal group’s technology innovation in Sumatera Barat province. Through this research, the existence of Studio Kachio Ceramic Craft can be informed to fine arts society and public community. The visual form of creation products has functional value such as the forms of souvenir, ashtray, ewer, teapot, glass, tray, artistic ceramic and product with ornaments on it. The organization of artworks was conducted by applying the principles of unity, balance, proportion, composition and rhythm. Typical characteristics of Adria’s artworks are simple, functional and aesthetic.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 781, "width": 216, "height": 15, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords: Creation, ornament, Adria’s ceramic", "type": "Text" }, { "left": 552, "top": 812, "width": 6, "height": 16, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "9", "type": "Page footer" }, { "left": 313, "top": 813, "width": 218, "height": 15, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Artchive Volume 01 No. 01 Maret - Agustus 2018", "type": "Page footer" }, { "left": 36, "top": 32, "width": 93, "height": 17, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 36, "top": 63, "width": 265, "height": 358, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keramik telah dikenal masyarakat sejak lama. Pada awal pembuatannya, keramik hanya digunakan sebagai alat penunjang dalam memenuhi kebutuhan hidup. Ini dapat dilihat dari fungsi keramik pada saat itu, hanya sebagai tempat penyimpanan maupun peralatan memasak. Bentuk-bentuk keramik ini masih sangat sederhana, baik dari segi bentuk maupun dekorasinya, pembakarannya dengan suhu rendah serta tidak menggunakan tungku, maka inilah yang disebut keramik gerabah. Kesederhanaan keramik juga tampak pada dekorasi yang berupa hiasan. Soekmono(1992: 188) menjelaskan bahwa membuat benda-benda tembikar belum menggunakan pelarik (rosa landasan),setelah dibentuk dengan tangan, maka benda dihaluskan dari luar dan dalam dengan batu pelicin. Bagian luarnya dipukul-pukul dengan sebuah papan. Jika papan diberi ukiran/garis-garis, maka gambar itu akan tertera pada tanah yang masih basah itu.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 434, "width": 269, "height": 244, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Fakta ini menunjukkan bahwa tidak hanya bentuknya saja yang sederhana, akan tetapi teknik dan peralatan dalam pembuatannya pun masih sangat sederhana,karena pengetahuan masyarakat mengenai pembuatan keramik pada saat itu masih sangat terbatas.Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi, maka pembuatan keramik pun mengalami perkembangan dan kemajuan. Perkembangan ini dapat dilihat pada teknologi keramik yang telah mempergunakan peralatan modern dengan teknik pengerjaan yang lebih cepat, sehingga memperoleh hasil yang lebih baik dan bernilai estetis tinggi.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 681, "width": 261, "height": 111, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bahan baku keramik adalah tanah liat yang dapat digunakan sebagai media berekspresi dengan keindahan. Tanah liat mempunyai sifat plastis serta karakter yang mudah dibentuk dengan berbagai variasi- variasi baru dalam bentuk dan fungsi. Di samping itu pola hias ornamen dapat menambah keindahan", "type": "Text" }, { "left": 304, "top": 32, "width": 264, "height": 187, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "visualnya. SP.Gustami(1980: 4) menjelaskan bahwa ornamen disamping untuk menghiasi menambah indahnya suatu barang juga berpengaruh dalam segi penghargaannya baik dari segi spiritual maupun segi material atau finansialnya. Selain itu di dalam ornamen ditemukan nilai-nilai simbolik atau maksud- maksud tertentu yang ada hubungannya dengan pandangan hidup di masyarakat penciptanya sehingga benda-benda yang diberi ornamen akan mempunyai arti yang lebih mendalam.", "type": "Text" }, { "left": 304, "top": 232, "width": 262, "height": 168, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mencermati uraian di atas, penelitian ini akan mengungkap bentuk produk dan kreasi ornamen kriya keramik pada sentra/studio Kachio Ceramic Crafts di daerah Galogandang nagari Andaleh Lima Puluh Kota. Kreasi ornamen pada produk keramik akan memberi nilai estetis pada produk yang dihasilkan, karena fungsi ornamen selain untuk menghiasi suatu objek juga berfungsi untuk menambah nilai benda yang diproduksi.", "type": "Text" }, { "left": 304, "top": 411, "width": 85, "height": 17, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 304, "top": 437, "width": 258, "height": 35, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Sekilas Tentang Adria dan Studio Kachio Ceramic Crafts", "type": "Section header" }, { "left": 304, "top": 475, "width": 260, "height": 73, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Adria adalah seorang seniman keramik yang pernah mengenyam pendidikan Seni Rupa di Institut Teknologi Bandung(ITB), kemudian hijrah ke nagari Andaleh Lima Puluh Kota Sumatera Barat.", "type": "Text" }, { "left": 304, "top": 561, "width": 263, "height": 187, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Adria menikah dengan seorang perempuan Minangkabau, maka statusnya sebagai urang sumando Minangkabau. Dari keahlian yang pernah didapat pada bangku perkuliahan Adria juga memproduksi keramik gerabah dengan kreasinya sendiri, secara tidak lansung berarti mengenalkan teknik dekorasi keramik modern kepada masyarakat pengrajin di nagari Andaleh. Dalam pekerjaan membuat keramik Adria membuat studio yang diberi nama “Kachio Ceramic Crafts”.", "type": "Text" }, { "left": 304, "top": 761, "width": 258, "height": 35, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Khacio Ceramic Crafts adalah studio keramik yang dirikan sejak tahun 1992. Khacio Ceramic", "type": "Text" }, { "left": 37, "top": 812, "width": 244, "height": 16, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "10 Artchive Volume 01 No. 01 Maret - Agustus 2018", "type": "Page footer" }, { "left": 36, "top": 32, "width": 265, "height": 206, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Crafts didirikan oleh Adria di Jorong Galogandang, Kanagarian Andaleh, Kecamatan Luak, Kabupaten Lima Puluh Kota. Latar belakang pendidikan Adria sebagai lulusan Sarjana dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Jurusan Desain. Adria lulus sarjana pada tahun 1990, semenjak itu Adria memulai proses kreativitasnya di tengah masyarakat melalui berbagai kegiatan seni rupa, diantaranya dengan ikut serta dalam pembuatan monumen-monumen perjuangan yag ada di beberapa daerah, mengajar di beberapa sekolah dan perguruan tinggi di Sumatera Barat.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 251, "width": 267, "height": 453, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kreatifitas kesenirupaan yang dimiliki Adria telah terbukti dengan banyak penghargaan yang diterima baik nasional maupun internasional. Pada tahun 2009, mendapat penghargaan dari pemerintahan China atas karya-karya keramiknya, dan dipercaya sebagai guru keramik di Institut Nasional Sjafei (INS) Kayu Tanam selama tiga tahun. Pada tahun 2010 mendapat penghargaan dari UNESCO Award Of Excellence For Handicraft , South-East Asia Programme terhadap karya-karyanya yang dikenal sebagai Khacio Ceramic Crafts . Tahun 2011, dinobatkan sebagai Juara I dalam Lomba Inovasi Teknologi Kelompok Masyarakat tingkat Propinsi Sumatera Barat dengan tungku pembakaran keramik yang dirakitnya secara inovatif dengan bahan bakar sekam, namun dapat mencapai suhu tinggi dan waktu pembakaran yang sama dengan tungku gas atau listrik. Adria adalah potensi lokal yang sangat patut untuk di apresiasi dan harus tercatat sebagai literatur yang harus ketahui oleh khalayak ramai. Melalui penelitian ini dapat diinformasikan keberadaan studio Kachio Ceramic Crafts kepada lingkungan masyarakat seni rupa terutama yang ada di Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang dan masyarakat secara luas.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 717, "width": 267, "height": 54, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Studio Kachio Ceramic Crafts memiliki fasilitas dan peralatan yang masih tergolong sederhana. Adapun fasilitas yang dimiliki antara lain:", "type": "Text" }, { "left": 304, "top": 32, "width": 152, "height": 17, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1) Ruang Pamer/ Show Room", "type": "Text" }, { "left": 304, "top": 51, "width": 260, "height": 111, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Show room sebagai tempat produk kerajinan. Show room ini dapat dikatakan kurang representatif karena letak dan bentuk show room ini masih sederhana dan juga berada di samping rumah kediaman Adria, sehingga pemasaran masih sebatas masyarakat sekitar nagari Andaleh.", "type": "Text" }, { "left": 404, "top": 371, "width": 55, "height": 17, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 1.", "type": "Section header" }, { "left": 364, "top": 390, "width": 136, "height": 35, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ruang Pamer (Show Room) (Foto: Khairunah, 2016)", "type": "Text" }, { "left": 304, "top": 447, "width": 108, "height": 17, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2) Ruang Konsultasi", "type": "Section header" }, { "left": 304, "top": 468, "width": 263, "height": 92, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ruangan konsultasi di kediaman Adria juga berfungsi sebagai ruang pajang dan ruang tamu, karena digunakan juga sebagai tempat menerima tamu atau konsumen yang datang ke studio Khacio Ceramic Crafts .", "type": "Text" }, { "left": 404, "top": 735, "width": 55, "height": 17, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 2.", "type": "Caption" }, { "left": 373, "top": 754, "width": 117, "height": 35, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ruang Konsultasi (Foto: Khairunah, 2016)", "type": "Text" }, { "left": 552, "top": 812, "width": 12, "height": 16, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "11", "type": "Page footer" }, { "left": 313, "top": 813, "width": 218, "height": 15, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Artchive Volume 01 No. 01 Maret - Agustus 2018", "type": "Page footer" }, { "left": 36, "top": 32, "width": 124, "height": 17, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3) Ruang Pembentukan", "type": "Section header" }, { "left": 36, "top": 51, "width": 264, "height": 92, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ruangan ini berada tepat belakang rumah utama sebagai ruangan proses pengerjaan karya keramik. Ruangan ini menyatu dengan bangunan rumah utama jadi dapat dikatakan rumah utama sekaligus work shop pembuatan karya keramik.", "type": "Text" }, { "left": 136, "top": 333, "width": 55, "height": 17, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 3.", "type": "Section header" }, { "left": 105, "top": 352, "width": 117, "height": 35, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ruang Pembentukan (Foto: Khairunah, 2016)", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 409, "width": 118, "height": 17, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4) Ruang Pengeringan", "type": "Section header" }, { "left": 36, "top": 433, "width": 265, "height": 130, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ruang pengeringan berfungsi sebagai tempat display karya keramik yang masih basah setelah proses pembentukan bodi. Ruangan ini sengaja dibiarkan agak sedikit terbuka sehingga sirkulasi angin berintensitas banyak sangat baik untuk mengurangi kandungan air yang ada pada bodi keramik sehabis pembentukan bodi.", "type": "Text" }, { "left": 136, "top": 736, "width": 55, "height": 17, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 4.", "type": "Section header" }, { "left": 105, "top": 755, "width": 117, "height": 35, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ruang Pengeringan (Foto: Khairunah, 2016)", "type": "Text" }, { "left": 304, "top": 32, "width": 124, "height": 17, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5) Tempat Pembakaran", "type": "Section header" }, { "left": 304, "top": 56, "width": 269, "height": 282, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tempat pembakaran dilakukan di luar ruangan, karena masih menggunakan tungku tradisional serta pemakaian bahan bakar sekam padi. Proses ini dilakukan pada tempat terbuka, karena dengan bahan bakar sekam menimbulkan asap yang sangat banyak dan sangat menganggu apabila dibakar didalam ruangan. Tungku pembakaran ini adalah salah satu hasil ide kreatif Adria dengan menggunakan bahan bakar sederhana dan mencoba mencari jalan keluar yang sangat cerdas untuk menghasilkan hasil bakaran yang sempurna. Tungku bakar ini mampu menghasilkan suhu bakar sempurna jika dibandingkan dengan proses pembakaran tradisional lainnya dalam hal ini tungku ladang. Suhu bakar yang dicapai mampu mencapai 1000C 0 .", "type": "Text" }, { "left": 419, "top": 470, "width": 24, "height": 17, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "G mp", "type": "Text" }, { "left": 373, "top": 489, "width": 117, "height": 71, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 5. Tempat Pembakaran (Foto: Khairunah, 2016) at P", "type": "Text" }, { "left": 304, "top": 563, "width": 250, "height": 35, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Proses Pembuatan Produk Keramik di Studio Khacio Ceramic Crafts", "type": "Text" }, { "left": 304, "top": 611, "width": 266, "height": 54, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Studio Khacio Ceramic Crafts dalam memproduksi produk mempersiapkan tahapan- tahapan sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 304, "top": 678, "width": 113, "height": 17, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Menerima Orderan", "type": "Section header" }, { "left": 304, "top": 697, "width": 264, "height": 111, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Selain memproduksi produk yang siap di pasarkan, Khacio Ceramic Crafts juga menerima pesanan, baik dalam skala besar maupun kecil. Produk pesanan ini biasanya dalam bentuk aksesoris pernikahan, dengan desain sesuai yang diinginkan masyarakat maupun desain yang disediakan oleh", "type": "Text" }, { "left": 37, "top": 812, "width": 244, "height": 16, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "12 Artchive Volume 01 No. 01 Maret - Agustus 2018", "type": "Page footer" }, { "left": 36, "top": 32, "width": 115, "height": 16, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Khacio Ceramic Crafts .", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 61, "width": 176, "height": 17, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Persiapan Peralatan dan Bahan", "type": "Section header" }, { "left": 36, "top": 80, "width": 261, "height": 54, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Peralatan yang digunakan di studio Khacio Ceramic Crafts sebagian besar dibuat sendiri oleh Adria. Peralatan tersebut antara lain;", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 147, "width": 261, "height": 35, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1) Alat Tulis , diperlukan sebagai alat untuk membuat desain pada kertas sebelum menjadi produk.", "type": "Text" }, { "left": 136, "top": 352, "width": 55, "height": 17, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 6.", "type": "Section header" }, { "left": 107, "top": 372, "width": 114, "height": 35, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Alat Tulis (Foto: Khairunah,2016)", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 421, "width": 79, "height": 17, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2) Alat Putar", "type": "Section header" }, { "left": 36, "top": 441, "width": 262, "height": 149, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Alat putar manual atau sering di sebut meja putar keramik. Meja putar ini berfungsi sebagai alat bantu dalam proses pengerjaan bodi keramik yang berbentuk tabung. Alat putar ini juga hasil kreasi Adria sendiri yang dibuat dengan bahan-bahan yang mudah didapat seperti bearing lahar poros bekas, atau sebagai penopang poros, dan semen sebagai landasan atau permukaan meja putar manual ini.", "type": "Text" }, { "left": 404, "top": 227, "width": 58, "height": 17, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 7.", "type": "Section header" }, { "left": 373, "top": 246, "width": 117, "height": 35, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Alat Putar (Foto: Khairunah, 2016)", "type": "Text" }, { "left": 328, "top": 294, "width": 116, "height": 17, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3) Sudip atau Butsir", "type": "Section header" }, { "left": 304, "top": 313, "width": 263, "height": 168, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sudip dan butsir adalah alat bantu proses akhir mendetail bodi keramik. Alat ini lazim dimiliki oleh para pekerja seni keramik. Butsir memiliki bentuk yang bermacam-macam sesuai dengan bentuk yang akan dibangun oleh sang senimannya dengan ujung tang yang terbuat dari koil steinless stell atau kawat anti karat. Sedangkan sudip berbahan kayu utuh berfungsi merapikan bagian datar saja dan tidak dapat dipakai untuk proses mendetail bodi keramik.", "type": "Text" }, { "left": 404, "top": 663, "width": 55, "height": 17, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 8.", "type": "Section header" }, { "left": 330, "top": 682, "width": 203, "height": 35, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sudip atau Butsir, Roll dan Tali Pemotong (Foto: Khairunah. 2016)", "type": "Text" }, { "left": 328, "top": 732, "width": 133, "height": 17, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4) Tungku Pembakaran", "type": "Section header" }, { "left": 304, "top": 756, "width": 261, "height": 35, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tungku pembakaran berfungsi sebagai tempat pembakaran keramik yang telah kering air. Untuk", "type": "Text" }, { "left": 552, "top": 812, "width": 12, "height": 16, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "13", "type": "Page footer" }, { "left": 313, "top": 813, "width": 218, "height": 15, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Artchive Volume 01 No. 01 Maret - Agustus 2018", "type": "Page footer" }, { "left": 36, "top": 32, "width": 270, "height": 73, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "mensolidkan partikel kimia tanah yang terkandung dalam tanah diperlukan proses pembakaran. Pembakaran sederhana ini hanya mampu membakar keramik pada suhu 900C 0 sampai suhu 1000C 0 .", "type": "Text" }, { "left": 136, "top": 290, "width": 55, "height": 17, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 9.", "type": "Section header" }, { "left": 92, "top": 309, "width": 144, "height": 35, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tungku Pembakaran Keramik (Foto: Khairunah, 2016)", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 356, "width": 70, "height": 17, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c. Mendesain", "type": "Section header" }, { "left": 36, "top": 377, "width": 265, "height": 130, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pembuatan produk diawali dengan mendesain bentuk produk yang biasa dibuat sendiri oleh Adria atau pesanan konsumen. Agar dalam membuat rancangan produk, baik bentuk, fungsi, bahan hingga proses pengerjaannya memiliki alur gambaran yang jelas sehingga pada tahap pengerjaan tidak mengalami banyak improvisasi yang tidak berguna.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 510, "width": 265, "height": 168, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Desain merupakan ilustrasi yang dituang dalam oretan kertas terhadap tampilan dari produk yang akan diwujudkan. Desain yang dibuat biasanya berasal dari imajinasi personal Adria, namun ada desain tercipta setelah melalui proses diskusi dengan pemesan, dan terkadang ada pelanggan sendiri yang membawa hasil kreasi desain untuk dibuatkan karya keramiknya. Desain dibuat sesuai dengan model dan warna yang diminta pelanggan.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 681, "width": 261, "height": 35, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berikut contoh-contoh desain yang diciptakan oleh Adria.", "type": "Text" }, { "left": 401, "top": 192, "width": 64, "height": 17, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 10.", "type": "Section header" }, { "left": 366, "top": 211, "width": 132, "height": 35, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Desain Vase dan Tempayan (Foto: Khairunah,2016)", "type": "Text" }, { "left": 304, "top": 249, "width": 262, "height": 111, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Disain vas dan tempayan ini jauh dari ornamen tradisi, kreasi ornamen yang di terapkan tampak sekali kalau Adria memiliki keragaman literatur akan bentuk dan ornamen. Dalam hal ini bisa disimpulkan kalau dekorasi yang diterapkan pada keramik tidak berbentuk ornamen tradisi melainkan dekorasi kreasi.", "type": "Text" }, { "left": 401, "top": 525, "width": 60, "height": 17, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 11.", "type": "Section header" }, { "left": 373, "top": 545, "width": 117, "height": 35, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Desain Vase Bunga (Foto: Hendratno, 2016)", "type": "Text" }, { "left": 304, "top": 593, "width": 264, "height": 92, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Disain vase bunga bergaya Eropa dengan balutan lempengan pembalut pada bodi keramik serta skrup pengunci klasik sebagai pengunci simpul balutan lempengan memberikan kesan kokoh pada desain karya ini.", "type": "Text" }, { "left": 37, "top": 812, "width": 244, "height": 16, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "14 Artchive Volume 01 No. 01 Maret - Agustus 2018", "type": "Page footer" }, { "left": 133, "top": 206, "width": 64, "height": 17, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 12.", "type": "Section header" }, { "left": 98, "top": 225, "width": 131, "height": 35, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Desain Pot Bunga Gantung (Foto: Hendratno, 2016)", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 273, "width": 264, "height": 92, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Desain pot bunga gantung terinspirasi dari bentuk -bentuk karya rupa Eropa dengan gaya minimalis. Desain ini memberikan sentuhan yang elegan walau tanpa menggunakan ornamentasi yang berlebihan.", "type": "Text" }, { "left": 133, "top": 555, "width": 61, "height": 17, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 13.", "type": "Section header" }, { "left": 83, "top": 574, "width": 161, "height": 35, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Desain Aquarium dan Pot Bunga (Foto: Hendratno, 2016)", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 624, "width": 264, "height": 168, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Desain unik ini terinspirasi dari bentuk sawah di kawasan pergunungan dengan metode sawah berundak atau sawah terasering. Desain aquarium dan pot bunga ini berbentuk sama tapi memiliki perbedaan pancuran air yang dipakai pada aquarium sebagai penyalur air dan tidak menggunakan pancuran air pada pot bunga. Aquarium menggunakan teknologi pompa aquarium konfensional untuk mensirkulasi aliran air dari bawah ke atas.", "type": "Text" }, { "left": 401, "top": 213, "width": 61, "height": 17, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 14.", "type": "Section header" }, { "left": 370, "top": 232, "width": 122, "height": 35, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Desain Tempat Alat Tulis (Foto: Hendratno, 2016)", "type": "Text" }, { "left": 304, "top": 280, "width": 261, "height": 92, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Desain tempat alat tulis ini ditujukan untuk menarik minat anak dengan ornamen dekorasi bunga dan figur cicak utuh tanpa stilirisasi. Bunga dan cicak sengaja dibuat utuh agar anak-anak tidak jenuh dengan alat-alat yang ada di meja belajar.", "type": "Text" }, { "left": 401, "top": 555, "width": 61, "height": 17, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 15.", "type": "Section header" }, { "left": 373, "top": 574, "width": 117, "height": 35, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Desain Vas dan Asbak (Foto: Hendratno, 2016)", "type": "Text" }, { "left": 304, "top": 623, "width": 264, "height": 92, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Desain asbak dan vas bunga ini berbentuk tidak biasa, bentuk baru sangat menarik secara estetika bentuk. Desain futuristik ini adalah salah satu keunggulan produk keramik yang diciptakan oleh Adria.", "type": "Text" }, { "left": 552, "top": 812, "width": 12, "height": 16, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "15", "type": "Page footer" }, { "left": 313, "top": 813, "width": 218, "height": 15, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Artchive Volume 01 No. 01 Maret - Agustus 2018", "type": "Page footer" }, { "left": 133, "top": 187, "width": 64, "height": 17, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 16.", "type": "Section header" }, { "left": 103, "top": 207, "width": 122, "height": 35, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Desain Teko dan Cangkir (Foto: Hendratno, 2016)", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 255, "width": 171, "height": 17, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "d. Pengolahan Bahan Tanah Liat", "type": "Section header" }, { "left": 36, "top": 285, "width": 267, "height": 187, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Proses pembentukan benda keramik di awali dengan proses pengulian tanah liat. Pengulian tanah liat bertujuan untuk mendapatkan tanah liat yang plastis, homogen, bebas gelembung udara, dan kotoran. Proses pengulian tanah liat dilakukan setiap kali akan membentuk benda keramik. Sebelum membentuk benda silindris, sebaiknya tanah liat yang siap pakai dibuat bola-bola tanah liat dengan berat yang bervariasi dari 1 kg, 2 kg, 3 kg, 4 kg bahkan lebih.", "type": "Text" }, { "left": 133, "top": 637, "width": 61, "height": 17, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 17.", "type": "Section header" }, { "left": 97, "top": 657, "width": 137, "height": 35, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Proses Pengulian Tanah Liat (Foto:Hendratno, 2016)", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 704, "width": 249, "height": 36, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "e. Pembentukan Bodi Keramik dengan Teknik Putar untuk Membuat Produk Keramik.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 753, "width": 265, "height": 54, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1) Centering , yaitu tahap pemusatan tanah liat plastis di atas putaran dengan cara menekan tanah liat. Penekanan dilakukan dengan menggunakan", "type": "Text" }, { "left": 304, "top": 32, "width": 261, "height": 92, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "kedua tangan, tangan yang satu menekan dari atas dan tangan lain menahan pada bagian samping. Lakukan proses ini dengan benar sehingga tanah liat memusat tepat di tengah alat putar. Tahap ini harus dikuasai dengan benar karena akan berpengaruh", "type": "Text" }, { "left": 375, "top": 250, "width": 115, "height": 16, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pada tahap selanjutnya.", "type": "Text" }, { "left": 394, "top": 302, "width": 64, "height": 17, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 18.", "type": "Section header" }, { "left": 366, "top": 322, "width": 117, "height": 35, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Centering (Foto: Hendratno, 2016)", "type": "Text" }, { "left": 304, "top": 367, "width": 266, "height": 111, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2) Coning , yaitu tahap pembentukan tanah liat seperti kerucut ( cone ). Caranya dengan menekan tanah liat pada bagian samping menggunakan kedua tangan, kemudian menekan kerucut tanah liat ke bawah sehingga membentuk seperti mangkok terbalik, lakukan tahap ini beberapa kali.", "type": "Text" }, { "left": 395, "top": 641, "width": 61, "height": 17, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 19.", "type": "Section header" }, { "left": 367, "top": 661, "width": 117, "height": 35, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Coning (Foto: Hendratno, 2016)", "type": "Text" }, { "left": 339, "top": 709, "width": 221, "height": 16, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3) Opening dan Raising, yaitu tahap melubangi", "type": "List item" }, { "left": 304, "top": 728, "width": 262, "height": 73, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "( open up ) dan menaikkan tanah liat ( pulling up ) atas dengan tangan yang di dalam menekan ke arah luar, sedangkan tangan yang di luar menahan sehingga membentuk silinder.", "type": "Text" }, { "left": 37, "top": 812, "width": 244, "height": 16, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "16 Artchive Volume 01 No. 01 Maret - Agustus 2018", "type": "Page footer" }, { "left": 132, "top": 180, "width": 60, "height": 17, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar.20", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 199, "width": 96, "height": 16, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Opening dan Rising", "type": "Text" }, { "left": 103, "top": 218, "width": 120, "height": 16, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(Foto: Hendratno, 2016)", "type": "Section header" }, { "left": 36, "top": 247, "width": 267, "height": 130, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4) Forming, yaitu tahap membentuk ( shaping ), ini sangat penting karena tahap pembentukan benda keramik menjadi bentuk yang diinginkan sesuai gambar kerja. Pembentukan dilakukan dengan menggunakan kedua tangan. Pada tahap ini diperlukan keterampilan tangan untuk membentuk tanah liat menjadi benda keramik.", "type": "Text" }, { "left": 132, "top": 547, "width": 61, "height": 17, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 21.", "type": "Section header" }, { "left": 104, "top": 566, "width": 117, "height": 35, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Shaping (Foto: Hendratno, 2016)", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 614, "width": 262, "height": 92, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5) Refining the contour, tahap ini adalah tahap pengecekan atau pengontrolan dari sisi bentuk dan ukuran benda keramik yang dibuat. Pengecekan menggunakan penggaris untuk mengukur tinggi dan kaliper/jangka bengkok untuk mengukur diameter.", "type": "Text" }, { "left": 401, "top": 187, "width": 61, "height": 17, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 22.", "type": "Section header" }, { "left": 373, "top": 206, "width": 117, "height": 35, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Refining the Countour (Foto: Hendratno, 2016)", "type": "Section header" }, { "left": 304, "top": 254, "width": 269, "height": 149, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6) Finishing, tahap ini adalah tahap penyelesaian pembentukan benda keramik, yaitu meratakan permukaan benda dengan menggunakan alat butsir, scraper , atau ribbon, kemudian menghaluskan dengan spon . Pada kondisi benda setengah kering ( leather hard ) lakukan pengikisan ( trimming / turning ) pada bagian dasar benda keramik dan buatlah kaki benda.", "type": "Text" }, { "left": 401, "top": 576, "width": 64, "height": 17, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 23.", "type": "Section header" }, { "left": 373, "top": 595, "width": 117, "height": 35, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tahap Finishing (Foto: Hendratno, 2016)", "type": "Text" }, { "left": 304, "top": 643, "width": 261, "height": 17, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Hasil Produk Karya Seni Ekpresi Adria di", "type": "Section header" }, { "left": 304, "top": 662, "width": 157, "height": 17, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Studio Khachio Ceramic Crafts", "type": "Text" }, { "left": 304, "top": 691, "width": 265, "height": 111, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil produk karya seni yang diproduksi Adria tidak hanya menciptakan karya ekspresi pribadi saja, tetapi juga memproduksi produk pesanan konsumen dengan berbagai keperluan. Harga setiap produk di studio Khacio Ceramic Crafts sangat terjangkau, sehingga produk Khacio Ceramic Crafts dapat", "type": "Text" }, { "left": 552, "top": 812, "width": 12, "height": 16, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "17", "type": "Page footer" }, { "left": 313, "top": 813, "width": 218, "height": 15, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Artchive Volume 01 No. 01 Maret - Agustus 2018", "type": "Page footer" }, { "left": 36, "top": 32, "width": 263, "height": 35, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dinikmati oleh setiap masyarakat. Produk-produk yang dihasilkan antara lain;", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 80, "width": 157, "height": 17, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Souvenir Penikahan/Resepsi", "type": "Section header" }, { "left": 36, "top": 104, "width": 266, "height": 130, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Souvenir pernikahan berbentuk guci mini yang diberi handle terbuat dari tali rami serta diberi polesan fernis untuk mengkilatkan permukaan keramik setelah proses pembakaran. Teknik dekorasi yang digunakan dalam produk ini adalah teknik dekorasi cop karena hanya menempelkan nama pemesan dan ucapan istimewa pada bodi keramik.", "type": "Text" }, { "left": 137, "top": 382, "width": 61, "height": 17, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 24.", "type": "Section header" }, { "left": 101, "top": 401, "width": 133, "height": 35, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Souvenir Pernikahan (Foto: Koleksi Adria, 2016)", "type": "Text" }, { "left": 137, "top": 591, "width": 61, "height": 17, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 25.", "type": "Caption" }, { "left": 101, "top": 610, "width": 133, "height": 35, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Souvenir (Foto: Koleksi Adria, 2016)", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 658, "width": 82, "height": 17, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Asbak Rokok", "type": "Section header" }, { "left": 36, "top": 680, "width": 256, "height": 73, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Asbak berfungsi sebagai tempat mengum- pulkan abu tembakau rokok. Produk ini banyak seka- li peminatnya karena fungsi, bentuk dan tatanan or- namen yang sederhana.", "type": "Text" }, { "left": 401, "top": 150, "width": 61, "height": 17, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 26.", "type": "Section header" }, { "left": 368, "top": 169, "width": 133, "height": 35, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Asbak Rokok (Foto: Koleksi Adria, 2016)", "type": "Text" }, { "left": 339, "top": 217, "width": 39, "height": 17, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c. Guci", "type": "Section header" }, { "left": 304, "top": 236, "width": 266, "height": 111, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Guci yang diproduksi lebih cendrung digunakan sebagai benda pajang untuk mengisi ruang interior seperti ruang tunggu serta ruang tamu. Karena ornamen yang digunakan serta teknik finishing menggunakan cat yang berbahan kimia sehingga untuk wadah air sangat tidak dianjurkan.", "type": "Text" }, { "left": 404, "top": 501, "width": 61, "height": 17, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 27.", "type": "Caption" }, { "left": 368, "top": 518, "width": 133, "height": 33, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Guci (Foto: Koleksi Adria, 2016)", "type": "Text" }, { "left": 339, "top": 573, "width": 141, "height": 17, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "d. Teko, Gelas dan Nampan", "type": "Section header" }, { "left": 304, "top": 592, "width": 261, "height": 130, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Produk ini biasa dipesan atau diperuntukkan kepada restoran elite yang berkonsep tradisional kare- na pengrajin tradisional jarang mampu memenuhi pe- mesanan desain khusus seperti teko, gelas dan nam- pan yang terbuat dari tanah liat. Pembuatan produk ini juga memerlukan keahlian khusus serta banyak teknik yang digunakan dalam pembuatan produk ini.", "type": "Text" }, { "left": 37, "top": 812, "width": 244, "height": 16, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "18 Artchive Volume 01 No. 01 Maret - Agustus 2018", "type": "Page footer" }, { "left": 137, "top": 204, "width": 58, "height": 17, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 28", "type": "Section header" }, { "left": 195, "top": 204, "width": 6, "height": 16, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": ".", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 223, "width": 121, "height": 35, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Teko, Gelas dan Nampan (Foto: Khairunah, 2016)", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 270, "width": 264, "height": 244, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Diperlukan acuan atau model yang telah disiapkan sebagai pendekorasi. Motif dekorasi yang akan ditempel pada body keramik dari benda daur ulang menggunakan gundar gigi bekas. Kemudian dibentuk permukaan potongan gundar gigi bekas menyerupai ornamen kaluak paku dalam formasi tidak lengkap, namun Adria mengklaim bahwa ini adalah murni kreasinya. Dalam hal ini Adria menbuat 4 bentuk yang dikreasi sendiri, ia tidak memiliki alasan khusus mengapa ornamen kaluak paku dipilih dalam karyanya. Ia menjelaskan bahwa itu semua hanya sebagai simbol kedaerahan yang harus tetap dipertahankan sebagai identitas kebudayaan.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 527, "width": 80, "height": 17, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "e. Keramik seni", "type": "Section header" }, { "left": 36, "top": 546, "width": 261, "height": 168, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keramik seni ini di bagi menjadi dua pene- mpatan untuk benda pajang serta karya ekspresi seni yang ditujukan untuk pameran ekspresi keramik di gallery seni rupa. Bentuk yang diciptakan juga berbe- da dengan karya produk. Karya ekspresi lebih menon- jolkan lekukan-lekukan yang menyerupai tubuh tapi secara tidak kasat mata. Atau stilisasi dari bagian-ba- gian tubuh seperti pada sepasang kami manusia yang memiliki jari yang menonjol keluar dari sepatu.", "type": "Text" }, { "left": 404, "top": 214, "width": 61, "height": 17, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 29.", "type": "Section header" }, { "left": 377, "top": 233, "width": 117, "height": 35, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keramik Seni (Foto: Hendratno, 2016)", "type": "Text" }, { "left": 402, "top": 441, "width": 66, "height": 35, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 30. Keramik Seni", "type": "Section header" }, { "left": 377, "top": 479, "width": 117, "height": 16, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(Foto: Hendratno, 2016)", "type": "Text" }, { "left": 310, "top": 515, "width": 222, "height": 17, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Bentuk Kreasi Ornamen pada Keramik", "type": "Section header" }, { "left": 304, "top": 534, "width": 263, "height": 92, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dari penelitian lapangan ini didapat beberapa informasi tentang kreasi ornamen yang digunakan Adria pada produk yang akan dibuat. Penerapan ornamentasi diaplikasikan pada karya-karya produk fungsional dengan menggunakan 4 ragam hias kreasi.", "type": "Text" }, { "left": 552, "top": 812, "width": 12, "height": 16, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "19", "type": "Page footer" }, { "left": 313, "top": 813, "width": 218, "height": 15, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Artchive Volume 01 No. 01 Maret - Agustus 2018", "type": "Page footer" }, { "left": 135, "top": 170, "width": 58, "height": 17, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 31", "type": "Section header" }, { "left": 99, "top": 189, "width": 132, "height": 35, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Karya Produk Berornamen (Foto: Hendratno, 2016)", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 227, "width": 266, "height": 263, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sebaliknya karya ekpresi yang dikreasikan Adria jarang sekali menggunakan ornamen karena lebih cendrung menggunakan teknik dekorasi toreh, teknik dekorasi upam, teknik dekorasi cat akrilik pada karya ekspresi. Adria lebih mengandalkan bentuk-bentuk kreasi dan menggunakan warna pada karya ekspersinya. Sejauh pengamatan adria juga tidak menggunakan teknik dekorasi glasir pada karyanya, ini dikarenakan kurang mendukungnya tungku pembakaran yang di gunakan. Tungku yang digunakan masih menggunakan pembakaran sekam padi sehingga suhu yang di perlukan belum mencukupi untuk menjadikan bahan glasir melebur pada suhu tinggi pada kisaran 900C 0 hingga 1200 C 0 .", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 503, "width": 262, "height": 73, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bentuk-bentuk kreasi ornamen pada proses pembuatan keramik hanya menggunakan 4 bentuk ornamen dengan menggunakan teknik cop/stempel. Ornamen tersebut sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 579, "width": 167, "height": 16, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Ornamen segi tiga berhimpitan", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 598, "width": 232, "height": 16, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Ornamen kaluak paku formasi tidak lengkap", "type": "List item" }, { "left": 54, "top": 617, "width": 238, "height": 16, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Ornamen siriah gadang formasi tidak lengkap", "type": "List item" }, { "left": 54, "top": 636, "width": 107, "height": 16, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Ornamen mahkota", "type": "List item" }, { "left": 399, "top": 202, "width": 64, "height": 17, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 32.", "type": "Section header" }, { "left": 352, "top": 221, "width": 156, "height": 16, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Alat Bantu Pembuatan Ornamen", "type": "Section header" }, { "left": 385, "top": 240, "width": 90, "height": 16, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(Foto : Dedi 2016)", "type": "Text" }, { "left": 304, "top": 278, "width": 254, "height": 111, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tidak ada filosofis khusus yang sengaja diciptakan Adria dalam pembuatan ornamen hanya sebagai perwakilan identitas budaya Minangkabau lewat ornamen yang harus terus di lestarikan. Untuk mengaplikasikan ornamen tersebut menggunakan 4 teknik dekorasi antara lain;.", "type": "Text" }, { "left": 322, "top": 392, "width": 247, "height": 92, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Teknik dekorasi toreh ; yaitu menggoresi body luar keramik dengan menggunakan benda seperti sisir bekas dan benda benda yang di anggap bisa membantu pengayaan dekorasi.", "type": "Text" }, { "left": 322, "top": 487, "width": 249, "height": 130, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Teknik dekorasi upam ; yaitu menggunakan alat bantu yang memiliki permukaan yang mulus seperti batu kali, plastik kresek dengan cara disaat permukaan body keramik kering angin diurutkan batu kali ke body keramik maka akan dihasilkan permukaan body keramik yang licin dan mengkilat.", "type": "Text" }, { "left": 322, "top": 620, "width": 167, "height": 17, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c. Teknik dekorasi cop /stempel", "type": "Text" }, { "left": 37, "top": 812, "width": 244, "height": 16, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "20 Artchive Volume 01 No. 01 Maret - Agustus 2018", "type": "Page footer" }, { "left": 133, "top": 219, "width": 61, "height": 17, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 33 .", "type": "Section header" }, { "left": 74, "top": 238, "width": 180, "height": 16, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Proses OrnamenTeknik Cop Stempel", "type": "Section header" }, { "left": 119, "top": 257, "width": 90, "height": 16, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(Foto: Dedi, 2016)", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 295, "width": 162, "height": 17, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "d. Teknik dekorasi pengecatan", "type": "Section header" }, { "left": 36, "top": 314, "width": 263, "height": 73, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Teknik ini sangat lazim dipergunakan karena dirasa lebih mudah dan efisien. Teknik ini tidak memerlukan teori khusus karena material mudah didapatkan serta bisa dipergunakan oleh siapa saja.", "type": "Text" }, { "left": 133, "top": 557, "width": 61, "height": 17, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 34.", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 576, "width": 157, "height": 35, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Produk Berdekorasi Cat Tembok (Foto: Dedi, 2016)", "type": "Text" }, { "left": 304, "top": 32, "width": 57, "height": 17, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENUTUP", "type": "Section header" }, { "left": 304, "top": 61, "width": 278, "height": 225, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Teknik pembuatan keramik Adria menggunakan teknik sederhana dengan peralatan manual. Keterbatasan ini membuat jumlah produksi sangat terbatas untuk menutupi jumlah pesanan dalam skala besar. Perubahan mendasar dari proses produksi keramik Adria terletak pada penemuan tungku bakar sederhana dengan suhu bakar dapat mencapai 900C 0 hingga 1000C 0 dengan menggunakan bahan bakar sekam padi. Dari penemuannya ini Adria mendapatkan penghargaan dari lembaga budaya dunia UNESCO dan banyak lagi penghargaan bergengsi yang pernah diterima.", "type": "Text" }, { "left": 304, "top": 289, "width": 265, "height": 111, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Desain produk mengalami perkembangan yang lebih kreatif. Bentuk-bentuk produk kreasi yang dihasilkan antara lain; souvenir pernikahan, asbak rokok, guci, teko,gelas, nampan, keramik seni, dan karya produk pakai ornamen, produk dengan cop stempel serta produk berdekorasi cat tembok.", "type": "Text" }, { "left": 304, "top": 403, "width": 268, "height": 111, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Proses pemasaran yang dipakai masih mengandalkan show room . Show room ini belum mampu mencakup pasar yang lebih luas karena letak nagari Andaleh daerah yang jauh dari akses jalur perlintasan antar provinsi, sehingga lalulintas pergerakan sosial masyarakat tidak terlalu ramai.", "type": "Text" }, { "left": 304, "top": 532, "width": 91, "height": 17, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "KEPUSTAKAAN", "type": "Section header" }, { "left": 304, "top": 559, "width": 258, "height": 67, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Astuti, Ambar. 1997. Pengetahuan Keramik. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Boas,Franz. 1955. Primitive Art . Dover Publications, Inc, New York.", "type": "Text" }, { "left": 304, "top": 637, "width": 260, "height": 33, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Burke Feldman,Edmund. 1967. Arts As Image and Idea. Prentice Hall: New Jersey.", "type": "Text" }, { "left": 304, "top": 681, "width": 263, "height": 50, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bujang,Joan.2006. Strategi Pengembangan Desain Tembikar di Galogandang Tanah Datar. Laporan Penelitian : Bandung ITB.", "type": "Text" }, { "left": 304, "top": 742, "width": 258, "height": 16, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Djelantik, AAM. 1999. Estetika: Sebuah Pengantar .", "type": "List item" }, { "left": 340, "top": 759, "width": 78, "height": 16, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bandung: MSPI", "type": "Text" }, { "left": 304, "top": 786, "width": 256, "height": 16, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gustami,SP. 1980. Nukilan Seni Ornamen Indonesia.", "type": "Text" }, { "left": 552, "top": 812, "width": 12, "height": 16, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "21", "type": "Page footer" }, { "left": 313, "top": 813, "width": 218, "height": 15, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Artchive Volume 01 No. 01 Maret - Agustus 2018", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 32, "width": 185, "height": 16, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Yogyakarta: STSRI/ASRI Yogyakarta.", "type": "Page header" }, { "left": 36, "top": 59, "width": 263, "height": 33, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gie,The Liang. 1996. Filsafat Seni . Yogyakarta: PUBIB.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 103, "width": 260, "height": 16, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sahman,Humar. 1993. Mengenali Dunia Seni Rupa.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 120, "width": 160, "height": 16, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Semarang: IKIP Semarang Press.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 147, "width": 261, "height": 16, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Syafeii dan Tjejep Rohendi Rohidi. Ornamen Ukir.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 164, "width": 131, "height": 16, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Semarang: IKIP Semarang.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 198, "width": 262, "height": 33, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Toekio M,Soegeng. 1987. Mengenai Ragam Hias Indonesia. Bandung: Angkasa.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 242, "width": 258, "height": 33, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "........... 2003. Tinjauan Kriya Indonesia. Surakarta: STSI Surakarta Press.", "type": "List item" }, { "left": 36, "top": 286, "width": 258, "height": 16, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Wahyono,Edi.1988. Tinjauan Desain Kriya Keramik.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 303, "width": 109, "height": 16, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Surakarta: Depdikbud.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 330, "width": 253, "height": 16, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Yumarta,Yardini.1982. Keramik. Bandung: Angkasa.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 357, "width": 267, "height": 67, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Yurizal,Rode. 2005. Perkembangan Bentuk Kriya Keramik di Nagari Andaleh Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat. Skripsi . Padangpanjang: STSI Padangpanjang.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 435, "width": 263, "height": 33, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Zulhelman. 2001. Konsep Alam Takambang Jadi Guru dalam Ragam Hias Minangkabau. Tesis.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 469, "width": 149, "height": 16, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Yogyakarta: UGM Yogyakarta.", "type": "Text" } ]
bfce5a2e-4090-f7bf-9c07-b165acff67a9
https://journal.ipb.ac.id/index.php/jmpi/article/download/26224/16991
[ { "left": 51, "top": 818, "width": 55, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "66 ©JMP2018", "type": "Page footer" }, { "left": 51, "top": 38, "width": 134, "height": 17, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Jurnal Mutu Pangan Vol. 5(2): 66-72, 2018 ISSN 2355-5017", "type": "Page header" }, { "left": 51, "top": 802, "width": 46, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "©JMP2018 66", "type": "Page footer" }, { "left": 164, "top": 78, "width": 276, "height": 40, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Pengaruh Perbedaan Jenis Kedelai terhadap Kualitas Mutu Tahu", "type": "Section header" }, { "left": 135, "top": 124, "width": 325, "height": 19, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Effect of Soybean Varietas on the Quality of Tofu", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 245, "width": 431, "height": 116, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "characteristics during processing and the charactiristics of tofu. The soybean (IP new, IP 1 year old, US, Argentina, Indonesia) had moisture content (8.67-9.95%), ash content (5.15-5.36%), protein content (30.33- 36.49%), fat content (15.91-25.11%) and carbohydrate (26.98-35.00%). The highest yield of tofu was found in soybean IP New that was 195.60%, with tofu water content (80.18-83.17%), protein content (8.83- 10.69%), and fat content (3.94-6.31%). The highest total solid was found in tofu from Argentina soybean that was 19.82%, while the density of tofu relatively similar (1%) to other tofu. The highest protein recovery and total solid recovery were found in tofu from Argentina soybean (62.05% and 39.62%). Argentina soybean was the best soybean which can be used to produce tofu. That soybean had the best protein recovery and based on texture quality analysis the soybean had similar characteristics with IP New soybean which had the best hardness, elasticity, and cohesiveness.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 371, "width": 168, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Keywords : soybean, texture, tofu, quality", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 394, "width": 431, "height": 163, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Abstrak . Tahu merupakan salah satu produk olahan kedelai yang diproses melalui penggumpalan ekstrak protein kedelai. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh jenis kacang kedelai terhadap perubahan sifat fisikokimia kedelai selama pembuatan tahu dan karakteristik tahu yang dihasilkan. Karakteristik kacang kedelai ( IP New, IP 1 year old , US, Argentina, Indonesia) memiliki kadar air dengan rentang nilai 8.67-9.95%, kadar abu 5.15-5.36%, kadar protein 30.33-36.49%, kadar lemak 15.91-25.11% dan karbohidrat 26.98-35.00%. Rendemen tertinggi pada pembuatan tahu dihasilkan oleh kedelai IP New sebesar 195.60%, kadar air tahu berkisar antara 80.18-83.17%, kadar protein berkisar antara 8.83-10.69%, sedangkan kadar lemak berkisar antara 3.94-6.31%. Total solid tertinggi dimiliki oleh tahu dengan kedelai Argentina yaitu sebesar 19.82%, sedangkan densitas tahu memiliki nilai yang relatif sama yaitu 1%. Protein recovery dan total solid recovery tertinggi dimiliki oleh tahu dengan jenis kedelai Argentina yaitu sebesar 62.05% dan 39.62%. Jenis kacang kedelai yang paling baik digunakan dalam pembuatan tahu adalah jenis kedelai Argentina karena mempunyai protein recovery yang paling baik dan berdasarkan analisa mutu tekstur mempunyai mutu yang menyerupai tahu kedelai IP New dimana kualitas kekerasan, elastisitas dan sifat kohesifnya yang paling baik.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 564, "width": 177, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Kata Kunci : tahu, kedelai, tekstur, kualitas", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 586, "width": 431, "height": 36, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Aplikasi Praktis : Penelitian ini memberikan informasi berbagai jenis kedelai sebagai bahan baku pembuatan tahu. Jenis kedelai yang paling baik dalam pembuatan tahu hasil penelitian ini adalah kedelai Argentina.", "type": "Text" }, { "left": 128, "top": 632, "width": 86, "height": 15, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "PENDAHULUAN 1", "type": "Section header" }, { "left": 51, "top": 656, "width": 242, "height": 111, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Tahu merupakan salah satu produk olahan kedelai yang diproses melalui penggumpalan ekstrak protein kedelai. Menurut SNI 01-3142-1998 definisi tahu adalah suatu produk makanan berupa padatan lunak yang dibuat melalui proses pengolahan kedelai ( Glycine Species ) dengan cara pengendapan proteinnya, dengan atau tanpa penambahan bahan lainnya yang diijinkan. Kualitas tahu dapat dipengaruhi oleh proses pengolahan, kultivar dan kualitas dari kacang kedelai serta koagulan yang diguna-", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 781, "width": 109, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Korespondensi: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 632, "width": 242, "height": 135, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "kan. Pembuatan tahu terdiri dari dua langkah utama, yaitu: (1) pembuatan susu kedelai dan (2) koagulasi susu kedelai tersebut untuk membentuk endapan putih ( cruds ) yang kemudian di press untuk memperoleh tahu (Muchtadi, 2010). Koagulan yang umumnya digunakan pada pembuatan tahu adalah kalsium sulfat, koagulan ini memiliki kelarutan dalam air yang rendah, bereaksi per- lahan dengan susu kedelai yang akibatnya memungkin- kan pembentukan curd dengan kapasitas pengikatan air yang tinggi sehingga menghasilkan tahu yang lembut dan halus (Syah et al . (2015); Kao et al . (2003)).", "type": "Text" }, { "left": 1021, "top": 38, "width": 134, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Jurnal Mutu Pangan Vol. 5(2): 66-72, 2018", "type": "Text" }, { "left": 1107, "top": 802, "width": 48, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "©JMP2018 67", "type": "Text" }, { "left": 660, "top": 70, "width": 243, "height": 207, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Komposisi kimia tahu terdiri dari kadar air sebesar 88%, protein sebesar 6%, lemak 3.5%, karbohidrat 1.9% dan kadar abu 0.6% (Min et al . 2005). Tekstur tahu yang baik adalah yang memiliki tekstur halus, kokoh tetapi tidak keras dan kenyal, karena tahu adalah gel protein kedelai maka jumlah protein kedelai yang digunakan untuk membuat susu kedelai merupakan faktor yang sangat penting untuk menentukan hasil dan kualitas tahu (Poysa dan Woodrow 2002). Rekha dan Vijayalakshmi (2013) melalukan penelitian pengaruh parameter proses terhadap kualitas tahu, hasilnya menunjukkan bahwa flavor, kualitas dan tekstur tahu secara signifikan di- pengaruhi oleh parameter proses. Tekstur tahu yang dihasilkan tergantung dari kandungan solid susu kedelai sebelum koagulasi, penggunaan natrium bikarbonat memberikan hasil tekstur tahu yang halus dan menurun- kan beany flavour .", "type": "Text" }, { "left": 660, "top": 275, "width": 243, "height": 135, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Setiap jenis kacang kedelai memiliki kandungan protein, lemak, flavor , warna hilum, warna kulit biji, warna kotiledon, ukuran biji, dan sifat fisik ekstrak air dari kedelai. Jenis kacang kedelai mempengaruhi warna, komposisi, tekstur, kekerasan tahu yang dihasilkan. Untuk itu pada penelitian ini dilakukan pengaruh perbe- daan jenis kacang kedelai terhadap karakteristik mutu tahu yang dihasilkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh jenis kacang kedelai terhadap perubahan sifat fisikokimia kedelai selama pembuatan tahu dan karakteristik fisiko kimia tahu yang dihasilkan.", "type": "Text" }, { "left": 724, "top": 432, "width": 114, "height": 15, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "BAHAN DAN METODE", "type": "Section header" }, { "left": 660, "top": 453, "width": 243, "height": 159, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Bahan Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan tahu berasal dari 5 jenis kacang kedelai yaitu IP Soybean New , IP Soybean 1 year old , US Soybean , Argentina Soybean dan Indonesia Soybean , kelima jenis kacang kedelai ini diperoleh dari American Soybean Association (ASA) International Marketing , koagulan kalsium sulfat (CaSO 4 )/cioko/batu tahu. Sedangkan semua pelarut dan reagen yang digunakan dalam analisis adalah untuk standar analisis. Peralatan yang digunakan adalah satu unit alat pengolahan tahu, saringan kain, timbangan, texture analyzer TA XT 2 (Hamilton, Massachusetts) dan peralatan gelas untuk analisis parameter mutu tahu.", "type": "Table" }, { "left": 660, "top": 620, "width": 242, "height": 50, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Karakteristik kacang kedelai Parameter mutu yang diamati pada bahan baku kacang kedelai ( IP new, IP 1 year old , US, Argentina dan Indonesia Soybean ) adalah kadar air (AOAC 925.10,", "type": "Text" }, { "left": 660, "top": 668, "width": 242, "height": 38, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "1998), kadar abu (AOAC 923.03, 1998), kadar protein (AOAC 960.52, 1998) dan kadar lemak (AOAC 920.93, 1998), dan Karbohidrat ( by difference ).", "type": "Table" }, { "left": 660, "top": 713, "width": 242, "height": 26, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Karakteristik fisiko kimia tahu dari 5 jenis kacang kedelai", "type": "Text" }, { "left": 660, "top": 738, "width": 242, "height": 50, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Proses pembuatan tahu dilakukan menggunakan unit pengolahan tahu dengan cara menimbang masing- masing jenis kacang kedelai sebanyak 5 Kg, kemudian merendamnya selama 3 jam dalam air panas. Setelah itu", "type": "Text" }, { "left": 914, "top": 70, "width": 243, "height": 242, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "diangkat dan dicuci menggunakan air mengalir. Kedelai dimasukkan ke dalam alat penggilingan dan dimasak pada suhu 105°C selama 10 menit. Setelah itu, kedelai giling rebus disaring dan dibuang ampasnya. Kedelai giling hasil penyaringan digumpalkan dengan bahan penggumpal CaSO 4 sebanyak 55 gram/5 Kg kedelai pada suhu 70-85°C, kemudian dicetak dan dipres dengan tekanan 2.25 Kg/cm 2 sehingga diperoleh tahu dengan bentuk solid block yang siap untuk di analisis. Parameter mutu tahu yang diamati adalah parameter mutu kimia dan mutu tekstur tahu, terdiri dari: rendemen ( yield ) (Mujo et al . 2003), kadar air (AOAC 925.10, 1998), kadar protein (AOAC 960.52, 1998), kadar lemak, total padatan (total solid ), protein recovery , total solid recovery , densitas, dan analisis tekstur tahu. Rendemen (yield) (Mujo et al. 2003) Total berat produk yang dihasilkan ditimbang dengan neraca analitik sehingga dapat dihitung rendemennya dengan formula:", "type": "Text" }, { "left": 914, "top": 314, "width": 198, "height": 50, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Rendemen = Berat produk (g) Berat kedelai (g) x 100% Total padatan (total solid)", "type": "Table" }, { "left": 914, "top": 362, "width": 240, "height": 26, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Total padatan dihitung dengan menggunakan formu- la sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 914, "top": 394, "width": 242, "height": 156, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Total padatan = Berat total produk ( g ) -Berat air dalam produk (g) Berat total produk (g) x 100% Protein recovery (Vishwanathan et al. 2011) Protein recovery produk dapat dihitung dengan formula di bawah ini : Protein recovery = %protein produk (b.k) %protein kedelai (b.k) x 100% Total solid recovery (Vishwanathan et al. 2011) Total solid recovery dapat dihitung dengan formula:", "type": "Table" }, { "left": 914, "top": 556, "width": 197, "height": 27, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Total solid recovery = (Berat tahu total-Berat air dalam produk)", "type": "Text" }, { "left": 940, "top": 578, "width": 212, "height": 20, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "(Berat awal kedelai-Berat air dalam kedelai) x 100%", "type": "Table" }, { "left": 914, "top": 605, "width": 43, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Densitas", "type": "Section header" }, { "left": 914, "top": 617, "width": 242, "height": 38, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Tahu dengan luas permukaan 10 x 5 cm 2 diukur tingginya, sehingga diperoleh volume tahu tersebut, kemudian ditimbang beratnya.", "type": "Text" }, { "left": 914, "top": 660, "width": 143, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Analisis tekstur (Obatulo 2008)", "type": "Text" }, { "left": 914, "top": 672, "width": 242, "height": 50, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Analisis tekstur tahu dilakukan menggunakan alat texture analyzer , meliputi parameter kekerasan ( hard- ness ), daya kohesif ( cohesiveness ), dan elastisitas ( elas- ticity ).", "type": "Table" }, { "left": 914, "top": 729, "width": 239, "height": 38, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Analisis data Analisis data diolah dengan Analisis of Variance (ANOVA) menggunakan", "type": "Text" }, { "left": 914, "top": 752, "width": 242, "height": 39, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Software IBM SPSS (Versi 22.0; SPSS Inc. New York, US) dan Principal Com- ponent Analysis (PCA) menggunakan XLStat 2014.", "type": "Table" }, { "left": 51, "top": 35, "width": 132, "height": 19, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Jurnal Mutu Pangan Vol. 5(2): 66-72, 2018 ISSN 2355-5017", "type": "Page header" }, { "left": 75, "top": 181, "width": 449, "height": 27, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "1 ) South East Asian Food and Agricultural Science and Technology Center, Institut Pertanian Bogor, Bogor 2 ) Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 222, "width": 431, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Abstract . Tofu is a processed product which is produced by coagulation process of soybean protein extract.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 149, "width": 431, "height": 97, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "The objectives of this study were to evaluate the relation of soybean variety to physicochemical Nuri Andarwulan 1,2 ) * , Lilis Nuraida 1,2 ) , Dede R. Adawiyah 1,2 ) , Ria Noviar", "type": "Table" }, { "left": 217, "top": 161, "width": 208, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Triana 1 ) , Denny Agustin 1 ) , Desty Gitapratiwi 1 )", "type": "Table" }, { "left": 511, "top": 818, "width": 52, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "©JMP2018 67", "type": "Page footer" }, { "left": -543, "top": 38, "width": 134, "height": 17, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Jurnal Mutu Pangan Vol. 5(2): 66-72, 2018 ISSN 2355-5017", "type": "Page header" }, { "left": -543, "top": 802, "width": 46, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "©JMP2018 66", "type": "Page footer" }, { "left": -430, "top": 78, "width": 276, "height": 40, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Pengaruh Perbedaan Jenis Kedelai terhadap Kualitas Mutu Tahu", "type": "Section header" }, { "left": -459, "top": 124, "width": 325, "height": 19, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Effect of Soybean Varietas on the Quality of Tofu", "type": "Section header" }, { "left": -476, "top": 149, "width": 364, "height": 26, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Nuri Andarwulan 1,2* , Lilis Nuraida 1,2 , Dede R. Adawiyah 1,2 , Ria Noviar Triana 1 , Denny Agustin 1 , Desty Gitapratiwi 1", "type": "Text" }, { "left": -520, "top": 185, "width": 449, "height": 14, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "1 South East Asian Food and Agricultural Science and Technology Center, Institut Pertanian Bogor, Bogor", "type": "List item" }, { "left": -517, "top": 198, "width": 443, "height": 14, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "2 Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor", "type": "List item" }, { "left": -509, "top": 222, "width": 431, "height": 36, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Abstract . Tofu is a processed product which is produced by coagulation process of soybean protein extract. The objectives of this study were to evaluate the relation of soybean variety to physicochemical characteristics during processing and the charactiristics of tofu. The soybean (IP new, IP 1 year old, US,", "type": "Text" }, { "left": -509, "top": 256, "width": 431, "height": 105, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Argentina, Indonesia) had moisture content (8.67-9.95%), ash content (5.15-5.36%), protein content (30.33- 36.49%), fat content (15.91-25.11%) and carbohydrate (26.98-35.00%). The highest yield of tofu was found in soybean IP New that was 195.60%, with tofu water content (80.18-83.17%), protein content (8.83- 10.69%), and fat content (3.94-6.31%). The highest total solid was found in tofu from Argentina soybean that was 19.82%, while the density of tofu relatively similar (1%) to other tofu. The highest protein recovery and total solid recovery were found in tofu from Argentina soybean (62.05% and 39.62%). Argentina soybean was the best soybean which can be used to produce tofu. That soybean had the best protein recovery and based on texture quality analysis the soybean had similar characteristics with IP New soybean which had the best hardness, elasticity, and cohesiveness.", "type": "Text" }, { "left": -509, "top": 371, "width": 167, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Keywords : soybean, texture, tofu, quality", "type": "Text" }, { "left": -509, "top": 394, "width": 431, "height": 163, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Abstrak . Tahu merupakan salah satu produk olahan kedelai yang diproses melalui penggumpalan ekstrak protein kedelai. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh jenis kacang kedelai terhadap perubahan sifat fisikokimia kedelai selama pembuatan tahu dan karakteristik tahu yang dihasilkan. Karakteristik kacang kedelai ( IP New, IP 1 year old , US, Argentina, Indonesia) memiliki kadar air dengan rentang nilai 8.67-9.95%, kadar abu 5.15-5.36%, kadar protein 30.33-36.49%, kadar lemak 15.91-25.11% dan karbohidrat 26.98-35.00%. Rendemen tertinggi pada pembuatan tahu dihasilkan oleh kedelai IP New sebesar 195.60%, kadar air tahu berkisar antara 80.18-83.17%, kadar protein berkisar antara 8.83-10.69%, sedangkan kadar lemak berkisar antara 3.94-6.31%. Total solid tertinggi dimiliki oleh tahu dengan kedelai Argentina yaitu sebesar 19.82%, sedangkan densitas tahu memiliki nilai yang relatif sama yaitu 1%. Protein recovery dan total solid recovery tertinggi dimiliki oleh tahu dengan jenis kedelai Argentina yaitu sebesar 62.05% dan 39.62%. Jenis kacang kedelai yang paling baik digunakan dalam pembuatan tahu adalah jenis kedelai Argentina karena mempunyai protein recovery yang paling baik dan berdasarkan analisa mutu tekstur mempunyai mutu yang menyerupai tahu kedelai IP New dimana kualitas kekerasan, elastisitas dan sifat kohesifnya yang paling baik.", "type": "Text" }, { "left": -509, "top": 564, "width": 176, "height": 14, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Kata Kunci : tahu, kedelai, tekstur, kualitas", "type": "Text" }, { "left": -509, "top": 586, "width": 431, "height": 36, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Aplikasi Praktis : Penelitian ini memberikan informasi berbagai jenis kedelai sebagai bahan baku pembuatan tahu. Jenis kedelai yang paling baik dalam pembuatan tahu hasil penelitian ini adalah kedelai Argentina.", "type": "Text" }, { "left": -466, "top": 632, "width": 85, "height": 15, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "PENDAHULUAN 1", "type": "Section header" }, { "left": -543, "top": 656, "width": 242, "height": 111, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Tahu merupakan salah satu produk olahan kedelai yang diproses melalui penggumpalan ekstrak protein kedelai. Menurut SNI 01-3142-1998 definisi tahu adalah suatu produk makanan berupa padatan lunak yang dibuat melalui proses pengolahan kedelai ( Glycine Species ) dengan cara pengendapan proteinnya, dengan atau tanpa penambahan bahan lainnya yang diijinkan. Kualitas tahu dapat dipengaruhi oleh proses pengolahan, kultivar dan kualitas dari kacang kedelai serta koagulan yang diguna-", "type": "Text" }, { "left": -543, "top": 781, "width": 109, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Korespondensi: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": -289, "top": 632, "width": 242, "height": 135, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "kan. Pembuatan tahu terdiri dari dua langkah utama, yaitu: (1) pembuatan susu kedelai dan (2) koagulasi susu kedelai tersebut untuk membentuk endapan putih ( cruds ) yang kemudian di press untuk memperoleh tahu (Muchtadi, 2010). Koagulan yang umumnya digunakan pada pembuatan tahu adalah kalsium sulfat, koagulan ini memiliki kelarutan dalam air yang rendah, bereaksi per- lahan dengan susu kedelai yang akibatnya memungkin- kan pembentukan curd dengan kapasitas pengikatan air yang tinggi sehingga menghasilkan tahu yang lembut dan halus (Syah et al . (2015); Kao et al . (2003)).", "type": "Text" }, { "left": 426, "top": 38, "width": 134, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Jurnal Mutu Pangan Vol. 5(2): 66-72, 2018", "type": "Caption" }, { "left": 512, "top": 802, "width": 48, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "©JMP2018 67", "type": "Page footer" }, { "left": 65, "top": 70, "width": 242, "height": 340, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Komposisi kimia tahu terdiri dari kadar air sebesar 88%, protein sebesar 6%, lemak 3.5%, karbohidrat 1.9% dan kadar abu 0.6% (Min et al . 2005). Tekstur tahu yang baik adalah yang memiliki tekstur halus, kokoh tetapi tidak keras dan kenyal, karena tahu adalah gel protein kedelai maka jumlah protein kedelai yang digunakan untuk membuat susu kedelai merupakan faktor yang sangat penting untuk menentukan hasil dan kualitas tahu (Poysa dan Woodrow 2002). Rekha dan Vijayalakshmi (2013) melalukan penelitian pengaruh parameter proses terhadap kualitas tahu, hasilnya menunjukkan bahwa flavor, kualitas dan tekstur tahu secara signifikan di- pengaruhi oleh parameter proses. Tekstur tahu yang dihasilkan tergantung dari kandungan solid susu kedelai sebelum koagulasi, penggunaan natrium bikarbonat memberikan hasil tekstur tahu yang halus dan menurun- kan beany flavour . Setiap jenis kacang kedelai memiliki kandungan protein, lemak, flavor , warna hilum, warna kulit biji, warna kotiledon, ukuran biji, dan sifat fisik ekstrak air dari kedelai. Jenis kacang kedelai mempengaruhi warna, komposisi, tekstur, kekerasan tahu yang dihasilkan. Untuk itu pada penelitian ini dilakukan pengaruh perbe- daan jenis kacang kedelai terhadap karakteristik mutu tahu yang dihasilkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh jenis kacang kedelai terhadap perubahan sifat fisikokimia kedelai selama pembuatan tahu dan karakteristik fisiko kimia tahu yang dihasilkan.", "type": "Text" }, { "left": 129, "top": 432, "width": 114, "height": 15, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "BAHAN DAN METODE", "type": "Section header" }, { "left": 65, "top": 453, "width": 243, "height": 159, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Bahan Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan tahu berasal dari 5 jenis kacang kedelai yaitu IP Soybean New , IP Soybean 1 year old , US Soybean , Argentina Soybean dan Indonesia Soybean , kelima jenis kacang kedelai ini diperoleh dari American Soybean Association (ASA) International Marketing , koagulan kalsium sulfat (CaSO 4 )/cioko/batu tahu. Sedangkan semua pelarut dan reagen yang digunakan dalam analisis adalah untuk standar analisis. Peralatan yang digunakan adalah satu unit alat pengolahan tahu, saringan kain, timbangan, texture analyzer TA XT 2 (Hamilton, Massachusetts) dan peralatan gelas untuk analisis parameter mutu tahu.", "type": "List item" }, { "left": 65, "top": 620, "width": 133, "height": 14, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Karakteristik kacang kedelai", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 632, "width": 242, "height": 38, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Parameter mutu yang diamati pada bahan baku kacang kedelai ( IP new, IP 1 year old , US, Argentina dan Indonesia Soybean ) adalah kadar air (AOAC 925.10,", "type": "List item" }, { "left": 65, "top": 668, "width": 242, "height": 38, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "1998), kadar abu (AOAC 923.03, 1998), kadar protein (AOAC 960.52, 1998) dan kadar lemak (AOAC 920.93, 1998), dan Karbohidrat ( by difference ).", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 713, "width": 242, "height": 26, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Karakteristik fisiko kimia tahu dari 5 jenis kacang kedelai", "type": "Section header" }, { "left": 65, "top": 738, "width": 242, "height": 50, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Proses pembuatan tahu dilakukan menggunakan unit pengolahan tahu dengan cara menimbang masing- masing jenis kacang kedelai sebanyak 5 Kg, kemudian merendamnya selama 3 jam dalam air panas. Setelah itu", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 70, "width": 242, "height": 183, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "diangkat dan dicuci menggunakan air mengalir. Kedelai dimasukkan ke dalam alat penggilingan dan dimasak pada suhu 105°C selama 10 menit. Setelah itu, kedelai giling rebus disaring dan dibuang ampasnya. Kedelai giling hasil penyaringan digumpalkan dengan bahan penggumpal CaSO 4 sebanyak 55 gram/5 Kg kedelai pada suhu 70-85°C, kemudian dicetak dan dipres dengan tekanan 2.25 Kg/cm 2 sehingga diperoleh tahu dengan bentuk solid block yang siap untuk di analisis. Parameter mutu tahu yang diamati adalah parameter mutu kimia dan mutu tekstur tahu, terdiri dari: rendemen ( yield ) (Mujo et al . 2003), kadar air (AOAC 925.10, 1998), kadar protein (AOAC 960.52, 1998), kadar lemak, total padatan (total solid ), protein recovery , total solid recovery , densitas, dan analisis tekstur tahu.", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 261, "width": 242, "height": 51, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Rendemen (yield) (Mujo et al. 2003) Total berat produk yang dihasilkan ditimbang dengan neraca analitik sehingga dapat dihitung rendemennya dengan formula:", "type": "Text" }, { "left": 360, "top": 314, "width": 157, "height": 27, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Rendemen = Berat produk (g) Berat kedelai (g) x 100%", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 350, "width": 120, "height": 14, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Total padatan (total solid)", "type": "Section header" }, { "left": 319, "top": 362, "width": 240, "height": 26, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Total padatan dihitung dengan menggunakan formu- la sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 394, "width": 68, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Total padatan =", "type": "Section header" }, { "left": 322, "top": 410, "width": 198, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Berat total produk ( g ) -Berat air dalam produk (g)", "type": "Text" }, { "left": 378, "top": 418, "width": 177, "height": 19, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Berat total produk (g) x 100%", "type": "Table" }, { "left": 319, "top": 447, "width": 197, "height": 15, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Protein recovery (Vishwanathan et al. 2011)", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 459, "width": 242, "height": 27, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Protein recovery produk dapat dihitung dengan formula di bawah ini :", "type": "Text" }, { "left": 337, "top": 488, "width": 203, "height": 27, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Protein recovery = %protein produk (b.k) %protein kedelai (b.k) x 100%", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 523, "width": 240, "height": 27, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Total solid recovery (Vishwanathan et al. 2011) Total solid recovery dapat dihitung dengan formula:", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 556, "width": 197, "height": 27, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Total solid recovery = (Berat tahu total-Berat air dalam produk)", "type": "Text" }, { "left": 345, "top": 578, "width": 212, "height": 20, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "(Berat awal kedelai-Berat air dalam kedelai) x 100%", "type": "List item" }, { "left": 319, "top": 605, "width": 43, "height": 14, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Densitas", "type": "Section header" }, { "left": 319, "top": 617, "width": 242, "height": 38, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Tahu dengan luas permukaan 10 x 5 cm 2 diukur tingginya, sehingga diperoleh volume tahu tersebut, kemudian ditimbang beratnya.", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 660, "width": 242, "height": 62, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Analisis tekstur (Obatulo 2008) Analisis tekstur tahu dilakukan menggunakan alat texture analyzer , meliputi parameter kekerasan ( hard- ness ), daya kohesif ( cohesiveness ), dan elastisitas ( elas- ticity ).", "type": "List item" }, { "left": 319, "top": 729, "width": 242, "height": 62, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Analisis data Analisis data diolah dengan Analisis of Variance (ANOVA) menggunakan Software IBM SPSS (Versi 22.0; SPSS Inc. New York, US) dan Principal Com- ponent Analysis (PCA) menggunakan XLStat 2014.", "type": "Text" }, { "left": 429, "top": 35, "width": 132, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Jurnal Mutu Pangan Vol. 5(2): 66-72, 2018", "type": "Caption" }, { "left": 51, "top": 818, "width": 55, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "68 ©JMP2018", "type": "Page footer" }, { "left": 51, "top": 38, "width": 134, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Jurnal Mutu Pangan Vol. 5(2): 66-72, 2018", "type": "Page header" }, { "left": 51, "top": 802, "width": 54, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "68 ©JMP2018", "type": "Page footer" }, { "left": 103, "top": 70, "width": 138, "height": 15, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 51, "top": 92, "width": 243, "height": 51, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Karakteristik kacang kedelai Bahan baku kacang kedelai yang diperoleh dari American Soybean Association , International Marketin g dapat dilihat pada Gambar 1.", "type": "Text" }, { "left": 96, "top": 384, "width": 153, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Gambar 1 . Lima jenis kacang kedelai", "type": "Section header" }, { "left": 51, "top": 416, "width": 243, "height": 231, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Hasil pengamatan menunjukkan bahwa karakteristik fisik kacang kedelai pada penelitian ini bervariasi, kacang kedelai US memiliki bentuk biji hampir bulat dengan warna kuning seragam, sedangkan kacang kedelai Indonesia memiliki bentuk biji bulat memanjang dengan ukuran yang paling kecil dibandingkan kacang kedelai lainnya dan warna yang tidak seragam yaitu kuning dan hijau. Menurut Gandhi (2009), kedelai unggulan dengan ukuran dan bentuk yang seragam umumnya digunakan untuk produksi tahu dan susu kedelai, kedelai ini memiliki kandungan protein yang tinggi dan kandungan minyak yang lebih rendah. Hasil analisis parameter mutu kimia kacang kedelai menunjukkan bahwa kacang kedelai Indonesia mempunyai kadar air yang paling besar yaitu sebesar 9.95±0.03%, diikuti dengan kedelai jenis Argentina (9.71±0.08%), IP 1 year old (9.07%±0.04), US (8.86%±0.13), dan IP New (8.67%±0.13). Berdasarkan data tersebut tampak bahwa kedelai jenis IP mengalami peningkatan kadar air setelah satu tahun penyimpanan.", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 645, "width": 242, "height": 110, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Hasil analisis menunjukkan bahwa kacang kedelai yang digunakan dalam pembuatan tahu memiliki kadar abu antara 5.15-5.36%. Menurut Berk (1992), kadar abu ini mempengaruhi kandungan mineral kacang kedelai, kadar abu kacang kedelai berkisar sekitar 5%, dengan mineral utama kalium, kalsium dan magnesium. Kadar protein kedelai yang digunakan dalam pembuatan tahu ini adalah 30.33%-36.49%. Kadar protein kedelai tertinggi dimiliki oleh kedelai lokal yaitu sebesar 36.49± 0.35%,", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 70, "width": 243, "height": 159, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "sedangkan kadar protein yang paling kecil dimiliki oleh kedelai Argentina yaitu 30.33±0.35% diikuti oleh kedelai US (34.07±0.02%), IP New (35.02±0.03%) dan IP 1 year old (35.53±0.03%). Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ma et al. (2015) yang melakukan analisis kadar protein pada varietas kedelai yang berbeda dengan kisaran kadar protein antara 37.00-47.00%. Perbedaan kadar protein ini dapat disebabkan oleh lokasi tumbuh dan jenis dari kedelai yang digunakan. Penelitian yang dilakukan oleh Min et al . (2005) menunjukkan bahwa lokasi tumbuh secara signifikan dapat memberikan pengaruh pada kadar protein susu kedelai yang dihasilkan.", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 227, "width": 243, "height": 147, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Hasil analisis kadar lemak menunjukkan bahwa kedelai lokal (Indonesia) memiliki kadar lemak yang paling rendah yaitu sebesar 15.91±1.03%, diikuti oleh kedelai IP 1 year old (19.50±0.48%), kedelai Argentina (19.60±1.18%), kedelai IP New (20.58±0.15%) dan kedelai US sebesar 25.11±3.95%. kadar karbohidrat kacang kedelai yang memiliki nilai paling tinggi adalah kacang kedelai dari jenis Argentina yaitu sebesar 35.00± 0.90% diikuti oleh kacang kedelai Indonesia (32.49± 0.72%), IP 1 year old (30.60±0.47%), IP New (30.39± 0.20%) dan US (26.98±4.08%). Nilai proksimat dari 5 jenis kacang kedelai dapat dilihat pada Tabel 1.", "type": "Table" }, { "left": 305, "top": 382, "width": 242, "height": 26, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Karakteristik fisiko kimia tahu dari 5 jenis kacang kedelai", "type": "Table" }, { "left": 305, "top": 406, "width": 245, "height": 352, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Jenis kedelai IP New memiliki rendemen tertinggi dibandingkan dengan jenis yang lain yaitu sebesar 195.60%, sedangkan jenis Indonesia memiliki nilai ren- demen yang paling rendah yaitu sebesar 169.00%. Nilai rendemen ini menunjukan banyaknya tahu yang diha- silkan dari jumlah kedelai yang sama pada setiap jenis kedelai yang digunakan dalam pembuatan tahu. Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa jenis kedelai tidak mem- berikan perbedaan yang nyata pada taraf signifikansi p=0.05 terhadap nilai rendemen pada produk tahu yang diujikan. Tahu memiliki kadar air yang tinggi. Produk tahu dengan jenis kedelai IP New memiliki kadar air paling tinggi yaitu sebesar 83.17%, sedangkan kadar air yang paling rendah dimiliki oleh tahu dengan jenis Argentina sebesar 80.18%. Tahu IP New memiliki nilai rendemen dan kadar air yang tinggi, sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Obatolu (2008) yang menyatakan bahwa tingginya rendemen tahu berkorelasi dengan tingginya kandungan kadar air. Selain itu tahu dengan kadar air yang tinggi memiliki tekstur yang lebih halus dibandingkan tahu dengan kadar air rendah yang memiliki tekstur kasar berdasarkan pengamatan visual. Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa jenis kedelai memberi pengaruh yang nyata pada taraf signifikansi p=0.05 terhadap kadar air pada 5 jenis tahu yang diujikan, uji lanjut Duncan dilakukan untuk menunjukkan bahwa kadar air yang dimiliki oleh tahu dengan jenis kedelai IP New , IP 1 year old , dan US berbeda nyata dengan tahu dari jenis kedelai Argentina.", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 254, "width": 175, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "IP New IP 1 Year Old US", "type": "Table" }, { "left": 112, "top": 367, "width": 124, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Argentina Indonesia", "type": "Table" }, { "left": 1037, "top": 38, "width": 120, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Jurnal Mutu Pangan 5(2): 67-72, 2018", "type": "Text" }, { "left": 1108, "top": 802, "width": 48, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "©JMP2018 69", "type": "Page footer" }, { "left": 661, "top": 70, "width": 478, "height": 79, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Tabel 1. Nilai proksimat dari 5 jenis kacang kedelai Parameter Kacang Kedelai IP New IP 1 year Old US Argentina Indonesia Air (%) 8.67±0.13 9.07±0.04 8.68±0.13 9.71±0.08 9.95±0.03 Abu (%) 5.35±0.05 5.30±0.07 5.15±0.02 5.36±0.01 5.16±0.01 Protein (%) 35.02±0.03 35.53±0.03 34.07±0.02 30.33±0.35 36.49±0.35 Lemak (%) 20.58±0.15 19.50±0.48 25.11±3.95 19.60±1.18 15.91±1.03 Karbohidrat (%) 30.39±0.20 30.60±0.47 26.98±4.08 35.00±0.90 32.49±0.72", "type": "Table" }, { "left": 661, "top": 160, "width": 246, "height": 171, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Menurut Cai et al . (1997), tingginya protein kedelai menyebabkan tingginya protein tahu, hal ini sesuai dengan hasil penelitian ini, tahu yang mempunyai kan- dungan protein paling tinggi yaitu sebesar 10.69% bera- sal dari kedelai Indonesia dengan kadar protein sebesar 36.49%, diikuti dengan jenis Argentina (10.43%), IP 1 year old (9.25%), dan IP New (9.09%). Jenis kedelai US mempunyai kandungan protein yang paling rendah yaitu 8.83%. Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa jenis kedelai memberi pengaruh nyata pada taraf signifikansi p=0.05 terhadap kadar protein tahu, uji lanjut Duncan menunjukkan bahwa kadar protein tahu dengan jenis kedelai Indonesia dan Argentina berbeda nyata dengan tahu dari jenis kedelai IP New , IP 1 year old dan US.", "type": "Text" }, { "left": 661, "top": 160, "width": 497, "height": 412, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Protein recovery terbesar dihasilkan oleh tahu jenis kedelai Argentina yaitu sebesar 62.05% kemudian diikuti dengan jenis kedelai IP New (50.77%), kedelai Indonesia (49.51%), IP 1 year old (48.71%), dan kedelai US sebesar 47.56%. Menurut Khatib et al . (2002), nilai recovery meru- pakan indikasi efisiensi ekstraksi protein dan kualitas protein pada varietas yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa varietas kedelai dengan protein recovery yang berbeda dapat disebabkan oleh perbedaan kelarutan, extractability dan coagulability . Uji ANOVA me- nunjukkan bahwa jenis kedelai memberi pengaruh nyata pada taraf signifikansi p=0.05 terhadap protein recovery , uji lanjut Duncan menunjukkan bahwa protein recovery tahu dengan jenis kedelai Argentina berbeda nyata dengan tahu dari jenis kedelai IP New , IP 1 year old , US dan Indonesia. Total solid tahu tertinggi dimiliki oleh tahu dengan jenis kedelai Argentina yaitu sebesar 19.82%, selanjutnya tahu dengan jenis kedelai Indonesia (18.12%), IP 1 year old (17.42%), jenis US (17.14%) dan jenis IP New (16.83%). Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa jenis kedelai memberi pengaruh nyata pada taraf signifikansi p=0.05 terhadap total solid , uji lanjut Duncan menunjukkan bahwa total solid tahu dengan jenis kedelai Argentina berbeda nyata dengan tahu dari jenis kedelai IP New , IP 1 year old , dan US. Namun total solid tahu dari jenis kedelai Argentina tidak berbeda nyata dengan total solid tahu dari jenis kedelai Indonesia. Total solid recovery tahu terbesar diperoleh tehu jenis kedelai Argentina sebesar 39.62%, IP New (36.03%), IP 1 year old (35.63%), US (34.44%), dan kedelai Indonesia sebesar 34.01%. Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa jenis kedelai memberi pengaruh nyata pada taraf signifikansi p=0.05 terhadap total solid recovery , uji lanjut Duncan menunjukkan bahwa total solid recovery tahu dengan jenis kedelai Argentina berbeda nyata dengan tahu dari jenis kedelai US dan Indonesia.", "type": "Table" }, { "left": 915, "top": 365, "width": 243, "height": 195, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Kadar lemak tahu jenis kedelai Argentina mempu- nyai nilai paling tinggi yaitu 6.31%. Kadar lemak tahu dari empat jenis kedelai lainnya berturut-turut adalah US 5.80%, IP New 5.07%, IP 1 year old 5.06%, dan kedelai Indonesia 3.94%. Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa jenis kedelai memberi pengaruh nyata pada taraf signifikansi p=0.05 terhadap kadar lemak tahu yang diujikan, uji lanjut Duncan menunjukkan bahwa kadar lemak tahu dengan jenis kedelai Argentina berbeda nyata dengan tahu dari jenis kedelai IP New , IP 1 year old , dan Indonesia. Kadar protein dan kadar lemak tahu hasil penelitian ini sesuai dengan standar mutu tahu menurut SNI 01-3142-1998 tentang syarat mutu tahu yaitu minimal 9.00% dan minimal 0.50%. Histogram karakteristik sifat fisiko kimia tahu dari 5 jenis kacang kedelai dapat dilihat pada Gambar 2.", "type": "Text" }, { "left": 661, "top": 736, "width": 495, "height": 20, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Keterangan: Sampel dengan nilai subset yang sama pada masing-masing atribut menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf signifikansi p=0.05", "type": "Text" }, { "left": 772, "top": 754, "width": 289, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Gambar 2 . Karakteristik sifat fisiko kimia tahu dari 5 jenis kacang kedelai", "type": "Page footer" }, { "left": 678, "top": 700, "width": 4, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "0", "type": "Table" }, { "left": 669, "top": 580, "width": 13, "height": 116, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "25 50 75 100 125 150 175 200", "type": "Picture" }, { "left": 699, "top": 710, "width": 438, "height": 23, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Yield (%) Kadar Air (%) Protein (%) Lemak (%) Total solid (%) Protein recovery (%) Total solid recovery (%) IP New IP 1 year old US Argentina Indonesia", "type": "Table" }, { "left": 51, "top": 35, "width": 132, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Jurnal Mutu Pangan Vol. 5(2): 66-72, 2018", "type": "Page header" }, { "left": 511, "top": 818, "width": 52, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "©JMP2018 69", "type": "Page footer" }, { "left": -543, "top": 38, "width": 134, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Jurnal Mutu Pangan Vol. 5(2): 66-72, 2018", "type": "Page header" }, { "left": -543, "top": 802, "width": 54, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "68 ©JMP2018", "type": "Page footer" }, { "left": -491, "top": 70, "width": 138, "height": 15, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": -543, "top": 92, "width": 242, "height": 51, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Karakteristik kacang kedelai Bahan baku kacang kedelai yang diperoleh dari American Soybean Association , International Marketin g dapat dilihat pada Gambar 1.", "type": "Text" }, { "left": -498, "top": 384, "width": 152, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Gambar 1 . Lima jenis kacang kedelai", "type": "Section header" }, { "left": -543, "top": 416, "width": 242, "height": 339, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Hasil pengamatan menunjukkan bahwa karakteristik fisik kacang kedelai pada penelitian ini bervariasi, kacang kedelai US memiliki bentuk biji hampir bulat dengan warna kuning seragam, sedangkan kacang kedelai Indonesia memiliki bentuk biji bulat memanjang dengan ukuran yang paling kecil dibandingkan kacang kedelai lainnya dan warna yang tidak seragam yaitu kuning dan hijau. Menurut Gandhi (2009), kedelai unggulan dengan ukuran dan bentuk yang seragam umumnya digunakan untuk produksi tahu dan susu kedelai, kedelai ini memiliki kandungan protein yang tinggi dan kandungan minyak yang lebih rendah. Hasil analisis parameter mutu kimia kacang kedelai menunjukkan bahwa kacang kedelai Indonesia mempunyai kadar air yang paling besar yaitu sebesar 9.95±0.03%, diikuti dengan kedelai jenis Argentina (9.71±0.08%), IP 1 year old (9.07%±0.04), US (8.86%±0.13), dan IP New (8.67%±0.13). Berdasarkan data tersebut tampak bahwa kedelai jenis IP mengalami peningkatan kadar air setelah satu tahun penyimpanan. Hasil analisis menunjukkan bahwa kacang kedelai yang digunakan dalam pembuatan tahu memiliki kadar abu antara 5.15-5.36%. Menurut Berk (1992), kadar abu ini mempengaruhi kandungan mineral kacang kedelai, kadar abu kacang kedelai berkisar sekitar 5%, dengan mineral utama kalium, kalsium dan magnesium. Kadar protein kedelai yang digunakan dalam pembuatan tahu ini adalah 30.33%-36.49%. Kadar protein kedelai tertinggi dimiliki oleh kedelai lokal yaitu sebesar 36.49± 0.35%,", "type": "Text" }, { "left": -289, "top": 70, "width": 242, "height": 159, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "sedangkan kadar protein yang paling kecil dimiliki oleh kedelai Argentina yaitu 30.33±0.35% diikuti oleh kedelai US (34.07±0.02%), IP New (35.02±0.03%) dan IP 1 year old (35.53±0.03%). Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ma et al. (2015) yang melakukan analisis kadar protein pada varietas kedelai yang berbeda dengan kisaran kadar protein antara 37.00-47.00%. Perbedaan kadar protein ini dapat disebabkan oleh lokasi tumbuh dan jenis dari kedelai yang digunakan. Penelitian yang dilakukan oleh Min et al . (2005) menunjukkan bahwa lokasi tumbuh secara signifikan dapat memberikan pengaruh pada kadar protein susu kedelai yang dihasilkan.", "type": "Text" }, { "left": -289, "top": 227, "width": 242, "height": 123, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Hasil analisis kadar lemak menunjukkan bahwa kedelai lokal (Indonesia) memiliki kadar lemak yang paling rendah yaitu sebesar 15.91±1.03%, diikuti oleh kedelai IP 1 year old (19.50±0.48%), kedelai Argentina (19.60±1.18%), kedelai IP New (20.58±0.15%) dan kedelai US sebesar 25.11±3.95%. kadar karbohidrat kacang kedelai yang memiliki nilai paling tinggi adalah kacang kedelai dari jenis Argentina yaitu sebesar 35.00± 0.90% diikuti oleh kacang kedelai Indonesia (32.49± 0.72%), IP 1 year old (30.60±0.47%), IP New (30.39±", "type": "Text" }, { "left": -289, "top": 348, "width": 242, "height": 26, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "0.20%) dan US (26.98±4.08%). Nilai proksimat dari 5 jenis kacang kedelai dapat dilihat pada Tabel 1.", "type": "List item" }, { "left": -289, "top": 382, "width": 245, "height": 376, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Karakteristik fisiko kimia tahu dari 5 jenis kacang kedelai Jenis kedelai IP New memiliki rendemen tertinggi dibandingkan dengan jenis yang lain yaitu sebesar 195.60%, sedangkan jenis Indonesia memiliki nilai ren- demen yang paling rendah yaitu sebesar 169.00%. Nilai rendemen ini menunjukan banyaknya tahu yang diha- silkan dari jumlah kedelai yang sama pada setiap jenis kedelai yang digunakan dalam pembuatan tahu. Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa jenis kedelai tidak mem- berikan perbedaan yang nyata pada taraf signifikansi p=0.05 terhadap nilai rendemen pada produk tahu yang diujikan. Tahu memiliki kadar air yang tinggi. Produk tahu dengan jenis kedelai IP New memiliki kadar air paling tinggi yaitu sebesar 83.17%, sedangkan kadar air yang paling rendah dimiliki oleh tahu dengan jenis Argentina sebesar 80.18%. Tahu IP New memiliki nilai rendemen dan kadar air yang tinggi, sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Obatolu (2008) yang menyatakan bahwa tingginya rendemen tahu berkorelasi dengan tingginya kandungan kadar air. Selain itu tahu dengan kadar air yang tinggi memiliki tekstur yang lebih halus dibandingkan tahu dengan kadar air rendah yang memiliki tekstur kasar berdasarkan pengamatan visual. Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa jenis kedelai memberi pengaruh yang nyata pada taraf signifikansi p=0.05 terhadap kadar air pada 5 jenis tahu yang diujikan, uji lanjut Duncan dilakukan untuk menunjukkan bahwa kadar air yang dimiliki oleh tahu dengan jenis kedelai IP New , IP 1 year old , dan US berbeda nyata dengan tahu dari jenis kedelai Argentina.", "type": "Text" }, { "left": -517, "top": 254, "width": 175, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "IP New IP 1 Year Old US", "type": "Section header" }, { "left": -482, "top": 367, "width": 124, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Argentina Indonesia", "type": "Caption" }, { "left": 441, "top": 38, "width": 120, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Jurnal Mutu Pangan 5(2): 67-72, 2018", "type": "Text" }, { "left": 513, "top": 802, "width": 48, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "©JMP2018 69", "type": "Page footer" }, { "left": 66, "top": 70, "width": 206, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Tabel 1. Nilai proksimat dari 5 jenis kacang kedelai", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 81, "width": 473, "height": 68, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Parameter Kacang Kedelai IP New IP 1 year Old US Argentina Indonesia Air (%) 8.67±0.13 9.07±0.04 8.68±0.13 9.71±0.08 9.95±0.03 Abu (%) 5.35±0.05 5.30±0.07 5.15±0.02 5.36±0.01 5.16±0.01 Protein (%) 35.02±0.03 35.53±0.03 34.07±0.02 30.33±0.35 36.49±0.35 Lemak (%) 20.58±0.15 19.50±0.48 25.11±3.95 19.60±1.18 15.91±1.03 Karbohidrat (%) 30.39±0.20 30.60±0.47 26.98±4.08 35.00±0.90 32.49±0.72", "type": "Table" }, { "left": 66, "top": 160, "width": 245, "height": 231, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Menurut Cai et al . (1997), tingginya protein kedelai menyebabkan tingginya protein tahu, hal ini sesuai dengan hasil penelitian ini, tahu yang mempunyai kan- dungan protein paling tinggi yaitu sebesar 10.69% bera- sal dari kedelai Indonesia dengan kadar protein sebesar 36.49%, diikuti dengan jenis Argentina (10.43%), IP 1 year old (9.25%), dan IP New (9.09%). Jenis kedelai US mempunyai kandungan protein yang paling rendah yaitu 8.83%. Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa jenis kedelai memberi pengaruh nyata pada taraf signifikansi p=0.05 terhadap kadar protein tahu, uji lanjut Duncan menunjukkan bahwa kadar protein tahu dengan jenis kedelai Indonesia dan Argentina berbeda nyata dengan tahu dari jenis kedelai IP New , IP 1 year old dan US. Protein recovery terbesar dihasilkan oleh tahu jenis kedelai Argentina yaitu sebesar 62.05% kemudian diikuti dengan jenis kedelai IP New (50.77%), kedelai Indonesia (49.51%), IP 1 year old (48.71%), dan kedelai US sebesar 47.56%.", "type": "Text" }, { "left": 66, "top": 389, "width": 243, "height": 183, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Menurut Khatib et al . (2002), nilai recovery meru- pakan indikasi efisiensi ekstraksi protein dan kualitas protein pada varietas yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa varietas kedelai dengan protein recovery yang berbeda dapat disebabkan oleh perbedaan kelarutan, extractability dan coagulability . Uji ANOVA me- nunjukkan bahwa jenis kedelai memberi pengaruh nyata pada taraf signifikansi p=0.05 terhadap protein recovery , uji lanjut Duncan menunjukkan bahwa protein recovery tahu dengan jenis kedelai Argentina berbeda nyata dengan tahu dari jenis kedelai IP New , IP 1 year old , US dan Indonesia. Total solid tahu tertinggi dimiliki oleh tahu dengan jenis kedelai Argentina yaitu sebesar 19.82%, selanjutnya tahu dengan jenis kedelai Indonesia (18.12%), IP 1 year old (17.42%), jenis US (17.14%) dan", "type": "Text" }, { "left": 320, "top": 160, "width": 242, "height": 207, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "jenis IP New (16.83%). Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa jenis kedelai memberi pengaruh nyata pada taraf signifikansi p=0.05 terhadap total solid , uji lanjut Duncan menunjukkan bahwa total solid tahu dengan jenis kedelai Argentina berbeda nyata dengan tahu dari jenis kedelai IP New , IP 1 year old , dan US. Namun total solid tahu dari jenis kedelai Argentina tidak berbeda nyata dengan total solid tahu dari jenis kedelai Indonesia. Total solid recovery tahu terbesar diperoleh tehu jenis kedelai Argentina sebesar 39.62%, IP New (36.03%), IP 1 year old (35.63%), US (34.44%), dan kedelai Indonesia sebesar 34.01%. Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa jenis kedelai memberi pengaruh nyata pada taraf signifikansi p=0.05 terhadap total solid recovery , uji lanjut Duncan menunjukkan bahwa total solid recovery tahu dengan jenis kedelai Argentina berbeda nyata dengan tahu dari jenis kedelai US dan Indonesia.", "type": "Text" }, { "left": 320, "top": 365, "width": 242, "height": 195, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Kadar lemak tahu jenis kedelai Argentina mempu- nyai nilai paling tinggi yaitu 6.31%. Kadar lemak tahu dari empat jenis kedelai lainnya berturut-turut adalah US 5.80%, IP New 5.07%, IP 1 year old 5.06%, dan kedelai Indonesia 3.94%. Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa jenis kedelai memberi pengaruh nyata pada taraf signifikansi p=0.05 terhadap kadar lemak tahu yang diujikan, uji lanjut Duncan menunjukkan bahwa kadar lemak tahu dengan jenis kedelai Argentina berbeda nyata dengan tahu dari jenis kedelai IP New , IP 1 year old , dan Indonesia. Kadar protein dan kadar lemak tahu hasil penelitian ini sesuai dengan standar mutu tahu menurut SNI 01-3142-1998 tentang syarat mutu tahu yaitu minimal 9.00% dan minimal 0.50%. Histogram karakteristik sifat fisiko kimia tahu dari 5 jenis kacang kedelai dapat dilihat pada Gambar 2.", "type": "Text" }, { "left": 66, "top": 736, "width": 495, "height": 20, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Keterangan: Sampel dengan nilai subset yang sama pada masing-masing atribut menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf signifikansi p=0.05", "type": "Caption" }, { "left": 176, "top": 754, "width": 290, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Gambar 2 . Karakteristik sifat fisiko kimia tahu dari 5 jenis kacang kedelai", "type": "Page footer" }, { "left": 73, "top": 580, "width": 143, "height": 141, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "0 25 50 75 100 125 150 175 200 Yield (%) Kadar Air (%)", "type": "Picture" }, { "left": 104, "top": 710, "width": 438, "height": 23, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Protein (%) Lemak (%) Total solid (%) Protein recovery (%) Total solid recovery (%) IP New IP 1 year old US Argentina Indonesia", "type": "Table" }, { "left": 429, "top": 35, "width": 132, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Jurnal Mutu Pangan Vol. 5(2): 66-72, 2018", "type": "Caption" }, { "left": 51, "top": 818, "width": 55, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "70 ©JMP2018", "type": "Page footer" }, { "left": 52, "top": 38, "width": 134, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Jurnal Mutu Pangan Vol. 5(2): 66-72, 2018", "type": "Page header" }, { "left": 52, "top": 802, "width": 54, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "70 ©JMP2018", "type": "Page footer" }, { "left": 59, "top": 277, "width": 351, "height": 298, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "0,96 0,98 1,00 1,02 1,04 1,06 1,08 IP New IP 1 year old US Argentina Indonesia D ensita s (g/ cm 3) Jenis Tahu B 0 200 400 600 800 1000 Hardness (gf)", "type": "Picture" }, { "left": 332, "top": 404, "width": 208, "height": 22, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Elasticity (gs) IP New IP 1 year old US Argentina Indonesia", "type": "Table" }, { "left": 52, "top": 70, "width": 245, "height": 123, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Densitas terbesar dihasilkan oleh tahu yang berasal dari kedelai Indonesia (1.06%), kemudian berturut-turut tahu kedelai Argentina (1.05%), tahu kedelai IP New (1.04%), tahu kedelai US (1.02%), dan terendah tahu kedelai IP 1 year old (1.00%). Hasil uji ANOVA me- nunjukkan bahwa jenis kedelai tidak memberikan per- bedaan yang nyata pada taraf signifikansi p=0.05 ter- hadap densitas pada produk tahu yang diujikan. Produk tahu dan histogram densitas tahu dari 5 jenis kacang kedelai dapat dilihat pada Gambar 3.", "type": "Text" }, { "left": 52, "top": 590, "width": 242, "height": 29, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Keterangan: Sampel dengan nilai subset yang sama pada masing- masing atribut menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf signifikansi p=0.05", "type": "Text" }, { "left": 52, "top": 627, "width": 242, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Gambar 3 . Produk tahu (A) dan histogram densitas (B) tahu dari 5 jenis kacang kedelai", "type": "Text" }, { "left": 52, "top": 660, "width": 242, "height": 50, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Tekstur tahu telah dilaporkan menjadi atribut mutu yang sama pentingnya yang dapat mempengaruhi pene- rimaan produk. Histogram mutu tekstur tahu pada pene- litian ini dapat dilihat pada Gambar 4.", "type": "Text" }, { "left": 52, "top": 708, "width": 245, "height": 50, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Atribut kekerasan ( hardness ) tahu pada penelitian ini memiliki nilai kisaran antara 135.04-272.14 gf. Nilai kekerasan ini didefinisikan sebagai gaya maksimum pada siklus kompresi pertama atau gaya yang diperlukan untuk", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 70, "width": 242, "height": 183, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "mencapai deformasi yang diberikan produk (25% dari tinggi awal) (Kim dan Wicker 2005). Kekerasan tahu dipengaruhi oleh tekanan yang tinggi selama proses pengeluaran whey tahu, selain itu juga dipengaruhi oleh varietas kedelai, jenis dan konsentrasi koagulan (Cai et al . 1997). Daya kohesif tahu memiliki kisaran antara 0.52- 0.55, nilai ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Kim dan Wicker (2005) mengenai pengaruh kultivar kedelai terhadap kualitas tahu, hasil- nya menunjukkan bahwa tahu memiliki daya kohesif antara 0.51-0.56. Atribut tekstur elastisitas tahu memi- liki kisaran antara 373.42-783.5 gs. Elastisitas tahu dipe- ngaruhi oleh jenis dan posisi sampling tahu selama pe- ngukuran dengan elastisitas paling tinggi berada di bagian atas tahu dibandingkan dengan bagian tengah tahu (Cai et", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 251, "width": 235, "height": 200, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "al. 1997 dan Hou et al . 1997). Gambar 4 . Mutu tekstur tahu dari 5 jenis kacang kedelai", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 460, "width": 245, "height": 183, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Kacang kedelai dari jenis IP New menghasilkan tahu dengan kualitas paling baik karena memiliki keke- rasan, elastisitas dan daya kohesif paling dominan dibandingkan dengan tahu dari jenis yang lain. Jenis kedelai yang sama ( IP ) tetapi sudah disimpan lama (1 tahun) menghasilkan tahu dengan kualitas tekstur yang semakin menurun dibandingkan dengan yang baru. Adanya penyimpanan menyebabkan tekstur tahu men- jadi lebih lunak, sifat kohesif ( internal binding ) serta elastisitas yang semakin menurun. Kacang kedelai jenis Argentina juga menghasilkan tahu dengan kualitas yang tidak begitu berbeda nyata dengan IP New . Kedelai varitas lokal memiliki kelemahan dalam sifat kohesif atau internal binding yang tidak terlalu kuat serta elastisitas yang rendah.", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 642, "width": 242, "height": 122, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Tabel 2 menunjukkan korelasi pearson dari nilai karakteristik fisiko kimia tahu, angka-angka tercetak tebal menunjukkan adanya korelasi antar karakteristik. Karakteristik tekstur (kekerasan) tahu memiliki korelasi positif dengan sifat elastisitas (0.9842), artinya semakin besar nilai kekerasan tahu maka elastisitas tahu akan semakin besar. Karakteristik total solid tahu memiliki korelasi negatif dengan nilai kadar air (-1.0000), artinya semakin besar nilai total solid tahu maka nilai kadar air yang dihasilkan semakin kecil atau sebaliknya.", "type": "Text" }, { "left": 74, "top": 298, "width": 213, "height": 49, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "A IP New IP 1 Year Old US", "type": "Table" }, { "left": 102, "top": 402, "width": 137, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Argentina Indonesia", "type": "Text" }, { "left": 1037, "top": 38, "width": 120, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Jurnal Mutu Pangan 5(2): 67-72, 2018", "type": "Picture" }, { "left": 1108, "top": 802, "width": 48, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "©JMP2018 71", "type": "Page footer" }, { "left": 1022, "top": 323, "width": 19, "height": 8, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "IP New", "type": "Caption" }, { "left": 974, "top": 396, "width": 34, "height": 8, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "IP 1 year old", "type": "Caption" }, { "left": 966, "top": 295, "width": 189, "height": 161, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "US Argentina Indonesia Hardness (gf) Cohesiveness Elasticity (gs) Yield (%) Kadar Air (%) Protein (%) Lemak (%) Total solid (%)", "type": "Picture" }, { "left": 1095, "top": 368, "width": 55, "height": 8, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Protein recovery (%)", "type": "Caption" }, { "left": 927, "top": 282, "width": 210, "height": 184, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Total solid recovery (%) Densitas (g/cm3) -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5", "type": "Picture" }, { "left": 937, "top": 465, "width": 219, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6", "type": "Table" }, { "left": 921, "top": 346, "width": 2, "height": 54, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "F2 (3 3. 86 % )", "type": "Page header" }, { "left": 1026, "top": 477, "width": 44, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "F1 (47.19%)", "type": "Table" }, { "left": 980, "top": 270, "width": 122, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Biplot ( axes F1 and F2: 81.06 %)", "type": "Caption" }, { "left": 661, "top": 70, "width": 491, "height": 178, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Tabel 2. Korelasi pearson dari nilai karakteristik fisiko kimia tahu dari 5 jenis kacang kedelai Variables Hardness (gf) Cohesi- veness Elasti- city (gs) Yield (%) Kadar Air (%) Protein (%) Lemak (%) Total Solid (%) Protein Reco- very (%) Total Solid Recovery (%) Den- sitas (g/cm 3 ) Hardness (gf) 1 Cohesiveness 0.6259 1 Elasticity (gs) 0.9842 0.7463 1 Yield (%) 0.2467 0.8555 0.4105 1 Kadar air (%) -0.2777 0.2020 -0.1498 0.5033 1 Protein (%) 0.2015 -0.5792 0.0328 -0.7775 -0.7828 1 Lemak (%) 0.2880 0.6369 0.3371 0.3856 -0.3771 -0.2682 1 Total solid (%) 0.2777 -0.2020 0.1498 -0.5033 -1.0000 0.7828 0.3771 1 Protein rec. (%) 0.5727 0.2411 0.5018 -0.0765 -0.8890 0.5496 0.5826 0.8890 1 Total solid recovery (%) 0.4948 0.4229 0.4768 0.2053 -0.7420 0.2905 0.7116 0.7420 0.9458 1 Densitas (g/cm 3 ) 0.7046 -0.1093 0.5763 -0.4720 -0.4963 0.7550 -0.2250 0.4963 0.4628 0.1911 1", "type": "Table" }, { "left": 661, "top": 248, "width": 250, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Values in bold are different from 0 with a significance level alpha=0.05", "type": "Section header" }, { "left": 661, "top": 266, "width": 242, "height": 86, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Suatu karakteristik dapat dijelaskan pada komponen utama tertentu jika memiliki nilai tertinggi pada kompo- nen utama tersebut, berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat bahwa protein recovery , total solid dan total solid reco- very memiliki nilai terbesar pada komponen utama 1. Sedangkan nilai terbesar pada komponen utama 2 adalah karakteristik sifat kohesif ( cohesiveness ) dan yield .", "type": "Table" }, { "left": 661, "top": 363, "width": 242, "height": 180, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Tabel 3. Faktor loading karakteristik fisiko kimia tahu dari 5 jenis kacang kedelai F1 F2 F3 F4 Hardness (gf) 0.6739 0.4765 0.5619 0.0558 Cohesiveness 0.1754 0.9809 0.0666 0.0511 Elasticity (gs) 0.5772 0.6201 0.5305 0.0300 Yield (%) -0.2140 0.9300 -0.0639 -0.2920 Kadar air (%) -0.8931 0.3476 0.2845 -0.0244 Protein (%) 0.6612 -0.7141 0.1849 -0.1368 Lemak (%) 0.4598 0.5881 -0.5714 0.3409 Total solid (%) 0.8931 -0.3476 -0.2845 0.0244 Protein recovery (%) 0.9677 0.0926 -0.2092 -0.1064 Total solid recovery (%) 0.8411 0.3180 -0.3754 -0.2248 Densitas (g/cm 3 ) 0.6633 -0.2811 0.6884 0.0842", "type": "Table" }, { "left": 661, "top": 555, "width": 243, "height": 171, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Berdasarkan hasil analisis data PCA, garis yang searah yang menunjukkan adanya korelasi positif ditun- jukkan oleh mutu tekstur tahu ( cohesiveness , elasticity , dan hardness ) dan sifat fisiko kimia (kadar lemak, total solid recovery dan protein recovery ). Gambar 5 menun- jukkan biplot karakteristik fisiko kimia tahu dan karak- teristik tekstur tahu yang merupakan gabungan grafik loading plot dan grafik score plot , grafik ini menjelaskan keragaman data yang diperoleh yaitu sebesar 81.06%. Tahu yang terletak pada kuadran yang sama memiliki karakteristik fisiko kimia yang sama. Tahu yang berasal dari kedelai Argentina memiliki karakteristik fisiko kimia yang lebih baik dibandingkan dengan tahu yang berasal dari kedelai IP new, IP 1 year old , US dan Indonesia.", "type": "Text" }, { "left": 915, "top": 492, "width": 242, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Gambar 5 . Biplot karakteristik fisiko kimia tahu dari 5 jenis kacang kedelai", "type": "Text" }, { "left": 1000, "top": 537, "width": 72, "height": 15, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "KESIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 915, "top": 561, "width": 242, "height": 171, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Karakteristik bahan baku kacang kedelai ( IP new, IP 1 year old , US, Argentina, Indonesia) memiliki kadar air dengan rentang nilai 8.67-9.95%, kadar abu 5.15-5.36%, kadar protein 30.33-36.49%, kadar lemak 15.91-25.11 % dan karbohidrat 26.98-35.00%. Rendemen tertinggi pada pembuatan tahu dihasilkan oleh kedelai IP New sebesar 195.60%, kadar air tahu berkisar antara 80.18-83.17%, kadar protein berkisar antara 8.83-10.69%, sedangkan kadar lemak berkisar antara 3.94-6.31%. Total solid tertinggi dimiliki oleh tahu dengan kedelai Argentina yaitu sebesar 19.82%, sedangkan densitas tahu memiliki nilai yang relatif sama yaitu 1%. Protein recovery dan total solid recovery tertinggi dimiliki oleh tahu dengan kedelai Argentina yaitu sebesar 62.05% dan 39.62%.", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 35, "width": 132, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Jurnal Mutu Pangan Vol. 5(2): 66-72, 2018", "type": "Page header" }, { "left": 511, "top": 818, "width": 52, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "©JMP2018 71", "type": "Page footer" }, { "left": -542, "top": 38, "width": 134, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Jurnal Mutu Pangan Vol. 5(2): 66-72, 2018", "type": "Page header" }, { "left": -542, "top": 802, "width": 54, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "70 ©JMP2018", "type": "Page footer" }, { "left": -530, "top": 428, "width": 98, "height": 144, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "0,96 0,98 1,00 1,02 1,04 1,06 1,08 IP New IP 1 year old", "type": "Picture" }, { "left": -414, "top": 552, "width": 103, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "US Argentina Indonesia", "type": "Table" }, { "left": -536, "top": 277, "width": 457, "height": 298, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "D ensita s (g/ cm 3) Jenis Tahu B 0 200 400 600 800 1000 Hardness (gf) Elasticity (gs)", "type": "Picture" }, { "left": -263, "top": 415, "width": 209, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "IP New IP 1 year old US Argentina Indonesia", "type": "Table" }, { "left": -542, "top": 70, "width": 245, "height": 123, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Densitas terbesar dihasilkan oleh tahu yang berasal dari kedelai Indonesia (1.06%), kemudian berturut-turut tahu kedelai Argentina (1.05%), tahu kedelai IP New (1.04%), tahu kedelai US (1.02%), dan terendah tahu kedelai IP 1 year old (1.00%). Hasil uji ANOVA me- nunjukkan bahwa jenis kedelai tidak memberikan per- bedaan yang nyata pada taraf signifikansi p=0.05 ter- hadap densitas pada produk tahu yang diujikan. Produk tahu dan histogram densitas tahu dari 5 jenis kacang kedelai dapat dilihat pada Gambar 3.", "type": "Text" }, { "left": -542, "top": 590, "width": 242, "height": 29, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Keterangan: Sampel dengan nilai subset yang sama pada masing- masing atribut menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf signifikansi p=0.05", "type": "Text" }, { "left": -542, "top": 627, "width": 241, "height": 23, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Gambar 3 . Produk tahu (A) dan histogram densitas (B) tahu dari 5 jenis kacang kedelai", "type": "Section header" }, { "left": -542, "top": 660, "width": 242, "height": 50, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Tekstur tahu telah dilaporkan menjadi atribut mutu yang sama pentingnya yang dapat mempengaruhi pene- rimaan produk. Histogram mutu tekstur tahu pada pene- litian ini dapat dilihat pada Gambar 4.", "type": "Text" }, { "left": -542, "top": 708, "width": 244, "height": 50, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Atribut kekerasan ( hardness ) tahu pada penelitian ini memiliki nilai kisaran antara 135.04-272.14 gf. Nilai kekerasan ini didefinisikan sebagai gaya maksimum pada siklus kompresi pertama atau gaya yang diperlukan untuk", "type": "Text" }, { "left": -288, "top": 70, "width": 242, "height": 195, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "mencapai deformasi yang diberikan produk (25% dari tinggi awal) (Kim dan Wicker 2005). Kekerasan tahu dipengaruhi oleh tekanan yang tinggi selama proses pengeluaran whey tahu, selain itu juga dipengaruhi oleh varietas kedelai, jenis dan konsentrasi koagulan (Cai et al . 1997). Daya kohesif tahu memiliki kisaran antara 0.52- 0.55, nilai ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Kim dan Wicker (2005) mengenai pengaruh kultivar kedelai terhadap kualitas tahu, hasil- nya menunjukkan bahwa tahu memiliki daya kohesif antara 0.51-0.56. Atribut tekstur elastisitas tahu memi- liki kisaran antara 373.42-783.5 gs. Elastisitas tahu dipe- ngaruhi oleh jenis dan posisi sampling tahu selama pe- ngukuran dengan elastisitas paling tinggi berada di bagian atas tahu dibandingkan dengan bagian tengah tahu (Cai et al. 1997 dan Hou et al . 1997).", "type": "Text" }, { "left": -281, "top": 438, "width": 228, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Gambar 4 . Mutu tekstur tahu dari 5 jenis kacang kedelai", "type": "Text" }, { "left": -288, "top": 460, "width": 245, "height": 183, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Kacang kedelai dari jenis IP New menghasilkan tahu dengan kualitas paling baik karena memiliki keke- rasan, elastisitas dan daya kohesif paling dominan dibandingkan dengan tahu dari jenis yang lain. Jenis kedelai yang sama ( IP ) tetapi sudah disimpan lama (1 tahun) menghasilkan tahu dengan kualitas tekstur yang semakin menurun dibandingkan dengan yang baru. Adanya penyimpanan menyebabkan tekstur tahu men- jadi lebih lunak, sifat kohesif ( internal binding ) serta elastisitas yang semakin menurun. Kacang kedelai jenis Argentina juga menghasilkan tahu dengan kualitas yang tidak begitu berbeda nyata dengan IP New . Kedelai varitas lokal memiliki kelemahan dalam sifat kohesif atau internal binding yang tidak terlalu kuat serta elastisitas yang rendah.", "type": "Text" }, { "left": -288, "top": 642, "width": 242, "height": 122, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Tabel 2 menunjukkan korelasi pearson dari nilai karakteristik fisiko kimia tahu, angka-angka tercetak tebal menunjukkan adanya korelasi antar karakteristik. Karakteristik tekstur (kekerasan) tahu memiliki korelasi positif dengan sifat elastisitas (0.9842), artinya semakin besar nilai kekerasan tahu maka elastisitas tahu akan semakin besar. Karakteristik total solid tahu memiliki korelasi negatif dengan nilai kadar air (-1.0000), artinya semakin besar nilai total solid tahu maka nilai kadar air yang dihasilkan semakin kecil atau sebaliknya.", "type": "Text" }, { "left": -316, "top": 334, "width": 9, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "A", "type": "Text" }, { "left": -520, "top": 298, "width": 185, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "IP New IP 1 Year Old US", "type": "Section header" }, { "left": -492, "top": 402, "width": 137, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Argentina Indonesia", "type": "Text" }, { "left": 441, "top": 38, "width": 120, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Jurnal Mutu Pangan 5(2): 67-72, 2018", "type": "Picture" }, { "left": 513, "top": 802, "width": 48, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "©JMP2018 71", "type": "Page footer" }, { "left": 326, "top": 270, "width": 235, "height": 218, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "IP New IP 1 year old US Argentina Indonesia Hardness (gf) Cohesiveness Elasticity (gs) Yield (%) Kadar Air (%) Protein (%) Lemak (%) Total solid (%) Protein recovery (%) Total solid recovery (%) Densitas (g/cm3) -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 F2 (3 3. 86 % ) F1 (47.19%) Biplot ( axes F1 and F2: 81.06 %)", "type": "Picture" }, { "left": 66, "top": 70, "width": 370, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Tabel 2. Korelasi pearson dari nilai karakteristik fisiko kimia tahu dari 5 jenis kacang kedelai", "type": "Text" }, { "left": 73, "top": 81, "width": 484, "height": 167, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Variables Hardness (gf) Cohesi- veness Elasti- city (gs) Yield (%) Kadar Air (%) Protein (%) Lemak (%) Total Solid (%) Protein Reco- very (%) Total Solid Recovery (%) Den- sitas (g/cm 3 ) Hardness (gf) 1 Cohesiveness 0.6259 1 Elasticity (gs) 0.9842 0.7463 1 Yield (%) 0.2467 0.8555 0.4105 1 Kadar air (%) -0.2777 0.2020 -0.1498 0.5033 1 Protein (%) 0.2015 -0.5792 0.0328 -0.7775 -0.7828 1 Lemak (%) 0.2880 0.6369 0.3371 0.3856 -0.3771 -0.2682 1 Total solid (%) 0.2777 -0.2020 0.1498 -0.5033 -1.0000 0.7828 0.3771 1 Protein rec. (%) 0.5727 0.2411 0.5018 -0.0765 -0.8890 0.5496 0.5826 0.8890 1 Total solid recovery (%) 0.4948 0.4229 0.4768 0.2053 -0.7420 0.2905 0.7116 0.7420 0.9458 1 Densitas (g/cm 3 ) 0.7046 -0.1093 0.5763 -0.4720 -0.4963 0.7550 -0.2250 0.4963 0.4628 0.1911 1", "type": "Table" }, { "left": 66, "top": 248, "width": 250, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Values in bold are different from 0 with a significance level alpha=0.05", "type": "Section header" }, { "left": 66, "top": 266, "width": 242, "height": 86, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Suatu karakteristik dapat dijelaskan pada komponen utama tertentu jika memiliki nilai tertinggi pada kompo- nen utama tersebut, berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat bahwa protein recovery , total solid dan total solid reco- very memiliki nilai terbesar pada komponen utama 1. Sedangkan nilai terbesar pada komponen utama 2 adalah karakteristik sifat kohesif ( cohesiveness ) dan yield .", "type": "Text" }, { "left": 66, "top": 363, "width": 242, "height": 180, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Tabel 3. Faktor loading karakteristik fisiko kimia tahu dari 5 jenis kacang kedelai F1 F2 F3 F4 Hardness (gf) 0.6739 0.4765 0.5619 0.0558 Cohesiveness 0.1754 0.9809 0.0666 0.0511 Elasticity (gs) 0.5772 0.6201 0.5305 0.0300 Yield (%) -0.2140 0.9300 -0.0639 -0.2920 Kadar air (%) -0.8931 0.3476 0.2845 -0.0244 Protein (%) 0.6612 -0.7141 0.1849 -0.1368 Lemak (%) 0.4598 0.5881 -0.5714 0.3409 Total solid (%) 0.8931 -0.3476 -0.2845 0.0244 Protein recovery (%) 0.9677 0.0926 -0.2092 -0.1064 Total solid recovery (%) 0.8411 0.3180 -0.3754 -0.2248 Densitas (g/cm 3 ) 0.6633 -0.2811 0.6884 0.0842", "type": "Table" }, { "left": 66, "top": 555, "width": 243, "height": 171, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Berdasarkan hasil analisis data PCA, garis yang searah yang menunjukkan adanya korelasi positif ditun- jukkan oleh mutu tekstur tahu ( cohesiveness , elasticity , dan hardness ) dan sifat fisiko kimia (kadar lemak, total solid recovery dan protein recovery ). Gambar 5 menun- jukkan biplot karakteristik fisiko kimia tahu dan karak- teristik tekstur tahu yang merupakan gabungan grafik loading plot dan grafik score plot , grafik ini menjelaskan keragaman data yang diperoleh yaitu sebesar 81.06%. Tahu yang terletak pada kuadran yang sama memiliki karakteristik fisiko kimia yang sama. Tahu yang berasal dari kedelai Argentina memiliki karakteristik fisiko kimia yang lebih baik dibandingkan dengan tahu yang berasal dari kedelai IP new, IP 1 year old , US dan Indonesia.", "type": "Text" }, { "left": 320, "top": 492, "width": 241, "height": 23, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Gambar 5 . Biplot karakteristik fisiko kimia tahu dari 5 jenis kacang kedelai", "type": "Text" }, { "left": 405, "top": 537, "width": 72, "height": 15, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "KESIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 320, "top": 561, "width": 242, "height": 171, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Karakteristik bahan baku kacang kedelai ( IP new, IP 1 year old , US, Argentina, Indonesia) memiliki kadar air dengan rentang nilai 8.67-9.95%, kadar abu 5.15-5.36%, kadar protein 30.33-36.49%, kadar lemak 15.91-25.11 % dan karbohidrat 26.98-35.00%. Rendemen tertinggi pada pembuatan tahu dihasilkan oleh kedelai IP New sebesar 195.60%, kadar air tahu berkisar antara 80.18-83.17%, kadar protein berkisar antara 8.83-10.69%, sedangkan kadar lemak berkisar antara 3.94-6.31%. Total solid tertinggi dimiliki oleh tahu dengan kedelai Argentina yaitu sebesar 19.82%, sedangkan densitas tahu memiliki nilai yang relatif sama yaitu 1%. Protein recovery dan total solid recovery tertinggi dimiliki oleh tahu dengan kedelai Argentina yaitu sebesar 62.05% dan 39.62%.", "type": "Text" }, { "left": 429, "top": 35, "width": 132, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Jurnal Mutu Pangan Vol. 5(2): 66-72, 2018", "type": "Page header" }, { "left": 51, "top": 818, "width": 55, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "72 ©JMP2018", "type": "Page footer" }, { "left": 52, "top": 38, "width": 134, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Jurnal Mutu Pangan Vol. 5(2): 66-72, 2018", "type": "Page header" }, { "left": 52, "top": 802, "width": 54, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "72 ©JMP2018", "type": "Page footer" }, { "left": 52, "top": 70, "width": 243, "height": 86, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Jenis kacang kedelai yang paling baik digunakan dalam pembuatan tahu adalah kedelai Argentina karena mempunyai protein recovery yang paling baik dan berdasarkan analisa mutu tekstur mempunyai mutu yang menyerupai tahu kedelai IP New dimana kualitas kekerasan, elastisitas dan sifat kohesifnya yang paling baik.", "type": "Text" }, { "left": 110, "top": 179, "width": 127, "height": 15, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "UCAPAN TERIMA KASIH", "type": "Section header" }, { "left": 52, "top": 203, "width": 242, "height": 38, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Kami mengucapkan terima kasih kepada American Soybean Association (ASA), Marketing International yang telah memberikan dana penelitian ini.", "type": "Text" }, { "left": 123, "top": 263, "width": 100, "height": 15, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 52, "top": 287, "width": 242, "height": 38, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "[AOAC] Association of Official Analytical Chemist. 1998. Official Methods of Analysis of AOAC Inter- national. 16 th Edition -4 th Revision. Methods 925.10,", "type": "Text" }, { "left": 70, "top": 323, "width": 224, "height": 27, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "920.87, 920.85, 923.03. Gaithersburg, Maryland (US): AOAC International.", "type": "Text" }, { "left": 52, "top": 348, "width": 242, "height": 50, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Berk Z. 1992.Technology of Production of Edible Flours and Protein Products From Soybeans: Soybean and Related Products. FAO Agriculture Service Bulle- tin. 97: Chap 8. ISBN : 92-5-103118-5.", "type": "List item" }, { "left": 52, "top": 399, "width": 242, "height": 26, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "[BSN] Badan Standar Nasional Indonesia.1998. Tahu. Dewan Standarisasi Nasional.", "type": "List item" }, { "left": 52, "top": 426, "width": 242, "height": 50, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Cai TD, Chang KC, Shih MC, Houa HJ, Jia M. 1997. Comparison of bench and production scale methods for making soymilk and tofu from 13 soybean varie- ties. Food Res Int 30(9): 659-668.", "type": "List item" }, { "left": 52, "top": 477, "width": 242, "height": 26, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Gandhi AP. 2009. Review article: Quality of soybean and its food products. Int Food Res J 16: 11-19.", "type": "Text" }, { "left": 52, "top": 505, "width": 242, "height": 50, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Kao FJ, Su NW, Lee MH. 2003. Effect of calcium sul- fate concentration in soymilk on the microstructure of firm tofu and teh protein constitutions in tofu whey. J Agric Food Chem 51(21): 6211-6216.", "type": "List item" }, { "left": 52, "top": 556, "width": 242, "height": 50, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Khatib KA, Aramouni FM, Herald TJ, Boyer JE. 2002. Physicochemical characteristics of soft tofu formu- lated from selected soybean varieties. J Food Quality 25: 289-303.", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 70, "width": 242, "height": 38, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Kim Y, Wicker L. 2005. Soybean cultivars impact quality and function of soymilk and tofu. J Science Food Agric 85(15): 2514-2518.", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 109, "width": 242, "height": 38, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Ma L, Li B, Han F, Yan S, Wang L, Sun J. 2015. Eva- luation of the chemical quality traits of soybean seeds, as related to sensory attributes of soymilk.", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 145, "width": 242, "height": 66, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Food Chem 173: 694-701. Min S, Yu Y, Martin SS. 2005. Effect of soybean varie- ties and growing locations on the physical and che- mical properties of soymilk and tofu. J Food Sci 70(1): C8-C12.", "type": "Table" }, { "left": 306, "top": 212, "width": 242, "height": 38, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Min S, Yu Y, Martin ST. 2005. Locations on the phy-sical and chemical properties of soymilk and tofu. Food Chemistry Toxicol 1(70): C8-C12.", "type": "Table" }, { "left": 306, "top": 251, "width": 242, "height": 77, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Muchtadi D. 2010. Kedelai Komponen untuk Kesehatan. Alfabeta, Bandung. Mujo R, Trinth DT, Ng PKW. 2003. Characterization of storage proteins in different soybean varieties and their relationship to tofu yield and texture. Food Chem 82: 265-273.", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 329, "width": 242, "height": 39, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Obatulo VA. 2008. Effect of different coagulants on yield and quality of tofu from soymilk. European Food Research Technol 226: 467-472.", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 369, "width": 242, "height": 38, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Poysa V, Woodrow L. 2002. Stability of soybean seed composition and its effect on soymilk and tofu yield and quality. Food Research Int 35: 337-345.", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 408, "width": 242, "height": 38, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Rekha CR, Vijayalakshmi G. 2013. Influence of pro- cessing parameters on quality of soycurd (tofu). J Food Science Technol 50(1): 176-180.", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 447, "width": 242, "height": 62, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Syah D, Sitanggang AB, Faradilla RHF, Trisna V, Kar- sono Y, Septianita DA. 2015. The influence of coa- gulation conditions and storage proteins on the textural properties of soy curd. CyTA-J Food 13(2): 259-263.", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 510, "width": 242, "height": 39, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Vishwanathan KH, Singh V, Subramanian R. 2011. Wet grinding characteristics of soybean for soymilk extraction. J Food Eng 106: 28-34.", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 567, "width": 241, "height": 26, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "JMP-03-17-003-Naskah diterima untuk ditelaah pada 16 Maret 2017. Revisi makalah disetujui untuk dipublikasi pada 05 Januari 2018. Versi Online: http://journal.ipb.ac.id/index.php/jmp", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 35, "width": 132, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Jurnal Mutu Pangan Vol. 5(2): 66-72, 2018", "type": "Text" }, { "left": 1021, "top": 38, "width": 135, "height": 17, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Jurnal Mutu Pangan Vol. 5(2): 73-79, 2018 ISSN 2355-5017", "type": "Text" }, { "left": 1107, "top": 814, "width": 48, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "©JMP2018 73", "type": "Page footer" }, { "left": 675, "top": 79, "width": 469, "height": 41, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Karakteristik Mutu Pancake Amerika Berbahan Dasar Mocaf dengan Penggunaan Proporsi Gula Pasir dan Baking Powder", "type": "Text" }, { "left": 698, "top": 129, "width": 425, "height": 35, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Quality Characteristics of American Pancake Made from Mocaf with Proportion of Sugar and Baking Powder", "type": "Text" }, { "left": 773, "top": 173, "width": 267, "height": 14, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Subarna 1,2 , Muhammad Irfan Hakim 1 , Tjahja Muhandri 1,2*", "type": "Text" }, { "left": 684, "top": 197, "width": 448, "height": 26, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "1 Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor 2 South East Asian Food and Agricultural Science and Technology Center, Institut Pertanian Bogor, Bogor", "type": "Text" }, { "left": 694, "top": 233, "width": 431, "height": 82, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Abstract . Modified Cassava Flour (Mocaf) is a cassava (Manihot esculenta Crantz) flour commodity that have been modified fermentically with the usage of lactic acid bacteria. The purposes of this research are to formulate ingredients and to study the effect of the formulation toward physical and organoleptic cha- racteristics of the pancake made by mocaf. A Completely Randomized Design with the proportion of sugar (20, 30, and 40% based on Mocaf flour) and baking powder (2, 3, and 4% based on Mocaf flour) were used as treatment level. Mocaf pancake that was made with 20% sugar and 4% baking powder has the best physical, and organoleptic compared to the other treatments.", "type": "Text" }, { "left": 694, "top": 324, "width": 204, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Keywords : baking powder, mocaf, pancake, sugar", "type": "Table" }, { "left": 694, "top": 347, "width": 432, "height": 94, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Abstrak . Modified Cassava Flour (Mocaf) merupakan komoditas tepung singkong ( Manihot esculenta Crantz ) yang telah mengalami modifikasi secara fermentasi dengan memanfaatkan Bakteri Asam Laktat (BAL). Tujuan penelitian ini adalah menyusun formula bahan dan mengetahui pengaruh formula bahan baku terhadap sifat fisik dan organoleptik produk pancake yang berbahan dasar Mocaf. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan proporsi penggunaan gula (20, 30, dan 40% dari berat tepung) dan baking powder (2, 3, dan 4% dari berat tepung) digunakan sebagai taraf perlakuan. Pancake mocaf yang terbuat dengan penggunaan gula 20% dan baking powder 4% memiliki sifat fisik, dan sifat organoleptik yang paling baik dibandingkan dengan perlakuan lain.", "type": "Table" }, { "left": 694, "top": 451, "width": 227, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Kata Kunci : baking powder , gula pasir, mocaf, pancake", "type": "Text" }, { "left": 694, "top": 474, "width": 431, "height": 37, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Aplikasi Praktis : Hasil riset pancake berbahan baku tepung mocaf ini menunjukkan bahwa produk dapat diterima oleh panelis. Formula yang dikembangkan dapat diaplikasikan pada industri bakery dan diha- rapkan membantu program pemerintah dalam mengurangi konsumsi tepung terigu di Indonesia.", "type": "Text" }, { "left": 738, "top": 522, "width": 84, "height": 15, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "PENDAHULUAN 1", "type": "Table" }, { "left": 660, "top": 546, "width": 243, "height": 123, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Mocaf ( Modified Cassava flour ) merupakan komo- ditas tepung singkong ( Manihot esculenta Crantz ) yang telah mengalami modifikasi secara fermentasi dengan memanfaatkan Bakteri Asam Laktat (BAL). Proses modifikasi singkong melalui fermentasi dilakukan dengan beberapa teknik yang berbeda. Teknik-teknik yang telah dilakukan peneliti diantaranya adalah fermen- tasi irisan singkong segar menggunakan BAL dan bak- teri selulotik (Husniati dan Widhyastuti 2013 dan Nusa et al. 2012), fermentasi terhadap pati singkong (Putri et al.", "type": "Text" }, { "left": 660, "top": 667, "width": 242, "height": 26, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "2011) dan fermentasi terhadap sawut singkong (Kusumaningrum dan Sumardiono 2016).", "type": "Text" }, { "left": 660, "top": 691, "width": 242, "height": 74, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Fermentasi ini menghasilkan enzim pektinolitik dan selulolitik serta asam laktat, sehingga hasil akhir tepung- nya memiliki karakteristik menyerupai tepung terigu (Subagio 2010). Perubahan yang terjadi akibat fermen- tasi tersebut yaitu meningkatnya viskositas, kemampuan gelasi, daya rehidrasi, water holding capacity , dan kela-", "type": "Text" }, { "left": 660, "top": 781, "width": 145, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Korespondensi: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 914, "top": 522, "width": 242, "height": 74, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "rutannya (Ruriani et al. 2013). Mocaf juga memiliki tekstur yang lebih halus, warna yang lebih putih, dan beraroma tidak apek seperti tepung singkong pada umumnya. Mocaf memiliki keunggulan dibandingkan terigu karena tidak mengandung gluten sehingga baik untuk dikonsumsi penderita autisme (Salim 2007).", "type": "Text" }, { "left": 914, "top": 594, "width": 245, "height": 147, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Menurut BPS (2015), produktivitas singkong tahun 2008 sebesar 180.57 Ku/Ha meningkat setiap tahun- nya hingga pada tahun 2014 mencapai 228.29 Ku/Ha. Hal ini membuat singkong menjadi komoditas pertanian unggulan di Indonesia. Dilihat dari ketersediaan singkong sebagai bahan baku yang cukup melimpah, pengem- bangan terhadap tepung mocaf pun dapat dilakukan. Menurut Styana (2013), produksi mocaf lebih ekonomis dibandingkan dengan tepung terigu yang beredar di pasar yaitu 40% lebih murah. Keberadaan mocaf sebagai alternatif dari tepung terigu bermanfaat bagi industri pengolahan pangan.", "type": "Text" }, { "left": 914, "top": 739, "width": 242, "height": 26, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 858, "text": "Pancake merupakan kue yang dimasak di atas wajan atau loyang, dan dapat disajikan dengan penambahan", "type": "Text" } ]
4845e011-dfb5-cc9b-6a74-8a3b1841ef83
https://ejournal.poltekkesaceh.ac.id/index.php/gikes/article/download/1712/658
[ { "left": 57, "top": 33, "width": 22, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "702", "type": "Page header" }, { "left": 451, "top": 33, "width": 91, "height": 25, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kesehatan; 5(3) Mei – Agustus 2024", "type": "Page header" }, { "left": 57, "top": 790, "width": 484, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Diterima: 11/01/2024 Revisi: 27/03/2024 Disetujui: 05/04/2024 Diterbitkan: 21/08/2024", "type": "Page footer" }, { "left": 57, "top": 83, "width": 288, "height": 33, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kawista fruit improves lung histopathology of rats exposed to cigarette smoke", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 119, "width": 284, "height": 33, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Buah kawista memperbaiki histopatologi paru tikus yang terpapar asap rokok", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 169, "width": 243, "height": 30, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kristian Triatmaja Raharja 1 *, Endang Fauziyah Susilawati 2 , Ita Fatkhur Romadhoni 3", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 219, "width": 49, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abstract", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 241, "width": 484, "height": 46, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Background: Free radicals in cigarettes can increase oxidative stress, exacerbating inflammation and activating alveolar macrophage cells. The phenolic components of kawista fruit act as antioxidants that reduce free radicals. Objective: To determine the effect of kawista fruit on alveolar macrophage activation in Wistar rats exposed to cigarette smoke (CS).", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 289, "width": 484, "height": 47, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Methods: The experimental research used a post-test only group design with a completely randomized design for 35 days. Wistar 25 male rats were divided into five groups: positive control (exposed to cigarette smoke), negative control (no treatment), O1, O2, and O3 (exposed to cigarette smoke and Kawista fruit sonde at doses O1=0,5, O2=0,6, and O3=0,7 g/kg BW). Data were analyzed using ANOVA one analysis of variance and LSD test.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 338, "width": 484, "height": 35, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Results: Kawista fruit given preventively at doses of 0,6 and 0,7 g/kg BW could prevent the activation of lung alveolar macrophages in rats exposed to cigarette smoke (p=0,000). The lowest number of alveolar macrophages was seen at a dose of 0,7 g/kg BW.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 375, "width": 484, "height": 22, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Conclusion: Kawista fruit inhibited the increase in the number of alveolar macrophages and improved the lung histopathology of Wistar rats exposed to cigarette smoke.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 411, "width": 43, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Keywords", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 424, "width": 224, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kawista, antioxidants, cigarette, alveolar macrophages", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 450, "width": 45, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abstrak", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 472, "width": 484, "height": 34, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Latar Belakang: Radikal bebas dalam asap rokok dapat menyababkan stres oksidatif yang memperparah peradangan dan mengaktivasi sel makrofag alveolar. Komponen fenolik dalam buah kawista bertindak sebagai antioksidan yang meredam radikal bebas.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 508, "width": 484, "height": 23, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian buah kawista untuk mencegah aktivasi makrofag alveolar tikus Wistar yang dipapar asap rokok.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 533, "width": 484, "height": 83, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Metode: Penelitian eksperimental menggunakan post-test only group design dengan rancangan acak lengkap, selama 35 hari. Tikus Wistar jantan sebanyak 25 ekor, dibagi dalam 5 kelompok yaitu kontrol positif (dipapar asap rokok), kontrol negatif (tanpa perlakuan), O1, O2, dan O3 (dipapar asap rokok dan sonde buah kawista dosis O1=0.5, O2= 0.6, dan O3=0.7 g/kg BB). Data dianalisa dengan uji ANOVA one way dan uji LSD. Hasil: Buah kawista yang diberikan secara preventif pada pada dosis 0,6 dan 0,7 g/kg BB dapat mencegah aktivasi makrofag alveolar paru tikus yang dipapar asap rokok (p=0,000). Jumlah makrofag alveolar terendah terlihat pada dosis 0,7 g/kg BB.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 618, "width": 484, "height": 22, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kesimpulan: Pemberian buah kawista dapat menghambat peningkatan jumlah makrofag alveolar dan memperbaiki histopatologi paru tikus Wistar yang dipapar asap rokok.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 655, "width": 46, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kata Kunci", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 667, "width": 192, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kawista, antioksidan, rokok, makrofag alveolar", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 719, "width": 277, "height": 8, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1 Politeknik Negeri Madura, Indonesia. E-mail : [email protected]", "type": "Footnote" }, { "left": 57, "top": 728, "width": 245, "height": 8, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2 Politeknik Negeri Madura, Indonesia. E-mail: [email protected]", "type": "Footnote" }, { "left": 57, "top": 737, "width": 274, "height": 8, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3 Universitas Negeri Surabaya, Indonesia. E-mail : [email protected]", "type": "Footnote" }, { "left": 57, "top": 760, "width": 290, "height": 25, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penulis Koresponding : Kristian Triatmaja Raharja : Universitas Negeri Surabaya, Surabaya, Indonesia E-mail : [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 35, "width": 78, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Original Research", "type": "Page header" }, { "left": 450, "top": 83, "width": 86, "height": 8, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "SAGO: Gizi dan Kesehatan", "type": "Text" }, { "left": 459, "top": 92, "width": 78, "height": 18, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2024, Vol. 5(3) 702-709 © The Author(s) 2024", "type": "Table" }, { "left": 378, "top": 141, "width": 160, "height": 41, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "DOI: http://dx.doi.org/10.30867/sago.v5i3.1712 https://ejournal.poltekkesaceh.ac.id/index.php/ gikes Poltekkes Kemenkes Aceh", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 33, "width": 57, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Raharja et al", "type": "Page header" }, { "left": 515, "top": 33, "width": 27, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "703", "type": "Page header" }, { "left": 57, "top": 47, "width": 236, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kawista fruit improves lung histopathology of rats....", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 82, "width": 71, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Introduction", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 103, "width": 232, "height": 226, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "moking is different from other health challenges. Cigarettes are in demand by many consumers and have become a form of public health habit (Chauhan & Setia, 2016). In 2016, 39,5% of Indonesia's population, who were 15 years of age and older, were current smokers, which is 7,4% more than the global average. Furthermore, the proportion of Indonesian men who smoked tobacco has dramatically increased from 56,2% in 2000 to 76,2% in 2015 (Holipah et al., 2020). Smoking is a risky behavior for cardiovascular disease, cancer, tumors, and chronic obstructive pulmonary disease (COPD) (Kotlyarov, 2023). Cigarette smoke (gas and particle phases) contains oxidizing, carcinogenic, and Reactive Oxygen Species (ROS) components that damage genes, macromolecules, and cell membranes (Sharifi- Rad et al., 2020).", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 332, "width": 232, "height": 185, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The particles in cigarette smoke have a small range of 0,2 to 0, 5 μm (Granda-Orive et al., 2022), which enables them to reach the lung's alveoli (Sharifi- Rad et al., 2020). Small particles that enter the alveoli are impacted by gravity and sedimentation when the speed of airflow in the bronchioles slows, causing these particles to settle in the respiratory tract (Thomas, 2013). Cigarette smoke is an irritant, and when it deposits in the alveoli, it triggers an inflammatory reaction (Strzelak et al., 2018). The causes of inflammation are unclear; however, they may include the direct chemoattractant effects of nicotine as well as ROS in cigarette smoke (Caliri et al., 2021; Kumar et al., 2017).", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 520, "width": 232, "height": 253, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Alveolar macrophage cells are the offspring of monocyte cells in leukocytes and are responsible for the phagocytosis of foreign objects in the lung alveoli. Because leukocyte products that kill microbes also harm healthy host tissue, leukocyte defense mechanisms (macrophages and neutrophils) can result in tissue damage and prolong inflammation (Caliri et al., 2021; Kumar et al., 2017; Leick et al., 2014). After exposure to microbes, chemokines (cytokine chemoattractants), immune complexes, or phagocytic stimulation, which can exacerbate inflammation, macrophages and neutrophils may release free radicals derived from oxygen into the extracellular space (Leick et al., 2014). The main species produced in cells are superoxide ( ∙ O2), hydrogen peroxide (H2O2), and hydroxyl radicals ( ∙ OH), which can combine with NO to form other reactive nitrogen intermediates (Strzelak et al., 2018). According to the protease-antiprotease", "type": "Text" }, { "left": 309, "top": 82, "width": 232, "height": 64, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "theory, damage to the alveolar walls results from an imbalance of proteases and antiproteases, which is exacerbated by an imbalance of oxidants and antioxidants that heightens inflammation (Kumar et al., 2017; Pandey et al., 2017).", "type": "Text" }, { "left": 309, "top": 149, "width": 233, "height": 293, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "∙ O2, H2O2, and ∙ OH are thought to be the ROS groups that contribute the most to the process of disease occurrence. The body has a ROS defense mechanism. The endogenous antioxidant enzymes superoxide dismutase (SOD), catalase, and glutathione peroxidase (GPx) help reduce the harmful effects of ROS. The enzymes SOD, manganese SOD found in mitochondria, and copper- iron SOD found in the cytosol all prevent the stacking of ∙ O2. The activities of the enzymes catalase and GPx prevent the release of H2O2. In contrast to GPx, which is found in the cytosol and mitochondria, catalase is primarily found in peroxisomes and, to a lesser extent, in the cytosolic and microsome fractions of cells (Kurutas, 2016; Sharifi-Rad et al., 2020). However, endogenous antioxidants are unable to counteract the increased and prolonged exposure to smoking. As a result, O2 and H2O2 build up and can undergo either the Haber – Weiss reaction or the Fenton reaction to produce ∙ OH. As it causes oxidative stress and exacerbates inflammation, OH is the most reactive ROS group (Biswas, 2016).", "type": "Text" }, { "left": 309, "top": 444, "width": 233, "height": 199, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The consumption of antioxidants is necessary when the body's defense mechanisms are unable to reduce excess ROS. Kawista fruit has antioxidant activity and is a natural food ingredient. Flavonoids and tannins are among the phenolic compounds found in kawista fruit (Rustiah & Umriani, 2016; Rustiah & Umriani, 2018; Syakri et al., 2021). The phenolic component serves as an effective buffer against OH and O2, thereby defending membrane lipids from harmful oxidation reactions (Raharja et al., 2016). This study was conducted to determine the effect of kawista fruit on the prevention of oxidative stress, which strengthens inflammation due to exposure to cigarette smoke, by observing lung histopathology, namely the activation of alveolar macrophages.", "type": "Text" }, { "left": 309, "top": 673, "width": 52, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Methods", "type": "Section header" }, { "left": 309, "top": 694, "width": 77, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Research Design", "type": "Section header" }, { "left": 309, "top": 708, "width": 232, "height": 65, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Laboratory experimental research with a completely randomized design, post-test only group. Male Rattus norvegicus furrow Wistar rats that – 2-3 months old and 180-200 g in weight) were used as the research subjects. Rats were fed a standard diet containing", "type": "Text" }, { "left": 56, "top": 98, "width": 36, "height": 53, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "S", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 33, "width": 22, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "704", "type": "Page header" }, { "left": 451, "top": 33, "width": 91, "height": 25, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kesehatan; 5(3) Mei – Agustus 2024", "type": "Page header" }, { "left": 57, "top": 82, "width": 232, "height": 118, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "17% protein and fluids, and this method was optional. Two cages were used for each treatment group of rats, which were kept in cages. The cage should have adequate ventilation, normal lighting, comfortable temperature, and low humidity. The Public Health Research Ethics Committee at Airlangga University approved the use of experimental animals in this study after conducting an ethical review; their certificate bears number 358-KEPK.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 202, "width": 232, "height": 320, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "A total of 25 rats were used, which were divided into 5 groups at random: the positive control (exposed to cigarette smoke), the negative control (no treatment), the K1 (cigarette smoke and kawista 0,5 g/kg BW), the K2 (cigarette smoke and kawista 0,6 g/kg BW), and the K3 (cigarette smoke and kawista 0,7 g/kg BW) groups. Kawista fruits were treated orally in a stomach tube. Sonde was administered once daily in the morning for 35 days before exposure to cigarette smoke for the first week of treatment. Mature kawista fruits were purchased from the Sidoarjo fruit market. The fruit of the kawista is taken, the seeds are removed, and the weight is determined by the dose, which is 0,5, 0,6, or 0,7 g/kg BW of rats, dissolved in 1 ml of distilled water/dose. On the eighth day, up to two clove cigarettes per day (afternoon and evening) smoked in a smoking pump were introduced into the system. The rats were killed by anesthetic injection on the 36th day. To remove the lung organs during anesthesia, rats were intramuscularly injected with ketalar in their thighs. For histopathological examination, the lung organs were fixed in 10% formalin solution.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 538, "width": 232, "height": 25, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Determination of Cigarette Smoke Exposure Dosage", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 565, "width": 232, "height": 92, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "In a previous study, male Wistar rats exposed to clove cigarette smoke for 21 days at a rate of two cigarettes per day had more alveolar macrophages than the control group (Herdiani et al., 2018). Based on this research, participants were exposed to clove cigarettes for 28 days at a dose of two cigarettes per day.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 673, "width": 192, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Determination of Dosage of Kawista Fruit", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 686, "width": 232, "height": 92, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "It has been shown in earlier studies that the antioxidant activity of the kawista fruit can lower the levels of the cigarette-smoke-exposed male Wistar rats serum malondialdehyde (MDA) (Raharja et al., 2016). In this study, the ideal dose of kawista fruit as an antioxidant was determined to doses of 0,5, 0,6, and 0,7 g/kg BW.", "type": "Text" }, { "left": 309, "top": 82, "width": 131, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Preparation of Kawista Fruit", "type": "Section header" }, { "left": 309, "top": 95, "width": 232, "height": 92, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Use of ripe kawista fruit (Figure 1). The Kawista fruit flesh was filtered to distinguish the fruit from the seeds. 0.5/0.6/0.7 g/kg BW of kawista fruit flesh is measured out per dose, dissolved in 1 ml of distilled water per dose, and then blended with a stirrer. The treatment was administered via a stomach tube (Raharja et al., 2016).", "type": "Text" }, { "left": 309, "top": 202, "width": 193, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hematoxylin Eosin Staining in Lung Tissue", "type": "Section header" }, { "left": 309, "top": 216, "width": 232, "height": 199, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The slides that need to be colored are set up on a unique painting rack. Harris hematoxylin was administered for 15 min, followed by 15 min of washing under running water. The preparation was first submerged for up to 2 – 5 dips in 1% acid alcohol before being submerged in aqueous ammonia. Counterstaining was performed for 15 – 20 s. The dehydration process in graded alcohol (alcohol 70%, 80%, 96%, and absolute) for 3 min was as follows. The preparation procedure involved administration of Xylol for five minutes. The prepared slide was allowed to dry at room temperature as the last step in the coloring procedure. HE preparations were viewed under a microscope.", "type": "Text" }, { "left": 309, "top": 431, "width": 232, "height": 24, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Histopathological measurement of the number of alveolar macrophages", "type": "Section header" }, { "left": 309, "top": 458, "width": 232, "height": 91, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The number of alveolar macrophages was the observed indicator in the lung histology slices. In five different lung alveolar fields, beginning from the left, right, top, bottom, and middle areas of the preparation, observations were made using a microscope at 400X. The number of alveolar macrophages was counted after each field of view.", "type": "Text" }, { "left": 309, "top": 565, "width": 63, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Data analysis", "type": "Section header" }, { "left": 309, "top": 578, "width": 232, "height": 79, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Statistical analysis was performed using the Shapiro- Wilk test for data normality, Levene’s test for data homogeneity, and one-way ANOVA, followed by the LSD test to identify differences between treatment groups. Statistical tests were performed at a 95% confidence level.", "type": "Text" }, { "left": 309, "top": 691, "width": 37, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Result", "type": "Section header" }, { "left": 309, "top": 713, "width": 232, "height": 65, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "According to the results of the statistical tests, the data were normally distributed across all groups and the variance of the homogeneous data was equal to p = 0,276. There was a significant difference in the number of alveolar macrophages,", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 33, "width": 57, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Raharja et al", "type": "Page header" }, { "left": 515, "top": 33, "width": 27, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "705", "type": "Page header" }, { "left": 57, "top": 47, "width": 236, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kawista fruit improves lung histopathology of rats....", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 82, "width": 232, "height": 37, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "as shown by one-way ANOVA (p=0,000. Table 1 shows the typical distribution of alveolar macrophages.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 135, "width": 232, "height": 257, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Table 1 . The mean number of alveolar macrophages Group Means P-value Negative control 5,55 + 1,02 d 0,000 Positive control 28,54 + 3,53 a O1 24,38 + 3,34 a O2 13,7 + 1,07 b O3 11.46 + 0,82 c The average number of alveolar macrophages increased because of smoking, as shown in Table 1, where the average number was higher in the positive control group (28,54 + 3,53) than in the negative control group (5,55 + 1,02). Groups P.1 (24,38 + 3,34), P.2 (13,7 + 1,07), and P.3 (11,46 + 0,82), where the average number of macrophages was lower than the control group positive, all showed a decrease in the average number of alveolar macrophages.", "type": "Table" }, { "left": 57, "top": 394, "width": 232, "height": 159, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The results of the LSD test for the number of alveolar macrophages indicated that there was a difference in the number of macrophages between the positive and negative control groups, with a p- value of 0,000 (p<0,05) for this test. There was a difference in the number of alveolar macrophages between groups P2 and P3 and the positive control group (p=0,000 (p<0,05). There was also a significant difference between the P1, P2, and P3 groups and the negative control group (p=0,000 (p<0,05). The P1 and positive control groups, however, did not differ significantly (p=0,057 (p>0,05).", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 555, "width": 232, "height": 226, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Figure 2 shows that the microscopic appearance of the lung alveoli was normal in the negative control group. The positive control group contained inflammatory cells that were distinguished by an abundance of neutrophils and macrophages as well as what appeared to be cells undergoing fibrosis and destruction of the alveolar septum. In the P1 treatment group, fibrosis- affected cells and cells that destroyed the alveolar septum were also observed. Inflammation was still present in some cells in the P2 and P3 groups, but was less prevalent than in the positive control and P1 groups. There were fewer macrophages in the P2 and P3 groups than in the positive control group. Some cells in the P2 and P3 groups underwent fibrosis and the alveolar septum was destroyed.", "type": "Text" }, { "left": 309, "top": 296, "width": 232, "height": 105, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Figure 2. Microscopic observation results of histology of rat lung staining with HE 400X magnification in (NC) negative control, (PC) positive control, (O1) kawista treatment dose of 0,5 g/kg BW, (O2) kawista treatment dose of 0,6 g/kg, (O3) kawista treatment dose of 0,7 g/kg. Alveolar macrophages are visible as green arrows.", "type": "Text" }, { "left": 309, "top": 431, "width": 60, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Discussion", "type": "Section header" }, { "left": 309, "top": 453, "width": 232, "height": 212, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The results revealed that exposure to cigarette smoke increased the number of macrophages in the alveoli. The mean number of alveolar macrophages in comparison to the negative control group, the positive control group, was significantly higher than that in the negative control group, where there were more alveolar macrophages on average, which has been demonstrated by several earlier studies that cigarette smoke exposure can influence the level of alveolar macrophage activation. Rats exposed to cigarette smoke had noticeably more alveolar macrophages than rats not exposed to cigarette smoke, according to studies by (Okrit et al., 2021), (Virlando Suryadinata et al., 2021), and (Herdiani et al., 2018).", "type": "Text" }, { "left": 309, "top": 676, "width": 233, "height": 105, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "In the group that received Kawista fruit treatment, there were fewer activated macrophages. The mean alveolar macrophage count of the positive control group differed significantly from that of the P2 and P3 groups, whereas there were fewer alveolar macrophages on average in the latter two groups. The average number of activated alveolar macrophages in the P1 group was lower, although", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 82, "width": 122, "height": 152, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "NC PC O1 O2 O3", "type": "Picture" }, { "left": 57, "top": 33, "width": 22, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "706", "type": "Page header" }, { "left": 469, "top": 33, "width": 70, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kesehatan; 5(3)", "type": "Page header" }, { "left": 451, "top": 47, "width": 91, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Mei – Agustus 2024", "type": "Page header" }, { "left": 57, "top": 82, "width": 232, "height": 118, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "the alveolar macrophage count of the positive control group did not differ significantly from that of the P1 group. This demonstrated that the administration of kawista fruit decreased the activation of alveolar macrophages. The harmful effects of free radicals and inflammation can be lessened by kawista fruit owing to its antioxidant activity (Raharja et al., 2016; Rustiah & Umriani, 2018; Syakri et al., 2021).", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 202, "width": 232, "height": 186, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Because cigarette smoke particles are very small, measuring between 0,2 and 0,5 μm (Granda- Orive et al., 2022), they can reach the alveoli of the lungs. Small particles that enter the alveoli are affected by gravity and sedimentation as the airflow speed in the bronchioles decreases, causing these particles to settle in the respiratory tract (Thomas, 2013). Alveolar macrophages are activated by discarded particles to perform phagocytosis. Alveolar macrophages are involved in leukocyte defence mechanisms and are derived from blood monocytes. The final and most crucial line of defence against the entry of foreign bodies into the lungs is provided by alveolar macrophages (Hirayama et al., 2018).", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 390, "width": 232, "height": 213, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Inflammatory reactions are induced by foreign particles in the alveoli. An array of processes that attempt to repair and replace damaged tissue are set off by inflammation, which destroys, saturates, or limits harmful agents (Strzelak et al., 2018). Leukocyte activation and phagocytosis during inflammation also release reactive oxygen species (ROS) into the extracellular space in addition to the phagolysosome. After exposure to microbes, chemokines (cytokine chemoattractants), immune complexes, or phagocytic stimulation, neutrophils and macrophages may release free radicals derived from oxygen into the extra cell. To intensify inflammation, these products have the potential to damage tissues and injure endothelial cells (Kumar et al., 2017; Mittal et al., 2014).", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 605, "width": 232, "height": 105, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The primary species produced in cells are O2, H2O2, and OH, and these metabolites can combine with NO to form other reactive nitrogen intermediates (Mandal et al., 2022). These extracellular free radicals can strengthen the inflammatory response cascades by increasing the expression of chemokines, cytokines, and endothelial leukocyte adhesive molecules (Mittal et al., 2014).", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 713, "width": 232, "height": 65, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "According to the protease-antiprotease theory, imbalances in oxidants and antioxidants strengthen damage to the alveolar walls, which is caused by proteases and antiproteases. Elastase is a protease released during", "type": "Text" }, { "left": 309, "top": 82, "width": 232, "height": 145, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "inflammation by neutrophils and macrophages. Alpha-1 antitrypsin or α 1-AT has primary anti- elastase activity in the serum and interstitial tissue. Additionally, neutrophils and activated macrophages secrete ROS, which prevent α 1-AT activity. Antiprotease ( α 1-AT) inactivation causes protease (elastase) activity to become uncontrolled, increasing damage to the alveolar extracellular matrix, and aggravating inflammation (Kumar et al., 2017; Pandey et al., 2017) .", "type": "Text" }, { "left": 309, "top": 229, "width": 232, "height": 146, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Antioxidant defenses in cells shield them from reactive oxygen species (ROS), which can intensify inflammation. SOD, catalase, and GSH are some of the antioxidants. Exogenous antioxidants must be consumed if the endogenous antioxidant enzyme mechanism cannot reduce the impact of free radicals (Biswas, 2016; Kurutas, 2016; Sharifi- Rad et al., 2020). Kawista fruit contains phenolic compounds such as flavonoids and tannins (Raharja et al., 2016; Rustiah & Umriani, 2018; Syakri et al., 2021).", "type": "Text" }, { "left": 309, "top": 377, "width": 232, "height": 401, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "∙ O2 and ∙ OH radicals can be effectively stored in phenolic components (Rani et al., 2018). Phenolic compounds contain an aromatic ring and at least one hydroxyl group. For phenolic compounds to function as hydrogen atom donors for free radicals (Platzer et al., 2022; Raharja et al., 2016; Rani et al., 2018), the stability of the oxygen-hydrogen atomic bond is affected by the presence of an aromatic ring. Phenolic substances can reduce inflammation by minimizing the negative effects of free radicals produced by inflamed cells as well as those directly produced by cigarette smoke. The expression of chemokines, cytokines, and endothelial leukocyte adhesive molecules, which cause inflammatory reactions owing to free radicals, can be decreased (Boo, 2019; Hussain et al., 2016). Additionally, elastase activity may be inhibited to lessen harm to the alveolar extracellular matrix, which may otherwise result in the exacerbation of inflammation. Following the findings of this study, rats exposed to cigarette smoke and dragon fruit extract as antioxidants had significantly fewer alveolar macrophages than rats exposed to cigarette smoke alone (Herdiani et al., 2018). The balance between the production and inactivation of these free radicals in cells or tissues determines how ROS affects the inflammatory response (He et al., 2017).", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 33, "width": 57, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Raharja et al", "type": "Page header" }, { "left": 515, "top": 33, "width": 27, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "707", "type": "Page header" }, { "left": 57, "top": 47, "width": 236, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kawista fruit improves lung histopathology of rats....", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 82, "width": 70, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Conclusions", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 103, "width": 232, "height": 119, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "This study demonstrated that kawista fruit administration at doses of 0,6 and 0,7 g/kg BW could prevent alveolar macrophage activation and improve the lung histopathology of rats exposed to cigarette smoke. At a dose of 0,5 g/kg, BW kawista fruit did not have a significant effect on decreasing the number of alveolar macrophage cells, although the number of activated alveolar macrophages was less than that in the positive control group.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 224, "width": 232, "height": 119, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "This shows that a dose of 0,5 g/kg BW has not been able to provide optimal results for reducing inflammation so the activation of alveolar macrophages was not significantly different from the positive control group. Given that kawista fruit plants are becoming increasingly rare, it is hoped that this fruit can be consumed and re-cultivated because it has been demonstrated to be a functional food with antioxidant bioactivity.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 373, "width": 104, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Conflict of Interest", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 394, "width": 232, "height": 24, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The authors declare that they have no personal interests that may have impacted their work.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 451, "width": 118, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Author Contributions", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 472, "width": 232, "height": 51, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Conceptualization, methodology and original draft preparation, Kristian T. Raharja; Formal analysis, Endang F. Susilawati; Project administration, Ita F. Romadhoni.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 556, "width": 63, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "References", "type": "Section header" }, { "left": 59, "top": 577, "width": 230, "height": 78, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Biswas, S. K. (2016). Does the Interdependence between Oxidative Stress and Inflammation Explain the Antioxidant Paradox? In Oxidative Medicine and Cellular Longevity (Vol. 2016). Hindawi Publishing Corporation. https://doi.org/10.1155/2016/5698931", "type": "Text" }, { "left": 59, "top": 658, "width": 230, "height": 37, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Boo, Y. C. (2019). Can plant phenolic compounds protect the skin from airborne particulate matter? In Antioxidants (Vol. 8, Issue 9).", "type": "List item" }, { "left": 88, "top": 698, "width": 30, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "MDPI.", "type": "Text" }, { "left": 88, "top": 711, "width": 181, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "https://doi.org/10.3390/antiox8090379", "type": "List item" }, { "left": 59, "top": 725, "width": 229, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Caliri, A. W., Tommasi, S., & Besaratinia, A. (2021).", "type": "Text" }, { "left": 88, "top": 738, "width": 201, "height": 38, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Relationships among smoking, oxidative stress, inflammation, macromolecular damage, and cancer. In Mutation Research -", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 82, "width": 229, "height": 212, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Reviews in Mutation Research (Vol. 787). Elsevier B.V. https://doi.org/10.1016/j.mrrev.2021.108365 Chauhan, H., & Setia, P. (2016). Discouraging cigarette smoking through de-marketing strategies. Future Business Journal , 2 (1), 31 – 39. https://doi.org/10.1016/j.fbj.2016.01.002 Granda-Orive, J. I. de, Jiménez-Ruiz, C. A., Unzueta, I. G., Higes-Martínez, E. de, Cabrera-César, E., Sandoval-Contreras, R., & Rábade-Castedo, C. (2022). Effects on health of passive smoking and vape on terraces in the covid-19 pandemic: A Review. In Open Respiratory Archives (Vol. 4, Issue 4). Elsevier Espana S.L.U. https://doi.org/10.1016/j.opresp.2022.100204", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 296, "width": 229, "height": 79, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "He, L., He, T., Farrar, S., Ji, L., Liu, T., & Ma, X. (2017). Antioxidants maintain cellular redox homeostasis by elimination of reactive oxygen species. In Cellular Physiology and Biochemistry (Vol. 44, Issue 2, pp. 532 – 553). S. Karger AG.", "type": "Text" }, { "left": 340, "top": 377, "width": 164, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "https://doi.org/10.1159/000485089", "type": "List item" }, { "left": 312, "top": 390, "width": 230, "height": 65, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Herdiani, N., Budi, E., & Putri, P. (2018). Prefix-RP seminar nasional hasil riset efek antioksidan ektrak buah naga merah (hylocereus polyrhizus) terhadap makrofag alveolar tikus yang dipapar asap rokok .", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 458, "width": 230, "height": 91, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hirayama, D., Iida, T., & Nakase, H. (2018). The phagocytic function of macrophage- enforcing innate immunity and tissue homeostasis. In International Journal of Molecular Sciences (Vol. 19, Issue 1). MDPI AG. https://doi.org/10.3390/ijms19010092 Holipah, H., Sulistomo, H. W., & Maharani, A.", "type": "Text" }, { "left": 340, "top": 552, "width": 201, "height": 64, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "(2020). Tobacco smoking and risk of all- cause mortality in Indonesia. PLoS ONE , 15 (12 December). https://doi.org/10.1371/journal.pone.0242 558", "type": "List item" }, { "left": 312, "top": 619, "width": 229, "height": 145, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hussain, T., Tan, B., Yin, Y., Blachier, F., Tossou, M. C. B., & Rahu, N. (2016). Oxidative stress and inflammation: what polyphenols can do for us? in oxidative medicine and cellular longevity (Vol. 2016). Hindawi Limited. https://doi.org/10.1155/2016/7432797 Kotlyarov, S. (2023). The role of smoking in the mechanisms of development of chronic obstructive pulmonary disease and atherosclerosis. In International journal of molecular sciences (Vol. 24, Issue 10). NLM", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 33, "width": 22, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "708", "type": "Page header" }, { "left": 469, "top": 33, "width": 70, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kesehatan; 5(3)", "type": "Page header" }, { "left": 451, "top": 47, "width": 91, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Mei – Agustus 2024", "type": "Page header" }, { "left": 59, "top": 82, "width": 230, "height": 51, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "(Medline). https://doi.org/10.3390/ijms24108725 Kumar, V., Abbas, A., & Aster, J. C. (2017). Robbins basic pathology (10th Edition). Elsevier.", "type": "Text" }, { "left": 59, "top": 135, "width": 230, "height": 186, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kurutas, E. B. (2016). The importance of antioxidants which play the role in cellular response against oxidative/nitrosative stress: Current state. In Nutrition Journal (Vol. 15, Issue 1). BioMed Central Ltd. https://doi.org/10.1186/s12937-016-0186-5 Leick, M., Azcutia, V., Newton, G., & Luscinskas, F. W. (2014). Leukocyte recruitment in inflammation: Basic concepts and new mechanistic insights based on new models and microscopic imaging technologies. In Cell and Tissue Research (Vol. 355, Issue 3, pp. 647 – 656). Springer Verlag. https://doi.org/10.1007/s00441-014-1809-9", "type": "List item" }, { "left": 59, "top": 323, "width": 230, "height": 105, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Mandal, M., Sarkar, M., Khan, A., Biswas, M., Masi, A., Rakwal, R., Agrawal, G. K., Srivastava, A., & Sarkar, A. (2022). Reactive oxygen species (ros) and reactive nitrogen species (rns) in plants – maintenance of structural individuality and functional blend. Advances in Redox Research , 5 , 100039. https://doi.org/10.1016/j.arres.2022.100039", "type": "Table" }, { "left": 59, "top": 431, "width": 229, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Mittal, M., Siddiqui, M. R., Tran, K., Reddy, S. P., &", "type": "List item" }, { "left": 88, "top": 444, "width": 201, "height": 65, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Malik, A. B. (2014). Reactive oxygen species in inflammation and tissue injury. In Antioxidants and Redox Signaling (Vol. 20, Issue 7, pp. 1126 – 1167). https://doi.org/10.1089/ars.2012.5149", "type": "List item" }, { "left": 59, "top": 517, "width": 230, "height": 78, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Okrit, F., Chantranuwatana, P., Werawatganon, D., Chayanupatkul, M., & Sanguanrungsirikul, S. (2021). Changes of vitamin D receptors (VDR) and MAPK activation in cytoplasmic and nuclear fractions following exposure to cigarette smoke with or without filter in rats.", "type": "Text" }, { "left": 88, "top": 598, "width": 200, "height": 24, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Heliyon , 7 (1). https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2021.e05927", "type": "List item" }, { "left": 59, "top": 631, "width": 230, "height": 65, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pandey, K. C., De, S., & Mishra, P. K. (2017). Role of proteases in chronic obstructive pulmonary disease. In Frontiers in Pharmacology (Vol. 8, Issue AUG). Frontiers Media S.A.", "type": "Text" }, { "left": 88, "top": 698, "width": 193, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "https://doi.org/10.3389/fphar.2017.00512", "type": "List item" }, { "left": 59, "top": 711, "width": 229, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Platzer, M., Kiese, S., Tybussek, T., Herfellner, T.,", "type": "Text" }, { "left": 88, "top": 725, "width": 201, "height": 51, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Schneider, F., Schweiggert-Weisz, U., & Eisner, P. (2022). Radical scavenging mechanisms of phenolic compounds: A quantitative structure-property relationship", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 82, "width": 229, "height": 37, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "(QSPR) Study. Frontiers in Nutrition , 9 . https://doi.org/10.3389/fnut.2022.882458 Raharja, K. T., Wirjatmadi, B., & Adriani, M. (2016).", "type": "Text" }, { "left": 340, "top": 122, "width": 201, "height": 65, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pemberian buah kawista menghambat peningkatan kadar malondialdehid serum tikus wistar yang dipapar asap rokok. Jurnal Kedokteran Brawijaya , 196 – 201. https://doi.org/10.21776/ub.jkb.2017.029.03.2", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 189, "width": 229, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Rani, R., Arora, S., Kaur, J., & Manhas, R. K. (2018).", "type": "List item" }, { "left": 340, "top": 202, "width": 201, "height": 65, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Phenolic compounds as antioxidants and chemopreventive drugs from Streptomyces cellulosae strain TES17 isolated from rhizosphere of Camellia sinensis. BMC Complementary and Alternative Medicine ,", "type": "Text" }, { "left": 340, "top": 270, "width": 200, "height": 24, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "18 (1). https://doi.org/10.1186/s12906-018- 2154-4", "type": "List item" }, { "left": 312, "top": 296, "width": 229, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Rustiah, W., & Umriani, N. (2018). Uji aktivitas antioksidan dari ekstrak buah kawista", "type": "Text" }, { "left": 340, "top": 323, "width": 201, "height": 52, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "(limonia acidissima) menggunakan spektrofotometer uv-vis antioxidant activity test from fruit extract kawista (limonia acidissima) using uv-vis spectrofotometer.", "type": "List item" }, { "left": 340, "top": 377, "width": 142, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "In J. Chem. Res (Vol. 6, Issue 1).", "type": "List item" }, { "left": 312, "top": 390, "width": 230, "height": 173, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sharifi-Rad, M., Anil Kumar, N. V., Zucca, P., Varoni, E. M., Dini, L., Panzarini, E., Rajkovic, J., Tsouh Fokou, P. V., Azzini, E., Peluso, I., Prakash Mishra, A., Nigam, M., El Rayess, Y., Beyrouthy, M. El, Polito, L., Iriti, M., Martins, N., Martorell, M., Docea, A. O., … Sharifi-Rad, J. (2020). Lifestyle, oxidative stress, and antioxidants: back and forth in the pathophysiology of chronic diseases. In Frontiers in Physiology (Vol. 11). Frontiers Media S.A. https://doi.org/10.3389/fphys.2020.00694 Strzelak, A., Ratajczak, A., Adamiec, A., & Feleszko,", "type": "Text" }, { "left": 340, "top": 565, "width": 202, "height": 78, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "W. (2018). Tobacco smoke induces and alters immune responses in the lung triggering inflammation, allergy, asthma and other lung diseases: A mechanistic review. In International Journal of Environmental Research and Public Health (Vol. 15, Issue", "type": "Text" }, { "left": 340, "top": 646, "width": 60, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5). MDPI AG.", "type": "List item" }, { "left": 340, "top": 659, "width": 184, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "https://doi.org/10.3390/ijerph15051033", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 673, "width": 229, "height": 105, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Syakri, S., Syahrana, N. A., Ismail, A., Tahir, K. A., & Masri, A. (2021). A review: Testing antioxidant activity on kawista plants (limonia acidissima l.) in indonesia. In Open Access Macedonian Journal of Medical Sciences (Vol. 9, Issue F, pp. 281 – 287). Scientific Foundation SPIROSKI. https://doi.org/10.3889/oamjms.2021.6497", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 33, "width": 57, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Raharja et al", "type": "Page header" }, { "left": 515, "top": 33, "width": 27, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "709", "type": "Page header" }, { "left": 57, "top": 47, "width": 236, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kawista fruit improves lung histopathology of rats....", "type": "Text" }, { "left": 59, "top": 82, "width": 229, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Thomas, R. J. (2013). Particle size and", "type": "Text" }, { "left": 88, "top": 95, "width": 201, "height": 38, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "pathogenicity in the respiratory tract. In Virulence (Vol. 4, Issue 8). https://doi.org/10.4161/viru.27172", "type": "Table" }, { "left": 59, "top": 135, "width": 230, "height": 119, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Virlando Suryadinata, R., Prawitasari, D. S., Rochim, I. P., Rungkut, J. R., Rungkut, K., Surabaya, J., & Timur, I. (2021). Efikasi flavonoid pada mulberi merah terhadap penurunan radikal bebas dan alveolar makrofag akibat paparan asap rokok pada tikus wistar . https://doi.org/10.22435/mgmi.v12i2.4021; Copyright", "type": "Text" } ]
7389bde0-c7a1-3897-096f-6f78375f11c7
http://jurnal.upnyk.ac.id/index.php/kebumian/article/download/3285/2545
[ { "left": 278, "top": 83, "width": 72, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN 2460-691X", "type": "Section header" }, { "left": 121, "top": 95, "width": 226, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dian, H.S., dan Farida, A.A./JLK (2019) Vol. 2(1): 1-12", "type": "Page header" }, { "left": 537, "top": 800, "width": 8, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1", "type": "Page footer" }, { "left": 89, "top": 134, "width": 422, "height": 25, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Valuasi Deplesi Sumberdaya Air dalam Rangka Penghitungan PDRB Semi Hijau di Kota Malang, Jawa Timur", "type": "Section header" }, { "left": 142, "top": 173, "width": 351, "height": 20, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dian Hudawan Santoso dan Farida Afriani Astuti Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknologi Mineral, UPN “Veteran” Yogyakarta,", "type": "Text" }, { "left": 186, "top": 196, "width": 263, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jl. SWK 104 (Lingkar Utara), Condongcatur, Yogyakarta, 55283", "type": "Text" }, { "left": 207, "top": 219, "width": 183, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "E-mail korespondensi: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 274, "top": 242, "width": 53, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ABSTRAK", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 259, "width": 456, "height": 170, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PDRB Hijau merupakan indeks baru yang digunakan untuk menghitung output dari perekonomian nasional dan daerah yang mempertimbangkan faktor lingkungan dalam perhitungannya. PDRB Semi hijau dihitung hanya dengan mempertimbangkan faktor deplesi sumber daya alam sedangkan PDRB Hijau mempertimbangkan deplesi dan degradasi sumber daya alam pada suatu daerah. Deplesi sumber daya alam menunjuk pada produksi, pengambilan, pengurasan, pengurangan volume atau jumlah sumberdaya alam. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung nilai deplesi sumberdaya alam yang terdapat di Kota Malang yang merupakan salah satu kota besar di Provinsi Jawa Timur, sehingga pada akhirnya nanti dapat pula dihitung PDRB Semi Hijau yang merupakan bagian untuk menghitung nilai PDRB Hijau. Metode yang dipakai adalah metode survei dan pengamatan, studi literatur, pegukuran dan analisis metematis. Hasil yang didapatkan adalah berdasarkan identifikasi terhadap sumber daya alam di Kota Malang tidak ditemukan pengambilan volume sumber daya alam kecuali pada penggunaan sumber daya air. Berdasarkan data-data yang diperoleh hampir semua sektor ekonomi memanfaatkan sumber daya air untuk operasional kegiatannya. Objek lain yang diasumsikan juga terdeplesi ternyata tidak ditemukan di daerah penelitian. Berdasarkan analisis diketahui nilai deplesi penggunaan sumberdaya air menyerap sekitar 0,354 % dari total nilai PDRB konvensional Kota Malang. Dengan demikian, nilai PDRB Semi Hijau Kota Malang dengan mempertimbangkan nilai deplesi sumber daya air mengalami penurunan -0,354%.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 443, "width": 295, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata kunci: Deplesi; Kota Malang; PDRB Semi Hijau ; Sumber daya air", "type": "Text" }, { "left": 272, "top": 474, "width": 56, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ABSTRACT", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 492, "width": 456, "height": 158, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Green GRDP is a new index that is used to calculate the output of national and regional economies that take environmental factors into account. Semi-green GRDP is calculated only by considering the depletion factor of natural resources while Green GRDP considers depletion and degradation of natural resources in an area. Depletion of natural resources refers to the production, extraction, depletion, reduction in volume or amount of natural resources. This study aims to calculate the value of depletion of natural resources found in Malang, which is one of the major cities in East Java Province, so that in the end it can also be calculated Semi-Green GRDP which is part of calculating the value of Green GRDP. The method used is the method of surveying and observing, literature study, measurement and mathematical analysis. The results obtained are based on the identification of natural resources in the city of Malang, there is no volume extraction of natural resources found except on the use of water resources. Based on the data obtained almost all economic sectors utilize water resources for operational activities. Other objects that were assumed to be depleted were not found in the study area. Based on the analysis, it is known that the depletion value of using water resources absorbs around 0.354% of the total value of Malang City's conventional GRDP. Thus, the value of the Semi Green GRDP of Malang City by considering the depletion value of water resources decreased -0.354%.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 666, "width": 298, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords: Depletion; Malang City; Semi-Green GRDP; Water resources", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 698, "width": 88, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 718, "width": 456, "height": 39, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Secara konvensional PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) dipergunakan untuk mengukur keberhasilan kinerja pembangunan suatu daerah (Kabupaten/Kota atau Propinsi). PDRB sebagai salah satu indikator dan alat ukur proses pembangunan dan kesejahteraan masyarakat suatu daerah selama ini", "type": "Text" }, { "left": 278, "top": 83, "width": 72, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN 2460-691X", "type": "Section header" }, { "left": 121, "top": 95, "width": 226, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dian, H.S., dan Farida, A.A./JLK (2019) Vol. 2(1): 1-12", "type": "Page header" }, { "left": 537, "top": 800, "width": 8, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 134, "width": 456, "height": 24, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "belum memasukkan unsur sumberdaya alam dan lingkungan alam dalam perhitungannya secara ekonomis (Waluyati et al., 2010).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 175, "width": 456, "height": 97, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Lahirnya konsep ekonomi hijau dapat menghasilkan kesejahteraan dan keadilan sosial umat manusia yang lebih baik, dan secara signifikan mengurangi resiko lingkungan dan kerusakan ekologis Program Lingkungan PBB (UNEP; United Nations Environment Programme ) dalam laporannya berjudul Towards Green Economy menyebutkan, ekonomi hijau adalah ekonomi yang mampu meningkatkan kesejahteraan dan keadilan sosial. Ekonomi hijau ingin menghilangkan dampak negatif pertumbuhan ekonomi terhadap lingkungan dan kelangkaan sumber daya alam. Ekonomi Hijau dapat melengkapi konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development) (Maulana, 2013).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 289, "width": 456, "height": 68, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hilangnya kualitas dan kuantitas sumberdaya alam yang mendorong ke arah deplesi dan degradasi lingkungan harus diperhitungkan dalam indikator pembangunan, tujuannya berkaitan dengan keberlanjutan atau kelestarian sumberdaya dan lingkungan serta akan lebih mencerminkan tingkat kesejahteraan masyarakat yang sesungguhnya. Selanjutnya PDRB yang belum memasukkan valuasi ekonomi sumberdaya dinamakan dengan PDRB Coklat atau Konvensional (Setyarko, 2018).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 374, "width": 456, "height": 82, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan kondisi diatas dibuatlah indikator ekonomi lain yang disebut dengan PDRB Hijau. PDRB Konvensional dirasa perlu dilengkapi dengan memperhitungkan jasa lingkungan dan penyusutan sumberdaya alam dan lingkungan, sehingga perlu dicari nilai PDRB Hijau atau PDRB Ramah Lingkungan (Suparmoko, 2008 ) . PDRB Hijau merupakan indeks baru yang digunakan untuk menghitung output dari perekonomian nasional dan daerah yang mempertimbangkan faktor lingkungan dalam perhitungannya (Dicknison dalam Deviane, 2017).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 473, "width": 459, "height": 141, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kota Malang, Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu kota yang memiliki perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan kota yang pesat sedikit banyak disebabkan oleh besarnya nilai pertumbuhan ekonomi setempat yang digambarkan dengan kondisi PDRB Kota Malang. Dengan demikian pertumbuhan tersebut mampu menyebabkan perubahan kondisi lingkungan atau sumberdaya alam terutama terjadinya deplesi dan degradasi lingkungan. Hal inilah yang menjadi fokus dalam penelitian ini dimana perlu dilakukan pengukuran PDRB Hijau untuk Kota Malang dengan tujuan mengetahui seberapa besar kesejahteraan masyarakat yang sesungguhnya. Untuk mencapai tahap pengukuran PDRB hijau harus melibatkan pengukuran deplesi ataupun degradasi lahan, karena masih terbatasnya data degradasi lingkungan sehingga dalam penelitian ini hanya dibatasi sampai menghasilkan nilai PDRB semi hijau saja.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 630, "width": 123, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "METODE PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 649, "width": 456, "height": 97, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Lokasi penelitian ini dilakukan di Kota Malang. Pelaksanaan penelitian menggunakan 2 (dua) pendekatan, yaitu: (a) studi dokumen yang mencakup inventarisasi dokumen dan data perekonomian Kota Malang, laporan terkait aspek lingkungan, penelitian ilmiah dan berbagai jenis peraturan perundang-undangan terkait; dan (b) survey lapangan yang dilakukan dalam rangka memperoleh informasi untuk penghitungan jasa lingkungan, deplesi sumber daya alam/lingkungan dan degradasi sumberdaya alam/lingkungan yang digunakan dalam kegiatan usaha dari sektor - sektor usaha yang menjadi basis perekonomian Kota Malang.", "type": "Text" }, { "left": 278, "top": 83, "width": 72, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN 2460-691X", "type": "Section header" }, { "left": 121, "top": 95, "width": 226, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dian, H.S., dan Farida, A.A./JLK (2019) Vol. 2(1): 1-12", "type": "Text" }, { "left": 537, "top": 800, "width": 8, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 134, "width": 456, "height": 54, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada penelitian ini menggunakan 2 jenis data yaitu data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil pengamatan/pengukuran dan wawancara secara langsung di lapangan, sedangkan data sekunder adalah data yang didapatkan dari laporan-laporan resmi OPD – OPD terkait maupun hasil pembacaan dari literatur-literatur yang berkaitan dengan penelitian ini.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 205, "width": 143, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "A. Metode pengumpulan data", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 219, "width": 311, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut :", "type": "Text" }, { "left": 74, "top": 234, "width": 118, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Survei dan observasi.", "type": "List item" }, { "left": 92, "top": 248, "width": 435, "height": 54, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Metode survei dan observasi dilakukan dengan cara melakukan survei secara langsung di lapangan untuk mengamati dan mengukur kondisi fisik sumber daya alam lingkungan. Kondisi fisik sumber daya alam lingkungan yang dimaksud adalah sumber daya alam yang mengalami deplesi dan degradasi yang terdapat di Kota Malang.", "type": "Text" }, { "left": 74, "top": 307, "width": 78, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Wawancara.", "type": "List item" }, { "left": 92, "top": 321, "width": 435, "height": 54, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Metode ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik masing - masing objek lingkungan hidup yang mengalami deplesi dan degradasi serta jasa lingkungan. Wawancara dilakukan terhadap responden yang terkait dalam pemanfaatan, penggunaan dan yang terdampak terhadap perubahan sumber daya alam lingkungan hidup di Kota Malang.", "type": "Text" }, { "left": 74, "top": 379, "width": 223, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Studi literatur dan pencarian data dari instansi", "type": "List item" }, { "left": 92, "top": 394, "width": 435, "height": 39, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Metode ini dilakukan untuk memperoleh data secara langsung dari instansi terkait yang berkaitan dengan penelitian ini. Data yang dicari dapat berupa laporan – laporan resmi yang di keluarkan oleh SKPD terkait.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 452, "width": 196, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "B. Metode Perhitungan Jasa Lingkungan", "type": "Section header" }, { "left": 74, "top": 467, "width": 453, "height": 24, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Nilai Guna Langsung (NGL), untuk nilai karbon diperkirakan dengan harga voluntary sebesar US$5.00 ; US$10.00 ; US$ 15.00 (Lumangkun et al, 2012).", "type": "List item" }, { "left": 74, "top": 496, "width": 453, "height": 97, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Nilai Guna Tak Langsung (NGTL), Perhitungan manfaat ekonomi rekreasi digunakan konsep Willingness To Pay (WTP). Nilai kesediaan membayar/WTP diperoleh dengan cara wawancara menggunakan kuisioner kepada responden yang terdiri dari masyarakat sekitar dan pengunjung. Analisis nilai ekonomi keberadaan RTH dengan menggunakan pendekatan Contingent Valuation Method (CVM). Hal ini dikarenakan nilai keberadaan RTH tidak memiliki harga. Penerapan CVM dalam menentukan kesediaan membayar memiliki 5 tahapan menurut Hanley dan Spash (1993 dalam Aryanto dan Yuwana 2005).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 610, "width": 208, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "C. Metode Penghitungan PDRB Semi Hijau", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 624, "width": 456, "height": 68, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PDRB semi hijau adalah hasil pengembangan PDRB Coklat dengan memasukan dimensi lingkungan (deplesi SDA dan kerusakan lingkungan) kedalam perhitungan PDRB Coklat atau Konvensional. PDRB semi hijau didapat dengan mengurangkan nilai deplesi sumber daya alam dari nilai PDRB Konvensional (atau PDRB Coklat). Nilai deplesi diperoleh dengan mengalikan volume pengambilan masing-masing jenis sumberdaya alam dengan unit rent atau unit price (Rumus 1).", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 705, "width": 271, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nilai produksi Rp............................", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 718, "width": 449, "height": 61, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Input Perantara (Intermediet Inputs) Rp...........................(-) Nilai Tambah (PDRB) Coklat Rp............................ Deplesi SDA Rp............................(-) PDRB Semi Hijau Rp............................. (1)", "type": "Table" }, { "left": 278, "top": 83, "width": 72, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN 2460-691X", "type": "Section header" }, { "left": 121, "top": 95, "width": 226, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dian, H.S., dan Farida, A.A./JLK (2019) Vol. 2(1): 1-12", "type": "Text" }, { "left": 537, "top": 800, "width": 8, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 134, "width": 456, "height": 68, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Cara menghitung unit rent adalah dengan mengurangkan biaya pengambilan per unit dari harga sumber daya alam termasuk nilai laba per unit (balas jasa pengeluaran investasi) yang layak diterima oleh investor. Adapun nilai laba yang layak adalah sama dengan tingkat bunga pinjaman di bank sebagai biaya alternatif dari modal yang ditanam untuk mengeksploitasi sumber daya alam di daerah yang bersangkutan. Cara perhitungan unit rent adalah sesuai dengan Persamaan 2 berikut.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 236, "width": 456, "height": 39, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nilai Ekonomi Jasa Lingkungan juga dapat diintegrasikan atau dimasukkan dalam penghitungan ke dalam PDRB Semi Hijau. Nilai Ekonomi Jasa Lingkungan memberikan gambaran nilai tambah kontribusi lingkungan terhadap nilai total dari PDRB Semi Hijau berdasarkan Rumus 3 berikut.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 424, "width": 145, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 444, "width": 456, "height": 127, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Deplesi sumber daya alam dan lingkungan menunjuk pada produksi, pengambilan, pengurasan, pengurangan volume atau jumlah sumberdaya alam. Berdasarkan identifikasi terhadap sumber daya alam dan lingkungan di Kota Malang tidak ditemukan pengambilan volume sumber daya alam kecuali pada penggunaan sumber daya air. Berdasarkan data-data yang tersedia dan fakta lapangan hampir semua sektor ekonomi memanfaatkan sumber daya air untuk operasional kegiatannya. Objek lain yang diasumsikan juga terdeplesi ternyata tidak ditemukan di daerah penelitian seperti kegiatan penambangan dan penebangan atau kehilangan pohon pada hutan-hutan kota secara masif. Oleh karena itu ditentukanlah penggunaan sumber daya air di Kota Malang sebagai faktor utama penghasil nilai deplesi dalam perhitungan PDRB Hijau.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 588, "width": 354, "height": 24, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "A. Perhitungan Volume Sumber Daya Air yang Terdeplesi di Kota Malang 1. Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 617, "width": 456, "height": 54, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penggunaan air pada sektor pertanian dirinci berdasarkan ketersediaan data standar penggunaan air dari SNI 19-6728.1-2002 tentang Penyusunan Neraca Sumber Daya – Bagian 1: Sumber daya air spasial. Berdasarkan data tersebut, penggunaan air yang dapat dihitung adalah pada sub sektor Tanaman Bahan Makanan, Peternakan, dan Perikanan.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 675, "width": 140, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Tanaman Bahan Makanan", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 690, "width": 456, "height": 68, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nilai deplesi air pada sub sektor Tanaman Bahan Makanan menggunakan dasar perhitungan SNI 19- 6728.1-2002 bahwa standar kebutuhan air rata-rata adalah 1 liter/detik/Ha baik untuk irigasi teknis, semi teknis, maupun irigasi sederhana. Jumlah hari yang diperlukan untuk menanam padi adalah 120 hari. Tanaman bahan makanan pada Kota Malang yaitu sawah dan tegal/kebun. Nilai deplesi air pada sub sektor Tanaman Bahan Makanan (TBM) ditentukan berdasarkan Persamaan 4 berikut.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 214, "width": 448, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Unit Rent = (Harga Produk)–(Rata-rata Biaya Produksi)–(Rata-rata Laba Layak Per Unit Rent ) (2)", "type": "Text" }, { "left": 80, "top": 289, "width": 271, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nilai produksi Rp............................", "type": "Text" }, { "left": 80, "top": 302, "width": 448, "height": 99, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Input Perantara (Intermediet Inputs) Rp...........................(-) Nilai Jasa Lingkungan Rp............................(+) Nilai Tambah (PDRB) Coklat Rp............................ Deplesi SDA Rp............................(-) PDRB Semi Hijau Rp................................ (3)", "type": "Table" }, { "left": 278, "top": 83, "width": 72, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN 2460-691X", "type": "Section header" }, { "left": 121, "top": 95, "width": 226, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dian, H.S., dan Farida, A.A./JLK (2019) Vol. 2(1): 1-12", "type": "Text" }, { "left": 537, "top": 800, "width": 8, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5", "type": "Page footer" }, { "left": 94, "top": 146, "width": 410, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "V TBM = Luas (Ha) x 1 liter/dtk/Ha x 3600 dtk x 24 jam x 120 hari (4)", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 172, "width": 456, "height": 25, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sehingga, total volume penggunaan air untuk tanaman bahan makanan adalah 28.086.912.000 liter per tahun", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 202, "width": 71, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Peternakan", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 216, "width": 456, "height": 68, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume penggunaan air pada sub sektor peternakan dihitung berdasarkan jumlah jenis ternak dengan standar kebutuhan air untuk masing-masing jenis ternak acuan dari SNI 19-6728.1-2002. Berdasarkan data BPS, ternak di Kota Malang yaitu sapi potong, sapi perah, kerbau, kuda, kambing, domba, kelinci, ayam kampung, ayam petelur, ayam pedaging, itik, itik manila, puyuh dan merpati. Nilai deplesi air pada sub sektor peternakan ditentukan berdasarkan pada Persamaan 5 berikut.", "type": "Text" }, { "left": 76, "top": 303, "width": 446, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "V Peternakan = Jumlah masing – masing ternak x 40 liter/hari x 365 hari (5)", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 331, "width": 456, "height": 25, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil yang diperoleh terkait dengan volume penggunaan air peternakan sebesar 230.151.699 liter per tahun.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 360, "width": 73, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c. Perikanan", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 375, "width": 456, "height": 68, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume penggunaan air pada sub sektor perikanan dihitung berdasarkan jumlah luas lahan kolam tambak dengan standar penggunaan air tawar untuk masing-masing jenis kolam tambak dengan standar kebutuhan air tambak menggunakan acuan dari SNI 19-6728.1-2002. Penggunaan air diperhitungkan dalam 1 tahun terdiri atas 2 musim dengan total 150 hari. Nilai deplesi air pada sub sektor perikanan ditentukan berdasarkan Persamaan 6 berikut.", "type": "Text" }, { "left": 94, "top": 462, "width": 305, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "V Perikanan = Luas (Ha) x 4.91 liter/dtk/Ha x 3600 dtk x 24 jam x 150 hari", "type": "Table" }, { "left": 490, "top": 462, "width": 14, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(6)", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 490, "width": 456, "height": 24, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil yang diperoleh terkait dengan volume penggunaan air untuk perikanan sebesar 157.174.992 liter per tahun.", "type": "Text" }, { "left": 74, "top": 532, "width": 151, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Sektor Industri Pengolahan", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 546, "width": 457, "height": 39, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume penggunaan air pada sektor industri didasarkan pada data volume air yang disalurkan oleh PDAM ke industri yaitu sebesar 8387 m 3 atau sebesar 8.387.000 liter per tahun 2017 (BPS Kota Malang Dalam Angka, 2018).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 602, "width": 346, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 617, "width": 456, "height": 39, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengadaan air dihitung berdasarkan data volume air yang disalurkan oleh PDAM di Kota Malang ke rumah tangga dan khusus, yaitu sebesar 33.167.730.495 liter di tahun 2017 (PDAM Kota Malang, 2018).", "type": "Text" }, { "left": 74, "top": 673, "width": 117, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Sektor Perdagangan", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 688, "width": 456, "height": 39, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume penggunaan air pada sub sektor perdagangan didasarkan pada data volume air yang disalurkan oleh PDAM sebesar 1.250,532 m³ atau sebesar 1.250.532 liter pada tahun 2017 (BPS Kota Malang Dalam Angka, 2018).", "type": "Text" }, { "left": 278, "top": 83, "width": 72, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN 2460-691X", "type": "Section header" }, { "left": 121, "top": 95, "width": 226, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dian, H.S., dan Farida, A.A./JLK (2019) Vol. 2(1): 1-12", "type": "Page header" }, { "left": 537, "top": 800, "width": 8, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6", "type": "Page footer" }, { "left": 74, "top": 134, "width": 259, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5. Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 148, "width": 456, "height": 25, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penghitungan volume sumber daya air pada sektor ini terdiri dari 2 bagian yaitu sub hotel dan restoran dengan perincian volume deplesi sebagai berikut.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 178, "width": 49, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Hotel", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 192, "width": 456, "height": 112, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume penggunaan air pada sub sektor Hotel terdiri dari penggunaan air oleh pengunjung hotel dan penggunaan air oleh karyawan. Untuk memperoleh volume penggunaan air oleh tenaga kerja didasarkan dari jumlah tenaga kerja pada sektor hotel dikalikan dengan kebutuhan air per orang per hari dengan acuan SNI 19-6728.1-2002. Sementara, pada penghitungan penggunaan air oleh pengunjung hotel dihitung dari jumlah tempat tidur hotel di Kota Malang dikali dengan persentase tingkat hunian dikalikan dengan standar baku kebutuhan air untuk tamu hotel per tempat tidur per hari dengan acuan SNI 19- 6728.1-2002. Persamaan 7, 8, dan 9 berikut digunakan untuk menentukan nilai deplesi air pada sub sektor hotel :", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 321, "width": 370, "height": 147, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "V TKH = Σ TK x 120 liter/hari x 365 hari (7) V PH = Σ Kt x %PK x90liter/harix365 hari (8) V dH = V TKH + V PH (9) Keterangan: V TKH : V Tenaga Kerja Hotel Σ TK : Jumlah tenaga kerja V PH : V Pengunjung Hotel Σ Kt : Jumlah Kamar tersedia %PK : Persentase Kunjungan V DepH : Volume deplesi air sektor hotel", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 487, "width": 456, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil perhitungan volume deplesi air oleh tamu hotel di tahun 2017 adalah 74.521.402,13 liter per tahun.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 502, "width": 66, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Restoran", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 516, "width": 456, "height": 127, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume penggunaan air pada sub sektor restoran dan rumah makan terdiri dari penggunaan air oleh pengunjung restoran dan rumah makan dan penggunaan air oleh karyawan. Untuk memperoleh volume penggunaan air oleh tenaga kerja didasarkan dari jumlah tenaga kerja pada sektor restoran dan rumah makan dikalikan dengan kebutuhan air per orang per hari dengan acuan SNI 19-6728.1-2002. Sementara, pada penghitungan penggunaan air oleh pengunjung restoran dan rumah makan dihitung dari jumlah kursi restoran dan rumah makan di Kota Malang dikali dengan persentase tingkat kunjungan dikalikan dengan standar baku kebutuhan air untuk restoran dan rumah makan per tempat duduk per hari dengan acuan Standar Kebutuhan Air Minum (PU Cipta Karya, 1998). Nilai deplesi air pada sub sektor restoran dan rumah makan ditentukan berdasarkan Persamaan 10, 11, dan 12.", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 661, "width": 375, "height": 94, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "V TKRM = Σ TK x 120 l/hari x 365 (10) V PRM = Σ Kt x %PK x100 l/hari x 365 hari (11) V Dep. =V TKRM+V PRM (12) Keterangan: V TKRM : V Tenaga Kerja restoran dan rumah makan Σ TK : Jumlah tenaga kerja V PRM : V Pengunjung restoran dan rumah makan", "type": "Table" }, { "left": 278, "top": 83, "width": 72, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN 2460-691X", "type": "Section header" }, { "left": 121, "top": 95, "width": 226, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dian, H.S., dan Farida, A.A./JLK (2019) Vol. 2(1): 1-12", "type": "Text" }, { "left": 537, "top": 800, "width": 8, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "7", "type": "Page footer" }, { "left": 149, "top": 132, "width": 288, "height": 57, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Σ Kt : Jumlah Kamar tersedia %PK : Persentase pengunjung V DepRM : Volume deplesi air sektor restoran dan rumah makan V TKRM : V Tenaga kerja restoran dan rumah makan V PRM : V Pengunjung restoran dan rumah makan", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 205, "width": 456, "height": 24, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil perhitungan volume deplesi air oleh pengunjung restoran dan rumah makan di tahun 2017 adalah 37.126.405,7 liter per tahun.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 248, "width": 205, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6. Sektor Transportasi dan Pergudangan", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 263, "width": 456, "height": 39, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume penggunaan air pada sektor transportasi dan pergudangan dilakukan pada sub sektor transportasi (angkuta penumpang, bus dan truk). Penggunaan air oleh angkutan umum dihitung berdasarkan Persamaan 13.", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 320, "width": 375, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "V TP= Σ X k x150 liter/harix365 harix24 kali/tahun (13)", "type": "Table" }, { "left": 149, "top": 347, "width": 51, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keterangan:", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 360, "width": 167, "height": 23, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "V TP :V Transportasi dan Pergudangan Σ X k : Jumlah Kendaraan", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 400, "width": 456, "height": 69, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Frekuensi cuci kendaraan di asumsikan setiap kendaraan dicuci 2 kali dalam sebulan sehingga dalam 1 tahun adalah 24 kali. Data mengenai jumlah kendaraan umum diperoleh dari Kota Malang dalam Angka, BPS 2018. Standar baku kebutuhan air yang digunakan adalah standar sambungan rumah yang mengacu pada Standar Kebutuhan Air Minum (PU Cipta Karya, 1998). Volume deplesi air pada sektor transportasi di tahun 2017 sebesar 310.852.800 liter/tahun.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 488, "width": 195, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "7. Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 502, "width": 456, "height": 112, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan, pengambilan data survey sekunder dilakukan pada sektor jasa keuangan (perbankan). Ketersediaan data sekunder kurang memadai terkait informasi mengenai sub sektor persewaan dan jasa perusahaan. Dengan demikian, perhitungan deplesi air dilakukan berdasarkan hasil survey data sekunder pada sektor perbankan pada BPS Kota Malang dalam Angka (2018). Sektor bank tersebut yaitu bank pemerintahan, bank pemerintahan daerah, bank swasta, bank konvensional, bank Syariah, bank devisa pemerintah, bank devisa BPD, bank non devisa BPD, bank devisa swasta dan bank non devisa swasta. Nilai deplesi air pada sub sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan ditentukan berdasarkan Persamaan 14 dan 15.", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 631, "width": 375, "height": 27, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "V DepB= Σ X b x VPBx365 hari (14) dimana, (VPB= µ/ ΣX) (15)", "type": "Table" }, { "left": 149, "top": 675, "width": 160, "height": 55, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keterangan : V DepB : Volume Air Deplesi Bank Σ X b :Jumlah Bank VPB : Volume Per Bank (liter) µ : Rata-rata penggunaan air bank", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 731, "width": 94, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ΣX : Jumlah bank.", "type": "Table" }, { "left": 278, "top": 83, "width": 72, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN 2460-691X", "type": "Section header" }, { "left": 121, "top": 95, "width": 226, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dian, H.S., dan Farida, A.A./JLK (2019) Vol. 2(1): 1-12", "type": "Text" }, { "left": 537, "top": 800, "width": 8, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "8", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 134, "width": 420, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume deplesi air pada sektor perbankan di tahun 2017 sebesar 932.999.398,4 liter per tahun.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 163, "width": 368, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "8. Sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 178, "width": 456, "height": 39, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume deplesi air pada sektor Administrasi Pemerintah diperoleh berdasarkan ketersediaan data sekunder berupa volume air yang disalurkan PDAM ke Instansi Pemerintah sebesar 609.855 liter per tahun 2017 (BPS Kota Malang Dalam Angka, 2018).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 236, "width": 220, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "9. Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 250, "width": 456, "height": 39, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume deplesi air pada sektor Sosial Kemasyarakatan diperoleh berdasarkan ketersediaan data sekunder berupa volume air yang disalurkan PDAM ke sektor Sosial sebesar 1.286.787 liter per tahun 2017 (BPS Kota Malang Dalam Angka, 2018).", "type": "Text" }, { "left": 67, "top": 308, "width": 117, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "10. Sektor Jasa Lainnya", "type": "Section header" }, { "left": 67, "top": 323, "width": 460, "height": 54, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume deplesi air pada sektor jasa lainnya (Hiburan dan Rekreasi) diperoleh berdasarkan data sekunder rekreasi. Penggunaan air pada tempat rekreasi dihitung dari jumlah tempat rekreasi dikalikan dengan standar pemakaian air Kawasan parawisata yang acuannya dari Kriteria Perencanaan Ditjen Cipta Karya PU, 1996. Nilai deplesi air pada sub sektor rekreasi ditentukan berdasarkan Persamaan 16.", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 394, "width": 375, "height": 44, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "VR = Σr x 0,3 liter/detik x 3.600 detik x 24 jam x 365 hari (16) Keterangan: VR", "type": "Table" }, { "left": 179, "top": 429, "width": 80, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": ": Volume Rekreasi", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 439, "width": 14, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Σr", "type": "Table" }, { "left": 179, "top": 441, "width": 73, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": ": Jumlah rekreasi", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 464, "width": 376, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume pemakaian air pada sub sektor Rekreasi sebesar 104.068.800 liter per tahun.", "type": "Text" }, { "left": 181, "top": 489, "width": 234, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 1. Volume Pemakaian Air Tahunan per Sektor", "type": "Text" }, { "left": 139, "top": 502, "width": 320, "height": 226, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Lapangan Usaha Volume Pemakaian Air (Liter/tahun) Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 28.474.238.691 Pertambangan dan Penggalian - Industri Pengolahan 8.387.000 Pengadaan Listrik dan Gas - Pengadaan Air, Pengadaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 33.167.730.495 Konstruksi - Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 1.250.532 Transportasi dan Pergudangan 310.852.800 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 111.647.807,8 Informasi dan Komunikasi - Jasa Keuangan dan Asuransi 932.999.398,4 Real Estate - Jasa Perusahaan - Adiministrasi Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 609.855 Jasa Pendidikan - Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1.286.787 Jasa Lainnya 104.068.800", "type": "Table" }, { "left": 114, "top": 731, "width": 153, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber : Analisis data, 2018", "type": "Text" }, { "left": 278, "top": 83, "width": 72, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN 2460-691X", "type": "Section header" }, { "left": 121, "top": 95, "width": 226, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dian, H.S., dan Farida, A.A./JLK (2019) Vol. 2(1): 1-12", "type": "Text" }, { "left": 537, "top": 800, "width": 8, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "9", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 134, "width": 284, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "B. Perhitungan Unit Rent Sumber Daya Air di Kota Malang", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 146, "width": 456, "height": 74, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Setelah diperoleh hasil perhitungan volume deplesi air diatas, langkah selanjutnya adalah melakukan konversi volume deplesi air tersebut ke dalam satuan moneter. Untuk itu diperlukan satuan unit rent. Pendekatan yang digunakan dalam menghitung unit rent adalah Harga Dasar Air sebagaimana diatur dalam Peraturan Bupati Malang No. 59 Tahun 2012 tentang Perhitungan Nilai Perolehan Air Tanah dan Peraturan Walikota Malang No. 39 Tahun 2014 tentang Penetapan Tarif Air Minum dan Biaya Langganan pada PDAM Kota Malang.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 235, "width": 246, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Nilai Deplesi Sumber Daya Air di Kota Malang", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 248, "width": 456, "height": 136, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Setelah diketahui volume sumber daya air yang terdeplesi dan unit rent dari sumber daya air, maka nilai deplesi sumber daya air dapat dihitung dalam satuan moneter. Perhitungan nilai moneter deplesi adalah sesuai Tabel 4. Nilai deplesi sumber daya air diperoleh dari sektor pertanian, sektor industri, sektor gas, listrik dan air bersih, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor angkutan dan komunikasi, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, serta sektor jasa-jasa. Pada sektor lainnya seperti pertambangan dan bangunan berdasarkan data BPS tidak ditemukan eksploitasi sumber daya air. Berdasarkan pengolahan data sebagaimana ditunjukkan dalam Tabel 4 diketahui sektor yang menyumbangkan nilai terbesar adalah dari sektor pengadaan air, pengadaan sampah, limbah dan daur ulang dengan volume penggunaan air sebesar 33.167.730.495 liter/tahun sehingga menghasilkan nilai Rp 186.401.117.358,- Nilai deplesi total akibat penggunaan sumber daya air dari berbagai sektor adalah Rp 220.540.564.966,-", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 401, "width": 455, "height": 343, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 4. Deplesi Per Sektor Usaha di Kota Malang Lapangan Usaha Volume Pemakaian Air (Liter/tahun) Volume Pemakaian Air (m 3 /tahun) Kelompok Pelanggan (Tarif Air Minum) Tarif Air Minum (Rp/m 3 ) Deplesi (Rp/tahun) Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 28.474.238.69 1 28.474.238,691 Non niaga bukan mata air 518 14.749.655.642 Pertambangan dan Penggalian - - - - - Industri Pengolahan 8.387.000 8.387 Industri 15.300 128.321.100 Pengadaan Listrik dan Gas - - - - - Pengadaan Air, Pengadaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 33.167.730.49 5 33.167.730,495 - Rumah Tangga - Khusus - 5.620 - 518 186.401.117.358 Konstruksi - - - - - Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 1.250.532 1.250,532 Niaga 10.400 13.005.532,8 Transportasi dan Pergudangan 310.852.800 310.852,8 Sosial 2.800 870.387.840 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 111.647.807,8 111647,8078 Niaga A 10.400 1.161.137.201 Informasi dan Komunikasi - - - - - Jasa Keuangan dan Asuransi 932.999.398,4 932.999,3984 Niaga D 17.300 16.140.889.593 Real Estate - - - - - Jasa Perusahaan - - - - - Adiministrasi Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 609.855 609,855 Instansi B 6.200 3.781.101 Jasa Pendidikan - - - - - Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1.286.787 1.286,787 Sosial 2.300 2.959.610,1 Jasa Lainnya (Rekreasi) 104.068.800 104.068,800 Niaga A 10.400 1.082.315.520 Total 220.540.564.966", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 747, "width": 456, "height": 18, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber : BPS Kota Malang Dalam Angka, 2018; Peraturan Bupati Malang No. 59 Tahun 2012; Peraturan Walikota Malang No 39 tahun 2014; Analisis Data, 2018.", "type": "Text" }, { "left": 278, "top": 83, "width": 72, "height": 9, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN 2460-691X", "type": "Section header" }, { "left": 121, "top": 95, "width": 226, "height": 9, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dian, H.S., dan Farida, A.A./JLK (2019) Vol. 2(1): 1-12", "type": "Page header" }, { "left": 534, "top": 800, "width": 14, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "10", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 134, "width": 167, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. PDRB Semi Hijau Kota Malang", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 146, "width": 456, "height": 23, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nilai PDRB Semi Hijau diperoleh dari penjumlahan PDRB Coklat dengan Nilai Total Ekonomi Jasa Lingkungan, kemudian dikurangi dengan nilai total deplesi sumber daya air (Persamaan 17).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 184, "width": 370, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PDRB Semi Hijau = PDRB Coklat+Nilai Total Ekonomi Manfaat Jasa Lingkungan", "type": "Text" }, { "left": 163, "top": 197, "width": 127, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "-Nilai Total Deplesi SDA", "type": "Table" }, { "left": 503, "top": 197, "width": 21, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(17)", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 222, "width": 456, "height": 61, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nilai total ekonomi manfaat jasa lingkungan dalam penelitian ini tidak dilakukan sehingga memiliki nilai Rp 0,-, kemudian berdasarkan analisis dan perhitungan diketahui nilai total deplesi dari sumber daya air adalah Rp 220.540.564.966,-. Diketahui nilai PDRB Coklat atas dasar harga berlaku pada tahun 2017 adalah sebesar Rp 62.359.303.700.000,- sehingga diketahui pula nilai PDRB Semi Hijau kota Malang adalah:", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 298, "width": 408, "height": 23, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PDRB Semi Hijau kota Malang= Rp 62.359.303.700.000,- + Rp 0,- - Rp 220.540.564.966,- = Rp 62.138.763.135.034,-", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 336, "width": 449, "height": 310, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 5. PDRB Semi Hijau Tahun 2017 Lapangan Usaha PDRB Konvensional (Rp) Deplesi Air (Rp/tahun) PDRB Semi Hijau (Rp) Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 168.603.000.000 14.749.655.642 153.853.344.358 Pertambangan dan Penggalian 50.799.400.000 - 50.799.400.000 Industri Pengolahan 15.663.754.000.000 128.321.100 15.663.625.678.900 Pengadaan Listrik dan Gas 20.637.400.000 - 20.637.400.000 Peng Air, Peng Sampah, Limbah & Daur Ulang 116.180.700.000 186.401.117.358 -70.220.417.358 Konstruksi 8.113.244.500.000 - 8.113.244.500.000 Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 18.456.646.700.000 13.005.532,8 18.456.633.694.467 Transportasi dan Pergudangan 1.596.290.400.000 870.387.840 1.595.420.012.160 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 3.114.800.700.000 1.161.137.201 3.113.639.562.799 Informasi dan Komunikasi 2.501.653.000.000 - 2.501.653.000.000 Jasa Keuangan dan Asuransi 1.858.208.800.000 16.140.889.593 1.842.067.910.407 Real Estate 864.869.200.000 - 864.869.200.000 Jasa Perusahaan 486.310.500.000 - 486.310.500.000 Adiministrasi Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 903.995.600.000 3.781.101 903.991.818.899 Jasa Pendidikan 5.112.782.900.000 - 5.112.782.900.000 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1.595.400.500.000 2.959.610,1 1.595.397.540.390 Jasa Lainnya 1.735.134.800.000 1.082.315.520 1.734.052.484.480 Jumlah 62.359.303.700.000 220.540.564.966 62.138.758.529.502", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 649, "width": 255, "height": 9, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber : PDRB BPS Kota Malang, 2017; Analisis Data, 2018", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 674, "width": 456, "height": 47, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nilai deplesi penggunaan sumber daya air menyerap sekitar 0,354 % dari total nilai PDRB konvensional Kota Malang. Dengan demikian, nilai PDRB Semi Hijau Kota Malang dengan mempertimbangkan nilai deplesi sumber daya air dan tanpa mempertimbangkan nilai manfaat jasa lingkungan mengalami penurunan -0,354% (Gambar 1).", "type": "Text" }, { "left": 278, "top": 83, "width": 72, "height": 9, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN 2460-691X", "type": "Section header" }, { "left": 121, "top": 95, "width": 226, "height": 9, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dian, H.S., dan Farida, A.A./JLK (2019) Vol. 2(1): 1-12", "type": "Page header" }, { "left": 534, "top": 800, "width": 14, "height": 10, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "11", "type": "Page footer" }, { "left": 141, "top": 266, "width": 316, "height": 10, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 1. Grafik Perbandingan PDRB Coklat, Semi Hijau, dan Hijau", "type": "Caption" }, { "left": 71, "top": 298, "width": 75, "height": 10, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "KESIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 316, "width": 459, "height": 127, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan identifikasi terhadap sumber daya alam dan lingkungan di Kota Malang tidak ditemukan pengambilan volume sumber daya alam kecuali pada penggunaan sumber daya air. Berdasarkan data- data yang tersedia dan fakta lapangan hampir semua sektor ekonomi memanfaatkan sumber daya air untuk operasional kegiatannya. Objek lain yang diasumsikan juga terdeplesi ternyata tidak ditemukan di daerah penelitian seperti kegiatan penambangan dan penebangan atau kehilangan pohon pada hutan- hutan kota secara masif. Berdasarkan analisis diketahui nilai deplesi penggunaan sumberdaya air menyerap sekitar 0,354 % dari total nilai PDRB konvensional Kota Malang. Dengan demikian, nilai PDRB Semi Hijau Kota Malang dengan mempertimbangkan nilai deplesi sumber daya air dan tanpa mempertimbangkan nilai manfaat jasa lingkungan mengalami penurunan -0,354%.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 478, "width": 104, "height": 10, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 497, "width": 456, "height": 23, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Aryanto, R., dan Yuwana, M. (2005). Valuasi Ekonomi dengan Travel Cost Method pada Obyek Ekowisata Pesisir, Jurnal Ilmiah Pariwisata , Vol. 10(1):58 – 76.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 535, "width": 378, "height": 10, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Badan Pusat Statistik. (2018). Statistik Derah Kota Malang 2018 . BPS Kota Malang.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 560, "width": 456, "height": 23, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Deviane, A. (2017). Estimasi PDRB Hijau Jawa Barat 2011-2015 . Bandung : Universitas Katolik Parahyangan Fakultas Ekonomi Program Sarjana Ekonomi Pembangunan.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 598, "width": 456, "height": 23, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Lumangkun, A., Hardiansyah G., Lidiawati I., Haryani UN., Ratih. (2012). Potensi Ekonomi Kayu Pada Arboretum Fakultas Kehutanan Universitas Tanjung Pura.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 636, "width": 456, "height": 35, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Maulana, R. (2016). Menghitung PDRB Hijau di Kabupaten Bandung. Bandung : Institut Teknologi Bandung (Seminar Nasional Inovasi dan Aplikasi Teknologi di Induatri (SENIATI) 2016 ISSN : 2085-4218.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 687, "width": 456, "height": 22, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 725, "width": 460, "height": 22, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Setyarko, Y. (2018). Perhitungan PDRB Hijau Kota Bekasi, Jurnal Ekonomika dan Manajeman , Vol. 7 (1) April 2018: 28 – 42.", "type": "Text" }, { "left": 278, "top": 83, "width": 72, "height": 9, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN 2460-691X", "type": "Section header" }, { "left": 121, "top": 95, "width": 226, "height": 9, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dian, H.S., dan Farida, A.A./JLK (2019) Vol. 2(1): 1-12", "type": "Text" }, { "left": 534, "top": 800, "width": 14, "height": 10, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "12", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 134, "width": 456, "height": 35, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Suparmoko, M. (2008). Kontribusi Sektor Kehutanan Pada Pembangunan Daerah Kabupaten Blora. Blora : Fakultas Ekonomi Universitas Budi Luhur, Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 13(3) Desember 2008: 217-229.( Diakses pada Kamis, 4 Oktober 2018 pukul 23.41 WIB).", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 184, "width": 457, "height": 36, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Waluyati, S. R., Any, S., Herman,M., Laurentius, H.M., dan Norbertus, C. I. (2010). Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Hijau Sektor Pertanian di Kabupaten Jayapura. Jurnal Agro Ekonomi , Vol. 17(2) Desember 2010: 123-130.", "type": "List item" } ]
592db256-da07-1ab4-5552-473c68ea5df1
https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/anuva/article/download/14935/10042
[ { "left": 71, "top": 38, "width": 307, "height": 39, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ANUVA Volume 7 (3): 355-366, 2023 Copyright ©2023, ISSN: 2598-3040 online Available Online at: http://ejournal.undip.ac.id/index.php/anuva", "type": "Text" }, { "left": 296, "top": 796, "width": 21, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "355", "type": "Page footer" }, { "left": 87, "top": 88, "width": 438, "height": 45, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perilaku Pencarian Informasi Anggota Komunitas Fotografer Semarang Dalam Upaya Memenuhi Kebutuhan Informasi Tentang Fotografi", "type": "Section header" }, { "left": 207, "top": 152, "width": 196, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Siti Rukoyah *) , Ana Irhandayaningsih", "type": "Text" }, { "left": 73, "top": 180, "width": 467, "height": 22, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Program Studi S1 Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Indonesia 50275", "type": "Text" }, { "left": 204, "top": 217, "width": 208, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "*) Korespondensi: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 284, "top": 253, "width": 44, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstract", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 280, "width": 470, "height": 159, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[Tittle: Information Search Behavior Of Semarang Photographer Community Members In An Effort To Fulfill The Information Needs About Photography] Information related to photography is needed by photographers to make the resulting photos have a beauty value when published. Therefore, a photographer of course conducts an information search to fulfill his information needs about photography. This study aims to determine how the information seeking behavior of photographers in the Semarang Photographer Community is in an effort to meet information needs. The method used in this study is a qualitative research method. Informant selection technique using purposive sampling. The data collection technique used observation and structured interviews with 10 informants, who are active members of the Semarang Photographer Community. The results of this research analysis show that the search for information carried out by the Semarang Photographer Community is based on various interests such as increasing knowledge, developing hobbies, or as a provision in the world of work. The source of information used by informants to obtain information is by using the search engine platform on Google, or searching for information through social media such as Instagram, Facebook, YouTube and through friends. Informants prefer to search for information through social media. The thing that underlies the search for information through social media is because the information obtained is more up to date.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 451, "width": 366, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords: information seeking behavior; information needs; photographer community", "type": "Text" }, { "left": 284, "top": 489, "width": 45, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstrak", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 515, "width": 470, "height": 159, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Informasi yang berkaitan dengan fotografi sangat dibutuhkan oleh fotografer untuk membuat foto yang dihasilkan memiliki nilai keindahan ketika dipublikasikan. Oleh karena itu seorang fotografer tentu saja melakukan pencarian informasi untuk memenuhi kebutuhan informasinya tentang fotografi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perilaku pencarian informasi fotografer pada Komunitas Fotografer Semarang dalam upaya memenuhi kebutuhan informasi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Teknik pemilihan informan dengan menggunakan purposive sampling. Teknik pengambilan data menggunakan observasi dan wawancara terstruktur dengan jumlah informan 10 orang, yang merupakan anggota aktif Komunitas Fotografer Semarang. Hasil analisis penelitian ini menunjukkan pencarian informasi yang dilakukan oleh Komunitas Fotografer Semarang didasari oleh berbagai kepentingan seperti menambah pengetahuan, mengembangkan hobi, maupun sebagai bekal dalam dunia kerja. Sumber informasi yang digunakan oleh informan untuk memperoleh informasi yaitu dengan menggunakan platform search engine yang ada di Google, atau melakukan pencarian informasi melalui media sosial seperti, instagram facebook youtube dan melalui teman. Para informan lebih menyukai pencarian informasi melalui media sosial. Hal yang mendasari pencarian informasi melalui media sosial adalah karena informasi yang diperoleh lebih up to date.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 687, "width": 379, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata kunci: perilaku pencarian informasi; kebutuhan informasi; komunitas fotografer", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 710, "width": 99, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Pendahuluan", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 730, "width": 471, "height": 48, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perkembangan informasi yang melimpah ruah saat ini tidak terlepas dari dampak kemajuan teknologi, informasi dan komunikasi yang semakin pesat. Seperti yang dikemukakan oleh Pawit dan Priyo (2010) tidak ada seorang pun yang sanggup mengikuti perkembangan dan pertumbuhan informasi", "type": "Text" }, { "left": 201, "top": 784, "width": 208, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Copyright ©2023, ISSN: 2598-3040 online", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 38, "width": 21, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "356", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 88, "width": 470, "height": 105, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "secara tuntas karena ribuan bahkan jutaan informasi terus dilahirkan setiap hari atau bahkan setiap jam dan menit. Peningkatan informasi ini dipengaruhi oleh kebutuhan manusia terhadap informasi. Setiap individu mempunyai kebutuhan informasi yang beraneka ragam dan cara yang beragam pula untuk memperolehnya. Dalam Syawqi (2017) dari Wiranata dikatakan bahwa kebutuhan dan perilaku pencarian informasi dapat dipengaruhi oleh berbagai macam sebab, seperti latar belakang, sosial, budaya , pendidikan, tujuan yang ada dalam diri manusia tersebut serta lingkungan sosialnya(Syawqi, 2017).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 202, "width": 471, "height": 123, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Informasi yang diperoleh seorang pencari informasi melalui berbagai sumber informasi tentunya akan memudahkan setiap orang dalam berbagai bidang. Salah satunya yaitu dalam bidang fotografi. Dalam menciptakan sebuah karya, seorang fotografer perlu belajar mengenai informasi tentang fotografi. Informasi mengenai fotografi akan membantu para fotografer menghasilkan sebuah karya fotografi yang beranekaragam. Sesuai yang dikemukakan Agnes (2014) dalam bidang fotografi seorang fotografer yang memiliki pengetahuan atau mengenal aliran dalam fotografi pasti akan mudah memahami arah dan peluang untuk mengembangkan kemampuannya di bidang fotografi ini(Gunawan, 2014).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 334, "width": 471, "height": 105, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Fotografi adalah proses pengambilan gambar atau foto menggunakan kamera dengan bantuan cahaya sehingga menjadi sebuah karya seni. Kata Fotografi dari bahasa yunani kuno, yaitu photo yang artinya cahaya dan graphos yang artinya menggambar dengan bantuan cahaya(Karyadi, 2017). Perilaku pencarian informasi mengenai fotografi ini muncul karena adanya dorongan bagi seorang fotografer untuk memenuhi kebutuhan informasi dalam bidang fotografi. Seorang fotografer akan memiliki cara yang berbeda-beda dalam memenuhi kebutuhan informasinya.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 448, "width": 471, "height": 86, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Informasi yang berkaitan dengan fotografi sangat dibutuhkan oleh fotografer untuk membuat foto yang dihasilkan memiliki nilai keindahan ketika dipublikasikan. Seperti yang dikemukakan oleh Tanjung (2019) dalam penciptaan sebuah karya foto yang menarik, fotografer membutuhkan informasi mengenai teknik dan cara pengambilan foto yang sempurna. Sehingga hasil dari sebuah foto ini dapat memikat orang yang melihatnya dan membuatnya seolah merasakan peristiwa dalam foto tersebut.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 543, "width": 471, "height": 124, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perilaku pencarian informasi seperti ini juga dilakukan oleh para fotografer dari Komunitas Fotografer Semarang. Komunitas Fotografer Semarang ini berdiri sejak tahun 1996. Komunitas Fotografer Semarang ini memiliki anggota offline dan online. Anggota secara offline terdiri dari 256 orang, sedangkan untuk anggota online mencapai 25 ribu anggota. Setiap komunitas pasti memiliki kriteria atau syarat untuk setiap orang yang akan bergabung menjadi anggota. Salah satu syarat untuk menjadi anggota dari Komunitas Fotografer Semarang yaitu harus sudah mengikuti kegiatan secara offline sebanyak tiga kali. Namun hal ini disesuaikan dengan kondisi pandemi yang terjadi saat ini.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 676, "width": 470, "height": 67, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Komunitas fotografer Semarang ini mengadakan kegiatan bulanan seperti hunting foto bersama dan kegiatan webinar fotografi yang diselenggarakan secara online melalui aplikasi ZOOM. Komunitas Fotografer Semarang sendiri sebagai komunitas tidak hanya memfasilitasi para anggota untuk belajar dan saling bersilaturrahmi, tetapi juga Komunitas Fotografer Semarang ini memberikan dukungan anggotanya", "type": "Text" }, { "left": 201, "top": 784, "width": 208, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Copyright ©2023, ISSN: 2598-3040 online", "type": "Page footer" }, { "left": 521, "top": 38, "width": 21, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "357", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 88, "width": 470, "height": 28, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "untuk mengembangkan prestasi di ajang salon foto, baik nasional maupun internasional. Komunitas Fotografer Semarang juga aktif dalam kegiatan sosial yang diadakan dua kali dalam setahun.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 125, "width": 471, "height": 200, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Komunitas fotografer Semarang ini merupakan komunitas pecinta seni fotografi di Semarang. Komunitas fotografer Semarang bukanlah klub foto yang biasanya lebih eksklusif, tetapi komunitas yang terbuka dan menerima semua kalangan tanpa pembeda. Dalam komunitas ini tidak terdapat pembeda- pembeda yang membuat terkotak-kotak, tidak ada beda status sosial, tidak ada pembeda dari klub manapun, tidak ada pembeda merk camera , tidak ada pembeda asal daerah, tidak ada pembeda antara senior dan junior, dan juga tidak ada pembeda profesional dan amatir. Oleh karena itu yang dibutuhkan sebagai persyaratan untuk bergabung dalam komunitas ini yaitu mempunyai semangat dan komitmen yang sama dalam fotografi, kebersamaan, pertemanan bahkan persaudaraan dengan sesama, lingkungan dan alam. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka peneliti melakukan penelitian ini untuk mengetahui perilaku pencarian informasi fotografer pada Komunitas Fotografer Semarang dalam memenuhi kebutuhan informasi.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 335, "width": 182, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Perilaku pencarian informasi", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 355, "width": 471, "height": 105, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada dasarnya perilaku pencarian informasi merupakan konsep perilaku yang mencakup kegiatan yang termotivasi oleh adanya kesadaran untuk menemukan informasi sesuai dengan kebutuhan informasi yang diinginkan. Wilson (2000) mendefinisikan perilaku pencarian informasi merupakan perilaku mencari yang ditunjukkan seseorang ketika berinteraksi dengan sistem informasi. Selanjutnya, untuk dapat mengetahui seseorang melakukan perilaku pencarian informasi yang dibutuhkannya. Berikut penjelasan dari Teori Wilson:", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 469, "width": 378, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 2. 1 Model Perilaku Pencarian Informasi Menurut Teori Wilson", "type": "Text" }, { "left": 370, "top": 761, "width": 80, "height": 7, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber: (Wilson, 2000)", "type": "Page footer" }, { "left": 201, "top": 784, "width": 208, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Copyright ©2023, ISSN: 2598-3040 online", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 38, "width": 21, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "358", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 88, "width": 471, "height": 105, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa Wilson menganggap perilaku informasi merupakan proses melingkar yang langsung berkaitan dengan pengolahan dan pemanfaatan informasi dalam konteks kehidupan seseorang. Terlihat pula bahwa kebutuhan akan informasi tidak langsung berubah menjadi perilaku mencari informasi, melainkan harus dipicu terlebih dahulu oleh pemahaman seseorang tentang tekanan dan persoalan dalam hidupnya. Kemudian, setelah kebutuhan informasi berubah menjadi aktivitas mencari informasi, ada beberapa hal yang mempengaruhi perilaku tersebut, yaitu:", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 202, "width": 434, "height": 29, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Kondisi psikologis seseorang, seseorang yang sedang risau akan memperlihatkan perilaku informasi yang berbeda dibandingkan dengan seseorang yang sedang gembira", "type": "List item" }, { "left": 107, "top": 239, "width": 434, "height": 67, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Demografis, dalam arti luas menyangkut kondisi sosial-budaya seseorang sebagai bagian dari masyarakat tempat ia hidup dan berkegiatan. Perilaku seseorang dari kelompok masyarakat yang tak memiliki akses internet pastilah berbeda dari orang yang hidup dalam fasilitas teknologi melimpah.", "type": "List item" }, { "left": 107, "top": 315, "width": 435, "height": 105, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Peran Seseorang Di Masyarakat, Khususnya dalam hubungan interpersonal, ikut mempengaruhi perilaku informasi. Misalnya, perilaku pencarian informasi kalangan aktivis kampus akan berbeda dengan perilaku pencarian informasi mahasiswa nonaktivis. Jika seorang aktivis dan seorang mahasiswa berhadapan dengan dosen, peran mereka akan ikut mempengaruhi cara mereka bertanya, bersikap, dan bertindak dalam kegiatan mencari informasi.", "type": "List item" }, { "left": 107, "top": 429, "width": 435, "height": 48, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Lingkungan, dalam hal ini adalah lingkungan terdekat maupun lingkungan yang lebih luas, sebagaimana terlihat di gambar sebelumnya ketika Wilson berbicara tentang perilaku orang perorangan.", "type": "List item" }, { "left": 107, "top": 486, "width": 435, "height": 86, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5. Karakteristik sumber informasi, atau mungkin lebih spesifik: karakter media yang akan digunakan dalam mencari dan menemukan informasi. Orang-orang yang terbiasa dengan media elektronik dan datang dari strata sosial atas pastilah menunjukkan perilaku informasi berbeda dibandingkan mereka yang sangat jarang terpapar media elektronik, baik karena keterbatasan ekonomi maupun karena kondisi sosial-budaya.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 581, "width": 470, "height": 86, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penjelasan faktor di atas, menurut Wilson, akan sangat mempengaruhi bagaimana akhirnya seseorang mewujudkan kebutuhan informasi dalam bentuk perilaku informasi. Selain itu, ada faktor lain yang akan ikut menentukan aktivitas pencarian informasi seseorang, yaitu pandangan seseorang tentang risiko dan imbalan yang kelak akan dihadapinya jika ia benar-benar melakukan pencarian informasi. Selanjutnya model Wilson juga mengungkapkan empat perilaku pencarian informasi yaitu:", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 676, "width": 176, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Perhatian Pasif ( Passive Attention )", "type": "List item" }, { "left": 107, "top": 695, "width": 434, "height": 48, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Merupakan suatu perilaku pencarian informasi yang tidak bermaksud untuk mencari informasi seperti mendengarkan radio atau menonton program televisi. Misalnya secara tidak sengaja menonton televisi yang memberikan informasi mengenai fotografi.", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 752, "width": 163, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Pencarian Aktif (Active Search )", "type": "List item" }, { "left": 201, "top": 784, "width": 208, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Copyright ©2023, ISSN: 2598-3040 online", "type": "Page footer" }, { "left": 521, "top": 38, "width": 21, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "359", "type": "Page header" }, { "left": 107, "top": 88, "width": 434, "height": 47, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Merupakan jenis pencarian yang dimana seorang individu secara aktif mencari informasi. Misalnya anggota komunitas fotografer berdiskusi dengan sesama anggota komunitas untuk memperoleh informasi mengenai cara mengambil foto yang bagus dan menarik.", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 145, "width": 168, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Pencarian Pasif ( Passive Search )", "type": "List item" }, { "left": 107, "top": 164, "width": 434, "height": 48, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Merupakan suatu perilaku pencarian informasi yang kebetulan relevan dengan kebutuhan individu. Misalnya anggota komunitas fotografer mengikuti pelatihan fotografi dan tanpa sengaja memperoleh informasi yang relevan untuk memenuhi kebutuhan informasi para anggota.", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 221, "width": 187, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Pencarian Berlanjut (Ongoing Search)", "type": "List item" }, { "left": 107, "top": 239, "width": 435, "height": 105, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pencarian terus menerus merupakan pencarian informasi yang dilakukan individu secara terus menerus ketika kebutuhannya belum terpenuhi dan pencarian aktif menjadi kerangka dasar gagasan, keyakinan, nilai, dan sejenisnya dalam menemukan informasi serta memperbarui atau memperluas kerangka kerja seseorang. Misalnya anggota komunitas fotografer mencari informasi selain pada teman tetapi browsing di internet, dan membaca buku ketika informasi yang dicari belum terpenuhi.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 353, "width": 471, "height": 86, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perilaku informasi merupakan keseluruhan perilaku manusia terkait dengan keterlibatan informasi. Menurut Riady (2013) “Perilaku adalah setiap tindakan yang digunakan sebagai alat atau cara agar dapat mencapai suatu tujuan, sehingga kebutuhan terpenuhi atau suatu kehendak terpuaskan”(Riady, 2013). Selanjutnya, untuk dapat mengetahui bagaimana seseorang melakukan perilaku pencarian informasi yang dibutuhkannya. Sedangkan Menurut Padma (2013) mendefinisikan perilaku informasi,", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 446, "width": 434, "height": 50, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "“Information seeking behavior is a broad term which involves a set of actions that an individual takes to express information needs, seek information, evaluate and select information, and finally uses this information to satisfy his/her information needs.”", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 505, "width": 471, "height": 86, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa perilaku pencarian informasi adalah kegiatan yang dilakukan individu untuk memperoleh informasi guna memenuhi kebutuhan informasi melalui berbagai sumber informasi. Kebutuhan informasi merupakan hal penting karena keberhasilan seseorang dalam memenuhi salah satu atau semua kebutuhan dasar tersebut dipengaruhi oleh pemenuhan kebutuhan informasi.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 600, "width": 70, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Metode", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 621, "width": 471, "height": 124, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, metode kualitatif ini dipilih peneliti karena sesuai dengan tujuan peneliti yaitu untuk mengekplorasi perilaku pencarian informasi fotografer pada komunitas fotografer Semarang dalam upaya memenuhi kebutuhan informasi. Creswell mendefinisikan metode penelitian kualitatif sebagai suatu pendekatan untuk mengeksploitasi dan memahami suatu gejala sentral yang dapat diperoleh melalui proses wawancara dengan informan. Kemudian, penentuan informan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik purposive sampling , sampel metode kualitatif ini lebih menekankan kepada kualitas informasi, kredibilitas dan kekayaan informasi yang dimiliki oleh informan", "type": "Text" }, { "left": 201, "top": 784, "width": 208, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Copyright ©2023, ISSN: 2598-3040 online", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 38, "width": 21, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "360", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 88, "width": 470, "height": 28, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "atau partisipan. Penentuan kriteria penelitian dilakukan untuk mempermudah dalam menentukan informan.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 125, "width": 360, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berikut ini adalah beberapa kriteria informan yang telah ditentukan oleh peneliti:", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 145, "width": 201, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Anggota komunitas fotografer Semarang", "type": "List item" }, { "left": 89, "top": 164, "width": 296, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Berperan aktif dalam kegiatan komunitas fotografer Semarang", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 183, "width": 471, "height": 66, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kriteria ini ditentukan dan dipilih karena informan yang akan diwawancarai harus mempunyai banyak pengetahuan, terutama dalam proses perilaku pencarian informasi fotografer agar data yang diperoleh lebih valid, informan bersedia untuk diwawancarai dan memberikan informasi yang akurat agar informasi yang didapatkan terjalin kredibilitasnya. Berikut 10 informan dalam penelitian ini, yaitu:", "type": "Text" }, { "left": 134, "top": 258, "width": 351, "height": 454, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 4. 1 Daftar Identitas Informan No. Nama Jabatan Profesi Lama kepengurusan 1. Rifki Maulana Seksi Hunting Guru 11 bulan 2. Dila Faricha Seksi Humas Pegawai 1 tahun 3. Agus Budi Santoso Seksi Pameran dan Gathering Seniman 1 tahun 4. Valentino Prasada Seksi Sosial media Karyawan Swasta 6 tahun 5. Adam Muda Wakil Ketua Wiraswasta 2 tahun 6. Muhammad Nasim Seksi Media Sosial Karyawan 2 tahun 7. Roosmalia Fatmawati Seksi Merchandise Pengusaha Rumahan 6 tahun 8. Amalia Cahyaningtyas Seksi Media Sosial Karyawan Swasta 5 tahun 9. Ita Yuliana Kusuma Seksi Humas Freelancer 2 tahun 10. Lidya Gita Sirait Sekretaris Pengajar dan Founder Photro.pictures 4 tahun", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 740, "width": 470, "height": 29, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini menggunakan metode wawancara dan observasi sebagai metode pengambilan data. Proses analisis data dilakukan melalui tahapan reduksi data, penyajian atau display data dan kesimpulan", "type": "Text" }, { "left": 201, "top": 784, "width": 208, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Copyright ©2023, ISSN: 2598-3040 online", "type": "Page footer" }, { "left": 521, "top": 38, "width": 21, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "361", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 88, "width": 470, "height": 67, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "atau verifikasi data. Kemudian pengendalian kualitas data diperlukan untuk menguji data yang diperoleh peneliti tersebut bersifat ilmiah. Menurut Lincoln and Guba, tingkat kepercayaan terhadap hasil penelitian dapat dicapai jika peneliti berpegang pada 4 prinsip atau kriteria, kriteria tersebut yaitu meliputi: credibility, dependability, corfirmability, dan transferability.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 164, "width": 206, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Hasil Penelitian dan Pembahasan", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 185, "width": 355, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4.1 Analisis Kebutuhan Informasi Komunitas Fotografer Semarang", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 205, "width": 471, "height": 200, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Masing-masing individu mempunyai kebutuhan informasi yang berbeda-beda. Cara setiap individu menemukan informasi dipengaruhi dari tingkat kebutuhan dan kemampuan yang berbeda juga. Kebutuhan informasi muncul akibat adanya dorongan pada diri seseorang untuk menambah pengetahuan yang dimilikinya. Kebutuhan informasi adalah keadaan seseorang yang menyadari ada kesenjangan antara pengetahuan yang ia miliki pada diriya, di mana seseorang tersebut merasa bahwa informasi yang ia miliki belum memadai untuk mencapai tujuan tertentu dalam hidupnya. Menurut Lasa H.S (2009) kebutuhan informasi sebagai kebutuhan yang didasarkan pada dorongan untuk memahami, menguasai lingkungan, memuaskan keingintahuan/ curiousity , dan penjelajahan/ exploratory .Ketika seseorang menyadari bahwa dirinya membutuhkan informasi maka akan timbul rasa ingin tahu untuk memenuhi kebutuhan informasi tersebut. Anggota Komunitas Fotografer Semarang membutuhkan informasi untuk menunjang kebutuhan sehari-hari, mulai dari hobi hingga pekerjaan mereka.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 414, "width": 471, "height": 124, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kebutuhan informasi dibutuhkan untuk mengenal lingkungan sekitar dimana seseorang berada. Informasi yang didapat akan dikumpulkan, dipahami serta digunakan seseorang untuk dapat tetap bertahan di lingkungannya. Karena dalam proses berinteraksi dengan orang lain dalam lingkungannya seseorang harus memiliki informasi yang tepat dan sesuai dengan dimana dia berada, ini berguna untuk adanya feedback dari orang-orang yang ada di lingkungan tersebut. Kebutuhan informasi Komunitas Fotografer Semarang didasari oleh keinginan setiap individu untuk dapat berkomunikasi dengan seseorang ataupun kelompok dalam organisasi.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 547, "width": 473, "height": 66, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam penelitian ini kebutuhan informasi jenis kamera dan teknik pengambilan gambar merupakan salah satu informasi yang paling dibutuhkan oleh anggota Komunitas Fotografer Semarang. Selain itu, kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh anggota Komunitas Fotografer Semarang selanjutnya yaitu tentang genre fotografi yang dalam hal ini dipengaruhi oleh hobi dan profesi informan.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 623, "width": 421, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4.2 Analisis Pencarian Informasi yang dilakukan Komunitas Fotografer Semarang", "type": "Section header" }, { "left": 74, "top": 643, "width": 467, "height": 105, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perilaku pencarian informasi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan informasi seseorang. Seseorang melakukan pencarian informasi karena didorong oleh keadaan dimana seseorang tersebut memiliki kekurangan dalam hal pengetahuan sehingga membutuhkan untuk menambah referensi informasi yang dibutuhkan. Setiap individu memiliki alasan dalam melakukan pencarian informasi, proses pencarian informasi, hal yang dilakukan ketika tidak menemukan infomasi, dan hal yang dilakukan setelah memperoleh informasi.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 757, "width": 442, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Latar belakang pencarian informasi oleh masing-masing individu tentu memiliki perbedaan. Untuk", "type": "Text" }, { "left": 201, "top": 784, "width": 208, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Copyright ©2023, ISSN: 2598-3040 online", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 38, "width": 21, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "362", "type": "Page header" }, { "left": 74, "top": 88, "width": 468, "height": 67, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "mengetahui alasan informan melakukan pencarian informasi, maka peneliti menanyakan tentang alasan tersebut kepada informan. Dari hasil wawancara dengan informan, dapat disimpulkan bahwa anggota Komunitas Fotografer Semarang membutuhkan informasi untuk berbagai kepentingan, seperti menambah pengetahuan, mengembangkan hobi, maupun sebagai bekal dalam dunia kerja.", "type": "Text" }, { "left": 74, "top": 164, "width": 468, "height": 123, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Masing-masing individu dalam menentukan kebutuhan informasi memiliki keunikan dan perbedaan, cara pencarian informasinya juga bisa sama atau berbeda. Sesuai dengan pendapat Riani (2017) pencarian informasi dan penemuan informasi tidak hanya dilakukan dengan ketersediaan sistem informasi termasuk saluran informasi dan sumber informasi yang ada di sekitar kita. Dalam hal ini informan dapat berinteraksi dengan sumber informasi berupa media sosial ataupun sumber informasi lainnya seperti teman dalam satu komunitas sebagai upaya memenuhi kebutuhan informasi sesuai tujuan tertentu.", "type": "Text" }, { "left": 74, "top": 296, "width": 467, "height": 143, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perilaku pencarian informasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk memenuhi kebutuhan informasi yang dibutuhkan. Dalam memenuhi kebutuhan informasi tentu anggota Komunitas Fotografer Semarang memiliki cara yang berbeda-beda dalam melakukan pencarian informasi. Pencarian informasi dimulai dengan adanya permasalahan yang ingin dicari lebih lanjut, lalu melakukan penelusuran informasi. Sehingga bisa melakukan informasi yang dibutuhkan. Dalam pencarian informasi yang dilakukan anggota Komunitas Fotografer Semarang dimulai dengan apa yang dilakukan informan sebelum mencari informasi sampai informan mendapatkan informasi yang sesuai. Pencarian informasi ini dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan informasi dalam melakukan kegiatan sehari-hari.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 448, "width": 470, "height": 67, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam melakukan pencarian informasi tentu saja informan tidak langsung bisa memperoleh informasi tersebut. Berbagai hambatan tentu dialami oleh anggota Komunitas Fotografer Semarang dalam menemukan informasi, hambatan ini sendiri bisa saja terjadi karena sumber informasi yang digunakan, lingkungan eksternal dari pengguna atau dari pengguna itu sendiri.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 524, "width": 471, "height": 86, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pencarian informasi dilakukan oleh Komunitas Fotografer Semarang untuk memperoleh informasi yang mereka butuhkan. Setelah memperoleh informasi, setiap individu memiliki cara yang berbeda-beda dalam mengolah informasi yang didapatkannya. Terdapat informan yang langsung mempraktekkan informasi yang diperoleh. Selain itu ada juga informan yang menyimpan informasi yang diperoleh kemudian dijadikan pembelajaran untuk kedepannya.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 619, "width": 359, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4.3 Analisis Sumber Informasi Anggota Komunitas Fotografer Semarang", "type": "Section header" }, { "left": 74, "top": 638, "width": 468, "height": 124, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam melakukan pencarian informasi, tentu seseorang membutuhkan sumber informasi sebagai perantara memperoleh informasi yang mereka butuhkan. Menurut Taufia dalam Nur Hadiyah sumber informasi adalah media yang berperan penting bagi seseorang dalam menentukan sikap dan keterpurukan untuk bertindak. Meningkatkan minat bagi seseorang untuk selalu berusaha mencari informasi berbagai bentuk. Sumber informasi dapat diperoleh dengan bebas mulai dari teman sebaya, buku-buku, film,video bahkan dengan mudah membuka lewat situs internet(Hadiyah et al., 2020). Sumber informasi yang paling banyak digunakan oleh anggota Komunitas Fotografer Semarang untuk memenuhi kebutuhan", "type": "Text" }, { "left": 201, "top": 784, "width": 208, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Copyright ©2023, ISSN: 2598-3040 online", "type": "Page footer" }, { "left": 521, "top": 38, "width": 21, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "363", "type": "Page header" }, { "left": 74, "top": 88, "width": 467, "height": 28, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "informasi adalah sumber informasi berupa media sosial, selain itu anggota Komunitas Fotografer Semarang juga memanfaatkan beberapa media cetak untuk memenuhi kebutuhan informasinya.", "type": "Text" }, { "left": 74, "top": 125, "width": 467, "height": 68, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Media sosial adalah sebuah jembatan komunikasi baik antar personal maupun antar badan atau lembaga dengan menggunakan fasilitas internet(Purawinangun & Yusuf, 2020). Penyebab penggunaan media terletak pada lingkungan sosial atau psikologis yang dirasakan sebagai masalah dan media digunakan untuk menanggulangi masalah itu.", "type": "Text" }, { "left": 74, "top": 202, "width": 402, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4.4 Peran Komunitas dalam memenuhi kebutuhan Informasi Fotografer Semarang", "type": "Section header" }, { "left": 74, "top": 221, "width": 467, "height": 142, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam melakukan pencarian informasi tentu anggota Komunitas Fotografer Semarang tidak hanya memanfaatkan media sosial ataupun sumber informasi lainnya dalam menemukan informasi. Menurut Kertajaya dalam Fazrin (2018) komunitas adalah sekelompok orang yang saling peduli satu sama lain, dimana dalam sebuah komunitas terjadi relasi pribadi yang erat antar para anggota komunitas karena adanya interest atau values . Sehingga inti dari komunitas adalah sekelompok orang yang memiliki tujuan yang sama walaupun dengan latar belakang yang berbeda. Sebagai sebuah komunitas tentu saja Komunitas Fotografer Semarang mempunyai peran penting dalam memenuhi kebutuhan informasi anggotanya.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 372, "width": 473, "height": 124, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keberadaan Komunitas Fotografer Semarang sangat membantu anggotanya dalam memenuhi kebutuhan informasi yang dibutuhkan. Kebutuhan informasi para informan dapat terpenuhi melalui kegiatan yang diadakan oleh komunitas ataupun informasi yang disebarkan melalui grup khusus anggota Komunitas Fotografer Semarang. Adanya relasi yang terjalin antar anggota komunitas tersebut juga merupakan salah satu peran penting terpenuhinya kebutuhan informasi, karena pengalaman dari setiap anggota dapat membantu menambah wawasan anggota Komunitas Fotografer Semarang yang lain dalam menemukan ide-ide baru.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 506, "width": 80, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5. Simpulan", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 526, "width": 471, "height": 105, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan hasil analisis penelitian mengenai Perilaku Pencarian Informasi Fotografer pada Komunitas Fotografer Semarang dalam Upaya Memenuhi Kebutuhan Informasi, maka dapat diperoleh bahwa informasi yang dicari oleh Komunitas Fotografer Semarang yaitu informasi yang berkaitan dengan jenis kamera, teknik-teknik dalam fotografi, dan genre fotografi. Pencarian informasi yang dilakukan oleh Komunitas Fotografer Semarang didasari oleh berbagai kepentingan seperti menambah pengetahuan, mengembangkan hobi, maupun sebagai bekal dalam dunia kerja.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 640, "width": 471, "height": 124, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Platform sumber informasi yang digunakan oleh anggota Komunitas Fotografer Semarang untuk memperoleh informasi yaitu dengan menggunakan platform search engine yang ada di Google, atau melakukan pencarian informasi melalui media sosial seperti, instagram , facebook , youtube dan melalui teman. Anggota Komunitas Fotografer Semarang lebih menyukai pencarian informasi melalui media sosial. Hal yang mendasari pencarian informasi anggota Komunitas Fotografer Semarang melalui media sosial adalah karena informasi yang diperoleh lebih up to date . Dalam melakukan pencarian informasi kendala yang dialami oleh anggota Komunitas Fotografer Semarang yaitu penggunaan Keyword (Kata", "type": "Text" }, { "left": 201, "top": 784, "width": 208, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Copyright ©2023, ISSN: 2598-3040 online", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 38, "width": 21, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "364", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 88, "width": 473, "height": 67, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kunci) ketika menggunakan search engine luar negeri dalam mencari informasi dan kendala finansial untuk menambah koleksi majalah dan buku fotografi, sehingga adanya peran komunitas dapat membantu terpenuhinya kebutuhan informasi melalui kegiatan yang diadakan oleh komunitas ataupun informasi yang disebarkan melalui grup khusus anggota Komunitas Fotografer Semarang.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 164, "width": 81, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Daftar Pustaka", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 184, "width": 470, "height": 29, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Becker, B. W. (2016). Contemporary Search Behavior and the Information Age. Behavioral and Social Sciences Librarian , 35 (3), 123–127. https://doi.org/10.1080/01639269.2016.1241121", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 222, "width": 470, "height": 35, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Djamilay, M. A., & Dewi, S. I. (2020). Peran Media Sosial Instagram Terhadap Publikasi Hasil Fotografi Ukm X-Flash. JISIP : Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik , 9 (2), 81–89. https://doi.org/10.33366/jisip.v9i2.2223", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 270, "width": 470, "height": 35, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Fathurrohman, M. A., Adnan, W., Habibi, M. R. N., & Rahmawati, F. (2020). Implementasi Sekolah Fotografi Online (SEFO) Melalui Whatsapp Group Sebagai Media Peningkatan Kapasitas Fotografi Di Masa Pandemik Covid-19. Al-Ittishol: JUrnal Komunikasi Dan Penyiaran Islam , 1 (2), 91–98.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 318, "width": 470, "height": 22, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Fauzan, M. (2015). Pengaruh Motif Menonton Program Acara Mata Lensa ANTV terhadap Kepuasan Informasi Fotografi Komunitas Fotografi Pekanbaru. Jom Fisip , 2 (2), 1–15.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 353, "width": 470, "height": 23, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Firdo, R., & Edwin Rizal, H. R. (2014). PERAN SITUS www.fotografer.net DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN . 2 (2), 103–110.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 389, "width": 470, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gunawan, A. P. (2014). Genre Fotografi yang Diminati oleh Fotografer di Indonesia. Humaniora , 5 (2),", "type": "Text" }, { "left": 95, "top": 401, "width": 234, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1234. https://doi.org/10.21512/humaniora.v5i2.3266", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 424, "width": 470, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hadiyah, N., Dewi, R. K., & Sutrisni, S. (2020). Hubungan Sumber Informasi Terhadap Pengetahuan", "type": "Text" }, { "left": 95, "top": 437, "width": 129, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sadari Pada Remaja", "type": "Table" }, { "left": 243, "top": 437, "width": 78, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Putri. Jurnal", "type": "Text" }, { "left": 95, "top": 437, "width": 446, "height": 22, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mahasiswa Kesehatan , 2 (1), 53. https://doi.org/10.30737/jumakes.v2i1.1236", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 472, "width": 470, "height": 22, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Herlina, Y. (2003). Kreativitas Dalam Seni Fotografi. Nirmana , 5 (2), 214–228. Retrieved from http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/dkv/article/view/16106", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 507, "width": 313, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Karyadi, B. (2017). Fotografi (Belajar Fotografi) . Bogor: NahlMedia.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 530, "width": 406, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Lasa HS. (2009). Kamus Kepustakawanan Indonesia . Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 552, "width": 397, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mamik. (2015). Metodologi Kualitatif (N. Retnowati, ed.). Surabaya: Zifatama Publisher.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 575, "width": 468, "height": 23, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pawit M. Yusup, P. subekti. (2010). Teori dan Praktik Penelusuran Informasi (Information Retrieval) (1st ed.). Jakarta: Kencana.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 610, "width": 470, "height": 36, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Purawinangun, I. A., & Yusuf, M. (2020). Gerakan Literasi Generasi Milenial Melalui Media Sosial. Lingua Rima: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia , 9 (1), 67. https://doi.org/10.31000/lgrm.v9i1.2401", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 658, "width": 470, "height": 23, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Putri, N. W. E. (2018). Peran Facebook sebagai Media Komunikasi Pada Organisasi SISYA VEDA SASTRA . 2 , 79–86.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 694, "width": 470, "height": 22, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Riani, N. (2017). Model Perilaku Pencarian Informasi Guna Memenuhi Kebutuhan Informasi (Studi Literatur).", "type": "Text" }, { "left": 165, "top": 706, "width": 54, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Publication", "type": "Table" }, { "left": 95, "top": 706, "width": 446, "height": 23, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Library and Information Science , 1 (2), 14. https://doi.org/10.24269/pls.v1i2.693", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 742, "width": 471, "height": 35, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Susanto, A. A. (2017). Fotografi adalah Seni: Sanggahan terhadap Analisis Roger Scruton mengenai Keabsahan Nilai Seni dari Sebuah Foto. Journal of Urban Society’s Arts , 4 (1), 49–60. https://doi.org/10.24821/jousa.v4i1.1484", "type": "List item" }, { "left": 201, "top": 784, "width": 208, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Copyright ©2023, ISSN: 2598-3040 online", "type": "Page footer" }, { "left": 521, "top": 38, "width": 21, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "365", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 85, "width": 470, "height": 25, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Syawqi, A. (2017). Tik Ilmeu : Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi Perpustakaan STAIN Curup | p- issn: 1496125591; e-issn:1496125960. Tik Ilmeu : Jurnal Ilmu Perpustakaan Dan Informasi , 1 (1),", "type": "Text" }, { "left": 95, "top": 113, "width": 33, "height": 10, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "19–44.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 136, "width": 470, "height": 22, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tanjung, M. R. (2019). Fotografi Ponsel (Smartphone) Sebagai Sarana Media Dalam Perlembangan Masyarakat Modern. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia Dan Industri Kreatif , 1 (2), 224–234.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 171, "width": 471, "height": 22, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Wilson, T. D. (2000). Human information behavior. Informing Science , 3 (2), 49–55. https://doi.org/10.28945/576", "type": "List item" }, { "left": 201, "top": 784, "width": 208, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Copyright ©2023, ISSN: 2598-3040 online", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 38, "width": 21, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "366", "type": "Page header" } ]
1fa74c6e-613f-3748-17e1-a46671c41403
http://ejournal.staidarussalamlampung.ac.id/index.php/assalam/article/download/187/226
[ { "left": 86, "top": 154, "width": 447, "height": 33, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Plagiarism Checker X Originality Report", "type": "Title" }, { "left": 243, "top": 189, "width": 132, "height": 17, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Similarity Found: 2 5 %", "type": "Text" }, { "left": 237, "top": 223, "width": 138, "height": 16, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Date: Selasa, Mei 0 5 , 2020", "type": "Text" }, { "left": 172, "top": 239, "width": 271, "height": 15, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Statistics: 973 words Plagiarized / 3484 Total words", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 256, "width": 462, "height": 15, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Remarks: Medium Plagiarism Detected - Your Document needs Selective Improvement.", "type": "Text" }, { "left": 88, "top": 272, "width": 440, "height": 15, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "-------------------------------------------------------------------------------------------", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 305, "width": 467, "height": 130, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "‘URF SEBAGAI METODE PENETAPAN HUKUM EKONOMI ISLAM Khikmatun Amalia_ [email protected] IAIN Purwokerto Abstract This article aims to discuss matters related to 'urf as a method of determining Islamic economic law in economic activity. The research methodology in this article uses a qualitative method with a library research approach. The results showed that urf is something that is known and has become a community habit, either in the form of words or deeds. So that 'urf can be used as a method of determining Islamic economic law, including in economic transaction activities.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 452, "width": 467, "height": 113, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Some examples of the application of 'urf in economic transactions today are buying and selling in modern shopping centers and online-based transactions without saying shighat (my words sell-I buy). Keywords: ‘Urf, Law, Islamic Economics. Abstrak Artikel in i bertujuan untuk membahas hal- hal yang berkaitan dengan ‘urf sebagai metode penetapan hukum ekonomi Islam dalam kegiatan perekonomian. Metodologi penelitian dalam artikel ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan kepustakaan (library research).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 583, "width": 460, "height": 97, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Hasil penelitian menunjukkan bahwa ‘urf merupakan suatu hal yang dikenal dan sudah menjadi kebiasaan masyarkat, baik berupa ucapan ataupun perbuatan. Sehingga ‘urf dapat dijadikan metode penetapan hukum ekonomi Islam termasuk dalam kegiatan transaksi eko nomi. Beberapa contoh penerapan ‘urf dalam transaksi ekonomi sekarang ini adalah jual beli di pusat perbelanjaan modern dan transaksi yang berbasis online tanpa mengucapkan shighat (ucapan saya jual-saya beli).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 698, "width": 459, "height": 15, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Dampak positif yang diharapkan dengan adanya artikel ini ialah masyarakat akan lebih", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 72, "width": 470, "height": 195, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "bijak dalam bermuamalah serta mampu memanfaatkan teknologi sebagai dasar pembangunan bisnis yang amanah.. Kata Kunci: ’Urf, Hukum, Ekonomi Islam. Pendahuluan Ada kalanya Alqur’an dan hadits tidak menjelaskan hukum Islam secara rinci, sementara ummat Islam harus menjalankan kehidupannya sesuai aturan, norma dan hukum Islam. Untuk menjawab “kegelisahan” tersebut, para ahli mengerahkan segenap kemampuan nalarnya guna mendapatkan solusi yang tepat pada setiap permasalahan yang ada. Inilah yang disebut ijtihad.Terdapat beberapa metode dalam berijtihad, di antaranya adalah istihsan, mashalih al- mursalah, istihshab, ‘urf, syar’u man qablana. Dalam kehidupan masyarakat banyak terdapat kebiasaan-kebiasaan atau tradisi yang populer secara luas di tengah kehidupan mereka.Tradisi tersebut dapat berupa perkataan atau perbuatan yang berlaku secara umum, hal semacam ini disebut dengan ‘urf.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 285, "width": 471, "height": 146, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Kebiasaan-kebiasaan tersebut dapat menjadi bahan pertimbangan ketika akan menetapkan hukum Islam dalam transaksi ekonomi yang semakin berkembang terutama terkait masalah-masalah yang tidak ada ketegasan hukum dalam al- Qur’an dan al-Hadits.Pembahasan adat kebiasaan sebagai ‘urf di dalam ushul al -fiqh ditekankan pada kedudukannya sebagai suatu kepantasan yang telah dikenal secara luas oleh masyarakat.Dan‘urf yang menjadi pertimbanganhukum Islam hanyalah‘urf shahih saja._. Pembahasan Pengertian dan dasar hukum ‘urf Sumber hukum Islam ada dua macam sumber yang ‘’tekstual’’ atau sumber tertulis yaitu langsung berdasarkan teks Al- Qur’an dan Sunnah Nabi.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 449, "width": 401, "height": 15, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Dan yang kedua ‘’non tekstual’’ atau sumber tak tertulis seperti Ijma’, Qiyas,", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 465, "width": 469, "height": 130, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Istishan,Mashalih al- Mursalah, Istishab,Urf’, Syar’u Man Qablina, Mazhab Shahabi dan Zara’._ Kedudukan dalil di kalangan para fuqaha ada yang disepakati dan ada yang di ikhtilafkan /diperdebatkan.Dalil yang disepakati di antaranya adalah Al- Qur’an, As- Sunnah, Ijma dan Qiyas. Sedangkan yag di ikhtilafkan adalah ‘Urf, Syar’u manqablana, Madzhab Shahabi, Istishsan, Istishab, Maslahah Mursalah dan Sadd Dzariah. _ Pengertian ‘Urf Secara etimologi, ‘urf berarti ‘’yang baik’’.Atau ‘’sesuatu yang dipandang baik dan diterima oleh akal sehat’’.Sementara adat adalah sesuatu perbuatan yang dikerjakan secara berulang tanpa hubungan rasional.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 613, "width": 467, "height": 96, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Dalam konteks ini, adat dan ‘urf adalah sesuatu yang telah biasa berlaku, diterima dan dianggap baik oleh masyarakat. Secara terminology, ‘urf didefinisikan sebagai kebiasaan mayoritas umat, baik dalam perkataan maupun perbuatan. Menurut Abdul Karim Zaidah, istilah ‘urf berarti sesuatu yang telah dikenali oleh masyarakat dan merupakan kebiasaan dikalangan mereka, baik berupa perkataan, perbuatan, maupun pantangan-pantangan dan juga bisa disebut dengan adat. Menurut istilah ahli syara’,", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 72, "width": 455, "height": 32, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "tidak ada perbe daan antara ‘urf dan adat (adat kebiasaan).Namun dalam pemahaman biasa diartikan bahwa pengertian adat lebih umum dibanding dengan ‘urf.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 122, "width": 476, "height": 145, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Suatu kebiasaan dapat dikatakan sebagai ‘urf jika memenuhi hal -hal berikut: pertama, kebiasaan itu harus disukai banyak orang. Kedua, kebiasaaan harus dilakukan secara berulang-ulang.Ketiga, kebiasaan itu harus popular dan dikenal oleh banyak komunitas. Ahmad Azhar Basyir menyebutkan tiga prasyarat ‘urf lainnya,yaitu: pertama, adanya kemantapan jiwa. Kedua, sejalan dengan pertimbangan akal sehat.Ketiga, dapat diterima oleh watak pembawaan manusia.Oleh sebab itu, kebiasaan yang tidak memenuhi prasyarat tersebut tidak dapat dikatakan sebagai ‘urf._ Dalam hukum Islam, ‘urf menempati posisi yang penting dalam penetapan hukum. Hal ini karena ‘urf menjadi kebiasaan yang berlaku di masyarakat secara membudaya di tengah-tengah masyarakat.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 285, "width": 470, "height": 195, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Oleh karena itu, adat dan ‘urf menjadi pertimbangan dalam menetapkan hukum yang telah dirumuskan menjadi kaidah umum, yaitu: al-adah muhakkamah dan al-Tsabit bi al-urfi ka al-Tsabit bi al- nash. Dasar hukum ‘urf pada surat Al - A’rof (17) ayat 199 Ayat Al- Qur’an yang artinya “Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta berpalinglah daripada orang- orang bodoh” dan ucapan s ahabat Rasulullah Saw Abdullah bin Mas’ud “sesuatu yang dinilai baik oleh kaum Muslimin adalah baik di sisi Allah dan sesuatu yang mereka nilai buruk maka ia buruk disisi Allah”. Kebiasaan yang benar harus diperhatikan dalam pembentukan hukum syara’ dan pu tusan perkara.Seorang mujtahid harus memperhatikan hal ini dalam pembentukan hukumnya dan bagi hakim juga harus memperhatikan hal itu dalam setiap putusannya. Karena apa yang sudah diketahui dan dibiasakan oleh manusia adalah menjadi kebutuhan mereka, disepakati danada kemaslahatannya.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 498, "width": 471, "height": 179, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Adapaun adat yang rusak, maka tidak boleh diperhatikan, karena memperhatikan adat yang rusak berarti menentang dalil syara’ atau membatalkan hukum syara’. Hukum yang didasarkan pada adat akan berubah seiring perubahan masalah asal. Oleh karena itu, dalam hal perbedaan pendapat ini para ulama fikih berkata:’’perbedaan itu adalah waktu dan masa, bukan pada dalil dan alasan’’. Suatu hukum yang ditetapkan atas dasar ‘urf dapat berubah karena kumungkinan adanya perubahan ‘urf itu sendiri atau perubahan tempat, zaman dan sebagainya.Sebagian mendasarkan hal itu pada kenyataan bahwa, Imam Syafi’i ketika di Irak mempunyai pendapat -pendapat yang berlainan dengan pendapat beliau sendiri setelah pindah ke Mesir.Di kalangan Ulama, pendapat Imam Syafi’i ketika di Irak disebut den gan qawl qadim, sedangkan pendapat di Mesir disebut qawl jaddid.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 694, "width": 452, "height": 15, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Adapun alasan para Ulama yang memakai ‘urf dalam menentukan hukum antara lain:", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 72, "width": 468, "height": 130, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Banyak hukum syariah yang ternyata sebelumnya telah menjadi kebiasaan orang Arab. Seperti adanya wali dalampernikahan.Dan transaksi jual beli tanpa sighat (tanpa menyebutkan akadnya) yang sudah sangat umum terjadi._ Macam-macam dan dasar hukum ‘urf Macam - macam ‘Urf Para ulama ushul fiqh membagi ‘urf kepada tiga macam: Dari segi objeknya,’urf dibagi kepada: Al - ‘urf al-lafzhi. adalah kebiasaan masyarakat dalam mempergunakan lafal/ungkapan tertentu dalam mengungkapkan sesuatu, sehingga makna itulah yang dipahami dan terlintas dalam pikiran masyarakat. Al-urf al- ‘amali.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 220, "width": 467, "height": 129, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Adalah kebiasaan masyarakat yang berkaitan dengan perbuatan biasa atau muamalah keperdataan, Dari segi cakupannya,’urf terbagi dua yaitu Al - ‘urf al - ‘am adalah kebiasaan tertentu yang berlaku secara luas di seluruh masyarakat dan di seluruh daerah. Al- ‘urf al-khasadalah kebiasaan yang berlaku di daerah dan masyarakat tertentu. Dari segi keabsahannya dari pandangan syara’,’urf terbagi dua: Al - ‘urf al -shahih adalah kebiasaan yang berlaku di tengah-tengah masyarakat yang tidak bertentangan dengan nash (ayat atau hadist), tidak menghilangkan kemaslahatan mereka dan tidak pula membawa mudarat kepada mereka.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 367, "width": 466, "height": 146, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Al- ‘urf al -fasid adalah kebiasaan yang bertentangan dengan dalil- dalil syara’ dan kaidah- kaidah dasar yang ada dalam syara’ Kehujjahan ‘Urf Para ulama ushul fiqh merumuskan kaidah-kaidah fiqh yang berkait an dengan ‘urf diantaranya adalah yang paling mendasar ???? ?? ????? Adat kebiasaan itu bisa menjadi hukum ?? ???? ???? ????? ????? ??????? ? ?????? ? Tidak diingkari perubahan hukum disebabkan perubahan zaman dan tempat ??????? ???? ??????? ???? Yang baik itu menjadi ‘urf, sebagaimana yang disyaratkan itu menjadi syarat Para ulama ushul fiqh menyatakan bahwa hukum-hukum yang didasarkan kepada ‘urf bisa berubah sesuai dengan perubahan masyarakat pada zaman tertentu dan tempat tertentu.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 531, "width": 466, "height": 129, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Syarat- Syarat ‘Urf Para ulama ushul fiqh menyatakan bahwa suatu ‘urf, baru dapat dijadikan sebagai salah satu dalil dalam menetapkan hukum syara’ apabila memenuhi syarat- syarat sebagai berikut: ‘Urf itu (baik yang bersifat khusus dan umum maupun yang bersifat perbuatan dan ucapan), berlaku secara umum. Artinya: mayoritas kasus yang terjadi ditengah-tengah masyarakat dan keberlakuannya dianut oleh mayoritas masyarakat tersebut. ‘Urf itu telah memasyarakat ketika persoalan yang akan ditetapkan hukumnya itu muncul. Artinya ’urf yang dijadikan sandaran hukum itu lebih dahulu ada sebelum kasus yang akan ditetapkan hukumnya.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 678, "width": 469, "height": 31, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "‘Urf itu tidak bertentangan dengan yang diungkapkan secara jelas dalam suatu transaksi. Artinya dalam suatu transaksi apabila kedua belah pihak telah menentukan secara jelas", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 72, "width": 464, "height": 65, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "hal- hal yang harus dilakukan. ‘Urf itu tidak bertentangan dengan nash, sehingga menyebabkan hukum yang dikandung nash itu tidak bisa diterapkan. Pertentangan ‘Urf dengan dalil Syara’ ‘Urf yang berlaku di tengah -tengah masyarakat adakalanya bertentangan dengan nash dan adakalanya bertentangan dengan dalil syara’ lainya_.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 154, "width": 466, "height": 113, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Dalam persoalan pertentangan ‘urf dengan nash, para ahli ushul fiqh memerincinya sebagai berikut: Pertentangan ‘Urf dengan nash yang bersifat khusus/rinci. Apabila pertenta ngan ‘urf dengan nash khusus menyebabkan tidak berfungsinya hukum yang dikandung nash, maka ‘urf tidak dapat diterima. Pertentangan ‘Urf dengan nash yang bersifat umum. Menurut Mushthafa Ahmad al- Zarqa ‘, apabila ‘urf telah ada ketika datangnya nash yang b ersifat umum, maka harus dibedakan antara ‘urf al -lafzhi dengan ‘urf al - ‘amali.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 285, "width": 465, "height": 163, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Apabila ‘urftersebut adalah ‘urf al - lafzhi, maka ‘urf itu bisa diterima, sehingga nash yang umum itu dikhususkan sebatas ‘urf al -lafzhi yang telah berlaku tersebut, dengan syarat tidak ada indikator yang menunjukkan bahwa nash umum itu tidak dapat dikhususkan oleh ‘ urf. ‘Urf yang terbentuk belakangan dari nash umum yang bertentangan dengan‘urf tersebut. Apabila suatu ‘urf terbentuk setelah datangnya nash yang bersifat umum dan antaranya keduanya terjadi pertentangan, maka seluruh ulama fiqh sepakat menyatakan bahwa ‘urf seperti ini, baik yang bersifat lafzhi (ucapan) maupun yang bersifat ‘amali (praktik), sekalipun ‘urf itu bersifat umum, tidak dapat dijadikan dalil dalam mene tapkan hukum syara’, karena keberadaan ‘urf ini muncul ketika nash syara’ telah menentukan hukum secara umum._", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 465, "width": 459, "height": 97, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Kedudukan ‘Urf dalam Menetapkan Hukum Secara umum ‘Urf atau ‘adat itu diamalkan oleh semua ulama fiqh terutama di kalangan ulama madzhab Hanafiyah dan Malikiyah.Ulama Hanafiyah menggunakan istihsan dalam berijtihad dan salah satu bentuk istihsan itu adalah al- ‘urf (istihsan yang menyandar pada ‘urf). Oleh ulama Hanafiyah, ‘Urf itu didahulukan atas qiyas khafi dan juga di dahulukan atas nash yang umum dalam arti ‘Urf itu mentakhsis umum nash.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 580, "width": 469, "height": 129, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Ulama Malikiyah menjadikan ‘Urf atau tradisi yang hidup di kalangan ahli madinah sebagai dasar dalam menetapkan hukum dan mendahulukannya dari hadist ahad.Ulama Syafi’iyah banyak menggunakan ‘Urf dalam hal -hal tidak menemukan ketentuan batasannya dalam syara maupun dalam penggunaan bahasa. Mereka mengemukakan kaidah sebagai berikut: “Setiap yang datang dengannya syara’ secara mutlak, dan tidak ada ukurannya dalam syara’ maupun dalam bahasa, maka dikembalikan kepada ‘Urf” Dalam menanggapi adanya penggunaan ‘Urf dalam fiqh, Al -Sayuti mengulasnya dengan mengembalikannya kepada kaidah: ??????????? Para ulama yang mengamalkan ‘Urf itu", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 72, "width": 449, "height": 32, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "dalam memahami dan mengsitinbathkan hukum, menetapkan beberapa persyaratan untuk menerima ‘Urf tersebut.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 122, "width": 469, "height": 129, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Adat atau ‘Urf itu bernilai maslahat dan dapat diterima akal sehat Adat atau ‘Urf itu berlaku umum dan merata di kalangan orang-orang yang berada dalam lingkungan ‘adat itu atau dikalangan sebagian besar warganya. Urf yang dijadik an sandaran dalam penetapan hukum itu telah ada (berlaku) pada saat itu bukan ‘Urf yang muncul kemudian. Adat tidak bertentangan dan melalaikan dalil syara’ yang ada atau bertentangan dengan prinsip yang pasti._ ‘Urf sebagai Metode Penetapan Hukum Ekonomi Islam Islam sebagai system keyakinan (agama) pada satu sisi merupakan norma yang sangat personal.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 269, "width": 461, "height": 162, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Adapun ekonomi sebagai suatu system merupakan kegiatan-kegiatan dan transaksi yang bersifat profite-motife, keinginan untuk mendapatkan keuntungan_. Namun jika melihat pada kandungan-kandungan ajaran yang diterangkan dalam islam sangat jelas nyata Islam tidak hanya sebagai system keyakinan (agama) tapi islam juga merupakan suatu sumber ajaran dari tatanan ekonomi. Ajaran tersebut di jelaskan secara tersuratataupun tersirat._ Ahmad M.Saefudin sebagaimana dikutip oleh Mohammad Daud Ali dan Ridwan menyatakan bahwa ada tiga asas filsafat ekonomi Islam.Pertama, prinsip semua yang ada di alam semesta, langit, bumi serta sumber-sumber alam yang ada padanya, bahkan harta kekayaan yang dimiliki manusia adalah milik Allah sebagai sang pencipta.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 449, "width": 469, "height": 80, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Semua ciptaan Allah tunduk pada kehendak dan ketentuan-ketentuan-Nya (QS,20:5). Asas ini telah meletakan masalah kepemilikan manusia sebagai kepemilikan yang relative dan Allah adalah pemilik yang sesungguhnya sebagai kepemilikan yang relative dan Allah adalah pemilik yang sesungguhnya. Kedua, prinsip Tauhid, bahwa Allah adalah Tuhan yang Esa.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 547, "width": 449, "height": 113, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Prinsip ini memberikan makna bahwa manusia sebagai khalifah Allah di muka bumi harus mengelola semua fasilitas yang diberikan Allah untuk mengabdi kepada Tuhan yang satu yaitu Allah SWT sebagai poros aktifitas manusia. Ketiga, prinsip keimanan kepada hari akhir yaitu hari pembalasan amal perbuatan manusia dalam berbagai bentuk aktifitasnya termasuk aktifitas ekonomi. Prinsip ini meletakkan dasar perilaku ekonomi dalam kontrol nilai ketuhanan sebagai basis nilai bahwa semua aktifitas manusia di dunia akan dimintai pertanggungjawaban pada hari akhir nanti._", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 678, "width": 455, "height": 31, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Keterkaitan antara hukum dan kegiatan ekonomi tercermin dari terjadinya akad. Akad adalah proses yang penting di dalam proses kegiatan ekonomi, tanpa adanya akad", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 72, "width": 460, "height": 130, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "proses trransaksi menjadi tidak sah, karena tidak adanya perjanjian di awal oleh kedua belah pihak. Proses kepemilikin adalah bentuk proses perpindahan hak milik berdasarkan transaksi, setelah terjadinya kesepakatan antara kedua belah pihak, untuk memindahkan hak milik kepada pihak kedua melalui pihak pertama, misalnya dalam transaksi jual beli, sewa-menyewa dan lain sebagainya. Dalam hal tersebut selalu ada keterkaitan antara aspek hukum dan ekonomi Islam.Sehingga kegiatan dalam ekonomi Islam digali dari hukum Islam itu sendiri, di dalam Islam kegiatan ekonomi dan hukum tidak dapat dipisahkan.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 220, "width": 468, "height": 129, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Sumber utama dalam hukum Islam adalah al- Qur’an, didalamnya menegaskan bahwa Nabi Muhammad diberi kewenangan untukmenjelaskan hukum-hukum yang ada dalam al- Qur’an dan dalam beberapa hal memberikan ketentuan hukum baru. Dengan demikian, Sunnah Rasul merupakan sumber kedua hukum Islam setelah al- Qur’an.Sunnah Rasul memberikan kesempatan kepada umat Islam untuk menemukan ketentuan-ketentuan hukum yang tidak disebutkan dalam al- Qur’an atau Sunnah Rasul secara jelas dengan jalan ijtihad.Dengan demikian, ijtihad dapat dipandang sebagai sumber ketiga hukum Islam.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 367, "width": 465, "height": 97, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Hukum-hukum ijtihadiyah pada pokoknya bersumber kepada qiyas dan pertimbangan kepentingan dan kemaslahatan masyarakat_. Di antara yang akan mendatangkan kebaikan dan memenuhi kepentingan masyarakat adalah mengukuhkan berlakunya ‘urf yang tidak bertentangan dengan nash al-Quran dan Sunnah Rasul._ Masyarakat selalu mengalami perubahan dan perkembangan yang tentu saja akan berpengaruh kepada adat istiadat mereka_.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 482, "width": 471, "height": 146, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Kalau hukum Islam dirumuskan berdasarkan adat kebiasaan tersebut, sedangkan adat itu mengalami perubahan, maka dengan berubahnya adat, hukum juga mengikuti_. Perubahan hukum Islam dimaksud, bukanlah sekedar perubahan, akan tetapi harus dilakukan dengan usaha maksimal, yang disebut pembaharuan hukum Islam dengan menggunakan ijtihad sebagai sarananya. Dalam kaitannya dengan hukum Islam sebagai hukum Allah Swt, walaupun memungkinkan untuk mengalami perubahan melalui upaya pembaharuan hukum Islam, namun hukum-hukum yang berlandaskan kepada 'urf ini, juga adalah hukum Islam, karena Islam menghargai dan sangat memperhatikan manusia baik individu maupun masyarakat. ‘Urf termasuk salah satu dalil hukum dalam Islam._", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 645, "width": 462, "height": 64, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Penerapan urf dalam ekonomi Islam Di atas telah diketahui bahwa al- ‘âdah almuhakkamah, pada dasarnya merupakan adatkebiasaan manusia yang sesuai dengan syari’atIslam, sehingga oleh karenanya hukum dari adattersebut sesuai dengan dalil syar’i yang menjadi rujukan. Contohnya dalam perbankan Islam, akad atau transaksi", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 72, "width": 470, "height": 97, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "hutang piutang pada dasarnya adalah tidak wajib. Perintah Allah Swt dalam Surat Al-Baqarah ayat 282 pada dasarnya bukan perintah wajib, melainkan perintah sunnah yang artinya: ‘’Hai orang - orang yang beriman, apabila kamu bermua’amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hend aklah kamu menuliskannya.’’ Dalam tafsir Jalain disebutkan, tujuannya adalah sebagai tanda bukti dan supaya tidak terjadi perselisihan di antara kedua belah pihak.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 187, "width": 470, "height": 146, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Urf di Perbankan Islam adalah setiap akad tabungan atau hutang piutang adalah wajib dicatat karena untuk menghindari adanya kerugian di salah satu pihak. Karena syariat Islam mengajarkan setiap transaksi yang dilakukan oleh dua pihak haruslah tidak saling merugikan atau membahayakan salah satunya Nabi bersabda:’’Tidak boleh merugikan diri sendi ri dan tidak boleh pula merugikan orang lain’’. Hadist inilah yang menjadi prinsip muamalah dalam Islam.Dengan prinsip ini maka ‘Urf perbankan Islam yang mewajibkan pencatatan dalam setiap transaksi dengan tujuan merugikan salah satu pihak adalah sesuai dengan ajaran Islam.Sehingga pencatatan tersebut tidak hanya wajib menurut perbankan tetapi wajib menurut hukum Islam._", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 351, "width": 469, "height": 178, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Contohlain ‘urf’ dalam ekonomi Islam adalah, dalam transaksi jual beli di pusat perbelanjaan modern dan transaksi yang berbasis online tanpa mengucapkan shighat (ucapan saya jual-saya beli). Apabila menggunakan literatur fiqh klasik maka jual beli seperti ini tidaklah sah karena tidak mengucapkan shighat (ucapan) jual beli yang jelas melainkan menggunakan isyarat atau tanda. Contoh isyarat atau tanda yang digunakan oleh penjual adalah meletakkan barang-barang /memajang gambar barang dengan label harga (offline/online)yang hendak dijual sedangkan untuk pembeli dengan cara mengambilnya dan membayarnya di kasir atau dengan cara transfer. Atau bahkan hanya memencet tombol ’’OK’’ di HP. Seperti gojek, gofood, dan sebagainya. jual beli tersebut sudah menunjukkan kerelaan dari kedua belah pihak yang secara substantif sudah memenuhi prinsip dasar dalam akad jual beli.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 547, "width": 465, "height": 162, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Dan jual beli tersebut boleh dilakukan berdasarkan ‘urf atau kebiasaan masyarakat pada saat ini. Dalam fiqh muamalah semestinya shighat merupakan hal yang menjadi rukun jual beli yang harus dipenuhi.seharusnya penjual berkata,\"Saya jual barang ini kepada Andadengan harga sekian\", lalu pembeli harus menjawab dengan lafadz,\"Saya beli barang inidengan harga sekian, tunai\"_. Namun akad dengan lafadz ini nyaris tidak digunakan oleh kebanyakan orang di masa sekarang.Tetapi secara substantif akad tersebut sudah memenuhi prinsip dasar dalam transaksi (akad) karena sudah adanya kerelaan kedua belah pihak dan keharusan dari akibat hukum yang timbul dari transaksi tersebut juga didasarkan atas tuntutan yang telah disepakati mereka bersama.Hal ini sudah sesuai dengan firman Allah (Q.S.AN- Nisa’: 29) .", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 89, "width": 468, "height": 195, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama- suka di antara kamu’’ Nabi Muhammad Saw juga bersabda “Sesungguhnya jual-beli itu harusla h dengan saling rela/ridha”(HR. Ibn Majah)” Hal ini juga sudah sesuai dengan kaidah fiqh dalam bermuamalah yaitu: ????? ?? ????? ??? ?????? ???? ? ?????? ?? ??????? ?? ???? ?? ‘’Hukum asal dalam transaksi adalah keridhaan kedua belah pihak yang berakad has ilnya adalah berlaku sahnya yang di akadkan’’_ Berdasarkan penjelasan diatas dapat dipahami bahwa setiap transaksi jual beli harus dilakukan dengan kerelaan oleh kedua belah pihak.Pada mulanya, shighat haruslah berupa ucapan (saya jual) dari penjual dan ucapan pembeli (saya beli).Namun kebiasaan kegiatan transaksi ekonomi modern hari ini (‘urf) merubah segalanya menjadi lebih mudah. Kesimpulan ‘Urf menempati posisi yang penting dalam penetapan hukum.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 302, "width": 464, "height": 80, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Hal ini karena ‘urf menjadi kebiasaan yang berlaku di m asyarakat secara membudaya di tengah- tengah masyarakat. Oleh karena itu, adat dan ‘urf menjadi pertimbangan dalam menetapkan hukum yang telah dirumuskan menjadi kaidah umum, yaitu: al-adah muhakkamah dan al-Tsabit bi al-urfi ka al-Tsabit bi al-nash. Keterkaitan antara hukum dan kegiatan ekonomi tercermin dari terjadinya akad.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 400, "width": 470, "height": 97, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Akad adalah proses yang penting di dalam proses kegiatan ekonomi, tanpa adanya akad proses trransaksi menjadi tidak sah, karena tidak adanya perjanjian di awal oleh kedua belah pihak.Sehingga kegiatan dalam ekonomi Islam digali dari hukum Islam itu sendiri, di dalam Islam kegiatan ekonomi dan hukum tidak dapat dipisahkan. ‘Urf dalam transaksi ekonomi sekarang ini adalah jual beli di pusat perbelanjaan modern dan transaksi yang berbasis online tanpa mengucapkan shighat (ucapan saya jual-saya beli).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 514, "width": 458, "height": 146, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Apabila menggunakan literatur fiqh klasik maka jual beli seperti ini tidaklah sah karena tidak mengucapkan shighat (ucapan) jual beli yang jelas melainkan menggunakan isyarat atau tanda. Contoh isyarat atau tanda yang digunakan oleh penjual adalah meletakkan barang-barang /memajang gambar barang dengan label harga (offline/online) yang hendak dijual sedangkan untuk pembeli dengan cara mengambilnya dan membayarnya di kasir atau dengan cara transfer. jual beli tersebut sudah menunjukkan kerelaan dari kedua belah pihak dan secara substantif sudah memenuhi prinsip dasar dalam akad jual beli. Dan jual beli tersebut boleh dilakukan berdasarkan ‘urf atau kebiasaan masyarakat pada saat ini.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 678, "width": 438, "height": 31, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "DAFTAR PUSTAKA Bisri, Hasan, Model Penelitian Fiqh, Bogor: Prenada Media, 2003 Dahlan, Moh. “Hubungan Agama Dan Negara di Indonesia.” Analisis?: Jurnal Studi", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 72, "width": 455, "height": 97, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Keislaman 14, No. 1 (2014): 1 – 28. Https://Doi.Org/10.42042/Analisis.V14i1.635. Dali, Zulkarnain. “Hubunga n Antara Manusia, Masyarakat, Dan Budaya Dalam Perspektif Islam.” Nuansa 9, No. 1 (10 Juni 2016). Https://Doi.Org/10.29300/Nuansa.V9i1.373. Dahlan, Ahmad, Pengantar Ekonomi Islam, Jakarta: Prenadamedia Group,2019 Djazuli, Kaidah-Kaidah Fikih, Jakarta: Kenc ana,2006 Hamzawi, Adib. “€˜urf Dalam Kompilasi Hukum Islam Indonesia.”", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 187, "width": 464, "height": 179, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Inovatif: Jurnal Penelitian Pendidikan, Agama Dan Kebudayaan 4, No. 1 (2 Februari 2018): 1 –27. M. Ikhfan, Turfaulmali. “Tradisi Mitoni Dalam Perspektif Hukum Islam (Studi Kasus Di De sa Laren Kecamatan Bumiayu Kabupaten Brebes).” Skripsi, Iain Purwokerto, 2019. Http://Repository.Iainpurwokerto.Ac.Id/6573/. Mohammad,Mufid, Ushul Fiqh Ekonomi Dan Keuangan Kontemporer, Jakarta: Prenadamedia Group,2016. Mun’im Saleh, Abdul, Hubungan Kerja Usul Al-Fiqh Dan Al-Qawaid Al-Fiqhiyah Sebagaimetode Hukum Islam, Yogyakarta: Nadi Pustaka, 2012 Nashrullah, Galuh Kartika Mayangsari Rofam, Penerapan Konsep ’Urf Dalam Kitab Sabilal Muhtadin, Al -Iqtishadiyah, Volume: Iv, Nomor I, Juni 2018 Nasrulloh, Hukum Adat dan Penerapannya dalam Ekonomi Islam, Jurnal Al-Munqidz Volume 2, Edisi 2, Juli 2013 Nasrun, Haroen, Ushul Fiqh 2, Jakarta: Logos,2001 Puspitasari, Yesi.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 384, "width": 464, "height": 31, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "“Tradisi Pengasuhan Anak Kembar Secara Terpisah Dalam Perspektif ‘Urf (Studi Kasus Di Desa Renah Kurung Kecamatan Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang).”", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 416, "width": 453, "height": 113, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Undergraduate, Iain Curup, 2019. Http://E-Theses.Iaincurup.Ac.Id/546/. Rofam, Galuh Nashrullah Kartika Maya ngsari. “Penerapan Konsep ’Urf Dalam Kitab Sabilal Muhtadin (Kajian Terhadap Pemikiran Muhammad Arsyad Al- Banjari).” Al Iqtishadiyah Jurnal Ekonomi Syariah Dan Hukum Ekonomi Syariah 4, No. 1 (7 Desember 2018): 1 – 19. Https://Doi.Org/10.31602/Iqt.V4i1.1594. Rufaida, Arini. “Tradisi Begalan Dalam Perkawinan Adat Banyumas Perspektif ’Urf.” Undergraduate, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, 2011. Http://Etheses.Uin-Malang.Ac.Id/1420/.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 547, "width": 469, "height": 97, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Ridwan, Hukum Ekonomi Syariah Di Indonesia, Purwokerto: Stain Press, 2016 Rizal, Fitra, Penerapan ‘’Urf Sebagai Metode Dan Sumber Hukum Ekonomi Islam’’, Al -Manhaj: Vol. 1, No. 2 Juli 2019 Salleh, Muhammad Yusri Yusof @, Dan Mohd Anuar Ramli. “Kearifan Tempatan Dalam Adat Kematian Masyarakat Melayu Dari Perspektif Uruf: Local Wisdom In Death Customs Among Malay Community From The ’Urf Perspective.” Journal Of Fatwa Management And Research, 8 Juli 2020, 21 – 37.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 645, "width": 477, "height": 48, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Https://Doi.Org/10.33102/Jfatwa.Vol21no1.303. Setiyawan, Agung. “Budaya Lokal Dalam Perspektif Agama: Legitimasi Hukum Adat (‘Urf) Dalam Islam.” Esensia: Jurnal Ilmu -Ilmu Ushuluddin 13, No. 2 (22 Juli 2012): 203 – 22. Https://Doi.Org/10.14421/Esensia.V13i2.738.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 72, "width": 287, "height": 15, "page_number": 11, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Syarifuddin, Amir, ‘’Ushul Fiqh 2’’, Jakarta: Logos, 1999", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 105, "width": 112, "height": 15, "page_number": 11, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "INTERNET SOURCES:", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 122, "width": 471, "height": 227, "page_number": 11, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "------------------------------------------------------------------------------------------- 2% - https://ejournal.staidarussalamlampung.ac.id/index.php/assalam/article/view/187 12% - https://core.ac.uk/download/pdf/322552096.pdf 1% - https://kacamatahati99.blogspot.com/2016/03/makalah-al-urf-dan-syaru-man-qo-lana.h tml <1% - https://ahzuhaida.blogspot.com/ 1% - https://walista206.blogspot.com/2013/04/makalah-tentang-sumber-hukum-islam-111.ht ml <1% - https://yusufa17.blogspot.com/2019/10/istihsan-istishab-maslahah-mursalah.html <1% - https://ibelboyz.wordpress.com/2011/10/13/%E2%80%98urf-pengertian-dasar-hukum- macam-macam-kedudukan-dan-permasalahannya/", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 351, "width": 470, "height": 277, "page_number": 11, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "1% - https://massukron.blogspot.com/2013/05/urf.html 1% - https://ushulfiqihbawean.wordpress.com/2017/03/19/urf-istishhab-adat-dan-kompromi/ <1% - https://abdurohman99.blogspot.com/2012/06/hakekat-urf.html <1% - https://zamyeducation.blogspot.com/2013/05/makalah-al-urf.html <1% - https://zhamexsa.blogspot.com/2010/04/urf-sebagai-salah-satu-istinbath-hukum.html 1% - https://id.scribd.com/doc/57109520/urf-makalah <1% - https://al-ushulfiqh.blogspot.com/ <1% - https://sriy5855.blogspot.com/2017/01/urf-dan-penerapannya-dalam-muamalah.html <1% - https://duniapendidikan33.blogspot.com/2015/03/al-urf-al-mashlahah-al-mursalah_11.h tml <1% - https://manusiayangdimanusiakan.blogspot.com/2018/01/skripsi-karya-tulis-ilmiah-tradi si-adat.html", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 629, "width": 463, "height": 80, "page_number": 11, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "<1% - https://aanfitriyani.blogspot.com/2015/01/urf-adat.html <1% - http://repository.radenintan.ac.id/1190/5/BAB_IV.pdf 1% - https://www.researchgate.net/publication/319115459_Konstruksi_filosofis_akad-akad_ek onomi_syariah", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 72, "width": 467, "height": 97, "page_number": 12, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "2% - https://www.kompasiana.com/arianaeka/5aaa34db16835f5677348603/konsep-ekonomi- islam-dalam-berhubungan-dengan-hukum-dalam-persfektif-islam <1% - https://www.slideshare.net/AgungPrast2/soal-pembahasan-bab-1-7-perbankan-syariah- rizal-yaya-salemba-4", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 171, "width": 461, "height": 96, "page_number": 12, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "2% - https://ejournal.staidarussalamlampung.ac.id/index.php/assalam/article/view/134 1% - http://tuntunanislam.id/jual-beli-dalam-islam/ <1% - https://id.123dok.com/document/4yrkl7oz-pandangan-aktifitas-perkeriditan-perusahaa n-daerah-perkeriditan-kecamatan-parung.html <1% - https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/IQT/article/download/1594/1303", "type": "Text" } ]
c7d1e08c-be34-1b93-69a0-261e398309ee
http://journal.wima.ac.id/index.php/teknik/article/download/2160/1944
[ { "left": 342, "top": 28, "width": 175, "height": 18, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Scientific Journal Widya Teknik", "type": "Section header" }, { "left": 401, "top": 50, "width": 115, "height": 25, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 18 No. 1 2019 ISSN 1412-7350", "type": "Text" }, { "left": 93, "top": 92, "width": 412, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "SIMULASI LINTASAN PERAKITAN SPEAKER UNTUK MENINGKATKAN", "type": "Text" }, { "left": 220, "top": 112, "width": 158, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "EFISIENSI LINI PRODUKSI", "type": "Title" }, { "left": 86, "top": 133, "width": 424, "height": 32, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ruth Novita Sasongko, Martinus Edy Sianto*, Ivan Gunawan Jurusan Teknik Industri, Faku ltas Teknik, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, Ja lan Ka lijudan 37 Surabaya", "type": "Text" }, { "left": 225, "top": 167, "width": 145, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ema il : [email protected] m", "type": "Text" }, { "left": 271, "top": 190, "width": 56, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ABSTRAK", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 204, "width": 428, "height": 135, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Semak in k etatnya persaingan di dunia usaha membuat industri manufak tur terus berusaha untuk dapat meningkatkan efisiensi. Konsep yang banyak diterapk an dalam dunia usaha adalah lean manufacturing. Lean manufacturing dapat mengidentifik asi fak tor penyebab terjadinya waste sehingga wak tu produk si menjadi lebih efisien. Penelitian dilakuk an di PT. X yang bergerak dibidang pembuatan speak er. Line assembly di PT.X sering terjadi idle maupun bottleneck sehingga membuat waktu produk si menjadi lebih lama dan k urang efisien. Hal ini juga membuat operator harus lembur dan perusahaan harus mengeluark an biaya tambahan. Penelitian ini melakuk an pendek atan discrete event simulation untuk menyelesaik an permasalahan yang ada. Lead time produk si k ondisi awal line assembly sebesar 3199,32 detik dengan nilai average number waiting terbesar 132,84 speak er yaitu pada p roses pemberian lem pada baut speak er 4inc. Setelah dilakuk an perbaikan, didapatk an hasil nilai lead time produk si sebesar 2743,8 detik dengan nilai average number waiting pada proses pemberian lem pada baut speaker 4inc sebesar 38,8466 speak er untuk opera tor 1 dan 41,2827 speak er untuk operator 2.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 353, "width": 291, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kata kunci : Lean Manufacturing, Discrete Event Simulation, Efisiensi.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 387, "width": 70, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "I. Pendahul uan", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 399, "width": 211, "height": 136, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Persaingan dalam dunia usaha yang semakin ketat menuntut industri manufaktur untuk terus men ingkatkan efisiensi guna memenangkan persaingan. Lean manufacturing merupakan salah satu konsep yang banyak diadopsi oleh industri manufa ktur untuk dapat meningkatkan daya saing . Lean manufacturing merupakan suatu upaya strategi perbaikan secara kontinu dalam proses produksi untuk mengidentifikasi jenis -jenis dan faktor penyebab terjadinya waste agar aliran nila i ( value stream ) dapat berjalan lancar sehingga waktu produksi lebih efisien (Gaspersz, 2006).", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 538, "width": 174, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penelit ian dila kukan di PT.X yang", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 550, "width": 211, "height": 135, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "bergerak di b idang pembuatan speak er . Permasalahan mengenai kurang efisiensinya lintasan produksi terjadi pada proses assembly . Seringka li terjadi idle maupun bottleneck pada line assembly me mbuat wa ktu produksi men jadi lebih la ma dan tidak sesuai dengan target. Hal itu me mbuat operator harus lembur dan perusahaan harus mengeluarkan biaya tambahan untuk operator yang lembur. Oleh sebab itu, dari penelitian in i diharapkan akan diperoleh usulan perbaikan yang efektif untuk menurunkan pemborosan waktu dan men ingkatkan efisiensi pada line assembly.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 688, "width": 210, "height": 78, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pendekatan simulasi dilaku kan dala m penelitian in i guna menyelesaikan permasalahan yang ada dan dapat meningkatkan efisiensi pada line assembly . Alasan penggunaan simu lasi dala m penelitian ini adalah sistem yang diteliti merupakan sistem yang cukup komple ks sehingga tidak bisa hanya menggunakan model mate matis sederhana.", "type": "Text" }, { "left": 324, "top": 387, "width": 210, "height": 228, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penggunaan simu lasi juga dapat menirukan kerandoman kejad ian sehingga dengan penggunaan simu lasi maka a kan benar-benar merepresentasikan kondisi aktual yang terjadi. Se lain itu, simu lasi dapat dilakukan untuk mengetahui kema mpuan produksi pada masing-masing stasiun kerja setelah dila kukan perbaikan. Pe rmasalahan yang hendak diselesaikan pada penelitian ini bersifat diskrit dimana perubahan status pada model simu lasi terjadi pada titik-t itik diskrit tertentu pada suatu waktu yang dipicu oleh kejadian tertentu. Misalnya ketika suatu unit entitas ( speak er ) keluar dari sistem ka rena telah selesai dip roses, maka variabe l ju mlah total output akan berubah saat itu juga. Sela in itu, status recource yang sebelumnya me mp roses entitas tersebut juga mengala mi perubahan. Untuk dapat mengurangi waste pada proses assembly di PT. X, dila kukan pe mbangunan beberapa skenario berdasarkan prinsip lean manufacturing .", "type": "Text" }, { "left": 324, "top": 629, "width": 210, "height": 137, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "II. Tinjauan Pustaka II.1. Lean Manufacturing Lean manufacturing merupakan konsep dari Toyota Production System dengan tujuan untuk men ingkatkan nila i ta mbah kerja dengan menghilangkan waste dan mengurangi pekerjaan yang tidak perlu, biaya yang lebih rendah, kualitas yang lebih tinggi dan lead time yang lebih pendek (Gaspersz, 2012). Salah satu permasalahan yang sering dihadapi oleh industri manufaktur adalah terjadinya waste atau pemborosan. Idle dan juga bottleneck juga merupakan suatu pemborosan. Oleh", "type": "Text" }, { "left": 207, "top": 50, "width": 203, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sasongko, dkk ./ Widya Tek nik Vol. 18 No. 1, 2019", "type": "Page header" }, { "left": 522, "top": 784, "width": 12, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "50", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 73, "width": 210, "height": 32, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "sebab itu, perusahaan berupaya untuk dapat me min ima lkan waste sehingga dapat meningkatkan produktivitas pada perusahaan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 119, "width": 197, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "II.2. Penguk uran dengan Jam Henti (Stopwatch)", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 131, "width": 210, "height": 216, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pengukuran waktu adalah pekerjaan menga mati dan mencatat waktu-waktu ke rjanya baik setiap elemen ataupun siklus dengan menggunakan alat-alat yang telah disiapkan (Rach man, 2013). Da la m me la kukan pengukuran dengan stopwatch , pekerja yang diamati harus dala m kondisi bekerja dengan waktu standar. Definisi dari waktu standar adalah waktu yang diperlukan untuk menghasilkan produk pada stasiun kerja dengan tiga kondisi yaitu operator yang berkualitas dan sudah terlatih dengan baik, bekerja dengan kecepatan yang norma l, me la kukan pekerjaan tertentu (Meyers & Stewa rt, 2002). Terdapat tiga metode yang digunakan untuk me la kukan pengukuran dengan jam-henti ( stopwatch ) yaitu pengukuran waktu secara terus menerus ( continuous timing ), pengukuran waktu secara berulang-ulang ( repetitive timing ), dan pengukuran", "type": "Text" }, { "left": 153, "top": 338, "width": 72, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "waktu secara", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 338, "width": 210, "height": 20, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "penjumlahan (accumulative timing).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 372, "width": 56, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "II.3. Simulasi", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 384, "width": 210, "height": 112, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Simu lasi me rupakan suatu teknik meniru operasi-operasi atau proses -proses yang terjadi dala m suatu sistem dengan bantuan perangkat ko mputer dan dilandasi oleh beberapa asumsi tertentu sehingga sistem tersebut bisa dipelajari secara ilmiah (Law and Ke lton, 1991). Dengan menggunakan simulasi maka proses pengambilan keputusan untuk suatu permasalahan yang cukup rumit akan menjadi leb ih singkat dan tidak me makan b iaya yang besar.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 499, "width": 212, "height": 216, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Discrete-Event Simulation (simu lasi kejad ian khusus) adalah simulasi yang me mbahas model suatu sistem yang selalu berke mbang karena adanya suatu representasi dari perubahan variabel- variabel pada pada kondisi tertentu disaat tertentu juga. Kondisi tertentu ini merupakan ke jadian dimana suatu peristiwa terjadi dan event (kejad ian) didefinisikan sebagai ke jadian atau peristiwa pada saat yang sama (saat tertentu) dapat mengubah kondisi suatu sistem (Djati and Shahab, 2005). Replikasi diperlu kan dalam simu lasi. Tanpa adanya replikasi ma ka output suatu model simulasi tida k akan dapat me mbentuk suatu rentang estimasi. Untuk mendapatkan estimasi pada interval yang dapat diterima maka ju mlah replikasi perlu ditentukan sedemikian rupa. Apabila hanya me la kukan simu lasi sebanyak satu kali, ma ka hasil simu lasi belu m cukup untuk merepresentasikan sistem nyata.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 729, "width": 115, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "II.4. Value Stream Mapping", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 740, "width": 210, "height": 33, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Salah satu alat yang dapat digunakan dala m penerapan lean adalah Value Stream Mapping (VSM). Value stream mapping adalah", "type": "Text" }, { "left": 324, "top": 73, "width": 210, "height": 89, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "sebuah metode visual untuk me metakan jalu r produksi dari sebuah produk yang di dalamnya termasuk materia l dan informasi dari masing- masing stasiun kerja (George, 2002). Tu juan dari VSM adalah mengidentifikasi proses produksi agar materia l dan informasi dapat berjalan tanpa adanya gangguan, meningkatkan produktivitas dan daya saing,", "type": "Text" }, { "left": 324, "top": 153, "width": 210, "height": 21, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "serta membantu dala m mengimp le mentasikan sistem (Womac k dkk,", "type": "Table" }, { "left": 324, "top": 177, "width": 210, "height": 32, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1991). Oleh sebab itu, value stream mapping dapat me mbantu mene mu kan waste dalam proses produksi.", "type": "Text" }, { "left": 324, "top": 222, "width": 210, "height": 21, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "II.5. Proses Pembuatan Speaker pada Line Assembly I", "type": "Table" }, { "left": 324, "top": 246, "width": 210, "height": 135, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Secara umu m, proses pembuatan speaker pada line assembly I dimula i dengan me letakkan chassis, yok e, top plate, dan magnet ke atas conveyor . Untuk yok e dan magnet dila kukan penggabungan dengan pemberian le m di atas magnet. Sedangkan untuk chassis dilakukan pemasangan terminal dengan menggunakan mesin keling. Chassis yang sudah terpasang terminal akan digabung dengan top plate dengan menggunakan mesin press. Se luruh part yang sudah siap akan digabungkan sehingga me mbentuk speak er. Speak er selanjutnya di-vacuum dengan", "type": "Text" }, { "left": 324, "top": 384, "width": 210, "height": 78, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "menggunakan mesin absorber . Proses pem- vacuum- an dilaku kan untuk me mbersihkan sisa- sisa logam, debu serta kotoran lainnya. Selanjutnya dila kukan pe masangan spider, cone paper , dan juga gasket. Speak er yang sudah selesai diproses akan dila kukan pe mindahan ke pallet untuk selanjutnya dimasukkan ke gudang.", "type": "Text" }, { "left": 324, "top": 476, "width": 116, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "II.6. Bagian-bagian Speak er", "type": "Section header" }, { "left": 342, "top": 636, "width": 174, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 1 Ko mponen-ko mponen Speak er", "type": "Text" }, { "left": 324, "top": 654, "width": 100, "height": 21, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Chassis atau Frame Chassis", "type": "Table" }, { "left": 385, "top": 666, "width": 55, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "atau frame", "type": "Text" }, { "left": 338, "top": 666, "width": 196, "height": 43, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "berfungsi untuk mene mpe lkan parts penting pada speaker seperti magnet, yok e, dan top plate. Umu mnya speak er terbuat dari plat besi atau baja.", "type": "Text" }, { "left": 324, "top": 712, "width": 210, "height": 67, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Magnet Fungsi utama dari magnet adalah untuk me mbangkitkan medan magnet permanen. Medan magnet akan dikirimkan ke voice coil sehingga voice coil dan cone paper akan mengeluarkan suara.", "type": "Text" }, { "left": 207, "top": 50, "width": 203, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sasongko, dkk ./ Widya Tek nik Vol. 18 No. 1, 2019", "type": "Page header" }, { "left": 522, "top": 784, "width": 12, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "51", "type": "Page footer" }, { "left": 334, "top": 513, "width": 76, "height": 98, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "0 0.5 1 1.5 2 2.5 4 \" T R D 1 0 … 1 0 \" X D … 8\" … 1 8 \" 1 8 7 0 0 … 5 \" B W L … 4 \" D a li …", "type": "Picture" }, { "left": 417, "top": 568, "width": 3, "height": 37, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5 \" S B 1 3 …", "type": "Picture" }, { "left": 427, "top": 566, "width": 52, "height": 45, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1 8 \" 1 8 9 0 0 … 1 8 \" P A … 1 0 \" P A … 1 5 \" L G … 1 2 \" P A … 4 \" T R D 1 0 …", "type": "Table" }, { "left": 487, "top": 566, "width": 32, "height": 44, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4 \" S B 1 2 … 1 0 \" S W 2 6 … 1 8 \" P A … 1 8 \" P A …", "type": "Picture" }, { "left": 85, "top": 73, "width": 210, "height": 78, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. Yok e Yok e adalah bagian yang ditempel pada bagian bawah magnet. Pada bagian tengah yoke terdapat silinder tegak yang berdia meter setengah dari dia meter le mpengan. Fungsi dari yoke adalah untuk menyalurkan salah satu kutub medan magnet permanen.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 153, "width": 210, "height": 56, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4. Cone Paper Cone paper me miliki bentuk seperti kerucut tanpa tudung lancip. Fungsi dari cone paper adalah untuk me rubah energi me kanik menjad i energi suara.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 211, "width": 211, "height": 89, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5. Gasket Fungsi dari gasket adalah untuk menekan pinggiran dari cone paper dan sebagai pelindung pada bagian depan speak er. Selain itu, dengan adanya gasket ma ka penampilan speaker menjadi leb ih menarik. Gasket terbuat dari bahan yang lunak seperti gabus, sponge , dan lain-lain.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 303, "width": 210, "height": 90, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "6. Voice Coil Voice coil me miliki fungsi yaitu untuk me mbangkitkan medan magnet yang tidak permanen. Alur sistem dari voice coil adalah menerima medan magnet dari kutub magnet dan menghasilkan getaran sesuai dengan besar kecilnya medan magnet yang tersedia lalu mengirimkan getaran tersebut ke cone paper .", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 395, "width": 210, "height": 78, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "7. Top Plate/ Washer Top Plate terletak pada bagian atas magnet. Fungsi dari top plate adalah untuk menyatukan salah satu kutub medan magnet permanen. Oleh sebab itu, top plate biasanya terbuat dari loga m agar dapat menghantarkan aliran atau medan magnet dari magnet ke chassis.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 487, "width": 115, "height": 22, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "III. Metode Pe nelitian III.1. Pengembangan Model", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 511, "width": 210, "height": 78, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tahap pengembangan model terdiri dari mengidentifikasi e le men dan variabel sistem, me mbangun model simu lasi, verifikasi dan validasi model, dan replikasi. Identifikasi e le men dila kukan pada line assembly I dan menentukan distribusi pada masing-masing ele men. Berikut adalah variabel-variabel pada proses assembly I di PT.X:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 592, "width": 210, "height": 21, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Variabel Keputusan : Ju mlah operator pada setiap stasiun kerja", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 615, "width": 211, "height": 20, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Variabel Respon : Rate produksi, la ma idle disetiap stasiun kerja , waktu assembly", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 638, "width": 210, "height": 20, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. Variabel Status : Status operator dan produk", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 661, "width": 210, "height": 89, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pe mbangunan model simu lasi dibuat dengan menggunakan software ARENA. Model simu lasi yang dibangun berdasarkan data yang telah terku mpul sehingga menggambarkan keadaan riil. Verifikasi bertujuan untuk menguji apakah model yang dibuat sudah sesuai dengan model operasionalnya atau tidak. Jika tidak, ma ka akan dila kukan pembangunan model ke mba li.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 753, "width": 210, "height": 20, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sedangkan validasi dilakukan untuk menguji apakah model yang dibangun sudah bisa", "type": "Text" }, { "left": 324, "top": 73, "width": 210, "height": 89, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "me representasikan keadaan yang sesungguhnya atau tidak. Pada tahap validasi, dila kukan uji hipotesa antara output produksi hasil simu lasi dengan output produksi yang dimiliki perusahaan. Replikasi diperlukan dala m menja lankan simu lasi karena apabila hanya menja lankan simu lasi sebanyak satu kali maka hasil simulasi be lu m cukup me representasikan sistem nyata.", "type": "Text" }, { "left": 324, "top": 177, "width": 210, "height": 43, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "III.2. Pencarian Solusi Pencarian solusi terdiri dari menge mbangan skenario, me lakukan simulasi, dan menganalisis keluaran simulasi.", "type": "Table" }, { "left": 324, "top": 211, "width": 210, "height": 158, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tahap pengembangan skenario dilaku kan dengan mencari skenario-skenario yang me mungkinkan untuk dila kukan simu lasi dengan mengubah jumlah pekerja pada suatu stasiun kerja tertentu dan me misahkan atau menggabungkan stasiun kerja tertentu. Setelah dila kukan pengembangan skenario, selanjutnya dila kukan simulasi. Simu lasi dila kukan untuk mengetahui apakah skenario yang telah direncanakan dapat me mbuat sistem menjad i lebih efisien. Da ri hasil simu lasi yang telah dila kukan, tahap selanjutnya adalah mela kukan analisa. Analisa dila kukan dengan me mbandin gkan skenario mana yang terbaik.", "type": "Text" }, { "left": 324, "top": 383, "width": 164, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "IV. Hasil Penelitian dan Pe mbahasan", "type": "Section header" }, { "left": 324, "top": 396, "width": 103, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "IV.1. Pengumpulan Data", "type": "Section header" }, { "left": 324, "top": 408, "width": 210, "height": 43, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pengumpulan data dilakukan selama satu bulan dimana pengamatan dilaku kan pada line assembly I. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan stopwatch untuk setiap stasiun kerja.", "type": "Text" }, { "left": 324, "top": 454, "width": 210, "height": 21, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berikut ini me rupakan diagra m batang untuk menentukan produk-produk yang akan digunakan.", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 628, "width": 197, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 2 Produk-p roduk pada Line Assembly I", "type": "Text" }, { "left": 324, "top": 655, "width": 212, "height": 90, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Diagra m batang di atas menggambarkan ke munculan produk-produk pada line assembly I. Terdapat 4 tipe speak er yang dominan muncul dala m 1 bulan penga matan. Tipe speak er tersebut adalah 18” 18700 MK I Delu xe, 8” array 2050 M.Fab, 10” XD 000033-00, dan 4” TRD 10 PFC 25-08. Kee mpat tipe speak er inilah yang akan digunakan dalam penelit ian in i", "type": "Text" }, { "left": 207, "top": 50, "width": 203, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sasongko, dkk ./ Widya Tek nik Vol. 18 No. 1, 2019", "type": "Page header" }, { "left": 522, "top": 784, "width": 12, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "52", "type": "Page footer" }, { "left": 100, "top": 121, "width": 441, "height": 454, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "C h a s s is 4 in c 4 in c A s s ig n C h a s s is E ls e 4 in c = = 1 1 0 in c = = 2 8 in c = = 3 D e c id e 1 M a g n e t 4 in c A s s ig n M a g n e t 4 in c Y o k e 4 in c A s s ig n Y o k e 4 in c m e s in le m 4 in c L e t a k k a n y o k e k e 4 in c g a b u n g m a g n e t H o ld y o k e u n t u k 4 in c B a t c h M a g n e t y o k e y o k e 4 in c m a g n e t d a n c e n t e r P e m a s a n g a n a t a s m a g n e t 4 in c P e m b e r ia n le m d i c h a s s is 4 in c u n t u k g a b u n g H o ld m a g n e t y o k e p a r t 4 in c B a t c h k e s e lu r u h a n S e le s a i 4 in c k e s e lu r u h a n p a r t P e n g g a b u n g a n y o k e 4 in c P e le p a s a n c e n t e r 4 in c M e s in a b s o r b e r p a d a b a u t 4 in c P e m b e r ia n le m c h a s s is 4 in c d ia m e t e r d a la m P e m b e r ia n le m s p id e r 4 in c P e m a s a n g a n p a p e r 4 in c P e m a s a n g a n c o n e c o n e p a p e r 4 in c p a d a d ia m e t e r lu a r P e m b e r ia n le m m e n e m p e l 4 in c p a p e r d a n s p id e r M e m a s t ik a n c o n e p a lle t 4 in c P e m in d a h a n k e S p e a k e r 1 0 in c 1 0 in c A s s ig n C h a s s is t e r m in a l 8 in c P e m a s a n g a n p la t e 1 0 in c c h a s s is d a n t o p 1 . P e n g g a b u n g a n S p e a k e r 8 in c 8 in c A s s ig n C h a s s is 4 in c m a g n e t d a n y o k e u n t u k g a b u n g H o ld c h a s s is g a b u n g y o k e 4 in c H o ld m a g n e t u n t u k 4 in c R e c o r d S p e a k e r t e r m in a l 1 0 in c P e m a s a n g a n 1 0 in c Y o k e d a n m a g n e t m a g n e t 1 0 in c A s s ig n Y o k e d a n 1 0 in c d e n g a n m a g n e t d a n p e n g g a b u n g a n P e n g e le m a n y o k e c e n t e r y o k e 1 0 in c p e m a s a n g a n m a g n e t d a n P e n g e le m a n T o p P la t e 1 0 in c 1 0 in c A s s ig n T o p p la t e p la t e 1 0 in c P e m b e r s ih a n t o p p la t e 1 0 in c P e n g e le m a n t o p c h a s s is 1 0 in c B a t c h t o p p la t e E ls e 1 . P e n g g a b u n g a n c h a s s is d a n t o p p la t e 1 0 in c . W I P < 1 2 . P e n g g a b u n g a n c h a s s is d a n t o p p la t e 1 0 in c . W I P < 1 D e c id e 2 p la t e 1 0 in c c h a s s is d a n t o p 2 . P e n g g a b u n g a n p la t e 1 0 in c c h a s s is d a n t o p 3 . P e n g g a b u n g a n p a r t 1 0 in c B a t c h k e s e lu r u h a n k e s e lu r u h a n 1 0 in c u n t u k g a b u n g H o ld y o k e m a g n e t H o ld o p e 1 1 0 in c H o ld o p 2 1 0 in c H o ld o p e 3 1 0 in c p la t e 1 0 in c u n t u k g a b u n g t o p H o ld c h a s s is c h a s s is 1 0 in c u n t u k g a b u n g H o ld t o p p la t e C h a s s is 1 0 in c H o ld a w a l 1 0 in c R e c o r d s p e a k e r 8 in c R e c o r d S p e a k e r 1 0 in c k e s e lu r u h a n p a r t P e n g g a b u n g a n y o k e 1 0 in c P e le p a s a n c e n t e r 1 0 in c m e s in a b s o r b e r P e n g g u n a a n c h a s s is 1 0 in c d ia m e t e r d a la m P e n g e le m a n c h a s s is 1 0 in c d ia m e t e r lu a r P e n g e le m a n s p id e r 1 0 in c P e m a s a n g a n 1 0 in c b a g ia n a t a s s p id e r P e n g e le m a n p a p e r 1 0 in c P a s a n g c o n e c o n e p a p e r 1 0 in c L e m d ia m e t e r lu a r T r u e F a ls e D e c id e 3 g a s k e t 1 0 in c 1 . P e m a s a n g a n 1 0 in c 2 . P a s a n g g a s k e t s is a le m 1 0 in c d a n p e m b e r s ih a n P e n e k a n a n g a s k e t p a lle t 1 0 in c P e m in d a h a n k e C h a s s is 8 in c H o ld a w a l T o p P la t e 8 in c 8 in c A s s ig n t o p p la t e P la t e 8 in c P e n g e le m a n T o p c h a s s is 8 in c u n t u k g a b u n g H o ld t o p p la t e p la t e 8 in c B a t c h c h a s s is t o p p la t e 8 in c u n t u k g a b u n g t o p H o ld c h a s s is p la t e 8 in c c h a s s is d a n t o p P e n g g a b u n g a n 8 in c Y o k e d a n m a g n e t m a g n e t 8 in c A s s ig n y o k e 8 in c d e n g a n m a g n e t p e n g g a b u n g a n a t a s y o k e d a n P e m b e r ia n le m d i c e n t e r y o k e 8 in c p e m a s a n g a n a t a s m a g n e t d a n P e m b e r ia n le m d i p a r t 8 in c B a t c h k e s e lu r u h a n k e s e lu r u h a n 8 in c u n t u k g a b u n g H o ld y o k e m a g n e t k e s e lu r u h a n 8 in c p la t e u n t u k g a b u n g H o ld c h a s s is t o p 8 in c k e s e lu r u h a n p a r t P e n g g a b u n g a n y o k e 8 in c P e le p a s a n c e n t e r 8 in c m e s in a b s o r b e r P e n g g u n a a n 8 in c d a la m c h a s s is p a d a d ia m e t e r P e m b e r ia n le m s p id e r 8 in c P e m a s a n g a n 8 in c b a g ia n a t a s s p id e r P e n g e le m a n p a p e r 8 in c P e m a s a n g a n c o n e p a p e r 8 in c d ia m e t e r lu a r c o n e P e n g e le m a n g a s k e t 8 in c P e m a s a n g a n s is a le m 8 in c d a n p e m b e r s ih a n P e n e k a n a n g a s k e t p a lle t 8 in c P e m in d a h a n k e S p e a k e r 1 8 in c 1 8 in c A s s ig n C h a s s is 1 8 in c H o ld a w a l c h a s s is M a g n e t 1 8 in c 1 8 in c A s s ig n M a g n e t Y o k e 1 8 in c A s s ig n y o k e 1 8 in c 1 8 in c B a t c h m a g n e t y o k e g a b u n g y o k e 1 8 in c H o ld m a g n e t u n t u k 1 8 in c g a b u n g m a g n e t H o ld y o k e u n t u k 1 8 in c d e n g a n m a g n e t d a n p e n g g a b u n g a n P e n g e le m a n y o k e c e n t e r y o k e 1 8 in c p e m a s a n g a n P e n g e le m a n d a n k e s e lu r u h a n 1 8 in c u n t u k g a b u n g H o ld c h a s s is p a r t 1 8 in c B a t c h k e s e lu r u h a n k e s e lu r u h a n 1 8 in c u n t u k g a b u n g H o ld m a g n e t y o k e 1 8 in c k e s e lu r u h a n p a r t P e n g g a b u n g a n y o k e 1 8 in c P e le p a s a n c e n t e r 1 8 in c m e s in a b s o r b e r P e n g g u n a a n 1 8 in c d a la m c h a s s is p a d a d ia m e t e r P e m b e r ia n le m s p id e r 1 8 in c P e m a s a n g a n 1 8 in c b a g ia n a t a s s p id e r P e n g e le m a n c in c in h it a m 1 8 in c P e m a s a n g a n p a p e r 1 8 in c P e m a s a n g a n c o n e c h a s s is 1 8 in c d ia m e t e r lu a r P e n g e le m a n p a p e r d ia m e t e r lu a r c o n e P e n g e le m a n D e c id e 4 T r u e F a ls e g a s k e t 1 8 in c 1 . P e m a s a n g a n g a s k e t 1 8 in c 2 . P e m a s a n g a n p a lle t 1 8 in c P e m in d a h a n k e 1 8 in c R e c o r d S p e a k e r p la t e 1 0 in c c h a s s is d a n t o p p e n g g a b u n g a n H o ld k e 1 0 in c c h a s s is k e c o n v e y P e le t a k k a n 8 in c c h a s s is k e c o n v e y P e le t a k k a n 1 8 in c c h a s s is k e c o n v e y P e le t a k k a n p la t e 1 0 in c H o ld a w a l T o p d a n m a g n e t 1 0 in c H o ld a w a l y o k e d a n m a g n e t 8 in c H o ld a w a l y o k e p la t e 8 in c H o ld a w a l t o p 1 8 in c H o ld a w a l m a g n e t 1 8 in c H o ld a w a l y o k e 1 8 in c P e r s ia p a n M a g n e t 1 8 in c P e r s ia p a n y o k e 4 in c c h a s s is k e c o n v e y P e le t a k k a n 4 in c P e r s ia p a n m a g n e t 1 0 in c S e t u p S p e a k e r 8 in c S e t u p S p e a k e r 1 8 in c S e t u p S p e a k e r 4 in c S e t u p S p e a k e r 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Speaker 4inc 0.00 Speaker 10inc 0.00 Speaker 18inc 0.00 Speaker 8inc 0.00 T otal T ime Speaker 4inc 0.00", "type": "Picture" }, { "left": 368, "top": 506, "width": 47, "height": 4, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Total Time Speaker 10inc", "type": "Text" }, { "left": 368, "top": 514, "width": 24, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "0.00", "type": "Table" }, { "left": 368, "top": 530, "width": 45, "height": 4, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Total Time Speaker 8inc", "type": "Text" }, { "left": 367, "top": 537, "width": 39, "height": 38, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "0.00 Total Time Speaker 18inc 0.00", "type": "Picture" }, { "left": 85, "top": 98, "width": 119, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "IV.2. Hasil Simulasi ARENA", "type": "Section header" }, { "left": 210, "top": 363, "width": 199, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 3 Model Simu lasi pada Line Assembly I", "type": "Picture" }, { "left": 85, "top": 388, "width": 63, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "IV.3. Verifik asi", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 399, "width": 210, "height": 33, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Proses verifikasi dila kukan untuk menguji adanya semantic error dan syntax error dala m model.", "type": "Text" }, { "left": 237, "top": 593, "width": 145, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 4 Ve rifikasi Model Arena", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 616, "width": 211, "height": 159, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ga mbar 4 menyatakan bahwa tidak ada error yang ditemukan di dala m mode l. Artinya tidak terdapat syntax error yang menyebabkan model tida k dapat berjalan dengan baik.Verifikasi ada tidaknya semantic error pada model cenderung lebih sulit dilaku kan dibandingkan dengan syntax error. Pada dasarnya semantic error merupakan pengujian apakah model sudah sesuai dengan logika siste m yang seharusnya atau belum. Sa lah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk mengatahui adanya semantic error adalah dengan me mpe rhatikan detail ja lannya sistem me lalu i tampilan visual atau animasi serta me me riksa hasil report simulasi untuk me lihat kewa jaran hasil.", "type": "Text" }, { "left": 324, "top": 616, "width": 210, "height": 33, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dengan menja lankan simu lasi menggunakan animasi ma ka akan dapat mengetahui terjadinya perubahan produk pada periode waktu tertentu.", "type": "Text" }, { "left": 324, "top": 664, "width": 57, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "IV.4. Validasi", "type": "Section header" }, { "left": 324, "top": 676, "width": 210, "height": 90, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Proses validasi pada penelitian in i dila kukan dengan uji hipotesis rataan dua populasi. Model akan dianggap valid apabila output hasil simu lasi tidak me miliki perbedaan yang signifikan terhadap sistem riil. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan waktu proses masing - masing speaker pada line assembly I dalam satuan detik", "type": "Text" }, { "left": 207, "top": 50, "width": 203, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sasongko, dkk ./ Widya Tek nik Vol. 18 No. 1, 2019", "type": "Page header" }, { "left": 522, "top": 784, "width": 12, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "53", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 153, "width": 222, "height": 436, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hasil simulasi Sistem riil Mean 7988,804 detik 7930 detik Variance 3778,43628 0 Observations 5 5 Pooled Variance 1889,21814 Hypothesized Mean Diffe rence 0 df 8 t Stat 2,139123308 P(T<=t) one-tail 0,032432452 t Critica l one-tail 1,859548033 P(T<=t) two-tail 0,064864903 t Critica l t wo-tail 2,306004133 Hasil simulasi Sistem riil Mean 4917,028 detik 4870 detik Variance 3895,73537 0 Observations 5 5 Pooled Variance 1947,867685 Hypothesized Mean Diffe rence 0 df 8 t Stat 1,684793924 P(T<=t) one-tail 0,065260011 t Critica l one-tail 1,859548033 P(T<=t) two-tail 0,130520023 t Critica l t wo-tail 2,306004133", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 610, "width": 208, "height": 20, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hipotesis yang akan digunakan untuk uji-t 2- sample dala m penelitian ini ada lah:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 631, "width": 151, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "H 0 : μ 1 = μ 2 H 1 : μ 1 ≠ μ 2", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 655, "width": 210, "height": 67, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Nila i error (α) yang akan digunakan adalah 0,05 Berdasarkan hasil validasi 4 tipe speaker , terlihat bahwa nilai “t Stat” berada diantara nilai “t Critical two-tail” . Art inya “t Stat” berada di daerah penerimaan H 0 sehingga model validasi dinyatakan valid.", "type": "Text" }, { "left": 324, "top": 610, "width": 139, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "IV.5. Penentuan Jumlah Replik asi", "type": "Section header" }, { "left": 324, "top": 621, "width": 210, "height": 43, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada penelitian in i, dilaku kan sebanyak lima ka li replikasi. Berikut ini a kan dipaparkan hasil perhitungan jumlah min imu m replikasi yang dibutuhkan untuk masing-masing tipe speak er .", "type": "Text" }, { "left": 336, "top": 150, "width": 219, "height": 192, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hasil simulasi Sistem riil Mean 17921,924 detik 17870 detik Variance 4377,65288 0 Observations 5 5 Pooled Variance 2188,82644 Hypothesized Mean Difference 0 df 8 t Stat 1,754819624 P(T<=t) one-tail 0,058684413 t Critica l one-tail 1,859548033 P(T<=t) two-tail 0,117368827 t Critica l t wo-tail 2,306004133", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 111, "width": 444, "height": 478, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hasil simulasi Sistem riil Mean 6038,28 detik 5900 detik Variance 32646,4506 0 Observations 5 5 Pooled Variance 16323,2253 Hypothesized Mean Diffe rence 0 df 8 t Stat 1,711300935 P(T<=t) one-tail 0,062694202 t Critica l one-tail 1,859548033 P(T<=t) two-tail 0,125388403 t Critica l t wo-tail 2,306004133 Tabel 1 Hasil Uji Va lidasi Speak er Tipe 4” TRD 10 PFC 25-08 Tabel 2 Hasil Uji Va lidasi Speak er Tipe 10\" XD 000033-00 Tabel 3 Hasil Uji Va lidasi Speak er", "type": "Table" }, { "left": 148, "top": 375, "width": 100, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tipe 8” array 2050 M .F.", "type": "Text" }, { "left": 374, "top": 364, "width": 142, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tabel 4 Hasil Uji Va lidasi Speak er", "type": "Caption" }, { "left": 386, "top": 375, "width": 121, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tipe 18” 18700 M K I De lu xe", "type": "Text" }, { "left": 207, "top": 50, "width": 203, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sasongko, dkk ./ Widya Tek nik Vol. 18 No. 1, 2019", "type": "Page header" }, { "left": 522, "top": 784, "width": 12, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "54", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 541, "width": 210, "height": 21, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berikut ini merupakan contoh perhitungan nilai halfwidth dengan menggunakan rumus:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 568, "width": 210, "height": 26, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Half Width = t α/2,n-1 x = t 0,025,4 x = 76,31", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 610, "width": 211, "height": 147, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dari hasil perhitungan ju mlah replikasi 4 tipe speak er , terlihat bahwa ju mlah replikasi minimu m untuk speaker tipe 4” TRD 10 PFC 25- 08 ada lah 2,49 atau 3 replikasi. Untuk speak er tipe 10\" XD 000033-00, ju mlah replikasi minimu mnya sebesar 1,25 atau 2 replikasi. Speak er tipe 8” array 2050 M.F. me miliki ju mlah replikasi minimu m sebesar 3,94 atau 4 rep likasi. Dan untuk speak er tipe 18” 18700 MK I Delu xe, ju mlah replikasi minimu mnya adalah 1,63 atau 2 replikasi. Seh ingga dapat disimpulkan bahwa menggunakan 5 replikasi untuk masing-masing tipe speak er sudah mencukupi.", "type": "Text" }, { "left": 324, "top": 541, "width": 118, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "IV.6. Value Stream Mapping", "type": "Section header" }, { "left": 324, "top": 553, "width": 210, "height": 34, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berikut ini akan dipaparkan visualisasi proses assembly baik se cara keseluruhan maupun untuk masing-masing produk pada keadaan sekarang.", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 118, "width": 200, "height": 34, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Re plikasi ke- Hasil simulasi (detik) Sistem riil (detik) 1 7986,9", "type": "Table" }, { "left": 228, "top": 174, "width": 23, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "7930", "type": "Table" }, { "left": 100, "top": 159, "width": 92, "height": 25, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2 7970,88 3 8089,14", "type": "Picture" }, { "left": 80, "top": 120, "width": 453, "height": 153, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4 7921,34 5 7975,76 x 7988,804 7930 s 61,46898633 0 Half Width 76,31 n' 2,492650206 Re plikasi ke- Hasil simulasi (detik) Sistem riil (detik) 1 18003,92", "type": "Table" }, { "left": 360, "top": 161, "width": 151, "height": 25, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "17870 2 17863,49", "type": "Table" }, { "left": 360, "top": 177, "width": 94, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3 17872,77", "type": "Picture" }, { "left": 65, "top": 192, "width": 446, "height": 188, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4 17886,61 5 17982,83 x 17921,924 17870 s 59,17873186 0 Half Width 103,34 n' 1,25981431 Re plikasi ke- Hasil simulasi (detik) Sistem riil (detik) 1 4848,03", "type": "Table" }, { "left": 90, "top": 387, "width": 155, "height": 24, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4870 2 4996,2 3 4933,14", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 345, "width": 462, "height": 160, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4 4948,32 5 4859,45 x 4917,028 4870 s 62,41582628 0 Half Width 61,65 n' 3,937634752 Re plikasi ke- Hasil simulasi (detik) Sistem riil (detik) 1 5970,63 5900 2 6141,47", "type": "Table" }, { "left": 335, "top": 402, "width": 174, "height": 103, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3 6194,91 4 5751,98 5 6132,41 x 6038,28 5900 s 180,6832881 0 Half Width 277,4 n' 1,629803327", "type": "Table" }, { "left": 105, "top": 83, "width": 400, "height": 32, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tabel 5 Hasil Perh itungan Jumlah Replikasi Speaker tipe 4” TRD 10 PFC 25-08 Tabel 6 Hasil Perh itungan Jumlah Replikasi Speaker tipe 10\" XD 000033-00", "type": "Table" }, { "left": 103, "top": 305, "width": 150, "height": 31, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tabel 7 Hasil Perh itungan Jumlah Replikasi Speaker tipe 8” a rray 2050 M.F.", "type": "Table" }, { "left": 326, "top": 305, "width": 180, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tabel 8 Hasil Perh itungan Jumlah Replikasi", "type": "Text" }, { "left": 340, "top": 316, "width": 153, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Speak er tipe 18” 18700 MK I De lu xe", "type": "Table" }, { "left": 207, "top": 50, "width": 203, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sasongko, dkk ./ Widya Tek nik Vol. 18 No. 1, 2019", "type": "Page header" }, { "left": 522, "top": 784, "width": 12, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "55", "type": "Page footer" }, { "left": 82, "top": 89, "width": 475, "height": 143, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pasang magnet dan center yoke Lem atas magnet Gabung Keseluruhan Lepas center yoke Mesin absorber Lem baut Lem diameter dalam chassis Pasang spider Pasang cone paper Lem diameter luar cone paper Pastikan cone paper dan spider menempel Production Planning and Schedule Magnet Yoke Persiapan Magnet Letakkan ke mesin lem Chassis Letakkan ke conveyor Letakkan ke pallet 6,47 600 5,57 1 4,78 1 4,05 5 4,65 1 4,21 5,5 6,6 1,5 12,02 0,5 6,15 1,5 5,39 0,5 7,18 2 12,36 5,15 Lead time produksi = 704,08 detik VA = 79, 43 detik C/T = 6,47 C/T = 4,70 C/T = 6,29 C/T = 4,78 C/T = 4,05 C/T = 4,65 C/T = 4,21 C/T = 6,6 C/T = 12,02 C/T = 6,15 C/T = 5,39 C/T = 7,18 C/T = 5,57 C/T = 5,15 C/T = 12,36 Gabung chassis dan top plate Gabung keseluruhan Lepas center yoke Mesin absorber Lem diameter luar chassis Lem diameter dalam chassis Pasang spider Pasang cone paper Lem bagian atas spider Lem diameter luar cone paper Production Planning and Schedule Yoke dan Magnet Top Plate Lem yoke dan gabung magnet Bersihkan top plate Chassis Letakkan conveyor Letakkan pallet 23,82 600 9,05 1,5 24,01 2 26,93 2 9,6 5,5 8,72 1,5 9,16 2 12,18 1,5 7,59 0,5 10,01 1,5 6,59 1,5 8,25 1 4,5 1,5 Lead Time Produksi = 810,86 detik VA = 185,36 detik Lem magnet dan pasang center yoke Lem top plate", "type": "Picture" }, { "left": 78, "top": 130, "width": 458, "height": 329, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pasang terminal Tekan gasket dan bersihkan sisa lem Pasang gasket C/T = 8,82 C/T = 8,19 C/T = 7,95 C/T = 10,11 C/T = 6,81 C/T = 5,95 C/T = 9,05 C/T = 9,6 C/T = 8,72 C/T = 9,16 C/T = 12,18 C/T = 7,59 C/T = 10,01 C/T = 6,59 C/T = 8,25 C/T = 17,12 C/T = 7,83 C/T = 4,5 C/T = 26,93 17,12 2 7,83 1,5 Gabung chassis dan top plate Gabung keseluruhan Lepas center yoke Mesin absorber Lem atas spider Lem diameter dalam chassis Pasang spider Pasang cone paper Lem diameter luar cone paper Tekan gasket dan bersihkan sisa lem Production Planning and Schedule Yoke dan Magnet Top Plate Lem yoke dan gabung magnet Lem top plate Chassis Letakkan ke conveyor Letakkan pallet 27,02 600 14,29 2 9,35 2 8,42 2 7,31 1,5 5,06 5,5 9,1 1,5 7,82 2 7,53 0,5 6,94 1,5 8,12 1,5 6,57 1 8,36 1,5 Lead Time Produksi = 755,85 detik VA = 131,85 detik Pasang terminal Lem atas magnet dan pasang center yoke Pasang gasket 5,96 1,5 C/T = 12,08 C/T = 9 C/T = 8,18 C/T = 6,76 C/T = 5,29 C/T = 9,35 C/T = 7,31 C/T = 5,06 C/T = 9,1 C/T = 7,82 C/T = 7,53 C/T = 6,94 C/T = 8,12 C/T = 6,57 C/T = 8,42 C/T = 5,96 C/T = 8,36", "type": "Picture" }, { "left": 335, "top": 327, "width": 208, "height": 136, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Lem yoke dan gabung dengan magnet Pasang center yoke Gabung keseluruhan Lepas center yoke Mesin absorber Lem diameter dalam chassis Pasang spider Pasang cone paper Lem diameter luar chassis Pasang gasket Magnet Yoke Persiapan Magnet Persiapan yoke Chassis Letakkan conveyor Letakkan pallet 94,34 600 15,24 0,5 11,54 0,5 14,64 5,5 9,95 5,5 13,74 1,5 14,81 2 11,78 0,5 12,37 1,5 13,23 1 16,49 1,5 15,5 1,5 12,38 1,5 Lead Time Produksi = 928,53 detik VA = 302,53 detik Lem bagian atas spider Pasang cincin hitam Lem diameter luar cone paper 15,84 1 30,68 2 Production Planning and Schedule C/T = 10,74 C/T = 7,6 C/T = 32,44 C/T = 15,24 C/T = 11,54 C/T = 14,64 C/T = 9,95 C/T = 13,74 C/T = 14,81 C/T = 11,78 C/T = 12,37 C/T = 13,23 C/T = 16,49 C/T = 15,5 C/T = 15,84 C/T = 30,68 C/T = 12,38", "type": "Picture" }, { "left": 238, "top": 516, "width": 92, "height": 75, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Production Planning and Schedule Assembly Speaker 4\" TRD 10 PFC 15-08 Assembly Speaker", "type": "Picture" }, { "left": 122, "top": 247, "width": 293, "height": 376, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "10\" XD 000033-00 Assembly Speaker 8\" array 2050 M.F. Assembly Speaker 18\" 18700 MK I Deluxe 104,08 600 210,86 600 155,85 600 328,53 600 Lead Time Produksi = 3199,32 detik VA = 799,32 detik Gambar 5 Value Stream Mapping", "type": "Picture" }, { "left": 118, "top": 264, "width": 149, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Speak er Tipe 4” TRD 10 PFC 25-08", "type": "Text" }, { "left": 363, "top": 247, "width": 142, "height": 26, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 6 Value Stream Mapping Speak er Tipe 10\" XD 000033-00", "type": "Table" }, { "left": 131, "top": 477, "width": 141, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 7 Value Stream Mapping", "type": "Text" }, { "left": 134, "top": 477, "width": 389, "height": 26, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Speak er Tipe 8” array 2050 M.F. Gambar 8 Value Stream Mapping", "type": "Table" }, { "left": 375, "top": 494, "width": 156, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Speak er Tipe 18” 18700 M K I Delu xe", "type": "Text" }, { "left": 220, "top": 655, "width": 208, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 9 Value Stream Mapping Assembly Line I", "type": "Text" }, { "left": 207, "top": 50, "width": 203, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sasongko, dkk ./ Widya Tek nik Vol. 18 No. 1, 2019", "type": "Page header" }, { "left": 522, "top": 784, "width": 12, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "56", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 85, "width": 211, "height": 101, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ga mbar 5 me rupakan visualisasi dari proses assembly speak er tipe 4” TRD 10 PFC 25-08. Lead time produksi proses assembly speak er 4inc sebesar 704,08 detik dengan value added time sebesar 79,43 detik. Ga mba r 6 merupakan visualisasi dari proses assembly speak er tipe 10\" XD 000033-00 dimana me miliki nila i lead time produksi sebesar 810,86 detik dengan value added time sebesar 185,36 detik.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 189, "width": 211, "height": 170, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ga mbar 7 me rupakan visualisasi dari proses assembly speak er tipe 8” array 2050 M .F. d imana proses assembly untuk speak er 8inc me miliki nila i lead time produksi sebesar 755,85 detik dengan value added time sebesar 131,85 detik. Ga mba r 8 me rupakan visualisasi dari proses assembly speaker tipe 18700 M K I De lu xe dimana proses assembly untuk speaker 18inc me miliki nilai lead time produksi sebesar 928,53 detik dengan value added time sebesar 302,53 detik. Ga mbar 9 merupakan gambaran proses assembly pada line assembly I untuk keempat jenis speak er yang ditelit i. Line assembly I me miliki n ila i lead time produksi sebesar 3199,32 detik dengan value added time sebesar 799,32 detik.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 373, "width": 145, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "IV.7. Kondisi Awal Line Assembly I", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 383, "width": 211, "height": 36, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dari hasil simulasi yang telah dilakukan, didapatkan hasil total time untuk setiap produk sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 84, "width": 193, "height": 71, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tabel 9 Total Time Kondisi Awal Total Time Average (detik) Half Width Speak er 4inc 7988,806 76,31 Speak er 10inc 25910,729 103,34 Speak er 8inc 30827,755 61,65 Speak er 18inc 36866,037 277,40", "type": "Table" }, { "left": 324, "top": 170, "width": 210, "height": 147, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Speak er 4inc me miliki average total time sebesar 7988,81 detik dengan nila i half width sebesar 76,31. Speak er 10inc me miliki average total time sebesar 25910,729 detik dengan nilai half width sebesar 103,34. Speaker 8inc me miliki average total time sebesar 30827,755 detik dengan nila i half width sebesar 61,65. Dan speak er 18inc me miliki average total time sebesar 36866,037 detik dengan nila i half width sebesar 277,40. Pada kondisi a wal line assembly I, setup untuk speak er 10inc baru akan dila kukan ketika speak er 4inc telah selesai d iproduksi. Sa ma halnya dengan setup untuk speak er 8inc dan juga 18inc.", "type": "Text" }, { "left": 324, "top": 319, "width": 210, "height": 113, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "S peak er 8inc baru akan mula i mela kukan setup ketika speak er 10inc telah selesai d iproduksi. Sedangkan speak er 18inc baru akan me mu lai setup ketika speak er 8inc telah selesai d iproduksi. Penggunaan simu lasi tidak hanya mena mp ilan total time untuk masing-masing produk namun juga dapat menampilkan number waiting pada setiap proses. Berikut ini merupakan hasil output simu lasi untuk mengetahui jumlah antrian pada masing-masing proses.", "type": "Text" }, { "left": 222, "top": 448, "width": 250, "height": 21, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tabel 10 Number Waiting Line Assembly I Proses Average ( Speaker )", "type": "Table" }, { "left": 143, "top": 472, "width": 277, "height": 213, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penggabungan chassis dan top plate 10inc (Ope 1) 0,065 Penggabungan chassis dan top plate 10inc (Ope 2) 0,64 Penggabungan chassis dan top plate 10inc (Ope 3) 0,24 Pe masangan gasket 10inc (Ope 1) 0,0 Pe masangan gasket 10inc (Ope 2) 0,0059 Pe masangan gasket 18inc (Ope 1) 0,0 Pe masangan gasket 18inc (Ope 2) 0,0035 Pe mberian le m di atas yok e dan penggabungan dengan magnet 8inc 9,31 Pe mberian le m pada baut 4inc 132,84 Pe mbersihan top plate 10inc 13,56 Pe mindahan ke pallet 4inc 18,809 Pengele man dia meter luar chassis 10inc 2,998 Pengele man top plate 10inc 2,69 Pengele man top plate 8inc 6,36 Pengele man yok e dan penggabungan dengan magnet 10inc 14,638 Pengele man yok e dan penggabungan dengan magnet 18inc 2,73 Penggabungan chassis dan top plate 8inc 1,25", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 699, "width": 210, "height": 78, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada tabel 10 terlihat bahwa proses pemberian baut untuk speak er 4inc me miliki rata- rata number waiting terbesar yaitu 132,84. Sedangkan pada proses pemasangan gasket untuk speak er 10inc dan 18inc (operator 1) me miliki nila i rata-rata number waiting sebesar 0,0 a rtinya tida k terdapat antrian pada proses tersebut.", "type": "Text" }, { "left": 324, "top": 712, "width": 136, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "IV.8. Usulan Perbaik an Sk enario", "type": "Text" }, { "left": 324, "top": 724, "width": 210, "height": 55, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Skenario 1: Pada kondisi awa l proses assembly , setup baru akan dilakukan ketika produk yang sebelumnya telah selesai dilaku kan. Oleh sebab itu, pada skenario I, dilaku kan usulan perbaikan sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 207, "top": 50, "width": 203, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sasongko, dkk ./ Widya Tek nik Vol. 18 No. 1, 2019", "type": "Page header" }, { "left": 522, "top": 784, "width": 12, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "57", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 73, "width": 211, "height": 43, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Mulai me laku kan setup untuk speak er 10inc ketika produk tera khir speak er 4inc sudah me le wati proses pemberian le m d ia meter dala m chassis .", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 119, "width": 211, "height": 43, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Mulai me la kukan setup untuk speaker 8inc ketika produk terakhir speak er 10inc sudah me le wati proses pengeleman dia meter luar chassis.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 165, "width": 211, "height": 44, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. Mulai me laku kan setup untuk speak er 18inc ketika produk tera khir speak er 8inc sudah me le wati proses penggabungan keseluruhan part.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 222, "width": 211, "height": 44, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Skenario 2: Pada perbaikan skenario 2, dila kukan pena mbahan operator pada proses pemberian le m pada baut untuk speak er 4inc karena pada kondisi awal line assembly I, proses", "type": "Text" }, { "left": 324, "top": 73, "width": 210, "height": 20, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "pemberian le m pada baut untuk speak er 4inc me miliki nilai average number waiting terbesar.", "type": "Text" }, { "left": 324, "top": 96, "width": 210, "height": 55, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Skenario 3: Perba ikan skenario 3 d ila kukan dengan mengurangi operator pada proses pemasangan gasket untuk speak er 10inc dan 18inc Skenario 4: Skenario 4 me rupakan ko mbinasi dari skenario 1 dan skenario 2.", "type": "Text" }, { "left": 324, "top": 153, "width": 210, "height": 21, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Skenario 5: Skenario 5 me rupakan ko mbinasi dari skenario 1 dan juga 3.", "type": "Text" }, { "left": 324, "top": 177, "width": 210, "height": 20, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Skenario 6: Skenario 6 merupakan co mbinasi dari skenario 2 dan 3.", "type": "Text" }, { "left": 324, "top": 211, "width": 120, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "IV.9. Perbandingan Sk enario", "type": "Section header" }, { "left": 324, "top": 222, "width": 203, "height": 33, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan usulan perbaikan skenario yang telah dila kukan, maka a kan dila kukan pe mbandingan terhadap skenario yang telah dibangun.", "type": "Text" }, { "left": 88, "top": 280, "width": 443, "height": 105, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tabel 11 Perbandingan Peningkatan Efisiensi ( Average Total Time ) Ke terangan Peningkatan Efisiensi Speaker 4inc Speaker 10inc Speaker 8inc Speaker 18inc Single Scenario Skenario 1 0,00044% 3,11% 2,71% 2,49% Skenario 2 0,16% 0% 0% 0% Skenario 3 0% 0% 0% 0% Combination Scenario Skenario 4 (1 dan 2) 0,19% 8,47% 15,48% 22,91% Skenario 5 (1 dan 3) 0,00034% 0,32% 2,72% 2,23% Skenario 6 (2 dan 3) 0,16% 0% 0% 0%", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 399, "width": 210, "height": 44, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dari hasil perbandingan skenario yang telah dibangun, skenario 4 yang merupakan ko mbinasi dari skenario 1 dan 2 mengala mi peningkatan efisiensi terbesar jika dibandingkan dengan", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 446, "width": 210, "height": 32, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "skenario la innya. Skenario 4 mengala mi peningkatan efisiensi sebesar 22,91% dari kondisi awal. Se lain melihat dari sisi average total time,", "type": "Table" }, { "left": 324, "top": 399, "width": 210, "height": 67, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "perlunya me lihat apakah terjadi perubahan jumlah antrian pada proses yang telah diberi tambahan operator. Oleh sebab itu, dibawah ini akan dipaparkan perbandingan average number waiting skenario 4 dengan kondisi awal pada line assembly I.", "type": "Text" }, { "left": 140, "top": 492, "width": 338, "height": 45, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tabel 12 Perbandingan Average Number Waiting Kondisi Awal dengan Skenario 4 Ke terangan Kondisi awal Skenario 4 Ope 1 Ope 2 Pe mberian le m pada baut 4inc 132,84 38,8466 41,2827", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 551, "width": 210, "height": 90, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada tabel 12 terlihat bahwa terjad i perubahan ju mlah antrian setelah dilakukan penambahan operator pada proses pemberian le m pada baut speak er 4inc dimana pada kondisi awal rata-rata ju mlah antrian sebesar 132,84. Na mun setelah diberi pena mbahan operator, ju mlah antrian berkurang menjadi 38,8466 untuk operator 1 dan 41,28277 untuk operator 2.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 643, "width": 211, "height": 78, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dari skenario perbaikan yang telah diberikan, ma ka dapat dire ko mendasikan bahwa skenario 4 merupakan skenario yang terbaik karena me miliki nila i average total time yang paling kecil. Sela in itu, adanya penambahan operator pada salah satu proses juga memberikan dampak pada berkurangnya jumlah antrian dala m proses tersebut.", "type": "Text" }, { "left": 324, "top": 551, "width": 181, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "IV.10. Value Stream Mapping (Future State)", "type": "Section header" }, { "left": 324, "top": 563, "width": 210, "height": 22, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berikut ini me rupakan visualisasi proses assembly setelah dilaku kan perbaikan ( future state ).", "type": "Text" }, { "left": 238, "top": 38, "width": 150, "height": 9, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sasongko, R. N. d kk. /Widya Tekn ik", "type": "Page header" }, { "left": 529, "top": 781, "width": 12, "height": 9, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "58", "type": "Page footer" }, { "left": 117, "top": 62, "width": 368, "height": 103, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pasang magnet dan center yoke Lem atas magnet Gabung Keseluruhan Lepas center yoke Mesin absorber Lem baut Lem diameter dalam chassis Pasang spider Pasang cone paper Lem diameter luar cone paper Pastikan cone paper dan spider menempel Production Planning and Schedule Magnet Yoke Persiapan Magnet Letakkan ke mesin lem Chassis Letakkan ke conveyor Letakkan ke pallet 6,47 600 5,57 1 4,78 1 4,05 5 4,65 1 4,21 5,5 6,6 1,5 6,5 0,5 6,15 1,5 5,39 0,5 7,18 2 12,36 5,15 Lead time produksi = 698,56 VA = 73,91 detik C/T = 6,47 C/T = 4,70 C/T = 6,29 C/T = 4,78 C/T = 4,05 C/T = 4,65 C/T = 4,21 C/T = 6,6 C/T = 12,02 C/T = 6,15 C/T = 5,39 C/T = 7,18 C/T = 5,57 C/T = 5,15 C/T = 12,36 Melakukan setup lebih awal Penambahan Operator Production Planning and Schedule Assembly Speaker 4\" TRD 10 PFC 15-08 Assembly Speaker 10\" XD 000033-00 Assembly Speaker 8\" array 2050 M.F. Assembly Speaker 18\" 18700 MK I Deluxe 98,56 600 210,86 450 155,85 450 328,53 450 Lead Time Produksi = 2743,8 detik VA = 793,8 detik Melakukan setup lebih awal Melakukan setup lebih awal Melakukan setup lebih awal", "type": "Picture" }, { "left": 210, "top": 173, "width": 204, "height": 9, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 10 Value Stream Mapping ( Future State )", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 196, "width": 213, "height": 182, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ga mbar 10 me rupakan visualisasi proses assembly setelah dilaku kan perbaikan. Ga mba r sebelah kiri me rupakan perbaikan pada proses assembly speak er 4inc, terjadi perubahan nila i value added time karena adanya penambahan operator pada proses pengeleman baut sehingga nila i value added yang awalnya 79,43 detik men jadi 73,91 detik dengan nila i lead time produksi men jadi 704,08 detik. Sedangkan gambar seb elah kanan merupakan proses pada line assembly I, terjadi perubahan nila i lead time produksi karena setup untuk masing-masing produk dila kukan lebih awal dan tidak menunggu produk sebelumnya selesai diproduksi. Lead time produksi pada line assembly I setelah dilaku kan perbaikan sebesar 2743,8 detik.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 396, "width": 66, "height": 9, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "V. Kesimpul an", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 408, "width": 211, "height": 181, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Skenario terbaik untuk dapat menghilangkan waste pada line assembly I adalah dengan me la kukan setup lebih awal tanpa menunggu produk sebelumnya selesai diproduksi dan mena mbahan 1 o rang operator pada proses pemberian le m pada baut speak er 4inc. Setelah dila kukan perbaikan, d idapatkan hasil bahwa p roses assembly pada PT. X mengala mi peningkatan sebesar 0,2% untuk speak er 4inc, 8,5% untuk speak er 10inc, 15,48% untuk speak er 8inc dan 22,91% untuk speak er 18inc. Dengan adanya penambahan operator pada proses pemberian le m pada baut speak er 4inc, terjad i pengurangan average number waiting . Jumlah antrian yang awalnya sebanyak 132,84 menjadi 38,8466 untuk operator 1 dan 41,2827 untuk operator 2.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 603, "width": 68, "height": 9, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Daftar Pustaka", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 613, "width": 211, "height": 33, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Gaspersz, Vincent., 2006, “ Continous Cost Reduction Through Lean Sigma Approach ”. Jakarta, PT. Gra media Pustaka Uta ma.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 649, "width": 211, "height": 9, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. S. Batubara & F. Kudsiah., 2011, “Penerapan", "type": "List item" }, { "left": 106, "top": 661, "width": 190, "height": 54, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Konsep Lean Manufacturing untuk Meningkatkan Kapasitas Produksi (Studi Kasus : Lantai Produksi PT.Tata Bros Sejahtera)”, Jurna l Tekn ik Industri, ISSN:1411-6340", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 716, "width": 211, "height": 34, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. Adrianto, W., & Kholil, M., 2015, “Analisis Penerapan Lean Production Process Untuk Mengurangi Lead Ti me Process Pera watan", "type": "List item" }, { "left": 351, "top": 196, "width": 190, "height": 21, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Engine (Studi Kasus PT.Gmf Aeroasia)”, Jurnal , 299–309.", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 219, "width": 211, "height": 55, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4. Antandito, D. J., Choiri, M., & Ria wati, L., 2013, “Pendekatan Lean Manufacturing Pada Proses Produksi Furniture Dengan Metode Cost Integrated Value Stream Maping ”, Malang, PT . Gatra Mapan.", "type": "List item" }, { "left": 330, "top": 275, "width": 212, "height": 34, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5. Groover, Mikell P., 2008, “ Automation, Production Systems, and Computer-integrated Manufacturing” , New Jersey, Prentice Ha ll", "type": "List item" }, { "left": 330, "top": 310, "width": 211, "height": 22, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "6. V. Gaspersz, 2012, “ All In One Management Tool Book” . Bogor, Tri-Al_ Bros Publishing.", "type": "List item" }, { "left": 330, "top": 332, "width": 212, "height": 34, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "7. T. Ohno, 1988, “ Toyota Production System” , Productivity Press. hlm. 8. ISBN 0-915299- 14-3.", "type": "List item" }, { "left": 330, "top": 367, "width": 211, "height": 23, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "8. B. Khoshnevis, 1994, “ Descrete Systems Simulation” , New York, Mc Gra ww Hill.", "type": "List item" }, { "left": 330, "top": 390, "width": 211, "height": 45, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "9. Rach man, T., 2013, “Penggunaan Metode Work Sampling Untuk Menghitung Waktu Baku Dan Kapasitas Produksi Karungan Soap Chip Di PT. Sa”, Jurnal Inovisi , 9 (1), 48– 60.", "type": "List item" }, { "left": 330, "top": 438, "width": 211, "height": 32, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "10. Meyers, Fred E., & Ja mes R. Stewa rt, 2002, “Motion and Time Study for Lean Manufacturing” , Pearson Education, Inc", "type": "List item" }, { "left": 330, "top": 472, "width": 212, "height": 44, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "11. La w,Averill.M dan Kelton,Dav id.W., 1991, “ Simulation Modeling and Analysis” , Second edition, Mc Gra w Hill Higher Education, Singapore.", "type": "List item" }, { "left": 330, "top": 519, "width": 211, "height": 31, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "12. W. Kelton, R. Sadowski, and N. Swets, 2009. Simulation with Arena, 5th Edition, McGraw- Hill Education.", "type": "List item" }, { "left": 330, "top": 553, "width": 211, "height": 9, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "13. Bonett Satya Lelono Djati, Abdullah Shahab.", "type": "List item" }, { "left": 354, "top": 563, "width": 187, "height": 45, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2005, “Program Simu lasi Penugasan Armada Kapal Ferry Tujuan Meningkatkan Keuntungan”, 1–12. Kasus, S., Pt, D. I., & Madura, J.", "type": "Table" }, { "left": 330, "top": 608, "width": 212, "height": 46, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "14. M.L. George. 2002, “ Lean Six Sigma: Combining Six Sigma Quality with Lean Production Speed”, McGra w-Hill Co mpanies Inc. US", "type": "List item" }, { "left": 330, "top": 655, "width": 211, "height": 45, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "15. Womack, J.; Jones, D.; Roos, D., 1991, “ The Machine That Change the World: The Story of Lean Production ”, New York, Harper Perennial.", "type": "List item" }, { "left": 330, "top": 701, "width": 212, "height": 34, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "16. Fontana, Avanti , Gaspers, V., 2011, “ Lean Six Sigma For Manufacturing and Service Industries ”, Bogor, Vinchristo Publication.", "type": "List item" } ]
8c3ebaae-6638-9460-5a0f-d96203afe29c
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/simet/article/download/508/543
[ { "left": 99, "top": 23, "width": 173, "height": 21, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal SIMETRIS, Vol 7 No 1 April 2016 ISSN: 2252-4983", "type": "Page header" }, { "left": 99, "top": 800, "width": 17, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "227", "type": "Page footer" }, { "left": 100, "top": 73, "width": 426, "height": 24, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ALGORITMA FLOODFILL UNTUK MENENTUKAN TITIK KOORDINAT MAZE MAPPING PADA ROBOT LINEFOLLOWER", "type": "Section header" }, { "left": 273, "top": 110, "width": 81, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ary Sulistyo Utomo", "type": "Section header" }, { "left": 245, "top": 121, "width": 137, "height": 31, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Program Studi Teknik Elektromedik Akademi Teknik Elektro Medik Email: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 289, "top": 176, "width": 48, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ABSTRAK", "type": "Section header" }, { "left": 99, "top": 198, "width": 428, "height": 136, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Robot line follower (RLF) adalah robot yang dapat berjalan mengikuti suatu maze yang berupa garis secara otomatis. RLF dapat digunakan untuk aplikasi pengiriman barang dari suatu tempat awal ke tempat tujuan dengan cepat, tepat dan akurat. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dibutuhkan suatu algoritma yang digunakan untuk mengetahui posisi koordinat robot sehingga robot dapat diketahui pergerakannya. Pergerakan robot berawal dari start dan mecapai titik finish yang telah di tentukan. Pada penelitian ini menggunakan algoritma floodfill untuk mengetahui posisi koordinat RLF. Pengujian dilakukan dengan cara menjalankan RLF dari titik start menuju ke titik finish . Area yang digunakan berukuran 200 x 200 cm mempunyai tebal garis lintasan 2 cm dengan jarak terdekat pada setiap simpangnya adalah 40 cm Warna garis adalah putih dan background berwarna hitam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kestabilan RLF menyusuri garis lintasan dicapai pada nilai pengaturan PID Kp=30, Ki=8 dan KD=100. Hasil dari koordinat pada saat robot bergerak di simpan pada memori eeprom dari mikrokontroller dan di tampilkan pada LCD 2x16. Koordinat start dimulai dengan (0,0) dengan finish (2,2) pada maze yang telah ditentukan.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 347, "width": 242, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kata kunci: Robot line follower, floodfill, maze mapping, PID.", "type": "Text" }, { "left": 288, "top": 380, "width": 51, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ABSTRACT", "type": "Section header" }, { "left": 99, "top": 401, "width": 428, "height": 119, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Line follower robot (RLF) is a robot that can walk to follow a maze that is a line automatically. RLF can be used for application delivery from a starting point to a destination quickly and accurately. To resolve these issues required an algorithm used to determine the position coordinates of the robot so that the robot can be known movement. The movement of the robot begins mecapai start and finish point that has been set. In this study, using an algorithm to determine the position coordinates floodfill RLF. Testing is done by running the RLF from the start point to get to the finish point. Area used measuring 200 x 200 cm has a trajectory line 2 cm thick with the closest distance at any Adverse is 40 cm line color is white and black background. The results showed that the stability of the RLF down the line trajectory achieved in the setting value PID Kp = 30, Ki = 8 and KD = 100. Results of the coordinates when the robot moves in the store in eeprom memory of the microcontroller and displayed on the LCD. Starting with the start coordinates (0,0) to finish (2.2) at a predetermined maze.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 533, "width": 236, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Keywords: Robot line follower, floodfill, maze mapping, PID.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 555, "width": 98, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 99, "top": 577, "width": 428, "height": 101, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Diera modern sekarang ini perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) bidang robotika sangat pesat. Keakuratan, ketepatan dan efisiensi dalam menyelesaikan permasalahan yang rumit menjadi tantangan untuk dihadapi. Salah satunya adalah robot yang dapat menyelesaikan suatu tugas tertentu. Misalnya robot dapat mengantarkan barang ke tempat tujuan dan kembali ke tempat semula. Aplikasi robot seperti ini digunakan pada pengiriman barang yang terdapat di gudang, pengantar makanan di restoran dsb. Robot akan berjalan secara otomatis mengirimkan barang menuju ke tempat penyimpanan yang ada di gudang. Keakuratan, ketepatan dan efisiensi kerja agar robot dapat melakukan tugasnya sangat diperlukan. Dengan permasalahan tersebut maka diperlukan algoritma yang dapat membuat robot agar mempunyai kemampuan keakuratan, ketepatan dan efisiensi kerja.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 681, "width": 428, "height": 89, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penelitan sebelumnya yang dilakukan oleh Hendriawan, A ;& Akbar, R dari PENS yaitu mencari jalur terpendek menggunakan algoritma djikstra’s [1], Sakib, Shadman pada tahun 2014 menjelaskan algoritma yang dipakai untuk menyelesaikan jalur terpendek [2], Mishra, S. melakukan perhitungan untuk menentukan jalur terpendek pada kopetesi robot tikus [3]. Pada penelitan sebelumnya yang telah saya lakukan yaitu perbandingan algoritma floodfill dan djikstra’s pada maze mapping untuk robot line follower [4]. Yadav, Verma dan Mahanta,S 2012 melakukan penelitian tentang penyelesaian jalur terpendek pada perlombaan robot micro mouse [5]. Yanto, Febi & Welly, Irma pada 2015 melakukan penelitian tentang penyelesaian jalur pada line follower apabila terdapat jalur loop , lancip dan melengkung [6].", "type": "Text" }, { "left": 328, "top": 23, "width": 171, "height": 21, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal SIMETRIS, Vol 7 No 1 April 2016 ISSN: 2252-4983", "type": "Page header" }, { "left": 481, "top": 800, "width": 17, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "228", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 73, "width": 428, "height": 101, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada penelitian ini untuk menyelesaikan permasalahan tersebut akan menggunakan algoritma floodfill mengetahui posisi titik koordinat start dan finish robot, serta dapat mencari jalur terpendek yang telah dilalui oleh robot. Pencarian jalur terpendek tersebut supaya kerja robot menjadi efisien . Dengan efisien tersebut maka robot diharapkan dapat menyelesaikan masalah dengan waktu lebih cepat dan kerja robot lebih ringan. Robot akan berjalan dengan menelusuri maze dari titik start yang telah ditentukan menuju ke titik finish , setelah robot sampai dititik finish robot akan kembali ke titik start dengan jalur terpendek. Informasi titik koordinat robot tersebut supaya kinerja robot dapat dipantau posisi start dan finish . Apabila robot berhenti karena sesuatu hal, maka robot dapat segera diketahui permasalahannya. Titik koordinat start dan finish dapat diketahui robot sehingga membuat kerja robot menjadi lebih akurat.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 188, "width": 153, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. METODOLOGI PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 211, "width": 428, "height": 66, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Robot linefollower akan menyelesaikan jaringan jalan yang telah ditentunkan. Jaringan jalan ditunjukan pada Gambar 1. Robot linefollower berjalan mulai dari titik start yang berada di ujung garis, setelah itu mencarii titik finish . Garis yang bewarna putih merupakan jalan yang akan dilalui. Garis berwarna biru diibaratkan dinding. Kotak putih adalah titik finish . Setiap pergerakan robot akan menampilkan titik koordinat pada lcd 2x16. Titik koordinat robot diasumsikan (0,0) sehingga apabila robot sukses mencari titik finish maka titik finish tersebut berkoordinat (2,2).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 280, "width": 428, "height": 89, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Rancangan line maze yang dibuat adalah tampak seperti pada Gambar 1. Lapangan yang digunakan berukuran 200 x 200 cm. Tebal garis adalah 2cm dengan jarak terdekat pada setiap simpangnya adalah 40 cm. Warna garis adalah putih dan background berwarna hitam. Untuk posisi start diletakkan pada ujung garis yaitu start A, start B, start C, dan start D. Sedangkan posisi finish ditandai dengan sebidang kotak berwarna putih berukuran 20 x 20cm. Berdasarkan bentuk dari line maze tersebut, maka hanya ada satu jalan keluar saja dari start menuju finish sehingga robot harus menemukan jalan keluar tersebut dengan cara mencari ( search mode ) terlebih dahulu. pada mode ini koordinat disusun berdasarkan pergerakannya. Jika sudah, berikutnya robot akan kembali dari finish menuju start dengan jalur terpendek (return mode ). Pada mode ini koordinat finish telah didapatkan.", "type": "Text" }, { "left": 214, "top": 529, "width": 141, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 1. Lintasan maze robot [5]", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 552, "width": 428, "height": 55, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Perancangan hardware dalam penelitian ini terdapat beberapa bagian yaitu sensor, mikrokontroler , dan aktuator yang ditunjukan pada Gambar 2 diagram blok sistem. Sensor yang digunakan yaitu photodioda yang dapat mengeluarkan tegangan berbeda sesuai dengan intensitas cahaya yang diterima. Mikrokontroller digunakan sebagai otak dari robot, dengan memasukkan algoritma dalam bentuk program. Aktuator robot yaitu menggunakan motor DC yang dapat menggerakan robot sesuai dengan perintah.", "type": "Text" }, { "left": 130, "top": 625, "width": 303, "height": 112, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Atmega 16 8 Sensor Garis (ADC) LCD 2x16 Pengendali Motor Kanan Pengendali Motor Kiri Motor Kanan Motor Kiri 4 Tombol", "type": "Picture" }, { "left": 219, "top": 758, "width": 132, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 2. Diagram Blok Sistem", "type": "Page footer" }, { "left": 99, "top": 23, "width": 173, "height": 21, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal SIMETRIS, Vol 7 No 1 April 2016 ISSN: 2252-4983", "type": "Page header" }, { "left": 99, "top": 800, "width": 17, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "229", "type": "Page footer" }, { "left": 99, "top": 73, "width": 428, "height": 55, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sensor garis pada penelitian ini menggunakan delapan buah sensor photodiode . Dengan penempatan yaitu, enam buah diletakkan di tengah dan dua buah lagi di sebelah kiri dan kanan namun dengan posisi lebih ke belakang. Jarak antara sensor yang engah dengan yang disebelah kiri dan kanan adalah 2,5 cm. Konfigurasi seperti ini dilakukan dengan tujuan untuk membedakan antara pembacaan persimpangan dan finish. Keterangan lebih jelas dalam penempatan dan cara pembacaan simpang ada pada gambar 3.", "type": "Text" }, { "left": 206, "top": 191, "width": 203, "height": 148, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jalan Lurus Jalan Kiri atau Lurus Jalan Kanan atau Lurus Jalan Kiri atau Kanan Simpang Empat Jalan Buntu Belok Kanan Belok Kiri", "type": "Picture" }, { "left": 390, "top": 332, "width": 14, "height": 5, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Finish", "type": "Table" }, { "left": 251, "top": 350, "width": 124, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 3. Konfigurasi Sensor", "type": "Section header" }, { "left": 99, "top": 376, "width": 428, "height": 32, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Perancangan kendali pada penelitian ini digunakan sebagai acuan robot agar dapat bergerak mengikuti garis dengan posisi ditengah garis dengan gerak osilasi seminimal mungkin. Pengaturan gerak robot ditunjukan pada gambar 4.", "type": "Text" }, { "left": 232, "top": 469, "width": 160, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 4. Pola gerakan robot berosilasi", "type": "Section header" }, { "left": 99, "top": 492, "width": 428, "height": 32, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kontrol untuk mengendalikan kecepatan motor DC pada robot digunakan kontroler PID . Kontroler ini merupakan kombinasi antara kontrol P, I dan D. Dengan menggabungkan tiga kontroler tersebut, maka akan diperoleh luaran yang cukup ideal dari yang diharapkan dapat meredam gerak osilasi robot.", "type": "Text" }, { "left": 175, "top": 535, "width": 268, "height": 167, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sensor Tengah Sensor Tengah Kiri Sensor Tengah Kanan Sensor Kiri Sensor Kanan Kendali PID _ Center Of Line +", "type": "Picture" }, { "left": 214, "top": 718, "width": 198, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 5. Blok diagram kendali PID pada robot", "type": "Caption" }, { "left": 99, "top": 736, "width": 428, "height": 32, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kontroler PID digital merupakan bentuk lain dari kontroler PID yang diprogram dan dijalankan menggunakan komputer atau mikrokontroler. Untuk dapat mengimplementasikan PID digital di komputer atau mikrokontroler, maka kontroler PID analog harus diubah terlebih dahulu ke bentuk digital [7]. Penurunan kontroler", "type": "Text" }, { "left": 361, "top": 421, "width": 60, "height": 21, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gerakan robot berosilasi", "type": "Text" }, { "left": 328, "top": 23, "width": 171, "height": 21, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal SIMETRIS, Vol 7 No 1 April 2016 ISSN: 2252-4983", "type": "Page header" }, { "left": 481, "top": 800, "width": 17, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "230", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 73, "width": 428, "height": 21, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "PID digital dapat dilihat pada Persamaan 2.1 sampai dengan Persamaan 2.4. Bentuk persamaan matematis dari kontroler PID adalah sebagai berikut.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 110, "width": 428, "height": 38, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "(1) Dimana dan bentuk integral dan diferensial dapat ditulis dalam bentuk diskrit seperti pada", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 155, "width": 114, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Persamaan 2 dan Persamaan 3", "type": "Text" }, { "left": 486, "top": 181, "width": 13, "height": 36, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "(2) (3)", "type": "Table" }, { "left": 92, "top": 223, "width": 284, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sehingga diperoleh dalam bentuk kontroler PID diskrit ialah sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 248, "width": 407, "height": 40, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "(4) (5) Dimana :", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 291, "width": 427, "height": 43, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kp adalah konstanta proportional, Ki adalah Konstanta Integral, Kd adalah konstanta diferensial, Errror adalah nilai kesalahan, Last error adalah jumlah kesalahan sebelumnya, Ts adalah waktu sampling Dalam penggunaannya, posisi sensor terhadap garis mengartikan error yang terjadi. Berikut adalah gambaran posisi sensor beserta nilai errornya.", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 337, "width": 358, "height": 55, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "01000000 = 4 01100000 = 3 00100000 = 2 00110000 = 1 00010000 = 0 00011000 = 0 ( set point = target position) 00001000 = 0 00001100 = -1 00000100 = -2 00000110 = -3", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 394, "width": 427, "height": 32, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "00000010 = -4 Dalam aplikasinya, maka peran dari kontroler ini dapat diterapkan dalam program dengan formulasi seperti berikut:", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 429, "width": 427, "height": 66, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pwm_ka = Setkecepatan + ( Kp.error + Ki.a_error + Kd . d_error) Pwm_ki = Setkecepatan – ( Kp.error + Ki.a_error + Kd . d_error) Ket: Setkecepatan adalah nilai pwm yang diinginkan pada saat error = 0 Perancangan pemetaan koordinat pergerakan robot seperti gambar 6. Pada pemetaan ini setiap RLF penemukan percabangan maka akan memperbarui titik koordinatnya yang di simpan dalam memori. Flowchart pergerakan RLF ditunjukan pada gambar 7.", "type": "Text" }, { "left": 221, "top": 702, "width": 128, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 6. Pemetaan koordinat", "type": "Caption" }, { "left": 99, "top": 23, "width": 173, "height": 21, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal SIMETRIS, Vol 7 No 1 April 2016 ISSN: 2252-4983", "type": "Page header" }, { "left": 99, "top": 800, "width": 17, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "231", "type": "Page footer" }, { "left": 227, "top": 76, "width": 156, "height": 66, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Mulai BACA GARIS MASUKKAN CELL Garis= 00000000 BELOK KANAN UBAH ARAH", "type": "Picture" }, { "left": 270, "top": 139, "width": 22, "height": 3, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "KOORDINAT", "type": "Table" }, { "left": 230, "top": 165, "width": 153, "height": 100, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Garis= 00000001 MASUKKAN CELL BELOK KANAN UBAH ARAH KOORDINAT Garis= 10000000 MASUKKAN CELL BELOK KIRI UBAH ARAH KOORDINAT Garis= 10000001 MASUKKAN CELL BELOK KIRI ATAU KANAN UBAH ARAH KOORDINAT Garis= 10011001 MASUKKAN CELL", "type": "Picture" }, { "left": 275, "top": 259, "width": 13, "height": 3, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "LURUS", "type": "Table" }, { "left": 230, "top": 290, "width": 108, "height": 8, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Garis= 00011001 MASUKKAN CELL", "type": "Picture" }, { "left": 275, "top": 293, "width": 13, "height": 3, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "LURUS", "type": "Table" }, { "left": 227, "top": 131, "width": 111, "height": 282, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Garis= 10011000 MASUKKAN CELL LURUS Garis= 11111111 MASUKKAN CELL SELESAI YA TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK YA YA YA YA YA YA YA", "type": "Picture" }, { "left": 234, "top": 438, "width": 157, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 7. Flowchart pergerakan RLF", "type": "Section header" }, { "left": 99, "top": 461, "width": 203, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 99, "top": 480, "width": 101, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3.1 KENDALI ROBOT", "type": "Section header" }, { "left": 99, "top": 500, "width": 428, "height": 101, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pengujian pada kendai robot PID , dimana percobaan dilakukan pada suatu sistem dengan Kd = 2, ki = 0 , dan pengaturan Kp . Gain Proposional dinaikkan secara perlahan sampai batas kestabilan, dimana sistem mulai mengalami osilasi. Berdasarkan data yang diperoleh sistem mulai stabil pada nilai Kp antara 20 s/d 50. Nilai dari kontrol P semakin besar nilainya maka semakin cepat sistem mengejar nilai set point dan nilai terlalu kecil semakin lambat mengejar set poin , tetapi jika nilai Kp terlalu besar dapat mengakibatkan tidak stabilnya sistem. Apabila diperlukan gerak robot yang halus maka nilai dari Kd diperbesar dan penambahan sedikit Ki. Nilai Kd semakin besar semakin memperhalus jalannya robot, tetapi jika terlalu besar maka gerak robot semakin lambat. Dari hasil percobaan robot didapatkan Kp=30, Ki=100 dan Kd=8. Pada pengaturan tersebut respon stabil dihasilkan ±0.3 detik.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 613, "width": 187, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3.2 PENGUJIAN ALGORITMA FOODFILL", "type": "Section header" }, { "left": 250, "top": 639, "width": 123, "height": 123, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "0 2 1 2 3 3 4 3 4 4 5 6 7 8 7 8 9 8 10 7 9 9 11 12 10 Finish (2,2) Start A (0,0) Start B (0,0) Start C (0,0) Start D (0,0)", "type": "Picture" }, { "left": 328, "top": 23, "width": 171, "height": 21, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal SIMETRIS, Vol 7 No 1 April 2016 ISSN: 2252-4983", "type": "Page header" }, { "left": 481, "top": 800, "width": 17, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "232", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 73, "width": 428, "height": 124, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada pengujian start di titik D diperoleh hasil waktu tempuh pencarian tercepat 7 detik dan waktu tempuh kembali 7 detik. Waktu rata-rata pencarian sebesar 7,3 detik dan kembali 7,2 detik. Jarak pada saat pencarian yaitu 160 cm sedangkan jarak terpendek diperoleh 160 cm. Pada pengujian start di titik C diperoleh hasil waktu tempuh pencarian tercepat 5 detik dan waktu tempuh kembali 5 detik. Waktu rata-rata pencarian sebesar 6,4 detik dan kembali 6 detik. Pada pengujian start di titik B diperoleh hasil waktu tempuh pencarian tercepat 16 detik dan waktu tempuh kembali 17 detik. Waktu rata-rata pencarian sebesar 18,4 detik dan kembali 18 detik. Pada pengujian start di titik A diperoleh hasil waktu tempuh pencarian tercepat 33 detik dan waktu tempuh kembali 30 detik. Waktu rata-rata pencarian sebesar 35,7 detik dan kembali 31,5 detik. Jarak pada saat pencarian yaitu 560 cm sedangkan jarak terpendek diperoleh 480 cm. Perbedaan waktu pencarian dan kembali sedikit dikarenakan jarak keduanya hanya sedikit perbedaannya yaitu 80 cm. Pada pengujian semuanya titik start pada koordinat pada (0,0) dan finish (2,2).", "type": "Text" }, { "left": 180, "top": 342, "width": 210, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 8. Prototipe Robot Line Follower dan Maze", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 365, "width": 85, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4. KESIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 78, "top": 387, "width": 421, "height": 32, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "a. Nilai keluaran pembacaan ADC pada background hitam rata-rata adalah sebesar 4,8, sedangkan pada garis putih rata-rata sebesar 32,25 sehingga dapat menghasilkan rata-rata nilai tengah ( Threshold ) sebesar 18,5. Dapat disimpulkan bahwa kinerja dari sensor telah bekerja dengan baik pada arena yang telah ditentukan.", "type": "List item" }, { "left": 78, "top": 422, "width": 420, "height": 20, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "b. Nilai Kp=30, KD=100, dan Ki=8 merupakan nilai pengaturan untuk pengendalian robot line follower agar dapat berjalan dengan stabil mengikuti jalur yang telah ditentukan. Waktu stabil didapatkan ±0.4 detik.", "type": "List item" }, { "left": 78, "top": 445, "width": 421, "height": 20, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "c. Pada algoritma floodfill dapat digunakan untuk mengetahui jarak terpendek serta dapat mengetahui letak posisi koordinat robot karena setiap pergerak robot berdasarkan nilai dari masing masing cell.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 479, "width": 89, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 501, "width": 427, "height": 32, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[1] Hendriawan, A ;& Akbar, R. Penyelesaian Jalur Terpendek dengan menggunakan Algoritma Maze Mapping Pada Line Maze. Jurusan Teknik Elektronika, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Kampus PENS-ITS Sukolilo, Surabaya", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 535, "width": 428, "height": 35, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[2] Sakib, Shadman 2014. “ Maze solving Algorithm for line following robot and derivation of linear path distance from nonlinear path ” IEEE International Conference on Signal Image Technology and Internet Based Systems..", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 574, "width": 428, "height": 20, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[3] Mishra, S. 2008. Maze Solving Algorithm for Micro Mouse . IEEE International Conference on Signal Image Technology and Internet Based Systems.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 597, "width": 427, "height": 45, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[4] Utomo, Ary Sulistyo & Prasetyowati, Sri Arttini Dwi & Arifin, Bustanul, 2015. “PERBANDINGAN ALGORITMA FLOODFILL DAN DJIKSTRA’S PADA MAZE MAPPING UNTUK ROBOT LINE FOLLOWER” Prosiding Seminar Nasional Sains Dan Teknologi Fakultas Teknik ISBN : 978-602-99334-4- 4, Juni 2015", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 647, "width": 428, "height": 32, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[5] Yadav,S ;& Verma,K.K ;& Mahanta,S. 2012. The Maze Problem Solved by Micro mouse . International Journal of Engineering and Advanced Technology (IJEAT) ISSN: 2249 – 8958, Volume-1, Issue-4, April 2012", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 681, "width": 427, "height": 34, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[6] Yanto, Febi & Welly, Irma. 2015. “Analisa dan Perbaikan Algoritma Line Maze Solving Untuk Jalur Loop, Lancip, dan Lengkung pada Robot Line Follower (LFR)”. Jurnal CoreIT, Vol.1, No.2, Desember 2015 ISSN: 2460-738X", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 720, "width": 428, "height": 21, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[7] Hagglund.T and Astrom.K. (1995). P ID Controllers: Theory, Design, and Tuning 2nd Ed. Instrument Society of America 67 Alexander", "type": "List item" } ]
b4827d74-69f1-2514-8373-b8824cd2347a
https://jurnaliainpontianak.or.id/index.php/alhikmah/article/download/2667/1332
[ { "left": 277, "top": 789, "width": 42, "height": 19, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "~ 82 ~", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 124, "width": 452, "height": 32, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PERAN SOSIOLOGI AGAMA DALAM TAMAN PENDIDIKAN AL- QUR’AN", "type": "Section header" }, { "left": 274, "top": 169, "width": 46, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Siti Aisyah", "type": "Text" }, { "left": 156, "top": 180, "width": 283, "height": 21, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Universitas Islam Negeri (UIN) K.H Abdurrahman Wahid Pekalongan E-mail: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 254, "top": 215, "width": 87, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Halimahtus Sadiyah", "type": "Section header" }, { "left": 156, "top": 226, "width": 283, "height": 21, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Universitas Islam Negeri (UIN) K.H Abdurrahman Wahid Pekalongan E-mail: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 227, "top": 261, "width": 142, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Khaerunnisa Tri Darmaningrum", "type": "Section header" }, { "left": 156, "top": 272, "width": 283, "height": 21, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Universitas Islam Negeri (UIN) K.H Abdurrahman Wahid Pekalongan E-mail : [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 307, "width": 141, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Diterima tanggal: 18 Januari 2023", "type": "Table" }, { "left": 404, "top": 307, "width": 119, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Selesai tanggal: 10 Juni 2023", "type": "Text" }, { "left": 263, "top": 320, "width": 69, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ABSTRACT:", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 343, "width": 454, "height": 137, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The field of education and religion is a big challenge that is being faced by society today. Education and religion are meant that can build and educate the nation. The value of religious education comes from the Qur'an and Hadith which are commonly received through TPA. This value is very influential on students for community life. Islam itself views every child as having a fitrah (potential) within them that is developed through education. The sociology of religion is more concerned through TPA than through general education. Although limited time in delivering material or teaching materials at TPA does not reduce knowledge for students such as general education at school. In this institution also acts as a vehicle of social control, creating balance and peace, maintaining social stability.encourage unity and bring society towards salvation in this world and the hereafter. The sociology of religion takes the same method as other sociologies in that it uses quantitative and qualitative data processes following the collection process techniques used by general sociology.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 488, "width": 454, "height": 149, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[Bidang pendidikan dan keagamaan menjadi tantangan besar yang sedang dihadapi oleh masyarakat saat ini. Pendidikan dan keagamaan yang dimaksud yang bisa membangun dan mencerdaskan bangsa. Nilai pendidikan agama bersumber dari Al- Qur’an dan Hadist yang biasa diterima melalui TPA. Nilai ini sangat berpengaruh terhadap santri untuk kehidupan bermasyarakat. Islam sendiri memandang setiap anak memiliki fitrah (potensi) didalam diri mereka yang dikembangkan melalui pendidikan. sosiologi agama lebih diperhatikan melalui TPA dibandingkan dengan melalui pendidikan umum.Walaupun keterbatasan waktu dalam penyampaian materi atau bahan ajar di TPA tidak mengurangi ilmu untuk santri seperti pendidikan umum disekolah. Di lembaga ini juga berperan sebagai wahana kontrol sosial, menciptakan keseimbangan dan kedamaian, menjaga stabilitas sosial, mendorong persatuan dan membawa masyarakat menuju keselamatan di dunia dan akhirat. Sosiologi agama menempuh cara yang sama seperti sosiologi lainnya yang menggunakan proses data kuantitatif dan kualitatif mengikuti teknik proses pengumpulan yang dipakai sosiologi umum.].", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 646, "width": 180, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata kunci : Pendidikan, Agama, Sos ial", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 685, "width": 93, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 700, "width": 209, "height": 59, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nilai pendidikan dalam Islam dipandang dari nilai itu sendiri. Nilai itu berasal dari agama yang bersumberkan dari Al- Qur’an dan Hadis. Hal yang sangat", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 684, "width": 208, "height": 75, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "penting bagi pembangunan manusia seutuhnya guna mencerdaskan serta menaikkan kehidupan bangsa ialah pendidikan (Rusi, Rahmawati, Widiya, Jaihan, Siti Nur, 2021).", "type": "Text" }, { "left": 277, "top": 789, "width": 42, "height": 19, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "~ 82 ~", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 124, "width": 452, "height": 32, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PERAN SOSIOLOGI AGAMA DALAM TAMAN PENDIDIKAN AL- QUR’AN", "type": "Section header" }, { "left": 275, "top": 169, "width": 46, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Siti Aisyah", "type": "Section header" }, { "left": 156, "top": 180, "width": 283, "height": 21, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Universitas Islam Negeri (UIN) K.H Abdurrahman Wahid Pekalongan E-mail: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 254, "top": 215, "width": 87, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Halimahtus Sadiyah", "type": "Section header" }, { "left": 156, "top": 226, "width": 283, "height": 21, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Universitas Islam Negeri (UIN) K.H Abdurrahman Wahid Pekalongan E-mail: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 227, "top": 261, "width": 142, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Khaerunnisa Tri Darmaningrum", "type": "Section header" }, { "left": 156, "top": 272, "width": 283, "height": 21, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Universitas Islam Negeri (UIN) K.H Abdurrahman Wahid Pekalongan E-mail : [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 307, "width": 141, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Diterima tanggal: 18 Januari 2023", "type": "Table" }, { "left": 404, "top": 307, "width": 119, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Selesai tanggal: 10 Juni 2023", "type": "Text" }, { "left": 263, "top": 320, "width": 69, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ABSTRACT:", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 343, "width": 454, "height": 137, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The field of education and religion is a big challenge that is being faced by society today. Education and religion are meant that can build and educate the nation. The value of religious education comes from the Qur'an and Hadith which are commonly received through TPA. This value is very influential on students for community life. Islam itself views every child as having a fitrah (potential) within them that is developed through education. The sociology of religion is more concerned through TPA than through general education. Although limited time in delivering material or teaching materials at TPA does not reduce knowledge for students such as general education at school. In this institution also acts as a vehicle of social control, creating balance and peace, maintaining social stability.encourage unity and bring society towards salvation in this world and the hereafter. The sociology of religion takes the same method as other sociologies in that it uses quantitative and qualitative data processes following the collection process techniques used by general sociology.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 488, "width": 454, "height": 149, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[Bidang pendidikan dan keagamaan menjadi tantangan besar yang sedang dihadapi oleh masyarakat saat ini. Pendidikan dan keagamaan yang dimaksud yang bisa membangun dan mencerdaskan bangsa. Nilai pendidikan agama bersumber dari Al- Qur’an dan Hadist yang biasa diterima melalui TPA. Nilai ini sangat berpengaruh terhadap santri untuk kehidupan bermasyarakat. Islam sendiri memandang setiap anak memiliki fitrah (potensi) didalam diri mereka yang dikembangkan melalui pendidikan. sosiologi agama lebih diperhatikan melalui TPA dibandingkan dengan melalui pendidikan umum.Walaupun keterbatasan waktu dalam penyampaian materi atau bahan ajar di TPA tidak mengurangi ilmu untuk santri seperti pendidikan umum disekolah. Di lembaga ini juga berperan sebagai wahana kontrol sosial, menciptakan keseimbangan dan kedamaian, menjaga stabilitas sosial, mendorong persatuan dan membawa masyarakat menuju keselamatan di dunia dan akhirat. Sosiologi agama menempuh cara yang sama seperti sosiologi lainnya yang menggunakan proses data kuantitatif dan kualitatif mengikuti teknik proses pengumpulan yang dipakai sosiologi umum.].", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 646, "width": 180, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata kunci : Pendidikan, Agama, Sos ial", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 685, "width": 93, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 700, "width": 209, "height": 59, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nilai pendidikan dalam Islam dipandang dari nilai itu sendiri. Nilai itu berasal dari agama yang bersumberkan dari Al- Qur’an dan Hadis. Hal yang sangat", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 684, "width": 209, "height": 75, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "penting bagi pembangunan manusia seutuhnya guna mencerdaskan serta menaikkan kehidupan bangsa ialah pendidikan (Rusi, Rahmawati, Widiya, Jaihan, Siti Nur, 2021).", "type": "Text" }, { "left": 277, "top": 789, "width": 42, "height": 19, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "~ 82 ~", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 124, "width": 452, "height": 32, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PERAN SOSIOLOGI AGAMA DALAM TAMAN PENDIDIKAN AL- QUR’AN", "type": "Section header" }, { "left": 275, "top": 169, "width": 46, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Siti Aisyah", "type": "Section header" }, { "left": 156, "top": 180, "width": 283, "height": 21, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Universitas Islam Negeri (UIN) K.H Abdurrahman Wahid Pekalongan E-mail: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 254, "top": 215, "width": 87, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Halimahtus Sadiyah", "type": "Section header" }, { "left": 156, "top": 226, "width": 283, "height": 21, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Universitas Islam Negeri (UIN) K.H Abdurrahman Wahid Pekalongan E-mail: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 227, "top": 261, "width": 142, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Khaerunnisa Tri Darmaningrum", "type": "Section header" }, { "left": 156, "top": 272, "width": 283, "height": 21, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Universitas Islam Negeri (UIN) K.H Abdurrahman Wahid Pekalongan E-mail : [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 307, "width": 141, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Diterima tanggal: 18 Januari 2023", "type": "Table" }, { "left": 404, "top": 307, "width": 119, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Selesai tanggal: 10 Juni 2023", "type": "Text" }, { "left": 263, "top": 320, "width": 69, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ABSTRACT:", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 343, "width": 454, "height": 137, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The field of education and religion is a big challenge that is being faced by society today. Education and religion are meant that can build and educate the nation. The value of religious education comes from the Qur'an and Hadith which are commonly received through TPA. This value is very influential on students for community life. Islam itself views every child as having a fitrah (potential) within them that is developed through education. The sociology of religion is more concerned through TPA than through general education. Although limited time in delivering material or teaching materials at TPA does not reduce knowledge for students such as general education at school. In this institution also acts as a vehicle of social control, creating balance and peace, maintaining social stability.encourage unity and bring society towards salvation in this world and the hereafter. The sociology of religion takes the same method as other sociologies in that it uses quantitative and qualitative data processes following the collection process techniques used by general sociology.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 488, "width": 454, "height": 149, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[Bidang pendidikan dan keagamaan menjadi tantangan besar yang sedang dihadapi oleh masyarakat saat ini. Pendidikan dan keagamaan yang dimaksud yang bisa membangun dan mencerdaskan bangsa. Nilai pendidikan agama bersumber dari Al- Qur’an dan Hadist yang biasa diterima melalui TPA. Nilai ini sangat berpengaruh terhadap santri untuk kehidupan bermasyarakat. Islam sendiri memandang setiap anak memiliki fitrah (potensi) didalam diri mereka yang dikembangkan melalui pendidikan. sosiologi agama lebih diperhatikan melalui TPA dibandingkan dengan melalui pendidikan umum.Walaupun keterbatasan waktu dalam penyampaian materi atau bahan ajar di TPA tidak mengurangi ilmu untuk santri seperti pendidikan umum disekolah. Di lembaga ini juga berperan sebagai wahana kontrol sosial, menciptakan keseimbangan dan kedamaian, menjaga stabilitas sosial, mendorong persatuan dan membawa masyarakat menuju keselamatan di dunia dan akhirat. Sosiologi agama menempuh cara yang sama seperti sosiologi lainnya yang menggunakan proses data kuantitatif dan kualitatif mengikuti teknik proses pengumpulan yang dipakai sosiologi umum.].", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 646, "width": 180, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata kunci : Pendidikan, Agama, Sos ial", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 685, "width": 93, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 700, "width": 209, "height": 59, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nilai pendidikan dalam Islam dipandang dari nilai itu sendiri. Nilai itu berasal dari agama yang bersumberkan dari Al- Qur’an dan Hadis. Hal yang sangat", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 684, "width": 209, "height": 75, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "penting bagi pembangunan manusia seutuhnya guna mencerdaskan serta menaikkan kehidupan bangsa ialah pendidikan (Rusi, Rahmawati, Widiya, Jaihan, Siti Nur, 2021).", "type": "Text" }, { "left": 144, "top": 38, "width": 306, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Siti Aisyah, Halimahtus Sadiyah dan Khaerunnisa Tri Darmaningrum:", "type": "Section header" }, { "left": 174, "top": 50, "width": 247, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Peran Sosiologi Agama Dalam Taman Pendidikan Al- Qur’an", "type": "Page header" }, { "left": 277, "top": 789, "width": 42, "height": 19, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "~ 83 ~", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 74, "width": 209, "height": 106, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pendidikan yang dimaksud ialah tempat untuk membina, melatih dan mengembangkan budi pekerti bangsa Indonesia agar tumbuh dan berkembang sebagai manusia yang ingin tahu, disiplin dan bertakwa kepada Tuhan YME (Lazwardi, 2017).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 185, "width": 209, "height": 74, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pendidikan dalam Islam sangat diperhatikan, karena Islam memandang setiap anak yang lahir membawah fitrah (potensi) yang dikembangkan melalui pendidikan. Dibandingkan dengan", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 264, "width": 209, "height": 75, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pendidikan umum, pendidikan agama lebih unggul dalam peran dan fungsinya. Bidang pendidikan dan keagaman menjadi tantangan besar yang sedang dihadapi oleh masyarakat saat ini", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 343, "width": 209, "height": 154, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sebagian orang menganggap TPA sebagai tempat membaca Al-Quran saja yang semata-mata hanya mendidik anak untuk bisa mengaji dan berakhlak mulia. Padahal, TPA juga menjadi tempat pembentukan akhlak, pemikiran, dan pengembangan kreativitas. TPA yang sebenarnya pula menjadi tempat mengasah daya akal dan berpikir jernih berdasarkan ilmu pengetahuan.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 518, "width": 131, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "METODE PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 534, "width": 209, "height": 138, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Pendekatan kualitatif ialah “metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, tehnik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan) (Sugiyono, 2014).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 677, "width": 209, "height": 90, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber data dalam penelitiankata- kata dan tindakan kualitatif; sisa data makalah, jurnal, artikel, buku. Bagian terkaitJenis data ini mencakup kata-kata dan tindakan, sumber data yang ditulis,foto dan statistik (Meleong, 2009).Dalam", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 74, "width": 209, "height": 58, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pengumpulan data ini menggunakan metode pengumpulan data, analisis data serta pengamatan langsung pada santri- santi TPA.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 153, "width": 85, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 316, "top": 169, "width": 209, "height": 75, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Peran Sosiologi Agama Di Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Quran dan Membangun Akhlakul Karimah", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 248, "width": 209, "height": 154, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sosiolog memiliki pandangan berbeda tentanagama dan pengaruhnya yang mendalam publik. Ibnu Khaldun (1332-1401) berkata, \"Iman adalah kekuatan.\"Integrasi, ayo, persatuan, ada gairah yang menenangkan begitu banyak orang Konflik. Durkheim (1858-1917) mengatakan tentang agama:Sebuah realitas sosial yang harus dijelaskan oleh fakta sosial lainnya (Adnan, 2020)", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 407, "width": 209, "height": 265, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam pembahasan sosiologi setiap agama memiliki nilai-nilai luhur yang dianut pemeluknya setiap kaum, kelompok, masyarakat (Saebani, 2007). Karena agama mengandung nilai-nilai yang mengajarkan kesalehan dan kebaikan yang dianut oleh pemeluknya. Dalam hal ini perlu pengkajian mengenai peran sosiologi dalam beragama. (Islamuna, 2017). Objek studi sosiologi agama adalah semua masyarakat beragama yang mengantdung elemen seperti kepercayaan keagamaan, pengalaman keagamaan, tata- cara keagamaan, praktik-pratik keagaaman yang sudah berpola (Gade, 2020) (Islamuna, 2017), lembaga-lembaga keagamaan (Panda Koten, 2016).", "type": "Text" }, { "left": 352, "top": 677, "width": 173, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Untuk lembaga-lembaga keaga-", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 692, "width": 209, "height": 75, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "maan inilah pada artikel kami mengambil salah satu contoh dari lembaga keagamaan yakni, Taman Pendidikan Al- Qur’an (TPA). Yang dimana didalamnya tidak hanya mengajarkan tentang cara membaca", "type": "Text" }, { "left": 178, "top": 36, "width": 240, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "AL-HIKMAH: Jurnal Dakwah, Volume 17, Nomor 1, Tahun 2023 [P.82-85]", "type": "Page header" }, { "left": 111, "top": 48, "width": 373, "height": 24, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat & Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Pontianak Jl. Letjen. Soeprapto, No. 19 Pontianak, Kalimantan Barat 78121 Phone: (0561) 734170 Mobile: 085741561121", "type": "Text" }, { "left": 277, "top": 789, "width": 42, "height": 19, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "~ 84 ~", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 87, "width": 209, "height": 169, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Al- Qur’an saja melainkan juga tempat dimana pembentukan pemikiran, akhlak dan kreativitas dikembangkan (Utama, 2023). TPA sendiri sangat membantu anak-anak usia 6-12 tahun yang tidak mendapat materi keagamaan secara tuntas melalui pendidikan di sekolah formalnya, misalnya baca-tulis Al- Qur’an, praktek shalat, hafalan ayat-ayat Al- Qur’an, do’a - do’a harian, penanaman akidah akhlak serta lain sebagainya.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 261, "width": 209, "height": 106, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam pendekatan evolusionistik yang dilaukan pertamakali oleh pendiri sosiologi, Auste Comte (1798-1857). Diman agama dipandang sebagai institusi sosial yang berkembang secara evolusioner dan adanya dampak perubahan menyeluruh pada struktur masyarakat.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 372, "width": 209, "height": 43, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Status lembaga keagamaan memiliki dampak yang signifikan terhadap anggotanya dan masyarakat sekitarnya.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 420, "width": 209, "height": 106, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Institusi keagamaan, dalam pengaruhnya, berperan sebagai pembimbing yang membimbing umat manusia dalam berbagai dimensi kehidupan. Dalam konteks perubahan sosial, lembaga keagamaan seharusnya mendorong perubahan ke arah yang lebih baik.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 531, "width": 209, "height": 233, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tujuan ini sesuai dengan visi pembangunan bidang keagamaan dan amanat konstitusi negara. Pendidikan agama memiliki dampak yang signifikan terhadap perubahan pola pikir dan perilaku masyarakat. Lembaga keagamaan menjadi salah satu cara untuk mengarahkan masyarakat menuju kehidupan yang lebih baik. Selain itu, lembaga keagamaan juga berperan sebagai wahana kontrol sosial, menciptakan keseimbangan dan perdamaian, menjaga stabilitas sosial, mendorong persatuan dan membawa masyarakat menuju keselamatan di dunia dan akhirat.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 87, "width": 182, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sudut Pendekatan Sosiologi Agama", "type": "Section header" }, { "left": 316, "top": 102, "width": 209, "height": 313, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sosiologi agama mempelajari mencari didalam fenomena agama itu adalah dimensi sosiologisnya. Sampai agama dan nilai-nilai keagamaan memainkan seberapa jauh peran dan pengaruh masyarakat. Misalnya, seberapa jauh kepengaruhan masyarakat dalam pembentukkan kepribadian pemeluk- pemeluknya, ikut kedalam bagian menciptakan jenis-jenis kebudayaan, dan lain sebagainya. contoh-contoh inilah yang berkaitan erat dengan masalah agama. Dengan pengamatan dan penelitian mencari keterangan-keterangan ilmiah sosiologi agama mempergunakannya untuk sarana meningkatkan daya guna dan fungsi agama itu sendiri demi kepntingan masyarakat agama yang bersangkutan khusunya dan masyarakat luas umumnya (Hendropuspito, 1983).", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 420, "width": 209, "height": 106, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sosiologi agama menempuh cara yang sama seperti sosiologi umum untuk mencapai dari tujuan sosiologi itu sendiri. Untuk pengumpulan data menggunakan proses data kuantitatif dan kualitatif mengikuti teknik proses pengumpulan yang dipakai sosiologi umum.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 547, "width": 209, "height": 154, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Peran Taman Pendidikan Al- Qur’a n TPA sekarang juga menjadi tempat mengasah daya akal dan intelektualitas anak. Santri-santri TPA akan menjadi pemimpin dimasa depan ketika ia berjiwa berani, terpuji, jujur, rajin belajar, pandai membaca Al Qur’an, dan memiliki jiwa tauhid yang tinggi. Maka TPA sangat diperlukan untuk menghasilakan pemimpin yang berakhlak Qur’ani.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 705, "width": 209, "height": 59, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Namun, dari pihak TPA sendiri tidak dapat mengubah karakter seseorang, yang bisa merubahnya hanya kehendak dari Tuhan dan kemauan dari diri sendiri.", "type": "Text" }, { "left": 144, "top": 38, "width": 306, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Siti Aisyah, Halimahtus Sadiyah dan Khaerunnisa Tri Darmaningrum:", "type": "Section header" }, { "left": 174, "top": 50, "width": 247, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Peran Sosiologi Agama Dalam Taman Pendidikan Al- Qur’an", "type": "Page header" }, { "left": 277, "top": 789, "width": 42, "height": 19, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "~ 85 ~", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 74, "width": 209, "height": 122, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Diluar dari kendala mengubah karakter seseorang, pihak TPA memberikan beberapa tontonan dan tuntunan dari contoh perilaku baik dari para Nabi, Rasul serta sahabat. Yang diharapkan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari pada setiap santri yang sudah mendapat tontonan dan tuntunan tersebut.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 217, "width": 141, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kegiatan Belajar Mengajar", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 232, "width": 209, "height": 122, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kegiatan berlangsung menjadi dua sesi. Untuk sesi pertama dilaksanakan pada pukul 14:00-15:00 untuk kelas ini terdiri dari santri yang berusia 6-12tahun. Sesi kedua dimulai pada pukul 15:30-16:30, jeda 30menit ini digunakan untuk kegiatan sholat ashar berjamaah karena santri untuk sesi ini rata-rata sudah berusia balig.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 359, "width": 209, "height": 154, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengajaran harian meliputi aktivitas yaitu: 1) Berdo’a sebelum memulai kegiatan dan membaca asmaul husnah. 2) Perorangan maju membaca Iqra ataupun Al- Qur’an serta menulis. 3) Penutup dengan diselingi mengenai tontonan dan tuntunan dari nabi, rasul serta sahabatnya. Setelah selesai sntri diwajibkan untuk pulang dengan tertib agar menjadi kebiasaan yang baik.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 534, "width": 81, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "KESIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 550, "width": 209, "height": 58, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sesuai hasil penelitian serta analisi data diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa; peran Taman Pendidikan AlQuran dalam meningkatkan", "type": "Text" }, { "left": 218, "top": 597, "width": 61, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kemampuan", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 613, "width": 209, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Membaca Al - Quran serta membangun", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 629, "width": 209, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Akhlakul Karimah Bagi peserta didik pada", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 645, "width": 209, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "TPA. Dari pihak TPA membentuk", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 661, "width": 208, "height": 106, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "akhlakul karimah seperti, tontonan dan tuntunan bermoral yang baik dari Nabi, Rasul, Dan Sahabat yang menambah iman disetiap santri TPA. Membiasakan ketertiban dan kebiasaan yang baik. Selain itu juga menambah ilmu tentang mengaji, sholat, berdo’a sebagaiman a yang sudah", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 74, "width": 208, "height": 26, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "diajarkan sebagai bekal yang dapat diterapkan dikehidupan bermasyarakat.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 128, "width": 110, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 316, "top": 149, "width": 209, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Firmando, H. B. (2022). Yogyakarta: CV.", "type": "Text" }, { "left": 344, "top": 165, "width": 112, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bintang Surya Madani.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 193, "width": 209, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gade, S. (2020). SOSIOLOGI AGAMA:", "type": "Text" }, { "left": 344, "top": 209, "width": 180, "height": 27, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "MEMAHAMI. Banda Aceh: Ar- raniry Press.", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 252, "width": 209, "height": 27, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hendropuspito. (1990). Drs. D, O.C. Yogyakarta: Kanisius.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 296, "width": 209, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Islamuna. (2017). PERAN SOSIOLOGI", "type": "Text" }, { "left": 344, "top": 312, "width": 180, "height": 27, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "AGAMA . Volume 4 Nomor 2 Desember 2017.", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 356, "width": 209, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Panda Koten, Philipus. 2016. Pendekatan", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 372, "width": 209, "height": 70, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Reduksionis Terhadap Agama. Maumere: Ledalero Lazwardi, Dedi. 2017. Manajemen Kurikulum Sebagai Pengembangan", "type": "Table" }, { "left": 344, "top": 447, "width": 180, "height": 27, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tujuan Pendidikan. Al-Idarah: Jurnal Kependidikan Islam Vol . 7 No. 1.", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 491, "width": 209, "height": 166, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Prianggara,Yudas. 2011. Hubungan Antara Motivasi Mengajar dengan Kreativitas Kerja Pada Guru TPA. Universitas Muhammadiyah Surakarta Saebani, Beni Ahmad. 2007/ Sosiologi Agama: Kajian tentang Perilaku Institusional dalam Beragama Anggota Persis dan Nahdlatul Ulama. Refika Aditama.", "type": "Table" } ]
b5294d6d-e30a-e4f6-e18f-72748729ded8
https://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/JA/article/download/1853/1614
[ { "left": 54, "top": 51, "width": 493, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gustina et al.: Inventarisasi Patogen di Pertanaman Nanas (Ananas comosus L.) 205", "type": "Text" }, { "left": 56, "top": 45, "width": 165, "height": 21, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "J. Agrotek Tropika. ISSN 2337-4993 Vol. 4, No. 3: 205 – 210, September 2016", "type": "Text" }, { "left": 60, "top": 87, "width": 490, "height": 46, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "INVENTARISASI PATOGEN DI PERTANAMAN NANAS (Ananas comosus L.) VARIETAS QUEEN DI DESA ASTOMULYO, KECAMATAN PUNGGUR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH", "type": "Section header" }, { "left": 134, "top": 161, "width": 341, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Maya Gustina, Suskandini Ratih, Muhammad Nurdin & Radix Suharjo", "type": "Section header" }, { "left": 175, "top": 186, "width": 260, "height": 33, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Lampung Jl. Prof. Soemantri Brodjonegoro, No.1 Bandar Lampung 35145 Email: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 277, "top": 246, "width": 55, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ABSTRAK", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 271, "width": 496, "height": 177, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nanas merupakan salah satu komoditas sumber devisa negara Indonesia dari sektor pertanian. Produksi nanas di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahun, namun peningkatan tersebut akan mengalami gangguan dengan adanya serangan patogen. Patogen yang menyerang harus dideteksi lebih dini agar mengetahui cara pengendaliannya. Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi patogen dan menghitung intensitas penyakit pada berbagai umur nanas varietas Queen di areal perkebunan nanas rakyat di Punggur, Lampung tengah. Penelitian dilakukan di Desa Astomulyo, Punggur, Lampung Tengah dan Laboratorium Penyakit Tanaman, Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, yang berlangsung dari bulan Agustus - Oktober 2015. Penelitian ini diawali dengan pengamatan lahan dan pengambil sampel untuk diidentifikasi sampai tingkat genus di laboratorium serta menghitung intensitas penyakit (metode Townsend dan Heuberger). Hasil penelitian berupa beberapa jamur yang ditemukan pada tanaman yang bergejala. Jamur – jamur tersebut adalah Curvularia sp., Thielaviopsis sp., Fusarium sp. Selain itu ditemukan gejala yang diduga akibat serangan virus PMWaV pada nanas. Selain pertanaman, Isolasi dari tanah ditemukan jamur Penicillium sp., dan Trichoderma sp. Jamur Culvularia sp. menyerang tanaman nanas di umur 5-7 bulan setelah tanam (bst), 8 – 11 bst, dan 12 bst dengan tingkat keparahan penyakit berturut – turut sebesar 8,4%, 8,8%, dan 7,6%. Jamur Thielaviopsis sp. menyerang tanaman nanas berumur 5 – 7 bst, 8 – 11 bst dan 12 bst dengan tingkat keparahan penyakit sebesar 7,2 %, 15% dan 9,3%. Jamur Fusarium sp. tidak menyerang nanas berumur 5 – 7 bst, tetapi menyerang tanaman nanas berumur 8 – 11 bst dan 12 bst dengan tingkat keparahan penyakit sebesar 5% dan 9%.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 457, "width": 310, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata kunci: Curvularia sp., Fusarium sp., Nanas, Patogen, Thielaviopsis sp.", "type": "Text" }, { "left": 132, "top": 508, "width": 89, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 534, "width": 240, "height": 155, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nanas (Ananas comosus L.) merupakan salah satu buah komoditas perdagangan Indonesia. Permintaan buah nanas dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, baik dipasarkan dalam negeri maupun luar negeri. Permintaan dalam negeri (domestik) semakin meningkat dikarenakan pertumbuhan jumlah penduduk dan sadarnya nilai vitamin pada buah. Permintaan luar negeri meningkat dapat dilihat dari nilai ekspor nanas Indonesia pada tahun 2014 mencapai US$ 193,35 juta (PUSDATIN, 2015). Negara tujuan utama ekspor nanas Indonesia adalah Amerika Serikat sebesar US$ 56,32 juta lalu diikuti dengan beberapa negara lainnya.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 692, "width": 240, "height": 76, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penyakit pada tanaman nanas merupakan salah satu faktor yang bisa mempengaruhi produktivitas nanas. Penyakit nanas bisa dikendalikan secara cepat apabila mengetahui gejala penyakit. Gejala penyakit tanaman nanas merupakan indikasi bahwa tanaman terserang patogen.", "type": "Text" }, { "left": 313, "top": 508, "width": 240, "height": 181, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Serangan patogen Pineapple mealybug wilt- associated virus (PMWaV) menyebabkan nanas akan mengalami penyakit layu nanas. Menurut hasil survei (Reno, 2006 dalam Lisnawita et al., 2011 ) penyakit layu nanas telah tersebar di hampir seluruh sentra produksi nanas di Indonesia seperti Subang, Blitar dan Sumatera Utara. Bobot produksi nanas yang terserang penyakit layu lebih rendah 35 % dari pada tanaman yang tidak terinfeksi PMWaV (Sether and Hu, 2002). Ciri- ciri tanaman yang terserang menunjukan gejala layu yang parah bahkan dapat mengalami kematian. Apabila tanaman yang terserang masih dapat bertahan, buah yang dihasilkan berukuran kecil serta cepat masak sehingga tidak bernilai ekonomis.", "type": "Text" }, { "left": 313, "top": 692, "width": 240, "height": 76, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Serangan patogen juga menyebabkan nanas terkena penyakit busuk buah. Penyakit busuk buah disebabkan oleh beberapa patogen diantaranya jamur Ceratocystis paradoxa dan Fusarium moniliforme. Serangan kedua patogen ini menimbulkan gejala layu pada batang, sedangkan pada buah akan merubah", "type": "Text" }, { "left": 43, "top": 52, "width": 15, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "206", "type": "Page header" }, { "left": 81, "top": 50, "width": 309, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Agrotek Tropika 4(3):205-210, 2013", "type": "Section header" }, { "left": 42, "top": 86, "width": 239, "height": 23, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "warna menjadi kecoklatan serta membuat cekungan di tempat infeksi.", "type": "Text" }, { "left": 42, "top": 113, "width": 240, "height": 142, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Patogen lain yang menyerang nanas yaitu jamur Curvularia lunata yang menyerang bagian daun nanas. Jamur ini akan menyebabkan daun mempunyai bercak. Bercak ini terjadi dimulai adanya titik berwarna kecoklatan pada daun, titik ini dikelilingi oleh selaput hitam transparan, selaput hitam tersebut akan berubah menjadi kuning muda. Hasil penelitian Susanto dan Prastyo (2013), menunjukkan bahwa penyakit bercak disebabkan oleh jamur Curvularia, dapat juga ditemukan pada rumput teki (Cyperus rotundus) dan alang-alang (Imperata cylindrica).", "type": "Text" }, { "left": 42, "top": 258, "width": 239, "height": 102, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Oleh karena itu, untuk mengetahui serangan patogen yang menyerang areal pertanaman nanas perlu dilakukan penelitian deteksi dan identifikasi patogen. Penelitian ini bertujuan untuk menginventaris patogen yang terdapat pada tanaman nanas varietas Queen serta mengetahui keparahan penyakit nanas pada tingkat umur tanaman nanas varietas Queen di Punggur Lampung Tengah.", "type": "Text" }, { "left": 100, "top": 390, "width": 125, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "BAHAN DAN METODE", "type": "Section header" }, { "left": 42, "top": 416, "width": 239, "height": 182, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian dilakukan di Desa Astomulyo Kecamatan Punggur Lampung Tengah, dan deteksi mikroskopis dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tanaman, Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, dari bulan Agustus sampai Oktober 2015. Bahan – bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah yang berasal dari Desa Astomulyo Kecamatan Punggur Lampung Tengah, alkohol 70 %, media PSA (potato sukrosa agar), rose bengal, asam laktat dan aquades. Alat – alat yang digunakan adalah, gelas ukur, cawan petri, mikroskop, buku identifikasi Barnett dan Hunter (1972), autoklaf, bunsen, tabung reaksi, laminar air flow, mikro pipet, kertas tisue, dan plastik.", "type": "Text" }, { "left": 42, "top": 607, "width": 240, "height": 89, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Penentuan Petak Sampel Tanaman Petak sampel tanaman ditentukan dengan memilih 9 petani dari 210 jumlah petani yang berada di desa Astomulyo, sehingga terdapat 9 petak kebun pengamatan secara acak terpilih berdasarkan umur tanaman. Pada setiap kebun pengamatan diambil 25 tanaman contoh secara diagonal (Gambar 1).", "type": "Text" }, { "left": 42, "top": 705, "width": 137, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Pengamatan Gejala penyakit", "type": "Text" }, { "left": 42, "top": 718, "width": 240, "height": 50, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gejala penyakit diamati dengan cara melihat pertumbuhan yang abnormal pada tanaman nanas yang terlihat di lapang. Gejala penyakit yang diamati yaitu: penyakit bercak daun, busuk pangkal batang, dan busuk", "type": "Text" }, { "left": 299, "top": 86, "width": 239, "height": 23, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "buah. Suatu patogen sering menimbulkan gejala penyakit yang bersifat khas.", "type": "Text" }, { "left": 299, "top": 118, "width": 160, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c. Perhitungan Keterjadian Penyakit", "type": "Text" }, { "left": 299, "top": 132, "width": 239, "height": 49, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keterjadian penyakit diamati dengan melihat tanaman sampel yang terkena serangan patogen di lapang, kemudian tanaman sampel dihitung dengan rumus sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 299, "top": 237, "width": 229, "height": 37, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keterangan: jlh tnm terinfeksi = jumlah tanaman terinfeksi jlh tnm yang diamati = jumlah tanaman yang diamati", "type": "Text" }, { "left": 299, "top": 283, "width": 157, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "d. Perhitungan Keparahan Penyakit", "type": "Text" }, { "left": 299, "top": 296, "width": 239, "height": 76, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keparahan penyakit diamati dengan melihat tanaman sampel yang terkena serangan patogen di lapang. Tanaman yang terinfeksi patogen dinilai berdasarkan skor penyakit yang digunakan sesuai dengan kriteria (Tabel 1), kemudian dihitung menggunakan Metode Townsend dan Heuberger:", "type": "Text" }, { "left": 299, "top": 428, "width": 236, "height": 76, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keterangan: KP = keparahan penyakit n = jumlah tanaman dalam setiap katagori v = nilai numerik dari katagori serangan z = katagori serangan dengan nilai numerik tertinggi N = jumlah seluruh tanaman yang diamati", "type": "Text" }, { "left": 299, "top": 513, "width": 239, "height": 23, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "e. Pengambilan sampel tanah di tanaman yang terduga terserang patogen", "type": "Text" }, { "left": 299, "top": 540, "width": 240, "height": 49, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengambilan tanah dilakukan dengan ring sampel pada kedalaman 0 – 25 cm pada daerah sekitar perakaran. Tanaman yang bergejala sakit dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pengamatan lebih lanjut.", "type": "Text" }, { "left": 301, "top": 208, "width": 235, "height": 219, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "% 100 diamati yang jlh tnm i terinfeks jlh tnm penyakit n Keterjadia   100% zN nV KP   ", "type": "Picture" }, { "left": 336, "top": 755, "width": 165, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 1. Sketsa kebun pengamatan", "type": "Page footer" }, { "left": 54, "top": 51, "width": 493, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gustina et al.: Inventarisasi Patogen di Pertanaman Nanas (Ananas comosus L.) 207", "type": "Page header" }, { "left": 57, "top": 86, "width": 226, "height": 113, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 1. Skoring keparahan penyakit nanas Keparahan Penyakit (%) Nilai Numerik (skor) 0 0 0<x< 20 1 20<x<40 2 40<x<60 3 60<x<80 4 80<x<100 5", "type": "Table" }, { "left": 57, "top": 226, "width": 77, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "f. Isolasi Patogen", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 239, "width": 240, "height": 49, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Patogen selalu berasosiasi dengan bagian tanaman yang sakit. Namun demikian isolasi hanya dapat dilakukan untuk patogen yang dapat dikulturkan. Isolasi dapat menggunakan media umum, media semi-selektif.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 297, "width": 139, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "g. Isolasi dan Identifikasi Jamur", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 311, "width": 239, "height": 76, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jamur patogen dari bagian tanaman yang diduga terserang penyakit oleh jamur diisolasi dengan media PSA (Potato Sukrosa Agar). Identifikasi jamur dilakukan sampai tingkat genus berdasarkan ciri morfologi badan vegetatif dan generatif mengacu pada buku Barnett & Hunter (1972).", "type": "Text" }, { "left": 103, "top": 403, "width": 148, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 430, "width": 240, "height": 76, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil penelitian pada deteksi patogen menunjukkan bahwa terdapat empat jenis penyakit di areal pertanaman nanas varietas Queen di desa Astomulyo kecamatan Punggur. Penyakit – penyakit tersebut yaitu bercak daun, busuk pangkal batang, busuk buah, dan penyakit layu.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 509, "width": 240, "height": 221, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tanaman yang terserang Curvularia sp. mempunyai gejala bercak kuning pada daun nanas lalu pada tingkat lanjut akan melebar bergabung menjadi bercak yang lebih besar di daun (Gambar 2a). Serangan jamur Curvularia sp. pada tanaman nanas sama dengan gejala serangan Curvularia sp. pada tanaman kelapa sawit. Menurut Susanto dan Prastyo (2013), bercak daun yang disebabkan oleh Curvularia sp. pada kelapa sawit menunjukkan gejala seperti dimulai dengan adanya titik bercak berwarna kecokelatan yang dikelilingi oleh selaput hitam transparan. Hal ini terlihat dari hasil isolasi menunjukkan koloni jamur Curvularia sp. berwarna hitam (Gambar 2b). Isolat jamur Curvularia sp. memperlihatkan konidiofor berwarna coklat, konidia gelap, bersepta 3 sampai 5, biasanya bengkok atau melengkung, dan memiliki satu atau dua sel (Gambar 2c).", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 733, "width": 239, "height": 37, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tanaman nanas yang terinfeksi jamur Thielaviopsis sp. mempunyai gejala awal pada daun terlihat bercak terang lalu ujung daun layu, mudah", "type": "Text" }, { "left": 313, "top": 86, "width": 240, "height": 195, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dicabut, dan pembusukan pada pangkal batang (3a). Gejala yang terjadi pada nanas di punggur sama dengan gejala pada nanas di Malaysia yang dinyatakan oleh Hewajulige dan Wijesundera, (2013) yaitu gejala yang ditimbulkan oleh Thielaviopsis sp. pada tanaman nanas antara lain bibit berwarna hitam hangus, daun nanas terdapat bercak daun, busuk hitam, busuk pangkal batang, jaringan yang sakit pada pertanaman nanas akan berwarna gelap seperti ketutup miselium pada permukaan jaringan. Isolasi jamur menunjukkan koloni jamur Thielaviopsis sp. berwarna abu – abu. Hasil isolat jamur Thielaviopsis sp. menunjukkan miselium berwarna putih abu – abu , konodiofor miselium pada lateral pendek, endokonodia hialin batang – berbentuk, cabang lain sel apikal menjadi gelap, tebal berdinding.", "type": "Text" }, { "left": 313, "top": 284, "width": 240, "height": 142, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Serangan jamur Fusarium sp. pada tanaman nanas mempunyai gejala dimana jamur dapat terlihat di permukaan buah lalu buah busuk di dalam (4a). Serangan jamur ini, pada awalnya hanya berupa titik hitam kecil di salah satu bagian buah nanas kemudian melebar hingga ke dalam buah. Hasil isolasi menunjukkan koloni jamur Fusarium sp. berwarna putih. Hasil isolat jamur Fusarium sp. terlihat warna hifa hialin, konidia terdiri dari 1 sel, dan mikrokonidia seperti bulan sabit dan bersekat, di miselium berwarna putih ke merah muda.", "type": "Text" }, { "left": 313, "top": 429, "width": 240, "height": 142, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Serangan virus PMWaV ditandai dengan adanya koloni kutu putih yang berada di bawah daun nanas (Gambar 5). Koloni kutu putih ini merupakan vektor virus PMWaV. Hidayat (2006) menyatakan bahwa gejala PMWaV yaitu daun berubah warna menjadi kuning – oranye, mati ujung daun, layu kriting, layu sistemik dan melengkung ke bawah. Berdasarkan penelitian Masdiyawati (2008), bahwa kutu putih di akar memiliki korelasi positif dengan semut dan temprature. Kutu putih akan merusak jaringan yamg berada di daun yang menyebabkan tanaman nanas akan menjadi layu.", "type": "Text" }, { "left": 313, "top": 575, "width": 240, "height": 194, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Selain isolasi patogen dari bagian tanaman maka hasil penelitian terkait deteksi patogen tanah berhasil diisolasi jamur Penicillium sp., dan Trichoderma sp. (Gambar 5). Jamur Penicillium sp. berpotensi menyebabkan nanas menjadi busuk. Jamur ini merupakan patogen tular tanah, penyakit busuk buah nanas terjadi pada saat masa simpan setelah dipanen. Penyakit ini terjadi karena jamur Penicillium sp. terbawa saat nanas diangkut dari lahan ke tempat penyimpanan. Jamur yang terakhir adalah jamur Trichoderma sp. yang merupakan mikroorganisme tanah yang bersifat saprofit yang secara alami menyerang jamur patogen dan bersifat menguntungkan bagi tanaman. Menurut Gusnawaty et al. (2014), jamur Trichoderma sp. merupakan salah satu jenis jamur yang banyak dijumpai", "type": "Text" }, { "left": 43, "top": 50, "width": 347, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "208 Jurnal Agrotek Tropika 4(3):205-210, 2013", "type": "Page header" }, { "left": 42, "top": 300, "width": 496, "height": 23, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 2. (a) Penyakit bercak daun yang disebabkan jamur Curvularia sp. (b) Isolat jamur Curvularia sp. secara makroskopis, (c) Isolat jamur Curvularia sp. secara mikroskopis", "type": "Text" }, { "left": 42, "top": 459, "width": 496, "height": 23, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 3. (a) Penyakit busuk pangkal batang tanaman yang disebabkan jamur Thielaviopsis sp. (b) Isolat jamur Thielaviopsis sp. secara makroskopis (c) Isolat jamur Thielaviopsis sp. secara mikroskopis", "type": "Text" }, { "left": 42, "top": 603, "width": 496, "height": 23, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 4. (a) Penyakit busuk buah tanaman yang disebabkan jamur Fusarium sp., (b) Isolat jamur Fusarium sp. secara makroskopis (c) Isolat jamur Fusarium sp. secara mikroskopis", "type": "Text" }, { "left": 42, "top": 746, "width": 496, "height": 23, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 5. (a) Penyakit layu tanaman yang disebabkan Virus PMWaV, (b) Isolat Penicillium sp. pada media rose bengal, Isolat Trichoderma sp. pada media PSA", "type": "Text" }, { "left": 42, "top": 86, "width": 240, "height": 37, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pada hampir setiap jenis tanah dan merupakan salah satu jenis jamur yang mampu dimanfaatkan sebagai agens hayati pengendali patogen tanah. Aktivitas jamur", "type": "Text" }, { "left": 299, "top": 86, "width": 239, "height": 37, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ini berada di daerah perakaraan tanaman sebagai mikroparasit sehingga mampu menekan aktivitas patogen tular tanah.", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 51, "width": 493, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gustina et al.: Inventarisasi Patogen di Pertanaman Nanas (Ananas comosus L.) 209", "type": "Page header" }, { "left": 57, "top": 270, "width": 240, "height": 235, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan pengamatan kejadian penyakit di areal pertanaman nanas, terlihat bahwa serangan patogen virus PMWaV banyak terjadi di lahan. Serangan PMWaV banyak menyerang tanaman berumur 5-7 bst dengan tingkat keterjadian penyakit sebesar 52 % (Tabel 2). Hal ini terjadi karena saat tanaman nanas masih muda, tanaman ini ditutup dengan mulsa. Mulsa menyebabkan area di bawah tanaman nanas menjadi lembab sehingga membuat kutu putih tertarik untuk berkembang biak. Tidak ada serangan virus PMWaV pada saat tanaman nanas berumur sedang, tetapi virus PMWaV menyerang kembali saat nanas berumur tua sebesar 16%. Nanas varietas Queen memiliki ketahaan lebih baik terhadap serangan PMWaV. Nanas varietas ini mampu membuat kembali daun yang terkena serangan menjadi hijau kembali setelah beberapa minggu daun mengalami gejala serangan (Hidayat, 2006).", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 508, "width": 240, "height": 208, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jamur Curvularia sp. menyerang tanaman nanas pada berbagai umur. Pada umur tanaman 5-7 bst tingkat keterjadian penyakit sebesar 17,7% dan keparahan penyakit 8,4%, pada umur tanaman 8-11 bst tingkat keterjadian penyakit sebesar 24% dan keparahan penyakit sebesar 8,8%, sedangkan pada umur tanaman 12 bst keterjadian penyakit mencapai 21,3% dan keparahan penyakit mencapai 7,6%. Keterjadian dan keparahan penyakit tertinggi terjadi pada umur tanaman sedang. Hal ini dikarenakan gejala serangan jamur Curvularia sp. mulai terlihat jelas pada umur sedang. Jamur ini sebenarnya menyerang pada stadium pembibitan. Hal ini didukung oleh penelitian Solehudin (2012) dalam Susanto dan Prastyo (2013), menyatakan jamur Curvularia sp. menyerang di pembibitan sebesar 38%.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 719, "width": 240, "height": 50, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keterjadian dan keparahan penyakit busuk pangkal batang yang disebabkan oleh jamur Thielaviopsis sp. paling tinggi mencapai 28% dan 15% terjadi pada saat tanaman berumur 8-11 bst. Jamur", "type": "Text" }, { "left": 313, "top": 270, "width": 240, "height": 89, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Thielaviopsis sp. menginfeksi tanaman nanas melalui luka mekanis tanaman yang disebabkan oleh penyiangan gulma yang tidak hati-hati. Penyiangan gulma dilakukan pada saat umur tanaman 5 – 7 bst. Jamur ini sebenarnya menyerang tanaman berumur muda, namun gejala serangannya akan terlihat jelas pada umur tanaman sedang.", "type": "Text" }, { "left": 313, "top": 362, "width": 240, "height": 89, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jamur Fusarium sp. banyak menyerang tanaman pada saat berumur 12 bst dengan tingkat keterjadian penyakit sebesar 14,6 % dan keparahan penyakit sebesar 9%. Jamur ini mudah menginfeksi tanaman ketika lingkungan lembab. Hasil uji patogenisitas isolat patogen menunjukkan bahwa isolat tersebut dapat menginfeksi tanaman nanas sehat.", "type": "Text" }, { "left": 394, "top": 468, "width": 77, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "KESIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 313, "top": 494, "width": 240, "height": 142, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Patogen yang terdapat di areal pertanaman nanas varietas Queen di Desa Astomulyo, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah yaitu PMVaV, jamur Curvularia sp., Thielaviopsis sp., Fusarium sp., Penicillium sp. Keparahan penyakit tertinggi pada tanaman nanas berumur 5 – 7 bst disebabkan oleh jamur Curvularia sp. dengan persentase sebesar 8,4%, keparahan tertinggi tanaman nanas berumur 8 – 11 bst disebabkan oleh jamur Thielaviopsis sp. sebesar 15%, dan keparahan tertinggi tanaman nanas berumur 12 bst disebabkan oleh jamur Thielaviopsis sp. sebesar 9,3%.", "type": "Text" }, { "left": 381, "top": 666, "width": 104, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 313, "top": 699, "width": 239, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Barnett, H.I. dan B.B. Hunter. 1972. Illustrated Generan Of Imperfect Fungi. Third Edition Bur", "type": "Section header" }, { "left": 341, "top": 726, "width": 200, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Geus Publishing Company New York. 218 pp", "type": "Text" }, { "left": 313, "top": 746, "width": 239, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gusnawaty, H.S., M. Taufik., L. Triana., dan Asniah. 2014. Karakterisasi morfologis Trichoderma", "type": "Text" }, { "left": 56, "top": 86, "width": 202, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 2. Keterjadian dan Keparahan Penyakit", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 107, "width": 487, "height": 116, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Patogen Penyakit Umur tanaman Muda (5-7 bulan) Sedang (8-11 bulan) Tua (12 bulan) KP 1 KP 2 KP 1 KP 2 KP 1 KP 2 PMWaV Penyakit layu 52% - 16% Curvularia sp. Bercak daun 17,70% 8,40% 24% 8,80% 21,30% 7,60% Thielaviopsis sp. Busuk pangkal batang 16% 7,20% 28% 15% 25,30% 9,30% Fusarium sp. Busuk buah - - 8% 5% 14,60% 9%", "type": "Table" }, { "left": 56, "top": 230, "width": 316, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keterangan: KP 1 = Keterjadian Penyakit, KP 2 = Keparahan Penyakit", "type": "Text" }, { "left": 43, "top": 50, "width": 347, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "210 Jurnal Agrotek Tropika 4(3):205-210, 2013", "type": "Page header" }, { "left": 70, "top": 87, "width": 212, "height": 23, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "spp. indigenos Sulawesi Utara J. Agroteknos. 4(2): 87 - 93.", "type": "Text" }, { "left": 42, "top": 119, "width": 239, "height": 36, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hidayat, D. 2006. Respon Lima Varietas Nanas Terhadap Infeksi Pineapple Mealbug Wilt – Associated Virus Melalui Vektor Dysmicoccus", "type": "Text" }, { "left": 70, "top": 159, "width": 43, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Brevipes", "type": "Table" }, { "left": 139, "top": 159, "width": 61, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(Cockerell)", "type": "Text" }, { "left": 221, "top": 159, "width": 61, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(Hemiptera:", "type": "Table" }, { "left": 70, "top": 172, "width": 211, "height": 23, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pseudococcidae). Skripsi. Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. 46 hlm.", "type": "Text" }, { "left": 42, "top": 204, "width": 240, "height": 76, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hewajulige, I.G.N. dan R.L.C. Wijesundera. 2014. Thielaviopsis paradoxa, Thielaviopsis basicola (Black Rot, Black Root Rot). In: postharvestdecay control strategies. S.B. Banos (Ed.). Academic Press - Elsivier inc. London, hlm: 287 – 308.", "type": "List item" }, { "left": 42, "top": 289, "width": 239, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Lisnawita, Supramana, dan G.. Suastika. 2011.", "type": "Text" }, { "left": 70, "top": 303, "width": 212, "height": 49, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kontribusi Pratylenchus brachyurus dalam menginduksi gejala layu pada tanaman nanas (Ananas comosus (L.) Merr). J. Agroteknos. 1 (2): 65-70.", "type": "Text" }, { "left": 299, "top": 86, "width": 240, "height": 63, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Masdiyawati. 2008. Hubungan antara kepadatan kutu putih di akar dengan kepadatan kutu putih dan semut di tajuk tanaman (Ananas comosus L.). Skripsi. Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. 25 hlm.", "type": "List item" }, { "left": 299, "top": 158, "width": 239, "height": 36, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (PUSDATIN). 2015. Ekspor Impor Komoditas Pertanian. Buletin Triwulanan. 7(1) : 1-13.", "type": "List item" }, { "left": 299, "top": 204, "width": 240, "height": 49, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sether, D.M. and J.S. Hu. 2002. Yield impact and spread of pineapple mealybug wilt-associated virus-2 and mealybug wilt of pineapple in Hawaii. Plant Diseases. 86: 867-874.", "type": "List item" }, { "left": 299, "top": 262, "width": 240, "height": 63, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Susanto, A., dan A.E. Prastyo. 2013. Respons Curvularia lunata penyebab penyakit bercak daun kelapa sawit terhadap berbagai fungisida. J. Fitopalogi Indonesia. 9(6): 165– 172.", "type": "List item" } ]
8d7b9d91-3d17-5bcc-c02d-56b8aeac2b1c
http://www.portaluniversitasquality.ac.id:5388/ojssystem/index.php/AGROTEKNOSAINS/article/download/1116/699
[ { "left": 90, "top": 56, "width": 414, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Agroteknosains/Vol. 7/No.2/Oktober 2023/p-ISSN: 2598-6228/e-ISSN: 2598 – 0092", "type": "Page header" }, { "left": 289, "top": 761, "width": 21, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "161", "type": "Page footer" }, { "left": 121, "top": 106, "width": 353, "height": 32, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Strategi Pemasaran Minyak Tradisional Di Desa Lingga Kecamatan Simpang IV Kabupaten Karo", "type": "Section header" }, { "left": 104, "top": 153, "width": 390, "height": 16, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Traditional Oil Marketing Strategy Lingga Village Simpang IV", "type": "Section header" }, { "left": 228, "top": 169, "width": 143, "height": 16, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "District, Karo Regency", "type": "Text" }, { "left": 205, "top": 200, "width": 188, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Juliana Simbolon 1) Rusman Zega 2)", "type": "Text" }, { "left": 145, "top": 228, "width": 307, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1) Program Studi Agribisnis, Fakultas Saintek Universitas Quality", "type": "Text" }, { "left": 136, "top": 241, "width": 326, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2) Program Studi Agroteknologi, Fakultas Saintek Universitas Quality", "type": "Section header" }, { "left": 278, "top": 272, "width": 43, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstrak", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 291, "width": 428, "height": 165, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penjualan minyak karo sangat tinggi di pasar dan menjadi produk unggulan dilihat dari besarnya keinginan masyarakat untuk memperolehnya. Penjualan minyak karo di pasar Nasional juga sudah mencapai kota besar seperti Jakarta, Surabaya dan Medan tentunya. bahkan juga sudah ditemukan sampai keluar negeri seperti Amerika. Beberapa kendala yang dihadapi pengusaha minyak karo adalah kurangnya modal dan perhatian pemerintah. Faktor-faktor internal dan eksternal tentunya perlu diketahui dari sisi kekuatannya, kelemahannya termasuk peluang dan ancaman terhadap usaha minyak tradional di Desa Lingga Kecamatan Simpang IV Kabupaten Karo dan usaha strategis lainnya yang dapat diterapkan dalam peningkatan usaha minyak karo di desa tersebut. Metode penelitian adalah deskriptif kualitatif dan penentuan tempat. Analisis data menggunakan metode matriks IE (Internal Eksternal) dan matriks SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities, Threats). Peranan yang paling penting untuk diperhatikan di sisi kekuatan yang di dalamnya terdapat kekuatan harga dan promosi dan juga peranan pemerintah dalam mempengaruhi atau meningkatkan usaha yang dilakukan secara tradisional melalui mekanisme peraturan yang mendukung hal tersebut di atas.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 455, "width": 373, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata Kunci : strategi pengembangan, analisis SWOT, matriks internal eksternal", "type": "Text" }, { "left": 276, "top": 491, "width": 45, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstract", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 510, "width": 427, "height": 141, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Karo oil sales are very high in the market and has become a superior product judging by the great desire of the public to obtain it. Sales of karo oil on the national market have also reached big cities such as Jakarta, Surabaya, and Medan of course. It has even been found abroad, such as in America. Some of the obstacles faced by Karo oil entrepreneurs are lack of capital and government attention. Of course, internal and external factors need to be known in terms of strengths, weaknesses including opportunities and threats to the traditional oil business in Lingga Village, Simpang IV District, Karo Regency, and other strategic efforts that can be implemented in increasing the Karo oil business in the village. The research method is descriptive qualitative and location determination. Data analysis uses the IE (Internal External) matrix method and the SWOT matrix (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats). The most important role to pay attention to is the power side, which includes pricing and promotional power, and the government's role in influencing or improving businesses carried out traditionally through regulatory mechanisms that support the above.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 651, "width": 338, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords: development strategy, SWOT analysis, internal external eatrix.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 696, "width": 89, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 710, "width": 169, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kabupaten Karo berada di Provinsi", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 725, "width": 196, "height": 28, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumatera Utara, berada dekat dengan ibukota Provinsi Sumatera Utara,", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 696, "width": 197, "height": 58, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "berbatasan dengan beberapa Kabupaten di Sumatera Utara. Karo mengenal jenis minyak yang dikenal dengan Minyak tradisional, yang", "type": "Table" }, { "left": 90, "top": 58, "width": 414, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Agroteknosains/Vol. 7/No.2/Oktober 2023/p-ISSN: 2598-6228/e-ISSN: 2598 – 0092", "type": "Page header" }, { "left": 289, "top": 759, "width": 21, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "162", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 108, "width": 198, "height": 265, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "diramu secara tradisional dan Masyarakat sudah sangat mengenal produk ini secara regenerasi di masyarakat Sumatera Utara. Masyarakat di Kabupaten Karo pada umumnya menggunakan minyak ini sebagai minyak pijat, mereka menggunakan dengan minyak terlebih dahulu, lalu kemudian melakukan pemijatan. Bahan dasar sebagai yang pembentuk minyak, digunakannya bahan rempah-rempah, dan khasiatnya tergantung keinginan yang meramu bahan tersebut. Penggunaan bahan-bahan yang berbeda digunakan pada setiap jenis minyak Karo bergantung dari kekhasan dari resep leluhur atau orangtua dari si pembuat yang hanya diturunkan ke keturunannya.", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 375, "width": 197, "height": 87, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Usaha ini diturunkan dari kakek atau nenek ke ayah atau ibu. Turun ke generasi di bawahnya yaitu dari ayah atau ibu kea nak. Lanjut ke generasi dari anak ke tingkat cucu, bagi yang mau meneruskan resep tradisional tersebut.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 464, "width": 197, "height": 117, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Masyarakat menggunakan minyak ini untuk menyembuhkan berbagai penyakit masuk angin atau pegal, sakit di bagian perut dan bahkan bila terjadi patah tulang. Minyak Karo dapat digunakan untuk anak anak maupun orangtua. Minyak Karo dimanfaatkan secara umum digunakan tradisional di", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 582, "width": 197, "height": 162, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kabupaten Karo dalam pengobatan harian. Penyakit ringan seperti masuk angin dan pegal-pegal tidak menimbulkan efek samping dan aman bila menggunakan minyak Karo. Masyarakat sangat mudah menemukan obat tradisional Batak Karo masih dapat ditemukan di beberapa pasar tradisional di Kabupaten Karo dan sekitarnya, dengan jumlah varian 344 spesies. Pedagang yang membuat ramuan", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 108, "width": 197, "height": 131, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "obat tradisional merupakan olahan pedagang ataupun anggota keluarga lainya yang diwariskan secara turun- temurun. Jenis ramuan obat tradisional tersebut dibuat untuk tujuan penyembuhan tauapun pencegahan terhadap penyakit yang diderita (Silalahi, 2019). Desa Lingga yang berada di", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 239, "width": 197, "height": 349, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kecamatan Simpang IV, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, merupakan salah satu produsen minyak Karo. Desa Lingga memiliki luas wilayah 210 ha, penduduknya menggunakan sebagian besar wilayah sebagai lahan pertanian masyarakat. Jumlah penduduk jiwa diperkirakan sekitar 1655 kk. Secara topografis terletak pada ketinggian 485 m di atas permukaan laut. Dalam perkembangannya ada beberapa kendala yang di hadapi pengusaha minyak karo di Desa Lingga yaitu kurangnya modal dan kurangnya perhatian pemerintah daerah. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui yang menjadi faktor dalam dan luar. Faktor yang memberi pengaruh terhadap tren ancaman, kelemahan, peluang dan kekuatan bagi pengembangan usaha minyak karo di Desa Lingga Kecamatan Simpang IV Kabupaten Karo dan apa saja alternatif strategi yang dapat diterapkan untuk mengembangkan usaha minyak karo di desa tersebut.", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 588, "width": 105, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perumusan Masalah", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 600, "width": 197, "height": 155, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1) Faktor dari dalam dan dari luar apa yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terhadap perkembangan usaha minyak Karo di Desa Lingga Kecamatan Simpang IV Kabupaten Karo? 2) Strategi lain yang dapat dilakukan untuk pengembangan usaha minyak tradisional di Desa Lingga Kecamatan Simpang IV Kabupaten Karo? Tujuan Penelitian", "type": "Table" }, { "left": 90, "top": 58, "width": 414, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Agroteknosains/Vol. 7/No.2/Oktober 2023/p-ISSN: 2598-6228/e-ISSN: 2598 – 0092", "type": "Page header" }, { "left": 289, "top": 759, "width": 21, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "163", "type": "Page footer" }, { "left": 88, "top": 108, "width": 193, "height": 142, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1) Menganalisis faktor dalam dan dari luar apa saja yang menjadi kelemahan dan kekuatan, atau peluang dan ancaman terhadap perkembangan usaha minyak Karo di Desa Lingga Kecamatan Simpang IV Kabupaten Karo. 2) Mengetahui alternatif strategi apa yang dapat diterapkan untuk mengembangkan usaha minyak Karo di Desa Lingga Simpang IV", "type": "Table" }, { "left": 106, "top": 250, "width": 81, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kabupaten Karo.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 275, "width": 112, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "METODE PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 288, "width": 197, "height": 155, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian dilakukan di Desa Lingga Kecamatan Simpang IV Kabupaten Karo karena daerah tersebut merupakan salah satu produsen minyak karo yang ada di Kabupaten Karo. Penelitian dilakukan secara deskriptif dengan metode survey. Sebagaimana disebutkan oleh Whitney dalam Nazir (2005) bahwa metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Waktu penelitian dilakukan mulai Juli 2023 sampai Agustus 2023.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 456, "width": 197, "height": 232, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Metode Penentuan Sampel Responden dalam penelitian ini adalah pelaku usaha minyak karo, pedagang pengumpul minyak karo. Populasi pelaku usaha minyak karo di lokasi penelitian ini sebanyak 66 orang pelaku usaha. Penentuan jumlah sampel pelaku usaha yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan purposive sampling yaitu pelaku usaha minyak karo dengan pengalaman dan kapasitasnya dalam agribisnis ini . Pengambilan sampel untuk pedagang pemasar teknik yang digunakan adalah Snowball sampling yaitu dengan mengambil sampel dengan berantai, dimulai oleh satu responden yang kemudian responden tersebut menunjuk responden yang lain.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 701, "width": 141, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Metode Pengumpulan Data", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 714, "width": 197, "height": 39, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Data dikumpulkan dengan melakukan survey. Data hasil survey pada penelitian ini menghasilkan data primer", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 108, "width": 197, "height": 193, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dan sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, dengan cara melakukan wawancara langsung, Kuisioner yang telah dipersiapkan digunakan peneliti sesuai dengan tujuan penelitian ini Data sekunder diperoleh dari masyarakat Desa Lingga Kecamatan Simpang IV Kabupaten Karo, perangkat Desa Lingga Kecamatan Simpang IV Kabupaten Karo, dan semua literature yang berkaitan dengan penelitian ini. Metode Analisis Data Analisis SWOT", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 301, "width": 199, "height": 194, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analisis SWOT digunakan untuk menganalisis faktor internal wirausaha untuk mengetahui faktor mana yang menjadi kekuatan dan kelemahan. Selain menganalisis faktor internal, faktor eksternal juga dianalisis untuk mengetahui peluang dan risiko terkait peningkatan daya saing. Berdasarkan hasil analisis SWOT, diidentifikasi pilihan kebijakan terpilih untuk pengambilan keputusan strategis. Saat melakukan analisis SWOT, langkah-langkahnya antara lain mengidentifikasi faktor internal dan eksternal, membuat kuesioner, dan menganalisis data.", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 495, "width": 84, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(Rangkuti, 2001).", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 520, "width": 197, "height": 26, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analisis Matriks Faktor Strategis Internal", "type": "Section header" }, { "left": 316, "top": 546, "width": 197, "height": 91, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Elemen-elemen strategis di dalam perusahaan yang teridentifikasi akan disusun dalam tabel IFAS (Internal Strategic Element Analysis) dengan tujuan untuk membentuk elemen-elemen strategis internal tersebut dalam kerangka kekuatan dan kelemahan.", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 637, "width": 181, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "( Strength and Weakness) perusahaan.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 662, "width": 197, "height": 26, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analisis Matriks Faktor Strategi Eksternal", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 688, "width": 197, "height": 65, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sebelum menentukan matriks faktor pada strategi dari luar, terlebih dahulu harus diketahui faktor-faktor strategi eksternal (EFAS). Penentuan factor-faktor tersebut tentunya sangat", "type": "Table" }, { "left": 90, "top": 58, "width": 414, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Agroteknosains/Vol. 7/No.2/Oktober 2023/p-ISSN: 2598-6228/e-ISSN: 2598 – 0092", "type": "Page header" }, { "left": 289, "top": 759, "width": 21, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "164", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 108, "width": 196, "height": 51, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "mempengaruhi pola analisi dan bentuk dari persamaan yang akan dibentuk sebagai bahan dari pembentukan matriks.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 172, "width": 123, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Diagram analisis SWOT", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 185, "width": 197, "height": 142, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Untuk menganalisis kondisi kuadran perusahaan disusun grafik analisis SWOT (Rangkuti, 2006). Bagan analisis SWOT ditetapkan ke lokasi sebagai berikut: - Sumbu horizontal (x) menunjukkan kekuatan dan kelemahan, sedangkan sumbu vertikal (y) menunjukkan peluang dan ancaman. Posisi perusahaan ditentukan berdasarkan hasil sebagai berikut:", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 340, "width": 196, "height": 77, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "A. Jika peluang lebih besar dari ancaman maka nilai y > 0 dan sebaliknya, jika ancaman lebih besar dari peluang maka nilai y < 0 > 0 dan sebaliknya jika kelemahan lebih besar dari kekuatan maka nilai x < 0.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 417, "width": 197, "height": 39, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Seterusnya dapat diketahui dimana hasil analisisnya, lihat Gambar 3.1 (Rangkuti, 2001).", "type": "Text" }, { "left": 97, "top": 582, "width": 172, "height": 26, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 3.1. Diagram Analisa dari SWOT", "type": "Caption" }, { "left": 103, "top": 608, "width": 179, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "- Kuadran I (positif, positif) :", "type": "Table" }, { "left": 121, "top": 621, "width": 59, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Strategi S-O", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 634, "width": 197, "height": 103, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Posisi ini menunjukkan organisasi yang kuat dan menawarkan peluang. Strategi yang disarankan adalah Agresif, artinya organisasi berada dalam kondisi prima dan stabil untuk lebih berkembang, meningkatkan pertumbuhan dan mencapai kemajuan yang maksimal. - Kuadran II (positif, negatif) :", "type": "Table" }, { "left": 121, "top": 737, "width": 61, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Strategi S-T", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 108, "width": 197, "height": 155, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Posisi ini menunjukkan organisasi yang kuat, namun menghadapi tantangan serius. Strategi yang direkomendasikan adalah desentralisasi, yang berarti organisasi berada dalam keadaan stabil namun menghadapi beberapa tantangan besar. Oleh karena itu, organisasi diyakini akan sulit melakukan pivot lebih jauh jika hanya bergantung pada strategi sebelumnya. Oleh karena itu, organisasi didorong untuk memperluas jangkauan strategi taktis.", "type": "Table" }, { "left": 334, "top": 263, "width": 179, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "- Kuadran III (negative, positif) :", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 275, "width": 197, "height": 349, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Strategi W-O Status ini menunjukkan organisasi yang lemah namun mempunyai potensi yang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Turn Around (Ubah Strategi) yang artinya organisasi menyarankan perubahan strategi yang ada saat ini. Ada kekhawatiran bahwa strategi lama akan mempersulit pemanfaatan peluang yang ada dan sekaligus meningkatkan kinerja organisasi. - Kuadran IV (negative, negative) : Strategi W-T Kondisi ini menunjukkan adanya organisasi yang lemah untuk menghadapi tantangan yang besar. Sedangkan rekomendasi strategi untuk dilaksanakan yaitu Devensif/Strategi Bertahan , maksudnya kondisi internal organisasi ada pada pilihan dilematis. Untuk itu organisasi disarankan untuk memanfaatkan strategi bertahan, mengelola kinerja internal agar tidak semakin terperosok. Strategi yang ini dipertahankan sambil terus berupaya membenahi diri.", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 637, "width": 199, "height": 116, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Matriks SWOT Matriks SWOT ini adalah metode yang sistematis dalam pengidentifikasian empat faktor yang termasuk dalam analisis yang paling menggambarkan kesesuaian di antara faktor-faktor tersebut. Analisa yang ada didasarkan atas asumsi bahwa strategi memaksimalkan kekuatan dan peluang", "type": "Table" }, { "left": 90, "top": 58, "width": 414, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Agroteknosains/Vol. 7/No.2/Oktober 2023/p-ISSN: 2598-6228/e-ISSN: 2598 – 0092", "type": "Page header" }, { "left": 289, "top": 759, "width": 21, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "165", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 108, "width": 196, "height": 26, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "juga meminimalkan kelemahan dan ancaman., menurut Rangkuti, 2001", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 134, "width": 197, "height": 38, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Matriks SWOT dipakai dalam pengembangan 4 tipe strategi alternatif, yaitu:", "type": "Text" }, { "left": 103, "top": 172, "width": 172, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Strategi SO ( kekuatan-peluang ),", "type": "Table" }, { "left": 103, "top": 185, "width": 176, "height": 26, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Strategi WO ( kelemahan- peluang) ,", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 211, "width": 197, "height": 77, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c. Strategi ST ( kekuatan-ancaman ), dan d. Strategi WT ( kelemahan – ancaman ). Ada 4 (empat) tahapan untuk membentuk matrik SWOT, yaitu:", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 288, "width": 197, "height": 39, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Pencocokan kekuatan dari dalam melalui peluang dari luar untuk mencatat resultan strategi SO.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 327, "width": 197, "height": 39, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Pencocokan kekuatan di dalam melalui peluang di luar dan mencatat resultan strategi WO.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 366, "width": 197, "height": 39, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Pencocokan kekuatan dalam melalui ancaman luar dan mencatat resultan strategi ST.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 404, "width": 197, "height": 39, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Pencocokan kelemahan di dalam melalui ancaman dari luar dan mencatat resultan strategi WT.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 456, "width": 175, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Definisi dan Batasan Operasional", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 469, "width": 197, "height": 39, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian dibatasi atas defenisi dan Batasan terhadap operasional yang dapat mempengaruhi hasil dari keseluruhan", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 108, "width": 196, "height": 26, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "data yang akan dianalisis. Pembatasan dibatasi sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 144, "width": 106, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Definisi Operasional", "type": "Section header" }, { "left": 316, "top": 156, "width": 197, "height": 155, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Strategi merupakan suatu kegiatan bertahap dan berkesinambungan yang dilakukan dari sudut pandang yang terfokus pada pencapaian tujuan. 2. Hasil analisis SWOT merupakan analisis yang menggabungkan faktor eksternal (peluang maupun ancaman) dengan faktor internal (kekuatan maupun kelemahan) yang dihadapi oleh setiap subsistem suatu industri pertanian.", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 324, "width": 109, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Batasan Operasional", "type": "Section header" }, { "left": 316, "top": 337, "width": 197, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Penelitian dilaksanakan di bulan Juli", "type": "Table" }, { "left": 338, "top": 350, "width": 104, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2023 – Agustus 2023.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 363, "width": 197, "height": 77, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Informasi lingkungan eksternal dan internal yang akan dianalisis adalah informasi kualitatif yang diperoleh dari wawancara dengan responden dan observasi yang dilakukan selama penelitian.", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 453, "width": 132, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 316, "top": 466, "width": 164, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Alternatif Strategi Matrik SWOT", "type": "Table" }, { "left": 90, "top": 58, "width": 414, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Agroteknosains/Vol. 7/No.2/Oktober 2023/p-ISSN: 2598-6228/e-ISSN: 2598 – 0092", "type": "Page header" }, { "left": 289, "top": 759, "width": 21, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "166", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 504, "width": 118, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "SIMPULAN DAN SARAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 517, "width": 200, "height": 65, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan hasil analisis strategi pemasaran minyak Karo, dari penelitian yang dilaksanakan di Desa Lingga terdapat 2 (dua) kesimpulan besar dari sisi internal dan eksternal sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 595, "width": 53, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Simpulan:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 504, "width": 428, "height": 246, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Strategi pemasaran Minyak Karo dari sisi internal Perusahaan dapat dilakukan secara online, agar dapat terjangkau oleh Masyarakat (0,521). Faktor dari dalam dari masalah kelemahan paling tinggi adalah masih kurangnya edukasi tentang khasiat minyak karo kepada masyarakat (0,693). Sisi lain faktor eksternal, media promosi mempunyai nilai tertinggi, akan tetapi sebaliknya untuk nilai terendah ada pada belum adanya peraturan pemerintah yang mendukung industri herbal. 2. Harga yang tinggi menempatkan posisi produsen berada di posisi kelemahan, sehingga factor harga perlu diminimalkan untuk menggeser posisi produsen di bidang kelemahan. Caranya adalah harga yang ditawarkan perusahaan perlu diperhatikan terhadap persaingan dengan minyak rempah lain, sedangkan cara yang lain yang dimiliki produsen adalah memperbanyak media promosi murah yang bisa dimanfaatkan perusahaan. Strategi alternatif yang cocok untuk memasarkan minyak", "type": "Table" }, { "left": 90, "top": 58, "width": 414, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Agroteknosains/Vol. 7/No.2/Oktober 2023/p-ISSN: 2598-6228/e-ISSN: 2598 – 0092", "type": "Page header" }, { "left": 289, "top": 759, "width": 21, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "167", "type": "Page footer" }, { "left": 106, "top": 108, "width": 176, "height": 129, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "karo adalah strategi WO (Weakness- Opportunity). Adapun rancangan strategis yang dapat diterapkan oleh produsen antara lain pemasaran dengan pribadi ke pribadi kepada konsumen dan partisipasi dalam acara pameran, serta peningkatan marketing melalui media sosial asosiasi. Media Instagrammable, Tweet maupun, Fbook.", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 237, "width": 32, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Saran", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 250, "width": 197, "height": 503, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tiga saran bermanfaat yang diperoleh dari analisis yang dilakukan untuk minyak Karo. Peneliti memberikan beberapa saran kepada produsen minyak karo dalam upaya usaha pemasaran minyak karo menurut hasil pene;itian yang sudah terlaksana adalah: 1. Produsen minyak karo, mampu mengembangkan penjualan dengan menambah tim pemasaran di berbagai lokasi. Daerah yang potensial yang bisa menggunakannya sebagai target penjualan produk minyak karo tersebut. Minyak karo selain memiliki keunikan menyembuhkan beberapa penyakit, juga lebih mantap apabila masyarakat mengkonsumsi dalam jangka panjang untuk perawatan ataupun pencegahan. Pengguna minyak akan lebih mudah mendapatkan produk tersebut bila dipasarkan di banyak tempat. 2. Produsen dipertimbangkan untuk mendapatkan harga produk yang akan dijual. Angka jual produk yang terlampau tinggi memberikan pengaruh minat beli terhadap pembeli. Memperhitungkan nilai harga sebaiknya menjadi pertimbangan terhhadap produk setara. Produsen juga harus melakukan penelitian lebih lanjut mengenai harga pasar. 3. Promosi yang dilakukan oleh produsen di media sosial dan web resmi perusahaan, sehingga media", "type": "Table" }, { "left": 337, "top": 108, "width": 176, "height": 51, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "perkenalan minyak karo menjadi sangat berperan, selain tempat promosi juga dapat mengefisienkan pengeluaran peruahaan.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 172, "width": 197, "height": 284, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DAFTAR PUSTAKA Anantanyu, Sapja dkk. Strategi Komunikasi Pemasaran melalui Digital Marketing Minyak Kayu Putih Pada Kelompok Tani Hutan (KTH) Wonolestari, Desa Wonoharjo Boyolali. Jurnal Surya Masyarakat Vol. 5 No. 1, November 2022, Hal. 60-67 Amstrong, Philip Kotler dan Gary. 2012. Dasar-Dasar Pemasaran Jilid 1 . Erlangga. Jakarta Bagaskara, R Muhammad. 2019. Analisis Strategi Pemasaran dan Kesesuaian Iklan Produk Jamu Dengan Regulasi Pada Usaha Kecil Obat Tradisional di Kota Yogyakarta. Skripsi. Fakultas Farmasi. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Basu, Swasta DH dan Ibnu Sukotjo. 1998 . Pengantar Bisnis Modern, Edisi", "type": "Table" }, { "left": 358, "top": 456, "width": 134, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ketiga , Yogyakarta: Liberty.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 469, "width": 197, "height": 129, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "David F. R. 2004. Manajemen Strategis: Konsep-Konsep . Edisi Kesembilan. PT. Prehelindo. Jakarta Daud, Rosy Febriani, Eko Abadi Novrimansyah. Strategi Komunikasi Pemasaran Jamu Tradisional di Era Teknologi Digitalisasi 4.0. Formosa Journal of Applied Sciences (FJAS) Vol.1,", "type": "Table" }, { "left": 358, "top": 598, "width": 95, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "No.3 2022: 233-248", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 611, "width": 197, "height": 129, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gay, L.R. and Diehl, P.L. 1992. Research Methods for Business and Management. Mc. Millan Publishing Company, New York. Harianja, A.H. (2012). Factor-Faktor Yang Mempengaruhi Komsumsi Tumbuhan Obat Dari Hutan Konservasi Dari Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Jurnal.", "type": "Table" }, { "left": 90, "top": 58, "width": 414, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Agroteknosains/Vol. 7/No.2/Oktober 2023/p-ISSN: 2598-6228/e-ISSN: 2598 – 0092", "type": "Page header" }, { "left": 289, "top": 759, "width": 21, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "168", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 108, "width": 197, "height": 77, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Parapat: Balai Penelitian Kehutanan Aek Nauli. Medan. Kotler, Philip. 2007. Manajemen Pemasaran, Jilid 2, Edisi 12 (terjemahan). New Jersey: PT. Indeks.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 185, "width": 197, "height": 52, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rangkuti, F. 2001. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis . Gramedia Pustaka Utama. Jakarta", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 237, "width": 197, "height": 309, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rangkuti, F. 2006. Teknik Mengukur dan Strategi Meningkatkan Kepuasan Pelanggan . PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta Retno, Dyah Ayu Ken. 2018. Strategi Pemasaran Obat Herbal Studi Kasus Pada Perusahaan Obat Herbal Jamur Dewa di Kabupaten Malang . Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Brawijaya. Malang Soekartawi. 2000. Prinsip Dasar Manajemen Pemasaran Hasil- Hasil Pertanian . PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Siregar, I.S.A. (2017). Identifikasi Jenis Tanaman Obat Yang Digunakan Sebagai Bahan Pembuatan Minyak Karo . Skripsi. Jurusan Teknologi Hasil Hutan Fakultas Kehutanan, Universitas Sumatera Utara, Medan. Silalahi, M. 2019. Botani dan Bioaktivitas Lempuyang (Zingiber zerumbet", "type": "Table" }, { "left": 127, "top": 546, "width": 155, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(L.) Smith.). Jurnal EduMatSains,", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 559, "width": 197, "height": 103, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2 (2), 147-160. Utami, Ulvha D wi. (2018) “ Perbandingan Kualiatas Minyak Karo Hasil Produksi CV. Mejuah-Juah dan Cara Penyulingan. Skripsi. Departemen Teknologi Hasil Hutan Fakultas Kehutanan. Universitas Sumatera Utara.", "type": "Table" }, { "left": 127, "top": 662, "width": 39, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Medan.", "type": "Text" } ]
559f225a-0e8e-c220-849d-44f1636e0e1a
https://jurnal.murnisadar.ac.id/index.php/Tekinkom/article/download/589/334
[ { "left": 72, "top": 38, "width": 200, "height": 21, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Jurnal TEKINKOM, Volume 5, Nomor 2, Desember 2022 DOI: 10.37600/tekinkom.v5i2.589", "type": "Page header" }, { "left": 465, "top": 38, "width": 67, "height": 20, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "E-ISSN: 2621-3079 ISSN: 2621-1556", "type": "Page header" }, { "left": 147, "top": 737, "width": 390, "height": 18, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Copyright: ©2022 by authors. https://jurnal.murnisadar.ac.id/index.php/Tekinkom/ 239", "type": "Page footer" }, { "left": 100, "top": 76, "width": 415, "height": 24, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "PERANCANGAN ALAT DAN SISTEM PEMANTAUAN PENDAKI GUNUNG BERBASIS INTERNET OF THINGS", "type": "Section header" }, { "left": 148, "top": 123, "width": 317, "height": 46, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Indra Gunawan 1) , Muhamad Sadali 2) , Suhartini 3) , Imam Fathurrahman 4) 1,2,3,4 Fakultas Teknik, Universitas Hamzanwadi email: [email protected] , [email protected] , [email protected] , [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 287, "top": 183, "width": 41, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Abstract", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 205, "width": 471, "height": 162, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Climbing generally refers to a long journey and usually takes a small path to a higher place such as a mountain peak. When climbing, sometimes novice climbers do not know the basics of climbing, resulting in unwanted events such as going the wrong way, so it is necessary to create a monitoring system for the position of climbers monitored by officers from the guard post. This system is also expected to help managers to monitor the whereabouts of climbers from the beginning to the final location of the climb. Some previous studies have researched climbing tools but still use Arduino, whereas this study made a system in the form of a prototype tool in the form of an RFID bracelet that is used as a climber's identity and sent to the monitoring web server. The test results of this research are obtained for the reading distance between the RFID bracelet and the RFID Reader module to get the maximum read distance is 30cm. Then the prototype of this tool can be connected and displayed to OLED and the monitoring website, where the data display process takes approximately 2 seconds, and the radius of the antenna use used in this tool trial where there are trees or obstacles can still be read up to a distance of 30m. This study, it has not This applied in actual testing in mountainous areas.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 377, "width": 231, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Keywords: Climbing, Internet of things, Monitoring", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 399, "width": 102, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "1. PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 412, "width": 219, "height": 283, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Gunung rinjani merupakan gunung yang berada di lombok NTB, dimana gunung rinjani merupakan salah satu destinasi yang sering dikunjungi oleh para pendaki. Pada hakikatnya bahaya dan tantangan mendaki adalah untuk menguji kemampuan diri dan untuk dapat menyatukan diri dengan alam[1]. Kendala umum yang dihadapi oleh pendaki saat melakukan proses pendakian adalah stamina yang menurun dengan drastis saat mendekati puncak[2]. Kondisi ini terjadi ketika tekanan udara semakin menipis serta dapat berlanjut pada keadaan pendaki yang mulai kehilangan keseimbangan mengontrol tubuh, yaitu dapat menyebabkan pingsan[3]. Semakin berkembangnya waktu kegiatan mendaki gunung sudah banyak di lakukan oleh orang-orang baik itu kelompok pecinta alam, peneliti, bahkan orang awam sekalipun dengan tujuan menikmati indahnya pemandangan alam dari puncak gunung yang bisa memanjakan mata. Bahkan mendaki gunung sudah menjadi hobi", "type": "Text" }, { "left": 324, "top": 399, "width": 218, "height": 23, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "remaja zaman sekarang tidak hanya para penggiat alam.", "type": "Text" }, { "left": 324, "top": 426, "width": 219, "height": 160, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Dalam kasus pendakian gunung pernah ditemukan orang yang meninggal dunia ketika melakukan pendakian. Masalah yang diderita yaitu kelelahan, tersesat lalu hilang, serta penyakit yang tiba-tiba. Bahkan hingga saat ini salah satu dari sekian masalah tersebuh masih dapat terjadi kapan saja. Dikarenakan tidak ada akses internet diarea pegunungan, maka dalam melakukan pencarian penaki yang hilang selama ini, tim pengawas hanya dapat melakukan pencarian secara konvensionaltu dengan menelusuri semua kemungkinan jalur yang", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 200, "height": 21, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Jurnal TEKINKOM, Volume 5, Nomor 2, Desember 2022 DOI: 10.37600/tekinkom.v5i2.589", "type": "Page header" }, { "left": 465, "top": 38, "width": 67, "height": 20, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "E-ISSN: 2621-3079 ISSN: 2621-1556", "type": "Page header" }, { "left": 147, "top": 737, "width": 390, "height": 18, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Copyright: ©2022 by authors. https://jurnal.murnisadar.ac.id/index.php/Tekinkom/ 240", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 219, "height": 174, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "dilewati pendaki [4]. Menurut data penelitian sebelumnya dan data dari BASARNAS, kecelakaan pada saat mendaki mengalami peningkatan dalam empat tahun terakhir, dari banyaknya kasus kecelakaan saat mendaki [5], tersesat atau hilang menjadi salah satu kasus yang cukup banyak menimpa pendaki. Lalu pada beberapa kasus orang hilang ketika mendaki, kebanyakan korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa, beberapa ditemukan di dasar jurang dalam keadaan bernyawa namun dalam keadaan kritis sebab proses pencarian dan evakuasi yang memakan waktu[6].", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 253, "width": 219, "height": 365, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Berdasarkan permasalahan tersebut peneliti membuat suatu alat berbasis Internet of Things yaitu Perancangan Alat dan Sistem Pemantauan Pendaki Berbasis Internet Of Things (IoT) untuk memantau jejak para pendaki agar meminimalisir hilangnya pendaki dan penanganan cepat jika pendaki dalam perkiraan waktu belum terdetek di sistem pemantauan. Alat ini menggunakan Modul LoRa sebagai sistem komunikasi wireless yang dimana Modul LoRa ini menawarkan komunikasi jarak jauh melebihi jarak 15 Km sehingga dapat mendeteksi keberadaan para pendaki[7]. Alat ini berupa gelang Radio Frequency Identification (RFID) dan Radio Frequency Identification (RFID) Reader untuk mendeteksi pendaki, setiap pendaki yang mendaftar[8] untuk mendaki maka akan diberikan gelang Radio Frequency Identification (RFID)[9], dan ketika para pendaki sudah sampai di pos pendakian pendaki harus menscan gelang Radio Frequency Identification (RFID) tersebut sehingga pengelola mengetahui pendaki sudah melewati beberapa pos. Jika terjadi hal yang tidak diinginkan atau pendaki hilang maka pengelola atau team penyelamat bisa mengetahui pendaki terakhir sampe pos mana dan dilakukan pencarian di sekitar pos tersebut.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 635, "width": 131, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "2. METODE PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 649, "width": 130, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "2.1 Blok Diagram Penelitian", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 662, "width": 219, "height": 51, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pada tahap ini diberikan gambaran blok diagram penelitian sistem monioring pendaki berbasis Internet of Things [10][11]yaitu membuat alat dan yang terhubung web", "type": "Text" }, { "left": 324, "top": 75, "width": 219, "height": 38, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "server[12][13] monitoring pendaki dengan modul lora. Bentuk dari rancangan sistem baru yang akan dibuat dapat dilihat pada gambar 1.", "type": "Text" }, { "left": 360, "top": 116, "width": 161, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Gambar 1. Blok Diagram Penelitian", "type": "Text" }, { "left": 324, "top": 299, "width": 222, "height": 215, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pada gambar diatas menampilkan blok diagram metode penelitian, dimana pendaki menggunakan suatu gelang R adio Frequency Identification (RFID) yang berfungsi untuk memasukkan data dan sebagai nomor identitas pendaki ketika melakukan registrasi, sehingga sebelum melakukan pendakian, pendaki akan diberikan gelang tersebut untuk mengetahui posisi pendaki dengan mendekatkan gelang ke modul Radio Frequency Identification (RFID) reader [14] yang berfungsi sebagai pembaca gelang yang dimana hasil tersebut akan dikirim ke modul mikrokontroler NodeMCU ESP32 dan LoRa Sx1276, selanjutnya data yang sudah diproses oleh mikrokontroler akan dikirim dan ditampilkan ke website admin[15].", "type": "Text" }, { "left": 324, "top": 531, "width": 125, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "2.2 Flowchart Sistem Kerja", "type": "Section header" }, { "left": 324, "top": 545, "width": 219, "height": 64, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Flowchart dibawah adalah alur dari program sistem alat scan gelang pendaki secara keseluruhan, penjelasan flowchart sistem alat scan gelan pendaki menggunakan Gelang Radio Frequency Identification (RFID).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 200, "height": 21, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Jurnal TEKINKOM, Volume 5, Nomor 2, Desember 2022 DOI: 10.37600/tekinkom.v5i2.589", "type": "Page header" }, { "left": 465, "top": 38, "width": 67, "height": 20, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "E-ISSN: 2621-3079 ISSN: 2621-1556", "type": "Page header" }, { "left": 147, "top": 737, "width": 390, "height": 18, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Copyright: ©2022 by authors. https://jurnal.murnisadar.ac.id/index.php/Tekinkom/ 241", "type": "Page footer" }, { "left": 108, "top": 357, "width": 156, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Gambar 2. Flowchart Sistem Kerja", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 384, "width": 156, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "3. HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 398, "width": 89, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "3.1 Hasil Penelitian", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 412, "width": 219, "height": 37, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Berikut ini adalah alat hasil dari penelitian alat scan dan sistem pemantauan pendaki gunung berbasis internet of things (IoT)", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 466, "width": 202, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "3.1.1 Tampilan Alat Gelang dan Box Reader", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 480, "width": 219, "height": 51, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pada tampilan ini terdapat bentuk body alat ketika dilihat dari arah depan terdapat OLED pada Modul dan area scan gelang. Body alat dapat dilihat pada dibawah ini.", "type": "Text" }, { "left": 108, "top": 660, "width": 140, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Gambar 3 Tampilan Body Alat", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 687, "width": 186, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "3.1.2 Tampilan Web Aplikasi Monitoring", "type": "List item" }, { "left": 324, "top": 75, "width": 219, "height": 133, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Berikut adalah tampilan antarmuka website[16] untuk menampilkan hasil scan gelang tracking pendaki yang peniliti buat menggunakan PHP MyAdmin. Pada tampilan tersebut terdapat Login Admin , Dashboard, Menu Daftar, Menu Data Pendaki, Menu Log Pendaki, Menu Selesai, Tambah Lokasi, Hapus Lokasi, dan Menu Log Out. Tahap implementasi antarmuka website berdasarkan rancangan sebelumnya dan berikut merupakan hasilnya", "type": "Text" }, { "left": 360, "top": 336, "width": 127, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Gambar 4. Tampilan Wesite", "type": "Table" }, { "left": 324, "top": 364, "width": 143, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "3.1.3 Tampilan Login Admin", "type": "Section header" }, { "left": 324, "top": 377, "width": 219, "height": 51, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Halaman ini merupakan halaman yang digunakan oleh admin untuk login saat ingin mengakses menu-menu yang tersedia di halaman admin", "type": "Text" }, { "left": 324, "top": 571, "width": 163, "height": 78, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Gambar 5. Login admin 3.1.4 Tampilan Halaman Admin Menu", "type": "Table" }, { "left": 324, "top": 653, "width": 50, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Dashboard", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 200, "height": 21, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Jurnal TEKINKOM, Volume 5, Nomor 2, Desember 2022 DOI: 10.37600/tekinkom.v5i2.589", "type": "Page header" }, { "left": 465, "top": 38, "width": 67, "height": 20, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "E-ISSN: 2621-3079 ISSN: 2621-1556", "type": "Page header" }, { "left": 147, "top": 737, "width": 390, "height": 18, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Copyright: ©2022 by authors. https://jurnal.murnisadar.ac.id/index.php/Tekinkom/ 242", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 219, "height": 51, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Saat berhasil login ke halaman admin maka yang akan di lihat pertama kali oleh admin adalah menu dashboard yang menampilkan sebuah grafik.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 241, "width": 197, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Gambar 6. Halaman admin menu dashboard", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 268, "width": 140, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "3.1.4 Tampilan Menu Daftar", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 282, "width": 219, "height": 78, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Menu daftar di gunakan admin untuk mendaftarkan pendaki. Pada menu ini akan menampilkan sebuah form. Untuk melakukan pendaftaran pendaki maka admin harus scan gelang rfid ke alat agar bisa ditampilkan no identitas gelang tersebut di form pendaftaran", "type": "Text" }, { "left": 146, "top": 486, "width": 106, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Gambar 7. Menu daftar", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 514, "width": 219, "height": 37, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "3.1.5 Tampilan Menu Data Pendaki Menu ini digunakan untuk melakukan pengeditan data,menghapus", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 541, "width": 219, "height": 37, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "data dan mengkonfirmasi data pendaki yang sudah selesai mendaki", "type": "Text" }, { "left": 108, "top": 678, "width": 136, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Gambar 8. Menu data pendaki", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 705, "width": 170, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "3.1.6 Halaman Admin Log Pendaki", "type": "List item" }, { "left": 324, "top": 75, "width": 219, "height": 79, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pada menu ini akan di tampilkan sebuah tabel yang berisi data-data dari setiap pendaki yang sudah melalukan scan gelang pada setiap pos.Terdapat juga sebuah tombol hapus yang bisa di gunakan untuk menghapus semua data-data pendaki yang ada pada menu ini", "type": "Text" }, { "left": 360, "top": 280, "width": 176, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Gambar 9. Halaman admin log pendaki", "type": "Text" }, { "left": 324, "top": 307, "width": 143, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "3.1.7 Tampilan Menu Selesai", "type": "Section header" }, { "left": 324, "top": 321, "width": 219, "height": 160, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Menu selesai akan menampilkan sebuah tabel dan beberapa tombol .Tabel berisi data-data pendaki yang sudah melakukan konfirmasi ke admin bahwa pendaki sudah selesai mendaki sedangkan tombol untuk mengekspor dan menghapus data pada tabel Gambar 10. Halaman Menu selesai 3.1.8 Tampilan Menu Hapus Lokasi Menu hapus lokasi akan menampilkan sebuah tabel yang berisi data-data dari lokasi pos yang sudah di tambahkan admin melalui menu tambah lokasi.", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 200, "height": 21, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Jurnal TEKINKOM, Volume 5, Nomor 2, Desember 2022 DOI: 10.37600/tekinkom.v5i2.589", "type": "Page header" }, { "left": 465, "top": 38, "width": 67, "height": 20, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "E-ISSN: 2621-3079 ISSN: 2621-1556", "type": "Page header" }, { "left": 147, "top": 737, "width": 390, "height": 18, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Copyright: ©2022 by authors. https://jurnal.murnisadar.ac.id/index.php/Tekinkom/ 243", "type": "Page footer" }, { "left": 108, "top": 89, "width": 141, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Gambar 11. Menu hapus lokasi", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 116, "width": 181, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "3.1.9 Tampilan Menu Tambah Lokasi", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 130, "width": 219, "height": 92, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pada menu ini terdapat sebuah form,dua buah tombol dan peta. Form ini yang akan di gunakan admin untuk menambahkan kordinat dari sebuah pos. Setelah berhasil melakukan penambahan lokasi maka lokasi tersebut akan di tandai dalam sebuah peta yang berada si samping form.", "type": "Text" }, { "left": 86, "top": 335, "width": 192, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Gambar 12. Halaman admin tambah lokasi", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 362, "width": 219, "height": 119, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "3.1.10 Tampilan Halaman Beranda Halaman beranda merupakan halaman yang bisa di akses oleh semua orang yang mengunji alamat dari website ini[17].Terdapat sebuah tabel yang menampilkan data-data pendaki yang sudah melakukan scan gelang di setiap pos dan tombol cari untuk mencari data pendaki yang di inginkan berdasarkan data yang ada pada tabel.", "type": "Text" }, { "left": 108, "top": 662, "width": 135, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Gambar 13. Halaman beranda", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 690, "width": 145, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "3.1.11 Tampilan Halaman Peta", "type": "List item" }, { "left": 324, "top": 75, "width": 219, "height": 65, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Halaman ini juga dapat di akses oleh semua orang yang mengunjungi alamat website ini.Di halaman ini kita bisa melihat setiap lokasi pos dan berupa keterangan pos tersebut dengan cara menekan tanda pada peta.", "type": "Text" }, { "left": 360, "top": 270, "width": 118, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Gambar 14. Halaman peta", "type": "Section header" }, { "left": 324, "top": 297, "width": 100, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "3.2 Hasil Pengujian", "type": "List item" }, { "left": 324, "top": 311, "width": 184, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "3.2.1 Pengujian Jarak Baca RFID Reader", "type": "Table" }, { "left": 324, "top": 325, "width": 219, "height": 78, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pada proses pengujian jarak tanpa menggunakan antena untuk pembacaan ID gelang RFID ke RFID reader diberikan jarak yang bervariasi untuk mendapatkan hasil akurasi yang paling tinggi. Tabel hasil pengujian dapat dilihat pada tabel 1.", "type": "Text" }, { "left": 324, "top": 407, "width": 219, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tabel 1. Hasil Pengujian Jarak Baca RFID Reader ke Alat Gelang", "type": "Text" }, { "left": 360, "top": 434, "width": 183, "height": 78, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Jarak Baca RFID Reader Hasil 1 cm Berhasil 2 cm Berhasil 3 cm Berhasil 3,5 cm Gagal 4 cm Gagal Walaupun pengujian pengukuran jarak", "type": "Table" }, { "left": 324, "top": 516, "width": 219, "height": 119, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "pembacaan ID gelang pada RFID reader menggunakan penghalang berupa material plastik keras, ID gelang tetap dapat di baca oleh RFID reader dengan jarak yang sama. Dapat disimpulkan bahwa rentang jarak gelang dengan modul RFID reader tanpa antena yang digunakan maksimum berjarak 3cm dan penghalang tidak berpengaruh secara signifikan untuk jenis penghalang kecil/ruang terbuka.", "type": "Text" }, { "left": 324, "top": 653, "width": 172, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "3.2.2 Pengujian Jarak Dengan Antena", "type": "List item" }, { "left": 324, "top": 666, "width": 219, "height": 51, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pengujian antar kedua alat untuk mengetahui seberapa jauh TTGO LoRa-RFID RC-522 (alat scan gelang tracking pendaki) dan NodeMCU ESP32-LoRa SX1276 (alat sebagai", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 200, "height": 21, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Jurnal TEKINKOM, Volume 5, Nomor 2, Desember 2022 DOI: 10.37600/tekinkom.v5i2.589", "type": "Page header" }, { "left": 465, "top": 38, "width": 67, "height": 20, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "E-ISSN: 2621-3079 ISSN: 2621-1556", "type": "Page header" }, { "left": 147, "top": 737, "width": 390, "height": 18, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Copyright: ©2022 by authors. https://jurnal.murnisadar.ac.id/index.php/Tekinkom/ 244", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 219, "height": 51, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "gateway) dapat berkomunikasi. Kedua alat akan diletakan secara terpisah sesuai dengan panjang antena pada NodeMCU ESP32-LoRa SX1276 (alat sebagai gateway).", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 130, "width": 211, "height": 158, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tabel 2. Hasil pengujian Antena No Panjang Antena Kekuatan Sinyal Jarak Ket. 1 Tanpa Antena - 98 dBm ± 5 m Berhasil 2 6,3 cm -124 dBm ± 20 m Berhasil 3 20 cm -125 dBm 23 m Berhasil 4 28 cm -126 dBm 30 m Berhasil", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 309, "width": 219, "height": 188, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Jarak di hitung menggunakan Google Maps pada lokasi yang dipenuhi dengan pepohonan atau obstacle . Dari pengujian alat diatas dilakukan dengan pengujian jarak 30m dengan kondisi ada pepohonan masih berhasil terbaca, untuk jarak maksimum belum dilakukan pengujian detail karna kondisi pengujian belum diterapkan di pos pendakian, untuk area terbuka bisa terbaca melebihi 100m yang secara spesifikasi alat memiliki jarak maksimum 10.000m. penghitungan nilai RSSI ditemukan nilai rata-rata dari RSSI sebesar -118 dBm, untuk menentukan nilai rata-rata RSSI digunakan suatu rumus, sebagai berikut.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 551, "width": 128, "height": 27, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Menghitung rata-rata RSSI : RSSI = 98+124+125+126", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 575, "width": 104, "height": 27, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "4 RSSI = 473 4 = 118 dBm", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 618, "width": 74, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "3.3 Pembahasan", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 631, "width": 219, "height": 79, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Dalam penelitian ini dapat dijelaskan sistem kerja alat dimana dengan menggunakan antena dan uji coba pada area pepohonan didapatkan alat masih mampu terbaca pada jarak 30m, dan jarak maksimum masih belum dilakukan karna masih perancangan prototipe", "type": "Text" }, { "left": 324, "top": 75, "width": 219, "height": 51, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "belum di lakukan di area pegunungan, secara spesifikasi dalam datasheet modul lora ini mampu terbaca sampe pada jarak 10.000m pada kondisi area terbuka dan jernih.", "type": "Text" }, { "left": 324, "top": 130, "width": 219, "height": 133, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Sistem kerja alat ini yaitu pendaki sebelum melakukan pendakian, terlebih dahulu melakukan registrasi ke tempat yang sudah di sediakan dengan memberikan kartu identitas seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), kemudian pengelola akan mendaftarkan pendaki dengan cara melakukan scan gelang untuk mendapatkan ID gelang sebagai identitas pendaki dan memasukkan data pendaki ke form yang sudah disediakan pada website.", "type": "Text" }, { "left": 324, "top": 267, "width": 219, "height": 105, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Kemudian, setelah melakukan registrasi pendaki siap untuk start perjalanan. Disetiap pos akan di siapkan satu alat untuk pendaki melakukan scan gelang lalu data pendaki ditampilkan pada website sehingga pengelola mengetahui bahwa pendaki sudah berada di pos tersebut yang dilengkapi dengan tanggal, waktu dan lokasi pos[18].", "type": "Text" }, { "left": 324, "top": 376, "width": 219, "height": 242, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Setelah melakukan pendakian, pendaki terlebih dahulu cek out ke tempat registrasi dengan mengembalikan gelang RFID kepada pengelola. Kemudian, pengelola akan memproses data pendaki pada menu Data Pendaki yang ada pada website yang di lengkapi dengan fitur selesai untuk menandakan pendaki selesai melakukan pendakian, sehingga data akan berpindah pada menu Selesai dan data akan otomatis terhapus pada tabel Data Pendaki . Sistem perancangan alat dan website berbasis internet of things ini sudah bisa berfungsi walaupun masih ada kekurangan belum dilakukan penujian jarak maksimum secara real dipegunungan dan belum bisa melakukan pelacakan posisi akurasi jika pendaki tersesat, yaitu yang nantinya alat bisa ditambahkan dengan modul GPS[19].", "type": "Text" }, { "left": 324, "top": 635, "width": 88, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "4. KESIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 324, "top": 649, "width": 219, "height": 51, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Berdasarkan data hasil analisis, perancangan, implementasi dan pembahasan telah diuraikan sebelumnya, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 517, "width": 181, "height": 18, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "RSSI (dBm) = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑅𝑆𝑆𝐼 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑎𝑖 𝑅𝑆𝑆𝐼 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑘𝑖𝑟𝑖𝑚", "type": "Caption" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 200, "height": 21, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Jurnal TEKINKOM, Volume 5, Nomor 2, Desember 2022 DOI: 10.37600/tekinkom.v5i2.589", "type": "Page header" }, { "left": 465, "top": 38, "width": 67, "height": 20, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "E-ISSN: 2621-3079 ISSN: 2621-1556", "type": "Page header" }, { "left": 147, "top": 737, "width": 390, "height": 18, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Copyright: ©2022 by authors. https://jurnal.murnisadar.ac.id/index.php/Tekinkom/ 245", "type": "Page footer" }, { "left": 90, "top": 75, "width": 201, "height": 51, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "1. Hasil uji coba alat scan gelang pendaki menggunakan Gelang RFID dan RFID reader yang telah dibuat dapat bekerja dengan maksimum jarak 30cm.", "type": "List item" }, { "left": 90, "top": 130, "width": 203, "height": 51, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "2. Prototype alat ini dapat terkoneksi dan tampil ke OLED dan website monitoring dimana proses penampilan data dibutuhkan waktu kurang lebih 2 detik.", "type": "List item" }, { "left": 90, "top": 185, "width": 201, "height": 51, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "3. Pengujian ini masih belum diuji coba dengan kondisi real di pegunungan karna waktu dan kondisi, karna masih dalam bentuk prototipe.", "type": "List item" }, { "left": 90, "top": 239, "width": 201, "height": 65, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "4. Jarak maksimum antena dalam uji coba dengan ada pepohonan masih bisa terbaca dengan jarak 30m, dan secara spesifikasi masih bisa terbaca untuk jarak 100m lebih.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 458, "width": 77, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "5. REFERENSI", "type": "Picture" }, { "left": 104, "top": 471, "width": 6, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": ".", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 483, "width": 219, "height": 50, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[1] M. Rif’an, A. Januarsa, and D. Meiralasari, “Perancangan Dokudrama Pendakian Gunung Sebagai Pembentukan Karakter Pendaki,” Rekamakna , pp. 1–12,", "type": "List item" }, { "left": 104, "top": 536, "width": 28, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "2018.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 554, "width": 219, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[2] S. N. Indrawan, “Pendakiandalam Gerakan Salam Safety,” pp. 13–14, 2020.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 587, "width": 219, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[3] L. Gustina, “Pengaruh Pemberitaan Media Online Tentang Kecelakaan", "type": "List item" }, { "left": 104, "top": 615, "width": 187, "height": 22, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pendaki Gunung Terhadap Tingkat Kecemasan Anggota Akhwat Community", "type": "Table" }, { "left": 104, "top": 638, "width": 163, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Adventure Jabodetabek,” p. 1, 2020.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 661, "width": 218, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[4] B. A. Imron, N. B. A. K, R. Mayasari, S.", "type": "List item" }, { "left": 104, "top": 673, "width": 187, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "T. Telekomunikasi, F. T. Elektro, and U.", "type": "Table" }, { "left": 104, "top": 684, "width": 187, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Telkom, “Rancang Bangun Alat Deteksi Kondisi Pendaki Berbasis Modul Wifi", "type": "List item" }, { "left": 356, "top": 75, "width": 187, "height": 36, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Design of Detection Tools Condition Climber Based Wifi Module,” vol. 7, no. 1, pp. 976–983, 2020.", "type": "Text" }, { "left": 324, "top": 121, "width": 219, "height": 112, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[5] S. A. B. Aji, B. Fatkhurrozi, and I. Nawawi, “Detektor Kondisi Pendaki Gunung Berbasis Arduino Uno,” … \" Semin. Nas. Ris. … , 2020, [Online]. Available: https://jurnal.untidar.ac.id/index.php/sena ster/article/view/2616%0Ahttps://jurnal.u ntidar.ac.id/index.php/senaster/article/do wnload/2616/1499.", "type": "List item" }, { "left": 324, "top": 243, "width": 219, "height": 216, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[6] M. R. Firnando and E. Effiyaldi, “Sistem Informasi Pendaftaran Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (SIMAKSI) Pada Jalur Pendakian Gunung Kerinci Dan Danau Gunung Tujuh Berbasis Web,” … Manaj. Sist. Inf. , vol. 7, no. 1, pp. 51–63, 2022, [Online]. Available: http://ejournal.stikom- db.ac.id/index.php/manajemensisteminfo rmasi/article/view/1203. [7] I. A. NUGRAHA, “Sistem Pemantau Cuaca Dan Peringatan Dini Pada Pos Keamanan Pendakian Gunung,” pp. 1–2, 2018 [8] M. Cahyono and S. Anardani, “Implementasi Sistem Informasi", "type": "Table" }, { "left": 356, "top": 462, "width": 187, "height": 48, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pendaftaran Online Pendakian Gunung Lawu Berbasis Web Mobile,” Semin. Nas. Teknol. Inf. dan Komun. 2020 , pp. 205– 213, 2020.", "type": "Text" }, { "left": 324, "top": 520, "width": 219, "height": 61, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[9] K. P. Aji, U. Darusalam, and N. D. Nathasia, “Perancangan Sistem Presensi Untuk Pegawai Dengan RFID Berbasis IoT Menggunakan NodeMCU ESP8266,” JOINTECS (Journal Inf. Technol.", "type": "Text" }, { "left": 356, "top": 583, "width": 187, "height": 23, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Comput. Sci. , vol. 5, no. 1, p. 25, 2020, doi: 10.31328/jointecs.v5i1.1222.", "type": "List item" }, { "left": 324, "top": 617, "width": 219, "height": 98, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[10] M. Gunawan, Indra; Sudianto, Aris; Sadali, “Alat Pengukur Suhu Tubuh Berbasis Internet of Things ( IoT ) Menggunakan ESP8266 dan Firebase Measuring Body Temperature Based Internet of Things ( IoT ) Using Esp8266 and Firebase,” vol. 11, no. 1, pp. 91–100, 2021.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 200, "height": 21, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Jurnal TEKINKOM, Volume 5, Nomor 2, Desember 2022 DOI: 10.37600/tekinkom.v5i2.589", "type": "Page header" }, { "left": 465, "top": 38, "width": 67, "height": 20, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "E-ISSN: 2621-3079 ISSN: 2621-1556", "type": "Page header" }, { "left": 147, "top": 737, "width": 390, "height": 18, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Copyright: ©2022 by authors. https://jurnal.murnisadar.ac.id/index.php/Tekinkom/ 246", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 219, "height": 86, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[11] I. Gunawan, H. Ahmadi, and M. R. Said, “Rancang Bangun Sistem Monitoring Dan Pemberi Pakan Otomatis Ayam Anakan Berbasis Internet Of Things (IoT),” Infotek J. Inform. dan Teknol. , vol. 4, no. 2, pp. 151–162, 2021, doi: 10.29408/jit.v4i2.3562.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 172, "width": 219, "height": 61, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[12] P. W. Yunanto, M. Nugraheni, and N. Nugraha, “Sistem informasi penjejak pendakian gunung berbasis web,” J. Sist. dan Teknol. Inf. Indones. , vol. 1, no. 1, pp. 13–30, 2021, [Online]. Available:", "type": "List item" }, { "left": 104, "top": 235, "width": 183, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/SIN", "type": "Table" }, { "left": 104, "top": 248, "width": 122, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "TESIA/article/view/21271.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 269, "width": 219, "height": 35, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[13] S. Pasau tangdisosang and I. R Widiasari, “Sistem Informasi Pendakian Gunung Jawa Timur Berbasis Web Menggunakan", "type": "List item" }, { "left": 104, "top": 304, "width": 187, "height": 12, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Framework Codeigniter,” JIKO (Jurnal", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 319, "width": 219, "height": 56, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Inform. dan Komputer) , vol. 5, no. 1, pp. 7–11, 2022, doi: 10.33387/jiko.v5i1.3545. [14] T. Akbar, I. Gunawan, and S. Utama,", "type": "Table" }, { "left": 104, "top": 375, "width": 187, "height": 12, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "“Prototype System of Temperature and", "type": "List item" }, { "left": 104, "top": 390, "width": 187, "height": 36, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "HumHumiditytomatic in Oyster Mushroom Cultivation using Arduino Uno,” J. Phys. Conf. Ser. , vol. 1539, no.", "type": "Table" }, { "left": 104, "top": 428, "width": 59, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "1, 2020,", "type": "List item" }, { "left": 183, "top": 428, "width": 106, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "doi: 10.1088/1742-", "type": "Text" }, { "left": 104, "top": 441, "width": 97, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "6596/1539/1/012036.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 462, "width": 219, "height": 48, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[15] F. P. Uditama, R. Primananda, and M. Data, “Perancangan Aplikasi Pemantauan Pendaki Gunung Menggunakan Wireless Network Dengan Protokol MQTT,” J.", "type": "List item" }, { "left": 104, "top": 512, "width": 187, "height": 23, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pengemb. Teknol. Inf. dan Ilmu Komput. Univ. Brawijaya e-ISSN 2548-964X , vol.", "type": "List item" }, { "left": 104, "top": 537, "width": 187, "height": 23, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "2 No 5, no. 5, pp. 2102–2108, 2018, [Online]. Available: http://j-ptiik.ub.ac.id.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 571, "width": 219, "height": 35, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[16] A. Y. Khadafi, U. Darussalam, and W. Winarsih, “Implementasi RFID dan NodeMCU Untuk Data Kunjungan", "type": "List item" }, { "left": 104, "top": 607, "width": 187, "height": 24, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Perpustakaan Berbasis IoT,” J. Media Inform. Budidarma , vol. 4, no. 2, p. 264,", "type": "List item" }, { "left": 104, "top": 634, "width": 161, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "2020, doi: 10.30865/mib.v4i2.1906.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 652, "width": 219, "height": 63, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[17] Hasri Awal, “Perancangan Prototype Smart Home Dengan Konsep Internet of Thing ( IoT) Berbasis Web Server,” Maj. Ilm. UPI YPTK , no. 26, pp. 65–79, 2019, doi: 10.35134/jmi.v26i2.53.", "type": "List item" }, { "left": 324, "top": 73, "width": 219, "height": 50, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[18] A. Nouvel and F. H. Saputra, “Sistem Informasi Sewa Jasa Porter Dan Peralatan Untuk Pendakian Gunung Berbasis Web,” vol. 7, no. 2, pp. 220–229, 2021.", "type": "List item" }, { "left": 324, "top": 134, "width": 219, "height": 48, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[19] M. Febriansyah, V. Hadi, and M. Khairani, “PROTOTIPE ALAT PENGUKUR KONDISI LINGKUNGAN UNTUK JALUR PENDAKIAN", "type": "Table" }, { "left": 356, "top": 185, "width": 187, "height": 73, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "BERBASIS ARDUINO NANO Program Studi Teknik Elektro-FTI, Institut Sains dan Teknologi Nasional (1)(3) Program Studi Fisika-FSTI, Institut Sains dan Teknologi Nasional (2),” vol. XXIII, no. 2, pp. 11–19, 2021.", "type": "Text" } ]
c13af0a8-0b50-d4c0-4fcd-788c5e5ccb2a
http://paramarta.web.id/index.php/paramarta/article/download/89/84
[ { "left": 192, "top": 116, "width": 262, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "EFEKTIVITAS PENERAPAN SANKSI PIDANA", "type": "Section header" }, { "left": 118, "top": 137, "width": 408, "height": 32, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "KETENAGAKERJAAN TERHADAP PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN PELANGGARAN ETIKA BISNIS", "type": "Title" }, { "left": 308, "top": 178, "width": 28, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Oleh", "type": "Text" }, { "left": 278, "top": 199, "width": 87, "height": 32, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Dani Durahman Atang Hidayat", "type": "Text" }, { "left": 291, "top": 261, "width": 61, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "ABSTRAK", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 281, "width": 417, "height": 287, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pasal 186 Undang-Undang No. 13 tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan dapat disimpulkan belum efektif dalam memaksa para majikan bersikap etis terhadap para karyawannya. Efektifitas Pasal 186 Undang-Undang No. 13 tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan tersebut bisa ditinjau dari tiga tinjauan yaitu filisofis, sosiologis dan yuridis. Secara filisofis, pasal tersebut telah dapat menciptakan keadilan bagi para pihak yang bersengketa yaitu pihak pengusaha dan pihak pekerja. Secara sosiologis, Pasal 186 tersebut belum dirasakan kemanfaatannya dikarenakan masih banyak pengusaha yang melanggar tidak di karenakan sanksi pidana. Secara yuridis, Pasal 186 Undang-Undang No. 13 tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan seharusnya dapat menciptakan kepastian hukum bagi para aktor hubungan industrial. Implementasi penyelesaian perselisihan hubungan industrial lebih mengutamakan mediasi yaitu antara pengusaha dan pekerja, maupun tripartit yang melibatkan pemerintah di dalamnya yaitu Dinas Tenaga Kerja. Perselisihan terlebih dahulu dicarikan solusi melalui musyawarah untuk mufakat. Solusi selanjutnya dapat melalui pengadilan Hubungan Industrial yang kemudian dilanjutkan tuntutan melalui pengadilan negeri apabila keputusan PHI tidak dijalankan, setelah semua proses ditempuh baru proses secara pidana sehingga penerapan Pasal 168 Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan menjadi upaya terakhir, yang berakibat susahnya pengusaha terkena sanksi pidana sesuai dengan ketentuan Pasal 168 Undang-Undang No. 13 tahun 2003 Ketenagakerjaan Kata Kunci : Efektivitas sanksi pidana bidang ketenagakerjaan", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 599, "width": 96, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 619, "width": 417, "height": 74, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pancasila adalah warisan nasional kita dan seharusnya menjadi dasar atau semangat dalam dunia usaha. Pancasila merupakan landasan filosofis dan moral dalam seluruh aspek kehidupan Bangsa Indonesia. Namun sangat disayangkan bahwa hubungan industrial yang berdasarkan ideologi Pancasila tersebut jauh dari", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 116, "width": 419, "height": 73, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "kenyataan. Pelanggaran-pelanggaran etika seringkali terjadi di dunia usaha di Indonesia khususnya dalam hubungan antara pengusaha dan bawahannya. Kasus- kasus perselisihan hubungan industrial masuk ke Pengadilan Hubungan Industrial (yang selanjutnya disingkat HI) setiap harinya.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 199, "width": 417, "height": 280, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Peradilan, dalam kaitan ini Pengadilan Hubungan Industrial, merupakan tempat di mana pengusaha dipaksa bersikap etis secara heteronom terhadap karyawannya. Peradilan, menurut B. Arief Sidharta adalah pranata (hukum) untuk secara formal, imparsial-objektif serta adil-manusiawi, memproses penyelesaian definitif yang hasilnya dirumuskan dalam bentuk sebuah putusan yang disebut vonis, yang implementasinya dapat dipaksakan dengan menggunakan aparat negara (artinya: mengikat semua pihak secara hukum) terhadap konflik antar-subyek hukum, termasuk konflik antar warga masyarakat dan badan hukum publik (pemerintah). Lembaganya disebut pengadilan dan pejabat pengambil putusannya disebut hakim. Aturan prosedural untuk menjamin terselenggaranya peradilan yang imparsial obyektif, yang harus dipatuhi secara ketat, cermat dalam melaksanakan peradilan, disebut Hukum Acara. 1 Baik pengusaha maupun karyawan adalah subyek-subyek hukum yang harus taat kepada pranata (hukum) yang memberikan penyelesaian terhadap kasus-kasus yang timbul.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 489, "width": 417, "height": 114, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Hukum harus berfungsi menertibkan masyarakat, menyelesaikan sengketa secara tertib dan adil dan bertujuan untuk mewujudkan perdamaian dalam masyarakat. Cita-cita hukum sesunggunya bertujuan untuk menciptakan keadilan, kepastian hukum, prediktabilitas dan kehasilgunaan. 2 Hukum pra-yuridikal dalam hal ini etika harus dapat diejawantahkan dalam hukum baik materil secara substantif dan formil secara ajektif dan seluruh cita-hukum harus terkandung di dalamnya.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 613, "width": 416, "height": 32, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Aspek hukum, seperti juga halnya aspek estetis, berkaitan dengan dan bertumpu pada aspek ekonomi. Antara kehidupan hukum dan kehidupan ekonomi", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 662, "width": 417, "height": 22, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "1 B.Arief Sidharta, Praktisi Hukum dan Perkembangan Hukum (Diktat Kuliah) Magister Ilmu Hukum Universitas Langlangbuana Bandung, 2011", "type": "Footnote" }, { "left": 113, "top": 685, "width": 416, "height": 22, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "2 B. Arief Sidharta , Hermeneutik: landasan kefilsafatan keberadaan Ilmu Hukum dan praksis hukum. Refika Aditama, Bandung,", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 116, "width": 416, "height": 32, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "pertama-tama terdapat suatu hubungan eksternal. Perkembangan dari kehidupan ekonomi adalah landasan bagi perkembangan kehidupan hukum 3", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 178, "width": 417, "height": 53, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Adapun permasalahan yang penulis kemukakan yaitu: “Bagaimana implementasi dalam penyelesaian pelanggaran pidana etika bisnis Hubungan Industrial dalam konteks ketenagakerjaan?”", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 241, "width": 104, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "TINJAUAN TEORI", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 261, "width": 417, "height": 73, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Etika atau ethics dalam Bahasa Inggris diartikan sebagai the study of the general nature of morals and of the specific moral choices to be made by a person: moral philosophy. 4 Etika menurut definisi di atas merupakan studi mengenai moralitas, suatu filsafat moral.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 344, "width": 417, "height": 114, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Menurut L. Sinour Yosephus, kata etika berasal dari bahasa Yunani ethos (tunggal) yang berarti adat, kebiasaan,watak, ahlak, sikap, perasaan, dan cara berpikir. Bentuk jamak dari ethos adalah ta etha yang berarti adat kebiasaan atau pola pikir yang dianut oleh suatu kelompok orang yang disebut masyarakat atau pola tindakan yang dijunjung tinggi dan dipertahankan oleh masyarakat tersebut. Ta etha inilah yang menjadi acuan dari etika sebagai ilmu. 5", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 468, "width": 416, "height": 115, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Etika sebagai cabang filsafat yang memfokuskan diri kepada moralitas dapat dipelajari dan dikembangkan dalam berbagai metoda, tetapi ada tiga pendekatan utama yang banyak dipergunakan yaitu; deskriptif, konseptual, dan preskriptif (normatif). Pendekatan deskriptif dan konseptual menjelaskan serta menganalisa moralitas tanpa memilih posisi moral tertentu. Pendekatan normatif memilih posisi moral tertentu atau teori etika tertentu untuk menilai sesuatu.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 592, "width": 417, "height": 53, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Keinginan untuk memperoleh keuntungan pribadi atau bahkan kerakusan menimbulkan beberapa masalah etis. Bisnis seringkali berisi orang-orang yang mementingkan keuntungan sendiri lebih dari yang lainnya, walaupun hal itu", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 662, "width": 416, "height": 33, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "3 Hernawati RAS dan Dani Durahman, “ Aspek Hukum dalam Penyelenggaraan Bisnis Perhotelan ”, Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, Vol. 20 (3), Oktober 2020, hlm.1033 4 The American Heritage Dictionary, 1996, hlm. 29", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 697, "width": 248, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "5 L.Sinour Yosephus, , Etika, Gramedia Jakarta , 2010, hlm 3", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 116, "width": 420, "height": 53, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "membahayakan atau merugikan orang lain, perusahaan, atau bahkan masyarakat. Orang seperti ini disebut dengan ethical egoist . Yang menjadi cirinya adalah kerakusan dan kepentingan diri sendiri.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 178, "width": 417, "height": 156, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Sehubungan dengan hal di atas, di dalam Ilmu Manajemen dikenal tiga tipe manajemen yaitu moral manajenen, immoral manajemen, dan amoral manajemen. Moral manajemen sangat memperhatikan nilai-nilai moral dalam menjalankan suatu bisnis. Ini merupakan tipe manajemen yang paling ideal. Immoral manajemen sedikit melakukan pelanggaran moral seperti misalnya memberhentikan karyawan tanpa memberikan pesangon sesuai dengan haknya. Amoral manajemen sama sekali tidak mempedulikan nilai-nilai moral yang ada. Manajemen seperti ini menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 344, "width": 417, "height": 156, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pengertian korporasi hanya meliputi badan hukum dan tidak termasuk bukan badan hukum karena beliau menekankan harus ada tiga organ walaupun pada awal rumusannya beliau menyatakan tanpa melihat bentuk organisasinya (tentu hal ini meliputi CV, Fa, P0, atau UD). Hal ini semakin jelas bahwa korporasi itu hanya badan hukum karena beliau menyatakan batas umumnya ditentukan dalam anggaran dasar. Sedangkan CV, Fa, P0, dan UD jarang sekali membuat/ mempunyai anggaran dasar perusahaan, paling ada akta pendirian belaka sebab sebagian besar pemilik dan pendirinya perorangan dan/atau bersama keluarga.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 509, "width": 416, "height": 32, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pendapat yang telah dikemukakan oleh E. Utrech berkaitan dengan badan hukum sebagai subjek hukum tindak pidana, yaitu:", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 551, "width": 381, "height": 156, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "“Perlu dikemukakan beberapa hal sebelum tahun 1951 ( Hamste- vert LN 1951 Nr. 90 Jo. LN 1953 Nr. 4) dan tahun 1955 (LN 1955 Nr. 27), maka hukum pidana tertulis positif tidak mengenal hukuman terhadap badan hukum. Lihatlah keputusan HgH tanggal 5 Agustus 1925 T. 127 hal 164. Setelah tahun 1951 dan 1955, maka hukum pidana tertulis positif mengenai hukuman terhadap badan hukum. Akan tetapi hukum pidana yang tercantum dalam KUH Pidana tetap masih belum mengenal hukuman kolektif ( colective straffen ) karena peraturan tahun 1951 maupun peraturan tahun 1955 yang", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 116, "width": 381, "height": 94, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "telah penulis singgung di atas, tidak mengubah KUH Pidana tersebut, tetapi tinggal suatu peraturan yang tersendiri. Hukum pidana menurut KUH Pidana tetap masih mengenal hukuman individual saja. Hukuman pidana menurut KUH Pidana tetap masih bersifat individualistis ( individualistis karakter van het strafwetbook ).’ 6", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 220, "width": 181, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Selanjutnya, Utrech mengemukakan:", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 238, "width": 381, "height": 75, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "“Pasal 59 KUHPidana, yang mengandung ancaman hukuman terhadap pengurus dan komisaris suatu badan hukum (rechtspersoon) (korporasi dan yayasan) karena disangka/diduga telah melakukan suatu delik, hanya berlaku dalam hal pelanggaran saja. 7", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 323, "width": 88, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 344, "width": 417, "height": 114, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Kata efektif, dalam Bahasa Inggris, effective menurut The American Heritage Dictionary didefinisikan sebagai producing or capable of producing a desired effect dan dapat diterjemahkan secara bebas bahwa sesuatu bisa dikatakan efektif bila dapat mencapai tujuan yang dimaksud. Efektifitas suatu undang undang dapat dilihat dari tiga aspek yaitu filosofis, sosiologis, dan yuridis. Secara filosofis, apakah undang- undang tersebut dapat menciptakan rasa keadilan dalam masyarakat atau tidak.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 468, "width": 417, "height": 73, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Buruh sebagai bagian integral dari masyarakat Indonesia perlu dilindungi dan diwujudkan kesejahteraannya. Dengan kata lain, Pasal 186 Undang-Undang No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan tersebut diharapkan dapat menciptakan keadilan dalam masyarakat tenaga kerja di Indonesia.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 551, "width": 417, "height": 114, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Implementasi dalam penyelesaian pelanggaran etika bisnis hubungan industrial dapat dilakukan oleh para aktor hubungan industrial yaitu pengusaha, pekerja dan pemerintah. Karena hubungan industrial di Indonesia berdasarkan Pancasila, maka penyelesaian berdasarkan musyawarah untuk mufakat harus didahulukan. Mediasi antara pihak yang berperkara dengan bantuan Dinas Tenaga Kerja harus terlebih dahulu dilakukan. Bila mediasi mengalami deadlock, maka", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 685, "width": 215, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "6 E. Utrech, Hukum Pidana I , Jakarta, 1960, hlm. 99.", "type": "Footnote" }, { "left": 149, "top": 697, "width": 61, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "7 Ibid.,hlm.98.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 116, "width": 416, "height": 32, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "penyelesaian bisa diajukan ke PHI dengan menyertakan risalah hasil perundingan tripartit.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 158, "width": 417, "height": 155, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Kepatuhan masyarakat hubungan industrial terjadi baik itu karena sanksi yang berdasarkan rasa takut maupun karena kesadaran yang berdasarkan tanpa rasa takut. Kepatuhan karena berdasarkan rasa takut karena sanksi disebut tindakan etis yang dipaksakan karena ketaatan kepada hukum ( compliance with the law ). Dari contoh tiga kasus, compliance with the law merupakan alasan para majikan bersikap etis terhadap para karyawannya. Ternyata budaya hukum masyarakat hubungan industrial bukan didasarkan karena kesadaran hukum, tetapi rasa takut menanggung konsekuensi karena melanggar hukum.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 323, "width": 416, "height": 94, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pemerintah telah menyediakan sarana dan prasarana yang lengkap dalam menciptakan keadilan hukum dalam masyarakat hubungan industrial. Hal ini bisa dilihat dari paying undang-undang tentang ketenagakerjaan, serikat kerja, dan Pengadilan Hubungan Industrial. Dinas Tenaga Kerja juga dapat ditemui di seluruh wilayah kota/kabupaten di Indonesia.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 427, "width": 417, "height": 197, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tiga Pihak masyarakat hubungan industrial yaitu pengusaha yang diwakili oleh Apindo, para pekerja yang diwakili oleh Serikat Kerja, dan pemerintah yang diwakili oleh Dinas Tenaga Kerja, terlibat aktif di dalam usaha menciptakan kesejahteraan masyarakat hubungan industrial Tampaknya budaya hukum dalam masyarakat hubungan industrial telah cukup dipengaruhi oleh hadirnya Undang- Undang No. 13 tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, khususnya ancaman pidana dalam Pasal 186. Semua orang yang bekerja di dalam wilayah Negara Indonesia, apapun pekerjaannya, selama pekerjaan itu halal, maka baik pekerja maupun majikannya harus tunduk kepada Undang- Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 634, "width": 60, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "PENUTUP", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 654, "width": 417, "height": 53, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pasal 186 Undang-Undang No. 13 tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan dapat disimpulkan belum efektif dalam memaksa para majikan bersikap etis terhadap para karyawannya. Efektifitas Pasal 186 Undang-Undang No. 13 tahun 2003 Tentang", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 116, "width": 417, "height": 342, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Ketenagakerjaan tersebut bisa ditinjau dari tiga tinjauan yaitu filisofis, sosiologis dan yuridis. Secara filisofis, pasal tersebut telah dapat menciptakan keadilan bagi para pihak yang bersengketa yaitu pihak pengusaha dan pihak pekerja. Secara sosiologis, Pasal 186 tersebut belum dirasakan kemanfaatannya dikarenakan masih banyak pengusaha yang melanggar tidak di karenakan sanksi pidana. Secara yuridis, Pasal 186 Undang-Undang No. 13 tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan seharusnya dapat menciptakan kepastian hukum bagi para aktor hubungan industrial. Implementasi penyelesaian perselisihan hubungan industrial lebih mengutamakan mediasi yaitu antara pengusaha dan pekerja, maupun tripartit yang melibatkan pemerintah di dalamnya yaitu Dinas Tenaga Kerja. Perselisihan terlebih dahulu dicarikan solusi melalui musyawarah untuk mufakat. Solusi selanjutnya dapat melalui pengadilan Hubungan Industrial yang kemudian dilanjutkan tuntutan melalui pengadilan negeri apabila keputusan PHI tidak dijalankan, setelah semua proses ditempuh baru proses secara pidana sehingga penerapan Pasal 168 Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan menjadi upaya terakhir, yang berakibat susahnya pengusaha terkena sanksi pidana sesuai dengan ketentuan Pasal 168 Undang-Undang No. 13 tahun 2003 Ketenagakerjaan.", "type": "Text" }, { "left": 265, "top": 489, "width": 113, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 509, "width": 417, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "B. Arief Sidharta, Praktisi Hukum dan Perkembangan Hukum (Diktat Kuliah) Magister Ilmu Hukum Universitas Langlangbuana Bandung, 2011", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 537, "width": 417, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "------------------------- , Hermeneutik: landasan kefilsafatan keberadaan Ilmu Hukum dan praksis hukum. Refika Aditama, Bandung,", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 565, "width": 417, "height": 52, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "E. Utrech, Hukum Pidana I , Jakarta, 1960, Hernawati RAS dan Dani Durahman, “ Aspek Hukum dalam Penyelenggaraan Bisnis Perhotelan ”, Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, Vol. 20 (3), Oktober 2020", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 620, "width": 254, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "L.Sinour Yosephus, , Etika, Gramedia Jakarta , 2010", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 634, "width": 417, "height": 24, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Lalu Husni, Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia Edisi Revisi , Rajawali Pers, Jakarta 2003,", "type": "Text" } ]
2b9c32ae-947e-0af0-446b-3ad48edb48d0
https://theijmed.com/index.php/theijmed/article/download/206/130
[ { "left": 57, "top": 57, "width": 254, "height": 24, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Indonesian Journal of Medicine (2019), 4(3): 278-284 https://doi.org/10.26911/theijmed.2019.04.03.11", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 794, "width": 22, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "278", "type": "Page footer" }, { "left": 449, "top": 794, "width": 92, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "e-ISSN: 2549-0265", "type": "Page footer" }, { "left": 89, "top": 85, "width": 420, "height": 16, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Yoga Increases the Quality of Sleep in Menopause Women", "type": "Section header" }, { "left": 103, "top": 113, "width": 390, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Yetty Dwi Fara 1,3) , Rr. Sri Endang Pujiastuti 2) , Suharyo Hadisaputro 2)", "type": "Text" }, { "left": 153, "top": 138, "width": 292, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1) Midwifery Program, School of Health Polytechnics Semarang", "type": "Text" }, { "left": 201, "top": 150, "width": 196, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2) School of Health Polytechnics Semarang", "type": "Text" }, { "left": 167, "top": 162, "width": 263, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3) School of Health Sciences Aisyah, Pringsewu Lampung", "type": "Text" }, { "left": 266, "top": 186, "width": 64, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ABSTRACT", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 211, "width": 485, "height": 88, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Background: Menopausal women experience various changes, physical, psychological, and hormonal changes that cause menopausal symptoms. During menopause, women experience sleep disorders and some experience insomnia. Lifestyle changes are one way to reduce menopausal symptoms, such as physical activity. Physical activities such as yoga can stimulate a relaxation response both physically and psychologically that can reduce physical and psychological symptoms in menopausal women. The aim of this study was to examine the effect of yoga interventions on the sleep quality of menopausal women.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 299, "width": 485, "height": 63, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Subjects and Method: This was a quasi-experiment with a non-equivalent control group design. The study was conducted in the Gedawang-Banyumanik area, Semarang, Central Java. A total of 22 study subjects was collected by purposive sampling. The dependent variable was quality of sleep. The independent variable was yoga. The quality of sleep was measured using Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI).", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 361, "width": 482, "height": 26, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Results: Poor quality of sleep score decreased by 10.73 after yoga intervention (95% CI= -4.30 to - 0.26; p= 0.029).", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 386, "width": 407, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Conclusion: Yoga interventions improve the quality of sleep in menopausal women.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 411, "width": 263, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Keywords: quality of sleep, yoga, meopausal women", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 436, "width": 103, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Correspondence:", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 449, "width": 485, "height": 38, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Yetty Dwi Fara. Midwifery Program, School of Health Polytechnics Semarang. Jl. Tirto Agung Pedalangan, Banyumanik, Semarang, Central Java, 50239. Email: [email protected]. Mobile: 085279545189.", "type": "Text" }, { "left": 125, "top": 499, "width": 88, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "BACKGROUND", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 514, "width": 226, "height": 254, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Menopause is a biological process that marks the end of a woman's fertile period, namely the cessation of the menstrual cycle. The cessation of menstruation will have a direct and indirect impact on the physical and psychological health conse- quences. Stop menstruation is associated with increasing age in women, ovarian function will decrease in forming follicles, resulting in changes in several hormones such as increased levels of follicle- stimulating hormone (FSH) with normal estrogen levels. Follicles that can no longer develop, resulting in estrogen levels will decline so that women stop menstruating (Irianto, 2015). Changes in the release of hormones cause various complaints on", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 499, "width": 226, "height": 238, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "physical and psychological in menopausal women, one of the complaints that are often felt is sleep disturbances that cause reduced the quality of sleep. Reduced sleep time due to sleep disturbances experienced by menopausal women have a negative effect if left in the long term, which results in the death of working parts of the brain that regulate language skills, remembering, and sensitivity to time (Comfort, 2010). Irregular sleep patterns can also result insufficient quality and quantity of sleep that can damage memory and cognitive abilities so that it has an impact on high blood pressure, heart attacks, and strokes (Maryam, 2008).", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 739, "width": 226, "height": 28, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Physical symptoms during meno- pause include hot flushes and night sweats", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 57, "width": 218, "height": 12, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Fara et al./ Yoga Increases the Quality of Sleep", "type": "Page header" }, { "left": 57, "top": 794, "width": 95, "height": 12, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "e-ISSN: 2549-0265", "type": "Page footer" }, { "left": 522, "top": 794, "width": 20, "height": 12, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "279", "type": "Page footer" }, { "left": 57, "top": 85, "width": 226, "height": 178, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "(Women’s Health Concern, 2015). The heat felt by menopausal women results in an increase in blood pressure both systolic and diastolic (Proverawati and Sulistyawati, 2010). In addition, night sweats expe- rienced at menopause will disrupt sleep patterns, resulting in insomnia is a sleep disorder (PERMI Jawa Barat 2013). During menopause, 50% of women experience sleep disturbances and 60% of them experience insomnia(Van Dijk et al., 2015; Wijayanti et al., 2014).", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 265, "width": 226, "height": 224, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "One of the efforts to improve the health quality of menopause is by im- proving the quality of health services that are focused on protecting high-risk groups, including menopausal women. Women who experience menopause belong to the group at risk because in menopausal women there are drastic changes in physical, psycho- logical, and socio-cultural. One of the roles of health workers in addition to providing education and counseling is to form a forum for postmenopausal women who have physical activities (Suparni & Astutik, 2016). Activities or physical activities can be done with sports or gymnastics.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 491, "width": 226, "height": 73, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Previous study showed that yoga has many health benefits. Doing yoga can stimulate the relaxation response both physically and psychologically (Moilanen et al., 2010).", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 566, "width": 226, "height": 118, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "This response is due to the stimu- lation of the parasympathetic autonomic nervous system activity of raphe nuclei which is located in the lower half of the pons and in the medulla resulting in a decrease in body metabolism, pulse, pressure blood, respiratory frequency, and increased serotonin (Lebang, 2013).", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 686, "width": 226, "height": 73, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Increased serotonin levels cause the body to relax so as to improve the quality of sleep. Based on this background, this study aims to prove whether yoga interventions improve the quality of sleep.", "type": "Text" }, { "left": 353, "top": 85, "width": 149, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "SUBJECTS AND METHOD", "type": "Section header" }, { "left": 316, "top": 100, "width": 94, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Study Design", "type": "Section header" }, { "left": 316, "top": 115, "width": 226, "height": 59, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "This was aquasi-experimental with non- equivalent control group design. This study was conducted in Gedawang-Banyumanik area, Semarang, Central Java, Indonesia.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 176, "width": 155, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Population and Sample", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 191, "width": 226, "height": 43, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Population study was postmenopausal women aged 40 to 55 years, who met the following:", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 236, "width": 106, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "a. Inclusion Criteria", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 251, "width": 192, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1) Amenorrhea for 3 months or more", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 266, "width": 225, "height": 28, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2) No physical limitations to physical activity", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 296, "width": 226, "height": 58, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3) Normal blood pressure (systolic <130 mmHg and diastolic <85 mmHg) to hypertension stage 1 (systolic 140-159 mmHg or diastolic 90-99 mmHg)", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 356, "width": 106, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "b. Exclusion criteria", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 371, "width": 226, "height": 28, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1) Use hormonal therapy/ medication for the past 6 months", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 401, "width": 226, "height": 28, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2) Being in psychoactive drug treatment/ psychiatry", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 431, "width": 226, "height": 103, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "A sample of of 22 study subjects was divided into two groups. In the treatment group, respondents received menopausal education and yoga intervention 8 times for 4 weeks with duration of 60 minutes. In the control group, study subjects received menopausal education.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 536, "width": 110, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. Study Variables", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 551, "width": 226, "height": 28, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The dependent variable was quality of sleep. The independent variable was yoga.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 581, "width": 125, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4. Study Instrument", "type": "Section header" }, { "left": 316, "top": 596, "width": 226, "height": 43, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Instrument for this study was Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) questionnaire to measure the quality of sleep.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 641, "width": 97, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5. Data Analysis", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 656, "width": 226, "height": 104, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The data were analyzed by univariate analy- sis to see the frequency of sample charac- teristics. Bivariate analysis was to analyze differences in the quality of sleep scores in each group using paired sample t-test, while between groups using independent- samples t-test.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 57, "width": 254, "height": 24, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Indonesian Journal of Medicine (2019), 4(3): 278-284 https://doi.org/10.26911/theijmed.2019.04.03.11", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 794, "width": 24, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "280", "type": "Page footer" }, { "left": 449, "top": 794, "width": 92, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "e-ISSN: 2549-0265", "type": "Page footer" }, { "left": 140, "top": 86, "width": 61, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "RESULTS", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 101, "width": 154, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Samples Characteristic", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 116, "width": 226, "height": 43, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Table 1 showed that in both groups, most of the education from study subjects was high school graduates (45.5%), respondents with", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 85, "width": 226, "height": 58, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "not-working status were 90.9% in the treatment group and 81.8% in the control group. Both groups have the same (homo- geneous).", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 161, "width": 372, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Table 1. Sample Characteristics by Education and Employment", "type": "Section header" }, { "left": 63, "top": 177, "width": 471, "height": 171, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Independent Variables Intervention Control p n % n % Education Status 0.753 No education 0 0 0 0 Elementary school 1 9.1 2 18.2 Junior high school 3 27.3 3 27.3 Senior high school 5 45.5 5 45.5 Diploma/College 2 18.2 1 9.1 Job Status 0.233 Work 1 9.1 2 18.2 Not working 10 90.9 9 81.8", "type": "Table" }, { "left": 57, "top": 365, "width": 253, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Table 2. Differences in the quality of sleep", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 381, "width": 471, "height": 150, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Variables Treatment Control Mean SD Mean SD Scores quality of sleep Before 17.18 7.78 12.64 5.40 After 6.45 2.62 8.73 1.84 Difference score the quality of sleep 10.73 8.65 3.91 5.48 p 0.002 0.040 Table 2 showed that there was a signi- ficant difference of anxiety scores between groups before and after treatment. Quality", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 488, "width": 226, "height": 43, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "of sleep score was higher in treatment group (mean= 10.73; SD= 8.65) than control group (mean= 3.91; SD= 5.48)", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 533, "width": 485, "height": 28, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Table 3. Differences of quality of sleep between intervention and control groups after intervention", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 563, "width": 458, "height": 106, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Variables Group Mean SD 95% CI p Lower limit Upper limit Score of quality of sleep Intervention 6.45 2.62 -4.29 -0.26 0.029 Control 8.73 1.84 Score Difference in the quality of sleep scores Intervention 10.73 8.65 -13.26 -0.38 0.039 Control 3.91 5.48", "type": "Table" }, { "left": 57, "top": 687, "width": 226, "height": 73, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Table 3 showed the differences of qua- lity of sleep between intervention and con- trol groups after intervention. Based on table 3, the results of the independent test obtained p <0.05 and confidence intervals", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 687, "width": 226, "height": 73, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "did not cross the zero point, which means that it was statistically differences in the quality of sleep scores after interventions between treatment group with control group.", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 57, "width": 218, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Fara et al./ Yoga Increases the Quality of Sleep", "type": "Page header" }, { "left": 57, "top": 794, "width": 95, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "e-ISSN: 2549-0265", "type": "Page footer" }, { "left": 522, "top": 794, "width": 19, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "281", "type": "Page footer" }, { "left": 129, "top": 86, "width": 82, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "DISCUSSION", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 101, "width": 154, "height": 28, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Sample Characteristics a. Education", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 131, "width": 226, "height": 209, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Results of this study indicate that the characteristics of respondents based on education level were mostly high school level (45.5%) in the treatment and control groups. The results of the study showed that both groups had homogeneous variant. The level of education is indirectly related to health, where the level of education determines awareness, attitude, behavior, and knowledge of health. Education is closely related to knowledge, the higher the level of education, the easier it will be to receive and develop knowledge (Sabatini, 2016).", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 342, "width": 226, "height": 178, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The level of one's education is related to one's ability to receive information and analyze and process it into knowledge. The higher the level of one's education, the easier it will be to receive information (Nur- salam, 2008). Every woman who enters menopause has adequate knowledge of menopause can undergo menopause more readily. Readiness of menopausal women is seen from the good information obtained about changes and symptoms that are felt during menopause.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 522, "width": 96, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "b. Employment", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 537, "width": 226, "height": 223, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The results of this study indicate that most of the respondents were housewives who did not work 90.9% in the treatment group and 81.8% in the control group. Work is a time-consuming activity, women who work will have less time to pay attention to their families and themselves because some of their time is done to work. As a housewife, problems can be present from oneself and from the outside environment that can trigger stress that can cause high blood pressure (hypertension) (Fatimah, 2014). Domestic work can aggravate the physical changes felt by menopausal women. House- wife's work cannot be underestimated", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 85, "width": 226, "height": 103, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "because the work can be done from waking up to sleeping again, and not work that can be considered easy to do. Women's physical activity and knowledge about menopause can affect the physical and psychological changes in menopausal women (Provera- wati and Sulistyawati, 2010).", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 190, "width": 226, "height": 28, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Benefits of yoga on the quality of sleep of menopausal women", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 220, "width": 226, "height": 224, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The results showed that there was a decrease in the quality of sleep scores after yoga intervention, the difference in mean scores before and after yoga is done at 10.73. The quality of sleep score is said to be good if you get a score of ≤5, the smaller the number of scores, the better the quality of sleep. Sleep difficulties are a health problem that is disruptive and needs to be anticipated during menopause. Physical and psychological changes experienced during menopause cause anxiety, fear, and anxiety that can cause insomnia or sleep disturbances (Proverawati and Sulistya- wati, 2010; Bankar et al., 2013).", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 446, "width": 226, "height": 223, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Changes in estrogen levels during menopause also affect other body functions that are controlled by estrogen. Estrogen has an effect on the quality of sleep, estrogen receptors are found in the brain that regulate sleep (Baziad, 2003). One symptom of a decrease in the amount of estrogen is a hot flush, during menopause this symptom is also accompanied by night sweats which cause women wake up from sleep (Proverawati and Sulistyawati, 2010). These symptoms will interfere with sleep which causes menopausal women to expe- rience sleep deprivation that will affect the quality of sleep (Lestari, 2010).", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 671, "width": 226, "height": 88, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Test results of independent sample-t tests that show that there is an influence of yoga intervention on the quality of sleep in postmenopausal women after yoga inter- vention for 8 times for 4 weeks with dura- tion of 60 minutes. Yoga can stimulate", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 57, "width": 254, "height": 24, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Indonesian Journal of Medicine (2019), 4(3): 278-284 https://doi.org/10.26911/theijmed.2019.04.03.11", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 794, "width": 23, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "282", "type": "Page footer" }, { "left": 449, "top": 794, "width": 92, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "e-ISSN: 2549-0265", "type": "Page footer" }, { "left": 57, "top": 85, "width": 226, "height": 148, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "relaxation responses both physically and psychologically. This response resulted in an increase in serotonin which causes the body to relax so as to improve the quality of sleep (Lebang, 2013). The results of this study are in line with previous studies on the effect of yoga on the quality of sleep in postmenopausal women showing that yoga improves the quality of sleep with p≤ 0.001 after yoga treatment (Nurdiati et al., 2015).", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 235, "width": 226, "height": 179, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Physical exercise or what is known as exercise is a physical action to strengthen health or improve physical deformity, physical exercise for at least 30 minutes can stimulate the release of endorphins and reduce levels of the hormone cortisol in the body will cause mental balance. One type of exercise that is often applied is yoga which is a holistic health system, through yoga one will be better able to know his body, know his mind and know his soul (Shindu, 2013).", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 416, "width": 226, "height": 148, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "There are various poses in yoga, one of which is appose restorative which can provide a deep resting state. The yoga movement can help insomniacs to sleep well because it can have a positive influence on the brain's nerve center which will release stiffness in the muscles in the body and provide peace of mind and ultimately help to sleep (Shindu, 2013; Harpen et al., 2014).", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 566, "width": 226, "height": 193, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pranayama or breathing techniques, increase the intake of oxygen and prana into the body, improve the function of the body's cells, and increase the concentration and calmness of the mind. Mastering breathing means mastering emotions and thoughts. When the uncontrolled breathing of emotions becomes turbulent, the muscles of the body will tighten causing difficulty in starting sleep. Conversely, with gentle breathing regularly, the mind will become calmer, emotions will be filled with tranquility, and the body becomes more", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 85, "width": 122, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "relaxed (Shindu, 2013).", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 100, "width": 226, "height": 103, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Feelings of calm and comfort can lead to drowsiness so that the elderly can easily start sleeping. The ease of initiating sleep will have an impact on the length of sleep, by sleeping earlier than usual and the time to enter a shorter sleep will immediately prolong sleep (Ohayon et al., 2010).", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 205, "width": 226, "height": 133, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Based on the results of this study, yoga intervention for 8 times for 4 weeks with duration of 60 minutes has an effect on improving the quality of sleep of menopausal women. The results of this study are expected to develop menopause care, so yoga is used as one of the choices of physical activity activities in menopausal midwifery care.", "type": "Text" }, { "left": 345, "top": 356, "width": 168, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "AUTHOR CONTRIBUTIONS", "type": "Section header" }, { "left": 316, "top": 372, "width": 226, "height": 103, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Yetty Dwi Fara selected the study subjects, collected the data, measured quality of sleep, and wrote the manuscript. Sri Endang Pujiastuti gave theoretical suggest- ion on the effect of yoga on quality of sleep. Suharyo Hadisaputro did the data analysis and interpreted the results of data analysis.", "type": "Text" }, { "left": 352, "top": 492, "width": 154, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "CONFLICT OF INTEREST", "type": "Section header" }, { "left": 316, "top": 506, "width": 226, "height": 28, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "We declare that we do not have any conflict of interest.", "type": "Text" }, { "left": 334, "top": 552, "width": 189, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "FUNDING AND SPONSORSHIP", "type": "Section header" }, { "left": 316, "top": 567, "width": 220, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "There is no external fund and sponsorship.", "type": "Text" }, { "left": 358, "top": 598, "width": 142, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ACKNOWLEDGEMENT", "type": "Section header" }, { "left": 316, "top": 613, "width": 226, "height": 89, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "We would like to thank Central Java Pro- vincial Health Office for giving permission to collect the data. Thanks to the study subjects in Gedawang, Banyumanik, Sema- rang, Central Java, who participated in this study.", "type": "Text" }, { "left": 389, "top": 719, "width": 77, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "REFERENCE", "type": "Section header" }, { "left": 316, "top": 735, "width": 226, "height": 28, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Bankar MA, Chaudhari SK, Chaudhari KD (2013). Impact of long term Yoga", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 57, "width": 218, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Fara et al./ Yoga Increases the Quality of Sleep", "type": "Page header" }, { "left": 57, "top": 794, "width": 95, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "e-ISSN: 2549-0265", "type": "Page footer" }, { "left": 521, "top": 794, "width": 20, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "283", "type": "Page footer" }, { "left": 57, "top": 85, "width": 226, "height": 118, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "practice on sleep quality and quality of life in the elderly. J Ayurveda Integr Med. 2013 Jan-Mar; 4(1): 28– 32. doi: 10.4103/0975-9476.109548. Baziad A (2003). Menopause dan Andropa- use Edisi 1. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Comfort R, Chatarina C (2010). Mengatasi", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 205, "width": 197, "height": 43, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Insomnia: Kiat Praktis dan Alkitabiah untuk Membantu Orang yang Sulit Tidur. Jakarta: BPK Gunung Mulia.", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 250, "width": 226, "height": 194, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hakked CS, Balakrishnan R, Krishna- murthy MN (2017). Yogic breathing practices improve lung functions of competitiveyoung swimmers. Journal of Ayurveda and Integrative Medi- cine, 8: 99-104. http://dx.doi.org/10.- 1016/j.jaim.2016.12.005. van Dijk GM, Kavousi M, Troup J, Franco OH (2015). Health issues for meno- pausal women: The top 11 conditions have common solutions. Maturitas. 80(1): 24–30. doi: 10.1016/j.maturi- tas.2014.09.013", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 446, "width": 226, "height": 133, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Fatimah D (2014). Perbedaan Stres pada ibu rumah tangga yang bekerja dengan ibu rumah tangga yang tidak bekerja di kelurahan Labuh Baru Barat. Universitas Islam Negeri Sul- tan Sarif Kasim Riau. Skripsi. Fakul- tas Psikologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, Riau, Pekanbaru. Halpern J, Cohen M, Kennedy G, Reece J,", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 581, "width": 197, "height": 58, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Cahan C, Baharav A (2014). Yoga for improving sleep quality and quality of life for older adults. Altern Ther Health Med. 20(3):37-46.", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 641, "width": 225, "height": 28, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Irianto K (2015). Kesehatan Reproduksi Te- ori dan Praktikum Edisi 1. Bandung:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 671, "width": 48, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Alfabeta.", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 686, "width": 226, "height": 28, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Lebang E (2013). Yoga Sehari-hari. Jakarta: Pustaka Bunda.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 716, "width": 226, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Lestari (2010). Seluk Beluk Menopause.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 731, "width": 121, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jogjakarta: Gerai Ilmu.", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 746, "width": 226, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Maryam S (2008). Mengenal Usia Lanjut", "type": "Text" }, { "left": 344, "top": 85, "width": 197, "height": 28, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 115, "width": 226, "height": 103, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Moilanen J, Aalto AM, Hemminki E, Aro AR, Raitanen J, Luoto R (2010). Pre- valence of menopause symptoms and their association with lifestyle among Finnish middle-aged women. Matu- ritas. 67(4): 368–374. doi: 10.1016/j.- maturitas.2010.08.007", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 220, "width": 225, "height": 134, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Nurdiati, Detty S, Rahmat I (2015). Peng- aruh senam yoga terhadap kualitas tidur pada wanita pascamenopause di Panti Sosial Tresna Werdha Dinas Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta. Nursalam (2008). Manajemen Keperawat- an, Aplikasi Dalam Praktik Kepe- rawatan Profesional. Jakarta: Salem- ba Medika.", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 356, "width": 226, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ohayon MM, Krystal A, Roehrs TA, Roth T,", "type": "Text" }, { "left": 344, "top": 371, "width": 197, "height": 73, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Vitiello MV (2010). Using difficulty resuming sleep to define nocturnal awakenings. Sleep Med. 11(3): 236– 241. doi: 10.1016%2Fj.sleep.2009.11.- 004.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 446, "width": 225, "height": 73, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "PERMI Jawa Barat (2013). Paradigma Ter- kini Pengelolaan Menopause Menuju The Golden Age. Buku Kumpulan Makalah Simposium Nasional Meno- pause.", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 521, "width": 226, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Proverawati A, Sulistyawati, Emi (2010).", "type": "Text" }, { "left": 344, "top": 536, "width": 195, "height": 43, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Menopause dan Sindrome Premeno- pause I edn W Kristiyanasari ed. Yog- yakarta: Mulia Medika.", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 581, "width": 225, "height": 103, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sabatini T (2016). Faktor-Faktor yang ber- hubungan dengan kesiapan wanita premenopause dalam menghadapi menopause di Kelurahan Patangpu- luhan Kecamatan Wirobrajan Kota Yogyakarta. Universitas Muhamma- diyah Yogyakarta", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 686, "width": 226, "height": 73, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Shindu P (2013). Hidup Sehat dan Seim- bang dengan Yoga. Bandung: Qanita. Suparni IE, Astutik RY (2016). Menopause Masalah dan Penanganannya Edisi 1. Yogyakarta: Deepublish", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 57, "width": 254, "height": 24, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Indonesian Journal of Medicine (2019), 4(3): 278-284 https://doi.org/10.26911/theijmed.2019.04.03.11", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 794, "width": 23, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "284", "type": "Page footer" }, { "left": 449, "top": 794, "width": 92, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "e-ISSN: 2549-0265", "type": "Page footer" }, { "left": 57, "top": 85, "width": 226, "height": 73, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Wijayanti D, Husein AN, Arifin S (2014). Gambaran Kejadian insomnia pada wanita menopause di kelurahan teluk dalam tahun 2013: kajian berdasar- kan usia responden dan lama meno-", "type": "Text" }, { "left": 344, "top": 85, "width": 197, "height": 28, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "pause. Berkala Kedokteran. 10(2): 133–142", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 115, "width": 225, "height": 43, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Women’s Health Concern (2015). Meno- pause: Giving you confidence for understanding and action.", "type": "Text" } ]
dbc8681e-5334-d51d-5f23-c5948d70e64e
https://ejournal.undhari.ac.id/index.php/de_journal/article/download/277/204
[ { "left": 71, "top": 48, "width": 239, "height": 56, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "DE_JOURNAL (Dharmas Education Journal) http://ejournal.undhari.ac.id/index.php/de_journal E-ISSN : 2722-7839, P-ISSN : 2746-7732 Vol. 2 No. 2 Desember (2021), 256-264", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 760, "width": 380, "height": 20, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Info Artikel: Diterima Juni 2021 | Disetujui September 2021 | Dipublikasikan September 2021 256", "type": "Page footer" }, { "left": 116, "top": 120, "width": 370, "height": 25, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "BAHAN AJAR DALAM PEMBELAJARAN TEKS SASTRA DRAMA DI KELAS XI SMA NEGERI 4 SINGARAJA", "type": "Section header" }, { "left": 106, "top": 157, "width": 386, "height": 40, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ni Made Novia Lestari 1 , I Nyoman Yasa 2 , I Putu Mas Dewantara 3 e-mail: [email protected] , [email protected] , [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 159, "top": 200, "width": 284, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Ganesha", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 222, "width": 41, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abstrak", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 234, "width": 456, "height": 200, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penelitian atau analisis ini memiliki maksud menjabarkan: (1) Jenis – jenis bahan ajar guru ketika melaksanakan pengajaran sastra drama di kelas XI SMA Negeri 4 Singaraja, (2) Prosedur penggunaan bahan ajar guru dalam pembelajaran teks sastra drama, (3) Evaluasi bahan ajar dalam pembelajaran teks sastra drama. Analisis ini mengaplikasikan konstruksi metode deskriptif kualitatif. Dengan subjek setiap guru atau tenaga pengajar mata pelajaran Bahasa dan sastra Indonesia di Sekolah Menegah Atas Negeri 4 Singaraja lebih tepatnya pada kelas XI. Menggunakan observasi, wawancara narasumber, juga dokumentasi didalam penggabungan data. Hasilnya ini adalah (1) jenis-jenis bahan ajar yang digunakan guru dalam pembelajaran teks sastra drama yaitu. (a) Video dalam Youtube (b) Materi dalam Google Classroom (c) Materi dalam Web (d) Video Pembelajaran sendiri. (2) Prosedur penggunaan bahan ajar guru dalam pembelajaran teks sastra drama yang mencakup tiga tahap prosedur, diantaranya (a) Memberikan konsep dasar drama melalui video dalam youtube, (b) Menyajikan modul untuk mengecek pemahaman siswa, dan (c) Menyajikan ringkasan materi dan video pembelajaran sendiri. (3) Evaluasi bahan ajar dalam pembelajaran teks sastra drama yaitu, (a) Menyesuaikan dengan KD (b) Karakteristik siswa, dan (c) Autentik dan menarik. Dari hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan penggunaan bahan ajar teks sastra drama pada kelas tersebut dilakukan amat sangat baik.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 449, "width": 216, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kata Kunci: Bahan Ajar; Drama; Teks sastra", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 474, "width": 44, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abstract", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 501, "width": 457, "height": 199, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "This study aims for describe (1) The types of teaching materials in learning drama literary texts in class XI SMA Negeri 4 Singaraja, (2) The procedure for using teaching materials in learning drama literary texts, (3) Evaluation of teaching materials in text learning drama literature. This study used a qualitative descriptive method. The subject of this research is one teacher who teach drama in class XI SMA Negeri 4 Singaraja. The data collection method used are observation, interview, and documentation. The results of this study are (1) The types of teaching materials used by teachers in learning drama literary texts, namely, Videos on Youtube, Materials in Google Classroom, Materials on the Web, and Learning Videos. (2) The procedure for using teaching materials in learning drama literary texts which includes three stages of procedures, Providing the basic concepts of drama through videos on YouTube, Presenting modules to check student understanding, and Presenting a summary of the material and learning videos. (3) Evaluation of teaching materials in learning drama literary texts, namely, Adapting to KD, Characteristics of students, and Authentic and interesting. From the results obtained, it can be concluded that the use of teaching materials for literary drama texts in class XI of SMA Negeri 4 Singaraja has been carried out very well.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 717, "width": 243, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Keywords: Teaching Materials; Drama; Literary text", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 49, "width": 456, "height": 22, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ni Made Novia Lestari 1 , I Nyoman Yasa 2 , I Putu Mas Dewantara 3 | Bahan Ajar Dalam Pembelajaran Teks Sastra Drama Di Kelas XI SMA Negeri 4 Singaraja", "type": "Text" }, { "left": 290, "top": 771, "width": 18, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "257", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 88, "width": 62, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pendahuluan", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 100, "width": 462, "height": 188, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Perkembangan kurikulum dalam dunia pendidikan kini berkembang dengan pesat mulai dari kurikulum rencana pembelajaran 1974 sampai dengan kurikulum 2013. Perkembangan kurikulum tersebut terus mengalami perubahan atau terjadinya penyempurnaan. Penyempurnaan atau perubahan kurikulum tersebut tentunya memiliki tujuan yang sangat baik, khususnya bagi dunia pendidikan. (Rasyid, 2019) mengatakan bahwa tujuan kurikulum yaitu menyediakan kesempatan yang luas bagi peserta didik untuk mengalami proses pendidikan dan pembelajaran untuk mencapai target tujuan pendidikan nasional khususnya dan sumber daya manusia yang berkualitas umumnya. Kurikulum memiliki kedudukan paling tinggi dalam seluruh proses pendidikan dan mengarahkan seluruh aktivitas pendidikan untuk tercapainya tujuan-tujuan pendidikan. Peran kurikulum dalam dunia pendidikan diharapkan dapat menjadi penentu masa depan anak-anak bangsa, sehingga dapat berpengaruh pada kemajuan bangsa dan negara. Guru merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan mutu pendidikan, dikarenakan guru merupakan alat penggerak mutu komponen seperti materi ajar, bahan ajar, media, serta alat peraga lainnya. Setiap kurikulum yang diterapkan selalu memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Kelebihan dan kekurangan dari kurikulum tersebut bisa berasal dari siswa ataupun dari guru itu sendiri.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 303, "width": 457, "height": 187, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Salah satu contoh kelebihan dan kekurangan pada kurikulum 2013 yaitu kelebihannya siswa dituntut untuk lebih aktif, kreatif, dan inovatif dalam memecahkan masalah yang dihadapi di sekolah. Sedangkan untuk kekurangannya yaitu ada beberapa guru yang beranggapan bahwa pada kurikulum 2013 guru tidak perlu menjelaskan materi pelajaran, padahal ada beberapa materi yang tetap memerlukan penjelasan. Salah satu penyebab keberhasilan suatu kurikulum adalah terciptanya bahan ajar yang berkualitas. Oleh sebab itu, bahan ajar dapat dimanfaatkan sebagai salah satu alat untuk memperbaiki mutu pembelajaran. Peran bahan ajar tersebut digunakan untuk memberikan informasi yang diperlukan oleh peserta didik ataupun pendidik. Hal ini sependapat dengan (Depdiknas, 2008) dalam (Ayuningtyas & Setiana, 2019) yang menyatakan bahwa bahan ajar memiliki fungsi yang sangat penting bagi pembelajaran. Beberapa fungsi bahan ajar tersebut diantaranya (1) pedoman bagi guru yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya diajarkan kepada siswa; (2) pedoman bagi siswa yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya dipelajari/dikuasainya; dan (3) alat evaluasi pencapaian/penguasaan hasil pembelajaran.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 505, "width": 459, "height": 111, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Bahan ajar yang dirancang atau disusun harus memiliki kekuatan pada kenaikan daya saing para pelajar. Komponen ajar Ketika sudah pas untuk skill atau daya saing pelajar kemudian akan memudahkan mereka untuk memahami materi yang diberikan oleh pendidik. Hal ini sejalan dengan pendapat (Annajmi, 2020) menyatakan untuk menaikkan komponen ajar wajib dilaksanakan Bersama metode pembelajaran hasilnya konsep pembelajaran bisa memfasilitasi banyak konsep juga fasilitas sehingga meringankan bagi pelajar untuk memahami. Jadi komponen ajar mempunyai tempat penting ketika pembelajaran sedang berlangsung, hal ini dikarenakan komponen ajar sebuah mata pelajaran tersaji untuk pelajar ataupun yang belajar. Jika tidak ada komponen ajar, sistem pembelajaran akan mengalami prematur, hasilnya juga diluar dari tujuan juga kompetensi tersebut.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 632, "width": 459, "height": 111, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Komponen ajar diaplikasikan pada tenaga pengajar tentu memiliki dampak positif, yaitu tenaga pengajar akan memiliki kelonggaran waku luang luas guna membina pelajar ketika kegiatan belajar berlangsung sehingga ilmu pengetahuan yang diketahui oleh pelajar sedikit lebih banyak. Komponen belajar memiliki imbas meringankan beban tenaga pendidik pada akhirnya tenaga pendidik tidak bersusah payah menjabarkan materi kembali (Ayuningtiyas et al., 2020). Bahan ajar dianggap sebagai materi yang telah disediakan yang meliputi buku teks, video, dan alat bantu visual. Ada beragam etnis komponen ajar kerapnya dipakai oleh tenaga pendidikan secara umum, bisa berupa buku, LKS, paper. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan K13 cenderung berpola tekstual. Jenis teks yang diajarkan pada kurikulum 2013 sangat banyak dan beragam. Salah satu teks sastra", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 49, "width": 456, "height": 22, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ni Made Novia Lestari 1 , I Nyoman Yasa 2 , I Putu Mas Dewantara 3 | Bahan Ajar Dalam Pembelajaran Teks Sastra Drama Di Kelas XI SMA Negeri 4 Singaraja", "type": "Text" }, { "left": 290, "top": 771, "width": 18, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "258", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 88, "width": 456, "height": 73, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "yang dimasukkan dalam kurikulum 2013 yaitu teks sastra drama. Pembelajaran drama sangat menarik untuk diteliti dikarenakan dalam pembelajaran tersebut membuat siswa aktif mengikutinya dan materi yang diajarkan pun membuat suasana kelas terlihat hidup dan efektif. Pada akhir observasi pertama pada satu SMA Negeri 4 Singaraja di Buleleng yang merupakan salah satu SMA yang memiliki kemenarikan kegiatan sastra yang tinggi dengan prestasi-prestasi yang sangat bagus, membuat peneliti ingin melakukan penelitian mengenai sastra yaitu khususnya drama.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 176, "width": 456, "height": 99, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada saat melakukan proses wawancara dengan narasumber yang mengampu mata pelajaran drama, mengatakan ada beberapa kendala yang dihadapi pada saat mengajar peserta didik mengenai materi drama. Kendala yang dihadapi yaitu memilih karakter siswa, dikarenakan tidak semua siswa menyukai mata pelajaran drama atau beradu peran. Beliau juga mengatakan dari 30 siswa di kelas, yang menyukai mata pelajaran drama hanya 5 – 10 orang saja. Kebanyakan siswa yang diajar oleh beliau tidak menyukai berakting atau bermain peran. Bahan ajar yang digunakan beliau ketika mengajar mata pelajaran drama diantaranya yaitu RPP, Video, dan siswa yang ikut teater yang langsung dijadikan contoh pada saat pembelajaran", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 297, "width": 36, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Metode", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 315, "width": 457, "height": 213, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Rancangan penelitian yang peneliti gunakan adalah deskriptif kualitatif. Rancangan deskriptif kualitatif ini digunakan untuk menganalisis dan mendeskripsikan komponen ajar dipakai tenaga pendidik guna pendidikan drama secara tekstual drama pada sekolah tersebut (Sugiyono, 2016). Guru mata pelajaran bahasa Indonesia menjadi salah satu subjek dalam analisis ini. Kemudian, guru tersebut dipilih karena beliau sudah menggunakan bahan ajar pada saat mengajar pembelajaran teks sastra drama. Objek analisisnya merupakan komponen ajar dalam pembelajaran teks kesusastraan drama. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi, metode observasi, metode wawancara, dan metode dokumentasi. Dalam penelitian ini, metode observasi yang digunakan oleh peneliti adalah metode nonpartisipan. Metode ini digunakan hanya untuk mengamati, mendengar, dan mencatat hal-hal yang terjadi dalam proses belajar mengajar teks sastra drama di SMA Negeri 4 Singaraja. Peneliti juga menggunakan metode wawancara, instrumen yang digunakan adalah pedoman wawancara semiterstruktur. Selain itu, peneliti juga menggunakan metode dokumentasi, melalui metode ini, peneliti akan mengumpulkan data berupa bahan ajar yang dibuat oleh guru bahasa Indonesia kels XI SMA Negeri 4 Singaraja, prosedur yang digunakan guru, dan evaluasi atau nilai bahan ajar dalam pembelajaran teks sastra drama. Data atau fakta yang diperoleh kemudian diolah melalui deskriptif kualitatif dengan menggunakan prosedur yang tersusun dari pengurangan data, data yang tersaji, pendeskripsian data, kemudian diakhiri dengan kesimpulan.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 549, "width": 103, "height": 23, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hasil dan Pembahasan Hasil Penelitian", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 581, "width": 457, "height": 162, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jenis-jenis bahan ajar yang digunakan oleh guru adalah sebagai berikut: (1) Video dalam Youtube yang digunakan sebagai bahan ajar oleh guru memuat beberapa materi mengenai teks sastra drama dan contoh pementasan drama. Video dalam youtube digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yaitu siswa memahami pengertian drama, struktur drama, bentuk-bentuk drama, unsur- unsur drama. Video dalam youtube yang digunakan oleh guru sudah memuat tujuan pembelajaran tersebut. Guru mendapatkan video dari channel youtube Herwin Hamid yang diunggah pada 14 Agustus 2020 dan berdurasi 10 menit. Dalam video tersebut terdapat seorang guru yang menjelaskan materi mengenai drama. Video tersebut memuat materi pengertian drama, struktur drama, dan unsur- unsur drama. Pada awal video guru dalam video tersebut memberikan apersepsi yang berhubungan dengan drama. Setelah memberikan apersepsi guru dalam video kemudian menjelaskan pengertian drama dengan memberikan beberapa ilustrasi yang membuat siswa mudah untuk memahaminya. Selain itu, guru dalam video juga memberikan contoh teks sastra drama bernama Panembahan Reso milik W.S Rendra. Dari contoh tersebut guru dalam video kemudian menjelaskan struktur drama dan", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 49, "width": 456, "height": 22, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ni Made Novia Lestari 1 , I Nyoman Yasa 2 , I Putu Mas Dewantara 3 | Bahan Ajar Dalam Pembelajaran Teks Sastra Drama Di Kelas XI SMA Negeri 4 Singaraja", "type": "Text" }, { "left": 290, "top": 771, "width": 18, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "259", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 88, "width": 457, "height": 136, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "unsur-unsur drama. Selanjutnya guru dalam video tesebut menjelaskan bentuk-bentuk drama dengan memberikan ilustrasi berupa gambar. Pada akhir video guru dalam video kembali menjelaskan struktur dan unsur-unsur drama dengan menampilkan teks dalam video dan menjelaskannya secara detail. Selain itu, guru juga memberikan contoh video pementasan drama. Contoh yang diberikan oleh guru adalah video pementasan drama pendek karya Putu Wijaya yang dimainkan oleh teater Alam Banda Aceh. Video tersebut diunggah oleh Joel Taher pada 12 April 2018 yang berdurasi 5 menit. Dalam video tersebut ditampilkan beberapa struktur dan unsur-unsur drama. (2) Materi dalam Google classroom biasanya guru menggunggah materi berupa link video youtube yang sudah dijelaskan sebelumnya, modul, dan soal latihan. Modul yang digunakan berupa modul pembelajaran SMA Bahasa Indonesia yang keluarkan oleh Kemendikbud Dirjen PAUD Pendidikan dasar Pendidikan Menengah Direktorat Sekolah Menengah Atas.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 240, "width": 456, "height": 351, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Modul ini digunakan sebagai bahan ajar dalam pembelajaran teks sastra drama untuk kelas 11. Modul ini berisikan kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran. Pada awal modul, siswa diberikan uraian materi berupa pengertian drama, hakikat dan karateristik drama, beserta contoh berupa teks drama yang berjudul INSPEKSI Karya Fransiskus Assisi. Selain itu, dalam modul juga menjelaskan jenis-jenis drama yang di uraikan secara rinci. Untuk latihan soal, guru juga mengambil soal-soal dari modul dimana siswa diberikan teks drama yang berjudul Romeo dan Juliet karya William Shakespeare. Kemudian dari teks drama tersebut, siswa diminta untuk menjelaskan isi drama, struktur drama, jenis drama tersebut, dan amanat yang terkandung dalam drama tersebut. (3) Materi dalam Web biasanya guru mencari power point yang akan digunakan sebagai wadah untuk materi teks sastra drama. Dalam power point terdapat beberapa materi yang berhubungan dengan tujuan pembelajaran. Power point yang didapat dalam web, dibuat oleh Andhika Satria Nugraha, S.Pd yang diunggah pada 11 September 2014 dan berisikan 20 slide power point. Pada awal slide power point dijelaskan pengertian dan sejarah terbentuknya drama. Setelah itu, dijelaskan unsur-unsur dan struktur dalam drama, disini penjelasan mengenai hal tersebut hampir memiliki kemiripan dengan yang terdapat pada modul, namun dalam power point terdapat beberapa ilustrasi yang membuat siswa tidak bosen dalam mengikuti pembelajaran. Selain itu, juga dijalaskan mengenai jenis-jenis drama dan bagaimana perkembangan drama di Indonesia. Agar siswa lebih memahami materi drama, pada power point juga dijelaskan bagaimana cara bermain peran yang baik, dan manfaat drama dalam kehidupan sehari-hari. (4) Video Pembelajaran yang dibuat Guru agar materi yang ingin disampaikan tepat dan memenuhi tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Terdapat banyak kendala dalam pembuatan video seperti, kesulitan dalam mencari tempat yang tenang dan sunyi, pengambilan video harus dilakukan pada pagi atau siang hari agar kualitas video tidak rusak, dan yang menjadi masalah utama adalah saat melakukan pengeditan video. Guru sangat kesulitan dalam mengedit video, karena kurangnya pemahaman tentang pemakaian aplikasi pengedit video. Untuk membuat video pembelajaran sendiri, guru sering memperhatikan bagaimana agar video tersebut mampu membuat siswa untuk tertarik dalam pembelajaran. Maka dari itu, guru sering meminta bantuan kepada orang yang ahli dalam mengedit video untuk membantu beliau agar video yang dibuat mampu membuat siswa tertarik untuk belajar.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 606, "width": 457, "height": 137, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Adapun prosedur penggunaan bahan ajar dalam pembelajaran teks sastra drama adalah sebagai berikut. (1) Guru memberikan konsep pemahaman tentang pengertian drama, struktur drama, bentuk- bentuk drama, unsur- unsur drama, melalui video pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia tema drama kelas XI dan menyajikan contoh pertunjukkan drama karya W.S Rendra yang berjudul Panembahan Reso. Contoh naskah drama karya W.S Rendra yang digunakan oleh guru tersebut digunakan sebagai bahan ajar untuk mengekplorasi pengetahuan siswa. Selain itu, guru juga mengambil pertunjukkan karya Putu Wijaya yang berjudul “Anak” untuk memperkuat pemahaman siswa mengenai drama. (2) guru menyajikan modul atau e-book pembelajaran SMA Bahasa Indonesia , modul atau e-book ini terlebih dahulu diunggah pada google classroom oleh guru, kemudian disebarkan melalui link kepada siswa. Dalam penggunaan modul pembelajaran ini guru menggunakan pendekatan saintifik yaitu menginstruksikan siswa untuk mengamati, mencari dan mengumpulkan", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 49, "width": 456, "height": 22, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ni Made Novia Lestari 1 , I Nyoman Yasa 2 , I Putu Mas Dewantara 3 | Bahan Ajar Dalam Pembelajaran Teks Sastra Drama Di Kelas XI SMA Negeri 4 Singaraja", "type": "Text" }, { "left": 290, "top": 771, "width": 18, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "260", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 88, "width": 456, "height": 162, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "informasi, menyampaikan informasi yang didapat, dan diskusi berdasarkan informasi yang didapat di dalam modul. Selain itu, dalam modul juga terdapat beberapa latihan soal. Latihan soal tersebut digunakan guru untuk mengecek pemahaman siswa. (3) guru menyajikan ringkasan materi dalam bentuk ppt. Ringkasan materi tersebut didapat melalui web yang diunggah oleh Andhika Satria Nugraha, S.Pd pada 11 September 2014 dan berisikan 20 slide power point. Ringkasan materi tersebut digunakan untuk menambah pemahaman siswa mengenai pengertian drama, struktur drama, dan sejarah drama. Menurut beliau ringkasan materi dalam bentuk ppt ini sangat membantu dalam mengajar daring. Ringkasan materi ini juga mengandung beberapa ilustrasi dan gambar yang dapat membuat siswa lebih memahami apa yang mereka pelajari. Selain menyajikan ringkasan materi, guru juga memberikan video pembelajaran yang dibuat sendiri dengan tujuan agar materi lebih autentik dan berdasarkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Beliau menyampaikan jika video pembelajaran sendiri sangat efektif digunakan karena penjelasan di dalam video berhubungan dengan kegiatan siswa sehari-hari.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 252, "width": 457, "height": 301, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Evaluasi bahan ajar dalam pembelajaran teks sastra drama dilakukan dengan cara (1) Menyesuaikan dengan KD seperti contoh, dalam mencari bahan ajar di youtube guru terlebih dahulu melihat KD, hal tersebut dilakukan untuk melihat tujuan pembelajaran yang akan dicapai. KD yang dilihat oleh guru adalah membagi story telling, step by step, juga problem pada drama yang dibawa. Maka dari itu, beliau menggunakan pertunjukan drama karya W.S Rendra untuk dijadikan bahan ajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut. Jika bahan ajar yang tidak memenuhi KD, guru tidak akan menggunakan bahan ajar tersebut karena tidak akan mencapai tujuan pembelajaran. (2) Karakteristik Siswa juga menjadi perhatian guru dalam mengevaluasi bahan ajar dalam pembelajaran teks sastra drama. Bahan ajar yang akan digunakan haruslah sesuai dengan karakteristik siswa. Hasil wawancara menunjukkan bahwa karakateristik siswa dalam sebuah kelas itu berbeda-beda, jadi guru harus mampu mencari bahan ajar yang setidaknya sesuai dengan karakteristik siswa. Siswa di SMA Negeri 4 Singaraja, cenderung memiliki karakteristik yang cepat memahami suatu materi. Oleh karena itu, dalam mencari bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik siswa guru Ni Nyoman Sartini, S.Pd lebih banyak memberikan materi dari pada contoh langsung. Selain itu, guru juga membuat video pembelajaran sendiri yang memungkinkan beliau untuk memasukan unsur-unsur penting yang perlu untuk dijelaskan dalam penyampaian materi, agar siswa yang kemampuannya rendah dapat mengerti tentang apa yang dipelajari. (3) Autentik dan menarik, dalam memilih bahan ajar komponen utama yang harus dilihat guru adalah apakah materi tersebut autentik dan menarik bagi siswa. Seperti yang sampaikan oleh guru Ni Nyoman Sartini S.Pd bahan ajar yang akan digunakan haruslah modern dan mutakhir. Modern dan muktahir yang dimaksud adalah bahan ajar mengikuti perkembangan zaman, autentik, dan menarik bagi siswa. Dalam hal ini Guru Ni Nyoman Sartini, S. Pd menggunakan video pembelajaran sendiri agar materi yang ingin disampaikan dapat dibuat sesuai pada pola kebiasaan pelajar. Kemudian, ia memakai video diambil dari youtube yang berisikan gambar, audio dan ilustrasi yang menarik minat siswa untuk menonton dan mempelajarinya.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 575, "width": 64, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pembahasan", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 594, "width": 456, "height": 149, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Macam-macam komponen ajar dari internet ketika diaplikasikan tenaga pengajar pada belajar mengajar tekstual kesusastraan drama pada sekolah tersebut adalah video dalam youtube , materi dalam google classroom , materi dalam web , dan video pembelajaran yang dibuat oleh guru sendiri. Penggunaan jenis-jenis bahan ajar daring tersebut dalam pembelajaran teks sastra drama sudah baik. Hal ini terbukti dari lancarnya kegiatan belajar mengajar dan kesesuaian bahan ajar dengan RPP yang telah dibuat. Pertama adalah penggunaan video dalam youtube, guru menggunakan video yang berjudul “Video Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia bertema Drama kelas XI”. Dalam video tersebut memuat materi pengertian drama, struktur drama, dan unsur-unsur drama yang dijelaskan secara terperinci oleh seorang guru. Selain itu, disetiap penjelasan dalam video terdapat beberapa ilustrasi gambar yang mempermudah pelajar dalam paham dan mengerti apa yang dijabarkan. Sebab, vidio, ilustrasi, suara, dan ilustrasi disajikan secara bersamaan, maka itu akan meningkatkan rasa ingin belajar siswa dan guru akan membantu mempermudah guru dalam menjelaskan sebuah materi. Hal ini", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 49, "width": 456, "height": 22, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ni Made Novia Lestari 1 , I Nyoman Yasa 2 , I Putu Mas Dewantara 3 | Bahan Ajar Dalam Pembelajaran Teks Sastra Drama Di Kelas XI SMA Negeri 4 Singaraja", "type": "Text" }, { "left": 290, "top": 771, "width": 18, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "261", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 88, "width": 456, "height": 136, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "sependapat dengan (Yusmiono, 2018) yang menyatakan bahwa seseorang akan belajar dengan amat mudah pada saat penyampaian secara visual dan voice over terpaparkan dengan digabungkan dalam sebuah bahan ajar. Guru juga memberikan contoh video pementasan drama pendek karya Putu Wijaya yang dimainkan oleh teater Alam Banda Aceh. Tujuan guru memberikan contoh video pementasan drama karena guru menginginkan siswa untuk lebih memahami drama secara detail melalui contoh tersebut. Selain itu, contoh video pementasan drama pendek ini juga guru gunakan untuk mengatasi pembelajaran yang cenderung membosankan dan monoton. Dikarenakan siswa menginginkan bahan ajar dengan menyenangkan sehingga tidak jenuh. Sama pada pendapat (Hidayat, 2020) (Budi, 2014)yang menyatakan bahwa generasi saat ini cenderung cepat bosan dan malas belajar ketika pembelajaran dirasa kurang menarik, mereka adalah generasi internet dan akan semangat belajar jika bahan ajar bervariasi dan tidak monoton.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 240, "width": 457, "height": 301, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kedua, guru menggunakan materi dalam google classroom sebagai bahan ajar daring untuk mempermudah siswa dalam memahami proses pembelajaran. Dalam google classroom guru memberikan materi yang diambil dari modul beserta ringkasan materi yang diambil dari web untuk memudahkan siswa dalam menemukan informasi tentang teks sastra drama. Modul yang digunakan guru didapat dari modul pembelajaran SMA Bahasa Indonesia yang keluarkan oleh Kemendikbud Dirjen PAUD Pendidikan dasar Pendidikan Menengah Direktorat Sekolah Menengah Atas. Dalam modul tersebut memuat uraian materi berupa pengertian drama, hakikat dan karateristik drama, beserta contoh berupa teks drama yang berjudul INSPEKSI Karya Fransiskus Assisi dan jenis – jenis drama yang di uraikan secara terperinci. Selain itu, dalam modul juga terdapat beberapa qiuz dipakai dalam menilai tingkat mengerti perlajar dengan materi. Pemberian latihan soal dapat membantu guru dalam mengetahui apakah materi yang diajarkan sudah memenuhi tujuan pembelajaran dan membuat siswa memahami materi tersebut apa tidak. Guru juga memberikan ringkasan materi berupa PPT. Dalam power point terdapat beberapa materi yang berhubungan dengan tujuan pembelajaran seperti pengertian drama, unsur – unsur drama, struktur drama, dan sejarah terbentuknya drama. Power point ini didapat dalam web, dan dibuat oleh Andhika Satria Nugraha, S.Pd yang diunggah pada 11 September 2014 dan berisikan 20 slide power point. Di setiap slide power point guru menjelaskannya dengan sangat terperinci dan ditambah dengan beberapa ilustrasi yang membuat siswa tidak bosan ketika menjalani belajar mengajar. Juga tenaga pendidik membuka peluang agar para anak didik mencari materi di dalam web secara mandiri, hal itu dilakukan untuk meningkatkan daya berpikir siswa dalam memilah suatu informasi. Umumnya, dalam K13 pelajar dipaksa agar bisa menemukan informasi secara individual juga tendik sebagai pengamat. (Budi, 2014) mengatakan system belajar mengalami pergeseran yangt semula pelajar disguhkan kemudian berubah menyuguhkan, oleh karenanya komponen ajar dipakai atau digunakan harus mampu merangsang dan menggerakkan agar siswa berpikir aktif.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 556, "width": 456, "height": 162, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penggunaan video pembelajaran sendiri sebagai media ajar daring dirasa mampu meningkatkan kreativitas guru. Dalam masa pembelajaran jarak jauh seperti saat ini, guru dituntut agar bisa berkreativitas dalam penggunaan teknologi. Guru Ni Nyoman Sartini, S. Pd mengatakan sebagai guru yang baik kita harus mampu mengkolaborasikan bahan ajar dengan perkembangan zaman saat ini. Hal ini sependapat dengan (Oktiani, 2017) yang menyatakan bahwa guru diharapkan untuk terus meningkatkan kreativitas dalam membuat bahan ajar dan mampu mengkolaborasikan bahan ajar dengan teknologi. Hal ini sejalan dengan pendapat (Septiani & Setyowati, 2020) yang menyatakan bahwa dalam mencapai tujuan pembelajaran diperlukan media pembelajaran yang menarik dan menyenangkan sehingga siswa mampu belajar dengan baik dan meningkatkan hasil pembelajaran. Selain itu, video pembelajaran sendiri juga digunakan guru sebagai bahan ajar agar materi yang ingin disampaikan lebih terarah. Oleh karena itu, guru Ni Nyoman Sartini, S. Pd dapat berkreasi sendiri dalam pembuatan bahan ajar, karena bahan ajar yang baik adalah bahan ajar yang mampu membuat siswa tertarik untuk belajar dan memahami materi dengan baik.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 49, "width": 456, "height": 22, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ni Made Novia Lestari 1 , I Nyoman Yasa 2 , I Putu Mas Dewantara 3 | Bahan Ajar Dalam Pembelajaran Teks Sastra Drama Di Kelas XI SMA Negeri 4 Singaraja", "type": "Text" }, { "left": 290, "top": 771, "width": 18, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "262", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 88, "width": 456, "height": 124, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan pembahasan diatas, jenis-jenis bahan ajar daring yang digunakan guru dalam pembelajaran teks sastra drama di Kelas XI SMA Negeri 4 Singaraja sudah baik. Jenis-jenis bahan ajar daring yang digunakan guru dalam pembelajaran teks sastra drama adalah video dalam youtube , materi dalam google classroom , materi dalam web , dan video pembelajaran yang dibuat oleh guru sendiri. Penggunaan jenis bahan ajar daring tersebut sangat membantu guru dalam mengajar di masa pandemi virus Covid-19 seperti saat ini. Jenis bahan ajar daring tersebut mudah untuk guru dapatkan dan mampu membuat siswa memahami materi teks sastra drama. Hal ini terlihat dari lancarnya kegiatan belajar dan kesesuaian bahan ajar dengan RPP yang telah dibuat. Maka dari itu, jenis-jenis bahan ajar daring yang digunakan guru dalam pembelajaran teks sastra drama di Kelas XI SMA Negeri 4 Singaraja dapat dikatakan baik dan berhasil.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 214, "width": 456, "height": 124, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Prosedur yang digunakan guru dalam pembelajaran teks sastra drama di Kelas XI SMA Negeri 4 Singaraja sudah dilakukan dengan sangat baik. Hal ini terbukti dari lancarnya kegiatan belajar dan kesesuaian prosedur bahan ajar yang digunakan dengan RPP yang telah dibuat. Adapun prosedur penggunaan bahan ajar dalam pembelajaran teks sastra drama adalah sebagai berikut. Pertama, guru menyajikan bahan ajar berupa video pembelajaran drama yang didapat dari Youtube. Bahan ajar tersebut memuat pengertian drama, struktur drama, bentuk-bentuk drama, dan unsur- unsur drama. Guru memberikan bahan ajar tersebut agar siswa memahami konsep dasar drama terlebih dahulu. Setelah itu, guru menyajikan contoh pertunjukkan drama karya W.S Rendra yang berjudul Panembahan Reso. Contoh naskah drama karya W.S Rendra yang digunakan oleh guru tersebut digunakan sebagai bahan ajar untuk mengekplorasi pengetahuan siswa.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 353, "width": 456, "height": 327, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kedua, guru menyajikan modul atau e-book pembelajaran SMA Bahasa Indonesia yang keluarkan oleh Kemendikbud Dirjen PAUD Pendidikan dasar Pendidikan Menengah Direktorat Sekolah Menengah Atas. Modul atau e-book ini terlebih dahulu diunggah pada google classroom oleh guru, kemudian disebarkan melalui link kepada siswa. Dalam penggunaan modul pembelajaran ini guru menggunakan pendekatan saintifik yaitu menginstruksikan siswa untuk mengamati, mencari dan mengumpulkan informasi, menyampaikan informasi yang didapat, dan diskusi berdasarkan informasi yang didapat di dalam modul. Hal ini sependapat dengan (Zakiah, 2015) yang menyatakan bahwa pendekatan saintifik adalah pola dengan fasilitas peluang bagi pelajar agar tidak hanya pasif ketika mendalami juga mengumpulkan informasi, menganalisis data, menarik kesimpulan dan menyampaikan informasi yang didapat. Dengan pendekatan saintifik ini, bahan ajar modul menjadi lebih berguna untuk meningkatkan daya berpikir siswa. Selain itu, dalam modul juga terdapat beberapa latihan soal. Latihan soal tersebut digunakan guru untuk mengecek pemahaman siswa. Hal ini sependapat dengan (Subhan, 2020) yang menyatakan bahwa dengan memberikan latihan soal akan membantu dalam meningkatkan HOTS yang dimiliki siswa dan membantu pendidik dalam mengecek pemahaman siswa. Ketiga, guru menyajikan ringkasan materi dalam bentuk ppt. Ringkasan materi tersebut didapat melalui web yang memuat beberapa sub-materi. Ringkasan materi ini disajikan melalui link yang sebelumnya di unggah pada google classroom. Dalam ringkasan materi berupa PPT, terdapat 20 slide yang menampilkan beberapa sub-materi seperti, pengertian drama,factor drama, susunan drama, juga sejarah drama. Penggunaan bahan ajar digunakan guru sebagai wadah untuk menjelaskan bagaimana cara bermain peran yang baik, dan manfaat drama dalam kehidupan sehari- hari. Selain itu, penjelasan yang diberikan guru juga ditambah dengan beberapa ilustrasi gambar yang membuat siswa tidak bosen dalam mengikuti pembelajaran. Untuk lebih memperkuat pemahaman siswa, guru juga menyajikan video pembelajaran yang dibuat sendiri dengan tujuan agar materi lebih autentik dan berdasarkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Beliau menyampaikan jika video pembelajaran sendiri sangat efektif digunakan karena penjelasan di dalam video berhubungan dengan kegiatan siswa sehari-hari.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 695, "width": 456, "height": 48, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Evaluasi bahan ajar pada KBM teks sastra drama di Kelas XI SMA Negeri 4 Singaraja dapat dikatakan telah berjalan sukses juga selaras pada prinsip evaluasi. Dalam melakukan evaluasi bahan ajar guru Ni Nyoman Sartini, S.Pd menggunakan 3 cara yaitu, menyesuaikan dengan KD, menyesuaikan dengan karakteristik siswa, dan autentik dan menarik. Guru perlu melihat KD sebelum", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 49, "width": 456, "height": 22, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ni Made Novia Lestari 1 , I Nyoman Yasa 2 , I Putu Mas Dewantara 3 | Bahan Ajar Dalam Pembelajaran Teks Sastra Drama Di Kelas XI SMA Negeri 4 Singaraja", "type": "Text" }, { "left": 290, "top": 771, "width": 18, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "263", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 88, "width": 457, "height": 377, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "memilih bahan ajar yang akan digunakan, memiliki maksud agar melihat benarkah komponen ajar ini digunakan sudah memenuhi KD dan akan mencapai tujuan pembelajaran maupun sebaliknya. Amat urgent dilaksanakan dalam evaluasi bahan ajar yag akan digunakan dalam KBM. Sejalan dengan pendapat (Romansyah, 2016) mengatakan bahan ajar harus mampu mencapai tujuan pembelajaran, untuk tercapainya hal tersebut dalam mengevaluasi bahan ajar wajib berdasar bersama aspek-aspek minimal kompetensi sudah disahkan pada RPP. Dalam evaluasi komponen ajar, tenaga pendidik perlu menyesuaikan komponen ajar dengan karakteristik pelajar Hal ini dikarenakan dalam sebuah kelas karakteristik siswa berbeda – beda. Guru Ni Nyoman Sartini, S. Pd mengatakan jika guru harus pandai pada memilih komponen ajar dengan kesesuain pelajar. Oleh sebab itu, beliau memilih untuk membuat video pembelajaran sendiri agar memungkinkan beliau untuk memasukan unsur-unsur penting yang perlu untuk dijelaskan dalam penyampaian materi. Sependapat bersama analisis dilasanakan (Siti Lathifatus Sun’iyah, 2020) mereka menyatakan bahwa perbaikan pengaplikasian KBM dari internet memiliki misi utama dengan karrakteristik pelajar, maka dari itu hasil yang didapat dalam penelitian tersebut menunjukkan bahwa guru menggunakan aplikasi untuk pembelajaran daring seperti google classroom. Selain itu, (Ayuningtiyas et al., 2020) juga menyatakan jika karakteristik siswa sangat perlu diperhatikan dalam menentukan bahan ajar yang akan digunakan, khususnya untuk pembelajaran daring. Hal ini dikarenakan regulasi emosi siswa di pembelajaran daring sangat tidak tentu dan berubah – ubah, oleh karena itu diperlukan bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik siswa. Autentik dan menarik juga menjadi cara untuk mengevaluasi bahan ajar. Guru Ni Nyoman Sartini, S. Pd mengatakan dalam pemilihan bahan ajar haruslah bahan ajar tersebut modern dan muktahir. Seiring perkembangan zaman guru perlu memperhatikan pemilihan bahan ajar yang modern dan muktahir, karena siswa akan tertarik untuk belajar jika bahan ajar yang mereka pelajari berhubungan dengan kegiatan mereka sehari-hari. Dalam hal ini Guru Ni Nyoman Sartini, S. Pd menggunakan video yang diambil dari youtube yang berisikan gambar, audio dan ilustrasi yang menarik minat siswa untuk menonton dan mempelajarinya. Sesuai pada analisis yang dilaksanakan (Waruwu, 2020) dengan mengatakan ketika perjalanan evaluasi dilaksanakan dengan tiga proses merencanakan, melaksanakan, mengolah data juga laporan. Kemudian, didapat dalam pembelajaran daring evaluasi bahan ajar guru harus dapat memanfaatkan dan menguasai teknologi yang ada, sehingga bahan ajar dapat meningkatkan kreativitas, kemandirian, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 486, "width": 91, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Simpulan (Penutup)", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 505, "width": 456, "height": 200, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dengan dasar penjabaran analisis akhir juga penjabaran, bias didapat kesimpulan, seperti; satu, macam komponen ajar yang digunakan guru dalam pembelajaran teks sastra drama secara daring di SMA Negeri 4 Singaraja yaitu ada 4. (a) Video dalam Youtube (b) Materi dalam Google Classroom (c) Materi dalam Web (d) Video Pembelajaran yang dibuat oleh guru sendiri. Ke empat jenis bahan ajar tersebut sudah digunakan dengan sangat baik oleh guru ketika mengajar secara daring. Kedua, prosedur yang digunakan tenaga pengajar ketika KBM teks sastra drama pada sekolah tersebut mencakup tiga tahap prosedur, diantaranya (a) Memberikan konsep dasar drama melalui video dalam youtube, (b) Menyajikan modul untuk mengecek pemahaman siswa, dan (c) Menyajikan ringkasan materi dan video pembelajaran sendiri. Ketiga, evaluasi bahan ajar dalam pembelajaran teks sastra drama di SMA Negeri 4 Singaraja yaitu, (a) Menyesuaikan dengan KD (b) Karakteristik siswa, dan (c) Autentik dan Menarik. Pertama, menyesuaikan KD. Dalam mengevaluasi bahan ajar dalam pembelajaran teks sastra drama guru selalu menyesuaikan dengan RPP dan KD. Kedua, karakteristik siswa, Karakteristik siswa juga menjadi perhatian guru dalam mengevaluasi bahan ajar dalam pembelajaran teks sastra drama. Ketiga, autentik dan menarik. Guru perlu memperhatikan pemilihan bahan ajar yang modern dan muktahir, karena siswa akan tertarik untuk belajar jika bahan ajar yang mereka pelajari berhubungan dengan kegiatan mereka sehari-hari.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 49, "width": 456, "height": 22, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ni Made Novia Lestari 1 , I Nyoman Yasa 2 , I Putu Mas Dewantara 3 | Bahan Ajar Dalam Pembelajaran Teks Sastra Drama Di Kelas XI SMA Negeri 4 Singaraja", "type": "Text" }, { "left": 290, "top": 771, "width": 18, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "264", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 88, "width": 74, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Daftar Pustaka", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 113, "width": 456, "height": 23, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Annajmi, R. I. (2020). Pengembangan Bahan Ajar Kalkulus Peubah Banyak Berbantuan Software Goezebra Bagi Mahasiswa Pendidikan Matematika. Indonesia, Jurnal Imu Pendidikan .", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 138, "width": 456, "height": 23, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ayuningtiyas, C., Fitriana, S., & Dian, M. P. (2020). Regulasi Emosi Siswa Dalam pembelajaran Daring.", "type": "List item" }, { "left": 151, "top": 151, "width": 376, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "DE_JOURNAL (Dharmas Education Journal) , 1 (2), 107–113.", "type": "Table" }, { "left": 95, "top": 164, "width": 222, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "http://ejournal.undhari.ac.id/index.php/de_journal", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 176, "width": 457, "height": 36, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ayuningtyas, A. D., & Setiana, D. S. (2019). Pengembangan Bahan Ajar Matematika Berbasis Etnomatematika Kraton Yogyakarta. AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika . https://doi.org/10.24127/ajpm.v8i1.1630", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 214, "width": 457, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Budi, B. (2014). Strategi Guru Dalam Menghadapi Kurikulum 2013 Di Sma Negeri 2 Surakarta.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 227, "width": 337, "height": 23, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant . Depdiknas. (2008). DEPDIKNAS. In Panduan Pengembangan Bahan Ajar .", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 252, "width": 456, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hidayat, A. (2020). Efektivitas Bahan Ajar Audio Visual MYOB dalam Pembelajaran Praktika", "type": "Text" }, { "left": 95, "top": 265, "width": 432, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Komputer Akuntansi. Jurnal Kajian Teknologi Pendidikan .", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 278, "width": 457, "height": 35, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "https://doi.org/10.17977/um038v3i12019p097 Oktiani, I. (2017). Kreativitas Guru dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik. Jurnal Kependidikan . https://doi.org/10.24090/jk.v5i2.1939", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 315, "width": 457, "height": 36, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Rasyid, I. (2019). Konsep Pendidikan Ibnu Sina tentang Tujuan Pendidikan, Kurikulum, Metode Pembelajaran, dan Guru. Ekspose: Jurnal Penelitian Hukum Dan Pendidikan . https://doi.org/10.30863/ekspose.v18i1.368", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 353, "width": 456, "height": 23, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Romansyah, K. (2016). Pedoman Pemilihan dan Penyajian Bahan Ajar Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Jurnal Logika .", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 379, "width": 456, "height": 35, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Septiani, E., & Setyowati, L. (2020). Penggunaan Media Pembelajaran Secara Daring Terhadap Pemahaman Belajar Mahasiswa. Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta .", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 414, "width": 457, "height": 38, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Siti Lathifatus Sun’iyah. (2020). Media Pembelajaran Daring Berorientasi Evaluasi Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Pai Di Tingkat Pendidikan Dasar. DAR EL-ILMI : Jurnal Studi Keagamaan, Pendidikan Dan Humaniora .", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 455, "width": 456, "height": 48, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Subhan, M. (2020). Desain Soal Tes Penilaian Tengah Semester Ii Muatan Matematika Berbasis Higher Order Thinking Skill ( Hots ) Taksonomi Bloom Revisi Pada Kelas V. DE_JOURNAL , 1 (2), 55–63. https://ejournal.undhari.ac.id/index.php/de_journal/article/view/68 Sugiyono. (2016). Metode Penelitian, Kuantitatif, Kualitatif dan R & D . Alfabeta.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 505, "width": 456, "height": 23, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Waruwu, M. (2020). On The Job Skill-based Servant Leadership Training Model for Principal Effectiveness.", "type": "Text" }, { "left": 185, "top": 518, "width": 124, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "International Journal", "type": "Table" }, { "left": 335, "top": 518, "width": 11, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "of", "type": "Text" }, { "left": 95, "top": 518, "width": 432, "height": 23, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Psychosocial Rehabilitation . https://doi.org/10.37200/ijpr/v24i5/pr202035", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 543, "width": 456, "height": 48, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Yusmiono, B. A. (2018). Media Pembelajaran Visual Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Di Universitas PGRI Palembang. Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan . Zakiah, Z. (2015). Pendekatan pembelajaran saintifik terhadap hasil belajar ilmu pengetahuan alam (IPA) pada anak tunanetra kelas I. Jurnal Pendidikan Khusus .", "type": "List item" } ]
381fe6f0-912d-dd8b-0b9b-1f7c90e6e3bb
https://ejournal.jatengprov.go.id/index.php/jurnaljateng/article/download/253/189
[ { "left": 314, "top": 745, "width": 15, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "69", "type": "Page footer" }, { "left": 156, "top": 73, "width": 334, "height": 25, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "KELEMBAGAAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DALAM UPAYA PENGENTASAN KEMISKINAN", "type": "Section header" }, { "left": 223, "top": 101, "width": 198, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Studi Kasus PNPM Mandiri Perdesaan", "type": "Text" }, { "left": 203, "top": 128, "width": 239, "height": 25, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tri Risandewi, Hagni Aratri, Eko Nugroho Balitbang Prov. Jateng", "type": "Text" }, { "left": 291, "top": 184, "width": 61, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "ABSTRAK", "type": "Section header" }, { "left": 99, "top": 204, "width": 445, "height": 163, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Kemiskinan merupakan masalah kompleks yang perlu ditanggulangi dengan program yang sistematis, terintegrasi dan berkelanjutan, sehingga memerlukan kelembagaan yang mapan. PNPM Mandiri Perdesaan adalah salahsatu program yang mencoba melaksanakan hal tersebut. Penelitian ini bertujuan melakukan kajian terhadap bentuk kelembagaan pengelola dan pemelihara kegiatan beserta aset-asetnya setelah PNPM Mandiri Perdesaan berakhir. Bentuk penelitian adalah studi kasus yang menggunakan pendekatan kualitatif dengan sampel Kabupaten Demak dan Kabupaten Temanggung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebaiknya lembaga pengelola pasca program adalah lembaga kemasyarakatan seperti yang ditetapkan dalam PP No. 72 Tahun 2005, sehingga lembaga tersebut bekerja berdasarkan aturan hukum yang pasti, dengan tujuan utama pemberdayaan masyarakat dan bebas dari campur tangan/intervensi pemerintah.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 376, "width": 351, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Kata Kunci : Kemiskinan, Kelembagaan, Pemberdayaan Masyarakat", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 417, "width": 117, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "LATAR BELAKANG", "type": "Section header" }, { "left": 99, "top": 431, "width": 207, "height": 218, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Kemiskinan adalah kondisi seseorang atau sekelompok orang yang tidak terpenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat. Oleh karena itu penanganan kemiskinan harus berbasiskan Rights-based approach , yaitu akses terhadap pemenuhan hak-hak dasar secara layak untuk menempuh dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat. Namun kemiskinan merupakan masalah strategis yang tidak kunjung dapat diselesaikan. Angka kemiskinan dirasakan cenderung lebih mudah bertambah daripada dapat dikurangi. Masyarakat perdesaan", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 652, "width": 206, "height": 52, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "merupakan kelompok yang paling rentan terhadap kemiskinan, namun ada potensi modal sosial yang cukup besar. Akan tetapi penanganan yang sifatnya sektoral", "type": "List item" }, { "left": 338, "top": 417, "width": 206, "height": 25, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "kurang bisa memaksimalkan modal sosial masyarakat perdesaan (Rahayu, 2008).", "type": "Text" }, { "left": 338, "top": 445, "width": 209, "height": 163, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Jika dikilas balik upaya yang telah dilakukan dalam penanggulangan kemiskinan, kecenderungan yang kuat adalah ketidakharmonisan antar berbagai sektor, sehingga menjadi tidak efektif. Saat ini upaya diarahkan memacu pertumbuhan ekonomi dengan mendorong institusi pasar untuk lebih dinamis dan kombinasi program-program berbentuk intervensi langsung mulai dari program jaring pengaman sosial sampai pola dana bergulir.", "type": "Text" }, { "left": 338, "top": 597, "width": 207, "height": 52, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Konsep penanggulangan kemiskinan tersebut kemudian diwujudkan dalam bentuk program pemberdayaan masyarakat", "type": "Table" }, { "left": 338, "top": 652, "width": 88, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "(Sulekale, 2008).", "type": "Text" }, { "left": 338, "top": 666, "width": 206, "height": 52, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Salah satu program pemberdayaan masyarakat yang mencoba mengintegrasikan berbagai strategi dalam upaya pengentasan kemiskinan adalah", "type": "Table" }, { "left": 314, "top": 745, "width": 15, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "70", "type": "Page footer" }, { "left": 99, "top": 73, "width": 207, "height": 549, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan. PNPM Mandiri Perdesaan adalah program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat di perdesaan yang dikelola di tingkat kecamatan, sebagai upaya pencapaian MDG’s yang akan dilaksanakan sampai tahun 2015. Tujuannya adalah meningkatkan partisipasi seluruh masyarakat, kapasitas kelembagaan masyarakat, keberdayaan dan kemandirian masyarakat serta modal sosial masyarakat. PNPM Mandiri mensyaratkan adanya kelembagaan masyarakat di kecamatan sebagai pengelola program. Permasalahan implementasi PNPM Mandiri Perdesaan adalah bagaimana bentuk pola hubungan dengan struktur pemerintahan yang ada dan bagaimana kelembagaan masyarakat setelah program berakhir (pasca program). Peraturan Pemerintah No. 72 tahun 2005 tentang Desa menegaskan bahwa tugas kepala desa adalah memberdayakan masyarakat dan kelembagaan di desa serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, di desa juga dapat dibentuk lembaga kemasyarakatan yang ditujukan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui; peningkatan pelayanan masyarakat, peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan, pengembangan kemitraan, pemberdayaan masyarakat, pengembangan kegiatan lain sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat setempat.", "type": "Table" }, { "left": 135, "top": 625, "width": 170, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Operasionalisasi PNPM Mandiri", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 639, "width": 207, "height": 80, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Perdesaan dengan mengembangkan kelembagaan masyarakat memiliki tujuan yang sama dengan lembaga kemasyarakatan yang diatur dalam PP 72 tahun 2005. Fungsi kelembagaan PNPM Mandiri Perdesaan untuk memberdayakan", "type": "Table" }, { "left": 338, "top": 73, "width": 207, "height": 273, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan juga sejalan dengan tanggungjawab kepala desa, namun PNPM Mandiri Perdesaan memiliki struktur kelembagaan tersendiri yang mandiri (tidak tergantung struktur pemerintah) dan bukan merupakan lembaga kemasyarakatan seperti yang ditetapkan dalam PP No. 72 Tahun 2005. Pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan berpusat di kecamatan, yaitu oleh Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) dan Unit Pengelola Kegiatan (UPK), sedangkan pelaksana teknis di desa berupa Tim Pelaksana Kegiatan (TPK). Berkaitan dengan hal tersebut, maka perlu dilakukan telaah terhadap bentuk kelembagaan pasca program PNPM Mandiri Perdesaan untuk keberlanjutan pemberdayaan masyarakat.", "type": "Text" }, { "left": 338, "top": 349, "width": 207, "height": 80, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Lembaga tersebut belum memiliki kekuatan status sesuai perundang- undangan, apakah lembaga struktural yang stabil atau hanya berupa “panitia/komisi“ pelaksana yang sifatnya sementara.", "type": "Text" }, { "left": 338, "top": 418, "width": 206, "height": 39, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Sehingga keberlanjutan penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masih dipertanyakan.", "type": "Text" }, { "left": 338, "top": 473, "width": 95, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tujuan Penelitian", "type": "Section header" }, { "left": 374, "top": 487, "width": 51, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Penelitian", "type": "Table" }, { "left": 338, "top": 487, "width": 207, "height": 80, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "ini bertujuan melakukan penelaahan terhadap bentuk kelembagaan pengelola dan pemelihara kegiatan beserta aset-asetnya setelah program PNPM Mandiri Perdesaan berakhir untuk keberlanjutan", "type": "Text" }, { "left": 338, "top": 570, "width": 131, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "pemberdayaan masyarakat.", "type": "Text" }, { "left": 338, "top": 598, "width": 56, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "METODE", "type": "Table" }, { "left": 338, "top": 611, "width": 207, "height": 80, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Penelitian ini merupakan studi kasus yang bertujuan melakukan eksplorasi terhadap pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan di Jawa Tengah dengan sampel Kabupaten Demak yang mewakili masyarakat pesisir dan", "type": "Text" }, { "left": 338, "top": 694, "width": 206, "height": 25, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Kabupaten Temanggung yang mewakili masyarakat pedalaman. Pendekatan", "type": "Table" }, { "left": 314, "top": 745, "width": 15, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "71", "type": "Page footer" }, { "left": 99, "top": 73, "width": 206, "height": 66, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "dalam penelitian ini adalah kualitatif. Data primer berupa informasi mengenai kelembagaan pelaksana program di Kabupaten Demak dan Kabupaten Temanggung yang menjadi lokasi PNPM", "type": "Table" }, { "left": 99, "top": 142, "width": 207, "height": 191, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Mandiri Perdesaan pada tahun 2007 dan 2008. Data sekunder berupa dokumen peraturan dan dokumen pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan. Teknik pengambilan data adalah dengan wawancara mendalam dan Focused Group Discussion (FGD). Teknik analisa data ialah model interaktif. Teknik ini merupakan siklus yang integral antara pengumpulan data, reduksi data, penampilan data dan pengambilan kesimpulan (Bungin, 2003). Penelitian dilakukan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2008.", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 349, "width": 158, "height": 25, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "HASIL DAN PEMBAHASAN PNPM Mandiri Perdesaan", "type": "Section header" }, { "left": 99, "top": 377, "width": 207, "height": 38, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "PNPM Mandiri Perdesaan merupakan program penanggulangan kemiskinan dengan", "type": "Table" }, { "left": 99, "top": 404, "width": 207, "height": 315, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "pendekatan Community Driven Development (CDD) , yaitu pembangunan yang dilaksanakan oleh masyarakat dan untuk masyarakat. Capaian program adalah terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat dan meningkatnya kemampuan masyarakat mengorganisir diri untuk memobilisasi sumber daya yang ada di lingkungannya, mengakses sumber daya di luar lingkungannya, serta mengelola sumber daya tersebut untuk mengatasi masalah kemiskinan. Bentuk kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan meliputi pembangunan/peningkatan sarana (fisik), peningkatan kualitas hidup (sosial), serta bantuan permodalam berupa dana perguliran (ekonomi). Kegiatan fisik dan sosial berbentuk pembangunan jalan, jembatan, drainase, sarana pendidikan, kesehatan dan pelatihan yang dalam pelaksanaannya melibatkan partisipasi masyarakat (swadaya masyarakat).", "type": "List item" }, { "left": 338, "top": 73, "width": 206, "height": 122, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Sedangkan kegiatan dana perguliran (ekonomi) berbentuk pemberian pinjaman kepada kelompok masyarakat produktif dengan menerapkan sistem bunga yang biasa disebut ”jasa”. Sesuai dengan konsep tersebut, maka dibutuhkan pelembagaan pemberdayaan masyarakat di perdesaan sebagai langkah sistematis penanggulangan kemiskinan.", "type": "Text" }, { "left": 338, "top": 197, "width": 207, "height": 522, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Partisipasi masyarakat dilakukan melalui kelompok masyarakat (Pokmas) yang telah ada, minimal 1 (satu) tahun berdiri, baik yang berdasarkan ikatan sosial, ekonomi, maupun wilayah seperti kelompok arisan, pengajian, kelompok ibu-ibu PKK, kelompok usaha ekonomi, kelompok pengelola air, kelompok pengelola pasar desa. Sasaran utama program adalah masyarakat miskin yang tergabung dalam kelompok tersebut. PNPM Mandiri Perdesaan juga mengedepankan perspektif gender, yaitu mensyaratkan keterlibatan perempuan dalam setiap aktifitasnya, pada setiap forum musyawarah setidaknya 30% peserta adalah perempuan. Bahkan di setiap desa dilakukan musyawarah khusus perempuan untuk merumuskan usulan kegiatan serta sasaran, dana perguliran hanya diperuntukkan bagi kelompok perempuan, yaitu simpan pinjam perempuan. PNPM Mandiri Perdesaan mengedepankan partisipasi masyarakat miskin dan perempuan dalam perumusan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. Sesuai konsep kelembagaan PNPM mandiri Perdesaan, semua jenjang pemerintahan dari pusat sampai ke tingkat desa berfungsi memberikan fasilitasi pelaksanaan program dalam bentuk pendanaan dan penyediaan fasilitator. Peran perangkat kecamatan adalah sebagai fasilitator, camat merupakan pembina pelaksanaan program dan terdapat seorang Pejabat Operasional Kegiatan (PjOK) yang berfungsi", "type": "Text" }, { "left": 314, "top": 745, "width": 15, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "72", "type": "Page footer" }, { "left": 99, "top": 73, "width": 207, "height": 66, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "memberikan fasilitasi secara administratif. Masyarakat di tingkat kecamatan membentuk BKAD yang berwenang merumuskan,", "type": "Table" }, { "left": 198, "top": 128, "width": 107, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "membahas, dan", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 142, "width": 206, "height": 191, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "menetapkan rencana strategis pelaksanaan program. Pembentukan BKAD diperkuat dengan akta notaris sebagai bentuk perkumpulan masyarakat serta memiliki AD/ART, tetapi tidak terdaftar sebagai badan hukum. Anggota BKAD berasal dari tokoh masyarakat yang dipilih melalui musyawarah dan sifatnya adalah sukarelawan. Semua keputusan strategis ditetapkan dalam forum MAD yang dihadiri perwakilan perangkat desa, kelompok masyarakat dan tokoh masyarakat. Untuk pelaksanaan", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 322, "width": 207, "height": 397, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "teknis kegiatan, BKAD memilki unit pengelola kegiatan (UPK), badan pengawas UPK (BP-UPK) dan tim verifikasi (TV). BKAD berwenang menetapkan status kepemilikan, keterwakilan, dan batas kewenangan masing-masing unit. UPK adalah lembaga sentral sebagai pengelola dan operasional pelaksanaan kegiatan yang meliputi fisik, sosial dan perguliran dana beserta aset-asetnya. Pengelola UPK berasal dari masyarakat yang diajukan oleh masyarakat dan ditetapkan dalam musyawarah antar desa serta berhak mendapatkan biaya operasional maksimal 75% dari keuntungan perguliran. Badan Pengawas UPK melakukan pemeriksaan dalam aspek pengelolaan kegiatan, administrasi, dan keuangan yang dilakukan oleh UPK. Tim Verifikasi adalah lembaga yang berperan melakukan verifikasi terhadap kelayakan usulan masyarakat dan membuat rekomendasi kepada musyawarah antar desa sebagai dasar pertimbangan pengambilan keputusan. Tim Verifikasi beranggotakan masyarakat yang memiliki pengalaman dan keahlian khusus, di bidang teknik prasarana, simpan pinjam, pendidikan,", "type": "List item" }, { "left": 338, "top": 73, "width": 206, "height": 53, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "kesehatan atau pelatihan ketrampilan masyarakat sesuai usulan kegiatan yang diajukan masyarakat dalam musyawarah desa perencanaan.", "type": "Text" }, { "left": 338, "top": 128, "width": 207, "height": 494, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Di desa dibentuk Tim Pengelola Kegiatan (TPK) yang anggotanya dipilih melalui musyawarah desa. TPK berfungsi sebagai pelaksana teknis program dengan melibatkan kelompok masyarakat. Untuk memaksimalkan partisipasi masyarakat desa, diperlukan Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD) yang berasal dari masyarakat setempat dengan memperhatikan kemampuan sosial, kemampuan manajerial, kemampuan teknis dan keterlibatan atau peran serta kaum perempuan. Dalam rangka pengawasan, dibentuk Tim Pemantau yang menjalankan fungsi pemantauan terhadap pelaksanaan kegiatan yang ada di desa. Tim Pemantau terdiri dari anggota masyarakat yang dipilih melalui musyawarah desa dengan jumlah sesuai kebutuhan. Kepala desa berperan sebagai pembina dan pengendali kelancaran serta keberhasilan pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan di desa. Kepala desa bersama BPD menyusun peraturan desa yang relevan dan mendukung terjadinya proses pelembagaan prinsip dan prosedur PNPM Mandiri Perdesaan yang partisipatif. BPD juga berperan sebagai pengawas terhadap seluruh proses PNPM Mandiri Perdesaan, termasuk sosialisasi, perencanaan, pelaksanaan, dan pelestarian di desa. Sebagai upaya menjaga keberlangsungan, dapat dibentuk Tim Pemelihara atau pemeliharaan diserahkan kepada kelompok masyarakat yang ada, seperti kelompok tani untuk memelihara irigasi.", "type": "Text" }, { "left": 338, "top": 625, "width": 206, "height": 94, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Dalam setiap tahapan program, masyarakat berpartisipasi aktif, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengelolaan dan pemeliharaan hasil kegiatan. Konsep ini menitikberatkan pada peningkatan peran masyarakat dalam mengarahkan pembangunan sesuai kebutuhan sendiri.", "type": "Text" }, { "left": 314, "top": 745, "width": 15, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "73", "type": "Page footer" }, { "left": 99, "top": 73, "width": 206, "height": 66, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Partisipasi diawali dari kelompok masyarakat, yaitu proses menentukan status ekonomi (RTM dan non RTM), kemudian menentukan usulan kegiatan (fisik, PKH, perguliran) untuk", "type": "Table" }, { "left": 99, "top": 142, "width": 206, "height": 108, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "disampaikan dalam forum musyawarah dusun, desa dan kecamatan (MAD). Pada tahap awal, masyarakat difasilitasi dan dipandu oleh pihak yang kompeten dan memahami masyarakat, yaitu fasilitator. Sehingga setelah program berakhir diharapkan masyarakat telah mampu mengaturnya.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 253, "width": 209, "height": 300, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Akan tetapi menurut laporan stakeholder pelaksana PNPM di kabupaten Temanggung dan Demak, ada beberapa penyimpangan yang sering terjadi, yaitu penyimpangan prinsip dan prosedur, intervensi serta penyimpangan dana. Menurut laporan tim pengendali PNPM mandiri Perdesaan, sampai tahun 2008 penyimpangan prinsip dan prosedur secara nasional mencapai 17,81% dari keseluruhan pelanggaran, intervensi 1,45%, sedangkan penyimpangan dana mencapai 74%. Jumlah dana yang diselewengkan mencapai Rp. 23,2 Miliar dan sampai tahun 2008 dana dikembalikan sebesar Rp. 5,7 Miliar. Pelaku penyimpangan dana terbesar adalah pengelola UPK, yaitu 29,35% dan pengurus kelompok masyarakat 27,63%. Dari keseluruhan kasus penyelewengan dana tersebut, 111 kasus sedang ditangani secara hukum.", "type": "List item" }, { "left": 135, "top": 556, "width": 130, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Penyimpangan prinsip", "type": "Table" }, { "left": 99, "top": 556, "width": 206, "height": 163, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "dan prosedur serta intervensi memang cukup sulit untuk diselesaikan. Penyimpangan prinsip dan prosedur berupa sasaran yang kurang tepat, mekanisme perencanaan yang kurang partisipatif, pelibatan masyarakat miskin dan kelompok perempuan yang tidak sesuai ketentuan serta prosedur pelaksanaan proyek. Keterlibatan masyarakat miskin dan perempuan lebih bersifat mobilisasi, hanya untuk memenuhi quota forum.", "type": "List item" }, { "left": 338, "top": 73, "width": 207, "height": 25, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Dalam setiap forum pengambilan kebijakan program, peserta yang", "type": "Text" }, { "left": 338, "top": 101, "width": 207, "height": 80, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "dipersyaratkan mewakili kelompok miskin dan perempuan terabaikan. Hal ini disebabkan karena masih kuatnya anggapan bahwa kelompok miskin dan perempuan kurang bisa menyuarakan keinginan masyarakat.", "type": "Text" }, { "left": 338, "top": 184, "width": 206, "height": 52, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Penunjukan perwakilan dalam setiap musyawarah (MAD) biasanya lebih mengutamakan status sosial dalam masyarakat.", "type": "Text" }, { "left": 439, "top": 225, "width": 106, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Kelompok-kelompok", "type": "Table" }, { "left": 338, "top": 239, "width": 206, "height": 66, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "masyarakat yang berpartisipasi juga didominasi oleh kalangan non miskin, dan suara kelompok miskin masih cenderung kurang diperhatikan dan terpinggirkan.", "type": "Text" }, { "left": 338, "top": 294, "width": 207, "height": 273, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Sebagian kelompok bahkan bersifat insidental, sengaja dibentuk untuk dapat mengakses dana perguliran oleh kalangan tertentu. Dengan demikian kondisi ini mengabaikan prinsip pemberdayaan yang seharusnya memperhatikan suara masyarakat miskin, yaitu kelompok yang selama ini terpinggirkan. Masalah juga terjadi pada penentuan sasaran dana perguliran. Kondisi di lapangan menunjukkan bahwa pihak yang mendapatkan keuntungan justru didominasi oleh kalangan non miskin. Perguliran yang pada awalnya dimaksudkan untuk memberikan insentif permodalam bagi masyarakat miskin untuk lebih produktif, lebih banyak dimafaatkan oleh kelmpok yang lebih mampu dan kadang digunakan untuk kepentingan konsumtif.", "type": "Text" }, { "left": 338, "top": 570, "width": 210, "height": 149, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Di beberapa daerah, perencanaan kegiatan dan pemilihan pengurus lembaga pengelola program juga tidak terlepas dari campurtangan aparat desa. Bentuk campurtangan misalnya dalam penentuan prioritas usulan yang seharusnya mengutamakan partisipasi masyarakat, didominasi oleh suara aparat desa. Sehingga kegiatan yang dilaksanakan kurang sesuai dengan kebutuhan penanggulangan kemiskinan, tetapi", "type": "Text" }, { "left": 314, "top": 745, "width": 15, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "74", "type": "Page footer" }, { "left": 99, "top": 73, "width": 206, "height": 108, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "berdasarkan kepentingan dan keinginan aparat desa, umumnya adalah kegiatan fisik yang tidak terkait langsung dengan kebutuhan masyarakat miskin. Dengan demikian, program lebih dirasakan oleh kalangan tertentu, bukan masyarakat miskin dalam usahanya membebaskan diri dari kemiskinan.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 184, "width": 206, "height": 204, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Para pelaku program berpendapat bahwa PNPM Mandiri Perdesaan dapat menyebabkan dampak negatif berupa lemahnya modal sosial masyarakat, seperti gotong-royong, saling percaya, solidaritas dan jaringan kerja. PNPM Pandiri Perdesaan membuat masyarakat tergantung dari adanya dana pemerintah untuk berbuat sesuatu. Masyarakat terbiasa untuk menerima stimulan dari pihak luar untuk memberdayakan diri sendiri, namun pada sisi lain nilai-nilai gotong-royong sudah tertanam jauh pada masyarakat kita yang berlandaskan persaudaraan.", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 391, "width": 206, "height": 162, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Dana PNPM Mandiri Perdesaan yang dikelola masyarakat secara tidak profesional juga dapat menjadi pemicu konflik, akibat kurangnya kepercayaan, muncul ego kelompok, saling bersaing untuk mengakses dana dan rendahnya kebersamaan. Banyak ditemui penerima dana program termasuk kelompok non miskin yang relatif berpendidikan masih menganggap bahwa dana tersebut hibah kepada masyarakat yang tidak perlu dikembalikan.", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 542, "width": 207, "height": 177, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pandangan tersebut mempengaruhi masyarakat sehingga dalam perguliran dana terjadi banyak kemacetan. Hal ini dapat mengurangi kesempatan pihak lain untuk memanfaatkan dana. Selain permasalahan diatas, masyarakat juga mengeluhkan prosedur yang panjang dan berbelit dalam pelaksanaan program. Masyarakat miskin yang terbiasa dengan pola sederhana, kurang mampu beradaptasi dengan prosedur yang berbelit, terutama", "type": "Table" }, { "left": 338, "top": 73, "width": 206, "height": 25, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "berkaitan dengan akses mendapatkan pinjaman.", "type": "Text" }, { "left": 338, "top": 101, "width": 206, "height": 135, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Persoalan utama yang mengemuka dalam praktek PNPM Mandiri Perdesaan adalah kurang memberikan penekanan pada aspek-aspek penyebab kemiskinan sebagaimana ditetapkan dalam Strategi Nasional Penanggulangan Kemiskinan. Kata kuncinya adalah pemberdayaan yaitu menjadikan masyarakat mandiri dalam merumuskan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.", "type": "Text" }, { "left": 374, "top": 239, "width": 54, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tantangan", "type": "Table" }, { "left": 338, "top": 239, "width": 207, "height": 287, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "PNPM Mandiri Perdesaan kedepan adalah membuka akses terhadap pemenuhan hak-hak dasar tersebut. Maka perlu juga dipikirkan bagaimana pelembagaan penanggulangan kemiskinan setelah program selesai. Pada awalnya, lembaga pengelola dan prosedur program dibentuk untuk operasionalisasi program berupa dana kepada kelompok masyarakat, namun setelah program selesai, dana dan prosedur dari pemerintah tidak ada lagi. Jika masyarakat tidak mampu melanjutkan maka kelembagaan pemberdayaan berupa lembaga pengelola dan prosedur partisipasi tersebut akan hilang dengan sendirinya. Namun pada masyarakat yang mampu, kelembagaan akan terus berkembang, apalagi dengan adanya dana dari kegiatan perguliran, bahkan bisa semakin kokoh.", "type": "Text" }, { "left": 338, "top": 542, "width": 207, "height": 39, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pemberdayaan dan Pelembagaan Masyarakat Istilah pemberdayaan", "type": "Table" }, { "left": 338, "top": 584, "width": 207, "height": 135, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "( empowerment ) muncul ketika terjadi kegagalan model pembangunan pada negara-negara berkembang yang mengedepankan negara sebagai pemegang kendali dan pelaksana pembangunan. Konsep pembangunan tersebut dipandang memperlemah posisi masyarakat miskin dan semakin memperbesar ketergantungan terhadap negara, maka konsep pemberdayaan", "type": "Table" }, { "left": 314, "top": 745, "width": 15, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "75", "type": "Page footer" }, { "left": 99, "top": 73, "width": 206, "height": 39, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "mengganti dominasi negara dengan peran serta aktif masyarakat dalam merubah nasibnya sendiri.", "type": "Text" }, { "left": 127, "top": 115, "width": 178, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Konseptualisasi pemberdayaan", "type": "Table" }, { "left": 99, "top": 128, "width": 207, "height": 80, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "berpusat pada manusia dan kemanusiaan, dengan kata lain manusia dan kemanusiaan sebagai tolok ukur normatif, struktural, dan substansial. Pemberdayaan menjadi bagian dari paradigma pembangunan yang", "type": "Table" }, { "left": 99, "top": 197, "width": 207, "height": 315, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "memfokuskan perhatiannya kepada semua aspek yang prinsipil dari manusia di lingkungannya yakni mulai dari aspek intelektual (Sumber Daya Manusia), aspek material dan fisik, sampai kepada aspek manajerial. Dengan pengelolaan yang baik dan terarah, konsep pemberdayaan akan mampu membawa perubahan peran dan posisi masyarakat perdesaan yang pada saat ini dipandang sebagai kelompok masyarakat miskin yang terpinggirkan. Sehingga pemberdayaan ( empowerment ) diartikan sebagai upaya menjadikan pihak tertentu memiliki kekuatan dan kesempatan untuk berkontribusi tenaga, waktu dan sumberdaya lain dalam sebuah proses untuk mencapai tujuan bersama. Pendekatan utama dalam konsep pemberdayaan adalah bahwa masyarakat tidak dijadikan objek dari berbagai proyek, tetapi merupakan subjek dari upaya pembangunannya sendiri (Rahayu,", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 515, "width": 207, "height": 204, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "2008). Pada fokus pengentasan kemiskinan, pemberdayaan berarti membangkitkan kekuatan, potensi, kreativitas dan partisipasi masyarakat dalam pengentasan kemiskinan melalui proses belajar bersama. Manusia sebagai subyek, inisiatif, partisipasi, kesetaraan, penghargaan terhadap kearifan lokal, penghargaan terhadap kemajemukan, pembelajaran sosial, dan kemandirian. Untuk mewujudkan hal tersebut, pemberdayaan diterapkan dalam level komunitas sebagai sebuah elemen yang memiliki kekuatan ekonomi, politik,", "type": "List item" }, { "left": 338, "top": 73, "width": 206, "height": 163, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "hukum, sosial dan budaya. Prinsip pemberdayaan adalah keterlibatan secara aktif kelompok lemah (miskin) dalam setiap penentuan kebijakan dan pelaksanaan pembangunan secara transparan, dan demokratis. Kelompok menjadi sarana individu mengakses sumberdaya ekonomi, politik, hukum, sosial dan budaya. Oleh karena itu, dibutuhkan adanya kelembagaan masyarakat untuk menjamin tercapainya tujuan pemberdayaan (Widodo, 2008).", "type": "Text" }, { "left": 338, "top": 239, "width": 207, "height": 232, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Konsep kelembagaan memang cukup luas, dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, misalnya pandang politik, sosiologis, hukum, hukum tata Negara, etnografi dan ekonomi. Kategori lembaga juga dapat dibedakan menjadi menurut tujuannya, menurut bentuknya, menurut fungsinya, dan menurut kewenangannya. Menurut Samuel Huntington dalam Slamet Widodo (2008), Lembaga adalah pola perilaku yang selalu berulang bersifat kokoh dan dihargai oleh masyarakat. Uphoff menyatakan lembaga adalah sekumpulan norma dan perilaku telah berlangsung dalam waktu yang lama dan digunakan untuk mencapai tujuan bersama.", "type": "Text" }, { "left": 338, "top": 473, "width": 207, "height": 177, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Kelembagaan pengentasan kemiskinan selayaknya tidak sebatas hanya menghidupkan kembali beberapa kelembagaan yang pernah/sudah ada, namun penataan secara menyeluruh sesuai perkembangaan ekonomi dan kebutuhan masyarakat. Pemerintah harus mendorong dan memberikan ruang bagi masyarakat agar mampu mengembangkan prakarsa dan kreativitas. Menurut David Osborn dan Ted Gaebler (1993), diperlukan strategi untuk lebih mengarahkan daripada mengayuh sendiri.", "type": "Text" }, { "left": 338, "top": 653, "width": 207, "height": 66, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Problem yang mungkin muncul adalah jika kelembagaan masyarakat menjadi sangat kuat, struktur pemerintah kurang mampu mengontrol untuk mensinergikan arah pembangunan.", "type": "Text" }, { "left": 314, "top": 745, "width": 15, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "76", "type": "Page footer" }, { "left": 99, "top": 73, "width": 206, "height": 135, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Sementara jika kelembagaan masyarakat sangat lemah, maka yang terjadi adalah dominasi negara terhadap masyarakat, dan hal ini merupakan kemunduran. Sehingga yang perlu diciptakan adalah sinergi antara kelembagaan masyarakat sebagai upaya pemberdayaan dan lembaga pemerintah sebagai fasilitator dan regulator untuk mencapai tujuan pembangunan (Siagian, 2000).", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 225, "width": 155, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pelembagaan PNPM Mandiri", "type": "Section header" }, { "left": 99, "top": 239, "width": 207, "height": 52, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Dalam tataran konsep kelembagaan PNPM Mandiri sejalan dengan semangat pemberdayaan masyarakat. Konseptualisasi PNPM Mandiri", "type": "Table" }, { "left": 99, "top": 294, "width": 207, "height": 356, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Perdesaan memfokuskan perhatiannya kepada aspek yang prinsipil dari manusia yakni intelektual, aspek material dan fisik, dan manajerial. Kelembagaan PNPM Mandiri berupaya menjadikan masyarakat miskin sebagai subyek pembangunan yang memiliki kekuatan dan kesempatan untuk berkontribusi tenaga, waktu dan sumberdaya lain dalam sebuah proses pembangunan. Tujuan program memberdayakan kekuatan, potensi, krativitas dan partisipasi masyarakat dalam pengentasan kemiskinan melalui proses belajar bersama dengan menggali inisiatif, partisipasi, kesetaraan, penghargaan terhadap kearifan lokal, penghargaan terhadap kemajemukan, pembelajaran sosial, dan kemandirian. Pola pelibatan kelompok-kelompok masyarakat yang ada sebagai sarana akses masyarakat miskin, dipandang sangat menghagai keberadaan modal sosial masyarakat setempat. Pemupukan modal sosial yang positif akan memberi dampak yang luas pada upaya penanggulangan kemiskinan.", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 653, "width": 206, "height": 66, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pemberdayaan dalam program ini juga diterapkan pada level komunitas yang memiliki potensi kekuatan ekonomi, politik, hukum, sosial dan budaya cukup besar. Tujuannya adalah menimgkatkan", "type": "Text" }, { "left": 338, "top": 73, "width": 206, "height": 122, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "keterlibatan secara aktif kelompok lemah (miskin) dalam setiap penentuan kebijakan dan pelaksanaan pembangunan secara transparan, dan demokratis. Konsep PNPM Mandiri juga membangun secara sistematis dan berkelanjutan melalui berbagai aspek, yaitu sarana dan prasarana, sosial, ekonomi, dan politik secara sinergis.", "type": "Text" }, { "left": 338, "top": 197, "width": 206, "height": 108, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Akan tetapi berdasarkan praktek selama ini, konsep tersebut hanya sebagian yang diterapkan. Di lapangan masih dijumpai berbagai penyimpangan dan improvisasi pengelola program yang pada akhirnya menyebabkan tujuan program menjadi bias. Bias terjadi karena lembaga-lembaga pengelola lebih", "type": "Text" }, { "left": 338, "top": 308, "width": 207, "height": 52, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "terkonsentrasi pada persoalan dana perguliran. Prosedur program yang panjang dan berbelit menyebabkan masyarakat miskin", "type": "Text" }, { "left": 338, "top": 349, "width": 206, "height": 53, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "kesulitan mendapatkan akses program, sehingga kadang tersingkir oleh kalangan non miskin.", "type": "Text" }, { "left": 338, "top": 404, "width": 207, "height": 108, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Walaupun tidak dipungkiri bahwa beberapa lembaga pengelola juga berfungsi dengan baik. Sehingga alih kelola lembaga tersebut harus tetap sejalan dengan tujuan program, perlu dipahami juga bahawa perguliran hanya salahsatu sarana pemberdayaan. Bagaimanapun, kelembagaan PNPM", "type": "Text" }, { "left": 338, "top": 515, "width": 206, "height": 38, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Mandiri saat ini berpotensi untuk terus berjalan walau program telah berakhir, karena ada landasan hukum yang jelas.", "type": "Text" }, { "left": 338, "top": 556, "width": 207, "height": 163, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Seperti telah disampaikan sebelumnya, landasan hukum lembaga pemberdayaan masyarakat desa terdapat pada Peraturan Pemerintah No. 72 tahun 2005 tentang Desa. Ketentuan tersebut sejalan dengan semangat PNPM Mandiri. Beberapa kendala yang akan ditemui dalam upaya alih kelola sesuai peraturan PP No. 72 Tahun 2005 adalah pemecahan aset di tingkat kecamatan kepada desa- desa (terutama dana), SDM, dan prosedur. Pengelolaan program selaam ini", "type": "Text" }, { "left": 314, "top": 745, "width": 15, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "77", "type": "Page footer" }, { "left": 99, "top": 73, "width": 207, "height": 191, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "berjalan karena adanya dukungan dari pemerintah berupa kebijakan, anggaran, teknis operasional. Pengalaman beberapa daerah yang tidak menjadi lokasi pada tahun bersangkutan (pasca) kegiatan tetap berjalan karena mengelola dana perguliran, sehingga partisipasi hanya terjadi dalam upaya pengelolaan dana perguliran dan sifatnya semu. Kondisi tersebut tidak menjadi jaminan ketika program berakhir, semua dukungan dari pemerintah ditiadakan masyarakat masih tetap melanjutkan dengan kemampuannya sendiri.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 280, "width": 60, "height": 25, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "PENUTUP Simpulan", "type": "Section header" }, { "left": 99, "top": 308, "width": 207, "height": 149, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Secara umum prinsip PNPM Mandiri Perdesaan sudah sejalan dengan prinsip penanggulangan kemiskinan berbasis hak, namun kurang tegas penekanannya dan prosedurnya tidak mendukung ke arah pendekatan hak dasar individu ( rights based ). Prosedur PNPM Mandiri Perdesaan lebih diarahkan kepada pemenuhan hak-hak dasar, yaitu kemudahan akses masyarakat miskin kepada pekerjaan, peningkatan", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 460, "width": 206, "height": 121, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "pendapatan, kesehatan, pendidikan, hukum, dan sosial. Prosedur PNPM Mandiri Perdesaan juga dipandang terlalu menyulitkan masyarakat miskin untuk menerima manfaat program. Perlu diperhatikan juga agar prinsip dan prosedur program tidak menyebabkan pudarnya modal sosial positif yang mendukung pemberdayaan masyarakat.", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 584, "width": 207, "height": 121, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Sehingga kedepan PNPM Mandiri Perdesaan perlu diarahkan secara lebih tegas kepada aspek pemenuhan hak dasar masyarakat miskin. Penerima sasaran harus dibatasi pada kelompok-kelompok sosial yang memang berpihak dan menjadi media pemenuhan hak masyarakat miskin. Lembaga pengelola sebaiknya merupakan", "type": "Text" }, { "left": 259, "top": 694, "width": 46, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "lembaga", "type": "Text" }, { "left": 338, "top": 73, "width": 207, "height": 39, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "kemasyarakatan seperti yang ditetapkan dalam PP No. 72 Tahun 2005.", "type": "Table" }, { "left": 338, "top": 101, "width": 207, "height": 163, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Sehingga setelah progam berakhir, lembaga kemasyarakatan tersebut bekerja berdasarkan aturan hukum yang pasti, dengan tujuan utama pemberdayaan masyarakat dan bebas dari campur tangan/intervensi pemerintah. Lembaga kemasyarakatan dapat mendirikan koperasi simpan pinjam untuk mengelola aset perguliran yang dimiliki. Untuk itu, perlu mekanisme pembagian aset yang adil antara desa- desa yang ada dalam satu kecamatan.", "type": "Text" }, { "left": 338, "top": 266, "width": 206, "height": 39, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Dengan demikian prinsip pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan", "type": "Table" }, { "left": 338, "top": 294, "width": 207, "height": 66, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "kemsikinan dapat diwujudkan. Secara ekonomi masyarakat mendapatkan akses dari koperasi, secara politik masyarakat tidak diintervensi oleh pemerintah, bebas merumuskan", "type": "Text" }, { "left": 338, "top": 363, "width": 206, "height": 66, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "perencanaan pembangunan sesuai kebutuhannya. Secara sosial, lembaga tersebut dapat memupuk modal sosial yang positif dan memilki kepastian secara hukum.", "type": "Text" }, { "left": 338, "top": 446, "width": 34, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Saran", "type": "Section header" }, { "left": 338, "top": 460, "width": 207, "height": 231, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Sebaiknya dalam pedoman umum PNPM Mandiri maupun Petunjuk Teknis PNPM Mandiri Perdesaan serta aturan pelaksana lainnya perlu ditegaskan lagi bahwa fungsi pemberdayaan masyarakat pasca program tersebut berakhir dialihkan kepada lembaga kemasyarakatan sesuai PP No.72 Tahun 2005 agar lembaga tersebut dapat bekerja berdasarkan aturan hukum yang pasti dengan tujuan utama pemberdayaan masyarakat dan bebas dari intervensi pemerintah. Sehingga mulai dari perencanaan dan pelaksanaan program, ada persiapan dan koordinasi yang matang antara pihak pelaksana dengan lembaga kemasyarakatan yang telah ada.", "type": "Text" }, { "left": 314, "top": 745, "width": 15, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "78", "type": "Page footer" }, { "left": 99, "top": 73, "width": 95, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "KEPUSTAKAAN", "type": "Section header" }, { "left": 99, "top": 101, "width": 207, "height": 80, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Bungin, Burhan, dkk. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif: Pemahaman Filosofis Dan Metodologis Ke Arah Penguasaan Model Aplikasi . Jakarta: Pt. Raja Grafindo", "type": "Table" }, { "left": 153, "top": 184, "width": 43, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Persada.", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 197, "width": 206, "height": 25, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Dwiyanto, Agus, dkk. 2002. Reformasi Birokrasi Publik di Indonesia.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 101, "width": 446, "height": 259, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Yogyakarta: Penerbit PSKK- UGM. Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005 tentang Desa, www.setneg.go.id Pedoman Umum PNPM Mandiri, www.pnpm-mandiri.org Petunjuk Teknis Operasional PNPM mandiri Perdesaan, www.ppk.or.id Rahayu, Mg Ana Budi, Pemberdayaan Masyarakat Desa Pembangunan Perekonomian Nasional Melalui Pemberdayaan Masyarakat Desa, www.Binaswadaya.Org, 24 Oktober 2008 Siagian, Sondang P. 2000. Teori Pengembangan Organisasi. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.", "type": "Table" }, { "left": 338, "top": 239, "width": 207, "height": 52, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Sulekale, Dalle Daniel; Pemberdayaan Masyarakat Miskin Di Era Otonomi Daerah, www.Emperordeva.Wordpress", "type": "Text" }, { "left": 392, "top": 294, "width": 95, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": ".Com, 29 Juli 2008", "type": "Table" }, { "left": 338, "top": 308, "width": 206, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Widodo, Slamet, Kelembagaan, Kapital", "type": "Text" }, { "left": 392, "top": 322, "width": 153, "height": 38, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Sosial Dan Pembangunan, Learning-Of.Slametwidodo. com, 24 Oktober 2008", "type": "Table" } ]
ad2bbf33-2af3-f953-8539-a668ea5ae58c
https://ejournal.uika-bogor.ac.id/index.php/manajemen/article/download/3290/2600
[ { "left": 200, "top": 48, "width": 226, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Volume 12, Issue 2, 01 Juni 2021, Pages. 163-187", "type": "Text" }, { "left": 137, "top": 67, "width": 361, "height": 38, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "J urnal M anajemen (E disi E lektronik )", "type": "Section header" }, { "left": 188, "top": 110, "width": 291, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Sekolah Pascasarjana Universitas Ibn Khaldun Bogor", "type": "Section header" }, { "left": 247, "top": 132, "width": 173, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "http://dx.doi.org/ 10.32832/jm-uika.v12i2.3290", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 178, "width": 458, "height": 35, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Cost Benefit dan Effectiveness Investasi Alat Kesehatan Berteknologi Tinggi di Instalasi Radiologi", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 225, "width": 316, "height": 47, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Hari Mukti Udyanto a , Indupurnahayu b , Renea Shinta Amida c * a RS Hermina Mekarsari, Bogor, Indonesia bc Universitas Ibn Khaldun, Bogor, Indonesia * Corresponding author e-mail: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 96, "top": 308, "width": 109, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "A R T I C L E I N F O", "type": "Section header" }, { "left": 96, "top": 345, "width": 127, "height": 8, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "DOI: 10.32832/jm-uika.v12i2.3290", "type": "Text" }, { "left": 96, "top": 370, "width": 59, "height": 8, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Article history:", "type": "Section header" }, { "left": 96, "top": 381, "width": 67, "height": 66, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Received: 02-Agustus-2020 Accepted: 03-Januari-2021 Available online: 01-Juni-2021", "type": "Text" }, { "left": 96, "top": 462, "width": 50, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Keywords:", "type": "Section header" }, { "left": 96, "top": 473, "width": 100, "height": 22, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Teknologi, Keuangan, Investasi, Mahal", "type": "Text" }, { "left": 254, "top": 308, "width": 84, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "A B S T R A C T", "type": "Section header" }, { "left": 254, "top": 333, "width": 296, "height": 316, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "One of the important components supporting the effort to cure patients is medical devices. Hermina Mekarsari Hospital type C classification seeks to meet services in accordance with service standards. Preliminary monitoring data found that the CT - Scan examination room facilities in the Radiology Installation have not been used as intended. This is because the medical equipment investment process is not optimal, the financial sector is not involved, so no investment analysis is conducted. The research objective was to analyze the investment feasibility and investment planning process of two CT-Scan and 3D / 4D ultrasound medical devices in Radiology Installation. Research is an empirical study with quantitative methods. The aim is to obtain more in-depth information about the planning process for high-tech and expensive medical equipment. A total of 6 informants as parties involved in the investment process. The results of the study for CT- Scan and 3D / 4D ultrasound, based on NPV calculations are positive, IRR values are lower than the interest rates used, CBR values are more than 1, and PI values are more than 1. It was concluded that from the analysis of financial aspects for investment in both medical devices is worth the investment. It is recommended that hospitals immediately hold the two medical devices in 2020 or 2021.", "type": "Text" }, { "left": 324, "top": 665, "width": 234, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License .", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 28, "width": 167, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "164 | Udyanto, Indupurnhayu, Amida", "type": "Page header" }, { "left": 391, "top": 30, "width": 148, "height": 12, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Jurnal Manajemen (Edisi Elektronik)", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 87, "width": 120, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "1. INTRODUCTION", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 112, "width": 457, "height": 43, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Dalam Era Global dan kompetitif industri rumah sakit saat ini sebaiknya pelayanan rumah sakit dikelola dengan dasar konsep manajemen yang jelas, efisien dan dibutuhkan pemahaman yang cukup tentang kaidah-kaidah berkaitan dengan manajemen keuangan dan ekonomi.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 165, "width": 457, "height": 122, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Rumah Sakit Hermina Mekarsari dipilih sebagai lokasi penelitian karena sebagai rumah sakit yang baru hingga tahun 2019 menunjukkan pertumbuhan dan perkembangan yang signifikan khususnya di bidang penunjang medis. Instalasi Radiologi adalah bagian pelayanan rumah sakit yang perlu dikembangkan. Salah satu hal yang menjadi permasalahan pada pengelolaaan manajemen investasi alat kesehatan (alkes) berdasarkan observasi dan wawancara awal oleh peneliti terdapat ruangan untuk pemeriksaan CT Scan di Instalasi Radiologi yang telah disediakan namun ini belum dimanfaatkan, tenaga SDM berkompeten juga bertambah, fasilitas makin meningkat.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 298, "width": 457, "height": 43, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Data jumlah kunjungan pasien di poli rawat jalan tahun 2019 yang dirujuk ke rumah sakit lain untuk pemeriksaan CT-Scan mengalami peningkatan seperti terlihat pada Tabel 1 , dan standar investasi Alkes dan target yang ditetapkan seperti tersaji pada Tabel 2.", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 352, "width": 395, "height": 73, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Tabel 1 Jumlah Pasien Membutuhkan Pemeriksaan CT-Scan dan USG 3D/4D Pemeriksaan 2017 2018 2019 CT - Scan 103 108 114 USG 3D/4D 105 108 111", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 440, "width": 132, "height": 8, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Sumber: Rekam Medis, 2020", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 462, "width": 338, "height": 50, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Tabel 2 Standar Alat Kesehatan dan Target yang Ditetapkan Alat Spesifikasi Harga perolehan", "type": "Table" }, { "left": 301, "top": 497, "width": 22, "height": 8, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Tarif", "type": "Picture" }, { "left": 100, "top": 481, "width": 436, "height": 93, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Target Jumlah pasien Pendapatan CT-Scan 16 / 32 slice 3-4 M 1,000,000.00 6 pasien/hari 180,000,000.00/bln USG 3D/4D 4 probe, EKG modul, EWD 1-2 M 350,000.00 5 pasien/hari 52,500,000.00/bln", "type": "Table" }, { "left": 100, "top": 582, "width": 131, "height": 8, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Sumber : Dep. Jangmed HHG,2020", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 598, "width": 457, "height": 53, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Pada penelitian ini menghitung Cost Benefit Analysis antara investasi alkes CT – Scan dan alkes USG 3D/4, dengan mengikuti langkah-langkah dalam menghitung Cost Benefit Analysis (CBA) . Permasalahan investasi timbul dalam pengelolaan investasi alat kesehatan berteknologi tinggi dan mahal tersebut di rumah sakit, yaitu:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 659, "width": 456, "height": 27, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "a. Belum adanya formulasi penetapan investasi alat kesehatan berteknologi tinggi dan berharga mahal.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 691, "width": 418, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "b. Belum dapat dipastikannya efektif dan efisiennya investasi alat kesehatan tersebut.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 45, "width": 80, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Volume 12, Issue 2", "type": "Page header" }, { "left": 345, "top": 46, "width": 192, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Cost Benefit and Effectiveness Investasi...... |165", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 82, "width": 406, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "c. Tidak adanya rujukan terkait ukuran biaya atas investasi alat kesehatan tersebut.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 98, "width": 456, "height": 27, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "d. Terdapatnya impact factor alat kesehatan terhadap kemampuan pelayanan para dokter spesialis.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 129, "width": 434, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "e. Belum optimalnya kesesuaian biaya dan manfaat diadakannya alat kesehatan tersebut.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 151, "width": 260, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Menjadi rumusan masalah pada penelitian ini, yakni :", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 173, "width": 456, "height": 27, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "a. Bagaimanakah pelaksanaan dan implementasi penerapan pengadaan alat kesehatan berharga mahal di Rumah Sakit ini.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 205, "width": 457, "height": 27, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "b. Apakah kelayakan pelaksanaan investasi alat kesehatan berharga mahal di Rumah Sakit ini sudah berdasarkan analisis keuangan ?", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 243, "width": 360, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Tujuan penelitian yang diinginkan oleh peneliti pada penelitian ini adalah:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 265, "width": 456, "height": 27, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "a. Melakukan analisis dan kajian mendalam terkait pelaksanaan dan implementasi penerapan investasi alat kesehatan berteknologi tinggi dan berharga mahal", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 296, "width": 456, "height": 28, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "b. Melakukan analisis dan eksplorasi kelayakan pelaksanaan investasi alat kesehatan, berdasarkan analisis keuangan.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 338, "width": 153, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "2. LITERATURE REVIEW", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 363, "width": 457, "height": 59, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Pengertian rumah sakit menurut World Health Organization (WHO), adalah suatu bagian integral dari organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 433, "width": 180, "height": 27, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Manajemen Rumah Sakit Definisi Manajemen Rumah Sakit", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 470, "width": 457, "height": 27, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Pada dasarnya untuk mengerti tentang mengelolah rumah sakit harus memahami dan dimengerti makna dari manajemen itu sendiri.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 508, "width": 457, "height": 75, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Begitu pula Sabarguna B, (2004) berpendapat, Manajemen rumah sakit yang dikelola secara efisien sangat membutuhkan pemahaman yang cukup tentang kaidah-kaidah berkaitan dengan manajemen keuangan dan ekonomi. Efisiensi penggunaan sumber daya yang tersedia di rumah sakit dapat tercapai bilamana suatu analisis ekonomi dijadikan suatu landasan dalam mencapai efisiensi penggunaan sumber daya di rumah sakit.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 593, "width": 457, "height": 91, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Menurut Djuhaeni, Heni. (2009), di dalam manajemen rumah sakit terdapat banyak cakupan didalamnya seperti bangunan rumah sakit, fasilitasnya, alat-alat kesehatan, sumber daya manusia, dana yang tersedia dan sebagainya. Dengan proses manajemen yang baik yang melingkupi Planning, organizing, staffing, controlling dan evaluating diharapkan menghasilkan produk jasa pelayanan kesehatan yang baik dan diharapkan menjadikan rumah sakit yang dapat mencapai tujuan survival dan growth.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 695, "width": 457, "height": 27, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Definisi Menurut Haliman dan Wulandari. (2012), Sebagai institusi kesehatan profesional maka manajemen rumah sakit memberikan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh dokter,", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 45, "width": 167, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "166 | Udyanto, Indupurnhayu, Amida", "type": "Text" }, { "left": 391, "top": 47, "width": 148, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Jurnal Manajemen (Edisi Elektronik)", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 83, "width": 457, "height": 42, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "perawat dan tenaga ahli lainnya, karena terdapat banyak aktivitas dan kegiatan yang terjadi secara berkaitan di rumah sakit, yang mana kegiatan-kegiatan tersebut adalah bagian dari tugas dan fungsi rumah sakit itu sendiri.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 136, "width": 457, "height": 59, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Terhadap beberapa pengertian definisi tentang manajemen rumah sakit tersebut,dapat didefinisikan bahwa Manajemen rumah sakit merupakan suatu koordinasi dari bermacam komponen manajemen, seperti proses perencanaan, pengorganisasian, ada kemampuan pengendalian dalam mencapai tujuan rumah sakit.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 206, "width": 229, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Fungsi dan Peran Manajemen Rumah Sakit", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 228, "width": 457, "height": 90, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Dalam hal fungsi dan peranannya, manajemen rumah sakit memiliki organisasi dan karakteristik yang sangat kompleks, terkait dengan kegiatan – kegiatannya yang melibatkan banyak bidang dan berbagai profesional, sehingga perlu pengaturan tugas dan fungsi masing – masing bidang pelayanan. Hal inilah yang sekaligus memberikan penjelasan mengapa manajemen rumah sakit berbeda sifat dan karakteristiknya dengan pelayanan publik lainnya, karena rumah sakit wajib memperhatikan kode etik rumah sakit dan juga kode etik profesi.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 329, "width": 457, "height": 59, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Menurut pendapat Endang Wahyati Yustina. (2012), bahwa dapat disimpulkan merupakan suatu hal yang penting bagi Manajemen Rumah Sakit untuk menetapkan standar medis, yang mana wajib diperhatikan oleh staf Rumah Sakit sebagai suatu kode etik, serta harus mentaatinya sebagai panduan prinsip – prinsip perawatan medik.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 398, "width": 456, "height": 43, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Merujuk pendapat Soekidjo Notoatmodjo, dalam etika & hukum kesehatan. (2010), Rumah sakit juga merupakan sarana upaya kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan serta dapat dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 452, "width": 457, "height": 59, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Dapat disimpulkan fungsi dan peran manajemen rumah sakit selain untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yaitu, secara preventif, kuratif, promotif dan rehabilitatif, juga memiliki fungsi dan peran sebagai penyelenggaraan pendidikan bagi tenaga kesehatan dan juga penelitian.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 522, "width": 130, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Investasi Alat Kesehatan", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 537, "width": 457, "height": 43, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan bidang keuangan dan ekonomi, disebut juga sebagai penanaman modal. Secara umum bisa dimaknai sebagai memanfaatkan dana demi keuntungan di masa mendatang.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 585, "width": 457, "height": 90, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Investasi menurut Gitman dan Joehnk (2005:3), investment is any vehicle into which funds can be played with expectation that it will generate positive income and/or preserve or increase its value. (Investasi merupakan sarana yang mana menempatkan dana dengan mengharapkan mampu menghasilkan pendapatan positip dan/atau menjaga nilainya meningkat. Menurut Bantah H. David (1997) , Teknologi Tinggi kedokteran memberikan keuntungan – keuntungan pada pelayanan kesehatan, antara lain manajemen pada penderita cukup bagus.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 686, "width": 456, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Terhadap hal ini dalam berinvestasi alat kesehatan yang mahal Tandelilin (2010), berpendapat", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 45, "width": 80, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Volume 12, Issue 2", "type": "Page header" }, { "left": 345, "top": 46, "width": 192, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Cost Benefit and Effectiveness Investasi...... |167", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 82, "width": 457, "height": 102, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "keputusan Investasi adalah suatu kebijakan atau keputusan yang diambil untuk menanamkan modal pada satu atau lebih aset untuk mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang atau permasalahan bagaimana manajer keuangan harus mengalokasikan dana ke dalam bentuk– bentuk investasi yang akan dapat mendatangkan keuntungan di masa yang akan datang. Disampaikan oleh Naveen Kumar, dkk (2014), bahwa sangat penting bagi rumah sakit untuk mengelola investasi peralatan medis agar selalu berdaya guna. Rumah sakit harus mengelola dan mengendalikan biaya investasi peralatan medis, meningkatkan efisiensi, kualitas dan kinerja dari peralatan yang dibeli.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 195, "width": 110, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Manajemen Keuangan", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 209, "width": 149, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Definisi Manajemen Keuangan", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 230, "width": 457, "height": 75, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Beberapa ahli mengemukakan tentang definisi manajemen keuangan, mengikuti pendapat Home dan Wachowicz Jr. (2012;2) dalam bukunya berjudul Fundamentals of Financial Management , diterjemahkan oleh Dewi Firiasasari dan Deny Arnos, mengemukakan bahwa: manajemen keuangan berkaitan dengan perolehan asset, pendanaan, dan manajemen asset dengan didasari beberapa tujuan umum sebagai latar belakangnya.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 315, "width": 457, "height": 91, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Sementara menurut Irham Fahmi (2015;2) menyatakan bahwa manajemen keuangan merupakan penggabungan dari ilmu dan seni yang membahas, mengkaji dan menganalisis tentang bagaimana seorang manajer keuangan dengan mempergunakan seluruh sumberdaya perusahaan untuk mencari dana, mengelola dana dan membagi dana dengan tujuan memberikan Profit atau kemakmuran bagi para pemegang saham dan Sustainablility (keberlanjutan) usaha bagi perusahaan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 417, "width": 457, "height": 42, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Disampaikan pendapat oleh Sutrisno (2017:13) manajemen keuangan adalah sebagai semua aktivitas perusahaan dengan usaha – usaha mendapatkan dana perusahaan dengan biaya yang murah serta usaha untuk menggunakan dan mengalokasikan dana tersebut secara efisien.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 470, "width": 457, "height": 75, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Dapat ditarik suatu kesimpulan tentang manajemen keuangan yaitu Manajemen keuangan adalah suatu proses upaya pengelolaan keuangan yang merupakan penggabungan dari ilmu dan seni, yang berhubungan dengan upaya mendapatkan dana, mengelola dana dan pengendalian fungsi – fungsi keuangan sehingga mampu memberi nilai tambah bagi perusahaan serta meminimalkan biaya didalam suatu badan usaha untuk meraih tujuan yang telah ditetapkan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 556, "width": 109, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Cost Benefit Analysis", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 578, "width": 457, "height": 121, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Dikemukakan Prof.Tohisiro OKA. (2003) Cost Benefit Analysis , adalah metode di mana konsep efisiensi dapat diterapkan untuk barang-barang publik yang tersedia. Disampaikan Womer, Bougnol, Dula, & Retzlaff - Roberts, 2006 dalam Misuraca, (2014) bahwa Analisis Biaya- Manfaat (CBA) adalah suatu proses yang mempergunakan teori, data, dan model guna menguji produk, pengorbanan, dan kegiatan untuk menilai tujuan yang relevan dan solusi alternative. Penggunaan metode Cost Benefit Analysis untuk mengevaluasi penggunaan sumber – sumber ekonomi agar yang langka tersebut dapat dipergunakan secara efisien. Terdapat dua komponen dalam Cost Benefit Analysis, yaitu:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 45, "width": 167, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "168 | Udyanto, Indupurnhayu, Amida", "type": "Table" }, { "left": 391, "top": 47, "width": 148, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Jurnal Manajemen (Edisi Elektronik)", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 83, "width": 65, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Cost (Biaya)", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 105, "width": 456, "height": 26, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Komponen cost menurut Kadariah (1999), Cost atau biaya dapat digolongkan menjadi empat macam, yaitu:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 142, "width": 96, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "a. Cost Persiapan.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 158, "width": 179, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "b. Cost untuk Investasi atau Modal.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 174, "width": 107, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "c. Cost Operasional.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 190, "width": 186, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "d. Cost Pemeliharaan dan Perbaikan.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 212, "width": 456, "height": 43, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Dikemukakan Hansen & Mowen (2005), tentang cost yaitu kas atau ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau di masa depan bagi organisasi.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 265, "width": 94, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Benefit (Manfaat)", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 287, "width": 457, "height": 27, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Komponen manfaat, Kadariah, dkk (1999), menyampaikan bahwa komponen manfaat yang akan terjadi pada suatu proyek dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 319, "width": 111, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "a. Manfaat Langsung", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 333, "width": 142, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "b. Manfaat Tidak Langsung", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 347, "width": 99, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "c. Manfaat Terkait", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 374, "width": 188, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Metode Dalam Cost Benefit Analysis", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 394, "width": 379, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Adapun metode yang dapat digunakan dalam Cost Benefit Analysis ini adalah:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 415, "width": 108, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "A. Net Present Value", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 442, "width": 457, "height": 74, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Net Present Value (NPV) salah satu selisih antara nilai barang saat ini dari arus kas yang akan masuk dengan nilai sekarang dari arus kas yang akan keluar dengan periode waktu tertentu. Seperti yang telah disampaikan Umar (2005), NPV yaitu selisih antara Present Value dari investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan – penerimaan kas bersih (aliran kas operasional maupun aliran kas terminal) di masa akan datang.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 527, "width": 457, "height": 59, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Dikemukakan oleh Giatman (2007), bahwa Net Present Value salah satu dari teknik capital budgeting yang mempertimbangkan nilai waktu yang paling banyak digunakan. Penghitungan Nilai sekarang dilakukan dengan menggunakan rumus yang lasim digunakan, lihat di bawah ini :", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 607, "width": 442, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "NPV = ( C1 / 1 + r )+( C2 / ( 1 + r ) 2 )+( C3 / ( 1 + r ) 3 )+…+( C t / ( 1 + r ) t ) – C 0 ....................... 1", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 645, "width": 61, "height": 22, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "NPV = ", "type": "Text" }, { "left": 263, "top": 653, "width": 263, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": ".................................................................................... 2", "type": "Picture" }, { "left": 135, "top": 638, "width": 108, "height": 40, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "C 0 T Ct C(1 + r) t t-1", "type": "Picture" }, { "left": 85, "top": 45, "width": 80, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Volume 12, Issue 2", "type": "Page header" }, { "left": 345, "top": 46, "width": 192, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Cost Benefit and Effectiveness Investasi...... |169", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 99, "width": 54, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Keterangan :", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 114, "width": 182, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "• NPV = Net Present Value ( dalam rupiah )", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 131, "width": 166, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "• C t = Arus kas per tahun pada periode t", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 148, "width": 238, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "• C 0 = Nilai investasi awal pada tahun ke 0 (dalam rupiah)", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 166, "width": 206, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "• r = Suku bunga atau discount rate ( dalam % )", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 192, "width": 457, "height": 122, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Untuk menghitung NPV, pertama – tama dilakukan penghitungan Present Value dari penerimaan atau Cash Flow pada tingkatan suku bunga tertentu, selanjutnya membandingkannya dengan Present Value dari Investasi. Menurut I Nyoman (2005), Apabila terdapat selisih antara Present Value dari cash flow lebih besar berarti terdapat NPV positif, berarti bahwa proyek investasi layak diterima, sebaliknya bila Present Value dari cash flow lebih kecil dibandingkan PV investasi, maka NPV negative dan investasi dipandang tidak layak diterima. Pendapat yang disampaikan oleh Rangkuti (2012:09) tentang kriteria yang digunakan dalam penilaian NPV, adalah :", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 325, "width": 457, "height": 47, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "a. Jika NPV = 0, maka hasil investasi usaha akan sama dengan tingkat suku bunga yang dipakai analisis, atau dengan kata lain usaha tidak untung maupun rugi (impas).", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 377, "width": 396, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "b. Jika NPV – Negatif, maka hasilnya dibawah tingkat suku bunga yang dipakai.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 393, "width": 456, "height": 27, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "c. Jika NPV = Positif, maka investasi tersebut hasilnya melebihi tingkat suku bunga yang dipakai.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 431, "width": 457, "height": 59, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Menurut Suliyanto (2010), Kriteria kelayakan penerimaan investasi menggunakan metode Net Present Value adalah suatu investasi yang diusulkan, dinyatakan layak jika NPV lebih besar dari nol atau bernilai positif. Sebaliknya jika NPV suatu investasi lebih kecil dari nol atau bernilai negative, maka investasi tersebut dinyatakan tidak layak.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 500, "width": 130, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "B. Internal Rate of Return", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 522, "width": 457, "height": 59, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Pada prinsipnya metode ini digunakan untuk menghitung besarnya rate of return yang sebenarya. Pendapat Umar (2005), Metode ini dapat digunakan untuk mencari tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan di masa datang, atau penerimaan kas, dengan mengeluarkan investasi awal.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 592, "width": 457, "height": 90, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Disampaikan Giatman (2007), Internal rate of return (IRR) didefinisikan sebagai tingkat discount atau bunga yang akan menyamakan present value cash inflow dengan jumlah initial investment dari proyek yang sedang dinilai. IRR adalah tingkat discount yang akan menyebabkan NPV sama degan nol, karena present value cash inflow pada tingkat discount tersebut akan sama dengan initial inveestment . Rumus yang digunakan untuk menghitung IRR adalah sebagi berikut :", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 687, "width": 444, "height": 35, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "NPV1 IRR = i1 + (i1 – i2 ) ………………………………………………………..3 NPV1 + NPV1i", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 45, "width": 167, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "170 | Udyanto, Indupurnhayu, Amida", "type": "Title" }, { "left": 391, "top": 47, "width": 148, "height": 12, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Jurnal Manajemen (Edisi Elektronik)", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 101, "width": 457, "height": 43, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Penilaian menurut Suliyanto (2010), jika IRR yang didapat ternyata lebih besar Rate of Return yang ditentukan maka maka investasi dapat diterima kelayakannya. Kriteria penilaian kelayakan investasi berdasarkan IRR , juga disampaikan Rangkuti, (2012:h10) adalah:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 155, "width": 314, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "(1) Bila IRR > Tingkat suku bunga, maka usulan investasi layak.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 170, "width": 338, "height": 12, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "(2) Bila IRR < Tingkat suku bunga, maka usulan investasi tidak layak.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 204, "width": 106, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "C. Benefit Cost Ratio", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 226, "width": 457, "height": 42, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Metode BCR memberi penekanan terhadap rasio antara aspek manfaat (benefit) dengan aspek biaya (cost) yang ditanggung akibat adanya investasi tersebut. Beberapa ahli memberikan pengertian tentang benefit cost ratio menurut pendapatnya, antara lain:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 279, "width": 457, "height": 107, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Sebagaimana pendapat Mare J. Schniederjans, dkk (2004). Benefit cost adalah suatu teknik untuk menganalisis biaya dan manfaat yang melibatkan estimasi dan mengevaluasi dari manfaat yang terkait dengan alternative tindakan yang akan dilakukan. Teknik ini membandingkan nilai manfaat saat ini dengan investasi dari biaya investasi yang sama sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan. Pendapat dari Keen (2003), mendefinisikan Benefit Cost Ratio sebagai analisis yang menjabarkan alasan bisnis, kenapa atau kenap tidak pilih spesifik suatu investasi harus dipilih.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 396, "width": 457, "height": 138, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Pengertian – pengertian tentang Benefit Cost Ratio oleh beberapa ahli tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa BCR merupakan suatu analisis sistimetis yang berupa perbandingan antara manfaat dan biaya yang dikeluarkan dalam menyelenggarakan suatu proyek atau kegiatan. Tujuan dan manfaat BCR yaitu menentukan /mengukur kemanfaatan suatu investasi yang baik atau tidak, memberikan dasar untuk membandingkan suatu proyek, termasuk biaya total yang diharapkan dengan total keuntungan yang diharapkan, sehingga diketahui apakah keuntungan melampaui biaya serta berapa banyaknya. Dengan demikian dapat digunakan sebagai dasar yang kuat guna mempengaruhi keputusan dan meyakinkan untuk menginvestasikan dana. Secara umum metode analisis BCR dapat dijelaskan sebagai berikut :", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 549, "width": 423, "height": 12, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "BCR = ……………………………………………………………………………4", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 581, "width": 298, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Menurut Rangkuti (2010), kriteria penilaian BCR , sebagai berikut :", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 599, "width": 151, "height": 12, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "BCR ≥ 1, investasi layak diterima", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 622, "width": 176, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "BCR < 1, investasi tidak layak diterima", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 642, "width": 456, "height": 40, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Pendapat Rahim dan Hastuti (2007 :168-169) jika hasil B/C ratio lebih besar dari satu maka investasi tersebut menguntungkan, sebaliknya bila B/C ratio kurang dari satu maka investasi tersebut mengalami kerugian dan apabila hasil B/C ratio sama denga satu maka usaha tersebut impas.", "type": "Text" }, { "left": 165, "top": 540, "width": 44, "height": 12, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": " Benefit", "type": "Text" }, { "left": 167, "top": 559, "width": 33, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": " Cost", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 45, "width": 80, "height": 12, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Volume 12, Issue 2", "type": "Page header" }, { "left": 345, "top": 46, "width": 192, "height": 12, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Cost Benefit and Effectiveness Investasi...... |171", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 102, "width": 284, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Dinyatakan oleh Gittinger (2008), indikasi hasil penilaian BCR :", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 123, "width": 297, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "BCR > 1 = investasi tersebut layak dilaksanakan (menguntungkan)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 143, "width": 457, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "BCR = 1 = investasi tersebut mengembalikan modal persis sama dengan biaya yang dikeluarkan (impas).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 164, "width": 291, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "B/C < 1 = investasi tersebut ditolak karena tidak menguntungkan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 184, "width": 99, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "D. Profitability Index", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 205, "width": 457, "height": 39, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Menurut Suliyanto (2010), Metode Profitability Index ( PI ) ini dapat dicari dengan cara menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan kas bersih di masa yang akan datang ( proceeds ) dengan nilai sekarang investasi ( outlays ). Rumus yang digunakan:", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 269, "width": 421, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "PI = ………………………………………………………………………………….5", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 313, "width": 259, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Dengan kriteria pemilihan menurut Suliyanto (2010):", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 335, "width": 220, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Jika PI > 1 = usulan proyek dinyatakan layak", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 357, "width": 247, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Jika PI < 1 = usulan proyek dinyatakan tidak layak", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 386, "width": 81, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "E. Effectiveness", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 411, "width": 457, "height": 74, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Effectiveness atau efektivitas merupakan ketepatgunaan dari suatu investasi yakni berhasil dilakukan dengan baik dan mampu menghasilkan keuntungan secara ekonomi. Menurut Peter F. Drucker kata efektif adalah mengerjakan pekerjaan yang benar ( doing the right things ), sedangkan efisien menurutnya adalah mengerjakan pekerjaan dengan benar (doing things right).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 496, "width": 457, "height": 75, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Berikut menurut Husaini Husman. (2011), Efisien atau daya guna yaitu suatu proses penghematan 7M + 1I ( Man, Money, Material, Machines, Methods, Marketing, Minutes + Information ) dengan cara melakukan pekerjaan dengan benar ( do things right ), sedangkan efektif (hasil guna) adalah tingkat keberhasilan pencapaian tujuan ( outcomes ) dengan cara melakukan pekerjaan yang benar ( do the right things ).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 581, "width": 187, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Studi Empiris Penelitian Terdahulu", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 597, "width": 457, "height": 27, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Pentingnya menggunakan metode penilaian kelayakan investasi ditunjukkan dalam riset – riset terdahulu yang dilakukan oleh peneliti – peneliti, seperti terlihat di Tabel 3 .", "type": "Text" }, { "left": 152, "top": 260, "width": 48, "height": 30, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Proceeds Outlays", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 45, "width": 167, "height": 13, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "172 | Udyanto, Indupurnhayu, Amida", "type": "Title" }, { "left": 391, "top": 47, "width": 148, "height": 12, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Jurnal Manajemen (Edisi Elektronik)", "type": "Page header" }, { "left": 96, "top": 108, "width": 432, "height": 88, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Tabel 3 Matrix Penelitian Terdahulu No Judul Rumusan dan tujuan Metode Hasil Kesimpulan 1. Analisis Kebijakan Investasi Alat Radiologi C-Arm Rumah Sakit X Oleh Fasha Since Andampury, At All (2015) Apakah kebijakan investasi alat radiologi C-Arm di RS X telah tepat menurut analisis biaya manfaat? Tujuannya Menganalisis kebijakan investasi sebuah RS.", "type": "Table" }, { "left": 313, "top": 133, "width": 230, "height": 127, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Penelitian kualitatif. Jenis penelitian adalah studi kasus. Hasil dari perhitungan menggunakan Metode NPV (Net Present value) didapat nilai yang negatif sebesar Rp.(- 1.279.905.141). Dengan Metode IRR (Internal Rate of Return) diperoleh tingkat bunga sebesar 0% dan Metode PI (Profitabilitas Indeks) atau biaya manfaat diperoleh nilai sebesar - 0,017412672. Dengan 3 metode penilaian kelayakan investasi memberikan hasil yang negatif bagi investasi peralatan radiologi C- Arm di Rumah Sakit X.", "type": "Table" }, { "left": 96, "top": 263, "width": 94, "height": 7, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "2. Cost Benefit Analysis", "type": "Picture" }, { "left": 118, "top": 272, "width": 75, "height": 16, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Antara Pembelian Alat Ct-Scan Dengan Alat", "type": "Table" }, { "left": 118, "top": 263, "width": 187, "height": 71, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Laser Dioda Photocoagulator Di Rsd Balung Jember Oleh Nuryadi, dkk (2014) Melakukan perhitungan Cost benefit analysis antara", "type": "Table" }, { "left": 210, "top": 281, "width": 93, "height": 7, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "usulan pembelian alat CT-", "type": "Text" }, { "left": 210, "top": 290, "width": 57, "height": 7, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Scan dengan", "type": "Table" }, { "left": 210, "top": 290, "width": 95, "height": 26, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "usulan pembelian alat Laser dioda photocoagulator di RSD", "type": "Text" }, { "left": 210, "top": 263, "width": 252, "height": 62, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Balung Jember. Penelitian deskriptif kuantitatif. Data didapat rasio yang paling besar adalah pada usulan pembelian alat Laser dioda photocoagulator yaitu 0,858 dibandingkan alat CT- scan.", "type": "Table" }, { "left": 471, "top": 263, "width": 72, "height": 25, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "memprioritaskan pembelian alat Laser dioda photocoagulate", "type": "Table" }, { "left": 96, "top": 337, "width": 102, "height": 62, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "3. Financial Effectiveness, Investment Efficiency, and Quality of Financial Reporting: Evidence from ASEAN States oleh Prateep Wajeetongratanaa, dkk", "type": "Text" }, { "left": 210, "top": 337, "width": 95, "height": 53, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "menguji hubungan antara efisiensi investasi, kualitas pelaporan keuangan, dan keuangan efektivitas dari konteks dua negara ASEAN di Thailand dan Indonesia.", "type": "Text" }, { "left": 96, "top": 337, "width": 447, "height": 154, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "comparative analysis menunjukkan bahwa kualitas analisis investasi dan pelaporan keuangan sama-sama sebagai penentu yang signifikan terhadap efektivitas keuangan di kedua wilayah. penelitian ini termasuk bukti kuat untuk hubungan antara efisiensi investasi, kualitas pelaporan keuangan, dan efektivitas keuangan, sebagai penentu dalam pengambil keputusan berinvestasi. 4. Cost-benefit analysis: its usage and critiques. oleh Kwangseon Hwang (2016) untuk memberikan gambaran singkat tentang penggunaan analisis biaya- manfaat (CBA) dari perumusan kebijakan dalam beasiswa. - CBA bisa menjadi alat bantu yang sangat berharga bagi penghematan/efisiensi ketika digunakan secara hati – hati.", "type": "Table" }, { "left": 471, "top": 438, "width": 72, "height": 81, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Cost Benefit Analysis (CBA) adalah bahwa CBA membangkitkan kehati–hatian atau kewaspadaan terhadap perhitungan penghematan CBA dalam suatu kebijakan.", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 522, "width": 121, "height": 9, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Sumber: Olahan Data (2020)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 540, "width": 224, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Kerangka Pemikiran dan Model Penelitian", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 562, "width": 457, "height": 122, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Adanya suatu rencana investasi alat kesehatan investasi, perlu dilakukan secara efisien dan efektif, dimana dipengaruhi oleh seberapa besar biaya ( cost ) yang dikeluarkan, yakni biaya pembelian alat kesehatan, biaya operasional alat, dan berapa besar manfaat ( benefit ) yang akan diperoleh dari investasi alat kesehatan, baik manfaat bagi pasien yang berobat, maupun kinerja pelayanan rumah sakit yang bermutu, kinerja dokter provider karena semakin banyak penyakit terdiagnosis dengan baik maka akan mudah menentukan tindaklanjut tatalaksana pasiennya, selain itu juga perlunya diperhitungkan pendapatan secara ekonomi yang akan diperoleh saat ini dan yang akan datang.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 45, "width": 80, "height": 12, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Volume 12, Issue 2", "type": "Page header" }, { "left": 345, "top": 46, "width": 192, "height": 12, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Cost Benefit and Effectiveness Investasi...... |173", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 82, "width": 457, "height": 27, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Konsep kerangka pemikiran pada penelitian ini tergambar pada model hubungan antar variabel, seperti di bawah ini :", "type": "Text" }, { "left": 225, "top": 224, "width": 176, "height": 9, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian", "type": "Caption" }, { "left": 256, "top": 242, "width": 115, "height": 9, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Source: Olahan Data (2021)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 269, "width": 152, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "3. RESEARCH METHODS", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 294, "width": 92, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Desain Penelitian", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 316, "width": 457, "height": 122, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Penelitian ini merupakan studi empiris pada RS Hermina Mekarsari di Bogor, dengan pendekatan kuantitatif. Pelaksanaan penelitian dimulai sejak bulan Nopember 2019 – Februari 2020, sebagai unit analisis penelitian adalah di Instalasi Radiologi dan Poli Kebidanan. Kegiatan penelitian ini meliputi pengumpulan data, yang terdiri atas data primer, yaitu berisikan data – data yang berkaitan dengan data biaya – biaya yang merupakan komponen biaya dan komponen pendapatan, dan data – data sekunder yang terdiri atas data – data nominal yang diperoleh dari hasil studi dokumentasi, interpretasi data, dan pada akhirnya dirumuskan suatu kesimpulan yang mengacu pada analisis data tersebut.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 449, "width": 457, "height": 169, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Sampel dalam penelitian ini dinamakan responden atau narasumber. Karena mereka tidak hanya menjawab pertanyan – pertanyaan secara pasif tetapi secara aktif berinteraksi dengan peneliti. Masalah dan permasalahan yang ditemukan melalui wawancara dan observasi dilakukan analisis dan dihubungkan dengan artikel – artikel jurnal melalui proses meringkas, klarifikasi dan membandingkan dengan karya peneliti sebelumnya. Wawancara dengan responden petugas dari Rumah Sakit, yaitu 3 responden kunci dan 3 responden biasa. Hasil digunakan untuk mengetahui masalah kelayakan investasi alkes berteknologi tinggi dan setelah mengetahui masalahnya akan dilakukan analisis permasalahan dari masalah tersebut. Hasil analisis akan dijadikan dasar dalam membuat rancangan solusi dari masalah. Dalam kegiatan penelitian peneliti menggunakan alat bantu yang bilamana diperlukan seperti panduan wawancara tape recorder, kamera, observasi dan buku catatan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 629, "width": 157, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "JENIS DAN SUMBER DATA", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 651, "width": 457, "height": 75, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Sumber data adalah subyek dari mana data – data dapat diperoleh, menggunakan teknik wawancara, maka sumber data adalah Responden. Selain itu juga penelitian menggunakan teknik observasi, sumber datanya didapatkan dari pengamatan terhadap benda, dokumen ataupun sumber lainnya. Jenis data penelitian ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut : a. Responden Kunci", "type": "Text" }, { "left": 195, "top": 147, "width": 197, "height": 62, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "RENCANA INVESTASI COST BENEFIT PROFIT EFFECTIVENESS", "type": "Picture" }, { "left": 85, "top": 45, "width": 167, "height": 13, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "174 | Udyanto, Indupurnhayu, Amida", "type": "Text" }, { "left": 391, "top": 47, "width": 148, "height": 12, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Jurnal Manajemen (Edisi Elektronik)", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 83, "width": 104, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "b. Responden Biasa", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 99, "width": 134, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "c. Peristiwa atau Aktifitas", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 114, "width": 116, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "d. Tempat atau Lokasi", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 130, "width": 121, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "e. Dokumen atau Arsip", "type": "List item" }, { "left": 87, "top": 152, "width": 186, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "TEKNIK PENGUMPULAN DATA", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 174, "width": 457, "height": 27, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data penelitian, dengan menggunakan metode – metode seperti:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 205, "width": 66, "height": 12, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "a. Observasi", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 222, "width": 78, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "b. Wawancara", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 244, "width": 198, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 266, "width": 457, "height": 90, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Pada penelitian ini digunakan teknik sampling yaitu menggunakan teknik sampling purposive ( Purposive Sampling ). Sesuai (Notoatmojo, 2010), purposive sampling adalah pengambilan sample yang berdasarkan atas suatu pertimbangan tertentu seperti sifat-sifat populasi ataupun ciri-ciri yang sudah diketahui sebelumnya. Merujuk (Sugiyono, 2010) : purposive adalah teknik untuk menentukan sample penelitian dengan beberapa pertimbangan tertentu yang bertujuan agar data yang diperoleh nantinya bisa lebih representative.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 367, "width": 457, "height": 74, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Maka teknik purposive sampling pada penelitian ini, setelah diketahui daftar populasinya, namun jumlahnya tidak mencukupi maka purposive sampling lebih ditekankan pada batasan- batasannya. Peneliti menentukan kriteria atau batasan-batasan mengenai responden yang dapat dipilih sebagai sample yaitu Jabatan dan Peranan responden dari lingkungan kerja rumah sakit atau pelayanan Radiologi.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 452, "width": 456, "height": 27, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Kriteria atau batasan – batasan sebagai responden ada 2 kelompok, responden kunci dan responden biasa. Kedua kelompok dimaksud berdasarkan Jabatan dan Peranannya, yaitu :", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 490, "width": 456, "height": 27, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "a. Yang termasuk responden kunci adalah: unsur manajemen (manajer, wakil direktur atau direktur), penanggungjawab instalasi radiologi.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 522, "width": 456, "height": 27, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "b. Yang menjadi responden biasa adalah: pelaksana radiographer, dokter Spesialis Radiologi atau dokter Spesialis Kebidanan.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 560, "width": 457, "height": 26, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Teknik penyajian data dapat berupa tabel - tabel, grafik - grafik dan penjelasannya dalam bentuk narasi atau teks.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 597, "width": 116, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "METODE ANALISIS", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 619, "width": 308, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Metode analisis didasarkan dari aspek-aspek tersebut di bawah:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 641, "width": 457, "height": 43, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "a. Aspek Finansial, yaitu menentukan kelayakan investasi alkes berteknologi tinggi menggunakan metode perhitungan keuangan, yaitu Net Present Value, Internal Rate of Return, dan Benefit Cost Ratio.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 45, "width": 80, "height": 12, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Volume 12, Issue 2", "type": "Page header" }, { "left": 345, "top": 46, "width": 192, "height": 12, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Cost Benefit and Effectiveness Investasi...... |175", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 82, "width": 457, "height": 27, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "b. Aspek Manfaat, bagaimana effectiveness investasi alkes berteknologi tinggi berharga maha menggunakan metode perhitungan Profitability Index.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 120, "width": 457, "height": 58, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Metode analisis data dilakukan menggunakan analisis tematik. Seperti dikemukakan (Braun & Clarke, 2006) Analisis Tematik merupakan salah satu cara untuk menganalisis data dengan tujuan untuk mengidentifikasi pola atau untuk menemukan tema melalui data yang telah dikumpulkan oleh peneliti.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 189, "width": 457, "height": 74, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Sesuai yang disampaikan (Fereday & Muir-Cochrane, 2006) Metode analisis tematik ini merupakan cara yang sangat efektif apabila sebuah penelitian bermaksud untuk mengupas secara rinci data – data yang mereka miliki guna menemukan keterkaitan pola – pola dalam sebuah fenomena dan menjelaskan sejauh mana sebuah fenomena terjadi melalui kacamata peneliti.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 274, "width": 457, "height": 59, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Bahkan (Holoway & Todres, 2003) mengatakan bahwa analisa tematik ini merupakan dasar atau pondasi untuk kepentingan menganalisis dalam penelitian . Data dari sumber yang telah dikumpulkan melalui wawancara dan observasi sebagai instrument pengumpulan data, data selain berupa teks dikonversi terlebih dahulu menjadi teks atau transkripsi.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 344, "width": 457, "height": 74, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Keseluruhan material atau data yang sudah berupa teks dikelola berdasarkan tema tertentu yang relevan dengan fokus penelitian, selanjutnya dikelola dan diinterpretasikan dalam rangka menjawab rumusan masalah. Teknik penyajian data dalam bentuk tabel yang disertai dengan penjelasan (tekstular). Analisis data dilakukan dengan mengacu pada perhitungan Cost Benefit Analysis.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 429, "width": 457, "height": 43, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Data identifikasi dari Komponen Biaya pada usulan pengadaan alat kesehatan CT-Scan dan alat kesehatan USG 3D/4D diantarnya yaitu Biaya investasi, Biaya operasional tetap, dan Biaya operasional variabel, seperti pada Tabel 4 di bawah ini:", "type": "Text" }, { "left": 102, "top": 483, "width": 422, "height": 10, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Tabel 4. Komponen Biaya dan Pendapatan Investasi Alat kesehatan CT-Scan Dan USG 3D/4D", "type": "Text" }, { "left": 127, "top": 496, "width": 256, "height": 30, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "NO KOMPONEN BIAYA 1. Biaya Investasi a Gedung dan Fasilitas", "type": "Table" }, { "left": 131, "top": 525, "width": 110, "height": 10, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "b Harga alat Kesehatan", "type": "List item" }, { "left": 130, "top": 537, "width": 117, "height": 10, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "2. Biaya Opersional Tetap", "type": "List item" }, { "left": 131, "top": 549, "width": 85, "height": 20, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "a Biaya Pegawai b Biaya ATK", "type": "Table" }, { "left": 131, "top": 568, "width": 77, "height": 10, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "c Biaya BMHP", "type": "Picture" }, { "left": 131, "top": 578, "width": 79, "height": 10, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "d Biaya Umum", "type": "Table" }, { "left": 131, "top": 588, "width": 115, "height": 10, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "e Biaya Pemeliharan Alat", "type": "List item" }, { "left": 130, "top": 600, "width": 129, "height": 10, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "3. Biaya Operasional Variabel", "type": "List item" }, { "left": 131, "top": 612, "width": 109, "height": 10, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "a Biaya Pembelian Film", "type": "Table" }, { "left": 120, "top": 634, "width": 270, "height": 10, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "NO KOMPONEN PENDAPATAN", "type": "Table" }, { "left": 123, "top": 644, "width": 205, "height": 10, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "1. Pendapatan dari tarif pemeriksaan alat kesehatan", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 664, "width": 120, "height": 10, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Sumber: Data diolah, 2020", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 687, "width": 456, "height": 48, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Penentuan nilai Komponen Biaya dan nilai Komponen Pendapatan dari kedua alkes dengan Besarnya Nilai Nominal sesuai target jumlah pasien yang sudah ditentukan dalam setahun, seperti diperlihatkan Tabel 5 sebagai berikut :", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 45, "width": 167, "height": 13, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "176 | Udyanto, Indupurnhayu, Amida", "type": "Title" }, { "left": 391, "top": 47, "width": 148, "height": 12, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Jurnal Manajemen (Edisi Elektronik)", "type": "Page header" }, { "left": 114, "top": 82, "width": 396, "height": 118, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Tabel 5 Nominal Komponen Biaya Investasi Alat Kesehatan CT-Scan NO URAIAN SATUAN HARGA 1 Bangunan untuk CT-Scan 32 M2 800,000,000.00 2 Alat Kesehatan CT-Scan - 3,449,999,699.00 3 Biaya Gaji Pegawai 3,500,000.00 X 12 42,000,000.00 4 Biaya Operasional Tetap 35,000.00 x 2,160 75,600,000.00 5 Biaya Operasional Variabel 36,000.00 X 2,160 77,760,000.00", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 202, "width": 121, "height": 7, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Sumber: Dep. Pengadaan, 2020", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 233, "width": 390, "height": 43, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Tabel 6 Nominal Komponen Pendapatan Investasi Alat Kesehatan CT-Scan NO URAIAN HARGA TARGET PASIEN TOTAL 1 Tarif Pemeriksaan CT Scan 1,000,000.00 180/Bln 180,000,000.00", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 279, "width": 106, "height": 6, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Sumber: Dep. Pengadaan, 2020", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 309, "width": 383, "height": 120, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Tabel 7 Nominal Komponen Biaya Investasi Kesehatan USG 3D/4D NO URAIAN LUAS LAHAN HARGA 1 Bangunan untuk USG 3D/4D 16 M2 400,000,000.00 2 Alat Kesehatan USG 3D/4D - 1,628,508,000.00 3 Gaji pegawai 3,500,000.00 x 12 42,000,000.00 4 Biaya Opersional 35,000.00 x 1,800 63,000,000.00 5 Biaya Variabel 36,000.00 x 1,800 64,800,000.00", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 432, "width": 119, "height": 7, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Sumber: Dep. Pengadaan, 2020", "type": "Text" }, { "left": 116, "top": 457, "width": 401, "height": 36, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Tabel 8 Nominal Komponen Pendapatan Invetasi Alat Kesehatan USG 3D/4D NO URAIAN HARGA TARGET PASIEN TOTAL 1 Tarif Pemeriksaan USG 3D/4D 350,000.00 150/Bln 52,500,000.00", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 500, "width": 137, "height": 7, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Sumber: Bagian Marketing, 2020", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 514, "width": 457, "height": 108, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Berdasarkan data – data pada tahun ke – 0 tersebut kemudian akan dianalisis selama 5 tahun. Setiap tahunnya komponen biaya mengalami kenaikan juga dari komponen pendapatan. Demikian juga terjadi kenaikan biaya pegawai dengan asumsi kenaikan gaji 4% per tahun (atau 12% per 3 tahun), Biaya operasional tetap yang terdiri dari Biaya ATK dengan asumsi sebesar 10% per tahun, Biaya Umum (listrik, air, telepon) dengan asumsi kenaikan harga sebesar 5% per tahun, Biaya pemeliharaan gedung dengan asumsi kenaikan harga sebesar 5% per tahun dan Biaya pemeliharaan alat dengan asumsi kenaikan harga sebesar 5% per tahun, secara keseluruhan kenaikan tersebut dirata – ratakan menjadi sebesar 6 %.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 631, "width": 460, "height": 74, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Pada usulan pembelian alat CT-Scan dan USG 3D/4D, Biaya Operasional Variabel dengan asumsi kenaikan harga sebesar 20% tiap 5 tahun dan dengan asumsi jumlah pemeriksaan pasien CT-Scan sebesar 114 pasien yang meningkat setiap tahunnya sebanyak 34 pasien atau kenaikan jumlah kunjungannya diasumsikan meningkat 1/3 dari total jumlah kunjungan di tahun 2019. Sedangkan pada usulan pembelian alkes USG 3D/4D, hasil rekapitulasi jumlah kunjungan", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 45, "width": 80, "height": 12, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Volume 12, Issue 2", "type": "Page header" }, { "left": 345, "top": 46, "width": 192, "height": 12, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Cost Benefit and Effectiveness Investasi...... |177", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 82, "width": 457, "height": 74, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Kebidanan Fetomaternal tahun 2019 sebesar 111 pasien dan kenaikan jumlah kunjungan sebesar 33 pasien per tahun atau setiap tahunnya meningkat 1/3 dari total jumlah kunjungan di tahun 2019. Terlebih dulu dilakukan Perhitungan Nilai Sekarang ( Net Present value ) dari Pendapatan dan Biaya Kedua AlKes. dilanjutkan dengan penghitungan IRR, penghitungan Benefi-Cost Ratio dari masing-masing alkes dengan menggunakan rumur BCR .", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 167, "width": 76, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "4. RESULTS", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 189, "width": 456, "height": 27, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Implementasi Penerapan Investasi Alat Kesehatan Berteknologi Tinggi Dan Berharga Mahal Ct – Scan Dan Usg 3d/4d", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 227, "width": 457, "height": 42, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Hasil observasi diidentifikasi kelompok komponen biaya dan pendapatan dari investasi alkes CT-Scan dan USG 3D/4D antara lain, secara terperinci diperlihatkan pada Tabel 9 dibawah ini :", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 274, "width": 442, "height": 149, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Tabel 9 Identifikasi Komponen Biaya dan Komponen pendapatan dari Investasi Alat kesehatan CT-Scan NO KOMPONEN BIAYA SATUAN  1. Biaya Investasi - 4,249,999,699.00 2. Gaji Pegawai 3,500,000.00 x 12 42,000,000.00 3. Biaya Opersional Tetap 35,000.00 x 2,160 75,600,000.00 4. Biaya Operasional Variabel 36,000.00 x 2,160 77,760,000.00 TOTAL BIAYA 4,370,179,699.00 NO KOMPONEN PENDAPATAN HARGA TARGET PASIEN TOTAL 1. Tarif per pemeriksaan alat kesehatan CT- Scan 1,000,000.00 180/Bln 180,000,000.00 Total Pendapatan 180/Bln 180,000,000.00 Total Pendapatan Setahun = 180,000,000 x 12 = 2,160,000,000.00 Sumber: Bidang Penunjang Medis, 2020", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 430, "width": 456, "height": 31, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Sedangkan untuk hasil identifikasi terhadap komponen biaya dan komponen pendapatan alat kesehatan USG 3D/4D secara terperinci sep erti diperlihatkan dalam tabel dibawah ini:", "type": "Text" }, { "left": 97, "top": 470, "width": 446, "height": 145, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Tabel 10 Identifikasi Komponen Biaya dan Komponen Pendapatan Investasi Alat kesehatan USG 3D/4D NO KOMPONEN BIAYA SATUAN  1. Biaya Investasi - 2,028,508,000.00 2. Gaji Pegawai 3,500,000.00 x 12 42,000,000.00 3. Biaya Opersional Tetap 35,000.00 x 1,800 63,000,000.00 4. Biaya Operasional Variabel 36,000.00 x 1,800 64,800,000.00 TOTAL BIAYA 2,198,308,000.00 NO KOMPONEN PENDAPATAN HARGA TARGET PASIEN TOTAL 1. Tarif USG 3D/4D 350,000.00 150/Bln 52,500,000.00 Total Pendapatan 150/Bln 52,500,000.00 TOTAL PENDAPATAN SETAHUN = 52,500,000.00 x 12 =", "type": "Table" }, { "left": 220, "top": 617, "width": 59, "height": 8, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "630,000,000.00", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 629, "width": 146, "height": 7, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Sumber: Bidang Penunjang Medis, 2020", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 45, "width": 167, "height": 13, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "178 | Udyanto, Indupurnhayu, Amida", "type": "Text" }, { "left": 391, "top": 47, "width": 148, "height": 12, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Jurnal Manajemen (Edisi Elektronik)", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 83, "width": 457, "height": 122, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Penentuan nilai pada setiap komponen Biaya dan Pendapatan dari kedua alat kesehatan ( USG 3D/4D dan CT-Scan ) dengan besarnya nilai nominal berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan menggunakan dokumen Standar Pengadaan Alkes tahun 2020. Diprediksikan dalam 5 tahun yang akan datang penggunaan pemeriksaan kedua alat kesehatan tersebut akan meningkat sejalan dengan pertumbuhan perekonomian dan semakin meningkatnya jumlah pasien yang berobat ke rumah sakit. Maka pendapatan di masa akan datang dapat dihitung sesuai metode Least Square guna mengetahui pendapatan tahun 2020 sampai dengan 2024, yang perhitungan sebagai berikut :", "type": "Text" }, { "left": 97, "top": 209, "width": 445, "height": 81, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Tabel 11 Proyeksi Pendapatan CT-Scan tahun 2020 s/d 2024 Thn Jml Pasien Tarif Pendapatan /bln Pendapatan /thn 2020 148 1,000,000 148,000,000 1,776,000,000 2021 182 1,000,000 182,000,000 2,184,000,000 2022 216 1,000,000 216,000,000 2,592,000,000 2023 250 1,000,000 250,000,000 3,000,000,000 2024 284 1,000,000 284,000,000 3,408,000,000", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 294, "width": 132, "height": 9, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Sumber: Data diolah tahun 2020", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 317, "width": 456, "height": 22, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Proyeksi biaya yang akan dikeluarkan dalam tahun 2020 sampai dengan 2024, dengan perhitungan sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 355, "width": 426, "height": 62, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Tabel 12 Proyeksi Biaya Pemakaian Alat CT-Scan tahun 2020 s/d 2024 Tahun 2020 2021 2022 2023 2024 Biaya Pegawai 43,680,000 45,427,200 47,244,288 49,134,059.52 51,099,421.9 Biaya Operasional 80,136,000 84,944,160 90,040,809.6 95,443,258.17 101,169,853.6 Biaya Variabel 77,760,000 77,760,000 77,760,000 77,760,000 93,312,000 TOTAL BIAYA 201,576,000 208,131,360 215,045,097.60 222,337,546.10 245,581,275.50", "type": "Table" }, { "left": 76, "top": 420, "width": 114, "height": 7, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Sumber: Data diolah tahun 2020", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 439, "width": 456, "height": 29, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Proyeksi pendapatan dan biaya untuk alat USG 3D/4D dihitung dengan perhitungan yang sama, sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 477, "width": 394, "height": 89, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Tabel 13 Proyeksi Pendapatan USG 3D/4D Tahun 2020 s/d 2024 Tahun Jumlah Pasien Tarif Pendapatan/bln Pendapatan/thn 2020 144 350,000 50,400,000 604,800,000 2021 177 350,000 61,950,000 743,400,000 2022 210 350,000 73,500,000 882,000,000 2023 243 350,000 85,050,000 1,020,600,000 2024 276 350,000 96,600,000 1,159,200,000", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 569, "width": 108, "height": 7, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Sumber : Data diolah tahun 2020", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 588, "width": 434, "height": 10, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Perhitungan Biaya untuk penggunaan USG 3D/4D tahun 2020 sampai dengan 2024 di bawah ini:", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 607, "width": 415, "height": 77, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Tabel 14 Proyeksi Biaya Pemakaian Alat USG 3D/4D Tahun 2020 s/d 2024 Tahun 2020 2021 2022 2023 2024 Biaya Pegawai 43,680,000 45,427,200 47,244,288 49,134,059.52 51,099,421.9 Biaya Operasional 64,108,800 67,955,328 72,032,647.68 76,354,606.54 80,935,882.92 Biaya Variabel 62,208,000 62,208,000 62,208,000 62,208,000 74,649,600 TOTAL BIAYA 169,996,800 175,590,528 181,484,935.7 187,696,666.1 206,684,904.8", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 690, "width": 106, "height": 7, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Sumber: Data diolah tahun 2020", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 45, "width": 80, "height": 12, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Volume 12, Issue 2", "type": "Page header" }, { "left": 345, "top": 46, "width": 192, "height": 12, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Cost Benefit and Effectiveness Investasi...... |179", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 82, "width": 456, "height": 24, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Setelah pengumpulan data – data tersebut, dilakukan analisis kelayakan investasi berdasarkan aspek finansial/keuangan dan aspek efektivitas, yakni NPV, IRR, CBR dan Pofitability Index (PI).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 117, "width": 456, "height": 27, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Analisis Kelayakan Pelaksanaan Investasi Alat Kesehatan Berteknologi Tinggi Dan Berharga Mahal Ct – Scan Dan Usg 3d/4d Berdasarkan Analisis Keuangan", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 154, "width": 242, "height": 10, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Dilakukan analisis pada dua aspek pembahasan, yaitu:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 175, "width": 457, "height": 39, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "a. Aspek Finansial, yaitu bagaimana menentukan kelayakan realisasi investasi dengan menggunakan perhitungan keuangan yaitu terdiri dari Net Present Value, Internal Rate Return (IRR) dan Cost Benefit Analysis.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 218, "width": 456, "height": 40, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "b. Aspek Effectiveness yaitu seberapa besar manfaat secara ekonomi dari investasi alat kesehatan berteknologi tinggi tersebut di Rumah Sakit, dengan menggunakan metode perhitungan Profitability Index.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 269, "width": 71, "height": 10, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Aspek Finansial", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 289, "width": 459, "height": 54, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Menggunakan metode analisis keuangan NPV dengan asumsi menggunakan laju inflasi 12 %, dihitung untuk selama 5 tahun dan perhitungan analisis pendapatan dari investasi alat kesehatan CT – Scan dengan asumsi kenaikan jumlah pemeriksaan 34 orang pasien per tahun dan investasi alat kesehatan USG 3D/4D dengan asumsi kenaikan jumlah pemeriksaan 33 orang pasien per tahun, sebagai berikut :", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 353, "width": 83, "height": 10, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Net Present Value", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 374, "width": 457, "height": 24, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Langkah awal dilakukan penghitungan menggunakan metode Net Present Value, untuk alat kesehatan CT-Scan dan alat kesehatan USG 3D/4D menggunakan Discount Factor ( DF ) 12 %.", "type": "Text" }, { "left": 109, "top": 409, "width": 386, "height": 126, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Tabel 15. Net Present Value Alat Kesehatan CT-Scan THN Proceeds DF 12 % Present Value 0 (4,370,179,699) 1.0000 (4,370,179,699) I 1,574,424,000 0.8929 1,405,803,189 II 1,975,868,640 1.6901 3,339,415,588 III 2,376,954,902.40 2.4018 5,708,970,283 IV 2,777,662,453.90 3.0373 8,436,594,168 V 3,162,418,724.50 3.6048 11,399,887,018 Total PV of Cash flow 25,920,490,547 PV of Investment 4,370,179,699 Net Present Value 21,550,310,848", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 541, "width": 108, "height": 9, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Sumber: Data diolah 2020", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 564, "width": 443, "height": 137, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Perhitungan Net Present Value untuk alat kesehatan USG 3D/4D , terlihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 16. Net Present Value Alat Kesehatan USG 3D/4D TAHUN Proceeds DF 12 % Present Value 0 (1,628,508,000) 1.0000 (1,628,508,000) I 434,803,200 0.8929 388,235,777.30 II 567,809,472 1.6901 959,654,788.60 III 700,515,564.30 2.4018 1,682,498,282 IV 832,903,333.90 3.0373 2,529,777,296 V 952,515,095.20 3.6048 3,433,626,415 Total PV of Cash flow 7,365,284,559 PV of Investment 1,628,508,000 Net Present Value 5,736,776,559", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 705, "width": 108, "height": 9, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Sumber: Data diolah 2020", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 45, "width": 167, "height": 13, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "180 | Udyanto, Indupurnhayu, Amida", "type": "Title" }, { "left": 391, "top": 47, "width": 148, "height": 12, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Jurnal Manajemen (Edisi Elektronik)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 83, "width": 457, "height": 48, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Nilai NPV alat kesehatan CT – Scan lebih besar dari pada nilai NPV alat kesehatan USG 3D/4D , kedua alat kesehatan baik CT – Scan dan USG 3D/4D sama – sama memiliki hasil akhir yang Positif. Internal Rate of Return dihitung dalam masa investasi. Hasil perhitungan sebagai berikut :", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 139, "width": 409, "height": 135, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Tabel 17 Perhitungan IRR Alat CT - Scan dengan DF 12 % dan DF 13 % Th Proceeds DF 12% PV DF 13 % PV 0 (4,370,179,699) 1.0000 (4,370,179,699) 1.0000 (4,370,179,699) 2020 1,574,424,000 0.8929 1,405,803,189 0.8850 1,244,135,822 2021 1,975,868,640 1.6901 3,339,415,588 1.6681 5,570,479,142 2022 2,376,954,902.40 2.4018 5,708,970,283 2.3612 13,480,020,632 2023 2,777,662,453.90 3.0373 8,436,594,168 2.9745 25,094,649,353 2024 3,162,418,724.50 3.6048 11,399,887,018 3.5172 40,095682,620 Total PV of Cash Flow 25,920,490,547 81,114,787,870 PV of Investment 4,370,179,699 4,370,179,699 Net Present Value 21,550,310,848 76,744,608,171 Sumber: data diolah 2020", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 294, "width": 457, "height": 39, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Dengan menggunakan discount factor 12% - 13% hasil NPV bernilai positif yaitu sebesar Rp. 76,744,608,171, selanjutnya dihitung nilai dari IRR guna mengetahui kelayakan dari perhitungan IRR dalam investasi kedua alat tersebut, untuk alat CT – San perhitungannya adalah sebagai berikut :", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 356, "width": 190, "height": 9, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "21,550,310,848", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 368, "width": 230, "height": 20, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "IRR =12% + 13% - 12% 21,550,310,848 – 76,744,608,171", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 402, "width": 41, "height": 9, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "= 11.61 %", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 433, "width": 423, "height": 10, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Sedangkan perhitungan Internal Rate of Return untuk alat USG 3D/4D, adalah sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 87, "top": 452, "width": 435, "height": 154, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Table 18 Perhitungan IRR alat USG 3D/4D dengan DF 12% dan DF 13% Thn Proceeds DF 12% PV DF 13 % PV 0 (1,628,508,000) 1.0000 (1,628,508,000) 1.0000 (1,628,508,000) 2020 434,803,200 0.8929 388,235,777.30 0.8850 343,588,662.9 2021 567,809,472 1.6901 959,654,788.60 1.6681 1,600,800,153 2022 700,515,564.30 2.4018 1,682,498,282 2.3612 3,972,714,943 2023 832,903,333.90 3.0373 2,529,777,296 2.9745 7,524,822,576 2024 952,515,095.20 3.6048 3,433,626,415 3.5172 12,076,750,827 Total PV of Cash Flow 7,365,284,559 23,890,169,162 PV of Investment 1,628,508,000 1,628,508,000 Net Present Value 5,736,776,559 22,261,661,162 Sumber: Data diolah 2020", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 620, "width": 457, "height": 67, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Dengan menggunakan discount factor 12% - 3% hasil NPV bernilai positif yaitu sebesar Rp. 22,261,661,162. Selanjutnya dihitung nilai dari internal rate of return dari investasi alat kesehatan USG 3D / 4D, guna mengetahui kelayakan dari perhitungan IRR dalam pengadaan alat tersebut, dengan hitungan sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 45, "width": 80, "height": 12, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Volume 12, Issue 2", "type": "Page header" }, { "left": 345, "top": 46, "width": 192, "height": 12, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Cost Benefit and Effectiveness Investasi...... |181", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 81, "width": 226, "height": 21, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "5,736,776,559 IRR =12%+ 13% - 12%", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 104, "width": 188, "height": 9, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "5,736,776,559 – 22,261,661,162", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 139, "width": 44, "height": 9, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "= 11.65 %", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 163, "width": 456, "height": 29, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Dari perhitungan dengan metode IRR, kedua alat kesehatan tersebut, nilai IRR alat USG 3D/4D dan nilai CT – Scan sama-sama rendah dari nilai suku bunga.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 201, "width": 83, "height": 10, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Benefit Cost Ratio", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 220, "width": 457, "height": 67, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Selanjutnya dilakukan perhitungan Benefit Cost Ratio (BCR) atau rasio biaya manfaat, didapatkan perhitungan net present value bagi komponen biaya dan komponen manfaat alat kesehatan CT-Scan dan USG 3D/4D, Penghitungan Net Prexent Value Komponen Pendapatan juga dengan menggunakan Discount Factor 12 % . Kemudian dapat dihitung BCR, sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 296, "width": 164, "height": 32, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "28,529,313,101 BCR = = 2.51 11,349,182,303,28", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 331, "width": 412, "height": 10, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Selanjutnya dihitung besaran nilai BCR untuk alat kesehatan USG 3D/4D seperti dibawah ini:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 349, "width": 158, "height": 32, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "11,193,386,400 BCR = = 2.05 5,456,611,040", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 397, "width": 390, "height": 10, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Terhadap perhitungan Benefit Cost Ratio ( BCR ) kedua alat kesehatan lebih besar dari 1.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 415, "width": 95, "height": 10, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Aspek Effectiveness", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 434, "width": 456, "height": 29, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Dilakukan perhitungan kemampuan alat kesehatan dalam memberikan effectiveness/efektivitas dengan penghitungan Profitability Index , sesuai rumus sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 472, "width": 100, "height": 10, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Untuk alkes CT-Scan :", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 491, "width": 171, "height": 32, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "21,550,310,848.00 PI = = 4,93 4,370,179,699.00", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 538, "width": 171, "height": 44, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Untuk alkes USG 3D/4D , 5,736,776,559.00 PI = = 3.52 1,628,508,000", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 598, "width": 393, "height": 10, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Kedua Alat Kesehatan memiliki nilai perhitungan profitability index yang lebih dari satu.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 623, "width": 64, "height": 11, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Interpretasi", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 645, "width": 81, "height": 11, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Aspek Finansial", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 667, "width": 457, "height": 43, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Penafsiran atau Interpretasi terhadap perhitungan keuangan dengan membandingkan teori yang dikemukan oleh Suliyanto, Rangkuti, Rahim dan Astuti, Gittinger maka Menunjukkan bahwa kedua alkes tersebut layak untuk investasi.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 45, "width": 167, "height": 13, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "182 | Udyanto, Indupurnhayu, Amida", "type": "Text" }, { "left": 391, "top": 47, "width": 148, "height": 12, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Jurnal Manajemen (Edisi Elektronik)", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 83, "width": 101, "height": 11, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Aspek Effectiveness", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 105, "width": 457, "height": 138, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Terhadap aspek manfaat atau effectiveness, dengan menggunakan metode penghitungan Profitability Index (PI) serta membandingkan dengan teori, dapat dipastikan dipastikan kedua alat kesehatan tersebut layak diadakan dan dikembangkan. Selain menganalisis pengadaan atau investasi alat kesehatan CT – Scan dan USG 3D/4D dari aspek finansial dan aspek manfaat, peneliti juga melakukan penggalian yang lebih mendalam terkait kebijakan investasi alat kesehatan CT – Scan dan USG 3D/4D dengan cara wawancara kepada para stakeholder rumah sakit, yaitu dari hasil wawancara dengan Wakil Direktur Medis, Manajer, PJ. Kepala Instalasi Radiologi, Dokter Spesialis Radiologi, Dokter Spesialis Kebidanan yang dianggap penting dalam pengadaan kedua alat kesehatan berteknologi tinggi tersebut.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 253, "width": 457, "height": 91, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Hasil wawancara didapatkan fakta bahwa investasi alkes CT – Scan sudah direncanakan sejak awal Rumah Sakit dioperasionalkan pada tahun 2013 dan telah disiapkan ruangan untuk mengoperasionalkan alat kesehatan CT - Scan dan rencana ini dimasukkan ke dalam Rencana Strategi 5 tahunan Rumah Sakit ini, sedangkan alat kesehatan USG 3D/4D direncanakan setelah rumah sakit opersional 3 tahun kemudian dan telah di masukkan dalam pembahasan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 355, "width": 457, "height": 90, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Fakta lain yang ditemukan dari wawancara yakni pengadaan kedua alat kesehatan tersebut hingga akhir tahun 2019 belum terealisasikan, hal ini dikarenakan keraguan pihak manajemen rumah sakit terhadap kemampuan kedua alat kesehatan dalam memberikan manfaat bagi kinerja dokter dan manajemen rumah sakit, sehingga dengan investasi kedua alat kesehatan yang berharga mahal tersebut dianggap belum mampu memberikan manfaat atau keuntungan finansial seperti yang diharapkan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 456, "width": 457, "height": 122, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Kebijakan dan prosedur pengadaan alat kesehatan untuk investasi berharga mahal dianalisis hanya secara sederhana dengan memperhatikan kenaikan jumlah pasien dan kasus yang banyak ditangani di rumah sakit, serta ditentukannya target jumlah pasien dan pendapatan yang diperoleh dalam setahun. Bidang keuangan tidak terlibat dalam menganalisis kelayakan investasi alat kesehatan berharga mahal secara metode keuangan. Belum tersedianya kedua alat kesehatan ini berefek tumbuhnya klinik – klinik di sekitar wilayah rumah sakit yang menyediakan peralatan kesehatan yang tidak tersedia di rumah sakit, bahkan para dokter banyak yang membuka klinik pribadi dengan menyediakan alat kesehatan yang dimakasudkan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 589, "width": 456, "height": 90, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Terhadap fakta ini dapat diinterpretasikan bahwa rumah sakit telah merencanakan investasi namun belum melakukan suatu studi kelayakan keuangan untuk mengetahui apakah investasi baru ini layak atau tidak layak dilakukan, yaitu analisis tentang dapat tidaknya suatu proyek dilaksanakan dengan berhasil, dengan melibatkan bidang keuangan untuk menganalisis kelayakan suatu investasi alat kesehatan dengan harga yang mahal dengan menggunakan perhitungan – perhitungan sesuai metode keuangan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 45, "width": 80, "height": 12, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Volume 12, Issue 2", "type": "Page header" }, { "left": 345, "top": 46, "width": 192, "height": 12, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Cost Benefit and Effectiveness Investasi...... |183", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 80, "width": 214, "height": 11, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "5. CONCLUSION AND SUGGESTION", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 105, "width": 90, "height": 11, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "KESIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 132, "width": 456, "height": 26, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Baik secara perhitungan keuangan maupun wawancara maka dapat dikemukakan kesimpulannya, bahwa:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 169, "width": 457, "height": 27, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "a. Belum diterapkannya perencanaan pengadaan alat kesehatan berteknologi tinggi dan berharga mahal berdasarkan kaidah – kaidah ekonomi.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 201, "width": 457, "height": 43, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "b. Pentingnya analisis keuangan untuk dilaksanakannya dalam menetapkan kelayakan investasi alat kesehatan berteknologi tinggi dan berharga mahal CT-Scan dan USG 3D/4D di rumah sakit ini", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 264, "width": 44, "height": 11, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "SARAN", "type": "Section header" }, { "left": 90, "top": 280, "width": 452, "height": 91, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "a. Agar dalam pengadaan alat kesehatan dengan harga mahal dapat berjalan dengan baik dan tercapai tujuan sebagaimana yang diharapkan, sebaiknya seluruh pihak manajemen yang terkait proses pengadaan alat kesehatan, dapat membenahi pelaksanaan proses pengadaan alat kesehatan berteknologi tinggi dan berharga mahal dimulai dari kebijakan, sumber daya manusia, dana, perencanaan, pemilihan alat, pengadaan, penerimaan, penggunaan, pemeliharaan berdasarkan kaidah–kaidah ekonomi.", "type": "List item" }, { "left": 90, "top": 376, "width": 452, "height": 42, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "b. Sebaiknya pihak rumah sakit segera merealisasikan investasi alat kesehatan CT – Scan dan USG 3D/4D di tahun 2020 atau 2021 ini, dikarenakan kedua tersebut layak untuk investasi dan efektivitas yang baik serta dapat untuk dikembangkan.", "type": "List item" }, { "left": 90, "top": 423, "width": 452, "height": 43, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "c. Jika Rumah Sakit berkehendak untuk pengadaan kedua alat kesehatan berteknologi dan berharga mahal tersebut dilakukan secara bertahap, maka sebaiknya investasi alat kesehatan CT – Scan dapat diprioritaskan realisasinya .", "type": "List item" }, { "left": 90, "top": 471, "width": 452, "height": 43, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "d. Dalam mengembangkan alat kesehatan CT – scan dan USG 3D/4D rumah sakit harus membuat suatu strategi dalam memasarkan kedua alat kesehatan tersebut dengan lebih baik.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 524, "width": 126, "height": 11, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "IMPLIKASI TEORITIS", "type": "Section header" }, { "left": 90, "top": 546, "width": 452, "height": 27, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "a. Hasil penelitian saat ini membuktikan teori bahwa sebelum memutuskan untuk berinvestasi terlebih dahulu dilakukan suatu studi kelayakan investasi.", "type": "List item" }, { "left": 90, "top": 578, "width": 452, "height": 43, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "b. Penelitian ini menunjukkan bahwa analisis menggunakan perhitungan metode keuangan sangat berguna dalam memutuskan untuk suatu kelayakan investasi dan menentukan langkah strategi memasarkan produknya.", "type": "List item" }, { "left": 90, "top": 626, "width": 452, "height": 26, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "c. Hasil penelitian ini menunjukan dengan analisis keuangan dapat diketahui manfaat keuntungan selama masa investasi.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 45, "width": 167, "height": 13, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "184 | Udyanto, Indupurnhayu, Amida", "type": "Text" }, { "left": 391, "top": 47, "width": 148, "height": 12, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Jurnal Manajemen (Edisi Elektronik)", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 83, "width": 151, "height": 11, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "IMPLIKASI MANAJEMEN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 105, "width": 169, "height": 11, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "A. Bagi Manajemen Rumah Sakit", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 126, "width": 454, "height": 27, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "a. Dalam merencanakan investasi alat kesehatan di rumah sakit, sebaiknya melalui tahapan- tahapan yang dimulai dari studi kelayakan.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 158, "width": 457, "height": 27, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "b. Proses pengadaan alat kesehatan berharga mahal di rumah sakit, selalu melibatkan bidang keuangan untuk menganalisis secara metode keuangan dalam memutuskan investasi.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 190, "width": 457, "height": 43, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "c. Penelitian saat ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi serta pertimbangan mengenai kebijakan sistim pengadaan alat kesehatan berteknologi tinggi dan berharga mahal di rumah sakit.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 238, "width": 299, "height": 11, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "B. Bagi Para Pihak yang Berbisnis Industri Jasa Rumah Sakit", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 253, "width": 457, "height": 27, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "a. Penelitian saat ini dapat dijadikan sebagai bahan literatur guna memahami lebih mendalam bagaimana seluk beluk dalam berinvestasi alat kesehatan di suatu rumah sakit.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 285, "width": 457, "height": 43, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "b. Berbagai hambatan yang dapat terungkapkan dalam penelitian ini juga bisa bermanfaat untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menetapkan strategi investasi alat kesehatan berharga mahal di rumah sakit.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 349, "width": 126, "height": 11, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "C. Bagi Para Akademisi", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 371, "width": 456, "height": 26, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Hasil penelitian saat ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memperkaya pengetahuan serta melengkapi literatur para akademisi.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 411, "width": 66, "height": 11, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "R EFERENCES", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 436, "width": 456, "height": 25, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "[1]. Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta:PT.Rineka Cipta", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 469, "width": 457, "height": 25, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "[2]. Banta H. David. 4 Basic Manual for health technology assessment. The Intercountry Workshop on Technology Asscssment, Bangkok. Thailand. 1997.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 503, "width": 457, "height": 25, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "[3]. Campbel, H & Brown, R 2003. Benefit Cost Analysis, Newyork: Cambridge University Perss.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 537, "width": 351, "height": 11, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "[4]. Djuhaeni, Heni. Manajemen Pelayanan Medik Rumah Sakit. 2009.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 556, "width": 456, "height": 25, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "[5]. Dunn, William N. 2003. Pengantar Analisis Kebijakan Publik (terjemahan). Yogyakarta: UGM Press.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 590, "width": 456, "height": 25, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "[6]. Fasha Since Andampury1, A. D. (2016). Analisis Kebijakan Investasi Alat Radiologi. Kes Mas: Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat, 43-54.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 624, "width": 389, "height": 11, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "[7]. Indupurnahayu. (2018). Good University Governance. UIKA Press: Bogor", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 643, "width": 457, "height": 25, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "[8]. Pearce, David W. 2008.” Cost- Benefit Analysis” dalam Kuper, Adam, Jessica Kuper. 2008. Ensiklopedi Ilmu- Ilmu Sosial. Jakarta: Rajawali.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 677, "width": 457, "height": 25, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "[9]. Prasetya F. (2012). Modul Ekonomi Publik Bagian VI: Analisis Biaya dan Manfaat. Malang: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 45, "width": 80, "height": 12, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Volume 12, Issue 2", "type": "Page header" }, { "left": 345, "top": 46, "width": 192, "height": 12, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Cost Benefit and Effectiveness Investasi...... |185", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 82, "width": 457, "height": 25, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "[10]. Rangkuti, Freddy, 2012, Studi Kelayakan Bisnis dan Investasi. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 115, "width": 456, "height": 25, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "[11]. Sabarguna B. 2004. Manajemen Keuangan Rumah Sakit. Konsorsium Rumah Sakit Islam Jateng-DIY: Yogyakarta.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 149, "width": 457, "height": 25, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "[12]. Sugiyono 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Penerbit Alfabeta.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 183, "width": 398, "height": 11, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "[13]. Tandelilim, Eduardus, 2010, Portofolio dan Investasi. Kanisius, Yogyakarta.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 202, "width": 457, "height": 25, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "[14]. Trinantoro L, 2006. Memahami Penggunaan Ilmu Ekonomi Dalam Manajemen Rumah Sakit. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 236, "width": 457, "height": 25, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "[15]. Tendelilin, Eduardus, 2010, Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi. Edisi I. Kanisius: Yogyakarta", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 270, "width": 427, "height": 24, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "[16]. Kasmir, 2002, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya , PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 303, "width": 454, "height": 25, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "[17]. Doerachman J.D, dkk. 2012. Analisa Kelayakan Investasi TI Menggunakan Metode Cost- Benefit. Jurnal Teknik Informatika. Vol. 1, No. 2, 2012.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 337, "width": 456, "height": 25, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "[18]. Dwinanto Purnatiyo. 2014. Analisis Kelayakan Investasi Alat Dna Real Time Thermal Cycler (Rt-Pcr) Untuk Pengujian Gelatin. Jurnal PASTI Volume VIII No. 2, 212 – 226.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 370, "width": 457, "height": 39, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "[19]. Edgar I. Raranta, G. A. 2017. Analisis Proses Perencanaan Kebutuhan Alat Kesehatan Di Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Advent Manado. Ilmu Kesehatan Masyarakat Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi, 1-17.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 418, "width": 456, "height": 25, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "[20]. Jon Kenedi1, D. L. 2017. Analisis Pengadaan Alat Kesehatan Di Rumah Sakit Umum Daerah Padang Pariaman Tahun 2017. Jurnal Kesehatan Andalas. 2018; 9-16.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 451, "width": 456, "height": 25, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "[21]. Lisnawaty3, Y. L. 2015. Gambaran Perencanaan Pengadaan Alat Kesehatan Di Puskesmas. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 485, "width": 457, "height": 25, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "[22]. Nuryadi, Y. T. 2014. Cost Benefit Analysis Antara Pembelian Alat Ct-Scan Dengan Alat Laser. Jurnal IKESMA, 49-58.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 519, "width": 456, "height": 24, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "[23]. Probandari Ari. 2007. Cost Effectiveness Analysis Dalam Penentuan Kebijakan Kesehatan. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol.10, No. 03, 2007, 104-107.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 552, "width": 457, "height": 39, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "[24]. Rahmiyati A.L. 2018. Cost Benefit Analysis Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Susu Pada Karyawan di PT. Trisula Textile Industries Tbk Cimahi Tahun 2018. Jurnal Ekonomi Kesehatan Indonesia, vol. 3, No. 1, 2018, 125-134.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 600, "width": 457, "height": 25, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "[25]. Rohmatullah, F. P. 2017. Analisis Perbandingan Pengadaan Alat Pemeriksaan Darah. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, 1-26.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 633, "width": 457, "height": 39, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "[26]. Sondakh G.H, Massie R. G. 2015. Proses Perencanaan Pengadaan Kebutuhan Alat Kesehatan di Unit Kerja Poliklinik Gigi Rumah Sakit Angkatan Darat Robert wolter Mongisidi Manado, IKM Pascasarjana UNSRAT.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 681, "width": 456, "height": 24, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "[27]. Wuryandari G, 2010. Cost-Benefit Rasio Rencana Pengembangan Alat Diagnostik Panoramic X-Ray di RSD Balung Tahun 2010. FKM Universitas Airlangga, Surabaya.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 714, "width": 457, "height": 11, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "[28]. Yasri, Desi, dkk, 2016. Kelayakan Finansial Pembangunan Batching Plant PT. Waskita", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 45, "width": 167, "height": 13, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "186 | Udyanto, Indupurnhayu, Amida", "type": "Page header" }, { "left": 391, "top": 47, "width": 148, "height": 12, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Jurnal Manajemen (Edisi Elektronik)", "type": "Page header" }, { "left": 112, "top": 83, "width": 429, "height": 25, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Beton Precast, Tbk Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil. Vol. 8, No. 1,2020, pp 1-10.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 116, "width": 457, "height": 39, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "[29]. Altshuler, D & Magni, C.A. (2012). Why IRR is not the rate of return on your investment: Introduction the AIRR to the real estate community. Journal of Real Estate Portofolio Management, 18(2).", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 164, "width": 456, "height": 25, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "[30]. Babar Zaheer Butt. (2010). Financial Management Practices and Their Impact on Organization Performance. World Applied Sciences Journal 9(9), 997-1002.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 197, "width": 457, "height": 25, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "[31]. Bhagwat J. 2018. Supply Chain Sustainability, Efficiency and Effectiveness: An Overview. International Bulletin of Management and Economics. Vol IX. 2018.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 231, "width": 457, "height": 25, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "[32]. Carey, S. (2012). Real Estate JV Promote calculations: Avoiding multiple IRRs, The Real Estate, Finance Journal 27(4), 5-23.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 265, "width": 456, "height": 24, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "[33]. Ermenyi Tibor, 2008. Evaluating Investment Profitability and Business Controlling Methods. Journal of Economic Literature (JEL), code M16, M21.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 298, "width": 457, "height": 25, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "[34]. Illes Maria, (2012). Transforming the Net Present Value for A Comparable One. Club of Economic in Miskolc TMP. Vol.8, Nu. 1, pp. 24-32. 2012.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 332, "width": 457, "height": 25, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "[35]. Jelic O. N, (2018). Efficiency vs Effectiveness: An Analysis ofTertiery Education Across Europe. Public Sector Economics, 42 (4). 381-414.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 365, "width": 457, "height": 25, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "[36]. Jenkins G.P, 2011.Cost-Benefit Analysis For Investment Decisions. JEL H43, 2011, pp 1-44.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 399, "width": 457, "height": 66, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "[37]. Kaddumi, T.A. (2017). Financial Analysis and Investment Decision-Empirical Study on the Jordania Stock Market 2011-2015. International Journal of Economic Research, Vol. 14, Nu. 15(3). 2017. Pp. 249-255.Keh T H, Chu Singfat, (2004). Efficiency, effectiveness and productivity of marketing in service. European journal of operational research 170, (2006), 265-276.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 474, "width": 457, "height": 25, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "[38]. Kierlulff H, (2012). IRR: A Blind Guide. American Journal of Business Education, 2012, Volume 5, Number 4, pp 417-426.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 508, "width": 457, "height": 24, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "[39]. Kwangseon Hwang, 2016. Cost-benefit analysis: its usage and critiques. Journal of Public Affairs Volume 16 Number 1 pp 75–80.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 541, "width": 457, "height": 39, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "[40]. Munich Daniel, Pascharopoulos G, (2014). Mechanisms and Methods for Cost Benefit/Cost Effectiveness Analysis of Specific Education Programmes. EENEE Analytical Report No. 19, 1 – 73.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 589, "width": 457, "height": 38, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "[41]. Naveen Kumar Dr, Godhia P Harsha, Srinivas J Nirupa, Hoovayya Purshottam Dr, 2014, ‘Insights into Equipment Planning of A 250-Bed Hospital Project’. Asia Pacific Journal of Applied Finance, Vol. III, Issue 2.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 636, "width": 457, "height": 52, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "[42]. Prateep Wajeetongratanaa, Thanaporn Sriyakulb, Kittisak Jermsittiparsertc, d ,2019. Financial Effectiveness, Investment Efficiency, and Quality of Financial Reporting: Evidence from ASEAN States. International Journal of Innovation, Creativity and Change. www.ijicc.net Volume 8, Issue 8, 2019.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 697, "width": 456, "height": 11, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "[43]. Rangel, A. d. (December 2016, vol. 4, No. 2). Modified Profitability Index and Internal", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 45, "width": 80, "height": 12, "page_number": 25, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Volume 12, Issue 2", "type": "Page header" }, { "left": 345, "top": 46, "width": 192, "height": 12, "page_number": 25, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Cost Benefit and Effectiveness Investasi...... |187", "type": "Page header" }, { "left": 112, "top": 82, "width": 370, "height": 11, "page_number": 25, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "Rate of Return. Journal of International Business and Economics, pp. 13-18.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 102, "width": 457, "height": 52, "page_number": 25, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "[44]. S.A. Hasan, A.D. Albdiri, A.H. Mohsen, 2018. Feasibility Study and Economic Assessment for Al-Qadisiyah University Hospital Of Specialized Surgeries. International Journal of Civil Engineering and Technology (IJCIET) Volume 9, Issue 9, pp. 63–72, Article ID: IJCIET_09_09_009.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 163, "width": 457, "height": 52, "page_number": 25, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "[45]. Vanderley de Oliviera, Reginaldo F.S, Helton A. Rosa, Samuel N.M de Souza, Deonir Secco and Carlos E.C Nogueira, 2016. Economic and Financial Analysis of The Implementation of A Water-Tube Boiler in The Process of Grain Drying Using A Column Drier. African Journal of Agricultural Research (AJAR) Volume 11 (2), pp. 100-104.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 224, "width": 456, "height": 39, "page_number": 25, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "[46]. Velez-Pareja, Ignacio, 2011. Ranking and optimal selection of investments with internal rate of returnand benefit-cost ratio. Contaduria y Administracion, Vol. 57, num 1. Enero- marzo, 2012, pp. 29-51.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 271, "width": 456, "height": 39, "page_number": 25, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "[47]. Wilson M, Wnuk K, (2018). A Literature Review on the Effectiveness and Efficiancy of Business Modeling. e-Informatica Software Engineering Journal, Volume 12, Issue 1, 2018, page 265-302.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 319, "width": 457, "height": 25, "page_number": 25, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "[48]. Weber, T. A. (2014). On the (non-)equivalence of IRR and NPV. Journal of Mathematical Economics 52, 25-39.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 352, "width": 456, "height": 25, "page_number": 25, "page_width": 595, "page_height": 793, "text": "[49]. Yoon, Y. & Choi, Y. (2002). Net Present Value and Modified Internal Rate: The Relationship Journal of Finance, 14(3). 2374-2379.", "type": "List item" } ]
e485a6af-fd18-2090-dfb9-5e0b34103511
https://ojs.badanbahasa.kemdikbud.go.id/jurnal/index.php/kandai/article/download/4402/2057
[ { "left": 85, "top": 783, "width": 22, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "108", "type": "Page footer" }, { "left": 219, "top": 772, "width": 287, "height": 33, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "©2023 Kandai, ISSN 2527-5968 (online), 1907-204X (print) http://ojs.badanbahasa.kemdikbud.go.id/jurnal/index.php/kandai This is an open access article distributed under the CC BY-NC-SA 4.0 license", "type": "Page footer" }, { "left": 266, "top": 88, "width": 64, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "K A N D A I", "type": "Section header" }, { "left": 115, "top": 107, "width": 370, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 19 No. 1, Mei 2023 Halaman 108-124", "type": "Table" }, { "left": 90, "top": 139, "width": 419, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "KESENYAPAN NARASI KOLONIALISME DALAM NOVEL-NOVEL SUNDA", "type": "Section header" }, { "left": 111, "top": 153, "width": 377, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "RENTANG 1914 — 1940: WACANA MENGINGAT DAN MELUPAKAN", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 167, "width": 401, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "(The Silent of Colonialism Narratives in Sundanese Novels Circa 1914—1940:", "type": "List item" }, { "left": 154, "top": 181, "width": 288, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Memory Discourse about Remembering and Forgetting)", "type": "Text" }, { "left": 123, "top": 205, "width": 353, "height": 25, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Asep Yusup Hudayat, Lina Meilinawati Rahayu, & Teddi Muhtadin Universitas Padjadjaran", "type": "Text" }, { "left": 110, "top": 232, "width": 379, "height": 25, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jalan Raya Bandung-Sumedang KM 21 Jatinangor Sumedang, Indonesia Pos-el: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 90, "top": 260, "width": 416, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "(Diterima: 21 Desember 2021; Direvisi: 1 November 2022; Disetujui: 14 Maret 2023)", "type": "Text" }, { "left": 288, "top": 287, "width": 37, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abstract", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 297, "width": 428, "height": 172, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "In the early 20 th century circa 1914–1940 were Sundanese novels almost \"silent\" from the colonialism narratives. This condition shows that memories were forgotten, suppressed, ignored, or even omitted in literary works because of the domination of the Dutch East Indies. However, the colonial traces can be revealed through how the narratives are constructed and presented. Through their works, the authors (from the middle class and educated) told about social reality and themselves in the challenges of social change in the early 20 th century. This paper aims to reveal the memory selection process of Sundanese novelists in the early 20 th century in producing their works under the dominant forces influences: feudal and colonial. The data analysis techniques were as follows, (a) data instrumens: narrative tools, special expressions, projection, and contruction (b) describing the data instrumens, (c) interpreting the data, (d) conclusions. The analysis results are: (1) the authors positioning (as teachers, natives, and employees of the Balai Pustaka) had an affects on the memories selections that were used to constructing narratives about domination and power, (2) the narratives of colonialism memories in five novels are built in three ways: suppressed, diverted, and even erased, (3) The voices behind the colonialism-narratives silent are expressed through the metaphorical traces of power, the pre-colonial and colonial memories as background, and indigenous marginal discourse.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 471, "width": 313, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Keywords : narration, colonialism, remembering, forgetting, Sundanese novel", "type": "Text" }, { "left": 289, "top": 516, "width": 32, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abstrak", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 528, "width": 430, "height": 171, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada awal abad ke-20 sekitar tahun 1914 — 1940 novel-novel Sunda nyaris “diam” dari narasi kolonialisme. Kondisi ini menunjukkan bahwa ingatan dilupakan, ditekan, diabaikan, atau bahkan dihilangkan dalam karya sastra karena dominasi Hindia Belanda. Namun, jejak kolonial dapat terungkap melalui bagaimana narasi dibangun dan disajikan. Melalui karya-karyanya, para pengarang (dari kelas menengah dan terpelajar) bercerita tentang realitas sosial dan diri mereka sendiri dalam tantangan perubahan sosial di awal abad ke-20. Tulisan ini bertujuan untuk mengungkap proses seleksi ingatan para novelis Sunda di awal abad 20 dalam menghasilkan karya-karyanya di bawah pengaruh kekuatan dominan: feodal dan kolonial. Teknik analisis data adalah sebagai berikut, (a) instrumen data: alat naratif, ungkapan khusus, proyeksi, dan konstruksi (b) mendeskripsikan instrumen data, (c) menafsirkan data, (d) kesimpulan. Hasil analisis adalah: (1) positioning pengarang (sebagai guru, pribumi, dan pegawai Balai Pustaka) berpengaruh terhadap pemilihan memori yang digunakan untuk mengkonstruksi narasi tentang dominasi dan kekuasaan, (2) narasi memori kolonialisme dalam lima novel dibangun melalui tiga cara: ditekan, dialihkan, dan bahkan dihapus, (3) suara-suara di balik narasi-narasi kolonialisme diekspresikan melalui jejak metaforis kekuasaan, kenangan pra-kolonial dan kolonial sebagai latar, dan marginalisasi pribumi. Kata-kata kunci : narasi, kolonialisme, mengingat, melupakan, novel Sunda", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 726, "width": 426, "height": 28, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "DOI: 10.26499/jk.v19i1.4402 How to cite: Hudayat, A.Y. dkk. (2023). Kesenyapan Narasi Kolonialisme dalam Novel-Novel Sunda Rentang 1914— 1940: Wacana Mengingat dan Melupakan. Kandai, 19(1), 108—124 (DOI: 10.26499/jk.v19i1.4402)", "type": "Footnote" }, { "left": 143, "top": 45, "width": 370, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Asep Yusup Hudayat dkk.: Kesenyapan Narasi Kolonialisme dalam Novel-Novel …", "type": "Page header" }, { "left": 494, "top": 783, "width": 17, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "109", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 102, "width": 96, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 129, "width": 202, "height": 163, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Lima novel Sunda terbitan masa kolonial Hindia Belanda awal abad ke-20 dikarang oleh kaum pribumi yang terdidik dan sama-sama bekerja di penerbitan pemerintah Hindia Belanda: Commissie voor de Inlandsche School en Volkslectuur (kemudian dikenal sebagai Balai Pustaka). Kelima novel tersebut diterbitkan Balai Pustaka. Baruang ka nu Ngarora “Racun bagi Muda-Mudi” (novel Sunda pertama, 1914) dikarangan D.K. Ardiwinata, Mantri Jero (1928) dan", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 295, "width": 202, "height": 52, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pangéran Kornél (1930) dikarang R. Méméd Sastrahadiprawira, Burak Siluman (1932) dan Lain Éta ‘Bukan Itu’ (1934) dikarangan Moh. Ambri.", "type": "Table" }, { "left": 106, "top": 350, "width": 180, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "D.K. Ardiwinata (Deenik, 1929:", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 364, "width": 204, "height": 190, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "124–137) dalam buku kenangan 50 tahun berdirinya OSVIA, menyatakan diri telah mengabdi kepada pemerintahan Hindia Belanda selama 36 tahun; bekerja di OSVIA selama 15 tahun, kandidat guru 13 tahun, guru di Karangpamulangan 1,5 tahun, guru di Sakola Menak 15 tahun, dan di Balai Pustaka 6,5 tahun. Ia pernah mendapatkan penghargaan “Kanduruan” untuk jasanya di bidang pendidikan dan budaya. Ia pun mendapat penghargaan dari pemerintah Belanda berupa Ridder in de orde van Oranje Nassau . Ia merupakan pendiri Paguyuban Pasundan.", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 557, "width": 181, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "R. Méméd Sastrahadiprawira", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 571, "width": 202, "height": 176, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "(Yetty Kusmiyati, 1979: 1–3) sebagai anak ningrat, Méméd mula-mula disekolahkan di Hollandsch-Inlandsche School (HIS), sekolah bagi kaum bangsawan dan orang kaya. setamat HIS, ia masuk ke Opleiding School voor Inlandsche Ambtenaren (OSVIA) yang juga dikenal sebagai Sakola Menak dan khusus disediakan untuk calon pejabat pangreh praja di Hindia Belanda. Untuk itu, sebelumnya Méméd harus belajar bahasa Belanda di sekolah swasta. Setelah tamat belajar di OSVIA, Méméd", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 102, "width": 202, "height": 52, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "diangkat menjadi Gouvernement Ambtenaar voor Inlandsche Bestuur (GAIB) ‘Pejabat Pemerintah dari Kalangan Pribumi’, diperbantukan", "type": "Table" }, { "left": 312, "top": 157, "width": 202, "height": 439, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "kepada Wedana Ciranjang Garut. Tahun 1921 diperbantukan kepada Bupati Bandung. Sejak tahun 1922 menjadi mantri polisi di beberapa tempat; menjadi mantri Kabupaten Bandung. Pada tahun 1925 Méméd diangkat menjadi camat Bojongloa Bandung. Tahun 1926 menjadi Camat diperbantukan di Kabupaten Bandung. Saat menjabat di pemerintahan, ia menulis mengenai keadaan Kabupaten Bandung terkait penduduk, adat kebiasaan, dan perkembangan kotanya, serta menulis sebuah sketsa yang bernilai sejarah mengenai perubahan pemerintahan di Priangan dan Hindia Belanda. Méméd mengenal aturan-aturan pemerintahan, berbagai pajak, preangerstelsel , dan hak- hak para bupati di Hindia tcrutama di Priangan. Dengan surat angkatan Hoofdambtenaar Volkslectuur Nomor 16 tanggal 11 Juli 1928, Méméd diangkat menjadi pegawai Balai Pustaka. Mula- mula jabatannya sebagai penulis utama (Hoofdredacteur 1 klas) kemudian sebagai ahli bahasa (adjunct taalkundige) yang merupakan jabatan tertinggi di bagian sidang pengarang Balai Pustaka. Semasa bekerja di Balai Pustaka Méméd banyak menulis bukan saja karangan berbahasa Sunda, tetapi juga karangan berbahasa Indonesia dan Belanda.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 598, "width": 202, "height": 94, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Méméd pun aktif dalam menghadapi gejolak nasionalisme. Ia menjadi Wakil Ketua Jong Java Cabang Bandung yang pada masa itu terdiri atas 17 orang anggota biasa dan 11 orang anggota luar biasa. Jong Java tidak mengutamakan politik,", "type": "Text" }, { "left": 384, "top": 681, "width": 129, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "tujuannya terutama", "type": "Table" }, { "left": 312, "top": 695, "width": 201, "height": 52, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "mempersiapkan pemuda pelajar untuk mencapai kemajuan, bergerak di bidang- bidang kepanduan, olah raga, dan kesenian.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 39, "width": 193, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kandai Vol. 19, No. 1, Mei 2023; 108—124", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 783, "width": 19, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "110", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 202, "height": 411, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Moh. Ambri (Abdurrachman, dkk, 1984: 30–31) menjadi kandidat guru HIS di Sumedang tahun 1911 kemudian dipindahkan ke Tasikmalaya tahun 1917. Pada tahun 1918 ia dikeluarkan dari HIS di Tasikmalaya oleh pemerintah Hindia Belanda karena dituduh terlibat dalam aksi masa yang menentang penjajahan Belanda yang dilakukan oleh SIB (Sarikat Islam Afdeling B). Aksi tersebut menentang gerakan pengumpulan padi yang ditetapkan oleh pemerintah kolonial. Ia kembali menjadi guru HIS di Sumedang pada tahun 1919. Pada tahun 1922 ia menjadi kepala Sekolah Tingkat Lanjut di Purwakarta. Pada tahun 1926 ia dipindahkan kembali ke Bandung dan diangkat menjadi Mantri Guru di sekolah di Cicendo. Pada tahun 1928 ia kembali ke Purwakarta menjadi guru di Normaalschool . Dari Purwakarta ia pindah ke Jakarta. Di Jakarta ia diangkat menjadi ketua redaktur Balai Pustaka. Dia bekerja di Balai Pustaka selama 5 tahun hingga akhir hayatnya. Semasa kecil ia dijadikan sebagai anak angkat oleh keluarga L.J.F. Gerritse di mana ibu Moh. Ambri bekerja sebagai pembantu di keluarga tersebut. Gerritse bekerja di Commissie voor het Beheer der", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 502, "width": 202, "height": 38, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Begraafplaatsen voor Lijken van Europeanen en met Dezen Gelijkgestelden ‘Komisi Pengurus", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 543, "width": 201, "height": 25, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pemakaman Orang Eropa dan Orang Asing Lainnya yang Setara’.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 571, "width": 202, "height": 121, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Moh. Ambri (Abdurrachman, dkk., 1984:21–36) selain dikenal sebagai seorang sastrawan dan aktif di organisasi Paguyuban Pasundan, juga dikenal sebagai seorang yang memiliki ilmu kebatinan (Abdurrachman, 1984: 30–31). Pengakuan terhadap Moh. Ambri sebagai seorang sastrawan Sunda, selain diberikan oleh PPSS (Paguyuban", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 695, "width": 201, "height": 52, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pangarang Sastra Sunda) dengan Hadiah sastra tahunan yang disebut sebagai Piagam Ambri sejak tahun 1966, juga Pemerintah Kabupaten Sumedang pada", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 88, "width": 201, "height": 52, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "tahun 1964 pernah memberikan tanda penghargaan sebagai tokoh sastra atau budaya yang ternama yang berasal dari Sumedang (Abdurrachman, 1984: 35).", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 143, "width": 201, "height": 94, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Beberapa surat yang dibuatnya kepada Muhammad Husna, teman Moh. Ambri yang berada di Kalimantan, cukup penting sebagai sumber petunjuk tentang pemikiran-pemikiran Ambri tentang budaya feodal, budaya kolonial, dan ilmu kebatinannya. Rosidi berhasil", "type": "Table" }, { "left": 312, "top": 240, "width": 201, "height": 66, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "mengumpulkan beberapa surat Ambri dan diterbitkan dalam Pancakaki (Rosidi, 1996: 264–316). Surat-surat Ambri tersebut Rosidi tempatkan di subbab terakhir dari 25 subbab yang disusunnya.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 309, "width": 202, "height": 190, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sebagian besar suratnya secara konsisten berbicara tentang pengalaman- pengalaman batiniahnya yang berhubungan dengan cara Ambri menafsir kehidupan, baik yang bersumber dari pengalaman kesehariannya semasa ia menjalankan aktivitasnya sebagai pegawai pemerintah, hasrat-hasratnya yang berhubungan dengan para leluhurnya, penempatan dirinya sebagai “tempat bertanya” orang- orang yang berada di sekitarnya, atau bahkan mimpi-mimpi yang sering ia sampaikan disertai tarsir-tafsirnya.", "type": "Table" }, { "left": 312, "top": 502, "width": 201, "height": 176, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kelima novel tersebut menjadi penting ketika para penulisnya hidup di lingkungan pemerintah Hindia Belanda sekaligus berada dibawah aturan ketat pemerintah Hindia Belanda. Kelima novel tersebut sangat signifikan untuk menunjukkan bagaimana kemampuan pengarang menghasilkan karya-karyanya di bawah kontrol ketat penguasa Hindia Belanda; bagaimana para pengarang, seterbatas apapun, masih berpeluang menyuarakan kehendak bebasnya sebagai kaum pribumi dari belenggu", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 681, "width": 71, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "kolonialisme.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 695, "width": 201, "height": 25, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Baruang ka nu Ngarora terbit pada masa awal Perang Dunia I. Mantri Jero ,", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 723, "width": 202, "height": 24, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pangeran Kornél , Burak Siluman , dan Lain Eta , terbit pada rentang tahun 1928", "type": "Text" }, { "left": 143, "top": 39, "width": 370, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Asep Yusup Hudayat dkk.: Kesenyapan Narasi Kolonialisme dalam Novel-Novel …", "type": "Page header" }, { "left": 494, "top": 783, "width": 19, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "111", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 201, "height": 94, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "sampai dengan 1934 ketika dunia sedang menghadapi puncak krisis ekonomi global. Belanda dan jajahannya terkena imbas krisis tersebut. Pada rentang waktu tersebut kaum pribumi Hindia Belanda menghadapi krisis berupa tekanan terkuat dari pemerintah Hindia Belanda.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 185, "width": 202, "height": 397, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Yamamoto (2011: 295–296) menyatakan bahwa periode 30-an merupakan titik tertinggi penindasan pemerintah Hindia Belanda terhadap organisasi politik dan keagamaan masyarakat adat. Yamamoto (2011: 261) menunjukkan bahwa periode represif negara Hindia ini telah dikaitkan dengan kurangnya kebebasan berbicara dan berekspresi di bawah pemerintahan kolonial. Aturan penyensoran Hindia Belanda hampir tidak dapat diandalkan. Pembatasan kebebasan berkumpul dan kebebasan berbicara hampir sama buruknya. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana untuk Hindia Belanda ( Wetboek van Strafrecht voor Nederlandsch-Indië ) (Casutto, Is. H. dan Soeprapto, 1931) menunjukkan bagaimana otoritas Hindia Belanda secara ketat mengatur kaum pribumi. Sejumlah ekspresi yang dilarang pihak otoritas Hindia Belanda tercantum dalam pasal-pasal kejahatan, yaitu (1) kejahatan terhadap keamanan negara, (2) kejahatan terhadap martabat kerajaan dan bertentangan dengan martabat Gubernur Jenderal, (3) kejahatan terhadap negara sahabat dan melawan kepala dan perwakilan negara sahabat,", "type": "Text" }, { "left": 270, "top": 571, "width": 17, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "(4)", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 585, "width": 201, "height": 162, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "pelanggaran terhadap tugas negara dan hak negara, (5) kejahatan terhadap ketertiban umum, (6) perkelahian, dan (7) kejahatan yang dilakukan masyarakat umum terhadap keselamatan orang atau barang suaka. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana bagi kaum Hindia Belanda tersebut dilengkapi dengan bagian terjemahan dalam bahasa Melayu yang dikerjakan oleh Raden Mas Soeprapto. Kitab tersebut memuat 3 bagian utama; buku pertama memuat", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 88, "width": 201, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ketentuan umum ( Algemene bepalingen )", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 102, "width": 202, "height": 204, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "yang terdiri atas 9 bab; buku kedua memuat pasal-pasal kejahatan ( Misdrijven ) yang terdiri atas 7 bab; buku ketiga memuat pasal pelanggaran ( Overtredingen ) yang terdiri atas 9 bagian. Dengan demikian, tidak dapat disangkal bahwa para pengarang novel- novel tersebut menyadari konsekuensi- konsekuensi yang harus ditanggungnya jika mereka melakukan kesalahan yang dianggap sebagai kejahatan atau pelanggaran. Dalam aturan Balai Pustaka karya- karya mereka ditujukan untuk proses pembelajaran dalam", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 295, "width": 202, "height": 135, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "menyambut kebaruan. Novel-novel mereka telah dikendalikan oleh pemerintah Hindia Belanda. Dengan demikian, tujuan utamanya tidak boleh bertentangan dengan peraturan pemerintah yang telah diprogramkan: menciptakan ketertiban umum. Ekspresi budaya juga diatur secara formal dengan dikeluarkannya UU Pers.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 433, "width": 202, "height": 287, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Menjadi dilema ketika para pengarang lahir melalui didikan pemerintah Hindia Belanda di awal abad ke-20. Di satu sisi, mereka adalah pegawai (sebagai redaktur di Balai Pustaka) pemerintah Hindia Belanda yang harus mendukung kebijakan pemerintah, termasuk dalam melakukan ketertiban umum. Di sisi lain, mereka juga merupakan bagian dari kaum pribumi yang akhirnya berkesadaran untuk berjuang dan membebaskan diri dari kekuasaan Hindia Belanda dalam praktik kolonialismenya melalui perjuangan mereka. Dalam konteks ini, novel-novel karya mereka adalah media ekspresi yang perlu ditafsir terkait perjuangan mereka. Namun demikian, apakah istilah kolonialisme mengakar kuat dalam pengetahuan dan kesadaran pada ketiga pengarang tersebut?", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 723, "width": 201, "height": 24, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pengetahuan mereka tentang wilayah yang dikuasai oleh bangsa asing", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 39, "width": 193, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kandai Vol. 19, No. 1, Mei 2023; 108—124", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 783, "width": 19, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "112", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 202, "height": 121, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "merupakan bagian awal yang dapat dikaitkan dengan kapasitas mereka untuk memilih dan mengolah realitas itu untuk karya-karya mereka. Misalnya, Baruang ka nu Ngarora merupakan salah satu representasi tradisi Balai Pustaka. Novel tersebut dianggap sangat \"jauh\" dari narasi kolonialisme jika dimaknai melalui semangat era pembebasan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 212, "width": 201, "height": 108, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ardiwinata telah dibesarkan oleh pemerintah Hindia Belanda ketika ia sedang menulis novelnya. Ia pernah menjadi guru dan pemimpin redaksi divisi bahasa dan sastra Sunda di Balai Pustaka dari tahun 1916 hingga 1922. Karya nonfiksinya semakin menunjukkan betapa semangatnya ia dalam", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 323, "width": 202, "height": 52, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "melestarikan dan menjunjung tinggi kejayaan, termasuk kehormatan Kerajaan Belanda. (lihat hasil terjemahannya Konstitusi Belanda, Mim Pitu ,", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 378, "width": 201, "height": 190, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pemerintahan Nederland dengan Hindia; tulisannya tentang pengajaran untuk bumiputra, dsb.). Dalam novelnya, ia lebih antusias mewacanakan kemurnian kaum bangsawan. Di dalam novel tersebut, kaum kolonial dihadirkan sesaat saja sebagai pelengkap suasana sore hari yang indah dan layak dinikmati bersama. Pergaulan pribumi dengan bangsa asing (Arab, Belanda, dan Cina) hanya ditunjukkan untuk mempertegas kaum bangsawan yang diuntungkan oleh kedudukan kelasnya dalam kemudahan akses bergaul dengan nonpribumi.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 571, "width": 201, "height": 66, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pengarang lainnya yang melahirkan novel pada masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda awal abad ke-20 adalah R. Méméd Sastrahadiprawira. Ia menghasilkan novel berjudul Mantri Jero", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 640, "width": 202, "height": 66, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "(1928) dan Pangéran Kornél (1930). Mantri Jero menggunakan latar abad ke- 17. Narasi novel Mantri Jero didominasi oleh perspektif pra-kolonial yang lebih mengangkat isu pemerintahan tradisional.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 709, "width": 111, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kekuasaan dan", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 709, "width": 201, "height": 38, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "perjuangan mengembalikan harkat dan martabat bangsawan menjadi isu utama yang", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 88, "width": 201, "height": 149, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "dipadukan dengan tabu dan perang yang berkecamuk dengan kerajaan Mataram. Sementara itu, novel Pangéran Kornél menggunakan latar abad ke-19 hingga awal abad ke-20; sedikit menyebutkan kekuatan Hindia Belanda terhadap perubahan dan perjuangan kepemimpinan di Sumedang. Masalah utama yang diangkat dalam novel ini adalah pemeliharaan garis keturunan murni.", "type": "Table" }, { "left": 312, "top": 240, "width": 201, "height": 121, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Méméd juga dibesarkan oleh didikan pemerintah Hindia Belanda. Dia menunjukkan jarak dari kehadiran kolonial sebagai kenyataan dalam karya- karyanya. Namun, persoalan kekuasaan dalam Mantri Jero dan Pangéran Kornél merupakan celah yang masih harus ditafsir. Méméd telah menggunakan narasi-narasi “senyap” tentang", "type": "Table" }, { "left": 312, "top": 364, "width": 201, "height": 94, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "kolonialisme sebagai realitas yang ia alihkan menjadi narasi-narasi kekuatan lokal dengan pilihan mnemonic -nya. Méméd juga merupakan bagian dari Balai Pustaka. Ia menjabat sebagai ahli bahasa di bagian pengarang Balai Pustaka dari tahun 1928 sampai dengan 1932.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 460, "width": 202, "height": 149, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Burak Siluman (1932) dan Lain Éta (1934) adalah dua novel diterbitkan oleh Balai Pustaka. Karya-karya Moh. Ambri tersebut juga penting dalam memetakan bayang-bayang realitas kolonialisme. Ambri menempatkan jarak yang cukup jauh antara narasi kolonialisme, mengingat Burak Siluman lebih didominasi oleh isu mistis tradisional meskipun di akhir cerita narator mempertanyakan isu mistis dari", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 612, "width": 201, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "perspektif rasional. Sementara itu, Lain", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 626, "width": 202, "height": 39, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Éta lebih didominasi oleh wacana kelas sosial di mana narasi feodalisme tentang kemurnian kelas", "type": "Table" }, { "left": 312, "top": 654, "width": 202, "height": 66, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "bersaing memperebutkan tempat dengan narasi bangsawan berbalut ajaran Islam dan narasi kemajuan yang dibawa oleh peradaban Barat.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 723, "width": 202, "height": 24, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Baik Burak Siluman maupun Lain Éta memberikan celah yang perlu diatasi", "type": "Text" }, { "left": 143, "top": 39, "width": 370, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Asep Yusup Hudayat dkk.: Kesenyapan Narasi Kolonialisme dalam Novel-Novel …", "type": "Page header" }, { "left": 494, "top": 783, "width": 19, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "113", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 201, "height": 94, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "dengan menghubungkan Ambri sebagai pengarang yang dibesarkan melalui pendidikan Belanda, bekerja sebagai guru, dan menghabiskan akhir hayatnya dengan mengabdi di Balai Pustaka pada divisi bahasa dan sastra Sunda dari 1931 hingga 1936.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 185, "width": 202, "height": 245, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kelima novel tersebut seolah menjadi paradoks jika dikaitkan dengan masa kelahirannya. Baruang ka nu Ngarora (1914) lahir ketika Belanda dan jajahannya (Hindia Belanda) menghadapi Perang Dunia I. Mantri Jero (1928), Pangéran Kornél (1930), Burak Siluman (1932) dan Lain Eta (1934) adalah novel- novel yang lahir pada masa “bersiap” bangsa Indonesia untuk membebaskan diri dari belenggu penjajahan menjelang Perang Dunia II. “Kesenyapan” ketiga pengarang menarasikan kolonialisme dalam kelima novel tersebut dapat dianggap sebagai dampak paling relevan dari ketatnya regulasi pers, termasuk penerbitan karya fiksi yang dihasilkan oleh pengarang pribumi.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 433, "width": 201, "height": 38, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tentu saja jika dilihat dari sisi penguasa, aturan tegas ini dimaksudkan untuk kepentingan kekuasaan pemerintah", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 474, "width": 202, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hindia Belanda. Aturan tersebut", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 488, "width": 201, "height": 163, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ditujukan atas nama ketertiban umum dengan menekan segala resiko dari ekspresi kaum pribumi yang tidak terkendali bahkan dianggap mengancam kekuasaan pemerintah Hindia Belanda. Akan tetapi, jika dilihat dari sudut pandang pengarang yang menghasilkan karya-karyanya di bawah kekuasaan pemerintah Hindia Belanda, maka “narasi senyap” terkait kolonialisme tidak cukup dimaknai hanya sebagai kelemahan pengarang", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 640, "width": 202, "height": 80, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "dalam menyuarakan kolonialisme sebagai sebuah kenyataan melainkan sebaliknya. Ada kemampuan pengarang untuk menyembunyikan realitas dan menyajikannya dengan cara lain. Kondisi", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 723, "width": 201, "height": 24, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "“senyap” masih bisa dianggap sebagai suara yang tidak terkatakan yang dapat", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 88, "width": 202, "height": 204, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "dibuktikan dengan seberapa besar tekanan yang dilakukan pemerintah Hindia Belanda untuk mengatur ekspresi pada pengarang sehingga “diam” adalah pilihan terbaik bagi mereka. Bagaimana itu harus dilihat dengan kekuatan penulis dalam menahan \"suara keras\" mereka dalam berbagai kepentingan yang ingin mereka capai, baik kepentingan menjalani kehidupan baru dalam semangat modernitas yang dibawa oleh pemerintah Belanda maupun kepentingan mempertahankan \"akal sehat\" sebagai pribumi atas perasaan tertindas dan kehendak bebas. Pertimbangan-", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 295, "width": 201, "height": 80, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "pertimbangan tersebut dapat ditelusuri melalui novel sebagai teks yang mengonstruksi dan menyajikannya dengan memilih narasi “senyap” sebagai cara lain untuk menampilkan berita besar tentang kekuasaan dan penindasan.", "type": "Table" }, { "left": 312, "top": 378, "width": 202, "height": 300, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan pemikiran di atas, penelitian ini membahas tentang mengingat dan melupakan atas narasi kolonialisme dalam novel-novel Sunda di awal abad ke-20. Wacana tersebut terkait dengan tempat lahirnya novel-novel mereka dalam latar sosial, politik, dan budaya di Hindia Belanda. Fokus utama penelitian ini adalah menelusuri dan memahami pemilihan ingatan ( mnemonic selection ) yang terdapat dalam kelima novel Sunda tersebut. Pelacakan dan pemahaman pemilihan memori dapat dicari dengan pertanyaan pokok: (1) apa yang harus diingat dan dilupakan, (2) pilihan memori mana yang termasuk dalam batas aman bila dihubungkan dengan kontrol pemerintah Hindia Belanda, dan (3) apa saja yang dilupakan dan masih meninggalkan bekas-bekas ingatan berdasarkan pertimbangan bahwa lupa itu belum sepenuhnya hilang.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 695, "width": 111, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "LANDASAN TEORI", "type": "Section header" }, { "left": 312, "top": 723, "width": 201, "height": 24, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jika sebuah novel merupakan alat budaya, maka pendapat Wertsch menjadi", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 39, "width": 193, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kandai Vol. 19, No. 1, Mei 2023; 108—124", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 783, "width": 19, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "114", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 201, "height": 452, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "relevan terkait dengan fungsi naratif yang dijalankan di dalamnya. Wertsch (2004: 53–75) menyatakan bahwa narasi adalah sarana untuk mengingat dan hasil interpretasinya dapat diakses oleh publik. Menggunakan alat budaya seperti narasi akan memungkinkan orang untuk membawa pengalaman ke dalam pemahaman. Narasi adalah salah satu dari sedikit instrumen yang berbeda untuk mewakili latar, aktor, dan peristiwa. Wertsch 2004:61) sependapat dengan Barlett (1995: 44) yang beranggapan bahwa seseorang dapat “berbicara” tentang setiap reaksi kognitifnya (memahami, mengingat, membayangkan, berpikir, dan menalar) sebagai upaya untuk menemukan makna. Upaya ini didasarkan pada \"kecenderungan yang dibawa subjek\" ke dalam situasi yang harus dihadapinya. Kecenderungan dalam skema ini digunakan sedemikian rupa untuk membuat reaksi subjek 'paling mudah', paling tidak menyenangkan, atau tercepat dan paling tidak terhalang pada saat memungkinkan untuk bereaksi. Wertsch juga menekankan hubungan naratif dengan ingatan publik. Mengutip Bodnar, Wertsch (2004: 33) mengatakan bahwa memori publik idealnya dibentuk dalam ruang publik sejalan dengan proses komunikasinya, termasuk di dalamnya terkait kekuasaan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 543, "width": 204, "height": 204, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Terkait studi memori, Wertsch 2004:40) menyimpulkan bahwa studi memori kolektif cenderung menganggap bahwa mengingat adalah proses yang sangat diperebutkan dan dinegosiasikan di ruang publik dan didorong oleh kebutuhan untuk menciptakan masa lalu yang dapat digunakan. Menurut Eglitis dan Kelso (2018: 3), memori publik bukanlah masa lalu yang akurat karena ada narasi dominan yang melindungi status quo yang berfungsi untuk melegitimasi tatanan sosial yang ada untuk diantisipasi. Mengacu pada pendapat Bronsław Malinowski tentang", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 88, "width": 202, "height": 108, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "narasi mitis, Eglitis & Kelso (2018: 4) berpendapat bahwa mitos adalah cerita dengan fungsi sosial; Mitos tidak bisa menjadi sejarah yang tidak memihak, karena selalu dibuat ad hoc untuk memenuhi fungsi sosiologis tertentu, untuk memuliakan kelompok tertentu, atau untuk membenarkan status anomali.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 198, "width": 202, "height": 177, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Mitos menurut Eglitis, dan Kelso (2018: 8) berfungsi untuk menutupi inkonsistensi tertentu yang diciptakan oleh peristiwa sejarah, bukan untuk merekam peristiwa dengan baik. Eglitis dan Kelso (2018: 10) menggambarkan mitos 'pahlawan hantu'. Menurutnya, jika \"pahlawan hantu\" memperkuat posisi dominan beberapa kelompok, itu menegaskan adanya ruang marginal di sisi lain. Berbeda dengan pandangan terhadap naratif dominan, Baudrillard membuka perspektif", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 364, "width": 202, "height": 245, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "tentang kemungkinan bungkamnya massa pada naratif dominan. Baudrillard, (1983: 41) menyatakan bahwa munculnya kebisuan mayoritas harus terletak pada seluruh siklus sejarah perlawanan sosial, termasuk perlawanan terhadap keamanan dan informasi termasuk sejarah resmi. Keheningan mayoritas yang dinyatakan Baudrillard secara khusus mengarah pada tindakan pembebasan. Dalam hal ini, Gross (1990: 11) menegaskan bahwa pembebasan dan inovasi harus dibeli dengan mengorbankan memori dan durasi. Demikian pula mitos yang menyentuh narasi publik, menurut Zayzafoon (2005:79) selalu berperan sebagai", "type": "Table" }, { "left": 312, "top": 612, "width": 201, "height": 80, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ancaman dan janji. Zayzafoon (2005: 83) menyatakan bahwa pembuatan mitos dan remake , baik dalam lembaran musik, novel, puisi, kanvas, dan manifesto feminis atau nasionalistik, selalu berasal dari posisi hegemonik.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 695, "width": 201, "height": 52, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pemahaman terhadap narasi penting terkait dengan kerja memori dalam menangkap realitas untuk digunakan pada kepentingan tertentu. Terkait hal ini,", "type": "Text" }, { "left": 143, "top": 39, "width": 370, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Asep Yusup Hudayat dkk.: Kesenyapan Narasi Kolonialisme dalam Novel-Novel …", "type": "Page header" }, { "left": 494, "top": 783, "width": 19, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "115", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 202, "height": 25, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ricoeur (2004: 448) menyatakan bahwa segala sesuatu yang menyatukan", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 116, "width": 202, "height": 66, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "rapuhnya identitas terbukti menjadi peluang manipulasi memori, terutama melalui ideologi. Menurut Ricoeur, penyalahgunaan memori secara otomatis bisa dianggap juga sebagai", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 185, "width": 201, "height": 300, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "penyalahgunaan terhadap lupa. Ricoeur menempatkan narasi sebagai mediasi. Menurutnya, sebelum disalahgunakan, memori memiliki kegunaan, yaitu sifat selektif yang tidak dapat dihindari dalam memproduksi narasi. Jika seseorang tidak dapat mengingat semuanya, juga tidak dapat menceritakan semuanya, narasi tentu menawarkan pilihan dimensi. Ideologi memori dimungkinkan oleh variasi sumber yang ditawarkan oleh konfigurasi naratif dalam karya. Ricoeur menunjukkan bahaya utama narasi terletak pada penanganan sejarah yang sah, ditegakkan, dirayakan, dan diperingati dari sejarah resmi. Sumber daya naratif kemudian menjadi jebakan ketika kekuatan dominan mengambil alih dan memaksakan narasi kanonik melalui intimidasi, rayuan, atau sanjungan. Perampasan memori melibatkan sesuatu yang rahasia sehingga tindakan", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 488, "width": 201, "height": 52, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "melupakan menjadi pengobatan semi- pasif, semi-aktif, seperti yang terlihat pada tindakan melupakan melalui penghindaran.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 543, "width": 202, "height": 204, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dilema mengingat dan melupakan pada akhirnya harus dikaitkan dengan prinsip seleksi mnemonik. Brockmeier (2002: 22) menyatakan bahwa konsekuensi dari prinsip mnemonic selection adalah pemilihan informasi tertentu yang berarti menolak informasi lain, yaitu informasi yang dianggap tidak jelas, ditekan, atau dilupakan. Penataan ulang fragmen memori yang dipilih akan menjadi skema yang bermakna. Brockmeier (2002: 26–27) percaya bahwa narasi sangat penting di antara praktik memori ini karena narasi dapat memainkan beberapa peran yang berbeda", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 88, "width": 201, "height": 121, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "(kognitif, sosial, dan emotif) pada saat yang bersamaan. Narasi diartikulasikan dan disebarkan melalui register diskursif budaya yang tak terhitung jumlahnya: dari mitos dan dongeng hingga sastra, film, iklan, dan percakapan sehari-hari. Narasi juga memberikan historisitas yang melekatkan keberadaan manusia pada makna budaya.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 212, "width": 202, "height": 177, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Bagi Brockmeier (2002: 32) mengingat dan melupakan tidak hanya bergantung pada tindakan sejarah resmi atau keputusan individu. Mereka dinegosiasikan dalam interaksi antara organisasi sosial dan individu dari ingatan. Brockmeier (2002: 21–22). Melihat pengalaman sebagai bahan sumber untuk memori otobiografi mengarah pada pertanyaan tentang bagaimana memori bekerja dalam mendongeng dan menceritakan diri sendiri.", "type": "Table" }, { "left": 312, "top": 392, "width": 201, "height": 93, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Brockmeier menjelaskan hal ini dengan mengilustrasikan peran subjek individu yang dapat bertindak ganda: sebagai penulis dan sebagai editor dari ingatan penting terkait otoritas atas teks. Keduanya bersatu dalam tindakan memilih dan menunjukkan identitas.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 488, "width": 202, "height": 80, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Menurutnya, diri yang mengingat 'diri redaksi' yang secara sadar atau tidak sadar memilih ingatan yang mampu melayani harga diri, kekuatan erotis, ketidakpedulian terhadap niat baik, dan kesenangan lainnya.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 585, "width": 134, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "METODE PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 312, "top": 612, "width": 201, "height": 135, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pendekatan ini dilakukan melalui metode diskursif. Dalam penelitian ini, metode tersebut digunakan untuk mengumpulkan fenomena kesenyapan narasi kolonialisme. Fenomena tersebut akan dikonfirmasikan dengan realitas faktual kolonialisme di Hindia Belanda, para penulis novel di bawah otoritas Balai Pustaka, dan pengalaman hidup masing- masing penulis terkait dengan pilihan", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 39, "width": 193, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kandai Vol. 19, No. 1, Mei 2023; 108—124", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 783, "width": 19, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "116", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 202, "height": 66, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "memori mereka yang diolah untuk membangun narasi pada masing-masing novelnya. Kelima novel yang dijadikan sumber data utama dalam penelitian ini adalah (1) Baruang ka nu", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 157, "width": 202, "height": 66, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ngarora (Ardiwinata, 1950), (2) Mantri Jero (Sastrahadiprawira, 1958), (3) Pangeran Kornél (Sastrahadiprawira, 2009), (4) Burak Siluman (Ambri, 2000), dan (5) Lain Éta (Ambri, 1983).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 226, "width": 202, "height": 108, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Instrumen utama dalam penelitian ini adalah sarana narasi, kekhususan ekspresi, proyeksi, dan konstruksi. Fokus kajian diarahkan pada cara mengingat/melupakan yang direpresentasikan melalui narasi dan proses penempatan ingatan, ekspresi ingatan, diri pengarang yang", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 336, "width": 201, "height": 25, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "diproyeksikan ke dalam narasi, dan cara narasi disusun dalam perspektif estetis.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 364, "width": 202, "height": 25, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "(memberikan celah untuk diatasi pembaca) dan perspektif ideologis", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 392, "width": 201, "height": 38, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "(menunjukkan ide dan kesadaran pada pilihan atas tindakan mensenyapkan narasi kolonialisme).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 433, "width": 202, "height": 204, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Fokus dan proses seleksi mnemonik tersebut dipetakan menjadi beberapa tipe: (1) pilihan memori mana yang dianggap paling mudah untuk membangun narasi (kolonialisme) dalam novelnya, (2) realitas kolonialisme mana yang dianggap sebagai bagian yang paling tidak menyenangkan sehingga tindakan melupakan adalah pilihanya, dan (3) peristiwa apa yang secara spontan ditanggapi oleh pengarang terkait kolonialisme meskipun hanya sebatas mengacu pada budaya kolonial dan sejenisnya. Secara teknis bagian- bagiannya ditunjukkan sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 640, "width": 201, "height": 25, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1) perangkat naratif akan digunakan untuk menjawab bagaimana alat", "type": "List item" }, { "left": 106, "top": 667, "width": 181, "height": 67, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "naratif (karakter, latar, plot) ditempatkan sebagai ruang untuk mengingat/melupakan. Proses analisis difokuskan pada strategi penempatan memori yang diadopsi", "type": "Table" }, { "left": 333, "top": 88, "width": 180, "height": 25, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "oleh penulis yang disajikan dalam narasi mereka", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 116, "width": 202, "height": 521, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2) ekspresi khusus akan digunakan untuk menjejak ada atau tidak adanya narasi kolonialisme melalui (1) pilihan yang mudah dari ingatan- ingatan tertentu dari narasi kolonialisme, (2) ingatan perjalanan kolonialisme yang tidak menyenangkan, dan (3) reaksi spontan terhadap realitas yang paling dekat dengan kehidupan pengarang. Proses analisis difokuskan pada bentuk-bentuk kehadiran metafora, ekspresi, dan tanda-tanda khusus lainnya yang menunjukkan beroperasinya ingatan dan pelupaan dalam narasi. 3) Proyeksi digunakan untuk mengungkap kesadaran akan posisi pengarang terhadap karya dan realitas kolonialisme. Proses analisis diarahkan pada pemilihan ingatan yang disusun berdasarkan pertimbangan positioning pengarang terhadap karya dan realitas kolonialisme. 4) konstruksi digunakan untuk menunjukkan cara ingatan dibangun dalam narasi untuk tujuan estetika dan ideologis. Proses analisisnya dilakukan dengan mengkonfirmasi pada ingatan (individu/kolektif) yang menjadi narasi dalam kapasitas estetis (memberikan celah bagi pembaca untuk diatasi), ideologi (menunjukkan ide dan kesadaran tentang seleksi \"diam\" atas narasi kolonialisme), dan pragmatis (pemenuhan penerbitan, dll).", "type": "Table" }, { "left": 312, "top": 668, "width": 88, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 312, "top": 695, "width": 154, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Narasi dan Upaya Mengingat", "type": "Section header" }, { "left": 312, "top": 709, "width": 201, "height": 38, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kolonialisme sebagai realitas yang dihadapi pengarang (Ardiwinata, Méméd, Ambri) menjadi problematis", "type": "Table" }, { "left": 143, "top": 39, "width": 370, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Asep Yusup Hudayat dkk.: Kesenyapan Narasi Kolonialisme dalam Novel-Novel …", "type": "Page header" }, { "left": 494, "top": 783, "width": 19, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "117", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 202, "height": 218, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ketika dihadapkan pada tujuan krusial penciptaan karya mereka dengan persoalan bagaimana realitas itu dapat dicerna dan diolah dengan menghadirkan ingatan mereka melalui proses seleksi yang ketat. Reaksi kognitif mereka terhadap realitas kolonialisme dalam kasus ketiga pengarang yang dibesarkan oleh pendidikan Barat dan bekerja di pemerintahan akan tampak rumit terkait pemahaman, citra, ingatan, dan penalaran mereka dalam merangkai makna kolonialisme. Oleh karena itu, sangat penting untuk menelusuri reaksi ketiga pengarang dalam mengingat kolonialisme melalui (1) pilihan", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 309, "width": 204, "height": 80, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "termudah untuk membangun narasi kolonialisme, (2) realitas tertentu dari kolonialisme yang dianggap paling tidak menyenangkan, dan (3) peristiwa- peristiwa kolonialisme mana saja yang direspons secara sepontan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 392, "width": 202, "height": 259, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Novel-novel mereka harus dilacak berdasarkan proses mengingat dan melupakan; Hal ini terkait dengan tindakan represi pers terhadap ekspresi penduduk pribumi serta kemungkinan adanya manipulasi memori. Pengaruh represi pers dan kontrol terhadap ekspresi budaya berdampak pada keragu-raguan ketiga pengarang dalam membaca kolonialisme sebagai kenyataan. Identitas pengarang sebagai pribumi yang tunduk pada otoritas pemerintah Hindia Belanda tentu berpeluang untuk manipulasi ingatan dengan menghindari ingatan atas kolonialisme atau menukar ingatan kolonialisme dengan ingatan yang lebih berorientasi pada kepentingan menciptakan ketertiban umum. Selain itu, manipulasi dilakukan dengan", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 654, "width": 201, "height": 93, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "menempatkan alasan kesadaran posisi pengarang atas karya sebagai bentuk tanggung jawab, baik sebagai guru yang harus menunjukkan sikap intelektualnya maupun keluhuran keilmuannya, sebagai pribumi yang terikat pada otoritas tertinggi, dan posisi penulis yang", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 88, "width": 201, "height": 149, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "merupakan bagian dari staf Balai Pustaka yang terikat langsung dengan aturan- aturan yang ada di dalamnya. Kesadaran akan posisi pengarang menghasilkan narasi mengingat dengan beberapa permasalahan dilematis: perlu bersaksi atas kenyataan apa adanya atau memilih diam dan mengalihkannya ke memori publik tentang masa lalu yang masih terkait dengan masalah dominasi dan kekuasaan.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 240, "width": 201, "height": 38, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Namun, manipulasi memori adalah sesuatu yang masih bisa diterima dalam koridor novel sebagai karya imajinatif.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 281, "width": 202, "height": 80, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kesadaran membangun imajinasi berdasarkan realitas yang dihadapi pengarang memungkinkan adanya pertimbangan estetis di samping pertimbangan ideologis dan pragmatis. Aturan tegas penguasa Hindia", "type": "Table" }, { "left": 312, "top": 364, "width": 202, "height": 107, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Belanda atas ekspresi pengarang pribumi (termasuk karya-karya imajinatif yang dihasilkan) tidak disambut oleh ketiga pengarang pribumi dengan memberikan kesaksian langsung atau mengkritik kolonialisme tetapi dengan memberdayakan imajinasinya untuk terus menjangkau wacana dominasi dan", "type": "Table" }, { "left": 312, "top": 474, "width": 201, "height": 149, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "kekuasaan tanpa secara langsung menunjuk pada praktik kolonialismenya. Kelima novel Sunda terbitan Balai Pustaka, meski menjadi bagian dari karya kanonik, tentu saja sarana estetis di dalamnya telah dimanfaatkan secara optimal oleh ketiga pengarang ketika kepentingan ideologis (baca: menuntut hak pembebasan) dinilai sangat sulit untuk disuarakan dalam karya-karya mereka.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 626, "width": 201, "height": 121, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Meskipun tidak sepenuhnya apa yang diingat dan dilupakan berkaitan langsung dengan represi pemerintah Hindia Belanda terhadap ekspresi budaya kaum pribumi, seleksi mnemonik menyiratkan penolakan terhadap ingatan lain. Akan menjadi jelas ketika seleksi mnemonik mengambil bagian dalam kondisi ini. Prinsip seleksi mnemonik", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 39, "width": 193, "height": 10, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kandai Vol. 19, No. 1, Mei 2023; 108—124", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 783, "width": 19, "height": 10, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "118", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 202, "height": 25, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "dengan kondisinya dapat dipetakan menjadi tiga kondisi utama: (1)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 116, "width": 201, "height": 259, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ardiwinata, Méméd, dan Ambri sadar akan peristiwa yang harus ditekan atau dihilangkan dari ingatannya, (2) kondisi pertama menunjukkan bahwa ingatan yang dipilih dan ingatan yang dipendam atau bahkan terhapus dapat dimaknai sebagai pilihan berdasarkan kesadaran ideologis, dan (3) kondisi pertama dan kedua muncul dari kesadaran mereka akan peran novel dalam menyalurkan pemahaman, realitas, dan emosi. Ketiga pengarang tersebut secara historis terikat sebagai kaum pribumi yang berhadapan dengan dominasi dan kekuasaan kolonial maupun diri mereka sendiri yang mewarisi pengalaman masa lalu dari kehidupan tradisional yang juga tidak lepas dari warisan narasi masa lalu pendahulu mereka.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 378, "width": 202, "height": 162, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tiga cara di mana penulis membangun narasi (perjuangan kelas, perebutan kekuasaan, dan kepercayaan mistis pada siluman) tidak sepenuhnya bersumber dari ingatan individu. Ada beberapa ingatan kolektif tentang tokoh- tokoh dalam kekuasaan tradisional, ingatan kolektif tentang tabu, dan ingatan kolektif tentang kelas dan norma sosial. Novel-novel mereka menunjukkan bagaimana memori bekerja melalui penyusunan narasi berdasarkan", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 543, "width": 202, "height": 163, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "pengalaman masing-masing penulis dalam memahami realitas; novel didaktik ( Baruang ka nu Ngarora ), novel sejarah ( Mantri Jero dan Pangéran Kornél ), novel mistik tradisional ( Burak Siluman ), dan novel realis ( Lain Eta ). Dalam novel didaktiknya, Ardiwinata merepresentasikan pengalaman hidupnya sebagai orang terpelajar dan sebagai penduduk pribumi yang berhasil menembus pengakuan pemerintah Hindia Belanda atas prestasinya dalam", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 709, "width": 201, "height": 38, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "pengajaran dan kebudayaan. Dengan novel-novel sejarah pra-kolonial dan sejarah kolonialnya, Méméd telah", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 88, "width": 202, "height": 80, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "mengkonstruksi karakter protagonis berdasarkan keluhuran warisan masa lalu dalam konteks pemerintahan tradisional. Adapun Ambri, dengan dua karyanya, tak lepas dari pengalaman mistik dan pengalaman-pengalaman modernnya.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 171, "width": 201, "height": 38, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ketiga penulis telah bertindak sebagai subjek yang mengelola ingatan untuk penyusunan narasi karya-karyanya.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 212, "width": 201, "height": 204, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Mereka mengambil otoritas dalam menentukan ingatan mana yang dapat mereka wujudkan untuk mematuhi aturan ketat Balai Pustaka agar karya mereka dapat diapresiasi oleh banyak orang. Suasana masa lalu dalam penceritaan kelima novel tersebut dihadirkan untuk dimaknai berdasarkan isi naratif terkait wacana perjuangan, wacana ancaman, dominasi, dan kekuasaan di samping masih adanya narasi tentang harga diri, nuansa mistis dan ketakutan atas tabu, kekuatan erotis, dan kegembiraan yang hadir mengisi sebagian bangunan narasi pada novel-novel tersebut.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 419, "width": 201, "height": 218, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Perpaduan antara memori individu dan memori publik menjadikan kelima novel memiliki potensi yang kuat dalam mengikat pemahaman, aktivitas, sosial, dan emosi pembacanya untuk mengkontekstualisasikan narasi yang dibacanya ke dalam pengalaman hidup masing-masing pembaca sehingga dapat terjadi pertukaran pemahaman. Implikasi utamanya adalah ingatan terkait dengan persoalan kesetiaan pada narasi resmi yang dibangun oleh pihak-pihak otoritatif (kolonial) atau bertahan dengan narasi yang telah dibangun dan diwariskan begitu lama dan berakar pada kesadaran kolektif.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 626, "width": 201, "height": 108, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Memori kolektif ketiga pengarang tersebut dapat mengambil peran untuk menceritakan kehidupan masa lalu di ruang publik dalam konteks kekinian (masa di mana ketiga pengarang hidup) meskipun selalu ada narasi dominan dari pemegang status quo melalui praktik hegemonik, seperti apa", "type": "Text" }, { "left": 143, "top": 39, "width": 370, "height": 10, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Asep Yusup Hudayat dkk.: Kesenyapan Narasi Kolonialisme dalam Novel-Novel …", "type": "Page header" }, { "left": 494, "top": 783, "width": 19, "height": 10, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "119", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 201, "height": 25, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "yang telah Balai Pustaka susun narasinya untuk dikonsumsi masyarakat.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 130, "width": 200, "height": 24, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kesenyapan: Proyeksi dan Konstruksi Narasi Kolonialisme", "type": "Section header" }, { "left": 106, "top": 157, "width": 180, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Lima novel Sunda dalam tradisi", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 171, "width": 202, "height": 94, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Balai Pustaka meninggalkan jejak kolonialisme melalui cara narasi dikonstruksi dan disajikan. Hal tersebut lebih mengarah pada cara pengarang memilih ingatan tentang kolonialisme yang dibangun melalui proyeksi dan imajinasi.", "type": "Text" }, { "left": 154, "top": 254, "width": 132, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Proyeksi menunjukkan", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 267, "width": 201, "height": 80, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "bagaimana pengarang menempatkan dirinya dalam wacana yang dibangunnya dalam sebuah novel; imajinasi sebagai alat yang digunakan dalam mengelola ingatan untuk sampai pada kebutuhan menangkap realitas kolonialisme.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 350, "width": 201, "height": 53, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Karena ketiga pengarang tersebut merupakan insan intelektual yang lahir dari didikan Barat (Belanda), novel-novel mereka merupakan", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 392, "width": 201, "height": 217, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "representasi intelektual mereka. Baruang ka nu Ngarora menunjukkan bagaimana D.K. Ardiwinata tidak hanya berkesadaran tentang “kelas” tetapi juga wacana kemajuan yang dibawa dari cara berpikir Barat digunakan Ardiwinata untuk mengkritisi perangai buruk, kebodohan, dan kemalasan kaum pribumi kelas menengah dan bawah. Nasihat Haji Abdul Raup kepada putrinya: Nyi Rapiah (Ardiwinata, 1950: 49–50) secara tegas menunjukkan pemahaman Ardiwinata terkait ‘racun’ (perangai buruk, kemalasan, dan kebodohan) yang dianggap berbahaya bagi muda-mudi.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 612, "width": 202, "height": 80, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Mantri Jero dan Pangéran Kornél menunjukkan bagaimana Méméd sebagai kaum ménak berkesadaran akan akar historis terkait leluhur yang telah memberi garis keturunan yang harus dijaga kemurniannya sekaligus", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 695, "width": 202, "height": 39, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "beradaptasi terhadap perubahan sosial akibat kolonialisasi. Dalam Mantri Jero Méméd menarasikan sosok Den", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 736, "width": 201, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Yogaswara sebagai elite tradisional yang", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 88, "width": 201, "height": 52, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "menjabat sebagai Mantri Jero dengan segala tanggung jawabnya terkait urusan internal Nagara Tengah di Priangan Timur (Sastrahadiprawira, 1958: 52–60).", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 143, "width": 202, "height": 328, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Melalui pengetahuan sejarah lokal terkait pengausaan Mataram atas Tanah Priangan, Méméd menarasikan perjuangan Den Yogaswara dalam menghadapi berbagai kecamuk perebutan kekuasaan, ketidakadilan, dan kekejian. Adapun dalam Pangéran Kornél Méméd menunjukkan kesadarannya terkait pengaruh kekuasaan pemerintah Hindia Belanda dalam memetakan atau memilih pemimpin pribumi pada pemerintah lokal, termasuk pemerintahan di wilayah Sumedang (Sastrahadiprawira, 2009: 101–104). Namun demikian, Méméd lebih memilih menarasikan konflik internal yang dihadapi para elite pemerintah tradisional, terutama yang dihadapi oleh Pangéran Kusuma Dinata (Pangeran Kornél). Elite pemerintah Hindia Belanda dalam novel tersebut dikisahkan hanya sebatas memberi pengawasan terhadap kinerja para pemimpin tradisional (Sastrahadiprawira, 2009: 14, 112, 125).", "type": "Table" }, { "left": 312, "top": 474, "width": 202, "height": 163, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Lain Éta dan Burak Siluman menunjukkan kemampuan Ambri dalam mengemas gagasan-gagasan realisme Barat yang melarut dalam wacana- wacana tradisional kaum pribumi. Dalam Lain Éta , tokoh bernama Mahmud yang berpendidikan Barat dihadirkan Ambri sebagai sosok penyeimbang pemikiran feodal yang melekat kuat pada tokoh bernama Juragan Kalipah. Pemikiran- pemikiran Juragan Téja menegasi pemikiran Juragan Kalipah terkait", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 640, "width": 201, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "kemurnian kelas (Ambri, 1983: 49–57).", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 654, "width": 201, "height": 52, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dalam novel tersebut Ambri memilih untuk meluluskan kemurnian kelas dalam ikatan pernikahan tetapi akhirnya kehidupan rumah tangga mereka", "type": "Table" }, { "left": 312, "top": 709, "width": 201, "height": 25, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "digagalkan melalui sikap tidak setia Nyi Éha (Ambri, 1983: 77–97).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 39, "width": 193, "height": 10, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kandai Vol. 19, No. 1, Mei 2023; 108—124", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 783, "width": 19, "height": 10, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "120", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 204, "height": 121, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dalam Burak Siluman Ambri memanfaatkan isu tabu terkait pengantin wanita yang harus mengalami kutukan dari raja siluman sampai harus mati gentayangan dan meninggalkan anak sebagai burak (sosok manusia berkaki kuda) yang siap mengganggu kehidupan wanita (Ambri, 2000: 62–66). Dalam novel tersebut Ambri memilih", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 212, "width": 202, "height": 80, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "menarasikan kepercayaan tradisional terkait ketabuan dan sosok burak meski di bagian akhir cerita Ambri memberi pertimbangan agar tidak terlalu cepat percaya akan kabar yang didengar terkait kisah-kisah mistis (Ambri, 2000:66).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 295, "width": 204, "height": 204, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Novel-novel mereka cukup jelas menunjukkan bagaimana pengarang memasuki dan menerima peradaban modern, juga menggunakan realitas modern sebagai metode untuk memaknai pembebasan, meskipun masih dalam kapasitas yang terbatas. Dalam konteks yang menggejala di berbagai negara sebagai akibat dari merebaknya modernitas, ketiga sastrawan Sunda tersebut merupakan bagian dari kelas menengah yang sedang berjuang menghadapi perubahan sosial dari masa menjelang persiapan Perang Dunia I, atau menghadapi Perang Dunia II.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 502, "width": 201, "height": 52, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Namun, kelima novel tersebut tampaknya menempati ruang tersendiri yang tidak diganggu oleh kecamuk realitas. Sebut saja Baruang ka nu", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 557, "width": 202, "height": 177, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ngarora (1914) yang pada saat diterbitkannya merupakan masa di mana dunia sedang menghadapi awal Perang Dunia I. Sebagaimana ditunjukkan oleh Dijk (2007: 147) yang menyatakan bahwa reaksi masyarakat Eropa terhadap berita perang semakin parah. Kecemasan masyarakat semakin hari semakin meningkat. Di seluruh nusantara orang menelepon redaktur surat kabar, pegawai negeri sipil, dan lain-lain untuk mendapatkan informasi yang akurat terkait banyaknya rumor yang beredar", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 88, "width": 201, "height": 25, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "dan mencari tahu apa yang terjadi di koloni dan Eropa.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 116, "width": 202, "height": 204, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Novel yang mensenyapkan narasi kolonialisme relevan dengan masa represif yang harus dihadapi para pengarangnya. Namun, kesenyapan lima novel dari narasi kolonialisme perlu ditempatkan dalam arti yang ditunjukkan Paul Bijl. Bijl (2012: 447) menyatakan bahwa kita tidak boleh meremehkan diam dan mengartikan diam sebagai tidak ada. (Bijl, 2012) mengatakan bahwa diam tidak harus merupakan upaya untuk melupakan tetapi terletak pada masalah ketersediaan bahasa; kemungkinan kurangnya bahasa dapat menghalangi produksi yang mudah diingat.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 323, "width": 201, "height": 176, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada kelima novel tersebut narasi kolonialisme dihapus dan dialihkan ke narasi lokal tentang etika kekuatan lokal, ketimpangan kelas, dan bahkan wacana mistik. Narasi-narasi lokal ini diselimuti wacana mistis terkait sosok pahlawan, superioritas orang tua dengan kapasitas keyakinannya, bahkan mitos dunia gaib yang bisa ditembus oleh orang-orang terpilih. Tentu saja, kehadiran wacana mistis tidak dalam kondisi netral melainkan berpihak pada kepentingan tertentu.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 502, "width": 202, "height": 245, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dalam hal ini, penyelarasan kelima novel terhadap narasi lokal yang diselimuti wacana mistis menunjukkan fungsi novel dalam konteks sosial, yaitu sebagai alat untuk menyajikan fakta-fakta otoritas kelas ménak yang memiliki keluhuran dan berbagai perspektif kemurniannya ( Baruang ka nu Ngarora ), perjuangan mengembalikan tahta dan kehormatan sebagai elite tradisional ( Mantri Jero dan Pangéran Kornél ), alam gaib yang menjanjikan kemakmuran sekaligus ancaman bagi pelanggar kesepakatan ( Burak Siluman ), dan negosiasi dan perebutan keyakinan atas nama cinta, kelas, dan agama ( Lain Éta ). Dalam Baruang ka nu Ngarora, keberpihakan Ardiwinata terhadap kaum", "type": "Text" }, { "left": 143, "top": 39, "width": 370, "height": 10, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Asep Yusup Hudayat dkk.: Kesenyapan Narasi Kolonialisme dalam Novel-Novel …", "type": "Page header" }, { "left": 494, "top": 783, "width": 19, "height": 10, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "121", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 202, "height": 259, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ménak (bangsawan) akan memperkuat makna marginalisasi kelas-kelas lain dalam budaya feodal. Begitu pula dengan Mantri Jero dan Pangéran Kornél , meski takhta dan kehormatan adalah pengejaran mereka, Méméd mengembalikan takhta dan kehormatan kepada pemiliknya yang “sejati”, yaitu orang-orang terpilih dalam hak silsilahnya. Di Burak Siluman , Ambri melabeli harapan kemakmuran dan ketakutan akan kutukan pada rakyat jelata yang memiliki akar kuat dalam kepercayaan mistis. Dalam kondisi ini, rakyat jelata terpinggirkan dari konteks rasional Barat. Adapun Lain Éta , pada akhirnya, Ambri harus berpihak pada keyakinan agama meskipun keyakinan kelas dan keyakinan rasional modern masih membayangi keseluruhan narasi.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 350, "width": 202, "height": 384, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ingatan para pengarang yang diproyeksikan ke dalam narasi-narasi dalam kelima novel tersebut secara bervariasi menunjukkan kesenyapan narasi yang berbeda karena ingatan mereka tentang realitas kolonialisme bekerja secara berbeda sehingga “volume suara\" mereka pun berbeda meskipun dalam nada yang hampir sama. Perbedaan cara masing-masing memori beroperasi pada realitas kolonialisme ditunjukkan melalui (1) kehadiran metafora (terutama mengenai takdir, kekuasaan, dan perjuangannya) yang cukup dominan dalam Mantri Jero dan Pangéran Kornél , (2) transfer dan penggantian ingatan masa kini (masa realitas/kehidupan kolonial yang sebenarnya) menjadi ingatan masa lalu yang melampaui batas-batas fisik seperti yang ditunjukkan melalui Burak Siluman , dan (3) di Lain Éta , realitas faktual perlunya menjaga kemurnian kelas secara tegas tertanam dalam seluruh narasi meskipun dinegosiasikan dengan perspektif agama tentang kesetaraan posisi dan pandangan modern tentang pendidikan yang memungkinkan bisa mengambil alih realitas itu.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 88, "width": 201, "height": 273, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada gejala kesenyapan narasi, narasi kelima novel dikonstruksi melalui (1) ingatan atas kolonialisme dinegasikan dengan ingatan masa lalu dalam kehidupan dan kepercayaan tradisional (dipresentasikan oleh Baruang ka nu Ngarora , Mantri Jero , Pangéran Kornél , dan Burak Siluman ), (2) wacana dominasi dan kekuasaan disandingkan dengan wacana tentang kesetaraan dan implikasinya (direpresentasikan dalam novel Mantri Jero , Pangéran Kornél , dan Lain Éta ), dan (3) wacana otoritatif ( kolonial) tidak ditanggapi secara langsung tetapi digunakan sebagai gambaran kecil terkait pemerintahan tradisional yang berada di bawah kekuasaan Kompeni dan pemerintah Hindia Belanda (dipresentasikan dalam Pangéran Kornél ).", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 378, "width": 60, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "PENUTUP", "type": "Section header" }, { "left": 312, "top": 405, "width": 202, "height": 315, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kelima novel yang dijadikan sampel penelitian ini menunjukkan bahwa narasi kolonialisme diredam dan dialihkan ke narasi lokal terkait perjuangan kelas, perebutan kekuasaan, dan kepercayaan mistis. Pengalihan yang dimaksud adalah tanda-tanda utama yang berpusat pada masalah dominasi dan kekuasaan. Narasi- narasinya dibangun berdasarkan kesiapan masing-masing pengarang dalam memilih dan menata ingatan agar tidak terpeleset dalam pembahasan yang tegas tentang kolonialisme. Dalam Baruang ka nu Ngarora , Ardiwinata menekankan kesadarannya akan kelas sebagai fakta yang tidak bisa diganti dan harus diterima. Suara-suara yang terdengar dalam narasi lebih banyak bersumber dari suara penguasa yang dominan (feodal). Suara-suara dominan lainnya (kolonial) dapat dibaca juga sebagai suara-suara yang ditutup dengan suara-suara dominan feodal untuk pertimbangan pragmatis.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 723, "width": 202, "height": 24, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dalam Mantri Jero , Méméd Sastrahadiprawira telah menjauhkan", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 39, "width": 193, "height": 10, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kandai Vol. 19, No. 1, Mei 2023; 108—124", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 783, "width": 19, "height": 10, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "122", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 202, "height": 301, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "narasi yang dibangunnya dari wacana kolonialisme. Kekacauan kehidupan pra- kolonial yang diriwayatkan oleh Méméd pada akhirnya menghasilkan medan arsiran dari dua kubu narasi yang telah ia susun: dominasi dan kekuasaan tradisional dengan terbatasnya penampilan patron penguasa yang beroperasi di pemerintahan lokal di Priangan. Bidang arsiran yang dimaksud adalah ko-eksistensi narasi pra-kolonial dan kolonial yang menekankan ingatan akan kekuasaan tradisional yang menjadi tumpuan informasi kehadiran kolonial dengan segala praktik kolonialnya yang harus disembunyikan. Pangeran Kornél digunakan Méméd untuk merebut dan menjaga wacana kemurnian garis keturunan penguasa lokal di wilayah Sumedang. Méméd secara tidak langsung telah menghadirkan kekuatan kolonial yang", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 378, "width": 201, "height": 52, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "mensubordinasi kekuatan tradisional (bupati, dll.) yang ditunjukkan melalui narasi terkait pengawasan, pengaturan, dan gejolak penguasa lokal.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 433, "width": 202, "height": 314, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sedikit berbeda dari keempat novel lainnya, Burak Siluman mengedepankan isu-isu mistis yang berakar pada ingatan kolektif tradisional. Burak Siluman merupakan indikasi ingatan yang telah diredam oleh penguasa Hindia Belanda. Pemilihan subjek mistik juga menunjukkan adanya wacana pemarginalan karena akhir narasi Burak Siluman ditekan melalui interogasi rasional terhadap keyakinan masyarakat atas siluman. Tentu saja, interogasi tersebut dibawa dari pemikiran Barat terkait wacana metafisik. Untuk pemilihan penarikan naratif ke dalam wacana rasional, Ambri telah membangun Burak Siluman dengan menggunakan memori kolektif tradisional yang dinarasikan dengan lantang kemudian dibungkam melalui kontrol rasional penguasa Hindia Belanda. Kondisi ini semakin mempertegas bahwa kaum pribumi telah", "type": "Table" }, { "left": 312, "top": 88, "width": 201, "height": 39, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "tersubordinasi karena tidak mampu melepaskan kepercayaannya terhadap kehidupan mistisnya.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 129, "width": 202, "height": 163, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Lain Eta membahas konflik dan negosiasi atas isu keyakinan kelas dan isu keyakinan agama yang disajikan dalam latar perkotaan selama masa kolonial. Cara naratif yang dibangun adalah melalui konflik yang cukup berimbang dan pemberian posisi yang sepadan dari subjek-subjek di dalamnya dalam kapasitas merundingkan keyakinan satu sama lain meskipun pada akhirnya narasi rasionalitas yang dibawa oleh Mahmud (seorang tokoh terpelajar) harus", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 295, "width": 201, "height": 66, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "disamarkan dalam dominasi narasi kepercayaan kelas dan agama. Kelima novel tersebut menampilkan berbagai pilihan ingatan tentang realitas kolonialisme:", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 350, "width": 202, "height": 149, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "(1) ingatan atas kolonialisme telah ditekan, kemudian latar kolonial dihadirkan sebagai alat naratif untuk berbicara tentang kelas dan mistik tradisional, (2) ingatan atas kolonialisme dihadirkan bersama dengan ingatan lain terkait dominasi dan kekuasaan sebagai celah dan ruang kosong yang harus diatasi pembaca, dan (3) ingatan atas kolonialisme dihilangkan dalam narasi.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 502, "width": 202, "height": 121, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hasil seleksi ingatan pengarang diekspresikan dalam novel-novelnya melalui pilihan narasi. Pilihan tersebut merupakan pilihan yang mudah dan dianggap aman untuk memotret realitas sosial (keluarga, cinta, konflik kelas). Ingatan yang dianggap sebagai kenangan yang tidak menyenangkan terkait kolonialisme (penindasan, rasisme,", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 626, "width": 201, "height": 66, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "perbudakan, dll.) dihapus atau setidaknya ditekan kuat. Reaksi spontan terhadap kenyataan (aman) dikemas dalam narasi yang paling dekat dengan kehidupan yang sedang dijalani pengarang:", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 695, "width": 202, "height": 52, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "kegembiraan dan peruntungan dalam keyakinan tradisional dan budaya kolonial dijadikan gagasan yang memperkuat posisi masing-masing dalam", "type": "Table" }, { "left": 143, "top": 39, "width": 370, "height": 10, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Asep Yusup Hudayat dkk.: Kesenyapan Narasi Kolonialisme dalam Novel-Novel …", "type": "Page header" }, { "left": 494, "top": 783, "width": 19, "height": 10, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "123", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 202, "height": 121, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "bingkai kolonial, atau khususnya dalam tradisi Balai Pustaka. Penempatan ini berimplikasi pada pengoperasian instrumen proyeksi. Pilihan memori disusun berdasarkan pertimbangan positioning pengarang terhadap karya dan realitas kolonialisme. Terlihat bagaimana Ardiwinata, Méméd, dan Ambri sama-sama", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 212, "width": 201, "height": 94, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "memosisikan diri terkait status: (1) sebagai guru (ikon teladan dan keluhuran ilmu pengetahuan dan budaya), (2) sebagai pribumi (berkaitan dengan hubungan hierarkis mereka dengan pihak otoritatif Hindia Belanda), dan sebagai pegawai Balai Pustaka (partisipasi", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 309, "width": 202, "height": 80, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "pengendalian pers). Dengan demikian, positioning-positioning tersebut memiliki potensi sebagai alat atau motif penting bagi konstruksi naratif yang disusun untuk kepentingan estetis, ideologis, dan pragmatis. Kapasitas estetika", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 392, "width": 201, "height": 176, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "memberikan celah bagi pembaca untuk diatasi melalui pemberdayaan repertoar tentang masa lalu, ingatan kolektif, dan kolonialisme. Ideologi berfungsi sebagai penunjuk gagasan dan kesadaran tentang pilihan \"diam\" atas narasi kolonialisme. Pragmatisme lebih mengacu pada tujuan praktis penciptaan novel yang tidak jauh dari kepentingan pemenuhan publikasi berdasarkan tuntutan Balai Pustaka dan pemenuhan jangkauan ruang publik berdasarkan kemampuan intelektual yang dimiliki masing-masing pengarang.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 585, "width": 113, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 612, "width": 201, "height": 39, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abdurrachman; E., Edi, S., Sastrawijaya, M., & Rochaeti, E. (1984). Biografi dan karya sastrawan", "type": "Text" }, { "left": 120, "top": 654, "width": 167, "height": 38, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Muhamad Ambri . Laporan Penelitian. Bandung: Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 695, "width": 201, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ambri, M. (1983). Lain eta . Bandung:", "type": "Table" }, { "left": 120, "top": 709, "width": 88, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Rahmat Cijulang.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 723, "width": 202, "height": 24, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "_______. (2000). Burak siluman . Bandung: Rahmat Cijulang.", "type": "List item" }, { "left": 312, "top": 88, "width": 202, "height": 80, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ardiwinata, D. (1950). Baruang ka nu Ngarora . Jakarta: Balai Pustaka. Bartlett, F. C. (1995). Remembering: A study in experimental and social psychology . Cambridge: Cambridge University Press.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 171, "width": 202, "height": 176, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Baudrillard, J. (1983). In the shadow of the silent majorities. In the Shadow of the Silent Majorities … or The End of The Social and Other Essays . Semiotext(e), Inc.& Columbia University. Bijl, P. (2012). Colonial memory and forgetting in the Netherlands and Indonesia. Journal of Genocide Research , 14 (3–4), 441–461. https://doi.org/10.1080/14623528 .2012.719375 Brockmeier, J. (2002). Remembering and", "type": "Text" }, { "left": 347, "top": 350, "width": 166, "height": 66, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Forgetting: Narrative as Cultural Memory. Culture Psychology , 8 (1), 15–43. https://doi.org/10.1177/1354067 X0281002", "type": "Table" }, { "left": 312, "top": 419, "width": 201, "height": 52, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Casutto, Is. H. & Soeprapto, R. M. (1931). Wetboek van Strafrecht voor Nederlandsch-Indië . G. C. T. van Dorp & Co. n. v.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 474, "width": 202, "height": 53, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Deenik, A.C; Zandvoort, G.H.H; Sadikin, R. (1929). Gendankboek: MOSVIA 1879–1929 . N.V. Mij. Vorkink.", "type": "Table" }, { "left": 312, "top": 529, "width": 204, "height": 218, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dijk, K. van. (2007). The Netherlands Indies and The great war 1914– 1918 . Leiden: KITLV Press. Eglitis, Daina S. & Kelso, M. (2018). Ghost heroes: Forgetting and Remembering in National Narratives of the Past. Acta Sociologica , XX (X), 1–14. https://doi.org/10.1177/00016993 18806340 Gross, D. (1990). Critical synthesis on urban knowledge: Remembering and forgetting in the modern city. Social Epistemology: A Journal of Knowledge, Culture and Policy , 4 (1), 3–22.", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 39, "width": 193, "height": 10, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kandai Vol. 19, No. 1, Mei 2023; 108—124", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 783, "width": 19, "height": 10, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "124", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 202, "height": 66, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "https://doi.org/10.1080/02691729 008578553 Ricoeur, P. (2004). Memory, hisstory, forgetting . Chocago: The University of Chicago Press.", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 157, "width": 202, "height": 80, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Rosidi, A. (1996). Pancakaki . Bandung: Girimukti Pasaka. Sastrahadiprawira, R. M. (1958). Mantri Jero . Jakarta: Balai Pustaka. Sastrahadiprawira, R. M. (2009). Pangeran Kornel . Bandung:", "type": "Table" }, { "left": 120, "top": 240, "width": 100, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kiblat Buku Utama.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 254, "width": 202, "height": 24, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Wertsch, J. V. (2004). Voices of collective Remembering .", "type": "Table" }, { "left": 227, "top": 267, "width": 60, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Cambridge:", "type": "Text" }, { "left": 120, "top": 281, "width": 141, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Cambridge University Press.", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 295, "width": 202, "height": 52, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Yamamoto, N. (2011). Print power and censorship in Colonial Indonesia, 1914–1942 . The Faculty of the Graduate School of Cornell", "type": "Text" }, { "left": 120, "top": 350, "width": 57, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "University.", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 364, "width": 202, "height": 135, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Yetty Kusmiyati, H. (1979). Raden Memed Sastrahadiprawira . Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Zayzafoon, L. B. Y. (2005). The violence of remembering and forgetting: Gender, nation and narration in the aesthetic", "type": "Table" }, { "left": 120, "top": 488, "width": 167, "height": 25, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "reception of Dido/Elissa. International", "type": "Table" }, { "left": 120, "top": 516, "width": 167, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Journal of Francophone Studies ,", "type": "Text" }, { "left": 120, "top": 529, "width": 162, "height": 39, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "8 (1). https://doi.org/10.1386/ijfs.8.1.71 /1", "type": "Text" } ]
a4a2ccd8-d7a9-7976-a8e8-960b0cf7afed
https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/jme/article/download/8278/4750
[ { "left": 72, "top": 38, "width": 449, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Media Elektro Vol. XI / No. 2 P-ISSN 2252-6692 | E-ISSN 2715-4963", "type": "Page header" }, { "left": 264, "top": 780, "width": 260, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DOI: 10.35508/JME.V0I0.8045 - Sarlince O. Manu, et al. 197", "type": "Page footer" }, { "left": 92, "top": 85, "width": 415, "height": 29, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "EVALUASI PERFORMANSI JARINGAN BARU FTTH PT ICON+ (STUDI KASUS DI WILAYAH LILIBA KOTA KUPANG)", "type": "Section header" }, { "left": 89, "top": 128, "width": 418, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sarlince O. Manu 1 , Beby H. A. Manafe 2 , Amin A. Magang 3 , Johanis F. M. Bowakh 4", "type": "Text" }, { "left": 128, "top": 155, "width": 342, "height": 44, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1,2,3) Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, Jl. Adisucipto-Penfui-Kupang, Telp/Fax Institusi/Afiliasi Email:[email protected], [email protected], [email protected], [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 227, "width": 312, "height": 47, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Info Artikel ABSTRACT Histori Artikel: Diterima Sep 21, 2022", "type": "Table" }, { "left": 77, "top": 276, "width": 89, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Direvisi Sep 30, 2022", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 288, "width": 94, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Disetujui Okt 30, 2022", "type": "Table" }, { "left": 191, "top": 252, "width": 337, "height": 136, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PT. Indonesia Comnets Plus (ICON+) is a subsidiary of PT PLN (Persero), engaged in network and telecommunications service providers with the aim of optimizing the utilization of electricity network infrastructure for telecommunications, which even- tually develops as the main service provider of telecommunications networks with consistent levels of availability and reliability for PT. PLN and the community. This research will be conducted in the Liliba region. In this study, measurements were carried out using the OptiSystem simulator and calculations using the Power Link Budget Method to obtain evaluation results and calculations were feasible in ac- cordance with new network installation standards. The results of the study on 3 ODC/FDT and each ODC measured at 5 ODP/FAT showed that the fiber optic net- work in this region was in good category and in accordance with the standards. Keywords: optical fiber, OptiSystem and Power Link Budget.", "type": "Text" }, { "left": 328, "top": 427, "width": 57, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ABSTRAK", "type": "Section header" }, { "left": 191, "top": 452, "width": 337, "height": 135, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PT. Indonesia Comnets Plus (ICON+) merupakan anak perusahaan PT PLN (Persero), bergerak di bidang penyelenggara jaringan dan jasa telekomunikasi dengan tujuan mengoptimalkan pemanfaatan infrastruktur jaringan kelistrikan un- tuk telekomunikasi, yang akhirnya berkembang menjadi penyedia layanan utama jaringan telekomunikasi dengan tingkat availability dan reliability yang konsisten bagi PT PLN maupun masyarakat. Penelitian ini akan dilakukan di wilayah Liliba. Pada penelitian ini dilakukan pengukuran menggunakan simulator OptiSystem dan perhitungan menggunakan Metode Power Link Budget untuk mendapatkan hasil evaluasi pengukuran dan perhitungan sudah layak sesuai dengan standard pemasangan jaringan baru. Hasil penelitian pada 3 ODC/FDT dan masing-masing ODC diukur pada 5 ODP/FAT menunjukkan bahwa jaringan serat optik wilayah ini dengan kategori baik dan sesuai dengan standard.", "type": "Text" }, { "left": 186, "top": 590, "width": 259, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata Kunci: Serat Optik, OptiSystem dan Power Link Budget.", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 695, "width": 234, "height": 66, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penulis Korespondensi: Sarlince O. Manu, Program Studi Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, Jl. Adisucipto Penfui - Kupang. [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 449, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Media Elektro Vol. XI / No. 2 P-ISSN 2252-6692 | E-ISSN 2715-4963", "type": "Page header" }, { "left": 264, "top": 781, "width": 260, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DOI: 10.35508/JME.V0I0.8045 - Sarlince O. Manu, et al. 198", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 81, "width": 111, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 100, "width": 221, "height": 137, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perseroan Terbatas (PT) Indonesia Comnets Plus (ICON+) merupakan anak perusahaan Listrik Negara atau PT PLN (Persero) yang bergerak di bidang penyelenggara jaringan dan jasa telekomu- nikasi[1-3]. Tujuannya adalah mengoptimalkan pemanfaatan infrastruktur jaringan kelistrikan un- tuk telekomunikasi, yang akhirnya berkembang menjadi penyedia layanan utama jaringan tele- komunikasi dengan tingkat availability dan relia- bility yang konsisten bagi PT PLN maupun masyarakat[4-7].", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 240, "width": 221, "height": 136, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Untuk wilayah Nusa Tenggara Timur khususnya di Kota Kupang, PT. ICON+ beroperasi pada ta- hun 2020, dengan layanan internet broadbandnya adalah stroomnet dan berganti nama menjadi ICONNET yang menggunakan jaringan Fiber Optik[8-11]. Wilayah – wilayah di Kota Kupang yang sudah dipasangi jaringan ini diantaranya daerah BTN Kolhua, Alak, dan Kelapa Lima. Menurut data PT ICON+, sampai dengan tahun 2022 ini jumlah pengguna mencapai 1200 dan se- makin bertambah terlihat dari permintaan", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 75, "width": 221, "height": 22, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pemasangan jaringan baru di beberapa wilayah, salah satunya adalah di Liliba.", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 100, "width": 221, "height": 61, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemasangan jaringan baru di wilayah Liliba yang mulai dilakukan secara bertahap dari tahap survey sampai dengan pembangunan jaringan tersebut sudah layak sesuai standard atau belum.", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 163, "width": 222, "height": 124, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengukuran dilakukan dengan menggunakan sim- ulator OptiSystem dimana di dalamnya terdapat perangkat yang biasa digunakan untuk mengukur jarak dan redaman yaitu Optical Power Meter (OPM) dan Optical Time Domain Reflector ([12, 13])[14]. Hasil pengukuran akan dilanjutkan dengan perhitungan menggunakan metode Power Link Budget sebagai evaluasi bagaimana perfor- mance atau kinerja dari jaringan baru tersebut [15, 16].", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 302, "width": 152, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. METODE PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 305, "top": 322, "width": 221, "height": 60, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini dilaksanakan pada laboratorium PT ICON+ dan di wilayah Liliba Kota Kupang. Taha- pan penelitian ini secara umum terdiri atas survey, perencanaan, perancangan, pengukuran, perhi- tungan, dan evaluasi.", "type": "Text" }, { "left": 213, "top": 636, "width": 173, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 1 . Peta Jaringan lokasi Liliba", "type": "Caption" }, { "left": 72, "top": 658, "width": 123, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2.1 Instrumen Penelitian", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 671, "width": 221, "height": 48, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Simulator yang digunakan dalam penelitian ini adalah OptiSystem versi 7.0. Alat yang terdapat dalam simulator tersebut dan digunakan sebagai pengukuran nilai redaman adalah.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 721, "width": 221, "height": 48, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a) OPM ( Optical Power Meter ), merupakan alat yang digunakan untuk mengukur redaman yang terjadi sepanjang kabel serat optik yang telah dipasang[17].", "type": "List item" }, { "left": 305, "top": 658, "width": 219, "height": 38, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b) OTDR ( Optical Time Domain Reflectome- ter ), yang digunakan untuk menguji ke- layakan suatu kabel serat optik[17].", "type": "List item" }, { "left": 305, "top": 713, "width": 113, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2.2 Tahapan penelitian", "type": "Section header" }, { "left": 305, "top": 726, "width": 221, "height": 38, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Diagram alir menjelaskan tentang gambaran mengenai tahap-tahap perancangan yang akan di- lakukan.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 449, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Media Elektro Vol. XI / No. 2 P-ISSN 2252-6692 | E-ISSN 2715-4963", "type": "Page header" }, { "left": 264, "top": 781, "width": 260, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DOI: 10.35508/JME.V0I0.8045 - Sarlince O. Manu, et al. 199", "type": "Page footer" }, { "left": 218, "top": 280, "width": 162, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 2 . Diagram Alir Penelitian", "type": "Caption" }, { "left": 72, "top": 309, "width": 176, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 329, "width": 420, "height": 23, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3.1 Disain Jaringan Baru FTTH PT ICON+ Di Wilayah Liliba Menggunakan Simulator OptiSystem", "type": "List item" }, { "left": 208, "top": 530, "width": 182, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 3 .Desain Jaringan lokasi Liliba", "type": "Caption" }, { "left": 72, "top": 552, "width": 221, "height": 23, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan desain jaringan tersebut, maka dapat dijelaskan bahwa untuk wilayah Liliba terdapat :", "type": "Text" }, { "left": 90, "top": 575, "width": 197, "height": 26, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "• Satu OLT dengan nilai redaman sebesar 4 dB", "type": "List item" }, { "left": 90, "top": 601, "width": 201, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "• Tiga ODC/FDT yaitu FDT01-KPGF017,", "type": "List item" }, { "left": 108, "top": 617, "width": 184, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "FDT02-KPGF018 dan FDT03-KPGF019", "type": "Table" }, { "left": 90, "top": 627, "width": 184, "height": 14, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "• 63 ODP/FAT yaitu FATKPGA300 –", "type": "List item" }, { "left": 108, "top": 643, "width": 64, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "FATKPGA62", "type": "Table" }, { "left": 305, "top": 552, "width": 221, "height": 87, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3.2 Hasil Pengukuran Menggunakan Simula- tor OptiSystem • Hasil pengukuran nilai redaman menggunakan Simulator OptiSystem untuk OLT ke ODC/FDT FDT01-KPGF017, FDT02-KPGF018 dan FDT03-KPGF019, dapat dilihat pada tabel 1", "type": "Text" }, { "left": 214, "top": 662, "width": 171, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 1. Hasil Pengukuran OLT-FDT", "type": "Caption" }, { "left": 106, "top": 673, "width": 412, "height": 86, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nama ODC/FDT Panjang Kabel (L) (km) Jumlah Konektor (Nc) Jumlah Sambun- gan (Ns) Nilai Redaman Total (α to- tal ) (dB) FDT01-KPGF017 0,35 2 2 7,903 FDT02-KPGF018 1,57 2 3 8,369 FDT03-KPGF019 0,89 2 3 8,112", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 449, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Media Elektro Vol. XI / No. 2 P-ISSN 2252-6692 | E-ISSN 2715-4963", "type": "Page header" }, { "left": 264, "top": 781, "width": 260, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DOI: 10.35508/JME.V0I0.8045 - Sarlince O. Manu, et al. 200", "type": "Page footer" }, { "left": 86, "top": 72, "width": 194, "height": 14, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "• Hasil pengukuran nilai redaman FDT ke", "type": "List item" }, { "left": 100, "top": 88, "width": 192, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "FAT, menggunakan Simulator OptiSystem", "type": "Table" }, { "left": 214, "top": 75, "width": 291, "height": 48, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "untuk FDT ke FAT, dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Hasil Pengukuran FDT-FAT", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 126, "width": 454, "height": 255, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nama ODC/FDT Nama ODP/FAT Panjang Kabel (L) (km) Jumlah Konektor (Nc) Jumlah sam- bungan (Ns) Nilai Redaman Total (α total ) (dB) FDT01- KPGF017 FATKPGA300 0,247 2 3 17,140 FATKPGA301 0,286 2 3 17,131 FATKPGA302 0,237 2 3 17,227 FATKPGA308 0,49 2 3 17,301 FATKPGA312 0,936 2 4 17,476 FDT02- KPGF018 FATKPGA328 0,828 2 3 17,769 FATKPGA331 1,574 2 4 18,197 FATKPGA345 1,676 2 4 18,171 FATKPGA320 0,831 2 2 17,882 FATKPGA341 1,512 2 2 18,125 FDT03- KPGF019 FATKPGA352 0,166 2 3 17,321 FATKPGA356 0,529 2 3 17,443 FATKPGA351 0,776 2 3 17,530 FATKPGA360 1,004 2 3 17,882 FATKPGA341 1,172 2 4 18,191 3.3 Hasil Perhitungan • Hasil Perhitungan Nilai Redaman dibuat Menggunakan Metode Power Link Budget dapat dilihat pada tabel 3.", "type": "Table" }, { "left": 213, "top": 395, "width": 171, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 3. Hasil Perhitungan OLT-FDT", "type": "Caption" }, { "left": 77, "top": 416, "width": 449, "height": 332, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "• Setelah melakukan perhitungan OLT-FDT. maka langkah berikutnya adalah melakukan perhitungan FDT-FAT, dimana hasil Perhitungan Nilai Redaman Simulator OptiSystem untuk FDT ke FAT dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4. Hasil Perhitungan FDT-FAT Nama ODC/FDT Panjang Kabel (L) (km) Jumlah Kon- ektor (Nc) Jumlah Sam- bungan (Ns) Nilai Redaman Total (α total ) (dB) FDT01-KPGF017 0,35 2 2 7,47 FDT02-KPGF018 1,57 2 3 7,91 FDT03-KPGF019 0,89 2 3 7,68 Nama ODC/FDT Nama ODP/FAT Panjang Kabel (L) (km) Jumlah Konektor (Nc) Jumlah sam- bungan (Ns) Nilai Redaman Total (α total ) (dB) FDT01- KPGF017 FATKPGA300 0,247 2 3 17,140 FATKPGA301 0,286 2 3 17,131 FATKPGA302 0,237 2 3 17,227 FATKPGA308 0,49 2 3 17,301 FATKPGA312 0,936 2 4 17,476 FDT02- KPGF018 FATKPGA328 0,828 2 3 17,769 FATKPGA331 1,574 2 4 18,197 FATKPGA345 1,676 2 4 18,171 FATKPGA320 0,831 2 2 17,882 FATKPGA341 1,512 2 2 18,125", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 449, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Media Elektro Vol. XI / No. 2 P-ISSN 2252-6692 | E-ISSN 2715-4963", "type": "Page header" }, { "left": 264, "top": 781, "width": 260, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DOI: 10.35508/JME.V0I0.8045 - Sarlince O. Manu, et al. 201", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 223, "width": 125, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3.4 Evaluasi Performansi", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 236, "width": 221, "height": 48, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan hasil pengukuran nilai redaman menggunakan simulator OptiSystem dan juga perhitungan dengan metode Power Link Budget, maka dapat dikatakan bahwa:", "type": "Text" }, { "left": 86, "top": 286, "width": 207, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a) Hasil Pengukuran dan perhitungan untuk", "type": "List item" }, { "left": 86, "top": 299, "width": 207, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "OLT ke FDT01-KPGF017, FDT02-KPGF018, dan FDT03-KPGF019 terdapat perbedaan nilai", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 236, "width": 207, "height": 86, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "redaman. Tetapi, hal ini tidak terlalu signifikan karena masih sesuai dengan standar redaman yang ditetapkan oleh PT ICON+. Nilai redaman tertinggi berada di FDT02-KPGF018 yaitu sebesar 8,369 dB (pengukuran) dan 7,91 dB (perhitungan). Dapat dilihat pada grafik gambar 4 berikut:", "type": "Text" }, { "left": 88, "top": 526, "width": 422, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 4 . Grafik Perbandingan Hasil Pengukuran dan Perhitungan Nilai Redaman OLT-FDT", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 548, "width": 221, "height": 61, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b) Hasil Pengukuran dan perhitungan untuk FDT ke FAT terdapat perbedaan nilai redaman yang cukup jauh. Tetapi, hal ini tidak terlalu mempengaruhi kinerja jaringan karena masih sesuai dengan standar redaman yang", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 548, "width": 207, "height": 36, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ditetapkan oleh PT ICON+. Dapat dilihat pada grafik gambar 5, gambar 6 dan Gambar 7 beri- kut :", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 584, "width": 207, "height": 26, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "• FDT01-KPGF017 – FAT-KPGA300 - FAT-KPGA312", "type": "List item" }, { "left": 80, "top": 757, "width": 439, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 5. Gambar Perbandingan Hasil Pengukuran dan Perhitungan Nilai Redaman FDT01-FAT", "type": "Page footer" }, { "left": 91, "top": 84, "width": 424, "height": 113, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nama ODC/FDT Nama ODP/FAT Panjang Kabel (L) (km) Jumlah Konektor (Nc) Jumlah sam- bungan (Ns) Nilai Redaman Total (α total ) (dB) FDT03- KPGF019 FATKPGA352 0,166 2 3 17,321 FATKPGA356 0,529 2 3 17,443 FATKPGA351 0,776 2 3 17,530 FATKPGA360 1,004 2 3 17,882 FATKPGA341 1,172 2 4 18,191", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 449, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Media Elektro Vol. XI / No. 2 P-ISSN 2252-6692 | E-ISSN 2715-4963", "type": "Page header" }, { "left": 264, "top": 781, "width": 260, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DOI: 10.35508/JME.V0I0.8045 - Sarlince O. Manu, et al. 202", "type": "Page footer" }, { "left": 79, "top": 75, "width": 214, "height": 35, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nilai redaman tertinggi pada FDT01-KPGF017 di FAT-KPGA312 yaitu sebesar 17,476 dB (pengukuran) dan 10,84 dB (perhitungan).", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 72, "width": 5, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "•", "type": "Section header" }, { "left": 326, "top": 76, "width": 178, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "FDT02-KPGF018 – FAT-KPGA328 - FAT-", "type": "Table" }, { "left": 326, "top": 93, "width": 42, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "KPGA341", "type": "Text" }, { "left": 83, "top": 295, "width": 431, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 6. Grafik Perbandingan Hasil pengukuran dan Perhitungan Nilai Redaman FDT02-FAT", "type": "Caption" }, { "left": 72, "top": 318, "width": 224, "height": 35, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nilai redaman tertinggi pada FDT02-KPGF018 di FAT-KPGA331 yaitu dengan nilai sebesar 18,197 dB ( pengukuran ) sedangkan di FAT-KPGA345", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 318, "width": 215, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "mempunyai nilai sebesar 11,1 dB (perhitungan).", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 327, "width": 192, "height": 25, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "• FDT03-KPGF019 – FAT-KPGA352 - FAT- KPGA360", "type": "Text" }, { "left": 83, "top": 516, "width": 432, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 7. Grafik Perbandingan Hasil Pengukuran dan Perhitungan Nilai Redaman FDT03-FAT", "type": "Caption" }, { "left": 72, "top": 538, "width": 221, "height": 36, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nilai redaman tertinggi pada FDT03-KPGF019 di FAT-KPGA360 yaitu sebesar 18,191 dB (pen- gukuran) dan 10,93 dB (perhitungan).", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 576, "width": 218, "height": 86, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c. Berdasarkan data hasil pengukuran dan perhitungan juga dapat disimpulkan bahwa nilai redaman baik pada OLT ke FDT mau- pun dari FDT ke FAT, masih tergolong baik atau memenuhi standar redaman yang ditetapkan oleh PT ICON+ khususnya di wilayah Liliba.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 677, "width": 101, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. KESIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 691, "width": 221, "height": 35, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan hasil pengukuran menggunakan sim- ulator OptiSystem dan juga hasil perhitungan dengan Metode Power Link Budget, maka:", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 729, "width": 218, "height": 37, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Untuk performansi jaringan baru FTTH PT ICON+ di wilayah Liliba berdasarkan nilai redamannya maka tergolong dalam kategori", "type": "List item" }, { "left": 326, "top": 538, "width": 200, "height": 24, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Baik atau memenuhi ketentuan standard redaman yang ditetapkan.", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 566, "width": 218, "height": 38, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Nilai redaman tertinggi pada OLT – FDT ter- dapat pada FDT02 yaitu sebesar 8,369 dB (pengukuran) dan 7, 91 dB (perhitungan).", "type": "List item" }, { "left": 308, "top": 607, "width": 218, "height": 65, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Nilai redaman tertinggi pada FDT – FAT secara keseluruhan terdapat pada FAT- KPGA331 yaitu sebesar 18,197 dB (pen- gukuran) dan di FAT-KPGA345 sebesar 11,1 dB (perhitungan)", "type": "List item" }, { "left": 305, "top": 683, "width": 116, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 305, "top": 703, "width": 221, "height": 44, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[1] B. P. Nugroho, \"Perancangan Dan Analisis Quality Of Service Jaringan Metro Ethernet Pt Indonesia Comnets Plus Pada Pemerintahan Kota Samarinda,\" Universitas Gadjah Mada, 2019.", "type": "List item" }, { "left": 305, "top": 749, "width": 221, "height": 21, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[2] N. Andayani and W. Hartawan, \"Perancangan Sistem Pemetaan Wilayah Calon Pelanggan", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 28, "width": 444, "height": 23, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Media Elektro / Vol. IX / No. 1 P-ISSN 2252-6692 | E-ISSN 2715- 4963", "type": "Page header" }, { "left": 264, "top": 790, "width": 260, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DOI: 10.35508/JME.V0I0.8045 - Sarlince O. Manu, et al. 203", "type": "Page footer" }, { "left": 93, "top": 74, "width": 200, "height": 33, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dengan Menggunakan Qgis Pada Pt. Indonesia Comnets Plus (Icon+) Sbu Bengkulu,\" Jurnal Informatika, vol. 1, no. 2, pp. 1-12, 2022.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 109, "width": 221, "height": 21, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[3] Y. Yamato and F. N. Amanda, \"Analisis Gangguan Jaringan Backbone Berbasis", "type": "List item" }, { "left": 93, "top": 132, "width": 201, "height": 32, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Synchronous Digital Hierarchy (SDH) Pada Clear Channel Icon+,\" Jurnal Elektro Teknik, vol. 1, no. 2, pp. 38-47, 2022.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 166, "width": 221, "height": 21, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[4] R. G. Winch, Telecommunications Transmission Systems . McGraw-Hill Professional, 1998.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 189, "width": 221, "height": 33, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[5] A. Kukushkin, Introduction to mobile network engineering: Gsm, 3g-wcdma, lte and the road to 5g . John Wiley & Sons, 2018.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 224, "width": 222, "height": 32, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[6] A. Osseiran, J. F. Monserrat, and P. Marsch, 5G mobile and wireless communications technology . Cambridge University Press, 2016.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 259, "width": 221, "height": 20, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[7] G. P. Agrawal, Fiber-optic communication systems . John Wiley & Sons, 2012.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 281, "width": 221, "height": 56, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[8] B. Dermawan, I. Santoso, and T. Prakoso, \"Analisis Jaringan Ftth (Fiber To the Home) Berteknologi Gpon (Gigabit Passive Optical Network),\" Transmisi: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro, vol. 18, no. 1, pp. 30-37, 2016.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 339, "width": 221, "height": 44, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[9] B. A. Doni, \"Analisis Redaman Pada Jaringan Ftth Di Pt. Telkom Mangga Besar Dengan Berteknologi Gpon Menggunakan Simulator,\" Institut Teknologi Telkom Jakarta, 2022.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 385, "width": 222, "height": 67, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[10] M. LUCKY, \"Analisa Power Link Budget dan Rise Time Budget dari POP Ke Pelanggan Berteknologi GPON (Gigabit Passive Optical Network) PT. Indonesia Comnets Plus (ICON+) SBU Palembang,\" Analisa Power Link Budget dan Rise Time Budget dari POP Ke Pelanggan", "type": "List item" }, { "left": 326, "top": 74, "width": 200, "height": 33, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berteknologi GPON (Gigabit Passive Optical Network) PT. Indonesia Comnets Plus (ICON+) SBU Palembang, 2021.", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 109, "width": 221, "height": 21, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[11] G. Wibisono and F. Gunadi Dwi Hantoro, \"Sistem jaringan fiber optic,\" 2020.", "type": "List item" }, { "left": 305, "top": 132, "width": 221, "height": 43, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[12] S. N. Hidayah, \"analisis performansi dwdm alternative link sto pluit–sto kota 2 menggunakan optisystem type 7.0,\" Universitas Mercu Buana Jakarta, 2021.", "type": "List item" }, { "left": 305, "top": 178, "width": 221, "height": 44, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[13] P. R. Devyanti, G. Sukadarmika, and K. O. Saputra, \"pengukuran kualitas layanan jaringan kabel serat optik link benculuk-jimbaran,\" Jurnal SPEKTRUM Vol, vol. 8, no. 1, 2021.", "type": "List item" }, { "left": 305, "top": 224, "width": 221, "height": 89, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[14] W. T. Wahyudi, F. Khair, and I. M. P. Budi, \"Analisis dan Simulasi Performansi Teknologi Coarse Wavelength Division Multiplexing pada Jaringan Fiber To The Home Plasa Telkom Kota Banjar Patroman Menggunakan Optisystem,\" Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE), vol. 3, no. 1, pp. 16-23, 2021.", "type": "List item" }, { "left": 305, "top": 316, "width": 221, "height": 44, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[15] E. M. D. S. Belo, \"Analisis Performansi Jaringan 4g Long Term Evolution (Lte) Berdasarkan Data Drive Test Pada Pt. Indosat Kupang,\" Media Elektro Journal, pp. 79-86, 2021.", "type": "List item" }, { "left": 305, "top": 362, "width": 221, "height": 43, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[16] J. F. Bowakh and B. H. Manafe, \"Analisis Kualitas Layanan Jaringan Telkomsel Kabupaten Lembata,\" Media Elektro Journal, pp. 68-74, 2020.", "type": "List item" }, { "left": 305, "top": 408, "width": 221, "height": 44, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[17] J. F. M. Bowakh and B. H. A. Manafe, \"Materi Kuliah Sistem Komunikasi Optik.\" Kupang: Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana, 2021, p. 4.", "type": "List item" } ]
a26ffc6a-15ce-8852-05b9-55ccc267bf1c
https://ejurnal.methodist.ac.id/index.php/methomika/article/download/2543/1832
[ { "left": 85, "top": 39, "width": 289, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "METHOMIKA : Jurnal Manajemen Informatika & Komputerisasi Akuntansi", "type": "Page header" }, { "left": 411, "top": 39, "width": 130, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN: 2598-8565 (media cetak)", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 51, "width": 104, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vol. 8 No. 1 (April 2024)", "type": "Page header" }, { "left": 407, "top": 51, "width": 134, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN: 2620-4339 (media online)", "type": "Page header" }, { "left": 482, "top": 778, "width": 59, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Halaman 20", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 81, "width": 400, "height": 26, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "IMPLEMENTASI CLUSTERISASI UNTUK PENGELOMPOKKAN GAYA BELAJAR MAHASISWA DENGAN METODE K MODES", "type": "Section header" }, { "left": 127, "top": 126, "width": 376, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Muhammad Faizal Kurniawan  , Devi Sugianti, Arief Soma Darmawan,", "type": "Text" }, { "left": 236, "top": 144, "width": 151, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ari Putra Wibowo, Widiyono", "type": "Text" }, { "left": 101, "top": 159, "width": 426, "height": 22, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Widya Pratama, Pekalongan, Indonesia Email: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 201, "top": 199, "width": 221, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DOI: https://doi.org/10.46880/jmika.Vol8No1.pp20-25", "type": "Text" }, { "left": 286, "top": 228, "width": 54, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ABSTRACT", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 241, "width": 455, "height": 115, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "One of the keys to success in learning is determining student learning styles. Learning styles are grouped into 3, grouping learning styles based on the characteristics of students. Sample data used for 3 classes in the artificial intelligence course with total data of 83 students who answered 36 questions. To be able to carry out student mapping using the k modes method for clustering. The K modes method is used because the data used is categorical. K modes can be used for multi-dimensional clustering and shorter computing times. With the clustering application for grouping student learning styles with a sample of 83 students by answering 36 questions to be divided into 3 groups, the results were 37 students for the visual group, 31 students for the auditory group and 15 students for kinesthetics. At the testing stage, black box testing is used. By knowing learning style groups, students can easily learn and absorb information.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 360, "width": 202, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keyword: Clustering, Learning Styles, K Modes.", "type": "Text" }, { "left": 288, "top": 387, "width": 51, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ABSTRAK", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 400, "width": 456, "height": 141, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Salah satu kunci sukses dalam pembelajaran adalah penentuan gaya belajar siswa. Gaya belajar dikelompokkan menjadi 3 kelompok, pengelompokkan gaya belajar dengan berdasarkan karakteristik yang dimiliki mahasiswa. Data sempel yang digunakan untuk 3 kelas pada matakuliah kecerdasan buatan dengan jumlah data 83 mahasiswa yang menjawab 36 pertanyaan. Untuk dapat melakukan pemetaan mahasiswa dengan menggunakan metode k modes untuk melakukan clustering. Metode K modes digunakan karena data yang digunakan bersifat kategorikal. K modes dapat digunakan untuk pengklasteran berdimensi banyak dan waktu komputasi yang lebih singkat . Dengan adanya aplikasi clustering untuk pengelompokkan gaya belajar mahasiswa dengan sampel 83 mahasiswa dengan menjawab 36 pertanyaan untuk dapat dibagi menjadi 3 kelompok maka dihasilkan untuk kelompok visual sebanyak 37 mahasiswa, untuk kelompok auditorial sebanyak 31 mahasiswa dan untuk kinestetik sebanyak 15 mahasiswa. Pada tahapan pengujian menggunakan pengujian blackbox. Dengan mengetahui kelompok gaya belajar, maka mahasiswa dapat dengan mudah dalam belajar dan menyerap informasi.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 546, "width": 202, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata Kunci: Clustering, Gaya Belajar, K Modes.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 572, "width": 80, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 585, "width": 222, "height": 181, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Salah satu kunci kesusksesan dalam proses pembelajaran adalah dalam penentuan gaya belajar siswa, guru dapat membantu mengarahkan dalam mengenali gaya belajar sesuai krakteristik dari siswa tersebut (Abdurrahman & Kibtiyah, 2021). Guru harus memahami karakteristik siswa agar dapat mengelola pembelajaran dan pemilihan strategi pembelajaran (Estari, 2020). Untuk dapat mengakomodir setiap perbedaan dari karakteristik siswa, guru dapat memberikan variasi dalam gaya belajar yang cocok sehingga pembelajaran berjalan secara optimal (Zagoto et al., 2019). Gaya belajar dapat dipilih dengan melihat kemampuan siswa dalam penangkapan ilmu pengetahuan, mengolah serta menyajikan ilmu", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 572, "width": 222, "height": 115, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pengetahuannya (Kurniati et al., 2023). Menurut (DePorter & Hernacki, 2007) Gaya belajar dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu gaya belajar secara visual, gaya belajar secara auditorial dan gaya belajar secara kinestetik. Untuk memudahkan dalam pengelompokkan, maka dibutuhkan analisa cluster dengan pengelompokkan berdasarkan karakteristik yang sama diantara objek yang ada (Malikhatin et al., 2021).", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 691, "width": 222, "height": 75, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Cluster merupakan teknik untuk penggalian pola dengan melakukan pengelompokkan titik data- data yang mirip (Indriani & Budiman, 2017). Clustering digunakan untuk pengelompokkan dengan melakukan pemrosesan data yang tidak mempunyai label (Fauzi et al., 2020).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 38, "width": 289, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "METHOMIKA : Jurnal Manajemen Informatika & Komputerisasi Akuntansi", "type": "Page header" }, { "left": 411, "top": 38, "width": 130, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN: 2598-8565 (media cetak)", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 50, "width": 104, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vol. 8 No. 1 (April 2024)", "type": "Text" }, { "left": 407, "top": 50, "width": 134, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN: 2620-4339 (media online)", "type": "Text" }, { "left": 482, "top": 779, "width": 59, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Halaman 21", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 79, "width": 222, "height": 128, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada penelitian ini menggunakan clustering dengan menggunakan metode K modes. Alasan menggunakan K modes dapat diterapkan pada data yang bersifat ketegorikal serta dapat lebih rinci pada proses pengklasteran, waktu yang dibutuhkan lebih singkat dalam komputasi dan dapat mengatasi klasterisasi dengan berdimensi banyak (Yulianton et al., 2021). K modes adalah pengembangan dari k means, k modes dapat menangani kategorikal dengan menggunakan modus (Prastya et al., 2021).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 211, "width": 222, "height": 142, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Objek penelitian dilaksanakan di STMIK Widya Pratama, sampel yang diambil pada matakuliah Kecerdasan buatan untuk 3 kelas. Dengan jumlah responen 83 mahasiswa dengan mengisi kuisoner yang dibagikan lewat google form . Dengan 36 pertanyaan, jawaban yang harus dipilih adalah sering, jarang, dan kadang-kadang. Dengan melihat jawaban dari kuisoner dengan menggunakan tipe data kategorikal. Maka penelitian ini menggunakan metode K modes yang dapat menyelesaikan permasalahan yang bersifat ketegorikal", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 357, "width": 222, "height": 102, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gaya belajar masiswa dengan mengelompokkan mahasiswa dengan berdasarkan karakteristik yang dimiliki mahasiswa untuk dapat melakukan pemetaan mahasiswa menggunakan metode k modes untuk melakukan clustering, agar mahasiswa mempunyai cara yang paling mudah dalam belajar dan menyerap informasi", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 476, "width": 83, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Peneliti Terdahulu", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 489, "width": 222, "height": 62, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada penelitian yang dilakukan (Putra & Yuniarti, 2022). Dalam melakukan analisa gaya belajar mahasiswa agar dapat membantu dosen untuk dapat menentukan metode yang tepat. Pada penelitian tersebut menggunakan metode K Means", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 555, "width": 223, "height": 102, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian tentang pengelompokkan gaya belajar juga dilakukan oleh (Putra & Yuniarti, 2022). Penelitian ini menghasilkan aplikasi data mining dalam pengelompokkan mahasiswa untuk mengetahui gaya belajar mahasiswa dibagi menjadi 3 kelompok yaitu model belajar visual, auditori, dan kinestetik. Algoritma untuk melakukan clustering dengan menggunakan K means.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 661, "width": 222, "height": 88, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Metode K Modes dapat digunakan untuk pengelompokkan kepuasan mahasiswa dengan menggunakan data yang bersifat kategorikal dengan sampel data 100 responen, atribut yang dipakai untuk analisa kepuasan Kehandalan, ketanggapan, perhatian, jaminan, dan bukti fisik nilai atribut: sangat puas, puas, tidak puas dan sangat tidak puas (Desyanti et al., 2022).", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 79, "width": 222, "height": 75, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada penelitian yang dilakukan oleh (Sugianti et al., 2022) Metode K modes dapat digunakan untuk segmentasi mahasiswa baru dengan data yang bersifat kategorikal. Hasil penelitian ini menghasilkan 2 Cluster dengan atribut yang digunakan jenis kelamin, asal kota, pekerjaan ayah serta asal sekolah.", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 172, "width": 105, "height": 22, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "TINJAUAN PUSTAKA Gaya Belajar", "type": "Section header" }, { "left": 319, "top": 198, "width": 222, "height": 102, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gaya belajar adalah seorang indvidu dapat menyerap, mengatur serta mengolah informasi untuk belajar lebih mudah. Terdapat 3 kategori gaya belajar yaitu (1) secara visual dengan pola pembelajaran mereka lihat, (2) auditorial dengan pola pembelajaran dengan cara mendengar dan (3) kinestetik dengan pola pembelajaran gerak, bekerja dan sentuhan (Soleh, Kons, & Yarni, 2019).", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 304, "width": 34, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Cluster", "type": "Section header" }, { "left": 319, "top": 317, "width": 222, "height": 128, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Cluster digunakan untuk pengelompokkan objek yang memiliki karakteristik yang sama (Sudibyo et al., 2020). Clustering dapat diterapkan dibergabai bidang contohnya pada industri. Pada dunia insustri clustering dapat melakukan pengelompokkan produk yang laku dan tidak laku agar dapat menentukan promosi (Sugianti et al., 2023). Clustering juga dapat digunakan pada dunia pendidikan contohnya untuk pengelompokkan peminatan mata kuliah (Karmanita & Hendrik, 2023).", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 463, "width": 41, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "K Modes", "type": "Section header" }, { "left": 319, "top": 476, "width": 222, "height": 115, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "K modes adalah sebuah metode pengembangan dari metode K means. K Mode dikembangkan oleh Huang pada tahun 1998. K mode menggunakan data yang bersifat kategorikal. K mode dapat menangani pengelompokkan mahasiswa (Yulianton et al., 2021). K modes juga dapat digunakan untuk mengetahui jenis makanan pada suatu daerah yang populer (Indriani & Budiman, 2017) cara kerja algoritma K mode adalah sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 322, "top": 595, "width": 205, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Tentukan nilai K untuk dijadikan cluster awal", "type": "List item" }, { "left": 322, "top": 608, "width": 219, "height": 36, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Membandingkan setiap objek ke setiap cluster , jika tidak sama dengan cluster maka berikan nilai +1, akan tetapi jika sama maka berinilai 0", "type": "List item" }, { "left": 322, "top": 648, "width": 187, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Tetapkan setiap data ke centroid terdekat.", "type": "List item" }, { "left": 322, "top": 661, "width": 203, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Tentukan nilai modus untuk centroid terdekat", "type": "List item" }, { "left": 322, "top": 674, "width": 219, "height": 23, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5. Ulangi langkah ke 2-4 sampai tak ada perubahan data disetiap cluster. (Saputra & Kristiyanti,", "type": "List item" }, { "left": 340, "top": 701, "width": 26, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2022)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 38, "width": 289, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "METHOMIKA : Jurnal Manajemen Informatika & Komputerisasi Akuntansi", "type": "Page header" }, { "left": 411, "top": 38, "width": 130, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN: 2598-8565 (media cetak)", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 50, "width": 104, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vol. 8 No. 1 (April 2024)", "type": "Page header" }, { "left": 407, "top": 50, "width": 134, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN: 2620-4339 (media online)", "type": "Page header" }, { "left": 482, "top": 779, "width": 59, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Halaman 22", "type": "Page footer" }, { "left": 135, "top": 321, "width": 70, "height": 51, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ya Tidak", "type": "Picture" }, { "left": 113, "top": 79, "width": 174, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berikut ini adalah flowchart dari K modes:", "type": "Text" }, { "left": 131, "top": 410, "width": 130, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 1. Flowchart K modes", "type": "Caption" }, { "left": 85, "top": 436, "width": 112, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "METODE PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 450, "width": 222, "height": 35, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berikut langkah penelitian yang dilakukan untuk membuat aplikasi clutering gaya berlajar mahasiswa dengan menggunakan metode K modes.", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 689, "width": 209, "height": 22, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 2. Langkah – langkah penelitian clutering dengan K Modes", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 729, "width": 115, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Identifikasi Permasalahan", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 742, "width": 222, "height": 22, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mengidentifikasikan permasalahan yang ada bahwa mahasiswa di STMIK Widya Pratama dalam", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 79, "width": 222, "height": 102, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "menyerap pelajaran berbeda tingkatnya ada yang cepat dan lambat. Dari hasil pre test yang dilakukan pada 3 kelas tersebut bahwa nilai matakuliah kecerdasan buatan dengan rata-rata 6,39, masih terdapat 56 mahasiswa yang nilainya dibawah niali standar yang telah ditetapkan. Maka dari itu penelitian ini akam mebuat kelompok gaya belajar yang berbeda-beda tergantung dari karakteristik dari mahasiswa tersebut.", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 198, "width": 85, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengumpulan Data", "type": "Section header" }, { "left": 319, "top": 211, "width": 222, "height": 115, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Proses pengumpulan data dengan menyebarkan kuisoner di 3 kelas pada matakuliah kecerdasan buatan dengan cara lewat google form dengan alamat https://forms.gle/3fbfQgHacA6pxPui8 . terdapat 36 Pertanyaaan disetaip pertanyaan mahasiswa wajib memilih salah satu jawaban yaitu sering, kadang- kadang dan jarang. Data yang terkumpul sebanyak 83 mahasiswa yang dijadikan sebagai sampel untuk melakukan pengelompokkan.", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 344, "width": 76, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengolahan Data", "type": "Section header" }, { "left": 319, "top": 357, "width": 222, "height": 49, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dari hasil kuisoner yang dibagikan ke mahasiswa maka data perlu diolah dengan cara melakukan eksplorasi data, dan melakukan seleksi fitur yang dibutuhkan untuk pengelompokkan.", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 423, "width": 90, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pembuatan Aplikasi", "type": "Section header" }, { "left": 319, "top": 436, "width": 222, "height": 49, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam pembuatan aplikasi membutuhkan perancangan terlebih dahulu. Perancangan yang digunakan untuk membangun aplikasi menggunakan digram use case seperti pada gambar 3", "type": "Text" }, { "left": 353, "top": 695, "width": 154, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 3. Use case sistem K modes", "type": "Caption" }, { "left": 115, "top": 112, "width": 425, "height": 632, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Untuk pembuatan program aplikasi menggunakan PHP. pengujian pembuatan aplikasi Pengolahan data Pengumpulan data Identifikasi permasalahan Mulai Menentukan Jumlah K Membandingkan setiap objek ke seetiap klister, jika tidak sama dengan klister maka berikan nilai", "type": "Picture" }, { "left": 126, "top": 199, "width": 117, "height": 195, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "+1, akan tetapi jika sama maka bernilai 0 Tetapkan setiap data ke centroid terdekat Tetapkan setiap data ke centroid terdekat Apakah ada perubahan data setiap klaster Selesai", "type": "Picture" }, { "left": 85, "top": 38, "width": 289, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "METHOMIKA : Jurnal Manajemen Informatika & Komputerisasi Akuntansi", "type": "Page header" }, { "left": 411, "top": 38, "width": 130, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN: 2598-8565 (media cetak)", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 50, "width": 104, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vol. 8 No. 1 (April 2024)", "type": "Page header" }, { "left": 407, "top": 50, "width": 134, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN: 2620-4339 (media online)", "type": "Page header" }, { "left": 482, "top": 779, "width": 59, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Halaman 23", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 79, "width": 46, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengujian", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 92, "width": 222, "height": 62, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengujian dilakukan dengan menggunakan blackbox dan UAT. Pengujian Blackbox dignakan untuk menguji program agar sesuai dengan fungsi seperti yang diinginkan dengan mengabaikan kode program yang di gunakan (Ningrum et al., 2019).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 172, "width": 132, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 185, "width": 222, "height": 101, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada penelitian implementasi clusterisasi untuk pengelompokkan gaya belajar mahasiswa dengan metode k modes bahwa sangat dibutuhkan karena adanya perbedaan dalam penyerapan pembelajaran, dari data yang terkumpul sebanyak 83 mahasiswa yang mengisi kuioner dengan 36 pertanyaan akan dikelompokkan menjadi 3 kelompok gaya belajar yaitu: visual, auditorial, dan kinestetik.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 291, "width": 222, "height": 35, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Aplikasi yang dihasilkan terdapat 2 user yaitu mahasiswa dan dosen. Dengan tampilan program seperti berikut:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 344, "width": 70, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Halaman Login", "type": "Text" }, { "left": 139, "top": 518, "width": 114, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 4. Halaman Login", "type": "Caption" }, { "left": 85, "top": 545, "width": 222, "height": 154, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keterangan gambar 4 adalah halaman login pengguna, terdapat 2 pengguna yaitu mahasiswa dan dosen, yang disesuaikan dengan peran pengguna. Jika mahasiswa maka username dan passordnya sama dengan username dan passwordnya seperti untuk membuka LMS mahasiswa, jika username dan password benar maka akan tampil form pengisian kuisoner seperti pada gamabar 5. Sedangkan untuk username dan password untuk dosen sama dengan dosen saat membuka sistem aplikasi SiDosen. Jika login sebagai dosen maka akan tampil seperti pada gambar 6 untuk menu utamanya", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 79, "width": 112, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Form Pengisian Kuisoner", "type": "Section header" }, { "left": 353, "top": 211, "width": 153, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 5. Form Pengisian Kuisoner", "type": "Caption" }, { "left": 319, "top": 238, "width": 222, "height": 35, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keterangan gambar 5 adalah form pengisian kuisoner untuk mahasiswa dengan jumlah pertanyaan sebanyak 36 pertanyaan", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 291, "width": 62, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menu Utama", "type": "Text" }, { "left": 378, "top": 423, "width": 103, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 6. Menu Utama", "type": "Caption" }, { "left": 319, "top": 449, "width": 222, "height": 36, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keterangan gambar 6 untuk menu utama untuk dosen pada halaman menu utama terdapat menu Home, kuisoner, rekap kuisoner, dan hasil.", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 502, "width": 122, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Form Input daftar kuisoner", "type": "Section header" }, { "left": 360, "top": 634, "width": 139, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 7. Input Daftar Kuisoner", "type": "Caption" }, { "left": 319, "top": 661, "width": 222, "height": 35, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keterangan gambar 7 bahwa dosen dapat menginputkan mengubah, dan menghapus daftar pertanyaan", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 38, "width": 289, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "METHOMIKA : Jurnal Manajemen Informatika & Komputerisasi Akuntansi", "type": "Page header" }, { "left": 411, "top": 38, "width": 130, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN: 2598-8565 (media cetak)", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 50, "width": 104, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vol. 8 No. 1 (April 2024)", "type": "Page header" }, { "left": 407, "top": 50, "width": 134, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN: 2620-4339 (media online)", "type": "Text" }, { "left": 482, "top": 779, "width": 59, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Halaman 24", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 79, "width": 97, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rekap Hasil Kuisoner", "type": "Section header" }, { "left": 128, "top": 211, "width": 136, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 8. Rekap Hasil Kuisoner", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 238, "width": 222, "height": 22, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keterangan gambar 8 adalah rekap hasil kuisoner yang terkumpul", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 277, "width": 122, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil Perhitungan K Modes", "type": "Text" }, { "left": 103, "top": 410, "width": 187, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 9. Form Hasil Perhitungan K Modes", "type": "Caption" }, { "left": 85, "top": 436, "width": 222, "height": 36, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keterangan gambar 9 adalah hasil perhitungan k modes dengan mengelompokkan menjadi 3 gaya belajar dan disertai dengan grafik", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 489, "width": 46, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengujian", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 502, "width": 222, "height": 22, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengujian dilakukan dengan menggunakan blackbox .", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 79, "width": 427, "height": 683, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 1. Pengujian Blackbox No Form Deskripsi yang dimasukkan Kesesuaian 1 Halaman Login Memasukkan username dan password sesuai dengan LMS (bagi mahasiswa) Sesuai 2 Memasukkan username dan password sesuai dengan SiDosen (bagi dosen) Sesuai 3 Pengisian Kuisoner Pengisian kuisoner yang dilakukan oleh mahasiswa wajib semua diisi Sesuai 4 Input data kuisoner Dosen dapat menambahkan, mengubah serta menghapus kuisoner Sesuai 5 Rekap hasil kuisoner Menampilkan rekap hasil kuisoner yang diinput oleh mahasiswa Sesuai 6 Hasil perhitungan K modes Melakukan inputan jumlah K, menentukan centroid awal, proses iterasi, dan menghasilkan pengelompokkan dengan nilai angka dan grafik sesuai", "type": "Table" }, { "left": 319, "top": 228, "width": 70, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "KESIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 319, "top": 241, "width": 222, "height": 142, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dengan aplikasi clusteing untuk mengetahui gaya belajar mahasiswa dengan menggunakan metode k modes dapat melakukan pemetaan mahasiswa dengan mengelompokkan mahasiswa dengan berdasarkan karakteristik yang dimiliki , Dari data mahasiswa yang sebanyak 83 mahasiswa dibagi menjadi 3 kelompok, untuk kelompok visual sebanyak 37 mahasiswa, untuk kelompok auditorial sebanyak 31 mahasiswa dan untuk kinestetik sebanyak 15 mahasiswa . Dengan mengetahui kelompok gaya belajar maka mahasiswa dapat dengan mudah dalam belajar dan menyerap informasi", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 400, "width": 95, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 319, "top": 414, "width": 214, "height": 78, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abdurrahman, S., & Kibtiyah, A. (2021). Strategi Mengatasi Masalah Kesulitan Belajar Siswa Dengan Memahami Gaya Belajar Siswa (Studi Kasus di MA Al-Ahsan Bareng). Jurnal Pendidikan Tambusai , 5 (3), 6444–6454. DePorter, B., & Hernacki, M. (2007). Quantum Learning (XXV). Kaifa.", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 494, "width": 222, "height": 124, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Desyanti, Yusrizal, & Sari, F. (2022). Implementasi Algoritma K-Modes Untuk Mengukur Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Pembelajaran Daring. Building of Informatics, Technology and Science (BITS) , 3 (4), 719–727. https://doi.org/10.47065/bits.v3i4.1401 Estari, A. W. (2020). Pentingnya Memahami Karakteristik Peserta Didik dalam Proses Pembelajaran. Workshop Nasional Penguatan Kompetensi Guru Sekolah Dasar SHEs: Conference Series , 3 (3), 1439–1444.", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 621, "width": 201, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Fauzi, A., Saraswati, N. M., & Hariyono, R. C. S.", "type": "Text" }, { "left": 343, "top": 632, "width": 193, "height": 44, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(2020). Penerapan Algoritma K-Modes Dan C4.5 Untuk Prediksi Pemilihan Jurusan Di Universitas Peradaban Pada Siswa SMA (Studi Kasus: SMA Islam Ta’allumul Huda Bumiayu) .", "type": "List item" }, { "left": 343, "top": 678, "width": 52, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1 (2), 57–64.", "type": "List item" }, { "left": 319, "top": 690, "width": 218, "height": 78, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Indriani, F., & Budiman, I. (2017). K-Modes Clustering untuk Mengetahui Jenis Masakan Daerah yang Populer pada Website Resep Online (Studi Kasus: Masakan Banjar di cookpad.com). Jurnal Teknologi Informasi Dan Ilmu Komputer , 4 (4), 290–296. https://doi.org/10.25126/jtiik.201744548", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 38, "width": 289, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "METHOMIKA : Jurnal Manajemen Informatika & Komputerisasi Akuntansi", "type": "Page header" }, { "left": 411, "top": 38, "width": 130, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN: 2598-8565 (media cetak)", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 50, "width": 104, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vol. 8 No. 1 (April 2024)", "type": "Page header" }, { "left": 407, "top": 50, "width": 134, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN: 2620-4339 (media online)", "type": "Page header" }, { "left": 482, "top": 779, "width": 59, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Halaman 25", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 79, "width": 217, "height": 66, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Karmanita, D., & Hendrik, B. (2023). Penerapan Metode Clustering dengan Algoritma K-Means pada Pengelompokkan Peminatan Mata Kuliah. Jurnal Ilmiah Dan Karya Mahasiswa , 6 (1), 1– 10. https://doi.org/10.36080/skanika.v6i1.2982 Kurniati, A., Yuniati, S., Rahmi, D., & Risnawati.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 148, "width": 219, "height": 101, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(2023). Gaya Belajar: Identifikasi dan Pengelompokan Mahasiswa. Suska Journal of Mathematics Education , 9 (1), 53–60. Malikhatin, H., Rusgiyono, A., & Maruddani, D. A. I. (2021). Penerapan K-Modes Clustering Dengan Validasi Dunn Index Pada Pengelompokan Karakteristik Calon TKI Menggunakan R-GUI. Jurnal Gaussian , 10 (3), 359–366. https://doi.org/10.14710/j.gauss.v10i3.32790", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 251, "width": 213, "height": 21, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ningrum, F. C., Suherman, D., Aryanti, S., Prasetya, H. A., & Saifudin, A. (2019). Pengujian Black", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 274, "width": 220, "height": 148, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Box pada Aplikasi Perpustakaan Menggunakan Teknik Equivalence Partitions. Jurnal Informatika Universitas Pamulang , 4 (4), 125– 130. https://doi.org/10.32493/jtsi.v3i3.5343 Prastya, S. E., Nurhaeni, & Zulfadhilah, M. (2021). Penentuan Pola Kecelakaan Lalu Lintas Menggunakan K-Modes Clustering. Jurnal Edik Informatika , 8 (1), 27–40. https://doi.org/10.22202/ei.2021.v8i1.5213 Putra, B. J. M., & Yuniarti, D. A. F. (2022). Analisis Gaya Belajar terhadap Nilai Mahasiswa dengan Menggunakan Metode k-Means. Techno.Com , 21 (2), 343–354.", "type": "Text" }, { "left": 109, "top": 424, "width": 157, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "https://doi.org/10.33633/tc.v21i2.5837", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 436, "width": 219, "height": 296, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Saputra, I., & Kristiyanti, D. A. (2022). Machine Learning Untuk Pemula . Informatika. Sudibyo, N. A., Iswardani, A., Sari, K., & Suprihatiningsih, S. (2020). Penerapan Data Mining Pada Jumlah Penduduk Miskin Di Indonesia. Jurnal Lebesgue : Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, Matematika Dan Statistika , 1 (3), 199–207. https://doi.org/10.46306/lb.v1i3.42 Sugianti, D., Darmawan, A. S., Syaifudin, A., & Risqiati. (2023). Analisis Cluster Penentuan Promosi Produk Pasca Pandemi Covid 19 Dengan Metode K Means. METHOMIKA: Jurnal Manajemen Informatika & Komputerisasi Akuntansi , 7 (1), 20–24. https://doi.org/https://doi.org/10.46880/jmika.V ol7No1.pp20-24 Sugianti, D., Hapsoro, H. W., & Setianto, W. (2022). Penerapan Machine Learning Untuk Penentuan Segmentasi Mahasiswa Baru Dengan Metode K Modes. IC-Tech , 17 (1), 1–9. https://doi.org/10.47775/ictech.v17i1.227 Yulianton, H., Sutanto, F. A., & Mulyani, S. (2021). Pengelompokan Mahasiswa Berbasis Categorical Variables Menggunakan Metode K- Modes Clustering. Proceeding SENDIU 2021 ,", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 735, "width": 217, "height": 32, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "424–429. Zagoto, M. M., Yarni, N., & Dakhi, O. (2019). Perbedaan Individu Dari Gaya Belajarnya Serta", "type": "Text" }, { "left": 343, "top": 79, "width": 193, "height": 32, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Implikasinya Dalam Pembelajaran. Jurnal Review Pendidikan Dan Pengajaran , 2 (2), 259– 265. https://doi.org/10.31004/jrpp.v2i2.481", "type": "Text" } ]
f41d2d55-b81e-fd3f-2ad3-2db7536838a8
https://jurnal.ulb.ac.id/index.php/agro/article/download/4735/3689
[ { "left": 57, "top": 31, "width": 504, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "e- ISSN: 2715-033X JURNAL AGROPLASMA, Vol. 10 No. 2, Oktober 2023: 450- 457", "type": "Text" }, { "left": 542, "top": 818, "width": 18, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "450", "type": "Page footer" }, { "left": 77, "top": 59, "width": 463, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji Daya Hasil Hibrida Cabai Besar ( Capsicum annuum L.) di Dataran Rendah Karawang", "type": "Text" }, { "left": 115, "top": 84, "width": 389, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Muhamad Hyar Djayadiningrat 1* , Muhammad Syafi’i 2 , Muhamad Syukur 3", "type": "Text" }, { "left": 88, "top": 112, "width": 443, "height": 40, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1,2 Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Singaperbangsa Karawang 3 Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor E-mail : [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 278, "top": 169, "width": 64, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ABSTRACT", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 196, "width": 506, "height": 218, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Red chili (Capisumannuum L.) is a horticultural commodity that has high economic value. Chili production in Indonesia isincreasing, butit’s still unable to meet the needs of the Indonesian people, so it is necessary to assemble high-quality and high-yielding hybrid seeds. This study aims to identify the quantitative characters of 4 IPB hybrid chililines with 6 commercial varieties as a comparison. This research was conducted in April-September 2022 at the Experimental Land PERURI in Teluk Jambe Timur District, Karawang Regency. The method used was an experimental method with a single factor randomized block design (RAK) with chili genotypes as the treatment. The treatment consisted of 4 expected lines namely F1.074005, F1.074003, F1.374005 and F1.374003 and 6 commercial control varieties namely CH3, Baja, Balebat, Elegance, Imperial 10 and Gada. Each genotype was repeated 3 times so that there were 30 experimental units and each experimental unit consisted of 10 plants. The data obtained will be analyzed at the 5% level F test with the Duncan Multiple Range Test (DMRT). The results showed that the highest average fruit weight per plant was the expected line F1.374003 (226.24 g), the highest fruit weight was the commercial comparison variety Balebat (11.12 g), the number of fruit per plantwas CH3 (35 .17 fruit), the highest fruit length was Imperial 10 (13.41 cm), the highest fruit diameter was F1.374005 (14.18 mm), the highest weight per bed was CH3 (4011.38 g), and the highest productivity was CH3 (4.86 tonnes/ha).", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 417, "width": 227, "height": 25, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": ". Keywords: chili, hybrid, productivity, genotype", "type": "Text" }, { "left": 287, "top": 459, "width": 57, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ABSTRAK", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 486, "width": 507, "height": 246, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Cabai merah (Capiscum annuum L.) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Produksi cabai di Indonesia meningkat tetapi untuk produksi cabai masih belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia sehingga diperlukan perakitan benih hibrida yang berkualitas dan berdaya hasil tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakter kuantitatif 4 hibrida harapan cabai IPB dengan 6 varietas komersil sebagai pembandingnya. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-September 2022 di di Lahan PERURI di KecamatanTeluk Jambe Timur, Kabupaten Karawang. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental dengan rancangan lingkungan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal dengan genotipe cabai sebagai perlakuan. Perlakuan terdiri dari 4 hibrida harapan yakni F1.074005, F1.074003, F1.374005 dan F1.374003 serta 6 varietas pembanding komersial yakni CH3, Baja, Balebat, Elegance, Imperial 10 dan Gada. Setiap genotipe diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 30 satuan percobaan dan setiap satuan percobaan terdiri dari 10 tanaman. Data yang diperoleh akan dianalisis uji F taraf 5% dengan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata bobot buah per tanaman tertinggi yaitu hibrida harapan F1.374003 (226,24 g), bobot per buah tertinggi yaitu varietas pembanding komersial Balebat (11,12 g), jumlah buah per tanaman yaitu CH3 (35,17 buah), panjang buah tertinggi yaitu Imperial 10 (13,41 cm), diameter buah tertinggi yaitu F1.374005 (14,18 mm), bobot per bedeng tertinggi yaitu CH3 (4011,38 g), dan produktivitas tertinggi yaitu CH3 (4,86 ton/ha).", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 748, "width": 244, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata Kunci:cabai,genotipe, hibrida, produktivitas", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 31, "width": 504, "height": 12, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "e- ISSN: 2715-033X JURNAL AGROPLASMA, Vol. 10 No. 2, Oktober 2023: 450- 457", "type": "Text" }, { "left": 542, "top": 818, "width": 18, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "451", "type": "Page footer" }, { "left": 262, "top": 59, "width": 96, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 86, "width": 506, "height": 52, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Cabai ( Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Cabai digunakan masyarakat untuk bumbu pada masakan sehari-hari. Cabai mengandung, karbohidrat, lemak, protein, kalsium, vitamin A, B1, dan vitamin C yang dibutuhkan oleh tubuh serta mengandung lasparaginase sebagai anti kanker (Agustina et al ., 2014).", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 141, "width": 506, "height": 52, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Karawang merupakan salah satu daerah dataran rendah yang mempunyai kemampuan untuk budidaya cabai merah karena berbentuk dataran yang relatif rendah berkisar 0-25 m dpl. Namun daya produksi tanaman cabai merah Karawang hanya 78 ton yang dimana tergolong rendah jika dibandingkan dengan daerah lain seperti Garut, Cianjur, serta Bandung.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 196, "width": 506, "height": 94, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) produksi cabai merah besar nasional mencapai 1.360,57 ribu ton pada tahun 2021, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, produksi cabai besar tahun 2021 mengalami peningkatan sebesar 96,38 ribu ton (7,62%) dari tahun 2020. Perkembangan konsumsi cabai merah di tahun yang sama naik sebesar 9,94% atau sebesar 490,83 ribu ton /tahun. Bersumber pada data tersebut, memperkirakan permintaan cabai merah dari tahun ketahun akan terus meningkat berkaitan dengan meningkatnya jumlah penduduk serta berkembangnya industry pangan dan obat.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 293, "width": 506, "height": 108, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berbagai upaya dalam meningkatkan produktivitas tanaman cabai di Indonesia sangat perlu dilakukan untuk memenuhi permintaan benih yang semakin meningkat. Benih yang memiliki kualitas baik dari varietas unggul merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan produksi tanaman cabai di Indonesia. Salah satu alternatif untuk meningkatkan produktivitas tanaman cabai adalah dengan penggunaan varietas unggul, diantaranya dengan varietas hibrida. Cabai hibrida memiliki beberapa sifat unggul seperti pertumbuhan sangat cepat sehingga berumur genjah, sangat responsif terhadap pemupukan tinggi, kualitas buah lebih bagus dan bobot buat lebih berat dibandingkan dengan cabai lokal dengan tindakan yang sama (Prajnanta,2005).", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 403, "width": 506, "height": 80, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Benih bermutu dari suatu varietas adalah salah satu usaha peningkatan hasil cabai merah (Marliah et al ., 2011). Menurut Syukur et al . (2010), benih bermutu dari varietas unggul menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan produksi, sehingga perakitan varietas unggul diperlukan dengan tujuan peningkatan produktivitas cabai. Perakitan penggunaan varietas unggul diharapkan dapat meningkatkan produksi cabai merah, sehingga dapat menjaga keseimbangan antara ketersediaan dan permintaan.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 486, "width": 506, "height": 80, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Proses pelepasan varietas juga tidak lepas dari uji multi lokasi karena merupakan salah satu syarat pelepasan varietas di pasaran sehingga varietas baru dapat di distribusikan kepada para petani secara meluas. Penelitian ini merupakan rangkaian uji multi lokasi yang dilakukan di dataran rendah Karawang. Menurut Dinas Pertanian Kab. Karawang, merupakan salah satu daerah yang memiliki lahan subur sehingga sebagian besar lahannya digunakan untuk pertanian, sehingga memungkinkan untuk menanam tanaman cabai di Karawang.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 569, "width": 505, "height": 25, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji daya hasil hibrida harapan cabaiIPB dengan varietas komersil sebagai pembandingnya di dataran rendah Karawang.", "type": "Text" }, { "left": 239, "top": 611, "width": 126, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "BAHANDANMETODE", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 638, "width": 506, "height": 52, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan milik Perusahaan Percetakan Uang Republik Indonesia (PERURI). Bertempat di Kecamatan Teluk Jambe Timur, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat. Pelaksanaan penelitian dilakukan selama 5 bulan. Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan April 2022 – September 2022.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 693, "width": 506, "height": 80, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Materi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi bahan genetik yang digunakan serta alat dan bahan yang digunakan untuk menunjang pelaksanaan penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan hibrida harapan dan pembanding cabai yang berasal dari Laboratorium Pendidikan Pemuliaan Tanaman, Departemen Agronomi dan Hortikultura IPB sebanyak 4 hibrida harapan dan 6 varietas pembanding komersial. F1.074005, F1.074003, F1.374005 dan F1.374003 serta 6 varietas pembanding komersial yakni CH3, Baja, Balebat, Elegance, Imperial 10 dan Gada.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 776, "width": 505, "height": 25, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Alat yang digunakan pada penelitian ini yaitu MPHP (mulsa plastik hitam perak), cangkul, sekop, cemplongan dan ember/gembor, papan nama/ajir, sprayer, meteran, penggaris, kamera,", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 31, "width": 504, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "e- ISSN: 2715-033X JURNAL AGROPLASMA, Vol. 10 No. 2, Oktober 2023: 450- 457", "type": "Text" }, { "left": 542, "top": 818, "width": 18, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "452", "type": "Page footer" }, { "left": 57, "top": 58, "width": 506, "height": 67, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "plasticzipper, silica gel, konteinerbox, gunting, timbangan digital, jangka sorong dan alat tulis. Metode penelitian yang digunakan merupakan metode eksperimental dengan rancangan lingkungan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal yaitu terdiri dari 4 hibrida harapan dan 6 varietas pembanding. Masing-masing diulang sebanyak 3 kali. Setiap satuan percobaan terdiri atas 1 petak bedengan dengan 20 lubang tanam.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 127, "width": 506, "height": 66, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Data hasil pengamatan selama percobaan dianalisis menggunakan uji F taraf 5% untuk mengetahui tingkat pengaruh perlakuan tersebut apakah berbeda nyata atau tidak. Jika hasil analisis ragam menunjukan perbedaan nyata, maka untuk mengetahui perlakuan mana yang memberikan pertumbuhan terbaik dilakukan uji lanjut menggunakan DuncanMultipleRangeTest (DMRT) dengan taraf 5%.", "type": "Text" }, { "left": 228, "top": 210, "width": 158, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 238, "width": 277, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Karakter dan Komponen Hasil Hibrida Cabai Besar IPB", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 265, "width": 500, "height": 25, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Karakter dan komponen hasil terdiri dari, bobot buah per tanaman, bobot per buah, jumlah buah per tanaman, panjang buah, diameter buah, bobot per bedeng, dan produktivitas.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 307, "width": 500, "height": 163, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 1. Nilai Rataan Bobot Buah Per Tanaman,Bobot Per Buah dan Jumlah Buah Per Tanaman Kode Perlakuan Bobot Buah Per Tanaman (g) Bobot Per Buah (g) Jumlah Buah Per Tanaman H1 61,99 c 5,60 e 8,90 d H2 218,48 a 8,32 cd 34,73 a H3 158,89 b 10,27 ab 22,97 c H4 226,24 a 10,17 ab 30,47 abc H5 204,58 ab 7,66 d 35,17 a H6 149,16 b 8,30 cd 26,13 bc H7 155,33 b 11,12 a 24,30 bc H8 198,71 ab 10,64 ab 29,17 abc H9 148,72 b 7,24 d 32,00 ab H10 148,95 b 9,26 bc 25,40 bc", "type": "Table" }, { "left": 57, "top": 473, "width": 498, "height": 21, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keterangan : Angka rata-rata yang diikuti oleh huruf yang sama pada setiap kolom yang sama tidak berbeda nyata menurut uji DMRT pada taraf 5%.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 511, "width": 127, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bobot Buah per Tanaman", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 525, "width": 505, "height": 52, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Karakter bobot buah per tanaman cabai diperoleh dari jumlah total bobot buah cabai yang panen dari satu tanaman mulai dari panen ke dua hingga panen kesepuluh. Karakter bobot buah per tanaman dipengaruhi oleh bobot per buah dan jumlah buah per tanaman, semakin besar bobot per buah dan jumlah buah per tanaman maka akan semakin besar pula bobot buah per tanaman.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 580, "width": 506, "height": 66, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan hasil uji lanjut tabel DMRT taraf 5% (Tabel 1.) menunjukkan bahwa hibrida harapan H2 mampu memberikan rata – rata bobot buah per tanaman tertinggi sebesar 226,24 g tidak berbeda nyata dengan H4, dan varietas pembanding H5 dan H8, tetapi berbeda nyata dengan hibrida harapan H1, H3, H6, H7, H9 dan H10. Sedangkan yang memberikan bobot buah per tanaman terendah yaitu hibrida harapan H1 sebesar 61,99 g.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 649, "width": 506, "height": 66, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada karakter bobot buah per tanaman varietas pembanding H5, H6, H7, H8, H9 dan H10 menunjukkan hasil yang lebih rendah yang terdapat pada deskripsi varietas Kementerian Pertanian. Berdasarkan deskripsi varietas Kementerian Pertanianuntuk H5 sebesar 519,2-710,0 g, H6 sebesar 1.170-1.340 g, varietas pembanding Balebat H7 sebesar 1.250-1.510 g, H8 ±1100 g, H9 sebesar 1.564,67-1.919,67 g, dan H10 sebesar 1.360-1.510 g.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 718, "width": 509, "height": 80, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rendahnya bobot buah per tanaman diduga karena adanya pengaruh lingkungan dan serangan hama penyakit selama percobaan. Dimanarata-rata suhu selama percobaan yaitu 29,9 o C – 34,15 o C. Kondisi suhu lingkungan tersebut kurang sesuai untuk proses pertumbuhan tanaman cabai.Hal tersebut selaras dengan pernyataan Alex (2021), suhu udara yang optimal untuk pertumbuhan tanaman cabai berkisar 24 o C–27 o C.Dimana suhu lingkungan yang tinggi berpengaruh terhadap proses pembuahan pada bunga yang disebabkan oleh tepung sari yang tidak sempurna dan berakibat pada jumlah buah per", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 31, "width": 504, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "e- ISSN: 2715-033X JURNAL AGROPLASMA, Vol. 10 No. 2, Oktober 2023: 450- 457", "type": "Text" }, { "left": 542, "top": 818, "width": 18, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "453", "type": "Page footer" }, { "left": 57, "top": 58, "width": 398, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "tanaman yang tidak merata (Rubatzky dan Yamaguchi, 1999 dalam Irawati, 2011)", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 86, "width": 79, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bobot per Buah", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 100, "width": 506, "height": 66, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan hasil uji lanjut DMRT taraf 5% (Tabel 1.) nilai rata-rata bobot per buah berkisar 5,60–11,12 g. Dimana pada varietas H7 mampu memberikan rata–rata bobot per buah tertinggi 11,12 g tidak berbeda nyata dengan hibrida harapan H3,H4, dan varietas pembanding V8, tetapi berbeda nyata dengan H1, H2, H5, H6, H9 dan H10. Sedangkan yang memberikan bobot buah per tanaman terendah yaitu hibrida harapan H1 sebesar 5,60 g.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 169, "width": 506, "height": 66, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada karakter bobot per buah varietas pembanding H5, H7, H9 dan H10 menunjukkan hasil yang lebih rendah yang terdapat pada deskripsi varietas Kementerian Pertanian. Berdasarkan deskripsi varietas Kementerian Pertanian untuk varietas pembanding H5 sebesar 10,2 – 12,4 g, varietas pembanding H7 sebesar 22,04 – 25,12 g, varietas pembanding H9 10,85 – 12,5 g dan varietas H10 sebesar 15,9 – 16,3 g.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 238, "width": 506, "height": 93, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rendahnya bobot per buah pada varietas-varietas tersebut disebabkan karena adanya serangan penyakit pada petak pecobaan sehingga mengurangi bobot per buah tanaman cabai. Penyakit yang menyerang tanaman cabai pada saat penelitian seperti layu fusarium, antraknosa dan Gemini virus. Penyakit layu fusarium dapat menyebabkan tanaman cabai tidak segar dan tumbuh tidak normal bahkan menyebabkan tanaman mati. Penyakit antrakosamenyebakan pembusukan buah cabai dan penyakit gemini virus dapat menyebabkan daun menjadi kuning keriting sehingga mepengaruhi pertumbuhan karakter bobot per buah (Meilin, 2014).", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 334, "width": 506, "height": 94, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Selain itu faktor lingkungan juga mempengaruhi bobot per buah. Melihat rata-rata suhu yang tinggi untuk tanaman cabai yaitu sebesar 34,15 °C pada saat penelitianmenyebabkan proses respirasi dan transpirasi tanaman meningkat. Menurut Siagan (2009), menyusutnya bobot buah adalah kehilangan air dari dalam buah diakibatkan oleh proses respirasi dan transprasi pada buah tersebut. Meningkatnya laju respirasi akan menyebabkan perombakan senyawa seperti karbohidrat dalam buah menghasilkan CO 2 energi dan air yang menguap melalui permukaan kulit buah yang menyebabkan kehilangan bobot pada buah.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 445, "width": 134, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jumlah Buah per Tanaman", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 459, "width": 506, "height": 66, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan hasil uji lanjut DMRT taraf 5% (Tabel 1.) menunjukkan bahwa varietas pembanding H5 mampu memberikan rata-rata jumlah buah cabai tertiggi sebesar 35,17 buah. Tidak berbeda nyata dengan hibrida harapan H4, dan varietas pembanding H8, H9. Namun berbeda nyata dengan H1, H3, dan varietas pembanding H6, H7, H10. H1 memberikan jumlah buah per tanaman terendah sebesar 8,90 buah.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 528, "width": 506, "height": 107, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hal ini disebabkan oleh ketersediaan unsur hara, faktor lingkungan serta serangan hama dan penyakit. Ketersediaan unsur hara dalam tanah seperti C-organik 1,07 %, N total sebesar 0,16 % termasuk kedalam kriteria yang rendah yang dapat dapat menghambat pertumbuhan tanaman, selain itu dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti suhu, kelembaban dan curah hujan. Hasil penelitian terhadap kondisi lingkungan selama penelitian tidak sesuai dengan faktor lingkungan pertumbuhan cabai. Faktor lingkungan pada saat penelitian yaitu rata-rata suhu 29,9°C, kelembapan 54,00% serta rata-rata curah hujan 1.694,4 mm per tahun. Suhu yang optimal untuk pertumbuhan tanaman cabai adalah 24-28°, kelembaban 66%-80% dan curah hujan 600-1200 mm/tahun.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 652, "width": 72, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Panjang Buah", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 666, "width": 506, "height": 66, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan hasil uji lanjut DMRT taraf 5% (Tabel 2.) menunjukkan bahwa varietas pembanding H5 mampu memberikan rata-rata jumlah buah cabai tertiggi sebesar 35,17 buah. Tidak berbeda nyata dengan hibrida harapan H4, dan varietas pembanding H8, H9. Namun berbeda nyata dengan H1, H3, dan varietas pembanding H6, H7, H10. H1 memberikan jumlah buah per tanaman terendah sebesar 8,90 buah.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 735, "width": 506, "height": 66, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hal ini disebabkan oleh ketersediaan unsur hara, faktor lingkungan serta serangan hama dan penyakit. Ketersediaan unsur hara dalam tanah seperti C-organik 1,07 %, N total sebesar 0,16 % termasuk kedalam kriteria yang rendah yang dapat dapat menghambat pertumbuhan tanaman, selain itu dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti suhu, kelembaban dan curah hujan. Hasil penelitian terhadap kondisi lingkungan selama penelitian tidak sesuai dengan faktor lingkungan pertumbuhan cabai. Faktor", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 31, "width": 504, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "e- ISSN: 2715-033X JURNAL AGROPLASMA, Vol. 10 No. 2, Oktober 2023: 450- 457", "type": "Text" }, { "left": 542, "top": 818, "width": 18, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "454", "type": "Page footer" }, { "left": 57, "top": 58, "width": 506, "height": 39, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "lingkungan pada saat penelitian yaitu rata-rata suhu 29,9°C, kelembapan 54,00% serta rata-rata curah hujan 1.694,4 mm per tahun. Suhu yang optimal untuk pertumbuhan tanaman cabai adalah 24-28°, kelembaban 66%-80% dan curah hujan 600-1200 mm/tahun.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 114, "width": 220, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 2. Rata-rata parameter komponen hasil", "type": "Section header" }, { "left": 62, "top": 150, "width": 487, "height": 172, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kode Perlakuan Panjang buah (cm) Diameter buah (mm) Bobot per bedeng (g) Produktivitas (ton/ha) H1 F1074005 7,75d 11,68 cdef 123,77 c 1,50 c H2 F1074003 10,59 c 13,45 abc 3342,03 ab 4,05 ab H3 F1374005 10,85c 14,18 a 2783,78 abc 3,37 abc H4 F1374003 12,15 b 13,65 ab 3855,15 a 4,67 a H5 CH3 9,97 c 12,56 abcd 4011,38 a 4,86 a H6 BAJA 10,30c 11,12 def 2842,23 abc 3,45 abc H7 BALEBAT 12,63 ab 10,37 ef 2319,43 abc 2,81 abc H8 ELEGANCE 13,09 a 12,00 bcde 3974,21 a 4,82 a H9 IMPERIAL 10 13,41 a 9,94 f 2095,99 bc 2,54 bc H10 GADA 11,91 b 12,00 bcde 1752,14 bc 2,09 bc", "type": "Table" }, { "left": 57, "top": 339, "width": 77, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Diameter Buah", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 353, "width": 506, "height": 67, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan analisis ragam menunjukkan berpengaruh nyata terhadap karakter diameter buah. Nilai rata-rata diameter buah berkisar antara 9,94–14,18 mm, dimana hibrida harapan H3 memberikan hasil diameter tertinggi yaitu 14,18 mm yang tidak berbeda nyata dengan H2, H4 dan varietas pembanding H5, namun berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. H9 memberikan diameter buah terendah sebesar 9,94 mm.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 422, "width": 506, "height": 122, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Diameter buah sangat dipengaruhi oleh bentuk buah semakin besar ukuran dan bobot buah maka semakin besar diameter buah. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai dipengaruhi oleh faktor biotik dan abiotik. Faktor biotik yang mempengaruhi tanaman cabai pada saat perobaan adalah hama dan penyakit tanaman. Dimana pada saat percobaan hama yang menyerang adalah ulat grayak, kutu kebul, kutu daun dan lalat buah sedangkan penyakit yang menyerang adalah penyakit antraknosa, Gemini virus dan layu fusarium. Menurut Sukamto (2005), tanaman cabai terserang virus menunjukkan gejala bercak kuning diatas permukaan daun dan perlahan-lahan bercak meluas hingga seluruh permukaan daun menguning. Terjadinya infeksi cabai dapat menurunkan pertumbuhan dan produksi tanaman cabai.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 546, "width": 505, "height": 53, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Faktor abiotik yang mepengaruhi pertumbuhan diameter buah tanaman cabai adalah sinar matahari. Pada saat penelitian tanaman cabai dilahan percobaan memiliki musim kemarau sehingga tanaman cabai mudah terserang hama dan penyakit. Menurut Nurfalach (2010), pada musim kemarau tanaman cabai rentan terhadap serangan hama dan penyakit.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 615, "width": 90, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bobot per Bedeng", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 629, "width": 506, "height": 66, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan hasil uji lanjut DMRT taraf 5 % (Tabel. 2) menunjukkan bahwa varietas pembanding H5 mampu memberikan rata-rata bobot per bedeng tertinggi sebesar 4011,38 g diikuti oleh H8, dan hibrida harapan H4. Tidak berbeda nyata dengan H2, H3 dan varietas pembanding H6, H7. Namun berbeda nyata dengan H1, H9, dan H10. H1 memberikan bobot bedeng terendah sebesar 1239,77 g.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 698, "width": 506, "height": 94, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurut Setiawan et al .(2012), mengatakan bahwa bobot per bedeng berkaitan dengan produktivitas cabai merah yang diukur dari seberapa banyak buah cabai merah yang didapat tiap satuan luas. Faktor lingkungan juga berpengaruh pada perbedaan hasil dari setiap genotype yang diuji oleh sifat genetik pada tanaman. Hal tersebut didukung oleh pernyataan Marlinah et al .(2011) yang mengatakan bahwa perbedaan genetik pada masing-masing varietas dipengaruhi oleh pertumbuhan dan hasil tanaman. Sepwanti et al ., (2016) mengatakan bahwa jenis varietas yang sesuai dengan keadaan lingkungan dapat tumbuh dengan optimal dan memiliki potensi hasil yang tinggi.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 39, "width": 504, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "e- ISSN: 2715-033X JURNAL AGROPLASMA, Vol. 10 No. 2, Oktober 2023: 450- 457", "type": "Text" }, { "left": 542, "top": 782, "width": 18, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "455", "type": "Page footer" }, { "left": 57, "top": 66, "width": 68, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Produktivitas", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 80, "width": 506, "height": 80, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Produktivitas adalah kemampuan suatu lahan untuk memproduksi tanaman yang dibudidayakan dengan sistem budidaya yang benar. Berdasarkan hasil uji lanjut DMRT taraf 5% (Tabel.2) nilai rata- rata produktivitas berkisar 1,50-4,86 ton/ha. Varietas pembanding H5 mampu memberikan rata-rata produktivitas tertinggi sebesar 4,86 ton/ha, tidak berbeda nyata hibrida harapan H2, H3 dan varietas pembanding H6, H7. Namun berbeda nyata dengan H1, H9, dan H10. H1 memberikan produktivitas terendah sebesar 1,50 ton/ha.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 162, "width": 506, "height": 108, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "H5 memberikan rata-rata produktivitas sebesar 4,86 ton/ha yang dimana masih tergolong sedikit karena menurut Syukur etal., (2010) mengatakan sebenarnya daya produktivitas cabai hibrida berkisar 20-30 toh/ha, namun jika dibandingkan dengan pernyataan Permadi dan Kusandriani (2006) dalam Syukur et al ., (2010) mengatakan produktivitas cabai dapat mencapai 12 ton/ha apabila petani menggunakan benih unggul dan sistem budidayanya dilakukan secara intensif. Menurut Arif etal. (2012) rendahnya produktivitas cabai disebabkan masih sedikitnya petani yang menggunakan varietas unggul, mutu benih yang rendah, penerapan teknologi budidaya yang kurang tepat, penanganan pascapanen yang kurang baik dan adanya hama penyakit.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 273, "width": 506, "height": 108, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Faktor lingkungan dan genotipe sangat mempengaruhi produktivitas pada cabai. Pengaruh lingkungan merupakan pemberi keragaman produksi terbesar (48,89%) (Genefiati etal., 2009). Maka dari itu tingkat produktivitas cabai akan sangat dipengaruhi oleh kondisi dimana genotipe tersebut ditanam dan juga dipastikan oleh genotype yang dipakai. Kurangnya produktivitas pada genotype uji diduga karena serangan penyakit antraknosa dan beberapa genotype ada yang sanggup hingga sangat mudah terkena penyakit antraknosa. Faktor lingkungan juga dapat diperkirakan menjadi faktor nomor satu rendahnya produktivitas, cuaca pada lahan percobaan dikategorikan ekstrim dengan suhu harian mencapai 38,5ºC hinggaccurah hujan dengan kategori sedang.", "type": "Text" }, { "left": 267, "top": 398, "width": 84, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "KESIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 425, "width": 506, "height": 39, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Terdapat perlakuan yang berpengaruh nyata pada hibrida harapan cabai IPB seperti genotipe F1.374003 (H4) dan F1.074003 (H2) terhadap komponen hasil bobot buah per tanaman di dataran rendah Karawang.", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 466, "width": 480, "height": 25, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Terdapat salah satu hibrida harapan cabai IPB yang memberikan hasil tertinggi yaitu genotipe F1.374003 (H4) di dataran rendah Karawang.", "type": "List item" }, { "left": 253, "top": 508, "width": 113, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 535, "width": 506, "height": 53, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Agustina, S., Widodo, P., dan Hidayah, H.A. 2014. Analisis fenetik kultivar cabai besar Capsicum annuum L. dan cabai kecil Capsicum frutescens L. Scripta Biologica . 1(1): 113-123. Alex, S. 2021. Usaha Tani Cabai Kiat Jitu Bertanam Cabai di Segala Musim . Pustaka Baru Press, Yogyakarta.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 591, "width": 444, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Arif, A.B., S. Sujiprihati., M. Syukur. 2012. Pendugaan Parameter Genetik Pada Beberapa", "type": "Text" }, { "left": 518, "top": 591, "width": 45, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Karakter", "type": "Table" }, { "left": 92, "top": 604, "width": 467, "height": 25, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kuantitatif Pada Persilangan Antara Cabai Besar Dengan Cabai Keriting ( Capsicum annuum L.). 40 (2) : 119-124.", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 632, "width": 495, "height": 25, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Balai PengkajianTeknologi Pertanian Aceh. 2016. Petunjuk Teknis Cabai Merah. 28 September 2017. BALITBANGTAN [Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian]. 2005.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 646, "width": 506, "height": 38, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Produksi Cabai Merah. Balibangtan - Kementerian Pertanian, Lembang. BALITBANGTAN [Badan Penelitian dan PengembanganPertanian]. 2014. Budidaya Sayuran di", "type": "Table" }, { "left": 92, "top": 687, "width": 231, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Lahan Pekarangan. Balibangtan - Kementerian", "type": "List item" }, { "left": 345, "top": 687, "width": 106, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pertanian, Makassar.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 701, "width": 506, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Badan Pusat Statistika [BPS]. Distribusi Perdagangan Komoditas Cabai Merah di Indonesia 2022.", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 715, "width": 464, "height": 25, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Diakses:https://www.bps.go.id/publication/2022/10/24/distribusi-perdagangan-komoditas-cabai- merah-di-indonesia-2022.html", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 742, "width": 506, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Badan Pusat Statistika [BPS]. Produksi Tanaman Sayuran 2021.", "type": "Table" }, { "left": 92, "top": 756, "width": 393, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Diakses:https://www.bps.go.id/indicator/55/61/2/produksi-tanaman-sayuran.html", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 39, "width": 504, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "e- ISSN: 2715-033X JURNAL AGROPLASMA, Vol. 10 No. 2, Oktober 2023: 450- 457", "type": "Text" }, { "left": 542, "top": 782, "width": 18, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "456", "type": "Page footer" }, { "left": 57, "top": 66, "width": 506, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Cahya, A. A., &Bangun, R. H. B. (2020). Karakteristik Petani dan Kelayakan Usahatani Cabai Besar ( Capsicum annuum L.) dan Cabai Rawit", "type": "Table" }, { "left": 57, "top": 80, "width": 506, "height": 52, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "( Capsiccum frutescens L.) di Sumatera Utara. Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi PertanianUnpad , 5 (1) : 50-56. Direktorat Jenderal Bina Produksi Hortikultura. 2003. Pola Tanam Utama Sayuran pada Daerah Sentra di Indonesia. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan Hortikultura. Jakarta.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 135, "width": 506, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ekowahyuni, L.P. (2015). Uji Daya Hasil Cabai Hibrida Harapan ( Capsicum annuum L.) di Kebun Percobaan Pusat Kajian Hortikultura Tropik (PKHT) IPB. Ciawi. Ilmu dan Budaya. 39", "type": "Table" }, { "left": 92, "top": 162, "width": 78, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(47):5535-5558", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 176, "width": 366, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Firdaus, Y. (2006). Evaluasi Pertumbuhan Dan Produksi Hibrida Cabai (C.", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 176, "width": 471, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Annum L.) Di Kebun Percobaan Tajur. Skripsi. Fakuktas Pertanian. IPB. Bogor.", "type": "Table" }, { "left": 57, "top": 204, "width": 506, "height": 39, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ganefianti, D.W., D. Suryati., Hasanudin. 2009. Analisis Stabilitas Hasil Enam Genotipe Cabai menggunakan Metode Additive Main Effect Multiplicative Interaction (AMMI). Akta Agrosia . 12 (2) : 147-154.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 245, "width": 378, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kalloo. 1986. Vegetable Breeding Volume 1 . CRC press. Boca Raton, Florida.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 259, "width": 506, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Marliah, A., Nasution, M., & Armi, A. 2011. Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Cabai Merah pada Media Tumbuh yang Berbeda. Jurnal Floratek , 6 (1), 84-91.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 287, "width": 506, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mastaufan, S. A. 2011. Uji Daya Hasil 13 Galur Cabai IPB pada Tiga Unit Lingkungan (Skripsi).", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 301, "width": 121, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Institut Pertanian Bogor.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 314, "width": 506, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Meilin A. 2014. Hama dan Penyakit pada Tanaman Cabai serta Pengendaliannya. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jambi: Jambi.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 342, "width": 506, "height": 66, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nasir, M. 2001. Pengantar Pemuliaan Tanaman. Dirjen Dikti Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta. Nurfalach, R.D. 2010. BudidayaTanaman Cabai Merah ( Capsicum annuum L.) Di UPTD perbibitan tanaman hortikultura Desa Pakopen Kecamatan Bandungan Kabupaten semarang. Skripsi. Fakultas pertanian. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Surakarta Palupi, H., I. Yulianah., Respatijarti. Uji Ketahanan 14 Galur Cabai Besar ( Capsicum annuum L.)", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 411, "width": 470, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "terhadap Antraknosa ( Colleto trichum spp) dan Layu Bakteri ( Ralstonia solanacearum ). Jurnal Produksi Tanaman . 3 (8) : 640-648.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 439, "width": 506, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Piay, S.S. 2010. Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum annuum L.) . BPTP Jawa Tengah, Jawa Tengah.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 466, "width": 449, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Prajnanta, F., 2004. Agribisnis Cabai Hibrida. Penebar Swadaya. Depok. Prajnanta, F., 2011. Mengatasi Permasalahan Bertanam Cabai . Penebar Swadaya, Jakarta.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 494, "width": 506, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rahim, A., &Adiwena, M. (2021). Ilmu Perlindungan Tanaman. Syiah Kuala University Press. Banda Aceh.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 521, "width": 506, "height": 39, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ritonga, A. W., & Syukur, M. 2015. Uji daya Hasil Sepuluh Galur Cabai ( Capsicum annuum L.) Bersari Bebas yang Potensial Sebagai Varietas Unggul. Buletin Agrohorti , 3 (2), 154-159. Ritonga, A.W., M.Syukur., S.Sujiprihati., D.P.Anggoro. 2016. Evaluasi Pertumbuhan dan Daya Hasil 9", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 563, "width": 266, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "CabaiHibrida. Jurnal Floratek .11 (2): 108-116.", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 577, "width": 506, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sahetapy, B., M. Riadh, U dan L. Naibu. 2019. Identifikasi Lalat Buah (Bactrocera spp.) Asal Tanaman Cabai (Capsicum annuum L.) dan", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 591, "width": 506, "height": 66, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Belimbing (Averrhoa carambola L.) di Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Jurnal Agrikultura. 30(2): 63-74. ISSN 0853-2885. Sepwanti, C., M. Rahmawati., E. Kesumawati. 2016. PengaruhVarietas dan Dosis Kompos yang diperkaya Trichoderma harzianum terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai Merah ( Capsicum annuum L.). Jurnal Kawista Agroteknologi . 1 (1) : 68-74.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 659, "width": 506, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Setiawan, A.B., S. Purwanti., Toekidjo. 2012. Pertumbuhan dan Hasil Benih Lima Varietas Cabai", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 673, "width": 407, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Merah ( Capsicum annuum L.) di Dataran Menengah. Vegelatika . 1 (3) : 1-11.", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 685, "width": 506, "height": 55, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sianturi, C. Y., Syafi’i, M., & Syukur, M. (2023). Keragaan Karakter Kuantitatif Cabai Hibrida IPB di Dataran Rendah Karawang. JURNAL AGROPLASMA , 10 (1), 46-56. Siregar, I.Z., K. Nurul., N. Deni., W.M. Hendra., Azizah. 2013. Varietas Tanaman Unggul Institut Pertanian Bogor. Institut Pertanian Bogor, Bogor.", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 742, "width": 505, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Simbolon, L. M. 2017. Uji Daya Hasil Lanjutan Tomat ( Solanum lycopersicum L.) Populasi F9. Skripsi. ITB . Jatinangor.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 39, "width": 504, "height": 12, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "e- ISSN: 2715-033X JURNAL AGROPLASMA, Vol. 10 No. 2, Oktober 2023: 450- 457", "type": "Text" }, { "left": 542, "top": 782, "width": 18, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "457", "type": "Page footer" }, { "left": 57, "top": 66, "width": 506, "height": 25, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sousa, J.A de., W.R. Maluf. 2003. Diallel analysis and astimation of genetic parameters of hot pepper ( Capsicum chinense Jacq. ) .Sci. Agric . 60:105–113.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 94, "width": 506, "height": 38, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sujiprihati, S., R.Yunianti, M. Syukur, Undang. 2007. Pendugaan nilai heterosis dan daya gabung beberapa komponen hasil pada persilangan dialel penuh enam genotype cabai ( Capsicum annuum L.). Bul. Agron. 35:28-35.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 135, "width": 506, "height": 25, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sukamto. 2005. Mengenali Virus Tanaman Cabai. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. Dapartemen Pertanian RI. Bogor.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 162, "width": 374, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumarrni, N., & Muharam, A. 2005. Budidaya Tanaman Cabai Merah. Balai", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 162, "width": 506, "height": 39, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian Tanaman Sayuran. Bandung. Syukur, M., Sujiprihati, S., Yunianti, R., &Kusumah, D. A. (2010). Evaluasi daya hasil cabai", "type": "Table" }, { "left": 92, "top": 204, "width": 470, "height": 25, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "hibrida dan daya adaptasinya di empat lokasi dalam dua tahun. Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy) , 38 (1) : 43-51.", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 232, "width": 506, "height": 38, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tim Penulis Agriflo. 2021. Biologi Cabai . Penebar Swadaya. Depok. Ulifa, A.2006. Evaluasi 10 Hibrida Cabai ( Capsium annuum L.) Di kebun Percobaan IPB Tajur. Skripsi. Departemen Budi Daya Pertanian. Fakultas Pertanian. IPB Bogor.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 411, "width": 3, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": ".", "type": "Text" } ]
2912ecc9-8b4c-21b8-5496-40de5b68cd39
https://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/SAP/article/download/6975/3493
[ { "left": 85, "top": 38, "width": 141, "height": 21, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "SAP (Susunan Artikel Pendidikan) Vol. 5 No. 2 Desember 2020", "type": "Page header" }, { "left": 456, "top": 38, "width": 85, "height": 21, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "p-ISSN: 2527-967X e-ISSN: 2549-2845", "type": "Page header" }, { "left": 303, "top": 781, "width": 21, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "109", "type": "Page footer" }, { "left": 101, "top": 88, "width": 424, "height": 30, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ANALISIS PENGGUNAAN MEDIA GRAFIS OLEH GURU MAPEL GEOGRAFI KELAS X SMAN 1", "type": "Section header" }, { "left": 229, "top": 134, "width": 168, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Utari Hadiningsih 1 , Novita Sariani 2", "type": "Text" }, { "left": 104, "top": 148, "width": 419, "height": 23, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Program Studi Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Pendidikan dan Pengetahuan Sosial (IPPS) IKIP-PGRI Pontianak 1,2", "type": "Text" }, { "left": 229, "top": 171, "width": 167, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Email: [email protected] 2", "type": "Text" }, { "left": 293, "top": 200, "width": 44, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstrak", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 213, "width": 457, "height": 162, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana penggunaan media grafis oleh guru mata pelajaran geografi di kelas X SMA Negeri 1 Tanah Pinoh Kabupaten Melawi diterapkan dan untuk mengetahui serta memperoleh kejelasan, gambaran, tentang analisis penggunaan media grafis oleh guru mata pelajaran Geografi di Kelas X SMA Negeri 1 Tanah Pinoh Kabupaten Melawi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitik, artinya peneliti akan melakukan analisis lebih dalam terkait dengan penggunaan media grafis dalam mata pelajaran geografi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Tanah Pinoh Kabupaten Melawi Tahun Ajaran 2019. Hasil penelitian ini terlihat ketika menggunakan media grafis untuk pembelajaran geografi didapatkan peningkatan persentase menjadi 69,38%, Sedangkan secara khusus dapat dirincikan melalui aspek-aspek penelitian yang dilakukan dalam penelitian, sebagai berikut: langkah-langkah penggunaan media grafis dapat dikategorikan “baik” dengan persentase 71,39%., upaya pemanfaatan penggunaan media grafis dapat dikategorikan “baik” dengan persentase 71,76% dan kendala penggunaan media grafis dapat dikaterogikan “baik” dengan persentase 50,69%.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 377, "width": 242, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata Kunci : Media Grafis, Guru, Pelajaran Geografi", "type": "Text" }, { "left": 293, "top": 403, "width": 41, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstract", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 415, "width": 457, "height": 149, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The purpose of this research is to see how the use of graphic media by geography subject teachers in class X SMA Negeri 1 Tanah Pinoh Melawi Regency is applied as well as to get the clarity, and the description about the analysis of the use of graphic media by Geography subject teachers in Class X SMA Negeri 1 Tanah Pinoh, Melawi Regency. This study used a qualitative method with an analytic descriptive approach, that was, the researcher conducted a deeper analysis using graphic media in geography lessons. The subjects in this study were class X students of SMA Negeri 1 Tanah Pinoh, Melawi Regency in the academic year 2019. The results of this study were seen using graphic media for learning geography to increase the proportion to 69.38%, while specifically it could be detailed through the research aspects carried out in research, as follows: the steps for using graphic media can be categorized as “Good” with a percentage of 71.39%, the efforts to use graphic media can be categorized as “Good” with a percentage of 71.76%, and the constraints on the use of graphic media can be categorized as “good” with a percentage of 50.69%", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 567, "width": 263, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Key Words : Graphic Media, Teacher, Geography Lessons", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 593, "width": 96, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 606, "width": 212, "height": 136, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pendidikan merupakan salah satu faktor utama dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia, karena dengan pendidikan yang tepat serta memadai seseorang mampu memberdayakan diri dan menggali potensi dirinya untuk mencapai kesejahteraan di masa depan dengan mengenyam pendidikan seseorang akan memperoleh ilmu pengetahuan yang bermanfaat untuk", "type": "Text" }, { "left": 245, "top": 731, "width": 52, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "mencerna,", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 744, "width": 212, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "merencanakan dan menganalisa apa yang", "type": "Table" }, { "left": 330, "top": 593, "width": 212, "height": 162, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "sebaiknya dilakukan, dengan kata lain pendidikan ilmu pengetahuan adalah aset seseorang untuk tumbuh dan berkembang dalam hidup bermasyarakat. Dalam pelaksanaannya, guru dituntut untuk memiliki berbagai keterampilan atau kreativitas mengajar, strategi belajar mengajar yang tepat dan kemampuan melaksanakan evaluasi yang baik dengan wawasan yang luas diharapkan guru mampu memperhitungkan berbagai kemungkinan yang akan terjadi dengan", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 38, "width": 141, "height": 21, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "SAP (Susunan Artikel Pendidikan) Vol. 5 No. 2 Desember 2020", "type": "Page header" }, { "left": 456, "top": 38, "width": 85, "height": 21, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "p-ISSN: 2527-967X e-ISSN: 2549-2845", "type": "Page header" }, { "left": 303, "top": 781, "width": 21, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "110", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 212, "height": 107, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "mempertimbangkan kondisi sekarang dan pengalaman masa lalu. Sejalan dengan hasil penelitian yang mengemukakan bahwa guru merupakan komponen yang sangat penting, yang menentukan dalam proses pendidikan secara keseluruhan yang harus dapat diperhatikan sentral pertama dan utama [1].", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 212, "width": 215, "height": 232, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kemampuan guru merencanakan kegiatan pembelajaran dengan penggunaan media grafis pada mata pelajaran geografi merupakan hal yang sangat menarik, positif, dan inovatif. Dengan penggunaan media grafis dapat menimbulkan minat belajar siswa, karena siswa dapat melihat langsung serta bisa menyesuaikan dengan mata pelajaran geografi itu sendiri, sehingga perasaan yang bosan dan jenuh dapat berubah menjadi sikap ingin tahu yang besar. Selain itu, sejalan dengan hasil penelitian media grafis merupakan media visual yang berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan melalui perpaduan antara pengungkapan kata-kata dan gambar [2].", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 460, "width": 212, "height": 163, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Media bukan hanya berupa alat atau bahan saja, tetapi media pembelajaran meliputi segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan siswa, sehinga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri siswa [3]. Proses kegiatan pembelajaran ini menjadikan siswa dapat berpikir kratif dalam melakukan kegiatan pembelajaran, sehingga pembelajaran yang dilakukan menjadi lebih bermakna dengan mengunakan media yang tepat.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 640, "width": 212, "height": 107, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Media grafis sering juga disebut media dua dimensi yaitu media yang mempunyai ukuran panjang dan lebar [4]. Media grafis dapat didefinisikan sebagai media yang mengkombinasikan fakta dan gagasan secara jelas, kuat dan terpadu melalui kombinasi pengungkapan kata-kata melalui gambar [5]. Alasan peneliti menggunakan", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 88, "width": 212, "height": 149, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "media grafis sebagai media dalam pembelajaran geografi dimana dalam pembelajaran geografi digunakan peta dan globe, maka dengan adanya media grafis ini dapat memberikan kemudahan guru dalam menyajikan pembelajaran di kelas dan juga dapat memudahkan siswa untuk dapat lebih memahami karena disajikan dalam bentuk visual, gambar dan juga warna yang manarik namun memiliki arti dan makna tersendiri.", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 253, "width": 212, "height": 191, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan uraian di atas, maka untuk meningkatkan pemahaman siswa perlu adanya media pembelajaran yang tepat. Media grafis menjadi salah satu media yang efektif digunakan dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Peneliti juga ingin menanalisa terkait bagaimana media grafis digunakan dalam proses pembelajaran mulai dari langkah-langkah guru dalam meberikan pembelajaran, bagaimana upaya guru dalam memanfaatkan media grafis dalam pembelajarn dan juga apa saja kendala yang ditemui oleh guru ketika melakukan", "type": "Text" }, { "left": 411, "top": 433, "width": 131, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pembelajaran dengan", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 446, "width": 139, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "menggunakan media grafis.", "type": "Table" }, { "left": 330, "top": 474, "width": 56, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "METODE", "type": "Section header" }, { "left": 330, "top": 488, "width": 212, "height": 177, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Metode pada dasarnya adalah cara-cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan. Jadi metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Jadi dapat disimpulkan bahwa metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan", "type": "Table" }, { "left": 330, "top": 667, "width": 212, "height": 25, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan [6].", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 709, "width": 212, "height": 38, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini menggunakan data dan sumber data berupa data primer dan data sekunder, setelah semua terkumpulkan dan", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 38, "width": 141, "height": 21, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "SAP (Susunan Artikel Pendidikan) Vol. 5 No. 2 Desember 2020", "type": "Page header" }, { "left": 456, "top": 38, "width": 85, "height": 21, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "p-ISSN: 2527-967X e-ISSN: 2549-2845", "type": "Page header" }, { "left": 303, "top": 781, "width": 21, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "111", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 212, "height": 176, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "memenuhi syarat, selanjutnya dianalisis dengan menggunakan teknik analis data, sebagai berikut: pengumpul data, reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Penelitian ini jumlah subjek penelitian berjumlah 36 siswa yang terdiri dari laki- laki berjumlah 15 orang dan perempuan berjumlah 21 orang di kelas X SMA Negeri 1 Tanah Pinoh Kabupaten Melawi. Lokasi penelitian ini adalah SMA Negeri 1 Tanah Pinoh Kabupaten Melawi. Secara administratif berada di Jln. Pengeran Agung Kertasari No.155 kecamatan Tanah", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 267, "width": 212, "height": 25, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pinoh, Kabupaten Melawi Provinsi Kalimatan Barat. Penelitian ini", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 295, "width": 213, "height": 162, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "menggunakan teknik pengumpulan data seperti observasi langsung, komunikasi tidak langsung, komunikasi langsung dan dokumentasi. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, seperti panduan observasi, angket, panduan wawancara dan dokumentasi. Dalam penelitian ini juga menguji keabsahan data dengan menggunakan Teknik triangulasi dan alat yang digunakan yaitu pengumpul data, dapat dilihat pada gambar di bawah ini:", "type": "Text" }, { "left": 111, "top": 603, "width": 160, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 1. Teknik Triangulasi", "type": "Text" }, { "left": 164, "top": 617, "width": 54, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 645, "width": 161, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 658, "width": 212, "height": 53, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Langkah-Langkah Penggunaan Media Grafis oleh Guru Mata Pelajaran Geografi di Kelas X SMA Negeri 1 Tanah Pinoh Kabupaten Melawi Tahun 2019.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 727, "width": 212, "height": 25, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan hasil penelitian dapat dideskripsikan bahwa guru menggunakan", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 88, "width": 212, "height": 121, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "media grafis pada mata pelajaran geografi, guru mempersiapkan media grafis dengan rapi dan menyesuaikan media grafis dengan materi yang akan disampaikan. Beberapa aspek dalam penggunaan media grafis oleh guru mata pelajaran geografi, meliputi: a) Persiapan penggunaan media grafis, b) Pelaksanaan penggunaan media grafis, c) Evaluasi.", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 226, "width": 212, "height": 38, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Adapun langkah-langkah penggunaan media grafis oleh guru mata pelajaran geografi meliputi:", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 267, "width": 212, "height": 108, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1) Mengetahui materi apa yang akan diajarkan. Sebelum kita menyiapkan media grafis yang akan kita tampilkan kepada siswa terlebih dahulu kita harus mengetahui materi yang akan kita sampaikan kepada siswa. Sehingga materi dan media grafis memiliki keterkaitan dalam penyampaian materi.", "type": "List item" }, { "left": 330, "top": 378, "width": 212, "height": 135, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2) Menyediakan gambar dan foto sesuai dengan materi . Setelah kita mengetahui materi yang akan kita sampaikan kepada siswa, maka tahap selanjutnya kita mencari gambar dan foto sesuai dengan materi yang akan diajarkan serta melengkapi kebutuhan lainnya, seperti: menyediakan lem kertas, tali, dan gabus yang digunakan guru hanya berukuran P=59 cm dan L=39 cm.", "type": "List item" }, { "left": 384, "top": 664, "width": 136, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 2. Media Grafis", "type": "Section header" }, { "left": 330, "top": 691, "width": 212, "height": 52, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3) Merancang media grafis yang akan di gunakan. Setelah semua keperluan dalam pembuatan media grafis sudah tersedia, tahap selanjutnya kita", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 38, "width": 141, "height": 21, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "SAP (Susunan Artikel Pendidikan) Vol. 5 No. 2 Desember 2020", "type": "Page header" }, { "left": 456, "top": 38, "width": 85, "height": 21, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "p-ISSN: 2527-967X e-ISSN: 2549-2845", "type": "Page header" }, { "left": 303, "top": 781, "width": 21, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "112", "type": "Page footer" }, { "left": 99, "top": 88, "width": 198, "height": 93, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "merancang atau membuat konsep dalam pembuatan media grafis tersebut. Setelah media grafis selesai, maka media grafis tersebut dihiasi sesuai keinginan, sehingga siswa tertarik dalam menerima materi yang disampaikan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 198, "width": 212, "height": 135, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan hasil penelitian yang saya lakukan di SMA Negeri 1 Tanah Pinoh Kabupaten Melawi dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah penggunaan media grafis oleh guru mata pelajaran geografi di kelas X SMA Negeri 1 Tanah Pinoh Kabupaten Melawi tahun 2019, telah terlaksana serta dapat dikategorikan”Baik” dengan memperoleh persentase sebesar 71.39%.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 350, "width": 212, "height": 53, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Upaya Pemanfaatan Penggunaan Media Grafis oleh Guru Mata Pelajaran Geografi di Kelas X SMA Negeri 1 Tanah Pinoh Kabupaten Melawi Tahun 2019.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 419, "width": 212, "height": 163, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan hasil penelitian di SMA Negeri 1 Tanah Pinoh Kabupaten Melawi, dapat dideskripsikan bahwa penggunaan media grafis yang baik harus menyesuaikan media grafis dengan materi serta membuat media grafis yang unik, sehingga siswa tertarik dalam proses kegiatan belajar mengajar dalam kelas. Tetapi kekurangan pemahaman guru dalam membuat media grafis membuat penggunaan media grafis menjadi terhambat, karena kesusahan dalam", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 585, "width": 212, "height": 52, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "menyesuaikan media grafis dengan materi yang akan disampaikan. Kendala penggunaan media grafis oleh guru mata pelajaran geografi dapat diupaya", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 640, "width": 212, "height": 25, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pemanfaatan penggunaan media grafis yaitu:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 667, "width": 212, "height": 80, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1) Mengadakan pelatihan atau seminar penggunaan media grafis. Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan Kepala Sekolah dapat dideskripsikan bahwa dalam penggunaan media grafis untuk meningkatkan pemahaman guru", "type": "List item" }, { "left": 344, "top": 88, "width": 198, "height": 273, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dalam menyesuaikan media grafis dengan materi, jika anggaran dari pihak sekolah sudah mencukupi, sekolah akan mengadakan suatu pelatihan atau seminar untuk semua guru di SMA Negeri 1 Tanah Pinoh Kabupaten Melawi tentang penggunaan media grafis oleh guru dalam proses belajar mengajar. Peserta yang ikut dalam pelatihan atau seminar tentang penggunaan media grafis dalam proses kegiatan belajar mengajar khusus seluruh guru SMA Negeri 1 Tanah Pinoh Kabupaten Melawi. Pelatihan atau seminar ini bertujuan untuk menambahkan pengetahuan guru serta dapat menigkatkan sistem belajar mengajar guru di dalam kelas, sehingga siswa tidak bosan dalam menerima materi yang disampaikan.", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 364, "width": 212, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2) Manfaatkan fasilitas dari sekolah.", "type": "List item" }, { "left": 344, "top": 378, "width": 198, "height": 176, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan hasil penelitian dapat dideskripsikan bahwa dalam proses kegiatan belajar mengajar mengalami kendala penggunaan media grafis oleh guru mata pelajaran geografi dapat diupayakan pemanfaatan dengan menggunakan media grafis yang sudah disediakan, jika materi yang akan disampaikan sesuai dengan media yang disediakan oleh pihak sekolah seperti: peta, globe, atlas dan alat pendukung lainnya. Selain itu, guru juga bisa memanfaatkan proyektor dalam", "type": "Text" }, { "left": 344, "top": 557, "width": 198, "height": 39, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "penyampaikan materi, sehingga guru dipermudahkan dalam penggunaan media grafis.", "type": "List item" }, { "left": 330, "top": 598, "width": 212, "height": 25, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3) Penambah kecepatan mega bits per second (MBPS) . Perkembangan", "type": "Table" }, { "left": 344, "top": 626, "width": 198, "height": 121, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "teknologi informasi saat ini telah menjalar dan memasuki setiap aspek- aspek kehidupan. Teknologi informasi saat ini memainkan peranan yang besar didalam pendidikan, karena dengan internet guru dapat mencari informasi tentang penyampaian materi yang bervariasi. Sehingga siswa tidak bosan dan jenuh saat mendengarkan guru", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 38, "width": 141, "height": 21, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "SAP (Susunan Artikel Pendidikan) Vol. 5 No. 2 Desember 2020", "type": "Page header" }, { "left": 456, "top": 38, "width": 85, "height": 21, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "p-ISSN: 2527-967X e-ISSN: 2549-2845", "type": "Page header" }, { "left": 303, "top": 781, "width": 21, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "113", "type": "Page footer" }, { "left": 99, "top": 88, "width": 201, "height": 121, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "menyampaikan materi. Karena jaringan informasi (internet) di SMA Negeri 1 Tanah Pinoh Kabupaten Melawi masih keterbatasan pemakaian sehingga guru kesusahan dalam mencari informasi dalam penggunaan media grafis yang bervariasi. Jadi kebijakan dari pihak sekolah akan menambahkan kecepatan mega bits per second ( MBPS ).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 212, "width": 212, "height": 25, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4) Menggunakan alam sekitar sebagai objek pembelajaran .", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 226, "width": 198, "height": 52, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Media pembelajaran merupakan alat bantu yang mempermudahkan seorang guru dalam menyampaikan materi, dengan", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 281, "width": 198, "height": 108, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "menggunakan media pembelajaran yang dilaksanakan dapat terlaksana secara efektif. Berbicara mengenai pembelajaran geografi memang baiknya seorang siswa tidak hanya diberikan berupa materi-materi ceramah ataupun sekedar menghafal saja, hal ini sangat menjenuhkan bagi siswa. Karena", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 391, "width": 198, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pelajaran geografi merupakan", "type": "Table" }, { "left": 99, "top": 405, "width": 198, "height": 94, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pembelajaran yang sangat menarik untuk dipahami ketika siswa mulai memahami maka terbangunlah rasa ingin tahunya, apalagi siswa dibawa langsung alam sekitar pasti tumbuhlah rasa kecintaan siswa dalam menjaga kelestarian lingkungan sekitar.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 502, "width": 212, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5) Memperdalam penggunaan media", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 516, "width": 198, "height": 162, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "grafis . Penggunaan media grafis sangat membantu untuk proses kegiatan belajar mengajar serta memudahkan guru dalam menyampaikan materi. Maka dari itu, guru ingin memperdalam atau mempelajari penggunaan media grafis dengan cara mencari informasi lebih luas, sehingga penggunaan media grafis tidak hanya tempelan gambar dan foto di gabus saja, tetapi guru juga akan menampilkan media grafis lebih bervariasi.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 695, "width": 212, "height": 52, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan hasil penelitian di SMA Negeri 1 Tanah Pinoh Kabupaten Melawi tahun 2019 dapat disimpulkan bahwa upaya pemanfaatan penggunaan media", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 88, "width": 212, "height": 107, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "grafis oleh guru mata pelajaran geografi dapat dikategorikan “Baik” dengan memperoleh persentase sebesar 71,76%. Pihak sekolah akan melakukan kegiatan pelatihan atau seminar tentang penggunaan media grafis dalam proses kegiatan belajar mengajar khusus seluruh guru di SMA Negeri 1 Tanah Pinoh Kabupaten Melawi.", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 212, "width": 212, "height": 52, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kendala Penggunaan Media Grafis Oleh Guru Mata Pelajaran Geografi di Kelas X SMA Negeri 1 Tanah Pinoh Kabupaten Melawi Tahun 2019.", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 281, "width": 212, "height": 149, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan hasil penelitian di SMA Negeri 1 Tanah Pinoh Kabupaten Melawi dapat dideskripsikan bahwa dalam persiapan dan pelaksanaan penggunaan media grafis sudah bejalan dengan baik, tetapi di setiap persiapan maupun pelaksanaan penggunaan media grafis adakalanya mengalami kendala atau permasalahan penggunaan media grafis, dari hasil penelitian kendala penggunaan media grafis meliputi:", "type": "Text" }, { "left": 338, "top": 447, "width": 203, "height": 25, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 1. Temuan Kendala Penggunaan Media Grafis", "type": "Section header" }, { "left": 335, "top": 474, "width": 206, "height": 146, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "No Aspek Kendala Keterangan 1 Kesesusahan dalam menyesuaikan media grafis dengan materi Guru 2 Kekurangan bahan dan alat Guru 3 Keterbatasan jaringan informasi (internet) Guru 4 Keterbatasan anggaran dari pihak sekolah Kepala sekolah 5 Kekurangan fasilitas dari pihak sekolah Kepala sekolah Sumber: Hasil Wawancara, Tahun 2019", "type": "Table" }, { "left": 330, "top": 637, "width": 212, "height": 107, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan dari hasil penelitian yang saya lakukan di SMA Negeri 1 Tanah Pinoh Kabupaten Melawi dapat disimpulkan bahwa kendala penggunaan media grafis oleh guru mata pelajaran geografi di kelas X SMA Negeri 1 Tanah Pinoh Kabupaten Melawi tahun 2019, dapat dikategorikan “Baik” dengan memperoleh persentase", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 38, "width": 141, "height": 21, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "SAP (Susunan Artikel Pendidikan) Vol. 5 No. 2 Desember 2020", "type": "Page header" }, { "left": 456, "top": 38, "width": 85, "height": 21, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "p-ISSN: 2527-967X e-ISSN: 2549-2845", "type": "Page header" }, { "left": 303, "top": 781, "width": 21, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "114", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 212, "height": 52, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "50,69%, sehingga penggunaan media grafis oleh guru mata pelajaran geografi tidak bervariasi atau dalam pembuatan media grafis tidak maksimal.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 157, "width": 213, "height": 287, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Media grafis seperti gambar, foto, grafik, bagan atau diagram, poster kartun, komik dan lain-lain. Media grafis sering juga disebut media dua dimensi, yakni media yang mempunyai ukuran panjang dan lebar [7]. Penggunaan gambar haruslah disesuaikan dengan tingkatan, kondisi, dan situasi anak sehingga pembelajaran dengan menggunakan media gambar bisa efektif. Hal tersebut akan menambah kreativitas siswa dan memperkaya pengalaman serta memperbaiki kekurangjelasan, yang pada akhirnya tujuan pembelajaran bisa tercapai dengan baik [8]. Pada penelitian yang telah dilakukan terlihat bagaimana langkah- langkah guru dalam melakukan pembelajaran dengan media grafis, bagaimana guru memanfaatkannya dan kendala apa saja yang ditemui ketika melakukan pembelajaran dengan menggunakan media grafis.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 460, "width": 212, "height": 287, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dengan menggunakan media grafis maka siswa akan menjadi lebih senang dalam proses pembelajaran karena berisi gambar –gambar yang menarik, sehingga siswa menjadi lebih bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran dan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa [9]. Penggunaan media grafis menjadikan proses pembelajaran berjalan denganefektif dan menarik [10]. Faktor pengalaman yang dimiliki oleh guru tersebut sehingga untuk memulai pembelajaran guru dapat memilih media yang tepat untuk yang sesuai dengan materi pembelajaran [11]. Peningkatan kemampuan dan pemahaman siswa terhadap materi yang disajikan oleh guru terlihat ketika antusisme siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media grafis. Kejadian ini menjadi bukti bahwa bagaimana peran media yang tepat digunakan dalam proses", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 88, "width": 212, "height": 38, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pembelajaran guru menjadi faktor penting tercapainya komptensi siswa, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna.", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 143, "width": 67, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "SIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 330, "top": 157, "width": 212, "height": 38, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah disajikan di atas, maka dapat disimpulkan penggunaan", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 184, "width": 212, "height": 135, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "media pembelajaran yang tepat dapat mendukung kegiatan pembelajaran yang efektif dan efisien. Media grafis terbukti telah memberikan kemudahan bagi guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran yang bermakna, faktor lainnya adalah pengalaman guru dalam menggunakan media pembelajatan yang tepat untuk setiap materi yang disampaikan.", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 336, "width": 113, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 330, "top": 350, "width": 211, "height": 25, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[1] Suyanto dan Ji. Asep. Menjadi Guru Profesional . Jakarta: Erlangga, 2013.", "type": "List item" }, { "left": 330, "top": 378, "width": 212, "height": 38, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[2] Rusby, Zulkifli, dkk. “Upaya Guru Mengembangkan Media Visual dalam Proses Pembelajaran”. J. Al", "type": "Table" }, { "left": 358, "top": 419, "width": 184, "height": 25, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hikmah , vol. 14, no. 1, pp. 18–37, 2017.", "type": "List item" }, { "left": 330, "top": 446, "width": 212, "height": 39, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[3] S. W. Setianingsih, E. Banowati, dan B. Santoso. “Ketepatan Pemilihan dan Penggunaan Media", "type": "Table" }, { "left": 358, "top": 488, "width": 184, "height": 39, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pembelajaran Geografi SMA Negeri di Kabupaten Jepara”. Edu Geogr. , vol. 1, no. 2, pp. 57–62, 2013.", "type": "List item" }, { "left": 330, "top": 529, "width": 212, "height": 67, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[4] S. Hayati, A. Yani, dan B. Waluya. “Penggunaan Media Komik Tanpa Kata untuk Meningkatkan Keberanian Mengemukakan Pendapat pada Mata Pelajaran", "type": "Table" }, { "left": 358, "top": 598, "width": 184, "height": 39, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Geografi di SMPN 12 Bandung”. J. Geogr. Gea , vol. 6, no. 2, pp. 1–18, 2016, doi: 10.17509/gea.v6i2.1740.", "type": "List item" }, { "left": 330, "top": 640, "width": 212, "height": 66, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[5] A. Purwani, L. Fridani, dan F. Fahrurrozi. “Pengembangan Media Grafis untuk Meningkatkan Siaga Bencana Banjir”. J. Obs. J. Pendidik. Anak Usia Dini , vol. 3, no.", "type": "List item" }, { "left": 330, "top": 709, "width": 212, "height": 38, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1, pp. 55–67, 2019, doi: 10.31004/obsesi.v3i1.142. [6] Sugiyono. Memahami Penelitian", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 38, "width": 141, "height": 21, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "SAP (Susunan Artikel Pendidikan) Vol. 5 No. 2 Desember 2020", "type": "Page header" }, { "left": 456, "top": 38, "width": 85, "height": 21, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "p-ISSN: 2527-967X e-ISSN: 2549-2845", "type": "Page header" }, { "left": 303, "top": 781, "width": 21, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "115", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 212, "height": 66, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kualitatif . Bandung: Alfabeta, 2016. [7] I. R. Karo-karo dan R. Rohani. “Manfaat Media dalam Pembelajaran”. Axiom , vol. 7, no. 1, pp. 91–96, 2018.", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 157, "width": 212, "height": 135, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[8] N. M. C. K. Dewi, I. N. Sudiana, dan G. Artawan. “Penerapan Model Pembelajaran melalui Pengalaman Berbantuan Media Grafis untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VIII A SMP Dharma Wiweka Denpasar”. J. Pendidik. Bhs. dan Sastra Indones. Undiksha , vol. 2, no. 1, pp. 1–11, 2014.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 295, "width": 212, "height": 24, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[9] N. L. M. P. Dewi, I. G. A. A. S. Asri, dan I. K. N. Wiyasa. “Model", "type": "List item" }, { "left": 358, "top": 88, "width": 184, "height": 52, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pembelajaran Take and Give Berbantuan Media Grafis terhadap Hasil Belajar PKN SD”. Mimb. PGSD Univ. Pendidik. Ganesha , vol.", "type": "Text" }, { "left": 358, "top": 143, "width": 114, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2, no. 1, p. 2014, 2014.", "type": "Table" }, { "left": 330, "top": 154, "width": 211, "height": 14, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[10] M. F. Siburian. “Efektivitas", "type": "List item" }, { "left": 358, "top": 170, "width": 184, "height": 67, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penggunaan Media Grafis untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA”. Form. J. Ilm. Pendidik. MIPA , vol. 6, no. 2, pp. 125–133, 2016, doi: 10.30998/formatif.v6i2.946.", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 240, "width": 212, "height": 66, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[11] L. P. Sawiji dan S. Parman. “Kendala Guru IPS dalam Penggunaan Media Peta dan Globe pada Pembelajaran Geografi”. Edu Geogr. , vol. 3, no. 3, pp. 31–36, 2015.", "type": "List item" } ]
8e53c218-99ee-0d69-5f82-92040b208f4e
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/sabda/article/download/13306/10094
[ { "left": 309, "top": 782, "width": 8, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1", "type": "Page footer" }, { "left": 185, "top": 117, "width": 260, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "NILAI-NILAI DAN MAKNA SIMBOLIK", "type": "Section header" }, { "left": 236, "top": 145, "width": 156, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "TRADISI NGANGGUNG", "type": "Section header" }, { "left": 124, "top": 173, "width": 378, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DI DESA PETALING PROPINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG", "type": "Section header" }, { "left": 252, "top": 230, "width": 123, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Muhamad Edy Waluyo", "type": "Section header" }, { "left": 169, "top": 260, "width": 288, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Program Doktor Islamic Studies UIN Walisongo Semarang", "type": "Text" }, { "left": 248, "top": 291, "width": 130, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[email protected]", "type": "Text" }, { "left": 291, "top": 353, "width": 41, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstract", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 414, "width": 400, "height": 52, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The tradition of Nganggung in Petaling Bangka, Province of Bangka Belitung Islands is a tradition that‘s been rooted in its community. Although the origins of this tradition being searches up to now has not been scrapped, when and who to become pioneers of this tradition.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 483, "width": 418, "height": 149, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This research reveal about values and symbolic meanings of the Nganggung tradition in the village of Petaling in which in the tradition have these values: a. Spiritual, b. Economical, c. Mutual cooperation and togetherness and d. Politically. And in the other side also has a symbolic meaning, we can see it at Nganggung attributes ―tudung saji‖ represent the preservation of the indigenous plants of pandanus forest, as well as means of preserving of lofty values of its ancestors; from its shape, which resembles a parabole represents the tradition of Nganggung as a shelter for all; red, as dominant color of ―tudung saji‖ symbolizes courage and high work ethic; cords symbolizes the fastener with a diversity of community and a sense of belonging; a round pan ( talam ) shape symbolizes the dynamic attitude and flexibility of its inhabitants.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 665, "width": 245, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Key words: Nganggung , value, symbolic meaning", "type": "Text" }, { "left": 112, "top": 727, "width": 89, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Pendahuluan", "type": "List item" }, { "left": 309, "top": 782, "width": 8, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2", "type": "Page footer" }, { "left": 131, "top": 116, "width": 382, "height": 301, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Semua orang sepakat bahwa di setiap daerah memiliki budaya yang khas sekaligus unik, boleh jadi mirip atau benar-benar berbeda dengan daerah lain. Karena sifatnya yang terwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya secara turun menurun, kemudian budaya itu menjadi sebuah tradisi yang melekat erat dalam kehidupan masyarakat. Hardjono dalam I Nyoman Beratha menegaskan bahwa tradisi adalah suatu pengetahuan atau ajaran- ajaran yang diturunkan dari masa ke masa. Ajaran dan pengetahuan tersebut memuat tentang prinsip universal yang digambarkan menjadi kenyataan dan kebenaran yang relatif. Dengan demikian segala kenyataan dan kebenaran dalam alam yang lebih rendah itu adalah peruntukan ( application ) daripada prinsip-prinsip universal. (Aliyah, 2004: 512). Sementara itu kumpulan dari tradisi sebuah wilayah terakumulasi dalam sebuah wadah yang disebut sebagai budaya. Budaya adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. (Koentjaraningrat, 1996: 3)", "type": "Text" }, { "left": 131, "top": 427, "width": 383, "height": 73, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Demikian pula halnya dengan tradisi Nganggung , sebuah tradisi yang memiliki kemiripan dengan ritual sedekah/kenduren ( jawa ), namun memiliki sisi-sisi yang unik, mulai dari tempat sajian, cara mengemas, cara menghantar dulang , hingga posisi jama‘ah tradisi Nganggung dalam menyantap hidangan.", "type": "Text" }, { "left": 131, "top": 509, "width": 383, "height": 218, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sebuah kebudayaan, apapun bentuknya tidak dapat terhindar dari apa yang disebut sebagai sebuah struktur sistem budaya, dengan kata lain kebudayaan sebagai sebuah sistem ideasional di mana tinjauannya adalah tentang ‗tatanan pikiran‘. Sebagai contoh dalam aliran strukturalisme Claude Levi-Strauss, yang didasarkan atas filsafat dan linguistik struktural di benua Eropa. Kedua, antropologi kognitif, yang diilhami oleh linguistik struktural Amerika yang cukup berbeda, yang mengupayakan penggalian terhadap ―gramatika‖ kebudayaan. Sementara aliran ketiga, yang oleh Clifford Geertz, berasal dari tradisi humanitis di bidang kritik sastra dan filsafat yang mendalami simbol, makna dan metafor. (Keesing, 1981:117 - 118) Dalam kaitan dengan logika dan struktur simbolis dari tradisi Nganggung ini boleh", "type": "Text" }, { "left": 309, "top": 782, "width": 8, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3", "type": "Page footer" }, { "left": 131, "top": 116, "width": 382, "height": 32, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "jadi tidak disadari oleh masyarakat setempat, bahkan mereka sama sekali tidak mengetahui makna simbolik di balik tradisi ini.", "type": "Text" }, { "left": 131, "top": 158, "width": 382, "height": 114, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berbagai spekulasi tentang masuknya Islam ke daerah ini disebabkan minimnya data historis yang representatif sebagai referensi penulisan sejarah Islam di Bangka Belitung. Walaupun di zaman kerajaan Sriwijaya (abad ke-7 sd 13) dan Majapahit (akhir abad 13 M) Bangka Belitung kurang diperhitungkan dari segi politis karena dianggap sebagai daerah yang minim sumber daya alam. (Suara Merdeka, 2014)", "type": "Text" }, { "left": 131, "top": 282, "width": 382, "height": 176, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sebuah tradisi tentunya dilakukan disamping menjaga kearifan lokal, juga tidak dapat dilepaskan dengan komunikasi antar individu atau antara tokoh dengan masyarakatnya. Komunikasi dalam pandangan David W. McCurdy adalah sesuatu yang sangat esensial untuk kehidupan sosial, di mana satu sama lain bertukar informasi tentang kebutuhan-kebutuhan, bahaya dan pekerjaan yang belum tuntas apabila dikerjakan bersama-sama tentunya akan lebih efektif. Tanpa adanya kemampuan untuk melakukan koordinasi terhadap kegiatan-kegiatan mereka, anggota grup akan kehilangan pengalaman adaptif dalam kancah kehidupan sosial. (McCurdy, 1979: 49)", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 478, "width": 110, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Deskripsi Wilayah", "type": "Section header" }, { "left": 128, "top": 509, "width": 386, "height": 239, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bangka Belitung sebagai bagian dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang melepaskan diri dari propinsi Sumatera Selatan semenjak tahun 2000 berdasarkan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 Tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tanggal 21 November 2000 yang terdiri dari Kabupaten Bangka, Kabupaten Belitung dan Kota Pangkalpinang. Selanjutnya pada tahun 2003 berdasarkan Undang- Undang Nomor 5 Tahun 2003 tanggal 23 Januari 2003 dilakukan pemekaran wilayah dengan penambahan 4 kabupaten yaitu Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan dan Belitung Timur. (Wikipedia, 2014) Hingga tulisan ini dibuat, propinsi Kepulauan Bangka Belitung masih terdiri dari 6 (enam) kabupaten, yaitu: Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan, Belitung Timur dan 1 (satu) kota yaitu Pangkalpinang.", "type": "Text" }, { "left": 309, "top": 782, "width": 8, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4", "type": "Page footer" }, { "left": 225, "top": 269, "width": 176, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber : benangkata.blogspot.com", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 333, "width": 108, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Kondisi Sosiologis", "type": "Section header" }, { "left": 128, "top": 363, "width": 386, "height": 52, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurut sensus 2012 Jumlah penduduk propinsi Kepulauan Bangka Belitung 1.298.168. ( http://babel.bps.go.id/2014 ) Sementara untuk desa Petaling dengan luas 48,27 km 2 berpenduduk 5.799 jiwa.", "type": "Text" }, { "left": 128, "top": 425, "width": 213, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "( http://www.bangka.go.id ; data tahun 2011)", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 487, "width": 112, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Tradisi Nganggung", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 517, "width": 57, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4.1. Tokoh", "type": "Section header" }, { "left": 135, "top": 548, "width": 379, "height": 177, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tokoh dalam ritual Nganggung ini adalah tokoh agama yang sekaligus sebagai tokoh masyarakat desa Petaling maupun Petaling Banjar. Untuk di desa Petaling, salah satu tokohnya adalah Rudi Karmidi, yang pernah menjabat sebagai kepala desa. Sementara di desa Petaling Banjar dipimpin oleh Mahrob yang sekarang masih menjabat sebagai kepala desa Petaling Banjar, sebagai pengurus masjid Jami‘ al-Istiqomah sekaligus sebagai guru madrasah Tsanawiyah an-Najah Petaling. Tokoh-tokoh lain yang biasanya memimpin ritual ini semisal Hidayah (yang disebut warga sebagai guru Dayah), Tengku Bahuri dan guru Ismail.", "type": "Text" }, { "left": 309, "top": 782, "width": 8, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 116, "width": 127, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4.2. Waktu pelaksanaan", "type": "Section header" }, { "left": 135, "top": 147, "width": 379, "height": 321, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ritual Nganggung biasanya dilaksanakan pada hari-hari besar Islam seperti Idul Fitri, Idul Adha, peringatan Nuzul al-Qur‘an, peringatan 1 Muharram, peringatan Isra‘ Mi‘raj, peringatan maulud Nabi Muhammad Saw atau juga ruwah kubur, peringatan kematian, melepas jamaah haji dan menyambut tamu-tamu penting. Untuk tradisi Nganggung dua hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha) dilaksanakan setelah selesai shalat Id di masjid Jami‘ dan masjid-masjid kecil. Sementara untuk perayaan maulud Nabi Muhammad Saw dilaksanakan pada malam hari setelah shalat Isya‘ tanggal 11 Rabi‘ul Awwal dan berakhir sekitar pukul 22.00 WIB. Adapun untuk upacara peringatan kematian pada hari pertama dilaksanakan setelah para pelayat kembali dari prosesi penguburan jenazah, sementara hari kedua, ketujuh, keduapuluh lima, keempat puluh, setahun, dua tahun dan seribu harinya dilaksanakan setelah shalat Maghrib atau Isya‘ tergantung permintaan shahibul hajat. Untuk melepas jama‘ah haji biasanya ritual Nganggung dilaksanakan pada jam 09.00 hingga selesai, sementara untuk menyambut tamu-tamu penting waktunya disesuaikan dengan waktu kedatangan tamu.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 488, "width": 121, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4.3. Tradisi Nganggung", "type": "Section header" }, { "left": 135, "top": 519, "width": 379, "height": 218, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jika Herder mengungkapkan bahwa sebuah bangsa itu sangat identik dengan kelompok bahasa, sementara bahasa itu identik sekali dengan pemikiran, karena perbedaan itulah yang mendorong setiap masyaraat berfikir secara berbeda. Hal ini juga menunjukkan bahwa masyarakat tetap menahan sifatnya dari waktu ke waktu. (Dominique Jacquin-Berdal, 2000, p. 9) Inilah yang kemudian disebut sebagai sikap primordialisme dalam masyarakat. Demikian pula jika dikaitkan dengan tradisi Nganggung, dapat dikategorikan sebagai sebuah yang tetap, tak berubah karena masyarakat desa Petaling merasa canggung untuk mengadakan pergeseran dari tradisi yang telah berlaku secara turun temurun. Misalnya dalam hal membawa hidangan untuk Nganggung ini ketika beberapa warga ditanya, tidak ada seorangpun yang", "type": "Text" }, { "left": 309, "top": 782, "width": 8, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6", "type": "Page footer" }, { "left": 135, "top": 116, "width": 378, "height": 53, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "menyangkal kebolehan membawanya dengan wadah lain, misalnya rantang. Tetapi pada kenyataannya, hingga saat ini tidak ada satupun warga yang berani menghantarkannya dengan wadah tersebut.", "type": "Text" }, { "left": 135, "top": 188, "width": 379, "height": 32, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ciri khas dari tradisi Nganggung ini adalah cara masyarakat mengemas makanan talam/nampan (dalam bahasa lokal disebut dulang ).", "type": "Text" }, { "left": 135, "top": 230, "width": 379, "height": 321, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Makanan yang disiapkan biasanya terdiri dari sepiring nasi putih, sepiring lempah ikan (ikan dimasak dengan bumbu kuning), sepiring gulai ayam atau dapat pula diganti udang, cumi, tempe, telur ayam ataupun ikan goreng, sepiring sayur darat (sayur dengan bumbu 3 (terasi, garam dan gula) biasanya berisi ketimun dan alar (akar) keladi darat), atau jamur pelawan (sejenis jamur yang hanya tumbuh dipohon pelawan); jamur kelas satu bagi masyarakat Petaling dengan kisaran harga mencapai Rp. 750.000 per kilonya (jika dalam kondisi kering), serta sepiring buah seperti jeruk, apel, anggur, lengkeng dan semangka atau durian jika sudah tiba musimnya. Setelah itu hidangan ditutup dengan tudung saji yang terbuat dari daun pandan hutan yang memiliki warna dominan merah, sementara di bagian atasnya dihiasi dengan warna hijau dan kuning membentuk bidang segitiga yang tersusun rapih membentuk sebuah lingkaran yang memiliki diameter lebih kurang 40 cm. Agar tidak tertukar dengan dulang dan tudung saji yang lain biasanya masyarakat memberi tanda khusus pada tudung saji, dulang dan piring berupa inisial pemilik.", "type": "Text" }, { "left": 135, "top": 571, "width": 378, "height": 177, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sebagaimana diungkapkan di atas, bahwa Nganggung bukanlah sebuah tradisi yang berdiri sendiri, namun merupakan sebuah paket dari ritual doa dan diakhiri dengan acara santapan bersama. Sebuah hal yang unik adalah bagaimana masyarakat setempat menghantarkan dulang ke tempat hajatan, dengan mengenakan baju muslim dipadu sarung, sementara songkok khas melayu (terbuat dari anyaman rotan/batang resam (sejenis tumbuhan paku;)) mendominasi. Dulang dibawa dengan tangan kanan sebagai penyangga, sementara tangan kiri mencengkram bibir dulang dan tudung saji agar tidak jatuh. Melangkah cepat memang menjadi tidak mudah, namun bagi", "type": "Text" }, { "left": 309, "top": 782, "width": 8, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "7", "type": "Page footer" }, { "left": 135, "top": 116, "width": 379, "height": 135, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "mereka yang terbiasa nampaknya mudah saja melakukannya. Ketika memasuki rumah ke tempat hajatan, dulang disusun satu baris 5-10 dulang perbaris (tergantung dengan luas ruangan yang digunakan), jika rumah tempat hajatan besar maka posisi dulang bisa diletakkan beberapa banjar, atau diletakkan berbaris di beberapa ruangan tempat hajatan itu diselenggarakan. Sementara itu jamaah, jama‘ah Nganggung duduk berhadap-hadapan dengan posisi dulang di tengah-tengah.", "type": "Text" }, { "left": 135, "top": 271, "width": 378, "height": 177, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bukan hanya dari penyusunan hidangan dan tudung sajinya yang khas, cara penduduk setempat menghantarkan hidangan ke masjid atau ke tempat hajatan itupun unik. Dulang atau talam itu dibawa setentang dengan pundak kanan, tangan kiri memegang bibir talam sementara tangan kanan menopang talam persis di tengah-tengahnya, sehingga keseimbangan talam benar-benar terjaga. Tidak mudah membawa talam tersebut, apalagi dengan kondisi bahan talam yang licin tidak jarang kuah sayurnya tumpah. Bagi mereka yang terbiasa membawa talam ini, tentu tidaklah terlalu sulit untuk membawanya berjalan kaki dengan langkah yang relatif cepat.", "type": "Text" }, { "left": 135, "top": 467, "width": 379, "height": 281, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Setelah doa selesai dilantunkan, satu persatu tudung saji dibuka dan diletakkan di tempat yang lapang. Jama‘ah Nganggung saling mempersilahkan jama‘ah yang lain untuk menyantap hidangan yang mereka bawa. Jama‘ah boleh menyantap hidangan yang mereka bawa sendiri atau bertukar d engan hidangan di sebelah kanan maupun kiri di mana dia duduk. Satu piring munjung nasi putih biasanya juga diedarkan oleh tuan rumah, yang sengaja disiapkan untuk ―tambah‖ beserta segelas air kemasan yang diedarkan secara beranting. Suasana menjadi tampak semarak ketika mereka saling bertukar lauk dan lempah (sayur), nampak guyup dan rukun. Setelah makan selesai, beberapa orang mengedarkan teh manis dan susu hangat, berjalan di antara jamaah sambil menawarkan, ―teh maang (panggilan untuk laki-laki dewasa, semakna dengan ―paman‖)?‖, ―susu maang ?‖ Ada-ada saja joke-joke yang mereka lontarkan, sehingga suasana rumah menjadi riuh. Saling cerita tentang keluarga, kebun dan pekerjaan terkadang juga berbagi", "type": "Text" }, { "left": 309, "top": 782, "width": 8, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "8", "type": "Page footer" }, { "left": 135, "top": 116, "width": 378, "height": 73, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "informasi adalah bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan ini. Ketika kita menyimak tradisi Nganggung ini pasti akan berfikir dan merasa bahwa yang sakral dari tradisi ini adalah doa dan dzikirnya saja, sementara setelah itu suasana mencair.", "type": "Text" }, { "left": 135, "top": 209, "width": 379, "height": 197, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jika ada makanan yang tersisa, maksudnya yang belum disantap maka beberapa orang mengambil inisatif untuk memindahkan nasi putih beserta lauk pauknya ke dalam baskom shahibul hajat, sehingga dapat dipastikan bahwa talam sudah dalam kondisi kosong ketika dibawa oleh pemiliknya masing-masing. Setelah prosesi makan bersama dianggap selesai, sang pemimpin menutup acara dengan mengucap kata-kata penutup berupa ucapan terima kasih kepada para jama‘ah yang telah bersedia hadir memenuhi hajat tuan rumah kemudian diakhiri dengan bacaan shalawat Allahumma Shalli ‘ala Muhammad ... jamaah serta merta menyambut dengan bacaan shallu ‘alaihi ... diikuti dengan jabat tangan seluruh jama‘ah yang hadir.", "type": "Text" }, { "left": 135, "top": 416, "width": 277, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dengan demikian berakhirlah acara Nganggung tersebut .", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 478, "width": 175, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4.4. Nilai-nilai Tradisi Nganggung", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 508, "width": 107, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4.4.1. Nilai spiritual", "type": "Section header" }, { "left": 149, "top": 539, "width": 365, "height": 218, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tidak dapat dipungkiri bahwa tradisi Nganggung di desa Petaling memiliki dimensi nilai spiritual, hal tersebut dapat dilihat dari proses pelaksanaannya, di mana sebelum sajian dinikmati bersama terlebih dahulu diawali dengan hadiah surat al-Fatihah untuk nabi Muhammad Saw, sahabat-sahabat, keluarganya, arwah para waliyullah terkhusus Syaikh Abdul Qadir al-Jailani, malaikat muqarrabin, para syuhada dan orang-orang shalih, para syaikh dan ahlil kubur, khususnya kepada arwah keluarga yang mengadakan selamatan kematian/shahibul hajat kemudian diikuti bacaan surat-surat pilihan dilanjutkan dengan tahlil dan doa. Adapun bacaan-bacaannya kurang lebih sama seperti susunan yang ada di buku-buku Tahlil yang dijual di pasaran. Biasanya pemimpin Tahlil", "type": "Text" }, { "left": 309, "top": 782, "width": 8, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "9", "type": "Page footer" }, { "left": 149, "top": 116, "width": 365, "height": 322, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "mempersilahkan kepada pemuka agama yang lain untuk memimpin doa setelah Tahlil . Doa itu merupakan rangkaian doa pertama yang dipanjatkan kepada Allah, diakhiri dengan instruksi ―al-Fatihah!‖ dari pemimpin tahlil yang mengajak jama‘ah untuk membaca surah al-Fatihah. Doa yang dipanjatkan relatif panjang, karena tokoh agama dan masyarakat meyakini bahwa doa yang panjang tersebut lebih dapat menghadirkan hati dan lebih dapat diharapkan untuk dikabulkan Allah (diijabah). Setelah surah al- Fatihah selesai dibacakan, terkadang pemimpin tahlil memberikan kehormatan kepada sesepuh yang hadir untuk membacakan doa ba’da al- Fatihah , yang seolah menjadi ritual wajib di desa Petaling dalam momen doa bersama di masjid selepas shalat Fardhu atau acara-acara seremonial di tingkat desa maupun kecamatan sekaligus menjadi ciri khas masyarakat kabupaten Bangka, terkhusus lagi pada tradisi Nganggung . Masyarakat setempat meyakini bahwa doa ini sebagai penyempurna rangkaian doa yang telah dipanjatkan sebelumnya. Rangkaian doa ba’da al-Fatihah tersebut sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 147, "top": 455, "width": 364, "height": 13, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "يا ءلابلا عفادياو نحمر يا ءلابلا عفاد ياو الله يا ءلابلا عفادياو حمريو رفغي هدابعل نم يا ةتحافلا سربو ةتحافلا قبح مهـــــللا نع و انع عفدا مــــيحر", "type": "Text" }, { "left": 147, "top": 475, "width": 363, "height": 13, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ه أ كه ا انيلع بثو مــــيلعلا عيمسلا ته أ كه ا انم لبقث انبر ءباولاو ءلابلا عيجم نم تمالسلماو نـيملسلما عــيجم انهـــيف هماوعد .مــــــــيحرلا باوتلا ت", "type": "Text" }, { "left": 309, "top": 496, "width": 202, "height": 13, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "نـــــــــيلماعلا بر لله دلحما نع هماوعد رخ أو ملاس اهـيف متهــيتحو مهــللا كهاحب س", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 527, "width": 364, "height": 96, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ketika bacaan doa sampai pada wa yaa daafi’al bala’ hingga min jami’il bala’ wal waba-a , sang pemimpin tahlil dan jama‘ah serentak menelungkupkan tangan ke arah bawah, sehingga punggung telapak kanan berada di atas. Setelah bacaan tersebut selesai, kembali posisi menengadah dengan telapak tangan menghadap ke atas.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 643, "width": 109, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4.4.1. Nilai ekonomis", "type": "Section header" }, { "left": 149, "top": 674, "width": 365, "height": 73, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dengan adanya tradisi Nganggung geliat ekonomi di pasar desa Petaling semakin bangkit, bukan hanya itu para pedagang keliling yang menjajakan ikan, sayur dan kuepun dengan sepeda motor, sepeda dan arko menjadi lebih bergairah menjalankan kegiatan ekonomisnya. Tidak", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 782, "width": 14, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "10", "type": "Page footer" }, { "left": 149, "top": 116, "width": 364, "height": 32, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ketinggalan toko buah juga banyak memetik manfaat ekonomis dari tradisi Nganggung ini.", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 168, "width": 365, "height": 321, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Untuk konsumsi harian saja, misalnya masyarakat desa Petaling adalah konsumen ikan laut yang setia. Nampaknya tidak mempedulikan musim, angin Barat maupun Timur, terang bulan atau tidak yang membawa pada konsekwensi naik turunnya harga ikan, masyarakat desa Petaling tetap mengkonsumsi ikan sebagai lauk. Bahkan sering terdengar celetukan mereka, ―kalok dek maken ikan ase-ase dek maken‖ (jika tidak makan ini seolah-olah belum makan). Sebagai contoh, ikan Tenggiri memiliki rentang harga antara Rp. 35.000 – Rp. 95.000, ikan Kembung dengan rentang harga antara Rp. 35.000 – Rp. 45.000, cumi-cumi dengan rentang harga Rp. 30.000 – Rp. 60.000,- menjadi alternatif pilihan lauk masyarakat desa Petaling. Belum lagi ditambah untuk kegiatan Nganggung ini, walaupun penambahannya tidak seberapa, bisa diikutkan dalam pembelian untuk konsumsi rumah tangga, tetapi jika diakumulasikan dengan total jama‘ah Nganggung sekitar tiga puluh sampai empat puluh orang, maka konsumsi ikan tentu akan naik secara signifikan, demikian pula dengan konsumsi buah, sayur dan kue.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 509, "width": 250, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4.4.2. Nilai kebersamaan dan kegotongroyongan", "type": "Section header" }, { "left": 149, "top": 539, "width": 365, "height": 198, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nganggung tidak sekedar tradisi makan bersama, namun lebih kental membentuk semangat kebersamaan antara anggota masyarakat. Masyarakat Petaling secara umum, terutama kaum laki-lakinya masing- masing memiliki kesibukan di kebun atau kantor, sehingga momen Nganggung menjadi waktu yang sangat tepat untuk bertemu dan bertukar fikiran, sekaligus mencairkan kepenatan dan keletihan bekerja seharian, di mana momen berkumpul seperti ini sering juga diselingi pertanyaan tentang kabar masing-masing dibumbui dengan gurauan-gurauan, sehingga mempererat jejaring sosial antara anggota masyarakat. Jama‘ah Nganggung tanpa sungkan-sungkan bertukar dulang, menikmati hidangan", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 782, "width": 14, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "11", "type": "Page footer" }, { "left": 149, "top": 116, "width": 364, "height": 53, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "yang dibawa oleh jama‘ah yang lain, duduk berhadap-hadapan dengan dulang yang disusun memanjang sehingga memudahkan untuk menyantap hidangannya.", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 188, "width": 365, "height": 280, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bila ada tetangga yang terkena musibah kematian, pemuka agama mengumumkannya di masjid Jami‘ Istiqomah Petaling, dan hal itu biasanya diumumkan beberapa menit sebelum khatib naik mimbar Jum‘at bersamaan dengan pengumuman-pengumuman lain. Pengumuman itu dapat berisi himbauan dari Pemerintah Kabupaten berkaitan dengan kependudukan dan ketertiban desa, kegiatan gotong royong membersihkan badan jalan dan selokan, mengingatkan pembayaran PBB, tata cara pengurusan surat-surat ke pemerintah desa sekaligus menghimbau masyarakat yang memiliki keringanan dan kelapangan untuk bersedekah dengan Nganggung ditempat keluarga yang berduka. Tanpa harus ditunjuk, masyarakat yang berada di sekitar rumah duka akan segera mempersiapkan hidangan yang akan mereka bawa. Ini menunjukkan semangat kebersamaan dan kegotongroyongan masyarakat yang masih kental.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 519, "width": 96, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4.4.3. Nilai Politis", "type": "Section header" }, { "left": 149, "top": 550, "width": 365, "height": 93, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Momen Nganggung kerap kali digunakan sebagai media dari aparat desa maupun kecamatan untuk menyampaikan pengarahan- pengarahan berkaitan dengan keamanan, kebersihan, kependudukan dan kegiatan sosial keagamaan. Tentunya momen Nganggung seperti ini biasanya bertempat di masjid Jami‘ Istiqomah desa Petaling.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 694, "width": 101, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5. Makna Simbolik", "type": "Section header" }, { "left": 128, "top": 724, "width": 386, "height": 32, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Manusia tidak dapat melepaskan diri dari simbol. Dalam konteks masyarakat, sebuah simbol dapat saja ―sederhana‖ namun tetap memiliki", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 782, "width": 14, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "12", "type": "Page footer" }, { "left": 128, "top": 116, "width": 385, "height": 32, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "makna yang merepresentasikan sebuah fenomena. Sejalan dengan hal ini David Jack Eller mengungkapkan:", "type": "Text" }, { "left": 177, "top": 171, "width": 336, "height": 108, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Symbols, in the very simplest construction, are things—objects, images, sounds, actions, gestures, utterances, and almost any other medium—that ―mean‖ something, that ―have a meaning.‖ The ―meaning‖ is that which the symbol ―stands for,‖ the phenomenon of which it is a representation or a place-holder. Moreover, the relationship between the symbol and its meaning is arguably arbitrary and conventional —that is, there is no necessary connection between the particular meaning and the particular symbol. (Eller,", "type": "Text" }, { "left": 177, "top": 282, "width": 46, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2007: 55)", "type": "Text" }, { "left": 128, "top": 340, "width": 386, "height": 53, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berkaitan dengan makna simbolik, sebagaimana yang dimaksud Eller di atas, dalam tradisi Nganggung juga terdapat makna-makna simbolik, khususnya bila dilihat dari dimensi bentuk dari tudung saji, yang menjadi ciri khasnya.", "type": "Text" }, { "left": 128, "top": 413, "width": 386, "height": 300, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bahan Tudung Saji; bahan dasar pembuatan tudung saji adalah daun pandan hutan, sebuah simbol bahwa masyarakat desa Petaling hidup dari kegigihan dan keterampilan mereka mengolah sumber daya hutan yang sebagiannya diolah menjadi perkebunan sawit, karet, lada, palawija dan sayur mayur. Kesadaran tentang asal muasal perjuangan para leluhur yang telah membangun desa sehingga diharapkan generasi-generasi berikutnya memiliki kesadaran dan penghormatan terhadap leluhur yang telah menjaga dan memelihara tanaman langka di tengah maraknya pembukaan kebun secara besar-besaran oleh PT. Dengan tetap terselenggaranya tradisi ini menuntut masyarakat untuk menjaga hutan-hutan lindung desa sebagai tempat di mana tanaman pandan hutan tumbuh dengan baik, atau memelihara tanaman pandan hutan yang telah dirawat dan dibesarkan oleh pendahulu-pendahulu mereka. Tanaman pandan bagi masyarakat desa Petaling tidak ubahnya sebagai ―tanaman adat‖ yang tetap dimanfaatkan sekaligus dipelihara keberadaannya, sebagai icon sekaligus wujud dari penghormatan terhadap nilai-nilai luhur para leluhur.", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 782, "width": 14, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "13", "type": "Page footer" }, { "left": 128, "top": 116, "width": 386, "height": 115, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bentuk; Bentuk tudung saji seperti parabola, mengandung makna simbolik bahwa keanekaragaman dan perbedaan diakomodir dalam satu wadah, sehingga tidak ada warga masyarakat yang lebih istimewa dibandingkan dengan yang lain. Semuanya memiliki hak dan kewajiban yang sama, mendapatkan jaminan keamanan dan kenyamanan untuk tinggal dan beraktifitas di desa Petaling, dari manapun juga asalnya.", "type": "Text" }, { "left": 128, "top": 250, "width": 386, "height": 177, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Warna; merah adalah warna dominan dari tudung saji melambangkan keberanian. Keberanian untuk berkata benar, sekaligus menggambarkan semangat kerja yang tinggi. Tidak sebagaimana dalam kultur masyarakat Jawa dikenal istilah ewuh pakewuh, dalam pola hidup sehari-hari, masyarakat desa Petaling dengan bahasa yang lugas tanpa tedeng aling-aling mengungkapkan rasa suka atau tidak suka terhadap sesuatu yang mereka hadapi. Ketika misalnya mereka merasa terganggu dengan anggota masyarakat yang melakukan tindakan-tindakan yang meresahkan, mereka tidak segan-segan menegur.", "type": "Text" }, { "left": 128, "top": 447, "width": 386, "height": 156, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengikat; antara lembaran-lembaran daun pandan hutan itu diikat dengan tali rotan, demikian pula di bagian bawahnya untuk mengikat jalinan lembaran- lembaran itu digunakan bilah rotan yang dibuat melingkar dua sisi, luar dan dalam, sementara antara rotan dan lembaran-lembaran daun pandan hutan tersebut dirajut dan dikokohkan dengan tali rotan. Sebuah simbol yang menekankan bahwa masyarakat desa Petaling bisa maju dan sejahtera jika perbedaan-perbedaan itu diikat dengan kebersamaan dan sense of belonging (rasa memiliki) terhadap desa di mana mereka bertempat tinggal.", "type": "Text" }, { "left": 128, "top": 622, "width": 386, "height": 32, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dulang/nampan; Bentuk dulang yang bundar, merupakan simbolisasi bahwa masyarakat desa Petaling adalah masyarakat yang dinamis, lentur.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 705, "width": 64, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6. Simpulan", "type": "Section header" }, { "left": 170, "top": 735, "width": 228, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa:", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 782, "width": 14, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "14", "type": "Page footer" }, { "left": 128, "top": 116, "width": 385, "height": 53, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Tradisi Nganggung di desa Petaling Kecamatan Mendo Barat Kabupaten Bangka Propinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki nilai: a. Spiritual, b. Ekonomis, c. Kebersamaan dan Kegotongroyongan, dan d. Politis.", "type": "List item" }, { "left": 128, "top": 178, "width": 386, "height": 177, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Makna simbolik dari atribut tradisi Nganggung berupa tudung saji adalah: pelestarian tanaman adat berupa pandan hutan, sekaligus bermakna pelestarian nilai-nilai luhur para leluhur; dari bentuknya yang menyerupai parabola melambangkan tradisi Nganggung sebagai pengayom bagi semua; warna merah sebagai warna dominan tudung saji melambangkan keberanian dan etos kerja yang tinggi; tali pengikat melambangkan pengikat keberagaman dengan kebersamaan dan rasa memiliki; bentuk dulang yang bundar melambangkan sikap dinamis dan kelenturan penduduknya.", "type": "List item" }, { "left": 306, "top": 782, "width": 14, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "15", "type": "Page footer" }, { "left": 273, "top": 116, "width": 81, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Daftar Pustaka", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 191, "width": 390, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Claude Levi Strauss, Antropologi Struktural, Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2005.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 215, "width": 400, "height": 25, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "David W. McCurdy and James P. Spradley, Issues in Cultural Anthropology; Selected Reading , Canada: Little, Brown & Company, 1979.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 253, "width": 400, "height": 49, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dr. Hans J. Daeng, Manusia,Kebudayaan dan Lingkungan; Tinjauan Antropologis , Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2000. http://babel.bps.go.id/2014 , diunduh tanggal 28 Januari 2015.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 315, "width": 400, "height": 25, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "http://id.wikipedia.org/wiki/Kepulauan_Bangka_Belitung, diunduh tanggal 28 Desember 2014.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 357, "width": 394, "height": 39, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/ramadan/ramadan_detail/2013/07/10 /54479/Lewat-Dagang-dan-Penumpasan-Lanun-Islamisasi-di-Bangka, diunduh tanggal 28 Desember 2014.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 412, "width": 400, "height": 25, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jack David Eller , Introducing Anthropology of Religion Culture to the Ultimate, New York and London: Routledge, 2007.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 464, "width": 368, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi; Jakarta: Rineka Cipta, 1996.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 488, "width": 400, "height": 25, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Masinambow (Editor), Koentjaraningrat dan Antropologi di Indonesia, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1997.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 525, "width": 400, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Roger M. Keesing, Antropoogi Budaya;Suatu Perspektif Kontemporer , terj. R.G.", "type": "List item" }, { "left": 156, "top": 539, "width": 174, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Soekadijo, Jakarta: Erlangga, 1981.", "type": "Text" } ]
8b14d6fe-b66d-83a5-1b73-c8c5911084f7
https://www.ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/krisna/article/download/477/366
[ { "left": 238, "top": 76, "width": 285, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal KRISNA: Kumpulan Riset Akuntansi; Vol. 9, No. 2 Januari 2018", "type": "Text" }, { "left": 344, "top": 90, "width": 179, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "P-ISSN 2301-8879 E– ISSN 2599-1809", "type": "Table" }, { "left": 234, "top": 103, "width": 289, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Available Online At: https://ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/krisna", "type": "Text" }, { "left": 96, "top": 137, "width": 410, "height": 31, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENGARUH KECERDASAN DAN BUDAYA ETIS ORGANISASI TERHADAP PRILAKU ETIS AUDITOR DI PROVINSI BALI", "type": "Section header" }, { "left": 161, "top": 178, "width": 276, "height": 24, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Luh Putu Normadewi A.P Ni Putu Riasning* Luh Kade Datrini Fakultas Ekonomi Universitas Warmadewa, Denpasar, Bali", "type": "Text" }, { "left": 235, "top": 203, "width": 127, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "*E-Mail: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 222, "width": 422, "height": 25, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DiPublikasi: 31/01/2018 DOI: 10.22225/kr.9.2.477.63-70 Halaman: 63 - 70", "type": "Table" }, { "left": 75, "top": 255, "width": 37, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstract", "type": "Section header" }, { "left": 75, "top": 268, "width": 448, "height": 53, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The aim of this research is to explain the influence of Emotional Intelligence, Locus of Control and Ethical Culture of Organization to Ethical Behavior of Auditor in Bali Province. The research method is survey method. The data used consist of primary data and secondary data. This study used 65 respondents determined by using purposive sampling. This research uses multiple linear regression analysis techniques with simultaneous test and partial test with the program SPSS for window version 21.", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 323, "width": 448, "height": 53, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The result of the research with multiple regression test shows that by using simultaneous test of Emotional Intelligence, Locus of Control and Ethical Culture of Organization have positive and significant influence to Ethical Behavior of Auditor. And based on the partial test indicates that the variables of Emotional Intelligence, Locus of Control and Ethical Culture of Organization have a positive and significant influence to EthicalBehavior of Auditor in Bali Province", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 390, "width": 385, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords: Emotional intelligence, Locus of control, Organization Ethical Culture and ethics.", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 415, "width": 35, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstrak", "type": "Section header" }, { "left": 75, "top": 428, "width": 448, "height": 64, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Kecerdasan Emosional, Locus of Control dan Etika Budaya Organisasi terhadap Perilaku Etis Auditor di Provinsi Bali. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Data yang digunakan terdiri dari data primer dan data sekunder. Penelitian ini menggunakan 65 responden yang ditentukan dengan menggunakan purposive sampling . Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linier berganda dengan uji simultan dan uji parsial dengan program SPSS untuk window versi 21.", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 493, "width": 448, "height": 54, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil penelitian dengan uji regresi berganda menunjukkan bahwa dengan menggunakan uji simultan kecer- dasan emosional , Locus of Control dan Etika Budaya Organisas berpengaruh positif dan signifikan terhadap Perilaku Etis Auditor. Dan berdasarkan uji parsial menunjukkan bahwa variabel Kecerdasan Emosional, Locus of Control dan Etika Budaya Organisasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Perilaku Etis Audi- tor di Provinsi Bali.", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 561, "width": 345, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata kunci: Kecerdasan Emosional, Locus of Control , Etika Budaya Organisasi.", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 750, "width": 302, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal KRISNA: Kumpulan Riset Akuntansi, Vol. 9, No. 2 Januari 2018 © All Right Reserved", "type": "Caption" }, { "left": 472, "top": 750, "width": 41, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Halaman 63", "type": "Page footer" }, { "left": 75, "top": 578, "width": 92, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "I. PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 75, "top": 593, "width": 215, "height": 42, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Audit merupakan suatu jasa yang diberikan oleh seorang profesional dibidang akuntansi untuk mem- berikan suatu evaluasi atau pemeriksaan terhadap laporan keuangan perusahaan.Dalam", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 639, "width": 215, "height": 53, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "praktiknya, perusahaan melakukan audit sebagai pengawasan di intern perusahaan yang dilakukan oleh seorang auditor internal, selain itu pihak perus- ahaan juga membutuhkan audit dari pihak eksternal perusahaan yang dilakukan oleh auditor independen.", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 696, "width": 215, "height": 43, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kasus Enron yang melibatkan salah satu kantor akuntan public The Big Five . serta berbagai kasus serupa yang terjadi di Indonesia seperti kasus PT Kimia Farma (2001)PT Great River International", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 578, "width": 216, "height": 138, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tbk (Great River) (2003PT Myoh Technology Tbk (2005) (Hukumonilne.com 2007),meskipun dengan bentuk yang berbeda, penekanan pentingnya etika profesi khususnya bagi professional di bidang akuntansi semakin menjadi sorotan. Perhatian ter- hadap pentingnya etika ini dilakukan mengingat kasus tersebut tidak lepas dari akibat diabaikannya masalah etika profesi (Santoso, 2008) yang men- imbulkan citra yang negatif terhadap profesi akuntan publik. Hal ini tentu saja akan merusak citra profesi akuntan di masyarakat yang pada akhirnya menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap profesi akuntan", "type": "Text" }, { "left": 321, "top": 720, "width": 201, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perilaku tidak etis merupakan isu yang relevan", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 750, "width": 302, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal KRISNA: Kumpulan Riset Akuntansi, Vol. 9, No. 2 Januari 2018 © All Right Reserved", "type": "Page footer" }, { "left": 472, "top": 750, "width": 41, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Halaman 64", "type": "Page footer" }, { "left": 75, "top": 75, "width": 323, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh Kecerdasan Dan Budaya Etis Organisasi Terhadap Prilaku Etis Auditor Di Provinsi Bali", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 94, "width": 215, "height": 53, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "bagi profesi akuntan saat ini Isu mengenai etika akuntan di Indonesia berkembang seiring dengan terjadinya beberapa pelanggaran etika, baik yang dilakukan oleh akuntan publik, akuntan Internal maupun akuntan pemerintah (Ludigdo, 1999).", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 151, "width": 215, "height": 96, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berbagai penelitian tentang etikabaik etika profe- si akuntan maupun etika bisnis memberikan bukti empiris mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi sikap dan perilaku etis seseorang (dalam hal ini akuntan, mahasiswa, manajer, karyawan, dan sales- men) yang dapat dikelompokkan ke dalam tiga aspek, yaitu: 1) Aspek individual; 2) Aspek organ- isasional; dan 3) Aspek lingkungan. ( Ridwan Tiko- lah,at,al (2006)", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 250, "width": 215, "height": 85, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian tentang etika yang menyatakan berbagai faktor yang mempengaruhi sikap dan per- ilaku etis seseorang antara lain yang telah dilakukan oleh Ridwan Tikolah2 at all (2006), Jurica dan Gun- ardi, (2012), Arianti (2012), Astriana, (2014), Mary- ani & Ludigndo, (2008),Riasning, (2016), Nurul istiqamah (2016), Aprillilawati dan Alit suardana (2016).", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 339, "width": 215, "height": 223, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini difokuskan pada aspek individual dan organisasi yang mempengaruhi Prilaku etis Au- ditor di Provinsi Bali. Penelitian ini dimotivasi oleh penelitian Ridwan Tikolah (2006),yang menujjukkan hanya variable intelektual yang berpengaruh nyata terhadap sikap etis mahasiswa, Jurika dan Gunardi (2012) yang menunjukkan hanya kecerdasan emo- sional yang berpengaruh nyata terhadap sikap etis mahasiswa sedangkan kecerdasan spiritual dan locus of control tidak berpengaruh, Arianti (2012) Locus of contol pengaruhnya berbeda antara internal dan ekternal, Astriana (2014) menunjukkan mahasiswa memahami kode etik akuntan tapi belum memahami standar khusus tentang hadiah, Nurul istiqamah (2016) menunjukkan budaya etis organisasi tidak berpengaruh terhadap sikap etis, Riasning (2016) yang menunjukkan kecerdasan yang paling dominan berpengaruh adalah kecerdasan spiritual, Aprillawati dan Alit suardana (2016) menunjukkan Budaya etis organisasi berpengaruh positif pada pertimbangan etis auditor.", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 565, "width": 215, "height": 43, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penekanan penelitian ini pada dimensi Kecer- dasan emosional (EQ) , Locus of control (LC) dan Budaya etis organisasal (ECO) yang mempengaruhi prilaku etis Auditor (EBA).", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 612, "width": 215, "height": 53, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kecerdasan emosional (EQ) adalah kemampuan mengetahui perasaan sendiri dan perasaan orang lain, serta menggunakan perasaan tersebut menuntun pikiran dan perilaku seseorang (Salovey dan Mayer, 1990 dalam JuriCa dan Gunardi ,2012).", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 669, "width": 215, "height": 53, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Locus of control adalah cara pandang seseorang terhadap suatu peristiwa dimana seseorang apakah dapat/tidak dapat mengendalikan peristiwa yang terjadi padanya(Robbins, 2006:132) dalam (JudiCa dan Gunardi,2015).", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 726, "width": 201, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Budaya etis organisasi adalah system makna dan", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 94, "width": 216, "height": 128, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "keyakinan bersama yang di anut oleh para anggota organisasi yang menentukan sebagian besar cara mereka bertindak, budaya tersebut mewakili persepsi bersama yang dianut oleh para anggota organisasi tersebut (Robbins, 2006:58) dalam (Nurul istiqamah, 2016). Budaya organisasi pada intinya merupakan sebuah sistem dari nilai-nilai yang bersifat umum.Persepsi terhadap budaya organisasi didasar- kan pada kondisi-kondisi yang dialami seseorang dalam organisasinya, seperti penghargaan, dukungan, dan perilaku yang diharapkan diperoleh di organisasi.", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 225, "width": 216, "height": 43, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berbagai ungkapan tentang penelitian di atas memberikan gambaran kecerdasan emosional, locus of control dan budaya etis organisasi berpengaruh terhadap sikap atau perilaku etis seseorang.", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 272, "width": 216, "height": 64, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini ada- lah: .Apakah Kecerdasan Emosianal, Locus of con- trol dan Budaya etis organisasi berpengaruh terhadap Perilaku Etis Auditor baik secara simultan maupun parsial", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 354, "width": 199, "height": 25, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "II. TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. TINJAUAN PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 307, "top": 383, "width": 130, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Pengertian Kecerdasan", "type": "Section header" }, { "left": 307, "top": 397, "width": 216, "height": 75, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Binet seorang psikologis Prancis (dalam Ridwan Tikolah 2006), mengatakan bahwa kecerdasan adalahkemampuan untuk menetap- kan dan mempertahan suatu tujuan untuk men- gadakanpenyesuaian dalam rangka mencapai tujuan untuk bersikap kritis terhadap diri sendiri", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 490, "width": 151, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Kecerdasan Emosional (EQ)", "type": "Section header" }, { "left": 307, "top": 504, "width": 216, "height": 64, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kecerdasan emosional adalah kemampuan mengenali perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain, memotivasi diri sendiri, serta mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain. Goleman (2005: 512)", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 572, "width": 215, "height": 32, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Golemen (2005: 93) mengadaptasi model Salovey-Meyer membagi kecerdasan emosional ke dalam lima unsur yang meliputi:", "type": "Text" }, { "left": 314, "top": 608, "width": 209, "height": 85, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a) Kesadaran diri atau pengenalan diri, pada dasarnya berupa pemahaman diri untuk mengetahui kondisi diri sendiri, penge- tahuan tentang perasaan sebenarnya pada suatu kejadian,kesukaan, sumber daya dan institusi, seperti: kesadaran emosi, penilaian diri secara teliti dan percaya diri.", "type": "List item" }, { "left": 314, "top": 696, "width": 208, "height": 43, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b) Manajemen diri atau pengaturan diri atau pengendalian diri memberi tekanan pada mengelola kondisi, impuls dan sumber daya diri sendiri, peka terhadap kata hati", "type": "List item" }, { "left": 75, "top": 750, "width": 302, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal KRISNA: Kumpulan Riset Akuntansi, Vol. 9, No. 2 Januari 2018 © All Right Reserved", "type": "Page footer" }, { "left": 472, "top": 750, "width": 41, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Halaman 65", "type": "Page footer" }, { "left": 75, "top": 75, "width": 323, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh Kecerdasan Dan Budaya Etis Organisasi Terhadap Prilaku Etis Auditor Di Provinsi Bali", "type": "Text" }, { "left": 96, "top": 94, "width": 194, "height": 64, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dan sanggup menunda kenikmatan sebe- lum tercapainya suatu sasaran, mampu pulih kembali dari tekanan emosi, seperti: menangani emosi untuk memudahkan, kendali diri, sifat dapat dipercaya, ke- waspadaan, adaptibilitas dan inovasi.", "type": "Text" }, { "left": 82, "top": 161, "width": 208, "height": 64, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c) Motivasi diri yaitu tetap pada tujuan yang diinginkan, kecenderungan emosi yang mengantar atau memudahkan peralihan sasaran, dan bertahan menghadapi kegaga- lan dan frustasi, seperti: dorongan pres- tasi, komitmen, inisiatif dan optimisme.", "type": "List item" }, { "left": 82, "top": 229, "width": 208, "height": 75, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "d) Empati merupakan kesadaran terhadap perasaan, kebutuhan dan kepentingan orang lain, merasakan yang dirasakan oleh orang lain, seperti: memahami orang lain, orientasi pelayanan, mengembangkan orang lain, mengatasi keragaman dan kesadaran politis.", "type": "List item" }, { "left": 82, "top": 307, "width": 208, "height": 85, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "e) Keterampilan sosial yaitu kemampuan membaca situasi sosial, berinteraksi dengan orang lain dan membentuk jarin- gan, kepintaran dalam menggugah tangga- pan yang dikehendaki pada orang lain, seperti: pengaruh, komunikasi, kepemimpi -nan, manajemen konflik, pengikat jarin- gan, kolaborasi dan", "type": "List item" }, { "left": 75, "top": 410, "width": 100, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Locus Of Control", "type": "Section header" }, { "left": 75, "top": 425, "width": 215, "height": 74, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Robbins dan Judge (2008) mendifinisikan locus of contro l sebagai tingka t dimana indi- vidu yakin bahwa mereka adalah penentu nasib mereka sendri (Basudewa ,2015). Locus of control dibeda ka n menja di 2 yaitu locus of control interna l da n locus of control eksterna l (Robbins,", "type": "Text" }, { "left": 132, "top": 488, "width": 158, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2006:132) dalam (Aini.2015).", "type": "Table" }, { "left": 75, "top": 499, "width": 215, "height": 85, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dinyatakan juga bahwa situasi dimana individu -individu dengan lokus kendali eksternal mera- sa tidak mampu dalam mendapatkan dukungan kekuatan yang dibutuhkannya untuk bertahan dalam suatu organisasi, maka mereka akan memiliki potensi untuk mencoba memanipulasi rekan atau objek lainnya sebagai kebutuhan pertahanan mereka (Aini 2015).", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 602, "width": 128, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Budaya Etis Organisasi", "type": "Section header" }, { "left": 75, "top": 617, "width": 216, "height": 96, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Budaya Etis Organisasi pada intinya meru- pakan sebuah sistem dari nilai-nilai yang bersi- fat umum. Adapun nilai-nilai personal mulai dikembangkan pada saat awal kehidupan, sep- erti halnya kepercayaan pada umumnya, ter- susun dalam sistem hirarkidengan sifat-sifat yang dapat dijelaskan dan diukur, serta konsekuensi-konsekuensiperilaku yang dapat diamati (Douglas et.al , 2001).", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 716, "width": 215, "height": 22, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sistem nilai umum yang dijelaskan oleh Ouchi (1919, 1980) adalah bagian dari kese-", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 94, "width": 216, "height": 85, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "luruhan budaya organisasi. Nilai-nilai tersebut merupakan inti dari budayaorganisasi yang tercermin dalam praktek organisasi. Persepsi terhadap budayaorganisasi didasarkan pada kondisi-kondisi yang dialami seseorang dalam organisasinya, seperti penghargaan, dukungan, dan perilaku yang diharapkan diperoleh di or- ganisasi.", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 183, "width": 216, "height": 138, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Teori-teori sosio-psikologi awal, tentang sistem kepercayaan menjelaskan perubahan nilai sebagai proses kognitif, yaitu bentuk dari kebutuhan dasar manusiaterhadap konsistensi kognitif seseorang. Teori-teori sosio-psikologi sekarang ini mengasumsikan bahwa perubahan nilai merupakan proses afektif, bentuk dari kebutuhan akan kepuasan dirinya yang akan terpenuhi melalui seseorang yang memiliki kompetensi dan moralitas. Perspektif kognitif maupun afektif, keduanya konsisten dengan beberapa studi yang direview oleh Grube et. al (1994).", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 325, "width": 216, "height": 138, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sosialisasi dapat dikonsepkan sebagai suatu proses yang terdiri atas tiga tahap; prakedatan- gan, perjumpaan dan metamorfosis (Maneen dan Schein, 1977). Tahap pra kedatangan meli- puti semua pembelajaran yang terjadi sebelum seorang anggota bergabung dengan organisasi itu. Dalam tahap perjumpaan, aparatur baru tersebut akan melihat seperti apakah organisasi itu sebenarnya dan kemungkinan bahwa hara- pan dan kenyataan dapat berbeda. Dalam tahap metamorfosis ini dimana seorang aparatur baru menyesuaikan diri pada nilai dan norma ke- lompok kerjanya.", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 466, "width": 216, "height": 86, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ponemon dan Glazer (1990) menyarankan bahwa sosialisasi di profesi akuntansi pada kenyataanya berawal dari sejak masa kuliah, dimana merekaditanamkan perilaku dan nilai- nilai profesional. Ponemon (1990, 1992) mengkonfirmasikan adanya mekanisme seleksi dan sosialisasi untuk mengontrolalasan etis pada akuntan publik.", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 574, "width": 79, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5. Perilaku Etis", "type": "Section header" }, { "left": 307, "top": 588, "width": 216, "height": 96, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurut Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert (2006:58) perilaku etis adalah perilaku yang sesuai dengan norma-normasosial yang diterima secara umum sehubungan dengan tin- dakan-tindakan yang benar dan baik..Perilaku etis adalah perilaku yang beretika dalam or- ganisasi untuk pelaksanakan tindakan secara adil sesuai hukum konstitusional dan peraturan pemerintah yang dapat diaplikasikan.", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 687, "width": 216, "height": 54, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sedangkan menurut Mega Febrianti dalam artikelnyatentang Perilaku Etis dan Tanggung Jawab Sosial, yang ditulispada Minggu, 09 Desember 2012: menyatakan Perilaku Etis ada- lah berkaitan dengan atau berurusan dengan", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 750, "width": 302, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal KRISNA: Kumpulan Riset Akuntansi, Vol. 9, No. 2 Januari 2018 © All Right Reserved", "type": "Page footer" }, { "left": 472, "top": 750, "width": 41, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Halaman 66", "type": "Page footer" }, { "left": 75, "top": 75, "width": 323, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh Kecerdasan Dan Budaya Etis Organisasi Terhadap Prilaku Etis Auditor Di Provinsi Bali", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 94, "width": 215, "height": 127, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "moral atau prinsip–prinsip moralitas, berkaitan dengan benar dan salah dalam perilaku. Etis berarti yang sesuaidengan aturan standar. Per- ilaku yang benar, khususnya standar profesi. Jadi, Perilaku etis adalah tindakan yang secara etis dapat membedakan mana yang benar dan salah sesuai dengan aturan-aturan moral yang berlaku. Perilaku etis ini dapat menentukan kualitas individu(karyawan) yang dipengaruhi oleh faktor – factor yang diperoleh dari luar yang kemudian menjadi prinsip yang dijalani dalam bentuk perilaku.", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 225, "width": 215, "height": 106, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurut Dougall dalam Zulfahmi (2005) faktor-faktor yang mem-pengaruhi perilaku seseorang meliputi: Faktor personal, yaitu faktor yang berasal dari dalam individu, faktor situasional, yaitu faktor yang berasal dari luar dirimanusia sehingga dapat mengakibatkan seseorang cenderung berperilaku sesuai dengan karakteristik kelompok atauorganisasi di mana ia ikut di dalamnya, faktor stimulasi yang men- dorong dan meneguhkan perilakuseseorang.", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 335, "width": 215, "height": 43, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dengan demikian dalam kaitan dengan eti- ka profesi, sikap dan perilaku etis merupakan sikap dan perilaku yang sesuai dengan etika profesi tersebut.", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 396, "width": 166, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6. Kode Etik dan Profesi Akuntan", "type": "Section header" }, { "left": 75, "top": 410, "width": 216, "height": 85, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Etika merupakan filsafat atau pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan moral. Etika meliputi suatu proses penentuan yang kompleks tentang apa yang harus dilakukan seseorang dalam situasi tertentu yang disifati oleh kombinasi dari pengalaman dan pembelajaran masing- masing individu .", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 499, "width": 215, "height": 64, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Etika meliputi suatu proses penentuan yang kompleks tentang apa yang seharusnya dil- akukan seseorang dalam situasi tertentu yang disifati oleh kombinasi dari pengalaman dan pembelajaran masing-masing individu (Ward et al., 1993 dalam Tikollah dkk, 2006).", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 567, "width": 215, "height": 42, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Profesi adalah suatu pekerjaan yang mel- laksanakan tugasnya memerlukan atau menuntut keahlian, menggunakan teknik-teknik ilmiah serta dedikasi yang tinggi.", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 613, "width": 215, "height": 127, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) sebagai organ- isasi profesi di bidang akuntansi di Indonesia mem- iliki Kode Etik yang mengikat para anggotanya. Kode Etik IAI sebagaimana ditetapkan dalam Kon- gres VIII IAI di Jakarta pada tahun 1998 terdiri dari tiga bagian, yaitu: a) Prinsip Etika, b) Aturan Etika, dan c) Interpretasi Aturan Etika. Kode Etika IAI tersebut menekankan pentingnya prinsip etika bagi para akuntan dalam melakukan kegiatan profesional- nya. Prinsip Etika dalam Kode Etik IAI terdiri dari delapan, yakni: (1) Tanggung jawab profesi, (2) Kepentingan publik, (3) Integritas, (4) Obyektivitas,", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 94, "width": 216, "height": 32, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(5) Kompetensi dan kehati-hatian professional, (6) Kerahasiaan, (7 Perilaku professional, dan (8) Standar teknis.", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 144, "width": 139, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "7. Hasil peneliti sebelumnya", "type": "Section header" }, { "left": 307, "top": 159, "width": 216, "height": 64, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian tentang etika yang dilakukan Ridwan Tikolah et,al,(2006) tentang pengaruh kecerdasan, intelektual, emosional dan spiritual terhadap sikap etis mahsiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya kecerdasan intelektual yang berpengaruh nyata terhadap sikap eris mahasiswa,", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 227, "width": 213, "height": 21, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian yang dilakukan oleh Jurica dan Gun- ardi", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 237, "width": 216, "height": 64, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(2012) tentang factor-faktor yang mempengaruhi sikap etis mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan hanya keceerdasan emo- sional yang berpengaruh terhadap sikap etis maha- siswa sedangkan locus of control dan jender tidak berpengaruh.", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 305, "width": 216, "height": 64, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian yang dilakukan oleh Arianti (2012), tentang perbedaan pengaruh locus of control dan gender . Hasil penelitian menunjukkan pengaruh h lacus of control berbeda antara internal dan ekternal, gender antara laki dan perempuan juga berpengaruh nyata.", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 372, "width": 216, "height": 54, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian yang dilakukan oleh Maryani &Ludigno(2008) tentang pengaruh kecerdasan emo- sional (emotional quotient (EQ) terhadap sikap etis auditor. Hasil penelitian ada pengaruh kecerdasan emosional terhadap sikap etis auditor.", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 429, "width": 216, "height": 54, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Peneltian yang dilakukan Riasning (2016) ten- tang pengaruh kecerdasan intelektual, emosional, spiritual terhadap sikap etis mahasiswa akuntanasi, Hasil penelitian ketiga variable tersebut berpengaruh secara nyata.", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 486, "width": 216, "height": 128, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian yang dilakukan oleh Nurul Istiqamah (2016) tentang Pengaruh Kecerdasan intelektual, emosional, spiritual dan budaya organisasi terhadap sikap etis mahasiswa. Hasil penelitian kecerdasan emosional, dan budaya organisasi tidak berpengaruh terhadap sikap etis mahasiswa Penelitian yang dil- akukan oleh Aprillawati dan Alit Suardana (2016), tentang budaya etis organisasi sebagai variable pemoderasi pengaruh orientasi etis pada pertim- bangan etis auditor. Hasil penelitian Budaya etis berpengaruh terhadap pertimbangan etis auditor se- bagai mediasi.", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 632, "width": 124, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "B. Pengembangan Hipotesis", "type": "Section header" }, { "left": 307, "top": 646, "width": 213, "height": 22, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan berbagai uraian di atas dapat diru- muskan hipotesis sebagai berikut :", "type": "Text" }, { "left": 314, "top": 671, "width": 208, "height": 22, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1) H 1 : EQ, LC dan ECO berpengaruh signifikan terhadap perilaku etis auditor", "type": "List item" }, { "left": 314, "top": 697, "width": 208, "height": 21, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2) H 2 : EQ berpengaruh positip signifikan terhadap perilaku etis auditor", "type": "Text" }, { "left": 314, "top": 722, "width": 208, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3) H 3 : LCberpengaruh positip signifikan terhadap", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 750, "width": 302, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal KRISNA: Kumpulan Riset Akuntansi, Vol. 9, No. 2 Januari 2018 © All Right Reserved", "type": "Page footer" }, { "left": 472, "top": 750, "width": 41, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Halaman 67", "type": "Page footer" }, { "left": 75, "top": 75, "width": 323, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh Kecerdasan Dan Budaya Etis Organisasi Terhadap Prilaku Etis Auditor Di Provinsi Bali", "type": "Text" }, { "left": 82, "top": 94, "width": 206, "height": 36, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "perilau etis auditor 4) H 4 : ECO berpengaruh positip signifikan ter- hadap perilaku etis auditor.", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 148, "width": 126, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "III.METODE PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 75, "top": 163, "width": 215, "height": 53, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini dilakukan di KAP yang ada di provinsi Bali dengan mengambil sampel sebanyak 65 orang auditor dengan kreteria yang memiliki pen- galaman kerja lebih dari setahun dengan menggunakan teknik purposive sampling", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 234, "width": 105, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Identifikasi Variabel", "type": "Section header" }, { "left": 82, "top": 249, "width": 131, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a) Kecerdasan Emosional (EQ)", "type": "List item" }, { "left": 82, "top": 263, "width": 110, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b) Locus of Control ( LC)", "type": "List item" }, { "left": 82, "top": 278, "width": 140, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c) Budaya Etis Organisasi (ECO)", "type": "List item" }, { "left": 75, "top": 307, "width": 103, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Difinisi Operasional", "type": "Section header" }, { "left": 82, "top": 321, "width": 209, "height": 149, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a) Perilaku Etis Auditor (EBA) adalah Respon auditor terhadap kejadian yang mengandung situasi dilematis berdasarkan Prinsip Etika Kode Etik IAI. (Ridwan Tikolah, 2006) Varia- bel ini diperoleh dengan kuesioner yang terdiri dari tujuh item kejadian yang mengadung situasi dilematis dari perspektif Prinsip Etika Kode Etik IAI.Indikatornya adalah: (1) Tanggung jawab profesi, (2) Kepentingan Pub- lik, (3) Integritas, (4) Obyektivitas, (5) Kompe- tensi dan kehati-hatian, (6) Kerahasiaan), (7) Prilaku profesionalisme .Variabel ini diperoleh dari kuisioner dengan 25 pertanyaan, yang pen- gukurannya dengan skor 1-5", "type": "Text" }, { "left": 82, "top": 474, "width": 208, "height": 212, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b) Kecerdasan Emosional (EQ), adalah kemampu- an auditor untuk mengenali perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain, memotivasi diri sendiri, serta mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain (Goleman,2005: 512 dalam Ri- asning, 2016). Indikatornya adalah (1) Pengenalan diri), (2) Pengendalian diri ( con- trol diri, dapat dipercaya, berhati-hati, adafta- bilitas, inovasi), (3)Motivasi (dorongan ber- prestasi, komitmen, inisiatif, optimisme),(4) Empaty (memahami orang lain, mengembang- kan orang lain, orientasi pelayanan), (5) Ket- erampilan social (pengaruh, komonikasi, mana- jemen konflik, kepemimpinan, membangun ikatan, kalaborasi dan kooprasi, kemampuan tim. Variabel ini diperoleh dengan kuesioner yang terdiri dari 24 pertanyaan yang diadaptasi dari Ridwan Tikolah (2006), yang penguku- rannya menggunakan kuisnare dengan skor 1-5", "type": "Text" }, { "left": 82, "top": 690, "width": 208, "height": 42, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c) Locus Of Control (LC) adalah cara pandang seorang auditor terhadap suatu peristiwa di- manan seseorang apakah dapat/tidak dapat mengendalikan peristiwa yang terjadi padanya.", "type": "List item" }, { "left": 328, "top": 94, "width": 194, "height": 107, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(Robbins, 2006:132) dalam (Aini 2015).Indikator yang digunakan dalam pen- gukuran locus of control adalah sebagai beri- kut: Memperoleh pekerjaan adalah keberun- tungan, Faktor koneksi dan keahlian dalam memperoleh jabatan dan pekerjaan,Promosi jabatan merupakan nasib baik, Jumlah pengha- silan yang diperoleh tergantung pada keberun- tung-an. yang pengukurannya menggunakan kuisnaire dengan skor 1-5.", "type": "Text" }, { "left": 314, "top": 204, "width": 209, "height": 159, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "d) Budaya Etis Organisasi (ECO) suatu pan- dangan tentang persepsi auditor atas tindakan etis pimpinan yang memperhatikan pentingnya etika didalam perusahaan.Budaya etis organ- isasi diukur dengan 3 indikator yang dikem- bangkan oleh Hunt et al. (1989).Setiap butiran pertanyaan mengandung tindakan – tindakan yang dilakukan oleh pimpinan terhadap bawa- hannya baik yang sikap etis maupun tidak etis. Indikator dalam budaya etis organisasi (Fallah, 2007) yaitu gaya kepemimpinan atasan, huku- man atas tindakan atau perilaku tidak etis da- lam organisasi akan memperbaiki diri dan ber- sikap etis, kompromi atas perilaku tidak etis tidak di benarkan.", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 381, "width": 139, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Jenis Data Yang Digunakan", "type": "Section header" }, { "left": 307, "top": 396, "width": 216, "height": 64, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber data adalah primer dengan menyebarkan angket kuisner ke masing- masing kantor akuntan publik yang ada di Provinsi Bali sesuai dengan re- sponden yang telah ditentukan. dan data skunder adalah data yang diperoleh dari KAP. Sifat data ada- lah kuantitatif dan kualitatif ( scoring ).", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 478, "width": 134, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Metode Pengumpulan Data", "type": "Section header" }, { "left": 314, "top": 493, "width": 208, "height": 64, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a) Metode kuisioner, pengumpulan data ini dil- akukan dengan melakukan tanya jawab lang- sung pada responden sesuai dengan isi kuisner ke kantor akuntan publik, kemudian diisi saat itu juga yang lama pengumpulannya di- perkirakan selama 30 hari .", "type": "List item" }, { "left": 314, "top": 560, "width": 209, "height": 43, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b) Dokumentasi, adalah berupa buku- buku dan hasil penelitian sebelumnya serta jumlah akuntan publik yang menjadi sasaran dalam penelitian ini.", "type": "List item" }, { "left": 307, "top": 621, "width": 107, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5. Teknik Analisis Data", "type": "Section header" }, { "left": 307, "top": 635, "width": 143, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a) Validitas dan Uji Reliabilitas", "type": "Section header" }, { "left": 307, "top": 650, "width": 216, "height": 32, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Instrumen penelitian yang digunakan dapat die- valuasi melalui uji validitas dan reliabilitas. dengan bantuan program SPSS ver 15 for windows", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 700, "width": 95, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b) Uji Asumsi Klasik", "type": "Section header" }, { "left": 307, "top": 715, "width": 215, "height": 21, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Untuk mengetahui apakah hasil estimasi regresi yang dilakukan benar-benar bebas dari adanya gejala", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 750, "width": 302, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal KRISNA: Kumpulan Riset Akuntansi, Vol. 9, No. 2 Januari 2018 © All Right Reserved", "type": "Page footer" }, { "left": 472, "top": 750, "width": 41, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Halaman 68", "type": "Page footer" }, { "left": 75, "top": 75, "width": 323, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh Kecerdasan Dan Budaya Etis Organisasi Terhadap Prilaku Etis Auditor Di Provinsi Bali", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 94, "width": 213, "height": 43, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "heteroskedastisitas, data normal dan gejala multiko- linearitas. Model regresi dapat dijadikan alat esti- masi yang tidak bias jika telah memenuhi persyara- tan BLUE ( best linear unbiased estimator )", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 154, "width": 75, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c) Uji Hipotesis", "type": "List item" }, { "left": 75, "top": 169, "width": 216, "height": 43, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi berganda ( multiple regression analysis ), dengan program SPSS ver 15 forwindows dengan model sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 216, "width": 215, "height": 50, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Y= β 1 X1+ β 2 X2 + β 3 X3 + e (Ghozali Imam, 2013 : 21) Atau EBA = β 1 EQ + β 2LC + β 3ECO + e Keterangan:", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 270, "width": 176, "height": 55, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "EBA :Sikap Etis Mahasiswa Akuntansi EQ : Kecerdasan Emosional LC : Locus OF Control ECO : Budaya Etis Organisasi", "type": "Table" }, { "left": 75, "top": 328, "width": 119, "height": 26, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "β 1 , β 2 , β 3 :Koefisien Regresi e :Erorr", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 358, "width": 216, "height": 127, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil regresi linear berganda akan dilakukan Uji Signifikansi Simultan (Uji F). Uji F merupakan pen- gujian terhadap koefisien regresi secara bersama- sama yaitu pengaruh dari seluruh variabel inde- penden (X1, X2, X3 ) terhadap variabel dependen (Y). Sedangkan Uji Signifikansi Parameter Individu- al (Uji t) digunakan untuk menguji hipotesis secara parsial guna menunjukan pengaruh tiap variabel independen secara individu terhadap variabel de- penden, yakni pengaruh EQ terhadap EBA, Pengaruh LC terhadap EBA dan Pengaruh ECO ter- hadap EBA.", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 503, "width": 160, "height": 25, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Validitas dan Relibilitas", "type": "Section header" }, { "left": 75, "top": 532, "width": 215, "height": 117, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji validitas instrument penelitian ini dilakukan terhadap instrument EQ, LC, ECO dan Prilaku etis (EBA). dengan bantuan program SPSS ver 21 for windows. Hasil uji validitas dan reliabilitas instru- men penelitian ini menunjukkan 24 item variable EQ, 15 item variable LC dan 8 item variabel ECO valid nilai r < 0,03). Sedangkan 24 item variabel EBA valid (nilai r > 0,03) ,maka dapat disimpulkan semua butir pertanyaan dalam variabel penelitian ini adalah valid, menurut kriteria Ghozali ( 2013 ). (lampiran 3 )", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 653, "width": 215, "height": 74, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji reliabilitas EQ, LC , ECO dan EBA dengan menggunakan SPSS ver 21 for windows terlihat hasil nilai koefisien Cronbach Alpha pada variabel nilainya lebih besar dari 0,6, maka dapat disimpul- kan semua butir pertanyaan dalam variabel penelitian ini adalah reliable,mMenurut kriteria Ghozali( 2013 ). ( lampiran 3 )", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 94, "width": 149, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "B. Hasil Pengujian Asumsi Klasik", "type": "Section header" }, { "left": 307, "top": 109, "width": 216, "height": 117, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil pengujian asumsi klasik untuk normalitas menunjukkan nilai probabilitas Uji Kolmogorov- Smirnov (2-tailed p.) lebih besar dari 0,05 (0,568 > 0,05); nilai VIF EQ, LC, dan ECO lebih kecil dari 10 (1,053; 1,341; 1,355 < 10); nilai Tolerance lebih besar dari 0,10 ( 0,949; 0,746; 0,738 > 0,10) nilai β Uji Park EQ, LC, dan ECO lebih besar dari 0,05 (0,325; 0,138; 0,272 > 0,05); Hal ini berarti data penelitian ini berdistribusi normal serta tidak ter- jadinya multikolinearitas dan heteroskedastisitas, menurut kriteria Ghozali( 2013).", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 244, "width": 127, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "C. Hasil Pengujian Hipotesis", "type": "Section header" }, { "left": 307, "top": 258, "width": 216, "height": 160, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan analisis regresi linear berganda menunjukkan nilai Sign Regresi dengan uji F lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05); dengan uji T nilai Sign EQ lebih kecil dari 0,05 (0,033 < 0,05), nilai Sign LC dan nilai Sign ECO lebih kecil dari 0,05 (0,07; 0,048 < 0,05), serta nilai standardized coefficien EQ, LC, dan ECO masing-masing 0,244; 0,251; dan 0,355 (Lampiran 3). Berdasarkan hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa EQ, LC, dan ECO secara parsial dan simultan berpengaruh signifikan terhadap Prilaku etis auditor. variable EQ, LC dan ECO ber- pengaruh terhadap EBA, ini dapat dilihat dari nilai standardized coefficient masing –masing variable tersebut (0,244 , 0,3251 dan 0,355)", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 436, "width": 71, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "D. Pembahasan", "type": "Section header" }, { "left": 307, "top": 450, "width": 215, "height": 22, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh EQ, LC dan SQ terhadap Prilaku Etis Auditor", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 475, "width": 216, "height": 32, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa EQ, LC, dan ECO secara simultan berpengaruh signifikan terhadap EBA", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 511, "width": 216, "height": 117, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Demikian halnya dengan pengaruh secara parsial, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara par- sial baikEQ,LC maupun ECO berpengaruh signif- ikan terhadap Prilaku etis auditor Dengan demikian hasil penelitian ini secara mendukung apa yang dikemukan oleh Jurica dan Gunardi (2012), Jam- aludin dkk (2014) dan Zohar & Marshall (2008), Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian Debora (2012), Riasning (2016), Ustadi dan Utami (2005), dan Hastuti (2007) penelitian yang dilakukan oleh Aprillawati dan Suardana (2016)", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 646, "width": 95, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 307, "top": 661, "width": 213, "height": 32, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "agoes, Sukrisno. Auditing Petunjuk Praktis Pemerik- saan Akuntan oleh Akuntan Publik Edisi 4- Buku 1. Jakarta: Salemba Empat, 2014.", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 696, "width": 216, "height": 43, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Amstrong, Thomas. 2009. 7 Kinds of Smart. Menemukan dan Meningkatkan Kecerdasan Anda Berdasarkan Teori Multiple Intelli- gence . Jakarta: GramediaPustaka Utama.", "type": "List item" }, { "left": 75, "top": 750, "width": 302, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal KRISNA: Kumpulan Riset Akuntansi, Vol. 9, No. 2 Januari 2018 © All Right Reserved", "type": "Page footer" }, { "left": 472, "top": 750, "width": 41, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Halaman 69", "type": "Page footer" }, { "left": 75, "top": 75, "width": 323, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh Kecerdasan Dan Budaya Etis Organisasi Terhadap Prilaku Etis Auditor Di Provinsi Bali", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 94, "width": 215, "height": 32, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ghozali, Imam, (2013), “ Aplikasi Analisis Multivari- ate dengan program IBM SPSS 21 ”, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 130, "width": 215, "height": 57, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mulyadi, dan Kanaka,(2013), Auditing Pendekatan Terpadu , Salemba Empat. Jakarta. Paulus, Silvia Veronika, (2012), Struktur Organisasi Kantor Akuntan Publik , http:// captainvie.blogspot.com", "type": "Table" }, { "left": 75, "top": 191, "width": 215, "height": 21, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sugiyono, (2016), Statistika Untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung.", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 216, "width": 215, "height": 21, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Wirawan, ( 2009), Konflik dan Manajemen Konflik , Salemba Humanika: Jakarta", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 241, "width": 215, "height": 32, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Aji, Bima Bayu, (2010), Analisis Dampak Dari Lo- cus Of Control pada Tekanan Kerja, Kepua- sanKerja, dan Kinerja Auditor Internal ,", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 273, "width": 215, "height": 114, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tesis Jurusan Akuntansi, Universitas Diponegoro, Semarang. Aprilliawati, alit Suardana (2016), Budaya etis or- ganisasi sebagai variable Pemoderasi pengaruh orientasi etis pada pertimbangan etis auditor Basudewa, Dewa Gede Agung. (2015) Pengaruh Locus Of Control, Komitmen Organisasi, Kinerja Auditor, dan Turnover Intention pada Prilaku Menyimpang dalam Audit.", "type": "Table" }, { "left": 75, "top": 391, "width": 213, "height": 53, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "David. skandal-manipulasi-laporan-keuangan-pt- kimia-farma-tbk/. november 4,2009. https:// davidparsaoran.wordpress.com/2009/11/04/ skandal-manipulasi-laporan-keuangan-pt- kimia-farma-tbk/.", "type": "List item" }, { "left": 75, "top": 448, "width": 215, "height": 121, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dwirandra. (2013). “Pengaruh Perilaku Belajar ter- hadap Tingkat PemahamanAkuntansi dan Sikap Etis dengan Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritualsebagai Variabel Pemoderasi.”Bisnis. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia . Vol. 1 No. 2, hlm. 1-19. Fanani, Zaenal, (2008), Pengaruh Struktur Audit, Konflik Peran, dan Ketidakjelasan Peran terhadap Kinerja Auditor , Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol 5 No 2, Universitas Air- langga Surabaya, Surabaya, hal 139- 155.", "type": "List item" }, { "left": 75, "top": 572, "width": 215, "height": 33, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Fatmawati, N.D (2007), Analisis Pengaruh Factor- Faktor Individual Terhadap Prilaku Auditor di KAP Yogyakarta Riset ekonomi", "type": "List item" }, { "left": 307, "top": 94, "width": 216, "height": 64, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gunawan, dan Ramdan, ,(2010), Pengaruh Konfik Peran, Ketidakjelasan Peran, dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Auditor di Kantor Akuntan Publik Wilayah DKI Jakar- ta , Jurnal Ilmiah Jurusan Akuntansi, Univer- sitasBina Nusantara, Jakarta.", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 162, "width": 216, "height": 157, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hastuti,S (2007), Prilaku Etis Mahasiswa dan Dosen Ditinjau dari Factor-Faktor Individual Gen- der dan Locus of Control . Jurnal Rset Ekonomi dan Busnis Vol 7, Maret 58-73 Martina Made Bela dg Kawan-kawan,(2015), Pengaruh budaya Etis, orientasi Etika, Pen- galaman, dan Profesionalisme Terhadap Sen- sitivitas Kegiatan Audit yang dilaksanakan Inspektorat Pemerintah Kabupaten Buleleng Nurul istiqmah (2016), Pengaruh kecerdasan emo- sional, spiritual dan budaya organisasi ter- hadap prilaku etis mahasiswa akuntan- si ,Jurnal riset ekonomi Muhamadyah Yog- yakarta", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 322, "width": 216, "height": 64, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ridwan Tikolah, Iwan Tryuwono, H,Unti Ludigdi (2006). Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional dan Spiritual ter- hadap Skap Etis Akuntan Publik di Makas- ar,Simposium ANasional Akuntansi 9 di Padang", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 390, "width": 216, "height": 32, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Santoso, K2002 Dampak Kebangkrutan Enron Ter- hadap Citra Profesi Akuntan Publik, Media Akuntansi 25 (April) :17-19", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 425, "width": 216, "height": 64, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumirat, Gunawan Cahya, (2006), Pengaruh Profesionalisme dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Internal Auditor, dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening, Universitas Diponegoro, Semarang.", "type": "Table" }, { "left": 307, "top": 493, "width": 216, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Suryaningsih ,S.S Heriningsih &A Afwah. 2004", "type": "Text" }, { "left": 338, "top": 504, "width": 185, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh Pendidikan Tinggi Terhadap EQ.", "type": "Table" }, { "left": 338, "top": 514, "width": 185, "height": 22, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Proceeding Simposium Nasional Akuntansi VII. Denpasar 2-13 Desember , 351-369", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 539, "width": 216, "height": 43, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ustadi, N.H&Utami R.D (2005). Analisis Perbedaan Factor-Faktor Individual Terhadap Persepsi Prilaku Etis Mahasiswa. Jurnal Akuntansi &Auditing, Volume 01/N0.02 Mei 162-180", "type": "Text" }, { "left": 116, "top": 622, "width": 342, "height": 120, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 1 Uji Validitas Variabel EQ N=65 No Indikator r hitung r tabel Validitas 1 EQ1 0,328 0.3 Valid 2 EQ2 0,425 0,3 Valid 3 EQ3 0,599 0,3 Valid 4 EQ4 0,456 0,3 Valid 5 EQ5 0,550 0,3 Valid 6 EQ6 0,588 0,3 Valid 7 EQ7 0,589 0,3 Valid 8 EQ8 0,308 0,3 Valid", "type": "Table" }, { "left": 75, "top": 607, "width": 46, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Lampiran", "type": "Picture" }, { "left": 75, "top": 750, "width": 302, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal KRISNA: Kumpulan Riset Akuntansi, Vol. 9, No. 2 Januari 2018 © All Right Reserved", "type": "Page footer" }, { "left": 472, "top": 750, "width": 41, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Halaman 70", "type": "Page footer" }, { "left": 75, "top": 75, "width": 323, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh Kecerdasan Dan Budaya Etis Organisasi Terhadap Prilaku Etis Auditor Di Provinsi Bali", "type": "Text" }, { "left": 241, "top": 545, "width": 152, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 6 Hasil Uji Multikolienaritas", "type": "Text" }, { "left": 108, "top": 94, "width": 373, "height": 546, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 2 Uji Validitas Variabel LC N=65 No. Indikator r hitung r tabel Validias 1 LC1 0,660 0,3 Valid 2 LC2 0,623 0,3 Valid 3 LC3 0,726 0,3 Valid Tabel 3 Uji Validitas Variabel ECO N=65 No. Indikator r hitung r tabel Validitas 1 ECO1 0,502 0,3 Valid 2 ECO2 0,612 0,3 Valid 3 ECO3 0,457 0,3 Valid 4 ECO4 0,702 0,3 Valid Tabel 4 Uji Validitas Variabel Prilaku ETIS(Y/EBA) N=65 No. Indikator r hitung r table Validitas 1 EBA1 0,429 0,3 Valid 2 EBA2 0,533 0,3 Valid 3 EBA3 0,346 0,3 Valid 4 EBA4 0,382 0,3 Valid 5 EBA5 0,423 0,3 Valid 6 EBA6 0,330 0,3 Valid 7 EBA7 0,412 0,3 Valid 8 EBA8 0,412 0,3 Valid Tabel 5 Uji Reliabilitas variabel N= 65 No Variabel Cronbach’s Alpha Nilai kritis/Standard Reliabilita 1 EQ 0, 68 >0,6 Reliabel 2 LC 0, 727 >0,6 Reliabel 3 ECO 0,696 >0,6 Reliabel 4 EBA 0,628 >0,6 Reliabel Model Collianerity statistic Tolerance VIF EQ 0,949 1,053 LC 0,746 1,341 ECO 0,738 1,355 Tabel 7 Hasil Uji Multikolienaritas", "type": "Table" } ]
0e7d74a6-2974-a592-5280-87c5581b7140
https://jap.ub.ac.id/index.php/jap/article/download/89/148
[ { "left": 549, "top": 816, "width": 12, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "17", "type": "Page footer" }, { "left": 41, "top": 817, "width": 187, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Journal of Anaesthesia and Pain. 2022. Vol.3(1):17-21", "type": "Page footer" }, { "left": 53, "top": 114, "width": 495, "height": 44, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ultrasound-Guide Hydrodissection for Ulnar Nerve Entrapment at Arcade of Struthers", "type": "Section header" }, { "left": 141, "top": 173, "width": 314, "height": 15, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kamala Kan Nur Azza 1 , Said Sofwan 2 , Albertus Sugeng Wibisono 3", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 188, "width": 468, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1 Anesthesiology and Intensive Therapy Installation, Academic Hospital Gadjah Mada University ,Yogyakarta, Indonesia", "type": "Text" }, { "left": 193, "top": 200, "width": 212, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2 Pain Center, RSI Sultan Agung, Semarang, Indonesia", "type": "Text" }, { "left": 173, "top": 212, "width": 254, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3 Mitra Keluarga Kemayoran Hospital, Central Jakarta, Indonesia", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 579, "width": 82, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "INTRODUCTION", "type": "Section header" }, { "left": 36, "top": 592, "width": 257, "height": 203, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ulnar nerve entrapment (UNE) commonly occurs in the cubital tunnel of the elbow or wrist. 1 Symptom that may arise includes tingling or numbness in the fourth and fifth fingers that come and goes, which appears when bending the elbow. But in more severe cases, it often causes weakness in the fourth and fifth fingers when grasping or difficulty in coordinating movements. 2 Other symptoms includes difficulty moving the elbow, edema at the elbow, pain that worsen when pressure is applied to the elbow, and weakness in the hand from the affected ulnar nerve. 3 In chronic case with inadequate management, UNE lead hand muscle atrophy. 4 Ulnar nerve entrapment is the second most common compression neuropathy in the upper extremity after carpal tunnel syndrome. 5 The incidence of UNE is around 0.8% annually, with severity varying from mild to severe. 6 Although the incidence is low, UNE is often found in industrialized countries as a result of poor work procedures or repetitive", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 579, "width": 257, "height": 95, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "movements over a long period. UNE is an upper limb work- related musculoskeletal disorder (WRMD) that often occurs in drivers, factory workers, music players, and other occupation with repetitive movements nor ergonomic. For long period, UNE can trigger epicondylitis, tendinitis, and nerve entrapment. Therefore, UNE often occurs at productive ages, which is around 30 to 50 yeas in almost the same proportion of males and females. 6", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 675, "width": 257, "height": 118, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "UNE often shows atypical symptoms. Many UNE patients who come with complaints of tingling and numbness in fourth and fifth fingers come and go and have not shown any specific anatomical abnormalities. Sometimes patients come with no complaints so that the clinician cannot distinguish the presence of UNE and often diagnoses with a certain neuropathy. This is one of the reasons why UNE patients did not receive an appropriate pain management. 6 Several diagnostic test may be done to assist UNE diagnosis, including the gold standard magnetic resonance", "type": "Text" }, { "left": 154, "top": 237, "width": 48, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ABSTRACT", "type": "Section header" }, { "left": 154, "top": 263, "width": 401, "height": 48, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Background : : Ulnar nerve entrapment (UNE) causes a tingling or numbness in the fourth and fifth fingers and appears when provoked by bending the elbow. In some severe cases, UNE often causes weakness of the fourth and fifth fingers when grasping or difficulty in coordinating movements. In severe cases, it causes muscle atrophy.", "type": "Text" }, { "left": 154, "top": 312, "width": 401, "height": 131, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Case: A 39-year-old male patient had complaints of pain and numbness in the right arm above the elbow radiating to the fourth and fifth fingers. There is a burning sensation on the right arm when exposed to the wind, with a visual analog scale (VAS) 4-5. Two years ago, the patient had a history of pain in his entire right arm and shoulder blade after falling from a cliff. The patient received treatment with mefenamic acid 500 mg, three times a day, ranitidine 150 mg, two times a day, but the pain did not improve. The patient was diagnosed with ulnar nerve entrapment at the arcade of Struthers. The patient was treated with hydrodissection using ultrasound guidance with 2% lidocaine and steroids (Triamcinolone Acetonide 40 mg/ml). Evaluation on the seven days after hydrodissection, burning sensation at the injection site, tingling and numbness have disappeared. Conclusion: Ultrasound-guided hydrodissection is clinically effective in ulnar nerve entrapment at the arcade of Struthers management.", "type": "Text" }, { "left": 154, "top": 457, "width": 283, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords: hydrodissection, ulnar nerve entrapment, pain management", "type": "Text" }, { "left": 42, "top": 356, "width": 96, "height": 81, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Correspondence: Kamala Kan Nur Azza, MD, SpAn, MSc Anesthesiology and Intensive Therapy Installation. Academic Hospital Gadjah Mada University ,Yogyakarta,", "type": "Text" }, { "left": 42, "top": 439, "width": 34, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Indonesia", "type": "Table" }, { "left": 42, "top": 450, "width": 79, "height": 19, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "e-mail: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 88, "top": 522, "width": 460, "height": 27, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Received: November 2021, Revised: December 2021, Published: January 2022 How to cite this article: Azza, KKN, S Sofwan, AS Wibisono. Ultrasound-Guide Hydrodissection for Ulnar Nerve Entrapment at Arcade of Struthers. Journal of Anaesthesia and Pain. 2022:3(1):17-21. doi: 10.21776/ub.jap.2022.003.01.05", "type": "Text" }, { "left": 442, "top": 72, "width": 120, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Case Report", "type": "Table" }, { "left": 41, "top": 33, "width": 272, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Journal of Anaesthesia and Pain, 2022, Volume: 3, No.1: 17-21", "type": "Text" }, { "left": 473, "top": 35, "width": 68, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "P-ISSN : 2722-3167", "type": "Page header" }, { "left": 41, "top": 46, "width": 70, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "https://jap.ub.ac.id", "type": "Table" }, { "left": 473, "top": 46, "width": 68, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "E-ISSN : 2722-3205", "type": "Page header" }, { "left": 549, "top": 816, "width": 12, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "18", "type": "Page footer" }, { "left": 41, "top": 817, "width": 187, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Journal of Anaesthesia and Pain. 2022. Vol.3(1):17-21", "type": "Page footer" }, { "left": 36, "top": 36, "width": 257, "height": 143, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "imaging (MRI), Electro neuro-myography (ENMG), X-ray, and ultrasound. However, MRI examination takes more time, is not available in all health facilities, and the results are often disrupted by the presence of artifacts. The examination using ENMG often show a normal result when done in patient who are not on their relaps. In addition, the availability of ENMG in health facilities is also limited. Examination using X-ray can only show conditions around the nerve without being able to visualize the ulnar nerve. Compared to the other diagnostic test modalities, ultrasound shows a promising technique because it was able to visualize and direct pain practitioners in UNE therapy. 7", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 180, "width": 257, "height": 107, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "In mild and moderate cases, non-operative therapy using medication is recommended. Bracing or splinting is also often used to minimalize the compression. 4 However, this technique makes patients uncomfortable and reduces patients' productivity. Occupational therapy was also found to be effective in reducing UNE's symptoms and severity. 8 However, the invasive procedure is needed to be considered when the symptom gets worse, interferes with daily activity, and causes disability. Surgical methods are divided into two major", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 36, "width": 257, "height": 71, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "categories, including simple ulnar nerve decompression with or without medial epicondylectomy. The second is subcutaneous, intermuscular, and submuscular anterior transposition procedures. 9 However, the outcome of those techniques remains controversial. 9 Decompression using transposition potentially causes new compression. 7", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 108, "width": 257, "height": 119, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Several disadvantages and adverse events from invasive techniques encourage clinicians to start using other more advance modalities. Hydrodissection is a novel technique in nerve entrapment management. Hydrodissection is done by introducing a solution between tissue planes to create a separation and tissue adhesion under an ultrasound guide. 10 It will release the adhesion of soft tissue or nerve entrapment. 2 This technique also could be performed in outpatients. In this case report, we report a successful diagnosis and management of UNE using hydrodissection under an ultrasound guide.", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 241, "width": 30, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "CASE", "type": "Section header" }, { "left": 305, "top": 254, "width": 257, "height": 35, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "A 39-year-old male patient came with the complaint of pain and numbness in the right arm above the elbow radiating to the fourth and fifth fingers. There is a burning sensation on", "type": "Text" }, { "left": 60, "top": 421, "width": 12, "height": 14, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "A", "type": "Section header" }, { "left": 66, "top": 592, "width": 12, "height": 15, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "B", "type": "Section header" }, { "left": 60, "top": 752, "width": 11, "height": 15, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "C", "type": "Section header" }, { "left": 41, "top": 779, "width": 520, "height": 24, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Figure 1. Nerve tracking. A. On the forearm between the flexor carpi ulnaris (FCU) and flexor digitorum profundus (FDP), B. On the elbow between the olecranon and medial epicondyle, C. ± 8 cm proximal to the medial epicondyle.", "type": "Caption" }, { "left": 549, "top": 816, "width": 12, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "19", "type": "Page footer" }, { "left": 41, "top": 817, "width": 187, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Journal of Anaesthesia and Pain. 2022. Vol.3(1):17-21", "type": "Page footer" }, { "left": 36, "top": 36, "width": 257, "height": 143, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "the right arm when exposed to the wind. Two years ago, the patient fell from a cliff, his entire right arm and shoulder blade felt sore, right upper arm was bruised, but there was no injury or pain in the head, neck area and other organs. The X-ray showed no fractures or fissures. The pain still persists after the bruise fully recover. He then consumes pain-relieving drugs (mefenamic acid 500 mg 3 times a day, ranitidine 150 mg two times a day), but the pain does not improve. One week ago, the arm began to feel a bit numb and tingling to the fourth and fifth fingers. There is a burning sensation when exposed to the wind. History of trauma, high blood pressure, diabetes, stroke, heart disease, and malignancy or tumor was denied.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 180, "width": 257, "height": 131, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The patient's general status appears to be moderately ill, and the health status is adequate. Compos mentis consciousness, Glasglow Coma Scale: eye response (E), vocal response (V), and motor response (M) E4V5M6. Vital signs blood pressure 130/80 mmHg, pulse 72 beats/minute, temperature 36oC, pain VAS 4-5, good skin turgor, normocephalic head, anemic conjunctiva eyes -/-, sclera icteric - /-, pupil isocor 3/3 mm, light reflex +. Symmetrical neck, no enlargement of the thyroid gland, no deviation of the trachea, no enlargement of lymph nodes, neck stiffness (-), meningeal sign (-), pain in the neck area (-).", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 311, "width": 257, "height": 143, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pulmonary examination revealed normochest, symmetrical chest wall, symmetrical chest wall expansion, resonance in both lung fields, vesicular (Normal/Normal), rhonchi (-/-), wheezing (-/-). Cor examination did not show ictus cordis, regular I and II heart sounds, Gallops (-), Murmurs (-). Flat abdomen supple. The abdominal wall is supple, skin turgor is good, the liver and spleen are not enlarged, there is no abdominal pressure pain, the tympanic membrane and bowel sounds are normal. Examination of the extremities revealed edema (-), cyanosis (-), muscle atrophy (-), capillary refill <2 seconds, warm (+), Tinel's sign (+) in the area 8 cm above the elbow.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 467, "width": 101, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Supporting examination", "type": "Section header" }, { "left": 54, "top": 479, "width": 209, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Laboratorium test: Blood sugar level 108 mg/dL", "type": "List item" }, { "left": 54, "top": 491, "width": 213, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Nerve tracking using ultrasound (Figure 1A, B, C)", "type": "List item" }, { "left": 36, "top": 515, "width": 257, "height": 83, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nervus tracking shows that the diameter of the nerve is about 0.8 mm and is located beside the ulnar artery between the FCU and FDP. When tracked proximally, the diameter of the nerve is about 1 mm in the circumferential area and enlarges to 1.6 mm in the sulcus area. In the 8 cm proximal to the medial epicondyle, the ulnar nerve diameter of 2.1 mm is seen. According to Sivak et al. 11 , this is a sign of fascia thickening.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 599, "width": 257, "height": 178, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The patient was diagnosed with ulnar nerve entrapment at the arcade of Struthers with a differential diagnosis of muscle spasm and cervical radicular pain. The patient receives hydrodissection-ultrasound guide therapy using 2% lidocaine and steroid (triamcinolone acetonide 40 mg/ml). Treatment is done in the supine position. The forearm above the elbow is prepared using alcohol and betadine. The treatment area was then covered using a sterile drape. A nerve tracking-ultrasound guide was performed to visualize the ulnar nerve at the arcade of Struthers area. Local anesthetic 1% lidocaine was infiltrated in the marked area. A Spinocan 25 G needle (in-plane) puncture was performed in the arcade of Struthers area. After the tip of the needle was shown in the perineural space (indicated by a pop sensation when the needle penetrates the muscle fascia), then hydrodissection was", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 36, "width": 257, "height": 23, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "performed using 0.9% NaCl 5 ml + 2% lidocaine 4 ml + triamcinolone acetonide 1 ml (20 mg).", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 60, "width": 257, "height": 83, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Examination on day three post-injection shows a burning sensation on the right forearm is still present. However, the tingling and numbness are reduced, and the burning sensation on the right arm when exposed to the wind is diminished. Evaluation on the seventh-day post-injection shows there is no more burning sensation, tingling, and numbness on the right arm.", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 156, "width": 62, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DISCUSSION", "type": "Section header" }, { "left": 305, "top": 169, "width": 257, "height": 71, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ulnar nerve entrapment (UNE) is caused by compression or irritation of the ulnar nerve. 4 The ulnar nerve is a branch of the medial cord of the brachial plexus and consists of nerve fibers from the C8-T1 spinal nerve roots. The ulnar nerve courses along the arm just anterior to the medial part of the intermuscular septum. 5,12", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 241, "width": 257, "height": 155, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "UNE often occurs in the elbow due to compression of the ulnar nerve by the surrounding tissue, inflammatory processes, or scarring, but sometimes UNE also occurs in the proximal area, such as in the arcade of Struthers area. 12 UNE in the Struthers area often only can be diagnosed by electromyography (EMG) and ultrasound (ULTRASOUND) and will be confirmed during the surgical. 11 Most of the compression in the upper arm takes place in the arcade of Struthers. 13 In 70-80% of cases, UNE occurs under the arcade of Struthers. 11 Arcade of Struthers form by the internal brachial ligament, the triceps's medial head, and medial intermuscular septum just proximal to the medial epicondyle of the humerus. 12", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 397, "width": 257, "height": 370, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "UNE is often caused by flexion of the fascia, subluxation of the ulnar nerve to the medial epicondyle, cubital valgus, bone spurs, synosial hypertrophy, tumor, ganglia, or direct compression of the ulnar nerve. Occupational activities that may trigger secondary UNE include repetitive flexion and extension of the cubital articulation. Factors that affect ulnar nerve neuropathy at or around the elbow includes body mass index, gender, smoking, alcohol, occupation, level of education, supporting activity, previous fracture around the elbow, hypothyroidism, diabetes mellitus, and hypertension. 14 UNE often shows non-typical symptoms. 15 Many patients come with complaints of tingling and numbness in the fourth and fifth fingers that come and go and have not shown any specific anatomical abnormalities, even sometimes patients come when there are no complaints so that clinicians cannot detect the presence of UNE. 3 UNE often diagnosed with a specific neuropathy, thus making patient management inappropriate. Therefore, the enforcement of the UNE diagnosis is required from the foresight of a clinician in recognizing the symptoms of UNE and the risk factors of the patient so that the clinician can choose the right supporting examination in establishing the diagnosis of UNE. Several investigations such as X-Ray, Electro neuro-myography (ENMG), magnetic resonance imaging (MRI), or ultrasonography may be performed to help confirm the diagnosis. 7 The hydrodissection is carried out by injecting fluid into the tissue that requires intervention and is carried out with the help of ultrasound. 10 Hydrodissection, also known as a perineural deep injection, is a technique by injecting a volume of fluid into the scar tissue or fascia to release the pinch or grip on the nerve so that the peripheral nerves will move smoothly over the fascia", "type": "Text" }, { "left": 549, "top": 816, "width": 12, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "20", "type": "Page footer" }, { "left": 41, "top": 817, "width": 187, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Journal of Anaesthesia and Pain. 2022. Vol.3(1):17-21", "type": "Page footer" }, { "left": 36, "top": 186, "width": 202, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Figure 2. Hour-Glass Shape of compressed nerve 10", "type": "Caption" }, { "left": 36, "top": 398, "width": 206, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Figure 3. Compressed nerve showed a thickening 10", "type": "Caption" }, { "left": 36, "top": 420, "width": 257, "height": 226, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This hydrodissection technique requires both the ability to identify the nerves using ultrasonography and safely and accurately manipulate the injection needle under ultrasound guidance. The goal of this technique is to place the needle tip perineural but not intraneural. 10 Using the ultrasound guide, the compressed nerve may appear in an \"hour-glass\" shape (figure 2) or thicken (figure 3). After the sterile preparatory procedure, subcutaneous infiltration of the local anesthetic was performed. After that, the nerve is identified transversely. The needle is inserted into the perineural space (figure 4). A number of aliquots and fluids can assist in identifying the fascia, which is visualized as a donut image due to the presence of hypoechoic fluid around the nerve. Then the ultrasound probe is rotated 90 o so that it shows a longitudinal section of the nerve. All the fluid is then slowly injected while paying attention to the tissue that is starting to be flooded with fluid, sometimes you will feel a \"pop\" sensation by palpating the finger, and in an instant, the patient will feel the pain relieved. 10 Literature showed that hydrodissection provides a satisfying", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 258, "width": 257, "height": 131, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "result in the pain management of the upper extremity, including in carpal tunnel syndrome and ulnar neuropathy. 16,17,18,19 The recent study in ulnar neuropathy show that hydrodissection in- plane approach using 4ml 0.9% saline and steroid (40 mg/ml 1 ml methylprednisolone) for recurrent ulnar nerve neuropathy four years after anterior transposition provides a positive improvement (decrease in VAS score from 9 to 5 at 6-month follow-up). 19 In this case report, the first attempt of hydrodissection using the combination of 5 ml 0.9% NaCl, 4 ml 2% lidocaine, and 1 ml of 20 mg triamcinolone acetonide completely relieve pain seven days after injection.", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 390, "width": 257, "height": 167, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hydrodissection has a risk, including the incidence of intraneural injection, which leads to nerve damage. The intraneural injection can be seen when the diameter of the nerve enlarges during the injection. The intraneural injection is also characterized by nerves moving towards the needle when fluid is inserted. If the injection is carried out in the perineural space, the nerves will move away from the needle. Keep in mind that giving large amounts of fluid will cause another pinch, so it is necessary to pay attention to how many mL of local anesthetic fluid is given, normal physiological fluids, and D5W fluids. Several reports have been made of the efficacy of hydrodissection in the treatment of compressed peripheral nerves, such as the radius, ulnar, femoral, saphenous, peroneal, tibial posterior, plantar, ilioinguinal, and iliohypogastric nerves 10", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 570, "width": 64, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "CONCLUSION", "type": "Section header" }, { "left": 305, "top": 583, "width": 257, "height": 59, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hydrodissection using an ultrasound guide has been proven to be effective in the treatment of ulnar nerve entrapment at the arcade of Struthers. Ultrasound also proved to be effective in assisting the diagnosis and treatment of ulnar nerve entrapment at the arcade of Struthers.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 674, "width": 107, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ACKNOWLEDGMENT", "type": "Section header" }, { "left": 36, "top": 688, "width": 6, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "-", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 700, "width": 117, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "CONFLICT OF INTEREST", "type": "Section header" }, { "left": 36, "top": 713, "width": 167, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The author reports no conflict of interests", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 738, "width": 65, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "REFERENCES", "type": "Section header" }, { "left": 36, "top": 751, "width": 507, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Davis D, Kane S. Ulnar Nerve Entrapment. StatPearls Publishing; 2021. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK555929/", "type": "List item" }, { "left": 36, "top": 763, "width": 526, "height": 35, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Stoddard JM, Taylor CR, OʼConnor FG. Ulnar Nerve Entrapment at the Cubital Tunnel Successfully Treated with Ultrasound- Guided Peripheral Nerve Hydrodissection: A Case Report and Further Evidence for a Developing Treatment Option. Curr Sports Med Rep. 2019;18(11):382-386. doi:10.1249/JSR.0000000000000649", "type": "List item" }, { "left": 308, "top": 236, "width": 241, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Figure 4. Hydrodissection-ultrasound guide (cross-section) 10", "type": "Text" }, { "left": 549, "top": 816, "width": 12, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "21", "type": "Page footer" }, { "left": 41, "top": 817, "width": 187, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Journal of Anaesthesia and Pain. 2022. Vol.3(1):17-21", "type": "Page footer" }, { "left": 36, "top": 36, "width": 526, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Landau ME, Campbell WW. Clinical Features and Electrodiagnosis of Ulnar Neuropathies. Phys Med Rehabil Clin N Am. 2013;24(1):49-66. doi:10.1016/j.pmr.2012.08.019", "type": "List item" }, { "left": 36, "top": 60, "width": 526, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Athwal GS, Keener JD. Ulnar Nerve Entrapment at the Elbow (Cubital Tunnel Syndrome). Accessed December 16, 2021. https://orthoinfo.aaos.org/en/diseases--conditions/ulnar-nerve-entrapment-at-the-elbow-cubital-tunnel-syndrome/", "type": "List item" }, { "left": 36, "top": 84, "width": 433, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5. Cutts S. Cubital tunnel syndrome. Postgrad Med J. 2007;83(975):28-31. doi:10.1136/pgmj.2006.047456", "type": "List item" }, { "left": 36, "top": 96, "width": 526, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6. Descatha A, Leclerc A, Chastang JF, et al. Incidence of ulnar nerve entrapment at the elbow in repetitive work. Scand J Work Environ Heal. 2004;30(3):234-240. doi:10.5271/sjweh.784", "type": "List item" }, { "left": 36, "top": 120, "width": 526, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "7. Choi SJ, Ahn JH, Ryu DS, et al. Ultrasonography for nerve compression syndromes of the upper extremity. Ultrasonography. 2015;34(4):275-291. doi:10.14366/usg.14060", "type": "List item" }, { "left": 36, "top": 144, "width": 526, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "8. Edwards R, Edwards R. An Occupational Therapy Guide for Entry-Level Therapists not Specializing in the Treatment of Upper Extremity Dysfunction : Three Common Cumulative Trauma Injuries by. Published online 2008.", "type": "List item" }, { "left": 36, "top": 168, "width": 526, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "9. Gousheh J, Arasteh E. Modified simple decompression of ulnar nerve in treatment of cubital tunnel syndrome. World J Plast Surg. 2012;1(1):11-115.", "type": "List item" }, { "left": 36, "top": 192, "width": 526, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "10. Trescot A, Brown M. Peripheral nerve entrapment, hydrodissection, and neural regenerative strategies. Tech Reg Anesth Pain Manag. 2015;19(1-2):85-93. doi:10.1053/j.trap.2016.09.015", "type": "List item" }, { "left": 36, "top": 216, "width": 526, "height": 35, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "11. Sivak WN, Hagerty SE, Huyhn L, Jordan AC, Munin MC, Spiess AM. Diagnosis of ulnar nerve entrapment at the arcade of struthers with electromyography and ultrasound. Plast Reconstr Surg - Glob Open. 2016;4(3):1-3. doi:10.1097/GOX.0000000000000628", "type": "List item" }, { "left": 36, "top": 252, "width": 526, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "12. Becker R, Mann B. Anatomy, Shoulder and Upper Limb, Ulnar Nerve. StatPearls Publishing; 2021. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499892/", "type": "List item" }, { "left": 36, "top": 276, "width": 526, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "13. Yaşar H, Akgun H, Korkmaz M, et al. Atypical ulnar entrapment neuropathy, Arcade of Struthers: A case report. Gulhane Med J. 2015;57(2):208-210. doi:10.5455/gulhane.36982", "type": "List item" }, { "left": 36, "top": 300, "width": 526, "height": 22, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "14. Bartels RHMA, Verbeek ALM. Risk factors for ulnar nerve compression at the elbow: A case control study. Acta Neurochir (Wien). 2007;149(7):669-674. doi:10.1007/s00701-007-1166-5", "type": "List item" }, { "left": 36, "top": 323, "width": 526, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "15. Miller TT, Reinus WR. Nerve entrapment syndromes of the elbow, forearm, and wrist. Am J Roentgenol. 2010;195(3):585-594. doi:10.2214/AJR.10.4817", "type": "List item" }, { "left": 36, "top": 347, "width": 526, "height": 47, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "16. Mathieu T, Lemmens E, Stassijns G. A safe and easy-to-use ultrasound-guided hydrodissection technique for the carpal tunnel syndrome: a minimally invasive approach. J Ultrasound. Published online 2021:3-7. doi:10.1007/s40477-021-00597-5 17. Wu YT, Chen SR, Li TY, et al. Nerve hydrodissection for carpal tunnel syndrome: A prospective, randomized, double-blind, controlled trial. Muscle and Nerve. 2019;59(2):174-180. doi:10.1002/mus.26358", "type": "List item" }, { "left": 36, "top": 395, "width": 526, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "18. Malone DG, Clark TB, Wei N. Ultrasound-guided percutaneous injection, hydrodissection, and fenestration for carpal tunnel syndrome: Description of a new technique. J Appl Res. 2010;10(3):107-114.", "type": "List item" }, { "left": 36, "top": 419, "width": 526, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "19. Jhanwar V, Agarwal A, Chandra A, Bagarhatta M. USG-guided Hydrodissection for Recurrent Ulnar Neuropathy in a Patient with Anteriorly Transposed Nerve. Indian J Musculoskelet Radiol. 2020;2(2):125-127. doi:10.25259/ijmsr_33_2020", "type": "List item" } ]
d437752e-566c-e578-1807-39489d748283
https://biotropika.ub.ac.id/index.php/biotropika/article/download/204/295
[ { "left": 72, "top": 795, "width": 177, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Biotropika | Vol. 1 No. 6 | 2013", "type": "Page footer" }, { "left": 505, "top": 795, "width": 21, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "265", "type": "Page footer" }, { "left": 116, "top": 75, "width": 366, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Distribusi Temporal Spesies Burung di Pulau Sarinah Porong Sidoarjo", "type": "Text" }, { "left": 224, "top": 99, "width": 149, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1*) Vendy Adrinanda, 1) Nia Kurniawan", "type": "Text" }, { "left": 120, "top": 114, "width": 359, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1) Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya", "type": "Text" }, { "left": 233, "top": 130, "width": 131, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Email : 1*) [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 273, "top": 160, "width": 51, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ABSTRAK", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 177, "width": 454, "height": 239, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Burung adalah anggota kelompok hewan bertulang belakang yang memiliki bulu dan sayap. Burung telah memberikan manfaat yang banyak dalam kehidupan manusia, seperti dengan beraneka ragamnya spesies dan populasi burung di alam yang dapat dimanfaatkan menjadi tempat wisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi temporal dan spesies burung di pulau Sarinah. Penelitian ini menggunakan metode kombinasi titik hitung, pengamatan dilakukan dengan menjelajahi area pulau yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian, lalu menandai area tersebut menggunakan GPS menjadi 4 titik lokasi (point 1, 2, 3 dan 4). Pengamatan dilakukan pada pagi jam 6.00-7.00, siang jam 12.00-13.00, dan sore jam 15.30-16.30; selama 4 hari yaitu 2 hari waktu air laut pasang (antara tanggal 10-15 bulan Jawa) dan 2 hari waktu air laut surut (antara tanggal 25-30 bulan Jawa). Spesies burung yang ditemukan pada setiap titik lokasi tersebut diidentifikasi dan dicatat sebagai data lapang. Cara mengidentifikasinya adalah dengan cara setiap spesies yang ditemukan pada tiap titik lokasi (point) diamati dengan menggunakan teropong, lalu difoto, dihitung jumlahnya, dan dimasukkan ke dalam data pengamatan, identifikasi spesies burung dilakukan dengan penelusuran pustaka. Peta sebaran spesies burung beserta lokasi yang telah diperoleh ditabulasi ke dalam Microsoft Excel untuk diolah dalam Quantum GIS . Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah ditemukan 44 spesies burung yang terbagi dari 24 famili. Spesies yang sering ditemui dan dengan jumlah individu yang banyak adalah walet linci ( Collocalia linchii ). Spesies-spesies burung tersebut lebih sering ditemukan dalam jumlah yang banyak antara tanggal 10-15 bulan Jawa dibandingkan antara tanggal 25-30 bulan Jawa, dikarenakan antara tanggal 10-15 bulan Jawa terjadi pasang air laut dan pantai menjadi surut. Dan menurut status persebarannya, dapat dibagi menjadi 33 spesies mempunyai status penetap dan 11 spesies mempunyai status migran .", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 430, "width": 293, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata kunci: burung, distribusi temporal, famili, spesies, status persebaran", "type": "Text" }, { "left": 117, "top": 455, "width": 364, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Temporal Distribution of Bird Species in the Sarinah Island Porong Sidoarjo", "type": "Text" }, { "left": 224, "top": 471, "width": 149, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1*) Vendy Adrinanda, 1) Nia Kurniawan", "type": "Text" }, { "left": 120, "top": 487, "width": 359, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1) Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya", "type": "Text" }, { "left": 233, "top": 502, "width": 129, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Email : 1*) [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 274, "top": 530, "width": 50, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ABSTRAC", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 548, "width": 454, "height": 193, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Birds are members of the vertebrate animals that have feathers and wings. It has given many useful in the human life, as such as many birds species and population in the nature can be used for tourist area. This study aims to determine the temporal distribution and bird species in the Sarinah island. This research use point count combination methode. Observation is done by explored island’s area which will be used as research’s location, and then devide the area with GPS become 4 location point (1,2,3,4). Observation is done 3 times: first, in the morning at 6.00-7.00 o’clock; second, in the afternoon at 12.00-13.00 o’clock; and third, in the evening at 15.30-16.30; during four days that’s two days between 10 th -15 th Javanese month and two days between 25 th -30 th Javanese month. Birds species which be found in every location point must be identified and administrated as field data. The identified methode is by taken the birds photoes for every species, count their number and administrate this data into observation data, birds species idetified by literature examination. Spreading map bird species and location that has found to tabulated into microsoft excel and then it is managed in Quantum GIS . Result of the research shows that has been found 44 bird species and divide 24 families. Species that often be found with many individual amount is walet linchi ( Collocalia linchii ). The bird species often be found in a great number beside 10-15 Javanese month more than beside 25-30 Javanese month, because beside 10-15 javanese month is tides occur and beach to be receding. And according their spreading status, can be devided into 33 species domestic and 11 species migrant.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 754, "width": 299, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords: birds, temporal distribution, family, species, distribution status.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 795, "width": 177, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Biotropika | Vol. 1 No. 6 | 2013", "type": "Page footer" }, { "left": 505, "top": 795, "width": 21, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "266", "type": "Page footer" }, { "left": 145, "top": 75, "width": 88, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 100, "width": 220, "height": 212, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Burung adalah anggota kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata) yang memiliki bulu dan sayap (Gill, 2006). Burung telah memberikan manfaat yang banyak dalam kehidupan manusia, seperti di dalam bidang ekologi burung mempunyai peran sebagai pengendali hama atau sebagai predator bagi hama pertanian. Burung juga dapat digunakan sebagai penanda suatu tempat, seperti halnya jika di suatu daerah terdengar suara kicauan burung Raja Udang, maka dapat disimpulkan bahwa di tempat tersebut terdapat daerah perairan. Selain itu dengan keanekaragaman spesies burung di alam, hal tersebut dapat dimanfaatkan menjadi daerah tempat wisata yang bisa memberikan keuntungan (Keane, 2005).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 315, "width": 220, "height": 174, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dengan memanfaatkan keanekaragaman spesies-spesies burung yang ada di alam untuk dikembangkan menjadi daerah pariwisata atau ecopark , maka proyek penelitian ini dilaksanakan di pulau Sarinah Porong Sidoarjo karena disana terdapat beraneka ragam spesies burung yang hidup di alam. Dan jika dikelola dengan baik, Pulau Sarinah akan menjadi salah satu tujuan wisata di Sidoarjo. Sebab areal pulau tersebut sangat indah, apalagi kalau di pulau itu diberikan atraksi dari Bird Park tentunya akan lebih menarik wisatawan yang datang dan senang berpetualang, terutama bagi para peneliti dan mahasiswa yang sedang melakukan studi.", "type": "Text" }, { "left": 141, "top": 505, "width": 82, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "METODOLOGI", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 530, "width": 145, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Waktu dan Tempat Penelitian", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 542, "width": 220, "height": 36, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Proyek penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Juli 2012 di Pulau Sarinah daerah lumpur Lapindo Porong Sidoarjo Jawa Timur.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 593, "width": 93, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Studi Pendahuluan", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 606, "width": 220, "height": 86, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Studi pendahuluan dilakukan pada bulan Februari sampai April 2012 di kawasan Pulau Sarinah dengan melakukan observasi terlebih dahulu pada area yang akan digunakan untuk identifikasi spesies burung, melakukan studi literatur, dan belajar tentang tingkah laku dan persebaran spesies burung di alam.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 707, "width": 72, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Survei Lapang", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 719, "width": 220, "height": 48, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mula-mula yang dilakukan pada penelitian ini adalah survei lapang, yaitu melihat kondisi daerah tersebut, bagaimana dan seberapa besar area pulau tersebut serta bagaimana vegetasinya,", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 74, "width": 220, "height": 124, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "di pulau tersebut banyak terdapat tumbuhan pantai seperti: beraneka ragam jenis mangrove, bakau, nipah, semak-semak dan rerumputan. Lalu melakukan peninjauan tempat dimana kira- kira dapat ditemukan sekelompok spesies burung dengan cara mewawancarai beberapa penduduk lokal yang mengetahui seluk beluk dari pulau Sarinah. Setelah didapatkan data dari penduduk lokal, barulah membuat draft peta dimana sajakah daerah-daerah tersebut.", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 214, "width": 100, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Metode Pengamatan", "type": "Section header" }, { "left": 306, "top": 226, "width": 220, "height": 288, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengamatan dilakukan dengan menjelajahi area pulau yang akan direnovasi menjadi kawasan pariwisata. Metode yang digunakan adalah metode kombinasi titik hitung, yaitu menentukan dan menandai area tersebut menggunakan GPS menjadi 4 titik lokasi pengamatan (point 1, 2, 3 dan 4) dengan jarak perjalanan sejauh + 500 meter dan jarak setiap point + 125 meter (Gambar 1). Pengamatan dilakukan pada pagi jam 6.00-7.00, siang jam 12.00-13.00, dan sore jam 15.30-16.30 selama 4 hari yaitu: 2 hari waktu air laut pasang (antara tanggal 10-15 bulan Jawa) dan 2 hari waktu air laut surut (antara tanggal 25-30 bulan Jawa). Spesies burung yang ditemukan pada setiap titik lokasi tersebut diidentifikasi dan dicatat sebagai data lapang. Cara mengidentifikasinya adalah dengan cara: setiap spesies yang ditemukan pada tiap titik lokasi difoto, lalu dihitung jumlahnya, dan dimasukkan ke dalam data pengamatan, identifikasi spesies burung dilakukan dengan penelusuran pustaka.Selain itu juga mencari tahu status konservasi dan status persebarannya,", "type": "Text" }, { "left": 332, "top": 637, "width": 169, "height": 8, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 1. Pulau Sarinah (Kompasiana. 2011)", "type": "Section header" }, { "left": 306, "top": 649, "width": 65, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analisis Data", "type": "Section header" }, { "left": 306, "top": 661, "width": 220, "height": 98, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Peta area penelitian dibuat dengan cara mentransfer posisi koordinat di lapang dengan GPS ke dalam Microsoft Excel. Setelah itu, rekaman koordinat yang sudah ditabulasi menggunakan Microsoft Excel ditampilkan pada peta dasar menggunakan software Quantum GIS. Barulah setelah itu menyusun peta yang nantinya digunakan sebagai jalur pengamatan.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 795, "width": 177, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Biotropika | Vol. 1 No. 6 | 2013", "type": "Page footer" }, { "left": 505, "top": 795, "width": 21, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "267", "type": "Page footer" }, { "left": 110, "top": 75, "width": 144, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 100, "width": 87, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Data Pengamatan", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 112, "width": 220, "height": 23, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan didapatkan data sebagai berikut (Tabel 1):", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 137, "width": 220, "height": 21, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 1: Daftar spesies burung yang ditemukan di pulau Sarinah.", "type": "Text" }, { "left": 84, "top": 162, "width": 203, "height": 57, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "No Nama lokal Status konservasi Migran/ penetap 1 Bambangan hitam least concern Penetap 2 Blekok sawah least concern Penetap", "type": "Table" }, { "left": 84, "top": 222, "width": 201, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3 Bondol Jawa least concern Penetap", "type": "Table" }, { "left": 84, "top": 234, "width": 201, "height": 104, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4 Bondol Peking least concern Penetap 5 Burung gereja least concern Penetap 6 Burung kacamata least concern Penetap 7 Bubut Jawa Vulnerable Penetap 8 Cabak Kota least concern Penetap 9 Cangak Laut least concern Penetap 10 Cangak Merah least concern Penetap 11 Cekakak Cina least concern Migran", "type": "Table" }, { "left": 84, "top": 341, "width": 201, "height": 366, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "12 Cekakak Jawa least concern Penetap 13 Cekakak suci least concern Migran 14 Cekakak sungai least concern Penetap 15 Cerek kalung kecil least concern Migran 16 Cerek topi merah least concern Migran 17 Cinenen Jawa least concern Penetap 18 Dara laut benggala least concern Migran 19 Dara laut kumis least concern Migran 20 Gajahan besar Near Threatened Migran 21 Gajahan pengala least concern Migran 22 Gemak Loreng least concern Penetap 23 Itik benjut least concern Penetap 24 kapasan kemiri least concern Penetap 25 Kareo padi least concern Penetap 26 Kipasan Belang least concern Penetap 27 Kokokan laut least concern Penetap 28 Kuntul besar least concern Penetap 29 Kuntul Cina Vulnerable Migran 30 Kuntul karang least concern Penetap 31 Kuntul kecil least concern Penetap", "type": "Table" }, { "left": 84, "top": 710, "width": 201, "height": 57, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "32 Kuntul perak least concern Penetap 33 Kutilang least concern Penetap 34 Layang-layang loreng least concern Penetap 35 Pentet least concern Penetap", "type": "Table" }, { "left": 319, "top": 76, "width": 202, "height": 152, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "No Nama lokal Status konservasi Migran/ penetap 36 Perenjak rawa least concern Penetap 37 Raja udang biru least concern Penetap 38 Remetuk laut least concern Penetap 39 Sikatan bakau least concern Penetap 40 Sikep madu asia least concern Migran 41 Tekukur biasa least concern Penetap 42 Trinil semak least concern Migran 43 Trucukan least concern Penetap 44 Walet linci least concern Penetap", "type": "Table" }, { "left": 306, "top": 244, "width": 220, "height": 174, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dari hasil penelitian telah diketahui bahwa spesies-spesies burung lebih sering dan lebih banyak ditemukan antara tanggal 10-15 bulan Jawa dibandingkan antara tanggal 25-30 bulan Jawa, dikarenakan antara tanggal 10-15 bulan Jawa terjadi pasang air laut dan pantai menjadi surut, dari sinilah mangrove di tepi pantai tidak tenggelam oleh air laut sehingga banyak spesies burung yang melakukan aktivitas di pinggir pantai pulau Sarinah. Dan untuk spesies yang sering ditemui dengan jumlah individu yang banyak adalah walet linci ( Collocalia linchii ); dikarenakan spesies tersebut masih terlampau besar populasinya.", "type": "Text" }, { "left": 377, "top": 433, "width": 77, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "KESIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 306, "top": 451, "width": 220, "height": 36, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian birdwatching yang dilaksanakan di pulau Sarinah adalah:", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 489, "width": 220, "height": 74, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Telah ditemukan 44 spesies, dan spesies yang sering ditemui dengan jumlah individu yang banyak adalah walet linci ( Collocalia linchii ). Dan dari spesies burung yang ditemukan dapat dikelompokkan menjadi 33 spesies burung penetap dan 11 burung migran.", "type": "List item" }, { "left": 306, "top": 565, "width": 220, "height": 48, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Spesies-spesies burung lebih sering ditemukan dalam jumlah yang banyak antara tanggal 10-15 bulan Jawa dibandingkan tanggal 25-30 bulan Jawa", "type": "Text" }, { "left": 364, "top": 628, "width": 104, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 308, "top": 646, "width": 219, "height": 36, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[1] Baskoro, K. 2009. Semarang Bird Community. http:// bio.undip.ac.id/ diakses tanggal 6 Oktober 2012.", "type": "List item" }, { "left": 306, "top": 684, "width": 220, "height": 23, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[2] Broto, L. 2008. Metode Birdwatching. Pdf journal.", "type": "List item" }, { "left": 306, "top": 709, "width": 220, "height": 23, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[3] Gill, Frank. 1995. Ornithology. WH Freeman and Co. New York.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 795, "width": 177, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Biotropika | Vol. 1 No. 6 | 2013", "type": "Page footer" }, { "left": 505, "top": 795, "width": 21, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "268", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 74, "width": 164, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[4] IUCN. 1948. IUCN", "type": "Table" }, { "left": 259, "top": 74, "width": 33, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "redlist.", "type": "Text" }, { "left": 100, "top": 87, "width": 122, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "http://www.iucnredlist.org,", "type": "Table" }, { "left": 257, "top": 87, "width": 35, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "diakses", "type": "Text" }, { "left": 100, "top": 100, "width": 112, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "tanggal 6 Oktober 2012.", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 112, "width": 220, "height": 36, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[5] Keane, A. 2005. Biological Conservation and Ecopark. Oxford University Press. Oxford.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 150, "width": 220, "height": 48, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[6] MacKinnon, J., K. Phillips, dan Van Balen. 2010. Burung-burung di Sumatra, Jawa, Bali dan Kalimantan. Burung Indonesia. Bogor.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 201, "width": 220, "height": 22, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[7] Strange, M. 2001. Birds of Indonesia. Periplus edition ltd. Singapura.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 226, "width": 220, "height": 99, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[8] Villena, A.A., Valentin R., Pablo G.P.,Raquel R., Carlos P., and Ignacio S. 2009. Estrildinae Finches (Aves, Passeriformes) from Africa, South Asia and Australia: a Molecular Phylogeographic Study. The Open Ornithology Journal, 2: 29-36 [9] Wales,", "type": "Table" }, { "left": 147, "top": 315, "width": 37, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "J. D.", "type": "Text" }, { "left": 100, "top": 315, "width": 192, "height": 22, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2001. Wikipedia. http://id.wikipedia.org/, diakses tanggal 6", "type": "List item" }, { "left": 100, "top": 340, "width": 69, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Oktober 2012.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 353, "width": 220, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[10] Wiratno, E. 2008. Pengamatan Burung", "type": "List item" }, { "left": 100, "top": 365, "width": 151, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pantai di Kota Tuban. Pdf journal.", "type": "Text" } ]
951e60cc-5082-6e43-b8e6-f7b9ddf4d9a0
https://plj.ac.id/ojs/index.php/jrlab/article/download/1119/772
[ { "left": 85, "top": 38, "width": 129, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "JURNAL LENTERA BISNIS", "type": "Page header" }, { "left": 321, "top": 38, "width": 205, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN Cetak 2252-9993, ISSN Online 2598-618X", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 49, "width": 135, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 13, Nomor 2, Mei 2024", "type": "Page header" }, { "left": 390, "top": 49, "width": 136, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "DOI: 10.34127/jrlab.v13i2.1119", "type": "Page header" }, { "left": 297, "top": 786, "width": 17, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "989", "type": "Page footer" }, { "left": 142, "top": 75, "width": 327, "height": 46, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "PENERAPAN ENTREPRENEURIAL MARKETING DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN (STUDI PADA BISNIS MEGAWARNI.ORI)", "type": "Section header" }, { "left": 290, "top": 137, "width": 32, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Oleh:", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 148, "width": 314, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1 Ayesha Anzani Putri Dinanti Gunawan*, 2 Margo Purnomo,", "type": "Text" }, { "left": 229, "top": 162, "width": 153, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3 Raden Marsha Aulia Hakim", "type": "Text" }, { "left": 120, "top": 189, "width": 371, "height": 23, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1,2,3 Ilmu Administrasi Bisnis, Universitas Padjadjaran Jl. Raya Bandung Sumedang KM.21, Hegarmanah, Kec. Jatinangor, Kabupaten Sumedang,", "type": "Text" }, { "left": 267, "top": 214, "width": 76, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jawa Barat 45363", "type": "Text" }, { "left": 112, "top": 235, "width": 384, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Email : [email protected] 1 , [email protected] 2 , [email protected] 3", "type": "Text" }, { "left": 173, "top": 263, "width": 266, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "*) Corresponding Author Email: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 291, "width": 61, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ABSTRACT", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 318, "width": 441, "height": 163, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Megawarni.ori is one of the online-based businesses engaged in the Muslim fashion industry. This research aims to obtain information and a more concrete picture of the application of Entrepreneurial Marketing in increasing sales conducted by Megawarni.ori. The method used in this research is qualitative with a descriptive research type to describe in detail how the application of Entrepreneurial Marketing dimensions, which consists of proactiveness, opportunity focus, customer intensity, innovativeness, risk management, resource leveraging, and value creation is carried out. The data collection techniques were conducted through interviews with six informants and documentation studies. The results of this study indicate that the application of Entrepreneurial Marketing carried out by Megawarni.ori is quite effective, by applying the seven dimensions of Entrepreneurial Marketing Megawarni.ori can survive in a dynamic business environment and support its efforts in increasing sales.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 497, "width": 351, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Key words: Entrepreneurial Marketing, Muslim Fashion, Sales, MSMEs", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 527, "width": 64, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ABSTRAK", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 554, "width": 441, "height": 177, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Megawarni.ori merupakan salah satu bisnis berbasis online yang bergerak pada industri fesyen busana muslim. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi dan gambaran yang lebih konkrit mengenai penerapan Entrepreneurial Marketing dalam meningkatkan penjualan yang dilakukan oleh Megawarni.ori Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif untuk menggambarkan secara rinci bagaimana penerapan dimensi Entrepreneurial Marketing, yang terdiri dari proactiveness, opportunity focus, customer intensity, innovativeness, risk management, resource leveraging, dan value creation yang dilakukan. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan, yaitu melalui wawancara dengan enam informan dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan Entrepreneurial Marketing yang dilakukan oleh Megawarni.ori sudah cukup efektif, dengan menerapkan tujuh dimensi dalam Entrepreneurial Marketing, Megawarni.ori dapat bertahan pada lingkungan bisnis yang dinamis serta mendukung upayanya dalam meningkatkan penjualan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 747, "width": 381, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kata kunci : Pemasaran Kewirausahaan, Fashion Muslim, Penjualan, UMKM", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 38, "width": 129, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "JURNAL LENTERA BISNIS", "type": "Page header" }, { "left": 321, "top": 38, "width": 205, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN Cetak 2252-9993, ISSN Online 2598-618X", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 49, "width": 135, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 13, Nomor 2, Mei 2024", "type": "Page header" }, { "left": 390, "top": 49, "width": 136, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "DOI: 10.34127/jrlab.v13i2.1119", "type": "Page header" }, { "left": 297, "top": 786, "width": 17, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "990", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 75, "width": 96, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 102, "width": 441, "height": 122, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "UMKM pada industri fesyen di Indonesia saat ini mengalami perkembangan yang pesat. Berdasarkan siaran pers Menparekraf, sektor Ekonomi Kreatif menyumbang sebesar Rp1.280 triliun terhadap total perekonomian nasional pada tahun 2022, dan sektor fesyen berada di posisi ke dua setelah sektor kuliner dengan kontribusi sebesar 17,6% (Kemenparekraf, 2023). Perkembangan ini mencerminkan pertumbuhan bisnis lokal yang berfokus pada kreativitas, inovasi, dan desain. Ini juga menunjukkan bahwa konsumen Indonesia semakin menghargai produk-produk lokal dan memiliki preferensi yang kuat terhadap produk fesyen yang unik dan berkualitas. Salah satu jenis fesyen yang menjadi unggulan pada industri fesyen di Indonesia adalah fesyen muslim.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 226, "width": 441, "height": 108, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Menurut pernyataan Kemenperin pada tahun 2019, konsumsi fesyen muslim di Indonesia mencapai USD16 miliar yang merupakan terbesar kelima di dunia setelah Iran, Turki, Saudi Arabia, dan Pakistan. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ketiga sebagai Negara yang mengembangkan fesyen muslim terbaik di dunia setelah Uni Emirat Arab dan Turki berdasarkan The State of Global Islamic Economy Report 2020/2021 (Media Indonesia, 2020). Melihat data pertumbuhan tersebut, industri fesyen muslim memiliki prospek bisnis yang bagus di Indonesia namun juga menciptakan persaingan yang semakin ketat karena tingkat permintaan pasar yang besar pada fesyen muslim.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 337, "width": 441, "height": 94, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada data perkembangan UMKM yang diolah oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah menunjukkan bahwa sampai tahun 2019 unit usaha UMKM yang ada di Indonesia mencapai 65,4 juta unit dan beberapa dari unit usaha tersebut bergerak pada sektor fesyen di bidang produksi dan penjualan busana muslim. Megawarni.ori merupakan salah satu brand bisnis fesyen muslim di Indonesia yang dibentuk pada tahun 2015 dengan menjual produk gamis syar’i dan baju koko premium yang memiliki target market ibu-ibu yang beragama muslim dan berkeluarga dengan tingkat ekonomi menengah ke atas.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 433, "width": 441, "height": 94, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada awal dibentuk, Megawarni.ori menjual produknya melalui Instagram dengan harga yang ditetapkan berkisar mulai dari 500 ribu rupiah sampai dengan 1 juta rupiah. Berdasarkan data penjualan pada tahun 2020, Megawarni.ori telah menjual sekitar 200 sampai 500 pieces setiap harinya hingga memiliki omset sekitar 1,5 milyar perbulannya dan telah berhasil memasuki pasar global di Asia hingga Timur Tengah. Namun, karena kondisi bisnis yang tidak dapat diprediksi membuat Megawarni.ori mengalami penurunan penjualan pada tahun 2021.", "type": "Text" }, { "left": 189, "top": 682, "width": 262, "height": 21, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 1. Grafik penjualan Megawarni.ori Periode 2020 – 2023 Sumber: Megawarni.ori, 2023 (diolah)", "type": "Caption" }, { "left": 85, "top": 717, "width": 441, "height": 52, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penjualan Megawarni.ori mengalami penurunan pada tahun 2021 dari omset perbulannya 1,5 milyar rupiah menjadi 1,2 milyar rupiah dan bahkan terjadi penurunan drastis pada dua bulan terakhir di tahun 2021 hingga 500 juta rupiah. Hal tersebut disebabkan karena dampak dari kondisi pasca pandemi COVID-19 yang telah memberikan", "type": "Text" }, { "left": 201, "top": 548, "width": 195, "height": 100, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "0 5.000.000.000 10.000.000.000 15.000.000.000 20.000.000.000 2020 2021 2022 2023 Data Omset Penjualan (Milyar)", "type": "Picture" }, { "left": 247, "top": 659, "width": 127, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Data Omset Penjualan (Milyar)", "type": "Caption" }, { "left": 85, "top": 38, "width": 129, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "JURNAL LENTERA BISNIS", "type": "Page header" }, { "left": 321, "top": 38, "width": 205, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN Cetak 2252-9993, ISSN Online 2598-618X", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 49, "width": 135, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 13, Nomor 2, Mei 2024", "type": "Page header" }, { "left": 390, "top": 49, "width": 136, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "DOI: 10.34127/jrlab.v13i2.1119", "type": "Page header" }, { "left": 297, "top": 786, "width": 17, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "991", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 75, "width": 441, "height": 80, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "dampak secara luas terhadap kehidupan masyarakat, termasuk pada perubahan pola perilaku konsumen dalam berbelanja. Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) dalam siaran pers Kompas (2022) menyatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang memengaruhi daya beli masyarakat menurun di sektor industri pakaian, yaitu resesi ekonomi, pembatasan mobilitas, perubahan preferensi, penurunan pembelian impulsif, serta kenaikan harga sejumlah barang dengan tingkat pendapatan yang tidak berimbang.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 157, "width": 441, "height": 149, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pembatasan aktivitas dan resesi ekonomi yang terjadi pada tahun 2020 hingga 2021 merupakan salah satu alasan utama dari menurunnya penjualan produk Megawarni.ori. Adanya pembatasan aktivitas membuat kegiatan ekspor Megawarni.ori terhambat karena aktivitas pengiriman yang sempat berhenti beroperasi. Selain itu, penurunan penjualan Megawarni.ori juga terjadi karena adanya penurunan pendapatan masyarakat akibat pengurangan gaji, adanya PHK, dan turunnya omzet pendapatan. Hal tersebut menyebabkan masyarakat lebih mengutamakan pembelian pada produk-produk yang dianggap penting dan esensial, seperti makanan, produk kesehatan, dan produk kebersihan dibandingkan pakaian serta membuat masyarakat lebih berhati-hati dan cenderung mepertimbangkan secara matang sebelum melakukan pengeluaran dalam keuangannya (Kompasiana, 2023).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 309, "width": 441, "height": 135, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ketidakpastian kondisi pasar seperti yang dialami oleh Megawarni.ori membuat perusahaan harus dapat mengimplementasikan corporate entrepreneurship guna menjalankan bisnis dengan kesinambungan. Dalam dunia bisnis yang dinamis, sebuah bisnis harus mampu membaca perubahan pasar dengan cepat, menilai peluang baru, dan beradaptasi dengan strategi pemasaran yang sesuai dan dapat meningkatkan penjualan, salah satunya melalui entrepreneurial marketing. Entrepreneurial marketing merupakan pendekatan dalam mengidentifikasi secara proaktif dan eksploitasi peluang untuk mendapatkan serta mempertahankan konsumen yang menguntungkan dengan menekankan inovasi, manajemen resiko, menjaga potensi sumber daya, dan penciptaan nilai (Morris dkk, 2015).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 447, "width": 442, "height": 122, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Salah satu penerapan entrepreneurial marketing yang dilakukan Megawarni.ori dalam mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan meningkatkan fokus pada mencari peluang baru dalam segmentasi pasar dan memahami lebih dalam kebutuhan serta preferensi konsumen, seperti menyesuaikan kembali produk dan harga yang ditawarkan kepada konsumen. Dalam hal ini, Megawarni.ori melakukan perubahan pada segmenting , targeting, dan positioning produknya. Pada perubahan segmentasinya, Megawarni.ori menyesuaikan kembali semuanya berdasarkan hasil evaluasi pasar yang mereka lakukan, namun tidak merubah segmentasi demografi dalam usia 25 – 50 tahun dan jenis kelamin perempuan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 572, "width": 441, "height": 176, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Upaya untuk menghadapi tantangan ini tidak hanya melibatkan pencarian peluang baru dengan penyesuaian dalam STP, tetapi juga melibatkan penguatan hubungan dengan konsumen. Megawarni melakukan penguatan hubungan konsumen dengan meningkatkan komunikasi dalam melayani konsumen, mengikuti event terkait, dan memberikan insentif pada konsumen berupa diskon. Langkah-langkah adaptif yang diambilnya mencerminkan kemampuan Megawarni.ori dalam menerapkan entrepreneurial marketing untuk tidak hanya bertahan di tengah ketidakpastian, tetapi juga untuk berkembang dalam lingkungan bisnis yang dinamis. Seperti yang dapat dilihat pada data penjualan dalam gambar 1, pada tahun 2023 penjualan Megawarni.ori menaik senilai 25% dari tahun 2022 dengan penjualan Rp3,87 miliar menjadi Rp4,84 miliar. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk menggali lebih dalam bagaimana penerapan entrepreneurial marketing dalam upaya meningkatkan penjualan di tengah kondisi pasar yang tidak menentu pada bisnis fesyen muslim Megawarni.ori.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 38, "width": 129, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "JURNAL LENTERA BISNIS", "type": "Page header" }, { "left": 321, "top": 38, "width": 205, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN Cetak 2252-9993, ISSN Online 2598-618X", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 49, "width": 135, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 13, Nomor 2, Mei 2024", "type": "Page header" }, { "left": 390, "top": 49, "width": 136, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "DOI: 10.34127/jrlab.v13i2.1119", "type": "Page header" }, { "left": 297, "top": 786, "width": 17, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "992", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 75, "width": 125, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "TINJAUAN PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 102, "width": 138, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Entrepreneurial Marketing", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 116, "width": 441, "height": 108, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Entrepreneurial marketing merupakan gabungan dua konsep kewirausahaan dan pemasaran yang berarti pendekatan pemasaran yang khusus di dalam konteks kewirausahaan. Model ini menekankan fleksibilitas, kreativitas, dan responsivitas terhadap perubahan pasar sebagai elemen utama untuk mencapai keberhasilan. Entrepreneurial marketing menciptakan kerangka kerja yang dinamis dan adaptif untuk mengintegrasikan konsep konsep kewirausahaan dan pemasaran, menciptakan lingkungan yang memungkinkan bisnis untuk berkembang dan berhasil dalam pasar yang berubah dengan cepat.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 226, "width": 441, "height": 108, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Morris, et al. (2015:5) mengungkapkan bahwa entrepreneurial marketing mengacu pada identifikasi dan eksploitasi peluang secara proaktif untuk tujuan memperoleh dan mempertahankan keuntungan konsumen melalui pendekatan inovatif atas manajemen risiko, pemanfaatan sumber daya, dan penciptaan nilai. Sementara itu, Whalen, et al. (2016:3) memperluas definisi konsep entrepreneurial marketing sebagai kombinasi aktivitas inovatif, proaktif, dan pengambilan risiko yang bertujuan untuk menciptakan dan mengirimkan nilai kepada konsumen, wirausaha, pemasar, mitra bisnis, dan masyarakat secara luas.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 337, "width": 441, "height": 80, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Entrepreneurial marketing mendorong bisnis untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam pendekatan pemasaran, termasuk penggunaan strategi non-konvensional dan menciptakan produk atau layanan yang unik. Fleksibilitas dalam penggunaan teknik non- tradisional memungkinkan adaptasi terhadap perubahan lingkungan. Orientasi pada identifikasi dan eksploitasi peluang memungkinkan adaptasi sukses terhadap perubahan pasar tanpa bergantung pada rencana pemasaran yang kaku.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 420, "width": 441, "height": 66, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dengan pemahaman yang mendalam tentang konsumen, entrepreneurial marketing menciptakan pesan pemasaran yang relevan melalui penggunaan data dan wawasan konsumen. Fokus pada memberikan nilai tambah kepada konsumen dalam hal kualitas, harga, dan manfaat produk memastikan bahwa bisnis tidak hanya menjual produk tetapi juga memberikan solusi bagi konsumen (Whalen, et al., 2016).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 489, "width": 441, "height": 24, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dimensi entrepreneurial marketing yang dikemukakan oleh Morris, et al., (2015) terbagi menjadi 7 dimensi, dengan penjelasan sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 516, "width": 428, "height": 39, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Proactiveness , mengacu pada kemampuan perusahaan untuk mengantisipasi dan bertindak berdasarkan peluang sebelum peluang itu muncul serta memprediksi perubahan atau kebutuhan pasar.", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 558, "width": 427, "height": 38, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Opportunity Focus , mengacu pada kemampuan untuk melihat posisi dan strategi bisnis saat ini terhadap pesaing serta memanfaatkan peluang yang selaras dengan tujuan pengusaha.", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 599, "width": 427, "height": 25, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. Customer Intensity , mengacu pada kemampuan perusahaan untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan hubungan dengan konsumen.", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 627, "width": 428, "height": 38, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4. Innovativeness , mengacu pada kemampuan perusahaan dalam keterbukaan terhadap ide-ide baru dalam penetapan segmen pasar, penetapan harga, penetapan packaging, dan kegiatan pemasaran.", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 668, "width": 427, "height": 39, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5. Risk Management , mengacu pada kemampuan perusahaan untuk menggunakan tindakan yang sudah diperhitungkan untung dan ruginya untuk tujuan mengurangi risiko.", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 710, "width": 428, "height": 24, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "6. Resource Leveraging , mengacu pada kemampuan untuk menggunakan sumber daya internal dan eksternal untuk mencapai tujuan pemasaran.", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 737, "width": 427, "height": 25, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "7. Value Creation , merupakan kemampuan untuk menciptakan nilai bagi konsumen dan pemangku kepentingan lainnya.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 38, "width": 129, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "JURNAL LENTERA BISNIS", "type": "Page header" }, { "left": 321, "top": 38, "width": 205, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN Cetak 2252-9993, ISSN Online 2598-618X", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 49, "width": 135, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 13, Nomor 2, Mei 2024", "type": "Page header" }, { "left": 390, "top": 49, "width": 136, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "DOI: 10.34127/jrlab.v13i2.1119", "type": "Page header" }, { "left": 297, "top": 786, "width": 17, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "993", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 75, "width": 134, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "METODE PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 102, "width": 83, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jenis Penelitian", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 116, "width": 441, "height": 121, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif merupakan suatu pendekatan untuk mengeksplorasi dan memahami makna yang dianggap berasal dari suatu masalah sosial oleh individu atau kelompok untuk memberikan gambaran yang akurat dan terperinci mengenai suatu fenomena atau situasi yang diteliti dari satu variabel atau lebih tanpa membuat generalisasi atau menyimpulkan hubungan dengan variabel lain (Creswell, 2023). Pada penelitian ini digunakan dengan tujuan untuk memperoleh, menjelaskan, dan menguraikan penerapan Entrepreneurial Marketing yang dilakukan oleh Megawarni.ori secara lebih mendalam dan rinci.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 254, "width": 142, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Teknik Pengumpulan Data", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 268, "width": 413, "height": 25, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Wawancara", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 295, "width": 427, "height": 108, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Wawancara ini menggunakan metode wawancara semi-terstruktur dimana peneliti memiliki pedoman wawancara terkait topik yang diteliti, namun juga memungkinkan untuk mengeksplorasi topik lebih mendalam sesuai tanggapan subjek penelitian. Wawancara dilakukan dengan melakukan wawancara secara langsung dengan founder, co-founder, dan karyawan marketing dari Megawarni.ori serta 3 orang konsumen Megawarni.ori. Wawancara ini bertujuan untuk memperkuat data penelitian dan menggali informasi lebih dalam terkait penerapan Entrepreneurial Marketing yang dilakukan pada Megawarni.ori dalam meningkatkan penjualannya.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 406, "width": 441, "height": 94, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Dokumentasi Pada penelitian ini, pengumpulan data melalui dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan data dan arsip dari perusahaan yang memiliki relevansi dengan penelitian serta studi kepustakaan dengan mempelajari bahan bacaan berupa buku, jurnal, dan lainnya sebagai landasan teoritis dalam penelitian. Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk menggali data sekunder yang dapat menunjang penelitian.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 517, "width": 128, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Teknik Keabsahan Data", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 530, "width": 441, "height": 122, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik triangulasi sumber. Triangulasi sumber merupakan pendekatan yang melibatkan penggunaan beberapa sumber data atau informasi untuk mengonfirmasi temuan atau hasil penelitian (Helaluddin, 2019). Triangulasi sumber ini digunakan untuk meningkatkan validitas dan keandalan penelitian dengan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber yang berbeda. Peneliti menggunakan triangulasi sumber dengan membandingkan data yang diperoleh dari hasil wawancara perusahaan dan konsumen Megawarni.ori serta dengan data dari hasil analisis dokumen perusahaan hingga mendapatkan data yang jenuh sehingga diperoleh data yang kredibel.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 668, "width": 111, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Teknik Analisis Data", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 682, "width": 361, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Teknik analisis data pada penelitian ini melalui 4 tahapan, sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 696, "width": 192, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Pengumpulan Data ( data collection )", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 710, "width": 427, "height": 24, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data sesuai dengan teknik pengumpulan data yang telah ditetapkan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 38, "width": 129, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "JURNAL LENTERA BISNIS", "type": "Page header" }, { "left": 321, "top": 38, "width": 205, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN Cetak 2252-9993, ISSN Online 2598-618X", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 49, "width": 135, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 13, Nomor 2, Mei 2024", "type": "Page header" }, { "left": 390, "top": 49, "width": 136, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "DOI: 10.34127/jrlab.v13i2.1119", "type": "Page header" }, { "left": 297, "top": 786, "width": 17, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "994", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 75, "width": 164, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Reduksi Data ( data reduction )", "type": "Section header" }, { "left": 99, "top": 88, "width": 427, "height": 53, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tahap ini meliputi pembuatan ringkasan, pengelompokan data, dan mengkualifikasi jawaban dari informan penelitian. Setelah mengumpulkan data, peneliti melakukan reduksi data dengan tujuan untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan di lapangan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 144, "width": 160, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. Penyajian Data ( data display )", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 157, "width": 427, "height": 80, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada tahapan ini, peneliti menyajikan data dala, bentuk naratif. Proses ini melibatkan analisis awal terhadap temuan-temuan data yang diperoleh di lapangan, melakukan pengolahan data, yang melibatkan penyuntingan data yang tidak sesuai dengan kebutuhan penelitian. Jika terdapat kesalahan dalam pengumpulan data, peneliti akan memperbaiki atau melengkapi data tersebut dengan melakukan pengumpulan data ulang atau menyisipkan data yang kurang sesuai.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 240, "width": 189, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4. Penarikan Kesimpulan ( conclusion )", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 254, "width": 427, "height": 52, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penarikan kesimpulan merupakan tahap akhir dalam analisis data di mana dilakukan pembahasan berdasarkan pada referensi teori yang relevan dan peneliti menarik kesimpulan yang kemudian dideskripsikan dengan jelas sehingga data tersebut dapat dipahami dengan baik.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 337, "width": 158, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 365, "width": 170, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Analisis Penerapan Proactiveness", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 378, "width": 441, "height": 94, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penerapan proactiveness oleh Megawarni.ori dalam menghadapi dinamika pasar fesyen muslim menunjukkan dedikasi mereka dalam mengantisipasi perubahan dan merespons peluang dengan tepat waktu. Berdasarkan hasil wawancara, sejak pendiriannya pada tahun 2015, mereka telah menunjukkan kesadarannya terhadap tren pasar, khususnya dalam industri fesyen muslim yang pada saat itu sedang berkembang. Tindakan cepat mereka untuk memulai bisnis fesyen muslim secara online membuktikan kemampuan mereka dalam mengambil langkah proaktif untuk memanfaatkan peluang yang ada.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 475, "width": 441, "height": 135, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dalam hal ini, Megawarni.ori tidak hanya sekadar mengikuti tren yang sedang muncul, tetapi juga secara aktif mencari pemahaman mendalam mengenai preferensi dan kebutuhan konsumen sebagai tindakan untuk mencari peluang. Mereka secara aktif melakukan riset pasar melalui berbagai cara, termasuk menganalisis respon konsumen di media sosial, melakukan survei, serta aktif dalam mencari tahu melalui majalah, dan desainer terkait fesyen muslim. Selanjutnya, Megawarni.ori juga menunjukkan keterlibatan yang kuat dalam kegiatan industri fesyen, seperti pameran dan acara fashion show. Hal ini mereka lakukan agar untuk terus memperbarui pengetahuan mereka tentang tren dan perkembangan terbaru dalam industri fesyen, sehingga dapat merancang produk yang sesuai dengan preferensi dan kebutuhan konsumen.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 613, "width": 441, "height": 108, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Selain merespons tren pasar, Megawarni.ori juga menunjukkan kemapuannya untuk menciptakan peluang dalam merancang produk mereka. Megawarni.ori tidak hanya memproduksi produk yang sesuai dengan tren, tetapi juga merespons perubahan musiman dan momen khusus, seperti momen bulan Ramadan, liburan akhir tahun, atau pembicaraan dalam hal mode yang sedang terjadi. Dengan merancang produk yang sesuai dengan konteks dan kebutuhan konsumen pada setiap momen, Megawarni.ori dapat menciptakan peluang yang muncul atas relevansi produk mereka di pasar. Dengan penciptaan peluang ini memungkinkan mereka untuk tetap relevan dan kompetitif di pasar yang dinamis.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 38, "width": 129, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "JURNAL LENTERA BISNIS", "type": "Page header" }, { "left": 321, "top": 38, "width": 205, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN Cetak 2252-9993, ISSN Online 2598-618X", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 49, "width": 135, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 13, Nomor 2, Mei 2024", "type": "Page header" }, { "left": 390, "top": 49, "width": 136, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "DOI: 10.34127/jrlab.v13i2.1119", "type": "Page header" }, { "left": 297, "top": 786, "width": 17, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "995", "type": "Page footer" }, { "left": 213, "top": 209, "width": 185, "height": 20, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 2. Koleksi series baju Megawarni.ori Sumber: Megawarni.ori, 2024", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 244, "width": 441, "height": 107, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penerapan proactiveness yang dilakukan oleh Megawarni.ori telah membawa dampak yang positif, terutama dalam hal peningkatan penjualan dan pemeliharaan daya saing bisnis mereka. Kemampuan untuk mencari, melihat, dan menciptakan peluang, serta merespons perubahan pasar dengan cepat, memungkinkan mereka untuk mempertahankan posisi yang kuat dalam industri fesyen busana muslim yang sangat kompetitif. Penerapan proactiveness ini menjadi bukan hanya sekadar strategi, tetapi juga merupakan landasan bagi kesuksesan dan pertumbuhan berkelanjutan bisnis mereka di pasar yang terus berubah.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 368, "width": 196, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Analisis Penerapan Opportunity Focus", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 382, "width": 441, "height": 135, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penerapan Opportunity Focus dalam strategi pemasaran Megawarni.ori mengungkapkan pendekatan yang berfokus pada pemahaman pasar dan respons terhadap perubahan yang dinamis. Berdasarkan hasil riset dan wawancara, Megawarni.ori menunjukkan kesadaran yang kuat mengenai posisi mereka di pasar fesyen muslim. Dengan menyadari akan posisi bisnisnya, Megawarni.ori dapat menyusun strategi yang tepat dan sesuai dengan keadannya. Pada tahun 2022 mereka menyadari akan posisi bisnisnya yang sedang menurun, dan karena kesadaran itu mereka merespons dengan penyesuaian strategis untuk dapat mengatasi tantangan tersebut dan bertahan. Hal tersebut menunjukkan Megawarni.ori memiliki pemahaman yang dalam tentang fluktuasi pasar dan kesiapan untuk beradaptasi.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 520, "width": 441, "height": 121, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Responsif terhadap perubahan pasar menjadi kunci kesuksesan Megawarni.ori. Mereka secara aktif mengamati dan merespons tren konsumen serta perubahan dalam preferensi pembelian untuk membuat penawaran produk mereka sesuai dengan kebutuhan pasar. Selanjutnya, Megawarni.ori dapat memposisikan diri sebagai brand yang unggul dalam kualitas produk dan harga yang bersaing. Mereka terus-menerus memperkuat reputasi mereka dengan fokus pada kualitas produk yang konsisten dan harga yang terjangkau. Testimonial dari konsumen serta ulasan positif di platform e-commerce menegaskan bahwa Megawarni.ori berhasil menciptakan nilai tambah yang signifikan bagi konsumennya.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 642, "width": 442, "height": 124, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dalam strategi bisnisnya, mereka menerapkan strategi “ wait and see ” untuk memantau dengan cermat perkembangan pasar dan perilaku konsumen sebelum membuat keputusan strategis. Strategi ini menjadi bagian integral dari pendekatan mereka dalam mengelola bisnis secara efektif dalam lingkungan pasar yang dinamis. Selain itu, Megawarni.ori menerapkan strategi pemasaran yang responsif dan inovatif. Mereka tidak hanya bergantung pada metode promosi konvensional, tetapi juga aktif memanfaatkan media sosial dan teknologi terbaru, seperti TikTok dan Instagram, untuk meningkatkan keterlibatan konsumen. Dengan demikian, Megawarni.ori dapat menciptakan hubungan yang kuat dengan konsumen dan meningkatkan penjualan mereka secara signifikan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 38, "width": 129, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "JURNAL LENTERA BISNIS", "type": "Page header" }, { "left": 321, "top": 38, "width": 205, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN Cetak 2252-9993, ISSN Online 2598-618X", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 49, "width": 135, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 13, Nomor 2, Mei 2024", "type": "Page header" }, { "left": 390, "top": 49, "width": 136, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "DOI: 10.34127/jrlab.v13i2.1119", "type": "Page header" }, { "left": 297, "top": 786, "width": 17, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "996", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 75, "width": 441, "height": 93, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dengan menyadari akan posisi dan strategis bisnisnya, membantu Megawarni.ori dalam mengevaluasi dan memanfaatkan peluang yang sesuai dengan posisi dan strategi mereka saat ini. Megawarni.ori menunjukkan kemampuannya dalam memanfaatkan peluang untuk pengembangan bisnis dengan melakukan inisiatif untuk meluncurkan produk ketika menemukan hal yang dapat menjadi peluang. Dengan pemanfaatan peluang ini mereka dapat mengembangkan produknya dan memperluas jangkauan pasar yang lebih luas.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 171, "width": 441, "height": 163, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Secara keseluruhan, penerapan opportunity focus dalam strategi pemasaran Megawarni.ori menegaskan komitmennya untuk terus memahami pasar, merespons perubahan dengan cepat, dan memanfaatkan peluang yang muncul. Hal ini memungkinkan mereka untuk bertahan dan berkembang dalam lingkungan bisnis yang dinamis dan kompetitif. Analisis Penerapan opportunity focus dalam Entrepreneurial Marketing pada Megawarni.ori memperjelas bahwa kesadaran akan posisi bisnis, evaluasi dan penyesuaian strategi, pemanfaatan keunggulan kompetitif, adaptasi terhadap ketidakpastian pasar, diversifikasi strategi pemasaran, interaksi dan respons cepat terhadap konsumen, pemanfaatan media sosial, serta adaptasi dan inovasi merupakan elemen-elemen kunci yang menggambarkan bagaimana Megawarni.ori dapat memanfaatkan peluang dan menerapkan pendekatan opportunity focus secara efektif dalam konteks pemasaran kewirausahaan mereka.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 351, "width": 199, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Analisis Penerapan Customer Intensity", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 364, "width": 441, "height": 67, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penerapan customer intensity dalam strategi pemasaran yang diimplementasikan oleh Megawarni.ori menonjolkan pentingnya membangun hubungan yang erat dengan konsumen sebagai kunci keberhasilan dalam bisnis. Dalam konteks ini, Megawarni.ori memperlihatkan kesadaran akan pentingnya interaksi aktif dengan konsumen sebagai fondasi utama untuk mempertahankan loyalitas jangka panjang.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 433, "width": 442, "height": 80, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Salah satu pendekatan yang mereka gunakan adalah dengan meningkatkan frekuensi komunikasi selama sesi live shopping , yang memungkinkan mereka untuk secara langsung berinteraksi dengan konsumen, memberikan penjelasan produk yang detail, dan menjawab pertanyaan konsumen dengan cepat dan solutif. Hal ini menciptakan suasana yang lebih personal dan membuat konsumen merasa dihargai serta terlibat secara aktif dalam proses pembelian.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 516, "width": 441, "height": 67, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Selain itu, Megawarni.ori juga memperhatikan komunikasi melalui platform pesan instan seperti WhatsApp, TikTok, Instagram, dan Shopee, dengan memastikan bahwa setiap pertanyaan atau permintaan dari konsumen direspons dengan cepat dan dengan solusi yang memuaskan. Responsivitas ini memberikan gambaran bahwa Megawarni.ori berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang prima kepada konsumen mereka.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 38, "width": 129, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "JURNAL LENTERA BISNIS", "type": "Page header" }, { "left": 321, "top": 38, "width": 205, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN Cetak 2252-9993, ISSN Online 2598-618X", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 49, "width": 135, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 13, Nomor 2, Mei 2024", "type": "Page header" }, { "left": 390, "top": 49, "width": 136, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "DOI: 10.34127/jrlab.v13i2.1119", "type": "Page header" }, { "left": 297, "top": 786, "width": 17, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "997", "type": "Page footer" }, { "left": 189, "top": 325, "width": 233, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 3. Komunikasi Megawarni.ori dengan konsumen", "type": "Text" }, { "left": 244, "top": 336, "width": 123, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sumber: Megawarni.ori, 2024", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 362, "width": 442, "height": 80, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Lebih lanjut, Megawarni.ori juga mengambil inisiatif kreatif untuk melibatkan konsumen dan meningkatkan pengalaman berbelanja mereka, seperti dengan mengikuti event fashion show dan memberikan insentif berupa promo-promo eksklusif selama sesi live shopping , dan program giveaway produk. Hal ini tidak hanya membantu mereka untuk membangun hubungan yang lebih dekat dengan konsumen, tetapi juga meningkatkan awareness merek mereka di tengah-tengah pasar yang kompetitif.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 445, "width": 442, "height": 135, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hasil dari penerapan strategi customer intensity ini terlihat dalam peningkatan penjualan dan tingkat kepuasan konsumen yang tinggi. Konsumen merasa dihargai, didengar, dan memiliki pengalaman berbelanja yang menyenangkan, yang pada akhirnya membangun loyalitas yang kuat terhadap merek Megawarni.ori. Konsumen yang loyal tidak hanya cenderung melakukan pembelian berulang, tetapi juga menjadi agen pemasaran yang efektif dengan merekomendasikan produk kepada teman dan keluarga mereka. Meskipun Megawarni.ori menunjukkan penerapan customer intensity yang baik, terdapat kekurangan yang perlu diperbaiki, seperti ketelitian dalam pengemasan dan pengiriman produk. Namun secara keseluruhan, penerapan customer intensity ini telah membantu Megawarni.ori mencapai kesuksesan dalam bisnis fesyen muslim.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 597, "width": 179, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Analisis Penerapan Innovativeness", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 610, "width": 442, "height": 122, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penerapan innovativeness dalam entrepreneurial marketing merupakan kunci untuk menjaga daya saing dan relevansi bisnis di tengah dinamika pasar yang terus berubah. Megawarni.ori menerapkan aspek ini dalam mengadaptasi strategi pemasaran mereka untuk merespons perubahan pasar dan perilaku konsumen. Pada saat Megawarni.ori mengalami kesulitan karena perubahan perilaku konsumen, mereka mengaplikasikan innovativeness dengan melakukan transformasi pada strategi segmentasi pasar. Mereka beralih dari target awal pada pasar busana muslim premium untuk konsumen dengan ekonomi menengah ke atas, dengan membuat segmentasi baru dan menjadi lebih fokus pada segmen pasar busana muslim sehari-hari dengan harga yang lebih terjangkau.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 38, "width": 129, "height": 9, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "JURNAL LENTERA BISNIS", "type": "Page header" }, { "left": 321, "top": 38, "width": 205, "height": 9, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN Cetak 2252-9993, ISSN Online 2598-618X", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 49, "width": 135, "height": 9, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 13, Nomor 2, Mei 2024", "type": "Page header" }, { "left": 390, "top": 49, "width": 136, "height": 9, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "DOI: 10.34127/jrlab.v13i2.1119", "type": "Page header" }, { "left": 297, "top": 786, "width": 17, "height": 9, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "998", "type": "Page footer" }, { "left": 116, "top": 74, "width": 410, "height": 230, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tabel 1. Perubahan STP Megawarni.ori STP Lama (2015-2021) Baru (2022-present) Segmentasi - Wanita - Berumur 25 – 50 tahun - Merupakan pengusaha, pejabat, dan pegawai kedinasan. - Ekonomi menengah ke atas - Berdomisili di Indonesia, Asia, dan Timur Tengah - Wanita - Berumur 25 – 50 tahun - Merupakan ibu-ibu rumah tangga / semua kalangan - Ekonomi menengah ke bawah - Berdomisili di Indonesia Targeting - Seseorang yang mencari busana muslim untuk acara formal dengan gaya hedonisme atau mewah - Seseorang yang bersedia menginvestasikan lebih dari Rp500.000 untuk produk yang premium - Seseorang yang mencari busana muslim untuk keseharian dan acara - Seseorang yang memilih untuk membeli produk dengan harga terjangkau Positioning Sebagai busana muslim syar‟i untuk digunakan pada acara formal yang eksklusif dan berkelas dengan kualitas bahan yang premium. Sebagai busana muslim yang memberikan kenyamanan, mengikuti tren terkini, dan cocok untuk dipakai dalam berbagai acara serta kegiatan sehari.hari.", "type": "Table" }, { "left": 227, "top": 307, "width": 157, "height": 9, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sumber: Megawarni.ori, 2024 (diolah)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 332, "width": 441, "height": 67, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dengan adanya perubahan dalam segmentasi, Megawarni.ori juga melakukan inovasi dalam produknya dengan menciptakan produk dengan desain dan model yang simpel namun tetap modis. Langkah ini membantu mereka menghadapi kondisi bisnis yang dinamis dengan menjangkau pasar yang lebih luas, memperluas basis konsumen, dan meningkatkan penjualan secara signifikan.", "type": "Text" }, { "left": 221, "top": 578, "width": 170, "height": 9, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 4. Inovasi Produk Megawarni.ori", "type": "Section header" }, { "left": 244, "top": 589, "width": 121, "height": 9, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sumber: Megawarni.ori, 2024", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 615, "width": 441, "height": 80, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Selanjutnya, dalam implementasi ini, Megawarni.ori juga melakukan terobosan dalam penetapan harga produk mereka. Dengan menyesuaikan harga produk mereka dengan lebih melihat preferensi konsumen dan membuatnya agar lebih terjangkau, mereka dapat menarik minat konsumen yang lebih banyak dan menciptakan permintaan yang lebih tinggi. Hal ini menciptakan keunggulan kompetitif bagi mereka di pasar yang semakin kompetitif.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 698, "width": 441, "height": 66, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Megawarni.ori juga menunjukkan inovasi dalam kegiatan pemasaran mereka, terutama melalui platform media sosial seperti TikTok. Melalui kampanye pemasaran kreatif, konten menarik, dan kolaborasi dengan influencer, mereka berhasil memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan interaksi dengan konsumen. Sesi live shopping di TikTok menjadi salah satu strategi yang efektif dalam meningkatkan penjualan, karena", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 38, "width": 129, "height": 9, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "JURNAL LENTERA BISNIS", "type": "Page header" }, { "left": 321, "top": 38, "width": 205, "height": 9, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN Cetak 2252-9993, ISSN Online 2598-618X", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 49, "width": 135, "height": 9, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 13, Nomor 2, Mei 2024", "type": "Page header" }, { "left": 390, "top": 49, "width": 136, "height": 9, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "DOI: 10.34127/jrlab.v13i2.1119", "type": "Page header" }, { "left": 297, "top": 786, "width": 17, "height": 9, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "999", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 75, "width": 441, "height": 24, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "memungkinkan mereka untuk secara langsung berkomunikasi dengan konsumen, memperlihatkan produk-produk terbaru, dan memberikan penawaran khusus.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 102, "width": 441, "height": 135, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tidak hanya melakukan inovasi dalam segmentasi, harga, dan pemasaran, Megawarni.ori juga memiliki rencana untuk melakukan inovasi dalam produk mereka dengan memperluas jangkauan produk mereka ke segmen anak-anak dan pria. Hal ini dapat membuka peluang baru untuk pertumbuhan bisnis mereka dan memperkuat posisi mereka di pasar busana muslim online . Namun, dalam hal inovasi pada packaging , Megawarni.ori memiliki hal yang perlu diperhatikan untuk perbaikan, seperti meningkatkan kualitas bahan pada kemasan produk non-premium. Tidak dapat dipungkiri, packaging menjadi salah satu hal yang diperhatikan konsumen dalam membeli produk untuk menjamin keamanan kualitas produk, sehingga dengan memperbaiki hal tersebut Megawarni.ori dapat memenuhi harapan dan kebutuhan konsumen lebih baik lagi.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 240, "width": 441, "height": 80, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Secara keseluruhan, penerapan innovativeness dalam entrepreneurial marketing oleh Megawarni.ori telah membantu mereka untuk tetap relevan dan bersaing di pasar yang dinamis. Dengan terus berinovasi dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan pasar, mereka dapat mempertahankan posisinya dalam industri busana muslim online dan meningkatkan pertumbuhan bisnis mereka secara signifikan, sehingga dapat mencapai tujuan pemasaran dalam meningkatkan penjualan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 337, "width": 196, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Analisis Penerapan Risk Management", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 351, "width": 442, "height": 107, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penerapan risk management dalam entrepreneurial marketing merupakan langkah penting bagi perusahaan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengelola risiko yang terkait dengan kegiatan pemasarannya. Megawarni.ori menerapkan risk management dengan pendekatan sistematis dan terencana dalam mengelola risiko dalam bisnis mereka. Berdasarkan hasil riset, mereka memahami bahwa dengan mengamati dan menganalisis perubahan dalam preferensi konsumen serta dinamika pasar, mereka dapat mengantisipasi potensi risiko bisnis, seperti penurunan penjualan atau pergeseran tren, dan mengambil tindakan yang tepat untuk menjaga keberhasilan bisnis mereka.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 461, "width": 441, "height": 135, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Megawarni.ori mengambil langkah-langkah konkret untuk mengevaluasi kinerja produk mereka setelah peluncuran. Dengan memantau grafik penjualan dan menganalisis hasilnya selama beberapa hari pertama, mereka dapat mengidentifikasi potensi kerugian dan faktor-faktor penyebabnya. Ketika penjualan tidak sesuai ekspektasi, mereka tidak hanya mengidentifikasi risiko risiko tersebut, tetapi juga melakukan analisis mendalam untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada. Mereka melakukan serangkaian langkah evaluatif, yang mencakup analisis terhadap faktor-faktor seperti harga yang terlalu tinggi, desain yang kurang menarik, atau bahan yang tidak memenuhi standar kualitas. Dengan demikian, mereka dapat mengenali dan mengatasi risiko yang muncul serta membuat perbaikan yang diperlukan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 599, "width": 441, "height": 80, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Megawarni.ori juga menerapkan strategi proaktif dalam manajemen risiko dengan menggunakan sistem penjualan pre-order (PO) untuk meminimalisir risiko persediaan. Dengan membatasi produksi berdasarkan pesanan yang diterima, mereka dapat mengurangi risiko produk tidak terjual. Melalui sistem PO, mereka dapat mengukur minat konsumen sebelum memproduksi barang, menghindari kelebihan stok yang tidak terjual, dan mengurangi risiko kerugian akibat persediaan yang tidak terjual.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 682, "width": 441, "height": 66, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Selain itu, Megawarni.ori juga melakukan tes pasar sebagai langkah antisipasi risiko. Dengan mengumpulkan data dari konsumen potensial dan mengevaluasi respon pasar terhadap produk baru, mereka ini dapat memahami kebutuhan dan preferensi konsumen secara lebih baik. Tes pasar juga memberikan kesempatan bagi Megawarni.ori untuk mengidentifikasi peluang baru dan mengantisipasi perubahan tren pasar. Dengan demikian,", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 38, "width": 129, "height": 9, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "JURNAL LENTERA BISNIS", "type": "Page header" }, { "left": 321, "top": 38, "width": 205, "height": 9, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN Cetak 2252-9993, ISSN Online 2598-618X", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 49, "width": 135, "height": 9, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 13, Nomor 2, Mei 2024", "type": "Page header" }, { "left": 390, "top": 49, "width": 136, "height": 9, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "DOI: 10.34127/jrlab.v13i2.1119", "type": "Page header" }, { "left": 294, "top": 786, "width": 23, "height": 9, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1000", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 75, "width": 441, "height": 24, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "mereka dapat merancang strategi bisnis yang responsif dan adaptif terhadap lingkungan bisnis yang dinamis.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 102, "width": 442, "height": 108, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dalam implementasi risk management yang telah dilakukan oleh Megawarni.ori, terdapat beberapa aspek yang masih perlu diperbaiki. Salah satunya adalah sistem pre- order (PO) yang mereka gunakan dapat memiliki dampak negatif pada konsumen yang membutuhkan produk dengan cepat. Megawarni.ori sebaiknya mempertimbangkan untuk menyediakan produk ready stock sebagai alternatif, sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang membutuhkan produk dengan segera. Dengan melakukan perbaikan perbaikan ini, Megawarni.ori dapat meningkatkan efektivitas implementasi risk management mereka dan memperkuat posisi mereka dalam pasar yang kompetitif.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 213, "width": 442, "height": 93, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dengan pendekatan sistematis dan terencana dalam mengelola risiko, Megawarni.ori dapat menjaga performa produk mereka di pasar serta tetap relevan dan bersaing di tengah persaingan industri yang dinamis. Ini menunjukkan bahwa penerapan risk management adalah salah satu kunci kesuksesan dalam menjalankan bisnis pemasaran yang inovatif dan berorientasi pada peluang. Dengan terus meningkatkan strategi risk management mereka dan mengatasi kekurangan yang ada, Megawarni.ori akan memiliki potensi untuk mencapai kesuksesan yang lebih besar di masa depan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 323, "width": 210, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Analisis Penerapan Resource Leveraging", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 337, "width": 442, "height": 149, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penerapan resource leveraging dalam konteks entrepreneurial marketing adalah strategi yang vital bagi kesuksesan dan pertumbuhan perusahaan. Megawarni.ori melakukan pemanfaatan sumber daya internal dan eksternal untuk membentuk fondasi yang kuat guna mencapai tujuan pemasaran. Megawarni.ori menyadari akan potensi sumber daya internal, terutama sumber daya manusia. Mereka menyebutkan bahwa produk yang unggul harus didukung oleh karyawan berkualitas tinggi, kreatif, dan berdedikasi. Dalam mengelola sumber daya internal ini, Megawarni.ori melakukan penempatan karyawan sesuai dengan potensi yang dimilikinya untuk memastikan efisiensi operasional dan pengembangan produk yang berkualitas. Dengan memanfaatkan keahlian dan keberagaman latar belakang karyawan, Megawarni.ori dapat menciptakan produk yang tidak hanya berkualitas tinggi tetapi juga memenuhi ekspektasi konsumen.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 489, "width": 441, "height": 94, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Megawarni.ori juga mengintegrasikan kontribusi karyawan dalam pengembangan produk dan strategi bisnis. Mereka melibatkan seluruh tim dalam proses pengambilan keputusan, terutama dalam peluncuran produk baru, menciptakan lingkungan kerja yang berinovasi dan kolaboratif. Dengan mendengarkan berbagai perspektif, Megawarni.ori dapat merumuskan keputusan yang lebih tepat dan terinformasi. Dalam sumber daya internal, Megawarni.ori juga memanfaatkan teknologi yang dimilikinya untuk mendukung proses produksinya menjadi lebih efektif.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 585, "width": 441, "height": 94, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Selain sumber daya internal, Megawarni.ori juga memanfaatkan sumber daya eksternal dengan bijak. Mereka memanfaatkan teknologi digital seperti platform media sosial seperti TikTok dan Instagram serta marketplace seperti Shopee untuk memperluas jangkauan pemasaran mereka. Mereka juga menjalin kemitraan dengan pihak manajemen TikTok dan content creator atau influencer untuk memanfaatkan terkait kampanye pemasaran. Kerja sama dengan pemasok bahan baku juga dilakukannya untuk memastikan ketersediaan produk yang konsisten.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 682, "width": 442, "height": 66, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Megawarni.ori menunjukkan penerapan resource leveraging yang cukup baik dalam entrepreneurial marketing mereka. Hal ini terlihat dari pemanfaatan keahlian SDM, pengelolaan sumber daya internal, dan pemanfaatan sumber daya eksternal. Mereka tidak hanya menjaga kualitas produk tetapi juga meningkatkan kepuasan konsumen melalui pelayanan dan produk yang mereka berikan. Melalui pengelolaan sumber daya yang baik,", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 38, "width": 129, "height": 9, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "JURNAL LENTERA BISNIS", "type": "Page header" }, { "left": 321, "top": 38, "width": 205, "height": 9, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN Cetak 2252-9993, ISSN Online 2598-618X", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 49, "width": 135, "height": 9, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 13, Nomor 2, Mei 2024", "type": "Page header" }, { "left": 390, "top": 49, "width": 136, "height": 9, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "DOI: 10.34127/jrlab.v13i2.1119", "type": "Page header" }, { "left": 294, "top": 786, "width": 23, "height": 9, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1001", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 75, "width": 441, "height": 24, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Megawarni.ori dapat mengoptimalkan efisiensi operasional dan mencapai tujuan pemasaran.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 116, "width": 181, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Analisis Penerapan Value Creation", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 130, "width": 442, "height": 66, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penerapan value creation pada entrepreneurial marketing adalah kunci untuk menciptakan keunggulan kompetitif bagi sebuah bisnis. Megawarni.ori, sebuah bisnis busana muslim, memahami pentingnya penciptaan nilai dalam produk mereka. Mereka tidak hanya fokus pada penjualan produk, tetapi juga pada pengalaman konsumen dan hubungan yang berkelanjutan dengan mereka.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 199, "width": 441, "height": 94, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dalam proses penciptaan produk, Megawarni.ori memulai dengan analisis eksternal pasar dan diskusi untuk menentukan fokus produk. Mereka membuat sampel produk untuk evaluasi dan melakukan revisi hingga menemukan produk yang cocok. Dalam hal desain, mereka mengambil inspirasi dari negeri luar, namun tetap menyesuaikan desain dan warna dengan preferensi masyarakat Indonesia. Setelah memiliki desain yang sesuai, mereka melanjutkan ke proses produksi. Dalam proses ini, mereka juga mempertimbangkan penciptaan nilai bagi konsumen.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 295, "width": 441, "height": 122, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Salah satu aspek utama dari penciptaan nilai yang ditekankan oleh Megawarni.ori adalah kualitas produk. Megawarni.ori telah memperkuat reputasi mereka dengan memfokuskan perhatian pada kualitas produk. Untuk mencapai standar kualitas yang tinggi, mereka sangat selektif dalam memilih bahan baku, memastikan bahwa setiap baju muslim yang mereka produksi memiliki kualitas yang terbaik. Selain itu, mereka juga memperhatikan detail detail kecil dalam proses produksi untuk memastikan bahwa setiap produk yang keluar dari pabrik mereka mencerminkan keunggulan dan ketelitian. Ini tidak hanya menciptakan nilai fungsional tetapi juga menunjukkan identitas merek yang berkualitas.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 420, "width": 441, "height": 121, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Selain kualitas produk, Megawarni.ori juga menciptakan nilai tambah melalui desain produk yang inovatif dan menarik. Mereka memahami bahwa dalam dunia fesyen, penampilan dan estetika memainkan peran penting dalam menarik minat konsumen. Dengan memperkenalkan motif colorfull dalam koleksi busana muslim mereka, mereka tidak hanya membuat produk mereka menonjol tetapi juga menciptakan identitas merek yang kuat. Mereka tidak menganggap produk mereka hanya sebagai barang dagangan biasa, tetapi sebagai representasi dari identitas merek mereka. Hal tersebut membantu konsumen untuk langsung terhubung dengan merek dan merasakan kepuasan atas pengalaman konsisten yang mereka berikan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 544, "width": 441, "height": 108, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dalam penerapan ini, Megawarni.ori memberikan perhatian yang serius terhadap konsistensi dalam menyajikan nilai kepada konsumen mereka. Mereka mamahami bahwa menciptakan nilai produk yang mereka tawarkan kepada konsumen membantu membangun hubungan yang kuat dengan konsumen. Dampak dari fokus mereka terhadap kualitas dan konsistensi produk tercermin dalam pandangan konsumen. Konsumen merasa bahwa produk Megawarni.ori menawarkan nilai yang tinggi dengan motif yang beragam dan kualitas yang nyaman. Hal ini memperkuat citra merek mereka dan membangun loyalitas konsumen.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 654, "width": 441, "height": 67, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada akhirnya, dengan menetapkan nilai produk yang jelas dan memberikan pengalaman yang bermakna bagi konsumen, Megawarni.ori dapat menciptakan produk yang diingat oleh konsumen dan meningkatkan penjualan mereka. Hal ini menunjukkan bahwa dalam dunia pemasaran yang kompetitif, penciptaan nilai adalah kunci untuk kesuksesan jangka panjang bagi sebuah bisnis.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 38, "width": 129, "height": 9, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "JURNAL LENTERA BISNIS", "type": "Page header" }, { "left": 321, "top": 38, "width": 205, "height": 9, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN Cetak 2252-9993, ISSN Online 2598-618X", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 49, "width": 135, "height": 9, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 13, Nomor 2, Mei 2024", "type": "Page header" }, { "left": 390, "top": 49, "width": 136, "height": 9, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "DOI: 10.34127/jrlab.v13i2.1119", "type": "Page header" }, { "left": 294, "top": 786, "width": 23, "height": 9, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1002", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 75, "width": 60, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "PENUTUP", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 102, "width": 65, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kesimpulan", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 116, "width": 442, "height": 108, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan hasil penelitian, penerapan Entrepreneurial Marketing oleh Megawarni.ori telah membantu meningkatkan penjualan mereka secara efektif dalam menghadapi dinamika lingkungan bisnis. Meskipun masih terdapat beberapa hal untuk perbaikan, Megawarni.ori telah berhasil menerapkan dimensi-dimensi Entrepreneurial Marketing dengan baik. Salah satu dimensi yang paling efektif adalah Innovativeness , di mana mereka telah memperluas segmentasi dan menciptakan inovasi dalam produk dan harga, yang menarik lebih banyak konsumen dan memengaruhi keputusan pembelian. Secara rinci, masing-masing dimensi dapat disimpulkan bahwa:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 226, "width": 442, "height": 39, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Proactiveness, Megawarni.ori secara konsisten mencari dan merespons peluang di pasar dengan mengikuti perkembangan pasar dan mencari pemahaman yang dalam terkait industri fesyen muslim serta preferensi dan kebutuhan konsumen.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 268, "width": 441, "height": 38, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Opportunity focus, Megawarni.ori memiliki kesadaran akan posisi bisnis dan strategi saat ini, menciptakan keunggulan, menggunakan strategi “ wait and see ” untuk bertahan, serta memanfaatkan peluang yang ada.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 309, "width": 441, "height": 53, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. Customer intensity, Megawarni.ori meningkatkan fokus pada komunikasi, pelayanan responsif, dan insentif, yang berdampak positif pada kepuasan dan loyalitas konsumen, meskipun ada ruang untuk peningkatan dalam ketelitian pengemasan dan pengiriman produk.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 364, "width": 442, "height": 53, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4. Innovativeness, Megawarni.ori telah membuat terobosan baru dalam segmentasi, produk, harga, dan pemasaran interaktif dan berhasil meningkatkan penjualan dengan terobosan tersebut, namun masih ada aspek yang perlu ditingkatkan, dalam desain kemasan.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 420, "width": 441, "height": 38, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5. Risk management, Megawarni.ori melakukan upaya untuk meminimalisir risiko dengan pendekatan evaluatif dan sistem pre-order , namun dalam sistem pre-order mungkin dapat menghadirkan tantangan bagi konsumen karena prosesnya yang lambat.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 461, "width": 441, "height": 52, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "6. Resource leveraging, Megawarni.ori memanfaatkan sumber daya internal dan eksternal secara efektif, dengan memanfaatkan dan mengelola SDM, teknologi, media sosial, kerja sama dengan TikTok, content creator, dan supplier bahan untuk mencapai tujuan pemasarannya.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 516, "width": 441, "height": 39, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "7. Value creation, Megawarni.ori meningkatkan fokus pada kualitas dan desain produk yang mencerminkan identitas merek telah berhasil menciptakan nilai bagi konsumen, memperkuat pengakuan terhadap produk mereka.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 586, "width": 113, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 613, "width": 441, "height": 39, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Al Hamasy, A. I. (2022, November 18). Semakin Sepi, Omzet Pedagang Pakaian Turun hingga 90 Persen. KOMPAS. https://www.kompas.id/baca/metro/2022/11/18/semakin-sepi-omzet pedagang-", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 654, "width": 122, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "pakaian-turun-hingga-90", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 668, "width": 355, "height": 25, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "persen?status=sukses_login%3Fstatus_login%3Dlogin&loc=hard_paywa ll&status_login=login", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 710, "width": 438, "height": 24, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Amora, V. B. (2023, July 9). Perilaku Konsumen Sebelum dan Sesudah Pandemi Covid- 19.", "type": "Text" }, { "left": 437, "top": 723, "width": 90, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kompasiana.com.", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 737, "width": 410, "height": 25, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "https://www.kompasiana.com/virugamora/64aa46f34addee587d2fa192/p erilaku- konsumen-sebelum-dan-sesudah-pandemi-covid 19?page=all#section1", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 38, "width": 129, "height": 9, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "JURNAL LENTERA BISNIS", "type": "Page header" }, { "left": 321, "top": 38, "width": 205, "height": 9, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN Cetak 2252-9993, ISSN Online 2598-618X", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 49, "width": 135, "height": 9, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 13, Nomor 2, Mei 2024", "type": "Page header" }, { "left": 390, "top": 49, "width": 136, "height": 9, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "DOI: 10.34127/jrlab.v13i2.1119", "type": "Page header" }, { "left": 294, "top": 786, "width": 23, "height": 9, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1003", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 441, "height": 25, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Amir, M. T. (2016). Corporate Entrepreneurship & Innovativeness: Melejitkan semangat intrapreneurship di organisasi. Kencana.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 130, "width": 441, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Annur, C. M. (2023, March 28). Ini Jumlah Populasi Muslim di Kawasan ASEAN,", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 144, "width": 50, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Indonesia", "type": "Table" }, { "left": 290, "top": 144, "width": 57, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Terbanyak.", "type": "Text" }, { "left": 475, "top": 144, "width": 51, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Databoks.", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 157, "width": 410, "height": 25, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/03/28/ini-jumlah populasi-muslim- di-kawasan-asean-indonesia-terbanyak", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 199, "width": 441, "height": 52, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Arfanly, B., Sarma, M., & Syamsun, M. (2017). Peran Entrepreneurial Marketing dalam Peningkatan Kinerja Pemasaran pada Industri Rumahan Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. MANAJEMEN IKM: Jurnal Manajemen Pengembangan Industri Kecil Menengah, 11(2), 141-150. https://doi.org/10.29244/mikm.11.2.141-150", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 268, "width": 441, "height": 38, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Becherer, R. C., Helms, M. M., & McDonald, J. P. (2012). The effect of entrepreneurial marketing on outcome goals in SMEs. New England Journal of Entrepreneurship, 15(1).", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 323, "width": 441, "height": 25, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Creswell, J. W., & Creswell, J. D. (2018). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. SAGE Publications.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 364, "width": 441, "height": 25, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Creswell, J. W., & Creswell, J. D. (2022). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. SAGE Publications.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 406, "width": 438, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dinar, M., Ahmad, M. I. S., & Hasan, M. (2020). Kewirausahaan. Media Sains Indonesia.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 433, "width": 414, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Effendi, N. I., dkk. (2022). Strategi Pemasaran. Global Eksekutif Teknologi, Padang.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 461, "width": 441, "height": 25, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Elghawary, T. (2023). The Muslim 500: The World's 500 Most Influential Muslims, 2023. The Royal Islamic Strategic Studies Centre.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 502, "width": 441, "height": 53, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Febriyantoro, M., Rashid, U., & Nasuredin, J. (2022, June). The Role of Entrepreneurial Marketing on Business Performance Mediated by Competitive Advantage for MSMEs in Indonesia. In 7th North American International Conference on Industrial Engineering and Operations Management, https://doi.org/10.46254/NA07.20220253", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 572, "width": 441, "height": 24, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Febriyanto, M. T. (2020). Strategi Entrepreneurial Marketing Dalam Memperkuat Daya Saing UMKM. Jurnal Ecodemica, 4(1), 23-34. 145 146", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 610, "width": 441, "height": 28, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Frederick, H., Kuratko, D. F., & O‟Connor, A. (2018). Entrepreneurship. Cengage Learning Australia.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 654, "width": 441, "height": 25, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gupta, V. K., & Dutta, D. K. (2018). Corporate Entrepreneurship: An integrative review and future research agenda. Journal of Business Research, 86, 260-278.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 696, "width": 441, "height": 25, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hastuti, P., dkk. (2020). Kewirausahaan dan UMKM (1st ed.). Yayasan Kita Menulis, Medan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 737, "width": 441, "height": 25, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Helaluddin, & Wijaya, H. (2019). Analisis Data Kualitatif: Sebuah Tinjauan Teori & Praktik. Sekolah Tinggi Theologia Jaffray.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 38, "width": 129, "height": 9, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "JURNAL LENTERA BISNIS", "type": "Page header" }, { "left": 321, "top": 38, "width": 205, "height": 9, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN Cetak 2252-9993, ISSN Online 2598-618X", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 49, "width": 135, "height": 9, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 13, Nomor 2, Mei 2024", "type": "Page header" }, { "left": 390, "top": 49, "width": 136, "height": 9, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "DOI: 10.34127/jrlab.v13i2.1119", "type": "Page header" }, { "left": 294, "top": 786, "width": 23, "height": 9, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1004", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 441, "height": 67, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hendriyani, I. G. A. D. (2023, October 13). Siaran Pers: Menparekraf: Tenaga Kerja Sektor Ekonomi Kreatif Terbukti Lebih Cepat Pulih dari Pandemi. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Retrieved November 19, 2023, from https://kemenparekraf.go.id/berita/menparekraf-tenaga-kerja sektor-ekonomi-kreatif- terbukti-lebih-cepat-pulih-dari-pandemi", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 171, "width": 441, "height": 53, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hills, G. E., Hultman, C. M., Kraus, S., & Schulte, R. (2010). History, theory and evidence of entrepreneurial marketing – an overview. Int. J. Entrepreneurship and Innovativeness Management, 11(1), 1-16. https://doi.org/10.1504/IJEIM.2010.029765", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 240, "width": 441, "height": 25, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Indrasari, M. (2019). PEMASARAN DAN KEPUASAN KONSUMEN: pemasaran dan kepuasan konsumen. Unitomo Press, Surabaya.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 282, "width": 441, "height": 38, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jelita, I. N. (2020, November 23). Fesyen Muslim di Indonesia Terbaik Ketiga di Dunia. Media Indonesia. https://mediaindonesia.com/ekonomi/363248/fesyen-muslim-di indonesia-terbaik-ketiga-di-dunia", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 337, "width": 441, "height": 38, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (2022, Dec 7). Indikator Makro Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2021/2022. Telisik dan Analisa Laporan, Rencana Strategis dan", "type": "List item" }, { "left": 162, "top": 364, "width": 310, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Regulasi. Retrieved November 19, 2023,", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 364, "width": 413, "height": 25, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "from https://tasransel.kemenparekraf.go.id/indikator-makro-pariwisata dan-ekonomi-", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 392, "width": 118, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "kreatif-20212022/show", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 420, "width": 441, "height": 38, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah. (2020). Perkembangan Data Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) dan Usaha Besar (UB) Tahun 2018-2019. Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 475, "width": 441, "height": 38, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kilenthong, P., Hultman, C. M., & Hills, G. E. (2016). Entrepreneurial Orientation as the Determinant of Entrepreneurial Marketing Behaviors. Journal of Small Business Strategy, 26(2).", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 530, "width": 441, "height": 25, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kotler, P., Armstrong, G., & Opresnik, M. O. (2017). Principles of Marketing (17th ed.). Pearson.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 572, "width": 442, "height": 38, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kuratko, D. F., & Morris, M. H. (2015). Corporate Entrepreneurship: A Critical Challenge for Research and Teaching. Wiley Encyclopedia of Management, 3(Entrepreneurship), 1-37.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 627, "width": 429, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Moleong, L. J. (2017). Metode Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 654, "width": 441, "height": 39, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Miles, M. P., & Darroch, J. (2006). Large Firms, Entrepreneurial Marketing Processes, and the Cycle of Competitive Advantage. European Journal 147 of Marketing, 40(5/6), https://doi.org/10.1108/03090560610657804 485-501", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 710, "width": 441, "height": 38, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Morris, M. H., Schindehutte, M., & LaForge, R. W. (2015). Entrepreneurial Marketing: A Construct for Integrating Emerging Entrepreneurship and Marketing Perspectives. Journal of Marketing Theory and Practice,", "type": "List item" }, { "left": 445, "top": 737, "width": 81, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "10(4), 1-19.", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 751, "width": 245, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "https://doi.org/10.1080/10696679.2002.11501922", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 38, "width": 129, "height": 9, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "JURNAL LENTERA BISNIS", "type": "Page header" }, { "left": 321, "top": 38, "width": 205, "height": 9, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN Cetak 2252-9993, ISSN Online 2598-618X", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 49, "width": 135, "height": 9, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 13, Nomor 2, Mei 2024", "type": "Page header" }, { "left": 390, "top": 49, "width": 136, "height": 9, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "DOI: 10.34127/jrlab.v13i2.1119", "type": "Page header" }, { "left": 294, "top": 786, "width": 23, "height": 9, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1005", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 441, "height": 25, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Mufidah, E., & Eliyana, A. (2021). Improving MSMEs performance through entrepreneurial marketing, entrepreneurial networking, and product innovativeness.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 116, "width": 166, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "BISMA (Bisnis dan", "type": "Table" }, { "left": 314, "top": 116, "width": 67, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Manajemen),", "type": "Text" }, { "left": 414, "top": 116, "width": 112, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "13(2), 108-120.", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 130, "width": 227, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "https://doi.org/10.26740/bisma.v13n2.108-120", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 157, "width": 441, "height": 39, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Purnomo, M., Karneli, O., & Febrian, A. F. (2017, Oktober). ENTREPRENEURIAL MARKETING: APA, MENGAPA, DAN BAGAIMANA? Jurnal Aplikasi Bisnis, 8(1), 1-6.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 213, "width": 441, "height": 38, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Rizaty, M. A. (2022, August 18). Industri Tekstil Kembali Melesat 13,74% pada Kuartal II/2022. Data Indonesia. https://dataindonesia.id/industri perdagangan/detail/industri- tekstil-kembali-melesat-1374-pada-kuartal ii2022", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 268, "width": 385, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sanawiri, B., & Iqbal, M. (2018). Kewirausahaan. Universitas Brawijaya Press", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 295, "width": 441, "height": 53, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Setiyaningrum, A., & Ramawati, Y. (2020). Peran Dimensi-Dimensi Entrepreneurial Marketing dalam Mendorong Kesuksesan Bisnis UMKM di Industri Ekonomi Kreatif. Jurnal Ekonomi Bisnis dan Kewirausahaan (JEBIK), 9(2), 125-143. http://dx.doi.org/10.26418/jebik.v9i2.39818", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 364, "width": 441, "height": 25, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Soegoto, E. S. (2014). Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung Edisi Revisi. Elex Media Komputindo, Jakarta.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 406, "width": 443, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta, Bandung.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 433, "width": 441, "height": 67, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sukoco, I., Prihadini, D., Hermanto, B., & Tresna, P. W. (2021). The Role of Entrepreneurial Marketing to Increase Sales Products: A Phenomenological Approach of College Students' Start Up Business. Technium Social Science Journal, 15(1), 276-288. https://techniumscience.com/index.php/socialsciences/article/view/2380", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 516, "width": 441, "height": 53, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Stokes, D. (2000). Putting Entrepreneurship into Marketing: The Processes of Entrepreneurial Marketing. Journal of Research in Marketing & Entrepreneurship, 2(1), https://doi.org/10.1108/14715200080001536 1-16. Sundulusi, C. (2022). PEMASARAN KEWIRAUSAHAAN. Widina Bhakti Persada, Bandung.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 585, "width": 441, "height": 25, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Utami, C. W., & Susanto, H. (2022). Entrepreneurial Marketing: Konsep dan Implementasi di Indonesia. Universitas Ciputra.", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 613, "width": 356, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "https://dspace.uc.ac.id/bitstream/handle/123456789/5037/Paper5037.pdf?", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 627, "width": 134, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "sequence=7&isAllowed=y", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 654, "width": 441, "height": 67, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Whalen, P., Uslay, C., Pascal, V. J., Omura, G., McAuley, A., Kasouf, C. J., Jones, R., Hultman, C. M., Hills, G. E., Hansen, D. J., Gilmore, A., Giglierano, J., Eggers, F., & Deacon, J. (2016). Anatomy of competitive advantage: towards a contingency theory of entrepreneurial marketing. 148 Journal of Strategic Marketing, https://doi.org/10.1080/0965254X.2015.1035036 24(1), 5-19.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 38, "width": 129, "height": 9, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "JURNAL LENTERA BISNIS", "type": "Page header" }, { "left": 321, "top": 38, "width": 205, "height": 9, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN Cetak 2252-9993, ISSN Online 2598-618X", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 49, "width": 135, "height": 9, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 13, Nomor 2, Mei 2024", "type": "Page header" }, { "left": 390, "top": 49, "width": 136, "height": 9, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "DOI: 10.34127/jrlab.v13i2.1119", "type": "Page header" }, { "left": 294, "top": 786, "width": 23, "height": 9, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1006", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 75, "width": 441, "height": 38, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Yusran, R. R., Herdiansyah, D., Effendi, M., Mulyeni, S., Sitorus, D. H., Girsang, N. M., Herlina, Masliardi, A., Tresnasari, R., Suprihartini, L., & Ningrum, P. A. (2023). MANAJEMEN KEWIRAUSAHAAN. CV. Gita Lentera.", "type": "Text" } ]
dcc4401c-36cb-390e-fb6f-58efd79314af
https://e-journal.unair.ac.id/jlm/article/download/20344/11233
[ { "left": 112, "top": 36, "width": 371, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Layanan Masyarakat ( Journal of Public Service ), vol 4 no 1 Tahun 2020, halaman 230-236", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 787, "width": 193, "height": 20, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "230 10.20473/jlm.v4i1.2020.230-236", "type": "Page footer" }, { "left": 120, "top": 807, "width": 272, "height": 24, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Open acces under CC BY-SA license Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License", "type": "Page footer" }, { "left": 96, "top": 88, "width": 405, "height": 25, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENYULUHAN DAN PELATIHAN DENGUE PADA IBU SERTA DETEKSI DINI INFEKSI DENGUE PADA PASIEN DENGAN SUSPEK INFEKSI", "type": "Text" }, { "left": 172, "top": 116, "width": 255, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DENGUE DI TULUNGAGUNG, JAWA TIMUR", "type": "Section header" }, { "left": 97, "top": 144, "width": 405, "height": 38, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(DENGUE COUNSELING AND TRAINING FOR MOTHERS, AND EARLY DETECTION OF DENGUE INFECTION FOR PATIENTS WITH DENGUE INFECTION SUSPENSION IN TULUNGAGUNG, EAST JAVA)", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 197, "width": 415, "height": 41, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Juniastuti 1,2 , Lynda Rossyanti 1,3 , Manik R. Wahyunitisari 1,2 , Achmad Ardianto 4 , Rebekah J. Setiabudi 1,2 , Suhintam Pusarawati 1,3 , Dewi Setyowati 1 , Putri S. Wulandari 1", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 238, "width": 365, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1 Program Magister Ilmu Kedokteran Tropis, 2 Departemen Mikrobiologi,", "type": "Text" }, { "left": 94, "top": 252, "width": 411, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3 Departemen Parasitologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga; 4 Puskesmas", "type": "Text" }, { "left": 236, "top": 268, "width": 124, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Karangrejo, Tulungagung", "type": "Table" }, { "left": 210, "top": 282, "width": 178, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "e-mail: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 278, "top": 309, "width": 41, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "abstract", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 321, "width": 428, "height": 149, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tulungagung Regency in East Java, is a Dengue endemic area, but the movement of 1 house 1 jumantik / larva monitor (Government program for controlling Dengue vectors), which involves every family in the inspection, monitoring and eradication of mosquito larvae, has not yet been implemented. The objectives of this community service activity are 1) increasing maternal knowledge about Dengue, 2) increasing maternal efforts in eradicating Aedes mosquito larvae (Dengue vectors) and 3) improving mother's skills in monitoring mosquito larvae in Karangrejo District; and 4) determine the proportion of early dengue infection at the Karangrejo Health Center. The method used is counseling, training and laboratory examinations (rapid test with the NS1 Dengue kit). This community service obtained the conclusion of counseling can increase the knowledge of dengue in mothers, counseling can increase maternal efforts in eradicating mosquito larvae, training to improve the skills of mothers in monitoring mosquito larvae, there are 10.8% of patients with symptoms of dengue infection who show positive NS1.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 485, "width": 276, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords : ABJ, aedes mosquito , dengue, larvae monitoring", "type": "Text" }, { "left": 280, "top": 511, "width": 39, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "abstrak", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 523, "width": 428, "height": 162, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kabupaten Tulungagung di Jawa Timur, merupakan daerah endemis Dengue, namun gerakan 1 rumah 1 jumantik/juru pemantau jentik (program Pemerintah untuk pengendalian vektor Dengue) yaitu yang melibatkan setiap keluarga dalam pemeriksaan, pemantauan, dan pemberantasan jentik nyamuk, masih belum banyak diterapkan. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah 1) meningkatkan pengetahuan ibu tentang Dengue, 2) meningkatkan upaya ibu dalam memberantas tempat perindukan jentik nyamuk Aedes (vektor Dengue) dan 3) meningkatkan ketrampilan ibu dalam memantau jentik nyamuk di Kecamatan Karangrejo; serta 4) menentukan proporsi kejadian infeksi Dengue secara dini di Puskesmas Karangrejo. Metode yang digunakan adalah penyuluhan, pelatihan dan pemeriksaan laboratorium (uji cepat dengan kit NS1 Dengue). Pengmas ini memperoleh simpulan penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan dengue pada ibu, penyuluhan dapat meningkatkan upaya ibu dalam memberantas tempat perindukan jentik nyamuk, pelatihan meningkatkan ketrampilan ibu dalam memantau jentik nyamuk, ada 10,8% pasien dengan gejala infeksi Dengue yang menunjukkan NS1 positif.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 701, "width": 284, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata kunci : ABJ, Dengue, nyamuk Aedes, pemantauan jentik", "type": "Text" }, { "left": 112, "top": 36, "width": 371, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Layanan Masyarakat ( Journal of Public Service ), vol 4 no 1 Tahun 2020, halaman 230-236", "type": "Page header" }, { "left": 492, "top": 793, "width": 21, "height": 14, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "231", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 96, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 102, "width": 429, "height": 218, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kasus demam berdarah dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan yang penting di Jawa Timur. Pada tahun 2016, Jawa Timur menduduki peringkat kedua terbanyak untuk jumlah kasus DBD (setelah Jawa Barat) dan peringkat pertama terbanyak untuk jumlah kasus DBD yang meninggal (Pusdatin Kemenkes RI, 2017). Data Dinas Kesehatan Jawa Timur pada tahun 2015 menunjukkan di Tulungagung, jumlah kasus DBD sebanyak 919 dengan CFR ( Case Fatality Rate ) paling tinggi (48,1%) di tingkat provinsi. Program kesehatan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian DBD di Tulungagung sangat mendesak untuk segera dilakukan. Pencegahan penyakit DBD yang selama ini digalakkan secara nasional oleh Pemerintah adalah Gerakan 3M/Gerakan 3M Plus yaitu menguras, menutup, mengubur serta melakukan segala bentuk pencegahan lainnya aantara lain memberi bubuk larvasida pada tempat air yang sulit dibersihkan, menggunakan kelambu saat tidur, menggunakan anti nyamuk/ repellent , memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk. Namun, penyakit DBD masih selalu terjadi tiap tahun (terutama saat musim hujan), karena masyarakat sering tidak peduli dan tidak menjalankan gerakan 3M Plus secara teratur dan berkesinambungan, hal ini juga dijumpai di wilayah Kabupaten Tulungagung.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 337, "width": 428, "height": 162, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Masyarakat tidak menyadari bahwa di dalam/luar rumahnya terpelihara nyamuk Aedes sp. ( Aedes aegypti dan Aedes albopictus ) yang merupakan vektor/penular penyakit DBD. Untuk meningkatkan implementasi program 3M Plus, Pemerintah mencanangkan program “Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (juru pemantau jentik)”, yaitu melibatkan setiap keluarga dalam pemeriksaan, pemantauan, dan pemberantasan jentik nyamuk (Pusdatin Kemenkes RI, 2016). Ibu rumah tangga paling berperan penting dalam pendidikan keluarga dan sebagai manajer utama keluarga, karena itu penyuluhan tentang Dengue dan pelatihan pemantauan jentik nyamuk Aedes yang ditujukan kepada ibu rumah tangga merupakan langkah penting dalam pencegahan penyakit DBD. Selain itu, deteksi dini infeksi Dengue menggunakan uji cepat (uji laboratorium) sangat penting dalam menurunkan angka CFR yang sangat tinggi di Kabupaten Tulungagung ini.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 517, "width": 431, "height": 162, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada kegiatan pengabdian masyarakat ini, akan dilakukan upaya penyuluhan tentang Dengue dan pelatihan juru pemantau jentik nyamuk pada ibu rumah tangga di wilayah Puskesmas Karangrejo, Kabupaten Tulungagung. Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik masih diterapkan di 1 Desa di wilayah tersebut. Uji cepat untuk mendeteksi antigen (NS1) virus Dengue juga sangat penting dalam deteksi dini infeksi Dengue, ditujukan pada pasien dengan gejala infeksi Dengue yang berobat ke puskesmas. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan ibu tentang Dengue dan upaya ibu dalam memberantas tempat perindukan jentik nyamuk (sebagai upaya pencegahan), meningkatkan ketrampilan ibu dalam memantau jentik nyamuk, serta menentukan proporsi kejadian infeksi Dengue secara dini. Diharapkan kegiatan pengabdian masyarakat ini berkontribusi dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian (CFR) karena infeksi Dengue di Kabupaten Tulungagung.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 711, "width": 227, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "METODE PENGABDIAN MASYARAKAT", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 724, "width": 428, "height": 25, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kegiatan pengabdian masyarakat berupa penyuluhan dan pelatihan ditujukan pada ibu di wilayah kerja Puskesmas Karangrejo, Tulungagung serta pemberian kit uji cepat", "type": "Text" }, { "left": 87, "top": 36, "width": 424, "height": 24, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Juniastuti, dkk.: Penyuluhan dan Pelatihan Dengue pada Ibu Serta Deteksi Dini Infeksi Dengue pada Pasien dengan Suspek Infeksi Dengue di Tulungagung, Jawa Timur", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 793, "width": 21, "height": 14, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "232", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 428, "height": 52, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "deteksi NS1 Dengue pada pihak Puskesmas Karangrejo untuk penentuan infeksi Dengue secara dini. Selain kegiatan penyuluhan dan pelatihan, juga dilakukan survei memantau jentik nyamuk oleh tim pengmas. Satu bulan setelah pelatihan, tim pengmas berkunjung lagi ke tempat tersebut untuk melakukan survei jentik nyamuk lagi.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 157, "width": 428, "height": 149, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rincian penyuluhan dan pelatihan sebagai berikut : a) pemberian materi tentang Dengue (meliputi gambaran penyakit, penyebab, gejala, pengobatan secara umum dan upaya pencegahan termasuk memberantas tempat perindukan jentik nyamuk) dengan alat bantu audiovisual, b) pelatihan memantau jentik nyamuk Aedes dengan alat bantu audiovisual serta contoh jentik nyamuk Aedes yang telah diawetkan, c) tanya jawab/diskusi. Selain itu, juga diberikan buku saku ber ISBN tentang Dengue yang telah disusun oleh tim pengmas kepada peserta penyuluhan. Sedangkan kit uji cepat deteksi NS1 Dengue akan diberikan kepada pihak Puskesmas untuk deteksi dini infeksi Dengue pada pasien yang berobat ke Puskesmas Karangrejo dengan gejala infeksi Dengue, yang meliputi : demam minimal 3 hari, disertai minimal 2 gejala yaitu sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, rash , perdarahan, muntah/nyeri perut (WHO, 2011).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 322, "width": 428, "height": 232, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analisis data meliputi : 1) Tingkat pengetahuan ibu tentang Dengue, yang diukur berdasar nilai pre test dan post test , sebagai penilaian keberhasilan kegiatan penyuluhan. Klasifikasi tingkat pengetahuan sebagai berikut : baik, jika persentase jawaban benar ≥70%; cukup, jika persentase jawaban benar 40%-69%; kurang, jika persentase jawaban benar <40% (skala data : interval); 2) Ketrampilan ibu rumah tangga dalam memantau jentik nyamuk Aedes yang diukur dari kartu pemantau jentik yang diberikan. Kartu tersebut diisi dengan keberadaan jentik nyamuk di rumah tiap ibu setiap minggu selama 4 minggu setelah pelatihan. Hasil isian dimonitor oleh petugas puskesmas. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Selain itu, tim pengmas juga melakukan pemantauan jentik nyamuk sebelum dan setelah pelatihan, untuk mengkonfirmasi data yang diperoleh para ibu. Jentik nyamuk yang diperoleh tim pengmas, diperiksa dengan mikroskop untuk identifikasi speciesnya. Data dianalisis untuk memperoleh Angka Bebas Jentik (ABJ), juga house index (HI) dan container index (CI), dengan rumus berikut : ABJ = jumlah rumah yang bebas jentik/jumlah rumah yang diperiksa x 100%. HI = 100% – ABJ. CI = jumlah wadah positif jentik/jumlah wadah yang diperiksa x 100% (WHO, 2011); 3) Hasil uji deteksi dini infeksi Dengue, yang dianalisis secara deskriptif.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 571, "width": 155, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 584, "width": 428, "height": 67, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kegiatan pengabdian masyarakat berupa penyuluhan Dengue serta pelatihan pemantauan jentik nyamuk Aedes diberikan pada ibu di kantor kepala Desa Sukowidodo, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Tulungagung. Jumlah seluruh ibu yang menghadiri kegiatan tersebut sebanyak 62 orang, semuanya adalah penduduk Desa Sukowidodo.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 668, "width": 428, "height": 80, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kecamatan Karangrejo terdiri dari 7 Desa yaitu: Desa Bungur, Desa Babadan, Desa Sukowiyono, Desa Sukowidodo, Desa Tanjungsari, Desa Sembon dan Desa Karangrejo. Jumlah penduduk di kecamatan tersebut sebanyak 23.233 orang, terdiri dari 11.754 laki- laki dan 11.479 perempuan. Kebanyakan mata pencaharian penduduk adalah petani (52,6%), diikuti buruh (23,4%), PNS (14,3%), pedagang (10,8%), pengrajin (2,4%) dan ABRI (2,01%). Sarana pendidikan meliputi MAN (1 sekolah), SLTP/MTS (4 sekolah),", "type": "Text" }, { "left": 112, "top": 36, "width": 371, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Layanan Masyarakat ( Journal of Public Service ), vol 4 no 1 Tahun 2020, halaman 230-236", "type": "Page header" }, { "left": 492, "top": 793, "width": 21, "height": 14, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "233", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 428, "height": 149, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "SD/MI (24 sekolah) dan TK (16 sekolah), dengan jumlah murid terbanyak adalah murid TK (987 anak), diikuti SLTP/MTS (776 anak), SD/MI (428 anak), dan MAN (47 anak). Jumlah anak yang tidak melanjutkan pendidikan (dari SD s.d SMA) sebanyak 27.356 anak. Prasarana kesehatan yang tersedia meliputi 1 Puskesmas (Puskesmas Karangrejo), 1 Pustu, 6 Polindes/ Ponkesdes, 25 Posyandu (UPTD Puskesmas Karangerjo, 2017). Pelayanan kesehatan yang disediakan oleh Puskesmas Karangrejo meliputi: 1) upaya kesehatan masyarakat (UKM) a.l. pelayanan promosi kesehatan dan lingkungan serta pencegahan pengendalian penyakit, 2) upaya kesehatan perorangan (UKP) a.l. pelayanan medis rawat jalan dan rawat inap serta pelayanan laboratorium, termasuk untuk pelayanan pasien dengan suspek infeksi Dengue (UPTD Puskesmas Karangrejo, 2017).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 254, "width": 324, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penyuluhan Dengue dan Pelatihan Memantau Jentik Nyamuk", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 268, "width": 428, "height": 94, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penyuluhan tentang Dengue dan pelatihan memantau jentik nyamuk diberikan selama 2 hari (28-29 September 2018) pada ibu di Desa Sukowidodo, Kecamatan Karangrejo. Pada hari ke-1, diikuti sebanyak 31 orang, dan pada hari ke-2 diikuti oleh 31 orang (peserta yang berbeda dengan peserta hari ke-1). Desa tersebut dipilih, karena penduduknya belum mendapat penyuluhan tentang Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik dari pihak Puskesmas. Kegiatan penyuluhan berjalan dengan baik, dengan respon ibu yang baik, dan beberapa ibu mengajukan pertanyaan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 378, "width": 429, "height": 177, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jumlah ibu yang mengikuti pre test sebanyak 28 (dari 31) pada hari ke-1 dan 30 (dari 31) pada hari ke-2. Yang tidak mengikuti pre test - post test lengkap, tidak dianalisis. Nilai pre test ibu yang mengikuti penyuluhan berkisar antara 16,67 – 83,33 dengan rerata 59,05 sedangkan nilai post test berkisar antara 33,33 – 100 dengan rerata 84,03. Hasil analisis tingkat pengetahuan pre test dan post test ditunjukkan Gambar 1. Hasil pre test menunjukkan, kebanyakan ibu memiliki tingkat pengetahuan cukup (65,5%), sedangkan hasil post test menunjukkan kebanyakan ibu dengan tingkat pengetahuan baik (82,8%). Hasil analisis statistik menunjukkan ada perbedaan bermakna pada tingkat pengetahuan antara sebelum ( pre test ) dan sesudah ( post test ) penyuluhan (p=0,000; p<0,05). Secara umum, kemampuan ibu dalam menyerap informasi sangat baik, hanya 2 orang ibu yang masih tetap menunjukkan tingkat pengetahuan kurang setelah diberi penyuluhan. Tingkat pendidikan ibu berperan dalam kemampuan ibu menyerap materi penyuluhan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 572, "width": 459, "height": 177, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 1. Distribusi persentase tingkat pengetahuan ibu dari hasil pre test (A) dan post test (B). (Keterangan : angka dalam kotak merah adalah angka dalam persentase) A B 24.1 65.5 10.4 0 10 20 30 40 50 60 70 Baik Cukup Kurang Pre Test 82.8 13.8 3.5 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Baik Cukup Kurang Post Test", "type": "Picture" }, { "left": 87, "top": 36, "width": 424, "height": 24, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Juniastuti, dkk.: Penyuluhan dan Pelatihan Dengue pada Ibu Serta Deteksi Dini Infeksi Dengue pada Pasien dengan Suspek Infeksi Dengue di Tulungagung, Jawa Timur", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 793, "width": 21, "height": 14, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "234", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 118, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Survei Jentik Nyamuk", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 102, "width": 429, "height": 273, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Saat kunjungan pertama, tim pengmas melakukan survei jentik nyamuk Aedes (sebelum pelatihan memantau jentik nyamuk). Dari 33 rumah yang disurvei di Desa Sukowidodo, ada 8 rumah dengan jentik nyamuk Aedes aegypti (telah diidentifikasi secara mikroskopis); sehingga diperoleh house index (HI) sebesar 24,2% dan ABJ sebesar 75,8%. Dari 8 rumah yang ditemukan jentik nyamuk Aedes aegypti , ada 10 tempat perindukan yang diidentifikasi, kebanyakan (7/10, 70%) adalah bak mandi, diikuti bak wc (2/10, 20%) dan perangkap semut (1/10, 10%). Container index (CI) sebesar 13,6% (12/88). Pada akhir minggu keempat pelatihan, dilakukan survei jentik nyamuk lagi pada daerah yang sama. Hasil survei tersebut menunjukkan ada peningkatan ABJ menjadi 82,6%, dengan HI 17,4%. Dari 23 rumah yang disurvei, ada 4 dengan jentik nyamuk Aedes aegypti (telah diidentifikasi secara mikroskopis). Walaupun belum memenuhi target (ABJ>95%) (Pusdasure, 2010), namun telah menunjukkan upaya ibu yang baik dalam memberantas tempat perindukan jentik nyamuk setelah pelatihan. Perlu ditingkatkan upaya tersebut secara terus menerus, baik upaya memberantas tempat perindukan jentik nyamuk maupun memantau jentik nyamuk secara rutin. Dari 4 rumah yang ditemukan jentik nyamuk Aedes aegypti , ada 5 tempat perindukan yang diidentifikasi, terdiri dari bak mandi (3/5, 60%) dan diikuti bak wc (2/5, 40%). Bak mandi dan bak WC merupakan tempat perindukan jentik nyamuk tersering yang ditemukan. Container index (12%, 5/42) sudah menurun dibanding sebelum pelatihan, walaupun belum efektif (CI>5.1%) (Luo dkk., 2015).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 392, "width": 428, "height": 135, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sedangkan dari hasil pemantauan jentik yang dilakukan para ibu menunjukkan pada minggu I ABJ sebesar 72,4% dan minggu terakhir ABJ sebesar 80,6%. ABJ yang diperoleh para ibu pada minggu I dan minggu IV sedikit lebih rendah (2,0% - 3,4%) dibandingkan ABJ yang diperoleh tim pengmas. Para ibu telah mampu memantau jentik nyamuk. Dari 62 ibu yang mengikuti pelatihan, hanya 39 orang yang mengumpulkan lembar pemeriksaan jentik nyamuk. Dari hasil pemantauan tersebut, 2 tidak dianalis karena mencantumkan saluran got yang bukan merupakan tempat perindukan jentik Aedes, sehingga total yang dianalisis ada 37 rumah. Fluktuasi ABJ semakin meningkat dari minggu I s.d minggu III, namun menurun pada minggu IV (Gambar 2). Selama 4 minggu, ABJ rumah ibu berkisar 72,4 – 87,9% dengan rerata 81,3%.", "type": "Text" }, { "left": 130, "top": 558, "width": 383, "height": 172, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "80,6 72,4 87,9 84,4 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV Desa Sukowidodo Gambar 2. Distribusi persentase ABJ rumah ibu selama minggu I-IV.", "type": "Picture" }, { "left": 112, "top": 36, "width": 371, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Layanan Masyarakat ( Journal of Public Service ), vol 4 no 1 Tahun 2020, halaman 230-236", "type": "Page header" }, { "left": 492, "top": 793, "width": 21, "height": 14, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "235", "type": "Page footer" }, { "left": 101, "top": 88, "width": 396, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 1. Keberadaan jentik nyamuk di lingkungan rumah ibu selama minggu I-IV", "type": "Text" }, { "left": 133, "top": 116, "width": 390, "height": 150, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keberadaan jentik nyamuk Jumlah (persentase) rumah Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV Tidak ada perubahan + + + + 3 (8,1) - - - - 28 (75,7) Menunjukkan penurunan jentik nyamuk positif + - - - 3 (8,1) Jentik nyamuk ditemukan lagi + + - + 2 (5,4) - - + + 1 (2,7) Total 37 (100)", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 297, "width": 428, "height": 94, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sebanyak 8,1% rumah menunjukkan keberadaan jentik nyamuk tetap positif selama minggu I-IV, dan 75,7% rumah tetap menunjukkan jentik nyamuk negatif. Sebanyak total 8,1% rumah yang menunjukkan perubahan dari jentik nyamuk positif menjadi negatif sejak minggu II. Sebanyak 8,1% rumah lainnya menunjukkan keberadaan jentik nyamuk positif lagi setelah sebelumnya sempat negatif (Tabel 1). Peran ibu dalam memberantas tempat perindukan jentik nyamuk secara rutin perlu ditingkatkan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 408, "width": 238, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji Cara Cepat Deteksi Infeksi Dengue (NS1)", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 422, "width": 428, "height": 80, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dari pemeriksaan NS1 pada 37 pasien dengan gejala infeksi Dengue, 4 (10,8%) di antaranya menunjukkan hasil positif. Uji yang tersedia di Puskesmas Karangrejo adalah uji IgM/IgG, yang mana uji ini tidak dapat mendeteksi secara dini infeksi Dengue. Data hasil uji NS1 ini penting diinformasikan pada pemangku kebijakan kesehatan di daerah tersebut, agar dapat dilakukan tindakan pencegahan penularan pada masyarakat dengan baik.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 533, "width": 60, "height": 25, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENUTUP Simpulan", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 560, "width": 428, "height": 80, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Capaian kegiatan pengabdian masyarakat di wilayah Puskesmas Karangrejo, Kabupaten Tulungagung: Penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan Dengue pada ibu, penyuluhan dapat meningkatkan upaya ibu dalam memberantas tempat perindukan jentik nyamuk, pelatihan dapat meningkatkan ketrampilan ibu dalam memantau jentik nyamuk, sebanyak 10,8% pasien dengan gejala infeksi Dengue menunjukkan NS1 positif.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 658, "width": 34, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Saran", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 671, "width": 428, "height": 53, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perlu tindak lanjut dari pihak pemangku kebijakan kesehatan setempat, sejak dari tindakan pencegahan (antara lain surveilens rutin memantau jentik nyamuk dan menggalakkan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik), penegakan diagnosis (antara lain penyediaan kit deteksi dini infeksi Dengue), sampai penanganan pasien dengan tepat.", "type": "Text" }, { "left": 87, "top": 36, "width": 424, "height": 24, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Juniastuti, dkk.: Penyuluhan dan Pelatihan Dengue pada Ibu Serta Deteksi Dini Infeksi Dengue pada Pasien dengan Suspek Infeksi Dengue di Tulungagung, Jawa Timur", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 793, "width": 21, "height": 14, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "236", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 110, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 116, "width": 428, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dinkes Jatim (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur). 2015. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2015 . Surabaya, Dinkes Jatim.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 158, "width": 429, "height": 39, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Luo L, Li X, Xiao X, Xu Y, Huang M, Yang Z. 2015. Identification of Aedes albopictus larval index thresholds in the transmission of dengue in Guangzhou, China. J Vector Ecol 40:240-246.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 214, "width": 428, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pusdasure Kemenkes RI (Pusat Data dan Surveilans Epidemiologi, Kemenkes RI. 2010. Demam Berdarah Dengue. Buletin Jendela Epidemiologi Vol. 2.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 241, "width": 428, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pusdatin Kemenkes RI (Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI). 2016. Situasi Demam Berdarah Dengue di Indonesia . ISSN 2442-7659.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 283, "width": 428, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pusdatin Kemenkes RI (Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI). 2017. Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia 2016.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 325, "width": 428, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "UPTD Puskesmas Karangrejo. 2017. Laporan Tahunan UPTD Puskesmas Karangrejo Tahun 2017.", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 367, "width": 428, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "WHO, Regional Office for South East. 2011. Comprehensive and guidelines for prevention and control of dengue and dengue haemorrhagic fever .", "type": "Text" } ]
c4dcd58f-82ff-c81b-b130-efada9897850
https://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalkmp/article/download/10382/8064
[ { "left": 519, "top": 783, "width": 8, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1", "type": "Page footer" }, { "left": 156, "top": 88, "width": 315, "height": 24, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Framing dalam Advokasi Media Isu Transparansi Anggaran oleh Organisasi Masyarakat Sipil", "type": "Section header" }, { "left": 111, "top": 115, "width": 402, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Framing in Media Advocacy of Budget Transparency by Civil Society Organization", "type": "Text" }, { "left": 146, "top": 141, "width": 332, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Agung Hawari Hadi 1 , Sarwititi Sarwoprasodjo 2 , Ivanovich Agusta 2", "type": "Text" }, { "left": 232, "top": 168, "width": 163, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1 Konten strategis Seknas FITRA;", "type": "Text" }, { "left": 123, "top": 182, "width": 381, "height": 27, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2 Dosen Program Studi Komunikasi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan IPB E-mail:[email protected]", "type": "Text" }, { "left": 295, "top": 225, "width": 66, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ABSTRACT", "type": "Section header" }, { "left": 99, "top": 239, "width": 428, "height": 212, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Civil society organizations deliver frames in a press release as a way of communication that voicing ideology through media advocacy to approach policy makers or the public as well as to stimulate debate and construct a meaning. FITRA selected as research subject by considering their activeness in the media. This research puspose is to comprehend how FITRA consider Indonesia budget transparency issues and their Frame development process through press releases. The press releases colected from 2010 until 2014, analyzed using Bendford and Snow Framing concept: collective action frame. Result shows FITRA frames their press releases by raising unaccountable state budget planning, the welfare of lame, bad examples of leadership, budget politicization, poor government performance and lack of budget transparency and public participation. FITRA blames leadership, executive, legislative and political functions. Identification shows people and the country as victims. Solutions carried by FITRA are improved regulation, affirmative action and incentives, budget rationalization and relocation, improving state revenues and reduce the country's debt, budgets monitoring and evaluation, transparency and public participation, PNS rationalization and improvement of the standard used for the state budget. FITRA’s Framing react to the government's solution. FITRA also urge people to be critical to the budget policy and invites the public to participate in the budgeting process, especially the supervision of budgeting and realization.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 467, "width": 366, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Keywords: collective action frame, media advocacy, pers release, social movement", "type": "Text" }, { "left": 163, "top": 505, "width": 71, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pendahuluan", "type": "Section header" }, { "left": 99, "top": 525, "width": 198, "height": 246, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Temuan Open Budget Survey tahun 2006 dan 2010 menemukan buruknya kondisi transparansi anggaran negara-negara di dunia (Masud, 2011). Temuan tersebut menyarankan implementasi transparansi anggaran yang menjamin akses publik pada informasi adalah penting (Otiso, 2012). Penelitian yang dilakukan Robinson, (2006 dan 2008), de Renzio dan Krafchik, (2006) serta Carlitz et al. (2009) membuktikan bahwa aktivitas OMS pada pengawasan dan advokasi anggaran dapat meningkatkan transparansi anggaran, kesadaran dan partisipasi masyarakat serta berdampak pada kebijakan anggaran. Hal ini didukung oleh Otiso (2012) yang", "type": "List item" }, { "left": 330, "top": 493, "width": 198, "height": 273, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "mengatakan keterbukaan informasi anggaran lebih bergantung pada permintaan rakyat dan advokasi Organisasi Mayarakat Sipil (OMS) akan informasi ketimbang pejabat pemerintah yang taat pada ketentuan hukum. Salah satu cara OMS untuk mendapat perhatian pemerintah adalah mengangkat isu melalui advokasi media. Advokasi media menyuarakan ideologi untuk mendekati pembuat kebijakan atau masyarakat, menstimulus debat dan membuat gambaran yang sesuai (Wallack 1994, Waisbord 2001, Atkin dan Rice 2013). Dalam advokasi media OMS melakukan framing terhadap suatu permasalahan. Framing dikemas dalam siaran pers, kemudian diharapkan dapat dimuat di media- media massa.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 38, "width": 137, "height": 22, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Komunikasi Pembangunan Juli 2014. Vol.12 No.2", "type": "Page header" }, { "left": 461, "top": 38, "width": 66, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN 1693-3699", "type": "Page header" }, { "left": 99, "top": 83, "width": 198, "height": 135, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Advokasi media berserta frame didalamnya merupakan suatu bentuk komunikasi. Bagaimana OMS dapat mendorong transparansi anggaran di Indonesia melalui siaran pers menarik untuk dikaji lebih lanjut. Penelitian ini berusaha melihat bagaimana konstruksi realitas dalam framing siaran pers yang dilakukan OMS akan permasalahan transparansi anggaran", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 207, "width": 199, "height": 53, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Indonesia. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi penguatan bagi masyarakat dan pemerintah bagaimana OMS", "type": "Table" }, { "left": 99, "top": 262, "width": 198, "height": 108, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "mengkonstruks makna terutama pada permasalahan penganggaran Indonesia, serta menjadi acuan bagi OMS dalam penerapan advokasi media. Hal ini juga diharapkan bermanfaat bagi pengembangan keilmuan komunikasi pembangunan sebagai suatu bentuk komunikasi masyarakat untuk", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 373, "width": 125, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "meyakinkan pemerintah.", "type": "Text" }, { "left": 150, "top": 399, "width": 96, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Metode Penelitian", "type": "Section header" }, { "left": 99, "top": 419, "width": 153, "height": 24, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penentuan Kasus dan Waktu Penelitian", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 452, "width": 198, "height": 149, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "FITRA dipilih sebagai kasus penelitian dengan empat kriteria, yaitu OMS yang bergerak di bidang advokasi transparansi anggaran, berkegiatan cakupan nasional, aktif di media, dan kaya akan informasi ketersediaan data siaran pers (Denzin dan Lincoln, 2009). Penelitian dilaksanakan terhadap siaran pers dalam advokasi media yang dilakukan FITRA di Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 604, "width": 198, "height": 25, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Transparansi Anggaran, Jakarta Selatan pada bulan Januari 2015 sampai dengan", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 631, "width": 55, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Mei 2015.", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 83, "width": 146, "height": 25, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Data Penelitian dan Metode Pengumpulan Data", "type": "Section header" }, { "left": 330, "top": 111, "width": 201, "height": 273, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Data yang digunakan adalah siaran pers. Walaupun data yang biasa digunakan dalam analis is frame , adalah berita (Sleurs et al . 2003), penggunaan siaran pers dipilih karena OMS bukan gatekeeper melainkan peserta yang aktif dalam membingkai isu dan menciptakan dialog Ferree, et al. (2002), serta untuk mengetahui pesan aslinya, -bukan versi media- sebagaimana yang diniatkan oleh OMS. Siaran pers didapat langsung dari Seknas FITRA yang juga terdapat pada situs web mereka. Terdapat 46 siaran pers pada rentang tahun 2010 sampai dengan 2014. Rentang ini dipilih karena tahun 2010 merupakan tahun awal FITRA menggunakan siaran pers. Sedangkan tahun 2014 adalah tahun terakhir dimana penelitan ini dimulai.", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 393, "width": 111, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Teknik Analisis Data", "type": "Section header" }, { "left": 330, "top": 406, "width": 198, "height": 163, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Teori framing yang digunakan adalah collective action frame , dengan alasan penelitian ini melihat aktor dari frame yang dibangkitkan dalam pergerakan sosial (Benford dan Snow, 2000). Pengkodean dilakukan dengan berdasarkan teori tersebut melalui dua tahap, yaitu open coding dan focused coding . Open coding merekam kategori atau tema yang muncul, focused coding mempersempit tema yang teridentifikasi pada tahap open coding (Blackstone,", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 572, "width": 197, "height": 52, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2012). Pengkodean menjadi dasar penyajian core framing task dengan mengelompokkan pengkodean pada isu- isu utama yang diangkat oleh OMS.", "type": "List item" }, { "left": 519, "top": 783, "width": 8, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3", "type": "Page footer" }, { "left": 131, "top": 74, "width": 135, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hasil Dan Pembahasanan", "type": "Section header" }, { "left": 99, "top": 94, "width": 198, "height": 162, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Keberadaan Masalah Sosial Hasil analisis frame diagnostik menunjukkan FITRA menganggap banyak permasalahan penganggaran Indonesia dimana anggaran belum disusun sepenuhnya untuk kesejahteraan rakyat. Permasalahan- permasalahan tersebut dapat diklasifikasikan ke dalam 6 kelompok, yaitu 1) perencanaan APBN tidak akuntabel, 2) kesejahteraan yang timpang, 3) contoh buruk", "type": "Table" }, { "left": 99, "top": 259, "width": 198, "height": 149, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "kepemimpinan, 4) maraknya politisasi anggaran, 5) kinerja pemerintah yang buruk serta 6) rendahnya transparansi anggaran dan partisipasi masyarakat. Penggunaan isu perencanaan angaran yang buruk adalah yang terbanyak dari seluruh frame diagnostik yang digunakan. FITRA berusaha mempengaruhi interpretasi realitas masyarakat akan buruknya perencanaan anggaran negara secara umum.", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 411, "width": 138, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Didalamnya membahas", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 411, "width": 198, "height": 25, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "tentang kurangnya pendapatan negara, buruknya", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 74, "width": 198, "height": 52, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "perencanaan, belanja pegawai yang lebih besar dari belanja modal, permasalah dana perimbangan, hutang negara dan kebijakan subsidi.", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 129, "width": 134, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambaran bagaimana", "type": "Text" }, { "left": 490, "top": 129, "width": 38, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "FITRA", "type": "Table" }, { "left": 330, "top": 143, "width": 198, "height": 24, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "mengutarakan permasalahan terdapat pada frame-frame yang digunakannya.", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 170, "width": 198, "height": 260, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pendapatan negara dianggap yang paling penting dalam penganggaran dan mengungkap buruknya perencanaan anggaran Indonesia. FITRA memangkat isu minimnya alokasi belanja modal dibandingkan dengan belanja pegawai, dimana alokasi belanja modal sebagian besar malah ditujukan pada infrastruktur. Isu kesejahteraan menawarkan pandangan permasalahan kesejahteraan rakyat yang tidak direspon dengan baik melalui penganggaran dengan menekankan rasa ketidakadilan sosial. FITRA menga- takan APBN 2013 tidak responsif gender dan program-program yang bersifat pemberdayaan perempuan dan anak, serta pelayanan sosial selalu mendapatkan prosentase kecil.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 38, "width": 137, "height": 22, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Komunikasi Pembangunan Juli 2014. Vol.12 No.2", "type": "Page header" }, { "left": 461, "top": 38, "width": 66, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN 1693-3699", "type": "Page header" }, { "left": 99, "top": 83, "width": 199, "height": 162, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dalam politisasi anggaran, FITRA mengatakan politik anggaran yang buruk menguntungkan para elit politik. FITRA menyorot penambahan program kegiatan baru pada APBN-P dan pembintangan anggaran dapat membuka ruang korupsi karena persetujuannya cukup dengan ketua komisi dan anggota banggar dari komisi tersebut. FITRA juga membahas permasalahan Badan Anggaran dengan mengatakan. “Kewenangan DPR untuk membahas", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 249, "width": 201, "height": 507, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "APBN secara rinci, hingga satuan 3, adalah kewenangan yang berlebihan dan berpotensi terjadinya kongkalingkong dan pencaloan anggaran” (FITRA, 2013-4-15). Kinerja pemerintah yang buruk dibahas FITRA salah satunya dengan melihat buruknya kinerja penyerapan anggaran oleh kementerian dengan mengkritik bahwa kementrian malas dalam merealisasikan program kegiatan. FITRA menggambarkan lemah dan tidak tegas-nya Presiden dalam memimpin pemerintahan. Pemborosan belanja perjalanan dinas yang dilakukan pemerintah menjadi sorotan utama dengan menyatakan “Hampir setiap tahun belanja perjalanan dinas mengalami peningkatan begitu pula dengan penyimpangan belanja perjalanan dinas. 89,5 miliar belanja perjalanan dinas menjadi ajang bancakan birokrasi” (FITRA, 2011-10- 23). Selain pemborosan, hutang juga dianggap sebagai produk ketidaktegasan presiden. FITRA menuliskan “Selama SBY memegang jabatan presiden, utang negara bertambah sebanyak Rp1.045 triliun” (FITRA, 2014-1-9). Menurut FITRA, pemerintah percaya bahwa keterbukaan informasi anggaran masih dianggap sebagai sesuatu yang tabu yang hanya berhak diketahui segelintir orang saja. Hal ini dilihat dari minimnya pemerintah daerah yang mempublikasikan dokumen-dokumen anggaran melalui situs web mereka. FITRA mengatakan “Tertutupnya", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 759, "width": 198, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "informasi anggaran berpotensi membuat", "type": "Table" }, { "left": 330, "top": 83, "width": 198, "height": 190, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "keuangan daerah dirugikan karena rendahnya pengawasan publik” (FITRA, 2013-9-29). FITRA juga mengkritik bahwa pemerintah tidak mengikutsertakan masyrakat dalam penyusunan kebijakan-kebijakan pembangunan terutama proses penganggaran. Keterlibatan publik dalam proses perencanaan penganggaran terbatas pada forum Musrenbang yang menyebabkan implementasi pembangunan yang dilakukan pemerintah tidak dapat dikontrol.", "type": "Table" }, { "left": 330, "top": 276, "width": 198, "height": 494, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Framing diagnostik dikonstruksi- kan dalam sebuah gerakan sosial guna memberikan pemahaman mengenai situasi dan kondisi yang sifatnya problematik. (Benford dan Snow, 2000). Terlihat bahwa FITRA mengutarakan permasalahan anggaran Indonesia dari sisi ideologi sampai sisi teknis. Penganggaran yang buruk menjadi dasar kausalitas yang diangkat untuk memudahkan audiens mengenali permasalahan. Pengunaan frame dalam siaran pers FITRA terlihat pada simbol yang kuat dan berusaha mengundang audiens mengenali permasalahan (Kitzinger, 2007). Dengan frame nya, FITRA memusatkan perhatian pada kejadian tertentu, penyebab dan dampaknya serta mengarahkan perhatian menjauh dari hal lainnya. Hal ini sesuai dengan Benford (1997) yang mengatakan bahwa pembangunan makna sangat penting untuk isu-isu keluhan, interpretasi dan atribusi kausalitas. Bersamaan dengan itu, frame FITRA memperjelas serangkaian simbol, gambaran dan argumen, serta menghubungkan ide dasar yang memberi tahu apa yang yang sedang terjadi. (Ferree et al., 2002). FITRA mengunakan frame diagnostik yang kerap berisi frame ketidakadilan ( injustice ) untuk mengutarakan bahwa terdapat permasalahan dalam penganggaran Indonesia dan berusaha meyakinkan masyarakat bahwa hal ini", "type": "Text" }, { "left": 519, "top": 783, "width": 8, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5", "type": "Page footer" }, { "left": 99, "top": 74, "width": 198, "height": 176, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "berdampak besar pada keseharian. Secara sederhana FITRA berusaha mengungkap apa yang salah dang mengapa (Noakes & Johnson, 2005). Hal ini sesuai dengan Benford (2000) yang menyatakan aktor gerakan sosial mencari cara untuk mempengaruhi interpretasi realitas. Baik itu benar atau salah, bagi gerakan sosial makna adalah awal dari aksi. Dengan menyentuh struktur nilai yang telah dimiliki audiens target (Gillan, 2008), FITRA membingkai isu-isu buruknya", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 253, "width": 187, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "penganggaran Indonesia dengan baik.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 273, "width": 122, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pelabelan Agen Kausal", "type": "Section header" }, { "left": 128, "top": 287, "width": 169, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Framing diagnostik juga", "type": "Table" }, { "left": 99, "top": 300, "width": 198, "height": 149, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "menunjuk sumber kausalitas dan agen yang dianggap bersalah (Benford dan Snow, 2000) . Untuk mengidentifikasi agen klausal, peneliti mengidentifikasi frasa atau kalimat yang mengandung menyalahkan atau mencela keadaan atau sumber penyebab. Hasil analisis memunculkan beberapa fungsi yang diangap sebagai sumber penyebab permasalahan, yaitu 1) fungsi kepemimpinan, 2) fungsi eksekutif, 3)", "type": "List item" }, { "left": 330, "top": 74, "width": 198, "height": 149, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "fungsi legislatif dan 4) fungsi birokrat dan politik. FITRA menyalahkan dari separuh agen klausal permasalahan anggaran pada fungsi-fungsi eksekutif dimana anggaran diamatkan. Fungsi kepemimpinan dan fungsi legislatif berposisi dengan jumlah yang hampir sama, yaitu sekitar seperlima dari keseluruhan. Kemudian sebagian kecil sisanya merupakan pelabelan pada fungsi-fungsi politik dan birokrasi.", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 225, "width": 198, "height": 53, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada fungsi eksekutif, kebanyakan agen klausal dicantumkan pada pemerintah. Pada fungsi kepemimpinan,", "type": "Table" }, { "left": 429, "top": 267, "width": 99, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "FITRA dengan", "type": "Table" }, { "left": 330, "top": 281, "width": 198, "height": 149, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "gamblang menyalahkan presiden dimana yang menjabat ketika itu adalah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan pemerintahan yang dipimpinnya termasuk Istana. Pada fungsi legislatif, pelabelan agen klausal dititik beratkan pada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Pelabelan fungsi birokrat dan politik terdiri dari agen klausal yang bersifat politis dan berpotensi menyalahgunakan anggaran.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 38, "width": 137, "height": 22, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Komunikasi Pembangunan Juli 2014. Vol.12 No.2", "type": "Page header" }, { "left": 461, "top": 38, "width": 66, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN 1693-3699", "type": "Page header" }, { "left": 99, "top": 89, "width": 198, "height": 163, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Identifikasi Korban Terdapat 4 kelompok pada pemposisian korban dalam frame diagnostik yang digunakan FITRA, yaitu 1) rakyat secara umum, 2) rakyat miskin, 3) perempuan dan anak-anak, dan 4) negara. Secara umum, kata rakyat dan masyarakat sering digunakan untuk mewakilkan korban. FITRA mengangkat kemiskinan sebagai salah satu dampak dari buruknya penganggaran. Hal bisa dilihat dari", "type": "List item" }, { "left": 330, "top": 83, "width": 198, "height": 135, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "identifikasi korban yang mengarah secara spesifik pada kemiskinan dimana kata miskin sering digunakan sebagai sandingan kata rakyat/masyarakat/ orang. FITRA juga membingkai isu gender dengan mengangkat perempuan dan anak-anak sebagai korban dari ketidakadilan. Dalam porsi kecil, FITRA juga mengganggap pemerintah sebagai korban ketidakadilan", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 221, "width": 73, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "penganggaran.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 501, "width": 129, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Artikulasi Solusi FITRA", "type": "Section header" }, { "left": 99, "top": 515, "width": 198, "height": 108, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hasil analisis frame prognostik menunjukkan artikulasi solusi yang digunakan FITRA merupakan 1) perbaikan regulasi, tindakan tegas dan insentif 2) rasionalisasi dan relokasi anggaran, 3) perbaikan penerimaan negara dan mengurangi hutang negara, 4) pengawasan dan evaluasi anggaran,", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 625, "width": 198, "height": 122, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5) peningkatan transparansi dan partisipasi masyarakat, 6) rasionalisai PNS dan 7) perbaikan standar yang digunakan untuk APBN. Artikulasi solusi disini termasuk frame-frame yang mengandung apa saja yang harus dilakukan, strategi yang mendukung rencana dan solusi yang masuk akal (Benford, 2000).", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 750, "width": 198, "height": 24, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Untuk penganggaran yang lebih baik, FITRA membahas bahwa terdapat", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 495, "width": 198, "height": 135, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "regulasi-regulasi yang perlu diperbaiki dan diperlukan tindakan tegas untuk mendukung regulasi tersebut. Akan ketegasan tersebut, insentif dan disinsentif harus diberlakukan. Menurut FITRA rasionalisasi anggaran harus dilakukan untuk menyesuaikan angaran dan kebutuhan. Untuk alokasi anggaran yang dianggap tidak tepat, FITRA menganjurkan relokasi anggaran.", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 633, "width": 198, "height": 122, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penerimaan negara menjadi titik penting dalam penganggaran. Meningkatkan pendapatan terutama dilihat dari rasio pajak dan laba BUMN yang tertahan. FITRA berusaha menyakinkan pemerintah dan masyarakat untuk mengurangi hutang Negara dan mensiasati pembayarannya agar tidak menjadi beban APBN. FITRA", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 757, "width": 58, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "mendorong", "type": "Text" }, { "left": 414, "top": 757, "width": 113, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "pemerintah untuk", "type": "Table" }, { "left": 519, "top": 783, "width": 8, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "7", "type": "Page footer" }, { "left": 99, "top": 214, "width": 198, "height": 177, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "mempublikasikan informasi anggaran kepada publik melalui media informasi yang dapat diakses publik secara luas. Menurut FITRA Pemerintah harus membuka akses publik terhadap pengawasan penerimaan negara, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan pertanggung jawaban. Menurut FITRA partisipasi publik pada tahap pelaksanaan anggaran diperlukan untuk memastikan anggaran sesuai dengan rencana dan memastikan tidak ada mafia anggaran.", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 380, "width": 198, "height": 314, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "K/L perlu melaksanakan konsultasi publik selama proses penyusunan RKA dan pembahasannya di DPR melibatkan unsur masyarakat yang luas. Artikulasi solusi FITRA mengajukan beberapa hal yang dapat memperbaiki APBN seperti memasukkan rasio gini dalam indkator makro APBN, pertumbuhan ekonomi yang bersandar pada sektor riil dan pendekatan pengukuran rakyat miskin dan pengangguran terbuka. Selain itu, FITRA mengajukan standar rasio pegawai tidak hanya berdasarkan jumlah penduduk, namun juga memasukkan kondisi geografis dan kemampuan fiskal daerah. Sedangkan untuk mengurangi beban anggaran karena belanja pegawai, FITRA menyarankan untuk meneruskan moratorium PNSD dan pembatasan jumlah organisasi pemerintah di kabupaten dan kota.", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 697, "width": 201, "height": 66, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Umumnya siaran pers FITRA terdiri dari paragraf pembuka, uraian permasalahan dan tuntutan sebagai solusi. Uraian permasalahan terdiri dari beberapa paragraf sedangkan tututan", "type": "List item" }, { "left": 330, "top": 214, "width": 198, "height": 384, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "berupa daftar dengan kalimat pendek. Hasil analisis menunjukkan dalam keseluruhan siaran pers fitra, frame diagnostik yang digunakan berjumlah berjumlah lebih dari dua kali lebih banyak dari pada frame prognostiknya. Frame diagnostik seharusnya seimbang denganz frame diagnostik yang digunakan. Jika salah satunya terlalu banyak akan menghasilkan kurangnya resonansi suatu frame pada simpatisan gerakan. Jika OMS terlalu fokus membingkai permasalahan tanpa mengutarakan solusi maka frame menjadi tidak efektif karena masalah terlihat tidak terpecahkan. Sebaliknya penekanan yang terlalu banyak pada solusi kemungkinan beras akan gagal memotivasi individu. (Snow dan Corrigall-Brown, 2005). Akan tetapi frame prognostik yang digunakan FITRA menyediakan solusi spesifik dan dapat dikerjakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi pada setiap siaran persnya. Maka soslusinya tidak samar, frame prognostik menjadi influensial dalam memotivasi individu untuk beraksi. (Benford 2005).", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 607, "width": 198, "height": 162, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Refutasi Solusi Pemerintah Seperti kegiatan framing lainnya, framing prognostik terjadi pada multi- organisasi yang terdiri dari berbagai OMS yang membentuk industri gerakan, lawan mereka, target pengaruh, media, dan para pengamat (Evans 1997, Klandermans 1992). Kegiatan Framing prognostik sebuah FITRA mencakup sanggahan (refutasi) dari logika atau kemanjuran (efikasi) solusi yang dianjurkan oleh lawan", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 38, "width": 137, "height": 22, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Komunikasi Pembangunan Juli 2014. Vol.12 No.2", "type": "Page header" }, { "left": 461, "top": 38, "width": 66, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN 1693-3699", "type": "Page header" }, { "left": 99, "top": 83, "width": 49, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "(Benford,", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 83, "width": 198, "height": 66, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2000). FITRA kerap menggunakan rufutasi solusi pemerintah dalam mengutarakan frame prognostiknya. Framing FITRA bereaksi terhadap solusi pemerintah.", "type": "Table" }, { "left": 99, "top": 152, "width": 198, "height": 108, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sesuai dengan Benford (2000) bahwa aktivitas framing lawan dapat mempengaruhi framing sebuah gerakan, hal ini berguna sebagai tindakan defensif dan mengembangkan prognosis menjadi lebih jelas. Contoh refutasi FITRA akan solusi pemerintah adalah sebagai berikut.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 265, "width": 166, "height": 137, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "“Dengan SAL (Sisa Anggaran Lalu) 2012 senilai Rp 56,1 trilyun, maka sebenarnya Pemerintah tidak perlu mengajukan APBN Perubahan. SAL tersebut mampu mengcover pembengkakan subsidi BBM Rp 16 trilyun dan kompensasinya Rp 30 trilyun. Sehingga tidak diperlukan justifikasi menambah utang baru sebesar Rp 63,4 trilyun” (FITRA, 2013-6-2).", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 411, "width": 111, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ajakan dan Motivasi", "type": "Section header" }, { "left": 99, "top": 424, "width": 199, "height": 205, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Frame diagnostik dan prognostik tidak mencukupi untuk mengajak massa untuk berpartisipasi dalam aksi kolektif. Untuk itu FITRA juag membutuhkan frame motivasional (Bendford dan Snow, 2000). Hal ini lebih fokus pada panggilan aksi dibandingkan frame diagnostik dan prognostik yang mengarah pada mobilisasi konsensus. Dengan kata lain, frame motivasional kurang lebih merupakan panggilan aksi simbolik. Konsep ini terdiri dari beberapa strategi, yang sering dikaitkan pada penciptaan identitas kolektif (Porta & Diani, 2006). Konstruksi kosakata", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 83, "width": 198, "height": 342, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "sering kali diperlukan untuk masyarakat menyelaraskan motivasi individual pada keseluruhan frame suatu gerakan yang dibangun melalui retorika tertentu, kosa kata dan diskursi. Akan tetapi penelitian ini tidak menemukan konstruksi kosakata dominan tertentu yang dapat digunakan sebagai identitas kolektif untuk panggilan melawan (misalnya revolusi, class war dan ganyang). Hasil analisis menunjukkan Frame - frame motivasional dalam siaran pers FITRA ditujukan untuk memobilisasi aksi kolektif dari korban untuk berpartisipasi dalam gerakan dan menggerakkan sumber penyebab melakukan prognostik yang diutarakan. (Johnston, 1995). FITRA mengajak masyarakat untuk kritis terhadap kebijakan anggaran dan berpartisipasi dalam proses penganggaran terutama pengawasan penganggaran dan realisasinya. Frame motivasional FITRA berupa kalimat yang mengajak masyarakat ikut dalam aksi gerakan.", "type": "Text" }, { "left": 344, "top": 431, "width": 167, "height": 162, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Melihat data-data ini, apakah kita akan nyaman untuk tidur di rumah masing-masing di saat ribuan anak- anak busung lapar menangis kesakitan melawan maut? Apakah kita akan nyaman mengendarai kendaraan dinas mewah yang dibeli dari hasil perasan keringat rakyat? (FITRA, 2012-10-21) … FITRA mengajak kepada semua elemen masyarakat untuk mengawasi jalannya pemerintahan … Kesemuanya itu patut dipertanyakan,", "type": "Text" }, { "left": 128, "top": 595, "width": 376, "height": 50, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "dan pemerintah harus bertanggung jawab kepada public (FITRA, 2012- 12-13).” Pada siaran pers FITRA,", "type": "Table" }, { "left": 99, "top": 648, "width": 198, "height": 38, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "konstruksi kosakata lebih banyak mengarah ke kalimat yang memotivasi masyarakat untuk mengetahui", "type": "List item" }, { "left": 330, "top": 634, "width": 198, "height": 39, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "penganggaran Indonesia. Selanjutnya, masyarakat diharapkan dapat bersikap kritis terhadap anggaran untuk", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 675, "width": 195, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "berpartisipasi dalam perencanaan dan", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 689, "width": 198, "height": 66, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "pengawasannya. Maka bias dikatakan frame motivasional FITRA menyediakan alasan pelaksanaan aksi prognostik dan harus meningkatkan partisipasi gerakan (Snow dan Benford,", "type": "Table" }, { "left": 99, "top": 758, "width": 37, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2000).", "type": "Text" }, { "left": 344, "top": 690, "width": 166, "height": 25, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "“Mari kita lihat, sudah berapa sih anggaran yang dibelanjakan presiden", "type": "Text" }, { "left": 344, "top": 717, "width": 154, "height": 23, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "SBY ketika melakukan kunjungan wisata plesiran ke luar negeri …", "type": "Text" }, { "left": 344, "top": 742, "width": 157, "height": 23, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Coba, kalau dibandingkan dengan alokasi anggaran tahun 2010 untuk", "type": "Text" }, { "left": 519, "top": 783, "width": 8, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "9", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 73, "width": 154, "height": 74, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "asuransi kesehatan masyarakat miskin, pemerintah melalui kementerian kesehatan hanya mengalokasi sebesar Rp. 1 Triliun untuk 32,53 juta rakyat miskin (FITRA, 2010-7-3)”.", "type": "Text" }, { "left": 144, "top": 162, "width": 108, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Simpulan dan Saran", "type": "Section header" }, { "left": 99, "top": 181, "width": 52, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Simpulan", "type": "Section header" }, { "left": 99, "top": 195, "width": 199, "height": 232, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "FITRA mengutarakan permasalahan penganggaran yang buruk sebagai dasar kausalitas yang diangkat untuk memudahkan audiens mengenali permasalahan dari sisi ideologi sampai sisi teknis. Pengunaan frame dalam siaran pers FITRA terlihat pada simbol yang kuat dan berusaha mengundang audiens mengenali permasalahan. Framing FITRA bereaksi terhadap solusi pemerintah. Frame prognostik yang digunakan FITRA menyediakan solusi spesifik dan dapat dikerjakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi pada setiap siaran persnya dan dapat menjadi influensial dalam memotivasi", "type": "List item" }, { "left": 191, "top": 416, "width": 106, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "individu untuk", "type": "Table" }, { "left": 99, "top": 430, "width": 198, "height": 135, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "beraksi.Tidak terdapat konstruksi kosakata dominan tertentu yang dapat digunakan sebagai identitas kolektif untuk panggilan melawan. Frame - frame motivasional dalam siaran pers FITRA ditujukan untuk memobilisasi aksi kolektif dari korban untuk berpartisipasi dalam gerakan dan menggerakkan sumber penyebab melakukan prognostik yang diutarakan.", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 574, "width": 34, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Saran", "type": "Section header" }, { "left": 99, "top": 587, "width": 198, "height": 177, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penelitian ini berdasarkan siaran pers pada periode presiden yang sama. Dengan pergantian presiden di tahun 2015 diharapkan penelitian ini dilanjutkan untuk dapat memperkaya hasil. Perlu dilakukan penelitan lanjut untuk mengetahui proses pembangunan frame terutama pada proses strategis sehingga dapat menjadi pembelajaran bagi perencana advokasi dan kampanye pada organisasi pergerakan sosial lainnya untuk memperbaiki kelemahan dan kekurangan dalam penelitian ini.", "type": "List item" }, { "left": 388, "top": 94, "width": 81, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Daftar Pustaka", "type": "Section header" }, { "left": 330, "top": 113, "width": 198, "height": 39, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Atkin CK, Rice RE. 2013. Theory and Principles of Public Communication Campaigns, Fourth Edition. Sage.", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 155, "width": 198, "height": 52, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Blackstone, AA. 2012. Principles of Sociological Inquiry: Qualitative and Quantitative Methods. Nyak, NY: Flat World Knowledge.", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 210, "width": 198, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Benford RD. 2005. The Half-Life of the", "type": "Text" }, { "left": 344, "top": 224, "width": 183, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Environmental Justice Frame:", "type": "Table" }, { "left": 344, "top": 237, "width": 58, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Innovation,", "type": "Text" }, { "left": 344, "top": 237, "width": 184, "height": 52, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Diffusion, and Stagnation. hlm. 37-54 dalam Power, Justice and the Environment: A Critical", "type": "Table" }, { "left": 404, "top": 276, "width": 124, "height": 13, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Appraisal of the", "type": "Text" }, { "left": 344, "top": 290, "width": 183, "height": 13, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Environmental Justice Movement ,", "type": "Table" }, { "left": 330, "top": 306, "width": 198, "height": 80, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Cambridge, MA: The MIT Press. Benford RD. 1997. An Insider’s Critique of the Social Movement Framing Perspective. Sociological Inquiry, Vol. 67, No. 4. hlm. 409- 430", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 389, "width": 198, "height": 66, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Benford RD, Snow DA. 2000. Framing Processes and Social Movements: An Overview and Assessment. Annual Review of Sociology, Vol. 26 2000, hlm. 611-639", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 458, "width": 198, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Carlitz R, de Renzio P, Krafchik W dan", "type": "Text" }, { "left": 344, "top": 472, "width": 184, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ramkumar V. 2009. Budget", "type": "Table" }, { "left": 344, "top": 486, "width": 184, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Transparency Around the World:", "type": "Text" }, { "left": 344, "top": 500, "width": 184, "height": 38, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Results From The 2008 Open Budget Survey. OECD Journal on Budgeting. Vol. 2009/2. hlm. 1-17.", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 541, "width": 198, "height": 149, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "de Renzio P, Krafchik W. 2006. Budget Monitoring and Policy Influence, Briefing Paper 16, Overseas Development Institute. Denzin NK, Lincoln YS. 1998. Collecting and Interpreting Qualitative Materials. Sage. Efroymson D. 2006. Using Media and Research for Advocacy: Low Cost Ways to Increase Success. HealthBridge.", "type": "Table" }, { "left": 330, "top": 693, "width": 198, "height": 52, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ferree MM, Gamson WA, Gerhards J, Rucht D. 2002. Shaping Abortion Discourse: Democracy and the Public Sphere in Germany and the", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 38, "width": 137, "height": 22, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Komunikasi Pembangunan Juli 2014. Vol.12 No.2", "type": "Page header" }, { "left": 461, "top": 38, "width": 66, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN 1693-3699", "type": "Page header" }, { "left": 113, "top": 83, "width": 184, "height": 25, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "United States. Cambridge University Press.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 111, "width": 198, "height": 66, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gillan K. 2008. Understanding Meaning in Movements: A Hermeneutic Approach to Frames and Ideologies. Social Movement Studies, 7(3). hlm.247- 263", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 180, "width": 198, "height": 93, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Johnston H. 1995. A methodology for Frame analysis: from discourse to cognitive schemata. In: Johnston, H., Klan- dermans, B. (Eds.), Social Movements and Culture. University of Minnesota Press, Minneapolis, MN, hlm. 217–246.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 276, "width": 198, "height": 39, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Johnston, H. ( 2009). Culture, social movements, and protest. Aldershot: Ashgate.", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 318, "width": 198, "height": 66, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kitzinger J. 2007. Framing and Frame analysis. In E. Devereux (Ed.), Media Studies: Key Issues and Debates . Los Angeles, CA: SAGE. Noakes J, dan Johnston H. (2005).", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 387, "width": 184, "height": 52, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Frames of protest: A road map to a perspective. In H. Johnston & J.A. Noakes (Eds.), Frames of Protest: Social Movements and the Framing .", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 442, "width": 184, "height": 25, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Lanham, MD: Rowman & Littlefield Publishers, Inc.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 469, "width": 198, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Masud H. 2011. Is there Hope for", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 483, "width": 198, "height": 108, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Budget Transparency? : Findings from the Open Budget Survey 2010. International Journal of Governmental Financial Management. Volume XI, Number 1, hlm. 43-52. Otiso WN. 2012. Existing Budget Transparency Mechanisms and the", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 594, "width": 184, "height": 38, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Effect of the New Constitution in Kenya. International Journal of Governmental Financial", "type": "Table" }, { "left": 344, "top": 83, "width": 181, "height": 25, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Management. Vol. 2 No. 3. hlm. 37- 44.", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 111, "width": 198, "height": 66, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Robinson M. 2006. Budget Analysis and Policy Advocacy: The Role of Non-Governmental Public Action, IDS Working Paper 279, Institute of Development Studies, Brighton,", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 180, "width": 198, "height": 38, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "United Kingdom. Robinson M (ed.). 2008. Budgeting for the Poor, Palgrave MacMillan,", "type": "Table" }, { "left": 330, "top": 221, "width": 198, "height": 94, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Basingstoke, United Kingdom. Sleurs K, Jacobs G, Van Waes L. 2003. Constructing press releases: quotations as preformulation. Journal of sociolinguistics, 7(2), hlm. 192-212. Snow, DA dan Corrigall-Brown C.", "type": "Table" }, { "left": 330, "top": 318, "width": 198, "height": 190, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2005. Falling on Deaf Ears: Confronting the Prospect of Nonresonant Frames. hlm. 222-238 in Rhyming Hope and History: Activists, Academics, and Social Movement Scholarship, edited by David Croteau, William Hoynes, and Ryan Charlotte. Minneapolis MN: University of Minnesota Press. Wallack L.1994. Media Advocacy: A Strategy for Empowering People and Communities. Journal of Public Health, Vol. 15, No. 4, 1994. Hlm. 420-436", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 511, "width": 198, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Waisbord, S. 2001. Family Tree of", "type": "Text" }, { "left": 344, "top": 525, "width": 184, "height": 24, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Theories, Methodologies and Strategies in Development", "type": "Table" }, { "left": 344, "top": 552, "width": 184, "height": 80, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Communication. Prepared for The Rockefeller Foundation. Tersedia dari http://www.communicationforsocialc hange.org/pdf/familytree.pdf (diacu 20 Desember 2014)", "type": "Table" } ]
6c2d5787-184b-f9d6-e63c-50d7d089675d
https://jurnal.umt.ac.id/index.php/jika/article/download/3928/2393
[ { "left": 72, "top": 38, "width": 453, "height": 18, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JIKA (Jurnal Informatika) Universitas Muhammadiyah Tangerang P ISSN : 2549-0710 Tangerang, Feb 2021, pp.70-78", "type": "Page header" }, { "left": 432, "top": 48, "width": 90, "height": 8, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "E ISSN : 2722-2713", "type": "Page header" }, { "left": 477, "top": 781, "width": 49, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JIKA | 70", "type": "Page footer" }, { "left": 84, "top": 118, "width": 430, "height": 25, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN SPAREPART KOMPUTER BERBASIS WEB", "type": "Section header" }, { "left": 228, "top": 160, "width": 139, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dedek Riswanto 1) , Sifa Fauziah 2)", "type": "Text" }, { "left": 137, "top": 174, "width": 325, "height": 32, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1,2 Program Studi Sistem Informasi Akuntansi, Fakultas Teknik dan Informatika, Universitas Bina Sarana Informatika Co Responden Email: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 83, "top": 247, "width": 49, "height": 7, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Article history", "type": "Section header" }, { "left": 83, "top": 256, "width": 75, "height": 7, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Received Des 31, 2020", "type": "Table" }, { "left": 83, "top": 265, "width": 99, "height": 26, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Revised Feb 02, 2021 Accepted Feb 12, 2021 Available online Feb 27, 2021", "type": "Text" }, { "left": 83, "top": 302, "width": 34, "height": 7, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords", "type": "Table" }, { "left": 83, "top": 311, "width": 91, "height": 17, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Design, development, sales, web", "type": "Text" }, { "left": 347, "top": 230, "width": 40, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstract", "type": "Section header" }, { "left": 200, "top": 241, "width": 338, "height": 124, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The design and development of a web-based computer spare part sales information system is an information system used for the sales process of computer spare parts at Yellow Computer. This web-based computer spare part sales information system is carried out by the admin and customers to facilitate sales transactions, create sales reports and expand product promotions. The system development method that I use in designing and developing a web-based computer spare part sales system on Yellow Computer uses the Software Development Life Cycle (SDLC) system development method. Whereas in the system testing method using blackbox testing. The author in developing a web-based computer spare parts sales information system using the programming language PHP, CSS, and MySQL, and the programming technique used is structured programming techniques.", "type": "Text" }, { "left": 83, "top": 406, "width": 71, "height": 16, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Riwayat Diterima 31 Des 2020", "type": "Table" }, { "left": 83, "top": 425, "width": 62, "height": 7, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Revisi 02 Feb 2021", "type": "Text" }, { "left": 83, "top": 434, "width": 71, "height": 7, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Disetujui 12 Feb 2021", "type": "Table" }, { "left": 83, "top": 443, "width": 62, "height": 7, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Terbit 27 Feb 2021", "type": "Text" }, { "left": 83, "top": 461, "width": 42, "height": 7, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata Kunci", "type": "Table" }, { "left": 83, "top": 471, "width": 97, "height": 16, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perancangan, pengembangan, penjualan, web", "type": "Text" }, { "left": 350, "top": 391, "width": 38, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstrak", "type": "Text" }, { "left": 200, "top": 403, "width": 336, "height": 181, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perancangan dan pengembangan sistem informasi penjualan sparepart komputer berbasis web adalah sistem informasi yang digunakan untuk proses penjualan sparepart computer pada Yellow Computer. Sistem informasi penjualan sparepart computer berbasis web ini di lakukan oleh admin dan pelanggan untuk mempermudah dalam transaksi penjualan, pembuatan laporan penjualan serta memperluas promosi produk. Metode pengembangan sistem yang penulis gunakan dalam perancangan dan pengembangan sistem penjualan sparepart komputer berbasis web pada Yellow Computer menggunakan metode pengembangan sistem Software Development Life Cycle (SDLC). Sedangkan dalam metode pengujian sistem menggunakan pengujian blackbox testing. Penulis dalam mengembangan sistem informasi penjualan sparepart komputer berbasis web menggunakan bahasa pemrograman PHP, CSS, dan MySQL,dan teknik pemrograman yang digunakan adalah teknik pemrograman terstruktur.", "type": "Text" }, { "left": 140, "top": 646, "width": 88, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 660, "width": 211, "height": 97, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Teknologi sekarang sudah merupakan salah satu bidang yang mengalami perkembangan sangat cepat. Telah banyak sektor yang menerapkan teknologi ini, salah satunya dalam bidang perdagangan. Lalu muncul perdagangan dengan internet sebagai sarana utama, yaitu e- commerce Implementasi e-commerce dalam", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 645, "width": 210, "height": 40, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dunia bisnis salah satunya adalah dengan banyak bermunculan situs-situs penjualan secara online atau berbasis web (Kaafi &", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 689, "width": 211, "height": 54, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Syahriani, 2016). Menurut (Heldiansyah & Rahma Indera, 2015) pada saat ini sistem penjualan dan promosi produk melalui internet sedang berkembang pesat.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 453, "height": 18, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JIKA (Jurnal Informatika) Universitas Muhammadiyah Tangerang P ISSN : 2549-0710 Tangerang, Feb 2021, pp.70-78", "type": "Page header" }, { "left": 432, "top": 48, "width": 90, "height": 8, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "E ISSN : 2722-2713", "type": "Page header" }, { "left": 477, "top": 781, "width": 49, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JIKA | 71", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 90, "width": 211, "height": 286, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sistem penjualan yang berlangsung saat ini di Yellow Computer yaitu setiap pembeli harus datang langsung ke toko untuk melakukan kegiatan transaksi pembelian sparepart komputer. Hal ini berakibat terhadap ketidakefisienan jumlah biaya yang relatif besar dan waktu serta tempat yang terbatas. Selain itu, penyimpanan nota penjualan juga belum terorganisir dengan baik sehingga memungkinkan hilangnya data-data transaksi penjualan. Proses pembuatan laporan penjualan akan terhambat karena kasir harus merekap satu per satu nota penjualan. Serta proses promosi masih belum maksimal dikarenakan pelanggan tidak bisa mengakses produk setiap saat sehingga produk belum dikenal oleh masyarakat luas. Maka perlu adanya suatu sistem penjualan berbasis web (e-commerce) untuk memudahkan promosi barang dan mempercepat proses transaksi jual beli.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 381, "width": 211, "height": 141, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sedangkan untuk menjalankan proses bisnis ini membutuhkan sebuah sistem informasi yang terintegrasi dan online serta real time untuk menjalankan proses bisnis ini (Narindro & Maya Topani, 2017). Kepuasaan pelanggan adalah suatu hal yang penting bagi perusahaan dapat meningkatkan kualitas pelayanan yang memberikan dampak positif agar usaha dapat berjalan (Septarini & Husain, 2019)", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 526, "width": 211, "height": 83, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan uraian diatas bahwa sistem informasi penjualan berbasis web ( E- commerce) sangat diperlukan pada Yellow Computer untuk mempermudah dalam transaksi penjualan, pembuatan laporan penjualan serta memperluas promosi produk.", "type": "Text" }, { "left": 130, "top": 629, "width": 113, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "KAJIAN LITERATUR", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 643, "width": 210, "height": 68, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurut (Anna, Nurmalasari, & Yusnita, 2018) Sistem adalah sekumpulan elemen, komponen atau subsistem yang saling berhubungan, bekerja sama dan membentuk satu kesatuan dalam upaya mecapai tujuan”.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 716, "width": 210, "height": 24, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Informasi menurut (Setiawan & Rostianingsih, 2020) adalah “data yang diolah", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 745, "width": 210, "height": 24, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, sedangkan data", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 90, "width": 210, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "merupakan sumber informasi yang", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 105, "width": 174, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "menggambarkan suatu kejadian nyata.", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 119, "width": 210, "height": 97, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Website merupakan kumpulan halaman-halaman yang berisi informasi yang disimpan diinternet yang bisa diakses atau dilihat melalui jaringan internet pada perangkatperangkat yang bisa mengakses internet itu sendiri seperti komputer (Hastanti, Eka, Indah, & Wardati, 2015).", "type": "Text" }, { "left": 371, "top": 236, "width": 123, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "METODE PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 316, "top": 250, "width": 211, "height": 83, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Metode penelitian yang digunakan untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam perancangan dan pengembangan sistem penjualan sparepart komputer berbasis web pada Yellow Computer adalah :", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 338, "width": 150, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "A. Metode Pengumpulan Data", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 349, "width": 65, "height": 14, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Observasi", "type": "List item" }, { "left": 334, "top": 367, "width": 192, "height": 98, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penulis melakukan pengamatan langsung serta mengamati setiap proses yang terjadi dalam sistem penjualan yang berjalan pada Yellow Computer. Dari hasil observasi penulis mendapatkan data-data barang, data konsumen, data pembayaran, dan laporan penjualan.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 466, "width": 211, "height": 174, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Wawancara Penulis melakukan tanya jawab secara langsung untuk mendapatkan informasi mengenai proses penjualan yang ada pada Yellow Computer kepada Aji sebagai bagian penjualan dan Nurul Huda sebagai pemilik usaha mengenai proses penjualan yang ada pada Yellow Computer mulai dari proses pemesanan produk, proses pembayaran sampai proses pelaporan penjualan yang akan diserahkan kepada pemilik.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 642, "width": 211, "height": 100, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Studi Pustaka Penulis mengumpulkan materi-materi penelitian dengan menggunakan dan mempelajari berbagai macam buku maupun literatur yang berhubungan dengan penulisan penelitian ini tentang penjualan berbasis web.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 453, "height": 18, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JIKA (Jurnal Informatika) Universitas Muhammadiyah Tangerang P ISSN : 2549-0710 Tangerang, Feb 2021, pp.70-78", "type": "Page header" }, { "left": 432, "top": 48, "width": 90, "height": 8, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "E ISSN : 2722-2713", "type": "Page header" }, { "left": 477, "top": 781, "width": 49, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JIKA | 72", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 90, "width": 165, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "B. Metode Pengembangan Sistem", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 105, "width": 211, "height": 97, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Metode pengembangan sistem yang penulis gunakan dalam perancangan dan pengembangan sistem penjualan sparepart komputer berbasis web pada Yellow Computer menggunakan metode pengembangan sistem Software Development Life Cycle (SDLC) , yaitu :", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 204, "width": 135, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Analisa Kebutuhan Sistem", "type": "List item" }, { "left": 90, "top": 222, "width": 193, "height": 141, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tahap ini penulis mempelajari sistem web untuk menentukan antar muka, kebutuhan data, kebutuhan fungsional yang diperlukan dan sebagai solusi software yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem yang akan dibuat. Dalam tahap pengembangan sistem yang akan penulis buat, penulis membutuhkan beberapa software yaitu sublime dan Xampp dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 365, "width": 49, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Desain", "type": "Table" }, { "left": 90, "top": 383, "width": 193, "height": 97, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tahap desain database dirancang menggunakan diagram Entity Relationship Diagram (ERD), software architactury menggunakan UML ( Undifined Modeling Language ), dan untuk mendesain user interface menggunakan CSS ( Cascading Style Sheet ).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 482, "width": 94, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Code Generation", "type": "List item" }, { "left": 90, "top": 500, "width": 192, "height": 68, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada tahap ini penulis menggunakan bahasa pemrograman PHP, CSS, dan MySQL, teknik pemrograman yang digunakan adalah teknik pemrograman terstruktur.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 570, "width": 53, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Testing", "type": "List item" }, { "left": 90, "top": 588, "width": 192, "height": 68, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada tahap ini, penulis menggunakan evaluasi web sistem informasi penjualan penjualan sparepart komputer berbasis web dengan menggunakan penggujian blackbox testing .", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 658, "width": 53, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Support", "type": "List item" }, { "left": 334, "top": 90, "width": 193, "height": 97, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam pengembangan sistem informasi penjualan penjualan sparepart komputer berbasis web dibutuhkan server untuk hosting aplikasi web , domain untuk alamat URL, dan menggunakan software pendukung lainnya antara lain ( Sublime, PHP dan Mysql).", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 192, "width": 211, "height": 228, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ruang lingkup yang menjadi pembahasan penelitian ini yaitu tentang penjualan sparepart komputer berbasis web dimulai dari proses penjualan dalam penulisan penelitian ini adalah dari Admin melakukan input data nama-nama barang yang tersedia serta verifikasi pemesanan yang telah dilakukan oleh pelanggan. Admin juga mencetak laporan penjualan dan laporan penerimaan kas setiap bulannya kepada pemilik toko. Pelanggan akan melakukan proses pendaftaran sebagai member. Setelah pelanggan menjadi member, pelanggan bisa melakukan proses order barang, pelanggan menentukan nama barang dan jumlah barang, lalu pelanggan akan melakukan pembayaran dan mengunggah bukti pembayaran.", "type": "Text" }, { "left": 360, "top": 439, "width": 145, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 316, "top": 454, "width": 211, "height": 39, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Setelah penulis melakukan obeservasi pada prosedur sistem berjalan penjualan sparepart computer pada Yellow Computer", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 497, "width": 210, "height": 127, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Permasalahan yang ada di dalam sistem penjualan di Yellow Computer adalah Pembuatan nota pembayaran masih secara manual dengan menulis daftar dan harga barang, sistem yang belum terkomputerisasi dapat menghambat dan memperlambat dalam proses pembuatan laporan penjualan barang, promosi produk yang kurang maksimal karena hanya terfokus pada satu wilayah saja.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 628, "width": 210, "height": 98, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Alternatif pemecahan masalah yang ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada pada Yellow Computer adalah dengan menerapkan sistem yang telah terkomputerisasi berbasis web sehingga lebih mudah dalam melihat data penjualan tanpa merekap nota", "type": "Table" }, { "left": 414, "top": 716, "width": 112, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pembayaran, dengan", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 730, "width": 211, "height": 39, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "mengoptimalkan perancangan sistem penjualan dengan menggunakan komputer yaitu dengan menggunakan website yang dapat", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 453, "height": 18, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JIKA (Jurnal Informatika) Universitas Muhammadiyah Tangerang P ISSN : 2549-0710 Tangerang, Feb 2021, pp.70-78", "type": "Page header" }, { "left": 432, "top": 48, "width": 90, "height": 8, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "E ISSN : 2722-2713", "type": "Page header" }, { "left": 477, "top": 781, "width": 49, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JIKA | 73", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 90, "width": 211, "height": 97, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "mempermudah proses penjualan dan pembuatan laporan penjualan sehingga mencegah terjadinya kehilangan banyak dokumen transaksi, dan dengan menggunakan sistem penjualan berbasis web sehingga bisa diakses oleh pelanggan yang ada di wilayah Depok maupun di wilayah luar Depok.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 207, "width": 151, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "A. Analisa Kebutuhan Software", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 221, "width": 96, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Tahapan Analisis", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 236, "width": 210, "height": 68, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dari hasil analisa yang telah dilakukan pada Yellow Computer maka penulis telah merancang suatu sistem informasi dan media yang dapat menyelesaikan masalah tersebut. Adapun spesifikasi kebutuhan ( System", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 308, "width": 94, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Requirement ) adalah:", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 323, "width": 86, "height": 24, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Halaman Admin : A1. Admin login", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 352, "width": 190, "height": 243, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "A2. Admin mengelola data produk A3. Admin mengelola data persediaan produk A4. Admin mengelola pesanan produk A5. Admin mengelola laporan penjualan produk A6. Admin melihat data member A7. Admin mengelola data pengiriman A8. Admin mengelola data karyawan Halaman Pelanggan : B1. Pelanggan melakukan sign up B2. Pelanggan melakukan sign in B3. Pelanggan melihat produk B4. Pelanggan memilih produk B5. Pelanggan memesan produk B6. Pelanggan melakukan pembayaran B7. Pelanggan upload bukti pembayaran", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 614, "width": 93, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Usecase Diagram", "type": "Section header" }, { "left": 86, "top": 629, "width": 153, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Usecase Diagram User Admin", "type": "Text" }, { "left": 339, "top": 263, "width": 164, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 1. Usecase Diagram Admin", "type": "Caption" }, { "left": 329, "top": 292, "width": 170, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Usecase Diagram User Pelanggan", "type": "Text" }, { "left": 318, "top": 431, "width": 206, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 2. Usecase Diagram User Pelanggan", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 461, "width": 90, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Acivity Diagram", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 475, "width": 210, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Activity Diagram pelanggan melakukan", "type": "List item" }, { "left": 337, "top": 490, "width": 55, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pemesanan", "type": "List item" }, { "left": 364, "top": 509, "width": 134, "height": 141, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pelanggan sistem Home pelanggan Pilih product Pilih pesan Menampilkan detail product Input jumlah pemesanan", "type": "Picture" }, { "left": 344, "top": 734, "width": 175, "height": 25, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 1. Activity Diagram pelanggan melakukan pemesanan", "type": "Caption" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 453, "height": 18, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JIKA (Jurnal Informatika) Universitas Muhammadiyah Tangerang P ISSN : 2549-0710 Tangerang, Feb 2021, pp.70-78", "type": "Page header" }, { "left": 432, "top": 48, "width": 90, "height": 8, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "E ISSN : 2722-2713", "type": "Page header" }, { "left": 477, "top": 781, "width": 49, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JIKA | 74", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 105, "width": 210, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Activity Diagram pelanggan melakukan", "type": "List item" }, { "left": 93, "top": 119, "width": 165, "height": 177, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pembayaran pelanggan sistem Pilih cart Pilih jenis pengiriman Menampilkan product yang dipesan Pilih checkout Menampilkan ID pembayaran Pilih submit Ceklist barang Pilih submit", "type": "Picture" }, { "left": 101, "top": 373, "width": 174, "height": 25, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 2. Activity Diagram pelanggan melakukan pembayaran", "type": "Caption" }, { "left": 72, "top": 417, "width": 210, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c. Activity Diagram pelanggan upload", "type": "List item" }, { "left": 93, "top": 432, "width": 90, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "bukti pembayaran", "type": "Table" }, { "left": 122, "top": 449, "width": 130, "height": 163, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pelanggan sistem Pilih Upload Menampilkan ID pembayaran Pilih submit Upload bukti pembayaran", "type": "Picture" }, { "left": 101, "top": 690, "width": 174, "height": 24, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 3. Activity Diagram pelanggan upload bukti pembayaran", "type": "Caption" }, { "left": 316, "top": 148, "width": 210, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "d. Activity Diagram Admin menambah", "type": "List item" }, { "left": 337, "top": 163, "width": 61, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "data produk", "type": "Table" }, { "left": 370, "top": 186, "width": 144, "height": 248, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "admin sistem Home admin Product Pilih “Tambah master ” Menampilkan form master product Pilih kategori simpan master Input form master barang", "type": "Picture" }, { "left": 316, "top": 473, "width": 210, "height": 69, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 4. Activity Diagram Admin menambah data produk e. Activity Diagram Admin mengkonfirmasi data pesanan", "type": "Table" }, { "left": 378, "top": 556, "width": 104, "height": 5, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "admin sistem", "type": "Picture" }, { "left": 374, "top": 598, "width": 111, "height": 90, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hame admin penjualan Menampilkan data pesanan verifikasi pembayaran daftar", "type": "Picture" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 453, "height": 18, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JIKA (Jurnal Informatika) Universitas Muhammadiyah Tangerang P ISSN : 2549-0710 Tangerang, Feb 2021, pp.70-78", "type": "Page header" }, { "left": 432, "top": 48, "width": 90, "height": 8, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "E ISSN : 2722-2713", "type": "Page header" }, { "left": 477, "top": 781, "width": 49, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JIKA | 75", "type": "Page footer" }, { "left": 108, "top": 90, "width": 160, "height": 25, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 5. Activity Diagram Admin mengkonfirmasi data pesanan", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 134, "width": 210, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "f. Activity Diagram Admin mencetak", "type": "List item" }, { "left": 93, "top": 148, "width": 89, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "laporan penjualan", "type": "Table" }, { "left": 126, "top": 173, "width": 120, "height": 141, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "admin sistem Hame admin penjualan Menampilkan data penjualan cetak histori", "type": "Picture" }, { "left": 108, "top": 398, "width": 160, "height": 24, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 6. Activity Diagram Admin mencetak laporan penjualan", "type": "Caption" }, { "left": 72, "top": 456, "width": 46, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Desain", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 471, "width": 178, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. ERD (Entity Relationship Diagram)", "type": "List item" }, { "left": 317, "top": 91, "width": 204, "height": 342, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "IDproduct nama kategori harga jumlah tgl_update keterangan foto status brand ukuran berat product Id_ukuran Id_kategori ukuran ukuran Id_kategori nama kategori Id_satuan satuan satuan no IDpemesanan IDproduct IDpembayaran IDmember jmh_order ttl_harga tgl_order status pemesanan no IDpembayaran IDmember ttl_harga ttl_pengiriman foto tgl_upload status upload pembayaran no no_invoice IDproduct IDmember jns_pengiriman asal tujuan jns_service lm_pengiriman harga dt_tjn_order IDmember nama email tlp tgllahir alamat prov kota kec password members status melakukan mendapat mengirim mempunyai mempunyai mempunyai mempunyai melakukan brand id brand mempunyai", "type": "Picture" }, { "left": 342, "top": 440, "width": 179, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 7. Entity Relationship Diagram", "type": "Caption" }, { "left": 316, "top": 470, "width": 161, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. LRS (Logical Record Structure)", "type": "Text" }, { "left": 332, "top": 499, "width": 193, "height": 121, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Id_satuan satuan satuan Id_ukuran Id_kategori ukuran ukuran Id_kategori nama kategori IDproduct nama kategori harga jumlah tgl_update keterangan foto status brand satuan berat product id brand brand IDmember nama email tlp tgllahir alamat prov kota kec password status members no IDpemesanan IDproduct IDpembayaran IDmember jmh_order ttl_harga tgl_order status pemesanan no IDpembayaran IDmember ttl_harga ttl_pengiriman foto tgl_upload status upload pembayaran no no_invoice IDproduct IDmember jns_pengiriman asal tujuan jns_service lm_pengiriman harga dt_tjn_order", "type": "Picture" }, { "left": 341, "top": 629, "width": 165, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 8. Logical Record Structure", "type": "Caption" }, { "left": 334, "top": 658, "width": 107, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c. Sequence Diagram", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 453, "height": 18, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JIKA (Jurnal Informatika) Universitas Muhammadiyah Tangerang P ISSN : 2549-0710 Tangerang, Feb 2021, pp.70-78", "type": "Page header" }, { "left": 432, "top": 48, "width": 90, "height": 8, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "E ISSN : 2722-2713", "type": "Page header" }, { "left": 477, "top": 781, "width": 49, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JIKA | 76", "type": "Page footer" }, { "left": 123, "top": 215, "width": 133, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 9. Sequence Diagram", "type": "Caption" }, { "left": 72, "top": 230, "width": 118, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "d. Deployment Diagram", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 423, "width": 153, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 10. Deployment Diagram", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 452, "width": 86, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5. User Interface", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 467, "width": 211, "height": 39, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berikut ini adalah tampilan dari pengembangan sistem informasi penjualan computer berbasis web pada Yellow Computer:", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 510, "width": 90, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Halaman Login", "type": "List item" }, { "left": 125, "top": 683, "width": 129, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 11. Halaman Login", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 712, "width": 119, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Halaman Data Produk", "type": "List item" }, { "left": 343, "top": 230, "width": 155, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 12. Halaman Data Produk", "type": "Text" }, { "left": 334, "top": 245, "width": 182, "height": 140, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c. Halaman mengolah data pemesanan Gambar 13. Halaman mengolah data Pemesanan", "type": "Table" }, { "left": 338, "top": 404, "width": 188, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "d. Gambar admin melihat laporan penjualan", "type": "Text" }, { "left": 373, "top": 567, "width": 136, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 14. Halaman laporan penjualan", "type": "Table" }, { "left": 338, "top": 611, "width": 141, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "e. Halaman pelanggan sign up", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 453, "height": 18, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JIKA (Jurnal Informatika) Universitas Muhammadiyah Tangerang P ISSN : 2549-0710 Tangerang, Feb 2021, pp.70-78", "type": "Page header" }, { "left": 432, "top": 48, "width": 90, "height": 8, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "E ISSN : 2722-2713", "type": "Page header" }, { "left": 477, "top": 781, "width": 49, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JIKA | 77", "type": "Page footer" }, { "left": 108, "top": 231, "width": 138, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 15. Pelanggan sign up", "type": "Caption" }, { "left": 72, "top": 261, "width": 138, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "f. Halaman pelanggan sign in", "type": "List item" }, { "left": 109, "top": 424, "width": 136, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 16. Pelanggan sign in", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 453, "width": 192, "height": 25, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "g. Halaman pelanggan melakukan upload bukti pembayaran", "type": "Text" }, { "left": 100, "top": 586, "width": 154, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 17. Pelanggan melakukan", "type": "Picture" }, { "left": 149, "top": 601, "width": 57, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pembayaran", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 645, "width": 102, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6. Blackbox Testing", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 659, "width": 211, "height": 83, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Untuk menguji web sistem informasi penjualan penjualan sparepart komputer berbasis web penulis melakukan penggujian blackbox testing terhadap proses cara pemesanan. Adapun hasil pengujian tersebut bisa dilihat pada tabel1.", "type": "Text" }, { "left": 322, "top": 90, "width": 214, "height": 476, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 1 Pengujian Black Box Testing cara pemesanan N o Skena rio pengu jian Test case Hasil yang diharapkan Hasil pengu jian Kesi mpul an 1 Tanpa melak ukan sign in terlebi h dahul u lalu melak ukan pemes anan Pela ngg an lang sun g mel aku kan pem esan an prod uk tanp a sign in Pelangga n tidak bisa melakuka n pemesan an dan muncul pesan “ Maaf Silahkan Melakuk an Sign In Terlebih Dahulu ” Sesuai Valid 2 Melak ukan sign in terlebi h dahul u lalu melak ukan pemes anan Pela ngg an mel aku kan sign in den gan mel eng kapi for", "type": "Table" }, { "left": 381, "top": 387, "width": 155, "height": 222, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "m sign in Pelangga n bisa melakuka n pemesan an Sesuai Valid", "type": "Table" }, { "left": 391, "top": 510, "width": 77, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "KESIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 316, "top": 524, "width": 211, "height": 127, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan kepada Yellow Computer, maka dapat disimpulkan yaitu dengan adanya sistem informasi penjualan berbasis web dapat mempermudah Yellow Computer dalam mengelola data penjualan dibandingkan dengan sistem sebelumnya serta meningkatkan omzet penjualan Yellow Computer dengan cara promosi yang tepat.", "type": "Text" }, { "left": 397, "top": 670, "width": 66, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "REFERENSI", "type": "Section header" }, { "left": 316, "top": 684, "width": 210, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Anna, A., Nurmalasari, N., & Yusnita, A. E.", "type": "Text" }, { "left": 340, "top": 699, "width": 186, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(2018). Rancang Bangun Sistem", "type": "List item" }, { "left": 340, "top": 714, "width": 186, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Informasi Akuntansi Penerimaan dan", "type": "Text" }, { "left": 340, "top": 728, "width": 186, "height": 39, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengeluaran Kas pada Kantor Camat Pontianak Timur. Jurnal Khatulistiwa Informatika , 6 (2), 107–118.", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 453, "height": 18, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JIKA (Jurnal Informatika) Universitas Muhammadiyah Tangerang P ISSN : 2549-0710 Tangerang, Feb 2021, pp.70-78", "type": "Page header" }, { "left": 432, "top": 48, "width": 90, "height": 8, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "E ISSN : 2722-2713", "type": "Page header" }, { "left": 477, "top": 781, "width": 49, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JIKA | 78", "type": "Page footer" }, { "left": 96, "top": 90, "width": 180, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "https://doi.org/10.31294/khatulistiwa.v6i", "type": "Table" }, { "left": 96, "top": 105, "width": 27, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2.153", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 119, "width": 210, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hastanti, R. P., Eka, B., Indah, P., & Wardati,", "type": "Text" }, { "left": 96, "top": 134, "width": 186, "height": 39, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "U. (2015). Sistem Penjualan Berbasis Web ( E-Commerce ) Pada Tata Distro Kabupaten Pacitan, 3 (2), 1–9.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 177, "width": 210, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Heldiansyah, & Rahma Indera, A. P. A. dan F.", "type": "Text" }, { "left": 96, "top": 192, "width": 186, "height": 24, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "S. V. (2015). Pengembangan Sistem Informasi Penjualan Alat Kesehatan", "type": "List item" }, { "left": 96, "top": 221, "width": 186, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berbasis Web Pada Pt. Alfin Fanca Prima.", "type": "Text" }, { "left": 96, "top": 236, "width": 91, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Positif , 1 (1), 37–45.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 250, "width": 210, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kaafi, & Syahriani. (2016). Sistem Informasi", "type": "Text" }, { "left": 96, "top": 265, "width": 186, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penjualan Pakaian Berbasis Web.", "type": "Table" }, { "left": 96, "top": 279, "width": 186, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Konferensi Nasional Ilmu Sosial &", "type": "Text" }, { "left": 340, "top": 90, "width": 132, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Teknologi (KNiST) , 277–282.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 105, "width": 210, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Narindro, L., & Maya Topani, H. (2017).", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 119, "width": 210, "height": 68, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perencanaan Bisnis Sistem Informasi Percetakan Online Berbasis Aplikasi Web. JIKA (Jurnal Informatika) , 1 (2). https://doi.org/10.31000/jika.v1i2.1396 Septarini, R. S., & Husain, yepry M. (2019).", "type": "Text" }, { "left": 340, "top": 192, "width": 186, "height": 39, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Design Prototype E-Service Untuk Meningkatkan Pelayanan Bisnis Umkm Pada Jenis Usaha Jasa Laundry, 1–8.", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 236, "width": 210, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Setiawan, I., & Rostianingsih, S. (2020).", "type": "Text" }, { "left": 340, "top": 250, "width": 187, "height": 25, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Aplikasi Sistem Informasi Administrasi Pada UD . Terang Jaya Abadi. Madah ,", "type": "List item" }, { "left": 340, "top": 279, "width": 51, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(031), 5–8.", "type": "Text" } ]
41a59e7d-503b-5992-a2c8-21048624fb2f
https://journal2.um.ac.id/index.php/alarabi/article/download/7330/3641
[ { "left": 48, "top": 47, "width": 207, "height": 631, "page_number": 1, "page_width": 499, "page_height": 709, "text": "اﻟ ﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ 1ي ا لم خ ﺘ ﺼ ﺮ ا لم خ ﺘﺎ ر ﻣ ﻦ ﺗ ﻔ ﺴ &' اﻟ ﺸ ﻌ ﺮا و ي اﻟ ﻌ ﺮب ﻲ الم جﻠ ﺪ اﻟ ﺜﺎ نﻲ اﻟ ﻌ ﺪ د اﻟ ﺜﺎ نﻲ ٨ ٢٠١ م", "type": "Picture" }, { "left": 47, "top": 45, "width": 385, "height": 571, "page_number": 1, "page_width": 499, "page_height": 709, "text": "160 اﻟ ﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ 1ي ا لم خ ﺘ ﺼ ﺮ الم خ ﺘﺎ ر ﻣ ﻦ ﺗ ﻔ ﺴ &' اﻟ ﺸ ﻌ ﺮا و ي ﻟ ﻠﻘ ﺮآ ن ا ﻟﻌ ﻈ ﻴ ﻢ ا ل ج ﺰ ء اﻟ ﺜﺎ ن ﻲ و ﺗﺮ ﺟ ﻤ ﺔ ﻣ ﻌﺎ ﻧY Zﺎ 1ي ا ﻟﻠ ﻐ ﺔ ا ﻹ ﻧ ﺪ وﻧ ي ﺴ ﻴ ﺔ ﻓ ﺮ ﻣﺎ ن أ ﻓ ﺮي ﺎ ن ﻓ ﺮا ﺗﺎ ﻣﺎ ﻧ ﻮ ر اﳌ ﺮﺗ c de ﻋ gي ﻣ ﻌ ﺼ ﻮ م ﻗ ﺴ ﻢ ا ﻷ د ب ا ﻟﻌ ﺮب ﻲ ﺑك ﻠﻴ ﺔ ا ﻵ دا ب ﺑ ﺠ ﺎﻣ ﻌ ﺔ ﻣﺎ ﻻ ﻧ ﺞ ا ل ح ك ﻮ ﻣﻴ ﺔ اﻟq 'ﻳ ﺪ ا ﻹ ﻟﻜ t' ون ﻲ : [email protected] اﳌ ل خّ ﺺ : ي ﺴ yZ ﺪ ف ه ﺬا ا ﻟﺒ ﺤ ﺚ ﻟ ﺘ ﺤ ﻠﻴ ﻞ و و ﺻ ﻒ ا ﻟﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ و ﺗﺮ ﺟ ﻤ ﺔ ﻣ ﻌﺎ ﻧY Zﺎ ﻋ gى ﺣ ﺴ ﺐ اﻟ ﻮ ﻇ ﺎﺋ ﻒ اﻟ …Z ﺎﺋ ﻴ ﺔ ﻟﻠt ' ﺟ ﻤ ﺔ ﻣ ﺮ ه ﻮ ن ب ﺴ ﻴﺎ ق ا ل ج ﻤﻠ ﺔ 1 ي \" الم خﺘ ﺼ ﺮ الم خﺘ ﺎر ﻣ ﻦ ﺗ ﻔ ﺴ &' اﻟ ﺸ ﻌ ﺮا و ي ﻟ ﻠﻘ ﺮآ ن اﻟ ﻌ ﻈ ﻴ ﻢ ال ج ﺰ ء اﻟ ﺜﺎ نﻲ \". ﺟ ﺮ ى ه ﺬا ا ﻟﺒ ﺤ ﺚ ﻋ gى ﻣﻨ ه ج اﻟ ﺒ ﺤ ﺚ اﻟ ﻮ ﺻ ﻔ ﻲ اﻟ ﻜ ﻴﻔ ﻲ و اﻟ ﻜ م • ﺑﺎ ﻹ ﺣ ﺼ ﺎﺋ ﻴﺎ ت اﻟ ب ﺴ ﻴ ﻄ ﺔ . و د ﻟ ﺖ ﻧ ﺘﺎ ﺋ ﺞ اﻟ ﺒ ﺤ ﺚ ﻋ gى ا ﻟﺒ ﻴﺎ ﻧﺎ ت ا ﳌ ﻮ ﺟ ﻮ د ة و ‘ ي ٢٤٤ تﻌ ﺒ& 'ا ا ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴﺎ ي ﺸ ﻤﻠ ﮫ ﻣ ﻦ ١٧٩ تﻌ ﺒ& 'ا ا ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴﺎ ﻣ ﻦ ﻧ ﻮ ع ﺷ ﺒ ﮫ ال ج ﻤﻠ ﺔ و ٦٥ ﻣ ﻦ ﻧ ﻮ ع ا ل ج ﻤﻠ ﺔ . و ﺗ ﺮ ﺟ ﻤ ﺔ ﻣ ﻌﺎ ن ﻲ اﻟ ﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ ﻋ gى ﺣ ﺴ ﺐ ا ﻟ ﻮ ﻇ ﺎﺋ ﻒ ا ﻟ… Zﺎ ﺋﻴ ﺔ ﻟﻠt ' ﺟ ﻤ ﺔ ﻣ ﺮ ه ﻮ ن ب ﺴ ﻴﺎ ق ا ل ج ﻤﻠ ﺔ 1 ي اﻟ ﻜ ﺘﺎ ب . اﻟ كﻠ ﻤﺎ ت ا ﻟ ﺮﺋ ي ﺴ ﺔ : ا ﻟﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ ، اﻟt ' ﺟ ﻤ ﺔ ، ﺗﻔ ﺴ &' ا ﻟ ﺸ ﻌ ﺮا و ي ﻟ ﻠﻘ ﺮآ ن اﻟ ﻌ ﻈ ﻴ ﻢ . ﻣ ﻤﺎ ﻻ ﺷ ﻚ ﻓ ﻴ ﮫ أ ن اﻟ ﻠﻐ ﺔ ﻣ ﻦ أ ه ﻢ و ﺳ ﺎﺋ ﻞ ا ﻻ ﺗ ﺼ ﺎ ل ﺑ& ن ا ﻷ ﻓ ﺮا د وا ﻟ ﺸ ﻌ ﻮ ب ، و ﺑﻘ ﺪ ر ﻣ ﻌ ﺮﻓ ﺔ ا ﻹ ن ﺴ ﺎ ن ﻟﻠ ﻐ ﺔ أ ﺧ ﻴﮫ ا ﻹ ن ﺴ ﺎ ن ك ﺎ ن اﻟ ﺘ ﻔﺎ ه ﻢ ﺑ ﻴ… Zﻤ ﺎ ا ي ﺴ ﺮ ، وا ﻟﺘ ﻘﺎ ر ب أ ﻛ¢ ' و اﻟ ﻌ ﻼ ﻗﺎ ت أ وﺛ ﻖ ، وأ ﻣ ﻜ ﻦ ﺗ ﺒﺎ د ل ا ﻵ را ء و ا ﻷ ﻓ كﺎ ر 1ي ي ﺴ ﺮ و ﺳ ه ﻮﻟ ﺔ ) ﻣ ﺼ ﻄ ﻔ ﻰ", "type": "Picture" }, { "left": 311, "top": 42, "width": 136, "height": 627, "page_number": 2, "page_width": 499, "page_height": 709, "text": "ﻓﺮ ﻣﺎ ن أﻓ ﺮيﺎ ن ﻓﺮا ﺗﺎﻣ ﺎ اﻟ ﻌ ﺮب ﻲ الم جﻠ ﺪ اﻟ ﺜﺎ نﻲ اﻟ ﻌ ﺪ د اﻟ ﺜﺎ نﻲ ٨ ٢٠١ م", "type": "Picture" }, { "left": 69, "top": 44, "width": 381, "height": 569, "page_number": 2, "page_width": 499, "page_height": 709, "text": "161 ح جﺎ ز ي ، ١٤٠٦ ه : ٧ (. ﻓ ﻴ ﺤ ﺘﺎ ج اﻟ ﻨﺎ س إ- ى بﻌ ﻀ ه ﻢ و إ- ى ا ﻻ ﺗ ﺼ ﺎ ل و إ- ى اﻟ ﺘ ﻔﺎ ه ﻢ ﺑ ﻴ… Z ﻢ و إ- ى ﺗ ﻄ ﻮ ر ﺣ ﻴﺎ ¯Z ﻢ و ﻣ ﻌﻠ ﻮ ﻣﺎ ¯Z ﻢ و ﺛ ﻘﺎ ﻓﺎ ¯Z ﻢ و ﺣ ﻀ ﺎرا ¯Z ﻢ . و ﻻ ﻳ ﺘّ ﺼ ﻞ ب ﻌ ﻀ ه ﻢ ب ﻌ ﻀ ﺎ إ- ى اﻟ ﺘ ﻔﺎ ه ﻢ ﺑ ﻴ… Z ﻢ و إ- ى ﻗ ﻀ ﺎء ﺣ ﺎ ﺟ ﺎ¯ Z ﻢ إ ﻻ ﺑ ﻮ ﺳ ﻴﻠ ﺔ اﻟﻠ ﻐ ﺔ . أ ﺳ ﺎ س ﻣ ﻦ أ ﺳُ ﺲ ا ل ح ﻴﺎ ة ه ﻮ اﻟﻠ ﻐ ﺔ اﻟ ²• ﻳ ﺘ ﺼ ﻞ ³ Zﺎ بﻌ ﺾ اﻟ ﻨﺎ س اﻟ ﺒ ﻌ ﺾ و ت ﺴ yZ ﺪ ف ﻹ ﻳ ﺼ ﺎ ل اﻟ ﻜ ﻼ م و ا ﻷ ﻏ ﺮا ض ﺑ& ن ا ﻟﻨ ﺎ س و ﺑ & ن ﺑ ·• ﺟ ن ﺴ ه ﻢ ﺧ ﺎ ﺻ ﺔ ﻣ ﻦ ﻣ ﺨ ﺘﻠ ﻒ ا لم ج ﺘ ﻤ ﻊ . أ ﻣﺎ 1 ي ا ﺧ ﺘ ﻼ ف ا ﻟ ﺸ ﻌ ﻮ ب و ا ﻷ ﻣ ﺔ و ا ﻷ ﻟ ﺴ ﻨ ﺔ ﻳن ﺒ » ي ﻋ gى ا ﻟﻨ ﺎ س أ ن ي ﻌ ﺮ ف أ ﺣ ﺪ ه ﻢ ا ﻷ ﺧ ﺮ . ﻛ ﻤﺎ ﻗ ﺎ ل ﻋ ﺰّ و ﺟ ﻞّ 1 ي ﺳ ﻮ ر ة اﻟ ﺮ و م \" وَ ﻣِ ﻦۡ ءَ اﻳَٰ ﺘِﮫِ ۦ ﺧَ ﻠۡ ﻖُ ٱ ﻟ ﺴﱠ ﻤَٰ ﻮَٰ تِ وَ ٱ ﻷۡ َ رۡ ضِ وَ ٱ ﺧۡ ﺘِﻠ َٰ ﻒُ أ َ ﻟۡ ﺴِ نَﺘِ ﻜُ ﻢۡ وَ أ َ ﻟۡﻮَٰ ﻧِﻜُ ﻢۡۚ إِ نﱠ 1ِي ذَ ٰ ﻟِ ﻚَ ﻷَ ٓ ﻳَٰ ﺖٖ ﻟِ ّﻠۡﻌَٰﻠِ ﻤِ& نَ ٢٢ \". اﻟ ﻠﻐ ﺔ اﻟ ﻌ ﺮب ﻴﺔ ﻟ ﻐ ﺔٌ ﺗن ﺘ م • إ- ى الم ج ﻤ ﻮ ﻋ ﺔ اﻟ ﺴ ﺎﻣ ﻴّ ﺔ ﺿِ ﻤ ﻦَ ا ﻟﻌ ﺎﺋ ﻠﺔ ا ﻟ ﺴ ﺎﻣ ﻴّ ﺔ ال حﺎ ﻣﻴّ ﺔ . و ‘ ي ﻟﻐ ﺔ اﻟ ﻘ ﺮآ ن اﻟ ﻜ ﺮي ﻢ اﻟ ﻜ ﺘﺎ ب اﻟ ﺴ ﻤﺎ و ي اﻟ ﺬ ي ﻳ ﺆ ﻣ ﻦ ﺑ ﮫ اﳌ ﺴ ﻠﻤ ﻮ ن و اﻟ ﻠﻐ ﺔ اﻟ ²• ﺗ ﺘك ﻠﻤ هﺎ اﺛ نﺘ ﺎ ن و ﻋ ﺸ ﺮ و ن د وﻟ ﺔً ﻋ ﺮب ﻴﺔً و اﻟ ²• ي ﻌ ﺮﻓُ هﺎ ا ﳌ ﻼ ﻳ& نُ ﻣ ﻦ ا ﳌ ﺴ ﻠﻤ & ن ﺑ ﺼ ﻔy Zﺎ ﻟﻐ ﺔَ ا ﻻ ﺳ ﻼ م ) ﻣ ﺤ ﻤ ﺪ ﻋ gي ا ل خ ﻮ- ي، ١٩٨٢ : ٢١ (. و د ور اﻟ ﻠﻐ ﺔ اﻟ ﻌ ﺮب ﻴ ﺔ ﺑ ﺼ yZﺎ ﻟ ﻐ ﺔ اﻟ ﻘ ﺮآ ن اﻟ ﻌ ﻈ ﻴ ﻢ ي ﻌ ·• ﻓ ﻴ ﮫ ﻳﻤ ﺘﺎ ز ﺑﺎ ﻹ ﻳ ﺠ ﺎز و ه ﻮ ﺻ ﻔ ﺔ وا ض ح ﺔ و ﻣ ﻤ&ّ Íة . و ﺗُ ﺘﻤِ ﻢ ه ﺬ ﻩ اﳌ ﻤ& Íة اﳌ ﻌ ·e ا ﳌ ﺮا د ﻓﻴ ﮫ ﺑﺎ ﻷ ﻓﺎ ظ اﻟ ب ﺴ ﻴ ﻄ ﺔ و ﺗﻜ ﺜّ ﻒ ا ﳌ ﻌﺎ ن ﻲ اﻟ ﻌ ﺪ ﻳﺪ ة بﻌ ﺪ د ﻗﻠ ﻴ ﻞ ﻣ ﻦ ا ﳌ ﻔ ﺮد ا ت و ا ﻷ ﻟﻔ ﺎ ظ . ﻛ ﻤﺎ ﻗ ﺎ ل ﻋ ﺰّ و ﺟ ﻞّ 1 ي ﺳ ﻮ ر ة اﻟ ﺰ ﺧ ﺮ ف \" إِﻧﱠﺎ ﺟَ ﻌَﻠۡ ﻨَٰ ﮫُ ﻗُ ﺮۡ ءَٰﻧً ﺎ ﻋَ ﺮَبِﻴّ ٗﺎ ﻟﱠ ﻌَﻠﱠ ﻜُ ﻢۡ تَﻌۡ ﻘِﻠ ُﻮنَ ٣ \". و ﻋ gى ﺿ ﻮ ء ه ﺬ ﻩ ا ﻷ دﻟّ ﺔ ﺗ ﺪ ل ﻋ gى أ ن ا ﻟﻠ ﻐ ﺔ اﻟ ﻌ ﺮب ﻴﺔ ﻣ ه ﻤ ﺔ ﺟ ﺪ ا ﻟل ج ﻤ ﻴﻊ ﺧ ﺎ ﺻ ﺔ ل ج ﻤ ﻴ ﻊ اﳌ ﺴ ﻠﻤ & ن 1 ي ه ﺬ ا اﻟ ك ﻮ ن . و ³Z ﺬ ا ا ل حﺎ ل ﻣ ﻦ ا ﳌ ﺴ ﻠﻤ & ن ا ﻷ ع ج ﻤ& ن اﻟ ﺬﻳ ﻦ ﻟ ﻢ ﻳ ﻔ ه ﻤ ﻮا اﻟ ﻠﻐ ﺔ اﻟ ﻌ ﺮب ﻴﺔ ﻓ ه ﻤًﺎ و ﺟ ﺐ ﻋ ﻠYZ ﻢ أ ن ﻳ ﻔ ه ﻤ ﻮا د ﻳ ﻦ ا ﻹ ﺳ ﻼ م و اﻟ ﻘ ﺮآ ن و ا ﻷ ﺣ ﺎد ﻳ ﺚ اﻟ ﺸ ﺮي ﻔ ﺔ ﺑﺄ ﻟ ﺴ ﻨﺔ أﻧ ﻔ ﺴ ه ﻢ . و ه ﻨﺎ و ﺟ ﻮ د اﻟt ' ﺟ ﻤ ﺔ ﻣ ﺤ ﺘﺎ جٌ إ ﻟﻴ ﮫ ﺟ ﺪّ ا . و اﻟt ' ﺟ ﻤ ﺔ ‘ ي ﺗ ﺤ ﻮي ﻞ ﻧ ﺺ ٍّ أ و ﺟ ﻤﻠ ﺔ أو ك ﻠﻤ ﺔ 1ي ﻟ ﻐ ﺔ إ- ى ﻣﺎ ﻳُﻨ ﺎ ﻇِ ﺮ هﺎ 1 ي ﻟﻐ ﺔ أ ﺧ ﺮ ى . ) ﻣ ﺤ ﻤ ﺪ ﻋ gي ا ل خ ﻮ- ي، ١٩٨٢ : ٢٩١ (. و ا ﻟt ' ﺟ ﻤ ﺔ ﻟي ﺴ ﺖ ﻧ ﻘ ﻞ ﻧ ﺺ", "type": "Picture" }, { "left": 48, "top": 47, "width": 207, "height": 631, "page_number": 3, "page_width": 499, "page_height": 709, "text": "اﻟ ﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ 1ي ا لم خ ﺘ ﺼ ﺮ ا لم خ ﺘﺎ ر ﻣ ﻦ ﺗ ﻔ ﺴ &' اﻟ ﺸ ﻌ ﺮا و ي اﻟ ﻌ ﺮب ﻲ الم جﻠ ﺪ اﻟ ﺜﺎ نﻲ اﻟ ﻌ ﺪ د اﻟ ﺜﺎ نﻲ ٨ ٢٠١ م", "type": "Picture" }, { "left": 47, "top": 45, "width": 386, "height": 569, "page_number": 3, "page_width": 499, "page_height": 709, "text": "162 ﻣ ﻜ ﺘ ﻮ ب أ و ﺣ ﺪﻳ ﺚ ﺷ ﻔ ﻮ ي ب ﺸ ك ﻞ آ- ي ﻣ ﻦ ﻟ ﻐ ﺔ إ- ى أ ﺧ ﺮ ى ﻓ ﺤ ﺴْ ﺐ ، ﺑ ﻞ ‘ ي ﺻ ﻠﺔ و ﺻ ﻠ ﺖ ﺑ& ن اﻟ ﺜ ﻘﺎ ﻓﺘ & ن ا لم خ ﺘﻠ ﻔﺘ & ن ﻛ ﻔﻴ ﻠﺔ ﺑ ﻜ ﺴ ﺮ ﺣ ﺎ ﺟ ﺰ ااﻟ ﻠﻐ ﺔ ، اﻟ ﺬ ي ﻳ ﺤ ﻮ ل د و ن إ ﻣ كﺎ ﻧﻴ ﺔ اﻟ ﺘ ﻮا ﺻ ﻞ ، و ﺗ ﺠ ﻌ ﻞ أ ن ﻳ ﺘ ﻔﺎ ه ﻢ أ ﺣ ﺪ ا ﳌ ﻌ ·e ا ﳌ ﺮا د ³Z ﺎ . و اﻟ ﻌ ﺒﺎ رة ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ ‘ ي ﻋ ﺒﺎ رة ذ ا ت ﻣ ﻌ ·e ﻻ ﻳﻤ ﻜ ﻦ أ ن يُ ﺴ ﺘﻤ ﺪ ﻣ ﻦ ﻣ ﺠ ﺮد ﻓ ه ﻢ ﻣ ﻌﺎ ن ﻲ كﻠ ﻤﺎ ¯Z ﺎ ﻣﻨ ﻔ ﺼ ﻠﺔ ) رو Ö ي & ﻣﻨ &' بﻌ ﻠﺒ ک ﻲ ، ٢٠٠٦ : ٤٤٧ (. ﻟ ﺬﻟ ﻚ ﺗُ t' ﺟَ ﻢ ا ﻟﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ ﺑ ﻄ ﺮي ﻘ ﺔ اﻟt ' ﺟ ﻤ ﺔ ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴﺔ ﻓ ﻘ ﻂ ﻟ ك ﻲ ﻻ ﻳ ﺨ ﺮ ج ﻣ ﻌﻨ ﺎه ﺎ ﻣ ﻦ ا ﳌ ﺮا د . ﻟ ي ﺲ ﻟ هﺎ ﺑ ﻄ ﺮي ﻘ ﺔ اﻟt ' ﺟ ﻤ ﺔ ال ح ﺮﻓ ﻴ ﺔ ﺣ ²e ﺗ ﻔ ﺴ ﺪ ﻣ ﻌ ﻨﺎ ﻩ اﳌ ﺮا د و إ نّ ا ﳌ ﻌ ·e ا ل ح ﺮ1 ي ﻳﻘ ﺘ ﻞ ا ﻟt ' ﺟ ﻤ ﺔ . و اﻟt ' ﺟ ﻤ ﺔ ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴﺔ ) ﺣ ﺮة ( ‘ ي ﺗﺮ ﺟ ﻤ ﺔ ﺗ ﺠ ﻌ ﻞ اﻟ ﻨ ﺺ ﻳ ﺒ ﺪ و ﻛﺄ ﻧﮫ أ ﺻ gيﱞ ﻏ &' ﻣt ' ﺟَ ﻢ و ﺗُ ﺪ Ú ى أ ي ض ا ) م ح م د ع ل ي ا ل خ و ل ي ، ١٩٨٢ : ١٢٥ (. ه ﺬ ا اﻟ ﻜ ﺘﺎ ب \" الم خ ﺘ ﺼ ﺮ الم خﺘ ﺎر ﻣ ﻦ ﺗ ﻔ ﺴ &' اﻟ ﺸ ﻌ ﺮا و ي ﻟ ﻠﻘ ﺮآ ن ا ﻟﻌ ﻈ ﻴ ﻢ ال ج ﺰ ء اﻟ ﺜﺎ نﻲ \" ه ﻮ ﻳ ﺠ ﻌﻠ ﮫ اﻟ ﺒﺎ ﺣ ﺚ ﻣ ﻮ ﺿ ﻮ ع ه ﺬ ا اﻟ ﺒ ﺤ ﺚ ا ﻟﻌ ﻠ م • . و ه ﻮ ﻗ ﺪ اﺗّ ﺨ ﺬ ﻩ اﻟ ﺒﺎ ﺣ ﺚ ﻣﺎ دّ ة اﻟt ' ﺟ ﻤ ﺔ ﻟﻠ ﻤ ﺤ ﺎ ﺿ ﺮة \" ا ﻟ ﻮ ﻇ ﺎﺋ ﻒ ا ﻟ…Z ﺎﺋ ﻴﺔ ﻟ ﻠt ' ﺟ ﻤ ﺔ \" ﺣ ²e ي ﺴ ه ﻞ أ ن ﻳ ﺒ ﺤ ﺜﮫ ا ﻟﺒ ﺎ ﺣ ﺚ ﻋ ﻤ ﻴ ﻘﺎ ﻣ ﻦ ﻧ ﺎ ﺣ ﻴ ﺔ ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ Ö ي 1ي ه ﺬ ا اﻟ ﺒ ﺤ ﺚ . و ﻟ ﻠﺒ ﺎ ﺣ ﺚ ﺑ ﺼ ﻔﺘ ﮫ ﻣt ' ﺟ ﻢ ه ﺬ ا اﻟ ﻜ ﺘﺎ ب ﺧ q' ة ﺛﻤ ﻴﻨ ﺔ 1ي ﻋ ﻤﻠ ﻴﺔ ا ﻟt ' ﺟ ﻤ ﺔ ﺗ ﺤ ﺖ ا ﻹ ﺷ ﺮا ف ا ﻷ ﺳ ﺘﺎ ذ اﻟ ﺪ ﻛ ﺘ ﻮ ر ﻧ ﻮ ر اﳌ ﺮﺗ c de . و ه ﻨﺎ ك ﺗ ﻮ ﺟ ﺪ ﻓﻴ ﮫ اﻟ كﻠ ﻤﺎ ت ا ﻟ ﺼ ﻌ ﺒﺔ ا ﻟ² • اﻋ ﺘq ' هﺎ ا ﻟﺒ ﺎ ﺣ ﺚ ت ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴﺔ ﻋ ﻨ ﺪ ﻣﺎ ﺗ ﺮ ﺟ ﻤ ﮫ اﻟ ﺒﺎ ﺣ ﺚ ﺑﺎ ﺳ ﺘ ﻌ ﻤﺎ ل اﻟ t' ﺟ ﻤ ﺔ ال ح ﺮﻓ ﻴﺔ . ب ﺴ ﺴ ﺒﮫ أ را د اﻟ ﺒﺎ ﺣ ﺚ أ ن ﻳ ﺒ ﺤ ﺚ ﻋ ﻦ اﻟ ﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴﺔ . و اﻟ ﺘ ﻌﺒ &' ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ Ö ي ه ﻮ تﻌ ﺒ& ' ﻳ ﺨ ﺘﻠ ﻒ ﻣ ﻌﻨ ﺎﻩ ﻋ ﻦ ا ﳌ ﻌ ·e ا ﻟﻜ gّي ﻷ ﺟ ﺰا ﺋﮫ ) ﻣ ﺤ ﻤ ﺪ ﻋ gي ا ل خ ﻮ- ي، ١٩٨٢ : ١٢٥ (. أ ﻣﺎ ذ ﻛ ﺮ تْ 1 ي ) Baiq Tuhfatul Unsi ، 2013 ( أ ن ا ﻟﺘ ﻌﺒ &' ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ ﻣ ﻦ ﻧﺎ ﺣ ﻴ ﺔ اﻟ ﺒﻨ ﺎء ﺗ ﻘ ﺴّ ﻤ ﺖْ ﺑ ﺜ ﻼ ﺛﺔ أ ﻗ ﺴ ﺎم ، ﻛ ﻤﺎ ﻳg ي : ) ١ ( اﻟ ﺘ ﻌﺒ &' ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴﺔ ﻣ ﻦ ا ﻟك ﻠﻤ ﺔ . 1 ي اﻟ ﻌ ﺮب ﻴ ﺔ ،ﺗ ﻮ ﺟ ﺪ اﻟ ﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ 1ي اﻟ كﻠ ﻤ ﺔ تﻌ ·• اﻟ ²• ﻓ YZﺎ ﻳﺎ ء اﻟن ﺴ ﺒﺔ و اﻟt 'ﻛ ﻴ ﺐ ا ﳌ ﺰ Þ ي . ا ﻟن ﺴ ﺒ ﺔ ‘ ي إل حﺎ ق آ ﺧ ﺮ ا ﻻ ﺳ ﻢ ﻳ ﺎءً ﻣ ﺸ ﺪّ د ةً ﻣ ﻜ ﺴ ﻮ را ﻣ ﺎ ﻗﺒ ﻠه ﺎ ، ﻟﻠ ﺪ ﻻ ﻟﺔ", "type": "Picture" }, { "left": 311, "top": 42, "width": 136, "height": 627, "page_number": 4, "page_width": 499, "page_height": 709, "text": "ﻓﺮ ﻣﺎ ن أﻓ ﺮيﺎ ن ﻓﺮا ﺗﺎﻣ ﺎ اﻟ ﻌ ﺮب ﻲ الم جﻠ ﺪ اﻟ ﺜﺎ نﻲ اﻟ ﻌ ﺪ د اﻟ ﺜﺎ نﻲ ٨ ٢٠١ م", "type": "Picture" }, { "left": 67, "top": 44, "width": 386, "height": 579, "page_number": 4, "page_width": 499, "page_height": 709, "text": "163 ﻋ gى ن ﺴ ﺒ ﺔ ß d• ء إ- ى آ ﺧ ﺮَ . و ا ﻟ ﺬ ي ﺗ ل ح ﻘُ ﮫ ﻳﺎ ءُ اﻟ ن ﺴ ﺒ ﺔِ يُ ﺴ مّ e ﻣن ﺴ ﻮب ﺎ : ﻛ ﺒ& ' وت ﻲّ و د ﻣ ﺸ ﻘ ﻲّ و هﺎ ﺷ م •ّ . ) ﻣ ﺼ ﻄ ﻔ ﻰ اﻟ ﻐ ﻼ ﻳﻴ ·• ، ٢٢١ : ٢٠٠٣ (. أ ﻣﺎ ا ﻟt 'ﻛ ﻴ ﺐ ا ﳌ ﺰ Þ ي ه ﻮ ك ﻞ ك ﻠﻤ ﺘ& ن ر ﻛّﺒ ﺘﺎ و ﺟُ ﻌﻠ ﺘﺎ ك ﻠﻤ ﺔً وا ﺣ ﺪ ة ، ﻣﺜ ﻞ : ) بﻌ ﻠﺒ ﻚّ و ﺑ ي ﺖَ ل ح ﻢَ و ﺣ ﻀ ﺮ ﻣ ﻮ ت و ﺳ يﺒَ ﻮي ﮫِ و ﺻ ﺒﺎ حَ ﻣ ﺴ ﺎءَ و ﺷ ﺬ رَ ﻣ ﺬ رَ (. ) ﻣ ﺼ ﻄ ﻔ ﻰ اﻟ ﻐ ﻼ ﻳﻴ ·• ، ١٥ : ٢٠٠٣ (. ) ٢ ( و ا ﻟﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ ﻣ ﻦ ﺷ ﺒ ﮫ ال ج ﻤﻠ ﺔ و ه ﻮ ) أ ( ﻣ ﻦ ا ﻟﻔ ﻌ ﻞ و ﺣ ﺮ ف ﺟ ﺮ و ) ب ( ﺣ ﺮ ف ﺟ ﺮ و ا ﺳ ﻢ ﻣ ﺠ ﺮ و ر و ) ت ( ا ﻟ ﻈ ﺮ ف و ا ﻻ ﺳ ﻢ و ) ث ( ﻣ ﻀ ﺎ ف و ﻣ ﻀ ﺎ ف إ ﻟﻴ ﮫ و ) ج ( ن ﻌ ﺖ و ﻣ ﻨ ﻌ ﻮ ت و ) ح ( ﻣ ﺠ ﻤ ﻮ ﻋ ﺔ ﻣ ﻦ ﺟ ﺮ ﻣ ﺠ ﺮ و ر و ) خ ( اﻟ ﻈ ﺮ ف و ﺟ ﺮ ﻣ ﺠ ﺮ و ر . ) ٣ ( و اﻟ ﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ ﻣ ﻦ ا ل ج ﻤﻠ ﺔ و ‘ ي ) أ ( ﻣ ﻦ ا ل ج ﻤﻠ ﺔ اﻟ ﻔ ﻌﻠ ﻴ ﺔ و ) ب ( ا ل ج ﻤﻠ ﺔ ا ﻻ ﺳ ﻤ ﻴﺔ . ﻛ ﻤﺎ ذ ﻛ ﺮ ﺷ ﻔﺎ ﻋ ﺔ ) ٢٠١٣ م ( وﻟ ﺬﻟ ﻚ ﻗ ﺪ ي ﻌ ·• ﺑ ﻄ ﺮي ﻘ ﺔ اﻟt ' ﺟ ﻤ ﺔ ﻣ ﺪ ﺧ ﻼ ل ح ﻞّ ﻣ ﺸ ﻜ ﻼ ت اﻟ t' ﺟ ﻤ ﺔ . و إ ن ﻃ ﺮي ﻘ ﺔ اﻟt ' ﺟ ﻤ ﺔ 1ي ا ﳌ ﺮا ﺟ ﻊ اﻟ ﻐ ﺮب ﻴﺔ ﻳ ﺪ رّ س ﻋ ﻠYZ ﺎ و ﺗﻘ ﺴّ ﻢ ﺗ ﻔ ﺼ ﻴﻠ ﻴﺎ . ﻛ ﻤ ﺜ ﻞ ﻧ ﻴ ﻮ ﻣﺎ ر ك اﻟ ﺬ ي رأ ى أ ن ﻃ ﺮي ﻘ ﺔ اﻟt ' ﺟ ﻤ ﺔ ﺗ ﺨ ﺘﻠ ﻒ ﻣ ﻦ ﻧﺎ ﺣ ﻴ ﺔ ﻣﻴ ﻠه ﺎ ، إﻣ ﺎ إ -ى ﻟ ﻐ ﺔ اﳌ ﺼ ﺪ ر و إﻣ ﺎ إ- ى ﻟﻐ ﺔ اﻟ ه ﺪ ف . و ﻗ ﺎ ل ﻧ ﻴ ﻮ ﻣﺎ ر ك ) 1ي ﺷ ﻔﺎ ﻋ ﺔ ، ٢٠١٣ م ( – ﻛ ﻤﺎ ﻧ ﻘﻠ ﮫ ﻣ ﺤ ﻤ ﺪ ﺷ ﻤ ﺲ اﻟ ﺪﻳ ﻦ ﻧ ﻮ ر : ﻃ ﺮي ﻘ ﺔ اﻟt ' ﺟ ﻤ ﺔ اﻟ ²• ﺗ ﻤ ﻴ ﻞ إ- ى ﻟﻐ ﺔ اﳌ ﺼ ﺪ ر - ﺗ ﻨﻘ ﺴ ﻢ إ- ى أرب ﻊ ﻃ ﺮ ق . و ‘ ي ﻣﺎ ﻳ gي : ) ١ ( ﺗ ﺮ ﺟ ﻤ ﺔ ﺑ& ن ا ﻷ ﺳ ﻄ ﺮ و ) ٢ ( ا ﻟt ' ﺟ ﻤ ﺔ ال ح ﺮﻓ ﻴ ﺔ و ) ٣ ( ا ﻟt ' ﺟ ﻤ ﺔ اﻟ ﻮ ﻓﻴ ﺔ و ) ٤ ( ا ﻟt ' ﺟ ﻤ ﺔ اﻟ ﺪ ﻻ ﻟﻴ ﺔ . وﺗ ﻠ ﻚ ا ﻟ ﻄ ﺮ ق ا ﻟ² • ﺗﻤ ﻴ ﻞ إ -ى ﻟ ﻐ ﺔ اﻟ ه ﺪ ف ‘ ي ﻛ ﻤﺎ ﻳ gي ﺑ ﺎ ﺳ ﺘﻤ ﺮا ر اﻟt 'ﻗ ﻴ ﻢ : ) ١ ( اﻟt ' ﺟ ﻤ ﺔ اﻟ ﺘ ﻜ ﻴﻴ ﻔﻴ ﺔ و ) ٢ ( ا ﻟt ' ﺟ ﻤ ﺔ ال ح ﺮّة و ) ٣ ( ا ﻟt ' ﺟ ﻤ ﺔ ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ و ) ٤ ( ا ﻟt ' ﺟ ﻤ ﺔ ا ﻻ ﺗ ﺼ ﺎﻟ ﻴ ﺔ . ﺣ ﺎ ﺻ ﻞ اﻟ t' ﺟ ﻤ ﺔ ه ﻮ ﻣ ﻦ ﻋ ﻤﻠ ﻴﺔ اﻟ t' ﺟ ﻤ ﺔ . و ﻛ ﻤﺎ ﻗ ﺎ ل A. Widyamartaya ) ١٩٨٩ م ( أ ن ﻋ ﻤﻠ ﻴ ﺔ اﻟt ' ﺟ ﻤ ﺔ ﻟي ﺴ ﺖ ﻧ ﻘ ﻞ ا ﻷ ﻓ كﺎ ر ﺑﺄ ﻧﻔ ﺴ هﺎ و ﻟ ﻮ أ ﺟ ﻤ ﻞ ﻣ ﻨ ﮫ . و ر أ ى ا ﻟﺪ ﻛﺘ ﻮ ر رو ﻧﺎ ﻟ ﺪ 1 ي A. Widyamartaya ) ١٩٨٩ م ( أ ن 1 ي ﻋ ﻤﻠ ﻴ ﺔ اﻟt ' ﺟ ﻤ ﺔ ه ﻨﺎ ك ﻳ ﻮ ﺟ ﺪ ﺳ ﺒﻊ ﺧ ﻄ ﻮا ت ﻓ ﻴﻤ ﺎ ﻳg ي : اﻟ ﺪ وز ﻧﺔ (Tuning) و اﻟ ﺘ ﺤ ﻠﻴ ﻞ (Analysis) و اﻟ ﻔ ه ﻢ (Understanding) و", "type": "Picture" }, { "left": 48, "top": 47, "width": 207, "height": 631, "page_number": 5, "page_width": 499, "page_height": 709, "text": "اﻟ ﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ 1ي ا لم خ ﺘ ﺼ ﺮ ا لم خ ﺘﺎ ر ﻣ ﻦ ﺗ ﻔ ﺴ &' اﻟ ﺸ ﻌ ﺮا و ي اﻟ ﻌ ﺮب ﻲ الم جﻠ ﺪ اﻟ ﺜﺎ نﻲ اﻟ ﻌ ﺪ د اﻟ ﺜﺎ نﻲ ٨ ٢٠١ م", "type": "Picture" }, { "left": 47, "top": 45, "width": 385, "height": 574, "page_number": 5, "page_width": 499, "page_height": 709, "text": "164 اﳌ ﺼ ﻄ ل حﺎ ت (Terminology) و ﻣ ﻄ ﺎﻟ ﻌ ﺔ اﻟ ﺒن ﻴ ﺔ (Restructuring) و ﻣ ﺮا ﺟ ﻌ ﺔ اﻟ ﻨ ﺺ (Checking) و ا ﳌﻨ ﺎﻗ ﺸ ﺔ (Discussion) . و ﻗ ﺎ ل ﺳ ﻮ زا ن و ﺷ ﻄ ﻴâ • ) ١٩٩٢ م ( أ ن ﻋ gى ك ﻞ ﻣ t' ﺟ ﻢ أ ن ﻳ ﺮا Ú ي ا ﻷ ﻣ ﻮ ر اﻟ ﺘﺎ ﻟﻴ ﺔ ) ١ ( أ ن ﻳ ك ﻮ ن أ ﻣﻴ ﻨﺎ 1 ي ﻧﻘ ﻞ ا ﻷ ﻓ كﺎ ر اﻟ ﻮا رد ة 1ي ا ﻟﻘ ﻄ ﻌ ﺔ ا ﻷ ﺻ ﻠﻴ ﺔ و ) ٢ ( أ ن ﻳ ﺤ ﺎو ل ﺳ ﺒ ﻚ ا ﻟﻔ ﻜ ﺮة 1 ي أ ﺳ ﻠ ﻮ ب ﻣ ﺸ ﺎﺑ ﮫ ﻣﺎ أ ﻣ ﻜ ﻦ ﻟ ﻸ ﺳ ﻠ ﻮ ب ا ﳌ ﻮ ﺿ ﻮ ع ﺑﮫ اﻟ ﻨ ﺺ ّ ا ﻷ ﺻ gي و ) ٣ ( أ ن ﻳ ﻈ ه ﺮ اﻟ ﻘ ﻄ ﻌ ﺔ اﳌ t' ﺟ ﻤ ﺔ ﺑﻨ ﻔ ﺲ ر و ح ا ﻟﻘ ﻄ ﻌ ﺔ ا ﻷ ﺻ ﻠﻴ ﺔ . اﻋ ﺘ ﻤﺎ دا ﻋ gى ﺧ ﻠﻔ ﻴﺔ ا ﻟﺒ ﺤ ﺚ ، ﻳﻘ ﺪّ م اﻟ ﺒﺎ ﺣ ﺚ أ ﺳ ﺌﻠ ﺔ اﻟ ﺒ ﺤ ﺚ ﻛ ﻤﺎ ﻳ gي : ) ١ ( ﻣ ﺎ ‘ ي اﻟ ﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴﺔ ا ﻟ² • ي ﺸ ﻤﻠ هﺎ ﻣ ﻦ ا ﻟك ﻠﻤ ﺔ و ﺷ ﺒﮫ ا ل ج ﻤﻠ ﺔ و ال ج ﻤﻠ ﺔ 1ي ا لم خﺘ ﺼ ﺮ الم خ ﺘﺎ ر ﻣ ﻦ ﺗ ﻔ ﺴ &' اﻟ ﺸ ﻌ ﺮا و ي ﻟ ﻠﻘ ﺮآ ن ا ﻟﻌ ﻈ ﻴ ﻢ ال ج ﺰ ء اﻟ ﺜﺎ نﻲ ؟ و ) ٢ ( ﻛ ﻴ ﻒ ﺗ ﺮ ﺟ ﻤ ﺔ ﻣ ﻌﺎ ن ﻲ اﻟ ﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ ﻋ gى ﺣ ﺴ ﺐ اﻟ ﻮ ﻇ ﺎﺋ ﻒ اﻟ …Zﺎ ﺋﻴ ﺔ ﻟﻠt ' ﺟ ﻤ ﺔ ﻣ ﺮ ه ﻮ ن ب ﺴ ﻴﺎ ق ا ل ج ﻤﻠ ﺔ 1 ي الم خ ﺘ ﺼ ﺮ الم خ ﺘﺎ ر ﻣ ﻦ ﺗ ﻔ ﺴ &' اﻟ ﺸ ﻌ ﺮا و ي ﻟﻠ ﻘ ﺮآ ن اﻟ ﻌ ﻈ ﻴ ﻢ ال ج ﺰ ء اﻟ ﺜﺎ نﻲ ؟ ﻃ ﺮي ﻘ ﺔ اﻟ ﺒ ﺤ ﺚ ﺟ ﺮ ى ه ﺬ ا اﻟ ﺒ ﺤ ﺚ ﻋ gى ﻣﻨ ه ج اﻟ ﺒ ﺤ ﺚ ا ﻟ ﻮ ﺻ ﻔ ﻲ اﻟ ﻜ ﻴ ﻔ ﻲ و اﻟ ﻜ م • ﺑﺎ ﻹ ﺣ ﺼ ﺎﺋ ﻴﺎ ت اﻟ ب ﺴ ﻴ ﻄ ﺔ . و ﻣ ﻦ ﺧ ﺼ ﺎﺋ ﺺ اﻟ ﺒ ﺤ ﺚ اﻟ ﻮ ﺻ ﻔ ﻲ اﻟ ﻜ ﻴ ﻔ ﻲ ‘ ي ﻛ ﻤﺎ ﻗ ﺪّ ﻣه ﺎ ) ﺷ ﻤ æ d• ري ﺎ ç d• ، ٢٠١٤ ( ﻧ ﻘ ﻼ ﻋ ﻦ ) Ainin ، ٢٠١٣ ( أ ن ذ ﻟ ﻚ ﻟ ك ﻮ ن ﺑ ﻴﺎ ﻧﺎ ت ه ﺬ ا اﻟ ﺒ ﺤ ﺚ و ﻣﺒ ﺎ ﺣ ﺜﮫ ‘ ي ال ج ﻤ ﻞ و اﳌ ﺮ ﻛ ﺒﺎ ت و اﻟ كﻠ ﻤﺎ ت ا ﳌ ﻜ ت ﺸ ﻔ ﺔ ﻣ ﻦ اﻟ ﻜ ﺘ ﺐ ا ﳌ ﺼ ﻨ ﻔ ﺔ . و 1 ي اﳌ ﺮ ﺟ ﻊ ا ﻵ ﺧ ﺮ ﻣ ﻦ ﺧ ﺼ ﺎﺋ ﺺ ا ﳌﻨ ه ج اﻟ ﻜ ﻴ ﻔ ﻲ ‘ ي ) ١ ( ا ل خﻠ ﻔﻴ ﺔ اﻟ ﻄ ﺒﻴ ﻌ ﻴ ﺔ و ) ٢ ( ا ﻹ ن ﺴ ﺎ ن ك ﺎﻷ دا ة و ) ٣ ( ا ﳌﻨ ه ج اﻟ ﻜ ﻴ ﻔ ﻲ و ) ٤ ( ك ﺎ ن ﺗ ﺤ ﻠﻴ ﻞ ا ﻟﺒ ﻴﺎ ﻧﺎ ت إ ﺳ ﺘ ﻘ ﺮا ﺋﻴ ﺎ و ) ٥ ( ﺻ ﻴﺎ ﻏ ﺔ اﻟ ﻨ ﻈ ﺮي ﺔ ﻣ ﻦ ا ﻷ ﺳ ﺎ س ) Bogdan dan Biklen ، dalam Moleong ، ١٩٨٢ م : ٢٧ (. و ﻣ ﻊ ذﻟ ﻚ ﻳ ﻘ ﻮ م اﻟ ﺒﺎ ﺣ ﺚ ﻣ ﻘﺎ م أد وا ت ا ﻟﺒ ﺤ ﺚ 1 ي ﺟ ﻤ ﻊ اﻟ ﺒﻴ ﺎﻧ ﺎ ت و اﻟ ﺘ ﺤ ﻠﻴ ﻞ و ﺗ ص ح ﻴ ﺢ ا ﻟﺘ ﺤ ﻠﻴ ﻞ ، و ا ﺳ ﺘ ﺨ ﺪ م اﻟ ﺒﺎ ﺣ ﺚ أ دا ة اﻟ ﺒ ﺤ ﺚ ا ﻟﺮ ﺋي ﺴ ﺔ ‘ ي إن ﺴ ﺎ ن ي ﻌ ·• ا ﻟﺒ ﺎ ﺣ ﺚ ﺑ ﻨ ﻔ ﺴ ﮫ و ت ﺴ ﺎﻋ ﺪ ﻩ أد وا ت ا ﻟﺒ ﺤ ﺚ ا ﻟﺰ اﺋ ﺪ ة ) Ainin ، ٢٠١٦ : ١١٦ (. و", "type": "Picture" }, { "left": 311, "top": 42, "width": 136, "height": 627, "page_number": 6, "page_width": 499, "page_height": 709, "text": "ﻓﺮ ﻣﺎ ن أﻓ ﺮيﺎ ن ﻓﺮا ﺗﺎﻣ ﺎ اﻟ ﻌ ﺮب ﻲ الم جﻠ ﺪ اﻟ ﺜﺎ نﻲ اﻟ ﻌ ﺪ د اﻟ ﺜﺎ نﻲ ٨ ٢٠١ م", "type": "Picture" }, { "left": 69, "top": 44, "width": 381, "height": 578, "page_number": 6, "page_width": 499, "page_height": 709, "text": "165 1ي ه ﺬ ا اﻟ ﺒ ﺤ ﺚ أد اة اﻟ ﺒ ﺤ ﺚ اﻟ ﺰا ﺋ ﺪ ة ‘ ي ال ج ﺪ و ل و اﻟ ﻘ ﻮا ﻣي ﺲ اﻟ ﻜ ﺜ& 'ة ﻟﻠ ﺘ ﻌﺒ &' ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ و ﻣ ﺼ ﺪ ر ه ﺬ ا اﻟ ﺒ ﺤ ﺚ ه ﻮ ا لم خ ﺘ ﺼ ﺮ الم خﺘ ﺎر ﻣ ﻦ ﺗ ﻔ ﺴ &' اﻟ ﺸ ﻌ ﺮا و ي ﻟ ﻠﻘ ﺮآ ن اﻟ ﻌ ﻈ ﻴ ﻢ ال ج ﺰ ء اﻟ ﺜﺎ نﻲ و ﻓﻴ ﮫ ﺗ ﻮ ﺟ ﺪ ا ﻟك ﻠﻤ ﺎ ت ا ﻟ ﺼ ﻌ ﺒﺔ ا ﻟ² • يﻌ ﺘq ' هﺎ ا ﻟﺒ ﺎ ﺣ ﺚ ت ﻌﺒ &' ا ت ا ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴﺔ . 1 ي ﻣﻨ ﺎ ﺳ ﺒ ﺔ ا ﻹ ﺟ ﺎﺑ ﺔ ﻋ ﻦ أ ﺳ ﺌﻠ ﺔ اﻟ ﺒ ﺤ ﺚ ﻓ ﺘ ﺆ دﱠ ى ﻣ ﺮ ﺣ ﻠﺘ ﺎ اﻟ ﺘ ﺤ ﻠﻴ ﻞ و ‘ ي ﺗ ﺤ ﻠﻴ ﻞ اﻟ ﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ و ﺗﺮ ﺟ ﻤ ﺔ ﻣ ﻌﺎ ﻧYZ ﺎ ﻋ gى ﺣ ﺴ ﺐ ا ﻟ ﻮ ﻇ ﺎﺋ ﻒ ا ﻟ…Z ﺎﺋ ﻴﺔ ﻟ ﻠt ' ﺟ ﻤ ﺔ ﻣ ﺮ ه ﻮ ن ب ﺴ ﻴﺎ ق ا ل ج ﻤﻠ ﺔ 1 ي \" الم خ ﺘ ﺼ ﺮ الم خ ﺘﺎ ر ﻣ ﻦ ﺗ ﻔ ﺴ &' اﻟ ﺸ ﻌ ﺮا و ي ﻟﻠ ﻘ ﺮآ ن اﻟ ﻌ ﻈ ﻴ ﻢ ال ج ﺰ ء اﻟ ﺜﺎ نﻲ \". و اﳌ ﻄ ﺎﻟ ﻌ ﺔ ﻋ gى ا ﻟﺒ ﻴﺎ ﻧﺎ ت ) اﻟ ﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ ( و ﺗ ﺮ ﺟ ﻤ ﺔ ﻣ ﻌﺎ ﻧYZ ﺎ و ﻗ ﺮا ءة ا ﻟﻨ ﻘﺎ ش ﻋ gى اﳌ ﺸ ﺮﻓ & ن و ا ﻷ ﺳ ﺎﺗ ﻴ ﺬ ، و ا ﻻ ﺳ ﺘ ﻔﺘ ﺎء ﻓ YZﺎ ﻟ ه ﻢ ﻟ ﺘ ص ح ﻴ ﺢ اﻟ ﺒﻴ ﺎﻧ ﺎ ت . ﻧﺘ ﺎﺋ ﺞ ا ﻟﺒ ﺤ ﺚ و ا ﻟﻨ ﻘﺎ ش اﻟ ﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ اﻟ ²• ي ﺸ ﻤﻠ هﺎ ﻣ ﻦ ا ﻟك ﻠﻤ ﺔ و ﺷ ﺒ ﮫ ال ج ﻤﻠ ﺔ و ال ج ﻤﻠ ﺔ اﻟ ﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ اﻟ ²• ي ﺸ ﻤﻠ هﺎ ﻣ ﻦ ا ﻟك ﻠﻤ ﺔ و ﺷ ﺒ ﮫ ال ج ﻤﻠ ﺔ و ال ج ﻤﻠ ﺔ 1ي \" الم خ ﺘ ﺼ ﺮ الم خﺘ ﺎر ﻣ ﻦ ﺗ ﻔ ﺴ &' اﻟ ﺸ ﻌ ﺮا و ي ﻟ ﻠﻘ ﺮآ ن ا ﻟﻌ ﻈ ﻴ ﻢ ال ج ﺰ ء اﻟ ﺜﺎ نﻲ \" ﻓﻴ ﻤﺎ ﻳ gي : ) ١ ( اﻟ ﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴﺔ ﻣ ﻦ ا ﻟك ﻠﻤ ﺔ اﻟ ²• ي ﺸ ﻤﻠ هﺎ ﻣ ﻦ ا ﻻ ﺳ ﻢ و ﻳﺎ ء اﻟن ﺴ ﺒﺔ ، و اﻟ ﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ ﻣ ﻦ اﻟ كﻠ ﻤ ﺔ اﻟ ²• ي ﺸ ﻤﻠ هﺎ ﻣ ﻦ اﻟt 'ﻛ ﻴ ﺐ ا ﳌ ﺰ Þ ي ﻧﺎ د رة ﺟ ﺪ ا ﳌ ﻮ ﺟ ﻮ د هﺎ . أ ﻣﺎ اﻟ t' ﻛﻴ ﺐ اﳌ ﺰ Þ ي ه ﻮ ك ﻞ ك ﻠﻤ ﺘ& ن ر ﻛّﺒ ﺘﺎ و ﺟُ ﻌﻠ ﺘﺎ ك ﻠﻤ ﺔً وا ﺣ ﺪ ة ، ﻣﺜ ﻼ : ) بﻌ ﻠﺒ ﻚّ و ﺑ ي ﺖَ ل ح ﻢَ و ﺣ ﻀ ﺮ ﻣ ﻮ ت و ﺳ يﺒَ ﻮي ﮫِ و ﺻ ﺒﺎ حَ ﻣ ﺴ ﺎءَ و ﺷ ﺬ رَ ﻣ ﺬ رَ (. ) ﻣ ﺼ ﻄ ﻔ ﻰ اﻟ ﻐ ﻼ ﻳﻴ ·• ، ٥ ١ : ٢٠٠٣ (. و ﻻ ﻳ ﺠ ﺪ اﻟ ﺒﺎ ﺣ ﺚ 1 ي ﺑ ﺤ ﺜ ﮫ اﻟ ﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ ﻣ ﻦ ا ﻟك ﻠﻤ ﺔ أ كﺎ ﻧ ﺖ ا ﻟ² • ﻓY Zﺎ ﻳﺎ ء اﻟن ﺴ ﺒﺔ أ م اﻟt 'ﻛ ﻴ ﺐ ا ﳌ ﺰ Þ ي . أ ﻣﺎ 1 ي ه ﺬ ا اﻟ ﺒ ﺤ ﺚ و ﺟ ﺪ ٢٤٤ ت ﻌ ﺒ& 'ا ا ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴﺎ ) ٢ ( ه ﻮ ﻳﺘ ك ﻮ ن ﻣ ﻦ ١٧٩ تﻌ ﺒ& 'ا ا ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴﺎ ﻣ ﻦ ﺷ ﺒﮫ ا ل ج ﻤﻠ ﺔ و ه ﻮ ١١٨ ﻣ ﻦ اﻟ ﻔ ﻌ ﻞ و ﺣ ﺮ ف ﺟ ﺮ ﻣﺜ ﻼ \" ﻋ ¢' ﻋ gى ، ﺟ ﺎء 1ي \" و ه ﻮ ١٦ ﻣ ﻦ ﺣ ﺮ ف ﺟ ﺮ و ا ﺳ ﻢ ﻣ ﺠ ﺮو ر ﻣﺜ ﻼ \" ﻋ gى ﻟ ﺴ ﺎ ن ، ﻋ gى ﺿ ﻮ ء ، ﺑﺎ ﻟن ﺴ ﺒ ﺔ \" و", "type": "Picture" }, { "left": 48, "top": 47, "width": 207, "height": 631, "page_number": 7, "page_width": 499, "page_height": 709, "text": "اﻟ ﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ 1ي ا لم خ ﺘ ﺼ ﺮ ا لم خ ﺘﺎ ر ﻣ ﻦ ﺗ ﻔ ﺴ &' اﻟ ﺸ ﻌ ﺮا و ي اﻟ ﻌ ﺮب ﻲ الم جﻠ ﺪ اﻟ ﺜﺎ نﻲ اﻟ ﻌ ﺪ د اﻟ ﺜﺎ نﻲ ٨ ٢٠١ م", "type": "Picture" }, { "left": 49, "top": 45, "width": 383, "height": 552, "page_number": 7, "page_width": 499, "page_height": 709, "text": "166 ه ﻮ ٧ ﻣ ﻦ اﻟ ﻈ ﺮ ف و ا ﻻ ﺳ ﻢ ﻣﺜ ﻼ \" ﻋ ﻨ ﺪ ا ﻹ ن ﺴ ﺎ ن ، ﺗ ﺤ ﺖ ﻗ ﺪ ﻣ& ن \" و ه ﻮ ٣١ ﻣ ﻦ ﻣ ﻀ ﺎ ف و ﻣ ﻀ ﺎ ف إﻟ ﻴﮫ ﻣ ﺜ ﻼ \" ﺑ ﻘﻴ ﺔ اﳌ ﺎ ل ، ﺿ ﺮ و را ت ا ل ح ﻴﺎ ة ، ﻣ ﻘ ﻮ ﻣﺎ ت ا ل ح ﻴﺎ ة \" و ه ﻮ ٣ ﻣ ﻦ نﻌ ﺖ و ﻣﻨ ﻌ ﻮ ت ﻣ ﺜ ﻼ \" ا ل ج ﻤ ﻮ د اﻟ ﻄ ﻤ ﻮ Ö ي ، ال ح ﺸ ﺮ ا ﻷ ﻋ ﻈ ﻢ ، أﻟ ﻮا ن ﻣ ﺨ ﺘﻠ ﻔ ﺔ \" و ه ﻮ ١ ﻣ ﻦ ﻣ ﺠ ﻤ ﻮ ﻋ ﺔ ﻣ ﻦ ﺟ ﺮ ﻣ ﺠ ﺮو ر ﻣﺜ ﻼ \" ﻋ gى ا ﻟﻮ ا ﺣ ﺪ ﻣ ﻨّﺎ \" و ه ﻮ ٣ ﻣ ﻦ اﻟ ﻈ ﺮ ف و ﺟ ﺮ ﻣ ﺠ ﺮو ر ﻣﺜ ﻼ \" ﻳ ﻮ م بﻌ ﺪ ﻳ ﻮ م ، و ﺟ ﮫً ﻟ ﻮ ﺟ ﮫٍ \" . و ) ٣ ( ه ﻮ ﻳﺘ ك ﻮ ن ﻣ ﻦ ٦٥ ت ﻌ ﺒ& 'ا ا ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴﺎ ﻣ ﻦ ا ل ج ﻤﻠ ﺔ و ه ﻮ ٥٥ ﻣ ﻦ ال ج ﻤﻠ ﺔ اﻟ ﻔ ﻌﻠ ﻴﺔ ﻣ ﺜ ﻼ ، \" ﻳ ﻠﺘ ﻔ ﺖ إ ﻟﻴ ﮫ ذ ه ﻨ ﮫ ، ﻓ ﻚّ ﺷ ﻔ ﺮة ، ﺗ ﻮ ﺻّ ﻞ إ- ى ﻣ ﻌ ﺮﻓ ﺔ ، ﻣﺎ د ام \" و ه ﻮ ١٠ ﻣ ﻦ ال ج ﻤﻠ ﺔ ا ﻻ ﺳ ﻤﻴ ﺔ ﻣﺜ ﻼ \" ﺳ ﻮا ء أ كﺎ ن . . . أ و ، ﻻ ﺷ ﻚّ أ ن ، ﻣ ﺎ يُ ﺴ ﺘ ﻐ ﺮ ب ﻣ ﻦ ، ا ﻟ ﺬ هﺎ ب ﻋ ﻦ ا ﻷ ر ض \". ﺗﺮ ﺟ ﻤ ﺔ ﻣ ﻌﺎ ن ﻲ اﻟ ﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ ﻋ gى ﺣ ﺴ ﺐ ا ﻟ ﻮ ﻇ ﺎﺋ ﻒ ا ﻟ… Zﺎ ﺋﻴ ﺔ ﻟﻠt ' ﺟ ﻤ ﺔ ﻣ ﺮ ه ﻮ ن ب ﺴ ﻴﺎ ق ا ل ج ﻤﻠ ﺔ اﻋ ﺘ ﻤﺎ دا ﻋ gى ا ﻟﺒ ﻴﺎ ﻧﺎ ت ا ﻟ² • ﺣ ﺼ ﻞ ﻋﻠ YZﺎ ا ﻟﺒ ﺎ ﺣ ﺚ 1 ي ه ﺬ ا اﻟ ﺒ ﺤ ﺚ ﻓﻴ ﺒ ﺤ ﺚ ﻋ ﻦ ﺗﺮ ﺟ ﻤ ﺔ ﻣ ﻌﺎ ن ﻲ اﻟ ﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ ﻋ gى ﺣ ﺴ ﺐ ا ﻟ ﻮ ﻇ ﺎﺋ ﻒ ا ﻟ…Z ﺎﺋ ﻴ ﺔ ﻟﻠt ' ﺟ ﻤ ﺔ ﻣ ﺮ ه ﻮ ن ب ﺴ ﻴﺎ ق ا ل ج ﻤﻠ ﺔ 1ي \" الم خ ﺘ ﺼ ﺮ الم خ ﺘﺎ ر ﻣ ﻦ ﺗ ﻔ ﺴ &' اﻟ ﺸ ﻌ ﺮا و ي ﻟ ﻠﻘ ﺮآ ن اﻟ ﻌ ﻈ ﻴ ﻢ ال ج ﺰ ء اﻟ ﺜﺎ نﻲ \" ﻣ ﻦ ك ﻞ أ ﻧ ﻮا ع اﻟ ﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ اﻟ ²• ي ﺸ ﻤﻠ هﺎ ﻣ ﻦ ا ﻟك ﻠﻤ ﺔ و ﺷ ﺒ ﮫ ال ج ﻤﻠ ﺔ و ال ج ﻤﻠ ﺔ ﺑ ﺪ ﻗ ﺔ ﻓﻴ ﻤﺎ ﻳ gي : ١ . ﺗﺮ ﺟ ﻤ ﺔ ﻣ ﻌﺎ نﻲ ا ﻟﺘ ﻌﺒ &'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴﺔ ﻣ ﻦ اﻟ كﻠ ﻤ ﺔ . ت ﺸ ﺘﻤ ﻞ ا ﻟﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ ﻣ ﻦ ا ﻟك ﻠﻤ ﺔ ﻋ gى ﻧ ﻮ ﻋ& ن و ه ﻤﺎ : أ ( اﻟ ﺘ ﻌﺒ &' ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ ﻣ ﻦ اﻟ كﻠ ﻤ ﺔ اﻟ ²• ي ﺸ ﻤﻠ هﺎ ﻣ ﻦ ا ﻻ ﺳ ﻢ و ﻳ ﺎء اﻟ ن ﺴ ﺒﺔ , و ب ( اﻟ ﺘ ﻌﺒ &' ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ", "type": "Picture" }, { "left": 311, "top": 42, "width": 136, "height": 627, "page_number": 8, "page_width": 499, "page_height": 709, "text": "ﻓﺮ ﻣﺎ ن أﻓ ﺮيﺎ ن ﻓﺮا ﺗﺎﻣ ﺎ اﻟ ﻌ ﺮب ﻲ الم جﻠ ﺪ اﻟ ﺜﺎ نﻲ اﻟ ﻌ ﺪ د اﻟ ﺜﺎ نﻲ ٨ ٢٠١ م", "type": "Picture" }, { "left": 68, "top": 44, "width": 385, "height": 567, "page_number": 8, "page_width": 499, "page_height": 709, "text": "167 ﻣ ﻦ ا ﻟك ﻠﻤ ﺔ اﻟ ²• ي ﺸ ﻤﻠ هﺎ ﻣ ﻦ اﻟt 'ﻛ ﻴ ﺐ ا ﳌ ﺰ Þ ي . و ﻻ ﻳ ﺠ ﺪ ا ﻟﺒ ﺎ ﺣ ﺚ 1 ي ﺑ ﺤ ﺜ ﮫ اﻟ ﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ ﻣ ﻦ اﻟ كﻠ ﻤ ﺔ أ كﺎ ﻧ ﺖ اﻟ ²• ﻓ YZﺎ ﻳﺎ ء اﻟن ﺴ ﺒﺔ أ م اﻟ t' ﻛﻴ ﺐ ا ﳌ ﺰ Þ ي . ٢ . ﺗﺮ ﺟ ﻤ ﺔ ﻣ ﻌﺎ نﻲ ا ﻟﺘ ﻌﺒ &'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴﺔ ﻣ ﻦ ﺷ ﺒﮫ ا ل ج ﻤﻠ ﺔ ﻳ ﺬ ﻛ ﺮ اﻟ ﺒﺎ ﺣ ﺚ ﻟ ه ﺬ ا ﻧ ﻮ ع اﻟ ﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ ب ﺸ ﺒ ﮫ ال ج ﻤﻠ ﺔ ﻷ ìZ ﺎ ﻻ ﺗﺆ د ي ﻣ ﻌ ·e ﻣ ﺴ ﺘ ﻘ ﻼ 1 ي اﻟ ﻜ ﻼ م , و إﻧ ﻤﺎ ﺗ ﺆ د ي ﻣ ﻌ ·e ﻓ ﺮ ﻋ ﻴﺎ , ﻓ ﻜﺄ ﻧﮫ ﺟ ﻤﻠ ﺔ ﻧﺎ ﻗ ﺼ ﺔ أو ﺷ ﺒﮫ ﺟ ﻤﻠ ﺔ . و 1 ي ﻧ ﻮ ع ه ﺬ ﻩ اﻟ ﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴﺔ ﻣ ﻦ ﺷ ﺒﮫ ا ل ج ﻤﻠ ﺔ و ﺟ ﺪ ١٧٩ ت ﻌ ﺒ& 'ا ا ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴﺎ و ه ﻮ ) ١١٨ ﻣ ﻦ اﻟ ﻔ ﻌ ﻞ و ﺣ ﺮ ف ﺟ ﺮ ( و ه ﻮ ) ١٦ ﻣ ﻦ ﺣ ﺮ ف ﺟ ﺮ و ا ﺳ ﻢ ﻣ ﺠ ﺮو ر ( و ه ﻮ ) ٧ ﻣ ﻦ اﻟ ﻈ ﺮ ف و ا ﻻ ﺳ ﻢ ( و ه ﻮ ) ٣١ ﻣ ﻦ ﻣ ﻀ ﺎ ف و ﻣ ﻀ ﺎ ف إﻟ ﻴﮫ ( و ه ﻮ ) ٣ ﻣ ﻦ نﻌ ﺖ و ﻣ ﻨﻌ ﻮ ت ( و ه ﻮ ) ١ ﻣ ﻦ ﻣ ﺠ ﻤ ﻮ ﻋ ﺔ ﻣ ﻦ ﺟ ﺮ ﻣ ﺠ ﺮو ر ( و ه ﻮ ) ٣ ﻣ ﻦ اﻟ ﻈ ﺮ ف و ﺟ ﺮ ﻣ ﺠ ﺮو ر (. ا ﻋ ﺘ ﻤﺎ دا ﻋ gى ذ ﻟ ﻚ اﻟ ﺒﻴ ﺎﻧ ﺎ ت اﻟ ²• ﺣ ﺼ ﻞ ﻋ ﻠYZ ﺎ ا ﻟﺒ ﺎ ﺣ ﺚ 1 ي ه ﺬ ا ا ﻟﺒ ﺤ ﺚ ﻓ ﻴﺒ ﺤ ﺚ ﻋ …Zﺎ ﻣ ﻦ ك ﻞ اﻟ ﺘ ﻌﺒ &' ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ ﻣ ﻦ ﺷ ﺒ ﮫ ال ج ﻤﻠ ﺔ ﺑ ﺪ ﻗ ﺔ ﻓﻴ ﻤﺎ ﻳ gي : ) أ ( اﻟ ﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ ﻣ ﻦ ا ﻟﻔ ﻌ ﻞ و ﺣ ﺮ ف ﺟ ﺮ ١ ( كﺎ ن ه ﺬ ا ﻧ ﻮ ع اﻟ ﺘ ﻌﺒ &' ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ ﻣ ﻦ اﻟ ﻔ ﻌ ﻞ و ﺣ ﺮ ف ﺟ ﺮ أﻛ ¢' ﻋ ﺪ دا ﻣ ﻦ ﻏ &' ﻩ . و ه ﻮ ١١٨ ت ﻌ ﺒ& ' ا ﺻ ﻄ ﻼ Ö ي ﻣ ﻦ اﻟ ﻔ ﻌ ﻞ و ﺣ ﺮ ف ﺟ ﺮ . أ ﻣﺎ ب ﻌ ﺾ ا ﻷ ﻣﺜ ﺎ ل ﻟ ه ﺬ ا ﻧ ﻮ ع ا ﻟﺘ ﻌﺒ &' ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ ﻣ ﻦ اﻟ ﻔ ﻌ ﻞ و ﺣ ﺮ ف ﺟ ﺮ و ه ﻮ ﻓ ﻴﻤ ﺎ ﻳg ي : ﻋ ¢' ﻋ gى \" ﻋ¢ ' - يﻌ ¢' ﻋ gى \" و ه ﻮ ﻳﻤ ﻠ ﻚ ﻣ ﻌ ·e ﺣ ﺮﻓ ﻴﺎ ي ﻌ ·• \" tergelincir atas \" ﺑ ﻞ ﻟ ﮫ ﻣ ﻌ ·e ا ﺻ ﻄ ﻼ Ö ي و ه ﻮ \" menemukan, mendapatkan \" ﻛ ﻤﺎ ﻋ gى ﺣ ﺴ ﺐ اﻟ ﻮ ﻇ ﺎﺋ ﻒ ا ﻟ…Z ﺎﺋ ﻴﺔ ﻟﻠt ' ﺟ ﻤ ﺔ اﻟ ﺘﺎ ﻟﻴ ﺔ : \" ﻓ ﻠ ﻮ أ ن أ ﺣ ﺪ ا ﻋ¢ ' ﻋ gى ﻛ íÍ ﺗ ﺤ ﺖ ﻗ ﺪ ﻣﻴ ﮫ ﻓﻠ ﻦ ﻳ ﺼ ﺮ خ \" إذ ن ﻳ نﺒ » ي ﻋ gى ا ﻟﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴﺔ ﻳ t' ﺟ ﻤ هﺎ ا ﳌt ' ﺟ ﻢ ﺑ ﺎﻟt ' ﺟ ﻤ ﺔ ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ ﻓﻴ ﻤﺎ ﻳg ي :.", "type": "Picture" }, { "left": 48, "top": 47, "width": 207, "height": 631, "page_number": 9, "page_width": 499, "page_height": 709, "text": "اﻟ ﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ 1ي ا لم خ ﺘ ﺼ ﺮ ا لم خ ﺘﺎ ر ﻣ ﻦ ﺗ ﻔ ﺴ &' اﻟ ﺸ ﻌ ﺮا و ي اﻟ ﻌ ﺮب ﻲ الم جﻠ ﺪ اﻟ ﺜﺎ نﻲ اﻟ ﻌ ﺪ د اﻟ ﺜﺎ نﻲ ٨ ٢٠١ م", "type": "Picture" }, { "left": 415, "top": 45, "width": 17, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 499, "page_height": 709, "text": "168", "type": "Page header" }, { "left": 68, "top": 80, "width": 365, "height": 31, "page_number": 9, "page_width": 499, "page_height": 709, "text": "“jika ada seseorang menemukan harta timbunan di depannya maka dia tidak akan berteriak”.", "type": "Text" }, { "left": 48, "top": 138, "width": 385, "height": 478, "page_number": 9, "page_width": 499, "page_height": 709, "text": ") ب ( اﻟ ﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ ﻣ ﻦ ﺣ ﺮ ف ﺟ ﺮ و ا ﺳ ﻢ ﻣ ﺠ ﺮ و ر و ﺟ ﺪ ﻧ ﻮ ع ه ﺬ ﻩ اﻟ ﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴﺔ ﻣ ﻦ ﺷ ﺒﮫ ا ل ج ﻤﻠ ﺔ ﻣ ﻦ ﺣ ﺮ ف ﺟ ﺮ و ا ﺳ ﻢ ﻣ ﺠ ﺮو ر و ه ﻮ ١٦ ت ﻌ ﺒ& ' ا ﺻ ﻄ ﻼ Ö ي ﻣ ﻦ ﺣ ﺮ ف ﺟ ﺮ و ا ﺳ ﻢ ﻣ ﺠ ﺮو ر . و ب ﻌ ﺾ ا ﻷ ﻣﺜ ﺎ ل ﻟ ه ﺬ ا ﻧ ﻮ ع اﻟ ﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ ﻣ ﻦ ﺣ ﺮ ف ﺟ ﺮ و ا ﺳ ﻢ ﻣ ﺠ ﺮو ر ﻓﻴ ﻤﺎ ﻳ gي : ﻋ gى ﻟ ﺴ ﺎ ن \" ﻋ gى ﻟ ﺴ ﺎ ن \" ﻣ ﻌ ﻨﺎ ﻩ ال ح ﺮ1 ي ه ﻮ ) atas lisan ( ﺑ ﻞ ﻟ ﮫ ﻣ ﻌ ·e ا ﺻ ﻄ ﻼ Ö ي و ه ﻮ ) ucapan ( ﻛ ﻤﺎ 1ي ﺳ ﻴﺎ ق ا ل ج ﻤﻠ ﺔ اﻟ ﺘﺎ -ي : \" و ﻳ ﻘ ﻮ ل ﻣ ﻦ ب ﻌ ﺪ ذ ﻟ ﻚ ﻋ gى ﻟ ﺴ ﺎ ن إ ﺑﺮ اه ﻴ ﻢ ) ر بّ (\" . ﻓ ﻴن ﺒ » ي ﻋ gى اﻟ ﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ ﻳt ' ﺟ ﻤ هﺎ ا ﳌt ' ﺟ ﻢ ﺑ ﺎﻟt ' ﺟ ﻤ ﺔ ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ ﻓﻴ ﻤﺎ ﻳ gي : “Allah berfirman melalui ucapan Nabi Ibrahim ( ر بّ ). \" ) ج ( اﻟ ﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ ﻣ ﻦ ا ﻟ ﻈ ﺮ ف و ا ﻻ ﺳ ﻢ و ﺟ ﺪ ﻧ ﻮ ع ه ﺬ ﻩ اﻟ ﺘ ﻌﺒ &' ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴﺔ ﻣ ﻦ ﺷ ﺒ ﮫ ال ج ﻤﻠ ﺔ ﻣ ﻦ اﻟ ﻈ ﺮ ف و ا ﻻ ﺳ ﻢ و ه ﻮ ٧ اﻟ ﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ ﻣ ﻦ اﻟ ﻈ ﺮ ف و ا ﻻ ﺳ ﻢ . و بﻌ ﺾ ا ﻷ ﻣﺜ ﺎ ل ﻟ ه ﺬ ا ﻧ ﻮ ع اﻟ ﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ ﻓﻴ ﻤﺎ ﻳ gي : ﻋ ﻨ ﺪ ا ﻹ ن ﺴ ﺎ ن \" ﻋ ﻨ ﺪ ا ﻹ ن ﺴ ﺎ ن \" ﻣ ﻌ ﻨﺎ ﻩ ال ح ﺮ1 ي ه ﻮ ) di samping seseorang ( ﺑ ﻞ ﻟ ﮫ ﻣ ﻌ ·e ا ﺻ ﻄ ﻼ Ö ي و ه ﻮ ) yakni manusia ( ﻛ ﻤﺎ 1 ي ﺳ ﻴﺎ ق ا ل ج ﻤﻠ ﺔ اﻟ ﺘﺎ -ي :\" و ﻧ ﺤ ﻦ ﻧ ﻔ ه ﻢ أ ن ا ﻟت ﺴ بﻴ ﺢ ﻟ ﻠﻌ ﺎﻗ ﻞ اﻟ ﻘﺎ د ر ﻋ gى ا ﻟﻜ ﻼ م ، و ﻟﻜ ﻦ ه ﺬ ا ﻋ ﻨ ﺪ ا ﻹ ن ﺴ ﺎ ن \". ﻓﻴ نﺒ » ي ﻋ gى ا ﻟﺘ ﻌﺒ &' ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ ﻳt ' ﺟ ﻤ هﺎ ا ﳌt ' ﺟ ﻢ ﺑ ﺎﻟt ' ﺟ ﻤ ﺔ ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ ﻓﻴ ﻤﺎ ﻳ gي :", "type": "Picture" }, { "left": 311, "top": 42, "width": 136, "height": 627, "page_number": 10, "page_width": 499, "page_height": 709, "text": "ﻓﺮ ﻣﺎ ن أﻓ ﺮيﺎ ن ﻓﺮا ﺗﺎﻣ ﺎ اﻟ ﻌ ﺮب ﻲ الم جﻠ ﺪ اﻟ ﺜﺎ نﻲ اﻟ ﻌ ﺪ د اﻟ ﺜﺎ نﻲ ٨ ٢٠١ م", "type": "Picture" }, { "left": 69, "top": 44, "width": 17, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 499, "page_height": 709, "text": "169", "type": "Picture" }, { "left": 69, "top": 76, "width": 384, "height": 21, "page_number": 10, "page_width": 499, "page_height": 709, "text": "“ Yang kita pahami selama ini bahwa bertasbih itu hanya untuk mahluk yang", "type": "Text" }, { "left": 69, "top": 102, "width": 382, "height": 262, "page_number": 10, "page_width": 499, "page_height": 709, "text": "berakal yang mampu berbicara yaitu manusia “ ) ح ( اﻟ ﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ ﻣ ﻦ ﻣ ﻀ ﺎ ف و ﻣ ﻀ ﺎ ف إ ﻟﻴ ﮫ و ﺟ ﺪ ﻧ ﻮ ع ه ﺬ ﻩ اﻟ ﺘ ﻌﺒ &' ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ ﻣ ﻦ ﺷ ﺒ ﮫ ال ج ﻤﻠ ﺔ ﻣ ﻦ ﻣ ﻀ ﺎ ف و ﻣ ﻀ ﺎ ف إﻟ ﻴﮫ و ه ﻮ ٣١ ت ﻌﺒ &' ا ا ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴﺎ ﻣ ﻦ ﺷ ﺒ ﮫ ال ج ﻤﻠ ﺔ ﻣ ﻦ ﻣ ﻀ ﺎ ف و ﻣ ﻀ ﺎ ف إ ﻟﻴ ﮫ . وب ﻌ ﺾ ا ﻷ ﻣﺜ ﺎ ل ﻟه ﺬ ا ﻧ ﻮ ع ا ﻟﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴﺔ ﻓ ﻴ ﻤﺎ ﻳ gي : ﺑ ﻘﻴ ﺔ اﳌ ﺎ ل \" ﺑ ﻘﻴ ﺔ اﳌ ﺎ ل \" ﻣ ﻌ ﻨﺎ ﻩ ال ح ﺮ1 ي ه ﻮ ) sisa harta ( ﺑ ﻞ ﻟ ﮫ ﻣ ﻌ ·e ا ﺻ ﻄ ﻼ Ö ي و ه ﻮ ) seluruh hartanya ( ﻛ ﻤﺎ 1 ي ﺳ ﻴﺎ ق ا ل ج ﻤﻠ ﺔ اﻟ ﺘﺎ -ي : \" ﻛ ﻤﺎ يُ ﺴ ﺄ ل ﻋ ﻦ ﺑ ﻘﻴ ﺔ ﻣﺎ ﻟﮫ \". ﻓﻴ نﺒ » ي ﻋ gى اﻟ ﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ ﻳt ' ﺟ ﻤ هﺎ ا ﳌt ' ﺟ ﻢ ﺑ ﺎﻟt ' ﺟ ﻤ ﺔ ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ ﻓﻴ ﻤﺎ ﻳ gي :", "type": "Picture" }, { "left": 69, "top": 369, "width": 319, "height": 21, "page_number": 10, "page_width": 499, "page_height": 709, "text": "“ Sebagaimana seluruh hartanya akan dipertanggung jawabkan “", "type": "Text" }, { "left": 69, "top": 426, "width": 377, "height": 201, "page_number": 10, "page_width": 499, "page_height": 709, "text": ") خ ( اﻟ ﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ ﻣ ﻦ ن ﻌ ﺖ و ﻣ ﻨ ﻌ ﻮ ت و ﺟ ﺪ ﻧ ﻮ ع ه ﺬ ﻩ اﻟ ﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ ﻣ ﻦ ﺷ ﺒ ﮫ ال ج ﻤﻠ ﺔ ﻣ ﻦ نﻌ ﺖ و ﻣ ﻨﻌ ﻮ ت و ه ﻮ ٣ تﻌ ﺒ& 'ا ا ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴﺎ ﻣ ﻦ ﺷ ﺒ ﮫ ال ج ﻤﻠ ﺔ ﻣ ﻦ نﻌ ﺖ و ﻣﻨ ﻌ ﻮ ت . و بﻌ ﺾ ا ﻷ ﻣﺜ ﺎ ل ﻟ ه ﺬ ا ﻧ ﻮ ع اﻟ ﺘ ﻌﺒ &' ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ ﻓﻴ ﻤﺎ ﻳ gي : ا ل ج ﻤ ﻮ د اﻟ ﻄ ﻤ ﻮ Ö ي \" ا ل ج ﻤ ﻮ د اﻟ ﻄ ﻤ ﻮ Ö ي \" ﻣ ﻌ ﻨﺎ ﻩ ال ح ﺮ1 ي ه ﻮ ) beku yang ambisi ( ﺑ ﻞ ﻟ ﮫ ﻣ ﻌ ·e ا ﺻ ﻄ ﻼ Ö ي و ه ﻮ ) kemunduran drastis ( ﻛ ﻤﺎ ﻋ gى ﺣ ﺴ ﺐ اﻟ ﻮ ﻇ ﺎﺋ ﻒ ا ﻟ…Z ﺎﺋ ﻴﺔ ﻟ ﻠt ' ﺟ ﻤ ﺔ اﻟ ﺘﺎ ﻟﻴ ﺔ : \" ﻳ ﺼ ﺎ ب ا ﻷ ن ﺴ ﺎ ن ﺑ ﺎل ج ﻤ ﻮ د اﻟ ﻄ ﻤ ﻮ Ö ي \". ﻓ ﻴن ﺒ » ي ﻋ gى ا ﻟﺘ ﻌﺒ &' ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴﺔ ﻳt ' ﺟ ﻤ هﺎ اﳌ t' ﺟ ﻢ ﺑ ﺎﻟt ' ﺟ ﻤ ﺔ ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ ﻓﻴ ﻤﺎ ﻳ gي :", "type": "Picture" }, { "left": 48, "top": 47, "width": 207, "height": 631, "page_number": 11, "page_width": 499, "page_height": 709, "text": "اﻟ ﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ 1ي ا لم خ ﺘ ﺼ ﺮ ا لم خ ﺘﺎ ر ﻣ ﻦ ﺗ ﻔ ﺴ &' اﻟ ﺸ ﻌ ﺮا و ي اﻟ ﻌ ﺮب ﻲ الم جﻠ ﺪ اﻟ ﺜﺎ نﻲ اﻟ ﻌ ﺪ د اﻟ ﺜﺎ نﻲ ٨ ٢٠١ م", "type": "Picture" }, { "left": 415, "top": 45, "width": 17, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 499, "page_height": 709, "text": "170", "type": "Page header" }, { "left": 48, "top": 79, "width": 385, "height": 263, "page_number": 11, "page_width": 499, "page_height": 709, "text": "“ Seseorang tersebut akan meengalami kemunduran yang drastis “ ) د ( اﻟ ﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ ﻣ ﻦ ﻣ ﺠ ﻤ ﻮ ﻋ ﺔ ﻣ ﻦ ﺟ ﺮ ﻣ ﺠ ﺮ و ر و ﺟ ﺪ ﻧ ﻮ ع ه ﺬ ﻩ اﻟ ﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴﺔ ﻣ ﻦ ﺷ ﺒ ﮫ ال ج ﻤﻠ ﺔ ﻣ ﻦ ﻣ ﺠ ﻤ ﻮ ﻋ ﺔ ﻣ ﻦ ﺟ ﺮ ﻣ ﺠ ﺮو ر و ه ﻮ اﻟ ﺘ ﻌ ﺒ& ' ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ Ö ي اﻟ ﻮا ﺣ ﺪ . و ﻣ ﺜ ﻞ ﻟ ه ﺬ ا ﻧ ﻮ ع ا ﻟﺘ ﻌﺒ &'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ ﻓﻴ ﻤﺎ ﻳ gي : ﻋ gى اﻟ ﻮا ﺣ ﺪ ﻣ ﻨّﺎ \" ﻋ gى اﻟ ﻮا ﺣ ﺪ ﻣﻨّ ﺎ \" ﻣ ﻌ ﻨﺎ ﻩ ال ح ﺮ1 ي ه ﻮ ) Atas satu dari kita ( ﺑ ﻞ ﻟ ﮫ ﻣ ﻌ ·e ا ﺻ ﻄ ﻼ Ö ي و ه ﻮ ) Hendaknya masing-masing dari kita ( ﻛ ﻤﺎ 1 ي ﺳ ﻴﺎ ق ا ل ج ﻤﻠ ﺔ اﻟ ﺘﺎ -ي : \" و ﻋ gى ا ﻟﻮ ا ﺣ ﺪ ﻣ ﻨّﺎ أ ن ﻳ ﺤ م e ﻧﻔ ﺴ ﮫ ﻣ ﻦ ا ﻟﻜ ﺬ ب \". ﻓ ﻴن ﺒ » ي ﻋ gى ا ﻟﺘ ﻌﺒ &' ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ ﻳt ' ﺟ ﻤ هﺎ ا ﳌt ' ﺟ ﻢ ﺑ ﺎﻟt ' ﺟ ﻤ ﺔ ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ ﻓﻴ ﻤﺎ ﻳ gي :", "type": "Picture" }, { "left": 49, "top": 346, "width": 383, "height": 21, "page_number": 11, "page_width": 499, "page_height": 709, "text": "“ Hendaknya masing-masing dari kita menjaga dirinya dari suatu kebohongan", "type": "Text" }, { "left": 49, "top": 372, "width": 382, "height": 252, "page_number": 11, "page_width": 499, "page_height": 709, "text": "“ ) ذ ( اﻟ ﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ ﻣ ﻦ ا ﻟ ﻈ ﺮ ف و ﺟ ﺮ ﻣ ﺠ ﺮ و ر و ﺟ ﺪ ﻧ ﻮ ع ه ﺬ ﻩ اﻟ ﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴﺔ ﻣ ﻦ اﻟ ﻈ ﺮ ف و ﺟ ﺮ ﻣ ﺠ ﺮو ر و ه ﻮ ٣ اﻟ ﺘ ﻌﺒ &' ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ . و ﻣ ﺜﺎ ل ه ﺬ ا ﻧﻮ ع اﻟ ﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ ﻓﻴ ﻤﺎ ﻳ gي : و ﺟ هًﺎ ﻟ ﻮ ﺟ ﮫ \" و ﺟ هًﺎ ﻟ ﻮ ﺟ ﮫ \" ﻣ ﻌ ﻨﺎ ﻩ ال ح ﺮ1 ي ه ﻮ ) wajah untuk wajah ( ﺑ ﻞ ﻟ ﮫ ﻣ ﻌ ·e ا ﺻ ﻄ ﻼ Ö ي و ه ﻮ ) Bertatap muka/ berhadap-hadapan secara langsung ( ﻛ ﻤﺎ 1 ي ﺳ ﻴﺎ ق ا ل ج ﻤﻠ ﺔ اﻟ ﺘﺎ -ي :", "type": "Picture" }, { "left": 311, "top": 42, "width": 136, "height": 627, "page_number": 12, "page_width": 499, "page_height": 709, "text": "ﻓﺮ ﻣﺎ ن أﻓ ﺮيﺎ ن ﻓﺮا ﺗﺎﻣ ﺎ اﻟ ﻌ ﺮب ﻲ الم جﻠ ﺪ اﻟ ﺜﺎ نﻲ اﻟ ﻌ ﺪ د اﻟ ﺜﺎ نﻲ ٨ ٢٠١ م", "type": "Picture" }, { "left": 69, "top": 44, "width": 381, "height": 105, "page_number": 12, "page_width": 499, "page_height": 709, "text": "171 \" و أﻧ ﺖ 1 ي ﺣ ﻴﺎ ﺗ ﻚ اﻟ ﻴ ﻮ ﻣﻴ ﺔ ﻻ ﺗ ﺠ ﺪ ﻣ ﻦ ي ﺴ ﺮ ق ﻣ ﻦ آ ﺧ ﺮ و ﺟ هﺎ ﻟ ﻮ ﺟ ﮫ \". ﻓ ﻴن ﺒ » ي ﻋ gى اﻟ ﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ ﻳt ' ﺟ ﻤ هﺎ ا ﳌt ' ﺟ ﻢ ﺑ ﺎﻟt ' ﺟ ﻤ ﺔ ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ ﻓﻴ ﻤﺎ ﻳ gي : \"", "type": "Picture" }, { "left": 69, "top": 128, "width": 384, "height": 460, "page_number": 12, "page_width": 499, "page_height": 709, "text": "kamu tidak menemui dalam rutinitas kehidupanmu ada seseorang yang mencuri barang milik orang lain berhadap-hadapan secara langsung \" ٣ . ﺗﺮ ﺟ ﻤ ﺔ ﻣ ﻌﺎ نﻲ ا ﻟﺘ ﻌﺒ &'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴﺔ ﻣ ﻦ ا ل ج ﻤﻠ ﺔ ﺗﺘ ك ﻮّ ن ا ﻟﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ ﻣ ﻦ ا ل ج ﻤﻠ ﺔ ‘ ي ٦٥ ت ﻌﺒ &' ا ا ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴﺎ . و ت ﺸ ﺘ ﻤ ﻞ اﻟ ﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ ﻣ ﻦ ا ل ج ﻤﻠ ﺔ ﻋ gى ﻧ ﻮ ﻋ& ن و ه ﻤﺎ : أ ( ا ﻟﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ ﻣ ﻦ ال ج ﻤﻠ ﺔ اﻟ ²• ي ﺸ ﻤﻠ هﺎ ﻣ ﻦ ال ج ﻤﻠ ﺔ اﻟ ﻔ ﻌﻠ ﻴﺔ ، و ب ( ا ﻟﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ ﻣ ﻦ ا ل ج ﻤﻠ ﺔ اﻟ ²• ي ﺸ ﻤﻠ هﺎ ﻣ ﻦ ال ج ﻤﻠ ﺔ ا ﻻ ﺳ ﻤﻴ ﺔ ﻓﻴ ﻤﺎ ﻳ gي : ) أ ( اﻟ ﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ ﻣ ﻦ ا ل ج ﻤﻠ ﺔ اﻟ ﻔ ﻌﻠ ﻴ ﺔ و ﺟ ﺪ ﻧ ﻮ ع ه ﺬ ﻩ اﻟ ﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴﺔ ﻣ ﻦ ال ج ﻤﻠ ﺔ اﻟ ﻔ ﻌﻠ ﻴﺔ و ه ﻮ ٥٥ ت ﻌﺒ &' ا ا ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴﺎ 1 ي \" الم خ ﺘ ﺼ ﺮ الم خ ﺘﺎ ر ﻣ ﻦ ﺗ ﻔ ﺴ &' اﻟ ﺸ ﻌ ﺮا و ي ﻟ ﻠﻘ ﺮآ ن ا ﻟﻌ ﻈ ﻴ ﻢ ال ج ﺰ ء اﻟ ﺜﺎ نﻲ \". و بﻌ ﺾ ا ﻷ ﻣﺜ ﺎ ل ﻟ ه ﺬ ا ﻧ ﻮ ع اﻟ ﺘ ﻌﺒ &' ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ ﻓﻴ ﻤﺎ ﻳ gي : ﻳ ﻠﺘ ﻔ ﺖ إﻟ ﻴ ﮫ ذ ه ﻨُﮫ \" ﻳ ﻠﺘ ﻔ ﺖ إ ﻟﻴ ﮫ ذ ه ﻨُ ﮫ \" ﻣ ﻌ ﻨﺎ ﻩ ال ح ﺮ1 ي ه ﻮ ) pikirannya berpaling darinya ( ﺑ ﻞ ﻟ ﮫ ﻣ ﻌ ·e ا ﺻ ﻄ ﻼ Ö ي و ه ﻮ ) terlintas oleh pikirannya ( ﻛ ﻤﺎ 1 ي ﺳ ﻴﺎ ق ا ل ج ﻤﻠ ﺔ اﻟ ﺘﺎ -ي : \" ﻟ ﻢ ﻳ ﻠﺘ ﻔ ﺖ إﻟ YZﺎ ذ ه ﻨﮫ \". ﻓ ﻴن ﺒ » ي ﻋ gى ا ﻟﺘ ﻌﺒ &' ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ ﻳt ' ﺟ ﻤ هﺎ ا ﳌt ' ﺟ ﻢ ﺑ ﺎﻟt ' ﺟ ﻤ ﺔ ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ ﻓﻴ ﻤﺎ ﻳ gي : “ Tak terlintas oleh pikirannya “", "type": "Picture" }, { "left": 48, "top": 47, "width": 207, "height": 631, "page_number": 13, "page_width": 499, "page_height": 709, "text": "اﻟ ﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ 1ي ا لم خ ﺘ ﺼ ﺮ ا لم خ ﺘﺎ ر ﻣ ﻦ ﺗ ﻔ ﺴ &' اﻟ ﺸ ﻌ ﺮا و ي اﻟ ﻌ ﺮب ﻲ الم جﻠ ﺪ اﻟ ﺜﺎ نﻲ اﻟ ﻌ ﺪ د اﻟ ﺜﺎ نﻲ ٨ ٢٠١ م", "type": "Picture" }, { "left": 48, "top": 45, "width": 384, "height": 586, "page_number": 13, "page_width": 499, "page_height": 709, "text": "172 ) ب ( ا ﻟﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ ﻣ ﻦ ا ل ج ﻤﻠ ﺔ ا ﻻ ﺳ ﻤ ﻴ ﺔ و ﺟ ﺪ ﻧ ﻮ ع ه ﺬ ﻩ اﻟ ﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ ﻣ ﻦ ال ج ﻤﻠ ﺔ ا ﻻ ﺳ ﻤﻴ ﺔ و ه ﻮ ١٠ ت ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴﺔ 1 ي \" الم خ ﺘ ﺼ ﺮ الم خ ﺘﺎ ر ﻣ ﻦ ﺗ ﻔ ﺴ &' اﻟ ﺸ ﻌ ﺮا و ي ﻟ ﻠﻘ ﺮآ ن ا ﻟﻌ ﻈ ﻴ ﻢ ال ج ﺰ ء اﻟ ﺜﺎ نﻲ . و بﻌ ﺾ ا ﻷ ﻣﺜ ﺎ ل ﻟ ه ﺬ ا ﻧ ﻮ ع اﻟ ﺘ ﻌﺒ &' ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ ﻓﻴ ﻤﺎ ﻳ gي : ﺳ ﻮا ء أ كﺎ ن . . أ و \" ﺳ ﻮا ء أ كﺎ ن . . أ و \" ﻣ ﻌ ﻨﺎ ﻩ ال ح ﺮ1 ي ه ﻮ ) sama apakah .. . atau ( ﺑ ﻞ ﻟ ﮫ ﻣ ﻌ ·e ا ﺻ ﻄ ﻼ Ö ي و ه ﻮ ) (baik . . maupun ﻛ ﻤﺎ 1 ي ﺳ ﻴﺎ ق ا ل ج ﻤﻠ ﺔ اﻟ ﺘﺎ -ي : \" ﺳ ﻮا ء أ كﺎ ن أ ﻣﺎ ﻣ ﮫ 1ي ﺣ ﺎﻟ ﺘ ﮫ اﳌ ﺎد ﻳﺔ أو 1 ي ﺣ ﺎﻟ ﺘﮫ ا ﳌ ﻌﻨ ﻮي ﺔ \". ﻓﻴ نﺒ » ي ﻋ gى ا ﻟﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ ﻳt ' ﺟ ﻤ هﺎ ا ﳌt ' ﺟ ﻢ ﺑ ﺎﻟt ' ﺟ ﻤ ﺔ ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ ﻓﻴ ﻤﺎ ﻳ gي : \" Baik perkara yang di depannya berupa materiil maupun abstrak \" ال خ ﻼ ﺻ ﺔ اﻋ ﺘ ﻤﺎ دا ﻋ gى اﻟ ﺒ ﺤ ﺚ اﻟ ﺬ ي ﺳ ﺒ ﻖ ذ ﻛ ﺮﻩ 1 ي ﻧﺘ ﺎﺋ ﺞ اﻟ ﺒ ﺤ ﺚ و اﻟ ﻨ ﻘﺎ ش ، ا ﺳ ﺘن ﺘ ﺞ اﻟ ﺒﺎ ﺣ ﺚ أ نّ 1 ي الم خ ﺘ ﺼ ﺮ الم خ ﺘﺎ ر ﻣ ﻦ ﺗ ﻔ ﺴ &' اﻟ ﺸ ﻌ ﺮا و ي ﻟ ﻠﻘ ﺮآ ن ا ﻟﻌ ﻈ ﻴ ﻢ ال ج ﺰ ء اﻟ ﺜﺎ نﻲ و ﺟ ﺪ ت اﻟ ﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ اﻟ ²• ي ﺸ ﻤﻠ هﺎ ﻣ ﻦ ﺷ ﺒ ﮫ ال ج ﻤﻠ ﺔ و ال ج ﻤﻠ ﺔ . و ه ﻨﺎ ك أ ﻛ¢ ' ﻋ ﺪ د اﻟ ﺒﻴ ﺎﻧ ﺎ ت اﳌ ﻮ ﺟ ﻮ د ة و ه ﻮ ﻧ ﻮ ع اﻟ ﺘ ﻌﺒ &' ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴﺔ ﻣ ﻦ ﺷ ﺒﮫ ا ل ج ﻤﻠ ﺔ ) اﻟ ﻔ ﻌ ﻞ و ﺣ ﺮ ف ﺟ ﺮ ( ﻣ ﻦ ﻏ &' ﻩ . و ﻻ ﻳ ﺠ ﺪ ا ﻟﺒ ﺎ ﺣ ﺚ ﻓ ﻴ ﮫ اﻟ ﺘ ﻌﺒ &' ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ ﻣ ﻦ ا ﻟك ﻠﻤ ﺔ ﺳ ﻮا ء أ كﺎ ﻧ ﺖ ﻣ ﻦ ) ا ﻻ ﺳ ﻢ و ﻳﺎ ء اﻟن ﺴ ﺒﺔ ( أ م ) اﻟt 'ﻛ ﻴ ﺐ ا ﳌ ﺰ Þ ي (. أ ﻣﺎ ﻣ ﺼ ﺪ ر اﻟ ﺒﻴ ﺎﻧ ﺎ ت 1 ي ه ﺬ ا اﻟ ﺒ ﺤ ﺚ ه ﻮ الم خ ﺘ ﺼ ﺮ الم خﺘ ﺎر ﻣ ﻦ ﺗ ﻔ ﺴ &' اﻟ ﺸ ﻌ ﺮا و ي ﻟﻠ ﻘ ﺮآ ن اﻟ ﻌ ﻈ ﻴ ﻢ ال ج ﺰ ء اﻟ ﺜﺎ نﻲ ﻣ ﻦ اﻟ ﺼ ﻔ ﺤ ﺔ ٣٢٣ – ٣٨١ و ‘ ي ﻋ ﻦ ﺳ ﻮ ر ة اﻟ ﺮ ﻋ ﺪ و ﺳ ﻮ ر ة إﺑ ﺮا ه ﻴ ﻢ و ﺳ ﻮ ر ة ال ح ج ﺮ و ﺳ ﻮ رة اﻟ ﻨ ﺤ ﻞ و ﺳ ﻮ ر ة ا ﻹ ﺳ ﺮا ء . و ﻓﻴ ﮫ و ﺟ ﺪ اﻟ ﺒﺎ ﺣ ﺚ ٢٤٤ ت ﻌ ﺒ& 'ا ا ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴﺎ ﺗ ﺘك ﻮ ن ﻣ ﻦ ١٧٩ ت ﻌ ﺒ& 'ا ا ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴﺎ ﻣ ﻦ ﺷ ﺒ ﮫ ال ج ﻤﻠ ﺔ و ه ﻮ ١١٨ ﻣ ﻦ اﻟ ﻔ ﻌ ﻞ و ﺣ ﺮ ف ﺟ ﺮ و ه ﻮ ١٦ ﻣ ﻦ ﺣ ﺮ ف ﺟ ﺮ و ا ﺳ ﻢ ﻣ ﺠ ﺮو ر و", "type": "Picture" }, { "left": 311, "top": 42, "width": 136, "height": 627, "page_number": 14, "page_width": 499, "page_height": 709, "text": "ﻓﺮ ﻣﺎ ن أﻓ ﺮيﺎ ن ﻓﺮا ﺗﺎﻣ ﺎ اﻟ ﻌ ﺮب ﻲ الم جﻠ ﺪ اﻟ ﺜﺎ نﻲ اﻟ ﻌ ﺪ د اﻟ ﺜﺎ نﻲ ٨ ٢٠١ م", "type": "Picture" }, { "left": 69, "top": 44, "width": 384, "height": 567, "page_number": 14, "page_width": 499, "page_height": 709, "text": "173 ه ﻮ ٧ ﻣ ﻦ اﻟ ﻈ ﺮ ف و ا ﻻ ﺳ ﻢ و ه ﻮ ٣١ ﻣ ﻦ ﺷ ﺒﮫ ا ل ج ﻤﻠ ﺔ ﻣ ﻦ ﻣ ﻀ ﺎ ف و ﻣ ﻀ ﺎ ف إ ﻟﻴ ﮫ و ه ﻮ ٣ ﻣ ﻦ ﺷ ﺒﮫ ا ل ج ﻤﻠ ﺔ ﻣ ﻦ ن ﻌ ﺖ و ﻣﻨ ﻌ ﻮ ت و ه ﻮ ١ ﻣ ﻦ ﻣ ﺠ ﻤ ﻮ ﻋ ﺔ ﻣ ﻦ ﺟ ﺮ ﻣ ﺠ ﺮو ر و ه ﻮ ٣ ﻣ ﻦ اﻟ ﻈ ﺮ ف و ﺟ ﺮ ﻣ ﺠ ﺮو ر . و ﺗ ﺘك ﻮ ن ﻣ ﻦ ٦٥ ت ﻌﺒ &' ا ا ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴﺎ ﻣ ﻦ ا ل ج ﻤﻠ ﺔ و ه ﻮ ٥٥ ﻣ ﻦ ال ج ﻤﻠ ﺔ اﻟ ﻔ ﻌﻠ ﻴﺔ و ه ﻮ ١٠ ﻣ ﻦ ال ج ﻤﻠ ﺔ ا ﻻ ﺳ ﻤﻴ ﺔ . و ﻣ ﻊ ذﻟ ﻚ ﺑ ﺤ ﺚ ا ﻟﺒ ﺎ ﺣ ﺚ ﻋ ﻦ ﺗ ﺮ ﺟ ﻤ ﺔ ﻣ ﻌﺎ ن ﻲ اﻟ ﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ ﻋ gى ﺣ ﺴ ﺐ ا ﻟﻮ ﻇ ﺎﺋ ﻒ ا ﻟ…Z ﺎﺋ ﻴﺔ ﻟ ﻠt ' ﺟ ﻤ ﺔ ﻣ ﺮ ه ﻮ ن ب ﺴ ﻴﺎ ق ا ل ج ﻤﻠ ﺔ 1ي \" الم خ ﺘ ﺼ ﺮ الم خﺘ ﺎر ﻣ ﻦ ﺗ ﻔ ﺴ &' اﻟ ﺸ ﻌ ﺮا و ي ﻟ ﻠﻘ ﺮآ ن ا ﻟﻌ ﻈ ﻴ ﻢ ال ج ﺰ ء اﻟ ﺜﺎ نﻲ \". أ ﻣﺎ ا ﻟﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ و ﺟ ﺐ ﻋ gى ا ﳌt ' ﺟ ﻢ أ ن ﻳ t' ﺟ ﻤ هﺎ ﺑ ﻄ ﺮي ﻘ ﺔ اﻟt ' ﺟ ﻤ ﺔ ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ ﻛ ﻤﺎ ذ ﻛ ﺮﻩ اﻟ ﺒﺎ ﺣ ﺚ 1 ي اﳌ ل ح ﻘﺎ ت . اﻟ ﺘ ﻮ ﺻ ﻴﺎ ت ﻳﻘ ﺘ ﺼ ﺮ اﻟ ﺒﺎ ﺣ ﺚ ﻋ gى ه ﺬ ا اﻟ ﺒ ﺤ ﺚ و ه ﻮ ﺗ ﺤ ﻠﻴ ﻞ ا ﻟﺘ ﻌﺒ &' ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ و ﺗﺮ ﺟ ﻤ ﺔ ﻣ ﻌﺎ ﻧYZ ﺎ ﻋ gى ﺣ ﺴ ﺐ اﻟ ﻮ ﻇ ﺎﺋ ﻒ اﻟ …Zﺎ ﺋﻴ ﺔ ﻟﻠt ' ﺟ ﻤ ﺔ ﻣ ﺮ ه ﻮ ن ب ﺴ ﻴﺎ ق ا ل ج ﻤﻠ ﺔ 1ي \" الم خﺘ ﺼ ﺮ ا لم خﺘ ﺎر ﻣ ﻦ ﺗ ﻔ ﺴ &' اﻟ ﺸ ﻌ ﺮا و ي ﻟ ﻠﻘ ﺮآ ن ا ﻟﻌ ﻈ ﻴ ﻢ ال ج ﺰ ء اﻟ ﺜﺎ نﻲ ﻣ ﻦ ا ﻟ ﺼ ﻔ ﺤ ﺔ ٣٢٣ - ٣٨١ و ‘ ي ﻋ ﻦ ﺳ ﻮ ر ة اﻟ ﺮ ﻋ ﺪ و ﺳ ﻮ رة إ ﺑﺮ اه ﻴ ﻢ و ﺳ ﻮ ر ة ال ح ج ﺮ و ﺳ ﻮ ر ة اﻟ ﻨ ﺤ ﻞ و ﺳ ﻮ رة ا ﻹ ﺳ ﺮا ء ﻓ ﺤ ﺴ ﺐ ، ﻟ ﺬ ا ﻳ ﺮ ﺟ ﻮ اﻟ ﺒﺎ ﺣ ﺚ أ ن ﻳ ك ﻮ ن ه ﻨﺎ ك ﺑ ﺤ ﺚ آ ﺧ ﺮ ﺳ ﻮ ى ه ﺬ ا ا ﳌ ﻮ ﺿ ﻮ ع 1ي ﻣ ﻮ ﺿ ﻮ ﻋ ﺎ ت ا ﻟﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ و ﺗﺮ ﺟ ﻤy Zﺎ ﺧ ﺎ ﺻ ﺔ 1ي ا ﻟﻜ ﺘﺎ ب ا ﻵ ﺧ ﺮ اﻟ ﺬ ي ﻓ ﻴ ﮫ ﻳ ﻮ ﺟ ﺪ ﺟ ﻤ ﻴﻊ أ ﻧ ﻮا ع اﻟ ﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ ﻣ ﻦ ا ﻟك ﻠﻤ ﺔ )) ا ﻻ ﺳ ﻢ و ﻳﺎ ء اﻟن ﺴ ﺒﺔ ( و ) اﻟt 'ﻛ ﻴ ﺐ ا ﳌ ﺰ Þ ي ((. و ﻣ ﻦ ﺷ ﺒ ﮫ ال ج ﻤﻠ ﺔ )) اﻟ ﻔ ﻌ ﻞ و ﺣ ﺮ ف ﺟ ﺮ ( و ) ﺣ ﺮ ف ﺟ ﺮ و ا ﺳ ﻢ ﻣ ﺠ ﺮو ر ( و ﻣ ﻦ ) اﻟ ﻈ ﺮ ف و ا ﻻ ﺳ ﻢ ( و ﻣ ﻦ ) ﺷ ﺒﮫ ا ل ج ﻤﻠ ﺔ ﻣ ﻦ ﻣ ﻀ ﺎ ف و ﻣ ﻀ ﺎ ف إﻟ ﻴﮫ ( و ﻣ ﻦ ) ﺷ ﺒﮫ ا ل ج ﻤﻠ ﺔ ﻣ ﻦ ن ﻌ ﺖ و ﻣ ﻨﻌ ﻮ ت ( و ﻣ ﻦ", "type": "Picture" }, { "left": 48, "top": 47, "width": 207, "height": 631, "page_number": 15, "page_width": 499, "page_height": 709, "text": "اﻟ ﺘ ﻌ ﺒ& 'ا ت ا ﻻ ﺻ ﻄ ﻼ ﺣ ﻴ ﺔ 1ي ا لم خ ﺘ ﺼ ﺮ ا لم خ ﺘﺎ ر ﻣ ﻦ ﺗ ﻔ ﺴ &' اﻟ ﺸ ﻌ ﺮا و ي اﻟ ﻌ ﺮب ﻲ الم جﻠ ﺪ اﻟ ﺜﺎ نﻲ اﻟ ﻌ ﺪ د اﻟ ﺜﺎ نﻲ ٨ ٢٠١ م", "type": "Picture" }, { "left": 49, "top": 45, "width": 384, "height": 569, "page_number": 15, "page_width": 499, "page_height": 709, "text": "174 ) ﻣ ﺠ ﻤ ﻮ ﻋ ﺔ ﻣ ﻦ ﺟ ﺮ ﻣ ﺠ ﺮو ر ( و ﻣ ﻦ ) اﻟ ﻈ ﺮ ف و ﺟ ﺮ ﻣ ﺠ ﺮو ر ((. و ﻣ ﻦ ا ل ج ﻤﻠ ﺔ )) ا ل ج ﻤﻠ ﺔ اﻟ ﻔ ﻌﻠ ﻴ ﺔ ( و ) ا ل ج ﻤﻠ ﺔ ا ﻻ ﺳ ﻤﻴ ﺔ ((. اﳌ ﺮا ﺟ ﻊ اﻟ ﺒ ﻌﻠ ﺒك ﻲ ، رو Ö ي & ﻣ ﻨ& ' اﻟ ﺒ ﻌﻠ ﺒك ﻲ . ٢٠٠٦ م . اﳌ ﻮر د . ﺑ& ' و ت : د ار اﻟ ﻌﻠ ﻢ ﻟ ﻠﻤ ﻼ ﻳ& ن . اﻟ ﺮي ﺎ ç d• ، ﺷ ﻤ æ d• . ٢٠١٤ م . ﺑ ﺤ ﺚ ﻋﻠ م • : اﻷ ﺧ ﻄ ﺎء اﻟ ﻠﻐ ﻮي ﺔ 1ي اﻟ t' ﺟ ﻤ ﺔ ال ح ﺮﻓ ﻴﺔ ﻟ ﻨ ﺼ ﻮ ص اﻷ رب ﻌ& ن ا ﻟﻨ ﻮ وي ﺔ . ﻏ& ' ﻣن ﺸ ﻮ ر . ﻣﺎ ﻻﻧ ﺞ : ﻗ ﺴ ﻢ ا ﻷ د ب ا ﻟﻌ ﺮب ﻲ كﻠ ﻴﺔ ا ﻵ دا ب ﺟ ﺎﻣ ﻌ ﺔ ﻣﺎ ﻻ ﻧ ﺞ ا ل ح ك ﻮ ﻣﻴ ﺔ . اﻟ ﻐ ﻼ ﻳﻴ ·• ، ﻣ ﺼ ﻄ ﻔ ﻰ . ٢٠٠٣ م . ﺟ ﺎﻣ ﻊ اﻟ ﺪ رو س اﻟ ﻌ ﺮب ﻴﺔ . ﺑ& ' و ت : ا ﳌ ﻜ ﺘﺒ ﺔ اﻟ ﻌ ﺼ ﺮي ﺔ ﻟﻠ ﻄ ﺒﺎ ﻋ ﺔ و اﻟ ن ﺸ ﺮ . إﺑ ﺮا ه ﻴ ﻢ ، ﻓ ﺮي ﺪ . ٢٠٠٩ م . الم خﺘ ﺼ ﺮ الم خ ﺘﺎ ر ﻣ ﻦ ﺗ ﻔ ﺴ &' اﻟ ﺸ ﻌ ﺮا و ي ﻟ ﻠﻘ ﺮآ ن ا ﻟﻌ ﻈ ﻴ ﻢ ال ج ﺰ ء اﻟ ﺜﺎ نﻲ . اﻟ ﻘﺎ ه ﺮة : د ار اﻟ ﺮ و ﺿ ﺔ . ح جﺎ ز ي ، ﻣ ﺼ ﻄ ﻔ ﻰ . ١٤٠٦ ه . ﻣ ع ج ﻢ ﺳ ﻴﺎ ñي ﻟﻠ كﻠ ﻤﺎ ت اﻟ ﻌ ﺮب ﻴﺔ 1 ي ﻟﻐ ﺔ اﻟ ه ﻮ ﺳ ﺎ . ﻣ ﻜ ﺔ اﻟ ﻜ ﻤ ﺮﻣ ﺔ : ﻣ ﺤ ﻔ ﻮ ﻇ ﺔ اﳌ ﻌ ه ﺪ اﻟ ﻠﻐ ﺔ اﻟ ﻌ ﺮب ﻴ ﺔ ﺑ ﺠ ﺎﻣ ﻌ ﺔ أم ا ﻟﻘ ﺮ ى . ﺳ ﻮ زا ن د وا م ، ﻣ ﺤ ﻤ ﺪ & ﺷ ﻄ ﻴâ • ﻧ ﻮا و ي . ١٩٩٢ م . اﻟt ' ﺟ ﻤ ﺔ اﻷ و- ى . ﻣ ﺎ ﻻﻧ ﺞ : ا ﳌ ﻌ ه ﺪ اﻟ ﻌﺎ -ي ﻟ ﻔ ﻦّ اﻟ ﺘ ﺪ ري ﺲ و ﻋﻠ ﻮ م اﻟt 'ﺑ ﻴ ﺔ ﻣﺎ ﻻ ﻧ ﺞ . ع ل ي ا ل خ و ل ي ، م ح م د . ۱۹۸۲ م . م ع ج م ع ل م ا ل ل غ ة ا ل ن ظ ر ي . ب ي رو ت - ل ب ن ا ن : م ك ت ب ة ل ب ن ا ن ﺷ ﻔﺎ ﻋ ﺔ . ٢٠١٣ م . ر ﺳ ﺎﻟ ﺔ ﺟ ﺎﻣ ﻌ ﻴﺔ : ﺗ ﻄ ﻮي ﺮ ا ﻟﻜ ﺘﺎ ب ا ﳌ ﺪ رø d• ﳌ ﺎد ة ﺗﺮ ﺟ ﻤ ﺔ اﻟ ﻘ ﺮآ ن اﻟ ﻜ ﺮي ﻢ ﻋ gى أ ﺳ ﺎ س ا ﻷ ﺳ ﻠﻮ ب اﻟ ﻘ ﺮآ نﻲ ﻟ ﻠﻤ ﺴ ﺘ ﻮ ى ا ﳌﺘ ﻘ ﺪ م . ﻏ& ' ﻣن ﺸ ﻮ ر . ﻣ ﺎ ﻻ ﻧ ﺞ : ك ﻠﻴ ﺔ اﻟ ﺪ را ﺳ ﺎ ت اﻟ ﻌﻠ ﻴﺎ ﻗ ﺴ ﻢ ت ﻌﻠ ﻴ ﻢ اﻟ ﻠﻐ ﺔ اﻟ ﻌ ﺮب ﻴﺔ ﺟ ﺎﻣ ﻌ ﺔ ﻣ ﻮ ﻻﻧ ﺎ ﻣﺎ ﻟ ﻚ إﺑ ﺮا ه ﻴ ﻢ ا ﻹ ﺳ ﻼ ﻣﻴ ﺔ ال ح ك ﻮ ﻣﻴ ﺔ ﺑﻤ ﺎ ﻻﻧ ﺞ .", "type": "Picture" }, { "left": 311, "top": 42, "width": 136, "height": 627, "page_number": 16, "page_width": 499, "page_height": 709, "text": "ﻓﺮ ﻣﺎ ن أﻓ ﺮيﺎ ن ﻓﺮا ﺗﺎﻣ ﺎ اﻟ ﻌ ﺮب ﻲ الم جﻠ ﺪ اﻟ ﺜﺎ نﻲ اﻟ ﻌ ﺪ د اﻟ ﺜﺎ نﻲ ٨ ٢٠١ م", "type": "Picture" }, { "left": 69, "top": 44, "width": 17, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 499, "page_height": 709, "text": "175", "type": "Picture" }, { "left": 69, "top": 77, "width": 384, "height": 60, "page_number": 16, "page_width": 499, "page_height": 709, "text": "Ainin ، Moh. 2016. Metodologi Penelitian Bahasa Arab . Malang : CV. Bintang Sejahtera. Moleong ، Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya.", "type": "Text" }, { "left": 69, "top": 140, "width": 381, "height": 13, "page_number": 16, "page_width": 499, "page_height": 709, "text": "Unsi ، Baiq Tuhfatul. 2013. Ibarat Istilahiyah (Suatu Kajian Tarjamah) ،", "type": "Text" }, { "left": 105, "top": 156, "width": 345, "height": 13, "page_number": 16, "page_width": 499, "page_height": 709, "text": "Tafaqquh ، (Online) ، Vol.1 ، No.1 ،", "type": "Table" }, { "left": 105, "top": 172, "width": 348, "height": 29, "page_number": 16, "page_width": 499, "page_height": 709, "text": "( http://jurnal.iaibafa.ac.id/index.php/tafaqquh/article/view/5/5 ، diakses tanggal 23 September 2016).", "type": "Text" }, { "left": 69, "top": 203, "width": 381, "height": 14, "page_number": 16, "page_width": 499, "page_height": 709, "text": "Widyamartaya ، A. 1989. Seni Menerjemahkan. Yogyakarta : Penerbit Kanisius .", "type": "Text" } ]
c37eca87-5d5a-7530-5fbe-2046312ceeaf
https://jurnal.uns.ac.id/SMedJour/article/download/85856/46151
[ { "left": 150, "top": 807, "width": 296, "height": 18, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Smart Medical Journal (2024) Vol. 7 No. 1, E-ISSN: 2621-0916 This work is licensed under a Creative Commons Attribution (CC BY 4.0) license", "type": "Page footer" }, { "left": 83, "top": 75, "width": 123, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ORIGINAL ARTICLE", "type": "Section header" }, { "left": 250, "top": 90, "width": 262, "height": 8, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Smart Medical Journal (SMedJour) April 2024, Vol. 7, No.1, pp: 52 - 63", "type": "Text" }, { "left": 346, "top": 101, "width": 169, "height": 18, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DOI: https://doi.org/10.13057/smj.v7i1.85856 E-ISSN: 2621-0916 | P-ISSN: 2621-1408", "type": "Text" }, { "left": 84, "top": 138, "width": 432, "height": 37, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Correlation between Obesity and Pregnancy Outcomes, Miscarriage, and Mode of Delivery", "type": "Section header" }, { "left": 98, "top": 190, "width": 402, "height": 26, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hafi Nurinasari 1* , Hanifah Fathimatuzzahrah 2 , Ghazy Wira Pradipta 2 , Frisca Fadhilah Octaviany 2 , Asih Anggraeni 1 , Soetrisno 1", "type": "Text" }, { "left": 197, "top": 234, "width": 201, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "*Coresponding author: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 83, "top": 259, "width": 50, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Affiliation:", "type": "Text" }, { "left": 83, "top": 269, "width": 67, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1 Department of", "type": "Text" }, { "left": 83, "top": 282, "width": 56, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Obstetric and", "type": "Table" }, { "left": 83, "top": 294, "width": 97, "height": 20, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gynecology, Faculty of Medicine, Universitas", "type": "Text" }, { "left": 83, "top": 317, "width": 81, "height": 20, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sebelas Maret Surakarta- RS UNS", "type": "Table" }, { "left": 83, "top": 338, "width": 92, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2 Faculty of Medicine,", "type": "Text" }, { "left": 83, "top": 351, "width": 81, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Universitas Sebelas", "type": "Text" }, { "left": 83, "top": 363, "width": 93, "height": 90, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Maret, Surakarta, Indonesia Recived: 30/04/2023 Accepted: 02/07/2024 Published: 24/07/2024", "type": "Table" }, { "left": 321, "top": 260, "width": 60, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ABSTRACT", "type": "Section header" }, { "left": 190, "top": 285, "width": 323, "height": 57, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Introduction: The obesity pandemic is a source of problems in both developed countries. The obesity is associated with complications before and during pregnancy and even infant death. The study aims to find out the issue of obesity among women of reproductive age, particularly concerning its impact on maternal and fetal outcomes during pregnancy.", "type": "Text" }, { "left": 190, "top": 344, "width": 323, "height": 81, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Methods: This is a cross-sectional observational study using secondary data with medical records taken at Sebelas Maret University Hospital (UNS Hospital). Subjects were obese pregnant women who gave birth at UNS Hospital. Data from 284 single births were added maternal parameters, obstetric parameters, and newborn parameters were taken and then analyzed univariately, and bivariate analysis was carried out using the Kruskall-Wallis test and the Spearman test for comparison and correlation of each variable.", "type": "Text" }, { "left": 190, "top": 428, "width": 323, "height": 80, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Results: This study finds lower incidences of postdate pregnancy and instrumental deliveries among obese mothers, but a higher rate of emergency cesarean sections. Newborn anthropometric measurements increase with maternal BMI, indicating a direct association between maternal obesity and newborn health (p = 0.001), while APGAR scores show no significant differences among maternal BMI groups. The findings underscore the importance of addressing maternal obesity to improve both maternal and newborn health outcomes.", "type": "Text" }, { "left": 190, "top": 511, "width": 323, "height": 69, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Conclusion: The research indicates a correlation between maternal BMI, maternal obstetric characteristics, newborn anthropometric measurements, and APGAR scores. This suggests that interventions aimed at promoting healthy maternal BMI, beginning before conception, continuing throughout pregnancy, and extending into the post-pregnancy period, could potentially improve newborn health outcomes and give long-term health benefits.", "type": "Text" }, { "left": 190, "top": 594, "width": 252, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords: pregnancy; obesity; outcome; miscarriage; childbirth", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 647, "width": 96, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "INTRODUCTION", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 669, "width": 455, "height": 97, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The condition of a 3-fold increase in excess body weight and obesity can be said to be an \"obesity pandemic\" because it is a source of problems in developed and developing countries 1,2 . Obesity can increase the risk of cardiovascular disease, metabolic diseases such as type 2 diabetes mellitus, and cancer significantly 3 . In terms of reproduction, obesity greatly affects fertility and reproductive success in both men and women. So it needs to be seriously avoided in women of childbearing age because obesity is associated with complications before and during pregnancy such as preeclamsia 4,5 . It has a big influence, especially on pregnancy outcomes, such as increasing the risk of cesarean section 6,7 ,", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 454, "height": 18, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nurinasari, et al. Correlation between Obesity and Pregnancy Outcomes, Miscarriage, and Mode of Delivery at Sebelas Maret University Hospital.", "type": "Page header" }, { "left": 177, "top": 806, "width": 243, "height": 19, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Smart Medical Journal (2024) Vol. 7 No. 1, E-ISSN: 2621-0916 Page 53", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 73, "width": 454, "height": 55, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "causing a larger fetal head circumference and macrosomia 6,8 , fetal acidosis 9 , increased risk of oxygen deficiency during labor 10 , low APGAR scores 11 , increased risk of miscarriage, premature birth 12 , congenital defects 13 , and even the risk of infant death. Therefore, pregnancy in obese women is considered a high-risk pregnancy, which poses special risks to the mother and fetus.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 145, "width": 58, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "METHOD", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 167, "width": 454, "height": 54, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This study was conducted at Sebelas Maret University Hospital, utilized secondary medical record data from births that took place between 2022 and 2023. It focused on mothers with an obese BMI who received prenatal care at the same hospital until delivery, while excluding cases involving babies with congenital abnormalities, twins, and Intrauterine Fetal Death (IUFD).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 225, "width": 454, "height": 83, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The sampling technique used was purposive sampling. The sample size is determined based on the cross-sectional research formula where the size of the study population is unknown. The minimum number of samples required is 100 data from pregnant women with obesity. The independent variables in this study were divided into maternal parameters (BMI) and obstetric parameters (gestational age). The dependent variables are divided into newborn parameters (anthropometrics, APGAR score) and obstetric parameters (fetal presentation at birth, mode of delivery, number of miscarriages).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 313, "width": 454, "height": 155, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The BMI category is divided into severely underweight (BMI < 17.0), mildly underweight (BMI: 17.0 - 18.4), normal (BMI: 18.5 - 25.0), mildly obese (BMI: 25.1 - 27.0), severe obesity (BMI > 27.0). Gestational age categories when the baby is born are divided into preterm (UK < 37 weeks), term (UK: 37 - 41 weeks), and post-term (UK ≥ 42 weeks). Categories of fetal presentation at birth are divided into cephalic or breech presentation or latitudinal position. Categories of a mode of delivery are divided into spontaneous (without/with induction, vacuum) or cesarean (emergency or elective). The anthropometric categories of newborns are divided into very low birth weight babies (BBL <1000 grams), very low birth weight babies (BBL: 1000 - <1500 grams), low birth weight babies (BBL <2500 grams), normal birth weight babies (BBL: 2500-3999 grams), and the baby is overweight/macrosomia, (BBL ≥4000 grams). APGAR score categories are divided into severe asphyxia (Score: 0 - 3), mild asphyxia (Score: 4 - 6), and normal (Score: 7 - 10).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 473, "width": 454, "height": 97, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Univariate analysis was carried out to determine the percentage frequency distribution or proportion of the independent variable and the dependent variable. Bivariate analysis was performed using the Kruskal-Wallis test to analyze differences in neonatal parameters and maternal BMI, then the Sperman tests were performed to examine the association between maternal BMI category and miscarriage, as well as mode of delivery. This research has been declared to have passed the ethical feasibility of health research by the ethics committee of the Faculty of Medicine, Sebelas Maret University number 252/UN27.06.11/KEP/EC/2023.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 587, "width": 54, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "RESULT", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 609, "width": 115, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sample Characteristics", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 627, "width": 454, "height": 98, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Based on Table 1, characteristics of were under 20 years old, 79.6% were 20-30 years old, and 17.3% were over 35 years old. Average height was 155.3 cm, average pregnancy weight was 67.7. A total of 284 women (1.4%) met the definition of underweight, 29.2% had a normal weight, A total of 12.7% were classified as overweight and 56.7% were obese. From gestational age, 12.9% were categorized as preterm (<37 weeks) and an additional 1.0% had a post-termination classification (>42 weeks). In contrast, 85.3% met the criteria of at term (37-42 weeks). The number of pregnancies was 2.3, births 1.0, and miscarriages 0.2.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 454, "height": 18, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nurinasari, et al. Correlation between Obesity and Pregnancy Outcomes, Miscarriage, and Mode of Delivery at Sebelas Maret University Hospital.", "type": "Page header" }, { "left": 177, "top": 806, "width": 243, "height": 19, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Smart Medical Journal (2024) Vol. 7 No. 1, E-ISSN: 2621-0916 Page 54", "type": "Page footer" }, { "left": 171, "top": 75, "width": 255, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 1. Characteristics of Maternal, Newborns, and Obstetrics", "type": "Caption" }, { "left": 72, "top": 692, "width": 454, "height": 68, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The incidence of obstetrical interventions was higher than spontaneous birth modes. Vaginal instrumental deliveries used vacuum extractions or forceps, and 1.1% of deliveries in our unit used vaginal instrumental. Emergency caesarean section (47.2%) was more than spontaneous vaginal delivery (32.0%). Table 1 illustrates that the majority of infants were in cephalic presentation. On average, their birth length was 47.7 cm, head circumference was 33.1 cm, chest circumference was 32.0", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 90, "width": 441, "height": 584, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Maternal, Newborn and Obstetric Parameters Mean (SD) Range n Age (years) 29.1 (6.1) 15.0-44.0 284 <20 years 9 (3.2%) 20-35 years 226 (79.6%) >35 years 47 (17.3%) Body height (cm) 155.3 (5.1) 143.0-174.0 284 Pregnancy weight (kg) 67.7 (12.9) 43.0-131.0 284 Pregnancy BMI (kg/m 2 ) 28.0 (5.0) 17.5-47.5 284 Underweight (17.0-18.4) 4 (1.4%) Normal (18.5-25.0) 83 (29.2%) Overweight (25.1-27.0) 36 (12.7%) Obesity (>27.0) 161 (56.7%) Gestational age 38.3 (1.8) 26.5-42.0 284 Preterm (<37 weeks) 37 (12.9%) Aterm (37-42 weeks) 244 (85.3) Postterm (>42 weeks) 3 (1.0%) Number of pregnancies 2.3 (1.2) 1.0-7.0 284 Number of births 1.0 (1.1) 0.0-6.0 284 Number of miscarriages 0.2 (0.5) 0.0-3.0 284 Birth mode 3.6 (2.0) 1.0-7.0 284 Spontaneous vaginal 91 (32.0%) Spontaneous with induction delivery 12 (4.2%) Forceps 3 (1.1%) Elective caesarean section 11 (3.9%) Emergency caesarean section 134 (47.2%) Re-planned caesarean section 26 (9.2%) Re-emergency caesarean section 7 (2.5%) Birth length (cm) 47.7 (2.6) 31.0-53.0 284 Birth weight (gram) 2995.7 (455.9) 800.0-4260.0 284 Severely very underweight birth weight 1 (0.4%) Severely underweight birth weight 1 (0.4%) Underweight birth weight 29 (10.2%) Normal 250 (88.0%) Macrosomia 3 (1.1%) Birth presentation 1.0 (0.2) 1.0-3.0 284 Cephalic presentation 271 (95.4%) Breech presentation 10 (3.5%) Transverse presentation 3 (1.1%) Head circumference (cm) 33.1 (1.8) 24.0-38.0 284 Chest circumference (cm) 32.0 (2.0) 18.0-37.0 284 Arm circumference (cm) 10.5 (2.0) 5.0-13.0 284 APGAR 1 min 7.7 (0.7) 3.0-8.0 284 APGAR 5 min 8.7 (0.7) 3.0-9.0 284 APGAR 10 min 9.7 (0.7) 4.0-10.0 284", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 454, "height": 18, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nurinasari, et al. Correlation between Obesity and Pregnancy Outcomes, Miscarriage, and Mode of Delivery at Sebelas Maret University Hospital.", "type": "Page header" }, { "left": 177, "top": 806, "width": 243, "height": 19, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Smart Medical Journal (2024) Vol. 7 No. 1, E-ISSN: 2621-0916 Page 55", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 454, "height": 68, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "cm, and arm circumference was 10.5 cm. A small percentage (0.4%) of newborns were classified as severely very underweight, while another 0.4% were severely underweight. Additionally, 10.2% fell under the definition of underweight, 88.0% had a normal birth weight, and 1.1% met the criteria for macrosomia (4000 g). The table also displays the range of APGAR values at 1 minute (3-8), 5 minutes (3-9), and 10 minutes (4-10).", "type": "Text" }, { "left": 124, "top": 161, "width": 351, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 2. The Differences between Maternal Condition in Various Maternal BMI Status", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 174, "width": 426, "height": 208, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Parameter Maternal BMI Status Underweight Normal Overweight Obesity P value Mean (SD) Mean (SD) Mean (SD) Mean (SD) Maternal Age (Years) 24.75 (3.6) 26.9 (6) 29.9 (6.3) 30.3 (6.0) 0.000 * Maternal Height (cm) 160.8 (4.3) 155.5 (4.8) 155.4 (4.4) 155.2 (5.5) 0.298 Gestational age (weeks) 38.2 (1.1) 37.8 (2.2) 38.2 (2.0) 38.7 (1.5) 0.001 * Weight during pregnancy (gram) 46 (1.8) 55.3 (5.2) 62.8 (3.7) 75.8 (10.9) 0.000 * Number of pregnancies 1.3 (0.5) 2.1 (1.2) 2.4 (1.2) 2.4 (1.4) 0.068 Number of births 0.3 (0.5) 1.0 (1.1) 1.2 (1.1) 1.1 (1.1) 0.144 Number of miscarriages 0.0 (0.0) 0.1 (0.4) 0.3 (0.4) 0.3 (0.6) 0.066", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 400, "width": 454, "height": 155, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Based on table 2, this research shows that there is a significant difference in maternal age in the maternal BMI status group (p = 0.000) with an increasing trend as the maternal weight increases. The highest mean of maternal age was found in the group of obese mothers. There was also a significant difference in maternal gestational age and maternal BMI status (p=0.001), but the average gestational age in all BMI groups tended not to be much different, namely, all groups showed average term. Apart from that, there are also significant differences in the parameters of the mode of delivery with the maternal BMI status in each group (p = 0.000), where the emergency caesarean section delivery mode is more common in the group of mothers with a BMI status of overweight and obesity, while mothers with a BMI status of underweight and normal is vaginal delivery mode. Meanwhile, maternal height (p=0.298), number of pregnancies (p=0.068), number of births (p=0.144), and number of miscarriages (p=0.066) when compared with each group, maternal BMI did not differ significantly.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 560, "width": 454, "height": 141, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Based on table 3, in the correlation between various maternal condition with maternal BMI status, we found that there was a significant correlation between overweight maternal BMI status and the number of pregnancies, the number of births with live children, and the number of miscarriages. However, our results were not in line with the difference test with Kruskall Wallis as carried out in Table 3, where there is no difference between all BMI groups in the number of pregnancies, the number of births with live children, and the number of miscarriages along with an increase in the maternal BMI status. Apart from that, in our study, there was a significant correlation between the maternal normal BMI status and with mode of delivery. This is also in line with the Kruskall Wallis difference test carried out in Table 3, which shows a tendency for a significant difference in the maternal s BMI status with mode of delivery (the group with a normal average BMI predisposed to vaginal delivery).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 454, "height": 18, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nurinasari, et al. Correlation between Obesity and Pregnancy Outcomes, Miscarriage, and Mode of Delivery at Sebelas Maret University Hospital.", "type": "Page header" }, { "left": 177, "top": 806, "width": 243, "height": 19, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Smart Medical Journal (2024) Vol. 7 No. 1, E-ISSN: 2621-0916 Page 56", "type": "Page footer" }, { "left": 118, "top": 75, "width": 361, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 3. The Correlation Between Various Maternal Condition with Maternal BMI Status", "type": "Text" }, { "left": 82, "top": 88, "width": 430, "height": 384, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Parameter Maternal BMI Status Underweight Normal Overweight Obesity N = 4 N = 83 N =36 N =161 Maternal Age (Years) 0.200 0.095 0.171 0.446 Maternal Height (cm) 0.600 0.317 0.995 0.751 Gestational age (weeks) 0.200 0.935 0.174 0.738 Weight during pregnancy (kg) 0.600 0.000 * 0.093 0.000 * Mode of delivery 0.684 0.005 * 0.960 0.084 Number of pregnancies 0.225 0.228 0.016 * 0.930 Number of births 0.225 0.422 0.025* 0.696 Number of miscarriages - 0.126 0.093 0.301 Table 4 Newborn Characteristics According to Maternal Weight Status Parameter Maternal BMI Status Underweight Normal Overweight Obesity p-value Mean (SD) Mean (SD) Mean (SD) Mean (SD) Birth weight (gr) 2752.5 (249.7) 2838.5 (456.72) 2984.7 (485.6) 3085.3 (430.8) 0.000* Birth length (cm) 44.2 (8.2) 47.0 (2.6) 48.1 (2.4) 48.1 (2.2) 0.001* Head circumference (cm) 32.0 (2.0) 32.3 (1.8) 33.2 (1.5) 33.5 (1.7) 0.000* Chest circumference (cm) 30.7 (2.5) 31.4 (2.3) 32.0 (1.8) 32.4 (1.7) 0.003* Arms circumference (cm) 10.2 (0.5) 10.1 (1.2) 10.7 (0.9) 10.6 (1.0) 0.006* APGAR 1 minute 8.0 (0.0) 7.8 (0.7) 7.7 (0.7) 7.7 (0.7) 0.660 APGAR 5 minute 9.0 (0.0) 8.7 (0.8) 8.7 (0.7) 8.7 (0.7) 0.728 APGAR 10 minute 10.0 (0.0) 9.8 (0.8) 9.7 (0.7) 9.7 (0.6) 0.705", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 490, "width": 457, "height": 214, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 4 shows that there is a significant difference in newborn birthweight among maternal BMI status groups (p = 0.000) with a tendency for birthweight to increase along with increasing maternal BMI. The highest birth weight of babies was found among mothers with obesity. With increasing maternal BMI, newborn babies were significantly longer (p = 0.001), but the average birth length of newborns in mothers with overweight and obesity BMI was the same. Head circumference also had significant differences in each maternal BMI group (p = 0.000), where head circumference tended to increase along with increasing maternal BMI. Chest circumference was the same, but there was a significant difference in each maternal BMI group (p = 0.003), where chest circumference tended to increase along with increasing maternal BMI. Results of the newborn’s arm circumference showed differences in each maternal BMI group (p = 0.006). Specifically, the newborn’s arm circumference in the underweight and normal maternal BMI groups was smaller than the overweight and obesity maternal BMI groups. Newborn’s arm circumference did not show an increase as the maternal BMI increased. In the results of APGAR 1 (p = 0.660), 5 (p = 0.728), and 10 minutes (p = 0.705) BMI groups were not significant, however, there was a visible trend that the APGAR value decreased as the mother's BMI increased.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 454, "height": 18, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nurinasari, et al. Correlation between Obesity and Pregnancy Outcomes, Miscarriage, and Mode of Delivery at Sebelas Maret University Hospital.", "type": "Page header" }, { "left": 177, "top": 806, "width": 243, "height": 19, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Smart Medical Journal (2024) Vol. 7 No. 1, E-ISSN: 2621-0916 Page 57", "type": "Page footer" }, { "left": 117, "top": 75, "width": 362, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 5. Correlation Between Maternal BMI Status and Outcome of Newborn Birthweight", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 88, "width": 405, "height": 132, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Parameter Maternal BMI Status Underweight Normal Overweight Obesity N = 4 N = 83 N = 36 N = 161 Birth weight (gr) 0.200 0.605 0.675 0.043* Birth length (cm) 0.368 0.945 0.345 0.317 Head circumference (cm) 0.225 0.086 0.027* 0.187 Chest circumference (cm) 0.600 0.248 0.903 0.317 Arms circumference (cm) 0.225 0.021* 0.368 0.112 APGAR 1 minute - 0.213 0.607 0.144 APGAR 5 minute - 0.213 0.607 0.072 APGAR 10 minute - 0.210 0.607 0.071", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 238, "width": 454, "height": 214, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 5 shows that there was a significant correlation between maternal BMI status and obesity on the outcome of newborn birthweight (p = 0.043). This shows that there is a significant correlation that mothers with obesity BMI will directly influence the outcome of the newborn birthweight, this is in line with the difference test carried out in Table 5 which shows that there is an increase in the newborn birthweight along with an increase in the maternal BMI status. Apart from that, the correlation test shows significance in the maternal overweight BMI status on the outcome of the baby's head circumference (p = 0.027), but our result is not in line with the difference test in Table 5, where there is an increase in the newborn’s head circumference along with increasing maternal BMI status. So, the result of maternal overweight and obesity BMI status does not directly affect the outcome of the newborn's head circumference. A similar thing happened in the correlation test between the maternal normal BMI status and the newborn’s arms circumference outcome (p = 0.027), the results are not in line with the difference test in Table 5, where the newborn’s arms circumference for the maternal underweight and normal BMI status is smaller than the maternal overweight and obesity BMI status. So, the maternal normal BMI status does not directly influence the newborn’s arm circumference outcome.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 469, "width": 76, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DISCUSSION", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 491, "width": 454, "height": 155, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Obesity stands as a significant global public health challenge. Research revealed that 79.6% of women fell within the reproductive age bracket, namely 20-30 years old. Maternal obesity during pregnancy and excessive weight gain throughout gestation pose notable risks for various adverse fetal outcomes. The upward trajectory of obesity rates worldwide is particularly concerning among women of reproductive age, given the array of serious, sometimes enduring, complications associated with pre- pregnancy and prenatal obesity for both mother and child. This study utilized data from 284 births occurring at UNS Hospital in Indonesia, which were analyzed. A total of 12.7% of mothers met the criteria for being overweight (BMI 25.1-27.0 kg/m2), while 56.7% met the criteria for obesity (BMI >27.0 kg/m2). These proportions of overweight and obesity align with the norms of Indonesian society. Overweight and obesity tend to be prevalent among married Indonesian women with higher incomes and less active lifestyles. 15,16", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 651, "width": 454, "height": 112, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Our study indicates that 161 women were classified as obese, while 36 women were categorized as overweight. We focus on newborn parameters, miscarriage rate, mode of delivery, and the respective effect of maternal obesity on each of them in an Indonesian sample, specifically UNS hospital patients. A previous study involving 390 pregnant women revealed a notable correlation between elevated BMI and postdate pregnancy. A higher pre-pregnancy BMI was linked to an elevated likelihood of experiencing post-date pregnancy, instrumental deliveries, and cesarean sections. 17 The results in our study are not in line with previous studies. Only 3 women had post-term, and mostly 85.3% were aterm, followed by preterm 12.9%.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 454, "height": 18, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nurinasari, et al. Correlation between Obesity and Pregnancy Outcomes, Miscarriage, and Mode of Delivery at Sebelas Maret University Hospital.", "type": "Page header" }, { "left": 177, "top": 806, "width": 243, "height": 19, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Smart Medical Journal (2024) Vol. 7 No. 1, E-ISSN: 2621-0916 Page 58", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 454, "height": 112, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This aligns with previous research indicating an elevated risk of miscarriage with higher maternal BMI. 18 However, our results do not allow us to establish a direct causal relationship between obesity and an increased miscarriage rate, as we lack data on weight status at the time of miscarriage. Our study shows that 47.2% had an emergency caesarean section. The findings in our study align with those reported in earlier research. The previous study showed extremely obese women (with a BMI of ≥40 kg/m²) demonstrated a result in a diminished likelihood of achieving a vaginal delivery. 19 Our study observed that 95.4% had a cephalic presentation and 4.6% had other birth presentations, such as breech presentation and transverse presentation.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 191, "width": 455, "height": 156, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Newborn parameters were birth weight, birth length, head circumference, chest circumference, and arm circumference. 20 This study shows there are 3 women who had newborns with macrosomia, normal birthweight was 88%, and only 0.4% of newborns classified as severely very underweight birth weight and severely underweight birth weight. This research indicates the average birth length was 47.7 cm. Newborn Head Circumference (HC) is an essential indicator of brain growth and overall fetal development. 21 This study reveals the average head circumference was 33.1 cm, which is normal size. Chest circumference and Mid-Upper Arm Circumference (MUAC) measured within 24 hours of birth were found to be highly predictive of Low Birth Weight (LBW). Others have shown that MUAC can be used to identify infants with low birth weight and those at risk for neonatal mortality, with a MUAC ≤9.0 cm being a significant indicator. 22 But this research shows that the average chest circumference was 32.0 cm, which is normal in size.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 358, "width": 375, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Maternal and Obstetrics Characteristics According to Maternal Weight Status", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 376, "width": 454, "height": 98, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The results of various tests revealed a notable contrast between maternal BMI status and several variables including maternal age, gestational age, maternal weight during pregnancy, and mode of delivery. However, subsequent non-parametric correlation analysis using the Spearman correlation test indicated that only the overweight and obese groups showed a significant correlation with maternal weight during pregnancy. These findings align with the theory suggesting that overweight or obese mothers are at a higher risk of premature birth and have a greater likelihood of undergoing emergency cesarean section compared to mothers with a normal weight 23,24 .", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 478, "width": 454, "height": 112, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "However, based on the difference test and correlation test for abortion parameters and the mother's BMI status, there were no significant differences or correlations 25,26 . So the results of this research with existing theories cannot be fully verified. Based on the significance difference test and univariate test, it was found that the prevalence of premature birth (≤37 weeks of gestation) was significantly had the highest score observed among overweight mothers, while the lowest rate was noted among mothers with normal body weight. This correlates with the study of Dudenhausen et al. 2018 conducted an assessment of pregnant women from 1992 to 2009 with research results that the risk of premature birth increased in obese women and there was a correlation in women with advanced age 27 .", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 595, "width": 454, "height": 112, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The findings regarding the association between mode of delivery and maternal BMI status are consistent with previous literature. Through hypothesis testing, significant differences were observed between mode of delivery and maternal weight status, confirming the hypothesis. A significant relationship between maternal BMI status and mode of delivery was evident (p < 0.000). However, the Spearman correlation test for the overweight and obese groups did not yield significance (p=0.084), contrary to the results of the difference test and the overall correlation between maternal BMI and mode of delivery. Further analysis of univariate data distribution and various tests indicated that overweight and obese groups were more likely to undergo emergency cesarean section delivery 28 .", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 711, "width": 454, "height": 54, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Emergency cesarean delivery is a type of unplanned (elective) operation and requires a change in the physiology of a normal vaginal birth to a cesarean section. This occurs because the emergency cesarean section is an acutely medically necessary intervention, this type of operation is the focus of this study. As maternal BMI increases, the rate of emergency cesarean sections also increases. The", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 454, "height": 18, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nurinasari, et al. Correlation between Obesity and Pregnancy Outcomes, Miscarriage, and Mode of Delivery at Sebelas Maret University Hospital.", "type": "Page header" }, { "left": 177, "top": 806, "width": 243, "height": 19, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Smart Medical Journal (2024) Vol. 7 No. 1, E-ISSN: 2621-0916 Page 59", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 454, "height": 126, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "important thing to note is that the risk of emergency caesarean section is strongly related to the degree of severe obesity 24 . The results of this study are generally comparable and in line with the findings of Chu et al., which stated that there were differences between maternal BMI status groups and the mode of delivery used and that increasing body weight would increase the risk of having an emergency SC delivery mode 28 . Meanwhile, there is also a significant difference between maternal BMI and maternal age and it is significantly highest among mothers who are overweight, while the lowest level occurs in underweight mothers. This correlates with Dudenhausen et al. 2018 research which assessed pregnant women from 1992 to 2009 with research results that the risk of premature birth increased in obese women and there was a correlation in women with advanced age 27 .", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 206, "width": 455, "height": 156, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Our study found no differences and direct correlations between several outcome variables and all maternal BMI groups (Table 2) especially in terms of the mother's height, the number of pregnancies, the number of births with live children, and the number of miscarriages. However, the correlation test shows a significant correlation between overweight BMI and the parameters of the number of pregnancies and the number of births with live children, but this result is also not in line with the results of different tests which show there is no significant difference between variables 26 . Other studies have shown conflicting results that maternal body mass index (BMI) during early pregnancy is related to maternal height, number of pregnancies, the number of births with live children, and the number of miscarriages 26 . A retrospective cohort study in California in the period 2007-2010 found that maternal BMI at the beginning of pregnancy was positively correlated with maternal height, number of pregnancies, the number of births with live children, and the number of miscarriages 26 .", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 366, "width": 454, "height": 69, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Overall there is evidence to support differences and significant correlation between maternal BMI, maternal age, gestational age, gestational weight, and mode of delivery. So, it can be concluded that BMI status can influence and be related to maternal age, gestational age, pregnancy weight, and specifically in mode of delivery where overweight and obese BMIs tend to have an emergency SC delivery compared to normal delivery.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 445, "width": 302, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Newborn Characteristics According to Maternal Weight Status", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 464, "width": 454, "height": 199, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Multiple research studies have consistently demonstrated a correlation between maternal body mass index (BMI) and newborn weight, indicating that as maternal BMI rises, newborn weight tends to increase as well. These studies have revealed various associations, such as higher maternal BMI being linked to increased birth weight, length, and head circumference of newborns. Additionally, maternal underweight has been associated with higher risks of low birth weight and being small for gestational age, while maternal overweight or obesity is associated with conditions like macrosomia, preterm birth, and neonatal asphyxia, as evidenced by a systematic review and meta-analysis involving Chinese mothers. Furthermore, there are strong connections between maternal BMI, gestational age, and various newborn measurements such as birth weight, head circumference, chest circumference, and mid-upper arm circumference. Collectively, these studies suggest that higher maternal BMI correlates with increased anthropometric characteristics in children, including BMI, weight for age Z score, and mid- upper arm for age Z score. Moreover, maternal pre-pregnancy BMI has been positively associated with outcomes like birth weight, BMI, and waist circumference in children. Importantly, higher maternal BMI has also been significantly linked to infant overweight 32–36 .", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 667, "width": 454, "height": 98, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Our study did not find a direct correlation between some outcome variables and all maternal BMI groups correlation test, significance only showed in 3 variables (Table 5). However, our study found (Table 5) similar results to studies above in terms of mean birthweight, baby length, arms circumference, head circumference, and chest circumference which increase along with increasing maternal BMI, suggesting a direct association between maternal obesity and newborn anthropometric measurements. Research has delved into the intricate connection between obesity during pregnancy and its effects on adipokines and metabolic hormones. This complex relationship influences the stimulation", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 454, "height": 18, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nurinasari, et al. Correlation between Obesity and Pregnancy Outcomes, Miscarriage, and Mode of Delivery at Sebelas Maret University Hospital.", "type": "Page header" }, { "left": 177, "top": 806, "width": 243, "height": 19, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Smart Medical Journal (2024) Vol. 7 No. 1, E-ISSN: 2621-0916 Page 60", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 454, "height": 141, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "of placental nutrients, contributing to fetal overgrowth. In pregnancies complicated by hypertension, such as preeclampsia, there is an observed increase in cesarean births due to indications like preeclampsia. In these scenarios, there is an upregulation of IL-1β and sFlt1 while PlGF is decreased, leading to reduced placental blood flow that restricts fetal growth. Several studies have shed light on the impact of adipokines in common gestational complications. The prevalence of obesity among European women poses challenges for obstetricians due to its association with metabolic issues during pregnancy. Adipokines like adiponectin have been studied extensively in pregnancy, showing their influence on glucose homeostasis and insulin sensitivity. These findings suggest that adipokines could serve as early markers for gestational complications and potentially lead to the development of new drugs for use during pregnancy 37 .", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 220, "width": 454, "height": 141, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This study showed no significance neither in difference nor correlation in APGAR outcomes among maternal BMI groups. Other studies have demonstrated the opposite results that maternal body mass index (BMI) during early pregnancy is linked to lower APGAR scores in newborns, especially in preterm infants. For instance, a Swedish cohort study found that maternal BMI in early pregnancy was positively correlated with severe asphyxia-related complications in preterm infants, with an increased risk of low Apgar scores at 5 and 10 minutes for those with BMI ≥30 compared to those with BMI <25 36,38 . Similar to our study, a Canadian study found no association between maternal overweight and obesity and low APGAR scores at 5 minutes, although they noted that some previous studies had identified such relationships 39 . These discrepancies might arise from variations in study design, participant demographics, and methodology.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 366, "width": 454, "height": 68, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "In conclusion, the evidence consistently indicates a connection between maternal BMI, newborn anthropometric measurements, and APGAR scores. This underscores the importance of primary care health interventions aimed at promoting healthy maternal BMI, beginning before conception, continuing throughout pregnancy, and extending into the post-pregnancy period. Such efforts hold the potential to improve newborn health outcomes and yield long-term health benefits.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 451, "width": 81, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "CONCLUSION", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 472, "width": 454, "height": 141, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Our study analyzed 284 singleton births at UNS hospital, with 12.7% of mothers classified as overweight and 56.7% as obese, typical rates for Indonesian women associated with marriage, high income, and a sedentary lifestyle. The research identified similarities with previous studies regarding the link between increasing maternal BMI and newborn anthropometric measurements. No significant differences or correlations in APGAR outcomes were found across various maternal BMI groups. However, the study highlighted evidence supporting differences and significant relationships between maternal BMI and maternal age, gestational age, gestational weight, and mode of delivery. The conclusion is that BMI status can influence and be related to these factors, particularly the mode of delivery, with overweight and obese BMIs associated with a higher likelihood of emergency cesarean delivery compared to normal BMI.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 618, "width": 454, "height": 127, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "While our study findings align with prior research, it's crucial to acknowledge certain limitations. A significant constraint is the absence of socioeconomic and educational data regarding the mothers. Maternal socioeconomic status and educational background are known to influence reproductive performance, birth outcomes, and the prevalence of overweight and obesity. However, existing studies suggest that the adverse effects of maternal obesity on neonates can persist regardless of socioeconomic status. Despite this limitation, investigating the relationships between maternal obesity and neonatal parameters remains valuable, even without socioeconomic information. Our study, as outlined in the methods section, relies solely on medical records and lacks access to socioeconomic data. Another notable limitation is the lack of pre-pregnancy maternal weight data, which could", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 454, "height": 18, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nurinasari, et al. Correlation between Obesity and Pregnancy Outcomes, Miscarriage, and Mode of Delivery at Sebelas Maret University Hospital.", "type": "Page header" }, { "left": 177, "top": 806, "width": 243, "height": 19, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Smart Medical Journal (2024) Vol. 7 No. 1, E-ISSN: 2621-0916 Page 61", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 454, "height": 24, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "contribute to the higher observed prevalence of obesity in our participant group. Additionally, we did not examine gestational weight gain, which could also impact pregnancy outcomes.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 104, "width": 454, "height": 97, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Conversely, the strength of studies providing detailed descriptive results of maternal BMI groups regarding obstetric and neonatal outcomes is evident in various research articles. For instance, a study published in the International Journal of Environmental Research and Public Health conducted a descriptive analysis using absolute and relative frequencies for categorical variables related to maternal BMI and its impact on obstetric and neonatal outcomes. These studies offer valuable insights into the correlation between maternal BMI, obstetric complications, and newborn outcomes, thus enhancing our understanding in this field.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 218, "width": 144, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ACKNOWLEDGEMENTS", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 238, "width": 454, "height": 24, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The authors would like to acknowledge to the Sebelas Maret Hospital and team medical record had helped and permitted the research.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 279, "width": 150, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "CONFLICT OF INTEREST", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 301, "width": 241, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The authors reported no potential competing interests.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 328, "width": 74, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "REFERENCE", "type": "Section header" }, { "left": 76, "top": 358, "width": 448, "height": 24, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. WHO. Obesity and Overweight. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/obesity- andoverweight. 2021.", "type": "List item" }, { "left": 76, "top": 393, "width": 450, "height": 24, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Ford ND, Patel SA, Narayan KMV. Obesity in Low- and Middle-Income Countries: Burden, Drivers, and Emerging Challenges. Annu Rev Public Health. 2017 Mar 20;38:145–64.", "type": "List item" }, { "left": 76, "top": 428, "width": 450, "height": 25, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Lega IC, Lipscombe LL. Review: Diabetes, Obesity, and Cancer—Pathophysiology and Clinical Implications. Endocr Rev. 2020 Feb 1;41(1):33–52.", "type": "List item" }, { "left": 76, "top": 463, "width": 450, "height": 25, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Hammoud AO, Gibson M, Peterson CM, Meikle AW, Carrell DT. Impact of male obesity on infertility: a critical review of the current literature. Fertil Steril. 2008 Oct;90(4):897–904.", "type": "List item" }, { "left": 76, "top": 498, "width": 450, "height": 25, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5. Bodnar LM, Ness RB, Markovic N, Roberts JM. The Risk of Preeclampsia Rises with Increasing Prepregnancy Body Mass Index. Ann Epidemiol. 2005 Aug;15(7):475–82.", "type": "List item" }, { "left": 76, "top": 533, "width": 450, "height": 40, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6. Kirchengast S, Hartmann B. Recent Lifestyle Parameters Are Associated with Increasing Caesarean Section Rates among Singleton Term Births in Austria. Int J Environ Res Public Health. 2018 Dec 21;16(1):14.", "type": "List item" }, { "left": 76, "top": 583, "width": 450, "height": 39, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "7. Al-Hakmani FM, Al-Fadhil FA, Al-Balushi LH, Al-Harthy NA, Al-Bahri ZA, Al-Rawahi NA, et al. The Effect of Obesity on Pregnancy and its Outcome in the Population of Oman, Seeb Province. Oman Med J. 2016 Jan;31(1):12–7.", "type": "List item" }, { "left": 76, "top": 633, "width": 450, "height": 24, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "8. Lewandowska M. Maternal Obesity and Risk of Low Birth Weight, Fetal Growth Restriction, and Macrosomia: Multiple Analyses. Nutrients. 2021 Apr 7;13(4):1213.", "type": "List item" }, { "left": 76, "top": 668, "width": 450, "height": 25, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "9. Johansson S, Sandström A, Cnattingius S. Maternal overweight and obesity increase the risk of fetal acidosis during labor. Journal of Perinatology. 2018 Sep 19;38(9):1144–50.", "type": "List item" }, { "left": 76, "top": 703, "width": 450, "height": 39, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "10. Persson M, Johansson S, Villamor E, Cnattingius S. Maternal overweight and obesity and risks of severe birth-asphyxia-related complications in term infants: a population-based cohort study in Sweden. PLoS Med. 2014 May;11(5):e1001648.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 454, "height": 18, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nurinasari, et al. Correlation between Obesity and Pregnancy Outcomes, Miscarriage, and Mode of Delivery at Sebelas Maret University Hospital.", "type": "Page header" }, { "left": 177, "top": 806, "width": 243, "height": 19, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Smart Medical Journal (2024) Vol. 7 No. 1, E-ISSN: 2621-0916 Page 62", "type": "Page footer" }, { "left": 76, "top": 75, "width": 450, "height": 24, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "11. Zhu T, Tang J, Zhao F, Qu Y, Mu D. Association between maternal obesity and offspring Apgar score or cord pH: a systematic review and meta-analysis. Sci Rep. 2015 Dec 22;5(1):18386.", "type": "List item" }, { "left": 76, "top": 110, "width": 450, "height": 39, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "12. Lindam A, Johansson S, Stephansson O, Wikström AK, Cnattingius S. High Maternal Body Mass Index in Early Pregnancy and Risks of Stillbirth and Infant Mortality—A Population-Based Sibling Study in Sweden. Am J Epidemiol. 2016 Jul 15;184(2):98–105.", "type": "List item" }, { "left": 76, "top": 160, "width": 450, "height": 24, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "13. Marchi J, Berg M, Dencker A, Olander EK, Begley C. Risks associated with obesity in pregnancy, for the mother and baby: a systematic review of reviews. Obes Rev. 2015 Aug;16(8):621–38.", "type": "List item" }, { "left": 76, "top": 195, "width": 450, "height": 24, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "14. Gaillard R, Santos S, Duijts L, Felix JF. Childhood Health Consequences of Maternal Obesity during Pregnancy: A Narrative Review. Ann Nutr Metab. 2016;69(3–4):171–80.", "type": "List item" }, { "left": 76, "top": 230, "width": 450, "height": 39, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "15. Sanchez CE, Barry C, Sabhlok A, Russell K, Majors A, Kollins SH, et al. Maternal pre‐pregnancy obesity and child neurodevelopmental outcomes: a meta‐analysis. Obesity Reviews. 2018 Apr 22;19(4):464–84.", "type": "List item" }, { "left": 76, "top": 280, "width": 450, "height": 24, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "16. Rachmi CN, Li M, Alison Baur L. Overweight and obesity in Indonesia: prevalence and risk factors—a literature review. Public Health. 2017 Jun;147:20–9.", "type": "List item" }, { "left": 76, "top": 315, "width": 450, "height": 24, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "17. Qazi Q, Liaqat N, Hussain SS, Syed W. Association of high Body Mass Index and postdates pregnancy. Pak J Med Sci. 2022 Apr 29;38(5).", "type": "List item" }, { "left": 76, "top": 350, "width": 453, "height": 25, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "18. Ghimire PR, Akombi-Inyang BJ, Tannous C, Agho KE. Association between obesity and miscarriage among women of reproductive age in Nepal. PLoS One. 2020 Aug 6;15(8):e0236435.", "type": "List item" }, { "left": 76, "top": 385, "width": 450, "height": 39, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "19. Chaudhary S, Contag S, Yao R. The impact of maternal body mass index on external cephalic version success. The Journal of Maternal-Fetal & Neonatal Medicine. 2019 Jul 3;32(13):2159– 65.", "type": "List item" }, { "left": 76, "top": 435, "width": 450, "height": 39, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "20. Wubetu AD, Amare YE, Haile AB, Degu MW. Newborn Birth Weight and Associated Factors Among Mother-Neonate Pairs in Public Hospitals, North Wollo, Ethiopia. Pediatric Health Med Ther. 2021 Mar;Volume 12:111–8.", "type": "List item" }, { "left": 76, "top": 485, "width": 450, "height": 39, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "21. Morkuniene R, Tutkuviene J, Cole TJ, Jakimaviciene EM, Isakova J, Bankauskiene A, et al. Neonatal head circumference by gestation reflects adaptation to maternal body size: comparison of different standards. Sci Rep. 2022 Jun 30;12(1):11057.", "type": "List item" }, { "left": 76, "top": 534, "width": 450, "height": 39, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "22. Hendrixson DT, Lasowski PN, Koroma AS, Manary MJ. Newborn Mid–Upper Arm Circumference Identifies Low–Birth Weight and Vulnerable Infants: A Secondary Analysis. Curr Dev Nutr. 2022 Oct;6(10):nzac138.", "type": "List item" }, { "left": 76, "top": 584, "width": 450, "height": 39, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "23. Ahmadibeni A, Kashani P, Hallaj MS, Ghanbari S, Javadifar N. The relationship of pre-pregnancy body mass index with maternal anthropometric indices, weight retention, and the baby’s weight and nutrition in the first 6 months post-partum. BMC Pregnancy Childbirth. 2023 Dec 1;23(1).", "type": "List item" }, { "left": 76, "top": 634, "width": 450, "height": 39, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "24. Kominiarek MA, VanVeldhuisen P, Hibbard J, Landy H, Haberman S, Learman L, et al. The maternal body mass index: a strong association with delivery route. Am J Obstet Gynecol. 2010 Sep;203(3):264.e1-264.e7.", "type": "List item" }, { "left": 76, "top": 683, "width": 450, "height": 40, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "25. Syböck K, Hartmann B, Kirchengast S. Maternal Prepregnancy Obesity Affects Foetal Growth, Birth Outcome, Mode of Delivery, and Miscarriage Rate in Austrian Women. Int J Environ Res Public Health. 2023 Mar 1;20(5).", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 454, "height": 18, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nurinasari, et al. Correlation between Obesity and Pregnancy Outcomes, Miscarriage, and Mode of Delivery at Sebelas Maret University Hospital.", "type": "Page header" }, { "left": 177, "top": 806, "width": 243, "height": 19, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Smart Medical Journal (2024) Vol. 7 No. 1, E-ISSN: 2621-0916 Page 63", "type": "Page footer" }, { "left": 76, "top": 75, "width": 450, "height": 39, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "26. Marshall NE, Biel FM, Boone-Heinonen J, Dukhovny D, Caughey AB, Snowden JM. The Association between Maternal Height, Body Mass Index, and Perinatal Outcomes. Am J Perinatol. 2019;36(6):632–40.", "type": "List item" }, { "left": 62, "top": 124, "width": 464, "height": 40, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "27. Dudenhausen JW, Kunze M, Wittwer-Backofen U, Hagenah HP, Strauss A, Günther V, et al. The relationship between maternal age, body mass index, and the rate of preterm birth. Journal of the Turkish German Gynecology Association. 2018 Dec 1;19(4):182–6.", "type": "List item" }, { "left": 62, "top": 174, "width": 464, "height": 25, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "28. Chu SY, Kim SY, Schmid CH, Dietz PM, Callaghan WM, Lau J, et al. Maternal obesity and risk of cesarean delivery: A meta-analysis. Obesity Reviews. 2007 Sep;8(5):385–94.", "type": "List item" }, { "left": 62, "top": 209, "width": 464, "height": 25, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "29. Gul R, Iqbal S, Anwar Z, Ahdi SG, Ali SH, Pirzada S. Pre-pregnancy maternal BMI as predictor of neonatal birth weight. PLoS One. 2020 Oct 28;15(10):e0240748.", "type": "List item" }, { "left": 62, "top": 244, "width": 464, "height": 40, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "30. Liu L, Ma Y, Wang N, Lin W, Liu Y, Wen D. Maternal body mass index and risk of neonatal adverse outcomes in China: a systematic review and meta-analysis. BMC Pregnancy Childbirth. 2019 Dec 29;19(1):105.", "type": "List item" }, { "left": 62, "top": 294, "width": 464, "height": 39, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "31. Annigeri S, Ghosh A, Hemram S, Sasmal R, Mythri J. Utility of anthropometric measures to identify small for gestational age newborns: A study from Eastern India. J Family Med Prim Care. 2022;11(6):3125.", "type": "List item" }, { "left": 62, "top": 344, "width": 464, "height": 39, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "32. Mamidi RS, Banjara SK, Manchala S, Babu CK, Geddam JJB, Boiroju NK, et al. Maternal Nutrition, Body Composition and Gestational Weight Gain on Low Birth Weight and Small for Gestational Age—A Cohort Study in an Indian Urban Slum. Children. 2022 Sep 23;9(10):1460.", "type": "List item" }, { "left": 62, "top": 394, "width": 464, "height": 39, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "33. John C, Ichikawa T, Abdu H, Ocheke I, Diala U, Modise-Letsatsi V, et al. Maternal overweight/obesity characteristics and child anthropometric status in Jos, Nigeria. Nigerian Medical Journal. 2015;56(4):236.", "type": "List item" }, { "left": 61, "top": 443, "width": 465, "height": 54, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "34. Cox B, Luyten LJ, Dockx Y, Provost E, Madhloum N, De Boever P, et al. Association Between Maternal Prepregnancy Body Mass Index and Anthropometric Parameters, Blood Pressure, and Retinal Microvasculature in Children Age 4 to 6 Years. JAMA Netw Open. 2020 May 12;3(5):e204662.", "type": "List item" }, { "left": 61, "top": 508, "width": 465, "height": 39, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "35. Aldana-Parra F, Vega GO, Fewtrell M. Associations between maternal BMI, breastfeeding practices and infant anthropometric status in Colombia; secondary analysis of ENSIN 2010. BMC Public Health. 2020 Dec 14;20(1):232.", "type": "List item" }, { "left": 61, "top": 557, "width": 465, "height": 40, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "36. Papazian T, Abi Tayeh G, Sibai D, Hout H, Melki I, Rabbaa Khabbaz L. Impact of maternal body mass index and gestational weight gain on neonatal outcomes among healthy Middle-Eastern females. PLoS One. 2017 Jul 17;12(7):e0181255.", "type": "List item" }, { "left": 61, "top": 607, "width": 464, "height": 25, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "37. Howell KR, Powell TL. Effects of maternal obesity on placental function and fetal development. Reproduction. 2017 Mar;153(3):R97–108.", "type": "List item" }, { "left": 61, "top": 642, "width": 465, "height": 39, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "38. Mitha A, Chen R, Johansson S, Razaz N, Cnattingius S. Maternal body mass index in early pregnancy and severe asphyxia-related complications in preterm infants. Int J Epidemiol. 2020 Oct 1;49(5):1647–60.", "type": "List item" }, { "left": 61, "top": 692, "width": 468, "height": 25, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "39. Vinturache AE, McDonald S, Slater D, Tough S. Perinatal outcomes of maternal overweight and obesity in term infants: a population-based cohort study in Canada. Sci Rep. 2015 Mar 20;5(1):9334.", "type": "List item" } ]
d0786c54-7ec9-1f44-9bc0-f0f1ab105979
https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/grenek/article/download/34689/18372
[ { "left": 293, "top": 803, "width": 14, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "68", "type": "Page footer" }, { "left": 64, "top": 50, "width": 264, "height": 43, "page_number": 1, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Grenek: Jurnal Seni Musik Vol. 11 No. 1 (Juni 2022) Page: 68-79 Prodi Pendidikan Musik FBS Unimed p- ISSN 2301-5349 e- ISSN 2579-8200", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 115, "width": 371, "height": 18, "page_number": 1, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Fungsi dan Makna Lagu This is CISC (CISC Anthem )", "type": "Section header" }, { "left": 170, "top": 134, "width": 255, "height": 38, "page_number": 1, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Pada Komunitas Fans Sepakbola Chelsea Indonesia Supporters Club", "type": "Text" }, { "left": 176, "top": 182, "width": 245, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Tri Danu Satria 1) , Wahyu Lestari 2) , Sunarto 3)", "type": "Text" }, { "left": 136, "top": 199, "width": 327, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Prodi Pendidikan Seni S2, Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang,", "type": "Text" }, { "left": 207, "top": 215, "width": 199, "height": 28, "page_number": 1, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Jl Kelud Utara III, Semarang, Indonesia [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 278, "top": 246, "width": 39, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Abstrak", "type": "Text" }, { "left": 74, "top": 261, "width": 452, "height": 174, "page_number": 1, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fungsi lagu This is CISC (CISC Anthem) terhadap Komunitas Fans Sepakbola Chelsea Indonesia Supporters Club sebagai chants atau nyanyian suporter dan untuk mengetahui makna lagu This is CISC (CISC Anthem) terhadap Komunitas Fans Sepakbola Chelsea Indonesia Supporters Club . Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif melalui pengamatan studi lapangan, observasi, dokumentasi dan wawancara terhadap komunitas Chelsea Indonesia Supporters Club yang berada di wilayah regional Medan sebagai sampelnya. Hasil dari penelitian ini yaitu Fungsi Lagu This is CISC (CISC Anthem) Terhadap Komunitas Fans Sepakbola Chelsea Indonesia Supporters Club memiliki 5 fungsi, yakni diantaranya: 1) Fungsi Emosional, 2) Fungsi Hiburan, 3) Fungsi Komunikasi, 4) Fungsi Perlambangan, dan 5) Fungsi Pengesahan Lembaga Sosial. Dan makna lagu This is CISC (CISC Anthem) terhadap komunitas fans sepakbola Chelsea Indonesia Supporters Club memiliki arti semangat, dukungan, kebanggaan, serta loyalitas dalam mendukung klub Sepakbola Chelsea FC dalam keadaan dan situasi apapun, baik menang maupun kalah dalam pertandingan disetiap laga klub sepakbola Chelsea FC yang berasal dari Kota London tersebut.", "type": "Text" }, { "left": 74, "top": 438, "width": 394, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Kata Kunci : Fungsi, Makna, Lagu, This is CISC, CISC Anthem, Komunitas Sepakbola.", "type": "Text" }, { "left": 276, "top": 464, "width": 42, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Abstract", "type": "Section header" }, { "left": 74, "top": 476, "width": 451, "height": 130, "page_number": 1, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "This study aims to determine the function of the song This is CISC (CISC Anthem) to the Chelsea Indonesia Supporters Club Football Fan Community as chants of supporters and to find out the meaning of the song This is CISC (CISC Anthem) to the Chelsea Indon esia Supporters Club Football Fan Community. This study uses a qualitative research approach through field study observations, observations, documentation and interviews with the Chelsea Indonesia Supporters Club community in the Medan region as the sample. The results of this study are the function of the Song This Is CISC (CISC Anthem) towards the Chelsea Indonesia Supporters Club Football Fan Community which has 5 functions, namely: 1) Emotional Functions, 2) Entertainment Functions, 3) Communication Functions, 4) Symbolic Functions, and 5) Function of Legalization of Social Institutions. And the meaning of the song This is CISC (CISC Anthem) for the Chelsea Indonesia Supporters Club football fan community has the meaning of passion, support, pride, and loyalty in supporting the Chelsea FC Football club in any circumstances and situations, whether they win or lose in every football club match Chelsea FC from London, UK.", "type": "Text" }, { "left": 74, "top": 606, "width": 392, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Keywords : Function, Meaning, Song, This is CISC, CISC Anthem, Football Community.", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 635, "width": 90, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 64, "top": 649, "width": 474, "height": 136, "page_number": 1, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Musik terus mengalami perkembangan dan berdampingan dengan kehidupan masyarakat melalui segala lini aspek sosial serta menjadi kebutuhan yang penting terhadap berlangsungnya kegiatan masyarakat sampai pada era saat ini. Kebutuhan penting tersebut mencakup berbagai bidang, seperti: kebudayaan, pendidikan, agama, kedokteran, psikologi, olahraga, dan lain-la i n. Keterkaitan musik dengan bidang olahraga sudah lama terjalin sejak lama dan memiliki fungs i tersendiri di masyarakat. Yang menarik dalam situasi olahraga internasional saat ini yang paling banyak peminatnya dan paling banyak melibatkan sektor bisnis dan industri kreatif yaitu olahraga sepakbola. Di dunia ini setiap lima tahun sekali selalu dipergelarkan pertandingan Piala Dunia ( World Club ). Di setiap negara juga berlomba-lomba untuk membuat pertandingan-pertandi nga n yang berlingkup nasional atau juga kawasan dan antarkawasan melalui organisasi atau asosiasi", "type": "Text" }, { "left": 293, "top": 803, "width": 14, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "69", "type": "Page footer" }, { "left": 64, "top": 50, "width": 264, "height": 43, "page_number": 2, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Grenek: Jurnal Seni Musik Vol. 11 No. 1 (Juni 2022) Page: 68-79 Prodi Pendidikan Musik FBS Unimed p- ISSN 2301-5349 e- ISSN 2579-8200", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 107, "width": 474, "height": 122, "page_number": 2, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "sepakbola yang dibentuk. Pada peringkat nasional di negara-negara Eropa, selalu dipergela rka n pertandingan pertandingan sepak bola antar klub di setiap negara. Misalnya di Spanyol dikelola dalam La Liga yang diikuti oleh klub-klub sepakbola yang terdiri dari Real Madrid, Barcelona, Atletico Madrid, dan lain-lain. Kemudian di Jerman terdapat pertandingan nasionalnya yang disebut Bundesliga , yang diikuti oleh tim-tim sepakbola Jerman Bayern Munchen, Schalke, Borrusia Dortmunt, dan lain-lainnya. Inggris atau Britania Raya menjadi negara yang liga sepakbolanya Bernama English Premier League menjadi liga yang paling kompetitif karena dihuni oleh klub-klub elit seperti Manchester City, Liverpool, Manchester United, Arsenal, Tottenham Hotspurs, dan termasuk Chelsea FC.", "type": "Text" }, { "left": 69, "top": 234, "width": 469, "height": 136, "page_number": 2, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Fenomena olahraga terbesar di dunia telah memengaruhi sampai kepada masyarakat Indonesia. Di setiap sudut pertandingan sepakbola, selalu ada masyarakat yang menyaksik a n secara beramai-ramai, termasuk Indonesia yang menjadi basis fans club sepakbola terbesar di dunia. Salah satu klub terbesar Eropa yaitu Chelsea FC yang mempunyai pengaruhnya sampai keranah Asia dan Indonesia. Keberadaannya memiliki peran besar dalam mengisi pos-pos fanbase yang tersebar kepenjuru Kota. Chelsea Indonesia Supporters Club (CISC) menjadi wadah fans club Chelsea FC yang menggemari klub sepakbola asal Inggris tersebut di Indonesia. Berbagai kegiatan telah dilakukan oleh CISC demi menarik minat penyuka klub sepakbola Chelsea FC untuk bergabung di komunitas tersebut. CISC telah berkembang pesat sejak berdiri pada tahun 2003 dan memiliki cabang regional di berbagai sudut Kota/Kabupaten di Indonesia.", "type": "Text" }, { "left": 69, "top": 375, "width": 469, "height": 355, "page_number": 2, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Keberadaan CISC Regional Medan yang menjadi wadah fans club Chelsea FC di kota Medan telah memengaruhi masyarakat untuk berkegiatan secara positif di dunia hiburan olahraga dan industri kreatif. Pada komunitas CISC di Indonesia, terdapat anthem yang menjadi kebanggaan yel-yel fans Sepakbola tersebut, Anthem CISC itu berjudul This is CISC . Penelit i melakukan analisis dan pengkajian terhadap fungsi dan makna Lagu This is CISC (CISC Anthem) yang dinyanyikan oleh member Komunitas CISC di setiap pertandingan Chelsea FC yang melibatkan unsur musik dan nyanyian pada laga Liga Premier Inggris, Liga Champions, dan ajang Piala FA. Nurgiyantoro (2007, p. 30) menyebutkan, “Kajian atau pengkajian yang digunaka n dalam penelitian menyaran pada pengertian penelaahan dan penyelidikan”. Dalam hal ini, musik yang berkaitan dengan anthem memiliki posisi dan fungsi penting terhadap ritus yang dilakukan oleh fans club CISC. Merujuk kepada kamus Oxford, anthem memiliki tiga makna. Sebagai kata benda, anthem berarti: 1) sebuah lagu yang teridentifikasi milik sebuah kelompok atau golonga n, 2) sebuah lagu yang merepresentasikan identitas sebuah bangsa atau negara, 3) sebuah lagu yang kerap dinyanyikan di gereja secara bersama-sama oleh sebuah paduan suara. Pada dasarnya anthem adalah lagu yang dinyanyikan secara bersama-sama dan menjadi milik sebuah kelompok atau golongan tertentu, merepresentasikan keberadaan kelompok atau golonga n tersebut. Bisa dibilang, anthem juga menjadi perekat sebuah kelompok atau golongan, sekaligus cara menunjukkan jati diri dan identitas kelompok tersebut kepada orang lain (Firdaus, 2017). Sepakbola merupakan pertunjukan yang dapat dimaknai sebagai hal lain yang dinamakan dengan pertunjukan olahraga. Sependapat dengan Suroso (2018, p. 77) musik bisa sebagai pembuka pertunjukan ( overture ), musik memiliki fungsi mengatur dinamika jalannya pertunjukan, agar tidak memberi kesan yang monoton, dan melalui bunyi musik dalam mewujudkan penegasan. Musik memiliki fungsi pada setiap keterlibatannya dalam berbagai aspek sosial. Menurut Alan P. Merriam (1964, pp. 219–226) mengatakan “Fungsi musik merupakan masalah yang sangat penting dalam etnomusikologi, karena hal ini menyangkut makna dan tujuan pemakaian musik dalam pandangan yang luas, artinya mengapa musik tersebut digunakan demikian”.", "type": "Text" }, { "left": 69, "top": 736, "width": 469, "height": 54, "page_number": 2, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Komunitas CISC selalu mengadakan kegiatan Nonton Bareng atau disebut Nobar ketika Chelsea FC bertanding. Setiap kegiatan Nonton Bareng (Nobar) berlangsung, nyanyian-nyanyia n tersebut sangat berpengaruh terhadap suasana nonton bareng. Setiap chants dan anthem yang dinyanyikan oleh para supporter komunitas CISC, tentu memiliki makna dibalik itu semua. Abdul", "type": "Text" }, { "left": 293, "top": 803, "width": 14, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "70", "type": "Page footer" }, { "left": 64, "top": 50, "width": 264, "height": 43, "page_number": 3, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Grenek: Jurnal Seni Musik Vol. 11 No. 1 (Juni 2022) Page: 68-79 Prodi Pendidikan Musik FBS Unimed p- ISSN 2301-5349 e- ISSN 2579-8200", "type": "Text" }, { "left": 69, "top": 107, "width": 469, "height": 94, "page_number": 3, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Chaer (2012, p. 286) mengemukakan makna sebagai pengertian atau konsep yang dimiliki atau terdapat pada suatu tanda linguistik. Terkait dengan hal tersebut, Aminuddin (1998, p. 50) mengemukakan bahwa “makna merupakan hubungan antara bahasa dengan dunia luar yang disepakati bersama oleh pemakai bahasa sehingga dapat saling dimengerti. Makna sebagai penghubung bahasa dengan dunia luar sesuai dengan kesepakatan para pemakainya sehingga dapat saling dimengerti”. Makna mempunyai tiga tingkat keberadaan, menurut Djajasudarma (2009, p. 8) tiga tingkat keberadaan itu yakni:", "type": "Text" }, { "left": 82, "top": 207, "width": 367, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "a. Pada tingkat pertama, makna menjadi isi dari suatu bentuk kebahasaan.", "type": "List item" }, { "left": 82, "top": 223, "width": 321, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "b. Pada tingkat kedua, makna menjadi isi dari suatu kebahasaan.", "type": "List item" }, { "left": 82, "top": 240, "width": 455, "height": 24, "page_number": 3, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "c. Pada tingkat ketiga, makna menjadi isi komunikasi yang mampu membuahkan informa s i tertentu.", "type": "List item" }, { "left": 69, "top": 270, "width": 468, "height": 25, "page_number": 3, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Pada tingkat pertama dan kedua makna dilihat dari segi hubungannya dengan penutur, sedangkan pada tingkat ketiga makna lebih ditekankan pada makna dalam komunikasi.", "type": "Text" }, { "left": 69, "top": 312, "width": 128, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "METODE PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 69, "top": 327, "width": 468, "height": 94, "page_number": 3, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan suatu metode yang relevan dengan tujuan yang ingin dicapai. Menurut Sugiyono (2014, p. 6) menyatakan bahwa, “Metode penelitian yaitu sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisispas i masalah dalam bidang pendidikan”.", "type": "Text" }, { "left": 69, "top": 426, "width": 469, "height": 137, "page_number": 3, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan melakukan studi lapangan, observasi, dokumentasi dan wawancara. Pendekatan kualitatif adalah suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan kualitatif memiliki karakteristik alami ( Natural serfing ) sebagai sumber data langsung, deskriptif, proses lebih dipentingkan dari pada hasil. Analisis dalam penelitian kualitatif cenderung dilakukan secara analisis induktif dan makna makna merupakan hal yang esensial (Moleong, 2006, p. 4). Sampel yang diambil pada penelit ia n ini yaitu Komunitas CISC Regional Kota Medan yang memiliki struktur kepengurusan dan member sebanyak 643 orang dengan melakukan wawancara kepada Korwil (Koordinator Wilayah), yaitu saudara M. Faisal (27 Tahun).", "type": "Text" }, { "left": 69, "top": 580, "width": 113, "height": 26, "page_number": 3, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "PEMBAHASAN CISC Regional Medan", "type": "Section header" }, { "left": 69, "top": 612, "width": 468, "height": 81, "page_number": 3, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "komunitas Chelsea Indonesia Supporters Club (CISC) Regional Medan berdiri sejak tahun 2006 dan sudah berganti 7 kali masa kepemimpinan. Kegiatan dan aktivitas yang dilakukan oleh komunitas CISC Medan yaitu Nonton Bareng Sepakbola ketika Club Chelsea FC bertanding, karena komunitas ini berdiri dan hadir untuk mendukung Chelsea FC yang berasal dari Liga Primer Inggris ( English Premier League ). Selain itu, CISC Medan memiliki sejumlah aktivitas dan program dalam perputaran roda organisasi diantaranya fun futsal, fun football , bakti sosial, dan gathering wilayah.", "type": "Text" }, { "left": 293, "top": 803, "width": 14, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "71", "type": "Page footer" }, { "left": 64, "top": 50, "width": 264, "height": 43, "page_number": 4, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Grenek: Jurnal Seni Musik Vol. 11 No. 1 (Juni 2022) Page: 68-79 Prodi Pendidikan Musik FBS Unimed p- ISSN 2301-5349 e- ISSN 2579-8200", "type": "Text" }, { "left": 213, "top": 228, "width": 180, "height": 29, "page_number": 4, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Gambar 1. Logo Komunitas CISC Medan Sumber : M. Faisal, 2022.", "type": "Section header" }, { "left": 69, "top": 261, "width": 468, "height": 53, "page_number": 4, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "CISC Medan merupakan salah satu komunitas sepakbola yang ada di kota Medan dengan jumlah basis masa terbanyak. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti, terdapat 643 member aktif di komunitas ini. Hal ini mengindikasikan bahwa CISC Medan memiliki peran penting dalam perkembangan dan kemajuan komunitas-komunitas yang ada di Kota Medan.", "type": "Text" }, { "left": 197, "top": 476, "width": 213, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Gambar 2. Momen Nontong Bareng CISC Medan", "type": "Caption" }, { "left": 247, "top": 491, "width": 115, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Sumber : M. Faisal, 2022.", "type": "Text" }, { "left": 192, "top": 660, "width": 221, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Gambar 3. Kegiatan Family Gathering CISC Medan", "type": "Caption" }, { "left": 247, "top": 676, "width": 115, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Sumber : M. Faisal, 2022.", "type": "Text" }, { "left": 293, "top": 803, "width": 14, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "72", "type": "Page footer" }, { "left": 64, "top": 50, "width": 264, "height": 43, "page_number": 5, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Grenek: Jurnal Seni Musik Vol. 11 No. 1 (Juni 2022) Page: 68-79 Prodi Pendidikan Musik FBS Unimed p- ISSN 2301-5349 e- ISSN 2579-8200", "type": "Text" }, { "left": 177, "top": 390, "width": 252, "height": 25, "page_number": 5, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Gambar 4. Struktur Kepengurusan CISC Medan 2021-2023 Sumber : M. Faisal, 2022.", "type": "Caption" }, { "left": 64, "top": 438, "width": 140, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "This Is CISC (CISC Anthem)", "type": "Section header" }, { "left": 64, "top": 454, "width": 474, "height": 109, "page_number": 5, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "This Is CISC merupakan anthem atau lagu kebangsaan dari komunitas CISC (Chelsea Indonesia Supporters Club ). Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan M. Faisal selaku Koordinator Wilayah CISC Medan, lagu ini selalu dinyanyikan oleh seluruh member CISC Medan ketika sedang nonton bareng saat klub sepakbola Chelsea FC Bertanding. Lagu ini digunakan sebagai nyanyian atau chants bagi para chanters untuk menghidupkan suasana nonton bareng serta semangat untuk Club Chelsea FC. Chants merupakan nyanyian dukungan terhadap sebuah club sepakbola dalam pertandingan sepak bola yang asal suaranya dari sudut lapangan dan tribun stadion. Sedangkan chanters adalah sekelompok supporters yang melakukan nyanyian tersebut.", "type": "Text" }, { "left": 134, "top": 738, "width": 338, "height": 25, "page_number": 5, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Gambar 5. Official Music Video CISC Anthem Sumber : Youtube CISC (https://www.youtube.com/watch?v=qOPFDBFuDZc )", "type": "Caption" }, { "left": 293, "top": 803, "width": 14, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "73", "type": "Page footer" }, { "left": 64, "top": 50, "width": 264, "height": 43, "page_number": 6, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Grenek: Jurnal Seni Musik Vol. 11 No. 1 (Juni 2022) Page: 68-79 Prodi Pendidikan Musik FBS Unimed p- ISSN 2301-5349 e- ISSN 2579-8200", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 107, "width": 473, "height": 25, "page_number": 6, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Fungsi Lagu This Is CISC (CISC Anthem) Terhadap Komunitas Fans Sepakbola Chelsea Indonesia Supporters Club", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 137, "width": 474, "height": 53, "page_number": 6, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Secara umum fungsi dapat dimaknai sebagai kegunaan atau manfaat suatu hal, benda, atau yang lainnya. Berdasarkan 10 fungsi etnomusikologi dari Alan P Merriam, peneliti menemukan 5 fungsi lagu This Is CISC (CISC Anthem) terhadap Komunitas Fans Sepakbola Chelsea Indonesia Supporters Club Regional Medan, yaitu diantaranya sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 195, "width": 97, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "1. Fungsi Emosional", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 212, "width": 474, "height": 66, "page_number": 6, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Fungsi emosional merupakan fungsi yang menunjukkan bahwa fungsi musik secara luas dan pada sejumlah tingkatan sebagai sarana ekspresi emosional. Musik berfungsi sebagai suatu media bagi seseorang untuk mengungkapkan perasaan dan emosinya. Dalam membahas teks lagu, kesempatan untuk menunjukkan bahwa salah satu fitur yang luar biasa adalah mengekspresikan ide-ide dan emosi tidak terungkap dalam wacana.", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 284, "width": 474, "height": 66, "page_number": 6, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Pada lagu CISC Anthem saat dinyanyikan bersama-sama oleh komunitas Chelsea Indonesia Supporters Club Regional Medan, lagu ini benar-benar dihayati seperti layaknya lagu kebangsaan Indonesia Raya. Karena pada dasarnya, lagu ini merupakan lagu resmi CISC (Chelsea Indonesia Supporters Club) yang selalu dinyanyikan saat acara formal maupun non-formal. Bait ataupun lirik yang memiliki konsep penghayatan emosional yaitu:", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 355, "width": 199, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "This is Chelsea Indonesia Supporters Club", "type": "Text" }, { "left": 136, "top": 372, "width": 118, "height": 43, "page_number": 6, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Together we can! We love you, Chelsea! ‘till our dying dying day!", "type": "Text" }, { "left": 136, "top": 438, "width": 202, "height": 60, "page_number": 6, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "This is Chelsea Indonesia Supporters Club Together we can! We love you, Chelsea! and we’ll Keep The Blue Flag Flying High!", "type": "Text" }, { "left": 136, "top": 520, "width": 38, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Artinya:", "type": "Section header" }, { "left": 136, "top": 537, "width": 172, "height": 27, "page_number": 6, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Ini Klub Suporter Chelsea Indonesia Bersama kita bisa!", "type": "Text" }, { "left": 136, "top": 570, "width": 137, "height": 27, "page_number": 6, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Kami mencintaimu, Chelsea! 'sampai hari kematian!", "type": "Text" }, { "left": 136, "top": 619, "width": 256, "height": 61, "page_number": 6, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Ini Klub Suporter Chelsea Indonesia Bersama kita bisa! Kami mencintaimu, Chelsea! dan kami akan Menjaga Bendera Biru Terbang Tinggi!", "type": "Text" }, { "left": 68, "top": 702, "width": 91, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "2. Fungsi Hiburan", "type": "Section header" }, { "left": 69, "top": 718, "width": 468, "height": 40, "page_number": 6, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Musik memberikan fungsi hiburan di semua masyarakat. Itu perlu untuk menunjukkan bahwa perbedaan antara “murni” hiburan, yang tampaknya menjadi fitur musik tertentu dimasyarakat barat dan hiburan yang dikombinasikan dengan fungsi lainnya.", "type": "Text" }, { "left": 69, "top": 763, "width": 468, "height": 25, "page_number": 6, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Pada lagu This Is CISC (CISC Anthem), lagu ini sekaligus memiliki fungsi hiburan bagi para penggemar sepakbola klub Chelsea FC. Karena lagu ini juga sering dinyanyikan saat beebagai event berlangsung", "type": "Text" }, { "left": 293, "top": 803, "width": 14, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "74", "type": "Page footer" }, { "left": 64, "top": 50, "width": 264, "height": 43, "page_number": 7, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Grenek: Jurnal Seni Musik Vol. 11 No. 1 (Juni 2022) Page: 68-79 Prodi Pendidikan Musik FBS Unimed p- ISSN 2301-5349 e- ISSN 2579-8200", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 107, "width": 474, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "dengan iringan band maupun akustik sebagai hiburan bagi masa yang datang dalam menyaksikan Chelsea FC bertanding di Liga Premier Inggris melalui layar besar di café maupun hotel.", "type": "Text" }, { "left": 146, "top": 323, "width": 314, "height": 28, "page_number": 7, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Gambar 6. Lagu CISC Anthem saat difungsikan sebagai Sarana Hiburan Sumber : CISC", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 373, "width": 105, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "3. Fungsi Komunikasi", "type": "Section header" }, { "left": 64, "top": 390, "width": 473, "height": 94, "page_number": 7, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "This Is CISC (CISC Anthem) sebagai media komunikasi, hal ini dikarenakan lagu tersebut dapat menyatukan member-member yang ada di komunitas Chelsea Indonesia Supporters Club saat menyaksikan pertandingan sepakbola Chelsea FC melalui nonton bareng. Musik tanpa teks dan dengan teks mampu memberikan komunikasi. Namun, kita sendiri belum tentu tahu apa yang dikomunikasikan oleh musik itu, bagaimana dan kepada siapa. Musik itu sendiri bukan suatu bahasa universal yang dapat dimengerti oleh siapa saja, karna setiap jenis musik lahir dan tumbuh pada suatu masyarakat tertentu dengan kebudayaannya.", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 490, "width": 474, "height": 107, "page_number": 7, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Dalam sebuah proses komunikasi, pesan merupakan hal yang utama. Definisi pesan sendiri adalah segala sesuatu, secara verbal maupun non-verbal, yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan untuk mewujudkan motif komunikasi. Pesan pada dasranya bersifat abstrak, kemudian lambang komunikasi digunakan sebagai media untuk menyalurkan pesan berupa suara, mimik, gerak, dan bahasa. Media tersebut digunakan secara umum agar dapat dimengerti sebagai alat bantu komunikasi. Sebagai media komunikasi, sebuah lagu menyampaikan pesan melalui lirik. Lagu berperan sebagai komunikator, dan lirik lagu menjadi saluran untuk menyampaikan pesan. Pesan berupa ekspresi dari pengarang untuk mengungkapkan hal-hal yang ingin disampaikan.", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 603, "width": 474, "height": 108, "page_number": 7, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan bersama M. Faisal Sitompul selaku Koordinator Wilayah CISC Regional Medan, Lagu This Is CISC (CISC Anthem) menjadi lagu yang harus dihafal mati oleh seluruh member CISC Medan. komunikasi merupakan pesan yang disampikan kepada komunikan (penerima) dari komunikator (sumber) melalui saluran-saluran tertentu baik secara langsung atau tidak langsung dengan maksud memberikan dampak atau effect kepada komunikan sesuai yang diinginkan komunikator yang memenuhi unsur who, says what, in which chanel, to whom, with what effect . Melalui pola pikir dan hasil cipta, manusia dapat mengkomunikasikan segala sesuatu pemikiran kepada khalayak berupa gagasan, ide, atau opini yang diolah menjadi sebuah pesan komunikasi yang mudah dicerna.", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 732, "width": 115, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "4. Fungsi Perlambangan", "type": "Section header" }, { "left": 64, "top": 748, "width": 473, "height": 40, "page_number": 7, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Lagu This Is CISC (CISC Anthem) digunakan sebagai fungsi perlambangan bagi komunitas CISC Medan. Anthem ini menjadi representasi simbolis terhadap komunitas CISC Medan. Lagu ini menjadi tanda-tanda dan karakteristik komunitas fans sepakbola. Lagu ini menjadi simbol yang melambangkan", "type": "Text" }, { "left": 293, "top": 803, "width": 14, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "75", "type": "Page footer" }, { "left": 64, "top": 50, "width": 264, "height": 43, "page_number": 8, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Grenek: Jurnal Seni Musik Vol. 11 No. 1 (Juni 2022) Page: 68-79 Prodi Pendidikan Musik FBS Unimed p- ISSN 2301-5349 e- ISSN 2579-8200", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 107, "width": 471, "height": 25, "page_number": 8, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "kebesaran CISC Medan. Hal ini diungkapkan dalam penggalan lirik lagu This Is CISC (CISC Anthem) yaitu :", "type": "Text" }, { "left": 100, "top": 154, "width": 133, "height": 60, "page_number": 8, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Here, we stand in diversity for one goal to be together We’re not just ordinary fans but one big family!", "type": "Text" }, { "left": 100, "top": 237, "width": 38, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Artinya:", "type": "Section header" }, { "left": 100, "top": 270, "width": 177, "height": 60, "page_number": 8, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Di sini, kita berdiri dalam keragaman untuk satu tujuan bersama Kami bukan hanya penggemar biasa tapi satu keluarga besar!", "type": "Text" }, { "left": 195, "top": 576, "width": 215, "height": 29, "page_number": 8, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Gambar 7. Suasana Nonton Bareng CISC Medan Sumber : CISC Regional Kota Medan", "type": "Section header" }, { "left": 64, "top": 625, "width": 179, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "5. Fungsi Pengesahan Lembaga Sosial", "type": "Section header" }, { "left": 64, "top": 642, "width": 473, "height": 53, "page_number": 8, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Musik dapat memiliki peran penting dalam aktivitas sosial. Hal ini dimaksudnya sebagai identitas dari Lembaga ataupun komunitas. Bagi CISC Medan, lagu CISC Anthem memiliki peran strategis dalam pengesahan Lembaga. Karena komunitas beserta lagu ini sudah terdaftar di Kementerian Hukum dan Ham sebagai status yang sah dalam menjalankan sebuah Komunitas.", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 700, "width": 474, "height": 53, "page_number": 8, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan, dapat disimpulkan bahwa Fungsi Lagu This Is CISC (CISC Anthem) Terhadap Komunitas Fans Sepakbola Chelsea Indonesia Supporters Club Regional Medan memiliki 5 fungsi, yaitu diantaranya: 1) Fungsi Emosional, 2) Fungsi Hiburan, 3) Fungsi Komunikasi, 4) Fungsi Perlambangan, dan 5) Fungsi Pengesahan Lembaga Sosial.", "type": "Text" }, { "left": 293, "top": 803, "width": 14, "height": 13, "page_number": 9, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "76", "type": "Page footer" }, { "left": 64, "top": 50, "width": 264, "height": 43, "page_number": 9, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Grenek: Jurnal Seni Musik Vol. 11 No. 1 (Juni 2022) Page: 68-79 Prodi Pendidikan Musik FBS Unimed p- ISSN 2301-5349 e- ISSN 2579-8200", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 107, "width": 473, "height": 25, "page_number": 9, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Makna Lagu This Is CISC (CISC Anthem) Terhadap Komunitas Fans Sepakbola Chelsea Indonesia Supporters Club", "type": "Section header" }, { "left": 64, "top": 137, "width": 474, "height": 67, "page_number": 9, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Makna merupakan penghubung bahasa dengan dunia luar sesuai dengan kesepakatan para pemakainya sehingga dapat saling dimengerti. Makna diartikan sebagai pengertian atau konsep yang dimiliki atau terdapat pada suatu tanda linguistik. Lirik dalam sebuah lagu memiliki makna konseptual, baik secara logis maupun kognitif. Terlebih apabila lagu tersebut merupakan lagu kebangsaan atau sering disebut anthem.", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 209, "width": 474, "height": 25, "page_number": 9, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Berdasarkan data yang diperoleh oleh peneliti, berikut merupakan lirik lagu This Is CISC (CISC Anthem) :", "type": "Text" }, { "left": 100, "top": 256, "width": 188, "height": 60, "page_number": 9, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Come and see what we’re doing here with our passion to support you Overland and sea from Stamford Bridge we’ll keep following you", "type": "Text" }, { "left": 100, "top": 339, "width": 133, "height": 60, "page_number": 9, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Here, we stand in diversity for one goal to be together We’re not just ordinary fans but one big family!", "type": "Text" }, { "left": 100, "top": 421, "width": 199, "height": 44, "page_number": 9, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Reff : This is Chelsea Indonesia Supporters Club Together we can!", "type": "Text" }, { "left": 100, "top": 471, "width": 118, "height": 27, "page_number": 9, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "We love you, Chelsea! ‘till our dying dying day!", "type": "Text" }, { "left": 100, "top": 520, "width": 199, "height": 28, "page_number": 9, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "This is Chelsea Indonesia Supporters Club Together we can!", "type": "Text" }, { "left": 100, "top": 553, "width": 202, "height": 27, "page_number": 9, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "We love you, Chelsea! and we’ll Keep The Blue Flag Flying High!", "type": "Text" }, { "left": 100, "top": 603, "width": 66, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Terjemahan :", "type": "Text" }, { "left": 100, "top": 636, "width": 221, "height": 60, "page_number": 9, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Datang dan lihat apa yang kami lakukan di sini dengan semangat kami untuk mendukung Darat dan laut dari Stamford Bridge kami akan terus mengikutimu", "type": "Text" }, { "left": 100, "top": 718, "width": 177, "height": 61, "page_number": 9, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Di sini, kita berdiri dalam keragaman untuk satu tujuan bersama Kami bukan hanya penggemar biasa tapi satu keluarga besar!", "type": "Text" }, { "left": 293, "top": 803, "width": 14, "height": 13, "page_number": 10, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "77", "type": "Page footer" }, { "left": 64, "top": 50, "width": 264, "height": 43, "page_number": 10, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Grenek: Jurnal Seni Musik Vol. 11 No. 1 (Juni 2022) Page: 68-79 Prodi Pendidikan Musik FBS Unimed p- ISSN 2301-5349 e- ISSN 2579-8200", "type": "Text" }, { "left": 100, "top": 107, "width": 26, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Reff:", "type": "Text" }, { "left": 100, "top": 123, "width": 172, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Ini Klub Suporter Chelsea Indonesia", "type": "Text" }, { "left": 100, "top": 140, "width": 90, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Bersama kita bisa!", "type": "Text" }, { "left": 100, "top": 156, "width": 137, "height": 28, "page_number": 10, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Kami mencintaimu, Chelsea! 'sampai hari kematian!", "type": "Text" }, { "left": 100, "top": 206, "width": 172, "height": 27, "page_number": 10, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Ini Klub Suporter Chelsea Indonesia Bersama kita bisa!", "type": "Text" }, { "left": 100, "top": 239, "width": 256, "height": 27, "page_number": 10, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Kami mencintaimu, Chelsea! dan kami akan Menjaga Bendera Biru Terbang Tinggi!", "type": "Text" }, { "left": 186, "top": 290, "width": 234, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Tabel 1. Makna Lagu This Is CISC (CISC Anthem)", "type": "Section header" }, { "left": 111, "top": 305, "width": 347, "height": 478, "page_number": 10, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Teks bahasa Inggris Teks bahasa Indonesia Makna Come and see what we’re doing here Datang dan lihat apa yang kami lakukan di sini Menggambarkan komunitas CISC Medan untuk dapat menarik perhatian masyarakat di Kota Medan agar bergabung bersama mereka yang memiliki hobi yang sama with our passion to support you dengan semangat kami untuk mendukung Semangat membara dan penuh tanggung jawab dalam mendukung Chelsea FC Overland and sea from Stamford Bridge Darat dan laut dari Stamford Bridge Jarak yang sangat jauh antar benua tak menjadi penghalang komunitas CISC dalam mendukung klub Sepakbola Chelsea FC. we’ll keep following you kami akan terus mengikutimu Tetap mengikuti setiap langkah dan perjuangan Chelsea FC Here, we stand in diversity Di sini, kita berdiri dalam keragaman Menggambarkan komunitas CISC Medan yang terdiri dari komponen suku dan agama yang berbeda-beda tetapi tetap dalam satu kesatuan for one goal to be together untuk satu tujuan bersama Demi terwujudnya tujuan mendukung Chelsea FC agar lebih banyak meraih trofi dan prestasi We’re not just ordinary fans Kami bukan hanya penggemar biasa CISC Medan bukan sekedar Komunitas biasa", "type": "Table" }, { "left": 293, "top": 803, "width": 14, "height": 13, "page_number": 11, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "78", "type": "Page footer" }, { "left": 64, "top": 50, "width": 264, "height": 43, "page_number": 11, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Grenek: Jurnal Seni Musik Vol. 11 No. 1 (Juni 2022) Page: 68-79 Prodi Pendidikan Musik FBS Unimed p- ISSN 2301-5349 e- ISSN 2579-8200", "type": "Text" }, { "left": 111, "top": 110, "width": 55, "height": 26, "page_number": 11, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "but one big family!", "type": "Table" }, { "left": 111, "top": 110, "width": 353, "height": 510, "page_number": 11, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "tapi satu keluarga besar Komunitas CISC Medan memiliki sistem kekeluargaan dalam menjalankan roda organisasinya, agar terciptanya komunikasi yang baik dalam mencapai segala tujuan This is Chelsea Indonesia Supporters Club Ini Klub Suporter Chelsea Indonesia Diartikan sebagai pengungkapan nama komunitas untuk menunjukkan kebesaran Together we can! Bersama kita bisa! Dimaknai sebagai kolaborasi dalam satu kesatuan We love you, Chelsea! Kami mencintaimu, Chelsea! Pengungkapan rasa cinta dan loyalitas terhadap klub sepakbola Chelsea FC ‘till our dying dying day! 'sampai hari kematian! Loyalitas tanpa batas, bahkan sampai lanjut usia dan mati. This is Chelsea Indonesia Supporters Club Ini Klub Suporter Chelsea Indonesia Diartikan sebagai pengungkapan nama komunitas untuk menunjukkan kebesaran Together we can! Bersama kita bisa! Dimaknai sebagai kolaborasi dalam satu kesatuan We love you, Chelsea! Kami mencintaimu, Chelsea! Pengungkapan rasa cinta dan loyalitas terhadap klub sepakbola Chelsea FC and we’ll Keep The Blue Flag Flying High! dan kami akan Menjaga Bendera Biru Terbang Tinggi! Puncak dari segalanya, yaitu tetap menjaga lambang Chelsea FC dan CISC terbang tinggi yang dapat dimaknai sebagai junjungan dan tetap eksis/popular sampai kapanpun.", "type": "Table" }, { "left": 64, "top": 642, "width": 474, "height": 135, "page_number": 11, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Seperti yang sudah dijelaskan pada uraian diatas, maka lagu This Is CISC (CISC Anthem) memiliki sejumlah makna yang dapat diinterpretasikan sebagai tanda-tanda kebanggaan dan menjunjung tinggi sepakbola serta sportifitas didalamnya. Seperti yang dikemukakan oleh Djajasudarma, Makna mempunyai tiga tingkat keberadaan, yaitu: Pada tingkat pertama, makna menjadi isi dari suatu bentuk kebahasaan. Bentuk kebahasaan merupakan bentuk-bentuk baik arti leksikal maupun gramatikal, artinya bentuk kebahasaan berupa kata ataupun frase yang mempunyai nilai. Bentuk kebahasaan terdiri dari kata- kata dan kalimat yang bertujuan untuk menyampaikan pesan. Pada tingkat kedua, makna menjadi isi dari suatu kebahasaan. Pesan-pesan yang terkandung dalam lirik lagu This Is CISC (CISC Anthem ), dimaknai sebagai isi dan interpretasi dari komunitas sepakbola Chelsea Indonesia Supporters Club. Pada tingkat ketiga, makna menjadi isi komunikasi yang mampu membuahkan informasi tertentu. Lirik dalam sebuah", "type": "Text" }, { "left": 293, "top": 803, "width": 14, "height": 13, "page_number": 12, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "79", "type": "Page footer" }, { "left": 64, "top": 50, "width": 264, "height": 43, "page_number": 12, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Grenek: Jurnal Seni Musik Vol. 11 No. 1 (Juni 2022) Page: 68-79 Prodi Pendidikan Musik FBS Unimed p- ISSN 2301-5349 e- ISSN 2579-8200", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 107, "width": 473, "height": 25, "page_number": 12, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "lagu dapat menjadi sebuah ide, gagasan, serta opini yang dapat membangun suatu komunitas ataupun organisasi.", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 137, "width": 473, "height": 67, "page_number": 12, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Berdasarkan uraian tersebut, disimpulkan bahwa makna lagu This Is CISC (CISC Anthem) terhadap komunitas fans sepakbola Chelsea Indonesia Supporters Club memiliki arti semangat, dukungan, kebanggaan, serta loyalitas dalam mendukung klub Sepakbola Chelsea FC dalam keadaan dan situasi apapun, baik menang maupun kalah dalam pertandingan disetiap laga klub sepakbola Chelsea FC yang berasal dari Kota London tersebut.", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 203, "width": 15, "height": 14, "page_number": 12, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": ".", "type": "Section header" }, { "left": 64, "top": 221, "width": 63, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "SIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 64, "top": 235, "width": 471, "height": 24, "page_number": 12, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :", "type": "Text" }, { "left": 87, "top": 261, "width": 448, "height": 50, "page_number": 12, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "1. Fungsi Lagu This Is CISC (CISC Anthem) Terhadap Komunitas Fans Sepakbola Chelsea Indonesia Supporters Club Regional Medan memiliki 5 fungsi, yaitu diantaranya: 1) Fungsi Emosional, 2) Fungsi Hiburan, 3) Fungsi Komunikasi, 4) Fungsi Perlambanga n, dan 5) Fungsi Pengesahan Lembaga Sosial.", "type": "List item" }, { "left": 87, "top": 313, "width": 448, "height": 63, "page_number": 12, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "2. Makna lagu This Is CISC (CISC Anthem) terhadap komunitas fans sepakbola Chelsea Indonesia Supporters Club Regional Medan memiliki arti semangat, dukungan, kebanggaan, serta loyalitas dalam mendukung klub Sepakbola Chelsea FC dalam keadaan dan situasi apapun, baik menang maupun kalah dalam pertandingan disetiap laga klub sepakbola Chelsea FC yang berasal dari Kota London tersebut.", "type": "List item" }, { "left": 64, "top": 391, "width": 110, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 64, "top": 419, "width": 385, "height": 24, "page_number": 12, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Aminuddin (1998) Pengantar Studi Tentang Makna . Bandung: CV. Sinar Baru. Chaer, A. (2012) Linguistik Umum . Jakarta: Rineka Cipta.", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 443, "width": 471, "height": 28, "page_number": 12, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Djajasudarma, T.F. (2009) Semantik 1 : Makna Leksikal dan Gramatikal . Bandung: Refika Aditama.", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 474, "width": 471, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Firdaus, S. (2017) Sebuah Ritus Bernama Anthem . Available at:", "type": "Table" }, { "left": 99, "top": 488, "width": 419, "height": 25, "page_number": 12, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "https://www.panditfootball.com/cerita/209499/SFS/170805/sebuah-ritus-bernama-quot- anthem-quot.", "type": "List item" }, { "left": 64, "top": 515, "width": 465, "height": 39, "page_number": 12, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Merriam, Alan, P. (1964) The Anthropology Of Music . Chicago: Northwestern University Press. Moleong, L.J. (2006) Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Nurgiyantoro, B. (2007) Teori Pengkajian Fiksi . Yogyakarta: Gadjah Mada.", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 557, "width": 472, "height": 25, "page_number": 12, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Sugiyono (2014) Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,. Kualitatif, dan R&D . Bandung: Alfabeta.", "type": "List item" }, { "left": 64, "top": 582, "width": 471, "height": 27, "page_number": 12, "page_width": 596, "page_height": 843, "text": "Suroso, P. (2018) ‘Tinjauan Bentuk dan Fungsi Musik pada Seni Pertunjukan Ketoprak Dor’, Gondang: Jurnal Seni dan Budaya , 2(2), p. 62. doi:10.24114/gondang.v2i2.11283.", "type": "List item" } ]
ca7e4113-ce03-8a23-53bd-5c2284a14637
https://iptek.its.ac.id/index.php/jats/article/download/1593/1370
[ { "left": 342, "top": 56, "width": 172, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 13, Nomor 2, Agustus 2015", "type": "Page header" }, { "left": 99, "top": 773, "width": 406, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal APLIKASI: Media Informasi & Komunikasi Aplikasi Teknik Sipil Terkini Halaman 27", "type": "Page footer" }, { "left": 102, "top": 53, "width": 92, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal APLIKASI", "type": "Section header" }, { "left": 109, "top": 67, "width": 77, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN.1907-753X", "type": "Text" }, { "left": 178, "top": 103, "width": 260, "height": 29, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Rencana Kontijensi untuk Tanah Longsor di Desa Kalikuning, Pacitan, Jawa Timur", "type": "Section header" }, { "left": 159, "top": 153, "width": 297, "height": 22, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tatas, I Putu Artama Wiguna, Machsus, Tri Dani Widyastuti, Mohammad Arif Rohman", "type": "Text" }, { "left": 170, "top": 178, "width": 273, "height": 35, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pusat Studi Kebumian, Bencana, Perubahan Iklim (PSKBPI), Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya Email: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 286, "top": 231, "width": 33, "height": 8, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abstract", "type": "Section header" }, { "left": 114, "top": 248, "width": 378, "height": 163, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Contingency plan (CP) is part of the concept of disaster risk management as a mitigation measure in the form of a document as a complement to emergency disaster management plans. In addition, it is a systematic effort that aims to disaster preparedness, such as landslide. On January 2, 2011, landslides occurred in Desa Kalikuning which is about 16 kilometers to the northeast Pacitan City. There were no victims but some houses got damaged. However, according to previous investigations, potential landslides would occur. If the landslide occurred, the possibility of the affected area was in RT 1, 2, 3 RW IX which is located in the \"bowl\" of potential landslides. Contingency plans were needed to prepare the possibility of landslides. The method used in this study was Focus Group Discussion (FGD) which involved stakeholders. Based on the results of FGD, to establish the document of CP involved several steps which were the hazard assessment, hazard determination, the determination of scenario, the determination of policy, and the planning of section allocation. The planning of section allocation was divided into management and coordination, evacuation, logistics, healthcare, transportation, communications, and infrastructure. These five factors were performed according to the instructions of Pacitan regent. In addition, there was some gap between the need and availability of resources such as the lack of corpse bags, evacuation equipment, etc while there was excessive availability of medical personnel.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 424, "width": 186, "height": 8, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Keywords: contingency plans, landslide, Pacitan.", "type": "Text" }, { "left": 286, "top": 450, "width": 34, "height": 8, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abstrak", "type": "Section header" }, { "left": 114, "top": 467, "width": 375, "height": 235, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Rencana kontijensi merupakan bagian dari konsep manajemen resiko bencana sebagai upaya mitigasi yang berupa dokumen sebagai pelengkap rencana penanggulangan kedaruratan bencana. Rencana kontijensi merupakan upaya sistematis yang bertujuan untuk kesiapsiagaan bencana, misalnya bencana tanah longsor. Pada tanggal 2 Januari 2011, longsor terjadi di Desa Kalikuning yang berjarak sekitar 16 kilometer ke arah timur laut Pacitan Kota. Tidak ada korban pada waktu itu kecuali beberapa rumah mengalami kerusakan. Namun, menurut penyelidikan sebelumnya, longsor berpotensi akan terjadi. Jika tanah longsor terjadi, kemungkinan daerah yang terkena adalah di Rukun Tetangga (RT) 1, 2, 3 dalam Rukun Warga (RW) IX yang terletak di dalam \"mangkuk\" longsor yang potensial terjadi. Untuk menyiapkan segala sesuatu apabila hal tersebut benar terjadi maka perlu dilakukan penyusunan rencana kontijensi. Metode yang digunakan adalah dengan Focus Group Dicussion (FGD). Kegiatan tersebut dilakukan dengan melibatkan beberapa stakeholder , yaitu perwakilan Komunitas di Kalikuning, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan dinas pemerintah setempat yang terkiat dengan kesehatan, informasi, transportasi, konstruksi, sosial, termasuk lembaga militer. Berdasarkan hasil FGD, dokumen rencana kontingensi didirikan melibatkan beberapa langkah, yaitu penilaian bahaya, penentuan insiden bahaya, penentuan skenario, penentuan kebijakan, dan perencanaan alokasi sektoral. Perencanaan alokasi sektoral dibagi dalam manajemen dan koordinasi, evakuasi, logistik, kesehatan, transportasi, komunikasi, dan infrastruktur. Kelima sektor tersebut bergerak atas instruksi Bupati Pacitan atau yang ditunjuk, dengan koordinasi utama ada pada sektor manajemen dan koordinasi. Selain itu, ada beberapa kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan sumber daya seperti kurangnya kantong mayat, alat evakuasi, dll. Sedangkan kebutuhan yang telah melebihi kebutuhan adalah terkait dengan jumlah tenaga medis.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 711, "width": 209, "height": 8, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kata kunci: rencana kontinjensi, longsor, Pacitan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 56, "width": 169, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 13, Nomor 2, Agustus 2015", "type": "Page header" }, { "left": 94, "top": 773, "width": 402, "height": 12, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal APLIKASI: Media Informasi & Komunikasi Aplikasi Teknik Sipil Terkini Halaman 28", "type": "Page footer" }, { "left": 406, "top": 51, "width": 92, "height": 26, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal APLIKASI ISSN.1907-753X", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 102, "width": 89, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Pendahuluan", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 118, "width": 197, "height": 249, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Desa Kalikuning, Kabupaten Pacitan mengalami longsor pada tanggal 2 Januari 2011. Longsor terjadi di Dusun Sono. Desa Kalikuning yang berada di Kecamatan Tulakan ini berlokasi di timur laut Pacitan Kota (lihat Gambar 1). Posisi astronomis Dusun Sono ada pada kisaran koordinat UTM 524522 meter timur; 9101831 meter selatan. Perjalanan ke Dusun Sono dapat di- tempuh melalui perjalanan darat dengan durasi antara satu sampai dengan dua jam perjalanan dari pusat pemerintahan, Kabupaten Pacitan. Sedangkan jarak horisontal antara kedua lokasi tersebut sekitar 16 Km (Tatas, dkk. 2011).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 378, "width": 197, "height": 233, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 2 menunjukkan Peta Situasi Dusun Sono, lokasi utama tanah longsor. Warga memberikan informasi bahwa retakan telah terjadi pada pertengahan Tahun 2010 yang berupa retakan tanah yang memanjang. Tang- gal 30 Desember 2010 terjadi hujan deras. Masyarakat sepertinya telah memahami potensi yang mungkin terjadi akibat peristiwa alam tersebut sehingga masyarakat memutuskan mengungsi pada hari itu. Selang dua hari, Tanggal 2 Januari 2011, terjadi longsor pada bukit di sisi selatan Telaga Sono (Tatas, dkk. 2011).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 622, "width": 197, "height": 122, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Longsor yang merupakan gerakan mas- sa tanah, sering terjadi pada lereng alami maupun lereng buatan. Fenomena tersebut merupakan usaha dari lapisan permukaan tanah untuk mencari kese- imbangan baru. Hal tersebut akibat adanya gangguan yang menyebabkan terjadinya pengurangan kuat geser serta", "type": "Text" }, { "left": 302, "top": 102, "width": 197, "height": 186, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "peningkatan tegangan geser tanah. Selain kondisi topografi yang miring, pemicu lainnya adalah air hujan dan gempa bumi (Priyono, 2008). Pengu- rangan kuat geser tanah di alam karena kondisi geologi yaitu jenis dan tekstur (komposisi) tanah pembentuk lereng. Kondisi geologi tersebut berupa sensivitas sifat-sifat tanah lempung karena adanya lapisan tanah shale , loose , pasir lepas, dan bahan organik (Suryolelono K.B, 2002).", "type": "Text" }, { "left": 302, "top": 299, "width": 197, "height": 249, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada konsep penanggulangan bencana, salah satu bentuknya adalah manajemen risiko bencana. Pada tahap tersebut, diupayakan bila terjadi peristiwa bencana, kerusakan, dan kerugian dengan skala dampak yang cukup besar dapat dihindari, atau diminimalisir. Semua potensi risiko kejadian bencana di suatu wilayah, diidentifikasi dan kemudian diukur tingkatannya dengan metode analisis risiko. Berdasarkan tingkat risiko dari masing-masing kejadian, dapat dilakukan upaya untuk mengurangi ancaman dan dampak yang akan ditimbulkan, yang sering disebut sebagai upaya mitigasi.", "type": "Text" }, { "left": 302, "top": 559, "width": 197, "height": 169, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Salah satu bentuk upaya mitigasi tersebut berupa rencana kesiapsiagaan untuk mengantisipasi datangnya ben- cana yang disebut dengan Rencana Kontijensi (Renkon). Rencana Kontin- jensi diperlukan sebagai acuan apabila sebuah kejadian bencana betul-betul terjadi. Rencana ini menjelaskan ten- tang siapa saja yang harus terlibat dan tugas atau peranan setiap komponen manakala terjadi peristiwa bencana.", "type": "Text" }, { "left": 342, "top": 56, "width": 172, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 13, Nomor 2, Agustus 2015", "type": "Page header" }, { "left": 99, "top": 773, "width": 406, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal APLIKASI: Media Informasi & Komunikasi Aplikasi Teknik Sipil Terkini Halaman 29", "type": "Page footer" }, { "left": 102, "top": 53, "width": 92, "height": 25, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal APLIKASI ISSN.1907-753X", "type": "Section header" }, { "left": 99, "top": 259, "width": 266, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 1 . Posisi lokasi studi dan perkiraan luasan longsor", "type": "Caption" }, { "left": 99, "top": 299, "width": 197, "height": 249, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dalam siklus perencanaan dan penang- gulangan bencana, rencana kontinjensi ini masuk dalam fase kesiapsiagaan menghadapi datangnya saat bencana. Secara lengkap Konsep Perencanaan dan Penanggulangan Bencana yang direkomendasikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini ditunjukkan dalam Gambar 2. Dengan adanya longsor di Desa Kalikuning pada 12 Januari 2011, yang memberi bekas akan adanya longsor susulan berupa garis-garis amblesan tanah, maka perlu disusun Rencana Kontijensi untuk menanggulangi potensi bencana tersebut.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 559, "width": 197, "height": 106, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Terkait dengan kondisi tersebut, kajian ini dimaksudkan untuk menyusun Rencana Kontinjensi untuk menghadapi bencana tanah longsor di Desa Kali- kuning, Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan. Diharapkan melalui rencana yang sudah dibuat ini seluruh stake-", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 670, "width": 198, "height": 74, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "holder yang terkait dapat mengetahui dan ikut terlibat secara aktif dalam menyiapkan kesiapsiagaan menghadapi bencana yang mungkin terjadi. Rencana kontijensi tersebut disusun sebelum", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 299, "width": 197, "height": 169, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "kedaruratan/kejadian bencana, dengan sifat rencana yang terukur. Cakupan kegiatan dalam dokumen rencana kon- tijensi adalah spesifik yang dititik- beratkan pada kegiatan untuk mengha- dapi keadaan darurat. Dalam dokumen rencana kontijensi, hanya memuat satu jenis ancaman bencana ( single hazard ) dengan pelaku yang terlibat sebatas pada ancaman tersebut (Triutomo, dkk. 2011).", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 676, "width": 197, "height": 43, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 2 . Jenis perencanaan dalam penanggulangan bencana (Triutomo, dkk. 2011).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 56, "width": 169, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 13, Nomor 2, Agustus 2015", "type": "Page header" }, { "left": 94, "top": 773, "width": 402, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal APLIKASI: Media Informasi & Komunikasi Aplikasi Teknik Sipil Terkini Halaman 30", "type": "Page footer" }, { "left": 406, "top": 51, "width": 92, "height": 14, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal APLIKASI", "type": "Section header" }, { "left": 413, "top": 66, "width": 77, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN.1907-753X", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 102, "width": 82, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Metodologi", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 118, "width": 197, "height": 27, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Metode yang digunakan untuk me- nyusun Rencana Kontijensi (Renkon)", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 150, "width": 197, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "dapat dilihat pada Gambar 3. Tahapan", "type": "Text" }, { "left": 302, "top": 102, "width": 197, "height": 59, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "penyusunan meliputi penilaian bahaya, penentuan kejadian, pengembangan skenario, penetapan kebijakan strategi. Selanjutnya melakukan analisis", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 407, "width": 344, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 3 . Tahapan Penyusunan Rencana Kontijensi (Triutomo, dkk. 2011).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 434, "width": 191, "height": 186, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "kesenjangan dengan membandingkan perkiraan kebutuhan apabila bencana yang dimaksud terjadi dengan keter- sediaan sumberdaya yang dimiliki dan pada tahap akhir disusun rencana tindak lanjut. Tahapan-tahapan ter- sebut terdapat pada dokumen Renkon. Setelah dokumen berhasil disusun, maka tahapan selanjutnya adalah melakukan proses formalisasi yaitu suatu proses penetapan keabsahan dokumen Renkon.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 631, "width": 191, "height": 90, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Analisis risiko dilakukan terhadap satu jenis ancaman yang sudah diidentifi- kasi sebelumnya, yaitu ancaman tanah longsor. Analisis risiko dilakukan dengan menggunakan formula sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 102, "top": 732, "width": 157, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Risiko = Probabilitas x Dampak", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 434, "width": 191, "height": 218, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Variabel Probabilitas ( probability = P) menyatakan kemungkinan atau freku- ensi kejadian dari sebuah ancaman bencana. Sedangkan variabel Dampak ( Impact = I) menyatakan besarnya dampak atau akibat apabila sebuah bencana terjadi. Analisis risiko secara kualitatif dipakai sebagai pendekatan untuk menentukan tingkat risiko ancaman yang sudah diidentifikasi. Pada analisis risiko ini digunakan lima klasifikasi yang menunjukkan tingka- tan/level dari variabel probabilitas dan dampak.", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 662, "width": 191, "height": 91, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Variabel probabilitas dikategorikan menjadi lima klasifikasi, yaitu pasti, kemungkinan besar, kemungkinan terjadi, kemungkinan kecil, dan ke- mungkinan sangat kecil sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 1, sedangkan", "type": "Text" }, { "left": 342, "top": 56, "width": 172, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 13, Nomor 2, Agustus 2015", "type": "Page header" }, { "left": 99, "top": 773, "width": 406, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal APLIKASI: Media Informasi & Komunikasi Aplikasi Teknik Sipil Terkini Halaman 31", "type": "Page footer" }, { "left": 102, "top": 53, "width": 92, "height": 25, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal APLIKASI ISSN.1907-753X", "type": "Section header" }, { "left": 99, "top": 102, "width": 191, "height": 75, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "variabel dampak dikategorikan men- jadi lima klasifikasi, yaitu sangat parah, parah, sedang, ringan dan sangat ringan sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 2.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 197, "width": 191, "height": 25, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tabel 1 . Klasifikasi tingkatan dan kriteria untuk variabel probabilitas (Triutomo,", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 226, "width": 186, "height": 151, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "dkk. 2011) Bobot Level Probabilitas Penjelasan Kriteria Probabilitas 5 Pasti Hampir dipastikan 80 - 99% 4 Kemungkinan besar 60 – 80% terjadi 3 Kemungkinan terjadi 40 – 60% terjadi 2 Kemungkinan Kecil 20 – 40% terjadi 1 Kemungkian sangat kecil 0 – 20% terjadi", "type": "Table" }, { "left": 99, "top": 407, "width": 191, "height": 174, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tabel 2 . Klasifikasi tingkatan dan kriteria untuk variabel dampak (Triutomo, dkk. 2011) Bobot Level Dampak Penjelasan Kriteria Dampak 5 Sangat parah 80 - 99% wilayah hancur/lumpuh total 4 Parah 60 – 80% wilayah hancur 3 Sedang 40 – 60% wilayah terkena rusak 2 Ringan 20 – 40% wilayah yang rusak 1 Sangat Ringan Kurang dari 20% wilayah rusak", "type": "Table" }, { "left": 99, "top": 597, "width": 191, "height": 154, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sedangkan untuk melakukan analisa risiko digunakan Matriks Probabilitas- Dampak sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 4. Tabel 2 dipakai sebagai sarana untuk menentukan tingkat risiko yang terjadi dari kombinasi setiap nilai probabilitas dan dampak dari setiap jenis ancaman. Penentuan nilai dari masing-masing cell matriks dilakukan secara sub-", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 102, "width": 191, "height": 59, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "yektif, dimana dalam hal ini bobot lebih besar diberikan untuk variabel dampak ( impact ) dibandingkan dengan probabilitas.", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 307, "width": 191, "height": 24, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 4 . Analisa Risiko dengan Metode Matriks Probabilitas-Dampak", "type": "Table" }, { "left": 323, "top": 336, "width": 101, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "(Triutomo, dkk. 2011)", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 365, "width": 191, "height": 186, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dari Gambar 4 dapat dijelaskan bahwa bila probabilitas kejadian adalah kemungkinan sangat kecil dan dampak kejadian adalah sangat ringan, maka tingkat risiko adalah rendah. Bila probabilitas kejadian adalah pasti dan dampak kejadian adalah sangat parah, maka tingkat risiko adalah tinggi. Bila probabilitas kejadian adalah kemung- kinan besar dan dampak kejadian adalah ringan, maka tingkat risiko adalah sedang.", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 562, "width": 191, "height": 106, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Aspek yang terkena dampak bencana dapat dikategorikan menjadi 5, yaitu aspek penduduk, sarana, dan prasara- na, ekonomi, pemerintahan dan ling- kungan (Triutomo, dkk. 2011). Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pengukuran dampak tersebut adalah:", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 679, "width": 191, "height": 74, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "a. Dampak pada penduduk dapat be- rupa kematian, cidera, hilang, pe- ngungsian, dll. Sebelum melakukan perhitungan dampak tersebut perlu diperkirakan jumlah dan komposisi", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 56, "width": 169, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 13, Nomor 2, Agustus 2015", "type": "Page header" }, { "left": 94, "top": 773, "width": 402, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal APLIKASI: Media Informasi & Komunikasi Aplikasi Teknik Sipil Terkini Halaman 32", "type": "Page footer" }, { "left": 406, "top": 51, "width": 92, "height": 26, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal APLIKASI ISSN.1907-753X", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 102, "width": 188, "height": 27, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "penduduk yang terancam berdasarkan worst scenario .", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 134, "width": 191, "height": 58, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "b. Dampak pada aspek sarana dan prasarana dapat berupa kerusakan jalan, jembatan, instalasi air, listrik maupun rumah penduduk.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 197, "width": 191, "height": 59, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "c. Dampak pada aspek ekonomi dapat berupa kerusakan pasar, gagal panen, terganggunya perekonomian, perdaga- ngan, dan transportasi.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 261, "width": 191, "height": 74, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "d. Dampak pada aspek pemerintah dapat berupa kerusakan dokumen/ar- sip, peralatan kantor, dan bangunan pemerintahan, serta jalannya proses pemerintahan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 340, "width": 191, "height": 59, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "e. Dampak pada aspek lingkungan dapat berupa rusaknya kelestarian alam, obyek wisata, dan pencemaran lingkungan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 410, "width": 191, "height": 90, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sebelum melakukan pengukuran dam- pak perlu diperkirakan sebaran atau luasan daerah terdampak sehingga perkiraan jumlah penduduk dan daerah terancam dapat diperkirakan dengan lebih tepat.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 511, "width": 191, "height": 233, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Selanjutnya pada Tahap Analisis Kesenjangan, salah satu metode yang dapat digunakan adalah dengan melakukan Focus Group Discussion (FGD). Metode ini dipilih karena Dokumen Renkon harus disusun secara bersama-sama oleh para stakeholder yang multi sektor yang memiliki peran dalam penanggulangan bencana. FGD yang dilakukan dengan mengundang para pemangku jabatan yang dapat dilibatkan bila bencana tersebut terjadi. Para pemangku ke- pentingan tersebut dapat dari instansi pemerintah, Lembaga Swadaya Ma-", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 102, "width": 191, "height": 27, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "syarakat, Perkumpulan Sosial, dan tokoh masyarakat setempat.", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 150, "width": 142, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. Hasil dan Pembahasan", "type": "Section header" }, { "left": 308, "top": 166, "width": 191, "height": 185, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penilaian Bahaya Bencana tanah longsor sudah pernah terjadi dan tidak menutup kemung- kinan akan terjadi lagi pada lokasi yang sama. Kejadian ini dapat dijadikan acuan dalam penentuan ancaman bencana serupa di masa mendatang. Dengan demikian dapat diidentifikasi bahwa ancaman yang berisiko tinggi dan yang paling mungkin terjadi adalah tanah longsor pada lokasi eksisting.", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 362, "width": 191, "height": 217, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Longsor tersebut diiringi dengan suara yang bergemuruh. Akibat longsor, Sungai Sono saat itu tertutup material longsor, dan terbentuklah tampungan kecil selama beberapa hari. Di beberapa tempat lain, juga mengalami retakan dan amblesan (Gambar 5a dan 5b). Retakan dan amblesan ada di permukiman warga, jalan akses dan sekolah. Luasan longsor yang telah terjadi pada Tanggal 2 Januari 2011 adalah 12.000 meter persegi (asumsi adalah jarak horisontal pada gambar (Tatas, dkk. 2011).", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 590, "width": 191, "height": 154, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Secara khusus untuk faktor dampak, penilaian dilakukan terhadap beberapa faktor dampak yang meliputi dampak terhadap manusia, dampak terhadap infrastruktur/sarana prasarana, dampak terhadap lingkungan, dampak terhadap ekonomi, dampak terhadap pemerintah (Triutomo, dkk. 2011). Selanjutnya dilakukan penilaian detail khusus untuk jenis ancaman bahaya tersebut.", "type": "Text" }, { "left": 342, "top": 56, "width": 172, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 13, Nomor 2, Agustus 2015", "type": "Page header" }, { "left": 99, "top": 773, "width": 406, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal APLIKASI: Media Informasi & Komunikasi Aplikasi Teknik Sipil Terkini Halaman 33", "type": "Page footer" }, { "left": 102, "top": 53, "width": 92, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal APLIKASI ISSN.1907-753X", "type": "Section header" }, { "left": 99, "top": 196, "width": 414, "height": 23, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 5. Gambaran umum longsor di Desa Tulakan dan Potensi Longsor Lanjutan (Tatas, dkk. 2011)", "type": "Caption" }, { "left": 99, "top": 545, "width": 415, "height": 22, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 6. Prakiraan luasan longsor yang kemungkinan akan terjadi (garis sambung) dan longsor yang telah terjadi, garis putus-putus (Pusat Studi Kebumian dan Bencana, 2012)", "type": "Caption" }, { "left": 99, "top": 584, "width": 197, "height": 163, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sebelum dilakukan penilaian deteil terlebih dahulu dilakukan pendalaman terhadap kedua jenis ancaman tersebut. Pendalaman ini dimaksudkan agar terdapat kesamaan persepsi terhadap pengertian dan cakupan serta upaya mitigasi yang telah dilakukan terhadap keduanya. Berdasarkan hasil penilaian detail diperoleh bahwa jenis ancaman tanah longsor dinilai memiliki risiko lebih tinggi dibanding jenis ancaman lainnya, misalkan kebakaran hutan,", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 584, "width": 197, "height": 135, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "tsunami, dan lain-lain. Satu dokumen Renkon memuat satu jenis bencana. Sedangkan jenis bencana yang lain juga memiliki dokumen Renkon tersendiri. Oleh karena itu, tanah longsor dipilih sebagai jenis ancaman yang paling tinggi atau diprioritaskan. Tahapan se- lanjutnya adalah dilakukan pengemba- ngan skenario kejadian berdasarkan ancaman terpilih.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 722, "width": 99, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penentuan Kejadian", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 56, "width": 169, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 13, Nomor 2, Agustus 2015", "type": "Page header" }, { "left": 94, "top": 773, "width": 402, "height": 12, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal APLIKASI: Media Informasi & Komunikasi Aplikasi Teknik Sipil Terkini Halaman 34", "type": "Page footer" }, { "left": 406, "top": 51, "width": 92, "height": 26, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal APLIKASI ISSN.1907-753X", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 102, "width": 197, "height": 39, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Mengingat hanya ada satu jenis anca- man yang sangat berisiko tinggi, maka dalam penentuan risiko dapat langsung", "type": "Text" }, { "left": 302, "top": 102, "width": 194, "height": 39, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ditetapkan tanah longsor sebagai priori- tas utama kejadian yang harus ditang- gulangi.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 156, "width": 230, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tabel 3 . Penentuan Skala Probabilitas dan Dampak", "type": "Text" }, { "left": 90, "top": 173, "width": 411, "height": 92, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "No. Jenis ancaman Probabilitas (frekuensi) Dampak Akibat Kejadian Manusia Lingkungan Infrastruktur Ekonomi Pemerintahan 1 Tanah Longsor 5 5 5 5 4 3 2 Ancaman lain (mis. ada) 3 1 3 4 3 2", "type": "Table" }, { "left": 90, "top": 277, "width": 56, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Keterangan :", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 297, "width": 399, "height": 297, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Probabilitas Kejadian Dampak Kejadian Skala Probabilitas terjadi dalam 1 tahun kedepan : Dampak Kerugian yang ditimbulkan (khusus di wilayah terancam): 5 Pasti (hampir dipastikan 80 - 99%). 5 Sangat Parah (80% - 99% wilayah hancur dan lumpuh total) 4 Kemungkinan besar (60 – 80%) 4 Parah (60 – 80% wilayah hancur) 3 Kemungkinan terjadi (40-60%) 3 Sedang (40 - 60 % wilayah terkena berusak) 2 Kemungkinan Kecil (20 – 40%) 2 Ringan (20 – 40% wilayah yang rusak) 1 Kemungkian sangat kecil (kurang 20%) 1 Sangat Ringan (kurang dari 20% wilayah rusak) Penentuan risiko ini dapat diperkuat dengan adanya kesepakatan bersama dengan stakeholder maupun dengan instansi terkait atau lintas sektoral secara bersama-sama. Tahapan selanjut- nya adalah dilakukan pengembangan skenario kejadian berdasarkan ancaman terpilih.", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 605, "width": 197, "height": 90, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan hasil penilaian bahaya, diketahui bahwa jenis risiko yang paling tinggi adalah kejadian tanah longsor (Tatas, 2011). Beberapa kejadian yang perlu dipertimbangkan sebagai dasar penyusunan skenario adalah:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 706, "width": 197, "height": 42, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Waktu kejadian. Waktu kejadian tanah longsor ini akan menentukan bentuk respon yang diberikan. Waktu", "type": "Text" }, { "left": 302, "top": 472, "width": 197, "height": 201, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "kejadian malam hari berpotensi me- nimbulkan jumlah korban yang lebih banyak di permukiman, karena para penghuninya sedang tertidur lelap. sedangkan pagi, siang, atau sore kemungkinan jumlah korbannya lebih sedikit, karena para peghuninya sedang pergi keluar rumah untuk berbagai keperluan. Seperti yang telah terjadi, waktu kejadian biasanya terjadi di malam hari yang diawali dengan curah hujan tinggi selama beberapa hari sebelumnya.", "type": "Text" }, { "left": 302, "top": 678, "width": 197, "height": 43, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Lokasi kejadian: Kemungkinan terja- di tanah longsor tetap pada lokasi eksisting (Gambar 6).", "type": "Text" }, { "left": 302, "top": 725, "width": 197, "height": 27, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. Intensitas: Kejadian tanah longsor ini bisa lebih dari satu kali, sangat dipe-", "type": "Text" }, { "left": 342, "top": 56, "width": 172, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 13, Nomor 2, Agustus 2015", "type": "Page header" }, { "left": 99, "top": 773, "width": 406, "height": 13, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal APLIKASI: Media Informasi & Komunikasi Aplikasi Teknik Sipil Terkini Halaman 35", "type": "Page footer" }, { "left": 102, "top": 53, "width": 92, "height": 14, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal APLIKASI", "type": "Section header" }, { "left": 109, "top": 67, "width": 77, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN.1907-753X", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 102, "width": 197, "height": 43, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ngaruhi oleh kondisi intensitas hujan dan kondisi kemiringan lereng di lokasi kejadian.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 150, "width": 198, "height": 58, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4. Lama Kejadian: Pada tanah longsor waktunya bisa sangat singkat yaitu hanya hitungan menit atau kurang dari satu jam.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 213, "width": 198, "height": 297, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5. Area yang terdampak: Longsoran tanah dapat menimbulkan risiko rusak atau hancurnya bangunan atau benda- benda lain yang berada diatas permu- kaan tanah yang mengalami longsor. Jadi area terdampak nya bisa meliputi: penduduk, permukiman, persawahan, infrastruktur, dll. Kondisi permukiman yang mungkin terkena dampak dari longsorang tanah dapat dilikat pada sketsa seperti pada Gambar 5 dan 6. 6. Hal-hal lain yang berpengaruh: Hal- hal ini yang sangat berpengaruh terhadap timbulnya kejadian tanah longsor ini diantaranya: intensitas hujan yang lebat dalam kurun waktu yang cukup lama, kondisi kemiringan lereng, gundulnya pohon atau hutan pada lereng, dan lain-lain.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 515, "width": 197, "height": 138, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pengembangan Skenario Untuk dapat membuat rencana pengem- bangan skenario kejadian, maka perlu diidentifikasi masyarakat (data demo- grafi penduduk) dan daerah yang terancam berdasarkan peta wilayah, sehingga besaran atau luasan dampak yang diakibatkannya dapat diprediksi dengan tepat.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 664, "width": 198, "height": 90, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan hasil diskusi dengan para pakar dan stakeholder selama FGD berlangsung, disepakati bahwa pengem- bangan skenario kejadiannya adalah ”Tanah longsor terjadi pada malam hari sekitar pukul 24.00 di lokasi eksisting", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 102, "width": 198, "height": 106, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "dengan intensitas satu kali kejadian yang lamanya 5 (lima) menit, sedang- kan area yang terdampak adalah kawa- san permukiman penduduk di satu Dusun Sono” (Pusat Studi Kebumian dan Bencana, 2012). Lokasi dan area dampak dapat dilihat pada Gambar 6.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 219, "width": 198, "height": 122, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan Gambar 6, potensi longsor lanjutan diperkirakan seluas 250.000 meter persegi (Tatas, dkk. 2011). Longsor pada Tanggal 2 Januari 2011 tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Namun potensi longsor selanjut- nya berada di jalan akses, sekolah serta permukiman warga Dusun Sono.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 346, "width": 197, "height": 170, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kemungkinan longsor tersebut akan terjadi di RT 1/IX, RT 2/IX serta RT 3/IX yang terletak di dalam “mangkuk” potensi longsor (Gambar 5.b). Jumlah kepala keluarga (KK) dan penduduk masing-masing RT tersebut berturut- turut adalah sebagai berikut 29 KK, 183 jiwa; 10 KK, 45 jiwa dan 8 KK, 38 jiwa (sumber: papan informasi posko ban- tuan) (Pusat Studi Kebumian dan Bencana, 2012).", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 521, "width": 198, "height": 233, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penetapan Kebijakan Strategi Setelah mengetahui pengembangan skenario terjadinya bencana, langkah selanjutnya adalah menetapkan kebija- kan dan strategi penanganan bencana yang meliputi kebijakan dan strategi. Kebijakan penanganan tanggap darurat, jika bencana tersebut terjadi, dimaksud- kan untuk memberikan arahan atau pedoman bagi stakeholders maupun sektor-sektor terkait untuk dapat melak- sanakan kegiatan tanggap darurat terse- but. Diperlukan kesepakatan bersama untuk membuat rencana tanggap darurat ini dan hasilnya dijadikan suatu kebi-", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 56, "width": 169, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 13, Nomor 2, Agustus 2015", "type": "Page header" }, { "left": 94, "top": 773, "width": 402, "height": 12, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal APLIKASI: Media Informasi & Komunikasi Aplikasi Teknik Sipil Terkini Halaman 36", "type": "Page footer" }, { "left": 406, "top": 51, "width": 92, "height": 26, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal APLIKASI ISSN.1907-753X", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 102, "width": 197, "height": 59, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "jakan yang sifatnya mengikat. Kebija- kan tersebut dapat meliputi penetapan waktu tanggap darurat, layanan pengo- batan, dan penyiapan alat dan material.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 172, "width": 197, "height": 106, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sedangkan strategi penanganan tanggap darurat bertujuan untuk melaksanakan kebijakan tersebut dengan efektif dan efisien. Untuk itu diperlukan pembuatan tugas dan tanggung jawab masing- masing sektor sesuai dengan sumber- daya dan kompetensi yang dimilikinya.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 289, "width": 194, "height": 58, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kebijakan dalam mengantisipasi anca- man tanah longsor adalah sebagai beri- kut (Pusat Studi Kebumian dan Benca- na, 2012):", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 352, "width": 200, "height": 43, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "a. Mengkoordinasikan kegiatan pena- nganan tanah longsor secara integratif yang berbasis masyarakat.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 400, "width": 198, "height": 43, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "b. Rehabilitasi dan revitalisasi sarana prasarana terkait dengan kebutuhan pelayanan minimal.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 447, "width": 198, "height": 43, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "c. Penanganan masalah sosial di tempat evakuasi secara cepat, tepat, dan terpa- du.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 495, "width": 198, "height": 43, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "d. Pemenuhan pelayanan sosial dasar secara terpadu dan optimal bagi semua korban.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 543, "width": 195, "height": 27, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "e. Penyediaan informasi penanggula- ngan bencana yang akurat.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 574, "width": 197, "height": 59, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "f. Mengkoordinasikan dan memobili- sasi kelompok strategis Penanggulangan Bencana dalam operasional tanggap da- rurat.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 638, "width": 198, "height": 27, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "g. Penanganan/pemulihan darurat pada saat tanggap darurat.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 670, "width": 198, "height": 27, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "h. Penanganan gawat darurat medik terhadap korban.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 701, "width": 194, "height": 27, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "i. Penanganan kesehatan untuk mengu- rangi risiko munculnya penyakit.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 733, "width": 191, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "j. Pengelolaan bantuan secara optimal.", "type": "Text" }, { "left": 302, "top": 102, "width": 197, "height": 75, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "k. Dalam hal kejadian bencana yang mengakibatkan tidak berjalannya fungsi pelayanan kesehatan setempat, kendali operasional diambil alih secara berjen- jang ke tingkat yang lebih tinggi.", "type": "Text" }, { "left": 302, "top": 181, "width": 194, "height": 27, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "l. Perlu dilakukan monitoring dan eva- luasi.", "type": "Text" }, { "left": 302, "top": 213, "width": 197, "height": 27, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "m. Pengadaan tempat pengungsian yang memadai.", "type": "Table" }, { "left": 302, "top": 245, "width": 197, "height": 74, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Strategi dalam mengantisipasi ancaman tanah longsor adalah sebagai berikut: a. Merealisasikan koordinasi kegiatan penanganan bilamana terjadi tanah longsor yang berbasis masyarakat.", "type": "Text" }, { "left": 302, "top": 324, "width": 197, "height": 43, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "b. Menyediakan/memfasilitasi sarpras terkait dengan kebutuhan pelayanan minimal.", "type": "Text" }, { "left": 302, "top": 372, "width": 197, "height": 74, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "c. Memerintahkan seluruh dinas instan- si lembaga masyarakat untuk mengerah- kan semua sumber daya dengan mem- pergunakan prasarana dan sarana yang dimiliki masing-masing sektor.", "type": "Text" }, { "left": 302, "top": 451, "width": 197, "height": 107, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "d. Menyediakan sarana mobilitas pe- ngungsi antara lain; angkutan barang, angkutan pengungsi, ambulance , medis dan para medis dan obat-obatan dalam upaya memberiakan perlindungan dan pelayanan kesehatan kepada para penggungsi.", "type": "Text" }, { "left": 302, "top": 562, "width": 194, "height": 59, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "e. Melakukan pengawasan dan pengen- dalian, monitoring serta evaluasi terha- dap sektor-sektor operasional di lapa- ngan.", "type": "Text" }, { "left": 302, "top": 626, "width": 197, "height": 74, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "f. Menempatkan kelompok-kelompok strategis sesuai bidang masing-masing ke lokasi bencana dan segera mela- kukan tindakan sesuai tugasnya yang sudah tersusun pada SOP.", "type": "Text" }, { "left": 302, "top": 705, "width": 194, "height": 27, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "g. Menempatkan sarana untuk mendu- kung kegiatan pada point diatas.", "type": "Text" }, { "left": 342, "top": 56, "width": 172, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 13, Nomor 2, Agustus 2015", "type": "Page header" }, { "left": 99, "top": 773, "width": 406, "height": 13, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal APLIKASI: Media Informasi & Komunikasi Aplikasi Teknik Sipil Terkini Halaman 37", "type": "Page footer" }, { "left": 102, "top": 53, "width": 92, "height": 25, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal APLIKASI ISSN.1907-753X", "type": "Section header" }, { "left": 99, "top": 102, "width": 197, "height": 43, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "h. Melaksanakan pemulihan pada dae- rah yang terjadi kerusakan berdasarkan prioritas.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 150, "width": 198, "height": 42, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "i. Setiap korban akibat bencana perlu mendapatkan pelayanan sesegera mung- kin secara maksimal dan manusiawi.", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 197, "width": 198, "height": 75, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "j. Prioritas awal selama masa tanggap darurat adalah penanganan gawat daru- rat medik terhadap korban luka dan identifikasi korban mati di sarana kesehatan.", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 277, "width": 198, "height": 74, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "k. Prioritas berikutnya adalah kegiatan kesehatan untuk mengurangi risiko munculnya bencana lanjutan, di wilayah yg terkena bencana dan di lokasi pengungsian.", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 356, "width": 197, "height": 43, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "l. Managemen bantuan dari peneri- maan sampai pendistribusian sehingga bantuan tersebut aman bagi korban.", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 404, "width": 197, "height": 74, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "m. Bantuan teknis medis maupun pera- latan sesuai dengan kebutuhan dan sarana yang ada didaerah, bila tidak mencukupi akan diberikan bantuan oleh instansi diatasnya.", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 483, "width": 198, "height": 170, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "n. Monitoring evaluasi setiap saat baik rutin maupun insidentil dengan tujuan perbaikan pelayanan secepatnya. Analisis Kesenjangan Dalam melakukan analisis kesenjangan dapat dibagi dalam beberapa sektor, diantaranya sektor manajemen dan koordinasi, sektor evakuasi, sektor logistik (pangan dan non-pangan), sektor kesehatan, sektor perhubungan dan sarana/prasarana.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 664, "width": 197, "height": 58, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Untuk Sektor Manajemen dan Koor- dinasi pada saat kejadian, upaya-upaya yang harus dilakukan, antara lain (Pusat Studi Kebumian dan Bencana, 2012):", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 102, "width": 197, "height": 59, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Sebelum terjadi longsor BPBD dan BMKG setempat melakukan peman- tauan cuaca dan kondisi wilayah potensi longsor tersebut", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 166, "width": 197, "height": 280, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Apabila terjadi longsor, masyarakat melaporkan kepada aparat dusun/ desa/kecamatan. Aparat pemerintah tersebut langsung melaporkan kejadian kepada BPBD (atau kantor polisi terdekat, jika melalui polisi harap diteruskan ke kantor BPBD atau Polres setempat), dapat melalui pesan singkat (sms) atau telepon kepada kontak person nomor darurat. BPBD melapor- kan kepada Bupati Pacitan dan selan- jutnya mengkoordinasikan dengan pi- hak-pihak terkait. Selaku kepala daerah, Bupati mengkoordinir penanggulangan bencana tersebut. Selama proses terse- but, Bupati Pacitan memberi laporan kepada BPBD Provinsi Jatim dan Gubernur Jatim.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 451, "width": 197, "height": 170, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. Semua instansi yang terkait dengan penanggulangan bencana siap di Posko yang sudah ditentukan yaitu di lokasi yang agak jauh dari lokasi longsor dan yang diperkirakan aman dari longsor. 4. Incident Commander (IC) dalam hal ini Bupati Pacitan, atau yang ditunjuk, segera menentukan, menginstruksikan tindakan-tindakan, langkah-langkah yang harus dilaksanakan dalam rangka penanganan darurat.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 632, "width": 197, "height": 122, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Stakeholder yang dapat dilibatkan da- lam Sektor ini adalah Bupati Pacitan BPBD Pacitan, BMKG Pacitan, Polres, TNI. Juga dapat melibatkan ORARI, RAPI, Dishub kominfo untuk menerima dan menyampaikan informasi, serta masyarakat. Selain itu dapat melibatkan Dinsosnakertrans, PMI, SAR Polres,", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 56, "width": 169, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 13, Nomor 2, Agustus 2015", "type": "Page header" }, { "left": 94, "top": 773, "width": 402, "height": 12, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal APLIKASI: Media Informasi & Komunikasi Aplikasi Teknik Sipil Terkini Halaman 38", "type": "Page footer" }, { "left": 406, "top": 51, "width": 92, "height": 26, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal APLIKASI ISSN.1907-753X", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 102, "width": 194, "height": 27, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "SAR Kodim, Brigade Penolong (Pramu- ka).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 140, "width": 197, "height": 185, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kebutuhan sektor ini diantaranya adalah alat komunikasi seperti telepon, radio komunikasi, sound system , handy talkie . Alat dokumentasi seperti kamera dan handycam , alat transportasi akses ke lokasi, serta tenda darurat dan keleng- kapannya untuk lokasi koordinasi di lokasi setempat. Dari hasi FGD dapat disimpulkan bahwa kondisi kebutuhan untuk Sektor Manajemen dan Koor- dinasi dapat dipenuhi semua meskipun ada beberapa item jumlahnya terbatas.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 336, "width": 197, "height": 249, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Untuk Sektor Evakuasi (Penyelamatan dan Perlindungan, SAR) pada saat kejadian, upaya-upaya yang harus dilakukan, antara lain: Pertolongan dan perlindungan bagi yang masih hidup, mencegah agar tidak berkembangnya jatuh korban, evakuasi mayat/korban, penyelamatan dan perlindungan, SAR bagi masyarakat/korban hidup/mati, inventarisasi masyarakat/korban benca- na, penanganan secara maksimal ma- syarakat/korban bencana. Pada sektor ini ketersediaan seperti kantung mayat dan alat evakuasi lainnya (misalkan cangkul, dll) masih mengalami keku- rangan yang cukup banyak.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 596, "width": 197, "height": 154, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Untuk Sektor Logistik (Pangan dan Non-Pangan) pada saat kejadian, upaya- upaya yang harus dilakukan, antara lain (Pusat Studi Kebumian dan Bencana, 2012) langkah-langkah penyelamatan dan pelayanan sosial berupa pemenuhan kebutuhan dasar bagi para korban hidup dan petugas lapangan dalam bentuk pendirian shelter (pengungsian), pem- berian bantuan seperti sandang, pangan,", "type": "Text" }, { "left": 302, "top": 102, "width": 197, "height": 329, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "dan papan, sebagai upaya tanggap darurat tahap pertama selama 15 hari. Sasaran-sasaran pada sektor ini antara lain terlayaninya semua kebutuhan dasar pengungsi, mulai dari balita sampai kepada orang tua dan petugas selama masa tanggap darurat, terse- dianya tempat penampungan yang layak dan terlaksananya penerimaan, penyor- tiran dan pendistribusian logistik sesuai dengan sasaran. Instansi yang dapat berperan di sektor ini antara lain Din- sosnakertrans dan BPBD, dan dapat dibantu oleh Tagana. Dari segi kesen- jangan kebutuhan dan sumberdaya diperkirakan hal dasar yang belum dapat tercukupi adalah kebutuhan bahan pangan (beras, air bersih, lauk-pauk, dll), sedangkan yang telah mampu dipenuhi adalah kelengkapan dapur umum dan kelengkapan posko.", "type": "Text" }, { "left": 302, "top": 441, "width": 197, "height": 297, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Untuk Sektor Kesehatan pada saat kejadian, upaya-upaya yang harus dilakukan, antara lain terlaksananya pelayanan kesehatan bagi pengungsi, terlaksananya tindakan medis bagi korban luka, terlaksananya rujukan kesehatan yang optimal, dan mengu- rangi resiko terjadinya penularan penyakit terutama pada lokasi pengung- sian. Sedangkan kondisi pengungsi yang memungkinkan adalah bila terjadi longsor maka kemungkinan yang terjadi adalah terdapat penduduk yang men- derita luka–luka dan mungkin patah tulang akibat tertimpa reruntuhan bangunan, ada yang tertimbun dan diperkirakan tidak ada fasilitas keseha- tan yang terdampak pada bencana am- blesan ini.", "type": "Text" }, { "left": 342, "top": 56, "width": 172, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 13, Nomor 2, Agustus 2015", "type": "Page header" }, { "left": 99, "top": 773, "width": 406, "height": 13, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal APLIKASI: Media Informasi & Komunikasi Aplikasi Teknik Sipil Terkini Halaman 39", "type": "Page footer" }, { "left": 102, "top": 53, "width": 92, "height": 25, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal APLIKASI ISSN.1907-753X", "type": "Section header" }, { "left": 99, "top": 102, "width": 197, "height": 186, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Instansi yang dapat dilibatkan dalam sektor ini adalah Dinas Kesehatan, Palang Merah Indonesia, dan BPBD. Untuk tenaga medis Kabupaten Pacitan tidak mengalami kekurangan, baik dok- ter maupun perawat. Selain itu, Kabupa- ten Pacitan juga memiliki dokter spe- sialis bedah dan spesialis anastesi, psikolog, ahli gizi, apoteker, dan juga memiliki kelengkapan kesehatan yang memadai juga termasuk Disaster Victim Identification (DVI).", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 299, "width": 197, "height": 201, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sektor Perhubungan dan Sarana/Prasa- rana bertugas untuk melancarkan tim evakuasi untuk melakukan pertolongan gawat darurat di lokasi kejadian dan melancarkan proses kedatangan alat berat sebagai peralatan utama evakuasi. Sektor ini merupakan kerjasama instan- si bidang pekerjaan umum, dinas perhu- bungan, polres, dan BPBD. Ketersedia- an alat berat sampai dengan saat FGD dilaksanakan adalah grader dan dump truck, sedangkan ekscavator belum tersedia.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 526, "width": 74, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4. Simpulan", "type": "Section header" }, { "left": 99, "top": 541, "width": 197, "height": 202, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan survei dan wawancara yang dilakukan pada saat terjadinya longsor di awal tahun 2011, masyarakat telah memahami tanda-tanda utama longsor, diantaranya hujan yang terjadi terus-menerus dalam beberapa hari. Saat itu terlihat, masyarakat secara sadar telah mengungsi di tempat yang dirasa aman, hal tersebut tampak dari dibongkarnya beberapa rumah warga yang berpotensi akan tertimpa longsor. Inisiatif tersebut menunjukkan bahwa masyarakat Dusun Sono sangat mem-", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 102, "width": 197, "height": 59, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ahami dampak yang ditumbulkan akibat longsor sehingga dengan kesadaran membongkar rumah untuk pindah ke tempat yang aman.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 172, "width": 197, "height": 233, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan rencana kontijensi yang telah disusun tersebut (berupa Dokumen Rencana Kontijensi), maka berbagai stakeholder di Kabupaten Pacitan dapat dikelompokkan dalam lima sektor yang bergerak berdasarkan instruksi Bupati Pacitan atau yang ditunjuk, dengan ko- ordinasi utama ada pada sektor mana- jemen dan koordinasi. Selain itu, ada beberapa kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan sumber daya seperti kurangnya katong mayat, alat evakuasi, dll. Sedangkan kebutuhan yang telah melebihi kebutuhan adalah terkait de- ngan jumlah tenaga medis.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 432, "width": 81, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Daftar Pustaka", "type": "Section header" }, { "left": 316, "top": 447, "width": 197, "height": 59, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Priyono. (2008). Analisis Morfometri dan Morfostruktur lereng Keja- dian Longsor di Kecamatan Banjarmangu, Kabupaten Banjar-", "type": "Table" }, { "left": 343, "top": 511, "width": 170, "height": 27, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "negara. Forum Geografi, 22 (1). pp. 72-84. ISSN 0852-0682", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 549, "width": 197, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pusat Studi Kebumian dan Bencana.", "type": "Text" }, { "left": 343, "top": 565, "width": 170, "height": 58, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "(2012). Rencana Kontijensi Ben- cana Tanah Longsor di Tulakan, Kabupaten Pacitan. BPBD Jatim- PSKB ITS. Surabaya.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 634, "width": 197, "height": 59, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Suryolelono K.B., (2002). Bencana Alam Tanah Longsor Perspektif Ilmu Geologi Teknik. Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 704, "width": 197, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sugeng Triutomo, B. Wisnu Widjaja, R.", "type": "Text" }, { "left": 343, "top": 719, "width": 170, "height": 27, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sugiharto, Siswanto B.P., Yoha- nes Kristanto. (2011). Panduan", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 56, "width": 169, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 13, Nomor 2, Agustus 2015", "type": "Page header" }, { "left": 94, "top": 773, "width": 402, "height": 12, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal APLIKASI: Media Informasi & Komunikasi Aplikasi Teknik Sipil Terkini Halaman 40", "type": "Page footer" }, { "left": 406, "top": 51, "width": 92, "height": 26, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal APLIKASI ISSN.1907-753X", "type": "Page header" }, { "left": 112, "top": 102, "width": 170, "height": 59, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Perencanaan Kontijensi Mengha- dapi Bencana, Ed. 2. Badan Na- sional Penanggulangan Bencana. ISBN 978-979-18441-3-0. Jakarta.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 172, "width": 198, "height": 58, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tatas, Machsus, Amien Widodo. (2011). Studi Investigasi Longsor di Desa Kalikuning, Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan.", "type": "Table" }, { "left": 112, "top": 235, "width": 170, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Aplikasi ISSN.1907-753X.", "type": "Text" }, { "left": 112, "top": 251, "width": 51, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Surabaya", "type": "Text" } ]
c65096dc-b999-7671-b0a3-2a27f9ef6251
https://j-cup.org/index.php/cendekia/article/download/1394/643
[ { "left": 72, "top": 38, "width": 76, "height": 8, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "E-ISSN : 2579-9258", "type": "Page header" }, { "left": 331, "top": 38, "width": 190, "height": 8, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika", "type": "Page header" }, { "left": 72, "top": 49, "width": 452, "height": 8, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "P-ISSN: 2614-3038 Volume 06, No. 02, Juli 2022, pp. 1558-1567", "type": "Page header" }, { "left": 289, "top": 796, "width": 20, "height": 8, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1558", "type": "Page footer" }, { "left": 77, "top": 76, "width": 441, "height": 31, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengembangan Media Pembelajaran Digital Book Berbasis Ayat-Ayat Al- Qur’an Menggunakan Kvisoft Flipbook Maker Pada Materi Bilangan", "type": "Section header" }, { "left": 270, "top": 122, "width": 59, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "A. Sriyanti", "type": "Section header" }, { "left": 81, "top": 135, "width": 428, "height": 29, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Aluddin Makassar Jl. H.M. Yasin Limpo No. 36 Romangpolong Kec. Somba Opu Kab. Gowa Sulawesi Selatan. Kode Pos: 92118 [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 282, "top": 189, "width": 33, "height": 8, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstract", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 199, "width": 449, "height": 159, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The purpose of this study is to find out how the quality of the digital book that has been developed from the perspective of validity, practicality, and effectiveness on the material of numbers. This research is a type of research and development research. Development style. used is ADDIE which consists of 5 stages, namely: Analysis, Design, Development, Implementation and Evaluation. The test subjects in this study were students of class VII Mts Madani Alauddin. The instruments used are validation sheets, observation sheets on the implementation of learning media, student response questionnaires, teacher response questionnaires, student activity observation sheets, teacher ability observation sheets to manage learning, and learning outcomes tests. The results showed that the learning media produced were valid, practical, and effective, with an average validity of the digital book learning media and research instruments in the very valid category with a value of 3.55. Practically, with an average observation sheet on the implementation of learning media 1.93, the average percentage of student response questionnaires is 88.35 % with a positive category and the average percentage of teacher response questionnaires is 90.63% Effectively, the average percentage of student activity is 81.49%, the average percentage of teacher's ability to manage learning is 3.66 and the percentage of student learning completeness is 86.11%.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 360, "width": 385, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords : Number, Learning Media, Digital Book, Al-Qur'an Verses, kvisoft Flipbook Maker", "type": "Text" }, { "left": 278, "top": 389, "width": 38, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstrak", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 401, "width": 449, "height": 147, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas digital book yang telah dikembangkan dari perspektif kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan.pada materi bilangan. Jenis penelitian yang digunakan adalah Research and Development dengan model pengembangan. ADDIE (Analisis, Perancangan, Pengembangan, Penerapan dan Evaluasi). Subjek uji coba dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VII Mts. Madani Alauddin. Instrumen yang digunakan adalah .lembar validasi, lembar observasi .keterlaksanaan media pembelajaran, angket.respon peserta didik, angket respon guru, lembar observasi aktivitas peserta didik, lembar observasi kemampuan guru mengelola pembelajaran, dan tes hasil belajar. Hasil penelitian mengungkap bahwa media pembelajan yang dikembangkan valid, praktis dan efektif. Rata-rata kevalidan media pembelajaran digital book dan instrumen penelitian berada pada kategori sangat valid dengan nilai 3,55. Dari segi kepraktisan, diperoleh rata-rata lembar observasi keterlaksanaan media pembelajaran 193, rata-rata persentase angket respon peserta didik 88,35%, dan rata-rata persentase angket respon guru adalah 90,63%. Dari segi keefektifan, diperoleh rata- rata persentase aktivitas peserta didik adalah 81,49%, rata-rata persentase kemampuan guru mengelola pembelajaran adalah 3,66, dan persentase ketuntasan belajar peserta didik adalah 86,11%.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 550, "width": 421, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata kunci: Bilangan, Media Pembelajaran, Digital Book, Ayat-ayat Al-Quran, kvisoft Flipbook Maker", "type": "Text" }, { "left": 401, "top": 573, "width": 126, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Copyright (c) 2022 A. Sriyanti", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 583, "width": 447, "height": 34, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Corresponding author: A. Sriyanti Email Address: [email protected] (Jl. H.M. Yasin Limpo No. 36 Romangpolong Kec. Somba Opu) Received 06 April 2022, Accepted 12 December 2021, Published 28 April 2022", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 642, "width": 88, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 661, "width": 454, "height": 86, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat membawa dampak besar terhadap perkembangan pendidikan di Indonesia, baik pendidikan formal maupun non-formal. Melalui pendidikan diharapkan para generasi penerus memiliki karakter kokoh untuk menerima tongkat estafet kepemimpinan bangsa (Rahman, 2018: 3). Untuk menyikapi tantangan zaman, pendidikan sangat dibutuhkan terutama pendidikan matematika (Rahayu & Kusuma, 2019: 536).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 452, "height": 20, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengembangan Media Pembelajaran Digital Book Berbasis Ayat-Ayat Al-Qur’an Menggunakan Kvisoft Flipbook Maker Pada Materi Bilangan, A. Sriyanti", "type": "Page header" }, { "left": 504, "top": 50, "width": 18, "height": 8, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1559", "type": "Page header" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 454, "height": 332, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Matematika merupakan salah satu bidang keahlian yang dipelajari sejak pendidikan dasar yang membantu mengembangkan ilmu-ilmu dasar lainnya, seperti fisika, kimia, biologi, ekonomi, dan lainnya (Anggoro, 2015: 123). Matematika merupakan ilmu dasar yang memiliki peran dalam proses kehidupan. Matematika tidak lepas dari kehidupan kita sehari-hari, baik dari hal yang kecil maupun pada perkembangan teknologi yang canggih (Kharisma & Asman, 2018: 35). Menurut Wulandari, Mujib, dan Putra (2016: 102) pelajaran matematika tidak hanya tentang memahami konsep dan prosedur, tetapi banyak hal yang akan dihasilkan dalam pembelajaran matematika. Namun pada kenyataannya matematika merupakan mata pelajaran yang kurang menarik bagi sebagian peserta didik. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Habibi (2017: 5) bahwa pembelajaran matematika yang cenderung membosankan, kurang bermakna, dan tidak dinamis menjadi salah satu faktor peserta didik beranggapan bahwa matematika itu sulit, sehingga memunculkan kesan bahwa matematika itu tidak menarik. Selain itu, Saksono & Sutama (2015: 51) menjelaskan bahwa fenomena yang selama ini terjadi di banyak sekolah Islam adalah kebanyakan peserta didik telah mendapatkan pelajaran matematika tetapi belum memahami makna hubungan antara matematika dan Al-Qur’an. Sehingga peserta didik belum mampu meningkatkan sikap religiusnya yang seharusnya dihasilkan dari pelajaran matematika itu sendiri. Bahkan banyak peserta didik yang beranggapan bahwa matematika tidak ada hubungannya dengan Al-Qur’an. Padahal banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan matematika, khususnya pada materi bilangan.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 416, "width": 455, "height": 276, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Terlepas dari hal tersebut, kurangnya penggunaan perangkat media dalam kegiatan pembelajaran menjadikan peserta didik tidak tertarik untuk belajar matematika (Pixyoriza, 2018: 5). Hal yang sama juga diungkapkan oleh Putri, Muslim, dan Bintaro (2019: 70) bahwa kurangnya pemanfaatan media pembelajaran menjadi salah satu penyebab peserta didik kurang tertarik belajar matematika. Sekolah MTs Madani Alauddin adalah sekolah yang berbasis keislaman, dimana tidak hanya sekedar mengajarkan ilmu pengetahuan umum, akan tetapi mengajarkan nilai-nilai keislaman melalui pengajaran yang berlangsung tiap hari. Berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa materi pelajaran yang diajarkan oleh guru belum terintegrasi dengan ayat-ayat al-Quran, sehingga pembelajaran yang berlangsung belum mengajarkan nilai-nilai keislaman kepada peserta didik melalui mata pelajaran matematika. Sumber dan media pembelajaran yang digunakan juga terbatas, dimana hanya mengandalkan buku kurikulum 2013 yang . disediakan oleh pemerintah dan belum memiliki media khusus sebagai bahan ajar matematika yang berbasis ayat-ayat Al-Qur’an. Dengan demikian, perlu adanya pemanfaatan media pembelajaran berbasis ayat-ayat Al-Qur’an selama kegiatan pembelajaran sehingga mampu menarik minat peserta didik untuk belajar, serta meningkatkan sikap religiusnya.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 701, "width": 455, "height": 67, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Media pembelajaran menjadi alat bantu dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini sebagaimana yang diungkapkan oleh Umar (2017: 133) bahwa media pembelajaran . merupakan perantara atau alat yang dapat memudahkan dan mendukung proses belajar mengajar . agar tercapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Aslamiyah, Masturi, dan Nugroho", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 443, "height": 8, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1560 Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 06, No. 02, Juli 2022, hal. 1558-1567", "type": "Page header" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 455, "height": 181, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(2017:45) bahwa penggunaan . media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar dapat membangkitkan motivasi . belajar dan memudahkan peserta didik dalam memahami pelajarannya. Jika demikian, maka hasil belajar peserta didik akan sesuai dengan yang diharapkan. Selanjutnya, Novitasari (2016: 4) juga menjelaskan bahwa penggunaan media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar merupakan salah satu alternatif yang dapat membantu peserta didik dalam memahami materi yang diajarkan. Hal ini juga senada dengan pernyataan Ramli (2015: 131) bahwa media pembelajaran merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dalam kegiatan belajar mengajar dalam upaya untuk mencapai tujuan pendidikan Islam. Oleh karena itu, guru selaku tenaga pendidik dituntut untuk mempunyai kreativitas dalam mengembangkan media pembelajaran yang sesuai dan dapat digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, khususnya pada pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 265, "width": 454, "height": 123, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Salah satu media pembelajaran yang dapat mendukung kegiatan belajar mengajar matematika dan sejalan dengan perkembangan teknologi adalah media elektronik berupa digital book atau e-book. Perkembangan teknologi 4.0, khususnya digital book merupakan perpaduan antara media cetak dan teknologi komputer dalam proses belajar mengajar (Mulyaningsih & Saraswati, 2017: 26). Tidak hanya itu, media pembelajaran berupa digital book dapat digunakan dalam kegiatan belajar mengajar secara daring di era pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. Hal ini karena digital book dapat diakses dimana saja dengan menggunakan perangkat teknologi berupa smartphone , laptop, maupun komputer.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 397, "width": 454, "height": 162, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam dunia pendidikan e-book bukanlah hal yang baru. E-book sudah mulai dikembangkan pada tahun 1990 yang memungkinkan publisher dan pengembang software yang dapat diakses menggunakan berbagai macam perangkat dan software apa saja (SEAMOLEC, 2013; Mawarni & Muhtadi, 2017). Horizon Report (dalam Mawarni & Muhtadi, 2017) menyebutkan bahwa penggunaan e-book akan menjadi tren teknologi dalam dunia pendidikan yang banyak digunakan dua hingga tiga tahun mendatang (2011 – 2013). Pada tahun 2011 Horizon Report (dalam Mawarni & Muhtadi, 2017) kembali memaparkan bahwa penggunaan e-book telah mendapatkan respon positif dalam proses pembelajaran, sebab e-book dinilai sebagai teknologi transformatif yang mampu memberikan berbagai pengalaman membaca.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 568, "width": 455, "height": 143, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Salah satu software yang dapat digunakan untuk membuat e-book adalah kvisoft flipbook maker . Aplikasi ini dinilai menarik karena menampilkan publish berbentuk flip (bolak-balik) seperti buku nyata manarik. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Mulyaningsih dan Saraswati (2017) bahwa kita dapat mengubah file PDF menjadi majalah digital, flipbook , katalog digital, dan lain-lain dengan menggunakan aplikasi kvisoft . flipbook maker . Teks, gambar, audio, dan video dapat dikombinasikan dalam aplikasi ini. Aplikasi kvisoft flipbook maker menjadikan tampilan media lebih bervariatif yang bukan hanya teks, tetapi dapat juga disisipkan . gambar, video, dan . audio dalam media ini (Ramdania, 2013).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 720, "width": 455, "height": 48, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk mengembangkan media pembelajaran digital book berbasis ayat-ayat Al-Qur’an menggunakan kvisof flipbook maker pada materi bilangan, Mengingat bahwa sekolah MTs Madani Alauddin adalah sekolah yang berbasis keislaman, dimana", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 452, "height": 20, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengembangan Media Pembelajaran Digital Book Berbasis Ayat-Ayat Al-Qur’an Menggunakan Kvisoft Flipbook Maker Pada Materi Bilangan, A. Sriyanti", "type": "Page header" }, { "left": 504, "top": 50, "width": 18, "height": 8, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1561", "type": "Page header" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 454, "height": 256, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "tidak hanya sekedar mengajarkan ilmu pengetahuan umum, akan tetapi mengajarkan nilai-nilai keislaman melalui pengajaran yang berlangsung tiap hari, dalam hal ini mengintegrasikan matematika dengan ayat-ayat Al-Qur’an. Adanya pengembangan digital book berbasis ayat-ayat Al-Qur’an ini diharapkan dapat membangkitkan minat belajar peserta didik dalam belajar matematika terutama pada materi bilangan dan meningkatkan nilai religius peserta didik. Diperkuat juga penelitian yang dilakukan oleh Wibowo dan Pratiwi (2018) dengan judul “Pengembangan Bahan Ajar Menggunakan Aplikasi Kvisoft Flipbook Maker Materi Himpunan”, dengan hasil penelitiannya yang menunjukkan nilai kelayakan oleh ahli materi mendapat skor rata-rata 3,23 dengan kriteria baik dan nilai kelayakan oleh ahli media dengan skor rata-rata 3,28 dengan kriteria sangat baik, sedangkan nilai kelayakan oleh ahli bahasa mendapat skor rata-rata 3,02 dengan kriteria baik. Respon peserta didik sangat menarik, dengan pencapaian skor rata-rata 3,33 uji coba kelompok kecil dan pencapaian skor rata-rata 3,49 uji coba lapangan, respon uji coba guru sangat menarik dengan pencapaian skor rata-rata 3,64. Ini menunjukkan bahwa e-book dengan menggunakan aplikasi kvisoft flipbook maker yang dihasilkan dalam penelitian ini dianggap layak untuk digunakan dalam pembelajaran matematika.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 355, "width": 54, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "METODE", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 374, "width": 455, "height": 143, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu Reseach and Development dengan menggunakan model pengembangan ADDIE (Analisis, Perancangan, Pengembangan, Penerapan, dan Evaluasi). Menurut Romiszowski dalam Tegeh, Jampel, dan Pudjawan (2014: 41) model pengembangan ADDIE mampu membantu guru . dalam menciptakan program pembelajaran yang efektif, efisien, dan menarik. Produk yang dihasilkan pada penelitian ini berupa digital book berbasis ayat-ayat Al-Qur’an menggunakan kvisoft flipbook maker pada materi bilangan yang bertujuan memudahkan kegiatan belajar mengajar, meningkatkan minat belajar matematika peserta didik, dan meningkatkan nilai religius peserta didik.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 526, "width": 454, "height": 105, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Subjek uji coba pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs. Madani Alauddin tahun pelajaran 2021/2022. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, observasi, dan tes hasil belajar. Angket yang digunakan berupa angket validasi dan angket . respos peserta didik. Observasi. dilakukan secara terstruktur. Adapun tes hasil belajar digunakan untuk mengukur sejauh mana pemahaman peserta didik setelah belajar menggunakan media pembelajaran digital book berbasis ayat- ayat Al-Qur’an.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 640, "width": 455, "height": 123, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Instrumen yang digunakan pada penelitian ini, yaitu . lembar validasi yang digunakan untuk memperoleh informasi mengenai kevalidan media pembelajaran beserta instrumen . lainnya berdasarkan penilaian ahli; lembar observasi aktivitas peserta didik yang digunakan untuk melihat keefektifan media pembelajaran digital book berbasis . ayat-ayat Al . - . Qur’an; lembar observasi keterlaksanaan . media pembelajaran digunakan untuk . memperoleh data kepraktisan mengenai penggunaan media pembelajaran . digital book berbasis ayat-ayat . Al-Qur’an; lembar obsevasi pengelolaan pembelajaran disusun untuk memperoleh data . kepraktisan; angket respon . peserta didik disusun untuk .", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 443, "height": 8, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1562 Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 06, No. 02, Juli 2022, hal. 1558-1567", "type": "Page header" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 455, "height": 86, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "mengumpulkan salah satu data pendukung kepraktisan media pembelajaran . digital book berbasis ayat- ayat Al-Qur’an; angket respon guru juga digunakan . untuk memperoleh data pendukung kepraktisan media pembelajaran digital . book berbasis ayat-ayat Al-Qur’an; dan tes hasil belajar disusun berdasarkan kompetensi dasar dan indikator yang kemudian dinilai . berdasarkan indikator-indikator kreativitas berpikir untuk selanjutnya diuji cobakan kepada peserta didik.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 170, "width": 454, "height": 29, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Terdapat tiga macam analisis data yang digunakan dalam penelitian ini, yakni analisis data kevalidan, analisis data kepraktisan, dan . analisis data keefektifan.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 208, "width": 452, "height": 29, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Data hasil validasi yang telah direkapitulasi kemudian ditabulasi. Hasil tabulasi dengan mencari rata- rata total setiap kriteria dengan rumus:", "type": "Text" }, { "left": 280, "top": 243, "width": 78, "height": 24, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "𝑋̅ = ∑ 𝐴̅ 𝑖 𝑛 𝑗=1 𝑛 (1)", "type": "Formula" }, { "left": 72, "top": 274, "width": 57, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keterangan:", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 292, "width": 95, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "𝑋̅ : Rata-rata total", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 312, "width": 149, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "𝐴̅ 𝑖 : Rata-rata untuk aspek ke-i", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 331, "width": 115, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "𝑛 : Banyaknya aspek", "type": "Text" }, { "left": 199, "top": 352, "width": 200, "height": 90, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 1. Kategori Penilaian Lembar Validasi Nilai Kategori 4,3 ≤ 𝑀 ≤ 5 Sangat Valid 3,5 ≤ 𝑀 < 4,3 Valid 2,7 ≤ 𝑀 < 3,5 Cukup Valid 1,9 ≤ 𝑀 < 2,7 Kurang Valid 𝑀 < 1,9 Tidak Valid", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 464, "width": 455, "height": 29, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil Analisis Observasi Keterlaksanaan media pembelajaran digital book berbasis ayat-ayat Al-Qur’an menggunakan kvisof flipbook maker , menggunakan rumus", "type": "Text" }, { "left": 266, "top": 499, "width": 80, "height": 24, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "𝑋̅ = ∑ 𝐴 𝑡 ̅̅̅ 𝑛 𝑗=1 𝑛 (2)", "type": "Formula" }, { "left": 72, "top": 536, "width": 57, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keterangan:", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 555, "width": 117, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "𝑋̅ : Rata-rata total.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 572, "width": 170, "height": 15, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "𝐴 𝑡 ̅̅̅ : Rata-rata untuk aspek ke-i.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 595, "width": 134, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "n : Banyaknya aspek.", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 626, "width": 372, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 2. Kategori Penilaian Lembar Observasi Keterlaksanaan media pembelajaran", "type": "Text" }, { "left": 201, "top": 639, "width": 199, "height": 50, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nilai Kategori 1,5 ≤ 𝑀 ≤ 2 Terlaksana Seluruhnya 0,5 ≤ 𝑀 < 1,5 Terlaksana Sebagian 0,0 ≤ 𝑀 < 0,5 Tidak Terlaksana", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 712, "width": 454, "height": 48, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Selanjutnya dihitung reliabilitas lembar pengamatan keterlaksanaan media pembelajaran digital book berbasis ayat-ayat Al-Qur’an dengan menggunakan hasil modifikasi rumus percatage of agreements grinnel.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 452, "height": 20, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengembangan Media Pembelajaran Digital Book Berbasis Ayat-Ayat Al-Qur’an Menggunakan Kvisoft Flipbook Maker Pada Materi Bilangan, A. Sriyanti", "type": "Text" }, { "left": 504, "top": 50, "width": 18, "height": 8, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1563", "type": "Page header" }, { "left": 139, "top": 72, "width": 339, "height": 20, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "𝑃𝑒𝑟𝑐𝑒𝑡𝑎𝑔𝑒 𝑜𝑓 𝐴𝑔𝑟𝑒𝑒𝑚𝑒𝑛𝑡𝑠 (𝑅) = 𝐴𝑔𝑟𝑒𝑒𝑚𝑒𝑛𝑡𝑠 𝐷𝑖𝑠𝑎𝑔𝑟𝑒𝑒𝑚𝑒𝑛𝑡𝑠+𝐴𝑔𝑟𝑒𝑒𝑚𝑒𝑛𝑡𝑠 𝑥 100% (3)", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 108, "width": 57, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keterangan:", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 127, "width": 302, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Agreements : Jumlah frekuensi kecocokan antara dua pengamat.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 145, "width": 324, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Disagreements : Jumlah frekuensi ketidakcocokan antara dua pengamat.", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 164, "width": 10, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "R", "type": "Table" }, { "left": 144, "top": 164, "width": 108, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": ": Reliabilitas instrumen.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 189, "width": 429, "height": 29, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Lembar keterlaksanaan media pembelajaran digital book berbasis ayat-ayat Al-Qur’an dikatakan reliabel jika nilai reliabilitasnya (R) ≥ 0,75.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 234, "width": 216, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analisis Angket Respon Peserta Didik dan Guru", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 259, "width": 396, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Respon positif peserta didik yang terkumpul dapat dihitung presentasenya dengan rumus:", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 282, "width": 305, "height": 15, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑅𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑢𝑛𝑐𝑢𝑙", "type": "Text" }, { "left": 131, "top": 286, "width": 353, "height": 121, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑥 100% (4) Tabel 3. Kategori Penilaian Lembar Angket Respon Peseta Didik dan Guru Presentase Kategori 𝑅𝑆 < 50% Tidak Positif 50% ≤ 𝑅𝑆 < 60% Kurang Positif 60% ≤ 𝑅𝑆 < 70% Cukup Positif 70% ≤ 𝑅𝑆 < 85% Positif 85% ≤ 𝑅𝑆 ≤ 100% Sangat Positif", "type": "Table" }, { "left": 180, "top": 410, "width": 120, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber: (Arsyad, 2016)", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 435, "width": 447, "height": 29, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analisis data keefektifan diperoleh dengan melakukan beberapa kegiatan dengan proses analisis data sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 479, "width": 292, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analisis Observasi Aktivitas Peserta Didik, menggunakan rumus:", "type": "Text" }, { "left": 271, "top": 503, "width": 96, "height": 20, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "𝑆 𝑖 = 𝑋̅ 𝑖 𝑁 𝑥 100% (5)", "type": "Formula" }, { "left": 72, "top": 530, "width": 59, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keterangan:", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 548, "width": 253, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "𝑆 𝑖 : Persentasi aktivitas peserta didik indikator ke- i .", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 568, "width": 258, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "𝑋̅ 𝑖 : Banyaknya aktivitas peserta didik indikator ke- i .", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 588, "width": 234, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "N : Jumlah aktivitas peserta didik keseluruhan.", "type": "Text" }, { "left": 166, "top": 620, "width": 267, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 4. Interval Penentuan Kriteria Aktivitas Peserta Didik", "type": "Text" }, { "left": 197, "top": 639, "width": 199, "height": 90, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Persentase Aktivitas \\Peserta Didik(%) Kategori 0 ≤ 𝑃 < 20 Sangat kurang 20 ≤ 𝑃 < 40 Kurang 40 ≤ 𝑃 < 60 Cukup 60 ≤ 𝑃 < 80 Baik 80 ≤ 𝑃 ≤ 100 Sangat baik", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 443, "height": 8, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1564 Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 06, No. 02, Juli 2022, hal. 1558-1567", "type": "Page header" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 250, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analisis Tes Hasil Belajar (THB), menggunakan rumus:", "type": "Text" }, { "left": 180, "top": 98, "width": 278, "height": 20, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑆𝑘𝑜𝑟 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥 100% (6)", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 131, "width": 451, "height": 49, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan persentase skor yang diperoleh dapat ditentukan kategori kemampuan peserta didik pada rentang 0 ≤ persentase skor ≤ 100. Kemampuan peserta didik dapat dikelompokkan berdasarkan teknik kategorisasi yang diterapkan.", "type": "Text" }, { "left": 173, "top": 195, "width": 273, "height": 75, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 5. Kategori Kemampuan Peserta Didik Interval Hasil Konversi Predikat Kategori 91 – 100 3,51 – 4,00 A Sangat baik 90 – 75 3,01 – 3,50 B Baik 74 – 60 2,76 – 3,00 C Cukup 59 – 0 <2,75 D Kurang", "type": "Table" }, { "left": 89, "top": 274, "width": 173, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber: (Trianto, 2017)", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 305, "width": 114, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "HASIL DAN DISKUSI", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 324, "width": 454, "height": 105, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sebelum penelitian dilaksanakan, studi pendahuluan dilakukan pada hari Rabu, tanggal 15 Januari 2020 guna mengadakan pertemuan dengan Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, dan Ketua Program Keahlian menyampaikan maksud untuk mengadakan penelitian. Penelitian ini, berkolaborasi dengan dua orang guru matematika lainnya. Kolaborasi ini bertujuan untuk mempermudah proses pembelajaran matematika dan mengamati aktivitas siswa yang berpedoman pada rencana pelaksanaan pembelajaran dan e-modul yang telah disusun sebelumnya.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 438, "width": 454, "height": 105, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan nilai awal siswa kelas X-DPIB-1 SMKN 1 Jamblang sebelum dilaksanakan tindakan, diketahui bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika masih rendah yaitu 65,33 sehingga belum mencapai nilai KKM dengan persentase ketuntasan belajar siswa sebesar 47,5%. Upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut, diantaranya dengan melakukan inovasi pembelajaran yaitu menggunakan model pembelajaran Team Assisted Individualization dan optimalisasi e-modul.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 552, "width": 454, "height": 86, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Optimalisasi e-modul yang dimaksud pada penelitian ini yaitu melalui pemanfaatan modul yang sudah tersedia tapi belum dilakukan digitalisasi. Proses digitalisasi dilakukan terhadap modul atau bahan ajar tersebut menjadi modul elektronik (e-modul) guna mempermudah dalam proses pendistribusian dan pembelajaran bagi siswa dalam proses belajar dari rumah sehingga siswa tidak perlu datang ke sekolah untuk mengambil modul dan penugasan oleh guru selama masa pandemi covid-19.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 647, "width": 454, "height": 29, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Adapun implementasi dari penerapan model pembelajaran Team Assisted Individualization melalui optimalisasi e-modul sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 685, "width": 454, "height": 29, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Guru melakukan proses digitalisasi modul menjadi modul elektronik (e-modul) yang akan digunakan pada pembelajaran di rumah secara daring.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 720, "width": 454, "height": 32, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Guru meminta tiap kelas agar dilakukan pembentukan dan pembuatan Whatsapp Grup (WAG’s) Tim di tiap kelas, dengan anggota 4-5 orang per kelompok.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 452, "height": 20, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengembangan Media Pembelajaran Digital Book Berbasis Ayat-Ayat Al-Qur’an Menggunakan Kvisoft Flipbook Maker Pada Materi Bilangan, A. Sriyanti", "type": "Page header" }, { "left": 504, "top": 50, "width": 18, "height": 8, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1565", "type": "Page header" }, { "left": 72, "top": 73, "width": 295, "height": 12, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Siswa membuat WAG’s Tim sesuai arahan dan instruksi guru.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 91, "width": 395, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Guru membuat WAG’s Matematika X dengan anggota satu perwakilan dari tiap Tim", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 113, "width": 454, "height": 48, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5. Proses pendistribusian materi pembelajaran melalui e-modul dan penugasan pada siswa dilakuan pada WAG’s Matematika X, kemudian setiap perwakilan Tim meneruskan ke WAG’s masing- masing Tim.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 170, "width": 454, "height": 29, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6. Siswa belajar secara mandiri materi yang terdapat pada e-modul dan mengerjakan soal sesuai penugasan.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 208, "width": 379, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "7. Siswa berdiskusi tentang materi dan mengoreksi jawaban dengan teman satu Tim", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 227, "width": 454, "height": 29, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "8. Guru memberikan penguatan materi untuk unit seluruh kelas melalui Google meet. Pada kegiatan penguatan materi ini:", "type": "List item" }, { "left": 90, "top": 265, "width": 326, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Perwakilan kelompok maju untuk mempresentasikan hasil kerja Tim.", "type": "List item" }, { "left": 90, "top": 284, "width": 218, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Tim lain memberikan tanggapan pertanyaan.", "type": "List item" }, { "left": 90, "top": 302, "width": 378, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c. Guru mempresentasikan kembali materi di akhir bab untuk semua siswa di kelas.", "type": "List item" }, { "left": 90, "top": 321, "width": 247, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "d. Evaluasi hasil diskusi dan penyempurnaan jawaban", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 341, "width": 454, "height": 28, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "9. Setelah itu, guru melaksanakan Uji Fakta berupa tes akhir yang dikerjakan secara individu oleh masing-masing siswa.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 378, "width": 454, "height": 48, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "10. Kemudian, Guru memberikan nilai pada hasil kerja tim dan memberikan penghargaan kepada tim yang dapat meneruskan tugas dengan baik dan juga kepada kelompok yang masih gagal, dengan menyebut mereka sebagai \"grup TERBAIK\" atau \"grup LUAR BIASA\".", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 435, "width": 454, "height": 48, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil penelitian diuraikan dalam tahapan yang berupa siklus-siklus pembelajaran yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. Penelitian ini, pembelajaran dilakukan dalam 2 siklus dan setiap siklus terdiri dua pertemuan. Sedangkan, penilaian hasil belajar siswa didasarkan atas uji posttest.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 492, "width": 454, "height": 48, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan hasil uji posttest I, siklus I didapatkan nilai rata-rata 78,38 dan ketuntasan sebesar 57,25% sehingga perlu dilanjutkan pada siklus II. Pada siklus II, hasil penilaian hasil belajar meningkat pada posttest II dengan nilai rata-rata 82,63 dan ketuntasan 82,25%.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 549, "width": 454, "height": 67, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan data yang diperoleh diatas didapatkan bahwa peningkatan hasil belajar siswa dengan kriteria ketuntasan sebesar 80,00% dan KKM sebesar 76 telah tercapai dengan capaian persentase sebesar 82,25% dan KKM sebesar 82,63. Peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa siklus I dan siklus II dapat dilihat pada Gambar 2.", "type": "Text" }, { "left": 119, "top": 750, "width": 361, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 2. Grafik Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus II", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 443, "height": 8, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1566 Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 06, No. 02, Juli 2022, hal. 1558-1567", "type": "Page header" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 454, "height": 48, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sedangkan, ketuntasan hasil belajar dari penilaian posttest I siklus I dan posttest II siklus II mengalami peningkatan. Persentase peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa dengan nilai minimal 76 dapat dilihat pada Gambar 3.", "type": "Text" }, { "left": 117, "top": 274, "width": 365, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 3. Grafik Persentase Ketuntasan Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus II", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 305, "width": 454, "height": 67, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Setelah pelaksanaan tindakan penerapan model Team Assisted Individualization melalui Optimalisasi E-Modul pada kelas X DPIB-3 program keahlian Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan SMK Negeri 1 Jamblang telah selesai, didapatkan bahwa terjadi perbaikan dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar siswa juga dapat meningkat pada mata pelajaran Matematika.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 394, "width": 77, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "KESIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 413, "width": 455, "height": 105, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Team Assisted Individualization melalui optimalisasi e-Modul dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa secara signifikan dengan nilai rata-rata hasil posttest pada siklus I adalah 78,38 dan ketuntasan sebesar 57,25%, sedangkan pada siklus II adalah 82,63 dan ketuntasan 82,25%. Sehingga, peningkatan hasil belajar matematika siswa dengan kriteria ketuntasan sebesar 80% dan KKM sebesar 76 telah tercapai dengan capaian sebesar 34,75% dan 17,30 poin.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 539, "width": 69, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "REFERENSI", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 558, "width": 455, "height": 48, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ardiansyah, M. (2020). Pengembangan Ulangan Harian Matematika Berbasis Android Menggunakan Aplikasi Google Form. Lentera: Jurnal Ilmiah Kependidikan , 13 (2 SE-Article). https://doi.org/10.52217/lentera.v13i2.674", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 615, "width": 455, "height": 67, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Aribowo, E. K. (2017). Microsoft Forms: Angket, Formulir, dan Kuis Secara Daring (INA-Rxiv, Nomor n9qtk). Center for Open Science. https://econpapers.repec.org/RePEc:osf:inarxi:n9qtk Cucinotta, D., & Vanelli, M. (2020). WHO Declares COVID-19 a Pandemic. Acta Bio-Medica : Atenei Parmensis , 91 (1), 157–160. https://doi.org/10.23750/abm.v91i1.9397", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 691, "width": 454, "height": 48, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Darma, I. K., Karma, I. G. M., & Santiana, I. M. A. (2020). Blended Learning, Inovasi Strategi Pembelajaran Matematika di Era Revolusi Industri 4.0 Bagi Pendidikan Tinggi. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika , 3 , 527–539.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 748, "width": 454, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dwi Lestari, H., & Putu Parmiti, D. P. P. (2020). Pengembangan E-Modul Ipa Bermuatan Tes Online", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 452, "height": 20, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengembangan Media Pembelajaran Digital Book Berbasis Ayat-Ayat Al-Qur’an Menggunakan Kvisoft Flipbook Maker Pada Materi Bilangan, A. Sriyanti", "type": "Page header" }, { "left": 504, "top": 50, "width": 18, "height": 8, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1567", "type": "Page header" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 454, "height": 48, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Untuk Meningkatkan Hasil Belajar. Journal of Education Technology; Vol 4, No 1 (2020)DO - 10.23887/jet.v4i1.24095 . https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JET/article/view/24095 Elfanany, B. (2013). Penelitian Tindakan Kelas . Araska Chosmin.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 132, "width": 343, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Fathurrohman. (2015). Model-model Pembelajaran Inovatif . Ar-Ruzz Media.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 151, "width": 454, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ghufron, G. (2018). Revolusi Industri 4.0: Tantangan, Peluang, Dan Solusi Bagi Dunia Pendidikan.", "type": "Text" }, { "left": 96, "top": 170, "width": 430, "height": 29, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Seminar Nasional dan Diskusi Panel Multidisiplin Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2018 , 1 (1), 332–337.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 208, "width": 454, "height": 29, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hudojo, & Herman. (2001). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika . Universitas Negeri Malang.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 245, "width": 455, "height": 69, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21, (2020). P embatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) . Jakarta Surat Edaran Kemendikbud Nomor 15, (2020). P edoman Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah Dalam Masa Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) . Jakarta", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 323, "width": 454, "height": 48, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kusuma, J. W., & Hamidah, H. (2020). Perbandingan Hasil Belajar Matematika Dengan Penggunaan Platform Whatsapp Group Dan Webinar Zoom Dalam Pembelajaran Jarak Jauh Pada Masa Pandemik Covid 19. JIPMat , 5 (1). https://doi.org/10.26877/jipmat.v5i1.5942", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 380, "width": 454, "height": 29, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Lase, D. (2019). Pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0. Jurnal Ilmiah Teologi, Pendidikan, Sains, Humaniora dan Kebudayaan , 12 (2 SE-), 28–43. https://doi.org/10.36588/sundermann.v1i1.18", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 418, "width": 454, "height": 47, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Latifah, N., Wulandari, A. A., & Suratno, S. (2021). Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Pembelajaran Dengan Google Meet. Absis: Mathematics Education Journal , 2 (2), 46. https://doi.org/10.32585/absis.v2i2.1089", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 474, "width": 454, "height": 48, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nurwahid, M. (2021). Korelasi antara Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Online dengan Hasil Belajar Matematika di Masa Pandemi. Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika , 5 (2), 1127–1137. https://doi.org/10.31004/cendekia.v5i2.596", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 531, "width": 454, "height": 29, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sanjaya, W. (2006). Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan . Kencana Premada Group.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 569, "width": 454, "height": 29, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Soedjadi. (2020). Kiat-kiat Pendidikan Matematika Di Indonesia . Dirjen Pendidikan Tinggi Depdiknas. Susilo. (2007). Penelitian Tindakan Kelas . Pustaka Book Publisher.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 607, "width": 454, "height": 48, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "SYED CHEAR, S. L. (2017). Pengajaran dan Pembelajaran Melalui Aplikasi Whatsapp dan Telegram di Universiti Swasta. Jurnal Pendidikan Malaysia , 42 (2), 87–97. https://doi.org/10.17576/jpen- 2017-42.02-02", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 664, "width": 454, "height": 48, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tinungki, G. (2017). The role of cooperative learning with team assisted individualization to improve the students’ self proficiency. Journal of Science &amp; Science Education , 1 (2 SE-Articles). https://doi.org/https://doi.org/10.24246/josse.v1i2p63-73", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 721, "width": 455, "height": 48, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Utomo, S. W., & Ubaidillah, M. (2018). Pemanfaatan Aplikasi Whatsapp Pada Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Mata Kuliah Akuntansi Internasional Di Universitas Pgri Madiun. Kwangsan: Jurnal Teknologi Pendidikan , 6 (2), 199–211. https://doi.org/10.31800/jtp.kw.v6n2.p199--211.", "type": "List item" } ]
926ac821-7c8b-7417-048e-b6b1d1bfb793
https://ejournal.kopertais4.or.id/madura/index.php/syaikhuna/article/download/3929/2968
[ { "left": 85, "top": 36, "width": 380, "height": 24, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "SYAIKHUNA: Jurnal Pendidikan dan Pranata Islam STAI Syaichona Moh. Cholil Bangkalan p-ISSN:2086-9088, e-ISSN: 2623-0054", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 766, "width": 283, "height": 24, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 11 Number 2 October 2020 Approved: 24-08-2020, Accepted: 10-09-2020, Submitted: 23-09-2020", "type": "Page footer" }, { "left": 486, "top": 766, "width": 21, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "243", "type": "Page footer" }, { "left": 118, "top": 91, "width": 363, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "TABARRUK DAN BARAKAH DALAM BERBAGAI PERSPEKTIF", "type": "Section header" }, { "left": 211, "top": 132, "width": 174, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Fera Andriani Djakfar Musthafa 1", "type": "Text" }, { "left": 225, "top": 153, "width": 148, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[email protected]", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 193, "width": 362, "height": 119, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstract: The concept of tabarruk and barakah has been known in the teachings of various groups with diverse terms. Among Muslims themselves there are different points of view in viewing barakah and tabarruk or seeking blessing. This article contains various views on barakah and tabarruk in the perspective of al-Quran and Hadith, views of al-salaf al-salih scholars, and also among the pesantren community, especially traditional ones. Although rationally is not easy to be seen, but with repeated proof, it can be a justification for the existence of barakah itself. With the power of theological and historical roots, the tradition of blessing in this modern era can continue to survive.", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 325, "width": 138, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords : barokah, tabarruk", "type": "Section header" }, { "left": 121, "top": 351, "width": 363, "height": 132, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstrak: Konsep tabarruk dan barakah telah dikenal dalam ajaran berbagai kelompok dengan istilah yang beragam. Di antara umat Islam sendiri ada sudut pandang yang berbeda dalam memandang barakah dan tabarruk atau mencari berkah. Artikel ini memuat berbagai pandangan tentang barakah dan tabarruk dalam perspektif al-Quran dan Hadits, pandangan ulama al-salaf al-salih, dan juga di kalangan masyarakat pesantren, terutama yang tradisional. Meski secara rasional barakah tidak mudah dilihat, namun dengan pembuktian yang berulang dapat menjadi pembenaran atas keberadaan barakah itu sendiri. Dengan kekuatan akar teologis dan historis, tradisi tabarruk di era modern ini dapat terus bertahan.", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 497, "width": 140, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata kunci: barokah, tabarruk", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 524, "width": 76, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pendahuluan", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 552, "width": 429, "height": 148, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam berbagai literatur, tulisan mengenai tabarruk dan barakah sering dikaitkan dengan hal-hal ajaib di luar nalar pada umumnya, sebagaimana biografi tentang orang soleh dihubungkan dan dicampuradukkan dengan hal- hal fantastis dan cenderung tidak masuk akal yang telah mereka lakukan. Dalam buku-buku teologi Islam dan biografi yang sudah ditulis para ulama, antara ilmu agama, shafa‘ah dan barakah , semuanya terkoneksi, terikat, dan terjalin dengan erat secara natural. 2 Meskipun objek supernatural tidak", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 722, "width": 171, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1 STAI Syaichona Moh. Cholil Bangkalan", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 734, "width": 428, "height": 23, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2 Kisah-kisah ajaib para ulama dan orang salih itu disinyalir muncul sejak abad ke-10, sebagaimana tertulis dalam penelitian dan penelusuran sumber sejarah era Ayyubiah dan Mamluk yang dilakukan oleh", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 36, "width": 380, "height": 24, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "SYAIKHUNA: Jurnal Pendidikan dan Pranata Islam STAI Syaichona Moh. Cholil Bangkalan p-ISSN:2086-9088, e-ISSN: 2623-0054", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 766, "width": 283, "height": 24, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 11 Number 2 October 2020 Approved: 24-08-2020, Accepted: 10-09-2020, Submitted: 23-09-2020", "type": "Page footer" }, { "left": 486, "top": 766, "width": 21, "height": 14, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "244", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 86, "width": 429, "height": 81, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "mempunyai tempat di dalam modernitas, menjadi objek sekunder dan tidak penting, namun ketika ada wacana tentang hal yang suci ( sacred ) tetap saja menjadi pusat perhatian dan perdebatan, misalnya tentang objek magis ( the fetish) . 3", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 175, "width": 429, "height": 81, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam Bahasa Arab, al-barakah artinya pertumbuhan dan tambahan, yaitu salah satu derivasi dari kata dasar ba-ra-ka . Dari kata dasar ini dapat diderivasikan lagi ke dalam berbagai kata dengan bermacam-macam makna. Al-tabrik artinya doa kepada seseorang atau sesuatu agar mendapat berkah.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 264, "width": 429, "height": 238, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Barik dan Mubarak artinya terberkati. 4 Tabarruk adalah masdar dari tabarraka- yatabarraku, sehingga tabarraktu bi bermakna tamannaytu bi atau mengharap dengan perantara sesuatu . Jadi, ber- tabarruk dengan sesuatu maknanya adalah meminta barakah dengan perantaranya. 5 Selain kata-kata yang sudah disebutkan tadi, masih banyak derivasi lain dari kata dasar ba-ra-ka , akan tetapi tidak semua disebutkan di sini agar tidak terlalu melebar. Dalam literatur berbahasa Inggris, barakah dikenal dengan istilah blessing . Secara eksklusif Allah-lah yang memberikan barakah (to bless) , sementara orang-orang, objek, dan waktu yang terberkati (blessed) disebut mubarak. 6 Sementara dalam Bahasa Ibrani, barakah memiliki makna yang setara dengan kata brachah yang berarti ‘menambah’ atau ‘menjadi lebih banyak. 7", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 511, "width": 428, "height": 36, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabarruk merupakan sebuah ajaran yang sekaligus menjadi adat dan kebiasaan sejak zaman Nabi Muhammad SAW. masih hidup. Tabarruk atau", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 574, "width": 428, "height": 55, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Daniella Talmon-Heller dari Ben-Gurion University Negev dalam makalahnya, “ʿIlm, Shafāʿah,and Barakah :the Resources of Ayyubid and Early Mamluk Ulama.” Paper tersebut dipresentasikan dalam seminar internasional “FacingModernity: Rethinking ʿUlama on the Middle East,” di The Institute for Advanced Studies Hebrew University of Jerusalem, bulan Juni 2006, dan dalam sebuah pertemuan tentang “Medieval Islamic Colloquium of Israel,” November 2007, di Bar-Ilan University.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 629, "width": 428, "height": 58, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3 Fetish dalam pandangan Marx adalah objek material yang dipercaya dapat mempunyai kekuatan supernatural yang bisa membantu dan melindungi pemiliknya.Sebagian besar studi tentang tulisan kritis Marx menyoroti dua pengaruh yang diakuinya, yaitu pencerahan Scotlandia di satu sisi, dan filsafat Hegel di sisi lainnya. Oscar Guardiola-Rivera, “The Return of the Fetish: a Plea for a New Materialism,” Law and Critique , Vol. 18, No. 3 (Oktober, 2007), 284.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 688, "width": 336, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4 Ibn Manzur al-Afriqi, Lisan al ‘Arab ,Vol. 10 (Beyrut: Dar al Sadir, 1300 H.), 395.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 699, "width": 47, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5 Ibid., 396.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 711, "width": 427, "height": 22, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6 Fritz Goerling, “Baraka as Devine Blessing as a Bridge in Manding languages (Especially in Jula of Cote d’Ivoire)”, Jurnal of Translation , Vol. 6, No. 1 (2010), 3.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 734, "width": 425, "height": 23, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "7 Michael Berg, “The Secret of the Word Blessing,” dalam https:// www.michaelberg.net/articles/secret- word-blessing (26 Oktober 2019).", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 36, "width": 380, "height": 24, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "SYAIKHUNA: Jurnal Pendidikan dan Pranata Islam STAI Syaichona Moh. Cholil Bangkalan p-ISSN:2086-9088, e-ISSN: 2623-0054", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 766, "width": 283, "height": 24, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 11 Number 2 October 2020 Approved: 24-08-2020, Accepted: 10-09-2020, Submitted: 23-09-2020", "type": "Page footer" }, { "left": 486, "top": 766, "width": 21, "height": 14, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "245", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 86, "width": 429, "height": 170, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "mencari berkah dapat dilakukan melalui beberapa media. Pertama , yaitu al- Qur’an. Kedua , pribadi tertentu seperti para Rasul, Nabi dan orang-orang soleh, maupun Malaikat. Ketiga , masjid-masjid seperti Masjidil Haram, Masjid Nabawi, Masjid al-Aqsa, dan masjid-masjid pada umumnya. Keempat , tabarruk pada waktu tertentu seperti bulan Ramadan, hari Jum’at, bulan-bulan haram, dan sebagainya. Kelima , tabarruk pada kota ataupun benda tertentu. 8 Selain itu, masih ada lagi cara mendapatkan barakah , di antaranya adalah dengan perbuatan dan amalan tertentu yang diridoi oleh Allah.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 270, "width": 342, "height": 14, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabarruk dan Barakah dalam Perspektif al-Qur’an dan Hadits", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 298, "width": 429, "height": 104, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata ba-ra-ka di dalam al-Qur’an disebut dalam beberapa bentuk yang berbeda. Kata baraka disebut satu kali, barakna disebutkan di enam tempat, burika disebut satu kali, tabaraka disebut sembilan kali, barakat disebut di dua ayat, Barakatuhu disebut di satu ayat, mubarak di empat tempat, mubarakan di empat tempat, dan mubarakah di empat tempat. 9", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 416, "width": 429, "height": 126, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam konsep Islam berdasarkan al-Qur’an dan hadith, terdapat beberapa tempat dan benda yang diberkahi, seperti ka’bah, Masjid al-Haram dan Masjid al-Aqsa. Selain itu juga ada aktivitas dan amalan yang dapat mengundang datangnya barakah , ada pula beberapa perbuatan yang dapat menjauhkan manusia dari barakah . Beberapa amalan yang dapat mendatangkan barakah antara lain:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 556, "width": 428, "height": 82, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Berinteraksi dengan al-Qur’an. Kitab suci umat Islam ini memang diyakini mengandung keberkahan bagi siapapun yang membaca, mendengar, dan mengamalkannya. Secara kuantitas, al-Qur’an tergolong kitab yang ringkas dan tidak terlalu tebal, akan tetapi makna yang dikandungnya begitu", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 711, "width": 388, "height": 22, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "8 Nasir ‘Abdal-Rahman Bin Muhammad al-Jadi‘, Al-Tabarruk Anwa‘uhu wa Ahkamuhu (Riyad: Maktabah el-Rushd, 2000), 8.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 734, "width": 429, "height": 23, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "9 Muhammad Fu’ad ‘Abd al-Baqi, al-Mu‘jam al-Mufahras li alfadh al-Qur’an (Cairo: Dar al-Hadith, 1996), 144-145.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 36, "width": 380, "height": 24, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "SYAIKHUNA: Jurnal Pendidikan dan Pranata Islam STAI Syaichona Moh. Cholil Bangkalan p-ISSN:2086-9088, e-ISSN: 2623-0054", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 766, "width": 283, "height": 24, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 11 Number 2 October 2020 Approved: 24-08-2020, Accepted: 10-09-2020, Submitted: 23-09-2020", "type": "Page footer" }, { "left": 486, "top": 766, "width": 21, "height": 14, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "246", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 86, "width": 428, "height": 36, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "berlimpah dan merupakan sumber dari berbagai ilmu pengetahuan. Di situlah letak keberkahan al-Qur’an itu sendiri. 10", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 130, "width": 428, "height": 104, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Bertaqwa dan beriman. Sebagaimana yang termaktub di al-Qur’an, ketaqwaan dan keimanan dapat membuka pintu barakah langit dan bumi bagi sebuah komunitas. 11 Menurut Imam al-Razi, barakah dari langit bisa berupa hujan, dan barakah bumi di antaranya adalah beraneka macam tumbuhan, buah-buahan, hewan ternak, dan juga rasa aman serta keselamatan. 12", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 242, "width": 428, "height": 36, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Berdo’a memohon barakah . 13 Dalam sebuah hadith yang diriwayatkan oleh Anas Bin Malik, bahwa ibunya pernah berdialog dengan Rasulullah SAW.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 287, "width": 429, "height": 170, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Wahai Rasulullah, ini Anas pelayanmu. Berdo’alah kepada Allah untuknya. Rasulullah SAW. bersabda: “Ya Allah, perbanyaklah hartanya, anaknya, dan berkahilah segala yang telah Engkau anugerahkan kepadanya.” 14 5. Memohon ampunan (istighfar). Allah memberikan barakah yang banyak kepada manusia di muka bumi. Namun manusia bisa terhalangi untuk mendapat barakah itu disebabkan oleh dosa-dosa dan maksiat yang dilakukannya. Maka dengan istighfar dan bertaubat, pintu barakah itu kembali dibuka oleh Allah. 15", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 466, "width": 428, "height": 126, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6. Beristikharah (memohon petunjuk) dari Allah untuk segala urusannya. Petunjuk yang datang dari Allah lebih baik dari pada pilihan yang dibuat oleh manusia sendiri. Maka dari itu Nabi Muhammad SAW. sangat menganjurkan para sahabat untuk istikharah (meminta petunjuk) kepada Allah dalam setiap urusan, baik duniawi maupun urusan ukhrawi. Pilihan yang datang dari Allah itulah yang mendatangkan barakah bagi manusia yang memintanya. 16", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 663, "width": 428, "height": 23, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "10 Sayyid Faruq Muhammad ‘Abdurrahman, Hadith al-Qur’an al-Karim ‘an al-Barakah wa atharuha ‘ala al-Fardi wa al-Mujtama’ (al-Manufiyah: t.p., t.th.), 13.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 686, "width": 76, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "11 al-Qur’an, 7: 96.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 697, "width": 369, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "12 Sayyid Faruq Muhammad ‘Abdurrahman, Hadith al-Qur’an al-Karim ‘an al-Barakah , 14.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 710, "width": 46, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "13 Ibid., 16.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 722, "width": 390, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "14 Muhammad Bin Ismail al-Bukhari, Sahih al-Bukhari , Vol. 4 (Cairo: Dar al-Hadith, 2004), 180.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 733, "width": 371, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "15 Sayyid Faruq Muhammad ‘Abdurrahman, Hadith al-Qur’an al-Karim ‘an al-Barakah , 17.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 745, "width": 46, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "16 Ibid., 18.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 36, "width": 380, "height": 24, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "SYAIKHUNA: Jurnal Pendidikan dan Pranata Islam STAI Syaichona Moh. Cholil Bangkalan p-ISSN:2086-9088, e-ISSN: 2623-0054", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 766, "width": 283, "height": 24, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 11 Number 2 October 2020 Approved: 24-08-2020, Accepted: 10-09-2020, Submitted: 23-09-2020", "type": "Page footer" }, { "left": 486, "top": 766, "width": 21, "height": 14, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "247", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 86, "width": 428, "height": 36, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "7. Bekerja dengan jalan yang halal dan dengan menjaga harga diri dari perbuatan meminta-minta. 17 Dalam sebuah Hadith dikatakan,", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 130, "width": 428, "height": 81, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "8. Barangsiapa mengambil harta yang memang haknya dengan cara yang benar, maka akan diberikan keberkahan dalam harta tersebut. Barangsiapa yang mengambil harta yang bukan haknya dengan jalan yang tidak benar, maka dia bagaikan orang yang makan tetapi tidak pernah merasa kenyang. 18", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 220, "width": 429, "height": 58, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Selain beberapa hal yang mengundang datangnya barakah , dalam ajaran Islam juga ada beberapa hal yang dapat menghilangkan keberkahan. Di antaranya adalah hal-hal berikut ini:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 293, "width": 431, "height": 126, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Banyaknya maksiat, seperti: berzina, mengurangi takaran dan timbangan dalam perdagangan, tidak mau membayar zakat, menyalahi janji, dan sebagainya. Hal-hal tersebut dapat menghilangkan barakah dalam umur, harta, ilmu, dan amal, bahkan mengundang datangnya bencana dan musibah. 19 Mengenai hal itu, Allah menyebutkan bahwa telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia sendiri. 20", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 427, "width": 428, "height": 59, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Penipuan, kecurangan, dan sumpah palsu. Biasanya hal-hal tersebut terjadi di pasar-pasar, dilakukan oleh para pedagang untuk melariskan dagangannya dan mendapatkan laba yang besar. 21 Rasulullah SAW. bersabda:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 494, "width": 390, "height": 14, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "“Sumpah palsu melariskan barang dagangan, menghilangkan barakah .” 22", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 517, "width": 429, "height": 58, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Mu‘amalah dengan sistem riba. Allah melarang mu‘amalah dengan riba, dan menghilangkan barakah yang ada pada orang yang bermu‘amalah dengan sistem tersebut. 23 Sebagaimana firman-Nya di al-Qur’an yang artinya:", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 583, "width": 363, "height": 36, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 652, "width": 46, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "17 Ibid., 19.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 663, "width": 428, "height": 35, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "18 Hadith ini diriwayatkan oleh Muslim dalam Kitab Zakat, Bab Kekhawatiran dalam Mengeluarkan bunga dunia, hadith nomor 1052. Abu Husayn Muslim Bin al-Hajjaj, Sahih Muslim , Vol. 2 (Riyad: Dar al-ʻAlam li al-Kutub, 1996), 728.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 697, "width": 369, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "19 Sayyid Faruq Muhammad ‘Abdurrahman, Hadith al-Qur’an al-Karim ‘an al Barakah , 24.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 710, "width": 79, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "20 al-Qur’an, 30:41", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 722, "width": 371, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "21 Sayyid Faruq Muhammad ‘Abdurrahman, Hadith al-Qur’an al-Karim ‘an al Barakah , 25.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 733, "width": 416, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "22 Hadith riwayat Bukhari nomor 2086.Muhammad Bin Ismail al-Bukhari, Sahih al-Bukhari , Vol. 2, 83.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 744, "width": 369, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "23 Sayyid Faruq Muhammad ‘Abdurrahman, Hadith al-Qur’an al-Karim ‘an al-Barakah , 25.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 36, "width": 380, "height": 24, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "SYAIKHUNA: Jurnal Pendidikan dan Pranata Islam STAI Syaichona Moh. Cholil Bangkalan p-ISSN:2086-9088, e-ISSN: 2623-0054", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 766, "width": 283, "height": 24, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 11 Number 2 October 2020 Approved: 24-08-2020, Accepted: 10-09-2020, Submitted: 23-09-2020", "type": "Page footer" }, { "left": 486, "top": 766, "width": 21, "height": 14, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "248", "type": "Page footer" }, { "left": 121, "top": 85, "width": 363, "height": 57, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya). 24", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 157, "width": 429, "height": 237, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Pekerjaan yang haram. Segala profesi yang diharamkan seperti mencuri, merampok, mengambil harta anak yatim, maupun pekerjaan yang di dalamnya terdapat praktik yang diharamkan Allah seperti suap dan riba, tidak ada keberkahan di dalamnya. Justru pekerjaan-pekerjaan tersebut dapat menyebabkan kerasnya hati, mengundang kemarahan Allah, dan menyebabkan ditolaknya doa. Para sahabat di zaman Rasulullah SAW. sangat takut memakan sesuatu yang didapat dari jalan yang tidak diridoi Allah. Banyak hadith yang menjelaskan betapa kuat para sahabat menjaga diri mereka dari pekerjaan yang tidak diridoi oleh Allah, juga menjaga diri dari memakan sesuatu yang berasal dari pekerjaan yang haram. 25 Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Aisyah RA.:", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 402, "width": 363, "height": 253, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abu Bakar mempunyai seorang hamba sahaya. Pada suatu hari hamba sahaya yang masih belia itu mendatangi Abu Bakar dengan membawa makanan, dan Abu Bakar ikut makan bersamanya. Kemudian pemuda itu bertanya: “Tahukah engkau makanan apa ini?” Abu Bakar menjawab: ”Tidak. Apa ini?” anak muda itu menjawab: “Dulu di masa jahiliyah, aku meramal untuk orang-orang. Tidaklah aku pandai meramal, aku hanya menipu mereka saja. Tadi aku bertemu dengan salah seorang yang pernah aku ramal, kemudian dia memberiku makanan ini. ”Kemudian Abu Bakar memasukkan tangannya ke dalam mulutnya untuk memuntahkan semua isi perutnya. Dalam sebuah riwayat Abu Bakar berdoa: “Ya Allah, aku mohon bebaskan aku dari yang terlanjur ditelan tenggorokan dan yang sudah masuk ke pencernaan.” 26", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 722, "width": 81, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "24 Al-Qur’an, 30:39", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 733, "width": 369, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "25 Sayyid Faruq Muhammad ‘Abdurrahman, Hadith al-Qur’an al-Karim ‘an al-Barakah , 25.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 745, "width": 422, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "26 Hadith Riwayat Bukhari nomor 3842. Muhammad Bin Ismail al-Bukhari, Sahih al-Bukhari , Vol. 3, 44.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 36, "width": 380, "height": 24, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "SYAIKHUNA: Jurnal Pendidikan dan Pranata Islam STAI Syaichona Moh. Cholil Bangkalan p-ISSN:2086-9088, e-ISSN: 2623-0054", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 766, "width": 283, "height": 24, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 11 Number 2 October 2020 Approved: 24-08-2020, Accepted: 10-09-2020, Submitted: 23-09-2020", "type": "Page footer" }, { "left": 486, "top": 766, "width": 21, "height": 14, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "249", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 86, "width": 428, "height": 58, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5. Hilangnya kesederhanaan, munculnya perbuatan yang berlebih-lebihan dan mubazir. Islam mengajarkan umatnya tentang hidup sederhana, dan menghindarkan dari hal yang mubazir dan berlebih-lebihan. 27", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 152, "width": 363, "height": 188, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih- lebihan.Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih- lebihan 28 .Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal. Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya, sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Melihat akan hamba- hamba-Nya. 29", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 348, "width": 429, "height": 215, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dari ayat-ayat tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa perbuatan mubazir dan berlebih-lebihan dapat menggiring pada kehancuran dan kerusakan. Sementara dalam kesederhanaan terdapat barakah yang mengantarkan pada limpahan rezeki. Terkait dengan tabarruk melalui pribadi tertentu, al-Qurtubi mengatakan, para sahabat sudah terbiasa mengharapkan barakah dari Nabi Muhammad saw. dengan berbagai cara, seperti: ngalap barakah dari sisa wudhu Rasulullah, sisa air minum, keringat, mengharap kesembuhan melalui pakaian beliau, berdo’a di tempat-tempat yang pernah beliau tinggali, dan sebagainya. Semuanya sengaja dilakukan sebagai penghormatan, pengagungan, dan tanda cinta. 30", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 572, "width": 428, "height": 103, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabarruk juga dapat bermakna meminta kebaikan yang banyak, seperti memohon kesembuhan dari Allah melalui perantara seorang manusia muslim yang soleh dan diberkati dengan posisinya yang tinggi di sisi Allah. Jadi orang yang mencari berkah melalui diri Nabi atau orang-orang soleh sesungguhnya tidak lain adalah meminta kebaikan yang banyak dari Allah, dengan", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 697, "width": 369, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "27 Sayyid Faruq Muhammad ‘Abdurrahman, Hadith al-Qur’an al-Karim ‘an al-Barakah , 27.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 710, "width": 76, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "28 Al-Qur’an, 7:31", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 721, "width": 95, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "29 Al-Qur’an, 17:29-30.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 734, "width": 428, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "30 Hisham Bin Muhammad Hayjar, al-Tabarruk bi al-Salihin (Maroko: Dar al-Rashad al- Hadithah, t.th.),", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 748, "width": 10, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 36, "width": 380, "height": 24, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "SYAIKHUNA: Jurnal Pendidikan dan Pranata Islam STAI Syaichona Moh. Cholil Bangkalan p-ISSN:2086-9088, e-ISSN: 2623-0054", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 766, "width": 283, "height": 24, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 11 Number 2 October 2020 Approved: 24-08-2020, Accepted: 10-09-2020, Submitted: 23-09-2020", "type": "Page footer" }, { "left": 486, "top": 766, "width": 21, "height": 14, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "250", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 86, "width": 429, "height": 192, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "perantaraan orang-orang yang diberkati ini. Para sahabat Nabi juga mencontohkan hal tersebut dengan tabarruk kepada diri Nabi dan jejak peninggalan beliau. 31 Menurut al-Khazin, salah satu ulama penyusun kitab tafsir, barakah dapat diartikan sebagai bukti kebaikan ilahi pada suatu benda. Dengan demikian, maka tabarruk terhadap sesuatu dapat dimaknai meminta kebaikan ilahiah yang diletakkan oleh Allah kepada benda tersebut. Sebagai contoh, ka‘bah merupakan bangunan biasa dari segi bahan dan material penyusunnya.Namun ketika Allah memberkahinya, maka ka‘bah menjadi benda yang terberkahi, sebagaimana yang termaktub di al-Qur’an. 32", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 293, "width": 429, "height": 327, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Selain disebutkan di dalam al-Qur’an, barakah juga banyak disebutkan dalam hadith. Di antaranya adalah sebuah hadith yang diriwayatkan dari Anas Bin Malik, bahwasanya Nabi Muhammad saw pada saat berdoa untuk makan siang, beliau mencelupkan tangan ke dalam wadah minum yang dibawa oleh para pelayan dari kota. Ibn al-Jawzi menjelaskan dalam kitab Kashf al-Mushkil , bahwasanya pencelupan tangan Nabi Muhammad saw ke dalam wadah air itu adalah salah satu cara orang-orang untuk mendapatkan barakah dari beliau. Pendapat ini juga diperkuat oleh al-Nawawi dalam menjelaskan hadith Muslim. 33 Anas Bin Malik juga meriwayatkan hadith tentang tabarruk para sahabat melalui rambut Nabi Muhammad saw. Ketika Nabi Muhammad saw selesai melempar jumroh dan menyembelih sembelihannya, beliau mencukur rambut sisi kanan, lalu diambil oleh orang yang mencukur. Kemudian nabi memanggil Abu Talhah untuk mengambil rambut yang di sisi kiri kepala beliau, kemudian memerintahkan agar membagikan rambut beliau itu kepada orang-orang. 34", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 687, "width": 428, "height": 23, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "31 Khadijah al-Idrisiyah, al-Barakah wa al-Tabarruk min Dhahabiyat al-Hafidh al-Dhahabi (t.t.: t.p., 2002),8.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 710, "width": 259, "height": 12, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "32 Hisham Bin Muhammad Hayjar, al-Tabarruk bi al-Salihin, 8.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 722, "width": 46, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "33 Ibid., 19.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 734, "width": 426, "height": 23, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "34 Salah al-Din al-Tijani al-Hasani, al-Rahiq al-Makhtum fi Tariqah al-Qutb al-Maktum (Cairo: al- Zawiyah al-Tijaniyah al-Mu barakah , t.t), 462.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 36, "width": 380, "height": 24, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "SYAIKHUNA: Jurnal Pendidikan dan Pranata Islam STAI Syaichona Moh. Cholil Bangkalan p-ISSN:2086-9088, e-ISSN: 2623-0054", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 766, "width": 283, "height": 24, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 11 Number 2 October 2020 Approved: 24-08-2020, Accepted: 10-09-2020, Submitted: 23-09-2020", "type": "Page footer" }, { "left": 486, "top": 766, "width": 21, "height": 14, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "251", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 85, "width": 312, "height": 14, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabarruk dan Barakah dalam Perspektif al-Salaf al-Salih", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 113, "width": 429, "height": 59, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Para alim ulama atau yang dikenal dengan al-salaf al-salih 35 menyebutkan beberapa cara tabarruk kepada orang-orang soleh. Di antaranya adalah dengan cara-cara yang akan dijelaskan berikut ini: 36", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 186, "width": 428, "height": 171, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Tabarruk dengan ziarah makam orang soleh. Di catatan pinggir Ibn al- ʻ Abidin dalam menjelaskan kitab al-Haskafi dan al-Bahr al-Ra’iq, ziarah makam orang salih diperbolehkan, kecuali untuk para wanita muda karena dikhawatirkan bercampur baur dengan jamaah laki-laki. Dikhawatirkan pula jika ziarah tersebut menimbulkan kedukaan yang amat sangat sehingga menyebabkan tangis yang keras ataupun rasa sedih yang sangat mendalam. Jika dengan ziarah itu semakin menumbuhkan kesadaran akan datangnya maut, untuk i ʻ tibar, maka diperbolehkan, bahkan dianjurkan. 37", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 366, "width": 429, "height": 103, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Tabarruk dengan mencium kepala, mata, tangan, lutut, dan kaki Rasulullah Saw dan orang-orang soleh. Dalam kitab Sharah al-Haskafi , didukung pula oleh kitab al-Jawhar yang disusun oleh al- ʻ Abbadi, diperbolehkan mencium tangan orang alim dan orang yang wara ʻ untuk tabarruk melalui mereka. Bahkan ada yang menyatakan bahwa itu disunnahkan. 38", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 477, "width": 428, "height": 126, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c. Tabarruk dengan mujalasah ulama. Mujalasah yaitu duduk bersama dalam satu majelis, dalam hal ini adalah dengan para ahli ilmu dan orang- orang soleh. Orang-orang pada zaman dahulu melakukan hal itu untuk tabarruk , dikarenakan banyaknya manfaat yang didapat dari mujalasah bersama orang alim. Di antara faedahnya adalah mendapatkan ilmu yang bermanfaat dari para ulama tersebut. Sudah menjadi tabiat para ulama untuk menyebarkan", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 617, "width": 428, "height": 69, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "35 Al-salaf al-salih merupakan generasi awal yang hidup dalam kurun tiga abad pertama sejak Nabi Muhammad saw. mengajarkan agama Islam. Mereka dikatakan sebagai umat terbaik karena kedekatannya dengan masa Nabi Muhammad saw., pemahaman mereka yang mendalam terhadap al-Qur’an dan sunnah, serta keteguhan untuk berpegang teguh pada manhaj tersebut. Muhammad Sa‘id Ramadan al-Buti, al- Salafiyah Marhalah Zamāniyah Mubārakah lā Madzhab Islāmī (Beirut-Damaskus: Dar al-Fikr al- Mu’ashir-Dar al-Fikr, 2008),11-12.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 686, "width": 428, "height": 35, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "36 Tabarruk kepada orang-orang soleh selain nabi memang menimbulkan pro dan kontra. Namun dalam penelitian ini tidak difokuskan kepada ranah perbedaan pendapat tersebut, melainkan fokus kepada berbagai cara dalam tabarruk .", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 721, "width": 428, "height": 24, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "37 ʻAbd al-Fattah Bin Salih Qudaish al-Yafiʻi, al-Tabarruk bi al-Salihin bayna al Mujizin wa al Maniʻin: Dirasah Muqaranah (Sunʻa’: Markaz al Khayrat, 2018), 71.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 745, "width": 374, "height": 12, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "38 Salah al-Din al-Tijani al-Hasani, al-Rahiq al-Makhtum fi Tariqah al-Qutb al-Maktum, 485.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 36, "width": 380, "height": 24, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "SYAIKHUNA: Jurnal Pendidikan dan Pranata Islam STAI Syaichona Moh. Cholil Bangkalan p-ISSN:2086-9088, e-ISSN: 2623-0054", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 766, "width": 283, "height": 24, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 11 Number 2 October 2020 Approved: 24-08-2020, Accepted: 10-09-2020, Submitted: 23-09-2020", "type": "Page footer" }, { "left": 486, "top": 766, "width": 21, "height": 14, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "252", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 86, "width": 428, "height": 81, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ilmu, maka duduk bersama mereka merupakan cara yang tepat untuk mendapatkan ilmu. Selain mendapatkan ilmu yang bermanfaat, duduk bersama orang-orang soleh akan mendapatkan berkah dari nasihat dan doa mereka. 39", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 175, "width": 428, "height": 171, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "d. Tabarruk dengan mengunjungi orang soleh dan alim. Dalam al-Madkhal yang disusun oleh Ibn al-Haj, dikatakan bahwa setelah kaum muslimin selesai dan keluar dari salat Eid, hendaknya mengunjungi keluarganya yang masih hidup. Jika sudah mengunjungi keluarganya, dianjurkan untuk mengunjungi orang-orang alim untuk ber- tabbaruk kepada mereka. Dikatakan pula apabila seseorang sedang berkunjung ke sebuah daerah untuk melakukan jual beli, hendaknya sesekali meninggalkan dagangannya untuk mengunjungi orang- orang soleh yang ada di kota tersebut untuk mencari berkah. 40", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 354, "width": 428, "height": 148, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "e. Tabarruk dengan mengundang dan menghadirkan orang salih di rumahnya. Dikatakan dalam Sahih Muslim, bahwa apabila seseorang mendapatkan undangan, sementara dia sedang berpuasa, hendaknya tetap menghadiri undangan tersebut sebagaimana orang-orang yang tidak berpuasa. Karena meskipun tidak memakan sesuatu dalam perjamuan tersebut, tetaplah mendapatkan hal yang dimaksudkan yaitu berupa do’a dan isyarat dari orang salih yang turut menghadiri undangan. 41", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 516, "width": 232, "height": 14, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabarruk dan Barakah di Dunia Pesantren", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 550, "width": 428, "height": 104, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Barakah merupakan salah satu unsur utama dalam kepemimpinan pesantren, bersanding dengan karamah dan ilmu pengetahuan agama. Hampir seluruh kiai besar yang telah sukses mengembangkan pesantrennya selalu dihormati sebagai sosok yang mempunyai barakah dan karamah. 42 Pesantren tidak dapat dilepaskan dari tabarruk atau pencarian barakah dari kiai, bahkan", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 686, "width": 378, "height": 12, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "39 Nasir ‘Abdal-Rahman Bin Muhammad al-Jadi‘, Al-Tabarruk Anwa‘uhu wa Ahkamuhu, 272.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 698, "width": 428, "height": 12, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "40 ʻAbd al Fattah Bin Salih Qudaish al Yafiʻi, al-Tabarruk bi al-Salihin bayna al Mujizin wa al Maniʻin,", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 713, "width": 13, "height": 9, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "80.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 722, "width": 43, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "41 Ibid.,89.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 734, "width": 428, "height": 23, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "42 Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren: Studi Pandangan Hidup Kyai dan Visinya Mengenai Masa Depan Indonesia (Jakarta: LP3ES, 2011), 112.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 36, "width": 380, "height": 24, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "SYAIKHUNA: Jurnal Pendidikan dan Pranata Islam STAI Syaichona Moh. Cholil Bangkalan p-ISSN:2086-9088, e-ISSN: 2623-0054", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 766, "width": 283, "height": 24, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 11 Number 2 October 2020 Approved: 24-08-2020, Accepted: 10-09-2020, Submitted: 23-09-2020", "type": "Page footer" }, { "left": 486, "top": 766, "width": 21, "height": 14, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "253", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 86, "width": 429, "height": 483, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "itu selalu menjadi tujuan utama para santri di samping untuk mencari ilmu agama. 43 Para santri meyakini bahwa dengan tabarruk kepada kiai, ilmu-ilmu yang mereka pelajari akan bermanfaat seiring restu kiai untuk mereka. Pola pendidikan pesantren sendiri menempatkan santri sebagai sosok murid, sekaligus menjadi abdi dan kawula.Pola semacam ini dikenal dengan istilah talmadzah, yang mendeskripsikan dominasi pengaruh guru dan tuntutan murid untuk bersikap pasif. 44 Hal itu tidak lepas dari ajaran yang terdapat dalam kitab Ta‘lim al-Muta‘allim karya al-Zarnuji yang menjadi salah satu kitab wajib di hampir seluruh pesantren. Di dalamnya terdapat satu bab khusus mengenai penghormatan kepada ilmu dan ahlinya, antara lain dengan menghormati guru. Al-Zarnuji mengutip perkataan ʻ Ali Radiyallahu ‘anhu : “Saya hamba (budak) bagi yang mengajarkanku satu huruf, jika dia menghendaki, terserah dia menjual atau bahkan tetap menjadikanku budaknya”. 45 Kitab tersebut tersebut juga menjelaskan bahwa cara menghormati guru di antaranya dengan tidak berjalan di depannya, tidak menempati tempatnya, tidak memulai percakapan kecuali atas izinnya, tidak banyak berbicara di tempatnya, tidak bertanya sesuatu ketika bersamanya, menghargai waktunya, dan tidak mengetuk pintu melainkan bersabar hingga sang guru keluar. 46 Selain Ta‘lim al- Muta‘allim , beberapa kitab lain juga lazim diajarkan di pesantren-pesantren sebagai referensi dalam pendidikan etika murid-murid untuk menuntut ilmu, termasuk di antaranya bagaimana cara tabarruk kepada guru. Di antaranya adalah Adab al ʻ Alim wa al-Muta ʻ allim , 47 kitab Ayyuha al-Walad , 48 Taysir al-Khollaq", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 607, "width": 428, "height": 23, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "43 Ronald Lukens-Bull, A Peaceful Jihad Negotiating Identity and Modernity in Muslim Java ( New York: Palgrave Macmillan, 2005), 2.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 630, "width": 428, "height": 23, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "44 Loubna Zakiah & Faturochman, \"Kepercayaan Santri pada Kiai,\" Buletin Psikologi , Tahun XII, No. 1 (Juni, 2004), 34.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 653, "width": 366, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "45 Al- Zarnuji, Ta’lim al Muta’allim (Khartoum: Al Dar Al Soudania for Books, 2004), 25.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 665, "width": 46, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "46 Ibid., 26.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 676, "width": 428, "height": 46, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "47 Kitab setebal 109 halaman ini berisi etika bagi penuntut ilmu dan juga pengajarnya. Adab murid terhadap guru atau shaykh ditulis di bab ketiga, berisi dua belas poin penting yang harus diperhatikan oleh seorang murid dalam berhadapan dengan sang guru. Muhammad Hashim al Ashʻari, Adab al ʻAlim wa al- Mutaʻallim (Jombang: Maktabah al Turath al Islami, t.th.), 29-43.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 722, "width": 428, "height": 35, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "48 Kitabyang terdiri dari 24 halaman ini merupakan lembaran-lembaran surat balasan al-Ghazali kepada salah satu muridnya yang bertanya tentang berbagai persoalan agar mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Di dalamnya berisi berbagai nasihat penting untuk para pembelajar dan siapapun yang sedang berjuang di", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 36, "width": 380, "height": 24, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "SYAIKHUNA: Jurnal Pendidikan dan Pranata Islam STAI Syaichona Moh. Cholil Bangkalan p-ISSN:2086-9088, e-ISSN: 2623-0054", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 766, "width": 283, "height": 24, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 11 Number 2 October 2020 Approved: 24-08-2020, Accepted: 10-09-2020, Submitted: 23-09-2020", "type": "Page footer" }, { "left": 486, "top": 766, "width": 21, "height": 14, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "254", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 86, "width": 429, "height": 192, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "fi Ilm al-Akhlaq 49 , dan al-Akhlaq li al-Banin . 50 Nilai-nilai dalam kitab-kitab tersebut sebagai sarana penguatan ( reinforcement ), disejajarkan dengan tujuan pendidikan pesantren, yaitu untuk peningkatan moral, sebagai latihan untuk mempertinggi semangat, mengajarkan sikap dan tingkah laku yang jujur dan berintegritas, menghargai nilai-nilai kemanusiaan dan spiritual, dan juga untuk mempersiapkan etika agama para santri di atas segalanya. Jadi dapat dikatakan bahwa tujuan pendidikan pesantren bukanlah hal-hal yang berorientasi keduniawian, melainkan lebih menganggap bahwa belajar adalah sebagai bagian dari kewajiban dan pengabdian kepada Tuhan. 51", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 293, "width": 429, "height": 210, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kitab-kitab kuning 52 yang dipelajari di pesantren hampir semuanya merupakan ilmu-ilmu yang berlandaskan epistemologi bayani dan ʻ irfani . 53 Epistemologi bayani merupakan sistem pengetahuan eksplikasi di bidang bahasa, fiqh, usul fiqh, kalam, dan balaghah, dengan karakteristik menggunakan metode analogi. Sementara epistemologi irfani adalah sistem pengetahuan genostik di ranah tasawuf. Dengan pengadopsian dua jalan ilmu. Muhammad Bin Muhammad al-Ghazali, Ayyuha al walad: fi nasihati al-Mutaʻallimin wa Mauʻidhatihim liyaʻlamu wa liyumayyizuʻllman Nafiʻan min Ghayrihi (Surabaya: Hidayah, t.th.). 49 Penulis kitab ini menyatakan bahwa keutamaan guru lebih besar dari keutamaan orang tua, karena guru adalah orang yang membinanya secara spiritual.Penulis kitab adalah salah satu ulama al-Azhar, menyusun kitab ini untuk para pelajar al-Azhar tahun pertama. Hafidh Hasan al Masʻudi, Taysir al- Khallaq fi ʻIlm al-Akhlaq (Surabaya: Toko Kitab Hidayah, t.th.).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 503, "width": 428, "height": 46, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "50 Kitab ini disusun dalam Bahasa Arab yang sederhana dan mudah dipahami disertai contoh-contoh dan langkah-langkah kongkrit dalam membangun etika yang baik kepada siapapun baik kepada orang tua, guru, saudara, bahkan kepada pembantu.ʻUmar Bin Ahmad Barja’, al-Akhlaq li al-Banin (Surabaya: Maktabah Ahmad Nabhan, t.th.).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 549, "width": 428, "height": 23, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "51 Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren: Studi Pandangan Hidup Kyai dan Visinya Mengenai Masa Depan Indonesia (Jakarta: LP3ES, 2011), 45.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 573, "width": 428, "height": 57, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "52 Disebut kitab kuning karena umumnya bahan dasar kertasnya berwarna kuning.Kitab kuning yang ada di pesantren adalah hasil seleksi yang dilakukan ulama Indonesia berlandaskan kerangka ideologi Sunni saja.Sementara cakupan kitab turath meliputi sekte Sunni, Syiʻah, maupun Muʻtazilah. Shokhibul Mighfar, “Genealogi Pendidikan Pesantren Sebagai Pendidikan Multikultural dan Global Peace”, Paradigma Baru Pesantren Menuju Pendidikan Islam Transformatif (Yogyakarta: IRCiSoD, 2018), 173.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 630, "width": 428, "height": 127, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "53 Bayani, ʻIrfani, dan Burhani merupakan konstruksi epistemologi Muhammad Abed al-Jabiri. Bayani terkait dengan penjelasan suatu pembicaraan dengan menggunakan lafadz, bisa juga dimaknai sebagai pola pikir berdasarkan nash, ijmaʻ, dan ijtihad.Epistemologi ʻIrfani terkait dengan pengalaman atau pengetahuan yang berhubungan dengan intuisi, tidak berkelindan dengan teks. Sementara epistemologi Burhani bersumber dari realitas empirik, diperoleh dari hasil penelitian, percobaan, eksperimen di dalam laboratorium maupun alam, baik berhubungan dengan ilmu alam maupun sosial. Imanuddin, “Filsafat Ilmu dalam Pengkajian Islam: Membangun Format Epistemologi Kajian Islam Melalui Rekonstruksi Pemikiran Abed al-Jabiri”, Studi Islam Kontemporer Perspektif Insider/Outsider , ed. Abdul Wahid (Yogyakarta: IRCiSoD, 2017), 51-53. Baca Bunyah al-‘Aql al-‘Arabi: Dirasah Tahliliyah Naqdiyyah li Nuzhumi al-Ma’rifah fi al-Thaqafah al-‘Arabiyah (Beyrut: Markaz Dirasah al-Wihdah al-Arabiyah, 1990), 15.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 36, "width": 380, "height": 24, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "SYAIKHUNA: Jurnal Pendidikan dan Pranata Islam STAI Syaichona Moh. Cholil Bangkalan p-ISSN:2086-9088, e-ISSN: 2623-0054", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 766, "width": 283, "height": 24, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 11 Number 2 October 2020 Approved: 24-08-2020, Accepted: 10-09-2020, Submitted: 23-09-2020", "type": "Page footer" }, { "left": 486, "top": 766, "width": 21, "height": 14, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "255", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 86, "width": 428, "height": 36, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "epistemologi tersebut, sebagian pesantren cenderung kurang mengapresiasi disiplin ilmu-ilmu rasional dan empiris, kecuali ilmu mantiq (logika). 54", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 136, "width": 429, "height": 305, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Konsep barakah dan karamah menjadi pengikat kuat antara kiai dan santri, atau antara mursyid tarekat dan pengikutnya. Barakah biasanya berkaitan erat dengan karamah , yaitu sifat yang melekat pada diri seseorang sehingga bisa memindahkan pertolongan Allah kepada yang membutuhkan. Dikarenakan karamah, “orang suci” bisa melakukan hal-hal di luar nalar manusia.Dalam perspektif ortodoks tradisional, hal-hal gaib maupun makhluk gaib dapat tersembunyi dari indera manusia. Hanya orang-orang suci pilihan Allah seperti para waliyullah yang dapat menyingkap rahasia itu. Orang-orang suci itu melalui pertolongan Allah bisa melakukan hal-hal luar biasa di luar pikiran manusia umumnya. Penghormatan masyarakat terhadap kiai pada umumnya ditampakkan pada praktik mencium tangan kiai. Secara kultural, mencium tangan kiai itu mengisyaratkan penghormatan yang tinggi. Pada saat yang sama, mencium tangan juga mempunyai tujuan lebih yaitu untuk memperoleh barakah atau tabarruk kepada kiai tersebut. 55", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 455, "width": 429, "height": 238, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabarruk dalam kehidupan pesantren dapat termanifestasikan dalam berbagai bentuk. Dalam konteks kehidupan pesantren, selain praktik mencium tangan, tabarruk dengan berkhidmah atau mengabdi kepada guru atau kiai sudah menjadi tradisi sejak lama, dan diwariskan dari masa ke masa. Dalam tulisan Nur Syam yang bertajuk Islam Pesisir , pewarisan sebuah tradisi dapat dilakukan melalui proses pelembagaan yang dilakukan oleh kaum elitnya. Dari proses pelembagaan tersebut, ditujukan agar tradisi yang mempunyai rangkaian panjang dengan tradisi sebelumnya tidak hilang, melainkan menjadi bagian dari generasi-generasi yang akan datang. Hal itu disebut sebagai pewarisan nilai, moral, kebiasaan, dan ajaran-ajaran suci yang diabsahkan melalui proses transformasi, sosialisasi, dan enkulturasi.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 721, "width": 428, "height": 24, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "54 Shokhibul Mighfar, “Genealogi Pendidikan Pesantren Sebagai Pendidikan Multikultural dan Global Peace”, 175.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 745, "width": 358, "height": 12, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "55 Endang Turmudi, Perselingkuhan kiai dan kekuasaan (Yogyakarta: LKiS, 2004), 104.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 36, "width": 380, "height": 24, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "SYAIKHUNA: Jurnal Pendidikan dan Pranata Islam STAI Syaichona Moh. Cholil Bangkalan p-ISSN:2086-9088, e-ISSN: 2623-0054", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 766, "width": 283, "height": 24, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 11 Number 2 October 2020 Approved: 24-08-2020, Accepted: 10-09-2020, Submitted: 23-09-2020", "type": "Page footer" }, { "left": 486, "top": 766, "width": 21, "height": 14, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "256", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 86, "width": 432, "height": 439, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam penelitian Nur Syam, pewarisan tradisi yang dimaksud adalah dalam ritual upacara adat. Namun beberapa hal masih mempunyai relevansi dengan proses pewarisan tradisi tabarruk kepada guru, yaitu dalam beberapa medium; pengisahan yang berulang-ulang secara turun temurun, pemberian pengalaman kepada generasi selanjutnya, dan pengulangan tindakan-tindakan yang berhubungan dengan tradisi itu. 56 Tindakan khidmah kepada guru dilihat dari konsep pendekatan verstehen Weber, berarti tidak hanya semata bertindak untuk melayani guru atau kiai tersebut. Akan tetapi orang itu dalam melakukan tindakannya mempunyai tujuan yang hendak dicapai atau in order to motive . 57 Dalam hal ini adalah untuk memperolah barakah atau tabarruk . Alfred Schutz mengoreksi pemaknaan tindakan dengan pendekatan verstehen itu. Menurutnya, tindakan subjektif yang dilakukan para aktor tidaklah muncul begitu saja, melainkan sudah melalui sebuah proses panjang untuk dievaluasi. Sebelum tindakan itu dilakukan, ia sudah mempunyai pertimbangan matang menurut norma agama, budaya, kondisi ekonomi dan sosial, atas dasar tingkat kemampuan pemahaman sendiri. Dapat dikatakan, sebelum masuk ke ranah in order to motive , ada tahapan yang mendahuluinya, yaitu because motive . 58 Dalam tindakan murid yang mengabdi kepada guru, yang menjadi because motive yaitu refleksi dari pemahaman tentang besarnya pahala dan keutamaan berkhidmah kepada guru.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 539, "width": 429, "height": 103, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bentuk lain dari tabarruk kepada guru adalah mulazamah , yaitu proses belajar kepada kiai melalui kedekatan dan kebersamaan dalam kehidupan sehari-hari. 59 Metode belajar dengan cara tersebut banyak dilakukan oleh para santri dalam rangka ber- tabarruk kepada kiai, karena dalam kebersamaan itu santri mendapatkan contoh nyata dari materi pelajaran agama, dan praktik dari", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 665, "width": 238, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "56 Nur Syam, Islam Pesisir (Yogyakarta: LkiS, 2005), 211.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 676, "width": 427, "height": 23, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "57 I.B. Wirawan, Teori-teori Sosial dalam Tiga Paradigma: Fakta Sosial, Definisi Sosial, dan Perilaku Sosial (Jakarta: Prenadamedia, 2012), 134.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 699, "width": 31, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "58 Ibid.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 711, "width": 428, "height": 46, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "59 Akh. Muzakki, Instrumentasi Nilai dalam Pembelajaran Perspektif Sosiologi Pendidikan Karakter ( t.tp.: Pustaka Adea, t.th.), 32.Buku ini merupakan teks orasi ilmiah Akh. Muzakki dalam rangka pengukuhan profesor/guru besar pada bidang Sosiologi Pendidikan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 36, "width": 380, "height": 24, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "SYAIKHUNA: Jurnal Pendidikan dan Pranata Islam STAI Syaichona Moh. Cholil Bangkalan p-ISSN:2086-9088, e-ISSN: 2623-0054", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 766, "width": 283, "height": 24, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 11 Number 2 October 2020 Approved: 24-08-2020, Accepted: 10-09-2020, Submitted: 23-09-2020", "type": "Page footer" }, { "left": 486, "top": 766, "width": 21, "height": 14, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "257", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 86, "width": 428, "height": 260, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "segala ilmu yang sudah didapatkan. Seorang kiai sebagai manusia biasa bukanlah sosok yang sempurna, terkadang juga diliputi ketidaksabaran, bahkan bisa juga kasar dalam mendidik muridnya. Maka saran Hasyim Asy ʻ ari dalam Adab al- ʻ Alim wa al-Muta ʻ allim , hendaknya seorang murid bersabar dalam proses mulazamah tersebut. 60 Dalam masyarakat Islam di Indonesia, khususnya di kalangan Islam tradisional, sudah menjadi hal yang lazim bahwa kiai ditempatkan di puncak tertinggi stratifikasi sosial.Kebudayaan santri pedesaan menciptakan hierarki sendiri dengan menempatkan kiai dalam lapisan paling atas dalam masyarakatnya.Sistem stratifikasi ini memberikan keuntungan kepada para kiai karena mereka dipandang sebagai pelindung orang awam di desa.Seringkali kiai di desa menjadi saingan berat dalam kehidupan politik masyarakat itu. 61", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 360, "width": 431, "height": 327, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tradisi semacam itu terus dipertahankan oleh kalangan Islam tradisional, yang identik dengan kalangan NU. Namun hal tersebut tidak terjadi dalam golongan Muhammadiyah yang mengedepankan ijtihad dan menolak taqlid, sekaligus menjadikannya sebagai semboyan gerakan modernisasi.Dari segi kemasyarakatan, golongan pembaharu tersebut menolak kekuasaan para kiai. 62 Meski demikian, gerakan itu tidak dapat membendung animo masyarakat yang tetap ingin menjunjung tinggi kedudukan kiai, dan hal itu justru semakin menguat dengan adanya lembaga pesantren. Salah satu aspek yang membuat kiai berada di puncak stratifikasi sosial adalah ilmu pengetahuan agama yang dimilikinya. Seseorang yang paling menguasai ilmu pengetahuan dalam hal agama akan menempati lapisan tinggi dalam sistem pelapisan sosial di masyarakat yang juga menghargai keberagamaan. Akan tetapi banyak terjadi, sistem stratifikasi dalam masyarakat tradisional adalah sistem tertutup, yang tidak memungkinkan untuk pindah dari satu lapisan kelapisan lain, baik gerak keatas maupun gerak kebawah. Di antara", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 721, "width": 283, "height": 12, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "60 Muhammad Hashim al Ashʻari, Adab al ʻAlim wa al-Mutaʻallim, 31.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 734, "width": 360, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "61 Kuntowijoyo, Paradigma Islam: Interpretasi untuk Aksi (Bandung: Mizan, 2008), 160.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 745, "width": 53, "height": 12, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "62 Ibid,. 161.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 36, "width": 380, "height": 24, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "SYAIKHUNA: Jurnal Pendidikan dan Pranata Islam STAI Syaichona Moh. Cholil Bangkalan p-ISSN:2086-9088, e-ISSN: 2623-0054", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 766, "width": 283, "height": 24, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 11 Number 2 October 2020 Approved: 24-08-2020, Accepted: 10-09-2020, Submitted: 23-09-2020", "type": "Page footer" }, { "left": 486, "top": 766, "width": 21, "height": 14, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "258", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 86, "width": 431, "height": 170, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "jalan untuk memasuki suatu lapisan pada sistem ini adalah melalui pernikahan atau kelahiran. Sedangkan pada sistem stratifikasi sosial terbuka, setiap anggota masyarakat mempunyai kesempatan untuk berusaha dengan kemampuan sendiri untuk melakukan mobilitas sosial baik gerak keatas yaitu pindah kelapisan yang lebih tinggi atau bisa saja individu atau kelompok tersebut malah pindah kelapisan yang lebih rendah. Setiap anggota strata dapat bebas melakukan mobilitas sosial, baik vertikal maupun horizontal tergantung pada kemampuannya sendiri. 63", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 276, "width": 70, "height": 14, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kesimpulan", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 310, "width": 429, "height": 260, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabarruk dan barakah merupakan konsep yang telah dikenal dalam ajaran berbagai agama.Barakah identik dengan hal-hal yang suci ( sacred ) dan kurang rasional, bahkan cenderung mistis karena berkelindan dengan hal-hal di luar jangkauan akal manusia modern. Walaupun barakah lebih banyak berhubungan dengan hal-hal yang cenderung tidak masuk akal, akan tetapi dengan pembuktian yang berulang-ulang barakah dapat dipercayai keberadaannya. Seiring modernitas, barakah dan tabarruk cenderung teralienasi dari kehidupan manusia modern. Namun dalam beberapa komunitas, tradisi tabarruk atau ngalap berkah kepada pribadi tertentu terus dijalankan dan dipertahankan. Praktik ini mempunyai landasan teologis dan historis yang mengakar kuat, sehingga di era modern pun tradisi semacam ini bisa bertahan dan berdialektika dengan situasi mutakhir.", "type": "Text" }, { "left": 240, "top": 584, "width": 118, "height": 14, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 605, "width": 428, "height": 29, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Oscar, Guardiola-Rivera. 2007. “The Return of the Fetish: a Plea for a New Materialism ,” Law and Critique . Vol. 18, No. 3.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 649, "width": 428, "height": 29, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Fritz, Goerling. 2010. “ Baraka as Devine Blessing as a Bridge in Manding languages (Especially in Jula of Cote d’Ivoire )”, Jurnal of Translation , Vol. 6, No. 1.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 734, "width": 428, "height": 23, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "63 M. Ikhsan Nawawi dan Rachmat Panca Putera, “Stratifikasi Sosial dalam Tinjauan Pendidikan Islam,” www.researchgate.net/publication/335146322; diakses tanggal 27 Januari 2020.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 36, "width": 380, "height": 24, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "SYAIKHUNA: Jurnal Pendidikan dan Pranata Islam STAI Syaichona Moh. Cholil Bangkalan p-ISSN:2086-9088, e-ISSN: 2623-0054", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 766, "width": 283, "height": 24, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 11 Number 2 October 2020 Approved: 24-08-2020, Accepted: 10-09-2020, Submitted: 23-09-2020", "type": "Page footer" }, { "left": 486, "top": 766, "width": 21, "height": 14, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "259", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 86, "width": 432, "height": 28, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berg, Michael. 2009. “The Secret of the Word Blessing,” dalam https:// www.michaelberg.net/articles/secret-word-blessing.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 129, "width": 428, "height": 29, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nasir ‘Abd al-Rahman Bin Muhammad al-Jadi‘. 2000. Al-Tabarruk Anwa‘uhu wa Ahkamuhu . Riyad: Maktabah el-Rushd.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 173, "width": 428, "height": 29, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abd al-Baqi, Muhammad Fu’ad. 1996. al-Mu‘jam al-Mufahras li alfadh al-Qur’an . Cairo: Dar al-Hadith.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 217, "width": 425, "height": 29, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "‘Abdurrahman, Sayyid Faruq Muhammad. T.th. Hadith al-Qur’an al-Karim ‘an al- Barakah wa atharuha ‘ala al-Fardi wa al-Mujtama’ . al-Manufiyah.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 261, "width": 426, "height": 29, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hisham Bin Muhammad Hayjar. t.th. al-Tabarruk bi al-Salihin . Maroko: Dar al- Rashad al- Hadithah.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 305, "width": 426, "height": 28, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Salah al-Din al-Tijani al-Hasani, t.th. al-Rahiq al-Makhtum fi Tariqah al-Qutb al- Maktum . Cairo: al-Zawiyah al-Tijaniyah al-Mu barakah.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 348, "width": 428, "height": 44, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sa‘id Ramadan al-Buti, Muhammad. 2008. al-Salafiyah Marhalah Zamāniyah Mubārakah lā Madzhab Islāmī. Beirut-Damaskus: Dar al-Fikr al-Mu’ashir- Dar al-Fikr.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 407, "width": 429, "height": 29, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ʻ Abd al-Fattah Bin Salih Qudaish al-Yafi ʻ i. 2018. al-Tabarruk bi al-Salihin bayna al Mujizin wa al Mani ʻ in: Dirasah Muqaranah. Sun ʻ a’: Markaz al Khayrat.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 451, "width": 429, "height": 29, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Durkheim, Emile. 2011. The Elementary Forms of the Religious Life . terj. Inyiak Ridwan Muzir. Yogyakarta: IRCiSoD.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 495, "width": 429, "height": 29, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "K. Little, Lester. 2006. “Introduction: Blessings and Curses.” Memoirs of the American Academy in Rome . jstor , www.jstor.org/stable/25609487 .", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 539, "width": 429, "height": 28, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Zamakhsyari, Dhofier. 2011. Tradisi Pesantren: Studi Pandangan Hidup Kyai dan Visinya Mengenai Masa Depan Indonesia . Jakarta: LP3ES.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 583, "width": 429, "height": 14, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasyim al -Asy ʻ ari, Muhammad. t.th. Adab al ʻ Alim wa al-Muta ʻ allim Jombang:", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 597, "width": 160, "height": 14, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Maktabah al Turath al Islami.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 626, "width": 429, "height": 44, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Muhammad Bin Muhammad al-Ghazali, Muhammad. t.th. Ayyuha al walad: fi nasihati al-Muta ʻ allimin wa Mau ʻ idhatihim liya ʻ lamu wa liyumayyizu ʻ llman Nafi ʻ an min Ghayrihi . Surabaya: Hidayah.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 685, "width": 428, "height": 29, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "al Mas ʻ udi, Hafidh Hasan. t.th. Taysir al-Khallaq fi ʻ Ilm al-Akhlaq . Surabaya: Toko Kitab Hidayah.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 36, "width": 380, "height": 24, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "SYAIKHUNA: Jurnal Pendidikan dan Pranata Islam STAI Syaichona Moh. Cholil Bangkalan p-ISSN:2086-9088, e-ISSN: 2623-0054", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 766, "width": 283, "height": 24, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 11 Number 2 October 2020 Approved: 24-08-2020, Accepted: 10-09-2020, Submitted: 23-09-2020", "type": "Page footer" }, { "left": 486, "top": 766, "width": 21, "height": 14, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "260", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 86, "width": 429, "height": 43, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mighfar, Shokhibul. 2018. “Genealogi Pendidikan Pesantren Sebagai Pendidikan Multikultural dan Global Peace”, Paradigma Baru Pesantren Menuju Pendidikan Islam Transformatif . Yogyakarta: IRCiSoD.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 144, "width": 429, "height": 58, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Imanuddin, I. 2017. “ Filsafat Ilmu dalam Pengkajian Islam: Membangun Format Epistemologi Kajian Islam Melalui Rekonstruksi Pemikiran Abed al-Jabiri”. Studi Islam Kontemporer Perspektif Insider/Outsider . ed. Abdul Wahid. Yogyakarta: IRCiSoD.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 217, "width": 405, "height": 14, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Turmudi, Endang. 2004. Perselingkuhan kiai dan kekuasaan. Yogyakarta: LKiS.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 246, "width": 259, "height": 14, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Syam, Nur. 2005. Islam Pesisir . Yogyakarta: LkiS.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 275, "width": 428, "height": 29, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Wirawan,. I.B. 2012. Teori-teori Sosial dalam Tiga Paradigma: Fakta Sosial, Definisi Sosial, dan Perilaku Sosial . Jakarta: Prenadamedia.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 319, "width": 429, "height": 29, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Muzakki, Akh. t.th. Instrumentasi Nilai dalam Pembelajaran Perspektif Sosiologi Pendidikan Karakter. t.tp.: Pustaka Adea.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 363, "width": 423, "height": 14, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kuntowijoyo, K. 2008. Paradigma Islam: Interpretasi untuk Aksi. Bandung: Mizan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 392, "width": 429, "height": 58, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nawawi,. M. Ikhsan,. Dan Putera, Rachmat Panca. 2020. “Stratifikasi Sosial dalam Tinjauan Pendidikan Islam,” www.researchgate.net/publication/335146322; diakses tanggal 27 Januari.", "type": "Table" } ]
333ca450-caf0-c7f4-9c89-164481080b7b
https://e-journal.metrouniv.ac.id/riayah/article/download/2794/1886
[ { "left": 158, "top": 85, "width": 313, "height": 28, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "THE IMPACT OF COVID-19 PANDEMIC ON EDUCATION AND JUDICIAL PRACTICE IN INDONESIA", "type": "Section header" }, { "left": 276, "top": 131, "width": 74, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Zainal Abidin", "type": "Text" }, { "left": 208, "top": 146, "width": 210, "height": 29, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro Email: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 208, "top": 193, "width": 210, "height": 44, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tobibatussa'adah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro Email: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 292, "top": 255, "width": 43, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstrak", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 273, "width": 400, "height": 225, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Virus corona telah membawa perubahan mendasar pada pendidikan dan praktik hukum di Indonesia. Banyaknya kasus Covid-19 yang pernah terjadi di Indonesia membuat penyelenggara kebijakan negara harus aktif menanggulangi penyebaran virus mematikan ini, salah satunya dengan merubah pola dan model pendidikan termasuk penyelenggaraan persidangan dengan menggunakan media online bergantung pada kategorisasi zona yang ditetapkan oleh pemerintah. Makalah ini mencari tahu apa yang terjadi selama pandemi di Indonesia. Pertama, di dunia pendidikan, munculnya covid-19 telah membuat perubahan yang signifikan dalam proses pembelajaran dengan memanfaatkan media pembelajaran online, dan siswa mulai dipulangkan, termasuk dalam konteks pendidikan tinggi. Kedua, di bidang peradilan, penyelenggaraan persidangan di sejumlah pengadilan masih dilakukan dengan memperhatikan protokol kesehatan, beberapa persidangan juga dilakukan dengan model uji coba online dengan berbagai media, sehingga proses penegakan hukum tetap berjalan. Makalah ini juga menjelaskan bahwa pandemi Covid-19 telah menjadi pusat perhatian serius pemerintah, termasuk dalam memberikan pendidikan dan pelaksanaan proses peradilan dalam dunia hukum di Indonesia. Atau dengan kata lain bahkan di tengah pandemi, kegiatan harus tetap berjalan di berbagai aspek, terutama di era baru normal.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 499, "width": 275, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata Kunci: Covid-19, Pendidikan dan Peradilan, Indonesia.", "type": "Text" }, { "left": 291, "top": 528, "width": 45, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstract", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 546, "width": 400, "height": 185, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The corona virus has made fundamental changes to educational and legal practices in Indonesia. The large number of Covid-19 cases that have occurred in Indonesia makes holding state policies must be active to tackle the spread of this deadly virus, one of which is changing the pattern and model of education including trial administration using online media depending on the zone categorization set by the government. This paper finds out what happened during the Indonesian pandemic. First, in education, the emergence of covid-19 has made significant changes in the learning process by utilizing online learning media, and students are starting to be sent home, including in the context of higher education. Second, in the field of justice , trial administration in a number of courts is still carried out with due observance of health protocols, some trials are also conducted using an online trial model using various media, so that the law enforcement process continues. This paper also explains that the Covid-19 pandemic has become the center of serious attention of the government, including in providing education and implementing judicial processes in the world of law in Indonesia. Or in other words that even in the midst of a", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 35, "width": 150, "height": 12, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Zainal Abidin, Tobibatussa'adah", "type": "Page header" }, { "left": 391, "top": 35, "width": 112, "height": 12, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The Impact of Covid-19...", "type": "Page header" }, { "left": 113, "top": 793, "width": 225, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "RI’AYAH , Vol. 5, No. 02, Juli-Desember 2020", "type": "Page footer" }, { "left": 494, "top": 793, "width": 19, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "123", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 85, "width": 400, "height": 26, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pandemic, activities must continue in various aspects, especially during the new normal era.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 112, "width": 262, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords: Covid-19, Education and Judicial, Indonesia.", "type": "Text" }, { "left": 96, "top": 141, "width": 83, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "A. Introduction", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 161, "width": 400, "height": 186, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The development of the corona virus in early 2020 has hit economic conditions in countries around the world including Indonesia, a country that has a population of 250 million. The Corona ordeal appeared when humans were getting ready to enter the era of 4.0 (era of disruption), as if the emergence of the virus had been designed previously to strengthen the image of the era, where humans were increasingly dependent on information technology by utilizing all available digital media. Its can be seen from increasing her request gadged media, cell phone, computer, wifi, quotas internet increased significantly, despite the irony of the ever increasing number of deaths due to corona virus worldwide. Until now, when this paper was written, no effective drug was found to overcome the development of the corona virus, only vaccine trials from various countries were conducted which had not shown encouraging results.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 350, "width": 400, "height": 202, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Indonesia as one of the countries that is heading to the phase of developed countries in the ASEAN region, is greatly affected by the corona pandemic crisis that has hit the Southeast Asia region, with a large enough population in the fourth world, causing Indonesia to become the highest country with suspected Corona cases in the region, followed Philippines. According to news sources in the Jawa Post, at the end of October 2020, Indonesia was ranked first as the country with the highest number of Covid 19 cases. Since the discovery of the first Corona virus case in Indonesia around February 2020, the development of this virus has increased significantly in various regions. . Even in the province of East Java, Central Java, West Java and DKI Jakarta, they are included as a red zone which is very worrying from March to June, so the local government has imposed a lockdown and a ban on activities outside the home, including a ban on going home.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 554, "width": 400, "height": 108, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "According to Jawa Pos, the spread of the corona virus has grown massively in various regions in Indonesia, and the largest is on the island of Java, even now it has become epidemic in other provinces outside Java. Starting from Jakarta and then spreading to West Java, Central Java and East Java, one of the areas that has a red zone is the city of Surabaya after Jakarta. Perhaps the contributors to corona patients are in big cities on the island of Java, then followed by big cities outside Java.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 664, "width": 400, "height": 92, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This emergency condition is very unfavorable and has an impact on various sectors, such as the industrial, business and economic sectors, education and the implementation of justice or law in Indonesia. This paper will discuss the various impacts of the corona pandemic on the world of education and law in Indonesia based on observations and practices that have changed drastically. However, the Corona emergency situation must be faced with a series", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 35, "width": 150, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Zainal Abidin, Tobibatussa'adah", "type": "Page header" }, { "left": 391, "top": 35, "width": 112, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The Impact of Covid-19...", "type": "Page header" }, { "left": 113, "top": 793, "width": 225, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "RI’AYAH , Vol. 5, No. 02, Juli-Desember 2020", "type": "Page footer" }, { "left": 494, "top": 793, "width": 19, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "124", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 85, "width": 399, "height": 61, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "of policies that still pay attention to health protocols to reduce the number of victims due to this corona virus. In the field of education, it must continue to run for the future of future generations, as well as law enforcement in society must be guaranteed in the midst of this global crisis.", "type": "Text" }, { "left": 96, "top": 163, "width": 121, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "B. Method of Research", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 184, "width": 400, "height": 123, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This paper is designed based on field research that has been carried out by applying the observation method and based on the results of field data analysis that occurred phenomenally in Indonesian society during the Covid-19 pandemic .By reading this phenomenon and also this research tries to analyze the impact of the Covid 19 pandemic, since the discovery of the first corona case in Indonesia, and its impact on the implementation of education and judicial administration in the context of law enforcement in Indonesia when this virus began to spread throughout Indonesia.", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 310, "width": 400, "height": 138, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The main sources of this paper come from various electronic media sources, in the form of online news, as well as from field sources that occur in Indonesia based on interviews and in-depth observations based on existing empirical realities, based on cases of the development of the corona virus in various places based on various zones that have been established by the government. In accordance with the object studied in this paper, namely the impact of Covid 19 on educational and legal practice, this paper will specifically present an analysis of the impact of the pandemic in the implementation of learning in schools and court practice in state courts in Indonesia.", "type": "List item" }, { "left": 96, "top": 467, "width": 75, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "C. Discussion", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 482, "width": 334, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Pandemic and Its Impact on Educational and Judicial Practices", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 502, "width": 400, "height": 155, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Prior to the corona pandemic in Indonesia, the government had given early warning to anticipate the spread of the virus originating from Wuhan China. The government has carried out quarantine in the Natuna Islands on Indonesian students who were repatriated from Wuhan where the espicenter of the corona virus was discovered. However, efforts to anticipate student quarantine have not been successful, because the spread of this virus is rapidly spreading from another route, namely from the undetected contact line for corona sufferers between Indonesians and foreigners, such as the case of the first finding of a corona sufferer in the Depok area. West Java. And after the pertana cases Corona increasingly found, and te l ah spread throughout the premises.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 660, "width": 400, "height": 91, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Really, the history of the Corona Virus originating from Wuhan, Hubei province of China, at the beginning of the epidemiological data showed rapid development, especially in the traditional markets of Wuhan. Initial data indicates that as many as 66% of the population who are in the seafood market there are infected with the Corona or Covid-19 virus. The development of this virus quickly spread to 65 countries. According to WHO on March 2, 2020, there were 90,308", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 35, "width": 150, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Zainal Abidin, Tobibatussa'adah", "type": "Page header" }, { "left": 391, "top": 35, "width": 112, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The Impact of Covid-19...", "type": "Page header" }, { "left": 113, "top": 793, "width": 225, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "RI’AYAH , Vol. 5, No. 02, Juli-Desember 2020", "type": "Page footer" }, { "left": 494, "top": 793, "width": 19, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "125", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 85, "width": 400, "height": 29, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "people infected with the Corona virus, and it continues to increase to various countries in the world.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 117, "width": 400, "height": 249, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Until now, Indonesia is in the first place in Southeast Asia as the country with the most sufferers. It is recorded that until the end of October 2020 there were 353,461 positive sufferers of Covid-19, with 277.54 4 patients recovering and 12,268 deaths, data obtained from Jawa Pos. Based on Jawa Pos, Indonesia's position is number or one for the largest number of Covi d-19 patients in the Southeast Asia region. This is based on the latest data on October 17, 2020. It is possible that when the presentation of this research is carried out that number will continue to increase , even though the Covid-19 vaccine has begun to be tested in news on television and other electronic media. And the results of these vaccine trials still need a long time to prove that the vaccine is effective for preventing and treating sufferers of co -19. Of course, with the increasing number of Covid-19 sufferers and the increasing number of recovered patients almost balanced, the impact that appears is also increasing even though the New Normal era has been implemented and social restrictions have been partially unleashed but in reality it is not easy to suppress the addition of new Covid-19 cases in Indonesia, because the population is so large and the level of social mobility is quite high.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 368, "width": 400, "height": 92, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The description of this case also indicates that the handling of the Covid-19 pandemic needs serious attention from the Indonesian government and its people to work together to tackle the spread of the corona virus, by taking into account health protocols and the prevention of Covid-19 in a serious and integrated manner. With the hope that the virus or disease will soon disappear from Indonesia.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 478, "width": 269, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. The Impact of Covid-19 on the Education Practice", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 499, "width": 400, "height": 249, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "One of the sectors that has been severely affected since the spread of Covid- 19 in Indonesia is the education sector because the number of students from primary to tertiary levels is quite significant. Many students cannot participate in learning due to the direct prohibition of classical learning in classrooms, which is at risk of exacerbating the transmission of covid-19. The solution to date is for areas in the red zone category, learning is done online or by distance learning. UNESCO said that the corona pandemic had threatened 577,305,660 students from pre- school, primary to secondary education. Mean while, there are around 86,034,287 students studying in tertiary institutions. Therefore distance learning is the right alternative for education in uncertain situations through online learning media. In this context the internet media with all its strengths and weaknesses is the best solution in the continuity of the learning process carried out by teachers and students. Including lessons carried out at several universities and institutes in Indonesia. The implication of this transformation is that the expenditure or cost of learning is higher due to the dependence of internet quotas in education, and this is a challenge in itself for weak economic groups, who are already suffering in the", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 35, "width": 150, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Zainal Abidin, Tobibatussa'adah", "type": "Page header" }, { "left": 391, "top": 35, "width": 112, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The Impact of Covid-19...", "type": "Page header" }, { "left": 113, "top": 793, "width": 225, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "RI’AYAH , Vol. 5, No. 02, Juli-Desember 2020", "type": "Page footer" }, { "left": 494, "top": 793, "width": 19, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "126", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 85, "width": 400, "height": 76, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "midst of a pandemic, let alone facing an uncertain educational situation. Fortunately, there are several schools that provide quota incentives for students to be able to take part in the teaching and learning process, as well as for students who are studying at tertiary institutions that are supported by the government, although the numbers are still very minimal.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 164, "width": 400, "height": 139, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "In the perspective of the use of Internet media Teru all in clear internet quota usage megalami peningkata n , including android and laptop sales, as a medium of learning is most effective in this pandemic situation. Then what's interesting in the context of education during the pandemic is the emergence of a number of online seminar activities, online meetings that utilize virtual media and applications which are now starting to become an increasing trend, such as the use of google meeting media, zoom meetings, video converence and so on in several programs. learning and in seminars or activities in meetings held at schools and universities.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 306, "width": 400, "height": 138, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The Zoom meeting or Google Meeting activity reaches its peak in May to August 2020, especially during the fasting month of Ramadan. Activities such as Webinars, Zoominars and so on are massively spread across various places and various universities in Indonesia. Until the date of this writing, zoom meeting activities were still being held, although not as many as when the corona outbreak appeared in those months. And what is widely used during the pandemic, the learning process is mostly carried out through online learning systems made by schools and colleges by designing learning systems in web applications that can be combined with several other learning applications.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 447, "width": 400, "height": 76, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Especially for the webinar or seminar program berbasi s web, carried out on a massive scale in all regions of Indonesia, and most are college the organizer both public and private universities. The participants who took part were quite enthusiastic from among the lecturers, especially the webinar activity which gave free certificates.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 526, "width": 400, "height": 107, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Most of the registration is done using the google form application which is distributed directly to prospective participants who will take part in the webinar, a week before the program is implemented. The topics of study in the waebinar are various topics ranging from education, health, politics, economics, law and so on. What is interesting is that the resource persons consist of experts and professors from various well-known universities, that there are also webinars that are held on an international level.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 636, "width": 400, "height": 107, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "In addition to the rampant activities of Webinar during this pandemic, in fact, in a social context, the ongoing education is experiencing obstacles due to the closure of a number of schools, and has implications for the psychological aspects of teachers and students, including a decrease in the quality of student skills due to not being able to meet and learning practices in class, along with his teacher. Likewise, they lose the period of playing in the school environment with their peers, and this has a social impact, namely the increasingly alienated students", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 35, "width": 150, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Zainal Abidin, Tobibatussa'adah", "type": "Page header" }, { "left": 391, "top": 35, "width": 112, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The Impact of Covid-19...", "type": "Page header" }, { "left": 113, "top": 793, "width": 225, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "RI’AYAH , Vol. 5, No. 02, Juli-Desember 2020", "type": "Page footer" }, { "left": 494, "top": 793, "width": 19, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "127", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 85, "width": 400, "height": 45, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "from the world of interaction in the school environment. Although this can be replaced with online learning or tutorials, which are now becoming a trend of learning models and styles.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 133, "width": 400, "height": 123, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The reality is that online learning alternatives still cause various problems, especially at the basic education level, because parents are preoccupied with online learning . First , for families who cannot afford it, this becomes a burden in itself in fulfilling their daily needs. Second , from students, online learning actually makes them burdened with too many lesson tasks. Third , the task of parents is getting tougher, because they have to accompany students when studying online. Fourth, the onset of boredom of learning ririskiky a constantly carried out at home.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 258, "width": 400, "height": 108, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Online learning problems, especially in remote areas or villages, are also a major problem. Lack of facilities and infrastructure that support online learning is a major obstacle in the online learning process , not all remote villages already have online learning media, including internet networks that are difficult due to remote areas, so satellite or internet signals cannot be found. Then the mastery of the digital world is also still limited and the expenses or costs required are also too large to be able to access internet or web-based learning models.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 368, "width": 401, "height": 218, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "But even so education must still be carried out regardless of all the obstacles and problems, including in the context of the Covid-19 epidemic. In this context John Dewey (1958), an American education philosopher who is well-known as a Progressivism follower, states that education is a never-ending process ( education is the process without end ), because education is about developing basic human abilities, namely the ability to think about intellectual power and emotional power. So even in unfavorable conditions due to the global covid-19 pandemic, education must continue to be implemented because education has become a basic human need, in addition to other basic needs. Thus the learning process carried out in educational institutions of various levels continues and continues to be carried out using health protocols, including maintaining distance, using masks, washing hands and so on, especially in schools in the green zone. On the other hand, schools that are in the red zone are obliged to carry out online chasing in accordance with mental safety due to the pandemic.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 604, "width": 221, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Impact of Covid-19 on Judicial Practices", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 624, "width": 400, "height": 124, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "In addition to its impact on education, it turns out that Covid-19 also had an impact on the justice sector in Indonesia, when the New Normal era was enacted. In the context of penyeleng ar aan law in Indonesia is also experiencing the same obstacles to education, when faced covid-19. Many legal cases, both criminal and civil, are somewhat late in the resolution process due to unsupportive situations due to corona, but in some cases, trials in various levels of courts can be carried out even though the pandemic situation is still not over, with due observance of health protocols . Most of the trials are conducted not face-to-face", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 35, "width": 150, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Zainal Abidin, Tobibatussa'adah", "type": "Page header" }, { "left": 391, "top": 35, "width": 112, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The Impact of Covid-19...", "type": "Page header" }, { "left": 113, "top": 793, "width": 225, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "RI’AYAH , Vol. 5, No. 02, Juli-Desember 2020", "type": "Page footer" }, { "left": 494, "top": 793, "width": 19, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "128", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 85, "width": 400, "height": 29, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "but online, depending on the zone where the court is located, if it is in the red zone, it must be carried out with strict procedures including through online court media.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 117, "width": 400, "height": 170, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Regarding the implementation of online justice during the pandemic, it can be seen on the portal of the Mahkamah Agung/Supreme Court of the Republic of Indonesia which explains that the trial during the corona virus pandemic is still conducted virtually, as was the result of a discussion between the Director General of the Religious Courts and the Family Court of Australia , which explicitly stated that the trial at religious courts will continue to be implemented by enforcing the Covid-19 protocol, and the use of media and Information Technology, or online. However, it seems that from the perspective of carrying out criminal and civil court proceedings in Indonesia, there is still a need for strict rules regarding the implementation of trials in the emergency due to the Covid-19 period, which cannot be determined how long this condition will end. In", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 290, "width": 400, "height": 91, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Indonesia, cooperation has been agreed in dealing with the Covid-19 problem, with the signature of a memorandum of understanding or agreement between the Supreme Court (Mahkamah Agung), the Attorney General's Office (Kejaksaan), the Police (Kepolisian), and the Directorate General of Corrections (Direktorat Jenderal Pemasyarakatan), are regarding an agreement to hold a trial of criminal cases through video conferences.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 384, "width": 400, "height": 233, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The cases that have appeared in many courts in Indonesia, especially the religious courts, are cases of many divorces as a result of the emergence of the Covid-19 pandemic. Economic problems are at the center of divorce problems, especially for families from middle to lower social strata, who are prone to household conflicts due to low income. Not easy to carry out the trial in a pandemic situation especially should involve the people in every trial, if it remains by forced will automatically result in a increased its sufferers corona. With these unfavorable conditions, the Supreme Court/Mahkamah Agung (MA) dated March 23, 2020, issued circular letter Number 1 of 2020 concerning Guidelines for Implementing Tasks During the Prevention Period of Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) . This circular is a reference within the Supreme Court (Mahkamah Agung) and the Judiciary under it to continue working by using the WFH ( Work From Home ) system and conducting Social Distancing . Likewise in the implementation of trials during the Covid-19 pandemic, carried out by e- Ligitation to replace conventional trials.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 620, "width": 400, "height": 123, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "In circular No. 1 of 2020, signed on March 23, 2020, regulates that criminal, military criminal and jinayat cases continue to be carried out, especially for cases where the defendant is being detained and whose archery cannot be extended again during the Covid-19 prevention period. In addition, trials of criminal cases , military crimes, jinayat against the defendant, who legally still have reasons to be extended, are postponed until the end of the period to prevent the spread of covid- 19 within the Supreme Court and the judiciary under it. The adjournment of the trial can be carried out with a single judge. The circular also describes the trial", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 35, "width": 150, "height": 12, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Zainal Abidin, Tobibatussa'adah", "type": "Page header" }, { "left": 391, "top": 35, "width": 112, "height": 12, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The Impact of Covid-19...", "type": "Page header" }, { "left": 113, "top": 793, "width": 225, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "RI’AYAH , Vol. 5, No. 02, Juli-Desember 2020", "type": "Page footer" }, { "left": 494, "top": 793, "width": 19, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "129", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 85, "width": 400, "height": 92, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "steps. First , postponement of the trial and restrictions on court visitors with the authority of the panel of judges. Second, the panel of judges can limit the number and safe distance between court visitors ( social distancing ). Third , the panel of judges can order a temperature examination and prohibit physical contact, such as shaking hands. Fourth , the panel of judges or parties in the trial can use masks or medical gloves according to local conditions.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 180, "width": 400, "height": 233, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The pandemic Covid-19 has changed the order including creating anomalies in the field of law and justice in Indonesia and bring things new that had never occurred before the new conditions or new era normal and should be made a number of adjustments to adapt to new habits. In the legal perspective of this emergency condition, several policies have been carried out by the government to strengthen efforts to prevent the transmission of the corona virus through Presidential Decree No. 11 of 2020 concerning Large-Scale Social restrictions in order to accelerate the handling of Covid-19. The cases that are included in the judiciary are not reduced, including in the religious courts, which are increasing cases of domestic disputes or conflicts and require a fair settlement in accordance with the existing laws and regulations. Judicial practice must be carried out professionally and still pay attention to health protocols, by requiring the use of masks, hand sanitizers, and conducting online trials, all of which have become new habits that have only existed since the corona outbreak hit the world, including in Indonesia.", "type": "List item" }, { "left": 96, "top": 431, "width": 77, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "D. Conclusion", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 452, "width": 400, "height": 264, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Specifically, this paper shows that the emergence of the Covid-19 pandemic has changed the entire order of human life. The significant impact of the pandemic is the emergence of new habits in various fields, including in the practice of education and justice in Indonesia. There are several conclusions that can be drawn in this paper. First , the implementation of education has experienced a change in learning methods and media, from direct learning held in classrooms to online learning that can be accessed through online technology media. Second, the pandemic period has changed the learning system by using emerging applications, for example zoom meetings and google meet in the teaching and learning process , including the proliferation of webinars and others, this is a new trend in the field of education in Indonesia. Third , that the judiciary in Indonesia has also undergone changes, especially in the implementation of justice in general and religious courts, which use an online court model, depending on the conditions in which the court is located. This happens because each area has a different zoning classification depending on the severity of this corona pandemic. Fourth, that the new normal era that has been established by the government is a real effort to increase security in the midst of the Covid-19 pandemic that is increasingly sweeping the world.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 35, "width": 150, "height": 12, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Zainal Abidin, Tobibatussa'adah", "type": "Page header" }, { "left": 391, "top": 35, "width": 112, "height": 12, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The Impact of Covid-19...", "type": "Page header" }, { "left": 113, "top": 793, "width": 225, "height": 13, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "RI’AYAH , Vol. 5, No. 02, Juli-Desember 2020", "type": "Page footer" }, { "left": 494, "top": 793, "width": 19, "height": 13, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "130", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 85, "width": 58, "height": 13, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "References:", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 106, "width": 400, "height": 28, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Aida Mardatillah, Dilema Sidang Pidana Secara Online Saat Pendemi , dalam https://hukumonline.com.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 137, "width": 400, "height": 45, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Anggita Doramia Lumbanraja, Perkembangan Regulasi dan Pelaksanaan persidangan Onlien di Indonesia dan Amerika Serikat Selama Pandemi Covid-19 , dalam Jurnal Credipo, Vo. 02, Nomor 01, Juli 2020.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 184, "width": 403, "height": 29, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hani Adhani, Menegakkan Kepastian Hukum di tengah Wabah Covid-19 , dalam m.kumparan.com.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 216, "width": 400, "height": 29, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jawa Pos online, Indonesia Peringkat Satu Penderita Covid-19 di Asia Tenggara , www.jawapos. Edisi Oktober 2020.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 247, "width": 400, "height": 60, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mahkamah Agung Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama, Bagaimana Pengadilan Menghadapi Pandemi Covid-19?, Diskusi Virtual Ditjen Badilag dan Family Court of Australia”, dalam mahkamah agung.go.id.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 310, "width": 401, "height": 45, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mastura dan Rustan Santaria, Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Proses Pengajaran Bagi Guru dan Siswa , dalam Jurnal Studi Guru dan Pembelajaran, Vol.03 No. 2 tahun 2020, FKIP Universitas Cokroaminoto Palopo, 2020.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 357, "width": 400, "height": 29, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Syaiful Sagala, Etika dan Moralitas Pendidikan Peluang dan Tantangan , Kencana: Jakarta, 2013.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 389, "width": 400, "height": 28, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Setyo Pujiastuti, Dampak Covid-19 Terhadap Pendidikan Anak, dalam Survey Meter, www.surveymeter.org, 03/07/2020.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 420, "width": 400, "height": 45, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rizqon Halal Syah Aji, Dampak Covid-19 pada Pendidikan di Indonesia: Sekolah, Keterampilan dan Proses Pembelajaran , dalam Jurnal Salam: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i, Vol.7, No. 5 (2020) at journal.uinjkt.ac.id.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 467, "width": 400, "height": 45, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Yuliana, Corona Virus Diseases (Covid-19) Sebuah Tinjauan Literatur, dalam Wellness And Healthy Magazine, Vol. 2 Nomor 1, February 2020. Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 514, "width": 400, "height": 29, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Zulfahmi, Perubahan Pelaksanan Teknis Peradilan Dalam Hukum Acara Pidana maupun Acara Perdata Selama Pandemic Covid-19 , dalam Garda Pos.com.", "type": "List item" } ]
6f980ffa-4df1-5393-69ea-d466673be15d
https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/jurnalphi/article/download/17897/9091
[ { "left": 36, "top": 36, "width": 473, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Jurnal Phi: Jurnal Pendidikan Fisika dan Fisika Terapan. Vol 10 (1), 2024; ISSN: 2549-7162 Hal. 47-54", "type": "Page header" }, { "left": 160, "top": 731, "width": 418, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Mustajab, A., Yulita. Kemampuan Critical Thingking Siswa … Vol 10 (1), 2024 [email protected] 47", "type": "Page footer" }, { "left": 36, "top": 191, "width": 203, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Jenis Artikel: orginial research/review article", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 217, "width": 537, "height": 162, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "KEMAMPUAN CRITICAL THINGKING SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BEDUAI PADA MODEL PEMBELAJARAN DARING MENGGUNAKAN E-MODUL MATERI FLUIDA DINAMIS", "type": "Section header" }, { "left": 36, "top": 394, "width": 158, "height": 17, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Amin Mustajab 1, , Yulita 2", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 424, "width": 233, "height": 39, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "1 STKIP Melawi 1 2 STKIP Melawi 2 Corresponding e-mail : [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 571, "width": 133, "height": 47, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Diterima: 13 Mei 2023 Direvisi: 16 September 2023 Diterbitkan: 19 Januari 2024 Terbitan daring: 19 Januari 2024", "type": "Text" }, { "left": 242, "top": 125, "width": 140, "height": 30, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Jurnal Phi", "type": "Section header" }, { "left": 186, "top": 492, "width": 376, "height": 218, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "ABSTRAK. Masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah Deskripsi Kemampuan Critical Thingking Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Beduai Pada Model Pembelajaran Daring Materi Fluida Dinamis. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh data lengkap mengenai “Deskripsi Kemampuan Critical Thingking Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Beduai pada Model Pembelajaran Daring Materi Fluida Dinamis”. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan desain: pengumpulan data, pengolahan data, dan analisis data. Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Beduai yang berjumlah 33 orang terdiri dari 22 siswi perempuan dan 11 siswa laki-laki. Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data diperoleh deskripsi kemampuan critical thingking siswa dengan rata-rata keseluruhan yaitu 79% siswa berada di kategori rendah, 6% siswa berada di kategori sedang dan 15% siswa berada di kategori tinggi. Sehingga dapat disimpulkan kemampuan critical thingking siswa pada pembelajaran daring materi fluida dinamis rata-rata keseluruhan berada pada kategori rendah yaitu 79%", "type": "Text" }, { "left": 50, "top": 470, "width": 72, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "KATA KUNCI: E-", "type": "Text" }, { "left": 50, "top": 484, "width": 76, "height": 54, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "modul, Critical Thingking, Pembelajaran Daring", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 36, "width": 473, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Jurnal Phi: Jurnal Pendidikan Fisika dan Fisika Terapan. Vol 10 (1), 2024; ISSN: 2549-7162 Hal. 47-54", "type": "Page header" }, { "left": 160, "top": 731, "width": 418, "height": 12, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Mustajab, A., Yulita. Kemampuan Critical Thingking Siswa … Vol 10 (1), 2024 [email protected] 48", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 89, "width": 83, "height": 12, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "1. Pendahuluan", "type": "Section header" }, { "left": 36, "top": 102, "width": 543, "height": 121, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pentingnya berpikir kritis lebih ditekankan di era teknologi informasi. Keterampilan berpikir kritis mereka memainkan peran penting (Zandvakili et al., 2019) dalam analisis dan penggunaan informasi sehingga dapat menentukan sumber yang valid (Liu et al., 2021). Berpikir kritis juga memegang peranan penting guna mengidentifikasi fungsi kognitif dasar yang mendukung tujuan lebih dari sekedar kemampuan menarik kesimpulan dari premis atau hanya membaca dan menafsirkan teks (Pasquinelli et al., 2021). Berpikir kritis memungkinkan siswa untuk membuat keputusan yang tepat sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup (Tunjungsari & Takwin, 2021). Meskipun kemampuan berpikir kritis mengurangi risiko kesalahan dalam mengambil keputusan, namun tidak menghilangkan risiko sepenuhnya. Kemampuan berpikir kritis memiliki korelasi positif dengan keberhasilan siswa terhadap nilai ujian akhir.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 224, "width": 543, "height": 53, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Indikator kemampuan berpikir kritis yang diukur dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut (Lestari, 2014): (1) memberikan penjelasan sederhana (elementary clarification); (2) membangun keterampilan dasar (basic support); (3) membuat simpulan (inference); (4) membuat penjelasan lebih lanjut (advances clarification); (5) menentukan strategi dan taktik (strategi and tactics) untuk memecahkan masalah.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 278, "width": 543, "height": 134, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Dalam tradisi filosofis, konsep berpikir kritis adalah sering kali diteliti secara luas untuk mencakup semua langkah yang dapat dianggap perlu atau setidaknya berguna untuk memecahkan masalah dengan benar, menyatakan argumen dengan jelas, dan membuat pilihan terbaik, semua hal dipertimbangkan (Pasquinelli et al., 2021). Terdapat tiga keterampilan berpikir kritis yang saling bergantung yang mendukung perawatan klinis yang efektif: penalaran klinis, pengambilan keputusan berdasarkan bukti, dan pemikiran sistem (Scott et al., 2021). Berpikir kritis bukan tentang mengembangkan keterampilan khusus, pertama dan terutama, tetapi tentang menundukkan norma, praktik, dan institusi sosial ke penilaian kritis (McGuirk, 2021). sifat \"konsepsi alasan\", berpendapat bahwa alasan dan rasionalitas memiliki kekuatan normatif, dan mengklaim bahwa sifat yang tepat dari kekuatan normatif ini menjadikan pemikiran kritis sebagai tujuan umum pendidikan yang paling penting (Kotzee, 2019).", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 414, "width": 543, "height": 134, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Selama pandemi COVID-19, pembelajaran online menjadi wajib bagi semua siswa untuk menawarkan pendidikan lanjutan dan melindungi kesehatan dan keselamatan mereka (Amin Mustajab et al., 2021). penutupan sekolah ini berdampak besar pada pendidikan dan mungkin akan mengubah masa depan pembelajaran. Konteks belajar pada lingkungan rumah dan sekolah sangat berbeda satu sama lain, yang secara dramatis mengubah cara siswa terlibat dan belajar. Ini telah menyoroti pentingnya menggunakan teknologi dalam pembelajaran jarak jauh atau di rumah, yang disebut sebagai E-learning (Chiu, 2021). E-learning, juga dikenal sebagai pembelajaran berbasis internet atau instruksi berbantuan komputer, telah semakin terintegrasi ke dalam pendidikan profesional kesehatan(Koth et al., 2021). Mempertimbangkan situasi saat ini, sangat penting untuk menjawab apakah pendidikan online yang diperlukan untuk siswa mempertahankan kualitas yang sama dengan pembelajaran tatap muka (Zapata-Cuervo et al., 2021).", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 549, "width": 543, "height": 121, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Saat COVID-19 melonjak, tekanan mental mahasiswa dan kekhawatiran tentang kinerja akademik mereka meningkat. Sebagai salah satu variabel kognitif paling kritis yang mempengaruhi pembelajaran siswa, kecemasan mengacu pada \"keadaan atau kondisi emosional yang tidak menyenangkan yang ditandai dengan perasaan subjektif ketegangan, ketakutan, dan kekhawatiran\" (Zapata-Cuervo et al., 2021). Dalam sebuah survei, mahasiswa seni menunjukkan skor yang lebih tinggi terkait kecemasan, depresi, dan stres selama bulan-bulan awal pandemi COVID-19 (Asadpour, 2021). Jumlah tugas anak-anak berada pada tingkat sedang hingga tinggi (4,25 dari 6), meskipun waktu yang mereka habiskan untuk pembelajaran online relatif rendah (2,57 dari 7). Selain itu, orang tua melaporkan bahwa kompetensi anaknya untuk menyelesaikan pembelajaran online sendiri adalah sedang (3,09 dari 5). Selain itu, 1.585 peserta (46,9%) tidak puas(Lau et al., 2021).", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 671, "width": 543, "height": 53, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Penerapan pembelajaran daring, masing-masing memiliki sumber daya dan pertimbangan kesiapan siswa yang berbeda-beda. Dilain pihak, beberapa sekolah menggunakan alat pengajaran yang lebih tradisional, dengan tugas kertas dan pensil dan penggunaan Sistem Manajemen Pembelajaran (LMS) yang rendah. Akses ke teknologi juga sangat bervariasi dengan beberapa individu tidak memiliki akses ke internet berkecepatan tinggi", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 36, "width": 473, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Jurnal Phi: Jurnal Pendidikan Fisika dan Fisika Terapan. Vol 10 (1), 2024; ISSN: 2549-7162 Hal. 47-54", "type": "Page header" }, { "left": 160, "top": 731, "width": 418, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Mustajab, A., Yulita. Kemampuan Critical Thingking Siswa … Vol 10 (1), 2024 [email protected] 49", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 89, "width": 543, "height": 52, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "(Johns & Mills, 2021). Pendidikan selama pandemi menimbulkan masalah dalam pendidikan daring seperti kurangnya akses internet di kalangan siswa (Thorgersen & Mars, 2021). Mengingat kesenjangan besar dalam kesiapan keterampilan ini, penting untuk memahami apakah siswa membuat langkah menuju pengembangan keterampilan berpikir kritis (Liu et al., 2021) selama melaksanakan pembelajaran daring.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 156, "width": 107, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "2. Metode Penelitian", "type": "Section header" }, { "left": 36, "top": 168, "width": 543, "height": 188, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Maka metode pengumpulan data yang digunakan peneliti yaitu berupa tes tertulis. Penelitian ini dilaksanakan selama bulan November 2021 sebanyak 3 kali pertemauan. Penelitian ini menggunakan instrument tes berbentuk uraian untuk mendeskripsikan tingkat kemampuan Critical Thingking siswa melalui model pembelajaran daring pada materi fluida dinamis menggunakan group whatsapp dan google classroom . Ada 3 (tiga) soal tes yang digunakan dalam penelitian ini. Soal yang diberikan tersebut mencakup seluruh materi fluida dinamis yang diajarkan di SMA sesuai dengan kurikulum 2013. Tes diberikan pada akhir kegiatan penelitian setelah siswa mengikuti pembelajaran pada materi fluida dinamis. Adapun total responden yang mengikuti tes ini adalah 33 orang siswa yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 23 siswa perempuan kelas XI IPA SMA Negeri 1 Beduai. Pengambilan data dilakukan pada 20 sampai dengan 25 November 2021 di semester ganjil. Ada 5 indikator yang digunakan sebagai tolak ukur untuk mendeskripsikan kemampuan Crtitical Thingking siswa pada penelitian ini, yaitu memberikan penjelasan sederhana (MPS), membangun keterampilan dasar (MKD), menyimpulkan (M), membuat penjelasan lebih lanjut (MPL), menerapkan strategi dan teknik (MS). Dalam penelitian untuk menganalisis data hasil tes tertulis menggunakan rumus penilaian sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 276, "top": 368, "width": 77, "height": 18, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "𝑁𝑃 = 𝑅 𝑆𝑀 x 100%", "type": "Text" }, { "left": 50, "top": 421, "width": 60, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Keterangan", "type": "Section header" }, { "left": 50, "top": 433, "width": 275, "height": 47, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "NP = Nilai persen yang dicari atau diharapkan R = Skor mentah yang diperoleh siswa SM = Skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan 100% = Bilangan persen tetap", "type": "Text" }, { "left": 95, "top": 502, "width": 439, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tabel 1. Interpretasi Kemampuan Critical Thingking siswa pada Materi Fluida Dinamis", "type": "Text" }, { "left": 156, "top": 526, "width": 249, "height": 48, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "No Presentase Kriteria 1 76% - 100% Tinggi 2 60% -75% Sedang 3 0% - 59%", "type": "Table" }, { "left": 36, "top": 562, "width": 367, "height": 160, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Rendah 3. Hasil dan Pembahasan 79% 6% 15% 0% 20% 40% 60% 80% 100% RENDAH SEDANG TINGGI Tingkat Kemampuan Rerata Critical", "type": "Picture" }, { "left": 218, "top": 619, "width": 175, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Thingking Siswa Materi Fluida Dinamis", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 36, "width": 473, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Jurnal Phi: Jurnal Pendidikan Fisika dan Fisika Terapan. Vol 10 (1), 2024; ISSN: 2549-7162 Hal. 47-54", "type": "Page header" }, { "left": 160, "top": 731, "width": 418, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Mustajab, A., Yulita. Kemampuan Critical Thingking Siswa … Vol 10 (1), 2024 [email protected] 50", "type": "Page footer" }, { "left": 175, "top": 89, "width": 265, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Gambar 1 . Grafik Rata – Rata Critical Thingking Siswa", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 110, "width": 543, "height": 48, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Berdasarkan Gambar 1. terlihat bahwa tingkat critical thingking siswa pada materi fluida dinamis secara rata- rata keseluruhan masih berada pada kategori rendah yaitu 79% siswa. Pada kategori sedang ada 6% siswa yang berada pada kategori ini. Selanjutnya kategori critical thingking tinggi hanya terdapat 15% siswa berada pada kategori ini.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 323, "width": 543, "height": 69, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Gambar 2. Presentase Tingkat Critical Thingking Pada Indikator Persamaan Azas Berneoulli Berdasarkan Gambar 2. diatas diketahui bahwa tingkat kemampuan critical thingking siswa pada indikator penerapan azas bernaeoulli lebih dominan presentase menunjukkan kategori rendah. Menurut data diatas 70% siswa berada kategori rendah. Pada kategori sedang ada 9% siswa yang berada pada kategori ini. Selanjutnya 21% siswa berada pada kategori tinggi.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 558, "width": 543, "height": 57, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Gambar 3 . Presentase Tingkat Critical Thingking Siswa Pada Indikator Penerapan Hukum Kontuinitas Berdasarkan Gambar 3. sebagian besar siswa berada pada kategori sedang. siswa berada pada kategori rendah sebanyak 21%. Selanjtunya pada kategori sedang terdapat 70% siswa. Kategori tinggi terdapat 9% siswa berada pada kategori ini.", "type": "Text" }, { "left": 189, "top": 178, "width": 207, "height": 363, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "70% 9% 21% 0% 20% 40% 60% 80% 100% Rendah Sedang Tinggi Presentase Tingkat Critical Thingking Pada Indikator Penerapan Azas Berneoulli 21% 70% 9% 0% 20% 40% 60% 80% 100% Rendah Sedang Tinggi", "type": "Picture" }, { "left": 211, "top": 412, "width": 191, "height": 21, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Presentase Tingkat Critical Thingking Siswa Pada Indikator Penerapan Hukum", "type": "Table" }, { "left": 280, "top": 435, "width": 51, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Kontuinitas", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 36, "width": 473, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Jurnal Phi: Jurnal Pendidikan Fisika dan Fisika Terapan. Vol 10 (1), 2024; ISSN: 2549-7162 Hal. 47-54", "type": "Page header" }, { "left": 160, "top": 731, "width": 418, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Mustajab, A., Yulita. Kemampuan Critical Thingking Siswa … Vol 10 (1), 2024 [email protected] 51", "type": "Page footer" }, { "left": 36, "top": 256, "width": 543, "height": 48, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Gambar 4. Grafik Presentase tingkat critical thingking pada indikator penerapan Teorema Torricelli Berdasarkan Gambar 4. bahwa 33% siswa berada pada kategori rendah. Pada kategori sedang ada 42% siswa berada pada kategori ini. Selanjutmya ada 24% siswa berada pada kategori tinggi .", "type": "Text" }, { "left": 132, "top": 478, "width": 351, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Gambar 5 . Grafik Tingkat Kemampuan Tiap Langkah Critical Thingking", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 500, "width": 544, "height": 177, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Berdasarkan Gambar 5. Pada indikator critical tingking memeberikan penjelasan sederhana 21% siswa berada pada kategori tinggi. Pada kategori sedang ada 76%. Selanjutnya ada 3% siswa berada pada kategori rendah. siswa berada pada kategori ini siswa secara rata-rata kemampuan tahap critical thingking terbilang baik hal ini terlihat secara presentase lebih besar dari pada kategori rendah. Tingkat kemampuan critical thingking siswa jika dilihat dari indikator memberikan keterampilan dasar masih dikatakan sedang. Berdasarkan data diatas, 21% siswa berada pada kategori tinggi. Selanjutnya ada 70 % siswa berada pada kategori sedang. Pada kategori rendah ada 9% siswa yang menempati kategori ini. Selanjutnya tingkat kemampuan critical thingking siswa jika ditinjau dari indikator menyimpulkan dapat dikatakan rendah, di atas dapat dilihat bahwa 3 % siswa berada pada kategori tinggi. Pada kategori sedang ada 21% siswa berada pada kategori ini. Selanjutnya 76% siswa berada pada kategori rendah. Pada indikator yang keempat yaitu memberikan penjelasan lanjut tingkat kemampuan critical thingking siswa dapat dikatakan rendah. Berdasarkan data di atas 15% siswa berada pada kategori tinggi. Pada kategori sedang ada 52% siswa berada pada kategori ini. Selanjutnya 33% siswa berada pada kategori rendah. Serta pada indikator yang kelima yaitu menyusun strategi kemampuan critical thingking siswa juga didominasi oleh kategori rendah. Sebanyak 18% siswa berada pada kategori tinggi. Pada kategori sedang 45% siswa berada pada kategori tersebut. Selanjutnya 36% siswa berada pada kategori rendah.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 687, "width": 543, "height": 35, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Berdasarkan Gambar 1. Lebih dari sebagian siswa rerata kemampuan critical thingking pada materi fluida dinamis masih berada pada kategori rendah. Rendahnya kemampuan critical thingking siswa ini terlihat pada jawaban rata-rata siswa hanya mampu menulis apa yang diketahui pada soal tetapi siswa tidak memahami", "type": "Text" }, { "left": 189, "top": 128, "width": 210, "height": 111, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "33% 42% 24% 0% 20% 40% 60% 80% 100% Rendah Sedang Tinggi", "type": "Picture" }, { "left": 217, "top": 99, "width": 179, "height": 20, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Presentase tingkat critical thingking pada indikator penerapan Teorema Torricelli", "type": "Caption" }, { "left": 187, "top": 377, "width": 229, "height": 85, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "21% 21% 3% 15% 19% 76% 70% 21% 52% 45% 3% 9% 76% 33% 36% 0% 20% 40% 60% 80% 100% MPS MKD M MPL MS", "type": "Picture" }, { "left": 212, "top": 321, "width": 191, "height": 25, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tingkat Kemampuan tiap Langkah Critical Thingking", "type": "Section header" }, { "left": 258, "top": 358, "width": 107, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tinggi Sedang Rendah", "type": "Table" }, { "left": 36, "top": 36, "width": 473, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Jurnal Phi: Jurnal Pendidikan Fisika dan Fisika Terapan. Vol 10 (1), 2024; ISSN: 2549-7162 Hal. 47-54", "type": "Page header" }, { "left": 160, "top": 731, "width": 418, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Mustajab, A., Yulita. Kemampuan Critical Thingking Siswa … Vol 10 (1), 2024 [email protected] 52", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 89, "width": 543, "height": 94, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "apa pertanyaan/ masalah yang ada pada soal sehingga siswa tidak mampu melakukan penjabaran dalam tahap penyelesaian. Hal ini sejalan dengan temuan dari (Fathiah et al., 2015) siswa bisa mengerjakan soal hitungan tapi belum mampu menggunakan konsep tersebut untuk memecahkan masalah terkait fenomena nyata yang disajikan dalam soal. Dilain pihak, rendahnya kemampuan berpikir kritis siswa ini di karenakan pembelajaran daring menggunakan classroom dan whatsapp didominasi oleh guru belum melatih kemampuan berpikir kritis siswa. Hal ini sejalan dengan pendapat dari (Nuryanti et al., 2018) pembelajaran cenderung menghapal daripada mengembangkan daya piker sehingga siswa lemah dalam menyampaikan gagasannya sendiri, lemah dalam menganalisis, serta bergantung pada orang lain dibandingkan bertanggung jawab terhadap pilihannya sendiri.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 193, "width": 543, "height": 130, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Terdapat 6% siswa yang berada pada kategori sedang, ditinjau dari hasil penelitian secara rata-rata siswa hanya mampu menjabarkan, melakukan perhitungan, penyelesaian masalah dengan logis dan sistematis, namun siswa tidak menjabarkan solusi/ bukti dari permasalahan dengan rinci, tepat dan menyertakan alasan yang baik dan mendalam. Hal ini diakibatkan oleh siswa tidak diajarkan untuk memecahkan masalah, siswa hanya diajarkan persamaan, siswa hanya merasakan persamaan sebagai pusat untuk memperoleh jawaban secara kuantitatif dan cenderung mengabaikan konseptualnya (Makrufi et al., 2016). Selanjutnya kategori critical thingking tinggi hanya terdapat 15% siswa berada pada kategori ini. Berdasarkan hasil presentase tersebut dapat dilihat bahwa tingkat kemampuan critical thingking siswa dalam materi fluida dinamis pada sub menu teorema Torricelli, persamaan kontuinitas, dan persamaan berneoulli ini siswa sudah bisa dikatakan mampu untuk mengindentifikasikan, merumuskan, menganalisis, memperhitungkan/ menimbang, dan siswa bisa memberikan alasan dan bukti kuat pada penyelesaian masalah dengan baik, runtut, mendalam serta tepat.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 332, "width": 543, "height": 61, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Berdasarkan Gambar 2. lebih dari sebagian siswa memiliki kemampuan berpikir kritis yang rendah pada indikator penerapan azas berneoulli. Ditinjau dari hasil penelitian rendahnya kemampuan critical thingking siswa karena rata-rata siswa belum mampu memahami konsep azas berneoulli. Hal ini sejalan dengan temuan (Fathiah et al., 2015) siswa mengatakan bahwa Azas Bernoulli bersifat abstrak dan sulit dipahami. Siswa belum mampu menggunakan pemahamannya tersebut untuk memecahkan masalah yang diberikan pada soal .", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 403, "width": 543, "height": 189, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Berdasarkan Gambar 5. Pada tahap memberikan penjelasan sederhana (MPS) dan membangun keterampilan dasar (MKD) sebagian besar siswa berada pada kategori sedang. Hal ini menunjukan bahwa. Pada indikator memberikan penjelasan sederhana ini lebih dominan pada kategori critical thingking sedang hal ini dikarenakan siswa rata-rata sudah mampu mengindentifikasi atau merumuskan masalah dengan menuliskan rumus dengan benar dan siswa juga sudah mampu untuk melakukan tahap penyelesaian soal dengan sistematis tetapi siswa juga masih keliru untuk menentukan jawaban dengan tepat serta dalam memberikan alasan atau kesimpulan dari permasalahan pada soal masih belum tepat bahkan ada yang tidak menuliskan kesimpulan oleh beberapa siswa. Pada indikator memberikan keterampilan dasar ini cendrung lebih didominasi tingkat kemampuan critical thingking siswa pada kategori sedang hal ini terlihat pada kemampuan siswa dalam menjawab soal terbilang sudah mampu untuk memberikan pemaparan jawaban dengan menuliskan perhitungan yang baik tetapi belum benar dan tepat meskipun siswa sudah benar dalam menyebutkan rumus. Hal ini sejalan dengan pendapat dari (Rosdiana et al., 2019) memberikan penjelasan sederhana akan akan tercapai apabila siswa mampu menjawab dengan menganalisis apa yang menjadi penyebab atau faktor penyebab. siswa yang memahami konsep fisika apa dan rumusan matematis mana yang sesuai untuk digunakan dalam menjawab permasalahan. Sehingga siswa yang belum menjawab benar dapat dikarenakan memiliki pemahaman yang masih kurang terhadap konsep dalam fisika secara matematis.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 602, "width": 543, "height": 118, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pada tahap menyimpulkan (M), memberi penjelasan lanjut (MPL) dan menerapkan strategi dan teknik (MS) kurang dari 20% siswa yang berada pada kategori tinggi. Dengan kata lain pada ketiga indikator menyinpulkan (M), memberi penjelasan lanjut (MPL) dan menerapkan strategi dan teknik (MS) sebagian besar kemampuan berpikir kritis siswa berada pada kategori rendah. Hal ini terjadi karena siswa belum mampu mengidentifikasi keterkaitan konsep danaktual dari pernyataan atau pertanyaan. Hal ini sejalan dengan temuan (Agnafia, 2019) Siswa belum bisa menganalisis suatu masalah dan memilih strategi yang tepat dalam menyelesaikan masalah tersebut. Temuan dari (Zetriuslita et al., 2016) menunjukan bahwa mahasiswa belummemiliki kemampuan untuk mengidentifikasi dan menjastifikasi konsep yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah. Selain itu, mahasiswa juga belum memiliki kemampuan menganalisis atau mengevaluasi.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 36, "width": 473, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Jurnal Phi: Jurnal Pendidikan Fisika dan Fisika Terapan. Vol 10 (1), 2024; ISSN: 2549-7162 Hal. 47-54", "type": "Page header" }, { "left": 160, "top": 731, "width": 418, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Mustajab, A., Yulita. Kemampuan Critical Thingking Siswa … Vol 10 (1), 2024 [email protected] 53", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 89, "width": 77, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "4. Kesimpulan", "type": "Section header" }, { "left": 36, "top": 100, "width": 543, "height": 118, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Berdasarkan rumusan masalah dan data hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Beduai ialah menggunakan model pembelajaran full online (daring) menggunakan e-modul dimana semua proses pembelajaran dilaksanakan dengan platform berbasis teknologi diantaranya yaitu aplikasi Classroom dan WhatsApp . Pembelajaran daring ini dilakukan untuk mengurangi penyebaran virus covid-19 dan upaya pencegahan serta mengikuti protokol kesehatan yang sudah dianjurkan dari pemerintah. Model dan proses belajar full online tentunya mempengaruhi tingkat prestasi siswa dalam belajar dimana hal ini dapat dilihat pada rata-rata tingkat kemampuan critical thingking siswa pada materi fluida berada pada kategori rendah. Hal ini terlihat dari hasil analisis data secara keseluruhan bahwa tingkat kemampuan critical thingking siswa didominasi oleh kategori rendah, yaitu 79%, sementara pada kategori sedang 6%,dan pada kategori tinggi 15%.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 232, "width": 106, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Ucapan Terimakasih", "type": "Section header" }, { "left": 36, "top": 245, "width": 543, "height": 26, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Ucapan terimakasih untuk SMA Negeri 01 Beduai karena telah mengizinkan penelitian, DRTPM yang telah membiayai penelitian ini.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 282, "width": 105, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Keterlibatan Penulis", "type": "Section header" }, { "left": 36, "top": 296, "width": 543, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "AM melakukan penyusunan instrumen, analisis data, sedangkan Y membantu dalam pengumpulan data dilapangan.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 333, "width": 70, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Daftar Pustaka", "type": "Section header" }, { "left": 36, "top": 345, "width": 543, "height": 43, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Agnafia, D. N. (2019). Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Dalam Pembelajaran Biologi. Florea : Jurnal Biologi dan Pembelajarannya , 6 (1), 45. https://doi.org/10.25273/florea.v6i1.4369 Apriadi, M. A., Elindra, R., & Harahap, M. S. (2021). Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Sebelum Dan Sesudah Masa Pandemi Covid-19. Jurnal MathEdu (Mathematic Education Journal) , 4 , 12.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 388, "width": 543, "height": 53, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Ermavianti, D. (2020). Optimalisasi Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Di Tengah Pandemi Covid-19 Pada Pembelajaran Tata Rias. Ideguru: Jurnal Karya Ilmiah Guru , 5 (1). https://doi.org/10.51169/ideguru.v5i1.142 Fathiah, F., Kaniawati, I., & Utari, U. (2015). Analisis Didaktik Pembelajaran yang Dapat Meningkatkan Korelasi antara Pemahaman Konsep dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMA pada Materi Fluida Dinamis. Jurnal Penelitian & Pengembangan Pendidikan Fisika , 01 (1), 111 – 118. https://doi.org/10.21009/1.01116", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 441, "width": 543, "height": 21, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Harum, C. L., Syukri, M., Yusrizal, Y., & Nurmaliah, C. (2020). Pengaruh Model Pembelajaran Generatif Berbasis PhET Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis dan Motivasi Belajar Siswa pada Materi Gelombang. Jurnal Pendidikan Sains Indonesia ,", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 462, "width": 542, "height": 43, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "8 (2), 164 – 174. https://doi.org/10.24815/jpsi.v8i2.15776 Hendri, S., Handika, R., Kenedi, A. K., & Ramadhani, D. (2021). Pengembangan Modul Digital Pembelajaran Matematika Berbasis Science, Technology, Enginiring, Mathematic untuk Calon Guru Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu , 5 (4), 2395 – 2403. https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i4.1172", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 504, "width": 542, "height": 54, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Herliandry, L. D., Harjono, A., & ’Ardhuha, J. (2018). Kemampuan Berpikir Kritis Fisika Peserta Didik Kelas X dengan Model Brain Based Learning. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA , 5 (1). https://doi.org/10.29303/jppipa.v5i1.166 Makrufi, A., Hidayat, A., Muhardjito, M., & Sriwati, E. (2016). Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Pada Materi Fluida Dinamis. Peran Pendidikan, Sains, dan Teknologi dalam Membangun Intelektual Bangsa dan Menjaga Budaya Nasional di Era MEA , 9.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 557, "width": 543, "height": 22, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Maulidina, S., & Bhakti, Y. B. (2020). Pengaruh Media Pembelajaran Online Dalam Pemahaman Dan Minat Belajar Siswa Pada Konsep Pelajaran Fisika. Orbita: Jurnal Kajian, Inovasi dan Aplikasi Pendidikan Fisika , 6 (2), 248.", "type": "List item" }, { "left": 65, "top": 578, "width": 190, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "https://doi.org/10.31764/orbita.v6i2.2592", "type": "Table" }, { "left": 36, "top": 589, "width": 543, "height": 53, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Nadeak, B., Juwita, C. P., Sormin, E., & Naibaho, L. (2020). Hubungan kemampuan berpikir kritis mahasiswa dengan penggunaan media sosial terhadap capaian pembelajaran pada masa pandemi Covid-19. Jurnal Konseling dan Pendidikan , 8 (2), 98 – 104. https://doi.org/10.29210/146600 Nuryanti, L., Zubaidah, S., & Diantoro, M. (2018). Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan , 5 (3), 4.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 642, "width": 543, "height": 43, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Rosdiana, S. R., Sutopo, S., & Kusairi, S. (2019). Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA pada Materi Fluida Statis. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan , 4 (6), 731. https://doi.org/10.17977/jptpp.v4i6.12484 Saumi, N. N., & Ismaya, E. A. (2021). Peran Guru Dalam Memberikan Motivasi Belajar Siswa Sekolah Dasar Pada Masa Pandemi COVID-19. Jurnal Educatio , 7 (1), 7.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 684, "width": 543, "height": 43, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Sudibyo, E., Jatmiko, B., & Widodo, W. (2017). Pengembangan Instrumen Motivasi Belajar Fisika: Angket. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA , 1 (1), 13. https://doi.org/10.26740/jppipa.v1n1.p13-21 Zetriuslita, Z., Ariawan, R., & Nufus, H. (2016). Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Mahasiswa Dalam Menyelesaikan Soal Uraian Kalkulus Integral Berdasarkan Level Kemampuan Mahasiswa. Infinity , 5 (1), 10.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 36, "width": 473, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Jurnal Phi: Jurnal Pendidikan Fisika dan Fisika Terapan. Vol 10 (1), 2024; ISSN: 2549-7162 Hal. 47-54", "type": "Page header" }, { "left": 160, "top": 731, "width": 418, "height": 12, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Mustajab, A., Yulita. Kemampuan Critical Thingking Siswa … Vol 10 (1), 2024 [email protected] 54", "type": "Text" } ]
a99f3aab-1897-101f-1c19-ba8870696579
https://e-journal.akesrustida.ac.id/index.php/jikr/article/download/192/152
[ { "left": 149, "top": 779, "width": 329, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "87| Vol. 10 No. 02 Juli 2023 | JURNAL ILMIAH KESEHATAN RUSTIDA", "type": "Page footer" }, { "left": 161, "top": 114, "width": 304, "height": 28, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JURNAL ILMIAH KESEHATAN RUSTIDA | Page : 87-95 Vol. 10 No. 02 Juli 2023 | p-ISSN2356-2528; e-ISSN 2620-9640", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 159, "width": 400, "height": 25, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TERJADINYA POSTPARTUM BLUES PADA IBU NIFAS", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 200, "width": 148, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Septi Firmnaing Rahayu 1(CA)", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 215, "width": 293, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Email: [email protected] ( Corresponding Author )", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 228, "width": 400, "height": 39, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Program Studi Ilmu Kebidanan STIKES Hafshawaty Zainul Hasan Genggong Probolinggo Sunanto 2", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 270, "width": 400, "height": 52, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Email: [email protected] Program Studi Ilmu Kebidanan STIKES Hafshawaty Zainul Hasan Genggong Probolinggo Tutik Ekasari 3", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 325, "width": 400, "height": 39, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Email: [email protected] Program Studi Ilmu Kebidanan STIKES Hafshawaty Zainul Hasan Genggong Probolinggo", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 394, "width": 61, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ABSTRAK", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 422, "width": 400, "height": 287, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Setiap wanita yang melahirkan memiliki risiko mengalami postpartum blues. Postpartum blues biasanya terjadi pada bulan pertama hingga 1 tahun pasca persalinan. Penelitian bertujuan untuk menganalisis hubungan dukungan suami dengan terjadinya postpartum blues pada ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas Tempursari. Jenis penelitian kuantitatif dengan metode observasional analitik, serta rancangan penelitian cross sectional. Jumlah populasi sebanyak 32 orang dengan Jumlah sampel sebanyak 32 orang, berdasarkan perhitungan menggunakan teknik total sampel. Penelitian ini terdiri dari dua variabel meliputi dukungan suami dan terjadinya postpartum blues pada ibu nifas. Data dianalisis secara univariat dan bivariate. Data dianalisis menggunakan uji korelasi pearson. Hasil penelitian menunjukkan distribusi dukungan suami pada ibu nifas sebagian besar tidak mendukung sebanyak 19 orang (59,4%). Distribusi postpartum blues pada ibu nifas sebagian besar mengalami postpartum blues sebanyak 20 orang (62,5%). Hasil analisis menunjukkan nilai p-value sebesar 0,000. Asrtinya nilai p-value<α=0,05, hasil analisis signifikan. Ada hubungan dukungan suami dengan terjadinya postpartum blues pada ibu nifas. Ibu mengalami postpartum blues salah satunya dipengaruhi oleh dukungan suami. Apabila suami memberikan dukungan positif maka akan meminimalisir terjadinya postpartum blues. Suami sebagian besar tidak mendukung dan ibu nifas sebagian besar mengalami postpartum blues. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan antara dukungan suami dengan kejadian postpartum blues.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 725, "width": 304, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata kunci: Dukungan Suami, Masa NIfas, Postpartum Blues", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 38, "width": 234, "height": 25, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hubungan Dukungan Suami.......... Septi Firmaning Rahayu, Sunanto, Tutik Ekasari", "type": "Page header" }, { "left": 149, "top": 765, "width": 329, "height": 14, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "88| Vol. 10 No. 02 Juli 2023 | JURNAL ILMIAH KESEHATAN RUSTIDA", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 116, "width": 93, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 144, "width": 187, "height": 356, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Masa nifas merupakan masa ditandai dengan lahirnya plasenta dan berakhir setelah alat-alat kandungan kembali semula seperti sebelum hamil dengan waktu 6 minggu. Masa nifas memerlukan peran baru sebagai ibu sehingga diperlukan faktor psikologis dan dukungan sosial (Supardiyan, 2016; Wahyuningsih, 2019; Yunitasari and Suryani, 2020). Gangguan mental pasca persalinan bersifat mudah dan terkadang disebut baby blues . Jika tidak segera diobati dan tepat, dapat menyebabkan depresi pasca persalinan. Selama masa postpartum hanya 10-15% yang menunjukkan gejala klinis, sedangkan gangguan suasana hati pada masa postpartum terjadi hingga 85%. Namun, 10-15% ibu didiagnosis dengan depresi pascapersalinan sampai gejalanya menetap dan hingga memburuk. Postpartum blues dapat ditandai dengan reaksi depresi atau sedih, menangis, mudah tersinggung,", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 503, "width": 184, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "perasaan merasa labil serta", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 517, "width": 184, "height": 231, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "mengalami gangguan nafsu makan (Samria dan Haerunisa, 2021). Hasil penelitian yang dilakukan di India menemukan faktor risiko depresi pascapersalinan, antara lain pendapatan rendah, riwayat persalinan sebelumnya, hubungan sosial dengan mertua yang kurang baik, dan hubungan sosial dengan orang tua yang mempengaruhi emosi selama masa kehamilan (Nasreen et al, 2016). Berdasarkan data WHO (2017), menunjukkan sekitar 322 juta orang di dunia menederita depresi, sebagian besar berada di Asia Tenggara dan wilayah Pasifik Barat. Wilayah Asia Tenggara yaitu jumlah", "type": "Table" }, { "left": 330, "top": 116, "width": 184, "height": 53, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "kasus depresi sebesar 27%, sedangkan Indonesia dengan prevalensi depresi sebesar 3,7% dan urutan kedua di India sebesar 4,5%", "type": "Table" }, { "left": 330, "top": 172, "width": 73, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(WHO, 2017).", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 185, "width": 184, "height": 287, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Laporan data dari Centre for Diseases Control Tahun 2004 hingga 2012 menunjukkan jumlah kasus depresi di 27 negara sebesar 11,5% (Rockhill, Tong and Morrow, 2017). Tingginya angka deperesi postpartum mencapai rentang antara 3,5% sampai 63,3%. 1,9 – 82,1% terjadi di Negara berpenghasilan menengah dan 5,2- 74% terjadi di Negara berpenghasilan tinggi (Tikmani, Soomro and Tikmani, 2016). Menurut USAID ( United Stase Aganecy for International Development ) (2016) di Indonesia terdapat 31 kelahiran per 1000 populasi yang mengalami postpartum blues. Menurut penelitian Edward (2017) di Indonesia prevalensi postpartum blues mencapai 23%, sedangkan hanya 14- 17% yang memperoleh skrining", "type": "Table" }, { "left": 330, "top": 475, "width": 187, "height": 108, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "EPDS (Edward, 2017) . Menurut penelitian Sylvia dalam Fitriana dan Nurbaeti (2016) telah melakukan peneltian di beberapa wilayah di Indonesia, Provinsi Jawa Timur salah satu wilayah yang ditemukan adanya postpartum blues sebesar 11 – 30% (Fitriana and Nurbaeti, 2016).", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 586, "width": 184, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian lain yang dilakukan Alifah", "type": "Table" }, { "left": 330, "top": 599, "width": 184, "height": 94, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(2016) melaporkan di RSUD dr Soetomo merupakan rumah sakit rujukan di Provinsi Jawa Timur ibu nifas yang mengalami postpartum blues sebanyak 55,84% (Alifah, 2016). Puskesmas Tempursaari saat dilakukan studi pendahuluan", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 696, "width": 184, "height": 39, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "menunjukkan dari 4 ibu nifas, 3 ibu nifas yang mengalami postpartum blues.", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 779, "width": 329, "height": 14, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "89| Vol. 10 No. 02 Juli 2023 | JURNAL ILMIAH KESEHATAN RUSTIDA", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 116, "width": 184, "height": 177, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "faktor psikologis yang dapat berpengaruh hingga 13% pada ibu primigravida yang terjadi pada bulan kesatu hingga 1 tahun setelah persalinan disebur Postpartum blues (Qobadi, Collier and Zhang, 2016). Tiga bulan pertama masa postpartum dapat meningkatkan kejadian depresi, dapat terjadi tiga kali lipat peningkatan pada lima minggu masa postpartum. Rendahnya dukungan sosial dapat dijadikan sebagai faktor predictor dari depresi pasca", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 296, "width": 184, "height": 314, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "persalinan. Pengetahuan, bahan informasi, psikologis, dan partner merupakan 4 dimensi dari bentuk dukungan sosial. 4 diemnsi tersebut dapat mendukung kesehatan mental ibu selama masa postpartum (Muchanga et al. , 2017). Bagi ibu postpartum, ibu baru mengalami masa nifas sangat memerlukan dukungan sosial dari orang terdekat disebabkan kondisi yang belum sepenuhnya stabil, baik secara jasmani maupun mental. Peran sebagai ibu baru masih tergolong asing dan perubahan yang begitu cepat sehingga membutuhkan waktu untuk melakukan penyesuaian. Tahap ini memerlukan dukungan yang baik terutama dari suami, sehingga dapat membantu menyesuaikan menjadi peran baru serta mempermudah untuk bidan dalam memberi asuhan (Samria and Haerunnisa, 2021).", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 613, "width": 184, "height": 135, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Salah satu faktor yang dapat memicu terjadinya postpartum blues yaitu dukungan suami. Strategi untuk mencegah terjadinya postpartum blues melalui strategi koping yang berasal dari dukungan suami. Suami yang memberikan dukungan secara emosional, dukungan dan reward dapat meminimalisir gejala postpartum blues, sedangkan ibu", "type": "Table" }, { "left": 330, "top": 116, "width": 184, "height": 122, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "postpartum yang tidak mendapatkan dukungan suani lebih rentan menunjukkan gejala postpartum blues . Bentuk dukungan lain dari tenaga kesehatan seperti dokter obstetrik, bidan, perawat serta ibu – ibu postpartum lainnya dengan cara meningkatkan pengetahuan berupa pemberian informasi terkait", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 241, "width": 184, "height": 190, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "kehamilan dan persalin beserta komplikasi yang terjadi yang disertai dengan penatalaksanaannya (Samria and Haerunnisa, 2021). Postpartum blues dapat menyebabkan dampak secara langsung serta memiliki resiko jangka panjang terhadap psikologis ibu. Dampak lainnya. postpartum blues terhadap anak dapat mengganggu perkembangan jasmani, sosial dan mental. Tingginya angka kejadian postpartum blues berhubungan dengan status kesehatan dan", "type": "Table" }, { "left": 330, "top": 434, "width": 184, "height": 52, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "kesejahteraan Negara. Beberapa Negara yang memiliki prevalensi postpartum blues rendah meliputi Singapura, Malta, Malaysia, Austria,", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 489, "width": 184, "height": 52, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Denmark. Sedangkan beberapa Negara yang menganggap bahwa postpartum blues adalah hal yang wajar meliputi Brazil, Guyana", "type": "Table" }, { "left": 330, "top": 544, "width": 184, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(Putriarsih, Budihastuti and Murti,", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 558, "width": 37, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2017).", "type": "Table" }, { "left": 330, "top": 572, "width": 184, "height": 149, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Postpartum blues dapat dicegah melalui pemberian edukasi terkait pematangan peran ibu terhadap bayinya sejak masa kehamilan. Program ini dilakukan untuk mencegah terjadinya gangguan mental pada masa postpartum (Nurbaeti, Deoisres and Hengudomsub, 2019). Postpartum blues dapat dicegah melalui peningkatan pengetahuan dan", "type": "Table" }, { "left": 330, "top": 724, "width": 184, "height": 24, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dukungan suami yang baik akan berdampak terhadap psikologis ibu", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 779, "width": 329, "height": 14, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "90| Vol. 10 No. 02 Juli 2023 | JURNAL ILMIAH KESEHATAN RUSTIDA", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 116, "width": 184, "height": 53, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "yang baik pula (Tolongan et al., 2019) . Hasil penelitian sebelunnya yang dilakukan Winarni et al. (2018)", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 172, "width": 184, "height": 287, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara dukungan suami dengan kondisi psikologis ibu postpartum di RSUD Kabupaten Tangerang (Winarni, Winarni and Ikhlasiah, 2018). Penelitian serupa yang dilakukan Fitrah et al. (2018) menunjukkan adanya hubungan antara dukungan suami terhadap kejadian postpartum bues di wilayah kerja Puskesmas Payung Sekaki Kota Pekanbaru. Minimnya dukungan oleh suami dapat menyebabkan terjadinya postpartum blues. Dukungan suami yang berperan sebagai strategi koping dalam mencegah stress pada masa postpartum sehingga dapat dapat dijadikan sebagai bentuk pencegahan terjadinya postpartum blues pada masa nifas (Fitrah, Helina and Hamidah, 2018) .", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 461, "width": 184, "height": 80, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan pemaparan diatas, tujuan penelitian untuk menganalisis hubungan antara dukungan suami dengan terjadinya postpartum blues pada ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas Tempursari.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 558, "width": 134, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "METODE PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 586, "width": 184, "height": 80, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jenis penelitian kuantitatif, dengan metode observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional . Penelitian telah dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Tempursari pada bulan", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 668, "width": 184, "height": 53, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Agustus tahun 2022. Populasi yaitu seluruh ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas Tempursari sebanyak 32 orang, jumlah sampel sebanyak 32", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 724, "width": 184, "height": 24, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "orang. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling .", "type": "Table" }, { "left": 330, "top": 116, "width": 184, "height": 149, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Variabel terdiri dari variabel dependen yaitu terjadinya postpartum blues pada ibu nifas dan variabel independen yaitu dukungan suami. Intrumen yang digunakan yaitu kuisioner terstruktur yang telah di uji validitas dan kuisioner baku yaitu EPDS ( Edinburgh Postnatal Depression Scale ). Data di analisis menggunakan aplikasi spss dengan uji korelasi pearson.", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 282, "width": 40, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "HASIL", "type": "Section header" }, { "left": 330, "top": 310, "width": 184, "height": 431, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil analisis data kemudian disajikan didalam tabel dan diintepretasikan kemudian pembahasan didukung dengan referensi yang relevan. Hasil analisis akan disajikan pada Tabel 1 dan 2. Tabel 1. Distribusi responden berdasarkan karakteristik Ibu dan Suami No Variabel n % Karakteristik Ibu 1. Usia <20 tahun 4 12,5 21-35 tahun 24 75,0 >35 tahun 4 12,5 2. Tingkat Pendidikan Tidak sekolah 0 0 Tamat SD 5 15,6 Tamat SMP 15 46,9 Tamat SMA 7 21,9 Tamat D3,S1,S2 5 15,6 3. Pekerjaan Ibu PNS 0 0 Karyawan swasta 1 3,1 Wiraswasta 7 21,9 IRT 24 75,0 Lain-lain 0 0 Karakteristik Suami 4. Pekerjaan PNS 1 3,1", "type": "Table" }, { "left": 149, "top": 779, "width": 329, "height": 14, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "91| Vol. 10 No. 02 Juli 2023 | JURNAL ILMIAH KESEHATAN RUSTIDA", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 116, "width": 177, "height": 114, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Karyawan swasta 8 25,0 Wiraswasta 23 71,9 Tidak bekerja 0 0 Lain-lain 0 0 5. Pendapatan <UMR 12 37,5 >UMR 20 62,5 Sumber: Data primer, 2022", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 247, "width": 187, "height": 218, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 1 menyajikan distribusi responden berdasarkan karakteristik ibu yang terdiri dari usia, pendidikan, pekerjaan dan karakteristik suami terdiri dari pekerjaan dan pendapatan. Berdasarkan karakteristik ibu berdasarkan usia sebagian besar berusia antara 21-35 tahun sebanyak 24 orang (74%). Tingkat pendidikan sebagian besar tamat SMP/ sesderajat sebanyak 15 orang (46,9%). Pekerjaan ibu sebagian besar IRT sebanyak 24 orang (74%). Berdasarkan karakteristik suami berdasarkan pekerjaan sebagian besar wiraswasta sebanyak 23 orang", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 468, "width": 184, "height": 38, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(71,9%). Pendapatan suami sebagian besar >UMR kabupaten Lumajang sebanyak 20 orang (62,5%).", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 523, "width": 184, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 2. Hasil Tabulasi Silang antara", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 537, "width": 184, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dukungan Suami dengan Terjadinya", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 116, "width": 401, "height": 604, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Postpartum Blues pada Ibu Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Tempursari Variabel Kejadian Postpartum Blues Dukungan Suami Ya Tidak n % n % Mendukung 3 9,4 10 31,2 Tidak mendukung 1 7 53,2 2 6,2 Total 2 0 62,6 12 37,4 Sumber: Data primer, 2022 Tabel 2 menyajikan hasil tabulasi silang antara dukungan suami dengan terjadinya postpartum blues pada ibu nifas menunjukkan ibu nifas yang mengalami postpartum blues sebagian besar tidak memperoleh dukungan suami sebanyak 17 orang (53,2%). Hasil analisis akan disajikan pada Tabel 3 berikut.", "type": "Table" }, { "left": 330, "top": 254, "width": 184, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 3. Hasil Analisis Bivariat antara", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 268, "width": 184, "height": 104, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dukungan Suami dengan Terjadinya Postpartum Blues pada Ibu Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Tempursari Variabel p-value Dukungan suami*terjadinya postpartum blues 0,000", "type": "Table" }, { "left": 333, "top": 373, "width": 115, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "*uji chi square, sig .<α=0,05", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 399, "width": 183, "height": 38, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 3 menyajikan hasil uji statistik menggunakan uji chi-square dengan nilai p-value 0,000,", "type": "Table" }, { "left": 330, "top": 440, "width": 184, "height": 94, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "menunjukkan nilai yang signifikan yaitu p-value<α=0,05, artinya Ho ditolak. Berarti ada hubungan antara dukungan suami dengan terjadinya postpartum blues pada ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas Tempursari Tahun 2022.", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 550, "width": 88, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 330, "top": 564, "width": 184, "height": 190, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ibu memiiliki hubungan paling dekat dengan suami. Kondisi mental ibu dan kelancaran dalam menjalani masa nifas dipengaruhi oleh peran suami sebagai bentuk dukungan. Bentuk dukungan suami diwujudkan dalam bentuk kepedulian, hubungan, serta hubungan psikologis yang erat antara suami dengan istri (Fitrah, Helina and Hamidah, 2017). Ibu postpartum yang memperoleh dukungan dari suami kurang baik akan lebih condong mengalami postpartum blues ( Tolongan et al.,", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 779, "width": 329, "height": 14, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "92| Vol. 10 No. 02 Juli 2023 | JURNAL ILMIAH KESEHATAN RUSTIDA", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 116, "width": 184, "height": 287, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2019) . Dukungan emosional dari suami sangat diperlukan ibu pada masa postpartum. Bentuk dukungan yang diperoleh dari kerabat atau orang terdekat kurang memiliki pengaruh pada kesehatan mental ibu. Terbatasnya dukungan yang diberikan oleh suami karena ketidakpahaman apa yang diinginkan ibu atau keadaan ibu dan suami lainnya. Selama masa nifas ibu banyak mengalami perubahan, untuk menurunkan stress perlu adanya dukungan emosional yang diberikan suami kepada istri. Suami gagal memberi dukungan kepada ibu menyebabkan emosional ibu menjadi buruk yang dapat mempengaruhi psikologis ibu sehingga memicu terjadinya postpartum blues (Asaye, Muche and Zelalem, 2020).", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 406, "width": 184, "height": 329, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Terdapat beberapa bentuk dukungan yang diperlukan ibu yang dapat diberikan oleh suami, meliputi support pengetahuan, reward dan sosial. support pengetahuan berupa peningkatan informasi yang berhubungan dengan masa nifas seperti melakukan asuhan pada bayi, ketersediaan sumber informasi dan mendampingi ibu saat memperoleh KIE terkait masa nifas baik untuk ibu dan bayinya. Support reward seperti peningkatan pengetahuan terkait nutrisi ibu dan bayi selama masa nifas, monitoring keadaan ibu, menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makan bergiizi yang bermanfaat untuk ibu dan bayi serta memonitoring keadaan psikologis ibu selama masa nifas. Support sosial berupa suami ikut berkontribusi dalam memberikan asuhan kepada bayi, misal dalam memberikan nama bayi, monitoring perkembangan,", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 737, "width": 184, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "berkontribusi dalam memilih", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 116, "width": 53, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "kebutuhan", "type": "Table" }, { "left": 330, "top": 116, "width": 184, "height": 67, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "bayi serta ikut berkontribusi dalam menangani bayi saat menangis pada malam hari(Tang et al. , 2016; Dinarum and Rosyidah, 2020).", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 185, "width": 184, "height": 136, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Masa postpartum merupakan masa peralihan dapat menyebabkan ibu berada pada fase kritis kehidupan yang disebabkan adanya perubahan fisik dann psikologis. Perubahan jasmani meliputi organ reproduksi dan tubuh lainnya seperti timbulnya stretc mark, bengkak pada payudara, bengkak pada kaki, varises, peningkatan berat badan dll.", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 323, "width": 187, "height": 136, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sedangkan perubaha psikologis meliputi peningkatan rasa khawatir, timbul rasa murung, rasa melukai diri dan bayi, ketidakmampuan untuk menyusui dan juga stress. Ibu yang gagal dalam penyseuaian perubahan psikologis dapat menimbulkan stress yang meningkat menjadi baby blues (Tolongan, Korompis and Hutauruk, 2019) .", "type": "Text" }, { "left": 351, "top": 461, "width": 163, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Postpartum blues ditandai", "type": "Table" }, { "left": 330, "top": 475, "width": 184, "height": 273, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dengan adanya mood yang berubah pada masa postpartum, biasanya terjadi pada hari ketiga atau keempat postpartum dan mengalami puncak antara hari kelima dan minggu kedua postpartum dengan gejala tangisan singkat, merasa kesepian atau tertolak, khawatir, bingung, gelisah, lelah, lupa dan insomnia. Ibu perlu dukungan suami untuk memperoleh kepercaayan diri dan harga diri sebagai seoran istri dan ibu (Khasanah, Novitasari and Widowati, 2022). Suami salah satu keluarga yang memiliki hubungan yang paling dekat dengan ibu. Segala bentuk tindakan yang dilakukan suami yang berkaitan dengan masa nifas ibu akan berdampak pada keadaan psikologis serta kelancaran ibu dalam menjalani", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 779, "width": 329, "height": 14, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "93| Vol. 10 No. 02 Juli 2023 | JURNAL ILMIAH KESEHATAN RUSTIDA", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 116, "width": 184, "height": 591, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "masa nifasnya. Dukungan yang positif dari suami sangat diperlukan dalam membantu kondisi ibu selama masa nifas. Apabila selama masa nifas suami tidak mendukung hal ini yang dapat menyebabkan iby merasa sedih dan kewalahan dalam mengasuh bayinya. Dukungan suami merupakan bentuk interaksi nyata yang didalamnya terdapat hubungan yang saling memberi dan menerima bantuan yang bersifat nyata. Sehingga, dapat memberikan rasa cinta dan perhatian yang dapat mencegah ibu merasa sedih, bingungm gelisah lelah, lupa dan insomnia (Nurhayati, 2020). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Nurhayati (2021) menunjukkan 14 orang (87,5%) yang tidak mendapatkan dukungan mengalami postpartum blues . Dukungan sosial suami berupa dukungan informatif berupa pemberian informasi tentang perubahan yang dialami; dukungan emosional berupa dukungan simpati dan empati, cinta, kepercayaan dan penghargaan; dukungan instrumental berupa bantuan langsung seperti merawat bayi; dukungan penilaian bentuk penghargaan yang diberikan suami kepada istrinya misalnya memberikan dukungan bahwa perubahan yang dialami istrinya merupakan hal yang wajar dan fisiologis. Dukungan suami memiliki pengaruh terhadap kekuatan koping ibu postpartum, sebab suami merupakan orang terdekat yang paling berarti karena anak merupakan tanggung jawab bersama antara suami dan istri (Nurhayati, 2020).", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 724, "width": 84, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "KESIMPULAN", "type": "Table" }, { "left": 330, "top": 116, "width": 184, "height": 218, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sebagian besar suami tidak mendukung ibu nifas dan sebagian besar ibu nifas mengalami postpartum blues di wilayah kerja Puskesmas Tempursari. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan antara dukungan suami dengan kejadian postpartum blues pada ibu nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Tempursari. Hal ini perlu adanya keterlibatan suami dalam pemberian penyuluhan/ KIE guna meningkatkan pengetahuan terkait perawatan pada bayi serta penyebab postpartum blues pada ibu nifas. Pemberdayaan peran kader dalam mendeteksi dini", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 337, "width": 184, "height": 39, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "terjadinya postpartum blues pada ibu nifas sehingga dapat menekan angka terjadinya postpartum blues .", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 392, "width": 110, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 330, "top": 418, "width": 184, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Alifah, F.N. (2016) ‘Hubungan", "type": "Section header" }, { "left": 358, "top": 434, "width": 155, "height": 52, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Faktor Psikososial Terhadap Kejadian Post Partum Blues di Ruang Nifas RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo’, Universitas", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 489, "width": 184, "height": 108, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Airlangga , pp. 1–104. Asaye, M.M., Muche, H.A. and Zelalem, E.D. (2020) ‘Prevalence and Predictors of Postpartum Depression: Northwest Ethiopia’, Psychiatry Journal , 2020, pp. 1–9.", "type": "Table" }, { "left": 358, "top": 599, "width": 147, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "https://doi.org/10.1155/2020/9 565678.", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 627, "width": 184, "height": 52, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dinarum and Rosyidah, H. (2020) ‘Literatur Review : Pengaruh Dukungan Suami Terhadap Kejadian Postpartum Blues’,", "type": "Text" }, { "left": 358, "top": 682, "width": 155, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Call for Paper Seminar Nasional Kebidanan , 2(2), pp.", "type": "Table" }, { "left": 358, "top": 710, "width": 36, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "90–95.", "type": "Table" }, { "left": 330, "top": 724, "width": 183, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Edward (2017) Metode Penelitian", "type": "List item" }, { "left": 358, "top": 737, "width": 155, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kebidanan dan Teknik Analisis", "type": "Table" }, { "left": 149, "top": 779, "width": 329, "height": 14, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "94| Vol. 10 No. 02 Juli 2023 | JURNAL ILMIAH KESEHATAN RUSTIDA", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 116, "width": 184, "height": 25, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Data . Jakarta: Salemba Medika. Fitrah, A.K., Helina, S. and Hamidah", "type": "Table" }, { "left": 142, "top": 141, "width": 155, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(2017) ‘Postpartum Blues di", "type": "List item" }, { "left": 142, "top": 158, "width": 155, "height": 38, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "wilayah kerja puskesmas payung sekaki kota pekanbaru Tahun 2017’, Jurnal Proteksi", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 199, "width": 184, "height": 191, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kesehatan , 7(1), pp. 45–52. Fitrah, A.K., Helina, S. and Hamidah (2018) ‘Postpartum Blues di wilayah kerja puskesmas payung sekaki kota pekanbaru Tahun 2017’, Jurnal Proteksi Kesehatan , 7(1), pp. 45–52. Fitriana, L.A. and Nurbaeti, S. (2016) ‘Gambaran Kejadian Postpartum Blues pada Ibu Umum Tingkat IV’, Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia , I(5), pp. 1–10. Khasanah, R.N., Novitasari, E. and", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 392, "width": 184, "height": 191, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Widowati, N.G.A.. . O. (2022) ‘Hubungan Dukungan Suami dengan Kejadian Postpartum Blues pada Ibu Primipara’, Jurnal Ilmiah Kesehatan Rustida , 09(02), pp. 159–164. Muchanga, S. et al. (2017) ‘Preconception gynecological risk factors of postpartum depression among Japanese women: The Japan EnvironPHQW DQG &KLOGUHQ¶V Study (JECS)’, Journal of Affective", "type": "Table" }, { "left": 142, "top": 586, "width": 132, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Disorders , 217, pp. 34–41.", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 597, "width": 184, "height": 151, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nasreen et al (2016) ‘Maternal Postpartum Morbidity in Marrakech: biomed Central Pregnancy and Childbrith’. Nurbaeti, I., Deoisres, W. and Hengudomsub, P. (2019) ‘Association between psychosocial factors and postpartum depression in South Jakarta, Indonesia’, Sexual and Reproductive Healthcare ,", "type": "Table" }, { "left": 330, "top": 116, "width": 184, "height": 177, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "20(February), pp. 72–76. https://doi.org/https://doi.org/1 0.1016/j.srhc.2019.0 2.004. Nurhayati, N.A. (2020) ‘HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI PADA IBU PASCA MELAHIRKAN DENGAN POSTPARTUM BLUES’, Syntax Idea , 3(1), pp. 213–221. Available at: https://doi.org/10.1016/j.jnc.20 20.125798%0Ahttps://doi.org/ 10.1016/j.smr.2020.02.002%0", "type": "Table" }, { "left": 358, "top": 296, "width": 151, "height": 80, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ahttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/ pubmed/810049%0Ahttp://doi. wiley.com/10.1002/anie.19750 5391%0Ahttp://www.sciencedi rect.com/science/article/pii/B9 780857090409500205%0Ahttp", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 379, "width": 184, "height": 80, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": ": Putriarsih, R., Budihastuti, U.R. and Murti, B. (2017) ‘Prevalence and Determinants of Postpartum Depression in Sukoharjo District , Central", "type": "Table" }, { "left": 358, "top": 459, "width": 97, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Java’, pp. 395–408.", "type": "List item" }, { "left": 330, "top": 475, "width": 184, "height": 53, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Qobadi, M., Collier, C. and Zhang, L. (2016) ‘The effect of stressful life events on postpartum depression: findings from the", "type": "Text" }, { "left": 358, "top": 530, "width": 156, "height": 67, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2009–2011 Mississippi pregnancy risk assessment monitoring system’, Maternal and Child Health Journa , 20(1), pp. 164–172.", "type": "Table" }, { "left": 330, "top": 599, "width": 184, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rockhill, K.M., Tong, V.T. and", "type": "Text" }, { "left": 358, "top": 611, "width": 156, "height": 27, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Morrow, B. (2017) ‘Trends in postpartum depressive", "type": "Table" }, { "left": 330, "top": 641, "width": 184, "height": 107, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "symptoms - 27 states, 2004, 2008, and 2012.’, MMWR: Morbidity & Mortality Weekly Report , 66(6), pp. 153–158. Samria and Haerunnisa, I. (2021) ‘Hubungan Dukungan Suami Dengan Kejadian Post Partum Blues Di Wilayah Perkotaan’,", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 779, "width": 329, "height": 14, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "95| Vol. 10 No. 02 Juli 2023 | JURNAL ILMIAH KESEHATAN RUSTIDA", "type": "Page footer" }, { "left": 142, "top": 116, "width": 156, "height": 53, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Kesehatan Masyarakat (J-KESMAS) , 07(1), pp. 52–58. https://doi.org/http://dx.doi.org/ 10.35329/jkesmas.v7i1.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 172, "width": 184, "height": 52, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Supardiyan, M.A. (2016) Gambaran Kejadian Postpartum Blues pada Masa Pandemi COVID- 19 di Puskesmas Kare", "type": "Table" }, { "left": 142, "top": 227, "width": 155, "height": 25, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kecamatan Kare Kabupaten Madiun . Universitas Jember.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 254, "width": 184, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tang, L. et al. (2016) ‘Postpartum", "type": "List item" }, { "left": 142, "top": 268, "width": 155, "height": 122, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Depression and Social Support in China : A Cultural Perspective Postpartum Depression and Social Support in China : A Cultural Perspective’, 0730(August). https://doi.org/https://doi.org/1 0.1080/10810730.2 016.1204384.", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 392, "width": 184, "height": 67, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tikmani, S.S., Soomro, T. and Tikmani, P. (2016) ‘Prevalence and determinants of postpartum depression in a tertiary care hospital’, Austin J Obstet", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 116, "width": 401, "height": 397, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gynecol , 3(2), pp. 1–4. Tolongan, C., Korompis, G.E.. and Hutauruk, M. (2019) ‘Dukungan Suami Dengan Kejadian Depresi Pasca Melahirkan’, Jurnal Keperawatan , 7(2). https://doi.org/10.35790/jkp.v7 i2.24453. Wahyuningsih, S. (2019) Asuhan Postpartum . Edisi 1. Yogyakarta: Depublish Publisher. WHO (2017) ‘Depression and other common mental disorders: global health estimates’, World Health Organization , pp. 1–24.", "type": "Table" }, { "left": 330, "top": 296, "width": 184, "height": 94, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Winarni, L.M., Winarni, E. and Ikhlasiah, M. (2018) ‘Pengaruh Dukungan Suami Dan Bounding Attachment Dengan Kondisi Psikologis Ibu Postpartum Di Rsud Kabupaten Tangerang Tahun 2017’, Jurnal", "type": "Table" }, { "left": 330, "top": 392, "width": 184, "height": 108, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ilmiah Bidan , 3(2), pp. 1–11. Yunitasari, E. and Suryani, S. (2020) ‘Post partum blues; Sebuah tinjauan literatur’, Wellness And Healthy Magazine , 2(2), pp. 303–307. https://doi.org/10.30604/well.0 22.82000120.", "type": "Table" } ]
214ce37a-594d-ff30-abc3-5eee248c8030
https://journal.binus.ac.id/index.php/jas/article/download/8004/5167
[ { "left": 72, "top": 770, "width": 326, "height": 36, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Journal of ASEAN Studies , Vol. 12, No. 1 (2024), pp. 51−77 ISSN 2338-1361 print / ISSN 2338-1353 electronic Received: 22 nd December 2021/ Revised: 23 rd April 2024/ Accepted: 25 th April 2024", "type": "Page footer" }, { "left": 82, "top": 76, "width": 436, "height": 45, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Indonesia’s Spice-Based Gastrodiplomacy: Australia and Africa continents as the potential markets", "type": "Section header" }, { "left": 128, "top": 138, "width": 340, "height": 19, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Meilinda Sari Yayusman 1* and Prima Nurahmi Mulyasari 2", "type": "Text" }, { "left": 78, "top": 176, "width": 441, "height": 25, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1 Foreign Policy and International Development Cooperation Division, Department of Development Policy, National Research and Innovation Agency (BRIN),", "type": "Text" }, { "left": 244, "top": 202, "width": 110, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jakarta, Indonesia 10340", "type": "Text" }, { "left": 90, "top": 220, "width": 418, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2 Research Center for Area Studies, Research Organization for Social Sciences and Humanities,", "type": "Text" }, { "left": 131, "top": 232, "width": 336, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "National Research and Innovation Agency (BRIN), Jakarta, Indonesia 12710", "type": "List item" }, { "left": 208, "top": 251, "width": 180, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[email protected] ; [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 246, "top": 269, "width": 103, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "*Corresponding author", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 300, "width": 440, "height": 38, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "How to cite: Yayusman, M. S., & Mulyasari, P. N. (2024). Indonesia’s spice-based gastrodiplomacy: Australia and Africa continents as the potential markets. Journal of ASEAN Studies, 12 (1), 51−77 . https:/doi.org/10.21512/jas.v12i1.8004", "type": "Text" }, { "left": 271, "top": 356, "width": 54, "height": 19, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abstract", "type": "Section header" }, { "left": 100, "top": 394, "width": 408, "height": 172, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The history of the spice route has left a legacy in Indonesia and the rest of the world. To date, Indonesia continues to be a major global player in the spice trade. Pepper, nutmeg, cloves, mace, and cinnamon were the country’s primary exports. Food may foster cross-cultural understanding, which can enhance international cooperation and engagement. Thus, foods rich in spices can be an asset for Indonesia’s gastrodiplomacy. In collaboration with various non-state actors and coordinated by Indonesia‘s Coordinating Ministry of Maritime and Investment Affairs, the Indonesian government has developed an ambitious gastrodiplomacy strategy called ”Indonesia Spice Up the World” (ISUTW). Despite possible hurdles, Australia and Africa could be potential markets for further implementation of ISUTW. The research aims to answer the following questions:", "type": "Text" }, { "left": 100, "top": 567, "width": 401, "height": 15, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1) To what extent has Indonesia promoted its spice-based gastrodiplomacy? and", "type": "List item" }, { "left": 100, "top": 583, "width": 403, "height": 140, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2) What are the opportunities and challenges of Indonesia‘s spice-based gastrodiplomacy for the Australian and African markets? The research employs a mixed-method approach, including surveys to gather data about Indonesian cuisine businesses operating in Australia. This research incorporates a literature analysis, in-depth interviews, and focus group discussions with both state and non-state actors to strengthen the study, particularly in the context of the African market. Indonesia's gastrodiplomacy strategy, centered around spices, is suggested to prioritize Australia and Africa by leveraging cultural connections and existing market presence to effectively promote Indonesian gastronomy globally.", "type": "Text" }, { "left": 100, "top": 734, "width": 400, "height": 31, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Keywords: Africa, Australia, Gastrodiplomacy, Indonesia Spice Up the World, Indonesian spices", "type": "Text" }, { "left": 174, "top": 496, "width": 79, "height": 120, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "IN", "type": "Section header" }, { "left": 253, "top": 416, "width": 210, "height": 120, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "PRESS", "type": "Picture" }, { "left": 72, "top": 792, "width": 14, "height": 15, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "52", "type": "Page footer" }, { "left": 320, "top": 792, "width": 207, "height": 15, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Indonesia’s Spice-Based Gastrodiplomacy", "type": "Page footer" }, { "left": 257, "top": 72, "width": 84, "height": 19, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Introduction", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 109, "width": 457, "height": 173, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "For millennia, the Indonesian archipelago , particularly the Banda Islands and the Moluccas renowned as the Spice Islands, has attracted global attention for its native nutmegs and cloves (Bartels, 2010). Spice is usually defined as an aromatic part of a tropical plant, be its root, bark, flower or seed, and is mostly used for food seasoning (Peter, 2004; Czarra, 2009). Rendang , an authentic West Sumatra dish, exemplifies the region‘s spice-rich cuisine. This caramelized beef curry is slow-cooked in a seasoned coconut milk mixture, blending herbs and spices like ginger, cloves, galangal, turmeric, nutmeg, and candlenuts for a profoundly savoury and spicy flavour. Similarly, Soto , a spiced Indonesian soup, ranks among CNN‘s top 20 soups globally, showcasing the diverse flavours across the archipelago (Oktavia, 2021). The spices in Soto include onion, garlic, turmeric root, galangal, ginger, coriander, pepper, star anise, cloves, cinnamon, cardamom, and nutmeg.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 292, "width": 460, "height": 235, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "According to Rahman (2018), at the beginning of the AD century, Claudius Ptolemy wrote Geōgraphik ḕ Hyph ḗ gēsis (Geographical Guidelines). Ptolemy revealed the route to the archipelago, where he mapped the direction of the spice-producing regions from Venice, Alexandria, the Gulf of Aden (Yemen), India, Barus, China and then back to Venice. At that time, Venice was an important trading port city in Europe, with spices as one of its primary commodities. The writings of Ptolemy stating about trading activities in Barus in the 2 nd century AD, which is located on the west coast of Sumatra, were one of the earliest documentaries of evidence that have shown global commerce since ancient times. Apart from Barus, which is a camphor-producing region for preserving corpses and pharmaceuticals, in Chinese and Indian chronicles, it is stated that before the 5 th century AD, traders from the archipelago were heavily involved in buying and selling other spices, especially cloves and nutmeg. The search for spices trading initially was exclusive only to traders from India, China and Arabia. Spices are widely used for medicinal purposes, food seasonings and preservatives, cosmetics and beauty treatments, natural dyes and drinks since thousands of years. The majority of spices are native plants and are only cultivated on the Asian continent.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 538, "width": 456, "height": 188, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Rahman (2018) points out that the 15 th century can be said as the “century of spices” because the image of spices as a dish enhancer increased initially in European palaces since then. During the 13 th to 15 th centuries, about 75% of spices appeared in recipes, in Europe. A recipe book in England during that period, for example, contained a recipe for the type of haddock fish whose habitat in the Atlantic Ocean was seasoned with a sauce made from spices in the form of cloves, mace, pepper, cinnamon, raisins, turmeric, sandalwood, and ginger. Since the 15 th century, Europeans are not the only ones obsessed with spices; the opening of sea routes for the search for spices allowed European cultural interests and dominance to spread to various parts of the world. The Europeans finally got access to the spice trade and began exploiting the lands they had come to for their economic interests. Hence, the British ruled India, Dutch colonized Indonesia and Spain and Portugal colonized South and Central America.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 737, "width": 457, "height": 30, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "In 1511, Antonio de Abreu’s expedition marked the beginning of colonization in Indonesia for its spices, leading the Portuguese to the Spice Islands, the Moluccas. Similarly,", "type": "Text" }, { "left": 174, "top": 496, "width": 289, "height": 120, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "IN PRESS", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 785, "width": 128, "height": 15, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Journal of ASEAN Studies", "type": "Page footer" }, { "left": 513, "top": 785, "width": 11, "height": 15, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "53", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 71, "width": 458, "height": 141, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Spain reached the Moluccas via the Pacific and America, both nations aiming to control the lucrative clove and nutmeg trade. However, Portuguese and Spanish dominance was challenged by the Dutch East India Company (VOC) and the British East India Company (EIC), which continued the colonization efforts in Indonesia to exploit its spice resources (Dalidjo, 2020). Indonesia’s spice trade history is deeply tied to its colonial past, particularly in regions like the Moluccas, Bangka Belitung, and Sumatra, which are known for their spice wealth. For example, agriculture, mainly spice cultivation, constituted nearly 57% of North Moluccas’ economy (Astuti & Ramos, 2012), illustrating the importance of spices to regional economies during and post-colonization.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 223, "width": 456, "height": 203, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The utilization of spices continues to hold significance in contemporary times. The rich historical background of Indonesia and the spice trade significantly shaped the creation of Indonesian cuisine, primarily relying on spices to augment its taste. The research examines Indonesia’s spice-based gastrodiplomacy by means of businesses such as restaurants, catering services, and food stalls, without forgetting the significance of spices as essential commodities in preserving the originality of Indonesian cuisine and enhancing its gastrodiplomacy. It specifically aims to assess the opportunities and challenges in implementing the Indonesian Spice Up the World (ISUTW) initiative, the government-led gastrodiplomacy program, in Australia and Africa. Even though this is not the first time a similar idea has been brought up, ISUTW is envisioned to be a clearer and sharper attempt to promote food abroad. Indonesia‘s strategy, aiming to strengthen its national brand and market presence, marks a significant, committed step in presenting authentic Indonesian foods abroad. The novel analysis includes Australia and Africa as pivotal continents for advancing Indonesia‘s gastrodiplomacy.", "type": "Text" }, { "left": 240, "top": 463, "width": 118, "height": 19, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Literature Review", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 501, "width": 462, "height": 141, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The research focuses on diplomacy studies, specifically highlighting gastrodiplomacy’s role in promoting national cuisine globally and enhancing a country’s brand. Gastrodiplomacy leverages cultural and social engagement as a form of soft power to influence other nations. The concept was first introduced in a 2002 Economist article, “Food as Ambassador,” which discussed Thailand’s efforts to globalise its culinary traditions (Zhang, 2015). Rockower (2012; 2020) further defined gastrodiplomacy, examining its application in various Asian countries to promote national cuisines internationally. This has spurred considerable academic interest in gastrodiplomacy as a strategic approach to global food promotion.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 653, "width": 458, "height": 109, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Rockower (2012) states that middle power countries typically use gastrodiplomacy practices. Discussing gastrodiplomacy is inextricable with other diplomacy practices: public diplomacy, culinary diplomacy, and cultural diplomacy. More profoundly, gastrodiplomacy is also regarded as a means to strengthen nation branding and part of the realization of a particular country’s soft power. Therefore, the practices of public diplomacy, culinary diplomacy and cultural diplomacy are part of gastrodiplomacy, which forms a single process in strengthening nation branding outside the country. Rockower (2012; 2020) defines", "type": "Text" }, { "left": 174, "top": 416, "width": 289, "height": 200, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "IN PRESS", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 792, "width": 14, "height": 15, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "54", "type": "Page footer" }, { "left": 306, "top": 792, "width": 223, "height": 15, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Indonesia’s Spice-Based Gastrodiplomacy", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 71, "width": 457, "height": 109, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "gastrodiplomacy as “a form of public diplomacy that combines cultural diplomacy, culinary diplomacy and nation branding to make foreign culture tangible to the taste and touch”; he offers foods and culinary aspects as a key for diplomacy practices. Pham (2013) states that gastrodiplomacy is “part of nations’ efforts to promote their cultures, build their images, globalize their food industries, attract foreign tourists and build relations with foreign publics”. Another scholar, Spence (2016), suggests an example of gastrodiplomacy: the use of food to convey a specific message to others.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 191, "width": 457, "height": 157, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Furthermore, Wilson (2011) reiterates that food could be a harmless way to gain interest and connect with the outside community. That is why, according to Rockower (2012), gastrodiplomacy aims to captivate hearts and minds through emotional rather than rational appeals. The field has evolved to attract attention from the lens of anthropology and sociology, highlighting the need to understand human cultures and behaviours deeply. Maye-Banbury and Casey (2016) confirm that gastrodiplomacy could run effectively because the media of connection (food) is also practiced through anthropological and sociological lenses, eliciting emotional responses and evoking memories through the senses of taste and smell. This approach underlines the importance of considering the target audience‘s cultural preferences and culinary traditions in gastrodiplomacy efforts.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 358, "width": 458, "height": 141, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The concept of gastrodiplomacy often gets mixed up with food diplomacy and culinary diplomacy, though each has distinct focuses and targets. Gastrodiplomacy is designed to engage broad international audiences and bolster national branding globally. Unlike food diplomacy, which addresses people who need help in crises, and culinary diplomacy, targeting diplomatic figures through formal dining or called diplomacy on the table, gastrodiplomacy encompasses public, cultural, and culinary diplomacy to increase attention and understanding of national culinary to many foreign people (Rockower, 2012). Zhang (2015) reinforces this argument in his study; he emphasizes that food is a gastrodiplomacy and nation-branding tool, and both are intertwined.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 510, "width": 460, "height": 235, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Upon closer reflection, the debate of nation-branding in gastrodiplomacy practice has sparked discussion. The definition of nation branding has been often studied since the late 1990s. Simon Anholt initially reflected nation branding as a means to form and promote different self-image and build an effective international reputation to fulfil national interests (Teslik, 2007). In its development, nation branding is then defined as a complex and unique concept; it is a multi-dimensional blend of elements that provide the nation with culturally grounded differentiation and relevance for all its target audiences (Dinnie, 2008; Chernatony, 2008). It is also noteworthy to understand that nation branding is very close to national identity and country of origin (Chernatony, 2008). Potential rewards to be gained when nation branding has been strengthened are attracting tourism, stimulating inward investment and boosting exports, increasing currency stability, helping restore international credibility and investor confidence, increasing international political influence, stimulating stronger international partnerships and enhancing nation-building (Temporal, 2006, cited in Chernatony 2008). In other words, nation branding reflects national identity, representing dominant values that are embedded in a particular community.", "type": "Text" }, { "left": 174, "top": 416, "width": 289, "height": 200, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "IN PRESS", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 785, "width": 128, "height": 15, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Journal of ASEAN Studies", "type": "Page footer" }, { "left": 513, "top": 785, "width": 11, "height": 15, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "55", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 71, "width": 456, "height": 94, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The definition of gastrodiplomacy is constantly evolving, but its main goals include conveying ideas through food, showcasing cultural aspects, and enhancing national branding. Furthermore, the public continues to be the focus of gastrodiplomacy initiatives. The research aims to complete the working definition of gastrodiplomacy by focusing on spices as critical components, which can serve as a driving force for gastrodiplomacy initiatives, particularly in Indonesia.", "type": "Text" }, { "left": 239, "top": 190, "width": 121, "height": 19, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Research Methods", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 227, "width": 459, "height": 141, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The research utilizes a mixed-methods approach to gather data and support analyses. Primary resources are collected by conducting focus group discussions with various stakeholders, including government and non-governmental actors involved in spices and gastrodiplomacy issues. A research team also engaged with experts in gastrodiplomacy, such as a government official from the Indonesian Embassy in Sydney, Australia, the Indonesian Embassy in Windhoek, Namibia, Indonesia’s Ministry of Foreign Affairs, Indonesia’s Coordinating Ministry of Maritime and Investment Affairs, founders of gastronomic associations in Indonesia, professional chefs in Indonesia and Australia, catering business owners in Australia, Indonesian gastronomic experts, and other relevant stakeholders.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 379, "width": 459, "height": 156, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Secondary resources are gathered by examining literature from official papers, books, and scholarly publications. Analysing texts and documents like government reports, media articles, books, and journals can help understand distributed or private knowledge (Hammarberg, Kirkman, & de Lacey, 2016). vom Brocke et al. (2009) emphasize that literature reviews are crucial in scholarship as science is primarily an accumulative pursuit. The research has also been inspired by Indonesia‘s ongoing efforts in food promotion worldwide since 2008, though the term ‘gastrodiplomacy‘ has yet to be used at that time. Until the first Indonesian Gastrodiplomacy Congress was held in Jakarta in December 2020, it brought together an array of stakeholders focused on gastronomy to commit to developing robust and precise steps for enhancing the Indonesian gastrodiplomacy strategy.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 546, "width": 458, "height": 125, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "In Australia, the research is supported by survey findings that analyse the Indonesian culinary business environment. Two surveys were conducted from September 8 to October 8, 2021, and then from October 8 to November 8, 2021. The online surveys were used to collect early data on the Indonesian restaurant business in Australia, helping to identify and map out the initial knowledge in the country. The initial phase sought responses from cafes, restaurants, and catering proprietors across Australia. The subsequent phase of the survey aimed to gauge the perspectives of consumers from Indonesian diasporas, including students, regarding these businesses.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 682, "width": 457, "height": 78, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Online surveys have gained popularity as a qualitative research tool, especially during times of social mobility restrictions, despite facing limitations like lower response rates compared to traditional survey methods (Braun et al., 2021; Buchanan & Hvizdak, 2009; Gordon & McNew, 2008). Using the Survey Monkey platform to send this survey to 27 business owners and 100 members of the Indonesian diaspora in Australia, it was expected", "type": "Text" }, { "left": 174, "top": 416, "width": 289, "height": 200, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "IN PRESS", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 792, "width": 14, "height": 15, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "56", "type": "Page footer" }, { "left": 306, "top": 792, "width": 223, "height": 15, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Indonesia’s Spice-Based Gastrodiplomacy", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 71, "width": 457, "height": 94, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "that the results would be comparable in nature and quality to those from traditional paper surveys (Gordon & McNew, 2008). A purposive sampling technique utilizing a snowball approach was used. There are around 151 Indonesian restaurants in Australia, according to the survey conducted by the Directorate of Public Diplomacy, Indonesia‘s Ministry of Foreign Affairs (2021), and these businesses were considered the population for the study. The research was carried out during the second wave of the COVID-19 pandemic.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 175, "width": 458, "height": 110, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "For the Africa region, due to the limited move during the COVID-19 pandemic, the distribution of survey was challenging. However, complete information was primarily gathered through an extensive literature review, hearings with Indonesian government stakeholders and representatives of some embassies in African regions during the formulation of ISUTW, and active participation in events such as webinars organized by the Indonesian Embassy in Windhoek, Namibia. One notable event was the “Thirty Years of Indonesia- Namibia Diplomatic Relations: Towards a Dynamic Economic Partnership,” held in 2021.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 296, "width": 458, "height": 62, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The research emphasizes Australia and Africa as potential markets for adopting Indonesian gastrodiplomacy, without forgetting spices, a crucial element of Indonesian identity. These two regions are essential for expanding the reach of Indonesian food marketing globally, and this writing will elaborate on the rationale.", "type": "Text" }, { "left": 147, "top": 382, "width": 305, "height": 15, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Prelude to “Indonesia Spice Up the World”: A Long Journey", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 412, "width": 459, "height": 156, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Prior to the official launch of Indonesia Spice Up the World in the late of 2021, the spirit of Indonesia to promote Indonesia’s plethora of food and spices has been present long before this commitment was stipulated and became the primary agenda of Indonesia’s soft power demonstrated to the world. Non-state actors, in particular, have been instrumental in assisting the Indonesian government in promoting Indonesian foods and spices at a number of festivals and cultural events. Since 2008, there have been arguably four major programs that were considered as initial steps of Indonesia’s gastrodiplomacy: Indonesia Inspired (2008), Indonesia-Spain Culinary Cooperation (2012), Spice it Up Program at Frankfurt Book Fair (2015 and 2016), Wonderful Indonesia Co-Branding Program (2017), and The First Congress of Indonesian Gastrodiplomacy (2020).", "type": "Text" }, { "left": 257, "top": 592, "width": 82, "height": 15, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Indonesia Inspired", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 623, "width": 456, "height": 140, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The Indonesian Embassy in London, in partnership with the Asia London Cultural Centre (Asia House), hosted the \"Indonesia Inspired\" festival from October 9–22, 2008, in the Asia House Building in London. Asia House held this kind of event annually to showcase Asian arts and culture, including Indonesia in 2008. William Wongso, an Indonesian chef, and culinary expert was invited to speak on this occasion regarding Indonesia‘s culinary heritage. At that time, Indonesia Inspired was considered the country‘s first and largest modern festival (“Indonesia Inspired akan diadakan”, 2008). A committee of Asia House‘s “Indonesia Inspired” program, K. Pringgoharjono (2022, personal communication, January 4), also agreed that Indonesia has engaged in gastrodiplomacy long before what has been attempted recently,", "type": "Text" }, { "left": 174, "top": 416, "width": 289, "height": 200, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "IN PRESS", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 785, "width": 128, "height": 15, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Journal of ASEAN Studies", "type": "Page footer" }, { "left": 513, "top": 785, "width": 11, "height": 15, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "57", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 71, "width": 456, "height": 47, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "citing food promotion in London in 2008 as an example. This festival, which incorporated fashion and films in addition to food promotion, can be seen as one of Indonesia‘s major steps in promoting its authentic foods abroad.", "type": "Text" }, { "left": 212, "top": 142, "width": 174, "height": 15, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Indonesia- Spain Culinary Cooperation", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 172, "width": 458, "height": 219, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Late in 2012, William Wongso, Indonesia‘s culinary expert, and Rafael Anson, Chairman of Real Academia Gastronomica de Espana , have agreed to take a collaborative action to promote culinary, particularly Indonesian foods, in Casino de Madrid, Madrid, Spain. This event was held in conjunction with the launch of 30 traditional Indonesian culinary icons by Mari Elka Pangestu, the former Minister of Tourism and Creative Economy of Indonesia (2011–2014) (“Spanyol promosikan kuliner”, 2012). According to William Wongso (2022, personal communication, January 4), this effort may have been one of the earliest stages in the development of Indonesian gastrodiplomacy. This cooperation agreement aimed to foster networks and cooperation for the growth of Indonesia‘s gastronomy as well as establish the culinary association named Indonesian Gastronomy Association, or IGA. In addition, the Indonesian Embassy in Madrid utilized this opportunity to promote Indonesian foods in Spain, with William Wongso demonstrating culinary shows at the CETT Barcelona School of Tourism, Hospitality, and Gastronomy in Barcelona and the Alambique Cooking School in Madrid (“Spanyol promosikan kuliner”, 2012).", "type": "Text" }, { "left": 248, "top": 415, "width": 100, "height": 15, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Spice It Up! Indonesia", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 446, "width": 458, "height": 313, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "In 2015, Indonesia served as the Guest of Honour Country at the Frankfurt Book Fair, one of Germany‘s largest book fairs. With the main support of Indonesia’s Ministry of Education and Culture, Spice It Up! Indonesia has a mission to promote Indonesian cuisine on a global scale (Spice It Up, 2015a). Inside the book fair, Indonesia provided culinary workshops, culinary shows, discussions, and cookbook launches by Indonesia‘s renowned chefs and culinary figures, showed more than 50 native spices, and opened the Spice Island Café, which served Indonesia‘s premium coffees and teas (Spice It Up, 2015b). The success of Spice It Up! Indonesia in 2015 continued Indonesia‘s diplomacy efforts at food and spice aspects in the following year. On October 18–23, 2016, Indonesia rejoined the Frankfurt Book Fair. Spice It Up! Committees organized the “Food Explorer” event, in which Indonesian chefs and students from a vocational cooking school in Germany cooked alongside around 1,000 kids aged 12 to 18 from schools in Germany, Austria, Italy, and other European countries (Wildan, 2016). By preparing Indonesian dishes, including Meatballs, Beef Rendang, Kue Lumpur, and Fried Noodles, they practiced \"see, touch, feel, hear, and taste,\" which were essential cooking abilities. According to K. Pringgoharjono (2022, personal communication, January 4), former Chief Program Officer for Culinary, Youth, and Student Programs (Spice It Up!) for Frankfurt Book Fair 2015, the Spice It Up! program was arguably the first Indonesian government program, which successfully implemented a large-scale culinary program involving chefs, book authors, and culinary experts. Presumably, the Spice It Up! program has become one of the Indonesian early gastrodiplomacy programs that has", "type": "Text" }, { "left": 174, "top": 416, "width": 289, "height": 200, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "IN PRESS", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 792, "width": 14, "height": 15, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "58", "type": "Page footer" }, { "left": 306, "top": 792, "width": 223, "height": 15, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Indonesia’s Spice-Based Gastrodiplomacy", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 71, "width": 454, "height": 31, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "contributed to the growing awareness of utilizing Indonesian foods and spices as instruments of diplomacy to promote Indonesia‘s culture, nation brand, and market potential.", "type": "Text" }, { "left": 200, "top": 126, "width": 198, "height": 15, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Wonderful Indonesia Co -Branding Program", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 156, "width": 459, "height": 408, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Given the increasing need for a long-term program to support Indonesian culinary promotion, Indonesia‘s Ministry of Tourism (recently transformed into the Ministry of Tourism and Creative Economy in 2019) developed a program to support Indonesian culinary promotion (Trihartono et. al., 2020). One of the most prominent programs was to collaborate with restaurants overseas established by Indonesian diasporas through the Co-Branding Wonderful Indonesia program in early 2018. (V. Datau, personal communication, June 10, 2020). R. Manan (2020, personal communication, September 17) adds that there were up to 100 restaurants that were co-branded through this Wonderful Indonesia program. This initiative was created to assist Indonesian restaurants abroad in promoting their cuisine in the host country. On the other hand, Indonesia‘s Ministry of Tourism might promote Indonesian tourist destinations by displaying photographs, artwork, and sculptures that symbolize Indonesia in their restaurants. There are three selection criteria for restaurant partners: 1) Location and Year of Establishment; restaurants must be in the city center, easily accessible, and have been in operation for more than three years; 2) Food Menu; restaurants must serve at least two of the five national foods of Indonesia, namely Gado-gado, Nasi Goreng, Rendang, Satay, and Soto ; and 3) Wonderful Indonesia Partner; Indonesian restaurant owners may become an official partner for Wonderful Indonesia, a government-sponsored tourism brand. According to Trihartono et al. (2020), the Ministry of Tourism has cooperated with ten Indonesian restaurants abroad that meet the following criteria: 1) Ron Gastrobar in Amsterdam, the Netherlands; 2) Djakarta Bali in Paris, France; 3) Yono‘s Restaurant in Albany, New York, USA; 4) Kasih Restaurant in Los Angeles, California, USA; 5) Fluffy Lamb in Perth, Australia; 6) Sendok Garpu in Brisbane, Australia; 7) Ubud Restaurant in Sydney, Australia; 8) Sari Ratu in Singapore; 9) Bumbu Desa in Malaysia; 10) Indonesia Grill and Gastrobar in Houston, Texas, USA. The initiative had previously garnered an enthusiastic reaction from various stakeholders and had become the leading program for marketing Indonesian cuisine abroad at that time.", "type": "Text" }, { "left": 185, "top": 588, "width": 228, "height": 15, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The First Congress of Indonesian Gastrodiplomacy", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 618, "width": 458, "height": 141, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The concurrent presence of food promotion to the world leads government and non- government stakeholders to reaffirm the spirit of gastrodiplomacy by conducting the first congress of Indonesian gastrodiplomacy in 2020. Amidst the early upsurge of the COVID-19 global pandemic, the Indonesian Culinary Institute, under the auspices of Indonesian diaspora entrepreneur in the United States, Robert Manan, led and coordinated the conduct of the Congress of Indonesian Gastrodiplomacy on December 13, 2020. Many prominent figures in the gastronomic industry attended the congress, ranging from government actors, chefs, culinary storytellers, culinary business owners, culinary experts, culinary association leaders, private businesspeople, and academics. During the congress, all the stakeholders", "type": "Text" }, { "left": 174, "top": 416, "width": 289, "height": 200, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "IN PRESS", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 785, "width": 128, "height": 15, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Journal of ASEAN Studies", "type": "Page footer" }, { "left": 513, "top": 785, "width": 11, "height": 15, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "59", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 71, "width": 460, "height": 282, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "came together and declared 14 initiatives symbolizing the commitment to promoting Indonesian foods and spices. The declaration of Indonesian gastrodiplomacy highlights: to synergize of various stakeholders to work collaboratively, create a culinary centre, database platform for Indonesian food records, and accommodation support (airlines for easing export procedures) for food promotion, take concern on Indonesia’s maritime specialities and culinary diversity, strengthen historical narratives and culinary education, promote Indonesian culinary online, embrace and harness Indonesian diaspora abroad, provide ease and access for spices export-import mechanism and Indonesian restaurants opening overseas, and develop gastronomic cities in Indonesia (Declaration of Indonesian Gastrodiplomacy, 2020). The congress has been responded positively by many stakeholders. In the meantime, the timing was also in line with the government‘s idea to strengthen Indonesia’s gastrodiplomacy in developing what is called Indonesian Spice Up the World (ISUTW), which has just been initiated as a response to the continuation of the food promotion program earlier. The role of the non-state actors was apparent. Their initiatives uniting various stakeholders and declaring a gastrodiplomacy commitment in a one-day meeting amidst the COVID-19 pandemic led to a great success that employed a good beginning for collaborative action for Indonesia’s more robust food and spices promotion abroad that are future advanced through the national action plan of ISUTW.", "type": "Text" }, { "left": 150, "top": 378, "width": 298, "height": 15, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The National Action Plan of Indonesia Spice Up the World", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 408, "width": 457, "height": 109, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Since 2020, the Indonesian government has embraced food and spices as critical tools for diplomacy, drawing inspiration from Thailand and Vietnam’s gastrodiplomacy successes. It is also supported by the fact that culinary was the sub-sector industry marked as the most significant contributor to Indonesia’s GDP and considered the industry that recruited human resources the most. In 2020, the culinary industry contributed approximately 41% of the total GDP (“Kuliner penyumbang ekonomi”, 2021) and the export worth of culinary attained roughly USD 1.3 billion (Catriana & Djumena, 2020).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 528, "width": 459, "height": 219, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The Indonesian government, under the coordination of Indonesia’s Coordinating Ministry of Maritime and Investment Affairs, has been arranging a leading and strategic program to promote Indonesia’s food and spices under the name of Indonesia Spice Up the World (ISUTW). ISUTW is a collaborative program involving all stakeholders aiming to promote Indonesian culinary to achieve the export values of spices and seasonings up to USD 2 billion and activate 4,000 restaurants overseas in 2024. Previously, this initiative also aimed to improve certain tourism sites in Indonesia to become the focal point of gastronomy tourism, with the goal of attracting foreign tourists to experience and discover the local food. Regardless of what types of foods the tourists choose, Purnomo, Somantri, and Adnan (2023) contend that tourists’ consumption of local food while traveling determines which foods are considered authentic. Consequently, it is crucial to enhance Indonesia‘s status as a gastronomy destination. However, the main goals decided during the first cycle of ISUTW, which lasts until the end of 2024, are to initially stimulate the growth of Indonesia‘s restaurants overseas and enhance the export values of spices.", "type": "Text" }, { "left": 174, "top": 416, "width": 289, "height": 200, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "IN PRESS", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 792, "width": 14, "height": 15, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "60", "type": "Page footer" }, { "left": 306, "top": 792, "width": 223, "height": 15, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Indonesia’s Spice-Based Gastrodiplomacy", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 71, "width": 458, "height": 188, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Officially announced on November 4, 2021, during the National Day at Dubai Expo 2020, ISUTW initially targeted Australia and Africa, recognising many unexplored market potentials for Indonesian products and restaurants there. However, it is then acknowledged that the markets would be expanded without limiting to those two continents (Sartin, 2021). By the end of 2022, the most recent update involves selecting 12 pilot project countries for ISUTW implementation. Focusing on some regions and countries will indeed be beneficial for Indonesia to map out the opportunities and challenges systematically. The countries mentioned include the United States (US), China, Japan, the Netherlands, Australia, the United Kingdom (UK), Germany, France, the United Arab Emirates (UAE), Turkey, Qatar, and South Africa (Indonesia‘s Coordinating Ministry of Maritime and Investment Affairs, 2022a). Australia and South Africa, located on the African continent, are also seen as prospective markets for Indonesia.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 270, "width": 455, "height": 109, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The formulation of ISUTW includes both state and non-state actors. The state actors comprise some of Indonesia’s ministries, governmental bodies, and state-owned enterprises associated with trade, industry, maritime, agriculture, tourism, finance, international affairs, culture, law and human rights, transportation, and market research. On the other hand, non- state actors encompass gastronomy associations, expert chefs, culinary business owners, food influencers, and start-ups. Table 1 identifies the actors supporting the program formulation, including:", "type": "Text" }, { "left": 125, "top": 414, "width": 348, "height": 13, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Table 1 State and Non-State Actors Participating in the Formulation of ISUTW", "type": "Section header" }, { "left": 77, "top": 447, "width": 448, "height": 236, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "State Actors Non-state Actors Coordinating Ministry of Maritime and Investment Affairs Dewan Rempah Indonesia ( Indonesian Spice Council ) Coordinating Ministry of Economic Affairs Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) ( Indonesian Association of Food and Beverages ) Ministry of Finance Indonesia Culinary Institute (ICI) Ministry of Tourism and Creative Economy Indonesia Gastronomy Association Ministry of Foreign Affairs Indonesia Chef Association Ministry of Trade Asosiasi Chef Profesional (Professional Chef Association) Ministry of Law and Human Rights Indonesia Gastronomy Network (IGN) Ministry of Education and Culture (later transformed into Ministry of Education, Culture, Research, and Technology in 2021) Indonesia Gastronomy Community (IGC) Ministry of Agriculture Asosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia (APJI) ( Catering Services Association in Indonesia ) Ministry of National Development Planning Team Leader of Indonesia’s Culinary Tourism Acceleration and Development, Ministry of Tourism (2014-2019) Ministry of Industry Aku Cinta Masakan Indonesia (I Love Indonesian Food ) Ministry of Health Culinary Experts", "type": "Table" }, { "left": 77, "top": 682, "width": 205, "height": 23, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Indonesian Institute of Sciences (later merged into National Research and Innovation Agency in 2021)", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 704, "width": 172, "height": 35, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "(BRIN) Drug and Food Supervisory Body (BPOM) PT Garuda Indonesia", "type": "Text" }, { "left": 108, "top": 750, "width": 383, "height": 13, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Source: Indonesia’s Coordinating Ministry of Maritime and Investment Affairs, 2020a.", "type": "Text" }, { "left": 174, "top": 416, "width": 289, "height": 200, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "IN PRESS", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 785, "width": 128, "height": 15, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Journal of ASEAN Studies", "type": "Page footer" }, { "left": 513, "top": 785, "width": 11, "height": 15, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "61", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 71, "width": 456, "height": 62, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Two key objectives of ISUTW are to be followed in the initial stage of implementation until 2024 (Indonesia’s Coordinating Ministry of Maritime and Investment Affairs, 2022b). They include: 1) Increase export values of spices and seasonings to USD 2 billion; 2) Establish up to 4,000 Indonesian restaurants abroad.", "type": "Text" }, { "left": 156, "top": 155, "width": 284, "height": 15, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Increase export values of spices and seasonings to USD 2 billion", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 186, "width": 458, "height": 156, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Indonesia, known globally as ‘the mother of spices,’ aims to double its spice export value to USD 2 billion by enhancing the quality and export processes and promoting native spices through the ISUTW initiative. This strategy, which follows a notable increase in spice exports to USD 1.02 billion in 2020 (“Indonesia Spice Up the World”, 2021), involves improving logistical support, expanding financial options, and extending networks of local enterprises, alongside reviving the Co-branding Wonderful Indonesia program. In addition to the increased export values, it is also hoped that the worldwide distribution of Indonesian spices could supply Indonesian restaurants and create common standards for the taste of Indonesian foods served abroad. This program is also anticipated to increase the economy of Indonesian society, especially the local Indonesian farmers as the spice’s suppliers.", "type": "Text" }, { "left": 182, "top": 364, "width": 237, "height": 15, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Establish up to 4 ,000 Indonesian restaurants abroad", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 394, "width": 458, "height": 157, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "To enhance its global culinary footprint, the Indonesian government targets the establishment of 4,000 eateries abroad in 2024, building from the current 1,100 (Indonesia’s Ministry of Foreign Affairs, Public Diplomacy Directorate, 2021, personal communication, July 27). Achieving this goal requires setting restaurant standards, creating promotional menus, and fostering partnerships, especially with the Indonesian diaspora. This expansion also aims to globally promote Gado-gado , Nasi Goreng , Rendang , Satay, and Soto , leveraging their international acclaim as evidenced by CNN’s recognition of Rendang and Nasi Goreng among the world‘s top foods in 2017 and Rendang again in 2021 (Cheung, 2017; “Rendang kembali masuk daftar”, 2021). This strategy underscores the potential of Indonesian cuisine on the global stage.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 560, "width": 460, "height": 203, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The initiative of the ISUTW program has also gained various responses. As mentioned in Table 1, non-state actors have actively participated in the making. For instance, the US- based Indonesian diaspora, Robert Manan, also the founder of Indonesia Culinary Institute, was very engaged in the spirit of Indonesia’s gastrodiplomacy, conducting the first congress of Indonesian gastrodiplomacy which gathered many stakeholders amidst the pandemic circumstances. Others, such as Indonesian diasporas in Australia and The Netherlands, have also informed regarding the program; however, the precise direction to implement the program and what diaspora could help are still limited. D. Tjoe (2021, personal communication, July 28), owner of one of Indonesian restaurants in Australia, responded that the initiative of ISUTW to open many Indonesian restaurants abroad also needs to look at the restaurants that are struggling or almost closed. Meanwhile, R. Lubis (2022, personal communication, May 22), co-owner of one of Indonesian restaurants in the Netherlands, is eager to support the implementation of ISUTW; however, the direction of what needs to be", "type": "Text" }, { "left": 174, "top": 416, "width": 289, "height": 200, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "IN PRESS", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 792, "width": 14, "height": 15, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "62", "type": "Page footer" }, { "left": 306, "top": 792, "width": 223, "height": 15, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Indonesia’s Spice-Based Gastrodiplomacy", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 71, "width": 458, "height": 78, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "assisted from the diaspora in the Netherlands to the program remains limited. If ISUTW is implemented, she added that Indonesia should focus on a clear and enhanced export mechanism for fresh ingredients and spices. After nearly three years, the ISUTW program continues to evolve, seeking concrete directions for expansion with the potential for greater diaspora involvement.", "type": "Text" }, { "left": 139, "top": 171, "width": 321, "height": 15, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Australia as a Closer Neighbour: Opportunities and Challenges", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 201, "width": 457, "height": 78, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Australia is one of Indonesia’s closest neighbours as indicated by its geographical location. Despite their close proximity, neither Indonesia nor Australia has yet designated each other as its main trading partner. According to Gary Quinlan’s (2019) speech, Indonesia is Australia‘s 13 th largest trading partner, and Australia is Indonesia‘s 13 th largest. Given the fact that China continues to be Indonesia’s and Australia’s major trading partner.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 288, "width": 457, "height": 282, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Nonetheless, as evidenced by the recent agreements that have been enacted, there is great potential for a deeper relationship between countries. Both countries have recently concluded two potential transformative agreements that may increase both relations in multifarious sectors, which are the Comprehensive Strategic Partnership (CSP) established in 2018 (Indonesia’s Ministry of Foreign Affairs, 2020; Australia’s Department of Foreign Affairs and Trade, 2018) and the Indonesia-Australia Comprehensive and Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) that entered into force on July 5, 2020 (Australia’s Department of Foreign Affairs and Trade, 2020). Prior to the newly established indentureships, Indonesia and Australia have actually developed close people-to-people ties within the framework of Australia‘s Government Colombo Plan, which was established in 1950 and renewed in 2014 to support Australian undergraduates studying and applying for internships in the Indo- Pacific region. Longing for the country’s beauty and the indelible memories are some reasons people, particularly Australian youth, are keen to travel to Indonesia again for leisure. In 2019, over 1,263,850 Australian travellers visited Indonesia, making them the fourth-largest foreign tourist group in the country (Mulyasari et. al., 2020). In addition, the representative of the Indonesian Embassy to Australia in Canberra (2021, personal communication, March 17), stated that based on the VITO report, Indonesia is the most desired tourism destination for Australians post the COVID-19 pandemic.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 579, "width": 458, "height": 109, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "It is self-evident that education, culture, and tourism are the most important sectors in Indonesia and Australia‘s practice of soft diplomacy, which they have maintained for a long time. Australian familiarity with Indonesian cuisine suggests the potential for further engagement. The cooperation framework within CSP and IA-CEPA agreements may also guide the initiative. This foundation positions Australia as a prominent market for the ISUTW program, highlighting opportunities and challenges to be navigated (Yayusman, Yaumidin, & Mulyasari, 2023).", "type": "Text" }, { "left": 174, "top": 416, "width": 289, "height": 200, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "IN PRESS", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 785, "width": 128, "height": 15, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Journal of ASEAN Studies", "type": "Page footer" }, { "left": 513, "top": 785, "width": 11, "height": 15, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "63", "type": "Page footer" }, { "left": 266, "top": 71, "width": 63, "height": 15, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Opportunities", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 101, "width": 458, "height": 125, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Longstanding people-to-people ties between Indonesia and Australia have lured many Australians to come to Indonesia for a variety of purposes. Besides, many Indonesians also reside in Australia for reasons like marriage, education, employment, and business. In 2016, 73,213 Indonesian-born people were registered in Australia, with 56.9% of the Indonesian- born population having arrived prior to 2007 (Australia’s Department of Home Affairs, 2016). This information places Indonesia among the top 20 countries of origin for foreign-born in Australia. In 2019, the number of Indonesian-born individuals reached roughly 88,740 (Australia’s Department of Home Affairs, 2022).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 235, "width": 456, "height": 46, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Either for settlement or education, a significant number of Indonesian diasporas have begun to pursue culinary business opportunities in Australia. It could include restaurant openings, catering, and delivery services. The majority, however, are not restaurants.", "type": "Text" }, { "left": 97, "top": 502, "width": 404, "height": 30, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Figure 1 Types of Culinary Business Established by Indonesian Diasporas in Australia Source: Research Center for Area Studies, National Research and Innovation Agency, 2021.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 563, "width": 456, "height": 204, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Surveys conducted by the Research Center for Area Studies, National Research and Innovation Agency in Indonesia in late 2021 indicate that the majority of Indonesian diasporas in Australia operate takeaways (45.5%) and catering services (36.4%). While restaurants are placed fourth, roughly 22.7% of Indonesian diasporas in Australia have opened a restaurant (Figure 1). There are over 140 Indonesian restaurants in eight states and two territories in Australia, including, but not limited to, 58 in New South Wales (NSW), 47 in Victoria and Tasmania (VIC and TAS), 15 in Western Australia (WA), 11 in Queensland (QLD), 9 in the Northern Territory (NT), 2 in South Australia (SA), and 1 in the Australian Capital Territory (ACT) (Indonesian Embassy in Canberra, personal communication, March 17, 2021). The numbers have been substantial, but there is potential for growth. On the other hand, data from Directorate of Public Diplomacy, Indonesia’s Ministry of Foreign Affairs in mid-July 2021 showed an increasing number of Indonesian restaurants in Australia, reaching roughly 151. To be precise, In Australia, there are a total of 36 restaurants that make use of Indonesian", "type": "Text" }, { "left": 174, "top": 416, "width": 289, "height": 200, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "IN PRESS", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 792, "width": 14, "height": 15, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "64", "type": "Page footer" }, { "left": 306, "top": 792, "width": 223, "height": 15, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Indonesia’s Spice-Based Gastrodiplomacy", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 71, "width": 459, "height": 109, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "spices, and there are also 14 stores or food stalls that sell Indonesian spices (Indonesia’s Coordinating Ministry of Maritime and Investment Affairs, 2021). Furthermore, Indonesia has a quite large number of diasporas living in Australia, and their contributions to the culinary industry are well established. There are also numerous associations founded by the Indonesian diaspora to promote culinary promotion in Australia, including the Indonesian Student Association in Australia (PPI Australia), the Indonesian Cultural Circle (ICC), and the Indonesian Restaurant Association (IRA).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 189, "width": 458, "height": 251, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Support from the Indonesian government has also been present, although significant progress is still anticipated. The Indonesian Embassy in Canberra, on the one hand, has conducted culinary initiatives such as annual Indonesian festivals at the Embassy and training for Indonesian restaurant owners in partnership with Indonesian diasporas. The Indonesian Consulate General in Sydney, on the other hand, reported that there are approximately 41.236 Indonesian diasporas working in the area, including food and beverage importers such as Sony Trading and Eastern Cross Trading, owners of grocery stores, tofu and tempeh producers, and factories producing traditional Javanese soy sauce made from fermented soybeans. As part of a previous government program, some Indonesian restaurants in Sydney have received the co-branding designation “Wonderful Indonesia”. To be more precise, the Indonesian Consulate General in Sydney has incorporated gastrodiplomacy into multiple diplomatic agendas in relation to promotion. It has cooperated with Indonesia‘s Ministry of Tourism and Creative Economy and VITO Australia. Taste of Indonesia, Gastronomy Family Trip, blogger reviews on local media, and a market intelligence study were among the activities conducted (Indonesia’s Coordinating Ministry of Maritime and Investment Affairs, 2020a).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 449, "width": 458, "height": 172, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "In the meantime, at home, the Indonesian government, specifically the Ministry of Trade, has provided full support for expediting trade channels, particularly for spice products. As part of the implementation of IA-CEPA, Indonesia, on the initiative of the Indonesian Chamber of Commerce (KADIN), provides trading house services in order to enter the Australian market. The representative of Indonesia‘s Ministry of Trade (2021, personal communication, November 11) disclosed that the established trading house will provide training on how to export products to Australia, open up cooperation opportunities, particularly for spices, coffee, tea, seafood, handicrafts, and processed foods and beverages, expand exporter networks, and provide business consultation services for the Australian market. In the future, the trading house is projected to grow beyond its current location in Sydney.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 630, "width": 457, "height": 125, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Despite Indonesia‘s attempt to open the spice market to Australia, it is known that Australia is not among the top five export destinations for Indonesian spices. However, due to a high demand for spice products such as cinnamon, cloves, nutmeg, and pepper, Australia has a potential for it (Indonesia‘s Ministry of Trade, personal communication, November 11, 2021). Although still in its inception, the existence of Indonesia‘s trading house and the implementation of IA-CEPA may open the door to trade opportunities for Indonesian spices with Australia, Indonesia‘s closest neighbour. Moreover, this effort is anticipated to be highly helpful in achieving Indonesia‘s export ambitions for spices and basic condiments.", "type": "Text" }, { "left": 174, "top": 416, "width": 289, "height": 200, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "IN PRESS", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 785, "width": 128, "height": 15, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Journal of ASEAN Studies", "type": "Page footer" }, { "left": 513, "top": 785, "width": 11, "height": 15, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "65", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 71, "width": 456, "height": 47, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Aside from the technical support from the Indonesian government, the Indonesian diaspora has played a vital role in promoting Indonesian cuisine in Australia. They promoted Indonesian cuisine through social media and participation in cultural events and festivals.", "type": "Text" }, { "left": 97, "top": 357, "width": 404, "height": 30, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Figure 2 Marketing Platforms for Culinary Business Promotion Source: Research Center for Area Studies, National Research and Innovation Agency, 2021.", "type": "Text" }, { "left": 97, "top": 595, "width": 404, "height": 30, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Figure 3 Social Media and Online Platform Used for Culinary Business Promotion Source: Research Center for Area Studies, National Research and Innovation Agency, 2021.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 658, "width": 457, "height": 78, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The majority of Indonesian business owners communicated information and sold food via social media (79%) (Figure 2), mainly via WhatsApp Group (79%) (Figure 3). Communities (53%) and cultural events (23%) are the subsequent two venues where business owners advertise their foods (Figure 2). The group members and visitors are not only Indonesians, many native Australians and other Asians were also drawn to Indonesian foods.", "type": "Text" }, { "left": 174, "top": 416, "width": 289, "height": 200, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "IN PRESS", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 792, "width": 14, "height": 15, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "66", "type": "Page footer" }, { "left": 306, "top": 792, "width": 223, "height": 15, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Indonesia’s Spice-Based Gastrodiplomacy", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 71, "width": 456, "height": 62, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Indonesia might capitalize on its current chances of advancing the gastrodiplomacy action by collaborating with both governmental and non-governmental entities to further the promotion of Indonesian cuisine and spices in Australia. When unveiled in Australia, agendas are not necessarily designed from scratch.", "type": "Text" }, { "left": 274, "top": 157, "width": 48, "height": 15, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Challenges", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 188, "width": 454, "height": 30, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "While projecting Australia as a potential market for the ISUTW, despite the availability of opportunities, several hurdles also surface.", "type": "Text" }, { "left": 98, "top": 416, "width": 401, "height": 30, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Figure 4 Source of Initial Capital for Opening Indonesia’s Culinary Business in Australia. Source: Research Center for Area Studies, National Research and Innovation Agency, 2021", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 471, "width": 458, "height": 203, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The majority of Indonesian restaurants (86,4%) (Figure 4) established in Australia were financed by the owners’ bank deposits or savings. Until the survey was finished, the Indonesian government arguably made minimal funding support to the establishment of Indonesian restaurants. The representative of the Indonesian Embassy in Canberra (2021, personal communication, March 17) concurred that capital constraints have become one of the obstacles for Indonesian culinary businesses in Australia. Throughout ISUTW, the necessity for specific mechanisms for financial assistance for the establishment of 4,000 restaurants is of the utmost importance. To begin a culinary business, a large amount of money is required for the business permit, management, and hiring of employees. According to the survey, Indonesian restaurants and other culinary businesses have less than two staff to run and serve the businesses, particularly during and after the COVID-19 pandemic (Figure 5). It is an exception for successful Indonesian restaurants, such as Shalom Restaurants, which have already opened several branches in various Australian states.", "type": "Text" }, { "left": 174, "top": 416, "width": 289, "height": 200, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "IN PRESS", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 785, "width": 128, "height": 15, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Journal of ASEAN Studies", "type": "Page footer" }, { "left": 513, "top": 785, "width": 11, "height": 15, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "67", "type": "Page footer" }, { "left": 95, "top": 243, "width": 408, "height": 30, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Figure 5 Average Number of Staff Working in Indonesia’s Culinary Businesses in Australia. Source: Research Center for Area Studies, National Research and Innovation Agency, 2021", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 298, "width": 456, "height": 157, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Notably, Australia does not rank in the top five export markets for Indonesian spices. Indonesia’s top five export markets for spices are the United States (USD 113.82 million), China (USD 104.12 million), India (USD 82.15 million), Vietnam (USD 48.83 million), and the Netherlands (USD 33.82 million) (Indonesia’ Ministry of Trade, personal communication, November 11, 2021). Meanwhile, as the number of Indonesian culinary businesses increases, the need for basic condiments made from authentic spices has risen. It is some homework for the Indonesian government to be concerned about increasing Indonesian spice exports to Australia. In fact, Thai spices are more prevalent than Indonesian spices in foreign countries. The ISUTW aims to reach a USD 2 billion export target for spices, which necessitates clear clarification of export-import agreements.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 463, "width": 458, "height": 172, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Furthermore, as part of the ISUTW endeavour, Indonesia aimed to establish Indonesian fine-dining restaurants. Nevertheless, more than just restaurants can serve as a platform for Indonesia‘s gastrodiplomacy. B. Nugraha, a restaurateur at one of Australia‘s Indonesian restaurants (personal communication, November 12, 2021), opined that Indonesian food stalls offering express food are still lacking, despite the fact that they may contribute to the promotion of Indonesian cuisine. The current Australian lifestyle demands that everything, including meals, be served quickly. This mindset is essential for increasing the quantity of Indonesian culinary businesses using alternative methods. Indonesia‘s gastrodiplomacy strategy should include not only fine-dining establishments but also food trucks and food stalls. Banh Mi , a Vietnamese sandwich, has gained popularity in Southeast Asian countries due to its widespread availability around the city and its quick preparation.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 644, "width": 458, "height": 125, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Regarding export commodities, Australia‘s export mechanism is normally of a high standard. Finding Indonesian-origin spices in Australia is relatively tough. Numerous Indonesian products have not yet met the certification requirements (Indonesia‘s Ministry of Trade, personal communication, November 11, 2021). Therefore, the majority of spices in Australia come from Thailand and Vietnam. Most of the time, Indonesia exported its spices to third parties, causing the labelling mechanism to no longer list Indonesia as the owner of the products. This is a big hurdle for Indonesia. The goal of ISUTW is indeed to achieve spice export values of USD 2 billion, however, Indonesia should also position itself as one of biggest", "type": "Text" }, { "left": 174, "top": 416, "width": 289, "height": 200, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "IN PRESS", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 792, "width": 14, "height": 15, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "68", "type": "Page footer" }, { "left": 306, "top": 792, "width": 223, "height": 15, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Indonesia’s Spice-Based Gastrodiplomacy", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 71, "width": 455, "height": 31, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "spice exporters recalling its historical legacy. It is a valuable nation brand for Indonesia that needs to be preserved.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 111, "width": 459, "height": 250, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Academically, scholarly research on Indonesian gastrodiplomacy in Australia is notably scarce. A few studies conducted by Indonesian scholars, such as Yayusman et al. (2023) explores specifically Australia as a potential market for Indonesian gastrodiplomacy, emphasizing the importance of understanding Australian consumer behaviour and resources and opportunities Indonesia has in Australia. Prior to that, Sapuan and Azizah (2018) shed light on the gastrodiplomacy activities Indonesia employed towards Australia under President Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2014) focusing on Indonesian food festivals, restaurants, and food product promotions. However, there is a dearth of research from foreign scholars’ perspectives on Indonesia‘s soft power diplomacy in Australia. Previous research on foreign restaurants in Australia has mainly focused on Chinese, Korean, Thai, Japanese, Portuguese, and Greek cuisines (Collins et al., 1995; Hamada, 2011; Kye-Hong, 2016; Kye- Hong & Seunghoon, 2017; Ma & Hsiao, 2020). This oversight overlooks the potential of Indonesian restaurants and catering in Australia, one of its closest neighbours. Thus, it is essential to conduct research to formulate the optimal plan for Indonesian gastrodiplomacy more comprehensively, helping stakeholders to identify and navigate the challenges associated with while implementing the ISUTW program.", "type": "Text" }, { "left": 129, "top": 394, "width": 343, "height": 15, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Seeking Potential in a Rising Africa: Opportunities and Challenges", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 424, "width": 458, "height": 172, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Despite the geographical distance, Africa presents a growing market opportunity for Indonesia, bolstered by historical ties from South-South cooperation efforts like the Non- Aligned Movement (NAM) and the 1955 Asian-African Conference, notably the Bandung Conference (Amal & Galuh, 2022). NAM and the Bandung Conference in 1955 have created a collaboration platform that guarantees egalitarian values as a result of their previous overwhelmingly colonial experiences (Mathews, 1987). With some African countries, for instance Namibia, Indonesia has established a profound relationship due to a similar struggle for independence and liberation from European colonialism (Hakam, 2022). The rise of Africa, which is predominantly supported by Western countries and China‘s development initiatives and humanitarian aid, is now irrefutable. Indonesia, throughout its soft power initiative on gastrodiplomacy, should also take the potential of this growing continent into account.", "type": "Text" }, { "left": 266, "top": 620, "width": 63, "height": 15, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Opportunities", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 650, "width": 457, "height": 110, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "There are opportunities to promote Indonesian food and its food culture in Africa, and the ISUTW program can play a crucial role in achieving the goal. The potential for the Indonesian culinary industry in Africa is attributed, among other factors, to Indonesia‘s extensive and favourable reputation in Africa, particularly when linked to the Bandung Conference (Phillips, 2016). The Bandung Conference marked a significant milestone as the first world event that was independently held and led by the leaders of these two continents. President Sukarno‘s administration in Indonesia organized the conference, which represented", "type": "Text" }, { "left": 174, "top": 416, "width": 289, "height": 200, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "IN PRESS", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 785, "width": 128, "height": 15, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Journal of ASEAN Studies", "type": "Page footer" }, { "left": 513, "top": 785, "width": 11, "height": 15, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "69", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 71, "width": 458, "height": 109, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "the apex of the Afro-Asian solidarity movement that emerged from various freedom movements gaining momentum since the colonial era. The Bandung Conference was a pivotal moment for the rise of the Asian-African movement, which played a crucial role in shaping world history during the Cold War. The enduring legacy of the Bandung Conference has cemented Indonesia‘s name in African collective memory (Saptandari & Yuniarti, 2022), fostering ongoing South-South collaboration and may reinforce the relevance of Indonesia‘s Spice Up the World (ISUTW) program in Africa.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 189, "width": 458, "height": 172, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Indonesia has been actively trading spices like nutmeg and cinnamon with Egypt, Morocco, and Algeria, while importing cloves from Madagascar, Tanzania, and the Comoros, tapping into Africa‘s growing demand for packaged and instant spices. This demand contributed to a 13.56% annual increase in Indonesia‘s spice exports from 2015 to 2019, suggesting significant potential for expanding spice trade relationships across the continent (Saptandari & Yuniarti, 2022). Indonesian culinary exports, notably Indomie instant noodles, coconut milk, and Kapal Api‘s (Kopiko) coffee products, have found a receptive market in Africa, particularly in Namibia (Olomuyiwa, 2021). Soy sauce, t empeh and instant seasonings for Nasi Goreng and Satay are also available in some supermarkets in South Africa, although the production process is in other countries outside Indonesia (Indonesia’s Coordinating Ministry of Maritime and Investment Affairs, 2020b).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 370, "width": 459, "height": 204, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The fact is there are Indonesian food products already manufactured by reputable companies such as Indofood, Wingsfood, Bango, and Sasa Inti in Africa, although their usage is not yet widespread. Indomie is an exception, enjoying significant popularity in Namibia and beyond, illustrating the potential for promoting Indonesia‘s national brand via its food products, as evidenced by multiple studies (Chinweobo-Onuoha, Patience, & Onyemaechi, 2018; Ramadhani et al., 2020; Tarrósy, 2016; Uzo & Nzegwu, 2018). The Indonesian Embassy in Windhoek often collaborates with Indomie to open booths at several exhibitions (Indonesia’s Coordinating Ministry for Maritime and Investments Affairs, 2020b). Since 1995, Indofood has aggressively expanded its global footprint, launching a noodle factory in Nigeria and spreading to several African nations such as Egypt, Morocco, Nigeria, Sudan, South Africa, Mozambique from 2009 to 2019, thus positioning itself as a dominant player in the instant noodle market and Indonesia‘s most successful brand in Africa (Ramadhani et al., 2020).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 582, "width": 457, "height": 188, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Furthermore, Namibia, which heavily relies on imports in its international trade, presents a significant strategic opportunity, particularly in the culinary aspect. This can be a great opportunity for Indonesia to encourage industry players in the food sector to export to the country. Despite their geographical distance, Indonesian and Namibian societies have similar consumption patterns. They share similarities in the use of spices, meat dishes, seafood, and grains (Amalia, 2022) In Indonesia, various traditional meat dishes can be found, such as Rendang . Located on the west side of the Western Continent and bordering the Atlantic Ocean, Namibia, is also known for its popular seafood dishes among its people. Indonesia, being a maritime archipelago, boasts a plethora of renowned seafood dishes, including the popular e mpek - empek . This delectable fish cake is made from fish meat, tapioca powder, and various spices, and is typically served with a sweet and tangy cuko sauce. Empek - empek has gained global recognition, as it was recently voted the fourth best seafood dish in the world", "type": "Text" }, { "left": 174, "top": 416, "width": 289, "height": 200, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "IN PRESS", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 792, "width": 14, "height": 15, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "70", "type": "Page footer" }, { "left": 306, "top": 792, "width": 223, "height": 15, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Indonesia’s Spice-Based Gastrodiplomacy", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 71, "width": 457, "height": 62, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "by Taste Atlas, an online encyclopaedia of flavours that features traditional dishes, local ingredients, and authentic restaurants from around the world (Arnani, 2023). Given the shared love for seafood, the promotion of Indonesian seafood, including e mpek - empek , is anticipated as part of the gastrodiplomacy initiative to Namibia.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 142, "width": 458, "height": 141, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The gastronomic potential of Namibia prompted the Indonesian Embassy in Windhoek to expose Indonesian cuisine to the people in Namibia. In November 2016, the Embassy organized an event called “A Taste of Indonesia,” to introduce Indonesian cuisine in Namibia. The event featured the renowned Indonesian chef, William Wongso in which he transformed unique Namibian meat dishes such as eland and springbok into Indonesian specialties like rendang and satay. The event was highly successful, exceeding expectations, and eliciting enthusiasm from the Namibians to learn and discover the unique Indonesian cuisine, especially with the combination of Namibian ingredients and Indonesian spices (Amalia, 2022).", "type": "Text" }, { "left": 274, "top": 307, "width": 48, "height": 15, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Challenges", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 337, "width": 457, "height": 235, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Despite opportunities, running the ISUTW program in Africa is facing multiple obstacles including the uneven distribution of Indonesian culinary products, the limited number of diasporas, and the unfamiliarity of the local public with Indonesian foods. On a continent comprising 55 nations and home to 1.3 billion people, Indonesian cuisine is remarkably sparse, with only four Indonesian restaurants located in Egypt, South Africa, Rwanda, and Sudan (Indonesia‘s Coordinating Ministry of Maritime and Investment Affairs, 2020b). The Embassy of the Republic of Indonesia in Pretoria, South Africa accredited to Botswana, Lesotho and Eswatini, for instance, stated that foreign restaurants in South Africa are dominated by Vietnamese, Korean, Japanese and Thai cuisines. Offered menus are typically similar to Indonesian foods. However, the number of Indonesian restaurants is still limited there. There is a Dutch- Indische restaurant in Johannesburg, owned by a South African of Dutch descent (Afrikaans), serving menus of Indonesian cuisines such as Satay (Indonesia‘s Coordinating Ministry of Maritime and Investment Affairs, 2020b). However, the fact is that Afrikaans who know about Indonesian foods remain limited and in other words, have not yet been very familiar with Indonesian foods.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 581, "width": 458, "height": 156, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Furthermore, the Embassy of the Republic of Indonesia in the Republic of Namibia reports the absence of Indonesian restaurants in Namibia‘s capital. Before the COVID-19 pandemic, two small-scale Indonesian food stalls, run by members of the Indonesian diaspora, were a staple at a local event dubbed “Street Food,” where they served popular dishes such as fried noodle, chicken satay, and nasi goreng . The Asian restaurants in Namibia are dominated by Indian and Chinese cuisines, with four Indian restaurants, five Chinese restaurants, two Thai restaurants, and a Japanese restaurant in the area surrounding the city (Indonesia’s Coordinating Ministry of Maritime and Investment Affairs, 2020b). Namibians are fond of sweet and salty culinary creations, in contrast to Angolans, who enjoy spicier food. This gastronomic preference aligns with the flavour of Indonesian dishes.", "type": "Text" }, { "left": 174, "top": 416, "width": 289, "height": 200, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "IN PRESS", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 785, "width": 128, "height": 15, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Journal of ASEAN Studies", "type": "Page footer" }, { "left": 513, "top": 785, "width": 11, "height": 15, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "71", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 71, "width": 455, "height": 62, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Another challenge is that Indonesian culinary businesses need help transporting Indonesian ingredients and spices due to the long distance and infrequent flights between Indonesia and African countries. However, with direct flights from Addis Ababa to Jakarta through Ethiopian Airlines, Ethiopia offers a potential solution to this challenge.", "type": "Text" }, { "left": 261, "top": 162, "width": 77, "height": 19, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Conclusion", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 200, "width": 457, "height": 156, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "For many centuries, Indonesian spices have been highly appealing to global traders. Indonesia, which is currently very active in building up its gastrodiplomacy strategy, views spices as a valuable national richness, whose role could be boosted up as part of export commodities and national brand of the country. However, spice trade and export are not the only concerns; attention should also be given to food outlets like restaurants and other culinary businesses that sell authentic Indonesian food, mainly using spice-based ingredients. The research serves as a basis for why looking at Australia and African regions is essential for ISUTW, especially since the program‘s first cycle is about to end in 2024. Robust actions in regard to where the program should be prioritised are necessary for a more prosperous and concrete projected second cycle of ISUTW.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 365, "width": 456, "height": 157, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The research has produced findings and evidence showcasing the importance of both. The close distance between Indonesia and Australia, the bilateral agreement and the number of Indonesian diasporas linking with the gastronomy industry in the country are the strength to advance Indonesian gastrodiplomacy in Australia. On the one hand, Indonesian national product, Indomie, has been setting foot in Africa for more than twenty years. The instant noodle brand has been introducing Indonesian tastes to African people. The brand popularity is still going strong on the continent, which is a good start to achieve a satisfying result. Indonesian and African foods, especially in Angola and Namibia, which tend to be flavourful, have a lot in common when it comes to taste. This would also facilitate entry into the African market. Still, the hurdles are present.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 530, "width": 458, "height": 188, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "In addition, to effectively assess ISUTW initiative‘s success in promoting Indonesian gastronomy, it is crucial to consider the specific target markets and the unique characteristics of each product category. In Australia, with its substantial Indonesian diaspora and a general familiarity with Indonesian cuisine, focusing on promoting restaurants and authentic dishes could yield benefits. This strategy utilizes existing cultural connections and the diaspora’s potential influence in gastrodiplomacy. Conversely, in Africa, where engagement with Indonesian culture is comparatively lower yet products like Indomie (instant noodles) have attracted notable consumers, enhancing the assortment of packaged food and beverage offerings could leverage these established market presences. Moreover, offering instant ingredients ( bumbu ) for traditional dishes such as Soto and Rendang could serve as an introductory asset for locals to prepare authentic Indonesian meals at home, combining convenience with cultural exploration to appeal to a broader audience.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 727, "width": 454, "height": 31, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The road ahead will not be easy to reach the goals of bringing Indonesia’s spice-based food renowned internationally. However, by officially having the gastrodiplomacy initiatives,", "type": "Text" }, { "left": 174, "top": 416, "width": 289, "height": 200, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "IN PRESS", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 792, "width": 14, "height": 15, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "72", "type": "Page footer" }, { "left": 306, "top": 792, "width": 223, "height": 15, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Indonesia’s Spice-Based Gastrodiplomacy", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 71, "width": 457, "height": 62, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Indonesia has been on the right path. It is anticipated that additional research should be conducted on the opportunities and constraints of other possible nations for Indonesian gastrodiplomacy. The United States, for instance, is a crucial market that should be thoroughly examined.", "type": "Text" }, { "left": 236, "top": 162, "width": 128, "height": 19, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "About The Authors", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 200, "width": 464, "height": 125, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Meilinda Sari Yayusman is a researcher at the Foreign Policy and International Development Cooperation Division, Department of Development Policy, National Research and Innovation Agency (BRIN), Jakarta, Indonesia. Her research focuses on European studies and Indonesian foreign policy, particularly Indonesian public diplomacy and gastrodiplomacy. She has recently published several articles including Culinary Diaspora: An Anchor for Indonesian Gastrodiplomacy in the Netherlands (2023) and On Considering Australia: Exploring Indonesian Restaurants in Promoting Ethnic Foods as an Instrument of Indonesian Gastrodiplomacy (2023).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 334, "width": 457, "height": 125, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Prima Nurahmi Mulyasari is a researcher at the Research Center for Area Studies, National Research and Innovation Agency (BRIN), Indonesia. She holds a master’s degree in Colonial and Global History from Leiden University in the Netherlands. Recently, she published articles in several international journals including \"Culinary Diaspora: An Anchor for Indonesian Gastrodiplomacy in the Netherlands\" (2023), \"On Considering Australia: Exploring Indonesian Restaurants in Promoting Ethnic Foods as an Instrument of Indonesian Gastrodiplomacy\" (2023), and \"A Global Pela: The Moluccan Diaspora in the Sister City of Vlissingen-Ambon\" (2024).", "type": "Text" }, { "left": 237, "top": 488, "width": 125, "height": 19, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Acknowledgement", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 526, "width": 455, "height": 156, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The article is a part of the research entitled \"Strengthening Indonesia‘s Gastrodiplomacy through Indonesia Spice Up the World: Actors, Potentials, and Networks.\" The project has received funding from the Deputy of Social Sciences and Humanities, Indonesian Institute of Science (IPSK-LIPI) and the Indonesia Endowment Funds for Education (LPDP) in 2020-2021. The article owes its success to the valuable material sources provided by the late Gusnelly, who was a senior researcher and former coordinator of the gastrodiplomacy research team who passed away in 2021. The authors are thankful to the 2020-2021 gastrodiplomacy team members for their support in the preparation of this article. Our heartfelt gratitude was also delivered to the JAS reviewers for their insightful thoughts on the article, which have helped make it more comprehensive and informative.", "type": "Text" }, { "left": 174, "top": 416, "width": 289, "height": 200, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "IN PRESS", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 785, "width": 128, "height": 15, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Journal of ASEAN Studies", "type": "Page footer" }, { "left": 513, "top": 785, "width": 11, "height": 15, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "73", "type": "Page footer" }, { "left": 263, "top": 72, "width": 73, "height": 19, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "References", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 109, "width": 455, "height": 47, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Amal, M., & Galuh, N. M. K. (2022). Kerja sama Selatan-Selatan sebagai landasan signifikan hubungan bilateral ekonomi Indonesia-Namibia. In W. E. Pratignyo, S. Sjahril, A. M. Karnida, A. Hadiman, D. Ariastuti, A. Upiastirin, & C. Beslit (Eds.), Buku Peringatan 30", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 157, "width": 420, "height": 15, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "T ahun H ubungan Diplomatik Indonesia - Namibia (pp. 21 - 30). Bogor: PT Penerbit IPB Press.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 178, "width": 454, "height": 62, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Amalia, A. (2022). Gastro diplomasi kuliner Indonesia: Strategi dalam memperkuat ikatan kebudayaan dan politik Indonesia-Namibia. In W. E. Pratignyo, S. Sjahril, A. M. Karnida, A. Hadiman, D. Ariastuti, A. Upiastirin, & C. Beslit (Eds.), Buku peringatan 30 tahun hubungan Diplomatik Indonesia -Namibia ( pp. 115-126) . Bogor: PT. Penerbit IPB Press", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 247, "width": 454, "height": 46, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Arnani, M. (2023, March 14). Pempek masuk 5 besar olahan seafood terbaik di dunia versi Taste Atlas. Kompas.com. https://money.kompas.com/read/2023/03/14/193636826/ pempek-masuk-5-besar-olahan-seafood-terbaik-di-dunia-versi-taste-atlas", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 300, "width": 452, "height": 31, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Astuti, Z. B., & Ramos, R. A. (2012). Ternate-Tidore Spice Islands: A territory branding process Conference paper. World Scientific and Engineering Academy and Society.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 337, "width": 454, "height": 47, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Australia’s Department of Foreign Affairs and Trade. (2020). Indonesia- Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement. https://www.dfat.gov.au/trade/agreements/in- force/iacepa/indonesia-australia-comprehensive-economic-partnership-agreement", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 391, "width": 459, "height": 62, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Australia’s Department of Foreign Affairs and Trade. (2018). Joint declaration on a comprehensive strategic partnership between Australia and the republic of Indonesia. https://www.dfat.gov.au/geo/indonesia/joint-declaration-comprehensive-strategic -partnership-between-the-commonwealth-of-australia-and-republic-of-indonesia", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 459, "width": 451, "height": 31, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Australia’s Department of Home Affairs. (2022). Country Profile – Indonesia. https://www. homeaffairs.gov.au/research-and-statistics/statistics/country-profiles/profiles/", "type": "List item" }, { "left": 107, "top": 491, "width": 48, "height": 15, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "indonesia", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 513, "width": 457, "height": 30, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Australia’s Department of Home Affairs. (2016). Indonesia-born Community Information Summary. https://www.homeaffairs.gov.au/mca/files/2016-cis-indonesia.PDF", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 550, "width": 455, "height": 62, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Bartels, D. (2010). The evolution of God in the Spice Islands: Converging and diverging of Protestant Christianity and Islam in the Moluccas during the colonial and post-colonial periods. In S. Susanne (Ed.), Christianity in Indonesia: Perspective of Power (pp. 225–258). Münster: Lit Verlag.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 619, "width": 454, "height": 62, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Catriana, E., & Djumena, E. (2020). Ini 3 subsektor ekonomi kreatif yang jadi penyumbang terbesar PDB Indonesia. Kompas.com. https://money.kompas.com/read/2020/ 08/30/151100526/ini-3-subsektor-ekonomi-kreatif-yang-jadi-penyumbang-terbesar- pdb-indonesia", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 688, "width": 454, "height": 31, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Chernatony, L. (2008). Adapting brand theory to the context of nation branding. In D. Keith (Ed.), Nation Branding: Concepts, Issues, and Practices. Oxford: Elsavier Ltd.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 725, "width": 452, "height": 31, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Cheung, T. (2017, July 12). Your pick: World’s 50 best foods. CNN. https://edition.cnn.com/ travel/article/world-best-foods-readers-choice/index.html", "type": "Text" }, { "left": 174, "top": 496, "width": 79, "height": 120, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "IN", "type": "Section header" }, { "left": 253, "top": 416, "width": 210, "height": 120, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "PRESS", "type": "Picture" }, { "left": 72, "top": 792, "width": 14, "height": 15, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "74", "type": "Page footer" }, { "left": 306, "top": 792, "width": 223, "height": 15, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Indonesia’s Spice-Based Gastrodiplomacy", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 71, "width": 457, "height": 62, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Chinweobo-Onuoha, Patience, N. O., & Onyemaechi, E. H. (2018). Influence of Indomie Noodles advertisement on the purchasing habits of consumers in two selected local government areas in Enugu state. Online Journal of Arts, Management and Social Sciences (OJAMSS) , 3 (1), 55–61.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 140, "width": 454, "height": 46, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Collins, J., Gibson, K., Alcorso, C., Castles, S., & Tait, D. A. (1995). A Shop Full of Dreams - Ethnic Small Business in Australia (pp 1–14). Pluto Press. http://www.multiculturalaustralia. edu.au/doc/ethbusiness_1.pdf.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 193, "width": 333, "height": 15, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Czarra, F. R. (2009). Spices: A global history. London: Reaktion Books.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 215, "width": 454, "height": 15, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dalidjo, N. (2020) Rumah di Tanah Rempah: Penjelajahan Memaknai Rasa dan Aroma Indonesia.", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 231, "width": 187, "height": 15, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 252, "width": 393, "height": 15, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dinnie, K. (2008). Nation Branding: Concepts, Issues, Practice. Oxford: Elsevier Ltd.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 274, "width": 377, "height": 15, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Declaration of Indonesian Gastrodiplomacy. (2020). Unpublished document.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 296, "width": 455, "height": 62, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hakam, S. (2022). Sejarah Namibia: Perjuangan menuju bangsa merdeka. In W. E. Pratignyo, S. Sjahril, A. M. Karnida, A. Hadiman, D. Ariastuti, A. Upiastirin, & C. Beslit (Eds.), Buku peringatan 30 tahun hubungan Diplomatik Indonesia- Namibia (pp. 3 -18) . Bogor: PT Penerbit IPB Press.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 365, "width": 455, "height": 46, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hamada, I. (2011). The cross - cultural representation of the exotic: the Japanese restaurant in contemporary Australia . [Doctoral dissertation. The Asia Institute, Japanese Studies, the University of Melbourne].", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 418, "width": 454, "height": 31, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hammarberg, K., Kirkman, M., & de Lacey, S. (2016). Qualitative research methods: when to use them and how to judge them. Human Reproduction, 31 (3), 498–501.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 455, "width": 451, "height": 31, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Indonesia Inspired akan diadakan di Inggris. (2008, October 7). Antara News . https://www. antaranews.com/berita/119637/indonesia-inspired-akan-diadakan-di-inggris", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 493, "width": 454, "height": 15, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Indonesia Spice Up the World: Kenalkan rempah nusantara ke mancanegara. (2021).", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 508, "width": 416, "height": 47, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kemenparekraf (Indonesia’s Ministry of Tourism and Creative Economy) . https://www. kemenparekraf.go.id/hasil-pencarian/indonesia-spice-up-the-world-kenalkan- rempah-nusantara-ke-mancanegara", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 562, "width": 454, "height": 46, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Indonesia’s Coordinating Ministry of Maritime and Investment Affairs. (2022a). Hasil rapat koordinasi program Indonesia Spice Up the World [Minutes of meeting for Indonesia Spice Up the World program]. Unpublished document.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 614, "width": 455, "height": 47, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Indonesia’s Coordinating Ministry of Maritime and Investment Affairs. (2022b). Indonesia Spice Up the World. Presentation presented at meeting for coordination for Indonesian Gastrodiplomacy program. Unpublished document.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 667, "width": 454, "height": 31, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Indonesia’s Coordinating Ministry of Maritime and Investment Affairs. (2022c). Indonesia Spice Up the World Narrative. Unpublished document.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 705, "width": 454, "height": 31, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Indonesia’s Coordinating Ministry of Maritime and Investment Affairs. (2021). Discussion on Indonesia Spice Up the World. Focus Group Discussion conducted on June 25, 2021", "type": "Text" }, { "left": 174, "top": 496, "width": 79, "height": 120, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "IN", "type": "Section header" }, { "left": 253, "top": 416, "width": 210, "height": 120, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "PRESS", "type": "Picture" }, { "left": 72, "top": 785, "width": 128, "height": 15, "page_number": 25, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Journal of ASEAN Studies", "type": "Page footer" }, { "left": 513, "top": 785, "width": 11, "height": 15, "page_number": 25, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "75", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 71, "width": 455, "height": 47, "page_number": 25, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Indonesia’s Coordinating Ministry of Maritime and Investment Affairs. (2020a). Discussion on Indonesia Spice Up the World. Focus Group Discussion conducted on October 19, 2020.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 124, "width": 455, "height": 47, "page_number": 25, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Indonesia’s Coordinating Ministry of Maritime and Investment Affairs. (2020b). Discussion on Indonesia Spice Up the World. Focus Group Discussion conducted on October 5, 2020.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 177, "width": 458, "height": 47, "page_number": 25, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Indonesia’s Ministry of Foreign Affairs. (2021). Gastrodiplomasi Indonesia: Peran dan Dukungan Kemlu dalam Indonesia Spice Up the World. Focus Group Discussion conducted on July 27, 2021.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 231, "width": 454, "height": 62, "page_number": 25, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Indonesia’s Ministry of Foreign Affairs. (2020). Joint statement between the government of the republic of Indonesia and the government of Australia. https://kemlu.go.id/portal/ id/read/1061/halaman_list_lainnya/joint-statement-between-the-government-of- the-republic-of-indonesia-and-the-government-of-australia", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 299, "width": 455, "height": 47, "page_number": 25, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ma, E., & Hsiao, A. (2020). The making of top fine-dining Chinese restaurants: Evidence from domestic and International customers in Australia. Journal of Food S ervice Business Research , 23 (2), 113–132. https://doi.org/10.1080/15378020.2019.1686899", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 353, "width": 452, "height": 62, "page_number": 25, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Menparekraf: Kuliner penyumbang ekonomi terbesar ekonomi kreatif. (2021). Kemenparekraf (Indonesia’s Ministry of Tourism and Creative Economy) . https://pedulicovid19. kemenparekraf.go.id/menparekraf-kuliner-penyumbang-terbesar-pdb-ekonomi- kreatif/", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 422, "width": 454, "height": 46, "page_number": 25, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kye-Hong, M. (2016). Selection attributes and satisfaction of ethnic restaurant customers: A case of Korean restaurants in Australia. International Journal of Tourism Sciences, 16 (4), 151–169. https://doi.org/10.1080/15980634.2016.1205298", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 475, "width": 456, "height": 46, "page_number": 25, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kye-Hong, M., & Seunghoon, H. (2017). Local consumers’ perceptions and preferences for Asian ethnic foods. International Journal of Tourism Sciences , 17 (3), 165–179, https://doi.org/10.1080/15980634.2017.1349628", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 528, "width": 455, "height": 30, "page_number": 25, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Mathews, K. (1987). Africa and non-alignment. India Quarterly: A Journal of International Affairs , 43 (1), 40-51. https://doi.org/10.1177/097492848704300104", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 565, "width": 455, "height": 62, "page_number": 25, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Maye-Banbury, A., & Casey, R. (2016). The sensuous secrets of shelter: How recollections of food stimulate Irish men’s reconstructions of their early formative residential experiences in Leicester, Sheffield, and Manchester. Irish Journal of Sociology, 24 (3), 272– 292. https://doi.org/10.1177/0791603516659503", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 634, "width": 457, "height": 15, "page_number": 25, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Mulyasari, P. N. Gusnelly, Lissandhi, A.N., Reksa, F. A., Syahid, C.N., Yayusman, M.S.,", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 650, "width": 422, "height": 93, "page_number": 25, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Aidulsyah, F. (2020). Strategi Branding Gastronomi di Era Digital dalam Memperkuat Gastrodiplomasi Indonesia [Gastronomy Branding Strategy in the Digital Era in Strengthening Indonesian Gastrodiplomacy] . Research Report. Jakarta: Research Center for Area Studies Indonesia Institute of Sciences and the Directorate of Strategic Research, Deputy for Strategic Policy, Ministry of Tourism and Creative Economy Republic of Indonesia/Tourism and Creative Economy Agency Republic of Indonesia.", "type": "List item" }, { "left": 174, "top": 416, "width": 289, "height": 200, "page_number": 25, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "IN PRESS", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 792, "width": 14, "height": 15, "page_number": 26, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "76", "type": "Page footer" }, { "left": 306, "top": 792, "width": 223, "height": 15, "page_number": 26, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Indonesia’s Spice-Based Gastrodiplomacy", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 71, "width": 455, "height": 47, "page_number": 26, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Oktavia, M. H. (2021, April 11). CNN names Indonesia’s soto ayam among World’s 20 best soups. Kompas.com . https://go.kompas.com/read/2021/04/11/040751474/cnn- names-indonesias-soto-ayam-among-worlds-20-best-soups?page=all", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 124, "width": 458, "height": 47, "page_number": 26, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Olomuyiwa, A. A. (2021) Future Image Investment Products from Indonesia. Presentation on Webinar “Thirty Years of Indonesia-Namibia Diplomatic Relations: Towards a Dynamic Economic Partnership on 10 May 2021, Windhoek, Namibia.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 177, "width": 454, "height": 31, "page_number": 26, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Peter, K. V. (Ed.). (2004). Handbook of Herbs and Spices Volume 2 . Sawston: Woodhead Publishing Limited.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 215, "width": 454, "height": 31, "page_number": 26, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pham, M. J. (2013). Food as communication: A case study of South Korea’s gastrodiplomacy. Journal of International Service, 22 (1), 1–22.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 252, "width": 455, "height": 47, "page_number": 26, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Phillips, A. (2016). Beyond Bandung: The 1955 Asian-African Conference and its legacies for international order. Australian Journal of International Affairs , 70 (4), 329-341. https://doi.org/10.1080/10357718.2016.1153600", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 305, "width": 456, "height": 47, "page_number": 26, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Purnomo, A. P., Somantri, G. R. & Adnan, R. S. (2023). “Local Food” consumption: Does locality matter? Journal of ASEAN Studies, 11 (1), 1-20, https: / /doi.org/10.21512/ jas.v11i1.7537", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 358, "width": 458, "height": 47, "page_number": 26, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Quinlan, G. (2019, November 27). Australia and Indonesia: Speech to Jakarta foreign correspondents club. Australian Embassy Indonesia. https://indonesia.embassy.gov. au/jakt/AR19_003.html", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 412, "width": 454, "height": 46, "page_number": 26, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Rahman, F. (2018). Negeri rempah-rempah: Dari masa bersemi hingga gugurnya kejayaan rempah-rempah. Patanjala, 11 (3), 347–362. https://dx.doi.org/10.30959/patanjala. v11i3.527", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 465, "width": 454, "height": 30, "page_number": 26, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ramadhani, A., Yuliana, E. A., Sari, K., & Permata, Q. O. (2020). Diplomasi Indonesia melalui Indomie terhadap Nigeria. Global & Policy , 8 (1) , 51–64. https://doi.org/10.", "type": "List item" }, { "left": 107, "top": 496, "width": 103, "height": 15, "page_number": 26, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "33005/jgp.v8i01.2171", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 518, "width": 455, "height": 46, "page_number": 26, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Rendang kembali masuk daftar makanan terbaik dunia versi CNN. (2021, May 5). CNN . https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20210505125719-262-638829/rendang- kembali-masuk-daftar-makanan-terbaik-dunia-versi-cnn", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 571, "width": 454, "height": 15, "page_number": 26, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Rockower, P. S. (2012). Recipes for gastrodiplomacy. Place Branding and Public Diplomacy , 8 (3),", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 587, "width": 231, "height": 15, "page_number": 26, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "235–246. http://dx.doi.org/10.1057/pb.2012.17", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 608, "width": 454, "height": 31, "page_number": 26, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Rockower, P. S. (2020). A guide to gastrodiplomacy. In Nancy, S. & N. J. Cull (Eds.). Routledge Handbook of Public Diplomacy. New York: Routledge.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 646, "width": 455, "height": 46, "page_number": 26, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Saptandari, P. & Yuniarti, M.D. (2022). Diplomasi budaya rempah menghangatkan hubungan kerja sama Indonesia ke negara-negara Afrika. In W. E. Pratignyo, S. Sjahril, A. M. Karnida, A. Hadiman, D. Ariastuti, A. Upiastirin, & C. Beslit. Indonesia- Namibia:", "type": "List item" }, { "left": 107, "top": 693, "width": 421, "height": 31, "page_number": 26, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Membangun Kemitraan, Sinergi, dan Solidaritas (pp. 103 - 114) . Bogor: PT Penerbit IPB Press.", "type": "Text" }, { "left": 174, "top": 496, "width": 79, "height": 120, "page_number": 26, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "IN", "type": "Section header" }, { "left": 253, "top": 416, "width": 210, "height": 120, "page_number": 26, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "PRESS", "type": "Picture" }, { "left": 72, "top": 785, "width": 128, "height": 15, "page_number": 27, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Journal of ASEAN Studies", "type": "Page footer" }, { "left": 513, "top": 785, "width": 11, "height": 15, "page_number": 27, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "77", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 71, "width": 462, "height": 47, "page_number": 27, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sapuan, K. E., & Azizah, N. (2018). Strategi Pemerintah Indonesia Menggunakan Gastrodiplomacy Terhadap Australia (2004 – 2014). [Master’s thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta].", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 124, "width": 455, "height": 62, "page_number": 27, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sartin. (2021). Prospek Restoran Indonesia di Luar Negeri dalam Indonesia Spice Up the World. Presentation presented at the National Seminar of the Launching of Indonesia Spice Up the World, Research Center for Area Studies, National Research and Innovation Agency.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 187, "width": 452, "height": 31, "page_number": 27, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Spanyol promosikan kuliner Indonesia. (2012). Kompas.com. https://tekno.kompas.com/read /2012/12/17/15083697/spanyol-promosikan-kuliner-indonesia", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 225, "width": 454, "height": 15, "page_number": 27, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Spence, C. (2016). Gastrodiplomacy: Assessing the role of food in decision-making. Flavour,", "type": "List item" }, { "left": 107, "top": 240, "width": 264, "height": 15, "page_number": 27, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5 (4), 1–16. https://doi.org/10.1186/s13411-016-0050-8", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 262, "width": 427, "height": 15, "page_number": 27, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Spice it Up. (2015a). Spice it up: Who we are. http://spiceitup.id/who-we-are/#about-us", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 284, "width": 296, "height": 15, "page_number": 27, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Spice it Up. (2015b). Spice it up Indonesia!. http://spiceitup.id", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 305, "width": 455, "height": 31, "page_number": 27, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tarrósy, I. (2016). Indonesia in Africa: Revitalizing Relations. Research paper. ASC Infosheet 29. https://scholarlypublications.universiteitleiden.nl/handle/1887/38988.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 343, "width": 451, "height": 31, "page_number": 27, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Teslik, L. H. (2007). Nation branding explained. Council on Foreign Relations. https://www.cfr.org/backgrounder/nation-branding-explained.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 380, "width": 455, "height": 63, "page_number": 27, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Trihartono, A., Purwowibowo, Santoso, B., Pamungkas, F. Z., & Nisya, C. (2020). The early stage of Indonesia’s gastrodiplomacy: In the middle of nowhere? IOP Conference Series: Earth and Environmental Science 485 , 1-8. https://doi.org/10.1088/1755-1315 /485/1/012008", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 449, "width": 456, "height": 47, "page_number": 27, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Uzo, U., & Nzegwu, L. (2018). Indomie noodles in Africa: Lessons on digital and cultural branding. Emerald Emerging Markets Case Studies , 8 (1), 1-8. http://dx.doi.org/ 10.1108/EEMCS-03-2017-0048", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 502, "width": 455, "height": 47, "page_number": 27, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "vom Brocke, J., Simons, A., Niehaves, B., Riemer, K., Plattfaut, R., & Cleven, A. (2009). Reconstructing the giant: on the importance of rigour in documenting the literature search process. 17 th European Conference on Information Systems (ECIS 2009) , Verona,", "type": "List item" }, { "left": 107, "top": 550, "width": 28, "height": 15, "page_number": 27, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Italy.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 571, "width": 452, "height": 31, "page_number": 27, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Wildan, M. (2016). Program “Spice It Up”. https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditwdb/ program-spice-it-up/", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 609, "width": 457, "height": 46, "page_number": 27, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Wilson, R. (2011). Cocina Peruana Para El Mundo: Gastrodiplomacy, the culinary nation brand, and the context of national cuisine in Peru. Exchange: The Journal of Public Diplomacy, 2 (2), 13–20.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 662, "width": 457, "height": 62, "page_number": 27, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Yayusman, M. S., Yaumidin, U. K., & Mulyasari, P. N. (2023). On considering Australia: Exploring Indonesian restaurants in promoting ethnic foods as an instrument of Indonesian gastrodiplomacy. Journal of Ethnic Foods , 10 (43). https://doi.org/10.1186 /s42779-023-00207-1", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 731, "width": 454, "height": 30, "page_number": 27, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Zhang, J. (2015). The foods of the worlds: Mapping and comparing contemporary gastrodiplomacy campaigns. International Journal of Communication, 9 , 568–591.", "type": "Text" }, { "left": 174, "top": 496, "width": 79, "height": 120, "page_number": 27, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "IN", "type": "Section header" }, { "left": 253, "top": 416, "width": 210, "height": 120, "page_number": 27, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "PRESS", "type": "Picture" } ]
e26cf78b-cb24-6f6f-742a-05c8f96a6a4b
https://jurnal.iainambon.ac.id/index.php/ALT/article/download/2539/1167
[ { "left": 125, "top": 73, "width": 385, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "al- i l t i z a m : J u r n a l P e n d i d i k a n A g a m a I s l a m , Vol. 6, No.2, Desember 2021", "type": "Page header" }, { "left": 303, "top": 775, "width": 21, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "107", "type": "Page footer" }, { "left": 121, "top": 127, "width": 385, "height": 38, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "MOTIVASI MAHASISWI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN IAIN AMBON DALAM MENGGUNAKAN CADAR", "type": "Section header" }, { "left": 158, "top": 180, "width": 310, "height": 33, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Farhanah S N Fattaroeba 1 , Sammad Umarella 2 , Saddam Hussein 3 Program Studi Pendidikan Agama Islam FITK IAIN Ambon email: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 230, "width": 400, "height": 239, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abstract: This study aims to determine the motivation and factors supporting and inhibiting student motivation in using the veil. The research in this thesis uses a mixed method which is a mixed type of research, namely a combination of qualitative and quantitative which produces data in the form of words or sentences and also produces data in the form of numbers or percentages of the observed subjects. The subjects studied were students of the Islamic Religious Education study program, Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, IAIN Ambon, which consisted of 12 female students who still wore the veil. Data collection methods used include interviews, questionnaires and documentation. Based on the results of the study found that: The motivation of students of the Islamic Education Study Program Faculty of Tarbiyah and Teacher Training IAIN Ambon in using the veil is divided into two, namely intrinsic motivation which includes: mastery goals and need for achievement and extrinsic motivation which includes: expectations of authority from family, expectations educational authority, hope from friends and fear of failure. The supporting factors, namely: positive support from family, invitations from friends, and often watching studies related to the virtues of using the veil. There are also inhibiting factors, namely: the fear of being ostracized, as well as negative assumptions from the family regarding the veil, a less supportive living environment. Furthermore, based on the percentage count processed using quantitative analysis, it was found that the level of motivation of students of the Islamic Religious Education Study Program, Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, IAIN Ambon, in using the veil, was in the very high category, with a value of 86.17%.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 483, "width": 169, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Keywords: Motivation, Veiled Student", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 507, "width": 400, "height": 227, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi serta faktor penunjang dan penghambat motivasi mahasiswi dalam menggunakan cadar. Penelitian dalam skripsi ini menggunakan jenis mixed method yang merupakan jenis penelitian campuran, yakni gabungan antara kualitatif dan kuantitatif yang menghasilkan data dalam bentuk kata- kata atau kalimat dan juga menghasilkan data berupa angka-angka atau persentase dari subjek yang diamati. Subjek yang diteliti ialah mahasiswi program studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Ambon yang terdiri sebanyak 12 orang mahasiswi yang masih menggunakan cadar. Metode pengumpulan data yang digunakan di antaranya ialah wawancara, kuesioner dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian menemukan bahwa: Motivasi Mahasiswi Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Ambon dalam menggunakan cadar terbagi menjadi dua yaitu motivasi intrinsik yang meliputi: mastery goal dan need for achivment dan motivasi ekstrinsik yang meliputi: harapan otoritas dari keluarga, harapan otoritas pendidikan, harapan dari teman dan fear of failur . Adapun faktor penunjang, yaitu: adanya dukungan positif dari keluarga, ajakan dari teman, dan sering menonton kajian yang berkaitan keutamaan menggunakan cadar. Faktor penghambat juga, yaitu: adanya rasa was-was takut dikucilkan, serta anggapan yang negatif dari keluarga terkait cadar, lingkungan tempat tinggal yang kurang mendukung. Selanjutnya, berdasarkan hitungan persentase yang diolah menggunakan analisis kuantitatif ditemukan bahwa tingkat motivasi mahasiswi Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu", "type": "Text" }, { "left": 125, "top": 73, "width": 385, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "al- i l t i z a m : J u r n a l P e n d i d i k a n A g a m a I s l a m , Vol. 6, No.2, Desember 2021", "type": "Page header" }, { "left": 303, "top": 775, "width": 21, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "108", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 126, "width": 399, "height": 20, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tarbiyah dan Keguruan IAIN Ambon dalam menggunakan cadar, berada pada kategori sangat tinggi, dengan nilai 86,17%.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 161, "width": 192, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kata kunci : Motivasi, Mahasiswi Bercadar", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 173, "width": 99, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 194, "width": 400, "height": 135, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Menutup aurat dari pandangan orang lain hukumnya wajib. Aurat wajib ditutup dengan pakaian yang dapat menghalangi kulit dari pandangan, baik terbuat dari kain, kulit, kertas, tumbuh-tumbuhan maupun bahan baku lain yang yang bisa digunakan sebagai penutup (Abdul Wahhab Abdus Salam Thawilah,2007:167). Dalam al- Qur’an telah dijelaskan mengenai perintah menutup aurat bagi muslimah yaitu pada surah Al-Ahzab ayat 59 yang berbunyi:", "type": "Text" }, { "left": 133, "top": 336, "width": 377, "height": 18, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ۚ َّنِهِبيِبََٰلَج نِم َّنِهْيَلَع َنيِنْدُي َنيِنِمْؤُمْلٱ ِءَٰٓاَسِن َو َكِتاَنَب َو َك ِج ََٰو ْزَ ِِلّ لُق ُّىِبَّنلٱ اَهُّيَأَََٰٰٓي نَأ ََٰٰٓىَنْدَأ َكِلََٰذ", "type": "Text" }, { "left": 501, "top": 360, "width": 9, "height": 17, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ْعُي", "type": "Section header" }, { "left": 332, "top": 360, "width": 182, "height": 18, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "اًمي ِح َّر ا ًروُفَغ ُ َّللَّٱ َناَك َو ۗ َنْيَذ ْؤُي َلََف َنْف َر", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 387, "width": 400, "height": 66, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Terjemahnya: Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri- istri orang mukmin, “Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 470, "width": 401, "height": 135, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada dasarnya, jilbab ialah busana muslimah terusan panjang yang menutupi seluruh badan kecuali wajah, tangan dan kaki dan itu semua terkait dengan tuntunan syariat diwajibkan nya para muslimah menutup aurat ( Genta Muslimah, 2020:124). Sedangkan secara etimologis jilbab berasal dari bahasa Arab ‘jalaba’ yang berarti menghimpun atau membawa. Istilah jilbab digunakan pada negeri-negeri berpenduduk muslim lain sebagai jenis pakaian dengan penamaan berbeda-beda. Di India dan Pakistan disebut pardeh , di Libya disebut m ilayat, di Irak disebut abaya , di Turki disebut charshaf , dan tudung di Malaysia, sementara di negara Arab- Afrika disebut hijab (Fakta Agama, 2015:343).", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 621, "width": 404, "height": 115, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Merujuk pada surah al-Ahzab ayat 59 yang terdapat kata mengenai jilbab, hal tersebut ditujukan kepada pemaknaan pada pakaian panjang dan longgar, yaitu pakaian yang tidak menonjolkan bentuk lekuk tubuh dari si pemakai. Dan pada perkembangan selanjutnya, jilbab ini kemudian memiliki posisi penting yaitu sebagai simbol identitas sekaligus resistensi (Amany Lubis, dkk,2018:138).", "type": "Text" }, { "left": 125, "top": 73, "width": 385, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "al- i l t i z a m : J u r n a l P e n d i d i k a n A g a m a I s l a m , Vol. 6, No.2, Desember 2021", "type": "Text" }, { "left": 303, "top": 775, "width": 21, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "109", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 127, "width": 400, "height": 73, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Adapun kebolehan melihat auratnya seorang wanita muslim adalah pada mereka yang masih memiliki hubungan nasab atau yang disebut sebagai mahram. Sebagaimana Allah Subhanahu wa ta’ala telah berfirman dalam surah an-Nur ayat 31:", "type": "Text" }, { "left": 110, "top": 207, "width": 400, "height": 18, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "َرَهَظ اَم َّلَِإ َّنُهَتَني ِز َنيِدۡبُي َلَ َو َّنُهَجو ُرُف َن ۡظَف ۡحَي َو َّنِه ِر ََٰصۡبَأ ۡنِم َن ۡضُضۡغَي ِتََٰنِم ۡؤُمۡلِِل لُق َو ۖاَهۡنِم", "type": "Text" }, { "left": 110, "top": 231, "width": 401, "height": 18, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "َأ َّنِهِتَلوُعُبِل َّلَِإ َّنُهَتَني ِز َنيِدۡبُي َلَ َو َّۖنِهِبوُيُج َٰىَلَع َّنِه ِرُمُخِب َنۡب ِر ۡضَيۡل َو ِءَٰٓاَباَء ۡوَأ َّنِهِئَٰٓاَباَء ۡو", "type": "Text" }, { "left": 110, "top": 255, "width": 400, "height": 19, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "َٰٓيِنَب ۡوَأ َّنِهِن ََٰو ۡخِإ َٰٓيِنَب ۡوَأ َّنِهِن ََٰو ۡخِإ ۡوَأ َّنِهِتَلوُعُب ِءَٰٓاَنۡبَأ ۡوَأ َّنِهِئَٰٓاَنۡبَأ ۡوَأ َّنِهِتَلوُعُب َّنِهِئَٰٓاَسِن ۡوَأ َّنِهِت ََٰوَخَأ", "type": "Text" }, { "left": 346, "top": 279, "width": 164, "height": 18, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ْوُأ ِرۡيَغ َنيِعِبََّٰتلٱ ِوَأ َّنُهُن ََٰمۡيَأ ۡتَكَلَم اَم ۡوَأ", "type": "Text" }, { "left": 110, "top": 279, "width": 236, "height": 18, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "َٰىَلَع ْاو ُرَه ۡظَي ۡمَل َنيِذَّلٱ ِلۡفِِطلٱ ِوَأ ِلاَج ِِرلٱ َنِم ِةَب ۡرِ ۡلۡٱ يِل", "type": "Text" }, { "left": 155, "top": 304, "width": 355, "height": 19, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ِ َّللَّٱ ىَلِإ ْا َٰٓوُبوُت َو َّۚنِهِتَني ِز نِم َنيِف ۡخُي اَم َمَلۡعُيِل َّنِهِلُج ۡرَأِب َنۡب ِر ۡضَي َلَ َو ِۖءَٰٓاَسِِنلٱ ِت ََٰر ۡوَع", "type": "Text" }, { "left": 110, "top": 304, "width": 45, "height": 17, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "َهُّيَأ اًعيِمَج", "type": "Picture" }, { "left": 392, "top": 328, "width": 118, "height": 18, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ِلۡفُت ۡمُكَّلَعَل َنوُنِم ۡؤُمۡلٱ َنوُح ٣١", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 354, "width": 400, "height": 204, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Terjemahnya: Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra- putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki- laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang- orang yang beriman, agar kamu beruntung.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 582, "width": 401, "height": 156, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Aurat dikatakan sebagai suatu kemaluan dan semua hal yang dapat menimbulkan rasa malu apabila terlihat. Aurat merupakan perhiasan yang wajib ditutupi dari orang-orang yang tidak berhak untuk melihatnya dan atau menikmatinya (Anna Mariana,2011:15). Sama halnya dengan wajah, meskipun pada bagian ini masih menjadi perbincangan yang tiada habis-habisnya karena beberapa ulama berpendapat wajah bukanlah termasuk aurat yang wajib ditutupi, namun beberapa ulama juga berpendapat tidak ada pengharaman dalam menutup wajah. Tersebab", "type": "Text" }, { "left": 125, "top": 73, "width": 385, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "al- i l t i z a m : J u r n a l P e n d i d i k a n A g a m a I s l a m , Vol. 6, No.2, Desember 2021", "type": "Page header" }, { "left": 303, "top": 775, "width": 21, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "110", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 127, "width": 400, "height": 114, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "wajah merupakan tempat awal di mana sesiapa saja bisa menikmatinya dengan leluasa sehingga banyaknya timbul rasa suka seseorang itu berawal dari paras yang dilihat dan sering kali dapat menjadi fitnah. Oleh karena itu, penggunaan cadar atau niqab menjadi suatu keharusan bagi wanita-wanita muslimah yang dikhawatirkan karena dari wajahnya dapat menimbulkan fitnah.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 249, "width": 401, "height": 116, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Niqab merupakan istilah syar’i untuk cadar (Ulfha, 2011:18) yaitu sejenis kain yang digunakan untuk menutupi seluruh wajah kecuali daerah mata. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, cadar diartikan sebagai kain penutup kepala atau muka (bagi perempuan) yang dikenakan oleh sebagian muslimah sebagai kesatuan dengan jilbab (hijab) (Nujood Ali dan Delphine Minoui,2019:218).", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 375, "width": 400, "height": 259, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan merupakan salah satu Fakultas yang berada di Institut Agama Islam Negeri Ambon dan sebagai lembaga yang berada di bawah naungan Departemen Agama dimana segala aturan maupun tata cara yang dipakai tentunya bercirikan keislaman. Salah satunya dalam hal berpakaian bahwasanya di IAIN Ambon menetapkan aturan bagi semua wanita muslimah harus mengenakan pakaian yang dapat menutup aurat mereka secara sempurna dari kepala sampai kaki, yakni memakai khimar/kerudung, tidak memakai celana ketat dan harus memakai kaos kaki. Aturan ini memberi dampak positif terhadap mahasiswi yang memang sadar akan pentingnya menutup aurat sebagai identitas dan kewajiban mutlak kaum wanita muslim, bahkan dengan seiring berjalannya waktu, ada yang belajar mengenakan cadar.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 644, "width": 400, "height": 94, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kebiasaan menggunakan cadar ini pun semakin diminati para wanita muslimah. Fenomena ini terlihat pada kalangan mahasiswi di IAIN Ambon, terkhusus di Program Studi Pendidikan Agama Islam sehingga hal ini menjadikan kesan yang positif bagi orang-orang yang mengerti dan paham mengenai penggunaan cadar itu sendiri, namun akan ada", "type": "Text" }, { "left": 125, "top": 73, "width": 385, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "al- i l t i z a m : J u r n a l P e n d i d i k a n A g a m a I s l a m , Vol. 6, No.2, Desember 2021", "type": "Page header" }, { "left": 303, "top": 775, "width": 21, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "111", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 127, "width": 400, "height": 93, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "pandangan negatif juga bagi orang-orang yang belum paham tentang cadar. Sehingga penggunaan cadar masih menjadi sesuatu yang dipandang sebelah mata oleh sebagian masyarakat atau orang-orang yang belum begitu memahami betul mengenai pentingnya penggunaan cadar.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 230, "width": 400, "height": 425, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Seringnya muncul anggapan bahwa cadar bukanlah ajaran Islam melainkan hanya sebuah budaya dari Timur Tengah, ada juga yang menganggap bahwa wanita bercadar identik dengan teroris maupun paham radikalisme, karena kerap kali dijumpai aksi terorisme yang terekspos di Indonesia selalu pelakunya dikaitkan dengan sosok agamis, kaum celana cingkrang, jenggot panjang dan jilbab bercadar, dan masih banyak yang lainnya juga sehingga menimbulkan konsep mispersepsi terhadap wanita yang menggunakan cadar, artinya adanya suatu anggapan yang berlebihan atau kurangnya pemahaman terhadap wanita yang menggunakan cadar. Anggapan-anggapan semacam itu perlu diluruskan agar tidak membuat wanita-wanita yang niatannya ingin hijrah memakai cadar menjadi khawatir menggunakannya. Dan tentunya dalam memaknai sesuatu hal, tidak bisa hanya melihat pada satu sudut pandang, seperti halnya anggapan orang-orang terhadap penggunaan cadar yang dinilai sebagai sesuatu yang berlebihan. Perihal menutup wajah memang bukanlah wajib, namun penggunaan cadar juga bukanlah perbuatan yang berlebihan, karena hal itu merupakan keutamaan yang juga dilakukan oleh istri-istri nabi dan sebagian sahabat wanita pada zaman itu dan setelahnya. Hanya saja penggunaan cadar memang harus diperhatikan sesuai kondisi yang bagaimana serta kapan dibolehkannya menggunakan cadar.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 665, "width": 401, "height": 73, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penulis melihat, bahwasanya mahasiswi yang menggunakan cadar di Program Studi Pendidikan Agama Islam FITK IAIN Ambon hanya beberapa saja. Berdasarkan data yang peneliti temukan bahwasanya yang masih menggunakan cadar sebanyak 12 orang terhitung dari", "type": "Text" }, { "left": 125, "top": 73, "width": 385, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "al- i l t i z a m : J u r n a l P e n d i d i k a n A g a m a I s l a m , Vol. 6, No.2, Desember 2021", "type": "Page header" }, { "left": 303, "top": 775, "width": 21, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "112", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 127, "width": 401, "height": 155, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "angkatan 2017 sampai dengan angkatan 2020, padahal kalau sesuai pengamatan yang pernah peneliti amati sebelum-sebelumya, jika dihitung mahasiswi yang bercadar jumlahnya bisa lebih dari segitu, namun sekarang mereka sudah tidak memakainya lagi. Ini menjadi perhatian yang menarik bagi penulis sendiri selaku peneliti untuk mencari tahu dari mereka yang masih bertahan, mencari tahu mengenai apa yang membuat mereka ingin menggunakan cadar dan juga mempertahankan memakainya hingga sekarang.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 292, "width": 401, "height": 301, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada dasarnya setiap individu yang ingin mencapai suatu keinginan atau tujuan dan mempertahankan tujuannya pastinya membutuhkan atau dipengaruhi oleh yang namanya motivasi. Begitu pula dalam penggunaan cadar, pastinya banyak sekali hambatan atau kendala yang dihadapi dalam setiap prosesnya, yang seiring berjalannya waktu satu per satu pun akan terseleksi dengan sendirinya, siapa yang bertahan dan siapa yang tidak lagi. Oleh tersebab itu, segala perbuatan atau aktivitas individu yang dilakukannya, baik itu penting maupun kurang penting, baik yang beresiko maupun tidak, pastinya motivasi menjadi salah satu sumber pijakannya. Motivasi yang menjadi pendorong bagi individu melakukan sesuatu sehingga ini menyangkut mengapa individu bertindak demikian dan apa yang menjadi tujuannya melakukan itu. Untuk itu, peneliti ingin berusaha mencari tahu jawaban sebenarnya apa yang membuat mereka mengambil keputusan itu. Bisa jadi ia didorong oleh kemauannya sendiri atau dari keluarga maupun lingkungan tempat tinggalnya atau yang lainnya.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 603, "width": 55, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "METODE", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 623, "width": 401, "height": 73, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jenis penelitian ini merupakan penelitian mixed method dengan teknik pengumpulan data yang dipakai pada penelitian ini adalah wawancara, angket dan dokumentasi serta menggunakan dua teknik analisis data juga yakni secara kualitatif juga kuantitatif.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 706, "width": 39, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "HASIL", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 727, "width": 292, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Motivasi Mahasisiwi dalam Menggunakan Cadar", "type": "Section header" }, { "left": 125, "top": 73, "width": 385, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "al- i l t i z a m : J u r n a l P e n d i d i k a n A g a m a I s l a m , Vol. 6, No.2, Desember 2021", "type": "Text" }, { "left": 303, "top": 775, "width": 21, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "113", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 127, "width": 400, "height": 73, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dalam penyajian data mengenai motivasi mahasisiwi dalam menggunakan cadar yang diperoleh dari hasil wawancara dan penyebaran angket kepada 12 orang mahasiswi bercadar adalah sebagaimana berikut.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 209, "width": 173, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "a. Motivasi intrinsik bercadar", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 230, "width": 400, "height": 73, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Motivasi intrinsik ialah motivasi yang berasal dari dalam diri pribadi, yakni demi menjaga muru’ah sebagai seorang muslimah. Hal ini sejalan dengan pernyataan Ona La Tiwu, Mahasiswi Program Studi Pendidikan Agama Islam, Semester 2:", "type": "Text" }, { "left": 142, "top": 311, "width": 372, "height": 178, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "“Saya berniat menggunakan cadar dari sejak SMA kelas 1, hanya saja baru bisa terealisasikan saat masuk kuliah karena hal semacam ini tidak sepenuhnya didukung oleh pihak keluarga, ada yang mendukung dan ada yang tidak. Motivasi tersebut muncul dari dalam hati saya, saya tertarik akan penggunaan cadar yang bisa melindungi diri kita dari hal yang tidak baik (menjaga kehormatan), saya percaya bahwa dengan menggunakan cadar saya bisa mengubah pribadi yang dulu tidak baik menjadi lebih baik lagi, walau memang saya bukan terlahir dari keluarga yang begitu paham sekali tentang agama, namun bukan berarti saya tidak punya kesempatan untuk belajar menggali hal-hal ini, apalagi saya sekarang menempuh pendidikan di perguruan tinggi yang basicnya PAI, ini membuat saya makin mencoba mendalami ilmu agama sa ya.”", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 513, "width": 400, "height": 52, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Selain itu, penggunaan cadar juga merupakan bentuk upaya untuk beribadah atau menjalankan syariat Islam, seperti disampaikan oleh Diati, Mahasiswi Program Studi Pendidikan Agama Islam, Semester 8:", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 573, "width": 365, "height": 165, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "“Cadar itu unik yang mana fungsi cadar itu sendiri ialah melindungi perempuan dari pandangan laki-laki, dari fitnah ataupun godaan- godaan lainnya. Di sini saya mengambil madzhab Syafi’i, yaitu bahwa hukum cadar wajib bagi perempuan karena seluruh bagian tubuhnya merupakan aurat sehingga motivasi saya menggunakan cadar yang pertama yaitu penjagaan terhadap muru’ah saya dan membantu menjaga pandangan dari kaum laki-laki dengan kata lain adanya keinginan untuk merasa aman, baik dari fitnah maupun perbuatan tercela lainnya. Alasan berikutnya, karena menggunakan cadar merupakan salah satu sunnah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam. Yang terakhir, insyaa Allah saya ingin menghadiahkan apa yang saya miliki hanya kepada mahram saya kelak.”", "type": "Text" }, { "left": 125, "top": 73, "width": 385, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "al- i l t i z a m : J u r n a l P e n d i d i k a n A g a m a I s l a m , Vol. 6, No.2, Desember 2021", "type": "Text" }, { "left": 303, "top": 775, "width": 21, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "114", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 127, "width": 400, "height": 52, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Motivasi selanjutnya ialah keinginan adanya sebuah perubahan, seperti dipaparkan oleh Rafini A Lewenusa, Mahasiswi Program Studi Pendidikan Agama Islam, Semester 8:", "type": "Text" }, { "left": 142, "top": 186, "width": 372, "height": 110, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "“Menurut saya pribadi, kalau pakai cadar itu rasanya adem, sopan dan hal ini termasuk syariat Islam juga, enak, nyaman dan terjaga. Keputusan saya bercadar pun didukung sepenuhnya oleh pihak keluarga sehingga menguatkan diri saya untuk tetap memakainya dan terlebih motivasi dalam diri saya yang mana keinginan adanya sebuah perubahan dalam hidup. Karena kalau dalam hidup tidak punya keinginan untuk berubah, rasanya hidup ini berjalannya monoton.”", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 313, "width": 400, "height": 114, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Selain itu, ada kedua partisipan menggunakan cadar karena motif kebutuhan. Partisipan bernama Asma Rafida Tanasy, Mahasiswi Program Studi Pendidikan Agama Islam, Semester 8 memaknai bahwa hukum cadar bukan hanya perkara sunnah, namun bagian dari kebutuhan wajib bagi ketenangan jiwanya. Sebagaimana sesuai dengan keterangannya sebagai berikut.", "type": "Text" }, { "left": 142, "top": 435, "width": 372, "height": 289, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "“Pada mulanya saya berpikir bahwa cadar merupakan suatu hal yang fanatik akan agama dan merupakan sebuah budaya dari Timur Tengah namun pada saat sudah memasuki bangku perkuliahan, saya mulai belajar bahwasanya keberadaan cadar menjadi eksistensi tersendiri sebagai kebutuhan khusus bagi perempuan. Saya selalu belajar untuk mengutamakan yang wajib. Motivasi saya yang pertama ialah bahwa menutup aurat hukumnya wajib sedangkan hukum bercadar adalah sunnah. Akan tetapi bagi saya hukum bercadar bukan hanya sebatas sunnah melainkan merupakan kebutuhan wajib. Jadi saya berpikir bahwa menjalankan sesuatu bukan hanya sebatas kewajiban namun juga kebutuhan karena memang saya benar-benar butuh hal itu karena saya merasa tenang, tidak merasa risih walau cadar selalu dipermasalahkan keberadaannya, kemudian lokasi keberadaan saya yang selalu dikelilingi dengan teman-teman yang juga sepemikiran dengan saya. Mereka juga menggunakan cadar, karena pada hakikatnya bahwa berteman dengan orang yang baik, kita akan menjadi baik tentunya. Orangtua pun mendukung, walau pada awalnya sempat risih dan kaget tapi lama kelamaan mereka juga menyetujui. Yang pada intinya saya melakukannya karena saya merasa tenang dan banyak sisi positif bagi diri saya.”", "type": "Text" }, { "left": 125, "top": 73, "width": 385, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "al- i l t i z a m : J u r n a l P e n d i d i k a n A g a m a I s l a m , Vol. 6, No.2, Desember 2021", "type": "Text" }, { "left": 303, "top": 775, "width": 21, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "115", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 127, "width": 400, "height": 73, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sedangkan partisipan yang satunya lagi menjadikan cadar sebagai kebutuhan rasa aman pada dirinya. Berikut penjelasan oleh Siti Aminah Souwakil, Mahasiswi Program Studi Pendidikan Agama Islam, Semester 2:", "type": "Text" }, { "left": 142, "top": 207, "width": 372, "height": 123, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "“Sebelum menggunakan cadar saya sering merasa risih ketika berjalan di tempat umum, merasa tidak aman karena gangguan- gangguan kecil yang saya dapati di jalan. Setelah saya menggunakan cadar, mereka lebih menghargai saya, merasa segan ketika mereka ingin mengganggu saya dan saya memutuskan untuk menggunakan cadar karena keinginan hati saya sejak dulu, adanya niat yang terbesit kuat di diri saya sampai sekarang ini. Jadi, seberanggapan apapun mereka di luar sana tentang saya, selama hati saya tidak goyah maka saya tidak peduli apa kata mereka.”", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 354, "width": 179, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "b. Motivasi ekstrinsik bercadar", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 375, "width": 400, "height": 135, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Adapun faktor lain yang memperkuat keputusan menggunakan cadar ialah bersumber dari motivasi ekstrinsik, bahwa motif bercadar didasarkan atas rasa ketertarikan terhadap orang lain yang sudah lebih dulu menggunakan cadar, sehingga memancing para partisipan untuk menggunakan cadar sebagai bagian dari sunnah. Seperti yang disampaikan oleh Rukija Umagapa, Mahasiswi Program Studi Pendidikan Agama Islam, Semester 4:", "type": "Text" }, { "left": 142, "top": 518, "width": 372, "height": 220, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "“Sebenarnya sejak SMA sudah terbesit niat menggunakan cadar, namun baru terealisasikan pada saat di jenjang perkuliahan, karena baru mendapat izin dari pihak keluarga. Saya termotivasi menggunakan cadar ini pun karena kekaguman saya terhadap Ibunda Aisyah dan Fatimah Azzahra, dan juga dorongan dari lingkungan serta ada juga dari kalangan artis seperti umi pipik. Saya berpendapat bahwa cadar itu sunnah dan ketika perempuan menggunakannya akan merasa terlindungi dan membuat nyaman si pemakai karena sebelum saya pakai cadar, teman-teman lawan jenis kadang kalau bergaul sama saya itu dekat sekali kayak gak ada batasan gitu. Oleh karena saya sudah menggunakan cadar, maka ada dampak positif yang saya dapatkan dan saya berusaha mempertahankan dengan memuhasabah diri bahwa kalau saya sudah menggunakan cadar seperti ini, harus diingat tidak boleh melakukan hal-hal yang dapat menodai nama cadar itu sendiri dan berharap untuk tetap istiqamah di jalan ini.”", "type": "Text" }, { "left": 125, "top": 73, "width": 385, "height": 9, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "al- i l t i z a m : J u r n a l P e n d i d i k a n A g a m a I s l a m , Vol. 6, No.2, Desember 2021", "type": "Page header" }, { "left": 303, "top": 775, "width": 21, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "116", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 127, "width": 400, "height": 52, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": ". Ada juga faktor eksternal berupa ajakan atau saran dari orang lain, sebagaimana keterangan yang dikutip dari Dian Lestari, Mahasiswi Program Studi Pendidikan Agama Islam, Semester 8:", "type": "Text" }, { "left": 142, "top": 186, "width": 372, "height": 179, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "“Saya baru mulai memakai cadar kurang lebih tujuh bulan. Awalnya sebenarnya saya sudah termotivasi dari kakak-kakak sepupu saya. Mereka menyarankan bagusnya kalau saya mau keluar kemana gitu pakai cadar saja biar tidak diganggu sama orang asing/laki-laki. Dan waktu semester 1 pernah pakai cadar sih, tapi bertahan seminggu doang, karena mungkin kurangnya motivasi, belum terlalu diniatkan waktu itu. Akhirnya, seiring berjalannya waktu, munculah keinginan kuat terbesit dalam diri untuk menggunakan cadar karena sadar bahwa hakikatnya seorang perempuan itu alangkah baiknya kecantikannya tersembunyi saja dan ini juga ikut kemauannya seseorang (calon) agar kelak wajah saya hanya boleh ditampakkan padanya. Ia adalah pemberi motivasi khusus sehingga sampai sekarang ini saya masih mempertahankan cadar saya.”", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 451, "width": 378, "height": 31, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Faktor Penghambat dan Penunjang dalam Menggunakan Cadar a. Faktor Penghambat", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 492, "width": 400, "height": 177, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Selanjutnya, dalam mencapai suatu tujuan yang diinginkan, pada setiap prosesnya pasti ada berbagai hal yang harus dilalui oleh individu, entah itu mudah maupun beresiko. Faktor penghambat ialah segala sesuatu, hal-hal, poin-poin yang menjadi penghalang atau masalah yang membuat Untuk itu, kaitannya dengan penggunaan cadar sendiri, individu- individu yang berusaha ke arah ini tentunya menjalani berbagai hambatan, hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara dengan mahasiswi mengenai faktor yang menghambat motivasi mereka menggunakan cadar sebagai berikut. Penjelasan dari Dian Lestari:", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 676, "width": 364, "height": 41, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "“Ada sebagian pihak keluarga yang tidak memberi dukungan karena mereka menganggap bahwa ketika sudah menggunakan cad ar, saya tidak bisa dikenali saat sedang berpapasan di jalan”", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 734, "width": 199, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Adapun penjelasan lain oleh Wa Ino:", "type": "Text" }, { "left": 125, "top": 73, "width": 385, "height": 9, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "al- i l t i z a m : J u r n a l P e n d i d i k a n A g a m a I s l a m , Vol. 6, No.2, Desember 2021", "type": "Page header" }, { "left": 303, "top": 775, "width": 21, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "117", "type": "Page footer" }, { "left": 149, "top": 124, "width": 365, "height": 55, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "“Ibu saya kadang suka dengar orang-orang cerita kalau pakai cadar nanti susah dapat pekerjaan dan ocehan-ocehan lainnya yang keluar dari mulut para tetangga, sehingga ibu saya tidak mau kalau saya sampai menggunakan cadar”", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 196, "width": 228, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Selain itu, Novita Karim juga menjelaskan:", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 207, "width": 365, "height": 55, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "“Faktor penghambatnya awalnya itu terkadang muncul dari diri sendiri, bahwasanya saya akan merasa dan terlihat berbeda, sehingga membuat saya berpikir saya nanti tidak akan merasa percaya diri saat sudah menggunakan cadar”", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 278, "width": 200, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sulistiani Rumata juga menjelaskan:", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 290, "width": 365, "height": 82, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "“Awalnya Ibu saya khawatir, bahwa kalau nanti saya sudah menggunakan cadar, orang-orang akan beranggapan bahwa saya fanatik dan ibu saya menyuruh saya ketika bertemu dengan orangtua tidak perlu menggunakan cadar dan akhirnya saya saat itu memilih menggunakan masker untuk sementara waktu sampai orangtua benar- benar mengizinkan”", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 389, "width": 258, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Mengutip keterangan dari Siti Aminah Souwakil:", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 400, "width": 365, "height": 82, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "“Dulu dari pihak keluarga, terutama Ibu saya belum setuju dengan hal ini dengan alasan kalau saya menggunakan cadar saya seperti orang gila/aneh nantinya, jadi jangan mengikuti hal-hal yang tidak masuk akal kayak begitu dan penggunaan cadar memang masih dianggap tabu di lingkungan sekitar (kampung saya) sehingga mereka kurang suka melihat perempuan yang mengenakan cadar”", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 499, "width": 258, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dan juga keterangan dari Suciyanti F Tuanaya:", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 511, "width": 365, "height": 54, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "“Dari keluarga menganggap penggunaan cadar merupakan bid’ah, cadar disebut aliran garis keras, pelakunya dianggap sebagai teroris dan hal negatif lainnya, sehingga membuat motivasi saya kadang down kalau dengar- dengar hal begitu”", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 582, "width": 400, "height": 156, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan hasil wawancara di atas, faktor penghambat motivasi ada yang berasal dari dalam diri pribadi berupa kecemasan/kekhawatiran responden akan takut tidak diterimanya dalam lingkungan keluarga maupun lingkungan sekitar dan juga faktor penghambat dari luar, berbagai tanggapan negatif, cemoohan, cerita orang-orang yang tidak benar tentang cadar sehingga pihak keluarga responden pun terpengaruh akan hal itu yang membuat kurangnya ada dukungan keluarga dalam memotivasi anak-anak mereka menggunakan cadar.", "type": "Text" }, { "left": 125, "top": 73, "width": 385, "height": 9, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "al- i l t i z a m : J u r n a l P e n d i d i k a n A g a m a I s l a m , Vol. 6, No.2, Desember 2021", "type": "Page header" }, { "left": 303, "top": 775, "width": 21, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "118", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 127, "width": 119, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "b. Faktor Penunjang", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 147, "width": 400, "height": 73, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Adalah segala sesuatu yang dapat membantu, mendukung, memberi efek positif untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Faktor penunjang motivasi dalam menggunakan cadar sebagaimana hasil wawancara dengan beberapa mahasiswi sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 230, "width": 105, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Megawati Sanmas:", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 242, "width": 365, "height": 82, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "“Motivasi saya menggunakan cadar ini didukung penuh oleh pihak keluarga dan juga teman-teman di lingkungan saya, mungkin karena memang mereka sudah paham arti penting dari penggunaan cadar itu sendiri, dan hukumnya bagaimana sehingga jika memang hal ini baik pada diri saya, maka dipandang baik juga oleh keluarga saya”", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 340, "width": 133, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Keterangan dari Wa Ino:", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 352, "width": 365, "height": 54, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "“Ketika ibu saya memarahi saya menggunakan cadar, kakak saya selalu berusaha untuk beri pemahaman sebagai bentuk pembelaan terhadap saya dan ditambah dengan dukungan dari teman-teman saya”", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 409, "width": 205, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Selain itu, Novita Karim menjelaskan:", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 421, "width": 365, "height": 68, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "“Salah satu faktornya ialah karena seringnya menonton ceramah tentang kematian, dari sini saya selalu dibuat sadar bahwa esok ketika telah meninggalkan dunia ini, yang kita tinggalkan adalah amal ibadah dan semua hal akan dipertanggungjawabkan dan faktor lainnya dukungan dari orangtua”", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 520, "width": 205, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penjelasan dari Siti Aminah Souwakil:", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 531, "width": 364, "height": 27, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "“Menonton syiar Islam tentang penggunaan cadar dan mencari tahu hukum cadar itu sendiri. Ini menjadi motivasi pendukung saya.”", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 575, "width": 215, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dan juga mengutip keterngan dari Diati:", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 587, "width": 365, "height": 54, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "“Faktor pendukung motivasi saya menggunakan cadar yaitu dari beberapa sahabat, sepupu dan lingkungan pertemanan saya, mereka selalu memberi nasehat, mengajak untuk mari hijrah bersama- sama.”", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 658, "width": 400, "height": 94, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan hasil wawancara di atas, faktor penunjang motivasi dalam menggunakan cadar yaitu adanya kesadaran individu akan hakikat tujuan sebenarnya diciptakan manusia ke dunia ini, dukungan dari orangtua yang memang sudah paham akan cadar, dukungan dari saudara maupun teman-teman yang selalu berusaha mengajak kepada hal-hal", "type": "Text" }, { "left": 125, "top": 73, "width": 385, "height": 9, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "al- i l t i z a m : J u r n a l P e n d i d i k a n A g a m a I s l a m , Vol. 6, No.2, Desember 2021", "type": "Page header" }, { "left": 303, "top": 775, "width": 21, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "119", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 127, "width": 400, "height": 31, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "positif serta tontonan syiar/kajian Islami yang menambah semangat para responden untuk menggunakan cadar.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 168, "width": 400, "height": 73, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Selanjutnya, dari hasil penyebaran kuesioner kepada 12 orang mahasiswi bercadar, kuesioner yang kembali berjumlah 11, sehingga data dari hasil kuesioner yang dapat diolah ialah 11 kuesioner maka peneliti dapat mengetahui tingkat motivasi bercadar sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 287, "top": 251, "width": 53, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "TABEL.1", "type": "Text" }, { "left": 115, "top": 265, "width": 396, "height": 38, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Rekapitulasi Data Persentase dari Hasil Tes tentang Tingkat Motivasi Mahasiswi Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Ambon dalam Menggunakan Cadar", "type": "List item" }, { "left": 110, "top": 306, "width": 409, "height": 405, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "No Item Persentase Alternativ Jawaban Jumlah Sangat Setuju Setuju Kurang setuju Tidak setuju F P F P F P F P F P 1 9 81,82 % 2 18,18% 0 0% 0 0% 11 100% 2 11 100% 0 0% 0 0% 0 0% 11 100% 3 7 63,64 % 4 36,36% 0 0% 0 0% 11 100% 4 10 90,90 % 1 9,10% 0 0% 0 0% 11 100% 5 6 54,55 % 5 45,45% 0 0% 0 0% 11 100% 6 4 36,36 % 7 63,64% 0 0% 0 0% 11 100% 7 4 36,36 % 1 9,10% 3 27,27 % 3 27,27 % 11 100% 8 8 72,73 % 3 27,27% 0 0% 0 0% 11 100% 9 3 27,27 % 4 36,36% 4 36,36 % 0 0% 11 100% 10 0 0% 5 45,45% 0 0% 6 54,55 % 11 100% 11 4 36,36 % 7 63,64% 0 0% 0 0% 11 100% 12 11 100% 0 0% 0 0% 0 0% 11 100% Jumla h 77 700% 39 354,55 % 7 63,63 % 9 81,82 % 11 100%", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 735, "width": 292, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dari tabel rekapitulasi di atas dapat diketahui bahwa:", "type": "Text" }, { "left": 125, "top": 73, "width": 385, "height": 9, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "al- i l t i z a m : J u r n a l P e n d i d i k a n A g a m a I s l a m , Vol. 6, No.2, Desember 2021", "type": "Page header" }, { "left": 303, "top": 775, "width": 21, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "120", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 127, "width": 286, "height": 197, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Alternatif jawaban sangat setuju sebanyak : 77 Alternatif jawaban setuju sebanyak : 39 Alternatif jawaban kurang setuju sebanyak : 7 Alternatif jawaban tidak setuju sebanyak : 9 Maka diperoleh hasil: Sangat Setuju : 77 x 4 = 308 Setuju : 39 x 3 = 117 Kurang setuju : 7 x 2 = 14 Tidak setuju : 9 x 1 = 9 Jumlah : 132 455", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 333, "width": 113, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Maka diperoleh nilai:", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 354, "width": 44, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "F = 455", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 375, "width": 95, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "N = 132 x 4 = 528", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 396, "width": 400, "height": 31, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Selanjutnya untuk mengetahui tingkat motivasi mahasiswi dalam menggunakan cadar dapat diperoleh dengan rumus:", "type": "Text" }, { "left": 222, "top": 435, "width": 180, "height": 63, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "P = 𝐹 𝑁 𝑥 100 P = 455 528 𝑥 100 = 45.500 528 = 86,17%", "type": "Formula" }, { "left": 113, "top": 505, "width": 401, "height": 218, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dari rekapitulasi data hasil kuesioner di atas dapat diungkapkan bahwa motivasi mahasiswi prodi PAI dalam menggunakan cadar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor intrinsik ( mastery goal dan need for achivment ) dan faktor ekstrinsik (harapan otoritas dari keluarga, teman, pendidikan serta fear of failur ) dengan besar persentase adalah delapan puluh enam koma tujuh belas persen dan termasuk pada kategori “Sangat Tinggi”, karena hasil perhitungan diperoleh berada di antara delapan puluh satu persen sampai dengan seratus persen. Ini artinya bahwa mereka mencoba menggunakan cadar dan tetap mempertahankan cadarnya karena peran andil motivasi mereka yang terbilang sangat tinggi, baik timbul dari faktor motivasi internal maupun eksternal.", "type": "Text" }, { "left": 125, "top": 73, "width": 385, "height": 9, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "al- i l t i z a m : J u r n a l P e n d i d i k a n A g a m a I s l a m , Vol. 6, No.2, Desember 2021", "type": "Page header" }, { "left": 303, "top": 775, "width": 21, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "121", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 127, "width": 89, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 147, "width": 401, "height": 32, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Analisa Data tentang Motivasi Mahasiswi Program Studi Pendidikan Agama Islam FITK IAIN Ambon dalam Menggunakan", "type": "List item" }, { "left": 128, "top": 189, "width": 37, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Cadar", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 209, "width": 400, "height": 53, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap mahasiswi Program Studi Pendidikan Agama Islam yang bercadar, maka dapat diketahui bahwa:", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 271, "width": 364, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1) Cadar sebagai bentuk perlindungan diri/kehormatan diri", "type": "List item" }, { "left": 167, "top": 290, "width": 303, "height": 13, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "(muru’ah dan izzah) bagi hakikat seorang wanita muslim", "type": "List item" }, { "left": 149, "top": 311, "width": 364, "height": 54, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2) Cadar sebagai bagian dari menjalankan salah satu syari’at Islam yaitu mengikuti sunnah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam", "type": "List item" }, { "left": 149, "top": 375, "width": 364, "height": 32, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3) Dapat menumbuhkan rasa aman, nyaman dan tenang bagi si pemakai", "type": "List item" }, { "left": 149, "top": 416, "width": 364, "height": 32, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4) Menyadarkan kita agar selalu ingat bahwa ada batasan dalam pergaulan dengan lawan jenis/bukan mahram", "type": "List item" }, { "left": 149, "top": 458, "width": 234, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5) Membantu menjaga pandangan laki-laki", "type": "List item" }, { "left": 149, "top": 478, "width": 311, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "6) Mempercantik diri dengan menutup semua pintu fitnah", "type": "List item" }, { "left": 149, "top": 499, "width": 364, "height": 32, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "7) Alternativ untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah Subhananu wa ta’ala", "type": "List item" }, { "left": 149, "top": 540, "width": 184, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "8) Menimbulkan kepercayaan diri", "type": "List item" }, { "left": 149, "top": 561, "width": 177, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "9) Mengurangi kerusakan moral", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 582, "width": 400, "height": 135, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dalam penelitian ini, para partisipan sudah mengetahui dan menyadari secara tekstual dasar hukum bercadar, artinya mereka paham bahwa hukum cadar di kalangan para ulama ada yang menganggap sunnah, mubah, makruh, bahkan wajib. Namun begitu, hal yang paling utama bagi para partisipan ialah benar-benar menyadari bahwa wajib hukumnya bagi setiap wanita muslimah mengenakan jilbab/hijab bukan atas dasar karena berstatus sedang menempuh pendidikan sebagai", "type": "Text" }, { "left": 125, "top": 73, "width": 385, "height": 9, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "al- i l t i z a m : J u r n a l P e n d i d i k a n A g a m a I s l a m , Vol. 6, No.2, Desember 2021", "type": "Page header" }, { "left": 303, "top": 775, "width": 21, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "122", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 127, "width": 400, "height": 31, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "mahasiswi di IAIN Ambon, akan tetapi jatuh wajibnya ini bagi semua wanita yang sudah baligh.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 168, "width": 400, "height": 32, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sebagaimana firman Allah mengenai hukum wajibnya berjilbab dalam surah al-ahzab ayat 59 berikut ini:", "type": "Text" }, { "left": 504, "top": 207, "width": 7, "height": 17, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "َأَََٰٰٓي", "type": "Text" }, { "left": 154, "top": 207, "width": 349, "height": 18, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "َكِلََٰذ ۚ َّنِهِبيِبََٰلَج نِم َّنِهْيَلَع َنيِنْدُي َنيِنِمْؤُمْلٱ ِءَٰٓاَسِن َو َكِتاَنَب َو َك ِج ََٰو ْزَ ِِلّ لُق ُّىِبَّنلٱ اَهُّي", "type": "Text" }, { "left": 110, "top": 207, "width": 45, "height": 17, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "نَأ ََٰٰٓىَنْدَأ", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 231, "width": 182, "height": 18, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "اًمي ِح َّر ا ًروُفَغ ُ َّللَّٱ َناَك َو ۗ َنْيَذ ْؤُي َلََف َنْف َرْعُي", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 258, "width": 400, "height": 66, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Terjemahnya: Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri- istri orang mukmin, “Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 345, "width": 400, "height": 34, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sebagaimana juga Allah Subhanahu wa ta’ala telah berfirman dalam surah An Nur ayat 31:", "type": "Text" }, { "left": 110, "top": 386, "width": 400, "height": 18, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "َرَهَظ اَم َّلَِإ َّنُهَتَني ِز َنيِدْبُي َلَ َو َّنُهَجو ُرُف َنْظَفْحَي َو َّنِه ِر ََٰصْبَأ ْنِم َنْضُضْغَي ِتََٰنِمْؤُمْلِِل لُق َو ۖ اَهْنِم", "type": "Text" }, { "left": 462, "top": 411, "width": 48, "height": 18, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "َنْب ِرْضَيْل َو", "type": "Text" }, { "left": 110, "top": 411, "width": 352, "height": 18, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ِءَٰٓاَباَء ْوَأ َّنِهِئَٰٓاَباَء ْوَأ َّنِهِتَلوُعُبِل َّلَِإ َّنُهَتَني ِز َنيِدْبُي َلَ َو ۖ َّنِهِبوُيُج َٰىَلَع َّنِه ِرُمُخِب", "type": "Text" }, { "left": 199, "top": 435, "width": 311, "height": 19, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "َٰٓىِنَب ْوَأ َّنِهِن ََٰوْخِإ َٰٓىِنَب ْوَأ َّنِهِن ََٰوْخِإ ْوَأ َّنِهِتَلوُعُب ِءَٰٓاَنْبَأ ْوَأ َّنِهِئَٰٓاَنْبَأ ْوَأ َّنِهِتَلوُعُب", "type": "Text" }, { "left": 110, "top": 435, "width": 84, "height": 18, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ََٰوَخَأ َّنِهِئَٰٓاَسِن ْوَأ َّنِهِت", "type": "Picture" }, { "left": 110, "top": 459, "width": 400, "height": 18, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ِِطلٱ ِوَأ ِلاَج ِِرلٱ َنِم ِةَب ْرِ ْلۡٱ ىِل ۟وُأ ِرْيَغ َنيِعِبََّٰتلٱ ِوَأ َّنُهُن ََٰمْيَأ ْتَكَلَم اَم ْوَأ َٰىَلَع ۟او ُرَهْظَي ْمَل َنيِذَّلٱ ِلْف", "type": "Text" }, { "left": 110, "top": 483, "width": 400, "height": 19, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ِم َنيِفْخُي اَم َمَلْعُيِل َّنِهِلُج ْرَأِب َنْب ِرْضَي َلَ َو ۖ ِءَٰٓاَسِِنلٱ ِت ََٰر ْوَع ُت َو ۚ َّنِهِتَني ِز ن َهُّيَأ اًعيِمَج ِ َّللَّٱ ىَلِإ ۟ا َٰٓوُبو", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 507, "width": 104, "height": 18, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "َنوُحِلْفُت ْمُكَّلَعَل َنوُنِم ْؤُمْلٱ", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 534, "width": 400, "height": 204, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Terjemahnya: Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra- putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki- laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang- orang yang beriman, agar kamu beruntung.", "type": "List item" }, { "left": 125, "top": 73, "width": 385, "height": 9, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "al- i l t i z a m : J u r n a l P e n d i d i k a n A g a m a I s l a m , Vol. 6, No.2, Desember 2021", "type": "Text" }, { "left": 303, "top": 775, "width": 21, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "123", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 127, "width": 400, "height": 73, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dapat diketahui bahwasanya berdasarkan ayat di atas tidak hanya dijelaskan tentang wajibnya menutup aurat menggunakan jilbab, tapi juga menjelaskan apa saja batasan-batasan yang merupakan aurat, yakni seluruh tubuh wanita kecuali wajah dan telapak tangan.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 209, "width": 400, "height": 115, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Masih dalam pembahasan yang sama tentang aurat, para ulama pun memiliki pendapatnya masing-masing dalam mengkategorikan perihal aurat. Ada beberapa ulama mengatakan bahwa seluruh tubuh wanita dari ujung kaki sampai kepala merupakan aurat kecuali area mata, sedangkan wajah ialah aurat yang harus ditutupi agar kemungkinan hal-hal yang tidak diinginkan bisa dihindari.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 333, "width": 400, "height": 156, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Cadar/niqab bisa dijadikan alternativ bagi wanita muslimah yang ingin menutup wajahnya demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Penggunaan cadar memang tidak dijelaskan dalam al- Qur’an mengenai apa hukumnya, namun hal ini juga tidak menjadikan cadar sebagai sesuatu yang salah untuk ditiru, karena jelas pada zaman Rasulullah Saw para istri-istri nabi ada yang mengenakan cadar. Ini menjadi sumber pijakan para respoden untuk menerapkan sunnah Rasul yang menjadi bagian dalam syari’at Islam.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 499, "width": 400, "height": 177, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Eksistensi cadar sendiri, selain sebagai penutup wajah banyak juga dampak positif yang didapatkan. Mengambil simpulan dari laporan hasil wawancara para responden, bahwa dengan menggunakan cadar kita sebagai wanita muslimah yang kodratnya harus terjaga dari fitnah, bisa lebih sadar akan batasan kita ketika bergaul dengan teman lawan jenis, bahkan lawan jenis bisa lebih menghargai dan segan jika ingin berdekatan dengan kita, dan selain dari diri kita sendiri yang punya kesadaran akan batasan itu, dengan cadar kita juga bisa membuat orang lain sadar akan batasan mereka tanpa kita mengatakannya secara langsung.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 685, "width": 400, "height": 53, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Wanita muslimah yang mencoba belajar menggunakan cadar pun tidak terlepas dari berbagai hambatan atau rintangan, sehingga ada yang sudah tidak sanggup melaluinya yang akhirnya berhenti menggunakan", "type": "Text" }, { "left": 125, "top": 73, "width": 385, "height": 9, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "al- i l t i z a m : J u r n a l P e n d i d i k a n A g a m a I s l a m , Vol. 6, No.2, Desember 2021", "type": "Page header" }, { "left": 303, "top": 775, "width": 21, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "124", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 127, "width": 400, "height": 176, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "cadar, maka alangkah bersyukurnya para wanita yang masih mempertahankan cadarnya hingga sekarang ini, apalagi zaman yang semakin penuh dengan tipu daya. Para wanita yang masih menggunakan cadar, sebenarnya tidak terlepas dari motivasinya juga. Kita perlu perhatikan bahwa pengaruh motivasi dalam hidup ini menjadi hal yang penting demi membangun kehidupan ke arah yang lebih baik. Motivasi dalam menggunakan cadar bisa muncul dari mana saja, entah itu dari dukungan keluarga, keterpanggilan niat hati yang kuat atau bahkan mengikuti sosok yang menjadi panutan.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 313, "width": 401, "height": 156, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Di dalam agama Islam, kedudukan wanita sangat dimuliakan dan wanita merupakan sosok yang harus diberi perhatian lebih dari segi pengetahuan agama karena wanita dengan agama yang baik kelak akan melahirkan generas-generasi yang baik pula bahkan eksistensi wanita sudah dijelaskan secara jelas dalam al- Qur’an dengan nama surahnya sendiri yaitu An-Nisa sehingga bagi wanita yang sadar hal ini, ia akan berusaha belajar membenahi diri, menjaga muru’ah, izzah maupun iffahnya dan semata- semata mencari ridha Allah Subhanahu wa ta’ala.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 479, "width": 401, "height": 52, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Analisa Data tentang Faktor Penunjang dan Penghambat Motivasi Mahasiswi Program Studi Pendidikan Agama Islam FITK IAIN Ambon dalam Menggunakan Cadar", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 541, "width": 102, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "a. Faktor penunjang", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 568, "width": 400, "height": 67, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Adalah segala sesuatu yang dapat membantu, mendukung, memberi efek positif untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Faktor penunjang dapat dilihat dari sisi internal dan juga eksternal.", "type": "Text" }, { "left": 128, "top": 651, "width": 385, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1) Faktor penunjang motivasi dalam menggunakan cadar dari sisi internal,", "type": "List item" }, { "left": 142, "top": 679, "width": 242, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "yakni dari dalam individu sendiri sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 142, "top": 704, "width": 371, "height": 13, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "a) Poin tentang “kematian”. Bahwasanya kematian adalah sebaik-baiknya", "type": "List item" }, { "left": 156, "top": 734, "width": 357, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "pengingat, ini membuat individu selalu dibuat sadar bahwa kehidupan di", "type": "Text" }, { "left": 125, "top": 73, "width": 385, "height": 9, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "al- i l t i z a m : J u r n a l P e n d i d i k a n A g a m a I s l a m , Vol. 6, No.2, Desember 2021", "type": "Page header" }, { "left": 303, "top": 775, "width": 21, "height": 11, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "125", "type": "Page footer" }, { "left": 156, "top": 127, "width": 357, "height": 94, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "dunia hanya sementara dan tujuan manusia diciptakan hanyalah untuk beribadah kepada Allah, maka alangkah ruginya jika kita tidak berusaha mengumpulkan pundi-pundi amal ibadah untuk bekal di akhirat-Nya kelak.", "type": "Text" }, { "left": 142, "top": 237, "width": 371, "height": 66, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "b) Selain itu dukungan keluarga juga menjadi salah satu poin penting di sini, ada keluarga yang memberi dukungan penuh, karena mereka paham bahwa penggunaan cadar merupakan bagian dari syari’at Islam.", "type": "List item" }, { "left": 128, "top": 320, "width": 386, "height": 149, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2) Faktor eksternal, seperti ajakan-ajakan hijrah dari teman-teman, mereka selalu mencoba memberi nasehat dan dukungan positif. Selain itu, tontotan tentang cadar yang ada di sosial media juga menjadi salah satu faktor penunjang motivasi mereka dalam menggunakan cadar, seperti ceramah tentang hukum penggunaan cadar itu sendiri ataupun sosok-sosok bercadar yang dikagumi.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 486, "width": 111, "height": 11, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "b. Faktor penghambat", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 513, "width": 400, "height": 94, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Merupakan segala sesuatu, hal-hal, poin-poin yang menjadi penghalang atau masalah yang membuat lambat atau bahkan ketidakberhasilan ketercapaian tujuan yang diinginkan. Faktor ini juga dilihat dari dua sisi, yakni internal dan eksternal.", "type": "Text" }, { "left": 128, "top": 624, "width": 88, "height": 11, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1) Faktor internal", "type": "List item" }, { "left": 142, "top": 651, "width": 371, "height": 66, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "a) Awalnya berpikir jika sudah menggunakan cadar nantinya membuat diri menjadi terlihat berbeda dan dibuat khawatir tentang apa yang selanjutnya terjadi atau apa pendapat orang lain nantinya, sehingga", "type": "List item" }, { "left": 125, "top": 73, "width": 385, "height": 9, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "al- i l t i z a m : J u r n a l P e n d i d i k a n A g a m a I s l a m , Vol. 6, No.2, Desember 2021", "type": "Page header" }, { "left": 303, "top": 775, "width": 21, "height": 11, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "126", "type": "Page footer" }, { "left": 156, "top": 127, "width": 357, "height": 38, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "timbulnya keresahan/keraguan dalam diri sendiri untuk mau tidaknya menggunakan cadar.", "type": "Text" }, { "left": 142, "top": 182, "width": 371, "height": 38, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "b) Selanjutnya kurangnya dukungan keluarga, mereka menganggap bahwa penggunaan cadar merupakan bid’ah, cadar disebut aliran garis keras,", "type": "List item" }, { "left": 156, "top": 237, "width": 357, "height": 94, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "pelakunya dianggap sebagai teroris dan hal negatif lainnya. Selain itu, pihak keluarga berpikir bahwa ketika sudah menggunakan cadar, nantinya tidak bisa mengenali anggota keluarganya saat sedang berpapasan di jalan.", "type": "Text" }, { "left": 128, "top": 348, "width": 95, "height": 11, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2) Faktor eksternal", "type": "List item" }, { "left": 142, "top": 375, "width": 371, "height": 122, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "a) Isu-isu yang kurang bagus yang diceritakan oleh orang-orang di luar tentang cadar, terlebih di lingkungan sekitar tempat tinggal, seperti kalau pakai cadar nanti susah dapat pekerjaan sehingga membuat sebagian pihak keluarga terutama orangtua ragu untuk mengizinkan anak mereka menggunakan cadar.", "type": "List item" }, { "left": 142, "top": 513, "width": 371, "height": 11, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "b) Karena pada dasarnya faktor lingkungan (tempat tinggal) yang memang", "type": "List item" }, { "left": 156, "top": 541, "width": 357, "height": 66, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "masih menganggap tabu terhadap penggunaan cadar itu sendiri membuat niat menggunakan cadar kadang sedikit susah untuk realisasikan, para pengguna harus mampu beradaptasi dengan suasana yang ada.", "type": "Text" }, { "left": 125, "top": 73, "width": 385, "height": 9, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "al- i l t i z a m : J u r n a l P e n d i d i k a n A g a m a I s l a m , Vol. 6, No.2, Desember 2021", "type": "Page header" }, { "left": 303, "top": 775, "width": 21, "height": 11, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "127", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 127, "width": 83, "height": 11, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "KESIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 154, "width": 401, "height": 53, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan di IAIN Ambon Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Agama Islam, disimpulkan bahwa:", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 216, "width": 400, "height": 32, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "a. Motivasi mahasiswi dalam menggunakan cadar antara lain sebagai berikut:", "type": "List item" }, { "left": 131, "top": 258, "width": 382, "height": 31, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1) Adanya niat yang kuat demi perlindungan diri/kehormatan diri (muru’ah dan izzah) bagi hakikat seorang wanita muslim.", "type": "List item" }, { "left": 131, "top": 297, "width": 382, "height": 33, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2) Mencoba belajar menjalankan salah satu syari’at Islam yaitu mengikuti sunnah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam.", "type": "List item" }, { "left": 131, "top": 340, "width": 382, "height": 32, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3) Adanya rasa aman, nyaman, tenang, dan rasa percaya diri bagi si pemakai.", "type": "List item" }, { "left": 131, "top": 382, "width": 382, "height": 31, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4) Karena ada batasan dalam pergaulan dengan lawan jenis/bukan mahram yang harus dijaga.", "type": "List item" }, { "left": 131, "top": 423, "width": 251, "height": 11, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5) Keinginan membantu menjaga pandangan.", "type": "List item" }, { "left": 131, "top": 444, "width": 371, "height": 11, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "6) Keinginan mempercantik diri dengan menutup semua pintu fitnah.", "type": "List item" }, { "left": 131, "top": 462, "width": 362, "height": 14, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "7) Ingin lebih mendekatkan diri kepada Allah Subhananu wa ta’ala.", "type": "List item" }, { "left": 131, "top": 485, "width": 359, "height": 11, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "8) Adanya saran dan ajakan dari sanak saudara/teman/orang lain.", "type": "List item" }, { "left": 131, "top": 506, "width": 254, "height": 11, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "9) Kekaguman terhadap sosok idola bercadar.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 527, "width": 401, "height": 135, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Selanjutnya melalui data kuesioner yang telah diolah menggunakan analisa kuantitatif mengenai tingkat motivasi mahasiswi prodi PAI dalam menggunakan cadar yang termuat oleh dua faktor yaitu faktor intrinsik ( mastery goal dan need for achivment ) dan faktor ekstrinsik (harapan otoritas dari keluarga, teman, pendidikan serta fear of failur ), menunjukkan keseluruhan hasil persentase berada pada nilai 86,17% dan termasuk pa da kategori “Sangat Tinggi”.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 672, "width": 400, "height": 31, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "b. Adapun faktor penunjang dan penghambat motivasi dalam menggunakan cadar, yaitu:", "type": "List item" }, { "left": 132, "top": 713, "width": 114, "height": 11, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "a. Faktor penunjang", "type": "Text" }, { "left": 125, "top": 73, "width": 385, "height": 9, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "al- i l t i z a m : J u r n a l P e n d i d i k a n A g a m a I s l a m , Vol. 6, No.2, Desember 2021", "type": "Page header" }, { "left": 303, "top": 775, "width": 21, "height": 11, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "128", "type": "Page footer" }, { "left": 149, "top": 127, "width": 364, "height": 31, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1) Pribadi selalu teringat tentang kematian yang menjadi hal utama dalam mengumpulkan pundi-pundi amal ibadah.", "type": "List item" }, { "left": 149, "top": 168, "width": 364, "height": 32, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2) Adanya dukungan positif (diberi kebebasan untuk menggunakan cadar) oleh keluarga/sanak saudara lainnya.", "type": "List item" }, { "left": 149, "top": 209, "width": 365, "height": 32, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3) Lingkungan sekitar/lingkungan pertemanan yang selalu memberi motivasi.", "type": "List item" }, { "left": 149, "top": 251, "width": 364, "height": 31, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4) Mengikuti atau menonton ceramah/kajian/syiar tentang penggunaan cadar.", "type": "List item" }, { "left": 132, "top": 292, "width": 125, "height": 12, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "b. Faktor penghambat", "type": "List item" }, { "left": 149, "top": 313, "width": 326, "height": 11, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1) Adanya rasa was-was dalam diri karena takut dikucilkan.", "type": "List item" }, { "left": 149, "top": 333, "width": 364, "height": 74, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2) Selain itu, keluarga juga ada yang tidak mengizinkan karena menganggap cadar adalah sesuatu hal yang tidak masuk akal, aliran garis keras dan khawatir tidak bisa saling mengenal anggota keluarganya ketika berpapasan di jalan.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 416, "width": 117, "height": 11, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 444, "width": 400, "height": 25, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[1] Abdus Salam Thawilah, Abdul Wahhab. Panduan Berbusana Islami , terj. Saefudin Zuhri, Jakarta: Almahira, 2007.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 472, "width": 342, "height": 11, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[2] Agama, Fakta. Islam On The Spot . Jakarta: Wahyu Qolbu, 2015.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 486, "width": 400, "height": 24, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[3] Ali, Nujood dan Delphine Minoui. Nama Saya Nujood Usia 10 dan Janda, terj. Lulu Fitri. Jakarta: PT Pustaka Alvabet, 2019.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 513, "width": 289, "height": 11, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[4] Al-Qur’an Terjemah Al-Hasib. Jakarta Pusat: Samad.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 527, "width": 400, "height": 25, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[5] A Octavia, Shilphy. Motivasi Belajar dalam Perkembangan Remaja . Yogyakarta: Deepublish, 2020.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 555, "width": 400, "height": 24, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[6] Dayana, Indri dan Juliester Marbun. Motivasi Kehidupan . Medan: Guepedia, 2018.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 582, "width": 400, "height": 25, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[7] Efendi, Rinja dan Delita Gustriani. Manajemen Kelas di Sekolah Dasar . Jawa Timur: Qiara Media, 2020.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 610, "width": 400, "height": 25, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[8] E Slavin, Robert. Educational Psychology Theory And Practice. Boston MA: Pearson Education, 2006.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 637, "width": 400, "height": 25, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[9] Hanafi, Halid dkk. Profesionalisme Guru dalam Pengelolaan Kegiatan Pembelajaran di Sekolah . Yogyakarta: Deepublish, 2018.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 665, "width": 400, "height": 39, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[10] Hasim, Djamil. Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi dan Iklim Kerja Terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten Biak Numfor. Pasuruan: CV. Qiara Media, 2019.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 706, "width": 401, "height": 25, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[11] Hilmi, Ahmad. Hukum Cadar Bagi Wanita . Jakarta Selatan: Rumah Fiqih Publishing, 2019.", "type": "List item" }, { "left": 125, "top": 73, "width": 385, "height": 9, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "al- i l t i z a m : J u r n a l P e n d i d i k a n A g a m a I s l a m , Vol. 6, No.2, Desember 2021", "type": "Page header" }, { "left": 303, "top": 775, "width": 21, "height": 11, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "129", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 127, "width": 395, "height": 25, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[12] https://dalamislam.com/hukum-islam/wanita/manfaat-menggunakan-cadar , diakses pada tanggal 26 Juni 2020.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 154, "width": 368, "height": 25, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[13] https://larahijab.com/khimar-adalah-kain-penutup-aurat-yang-syarii/ diakses pada tanggal 23 Februari 2021.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 182, "width": 325, "height": 11, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[14] https://kbbi.web.id/cadar , diakses pada tanggal 24 Juni 2020.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 196, "width": 354, "height": 25, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[15] http://rasto.staf.upi.edu/2016/03/14/proses-motivasi-menurut-para- ahli/#_ftnref5, diakses pada tanggal 11 Juni 2020.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 223, "width": 397, "height": 25, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[16] https://republika.co.id/berita/p52h7m396/kala-curiga-menghantui-cadar-di- kampus-islam.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 251, "width": 400, "height": 39, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[17] https://womantalk.com/fashion/articles/jangan-keliru-ini-bedanya-hijab- jilbab-niqab-cadar-burqa-dan-khimar-xvMvJ diakses pada tanggal 23 Februari 2021.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 292, "width": 400, "height": 39, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[18] Lubis, Amany dkk. Ketahanan Keluarga dalam Perspektif Islam, Pandangan Komisi Pemberdayaan Perempuan, Remaja dan Keluarga Majelis Ulama Indonesia. Jakarta: Pustaka Cendikiawan Muda, 2018.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 334, "width": 401, "height": 25, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[19] Mariana, Anna. Ketika Allah Swt Lebih Menyayangi Wanita. Bandung: Ruang Kata Imprint Kawan Pustaka, 2011.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 359, "width": 400, "height": 27, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[20] Mujahidin. ‘Cadar: Antara Ajaran Agama Dan Budaya’, JUSPI (Jurnal Sejarah Peradaban Islam) , 3.1 (2019), 11", "type": "Table" }, { "left": 142, "top": 389, "width": 214, "height": 11, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "<https://doi.org/10.30829/juspi.v3i1.3142>.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 403, "width": 400, "height": 25, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[21] Muthahhari, Murthada. Cadar Tuhan Duduk Perkara Hijab Perempuan , terj. Nashib Mustafa . Jakarta: Citra, 2012.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 430, "width": 401, "height": 25, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[22] Muslimah, Genta. Muslimah Antibaper. Sidoarjo: Genta Group Production, 2020.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 456, "width": 400, "height": 14, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[23] Mózo, Beatriz Sanchez, ‘ 済無 No Title No Title’, Journal of Chemical", "type": "List item" }, { "left": 142, "top": 474, "width": 371, "height": 11, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Information and Modeling , 53.9 (2017), 1689–99", "type": "Table" }, { "left": 142, "top": 487, "width": 240, "height": 11, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 501, "width": 339, "height": 11, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[24] Parnawi, Afi. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Deepublish, 2019.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 512, "width": 400, "height": 27, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[25] Qasthalani, M. ‘Konsep Hijab Dalam Islam M. Qasthalani STIT Agus Salim Metro’, 4.01, 143–57.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 543, "width": 280, "height": 11, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[26] Ulfha. Cinta Suci Zalyka. Cilegon: Guepedia, 2018.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 556, "width": 400, "height": 25, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[27] Shihab, Quraish. Jilbab Pakaian Wanita Muslimah . Jakarta: Lentera Hati, 2004.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 584, "width": 400, "height": 25, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[28] Sri Mendari, Anastasya dan Suramaya Suci Kewal . Motivasi Belajar pada Mahasiswa, Jurnal Pendidikan Akutansi Indonesia , 2015, 13(2).", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 609, "width": 401, "height": 55, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[29] Sunadi, Lukman. ‘Pengaruh Motivasi Belajar dan Pemanfaatan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS di SMA Muhammadiyah 2 Surabaya’, Jurnal Pendidikan Ekonomi , 2010, 1–19.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 664, "width": 401, "height": 28, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[30] Sukendro, Gatot dkk. Agustus 2016. “ Nilai Fetisisme Komoditas Gaya Hijab (Kerudung Dan Jilbab) Dalam Busana Muslimah ”. Jurnal", "type": "List item" }, { "left": 142, "top": 694, "width": 372, "height": 25, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sosioteknologi. Vol. 15, No 2, hlm. 243 from https://media.neliti,com/media/publication/131781-none-9a83d205.pdf", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 720, "width": 400, "height": 26, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[31] Umam, Ahmad Khairul. ‘Pandangan Mahasiswi IAIN Palangka Raya Yang Bercadar Tentang Hukum Memakai Cadar’, 2019.", "type": "List item" }, { "left": 125, "top": 73, "width": 385, "height": 9, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "al- i l t i z a m : J u r n a l P e n d i d i k a n A g a m a I s l a m , Vol. 6, No.2, Desember 2021", "type": "Page header" }, { "left": 303, "top": 775, "width": 21, "height": 11, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "130", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 124, "width": 400, "height": 27, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[32] Utama, Topik ‘Topik Utama Cadar, Media, Dan Identitas Perempuan Muslim Oleh : Lintang Ratri’.", "type": "List item" } ]
403d95fb-f89d-55e5-361d-6202635c01fb
https://jmm.ikestmp.ac.id/index.php/maskermedika/article/download/162/138
[ { "left": 355, "top": 39, "width": 159, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 5, Nomor 1, Juni 2017", "type": "Page header" }, { "left": 296, "top": 780, "width": 19, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "232", "type": "Page footer" }, { "left": 93, "top": 88, "width": 426, "height": 35, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN AMBULASI DINI PADA PASIEN POST OPERASI DIRUANG RAWAT INAP RSI SITI KHADIJAH PALEMBANG", "type": "Section header" }, { "left": 200, "top": 149, "width": 212, "height": 24, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sri Hayatunnufus 1 , Yunilda Rosa 2 1 Mahasiswa STIK Siti Khadijah Palembang", "type": "Text" }, { "left": 212, "top": 174, "width": 189, "height": 24, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2 Dosen STIK Siti Khadijah Palembang Email : [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 278, "top": 226, "width": 57, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ABSTRAK", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 239, "width": 443, "height": 136, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Peningkatan kasus pembedahan perlu dibawa operasi, diperlukan ambulasi dini bagi pasien pasca operasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang menghubungkan ambulasi dini terhadap pasien pasca operasi di rawat inap RSUD Siti Khadijah Palembang. Metode kuantitatif melalui pendekatan cross sectional . Teknik sampling yang digunakan dengan accidental sampling. Jumlah sampel adalah 34 responden. Analisis univariat dan bivariat melalui analisis chi-square digunakan untuk menganalisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara skala nyeri dan ambulasi dengan p-value = 0,00, knowledge ambulation dengan p-value = 0.00, dan emotional ambulation dengan p-value = 0.00 Akhirnya diharapkan petugas kesehatan dapat Informasikan pentingnya ambulasi dini kepada pasien sampai menjadi homed untuk menurunkan atrofi otot dan infeksi.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 378, "width": 366, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kata kunci: rasa sakit, pengetahuan, emosi, awal ambulasi pasca operasi", "type": "Text" }, { "left": 275, "top": 416, "width": 64, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ABSTRACT", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 428, "width": 443, "height": 137, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The increase of surgery cases needed to be brought to operation theatre, early ambulation is needed for post-operation patient. The objective of this study was to find out the factors correlate early ambulation to post-operation patient at in-patient ward Siti Khadijah Islamic hospital Palembang. The quantitative method through cross sectional approach was used in this study. The accidental sampling technique was used to select the sample. The total number of the sample was 34 respondents. The univariate and bivariate through chi-square test analysis were used to analyze the data. The result of the study showed that there was a correlation between pain scale and ambulation with p- value = 0.00, knowledge ambulation with p-value = 0.00, and emotion ambulation with p- value = 0.00 Finally, it is hoped that health officer could inform the importance of early ambulation to patient until being homed to decrease muscle atrophy and infection.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 568, "width": 366, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Key word : pain, knowledge, emotion, early ambulation post-operation", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 606, "width": 88, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 121, "top": 625, "width": 42, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Operasi", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 625, "width": 217, "height": 143, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "adalah tindakan pengobatan yang menggunakan cara invasive dengan membuka dan menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani. Pada umumnya operasi dilakukan dengan membuat sayatan serta diakhiri dengan penutupan dan penjahitan luka sayatan atau luka yang", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 606, "width": 205, "height": 48, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "di hasilkan merupakan suatu trauma bagi penderita, dan ini bisa menimbulkan berbagai keluahan dan gejala, (18) .", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 663, "width": 205, "height": 105, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hampir semua jenis operasi setelah 6- 24 jam pertama post operasi pasien dianjurkan untuk melakukan ambulasi di bawah pengawasan untuk memastikan bahwa latihan tersebut dilakukan dengan tepat dan dengan cara", "type": "Text" }, { "left": 355, "top": 39, "width": 159, "height": 14, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 5, Nomor 1, Juni 2017", "type": "Page header" }, { "left": 296, "top": 780, "width": 19, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "233", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 205, "height": 142, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "yang aman ambulasi dini dilakukan secara bertahap , mulai dari latihan napas dalam, latihan lengan dengan rentang gerak, latihan mengangkat tungkai kaki, miring kiri dan miring kanan, duduk ditempat tidur, sampai dengan pasien bisa berdiri disisi tempat tidur (4).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 239, "width": 208, "height": 143, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ambulasi dini merupakan tahapan kegiatan yang dilakukan segera pada pasien post operasi dimulai dari bangun dan duduk disisi tempat tidur sampai pasien turun dari tempat tidur, berdiri dan mulai belajar berjalan dengan bantuan alat sesuai kondisi pasien (4)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 391, "width": 214, "height": 162, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Keuntungan ambulasi dini yaitu menurunkan insiden komplikasi post operasi, memperlancar sirkulasi darah, mengurangi distensi abdomen , konstipasi , meningkatkan ventilasi, mengurangi statis ekresi bronchial pada paru, mencegah terjadinya kontraktur dan mempercepat proses penyembuhan (4) .", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 543, "width": 207, "height": 162, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan ambulasi dini yaitu status kesehatan, nutrisi, emosi, situasi dan kebiasaan, gaya hidup dan pengetahuan (7). Faktor yang mempengaruhi pelaksanaan ambulasi dini adalah nyeri, emosi, situasi dan kebiasaan, keyakinan dan nilai, gaya hidup dan pengetuan (22).", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 88, "width": 119, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "METODE PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 323, "top": 107, "width": 208, "height": 199, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Desain penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode servei analitik dengan menggunakan rancangan cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui distribusi frekuensi yang berhubungan antara variable dimana penggumpulan data variableindependen(Nyeri, engetahuan, Emosi) dan variable dependen (pelaksanaan ambulasi dini pada pasien post operasi)", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 315, "width": 205, "height": 105, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penelitian ini dilakukan di RSI Siti Khadijah Palembang, populasi penelitian ini adalah seluruh pasien post operasi, besar sampel yang digunakan sebanyak 34 orang.Alat ukur penelitian ini adalah kuesioner dan cek list.", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 448, "width": 107, "height": 29, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Teknik Analisa Data Analisa Univariat", "type": "Section header" }, { "left": 323, "top": 486, "width": 205, "height": 86, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi dari semua vaiabel baik variabel yang diteliti variabel indenpenden", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 581, "width": 205, "height": 29, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "(Nyeri,pengetahuan dan emosi) dan dari variable dependen (pelaksanaan", "type": "Table" }, { "left": 323, "top": 619, "width": 205, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ambulasi dini pada pasien post operasi", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 638, "width": 205, "height": 29, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": ".Analisis digunakan untuk mendeskripsikan", "type": "Table" }, { "left": 427, "top": 657, "width": 101, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "variabel dengan", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 676, "width": 205, "height": 29, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "membuat tabel distribusi frekuensi dan persentase", "type": "Text" }, { "left": 355, "top": 39, "width": 159, "height": 14, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 5, Nomor 1, Juni 2017", "type": "Page header" }, { "left": 296, "top": 780, "width": 19, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "234", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 86, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Analisa Bivariat", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 107, "width": 211, "height": 161, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Analisis ini dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan dalam analisis ini dapat dilakukan pengujian statistik dengan Chi Square hasil dari uji Chi square hanya dapat menyimpulkan ada atau tidaknya hubungan antara kelompok atau dengan kata lain hanya dapat menyimpulkan ada tidaknya hubungan dua variabel", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 277, "width": 205, "height": 67, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "katagorik . Dengan menggunakan batas bermakna p-value ≤ 0,05 dan p value > 0,05 terhadap nilai α = 0,05 dengan ketentuan sebagai berikut :", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 351, "width": 199, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1) Bila P value ≤ α = 0.05 maka dapat", "type": "Text" }, { "left": 109, "top": 372, "width": 181, "height": 48, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "disimpulakan bahwa ada hubungan antara variabel independen dan variabel dependen.", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 427, "width": 199, "height": 50, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2) Bila P value > α = 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan", "type": "List item" }, { "left": 109, "top": 467, "width": 182, "height": 29, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "antara variabel independent dan variabel dependen", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 524, "width": 104, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "HASIL PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 543, "width": 205, "height": 48, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Analisis Univariat Pelaksanaan Ambulasi Dini Pada Pasien Post Operasi", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 600, "width": 208, "height": 67, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pelaksanaan Ambulasi Dini Post Operasi Di Ruang Rawat Inap RSI Siti Khadijah Palembang.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 688, "width": 197, "height": 45, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pelaksanaan ambulasi n % Terlaksana 21 61,8 Tidak terlaksana 13 38,2", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 748, "width": 194, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Total 34 100", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 88, "width": 205, "height": 161, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari hasil analisis distribusi frekuensi dari 34 responden pada pasien post operasi yang nyeri ringan yaitu sebanyak 19 (55,9%) respoden lebih tinggi dibandingkan jumlah responden yang nyeri sedang yaitu sebanyak, 12 (35,3%) responden dan sisanya nyeri berat yaitu 3 (8,8%) responden", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 277, "width": 205, "height": 146, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Post Operasi Di Ruang Rawat Inap RSI Siti Khadijah Palembang Pengetahuan n % Baik 22 64,7 Kurang baik 12 35,3 Total 34 100", "type": "Table" }, { "left": 323, "top": 436, "width": 205, "height": 143, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa distribusi frekuensi menunjukkan pengetahuan dari 34 responden yang memiliki pengetahuan baik yaitu 22 (64%) responden lebih tinggi dibandingkan dengan responden yang pengetahuan kurang yaitu 12 (35,3%) responden", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 607, "width": 205, "height": 67, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Distribusi frekuensi responden berdasarkan emosi post operasi di ruang rawat inap RSI Siti Khadijah Palembang.", "type": "Text" }, { "left": 359, "top": 683, "width": 133, "height": 67, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Emosi n % Stabil 21 61,8 Tidak Stabil 13 38,2 Total 34 100", "type": "Table" }, { "left": 355, "top": 39, "width": 159, "height": 14, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 5, Nomor 1, Juni 2017", "type": "Page header" }, { "left": 296, "top": 780, "width": 19, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "235", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 208, "height": 86, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dari tabel diatas didapatkan bahwa dari hasil analisis distribusi frekuensi menunjukkan emosi dari 34 responden yan memiliki emosi stabil yaitu berjumlah 21 (61, 8%) responden", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 88, "width": 205, "height": 48, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "lebih tinggi dibandingkan dengan responden yang emosi tidak stabil yaitu 13(38,2 %) responden", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 202, "width": 89, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Analisis Bivariat", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 220, "width": 443, "height": 29, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hubungan antara nyeri dan pelak sanaan ambulasi dini pada pasien di ruang rawat inap RSI Siti Khadijah Palembang", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 277, "width": 394, "height": 139, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Skala Nyeri Pelaksanaan ambulasi Total Terlaksana Tidak terlaksana n % n % n % Ringan 19 100 0 0 19 100 Sedang 2 16,7 10 83,3 12 100 Berat 0 0 3 100 3 100 Total 21 61,8 13 38,2 34 100", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 420, "width": 205, "height": 124, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Didapat bahwa responden yang skala nyeri ringan yang ambulasinya terlaksana sebanyak 19 responden dari total 19 responden dan Responden yang skala nyeri sedang yang ambulasinya terlaksana berjumlah 2 responden dari jumlah total 12 responden sedangkan", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 420, "width": 205, "height": 124, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "responden ynag skala nyerinya berat tidak ada responden yang ambulasinya terlaksana dari jumlah total 3 orang responden. Hasil statisti uji Chi- Squar diadapt p-value 0,00( p value <0,05 ) artinya ada hubungan antara nyeri dengan pelaksanaan ambulasi dini.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 572, "width": 443, "height": 29, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hubungan Antara Pengatahuan Dan Pelaksanaan Ambulasi Dini Pada Pasien Post Operasi Di Ruang Rawat Inap RSI Siti Khadijah Palembang", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 629, "width": 543, "height": 83, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pengetahuan Pelaksanaan ambulasi Total Terlaksana Tdk terlaksana p n % n % n % Baik 19 86,4 3 13,6 22 100 Kurang 2 16,7 10 83, 12 100", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 731, "width": 489, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Total 21 61,8 13 38,2 34 100", "type": "Text" }, { "left": 355, "top": 39, "width": 159, "height": 14, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 5, Nomor 1, Juni 2017", "type": "Page header" }, { "left": 296, "top": 780, "width": 19, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "236", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 206, "height": 161, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan tabel diatas didapat bahwa responden yang berpengetahuan baik yang ambulasinya terlaksana berjumlah 19 (86.4%) responden dari jumlah total 22 responden dan responden yang berpengetahuan kurang dan ambulasinya terlaksana berjumlah 2 (16,7) responden dari jumlah total 12 responden. Hasi statistik uji Chi-", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 258, "width": 202, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Squaer diadapat p-value 0,00( p value", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 88, "width": 205, "height": 142, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "<0,05 ) artinya ada hubungan antara pengetahuan dengan pelaksanaan ambulasi dini. Dan didapat nilai OR= 31,6 ( CI 95% 4.52-221 ) artinya Responden yang berpengetahuan baik mempunyai peluang sebesar 31,6 kali untuk melakukan ambulasi dini dibanding dengan yang berpengetahuan kurang", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 296, "width": 443, "height": 29, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hubungan Antara Emosi Dan Pelaksanaan Ambulasi Dini Pada Pasien post operasi Di Ruang Rawat Inap RSI Siti Khadijah Palembang", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 353, "width": 387, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Emosi Pelaksanaan ambulasi Total", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 372, "width": 378, "height": 48, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Terlaksana Tidak terlaksana n % n % n %", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 441, "width": 418, "height": 48, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Stabil 19 90,5 2 9,5 21 10 Tidak stabil 2 15,4 11 84,6 13 100 Total 21 61,8 13 38,2 34 100", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 517, "width": 208, "height": 143, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan tabel diatas didapat bahwa responden yang emosinya stabil dan ambulasinya terlaksana berjumlah 19 (90,5) responden dari jumlah total 21 responden dan yang emosinya tidak stabil yang ambulasinya terlaksana berjumlah 2 (15,4%) responden dari jumlah total 13 responden, statistik uji", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 669, "width": 211, "height": 86, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Chi- Squar diadapt p-value 0,00 ( p value < 0,05 ) artinya ada hubungan antara emosi dengan pelaksanaan ambulasi dini. Dan didapat nilai OR= 52.25 ( CI 95%6.42-424) artinya", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 517, "width": 211, "height": 86, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Responden yang mempunayi emosi stabil mempunyai peluang sebesar 52,25 kali untuk melakukan ambulasi dini dibanding dengan yang responden yang mempunyai emosi tidak stabil", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 631, "width": 82, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 323, "top": 669, "width": 205, "height": 67, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hubungan antara nyeri dan pelak sanaan ambulasi dini pada pasien di ruang rawat inap RSI Siti Khadijah Palembang", "type": "Text" }, { "left": 355, "top": 39, "width": 159, "height": 14, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 5, Nomor 1, Juni 2017", "type": "Page header" }, { "left": 296, "top": 780, "width": 19, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "237", "type": "Page footer" }, { "left": 112, "top": 88, "width": 178, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan hasil penelitian yang", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 107, "width": 214, "height": 370, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "dilakukan di RSI Siti Khadijah Palembang didapat kan dari 34 responden pada pasien post operasi pelaksanaan ambulasi dini terlaksana, yaitu sebanyak 21 (61,8%) responden dan 13 (38,2%) responden ambulasi tidak terlaksana. Didapat bahwa responden yang skala nyeri ringan yang ambulasinya terlaksana sebanyak 19 responden, responden yang skala nyeri sedang yang ambulasinya terlaksana berjumlah 2 responden dari jumlah total 12 responden sedangkan responden yang skala nyerinya berat tidak ada responden yang ambulasinya terlaksana dari jumlah total 3 orang responden. Hasil statisti uji Chi- Squar diadapt p- value 0,00( p value <0,05 ) artinya ada hubungan antara nyeri dengan pelaksanaan ambulasi dini.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 486, "width": 205, "height": 276, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Martinah (2009) tentang pelaksanaan ambulasi dini pada pasien post operasi di Rumah Sakit Muhamadiyah Palembang diperoleh data dari 16 penderita post operasi sebagian besar responden yang mengalami nyeri ringan lebih banyak dibandingkan responden yang mengalami nyeri sedang dan berat, masing – masing sebanyak (43,8%) nyeri ringan , (37,4%) nyeri sedang dan (18,8%) nyeri berat. Hasil uji statistik didapat P value = 0,01, dimana p < 0,05 berarti dapat disimpulkan ada hubungan yang", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 88, "width": 205, "height": 29, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "bermakna antara nyeri dengan terlaksananya ambulasi (10)", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 145, "width": 205, "height": 67, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hubungan Antara Pengatahuan Dan Pelaksanaan Ambulasi Dini Pada Pasien Post Operasi Di Ruang Rawat Inap RSI Siti Khadijah Palembang", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 220, "width": 205, "height": 276, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dari hasil penelitian yang dilakukan di RSI Siti Khadijah Palembang dapat dilihat bahwa dari 34 responden pada pasien post operasi responden yang memiliki pengetahuan baik lebih tinggi dari pada responden yang memiliki pengetahuan kurang baik, yaitu 22 (64,7%) responden memiliki pengetahuan baik, dan 12 (35,3%) responden yang memiliki pengetahuan kurang baik dan Hasil uji chi- sguare di peroleh p value 0.001 menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan anatara pengetahuan dan pelaksanaan ambulasi dini pada pasien post operasi.", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 505, "width": 205, "height": 200, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penelitian ini sejalan dengan penelitian Hernawily (2012) tentang faktor yang bekontribusi pada pelaksanaan ambulasi dini pada pasien post operasi fraktur eksrimitas bawah di Rumah Sakit Abdul Muluk Bandar Lampung dengan menggunakan uji chi- square didapat p value 0,038 yaitu terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan responden dengan pelaksanaan ambulasi dini (8)", "type": "Text" }, { "left": 355, "top": 39, "width": 159, "height": 14, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 5, Nomor 1, Juni 2017", "type": "Page header" }, { "left": 296, "top": 780, "width": 19, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "238", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 205, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hubungan Antara Emosi Dan", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 107, "width": 205, "height": 48, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pelaksanaan Ambulasi Dini Pada Pasien post operasi Di Ruang Rawat Inap RSI Siti Khadijah Palembang", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 183, "width": 206, "height": 351, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa dari 34 responden pada pasien post operasi yang memiliki emosi stabil lebih tinggi dari pada pasien yang memiliki emosi tidak stabil , yaitu menggambarkan 23 orang (67,6%) yang memiliki emosi stabil , dan 11 (32,4%) yang memiliki emosi tidak stabil. Hasil uji- square di peroleh p value 0.001 artinya ada hubungan yang signifikan antara dukungan emosi dan pelaksanaan ambulasi dini pada pasien post operasi. Dari hasil analisis di peroleh pula nilai OR =52,25 artinya penderita yang memiliki dukungan emosi stabil berpeluang 52,25 kali melaksanakan ambulasi dini dibandingkan dengan penderita yang memiliki emosi ynag tidak stabil.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 543, "width": 205, "height": 176, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan Hernawily (2012) di Rumah Sakit Abduk muluk Bandar Lampung didapatkan hasil uji chi-square didapatkan p value 0,038, ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara kondisi emosi responden dengan pelaksanaan ambulasi dini pada pasien post operasi (8).", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 88, "width": 130, "height": 29, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 326, "top": 126, "width": 205, "height": 256, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Hasil penelitian didapatkan dari 34 responden ambulasi terlaksana sebanyak 21 (61.8%) dan yang ambulasinya tidak terlaksana berjumlah 13 (38,2%) responden, pengetahuan baik sebanyak 22 (64,7%) dan pengetahuan kurang berjumlah 12 (35,3%) responden , nyeri ringan berjumlah 19 (100%) nyeri sedang 12 (35,3%) dan yang skala nyeri berat 3 (8,8%) responden dan Emosi stabil berjumlah 21 (61,8%) dan emosi tidak stabil berjumlah 13(38,2%).", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 391, "width": 205, "height": 105, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Ada hubungan yang bermakna antara nyeri dengan pelaksanaan ambulasi dini pada pasien post operasi di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang dengan nilai ( P= value 0,001)", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 505, "width": 202, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. Ada hubungan yang bermakna", "type": "Text" }, { "left": 344, "top": 524, "width": 184, "height": 67, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "antara pengetahuan dengan pelaksanaan ambulasi dini pada pasien post operasi di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Islam Siti", "type": "Text" }, { "left": 344, "top": 600, "width": 187, "height": 124, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Khadijah Palembang dengan nilai ( P= value 0,001)Ada hubungan yang bermakna antara emosi dengan pelaksanaan ambulasi dini pada pasien post operasi di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang dengan nilai", "type": "Text" }, { "left": 344, "top": 733, "width": 79, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "( p= value 0,001)", "type": "Table" }, { "left": 355, "top": 39, "width": 159, "height": 14, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 5, Nomor 1, Juni 2017", "type": "Page header" }, { "left": 296, "top": 780, "width": 19, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "239", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 45, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "SARAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 107, "width": 205, "height": 105, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hasil penelitian ini hendaknya dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi perawat dalam pemberian asuhan keperawatan pasien post operasi terutama dalam pelaksanaan ambulasi dini.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 239, "width": 105, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 88, "top": 268, "width": 202, "height": 67, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Agraini. (2014). Faktor-faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan ambulasi dini pada pasien post operasi fraktur : palembang", "type": "List item" }, { "left": 88, "top": 344, "width": 202, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Arikunto, S. (2003). Prosedur", "type": "List item" }, { "left": 106, "top": 363, "width": 184, "height": 29, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penelitian Suatu Pendekatan Praktik . Rineka Cipta: Jakarta", "type": "Table" }, { "left": 88, "top": 401, "width": 202, "height": 29, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. Aziz, A. (2009).Kebutuhan Dasar Manusia, Aplikasi Konsep Dan", "type": "List item" }, { "left": 106, "top": 439, "width": 184, "height": 29, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Proses Keperawatan : Selemba Medika", "type": "Text" }, { "left": 88, "top": 477, "width": 211, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4. Brunner & Suddart, (2002).", "type": "List item" }, { "left": 106, "top": 496, "width": 196, "height": 29, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah (Alih Bahasa", "type": "List item" }, { "left": 106, "top": 534, "width": 126, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Rini,M.A). EGC : Jakarta.", "type": "Text" }, { "left": 88, "top": 553, "width": 202, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5. Brunner & Suddart, (2014). Buku", "type": "List item" }, { "left": 106, "top": 572, "width": 180, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ajar Keperawatan Medikal Bedah", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 591, "width": 164, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Suddart (Edisi 12). EGC : Jakarta", "type": "List item" }, { "left": 88, "top": 610, "width": 202, "height": 29, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "6. Hastono & Sabri, (2014). Statistik Keshatan. Rajawali Pers", "type": "List item" }, { "left": 88, "top": 648, "width": 202, "height": 29, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "7. Hidayat, AA. (2009). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia . Salemba", "type": "List item" }, { "left": 106, "top": 686, "width": 80, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Medika: Jakarta.", "type": "Text" }, { "left": 88, "top": 705, "width": 202, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "8. Hernawily, (2012). Faktor Yang", "type": "List item" }, { "left": 106, "top": 724, "width": 184, "height": 29, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berkonstribusi pada pelaksanaan Ambulasi dini Pasien Fraktur", "type": "Table" }, { "left": 344, "top": 88, "width": 184, "height": 29, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ekstremitas Bawah.Jurnal Keperawatan Volume V111, No", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 126, "width": 202, "height": 104, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "9. Lukman, dan Nurna Ningsih. (2009). Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Muskuloskeletal . Salemba Medika: Jakarta. 10. Martinah.(2009). Pelaksanaan", "type": "Table" }, { "left": 344, "top": 239, "width": 184, "height": 29, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ambulasi dini pada pasien post operasi, Palembang", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 277, "width": 201, "height": 29, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "11. Mansjoer, A. et al. (2000). Kapita Selekta Kedokteran (Edisi 3) Jilid I.", "type": "Text" }, { "left": 344, "top": 315, "width": 184, "height": 29, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Media Ausclapius Fak. Kedoketeran UI: Jakarta.", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 353, "width": 202, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "12. Martono, N. (2014). Metedologi", "type": "List item" }, { "left": 344, "top": 372, "width": 183, "height": 29, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penelitian Kuantitatif . Grafindo Persada: Jakarta.", "type": "Table" }, { "left": 326, "top": 410, "width": 66, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "13. Muttaqin,", "type": "List item" }, { "left": 344, "top": 410, "width": 184, "height": 29, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "A. (2009). Asuhan Keperawatan Klien Dengan", "type": "Table" }, { "left": 344, "top": 448, "width": 183, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gangguan Sistem Muskuloskeletal .", "type": "List item" }, { "left": 344, "top": 467, "width": 69, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "EGC: Jakarta.", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 486, "width": 202, "height": 48, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "14. Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan . PT.Rineka Cipta: Jakarta.", "type": "List item" }, { "left": 326, "top": 543, "width": 220, "height": 48, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "15. __________ . 2010. Metodelogi Penelitian Kesehatan. PT Rineka Cipta : Jakarta", "type": "List item" }, { "left": 326, "top": 600, "width": 205, "height": 29, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "16. __________ . 2012. Metodelogi Penelitian Kesehatan. PT Rineka", "type": "List item" }, { "left": 344, "top": 638, "width": 71, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Cipta : Jakarta", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 657, "width": 202, "height": 29, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "17. Nursalam. (2009). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian", "type": "Text" }, { "left": 344, "top": 695, "width": 106, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ilmu Keperawatan.", "type": "Table" }, { "left": 344, "top": 695, "width": 183, "height": 29, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jakarta : Salemba medika.", "type": "List item" }, { "left": 326, "top": 733, "width": 202, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "18. _____________ . (2014). Konsep", "type": "List item" }, { "left": 344, "top": 752, "width": 184, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dan Penerapan Metodologi", "type": "Table" }, { "left": 355, "top": 39, "width": 159, "height": 14, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 5, Nomor 1, Juni 2017", "type": "Page header" }, { "left": 296, "top": 780, "width": 19, "height": 13, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "240", "type": "Page footer" }, { "left": 106, "top": 88, "width": 51, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penelitian", "type": "Table" }, { "left": 176, "top": 88, "width": 111, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ilmu Keperawatan.", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 107, "width": 130, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jakarta : Salemba medika.", "type": "Text" }, { "left": 88, "top": 126, "width": 202, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "19. Potter Ap & Perry G.A. (1999).", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 145, "width": 184, "height": 48, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses Dan Praktik (Edisi 4 Vol. 2). EGC:Jakarta.", "type": "Text" }, { "left": 88, "top": 202, "width": 208, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "20. Satia, Keyword : post-fraktur", "type": "List item" }, { "left": 106, "top": 220, "width": 196, "height": 29, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "surgery, early ambulation, Bibliography : 37 (2000-2011) .", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 258, "width": 138, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "jurnal diakses 1 maret 2015.", "type": "Text" }, { "left": 88, "top": 277, "width": 202, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "21. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Siti", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 296, "width": 184, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Khadijah Palembang, 2015 Panduan", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 315, "width": 184, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penyusunan Skripsi STIK Siti", "type": "Table" }, { "left": 106, "top": 334, "width": 105, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Khadijah Palembang.", "type": "List item" }, { "left": 88, "top": 353, "width": 203, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "22. Wahid, Abdul. (2013). Asuhan", "type": "List item" }, { "left": 106, "top": 372, "width": 183, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Keperawatan Dengan Gangguan", "type": "List item" }, { "left": 106, "top": 391, "width": 184, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "System Musculoskeletal .Trans Info", "type": "List item" }, { "left": 106, "top": 410, "width": 72, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Media: Jakarta", "type": "Text" }, { "left": 88, "top": 429, "width": 217, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "23. Yanti, Mega. (2009). Analisis", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 448, "width": 184, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Faktor-Faktor Yang", "type": "Table" }, { "left": 106, "top": 467, "width": 184, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Mempengaruhi Ambulasi Dini Pada", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 486, "width": 187, "height": 67, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pasien Pasca Operasi Fraktur Ekstremitas Bawah . Www// researchgate.net/2013/Nov/02. Diakses 8 April 2015", "type": "Text" } ]
554fa7bf-ffcc-4266-f2f0-9fee1edbf7c0
https://jurnal.umt.ac.id/index.php/jieb/article/download/2763/1700
[ { "left": 85, "top": 45, "width": 203, "height": 30, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Al Maal : Journal of Islamic Economics and Banking http://jurnal.umt.ac.id/index.php/jieb E-ISSN", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 67, "width": 41, "height": 40, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vol Hlm DOI : : : :", "type": "Table" }, { "left": 140, "top": 67, "width": 114, "height": 40, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2580 - 3816 2 No. 1 Bulan Juli Tahun 2020 63 - 80 10.31000/almaal.v2i1.2763", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 125, "width": 430, "height": 29, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Systematic Literature Review (SLR): Kompetensi Sumber Daya Insani Bagi Perkembangan Perbankan Syariah Di Indonesia", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 167, "width": 404, "height": 38, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Luluk Latifah 1* , Iskandar Ritonga 2 1,2 Jurusan Ekonomi Syari’ah, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, Surabaya, Indonesia * [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 221, "width": 47, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "A BSTRACT", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 248, "width": 428, "height": 201, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Human resources have an increasingly important role in achieving the objectives of a governmental, private, corporate organization, including sharia banking. This study aims to find out how the development of human resource competencies in Islamic banking in Indonesia is seen from the theoretical and practical order, and how the solution is solved. With the paradigm approach of Systematic Literature Review in journals that have been publicized from 2016 to 2020, the results show that the low level of competence of human resources in Islamic banking in Indonesia both at the theoretical and practical level. sharia. in Indonesia. The solutions provided are: 1) Recruitment, selection and placement of human resources properly adjusted to their skills 2) Pay close attention when recruiting DPS (Sharia Supervisory Board) must really be competent both in terms of sharia and finance. 3) Increasing the role of tertiary institutions especially Islamic tertiary institutions to provide competent human resources by taking into account the existing integrity of sharia banking and being advised by the government as policy maker. 4) Increase the competence of human resources by increasing theoretical and practical aspects. 5) The ability of human resources in modifying Islamic sharia products and understanding of sharia contracts.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 457, "width": 328, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords: Systematic Literature Review; Competence; Human; Banking.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 482, "width": 42, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "A BSTRAK", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 509, "width": 428, "height": 225, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber daya insani mempunyai peranan yang semakin penting dalam pencapaian tujuan suatu organisasi pemerintahan, swasta, perusahaan, termasuk perbankkan syariah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perkembangan kompetensi sumber daya insani pada perbankan syariah di Indonesia dilihat dari tatanan teoritis maupun praktis, dan bagaimana solusi pemecahannya. Dengan pendekatan paradigma Sistematic Literatur Review pada jurnal yang sudah dipubikasikan sejak tahun 2016 sampai tahun 2020 maka didapatkan hasil bahwa masih rendahnya tingkat kompetensi sumber daya insani pada perbankan syariah di Indonesia baik pada tataran teoritis maupun praktis.Rendahnya kompetensi sumber daya insani ini menyebabkan lemahnya kinerja perbankan syariah. di Indonesia. Solusi yang diberikan adalah: 1) Melakukan rekruitmen , seleksi dan penempatan sumber daya insani dengan benar sisesuaikan dengan ketrampilanny 2) Memperhatikan betul saat merekrut DPS (Dewan Pengawas Syariah) harus benar-benar yang berkompeten baik dari sisi syariah maupun keuangan. 3) Meningkatkan peran perguruan tinggi terutama perguruan tinggi Islam untuk menyediakan sumber daya insani yang berkompeten dengan memperhatikan keutuhan yang ada pada perbankan syariah dan di saranai oleh pemerintah selaku pembuat kebijakan. 4) Meningkatkan kompetensi sumber daya insan dengan peningkatan aspek teoritis maupun praktis. 5) Kkemampuan sumber daya insani dalam memodifikasi produk-produk syariah Islam dan pemahaman tentang kontrak-kontrak syariah", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 741, "width": 338, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata kunci : Sistematika Literatur Review; Kompetensi; Insani; Perbankan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 43, "width": 158, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Luluk Latifah, & Iskandar Ritonga", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 787, "width": 14, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "64", "type": "Page footer" }, { "left": 391, "top": 787, "width": 141, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Al Maal, Vol. 2, No. 1, Juli, 2020", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 94, "width": 75, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "P ENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 114, "width": 428, "height": 66, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perbankan syariah di Indonesia masih terus berjuang mempertahankan eksistensinya dalam industri keuangan di Indonesia. Seiring dengan perkembangan perbankkan syariah terdapat permasalahan yang sering dihadapi salah satunya adalah masalah sumber daya insani (Manusia). Hal inilah yang membuat pergerakan industri perbankkan syariah di Indonesia masih melambat (Thalha Alhamid, 2019).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 189, "width": 428, "height": 66, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bila dalam suatu organisasi mempunyai masalah yang berhubungan dengan manajemen sumber daya insani, maka akan mempengaruhi kinerja perkembangan organisasi tersebut, dalam dunia perbankan peran sumber daya insani sangat penting dan strategis, sehingga dibutuhkan sumber daya insani yang kompeten dan professional dalam hal praktek maupun teori", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 264, "width": 428, "height": 80, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pertumbuhan pesat perbankan syariah di Indonesia tidak diimbangi dengan sumber daya insani yang memadai, terutama sumber daya insan yang memiliki latar belakang pengetahuan dalam bidang perbankan syariah. Menurut Rusydiana dalam (Thalha Alhamid, 2019) salah satu faktor yang menjadi penghambat berkembangnya industri perbanakan syariah di Indonesia adalah belum memadainya smber daya manusia yang terdidik dan professional.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 353, "width": 428, "height": 66, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Faktor-faktor yang menjadi penghambat tersebut menurut (Sodiq, 2017) adalah lemahnya pemahaman praktisi bank syariah baik sisi pengembangan bisnis maupun sisi syariah, praktisi hanya bisa menjelaskan apa yang mereka tahu tetapi tidak bisa menjawab apa yang ditanyakan oleh nasabah dan belum memadainya sumber daya insan yang terdidik dan professional.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 428, "width": 429, "height": 93, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Systematic review merupakan metode penelitian yang mengulas kembali mengenai topik tertentu yang menekankan pada pertanyaan tunggal yang telah diidentifkasi secara sitematis, dinilai, diilih dan disimpulkan menurut kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan bukti dari penelitian yang berkualitas yang relevan dengan pertanyaan penelitian. Systematic review merupakan metode penelitian yang sistematis dalam mengidentifikasi literature, eksplisit dalam pernyataan tujuan, bahan dan cara dan berkembang dalam metodologi penelitian serta kesimpulan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 530, "width": 429, "height": 66, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pendekatan systematic Literature review mempunyai keunggulan untuk mendapatkan temuan yang valid dan dapat diaplikasikan dari beberapa sumber penelitian sebelumnya pada suatu fenomena yang spesifik. Tujuan dari penelitian dengan menggunakan pendekatan systematic review ini adalah untuk mengetahui kompetensi sumber daya insane bagi perkembangan perbankan syariah di Indonesia.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 617, "width": 119, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "KAJIAN LITERATUR", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 631, "width": 108, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber Daya Insani", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 658, "width": 431, "height": 52, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Manajemen sumber daya manusia adalah penggabungan antara kata atau konsep manajemen dan sumber daya manusia yang keduanya mempunyai arti yang berbeda. Definisi MSDM (manajemen sumber daya manusia) menurut para pakar dalam Rosidah (2009) adalah:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 719, "width": 428, "height": 25, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1) Moses N. Kiggundu (1989), “Human resource management is the development and utilization of personnel for the effective achievment of individual, or", "type": "Text" }, { "left": 97, "top": 43, "width": 418, "height": 25, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Systematic Literature Review (SLR): Kompetensi Sumber Daya Insani Bagi Perkembangan Perbankan Syariah Di Indonesia", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 787, "width": 143, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Al Maal, Vol. 2, No. 1, Juli, 2020", "type": "Page footer" }, { "left": 520, "top": 787, "width": 14, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "65", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 86, "width": 428, "height": 41, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "organizational, community, national, and international goals and objectives.” MSDM adalah pengembangan dan pemanfaatan pegawai dalam rangka tercapainya tujuan dan sasaran individu, organisasi, masyarakat, bangsa dan internasionalsecara efektif.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 135, "width": 428, "height": 53, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2) Edwin B. Flippo: “MSDM adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengitegrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai berbagai tujuan individu, organisasi dan masyarakat”.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 197, "width": 428, "height": 52, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3) Tulus (1992), “MSDM adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan atas pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerjadengan maksud untuk membantu mencapai tujuan organisasi individu dan masyarakat.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 258, "width": 428, "height": 93, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqarah (2) : 30 yang artinya. “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat :“Sesungguhnya aku hendak menjadikan khalifah di muka bumi.” Mereka berkata : “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman : ”Sesungguhnya aku mengetaui apa yang tidak kamu ketahui.”", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 354, "width": 429, "height": 121, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Manajemen Sumber Daya Insani (MSDI) merupakan bidang dari manajemen umum. Karena sumber daya insani mempunyai peranan yang semakin penting dalam pencapaian tujuan perusahaan maka berbagai pengalaman dan hasil penelitian dalam bidang sumber daya insani dikumpulkan dan didata secara sistematis dalam manajemen sumber daya insani yang bertujuan me-manage atau mengelola sumber daya manusia. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT pada surat Ibrahim (14) : 19 yang artinya : “Tidakkah kamu perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah telah menciptakan langit dan bumi dengan hak? Jika Dia menghendaki, niscaya Dia membinasakan kamu dan menggantimu dengan mahkluk yang baru.”", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 479, "width": 428, "height": 107, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Manusia merupakan insan yang diciptakan oleh Allah SWT sebagai khalifah dimuka bumi untuk beribadah kepada-Nya seperti yang tercantum dalam surat Al- Dzariyat (51) : 56 .” Dalam ayat ini jelas dikatakan bahwa Allah SWT tidaklah menciptakan Jin dan manusia melainkan untuk mengenal-Nya dan menyembah-Nya, hal ini dijelaskan juga dalam Hadits Qudsi yang diriwayatkan oleh Mujahid yang berbunyi : “Aku laksanakan perbendaharaan yang tersembunyi, lalu Aku ingin supaya diketahui, mka Kujadikanlah makhluk, maka dengan adanya ciptaan-Ku itulah mereka mengetahuiku.”", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 610, "width": 106, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perbankan Syariah", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 630, "width": 431, "height": 67, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurut Kashmir dalam Nilam Sari dan Abrrar Amri (2018) Perbankkan adalah setiap perusahaan yang bergerak di bidang perbankan, menghimpun dan menyalurkan dana, artinya kegiatan yang dilakukan oleh lembaga perbankkan selalu berkaitan dengan bidang perbankan, apakah kegiatannya hanya menghimpun atau hanya menyalurkan dana atau bahkan kedua-duanya yakni menghimpun dan menyalurkan dana.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 699, "width": 431, "height": 53, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perbankan syariah mulai eksis di Indonesia saat dikeluarkan UU No.7 tahun 1992 tentang bank yang menerapkan konsep bagi hasil. Bank pertama yang beroperasi secara syariah saat itu adalah Bank Muamalat. Undang-undang perbankan syariah tersebut diperbaharui untuk lebih menyempurnakan dalam perjalanannya yaitu dengan", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 43, "width": 158, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Luluk Latifah, & Iskandar Ritonga", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 787, "width": 14, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "66", "type": "Page footer" }, { "left": 391, "top": 787, "width": 141, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Al Maal, Vol. 2, No. 1, Juli, 2020", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 430, "height": 39, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "UU No.10 Tahun 1998 sebagai amandemen dari UU No.7 Tahun 1992, kemudian pada tahun 2008 diperbaharui lagi dengan UU No.21 Tahun 2008 dan digunakan sebagai regulasi sampai saat ini.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 129, "width": 430, "height": 122, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dari perjalanan regulasi terhadap bank syariah yang memang keberadaannya sangat dinantikan oleh masyarakat Indonesia yang menginginkan bank bebas dari riba (bunga), walaupun juga masih menjadi kontrovesi tentang bunga itu sendiri sehingga sampai detik ini sudah hampir 30 tahun keberadaan perbankan syariah di Indonesia masih belum berkembang dengan pesat. Walaupun saat krisis moneter terjadi pada tahun 1997 – 1998 ketika krus mata uang terjun bebas sehingga mengakibatkan kerugian besar-besaran pada industri keuangan Indonesia terutama perbankan yang banyak di merger justru bank syariah menunjukkan ketangguhannya dengan keuangan yang sehat dan tetap stabil.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 254, "width": 422, "height": 80, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurut OJK Syariah sampai tahun 2018 secara nasional pebankan syariah mempunyai jaringan sebanyak 1.868 BUS (Bank Umum Syariah), 347 UUS (Unit Usaha Syariah), dan 289 BPRS (Bank Pengkreditan Rakyat Syariah). Meskipun mempunyai jaringan cukup banyak namun secara spesifik jaringan kantor perbankan syariah masih sedikit tersebar di beberapa daerah khususnya di Indonesia bagian Timur.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 350, "width": 107, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "M ETODE P ENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 364, "width": 82, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Metode Review", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 385, "width": 428, "height": 94, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini menggunakan pendekatan S ystematic Literature Review (SLR) dengan sumber data berasal dari literatur jurnal terindex yang telah ber-ISSN (International Standard Serial Number) secara elektronik yang telah dipublikasikan melalui internet dengan kode E-ISSN. Pengambilan data dilakukan melalui surfing internet dari google scholars. Populasi data penelitian adalah jurnal dengan fokus sumber daya insani pada perbankan syariah di Indonesia ada sebanyak 13 jurnal teridex dari berbagai publisher atau penerbit jurnal.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 487, "width": 429, "height": 80, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "S ystematic Literature Review (SLR) didefinisikan sebagai proses mengidentifikasi, menilai, dan menafsirkan semua bukti penelitian yang tersedia dengan tujuan untuk memberikan jawaban untuk pertanyaan penelitian tertentu (Kitchenham dan Charters 2007). Tinjauan pustaka ini telah dilakukan sebagai tinjauan pustaka sistematis berdasarkan pedoman asli yang diusulkan oleh Kitchenham dan Charters (2007).", "type": "Text" }, { "left": 97, "top": 43, "width": 418, "height": 25, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Systematic Literature Review (SLR): Kompetensi Sumber Daya Insani Bagi Perkembangan Perbankan Syariah Di Indonesia", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 787, "width": 143, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Al Maal, Vol. 2, No. 1, Juli, 2020", "type": "Page footer" }, { "left": 520, "top": 787, "width": 14, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "67", "type": "Page footer" }, { "left": 156, "top": 88, "width": 286, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Skema 1. Langkah-Langkah Systematic Literature Review (SLR)", "type": "Caption" }, { "left": 85, "top": 486, "width": 429, "height": 149, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada Skema 1, S ystematic Literature Review (SLR) dilakukan dalam tiga tahap: perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan tinjauan literatur. Pada langkah pertama persyaratan untuk tinjauan sistematis diidentifikasi. Kemudian, tinjauan sistematis pada permasalahan perbankan syariah di Indonesia diidentifikasi dan ditinjau. Protokol tinjauan dirancang untuk mengarahkan pelaksanaan tinjauan dan mengurangi kemungkinan bias peneliti. Pada Langkah kedua, ini mendefinisikan pertanyaan penelitian, strategi pencarian, proses seleksi studi dengan kriteria inklusi dan eksklusi, penilaian kualitas, dan akhirnya proses ekstraksi dan sintesis data. Langkah ketiga adalah palaporan dengan menuliskan hasil penelitian berdasarkan literatur yang telah melalui proses langkah pertama dan kedua, kemudian membahasnya dalam hasil penelitian dan menyimpulkannya.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 644, "width": 224, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Research Question (Pertanyaan Penelitian)", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 671, "width": 428, "height": 80, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Research question dibuat untuk menjaga agar systematic review yang dilakukan tetap fokus. Research question disusun dengan bantuan kriteria Populasi (Population), Intervensi (Intervention), Perbandingan (Comparison), Hasil (Outcomes), dan Konteks (Context) yang disinkat dengan PICOC (Kitchenham dan Charters, 2007). Tabel 1. menunjukkan struktur PICOC dari pertanyaan penelitian tentang Sistematic Literatur Review: Kompetensi sumber daya insani pada perkembangan perbankan di Indonesia.", "type": "Text" }, { "left": 248, "top": 216, "width": 104, "height": 7, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Step 3. Mengevaluasi literatur", "type": "Text" }, { "left": 242, "top": 118, "width": 242, "height": 316, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Step 8: Mempersatukan data Step 9. Publikasi hasil penelitian Mulai Step 1. Identifikasi dan memilih literatur Step 2. Mengembangkan literatur Perencanaan STAGE Step 4. Mencari topic utama Step 5. Memilih topic utama Step 6: Extract data Pengumpulan STAGE", "type": "Picture" }, { "left": 255, "top": 354, "width": 122, "height": 7, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Step 7. Menilai kualitas data utama", "type": "Text" }, { "left": 304, "top": 427, "width": 170, "height": 50, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pelaporan STAGE Akh ir", "type": "Picture" }, { "left": 85, "top": 43, "width": 158, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Luluk Latifah, & Iskandar Ritonga", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 787, "width": 14, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "68", "type": "Page footer" }, { "left": 391, "top": 787, "width": 141, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Al Maal, Vol. 2, No. 1, Juli, 2020", "type": "Page footer" }, { "left": 163, "top": 88, "width": 274, "height": 28, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 1. Ringkasan PICOC Kompetensi Sumber Daya Insani Pada Perkembangan Perbankan Di Indonesia", "type": "Section header" }, { "left": 135, "top": 126, "width": 378, "height": 123, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Population Sumber daya manusia, sumber daya insani di perbankan syariah Intervention Rendahnya kualitas sumber daya insani di perbankan syariah, kurangnya kompetensi sumber daya insani, lemahnya pengetahuan sumber daya insani tentang perbankan syariah Comparison n/a Outcomes Kompetensi baik kualitas, dan kuantitas sumber daya insani dalam meningkatkan kinerja perbankan syariah Context Kerjasama antar lembaga antara akademisi, pembuat keputusan, dan lembaga perbankan syariah.", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 259, "width": 428, "height": 25, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Research question yang dibangun pada penelitian ini seperti tertera pada tabel 2. dibawah ini :", "type": "Text" }, { "left": 142, "top": 292, "width": 353, "height": 402, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 2. Research Question pada Literatur Review ID Research Question Motivation RQ1 Jurnal mana yang merupakan jurnal kompetensi sumber daya insani perbankan Syariah di Indonesia yang paling signifikan? Identifikasi jurnal yang paling signifikan di bidang kmpetensi sumber daya insani perbankan Syariah di Indonesia. RQ2 Siapa peneliti yang paling aktif dan berpengaruh dalam kmpetensi sumber daya insani perbankan Syariah di Indonesia?. Identifikasi peneliti yang paling aktif dan berpengaruh dalam kompetensi sumber daya insani perbankan Syariah di Indonesia. RQ3 Apa topik dan tren penelitian yang dipilih oleh para peneliti tentang kompetensi sumber daya insani perbankan Syariah di Indonesia? Identifikasi topik dan tren peneltian tentang kompetensi sumber daya insani perbankan Syariah di Indonesia. RQ4 Metode apa yang paling sering digunakan untuk penelitian kompetensi sumber daya insani perbankan Syariah di Indonesia. Identifikasi metode terbaik dalam penelitian kompetensi sumber daya insani perbankan Syariah di Indonesia. RQ5 Metode apa yang berkinerja terbaik ketika digunakan untuk kompetensi sumber daya insani perbankan Syariah di Indonesia? Identifikasi metode terbaik dalam kompetensi sumber daya insani perbankan Syariah di Indonesia. RQ6 Metode apa yang diusulkan untuk kompetensi sumber daya insani perbankan Syariah di Indonesia? Identifikasi metode yang diusulkan untuk kompetensi sumber daya insani perbankan Syariah di Indonesia. RQ7 Kerangka kerja seperti apa yang diusulkan untuk kompetensi sumber daya insani perbankan Syariah di Indonesia? Identifikasi kerangka kerja yang paling sering digunakan untuk kompetensi sumber daya insani perbankan Syariah di Indonesia.", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 704, "width": 428, "height": 52, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dari tabel 2. diatas, metode dalam memprediksi kelemahan sumber daya insani perbankan Syariah di Indonesia untuk menjawab pertanyaan pada RQ4 sampai RQ7. Kemudian menentukan mana yang signifikan dan mana yang tidak. RQ4 sampai RQ7 ini adalah pertanyaan utama pada penelitian ini, sedangkan pertanyaan lainnya yaitu", "type": "Text" }, { "left": 97, "top": 43, "width": 418, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Systematic Literature Review (SLR): Kompetensi Sumber Daya Insani Bagi Perkembangan Perbankan Syariah Di Indonesia", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 787, "width": 143, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Al Maal, Vol. 2, No. 1, Juli, 2020", "type": "Page footer" }, { "left": 520, "top": 787, "width": 14, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "69", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 428, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "RQ1 sampai RQ3 digunakan untuk membantu dalam mengevaluasi konteks penelitiannya.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 122, "width": 428, "height": 66, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Skema 2. dibawah menunjukkan peta pikiran dasar tinjauan literature secara sistematis yang bertujuan untuk mengidentifikasi metode prediksi kelemahan sumber daya insani perbankan Syariah di Indonesia yang paling signifikan memprediksi kelemahan sumber daya insani perbankan Syariah di Indonesia. memprediksi kelemahan sumber daya insani perbankan Syariah di Indonesia yang paling signifikan", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 404, "width": 191, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Search Strategy (Strategi Pencarian)", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 430, "width": 431, "height": 108, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Strategi atau proses pencarian dalam S ystematic Literature Review (SLR) yang dilakukan terdiri dari beberapa kegiatan, yaitu memilih perpustakaan digital, mendefinisikan string pencarian, melaksanakan pencarian, menyempurnakan string pencarian dan mengambil daftar awal studi utama dari perpustakaan digital yang cocok dengan string pencarian. Sebelum memulai pencarian, satu set database yang sesuai harus dipilih untuk meningkatkan kemungkinan menemukan artikel yang sangat relevan. Basis data literatur yang paling populer di lapangan dicari untuk memiliki set studi seluas mungkin. Perspektif yang luas diperlukan untuk cakupan literatur yang luas.", "type": "Text" }, { "left": 119, "top": 547, "width": 349, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "String pencarian dikembangkan sesuai dengan langkah-langkah berikut:", "type": "Text" }, { "left": 131, "top": 567, "width": 382, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1) Identifikasi istilah pencarian dari PICOC, terutama dari Population and Intervention", "type": "List item" }, { "left": 131, "top": 600, "width": 285, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2) Identifikasi istilah pencarian dari pertanyaan penelitian", "type": "List item" }, { "left": 131, "top": 620, "width": 382, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3) Identifikasi istilah pencarian dalam judul, abstrak, dan kata kunci yang relevan", "type": "List item" }, { "left": 131, "top": 654, "width": 364, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4) Identifikasi sinonim, ejaan alternatif, dan antonim dari istilah pencarian", "type": "List item" }, { "left": 131, "top": 674, "width": 382, "height": 24, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5) Konstruksi string pencarian canggih menggunakan istilah pencarian pencarian yang teridentifikasi, AND Boolean dan OR", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 707, "width": 428, "height": 39, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam proses pencarian harus melakukan penyesuaian data pencarian dengan proses penyimpanan, karena penyesuaian data pencarian akan meningkatkan daftar studi yang tidak relevan. Data pencarian kemudian disesuaikan untuk memenuhi persyaratan", "type": "Text" }, { "left": 105, "top": 202, "width": 384, "height": 172, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Skema 2. Peta Pikiran Kelemahan MSDI Perbankan Syariah di Indonesia RQ1: Signifikansi jurnal RQ2: Peneliti yang aktif RQ3: Topik penelitian RQ7: Kerangka kerja RQ6: Usulan metode RQ5: Metode terbaik RQ4: Metode tersering", "type": "Picture" }, { "left": 85, "top": 43, "width": 158, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Luluk Latifah, & Iskandar Ritonga", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 787, "width": 14, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "70", "type": "Page footer" }, { "left": 391, "top": 787, "width": 141, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Al Maal, Vol. 2, No. 1, Juli, 2020", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 428, "height": 52, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "spesifik dari setiap database. Basis data dicari berdasarkan judul, kata kunci, dan abstrak. Pencarian dibatasi oleh tahun publikasi: yaitu 10 tahun terakhir dari penulisan penelitian ini. Dua jenis publikasi yaitu makalah jurnal dan proses konferensi dimasukkan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 149, "width": 173, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Study Selection (Pemilihan studi)", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 176, "width": 428, "height": 25, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kriteria inklusi dan eksklusi digunakan untuk memilih studi primer. Kriteria ini ditunjukkan pada Tabel 3.", "type": "Text" }, { "left": 238, "top": 209, "width": 123, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 3 Inklusi dan Ekslusi", "type": "Text" }, { "left": 111, "top": 228, "width": 402, "height": 61, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kriteria Inklusi Studi dibidang akademik, perbankan syariah menggunakan set data skala besr dan kecil Studi yang membahas dan membandingkan tentang sumber daya insani pada perbankan syariah di Indonesia", "type": "Table" }, { "left": 110, "top": 280, "width": 403, "height": 100, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Untuk studi yang mempunyai referensi konferensi, hasil skripsi, thesiss, disertasi dan jurnal, maka hanya versi jurnal terindex ISSN yang akan disertakan Untuk publikasi duplikasi dari studi yang sama, hanya yang paling lengkap dan terbaru yang akan dimasukkan. Kriteria Ekslusi Studi tanpa ada validasi yang kuat Studi yang hanya membahas tentang sumber daya insani dan perbankan syariah di Indonesia", "type": "Table" }, { "left": 218, "top": 383, "width": 278, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Studi tidak ditulis selain bahasa Indonesia dan bahasa Inggris", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 397, "width": 169, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Data Extraction (Ektraksi Data)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 423, "width": 428, "height": 94, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Studi utama yang dipilih diekstraksi kemudian dikumpulkan datanya yang berkontribusi untuk menjawab pertanyaan yang terkait dalam penelitian ini. Formulir ekstraksi data dirancang untuk mengumpulkan data dari studi utama yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Properti diidentifikasi melalui pertanyaan penelitian dan analisis yang peneliti lakukan. Empat properti digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian yang ditunjukkan pada Tabel 4. Ekstraksi data dilakukan secara iteratif.", "type": "Text" }, { "left": 145, "top": 526, "width": 308, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 4 Properti Ekstraksi Data Dipetakan ke Pertanyaan Penelitian", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 545, "width": 318, "height": 94, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Properti Research Quastion Identifikasi dan Publikasi RQ1, RQ2 Trend an Topik Penelitian RQ3 Metode kompetensi sumber daya insani perbankan Syariah di Indonesia RQ4, RQ5, RQ6 Kerangka kerja kompetensi sumber daya insani perbankan Syariah di Indonesia RQ7", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 643, "width": 222, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penilaian Kualitas Studi dan Sintesis Data", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 669, "width": 428, "height": 80, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penilaian kualitas studi dapat digunakan untuk membimbing dalam interpretasi temuan sintesis dan untuk menentukan kekuatan kesimpulan yang diuraikan. Tujuan dari sintesis data adalah untuk mengumpulkan bukti dari studi yang dipilih untuk menjawab pertanyaan penelitian. Sepotong bukti mungkin memiliki kekuatan bukti kecil, tetapi agregasi banyak dari mereka dapat membuat poin lebih kuat. Data yang diekstraksi dalam tinjauan ini mencakup data kuantitatif dan data kualitatif. Berbagai", "type": "Text" }, { "left": 97, "top": 43, "width": 418, "height": 25, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Systematic Literature Review (SLR): Kompetensi Sumber Daya Insani Bagi Perkembangan Perbankan Syariah Di Indonesia", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 787, "width": 143, "height": 13, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Al Maal, Vol. 2, No. 1, Juli, 2020", "type": "Page footer" }, { "left": 520, "top": 787, "width": 14, "height": 13, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "71", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 428, "height": 80, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "strategi digunakan untuk mensintesis data yang diekstraksi berkaitan dengan berbagai jenis pertanyaan penelitian. Secara umum, metode sintesis naratif digunakan. Data ditabulasi dengan cara yang konsisten dengan pertanyaan. Beberapa alat visualisasi, termasuk diagram batang, diagram lingkaran, dan tabel juga digunakan untuk meningkatkan penyajian distribusi metode prediksi kelemahan sumber daya insani perbankan Syariah di Indonesia.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 189, "width": 126, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "H ASIL DAN P EMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 203, "width": 172, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Publikasi Jurnal yang Signifikan", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 229, "width": 429, "height": 108, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam ulasan Systematic Literatur Review (SLR) ini, ada 13 jurnal yang menganalisis kinerja sumber daya insani pada perbankan syariah di Indonesia. Setiap tahun terdapat jurnal yang membahas mengenai sumber daya insani pada perbankan syariah di Indonesia, bahkan terbanyak pada tahun 2018 beberapa jurnal dengan pendekatan kwalitatif maupun kwantitatif membahas mengenai sumber daya insane perbankan syariah di Indonesia ini, hanya satu jurnal yang membahas sejak tahun 2011, walaupun secara kriteria inklusi tidak bisa masuk namun secara ekslusi bisa digunakan dalam penelitian ini.", "type": "Text" }, { "left": 205, "top": 346, "width": 187, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 5. Publikasi Jurnal Yang Signifikan", "type": "Section header" }, { "left": 149, "top": 365, "width": 345, "height": 244, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "No. Nama Penerbit (Publikasi) Kategori Dan Tahun 1. Islamic Banking 2019 2. Al-Mashrafiyah (Jurnal Ekonomi, Keuangan dan Perbankan Syariah) 2018 3. Fitrah: (Jurnal Kajian Ilmu-Ilmu Keislaman) e-ISSN 2442-6997 (2016) 4. Jurnal Syarikah e-ISSN: 2528-6935 (2018) 5. Jurnal Ekonomi Dan Perbankan Syariah e-ISSN: 2442-3076 (2018) 6 Jrnal Syariah dan Hukum 2018 7. Ijtihad: (Jurnal Wacana Hukum Islam dan Kemanusiaan) 2018 8. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam e-ISSN 2477-6157 (2016) 9. Jurnal Ilmiah Mahasiswa 2017 10. Cakrawala: Jurnal Studi Islam e-ISSN: 2550-0880 (2018) 11. Al Masraf (Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan) 2016 12. Jurnal Bisnis dan Manajemen e-ISSN: 2461-1182 (2016) 13. Al-Intaj 2015", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 633, "width": 200, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Peneliti Paling Aktif dan Berpengaruh", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 660, "width": 428, "height": 80, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dari studi primer yang dipilih, peneliti yang berkontribusi sangat baik dan sangat aktif dalam bidang penelitian sumber daya insani pada perbankan syariah di Indonesia dapat diidentifikasi. Pada tabel 6 menunjukkan peneliti yang paling aktif dan berpengaruh di bidang sumber daya insani pada perbankan syariah di Indonesia. Dan yang paling berpengaruh adalah Trimulato yang paling banyak meneliti tentang sumber daya insane dan perbankan syariah.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 43, "width": 158, "height": 13, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Luluk Latifah, & Iskandar Ritonga", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 787, "width": 14, "height": 13, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "72", "type": "Page footer" }, { "left": 391, "top": 787, "width": 141, "height": 13, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Al Maal, Vol. 2, No. 1, Juli, 2020", "type": "Page footer" }, { "left": 208, "top": 88, "width": 182, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Grafik 1. Peneliti Dan Jumlah Karyanya", "type": "Caption" }, { "left": 85, "top": 288, "width": 91, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Topik Penelitian", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 315, "width": 428, "height": 66, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian tentang kompetensi sumber daya insani pada perbankan syariah adalah topik penelitian yang signifikan di bidang manajemen sumber daya manusia, secara terperinci ada pada tabel 6. Analisis studi primer yang dipilih mengungkapkan bahwa penelitian kompetensi sumber daya insani pada perbankan syariah berfokus 5 topik yaitu:", "type": "Text" }, { "left": 124, "top": 390, "width": 389, "height": 25, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1) Mengidentifikasi permasalahan sumber daya insani pada perbanakan syariah di Indonesia.", "type": "List item" }, { "left": 124, "top": 424, "width": 389, "height": 24, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2) Mencari pernasalahan terbanyak yang dhadapi oleh sumber daya insani pada perbankan di Indonesia.", "type": "List item" }, { "left": 124, "top": 457, "width": 389, "height": 25, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3) Menemukan penyebab terjadinya permasalahan sumber daya insani pada perbankan syariah di Indonesia.", "type": "List item" }, { "left": 124, "top": 491, "width": 389, "height": 25, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4) Memilih solusi jawaban dari permasalahan sumber daya insani pada perbankan syariah di Indonesia.", "type": "List item" }, { "left": 124, "top": 524, "width": 389, "height": 25, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5) Membuat kesimpulan solusi jawaban terlengkap dan terbaik dari semua penelitian tentang sumber daya insani pada perbankan syariah di Indonesia.", "type": "List item" }, { "left": 206, "top": 558, "width": 185, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 6. Topik, Metode, Hasil Penelitian", "type": "Section header" }, { "left": 91, "top": 577, "width": 423, "height": 168, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "No. Peneliti Topik Metode Hasil 1. Windasari (2018) Kualitas dan kinerja sumber daya insani pada lima lembaga keuangan mikro syariah Kualitatif deskriptif, dg observasi dan FGD Beberapa LKMS memiliki kualitas SDI yang baik. Adanya sistem pengembangan dan pelatihan SDI. 2. Aam Slamet Rusydiana (2016) Permasalahan yang dihadapi oleh institusi perbankan syariah Indonesia Kualitatif deskriptif Salah satu permasalahan yang muncul dalam pengembangan bank syariah di Indonesia adalah SDM . 3. Trimulato (2018) Unit usaha syariah kekurangan SDM baik dari segi Kualitatif diskriptif dengan studi Pola pengembangan SDI dengan training, pelatihan, moral.", "type": "Table" }, { "left": 365, "top": 735, "width": 148, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "kecuali rekrutmen, seleksi dan", "type": "Text" }, { "left": 128, "top": 110, "width": 340, "height": 87, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "0 0,5 1 1,5 2 2,5 Series 1", "type": "Picture" }, { "left": 97, "top": 43, "width": 418, "height": 25, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Systematic Literature Review (SLR): Kompetensi Sumber Daya Insani Bagi Perkembangan Perbankan Syariah Di Indonesia", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 787, "width": 143, "height": 13, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Al Maal, Vol. 2, No. 1, Juli, 2020", "type": "Page footer" }, { "left": 520, "top": 787, "width": 14, "height": 13, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "73", "type": "Page footer" }, { "left": 91, "top": 88, "width": 423, "height": 668, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "kualitas maupun kuantitas. pustaka penempatan karena masih berada pada keputusan bank konvensional selaku induknya. 4. Trimulato (2018) Pertumbuhan SDM di bank syariah dan peran penting manajemen bagi SDI di bank syariah Diskriptif kualitatif Adanya pertumbuhan SDM di bank syariah periode 2016 - 2017. Manajemen mampu memenuhi SDM yang paham ilmu ekonomi dan ilmu syariah. Salah satu cara yang dipakai oleh manajemen adalah Calestial manajemen yang terdiri dari zikir, piker dan mikir. 5. Rahman Ambo Mase (2018) Profesionalisme sumber daya manusia Kualitatif diskriptif Kompetensi menjadi faktor terpenting dalam merekrut SDI dalam hal ini DPS. Kompetensi tersebut adalah aspek penguasaan teori-teori fikih muamalah, membaca laporan keuangan dan hukum perikatan. 6. Rozalinda (2016) Konsep MSDM pada perbankan syariah Kalitatif diskriptif Pentingnya proses rekrutmen MSDM: Seleksi Administrasi Tes wawancara Tes tertulis Physicotes Wawancara lanjutan dg Direktur Tes kesehatan Peningkatan kualitas karyawan dengan pendidikan, pelatihan dan pengembangan MSDM sesuai rumpun jabatan 7. Muhammad Isa (2016) Pengelolaan SDI pada perbankan syariah Kwalitatif diskriptif Pentingnya penyediaan SDI yang kompeten, handal dan professional dalam bidang ekonomi dan bisnis syariah. Rekrutmen Pengembangan berkesinambungan Kompensasi yang adil layak dan tepat waktu Motivasi dengan suasana kekeluargaan saat masih aktif ataupun sudah pensiun 8. Rini Elvir (2015) Peran PTAI dalam mempersiapkan SDI untuk perbankan syariah Kawalitatif diskriptif Membuka program studi ekonomi Islam Merumuskan kurikulum yang tepat tentang ekonomi Islam dan akidah akhlak. Penyediaan dana", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 43, "width": 158, "height": 13, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Luluk Latifah, & Iskandar Ritonga", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 787, "width": 14, "height": 13, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "74", "type": "Page footer" }, { "left": 391, "top": 787, "width": 141, "height": 13, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Al Maal, Vol. 2, No. 1, Juli, 2020", "type": "Page footer" }, { "left": 91, "top": 88, "width": 423, "height": 668, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pengembangan Melakukan diklat relevan Pengembangan peneltian dan karya ilmiah. Fasilitas dan sarana belajar yang memadai Staf pengajar yang kompeten dan berkualitas Program pendukung untuk on- job-training. 9. Nilam Sari (2018) Peran SDM dalam perkembangan perbankan syariah Mix method, Kwantitatif kwalitatif Kualitas SDM mempengaruhi kinerja karyawan, semakin tinggi kualitas maka semakin tinggi tingkat kinerja karyawan di bank syariah. Kualitas SDM dapat ditingkatkan melalui: Evaluasi kurikulum ekonomi syariah yang berkesinambungan di PT. Pendirian program studi ekonomi syariah disesuaikan dengan kebutuhan pasar perbankan syariah. PT kerjasama dengan BI melakukan pendidikan dan pelatihan ekonomi syariah bagi mahasiswa dan karyawan bank. Pendidikan dan pelatihan tentang perbankan syariah. Pengembangan yang bersinergi antara perbankan syariah, pemerintah dan PT. 10. Thalha Alhamid (2019) Perkembangan perbankan syariah dan Sumber daya Insani Kwalitatif diskriptif Rendahnya kualitas SDM perbankan syariah disebabkan karena aspek kompetensi yang belum mumpuni baik dari segi teoritis maupun praktis. 11. Muhammad Dayyan (2017) Pengaruh SDI terhadap kinerja karyawan perbankan syariah Kwantitatif Pengaruh yang positif signifikan antara SDI dengan kinerja karyawan. Variabel SDI yang diteliti adalah pendidikan dan pelatihan dengan hasil: Tingkat pendidikan tidak mempengaruhi kinerja karyawan Pelatihan mempengaruhi Kinerja karyawan Membantah teori tentang apabila SDI rendah maka kualitas kinerjanya juga rendah dan begitupula sebaliknya.", "type": "Table" }, { "left": 97, "top": 43, "width": 418, "height": 25, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Systematic Literature Review (SLR): Kompetensi Sumber Daya Insani Bagi Perkembangan Perbankan Syariah Di Indonesia", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 787, "width": 143, "height": 13, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Al Maal, Vol. 2, No. 1, Juli, 2020", "type": "Page footer" }, { "left": 520, "top": 787, "width": 14, "height": 13, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "75", "type": "Page footer" }, { "left": 91, "top": 88, "width": 423, "height": 440, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "12. Muhammad Tho’in (2016) Kompetensi SDM berdasarkan prinsip- prinsip syariah Islam pada perbankan Syariah Kwalitatif diskriptif dengan fenomologi Kompetensi yang harus ada pada SDM pada perbankan syariah berdasarkan prinsip syariah adalah: Kemampuan dalam memodifikasi produk-produk perbankan yang dikombinasikan dengan prinsip syariah Islam yang meliputi: tidak memberatkan. menyedikitkan beban penetapan hukum secara periodic. memperhatikan kemaslahatan, persamaan dan keadilan. Memahami kontrak-kontrak syariah. 13. Suad Fikriawan (2018) Manajeman kompetensi SDM pada perbankan syariah menuju Qualified asean bank Kwalitatif diskriptif Untuk menjawab masalah rendahnya kompetensi SDM, kurangnya ketersediaan SDM di bidang kesyariahan maka perlu adanya: Manajemen kompetensi SDM yang ideal sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Fungsionalisasi prinsip syariah dalam disain manajemen kompetensi SDM bank syariah. Untuk mencapai no.1 dan 2, memadukan teori personal competency dan organizational competency dengan nilai-nilai syariah dengan manajeman langit yang mencakup workship, wealt dan warface.", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 537, "width": 428, "height": 136, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada topik pertama yaitu mengidentifikasi permasalahan sumber daya insani pada perbanakan syariah di Indonesia, Windasari (2018) dan Trimulato (2018) menyoroti tentang kualitas dan kinerjanya, Rahman Ambo (2018) membahas tentang profesionalisme, Rozalinda (2016) mengulas tentang konsep sumber daya pada perbankan syariah. Rini Elvira (2015) meneliti mengeai sumber daya Insani yang harus disiapkan oleh Perguruan tinggi Islam sebagai lembaga pendidikan. Sedangkan Nilam Sari (2018) membahas mengenai peran sumber daya insani pada perbankan syariah, dan pengaruh dari sumber daya insani terhadap kinerja karyawan perbankan syariah dteliti oleh Muhamad Dayyan (2017). Muhammad Tho’in (2016) dan Suad Fikriawan (2018) meneliti tentang kompetensi sumber daya manusia berdasarkan prinsip-prinsip syariah.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 681, "width": 428, "height": 66, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pembahasan topik kedua tentang pernasalahan terbanyak yang dhadapi oleh sumber daya insani pada perbankan di Indonesia adalah tentang kualitas, kuantitas dan kinerjanya yang dibahas oleh Windasari (2018) Trimulato (2018). Permasalahan yang lain adalah kompetensi sumber daya insane yang diteliti oleh Muhammad Tho’in (2016) dan Suad Fikriawan (2018).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 43, "width": 158, "height": 13, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Luluk Latifah, & Iskandar Ritonga", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 787, "width": 14, "height": 13, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "76", "type": "Page footer" }, { "left": 391, "top": 787, "width": 141, "height": 13, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Al Maal, Vol. 2, No. 1, Juli, 2020", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 431, "height": 66, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Topik ketiga menemukan penyebab terjadinya permasalahan sumber daya insani pada perbankan syariah di Indonesia adalah tentang lemahnya kinerja sumber daya insani yang disebabkan karena masalah rekutmen awalnya dan penempatan sumber daya yang kurang sesuai dengan jabatannya (Trimulato, 2018). Rozalinda (2016) juga mengatakan bahwa pentingnya proses rekrutmen sumber daya insani..", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 163, "width": 429, "height": 218, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Topik keempat memilih solusi jawaban dari permasalahan sumber daya insani pada perbankan syariah di Indonesia. Windasari (2018) mengatakan perlu adanya sistem pengembangan dan pelatihan sumberdaya insani, sama dengan pendapat Trimulato (2018) selain itu dengan training, dan rekrutmen karyawan. Solusi rekrutmen ini juga dikemukakan oleh Rozalinda (2016) dengan tahapan-tahapannya seperti seleksi administrasi, tes wawancara, tes tertulis, psycotes, tes kesehatan dan wawancara akhir degan direktur. Trimulato (2018) dengan jurnal berbeda namun topiknya masih sama tentang sumber daya insani juga menjawab permasalahan sumber daya insani ini dengan pemenuhan sumber daya manusia yang paham ilmu-ilmu ekonomi dan ilmu syariah dengan cara menerapkan manajemen Calestial yang terdiri dari zikir, piker dam mikir. Suad Fikriawan (2018) Untuk menjawab masalah rendahnya kompetensi SDM, kurangnya ketersediaan SDM di bidang kesyariahan maka perlu adanya manajemen kompetensi SDM yang ideal sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. dan fungsionalisasi prinsip syariah dalam disain manajemen kompetensi SDM bank syariah. dengan cara memadukan teori personal competency dan organizational competency dengan nilai- nilai syariah dengan manajeman langit yang mencakup workship, wealt dan warface .", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 390, "width": 428, "height": 121, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Topik kelima yaitu solusi jawaban terlengkap dan terbaik dari semua penelitian tentang permasalahan lemahnya kompetensi sumber daya insani pada perbankan syariah di Indonesia adalah: dengan proses rekrutmen yang baik sesuai dengan konsepnya Rozalinda (2016) digabungkan dengan meningkatkan kompetensi sumber daya insani dengan cara meningkatkan kemampuan dan pengetahuan ilmu ekonomi dan penerapan ilmu syariah Islam dalam memahami kontrak-kontrak perbankan syariah yang disarankan oleh Muhammad Tho’in (2016) dan Nilam Sari (2018). Untuk mencapai tujuan tersebut maka perlu adanya manajemen langit yang diungkapkan oleh Suad Fikriawan (2018).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 520, "width": 96, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Metode Penelitian", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 547, "width": 428, "height": 94, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hampir semua peneliti menggunakan pendekatan kwalitatif diskriptif, baik dengan studi pustaka (library research) , observasi, wawancara mendalam, atau fenomologi. Hanya ada beberapa peneliti yang menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu Muhammad Dayyan (2017) dengan topik penelitiannya tentang uji pengaruh antara sumber daya insani dengan kinerja perbankan syariah. Selain itu ada juga dengan penggunaan metode gabungan antara kualitatif dan kuantitatif (mix method) yaitu Nilam Sari (2018).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 649, "width": 428, "height": 108, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Prosentase penggunaan metode penelitian ada pada grafik 1. dibawah ini. Metode yang terbaik yang seharusnya digunakan untuk meneliti tentang kompetensi sumber daya insane pada perbankan di Indonesia adalah metode gabungan antara kualitatif dan kuantitatif. mengapa demikian? karena dengan metode tersebut permasalahan yang ada yang akan dijawab dalam suatu penelitian bisa dijelaskan dengan berbagai pendekatan dengan menggunakan metode kualitatif sekaligus juga dapat dibuktikan secara statistic matematik dengan menggunakan metode kuantitatif, sehingga diperoleh hasil analisis yang lengkap. Metode kuantitatif digunakan untuk", "type": "Text" }, { "left": 97, "top": 43, "width": 418, "height": 25, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Systematic Literature Review (SLR): Kompetensi Sumber Daya Insani Bagi Perkembangan Perbankan Syariah Di Indonesia", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 787, "width": 143, "height": 13, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Al Maal, Vol. 2, No. 1, Juli, 2020", "type": "Page footer" }, { "left": 520, "top": 787, "width": 14, "height": 13, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "77", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 428, "height": 52, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "memperoleh hasil analisis yang terukur mengenai gambaran kompetensi sumber daya insane dan kinerjanya pada perbankan syariah di Indonesia, dan metode kualitatif digunakan untuk memperoleh informasi mengenai upaya peningkatan kompetensi sumber daya insane pada perbankan syariah di Indonesia.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 149, "width": 428, "height": 108, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Beberapa jurnal tentang sumber daya insan dan perbankan syariah yang direview ada beberapa yang hasilnya bertentangan setelah dilakukan uji statistik matematis yaitu dengan uji pengaruh antara variabel sumber daya insani dan variabel kinerja, seperti yang di teliti oleh Muhammad Doyan (2017) pada sebuah perbankan syariah, sumber daya insani tidak berpengaruh terhadap kinerjanya pada bank syariah tersebut, sementara perbankan syariah tersebut telah mempunyai dan selalu menerapkan SOP (Standart operasional Prosedur) untuk karyawannya baik yang lulusan mulai dari SMP sampai Perguruan tinggi.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 266, "width": 428, "height": 121, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sementara Nilam Sari (2018) melakukan peneltian pada beberapa bank syariah dengan menggunakan metodologi gabungan antara kualitatif dan kuantitatif menghasilkan teori bahwa kualitas sumber daya insani sangat berpengaruh kuat pada kinerja karyawan pada perbankan syariah. Semakin tinggi kualitas sumber daya insane maka semakin tinggi pula kinerja karyawan pada perbankan syariah hal ini dibuktikan dengan analisis regresi dan analisis korelasi yang telah dilakukannya. Dan secara kualitatif Nilam Sari juga menyatakan bahwa ada hal-hal yang dilakukan untuk meningkatkan upaya kualitas sumber daya insani pada perbankan syariah berdasarkan wawancara yang mendalam kepada pimpinan beberapa perbankan tersebut yaitu:", "type": "Text" }, { "left": 124, "top": 396, "width": 389, "height": 25, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1) Tentang memperluas dan memperdalam kurikulum Islam khususnya pada perbankan syariah di institusi Islam.", "type": "List item" }, { "left": 124, "top": 430, "width": 389, "height": 24, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2) Membangun, mengembangkan dan memajukan instansi pendidikan ekonomi Islam.", "type": "List item" }, { "left": 124, "top": 463, "width": 390, "height": 94, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3) Melaksanakan diklat/TOT Ekonomi Islam dengan sasaran untuk mendukung pertumbuhan melalui aspek demand dan suplay secara merata, mempererat pendanaan, mengintensifkan tugas pihak-pihak berwenang yang menjadiinisiator pertumbuhan ekonomi Islam, mengajak stakeholder (pemerintah, BI, Perguruan tinggi dan lembaga lainnya) perbankan syariah agar aktif sesuai dengan kemampuannya masing-masing dalam mengembangkan dan meningkatkan perbankan syariah.", "type": "List item" }, { "left": 175, "top": 565, "width": 247, "height": 126, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Grafik 1. Prosentase Metode yang dipakai oleh peneliti 80% 10% 10% Metode Penelitian Kualitatif Kuatitatif Mix Method", "type": "Picture" }, { "left": 85, "top": 43, "width": 158, "height": 13, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Luluk Latifah, & Iskandar Ritonga", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 787, "width": 14, "height": 13, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "78", "type": "Page footer" }, { "left": 391, "top": 787, "width": 141, "height": 13, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Al Maal, Vol. 2, No. 1, Juli, 2020", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 86, "width": 428, "height": 110, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Muhammad Tho’in (2016) melakukan pendekatan kwalitatif diskriptif dengan fenomologi untuk menjelaskan tentang kompetensi yang harus ada pada sumber daya insani pada perbankan syariah. Kompetensi sumber daya insani ditingkatkan dengan cara memahami kontrak-kontrak syariah dan meningkatkan kemampuan sumber daya insani dalam memodifikasi produk-produk perbankan syariah yang mengkombinasi dengan prinsip-prinsip syariah meliputi dan tidak memberatkan nasabah, menyedikitkan beban, penetapan hukum secara periodic dan memperhatikan kemaslahatan, persamaan dan keadilan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 204, "width": 429, "height": 94, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Suad Fikriawan (2018) dengan pendekatan diskriptif juga menjawab cara dalam mengatasi rendahnya kompetensi sumber daya insani pada perbankan syariah yaitu dengan menerapkan teori manajemen competency dan organizational teory yang dicetuskan oleh Spencer dan John W. Slocum dipadukan dengan konteks fungsionalisasinya yang harus berlandaskan pada nilai-nilai syariah yang dikemukakan oleh Irawan Arifin dengan manajemen langit yang mencakup tiga prinsip yaitu workship, wealth dan warfare.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 319, "width": 66, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "K ESIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 339, "width": 428, "height": 94, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil Sistematic Literatur Review dari semua penelitian yang terdapat pada jurnal yang sudah dipubikasikan sejak tahun 2016 sampai tahun 2020 menyatakan bahwa kompetensi sumber daya insani di Indonesia masih rendah baik pada tataran kualitas dan kuantitasnya serta kompetensi dari tatanan teoritis maupun praktis belum bisa menyeimbangkan dengan pergerakan perbankan syriah yang sudah ada di Indonesia sejak tahun 1992. Rendahnya kompetensi sumber daya insani ini menyebabkan lemahnya kinerja perbankan syariah.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 442, "width": 428, "height": 176, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penyebab dari rendahnya kompetensi sumber daya insani pada perbankan syariah di Indonesia diantaranya karena: 1) Rekrutmen, seleksi dan penempatan pegawai belum sesuai dengan job desknya karena masih berdasarkan keputusan bank konvensional selaku induknya, hal ini terjadi bila perbankan syariah tersebut lahir dari bank konvensional yang berawal dari suatu UUS (Usaha Unit Syariah). 2) Penguasaan teori-teori fikih muamalah dan membaca laporan keuangan serta hukum perikatan yang kurang bagi DPS (Dewan pengawas Syariah) sehingga lemah dalam penerapan akad- akad syariah. 3) Rendahnya peran stakeholder yang ada yaitu peran perguruan tinggi alam menyediakan kurikulum yang tepat, staf mengajar yang berkompeten dan berkualitas untuk kebutuhan perbankan syariah. 4) Aspek kompetensi yang belum mumpuni baik dari segi teoritis maupun praktis. 5) Belum adanya kemampuan dalam memodifikasi produk-produk perbankan yang dikombinasikan dengan prinsip syariah Islam.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 627, "width": 431, "height": 121, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Solusi yang diberikan untuk menjawab permasalahan rendahnya kompetensi sumber daya insani pada perbankan syariah di Indonesia diatas diantaranya adalah: 1) Melakukan rekruitmen , seleksi dan penempatan sumber daya insani dengan benar sisesuaikan dengan job desknya atau skillnya atau ketrampilanny sesuai dengan tahapan awal sampai akhir yaitu mulai dari Seleksi Administrasi, Tes wawancara, Tes tertulis, Physicotes, Wawancara lanjutan dengan Direktur, Tes kesehatan 2) Memperhatikan betul saat merekrut DPS (Dewan Pengawas Syariah) harus benar-benar yang berkompeten baik dari sisi syariah maupun keuangan. 3) Meningkatkan peran perguruan tinggi terutama perguruan tinggi Islam untuk menyediakan sumber daya insane yang", "type": "Text" }, { "left": 97, "top": 43, "width": 418, "height": 25, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Systematic Literature Review (SLR): Kompetensi Sumber Daya Insani Bagi Perkembangan Perbankan Syariah Di Indonesia", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 787, "width": 143, "height": 13, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Al Maal, Vol. 2, No. 1, Juli, 2020", "type": "Page footer" }, { "left": 520, "top": 787, "width": 14, "height": 13, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "79", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 428, "height": 66, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "berkompeten dengan memperhatikan keutuhan yang ada pada perbankan syariah dan di saranai oleh pemerintah selaku pembuat kebijakan. 4) Meningkatkan kompetensi sumber daya insane dengan peningkatan aspek teoritis maupun praktisnya. 5) Memberikan kemampuan sumber daya insani dalam memodifikasi produk-produk syariah Islam dan memberikan pemahaman tentang kontrak-kontrak syariah.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 179, "width": 69, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "REFERENSI", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 190, "width": 429, "height": 55, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abdullah, Thamrin dan Francis Tantri, “.Bank dan Lembaga Keuangan. ” Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2013. Ananta, Aris. “Ekonomi Sumber Daya Manusia.” Jakarta, Lembaga Demografi FE UI, 1990.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 245, "width": 429, "height": 42, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dayyan, Muhammad dkk, “ Pengaruh Sumber Daya Insani Terhadap Kinerja Karyawan Perbankan Syariah: Studi kasus pada BPRS Adeco Langsa,” Jurnal Ilmiah Mahasiswa Vol. 1 (1), 2017", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 287, "width": 429, "height": 96, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Effendi, Sofian. Sjafri Saiin. M. Alwi Dahlan. “Membangun Martabat Manusia.” Jogjakarta, Gadjah Mada University Press,1996 Elvira, Rini, Peran Perguruan Tinggi Ekonomi Islam Dalam Mempersiapkan Sumber Daya Manusia Syariah,” Al-Intaj Vol. 1(1), 2015 Fikriawan, Suadi, “Manajemen Kompetensi Sumber Daya Manusia Bank Syariah Berbasis Prinsip-Prinsip Syariah Menuju Qualified Asean Bank,” Al- Masrafiyah: Jurnal Ekonomi Keuangan dan Perbankan Syariah, Vol.02(1), 2018", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 406, "width": 428, "height": 25, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Idri. Hadis Ekonomi : Ekonomi dalam Perspektif Hadis Nabi. Jakarta: Prenada Media Group, 2015", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 431, "width": 429, "height": 41, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Isa, Muhammad, “ Pengelolaan Sumber Daya Insani Dalam Memasarkan Produk Dan jasa Lembaga Keuangan Syariah,” Fitrah: Jurnal Kajian Ilmu-ILmu Keislamana, Vol. 02 (2), 2016", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 472, "width": 428, "height": 13, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Imaniyati, Neni Sri, “ Perbankan Syariah : dalam Perspektif Hukum Ekonomi,”", "type": "List item" }, { "left": 121, "top": 489, "width": 154, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bandung: Mandar Maju, 2013.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 500, "width": 428, "height": 69, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Iskandar, “Metodologi Penelitian Kualitatif,” Jakarta: GP Press, 2009 Kamil, Sukron : “Ekonomi Islam, Kelembagaan, dan Konteks Keindonesiaan”. Jakarta. PT RajaGrafindo Persada. April 2016 Karim, Adiwarman Azhar, “Bank Islam : Analisis Fiqih dan Keuangan,” . Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2016.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 569, "width": 428, "height": 27, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kitchenham et al, “Asystematic Review of Cross vs.Within Company Cost Estimation Studies,” IEEE Transaction on Software Engineering, 33 (5), 2007", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 599, "width": 428, "height": 25, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif , Edisi Revisi, Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet. XXI, 2005", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 624, "width": 428, "height": 55, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Masse, Rahman Ambo, “ Dewan Pengawas Syariah dan Profesionalisme Sumber Daya Manusia,” Diktum: Jurnal Syariah dan hukum, Vol. 16(2), 2018. Robbins, Stephen. Timothy A. Judge. “Organizational Behavior” Perilaku Organisasi (terjemahan). Jakarta: Salemba Empat, 2008", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 679, "width": 428, "height": 69, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rosidah, Ambar Teguh Sulistiyani. “Manajemen Sumber Daya Manusia .” Yogyakarta: Graha Ilmu 2009 Rozallinda, “Konsep Manajemen Sumber Daya Manusia: Implementasi Pada Industri Perbankan Syariah,” Al-Masraf: Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan, Vol. 01 (1), 2016", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 90, "width": 158, "height": 13, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Luluk Latifah, & Iskandar Ritonga", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 763, "width": 14, "height": 13, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "80", "type": "Page footer" }, { "left": 391, "top": 763, "width": 141, "height": 13, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Al Maal, Vol. 2, No. 1, Juli, 2020", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 103, "width": 428, "height": 41, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rusydiana, Aam Slamet, “ Analisis Masalah Pengembangan Perbankan Syariah Di Indonesia: Aplikasi Metode Analytic Network Process,” Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol.6 (2), 2016.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 145, "width": 429, "height": 41, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rosidah, Ambar teguh Sulistiyani, “Manajemen Sumber Daya Manusia” . Yogyakarta, Graha Ilmu 2009 Sulbi, Mulyadi. “Ekonomi Sumber Daya Manusia.” Jakarta: PT RajaGrafindp Persada,", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 189, "width": 27, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2003", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 202, "width": 428, "height": 25, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sanafiah Faisal, Penelitian Kualitatif: Dasar-Dasar dan Aplikasi , Malang: YA3 Malang, Cet. I, 1990.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 227, "width": 429, "height": 27, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sari, Nilam dan Abrar Amri, “Peran Sumber Daya Manusia (SDM) Dalam Perkembangan Perbankan Syariah: Analisis Kualitas dan Kinerja Pegawai,”", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 258, "width": 429, "height": 218, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ijtihad: Jurnal WacanaHukum Islam dan Kemanusiaan, Vol. 18 (2), 2018. Tho’in, Muhammad, “Kompete3nsi Sumber Daya Manusia Bank Syariah Berdasarkan Prinsip-Prinsip Syariah Islam: Studi Kasus Pada BNI Syariah Surakarta,” Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, Vol. 02 (3), 2016. Trimulato, Penerapan Pengembangan Sumber Daya Manusia Islami Pada Unit Usaha Syariah,” Cakrawala: Jurnal Stidi Islam, Vol 13 (1), 2018 Trimulato, “ Manajemen Sumber Daya Manusia Islam Bagi SDM di Bank Syariah,” Iqtishadia: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah, Vol. 05(2), 2018 Windasari dan Paramita, “ Analisis Kualitas Sumber Daya Insani Pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah,” Jurnal Syarikah, Vol. 04 (2), 2018 Yusanto, Muhammad Ismail. Muhammad Karebet Widjajakusuma. “Manajemen Strategi Perspektif Syariah.” Jakarta, Khairul Bayaan, 2003. Zainal, Veithzal Rivai. Salim Basalamah, Natsir Muhammad. “ Manajemen Sumber Daya Insani.” Cara Tepat dan mudah dalam menerapkan manajemen sumber daya insani dalam perusahaan secara Islami. Jakarta, PT RajaGrafindo Persada, 2014", "type": "Text" } ]
b7430c2f-2901-02a5-3989-2a0e43cf9191
https://journal.eng.unila.ac.id/index.php/jitet/article/download/3070/1419
[ { "left": 71, "top": 51, "width": 240, "height": 28, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "JITET (Jurnal Informatika dan Teknik Elektro Terapan) Vol. 11 No. 3, pISSN: 2303-0577 eISSN: 2830-7062", "type": "Page header" }, { "left": 309, "top": 67, "width": 218, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "DOI: https://doi.org/10.23960/ jitet.v11i3.3070", "type": "Page header" }, { "left": 294, "top": 793, "width": 11, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "297", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 127, "width": 458, "height": 55, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "KOMPARASI PENGGUNAAN INSTALASI KABEL NETRAL DARI PLN DAN DARI BUMI LANGSUNG PADA BEBAN LISTRIK 300 WATT", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 208, "width": 443, "height": 42, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Taufik 1*, Cekmas Cekdin 2 , Taufik Barlian 3 , Siti Sailah 4 , Azwardi 5 , Choirul Rizal 6 , Arsia Rini 7 1,2,3 Universitas Muhammadiyah Palembang; Jl. Jendral A. Yani. 13 Ulu Palembang 30263; 0711- 510820", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 251, "width": 449, "height": 24, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4,6 Universitas Sriwijaya Palembang; Indralaya Indah, Kec. Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan 30862; 0711-58069", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 276, "width": 416, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5,7 Politeknik Negeri Sriwijaya; Jl Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139; 0711353414", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 333, "width": 86, "height": 29, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Riwayat artikel: Received: 27 Mei 2023 Accepted: 10 Juli 2023", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 364, "width": 99, "height": 8, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Published: 1 Agustus 2023", "type": "Table" }, { "left": 77, "top": 392, "width": 52, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Keywords:", "type": "Section header" }, { "left": 77, "top": 404, "width": 114, "height": 20, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Energi listrik; induksi; kWh meter; kabel netral.", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 456, "width": 111, "height": 21, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Corespondent Email: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 508, "width": 120, "height": 53, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "© 2023 JITET (Jurnal Informatika dan Teknik Elektro Terapan). This article is an open-access article distributed under the terms and conditions of the Creative Commons Attribution (CC BY NC)", "type": "Text" }, { "left": 209, "top": 329, "width": 315, "height": 205, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abstrak. Pemakaian energi listrik terutama dalam pengukuran yang teliti dan akurat terhadap besaran-besaran listrik merupakan suatu hal yang sangat penting untuk mendukung operasi-operasi pekerjaan yang dilakukan oleh petugas suatu sistem tenaga listrik. Diantara sekian banyak alat ukur listrik salah satunya adalah kWh meter yang merupakan salah satu alat ukur listrik yang terpenting pada suatu sistem tenaga listrik, karena kWh meter digunakan sebagai alat ukur untuk transaksi daya listrik. Agar produsen maupun konsumen tidak dirugikan dalam pemakaian energi listrik, maka kWh meter pada masyarakat maupun industri memegang peranan sangat penting untuk mencatat berapa banyak jumlah energi listrik terpakai dalam per bulan. Prinsip kerja kWh meter berdasarkan induksi yang ditimbulkan oleh suatu medan listrik. Penelitian ini membahas penggunaan kabel netral dari PLN dan dari bumi langsung pada beban listrik 300 Watt. Data penggunaan kabel netral dari PLN dan dari bumi langsung masing-masing diambil per hari pada jam yang sama atau mendekati jam yang sama selama satu bulan. Data diambil melalui eksperimental di Laboratorium Teknik Instalasi Tenaga Listrik Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Palembang. Data diambil masing-masing di kWh Meter yang telah dibandingkan dan dianalisa.", "type": "Text" }, { "left": 209, "top": 577, "width": 312, "height": 182, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abstract. The use of electrical energy, especially in careful and accurate measurements of electrical quantities, is very important to support the work operations carried out by officers of an electric power system. Among the many electrical measuring instruments, one of them is the kWh meter which is one of the most important electrical measuring instruments in an electric power system, because the kWh meter is used as a measuring instrument for electrical power transactions. So that producers and consumers are not harmed in the use of electrical energy, the kWh meter in the community and industry plays a very important role in recording how much electrical energy is used per month. The working principle of the kWh meter is based on the induction generated by an electric field. This study discusses the use of neutral cables from PLN and from the earth directly at an electrical load of 300 Watts. Neutral cable usage data from PLN and from the earth directly are each taken per day at the same hour or close to the same hour for one month. Data was taken through experimentation at the Electrical Power Installation Engineering Laboratory of the Electrical Engineering Study Program,", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 65, "width": 367, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "JITET (Jurnal Informatika dan Teknik Elektro Terapan) pISSN: 2303-0577 eISSN: 2830-7062", "type": "Text" }, { "left": 477, "top": 65, "width": 45, "height": 14, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Taufik et al", "type": "Page header" }, { "left": 294, "top": 793, "width": 11, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "298", "type": "Page footer" }, { "left": 209, "top": 102, "width": 312, "height": 20, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Palembang. Data is taken in kWh meters that have been compared and analyzed.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 154, "width": 119, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 167, "width": 212, "height": 326, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada zaman ini sudah tidak bisa hidup tanpa kelistrikan. Kelistrikan sudah menjadi kebutuhan dasar manusia. Di rumah-rumah seharusnya ada tiga kawat, yaitu kawat fasa, netral, dan grounding . Namun, pemasangan tiga kawat ini tidak dilakukan di instalasi- instalasi di Indonesia[1]. Instalasi jaringan listrik di Indonesia menggunakan 1 phase pada rumah tangga yaitu menggunakan 2 kabel, yaitu kabel phase (L) dan kabel netral (N). Listrik 1 phase digunakan untuk listrik perumahan, dari PLN memiliki 3 phase, yang masuk ke rumah hanya 1 phase karena tidak memerlukan daya besar dan untuk peralatan dirumah hanya menggunakan listik 1 phase dengan 220-240 Volt[2]. Misalnya yang ke rumah kita adalah phase R, tetangga kita mungkin phase S, dan tetangga yang lainnya phase T, dan satu kabel netral (N) atau sering dibilang kabel grounding . Umumnya listrik 3 phase bertegangan 380 Volt yang banyak digunakan pada industri atau pabrik. Listrik 3 fasa adalah listrik AC (Alternating Current) yang mempunyai tegangan pada masing-masing phasenya sama, tetapi berbeda dalam sudut kurvanya sebesar 120 derajat[3].", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 502, "width": 212, "height": 250, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pemasangan instalasi listrik rumah memerlukan perhatian khusus. Oleh karena itu sebelum melakukannya, sebaiknya membuat gambar rencana berdasarkan denah rumah. Denah rumah ini penting bagi yang sedang mencari hunian baru, bukan hanya untuk kepentingan instalasi listrik. Untuk instalasi listrik gambar denah bangunan yang digunakan biasanya lebih sederhana, tetapi harus jelas, mudah dibaca, dan juga mudah untuk dimengerti. Biasanya membutuhkan gambar diagram garis tunggal. Diagram garis tunggal biasanya juga disebut dengan diagram perencanaan instalasi listrik[4]. Diagram ini diterapkan pada instalasi rumah sederhana atau gedung sederhana. Gambar diagram garis tunggal meliputi diagram perlengkapan dengan keterangan ukuran atau daya setiap komponen, keterangan beban yang terpasang, ukuran jenis hantaran yang digunakan, dan sistemnya [5].", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 154, "width": 212, "height": 48, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dalam tulisan ini membahas penggunaan instalasi kabel netral dari PLN dan dari bumi langsung pada beban listrik rumah tangga 300 Watt.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 217, "width": 129, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. TINJAUAN PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 316, "top": 229, "width": 211, "height": 23, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tinjauan Pustaka pada penelitian ini adalah sebagaia berikut :", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 255, "width": 211, "height": 22, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2.1. Instalasi kabel netral dari PLN dan dari bumi langsung", "type": "Section header" }, { "left": 316, "top": 280, "width": 211, "height": 61, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Instalasi fasa tunggal dari PLN untuk diterapkan di rumah tinggal adalah instalasi listrik dua kabel, yaitu kabel positif dan netral[2]. Instalasi kabel netral dari PLN untuk rumah tinggal seperti Gambar 1.", "type": "Text" }, { "left": 347, "top": 471, "width": 163, "height": 22, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 1. Instalasi kabel netral dari PLN untuk rumah tinggal", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 509, "width": 212, "height": 73, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pengambilan kabel netral dari bumi langsung untuk rumah tunggal seperti pada Gambar 3. Kabel netral ini ditanam langsung ke bumi dan diujungnya dikasih batang elektroda[7]. Batang elektroda berfungsi untuk menyalurkan elektron atau arus ke bumi.", "type": "Text" }, { "left": 334, "top": 745, "width": 188, "height": 23, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 2. Instalasi kabel netral dari bumi langsung untuk rumah tinggal", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 64, "width": 367, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "JITET (Jurnal Informatika dan Teknik Elektro Terapan) pISSN: 2303-0577 eISSN: 2830-7062", "type": "Text" }, { "left": 477, "top": 63, "width": 45, "height": 14, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Taufik et al", "type": "Page header" }, { "left": 294, "top": 793, "width": 11, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "299", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 102, "width": 117, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2.2. kHh Meter Digital", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 115, "width": 212, "height": 377, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "kWh meter digital merupakan suatu alat pengukuran yang memiliki fungsi mengukur jumlah pemakaian daya. kWh meteran digital ini bekerja berdasarkan program yang dirancang pada mikroprosesor yang terdapat di dalammnya[8]. kWh meter digital pulsa prabayar merupakan pengembangan dari jenis kWh meter analog yang membedakan adalah menggunakan progarm pulsa prabayar[9]. Pada kWh meter digital, akan menemukan label informasi daya listrik, indikator LED, indikator kontraktor, segel metrology, LCD untuk pengisian token, serta keypad karet yang bisa digunakan setiap kali ingin memasukkan token pulsa listrik prabayar ini[10]. Kesimpulannya adalah baik meteran listrik digital maupun analog, keduanya memiliki prinsip input yang sama. Hanya saja pada meteran listrik digital perlu mengonversi sinyal analog tersebut menjadi digital untuk kemudian ditampilkan di layar. Namun meski secara prinsip kerja sama, terdapat perbedaan prinsip penggunaan yang cukup mencolok. Apabila dirumah menggunakan meteran analog, berarti menggunakan listrik pascabayar. Namun jika menggunakan meteran digital berarti listrik prabayar. Hal ini disebabkan karena penggunaan meteran analog tidak memberikan keleluasaan bagi PLN untuk mengendalikan listrik di rumah.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 500, "width": 212, "height": 162, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Meteran ini murni berfungsi untuk mencatat penggunaan daya listrik di rumah. Sementara pada penggunaan meteran listrik digital, diharuskan untuk membeli “pulsa” untuk ditabung sebagai daya listrik. Karena sifatnya digital, secara sederhana bisa dikatakan bahwa meteran listrik ini lebih pintar. Dengan sistem yang lebih pintar inilah kemudian meteran listrik digital ini mampu mendeteksi “tabungan” pulsa, dan secara serta merta memutus arus listrik apabila tabungan pulsa sudah habis dipakai seluruhnya. Gambar KWh meter digital seperti Gambar 3.", "type": "Text" }, { "left": 355, "top": 331, "width": 132, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 3. kWh meter digital", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 356, "width": 154, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. METODE PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 316, "top": 368, "width": 212, "height": 289, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penelitian ini menggunakan studi literatur yaitu serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat, serta mengelolah bahan penelitian. Untuk keperluan rumah tangga biasanya PLN menyediakan 1 fasa, yang terdiri dari kabel fasa, netral dan grounding [2]. Kabel fasa, netral dan grounding merupakan nama-nama yang digunakan untuk membedakan fungsi kabel pada instalasi listrik rumah tangga[6]. Ketiga jenis kabel ini biasanya berjalan berbarengan pada instalasi, kecuali grounding yang beriringannya hanya pada instalasi stop kontak. Karena ketiganya berjalan berbarengan dan memang harus berjalan berbarengan menuju komponen yang sama, maka dari itu, sebagai pemasang kabel jangan sampai tidak bisa membedakan fasa, netral dan grounding karena fungsinya berbeda. Bila salah memasang kabel fasa, netral dan grounding pada instalasi kemungkinan instalasi tidak akan jalan bahkan yang paling buruk bisa menyebabkan hubung singkat[3].", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 659, "width": 212, "height": 111, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Maka dari itu sebaiknya kenali terlebih dahulu perbedaan antara kabel fasa, netral dan grounding . Kabel fasa adalah nama yang digunakan untuk kabel aliran listrik bertegangan. Ciri kabel fasa adalah ketika diukur menggunakan testpen, maka kumparan tersebut akan menyala. Kabel netral adalah kabel yang tidak bertegangan atau (nol), biasanya ketika diukur menggunakan testpen,", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 65, "width": 367, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "JITET (Jurnal Informatika dan Teknik Elektro Terapan) pISSN: 2303-0577 eISSN: 2830-7062", "type": "Text" }, { "left": 477, "top": 65, "width": 45, "height": 14, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Taufik et al", "type": "Page header" }, { "left": 294, "top": 793, "width": 11, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "300", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 102, "width": 212, "height": 276, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "kabel ini tidak akan menghasilkan api pada testpen. Ini bukan menujukan bahwa kabel ini rusak tetapi memang kabel netral tidak menyalakan testpen. Kabel grounding adalah kabel yang diperlukan untuk pentanahan, sama seperti kabel netral, kabel grounding ini tidak bertegangan. Grounding atau pembumian disediakan di semua peralatan rumah tangga listrik modern[1]. Ini membantu mengurangi jumlah arus ke tingkat yang aman bagi kesehatan dengan mengalihkan sebagian besar aliran elektron ke tanah dan melindungi orang yang menyentuh perangkat dari sengatan listrik. Selain itu, perangkat pentanahan merupakan bagian integral dari penangkal petir pada bangunan, muatan listrik yang kuat dari lingkungan eksternal masuk ke tanah, tanpa membahayakan manusia dan hewan, tanpa menyebabkan kebakaran. Berdasarkan Peraturan umum Instalasi Listrik 2011 (PUIL 2011) simbol kabel fasa, netra dan grounding pada diagram satu garis[2] seperti Gambar 4.", "type": "Text" }, { "left": 95, "top": 469, "width": 164, "height": 23, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 4. Simbol kabel fasa, netral, grounding", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 525, "width": 161, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4. HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 537, "width": 211, "height": 23, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berikut merupakan data dan Analisis dari hasil pembahasan penelitian :", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 563, "width": 50, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4.1. Data", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 576, "width": 212, "height": 74, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pengambilan data hasil pengukuran dengan kawat netral (N) atau kawat phasa nol dari PLN dan data hasil pengukuran dengan kawat netral (N) atau kawat phasa nol langsung dari bumi, diambil bersamaan yang dilakukan dengan dua orang.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 658, "width": 211, "height": 48, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Data hasil pengukuran dengan kawat netral (N) atau kawat phasa nol dari PLN seperti pada Tabel 1. Pengukuran ini dilakukan selama 30 hari.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 715, "width": 211, "height": 23, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tabel 1. Hasil pengukuran kWh meter dengan kawat netral dari PLN.", "type": "Text" }, { "left": 321, "top": 102, "width": 223, "height": 418, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tanggal Jam Tegangan (Volt) Beban (Watt) kWh meter 13/03/2023 11.18 230 300 0,12 15/03/2023 11.10 232 8,20 16/03/2023 11.03 230 26,03 17/03/2033 11.11 231 32,09 18/03/2023 11.07 229 49,52 19/03/2023 11.05 229 55,46 20/03/2023 11.10 230 63,07 21/03/2023 11.05 230 70,92 22/03/2023 11.17 229 76,98 23/03/2023 11.05 230 84,84 24/03/2023 11.10 231 92,35 25/03/2023 11.02 229 100,67 26/03/2023 11.12 231 108,33 27/03/2023 11.07 230 113,50 28/03/2023 11.03 230 121,30 29/03/2023 11.05 230 137,76 30/03/2023 11.06 230 148,61 31/03/2023 11.11 231 153,07 01/04/2023 11.16 230 162,06 02/04/2023 11.07 230 171,02 03/04/2023 11.08 230 179,52 04/04/2023 11.10 230 187,43 05/04/2023 11.09 229 197,08 06/04/2023 11.05 230 209,05 07/04/2023 11.08 230 218,09 08/04/2023 11.05 231 228,30 09/04/2023 11.10 230 231,12 10/04/2023 11.11 230 237,50 11/04/2023 11.10 229 242,13 12/04/2023 11.02 230 245,28", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 535, "width": 212, "height": 74, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Data hasil pengukuran dengan kawat netral (N) atau kawat phasa nol yang langsung dari bumi seperti pada Tabel 2. Penggunaan kawat phasa nol ini di ujungnya dikasih elektroda yang ditanam dengan kedalaman 3,5 meter dari permukaan bumi.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 617, "width": 211, "height": 23, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tabel 2. Hasil pengukuran kWh meter dengan kawat netral dari bumi.", "type": "Text" }, { "left": 321, "top": 649, "width": 212, "height": 114, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tanggal Jam Tega ngan (V) Beban (Watt) kWh meter 13/03/2023 11.18 164 0,07 15/03/2023 11.10 173 5,27 16/03/2023 11.03 173 10,55 17/03/2033 11.11 173 15,92 18/03/2023 11.07 177 21,46 19/03/2023 11.05 175 26,87", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 64, "width": 367, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "JITET (Jurnal Informatika dan Teknik Elektro Terapan) pISSN: 2303-0577 eISSN: 2830-7062", "type": "Text" }, { "left": 477, "top": 63, "width": 45, "height": 14, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Taufik et al", "type": "Page header" }, { "left": 294, "top": 793, "width": 11, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "301", "type": "Page footer" }, { "left": 76, "top": 102, "width": 215, "height": 351, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tanggal Jam Tega ngan (V) Beban (Watt) kWh meter 20/03/2023 11.10 178 300 32,20 21/03/2023 11.05 171 37,70 22/03/2023 11.17 173 42,05 23/03/2023 11.05 176 47,67 24/03/2023 11.10 177 52,81 25/03/2023 11.02 176 58,53 26/03/2023 11.12 177 63,60 27/03/2023 11.07 170 68,52 28/03/2023 11.03 172 73,63 29/03/2023 11.05 175 77,37 30/03/2023 11.06 177 82,17 31/03/2023 11.11 172 86,34 01/04/2023 11.16 170 90,57 02/04/2023 11.07 173 96,73 03/04/2023 11.08 175 101,33 04/04/2023 11.10 177 106,08 05/04/2023 11.09 172 121,60 06/04/2023 11.05 174 127,81 07/04/2023 11.08 177 132,34 08/04/2023 11.05 178 138,45 09/04/2023 11.10 173 143,54 10/04/2023 11.11 170 148,72 11/04/2023 11.10 173 150,09 12/04/2023 11.02 177 153,12", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 468, "width": 212, "height": 49, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sampel untuk contoh pengambilan data seperti Gambar 5 dan Gambar 6. Gambar 5 berikut ini adalah display kWh meter dengan kawat netral dari PLN pada tanggal 18 Maret 2023.", "type": "Text" }, { "left": 76, "top": 651, "width": 204, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 5. Display kWh meter dengan kawat netral dari PLN pada tanggal 18 Maret 2023.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 689, "width": 211, "height": 35, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 6 berikut ini adalah display kWh meter dengan kawat netral dari bumi pada tanggal 18 Maret 2023.", "type": "Text" }, { "left": 320, "top": 220, "width": 202, "height": 22, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 6. Display kWh meter dengan kawat netral dari bumi pada tanggal 18 Maret 2023.", "type": "Caption" }, { "left": 316, "top": 264, "width": 65, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4.2. Analisis", "type": "Section header" }, { "left": 316, "top": 277, "width": 211, "height": 35, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Grafik kWh meter dengan kawat netral dari PLN dan kWh meter dengan kawat netral dari bumi seperti pada Gambar 7.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 449, "width": 211, "height": 35, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 7. Grafik pencatatan beban listrik pada kWh meter dengan kawat netral dari PLN dan kWh meter dengan kawat netral dari bumi", "type": "Text" }, { "left": 400, "top": 487, "width": 42, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "langsung", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 512, "width": 212, "height": 136, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada Gambar 7 terlihat grafik batang pada warna biru pemakaian beban listrik pada kWh meter menunjukan penggunaan kawat netral dari bumi langsung, sedangankan grafik batang warna merah menunjukan penggunaan kawat netral dari PLN. Terlihat bahwa peningkatan pemakaian beban listrik setiap harinya dalam penggunaan kawat netral dari PLN meningkat cukup besar, bila dibandingkan dengan pemakaian beban listrik yang menggunakan kawat netral dari bumi langsung.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 663, "width": 108, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5. KESIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 316, "top": 676, "width": 212, "height": 73, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penggunaan kawat netral dari PLN dan dari bumi langsung terlihat di kWh meternya, dimana pada penggunaan kawat netral dari PLN pertambahan kWh meternya perhari lebih besar dari penggunaan kawat netral dari bumi langsung, hal ini terlihat pada Tabel 1 dan Tabel", "type": "Text" }, { "left": 322, "top": 319, "width": 210, "height": 120, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "0 50 100 150 200 250 300 13-Mar-23 Pencatatan pemakaian beban listrik pada kWh meter dengan kawat netral dari bumi langsung", "type": "Picture" }, { "left": 71, "top": 65, "width": 367, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "JITET (Jurnal Informatika dan Teknik Elektro Terapan) pISSN: 2303-0577 eISSN: 2830-7062", "type": "Text" }, { "left": 477, "top": 65, "width": 45, "height": 14, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Taufik et al", "type": "Page header" }, { "left": 294, "top": 793, "width": 11, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "302", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 102, "width": 212, "height": 23, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2, pada beban yang sama 300 Watt dan juga diambil data pada waktu jam ± 11.00 siang.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 137, "width": 125, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "UCAPAN TERIMA KASIH", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 152, "width": 211, "height": 35, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak terkait yang telah memberi dukungan terhadap penelitian ini.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 202, "width": 107, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 215, "width": 211, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[1] Bambang Anggoro Soedjarno P. (2021).", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 226, "width": 190, "height": 44, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Memahami Sistem Pembumian dan Keselamatan Listrik, Makalah Orasi Ilmiah Guru Besar Institut Teknologi Bandung, Bandung, 2021.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 272, "width": 211, "height": 21, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[2] Peraturan Umum Instalasi Listrik Indonesia 2011 (PUIL 2011).", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 295, "width": 211, "height": 32, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[3] Margiono Abdillah. (2018). Instalasi Listrik Penerangan Rumah Dan Gedung, YKT Publisher, Bandung.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 330, "width": 195, "height": 20, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[4] Bagus Gumilang . (2017). Instalasi Listrik, Istana Media , Yogyakarta.", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 102, "width": 206, "height": 20, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[5] W. Bolton. (2009). Sistem Instrumentasi dan Sistem Kontrol, Erlangga, Jakarta.", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 125, "width": 211, "height": 20, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[6] Trevor Linsley. (2004). Instalasi Listrik Tingkat Lanjut, Erlangga, Jakarta.", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 148, "width": 211, "height": 147, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[7] Cekmas Cekdin., Taufik Barlian. (2013). Transmisi Daya Listrik, Andi Offset, Yogyakarta. [8] Andrey A. Achitaev., Konstantin V. Suslov., Irina O. Volkova., Vyacheslav E. Kozhemyakin., Yuri V. Dvoryansky. (2023). Development of an algorithm for identifying single-phase ground fault conditions in cable and overhead lines in the networks with isolated neutral. International Conference on Power and Energy Systems Engineering (CPESE 2022), Energy Reports, Volume 9, Supplement 1, Pages 1079-1086.", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 297, "width": 211, "height": 32, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[9] Lauw Lim Un Tung., Henny Oktavia. (2002). KWH Meter Dengan Sistem Prabayar, Teknik Kelistrikan Universitas Kristen Petra.", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 332, "width": 211, "height": 20, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[10] William D. Cooper. (1994), Electronics Instrumentation", "type": "List item" }, { "left": 337, "top": 343, "width": 267, "height": 21, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "and Measurement Technique, 2 nd Edition”, Privinitive-Hall Inc,", "type": "Table" }, { "left": 337, "top": 366, "width": 72, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "England Chif NJ.", "type": "Text" } ]
7886e86a-25db-5f42-e35a-b8a881ee808b
https://journal.untar.ac.id/index.php/jmts/article/download/4297/2597
[ { "left": 69, "top": 38, "width": 145, "height": 21, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Mitra Teknik Sipil Vol. 2, No. 2, Mei 2019: hlm 85-94", "type": "Page header" }, { "left": 462, "top": 41, "width": 83, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "EISSN 2622-545X", "type": "Page header" }, { "left": 300, "top": 791, "width": 12, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "85", "type": "Page footer" }, { "left": 75, "top": 88, "width": 462, "height": 25, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "STUDI KASUS PERBANDINGAN ANALISIS PENURUNAN AKIBAT TIMBUNAN, DI TANGERANG, BANTEN", "type": "Section header" }, { "left": 168, "top": 145, "width": 274, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Fachry Ibrahim 1 , Gregorius Sandjaja S. 2 dan Aksan Kawanda 3", "type": "Text" }, { "left": 103, "top": 173, "width": 406, "height": 23, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1 Program Studi Sarjana Teknik Sipil, Universitas Tarumanagara, Jl. Letjen S. Parman No.1 Jakarta Email: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 103, "top": 196, "width": 406, "height": 23, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2 Program Studi Sarjana Teknik Sipil, Universitas Tarumanagara, Jl. Letjen S. Parman No.1 Jakarta Email: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 102, "top": 220, "width": 408, "height": 22, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3 Program Studi Sarjana Teknik Sipil, Universitas Tarumanagara, Jl. Letjen S. Parman No.1 Jakarta Email: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 278, "top": 257, "width": 56, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ABSTRAK", "type": "Section header" }, { "left": 99, "top": 275, "width": 414, "height": 170, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Permasalahan yang sering terjadi dalam konstruksi pembangunan jalan adalah kondisi tanah dasar pada permukaan tanah yang lunak. Apabila tidak dilakukan perbaikan tanah terlebih dahulu pada jenis tanah ini, maka tanah dasar akan mengalami penurunan yang relatif besar, maka dari itu penimbunan yang dilakukan pada tanah lunak akan mengalami penurunan konsolidasi. Konsolidasi merupakan fenomena dalam mekanika tanah yang sering menimbulkan permasalahan geoteknik yang terjadi pada waktu yang lama. perbaikan tanah dilakukan dengan pemasangan PVD yang diberi beban untuk mempercepat proses konsolidasi demi tercapainya penurunan akhir. Studi ini bertujuan untuk mengetahui penurunan konsolidasi dengan metode Terzaghi, program FEM (finite element method), dan metode Asaoka, lalu membandingkan hasil dari penurunan konsolidasi ketiga metode dengan aktual. Prediksi penurunan konsolidasi teori Terzaghi, memberikan hasil yang lebih besar dari penurunan aktual. Pada prediksi penurunan tanah dengan FEM, analisis terhadap penurunan dan waktu sangat bergantung terhadap parameter, sehingga metode ini tidak memberikan hasil yang cukup baik jika tidak berdasarkan parameter pada tanah aslinya. Estimasi hasil dari Asaoka dapat diperoleh nilai penurunan akhir yang lebih mendekati penurunan aktual lapangan. Nilai penurunan ini diperoleh berdasarkan pengamatan penurunan awal di lapangan, sehingga hasil analisis akan lebih sesuai.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 454, "width": 351, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata kunci: Penurunan konsolidasi, teori Terzaghi, finite element method , teori Asaoka.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 472, "width": 109, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 490, "width": 470, "height": 78, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tanah adalah himpunan mineral, bahan organik, dan endapan-endapan yang relatif lepas, yang terletak di atas batuan dasar. Ikatan antara butiran yang relatif lemah dapat disebabkan oleh karbonat, zat organik, atau oksida- oksida yang mengendap diantara partikel-partikel ruang yang berisi air, udara ataupun keduanya. Pada Kondisi tanah dasar dalam konstruksi pembangunan jalan merupakan permasalahan yang sering terjadi, terlebih pada permukaan tanah lunak. Apabila tidak dilakukan perbaikan tanah terlebih dahulu pada jenis tanah ini, maka jalan yang dibangun akan mengalami penurunan yang relatif besar pada tanah dasar, maka dari itu penimbunan yang dilakukan pada tanah lunak akan mengalami penurunan konsolidasi.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 576, "width": 470, "height": 67, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Konsolidasi merupakan fenomena dalam mekanika tanah yang sering menimbulkan permasalahan geoteknik yang terjadi pada waktu yang lama. Konsolidasi terjadi akibat berkurangnya volume atau berkurangnya rongga pori dari tanah jenuh yang berpermeabilitas rendah akibat beban statis yang bekerja dalam periode tertentu, di mana prosesnya dipengaruhi oleh kecepatan terperasnya air pori keluar dari rongga tanahnya. Maka dari itu diperlukan perbaikan tanah dengan dilakukan pemasangan PVD ( Prefabricated Vertical Drain ) yang diberi beban untuk mempercepat proses konsolidasi demi tercapainya penurunan akhir.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 651, "width": 470, "height": 55, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jika lapisan tanah mengalami pembebanan maka lapisan tanah akan mengalami regangan atau penurunan. Regangan yang terjadi dalam tanah di sebabkan oleh berubahnya susunan tanah oleh pengurangan rongga pori/air didalam tanah. Jumlah dari regangan sepanjang kedalaman lapisan merupakan penurunan total tanahnya. Penurunan akibat beban adalah jumlah total dari penurunan segera ( immediate settlement) dan penurunan konsolidasi ( consolidation settlement ).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 715, "width": 110, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Studi parameter tanah", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 734, "width": 470, "height": 20, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analisis parameter tanah yang dilakukan adalah dengan mengelompokan tanah sesuai karakteristik tanah, penentuan parameter tanah dari beberapa data tanah dengan cara korelasi parameter tanah yang tidak diketahui.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 38, "width": 249, "height": 21, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Studi Kasus Perbandingan Analisis Penurunan Akibat Timbunan, di Tangerang, Banten", "type": "Page header" }, { "left": 438, "top": 38, "width": 89, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Fachry Ibrahim, et al.", "type": "Page header" }, { "left": 286, "top": 791, "width": 12, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "86", "type": "Page footer" }, { "left": 57, "top": 88, "width": 124, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Korelasi parameter tanah", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 106, "width": 470, "height": 20, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berat volume tanah jenuh didapatkan berdasarkan nilai N-SPT dengan merujuk pada Tabel 1 dan berat volume tanah kering dengan merujuk pada Tabel 2.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 141, "width": 470, "height": 20, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 1. Korelasi Empiris Antara Nilai N-SPT dan Berat Volume Tanah Jenuh (γ sat ) untuk Tanah Kohesif (Lambe & Whitman 1969 , dari Terzaghi & Peck 1948)", "type": "Text" }, { "left": 193, "top": 177, "width": 198, "height": 128, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "N-SPT Konsistensi q u ( kN/m 3 ) γ sa t ( kN/m 3 ) < 2 Very Soft < 25 16 - 19 2 - 4 Soft 25 - 50 16 - 19 4 - 8 Medium 50 - 100 17 - 20 8 - 15 Stiff 100 - 200 19 - 22 15 – 30 Very Stiff 200 - 400 19 - 22 > 30 Hard > 400 19 - 22", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 326, "width": 437, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 2. Korelasi Empiris antara Berat Volume Tanah Jenuh dan Berat Volume Tanah Kering (Budhu, 2000)", "type": "Text" }, { "left": 213, "top": 351, "width": 158, "height": 92, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jenis tanah γ sat ( kN/m 3 ) γ dry ( kN/m 3 ) Kerikil 20 - 22 15 - 17 Pasir 18 - 20 13 - 16 Lanau 18 - 20 14 - 18 Lempung 16 - 20 14 - 21", "type": "Table" }, { "left": 57, "top": 468, "width": 414, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Angka pori ( e ) didapatkan berdasarkan hubungan antara angka pori dan porositas dengan persamaan 1:", "type": "Text" }, { "left": 93, "top": 482, "width": 434, "height": 18, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "e = 𝑛 1−𝑛 (1)", "type": "Table" }, { "left": 57, "top": 507, "width": 363, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berat spesifik atau berat jenis ( specific gravity ) ( G s ) didapatkan berdasarkan persamaan 2:", "type": "Text" }, { "left": 93, "top": 523, "width": 434, "height": 18, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "γ sat = 𝛾𝑤(𝐺𝑠+e) 1+𝑒 (2)", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 546, "width": 350, "height": 12, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berat volume tanah basah atau lembab ( γ b ) dapat dinyatakan berdasarkan persamaan 3:", "type": "Text" }, { "left": 93, "top": 564, "width": 434, "height": 18, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "γ b = 𝐺𝑠𝛾𝑤(1+𝑊) 1+𝑒 (3)", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 589, "width": 470, "height": 27, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "S u atau C u yang merupakan kuat geser undrained menurut Bowles (1988) dapat ditentukan berdasarkan persamaan 4: S u = C u = 6 x N-SPT ( kN/m 3 )", "type": "Text" }, { "left": 511, "top": 606, "width": 17, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(4)", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 624, "width": 304, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Beban terbagi rata berbentuk trapesium memanjang tak hingga", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 640, "width": 470, "height": 34, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Δσ merupakan tambahan tegangan akibat pengaruh beban timbunan yang ditinjau di tengah-tengah lapisan. Menurut Braja M. Das (1986), dalam bukunya “ Principles of Foundation Engineering , Second Edition ” diagram tegangan tanah akibat timbunan adalah sebagai persamaan berikut:", "type": "Text" }, { "left": 93, "top": 682, "width": 434, "height": 18, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "𝛥𝜎 = 𝑞𝑜 𝜋 [( 𝐵1+𝐵2 𝐵2 ) (𝛼1 + 𝛼2) − 𝐵1 𝐵2 𝛼2] (5)", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 706, "width": 470, "height": 41, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dengan Δσ = tegangan akibat beban timbunan yang ditinjau di tengah lapisan, q 0 = beban timbunan ( 𝛾 timbunan x 𝐻 timbunan ), B1 = setengah lebar timbunan, B2 = panjang proyeksi horizontal kemiringan timbunan, 𝛼1 = tan −1 ( 𝐵1+𝐵2 𝑍 ) − tan −1 ( 𝐵1 𝑍 ) , 𝛼2 = tan −1 ( 𝐵1 𝑍 ) dan Z = kedalaman yang ditinjau", "type": "Text" }, { "left": 69, "top": 38, "width": 145, "height": 21, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Mitra Teknik Sipil Vol. 2, No. 2, Mei 2019: hlm 85-94", "type": "Page header" }, { "left": 462, "top": 41, "width": 83, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "EISSN 2622-545X", "type": "Page header" }, { "left": 300, "top": 791, "width": 12, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "87", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 88, "width": 73, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Teori Terzaghi", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 106, "width": 470, "height": 32, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Teori konsolidasi satu dimensi Terzaghi telah lama dipergunakan untuk memprediksi penurunan serta waktu konsolidasi. Teori ini sudah sangat lazim dipergunakan dan dianggap dapat menjelaskan penurunan akibat kompresi dan drainase satu dimensi pada tanah secara baik.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 147, "width": 289, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Fase pemampatan konsolidasi primer ( primary consolidation )", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 165, "width": 470, "height": 32, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pemampatan konsolidasi primer merupakan proses keluarnya air dan udara dari dalam tanah akibat bekerjanya beban luar yang dipengaruhi oleh waktu. Besar pemampatan konsolidasi primer pada lapisan tanah lunak setebal H dapat dihitung dengan menggunakan persamaan (Das, 1985).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 206, "width": 160, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Untuk lempung normally consolidated :", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 221, "width": 434, "height": 23, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "𝑆𝑐 = 𝐶 𝐶 𝐻 1+𝑒0 log ( 𝜎0 ′+∆𝑝 𝜎0 ′ ) (6)", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 251, "width": 139, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Untuk lempung overconsolidated :", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 266, "width": 97, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(a) Bila 𝜎 0 ′ + ∆ 𝑝 < 𝜎 𝑐 ′ :", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 287, "width": 434, "height": 23, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "𝑆𝑐 = 𝐶 𝑆 𝐻 1+𝑒0 log ( 𝜎0 ′+∆𝑝 𝜎0 ′ ) (7)", "type": "Formula" }, { "left": 107, "top": 315, "width": 97, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(b) Bila 𝜎 0 ′ + ∆ 𝑝 > 𝜎 𝑐 ′ :", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 336, "width": 434, "height": 22, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "𝑆𝑐 = 𝐶 𝑆 𝐻 1+𝑒0 log ( 𝜎𝑐 ′ 𝜎0 ′ ) + 𝐶 𝐶 𝐻𝑖 1+𝑒0 log ( 𝜎0 ′ +∆𝑝 𝜎𝑐 ′ ) (8)", "type": "Formula" }, { "left": 71, "top": 365, "width": 470, "height": 41, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dengan Sc = besar pemampatan konsolidasi, C c = indeks pemampatan tanah, C s = indeks pemampatan kembali, H = tebal lapisan tanah, 𝜎 0 ′ = tekanan overburden efektif, 𝜎 𝑐 ′ = tekanan prakonsolidasi dan ∆ 𝑝 = tambahan tegangan Analisis dan pemodelan penurunan tanah dengan FEM ( finite element method )", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 414, "width": 470, "height": 44, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analisis dan prediksi penurunan konsolidasi tanah dapat dilakukan dengan FEM. Program pemodelan tanah yang menggunakan dasar teori metode elemen hingga bertujuan untuk memperoleh hasil desain perhitungan yang dibutuhkan dengan menginput parameter-parameter tanah dan elemen lain yang berperan dalam pekerjaan konstruksi.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 466, "width": 470, "height": 21, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nilai parameter tanah yang digunakan dalam pemodelan FEM diperoleh dari data laboratorium maupun dari referensi korelasi parameter berdasarkan tipe tanah, berikut langkah-langkah pada analisis dengan FEM:", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 495, "width": 452, "height": 21, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Langkah input merupakan langkah awal untuk melakukan pemodelan kondisi geoteknik yang terdiri dari koordinat dimensi dan segala parameter tanah yang akan ditinjau.", "type": "List item" }, { "left": 89, "top": 518, "width": 452, "height": 21, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Langkah kalkulasi merupakan langkah setelah pemodelan selesai dan langsung diperoleh berbagai model perhitungan sesuai tujuan Analisis.", "type": "List item" }, { "left": 89, "top": 541, "width": 317, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Merupakan langkah akhir dengan mengeluarkan hasil akhir pada Analisis.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 565, "width": 131, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Prosedur observasi Asaoka", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 583, "width": 470, "height": 20, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada prosedur observasi Asaoka, hubungan antara penurunan tanah dan waktu diturunkan melalui persamaan diferensial berdasarkan persamaan dasar konsolidasi (Mikasa, 1963), yaitu:", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 611, "width": 434, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "𝜀 𝑣 = 𝐶 𝑣 𝜀 𝑧𝑧 (9)", "type": "Formula" }, { "left": 71, "top": 627, "width": 470, "height": 24, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dengan ɛ ( t,z ) = regangan vertikal (regangan volume), t (≥0) = waktu, z = kedalaman dari bagian atas lempung dan C v = koefisien konsolidasi", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 658, "width": 470, "height": 47, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Persamaan dasar konsolidasi ini diturunkan menjadi persamaan diferensial linier biasa oleh Asaoka (1978) untuk mendapatkan persamaan yang dapat menentukan nilai penurunan pada interval waktu ke- j , yang dituliskan sebagai: 𝜌𝑗 = 𝛽0 1−𝛽1 − { 𝛽0 1−𝛽1 − 𝜌 0 } (𝛽 1 ) 𝑗 (10)", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 712, "width": 470, "height": 21, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dimana 𝜌j adalah besarnya penurunan tanah pada waktu t = tj, dan koefisien 𝛽 0 dan 𝛽 𝑠 ( s = 1, 2, …, n ) adalah parameter yang tidak diketahui.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 742, "width": 470, "height": 20, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengukuran data penurunan tanah di lapangan dilakukan dengan menggunakan instrumen settlement plate . Untuk memperoleh prediksi penurunan akhir tanah, maka data-data penurunan ini harus dipilih, sehingga diperoleh nilai", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 38, "width": 249, "height": 21, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Studi Kasus Perbandingan Analisis Penurunan Akibat Timbunan, di Tangerang, Banten", "type": "Page header" }, { "left": 438, "top": 38, "width": 89, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Fachry Ibrahim, et al.", "type": "Page header" }, { "left": 286, "top": 791, "width": 12, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "88", "type": "Page footer" }, { "left": 57, "top": 85, "width": 470, "height": 74, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "penurunan 𝜌 1 , 𝜌 2 , 𝜌 3 , … 𝜌 𝑛 dengan interval waktu ∆ 𝑡 yang konstan seperti dilihat pada Gambar 1. Kemudian nilai 𝜌 𝑛 (sumbu-y) dan nilai 𝜌 𝑛−1 (sumbu-x) diplot sehingga akan diperoleh titik-titik yang membentuk garis lurus, seperti ditunjukkan pada Gambar 2. 𝛽 0 adalah waktu titik plot pertama dari regresi linear 𝜌 𝑛 dan 𝜌 𝑛−1 . Penurunan akhir ( 𝜌 𝑓 ) adalah titik pertemuan antara garis 𝜌 𝑛 = 𝜌 𝑛−1 (bersudut 45 o ) dengan trendline dari garis 𝜌 𝑛 vs 𝜌 𝑛−1 sebenarnya. Setelah diperoleh penurunan akhir ( 𝜌 𝑓 ) maka dapat dicari nilai 𝛽 1 yang merupakan kemiringan dari garis 𝜌 𝑛 vs 𝜌 𝑛−1 sebenarnya, yang memberikan hubungan:", "type": "Text" }, { "left": 93, "top": 165, "width": 44, "height": 20, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "𝛽 1 = 𝜌𝑓−𝛽0 𝜌𝑓", "type": "Formula" }, { "left": 506, "top": 170, "width": 19, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(11)", "type": "Picture" }, { "left": 57, "top": 340, "width": 470, "height": 21, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 1. Prosedur Analisis Data Monitoring Penurunan dengan Interval Waktu yang Konstan (Magnan and Deroy, 1980)", "type": "Text" }, { "left": 151, "top": 557, "width": 279, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 2. Analisis Prediksi Penurunan Akhir Metode Asaoka (1978)", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 575, "width": 164, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Prefabricated vertical drains (PVD)", "type": "Caption" }, { "left": 57, "top": 593, "width": 470, "height": 67, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perbaikan tanah dengan metode konsolidasi secara umum dapat diartikan sebagai upaya yang dilakukan dengan menempatkan beban statis yang bersifat sementara ( pre-loading ) di atas lapisan tanah yang akan diperbaiki. Akibat beban tersebut, maka tanah akan mengalami pemadatan akibat tekanan dari beban sementara tersebut. Oleh karena proses konsolidasi membutuhkan waktu yang lama, maka biasanya metode konsolidasi tidak berdiri sendiri, melainkan dikombinasi dengan metode lain kombinasi dengan metode drainase (penyaluran air tanah ke permukaan tanah).", "type": "Text" }, { "left": 69, "top": 38, "width": 145, "height": 21, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Mitra Teknik Sipil Vol. 2, No. 2, Mei 2019: hlm 85-94", "type": "Page header" }, { "left": 462, "top": 41, "width": 83, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "EISSN 2622-545X", "type": "Page header" }, { "left": 300, "top": 791, "width": 12, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "89", "type": "Page footer" }, { "left": 224, "top": 233, "width": 165, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 3. Visualisasi penggunaan PVD", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 254, "width": 470, "height": 21, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada perencanaan vertikal drain pada umumnya dihitung dengan menggunakan persamaan Barron (1948) yang relatif sederhana yaitu:", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 283, "width": 434, "height": 19, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "𝑡 = 𝐷2 8𝐶𝑟 𝐹 𝑛 ln 1 1−𝑈ℎ (12)", "type": "Formula" }, { "left": 71, "top": 309, "width": 470, "height": 87, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dengan t = waktu yang diperlukan untuk mencapai 𝑈 ℎ , 𝑈 ℎ = derajat konsolidasi rata-rata akibat tekanan air pori kearah horizontal, d e = diameter pengaruh satu drain, S = jarak as ke as vertikal drain, 𝐶 𝑟 = koefisien konsolidasi akibat dispasi air pori kearah radial (horizontal), 𝐹 𝑛 = ln(𝐷 𝑑 𝑊 ) − (3 4) ⁄ ⁄ , faktor jarak vertikal drain, d w = ( a+b )/2 ≈ 50 mm diameter sumur ekivalen vertikal drain, a = lebar vertikal drain dan b = ketebalan vertikal drain Dengan memasukkan harga t tertentu, dapat dicari harga U h pada lapisan tanah yang dipasang PVD. Selain konsolidasi akibat aliran air pori arah horizontal, juga terjadi konsolidasi akibat aliran air pori arah vertikal U v . Harga U v dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 402, "width": 434, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "𝑇 𝑣 = (𝑡x𝐶 𝑣 ) (𝐻𝑑𝑟) 2 ⁄ (13)", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 421, "width": 470, "height": 21, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dengan T v = faktor waktu, t = waktu yang dipilih, C v = koefisien konsolidasi dan Hdr = jarak air pori di lapisan tanah untuk mengalir keluar", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 450, "width": 151, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Harga U v dapat dicari dengan rumus:", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 468, "width": 109, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Untuk U v antara 0 s/d 60%", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 489, "width": 434, "height": 18, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "𝑈 𝑣 = (2√ 𝑇𝑣 𝜋 ) 100% (14)", "type": "Formula" }, { "left": 71, "top": 518, "width": 130, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Untuk Uv antara 60% s/d 100%", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 534, "width": 434, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "𝑈 = (100 − 10 𝑎 )% (15)", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 553, "width": 421, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dengan U v = derajat konsolidasi arah vertical, T v = faktor waktu arah vertical dan a = (1.781 − 𝑇)/0.933", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 571, "width": 228, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Derajat konsolidasi rata-rata U dapat dicari dengan cara:", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 588, "width": 126, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "𝑈 = [1 − (1 − 𝑈 ℎ )(1 − 𝑈 𝑣 )]%", "type": "Text" }, { "left": 522, "top": 589, "width": 19, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(16)", "type": "Formula" }, { "left": 71, "top": 607, "width": 147, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uh dicari menggunakan persamaan:", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 623, "width": 434, "height": 20, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "𝑈 ℎ = [1 − (1 𝑒 ( 𝑡x8x𝐶ℎ 𝑑𝑒 2x𝐹(𝑛) ) ⁄ )] % (17)", "type": "Formula" }, { "left": 71, "top": 658, "width": 470, "height": 32, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dengan U = derajat konsolidasi total, U v = derajat konsolidasi arah vertical, U h = derajat konsolidasi arah horizontal, e = bilangan natural, t = waktu konsolidasi, C h = koefisien konsolidasi arah horizontal, d e = diameter ekivalen dari lingkaran tanah pengaruh PVD dan F ( n ) = faktor hambatan disebabkan karena jarak antar PVD", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 705, "width": 174, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. METODOLOGI PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 723, "width": 92, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kerangka berpikir", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 742, "width": 470, "height": 20, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Seluruh langkah kerja yang akan dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat melalui kerangka berpikir yang dapat dilihat melalui Gambar 4.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 38, "width": 249, "height": 21, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Studi Kasus Perbandingan Analisis Penurunan Akibat Timbunan, di Tangerang, Banten", "type": "Page header" }, { "left": 438, "top": 38, "width": 89, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Fachry Ibrahim, et al.", "type": "Page header" }, { "left": 286, "top": 791, "width": 12, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "90", "type": "Page footer" }, { "left": 191, "top": 456, "width": 201, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 4. Diagram Alir Pengerjaan Tugas Akhir", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 480, "width": 166, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 189, "top": 498, "width": 203, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 3. Rekapitulasi Data Parameter Tanah Dasar", "type": "Text" }, { "left": 123, "top": 515, "width": 337, "height": 165, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kedalaman ( m ) 0 - 2 2 - 4 4 - 6 6 - 8 8 - 11 11 - 12 12 - 15 NSPT 5 7 11 9 9 14 17 γsat ( kN/m 3 ) 16.38 19.25 18.38 19.43 15.27 21.57 16.41 γd ( kN/m 3 ) 9.90 17.79 12.84 18.00 8.23 20.50 10.00 γb ( kN/m 3 ) 15.78 18.91 17.74 19.09 14.60 20.81 15.48 e 1.68 0.82 1.10 0.79 2.17 0.47 1.62 C c 0.50 0.48 0.60 0.39 0.59 0.39 0.47 C s 0.10 0.10 0.12 0.08 0.12 0.08 0.09 C v ( cm 2 /s ) 5.13E-04 9.75E-04 8.30E-04 1.14E-03 2.34E-04 1.00E-03 5.18E-04 K ( cm/s ) 1.13E-06 5.75E-06 4.30E-06 6.03E-06 7.02E-08 9.39E-06 1.18E-06 Su ( kN/m 2 ) 30", "type": "Table" }, { "left": 235, "top": 672, "width": 132, "height": 8, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "42 74 54 54", "type": "Table" }, { "left": 398, "top": 673, "width": 53, "height": 7, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "84 102", "type": "Picture" }, { "left": 140, "top": 687, "width": 146, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ɸ ( ° ) 27 26 24", "type": "Table" }, { "left": 145, "top": 688, "width": 310, "height": 39, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "27 28 24 26 E 5400 7560 13320 9720 9720 15120 18360 ʋ 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2", "type": "Table" }, { "left": 123, "top": 720, "width": 327, "height": 22, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "0.2 Catatan: Data yang ditebalkan merupakan data hasil korelasi", "type": "Picture" }, { "left": 71, "top": 102, "width": 436, "height": 279, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mulai Data sekunder Pengumpulan data Studi Literatur Korelasi data parameter Penurunan tanah berdasarkan Finite Element Method Analisis teknis Penurunan tanah berdasarkan prosedur Asaoka Penurunan tanah berdasarkan teori Terzaghi Perbandingan analisis dengan hasil data aktual Kesimpulan dan saran", "type": "Picture" }, { "left": 263, "top": 407, "width": 31, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Selesai", "type": "Text" }, { "left": 69, "top": 38, "width": 145, "height": 21, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Mitra Teknik Sipil Vol. 2, No. 2, Mei 2019: hlm 85-94", "type": "Page header" }, { "left": 462, "top": 41, "width": 83, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "EISSN 2622-545X", "type": "Page header" }, { "left": 300, "top": 791, "width": 12, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "91", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 88, "width": 177, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analisis penurunan metode Terzaghi", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 106, "width": 470, "height": 20, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perhitungan penurunan konsolidasi primer ditinjau pada setiap kedalaman dengan interval 1 m . Berikut adalah tabel perhitungan penurunan untuk kedalaman per 1 m .", "type": "Text" }, { "left": 200, "top": 135, "width": 209, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 4. Perhitungan Penurunan Konsolidasi Primer", "type": "Text" }, { "left": 139, "top": 145, "width": 334, "height": 296, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kedalaman ( m ) H (m) e C c C s σ o ' ( t/m 2 ) Δσ ( t/m 2 ) σ c ' ( t/m 2 ) Sc ( m ) 0 - 1 1 1.68 0.50 0.10 7.5779 6.4089 15.7938 0.0100 1 - 2 1 1.68 0.50 0.10 9.1557 6.1188 15.0643 0.0092 2 - 2.75 0.75 0.82 0.48 0.10 10.6427 5.8705 22.0938 0.0076 2.75 - 3 0.25 0.82 0.48 0.10 11.4564 5.7840 21.6906 0.0024 3 - 4 1 0.82 0.48 0.10 12.0345 5.4290 21.4253 0.0086 4 - 5 1 1.10 0.60 0.12 12.9160 5.0734 42.7296 0.0082 5 – 6 1 1.10 0.60 0.12 13.7541 4.7311 42.0633 0.0073 6 - 7 1 0.79 0.39 0.08 14.6447 4.4102 27.9283 0.0050 7 - 8 1 0.79 0.39 0.08 15.5877 4.1145 27.4959 0.0044 8 - 9 1 2.17 0.59 0.12 16.3226 3.8448 27.1811 0.0034 9 - 10 1 2.17 0.59 0.12 16.8494 3.6004 26.9661 0.0031 10 - 11 1 2.17 0.59 0.12 17.3762 3.3794 26.7593 0.0029 11 - 12 1 0.47 0.39 0.08 18.2181 3.1798 45.9404 0.0037 12 - 13 1 1.62 0.47 0.09 19.1172 2.9994 57.8583 0.0023 13 - 14 1 1.62 0.47 0.09 19.7585 2.8360 57.3831 0.0021 14 - 15 1 1.62 0.47 0.09 20.3997 2.6878 56.9267 0.0019 Penurunan = 0.0821", "type": "Table" }, { "left": 160, "top": 468, "width": 290, "height": 20, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 5. Perhitungan Waktu Penurunan Konsolidasi Menggunakan PVD Perhitungan Penurunan (PVD)", "type": "Text" }, { "left": 155, "top": 495, "width": 302, "height": 218, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "t ( hari ) C h ( m 2 /tahun ) Tv Uv Tr Ur U Sc ( m ) 10 2.3472 0.0005 0.026 0.0583 0.1837 0.2049 0.0168 20 2.3472 0.0011 0.0368 0.1167 0.3336 0.3581 0.0294 40 2.3472 0.0021 0.052 0.2333 0.5559 0.579 0.0476 60 2.3472 0.0032 0.0637 0.35 0.704 0.7229 0.0594 80 2.3472 0.0043 0.0736 0.4666 0.8028 0.8173 0.0671 100 2.3472 0.0053 0.0823 0.5833 0.8686 0.8794 0.0722 130 2.3472 0.0069 0.0938 0.7583 0.9285 0.9352 0.0768 170 2.3472 0.0090 0.1073 0.9916 0.9682 0.9717 0.0797 190 2.3472 0.0101 0.1134 1.1082 0.9788 0.9812 0.0805 220 2.3472 0.0117 0.1220 1.2832 0.9885 0.9899 0.0812 240 2.3472 0.0128 0.1275 1.3999 0.9923 0.9933 0.0815 260 2.3472 0.0138 0.1327 1.5165 0.9949 0.9956 0.0817", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 740, "width": 227, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analisis penurunan finite element method (FEM)", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 758, "width": 390, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada Analisis penurunan finite element method akan diolah parameter tanah dasar dan timbunan:", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 38, "width": 249, "height": 21, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Studi Kasus Perbandingan Analisis Penurunan Akibat Timbunan, di Tangerang, Banten", "type": "Page header" }, { "left": 438, "top": 38, "width": 89, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Fachry Ibrahim, et al.", "type": "Page header" }, { "left": 286, "top": 791, "width": 12, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "92", "type": "Page footer" }, { "left": 181, "top": 87, "width": 221, "height": 234, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 6. Parameter Input Tanah Timbunan Parameter Tanah Timbunan Jenis tanah Preloading Control Fill Sand Blanket Tipe Drained Drained Undrained γ sa t ( kN/m 3 ) 17 20 20 γ unsat ( kN/m 3 ) 13 17 17 C ( kN/m 2 ) 30 30 0.1 ɸ (°) 15 15 35 E ( kN/m 2 ) 10000 40000 25000 Kx ( m/hari ) 1.00E-05 1.00E-05 1.00E-03 Ky ( m/hari ) 1.00E-05 1.00E-05 1.00E-03 Poisson's Ratio 0.3 0.3 0.3 Tabel 7. Parameter Input Tanah Dasar Parameter Tanah Dasar", "type": "Table" }, { "left": 73, "top": 329, "width": 438, "height": 195, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Lapisan ( m ) 0 - 2 2 - 4 4 - 6 6 - 8 8 - 11 11 - 12 12 - 15 Jenis tanah Elastic Silt with Sand Elastic Silt with Sand Fat Clay Fat Clay Fat Clay Fat Clay Fat Clay Tipe Undrained Undrained Undrained Undrained Undrained Undrained Undrained N-SPT 5 7 11 9 9 14 17 γ sa t ( kN/m 3 ) 16.38 19.25 18.38 19.43 15.27 21.57 16.41 γ unsat ( kN/m 3 ) 15.78 18.91 17.74 19.09 14.60 20.81 15.48 C ( kN/m 2 ) 30 42 66 54 54 84 102 ɸ (°) 27 26 24 27 28 24 26 E ( kN/m 2 ) 5400 7560 13320 9720 9720 15120 18360 Kx ( m/hari ) 9.76E-04 4.97E-03 3.72E-03 5.21E-03 6.07E-05 8.11E-03 1.02E-03 Ky ( m/hari ) 9.76E-04 4.97E-03 3.72E-03 5.21E-03 6.07E-05 8.11E-03 1.02E-03 Poisson's Ratio 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2", "type": "Table" }, { "left": 170, "top": 749, "width": 241, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 5. Konsolidasi Total Finite Element Method (FEM)", "type": "Text" }, { "left": 69, "top": 38, "width": 145, "height": 21, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Mitra Teknik Sipil Vol. 2, No. 2, Mei 2019: hlm 85-94", "type": "Page header" }, { "left": 462, "top": 41, "width": 83, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "EISSN 2622-545X", "type": "Page header" }, { "left": 300, "top": 791, "width": 12, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "93", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 88, "width": 169, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analisis penurunan metode Asaoka", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 105, "width": 470, "height": 33, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analisis dengan plot grafik antara penurunan pada waktu n ( 𝜌 𝑛 ) pada sumbu- y dan penurunan pada waktu n -1 ( 𝜌 𝑛−1 ) pada sumbu x . Perpotongan trendline linier dari titik plot grafik dengan garis 𝜌 𝑛 = 𝜌 𝑛−1 merupakan penurunan akhir ( hf ) timbunan dapat dilihat pada Gambar 6.", "type": "Text" }, { "left": 208, "top": 348, "width": 193, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 6. Grafik ρn vs (ρn-1) Metode Asaoka", "type": "Text" }, { "left": 160, "top": 371, "width": 289, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 8. Perhitungan Waktu Penurunan Konsolidasi menggunakan PVD", "type": "Text" }, { "left": 215, "top": 389, "width": 179, "height": 8, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perhitungan Waktu Penurunan Kombinasi (PVD)", "type": "Text" }, { "left": 153, "top": 404, "width": 220, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "t ( hari ) C h ( m 2 /tahun ) T v U v T r U r", "type": "Table" }, { "left": 159, "top": 406, "width": 301, "height": 109, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "U S c ( m ) 30 3.5775 0.0008 0.0321 0.2667 0.6046 0.6173 0.04040 60 3.5775 0.0016 0.0454 0.5334 0.8437 0.8508 0.05568 90 3.5775 0.0024 0.0556 0.8001 0.9382 0.9416 0.06163 120 3.5775 0.0032 0.0642 1.0668 0.9756 0.9771 0.06395 160 3.5775 0.0043 0.0742 1.4224 0.9929 0.9934 0.06502 180 3.5775 0.0049 0.0787 1.6002 0.9962 0.9965 0.06522", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 548, "width": 166, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. KESIMPULAN DAN SARAN", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 567, "width": 60, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kesimpulan", "type": "Section header" }, { "left": 89, "top": 585, "width": 452, "height": 32, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Hasil penurunan dari metode Asaoka adalah hasil penurunan yang paling mendekati hasil aktual. Hasil perhitungan penurunan dan waktu dari ketiga metode dengan hasil aktual dilapangan pada Tabel 9 dan Gambar 7.", "type": "List item" }, { "left": 188, "top": 632, "width": 234, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 9. Hasil Penurunan Konsolidasi Analisis dan Aktual", "type": "Text" }, { "left": 232, "top": 650, "width": 149, "height": 45, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penurunan Konsolidasi Primer ( mm ) SP-08 Terzaghi FEM Asaoka 65 82.10 71.24 65.22", "type": "Table" }, { "left": 188, "top": 197, "width": 280, "height": 124, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "y = 0.977x + 1.5 R² = 0.9897 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 𝜌 𝑛 ( mm ) 𝜌𝑛 −1 ( mm )", "type": "Picture" }, { "left": 223, "top": 153, "width": 225, "height": 34, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "𝜌𝑛 vs 𝜌𝑛 −1 ( Metode Asaoka ) ρn = ρ(n-1) Linear (45°) Linear (ρn = ρ(n-1))", "type": "Table" }, { "left": 57, "top": 38, "width": 249, "height": 21, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Studi Kasus Perbandingan Analisis Penurunan Akibat Timbunan, di Tangerang, Banten", "type": "Page header" }, { "left": 438, "top": 38, "width": 89, "height": 9, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Fachry Ibrahim, et al.", "type": "Page header" }, { "left": 286, "top": 791, "width": 12, "height": 9, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "94", "type": "Page footer" }, { "left": 157, "top": 87, "width": 268, "height": 9, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 10. Hasil Waktu Penurunan Konsolidasi Analisis dan Aktual", "type": "Text" }, { "left": 202, "top": 105, "width": 180, "height": 45, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Waktu Penurunan Konsolidasi Primer ( hari ) SP-08 Terzaghi FEM Asaoka 155 260 160 180", "type": "Table" }, { "left": 183, "top": 349, "width": 214, "height": 9, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 7. Grafik Perbandingan Penurunan vs Waktu", "type": "Caption" }, { "left": 75, "top": 367, "width": 452, "height": 20, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Estimasi hasil dari metode Asaoka dapat diperoleh nilai penurunan akhir yang lebih mendekati penurunan aktual lapangan dengan perbedaan 0.34 % pada Gambar 8.", "type": "List item" }, { "left": 198, "top": 570, "width": 184, "height": 9, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 8. Grafik Perbandingan % Penurunan", "type": "Caption" }, { "left": 57, "top": 594, "width": 104, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 612, "width": 446, "height": 55, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Asaoka, A. (1978). Observational Procedure of Settlement Prediction . Japanese Geotechnical Society, Tokyo. Bowles, J.E. (1984). Physical and Geotechnical Properties of Soils . McGraw-Hill Book Company, New York. Barron, R. A. (1948). Consolidation of Fine-Grained Soils by Drain Wells. Transactions of ASCE, Vol. 113. Das, Braja M. (1985). Mekanika Tanah (Prinsip-Prinsip Rekayasa Geoteknik). Erlangga, Jakarta. Lambe, W. (1969). Soil Mechanics . John Willey & Sons, New York.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 669, "width": 470, "height": 21, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Magnan J.P. and Deroy J.M. (1980). “ Analyse Graphique Des Tassements Observes Sous Les Ouvrage”s. Bull. Liaison Labo. P.&Ch, Sept-Okt 1980, 109.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 693, "width": 331, "height": 20, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mikasa, M. (1963). Consolidation of Soft Clay . Kajimashuppan-kai, Tokyo. Terzaghi, K. (1943). Theoritical Soil Mechanics . John Willey & Sons, New York.", "type": "Text" }, { "left": 158, "top": 180, "width": 310, "height": 374, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "-100.00 -80.00 -60.00 -40.00 -20.00 0.00 0 50 100 150 200 250 Pen u ru n an ( mm ) Waktu ( Hari ) FEM Asaoka Terzaghi SP-08 -90 -80 -70 -60 -50 -40 -30 -20 -10 0 0 1 2 3 4 5 Pen u ru n an ( mm ) Timbunan ( m ) FEM Asaoka Terzaghi SP-08 8.76 %", "type": "Picture" }, { "left": 439, "top": 541, "width": 29, "height": 8, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "20.83 %", "type": "Picture" }, { "left": 445, "top": 504, "width": 24, "height": 8, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "0.34 %", "type": "Picture" } ]
e613ff36-623c-9ebb-2411-ac66f7adf3fc
https://ejournal.stit-ru.ac.id/index.php/raudhah/article/download/348/189
[ { "left": 71, "top": 37, "width": 282, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "RAUDHAH Proud To Be Professionals JurnalTarbiyahIslamiyah", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 55, "width": 184, "height": 23, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 7 Nomor 2 Edisi Desember 2022 P-ISSN : 2541-3686 E-ISSN : 2746-2447", "type": "Page header" }, { "left": 508, "top": 782, "width": 19, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "353", "type": "Page footer" }, { "left": 107, "top": 125, "width": 334, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JARINGAN ULAMA KH. ABDUL GHANI BAHRI", "type": "Section header" }, { "left": 146, "top": 169, "width": 327, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1 Indah Karunia Sari Pratama, 2 Mohammad Syawaludin, 3 Herlina", "type": "Text" }, { "left": 168, "top": 186, "width": 284, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1 Fakultas Adab dan Humaniora Prodi Sejarah Peradaban Islam,", "type": "Text" }, { "left": 215, "top": 201, "width": 168, "height": 26, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "UIN Raden Fatah Palembang Email: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 165, "top": 232, "width": 290, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2 Fakultas Adabd dan Humaniora Prodi Sejarah Peradaban Islam,", "type": "Text" }, { "left": 250, "top": 248, "width": 120, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "UIN Raden Fatah Palemba", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 263, "width": 353, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Email: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 168, "top": 279, "width": 284, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3 Fakultas Adab dan Humaniora Prodi Sejarah Peradaban Islam,", "type": "Text" }, { "left": 244, "top": 294, "width": 132, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "UIN Raden Fatah Palembang", "type": "Text" }, { "left": 111, "top": 310, "width": 274, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Email:herlina [email protected]", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 326, "width": 45, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstract", "type": "Section header" }, { "left": 114, "top": 354, "width": 414, "height": 174, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini memfokuskan 1. Bagaimana Hubungan Jaringan KH. Abdul Ghani Bahri dan 2. Bagaimana Peran KH. Abdul Ghani Bahri pada Perkembangan Pondok Pesantren di Ogan Ilir.dalam penelitian ini menggunakan metodelogi deskriptif kualitatif dengan pendekatan sejarah serta menggunakan teori peran fungsional, teori peran interarksional, teori peran struktural dan teori peran organisasi dari Biddle.Teori ini menjelaskan Jaringan dan Peran KH. Abdul Ghani Bahri dalam perkembangan pondok pesantren. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: KH. Abdul Ghani Bahri memiliki peran penting dalam perkembangan pondok pesantren karena pesantren menjadi lembaga sosial terbentuknya pondok pesantren terbentuk dari lembaga-lembaga sosial yang ada di Ogan Ilir, sebagai seorang Kiai Haji Abdul Ghani Bahri untuk membentuk lembaga pendidikan yakni berupa pondok pesantren KH. Abdul Ghani Bahri melakukan kegiatan dakwah dengan kalangan masyarakat-masyarakat. Hubungan Jaringan KH. Abdul Ghani Bahri terhadap perkembangan pondok pesantren dilalui dengan tiga era yang menentukan berdirinya pondok pesantren yang dijadikan KH. Abdul Ghani Bahri untuk menyebarkan dakwah Islam.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 549, "width": 267, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords: KH Abdul Ghani Bahri, Ulama, Jaringan, Ogan Ilir.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 583, "width": 105, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 599, "width": 457, "height": 158, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jaringan ulama yang terjadi di masyarakat Islam sebagai bukti bahwa orang- orang yang berpengetahuan, pintar dalam bidang agama, dan mampu dalam meimplementasikan ilmu duniawi serta menjadi penengah dalam konflik yang ada didalam masyarakat menjadi salah satu manfaat yang terbentuk oleh jaringan para ulama-ulama maupun santri-santri yang telah berdedikasi dalam hal ini(Abidin, 2021). Jaringan ulama tidak saja memiliki tanggung-jawab ilmiah dalam pengertian kesahihan dan validitas serta kredibilitas ilmiahnya tetapi juga tanggung jawab moral dan sosial yang mana dengan haringan ulama inilah yang akan membentuk generasi-generasi selanjutnya yang paham akan agama Islam itu sendiri(Muhammad, 2012).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 37, "width": 282, "height": 14, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "RAUDHAH Proud To Be Professionals JurnalTarbiyahIslamiyah", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 55, "width": 184, "height": 23, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 7 Nomor 2 Edisi Desember 2022 P-ISSN : 2541-3686 E-ISSN : 2746-2447", "type": "Text" }, { "left": 508, "top": 774, "width": 19, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "354", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 82, "width": 457, "height": 190, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Peran dan tanggung jawab moralnya berfungsi dalam status aksiomatiknya, seperti yang ditunjukkan Nabi dalam sebuah hadits yang dikenal sebagai Pewaris Nabi. Oleh karena itu, ulama adalah penjaga, penyebar dan penafsir ajaran, doktrin dan hukum Islam, serta penjaga kelangsungan sejarah spiritual dan intelektual masyarakat Islam (Herlina Herlina, 2014). Kompleksitas peran ulama dalam bidang- bidang penting masyarakat Islam berjalan seiring dengan legitimasi hadis-hadis agama Islam tersebut di atas, sehingga harkat masyarakat dan kepentingannya dalam masyarakat Islam menjadi sangat tinggi. Selain itu, istilah “ulama” tidak melekat pada apapun melalui proses formal, melainkan melalui pengakuan setelah proses panjang dalam masyarakat itu sendiri, di mana unsur-unsur “ulama” hadir dalam bentuk integritas, kualitas keilmuan, dan kredibilitas kesalehan moral dan tanggung jawab sosial(Aar Arnawati, n.d.).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 276, "width": 457, "height": 142, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sederhananya, ulama memberikan ilmu kepada santri melalui lembaga pengajian dan dakwah keliling. Belakangan, dalam perkembangan selanjutnya, beberapa ulama mendirikan lembaga keagamaan formal seperti K.H. Abdul Ghani Bahri menempuh pendidikan agama di Haramain dan mendirikan Yayasan Raudhatul Ulum di Sakatiga. Banyak juga peneliti lain yang keluar dari Yayasan Raudhatul Ulum. Kemudian mereka mengembangkan proses intelektual guru yang ditandai dengan berdirinya banyak petani, sekolah atau bentuk-bentuk penyebaran ilmu agama di Sumatera Selatan dan banyak daerah lain di luar Sumatera Selatan. Proses pewarisan ini disebut jaringan pengetahuan para peneliti.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 422, "width": 457, "height": 125, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dengan ilmu yang didapat dari Madrasah Al Falah di Mekkah, ditambah lagi dengan guru-guru lainnya K.H. Abdul Ghani selalu menjadi imam di masyarakat, dalam setiap kegiatan keagamaan K.H. Abdul Ghani Karena dia selalu menjadi pemimpin, masyarakat menghormatinya dengan keterampilan dan pengetahuan orang tuanya dan teman-teman akademiknya yang terkenal. K. H. Abdul Ghani membawa khutbahnya ke rumah-rumah warga, dari Masjid Musi Ogan Ilir menjadi tumpuan masyarakat Ogan Ilir yang juga disebut sebagai mekah kecil(Irpinsyah et al., 2019)", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 568, "width": 136, "height": 12, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "METODE PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 584, "width": 457, "height": 158, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jenis Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodelogi deskriptif kualitatif dengan pendekatan sejarah serta menggunakan teori peran fungsional, teori peran interarksional, teori peran struktural dan teori peran organisasi dari Biddle.Teori ini menjelaskan Jaringan dan Peran KH. Abdul Ghani Bahri dalam perkembangan pondok pesantren. Penelitian ini merujuk kepada sumber-sumber seperti buku, jurnal, dan hasil penelitian, serta studi literatur- literatur yang relevan dengan kajian dalam penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam riset ini adalah pendekatan filosofis, pendekatan ini digunakan untuk menganalsis secara mendalam terkait dengan temuan-temuan data dan informasi dari berbagai literatur yang dijadikan penulis sebagai rujukan.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 37, "width": 282, "height": 14, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "RAUDHAH Proud To Be Professionals JurnalTarbiyahIslamiyah", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 55, "width": 184, "height": 23, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 7 Nomor 2 Edisi Desember 2022 P-ISSN : 2541-3686 E-ISSN : 2746-2447", "type": "Text" }, { "left": 508, "top": 782, "width": 19, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "355", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 93, "width": 223, "height": 28, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PEMBAHASAN Jaringan Ulama KH. Abdul Ghani Bahri", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 125, "width": 457, "height": 142, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Banyak cendekiawan, sufi, pemikir, filosof, dan sejarawan yang bertukar ilmu dan informasi di Mekah dan Madinah, termasuk membentuk jaringan ulama yang mengakar hingga kini. Gagasan keilmuan Islam sampai ke nusantara melalui lalu lintas jamaah haji, khususnya yang menetap di Haramain sebelum kembali ke Indonesia. Bahkan, banyak ulama Mekkah yang lahir di Nusantara. Diantaranya adalah Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi, ustadz utama Masjid Agung dan ahli hukum Syafii. Tokoh tersebut lahir di Sumatera Barat pada tahun 1860 (Muhibbin Prof. Dr. Al Muhadits Al Allamah Abuya Sayyid Muhammad bin ’Alawi Al Maliki Al Hasani, 2023).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 271, "width": 457, "height": 141, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mekah dan Madinah merupakan pusat pembelajaran Islam untuk seluruh umat muslim di seluruh dunia dan juga dikenal sebagai dua tempat suci yang sangat istimewa dalam Islam dan kehidupan Muslim Anda. \"Haramain\" adalah ungkapan yang sering digunakan untuk merujuk pada dua situs tersuci dalam Islam: Masjid Al-Haram di Mekkah dan Masjid an-Nabawi di Madinah. Kedua masjid ini memiliki kepentingan agama yang besar bagi umat Islam di seluruh dunia. Masjid al-Haram, juga dikenal sebagai Masjid Al Haram, terletak di Mekkah, Arab Saudi. Itu mengelilingi Ka'bah, dianggap sebagai tempat paling suci dalam Islam(Asmuni, 2017).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 417, "width": 457, "height": 157, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Muslim menghadap Ka'bah ketika mereka melakukan sholat harian, di mana pun mereka berada di dunia. Ziarah tahunan ke Mekah, yang dikenal sebagai Haji, adalah salah satu dari lima rukun Islam dan wajib bagi semua Muslim yang mampu secara fisik dan finansial. Masjid an-Nabawi atau Masjid Nabawi terletak di Madinah, Arab Saudi. Ini adalah makam nabi Islam Muhammad dan memiliki makna sejarah dan agama yang besar. Muslim mengunjungi masjid untuk menghormati Nabi Muhammad dan berdoa. Itu juga merupakan tujuan umum bagi peziarah yang melakukan umrah, ziarah opsional ke Mekah dan Madinah. Baik Masjid al-Haram dan Masjid an-Nabawi dianggap sebagai tempat suci tempat umat Islam berkumpul untuk beribadah, meditasi, dan berdoa(Muhammad, 2012).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 579, "width": 457, "height": 125, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Haramain adalah simbol penting dari keilmuan Islam dan memiliki tempat khusus di hati umat Islam di seluruh dunia karena haramain merupakan pusat pengetahuan Islam dan banyaknya sekolah atau madrasah yang berdiri disana dan menghasilkan lulusan-lulusan terbaiknya yang nantinya akan menyebar keseluruh penjuru di dunia 1 . Sarjana yang lulus dari Haramain dianggap lebih bergengsi dari pada sarjana yang dididik di tempat lain. Haramain bisa dikatakan sebagai pusat pengetahuan tentang dunia Islam: ulama Islam, sufi, filsuf, penyair, pedagang dan sejarawan Islam bertemu dan berbagi informasi.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 708, "width": 456, "height": 28, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Madrasah Al Falah merupakan salah satu madrasah yang paling populer di Makkah Al Mukarromah pada masa lalu bahkan termasuk madrasah yang", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 37, "width": 282, "height": 14, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "RAUDHAH Proud To Be Professionals JurnalTarbiyahIslamiyah", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 55, "width": 184, "height": 23, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 7 Nomor 2 Edisi Desember 2022 P-ISSN : 2541-3686 E-ISSN : 2746-2447", "type": "Text" }, { "left": 508, "top": 774, "width": 19, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "356", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 82, "width": 457, "height": 77, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "popularitasnya di Makkah diakui secara luas karena madrasah ini banyak melahirkan ulama-ulama ahlussunnah wal jama’ah yang terkemuka. Guru yang mengajar di Madrasah juga Masyayikh yang mengajar di Masjid Agung seperti As Sayyid Alawi Al Maliki, As Sayyid Amin Kutbi, Asy Syekh Hasan Al Masyyath dan lain-lain.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 163, "width": 457, "height": 125, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "KH. Abdul Ghani Bahri Ia merupakan salah satu ustadz setempat Desa Sakatiga dan juga tercatat sebagai salah satu santri yang menuntut ilmu di Madrasah Al Falah di Mekkah. Karena itu, ia mendapatkan banyak ilmu dengan bersekolah di sekolah formal di sana. Hal ini langsung jelas artinya proses penambahan ilmu di Haramain bisa sampai ke Sakatiga dan Ogan Iliri kemudian menyebar ke beberapa daerah lain karena ada jaringan ulama yang terbentuk pertama kali ketika beliau di Madrasah Al-Falah belajar Mekkah dan kedua setelah kembalinya pendidikan dan penyebaran syiar Islam di Sakatiga di dalam dan sekitar desa.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 309, "width": 308, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "A. Jaringan Ulama KH. Abdul Ghani Bahri di Ogan Ilir", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 325, "width": 457, "height": 93, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam proses transmisi ilmu agama, KH.Abdul Ghani Bahri telah membentuk Jaringan ulama di Ogan Ilir. Salah satu murid dari KH.Abdul Ghani Bahri adalah KH. Karim Umar (Mudir Ponpres Raudhatul Ulum periode 2010-2011), Iqbal Romzi ( Anggota DPR RI periode 2014-2019), Ahmad Nahrawi (Sekda Ogan Ilir), KH Tol’at Wafa (Mudir Ponpres Raudhatul Ulum periode 2011-sekarang) dan untuk murid dari KH.Abdul Ghani Bahri yang lebih senior beliau sudah wafat.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 422, "width": 457, "height": 271, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Orang tua KH.Abdul Ghani Bahri adalah asli dari suku Sakatiga, Ogan Ilir yang di mana ayahanda dari KH.Abdul Ghani Bahri berasal dari Tanjung Sejaro yaitu kakek Abdul karim yang menikahi Umaroh, Kemudian KH. Abdul Karim merupakan salah satu anak beliau. berdasarkan narasumber yang telah diwawancarai yaitu KH. Tol’at Wafa mengungkapkan bahwa ibundanya memiliki saudara yang bernama Humaidi dan pengaruh yang telah diberikan oleh KH.Abdul Ghani Bahri adalah salah satunya Ayahanda ustad yang merupakan model dari atau pemimpin dari salah satu pondok pesantren yang terkemuka di Ogan Ilir yaitu Pondok Pesantren Al Ittifaqiyah, Kemudian KH.Abdul Ghani Bahri dan beberapa muridnya masih memiliki hubungan keluarga contohnya dengan mudir Qori murid yang pernah menjadi salah satu model atau pimpinan dari Pondok Pesantren Al Ittifaqiah Ogan Ilir. Salah satu murid beliau ialah dekan IAIN Palembang Ushuluddin Drs. Abdullah Yahya yang merupakam sepupu istri dari KH. Tol’at Wafa kemudian yang merupakan lulusan dari UIN Sunan Kalijaga. Beliau meninggal karena faktor usia yang di mana kuburannya yaitu, adalah di guru besar di belakang rumah Ustad Ardian yaitu salah satu guru dari Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Sakatiga.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 697, "width": 457, "height": 61, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kakak dari ayah KH. Tol’at Wafa yang bernama KH. Rasyid Sidik yang merupakan besan dari KH. Abdul Ghani Bahri. Upaya untuk mengangkat pondok pesantren menjadi lebih baik dan lebih maju. KH. Januari salah satu murid beliau memiliki jabatan di Kementerian Pusat. Tokoh-tokoh yang penting yang lahir dari", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 37, "width": 282, "height": 14, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "RAUDHAH Proud To Be Professionals JurnalTarbiyahIslamiyah", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 55, "width": 184, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 7 Nomor 2 Edisi Desember 2022 P-ISSN : 2541-3686 E-ISSN : 2746-2447", "type": "Text" }, { "left": 508, "top": 782, "width": 19, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "357", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 93, "width": 457, "height": 93, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "jaringan intektual KH. Abdul Ghani Bahri ialah ulama yang mempunyai legalitas baik formal dan informal sistem pengajaran beliau yaitu adalah mendirikan majelis dan menyebarkan ilmunya ke beberapa dusun yaitu dengan cara berceramah dilanggar langgar atau masjid kemudian Al Maghfiroh salah satu yang pernah menulis biografi tokoh adalah para murid yang belum ada murid beliau yang menulis tentang biografi beliau.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 190, "width": 457, "height": 142, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kaitan dengan pengajaran Berbahasa Arab, ilmu mantiq atau logika, atau teks dalam bentuk syair miniatur ilmu agama atau aqidah, fiqih Adapun KH. Abdul Ghani Bahri, sayangnya dokumentasi tentang tulisan beliau tidak banyak yang bisa ditemui lagi. Keluarga KH. Abdul Ghani Bahri juga tidak banyak menyimpan dan memiliki dokumentasi berupa fotocopy, kitab maupun poto-poto beliau. Salah satu kitab. KH. Abdul Ghani Bahri ialah beliau memiliki surat baru dalam bahasa Arab surat yang ada hubungannya dengan aset Ponpres Raudhatul Ulum Sakatiga salah satu tanah dari Saudi di Kampus C komunikasi beliau tentang aset kebun karet saya modern ikut belajar di Raudhatul Ulum.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 336, "width": 457, "height": 157, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sebelum meninggal tradisi guru-guru Kiai Pada masa itu taliki sebelum Mengajar Belajar sebelum mengajar rumah sebelahan dengan dari tentang pemahaman materi model ada sisa peninggalan ayah dibuat keterangan diantaranya ada tulisan KH. Abdul Ghani Bahri. Dari tulisan bahwa diketahui keluasan ilmu KH. Abdul Ghani Bahri. literatur klasik dengan gaya modern, Materi matik atau ilmu logika mengajarkan cara berpikir yang kritis salah satu murid KH. Abdul Ghani Bahri adalah kakek dari Muhammad Alwi Al Maliki Beliau juga sempat belajar ilmu informal di kakek dari Muhammad Alwi Al Maliki yaitu Syekh Al Maliki ayahnya merupakan teman dari Rasyid Sidiq ulama Syekh amin guru yang pernah belajar ke Mekkah pada tahun 1930.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 514, "width": 454, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Peranan KH Abdul Ghani Bahri dalam perkembangan Pesantren Raudhatul Ulum", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 546, "width": 456, "height": 77, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sebagai lembaga pendidikan Islam, pesantren memiliki peluang yang sangat baik untuk membentuk dan mengembangkan potensi santri dan potensi akal manusia. Selain itu pesantren di Indonesia juga merupakan salah satu bentuk pendidikan Islam yang eksis dan mengamalkan ajaran Islam sebagai pedoman hidup masyarakat dalam kehidupan sehari-hari(Susiyani, 2017).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 637, "width": 457, "height": 126, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kehadiran pesantren menjadi dan berperan penting dalam pembentukan Achlakul Karimah di lingkungan masyarakat, bahkan menurut ahli Mukti, tidak sedikit pemimpin bangsa Indonesia yang lahir dari para khalaqah pesantren. Kiai merupakan komponen kunci yang penting dalam sebuah pesantren bagi yang mendirikan dan mengasuhnya dan sangat jarang ditemukan pesantren tanpa karakter kiai yang perannya sangat penting dalam perkembangan pesantren. keterampilan akademik mereka, otoritas mereka dan karisma mereka di masyarakat. Saat ini, hanya beberapa Kiai yang terlibat dalam sistem pemerintahan, dari sistem", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 37, "width": 282, "height": 14, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "RAUDHAH Proud To Be Professionals JurnalTarbiyahIslamiyah", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 55, "width": 184, "height": 23, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 7 Nomor 2 Edisi Desember 2022 P-ISSN : 2541-3686 E-ISSN : 2746-2447", "type": "Text" }, { "left": 508, "top": 774, "width": 19, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "358", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 82, "width": 457, "height": 77, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pemerintahan yang paling rendah hingga yang paling tinggi. Peran Kias dalam mendapatkan suara dari masyarakat tidak bisa diremehkan. Banyak para calon pejabat yang mengunjungi atau bersilaturahmi kepada Kiai atau alim ulama untuk mendapatkan dukungan serta doa bahkan meminta suara dan dukungan dengan memaparkan pengaruh yang besar Kiai terhadap masyarakat.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 173, "width": 457, "height": 109, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jika berbicara tentang pesantren di zaman modern ini, banyak yang merasa bahwa pesantren sedang berjuang untuk melihat perubahan atau perkembangan. Banyak juga yang beranggapan bahwa pondok pesantren mengalami perubahan yang kehilangan keasliannya, karena kita tahu bahwa permasalahan yang dihadapi oleh penduduk pondok pesantren adalah perkembangan yang cukup pesat, namun permasalahan ini dapat ditanggulangi jika pondok pesantren beradaptasi atau dapat beradaptasi. dalam banyak hal. urusan dan pesantren kunci sukses.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 296, "width": 457, "height": 93, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Protagonis utama dalam kemajuan pondok pesantren adalah tokoh Kiai yang merupakan pimpinan pondok pesantren dan menjadi rujukan masyarakat. Melihat spektrum perkembangan pondok pesantren di tanah air, tidak hanya pendidikan Islam, tetapi juga bagian dari infrastruktur kota, yang secara sosial budaya terlibat dalam proses kemajuan masyarakat dan penyadaran umum. merepresentasikan nilai-nilai idealis dalam pembangunan bangsa dan negaranya 2 .", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 403, "width": 457, "height": 110, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Santri ialah sebuah pendidikan pesantren atau Pondok santri merupakan elemen penting dalam suatu lembaga pendidikan di pesantren 3 . Sejak awal pondok pesantren Raudhatul ulum berdiri ada sosok penting yang ada dibelakang layar tersohornya Pondok Pesantren Raudhtaul Ulum Sakatiga Kabupaten Ogan Ilir. Melihat lika-liku beliau dalam tombak perjuangan dalam menyebarkan dakwah Islam ke berbagai tempat yang ada di Kabupaten Ogan Ilir membuat nama beliau menjadi tersohor.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 527, "width": 457, "height": 61, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nama beliau dikenal sampai kebeberapa deerah-derah yang ada di Sumatera Selatan. Hal ini membuat KH. Abdul Ghani Bahri menjadi salah satu sosok alim ulama yang memberikan pengaruh besar bagi cikal bakal berdirinya Pondok Pesantren Raudhtaul Ulum Sakatiga Kabupaten Ogan Ilir.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 602, "width": 457, "height": 125, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berkat keilmuan yang dimilki oleh KH. Abdul Ghani Bahri yang sudah beliau asah sedari kecil yang pada akhirnya menjadikan KH. Abdul Ghani Bahri menjadi sosok calon ulama yang cerdas dan berwibawa. Dengan didikan ayah dan kakeknya yang keras dalam mengajarkan ilmu agama tidak membuat KH. Abdul Ghani Bahri menjadi surut dalam mendalami ilmu, bahkan dengan hal itu pula beliau semakin gigih dalam belajar agama Islam dan terus termotivasi untuk menjadi lebih baik nantinya dalam mempersiapkan menjadi calon ulama yang bikjaksana dimasa depan.", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 746, "width": 57, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2 (Ilahi, 1970)", "type": "Page footer" }, { "left": 106, "top": 758, "width": 66, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3 (Syafe’i, 2017)", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 37, "width": 282, "height": 14, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "RAUDHAH Proud To Be Professionals JurnalTarbiyahIslamiyah", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 55, "width": 184, "height": 23, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 7 Nomor 2 Edisi Desember 2022 P-ISSN : 2541-3686 E-ISSN : 2746-2447", "type": "Text" }, { "left": 508, "top": 782, "width": 19, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "359", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 93, "width": 456, "height": 158, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dengan latar belakang keluarga yang sangat kokoh dalam mendidik keturunan mereka menjadi pendakwah, sosok KH. Abdul Ghani Bahri kecil pela- pelan berubah menjadi remaja yang alim, pintar dan bijaksana. Hal ini membuat kepercayaan ayahnya untuk menitipkan perjuangan dakwah ayahnya kepada KH. Abdul Ghani Bahri. Tak hanya ilmu agama Islam yang beliau peroleh semasa kecil, tetapi beliau juga banyak diberikan ilmu Fiqih , ilmu Tafsir dan ilmu Hadist. Hal ini menjadi modal nantinya saat beliau telah terjun kemasyarakat. KH. Abdul Ghani Bahri dipercaya mejadi alim ulama yang dapat membantu dalam menyelesaiakan persoalan yang berkaitan dengan masyarakat. Beliau juga turut serta dala griliya melawan penjajah.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 265, "width": 457, "height": 125, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "KH. Abdul Ghani Bahri memilki daya tarik yang sangat besar dalam mendedikasikan hidupnya kedalam bentuk dakwah Islamnya. Banyak santri yang awal mulanya belajar mengaji bersama beliau namun lambat laun murid beliau berdatangan dari seluruh penjuru desa maupun di luar desa bahkan di luar kabupaten, yang awal mulanya murid KH. Abdul Ghani Bahri hanya terdiri dari beberapa murid saja yang berdomisili di sekitar tempat tinggal beliau, namun dengan tehnik pengajaran beliau banyak santri yang tertarik untuk belajar mengaji ke rumah beliau.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 404, "width": 457, "height": 93, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Akibat banyaknya santri yang berdatangan untuk mengaji membuat daya tampung rumah KH. Abdul Ghani Bahri menjadi penuh dan tidak layak lagi untuk dijadikan tempat ngaji bagi para santri hal ini membuat KH. Abdul Ghani Bahri berinisiatif memindahkan para santri untuk belajar kesalah satu rumah dari adik KH. Abdul Ghani Bahri yaitu KH. Nawawi Bahri yang mana nantinya kediaman KH. Nawawi Bahri dijadikan musola untuk para santri 4 .", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 511, "width": 456, "height": 77, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Santri di pondok pesantren Raudhatul Ulum berjumlah lebih dari 2000-an lebih dari santri putri dan santri Putra santri yang bermukim yang menetap di dalam pesantren mereka berasal dari berbagai daerah misalnya dari Lahat, Pagar Alam, Bangka Belitung, Jambi, Bengkulu bahkan ada yang dari Jakarta dan Bandung dan daerah mereka sendiri yaitu Desa Sakatiga atau Ogan Ilir.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 592, "width": 457, "height": 77, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Umur mereka yang sangat bervarite yang paling mudah adalah tingkat MTS atau SMP yang sekitar umur 12 tahun dan mereka juga relatif tua yang berumur lebih dari 25 tahun. Hubungan antara Kiai Haji Abdul Gani Bahri dengan para santrinya secara individual sangat akrab karena beliau merupakan contoh yang baik dan menjadi suri tauladan bagi masyarakat.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 673, "width": 456, "height": 61, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kiai Haji Abdul Gani Bakri sering terlibat dalam kegiatan santri contohnya sering bermain Bersama santri bahkan meminta santrinya untuk memasak dan makan bersama dan dengan beberapa santri dengan laut seadanya, misalnya ayam pindang, sayur-mayur lainnya sekalipun. Kyai Haji Abdul Gani Bahri cukup akrab", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 758, "width": 361, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4 Wawancara Kiai Karim Umar, Mantan Mudir PPRU periode 2010-2011 (20 Maret 2023)", "type": "Footnote" }, { "left": 71, "top": 37, "width": 282, "height": 14, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "RAUDHAH Proud To Be Professionals JurnalTarbiyahIslamiyah", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 55, "width": 184, "height": 23, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 7 Nomor 2 Edisi Desember 2022 P-ISSN : 2541-3686 E-ISSN : 2746-2447", "type": "Text" }, { "left": 508, "top": 774, "width": 19, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "360", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 82, "width": 456, "height": 44, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "di tengah masyarakat tetapi masyarakat tetap tertuntun pada koridor kesantunan seorang santri terhadap kiai yang tidak akan menurunkan nilai dari wibawaan seorang kiai di hadapan para santrinya.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 131, "width": 456, "height": 93, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kiai Haji Abdul Gani baris sebagai pelopor atau cikal bakal dari perkembangan pondok pesantren Nahdlatul Ulama ketiga dan dalam mengolah pondok pesantren memiliki otoritas yang sangat tinggi dengan sistem manajemen yang singkat bersikap personal sekalipun. Demikian Kiai Haji Abdul Gani Bahri bersifat terbuka dalam artian Kiai Haji Abdul Ghani Bahri tidak memiliki sifat otoriter bahkan Beliau memiliki sifat demokrasi dengan pihak-pihak lain.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 228, "width": 457, "height": 109, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada awal berdirinya pondok pesantren Raudhatul ulum lahan yang digunakan adalah tanah wakaf yang diberikan oleh para pesirah pada zaman itu, beliau mendapat dukungan dari berbagai pihak walaupun banyak memilki rintangan. Yang awal mulanya hanya memilki sepetak tanah yang digunakan untuk membangun madrasah, walaupun bangunan madrasah pertama itu hanya berupa bilik kayu yang beratap daun pelepah kelapa. Hal ini titidak menyurutkan semnagat belajar para santri itu menimba ilmu agama 5 .", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 341, "width": 456, "height": 93, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tanah yang mulanya hanya sepetak bidang tanah makin lama makin meluas karena adanya dukungan dari masyarat, para keturunan pesirah, dan para pejabat yang kala itu ikut berkontribusi untuk memajukan cikal bakal berdiri pondok pesantren Raudhatul ulum Sakatiga. Bangunan yang awalnya hanya memiliki satu kelas kemudian berkembang menjadi beberapa kelas dengan bantuan dari swadaya masyarakat, pemerintahan serta dukungan para alim ulama.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 438, "width": 456, "height": 109, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berkat kemampuan berkomunikasi yang baik KH. Abdul Ghani Bahri mampu memikat para pengusaha dan para orang-orang kaya pada masa itu. Salah satunya PT. Ali yang ada kertapati kota Palembang yang mana pemilik dari PT tersebut berteman baik dengan KH. Abdul Ghani Bahri. Adapun pemilik salah satu restoran makanan khas kota Palembang yaitu Haji Abdul Razak pemilik restoran martabak Har yang mana beliau membantu secara materi untuk mendukung pembangunan pondok pesantren Raudhatul ulum Sakatiga.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 552, "width": 456, "height": 93, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Beberapa bidang tanah yang sudag diwakafkan kemudian di bangun untuk menjadi kelas para santri untuk belajar. Setelah mendirikan beberapa bangunan kelas mulailah KH. Abdul Ghani Bahri berpikir untuk membangun beberapa asrama untuk para santri menginap, dikarenakan beberapa santri berasal dari luar daerah yang tidak memugkiankan untuk pulang. Selanjutnya KH. Abdul Ghani Bahri secara bertahap mulai didirikan musola kecil untuk para santri beribadah.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 649, "width": 457, "height": 93, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada masa kepemimpinan beliau KH. Abdul Ghani Bahri hanya memiliki beberapa puluh santri, namun dengan berjalannya waktu dan berkat keilmuan beliau yang tersohor KH. Abdul Ghani Bahri mampu menarik para santri lain untuk belajar di pondok pesantren Raudhatul Ulum Sakatiga. Ulama-ulama yang mendukung KH. Abdul Ghani Bahri sangat menyambut baik niat dari KH. Abdul Ghani Bahri untuk mengembangkan di pondok pesantren Raudhatul Ulum menjadi", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 758, "width": 340, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5 Wawancara Tol’at Wafa Mantan Mudir PPRU periode 2010-2011 (20 Maret 2023)", "type": "Footnote" }, { "left": 71, "top": 37, "width": 282, "height": 14, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "RAUDHAH Proud To Be Professionals JurnalTarbiyahIslamiyah", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 55, "width": 184, "height": 23, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 7 Nomor 2 Edisi Desember 2022 P-ISSN : 2541-3686 E-ISSN : 2746-2447", "type": "Text" }, { "left": 508, "top": 782, "width": 19, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "361", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 93, "width": 456, "height": 28, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pondok pesantren yang memiliki visi dan misi untuk membangun sekolah agama islam yang miliki standar belajar yang dapat bersaingan dengan daerah lainya 6 .", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 125, "width": 456, "height": 93, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Banyaknya peran penting yang dilakukan KH. Abdul Ghani Bahri dalam proses perkembangn pondok pesantren ini menjadikan KH. Abdul Ghani Bahri menjadi salah satu ulama yang berpengaruh sampai beliau wafat. Atas jasa beliau nama dari KH. Abdul Ghani Bahri di jaladikan nama jalan utama menuju pondok pesantren Raudhatul ulum Sakatiga. Beliau wafat dalam umur 73 tahun karena sakit dan dikebumikan di desa Sakatiga.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 281, "width": 90, "height": 12, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "KESIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 297, "width": 457, "height": 368, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan uraian di atas maka dapat dipahami beberapa hal, pertama, secara ontologis pendidikan karakter merupakan upaya kolaborasi edukatif dari tiga aspek yaitu pengetahuan, perasaan dan perbuatan. Dalam Islam pendidikan karakter merupakan pendidikan Akhlak atau budi pekerti yang pada hakekatnya merupakan jiwa dari pendidikan Islam itu sendiri. Tujuan pendidikan karakter dalam Islam adalah untuk membentuk karakter muslim sejati yang dinginkan oleh Alquran. Politik sebagai media dakwah mengatur masyarakat untuk mencapai ridha Allah seharusnya dipraktekkan oleh kalangan umat Islam yang komit dengan tujuan- tujuan Islami. Pendidikan karakter melalui konsep Islam tidak dapat ditawar lagi karena rapuhnya bangsa ini banyak disebabkan karena pendidikan tidak membekali dan menciptakan manusia yang berbudi pekerti yang baik namun lebih mengedepankan pencapaian kulaitas akademik kuantitatif yang pada akhirnya hanya dicapai pengetahuan atau kecerdasan intelektual belaka. Dan pengalaman menunjukan bahwa pendidikan yang mengedepankan pengembangan intelektual selama ini telah membawa pendidikan kita pada potret suram yang kurang baik. Pengenalan partai politik berasas Islam dengan perangkat leadership , administrasi dan struktur yang modern akan memberikan rasa percaya umat kepada adanya sebuah konsep yang hidup dalam praktek. Amal yang kentara dalam mengatur kekuasaan yang adil oleh pelaku kenegaraan memberikan kemakmuran serta kepercayaan masyarakat terhadap Islam sebagai masa depan pengaturan politik. Politik tidak hanya dakwah mengatur kekuasaan dalam tingkat sebuah entitas politik, maka studi dan praktek politik di era globalisasi perlu dilakukan di tataran internasional.", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 758, "width": 309, "height": 13, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6 Wawancara Rohani, Mantan Murid KH Abdul Ghani bahri (10 Maret 2023)", "type": "Footnote" }, { "left": 71, "top": 37, "width": 282, "height": 14, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "RAUDHAH Proud To Be Professionals JurnalTarbiyahIslamiyah", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 55, "width": 184, "height": 23, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 7 Nomor 2 Edisi Desember 2022 P-ISSN : 2541-3686 E-ISSN : 2746-2447", "type": "Text" }, { "left": 508, "top": 774, "width": 19, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "362", "type": "Page footer" }, { "left": 240, "top": 82, "width": 118, "height": 12, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 127, "width": 410, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Aar Arnawati. (n.d.). KEDUDUKAN DAN PERAN ULAMA DALAM PERSPEKTIF", "type": "Section header" }, { "left": 107, "top": 157, "width": 169, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ALQURAN. Jurnal Al-Fath , 11 (10).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 186, "width": 428, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abidin, Z. (2021). Peran Ulama Dalam Sistem Pemerintahan di Propinsi Aceh. Journal of", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 216, "width": 412, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Governance and Social Policy , 2 (2), 156–168. https://doi.org/10.24815/gaspol.v2i2.23663", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 246, "width": 455, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Asmuni, A. (2017). Peran Ulama dalam Pemberdayaan Masyarakat Marjinal: Empower: Jurnal", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 275, "width": 394, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengembangan Masyarakat Islam , 2 (1). https://doi.org/10.24235/empower.v2i1.1656", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 305, "width": 415, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Herlina Herlina. (2014). ISLAM DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERADABAN", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 335, "width": 308, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "MELAYU. Tamaddun: Jurnal Kebudayaan Dan Sastra Islam , 14 (2).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 364, "width": 450, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ilahi, M. T. (1970). KIAI: FIGUR ELITE PESANTREN. IBDA` : Jurnal Kajian Islam dan Budaya ,", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 394, "width": 264, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "12 (2), 137–148. https://doi.org/10.24090/ibda.v12i2.442", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 424, "width": 430, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Irpinsyah, I., Huda, N., & Syawaludin, M. (2019). Mekah Kecil Di Tanah Besemah: Studi", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 454, "width": 383, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Terhadap Dinamika Perkembangan Islam di Desa Pardipe Kecamatan Dempo", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 483, "width": 334, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Selatan Kota Pagaralam. Medina-Te : Jurnal Studi Islam , 15 (1), 92–107.", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 513, "width": 220, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "https://doi.org/10.19109/medinate.v15i1.3248", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 543, "width": 450, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Muhammad, N. (2012). KARAKTERISTIK JARINGAN ULAMA NUSANTARA MENURUT", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 572, "width": 291, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PEMIKIRAN AZYUMARDI AZRA. Jurnal Substantia , 14 (1).", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 602, "width": 423, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Muhibbin Prof. Dr. Al Muhadits Al Allamah Abuya Sayyid Muhammad bin ’Alawi Al", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 632, "width": 355, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Maliki Al Hasani. (2023, April 27). Madrasah Al Falah di Mekkah [Blog].", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 661, "width": 158, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "https://www.muhibbinabuya.com/ .", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 691, "width": 383, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "https://www.muhibbinabuya.com/2017/06/madrasah-al-falah-di-mekkah.html", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 37, "width": 282, "height": 14, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "RAUDHAH Proud To Be Professionals JurnalTarbiyahIslamiyah", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 55, "width": 184, "height": 23, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 7 Nomor 2 Edisi Desember 2022 P-ISSN : 2541-3686 E-ISSN : 2746-2447", "type": "Text" }, { "left": 508, "top": 782, "width": 19, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "363", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 92, "width": 415, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Susiyani, A. S. (2017). Manajemen Boarding School dan Relevansinya dengan Tujuan", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 122, "width": 394, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pendidikan Islam di Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta. Jurnal", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 152, "width": 341, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pendidikan Madrasah , 2 (2), 327. https://doi.org/10.14421/jpm.2017.22-08", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 182, "width": 447, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Syafe’i, I. (2017). PONDOK PESANTREN: Lembaga Pendidikan Pembentukan Karakter. Al-", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 211, "width": 401, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam , 8 (1), 61. https://doi.org/10.24042/atjpi.v8i1.2097", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 299, "width": 62, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Copyrights", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 328, "width": 456, "height": 28, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Copyright for this article is retained by the author(s), with first publication rights granted to the journal.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 374, "width": 456, "height": 45, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This is an open-access article distributed under the terms and conditions of the Creative Commons Attribution license This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License", "type": "Text" } ]
c11facc9-2807-e94b-1856-c314b82d3f33
https://e-journal.iahn-gdepudja.ac.id/index.php/WS/article/download/1624/676
[ { "left": 304, "top": 39, "width": 229, "height": 39, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "WIDYA SANDHI E - ISSN: 2746-9093 & P-ISSN: 1907-7351 Vol 15. No 1. Mei 2024", "type": "Page header" }, { "left": 72, "top": 80, "width": 206, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "https://e-journal.iahn-gdepudja.ac.id/index.php/WS", "type": "Text" }, { "left": 313, "top": 769, "width": 216, "height": 24, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "WIDYA SANDHI Vol 15. No 1. Mei 2024 | 31", "type": "Page footer" }, { "left": 97, "top": 109, "width": 405, "height": 29, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh Komunikasi Interpersonal Dan Kesejahteraan Terhadap Keharmonisan Keluarga Dharmika Di Kota Mataram", "type": "Section header" }, { "left": 262, "top": 152, "width": 75, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Luh Apriani 1 *", "type": "Text" }, { "left": 162, "top": 182, "width": 271, "height": 24, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Institut Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram E-mail Korespondensi : [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 228, "width": 443, "height": 527, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords: Abstract informal education, dharmika, transformation of values, Hindu religious teachings This study aims to examine informal dharmika women education in transforming Hindu religious values to their children at Banjar Parartha, Perumnas Karang Permai, Sekarbela Subdistrict, Mataram city. This research was designed in a qualitative interpretative type using a case study model. Based on the results of this study it was found that the efforts of dharmika women in transforming Hindu religious values for their children in the family through several strategies. First, cooperation between husband and wife to be able to provide knowledge and at the same time be able to transform Hindu religious values for children in the family. Second, the husband and other family members must overcome the psychological pressures of dharmika so that later in carrying out the marriage ark they will feel happy. Third, studying Hinduism can be done through the internet and books about Hinduism also from members of the banjar (the traditional organization of Balinese society). Fourth, directing their children to be more able to explore Hindu religious lessons at school, while the means of ceremonies and ritual as well as their implementation are self-taught. The results of this research recommend preserving informal education for dharmika women as a transformation of Hindu religious values. Kata kunci: Abstrak pendidikan informal, dharmika, transformasi nilai, ajaran agama Hindu Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pendidikan informal ibu-ibu dharmika dalam mentransformasikan nilai-nilai agama Hindu kepada anak-anaknya di Banjar Parartha, Perumnas Karang Permai, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram. Penelitian ini dirancang dengan tipe kualitatif interpretatif dengan menggunakan model studi kasus. Berdasarkan hasil penelitian ini ditemukan bahwa upaya perempuan dharmika dalam mentransformasikan nilai-nilai agama Hindu kepada anak dalam keluarga melalui beberapa strategi. Pertama, kerjasama antara suami dan istri untuk dapat memberikan pengetahuan dan sekaligus dapat mentransformasikan nilai-nilai agama Hindu bagi anak dalam keluarga. Kedua, suami dan anggota keluarga lainnya harus mengatasi tekanan-tekanan psikologis dharmika agar nantinya dalam menjalankan bahtera rumah tangga", "type": "Table" }, { "left": 82, "top": 38, "width": 447, "height": 21, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh Komunikasi Interpersonal Dan Kesejahteraan Terhadap Keharmonisan Keluarga Dharmika I Ketut Nidiana *", "type": "Page header" }, { "left": 313, "top": 781, "width": 216, "height": 25, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "WIDYA SANDHI Vol 15. No 1. Mei 2024 | 32", "type": "Page footer" }, { "left": 191, "top": 81, "width": 329, "height": 107, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "merasa bahagia. Ketiga, mempelajari agama Hindu dapat dilakukan melalui internet dan buku-buku tentang agama Hindu serta dari anggota banjar (organisasi tradisional masyarakat Bali). Keempat, mengarahkan anak-anak mereka untuk lebih mendalami pelajaran agama Hindu di sekolah, sedangkan sarana upacara dan ritual serta pelaksanaannya dilakukan secara otodidak. Hasil penelitian ini merekomendasikan untuk melestarikan pendidikan informal bagi perempuan dharmika sebagai transformasi nilai-nilai agama Hindu.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 218, "width": 117, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "I. INTRODUCTION", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 239, "width": 454, "height": 280, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Marriage is the uniting of two men and women in a husband and wife bond, which is regulated in customary/religious law and the constitution. With the aim of forming a household or family that is eternal and happy. Marriage is not merely an outlet for lust, but is responsible for children, providing a living, education and others so that they are able to build an eternal and happy household. Family life which is very important to pay attention to is educating children to become suputra (noble children) who can create a harmonious life, especially in the midst of a plurality of social life. With regard to the education of children in the family, it is very important in order to improve the quality of life of the next generation. Educating children besides increasing intelligence, is also very important for increasing spiritual quotient and social competence. Referring to Wirawan, et al. (2023b) that the spiritual quotient and social competence have an effect on increasing aspects of intercultural sensitivity in order to create a harmonious life in a multicultural society. In this regard, the spiritual quotient and social competence of adolescents in the city of Mataram has a significant influence on intercultural sensitivity which in turn affects the attitude of religious moderation.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 528, "width": 454, "height": 177, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Marriage is valid if it is carried out according to the law of each religion and belief. Each marriage is regulated according to the applicable laws. In principle, in a marriage, a man can only have one wife. A woman can only have one husband. The issue of marriage is an actual and interesting issue to be discussed today, because it does not only concern human dignity, but also touches a noble institution, namely the household. According to Windia (2009) that marriage is one of the most important human phases in life because it can change a person's legal status where someone who is immature will become an adult after marriage and someone who still considers himself young after marriage will become husband and wife and will accept all the consequences. juridically and sociologically.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 715, "width": 454, "height": 31, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Marriage is the culmination of an intimate relationship between the sexes where both parties share experiences and feelings and thoughts so that eventually the couples who have", "type": "Text" }, { "left": 82, "top": 38, "width": 447, "height": 21, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh Komunikasi Interpersonal Dan Kesejahteraan Terhadap Keharmonisan Keluarga Dharmika I Ketut Nidiana *", "type": "Page header" }, { "left": 313, "top": 781, "width": 216, "height": 25, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "WIDYA SANDHI Vol 15. No 1. Mei 2024 | 33", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 454, "height": 115, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "been married long enough have similarities in attitudes, values, interests and attitudes (Pearson & Lee, in Sarwono, 1996). According to Hinduism, marriage is a bond between a woman (Pradana) and Purusa (man) where the bond is legalized through a process of religious ceremony called Wiwaha (Widhi Widana). Of course, marriage does not only occur between one religion, one tribe, one race and even one country. But marriage can also occur between religions, between tribes, between races and even between countries.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 199, "width": 454, "height": 73, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "In Hinduism, a woman from another religion who later converts to Hinduism with a background in marriage, the marriage process is called sudhi widani and the woman will be accompanied by the local Hindu Parisada (the Hindus assembly) to say panca sradha. The woman who has been sudhiwidani is called Dharmika.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 282, "width": 454, "height": 259, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dharmika will accept himself as a visual teacher in the family who will later become a teacher for his children, both instilling morals, morals and ethics, which of course cannot be separated from teachers in the field of religion which involve religious ceremonies and rituals which are carried out daily or in real time. With the demands of Dharmika (mother) in the family to always know and understand the Hindu religion that she has just embraced, of course there are still many things that need to be learned such as the language, customs, culture and teachings of Hinduism and even religious ceremonies and ceremonies. From the social aspect, of course, it cannot be separated from problems and it is also not easy to adapt to the surrounding environment, let alone an environment that is still new and does not know anyone. Psychological pressure is a major factor such as: (1) there is still embarrassment to be seen by other people with adherents of the religion they previously adhered to, (2) feeling uncomfortable because they are not used to it, (3) considering religion to be a burden and (4) in association one cannot blend.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 551, "width": 454, "height": 115, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "However, in carrying out his obligations as a teacher, dharmika cannot do it alone without the help of various parties such as husbands, mother-in-law and brother-in-law, and even neighbors, because the function of these parties is besides being a provider of unknown knowledge, knowing something related to religion or customs, and Hindu culture that is not yet known, also guides in learning something that includes teachings contained in Hindu teachings and reminds something that has been learned which is sometimes forgotten.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 675, "width": 454, "height": 73, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "In the family, it is a mother who determines the process of religious education. It is the mother who is very dominant in the implementation of the religious education, and it is the mother who is the main key in shaping the personality and character of her children. According to Syafei (2006: 85) that one of the functions of the mother according to Panca Dharma Wanita", "type": "Text" }, { "left": 82, "top": 38, "width": 447, "height": 21, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh Komunikasi Interpersonal Dan Kesejahteraan Terhadap Keharmonisan Keluarga Dharmika I Ketut Nidiana *", "type": "Page header" }, { "left": 313, "top": 781, "width": 216, "height": 25, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "WIDYA SANDHI Vol 15. No 1. Mei 2024 | 34", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 454, "height": 115, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "is as the primary and first child educator in the family. This implies that the existence of mothers is so important and strategic in the educational process for their growth, development and maturity. According to Brigman & Webbn (2003) that children have difficulty learning when they do not demonstrate certain prerequisite learning skills that involve attention, listening comprehension, and social skills. Meanwhile, Payton, et al. (2008) revealed that the learning provided to students seeks to improve various social and emotional skills.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 199, "width": 454, "height": 94, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "However, sometimes a dharmika in carrying out her obligations to the family cannot run smoothly as expected, sometimes she is required to study Hinduism as a whole but in reality, a dharmika cannot carry it out optimally considering that a dharmika comes from another religion. Acceptance from all parties in the family, not all of them can accept the way it is so that it will create psychological pressure.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 303, "width": 454, "height": 156, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Based on the phenomenon above, the researcher is interested in raising the research focus, namely (1) how do Dharmika women transform Hindu religious values in the family towards children at Banjar Tri Parartha Perumnas Tanjung Karang Permai Kec. Sekarbela Mataram? (2) what are the obstacles faced by Dharmika women in transforming Hindu religious values in the family towards children at Banjar Tri Parartha Perumnas Tanjung Karang Permai Kec. Sekarbela Mataram?, (3) what efforts have been made by Dharmika transforming Hindu religious values in the family towards children at Banjar Tri Parartha Perumnas Tanjung Karang Permai Kec. Sekarbela Mataram?.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 468, "width": 454, "height": 115, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The aims of this research are 1). To find out and describe the ways that Dharmika women can do in transforming Hindu religious values in the family towards children at Banjar Tri Parartha; 2). To find out and describe the obstacles faced by Dharmika women in transforming Hindu religious values in the family towards children at Banjar Tri Parartha; 3). To find out and describe the efforts made by Dharmika in transforming Hindu religious values in the family towards children at Banjar Tri Parartha.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 593, "width": 454, "height": 155, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The benefits of this research are 1) Theoretically, the results of this study can be a reference and guideline for the community in providing informal education for Dharmaka women in transforming Hindu religious values for children in Banjar Tri Parartha Perumnas Tanjung Karang Permai, Sekarbela District. In addition, this research can be a reference for other researchers related to religious education in transforming Hindu religious values. Practical Benefits 1) Providing insight and knowledge for women who have been educated to be able to study Hinduism in depth so that later they can apply religious teachings to their sons and daughters.", "type": "Text" }, { "left": 82, "top": 38, "width": 447, "height": 21, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh Komunikasi Interpersonal Dan Kesejahteraan Terhadap Keharmonisan Keluarga Dharmika I Ketut Nidiana *", "type": "Page header" }, { "left": 313, "top": 781, "width": 216, "height": 25, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "WIDYA SANDHI Vol 15. No 1. Mei 2024 | 35", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 454, "height": 322, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Central Studies in this study reveal or describe, review and criticize related sections and documents that are of benefit to research, whether books, articles or other scientific works. This aims to clarify the position or differences in the research being carried out with previous research, to determine the level of authenticity of the problem to be studied or to avoid repeating problems that have been researched by others and find relevant concepts, theories as a basis for solving problems as well as to provide direction in formulating a framework for thinking and developing concepts, theories and ideas that can later be used to enrich analysis in research. In this case, the researcher uses several relevant studies, including: Yoniartini (2017) in her research entitled Hindu Religious Education for Women who are Sudhi Wadani, permanent lecturers at the Department of Dharma Acarya State Hindu Institut Gde Pudja Mataram regarding Hindu Religious Education for Women who have been Sudhiwidani. In his research concluded that Hindu religious education provided by the family (husband) in the form of morality in social life, ceremonies and implementation of daily prayers which certainly requires knowledge and learning that is carried out continuously by learning about Hinduism from books, the internet, discussions with religious leaders and active in the activities of Hindu organizations", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 406, "width": 454, "height": 156, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Made Sudarma (2015) in the research entitled Religious Education in Hindu Families Carrying out Interfaith Marriages in Cakranegara District. In his research, he concluded that the value of Hindu religious education instilled in interfaith marriages in Cakranegara District, Mataram City, namely in the form of instilling the concept of belief in new people entering Hinduism, where this process takes a relatively long time because it is the first time they are acquainted with the teachings of Hinduism in their life, but if If you have a great will and are followed by curiosity about the existence of Hindu religious teachings, the person concerned will understand more quickly.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 572, "width": 454, "height": 135, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Windariyanti (2018) in the research entitled The Role of the Environment in Instilling Hindu Religious Education Values for Dharmika in Banjarmetu Hamlet, Central Lombok Regency, namely the role of the environment is very important in instilling Hindu religious values, namely from the family environment such as accepting the existence of dharmika and guiding and guiding dharmika as well as the role of the community environment by holding a place for Hindu religious learning as well as bridging guidance from extension workers as a place of observation for dharmika and as a place to share experiences.", "type": "Text" }, { "left": 82, "top": 38, "width": 447, "height": 21, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh Komunikasi Interpersonal Dan Kesejahteraan Terhadap Keharmonisan Keluarga Dharmika I Ketut Nidiana *", "type": "Page header" }, { "left": 313, "top": 781, "width": 216, "height": 25, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "WIDYA SANDHI Vol 15. No 1. Mei 2024 | 36", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 454, "height": 52, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Theory functions to explain phenomena so that it can function as a problem solving tool and as an anticipatory tool because theory can predict the possibilities that will occur. The theory used in this study is the theory of motivation and social constructive theory.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 158, "width": 82, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "II. METHODS", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 179, "width": 454, "height": 155, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "In this study required a research design to direct the course of research. The research design is a basis for making a research plan. In this study used qualitative research methods. Qualitative research methods arise because of a paradigm shift in viewing a reality/ phenomena/ symptom. In this paradigm, social reality is seen as something that is holistic/ whole, complex, dynamic and full of meaning. Such a paradigm is called the post-positivism paradigm. The previous paradigm was called the positivism paradigm, which in viewing phenomena was more singular, static and concrete. The post positivism paradigm develops qualitative research methods.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 344, "width": 454, "height": 73, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Qualitative research methods are methods used to examine natural object conditions (as opposed to experiments) where the researcher is the key instrument, data collection techniques are used purposively, collection techniques are triangulation (combined), data analysis is inductive and the results of qualitative research emphasize meaning rather than generalization.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 427, "width": 454, "height": 135, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This research uses a qualitative method, this research method does not use numbers, even if there are numbers, they are only a complement. This research focuses on the study of Dharmaka women's informal education in transforming Hindu religious values which can be seen from observations, interviews and documentation. From the data and information that the researcher obtained, it will be analyzed in order to obtain conclusions which are the results of the research in the form of suggestions and recommendations for people who carry out sudhi wadani or those who have dharmika status.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 572, "width": 454, "height": 73, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The location of this research took place in Banjar Tri Parartha Perumnas Tanjung Karang Permai, Sekarbela Mataram District. Based on observations obtained from several banjars in the city of Mataram, it was found that the banjars in Perumnas had quite a lot of inter-religious marriages.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 655, "width": 454, "height": 73, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Valid and accurate data in research determines the quality of the research itself. Collection of data and data sources that are right on target are needed in research, so that they can be accounted for scientifically or scientifically. Data sources are divided into primary data sources, namely informants and objects that have been observed and secondary data sources,", "type": "Text" }, { "left": 82, "top": 38, "width": 447, "height": 21, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh Komunikasi Interpersonal Dan Kesejahteraan Terhadap Keharmonisan Keluarga Dharmika I Ketut Nidiana *", "type": "Page header" }, { "left": 313, "top": 781, "width": 216, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "WIDYA SANDHI Vol 15. No 1. Mei 2024 | 37", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 454, "height": 32, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "namely data obtained from documents such as reports, dissertations, books, journals, texts that are relevant and support this research.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 116, "width": 454, "height": 74, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "In this study the informant determination technique used was purposive. This technique is used with the consideration that the informant provides complete data as expected which is the key informant. The informants in question are people who know and are directly involved as actors who determine the success or failure of the research carried out", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 199, "width": 454, "height": 73, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Purposive is a sampling technique deliberately, with the intention of the researcher determining the sample himself according to the researcher's goals in order to obtain accurate and reliable data. So with this purposive technique the researcher comes directly to the location where the members of the population are.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 282, "width": 454, "height": 94, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The data can later be obtained from the head of the Parisada district of Sekarbela as well as the head of the banjar, the secretary of the banjar, religious leaders, community leaders, dharmika and members of the banjar in the area. Consideration of informants carried out by taking into account: 1) religious background before marriage, 2) knowledge of the research object, 3) relationship with dharmika and 4). Social interaction with the community.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 386, "width": 454, "height": 93, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Primary data is obtained directly from the source or the field (empirical) from informants. namely Parisada Sekarbela sub-district/chair of banjar, kelurahan, secretary of banjar, religious leaders, community and dharmika leaders and members of banjar related to this research. Meanwhile, secondary data was obtained through literature review, documents, and previous research reports that were relevant to the study in this study.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 489, "width": 454, "height": 115, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Valid and accurate data in research determines the quality of the research itself. Collection of data and data sources that are right on target are needed in research, so that they can be accounted for scientifically or scientifically. Data sources are divided into primary data sources, namely informants and objects that have been observed and secondary data sources, namely data obtained from documents such as reports, dissertations, books, journals, texts that are relevant and support this research.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 613, "width": 454, "height": 94, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Primary data is obtained directly from the source or the field (empirical) from informants. namely Parisada Sekarbela sub-district/chair of banjar, kelurahan, secretary of banjar, religious leaders, community and dharmika leaders and members of banjar related to this research. Meanwhile, secondary data was obtained through literature review, documents, and previous research reports that were relevant to the study in this study.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 717, "width": 454, "height": 31, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This study used non-participant observation, namely observation in which the researcher as an observer to find out the phenomena that exist in the banjar Tri Parartha", "type": "Text" }, { "left": 82, "top": 38, "width": 447, "height": 21, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh Komunikasi Interpersonal Dan Kesejahteraan Terhadap Keharmonisan Keluarga Dharmika I Ketut Nidiana *", "type": "Page header" }, { "left": 313, "top": 781, "width": 216, "height": 25, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "WIDYA SANDHI Vol 15. No 1. Mei 2024 | 38", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 454, "height": 156, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perumnas Tanjung Karang Permai Kec. Sekarbela Mataram so that it can obtain valid data. In this study the interviews used were unstructured interviews to ask parisada, banjar heads, banjar secretaries, religious leaders, community leaders, banjar members and dharmikas and other parties who know about dharmika and how to transform Hindu religious values in banjar Tri Parartha Perumnas Tanjung Karang Permai Kec. Sekarbela Mataram. The documentation used in this research is data archives, data, books or pictures as support in this research which was conducted at Tri Parartha Village Housing Complex Tanjung Karang Permai Kec. Sekarbela Mataram", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 241, "width": 454, "height": 218, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "In this study qualitative data analysis techniques were used with the following stages of the process: 1) Data reduction was carried out to obtain the required data related to dharmika women's informal education in transforming Hindu religious values for banjar children Tri Parartha Perumnas Tanjung Karang Permai, Sekarbela Mataram District . 2) In this study, the presentation of data was carried out in the form of narrative text related to the informal education of dharmika women in transforming Hindu religious values for Tri Parartha banjar Perumnas Tanjung Karang Permai Kec. Sekarbela Mataram. 3) The third analysis activity is drawing conclusions. Conclusions are drawn after data reduction and data presentation. In the concluding stage (data verification) it is carried out to find meaning from the data obtained and look for patterns of explanation of data that have been verified and the researcher draws a conclusion.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 468, "width": 454, "height": 115, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The conclusion of qualitative research may be able to answer the formulation of the problem from the start or maybe not because the formulation of the problem is still temporary and will develop after conducting research in the field. The last stage in this research is to draw conclusions related to the informal education of dharmika women in transforming Hindu religious values for Tri Parartha banjar Perumnas Tanjung Karang Permai Kec. Sekarbela Mataram", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 593, "width": 454, "height": 93, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "In testing the validity of the data, qualitative research uses different terms from quantitative research. Checking the validity of data in qualitative research includes, 1) Credibility, 2) Transferability, 3) Dependability and 4) Confirmability (Sugiyono, 2005: 121. Confirmability meant in this study is that researchers use the means used to obtain data such as interview guides and other important records relevant to research.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 715, "width": 187, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "III. RESULTS AND DISCUSSION", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 736, "width": 454, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3.1 Hindu Religious Values that have been obtained by dharmika at Banjar Tri Parartha", "type": "Text" }, { "left": 82, "top": 38, "width": 447, "height": 21, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh Komunikasi Interpersonal Dan Kesejahteraan Terhadap Keharmonisan Keluarga Dharmika I Ketut Nidiana *", "type": "Page header" }, { "left": 313, "top": 781, "width": 216, "height": 25, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "WIDYA SANDHI Vol 15. No 1. Mei 2024 | 39", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 454, "height": 156, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Based on field observations, in general the Hindu religious values implemented in the life of the people in the Banjar Parartha area, in Mataram city, show that there is harmony in life, both internally among Hindus or externally with adherents of different religions. This is a form of adaptation carried out in order to build social relationships in the environment. This also occurs in other Lombok regions, as referred to by Wirawan et al (2023a) that the Hindu community is able to build harmony with Muslims and Buddhists in carrying out their traditional traditions and creating harmony with the natural environment around where they live.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 241, "width": 455, "height": 156, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The above conditions are also implemented by dharmika, namely women who are married to Hindu husbands are also mostly able to adapt themselves to carry out the teachings of Hinduism. The dharmika also always make adaptations to study Hinduism in several events held by Hindu women in their surroundings. This condition is a lesson carried out by dharmika to increase self-knowledge. In this regard, Harnika (2021) revealed that dharmika in Mataram city can be created the social harmony is determined by the communication carried out, especially with regard to teaching Hinduism. This is like teaching symbols in the Hindu religion to dharmika ..", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 406, "width": 454, "height": 156, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Before discussing the knowledge of Hindu religious values that have been accepted by dharmika , we should review the background of interfaith marriages in Banjar Tri Parartha. According to Aisyah (an informant) that the marriage started with “ cilok ” (love of location) when they were both teachers. Social restrictions from parents are not limited because associating with anyone is allowed as long as it is positive. Apart from that, because they are used to interacting with other religions, both in the school environment or in the community, there is no longer any feeling of shyness or fanaticism towards other religions (interview on 15 October 2018)", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 572, "width": 455, "height": 135, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "In addition, the dharmika view of Hindu religious teachings changed when they became Hindus, as expressed by Popy (an informant) that in the beginning, she became Hindu and thought that Hindus worshiped statues during prayer, but when she converted to Hinduism, she learned that Hindus worship God, not statues. Meanwhile, the statues in every sanggah or merajan are symbols of Ida Sang Hyang Widhi Wasa. When she first matured and chanted the tri sandya she felt calm and peaceful. She think being a Hindu is a joy. (interview on 18 October 2018)", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 717, "width": 455, "height": 31, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The reflection of the above expression is that the dharmika s entered Hinduism not because of coercion but sincerely accepted Hinduism as a religion whose truth is believed in", "type": "Text" }, { "left": 82, "top": 38, "width": 447, "height": 21, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh Komunikasi Interpersonal Dan Kesejahteraan Terhadap Keharmonisan Keluarga Dharmika I Ketut Nidiana *", "type": "Page header" }, { "left": 313, "top": 781, "width": 216, "height": 25, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "WIDYA SANDHI Vol 15. No 1. Mei 2024 | 40", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 454, "height": 32, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "carrying out life in the family. Tri sandya and daily prayers are carried out with the family and their sons and daughters so that happiness in the family can be achieved", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 116, "width": 455, "height": 136, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "On the other hand, Petronik (an informant) stated that at first, her parents forbade me to marry a man of another religion, let alone leave the religion that she had followed. But because my decision was unanimous to enter Hinduism, my family finally accepted it even though it was hard. When she first converted to Hinduism, she learned many things, such as: Tri Sandya, Panca Sembah and Tri Hita Karana , while she said the Panca Sradha when she was carrying out Sudhi Widani but she continued to study them and everything could not be separated from the guidance of my husband and family (interview October 18, 2018.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 261, "width": 454, "height": 136, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Furthermore, the statement above was confirmed by Rieka (an informan) who revealed that now she can do the tri sandya followed by five prayers, even though sometimes it is difficult to memorize it, but over time she can do it too. We only pray once a day with our family and continue with prayers at the Saraswati temple in banjar Tri Parartha. With The Tri Parartha banjar , it really helps her and her children to learn Hindu religious teachings in more depth. Regarding the making of offerings for the ceremony, she learned a lot from banjar members and learned about it via the internet. (interview on 25 October 2018)", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 406, "width": 454, "height": 156, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The statement above was further strengthened by Baiq Harisa (an informant) who revealed that their children and she learn more about Hindu religious values through the internet and the books she had read. Regarding sewing and how to do the offerings, she was guided by my parents-in-law, but sometimes if there are examples of offerings that she think she can do, and she usually take them to the temple so she can slowly make them. Even though she doesn't really understand Hinduism, but in daily life the family carries out prayers every day and is done in the afternoon and is always guided by Tri Kaya Parisudha (interview on 8 November 2018)", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 572, "width": 455, "height": 73, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Based on the narratives of the three informants above, the researcher can conclude that to study Hindu religious values, each dharmika varies according to knowledge, education and whether there is guidance from the family. However, in reality the dharmika s really understand the importance of the tri sandya in daily prayer even though they don't really memorize it.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 655, "width": 454, "height": 73, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "If you look at the interactions that are carried out within the family, on average the dharmika s already feel comfortable being Hindus because they can adapt to the family and society that surrounds them, both in the form of rules and customs that apply. The ability to make ceremonial means at least canang (ritual means) is already able to make, even to make", "type": "Text" }, { "left": 82, "top": 38, "width": 447, "height": 21, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh Komunikasi Interpersonal Dan Kesejahteraan Terhadap Keharmonisan Keluarga Dharmika I Ketut Nidiana *", "type": "Page header" }, { "left": 313, "top": 781, "width": 216, "height": 25, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "WIDYA SANDHI Vol 15. No 1. Mei 2024 | 41", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 454, "height": 32, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "bendatenan (materials for Hindu religious rituals) there are those who can even be proficient compared to mothers who are Hindus", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 116, "width": 454, "height": 115, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Interfaith marriages that occur between individuals with one another are certainly not easy to implement in one's life. Likewise regarding the views of religions other than the religion he adheres to. However, it is different from the dharmika in Banjar Tri Parartha, they changed their religion to become Hindus and accepted them sincerely because they thought that all existing religious teachings would always teach good things depending on the individual who implements these teachings.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 261, "width": 454, "height": 32, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3.2. Obstacles faced by Dharmika women in transforming Hindu religious values in the family towards children", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 303, "width": 454, "height": 176, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Living life doesn't always go smoothly according to plans and expectations, especially with dharmaka who always learns about Hinduism continuously both from books and the internet. In this regard, of course there are many obstacles and obstacles encountered. According to Erna (an informant) that living life as a Hindu is difficult and easy. It is difficult if you have to learn on your own when your husband and family don't provide guidance on Hindu religious values that should and should be implemented in everyday life so that it requires your own creativity to be able to do it yourself and it's easy if there is family support and response. But she also learned a lot from the internet, because everything she was looking for was there (interview on 11 November 2018)", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 489, "width": 455, "height": 135, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The narrative above is reaffirmed by Amelia (an informant) who stated that she had studied Hinduism not so difficult because she had the support of her husband who always guided me and gave me answers when she didn't know and often gave books about Hinduism. Apart from that, their children and she often take part in banjar activities, including praying together, sewing and pasraman (Hindu educational institutions) activities. She can only learn the basics, others learn on their own through the internet and books. In the end she taught herself because no one really taught him (interview 16 november 2018)", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 634, "width": 455, "height": 114, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The above was further strengthened by I Ketut Lestra (an informant) who revealed that he always supports every activity carried out by his his wife while it is positive and is willing to guide his wife to learn about Hinduism. As the husband of dharmika , of course he feel responsible for making him comfortable in his new religion and trying to provide understanding and knowledge to the best of my ability and knowledge. As for the first thing to be taught to recite the tri sandya mantra and the five prayers which will be done every day. Then introduced", "type": "Text" }, { "left": 82, "top": 38, "width": 447, "height": 21, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh Komunikasi Interpersonal Dan Kesejahteraan Terhadap Keharmonisan Keluarga Dharmika I Ketut Nidiana *", "type": "Page header" }, { "left": 313, "top": 781, "width": 216, "height": 25, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "WIDYA SANDHI Vol 15. No 1. Mei 2024 | 42", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 454, "height": 52, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "the Bhagawadgita (one of the smrti sacred books of Hinduism) which is one of the sacred books of the Hindu religion and provided as much understanding and explanation as he could and invited him to discuss things that he had not understood (interview 16 November 2018)", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 137, "width": 455, "height": 177, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Furthermore, according to I Dewa Sastrawan (an informan and as the secretary of banjar Tri Parartha and also has a dharmika wife revealed that as the husband of his dharmika wife, I fully support what my wife is doing related to Hinduism. But, he also teach about Hindu religious values to the extent of his knowledge. But, his wife actually doesn't need to be taught because everything can be done, from praying every day to preparing for the odalan ceremony and Hindu religious holidays ( galungan and kuningan ). Apart from that, his wife learns from the banjar activities that are held and learns on her own from the internet and the children learn to explore Hinduism at school. But what my wife finds difficult to learn is to study Hinduism in its entirety and depth and children ask unknown questions (interview 18 November 2018)", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 323, "width": 455, "height": 115, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Observing the statement above, the researcher can conclude that the family is the first and foremost environment that provides education for each individual, including the existence of dharmika that is present in the midst of the family. A dharmika is a new member who must be greeted and received warmly, so that dharmika feels comfortable and of course a close relationship with his new family will be established, of course the values of Hindu religious teachings can be understood more optimally", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 448, "width": 454, "height": 114, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "With the support of the family, of course dharmika will be motivated to study Hinduism and carry out daily habits in accordance with Hindu religious teachings. With the motivation within him, the obstacles and obstacles encountered can be overcome. The role and response of the family, especially the husband, is very much needed for dharmika . Not only for himself, but also for his sons and daughters to be able to understand, know and apply in everyday life the teachings of the Hindu religion.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 572, "width": 455, "height": 114, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Efforts have been made by dharmika women in transforming Hindu religious values in the family towards children at the banjar of Tri Parartha in Tanjung Karang Permai, Mataram city. The dharmika , when they are still in the process of learning and getting used to their new religion, not only observe the habits of the family that lives in the same house with them, but also observe the habits of the community where they live. For dharmika , interacting with the surrounding community will foster experience and knowledge about the way of the ballads.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 696, "width": 454, "height": 52, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "In connection with the above, poppy (an informant) revealed that in addition to books and tapes as well as the internet as learning materials about Hindu religious teachings, she often use the surrounding community, especially women in banjar activities, as lessons in carrying", "type": "Text" }, { "left": 82, "top": 38, "width": 447, "height": 21, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh Komunikasi Interpersonal Dan Kesejahteraan Terhadap Keharmonisan Keluarga Dharmika I Ketut Nidiana *", "type": "Page header" }, { "left": 313, "top": 781, "width": 216, "height": 25, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "WIDYA SANDHI Vol 15. No 1. Mei 2024 | 43", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 454, "height": 135, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "out Hindu religious ceremonies. If there is a pujawali (implementation of Hindu religious rituals) event at the temple followed by a dharma wacana (convey the messages of Hindu religious teachings), there she catch that there are very deep Hindu religious teachings conveyed that she has never read before. At that time, dharma tula (discussion of Hindu religious teachings) also listened to him about Hindu ceremonies and ceremonies. Likewise, the meanings and symbols of various offerings used in Hinduism, although making and remembering them requires a learning process (interview on 21 November 2018)", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 220, "width": 455, "height": 218, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Furthermore, the statement above was further strengthened by Baiq Harisa (an informant) who stated that she realize that by instilling Hindu religious values in the family, it is not enough to need in-depth knowledge and understanding of Hindu religious teachings. This is where the role of the family, especially the husband, must provide extra and intensive guidance so that what we hope for in the family can be achieved. If all of these things can be fulfilled then it can be easily transformed to my sons and daughters. Routine activities in banjar activities she doesn't participate very actively because of work, but when there is time she make time to attend banjar activities. Even though she doesn't participate very actively, she still learn and ask parents-in-law or people who understand and understand the teachings of the Hindu religion, especially regarding the preparation of ceremonial suggestions (interview 21 November 2018)", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 448, "width": 454, "height": 135, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The statement from Baiq Harisa was further strengthened by Aisyah (an informant) who revealed that she was very happy when there are banjar activities, besides being close to my house she learns a lot in each banjar activity. As for what she learned more about sewing, even though she can only do a little, she try to learn it until she can, because she will teach it all to my child. If there is time, she also participate in dancing, such as the renjang dance, which is held at piodalan events. Their children also take part in activities at temples and ngayah when there are Hindu activities (interview, 22 November 2018)", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 593, "width": 455, "height": 93, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Digesting from the various opinions above, it is very clear that the role of the family, especially the husband, is very supportive in guiding dharmaka to study Hindu religious teachings. But not all of it is fully obtained from the family, so the dharmika must try and learn on their own to be able to carry out daily habits that are in accordance with the values of Hindu religious teachings.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 696, "width": 454, "height": 32, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "High motivation will influence someone to study harder. So, awareness and intention and passion for learning Hinduism are the most important so that everything can be achieved.", "type": "Text" }, { "left": 82, "top": 38, "width": 447, "height": 21, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh Komunikasi Interpersonal Dan Kesejahteraan Terhadap Keharmonisan Keluarga Dharmika I Ketut Nidiana *", "type": "Page header" }, { "left": 313, "top": 781, "width": 216, "height": 25, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "WIDYA SANDHI Vol 15. No 1. Mei 2024 | 44", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 454, "height": 32, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "In addition, the mass media, especially television, is very helpful in the process of socialization and provides a lot of information and insight about humans themselves.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 116, "width": 454, "height": 177, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The mass media is a tool in the socialization process because the media provides a lot of information that can add insight to understand human existence and various problems that exist in the surrounding environment (Maksum, 2016). In this case the dharmika s use more mass media to learn about Hindu religious teachings such as television and social media. The mass media has positive and negative impacts on dharmika , if it is positive it will add more creativity and curiosity, using the mass media as a place to find information or knowledge that has not been obtained in their environment, while the negative impact if what is conveyed in the mass media is in the form of incitement and utterances of hatred against dharmika s which enable dharmika to return to their original religion", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 323, "width": 104, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "IV. CONCLUSION", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 344, "width": 455, "height": 301, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Based on the results of this study several conclusions can be drawn. First, the Hindu religious values that are applied in the family by dharmika s towards children include: the values of tattwa (philosophy), susila (ethics), and upacara (ceremonies). This is done by giving examples and at the same time carrying out religious activities/religious ceremonies both in daily life and on other big Hindu celebration days ( galungan and kuningan ). Second, the obstacles faced by dharmika in transforming Hindu religious values in the family towards children are the lack of support/response from husbands which causes psychological pressure, the absence of parties who care about the importance of informal educational institutions for dharmika , the lack of availability libraries on Hinduism which can be used as references/references by dharmika in understanding Hindu teachings. Third, e fforts made by dharmika in transforming Hindu religious values for children in the family, namely: trying to ask about Hindu teachings to husbands and families and the surrounding community, finding out about the existence of informal education that provides education about Hinduism to dharmika women, trying looking for references/references about Hindu religious teachings in the form of books, social media or those originating from holy books.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 675, "width": 58, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Suggestion", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 696, "width": 455, "height": 52, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The results of this study put forward several suggestions as recommendations. First, for Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI), it is best to pay attention to dharmika s which can be in the form of organized coaching, providing informal educational platforms ( pasraman )", "type": "Text" }, { "left": 82, "top": 38, "width": 447, "height": 21, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh Komunikasi Interpersonal Dan Kesejahteraan Terhadap Keharmonisan Keluarga Dharmika I Ketut Nidiana *", "type": "Page header" }, { "left": 313, "top": 781, "width": 216, "height": 25, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "WIDYA SANDHI Vol 15. No 1. Mei 2024 | 45", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 455, "height": 156, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "for dharmika , providing libraries that will be used as a reference for dharmika who can channeled through parisada (assembly of Hindus) in banjar . Second, for Hindus, especially for dharmika husbands to pay more attention to the importance of imparting religious knowledge to their wives ( dharmika ). Third, for the Hindu community, they should establish a harmonious relationship with the dharmika so that the dharmika s become motivated to explore and love the teachings of Hinduism. Fourth, for Institut Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram, it is best to be able to use the results of this research as a benchmark to be more concerned about religious education for dharmika .", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 261, "width": 84, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "REFERENCES", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 282, "width": 454, "height": 52, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Aripta, Wibawa. (2006). Wanita Hindu (Sebuah Emansipasi kebablasan.) Dempasar. Panakom Arifin, I. (1989) Penelitian Kualitatif dalam ilmu-ilmu social dan keagamaan . Malang; Kalimasahada Press", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 344, "width": 454, "height": 32, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Brigman, G. A., & Webb, L. D. (2003). Ready to learn: Teaching kindergarten students school success skills. The Journal of Educational Research , 96 (5), 286-292.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 386, "width": 362, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Departemen Agama RI, (2001) Modul Keluarga Bahagia Sejahtra ; Jakarta", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 406, "width": 454, "height": 53, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Harnika, N. N. (2021). Efektifitas Komunikasi Persuasif Penyuluh Agama Hindu Non PNS Dalam Membina Keluarga Dharmika Di Kota Mataram. Ganec Swara , 15 (2), 1140- 1146.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 468, "width": 408, "height": 94, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jaman. I Gede. (2008) Membina keluarga sejahtra . Surabaya; Paramita Kadjeng Nyoman, (1971) Sarassamuscaya , Proyek Penerbit Kitab Suci Hindu Kadarusman, (2005). Agama, relasi Gender dan feminis . Yogyakarta; Kreasi Warna Mas,A.A Gede raka. (2002) Perkawinan Yang Ideal . Surabaya; Paramita Moleong. Lexi.J. (2005) Metode Penelitian Kualitatif.ramaja Karya", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 572, "width": 454, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Payton, J., Weissberg, R. P., Durlak, J. A., Dymnicki, A. B., Taylor, R. D., Schellinger, K. B.,", "type": "Text" }, { "left": 108, "top": 593, "width": 419, "height": 73, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "& Pachan, M. (2008). The Positive Impact of Social and Emotional Learning for Kindergarten to Eighth-Grade Students: Findings from Three Scientific Reviews. Technical Report. Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning (NJ1) .Supriyanto.(2011) Pendidikan Orang Dewasa . Jakarta;Sinar Grfika", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 675, "width": 363, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Shomuddin. (2022) Pengantar Sosiologi Agama . Malang;Ghalia Indonesia", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 696, "width": 454, "height": 32, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sudharma.Made. (2014) Pendidikan Agama pada keluarga Hindu yang Melaksanakan perkawinan Beda Agama di STAHN Gde Pudja Mataram", "type": "Text" }, { "left": 82, "top": 38, "width": 447, "height": 21, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh Komunikasi Interpersonal Dan Kesejahteraan Terhadap Keharmonisan Keluarga Dharmika I Ketut Nidiana *", "type": "Page header" }, { "left": 313, "top": 781, "width": 216, "height": 25, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "WIDYA SANDHI Vol 15. No 1. Mei 2024 | 46", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 455, "height": 32, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Titib, Made. (1999) Perkawinan dan Kehidupan Keluarga Menurut Kitab Suci veda . Paramita; Surabaya", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 116, "width": 355, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Raka. (2008). Menjadi Orang Tua Mulia & Bahagia . Paramita; Surabaya", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 137, "width": 454, "height": 32, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan ( Lembaran Negara republik Indonesia tahun 1974)", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 179, "width": 452, "height": 31, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1975 tentang pelaksanaan Undang- Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 220, "width": 455, "height": 73, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pudja, Gede dan Tjokorda Rai Sudhaarta: (2004) Manawa Dharma Sastra (Manu Dharmasastra) atau Veda Smrti Compendium Hukum Hindu . Paramita; Surabaya Suhardana, K.m (2007) Tri Kaya Parisudha Bahan kajian Berfikir Baik, Berkata Baik dan Berbuat Baik . Paramita; Surabaya", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 303, "width": 455, "height": 31, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rahmawati, Ni Nyoman. Upacara Sudhi Wadani dalam Perspektif Hukum Hindu . Jurnal belom bahadat Vol III 1 April 2013", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 344, "width": 454, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Natih, Ni Ketut, dkk. (1980) Pembinaan Perkawinan Agama Hindu. Yayasan; Dharma Kerti;", "type": "List item" }, { "left": 108, "top": 365, "width": 37, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jakarta", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 386, "width": 454, "height": 93, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Titib. I Made (2003). Veda Sabda Suci; Pedoman Praktis Kehidupan . Paramita; Surabaya Tim penyusun: (1988) . Tuntunan pelaksanaan Sudhi Wadani . Departemen Agama RI Jakarta Wirawan, I. W. A., Purwanto, S. E., Widana, I. N. M., & Sumada, I. K. (2023a). Conservation of the forest ecosystem based on the memarek tradition at multireligious communities in Bebekek. European Chemical Bulletin , 12 (4), 3604-3617.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 489, "width": 455, "height": 73, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Wirawan, I. W. A., Arsana, I. M. A. Y., & Arini, N. M. (2023b). The influence of spiritual quotient and social competence on intercultural sensitivity and their impact on attitude of religious moderation at adolescents in Mataram City. Research Journal in Advanced Humanities , 4 (2).", "type": "List item" } ]
8cd859ad-1239-959d-06d7-a7f73c72a369
https://journal-computing.org/index.php/journal-sea/article/download/157/107
[ { "left": 179, "top": 56, "width": 218, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Journal of Software Engineering Ampera", "type": "Section header" }, { "left": 141, "top": 73, "width": 295, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Vol. 3, No. 1, February 2023 e-ISSN: 2775-2488 Published By APTIKOM SUMSEL", "type": "Text" }, { "left": 164, "top": 92, "width": 243, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "https://journal-computing.org/index.php/journal-sea/index", "type": "Text" }, { "left": 255, "top": 649, "width": 7, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "1", "type": "Picture" }, { "left": 85, "top": 681, "width": 346, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License .", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 131, "width": 340, "height": 49, "page_number": 1, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi Menggunakan Cobit 5.0 Pada Kantor Dinas Komunkasi Dan Informatika Kota Jayapura", "type": "Section header" }, { "left": 118, "top": 196, "width": 280, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Meylan Ribka Awinero 1 , Yani Rahardja 2 , Melkior N N Sitokdana 3", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 224, "width": 306, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "1,2,3 Faculty of Technology Information, Satya Wacana Christian University, Indonesia", "type": "Text" }, { "left": 137, "top": 235, "width": 244, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Email : 1 [email protected], 2 [email protected],", "type": "Text" }, { "left": 203, "top": 246, "width": 112, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "3 [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 233, "top": 287, "width": 33, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Abstrak", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 311, "width": 348, "height": 169, "page_number": 1, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Perkembangan teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga akhirnya akan meningkatkan produktivitas. Pemerintah Kota Jayapura telah memanfaatkan dan mengembangkan Teknologi Informasi untuk mendukung aktivitas kepemerintahan dan layanan kepada publik oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Jayapura. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tata kelola teknologi informasi dengan framework COBIT 5.0 domain MEA pada Dinas Komunikasi dan informatika Kota Jayapura. Penelitian ini akan menghasikan rekomendasi- rekomendasi untuk perbaikan Tata Kelola SI/TI di Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Jayapura. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif deskriptif melalui wawancara dan observasi disimpulkan bahwa Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Jayapura telah mencapai standar yang ditetapakan dan berada pada level rata-rata 4.00 dengan penjabaran pada domain MEA01 mendapatkan level 4,00, pada MEA02 mendapatkan level 4,00 dan pada MEA03 mendapatkan level 3,00.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 494, "width": 244, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Kata Kunci : Tata Kelola, Teknologi Informasi, Cobit 5.0, MEA", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 522, "width": 90, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "1. PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 548, "width": 348, "height": 92, "page_number": 1, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Perkembangan teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga akhirnya akan meningkatkan produktivitas [1]. Perkembangan teknologi informasi memper-lihatkan bermunculannya berbagai jenis kegiatan yang berbasis pada teknologi ini, seperti e- government, e- commerce, e-education, e-medicine, e-e-laboratory , dan lainnya, yang kesemuanya itu berbasiskan elektronika [2]. Satu peluang", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 39, "width": 218, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Journal of Software Engineering Ampera", "type": "Section header" }, { "left": 111, "top": 56, "width": 295, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Vol. 3, No. 1, February 2023 e-ISSN: 2775-2488 Published By APTIKOM SUMSEL", "type": "Text" }, { "left": 138, "top": 75, "width": 243, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "https://journal-computing.org/index.php/journal-sea/index", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 680, "width": 311, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "2 | Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi Menggunakan Cobit 5.0.....", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 111, "width": 348, "height": 38, "page_number": 2, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "perkembangan Teknologi Informasi tersebut sangat penting sehingga organisasi pemerintahan dari tingkat pusat hingga daerah telah menggunakan Teknologi Informasi atau diistilahkan e-government [3].", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 165, "width": 348, "height": 226, "page_number": 2, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Pemerintah Kota Jayapura telah memanfaatkan dan mengembangkan Teknologi Informasi untuk mendukung aktivitas kepemerintahan dan layanan kepada publik oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Jayapura, meliputi: Permohonan Informasi Publik, Pengaduan Online, Permohonan Rekomendasi, Penyediaan Informasi [4]. Namun masih dijumpai berbagai persoalan mendasar seperti mempunyai prosedur pengelolaan aplikasi, jaringan internet yang belum oprimal, SDM terbatas, keterbatasan perangkat komputer dan aplikasi yang sudah ada namun belum terintegrasi dengan aplikasi di tiap-tiap unit organisasi [5]. Berdasarakan permasalahan tersebut maka penelitian akan fokus pada Dinas Komunikasi dan informatika Kota Jayapura. Dinas Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) Kota Jayapura sejak 1 Februari 2017 telah dikukuhkan sebagai salah satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan pemerintah Kota Jayapura. Dengan staf dan pejabat di lingkungan Dinas Kominfo Kota Jayapura sebagaimana menjalankan pemanfaatan komunikasi dan informatika di Kota Jayapura.Dengan adanya permasalahan diatas maka penelitian dilakukan menggunakan framework COBIT 5.0 domain MEA.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 408, "width": 60, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "2. METODE", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 435, "width": 105, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "2.1 Prosedur Penelitian", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 462, "width": 348, "height": 64, "page_number": 2, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Penelitian ini mengambil objek pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Jayapura. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan tujuan untuk menemukan kejadian serta fakta yang ada pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Jayapura. Gambar 1 merupakan alur penelitian. Sesuai Gambar 1 maka dapat dijelaskan sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 529, "width": 348, "height": 78, "page_number": 2, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "1. Identifikasi Masalah, penelitian yang pertama dilakukan adalah identifikasi masalah terkait dengan objek penelitian. Identifikasi masalah merupakan proses melakukan suatu aktifitas identifikasi dan analisa permasalahan yang ada dalam penelitian teknologi informasi serta menyususn strategi sistem informasi dan teknologi informasi sesuai dengan judul penelitian yang akan dilakukan.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 609, "width": 348, "height": 25, "page_number": 2, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "2. Studi Pustaka, Studi pustaka merupakan metode pengumpulan data yang diarahkan kepada pencarian data dan informasi melalui dokumen-", "type": "List item" }, { "left": 149, "top": 39, "width": 218, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Journal of Software Engineering Ampera", "type": "Section header" }, { "left": 111, "top": 56, "width": 295, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Vol. 3, No. 1, February 2023 e-ISSN: 2775-2488 Published By APTIKOM SUMSEL", "type": "Text" }, { "left": 138, "top": 75, "width": 243, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "https://journal-computing.org/index.php/journal-sea/index", "type": "Text" }, { "left": 223, "top": 680, "width": 210, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Meylan Ribka Awinero, Yani Rahardja, at all | 3", "type": "Caption" }, { "left": 103, "top": 110, "width": 330, "height": 78, "page_number": 3, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "dokumen, baik dokumen tertulis, foto-foto, gambar, maupun dokumen elektronik yang dapat mendukung dalam proses penulisan.”Hasil penelitian juga akan semakin kredibel apabila didukung foto-foto atau karya tulis akademik dan seni yang telah ada. Studi pustaka merupakan Maka dapat dikatakan bahwa studi pustaka dapat memengaruhi kredibilitas hasil penelitian yang dilakukan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 191, "width": 348, "height": 24, "page_number": 3, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "3. Pengumpulan Data, peneliti melakukan tiga langkah untuk melakukan pengumpulan data, yaitu :", "type": "List item" }, { "left": 103, "top": 218, "width": 73, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "a) Wawancara", "type": "List item" }, { "left": 121, "top": 231, "width": 312, "height": 51, "page_number": 3, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Peneliti bertatap muka secara langsung dengan Kepala IT di Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Jayapura, agar mendapatkan data yang akurat karena peneliti ingin mengetahui hal-hal yang lebih mendalam.", "type": "Text" }, { "left": 103, "top": 285, "width": 64, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "b) Observasi", "type": "List item" }, { "left": 121, "top": 298, "width": 312, "height": 38, "page_number": 3, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Peneliti melakukan pengamatan tentang keadaan yang ada di Lapangan.Dengan melakukan observasi, peneliti menjadi lebih memahami tentang subyek dan obyek yang sedang ditiliti.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 339, "width": 348, "height": 38, "page_number": 3, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "4. Analisis Data dan Hasil Penelitian setelah seluruh dataterkumpul dan di kelompokkan berdasarkan variabel dan jenis responden, adapun dua bagian yang diteliti :", "type": "List item" }, { "left": 103, "top": 379, "width": 331, "height": 51, "page_number": 3, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "a) Tujuan Diskominfo yakni pengembangan pemerintahan yang berbasis pada SPBE serta memajukan Smart-City dan dibarengi mengunakan Balanced Scorecard (BSD) sehingga membantu DISKOMINFO dalam hal alat komunikasi serta memperkuat kinerja pegawai atau Staf.", "type": "List item" }, { "left": 103, "top": 433, "width": 330, "height": 78, "page_number": 3, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "b) Pemetaan melalui Enterprises Goals dimana membantuTujuan Kominfo Kota Jayapura mencapai hasil yang diharapkan dan Pemetaan melalui IT- Related Goals sendiri membantu Kominfo Kota Jayapura dalam hal mencari organisasi lain atau stakholder yang mempunyai tujuan yang sama dengan organisasi pemerintahan DISKOMINFO.", "type": "List item" }, { "left": 103, "top": 513, "width": 330, "height": 78, "page_number": 3, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "c) Proses Monitor, Evaluate, and Assess (MEA) Monitor semua proses untuk memastikan bahwa arah yang disediakan diikuti. Semua proses TI perlu dinilai secara teratur dari waktu ke waktu untuk mengontrol kualitas dan kepatuhan mereka. Domain ini tertuju pada manajemen kinerja, pemantauan pengendalian internal, kepatuhan terhadap peraturan dan tata kelola. Berikut domain proses MEA:", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 594, "width": 312, "height": 24, "page_number": 3, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "1) MEA01 Monitor, Evaluate and Assess Performance and Conformance (Memantau, Evaluasi dan Menilai Kinerja Dan", "type": "List item" }, { "left": 142, "top": 621, "width": 61, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Penyesuaian)", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 39, "width": 218, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Journal of Software Engineering Ampera", "type": "Section header" }, { "left": 111, "top": 56, "width": 295, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Vol. 3, No. 1, February 2023 e-ISSN: 2775-2488 Published By APTIKOM SUMSEL", "type": "Text" }, { "left": 138, "top": 75, "width": 243, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "https://journal-computing.org/index.php/journal-sea/index", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 680, "width": 311, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "4 | Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi Menggunakan Cobit 5.0.....", "type": "Page footer" }, { "left": 121, "top": 111, "width": 312, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "2) MEA02 Monitor, Evaluate and Assess The System of Internal", "type": "List item" }, { "left": 142, "top": 125, "width": 291, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Control (Memantau, Evaluasi dan Menilai Sistem Pengendalian", "type": "Table" }, { "left": 121, "top": 138, "width": 313, "height": 51, "page_number": 4, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Internal) 3) MEA03 Monitor, Evaluate and Assess Compliance with External Requirements (Memantau, Evaluasi dan Menilai Kepatuhan dengan Persyaratan Eksternal)", "type": "List item" }, { "left": 103, "top": 192, "width": 330, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "d) Rekomendasi Cobit 5 framework yang dijadikan sebagai acuan untuk", "type": "List item" }, { "left": 121, "top": 206, "width": 312, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "pengelolaanteknologi informasibisamenggambarkan strategi", "type": "Table" }, { "left": 121, "top": 220, "width": 312, "height": 64, "page_number": 4, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "jangkapanjang dan jangka pendek di tiap unitkerja sehingga kinerjanya dapat terukurdan dihasilkan sebuah rekomendasikerja untuk peningkatan level kematangan kearah yang lebih tinggilagi. Rekomendasi tersebut merupakankomitmen manajemen dan bagianteknologi informasi.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 287, "width": 121, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "5. Kesimpulan dan Saran", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 300, "width": 348, "height": 38, "page_number": 4, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Dari hasil analisis akan direkomendasikan perbaikan tata kelola di DISKOMINFO dan kesimpulan penelitian kemudian dirumuskan saran-saran penelitian lebih lanjut.", "type": "Text" }, { "left": 193, "top": 629, "width": 133, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Gambar 1 Tahapan Penelitian", "type": "Picture" }, { "left": 217, "top": 497, "width": 133, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Analisis Data Hasil Penelitian", "type": "Section header" }, { "left": 217, "top": 511, "width": 185, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "1. Tujuan Organisasi menggunakan BSC", "type": "List item" }, { "left": 217, "top": 524, "width": 192, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "2. Pemetaan menggunakan EG dan IT RG", "type": "List item" }, { "left": 217, "top": 537, "width": 111, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "3. Proses Domain MEA", "type": "List item" }, { "left": 153, "top": 372, "width": 167, "height": 239, "page_number": 4, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "4. Rekomendasi Studi Pustaka Pengupulan Data Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4 Kesimpulan dan Saran Tahap 5 Identifikasi Masalah Tahap 1", "type": "Picture" }, { "left": 149, "top": 39, "width": 218, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Journal of Software Engineering Ampera", "type": "Section header" }, { "left": 111, "top": 56, "width": 295, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Vol. 3, No. 1, February 2023 e-ISSN: 2775-2488 Published By APTIKOM SUMSEL", "type": "Text" }, { "left": 138, "top": 75, "width": 243, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "https://journal-computing.org/index.php/journal-sea/index", "type": "Text" }, { "left": 223, "top": 680, "width": 210, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Meylan Ribka Awinero, Yani Rahardja, at all | 5", "type": "Caption" }, { "left": 85, "top": 110, "width": 116, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "2.2 Pemetaan Responden", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 137, "width": 349, "height": 78, "page_number": 5, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Responden adalah orang yang dipercaya untuk diminta memberikan opini untuk sesuatu yang dipertanyakan, penelitian ini responden akan diberikan kuisioner sebanyak 2 responden, alasan memilih 2 responden ini karna mampu menjawab pertanyaan yang diberikan yang mengacu pada RACI (Responsible, Accountable, Consulted, Informed) di Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Jayapura seperti pada Tabel 1.", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 231, "width": 327, "height": 135, "page_number": 5, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Tabel 1 . RACI RACI FUNGSI ATAU PERAN RESPONDEN Responsible Memastikan aktivitas tertentu berhasil dilaksanakan. Ginti Accountable Berkewenangan untuk menyutujui atau menerima pelaksanaan aktivitas. Ginti Consulted Pemberi pendapat atau yang pendapatnya dibutuhkan sebuah aktivitas. Franch Informed Menjaga kemajuan informasi atas aktivitas yang dilakukan. Franch", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 384, "width": 236, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Berikut adalah prinsip yang terdapat didalam cobit 5:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 398, "width": 348, "height": 51, "page_number": 5, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "1. Meeting stakeholders needs (Memenuhi keinginan pemangku kepentingan) Perusahaan menciptakan nilai bagi stakeholder dengan mempertahankan keseimbangan antara realisasi manfaat dan optimalisasi risiko serta penggunaan sumber daya.", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 451, "width": 349, "height": 65, "page_number": 5, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "2. Covering the enterprise end-to-end (Mencakup Enterprise End-to-end) Mengintegrasikan tata kelola perusahaan TI dalam tata kelola perusahaan: mencakup semua fungsi dan proses dalam perusahaan menganggap semua tata kelola dan manajemen TI enabler untuk perusahaan.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 518, "width": 348, "height": 38, "page_number": 5, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "3. Applying a single integrated framework (Menerapkan Single Framework yang Terpadu) Berkaitan dengan IT standar dan praktik terbaik, masing- masing memberikan bimbingan pada subset dari kegiatan TI.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 559, "width": 349, "height": 78, "page_number": 5, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "4. Enabling a Holistic Approach (Mengaktifkan tata Pendekatanyang menyeluruh) Manajemen TI perusahaan yang efisien dan efektif memerlukan pendekatan yang menyeluruh, mempertimbangkan beberapa komponen yang berinteraksi. Cobit 5 mendefinisikan satu set enabler untuk mendukung pelaksanaan tata kelola yang komprehensif dan sistem manajemen TI untuk perusahaan.", "type": "List item" }, { "left": 149, "top": 39, "width": 218, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Journal of Software Engineering Ampera", "type": "Section header" }, { "left": 111, "top": 56, "width": 295, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Vol. 3, No. 1, February 2023 e-ISSN: 2775-2488 Published By APTIKOM SUMSEL", "type": "Text" }, { "left": 138, "top": 75, "width": 243, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "https://journal-computing.org/index.php/journal-sea/index", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 680, "width": 311, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "6 | Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi Menggunakan Cobit 5.0.....", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 111, "width": 349, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "5. Separating Governance from Management (Memisahkan Tata Kelola dari", "type": "List item" }, { "left": 103, "top": 125, "width": 330, "height": 51, "page_number": 6, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Manajemen) Kerangka COBIT 5 membuat perbedaan yang jelas antara tata kelola dan manajemen. Kedua hal tersebut mencakup berbagai jenis kegiatan, memerlukan berbagai struktur organisasi dan melayani tujuan yang berbeda [6].", "type": "Text" }, { "left": 191, "top": 420, "width": 135, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Gambar 2. Cobit 5 Framework", "type": "Picture" }, { "left": 85, "top": 460, "width": 134, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "3. HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 487, "width": 178, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "3.1 Identifikasi Proses Domain COBIT 5", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 511, "width": 348, "height": 51, "page_number": 6, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Dalam mengukur tingkat kematangan penerapan teknologi informasi di Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Jayapura. Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Jayapura mempunyai visi dan misi untuk membangun Kota Jayapura menjadi kota yang lebih maju dengan cara :", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 575, "width": 262, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "3.1.1 Visi Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Jayapura", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 598, "width": 348, "height": 24, "page_number": 6, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Terwujudnya Kota Jayapura yang Beriman, Bersatu, Sejahtera, Mandiri, dan Modern berbasis kearifan lokal.", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 39, "width": 218, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Journal of Software Engineering Ampera", "type": "Section header" }, { "left": 111, "top": 56, "width": 295, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Vol. 3, No. 1, February 2023 e-ISSN: 2775-2488 Published By APTIKOM SUMSEL", "type": "Text" }, { "left": 138, "top": 75, "width": 243, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "https://journal-computing.org/index.php/journal-sea/index", "type": "Text" }, { "left": 223, "top": 680, "width": 210, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Meylan Ribka Awinero, Yani Rahardja, at all | 7", "type": "Caption" }, { "left": 85, "top": 110, "width": 266, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "3.1.2 Misi Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Jayapura", "type": "List item" }, { "left": 109, "top": 124, "width": 223, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "a) Meningkatkan kualitas hidup umat beragama.", "type": "List item" }, { "left": 109, "top": 137, "width": 324, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "b) Melanjutkan penataan kepemerintahan yang baik dengan dukungan kapasitas birokrasi yang professional.", "type": "List item" }, { "left": 109, "top": 164, "width": 275, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "c) Membangun Kota yang bersih, indah, aman, dan nyaman.", "type": "List item" }, { "left": 109, "top": 177, "width": 224, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "d) Peningkatan kualitas sumberdaya masyarakat.", "type": "List item" }, { "left": 109, "top": 191, "width": 324, "height": 24, "page_number": 7, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "e) Mengembangkan potensi ekonomi kota sebagai kota jasa dan perdagangan serta utilitas perkotaan berwawasan lingkungan.", "type": "List item" }, { "left": 109, "top": 218, "width": 223, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "f) Meningkatkan kualitas hokum dan demokrasi.", "type": "List item" }, { "left": 109, "top": 231, "width": 324, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "g) Memperkuat hak-hak adat dan memperdayakan masyarakat kampung.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 271, "width": 348, "height": 38, "page_number": 7, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Visi dan Misi diatas dapat diukur tingkat kematangan penerapan teknologi informasi di Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Jayapura menggunakan Balance Scorcard (BSC).", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 325, "width": 336, "height": 184, "page_number": 7, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Tabel 2. Pemetaan tujuan bisnis Dinas Kominfo ke dalam Enterprise Goals TUJUAN BISNIS NO TUJUAN ENTERPRISE BSC DIMENSION RELATIONSHIP Sebagai sentral dari pengembangan pemerintah yang berbasis pada Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik 6 Costumer oriented service culture Financial Primary 7 Bussiness service continuity and availability Costumer Primary 13 Managed bussiness change programs Internal Primary", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 525, "width": 349, "height": 65, "page_number": 7, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Setelah dilakukan pemetaan tujuan bisnis ke dalam Enterprise Goals yang dimana terdapat tiga tujuan Enterprise yaitu Costumer oriented service culture, Bussiness service continuity and availability dan Managed bussiness change programs maka selanjutnya dapat ditentukan tujuan IT yang akan dicapai seperti pada tabel 3.", "type": "Text" }, { "left": 139, "top": 606, "width": 241, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Tabel 3. Pemetaan Enterprise Goals ke dalam IT-Goals", "type": "Text" }, { "left": 97, "top": 619, "width": 323, "height": 23, "page_number": 7, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "ENTERPRISE GOALS NO IT GOALS BSC DIMENSIO RELATIONSHIP", "type": "Table" }, { "left": 149, "top": 39, "width": 218, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Journal of Software Engineering Ampera", "type": "Section header" }, { "left": 111, "top": 56, "width": 295, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Vol. 3, No. 1, February 2023 e-ISSN: 2775-2488 Published By APTIKOM SUMSEL", "type": "Text" }, { "left": 138, "top": 75, "width": 243, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "https://journal-computing.org/index.php/journal-sea/index", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 680, "width": 311, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "8 | Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi Menggunakan Cobit 5.0.....", "type": "Page footer" }, { "left": 97, "top": 112, "width": 295, "height": 185, "page_number": 8, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Costumer oriented service culture 6 Financial Trancparency of IT costs , benefits and risk Primary Bussiness service continuity and availability 7 Costumer Delivery of IT services in line with business requirements Primary Managed bussiness change programs 13 Internal Delivery of programmes delivering benefist, on time, on budget, and meeting requiremensts and quality standards Primary", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 318, "width": 348, "height": 37, "page_number": 8, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Setelah dilakukan pemetaan dari tujuan enterprise ke tujuan IT maka selanjutnya akan dilakukan pemetaan IT-Goals ke dalam domain dan sub domain pada table 4.", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 371, "width": 339, "height": 109, "page_number": 8, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Table 4. Pemetaan IT-Goals ke dalam Domain dan Sub Domain IT-GOALS DOMAIN SUB DOMAIN AKTIFITAS Bussiness service continuity and avaibility MEA MEA01 - Menganalisis dan Melaporkan kinerja MEA02 - Menganalisis dan mengontrol dari dalam MEA03 - Menganalisis dan menilai dari luar", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 510, "width": 141, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "3.2 Analisis Tingkat Kapabilitas", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 533, "width": 348, "height": 51, "page_number": 8, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Pada tahap ini peneliti akan mengukur tingkat kematangan pada Dinas Komunkasi dan Infomatika Kota Jayapura berdasarkan observasi dan wawancara terhadapat kepala IT di Dinas Komunikasi dan informatika Kota Jayapura.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 597, "width": 58, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "a) MEA01", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 610, "width": 349, "height": 25, "page_number": 8, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Pada domain ini sudah mencapai level 4 ( managed level ) di Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Jayapura sudah melakukan pengecekan kinerja pegawai", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 39, "width": 218, "height": 13, "page_number": 9, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Journal of Software Engineering Ampera", "type": "Section header" }, { "left": 111, "top": 56, "width": 295, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Vol. 3, No. 1, February 2023 e-ISSN: 2775-2488 Published By APTIKOM SUMSEL", "type": "Text" }, { "left": 138, "top": 75, "width": 243, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "https://journal-computing.org/index.php/journal-sea/index", "type": "Text" }, { "left": 223, "top": 680, "width": 210, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Meylan Ribka Awinero, Yani Rahardja, at all | 9", "type": "Caption" }, { "left": 85, "top": 110, "width": 349, "height": 132, "page_number": 9, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "tetapi menurut Kepala IT yaitu Bapak Franch ” belum mendapatkan hasil seperti yang diharapkan karena masih terdapat kekurangan seperti jaringan internet yang belu m optimal serta SDM yang terbatas”. Pernyataan tersebut benar bahwa menurut observasi yang dilakukan selama penelitian ditemukan bahwa jaringan internet yang digunakan bersumber dari Telkom, sehingga jaringan dapat diakses dengan baik dan juga kadang jaringan tidak dapat diakses dengan baik. SDM yang menguasai IT berjumlah 6 orang terdiri dari 2 orang lulusan sarjana teknik, 1 orang lulusan sarjana Sistem Informasi, 1 orang lulsan sarjana computer dan 2 orang tenaga kerja honorer yang membantu pekerjaan dibagian IT.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 258, "width": 55, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "b) MEA02", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 271, "width": 351, "height": 173, "page_number": 9, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Pada domain ini sudah mencapai level 4 ( managed level ) di Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Jayapura selalu mengontrol perkembangan teknologi informasi sehingga memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga akhirnya akan meningkatkan produktivitas meskipun menurut Kepala IT yaitu Bapak Franch “ masih mengalami keterbatasan perangkat komputer dan aplikasi yang sudah ada belum terintegrasi dengan baik”. Pernyataan tersebut benar bahwa menurut observasi yang dilakukan oleh peneliti ditemukan bahwa terdapat perangkat komputer hardware dan software. Hardware terdiri dari 1 unit PC, 3-unit Laptop, Input Divice ( 1 mouse , 1 keyboard , 1 scanner ), output divice (1 unit printer), 1-unit hardisk. Software terdiri dari Operating System , Word Operation , dan spreadsheet . Aplikasi yang sudah ada di Dinas KOMINFO Kota Jayapura adalah Pejabat Pengelola Informasi Daerah (PPID).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 459, "width": 55, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "c) MEA03", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 473, "width": 349, "height": 105, "page_number": 9, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Pada domain ini sudah mencapai level 3 ( Defined level ) di Dinas Komunikasi dan Informatika sudah berjalan dengan baik tetapi menurut Kepala IT yaitu Bapak Franch “belum optimal dikarenakan masih kurang dilakukannya evaluasi lebih lanjut terkait Permohonan Informasi Publik, Pengaduan Online, Permohonan Rekomendasi dan Penyediaan Informasi”. Pernyataan tersebut benar bahwa menurut obervasi yang dilakukan peneliti bahwa perlu dilakukan peningkatkan lagi terhadap pelayanan informasi agar evaluasi yang dilakukan dapat dioptimalkan.", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 39, "width": 218, "height": 13, "page_number": 10, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Journal of Software Engineering Ampera", "type": "Section header" }, { "left": 111, "top": 56, "width": 295, "height": 9, "page_number": 10, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Vol. 3, No. 1, February 2023 e-ISSN: 2775-2488 Published By APTIKOM SUMSEL", "type": "Text" }, { "left": 138, "top": 75, "width": 243, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "https://journal-computing.org/index.php/journal-sea/index", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 680, "width": 317, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "10 | Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi Menggunakan Cobit 5.0.....", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 112, "width": 116, "height": 12, "page_number": 10, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "3.3 GAP Maturity Level", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 141, "width": 349, "height": 70, "page_number": 10, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Lakukan analisis GAP setelah mengukur tingkat kematangan. Analisis ini diaplikasikan guna memadankan taraf kematangan saat ini dengan taraf kematangan yang diharapkan. Hasilnya akan digunakan untuk menyarankan perbaikan berupa rekomendasi langkah-langkah untuk mengatasi kesenjangan tata kelola TI [7].", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 227, "width": 318, "height": 81, "page_number": 10, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Tabel 5. GAP Maturity Level ( Tingkat Kematangan) SUB DOMAIN PROSES TINGKAT KEMATANGAN TINGKAT KEMATANGAN YANG DIHARAPKAN GAP MEA01 4,25 5,00 0,75 MEA02 4,10 5,00 0,9 MEA03 3,22 5,00 1,78", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 328, "width": 348, "height": 118, "page_number": 10, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Tabel 5 adalah hasil kesenjangan dari setiap domain dalam domain MEA ( Monitor, Evaluate and Assess Performance and Conformance ) dan analisis perbedaannya adalah antara 0,57 - 1,78. Oleh karena itu, Dinas Kominfo Kota Jayapura perlu melakukan beberapa kegiatan untuk mencapai nilai GAP yang berpedoman pada COBIT 5, seperti merumuskan dan membahas pelaksanaan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik dan pertemuan sumber daya IT, dan pelatihan sumber daya manusia. Adapun hasil pengukuran GAP antara tingkat kematangan dan tingkat kematangan yang diharapkan saat ini dari tiap proses sub domain dapat lebih jelas dilihat pada Spider Chart Gambar 2.", "type": "Text" }, { "left": 144, "top": 462, "width": 234, "height": 122, "page_number": 10, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "0 1 2 3 4 5 MEA01 MEA02 MEA03 Target Pencapaian", "type": "Picture" }, { "left": 198, "top": 632, "width": 106, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Gambar 2. Spider Chart", "type": "Caption" }, { "left": 149, "top": 39, "width": 218, "height": 13, "page_number": 11, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Journal of Software Engineering Ampera", "type": "Section header" }, { "left": 111, "top": 56, "width": 295, "height": 9, "page_number": 11, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Vol. 3, No. 1, February 2023 e-ISSN: 2775-2488 Published By APTIKOM SUMSEL", "type": "Text" }, { "left": 138, "top": 75, "width": 243, "height": 10, "page_number": 11, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "https://journal-computing.org/index.php/journal-sea/index", "type": "Text" }, { "left": 218, "top": 680, "width": 216, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Meylan Ribka Awinero, Yani Rahardja, at all | 11", "type": "Caption" }, { "left": 85, "top": 110, "width": 348, "height": 38, "page_number": 11, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Setelah dilakukan perhitungan kapabilitas dan kesenjangan maka penulis memberikan rekomendasi kepada Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Jayapura sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 151, "width": 331, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "a) MEA01 ( Monitor, Evaluate and Assess Performance and Conformance)", "type": "List item" }, { "left": 106, "top": 164, "width": 327, "height": 92, "page_number": 11, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Jayapura untuk lebih mengoptimalkan jaringan internet dengan menjalin kerja sama dengan pemberi jasa jaringan internet seperti Telkom Indonesia. Merekrut pekerja yang terampil dan cekatan didalam bidang Komunikasi dan Informatika seperti merekrut pekerja yang lulusan SI Informatika/SI Sistem Informasi dll, agar perkerjaan yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan lancar serta memenuhi target yang diharapkan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 258, "width": 348, "height": 78, "page_number": 11, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "b) MEA02 ( Monitor, Evaluate and Assess the System of Internal Control ) Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Jayapura menambah jumlah perangkat komputer dengan cara melakukan pengadaan computer dengan kuliatas terbaik. Lebih mengoptimalkan penggunaan aplikasi yang sudah ada dengan mengupdate aplikasi dan menambah aplikasi baru agar dapat digunakan secara optimal", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 339, "width": 349, "height": 24, "page_number": 11, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "c) MEA03 ( Monitor, Evaluate and Assess Compliance with External Requirements )", "type": "List item" }, { "left": 103, "top": 366, "width": 330, "height": 37, "page_number": 11, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Dinas Komunikasi dan Infromatika Kota Jayapura untuk lebih sering melakukan evaluasi terkait dengan Permohonan Informasi Publik, Pengaduan Online, Permohonan Rekomendasi dan Penyediaan Informasi.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 433, "width": 79, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "4. KESIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 459, "width": 348, "height": 146, "page_number": 11, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dilihat bahwa penerapan teknologi informasi di Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Jayapura dapat disimpulkan bahwa Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Jayapura telah mencapai standar yang ditetapakan dan berada pada level rata-rata 4.00 dengan penjabaran pada domain MEA01( mendapatkan level 4,00, pada MEA02 mendapatkan level 4,00 dan pada MEA03 mendapatkan level 3,00. Saran penelitian selanjutnya adalah sebaiknya dilakukan pengoptimalan terhadap penerapan cobit 5 di Dinas KOMINFO Kota Jayapura dengan mengatasi kendala-kendala yang dihadapi menggunakan metode yang dapat merancang bisnis agar hasil penelitiannya dapat bermanfaat bagi perkembangan dalam penggunaan SI/TI di Dinas KOMINFO Kota Jayapura.", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 39, "width": 218, "height": 13, "page_number": 12, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Journal of Software Engineering Ampera", "type": "Section header" }, { "left": 111, "top": 56, "width": 295, "height": 9, "page_number": 12, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Vol. 3, No. 1, February 2023 e-ISSN: 2775-2488 Published By APTIKOM SUMSEL", "type": "Text" }, { "left": 138, "top": 75, "width": 243, "height": 10, "page_number": 12, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "https://journal-computing.org/index.php/journal-sea/index", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 680, "width": 317, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "12 | Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi Menggunakan Cobit 5.0.....", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 111, "width": 81, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 138, "width": 348, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "[1] Tridoyo, “Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi E -KTP Menggunakan", "type": "List item" }, { "left": 117, "top": 152, "width": 316, "height": 24, "page_number": 12, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "Framework COBIT 5 Domain DSS (Deliver, Service, Support) (Studi Kasus: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Landak,”", "type": "Table" }, { "left": 117, "top": 178, "width": 119, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "vol. 93, no. I, p. 259, 2017.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 192, "width": 348, "height": 24, "page_number": 12, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "[2] N. R. Rahman, “Tata Kelola Teknologi Informasi di Dinas KOMINFO Blitar.pdf.” .", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 219, "width": 348, "height": 24, "page_number": 12, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "[3] C. I. Pramita Ady, P. N. Basuki, and A. D. Manuputty, “Analysis of Information Technology Governance Using the COBIT 5 Framework", "type": "List item" }, { "left": 117, "top": 245, "width": 316, "height": 25, "page_number": 12, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "(Case Study: E-Legal Drafting Legal Section of the Regional Secretariat of Salatiga City),” J. Inf. Syst. Informatics , vol. 1, no. 2, pp. 136 – 151,", "type": "Table" }, { "left": 117, "top": 272, "width": 173, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "2019, doi: 10.33557/journalisi.v1i2.17.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 286, "width": 349, "height": 51, "page_number": 12, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "[4] M. H. Hassor and M. N. . Sitokdana, “Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Tvri Papua Menggunakan Cobit 5.0 Domain Mea,” Sebatik , vol. 25, no. 2, pp. 373 – 381, 2021, doi: 10.46984/sebatik.v25i2.1538.", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 340, "width": 348, "height": 24, "page_number": 12, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "[5] T. Oktarina, “Tata Kelola Teknologi Informasi Dengan Cobit 5,” J. Informanika , vol. 4, no. 2, pp. 9 – 15, 2017.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 366, "width": 348, "height": 38, "page_number": 12, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "[6] E. Ekowansyah et al. , “Audit Sistem Informasi Akademik Menggunakan COBIT 5 di Universitas Jenderal Achmad Yani,” Pros. Semin. Nas. Komput. dan Inform. , vol. 2017, p. 2017, 2017.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 407, "width": 348, "height": 64, "page_number": 12, "page_width": 516, "page_height": 728, "text": "[7] Andi Nurlinda Thamrin, Kusrini, and Rismayani, “Framework Cobit 5 untuk Audit Tata Kelola Teknologi Informasi (Studi Kasus: Diskominfo Kota Palopo) Cobit 5 Framework for Information Technology Governance Audit (Case Study: Diskominfo Palopo City),” J. Pekommas , vol. 6, no. 2, pp. 9 – 15, 2021, doi: 10.30818/jpkm.2021.", "type": "List item" } ]
84afad10-50ef-25b2-8ad0-9b8bbcfa1d97
http://jutif.if.unsoed.ac.id/index.php/jurnal/article/download/715/300
[ { "left": 85, "top": 57, "width": 454, "height": 32, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Teknik Informatika (JUTIF) DOI: https://doi.org/10.52436/1.jutif.2023.4.2.715 Vol. 4, No. 2, April 2023, hlm. 421-427 p-ISSN: 2723-3863 e-ISSN: 2723-3871", "type": "Table" }, { "left": 303, "top": 787, "width": 21, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "421", "type": "Page footer" }, { "left": 99, "top": 99, "width": 429, "height": 25, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "HYBRIDIZATION OF THE NAIVE BAYES CLASSIFICATION METHOD IN THE FRESHWATER FISH SEED SELLER CLASSIFICATION MODEL", "type": "Section header" }, { "left": 86, "top": 136, "width": 453, "height": 22, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "M. Hafidz Ariansyah *1 , Esmi Nur Fitri 2 , Sri Winarno 3 , Asih Rohmani 4 , Fikri Budiman 5 , Junta Zeniarja 6 Edi Sugiarto 7", "type": "Text" }, { "left": 101, "top": 171, "width": 421, "height": 33, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1,2,3,4 Departemen Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro, Indonesia 5,6,7 Departemen Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro, Indonesia Email: 1 [email protected] , 2 [email protected] , 3 [email protected],", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 205, "width": 398, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4 [email protected], 5 [email protected], 6 [email protected], 7 [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 127, "top": 229, "width": 372, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "(Naskah masuk: 29 November 2022, Revisi: 8 Desember 2022, Diterbitkan: 23 Maret 2023)", "type": "Text" }, { "left": 295, "top": 252, "width": 37, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abstract", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 275, "width": 456, "height": 136, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Freshwater fish seed sellers play several roles in the supply chain process in the freshwater fish farming business. The role of the seller of freshwater fish seeds in this process is to distribute fish seeds which are one of the upstream sources in the supply chain process. Freshwater fish cultivators must select competent freshwater fish seed sellers so the supply chain process can run well. A large number of freshwater fish seed sellers in the market remind freshwater fish cultivators to choose the quality of the freshwater fish seed seller in terms of seed quality, low prices, shipping that can reach many areas, ergonomic packaging, and others. This study proposes Hybrid Naïve Bayes Classifiers (HNBCs) as a machine learning method for classification. This study aimed to compare the seed seller classification method in which the appropriate pattern of seed seller was identified by hybridization of Naïve Bayes Classifiers (NBCs), and then the researchers conducted performance appraisal and evaluation. The results are beneficial for freshwater fish cultivators and researchers which will enable them to formulate their plans according to the predicted results. The proposed method has produced significant results by achieving a training data accuracy of 82.61% and the testing data accuracy of 73.91%.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 425, "width": 447, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Keywords : Classification, Fish Farming, Fish Seed Seller, Hybrid Naive Bayes Classifiers, Machine Learning", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 460, "width": 397, "height": 25, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "HIBRIDISASI METODE KLASIFIKASI NAIVE BAYES DALAM MODEL KLASIFIKASI PENJUAL BENIH IKAN AIR TAWAR", "type": "Section header" }, { "left": 294, "top": 498, "width": 35, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abstrak", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 521, "width": 457, "height": 159, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penjual benih ikan air tawar memainkan sejumlah peran dalam proses rantai pasokan dalam proses bisnis pembudidayaan ikan air tawar. Peran penjual benih ikan air tawar dalam proses tersebut adalah melakukan distribusi benih ikan yang menjadi salah satu hulu dalam proses rantai pasok. Para pembudidaya ikan air tawar harus memilih penjual benih ikan air tawar yang kompeten agar proses rantai pasok dapat berjalan dengan baik. Banyaknya penjual benih ikan air tawar di pasar mengingatkan pembudidaya ikan air tawar agar memilih penjual benih ikan air tawar yang berkualitas, baik dari segi kualitas benih, harga yang murah, pengiriman yang dapat menjangkau banyak area, pengemasan yang ergonomis, dan lain sebagainya. Penelitian ini mengusulkan Hybrid Naïve Bayes Classifiers (HNBCs) sebagai metode pembelajaran mesin untuk klasifikasi. Sasaran dari penelitian ini adalah untuk membandingkan metode klasifikasi penjual benih ikan air tawar dimana pola penjual benih ikan air tawar yang sesuai diidentifikasi dengan hibridisasi Naïve Bayes Classifiers (NBCs) , dan selanjutnya peneliti melakukan penilaian kinerja dan evaluasi. Hasilnya sangat penting bagi pembudidaya ikan air tawar dan peneliti yang akan memungkinkan mereka untuk merumuskan rencana mereka sesuai dengan hasil prediksi. Metode yang diusulkan telah menghasilkan hasil yang cukup signifikan dengan mencapai akurasi data training sebesar 82,61% dan akurasi testing sebesar 73,91%.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 694, "width": 434, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kata kunci : budidaya ikan, hybrid naive bayes classifiers, klasifikasi, machine learning, penjual benih ikan", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 730, "width": 98, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 748, "width": 215, "height": 32, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Budidaya ikan air tawar merupakan penyumbang produksi ikan terbesar di Indonesia. Perikanan darat memberikan kontribusi terhadap", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 730, "width": 215, "height": 55, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "sektor perikanan sebesar 53,7%, lebih tinggi dari perikanan laut sebesar 46,3% [1]. Sebagai contoh, menurut data Badan Pusat Statistik, produksi ikan nila yang dibudidayakan pada tahun 2020 mencapai 364.747 ton, dan produksi lele sebesar 347.511 ton", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 57, "width": 316, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "422 Jurnal Teknik Informatika (JUTIF) , Vol. 4, No. 2, April 2023, hlm. 421-427", "type": "Page header" }, { "left": 57, "top": 87, "width": 215, "height": 377, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[1]. Angka tersebut merupakan angka yang besar meskipun angka di atas hanya merupakan hasil perhitungan sementara dan akan terus bertambah melalui proses perhitungan data lainnya. Namun, angka tersebut belum dapat memenuhi permintaan konsumsi ikan air tawar di pasar dalam negeri maupun luar negeri sehingga pembudidaya harus meningkatkan produksi ikan untuk memenuhi permintaan pasar. Karena permintaan pasar yang besar, pembudidaya membutuhkan banyak benih ikan. pembudidaya biasanya membeli benih ikan dari penjual benih ikan. Penjual benih ikan adalah mitra usaha yang menjamin ketersediaan produk atau bahan baku yang dibutuhkan oleh suatu instansi atau perorangan [2]. Saat ini banyak pembudidaya yang melakukan seleksi terhadap penjual benih ikannya. Pemilihan penjual benih ikan adalah masalah multi-kriteria penting yang dapat mempengaruhi bisnis. Isu selanjutnya adalah keputusan penjual benih ikan reguler yang berdampak besar pada aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Pemilihan penjual benih ikan merupakan tahapan proses pembelian industri yang biasanya dilakukan dengan mempertimbangkan banyak atribut penjual benih ikan dan kepentingannya [3]. Variabel dalam pemilihan dapat meliputi kualitas produk dan layanan, reputasi, pengiriman tepat waktu, perilaku perusahaan yang etis, komunikasi yang jujur, dan harga bersaing. Oleh karena itu, pembudidaya dan pembeli dapat memilih penjual benih ikan tunggal maupun beberapa penjual benih ikan lain yang dapat menunjang perolehan benih [4].", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 467, "width": 215, "height": 216, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berbagai metode dapat diadopsi dalam mengevaluasi proses pengambilan keputusan pemilihan penjual benih ikan, termasuk metode klasifikasi dalam data mining. Teknik klasifikasi memiliki banyak aplikasi di berbagai bidang ilmu. Data pelatihan digunakan untuk membuat model kelas guna mendapatkan label kelas untuk sampel baru dalam model klasifikasi. Output dari model klasifikasi dapat berupa varian seperti pada Classifier Decision Tree atau kontinu seperti pada Classifier Naive Bayes [5]. Salah satu konferensi internasional terbesar tentang data mining, IEEE International Conference on Data Mining (ICDM) menominasikan sepuluh besar algoritma data mining, yaitu C4.5, K-Means, Support Vector Machines (SVM), Apriori, Expectation Maximization Algorithm (EM), Page Rank, AdaBoost, K-Nearest Neighbors (KKN), Naive Bayes, Classification and Regression Tree (CART) [6].", "type": "Text" }, { "left": 78, "top": 686, "width": 193, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penelitian ini memanfaatkan algoritma", "type": "Table" }, { "left": 57, "top": 697, "width": 215, "height": 78, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gaussian Naive Bayes, Bernoulli Naive Bayes, dan Hybrid Naive Bayes yang didapatkan dari penggabungan algoritma sebelumnya untuk mengklasifikasi penjual benih ikan sehingga pembudidaya bisa mendapatkan rekomendasi penjual benih ikan berdasarkan variabel yang ada. Penelitian ini akan mencari nilai akurasi terbaik dari", "type": "Text" }, { "left": 298, "top": 87, "width": 215, "height": 67, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ketiga algoritma yang digunakan agar prediksi atau pelabelan dapat dilakukan dengan baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan akurasi pola label rekomendasi dan tidak rekomendasi sehingga dapat menjadi dasar pengambilan keputusan bagi pembudidaya ikan air tawar.", "type": "Text" }, { "left": 298, "top": 169, "width": 130, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. METODE PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 298, "top": 186, "width": 215, "height": 20, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Metode yang dilakukan di dalam penelitian secara garis besar ditunjukkan pada Gambar 1.", "type": "Text" }, { "left": 353, "top": 508, "width": 104, "height": 7, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 1 . Gambaran Penelitian", "type": "Picture" }, { "left": 298, "top": 526, "width": 215, "height": 171, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penelitian ini memanfaatkan metode data mining untuk menemukan pola atau kemungkinan dari berbagai kumpulan data. Singkatnya, ini mempelajari model untuk melakukan klasifikasi terhadap rekomendasi penjual benih ikan air tawar. Pengelompokan dari data yang ada menggunakan Gaussian Mixtures Clustering ; melatih model Mixed Gaussian-Bernoulli Naïve Bayes (Hybrid Naïve Bayes) , dengan validasi silang 10 kali lipat; dan, melakukan kebingungan analisis matriks untuk menguji akurasi kinerja model. Tahapan dalam penelitian ini terdiri dari 6 proses, yaitu pengumpulan data, pra-pemrosesan data, pelabelan ( clustering ), validasi label, penerapan algoritma, dan evaluasi seperti terdapat pada Gambar 1.", "type": "Text" }, { "left": 298, "top": 710, "width": 149, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2.1. Pemilihan Penjual Benih Ikan", "type": "Section header" }, { "left": 298, "top": 722, "width": 215, "height": 55, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pemilihan penjual benih ikan merupakan kegiatan yang strategis, khususnya pada saat penjual benih ikan menyediakan benih ikan yang digunakan pada awal proses bisnis dalam suatu rantai pasok produksi. Kriteria pemilihan merupakan salah satu", "type": "Text" }, { "left": 302, "top": 225, "width": 208, "height": 259, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pengumpulan Data Pra-pemrosesan Data Pelabelan ( Clustering ) Validasi Label Penerapan Algoritma Gaussian NB Penerapan Algoritma Gaussian NB Penerapan Algoritma Bernoulli NB Evaluasi Penerapan Algoritma Bernoulli NB Penerapan Algoritma Hybrid Naïve Bayes", "type": "Picture" }, { "left": 292, "top": 57, "width": 247, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "M. Hafidz Ariansyah, dkk, Hibridisasi Metode Klasifikasi … 423", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 87, "width": 215, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "hal yang paling penting saat memilih supplier [7].", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 99, "width": 215, "height": 112, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penelitian [8] menunjukkan bahwa kriteria pemilihan pemasok dapat sangat bervariasi. Tabel 1 menunjukkan bahwa Dickson mengidentifikasi 22 kriteria [8]. Angka di kolom hasil menunjukkan pentingnya setiap kriteria, berdasarkan kumpulan tanggapan dari survei terhadap 170 manajer pembelian di Amerika Serikat. Responden diminta untuk memilih angka dari 0 sampai 4 pada skala Likert, dengan 0 sangat tidak penting dan 4 sangat penting.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 225, "width": 176, "height": 220, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tabel 1. Kriteria pemilihan pemasok Dickson No Kriteria Nilai 1 Kualitas 3.5 2 Pengiriman 3.4 3 Riwayat Performa 3.0 4 Jaminan 2.8 5 Harga 2.8 6 Kemampuan Teknis 2.8 7 Posisi Finansial 2.5 8 Pematuhan Prosedur 2.5 9 Sistem Komunikasi 2.5 10 Reputasi dan Posisi di Industri 2.4 11 Keinginan untuk bisnis 2.4 12 Manajemen 2.3 13 Kontrol Operasi 2.2 14 Servis Perbaikan 2.2 15 Sikap 2.1 16 Kesan 2.1 17 Kemampuan Pengepakan 2.0 18 Hubungan Tenaga Kerja 2.0 19 Lokasi Geografis 1.9 20 Jumlah Bisnis Sebelumnya 1.6 21 Alat Bantu Pelatihan 1.5 22 Pengaturan Timbal Balik 0.6", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 459, "width": 103, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2.2. Pengumpulan Data", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 471, "width": 215, "height": 159, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Data merupakan kumpulan fakta mentah yang tidak memiliki arti sehingga perlu diolah menjadi informasi agar memiliki nilai pengetahuan [9]. Data penjual ikan air tawar merupakan data yang digunakan dalam memperoleh dari e- marketplace dan diberi label sebelumnya. Data ini memiliki 11 atribut yaitu Bibit, uk2_3, uk3_4, uk4_6, uk7_9, uk9_12, Remaja, Pengiriman, Kemasan, Diskon, Garansi, dan Jumlah Penilaian serta memiliki 92 data. Atribut dalam dataset ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dickson [8]. Deskripsi atribut dan dataset (lihat Tabel 2) yang digunakan adalah sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 632, "width": 129, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Bibit - Jenis bibit yang dijual", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 644, "width": 215, "height": 20, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. uk2_3 - Harga bibit ukuran 2 cm - 3 cm (dalam rupiah)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 667, "width": 215, "height": 20, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. uk3_4 - Harga bibit ukuran 3 cm - 4 cm (dalam rupiah)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 690, "width": 215, "height": 20, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4. uk4_6 - Harga bibit ukuran 4 cm - 6 cm (dalam rupiah)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 713, "width": 215, "height": 20, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5. uk7_9 - Harga bibit ukuran 7 cm - 9 cm (dalam rupiah)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 736, "width": 215, "height": 20, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "6. uk9_12 - Harga benih ukuran 9 cm - 12 cm (dalam rupiah)", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 759, "width": 215, "height": 20, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "7. Remaja - Harga bibit lebih dari 12 cm (dalam rupiah)", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 87, "width": 187, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "8. Pengiriman - Jarak pengiriman (jauh/dekat)", "type": "List item" }, { "left": 326, "top": 99, "width": 108, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "9. Diskon - Jumlah diskon", "type": "List item" }, { "left": 326, "top": 110, "width": 209, "height": 152, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "10. Garansi - Ya / Tidak 11. Jumlah Penilaian - Rendah / Sedang / Tinggi Tabel 2. Dataset Bibit Clarias Clarias … Bramidae uk2_3 150 150 … 450 uk3_4 150 150 … 750 uk4_6 220 200 … 1000 uk7_9 450 450 … 1200 uk9_12 600 500 … 3200 Remaja 1100 1100 … 7000 Pengiriman Jauh Jauh … Jauh Diskon 1 1 … 1 Jaminan Ya Ya … Tidak Jumlah Penilaian Rendah Sedang Rendah", "type": "Table" }, { "left": 326, "top": 277, "width": 115, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2.3. Pra-pemrosesan Data", "type": "Section header" }, { "left": 326, "top": 289, "width": 216, "height": 193, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pra-pemrosesan data merupakan salah satu teknik yang digunakan sebelum tahap analisis data, dimana yang perlu dilakukan adalah memeriksa apakah data tersebut memiliki missing value , duplikasi data, atau inkonsistensi data [10]. Untuk mendapatkan data yang berkualitas tinggi, peneliti melakukan berbagai preprocessing data dalam menghilangkan data dan mengidentifikasi proses, yaitu melalui data yang tidak konsisten, data yang tidak relevan ( noise/outlier ), dan data yang tidak lengkap [11]. Selain itu peneliti melakukan proses seperti pengecekan data yang tidak konsisten, melakukan perbaikan data, dan menghilangkan duplikasi data [12]. Dari data yang terkumpul akan dianalisis apabila terdapat data yang tidak konsisten atau tidak relevan yang mengganggu pola pengambilan data algoritma yang akan dibentuk.", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 496, "width": 172, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2.4. Proses Pelabelan dengan Clustering", "type": "Section header" }, { "left": 326, "top": 507, "width": 215, "height": 274, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Setelah mengumpulkan dan membersihkan data dalam tahap pra-pemrosesan, data kemudian diproses menggunakan Machine Learning dengan metode yang disebut Gaussian Mixtures Clustering untuk mengidentifikasi yang mana di antara penjual benih ikan dapat dicap sebagai Rekomendasi dan Tidak Rekomendasi. Pengelompokan sering melibatkan kategori data. Dengan demikian, pendekatan konvensional dari mengubah data kategorikal menjadi data numerik tidak tentu menghasilkan hasil yang berarti. Untuk fase ini, metode clustering yang digunakan adalah Gaussian Mixtures Clustering . Gaussian Mixtures Clustering adalah teknik analisis data unsupervised yang digunakan untuk mengklasifikasikan data yang sama ke dalam kelompok homogen, itu bekerja secara khusus dengan baik pada data kategorikal [13][14]. Dengan menggunakan analisis Gaussian Mixtures Clustering mengelompokkan sejumlah besar data ke dalam subset yang disebut cluster . Setiap cluster adalah kumpulan data objek (penjual dalam hal ini) yang mirip dengan satu lain ditempatkan dalam cluster yang sama tetapi berbeda dengan objek di cluster lain. Data dipisahkan menjadi 2 cluster untuk", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 57, "width": 316, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "424 Jurnal Teknik Informatika (JUTIF) , Vol. 4, No. 2, April 2023, hlm. 421-427", "type": "Page header" }, { "left": 57, "top": 87, "width": 215, "height": 55, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "mengidentifikasi penjual benih ikan yang dianggap rekomendasi untuk dibeli, dan tidak rekomendasi untuk dibeli. Setelah fitur masukan disusun dan data keluaran diidentifikasi, kedua data tersebut digabungkan dalam satu dataset.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 156, "width": 215, "height": 21, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2.5. Algoritma Naïve Bayes Naïve Bayes Classfier adalah", "type": "Table" }, { "left": 57, "top": 179, "width": 215, "height": 274, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "pengklasifikasi pembelajaran mesin terawasi probabilistik yang menggunakan aturan Bayes yang mencakup semua fitur dalam data telah mengasumsikan fitur independensi. Ini berarti bahwa tidak ada hubungan antara yang berbeda nilai fitur. Selain itu, Naïve Bayes Classfier mewakili pengawasan yang paling banyak digunakan pengklasifikasi pembelajaran mesin dalam domain penambangan teks dan aplikasi penambangan data karena dicirikan dengan kesederhanaan dan efektivitas [15]. Naïve Bayes Classfier memiliki empat model, Gaussian Naïve Bayes, Multinomial Naïve Bayes, Bernoulli Naïve Bayes, dan Categorical Naïve Bayes . Hibridisasi algoritma model classifier ini dengan jumlah parameter yang berbeda dan fitur mengarah pada pencapaian optimalisasi [16][17]. Ini berarti tidak ada hubungan antara nilai fitur yang berbeda [18]. Studi ini mengadopsi dan menggabungkan dua algoritma Bayes untuk merumuskan algoritma yang lebih baik yang dikenal sebagai Hybrid Naïve Bayes Classifier untuk model klasifikasi penjual benih ikan air tawar. Algoritma yang tergabung adalah Gaussian Naïve Bayes dan Bernoulli Naïve Bayes .", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 467, "width": 97, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2.6. Confusion Matrix", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 478, "width": 215, "height": 90, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Confusion Matrix merupakan media yang digunakan untuk menganalisis berbagai model yang dapat mengenali tupel pada kelas yang berbeda [19]. Evaluasi dengan fungsi matriks menghasilkan nilai akurasi, presisi, dan recall . Matriks ini terdiri dari dua kelas yaitu kelas yang dianggap positif dan kelas yang dianggap negatif [20][21]. Pada tabel 4 merupakan gambaran Confusion Matrix [21] .", "type": "Text" }, { "left": 120, "top": 582, "width": 86, "height": 7, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tabel 3. Confusion Matrix", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 643, "width": 215, "height": 32, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Nilai akurasi menunjukkan akurasi model dalam mengklasifikasikan data dengan baik [21]. Berikut ini adalah formula dari akurasi Confusion Matrix :", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 689, "width": 96, "height": 14, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = (TP+TN)", "type": "Table" }, { "left": 106, "top": 693, "width": 158, "height": 14, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "(TP+FP+FN+TN) (1)", "type": "Table" }, { "left": 57, "top": 716, "width": 215, "height": 43, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Nilai presisi menunjukkan ketepatan antara data yang diinginkan dengan hasil prediksi yang diberikan oleh model [21]. Berikut ini adalah formula dari presisi Confusion Matrix :", "type": "Text" }, { "left": 298, "top": 86, "width": 207, "height": 19, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "𝑃𝑟𝑒𝑠𝑖𝑠𝑖 = (TP) (TP+FP) (2)", "type": "Table" }, { "left": 298, "top": 113, "width": 215, "height": 44, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. Nilai recall atau sensitivitas: menggambarkan keberhasilan model dalam mengambil sepotong informasi [21]. Berikut ini adalah formula dari recall Confusion Matrix :", "type": "Text" }, { "left": 298, "top": 170, "width": 207, "height": 18, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "𝑅𝑒𝑐𝑎𝑙𝑙 = (TP) (TP+FN) (3)", "type": "Table" }, { "left": 298, "top": 209, "width": 150, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 298, "top": 226, "width": 215, "height": 21, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3.1. Clustering penjual benih ikan berdasarkan fitur-fitur yang ada.", "type": "Text" }, { "left": 298, "top": 249, "width": 215, "height": 32, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Data yang sudah diambil dari e- marketplace ini dikumpulkan, dibersihkan, dan diimplementasikan dengan Gaussian Mixtures", "type": "Text" }, { "left": 298, "top": 284, "width": 215, "height": 55, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Clustering untuk mengidentifikasi dan mengkategorikan kecenderungan rekomendasi para penjual benih ikan ini. Tabel 4 di bawah ini menunjukkan sebaran dari penjual benih ikan dalam hal kecenderungan rekomendasi mereka.", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 352, "width": 200, "height": 128, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tabel 4. Penambahan Label Bibit Clarias Clarias … Bramidae uk2_3 150 150 … 450 uk3_4 150 150 … 750 uk4_6 220 200 … 1000 uk7_9 450 450 … 1200 uk9_12 600 500 … 3200 Remaja 1100 1100 … 7000 Pengiriman Jauh Jauh … Jauh Diskon 1 1 … 1 Jaminan Ya Ya … Tidak Jumlah Penilaian Rendah Sedang … Rendah Label Tidak Ya … Tidak", "type": "Table" }, { "left": 298, "top": 494, "width": 215, "height": 66, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Untuk lebih jauh memvalidasi apakah hasil clustering itu valid, peneliti melaporkan hasil ini ke pembudidaya ikan. Sebanyak 30 orang pembudidaya yang ada di Semarang dan sekitarnya setuju dengan hasil kategori atau kecenderungan rekomendasi penjual benih ikan.", "type": "Text" }, { "left": 298, "top": 574, "width": 167, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3.2. Hibridisasi Algoritma Naïve Bayes", "type": "Section header" }, { "left": 298, "top": 586, "width": 215, "height": 67, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada proses hibridisasi ini, peneliti menggunakan algoritma Gaussian Naïve Bayes dan Bernoulli Naïve Bayes . Pada proses ini dihasilkan probabilitas dari kedua algoritma yang nantinya akan digunakan sebagai data hybrid dan bisa dilihat pada Tabel 5.", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 593, "width": 120, "height": 21, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Nilai Aktual Nilai", "type": "Picture" }, { "left": 86, "top": 602, "width": 161, "height": 27, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Prediksi Positif Negatif Positif TP FP Negatif FN TN", "type": "Table" }, { "left": 292, "top": 57, "width": 247, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "M. Hafidz Ariansyah, dkk, Hibridisasi Metode Klasifikasi … 425", "type": "Page header" }, { "left": 149, "top": 87, "width": 84, "height": 7, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tabel 5. Data Probabilitas", "type": "Caption" }, { "left": 85, "top": 222, "width": 192, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3.3. Performa Algoritma Hybrid Naïve Bayes", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 234, "width": 215, "height": 147, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 2, 3, dan 4 menunjukkan hasil kinerja yang berbeda dari model yang berbeda dihasilkan dalam evaluasi klasifikasi. Ada 3 model yang berbeda dibandingkan : Model A, hanya menggunakan algoritma Gaussian Naïve Bayes dan telah diimplementasikan dengan 10 kali lipat validasi silang; Model B, hanya menggunakan algoritma Bernoulli Naïve Bayes dan telah diimplementasikan dengan 10 kali lipat validasi silang; Model C, menggunakan algoritma Hybrid Naïve Bayes dan telah diimplementasikan dengan 10 kali lipat validasi silang. Semua model diimplementasikan di Jupyter Notebook .", "type": "Text" }, { "left": 123, "top": 555, "width": 138, "height": 7, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 2 . Gaussian NB Confusion Matrix", "type": "Caption" }, { "left": 123, "top": 730, "width": 138, "height": 7, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 3 . Bernoulli NB Confusion Matrix", "type": "Text" }, { "left": 368, "top": 257, "width": 131, "height": 7, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 4 . Hybrid NB Confusion Matrix", "type": "Caption" }, { "left": 326, "top": 276, "width": 216, "height": 55, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Untuk tujuan perbandingan, dari Gambar 2, 3, dan 5, peneliti memasukkan Model A, B, dan C ke dalam Tabel 6 yang sudah dianalisis dari akurasi data training dan data testing sehingga didapatkan model yang menjadi model terbaik.", "type": "Text" }, { "left": 385, "top": 345, "width": 95, "height": 7, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tabel 6. Perbandingan Model", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 407, "width": 216, "height": 222, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Mempertimbangkan Model C sebagai model terbaik, analisis Confusion Matrix ditunjukkan pada Tabel 6. Dari 46 prediksi pada pembuatan model menghasilkan 34 dari prediksi tersebut adalah prediksi yang benar. Di antara berbagai kelas atau kecenderungan rekomendasi, dapat dilihat pada Confusion Matrix yang hanya sedikit kasus salah diklasifikasikan oleh model. Jika model akan digunakan secara khusus untuk mengidentifikasi modelnya dapat memberikan hasil yang cukup baik sebagai kesalahan klasifikasi yang lebih rendah diamati di 2 kelas tersebut. Sedangkan pada Tabel 7, peneliti menjabarkan tentang evaluasi yang dilakukan dengan Confusion Matrix pada Model C. Berikut ini adalah proses perhitungan untuk menghitung akurasi, presisi dan recall nya. Tabel 7. Evaluasi Model Akurasi Presisi Recall Training Model C 73,91% 60,86% 82,35% 82,61%", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 643, "width": 216, "height": 78, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Setelah itu, untuk memastikan nilai prediksi untuk rekomendasi atau tidaknya penjual benih ikan, peneliti melakukan uji untuk nilai prediksi positif dan negatif. Uji ini dilakukan agar prediksi yang dilakukan dapat berjalan baik dan sesuai dengan fungsinya. Berikut ini adalah perhitungan untuk uji prediksi :", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 724, "width": 114, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Nilai uji prediksi positif :", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 746, "width": 207, "height": 19, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "𝑁𝑃𝑃 = (TP) (TP+FP) = 14 (14+9) = 0,6086 (4)", "type": "Table" }, { "left": 111, "top": 99, "width": 173, "height": 90, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gaussian NB Bernoulli NB (0.987219 , 0.012781) (0.832841 , 0.167159) (0.991663 , 0.008337) (0.017784 , 0.982216) (0.960761 , 0.039239) (0.042767 , 0.957233) (0.971451 , 0.028549) (0.946165 , 0.053835) (0.957791 , 0.042209) (0.795180 , 0.204820) ….……… ….……….. (0.185255 , 0.814745 (0.892255 , 0.107745) (0.236906 , 0.763094) (0.892255 , 0.107745) (0.185255 , 0.814745) (0.865824 , 0.134176)", "type": "Table" }, { "left": 111, "top": 191, "width": 173, "height": 16, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "(0.184443 , 0.815557) (0.865824 , 0.134176) (0.320041 , 0.679959) (0.892255 , 0.107745)", "type": "Text" }, { "left": 377, "top": 356, "width": 120, "height": 35, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Testing Training Model A 73,91% 78,26% Model B 73,91% 65,21% Model C 73,91% 82,61%", "type": "Table" }, { "left": 57, "top": 57, "width": 316, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "426 Jurnal Teknik Informatika (JUTIF) , Vol. 4, No. 2, April 2023, hlm. 421-427", "type": "Table" }, { "left": 57, "top": 87, "width": 215, "height": 78, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Nilai prediktif positif menunjukkan probabilitas bahwa penjual benih ikan akan memiliki ciri-ciri sesuai dengan fitur jika hasil prediksinya rekomendasi. NPP sebesar 60,86% berarti jika hasil prediksi rekomendasi maka probabilitas penjual benih ikan yang benar-benar rekomendasi adalah 60,86%.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 168, "width": 113, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Nilai uji prediksi negatif:", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 190, "width": 215, "height": 36, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "𝑁𝑃𝑁 = (TN) (TN+FN) = 20 (20+3) = 0,8695 (5) Nilai prediktif negatif menunjukkan", "type": "Table" }, { "left": 57, "top": 229, "width": 215, "height": 66, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "probabilitas bahwa penjual benih ikan akan memiliki ciri-ciri sesuai jika hasil prediksinya tidak rekomendasi. NPN sebesar 86,95% berarti jika hasil prediksi tidak rekomendasi maka probabilitas penjual benih ikan yang benar-benar tidak rekomendasi adalah 86,95%.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 298, "width": 215, "height": 101, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Secara keseluruhan, model lebih besar dalam mengidentifikasi penjual benih ikan yang diharapkan lebih banyak tidak rekomendasi, atau dalam mengidentifikasi penjual benih ikan yang tidak direkomendasikan. Jika seorang pembudidaya ikan air tawar menggunakan model ini sebagai alat untuk deteksi dini dalam pencegahan penentuan penjual benih ikan yang tidak direkomendasikan, maka model ini pasti dapat memenuhi tujuannya.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 413, "width": 62, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4. DISKUSI", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 431, "width": 215, "height": 319, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Salah satu penelitian yang pernah dilakukan adalah implementasi metode Hybrid Naïve Bayes Classifier melakukan klasifikasi model sentimen analisis pada Twitter tentang pasar saham untuk membandingkan akurasi, presisi, recall , dan f-1 score dengan metode Multinomial Naïve Bayes Classifier [15]. Hasilnya metode Hybrid unggul dalam akurasi, presisi, recall, dan f-1 score dengan perbandingan 90% : 83% ( Hybrid Naïve Bayes : Multinomial Naïve Bayes ). Dalam penelitian yang lain dengan metode Gaussian-Bernoulli Mixed Naïve Bayes (Hybrid Naïve Bayes) untuk memprediksi kecenderungan prokrastinasi akademik siswa dalam pembelajaran matematika daring. Penelitian ini juga membuktikan bahwa seleksi fitur dan hibridisasi algoritma Naïve Bayes dapat meningkatkan akurasi dari 64% ke 91% [22]. Dari kedua penelitian diatas menunjukkan bahwa algoritma memiliki hasil klasifikasi yang cukup baik. Oleh karena itu, peneliti ingin menguji coba pada model klasifikasi untuk pemodelan rekomendasi penjual benih ikan dengan membandingkan algoritma Hybrid Naïve Bayes dengan algoritma Gaussian Naïve Bayes dan Bernoulli Naïve Bayes . Analisis yang dilakukan oleh peneliti juga sudah divalidasi oleh pembudidaya sehingga dataset yang digunakan merupakan dataset yang valid.", "type": "Text" }, { "left": 298, "top": 88, "width": 88, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5. KESIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 298, "top": 105, "width": 215, "height": 112, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan temuan penelitian ini, peneliti menyimpulkan bahwa : Hybrid Naïve Bayes yang dihasilkan model Naïve Bayes dapat dimanfaatkan oleh pembudidaya ikan air tawar untuk memprediksi rekomendasi penjual benih ikan. Proses training yang dilakukan oleh algoritma Hybrid Naïve Bayes terbukti jauh lebih baik dalam memodelkan klasifikasi untuk rekomendasi penjual benih ikan air tawar daripada algoritma Gaussian Naïve Bayes dan Bernoulli Naïve Bayes .", "type": "Text" }, { "left": 298, "top": 220, "width": 215, "height": 124, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hasil prediksi dari alat ini dapat digunakan oleh pembudidaya ikan air tawar dalam melakukan pengambilan keputusan dan perencanaan jangka panjang. Peneliti merekomendasikan model ini karena Naïve Bayes hanyalah satu diantara banyak model Machine Learning yang tersedia, menyelidiki algoritma yang lebih baru dan canggih, seperti Neural Networks dan lainnya, dengan lebih banyak data atau masukan fitur yang mungkin juga memiliki nilai prediktif yang bagus untuk merekomendasikan penjual benih ikan.", "type": "Text" }, { "left": 298, "top": 359, "width": 97, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 298, "top": 374, "width": 215, "height": 22, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[1] Badan Pusat Statistik, “Pencarian Produksi Ikan Dengan Perbandingan Tahun”, 2022.", "type": "List item" }, { "left": 326, "top": 399, "width": 179, "height": 20, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "https://statistik.kkp.go.id/home.php?m=total &i=2#panel-footer [accessed Oct. 2, 2022].", "type": "Table" }, { "left": 298, "top": 420, "width": 215, "height": 22, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[2] L. Lukmandono, M. Basuki, M. J. Hidayat, V. Setyawan, \"Pemilihan Supplier Industri", "type": "List item" }, { "left": 326, "top": 443, "width": 187, "height": 45, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Manufaktur Dengan Pendekatan AHP dan TOPSIS,\" OPSI, v ol. 12, no. 2, pp. 83-88, 2019, DOI : https://doi.org/10.31315/opsi.v12i2.3146.", "type": "Table" }, { "left": 298, "top": 489, "width": 215, "height": 34, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[3] V. B. Schramm, L. P. B. Cabral, F. Schramm, \"Approaches for supporting sustainable supplier selection-A literature review,\"", "type": "List item" }, { "left": 298, "top": 523, "width": 215, "height": 92, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Journal of cleaner production, vol. 273, pp. 123089, 2020, DOI : https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2020.123089 [4] A. Balango, S. Risnanto, P. Mauliana, W. Wigun, \"Aplikasi Seleksi Pemasok Konstruksi Menggunakan Metode Weighted Product Berbasis Mobile Di PT Binarthama Kharisma,\"", "type": "Table" }, { "left": 298, "top": 604, "width": 216, "height": 132, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Infotronik: Jurnal Teknologi Informasi dan Elektronika, v ol. 5, no. 1, pp. 1-10, 2020, DOI : https://doi.org/10.32897/infotronik.2020. 5.1.34, DOI : https://doi.org/10.32897/infotronik.2020. 5.1.354 [5] A. Tharwat, \"Classification assessment methods,\" Applied Computing and Informatics, 2020, DOI : https://doi.org/10.1016/j.aci.2018.08.003.", "type": "Table" }, { "left": 292, "top": 57, "width": 247, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "M. Hafidz Ariansyah, dkk, Hibridisasi Metode Klasifikasi … 427", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 87, "width": 215, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[6] A. H. Nasrullah, \"Implementasi Algoritma", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 99, "width": 187, "height": 20, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Decision Tree Untuk Klasifikasi Produk Laris,\" Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 122, "width": 187, "height": 43, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Fakultas Ilmu Komputer Universitas Al Asyariah Mandar, vol. 7, no. 2, pp. 45-51, 2021, DOI : https://doi.org/10.35329/jiik.v7i2.203", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 168, "width": 215, "height": 55, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[7] E. A. Sambudi, \"Analisa Pemilihan Supplier dengan Metode Analytic Hierarchy Process: Kasus Perusahaan Otomotif di Sunter,\" Jurnal Operations Excellence: Journal of Applied Industrial Engineering, vol. 11, no.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 225, "width": 93, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3, pp. 322-329,", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 225, "width": 187, "height": 21, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2019, DOI : 10.22441/oe.v11.3.2019.040", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 248, "width": 215, "height": 32, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[8] G. W. Dickson, \"An analysis of vendor selection systems and decisions,\" Journal of purchasing, vol. 2, no. 1, pp. 5-17, 1966,", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 283, "width": 44, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "DOI :", "type": "Table" }, { "left": 175, "top": 283, "width": 123, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "https://doi.org/10.1111/j.1745-", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 294, "width": 90, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "493X.1966.tb00818.x", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 306, "width": 215, "height": 43, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[9] J. W.Gullifer, and D. Titone, \"Engaging proactive control: Influences of diverse language experiences using insights from machine learning\", Journal of Experimental", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 352, "width": 187, "height": 32, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Psychology: General , vol.150, no.3, pp. 414, 2021, DOI : https://doi.org/10.1037/xge0000933.", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 386, "width": 215, "height": 21, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[10] S. García, J. Luengo, F. Herrera, \"Data preprocessing in data mining,\" Cham,", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 409, "width": 187, "height": 21, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Switzerland: Springer International Publishing, vol. 72, pp. 59-139, 2015.", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 432, "width": 217, "height": 44, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[11] R. A. R. Mahmood, A. Abdi, M. Hussin, \"Performance Evaluation of Intrusion Detection System using Selected Features and Machine Learning Classifiers,\" Majallat", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 476, "width": 187, "height": 46, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Baghdād Lil-ʻulūm, vol. 18, no.2, pp. 884, 2021, DOI : https://doi.org/10.21123/bsj.2021.18.2(Suppl. ).0884", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 524, "width": 215, "height": 78, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[12] Z. M. Mosa, N. H. Ghaeb, A. H. Ali, \"Detecting keratoconus by using SVM and decision tree classifiers with the aid of image processing,\" Baghdad Science Journal, vol. 16, no. 4, 2019, DOI : https://doi.org/10.21123/bsj.2019.16.4(Suppl. ).1022", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 605, "width": 215, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[13] W. Jia, Y. Tan, L. Liu, J. Li, H. Zhang, K.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 617, "width": 215, "height": 89, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Zhao, \"Hierarchical prediction based on two- level Gaussian mixture model clustering for bike-sharing system,\" Knowledge-Based Systems , vol. 178, pp. 84-97, 2019, DOI : https://doi.org/10.1016/j.knosys.2019.04.020 [14] E. Patel, D. S. Kushwaha, \"Clustering cloud workloads: K-means vs gaussian mixture model,\" Procedia computer science , vol. 171,", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 709, "width": 74, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "pp. 158-167,", "type": "Text" }, { "left": 208, "top": 709, "width": 66, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2020, DOI", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 709, "width": 187, "height": 20, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": ": https://doi.org/10.1016/j.procs.2020.04.017", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 87, "width": 218, "height": 67, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[15] G. A. A. J. Alkubaisi, S. S. Kamaruddin, H. Husni. \"Stock Market Classification Model Using Sentiment Analysis on Twitter Based on Hybrid Naive Bayes Classifiers,\", Comput. Inf. Sci ., vol.11, no.1, pp.52-64, 2018.", "type": "List item" }, { "left": 326, "top": 159, "width": 216, "height": 67, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[16] M. Rashid, A. Hamid, S. A. Parah, \"Analysis of streaming data using big data and hybrid machine learning approach,\" In Handbook of Multimedia Information Security: Techniques and Applications , pp. 629-643, 2019, DOI : 10.1007/978-3-030-15887-3_30", "type": "List item" }, { "left": 326, "top": 228, "width": 216, "height": 67, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[17] J. Li, Z. Li, C. Wen, Q. Peng, P. Huang, \"Train operation conflict detection for high- speed railways: a Naïve Bayes approach,\" International Journal of Rail Transportation , pp. 1-19, 2022, DOI : https://doi.org/10.1080/23248378.2022.2071", "type": "Table" }, { "left": 355, "top": 297, "width": 18, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "346", "type": "List item" }, { "left": 326, "top": 309, "width": 216, "height": 101, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[18] V. R. Balaji, S. T. Suganthi, R. Rajadevi, V. K. Kumar, B. S. Balaji, S. Pandiyan, \"Skin disease detection and segmentation using dynamic graph cut algorithm and classification through Naive Bayes Classifier,\" Measurement , vol. 163, pp. 107922, 2020, DOI : https://doi.org/10.1016/j.measurement.2020.1 07922", "type": "Table" }, { "left": 326, "top": 412, "width": 216, "height": 67, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[19] E. P. Cynthia, E. Ismanto, \"Metode Decision Tree Algoritma C. 45 Dalam Mengklasifikasi Data Penjualan Bisnis Gerai Makanan Cepat Saji,\" Jurasik (Jurnal Riset Sistem Informasi dan Teknik Informatika), vol. 3, pp. 1-13, 2018.", "type": "List item" }, { "left": 326, "top": 481, "width": 216, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[20] A. P. Giovani, A. Ardiansyah, T. Haryanti, L.", "type": "List item" }, { "left": 355, "top": 493, "width": 187, "height": 21, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kurniawati, W. Gata, \"Analisis Sentimen Aplikasi Ruang Guru Di Twitter", "type": "Table" }, { "left": 355, "top": 516, "width": 186, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Menggunakan Algoritma Klasifikasi,\" Jurnal", "type": "Table" }, { "left": 355, "top": 527, "width": 186, "height": 21, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Teknoinfo, vol. 14, no. 2, pp. 115-123, 2020, DOI: https://doi.org/10.33365/jti.v14i2.679", "type": "List item" }, { "left": 326, "top": 550, "width": 216, "height": 56, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[21] J. Xu, Y. Zhang, D. Miao, \"Three-way confusion matrix for classification: A measure driven view\" Information sciences , vol. 507, pp. 772-794, 2020, DOI : https://doi.org/10.1016/j.ins.2019.06.064", "type": "List item" }, { "left": 326, "top": 608, "width": 216, "height": 32, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[22] Charles D. O. Godinez, L. S. Lomibao, \"A Gaussian-Bernoulli Mixed Naïve Bayes Approach to Predict Students’ Academic", "type": "List item" }, { "left": 355, "top": 643, "width": 186, "height": 55, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Procrastination Tendencies in Online Mathematics Learning,\" American Journal of Educational Research, vol. 10, no. 4, pp. 223-232, 2022, DOI : 10.12691/education- 10-4-10", "type": "Text" } ]
2a15bb49-bde4-9e2f-9550-ff963e30f312
http://jurnal.stieww.ac.id/index.php/jrm/article/download/284/204
[ { "left": 193, "top": 793, "width": 229, "height": 8, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JURNAL RISET MANAJEMEN, Vol. 8 No. 2 (Juli 2021)", "type": "Page footer" }, { "left": 456, "top": 793, "width": 23, "height": 8, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "26", "type": "Page footer" }, { "left": 82, "top": 37, "width": 165, "height": 33, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JURNAL RISET MANAJEMEN Vol. 8, No. 2, Juli 2021, 26-36 https://doi.org/10.32477/jrm.v8i2.284", "type": "Page header" }, { "left": 416, "top": 37, "width": 116, "height": 20, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Online ISSN : 2624-492X Print ISSN : 2355-9381", "type": "Text" }, { "left": 80, "top": 77, "width": 433, "height": 50, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ANALISIS PENGARUH RASIO AKTIVITAS, RASIO LIKUIDITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP LEVERAGE PADA PERUSAHAAN PANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2014-2019", "type": "Title" }, { "left": 233, "top": 158, "width": 127, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bismoko Dwi Wijayanto", "type": "Section header" }, { "left": 153, "top": 170, "width": 287, "height": 23, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Program Studi Akuntasi, STIE Widya Wiwaha, Yogyakarta [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 275, "top": 221, "width": 43, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstract", "type": "Section header" }, { "left": 79, "top": 246, "width": 434, "height": 127, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This study aimed to examines the effect of activity ratio, liquidity ratio, firm size and profitability ratio to leverage in consumer goods companies listed in BEI (Bursa Efek Indonesia) from period 2014-2019. Based on purposive sampling method, total sample of this research is 102. The data collection method used are observation, interview, and documentation.Hypotesis testing used is multiple regression analysis with SPSS. The result show that both liquidity ratio and firm size have significant effect to leverage. This is indicate that the firms using their current asset efficiently and firm size have bargaining power to influence their investor while activity ratio and profitability have not significant effect to leverage.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 390, "width": 434, "height": 24, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords: activity ratio, liquidity ratio, firm size, profitability ratio, leverage, consumer goods", "type": "Text" }, { "left": 276, "top": 419, "width": 40, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstrak", "type": "Section header" }, { "left": 79, "top": 444, "width": 434, "height": 156, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh rasio aktivitas, rasio likuiditas, ukuran perusahaan dan rasio profitabilitas terhadap leverage pada perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) periode 2014-2019. Berdasarkan metode purposive sampling, jumlah sampel penelitian ini adalah 102. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pengujian hipotesis yang digunakan adalah analisis regresi berganda dengan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio likuiditas dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap leverage. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan yang menggunakan aktiva lancarnya secara efisien dan ukuran perusahaan memiliki daya tawar untuk mempengaruhi investornya sedangkan rasio aktivitas dan profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap leverage.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 619, "width": 434, "height": 24, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata kunci: rasio aktivitas, rasio likuiditas, ukuran perusahaan, rasio profitabilitas, leverage, barang konsumsi", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 666, "width": 80, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 79, "top": 692, "width": 434, "height": 62, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Era globalisasi menuntut perusahaan untuk dapat terus meningkatkan kemampuannya dalam berkompetisi baik dalam rangka memenangkan persaingan dari sisi internal maupun eksternal. Mereka dituntut untuk melakukan pengembangan dan perluasan pangsa pasar (Santoso & Budiarti, 2017). Pengembangan dan inovasi atas produk yang dipasarkan mutlak diperlukan terutama untuk jenis perusahaan makanan dan minuman. Menurut Sansoethan &", "type": "Text" }, { "left": 198, "top": 795, "width": 229, "height": 8, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JURNAL RISET MANAJEMEN, Vol. 8 No. 2 (Juli 2021)", "type": "Page footer" }, { "left": 461, "top": 795, "width": 23, "height": 8, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "27", "type": "Page footer" }, { "left": 400, "top": 60, "width": 116, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bismoko Dwi Wijayanto", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 79, "width": 434, "height": 167, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Suryono (2016), tingginya persaingan dalam jenis industri ini ditandai dengan mulai bermunculannya aneka produk makanan dan minuman yang berdatangan sehingga persaingan untuk memperebutkan pangsa pasar semakin ketat. Perusahaan memerlukan dukungan pendanaan yang kuat dalam rangka mengembangkan usahanya serta untuk memenuhi kebutuhan operasi maupun menambah jumlah infrastruktur yang dibutuhkan perusahaan untuk menunjang aktivitas sehari-harinya. Sumber keuangan dapat berasal dari internal maupun eksternal. Secara teori, semakin besar kegiatan operasi, maka suatu entitas memerlukan pendanaan yang kuat pula. Keputusan manajemen terhadap struktur modal berkaitan dengan komposisi antara utang, modal sendiri, saham biasa dan saham preferen. Perusahaan harus secara tepat menetapkan proporsi struktur modalnya agar tidak terjadi masalah di kemudian hari terkait dengan hal ini. Perusahaan yang memiliki struktur modal baik akan mempertimbangkan besarnya biaya modal atas alternatif pemilihan sumber dana yang digunakan. Optimalisasi penetapan struktur modal menuntut seorang manajer untuk dapat mengumpulkan dan mengelola dana yang dmiliki secara efektif.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 257, "width": 434, "height": 141, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Alternatif rasio untuk mengukur tingkat utang perusahaan adalah Leverage. Menurut Yuliana & Yuyetta (2017), leverage merujuk pada dampak yang mungkin terjadi dari pemanfaatan pinjaman yang dilakukan oleh perusahaan, baik yang sifatnya pinjaman jangka pendek yang segera jatuh tempo atau jangka panjang. Penggunaan tingkat modal sendiri dan modal pinjaman yang digunakan oleh perusahaan sangat berhubungan dengan istilah leverage yang optimal adalah struktur modal yang mengelami keseimbangan antara penggunan dana sendiri dengan penggunaan hutang jangka panjang yang dapat dipergunakan agar bisa optimal. Tingginya tingkat pinjaman yang dimiliki oleh suatu entitas mengindikasikan risiko gagal bayar yang tinggi pula (Pagala, dkk., 2019). Beberapa indikasi yang mempengaruhi leverage menjadi hal yang utama dalam acuan untuk memilih komposisi leverage beberapa faktornya antara lain adalah rasio aktivitas, rasio likuiditas, ukuran perusahaan dan rasio profitabilitas.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 408, "width": 434, "height": 102, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rasio aktivitas menunjukkan tingkat aktivitas beberapa aktiva pada satuan kegiatan tertentu. Aktiva yang memiliki tingkat aktivitas yang rendah akan mengakibatkan potensi mengendapnya dana pada aktiva tersebut. Keefisienan penggunaan aset oleh suatu entitas dalam rangka menghasilkan pendapatan atau penjualan dapat diukur menggunakan rasio aktivitas. Sedangkan kemampuan modal sendiri untuk mengcover utang atau pinjaman dari pihak luar dapat ditunjukkan oleh struktur modal. Artinya bahwa ketika rasio aktivitas semakin baik yng ditunjukkan dengan adanya penjualan yang lebih banyak akan mampu meningkatkan kapabilitas sebuah entitas untuk menutupi seluruh nilai pinjamannya.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 520, "width": 434, "height": 101, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rasio likuiditas menunjukkan kapabilitas sebuah entitas untuk mengcover seluruh utang jangka pendeknya. Ketika kewajiban tersebut sudah jatuh tempo, perusahaan harus segera membayar kewajibannya dengan kas atau aktiva lain yang bersifat liquid yang kita bayarkan pada pihak eksternal suatu entitas (Dewi dan Darsono, 2014). Semakin tinggi tingkat likuiditas perusahaan menunjukkan bahwa entitas tersebut dapat memenuhi pembiayaan untuk kegiatan operasionalnya dari modal sendiri dan tidak bergantung pada modal pinjaman atau seperti yang disebutkan di salam pecking order theory bahwa liquidity ratio perusahaan berhubungan terbalik dengan tingkat utang (Yuliana & Yuyetta, 2017).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 632, "width": 434, "height": 114, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Trade Off Theory menyatakan bahwa entitas big size memiliki daya tawar yang lebih besar dalam mendapatkan utang sehingga mereka dapat memiliki proporsi utang yang lebih besar dibandingkan dengan entitas yang lebih kecil. Hal ini dikarenakan perusahaan tersebut mempunyai kestabilan cash flow dan menjaga level keterbukaan informasinya pata tingkatan yang optimal (Qusibah & Yusra, 2019). Sementara keputusan untuk menggunakan sumber dana internal dengan proporsi yang lebih besar dibandingkan dengan sumber dana eksternal biasanya lebih banyak dilakukan oleh entitas dalam tahapan growth (perusahaan yang sedang berkembang). Dalam hal ini dinyatakan bahwa size berpengaruh signifikan terhadap proporsi modal (Asoka, 2016). Kegiatan operasional pada entitas yang berukuran besar atau dalam tahap", "type": "Text" }, { "left": 193, "top": 795, "width": 229, "height": 8, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JURNAL RISET MANAJEMEN, Vol. 8 No. 2 (Juli 2021)", "type": "Page footer" }, { "left": 456, "top": 795, "width": 23, "height": 8, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "28", "type": "Page footer" }, { "left": 79, "top": 60, "width": 434, "height": 41, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bismoko Dwi Wijayanto mature memerlukan dana yang besar pula sehingga mereka memerlukan tambahan dana dari pihak eksternal untuk mencukupinya (Suzana & Azlina, 2011).", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 111, "width": 434, "height": 62, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Profitabilitas ditetapkan sebagai variabel untuk menilai kapabilitas sebuah entitas untuk menghasilkan laba pada level pendapatan operasional, aset dan kepemilikan tertentu. Pada umumnya, laba yang tinggi yang dihasilkan oleh suatu entitas dapat mempengaruhi arus kas. Arus kas akan menjadi lebih stabil yang berakibat menguatnya modal yang dimiliki sehingga rasio leverage perusahaan cenderung kecil.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 183, "width": 92, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "LANDASAN TEORI", "type": "Section header" }, { "left": 79, "top": 208, "width": 77, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Trade-off theory", "type": "Section header" }, { "left": 79, "top": 228, "width": 434, "height": 101, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Trade-off theory menyebutkan alternatif sumber pendanaan yang cenderung digunakan oleh perusahaan dengan melakukan perbandingan keringanan pajak jika memilih sumber pendanaan dari hutang dengan biaya modalnya untuk mencapai rasio yang maksimal (Adair & Adaskou, 2015). Menurut trade- off theory “Sebuah entitas akan mempertimbangkan untuk meminjam dana sampai dengan level pengurangan biaya pajak dari sumber pinjaman sebanding dengan financial distress. Financial distress itu sendiri adalah biaya kebangkrutan dan peningkatan biaya agensi yang disebabkan karena tingkat kepercayaan yang menurun atas kinerja suatu entitas.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 339, "width": 434, "height": 76, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penetapan optimalisasi struktur modal dapat dilakukan dengan mempertimbangkan faktor penentu antara lain tax, agency cost dan dinancial distress dan membandingkannya dengan manfaat penggunaan dana yang bersumber dari pinjaman. Prinsipnya jika benefit yang diterima masih lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan, maka masih diperbolehkan menambah sumber pendanaan dari luar, dan sebaliknya. Tingginya tingkat profitabilitas sebuah perusahaan dapat dikurangi dengan meningkatkan pinjaman untuk mengurangi biaya pajak.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 425, "width": 103, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pecking order theory", "type": "Section header" }, { "left": 79, "top": 444, "width": 434, "height": 75, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Myers (1984 dalam Angelina dan Mustada, 2016) menyebutkan bahwa profitabilitas berbanding terbalik dengan tingkat hutang karena entitas yang memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi pada umumnya memiliki kekuatan dana yang berasal dari modal sendiri. Pecking order theory tidak menyebutkan secara rinci berapa proporsi strktur modal ideal antara modal sendiri dan modal pinjaman. Akan tetapi terdapat hierarki penggunaan dana yang pada umumnya lebih disukai oleh perusahaan dalam memilih sumber pendanaan yaitu:", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 523, "width": 434, "height": 23, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Dana dari pihak internal lebih disukai untuk digunakan daripada pendanaan eksternal. Pendanaan dari pihak internal dapat berasal dari kegiatan sehari-hari", "type": "List item" }, { "left": 79, "top": 550, "width": 434, "height": 48, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Tahapan selanjutnya adalah apabila memerlukan tambahan sumber pendanaan dari pihak eksternal, maka mereka akan memilih yang berisiko paling rendah yaitu sekuritas atau efek yang minim risiko, hutang yang berisiko rendah, dilanjutkan ke hutang yang lebih berisiko, oblihgasi konversi, preferent stocks, dan selanjutnya adalah common stocks", "type": "List item" }, { "left": 79, "top": 603, "width": 434, "height": 22, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Menetapkan constant dividend dengan penentuan nilainya yang akan dibayarkan di awal periode tanpa melihat laba atau rugi yang akan diperoleh pada akhir periode berjalan.", "type": "List item" }, { "left": 79, "top": 629, "width": 434, "height": 36, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Dalam rangka menjalankan kebijakan dividen konstan tersebut, mungkin akan terjadi kekurangan kas, kehilangan peluang investasi, dan sebagainya maka dapat diatasi dengan mengambil portfolio dari investasi jangka pendek yang ada.", "type": "List item" }, { "left": 79, "top": 669, "width": 434, "height": 62, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada intinya, tidak ada penargetan jumlah terbaik untuk struktur modal dalam Pecking order theory. Teori ini hanya menjelaskan hierarki penggunaan dana oleh sebuah entitas. Fungsi seorang manajer keuangan tidak dituntut untuk mengoptimalisasi tingkat hutang. Teori ini mampu menjabarkan alasan sebuah entitas denan kapabilitas untuk mendapatkan laba tinggi pada umumnya memiliki level modal pinjaman yang rendah.", "type": "Text" }, { "left": 198, "top": 795, "width": 229, "height": 8, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JURNAL RISET MANAJEMEN, Vol. 8 No. 2 (Juli 2021)", "type": "Page footer" }, { "left": 461, "top": 795, "width": 23, "height": 8, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "29", "type": "Page footer" }, { "left": 400, "top": 60, "width": 116, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bismoko Dwi Wijayanto", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 79, "width": 73, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Struktur Modal", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 98, "width": 434, "height": 101, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Struktur modal merupakan proporsi kepemilikan antara modal sendiri dan modal pinjaman yang berfungsi untuk mendanai aset atau harta perusahaan. Keefektifan struktur modal mutlak diperlukan untuk menjamin perusahaan agar dapat memiliki kekuatan dan kestabilan keuangan. Penetapan struktur modal yang optimal harus mengutamakan sustainability dan kemampuan dalam menjaga saldo keuangan pada level yang aman agar perusahaan tetap dapat meningkatkan keuntungannya. Proses menyeimbangkan risiko dan return dalam hal penentuan tingkat struktur modal yang optimal perlu dilakukan untuk mendukung meningkatnya nilai perusahaan (Santoso & Budiarti, 2017).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 210, "width": 434, "height": 88, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurut Adair & Adaskou (2015), manajemen perlu mengidentifikasi struktur modal guna memaksimalkan nilai perusahaan dan mempertimbangkan berbagai cara agar mendapatkan pinjaman dari pihak luar. Sumber pendanaan yang berasal dari hutang memiliki konsekuensi bahwa perusahaan harus mmbayar bunga setiap periodesedangkan sumber pendanaan yang berasal dari. ekuitas berisiko mengurangi kepemilikan, kontrol, dan pendapatan saham. Biaya ekuitas pada umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan biaya hutang. Hal ini dikarenakan baya hutang dapat diperlakukan sebagai pengurang pajak.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 308, "width": 74, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rasio Aktivitas", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 327, "width": 434, "height": 76, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengukuran rasio aktivitas diproksikan dengan total asset turnover (TATO). Perputaran aset digunakan sebagai tolok ukurefektif atau tidakya penggunaan ast oleh sebuah entitas (Hanafi & Halim, 2016). Hasil rasio yang tinggi menandakan bahwa perusahaan mampu mengelola aktivanya secara baik untuk menghasilkan keuntungan sdangkan hasil rasio yang rendah dapat diartikan bahwa perusahaan perlu mengubah strategi pemanfaatan asetnya, strategi pemasaran serta perlu mengevaluasi biaya modalnya (pengeluaran untuk investasi) (Watung dkk., 2016).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 413, "width": 82, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rasio Likuiditas", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 432, "width": 434, "height": 35, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rasio likuiditas menggambarkan kemampuan suatu entitas untuk memenuhi semua utangnya yang akan jatuh tempo dalam waktu dekat. Aktiva yang mudah untuk dikonversi menjadi uang tunai dapat ditunjukkan dengan menghitung rasio ini.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 478, "width": 96, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ukuran perusahaan", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 497, "width": 434, "height": 49, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ukuran sebuah entitas dapat ditinjau dari pemanfaatan total aktiva untuk menunjang kegiatan sehari-hari. Total aset yang besar menunjukan ukuran perusahaan yang besar pula. Ukuran perusahaan yang besar dapat menarik perhatian investor karena mudah dikenal dan lebih mudah untuk mendapatkan informasi.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 556, "width": 93, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rasio Profitabilitas", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 575, "width": 434, "height": 75, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Profitabilitas dapat dinilai dengan mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam mendapatkan keuntungan yang berasal dari pendapatan operasionalnya, dari seluruh aset yang dimilikinya atau dari modal sendiri. Rasio ini sangat bermanfaat bagi investor atau calon investor untuk menila kapabilitas sebuah entitas dalam mendapatkan laba di kemudian hari (Pagala dkk., 2019). Profitabilitas diproksikan dengan Return On Asset (ROA) yang mengukur kemampuan semua aset yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan return (keuntungan).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 679, "width": 108, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "METODE PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 705, "width": 434, "height": 35, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Populasi di dalam penelitian ini diambil dari sektor pangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Periode yang diambil adalah 6 tahun mulai periode 2014-2019. Populasinya adalah perusahaan pangan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2014-", "type": "Text" }, { "left": 193, "top": 795, "width": 229, "height": 8, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JURNAL RISET MANAJEMEN, Vol. 8 No. 2 (Juli 2021)", "type": "Page footer" }, { "left": 456, "top": 795, "width": 23, "height": 8, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "30", "type": "Page footer" }, { "left": 395, "top": 60, "width": 116, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bismoko Dwi Wijayanto", "type": "Page header" }, { "left": 79, "top": 79, "width": 434, "height": 22, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2019. Dalam penelitian ini terdapat 26 perusahaan pangan dari tahun 2014-2019 sehingga populasi penelitian sebanyak 156.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 111, "width": 434, "height": 35, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan metode purposive sampling method, dengan menentukan kriteria untuk memilih sampel penelitian, diperoleh sampel penelitian sebanyak 102. Kriteria pemilihan sampel dijelaskan sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 151, "width": 434, "height": 22, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Perusahaan pangan yang terdaftar di BEI dan menerbitkan laporan keuangan yang diaudit secara lengkap sepanjang tahun pengamatan", "type": "List item" }, { "left": 79, "top": 177, "width": 409, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Perusahaan tidak pernah mengalami suspensi atau delisting selama tahun pengamatan", "type": "List item" }, { "left": 79, "top": 190, "width": 434, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Perusahaan tidak pernah mengalami kerugian selama tiga tahun berturut-turut selama periode pengamatan", "type": "List item" }, { "left": 79, "top": 223, "width": 434, "height": 62, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurut Hair et al., (2014) ukuran sampel disyaratkan minimal berjumlah 100 atau lebih besar. Hal ini dilakukan agar dapat mencerminkan populasi penelitian. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, diperoleh 20 perusahaan atau total sampel sebanyak 102. Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang bersumber dari pihak lain yaitu dari laporan keuangan yang bersifat kuantitatif dan perlu dilakukan analisis lebih lanjut.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 333, "width": 201, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 1 Rincian Pemilihan Sampel Tahun 2014-2019", "type": "Text" }, { "left": 103, "top": 360, "width": 368, "height": 91, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "No Keterangan Jumlah Perusahaan pangan yang terdaftar di BEI 156 Perusahaan pernah mengalami suspensi atau delisting selama periode pengamatan (38) Perusahaan yang mengalami kerugian selama tiga periode berturut-turut (16) Total data penelitian 102", "type": "Table" }, { "left": 79, "top": 456, "width": 200, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber: Data sekunder diolah peneliti, 2021", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 475, "width": 434, "height": 36, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Data pada tahun 2014, 2015, 2016, 2017, 2018, dan 2019 sebanyak 156 data dan data yang tidak lengkap berkesinambungan sebanyak 38 data. Perusahaan yang tidak memenuhi kriteria sebanyak 16 data, sehingga data yang digunakan penelitian 102 data.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 521, "width": 434, "height": 48, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jenis data dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan pangan yang terdaftar di BEI serta website resmi setiap perusahaan sampel. Variabel independen dalam penelitian ini adalah aktivitas, likuiditas, ukuran perusahaan dan profitabilitas dan variabel dependennya adalah leverage.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 580, "width": 434, "height": 48, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tahapan metode analisis yang digunakan di dalam penelitian ini adalah dengan melakukan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji nomalitas uji multikolienaritas, uji heterokedastisitas dan uji autokorelasi. Tahapan selanjutnya adalah melakukan uji hipotesis menggunakan analisis regresi linier berganda.", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 639, "width": 316, "height": 88, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Persamaan regresi dengan lima variabel independen, sebagai berikut: Y = α + β1x 1+β 2x 2+β 3x 3+β 4x4+ β 5x5 Keterangan: Y : Leverage α : konstanta β : koefesien regresi x1 : Aktivitas", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 731, "width": 97, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "x2 : Likuiditas", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 744, "width": 13, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "x3", "type": "Table" }, { "left": 151, "top": 744, "width": 96, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": ": Ukuran perusahaan", "type": "Text" }, { "left": 198, "top": 795, "width": 229, "height": 8, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JURNAL RISET MANAJEMEN, Vol. 8 No. 2 (Juli 2021)", "type": "Page footer" }, { "left": 461, "top": 795, "width": 23, "height": 8, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "31", "type": "Page footer" }, { "left": 400, "top": 60, "width": 116, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bismoko Dwi Wijayanto", "type": "Page header" }, { "left": 113, "top": 79, "width": 107, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "x4 : Profitabilitas", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 98, "width": 434, "height": 168, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tahapan selanjutnya adalah melakukan uji t statistik guna mendapatkan informasi mengenai besaran pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial, sedangkan uji f statistik digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh satu variabel penjelas/independen secara simultan dalam menerangkan variabel-variabel dependen (Ghozali, 2013). Selain itu juga dilakukan uji koefisien determinasi (Adjusted R Square) untuk menjelaskan seberapa besar pengaruh variabel dependen terhadap variabel independen dalam model yang diusulkan. Semakin besar nilai adjusted R square mnunjukkan bahwa variabel independen mampu memprediksi faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan pada variabel dependen, dan sebaliknya. Nilai adjusted R square yang mendekati 0 (nol) menunjukkan bahwa variabel independen yang digunakan tidak mampu menjelaskan perubahan pada variabel dependen. Secara umum data cross selection memiliki nilai varians yang besar yang berimplikasi pada rendahnya koefesien determinasi, dan sebaliknya data yang besifat time series akan menghasilkan nilai koefesien determinasi yang tinggi karena besarnya varians (Ghozali, 2013).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 276, "width": 132, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 301, "width": 404, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil analisis deskriptif yang dilakukan pada setiap variabel ditunjukkan pada tabel berikut:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 339, "width": 36, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 2", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 353, "width": 369, "height": 78, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil Uji Analisis Deskriptif Variabel penelitian Minimum Maximum Mean Std. Deviation TATO 0,52 3,11 1,2329 0,57734 CR 0,01 15,82 2,4975 2,55203 SIZE 5,46 30,58 17,5865 8,77088 ROA 0,00 0,53 0,1045 0,09461 DER 0,13 10,30 1,0476 1,10811", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 436, "width": 434, "height": 48, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel di atas menunjukkan bahwa variabel rasio aktivitas (TATO), memiliki nilai minimum sebesar 0,52 dan nilai maksimum sebesar 3,11. Hal ini menunjukkan bahwa TATO berkisar antara 0,52 sampai 3,11 dengan nilai rata-rata sebesar 1,2329. Nilai mean lebih besar dari standar deviasi yaitu 1,2329>0,57734 yang artinya bahwa sebaran nilai TATO baik.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 494, "width": 434, "height": 49, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rasio likuiditas (CR) memiliki nilai minimum sebesar 0,01 dan nilai maksimum sebesar 15,82. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya rasio likuditas berkisar antara 0,01 sampai 15,82. Nilai rata-rata diketahui lebih kecil dari standar deviasi yaitu 2,4975<2,55203 yang artinya bahwa sebaran nilai rasio likuiditas kurang baik.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 553, "width": 434, "height": 49, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ukuran perusahaan (SIZE) memiliki nilai minimum sebesar 5,46 nilai maksimum sebesar 30,58, nilai rata-rata sebesar 17,5865 dan standar deviasi sebesar 8,77088. Nilai mean lebih besar dari standar deviasi yaitu 17,5865>8,77088. Artinya penyebaran data yang baik pada variabel ukuran perusahaan karena nilai mean lebih besar dari nilai standar deviasi.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 612, "width": 434, "height": 102, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rasio profitabilitas (ROA) memiliki nilai minimum sebesar 0,00 dan nilai maksimum sebesar 0,53. Hal ini menunjukkan bahwa rasio profitabilitas berkisar antara 0,00 sampai 0,53 dengan nilai rata-rata sebesar 0,1045. Nilai mean lebih besar dari standar deviasi yaitu 0,1045>0,09461yang artinya bahwa sebaran nilai rasio profitabilitas baik. Variabel leverage (DER) menunjukkan nilai minimum sebesar 0,13 dan nilai maksimum sebesar 10,30. Artinya besarnya leverage dalam penelitian berkisar antara 0,13 sampai 10,30 dengan nilai rata-rata sebesar 1,0476. Nilai mean lebih besar dari standar deviasi yaitu 1,0476<1,10811 yang artinya bahwa sebaran leverage kurang baik.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 724, "width": 434, "height": 22, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji asumsi klasik yang dilakukan meliputi uji normalitas, multikolinearitas, autokorelasi dan heteroskedastisitas menunjukkan bahwa model yang diusulkan telah bebas dari masalah uji", "type": "Text" }, { "left": 193, "top": 795, "width": 229, "height": 8, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JURNAL RISET MANAJEMEN, Vol. 8 No. 2 (Juli 2021)", "type": "Page footer" }, { "left": 456, "top": 795, "width": 23, "height": 8, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "32", "type": "Page footer" }, { "left": 395, "top": 60, "width": 116, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bismoko Dwi Wijayanto", "type": "Page header" }, { "left": 79, "top": 79, "width": 434, "height": 22, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "asumsi klasik. Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis regresi berganda dengan hasil pengujian pada tabel berikut:", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 111, "width": 368, "height": 141, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 3 Hasil Pengujian Regresi Variabel Koefisien t-statistik Probabilitas TATO 0,170 0,916 0,362 CR -0,126 -3,053 0,003 SIZE -0,033 -2,734 0,007 ROA -0,497 -0,458 0,648 Constant Adjusted R square F-statistik Prob (F-statistik) 1,783 0,144 5,254 0,001", "type": "Table" }, { "left": 79, "top": 256, "width": 434, "height": 75, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan hasil pengujian pada tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai konstanta sebesar 1,783 menunjukkan bahwa jika variabel rasio aktivitas, rasio likuiditas, ukuran perusahaan, dan rasio profitabilitas tidak mengalami perubahan, maka leverage memiliki nilai sebesar 1,783. Variabel rasio aktivitas (TATO) memiliki nilai koefisien regresi dengan arah positif. Artinya jika variabel independen lain konstan, maka setiap kenaikan rasio aktivitas sebesar 1 satuan maka leverage akan naik sebesar 0,170 satuan dan juga sebaliknya.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 341, "width": 434, "height": 115, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Variabel rasio likuiditas (CR) memiliki nilai koefisien regresi dengan arah negatif. Artinya jika variabel independen lain konstan, maka setiap kenaikan rasio likuiditas sebesar 1 satuan maka akan turun leverage sebesar 0,126 satuan dan juga sebaliknya. Variabel ukuran perusahaan (SIZE) memiliki nilai koefisien regresi dengan arah negatif. Artinya jika variabel independen lain konstan, maka setiap kenaikan ukuran perusahaan sebesar 1 satuan maka akan turun leverage sebesar 0,033 satuan dan juga sebaliknya serta variabel rasio profitabilitas memiliki nilai koefisien regresi dengan arah negatif. Artinya jika variabel independen lain konstan, maka setiap kenaikan rasio profitabilitas sebesar 1 satuan maka akan turun leverage sebesar 0,497 satuan dan juga sebaliknya.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 466, "width": 434, "height": 23, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan hasil pengujian regresi di atas, dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 108, "top": 499, "width": 308, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DER = 1,783 +0,170 TATO -0,126 CR - 0,033 SIZE - 0,497 ROA", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 518, "width": 144, "height": 75, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keterangan: DER = Leverage TATO = Rasio Aktivitas CR = Rasio Likuiditas SIZE = Ukuran Perusahaan ROA = Rasio Profitabilitas", "type": "Table" }, { "left": 79, "top": 617, "width": 238, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengujian Signifikansi secara Keseluruhan (Uji F)", "type": "Section header" }, { "left": 79, "top": 636, "width": 434, "height": 22, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen. Hasil uji F ditunjukkan pada tabel berikut:", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 668, "width": 36, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 4", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 682, "width": 313, "height": 64, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil uji F Model df f Sig. Regression 4 5.254 0.001 Residual 97 Total 101", "type": "Table" }, { "left": 198, "top": 795, "width": 229, "height": 8, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JURNAL RISET MANAJEMEN, Vol. 8 No. 2 (Juli 2021)", "type": "Page footer" }, { "left": 461, "top": 795, "width": 23, "height": 8, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "33", "type": "Page footer" }, { "left": 400, "top": 60, "width": 116, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bismoko Dwi Wijayanto", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 79, "width": 434, "height": 48, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nilai F hitung sebesar 5,254 dengan signifikan 0,001 lebih kecil dari 0,05, maka dapat dikatakan variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Atau dengan kata lain bahwa leverage dapat dijelaskan oleh rasio aktivitas, rasio likuiditas, ukuran perusahaan, dan rasio profitabilitas.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 138, "width": 147, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengujian hipotesis (uji nilai t)", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 157, "width": 433, "height": 35, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji nilai t digunakan untuk menentukan apakah terdapat pengaruh secara individu (parsial) variabel independent yaitu rasio aktivitas, rasio likuiditas, ukuran perusahaan, dan rasio profitabilitas terhadap variabel dependent yaitu leverage.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 202, "width": 56, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hipotesis 1", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 222, "width": 434, "height": 62, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Variabel rasio aktivitas menunjukkan bahwa koefisien regresi rasio aktivitas= 0,170, artinya apabila semakin meningkat tingkat rasio aktivitas maka leverage akan naik, dan sebaliknya apabila tingkat rasio aktivitas menurun maka leverage akan semakin turun. Nilai signifikansi pada tabel diatas sebesar 0,362 (p>0,05) bahwa hipotesis pertama ditolak artinya tidak terdapat pengaruh rasio aktivitas terhadap leverage.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 294, "width": 56, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hipotesis 2", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 313, "width": 434, "height": 62, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Variabel rasio likuiditas menunjukkan bahwa koefisien regresi = -0,126, artinya apabila semakin meningkat rasio likuiditas maka leverage akan semakin menurun, dan sebaliknya apabila rasio likuiditas menurun maka leverage akan semakin meningkat. Nilai signifikansi sebesar 0,003 (p<0,05) bahwa hipotesis kedua diterima artinya terdapat pengaruh negatif yang signifikan rasio likuiditas terhadap leverage.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 385, "width": 56, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hipotesis 3", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 404, "width": 433, "height": 62, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Variabel ukuran perusahaan menunjukkan bahwa koefisien regresi ukuran perusahaan = - 0,033, artinya apabila semakin meningkat ukuran perusahaan maka leverage akan semakin meningkat, dan sebaliknya apabila tingkat ukuran perusahaan menurun maka leverage akan semakin turun. Nilai signifikansi sebesar 0,007 (p<0,05) bahwa hipotesis ketiga diterima artinya terdapat pengaruh negatif yang signifikan ukuran perusahaan terhadap leverage.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 477, "width": 56, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hipotesis 4", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 496, "width": 434, "height": 62, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Variabel rasio profitabilitas menunjukkan bahwa koefisien regresi rasio profitabilitas = - 0,497, artinya apabila semakin meningkat rasio profitabilitas maka leverage akan semakin meningkat, dan sebaliknya apabila rasio profitabilitas menurun maka leverage juga akan semakin menurun. Nilai signifikansi sebesar 0,648 (p>0,05) bahwa hipotesis keempat ditolak artinya tidak terdapat pengaruh rasio profitabilitas terhadap leverage.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 568, "width": 176, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Koefisien Determinasi (Adjusted R2)", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 587, "width": 434, "height": 49, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nilai adjusted R square adalah sebesar 0,544 atau 54,4%. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan variabel bebas yaitu rasio aktivitas, rasio likuiditas, ukuran perusahaan, dan rasio profitabilitas dapat menjelaskan variabel terikat yaitu leverage sebesar 14,4% sedangkan sisanya sebesar 85,6% dijelaskan faktor lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 646, "width": 207, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh rasio aktivitas terhadap leverage", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 665, "width": 434, "height": 75, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji hipotesis yang dilakukan menunjukkan bahwa rasio aktivitas tidak berpengaruh terhadap leverage. Ini mengindikasikan keefektifan perusahaan dalam mengelola asetnya untuk menghasilkan pendapatan sehingga tidak memerlukan pembiayaan yang bersumber dari pihak eksternal. Selain itu dapat juga diartikan bahwa kreditor benyak mempertimbangkan hal lain sebelum memberikan pinjaman pada suatu perusahaan antara lain dari sisi perputaran aktivanya, rasio lancarnya, tingkat pertumbuhan, kinerja dan lain-lain (Noviandini dan Welas, 2017). Hasil", "type": "Text" }, { "left": 193, "top": 795, "width": 229, "height": 8, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JURNAL RISET MANAJEMEN, Vol. 8 No. 2 (Juli 2021)", "type": "Page footer" }, { "left": 456, "top": 795, "width": 23, "height": 8, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "34", "type": "Page footer" }, { "left": 395, "top": 60, "width": 116, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bismoko Dwi Wijayanto", "type": "Page header" }, { "left": 79, "top": 79, "width": 433, "height": 22, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "penelitian ini juga mendukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Hartiwi et al (2019), Situmeang, dkk (2019) dan Watung et al., (2016).", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 111, "width": 210, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh rasio likuiditas terhadap leverage", "type": "Section header" }, { "left": 79, "top": 130, "width": 434, "height": 128, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Likuiditas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap leverage. Sebuah entitas yang memiliki current asset yang tinggi mengindikasikan kemampuannya dalam menggunakan sumber dana internal untuk membiayai seluruh aktivitas operasionalnya dengan baik sehingga tidak bergantung pada hutang. Hasil ini mendukung pecking order theory yang menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat likuiditas sebuah perusahaan maka akan semakin menurunkan tingkat utangnya. Urutan sumber pendanaan yang disebutkan oleh teori ini adalah dengan mengutamakan sumber pendanaan internal yang berasal dari current asset sebelum memutuskan untuk menggunakan utang. Oleh karena itu, semakin tinggi tingkat likuiditas perusahaan, maka semakin tidak diperlukan untuk melakukan utang. Hasil penelitian ini didukung penelitian Pagala et al. (2019), (Ramadhan (2019). Yuliana & Yuyetta (2017) dan Edward (2017)", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 269, "width": 232, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh ukuran perusahaan terhadap leverage", "type": "Section header" }, { "left": 79, "top": 288, "width": 434, "height": 154, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ukuran perusahaan terbukti berpengaruh negatif terhadap leverage. Semakin besar ukuran perusahaan maka leverage akan semakin turun. Hal ini disebabkan perusahaan firm size yang besar akan mempengaruhi investor untuk membeli saham perusahaan tersebut. Perusahaan dengan jumlah aset yang besar akan berpengaruh terhadap penawaran saham yang tinggi sehingga harga pasar saham menjadi lebih tinggi. Semakin tinggi harga pasar saham maka akan menurunkan leverage. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yuliana & Yuyetta (2017), Qusibah & Yusra (2019), serta Shanthana & Basana (2020) mengindikasikan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap leverage. Perusahaan yang besar umumnya akan mendapatkan privilage dalam menarik investor karena memiliki informasi yang mudah di akses oleh investor yang berdampak pada nilai saham yang baik. Peningkatan daya tarik investor lebih diutamakan oleh perusahaan dibandingkan dengan penambahan pinjaman (Qusibah & Yusra, 2019).", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 452, "width": 434, "height": 62, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap leverage. Salah satu tolak ukur dari besarnya ukuran perusahaan dapat dilihat dari total aktiva yang digunakan untuk kegiatan sehari-hari. Tingginya aset perusahaan, maka mengindikasikan kegiatan operasional perusahaan yang semakin besar pula. Sehingga perusahaan akan mengurangi jumlah hutang dan memanfaatkan aset yang dimiliki untuk kegiatan operasional.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 525, "width": 227, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh rasio profitabilitas terhadap leverage", "type": "Section header" }, { "left": 79, "top": 544, "width": 434, "height": 101, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rasio profitabilitas tidak berpengaruh terhadap leverage. Hasil ini menyatakan rasio profitabilitas tidak berpengaruh disebabkan karena keuntungan yang besar maupun kecil belum tentu dapat meningkatkan leverage. Berbeda dengan Pecking Order Theory menjelaskan bahwa perusahaan yang memiliki tingkat keuntungan yang tinggi memiliki sumber dana internal yang tinggi pula, sehingga memiliki sumber dana eksternal atau utang yang lebih rendah (Hanafi, 2015). Alasan lain adalah perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi pada umumnya memiliki cadangan atau laba ditahan yang tinggi pula sehingga membuat mereka tidak bergantung pada dana dari pihak eksternal (Santoso & Budiarti, 2017).", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 656, "width": 434, "height": 35, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil ini mendukung pernyataan Corina et. al. (2017) bahwa rasio profitabilitas tidak berpengaruh terhadap leverage. Begitu pula penelitian Dewi & Sulasmiyati (2018) yang menyebutkan tidak ada pengaruh profitabilitas terhadap leverage.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 701, "width": 55, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "SIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 79, "top": 726, "width": 434, "height": 36, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rasio aktivitas tidak berpengaruh terhadap leverage. Hal ini mengindikasikan keefektifan perusahaan dalam menggunakan aktivanya untuk menghasilkan pendapatan sehingga tidak memerlukan pembiayaan yang bersumber dari pihak", "type": "Text" }, { "left": 198, "top": 795, "width": 229, "height": 8, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JURNAL RISET MANAJEMEN, Vol. 8 No. 2 (Juli 2021)", "type": "Page footer" }, { "left": 461, "top": 795, "width": 23, "height": 8, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "35", "type": "Page footer" }, { "left": 400, "top": 60, "width": 116, "height": 9, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bismoko Dwi Wijayanto", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 79, "width": 434, "height": 101, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "eksternal. Rasio likuiditas juga terbukti berpengaruh terhadap leverage, sesuai dengan pecking order theory yang menyebutkan bahwa perusahaan dengan tingkat likuiditas yang tinggi, akan memprioritaskan pendanaan dari sumber internal yang berasal dari aset lancar dibandingkan dengan utang. Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap leverage karena perusahaan yang berukuran besar memiliki daya tawar yang tinggi dan mampu mempengaruhi investor agar membeli saham perusahaan. Rasio profitabilitas tidak berpengaruh terhadap leverage. Hal ini dikarenakan perusahaan dengan tingkat profit tinggi cenderung memenuhi kebutuhannya dengan memanfaatkan laba ditahan atau modal.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 190, "width": 433, "height": 23, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keterbatasan penelitian ini mengambil sampel dari perusahaan sektor pangan sehingga belum dapat digeneralisasikan secara menyeluruh untuk semua sektor perusahaan manufaktur.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 223, "width": 434, "height": 62, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini memberikan implikasi bahwa untuk penelitian selanjutnya dapat memperluas jumlah sampel dengan menambahkan perusahaan dari berbagai sektor dan dirambah periode pengamatan tahun yang terbaru serta menambahkan variabel lain yang berpengaruh terhadap leverage, tidak hanya sebatas variabel rasio aktivitas, rasio likuiditas, ukuran perusahaan, dan rasio profitabilitas.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 314, "width": 98, "height": 9, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 339, "width": 434, "height": 36, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Adair, P., & Adaskou, M. (2015). Trade-off-theory vs. pecking order theory and the determinants of corporate leverage: Evidence from a panel data analysis upon French SMEs (2002 –2010). Cogent Economics & Finance , 3 (1), 1006477.", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 379, "width": 433, "height": 36, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "https://doi.org/10.1080/23322039.2015.1006477 Asoka, R. (2016). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal LQ45 di Bursa Efek Indonesia . 6 (1), 14.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 419, "width": 434, "height": 35, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Corina, A., Murhadi, W. R., & Wijaya, L. I. (2017). Pengaruh Profitability, Tangibility, Size, Growth, dan Liquidity Terhadap Leverage Badan Usaha yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015. CALYPTRA , 6 (2), 1001-1017-1001 –1017.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 458, "width": 434, "height": 89, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dewi, M. M., & Sulasmiyati, S. (2018). Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, dan Profitabilitas terhadap Leverage (Studi pada Perusahaan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2016). Jurnal Administrasi Bisnis , 55 (1), 27 –37. Dewi, U., Ari, P., & Darsono, P. (2014). Manajemen Keuangan (Revisi). Mitra Wacana Media. Edward, J. H. (2017). Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Leverage pada Perusahaan Sektor Industri Agrikultur yang Terdaftar di BEI Periode 2007-2015. CALYPTRA , 6 (2), 748-760-748 – 760.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 551, "width": 434, "height": 22, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPPS 21 Update PLS Regresi . Badan Penerbit Universitas Diponegoro.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 577, "width": 434, "height": 62, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hanafi, M. M. (2015). Manajemen Keuangan . BPFE-Yogyakarta. Hanafi, M. M., & Halim, A. (2016). Analisis Laporan Keuangan (5 ed.). UPP STIM YKPN. Hartiwi, Rahayuning., Maryanto, T.N., Mufidah, A. (2019). Pengaruh Current Ratio, Return On Equity dan Total Asset Turnover terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Publik Sub Sektor Advertising, Printing dan Media Periode 2012-2016. Jurnal Syntax Idea. 1(8)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 644, "width": 434, "height": 35, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Noviandini, & Welas. (2017). Pengaruh Current Ratio, Return on Asset dan Total Asset Turnover terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Publik Sub Sektor Makanan dan Minuman Periode 2011-2015. Jurnal Akuntansi dan Keuangan , 6 (1).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 683, "width": 434, "height": 22, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pagala, M. N. Y., Mahsuni, A. W., & Junaidi, J. (2019). Analisis Determinan Leverage Perusahaaan: Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.", "type": "Text" }, { "left": 102, "top": 710, "width": 417, "height": 9, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Ilmiah Riset Akuntansi , 8 (01), Article 01.", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 723, "width": 434, "height": 35, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "http://riset.unisma.ac.id/index.php/jra/article/view/2399 Qusibah, V. L., & Yusra, I. (2019). Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan sebagai Faktor Penentu Leverage Perusahaan di Indonesia. JURNAL PUNDI , 3 (1). https://doi.org/10.31575/jp.v3i1.125", "type": "List item" }, { "left": 193, "top": 795, "width": 229, "height": 8, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JURNAL RISET MANAJEMEN, Vol. 8 No. 2 (Juli 2021)", "type": "Page footer" }, { "left": 456, "top": 795, "width": 23, "height": 8, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "36", "type": "Page footer" }, { "left": 395, "top": 60, "width": 116, "height": 9, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bismoko Dwi Wijayanto", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 79, "width": 434, "height": 48, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sansoethan, D. K., & Suryono, B. (2016). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Makanan Dan Minuman. Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi (JIRA) , 5 (1), Article 1. http://jurnalmahasiswa.stiesia.ac.id/index.php/jira/article/view/1515 Santoso, D. L., & Budiarti, A. (2017). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada", "type": "Text" }, { "left": 96, "top": 131, "width": 417, "height": 23, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perusahaan Food and Beverages. Jurnal Ilmu Dan Riset Manajemen (JIRM) , 6 (2), Article 2. http://jurnalmahasiswa.stiesia.ac.id/index.php/jirm/article/view/717", "type": "List item" }, { "left": 79, "top": 158, "width": 434, "height": 88, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Shanthana, S., & Basana, S. R. (2020). Pengaruh Firm Size terhadap Leverage pada Perusahaan Manufaktur Publik Indonesia Periode 2013-2017. International Journal of Financial and Investment Studies (IJFIS) , 1 (1), 53 –66. https://doi.org/10.9744/ijfis.1.1.53-66 Situmeang, A.L., Siagian, S., Sigalingging, N., Samosir, Y.G. (2019). Pengaruh Rasio Profitabilitas (ROA), Rasio Likuditas (CR) Dan Rasio Aktivitas (TATO), terhadap Struktur Modal (DER) pada Perusahaan Basic Industry And Chemicals di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018. Jurnal Socio Secretum. 9(1)", "type": "List item" }, { "left": 79, "top": 249, "width": 434, "height": 37, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Suzana, A. R., & Azlina, N. (2011). Faktor —Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Real Estate And Property yang Go Public di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ekonomi Universitas Riau , 19 (02), 8836.", "type": "List item" }, { "left": 79, "top": 290, "width": 434, "height": 36, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Watung, A. K. S., Saerang, I. S., & Tasik, H. H. D. (2016). Pengaruh Rasio Likuiditas, Aktivitas, Profitabilitas, dan Struktur Aktiva Terhadap Struktur Modal Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia. Jurnal EMBA , 4 (2), 12.", "type": "List item" }, { "left": 79, "top": 330, "width": 434, "height": 35, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Yuliana, L., & Yuyetta, E. N. A. (2017). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Leverage Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015). Diponegoro Journal of Accounting , 6 (3), 729 –741.", "type": "Text" } ]
18d6d233-223e-4e17-1f1b-e4764986518c
https://wastu.unmerbaya.ac.id/index.php/wastu/article/download/37/38
[ { "left": 72, "top": 749, "width": 144, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Vol. 5 No. 2 April 2024", "type": "Page footer" }, { "left": 474, "top": 780, "width": 33, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "78", "type": "Page footer" }, { "left": 307, "top": 11, "width": 198, "height": 44, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN : 2808-5574 (Online) 1858-4756 (Print) http://wastu.unmerbaya.ac.id/index.php/wastu Fakultas Teknik, Universitas Merdeka Surabaya Alamat: Jl.Ketintang Madya VII/2 Surabaya", "type": "Page header" }, { "left": 87, "top": 88, "width": 413, "height": 16, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kajian Status Komponen IPAL Komunal Simokerto,", "type": "Title" }, { "left": 233, "top": 119, "width": 121, "height": 16, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kota Surabaya", "type": "Title" }, { "left": 199, "top": 146, "width": 186, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Clara Sarti Widiwati 1 , M. Rizal Fahmi 1", "type": "Text" }, { "left": 183, "top": 165, "width": 219, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1 Fakultas Teknik, Universitas Merdeka Surabaya", "type": "Text" }, { "left": 159, "top": 186, "width": 264, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "*Corresponding author E-mail: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 100, "top": 207, "width": 382, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Received: 10 Februari 2024. Revised: 30 Februari 2024. Accepted: 12 Maret 2024", "type": "Text" }, { "left": 257, "top": 226, "width": 51, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ABSTRAK", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 237, "width": 422, "height": 116, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tingginya beban air limbah domestik membutuhkan proses penguraian yang lebih cepat sehingga dibutuhkan suatu teknologi yang handal. Banyak komponen IPAL Komunal rusak sehingga meningkatkan kandungan komponen pencemar pada efluen. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dibutuhkan suatu kajian status komponen IPAL Komunal di Simokerto, Kota Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data berupa observasi. Hasil penelitian ini adalah status komponen IPAL Komunal di Simokerto, Kota Surabaya yaitu dua lokasi berfungsi, dua lokasi kurang berfungsi dan tiga lokasi tidak berfungsi dipengaruhi oleh komponen saluran pengumpul, pipa inlet, grease trap, pompa, pipa outlet, saluran distribusi.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 368, "width": 230, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kata kunci : IPAL Komunal, Status Komponen, SWOT", "type": "Text" }, { "left": 254, "top": 391, "width": 54, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ABSTRACT", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 403, "width": 421, "height": 124, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Along with the development of current fashion styles, Banyuwangi batik craft is considered old school (ancient times) and many young people are not being introduced. Banyuwangi also experiences income instability every year, one of which is in the handicraft sector. The Banyuwangi Batik Craft Center is needed to accommodate all activities such as recreational, education and conservation facilities as an effort to develop and preserve Banyuwangi batik crafts. It is hoped that the determination of the potential location of the Banyuwangi Batik Craft Center will increase the realization of activities within the Banyuwangi Batik Craft Center. Quantitative research method with SWOT analysis. The result of this research is to determine the potential location of the Banyuwangi Batik Craft Center located in Kabat District.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 541, "width": 241, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Keywords : Banyuwangi Batik, Potential Location, SWOT", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 572, "width": 88, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 590, "width": 441, "height": 143, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kawasan permukiman perkotaan telah menunjukkan gejala pencemaran lingkungan yang sangat serius. Penyebab pencemaran lingkungan di kawasan permukiman, khususnya daerah perkotaan, salah satunya berasal dari air limbah domestik yang tidak ditangani dengan efektif. Air limbah domestik tidak berbahaya seperti air limbah industri, namun jika pengolahannya tidak efektif, maka dapat menjadi ancaman yang sangat serius terhadap lingkungan dan masyarakat (Supradata, 2005). Nugroho (2006) menyatakan bahwa lingkungan telah memiliki kemampuan untuk dapat menguraikan senyawa-senyawa air limbah domestik secara alami yaitu melalui proses biologis dan kimiawi, namun seringkali tekanan beban air limbah domestik lebih tinggi", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 749, "width": 144, "height": 14, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Vol. 5 No. 2 April 2024", "type": "Text" }, { "left": 487, "top": 780, "width": 33, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "79", "type": "Page footer" }, { "left": 320, "top": 11, "width": 198, "height": 44, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN : 2808-5574 (Online) 1858-4756 (Print) http://wastu.unmerbaya.ac.id/index.php/wastu Fakultas Teknik, Universitas Merdeka Surabaya Alamat: Jl.Ketintang Madya VII/2 Surabaya", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 86, "width": 441, "height": 86, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "dibandingkan kecepatan proses penguraian secara alami. Tingginya beban air limbah domestik membutuhkan proses penguraian yang lebih cepat sehingga dibutuhkan suatu teknologi yang handal. Menurut Sudiarsa et. al. (2013), pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) komunal merupakan suatu upaya penyediaan teknologi sarana sanitasi dalam pengendalian air limbah domestik yang pengolahannya dilakukan secara terpusat (off site system).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 181, "width": 441, "height": 143, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pembangunan IPAL komunal di Kel. Simokerto, Kec. Simokerto, Kota Surabaya terletak di tujuh lokasi. Letak IPAL komunal di Kelurahan Simokerto berada di RT 01 dan 03 RW 01, RT 01 dan 04 RW 07, RT 01 RW 09, RT 04 RW 13, dan RT 01 RW 14. Pembersihan dan perbaikan IPAL komunal kurang berjalan dengan baik sehingga mengakibatkan beberapa komponen IPAL komunal di Kelurahan Simokerto mengalami kerusakan seperti konsleting saklar dan pompa, kebocoran bak dan media tidak diganti dalam jangka waktu lama. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dibutuhkan suatu kajian status komponen IPAL Komunal di Simokerto, Kota Surabaya.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 333, "width": 84, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tinjauan Pustaka", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 352, "width": 441, "height": 143, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Komponen IPAL komunal merupakan bagian keseluruhan alat, yang handal dan awet, sehingga tidak tersedianya alat IPAL komunal yang digunakan akan mengakibatkan proses pengolahan air limbah domestik tidak berjalan dengan baik. Yudo (2006) menyatakan bahwa komponen IPAL komunal berupa pipa pengumpulan, bak ekualisasi, bak kontaktor anaerob, bak kontaktor aerob, bak pengendap akhir, pompa sirkulasi, sungai dan saluran umum. Menurut Sudiarsa et. al. (2013), komponen IPAL komunal berupa grease trap dan pipa distribusi. Menurut Ulya dan Marsono (2014), komponen IPAL komunal berupa saluran drainase, pipa inlet, bak penampung, bak pengolahan lanjutan, pipa outlet, dan pipa.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 503, "width": 441, "height": 143, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pipa pengumpulan dan saluran drainase memiliki fungsi yang sama. Menurut Yudo (2006), pipa pengumpulan berfungsi sebagai tempat pengumpulan sementara limbah domestik yang akan diolah. Sudiarsa et. al. (2013) menyatakan bahwa saluran drainase digunakan sebagai tempat penyalur dan penampung air limbah domestik. Saluran pengumpul dipilih sebagai variabel karena sebagai tempat pengumpulan atau penampung air limbah domestik. Menurut Muttaqin (2006), saluran drainase yang baik yaitu dapat mengalirkan air secepat-cepatnya ke tempat penampungan sehingga air tidak tergenang. Genangan air dipengaruhi oleh berbagai macam sampah, lumpur, pasir, dll sehingga tidak memperlancar aliran air.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 655, "width": 442, "height": 67, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Menurut Yudo (2006), bak ekualisasi, bak kontaktor anaerob, bak kontaktor aerob dan bak pengendap akhir merupakan tempat mengolah air limbah namun dengan menggunakan media yang berbeda disetiap bak. Bak ekualisasi sebagai penyendapan awal partikel Total Suspended Solid (TSS) merupakan partikel yang mengandung bahan organik tertentu, yang menyebabkan", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 749, "width": 144, "height": 14, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Vol. 5 No. 2 April 2024", "type": "Page footer" }, { "left": 474, "top": 780, "width": 33, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "80", "type": "Page footer" }, { "left": 307, "top": 11, "width": 198, "height": 44, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN : 2808-5574 (Online) 1858-4756 (Print) http://wastu.unmerbaya.ac.id/index.php/wastu Fakultas Teknik, Universitas Merdeka Surabaya Alamat: Jl.Ketintang Madya VII/2 Surabaya", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 86, "width": 441, "height": 29, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "kekeruhan pada perairan yaitu lumpur, pasir, dan kotoran lainnya, pengontrol aliran pengurai senyawa organik yang berbentuk padatan dan lumpur (sludge digestion), dan penampung lumpur.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 124, "width": 441, "height": 351, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Bak kontaktor anaerob sebagai tempat penguraian zat organik yang belum sempat terurai di bak ekualisasi, penurunan zat organik seperti Biological Oxygen Demand (BOD) merupakan oksigen yang diperlukan untuk menguraikan bahan organik secara biologis dan Chemical Oxygen Demand (COD) merupakan oksigen yang diperlukan untuk menguraikan bahan organik secara kimia, konsentrasi ammonia, deterjen merupakan partikel yang mengandung bahan berbahaya yang mengancam stabilitas lingkungan hidup, SS (padatan tersuspensi), fospat dan lain sebagainya. Bak kontaktor aerob sebagai tempat penguraian zat organik yang belum sempat terurai di bak kontaktor anaerob, penurunan zat organik seperti BOD dan COD, konsentrasi ammonia, deterjen, SS (padatan tersuspensi), fospat dan lain sebagainya seperti minyak dan lemak merupakan partikel yang mengandung bahan pencemar yang mengapung di atas permukaan air, derajat keasaman (pH) merupakan asam dan basa yang berpengaruh terhadap daya racun bahan pencemaran dan kelarutan beberapa gas, amoniak merupakan senyawa organik tak berwarna yang terdiri dari nitrogen dan hydrogen, fenol merupakan senyawa aromatic yang dapat menyebabkan turunnya kadar oksigen terlarut,dan bau merupakan gas yang disebabkan bahan organik yang telah terurai dalam limbah. Bak pengendap akhir sebagai tempat pembunuh micro-organisme patogen. Sudiarsa et. al. (2013) menyatakan bahwa bak-bak tersebut dikatakan sebagai grease trap atau Marsono (2014) menyatakan bak penampung dan bak pengolahan lanjutan yang berfungsi sebagai pengolah air limbah. Grease trap dipilih sebagai variabel karena sebagai bangunan pengolah air limbah. Menurut Sudiarsa et. al. (2013), grease trap yang baik apabila lemak dalam tiap bak sering dikuras.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 485, "width": 441, "height": 66, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pompa sirkulasi berfungsi untuk mengangkat air dari bawah ke atas (Yudo, 2006). Pompa sirkulasi dipilih sebagai variabel karena sebagai alat untuk mengangkat air dari bawah ke atas. Menurut Yudo (2006), pompa sirkulasi yang baik yaitu apabila pompa sirkulasi masih dapat mengangkat air dari bawah ke atas.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 560, "width": 441, "height": 124, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Menurut Yudo (2006), sungai dan saluran umum dibutuhkan sebagai tempat pembuangan efluen, namun Sudiarsa et. al. (2013) dan Ulya dan Marsono (2014) menyatakan bahwa air efluen dapat dimanfaat kembali sehingga membutuhkan pipa untuk penyalur. Saluran distribusi dipilih sebagai variabel karena sebagai alat distribusi ke kran untuk dimanfaatkan oleh masyarakat.Menurut Sudiarsa et. al. (2013), saluran distribusi yang baik apabila tidak mengalami kerusakan seperti kebocoran dan tidak ditumbuhi lumut karena akan mempengaruhi kualitas efluen.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 693, "width": 441, "height": 29, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pipa inlet dan pipa outlet yang berfungsi sebagai tempat masuk keluarnya kotoran dan hasil air limbah domestik (Ulya dan Marsono, 2014). Pipa inlet dipilih sebagai variabel karena", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 749, "width": 144, "height": 14, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Vol. 5 No. 2 April 2024", "type": "Text" }, { "left": 487, "top": 780, "width": 33, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "81", "type": "Page footer" }, { "left": 320, "top": 11, "width": 198, "height": 44, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN : 2808-5574 (Online) 1858-4756 (Print) http://wastu.unmerbaya.ac.id/index.php/wastu Fakultas Teknik, Universitas Merdeka Surabaya Alamat: Jl.Ketintang Madya VII/2 Surabaya", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 86, "width": 441, "height": 67, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "sebagai tempat masuknya air limbah domestik ke grease trap atau bangunan IPAL komunal. Pipa outlet dipilih sebagai variabel karena sebagai tempat keluarnya hasil air limbah domestik (efluen). Menurut Ulya dan Marsono (2014), pipa inlet dan pipa outlet yang baik apabila pipa tersebut tidak tersumbat oleh benda atau lumut dan tidak mengalami kebocoran.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 181, "width": 123, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "METODE PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 200, "width": 442, "height": 67, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Analisis data yang digunakan dalam menentukan status komponen IPAL komunal di Kel. Simokerto, Kec. Simokerto, Kota Surabaya yaitu analisis deskritif kualitatif. Tahapan dalam analisis deskritif kualitatif yaitu pengumpulan data, penyusunan data dan penyajian data. Pengumpulan data yang diambil berupa observasi.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 276, "width": 441, "height": 86, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Variabel penelitian adalah data yang berbentuk apapun yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang data tersebut, kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2007). Variabel penelitian terkait penentuan status komponen IPAL komunal di Kel. Simokerto, Kec. Simokerto, Kota Surabaya yaitu saluran pengumpul, pipa inlet, grease trap, pompa, pipa outlet, dan saluran distribusi.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 390, "width": 145, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 409, "width": 441, "height": 104, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan beberapa sumber teori terdapat beberapa penekanan terhadap variabel dari komponen IPAL komunal, sehingga dirumuskan variabel yang akan diteliti yaitu saluran pengumpul, pipa inlet, grease trap, pompa, pipa outlet, dan saluran distribusi. Variabel terpilih tersebut akan digunakan sebagai pertimbangan dalam menentukan status komponen IPAL komunal. Komponen IPAL komunal tersebut dapat ditarik indikator bahwa terdapat alat fisik, yang dapat mempengaruhi aspek kondisi komponen IPAL komunal.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 522, "width": 441, "height": 48, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "IPAL komunal di Kel. Simokerto, Kec. Simokerto, Kota Surabaya terletak di tujuh lokasi. Lokasi IPAL komunal tersebut terletak di RT 01 RW 01, RT 03 RW 01, RT 01 RW 07, RT 04 RW 07, RT 01 RW 09, dan RT 02 RW 14.", "type": "Text" }, { "left": 100, "top": 695, "width": 411, "height": 29, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 1. IPAL Komunal di RT 01 RW 01 Kel. Simokerto, Kec. Simokerto, Kota Surabaya Sumber: Hasil Observasi, 2017", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 749, "width": 144, "height": 14, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Vol. 5 No. 2 April 2024", "type": "Page footer" }, { "left": 474, "top": 780, "width": 33, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "82", "type": "Page footer" }, { "left": 307, "top": 11, "width": 198, "height": 44, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN : 2808-5574 (Online) 1858-4756 (Print) http://wastu.unmerbaya.ac.id/index.php/wastu Fakultas Teknik, Universitas Merdeka Surabaya Alamat: Jl.Ketintang Madya VII/2 Surabaya", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 86, "width": 441, "height": 67, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "IPAL komunal di RT 01 RW 01 Kel. Simokerto, Kec. Simokerto, Kota Surabaya dibangun pada tahun 2013. Pembangunan IPAL komunal tersebut menggunakan dana dari PJB (Pembangkitan Jawa Bali) sebagai pihak CSR (Corporate Social Responsibility) yang bekerjasama dengan Pemerintah Kota Surabaya.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 162, "width": 441, "height": 105, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jenis IPAL komunal pada lokasi tersebut yaitu ABR filtrasi. ABR (Anaerobic Baffle Reactor) Filtrasi merupakan pengolahan air limbah dengan tangka septik, tetapi terdapat penambahan sekat di dalam tangkinya. Grease trap terdiri dari empat tangki yaitu bak ekualisasi berisi serabut ijuk, bak kontaktor anaerob berisi batu ziolit, bak kontaktor aerob berisi karbon aktif, dan bak pengendap akhir. Masyarakat memanfaatkan IPAL komunal tersebut untuk menyiram tanaman dan mencuci sepeda motor.", "type": "Text" }, { "left": 87, "top": 392, "width": 411, "height": 29, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 2. IPAL Komunal di RT 03 RW 01 Kel. Simokerto, Kec. Simokerto, Kota Surabaya Sumber: Hasil Observasi, 2017", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 430, "width": 441, "height": 48, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "IPAL komunal di RT 03 RW 01 Kel. Simokerto, Kec. Simokerto, Kota Surabaya dibangun pada tahun 2014. Pembangunan IPAL komunal tersebut menggunakan dana dari swadaya masyarakat.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 487, "width": 441, "height": 86, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jenis IPAL komunal pada lokasi tersebut yaitu filtrasi. Filtrasi merupakan pengolahan air limbah dengan melewatkan pada medium penyaringan dari pemisahan sederhana hingga pemisahan kompleks. Grease trap terdiri dari tiga tangki yaitu bak ekualisasi berisi serabut ijuk, bak kontaktor anaerob berisi batu ziolit, dan bak kontaktor aerob berisi karbon aktif. Masyarakat memanfaatkan IPAL komunal tersebut untuk menyiram tanaman dan mencuci kendaraan.", "type": "Text" }, { "left": 87, "top": 679, "width": 411, "height": 29, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 3. IPAL Komunal di RT 01 RW 07 Kel. Simokerto, Kec. Simokerto, Kota Surabaya Sumber: Hasil Observasi, 2017", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 749, "width": 144, "height": 14, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Vol. 5 No. 2 April 2024", "type": "Text" }, { "left": 487, "top": 780, "width": 33, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "83", "type": "Page footer" }, { "left": 320, "top": 11, "width": 198, "height": 44, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN : 2808-5574 (Online) 1858-4756 (Print) http://wastu.unmerbaya.ac.id/index.php/wastu Fakultas Teknik, Universitas Merdeka Surabaya Alamat: Jl.Ketintang Madya VII/2 Surabaya", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 86, "width": 442, "height": 67, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "IPAL komunal di RT 01 RW 07 Kel. Simokerto, Kec. Simokerto, Kota Surabaya dibangun pada tahun 2012. Pembangunan IPAL komunal tersebut menggunakan dana dari PJB (Pembangkitan Jawa Bali) sebagai pihak CSR (Corporate Social Responsibility) yang bekerjasama dengan Pemerintah Kota Surabaya.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 162, "width": 442, "height": 105, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jenis IPAL komunal pada lokasi tersebut yaitu filtrasi. Filtrasi merupakan pengolahan air limbah dengan melewatkan pada medium penyaringan dari pemisahan sederhana hingga pemisahan kompleks. Grease trap terdiri dari tiga tangki yaitu bak ekualisasi berisi serabut ijuk, bak kontaktor anaerob berisi batu ziolit, dan bak kontaktor aerob berisi karbon aktif. Masyarakat tidak memanfaatkan IPAL komunal tersebut karena masyarakat tidak mengetahui manfaat IPAL komunal, dan lebih memilih menggunakan PDAM.", "type": "Text" }, { "left": 100, "top": 392, "width": 411, "height": 29, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 4. IPAL Komunal di RT 04 RW 07 Kel. Simokerto, Kec. Simokerto, Kota Surabaya Sumber: Hasil Observasi, 2017", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 430, "width": 441, "height": 48, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "IPAL komunal di RT 04 RW 07 Kel. Simokerto, Kec. Simokerto, Kota Surabaya dibangun pada tahun 2013. Pembangunan IPAL komunal tersebut menggunakan dana dari PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 487, "width": 441, "height": 105, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jenis IPAL komunal pada lokasi tersebut yaitu filtrasi. Filtrasi merupakan pengolahan air limbah dengan melewatkan pada medium penyaringan dari pemisahan sederhana hingga pemisahan kompleks. Grease trap terdiri dari tiga tangki yaitu bak ekualisasi berisi serabut ijuk, bak kontaktor anaerob berisi batu ziolit, dan bak kontaktor aerob berisi karbon aktif. Sebelum kondisi komponen IPAL komunal tidak berfungsi masyarakat memanfaatkan IPAL komunal tersebut untuk menyiram tanaman.", "type": "Text" }, { "left": 100, "top": 717, "width": 411, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 5. IPAL Komunal di RT 01 RW 09 Kel. Simokerto, Kec. Simokerto, Kota Surabaya", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 749, "width": 144, "height": 14, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Vol. 5 No. 2 April 2024", "type": "Page footer" }, { "left": 474, "top": 780, "width": 33, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "84", "type": "Page footer" }, { "left": 307, "top": 11, "width": 198, "height": 44, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN : 2808-5574 (Online) 1858-4756 (Print) http://wastu.unmerbaya.ac.id/index.php/wastu Fakultas Teknik, Universitas Merdeka Surabaya Alamat: Jl.Ketintang Madya VII/2 Surabaya", "type": "Page header" }, { "left": 222, "top": 86, "width": 140, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sumber: Hasil Observasi, 2017", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 105, "width": 441, "height": 48, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "IPAL komunal di RT 01 RW 09 Kel. Simokerto, Kec. Simokerto, Kota Surabaya dibangun pada tahun 2012. Pembangunan IPAL komunal tersebut menggunakan dana dari PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 162, "width": 441, "height": 86, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jenis IPAL komunal pada lokasi tersebut yaitu filtrasi. Filtrasi merupakan pengolahan air limbah dengan melewatkan pada medium penyaringan dari pemisahan sederhana hingga pemisahan kompleks. Grease trap terdiri dari tiga tangki yaitu bak ekualisasi berisi serabut ijuk, bak kontaktor anaerob berisi batu ziolit, dan bak kontaktor aerob berisi karbon aktif. Masyarakat memanfaatkan IPAL komunal tersebut untuk menyiram tanaman dan mencuci mobil.", "type": "Text" }, { "left": 87, "top": 374, "width": 411, "height": 29, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 6. IPAL Komunal di RT 04 RW 13 Kel. Simokerto, Kec. Simokerto, Kota Surabaya Sumber: Hasil Observasi, 2017", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 412, "width": 441, "height": 48, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "IPAL komunal di RT 04 RW 13 Kel. Simokerto, Kec. Simokerto, Kota Surabaya dibangun pada tahun 2012. Pembangunan IPAL komunal tersebut menggunakan dana dari PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 469, "width": 441, "height": 86, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jenis IPAL komunal pada lokasi tersebut yaitu filtrasi. Filtrasi merupakan pengolahan air limbah dengan melewatkan pada medium penyaringan dari pemisahan sederhana hingga pemisahan kompleks. Grease trap terdiri dari tiga tangki yaitu bak ekualisasi berisi serabut ijuk, bak kontaktor anaerob berisi batu ziolit, dan bak kontaktor aerob berisi karbon aktif. Masyarakat memanfaatkan IPAL komunal tersebut untuk menyiram tanaman dan mencuci kendaraan.", "type": "Text" }, { "left": 87, "top": 680, "width": 411, "height": 29, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 7. IPAL Komunal di RT 02 RW 14 Kel. Simokerto, Kec. Simokerto, Kota Surabaya Sumber: Hasil Observasi, 2017", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 749, "width": 144, "height": 14, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Vol. 5 No. 2 April 2024", "type": "Text" }, { "left": 487, "top": 780, "width": 33, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "85", "type": "Page footer" }, { "left": 320, "top": 11, "width": 198, "height": 44, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN : 2808-5574 (Online) 1858-4756 (Print) http://wastu.unmerbaya.ac.id/index.php/wastu Fakultas Teknik, Universitas Merdeka Surabaya Alamat: Jl.Ketintang Madya VII/2 Surabaya", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 86, "width": 441, "height": 48, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "IPAL komunal di RT 02 RW 14 Kel. Simokerto, Kec. Simokerto, Kota Surabaya dibangun pada tahun 2014. Pembangunan IPAL komunal tersebut menggunakan dana dari PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 143, "width": 441, "height": 105, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jenis IPAL komunal pada lokasi tersebut yaitu filtrasi. Filtrasi merupakan pengolahan air limbah dengan melewatkan pada medium penyaringan dari pemisahan sederhana hingga pemisahan kompleks. Grease trap terdiri dari tiga tangki yaitu bak ekualisasi berisi serabut ijuk, bak kontaktor anaerob berisi batu ziolit, dan bak kontaktor aerob berisi karbon aktif. Sebelum kondisi komponen IPAL komunal tidak berfungsi masyarakat memanfaatkan IPAL komunal tersebut untuk menyiram tanaman dan mencuci kendaraan.", "type": "Text" }, { "left": 162, "top": 257, "width": 285, "height": 29, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tabel 1 Status Komponen IPAL Komunal di Tujuh Lokasi Kel. Simokerto, Kec. Simokerto, Kota Surabaya", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 455, "width": 315, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ket Tabel: √ = berfungsi / = kurang berfungsi x = tidak berfungsi", "type": "Caption" }, { "left": 85, "top": 474, "width": 441, "height": 29, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kondisi komponen IPAL komunal di Kel. Simokerto, Kec. Simokerto, Kota Surabaya diketahui bahwa dua lokasi berfungsi, dua lokasi kurang berfungsi dan tiga lokasi tidak berfungsi.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 531, "width": 77, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "KESIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 550, "width": 441, "height": 67, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kondisi komponen IPAL komunal di Kel. Simokerto, Kec. Simokerto, Kota Surabaya diketahui bahwa dua lokasi berfungsi terletak di RT 03 RW 01 dan RT 04 RW 13, dua lokasi kurang berfungsi terletak di RT 01 RW 01 dan RT 01 RW 09, dan tiga lokasi tidak berfungsi terletak di RT 01 RW 07, RT 04 RW 07 dan RT 02 RW 14.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 645, "width": 104, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 664, "width": 312, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Nugroho, Adi. (2006). Bioindikator Kualitas Air. Jakarta: Universitas.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 689, "width": 441, "height": 35, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sudiarsa, I. G. N., dkk. (2013). Hubungan Tingkat Partisipasi Masyarakat dengan Kondisi IPAL Komunal di Dusun Abuan Kauh Desa Abuan Kecamatan Susut Kabupaten Bangli. Jurnal Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekes Denpasar", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 749, "width": 144, "height": 14, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Vol. 5 No. 2 April 2024", "type": "Page footer" }, { "left": 474, "top": 780, "width": 33, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "86", "type": "Page footer" }, { "left": 307, "top": 11, "width": 198, "height": 32, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN : 2808-5574 (Online) 1858-4756 (Print) http://wastu.unmerbaya.ac.id/index.php/wastu Fakultas Teknik, Universitas Merdeka Surabaya", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 46, "width": 180, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Alamat: Jl.Ketintang Madya VII/2 Surabaya", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 86, "width": 441, "height": 35, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Supradata. (2005). Pengolahan Limbah Domestik Menggunakan Tanaman Hias Cyperus Alternifolius, L. dalam Sistem Lahan Basah Buatan Aliran Bawah Permukaan (SSF- Wetlands). Tesis Magister Program Studi Ilmu Lingkungan Universitas Diponegoro Semarang", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 137, "width": 441, "height": 48, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ulya, Azimah, dkk. (2014). Perencanaan SPAL dan IPAL komunal di Kabupaten Ngawi (Studi Kasus Perumahan Karangtengah Prandon, Perumahan Karangasri dan Kelurahan Karangtengah). Jurnal Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknolosi Sepuluh Nopember Surabaya", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 200, "width": 441, "height": 35, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Yudo, Satmoko. (2006). Evaluasi Hasil Pembangunan Instalasi Pengolah Air Limbah Domestik Tipe Komunal di Wilayah Kotamadya Jakarta Pusat. Jurnal Pusat Teknologi Lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi", "type": "Text" } ]
1c7930bd-9032-b7ed-38bb-6c8a6bf90435
https://e-journal.unair.ac.id/JMTT/article/download/37906/22248
[ { "left": 57, "top": 28, "width": 294, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JOURNAL THEORETICAL AND APPLIED M ANAGEMENT", "type": "Page header" }, { "left": 56, "top": 43, "width": 153, "height": 8, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Manajemen Teori dan Terapan", "type": "Text" }, { "left": 388, "top": 28, "width": 157, "height": 26, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "https://e-journal.unair.ac.id/jmtt p -ISSN: 1979-3650 e -ISSN: 2548-2149", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 106, "width": 486, "height": 55, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Combination of Financial Knowledge and Financial Attitude in Establishing Good Financial Management Behaviour for Students After the COVID-19 Pandemic", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 194, "width": 156, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "*Aji Yudha , Azka Pradana", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 208, "width": 372, "height": 18, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Diploma 3 in Management Program, Vocational School, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia Correspondence *:", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 226, "width": 300, "height": 8, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Address: Prof. Sudarto St., No. 13, Tembalang, Semarang, Indonesia, 50275 | e-mail: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 246, "width": 48, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstract", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 269, "width": 485, "height": 82, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Objective: This study aims to investigate the factors influencing student financial management behaviour after the COVID-19 pandemic. Financial management behaviour is believed to be a driving factor in managing good finances during a difficult financial condition. Design/Methods/Approach: This study applied quantitative methods by distributing questionnaires using google forms. A total of 173 data were declared valid. The data was then processed using SEM GSCA Pro software to test its validity and reliability. Then measurements of the fit model and hypothesis test were carried out. The mediation test was carried out using the Sobel test.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 351, "width": 485, "height": 46, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Findings: The results of this study indicate that financial knowledge and financial attitude have a significant effect on financial management behaviour. However, locus of control and materialism do not influence financial management behaviour. This study also revealed that financial attitude mediates the effect of financial knowledge on financial management behaviour.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 397, "width": 485, "height": 70, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Originality: This research applied the Theory of Planned Behaviour in predicting factors that influence student financial management. This research also contributes to financial literacy and reveals the influence of financial knowledge, financial attitude, locus of control, and materialism. The difference between this research and the previous one is that this study tried to discuss the antecedents of student financial management behaviour after the COVID-19 pandemic. Financial management behaviour research after the COVID-19 pandemic is rarely examined, so this research filled the existing gaps.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 467, "width": 485, "height": 35, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Practical/Policy implication : Practitioners and policymakers should focus on good financial education, so students have good financial knowledge. In addition, inner attitudes must also be formed with periodic training to form a good financial attitude.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 513, "width": 398, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords : COVID-19, Financial Management Behaviour, Financial Knowledge, Financial Attitude", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 536, "width": 122, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JEL Classification: G53, I2", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 707, "width": 401, "height": 55, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DOI : https://doi.org/10.20473/jmtt.v15i2.37906 Received: (July 30, 2022) Revised: (August 9, 2022) Accepted: (August 10, 2022) Published: (August 27, 2022 Copyright © Aji Yudha, Azka Pradana 2022 Published by Universitas Airlangga, Department of Management, Faculty of Economics and Business This article is published under the Creative Commons Attribution 4.0 (CC-BY) International License. The full terms of this license may be seen at: https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 75, "width": 423, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Original Research Volume 15, No. 2, 2022", "type": "Table" }, { "left": 57, "top": 36, "width": 79, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Yudha & Pradana", "type": "Page header" }, { "left": 519, "top": 36, "width": 20, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "225", "type": "Page header" }, { "left": 57, "top": 71, "width": 83, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Introduction", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 96, "width": 485, "height": 128, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The COVID-19 pandemic has spread all around the world. This pandemic has an impact on the condition of the community. During the COVID-19 pandemic, the level of depression, anxiety, and stress felt by the community increased (Ben Hassen et al., 2022). Most people lost their jobs, resulting in a lack of income and changing spending habits where people only bought basic needs (Kumar & Abdin, 2021). Changes also occurred in households where they became wiser in spending, consumption, planning, and investment. In addition, individuals were more likely to enjoy life as much as they could or did not borrow (Alhenawi & Yazdanparast, 2022). The financial impact of the COVID-19 pandemic has led to higher spending than income. Although all communities felt the impact, people with lower-middle income were more concerned with financial conditions than those with upper-middle income (Goyal et al., 2021). If the community did not have good financial education, their financial condition would worsen. Chhatwani & Mishra (2021) suggested that financial literacy reduces financial fragility. The community would be able to manage their finances properly by prioritizing what is needed so that they can reduce their unnecessary expenditures.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 224, "width": 485, "height": 59, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "However, Indonesian people's financial literacy level is still at level 37.72, much lower compared to other countries such as Singapore, which is at level 61 (OCBC NISP, 2021). Based on the data from Indonesian Statistics, the current labour force is dominated by the younger generation. The younger generations are known to have financial problems. This can result from the lack of financial knowledge that impacts inaccurate financial decisions (Yahaya et al., 2019). The impact of the COVID-19 pandemic will further complicate them in determining their financial priorities.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 282, "width": 485, "height": 151, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The previous literature related both poor financial priorities and financial literacy. Potrich et al. (2016) explained that an important component in financial literacy is the level of financial knowledge because it becomes the main factor in influencing individual behaviour in financial planning. Suggests Yong et al. (2018) that attitudes strongly influence one's behaviour. It is because a person's behaviour can be seen from their attitude. The same goes for financial behaviour. Good or bad financial planning depends on the high or low financial attitude. Rizkiawati & Asandimitra (2018) suggested that someone who truly believes that financial problems result from actions can solve financial problems, influencing financial management behaviour. This belief is called the locus of control. The study conducted by Bapat (2020) supported this argument that locus of control influences financial management behaviour. This means that the higher the locus of control, the better the financial management behaviour. A person's level of materialism can also determine financial decisions. Someone with a high level of materialism tends to buy things impulsively. These materialists will always compare with others and not hesitate to continue buying new products (Pradhan et al., 2018). The higher the level of materialism, the worse the level of financial management behaviour will be, and in the end, they cannot manage their finances properly.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 433, "width": 485, "height": 58, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "However, this statement still contradicts the results of a previous study. She et al. (2022) suggested that financial knowledge directly influences financial behaviour. However, Bapat (2020) explained that there is no correlation between financial knowledge and financial management behaviour. Bapat (2020) suggested that financial attitude can mediate financial knowledge and financial management behaviour. Yahaya et al. (2019) suggested that financial attitude influences financial management behaviour directly.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 491, "width": 485, "height": 81, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "In contrast, Agarwal et al. (2015) findings suggest that financial attitude is negatively correlated with financial behaviour. She et al. (2022) suggests that locus of control can influence financial behaviour. However, Perry & Morris (2005) suggested the opposite, where the locus of control has a negative influence on financial management behaviour. Arofah et al. (2018) suggested that materialism has a positive influence on financial behaviour. Meanwhile, Lučić et al. (2021) suggested no correlation between materialism and financial behaviour. The inconsistency of these results becomes a gap to be examined further in the relationship between financial knowledge, financial attitude, locus of control, and materialism with financial management behaviour.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 572, "width": 485, "height": 93, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "A previous study by Bapat (2020) described the influence of financial knowledge, financial attitude, locus of control, and financial risk tolerance on financial management behaviour. This study only discusses psychological beliefs but has not included the materialism variables. Previous research suggested that materialism can influence one's financial behaviour (Helm et al., 2019). Post-pandemic research on the financial management behaviour of students is still rarely conducted, so this study attempts to fill in the existing gap. Therefore, this study aimed to analyze the effect of financial knowledge, financial attitude, locus of control, and materialism on financial management behaviour. This research is expected to be able to contribute to the literature of financial literacy literature for students after the COVID-19 Pandemic.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 665, "width": 485, "height": 105, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This study gives several significant contributions. First, this study examines the factors that influence the financial management behaviour of students after the COVID-19 pandemic. Previous studies focus more on the impact of COVID-19 on the financial behaviour of households or employees. Some literature focus on students, so this study fills the existing gap. Second, this study incorporates financial knowledge, financial attitude, locus of control, and materialism variables that have never been studied before to broaden the understanding of the factors that influence financial management behaviour. Third, this study was conducted because of the phenomenon of the younger generation in Indonesia, especially students, who still have low financial literacy. Therefore, it is necessary to conduct a study to improve financial management behaviour. This is important because good financial management behaviour may equip students to deal with uncertain financial situations. Fourth, this study was conducted because there are gaps in the", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 36, "width": 17, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "226", "type": "Page header" }, { "left": 128, "top": 36, "width": 387, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Manajemen Teori dan Terapan | Journal of Theoretical and Applied Management", "type": "Page header" }, { "left": 57, "top": 71, "width": 484, "height": 47, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "results of previous studies, which provide an opportunity for this study to examine them further. Fifth, this study develops the literature theory of planned behaviour by applying the theory to this study. Finally, this study contributes to determining policies that can improve the financial literacy of the younger generation, especially students, after the COVID-19 pandemic.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 117, "width": 485, "height": 70, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "In this study, we explain the impacts of the COVID-19 pandemic, which cause the increasing level of depression, anxiety and stress the community feels. There is a change in the patterns of managing finances in the community. At the household level, they are wiser in managing expenses, consumption, planning, and investment. At the individual level, they prefer to live according to their standards. Nevertheless, the impact of the COVID-19 pandemic hits lower to middle-income people harder. Despite the differences in income, previous studies showed that people who have good financial literacy would be able to manage finances well.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 187, "width": 485, "height": 163, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Additionally, it was found that the level of financial literacy of Indonesian people is still very low. Moreover, the current labour force is dominated by the younger generation. The younger generation is known to have financial problems. The impact of the COVID-19 pandemic will further complicate them in determining their financial priorities. Therefore, efforts are needed to improve their understanding of financial priorities — the previous literature associated financial priority issues with financial literacy. One of the important factors in financial literacy is financial knowledge. In addition, financial attitude can also influence one's financial behaviour. Another factor that can influence financial management behaviour is a locus of control. Locus of control is one's belief in dealing with their problem. Materialism can also influence financial management behaviour. The higher one's materialism, the lower their level of financial management behaviour. However, those findings are still inconsistent. There are still differences in the results of previous studies between variables which become a gap for this study to fill. The difference between the previous and current studies is that this study used the financial knowledge, financial attitude, locus of control, and materialism variables against financial management behaviour. Meanwhile, previous studies did not include the materialism variable. In addition, previous studies investigate people who already had income, while this study investigates students after the COVID-19 pandemic.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 362, "width": 266, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Literature Review and Hypotheses Development", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 387, "width": 153, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Theory of Planned Behaviour", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 400, "width": 485, "height": 186, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Planned behaviour theory is the development of the theory of reasoned action. The main idea of this theory is that one's intentions as a key factor in behaving. The intention is assumed to explain the factors that motivate a person to behave. This shows that the stronger one's intentions are, the more realistic he/she behaves. However, intentions are not the only factor because many factors can still influence one's behaviour, such as the availability of opportunities and resources (money, energy, friends, and so on). Attitude and subjective norms influence the intention in this theory and perceived behavioural control. Attitude towards the behaviour refers to evaluating the profit or loss of behaviour carried out by a person. Secondly, the subjective norm is the social pressure a person feels due to their behaviour. Thirdly, perceived behavioural control refers to behaviour that someone controls. Perceived behavioural control plays an important role in this theory. Perceived behavioural control and behavioural intention can predict behavioural achievement. This is because it has a fixed intent and the perceived behavioural control shows that successful behaviour will increase much more. For example, if two people play football, one of them who strongly believes in having the capability will practice harder than the one who does not believe in his own ability. However, perceived behavioural control in this theory depends on the information and resources possessed by the person. It means that if there is insufficient information and resources, perceived behavioural control is less likely to impact one's behaviour. Theoretically, a higher attitude towards the behaviour, subjective norm, and perceived behavioural control will increase one's intention to behave. Some studies show that mostly attitude is the only thing that influences intention.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 586, "width": 485, "height": 70, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nevertheless, the three independent factors influence a person's behaviour at the same time (Ajzen, 1991)). This theory was proven by Sumaedi et al. (2021), where the attitude toward behaviour, subjective norms, and perceived behavioural control influenced people's intentions so that they were willing to implement the policy of staying at home during the COVID-19 pandemic. Therefore, as proposed by this theory, someone involved in financial planning is actually because they have an intention, which is cultivated by their attitude, that leads to the behaviour and their self-confidence in behaving.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 667, "width": 485, "height": 26, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The Influence of Financial Knowledge on Financial Attitude and Financial Management Behaviour", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 704, "width": 485, "height": 59, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Financial knowledge is defined as one's understanding of financial information. Meanwhile, a financial attitude refers to one's character towards financial problems and financial management behaviour to explain income, outcome, and investment management (Bapat, 2020). Previous research has shown that financial knowledge is proven to be one of the factors for someone to have good financial behaviour (Yong et al., 2018). Someone with better financial knowledge will have better financial behaviour and financial well-being. Financial knowledge is seen as important for employees. This", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 36, "width": 79, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Yudha & Pradana", "type": "Page header" }, { "left": 519, "top": 36, "width": 20, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "227", "type": "Page header" }, { "left": 57, "top": 71, "width": 485, "height": 70, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "is because high financial knowledge will give confidence to the employees in making financial decisions (She et al., 2022). Someone with a good attitude will also be good at saving (Minibas-Poussard et al., 2018). Financial attitude is also known to influence individual behaviour in investing, where the higher the financial attitude, the riskier the investment they would take. These risky assets include savings, deposits, mutual funds, and stocks (Shih & Ke, 2014). The reason risky assets are chosen is that they are for long-term investment purposes and financial objectives to be achieved (Agarwal et al., 2015).", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 141, "width": 485, "height": 162, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "A better person's financial knowledge leads to better financial management behaviour. Yong et al. (2018) explained that financial knowledge has a positive effect on financial management behaviour. For students, financial knowledge may constitute a prerequisite for entry into the world of work. This is because students with good financial knowledge will have good financial behaviour (Çoşkun & Dalziel, 2020) . Financial knowledge is very important for employees with a high level of financial literacy will make them capable of making smart financial decisions (She et al., 2022)). Bapat (2020) proved that financial knowledge could influence financial attitude while making financial attitude a financial mediator of knowledge on financial management behaviour. Yong et al. (2018) supported the study's results where attitude plays an important role in turning knowledge into a useful behaviour. Yahaya et al. (2019) suggest that students' financial behaviour can be significantly improved when financial knowledge and financial attitude are combined. Then, at the employee level, financial knowledge and financial attitude will make someone aware of setting the environment of their life while proving that financial attitude is a significant contributor to financial behaviour (She et al., 2022). The theory of planned behaviour suggests that attitude is a significant mediator in the relationship between knowledge and behaviour (Ajzen, 1991). Therefore, based on the explanation mentioned above, the following hypothesizes are proposed:", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 303, "width": 485, "height": 47, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "H1: The better the financial knowledge, the better the financial management behaviour H2: The better the financial knowledge, the better the financial attitude H3: The higher the financial attitude, results in the better financial management behaviour H4: Financial attitude mediates the influence of financial knowledge on financial management behaviour", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 361, "width": 366, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The Influence of Locus of Control on Financial Management Behaviour", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 374, "width": 485, "height": 128, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Locus of control is defined as an individual's thought in this world. Locus of control is measured by the individual's beliefs about the causes of events in their life. The locus of control is divided into two, namely, the external locus of control and the internal locus of control. External locus of control is an individual's belief that there are factors beyond their ability to control their actions, decisions, and behaviours. On the other hand, an internal locus of control is an individual's belief that they have the ability, expertise, and knowledge to determine the desired result. Individuals with an internal locus of control are goal-oriented and earnest in decisions related to their finances (Grable et al., 2009). Thus, individuals who have an internal locus of control are known to be in a position to behave well in the regulation of their finances (Bapat, 2020). Bapat (2020) suggests that locus of control influences financial management behaviour. Rizkiawati & Asandimitra (2018) also supported the statement that locus of control influences financial management behaviour. She et al. (2022) suggested the same thing in that locus of control influences financial behaviour. Therefore, based on the explanation mentioned above, the following hypothesizes are proposed:", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 501, "width": 393, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "H5: The higher the locus of control, the better the financial management behaviour", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 524, "width": 341, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The Influence of Materialism on Financial Management Behaviour", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 537, "width": 485, "height": 140, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Materialism is identical to how the individual likes to spend more to make him or herself happy, whether for needs or desires. Materialism proves to be an individual barrier to saving (Helm et al., 2019). This is because materialism will lead individuals to compulsive purchases and ultimately lead to the possibility of indebtedness (Potrich et al., 2016). Materialism among students can happen for several reasons. First, materialism is considered a form of success where students perceive success when they have luxury goods, so they want to buy only to impress others. Second, the materialism of students causes them to buy things that make them happy, love luxury, and buy things that are not needed. Third, materialism will make students buy continuously and agitated if they cannot afford it. Excessive materialism will lead to poor financial behaviour. Materialism will lead to wasteful actions and the inability to manage their finances (Arofah et al., 2018). Materialism is negatively correlated with saving behaviour. Helm et al. (2019) and Potrich & Vieira (2018) suggested that materialism leads to compulsive buying, so it can be concluded that the higher materialism of a person signifies a low level of financial management behaviour. Therefore, based on the explanation mentioned above, the following hypotheses are proposed:", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 676, "width": 376, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "H6: The higher the materialism, the worse the financial management behaviour", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 688, "width": 418, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Based on the explanation of the hypotheses above, the research model is presented in Figure 1 below.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 36, "width": 17, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "228", "type": "Page header" }, { "left": 128, "top": 36, "width": 387, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Manajemen Teori dan Terapan | Journal of Theoretical and Applied Management", "type": "Page header" }, { "left": 246, "top": 212, "width": 106, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Figure 1. Research Model", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 236, "width": 55, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Method", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 262, "width": 485, "height": 93, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The samples in this study were 313 active students at the OCSP of Diponegoro University Rembang Campus. The reason for selecting the research objects was because students are considered to be mature and able to think carefully in planning. In addition, students are considered to be able to represent the community from different backgrounds and places. This study is classified as a quantitative study. The questionnaire was distributed to students through Google forms. The collection of this questionnaire was carried out from May to June 2022. The total number of questionnaires returned was 263, and 173 questionnaires were declared valid. The respondents' answers used a closed questionnaire with a Likert scale of 1 – 5, where one means strongly disagree, and five means strongly agree. A total of 24 indicators were used in this study.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 355, "width": 485, "height": 128, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This study used GSCA Pro 1.1 software. The use of GSCA (Generalized Structured Component Analysis) aims to obtain a strong structural model for prediction purposes. This study used GSCA to test the validity and reliability. The convergent validity technique measures the validity test, which describes the correlation between reflective indicator values and latent variables. If the estimated value of loadings of each indicator is above 0.5, it can be declared to have good convergent validity and pass the validity test (Ghozali, 2008). The reliability test used the internal consistency reliability. Sugiyono (2006) suggests that the alpha value indicates an identic Cronbach alpha with a reliability measurement (internal consistency), and the required alpha value is 0.6. In addition, there is a PVE (Proportion of Variance Explained) value, which is the sum of the average total variance value of the indicators described by the corresponding components. Dimensionality indicates an eigenvalues value of more than 1 for the total indicator per variable. If the indicator value is more than 1, it indicates the possibility of more than one variable for the total indicator (Hwang et al., 2021).", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 482, "width": 485, "height": 151, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Furthermore, the measure of fit structural model was based on FIT and AFIT, and the measure of the overall fit model was based on goodness of fit. The FIT value indicates the measure describing the variant of the data. AFIT (Adjusted FIT) shows the complexity of the free degree model (degree of freedom) for the null model and is the tested free degree and free parameter (Ngatno, 2019). FIT and AFIT values range from 0 – 1; the closer to 1, the better the structural model in this study. FITs show the total variance of all components described by the structural research model. FITm shows the total indicator variance described by the structural research model. The GFI value criteria (Goodness of Fit Index) and SRMR (Standardized Root Mean Square Residual) in this study refer to Cho et al. (2020), where for samples above 100, the GFI value received is ≥ 0.93 and SRMR ≥ 0.08. The bootstrap resampling method was used for the hypothesis test, which is said to be significant if the correlation coefficient value is > 0.1946 or above 5%. OPE indicates the predictive power of the model for invisible observations. OPEs indicate predictions of structural model strength. OPEm indicates the prediction of the strength of the measurement model. The mediation test in this study used the Sobel test. The criterion used is that if the z value is greater than 0.1946, it can be said that there is mediation in this study. The operational definitions in this study are presented in Table 1 below.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 645, "width": 196, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 1. Operational Definition of the Variables", "type": "Text" }, { "left": 67, "top": 661, "width": 466, "height": 96, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Variable Inquiry Items Source Financial Knowledge FK1 I know the amount of interest on a bank or other financial institution loan Bapat (2020) FK2 I understand why the bank evaluates the ability of its borrowers to pay. FK3 I understand the basics of managing personal finances FK4 I know how to invest. FK5 I know my bank statement account in detail Financial Attitude FA1 Building a saving pattern is very important for me Bapat (2020) FA2 Taking notes on each expense is very beneficial to me", "type": "Table" }, { "left": 57, "top": 36, "width": 79, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Yudha & Pradana", "type": "Page header" }, { "left": 519, "top": 36, "width": 20, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "229", "type": "Page header" }, { "left": 67, "top": 72, "width": 466, "height": 108, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "FA3 Pension planning is very important in order to maintain the finances of seniors FA4 I've planned my financial goals that help me determine spending priorities FA5 I believe planning for the next 5 – 10 years is the key to success Internal Locus of Control LOC1 I'm good at solving a lot of problems Bapat (2020) LOC2 I can change the things that are important to my life on my own LOC3 I can change my destiny Materialism M1 I'd rather have the money and spend it on myself Helm et al. (2019) M2 I like to buy more expensive items", "type": "Table" }, { "left": 64, "top": 180, "width": 469, "height": 72, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "M3 The job I want is a high-paying job M4 I really enjoy buying new items Financial Management Behaviour FMB1 I compare prices when buying products or services Bapat (2020) FMB2 I pay my bills on time FMB3 I record each expense FMB4 I shop according to the plan", "type": "Table" }, { "left": 132, "top": 252, "width": 291, "height": 24, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "FMB5 I returned the item to a friend in time (whenever I borrowed) FMB6 I allocate emergency funds", "type": "Text" }, { "left": 132, "top": 277, "width": 336, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "FMB7 I save money for the long term (for example, buying a cell phone, tuition,", "type": "Table" }, { "left": 168, "top": 288, "width": 49, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "home, etc.)", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 313, "width": 126, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Result and Discussion", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 339, "width": 168, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4.1. Descriptive Analysis of Respondents", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 351, "width": 485, "height": 59, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The student respondents involved in this study consisted of 65 (37.6%) males and 108 (62.4%) females. The age group of respondents who took part in this study were 63 people aged 19 years old (36.4%), 20 years old, as many as 54 people (31.2%), 18 years old, as many as 28 people (16.2%), 21 years old, as many as 18 people (10.4%), and age 22 years, as many as 10 people (5.8%). Therefore, it can be concluded that respondents in this study were dominated by women aged 19 to 20 years.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 421, "width": 192, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4.2. Instrument Validity and Reliability Testing", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 445, "width": 447, "height": 307, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 2. Loadings Estimate SE 95% Cl FK1 0.834 0.02 0.804 0.881 FK2 0.757 0.036 0.689 0.818 FK3 0.682 0.064 0.532 0.782 FK4 0.721 0.049 0.606 0.799 FK5 0.729 0.05 0.617 0.805 FA1 0.856 0.023 0.808 0.901 FA2 0.726 0.06 0.599 0.828 FA3 0.793 0.036 0.712 0.85 FA4 0.757 0.04 0.675 0.843 FA5 0.757 0.049 0.637 0.838 LOC1 0.808 0.031 0.746 0.861 LOC2 0.852 0.037 0.759 0.907 LOC3 0.658 0.079 0.478 0.777 M1 0.715 0.063 0.594 0.808 M2 0.778 0.04 0.684 0.845 M3 0.556 0.094 0.283 0.709 M4 0.71 0.049 0.596 0.805 FMB1 0.629 0.076 0.409 0.743 FMB2 0.746 0.05 0.642 0.829 FMB3 0.638 0.052 0.531 0.724 FMB4 0.687 0.045 0.586 0.751 FMB5 0.798 0.026 0.743 0.847 FMB6 0.74 0.034 0.673 0.808 FMB7 0.766 0.032 0.699 0.83", "type": "Table" }, { "left": 57, "top": 752, "width": 84, "height": 8, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Source: GSCA Output, 2022", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 36, "width": 17, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "230", "type": "Page header" }, { "left": 128, "top": 36, "width": 387, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Manajemen Teori dan Terapan | Journal of Theoretical and Applied Management", "type": "Page header" }, { "left": 57, "top": 83, "width": 485, "height": 46, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 2 shows the estimated values, bootstrap standard error (SE) and bootstrap 95% confidence intervals (95% CI) loading estimates. An estimate of loadings is used in measuring the validity of each indicator. Loading estimate was used to test the convergent validity of a construct formed with reflective indicators. Table 2 shows that the estimated value of loadings of all indicators is above 0.5, so it can be concluded that all indicators of this research are valid.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 141, "width": 153, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 3. Construct Quality Measures", "type": "Section header" }, { "left": 67, "top": 157, "width": 446, "height": 59, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "FK FA LOC M FMB PVE 0.557 0.607 0.603 0.483 0.515 Alpha 0.799 0.837 0.666 0.637 0.841 Rho 0.862 0.885 0.819 0.786 0.881 Dimensionality 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0", "type": "Table" }, { "left": 57, "top": 216, "width": 84, "height": 8, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Source: GSCA Output, 2022", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 235, "width": 485, "height": 36, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 3 shows construct quality measures where there are PVE, alpha, Rho and Dimensionality values. The reliability test in this study used the alpha coefficient. Table 3 shows that all variables have alpha values above 0.6, so it can be concluded that they passed the reliability test.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 282, "width": 125, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4.3. Overall Model Evaluation", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 306, "width": 473, "height": 40, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 4. Fit Measures Model FIT AFIT FITs FITm GFI SRMR OPE OPEs OPEm 0.489 0.482 0.204 0.548 0.963 0.072 0.522 0.81 0.462", "type": "Table" }, { "left": 57, "top": 347, "width": 84, "height": 8, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Source: GSCA Output, 2022", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 366, "width": 485, "height": 128, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 4 shows the FIT value of 0.489, which means that the diversity of financial knowledge, financial attitude, locus of control, materialism and financial management behaviour explain the phenomenon studied by 48.9% and the remaining 51.1% is explained by other variables outside the study. The AFIT value is 0.482, which means that the diversity of financial knowledge, financial attitude, locus of control, materialism, and financial management behaviour in this study can explain 48.2% of the phenomena studied, and the remaining 51.8% is explained by other variables. The value of FITs showed 0.204, which means as many as 0.204 variants in the components taken into account in the research model. The FITm value shows 0.548, which means as many as 0.548 variants in the indicator calculated in the research model. GFI (goodness of fit index) and SRMR (standardized root mean square residual) show the proportion of differences between sample covariates and covariates produced by parameters estimated from structural analysis. The GFI value is 0.963 ≥ cut-off 0.90, and the SRMR value is 0.072 ≤ cut -off 0.08. The results showed that the overall research model is said to be good. OPE in this study showed 0.522. OPEs in this study were 0.81. The OPEm in this study was 0.462.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 505, "width": 99, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4.4. Hypothesis Testing", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 530, "width": 106, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 5. Path Coefficients", "type": "Section header" }, { "left": 76, "top": 546, "width": 442, "height": 70, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hypothesis Estimate SE 95% CI Description H1 FK – FMB 0.285 0.071 0.122 0.423 Accepted H2 FK – FA 0.638 0.046 0.568 0.724 Accepted H3 FA - FMB 0.577 0.063 0.449 0.707 Accepted H4 LOC – FMB -0.019 0.071 -0.14 0.127 Rejected H5 M - FMB 0.016 0.06 -0.103 0.134 Rejected", "type": "Table" }, { "left": 57, "top": 616, "width": 84, "height": 8, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Source: GSCA Output, 2022", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 636, "width": 484, "height": 35, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Based on table 5, if the estimated value is above 0.1946, then the hypothesis is accepted, so there is a relationship between variables. Meanwhile, if the estimated value is below 0.1946, then the hypothesis is rejected so that it can be said that there is no relationship between variables.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 682, "width": 144, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4.5 Correlation Between Variables", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 707, "width": 141, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 6. Component Correlations", "type": "Section header" }, { "left": 87, "top": 723, "width": 426, "height": 47, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "FK FA LOC M FMB FK 1.0 0.638 0.504 0.214 0.647 FA 0.638 1.0 0.522 0.206 0.752 LOC 0.504 0.522 1.0 0.306 0.431", "type": "Table" }, { "left": 57, "top": 36, "width": 79, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Yudha & Pradana", "type": "Page header" }, { "left": 519, "top": 36, "width": 20, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "231", "type": "Page header" }, { "left": 88, "top": 71, "width": 422, "height": 24, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "M 0.214 0.206 0.306 1.0 0.19 FMB 0.647 0.752 0.431 0.19 1.0", "type": "Table" }, { "left": 57, "top": 95, "width": 84, "height": 8, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Source: GSCA Output, 2022", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 114, "width": 84, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4.6. Mediation Test", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 139, "width": 485, "height": 35, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mediation test results using the Sobel test in this study obtained a z value of 7.64 or greater than 1.96. This shows that financial attitude mediates the effect of financial knowledge on financial management behaviour. Based on the statistical results that have been presented, Figure 2 presents a research model with statistical results.", "type": "Text" }, { "left": 205, "top": 406, "width": 216, "height": 12, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Figure 2. Research Framework with Statistical Result", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 429, "width": 65, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4.7. Discussion", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 442, "width": 485, "height": 70, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This study contributes to the development of financial management behaviour literature, including 1) the factors influencing financial management behaviour are financial knowledge and financial attitude. 2) validated the research indicators developed by Bapat (2020), namely indicators for financial knowledge, financial attitude, locus of control, and financial management behaviour, and Helm et al. (2019) indicators for materialism variables. 3) confirmed the theory of planned behaviour in explaining the effect of attitude on student behaviour. 4) examined financial knowledge, financial attitude, locus of control, and materialism of post-pandemic students.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 512, "width": 485, "height": 197, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The results showed that financial knowledge had a positive influence on financial management behaviour and attitude. The results of this study are in accordance with previous research conducted by Yong et al. (2018). When viewed from the value of the loading, it is known that the interest on bank loans or other financial institutions has the greatest value. This shows that the financial condition of students will be more severe if they do not know the number of interest expenses of either banks or other institutions, especially in difficult times such as the pandemic. Credit cards and pay-later systems that are developing today certainly make it easy for students to buy the desired items without having to collect money first. However, the impact of the student must bear the principal debt and interest charged at the end of the month. By having good financial knowledge, students will be more selective before acting. However, it does not mean that it is only focused on the knowledge of the interest of banks or other institutions alone. Knowledge in managing finances independently and investment also influence students' financial knowledge to achieve optimal financial behaviour. Çoşkun & Dalziel (2020) suggest that universities should provide sufficient financial education for students. This aims to equip them with good financial knowledge because they will face financial decisions daily, such as investment decisions. Researchers suggest that universities create a curriculum that contains financial education. Financial education can be in the form of differences between income and expenditure, types of investment, financial literacy seminars, and so on that are carried out periodically. For practitioners, financial education can be done by working with universities or holding seminars, webinars, and financial literacy mentoring programs aimed at students. Students must work and manage their finances independently.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 709, "width": 485, "height": 58, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The results demonstrated that financial literacy positively influenced financial management behaviour and attitude. The results of this study are in accordance with previous research conducted by Çoşkun & Dalziel (2020). Good financial knowledge will lead students to have a wise attitude towards their finances. This is necessary due to the effects of the pandemic, which is causing a high level of anxiety in the community (Ben Hassen et al., 2022). A better financial understanding of students will enable them to be better prepared to think rationally about their finances under difficult", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 36, "width": 17, "height": 13, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "232", "type": "Page header" }, { "left": 128, "top": 36, "width": 387, "height": 13, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Manajemen Teori dan Terapan | Journal of Theoretical and Applied Management", "type": "Page header" }, { "left": 57, "top": 71, "width": 485, "height": 47, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "conditions. Awareness of the interest expense faced by borrowers and investment decisions can encourage students to behave by prioritizing the post-pandemic circumstances. Therefore, students need to be trained to become more familiar with saving, recording expenses, and planning long-term financial plans. Practitioners may act as mentors by supervising students to be accustomed to having a disciplined attitude to practice with a good financial attitude.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 117, "width": 485, "height": 117, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This study shows that financial attitude influences financial management behaviour. The results of this study support the research conducted by Bapat (2020), which explains that financial attitude has a positive and significant effect on financial management behaviour. The highest loadings value indicates the importance of building saving patterns. This demonstrates the awareness that the importance of saving will have an impact on how well someone manages their finances. Savings patterns designed since adolescence will accustom students not to be wasteful and selective in their choices. The pandemic demands that someone prioritize their spending (Kumar & Abdin, 2021). Having an economical attitude and continuing to form a good savings pattern can prevent post-pandemic financial difficulties. However, it is not just the habit of saving patterns that are prioritized. Taking notes on the outcomes, planning pension funds, and planning long-term finances also contribute to students' good financial attitude. Therefore, there is a need for a learning method and practice to become familiar with being wise in deciding financial problems among students.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 233, "width": 485, "height": 128, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The results of this study simultaneously proved that financial attitude mediates the relationship between financial knowledge and financial management behaviour. This proves the theory of planned behaviour which explains that attitude is the most significant factor in influencing one's intention to act. The results of this study are also in accordance with research conducted by Bapat (2020) which suggests that financial attitude mediates the effect of financial knowledge on financial management behaviour. When looking at the Sobel test value, the effect of financial attitude mediation is very high. The estimated value in the coefficient path also shows the effect of financial knowledge more strongly through financial attitude on financial management behaviour than the effect of financial knowledge on financial management behaviour directly. Students should be educated about the importance of having good financial knowledge and begin to be trained to become familiar with having good financial attitudes to maximize good financial management behaviour among the students. Education can be in the form of an education curriculum that distinguishes between income and outcome, long-term investment, and profits if it has good finances.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 361, "width": 485, "height": 81, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Moreover, seminars and periodical courses may also be organized. Ensuring students have a good financial attitude can be done by familiarizing students with consistently saving, recording each expenditure, planning financial priorities, and planning long-term finances. As a result, practitioners should emphasize the combination of financial education and training students' attitudes in financial management. Practitioners can combine good financial education and training students to become accustomed to saving and remember the importance of long-term investment. Practitioners can provide pre-test and post-test when providing training to find out about improving financial management behaviour for students. The combination is expected to help and equip students to face the financial situation after the pandemic.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 442, "width": 485, "height": 174, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This study proves that locus of control does not influence financial management behaviour. Although the estimated value is negative, it has not been able to influence financial management behaviour. In table 6, the correlation value of locus of control to financial management behaviour is low, namely 0.431. This may be since students still lack confidence in themselves to control events in their lives. According to the age of the respondents, the majority of them are still between the ages of 19 and 20, which influences their psychology and their belief that they are dealing with complex financial situations. Students need guidance from parents or more experienced people because they are still in the stage of seeking their own identity. This makes them doubt when faced with financial decisions in post-pandemic conditions. Financial education and encouragement are required for students to feel ready to manage their finances. Another factor that can influence financial management behaviour is financial confidence. High confidence turns out to be able to influence one's financial behaviour. This is in accordance with the theory of planned behaviour, where in behaving, one is influenced by a high level of confidence. Ramalho & Forte (2019) show that high confidence influences financial behaviour. However, the influence of locus of control cannot be ruled out. The more mature students have income, the role of internal locus of control will increase towards financial management behaviour. Bapat (2020) proved that the internal locus of control plays an important role in changing one's behaviour when growing up. Employees with an internal locus of control believe they can manage their finances (She et al., 2022).", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 616, "width": 485, "height": 151, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This study proves that materialism does not influence financial management behaviour. Based on table 6, the correlation value of materialism to financial management behaviour is very low, namely 0.19. The results of this study are in accordance with research conducted by Lučić et al. (2021), who suggest no correlation between materialism and financial behaviour. Materialism does not prevent students from having good financial management behaviour. This study only revealed a phenomenon of 48.9%, and the remaining 51.1% was explained by other variables outside this study. The very severe conditions of the Covid-19 pandemic seem to have influenced the mindset of students. Students are more cautious and rational under challenging conditions. Students think shopping and buying expensive items does not make them enjoy it. In addition, students also do not set a job in a high-paying company; they prefer a sufficient job. The consequences of financial difficulties will be felt by students who do not set their priorities wisely. It will lead them to become easily anxious and depressed. However, the impact of materialism cannot be equal when the economy is Helm et al. (2019) growing. Suggests that materialism can hinder one's financial behaviour. This means that the higher the materialism, the less financial behaviour. Therefore, in good economic conditions, there is a need for massive financial education to suppress materialism.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 36, "width": 79, "height": 13, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Yudha & Pradana", "type": "Page header" }, { "left": 519, "top": 36, "width": 20, "height": 13, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "233", "type": "Page header" }, { "left": 57, "top": 71, "width": 72, "height": 13, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5. Conclusion", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 96, "width": 485, "height": 128, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Financial management behaviour is seen as a solution to managing finance. The impact of the pandemic will be very noticeable for young students who require financial guidance and do not yet have income. Based on the theory of planned behaviour supported by previous research results, financial management behaviour is influenced by financial knowledge, financial attitude, locus of control, and materialism. The results of this study show that financial knowledge is proven to influence financial management behaviour. In addition, this study also shows that financial knowledge influences financial attitude. This study proves that financial attitude partially mediates financial knowledge on financial management behaviour. This study found no correlation between locus of control and financial management behaviour. However, as students grow up and earn their income, they will be more confident in controlling their financial situation and will better manage finances. Materialism is also known to have no impact on financial management behaviour. However, if economic conditions recover, there is a possibility that materialism influences financial management behaviour in students.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 224, "width": 485, "height": 116, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The results of this study have several implications. Financial management behaviour is a good solution for students to overcome their financial problems after the COVID-19 pandemic. The results of this study indicated that financial management behaviour could be improved by improving students' financial knowledge. In this study, financial knowledge plays an important role because it becomes a basic provision for the students to solve their financial problems wisely. Good financial knowledge will lead to good financial management behaviour. This study found that knowledge about loans provided by banks or other financial institutions is the most significant. The results of this study also revealed that to optimize financial knowledge, students can be taught about knowledge of managing finances independently and invest. Therefore, the researchers suggest that universities create a financial education curriculum. Financial education can be in the form of differences between income and expense, types of investment, financial literacy seminars, and the like that are carried out periodically.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 340, "width": 485, "height": 105, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "For practitioners, financial education can be done by collaborating with universities or holding seminars or webinars and financial literacy mentoring programs aimed at students. These must be done before the students work and manage their finances independently. In addition, the results of this study revealed that financial knowledge also influences financial attitude. Students with better financial knowledge will be more prepared for difficult situations. Therefore, they can think rationally about dealing with their finances. Knowledge of the amount of interest borne by borrowers and investment decisions can encourage students to behave by determining their priorities during post- pandemic situations. Therefore, students need to be trained to become more familiar with saving, recording expenses, and planning long-term financial plans. Practitioners may act as mentors by supervising students to be accustomed to having a disciplined attitude to practice having a good financial attitude.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 444, "width": 485, "height": 94, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The results of this study showed that financial attitude influences financial management behaviour. The results of this study confirmed the theory of planned behaviour. The results of this study proved that attitude plays an important role in predicting one's behaviour. Statistical test results showed that the influence of financial knowledge on financial management behaviour would be much stronger through financial attitude. Students should be educated about the importance of having good financial knowledge and begin to be trained to be accustomed to having a good financial attitude to maximize their good financial management behaviour. The education can be in the form of an education curriculum that distinguishes between income and expense, long-term investments, and the benefits of having good finances.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 537, "width": 485, "height": 93, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Moreover, seminars and courses may be held periodically. Ensuring students have a good financial attitude can be done by making them accustomed to consistently saving, recording each expense, planning financial priorities, and planning long-term finances. Consequently, practitioners should focus on combining financial education and shaping the students' attitudes towards financial management. Practitioners can combine good financial education, train the students to become accustomed to saving and remind them of the importance of long-term investment. Furthermore, practitioners can provide pre-test and post-test during the training to identify how to improve the financial management behaviour of students. The combination is expected to help and equip students to deal with financial situations after the pandemic.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 630, "width": 485, "height": 93, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This study has several limitations. Among them, the number of student samples was few, so further studies are encouraged to include more samples at universities in large cities such as Jakarta, Semarang, or Surabaya. Therefore, the results of this study can be generalized. Further studies should include other variables, such as financial confidence and student economic factors. The theory of planned behaviour suggests that confidence can also influence one's behaviour. As a result, including the financial confidence variable will complement the application of this theory in predicting student financial behaviour. In addition, economic conditions may influence the financial management behaviour of students. Differences in economic conditions felt by students during the pandemic can also influence their financial management behaviour. Including this variable will provide a comprehensive understanding of this study.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 36, "width": 17, "height": 13, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "234", "type": "Page header" }, { "left": 128, "top": 36, "width": 387, "height": 13, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Manajemen Teori dan Terapan | Journal of Theoretical and Applied Management", "type": "Page header" }, { "left": 57, "top": 71, "width": 94, "height": 13, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Acknowledgment", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 95, "width": 484, "height": 24, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The authors would like to thank the anonymous referees for their useful comments, which allowed to increase the value of this article.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 131, "width": 110, "height": 13, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Author Contribution", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 157, "width": 444, "height": 23, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Author 1: conceptualization, writing original draft, data curation, formal analysis, investigation, methodology. Author 2: collecting data", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 193, "width": 102, "height": 13, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Financial Disclosure", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 217, "width": 485, "height": 35, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The article came into being within project no. 372/UN7.6.3/PP/2022 entitled 'Pengaruh Financial Knowledge, Financial Attitude, Locus of Control dan Materialism terhadap Financial Management Behaviour Mahasiswa di Masa Pandemi Covid 19' financed by RKAT PSDKU Undip conducted by PSDKU Undip in the years 2022", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 265, "width": 101, "height": 13, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Conflict of Interest", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 289, "width": 484, "height": 24, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The authors declare that the research was conducted without any commercial or financial relationships that could be construed as a potential conflict of interest.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 325, "width": 60, "height": 13, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "References", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 349, "width": 482, "height": 55, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Agarwal, S., Amromin, G., Ben-David, I., Chomsisengphet, S., & Evanoff, D. D. (2015). Financial literacy and financial planning: Evidence from India. Journal of Housing Economics , 27 , 4 – 21. https://doi.org/10.1016/j.jhe.2015.02.003 Ajzen, I. (1991). The theory of planned behavior. Organizational Behavior and Human Decision Processes , 50 (2), 179 – 211. https://doi.org/10.1016/0749-5978(91)90020-T", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 412, "width": 477, "height": 35, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Alhenawi, Y., & Yazdanparast, A. (2022). Househol ds’ intentions under financial vulnerability conditions: is it likely for the COVID-19 pandemic to leave a permanent scar? International Journal of Bank Marketing , 40 (3), 425 – 457. https://doi.org/10.1108/IJBM-05-2021-0200", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 454, "width": 438, "height": 12, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Arofah, A. A., Purwaningsih, Y., & Indriayu, M. (2018). Financial Literacy, Materialism and Financial Behavior.", "type": "Text" }, { "left": 81, "top": 466, "width": 308, "height": 24, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "International Journal of Multicultural and Multireligious Understanding , 5 (4), 370. https://doi.org/10.18415/ijmmu.v5i4.171", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 497, "width": 480, "height": 35, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bapat, D. (2020). Antecedents to responsible financial management behavior among young adults: moderating role of financial risk tolerance. International Journal of Bank Marketing , 38 (5), 1177 – 1194. https://doi.org/10.1108/IJBM-10- 2019-0356", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 540, "width": 468, "height": 24, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ben Hassen, T., El Bilali, H., Allahyari, M. S., & Charbel, L. (2022). Food shopping, preparation and consumption practices in times of COVID-19: case of Lebanon. Journal of Agribusiness in Developing and Emerging Economies ,", "type": "List item" }, { "left": 81, "top": 563, "width": 251, "height": 12, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "12 (2), 281 – 303. https://doi.org/10.1108/JADEE-01-2021-0022", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 583, "width": 466, "height": 35, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Chhatwani, M., & Mishra, S. K. (2021). Does financial literacy reduce financial fragility during COVID-19? The moderation effect of psychological, economic and social factors. International Journal of Bank Marketing , 39 (7), 1114 – 1133. https://doi.org/10.1108/IJBM-11-2020-0536", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 626, "width": 469, "height": 35, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Çoşkun, A., & Dalzie l, N. (2020). Mediation effect of financial attitude on financial knowledge and financial behavior. International Journal of Research in Business and Social Science (2147- 4478) , 9 (2), 01 – 08. https://doi.org/10.20525/ijrbs.v9i2.647", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 668, "width": 342, "height": 12, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ghozali, I. (2008). Structural Equation Model Second Edition . Universitas Diponengoro.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 688, "width": 468, "height": 35, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Goyal, K., Kumar, S., Rao, P., Colombage, S., & Sharma, A. (2021). Financial distress and COVID-19: evidence from working individuals in India. Qualitative Research in Financial Markets , 13 (4), 503 – 528. https://doi.org/10.1108/QRFM-08-2020-0159", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 731, "width": 473, "height": 23, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Grable, J. E., Park, J. Y., & Joo, S. H. (2009). Explaining financial management behavior for koreans living in the united states. Journal of Consumer Affairs , 43 (1), 80 – 107. https://doi.org/10.1111/j.1745-6606.2008.01128.x", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 36, "width": 79, "height": 13, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Yudha & Pradana", "type": "Page header" }, { "left": 519, "top": 36, "width": 20, "height": 13, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "235", "type": "Page header" }, { "left": 57, "top": 71, "width": 443, "height": 43, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Helm, S., Serido, J., Ahn, S. Y., Ligon, V., & Shim, S. (2019). Materialist values, financial and pro-environmental behaviors, and well-being. Young Consumers , 20 (4), 264 – 284. https://doi.org/10.1108/YC-10-2018-0867 Hwang, H., Cho, G., & Choo, H. (2021). GSCA Pro Version 1.1 . 1 User’s Manual.", "type": "Text" }, { "left": 81, "top": 114, "width": 245, "height": 12, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "https://doi.org/https://doi.org/10.13140/RG.2.2.28162.61127", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 133, "width": 476, "height": 35, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kumar, R., & Abdin, M. S. (2021). Impact of epidemics and pandemics on consumption pattern: evidence from Covid- 19 pandemic in rural-urban India. Asian Journal of Economics and Banking , 5 (1), 2 – 14. https://doi.org/10.1108/ajeb- 12-2020-0109", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 176, "width": 463, "height": 35, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Lučić, A., Uzelac, M., & Previšić, A. (2021). The power of materialism among young adults: exploring the effects of values on impulsiveness and responsible financial behavior. Young Consumers , 22 (2), 254 – 271. https://doi.org/10.1108/YC-09-2020-1213", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 219, "width": 461, "height": 24, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Minibas-Poussard, J., Bingol, H. B., & Roland-Levy, C. (2018). Behavioral control or income? An analysis of saving attitudes and behavior, credit card use and buying on installment. Revue Europeenne de Psychologie Appliquee ,", "type": "List item" }, { "left": 81, "top": 242, "width": 239, "height": 12, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "68 (6), 205 – 214. https://doi.org/10.1016/j.erap.2018.10.003", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 262, "width": 308, "height": 12, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ngatno. (2019). Analisis Data Penelitian Dengan Program GESCA . Undip Press.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 281, "width": 199, "height": 12, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "OCBC NISP. (2021). Financial Fitness Index 2021 .", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 301, "width": 449, "height": 35, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perry, V. G., & Morris, M. D. (2005). Who is in control? the role of self-perception, knowledge, and income in explaining consumer financial behavior. Journal of Consumer Affairs , 39 (2), 299 – 313. https://doi.org/10.1111/j.1745-6606.2005.00016.x", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 344, "width": 478, "height": 23, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Potrich, A. C. G., & Vieira, K. M. (2018). Demystifying financial literacy: a behavioral perspective analysis. Management Research Review , 41 (9), 1047 – 1068. https://doi.org/10.1108/MRR-08-2017-0263", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 375, "width": 483, "height": 23, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Potrich, A. C. G., Vieira, K. M., & Mendes-Da-Silva, W. (2016). Development of a financial literacy model for university students. Management Research Review , 39 (3), 356 – 376. https://doi.org/10.1108/MRR-06-2014-0143", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 406, "width": 458, "height": 35, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pradhan, D., Israel, D., & Jena, A. K. (2018). Materialism and compulsive buying behaviour: The role of consumer credit card use and impulse buying. Asia Pacific Journal of Marketing and Logistics , 30 (5), 1239 – 1258. https://doi.org/10.1108/APJML-08-2017-0164", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 449, "width": 484, "height": 23, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ramalho, T. B., & Forte, D. (2019). Financial literacy in Brazil – do knowledge and self-confidence relate with behavior? RAUSP Management Journal , 54 (1), 77 – 95. https://doi.org/10.1108/RAUSP-04-2018-0008", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 480, "width": 468, "height": 35, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rizkiawati, N. L., & Asandimitra, N. (2018). Pengaruh Demografi, Financial Knowledge, Financial Attitude, Locus of Control Dan Financial Self-Efficacy Terhadap Financial Management Behavior Masyarakat Surabaya. Jurnal Ilmu Manajemen (JIM) , 6 (3), 93 – 103.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 523, "width": 481, "height": 35, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "She, L., Rasiah, R., Turner, J. J., Guptan, V., & Sharif Nia, H. (2022). Psychological beliefs and financial well-being among working adults: the mediating role of financial behaviour. International Journal of Social Economics , 49 (2), 190 – 209. https://doi.org/10.1108/IJSE-07-2021-0389", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 566, "width": 482, "height": 23, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Shih, T. Y., & Ke, S. C. (2014). Determinates of financial behavior: Insights into consumer money attitudes and financial literacy. Service Business , 8 (2), 217 – 238. https://doi.org/10.1007/s11628-013-0194-x", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 597, "width": 302, "height": 12, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D . Alfabeta.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 616, "width": 473, "height": 36, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumaedi, S., Bakti, I. G. M. Y., Rakhmawati, T., Widianti, T., Astrini, N. J., Damayanti, S., Massijaya, M. A., & Jati, R. K. (2021). Factors influencing intention to follow the “stay at home” policy during the COVID -19 pandemic. International Journal of Health Governance , 26 (1), 13 – 27. https://doi.org/10.1108/IJHG-05-2020-0046", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 659, "width": 474, "height": 35, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Yahaya, R., Zainol, Z., Abidin, J. H. O. @ Z., & Ismail, R. (2019). The Effect of Financial Knowledge and Financial Attitudes on Financial Behavior among University Students. International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences , 9 (8). https://doi.org/10.6007/ijarbss/v9-i8/6205", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 702, "width": 476, "height": 24, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Yong, C. C., Yew, S. Y., & Wee, C. K. (2018). Financial knowledge, attitude and behaviour of young working adults in Malaysia. Institutions and Economies , 10 (4), 21 – 48.", "type": "Text" } ]
6af9235d-267c-524b-5f8a-960d15995a40
http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/iaj/article/download/9115/6821
[ { "left": 419, "top": 121, "width": 112, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 15 Number 1, 2020", "type": "Picture" }, { "left": 213, "top": 98, "width": 190, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "INDONESIAN AQUACULTURE JOURNAL", "type": "Page header" }, { "left": 135, "top": 161, "width": 345, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Keywords derived from the article. No permission or cost needed to copy the abstract", "type": "Text" }, { "left": 84, "top": 193, "width": 49, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "UDC 639.31", "type": "Text" }, { "left": 84, "top": 210, "width": 446, "height": 22, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Otong Zenal Arifin, Vitas Atmadi Prakoso, Endang Haris Suhud, and Jojo Subagja (Research Institute for Freshwater Aquaculture and Fisheries Extension)", "type": "Text" }, { "left": 84, "top": 239, "width": 447, "height": 21, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Growth performance of domesticated asian redtail catfish Hemibagrus nemurus fingerlings reared at different stocking densities", "type": "Text" }, { "left": 84, "top": 267, "width": 200, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Indonesian Aquaculture Journal, 15 (1), 2020, 1-6", "type": "Text" }, { "left": 84, "top": 284, "width": 447, "height": 170, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Asian redtail catfish Hemibagrus nemurus is one of the prospective aquaculture commodities in Indonesia. However, there are still shortcomings in completing the domestication of this species. As such, this study was conducted to observe the growth of Asian redtail catfish at different stocking densities. Fish (body weight (BW) of 21.62 ± 0.57 g) were stocked in nine different floating nets (dimension: 2 m x 2 m x 1 m) inside a concrete pond (40 m x 20 m) with three stocking density treatments (10, 15, and 20 fish/m 3 ). Each treatment consisted of three replicates. Growth data were collected every 30 days during 120 days of rearing period which included weight gain (WG), specific growth rate in body weight (SGR BW ), average daily growth (ADG BW ), biomass gain (BG), feed conversion ratio (FCR), and survival rate (SR). Measured water quality parameters during the experiment consisted of temperature, pH, and dissolved oxygen. The results showed that the best growth performance was achieved by fish at the stocking density of 15 fish/m 3 compared to that of fish with the stocking density of 10 and 20 fish/m 3 . The FCR value of fish at the stocking density of 15 fish/m 3 was also significantly better than those of 10 fish/m 3 and 20 fish/m 3 (P<0.05). The survival rate in each treatment was not significantly different (P>0.05). This study suggests that the optimal stocking density for Asian redtail catfish fingerlings is 15 fish/m 3 , beyond that value, growth reduction might be expected. Further research is needed to observe its optimal stocking density in different culture systems.", "type": "Text" }, { "left": 84, "top": 462, "width": 301, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "KEYWORDS: Asian redtail catfish; domestication; growth; stocking density", "type": "Text" }, { "left": 84, "top": 504, "width": 54, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "UDC 639.518", "type": "Text" }, { "left": 84, "top": 521, "width": 447, "height": 21, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Andi Parenrengi, Gunarto, Sulaeman, Andi Tenriulo, and Herlinah (Research Institute for Brackishwater Aquaculture and Fisheries Extension)", "type": "Text" }, { "left": 84, "top": 549, "width": 447, "height": 21, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Reconfirming the species of mud crab genus scylla (de Haan, 1833) in Balikpapan, East Kalimantan Province, Indonesia based on mitochondrial 16S rRNA", "type": "Text" }, { "left": 84, "top": 577, "width": 206, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Indonesian Aquaculture Journal, 15 (1), 2020, 7-14", "type": "Text" }, { "left": 84, "top": 594, "width": 447, "height": 147, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Taxonomy of mud crab species under the genus Scylla has been misidentified for several years due to their high morphological similarity. In Indonesia, some reports concerning mud crab have been published with misleading identification results where the species under the genus Scylla all named as Scylla serrata. The study was conducted to reconfirm the validity of species in the mud crab genus Scylla collected from Balikpapan mangrove, East Kalimantan, Indonesia and to analyze the genetic variation of the first generation (G-1) offspring, based on mitochondrial 16S rRNA sequence. The animal test used for species identification was a representative sample of mud crab. Ten of the G-1 crablet were randomly sampled for genetic variation analysis. Fragment of the 16S rRNA gene was isolated by PCR technique and purified for sequencing purpose. The mtDNA sequences were analyzed using Genetyx, BLAST-N, and DnaSP to get a consensus sequence, similarity index, haplotype and sequence diversity, and the number of haplotypes. The results showed that the 16S rRNA gene was successfully isolated with a single band in size of approximately 600 bp. The mud crab morphologically identified as Scylla tranquebarica was genetically confirmed as a species of S. tranquebarica. High haplotype diversity (0.9254) and low nucleotide diversity (0.1256) were revealed in the G-1 mud crab population, while the number of haplotypes was 7.5.", "type": "Text" }, { "left": 84, "top": 748, "width": 388, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "KEYWORDS: 16S rRNA; genetic variation; mitochondrial DNA; mud crab; species reconfirmation", "type": "Text" }, { "left": 84, "top": 121, "width": 73, "height": 22, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "p-ISSN 0215-0883 e-ISSN 2502-6577", "type": "Text" }, { "left": 193, "top": 96, "width": 190, "height": 12, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "INDONESIAN AQUACULTURE JOURNAL", "type": "Section header" }, { "left": 115, "top": 158, "width": 345, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Keywords derived from the article. No permission or cost needed to copy the abstract", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 184, "width": 62, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "UDC 639.2.091", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 198, "width": 446, "height": 22, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ketut Mahardika, Indah Mastuti, Sudewi, Des Roza, and Zafran (Institute for Mariculture Research and Fisheries Extension)", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 224, "width": 446, "height": 21, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Effectiveness of a recombinant vaccine based on RNA2 capsid protein against nervous necrosis virus in hybrid grouper", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 250, "width": 211, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Indonesian Aquaculture Journal, 15 (1), 2020, 15-23", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 264, "width": 446, "height": 204, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Nervous Necrosis Virus (NNV) is a devastating viral disease in marine aquaculture, causing significant economic losses worldwide, including in Indonesia. The virus mainly infects larvae and juveniles of marine fishes. This study aimed to determine the effectiveness of a recombinant vaccine from betanodavirus coat proteins expressed in Escherichia coli fish against NNV infection in hybrid grouper. An RNA2 capsid protein was selected and used as the recombinant vaccine. NNV-RNA2 gene was inserted into the protein expression system vector of pET SUMO and cloned in cells of bacteria Escherichia coli strain BL-21. The results of blast homology analysis exhibited that the amino acid sequence of the NNV-RNA2 showed high similarity with Lates calcarifer encephalitis viral coat protein gene. E. coli expressing NNV-RNA2 protein was inactivated using 0.03% formalin and mechanically inactivated by freeze-thaw and sonication methods. The inactivated recombinant E. coli vaccine was then injected intramuscularly into hybrid grouper juveniles (single vaccine). Subsequently, the juveniles were challenged with NNV at 7, 14, and 21 dpv (days post-vaccination). Injection of 0.1 mL sterile PBS served as the control. Single vaccine applications using formalin-inactivated vaccines resulted in higher antibody titers than those of mechanically-inactivated vaccines. Both vaccines were only able to increase antibody titer up to 7 dpv. Therefore, re-vaccination (booster vaccine) was done on day-10 after the first vaccination using a formalin-inactivated vaccine. The booster vaccine could protect hybrid grouper against NNV (P<0.05) at four weeks post-vaccination. However, the mortality of vaccinated and control fish was not significantly different (P>0.05) after challenged with NNV for six weeks after. This recombinant vaccine has the potential to be developed into a polyvalent vaccine by combining viral and other bacterial vaccines in future research.", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 474, "width": 366, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "KEYWORDS: antibody titer; hybrid grouper; NNV-RNA2; recombinant protein vaccine; RPS", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 507, "width": 62, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "UDC 639.2.091", "type": "Section header" }, { "left": 65, "top": 522, "width": 446, "height": 49, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sri Nuryati, Fauzan Wahib Alsani, Hasan Nasrullah, Odang Carman, Yuni Puji Hastuti, Eni Kusrini, and Alimuddin (Department of Aquaculture, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, IPB University (Bogor Agricultural University) Immune related genes expression analysis in koi fish after vaccinated with koi herpes virus DNA vaccines Indonesian Aquaculture Journal, 15 (1), 2020, 25-32", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 576, "width": 446, "height": 169, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Vaccination is a practical step in preventing diseases caused by koi herpes virus (KHV) in koi fish (Cyprinus carpio haematopterus). We have developed two DNA vaccines for KHV named as GP-25 and GP-11 from two local isolates coded as ORF25 and ORF81, respectively. Although both vaccines have been reported to increase survival rates, the evaluation of koi fish immune responses at the molecular level has not been done post-vaccinations. The aim of this research was to determine the effects of koi herpesvirus DNA vaccine on the immune-modulation of koi fish at mRNA level. This recent research used the best vaccine doses of both vaccines determined from our previous study: 7.5 and 12.5 µg per 100 g fish of GP-11, and 12.5 µg per 100 g fish of GP-25. The immune gene expression was analyzed using the RT-qPCR method from the fish liver at 0, 1, 7, 14, and 28 days post-vaccination (dpv). The results showed that, in the vaccinated fish, the immune genes viz. tumor necrosis factor a (TNFa), interleukin-1b (IL1b), interferon-g (IFNg), Mx1, immunoglobulin Mu chain (IgM), and major histocompatibility complex (MHC) class I and class II were induced to significant extents. The higher dose vaccination using the GP- 11 vaccine showed higher immune gene expression than that of the lower dose. Furthermore, the GP-25 vaccine had induced lower immune responses than the GP-11 vaccine when using the same dose of vaccination, but relatively the same when the half-dose of GP-11 vaccine was used. In conclusion, the GP-11 and GP-25 vaccine provided the immune-modulatory effects on the koi fish immune response after vaccination.", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 751, "width": 290, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "KEYWORDS: DNA vaccine; gene expression; immune response; KHV; koi", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 124, "width": 446, "height": 22, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 15 Number 1, 2020 p-ISSN 0215-0883 e-ISSN 2502-6577", "type": "Text" }, { "left": 212, "top": 97, "width": 190, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "INDONESIAN AQUACULTURE JOURNAL", "type": "Section header" }, { "left": 135, "top": 157, "width": 345, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Keywords derived from the article. No permission or cost needed to copy the abstract", "type": "Text" }, { "left": 86, "top": 188, "width": 49, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "UDC 639.44", "type": "Text" }, { "left": 86, "top": 202, "width": 445, "height": 21, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sri Rahayu Setyaningsih, Ravi Fotedar, Roy Melville-Smith, Ishaaq Saputra, Nelson Fernandez, and Subas Adhikari (Fish Quarantine and Inspection Agency Regional Office Makassar)", "type": "Text" }, { "left": 86, "top": 228, "width": 444, "height": 21, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The effects of transportation on immune modulation of wild and ocean-ranched greenlip abalone (Haliotis laevigata)", "type": "Text" }, { "left": 86, "top": 253, "width": 211, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Indonesian Aquaculture Journal, 15 (1), 2020, 33-41", "type": "Text" }, { "left": 86, "top": 267, "width": 445, "height": 204, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The effects of live transportation on the immune modulation of wild and ocean-ranched greenlip abalone (Haliotis laevigata) were evaluated. Samples of abalone were collected both in autumn and winter in Flinders Bay, Augusta, Western Australia, and land transported for 6 (six) hours. Several immunological parameters were assessed, including survival rate, total haemocyte count, osmoregulatory capacity, phagocytic rate, lactate level, and glucose level. The results indicated that the abalone samples collected in the two seasons showed different physiological responses; the winter samples were more responsive to transportation than the autumn samples. Transportation stress significantly increased total haemocyte count and osmoregulatory capacity of the winter samples, suggesting an immune stimulation. This stress also triggered an immune suppression, causing the phagocytic rate and lysosomal stability to significantly decrease after transportation. Lactate levels in the winter samples decreased significantly after transportation, possibly indicating the transition from a stressed to normal state, during the period of recovery. The constant level of glucose before and after transportation in both seasons showed that it was the least sensitive indicator used in this study. In general, there was no difference in the immune modulation parameters between wild and ranched abalone in either of the seasons sampled. However, in the autumn samples, there were significant differences (P<0.05) in haemocyte count and osmoregulatory capacity of the wild and ranched samples collected from all sites. These differences did not form a consistent indicator trend between the sites from the two sample sources. Therefore, the results do not raise any immediate concern that ranched abalone were differently stressed to those from the wild. The results in present study could serve as useful data in developing the live transportation method of greenlip abalone.", "type": "Text" }, { "left": 86, "top": 477, "width": 257, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "KEYWORDS: greenlip abalone; transportation; sea ranching, immune", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 124, "width": 441, "height": 22, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 15 Number 1, 2020 p-ISSN 0215-0883 e-ISSN 2502-6577", "type": "Text" }, { "left": 86, "top": 513, "width": 44, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "UDC 639.32", "type": "Caption" }, { "left": 86, "top": 527, "width": 352, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Suko Ismi and Darmawan Setia Budi (Institute for Mariculture Research and Fisheries Extension)", "type": "Text" }, { "left": 86, "top": 541, "width": 443, "height": 35, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Culture performance and economic profitability of cantang hybrid grouper (Epinephelus fuscoguttatus f x Epinephelus lanceolatus m ) fingerlings reared at different initial stocking sizes and nursery periods Indonesian Aquaculture Journal, 15 (1), 2020, 43-49", "type": "Text" }, { "left": 86, "top": 581, "width": 443, "height": 160, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "High production costs in grouper nursery can be caused by the use of large fingerlings size and long rearing times. The purposes of this study were to evaluate the culture performance and economic profitability of “cantang” hybrid grouper juveniles reared at different initial stocking sizes and nursery periods. This research lasted from September to December 2017 in one of small scale hatcheries in Buleleng, Bali, Indonesia. This study consisted of two experimental treatments; the first treatment was different initial stocking sizes (body weight and total length) of 0.50 ± 0.07 g and 3.0 ± 2.1 cm; 3.50 ± 0.67 g and 5.0 ± 1.9 cm; and 6.10 ± 0.91 g and 7.0 ± 2.3 cm. The second treatment was different nursery periods with the following arrangement: 15, 30, and 45 days (initial body weight and length of 0.54 ± 0.067 g and 3.0 ± 0.09 cm, respectively). The stocking density in all treatments was 1,000 fish reared in a 2 m x 2 m x 1 m concrete tank. The observed culture performance parameters consisted of survival rate (SR, %), daily growth rate (DGR, g/day), and feed conversion ratio (FCR). The calculated economic profitability parameters were net profit, return-on-investment (ROI, %), and return cost ratio (R/C). The highest culture performance was achieved by the juveniles reared using the largest initial stocking size and longest nursery period. This was in contrast with the economic profitability, in which smaller initial stocking size and middle nursery period had resulted in the highest profit. Based on the culture performance and profitability considerations, the suggested combination of initial stocking size and nursery period for cantang fingerlings is 3.0 ± 2.1 cm initial stocking size and 30 days rearing times.", "type": "Text" }, { "left": 86, "top": 748, "width": 253, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "KEYWORDS: growth; production; return; profit, cantang, fingerlings", "type": "Text" }, { "left": 261, "top": 71, "width": 53, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Author index", "type": "Page header" }, { "left": 52, "top": 114, "width": 210, "height": 313, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "A Alimuddin 25 Alsani, Fauzan Wahib 25 Arifin, Otong Zenal 1 B Budi, Darmawan Setia 43 C Carman, Odang 25 F Fernandez, Nelson 33 Fotedar, Ravi 33 G Gunarto 7 H Hastuti, Yuni Puji 25 Herlinah 7 I Ismi, Suko", "type": "Table" }, { "left": 155, "top": 417, "width": 107, "height": 39, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "43 K", "type": "Picture" }, { "left": 52, "top": 462, "width": 210, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kusrini, Eni 25", "type": "Table" }, { "left": 313, "top": 114, "width": 210, "height": 358, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "M Mahardika, Ketut 15 Mastuti, Indah 15 Melville-Smith, Roy 33 N Nasrullah, Hasan 25 Nuryati, Sri 25 P Parenrengi, Andi 7 Prakoso, Vitas Atmadi 1 R Roza, Des 15 S Saputra, Ishaaq 33 Setyaningsih, Sri Rahayu 33 Subagja, Jojo 1 Subas Adhikari 33 Sudewi 15 Suhud, Endang Haris 1 Sulaeman 7 T Tenriulo, Andi 7 Z Zafran 15", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 733, "width": 220, "height": 37, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "# Correspondence: Research and Development Institut for Mariculture. Jl. Br. Gondol Kec. Gerokgak Kab. Buleleng, Kotak Pos 140, Singaraja, Bali 81101. Phone: + (0362) 92278 E-mail: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 132, "top": 71, "width": 352, "height": 27, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "SEND INSTRUCTIONS FOR WRITING AND PUBLISHING ARTICLES OF INDONESIAN AQUACULTURE JOURNAL 2016 (12pt Bold)", "type": "Section header" }, { "left": 110, "top": 131, "width": 395, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "I Nyoman Adiasmara Giri *)# , Ketut Sugama **) , Alimuddin ***) , and Anang Hari Kristanto ****)", "type": "Text" }, { "left": 182, "top": 152, "width": 251, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "*) Research and Development Institute for Mariculture, Gondol", "type": "List item" }, { "left": 191, "top": 169, "width": 234, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "**) Center for Fisheries Research and Development, Jakarta", "type": "List item" }, { "left": 227, "top": 186, "width": 161, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "***) Bogor Agricultural University, Bogor", "type": "Text" }, { "left": 141, "top": 203, "width": 334, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "****) Institute for Freshwater Research and Development, Bogor (10pt Normal Italic)", "type": "List item" }, { "left": 101, "top": 240, "width": 89, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ABSTRACT (12pt Bold)", "type": "Section header" }, { "left": 101, "top": 277, "width": 414, "height": 90, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[Title: Please Type Title of Article in English in here and Bold formated] This is a new author guidelines and article template of Indonesian Aquaculture Journal since year 2016 publication. Article should be started by Title of Article followed by Authors Name and Affiliation Address and abstract. This abstract section should be typed in Italic font and font size of 12 pt and number of words of 250. Special for the abstract section, please use left margin of 4 cm, right margin of 3 cm, right margin of 3 cm and bottom margin of 3 cm. The single spacing should be used between lines in this article. The abstract should be typed as concise as possible and should be composed of: problem statement, method, scientific finding results, and short conclusion. The abstract should only be typed in one paragraph and one-column format.", "type": "Text" }, { "left": 101, "top": 375, "width": 326, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "KEYWORDS: Author guidelines; research journal; aquaculture; article template", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 409, "width": 70, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Introduction", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 427, "width": 227, "height": 112, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Indonesian Aquaculture Journal has a p-ISSN 0215- 0883; e-ISSN: 2502-6577 with Accreditation Number: 591/AU2/P2MI-LIPI/03/2015 (period April 2015-April 2018). First published in 2006, with the publication frequency of twice a year, in June and December. (http:/ /ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/iaj) is a peer- reviewed Journal Indonesian Aquaculture accept manu- scripts or articles in the field of aquaculture various academics and researchers nationally.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 547, "width": 227, "height": 174, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Scripts are entered in the Indonesian Aquaculture Journal writing guidelines will be checked. When it is appropriate will be reviewed by two people Evalua- tor based on the designation of the Chairman of the Editorial Board. Manuscript received will be exam- ined plagiasinya element using Google Scholar. This journal only accept articles that come from the re- sults of original research (top priority), and article reviews recent scientific nature (non-priority) (Bekker et al., 1999; Bezuidenhout et al., 2009). Decision ad- missibility of a scientific article in this journal the rights of the Chairman of the Editorial Board based on the recommendations of the evaluator (Bhaktavatsalam & Choudhury, 1995).", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 409, "width": 192, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Writing Title, Name and Address Writer", "type": "Section header" }, { "left": 316, "top": 427, "width": 227, "height": 163, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The article title, author name (without academic degrees), and the address written author affiliations centered on the first page under the title of the ar- ticle. The distance between the line between the title and the author's name is two spaces, while the dis- tance between the address of author affiliations and the abstract is one space. Keywords should be writ- ten below the text of the abstract for each language, arranged in alphabetical order and separated by a semi- colon with the number of words 3-5 words. For ar- ticles written in Indonesian, write the translation of the English title at the beginning of the abstract text in English (see example above).", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 597, "width": 227, "height": 124, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Responsible author or authors or Corresponding Author Correspondence should be marked with an asterisk followed by a comma \"*)\" as the example above. At the bottom of the left column of the first page / abstract should be written sign Writer Writer Responsibility or correspondence or Corresponding Author and well written email address (see example). Communication on the revision of the article and the final decision will only be communicated via email Author Contact.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 729, "width": 227, "height": 36, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "If the author of more than one, write down the names of the authors, separated by a comma (,). If the author's name consists of two words, said first", "type": "Text" }, { "left": 52, "top": 71, "width": 227, "height": 87, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "author (first name) should not be abbreviated. If the author's name consists of only one word, write the actual name in one word, however, in the online ver- sion (HTML) will be written in two words that con- tain the same name (repeatedly) for the purposes of indexing metadata (Camdali & Tunc, 2006; Fridman, 2008).", "type": "Text" }, { "left": 52, "top": 169, "width": 195, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. General Instructions Writing Manuscript", "type": "Section header" }, { "left": 52, "top": 187, "width": 227, "height": 49, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Manuscripts already satisfies the Indonesian Aquac- ulture Journal writing (in MS Word format, using the template of this article) must be submitted through one of the following ways:", "type": "Text" }, { "left": 52, "top": 244, "width": 227, "height": 36, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Delivery manuscript via E-mail to email Editorial Journal Indonesian Aquaculture ([email protected]).", "type": "Text" }, { "left": 52, "top": 287, "width": 227, "height": 61, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Shipping manuscripts to Online Submission Sys- tem in the E-Journal Portal Indonesian Aquaculture Journal (http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/ iaj) after registering as a writer and / or Reviewers on the \"Register\".", "type": "Text" }, { "left": 52, "top": 356, "width": 227, "height": 23, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Article Writing instructions and templates can be downloaded at the following address:", "type": "Text" }, { "left": 52, "top": 386, "width": 227, "height": 24, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Article Writing Templates and Guidelines in MS Word (.doc):", "type": "Text" }, { "left": 66, "top": 417, "width": 44, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Download", "type": "Text" }, { "left": 52, "top": 436, "width": 227, "height": 23, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Article Writing Templates and Guidelines in PDF (.pdf):", "type": "Text" }, { "left": 66, "top": 466, "width": 44, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Download", "type": "Section header" }, { "left": 52, "top": 485, "width": 227, "height": 74, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The intruction to submit a manuscript by online can be found on the Submit Online Instructions be- low. Manuscripts that are not according to the in- structions to writing of Indonesian Aquaculture Jour- nal will be returned to the author prior to continue the review process.", "type": "Text" }, { "left": 52, "top": 566, "width": 227, "height": 86, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Manuscripts written must contain components of scientific articles follows (subtitles in order), namely: (a) Article Title, (b) Name of the author (without a title), (c) Address Affiliates Writer, (d) Abstract and Keywords key, (e) Introduction, (f) Materials and Methods, (g) Results and discussion, (h) Conclusion, (i) Acknowledgements, and (j) References.", "type": "Text" }, { "left": 52, "top": 660, "width": 227, "height": 86, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Writing subtitles on the contents of the article (Introduction, Materials and Methods, Results and Discussion, Conclusions, Acknowledgements). Sub- titles are in bold with the Title Case and structured format left without a bottom line price. Sub-sub-head- ings in bold format Sentence case and compiled left flat.", "type": "Text" }, { "left": 296, "top": 71, "width": 227, "height": 263, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Manuscripts can be written in English, with the maximum number of pages to 15 pages, including figures and tables. Manuscript must be written ac- cording to the template of this article in the form of print-ready (Camera ready). Articles should be writ- ten in a text field size A4 (210 x 297 mm) and with a format of 4 cm left margin, right margin 3 cm, lower margin 3 cm, and the top margin of 3 cm. The manu- script must be written with the font Times New Ro- man 12 pt font size (unless the article title, author name and title abstract), within two spaces, and in the format of the column. Words or foreign terms are written in italics (Italic). Should avoid the use of foreign terms to articles in Indonesian language. New paragraph starting 1 cm from the left border, while the spacing between paragraphs given 2. All numbers written with arabic numerals, except at the begin- ning of the sentence. Writing unit using the Interna- tional System of Units (SI). Examples of unit symbols abbreviations: gram (g), liters (L), cubic meters (m 3 ) per cubic meter (m -3 ).", "type": "Text" }, { "left": 296, "top": 341, "width": 227, "height": 200, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tables and Figures placed in the group after the text of the referenced tables or figures. Each image must be given the title of the image (Figure Caption) on the bottom of the image and numbered in Arabic numerals followed by the title picture in Indonesian and English. Each table should be titled table (Table Caption) and numbered in Arabic numerals on the top of the table followed by the title of the table in Indo- nesian and English. The pictures should be printed clearly warranted (font size, resolution and size of the line to be sure printed clearly). Figures and tables and diagrams / schematics should be placed among the groups corresponding column of text, or if too much is placed in the middle of the page. Tables should not contain vertical lines, while the horizontal lines are allowed but only the essentials only.", "type": "Text" }, { "left": 296, "top": 553, "width": 208, "height": 23, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4. Special Instructions Content Writing Script Manuscript", "type": "Section header" }, { "left": 296, "top": 584, "width": 227, "height": 99, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "TITLE ARTICLE: Article Title should be written briefly and clearly, and must pinpointing issues to be raised, does not allow its diverse interpretations, written entirely in capital letters symmetrically. Title of the article should not contain abbreviations that are not commonly used. The main ideas put forward in advance a new article is followed by other explana- tion.", "type": "Text" }, { "left": 296, "top": 690, "width": 227, "height": 49, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "INTRODUCTION: Introduction must contain (in order) the general background, previous literature review (state of the art) as a basis for claiming a sci- entific novelty of the article, a statement of scien-", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 71, "width": 227, "height": 99, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "tific novelty, and the research problem or hypoth- esis. At the end of the preliminary assessment pur- poses should be written the article. In the scientific article format is not allowed their review of the lit- erature as well as in the research report, but ex- pressed in previous literature review (state of the art) to demonstrate the scientific novelty of the ar- ticle.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 178, "width": 227, "height": 111, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "MATERIALS AND METHODS: Materials and meth- ods contain the main ingredients used in the study and the methods used in solving the problems, in- cluding methods of analysis. The design and research methods must be clear so that it can be repeated by other researchers. When using the standard method must include the reference, and if the modification must be explained which parts are modified. Equip- ment that is written in this section only contains", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 71, "width": 227, "height": 36, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "major appliances equipped with the brand (eg: elec- tric Furnace (Carbolite)) and the degree of precision tools used.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 114, "width": 227, "height": 112, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "RESULTS AND DISCUSSION: The results presented clearly and concisely, can be presented in the form of tables and figures, but not duplication. Narrative should explain tables and images. Tables and figures must be referred to in the text. This discussion con- tains scientific explanation supported by reference. Results and discussion should be able to answer the research hypothesis. Statistical analysis of the results and discussion should include the level of confidence.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 233, "width": 227, "height": 62, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "CONCLUSION: The conclusion describes the re- sponse of hypotheses and / or research purposes. Conclusions not contain looping of results and dis- cussion, but rather to a summary of the research results.", "type": "Text" }, { "left": 139, "top": 683, "width": 331, "height": 87, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Figure 1. Growth performances based on body weight during 25 days of larval rearing phase, 30 days of nursery phase and 60 days of grow-out phase (based on samplings of 2% populations) of the third generation (  ) and control population (  ) of the African catfish (Clarias gariepinus) genetic improvement program held at Research Institute for Fish Breeding, Sukamandi. Vertical lines represent its each standard deviation", "type": "Text" }, { "left": 145, "top": 486, "width": 322, "height": 186, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "0 50 100 150 200 250 300 0 25 55 75 95 115 B o d y W ei g h t (g ) Age (days)", "type": "Picture" }, { "left": 131, "top": 319, "width": 355, "height": 37, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Table 1. Response to selection and final mean body weight of the third genera- tion compared to the control population of the African catfish Clarias gariepinus at the end of larval rearing, nursery and grow-out phases", "type": "Text" }, { "left": 134, "top": 368, "width": 351, "height": 75, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Third generation Control Gram (g) Percentage (%) Larval rearing 25 0.19 ± 0.10 0.19 ± 0.07 - - Nursery 30 6.12 ± 2.93 5.80 ± 3.50 - - Grow-out 60 198.67 ± 82.82 165.22 ± 71.09 33.45 20.24 Phases Final mean body weight (g) Response to selection Periods (days)", "type": "Table" }, { "left": 52, "top": 71, "width": 227, "height": 49, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ACKNOWLEDGEMENTS: thanks mainly devoted to research funders. Acknowledgements can also be delivered to the parties that support the implemen- tation of the research and writing of the manuscript.", "type": "Text" }, { "left": 52, "top": 127, "width": 227, "height": 124, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "REFERENCES: All references are referred to in the text of the article must be included on the List of References. References should contain reference li- braries derived from primary sources (scientific jour- nals and amounted to a minimum of 50% of the total listed below) issued 10 (ten) years. A minimum refer- ence list contains 11 (eleven) reference. Writing in the referral system in the article text and writing a reference list using a reference management applica- tion program APA.", "type": "Text" }, { "left": 52, "top": 263, "width": 115, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5. Free Writing Equations", "type": "Section header" }, { "left": 52, "top": 281, "width": 227, "height": 62, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Each equation is written centered and numbered columns are written in parentheses and placed at the end of the right margin. Equations should be written using Equation Editor in MS Word or Open Office (Primack, 1983).", "type": "Text" }, { "left": 52, "top": 405, "width": 227, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "6. Free Writing Citations / References In Text", "type": "List item" }, { "left": 66, "top": 417, "width": 34, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Articles", "type": "Section header" }, { "left": 52, "top": 438, "width": 227, "height": 112, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Each fetch data or quoted from other references, the author must write the reference source. Refer- ences or citations written in the description / text by the author's name and the year (Irwan & Salim, 1998). If the author of more than two, then just write the name of the first author followed by \"et al. \"(Bezuidenhout et al., 2009; Roeva, 2012). All refer- enced in the text must be listed in the References section.", "type": "Text" }, { "left": 52, "top": 564, "width": 119, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "7. Writing Reference Cited", "type": "Section header" }, { "left": 52, "top": 583, "width": 227, "height": 36, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The format of writing a list of references follow- ing the format 6th Edition APA (American Psycho- logical Association). Download", "type": "Text" }, { "left": 66, "top": 626, "width": 208, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "A reference in the form of magazines / journals:", "type": "Text" }, { "left": 52, "top": 645, "width": 227, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ariyanto, D., Hayuningtyas, E.P., & Syahputra, K.", "type": "Text" }, { "left": 68, "top": 658, "width": 211, "height": 61, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "(2009). The relationship between the presence of genes Major Histocompability Complex Class II (MHC-II) disease resistance and growth in the population of carp strains rajadanu. Indonesian Aquaculture Journal, 10 (4), 461-469.", "type": "List item" }, { "left": 66, "top": 722, "width": 142, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "A reference in the form of titles:", "type": "Text" }, { "left": 296, "top": 71, "width": 227, "height": 24, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Fridman, A. (2008). Plasma Chemistry (p. 978). Cambridge: Cambridge University Press.", "type": "Text" }, { "left": 296, "top": 105, "width": 226, "height": 23, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "In the form of reference Proceedings of the Seminar:", "type": "Text" }, { "left": 296, "top": 139, "width": 227, "height": 62, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Roeva, O. (2012). Real-World Applications of Genetic Algorithm. In International Conference on Chemi- cal and Materials Engineering (pp. 25-30). Semarang, Indonesia: Department of Chemical En- gineering, Diponegoro University.", "type": "List item" }, { "left": 296, "top": 211, "width": 227, "height": 23, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "A reference in the form of a dissertation / thesis / theses:", "type": "Text" }, { "left": 296, "top": 245, "width": 227, "height": 62, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Istadi, I. (2006). Development of A Hybrid Artificial Neural Networks - Genetic Algorithm for Model- ling and Optimization of Dielectric-Barrier Dis- charge Plasma Reactor. PhD Thesis. Universiti Teknologi Malaysia.", "type": "List item" }, { "left": 310, "top": 317, "width": 148, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "A reference in the form of patent:", "type": "Text" }, { "left": 296, "top": 339, "width": 227, "height": 23, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Primack, H.S. (1983). Method of Stabilizing polyva- lent Metal Solutions. US Patent No. 4,373,104.", "type": "List item" }, { "left": 310, "top": 372, "width": 155, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Handbook of reference in the form:", "type": "Text" }, { "left": 296, "top": 394, "width": 227, "height": 49, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hovmand, S. (1995). Fluidized Bed Drying. In Mujumdar, USA (Ed.) Handbook of Industrial Drying (pp.195-248). 2nd Ed. New York: Marcel Dekker.", "type": "List item" }, { "left": 296, "top": 457, "width": 194, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "8. Instructions Submit Manuscripts Online", "type": "Section header" }, { "left": 296, "top": 478, "width": 227, "height": 24, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Manuscripts should be submitted through one of the following ways (the second way is preferred):", "type": "Text" }, { "left": 296, "top": 512, "width": 227, "height": 49, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Shipping manuscript preferably with Online Sub- mission System in the E-Journal Portal Indonesian Aquaculture Journal (http://ejournal- balitbang.kkp.go.id/index.php/iaj)", "type": "Text" }, { "left": 296, "top": 568, "width": 227, "height": 49, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The first author listed as author and / or Review- ers (checking role as Author and / or REVIEWER) on the \"Register\" or address: http://ejournal- balitbang.kkp.go.id/index.php/iaj/user/register", "type": "Text" }, { "left": 296, "top": 624, "width": 227, "height": 62, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "After Writer login as Author, click on \"New Sub- mission\". Stages submit article consists of five stages, namely: (1). Start, (2). Upload Submission, (3). Enter Metadata, (4). Upload Supplementary Files, (5). con- firmation", "type": "Text" }, { "left": 296, "top": 693, "width": 227, "height": 23, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Under Start, select the Journal Section (Full Ar- ticle), check all of the checklist.", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 359, "width": 201, "height": 29, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "100 x control of mortality Fish % vaccinated of mortality fish % 1 RPS        ", "type": "Picture" }, { "left": 72, "top": 71, "width": 227, "height": 24, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "In the Upload Submission, please upload a manu- script file in MS Word articles in this section.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 102, "width": 227, "height": 36, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "In the Enter Metadata, enter data all Writers and their affiliates, followed by the title and abstract, and indexing keywords.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 145, "width": 227, "height": 37, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Upload Supplementary Files in part, is allowed to upload files supporting data or affidavit or other docu- ments.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 189, "width": 227, "height": 23, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "On the Confirmation, please click \"Finish Submis- sion\" if all the information is correct.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 220, "width": 227, "height": 61, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "If the author difficulties in the process of submis- sion via online system, manuscripts can also be sent via E-mail to email Editorial Journal Indonesian Aquac- ulture ([email protected]), however this method is not recommended.", "type": "Text" }, { "left": 86, "top": 288, "width": 184, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Statement letter can be downloaded here.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 311, "width": 63, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "9. Conclusion", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 329, "width": 227, "height": 61, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Every article that is sent to the Indonesian Aquac- ulture Journal editorial office must follow the instruc- tions of this writing. If the article is not in accor- dance with these guidelines, the writing will be re- stored before explored further.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 402, "width": 106, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "10. Acknowledgements", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 420, "width": 227, "height": 36, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Thanks delivered to the Center for Fisheries Re- search and Development, which has funded the sustainability of this journal.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 468, "width": 66, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "11. References", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 487, "width": 227, "height": 36, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Bekker, J.G., Craig, I.K., and Pistorius, P.C. (1999). Modeling and Simulation of Arc Furnace Process. ISIJ International, 39 (1), 23-32.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 526, "width": 227, "height": 36, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Bezuidenhout, J.J., Eksteen, J.J., & Bradshaw, S.M. (2009). Computational fluid dynamic modeling of an electric furnace is used in the smelting of con-", "type": "List item" }, { "left": 332, "top": 71, "width": 211, "height": 24, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "centrates containing PGM. Minerals Engineering, 22 (11), 995-1006.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 98, "width": 227, "height": 36, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Bhaktavatsalam, A.K. & Choudhury, R. (1995). Spe- cific Energy Consumption in the Steel Industry. Energy, 20 (12), 1247-1250.", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 137, "width": 227, "height": 49, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Camdali, U. & Tunc, M. (2006). Steady State Heat Trans- fer of Ladle Furnace Steel During Production Pro- cess. Journal of Iron and Steel Research, Interna- tional, 13 (3), 18-20.", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 189, "width": 227, "height": 24, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Fridman, A. (2008). Plasma Chemistry (p. 978). Cam- bridge: Cambridge University Press.", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 216, "width": 227, "height": 100, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hovmand, S. (1995). Fluidized Bed Drying. In Mujumdar, USA (Ed.) Handbook of Industrial Dry- ing (p. 195-248). 2nd Ed. New York. Marcel Dekker. Istadi, I. (2006). Development of A Hybrid Artificial Neural Networks - Genetic Algorithm for Model- ling and Optimization of Dielectric-Barrier Dis- charge Plasma Reactor. PhD Thesis. Universiti Teknologi Malaysia.", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 319, "width": 227, "height": 24, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Primack, H.S. (1983). Method of Stabilizing polyva- lent Metal Solutions. US Patent No. 4,373,104.", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 346, "width": 227, "height": 61, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Roeva, O. (2012). Real-World Applications of Genetic Algorithm. In International Conference on Chemi- cal and Materials Engineering (p. 2530). Semarang, Indonesia: Department of Chemical Engineering, Diponegoro University.", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 411, "width": 227, "height": 61, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Wang, Z., Wang, N.H., & Li, T. (2011). Computational analysis of a twin-electrode DC submerged arc furnace for the production of crystal MgO. Jour- nal of Materials Processing Technology, 211 (3), 388-395.", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 479, "width": 120, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "12. Article Processing Fees", "type": "Section header" }, { "left": 316, "top": 497, "width": 227, "height": 61, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Every article that is sent to the Indonesian Aquac- ulture Journal editorial office is free of charge (free - no page charge) processing fee included free articles. Costs borne by the publication of this journal publishers.", "type": "Text" } ]
23c7b17e-1293-efd9-9ce8-ddfcd9377237
https://attractivejournal.com/index.php/aj/article/download/432/296
[ { "left": 195, "top": 767, "width": 208, "height": 40, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Attractive : Innovative Education Journal Vol. 4, No. 2, July 2022 ISSN : 2685-6085", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 113, "width": 428, "height": 28, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Manajemen Pembelajaran Daring di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) untuk Meningkatkan Mutu Layanan Pendidikan di Kota Bandung", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 157, "width": 251, "height": 26, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Harti Purwanti 1 , Cahya Syaodih 2 , Kakay Karyana 3 1,2,3 Universitas Islam Nusantara Bandung , Indonesia", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 197, "width": 225, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Corresponding Author : [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 353, "width": 76, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ARTICLE INFO", "type": "Section header" }, { "left": 97, "top": 365, "width": 64, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Article history:", "type": "Text" }, { "left": 100, "top": 378, "width": 58, "height": 36, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Received July 07, 2022 Revised", "type": "Table" }, { "left": 100, "top": 415, "width": 58, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "July 18, 2022", "type": "Text" }, { "left": 98, "top": 427, "width": 61, "height": 25, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Accepted July 24, 2022", "type": "Table" }, { "left": 312, "top": 210, "width": 59, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ABSTRACT", "type": "Section header" }, { "left": 176, "top": 224, "width": 332, "height": 86, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The change in the learning order from face-to-face to online learning at all levels of education caused by the spread of the Covid-19 virus. The implementation of online learning requires adjustments on the part of teachers, students, and parents. The article was to analyze online learning management at the Community Learning Activity Center (PKBM) to improve the quality of educational services in the city of Bandung. Meanwhile, the specific objectives of this research are to know: (1) Online", "type": "Table" }, { "left": 176, "top": 311, "width": 332, "height": 248, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Learning Planning; (2) Organizing Online Learning; (3) Implementation of Online Learning; (4) Evaluation of Online Learning; (5) Barriers and solutions in the Implementation of Online Learning. Qualitative research approach with descriptive analysis method. The research technique is interview, observation, and document study. The results of the study showed that (1) online learning planning was prepared based on an emergency curriculum adapted to the condition of students who were not yet optimal; (2) Organizing online learning seeks to optimize the role and function of human resources (PKBM) both as leaders, implementers, educators, and external parties, namely students; (3) the implementation of online learning is in accordance with the plan, but the implementation of the learning is still not effective both in delivering material and working on exercises and assignments; (4) The evaluation carried out is not objective in nature and has not been able to reach understanding in the cognitive, affective, and psychomotor domains; (5) Obstacles faced in online learning include human resources for teachers, students and parents, availability of facilities and infrastructure, and cost issues for students who cannot afford, (6) The solutions taken have been able to minimize the obstacles faced but are then faced again on the problems that arise next so that the solutions are not optimal to solve the problems.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 571, "width": 427, "height": 104, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Keywords : Management Online Learning, Learning at PKBM, Quality of Education Services How to cite Purwanti, H.,(2022). Manajemen Pembelajaran Daring di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) untuk Meningkatkan Mutu Layanan Pendidikan di Kota Bandung. Attractive : Innovative Education Journal, 4(2) .28-43. Journal Homepage https://www.attractivejournal.com/index.php/aj/ This is an open access article under the CC BY SA license https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/ Published by CV. Creative Tugu Pena", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 689, "width": 94, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 99, "top": 703, "width": 414, "height": 41, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pembangunan merupakan proses pembahasan system infrastruktur, kelembagaan, dan budaya. Dalam rangka teknologi merupakan kehidupan yang lebih baik yang sedang kita laksanakan merupakan tujuan bangsa dan negara yang", "type": "Text" }, { "left": 194, "top": 39, "width": 265, "height": 17, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Attractive : Innovative Education Journal", "type": "Section header" }, { "left": 275, "top": 56, "width": 102, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Vol. 4 No. 2, July 2022", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 35, "width": 427, "height": 24, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Manajemen Pembelajaran Daring di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) untuk Meningkatkan Mutu Layanan Pendidikan di Kota Bandung", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 774, "width": 35, "height": 20, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "191", "type": "Page footer" }, { "left": 99, "top": 86, "width": 414, "height": 26, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "wajib dilaksanakan dan dicapai dalam menciptakan bangsa dan negara yang sejahtera, baik lahir maupun batin.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 113, "width": 415, "height": 122, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tujuan negara yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang 1945 alinea ke-4 merupakan perwujudan dari segenap potensi sumber yang ada di Indonesia. Bunyi pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke-4 merupakan tujuan negara sebagai berikut : Pemerintah Negara Republik Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia : Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Republik Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 236, "width": 414, "height": 136, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan landasan utama terciptanya kesejahteraan sosial bagi masyarakat Indonesia, karena itu tanpa kecuali semua komponen bangsa wajib mensukseskan program dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, melalui program Pendidikan yang berkelanjutan. Peraturan hukum dan Undang-Undangan tentang pelaksnaan program Pendidikan sudah dibuat sejak Indonesia merdeka dan sampai saat ini peraturan hukum dan Undang- Undangtersebut hanya tinggal pelaksanaannya. Kondisi program Pendidikan yang dilaksanakansaat ini masih sangat jauh untuk terciptanya negara yang berkualitas dengan tingginya Pendidikan yang dimiliki masyarakat. Program Pendidikan dapat melaksanakan melalui Pendidikan informal, non formal, dan formal.", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 373, "width": 415, "height": 81, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pembahasan dalam tesis ini adalah meneliti dan mengembangkan program Pendidikan melalui program pusat kegiatan belajar masyarakat, yang intinya membantu masyarakat dalam meningkatkan aktifitas kreatifitas serta menguasai dan memilikinya hard skill dan soft skill , bagi anak/remaja putus sekolah. Masih banyak angka putus sekolah, khususnya di Kota Bandung. Berdasarkan data yang diperoleh dari badan pusat statistik Kota Bandung.", "type": "Text" }, { "left": 273, "top": 469, "width": 38, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tabel 1", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 483, "width": 396, "height": 219, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kelamin dan Ijazah/STTB Tertinggi yang Dimiliki di Kota Bandung Tahun 2018 Ijazah Tertinggi Yang Ditamatkan Jenis Kelamin Jumlah Laki-laki Perempuan (1) (2) (3) (4) Tidak mempunyai ijazah 7,30 7,34 7,32 SD/MI 19,59 21,74 20,66 SMP/MTs 20,25 22,89 21,56 SMA/SMK 36,80 34,35 35,59 Diploma I dan Diploma II 0,94 1,37 1,16 Akademi/ Diploma III 4,20 2,65 3,43 Diploma IV/S1/S2/S3 10,93 9,65 10,29", "type": "Table" }, { "left": 99, "top": 719, "width": 414, "height": 27, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan table di atas, maka masih banyak warga yang tidak memiliki ijazah, sebanyak 7,32% dari 2 490 622 penduduk kota bandung, atau sekitar 182.313", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 35, "width": 427, "height": 24, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Manajemen Pembelajaran Daring di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) untuk Meningkatkan Mutu Layanan Pendidikan di Kota Bandung", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 774, "width": 35, "height": 20, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "192", "type": "Page footer" }, { "left": 99, "top": 86, "width": 414, "height": 40, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "jiwa tidak memiliki ijazah SD, dan ratusan ribu lainnya hanya lulus SD, SMP. Masih minimnya angka pendidikan, dan kurangnya minat warga untuk menempuh jalur pendidikan non formal.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 127, "width": 414, "height": 40, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sebenarnya tingginya angka putus sekolah merupakan input yang bagus untuk pendidikan kesetaraan, tapi hal ini bergantung dari bagaimana pengelolaan di PKBM khususnya yang menyelenggarakan kegiatan pendidikan kesetaraan.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 168, "width": 414, "height": 67, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pendidikan kesetaraan, sering kali dianggap hanya sebagai alternative terakhir dalam menuntaskan pendidikan, atau secara kasarnya orang masih beranggapan dalam pendidikan kesetaraan hanya mengejar asal dapat ijazah saja. Namun pendidikan kesetaraan saat ini berbeda dengan anggapan masyarakat pada umumnya.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 236, "width": 414, "height": 54, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pengelolaan di PKBM di Kota Bandung terlihat masih kurang professional, meskipun tahun ini diadakan akreditasi untuk semua lembaga, tapi kenyataannya belum ada di PKBM di Kota Bandung yang mendapatkan nilai Akreditasi A, walaupun ada beberapa yang mendapatkan nilai B.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 291, "width": 414, "height": 136, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kurikulum sebagai jantungnya pembelajaran, kurikulum yang telah disamakan dengan jenjang pendidikan formal. Sebagai dasarnya adalah Permendikbud No. 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah yang digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan. Permendikbud No. 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah yang memuat tentang Tingkat Kompetensi dan Kompetensi Inti sesuai dengan jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Kompetensi Inti meliputi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan ketrampilan.", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 427, "width": 414, "height": 95, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ruang lingkup materi yang spesifik untuk setiap mata pelajaran dirumuskan berdasarkan Tingkat Kompetensi dan Kompetensi Inti untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah yang merupakan kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan satuan pendidikan dasar menengah untuk mencapai kompetensi lulusan.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 523, "width": 415, "height": 68, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan yang merupakan kriteria mengenai lingkup, tujuan, manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik yang digunakan sebagai dasar dalam penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 592, "width": 414, "height": 163, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan peraturan menteri tersebut, maka jelaslah pembelajaran pendidikan kesetaraan sama dengan pendidikan formal. Tinggal bagaimana pengelolaan lembaga dan pembelajarannya. PKBM merupakan Lembaga Pendidikan Nonformal yang menyelenggarakan program layanan Pendidikan Kesetaraan Paket A setara SD, Paket B setara SMP, dan Paket C setara SMA. PKBM memberikan solusi bagi warga yang tidak atau belum menyelesaikan pendidikan pada jenjang tersebut warga yang putus sekolah bisa meneruskan pendidikan di PKBM tanpa dibatasi usia dan jenis pekerjaan. Maka banyak warga belajar yang usianya diatas usia sekolah dan memiliki berbagai macam latar belakang pekerjaan. Proses pembelajaran yang dilakukan di PKBM biasanya berlangsung diakhir pekan tergantung lembaga penyelenggaranya, adapula lembaga yang menyelenggarakan kegiatan pembelajaran di hari kerja, hal itu menyebabkan", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 35, "width": 427, "height": 24, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Manajemen Pembelajaran Daring di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) untuk Meningkatkan Mutu Layanan Pendidikan di Kota Bandung", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 774, "width": 35, "height": 20, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "193", "type": "Page footer" }, { "left": 99, "top": 86, "width": 414, "height": 40, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "banyak warga belajar yang tidak bisa mengikuti pembelajaran dikarenakan mereka harus bekerja. Hal tersebut berdampak pada rendahnya tingkat kehadiran dan nilai yang rendah.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 127, "width": 414, "height": 136, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada era digital saat ini, kemudahan komunikasi bisa menjadi dampak positif dalam pengelolaan lembaga dan juga dalam pembelajaran. Pembelajaran bisa menggunakan aplikasi berbasis online yang memudahkan pembelajaran dapat berlangsung dimana saja dengan jarak jauh sekalipun.Permasalahan ini perlu dilakukan penelitian lebih lanjut supaya dapat diketemukan data yang valid dan sekaligus dapat ditentukan alternatif pemecahannya, agar meningkatkan pengelolaan lembaga. Sehubungan dengan hal tersebut peneliti dapat menentukan judul penelitian tentang “Manajemen Pembelajaran Daring di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Untuk Meningkatkan Mutu Layanan Pendidikan di Kota Bandung”.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 277, "width": 53, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "METODE", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 290, "width": 428, "height": 82, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sugiyono (2015) menyatakan bahwa metodepenelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalahe ksperimen) dimana peneliti adalah sebagaii nstrumen kunci, teknikpengumpulan data dilakukansecaratriangulasi (gabungan), analisis data bersifatinduktif,dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 372, "width": 428, "height": 109, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus. Metode penelitian merupakan sebuah proses yang terorganisir dan bertahap untuk memperoleh data-data yang diperlukan peneliti menggunakan metode yang sesuai denganmasalah yang akanditeliti yang dianggapmampumengungkapkan data-data yang mendukung dalam penelitian ini. Melalui penggunaan metode studi kasus ini, diharapkan penelitianm emperoleh gambaran yang jelas mengenai manajemen pembelajaran daring di PKBM untuk meningkatkan mutu layanan pendidikan di Kota Bandung.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 495, "width": 153, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 509, "width": 428, "height": 54, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Manajemen yang dilaksanakan oleh pusat kegiatan belajar masyarakat PKBM Pelita Pratama dan PKBM Bina Mandiri Canter Pratama ini, memberikan konstribusi yang sangat tinggi terhadap program anak/remaja putus sekolah sehingga dapat menyelesaikan pendidikannya baik tingkat PKBM, SD, SMP, maupun SLTA.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 563, "width": 413, "height": 26, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Perencanaan Pembelajaran Dalam Jaringan (Daring) di Pusat Program Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Kota Bandung", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 590, "width": 400, "height": 81, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kondisi saat sekarang dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sangat terpengaruh oleh adanya wabah covid-19 sehingga berdampak terhadap semua asfek kehidupan yang ada dimasyarakat. Program pendidikan yang dilaksanakan baik secara formal maupun informal juga sama terdapmpak oleh wabah covid-19 , khususnya dalam program pendidikan nonformal yang dilaksanakan oleh masyarakat.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 672, "width": 400, "height": 81, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Program kerja pusat kegiatan belajar masyarakat dilaksanakan sangat terpengaruh oleh kondisi wabah covid-19 sehingga semua aktifitas proses belajar mengajar tidak dapat dilaksanakan secara optimal mengingat adanya rasa ketakutan baik dari siswa maupun pendidik, tertular oleh wabah covid-19 tersebut. Program kerja Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) walaupun kondisi covid-19 tetap harus dilaksanakan walaupun berbagai keterbatasan baik", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 35, "width": 427, "height": 24, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Manajemen Pembelajaran Daring di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) untuk Meningkatkan Mutu Layanan Pendidikan di Kota Bandung", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 774, "width": 35, "height": 20, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "194", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 86, "width": 400, "height": 108, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "waktu maupun sarana prasana sebagai proses belajar mengajar. Kegiatan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dapat dilaksanakan melalui proses belajar mengajar dalam jaringan hal ini akan mempermudah penyampaian informasi pada siswa. Untuk menerima informasi yang berhubungan dengan proses belajar mengajar, pengelola Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat dalam menjalankan program kerjanya membuat suatu perencanaan dalam proses belajar mengajar walaupun kondisi yang belum normal dalam kehidupan bermasyarakat.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 195, "width": 401, "height": 177, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Perencanaan dalam jaringan pihak pengelola membuat suatu program yang dapat memberikan kemudahan-kemudahan baik untuk pihak Puast Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Pendidik maupun siswa pengelola menyediakan sarana dan prasarana dalam jaringan untuk menyampaikan materi-materi kepada siswa. Kondisi saat ini dengan terjadinya wabah covid-19 merupakan wabah pertama kali terjadi di Neraga Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) khususnya dalam lingkungan Kota Bandung juga dalam lingkungan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang lainnya. Pengelola sekuat tenaga melakukan program kerjanya dengan optimalkan peran dan fungsi seluruh komponen yang ada dalam lingkungan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Proses dalam perencanaan jaringan pihak pengelola menyediakan komponen yang diperlukan dalam proses kegiatan belajar mengajar dalam jaringan (Daring).", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 373, "width": 400, "height": 163, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Proses pendidikan kesetaraan dalam program Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dikembangkan memberikan kemudahan-kemudahan dalam masyarakat yang membutuhkan pengetahuan mencipatakan pemahaman yang sesuai program. Aktifitas dalam belajar mengajar dalam jaringan sarana dan prasarana sehingga baik pendidik maupun siswa dapat mempermudah proses komunikasi yang timbal balik antara pendidik dan siswa. Komponen yang diperlukan dalam jaringan untuk mempermudah proses belajar mengajar dalam jaringan antara siswa dan pendidik masih belum lancar dalam pelaksanaannya mengingat untuk pertama kalinya kegiatan dalam jaringan ini dilaksanakan di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat baik di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Pelita Pratama maupun Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Bina Mandiri Center.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 537, "width": 400, "height": 136, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Komponen utama dalam jaringan di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat diantaranya laptop, komputer, handphone , yang dapat digunakan sebagai sarana penghubung anatar pendidik dan siswa. Awal kegiatan belajar mengajar dikedua Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) tersebut dalam jaringan masih belum optimal mengingat baik pendidik maupun siswa masih belum memahami secara utuh dalam penguasaan penggunaan alat komunikasi tersebut. Kerja keras yang dilaksanakan pengelola Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar sehingga proses belajar mengajar dalam jaringan (Daring) dapat dilaksanakan sesuai dalam perencaan program kerja Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 673, "width": 414, "height": 81, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Pengorganisasian Pembelajaran Dalam Jaringan (Daring) di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di Kota Bandung Komponen dalam terciptanya tujuan kegiatan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) adalah mengoptimalkan pengorganisasian semua komponen baik yang dimiliki semua komponen oleh semua Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Fungsi utama yang dapat diperankan dalam", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 35, "width": 427, "height": 24, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Manajemen Pembelajaran Daring di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) untuk Meningkatkan Mutu Layanan Pendidikan di Kota Bandung", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 774, "width": 35, "height": 20, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "195", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 86, "width": 400, "height": 149, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "terciptanya proses belajar mengajar di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) adalah optimalisasi peran dan fungsi sumber daya manusia, baik sebagai pimpinan, pelaksanaan, tenaga pendidik, maupun pihak luar yaitu siswa. Optimalisasi peran sumber daya manusia ini adalah memberdayakan para pendidik untuk berekreasi dalam menjalankan tugas dan kewajibannya yang diberikan oleh pihak Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Pengorganisasian dalam komponen Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) adalah terciptanya sinkronisasi semua pihak baik pihak pengelola dan siwa maupun masyarakat. Terciptanya proses belajar mengajar dalam jaringan (Daring) yang melibatkan pengelola pendidik dan siswa serta masyarakat mempermudah terciptanya tujuan belajar dalam jaringan", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 236, "width": 400, "height": 300, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Proses pemberdayaan setelah sumber daya manusia adalah komponen berupa anggaran mengingat anggaran tersebut sangat berpengaruh dalam memperlancar dan proses belajar mengajar di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Anggaran dalam Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) tersebut berdampak pada terciptanya kerjasama yang baik antar semua komponen yang ada dalam Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Pengelola dalam urusan anggaran harus akuntabel dan trasparan dalam pengelolaannya sehingga terciptanya efektifitas dan efesiensi anggaran yang dikelolanya. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang mengelola anggaran dapat dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dalam program kerja. Fungsi anggaran sangat menentukan terhadap keberhasilan program kerja, mengingat berjalan atau tidaknya roda organisasi ini dalam Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) sangat ditentukan oleh optimalisasi yang tersedia sesuai dengan program kerjanya. Anggaran sangat rentan terjadinya penyalahgunaan yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, karna itu pengelola anggaran wajib dilaksanakan oleh orang yang berkopenten dalam bidangnya. Komponen lain yang tidak kalah penting adalah peralatan atau mesin serta kurikulum. Kurikulum dalam Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat sebagai alat utama dalam terciptanya dalam proses belajar mengajar sehingga Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) tidak keluar arah atau menyalahi prosedur yang telah ditentukan baik oleh pemerintah maupun pelaksana Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dalam menjalankan roda organisasinya.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 537, "width": 400, "height": 109, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kurikulum yang dilaksanakan di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) wajib disesuaikan dengan situasi dan kondisi saat ini terutama dengan tingginya arus informasi teknologi dalam kehidupan seluruh lapisan masyarakat Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) wajib membuka wawasan bagi siswa untuk dapat menguasai arus teknologi informasi yang berkembang saat ini sehingga, siswa setelah selesai mengikuti di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) sedikit banyak dapat memiliki dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 646, "width": 413, "height": 26, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. Pelaksanaan Pembelajaran Dalam Jaringan (Daring) di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di Kota Bandung", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 673, "width": 400, "height": 81, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berhasil atau tidaknya pogram kerja Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)sangat tergantung kepada aktifitas dan kreatifitas baik pendidik maupun siswa pembelajaran. Proses pembelajaran dalam jaringan (Daring) di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) masih belum optimal dalam pencapaian akhir dari proses mengingat untuk pertama kalinya pembelajaran dalam jaringan (Daring) dilaksanakan di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), selain itu", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 35, "width": 427, "height": 24, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Manajemen Pembelajaran Daring di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) untuk Meningkatkan Mutu Layanan Pendidikan di Kota Bandung", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 774, "width": 35, "height": 20, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "196", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 86, "width": 400, "height": 54, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "pula keterbatasan komponen yang dimiliki oleh Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) tersebut. Hasil dari kegiatan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) secara keseluruhan dapat dilaksanakan sesuai dengan perencanaan dalam program kerjanya.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 140, "width": 400, "height": 95, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penilaian dalam pelaksanaan program belajar dalam jaringan (Daring) belum secara optimal semua materi yang disampaikan dapat diterima secara baik dan utuh, mengapa demikian karena tidak semua siswa memiliki kemampuan dalam mengoperasikan alat dalam proses belajar mengajar. Optimalisasi dalam proses belajar mengajar di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) secara keseluruhan berjalan dengan baik walaupun hasil akhir masih belum optimal.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 236, "width": 413, "height": 26, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4. Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran Dalam Jaringan (Daring) di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di Kota Bandung", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 263, "width": 400, "height": 108, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Evaluasi pada pembelajaran daring baik dengan tes tulis, lisan, atau portofolio sudah dapat dilaksanakan, namun belum mampu menjangkau seluruh aspek. Penilaian baik dalam ranah kognitif, afektif, maupun psikomotor secara kualitas. Hasil evaluasi pada ranah kognitif hanya berupa nilai pengetahuan saja, sementara nilai pemahaman siswa belum dapat terukur dengan baik. Begitu pula dengan ranah afektif, guru tidak dapat menilai secara kontinu dan berkelanjutan perubahan sikap warga belajar karena terbatasnya penilaian guru pada aspek ini.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 372, "width": 400, "height": 81, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Begitu pula dengan ranah psikomotor pun belum dapat di nilai mutu hasil belajarnya karena siswa cenderung lebih banyak mengerjakan tugas yang berhubungan dengan gatget. Keseluruhan pelaksanaan evaluasi pun dinilai kurang objektif karena tidak terpantau langsung oleh guru dan tidak dapat dimanfaatkan untuk perbaikan program selanjutnya karena evaluasi ini dilakukan jauh dari pantauan guru sehingga kurang objektifitasnya.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 454, "width": 413, "height": 26, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5. Hambatan Pelaksanaan Pembelajaran Dalam Jaringan (Daring) di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di Kota Bandung", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 481, "width": 402, "height": 108, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Proses kegiatan belajar mengajar di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Pelita Pratama dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Bina Mandiri Center memiliki hambatan dalam proses belajar mengajarnya. Belajar dalam jaringan (Daring) adalah kegiatan pertama dilaksanakan di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) mengingat terjadinya wabah covid-19, Wabah covid-19 tidak menjadi halangan dalam proses belajar mengajar di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Kegiatan belajar dalam jaringan (Daring) memiliki hambatan diantaranya sarana dan prasrana yang belum memadai.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 590, "width": 400, "height": 109, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Terbatasnya kemampuan Sumber Daya Manusia (PKBMM) dalam mengoprasionalkan informasi teknologi yang digunakan dalam proses belajar mengajar dalam jaringan. komponen atau alat dalam sistem belajar kendala lain adalah sering terganggunya jaringan internet yang ada dilokasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Masyarakat atau siswa belum semuanya memahami/menguasi alat utama komunikasi yang digunakan dalam jaringan. Banyak orangtua atau siswa yang memerlukan ketidak lancaran jaringan internet, sehingga menjadi kendala utama belajar mengajar.", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 699, "width": 414, "height": 54, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "6. Solusi dalam Mengatasi Hambatan Pelaksanaan Pembelajaran Dalam Jaringan (Daring) di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di Kota Bandung Langkah utama dalam solusi kelancaran dalam pembelajaran daring (Daring) adalah pengelola, pendidik, dan siswa wajib memahami dan menguasai", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 35, "width": 427, "height": 24, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Manajemen Pembelajaran Daring di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) untuk Meningkatkan Mutu Layanan Pendidikan di Kota Bandung", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 774, "width": 35, "height": 20, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "197", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 86, "width": 400, "height": 95, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "semua komponen alat dalam jaringan (Daring) belajar mengajar di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Pengelola Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) wajib menyediakan komponen alat utama proses belajar mengajar bagi guru dan siswa sehingga mereka tidak terbebani dengan adanya kegiatan belajar mengajar. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai dalam pelaksanaan proses belajar mengajar melalui dalam jaringan baik secara kuantitas maupun kualitas.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 195, "width": 80, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "KESIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 99, "top": 208, "width": 104, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Simpulan Umum", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 221, "width": 401, "height": 205, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Manajemen pembelajaran daring pada era Covid-19 belum efektif dalam meningkatkan mutu layanan pendidikan. Walaupun pembelajaran sudah dibuat sesuai kurikulum darurat, akan tetapi dalam pelaksanaannya tetap masih terkendala masalah sarana dan prasarana, seperti alat pembelajaran siswa yang kurang memadai dan ketidakstabilan jaringan. Begitu pula dengan evaluasi yang dilakukan hanya mampu mengukur ranah kognitif dalam aspek pengetahuan saja, tetapi tingkat pemahaman warga belajar belum dapat terukur. Begitu pula dalam ranah afektif dan psikomotor belum dapat tersentuh dalam pembelajaran daring ini. Perencanaan pembelajaran daring di PKBM sudah dilaksanakan denganacuankurikulumdarurat. Akan tetapi, berdasarkanpenelitian yang penulis lakukan perencanaan pembelajaran daring tetap berbatas pada pertimbangan sarana dan prasarana pendukung pembelajaran belum dapat disusundengan optimal. Keterbatasan sumberdaya pada tutor atau guru pun berpengaruh terhadap perancangan metode dan media yang digunakan kurangb ervareasi sehingga dapat menimbulkan rasa bosan, jenuh, danmalaspadasiwa.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 440, "width": 65, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "REFERENSI", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 453, "width": 428, "height": 41, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Afipudin, Beni S. (2009), Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PustakaSetia. Anomi. (2013). Manajemen Stratejik dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan. Bandung: Alfabets.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 495, "width": 428, "height": 40, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Anugrahana, Andri. (2021). Hambatan, SolusidanHarapan: Pembelajaran Daring SelamaMasaPandemi Covid-19 Oleh Guru SekolahDasar”. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Vol. 10 No. 3. 2021.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 535, "width": 402, "height": 27, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Arifin, Daeng (2010). Manajemen Pembelajaran Efektif. Bandung: Pustaka Al-Kasyaf. Basri, Hasan. (2013). Landasan Pendidikan. Bandung: PustakaSetia.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 563, "width": 428, "height": 40, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Chodirin, Muhammad, (2019). Formulasi Model Perkuliahan Daring Sebagai Upaya Menekan Diaparitas Kualitas Perguruan Tinggi. Jurnal of Information Technology. Vol. 1, No. 2. Semarang: Universitas Islam Negri Walisongo.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 604, "width": 428, "height": 54, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dwi C, Brilliannur, dkk. (2020).Analisis Keefektifan Pembelajaran Online di Masa Pendemi Covid-19.Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar . Vol. 1, No. 2. 2020. Dahar,R. W. (2010). Teori Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Erlangga. Dimiyanti dan Mujito. (2002). Hasil Belajar . Jakarta: RinekaCipta.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 659, "width": 429, "height": 26, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Elyas, AnandaHadi. (2018). Penggunaan Model Pembelajaran E-Learning dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran. Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar . Vol. 5,", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 686, "width": 428, "height": 40, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "No 4.2018 Emzir. (2011). Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 727, "width": 428, "height": 27, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Firman, F., & Rahayu, S. (2020). Pembelajaran Online di Tengah Pandemi Covid-19. Indonesian Journal of Educational Science (IJES).Vol. 2, No. 3, 2020.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 35, "width": 427, "height": 24, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Manajemen Pembelajaran Daring di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) untuk Meningkatkan Mutu Layanan Pendidikan di Kota Bandung", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 774, "width": 35, "height": 20, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "198", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 85, "width": 428, "height": 27, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Fattah, Nanang. (2013). Landasan ManajemenPendidikan. Bandung: PT. RemajaRosdakarya.", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 113, "width": 428, "height": 40, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gunawan, Indra. (2020). Peningkatan Hasil Belajar Daring Peserta Didik Selama Pandemi Covid-19 Melalui Pemanfaatan FiturAplikasi Zoom di SD Negeri. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar. 77. Vol. 1, No. 3, 2020.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 154, "width": 428, "height": 27, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hermawan, HerryAsep. (2007). Belajar dan Pembelajaran Sekolah Dasar. UPI Press Bandung.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 181, "width": 429, "height": 54, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jamaluddin, D., dkk. (2020). Pembelajaran Daring Masa Pandemic Covid-19 pada Calon Guru: Hambatan, Solusi dan Proyrksi. LP2M. Pangondian, dkk. (2019).Faktor-faktor yang Industri. Juornal In Seminar NasionalT eknologi Komputer & Sains (SAINTEKSI).Vol. 1, No.1, 2019.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 236, "width": 428, "height": 40, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Puspitasari, dkk. (2020). Optimalisasi Manajemen Pembelajaran Daring dalam Meningkatkan Adversity Quotient (AQ) Siawa Selama Pandemi Covid-19. Jurnal Pendidikan STAI An Najah Indonesia Mandiri. Vol. 2, No. 3, 2020.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 277, "width": 428, "height": 40, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kunandar. (2014). Penilaian Autentik (Penelitian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013) Suatu Pendidikan Praktis Di sertai dengan Contoh. Depok: PT Raja grafindo Persada.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 318, "width": 428, "height": 54, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Lexy, Moleong, (2006). Metedologi Penelitian Kualitatif. Bandung : RemajaRosdakarya Majid, Abdul. (2011). Perencanaan Pembelajaran. Bandung:RemajaRosadakarya. Miles, Matthew dkk. (1992). Analisis Data Kualitatif. TerjemahanTjetjepRohendi Rohidi. Jakarta: Ui Press.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 373, "width": 428, "height": 27, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Mulyasa, (2013). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: RemajaRosadakarya.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 400, "width": 428, "height": 40, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Permendikbud. 2020. Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 TentangPencegahan Corona Virus Disiace (COVID-19) Pada Satuan Pendidikan. Jakarta: Mentri Pendidikan dan Kebudayaan.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 441, "width": 428, "height": 27, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Peraturan Menteri Pendidikan. (2020). Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Pendidikan dalam Masa Darurat Corona Virus (COVID-19).", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 468, "width": 428, "height": 41, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (2020). Keputusan Materi Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 719/P/2020 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus. Jakarta: Kemendikbud.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 509, "width": 428, "height": 54, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Rusman, (2012). BelajardanPembelajaranBerbasisKomputer. MengembangkanProfesionalisme Guru Abad 21. Bandung: Alfabeta. Sanusi, Achmad. (2015). SistemNilai; AlternatifWajah-WajahPendidikan. Bandung: PenerbitNuansaCendikia.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 564, "width": 429, "height": 81, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sandiki, dkk. (2020). Pembelajaran Daring di Tengah Wabah Covid-19 (Online Learning in the Middle of the Covid-19 Pandemic. JurnalIlmiahPendidikanBiologiProgram StudiPendidikanBiologi FKIP Universitas Jambi. Vol. 1, No. 3, 2020. Sayekiti, Lina. (2020). Dalam Menghadapi Pandemi: Memastikan Keselamatan dan Kesehatan di Tempat Kerja. Jakarta:ILO.", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 646, "width": 428, "height": 54, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Suryana, dkk. (2020). Manajemen Pembelajaran Daring Berbasis Empati Untuk Pemeliharaan Motivasi Belajar Daring Mahasiswa Dalam Situasi Wabah Covid- 19. Jurnal Pendididikan Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah danKeguruan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Vol. 3, No. 5, 2020.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 701, "width": 428, "height": 40, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Syarufudin, Septian. (2020). Implementasi Pembelajaran Daring Untuk Meningkatan Mutu Pendidikan Sebagai Dampak Diterapkannya Social Distancing. Jurnal Pendidikan Islam Bangkalan: UniversitasTrunojoyo Madura.Vol. 4, No. 2, 2020.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 35, "width": 427, "height": 24, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Manajemen Pembelajaran Daring di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) untuk Meningkatkan Mutu Layanan Pendidikan di Kota Bandung", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 774, "width": 35, "height": 20, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "199", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 85, "width": 429, "height": 27, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sujana. (2016). Penilaian Hasil Proses BelajarMengajar. Bandung: PT Remaja Rosadakarya.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 113, "width": 428, "height": 40, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "SuyonodanHariyanto. (2011). Belajar dan Pembelajaran . Bandung: RemajaRosadakarya. Undang-undangRepublik Indonesia. No. 20. (2003). TentangSistem PendidikanNasional. Jakarta: Depdiknas.", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 154, "width": 428, "height": 27, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Yusuf, Belfaqih, (2015), Esensi Pengembangan Pembelajaran Daring. Yogyakarta: CV Budi Utama.", "type": "Text" }, { "left": 255, "top": 211, "width": 86, "height": 12, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Copyright Holder :", "type": "Picture" }, { "left": 233, "top": 223, "width": 132, "height": 12, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "© Purwanti, H., et al., (2022).", "type": "Table" }, { "left": 244, "top": 248, "width": 109, "height": 12, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "First Publication Right :", "type": "Text" }, { "left": 201, "top": 260, "width": 195, "height": 12, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "© Attractive : Innovative Education Journal", "type": "Table" }, { "left": 251, "top": 285, "width": 94, "height": 12, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "This article is under:", "type": "Text" } ]
79540c82-1a0d-b854-e3aa-7cc258de2ea2
https://jurnal.ugm.ac.id/v3/JFPS/article/download/2488/1236
[ { "left": 77, "top": 782, "width": 140, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "J.Food Pharm.Sci. 2021, 9(3), 487-495", "type": "Page footer" }, { "left": 388, "top": 782, "width": 131, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "www.journal.ugm.ac.id/v3/JFPA", "type": "Page footer" }, { "left": 77, "top": 113, "width": 69, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Research Article", "type": "Section header" }, { "left": 77, "top": 129, "width": 446, "height": 36, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Orally Disintegrating Tablet Formulation of Avicennia Fruit Ethanol Extract (Avicennia marina)", "type": "Section header" }, { "left": 77, "top": 181, "width": 398, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ungsari Rizki Eka Purwanto 1 . Maria Caecilia Nanny Setiawati 2 *. Ika Puspitaningrum 3 . Siti Munisih 4", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 196, "width": 347, "height": 21, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Yayasan Pharmasi Semarang. Indonesia *Corresponding author: Maria Caecilia Nanny Setiawati | Email: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 234, "width": 414, "height": 8, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Received: 12 September 2021; Revised: 11 November 2021; Accepted: 29 November 2021; Published: 4 December 2021", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 258, "width": 445, "height": 188, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstract: The fruit produced from Avicennia tree (in the form of ethanol extract) has the property of reducing blood glucose levels (oral antidiabetic mellitus) with an effective dose of 10 mg / 50 kg human body weight. Most of the elderly with diabetes mellitus in Indonesia are aged 60-74 years (83.3%) who have a decreased ability to swallow drugs. In addition, antidiabetic drugs are expected to be able to produce fast action, so that it can reduce blood sugar levels immediately. Therefore, the Avicennia fruit ethanol extract formulated in the form of Orally Disintegrating Tablet (ODT). The aim of this study was to determine the effect of Starch 1500 and Crospovidone as a superdisintegrant in either single or combination use in the Avicennia fruit ethanol extract ODT formulation. The ODT was made by direct compression. There were three formulas that was carried out in this study : FI with 10 mg of Starch 1500, FII with 10 mg of Crospovidone and FIII with a combination of superdisintegrant Starch 1500 and Crospovidone (7 mg and 3 mg). In this study it could be conclued that the best compatible superdisintegrant in ODT for Avicennia fruit ethanol extract was Crospovidone, not combination with Starch 1500.", "type": "Text" }, { "left": 82, "top": 452, "width": 433, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords: Avicennia. Crospovidone, Starch, Orally, Disintegrating Tablet, Antidiabetic_mellitus", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 482, "width": 101, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. INTRODUCTION", "type": "Section header" }, { "left": 77, "top": 498, "width": 445, "height": 141, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Avicennia marina is a mangrove tree species that is most often found on the coast of tropical countries, including Indonesia [1]. Avicennia tree has fruit which in Indonesia is known as “Api-Api” fruit. Avicennia fruit is empirically used for traditional medicine. A study from Setiawati, et al. (2016) showed that the ethanolic extract of Avicennia fruit could have antidiabetic effect [2]. This is thought to be due to the flavonoid content of the etanol extract of the Avicennia fruit. Flavonoids have been shown to have beneficial effects on diabetes mellitus, both through their ability to reduce glucose absorption and by increasing glucose tolerance [3]. The effective dose of Avicennia fruit ethanol extract as antidiabetic mellitus obtained based on this study was 10 mg/50 kg body weight for humans.", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 645, "width": 445, "height": 108, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Most of the elderly with diabetes mellitus in Indonesia are aged 60-74 years (83.3%) who have a decreased ability to swallow drugs. In addition, antidiabetic drugs are expected to be able to produce fast action, so that it can reduce blood sugar levels immediately. An antidiabetic drugs are expected to be able to produce fast action, so that they can immediately lower blood sugar levels. Therefore, a tablet formulation that is capable of disintegrating rapidly is needed. One alternative dosage form is Orally Disintegrating Tablet (ODT) or often called Fast Disintegrating Tablet (FDT), which is one of the technological innovations in the field of formulation technology.", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 54, "width": 137, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "J.Food Pharm.Sci 2021, 9(3), 487-495", "type": "Page header" }, { "left": 492, "top": 54, "width": 20, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "488", "type": "Page header" }, { "left": 77, "top": 77, "width": 445, "height": 59, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The use of antidiabetic drugs in the form of ODT is expected to make it easier for elderly diabetic patients who have difficulty swallowing drugs. In addition, ODT can be used in children who cannot swallow tablets, as well as people who experience nausea. This will facilitate and improve patient compliance in using the drug [4].", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 143, "width": 445, "height": 124, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Disintegrant is an important additive to accelerate the disintegration time of ODT. There are now a large number of materials known as disintegrants that are created by modifying natural polymers or by chemical synthesis [5]. Superdisintegrants are a new generation of disintegrant novel type. When they come into touch with water, they cause compact breakdown in a matter of minutes. The most widely used superdisintegrants include starch 1500 and crospovidone [6]. They raise the hydrostatic pressure via swell or wicking water, or by a combination of both methods [7]. Both crospovidone and starch have physicochemical characteristics including different hygroscopic levels, which can affect the dissolution time of ODT preparations.", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 273, "width": 445, "height": 59, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Based on these considerations, a research was carried out on the manufacture of ODT containing ethanol extract of Avicennia fruit as antidiabetic mellitus that meets the requirements of pharmaceutical preparations using superdisintegrant starch 1500, crospovidone and their combination which provide disintegration time and physical characteristics of the tablet.", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 355, "width": 165, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. MATERIALS AND METHODS", "type": "Section header" }, { "left": 77, "top": 371, "width": 445, "height": 43, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The object of this research was the physical characteristics of a mixture of powders and tablets from ODT containing Avicennia fruit ethanol extract using the superdisintegrant Starch 1500, Crospovidone and their combination.", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 420, "width": 445, "height": 42, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The independent variables in this study were superdisintegrants, namely Starch 1500 (10 mg), Crospovidone (10 mg), and combination of Starch 1500 and Crospovidone (7 mg and 3 mg) in Orally Disintegrating Tablet (ODT) containing Avicennia fruit ethanol extract.", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 469, "width": 445, "height": 91, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The dependent variable in this study was the physical characteristics of the powder mixture including moisture content and flow time; tablet physical characteristics which include weight uniformity, hardness, friability, wetting time and disintegration time. The controlled variables in this study were the tablet formula, the method and process of manufacturing tablets, the method of testing the mixture of mass print and tablets of Orally Disintegrating Tablet (ODT) containing Avicennia fruit ethanol extract, as well as the materials and tools used.", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 566, "width": 445, "height": 43, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The ingredients for the manufacture of Avicennia fruit ethanol extract were Avicennia fruit and 96% ethanol. The ingredients for the tablet formula were Avicennia fruit ethanol extract, mannitol, avicel PH 102, starch 1500, crospovidone, Mg-stearate, talcum, aspartame and apple flavor.", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 615, "width": 445, "height": 76, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The tools used were for the process of making Avicennia fruit extract: a drying cabinet, a large dark bottle closed for maceration and an evaporator. Tools for the tablet manufacturing process : ordinary scales, analytical balances, single punch tablet machine. Tools for evaluating mixtures of powders and tablets: humidity tester and mass powder flow time instrument, tablet hardness tester, friability tester, disintegrant tester, analytical balance, and petri dish.", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 705, "width": 212, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2.1. Preparation of Avicennia Fruit Ethanol Extract", "type": "Section header" }, { "left": 77, "top": 721, "width": 445, "height": 59, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The fruit of Avicennia was cleaned of impurities by using clean water. The cleaned fruit was then dried in a drying cabinet at 50ºC until dry. The dried simplicia was then blended and sifted. Avicennia fruit powder was macerated with 1 liter of 96% ethanol for 5 days, until the filtrate was clear. The filtrate from this filtration was combined and evaporated with a rotary evaporator until a", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 54, "width": 137, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "J.Food Pharm.Sci 2021, 9(3), 487-495", "type": "Page header" }, { "left": 492, "top": 54, "width": 20, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "489", "type": "Page header" }, { "left": 77, "top": 77, "width": 445, "height": 43, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "thick extract was obtained. Furthermore, the viscous extract obtained was subjected to phytochemical screening tests including preliminary and confirmatory tests for secondary metabolites of flavonoids. alkaloids, tannins, saponins and steroids.", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 134, "width": 330, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2.2. Formulation and making ODT containing Avicennia Fruit Ethanol Extract", "type": "Section header" }, { "left": 77, "top": 151, "width": 445, "height": 91, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ODT preparation of Avicennia fruit ethanol extract was carried out by direct compression /method. All ingredients in each formula (Table 1), except Mg stearate and talcum were mixed until homogeneous. After the mass was homogeneous, it was then mixed with Mg stearate and talcum for 5 minutes. Tablet mass testing included humidity and flowability. The homogeneous mass was then tableted with a Maksindo TBL-55 single punch tablet machine. Tablets were printed with an average weight of 100 mg.", "type": "Text" }, { "left": 134, "top": 248, "width": 330, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 1. Formulation of ODT Containing Avicennia Fruit Ethanol Extract", "type": "Text" }, { "left": 140, "top": 264, "width": 313, "height": 132, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Material (mg) FI FII FIII Avicennia fruit ethanol extract 10 10 10 Starch 1500 10 0 7 Crospovidone 0 10 3 Aspartam 0.5 0.5 0.5 Magnesium stearate 0.5 0.5 0.5 Talk 1 1 1 Apple flavor qs qs qs Avicel PH 102 30 30 30 Mannitol Ad 100% Ad 100% Ad 100%", "type": "Table" }, { "left": 77, "top": 419, "width": 134, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2.2.1. ODT Print Mass Testing", "type": "List item" }, { "left": 77, "top": 435, "width": 445, "height": 42, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tablet mass testing included humidity and flowability. The procedure of determining these tests was based on Aulton method [8]. Loss of drying was analyzed using a drying shrinkage measuring tool, Moisture determination balance (Ohaus).", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 484, "width": 445, "height": 75, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Flowability was determined as follows, the tablet mass was put in the funnel of a flow rate test tank with the bottom closed (Granulate tester GT/GTB Erweka) to assess flowability. The time necessary for the amount of powder to drop down the test tool funnel was determined in the flow velocity by utilizing the stopwatch from the commencement of the bottom cap opening until all of the granular mass flows out of the test apparatus .", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 573, "width": 126, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2.2.2. ODT Quality Testing", "type": "Section header" }, { "left": 77, "top": 590, "width": 445, "height": 107, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tablet quality testing includes weight uniformity, hardness, friability, wetting time, disintegration time. Weight uniformity test was based on Indonesian Pharmacopeia III [9]. Hardness was determined using Hardness tester (Hardness Mitotuyo Japan). Friability was assessed using a friability tester (Friability tester TA-10/TA-20) that weighted tablets by about twenty tablet before being put into tablet friability testers. The tool runs at twenty-five lap speeds per minute for four minutes. Tablets were still intact weighed, then calculated to lose weight. The maximum weight reduction allowed was 0.8 percent, according to USP XXVII [10].", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 736, "width": 158, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. RESULTS AND DISCUSSION", "type": "Section header" }, { "left": 77, "top": 753, "width": 445, "height": 26, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Direct compression method was used in this study to produce ODT containing Avicennia Fruit Ethanol Extract, because the method of direct compression provides a disintegrating faster than with", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 54, "width": 137, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "J.Food Pharm.Sci 2021, 9(3), 487-495", "type": "Page header" }, { "left": 492, "top": 54, "width": 20, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "490", "type": "Page header" }, { "left": 77, "top": 77, "width": 445, "height": 92, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "the wet granulation method. Avicel PH 102 was used as filler-binder and combined with mannitol as a filler, so as to form the desired tablet size. Avicel PH 102 was chosen because it has a larger particle size than Avicel PH 101, so that the resulting flowability is better than Avicel PH 101 which has a smaller particle size. In addition, Avicel PH 102 is also widely used as a filler-binder in the manufacture of tablets using the direct compression method. A combination of Avicel PH 102 and mannitol was also made, with the aim of masking the bitter taste of the ethanol extract of avicennia.", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 175, "width": 445, "height": 141, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "As an anti-fractional agent within all the formula of this ODT was used talcum and magnesium stearate. The use of these two anti-fractional agent at the same time was meant to produce a decent lubricant impact on tablet formulas, which, both advantages differed from one another. Talcum with a degree of 1-5% might provide good anti-adherent and glidant effect however had poor lubricant effect, whereas magnesium stearate with concentration 0.25-5% could have good lubricant effect but had less anti-adherent and glidant effect good. It absolutely was hoped that by combining the two excipients might increase the mass flow of pill prints upon coming into the tablet mold, it could stop the projected of the print mass of tablets on punch and die and could build the dose additional glossy, therefore increasing the aesthetic worth of the tablet itself.", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 330, "width": 336, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3.1. The Result of Mass Print of ODT containing Avicennia Fruit Ethanol Extract", "type": "Section header" }, { "left": 77, "top": 346, "width": 445, "height": 92, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Testing the print mass of the tablet was done before tableting. This test was expecting to decide whether or not the print mass was printed into tablets, so this test may well be utilized as a supporting figure to decide the quality of tablets to be printed. There were a few prerequisites that must be met for the printing mass of the tablet to be printed legitimately, counting moisture content and flowability. The physical characteristics test results of ODT print mass containing avicennia fruit ethanol extract were showed in Table 2.", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 452, "width": 384, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 2. Result of Mass Testing Print ODT Containing Avicennia Fruit Ethanol Extract", "type": "Text" }, { "left": 135, "top": 468, "width": 315, "height": 52, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Testing FI FII FIII Humidity (%) 2.15 + 0.02 1.81 + 0.02 0.95 + 0.01 Flow time (seconds) 1.79 + 0.52 2.32 + 0.30 1.41 + 0.17 FI : Starch 1500 10%, Crospovidone 0%", "type": "Table" }, { "left": 135, "top": 528, "width": 149, "height": 8, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "FII : Starch 1500 0%, Crospovidone 10%", "type": "Text" }, { "left": 135, "top": 545, "width": 145, "height": 8, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "FIII : Starch 1500 7%, Crospovidone 3%", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 707, "width": 445, "height": 59, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Figure 1. Appearance of ODT Containing Avicennia Ethanol Extract : a) FI b) F II c) FIII The results of the moisture test of the print mass mixture showed that the formula with superdisintegrant Starch 1500 was higher than the formula with Crospovidone and its combination. High humidity would make the powder mixture moist and causing the powder to not be free flowing", "type": "Text" }, { "left": 200, "top": 673, "width": 301, "height": 19, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a b c", "type": "Picture" }, { "left": 77, "top": 54, "width": 137, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "J.Food Pharm.Sci 2021, 9(3), 487-495", "type": "Page header" }, { "left": 492, "top": 54, "width": 20, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "491", "type": "Page header" }, { "left": 77, "top": 77, "width": 445, "height": 92, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "and would stick in die and punch of the tablet machine. Pregelatinized starches, such as Starch 1500 are polysaccharides containing glucose monomers in various forms linked by α-1.4 bonds. The glucose units in starch made it have a highly hydrophilic hydroxyl group. Pregelatinized starch (Starch1500) has a high LOD, but has the lowest water activity and therefore the highest ability to bind water molecule, including water molecules in air humidity [11]. This is linear with the results of the humidity test which shows that the formula with the highest Starch1500 has the highest humidity.", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 175, "width": 445, "height": 59, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The flowability test result showed that in Formula II when Crosspovidone was higher, the flow time was also long. In the research of Sa'adah and Fudholi (2011) [12], the higher the specific gravity of a powder, the faster its flowability. It is known that Starch 1500 has a specific gravity of 0.88 g/mL and Crosspovidone has a specific gravity of 0.273 g/ml [13].", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 248, "width": 355, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3.2. The Result of Quality Testing of ODT containing Avicennia Fruit Ethanol Extract", "type": "Section header" }, { "left": 77, "top": 265, "width": 436, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 3. Physical Characteristics Test Results of ODT Containing Avicennia Fruit Ethanol Extract", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 281, "width": 423, "height": 136, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Testing FI FII FIII Positive Control Weight uniformity (mg) 108.2 + 1.62 101.4 + 2.60 101.2 + 1.42 151.9+0.69 Hardness (kg/cm 2 ) 1.7 + 0.34 1.6 + 0.37 1.9 + 0,21 2.25+0.26 Friability (%) 0.21 + 0.17 0.19 + 0.22 0.13 + 0.10 0.12+0.21 Wetting time (seconds) 22.33 + 2.08 58.33 +11.59 31.67 + 5.03 5.18+0.48 Disintegration time (seconds) 152.67 + 10.38 112 + 15.52 124.67 + 10.45 7.54+0.52 FI : Starch 1500 10%, Crospovidone 0% FII : Starch 1500 0%, Crospovidone 10%", "type": "Table" }, { "left": 77, "top": 425, "width": 147, "height": 8, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "FIII : Starch 1500 7%, Crospovidone 3%", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 441, "width": 134, "height": 8, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Positive Control : Ondavell® 8 mg ODT", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 457, "width": 445, "height": 75, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The filling volume used in this tableting process was set to a weight of 100 mg by adjusting the bottom punch of the tableting machine. The Indonesian Pharmacopoeia III states that tablets weighing 26-150 mg should not contain more than two tablets that deviate by more than ten percent (90-110 mg) and no more than one tablet with a deviation of more than 20% (80mg-120mg). The results of this study as listed in table 3, all tablets produced met the specified requirements.", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 538, "width": 445, "height": 75, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Friability test could be seen from table 3 showed that tablets with superdisintegrant Starch 1500 had a higher friability than Crospovidone. Starch 1500 and Crospovidone were both hygroscopic but the presence of high moisture content caused less strong bonding between the tablet constituent particles. Therefore the resulting tablet had a high friability. However, all formulas had met the requirements in accordance with USP XXVII [10], i. e allowable weight loss is up to 0.8%.", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 620, "width": 445, "height": 156, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The tablet hardness test showed that Crospovidone was a hygroscopic superdisintegrant so that it easily absorbs moisture and caused the tablet to have a low hardness causing the tablet to disintegrate quickly. Starch 1500 is a brand of pregelatinized maize starch being recommended as a disintegrant at proportions of 5–10%. It is considered a hygroscopic material with high water content, loss on drying 15% [13]. This was what caused the moisture content in the ODT mass print before tableting in FI was the highest compared to other formulas. However, the disintegration time showed that the formula with the fastest disintegration time was the formula with the superdisintegrant crospovidone (FII), not combination starch and crospovidone. This was because Starch 1500 had a lower water sorption capacity than crospovidone. Starch 1500 has a maximum water sorption of about 32%, while crospovidone has a maximum water sorption of 60% [13]. Also seen from the value", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 54, "width": 137, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "J.Food Pharm.Sci 2021, 9(3), 487-495", "type": "Page header" }, { "left": 492, "top": 54, "width": 20, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "492", "type": "Page header" }, { "left": 77, "top": 77, "width": 444, "height": 27, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "of water activity, Starch 1500 has an a w value of 0.32 [14], while crospovidone has an a w value of 0.7384 [15].", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 110, "width": 445, "height": 124, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 4 shows that the results of the one-way ANOVA statistical test of the response values of hardness, friability, wetting time and disintegration time of ODT between all groups (FI, FII, FIII and positive control). The statistical results in table 4 show that the values of weight uniformity and friability were not significantly different between groups FI, FII, FIII and positive control (this can be seen from the significance value > 0.05), but significantly different in the values of hardness, disintegration time and wetting time (significance value < 0.05). While the tablet wetting time test showed significantly different results between the FI, FII, FII and positive control groups, so it was continued with the Post Hoc test.", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 248, "width": 445, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 4. Statistical Test Results of Physical Characteristics of ODT Containing Avicennia Fruit", "type": "Text" }, { "left": 119, "top": 265, "width": 359, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ethanol Extract All Groups (FI, FII, FIII) and Ondavell® ODT as Positive Control", "type": "Text" }, { "left": 130, "top": 289, "width": 338, "height": 78, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Physical Characteristic Test Significance Conclusion Weight uniformity (mg) 0,942 not significant difference Hardness (kg/cm 2 ) 0,001 significantly different Friability (%) 0,488 not significant difference Disintegration time (seconds) 0,000 significantly different Wetting time (seconds) 0,000 significantly different", "type": "Table" }, { "left": 77, "top": 389, "width": 445, "height": 238, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ondavell® ODT was used as a positive control as a comparison of the resulting product with products already on the market. When compared with the positive control, Avicennia Fruit Ethanol Ectract ODT product was significantly different, especially in the hardness test, wetting time and disintegration time. The results of the Post Hoc test showed that the hardness and disintegration time between the FI, FII and FIII groups were not significantly different, but compared to the positive control group they were significantly different. In general, the higher hardness value in the tablet will affect lowering disintegration time. This can be seen in the disintegration time of FI with only Starch 1500 having the highest disintegrant value compared to single crospovidone and its combination with crospovidone. The degree of gelatinization can also affect the water absorption rate. Fully gelatinized starch may show slower water uptake, and it is known that the gelatinization degree of Starch 1500 was 87.7% and it was a high degree[16]. Avicennia Fruit Ethanol Extract ODT products were indeed slower to wet and disintegrate than Ondavell® ODT products. However, when compared to conventional Avicennia Fruit Ethanol Extract tablets from previous studies, the disintegration time of Avicenna ODT products was faster, it was known in previous studies that formulating Avicenna tablets produced a disintegration time of 6.61 minutes [17].", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 633, "width": 445, "height": 141, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The results of the Post Hoc test for the wetting time test showed that there were differences not only in the Avicenna ODT tablet group with Ondavell® ODT alone, but in the FI and FII (p value : 0.000) groups as well as the FII and FIII (p value : 0.000). Avicenna ODT tablets had a significant difference in wetting time. In Table 5 showed that the tablet group with only Starch 1500 disintegrant had the fastest wetting time than the single crospovidone group or the group with Crospovidone combination. This was because pregelatinized starch itself has more functional groups (Picture 2) to bind to water [18] compared to crospovidone (Picture 3), so pregelatinazed starch was wetted faster but has a longer disintegration time, due to the water sorption of Starch 1500 was lower than Crospovidone. Crospovidone also has a wicking mechanism so that the disintegration time was", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 54, "width": 137, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "J.Food Pharm.Sci 2021, 9(3), 487-495", "type": "Page header" }, { "left": 492, "top": 54, "width": 20, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "493", "type": "Page header" }, { "left": 77, "top": 77, "width": 444, "height": 27, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "quicker. Wicking is the ability of the tablet to absorb water when placed into a liquid so that it will make the particle bonds loosen and causing it to break [19].", "type": "Text" }, { "left": 131, "top": 118, "width": 336, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 5. Wetting Time of ODT Containing Avicennia Fruit Ethanol Extract", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 134, "width": 399, "height": 122, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Number of Replication Wetting time (second) FI FII FIII Control Positive 1 23 45 37 5.85 2 20 64 27 5.72 3 24 66 31 4.74 Average 22,33+2,08 58,33+11,09 31,67+5,03 5,43+0,61 FI : Starch 1500 10%, Crospovidone 0% FII : Starch 1500 0%, Crospovidone 10%", "type": "Table" }, { "left": 77, "top": 265, "width": 147, "height": 8, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "FIII : Starch 1500 7%, Crospovidone 3%", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 281, "width": 134, "height": 8, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Positive Control : Ondavell® 8 mg ODT", "type": "Text" }, { "left": 138, "top": 394, "width": 323, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Figure 2. Segment of An Amylose Molecule of Pregelatinized Starch [18]", "type": "Text" }, { "left": 214, "top": 574, "width": 170, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Figure 3. Crospovidone Structure [20]", "type": "Section header" }, { "left": 77, "top": 606, "width": 445, "height": 92, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Preparation of tablets specifically compressed tablet from the avicennia natural product extract has not however explored, but the inclination to create ODT from plant extricates that adequacy must be recognized has begun numerous within the intrigued of researcher. Lestari, et all (2018) formulated Fast Disintegrating Tablet (FDT) of Centella asiatica (L.) Urb. Ethanolic Extract and had used crosspovidone too as superdisintegrant [21]. Sa'adah, et.al (2019) formulated ODT of Tahongai Ethanol Extracts (Kleinhovia hospita L.) with Explotab as superdisintegrant [12].", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 720, "width": 88, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. CONCLUSION", "type": "Section header" }, { "left": 77, "top": 737, "width": 445, "height": 42, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The ethanol extract of Avicennia (Avicennia marina) fruit was successfully formulated into Orally Disintegrating Tablet (ODT) preparations by varying the super-disintegrant Starch 1500 and Crospovidone.", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 54, "width": 137, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "J.Food Pharm.Sci 2021, 9(3), 487-495", "type": "Page header" }, { "left": 492, "top": 54, "width": 20, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "494", "type": "Page header" }, { "left": 77, "top": 77, "width": 445, "height": 76, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Orally Disintegrating Tablet (ODT) containing ethanol extract of Avicennia (Avicennia marina) fruit has good physical characteristics in terms of weight uniformity, hardness, friability, disintegration time and wetting time. The best compatible superdisintegrant for ODT containing Avicennia (Avicennia marina) ethanol extract was formula with with the superdisintegrant Crospovidone (FII) because it could produced the tablets disintegrate fastest.", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 171, "width": 41, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Funding", "type": "Section header" }, { "left": 77, "top": 185, "width": 445, "height": 23, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The authors expressed the deepest gratitude to research funds, for the YAYASAN PHARMASI SEMARANG through the Research Grant program of the Yayasan Pharmasi Semarang.", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 226, "width": 93, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Conflicts of interest", "type": "Section header" }, { "left": 77, "top": 243, "width": 188, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The authors declare no conflict of interest.", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 271, "width": 52, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "References", "type": "Section header" }, { "left": 77, "top": 288, "width": 444, "height": 25, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[1] O. : Yus, R. Noor, and M. Khazali, Panduan Pengenalan MANGROVE di Indonesia. Bogor: Wetlands International – Indonesia Programme, 1999.", "type": "List item" }, { "left": 77, "top": 320, "width": 444, "height": 58, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[2] I. P. MCN Setiawati, S Munisih, “Efek Antidiabetes Ekstrak Etanol Buah Api-api (Avicennia marina),” Proceeding, vol. 2, pp. 271–278, 2016, Accessed: Aug. 13, 2021. [Online]. Available: https://scholar.google.co.id/citations?view_op=view_citation&hl=id&user=- zHPpIEAAAAJ&citation_for_view=-zHPpIEAAAAJ:3fE2CSJIrl8C.", "type": "List item" }, { "left": 77, "top": 386, "width": 444, "height": 57, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[3] G. Brahmachari, “(PDF) Bio-flavonoids with promising antidiabetic potentials: A critical survey,” Opportunity, Challenge and Scope of Natural Products in Medicinal Chemistry, 2011. https://www.researchgate.net/publication/235942993_Bio- flavonoids_with_promising_antidiabetic_potentials_A_critical_survey (accessed Aug. 13, 2021).", "type": "List item" }, { "left": 77, "top": 451, "width": 444, "height": 25, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[4] C. R. Chang RK, Guo X, Burnside BA, “Fast-dissolving Tablets.,” Pharm Tech, 2000. http://www.sciepub.com/reference/231997 (accessed Sep. 05, 2021).", "type": "List item" }, { "left": 77, "top": 483, "width": 445, "height": 26, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[5] Z. N and A. LL, “The influence of granulation on super disintegrant performance,” Pharm. Dev. Technol., vol. 11, no. 1, pp. 47–53, Feb. 2006, doi: 10.1080/10837450500463828.", "type": "List item" }, { "left": 77, "top": 516, "width": 444, "height": 25, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[6] M. G et al., “Disintegration propensity of tablets evaluated by means of disintegrating force kinetics,” Pharm. Dev. Technol., vol. 5, no. 2, pp. 163–169, 2000, doi: 10.1081/PDT-100100531.", "type": "List item" }, { "left": 77, "top": 549, "width": 444, "height": 41, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[7] M. C. Gohel, R. K. Parikh, B. K. Brahmbhatt, and A. R. Shah, “Preparation and assessment of novel coprocessed superdisintegrant consisting of crospovidone and sodium starch glycolate: A technical note,” AAPS PharmSciTech, vol. 8, no. 1, p. E63, 2007, doi: 10.1208/PT0801009.", "type": "List item" }, { "left": 77, "top": 598, "width": 429, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[8] A. ME, Pharmaceutics: The Science of Dosage Form Design. New York: Churchill Livingstone Inc, 1988.", "type": "List item" }, { "left": 77, "top": 614, "width": 444, "height": 25, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[9] M. of H. R. of Indonesia, Indonesian Pharmacopeia 3rd Edition. Jakarta: Indonesia, Ministry of Health Republic of, 1979.", "type": "List item" }, { "left": 77, "top": 647, "width": 444, "height": 25, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[10] U. S. Pharmacopeia, United States Pharmacopeia and National Formulary (USP27-NF22). Rockville: United State Pharmacopeia Inc, 2004.", "type": "List item" }, { "left": 77, "top": 679, "width": 444, "height": 25, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[11] A. C. Whitepaper, “Excipient Science in Protecting Moisture Sensitive Drugs A Colorcon Whitepaper,” vol. 2020, 2020.", "type": "List item" }, { "left": 77, "top": 712, "width": 445, "height": 57, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[12] S. Hayatus Sa`adah, Reni Anggraini, “FORMULASI ORALLY DISINTEGRATING TABLET (ODT) EKSTRAK ETANOL DAUN TAHONGAI (Kleinhovia hospita L.) DENGAN VARIASI KONSENTRASI EXPLOTAB®,” J. Farm. Lampung, vol. 8, no. 1, pp. 21–27, 2019, Accessed: Sep. 12, 2021. [Online]. Available: http://jurnal.utb.ac.id/index.php/jfl/article/view/83/83.", "type": "List item" }, { "left": 77, "top": 54, "width": 137, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "J.Food Pharm.Sci 2021, 9(3), 487-495", "type": "Page header" }, { "left": 492, "top": 54, "width": 20, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "495", "type": "Page header" }, { "left": 77, "top": 78, "width": 444, "height": 25, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[13] M. E. Q. Raymond C Rowe, Paul J Sheskey, Handbook of Pharmaceutical Excipients. Pharmaceutical Press and American Pharmacists Association, 2009.", "type": "List item" }, { "left": 77, "top": 110, "width": 444, "height": 26, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[14] W. Headquarters, “Starch 1500 ® is a trademark of BPSI Holdings, Inc. EX/Istarch1500_wateractivitiy_vs_LOD_rev1_0703.”", "type": "List item" }, { "left": 77, "top": 143, "width": 444, "height": 25, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[15] T. Ning Hiew et al., “Effect of moisture sorption on the performance of crospovidone,” 2016, doi: 10.1016/j.ijpharm.2016.06.022.", "type": "List item" }, { "left": 77, "top": 176, "width": 444, "height": 25, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[16] R. S. Pawar, M. Dimri, A. Maithani, and K. Luv, “Asian Journal of Pharmaceutical Research and Development,” Asian J. Pharm. Res. Dev., vol. 8, no. 6, pp. 77–80, 2020.", "type": "List item" }, { "left": 77, "top": 208, "width": 444, "height": 42, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[17] S. Munisih, Y. D. Advistasari, and I. Puspitaningrum, “EMBUATAN TABLET DARI EKSTRAK ETANOL BUAH API-API (Avicennia marina) SEBAGAI ANTIDIABETES MELLITUS,” vol. 12, no. 2, pp. 1199–1202, 2016.", "type": "List item" }, { "left": 77, "top": 257, "width": 444, "height": 26, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[18] A. Wondimu, “Preparation and Characterization of Pregelatinized Enset Starch and Evaluation of its Use as Binder and Disintegrant in Tablet Formulations,” undefined, 2010.", "type": "List item" }, { "left": 77, "top": 290, "width": 444, "height": 25, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[19] M. Mangal, S. Thakral, M. Goswami, and P. Ghai, “ISSN: 2249-0337 Review Article Superdisintegrants: An Updated Review,” undefined, 2012.", "type": "List item" }, { "left": 77, "top": 322, "width": 445, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[20] B. Staton By -Pushkar Kulkarni, “Formulation and evaluation of orally disintegrating phenytoin tablets.”", "type": "List item" }, { "left": 77, "top": 339, "width": 444, "height": 41, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[21] A. B. S. Lestari, A. Fudholi, A. K. Nugroho, and E. P. Setyowati, “Formula Optimization of Fast Disintegrating Tablet (FDT) of Centella asiatica (L.) Urb. Ethanolic Extract,” J. ILMU KEFARMASIAN Indones., vol. 16, no. 1, p. 94, Apr. 2018, doi: 10.35814/JIFI.V16I1.423.", "type": "List item" }, { "left": 163, "top": 399, "width": 352, "height": 35, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "© 2021 by the authors. Submitted for possible open access publication under the terms and conditions of the Creative Commons Attribution (CC BY) license (http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/).", "type": "Text" } ]
a76caabc-eefe-6724-a76a-a0a1243925ee
https://jurnaledukasia.org/index.php/edukasia/article/download/28/25
[ { "left": 238, "top": 752, "width": 301, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Edukasia: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 2 (1), 2021 1", "type": "Page footer" }, { "left": 182, "top": 62, "width": 163, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 2 Issue 1 (2021) 01-12", "type": "Section header" }, { "left": 186, "top": 77, "width": 239, "height": 31, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran ISSN: 2721-1169 (Online), 2721-1150 (Print)", "type": "Title" }, { "left": 85, "top": 128, "width": 449, "height": 43, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "PENGEMBANGAN MEDIA AUTO PLAY PADA MATERI STRUKTUR BAGIAN TUMBUHAN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR KABUPATEN PROBOLINGGO", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 189, "width": 318, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ribut Prastiwi Sriwijayanti 1 , Rysca Siti Qomariah 2 Shohibuddin 3", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 216, "width": 193, "height": 28, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1 Universitas Panca Marga Probolinggo, email: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 258, "width": 190, "height": 27, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2 Universitas Panca Marga Probolinggo email: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 299, "width": 190, "height": 28, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3 Universitas Panca Marga Probolinggo email: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 344, "width": 457, "height": 149, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abstract : The reality in the field shows that the difficulties presented by students in learning are caused by the learning media and didactic material used in the learning process are very simple and less interactive. For this reason, development research regarding the use of autoplay media is currently very easy to do to overcome this problem. Autoplay as a learning media for Class IV Semester I of Elementary School / Madrasah Ibtidaiyah has proven to be effective, independent and interactive. The level of validity and attractiveness of autoplay- based science learning media products reached 95% (very valid), material / content experts 82% (very valid) and science class IV subject teachers 89% (very valid), with an attractiveness rate of 93% (very valid). valid) valid). The difference between the pretest and posttest results in the mean (mean) posttest score of fourth grade students was 90.56 and the pretest was 78.33. So 90.56> 78.33.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 510, "width": 457, "height": 162, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abstrak : Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa kesulitan yang dialami oleh peserta didik dalam pembelajaran karena media pembelajaran dan bahan ajar yang digunakan dalam proses pembelajaran terhitung masih sangat sederhana dan kurang interaktif. Untuk itu penelitian pengembangan mengenai penggunaan media Autoplay, saat ini sangatlah relevan dilakukan dalam rangka untuk mengatasi kendala tersebut. Autoplay sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas IV Semester I di Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah terbukti efektif, mandiri, dan interaktif. Adapun tingkat validitas dan kemenarikan produk media pembelajaran IPA berbasis autoplay mencapai 95% (sangat valid), ahli materi/isi 82% ( sangat valid) dan guru mata pelajaran IPA kelas IV 89% (sangat valid), dengan tingkat kemenarikan 93% (sangat valid). Perbedaan hasil Pre- Test dan Post-Test rata-rata (mean) nilai post-test siswa kelas IV adalah 90,56 dan pre-test adalah 78,33. Sehingga 90,56> 78,33.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 675, "width": 273, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Keywords : Media; pengembangn; autoplay, hasil belajar.", "type": "Text" }, { "left": 204, "top": 700, "width": 338, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Copyright (c) 2021 Ribut Prastiwi S, Rysca Siti Q, Shohibuddin", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 728, "width": 380, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Received 10 Agustus 2020, Accepted 1 September 2020, Published 15 September 2020", "type": "Text" }, { "left": 69, "top": 31, "width": 445, "height": 22, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pengembangan Media Auto Play Pada Materi Struktur Bagian Tumbuhan Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di SD Probolinggo", "type": "Page header" }, { "left": 57, "top": 751, "width": 301, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2 Edukasia: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 2 (1), 2021", "type": "Page footer" }, { "left": 57, "top": 70, "width": 93, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 91, "width": 457, "height": 114, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Media merupakan suatu unit pembelajaran lengkap yang berdiri sendiri dan terdiri atas suatu rangkaian kegiatan belajar yang disusun untuk membantu isi belajar mencapai sejumlah tujuan yang telah dirumuskan secara khusus dan jelas. Media merupakan solusi yang tepat digunakan untuk mewujudkan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa, karena media mampu menghargai karakteristik siswa. Media yang ada pada saat ini berupa media konvensional yang di sajikan dalam bentuk cetak. 1", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 215, "width": 457, "height": 135, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penyajian media dengan cara ini masih dianggap kurang menarik, karenacenderung membosankan. Untuk itudiperlukan adanya terobosan baru sehingga penyajian media terkesan menarik. Misalnya media berbasis ICT ( Information and Communication Technology ), yaitu materi yang dikolaborasikan dengan media elektronik yang saat ini telah ditemukan dalam kehidupan. Media dengan penyajian digital diharapkan mampu memberikan kontribusi baru dalam pembelajaran sehingga siswa tertarik untuk belajar dengan menggunakan media tersebut. 2", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 360, "width": 457, "height": 94, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Namun, media elektronik yang ada saat ini masih terbatas pada mata pelajaran tertentu, seperti teknologi informasi dan komunikasi. Sedangkan mata pelajaran IPA masih jarang ditemukan. Untuk itu, pengembang berinisiatif memberikan kontribusi baru supaya mata pelajaran eksak seperti IPA bisa dirancang lebih menarik lagi yaitu dalam bentuk media pembelajaran berbasis multimedia interaktif autoplay. 3", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 463, "width": 460, "height": 115, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Majid menyatakan semua mata pelajaran memerlukan media pembelajaran sebagai faktor pendukung untuk mencapai tujuan pembelajaran, baik itu mata pelajaran Matematika, IPA, IPS, Agama, dan sebagainya. 4 Materi pembelajaran sekolah dasar telah tersusun dan diatur sesuai dengan karakter dan perkembangan siswa berdasarkan tingkatan usianya, kemudian disajikan dalam bentuk mata pelajaran. 5 Salah satu mata pelajaran yang dipelajari di Sekolah Dasar adalah IPA. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan suatu", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 612, "width": 456, "height": 23, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1 Kustandi, C dan Sutjipto, B, Media Pembelajaran Manual dan Digital (Bogor: Ghalia ,Indonesia, 2011), 78.", "type": "Footnote" }, { "left": 57, "top": 635, "width": 456, "height": 23, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2 Niken, A dan Haryanto, Pembelaran multimedia di sekolah . (Jakarta: Prestasi Pustaka Utama, 2010), 123.", "type": "Footnote" }, { "left": 93, "top": 658, "width": 261, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3 Iskandar, S M., Pendidikan IPA (Bandung: Maulana, 2011), 74.", "type": "Footnote" }, { "left": 57, "top": 669, "width": 456, "height": 35, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4 Emilda Emilda, Muddalipah Muddalipah, and Sri Murni S, “Hubungan Kemampuan Metakognisi Terhadap Prestasi Belajar Biologi Siswa Kelas XI SMA Pesantren Modern At-Taqwa Gunung Putri Bogor,” EDUKASIA: Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran 1, no. 2 (August 11, 2020): 319–29.", "type": "Footnote" }, { "left": 57, "top": 704, "width": 456, "height": 34, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5 Wuri Handayani and Pryla Rochmahwati, “Metode Permainan Dengan Papan Angka Dan Pengaruhnya Terhadap Motivasi Dan Prestasi Belajar Matematika,” EDUKASIA: Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran 1, no. 2 (May 18, 2020): 201–15.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 31, "width": 443, "height": 22, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pengembangan Media Auto Play Pada Materi Struktur Bagian Tumbuhan Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa IPA di SD Probolinggo", "type": "Page header" }, { "left": 247, "top": 751, "width": 295, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Edukasia: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 2 (1), 2021 3", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 99, "width": 457, "height": 115, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis tentang gejala alam. IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip- prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. 6", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 223, "width": 457, "height": 73, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan oleh peneliti di SDI Tarbiyah Gending, pada realitasnya pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam masih terdapat banyak hambatan, salah satunya terlihat dari kegiatan pembelajaran IPA kelas IV. Diantara hambatan tersebut antara lain:", "type": "Text" }, { "left": 120, "top": 306, "width": 365, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Materi ajar hanya terpaku pada sumber belajar yang disediakan sekolah.", "type": "List item" }, { "left": 120, "top": 327, "width": 422, "height": 31, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Media pembelajaran yang tersedia dari segi penjabaran materi yangdipaparkan sangat terbatas.Khususnya pada materiStruktur Bagian Tumbuhan.", "type": "List item" }, { "left": 120, "top": 368, "width": 422, "height": 32, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. Metode yang digunakan guru cenderung ceramah, sehingga murid menjadi objek dalam kegiatan belajar mengajar.", "type": "List item" }, { "left": 120, "top": 410, "width": 422, "height": 31, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4. Sajian bahasa pada buku ajar masih berorientasi pada penulis sendiri dan belum berorientasi pada pembaca (siswa sasaran).", "type": "List item" }, { "left": 120, "top": 451, "width": 422, "height": 32, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5. Rendahnya minat siswa untuk belajar IPA, khusunya minat untuk membaca. Hal ini disebabkan pada buku IPA yang digunakan kurang menarik.", "type": "List item" }, { "left": 120, "top": 492, "width": 422, "height": 53, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "6. Rendahnya pemahaman siswa dan perolehan nilai dalam setiap topik mata pelajaran IPA. Hal ini dikarenakan tidak adanya pembaharuan ( update ) materi dalam buku ajar dan keterbatasan media pembelajaran.", "type": "List item" }, { "left": 120, "top": 555, "width": 311, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "7. Kurangnya pemanfaatan fasilitas sekolah yang berupa LCD.", "type": "List item" }, { "left": 90, "top": 575, "width": 452, "height": 94, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan wawancara tersebut, peneliti bisa menyimpulkan bahwa kesulitan yang dialami oleh peserta didik ini karena media pembelajaran dan bahan ajar yang digunakan dalam proses pembelajaran terhitung masih sangat sederhana dan kurang interaktif. Proses belajar mengajar mata pelajaran IPA itu sendiripun lebih menekankan pada pemahaman materi dari buku teks kepada siswa tanpa harus melibatkan siswa secara aktif dalam", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 703, "width": 395, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "6 Majid , A , Perencanaan Pembelajaran , (Bandung: PT Remaja Rosda Karya Maulana, 2009), 53.", "type": "Footnote" }, { "left": 69, "top": 31, "width": 445, "height": 22, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pengembangan Media Auto Play Pada Materi Struktur Bagian Tumbuhan Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di SD Probolinggo", "type": "Page header" }, { "left": 57, "top": 751, "width": 301, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4 Edukasia: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 2 (1), 2021", "type": "Page footer" }, { "left": 61, "top": 70, "width": 452, "height": 52, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "membangun pengetahuannya sendiri, sehingga siswa kurang memahami konsep suatu materi secara benar yang pada akhirnya akan berdampak pada pemahaman konsep siswa dan nilai hasil belajar yang kurang baik.", "type": "Text" }, { "left": 61, "top": 132, "width": 453, "height": 94, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kondisi yang mendukung peryataan di atas yaitu keberadaan media di SDI Tarbiyah yang masih disajikan dalam bentuk konvensional dan adanya LCD yang masih belum digunakan secara maksimal. Keadaan sperti itulah yang melatarbelakangi pengembangan media interaktif ini supaya dapat berinteraksi dengan siswa sehingga menimbulkan motivasi untuk mempelajari mata pelajaran IPA lebih baik lagi.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 235, "width": 457, "height": 115, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan permasalahan-permasalahan di atas, diperlukan suatu cara baru berupa metode atau media pembelajaran berupa alat bantu untuk memudahkan siswa memahami materi yang dipelajari dan mengembangkan tingkat berpikir siswa, salah satunya yaitu peneliti ingin mengembangkan bahan ajar yang digunakan oleh SDI Tarbiyah Gendimg dengan menggunakan pembelajaran berbasis multimedia Autoplay . Menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 360, "width": 457, "height": 156, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dengan pengembangan media pembelajaran IPA berupa buku panduan penggunaan media Autoplay dan CD Player berbasis multimedia Autoplay sebagai media pembelajaran diharapkan pembelajaran IPA ini lebih praktis, variatif, kreatif dan dapat menarik siswa untuk aktif dalam mengikuti pembelajaran IPA baik secara kelompok maupun belajar mandiri. Diharapkan media pembelajaran yang dikembangkan dapat dijadikan salah satu alternatif rujukan dalam menyajikan materi pembelajaran IPA, pada akhirnya dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa sehingga efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. 7", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 525, "width": 457, "height": 156, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Melihat latar belakang di atas peneliti tertarik untuk mengkaji secara mendalam dengan penelitian pengembangan mengenai penggunaan media Autoplay . Harapan pertama dan utamanya adalah untuk menghasilkan produk pendidikan berupa media pembelajaran berbasis a utopla y sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas IV Semester I Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Hal ini dilakukan guna meningkatkan hasil belajar siswa melalui media pembelajaran yang menyenangkan sehingga memudahkan mereka untuk memperdalam pemahaman konsep terhadap materi Struktur Bagian Tumbuhan. Untuk itu fokus penelitian ini adalah bagaimana desain produk, dan", "type": "Text" }, { "left": 93, "top": 715, "width": 377, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "7 Leo Sutrisno, dkk, Pengembangan Pembelajaran IPA di SD , (Jakarta: Depdiknas, 2008), 67.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 31, "width": 443, "height": 22, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pengembangan Media Auto Play Pada Materi Struktur Bagian Tumbuhan Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa IPA di SD Probolinggo", "type": "Page header" }, { "left": 247, "top": 751, "width": 295, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Edukasia: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 2 (1), 2021 5", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 99, "width": 460, "height": 52, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "tingkat validitas produk media IPA serta bagaimana perbedaan hasil Pre-Test dan Post-Test menggunakan media pembelajaran berbasis autoplay pada materiStruktur Bagian Tumbuhan dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Islam Tarbiyah.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 182, "width": 131, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "METODE PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 203, "width": 457, "height": 197, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan ( Research and Development ) yang berorientasi pada produk dalam bidang pendidikan.Sugiyono Menyatakan bahwa penelitian pengembangan adalah penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. 8 Menurut Borg & Gall adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan menvalidasi produk pendidikan. Penelitian ini mengikuti suatu langkah-langkah secara siklus. Langkah-langkah penelitian atau proses pengembangan ini terdiri atas kajian tentang temuan penelitian produk yang akan dikembangkan, mengembangan produk berdasarkan temuan-temuan tersebut, melakukan uji coba lapangan sesuai dengan latar dimana produk tersebut akan dipakai, dan melakukan revisi terhadap hasil uji lapangan. 9", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 410, "width": 457, "height": 135, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Oleh karena itu, peneliti menggunakan model penelitian dan pengembangan yang bertujuan untuk menghasilkan produk pendidikan berupa media pembelajaran berbasis a utopla y sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas IV Semester I Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Hal ini dilakukan guna meningkatkan hasil belajar siswa melalui media pembelajaran yang menyenangkan sehingga memudahkan mereka untuk memperdalam pemahaman konsep terhadap materi Struktur Bagian Tumbuhan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 555, "width": 457, "height": 73, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Model prosedural yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada pada model penelitian dan pengembangan yang dikenalkan oleh Borg and Gall. Model ini menggariskan langkah-langkah umum yang harus diikuti untuk menghasilkan produk .Berdasasarkan langkah-langkah pengembangan borg and gall di atas, dapat dilihat berikut ini: 10", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 662, "width": 384, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "8 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, ( Bandung: Alfabeta, 2011), 407.", "type": "Footnote" }, { "left": 121, "top": 673, "width": 400, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "9 A rif Furchan, Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan , (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), 89.", "type": "Footnote" }, { "left": 120, "top": 685, "width": 290, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "10 A Toha, Metode Penelitian (Jakarta: Universitas Terbuka, 2008), 103.", "type": "Footnote" }, { "left": 69, "top": 31, "width": 445, "height": 22, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pengembangan Media Auto Play Pada Materi Struktur Bagian Tumbuhan Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di SD Probolinggo", "type": "Page header" }, { "left": 57, "top": 751, "width": 301, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "6 Edukasia: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 2 (1), 2021", "type": "Page footer" }, { "left": 57, "top": 248, "width": 91, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "KAJIAN TEORI", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 268, "width": 457, "height": 135, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sukmadinata menyatakan penelitian pengembangan adalah suatu proses atau langkah- langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan. Produk tersebut tidak selalu berbentuk benda atau perangkat keras ( hardware ) seperti buku; modul; alat bantu pembelajaran di kelas atau di laboratorium, tetapi bisa juga perangkat lunak ( software ) seperti program komputer untuk: pengolahan data; pembelajaran dikelas; laboratorium, ataupun model-modelpendidikan, pembelajaran, pelatihan, bimbingan, evaluasi, manajemen, dan lain-lain. 11", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 413, "width": 457, "height": 177, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Borg Dan Gall mengartikan model penelitian pengembangan dalam bidang pendidikan sebagai “a process used to develop and validate educational products” . Menurut Gay , model penelitian pengembangan merupakan suatu usaha untukmengembangkan produk pendidikan yang efektif berupa materi pembelajaran, media, strategi, atau materi lainnya dalam pembelajaran untuk digunakan di sekolah, bukan untuk menguji teori. Berdasarkan kedua pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa penelitian pengembangan dalam bidang pendidikan dan pembelajaran merupakan model penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan dan pembelajaran untuk meningkatkan dan mengembangkan mutu pendidikan dan pembelajaran secara efektif dan adaptable . 12", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 597, "width": 456, "height": 76, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Borg and Gall mengemukakan “unfortunately, R&D still plays a minor role in aducation” sebenarnya , R&D masih sedikit dimainkan pada lingkungan pendidikan. Pernyataan dari ahli tersebut menerangkan bahwa metode R&D masih sangat rendah digunakan dalam lingkungan pendidikan. Banyak produk tertentu dalam bidang pendidikan", "type": "Text" }, { "left": 93, "top": 707, "width": 394, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "11 Sukmadinata, NS, Metode Penelitian Pendidikan (Jakarta: Remaja Rosdakarya, 2009), 164-165.", "type": "Footnote" }, { "left": 57, "top": 718, "width": 456, "height": 23, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "12 Kurniasih, I.dan Sani, B, Ragam Pengembangan Model Pembelajaran untuk Peningkatan Profesionalitas Guru . (Yogyakarta: Kata Pena, 2015), 78.", "type": "Footnote" }, { "left": 164, "top": 70, "width": 250, "height": 120, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Peneneliti an Dan Pengump ulan Informasi Awal Perenca naan Pengem bangan Formal Produk Awal Uji Coba Awal Revisi Produk Uji Coba Lapanga n Revisi Produk Uji Produk Revisi", "type": "Table" }, { "left": 167, "top": 176, "width": 107, "height": 40, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Produk Akhir Desimina si Dan Impleme ntasi", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 31, "width": 443, "height": 22, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pengembangan Media Auto Play Pada Materi Struktur Bagian Tumbuhan Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa IPA di SD Probolinggo", "type": "Page header" }, { "left": 247, "top": 751, "width": 295, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Edukasia: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 2 (1), 2021 7", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 97, "width": 457, "height": 54, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "yang perlu dikembangkan melalui metode peneltian dan pengembangan atau “ Research and Development” ( R&D ) . Berdasarkan pernyataan ahli tersebut maka peneliti menggunakan metode penelitian dan pengembangan dalam menyusun penelitian ini. 13", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 161, "width": 457, "height": 53, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Fungsi Media Pembelajaran dalam penggunaan media pembelajaran dapat membantu meningkatkan pemahaman dan daya serap siswa terhadap materi pelajaran yang dipelajari. Berikut ini fungsi-fungsi dari penggunaan media pembelajaran: 14", "type": "Text" }, { "left": 112, "top": 223, "width": 404, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Membantu belajar bagi siswa dan membantu memudahkan mengajar bagi guru.", "type": "List item" }, { "left": 112, "top": 244, "width": 408, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Memberikan pengalaman lebih nyata (yang abstrak dapat menjadi lebih konkrit).", "type": "List item" }, { "left": 112, "top": 265, "width": 430, "height": 31, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. Menarik perhatian siswa lebih besar (kegiatan pembelajaran dapat berjalan lebih menyenangkan dan tidak membosankan).", "type": "List item" }, { "left": 112, "top": 306, "width": 193, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4. Semua indra siswa dapat diaktifkan.", "type": "List item" }, { "left": 112, "top": 327, "width": 290, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5. Lebih menarik perhatian dan minat murid dalam belajar.", "type": "List item" }, { "left": 112, "top": 347, "width": 212, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "6. Siswa lebih kreatif dalam pembelajaran.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 368, "width": 457, "height": 73, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Secara sederhana, multimedia berbasis autoplay diartikan sebagai lebih dari satu media. Arti media berbasis autoplay yang umumnya dikenal adalah berbagai macam kombinasi grafis, teks, suara, video, dan animasi. 15 Penggabungan ini merupakan suatu kesatuan yang secara bersama-sama menampilkan informasi, pesan, atau isi pelajaran. 16", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 451, "width": 457, "height": 73, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Media berbasis autoplay merupakan gabungan antara berbagai media (format file) yang berupa teks, suara, foto atau gambar, seni grafis, animasi, dan elemen video yang dikemas menjadi file digital yang memiliki link dan tool , digunakan untuk menyampaikan pesan kepada publik atau pengguna dengan berbantuan komputer. 17", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 534, "width": 456, "height": 73, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hakekat ilmu pengetahuan alam (IPA) merupakan makna alam dan berbagai fenomena/ perilaku/ karakteristik yang dikemas menjadi sekumpulan teori dan konsep melalui serangkaian proses ilmiah yang dilakukan manusia. Teori maupun konsep yang terorganisir ini menjadi sebuah inspirasi terciptanya teknologi yang dapat dimanfaatkan bagi kehidupan", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 641, "width": 386, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "13 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D ( Bandung: Alfabeta, 2011), 298.", "type": "Footnote" }, { "left": 121, "top": 653, "width": 357, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "14 Indriana, D , Ragam Alat Bantu Media Pengajaran . (Jogjakarta: Diva Press, 2011), 98.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 664, "width": 457, "height": 35, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "15 Primadya Anantyarta and Fatikhatun Nikmatus Sholihah, “Pengembangan Multimedia Pembelajaran Pada Materi Bioteknologi Menggunakan Program Autoplay,” Journal of Natural Science and Integration 3, no. 1 (April 30, 2020): 45–57, https://doi.org/10.24014/jnsi.v3i1.9036.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 699, "width": 456, "height": 23, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "16 Amri, S, Pengembangan dan Model Pembelajaran Dalam Kurikulum . (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2013), 81.", "type": "Footnote" }, { "left": 121, "top": 722, "width": 382, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "17 Depdiknas, Pengembangan Bahan Ajar , (Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen, 2008), 73.", "type": "Footnote" }, { "left": 69, "top": 31, "width": 445, "height": 22, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pengembangan Media Auto Play Pada Materi Struktur Bagian Tumbuhan Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di SD Probolinggo", "type": "Page header" }, { "left": 57, "top": 751, "width": 301, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "8 Edukasia: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 2 (1), 2021", "type": "Page footer" }, { "left": 57, "top": 67, "width": 457, "height": 55, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "manusia. 18 Pembelajaran terpadu pada hakikatnya merupakan suatu model pembelajaran yang memungkinkan siswa baik secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip secara holistik dan autentik.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 132, "width": 457, "height": 176, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ilmu pengetahuan alam (IPA) adalah pengetahuan yang diperoleh melalui pengumpulan data dengan eksperimen, pengamatan, dan deduksi untuk menghasilkan tentang sebuah gejala yang dapat dipercaya. Tujuan IPA di sekolah menengah pertama sederajat diantaranya agar siswa memiliki kemampuan (1) mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam, konsep dan prinsip IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari; (2) mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran terhadap adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat; (3) meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan serta sumber daya alami.", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 315, "width": 323, "height": 14, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Adapun tujuan Pembelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar siswa: 19", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 339, "width": 424, "height": 32, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "(1) Mengembangkan rasa ingin tahu dan suatu sikap positif terhadap sains, teknologi dan masyarakat.", "type": "List item" }, { "left": 89, "top": 380, "width": 425, "height": 32, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "(2) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.", "type": "List item" }, { "left": 89, "top": 422, "width": 425, "height": 32, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "(3) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep sains yang akan bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.", "type": "List item" }, { "left": 89, "top": 463, "width": 424, "height": 32, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "(4) Mengembangkan kesadaran tentang peran dan pentingnya sains dalam kehidupan sehari-hari.", "type": "List item" }, { "left": 89, "top": 505, "width": 424, "height": 31, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "(5) Mengalihkan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman ke bidang pengajaran lain.", "type": "List item" }, { "left": 89, "top": 546, "width": 424, "height": 52, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "(6) Ikut serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam. Menghargai berbagai macam bentuk ciptaan Tuhan di alam semesta ini untuk dipelajari.", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 608, "width": 456, "height": 32, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan tujuan tersebut dapat disimpulkan bahwa pemberian pendidikan IPA di SD bertujuan agar siswa mampu menguasai konsep IPA dan keterkaitannya serta mampu", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 674, "width": 456, "height": 46, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "18 Esti Untari, Yuniawatika Yuniawatika, and Lilik Bintartik, “Pemanfaatan Dan Pembuatan Media Matematika Dan IPA Berbasis Inovasi Bagi Guru Sekolah Dasar di Kota Blitar,” Abdimas Pedagogi: Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat 2, no. 3 (October 30, 2019): 147–54, https://doi.org/10.17977/um050v2i3p147-154.", "type": "Footnote" }, { "left": 57, "top": 720, "width": 456, "height": 23, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "19 Samatowa, U, Bagaimana Membelajarkan IPA di Sekolah Dasar . (Jakarta: Direktorat Pendidikan Nasional, 2006), 91.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 31, "width": 443, "height": 22, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pengembangan Media Auto Play Pada Materi Struktur Bagian Tumbuhan Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa IPA di SD Probolinggo", "type": "Page header" }, { "left": 247, "top": 751, "width": 295, "height": 13, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Edukasia: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 2 (1), 2021 9", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 99, "width": 457, "height": 32, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "mengembangkan sikap ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya sehingga lebih menyadari kebesaran dan kekuasaan Pencipta-Nya.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 161, "width": 232, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 182, "width": 456, "height": 32, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Data yang diperoleh dalam penelitian ini terdapat satu macam, yakni data kualitatif. Data tersebut diperoleh melalui dua tahap penilaian, yakni validasi ahli dan uji lapangan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 223, "width": 456, "height": 73, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Data validasi terhadap media pembelajaran diperoleh dari evaluasi yang dilakukan oleh tiga validator yang terdiri dari validator ahli isi/materi, validator desain/media pengembangan, serta validator pembelajaran yakni guru IPA kelas IV SDI Tarbiyah Gending yang berperan sebagai pelaksanapembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 306, "width": 457, "height": 73, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Data yang diperoleh merupakan data kualitatif. Data kualitatif berupa penilaian tambahan atau saran dari validator, sedangkan data kuantitatif berasal dari angket penilaian skala linkert. Untuk angket validator ahli dan siswa kriteria penskoran nilai dengan SS: 5, S: 4, CS: 3, TS: Ts, dan STS: 1", "type": "Text" }, { "left": 120, "top": 389, "width": 353, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Nilai Hasil Belajar Siswa Pre-Test dan Post-Test adalah sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 410, "width": 457, "height": 52, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Nilai Pre-test . Hasil pengamatan yang dilakukan sebelum mengunakan media berbasis autoplay terdapat 14 siswa (78,33.%) yang tuntas dan 4 siswa (21.67%) yang lainnya masih belum tuntas.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 472, "width": 457, "height": 73, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Nilai post-test . Hasil pengamatan yang dilakukan sesudah mengunakan media berbasis autoplay diketahui jumlah nilai rata-rata skor pada Post-Test yaitu 90,56 %. Semua 18 siswa (90.56%) tuntas, maka pengunaan media berbasis autoplay sangat efektif pembelajaran.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 555, "width": 76, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Revisi Produk", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 575, "width": 457, "height": 115, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan hasil penilaian oleh guru mata pelajran IPA kelas IV SD Islam Tarbiyah Gending, maka media pembelajaran (produk pengembangan) tidak perlu mendapat revisi atau perbaikan-perbaikan. Sara-saran yang didapat diatas meliputi saran-saran untuk proses pembelajaran,bukan pada media pembelajarannya. Akan tetapi, saran-saran yang didapat akan tetap ditampung sebagai bahan pengembangan selanjutnya untuk menghasilkan produk yang lebih baik lagi.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 699, "width": 456, "height": 32, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Desain produk pengembangan media ini berupa media pembelajaran dengan menggunakan program software Autoplay Studio yang materinya disertai dengan gambar-", "type": "Text" }, { "left": 69, "top": 31, "width": 445, "height": 22, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pengembangan Media Auto Play Pada Materi Struktur Bagian Tumbuhan Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di SD Probolinggo", "type": "Page header" }, { "left": 57, "top": 751, "width": 306, "height": 13, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "10 Edukasia: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 2 (1), 2021", "type": "Page footer" }, { "left": 57, "top": 70, "width": 457, "height": 94, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "gambar yang berhubungan dengan materi, video animasi menggunakan software flash player yang berhubungan dengan pembelajaran, dan kuis pintar yang menggunakan aplikasi Quiz Creator . Produk yang dikembangkan telah memenuhi komponen sebagai media pembelajaran yang baik dan dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Wujud fisik dari media pembelajaran berbasis autoplay ini berupa CD ( Compact Disc ) interaktif.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 173, "width": 457, "height": 94, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Validasi produk pengembangan media pembelajaran dapat dilihat dari lembar validasi dari validator ahli yang terdiri dari ahli desain dengan presentase 95% (sangat valid), ahli materi/isi 82% ( sangat valid) dan guru mata pelajaran IPA kelas IV 89% (sangat valid), sedangkan tingkat kemenarikan produk media pembelajaran dapat dilihat dari angket siswa kelas eksperimen dengan presentase 93% (sangat valid).", "type": "Text" }, { "left": 186, "top": 277, "width": 197, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tabel I. Hasil uji coba kelayakan media", "type": "Text" }, { "left": 94, "top": 298, "width": 377, "height": 182, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "N No Uji Kelayakan Media Persentase Kualifikasi Tindak Lanjut 1 Ahli media 95% Sangat Layak Implementasi 2 Ahli materi 82% Sangat Layak Implementai 3 Ahli IPA 89% Sangat Layak Implementai 4 Siswa kelas IV 93,5% Sangat Layak Implementai Rata-rata 89,87% Sangat Layak Implementai Keterangan :", "type": "Table" }, { "left": 97, "top": 490, "width": 108, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ahli media = 95%", "type": "Text" }, { "left": 97, "top": 511, "width": 108, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ahli materi = 82%", "type": "Text" }, { "left": 97, "top": 532, "width": 47, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ahli IPA", "type": "Table" }, { "left": 165, "top": 532, "width": 41, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "= 89%", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 552, "width": 132, "height": 32, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Siswa kelas IV = 93,5% Rata-rata = 89,87%", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 594, "width": 457, "height": 52, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Perbedaan hasil pre-test siswa kelas IV dan Hasil Post-Test kelas berdasarkan uji coba lapangan yang diukur dengan menggunakan tes pencapaian hasil belajar, setelah dianalisis menunjukkan:", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 656, "width": 457, "height": 73, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "(1) Rata-rata perolehan hasil belajar pada Post-Test mencapai 90,56 dibanding Pre-Test kelas VI mencapai 78,33.Sehingga menunjukkan bahwa ada peningkatan setelah siswa belajar menggunakan hasil produk (media berbasis autoplay ) dengan siswa yang tanpa menggunakan produk.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 31, "width": 443, "height": 22, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pengembangan Media Auto Play Pada Materi Struktur Bagian Tumbuhan Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa IPA di SD Probolinggo", "type": "Page header" }, { "left": 242, "top": 751, "width": 300, "height": 13, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Edukasia: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 2 (1), 2021 11", "type": "Page footer" }, { "left": 220, "top": 99, "width": 219, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tabel 2. Rata-Rata Nilai pre-test dan post test", "type": "Text" }, { "left": 230, "top": 120, "width": 202, "height": 76, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Nilai Rata Rata pre-test Post-test 75 95 78 90", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 227, "width": 457, "height": 94, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Seperti yang telah sebutkan sebelumnya bahwa rata-rata ( mean ) nilai post-test siswa kelas IV adalah 90,56 dan rata-rata nilai hasil belajar siswa kelas IV pre-test adalah 78,33. Sehingga 90,56> 78,33. Hal ini membuktikan bahwa media pembelajaran ini efektif digunakan dalam proses pembelajaran sesuai dengan hasil penelitian dan pengembangan di kelas IV SD Islam", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 352, "width": 60, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "PENUTUP", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 372, "width": 457, "height": 343, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Desain produk media pembelajaran IPA berbasis autoplay pada materi Struktur Bagian Tumbuhan dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Islam Tarbiyah meliputi (a) Memiliki lebih dari satu media yang konvergen, misalnya menggabungkan unsur audio dan visual (b) Bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk mengakomodasi respon pengguna. (c) Bersifat mandiri, dalam pengertian memberi kemudahan dan kelengakapan isi sedemikian rupa sehingga pengguna dapat menggunakan tanpa bimbingan orang lain. Tingkat validitas dan kemenarikan produk media pembelajaran IPA berbasis autoplay pada materi Struktur Bagian Tumbuhan dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas IVSD Islam Tarbiyah meliputilembar validasi dari validator ahli yang terdiri dari ahli desain dengan presentase 95% (sangat valid), ahli materi/isi 82% ( sangat valid) dan guru mata pelajaran IPA kelas IV 89% (sangat valid), sedangkan tingkat kemenarikan produk media pembelajaran dapat dilihat dari angket siswa kelas eksperimen dengan presentase 93% (sangat valid). Perbedaan hasil Pre-Test dan Post-Test menggunakan media pembelajaran berbasis autoplay pada materi Struktur Bagian Tumbuhan dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Islam Tarbiyah Seperti yang telah sebutkan sebelumnya bahwa rata-rata ( mean ) nilai post-test siswa kelas IV adalah 90,56 dan rata-rata nilai hasil belajar siswa kelas IV pre-test adalah 78,33. Sehingga 90,56> 78,33. Hal ini", "type": "Text" }, { "left": 69, "top": 31, "width": 445, "height": 22, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pengembangan Media Auto Play Pada Materi Struktur Bagian Tumbuhan Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di SD Probolinggo", "type": "Page header" }, { "left": 57, "top": 751, "width": 306, "height": 13, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "12 Edukasia: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 2 (1), 2021", "type": "Page footer" }, { "left": 57, "top": 70, "width": 456, "height": 32, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "membuktikan bahwa media pembelajaran ini efektif digunakan dalam proses pembelajaran sesuai dengan hasil penelitian dan pengembangan di kelas IV SD Islam Tarbiyah Gending.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 143, "width": 113, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 157, "width": 457, "height": 24, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Amri, S..Pengembangan dan Model Pembelajaran Dalam Kurikulum . Jakarta: Prestasi Pustaka, 2013.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 182, "width": 457, "height": 55, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Anantyarta, Primadya, and Fatikhatun Nikmatus Sholihah. “Pengembangan Multimedia Pembelajaran Pada Materi Bioteknologi Menggunakan Program Autoplay.” Journal of Natural Science and Integration 3, no. 1 (April 30, 2020): 45–57. https://doi.org/10.24014/jnsi.v3i1.9036.", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 239, "width": 456, "height": 25, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Depdiknas, Pengembangan Bahan Ajar .Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Dan Menengah, Direktorat Pendidikan Sekolah Menegah Atas, 2008.", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 265, "width": 457, "height": 82, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Emilda, Emilda, Muddalipah Muddalipah, and Sri Murni S. “Hubungan Kemampuan Metakognisi Terhadap Prestasi Belajar Biologi Siswa Kelas XI SMA Pesantren Modern At-Taqwa Gunung Putri Bogor.” EDUKASIA: Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran 1, no. 2 (August 11, 2020): 319–29. Furchan, A.. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan . Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007.", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 350, "width": 391, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Indriana, D. Ragam Alat Bantu Media Pengajaran . Jogjakarta: Diva Press, 2011.", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 364, "width": 283, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Iskandar, S M. Pendidikan IPA . Bandung: Maulana, 2001.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 375, "width": 457, "height": 41, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Handayani, Wuri, and Pryla Rochmahwati. “Metode Permainan Dengan Papan Angka Dan Pengaruhnya Terhadap Motivasi dan Prestasi Belajar Matematika.” EDUKASIA: Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran 1, no. 2 (May 18, 2020): 201–15.", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 419, "width": 456, "height": 25, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kurniasih,I.dan Sani, B. Ragam Pengembangan Model Pembelajaran untuk Peningkatan Profesionalitas Guru . Yogyakarta: Kata Pena, 2015.", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 447, "width": 456, "height": 24, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kustandi, C danSutjipto, B. Media Pembelajaran Manual dan Digital . Bogor: Ghalia Indonesia, 2011.", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 474, "width": 456, "height": 39, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Leo Sutrisno, dkk. Pengembangan Pembelajaran IPA di SD . Jakarta: Depdiknas, 2008. Majid , A. Perencanaan Pembelajaran . Bandung: PT Remaja Rosda Karya Maulana, 2009.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 516, "width": 456, "height": 24, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Mulyaningsih, E. Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan . Yogyakarta: Alfabeta, 2012.", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 543, "width": 456, "height": 25, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Niken, A dan Haryanto. Pembelaran multimedia di sekolah . Jakarta : Prestasi Pustaka Utama, 2010.", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 571, "width": 457, "height": 25, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Samatowa, U. Bagaimana Membelajarkan IPA di Sekolah Dasar . Jakarta: Direktorat Pendidikan Nasional, 2006.", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 598, "width": 414, "height": 24, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2011. Sukmadinata, NS. Metode Penelitian Pendidikan . Jakarta: Remaja Rosdakarya, 2010.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 625, "width": 312, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Toha, A..Metode Penelitian . Jakarta: Universitas Terbuka, 2008.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 636, "width": 457, "height": 41, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Untari, Esti, Yuniawatika Yuniawatika, and Lilik Bintartik. “Pemanfaatan Dan Pembuatan Media Matematika Dan IPA Berbasis Inovasi Bagi Guru Sekolah Dasar di Kota Blitar.”", "type": "List item" }, { "left": 93, "top": 666, "width": 421, "height": 25, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abdimas Pedagogi: Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat 2, no. 3 (October", "type": "Table" }, { "left": 201, "top": 680, "width": 310, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "30, 2019): 147–54. https://doi.org/10.17977/um050v2i3p147-", "type": "List item" }, { "left": 93, "top": 694, "width": 24, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "154.", "type": "Text" } ]
29dbac70-40b9-7875-b055-eff632261243
https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/samarah/article/download/12383/8040
[ { "left": 163, "top": 36, "width": 218, "height": 46, "page_number": 1, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Samarah: Jurnal Hukum Keluarga dan Hukum Islam Volume 7, No. 1, March 2023 ISSN: 2549 – 3132; E-ISSN: 2549 – 3167 DOI: 10.22373/sjhk.v7i1.12383", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 645, "width": 371, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "║ Submitted: January 31, 2022 ║ Accepted: March 26, 2023 ║ Published: March 31, 2023", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 668, "width": 206, "height": 25, "page_number": 1, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "http://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/samarah 281", "type": "Text" }, { "left": 76, "top": 96, "width": 381, "height": 41, "page_number": 1, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "The Method in Understanding Hadith Through Ijmā' and Its Implications for Islamic Law in Indonesia: Studies on the Hadiths of the Month of Qamariyah", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 138, "width": 318, "height": 40, "page_number": 1, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Abdul Majid Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris, Samarinda Sitti Saghirah", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 179, "width": 318, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris, Samarinda", "type": "Text" }, { "left": 225, "top": 193, "width": 83, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Novizal Wendry", "type": "Table" }, { "left": 152, "top": 207, "width": 228, "height": 26, "page_number": 1, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang Edi Safri", "type": "Text" }, { "left": 152, "top": 234, "width": 228, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang", "type": "Table" }, { "left": 210, "top": 248, "width": 116, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Syafruddin Syafruddin", "type": "Text" }, { "left": 152, "top": 262, "width": 228, "height": 27, "page_number": 1, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang Email: [email protected]", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 289, "width": 392, "height": 303, "page_number": 1, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Abstract: This study examines the approach used in comprehending hadith through ijmā’ and its ramifications for Islamic law in Indonesia, especially the hadiths of the month of Qamariyah . This ahkam hadith study employs hadith science and Islamic law theory, particularly ijmā' . This study reaches the following conclusions: Firstly, there are varieties of approaches for comprehending the customs of the month of Qamariyah , particularly in defining the month of fasting and holidays in Indonesia, which is seen as essential. Although this difference can be feared will give birth to social conflict in Indonesia. Although this difference can tarnish the symbols of Islam and it is feared that it will give birth to social conflict in Indonesia. Second, ijmā’ as a source and method of interpreting Islamic law can be used to prevent the susceptibility of social conflicts in society, particularly when debates go beyond ethical principles. Otherwise, this concern worsens when it is used by agents both individuals and groups, who frequently exploit the current circumstances for their own political gain and ultimately polarize and divide society socially. Thirdly, the ijmā' conducted by the government during the isbath session with the participation of all religious organizations in Indonesia, including MUI, NU, Muhammadiyah, DDII, PERSIS, and Al-Washliyah, is a positive development for the certainty and benefit of Islamic law. Hence, the ijmā' approach of analyzing hadith is consistent with Islamic legal standards. Musāyarah bi al-maṣāliḥ al-nās signifies that the determination of law must be in accordance with human benefits, both individually and socially, particularly within the context of the state.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 593, "width": 391, "height": 27, "page_number": 1, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Keyword: Techniques for comprehending hadith, qamariyah month hadith, ijmā' , Islamic law.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 38, "width": 228, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "The Method of Understanding Hadith Through Ijmā’", "type": "Page header" }, { "left": 441, "top": 36, "width": 18, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "282", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 50, "width": 130, "height": 23, "page_number": 2, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Abdul Majid, et.al. DOI: 10.22373/sjhk.v7i1.12383", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 670, "width": 187, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "http://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/samarah", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 99, "width": 391, "height": 330, "page_number": 2, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Abstrak: Tulisan ini membahas tentang metode pemahaman hadis melalui ijmā’ dan implikasinya terhadap hukum Islam di Indonesia khususnya hadis-hadis bulan qamariyah. Penelitian ini adalah kajian hadis ahkam yang menggunakan teori-teori ilmu hadis dan teori hukum Islam khususnya ijmā’. Kajian ini menyimpulkan bahwa; pertama, adanya pluralitas terhadap metode memahami hadis-hadis bulan qamariyah terutama pada penetapan bulan puasa dan hari raya di Indonesia merupakan sebuah keniscayaan. Pemahaman tersebut melahirkan pandangan hukum Islam dua kutub yang berbeda antara tekstual dan kontekstual. Meskipun perbedaan ini dapat dikhawatirkan akan melahirkan konflik sosial di Indonesia. Kedua, ijmā’ sebagai salah satu sumber dan metode pengambilan hukum Islam dapat dijadikan sebagai cara untuk menghindari kerawanan konflik sosial dalam masyarakat terutama saat keluar dari koridor etika perbedaan pendapat. Jika tidak, maka kerawanan ini akan semakin mengkhawatirkan ketika ditunggangi oleh para aktor baik individu maupun kelompok yang kerap memanfaatkan situasi yang ada demi kepentingan politik tertentu dan pada akhirnya polarisasi dan pembelahan sosial dalam masyarakat. Ketiga, ijmā’ yang dilakukan oleh pemerintah dalam sidang isbath dengan melibatkan seluruh ormas keagamaan di Indonesia seperti MUI, NU, Muhammadiyah, DDII, PERSIS dan Al-Washliyah merupakan langkah yang cukup baik karena akan berimplikasi kepastian dan kemashlahatan hukum Islam. Dengan demikian metode pemahaman hadis melalui ijmā’ sesuai dengan kaidah hukum Islam Musāyarah bi al-maṣāliḥ al-nās artinya bahwa penetapan suatu hukum haruslah sejalan dengan kemaslahatan manusia, baik individu maupun sosial apalagi dalam konteks negara.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 430, "width": 391, "height": 26, "page_number": 2, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Kata Kunci: Metode pemahaman hadis, hadis bulan qamariyah, ijmā’, hukum Islam.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 471, "width": 68, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Introduction", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 485, "width": 391, "height": 109, "page_number": 2, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Comprehension of the hadiths has emerged since the early days of Islam and the time of His companions. This persisted throughout tabi’īn, tabi’ al-tabi’īn until the beginning of the imam mazhab (school of thought) at this period, polarization occurred over the understanding of hadith, specifically between ra'yu specialists, such as Abu Hanifah, and hadith experts, such as Imam Malik. Muammad Idris al-Syafi'i was able to address this issue, hence he was given the title nāshir al-sunnah (defender of the sunnah). Imam Syafi'i was also responsible for systematizing ‘uṣūl al-fiqh or Islamic Jurisprudence into a perfect scientific", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 38, "width": 228, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "The Method of Understanding Hadith Through Ijmā’", "type": "Page header" }, { "left": 441, "top": 36, "width": 18, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "283", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 50, "width": 130, "height": 23, "page_number": 3, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Abdul Majid, et.al. DOI: 10.22373/sjhk.v7i1.12383", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 670, "width": 187, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "http://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/samarah", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 85, "width": 391, "height": 27, "page_number": 3, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "field at the time. As recognized, ‘uṣūl al-fiqh is a science that significantly contribute to Islamic law methodology. 1", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 112, "width": 391, "height": 110, "page_number": 3, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "In Indonesia, the understanding of the sources of Islamic law, especially the hadith, is also polarized. When referring to religious institutions such as Muhammadiyah and Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah is considered to have a modern outlook while NU adheres to traditional values. Apart from the tendencies of each of these organizations, the clear dividing line between modern and traditional Muslim groups is no longer too visible, since these two organizations have played significant role in developing a moderate understanding of religion and Islamic law that is raḥmah li al-‘ālamīn in Indonesia. 2", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 223, "width": 391, "height": 109, "page_number": 3, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "In line with that, according to El Fadl, Syuhudi Ismail, and Abdullah, interpretation of the hadith is still required for both textual and contextual comprehension. Therefore, in addition to the sciences of hadith, such as rijāl (history of narrators), jarh ta'dīl (evaluation of narrators), science of sanad and matan , this is also needed in theories of social science and humanities which aim to gain understanding and true and authoritative meaning of the sources of Islamic law. From this understanding method, the meaning of hadith will emerge not only textually and contextually, but also universally, temporally and locally. 3", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 333, "width": 391, "height": 110, "page_number": 3, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "In the Indonesian setting, the manner of understanding hadith, particularly legal difficulties, is a crucial topic. This is because hadith studies are expanding, hadith experts from various groups and institutions are offering various interpretations of hadith, and the flow of information through social media platforms such as Facebook, Whatsapp, Instagram, and others is very rapid and easily accessible to the public. The Islamic community in Indonesia is supplied with a range of hadith interpretations, from which they are free to choose one to incorporate into their daily lives.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 463, "width": 391, "height": 57, "page_number": 3, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "1 ‘Abd al-Wahhab Khallāf, ‘ Ilmu ‘Uṣūl al-Fiqh (Kairo: Dār al-Qalam, n.d.). Wael B. Hallaq, “Was al-Shafii the Master Architect of Islamic Jurisprudence?,” International Journal of Middle East Studies 25, No. 4 (1993), p. 587-605. Achmad Kholiq and Achyar Zein, “Fiqh Model of the Companios (Sahabah) of the Propeht and its Infulence pn Abu Hanifah’s Rational Fiqh and Malik Traditional Fiqh,” Ahkam: Jurnal Ilmu Syariah 21, No. 1 (2021), p. 141-162.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 520, "width": 391, "height": 46, "page_number": 3, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "2 Nadhirsyah Hosen, “Revelation in a Modern Nation State: Muhammadiyah and Islamic Legal Reasong in Indonesia,” Studia Islamika 10, No. (2003), p. 65-96. Masdar Hilmy, “Whither Indonesia’s Islamic Moderatism? A Reexamination on the Moderate Vision of Muhammadiyah and NU,” Journal of Indonesian Islam 7, No. 1 (2013), p. 24-48.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 566, "width": 391, "height": 92, "page_number": 3, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "3 Khaled M. Abou El Fadl, Atas Nama Tuhan; dari Fikih Otoriter ke Fikih Otoritatif, translated by R. Cecep Lukman Yasin (Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2004), p. 130. M. Syuhudi Ismail, Kaedah Kesahihan Sanad Hadis: Telaah Kritis dan Tinjauan dengan Pendekatan Sejarah (Jakarta: Bulan Bintang, 1995). M. Amin Abdullah, Islamic Studies di Perguruan Tinggi; Pendekatan Integratif-Interkonekti (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), p. 135. Abdul Majid, “Hermeneutika Hadis Gender (Studi Pemikiran Khaled M. Abou El Fadl dalam Buku Speaking in God’s Name: Islamic Law, Authority and Women,” Jurnal Al-Ulum 13, No. 2 (2013), p. 293- 320.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 38, "width": 228, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "The Method of Understanding Hadith Through Ijmā’", "type": "Page header" }, { "left": 441, "top": 36, "width": 18, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "284", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 50, "width": 130, "height": 23, "page_number": 4, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Abdul Majid, et.al. DOI: 10.22373/sjhk.v7i1.12383", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 670, "width": 187, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "http://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/samarah", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 85, "width": 391, "height": 151, "page_number": 4, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "This situation is obviously positive from an academic standpoint, since it demonstrates that the graph of hadith studies in Indonesia is increasing, which were not so much a concern in the academic setting. 4 Nonetheless, there is a concern from a political and social standpoint that there would be strife in society. If it is not accompanied by good faith, an open attitude of mutual acceptance, and respect for diversity, it will be susceptible to conflict within the Islamic community itself. The facts of society demonstrate that there are groups within the Islamic community that are unreceptive to a plurality of understandings, resulting in truth claims and takfīrī , in which only their understanding is correct and those who disagree are wrong, even infidels and misguided, and even condemn others to hell.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 237, "width": 392, "height": 95, "page_number": 4, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "In reality, variations in Islamic law ( ikhtilaf ) are widespread among Ulama. Yet, it is expected that Muslims, who are inexperienced with the process of stipulating a law, should seeks information on how to stipulate and create the most suitable law. Hence, ikhtilaf refers to a divergence of opinion between two or more individuals on a given topic, either in the form of dissimilar or diametrically opposed viewpoints. The disagreements mentioned to here are to furu'yah (branches) of Islamic law and not to the usuliyah (main) issue . 5", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 333, "width": 391, "height": 111, "page_number": 4, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Many studies on the interpretation of hadith that have consequences for Islamic law in Indonesia have been conducted, for instance; Jakfar and Fitria studied the interpretation of the hadith concerning the husband's consent for his wife to leave the house. This article states that there are two polarized interpretations: contemporary ulema tend to interpret contextually and flexibly, whereas mazhab (school of thoughts) academics interpret it textually and rigidly, that is, women must get permission from their husbands before engaging in makruh and disobedient behavior . 6", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 444, "width": 392, "height": 82, "page_number": 4, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "According to Wasman et al., substantial critique is required for good and acceptable comprehension of hadith in order to determine the veracity of a hadith by employing methodological research and meanings that can be contextually comprehended, as opposed to textual meanings alone. The study of sanad and matan is still significant because it can be used to determine the level of authenticity of a hadith. Since the writing and recording of hadith, scholars have", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 566, "width": 388, "height": 23, "page_number": 4, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "4 Ramli Abdul Wahid, “Perkembangan Metode Pemahaman Hadis di Indonesia,” Jurnal Analytica Islamica 3, No. 2 (2014), p. 209.", "type": "Footnote" }, { "left": 71, "top": 589, "width": 391, "height": 23, "page_number": 4, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "5 Akhmad Haries and Maisyarah Rahmi HS, Ushul Fikih: Kajian Komprehensif Teori, Sumber Hukum Dan Metode Istinbath Hukum (Palembang: Bening Media Publishing, 2020).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 612, "width": 391, "height": 46, "page_number": 4, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "6 Tarmizi M. Jakfar and Arifah Fitria, “Understanding Multiple Interpretation on the Hadith that Husbands Allow Wives to Have Outdoor Activies: A Study of Islamic Law Prespectives,” Samarah: Jurnal Hukum Keluarga Islam dan Hukum Islam 5, No. 1 (2021), p. 210- 231.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 38, "width": 228, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "The Method of Understanding Hadith Through Ijmā’", "type": "Page header" }, { "left": 441, "top": 36, "width": 18, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "285", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 50, "width": 130, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Abdul Majid, et.al. DOI: 10.22373/sjhk.v7i1.12383", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 670, "width": 187, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "http://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/samarah", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 85, "width": 391, "height": 27, "page_number": 5, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "conducted a critical examination of hadith and provided an analytical description as well as a critical evaluation of a hadith's veracity. 7", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 114, "width": 391, "height": 123, "page_number": 5, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "In the meantime, Yahya and Zainuddin analyze the interpretation of hadith that describes women were made from crooked ribs. The scholars have dissenting views in the true meaning of the hadith; some refer to textual and others to contextual paradgms. Scholars who comprehend the textual notion that women are truly derived from men's ribs. While contextually recognizing that this hadith must be interpreted symbolically-metaphorically, women have a character similar to a rib that is readily bent and can even break if treated roughly. If interpreted contextually, the legal implication would place women in an equitable and dignified position, as it would if understood otherwise. 8", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 237, "width": 391, "height": 124, "page_number": 5, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "In addition, Helmy studies the students' understanding of the hadith taught in Islamic boarding schools, especially those related to interaction between religious communities. Namely, the requirement to be fair to faith, which entails believing one's own faith to be true while remaining tolerant of other religions. So that it allows others to choose and practice their own beliefs, behaves in a balanced manner, and engages in healthy competition in all respects, including da'wah (the call for good deeds). Students are often well-informed about Islamic moderation norms and continue to apply them in their religious and social lives due to their textual and contextual comprehension. 9", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 362, "width": 391, "height": 95, "page_number": 5, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "In addition, Imran and others discuss the hadith concerning attacking non- Muslims. According to him, the hadith is definitely authentic in the sanad and matan, but the hadith's interpretation should be seen through contextual paradigm. Since this hadith relates about the battel of Khaibar and jews communities oppose Islamic principles and refuse to make peace with Muslims. A contextual analysis suggests that this view will result in the behavior that protects the blood, soul, family and property of non-Muslims. 10", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 458, "width": 391, "height": 68, "page_number": 5, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "This study focuses on examining the discourse analysis of hadith understood in the society, which is then supported by relevant literature. The literature shows that there are a number of articles discusses the method of understanding hadith, which have been put forward by observers of hadith studies including books resulting from research. However, studies on the implications of", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 543, "width": 391, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "7 Wasman, et.al., “A Critical Approach to Prophetic Traditions: Contextual Criticism in Unerstanding Hadith,” Al-Jami’ah: Journal of Islamic Studies 61, No. 1 (2023).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 566, "width": 391, "height": 35, "page_number": 5, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "8 Agusni Yahya and Muslim Zainuddin, “The Interpretation of the Hadith on the Characteristics of Women and Its Implication for Islamic Law,” Samarah: Jurnal Hukum Keluarga Islam dan Hukum Islam 5, No. 1 (2021), p. 276-296.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 601, "width": 391, "height": 34, "page_number": 5, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "9 Muhammad Irfan Helmy, et.al., “The Understanding of Islamic Moderation (Wasatiyyah Al-Islam) and the Hadiths on Inter-Religious Relations in the Javanese Pesantrens,” Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies 11, No. 2 (2021).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 635, "width": 391, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "10 Muhammad Imran, et.al., “The Command to Fiqh Non-Muslim Based on Hadith Perpective (Micro and Macro Analysis Studies),” Jurnal Adabiyah 21, No. 2 (2021), p. 324-341.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 38, "width": 228, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "The Method of Understanding Hadith Through Ijmā’", "type": "Page header" }, { "left": 441, "top": 36, "width": 18, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "286", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 50, "width": 130, "height": 23, "page_number": 6, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Abdul Majid, et.al. DOI: 10.22373/sjhk.v7i1.12383", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 670, "width": 187, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "http://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/samarah", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 85, "width": 394, "height": 27, "page_number": 6, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "the plurality of understanding the hadith on Islamic law and religious social life in Indonesia and the need for consensus on meaning of the hadith are still lacking.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 112, "width": 391, "height": 124, "page_number": 6, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "This article will present the reality of the purity of the technique of understanding hadith, the genealogy of each method and its varieties, followed by the offer to decide through ijmā’ regarding the meaning of hadith and its application mechanism. This article will argue that comprehending the hadiths of the Prophet Muhammad PBUH will have an impact on Islamic law. Due to the long history of such occurrences, differences in opinion among the Muslim clerics are partially attributable to their comprehension of the reasoning in this instance, especially the hadiths. 11 The development of Islamic law in Indonesia will also be influenced by familiarity with the important hadiths on religious practice issues.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 237, "width": 391, "height": 137, "page_number": 6, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "This research examines ahkam hadith, which is the study of legal hadith employing the theories of hadith science and Islamic law theory, particularly ijmā’ . 12 Currently, the employment of two or more theories of Islamic sciences is crucial, as the study of hadith and Islamic law cannot be separated, nor can the study of interpretation and Islamic law. Similarly, it is vital to investigate interpretation and hadith utilizing social sciences like as sociology, anthropology, politics, psychology, and even medicine. Given that the Qur’an and hadith are the primary sources of Islamic law. Books by classical and current researchers, as well as a number of articles and books pertinent to this study's debate, serve as the data sources.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 387, "width": 308, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "The Essence in Multiple ways of Understanding the Hadith", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 401, "width": 391, "height": 123, "page_number": 6, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Indonesia is a religiously diversified nation with a knowledge of Islamic law. There are numerous variations of Islamic law, such as NU, Muhammadiyah, PERSIS, Nahdlatul Wathan, DDII, al - Washliyah , Salafi-Wahhabi, etc. As evidenced by the fatwas issued by each of these groups, they have some commonalities in terms of their underlying principles, notwithstanding their differences. 13 In terms of furu'iyah , these mass organizations differ from one another to the extent that these differences become the group's identity or features, hence distinguishing it from other groups. These variances are the result of divergent interpretations of Islamic holy scriptures. Under the guise of democracy", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 543, "width": 391, "height": 92, "page_number": 6, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "11 Muhammad Misbah, “Hadis Mukhtalif dan Pengaruhnya terhadap Hukum Fikih: Studi kasus haid dalam Kitab Bidayatul Mujtahid,” Riwayah: Jurnal Studi Hadis 2, No. 1 (2016), p. 105-116. 12 Mochamad Samsukadi, “Metodologi Studi Hadis Ahkam Imam Shafi’i,” Jurnal Hukum Keluarga Islam 6, No. 2 (2021), p. 165. Fuad Thohari, Hadis Ahkam: Kajian Hadis-Hadis Hukum Pidana Islam (Hudud, Qishash, dan Ta’zir) (Yogyakarta: Deepublish, 2016). M. Syuhudi Ismail, Hadis Nabi yang Tekstual dan Kontekstual: Telaah Ma’ani al-Hadis tentang Ajarah Islam yang Universal, Temporal dan Lokal (Jakarta: Bulan Bintang, 1994).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 635, "width": 388, "height": 23, "page_number": 6, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "13 M.B Hooker, Islam Mazhab Indonesia: Fatwa-Fatwa dan Perubahan Sosial, (Bandung: Teraju, 2003).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 38, "width": 228, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "The Method of Understanding Hadith Through Ijmā’", "type": "Page header" }, { "left": 441, "top": 36, "width": 18, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "287", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 50, "width": 130, "height": 23, "page_number": 7, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Abdul Majid, et.al. DOI: 10.22373/sjhk.v7i1.12383", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 670, "width": 187, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "http://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/samarah", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 85, "width": 391, "height": 54, "page_number": 7, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "protected by the law, they are free to express their thoughts, accept religion, and practice it in accordance with their religious and philosophical convictions. The State also grants them the freedom to associate and congregate in order to create groups, so long as this does not violate applicable laws.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 140, "width": 391, "height": 220, "page_number": 7, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "As a component of interpretation, plurality of understanding of hadith is required, and as Muslims have gone further from the life of the Prophet, the space for plurality of methods of interpreting hadith has expanded and evolved. This makes sense given that Islam is a religion that values reason and prioritize knowledge over charity. So that it affords every individual opportunity to comprehend their religion by adhering to the notion of free thought but not unfettered thought. Islam allows its followers to study their religion. This freedom and equality contribute to the creation of disparities in comprehension. Yet, it cannot fundamentally clash with Islamic law principles. 14 In addition, Allah brought down Islam as a guidance for human life in order to obtain satisfaction in this world and the next. Muslims are expected to know through using their knowledge in religious practice, so that the application of Islamic law is founded on an understanding of the legal orders. Umar bin Khattab stated, \"The religion of Islam is reason, and there is no responsibility for those who are not intelligent.\" Similarly, Imam Syafi'i stated, \"Understanding precedes action\"; understanding can only be implemented by clever and thoughtful individuals. 15", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 361, "width": 388, "height": 27, "page_number": 7, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "There are at least two well-known approaches to understanding the hadith that are evolving in the Islamic world, including Indonesia:", "type": "Text" }, { "left": 74, "top": 402, "width": 108, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "a. Textual Methods", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 416, "width": 391, "height": 123, "page_number": 7, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "The textual approach emphasizes the text's literal meaning. According to Muhammad al-Gazali, its members are known as textualist groups or \" ahl al- hadith .\" Hadith specialists are Salafi individuals with a strong textual comprehension of hadith. Through his work, al-Ghazali vehemently opposed the textualist approaches of comprehending the Salafi , as well as their disregard for reason, history, context, and modern science. 16 On a genealogical level, the textualist perspective derives from several generations of the Prophet's companions. This group adheres to the textual interpretation of hadith because, in their view, hadith is the definitive interpretation of the Qur'an. Ratio just dzanni", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 589, "width": 390, "height": 23, "page_number": 7, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "14 Suryan A. Jamrah, “Ikhtilaf dan Etika Perbedaan dalam Islam,” Jurnal Toleransi: Media Komunikasi Umat Beragama, 6, No. 2 (2014), p. 18.", "type": "Footnote" }, { "left": 107, "top": 612, "width": 199, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "15 Suryan A. Jamrah, Ikhtilaf dan Etika …, p. 18.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 624, "width": 391, "height": 34, "page_number": 7, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "16 M. Khoirul Huda, “Pemahaman Tekstual: Studi Penggunaan Hadis oleh Ideolog Jamaah Anshorut Daulah (JAD),” Tesis, (Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Tahun 2018), p. 15.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 38, "width": 228, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "The Method of Understanding Hadith Through Ijmā’", "type": "Page header" }, { "left": 441, "top": 36, "width": 18, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "288", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 50, "width": 130, "height": 23, "page_number": 8, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Abdul Majid, et.al. DOI: 10.22373/sjhk.v7i1.12383", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 670, "width": 187, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "http://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/samarah", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 84, "width": 391, "height": 179, "page_number": 8, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "not absolute will not be able to explain something absolute. 17 These groups have been institutionalized in the Zahiri school of thought and the Hanbali school of thought. In further developments, the Hanbaliyah claim to be salafi and Ibn Taimiyah is called a figure who succeeded in forming salafism in its new form. Al-Ulwani viewed the formation of this group of textualists as a reflection of their inability to adapt to the modern world; this kind of thought is considered normal by the time of the Prophet. However, in this modern world, societal issues are varied and emerge in new forms and direction. This condition is assumed to be handled in such a way beyond the textual interpretation of the texts. The textualist groups tend to have a tendency to refer to the text alone while discussing hadiths, as opposed to a thorough and logical interpretation. 18 This ‘so called’ rigid way of interpreting the texts would hinder the dynamic understanding of the Islamic law corresponding to the needs of contemporary societies. 19", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 264, "width": 391, "height": 96, "page_number": 8, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "This is the first method of understanding hadith to emerge in Indonesia after the advent of Islam. At that time, Indonesian clergy understood hadith simply by quoting from a variety of textbooks, without adopting any further techniques. Abdul Wahid mentioned a number of hadith scholars of the time, including Ahmad Surkati (1874-1943), Ahmad Hassan (1858-1958), Shaykh Muhammad Mahfudz at-Tirmadzi (1920), and finally T.M. Hasbi Ash Shidiqiy (1904-1975) who have a number of translated hadith textbooks. 20", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 361, "width": 392, "height": 165, "page_number": 8, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "This textualist group ultimately split into two factions, radical and moderate. Some academics and even Islamic organizations that adhere to this textual technique have radical theological beliefs, such as ISIS, which is considered a Neo Hadith Expert, an alternate name for Neo Traditional Salafi (NTS), a Salafi-Wahhabi branch in the Middle East and Western Europe. 21 This NTS textualist approach leads to its intolerance of women and differing opinions or perspectives. 22 With respect to moderate textualists. Similarly, Abdullah Saeed suggested that literalism could take the form of soft or harsh literalism or known as wooden literalism. As the language of the Qur'an is not a scientific language that draws standard linkages between concepts and the referred-to reality, Saeed finds this strict literalism problematic. Furthermore, the majority of the Qur'an's content is religious in the form of transcendental concepts such as morality,", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 543, "width": 388, "height": 23, "page_number": 8, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "17 Suryadi, Metode Kontemporer Memahami Hadis Nabi: Perspektif Muhammad al- Ghazali dan Yusuf al-Qaradhawi (Yogyakarta: TERAS, 2008), p. 74.", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 566, "width": 244, "height": 12, "page_number": 8, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "18 Suryadi, Metode Kontemporer Memahami Hadis…, p. 74.", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 578, "width": 245, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "19 Suryadi, Metode Kontemporer Memahami Hadis …, p. 16.", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 589, "width": 355, "height": 12, "page_number": 8, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "20 Ramli Abdul Wahid, “Perkembangan Metode Pemahaman Hadis di Indonnesia,”", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 601, "width": 205, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Jurnal Analytica Islamica 3, No. 2 (2014), p. 209.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 612, "width": 391, "height": 35, "page_number": 8, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "21 Adis Duderija, “The “Islamic State” (IS) as Proponent of Neo-alh Ḥadīth Manhāj on Gender Related Issues,” Hawwa-Journal of women of the Middle East and The Islamic World 13, No. 2 (2015).", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 647, "width": 207, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "22 Khoirul Huda, Pemahaman Tekstual …, p. 13-14", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 38, "width": 228, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "The Method of Understanding Hadith Through Ijmā’", "type": "Page header" }, { "left": 441, "top": 36, "width": 18, "height": 13, "page_number": 9, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "289", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 50, "width": 130, "height": 23, "page_number": 9, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Abdul Majid, et.al. DOI: 10.22373/sjhk.v7i1.12383", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 670, "width": 187, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "http://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/samarah", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 85, "width": 391, "height": 27, "page_number": 9, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "spirituality, and God, hence the language used is frequently symbolic, figurative, and anthropomorphic, necessitating a broader interpretation. 23", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 112, "width": 391, "height": 82, "page_number": 9, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "These transnational forces, including Salafi-Wahhabi, continued to develop following the Soeharto regime. This group's textual and literal interpretation of the Qur’an and hadith produc extremism. According to its interpretation of the Qur’an and hadith, which opposes discussion and compromise with other groups. 24 ISIS's growth in the Middle East poses a threat not only to the Islamic world, but also to the entire world.", "type": "Text" }, { "left": 74, "top": 209, "width": 121, "height": 13, "page_number": 9, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "b. Contextual Method", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 223, "width": 391, "height": 178, "page_number": 9, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "The contextual approach is a plausible interpretation of the hadith based on the hadith's text. The followers of this method are called as ahl ra'yi . As a result of applying ratios or logic in their interpretation, proponents of this approach may reject hadith ahad, which is regarded as unrelated to the Qur'an. According to Wahid, the contextual understanding technique is an understanding that does not rely just on the text but connects it to elements beyond the text, such as the situation and conditions under which the hadith originated from the Prophet. 25 The historical features, causes of the fall, and economic, social, political, and cultural conditions of the Arabs at the time are in debate. According to genealogical research, this contextual approach is related to the contextualization regularly undertaken by the Prophet's companion, Umar bin Khattab. This second caliph frequently interpreted the Qur’an and Prophetic traditions in a way that was textually unique from the practice during the Prophet's lifetime.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 402, "width": 391, "height": 124, "page_number": 9, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "In the early 1990s, a number of young scholars in Indonesia, including M. Quraish Shihab, Afif Muhammad, M. Syuhudi Ismail, and others, initiated the contextualization of hadith using various methodologies, such as the social sciences approach. In addition, the contextual understanding of hadith is expanding with the introduction of new ideas such as hermeneutics and a number of theories from Muslim and Western philosophers. Its development is inseparable from the relationships between Indonesian students and Muslim and Western foreign ideas, which are then conveyed to numerous Islamic colleges in Indonesia.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 526, "width": 391, "height": 27, "page_number": 9, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Textual and contextual approaches to comprehending hadith have existed and developed continuously in Indonesia to the present. Despite the development", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 578, "width": 388, "height": 23, "page_number": 9, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "23 Abdullah Saeed, Paradigma, Prinsip dan Metode Penafsiran Kontekstualitas atas al- Qur’an, Terjemahan, (Yogyakarta: Baitul Hikmah Press, 2016), p. 224.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 601, "width": 391, "height": 46, "page_number": 9, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "24 Noorhaidi Hasan, “Reformasi, Religius Diversity, Islamic Radicalism after Soeharto,” Journal of Indonesian Social Scientes and Humanities 1, No. 1 (2008). Noorhaidi Hasan, “The Failure of The Wahhabi Campaign: Transnastional Islam and the Salafi Madrasa in Post-9/11 Indonesia, ” South East Asia Research 18, No. 4 (2010).", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 647, "width": 315, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "25 Ramli Abdul Wahid, Perkembangan Metode Pemahaman Hadis …, p. 211.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 38, "width": 228, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "The Method of Understanding Hadith Through Ijmā’", "type": "Page header" }, { "left": 441, "top": 36, "width": 18, "height": 13, "page_number": 10, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "290", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 50, "width": 130, "height": 23, "page_number": 10, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Abdul Majid, et.al. DOI: 10.22373/sjhk.v7i1.12383", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 670, "width": 187, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "http://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/samarah", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 85, "width": 391, "height": 82, "page_number": 10, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "of contextual approaches, textual methods continue to exist in modern life. A number of individuals, including specific Islamic groups such as the Salafi Group, which is rising rather rapidly in Indonesia, continue to rigorously adhere to the textual method. So, it is very uncommon for academics and religious leaders to engage in polemics over a particular issue due to divergent ways and approaches to analyzing the hadith pertaining to that case.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 167, "width": 391, "height": 248, "page_number": 10, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Discrepancies in understanding the hadith worsen within particular Islamic organizations or groups, since they tend to steadfast to their own ways of interpreting a particular hadith although they themselves are inconsistent in their approaches to the hadith interpretation. For example, the hadith about the beginning of the lunar month, for instance, Muhammadiyah is very adamant about adhering to the calculating method as a result of its contextualization of related to hadiths, whereas textual NU in this instance adheres to physical sightings so that to determine whether or not the lunar new month must first be carried out moon sighting ( hilal /observation). 26 However when confronted with hadiths about bid'ah , Muhammadiyah, particularly Salafi , is very textual in its interpretation of this hadith, so that activities that are not supported by the teachings of the Qur'an and the customs of the Prophet's companions are not practiced. In contrast, NU applies contextual reasoning to this hadith regarding bid'ah . As a result, they practice tahlilan, salvation, and a number of other religiously-based practices. Hence, these two organizations are steadfast in their own beliefs, principles, and anti-TBC (Takhayyul, Bid'ah, and Khurafat) are the defining characteristics of Muhammadiyah. Instead, rukyat , tahlilan, and salvation are NU's defining characteristics..", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 430, "width": 391, "height": 68, "page_number": 10, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Understanding of the Hadith Regarding the Month of Qamariyah This is a significant concern in Indonesia, especially prior to the months of Ramadan , Shawwal , and Zulhijjah , which coincide with the month of qamariyah. Many hadiths referring to the qamariyah month can be found in the following collections of hadiths:", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 512, "width": 380, "height": 52, "page_number": 10, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "!َ ﺪ$ﺛَ ﻨَﺎ ﳛَْ ﲕَ ,ْ ﻦُ ,ُﻜَ ﲑٍْ ﻗَﺎ لَ !َ ﺪ$ﺛَ ﲏِ ا7 ﻠ$ﯿْ ﺚُ ﻋَ ﻦْ ﻋُ ﻘَ=ْ ﻞٍ ﻋَ ﻦْ ا,ْ ﻦِ ﺷِ ﻬَﺎ بٍ ﻗَﺎ لَ BC Dْ ﱪََ ﱐِ ﺳَﺎ ﻟِﻢُ ,ْﻦُ ﻋَ ﺒْﺪِ ا K$ِ ,ْ ﻦِ ﲻَُ ﺮَ BCن$ ا,ْ ﻦَ ﲻَُ ﺮَ رَ ﴈِ َ ا K$ُ ﻋَ ﳯُْﻤَ ﺎ ﻗ َﺎلَ ﲰَِ ﻌْ ﺖُ رَ ﺳُ ﻮ لَ ا K$ ﺻَ ﲆ$ ا K$ُ Yَ ﻠَﯿْﻪِ وَ ﺳَ ﲅ$َ ﯾَﻘُ ﻮ لُ ا ^ ذَا رَBC ﯾْﺘُﻤُ ﻮﻩُ ﻓَ ﺼُ ﻮﻣُ ﻮا وَا ^ ذَا رَBC ﯾْﺘُﻤُ ﻮﻩُ ﻓَe Cﻓْﻄِ ﺮُو ا ﻓَ ﺎ ^ نْ ﰬُ$ Yَ ﻠَﯿْ ﲂُْ ﻓَﺎ ﻗْﺪُ رُو ا iَُ وَﻗ َﺎلَ jَ ﲑُْ ﻩُ 27 ﻋَ ﻦْ ا7 ﻠ$ﯿْ ﺚِ !َ ﺪ$ﺛَ ﲏِ ﻋُ ﻘَ=ْ ﻞٌ وَﯾُ ﻮlُ ﺲُ ﻟِﻬِ ﻼَ لِ رَ ﻣَ ﻀَ ﺎنَ", "type": "Picture" }, { "left": 113, "top": 562, "width": 349, "height": 27, "page_number": 10, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Meaning: We were told by Yahya bin Bukair, by al-Laits from 'Uqail from Ibn Shihab, and by Salim bin Abdillah bin Umar that Ibn 'Umar", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 612, "width": 391, "height": 23, "page_number": 10, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "26 Susiknan Azhari, “Gagasan Menyatukan Umat Islam Indonesia Melalui Kalender Islam”, Ahkam : Jurnal Ilmu Syariah 15, No. 2 (2015), p. 249-258.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 635, "width": 391, "height": 23, "page_number": 10, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "27 Muḥammad bin Isma‘īl al-Bukhārī, Ṣaḥīh Bukhārī , CD Program Barnāmij al-Hadīs asy-Syarîf , Hadis No. 1767.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 38, "width": 228, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "The Method of Understanding Hadith Through Ijmā’", "type": "Page header" }, { "left": 441, "top": 36, "width": 18, "height": 13, "page_number": 11, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "291", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 50, "width": 130, "height": 23, "page_number": 11, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Abdul Majid, et.al. DOI: 10.22373/sjhk.v7i1.12383", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 670, "width": 187, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "http://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/samarah", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 85, "width": 349, "height": 95, "page_number": 11, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "(may Allah be pleased with them both) said, \"I heard the Prophet of Allah say, \" Allah's Messenger (PBUH) said: “Whenever you sight the new moon (of the month of Ramadan), observe fast, and when you sight it (the new moon of Shawwal), break it, and if the sky is cloudy for you, then observe fast for thirty days.\" According to a second source, the remark from al-Laits states that (the instruction to count) is against the crescent moon of Ramadan .\" (Narrated by al-Bukhārī).", "type": "Text" }, { "left": 81, "top": 194, "width": 378, "height": 44, "page_number": 11, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "!َ ﺪ$ﺛَ ﻨَﺎ Bٓدَ مُ !َ ﺪ$ﺛَ ﻨَﺎ ﺷُ ﻌْﺒَ ﺔُ !َ ﺪ$ﺛَ ﻨَﺎ ﻣُ ﺤَ ﻤ$ﺪُ ,ْ ﻦُ زِ vَدٍ ﻗَﺎ لَ ﲰَِ ﻌْ ﺖُ BC wَ ﻫُ ﺮَyْ ﺮَةَ رَ ﴈِ َ ا K$ُ ﻋَ ﻨْﻪُ ﯾَﻘُ ﻮ لُ ﻗَﺎ لَ اﻟ ﻨ$ ﱯِ| ﺻَ ﲆ$ ا K$ُ Yَ ﻠَﯿْﻪِ وَ ﺳَ ﲅ$َ BCوْ ﻗَﺎ لَ ﻗَﺎ لَ 28 ﻮا ﻟِ ﺮُؤْ ﯾَﺘِﻪِ وَBC ﻓْ ﻄِ ﺮُو ا ﻟِ ﺮُؤْ ﯾَﺘِﻪِ ﻓَﺎ ^ نْ ﻏُ ﱯَِّ Yَ ﻠَﯿْ ﲂُْ ﻓَe Cﳈِْﻠُ ﻮا Yِ ﺪ$ةَ ﺷَ ﻌْﺒَﺎ نَ ﺛَ ﻼَ ﺛِ ﲔَ BCﺑُﻮ اﻟْ ﻘَﺎ ﰟِ ِ ﺻَ ﲆ$ ا K$ُ Yَ ﻠَﯿْﻪِ وَ ﺳَ ﲅ$َ ﺻُ ﻮﻣُ", "type": "Picture" }, { "left": 113, "top": 244, "width": 349, "height": 82, "page_number": 11, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Meaning: Adam, Syu'bah, and Muhammad bin Ziyad told us that Abu Hurairah (may Allah be pleased with him) said that the Prophet PBUH said to fast because you see it (hilal-crescent moon) and to break your fast because you see it (hilal or crescent moon). \"If the clouds cover you, increase the number of days in the month of Shaban to thirty. (Narrated by al-Bukhārī and Muslim).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 327, "width": 391, "height": 56, "page_number": 11, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "The lesson of the aforementioned hadith is that fasting for Ramadan or Eid is permissible after observing the new moon to ensure that the months of Ramadan and Shawwal have begun. Yet, a frequent topic of controversy in Indonesia is on how to view the new moon. The term رَ أَﯾْ ﺘُ ﻤُ ﻮ هُ , ﻟِ ﺮُ ؤْ ﯾَﺘِ ﮫِ , and ﻓَﺎ ﻗْ ﺪُ رُ و ا ﻟَ ﮫُ ( ﻓَﺎ ﻗْ ﺪِ رُ و ا ﻟَ", "type": "Picture" }, { "left": 71, "top": 368, "width": 391, "height": 82, "page_number": 11, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "ﮫُ ) are the keywords that are frequently disputed in relation to the two hadiths listed above. The word رَ أَﯾْ ﺘُ ﻤُ ﻮ هُ is a plural past tense ( fi’l māḍī ), derives from ر أ ي ( ra`ā ) which means “see”, while “ه” ( hu ) is a ḍamīr or pronounce refers to “ hilāl ”, which means “you (plural) have seen the crescent moon”, while the word رُ ؤْ ﯾَﺘِ ﮫِ ( rukyatih ) is isim maṣdar (a noun) derives from the verb ر أ ي ( ra`ā ) meaning to see, and the", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 451, "width": 391, "height": 110, "page_number": 11, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "word ﻓَﺎ ﻗْ ﺪُ رُ و ا ﻟَ ﮫُ ( faqdurū lah ) is a directive verb, which has a multiple meaning ’powerful or capable of’, as in QS. Al-Baqarah (2): 20; ”Provision or appropriatness” ( al-qaḍā al-muwaffiq ) as in QS. Al-Qadar (97):1 ” innā an zalnāh fī laīlat al-qadr” ” to think or to consider”, for instance, qadara al-qaumu amrahum (the people consider their own affairs); ”to narrow,” as the example in the verse: iżā ma ibtalāh fa qadara ’alaih rizqah (is tested, Allah will narrow their rizq -fortune); ”become powerful,” as in the example: qadara ’alā asy-syai qudratan (making something powerful); ”measure”, for example: wa qaddara", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 601, "width": 391, "height": 57, "page_number": 11, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "28 Muḥammad bin Isma‘īl al-Bukhārī, Ṣaḥīḥ Bukhārī , CD Program Barnāmij al-Ḥadīs asy-Syarīf . Hadis No. 1776. Muslim bin al-Hajjāj al-Naisabūrī, Ṣaḥīḥ Muslim , Hadis no. 1808- 1811. Aḥmad bin Syu’āib an-Nasāi, Sunan an-Nasāi , Hadis, No. 1645. Aḥmad bin Hanbal asy- Syaibānī, Musnad Aḥmad bin Ḥanbal , dalam Program CD Mausû’ah al-Ḥadīs al-Syarîf, Hadis No. 9007, 9094, 9188, 9476, 9505, 9680.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 38, "width": 228, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "The Method of Understanding Hadith Through Ijmā’", "type": "Page header" }, { "left": 441, "top": 36, "width": 18, "height": 13, "page_number": 12, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "292", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 50, "width": 130, "height": 23, "page_number": 12, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Abdul Majid, et.al. DOI: 10.22373/sjhk.v7i1.12383", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 670, "width": 187, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "http://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/samarah", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 85, "width": 391, "height": 27, "page_number": 12, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "kulla syaiin (impose a standard for everthing); ”to glorify” as in the verse: wa mā qadarū Allah ḥaqqa qadrih (and in no way did they glorify God in truth). 29", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 112, "width": 392, "height": 358, "page_number": 12, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "The subject of controversy among Indonesian academics is how to observe the crescent moon. According to the literal meaning of the term rukyat (to see), the group of scholars who interpret this hadith textually concur that the way to see the crescent moon is with the eyes ( al-'ain al-mujarradah ), as was performed during the Prophet's time and by salaf (earlier) scholars. The NU community is included in this textual group; they agree with the majority of Salaf that the decision of the beginning of Ramadan and the beginning of Shawwal is based solely on rukyah or the completion of the thirty-day count, as stated in the second hadith cited above. Even in this instance, the NU ulemas cited the position of the Malikiyah ulemas, stating that if the priest or ruler knew that the crescent moon appears based on calculation and therefore determined it, then the priest or ruler did not need to be followed because it was opposed to the consensus of Salaf scholars. 30 Similarly, the legislation prohibits publicizing the start of Ramadan or Shawwal based on calculation before a formal decree or announcement from the Ministry (Minister of Religious Affairs) in order to prevent controversies among Muslim communities. Such decision did not exist during the Prophet's and the Rashidun Caliphates’ lifetimes. 31 Ibn Hajar al-Asqalani emphasized in his analysis of the hadith that these hadiths textually demonstrate that it is forbidden to fast during Ramadan before seeing the crescent moon both at night or the day time, and that it is obligatory to fast after seeing it, with the obligation to fast the next day. But, when the sky is dark or cloudy, there are legal concerns as to whether rukyat principle continues to apply or if another principle applies. 32 Ibnu Hajar elaborated that the ordinance of fasting based on rukyat was intended to prevent difficulties in calculating the emergence of crescent moon during the Prophet's lifetime, and that it would continue to apply even if it is feasible to do hisab using modern technology in the present times. 33", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 471, "width": 391, "height": 68, "page_number": 12, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Regarding the narration of the two hadiths discussed above, the different lessons are found in responding to the fact that the crescent moon is covered by clouds, where the first hadith uses the terms ﻓَﺎ ﻗْ ﺪُ رُ و ا ﻟَ ﮫ (narrow, estimate, determine etc.) and the second hadith uses the terms ﻓَﺄ َﻛْ ﻤِ ﻠُ ﻮ ا ﻋِ ﺪﱠ ةَ ﺷَ ﻌْ ﺒَﺎ نَ ﺛ َ ﻼَ ﺛِﯿ ﻦَ (perfect the thirty days of the month), NU scholars adhere to the order to perfect the days of the", "type": "Picture" }, { "left": 71, "top": 555, "width": 388, "height": 23, "page_number": 12, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "29 Abū al-Fadl Jamaluddin Muḥammad bin Mukrim Ibnu Manẓūr al-Ifrikī, Lisān al- ‘Arab, Jilid XIV (Beirūt: Dār as-Shadr, t.th), p. 84-80.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 578, "width": 391, "height": 23, "page_number": 12, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "30 Perpustakaan Nasional, Ahkamul Fuqaha, Solusi Problematika Aktual Hukum Islam, Keputusan Muktamar, Munas dan Konbes Nahdlatul Ulama (1926-1999 M) (Surabaya: LTN-NU", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 601, "width": 111, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Jawa Timur, 2005), p. 388.", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 612, "width": 220, "height": 12, "page_number": 12, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "31 Perpustakaan Nasional, Ahkamul Fuqaha …, p. 284.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 624, "width": 391, "height": 23, "page_number": 12, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "32 Aḥmad bin ‘Alī bin Hajar al-Asqalāni, Fatḥ al-Bāri, Jilid IV (Kairo: Dār al-Manār, 1999), 142.", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 647, "width": 254, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "33 Aḥmad bin ‘Alī bin Hajar al-Asqalāni, Fatḥ al-Bāri …, 149;", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 38, "width": 228, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "The Method of Understanding Hadith Through Ijmā’", "type": "Page header" }, { "left": 441, "top": 36, "width": 18, "height": 13, "page_number": 13, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "293", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 50, "width": 130, "height": 23, "page_number": 13, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Abdul Majid, et.al. DOI: 10.22373/sjhk.v7i1.12383", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 670, "width": 187, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "http://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/samarah", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 85, "width": 391, "height": 68, "page_number": 13, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "month. This opinion refers to the views of the majority of scholars such as Imām Mālik, Imām Syafi'i, Abū Hanīfah who interpret that the positions of the two different hadiths are bayān tafṣīl (detailing global hadiths) in which the hadith which commands istikmal (perfection) functions to emphasize the command to perfect the number of days. 34 According to them, lafadz ﻓَﺎ ﻗْ", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 140, "width": 391, "height": 165, "page_number": 13, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "ﺪُ رُ و ا ﻟَ ﮫ does not stand alone but has a global nature which is then explained by the hadith commanding the istikmal. This command to count is then translated into an order to perfect the thirty days of current month. The stipulation order was inappropriate if it was interpreted as an order of calculating because the context of Arab society at that time did not recognize the calculating except with a few people, while the shari'a was imposed on humans by considering the abilities of the majority, not their individual abilities. 35 The reasons for Imam Bukhari and other mukharrij who positioned the hadith to fulfill this commandment after the hadith instructed to consider it may be deduced from this. Thus, this textual group holds steadfastly to the meaning of this hadith text, despite the advancement of science altering the times.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 305, "width": 391, "height": 151, "page_number": 13, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "The contextualist group, on the other hand, attempts to develop the meaning of this hadith contextually, as they believe that the hadith of the rukyat order is contextual. It is agreed that what was ordered during the time of the Prophet was rukyah with their eyes, as the people of Mecca and Medina at the time were unable to perform astronomical calculations. However, times have changed, and science is advancing at a rapid rate, which is a significant departure from the time of the Prophet. One of the Muhammadiyah figures, Syamsul Anwar, stated that the use of the rukyat to determine the lunar month was temporary, i.e., when the knowledge of calculation was not properly understood. This viewpoint is based on a hadith of the Prophet, which claims that the Prophet’s companions at the time were the Ummi , who lacked writing and arithmetic skills.", "type": "Text" }, { "left": 116, "top": 470, "width": 343, "height": 42, "page_number": 13, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "!َ ﺪﺛَ ﻨَﺎ Bٓدَ مُ !َ ﺪ$ﺛَ ﻨَﺎ ﺷُ ﻌْﺒَ ﺔُ !َ ﺪ$ﺛَ ﻨَﺎ ا„ْC ﺳْ ﻮَدُ ,ْ ﻦُ ﻗَ…ْ ﺲٍ !َ ﺪ$ﺛَ ﻨَﺎ ﺳَ ﻌِﯿ ﺪُ ,ْﻦُ ﲻَْ ﺮٍو BCﻧ$ ﻪُ ﲰَِ ﻊَ ا ,ْﻦَ ﲻَُ ﺮَ رَ ﴈِ َ ا K$ُ ﻋَ ﳯُْﻤَ ﺎ ﻋَ ﻦْ اﻟ ﻨ$ ﱯِِّ ﺻَ ﲆ$ 36 ﻌْ ﲏِ ﻣَ ﺮ$ةً ‰ِ ﺴْ ﻌَﺔً وَ ﻋِ ﴩْ ِyﻦَ وَ ﻣَﺮ$ ةً ﺛ َﻼَ ﺛِ ﲔ ا K$ُ Yَ ﻠَﯿْﻪِ وَ ﺳَ ﲅ$َ BCﻧ$ﻪُ ﻗَﺎ لَ ا ^ Œ$ B•ﻣ$ ﺔٌ B•ﻣِّ=$ ﺔٌ ﻻَ •َﻜْ •ُ ﺐُ وَ ﻻَ ﳓَْ ﺴُ ﺐُ اﻟ ﺸ$ ﻬْﺮُ ﻫَ ﻜَ ﺬَا وَ ﻫَ ﻜَ ﺬَا ﯾَ", "type": "Picture" }, { "left": 106, "top": 504, "width": 356, "height": 82, "page_number": 13, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Meaning: Narrated from 'Adam, he said: we were told by Syu'bah, we were told by al-Aswad bin Qays, we were told by Said bin Amru, that he heard Ibn 'Umar say from the Prophet PBUH. Said: It was narrated from Ibn ‘Umar (may Allaah be pleased with him) that the Prophet (peace and blessings of Allaah be upon him) said: “We are an unlettered nation, we do not write or calculate. The month is such-and-such or such-and-such –", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 612, "width": 391, "height": 23, "page_number": 13, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "34 Yaḥya Syaraf al-Nawāwi, Syarah Ṣaḥīḥ Muslim, Jilid IV (Beirūt: Dār al-Fikr, 2004), 157.", "type": "Footnote" }, { "left": 107, "top": 635, "width": 209, "height": 12, "page_number": 13, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "35 Yaḥya Syaraf al-Nawāwi, Syarah Ṣaḥīḥ.., p. 157.", "type": "List item" }, { "left": 107, "top": 647, "width": 259, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "36 Aḥmad bin ‘Alī bin Hajar al-Asqalāni, Fatḥ al-Bāri,,, , p. 149.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 38, "width": 228, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "The Method of Understanding Hadith Through Ijmā’", "type": "Page header" }, { "left": 441, "top": 36, "width": 18, "height": 13, "page_number": 14, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "294", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 50, "width": 130, "height": 23, "page_number": 14, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Abdul Majid, et.al. DOI: 10.22373/sjhk.v7i1.12383", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 670, "width": 187, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "http://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/samarah", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 85, "width": 391, "height": 95, "page_number": 14, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "meaning sometimes it is twenty-nine and sometimes it is thirty.” (Narrated by al- Bukhārī, 1814; Muslim, 1080).” This hadith explains 'illat why the Prophet preferred the rukyat instead of using calculation. As stated previously, Ibn Hajar al-Asqalani agrees that the illat of the use of rukyat is a prerequisite for the generality of this ummah. But, according to him, this law will not change even if, in the future, circumstances have changed and people have grasped the science of calculating.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 181, "width": 391, "height": 289, "page_number": 14, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "In addition, the topographical condition of Medina, the city where the fasting order originated, must be investigated. Susiknan Azhari, one of the Muhammadiyah administrators, asserted that the Prophet's selection of the word rukyat in his hadith relating to the initial determination to use the rukyat was due to a wise initiative considering the conditions of the Medina people, and it was unlikely to change social culture embedded with the community of Medina, particularly regarding the process of determining the beginning of the lunar month. The geographical situation of Mecca and Medina, according to Azhari, is distinctive. Mecca is a metropolitan city of international trade and the heart of Arab civilization, situated between the Roman and Persian superpowers. While Medina is an agricultural and fertile location. This geographical distinction resulted in distinct cultures and civilizations. Due to their interactions with Persian society, the Meccans were renowned to be receptive and proficient in mathematics. Approximately twenty-seven of the Prophet's companions are reported to have rudimentary astronomy knowledge. In contrast, the bulk of Medina's inhabitants are farmers, who tend to be docile and unaccustomed to complex calculating processes. In general, agricultural societies view natural occurrences as crucial to their way of life. Using the stars as a guide, only an empirical method can reveal the seasonal transition. Hence, Azhari concludes, the emergence of the word rukyat in the preceding hadiths is merely an explanation for the behavior of the Medinans. 37", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 471, "width": 391, "height": 137, "page_number": 14, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "This diversity of hadith interpretations has resulted in a three-day variance in the start of Ramadan and Eid in Indonesia, a phenomena unique to that nation. In this situation, however, the variance is not as significant as the variance in interpretation of the two hadiths discussed previously, which occasionally surpasses takfiri . Concerning the beginning of Ramadan and Eid fasting, the difficulty stems primarily from Islamic teachings and the lack of uniformity among Indonesian Muslims. Hence, a consensus must be achieved in order for diverse populations to agree on an approach that is effective and suitable to the Indonesian context. As a result, inconsistencies in determining the beginning of Ramadan, Shawwal, and other lunar months can be resolved, hence avoiding the", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 635, "width": 390, "height": 23, "page_number": 14, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "37 Susiknan Azhari, Hisab & Rukyat; Wacana untuk Membangun Kebersamaan di Tengah Perbedaan (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), p. 65-68.", "type": "Footnote" }, { "left": 71, "top": 38, "width": 228, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "The Method of Understanding Hadith Through Ijmā’", "type": "Page header" }, { "left": 441, "top": 36, "width": 18, "height": 13, "page_number": 15, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "295", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 50, "width": 130, "height": 23, "page_number": 15, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Abdul Majid, et.al. DOI: 10.22373/sjhk.v7i1.12383", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 670, "width": 187, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "http://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/samarah", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 85, "width": 391, "height": 40, "page_number": 15, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "resulting social impacts. Muslims can simultaneously observe Eid al-Fitr, Eid al- Adha, and the fast. This condition is endorsed by the Prophet in a hadith: Abu Hurairah said that the Prophet PBUH stated\":", "type": "Text" }, { "left": 123, "top": 140, "width": 336, "height": 19, "page_number": 15, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "38 اﻟ ﺼ$ ﻮْمُ ﯾَ ﻮْمَ ﺗَ ﺼُ ﻮﻣُ ﻮ نَ وَاﻟْ ﻔِ ﻄْ ﺮُ ﯾَﻮْ مَ ﺗ ُﻔْ ﻄِ ﺮُو نَ وَا „ْC ﲵْ َﻰ ﯾَ ﻮْمَ ﺗُ ﻀَ ﺤ| ﻮ نَ ﻋَ ﻦْ BC ﰊِ ﻫُ ﺮَyْ ﺮَةَ BC ن$ اﻟﻨ$ ﱯِ$ ﺻَ ﲆ$ ا K$ُ Yَ ﻠَﯿْﻪِ وَ ﺳَ ﲅ$َ ﻗَﺎ لَ", "type": "Picture" }, { "left": 93, "top": 157, "width": 369, "height": 68, "page_number": 15, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Meaning: It was narrated by Abu Hurairah that the Prophet PBUH said: Fasting is the day on which you fast simultaneously, Eid al-Fitr is the day on which you celebrate Eid al-Fitr simultaneously, and Eid al-Adha is the day on which you celebrate Eid al-Adha simultaneously (Narrarated by al- Turmūdzi)", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 226, "width": 391, "height": 41, "page_number": 15, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Even though, according to Imam al-Turmūdzi, this hadith is hasan-gharib, he added that some scholars interpreted it as an argument for the significance of fasting and Eid at the same time. 39", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 281, "width": 392, "height": 124, "page_number": 15, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "The Consequences of Understanding Hadith Via Ijmā’ for Islamic Law Consensus, or in the language of Islamic law, ijmā, refers to the agreement of all Muslim mujtahids following the death of the Prophet Muhammad about syar'i law regarding an incident. 40 Consensus can also be seen as a common agreement (concerning opinions, postures, etc.) reached through unanimity. 41 In general, syara's difficulties are not explicitly addressed in the writings. All of the mujtahids assembled and exchanged opinions. They base their beliefs on the Qur'an and hadith, with the intention of reaching a resolution on which all present mujtahids might agree. 42", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 405, "width": 391, "height": 124, "page_number": 15, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "The term ijmā’ did not exist during the Prophet's lifetime, given that he was the sole reference to Islamic law ( al-marja’ al-tasyry wahdah ), in which no different interpretation on the texts or the need for any concensus ( ikhtilāf-ittifāq) . The position of the Companions at that time was not that of a mujtahid , but that of an audience who received direction from the Prophet. But, after his death, this authority was handed on to scholars of all eras. When a new problem occurs in Islamic society for which there is no explanation in the Qur'an or Sunnah, the scholars engage in a debate to develop a consensus as a legal response to the new situation.", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 555, "width": 355, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "38 Imām al-Turmūdzi, Sunan al-Turmūdzi , Hadis no. 633. Imām Abi Daud, Sunan . Hadis", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 567, "width": 219, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "No. 1979. CD Program Barnāmij al-Ḥadīs asy-Syarīf .", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 578, "width": 388, "height": 34, "page_number": 15, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "39 Syarah Sunan al-Turmūdzi, Hadis no. 633 dalam CD Program Barnāmij al-Ḥadīs asy- Syarīf . 40 ‘Abd al-Wahhab Khallāf, ‘ Ilmu ‘Uṣūl…, p. 45.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 612, "width": 390, "height": 23, "page_number": 15, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "41 Tim Penyusun, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2008), p. 802", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 635, "width": 388, "height": 23, "page_number": 15, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "42 ‘Abd al-Wahhab Khallāf, ‘ Ilmu ‘Uṣūl…, p. 45. Satria Effendi M. Zein, Ushul Fiqh, (Jakarta: Prenada Media, 2005), p. 125.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 38, "width": 228, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "The Method of Understanding Hadith Through Ijmā’", "type": "Page header" }, { "left": 441, "top": 36, "width": 18, "height": 13, "page_number": 16, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "296", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 50, "width": 130, "height": 23, "page_number": 16, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Abdul Majid, et.al. DOI: 10.22373/sjhk.v7i1.12383", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 670, "width": 187, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "http://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/samarah", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 85, "width": 391, "height": 178, "page_number": 16, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Ijmā’ has been the foremost institution in the process of acquiring Islamic law since that time. The number of academics is expanding, and the scientific specifics are also various; as a result, there are frequently disparities in societal understanding of legal concerns, as the methodologies and viewpoints of scholars' interpretation of religious scriptures (including hadiths) are also diverse. The scholars convened, debated from their separate perspectives, and reached mutually acceptable legal rulings. Consequently, the Islamic community has legal clarity over a certain matter. The scholars of Islamic law ultimately concluded that the agreement of the scholars was the third source of Islamic law, following the Qur'an and the hadith. Although the majority of experts believe that ijmā’ of scholars is impossible in the modern period due to the large area of Islam, which makes it difficult to assemble all of the world's Islamic scholars, the ijma alluded to here is ijmā’ under the jurisdiction of Indonesia. 43", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 264, "width": 391, "height": 82, "page_number": 16, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "In the context of hadith, a researcher's or group of researchers' understanding of hadith is the consequence of the methodologies they employ to interpret hadith. This comprehension is subsequently converted into a belief that is held, argued, and even validated as a true proposition. This belief subsequently becomes a mental habit for devotees of the hadith's interpretation. Intentionally and frequently referenced in his daily conduct.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 347, "width": 391, "height": 206, "page_number": 16, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Yet, this belief can be supplanted by alternative ideas that serve as a springboard for the creation of a new mental habit. The realization that there are multiple interpretations of the hadith being examined actually generates doubts or questions about which interpretation is most appropriate and motivates individuals to constantly evaluate their beliefs and make various attempts to confirm or discover new ones. In these circumstances, the conversation process must be conducted by groups of researchers or interpreters representing each Islamic organization in Indonesia. Dialogue is a platform for discussion in which participants express the results of their different studies pertaining to the hadith under consideration in order to reach consensus on the effective meaning, not the accurate interpretation. Because it is assumed that all study results from each community are accurate, yet a more effective meaning in the Indonesian context is desired. Obviously, the intended meaning is not exempt from the preceding process of philosophical clarification and theological explanation, as well as the consideration of social, anthropological, and scientific elements in Indonesia.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 554, "width": 391, "height": 27, "page_number": 16, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "To reach ijmā’ or consensus in Islamic law, a pluralist, egalitarian, inclusive, and pressure-free strategy is required. 44 All participants in the dialogue", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 612, "width": 391, "height": 23, "page_number": 16, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "43 Susiadi As, “Ijmā’ dan Issu Kontemporer ,” Asas: Jurnal Hukum Ekonomi Syariah 6, No. 2 (2014).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 635, "width": 391, "height": 23, "page_number": 16, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "44 Tri Hidayati and Muhammad Syarif Hidayatullah, “Investigating the Construction of Ijma in The Study of Islamic Law through Sociological and Historical Approach”, Media Syariah:", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 38, "width": 228, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "The Method of Understanding Hadith Through Ijmā’", "type": "Page header" }, { "left": 441, "top": 36, "width": 18, "height": 13, "page_number": 17, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "297", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 50, "width": 130, "height": 23, "page_number": 17, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Abdul Majid, et.al. DOI: 10.22373/sjhk.v7i1.12383", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 670, "width": 187, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "http://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/samarah", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 85, "width": 391, "height": 178, "page_number": 17, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "have the same potential to reach a reasonable compromise and respect their communication partners as autonomous, responsible individuals, not as instruments to be manipulated for external ends. In addition, there must be norms that safeguard the communication process from repression and prejudice, so that participants can assure that consensus is only obtained via the use of superior arguments. Participants in the debate are on an equal footing; no one is superior to the others, and there is no single authority that defines what is right and wrong. Consensus of opinion and understanding can occur in modern times through the following mechanisms, as stated by Susiadi AS. 45 First, forming an independent assembly, or forum to conduct studies to obtain a consensus from the majority of participants present in the forum; Second, the forum formed involves all elements of clergy in a representative manner, which includes institutions, community organizations, and religious sects; Third, the participants in the forum are Muslim.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 264, "width": 391, "height": 96, "page_number": 17, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "In accordance with this, the determination of the Compilation of Islamic Law as a reference for judges in deciding matters in the Religious Courts is part of the ijmā’ and ijtihad of Indonesian scholars in the actual practice of Islamic law in Indonesia. 46 Some of the challenges in the compilation of Islamic law are local values that were modified and integrated into national law such as joint property and ta'lik talak which were not previously considered in classical Islamic law.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 361, "width": 394, "height": 95, "page_number": 17, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Ijmā' carried out by the government through isbat meetings to decide the commencement of fasthing and holidays is part of the way of interpreting the hadiths of the month of Qamariyah . The Ministry of Religious Affairs coordinates talks including Islamic organizations such as MUI, NU, Muhammadiyah, PERSIS, and al-Washliyah in order to attain Ijmā’ . Thus, the initial determination of fasting and holidays for the community generates legal certainty and prevents discussion in the grass root level.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 457, "width": 392, "height": 124, "page_number": 17, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "In accordance with this, one of the tenets of Islamic law is musāyarah bi al-maṣāliḥ al-nās which states that the determination of a law must be in accordance with individual and social human benefits. In other words, the determination of law never excludes elements of social order and peace from consideration. This is verified by the norms of fiqih: “ ḥukm al-ḥakim ilzām wa yarfa’ al-khilāf ” meaning that the leader's decisions and regulations are binding and remove disagreements. Consequently, Islamic law is determined by the authorities or possesses authority in order to bind the society. This is also consistent with the statements of the Prophet Muhammad PBUH, or, according to", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 601, "width": 391, "height": 23, "page_number": 17, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Wahana Kajian Hukum Islam dan Pranata Sosial 23, No. 2 (2021). Arskal Salim, Contemporary Islamic Law in Indonesia: Sharia and Legal Pluralism (UK: Edinburgh University Press, 2015).", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 624, "width": 168, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "45 Susiadi As, Ijmā’ dan Issu …, p. 10-12.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 635, "width": 391, "height": 23, "page_number": 17, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "46 Andi Herawati, “Kompilasi Hukum Islam (KHI) Sebagai Hasil Ijtihad Ulama Indonesia,” Hunafa: Jurnal Studia Islamika 8, No. 2 (2011).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 38, "width": 228, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "The Method of Understanding Hadith Through Ijmā’", "type": "Page header" }, { "left": 441, "top": 36, "width": 18, "height": 13, "page_number": 18, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "298", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 50, "width": 130, "height": 23, "page_number": 18, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Abdul Majid, et.al. DOI: 10.22373/sjhk.v7i1.12383", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 670, "width": 187, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "http://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/samarah", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 85, "width": 391, "height": 27, "page_number": 18, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "another opinion, with the words of Ibn Mas'ud: \"Anything Muslims deem excellent is good in Allah's eyes.\" 47", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 112, "width": 391, "height": 82, "page_number": 18, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Ijmā’ by means of an isbath session led by the government or the Ministry of Religious is a shrewd method for achieving social advantage and eradicating divisions. The government as a party with authority in the sphere of Islamic law, backed by MUI, NU, Muhammadiyah, PERSIS, al-Washliyah, and other mass organizations, is a technique of reading hadith with consequences for Islamic law that provides Muslims in Indonesia with assurance and profit.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 209, "width": 60, "height": 13, "page_number": 18, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Conclusion", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 223, "width": 391, "height": 371, "page_number": 18, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "The ways of comprehending legal hadith that have arisen in Indonesia can generally be classed into two, namely the textual and the contextual method. Both of these strategies have been established in Indonesia for a very long time by scholars and academicians, both foreign and domestic. The textual technique of understanding hadith can be done easily since it understands hadith as it is, whereas the contextual understanding method takes reasoning utilizing a number of approaches from different fields. These two techniques of comprehending legal hadith run hand in hand in Indonesia, even though the reality leads to the emergence to various conceptions of Islamic law and religious activities. In the tradition of beginning Ramadan and Eid, for instance, there are greater timing variations of up to a few days. The textualists favor rukyat, but the contextualists favor astronomical calculation. Differences like these are sometimes perplexing for the community and partially taint the emblems of Islam. In recent years, the polarization of textualist and contextualist groups has worsened, particularly if they have intersected with the political interests of certain groups, in tandem with the development of social media and the proliferation of salafi groups that are known to adhere more closely to a textual understanding of religious texts. Adherents of these two techniques of reading hadith are occasionally embroiled in furious discussions, blaming each other and abandoning the ethical boundaries of difference of opinion, and sometimes even doubting other Muslims. Concerns are raised regarding the occurrence of social strife in Indonesian society in light of this latest development. Thus, the ijmā’ approach to interpreting legal hadiths in Indonesia is extremely important for preventing social problems and fostering peace and prosperity in society, the nation, and the state. In the context of the government-determined way of understanding hadith through ijmā’ in relation to the determination of the months of Ramadhan and Shawwal , this is required since it will have ramifications for Islamic law that will benefit Muslims in Indonesia.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 624, "width": 391, "height": 34, "page_number": 18, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "47 Jaih Mubarak, Kaidah Fiqhi: Sejarah dan Kaidah-Kaidah Asas (Jakarta: Raja GRafindo Persada, 2002), p. 155. Duski Ibrahim, Kaidah-Kaidah Fiqhi (Palembang: Noer Fikri, 2019), p. 30-33.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 38, "width": 228, "height": 11, "page_number": 19, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "The Method of Understanding Hadith Through Ijmā’", "type": "Page header" }, { "left": 441, "top": 36, "width": 18, "height": 13, "page_number": 19, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "299", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 50, "width": 130, "height": 23, "page_number": 19, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Abdul Majid, et.al. DOI: 10.22373/sjhk.v7i1.12383", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 670, "width": 187, "height": 11, "page_number": 19, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "http://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/samarah", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 85, "width": 54, "height": 13, "page_number": 19, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Reference", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 112, "width": 391, "height": 68, "page_number": 19, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Abdullah, M. Amin, Islamic Studies di Perguruan Tinggi; Pendekatan Integratif- Interkonektif, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012. Abou El Fadl, Khaled M. Atas Nama Tuhan; Dari Fikih Otoriter ke Fikih Otoritatif, Translated by R. Cecep Lukman Yasin, Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2004.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 181, "width": 390, "height": 41, "page_number": 19, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Abū Daud, Imām, Sunan Abi Daud , CD Program Barnāmij al-Ḥadīs asy-Syarīf . Al-Asqalāni, Ibnu Hajar, Aḥmad bin Ali, Fatḥ al-Bāri, Juz IV, Beirūt: Dār al- Ma’rifah, t. th.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 223, "width": 388, "height": 40, "page_number": 19, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Al-Bukhārī, Muḥammad bin Isma‘īl Ṣaḥīḥ Bukhārī , CD Program Barnāmij al- Ḥadīs asy-Syarīf . Al-Naisabūrī, Muslim bin al-Ḥajjāj, Ṣaḥīḥ Muslim , CD Program Barnāmij al-", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 264, "width": 90, "height": 13, "page_number": 19, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Ḥadīs asy-Syarīf .", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 278, "width": 392, "height": 68, "page_number": 19, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Al-Nasāi, Aḥmad bin Syu’āib, Sunan an-Nasāi , CD Program Barnāmij al-Ḥadīs asy-Syarīf . Al-Nawāwi, Yahya bin Syaraf, Syarah Ṣaḥīḥ Muslim. Jilid IV, Beirūt: Dār al- Fikr, 2004. Al-Syaibānī, Aḥmad bin Ḥanbal, Musnad Aḥmad bin Ḥanbal , dalam Program CD", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 347, "width": 142, "height": 13, "page_number": 19, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Mausû’ah al-Ḥadīs al-Syarîf.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 361, "width": 391, "height": 54, "page_number": 19, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "al-Turmūdzi, Imām, Sunan al-Turmūdzi , CD Program Barnāmij al-Ḥadīs asy- Syarīf . Anwar, Syamsul, Interkoneksi Studi Hadis dan Astronomi , Yogyakarta: Suara Muhammadiyah, 2011.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 416, "width": 392, "height": 152, "page_number": 19, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "As, Susiadi, “Ijmā’ dan Issu Kontemporer ,” Asas: Jurnal Hukum Ekonomi Syariah 6, No. 2, (2014). Doi: https://doi.org/10.24042/asas.v6i2.1714 . Azhari, Susiknan, “Gagasan Menyatukan Umat Islam Indonesia Melalui Kalender Islam”, Ahkam : Jurnal Ilmu Syariah 15, no. 2 (2015). DOI: 10.15408/ajis.v15i2.2869. Azhari, Susiknan, Hisab dan Rukyat: Wacana untuk Membangun Kebersamaan di Tengah Perbedaan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007. Duderija, Adis, The “Islamic State” (IS) as Proponent of Neo-alh Ḥadīth Manhāj on Gender Related Issues,” Hawwa-Journal of women of the Middle East and The Islamic World 13, No. 2 (2015):1:44. DOI:10.1163/15692086- 12341281.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 568, "width": 391, "height": 13, "page_number": 19, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Hallaq, Wael B. “Was al-Shafii the Master Architect of Islamic Jurisprudence?”", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 582, "width": 356, "height": 27, "page_number": 19, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "International Journal of Middle East Studies 25, No. 4 (1993). https://www.jstor.org/stable/164536.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 610, "width": 392, "height": 41, "page_number": 19, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Haries, Akhmad and Maisyarah Rahmi HS, Ushul Fikih: Kajian Komprehensif Teori, Sumber Hukum Dan Metode Istinbath Hukum , Palembang: Bening Media Publishing, 2020.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 38, "width": 228, "height": 11, "page_number": 20, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "The Method of Understanding Hadith Through Ijmā’", "type": "Page header" }, { "left": 441, "top": 36, "width": 18, "height": 13, "page_number": 20, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "300", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 50, "width": 130, "height": 23, "page_number": 20, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Abdul Majid, et.al. DOI: 10.22373/sjhk.v7i1.12383", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 670, "width": 187, "height": 11, "page_number": 20, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "http://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/samarah", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 85, "width": 391, "height": 27, "page_number": 20, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Hasan, Noorhaidi, “Reformasi, Religius Diversity, Islamic Radicalism after Soeharto,” Journal of Indonesian Social Scientes and Humanities 1, No.", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 112, "width": 252, "height": 13, "page_number": 20, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "1 (2008). Doi: https://doi.org/10.14203/jissh.v1i1.2.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 126, "width": 391, "height": 41, "page_number": 20, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Hasan, Noorhadi, “The Failure of The Wahhabi Campaign: Transnastional Islam and the Salafi Madrasa in Post-9/11 Indonesia,” South East Asia Research 18, No. 4 (2010). https://doi.org/10.5367/sear.2010.0015.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 167, "width": 391, "height": 41, "page_number": 20, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Helmy, Muhammad Irfan, et.al., “The Understanding of Islamic Moderation (Wasatiyyah Al-Islam) and the Hadiths on Inter-Religious Relations in the Javanese Pesantrens,” Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 209, "width": 391, "height": 41, "page_number": 20, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "11, No. 2 (2021). DOI: https://doi.org/10.18326/ijims.v11i2.351-376. Herawati, Andi, “Kompilasi Hukum Islam (KHI) Sebagai Hasil Ijtihad Ulama Indonesia,” Hunafa: Jurnal Studia Islamika 8, No. 2 (2011).", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 250, "width": 254, "height": 13, "page_number": 20, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "DOI : https://doi.org/10.24239/jsi.v8i2.367.321-340.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 264, "width": 394, "height": 179, "page_number": 20, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Hidayati, Tri and Muhammad Syarif Hidayatullah, “Investigating the Construction of Ijma in The Study of Islamic Law through Sociological and Historical Approach”, Media Syariah: Wahana Kajian Hukum Islam dan Pranata Sosial 23, No. 2 (2021). DOI: http://dx.doi.org/10.22373/jms.v23i2.10924. Hilmy, Masdar, “Whither Indonesia’s Islamic Moderatism? A Reexamination on the Moderate Vision of Muhammadiyah and NU,” Journal of Indonesian Islam 7, No. 1 (2013). Doi: 10.15642/JIIS.2013.7.1.24-48. Hosen, Nadhirsyah, “Revelation in a Modern Nation State: Muhammadiyah and Islamic Legal Reasong in Indonesia,” Studia Islamika 10, No. (2003). Huda, M. Khoirul, “Pemahaman Tekstual: Studi Penggunaan Hadis oleh Ideolog Jamaah Anshorut Daulah (JAD,” Tesis, Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Tahun 2018.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 443, "width": 391, "height": 27, "page_number": 20, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Ibnu Manẓūr, Abū al-Fadl Jamaluddin Muḥammad bin Mukrim al-Ifrikî, Lisān al-‘Arab , Beirūt: Dār as-Shadr, t.th.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 471, "width": 334, "height": 13, "page_number": 20, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Ibrahim, Duski, Kaidah-Kaidah Fiqhi , Palembang: Noer Fikri, 2019.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 485, "width": 391, "height": 27, "page_number": 20, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Imran, Muhammad, et.al., “The Command to Figh Non-Muslim Based on Hadith Perpective (Micro and Macro Analysis Studies),” Jurnal Adabiyah 21, No.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 513, "width": 391, "height": 81, "page_number": 20, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "2 (2021). https://doi.org/10.24252/jad.v21i2a4. Ismail, M. Syuhudi, Hadis Nabi yang Tekstual dan Kontekstual: Telaah Ma’ani al-Hadis tentang Ajarah Islam yang Universal, Temporal dan Lokal , Jakarta: Bulan Bintang, 1994. Ismail, M. Syuhudi, Kaedah Kesahihan Sanad Hadis: Telaah Kritis dan Tinjauan dengan Pendekatan Sejarah , Jakarta: Bulan Bintang, 1995.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 595, "width": 391, "height": 41, "page_number": 20, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Jakfar, Tarmizi M. and Arifah Fitria, Understanding Multiple Interpretation on the Hadith that Husbands Allow Wives to Have Outdoor Activies: A Study of Islamic Law Prespectives, Samarah: Jurnal Hukum Keluarga Islam", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 38, "width": 228, "height": 11, "page_number": 21, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "The Method of Understanding Hadith Through Ijmā’", "type": "Page header" }, { "left": 441, "top": 36, "width": 18, "height": 13, "page_number": 21, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "301", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 50, "width": 130, "height": 23, "page_number": 21, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Abdul Majid, et.al. DOI: 10.22373/sjhk.v7i1.12383", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 670, "width": 187, "height": 11, "page_number": 21, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "http://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/samarah", "type": "Table" }, { "left": 106, "top": 85, "width": 356, "height": 13, "page_number": 21, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "dan Hukum Islam 5, No. 1 (2021).", "type": "Table" }, { "left": 106, "top": 99, "width": 235, "height": 13, "page_number": 21, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "DOI: http://dx.doi.org/10.22373/sjhk.v5i1.9106.", "type": "Picture" }, { "left": 71, "top": 112, "width": 391, "height": 206, "page_number": 21, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Jamrah, Suryan A, “Ikhtilaf dan Etika Perbedaan dalam Islam,” Jurnal Toleransi: Media Komunikasi Umat Beragama, Vol.6, No.2, 2014. Khallāf, ‘Abd al-Wahhab, ‘ Ilmu ‘Uṣūl al-Fiqh , Kairo: Dār al-Qalam, n.d. Kholiq, Achmad and Achyar Zein, “Fiqh Model of the Companios (Sahabah) of the Propeht and its Infulence pn Abu Hanifah’s Rational Fiqh and Malik Traditional Fiqh,” Ahkam: Jurnal Ilmu Syariah 21, No. 1 (2021). M. Zein, Satria Effendi, Ushul Fiqh, Jakarta: Prenada Media, 2005. Majid, Abdul, “Hermeneutika Hadis Gender (Studi Pemikiran Khaled M. Abou El Fadl dalam Buku Speaking in God’s Name: Islamic Law, Authority and Women,” Jurnal Al-Ulum 13, No. 2 (2013). Misbah, Muhammad, “Hadis Mukhtalif dan Pengaruhnya terhadap Hukum Fikih: Studi kasus haid dalam Kitab Bidayatul Mujtahid,” Riwayah: Jurnal Studi Hadis 2, No. 1 (2016). Saeed, Abdullah, Paradigma, Prinsip dan Metode Penafsiran Kontekstualitas atas al-Qur’an, Terjemahan, Yogyakarta: Baitul Hikmah Press, 2016.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 319, "width": 391, "height": 13, "page_number": 21, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Salim, Arskal, Contemporary Islamic Law in Indonesia: Sharia and Legal", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 333, "width": 246, "height": 13, "page_number": 21, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Pluralism , UK: Edinburgh University Press, 2015.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 347, "width": 392, "height": 54, "page_number": 21, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Samsukadi, Mochamad, “Metodologi Studi Hadis Ahkam Imam Shafi’i,” Jurnal Hukum Keluarga Islam 6, No. 2 (2021). Shihab, M. Quraish, Tafsir al-Misbah; Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur’an, Jilid V, Jakarta: Lentera Hati, 2002.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 402, "width": 391, "height": 96, "page_number": 21, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Suryadi, Metode Kontemporer Memahami Hadis Nabi; Perspektif Muhammad al- Ghazali dan Yusuf al-Qaradhawi. Yogyakarta: TERAS, 2008. Syarah Sunan al-Turmūdzi, CD Program Barnāmij al-Ḥadīs asy-Syarīf . Thohari, Fuad, Hadis Ahkam: Kajian Hadis-Hadis Hukum Pidana Islam (Hudud, Qishash, dan Ta’zir), Yogyakarta: Deepublish, 2016. Tim Penyusun, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2008.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 499, "width": 391, "height": 13, "page_number": 21, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Wasman, et.al., “A Critical Approach to Prophetic Traditions: Contextual", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 513, "width": 353, "height": 13, "page_number": 21, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "Criticism in Unerstanding Hadith,” Al-Jami’ah: Journal of Islamic Studies", "type": "Picture" }, { "left": 71, "top": 527, "width": 391, "height": 68, "page_number": 21, "page_width": 516, "page_height": 729, "text": "61, No. 1 (2023). DOI: https://doi.org/10.14421/ajis.2023.611.1-30. Yahya, Agusni and Muslim Zainuddin, “The Interpretation of the Hadith on the Characteristics of Women and Its Implication for Islamic Law,” Samarah: Jurnal Hukum Keluarga Islam dan Hukum Islam 5, No. 1 (2021). Doi: http://dx.doi.org/10.22373/sjhk.v5i1.9593.", "type": "Text" } ]
95ab18ae-99e9-2bab-5b02-73b34e6b0424
https://ojs.stmikplk.ac.id/index.php/saintekom/article/download/10/8
[ { "left": 292, "top": 781, "width": 15, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "26", "type": "Page footer" }, { "left": 116, "top": 88, "width": 367, "height": 27, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "SISTEM INFORMASI DOKUMENTASI SURAT (STUDI KASUS) DI PT.PERTAMINA DEPOT BULA", "type": "Section header" }, { "left": 131, "top": 164, "width": 339, "height": 32, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Program Studi Manajemen Informatika, STMIK Palangka Raya Jalan George Obos, No. 114, Palangkaraya", "type": "Text" }, { "left": 222, "top": 206, "width": 154, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Email:[email protected]", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 247, "width": 64, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ABSTRACT", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 274, "width": 428, "height": 80, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "In managing documents PT.Pertamina of Depot Bula at the time still in manual and less efficient in recording and data search letters that take a considerable time in all processes. Therefore, it is required by the software to help manage data effectively and efficiently letter. To help resolve the constraints faced by the author takes the title \"information system documentation letter\". With this information system is expected to last letter of information system documentation to be better than ever.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 357, "width": 428, "height": 135, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "After this letter information system documentation created and based on the desire of the results of PT. Pertamina Depot Bula with their conclusion that the letter information system documentation process is becoming more efficient, fast and easy because in giving the number of letters assistant will no longer need to open a file of letters and numbers letter will be recorded automatically at the time assistant to open a new mail. Therefore, the numerical gain minimizing mistakes letter. In the letter, the data search process will be easier to fast and without the need to open the file documentation as well as data security is also more secure with their password gift. Another database keeps bending to mind is information system documentation this letter is much more effective.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 495, "width": 386, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Key word : documentation letter,Sistem Infomation,PT Pertamina Depot bula", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 523, "width": 96, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 550, "width": 198, "height": 198, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kegiatan dalam suatu instansi perkantoran sangat erat kaitannya dengan penggunaan kertas dalam jumlah yang besar. Tentunya hal ini akan membutuhkan biaya yang dikeluarkan untuk kebutuhan kertas menjadi lebih tinggi. Selain itu kebutuhan akan tempat penyimpanan juga menjadi semakin banyak. Hal ini juga tidak menutup kemungkinan", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 550, "width": 198, "height": 32, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "terjadi pemborosan dalam penggunaan kertas.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 592, "width": 198, "height": 114, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kesulitan utama yang dihadapi jika ingin mengurangi kebutuhan akan kertas dalam jumlah besar adalah sistem Dokumentasi Surat yang masih dilakukan dengan cara manual. Sistem manual ini memungkinkan terjadinya..", "type": "Text" }, { "left": 234, "top": 141, "width": 148, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "FRENGK L IN MATATULA", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 65, "width": 15, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "27", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 774, "width": 242, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Saintekom , Vol. 6, No. 2, September 2016", "type": "Page footer" }, { "left": 394, "top": 57, "width": 124, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "STMIK Palangka Raya", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 100, "width": 198, "height": 52, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "kesalahan dan proses dalam Dokumentasi Surat menjadi lebih sulit dan proses mendapatkan dokumen yang", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 162, "width": 198, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "diinginkan juga akan terhambat. Selain", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 100, "width": 198, "height": 52, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "itu, sistem manual juga akan memungkinkan terjadinya dokumen yang hilang atau rusak.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 183, "width": 198, "height": 197, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pertamina Depot Bula merupakan bagian dari suatu instansi yang masih menggunakan cara manual dalam sistem Dokumentasi Surat. Dengan sistem yang masih manual ini Pertamina Depot Bula juga mengalami berbagai masalah diatas. Hal ini dikarenakan belum tersedianya Sistem Informasi Dokumentasi Surat yang terkomputerisasi.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 390, "width": 198, "height": 135, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dari beberapa permasalahan dan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, diantaranya kebutuhan kertas dalam jumlah yang besar, sistem yang masih manual, belum terdapatnya Sistem Informasi Dokumentasi Surat, maka dibutuhkan suatu Sistem", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 535, "width": 198, "height": 31, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Informasi yang dapat membantu dalam menangani masalah-masalah tersebut.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 576, "width": 198, "height": 32, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dengan dibangun suatu Sistem Informasi Dokumentasi Surat", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 617, "width": 198, "height": 53, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "diharapkan dapat berfungsi untuk perbaikan sistem Dokumentasi Surat Pertamina Depot Bula.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 680, "width": 198, "height": 52, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas maka dapat diidentifikasi permasalahannya yaitu :", "type": "Text" }, { "left": 334, "top": 183, "width": 180, "height": 31, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Mengurangi kebutuhan terhadap kertas dalam jumlah yang besar", "type": "List item" }, { "left": 334, "top": 224, "width": 180, "height": 32, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Proses Pencarian dokumen pada sistem informasi Dokumentasi", "type": "List item" }, { "left": 352, "top": 265, "width": 162, "height": 74, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Surat yang ada masih menggunakan proses manual, Sistem manual ini memungkinkan terjadinya", "type": "Table" }, { "left": 352, "top": 348, "width": 162, "height": 53, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "kesalahan dan proses dalam dokumen surat menjadi lebih sulit dan tidak akurat .", "type": "Text" }, { "left": 334, "top": 410, "width": 180, "height": 53, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c. Belum adanya Sistem Informasi Dokumentasi Surat di Pertamina Depot Bula", "type": "List item" }, { "left": 330, "top": 472, "width": 183, "height": 94, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Adapun maksud dari penulisan laporan penelitian ini untuk membangun suatu Sistem Informasi Dokumentasi Surat dengan studi kasus di Pertamina Depot Bula", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 582, "width": 198, "height": 32, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 337, "top": 623, "width": 176, "height": 53, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Mengubah sistem Dokumen Surat yang masih manual menjadi sistem terkomputerisasi", "type": "List item" }, { "left": 337, "top": 686, "width": 176, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Menyediakan suatu Sistem", "type": "List item" }, { "left": 351, "top": 706, "width": 162, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Informasi Dokumentasi Surat di", "type": "Text" }, { "left": 351, "top": 727, "width": 113, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pertamina Depot Bula", "type": "Table" }, { "left": 498, "top": 65, "width": 15, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "28", "type": "Page header" }, { "left": 268, "top": 774, "width": 243, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Saintekom , Vol. 6, No. 2, September 2016", "type": "Page footer" }, { "left": 92, "top": 57, "width": 124, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "STMIK Palangka Raya", "type": "Section header" }, { "left": 106, "top": 100, "width": 177, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Pengolahan data Dokumen Surat", "type": "List item" }, { "left": 121, "top": 121, "width": 162, "height": 73, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "menjadi lebih optimal, dimana pencarian data lebih mudah dilakukan, laporan data Dokumen surat dapat disusun", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 203, "width": 198, "height": 115, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dengan cepat, dan kinerja karyawan lebih baik karena didukung oleh sistem yang sudah otonom atau terkomputerisasi Batasan Masalah", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 328, "width": 198, "height": 52, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Agar masalah yang akan dibahas tetap berada dalam ruang lingkup kajian, dalam Sistem Informasi", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 390, "width": 200, "height": 31, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dokumen Surat ini terdapat beberapa proses atau prosedur, yaitu diantaranya:", "type": "Text" }, { "left": 110, "top": 431, "width": 131, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "- Pendataan surat masuk", "type": "List item" }, { "left": 110, "top": 452, "width": 130, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "- Pendataan surat keluar", "type": "List item" }, { "left": 110, "top": 472, "width": 173, "height": 32, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "- Penyimpanan dokumen dalam bentuk digital", "type": "List item" }, { "left": 110, "top": 514, "width": 173, "height": 32, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "- Pencarian dokumen digital dalam waktu singkat", "type": "List item" }, { "left": 110, "top": 555, "width": 173, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "- Pendataan tempat", "type": "List item" }, { "left": 128, "top": 576, "width": 142, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "penyimpanan dokumen/arsip", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 618, "width": 167, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "METODOLOGI PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 638, "width": 198, "height": 94, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Adapun Metodologi yang akan digunakan dalam dalam proses pembuatan Sistem Informasi Dokumentasi Surat ini adalah sebagai berikut :", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 100, "width": 142, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Tahap pengumpulan data", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 121, "width": 198, "height": 73, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Metode pengumpulan data yang digunakan dalam pembuatan Sistem Informasi Dokumentasi Surat ini adalah sebagai berikut :", "type": "Text" }, { "left": 329, "top": 203, "width": 111, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Studi Kepustakaan", "type": "List item" }, { "left": 352, "top": 224, "width": 162, "height": 94, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Teknik pengumpulan data dengan mempelajari sumber- sumber pustaka yang berkaitan dengan Sistem Informasi yang akan dibangun.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 328, "width": 90, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Wawancara", "type": "Text" }, { "left": 352, "top": 348, "width": 162, "height": 94, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab secara langsung/secara tidak langsung kepada pihak Pertamina Depot Bula Seram", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 452, "width": 187, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Tahap pembuatan perangkat lunak", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 472, "width": 198, "height": 94, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Teknik analisis data dalam pembuatan Sistem Informasi ini menggunakan paradigma perangkat lunak secara waterfall , yang meliputi beberapa proses diantasranya:", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 597, "width": 198, "height": 32, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM", "type": "Section header" }, { "left": 316, "top": 638, "width": 86, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analisis Masalah", "type": "Text" }, { "left": 352, "top": 659, "width": 162, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sebelum melakukan", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 680, "width": 198, "height": 52, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "perancangan suatu system, ada baiknya terlebih dahulu melakukan tahap analisis. Dari tahap analisis dapat", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 65, "width": 15, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "29", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 774, "width": 242, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Saintekom , Vol. 6, No. 2, September 2016", "type": "Page footer" }, { "left": 395, "top": 60, "width": 124, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "STMIK Palangka Raya", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 100, "width": 198, "height": 259, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "diketahui dengan jelas masalah-masalah apa saja yang sering muncul, bagaimana user yang menggunakan system yang sedang berjalan sampai solusi yang dapat diajukan untuk memecahkan masaah. Sesuai dengan penelitian, bahwa sistem informasi yang berjalan di PT. PERAMINA Depot Bula terutama untuk dokumentasi surat seperti surat masuk, surat keluar, masih di lakukan secara manual sehingga membutuhkan system dokumentasi surat berbasis komputerisasi", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 369, "width": 198, "height": 32, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Flow Map Prosedur Dokumen surat masuk", "type": "Text" }, { "left": 98, "top": 410, "width": 188, "height": 116, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pimpinan Asisten umum Bagian LK2LL Bagian penjualan Bagian keuangan Bagian Teknik Bagian Distribusi Dokumen surat Dokumen surat arsip Dokumen surat Dokumen surat Dokumen Surat Dokumen surat Dokumen surat ACC dokumen surat Data dokumen surat yg telah di ACC Data dokumen surat yg telah di ACC Melakukan disposisi Dokumen surat", "type": "Picture" }, { "left": 85, "top": 688, "width": 198, "height": 32, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Flow Map Prosedur Dokumen surat keluar", "type": "Text" }, { "left": 379, "top": 104, "width": 16, "height": 4, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pimpinan", "type": "Picture" }, { "left": 316, "top": 99, "width": 238, "height": 614, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Asisten umum Instansi Polres/polsek Instansi Sabandar Instansi Bupati Instansi Dinas deperindag ACC dokumen surat Dokumen surat Dokumen surat Data dokumen surat yg telah di ACC Data dokumen surat yg telah di ACC arsip Dokumen Surat Dokumen surat Dokumen surat Melakukan disposisi Dokumen surat Dokumen surat Diagram Konteks Data Flow Diagram Level 1 Entity Relation Diagram(ERD) Pengguna Surat keluar menghasilkan 1 Surat masuk 1 1 Pengguna SISTEM INFORMASI DOKUMENTASI SURAT Data pengguna Data surat Info pengguna Info surat Validasi login Data login Data laporan Info laporan Pencarian data surat Info Pencarian data surat", "type": "Picture" }, { "left": 498, "top": 65, "width": 15, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "30", "type": "Page header" }, { "left": 268, "top": 774, "width": 243, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Saintekom , Vol. 6, No. 2, September 2016", "type": "Page footer" }, { "left": 92, "top": 60, "width": 124, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "STMIK Palangka Raya", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 141, "width": 69, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Skema Relasi", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 103, "width": 358, "height": 327, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Surat masuk Kode surat masuk No asli surat masuk Tangga surat masuk Kepada_penerima Perihal Alamat Surat keluar User_name Pengguna Dari_pengirim Kode surat keluar No surat keluar Tangga surat keluar Kepada_penerima Perihal Alamat Dari_pengirim User_id User_id User_id FK FK PK User_pass Struktur Menu login Menu utama Surat Masuk Pencarian Data Surat Laporan surat masuk Data SuratMasuk Surat Keluar Data SuratKeluar Pencarian Surat Masuk", "type": "Picture" }, { "left": 69, "top": 170, "width": 461, "height": 545, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pencarian Surat Keluar Laporan Surat Masuk Laporan Surat Keluar Data SuratMasuk bagian teknik Data SuratMasuk bagian distribusi Data SuratMasuk bagian keuangan Data SuratMasuk bagian penjualan Data SuratMasuk bagian LK2LL Data Suratkeluar bagian teknik Data Suratkeluar bagian distribusi Data Suratkeluar bagian keuangan Data Suratkeluar bagian penjualan Data Suratkeluar bagian LK2LL laporan SuratMasuk bagian teknik laporan SuratMasuk bagian distribusi laporan SuratMasuk bagian keuangan laporan SuratMasuk bagian penjualan laporan SuratMasuk bagian LK2LL Laporan surat keluar laporan Suratkeluar bagian teknik laporan Suratkeluar bagian distribusi laporan Suratkeluar bagian keuangan laporan Suratkeluar bagian penjualan laporan Suratkeluar bagian LK2LL Rancangan Antar Muka Menu Surat Masuk Surat Keluar Pencarian Data Laporan T02 Sistem Informasi Dokumen Surat SISTEM INFORMASI DOKUMENTASI SURAT DI PT. PERTAMINA DEPOT BULA Ukuran 1024 x 766 tampilan sesuai dengan skin visual basic Font 10 dan 12 arial warna hitam, Nama Form T02 - klik menu menampilkan data log out/keluar form -Klik surat masuk menampilkan data surat masuk -Klik surat keuar menampilkan data surat keluar -Klik pencarian data menampilkan data surat masuk dan data surat keluar -Klik laporan menampilkan laporan data surat masuk dan laporan data surat keluar 1 Login 3 Pengolahan data surat Pengguna 2 Pengolahan data login 5 Laporan Pengguna Surat masuk Info pengolahan surat Info data yg telah ditambah,edit dan hapus Data yg telah ditambah,edit dan hapus Data pengguna Info data login Data surat Data laporan Data login Data yang akan di tambah atau edit Data yg telah ditambah atau edit Id pengguna password Valid login Id pengguna password confirm login Info data laporan 4 Pencarian Data surat Pencarian data surat info pencarian data surat Surat keluar Data yang akan di tambah atau edit Data yg telah ditambah atau edit Data yang akan di tambah atau edit Data yg telah ditambah atau edit Data yang akan di tambah atau edit Data yg telah ditambah atau edit Data yang akan di tambah atau edit Data yg telah ditambah atau edit Data yang akan di tambah atau edit Data yg telah ditambah atau edit", "type": "Picture" }, { "left": 85, "top": 65, "width": 15, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "31", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 774, "width": 242, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Saintekom , Vol. 6, No. 2, September 2016", "type": "Page footer" }, { "left": 395, "top": 60, "width": 124, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "STMIK Palangka Raya", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 104, "width": 211, "height": 426, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "T03 Surat Masuk Ukuran 1024 x 766 tampilan sesuai dengan skin visual basic Font 10 dan 12 arial warna hitam, Nama Form T02 - klik tambah untuk memasukan data ke dalam tabel dengan menggunakan sistem scan atau file -Klik edit untuk mengedit data -Klik hapus untuk menghapus data -Klik keluar form untuk menutup form surat masuk Tampilan Surat Masuk Tabel surat masuk Tambah Edit Hapus Keluar Form View dokument -Klik cari untuk mencari data-data yang di perlukan Kirim data surat Jaringan simantik T01 T07 18 T16 T14 T12 T10 T06 T17 T04 T15 T13 T03 T02 T05 T11 T09 T21 27 T25 T23 T19 T22 28 T26 T24 T20", "type": "Picture" }, { "left": 85, "top": 566, "width": 84, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "KESIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 586, "width": 198, "height": 115, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Setelah menyelesaikan penelitian dan penyusunan dari laporan penelitian ini dan melihat tujuan awal dari penulisan laporan penelitian ini. Maka diperoleh beberapa kesimpulan dari sistem yang telah dibangun, diantaranya:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 711, "width": 197, "height": 31, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Aplikasi dari sistem yang dibangun dapat memenuhi tujuan awal yaitu", "type": "List item" }, { "left": 337, "top": 100, "width": 176, "height": 52, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "mempermudah pengolahan data surat masuk ke setiap bagian sehingga lebih efisien dan akurat", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 162, "width": 197, "height": 52, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Pengolahan data surat masuk dan data surat keluar dapat dilakukan dengan lebih mudah dan", "type": "Table" }, { "left": 337, "top": 224, "width": 176, "height": 94, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "mengurangi beban kerja asisten umum untuk mengimputkan data surat masuk, surat keluar dan laporan surat masuk dan surat keluar", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 328, "width": 197, "height": 31, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Berkurangnya intensitas kesalahan data dan informasi yang dihasilkan", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 369, "width": 197, "height": 135, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Laporan surat masuk dan surat keluar yang dihasilkan tidak memiliki tampilan yang terlalu diperhatikan karena referensi utama untuk mendapat data adalah melihat langsung pada informasi yang dihasilkan oleh aplikasi", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 514, "width": 198, "height": 156, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5. Tidak adanya pengguna dalam sistem yang dibahas yang mempunyai hak akses untuk seluruh menu/hak akses tertinggi, karena hak akses untuk mengelola keseluruhan aplikasi dipegang oleh karyawan dengan jabatan Maintenance yang", "type": "Table" }, { "left": 337, "top": 659, "width": 177, "height": 52, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "bertugas mengelola seluruh hal yang berhubungan dengan komputer.", "type": "Text" }, { "left": 498, "top": 65, "width": 15, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "32", "type": "Page header" }, { "left": 268, "top": 774, "width": 243, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Saintekom , Vol. 6, No. 2, September 2016", "type": "Page footer" }, { "left": 92, "top": -72, "width": 124, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "STMIK Palangka Raya", "type": "Page header" }, { "left": 92, "top": 60, "width": 124, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "STMIK Palangka Raya", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 121, "width": 30, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Saran", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 141, "width": 198, "height": 218, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Untuk menjaga keakuratan dan keamanan data maka disarankan untuk menggunakan satu buah komputer yang khusus digunakan sebagai server dari aplikasi ini. Penggunaan komputer khusus yang berfungsi sebagai server dapat mempermudah aplikasi untuk melakukan proses Refresh data. Selain itu untuk lebih memudahkan pengolahan data surat masuk maupun surat keluar,", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 369, "width": 198, "height": 218, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Agar aplikasi ini memberikan manfaat yang lebih besar, aplikasi ini dapat dikembangkan dengan menambahkan prosedur atau menu pengolahan data yang lain. Aplikasi ini juga dapat dikembangkan menjadi aplikasi Sistem Informasi pengolahan data kayawan dengan menambahkan menu untuk mengolah data absensi karyawan, data penggajian dan pengelolaan data surat .", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 121, "width": 113, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 316, "top": 139, "width": 197, "height": 41, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "A.M.Hirin,” seni pemprograman aplikasi xtrime”, DSI Publishing,2008", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 180, "width": 198, "height": 55, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Budiharto Widodo,” Visual Basic NET ”, Andi, Yogyakarta, 2005 Didik Dwi Prasetyo. (2005), Belajar Sendiri Mengola Database dengan", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 238, "width": 198, "height": 80, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Visual Basic.NET dan MySQL Server, PT Elex Media Komputindo, Jakarta Firdaus,”Visual Basic.NET 7”,Maxikom, Palembang, 2006 Madcom,” Aplikasi database Visual", "type": "Table" }, { "left": 351, "top": 321, "width": 163, "height": 38, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Basic NET dengan cristal Report NET” ,Andi, Madiun 2003.", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 362, "width": 198, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Madcoms. (2004), Dasar Aplikasi", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 376, "width": 198, "height": 163, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Database Visual Basic.NET dengan Crystal Report.NET, Andi Yogyakarta Prasetyo Didik Dwi,” Mengolah database denga Visual Basic.NET.dan MYSQL Server:PT.Elex Media Komputindo,Jakarta , 2005 Sadeli Muhammad ” Visual Basic 2005 untuk orang awam” , Maxicom, Palembang,2008 Wahana Komputer. (2008), Pembuatan", "type": "Table" }, { "left": 338, "top": 541, "width": 184, "height": 39, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Aplikasi Profesional dengan Visual Basic.NET, Salemba Infotek, Jakarta", "type": "Table" } ]
2a186895-3eaf-d5ae-5372-e0eccb8e789d
http://journal-nusantara.com/index.php/EKOMA/article/download/4218/3916
[ { "left": 287, "top": 49, "width": 268, "height": 30, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "EKOMA : Jurnal Ekonomi, Manajemen, Akuntansi Vol.3, No.6, September 2024", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 740, "width": 469, "height": 30, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "…………………………………………………………………………………………………………………………………….. ISSN : 2828-5298 (online)", "type": "Page footer" }, { "left": 537, "top": 35, "width": 18, "height": 17, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "273", "type": "Page header" }, { "left": 106, "top": 91, "width": 428, "height": 40, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Implementasi Pengambilan Keputusan Taktis Melalui Analisis Biaya Relevan Untuk Meningkatkan Pendapatan", "type": "Text" }, { "left": 86, "top": 128, "width": 469, "height": 22, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "(Studi Kasus: Pabrik Rumahan Roti Hangat Keliling di Kota Jambi)", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 160, "width": 442, "height": 81, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Ayu Feranika 1* , Dwie Ananda Destari 2 , Erin Fatrisia 3 , Delfina Salsabila 4 , Diza Yunia 5 , Naya Aulia Putri 6 , Bayu Setiawan 7 1,2,3,4,5,6,7 Universitas Dinamika Bangsa Jambi, Indonesia E-mail: [email protected] 1 * , [email protected] 2 , [email protected] 3 , [email protected] 4 , [email protected] 5 , [email protected] 6 , [email protected] 7", "type": "Text" }, { "left": 83, "top": 251, "width": 133, "height": 57, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Article History: Received: 03 Juli 2024 Revised: 15 Agustus 2024 Accepted: 20 Agustus 2024", "type": "Text" }, { "left": 264, "top": 251, "width": 258, "height": 347, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Abstract: The Mobile Warm Bread Home Factory is a Micro, Small and Medium Enterprise (MSME) that processes raw materials into finished products, namely warm bread. The factory produces 2,100 loaves of bread a day, with flavor variants such as chocolate, strawberry, coconut, green bean, srikaya, and messes. In the production process, the mobile hot bread home factory still uses gas oven production tools or machines, in the midst of the development of equipment or Machines that use electrical energy are electric ovens. The aim of this research is to analyze the application of relevant costs in decision making to continue or replace a gas oven with an electric oven. This research methodology uses descriptive qualitative, with data collection through in-depth interviews, observation and data analysis. Decision making will always be related to the future so business owners need to review these decisions. To help business owners make the right decisions, by choosing the best decision alternative among the available decision alternatives. The results of this analysis show that the most appropriate decision is to continue using a gas oven because it obtains the most relevant total results and benefits rather than replacing it with an electric oven.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 335, "width": 128, "height": 57, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Keywords: Roti Hangat Keliling, Continuing or Replacing, Relevant Cost, Tactical Decision Making.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 611, "width": 470, "height": 127, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "PENDAHULUAN Pada era teknologi 5.0 saat ini, perkembangan teknologi sangat meningkat pesat sehingga berdampak pada persaingan ketat bagi setiap industri, hal itu terlihat dari adanya penggunaan alat atau mesin yang menggunakan listrik. Dalam kegiatan produksi, pengoptimalan pengambilan keputusan yang tepat penting guna membantu mendapatkan hasil yang diinginkan. Membuat penilaian berdasarkan data akuntansi terkait adalah salah satu tanggung jawab utama seorang manajer (Ulfi Salsabila Azzahra et al. 2023). pengeluaran adalah pertimbangan paling penting ketika mengambil keputusan, khususnya pengeluaran terkait (Garrison, Ray H. Noreen, Eric W. dan Brewer 2008). Pertimbangan yang cermat harus dilakukan dalam setiap pilihan karena hal ini", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 49, "width": 268, "height": 30, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "EKOMA : Jurnal Ekonomi, Manajemen, Akuntansi Vol.3, No.6, September 2024", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 737, "width": 469, "height": 30, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "…………………………………………………………………………………………………………………………………….. ISSN : 2828-5298 (online)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 35, "width": 18, "height": 17, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "274", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 91, "width": 470, "height": 43, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "membantu menurunkan kemungkinan hasil yang tidak menguntungkan yang merugikan uang perusahaan. Pengambilan keputusan merupakan pendekatan metodis terhadap suatu masalah yang harus diselesaikan (Siagian 2008).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 132, "width": 473, "height": 140, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pengambilan keputusan harus memperhitungkan segala pertimbangan yang ada, apabila keputusan diambil hanya berdasarkan perkiraan maka akan berdampak buruk bagi usaha karena keputusan yang diambil tidak relevan sehingga dapat memunculkan berbagai risiko (Richsandiant, Sunanto, and Rachma Sari 2021). Beberapa faktor perlu dipertimbangkan ketika mengambil keputusan dengan menggunakan sistem penghitungan, termasuk biaya yang dikeluarkan saat ini, dapat disesuaikan, menguntungkan, fokus pada masa depan, dan mampu menghasilkan informasi operasional (Inria Rumopa 2016). Akibatnya, setiap organisasi harus membuat penilaian terbaik berdasarkan pemrosesan data yang diperhitungkan. Pengambilan keputusan pada akhirnya bergantung pada bagaimana keputusan tersebut akan dilaksanakan di masa depan (Alexandra 2010).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 270, "width": 470, "height": 237, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Roti hangat keliling beralamat di Perumahan Alamanda Asri II Blok T No.20, Kelurahan Lingkar Selatan, Kecamatan Paalmerah, Kota Jambi, yang berdiri sejak tahun 2020. Sistem penjualan di jual secara langsung kepada konsumen oleh 7 orang tenaga kerja penjual dengan sistem keliling. Dalam proses produksinya, pabrik ini memproduksi sebanyak 2.100 roti per hari, yang dibuat oleh 3 orang tenaga kerja di rumah produksi. Adapun produk yang dihasilkan adalah roti hangat dengan berbagai varian rasa seperti cokelat, strawberry , kacang hijau, srikaya, meses, dan kelapa. Pabrik Rumahan Roti Hangat Keliling masih menggunakan alat atau mesin produksi lama yaitu oven gas, di tengah kemajuan teknologi yang telah menggunakan alat atau mesin yang lebih canggih dengan memanfaatkan peralatan bertenaga listrik yaitu oven listrik. Dengan kemajuan teknologi tersebut membuat pabrik roti hangat dihadapkan oleh dua pilihan atau alternatif, yaitu apakah akan meneruskan penggunaan oven gas atau menggantikannya dengan oven listrik, hal tersebut tentu menjadi keputusan yang harus dipertimbangkan dengan sebaik-baiknya, apakah biaya yang dikeluarkan dalam penggunaan oven listrik merupakan keputusan yang tepat dan menghasilkan total biaya yang paling relevan daripada penggunaan oven gas atau malah sebaliknya, salah satu metode yang dapat digunakan bila dihadapkan dengan dua pilihan tersebut adalah dengan pengambilan keputusan taktis.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 505, "width": 470, "height": 167, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Sejumlah penelitian sebelumnya, termasuk penelitian yang dilakukan oleh (Windriawati 2024) (Pusung, Saerang, and Mandagi 2014) (Maryati et al. 2020) yang menggunakan teknik pengambilan keputusan taktis, telah menunjukkan bahwa dengan mempertimbangkan biaya terkait ketika mengambil keputusan dapat menghasilkan hasil keputusan yang tercermin, yang harus diterapkan oleh perusahaan sesuai dengan persyaratan yang diperlukan, dan dengan mengidentifikasi biaya-biaya yang relevan dan sesuai terhadap keputusan yang akan diambil, menjadi penentu keberhasilan bisnis kedepannya. Menurut penelitian (Ayu Saptahani 2024), biaya terkait dapat membantu menentukan tindakan terbaik sehingga keputusan yang diambil membantu bisnis memecahkan masalah. Selain itu, dengan menggunakan metode pengambilan keputusan taktis setiap usaha dapat mengetahui dan menentukan keputusan apa yang paling tepat dan memiliki hasil manfaat yang paling relevan bagi suatu usaha di antara beberapa alternatif pilihan yang ada.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 670, "width": 470, "height": 58, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tujuan dari penelitian ini adalah menerapkan pendekatan teoritis untuk mengiplementasikan penerapan biaya terkait dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan analisis data di dalam penggunaannya pada metode pengambilan keputusan taktis untuk mengetahui dan menentukan keputusan yang harus", "type": "Text" }, { "left": 287, "top": 49, "width": 268, "height": 30, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "EKOMA : Jurnal Ekonomi, Manajemen, Akuntansi Vol.3, No.6, September 2024", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 740, "width": 469, "height": 30, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "…………………………………………………………………………………………………………………………………….. ISSN : 2828-5298 (online)", "type": "Page footer" }, { "left": 537, "top": 35, "width": 18, "height": 17, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "275", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 91, "width": 470, "height": 30, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "di ambil yaitu meneruskan penggunaan oven gas atau menggantikannya menjadi oven listrik pada penggunaan alat atau mesin produksi Pabrik Rumahan Roti Hangat Keliling.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 146, "width": 108, "height": 17, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "LANDASAN TEORI", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 166, "width": 470, "height": 113, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pengertian Pengambilan Keputusan Taktis Pengambilan keputusan adalah proses memutuskan apa yang harus dilakukan guna mengatasi hambatan dan mencari solusi . Membuat (Hariyani 2018) penilaian dari serangkaian alternatif yang dipilih dengan baik merupakan fase lain dalam proses pengambilan keputusan yang mengarah pada hasil yang diinginkan (Enandra and Bahari 2023). Di sisi lain, manajer tingkat menengah, yang duduk di pusat struktur perusahaan, membuat keputusan taktis Oleh karena itu, pilihan taktis biasanya dibuat untuk tujuan jangka panjang dan diwujudkan dalam tindakan skala kecil (Mowen 2017).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 277, "width": 470, "height": 43, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Menurut interpretasi diatas, keputusan taktis dapat diartikan proses memilih tindakan yang optimal dengan mengikuti prosedur yang benar, mempertimbangkan variabel terkait, dan memanfaatkan teknik yang efisien untuk mengelola bisnis ke depan dengan lebih efektif.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 332, "width": 470, "height": 112, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Biaya Relevan Pertimbangan biaya sangat penting saat membuat keputusan taktis (I Gusti Putu Darya 2019). Manajer harus mampu memperhitungkan semua pengeluaran dan pendapatan terkait dengan setiap pilihan pilihan yang digunakan, sebagaimana ditentukan (Amirah Zulfa 2017). Menurut (Maryati et al. 2020), industri harus mampu menggunakan gagasan biaya yang relevan saat mengambil keputusan. Pengeluaran relevan adalah biaya yang dicari pada masa yang akan datang. (Emor 2019) mencantumkan enam prosedur yang digunakan saat mengambil keputusan, termasuk:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 442, "width": 193, "height": 16, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "1. Mengenali dan menemukan masalah", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 456, "width": 195, "height": 16, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "2. Mengidentifikasikan setiap alternatif", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 470, "width": 470, "height": 30, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "3. Mengidentifikasikan setiap biaya serta manfaat yang berkaitan dengan setiap alternatif yang layak", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 497, "width": 374, "height": 16, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "4. Menghitung total biaya dan manfaat relevan dari masing-masing alternatif", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 511, "width": 470, "height": 127, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "5. Memberikan pertimbangan dan menilai terhadap aspek kualitatif dari masing-masing faktor 6. Membuat keputusan dengan memilih alternatif yang memberikan manfaat terbesar Jika pilihan taktis bertentangan dengan tujuan strategis organisasi secara menyeluruh, maka pilihan tersebut tidak perlu diambil (Mowen 2017). Semua biaya yang berdampak pada pengambilan keputusan disebut biaya relevan, dan oleh karena itu, biaya-biaya ini perlu diperhitungkan ketika mengambil keputusan tertentu (Inria Rumopa 2016). Pengeluaran masa depan yang bervariasi dari satu pilihan ke pilihan lainnya dianggap sebagai biaya relevan, sesuai (Maryati et al. 2020) pengambil keputusan menggunakan banyak ide biaya terkait, seperti Biaya Diferensial, Biaya Trecable, Biaya Peluang, dan Biaya Tambahan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 649, "width": 470, "height": 85, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Teori Rasional Model Teori ini tentang kerasionalan seorang manajer dalam memilih untuk mengambil keputusan dengan mempertimbangkan hal-hal yang menjadi asumsi pengambilan keputusan rasional yang didasari dengan informasi yang lengkap. Pengambilan keputusan melibatkan sejumlah langkah dan prosedur (Lucas, 1992) dalam (Kholmi 2019). Menurut Simon (1960) dalam (Hariyani 2018), ada empat proses yang berurutan dan terhubung dalam proses", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 49, "width": 268, "height": 30, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "EKOMA : Jurnal Ekonomi, Manajemen, Akuntansi Vol.3, No.6, September 2024", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 737, "width": 469, "height": 30, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "…………………………………………………………………………………………………………………………………….. ISSN : 2828-5298 (online)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 35, "width": 18, "height": 17, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "276", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 91, "width": 331, "height": 16, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "pengambilan keputusan. Di antara keempat prosedur tersebut adalah:", "type": "Text" }, { "left": 103, "top": 104, "width": 335, "height": 17, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "1. Intelligence merupakan proses menemukan dan mengembangkan.", "type": "List item" }, { "left": 103, "top": 118, "width": 358, "height": 16, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "2. Design merupakan proses menemukan dan mengembangkan alternatif.", "type": "List item" }, { "left": 103, "top": 132, "width": 452, "height": 30, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "3. Choice merupakan proses pemilihan di antara berbagai alternatif tindakan yang mungkin dijalankan.", "type": "List item" }, { "left": 103, "top": 160, "width": 413, "height": 16, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "4. Implementation merupakan proses pelaksanaan dari keputusan yang telah diambil.", "type": "List item" }, { "left": 121, "top": 188, "width": 97, "height": 16, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "INETELLIGENCE", "type": "Section header" }, { "left": 142, "top": 230, "width": 45, "height": 16, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "DESIGN", "type": "Section header" }, { "left": 141, "top": 273, "width": 47, "height": 16, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "CHOICE", "type": "Section header" }, { "left": 120, "top": 318, "width": 102, "height": 16, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "IMPLMENTATION", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 374, "width": 358, "height": 37, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Gambar 1. Fase Proses Pengambilan Keputusan METODE PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 414, "width": 470, "height": 98, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Metode deskriptif kualitatif dan metodologi penelitian kualitatif dipadukan dalam penelitian ini. Penelitian kualitatif menggunakan serangkaian pendekatan alami untuk menyelidiki fenomena seperti perilaku, motivasi, tindakan, dan aspek lain dari pengalaman partisipan penelitian secara komprehensif dan holistik (Kriyantono 2020). Alat utama dalam penelitian kualitatif yang melihat pada hal-hal yang alamiah adalah peneliti. Triangulasi atau analisis data terpadu digunakan untuk melaksanakan metodologi pengumpulan data (Sugiyono 2015).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 510, "width": 470, "height": 58, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Data primer dan sekunder dikumpulkan dari pemilik tanaman sebagai sumber data informasi untuk penelitian ini. Tujuan pengumpulan data ini adalah untuk memastikan bahwa informasi yang diberikan benar dan konsisten dengan observasi lapangan. Metode yang peneliti gunakan untuk memperoleh data antara lain:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 565, "width": 71, "height": 16, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "a. Wawancara", "type": "Text" }, { "left": 103, "top": 579, "width": 452, "height": 58, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Wawancara merupakan percakapan antara periset dan informan (Kriyantono 2020). Wawancara mendalam yang dilakukan secara langsung dengan pemilik pabrik untuk mendapatkan informasi yang diperlukan seperti: bagaimana sejarah singkat pabrik tersebut didirikan hingga sekarang.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 634, "width": 470, "height": 58, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "b. Observasi Observasi merupakan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti guna mendapatkan data mengenai biaya-biaya yang berkaitan dengan tenaga kerja, mesin produksi, bahan baku, overhead, dan biaya-biaya lainnya.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 690, "width": 470, "height": 43, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "c. Analisis Data Proses pengumpulan informasi secara metodis dari catatan lapangan dan wawancara dikenal sebagai analisis data. Hal ini melibatkan pengklasifikasian informasi, membaginya", "type": "List item" }, { "left": 323, "top": 247, "width": 54, "height": 44, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Sistem Pendukung Keputusan", "type": "Text" }, { "left": 287, "top": 49, "width": 268, "height": 30, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "EKOMA : Jurnal Ekonomi, Manajemen, Akuntansi Vol.3, No.6, September 2024", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 740, "width": 469, "height": 30, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "…………………………………………………………………………………………………………………………………….. ISSN : 2828-5298 (online)", "type": "Page footer" }, { "left": 537, "top": 35, "width": 18, "height": 17, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "277", "type": "Page header" }, { "left": 103, "top": 91, "width": 452, "height": 44, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "menjadi unit-unit, mensintesisnya, menyusunnya menjadi pola, memutuskan apa yang penting dan akan diselidiki, dan menarik kesimpulan yang mudah dipahami baik oleh Anda maupun orang lain (Sugiyono 2015).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 146, "width": 470, "height": 44, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Setelah temuan wawancara, observasi, dan menganalisis data diterima, teknik reduksi digunakan untuk menganalisis data kualitatif, dan tabel digunakan untuk menggambarkan hasilnya.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 207, "width": 167, "height": 18, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 229, "width": 470, "height": 154, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "1. Identifikasi Masalah Masalah yang perlu diselesaikan pada pabrik rumahan roti hangat keliling adalah memilih oven yang tepat untuk memproduksi roti yang paling efisien dan ekonomis. Pemilihan oven harus mempertimbangkan biaya operasional, kontrol suhu yang akurat, ketersediaan energi, dan dampak lingkungan. Oven gas cenderung lebih ekonomis dalam penggunaan energi namun kurang presisi dalam pengaturan suhu, yang dapat mempengaruhi kualitas dan konsistensi roti. Di sisi lain, oven listrik menawarkan kontrol suhu yang lebih akurat namun biaya operasionalnya dapat lebih tinggi dan ketergantungan pada pasokan listrik dapat menjadi kendala. Keputusan ini tidak hanya mempengaruhi operasional sehari-hari, tetapi juga mencerminkan komitmen terhadap keberlanjutan usaha dan kepuasan pelanggan yang konsisten dalam menikmati roti hangat yang berkualitas.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 394, "width": 242, "height": 17, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "2. Identifikasi Beberapa Alternatif Keputusan", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 408, "width": 470, "height": 30, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Alternatif yang dapat diidentifikasi oleh produksi pabrik rumahan roti hangat keliling ada 2 (dua) yaitu:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 436, "width": 450, "height": 29, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "a. Meneruskan menggunakan oven gas tanpa mengikuti perkembangan teknologi elektronik. b. Menghentikan penggunaan oven gas dan menggantikannya dengan oven listrik.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 477, "width": 178, "height": 17, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "3. Identifikasi Biaya dan Manfaat", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 491, "width": 470, "height": 57, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Berdasarkan setiap opsi pilihan, biaya dan keuntungan akan diidentifikasi. Biaya-biaya yang relevan dan yang tidak relevan kini akan dibagi. Keputusan akan diambil berdasarkan biaya-biaya yang dianggap relevan, dengan mengabaikan biaya-biaya yang tidak relevan. Oleh karena itu, keputusan hanya akan dipengaruhi oleh informasi yang benar-benar signifikan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 546, "width": 68, "height": 17, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "a. Oven Gas", "type": "Text" }, { "left": 103, "top": 560, "width": 452, "height": 30, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Biaya sewa oven gas bulanan perusahaan, yang terdiri dari biaya tenaga kerja langsung, harga bahan baku langsung, dan biaya overhead produksi variabel:", "type": "Text" }, { "left": 208, "top": 601, "width": 243, "height": 17, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tabel 1. Biaya Produksi Penggunaan Oven Gas", "type": "Section header" }, { "left": 135, "top": 615, "width": 372, "height": 114, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Keterangan Jumlah Biaya Bahan Baku Langsung : 1. Tepung Rp 27.450.000 2. Mentega Rp 1.200.000 3. Gula Pasir Rp 870.000 4. Meses Rp 1.350.000 5. Selai Cokelat Rp 1.500.000 6. Selai Strawberry Rp 1.500.000", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 49, "width": 268, "height": 30, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "EKOMA : Jurnal Ekonomi, Manajemen, Akuntansi Vol.3, No.6, September 2024", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 737, "width": 469, "height": 30, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "…………………………………………………………………………………………………………………………………….. ISSN : 2828-5298 (online)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 35, "width": 18, "height": 17, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "278", "type": "Page header" }, { "left": 135, "top": 91, "width": 372, "height": 237, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "7. Selai Kacang Hijau Rp 810.000 8. Selai Kelapa Rp 300.000 9. Selai Srikaya Rp 1.110.000 Biaya Tenaga Kerja Langsung Biaya Tiga (3) Tenaga Kerja Pabrik Rp 12.000.000 Biaya Overhead Variabel Pabrik : 1. Biaya gas untuk oven Rp 2.100.000 2. Biaya listrik untuk pencahayaan dan peralatan Rp 300.000 3. Biaya pemeliharaan dan perbaikan Rp 100.000 4. Biaya air Rp 50.000 5. Biaya alat dan bahan pembersih Rp 50.000 6. Biaya keamanan Rp 100.000 7. Biaya pengangkutan bahan baku atau produk jadi Rp 1.800.000 8. Biaya gaji tenaga kerja produksi Rp 28.000.000 9. Biaya lain-lain Rp 100.000 Jumlah Rp 80.690.000 Sumber :Data Olahan, 2024.", "type": "Table" }, { "left": 103, "top": 339, "width": 452, "height": 140, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pabrik rumahan roti hangat keliling membutuhkan tepung sebanyak 3.750 kg selama satu bulan. Bahan baku yang digunakan selain tepung adalah mentega sebanyak 50 kg dan gula pasir sebanyak 1.500 kg. Ada 6 isian roti yang digunakan yaitu meses, cokelat, strawberry , kacang hijau, kelapa dan srikaya. Di mana setiap varian membutuhkan 150 kg untuk satu bulannya. Sehingga produksi roti hangat untuk satu bulan yaitu 63.000 roti. Untuk penggunaan oven gas, gas yang dibutuhkan setiap bulannya yaitu 60 gas, sehingga untuk sebulan harus mengeluarkan biaya sebesar Rp 2.100.000. Selain itu untuk biaya pemeliharaan dan perbaikan oven gas mengeluarkan Rp 100.000 dan biaya listrik Rp 300.000 per bulan. Kemudian biaya yang dikeluarkan untuk 3 (Tiga) orang tenaga kerja pabrik adalah sebesar Rp 12.000.000 per bulan.", "type": "Text" }, { "left": 103, "top": 477, "width": 452, "height": 30, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa biaya operasional yang dikeluarkan untuk penggunaan oven gas adalah senilai Rp 80.690.000.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 518, "width": 84, "height": 17, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "b. Oven Listrik", "type": "List item" }, { "left": 103, "top": 532, "width": 455, "height": 44, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk penggunaan oven listrik selama satu bulan, di mana rincian ini mencakup biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead variabel pabrik, yaitu sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 200, "top": 587, "width": 258, "height": 17, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tabel 2. Biaya Produksi Penggunaan Oven Listrik", "type": "Section header" }, { "left": 135, "top": 601, "width": 344, "height": 128, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Keterangan Jumlah Biaya Bahan Baku Langsung : 1. Tepung Rp 27.450.000 2. Mentega Rp 1.200.000 3. Gula Pasir Rp 870.000 4. Meses Rp 1.350.000 5. Selai Cokelat Rp 1.500.000 6. Selai Strawberry Rp 1.500.000 7. Selai Kacang Hijau Rp 810.000", "type": "Table" }, { "left": 287, "top": 49, "width": 268, "height": 30, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "EKOMA : Jurnal Ekonomi, Manajemen, Akuntansi Vol.3, No.6, September 2024", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 740, "width": 469, "height": 30, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "…………………………………………………………………………………………………………………………………….. ISSN : 2828-5298 (online)", "type": "Page footer" }, { "left": 537, "top": 35, "width": 18, "height": 17, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "279", "type": "Page header" }, { "left": 135, "top": 91, "width": 344, "height": 251, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "8. Selai Kelapa Rp 300.000 9. Selai Srikaya Rp 1.110.000 Biaya Tenaga Kerja Langsung Biaya Tiga (3) Tenaga Kerja Pabrik Rp 12.000.000 Biaya Overhead Pabrik : 1. Biaya listrik untuk oven dan peralatan lainnya Rp 3.500.000 2. Biaya pemeliharaan dan perbaikan Rp 150.000 3. Biaya air Rp 50.000 4. Biaya alat dan bahan pembersih Rp 50.000 5. Biaya keamanan Rp 100.000 6. Biaya pengangkutan bahan baku atau produk jadi Rp 1.800.000 7. Biaya Mesin Gengset ( Generator Set ) Rp 200.000 8. Biaya gaji tenaga kerja produksi Rp 28.000.000 9. Biaya lain-lain Rp 100.000 Jumlah Rp 82.040.000 Sumber :Data Olahan, 2024.", "type": "Table" }, { "left": 103, "top": 353, "width": 452, "height": 127, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Untuk penggunaan oven listrik, listrik yang digunakan lebih besar dari penggunaan oven gas, yaitu Rp 3.500.000. Selain itu, untuk biaya pemeliharaan dan perbaikan oven listrik mengeluarkan Rp 150.000 per bulan dan biaya mesin gengset yaitu Rp 200.000 per bulan, di mana mesin gengset digunakan untuk menyediakan listrik sendiri dari bahan bakar (bensin, diesel, atau gas) untuk digunakan sebagai sumber daya alternatif saat terjadi pemadaman listrik. Dikarenakan penggunaan oven listrik bergantung pada pasokan listrik, penting untuk memastikan sumber daya listrik yang stabil dan andal agar proses produksi tidak terganggu. Kemudian biaya yang dikeluarkan untuk 3 (Tiga) orang tenaga kerja pabrik adalah sebesar Rp 12.000.000 per bulan.", "type": "Text" }, { "left": 103, "top": 478, "width": 452, "height": 57, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa biaya operasional yang dikeluarkan oleh penggunaan oven listrik lebih tinggi yaitu sebesar Rp 82.040.000, hal itu dikarenakan biaya listrik umumnya lebih mahal daripada gas. Listrik tersedia secara luas, yang memungkinkan operasi dapat dilakukan di berbagai lokasi dengan fleksibilitas yang lebih besar.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 546, "width": 470, "height": 44, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "c. Biaya Pemasaran dan Biaya Administrasi Umum Biaya pemasaran dan biaya administrasi umum yang dikeluarkan oleh pabrik dalam satu bulan adalah sebagai berikut :", "type": "List item" }, { "left": 181, "top": 602, "width": 297, "height": 17, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tabel 3. Biaya Pemasaran dan Biaya Administrasi Umum", "type": "Section header" }, { "left": 135, "top": 616, "width": 372, "height": 113, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Keterangan Jumlah Biaya Pemasaran: 1. Biaya kemasan Rp 600.000 Biaya Administari Umum 1. Biaya alat tulis dan lain lain Rp 50.000 2. Biaya telepon dan internet Rp 100.000 Total Biaya Pemasaran dan Biaya Adm Umum Rp 750.000 Sumber :Data Olahan, 2024.", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 49, "width": 268, "height": 30, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "EKOMA : Jurnal Ekonomi, Manajemen, Akuntansi Vol.3, No.6, September 2024", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 737, "width": 469, "height": 30, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "…………………………………………………………………………………………………………………………………….. ISSN : 2828-5298 (online)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 35, "width": 18, "height": 17, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "280", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 104, "width": 470, "height": 58, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "4. Menghitung Total Dan Manfaat Biaya Relevan Berikut ini adalah hasil implementasi berdasarkan perhitungan total dan manfaat biaya relevan pada usaha rumahan roti hangat keliling, dengan membandingkan berdasarkan alternatif keputusan yang akan diambil :", "type": "List item" }, { "left": 255, "top": 160, "width": 148, "height": 17, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tabel 4. Total Biaya Relevan", "type": "List item" }, { "left": 92, "top": 174, "width": 433, "height": 129, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "No Keterangan Mempertahankan Oven Gas Mengganti Ke Oven Listrik Perbedaan Biaya Relevan 1. Membeli oven listrik - Rp 30.000.000 Rp 30.000.000 2. Bahan baku langsung Rp 36.090.000 Rp 36.090.000 - 3. Tenaga kerja langsung Rp 12.000.000 Rp 12.000.000 - 3. Overhead variabel pabrik Rp 32.600.000 Rp 33.950.000 Rp 1.350.000 Total Biaya Rp 80.690.000 Rp 112.040.000 Rp 31.350.000", "type": "Table" }, { "left": 91, "top": 301, "width": 128, "height": 15, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Sumber :Data Olahan, 2024.", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 328, "width": 470, "height": 112, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Total biaya relevan untuk meneruskan oven gas adalah Rp 80.690.000, sedangkan mengganti ke oven listrik totalnya mencapai Rp 112.040.000. Dengan demikian, terdapat perbedaan biaya sebesar Rp 31.350.000, yang menunjukkan bahwa mengganti oven gas dengan oven listrik memerlukan biaya tambahan yang signifikan. Meskipun biaya awal untuk beralih ke oven listrik lebih tinggi, perlu dipertimbangkan juga manfaat jangka panjang yang mungkin didapatkan dari penggunaan oven listrik. Selain itu, biaya pemeliharaan dan perbaikan oven gas mungkin lebih rendah dalam jangka panjang dibandingkan dengan oven listrik, yang sering memerlukan perawatan lebih intensif.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 452, "width": 470, "height": 85, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Perhitungan dan Analisis Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas merupakan metrik keuangan yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari pendapatan, aset dan ekuitasnya (Firmansyah, Saepuloh, and Susetyo 2020). Perlu dilakukan perhitungan ini agar perusahaan dapat membandingkan mana yang terbaik untuk perusahaannya (Purwanti 2023) . Berikut merupakan perhitungan analisis rasio profitabilitas pada pabrik rumahan roti hangat keliling :", "type": "Text" }, { "left": 152, "top": 548, "width": 335, "height": 17, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tabel 5. Perhitungan Laba Berdasarkan Biaya yang Dikeluarkan", "type": "Section header" }, { "left": 92, "top": 563, "width": 455, "height": 155, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Keterangan Oven gas Oven listrik Gros Profit Margin (Laba kotor : Total Pendapatan) x 100% (80.690.000:126.000.000)x100% = 64,3 % (112.040.000:126.000.000)x100% =88,% Net Profit Margin (Laba Bersih : Total Pendapatan)x100% (45.310.000:126.000.00)x100% =35,9% (23.960.000: 126.000.00)x100% =19% Return On Sales (ROS) Laba sebelum pajak dan bunga", "type": "Table" }, { "left": 92, "top": 661, "width": 455, "height": 71, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": ": Pendapatan)x100% (80.690.000:126.000.000)x100% = 64,3 % (112.040.000:126.000.000)x100% =88%", "type": "Table" }, { "left": 287, "top": 49, "width": 268, "height": 30, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "EKOMA : Jurnal Ekonomi, Manajemen, Akuntansi Vol.3, No.6, September 2024", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 740, "width": 469, "height": 30, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "…………………………………………………………………………………………………………………………………….. ISSN : 2828-5298 (online)", "type": "Page footer" }, { "left": 537, "top": 35, "width": 18, "height": 17, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "281", "type": "Page header" }, { "left": 92, "top": 92, "width": 443, "height": 113, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Return On Asset (ROA) (Laba Bersih : Total Pendapatan)x100% (45.310.000:126.000.00)x100% =35,9% (23.960.000:126.000.00)x100% =19% Return On Equity (ROE) (Laba bersih setelah pajak :", "type": "Table" }, { "left": 92, "top": 147, "width": 443, "height": 85, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Ekuitas Pemengang Saham) x 100% (45.310.000:81.400.000)x100% =55,6% (23.960.000:50.050.000)x100% =47,8%", "type": "Table" }, { "left": 92, "top": 231, "width": 131, "height": 15, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Sumber : Data Olahan, 2024.", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 257, "width": 470, "height": 30, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan oleh peneliti pada tabel diatas didapatkan hasil sebagai berikut :", "type": "Text" }, { "left": 88, "top": 285, "width": 467, "height": 30, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "1. Margin laba kotor pada oven gas sebesar 64,3 % sedangkan oven listrik sebesar 88%, hal ini menunjukkan bahwa laba kotor yang dihasilkan pada oven listrik lebih besar.", "type": "Text" }, { "left": 88, "top": 312, "width": 467, "height": 30, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "2. Margin laba bersih pada oven gas 35,9%sedangkanoven listrik sebesar 19%, hal ini menunjukkan bahwa laba bersih yang dihasilkan pada oves gas lebih besar.", "type": "List item" }, { "left": 88, "top": 340, "width": 467, "height": 30, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "3. ROS pada oven gas sebesar 64,3 % sedangkan oven listrik sebesar 88%, hal ini menunjukkan bahwa laba kotor yang dihasilkan pada oven listrik lebih besar.", "type": "List item" }, { "left": 88, "top": 368, "width": 467, "height": 29, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "4. ROA pada oven gas 35,9%sedangkan oven listrik sebesar 19%, hal ini menunjukkan bahwa laba bersih yang dihasilkan pada oves gas lebih besar.", "type": "List item" }, { "left": 88, "top": 395, "width": 467, "height": 44, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "5. ROE pada oven gas 55,6% sedangka noven listrik sebesar 47,8%, hal ini berarti perusahaan mampu menghasilkan modal yang diinvestasikan oleh pemegang saham jika menggunakan oven gas.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 437, "width": 470, "height": 71, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Secara keseluruhan, jika menggunakan oven gas rasio profitabilitas perusahaan tersebut menunjukkan perusahaan sedang dalam kondisi keuangan yang sehat dan mampu menghasilkan keuntungan yang cukup, sedangkan dengan menggunakan oven listrik rasio profitabilitas perusahaan tesebut menunjukkan perusahaan sedang dalam kondisi keuangan yang tidak sehat dan tidak mampu menghasilkan keuntungan yang sebagaimana mestinya.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 519, "width": 473, "height": 72, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "5. Analisi dengan Menilai Faktor-Faktor Kualitatif Dalam pengambilan keputusan, pertimbangan biaya dan manfaat finansial memang penting, namun tidak selalu cukup. Faktor-faktor kualitatif ini tidak dapat diukur secara moneter dengan mudah, namun memiliki dampak signifikan pada keberhasilan dan keberlanjutan keputusan yang diambil. Faktor-faktor kualitatif dapat diuraikan sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 588, "width": 430, "height": 16, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "1. Faktor-faktor non keuangan yang menjadi pertimbangan dalam penggunaan oven gas.", "type": "Text" }, { "left": 103, "top": 602, "width": 452, "height": 71, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "1) Keandalan pasokan gas Ketersediaan gas yang terjamin dan konsisten sangat penting untuk menjaga kelancaran operasional. Memastikan pasokan gas yang tidak terputus membantu menghindari gangguan produksi yang dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas roti hangat yang dihasilkan.", "type": "List item" }, { "left": 103, "top": 671, "width": 455, "height": 44, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "2) Ketersediaan teknisi terlatih Ketersediaan teknisi terlatih yang mampu mengelola dan memelihara sistem oven gas menjadi faktor penting dalam mempertimbangkan keberlanjutan penggunaan teknologi ini.", "type": "List item" }, { "left": 103, "top": 713, "width": 144, "height": 16, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "3) Pengaruh pada tekstur roti", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 49, "width": 268, "height": 30, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "EKOMA : Jurnal Ekonomi, Manajemen, Akuntansi Vol.3, No.6, September 2024", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 737, "width": 469, "height": 30, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "…………………………………………………………………………………………………………………………………….. ISSN : 2828-5298 (online)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 35, "width": 18, "height": 17, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "282", "type": "Section header" }, { "left": 121, "top": 91, "width": 434, "height": 71, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Oven gas dapat memberikan tekstur yang khas pada roti yang mungkin sulit ditiru oleh oven listrik. Tekstur ini biasanya meliputi kerak yang lebih renyah di bagian luar, sementara bagian dalam tetap lembut dan kenyal. Panas dari oven gas cenderung lebih intens dan dapat menciptakan lapisan luar yang garing dan menggiurkan, memberikan sensasi makan yang unik dan memuaskan bagi pelanggan.", "type": "Text" }, { "left": 103, "top": 160, "width": 452, "height": 57, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "4) Aroma roti Oven gas sering kali memberikan aroma panggangan yang khas dan sulit ditandingi oleh oven listrik. Aroma ini merupakan hasil dari proses pembakaran yang terjadi di oven gas, yang memberikan aroma hangat dan menggoda.", "type": "List item" }, { "left": 103, "top": 215, "width": 452, "height": 43, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "5) Kelezatan tradisional Oven gas sering kali digunakan dalam metode tradisional yang bisa memberikan xita rasa autentik pada roti, sesuatu yang dihargai oleh konsumen yang mencari rasa klasik.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 270, "width": 470, "height": 99, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "2. Faktor-faktor non keuangan yang menjadi pertimbangan dalam penggunaan oven listrik 1) Dampak lingkungan Transisi ke oven listrik dapat mengurangi dampak lingkungan karena oven listrik tidak menghasilkan emisi gas langsung seperti oven gas. Namun, perlu juga dipertimbangkan sumber energi listrik yang digunakan. Memilih sumber energi terbarukan untuk listrik dapat membantu mengurangi jejak karbon dan mendukung praktik produksi yang lebih ramah lingkungan.", "type": "List item" }, { "left": 103, "top": 367, "width": 452, "height": 71, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "2) Efisiensi energi dan operasional Oven listrik cenderung lebih efisien dalam penggunaan energi dibandingkan oven gas, terutama dengan teknologi pengaturan suhu yang canggih, efisiensi energi dapat mengurangi biaya operasional jangka panjang dan meningkatkan produktivitas produksi roti hangat.", "type": "List item" }, { "left": 103, "top": 436, "width": 452, "height": 43, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "3) Keselamatan Oven listrik mungkin menawarkan tingkat keselamatan yang lebih tinggi, mengurangi risiko kebakaran atau ledakan yang terkait dengan penggunaan gas.", "type": "List item" }, { "left": 103, "top": 477, "width": 452, "height": 44, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "4) Pengendalian suhu yang lebih presisi Oven listrik menawarkan kontrol suhu yang lebih tepat dan merata, yang bisa menghasilkan roti dengan rasa dan tekstur yang konsisten setiap kali dipanggang.", "type": "List item" }, { "left": 103, "top": 518, "width": 452, "height": 44, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "5) Penyebaran panas yang merata Oven listrik dapat memberikan distribusi panas yang lebih merata, sehingga mengurangi kemungkinan bagian roti yang kurang matang atau terlalu matang.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 574, "width": 127, "height": 17, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "6. Membuat Keputusan", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 587, "width": 470, "height": 127, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Setelah melakukan analisis mendalam tentang biaya, manfaat, dan faktor kualitatif, oven gas terpilih sebagai solusi terbaik untuk produksi roti hangat keliling. Meskipun oven listrik menawarkan efisiensi, presisi pengaturan suhu, dan dampak lingkungan yang lebih rendah, keunggulan oven gas dalam hal biaya operasional jangka panjang menjadi penentu utama. Biaya energi yang lebih hemat pada oven gas memberikan keuntungan signifikan bagi bisnis roti hangat keliling. Namun demikian, aspek-aspek kualitatif seperti konsistensi dalam kualitas roti, keandalan dalam operasi sehari-hari, dan respon terhadap kebutuhan pasar tetap menjadi fokus utama. Penggunaan oven gas ini harus dipastikan mampu menghasilkan roti hangat yang berkualitas tinggi, handal, dan sesaui dengan permintaan pasar.", "type": "Text" }, { "left": 287, "top": 49, "width": 268, "height": 30, "page_number": 11, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "EKOMA : Jurnal Ekonomi, Manajemen, Akuntansi Vol.3, No.6, September 2024", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 740, "width": 469, "height": 30, "page_number": 11, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "…………………………………………………………………………………………………………………………………….. ISSN : 2828-5298 (online)", "type": "Page footer" }, { "left": 537, "top": 35, "width": 18, "height": 17, "page_number": 11, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "283", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 91, "width": 88, "height": 18, "page_number": 11, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "KESIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 112, "width": 470, "height": 85, "page_number": 11, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Peneliti dapat menyimpulkan bahwa tetap menggunakan oven dalam proses produksi merupakan tindakan yang paling tepat untuk pabrik roti panas keliling rumahan berdasarkan temuan analisis dan penelitian yang telah peneliti lakukan dan uraikan. bahan bakar hal itu dikarenakan melihat hasil total biaya dan manfaat yang relevan untuk jangka panjangnya berdasarkan segala pertimbangan dan perhitungan yang telah dilakukan. Selain itu, peneliti juga menjabarkan beberapa kesimpulan lainnya, diantaranya adalah sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 195, "width": 470, "height": 57, "page_number": 11, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "1. Penerapan dan penggunaan biaya relevan sangat dibutuhkan di dalam pengambilan keputusan taktis bagi pabrik rumahan roti hangat keliling. Di mana dengan menggunakan analisis biaya relevan, dapat dilakukan perhitungan biaya dan manfaat yang paling relevan guna mendapatkan hasil keputusan yang paling efektif dan efisien bagi keberlangsungan usaha.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 250, "width": 470, "height": 58, "page_number": 11, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "2. Berdasarkan hasil dan pembahasan diperoleh total biaya sebesar Rp 80.690.000 untuk penggunaan oven gas dan Rp 112.040.000 untuk penggunaan oven listrik, maka dengan itu, penggunaan oven gas menghasilkan total biaya yang lebih murah dibandingkan penggunaan oven listrik dengan perbandingan biaya sebesar Rp 31.350.000.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 305, "width": 470, "height": 72, "page_number": 11, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "3. Secara keseluruhan, penggunaan biaya relevan di dalam pengambilan keputusan taktis dapat memberikan hasil yang positif dan akurat dalam memilih keputusan apa yang akan diambil, karena dengan adanya analisis biaya relevan tersebut dapat dilakukannya perhitungan berbagai hal yang dapat menjadi bahan pertimbangan untuk mendapatkan hasil keputusan yang paling relevan dan baik bagi suatu usaha.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 388, "width": 240, "height": 18, "page_number": 11, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "PENGAKUAN/ACKNOWLEDGEMENTS", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 409, "width": 470, "height": 30, "page_number": 11, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penelitian ini, khususnya kepada objek penelitian yaitu UMKM Roti hangat keliling.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 462, "width": 132, "height": 18, "page_number": 11, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "DAFTAR REFERENSI", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 484, "width": 471, "height": 126, "page_number": 11, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Alexandra, Daniel Socea. 2010. “Managerial Decision Making and Financial Accounting Information.” Pocedia - Social and Behavioral Sciences 58 47-55. Amirah Zulfa, Rosy Aprieza Puspita Zandra. 2017. “Dengan Mengidentifikasi Biaya-Biaya Yang Relevan Dan Sesuai Terhadap Keputusan Yang Akan Diambil, Menjadi Penentu Keberhasilan Bisnis Kedepannya.” AKTIVA Jurnal Akuntansi dan Investasi 2(2): 205–18. Ayu Saptahani, dkk. 2024. “MENERAPKAN KONSEP PENGAMBILANKEPUTUSANTAKTISBERBAGAI SITUASI BISNIS : MEMBUAT SENDIRI ATAUMEMBELI ‘KALENG’ PADA PT. WAKA MURNI.” Journal Ekonomi dan Bisnis 3(1): 1–10.", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 608, "width": 470, "height": 85, "page_number": 11, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Emor, Chelsia F. 2019. “The Analysis of Relevant Cost in Decision Making Whether to Buy or Maintain Fixed Assets in PT. Jor Gabrindo Pratama.” Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi 7(1): 911–20. Enandra, Yayu, and Asniati Bahari. 2023. “Pengambilan Keputusan Taktis Menggunakan Analisis Biaya Relevan: Studi Kasus Pada Usaha Tani Maswir Kabupaten Agam.” Tamwil 9(2): 126.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 691, "width": 470, "height": 43, "page_number": 11, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Firmansyah, Deri, Dadang Saepuloh, and Dwianto Priyo Susetyo. 2020. “Akuntansi Manajemen.” Informasi dan Alternatiif Untuk Pengambilan Keputusan . Hariyani, Diyah S. 2018. “Akuntansi Manajemen.” Malang: Aditya Media Publishing .", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 49, "width": 268, "height": 30, "page_number": 12, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "EKOMA : Jurnal Ekonomi, Manajemen, Akuntansi Vol.3, No.6, September 2024", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 737, "width": 469, "height": 30, "page_number": 12, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "…………………………………………………………………………………………………………………………………….. ISSN : 2828-5298 (online)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 35, "width": 18, "height": 17, "page_number": 12, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "284", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 91, "width": 470, "height": 57, "page_number": 12, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "I Gusti Putu Darya, M M. 2019. Akuntansi Manajemen . Uwais Inspirasi Indonesia. Inria Rumopa, Dkk. 2016. “PENERAPAN BIAYA RELEVAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBUAT SENDIRI ATAU MEMBELI ‘KALENG’ PADA PT. DEHO BITUNG.” Jurnal Riset Akuntansi 11(1): 19.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 146, "width": 470, "height": 71, "page_number": 12, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Kholmi, Masiyah. 2019. 2 Akuntansi Manajemen . UMMPress. Kriyantono, R. 2020. Teknik Praktis Riset Komunikasi Kuantitatif Dan Kualitatif. Maryati, Ulfi, Kurniawati Putri, Armel Yentifa, and Dita Maretha Rissi. 2020. “Analisis Pengambilan Keputusan Taktis: Tetap Mempertahankan Koran Cetak Atau Mengganti Ke Media Online.” Akuntansi dan Manajemen 15(1): 1–17.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 215, "width": 470, "height": 140, "page_number": 12, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Mowen, Hansen. 2017. Dasar-Dasar Akuntansi Manajemen : Teori Dan Praktik . Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat. Purwanti, Ari. 2023. Akuntansi Manajemen . Penerbit Salemba. Pusung, Rudy, David Saerang, and Wulan Mandagi. 2014. “Analisis Biaya Relevan Dalam Pengambilan Keputusan Menjual Atau Memproses Lebih Lanjut Produk Pada PT. Fortuna Inti Alam.” Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi 2(2): 1043–54. Richsandiant, Nurkhaliza, Sunanto, and Kartika Rachma Sari. 2021. “Pengambilan Keputusan Pesanan Khusus Berdasarkan Perhitungan Biaya Relevan.” Jurnal Ekonomi, Bisnis, Akuntansi dan Sistem Informasi (EKSISTANSI) 10(1): 2085–2401. https://jurnal.polsri.ac.id/index.php/eksistansi.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 353, "width": 470, "height": 71, "page_number": 12, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Siagian, P. Sondang. 2008. Filsafat Administrasi . Jakarta: Bumi Askara. Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif Dan R & D . Bandung: Alfabeta. Ulfi Salsabila Azzahra et al. 2023. “Analisis Biaya Relevan Dalam Pengambilan Keputusan Jangka Pendek Pasca Pandemi Covid 19.” Jurnal Akuntansi dan Manajemen Bisnis 3(3): 147–56.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 422, "width": 470, "height": 57, "page_number": 12, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Windriawati, Rudi Abdullah. 2024. “MENERAPKAN KONSEP PENGAMBILAN KEPUTUSAN TAKTIS DALAM BERBAGAI SITUASI BISNIS: MEMBELI ATAU MEMPERTAHANKANKAN AKTIVA PADA PT MUTIARA SELATAN.” Journal Ekonomi dan Bisnis 3(1): 1–10.", "type": "List item" } ]
6f1db413-78d6-093e-9d09-0ebcef02bdc2
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/jisep/article/download/32237/30612
[ { "left": 68, "top": 61, "width": 466, "height": 7, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN (p) 1907– 4298, ISSN (e) 2685-063X , Terakreditasi Nasional Sinta 5, Volume 17 Nomor 1, Januari 2021: 21 - 28", "type": "Page header" }, { "left": 64, "top": 774, "width": 456, "height": 18, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Agrisosioekonomi : Jurnal Transdisiplin Pertanian (Budidaya Tanaman, Perkebunan, Kehutanan, Peternakan, Perikanan Ekonomi dan Teknologi Pangan serta Teknologi Pertanian).", "type": "Page footer" }, { "left": 518, "top": 784, "width": 15, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "21", "type": "Page footer" }, { "left": 171, "top": 109, "width": 256, "height": 23, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "STRATEGI PENGEMBANGAN PADI ORGANIK DI KABUPATEN MINAHASA TENGGARA", "type": "Section header" }, { "left": 165, "top": 149, "width": 270, "height": 23, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DEVELOPMENT STRATEGIES OF ORGANIC RICE IN SOUTHEAST MINAHASA DISTRICT", "type": "Section header" }, { "left": 108, "top": 187, "width": 380, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Riana Rengkung (1) , Martha Mareyke Sendow (2) , Agnes Estephina Loho ( 2 )", "type": "Text" }, { "left": 103, "top": 216, "width": 392, "height": 20, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1) Mahasiswa Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sam Ratulangi, Manado 2) Dosen Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sam Ratulangi, Manado", "type": "Text" }, { "left": 167, "top": 239, "width": 264, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "*Penulis untuk korespondensi: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 69, "top": 265, "width": 460, "height": 21, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Naskah diterima melalui Website Jurnal Ilmiah [email protected] : Senin, 14 Desember 2020 Disetujui diterbitkan : Minggu, 15 Januari 2021", "type": "Table" }, { "left": 264, "top": 316, "width": 69, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ABCSTRACT", "type": "Section header" }, { "left": 64, "top": 329, "width": 471, "height": 155, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The purpose of this study is to formulate the right strategy to develop organic rice in Molompar Dua Utara Village. This study was conducted in November 2019 to March 2020. The data collection method used was a survey method. The data used in this study was primary dan secondary data. The primary data were obtained through direct interview with 11 respondents using a questionnaire, and the secondary data was obtained from the Agriculture Department of Southeast Minahasa Regency. The result of this study shows the right strategy for the development of Agrobiz Mitra’s organic rice is growth oriented strategy, including: maintaining product certification through the use of quality organic seeds and fertilizers, avoiding products from chemical contamination to maintain consumer safety. Furthermore, expanding the marketing network by holding special markets, collaborating with the Government in setting prices for organic farming products, expanding bussiness by improving brand awareness to expand marketing network. On the other hand, experienced farmer engage in the socialization of organic rice farming.", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 501, "width": 225, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords: development strategy, organic rice", "type": "Section header" }, { "left": 270, "top": 542, "width": 59, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ABSTRAK", "type": "Section header" }, { "left": 64, "top": 555, "width": 473, "height": 168, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini bertujuan untuk Merumuskan strategi yang sesuai untuk mengembangkan padi organik di Desa Molompar Dua Utara. Penelitian dilaksanakan pada November 2019 hingga Maret 2020. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode survey. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung kepada 11 responden dengan alat bantu kuesioner. Sedangkan data sekunder diperoleh dari Dinas Pertanian Kabupaten Minahasa Tenggara. Hasil penelitian menunjukan bahwa strategi yang sesuai bagi pengembangan padi organik Agrobiz Mitra strategi agresif, diantaranya: mempertahankan sertifikasi produk melalui penggunanaan bibit dan pupuk organik berkualitas, menghindari produk terkontaminasi bahan kimia untuk menjaga keamanan konsumen. Disamping itu memperluas jaringan pemasaran dengan mengadakan pasar khusus, bekerjasama dengan Pemerintah dalam menetapkan harga hasil usahatani organik, melakukan ekspansi bisnis dengan meningkatkan brand awareness untuk memperluas jaringan pemasaran. Dipihak lain, petani yang berpengalaman turut andil dalam kegiatan sosialisasi usahatani padi organik.", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 740, "width": 242, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata kunci : strategi pengembangan, padi organik", "type": "Section header" }, { "left": 64, "top": 61, "width": 462, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Strategi Pengembangan Padi Organik…………………………….(Riana Rengkung, Martha Sendow, Agnes Loho)", "type": "Section header" }, { "left": 69, "top": 784, "width": 15, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "22", "type": "Page footer" }, { "left": 130, "top": 110, "width": 92, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 137, "top": 136, "width": 80, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Latar Belakang", "type": "Section header" }, { "left": 64, "top": 149, "width": 226, "height": 196, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Indonesia turut menerima dampak ketidakmerataan pangan seluruh dunia. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diterapkan kebijakan berupa inovasi dalam bidang pertanian dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yaitu penggunaan bibit unggul, pestisida, pemuliaan tanaman, pupuk kimia dan melakukan mekanisasi pertanian (Suwantoro, 2008). Di pihak lain kebijakan tersebut memberi dampak yang tidak baik bagi konsumen maupun lingkungan. Berdasarkan dampak negatif tersebut, maka mulai dicari teknik bercocok tanam yang aman baik untuk lingkungan maupun manusia dan sebagai solusinya adalah penerapan teknik pertanian berbasis organik.", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 348, "width": 226, "height": 89, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sejak tahun 2001, pemerintah mendukung sistem pertanian organik melalui program “ Go Organic 2010”. Sebagai bagian dari kebijakan tersebut, Dewan Perwakilan Rakyat mengalihkan subsidi pupuk kimia menjadi pupuk organik (Thomas dan Muga, 2014).", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 441, "width": 226, "height": 159, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pertanian organik khususnya padi di Desa Molompar Dua Utara pertama kali diusahakan dengan luas lahan kurang dari 10 Ha, kemudian di tahun 2017 berkembang dengan bergabungnya beberapa petani sehingga luas lahan bertambah menjadi 20 Ha. Namun, sejak pertama kali dirintis pada tahun 2004 padi organik belum diterapkan secara luas oleh para petani di Minahasa Tenggara hingga saat ini. Keterbatasan luas lahan juga mengakibatkan hasil produksi Agrobiz Mitra belum dapat memenuhi jumlah permintaan konsumen.", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 602, "width": 226, "height": 66, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Untuk mengembangkan sistem pertanian padi organik, diperlukan strategi sehingga kegiatan padi organik dapat memberi dampak positif kepada minat petani dalam menerapkan usahatani padi organik .", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 684, "width": 214, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tujuan Pengembangan Pertanian Organik", "type": "Section header" }, { "left": 64, "top": 698, "width": 226, "height": 62, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurut Agustina (2011), tujuan pengembangan pertanian organik terbagi menjadi dua tinjauan, yaitu biofisik serta sosial- ekonomi dan budaya. Dari tinjauan biofisik, tujuan pengembangan pertanian organik", "type": "Text" }, { "left": 309, "top": 110, "width": 226, "height": 89, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "diantaranya mengoptimalkan interaksi penggunaan lahan, melestarikan biodiversitas, serta mengelola lingkungan dengan aman dan sehat. Dari segi tinjauan sosial-ekonomi dan budaya diantaranya menggalakkan kemandirian di dalam memanfaatkan masukan sarana produksi lokal.", "type": "Text" }, { "left": 381, "top": 216, "width": 82, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Konsep Strategi", "type": "Section header" }, { "left": 309, "top": 229, "width": 226, "height": 89, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurut Bateman (2007) strategi adalah suatu pola dari aksi dan penempatan sumber daya yang ditujukan untuk mencapai berbagai sasaran organisasi. Strategi yang diterapkan oleh suatu organisasi merupakan upaya untuk menyesuaikan kemampuan dan sumber daya organisasi.", "type": "Text" }, { "left": 309, "top": 335, "width": 108, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Manajemen Strategis", "type": "Section header" }, { "left": 309, "top": 348, "width": 226, "height": 103, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurut Rufaidah (2013), proses manajemen strategis meliputi empat keputusan utama, yaitu: pengamatan lingkungan, perencanaan strategi, penerapan strategi, serta evaluasi dan pengendalian strategi. Istilah pengamatan lingkungan merupakan istilah akademik dan lebih umum disebut dengan analisis lingkungan atau analisis SWOT.", "type": "Text" }, { "left": 382, "top": 467, "width": 79, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analisis SWOT", "type": "Section header" }, { "left": 309, "top": 480, "width": 226, "height": 129, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurut Pearce (2008), analisis SWOT merupakan kerangka logis yang ditujukan untuk membantu para manajer mempertimbangkan secara selektif kapabilitas internal perusahaan dan menggunakan hasilnya untuk membentuk pilihan strategis. Analisis ini didasarkan pada asumsi bahwa strategi yang efektif diturunkan dari “kesesuaian” yang baik antara sumber daya internal (kekuatan dan kelemahan) dengan situasi eksternalnya (peluang dan ancaman).", "type": "Text" }, { "left": 309, "top": 612, "width": 226, "height": 77, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kotak lainnya merupakan kotak isu-isu strategis yang timbul sebagai perpaduan antara faktor-faktor eksternal dan internal. Keempat isu strategis tersebut Comparatif Advantage, Mobilization, Investment/Divestment, Damage Control.", "type": "Text" }, { "left": 309, "top": 692, "width": 226, "height": 23, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ada empat strategi yang tampil dari hasil analisis SWOT tersebut antara lain:", "type": "Text" }, { "left": 309, "top": 718, "width": 226, "height": 41, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Strategi SO (Comparatif Advantage) dipakai untuk menarik keuntungan dari peluang yang tersedia dalam lingkungan eksternal.", "type": "List item" }, { "left": 68, "top": 61, "width": 466, "height": 7, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN (p) 1907– 4298, ISSN (e) 2685-063X , Terakreditasi Nasional Sinta 5, Volume 17 Nomor 1, Januari 2021: 21 - 28", "type": "Page header" }, { "left": 64, "top": 774, "width": 456, "height": 18, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Agrisosioekonomi : Jurnal Transdisiplin Pertanian (Budidaya Tanaman, Perkebunan, Kehutanan, Peternakan, Perikanan Ekonomi dan Teknologi Pangan serta Teknologi Pertanian).", "type": "Page footer" }, { "left": 518, "top": 784, "width": 15, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "23", "type": "Page footer" }, { "left": 64, "top": 109, "width": 226, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Strategi WO (Investment/Divestment)", "type": "Table" }, { "left": 82, "top": 124, "width": 208, "height": 41, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang dari lingkungan luar.", "type": "Table" }, { "left": 64, "top": 170, "width": 226, "height": 56, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Strategi ST (Mobilization) digunakan organisasi untuk menghindari, paling tidak memperkecil dampak dari ancaman yang datang dari luar.", "type": "List item" }, { "left": 64, "top": 230, "width": 226, "height": 57, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Strategi WT (Damage Control) adalah taktik pertahanan yang diarahkan pada usaha memperkecil kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal.", "type": "Text" }, { "left": 129, "top": 310, "width": 95, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rumusan Masalah", "type": "Section header" }, { "left": 64, "top": 323, "width": 226, "height": 37, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Apa strategi yang sesuai untuk mengembangkan padi organik di Desa Molompar Dua Utara?", "type": "Text" }, { "left": 131, "top": 376, "width": 92, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tujuan Penelitian", "type": "Section header" }, { "left": 64, "top": 389, "width": 226, "height": 37, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tujuan penelitian yaitu untuk Merumuskan strategi yang sesuai untuk mengembangkan padi organik di Desa Molompar Dua Utara.", "type": "Text" }, { "left": 128, "top": 442, "width": 97, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Manfaat Penelitian", "type": "Section header" }, { "left": 64, "top": 456, "width": 226, "height": 55, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Memberi masukan untuk perencanaan pengembangan padi organik sesuai dengan potensi daerah dan kondisi masyarakat petani di Minahasa Tenggara.", "type": "List item" }, { "left": 64, "top": 516, "width": 226, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Hasil penelitian dapat menjadi bahan", "type": "List item" }, { "left": 82, "top": 532, "width": 208, "height": 25, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pemerintah untuk mengembangkan Kabupaten/Kota dalam bidang pertanian", "type": "Table" }, { "left": 82, "top": 562, "width": 115, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "khususnya padi organik.", "type": "List item" }, { "left": 64, "top": 577, "width": 226, "height": 41, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Menambah wawasan dan pengetahuan serta dapat dijadikan bahan referensi bagi peneliti selanjutnya dalam penelitian serupa.", "type": "List item" }, { "left": 110, "top": 653, "width": 134, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "METODE PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 98, "top": 681, "width": 158, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tempat dan Waktu Penelitian", "type": "Section header" }, { "left": 64, "top": 695, "width": 226, "height": 66, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini dilakukan di Desa Molompar Dua Utara Kecamatan Tombatu Timur. Waktu persiapan hingga selesai penelitian dilakukan pada bulan November 2019 hingga Maret 2020.", "type": "Text" }, { "left": 358, "top": 109, "width": 128, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Metode Pengambilan Data", "type": "Section header" }, { "left": 309, "top": 122, "width": 226, "height": 89, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey. Dalam penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) yang telah disusun. Sedangkan data sekunder diperoleh dari Dinas Pertanian Kabupaten Minahasa Tenggara.", "type": "Text" }, { "left": 345, "top": 228, "width": 150, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Metode Pengambilan Sampel", "type": "Section header" }, { "left": 309, "top": 242, "width": 226, "height": 24, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Metode pengambilann sampel adalah simple random sample sebanyak 11 responden.", "type": "Text" }, { "left": 344, "top": 283, "width": 156, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Konsep Pengukuran Variabel", "type": "Section header" }, { "left": 309, "top": 297, "width": 226, "height": 38, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Adapun variabel-variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah pengembangan pertanian organik sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 309, "top": 338, "width": 142, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Faktor Internal, meliputi:", "type": "Text" }, { "left": 327, "top": 352, "width": 208, "height": 80, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ketersediaan sarana produksi organik, pengalaman dan penguasaan petani terhadap pertanian organik, label produk, sertifikasi produk, kemandiri an petani, dukungan lahan, keuntungan finansial, pemasaran produk,", "type": "Text" }, { "left": 327, "top": 421, "width": 207, "height": 25, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "keberlanjutan pertanian organik, serta kualitas produk.", "type": "Text" }, { "left": 309, "top": 449, "width": 226, "height": 106, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Faktor Eksternal, meliputi: Pasar, kesadaran konsumen terhadap kesehatan, persepsi masyarakat terhadap pertanian organik, persaingan, loyalitas konsumen, dukungan pemerintah (bantuan dana, alat dan mesin pertanian, peraturan daerah, pasar yang disediakan ), harga produk, serta gagal panen.", "type": "Text" }, { "left": 365, "top": 581, "width": 110, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Metode Analisis Data", "type": "Section header" }, { "left": 309, "top": 595, "width": 226, "height": 94, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Metode analisis data yang digunakan untuk penelitian ini dilakukan secara deskriptif dengan menggunakan analisis SWOT. Menyusun dan menghitung nilai bobot, rating dan skor untuk tabel internal dan eksternal berdasarkan tingkat kepentingan dan signifikan.", "type": "Text" }, { "left": 309, "top": 692, "width": 226, "height": 66, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurut Rangkuti (2015), penentuan prioritas strategi dilakukan dengan analisis SWOT, yaitu dengan menghitung koordinat analisis SWOT. Koordinat ( x,y ) ditentukan dengan titik x yang merupakan selisih total", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 61, "width": 462, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Strategi Pengembangan Padi Organik…………………………….(Riana Rengkung, Martha Sendow, Agnes Loho)", "type": "Text" }, { "left": 69, "top": 784, "width": 15, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "24", "type": "Page footer" }, { "left": 64, "top": 110, "width": 226, "height": 104, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "skor S dan W serta titik y yang merupakan selisih total skor O dan W. Posisi perusahaan/institusi dapat dikelompokkan dalam 4 kuadran, yaitu: kuadran I, II, III, dan IV (Marimin, 2004). Gambar di bawah ini menunjukkan berbagai kemungkinan posisi suatu perusahaan dapat mengambil keputusan dengan lebih tepat, yaitu:", "type": "Text" }, { "left": 104, "top": 433, "width": 145, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 75, "top": 458, "width": 204, "height": 23, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Deskripsi Usahatani Padi Organik Di Desa Molompar Dua Utara", "type": "Section header" }, { "left": 64, "top": 483, "width": 226, "height": 86, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perlakuan sistem pertanian organik tanaman padi di Kabupaten Minahasa Tenggara pertama kali diterapkan pada tahun 2003 oleh kelompok tani “Agrobiz Mitra”. Lahan yang digunakan untuk usahatani padi organik di kaki gunung Soputan sehingga aman dari kontaminasi bahan kimia lahan atau sawah anorganik.", "type": "Text" }, { "left": 73, "top": 588, "width": 207, "height": 43, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Formulasi Strategi Pengembangan Padi Organik Di Kabupaten Minahasa Tenggara", "type": "Section header" }, { "left": 64, "top": 652, "width": 226, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analisis matrik IFAS (Internal Factors", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 668, "width": 100, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analysis Summary)", "type": "Section header" }, { "left": 64, "top": 683, "width": 226, "height": 73, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 2. hasil analisis menunjukkan bahwa variabel yang merupakan kekuatan utama kelompok tani Padi Organik di Kabupaten Minahasa Tenggara diantaranya adanya sertifikat produk, penggunaan bibit dan pupuk", "type": "Text" }, { "left": 309, "top": 110, "width": 225, "height": 68, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "organik berkualitas, pendapatan usahatani yang menguntungkan, tempat penyimpanan produk khusus, serta saluran irigasi yang mengalir langsung dari mata air dengan bobot nilai 0,08, rating nilai 5 dan skor 0,42.", "type": "Text" }, { "left": 309, "top": 183, "width": 226, "height": 97, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kelemahan utama usahatani padi organik di Kabupaten Minahasa Tenggara adalah jumlah produk hasil usahatani belum memenuhi permintaan pasar dengan skor 0,17. Diikuti pupuk organik cenderung sulit didapatkan dan harga yang mahal (skor 0,11), serta metode pemasaran belum kreatif dan variatif (skor 0,06).", "type": "Text" }, { "left": 309, "top": 284, "width": 226, "height": 124, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil analisis yang diperoleh dari matriks analisis IFAS menghasilkan selisih total skor senilai 3,22. Angka tersebut mengandung arti bahwa kelompok tani Padi Organik di Kabupaten Minahasa Tenggara memiliki kapabilitas yang baik dalam memaksimalkan kekuatan yang dimiliki serta mengelola kelemahan sehingga tidak menyebabkan kelompok tani mengalami kegagalan yang berarti.", "type": "Text" }, { "left": 314, "top": 421, "width": 202, "height": 16, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 2. Analisis Matriks EFAS (External Factors Analysis Summary) Padi Organik di Minahasa Tenggara", "type": "Text" }, { "left": 314, "top": 442, "width": 214, "height": 258, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Variabel Faktor Internal BN RN Skor Kekuatan Label produk 0.06 4 0.22 Sertifikat produk 0.08 5 0.42 Usahatani menggunakan bibit dan pupuk organik berkualitas 0.08 5 0.42 Jenis produk bervariasi 0.03 3 0.08 Alat dan mesin pertanian lengkap 0.08 4 0.33 Lahan luas dan bersertifikat 0.06 5 0.28 Usahatani menguntungkan 0.08 5 0.42 Usahatani berkelanjutan 0.06 3 0.17 Produk dikemas tanpa fumigasi 0.06 3 0.17 Produk disimpan di tempat penyimpanan khusus 0.08 5 0.42 Lahan memiliki saluran irigasi langsung dari mata air, tanpa terkontaminasi bahan kimia 0.08 5 0.42 Petani mandiri dalam menangani masalah dalam usahatani 0.06 4 0.22 Total kekuatan 3.56 Kelemahan Pupuk organik cenderung sulit didapatkan dan mahal 0.06 2 0.11 Metode pemasaran kurang variative 0.06 1 0.06", "type": "Table" }, { "left": 314, "top": 705, "width": 121, "height": 16, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jumlah produk hasil usahatani belum memenuhi permintaan pasar", "type": "Footnote" }, { "left": 394, "top": 705, "width": 132, "height": 41, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "0.08 2 0.17 Total kelemahan 0.34 TOTAL 1.00 3.89", "type": "Table" }, { "left": 318, "top": 751, "width": 211, "height": 7, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Selisih Total Kekuatan - Total Kelemahan 3.56 – 0.34 = 3.22", "type": "Footnote" }, { "left": 68, "top": 61, "width": 466, "height": 7, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN (p) 1907– 4298, ISSN (e) 2685-063X , Terakreditasi Nasional Sinta 5, Volume 17 Nomor 1, Januari 2021: 21 - 28", "type": "Page header" }, { "left": 64, "top": 774, "width": 456, "height": 18, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Agrisosioekonomi : Jurnal Transdisiplin Pertanian (Budidaya Tanaman, Perkebunan, Kehutanan, Peternakan, Perikanan Ekonomi dan Teknologi Pangan serta Teknologi Pertanian).", "type": "Page footer" }, { "left": 518, "top": 784, "width": 15, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "25", "type": "Page footer" }, { "left": 64, "top": 109, "width": 226, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analisis Matrik EFAS (External Factors Analysis Summary)", "type": "Section header" }, { "left": 64, "top": 134, "width": 226, "height": 100, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Secara umum, perhitungan dan penentuan nilai dalam analisis matrik EFAS sama dengan analisis matrik IFAS. Namun pada matrik EFAS yang dianalisis adalah variabel-variabel dari faktor eksternal yang mempengaruhi pengembangan padi organik di Kabupaten Minahasa Tenggara. Hasil analisis matrik EFAS dapat dilihat dalam Tabel 3. berikut ini.", "type": "Text" }, { "left": 69, "top": 249, "width": 217, "height": 7, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 3. Analisis Matriks EFAS (External Factors Analysis", "type": "Text" }, { "left": 69, "top": 258, "width": 218, "height": 402, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Summary) Padi Organik di Minahasa Tenggara Variabel Faktor Eksternal BN RN Skor Peluang Produk memiliki konsumen tetap 0.10 5 0.48 Tidak ada pesaing padi organik di Minahasa Tenggara 0.06 3 0.19 Harga produk lebih terjangkau daripada produk serupa dengan label lain 0.06 3 0.19 Jarang mengalami gagal panen karena sistem pertanian yang disusun sedemikian rupa sehingga minim dampak gejala alam 0.03 3 0.10 Dukungan pemerintah tingkat kabupaten dalam bentuk bantuan alat dan mesin pertanian 0.06 3 0.19 Minat konsumen terhadap bahan pangan sehat meningkat 0.06 4 0.26 Kepercayaan masyarakat terhadap keamanan produk 0.06 5 0.32 Produk telah diminati oleh konsumen mancanegara 0.03 4 0.13 Total peluang 1.87 Ancaman Belum ada pasar khusus hasil pertanian organic 0.08 2 0.16 Tidak ada ketetapan harga dari pemerintah untuk produk 0.08 2 0.16 Tidak ada kebijakan/peraturan daerah yang jelas dan tegas untuk mendukung pertanian organic 0.10 1 0.10 Penyuluh yang disediakan pemerintah kurang kompeten mengenai pertanian organic 0.06 2 0.13 Kurang koordinasi dari pemerintah setempat (camat) 0.03 1 0.03 Minat petani dalam mengusahakan padi organik cenderung rendah 0.06 2 0.13 Kelompok tani tidak memiliki mitra kerjasama 0.10 1 0.10 Total ancaman 0.81 TOTAL 1.00 2.68", "type": "Table" }, { "left": 70, "top": 671, "width": 214, "height": 7, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Selisih Total Peluang - Total Ancaman 1.87 – 0.81 = 1.06", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 697, "width": 225, "height": 61, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dari hasil analisis yang ditunjukan dalam Tabel 3. peluang utama bagi kelompok tani Agrobiz Mitra adalah loyalitas konsumen, karena produk telah memiliki konsumen tetap dengan skor 0,48. Berikutnya adalah padi organik Agrobiz", "type": "Text" }, { "left": 309, "top": 109, "width": 226, "height": 149, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mitra telah mendapat kepercayaan mengenai keamanan produk dari masyarakat, karena budidaya yang dilakukan dengan memperhatikan keseimbangan alam dibuktikan dengan sertifikat organik (skor 0,32), serta tingginya minat konsumen terhadap bahan pangan sehat seiring berkembangnya pengetahuan masyarakat (skor 0,26). Ancaman terkuat dengan skor 0,16 adalah belum ada pasar khusus hasil pertanian organik pasar khusus dan tidak ada kebijakan harga atau ketetapan pemerintah untuk harga produk hasil usahatani organik.", "type": "Text" }, { "left": 309, "top": 261, "width": 225, "height": 86, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Matriks EFAS menunjukan selisih total skor hasil analisis peluang dan ancaman sebesar 1,06. Hal ini berarti strategi kelompok tani dalam memanfaatkan peluang cukup baik dan kelompok tani mampu meminimalisir dampak ancaman yang dihadapi sehingga usahatani dapat bertahan hingga saat ini.", "type": "Text" }, { "left": 309, "top": 362, "width": 226, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pemetaan Posisi Pengembangan Padi Organik Di Kabupaten Minahasa Tenggara", "type": "Section header" }, { "left": 309, "top": 395, "width": 225, "height": 36, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan analisis IFAS dan EFAS, maka dilakukan pemetaan posisi pengembagan padi organic yang disajikan dalam gambar 4.1", "type": "Text" }, { "left": 374, "top": 599, "width": 106, "height": 8, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 4. 1 Pemetaan Posisi", "type": "Section header" }, { "left": 309, "top": 625, "width": 226, "height": 137, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pemetaan posisi pengembangan padi organik di Kabupaten Minahasa Tenggara ditentukan berdasarkan selisih total skor hasil analisis pada matriks IFAS dan matriks EFAS. Titik S-W merupakan selisih total skor matriks IFAS yaitu 3,22 dan titik O-T merupakan selisih total skor matriks EFAS yaitu 1,06. Setelah pertemuan titik tersebut, dapat dilihat posisi Padi Organik di Kabupaten Minahasa Tenggara terletak pada di Kuadran I. Strategi yang harus diterapkan kelompok tani adalah mendukung kebijakan", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 61, "width": 462, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Strategi Pengembangan Padi Organik…………………………….(Riana Rengkung, Martha Sendow, Agnes Loho)", "type": "Text" }, { "left": 69, "top": 784, "width": 15, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "26", "type": "Page footer" }, { "left": 64, "top": 110, "width": 225, "height": 60, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pertumbuhan yang agresif, dimana kelompok tani kuat dan berpeluang sehingga memungkinkan untuk melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan serta meraih kemajuan yang maksimal.", "type": "Text" }, { "left": 73, "top": 184, "width": 207, "height": 23, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Arah dan Strategi Pengembangan Padi Organik di Kabupaten Minahasa Tenggara", "type": "Section header" }, { "left": 64, "top": 210, "width": 225, "height": 35, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Arah dan strategi pengembangan padi organic di Kabupaten Minahasa Tenggara dapat dilihat ada Tabel Matriks SWOT dibawah ini:", "type": "Text" }, { "left": 69, "top": 256, "width": 94, "height": 8, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 4. Matriks SWOT", "type": "Section header" }, { "left": 147, "top": 273, "width": 59, "height": 16, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kekuatan 1. Label produk", "type": "Table" }, { "left": 147, "top": 291, "width": 68, "height": 63, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Sertifikat produk 3. Bibit dan pupuk organik berkualitas 4. Jenis produk bervariasi", "type": "Picture" }, { "left": 147, "top": 356, "width": 68, "height": 154, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5. Alat dan mesin pertanian lengkap 6. Lahan luas dan bersertifikat 7. Usahatani menguntungkan 8. Usahatani berkelanjutan 9. Produk dikemas tanpa fumigasi 10. Penyimpanan produk khusus 11. Lahan memiliki saluran irigasi khusus 12. Petani mandiri", "type": "Table" }, { "left": 231, "top": 273, "width": 41, "height": 7, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kelemahan", "type": "Text" }, { "left": 68, "top": 282, "width": 217, "height": 260, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Pupuk organik sulit didapat dan mahal 2. Metode pemasaran kurang variatif 3. Jumlah produk hasil usahatani belum memenuhi permintaan pasar Peluang 1. Produk memiliki konsumen tetap", "type": "Picture" }, { "left": 68, "top": 544, "width": 49, "height": 16, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Tidak ada pesaing di", "type": "Table" }, { "left": 82, "top": 562, "width": 33, "height": 16, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Minahasa Tenggara", "type": "Table" }, { "left": 68, "top": 581, "width": 68, "height": 53, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Harga produk lebih terjangkau daripada label lain 4. Jarang mengalami", "type": "Picture" }, { "left": 68, "top": 636, "width": 70, "height": 34, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "gagal panen 5. Dukungan pemerintah 6. Minat konsumen", "type": "Table" }, { "left": 68, "top": 673, "width": 58, "height": 53, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "tinggi 7. Kepercayaan masyarakat terhadap keamanan produk", "type": "Footnote" }, { "left": 68, "top": 728, "width": 68, "height": 25, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "8. Produk diminati konsumen mancanegara", "type": "Footnote" }, { "left": 159, "top": 516, "width": 44, "height": 7, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Strategi S-O", "type": "Picture" }, { "left": 147, "top": 516, "width": 138, "height": 118, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Menjaga keunggulan produk yang bervariasi dan berkualitas namun dengan harga terjangkau, sehingga loyalitas konsumen terjaga. Strategi W-O 1. Bekerjasam a dengan Pemerintah untuk alih fungsi lahan usahatani anorganik menjadi organik, agar hasil", "type": "Picture" }, { "left": 244, "top": 617, "width": 38, "height": 53, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "produksi meningkat sehingga permintaan konsumen terpenuhi.", "type": "Table" }, { "left": 314, "top": 109, "width": 94, "height": 8, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 4. Matriks SWOT", "type": "Section header" }, { "left": 392, "top": 126, "width": 59, "height": 16, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kekuatan 1. Label produk", "type": "Text" }, { "left": 392, "top": 144, "width": 68, "height": 108, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Sertifikat produk 3. Bibit dan pupuk organik berkualitas 4. Jenis produk bervariasi 5. Alat dan mesin pertanian lengkap 6. Lahan luas dan bersertifikat", "type": "Table" }, { "left": 392, "top": 255, "width": 48, "height": 7, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "7. Usahatani", "type": "Table" }, { "left": 406, "top": 264, "width": 54, "height": 7, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "menguntungkan", "type": "Table" }, { "left": 314, "top": 126, "width": 216, "height": 268, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "8. Usahatani berkelanjutan 9. Produk dikemas tanpa fumigasi 10. Penyimpanan produk khusus 11. Lahan memiliki saluran irigasi khusus 12. Petani mandiri Kelemahan 1. Pupuk organik sulit didapat dan mahal 2. Metode pemasaran kurang variatif 3. Jumlah produk hasil usahatani belum memenuhi permintaan pasar Ancaman 1. Belum ada pasar khusus", "type": "Picture" }, { "left": 314, "top": 396, "width": 68, "height": 154, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Tidak ada ketetapan harga dari pemerintah 3. Tidak ada peraturan daerah yang tegas mengenai sistem pertanian organik 4. Penyuluh dari pemerintah kurang kompeten 5. Kurang koordinasi dari pemerintah setempat", "type": "Table" }, { "left": 314, "top": 552, "width": 63, "height": 35, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(camat) 6. Minat petani di luar kelompok tani rendah", "type": "Table" }, { "left": 314, "top": 589, "width": 65, "height": 16, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "7. Tidak memiliki mitra kerjasama", "type": "Picture" }, { "left": 392, "top": 368, "width": 66, "height": 182, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Strategi S-T 1. Menjaga kualitas produk dengan mempertahanka n label, sertifikasi serta tempat penyimpanan yang tidak terkontaminasi bahan kimia untuk meningkatkan kepercayaan konsumen sebelum memperluas jaringan pemasaran", "type": "Table" }, { "left": 470, "top": 368, "width": 60, "height": 155, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Strategi W-T 1. Bekerjasama dengan penyuluh pertanian dalam hal sosialisasi usahatani padi organik untuk meningkatkan minat petani dalam mengusahakan padi organik sebagai solusi keterbatasan hasil produksi.", "type": "Picture" }, { "left": 309, "top": 622, "width": 74, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "A. Strategi S-O", "type": "Section header" }, { "left": 309, "top": 636, "width": 226, "height": 115, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Strategi S-O disusun dengan memaksimalkan memanfaatkan kekuatan dan memanfaat peluang dengan efisien. Strategi tersebut adalah menjaga keunggulan produk yang memiliki variasi jenis dan berkualitas baik namun dengan harga terjangkau, sehingga loyalitas konsumen terjaga. Keunggulan tersebut dapat mempertahankan loyalitas konsumen serta produk dapat dikenal lebih luas.", "type": "Text" }, { "left": 318, "top": 149, "width": 62, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Faktor Internal Faktor Internal", "type": "Text" }, { "left": 320, "top": 303, "width": 69, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Faktor Eksternal Faktor Eksternal", "type": "Caption" }, { "left": 68, "top": 61, "width": 466, "height": 7, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN (p) 1907– 4298, ISSN (e) 2685-063X , Terakreditasi Nasional Sinta 5, Volume 17 Nomor 1, Januari 2021: 21 - 28", "type": "Page header" }, { "left": 64, "top": 774, "width": 456, "height": 18, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Agrisosioekonomi : Jurnal Transdisiplin Pertanian (Budidaya Tanaman, Perkebunan, Kehutanan, Peternakan, Perikanan Ekonomi dan Teknologi Pangan serta Teknologi Pertanian).", "type": "Page footer" }, { "left": 518, "top": 784, "width": 15, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "27", "type": "Page footer" }, { "left": 64, "top": 109, "width": 78, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "B. Strategi W-O", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 122, "width": 226, "height": 143, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Strategi W-O merupakan strategi yang disusun dengan kombinasi kelemahan yang dimiliki kelompok tani namun terdapat beberapa peluang yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi kelemahan tersebut. Strategi yang dapat diterapkan diantaranya adalah penambahan luas lahan usahatani padi organik. Salah satu upaya penambahan luas lahan usahatani padi organik yaitu bekerjasama dengan Pemerintah untuk dilakukan ekstensifikasi lahan.", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 281, "width": 226, "height": 169, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "C. Strategi S-T Strategi S-T diterapkan dengan memanfaatkan kekuatan yang dimiliki kelompok tani untuk meminimalisir dampak ancaman yang dihadapi. Adapun alternatif strategi yang diterapkan adalah menjaga kualitas produk dengan mempertahankan label, sertifikasi serta tempat penyimpanan yang tidak terkontaminasi bahan kimia untuk meningkatkan kepercayaan konsumen sebelum memperluas jaringan pemasaran dan memperluas jaringan pemasaran dengan mengadakan pasar khusus hasil usahatani organik.", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 466, "width": 77, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "D. Strategi W-T", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 480, "width": 226, "height": 129, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Strategi W-T merupakan strategi yang harus diperhatikan dengan baik dan disusun secara strategis, karena strategi W-T merupakan kombinasi antara kelemahan yang dimiliki kelompok tani dan ancaman yang dihadapi. Strategi tersebut adalah bekerjasama dengan penyuluh pertanian dalam hal sosialisasi usahatani padi organik untuk meningkatkan minat petani dalam mengusahakan padi organik sebagai solusi keterbatasan hasil produksi.", "type": "Text" }, { "left": 101, "top": 638, "width": 151, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "KESIMPULAN DAN SARAN", "type": "Section header" }, { "left": 145, "top": 665, "width": 62, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kesimpulan", "type": "Section header" }, { "left": 64, "top": 676, "width": 226, "height": 82, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kelompok tani “Agrobiz Mitra” merupakan satu-satunya kelompok tani yang membangun sistem pertanian berbasis organik usahatani padi organik di Kabupaten Minahasa Tenggara sejak tahun 2004. Strategi yang dapat digunakan dalam pengembagan padi", "type": "Text" }, { "left": 309, "top": 109, "width": 226, "height": 135, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "organik adalah strategi agresif, diantaranya: Mempertahankan sertifikasi produk dengan tetap menggunakan bibit dan pupuk organik berkualitas serta menghindari produk terkontaminasi bahan kimia dengan memisahkan hasil produksi padi organik di tempat penyimpanan khusus dan produk tanpa pengawetan atau fumigasi. Sehingga dapat kepercayaan dan rasa aman konsumen tetap terjaga.", "type": "Text" }, { "left": 405, "top": 261, "width": 34, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Saran", "type": "Section header" }, { "left": 309, "top": 275, "width": 225, "height": 60, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Bekerjasama dengan Pemerintah untuk alih lahan anorganik ke organik di Kabupaten Minahasa Tenggara untuk meningkatkan hasil produksi, sehingga dapat memenuhi permintaan konsumen .", "type": "List item" }, { "left": 309, "top": 338, "width": 226, "height": 61, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Pemberian insentif harga dari Pemerintah atau kompensasi bagi petani atau kelompok tani yang menerapkan sistem pertanian organik . Insentif atau kompensasi dapat berupa dukungan modal.", "type": "Text" }, { "left": 309, "top": 401, "width": 225, "height": 86, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Perlu peningkatan sosialisasi pertanian organik agar para petani mau beralih ke usahatani padi organik. Sosialisasi juga dapat dilakukan dengan merangkul petani-petani muda untuk membudidayakan padi organik, sehingga terjadi regenerasi untuk usahatani padi organik di masa mendatang.", "type": "List item" }, { "left": 367, "top": 524, "width": 109, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 309, "top": 551, "width": 226, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Agustina, L., (2011). Teknologi Hijau dalam", "type": "Text" }, { "left": 309, "top": 564, "width": 226, "height": 89, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pertanian Organik Menuju Pertanian Berlanjut. Malang: Universitas Brawijaya Press. Bateman, T., dan Snell., S., (2007). MANAJEMEN, Edisi 7 Kepemimpinan dan kolaborasi dalam Dunia yang Kompetitif. Jakarta: Salemba Empat.", "type": "Table" }, { "left": 309, "top": 657, "width": 226, "height": 36, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Marimin, (2004). Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. Jakarta: Grasindo.", "type": "Table" }, { "left": 309, "top": 696, "width": 226, "height": 50, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pearce, J., dan Robinson.,R., (2008). Manajemen Strategis-Formulasi, Implementasi, dan Pengendalian, Edisi 10 Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 61, "width": 462, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Strategi Pengembangan Padi Organik…………………………….(Riana Rengkung, Martha Sendow, Agnes Loho)", "type": "Text" }, { "left": 69, "top": 784, "width": 15, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "28", "type": "Page footer" }, { "left": 64, "top": 110, "width": 225, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rangkuti, F., (2015). Personal SWOT Analysis.", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 110, "width": 471, "height": 103, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Rufaidah, P., (2013). MANAJEMEN STRATEGIK Edisi Revisi. Bandung: Humaniora. Shinta, A., (2011). MANAJEMEN PEMASARAN. Malang: Universitas Brawijaya Press. Suwantoro, A., (2008). Analisis Pengembangan Pertanian Organik di Kabupaten", "type": "Table" }, { "left": 345, "top": 136, "width": 190, "height": 23, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Magelang (Studi Kasus di Kecamatan Sawangan).", "type": "Text" }, { "left": 309, "top": 163, "width": 226, "height": 63, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Thomas, K., dan Muga, H., (2014). Handbook of Research On Pedagogical Innovations For Sustainable Development. Pennsylvania: Information Science Reference.", "type": "Table" } ]
a3d753b7-5243-aad2-81b9-71f5d1b22452
https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/bidan/article/download/1101/431
[ { "left": 72, "top": 790, "width": 247, "height": 24, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JMSWH Journal of Midwifery Science and Women’s Health Volume 4, Nomor 1 Tahun 2023", "type": "Page footer" }, { "left": 512, "top": 792, "width": 14, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "23", "type": "Page footer" }, { "left": 60, "top": 124, "width": 475, "height": 45, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "EFEKTIVITAS TERAPI KOMPRES HANGAT TERHADAP DISMINOREA PRIMER PADA REMAJA PUTRI DI MADRASAH ALIYAH AN NAMIRAH TANAH MERAH BANGKALAN", "type": "Section header" }, { "left": 129, "top": 186, "width": 332, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Imelda Aisyah 1 , Siti Mar'atus Sholikah 2 , Sherly Jeniawati 3 , Sri Utami 4", "type": "Text" }, { "left": 120, "top": 207, "width": 350, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurusan Kebidanan, Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya, Indonesia", "type": "Text" }, { "left": 56, "top": 232, "width": 156, "height": 58, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Info Artikel Abstrak Genesis Naskah: Submissions: 03-06-2023 Revised: 13-10-2023 Accepted: 13-11-2023", "type": "Table" }, { "left": 171, "top": 245, "width": 373, "height": 205, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Disminorea primer termasuk gangguan umum pada wanita usia subur yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja dan sekolah. Kondisi seperti ini jika tidak cepat ditangani akan terjadi masalah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi panas terhadap Disminorea primer pada remaja putri di Madrasah Aliyah An-Namira Tanah Merah Bangkalan. Desain menggunakan desain kuantitatif dengan metode pre esperimental designs . Sampel diambil dengan teknik simpel random sampling sejumlah 60 responden yang mengalami Disminoreaa primer di Madrasah Aliyah An Namirah Tanah Merah. Variabel independen adalah kompres Hangat, sedangkan variabel dependen adalah Disminorea. Pengumpulan data menggunakan skala pengukur nyeri Numerical Rating Sccales (NRS). Analisis dengan Wilcoxon (0,05) . Hasil penelitian yang mengalami disminorea sebelum perlakuan kompres hangat, sebagian besar mengalami nyeri sedang sebanyak 37 orang (61% ), dan setelah di berikan kompres hangat sebagian besar dari responden mengalami penurunan nyeri menjadi nyeri ringan sebanyak 33 orang (55%). Hasil uji statistik Wilcoxon didapatkan p = 0.000 < 0.05 yang artinya ada pengaruh kompres hangat terhadap Disminorea pada remaja putri di Madrasah Aliyah An Namirah Tanah Merah Bangkalan. Remaja putri dapat menggunakan kompres panas setiap kali mendapat haid untuk meredakan nyeri haidnya dan menginformasikan kepada orang lain bahwa kompres panas merupakan salah satu jenis terapi non farmakologi untuk nyeri haid.", "type": "Text" }, { "left": 56, "top": 316, "width": 61, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata Kunci:", "type": "Picture" }, { "left": 56, "top": 328, "width": 92, "height": 21, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Disminorea, Remaja putri, Kompres hangat", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 460, "width": 459, "height": 46, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "EFFECTIVENESS OF WARM COMPRESS THERAPY ON PRIMARY DISMINORHEA IN ADOLESCENT WOMEN AT MADRASAH ALIYAH AN NAMIRAH TANAH MERAH BANGKALAN", "type": "Section header" }, { "left": 56, "top": 508, "width": 50, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords:", "type": "Text" }, { "left": 56, "top": 521, "width": 89, "height": 32, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dysmenorhea, Young women, warm compresses", "type": "Table" }, { "left": 171, "top": 508, "width": 41, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstract", "type": "Section header" }, { "left": 171, "top": 521, "width": 373, "height": 193, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Primary dysmenorrhea is a common disorder in women of childbearing age that can affect work and school productivity. Conditions like this if not treated quickly will cause problems. The purpose of this study was to determine the effect of heat therapy on primary dysmenorrhea in young women at Madrasah Aliyah An-Namira Tanah Merah Bangkalan. The design uses a quantitative design with pre-experimental designs method. Samples were taken using a simple random sampling technique of 60 respondents who experienced primary dysmenorrea at Madrasah Aliyah An Namirah Tanah Merah. The independent variable is warm compresses, while the dependent variable is dysmenorrea. Data collection used a Numerical Rating Scales (NRS) pain measurement scale. Analysis with Wilcoxon (0.05). The results of the study that experienced dysmenorrea before warm compress treatment, most of them experienced moderate pain as many as 37 people (61%), and after being given warm compresses most of the respondents experienced a decrease in pain to mild pain as many as 33 people (55%). The Wilcoxon statistical test results obtained p = 0.000 <0.05, which means that there is an effect of warm compresses on dysmenorrea in young women at Madrasah Aliyah An Namirah Tanah Merah Bangkalan. Young women can use hot compresses every time they have menstruation to relieve menstrual pain and inform others that hot compresses are a type of non-pharmacological therapy for menstrual pain.", "type": "Text" }, { "left": 56, "top": 717, "width": 101, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Korespondensi Penulis:", "type": "Text" }, { "left": 56, "top": 729, "width": 229, "height": 32, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Imelda Aisyah Jl. Pucang Jajar Tengah Nomor 56 Surabaya, Indonesia Email: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 56, "top": 72, "width": 256, "height": 36, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JMSWH Journal of Midwifery Science and Women’ s Health Volume 4, Nomor 1 Tahun 2023 ISSN (online): 2747-0970 DOI: 10.36082/jmswh.v4i1.1101", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 790, "width": 247, "height": 24, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JMSWH Journal of Midwifery Science and Women’s Health Volume 4, Nomor 1 Tahun 2023", "type": "Page footer" }, { "left": 512, "top": 792, "width": 14, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "24", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 94, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 100, "width": 454, "height": 86, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nyeri perut bawah terjadi saat menstruasi merupakan salah satu gejala Disminorea (Hikmah, 2018). Disminorea dibagi menjadi dua bagian, yaitu Disminorea primer, kontraksi miometrium disebabkan produksi prostaglandin yang bukan kelainan panggul, dan Disminorea sekunder, nyeri berhubungan dengan kelainan panggul. Menurut (Lisa Mona Angelia, 2017) Disminorea primer tidak berbahaya, namun mengganggu bagi wanita yang terkena. Pada umumnya wanita usia subur lebih aktif dalam beraktivitas karena mengalami Disminorea dan memiliki produktivitas kerja dan belajar yang terbatas. Kondisi ini jika tidak segera ditangani, akan menimbulkan masalah bagi wanita.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 189, "width": 454, "height": 98, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "World Health Organization menyatakan jika kejadian Disminorea primer pada tahun 2017 sekitar 60 persen. Kejadian nyeri haid di Indonesia terdiri dari nyeri haid primer sejumlah 54,89% dan Disminorea sekunder sejumlah 9,36%. (Martin ., 2021). Menurut penelitian di Jawa Timur, angka kejadian Disminoreaaa primer pada tahun 2020 sebanyak 72,89% dan pada tahun 2021 sebanyak 71,3% (Nurfadillah, 2021). Namun Kejadian tersebut masih melebihi 60%. Hasil survei yang dilakukan di Madrasah Aliyah An Namirah Tanah Merah dengan 114 siswa, 70 (61%) diantaranya mengalami Disminorea. Hal ini sesuai dengan data absensi di UKS yang terdapat di Madrasah Aliyah An Namirah Tanah Merah bahwa banyak siswi yang tidak masuk kelas disebabkan oleh Disminorea.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 290, "width": 454, "height": 263, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penyebab Disminorea adalah kontraksi dinding rahim yang kuat atau berkepanjangan, hormon prostaglandin serviks selama pelepasan darah menstruasi, dan kontraksi otot rahim yang berlebihan selama pengeluaran darah menstruasi menyebabkan ketegangan otot saat kontraksi dan nyeri yang terjadi menstruasi. Saat menstruasi, wanita akan mengalami nyeri perut bawah disertai gejala lain seperti halnya berkeringat, sakit kepala, diare, dan muntah. Disminorea dapat berdampak negatif pada kualitas hidup wanita, yang pada akhirnya memengaruhi aktivitas dan produktivitasnya. Kebanyakan wanita dengan Disminorea harus bolos sekolah atau bekerja selama satu atau dua hari (Tsamara , 2020) Upaya untuk mengurangi keluhan Disminoreaa pada remaja dengan cara menghindari mengkonsumsi kopi atau yang mengandung kafein (teh hitam). Remaja dianjurkan mengonsumsi makanan bergizi terutama menjelang haid (termasuk buah dan sayur), olah raga teratur (seperti jalan kaki, karena ini akan melancarkan peredaran darah), kompres hangat pada perut bawah perlu dilakukan, hindari alkohol dan rokok karena kebiasaan ini dapat memicu kebiasaan Disminoreaa primer. Pemberian obat analgesik sebagai terapi juga bisa dilakukan. Namun penggunaan analgesik dapat menyebabkan ketergantungan dan efek samping beresiko. Oleh karena itu, penanganan remaja dengan gangguan disminorea berat sebaiknya melakukan pemeriksaan ke petugas kesehatan. Pengobatan nyeri Disminorea ringan hingga sedang dapat dicapai dengan memberikan kompres hangat ke perut, yang meredakan nyeri akibat kontraksi rahim dan meningkatkan sirkulasi darah di dalam rahim (Afiyanti, 2016). Kompres hangat adalah obat mandiri yang efektif. Efek dari rasa hangat menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah, dan meningkatkan aliran darah terhadap jaringan, mengantarkan asam dan nutrisi ke sel yang membesar, serta meningkatkan ekskresi zat tersebut, yang dapat mengurangi nyeri haid dini (Atikah Proverawati, 2018).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 555, "width": 454, "height": 48, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian terkait pengobatan nyeri menstruasi dengan kompres hangat telah dilakukan oleh (Asmarani, 2020) dan (Dhirah, 2019) Hasil penelitiannya menunjukkan jika kompres hangat efektif untuk menurunkan intensitas nyeri Disminorea. Dalam hal ini menunjukkan bahwa menggunakan kompres hangat bisa mengurangi nyeri kram menstruasi.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 606, "width": 454, "height": 35, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan uraian di atas, menjadi dasar dilakukannya penelitian “efektifitas kompres hangat terhadap Disminorea primer pada remaja putri di Mandarasah Aliyah An Namirah Tanah Merah Bangkalan”.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 663, "width": 52, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "METODE", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 688, "width": 457, "height": 60, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Peineilitian prei-eixpeirimeintal deingan Onei Gruip Prei teist post teist. Peineilitian dilakuikan di Madrasah Aliyah An Namirah Tanah Merah Bangkalan pada builan Februari – April 2023. Populasi seluruh remaja putri yang mengalami disminorea sejumlah 70 dengan sampel 60 remaja putri. Peingambilan sampeil seicara simpel random sampling . Variabel indeipeindein kompres hangat dan Variabeil deipeindein Disminoreaa. Analisa dengan uji Wilcoxon (0,05).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 790, "width": 247, "height": 24, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JMSWH Journal of Midwifery Science and Women’s Health Volume 4, Nomor 1 Tahun 2023", "type": "Page footer" }, { "left": 512, "top": 792, "width": 14, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "25", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 37, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "HASIL", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 100, "width": 122, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Karakteristik Responden", "type": "Section header" }, { "left": 174, "top": 119, "width": 250, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 1. Karakteiristik Reispondein Beirdasarkan Uisia", "type": "Caption" }, { "left": 108, "top": 140, "width": 384, "height": 74, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Karakteristik Kategori (n) Presentase (%) Uisia 16 tahun 22 36.7 17 tahun 27 45 18 tahun 19 tahun 6 5 10 8.3 Total 60 100", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 217, "width": 256, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Suimbeir: Data Primei Pr Madrasah Aliyah An-Namera, 2023", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 240, "width": 454, "height": 23, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan tabel 1 menunjukkan sebagaian besar remaja putri berusia 17 tahun yaitu 45% atau berjumlah 27 responden", "type": "Text" }, { "left": 93, "top": 278, "width": 418, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 2. Tingkat Disminorea Primer Sebelum dan Setelah Pemberian Kompres Hangat", "type": "Text" }, { "left": 144, "top": 293, "width": 313, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada Remaja Putri Di Madrasah Aliyah Tanah Merah Bangkalan", "type": "Section header" }, { "left": 111, "top": 308, "width": 386, "height": 46, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Disminorea Tidak nyeri Ringan Sedang Berat Total (n) % (n) % (n) % (n) % (n) % Seibeiluim 0 0 9 15 37 61.7 14 23.3 60 100 Seiteilah 13 21.7 33 55 13 21.7 1 1.7 60 100", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 357, "width": 259, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Suimbeir: Data Primeir Madrasah Aliyah An-Namera, 2023", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 381, "width": 454, "height": 35, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasrakan Tabel 2 menunjukkan dari 60 responden sebelum perlakuan, sebagian besar nyeri sedang yaitu 37 orang (61%). Setelah dilakukan perlakuan dengan kompres hangat sebagian besar terjadi penurunan nyeri menjadi nyeri ringan sebanyak 33 orang (55%).", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 432, "width": 387, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 3. Efektivitas Kompres Hangat Terhadap Disminorea Primer Pada Remaja", "type": "Section header" }, { "left": 102, "top": 453, "width": 341, "height": 52, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nilai Perlakuan Standart Deviasi P- value Seibeiluim 0,619 0,000 Seiteilah 0,712 Suimbeir: Data Primeir Madrasah Aliyah An-Namera, 2023", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 520, "width": 454, "height": 35, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan Tabel 3 uji statistik Wilcoxon p-value = 0.000, maka dapat disimpulkan jika kompres hangat efektif terhadap Disminorea primer pada remaja putri di Madrasah Aliyah An Namirah Tanah Merah Bangkalan", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 577, "width": 81, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 75, "top": 602, "width": 337, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "A. Tingkat Disminorea Primer Sebelum Pemberian Kompres Hangat", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 621, "width": 454, "height": 23, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tingkat Disminorea menunjukkan sebelum perlakuan kompres hangat didapatkan sebagai besar mengalami nyeri skala sedang, sebagian kecil mengalami nyeri skala nyeri ringan dan berat.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 646, "width": 454, "height": 86, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Disminoreaa merupakan nyeri perut menstruasi dengan rasa kram dibagian bawah perut yang terjadi pada saat menstruasi. Nyeri dapat disertai mual, muntah, sakit kepala. Keluhan nyeri haid bermacam-macam mulai dari ringan, sedang, dan berat (Oktavianto, 2022). Menurut (Mey fidiarti, 2018) Remaja yang mengalami disminorea akan mempengaruhi aktivitas akademik dan solusinya. Menurut (Nikmah, 2018) Disminorea apabila tidak segera ditangani akan mempengaruhi kualitas hidup seperti penurunan terhadap aktivitas, rasa tidak nyaman, mudah marah, gangguan mood, tidak konsentrasi dan nafsu makan yang berubah.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 790, "width": 247, "height": 24, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JMSWH Journal of Midwifery Science and Women’s Health Volume 4, Nomor 1 Tahun 2023", "type": "Page footer" }, { "left": 512, "top": 792, "width": 14, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "26", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 454, "height": 35, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian (Yunianingrum, 2018) Untuk derajat nyeri haid kompres hangat, nyeri haid sebelum pemberian kompres hangat adalah 6,05, setelah diberikan kompres hangat skala nyeri adalah 3,09. Sedangkan kompres hangat dapat mengurangi intensitas nyeri kram menstruasi.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 113, "width": 454, "height": 48, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan karakteristik responden menurut umur, diketahui sebagian besar remaja putri Aliyah an namirah Tanah Merah Bangkalan berusia 17 tahun. Ada beberapa faktor risiko terjadinya Disminorea, antara lain menarche dini (di bawah usia 11 tahun), tidak pernah melahirkan, menstruasi berat, merokok, dan riwayat disminorea dalam keluarga (Afroh, 2017)", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 163, "width": 454, "height": 61, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menstruasi sering terjadi pada remaja putri karena belum mencapai kematangan biologis dan psikologis. Pada usia 14-19 tahun, karena masa remaja adalah usia yang relatif muda, anak-anak pada usia ini masih belum memahami masalah yang ada dalam dirinya dan belum begitu tertarik dengan cara mengatasi masalah tersebut. Untuuk mengurangi rasa sakit cenderung mengatasinya dengan tidur, tidak ada yang memperlakukan mereka dengan kehangatan atau olahraga.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 239, "width": 327, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "B. Tingkat Disminorea Primer Setelah Pemberian Kompres Hangat", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 258, "width": 454, "height": 48, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan distribusi frekuensi nilai setelah pemberian kompres hangat terhadap remaja putri sebagian besar terjadi penurunan dari nyeri sedang ke nyeri ringan, sebagian kecil nyeri sedang dan tidak nyeri. hal ini ada perbedaan tingkat disminorea yang dirasakan remaja putri madrasah Aliyah an namirah Tanah Merah Bangkalan setelah dilakukan pemberian kompres hangat.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 309, "width": 454, "height": 86, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kompres hangat dianjurkan untuk kram menstruasi selama menstruasi, melakukannya dengan botol berisi air hangat dengan suhu 37 - 40⸰c dengan perkiraan waktu 30 menit (Dahlan, 2017). Kompres hangat sangat efektif dan meredakan kram menstruasi (dysmenorrhea) atau kejang otot. Peningkatan suhu dapat membuat pembuluh darah melebar. Dalam hal ini, menyalurkan peningkatan suhu melalui kompres hangat dapat membantu mengurangi nyeri. Sensasi hangat di perut dapat meningkatkan relaksasi dan kenyamanan psikologis yang merupakan respon awal nyeri setelah dilakukan kompres panas untuk meredakan nyeri (Dahlan, 2017)", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 397, "width": 454, "height": 61, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam studi ini, menerapkan kompres hangat selama 30 menit setiap hari pada suhu 37-40°C untuk menghilangkan rasa sakit, meningkatkan aliran darah, dan mengurangi kejang otot. Nyeri haid akan berkurang karena saat melakukan kompres hangat, pembuluh darah akan melebar untuk membantu sirkulasi darah lebih baik di jaringan sehingga mengurangi nyeri haid, dan juga dapat berperan sebagai pengobatan alternatif yang efektif dan aman untuk nyeri haid", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 473, "width": 454, "height": 23, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "C. Efektivitas Kompres Hangat terhadap Disminorea Primer Pada Remaja Putri Di Madrasah Aliyah An Namirah Tanah Merah Bangkalan", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 510, "width": 454, "height": 35, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Didapatkan hasil statistik wilcoxon p= 0,000<0,05, yang mana disimpulkan jika terdapat efektivitas kompres hangat terhadap disminorea pada remaja putri di Madrasah Aliyah An Namirah Tanah Merah Bangkalan.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 548, "width": 454, "height": 124, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurut (Agustin, 2017) pengobatan disminorea tanpa obat aman karena tidak memiliki efek samping seperti halnya obat, praktek non obat antara lain kompres hangat, latihan peregangan perut, pijat, yoga, relaksasi, minyak terapi kristal dan musik. Saat menerapkan hangat ke area tubuh mengirimkan sinyal ke sumsum tulang belakang ke hipotalamus. Ketika reseptor peka panas di hipotalamus dirangsang, sistem efektor mengirimkan sinyal yang merangsang keringat dan vasodilatasi perifer. Perubahan ukuran pembuluh darah memperlancar aliran oksigen, mencegah kejang otot, menimbulkan rasa hangat, mengendurkan otot-otot tubuh dan meredakan nyeri. Penelitian (Hanifah AN, 2020) Kompres hangat dikatakan sebagai terapi alternatif untuk meredakan nyeri haid, selalu diperhatikan untuk melakukannya dengan benar agar efektifitasnya optimal, dengan efek memperlancar peredaran darah, mengurangi nyeri, dan mengurangi kejang otot.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 674, "width": 454, "height": 86, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nyeri akibat haid dapat diredakan dengan terapi nonfarmakologi seperti kompres hangat, membantu penderita merasa nyaman dengan menggunakan air atau alat untuk menghangatkan bagian tubuh yang penting. Kompres hangat membantu dalam meredakan nyeri Disminoreaa akibat relaksasi otot dan dalam mengurangi iskemia uterus untuk mengurangi atau menghilangkan nyeri. Dari hasil penelitian sebelum menggunakan metode kompres hangat banyak yang mengalami nyeri sedang dan setelah menggunakan metode tersebut jumlah kasusnya benar-benar menurun, pada skala nyeri ringan. Kompres hangat memiliki efektifitas dalam mengurangi nyeri haid dan tidak memakan banyak biaya,", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 790, "width": 247, "height": 24, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JMSWH Journal of Midwifery Science and Women’s Health Volume 4, Nomor 1 Tahun 2023", "type": "Page footer" }, { "left": 512, "top": 792, "width": 14, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "27", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 454, "height": 35, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "waktu dan tenaga, namun harus berhati-hati karena air hangat dapat mengiritasi kulit. Dan ada 1 orang pasien yang masih merasakan nyeri hebat setelah pemberian kompres hangat, karena pasien tidak melakukan kompres hangat dengan benar, sehingga hasilnya tidak efektif.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 131, "width": 80, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "KESIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 150, "width": 454, "height": 74, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Remaja Putri di Madrasah Aliyah An Namirah Tanah Merah Bangkalan Sebelum dilakukan Kompres Hangat sebagian besar mengalami nyeri sedang, kemudian setelah dilakukan Kompres Hangat sebagian besar mengalami nyeri ringan. Hal ini menunjukkan bahwa kompres hangat efektif dapat mengurangi tingkat disminoreaa pada remaja putri di Madrasah Aliyah An Namirah Tanah Merah Bangkalan. Diharapkan para remaja putri yang mengalami disminorea dapat menerapkan penggunaan kompres hangat untuk mengurangi rasa nyeri yang dirasakan.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 245, "width": 104, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 270, "width": 454, "height": 61, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Afiyanti, Y. a. (2016). Seksualitas dan Kesehatan Reproduksi Perempuan . Jakarta: PT Raja Grafindo Persada . Afroh, F. J. (2017). Teori Pengukuran Nyeri & Nyeri Persalinan. Yogyakarta: Nuha Media. Agustin, K. &. (2017). Hubungan Usia Menarche Dengan Kejadian Disminorea Pada Remaja Putri Di SMP N 17 Surakarta. Jurnal Ilmiah Maternal .", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 333, "width": 454, "height": 36, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Asmarani, A. (2020). Pengaruh Pemberian Kompres Air Hangat Tehadap Penurunan Intesitas Disminorea Primer Pada Mahasiswi Akbid Pondok Pesantren Assanadiyah Pelembang. Jurnal Kesehatan Masyarakat , Vol. 2 No. 2.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 371, "width": 327, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Atikah Proverawati, S. M. (2018). Menarche. Yogyakarta: Nuha Medika.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 384, "width": 454, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dahlan, A. (2017). Pengaruh Terapi Kompres Hangat Terhadap Nyeri Haid Disminoreaa pada Siswi SMK Perbangkan Simpang Haru Padan. Skripsi .", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 409, "width": 455, "height": 36, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dhirah, U. H. (2019). Efektifitas Pemberian Kompres Hangat Terhadap Penurunan Intensitas Disminoreaa Pada Remaja Putri Di SMAS. Kampurui Jurnal Kesehatan Masyarakat , 02 (02), 13-19.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 447, "width": 454, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hanifah AN, K. S. (2020). Efektifitas Kompres Hangat Terhadap Penurunan Nyeri Disminoreaa Dengan Skala Bourbanis Pada Remaja Putri Di Smpn 1 Kartoharjo Magetan. Skripsi .", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 473, "width": 454, "height": 35, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hikmah, N. A. (2018). Pengaruh Pemberian Masase Effleurage Menggunakan Minyak Aromaterapi Mawar terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Disminorea pada Remaja Putri SMK Negeri 2 Malang Jurusan Keperawatan. Journal Of Issues In Midwifery , 2 (2), 34.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 510, "width": 455, "height": 48, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Lisa Mona Angelia, J. S. (2017). Prediction Model Of Primary Dysmenorrhea In Female Students Of Publik Senior High School In Palembang. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat , 8(1), 10–18. Martin, N. H. (2021). IBM Akupresure untuk Mengatasi Disminorea pada Remaja Putri. Indonesian Journal Of COmmunity Empowerment (IJCE) , 3 (2), 136.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 561, "width": 454, "height": 86, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mey fidiarti, W. E. (2018). Pengaruh Latihan Abdominal Stretching Dan Musik Klasik Terhadap Intensitas Nyeri Haid Pada Remaja Putri. Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan , Vol.9 No.2. Nikmah, A. N. (2018). Pengaruh Abdominal Sretching Terhadap Perubahan Nyeri Disminoreaa Primer Pada Remaja Putri. Jurnal Kebidanan , Vol 4, No 3 Hal : 119-123. Notoatmodjo. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta:: Rineika Cipta. Nurfadillah, H. M. (2018). Faktor-Faktor yang berhubungan dengan kejadian Disminorea primer pada mahasiswi Universitas Siliwang. Skripsi .", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 650, "width": 454, "height": 22, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Oktavianto, E. &. (2022). Penanganan Nyeri Disminoreaa pada remaja Putri dengan mengaplikasikan inovasi magic-cool Aromatherapy Lavender.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 675, "width": 454, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tsamara, G. R. (2020). Hubungan gaya hidup dengan kejadian Disminorea primer pada mahasiswa program studi pendidikan dokter Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 700, "width": 454, "height": 36, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Yunianingrum, E. (2018). Pengaruh Kompres Hangat Dan Aromaterapi Lavender Terhadap Penurunan Nyeri Disminorea Primer Pada Remaja Putri Di Pondok Pesantren As Salafiyyah Dan Pondok Pesantren Ash- Sholihah Sleman. Skripsi .", "type": "List item" } ]